LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Jurnal yang berjudul “Penggunaan Metode Praktikum dan Konvensional dalam Pembelajaran Laju Reaksi dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa MAN Model Di Gorontalo”
JURNAL Oleh I Wayan Widastra
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Mardjan Paputungan, M.Si
Erni Mohamad, S.Pd, M.Si
NIP. 19600215 198803 1 001
NIP. 19690812 200501 2 002
Mengetahui, Ketua Jurusan
Drs. Mardjan Paputungan, M.Si NIP. 19600215 198803 1 001
1
PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MAN MODEL DI GORONTALO I Wayan Widastra1, Mardjan Paputungan2, Erni Mohamad3 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran metode praktikum, dan hasil belajar siswa dengan mengunakan rancangan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah true eksperimental design tipe posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MAN Model Gorontalo yang duduk di kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas rata-rata 25 siswa dengan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol, yang penarikan sampelnya dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan instrumen berupa tes uraian. Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan statistik uji chi kuadrat dan diperoleh nilai x 2 hitung x 2 tabel yaitu untuk kelas eksperimen sebesar 4,267 ˂ 14,017dan untuk kelas kontrol sebesar 11,48 ˂ 14,017. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kedua kelas, data terdistribusi secara normal. Berdasarkan pengujian normalitas data, diperoleh xhitung < xtabel yaitu 0,092≤ 3,841 selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang diuji secara statistik dengan t hitung > t tabel yaitu7,587 > 2,005 sehingga dari hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran praktikum dengan kelas yang menggunakan rancangan pembelajaran konvensional, yaitu hasil belajar kelas yang menggunakan metode pembelajaran praktikum lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan rancangan pembelajaran konvensional. Hal ini mengindikasikan bahwa metode pembelajaran praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar. Kata kunci : Praktikum, Ceramah, Hasil Belajar, Siswa
1 2 3
I Wayan Widastra, 441408019, Jurusan Pendikan Kimia, Fakultas MIPA, Pembimbing I : Drs. Mardjan Paputungan, M.Si, Pembimbing II : Erni Mohamad, S.Pd, M.Si
2
Menurut Jahro, dkk (2008: 20) Mengemukakan bahwa “Ilmu kimia merupakan eksperimental sains, tidak dapat dipelajari dengan hanya melalui membaca, menulis atau mendengarkan”. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja. Tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau metode ilmiah. Dengan demikian, pembelajaran ilmu kimia tidak tepat jika dilakukan hanya dengan monoton metode ceramah, melainkan perlu metode yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah. Metode praktikum juga dapat menciptakan suasana yang berbeda karena di dalamnya mengandung unsur pemahaman atas apa yang dilihat dan dikerjakan, semua itu akan jadi penguatan tersendiri bagi siswa karena mereka secara langsung melakukan suatu kegiatan dan tahap demi tahap mereka lalui secara bersama-sama. Metode ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama digunakan dalam dunia pendidikan. Namun, metode ceramah sering kali membuat siswa bosan. Apalagi bila guru bukan seorang pembicara yang baik, tidak mampu menarik perhatian siswa. Untuk menggunakan metode ceramah secara murni akan sukar. Sehingga, untuk menggunakan metode ceramah harus didukung dengan metode yang lain (Roestiyah, 2009:136-140). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo adalah alih fungsi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), salah satu dari 90 buah PGAN. Yang terbesar di seluruh indonesia berdasarkan sk menteri Agama RI No. 64 Tahun 1990 tertanggal 25 April 1990. Madrasah ini beralamat di jalan Poigar no. 26 Kelurahan Molosipat Kec. Kota Utara Kota Gorontalo. Peran guru dalam metode praktikum ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memakai kegiatan praktikum dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi, peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya metode praktikum ini. Belajar terapat beberapa aktivitas yang dikatakan belajar adalah mendengarkan, memandang, meraba atau mencium serta mencicipi, menulis atau mencatat, membaca, meringkas, mengamati tabel, menyusun paper, mengingat, berpikir dan latihan atau praktek. Hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran setelah proses belajar mengajar berakhir. Hasil belajar setiap siswa berbeda, karena dalam proses belajar mengajar ada siswa yang memahami atau memperhatikan dengan seksama ada juga siswa tidak memperhatikan. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam pembelajaran dan motede pembelajaran yang digunakan oleh guru pada proses belajar mengajar.
3
Hipotesis penelitian Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: terdapat pengaruh penggunaan metode praktikum laju reaksi terhadap hasil belajar siswa kelas XI MAN Model Gorontalo. Metode penelitian Lokasi dan waktu penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan September sampai November 2012. Dengan tahapan-tahapannya yaitu penyusunan instrumen selama 1 minggu, perbaikan instrumen selama 2 minggu, pengambilan data selama 1 minggu, pengolahan data selama 3 minggu, dan penyusunan hasil penelitian selama 3 minggu. Peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol disesuaikan dengan jadwal pelajaran kimia dan materi laju reaksi di sekolah. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan membagi kelompok penelitian menjadi 2 kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan metode praktikum dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan menggunakan metode ceramah.
4
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental design tipe posttest-only control design (Sugiyono, 2012: 112) E:
X
C:
-
Gambar 3.1 Desain penelitian Keterangan: E : Sampel untuk kelas eksperimen C : Sampel untuk kelas kontrol X : Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum - : Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah O1 : Post test kelas eksperimen O2 : Post test kelas kontrol Variabel eksperimen Variabel eksperimen dalam penelitian ini mengarah pada metode pembelajaran yang digunakan. Di mana objek yang dijadikan sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum, dan objek lain (kelas homogen) yang dijadikan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran langsung atau metode ceramah. Variabel respon Variabel respons dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang dikemukakan oleh Bloom (dalam Dimyanti, dkk, 2009: 201). Hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang diberikan terdiri dari tingkatan: a) Pengetahuan, b) Pemahaman, c) Penggunaan atau penerapan, d) Analis, e) Sintesis, f) Evaluasi, Ketuntasan belajar siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Populasi dan sampel penelitian Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MAN Model Gorontalo yang duduk di Kelas XI IPA pada tahun ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas rata-rata 25 siswa.
5
Sampel penelitian Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan random sampling (pengambilan sampel yang telah terbentuk secara alamiah). Kedua kelas dinilai homogen ditinjau dari bahan ajar yang digunakan, guru yang mengajar, dan jumlah siswa. Selain itu, pengambilan sampel ini berdasarkan kemampuan siswa pada keempat kelas yang merata (tidak ada kelas unggulan), sehingga sampel kelas XI B1 dan XI B3 di anggap dapat mewakili keseluruhan populasi kelas XI IPA yang ada. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan posttest, untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan mencakup indikator yang harus dicapai oleh siswa pada materi laju reaksi. Test hasil belajar siswa disusun dalam bentuk test objectif. Pengujian validitas test Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen yang valid atau mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah. Untuk menguji validitas test dilakukan dengan korelasi atau skor masing- masing pertanyaan, (Riduwan, dkk, 2011: 80). ∑
n∑
∑
∑
∑
∑
∑
Keterangan: Rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = jumlah responden X = skor total variabel x Y = skor total variabel y Tes hasil belajar dinyatakan valid jika koefisien validitasnya yaitu dan tes hasil belajar dinyatakan tidak valid apabila koefisien validitasnya .
Pengujian Reliabilitas Test Reliabelitas dapat diartikan sebagai sejauh mana ketepatan alat pengukuran yang digunakan sehingga bisa dipercaya dalam penggunaannya. Reliabilitas tes berhubungan dengan tingkat kesalahan tes. Semakin sedikit tingkat kesalahan dalam tes, maka tes tersebut semakin reliabel. Untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam tes, pada penelitian ini dilakukan dengan cara membuat pedoman penyekoran. Teknik pengujian yang dilakukan dengan menggunakan teknik alpha cronbach, (Arikunto, 2010: 239). Dengan keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen
∑
6
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ Jumlah varians butir Varians total
Uji homogenitas varians Pengujian ini untuk mengetahui keseragaman kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai suatu objek penelitian, maka dilakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan rumus; (Sujana, 2005:263). X2 = (In 10 )
∑
log s
Keterangan : ni = Ukuran sampel si2 = Varians Kriteria pengujian adalah, untuk taraf nyata , dalam hal lainnya H0 diterima.
= 0,05 tolak hipotesis H0 jika
Uji normalitas data Pengujian data ini untuk melihat apakah data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, maka digunakan pengujian statistika dengan persamaan; (Riduwan, dkk, 2011: 68). ∑
Keterangan : = Nilai chi-kuadrat fo = Frekuensi hasil pengamatan fe = Frekuensi hasil yang diharapkan Pengujian normalitas data dalam penelitian ini didasarkan pada hipotesis statistik berikut : Ho = data skor test hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol berdistribusi normal. H1 = data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol yang tidak terdistribusi normal. Hipotesis statistika Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan dalam menentukan pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : µ 1 ≤ µ2 : Hasil pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada siswa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum lebih rendah atau sama dengan hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran konvensional. H1 : µ 1 µ 2 : Hasil pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada siswa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum lebih besar dengan hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran konvensional.
7
Pengujian ini dimaksud untuk menentukan penyesuaian hasil belajar siswa pada kedua kelas objek penelitian apabila kedua data sampel penelitian terdistribusi normal (Sudjana, 2005:239). Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan : = Nilai hitung 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah responden kelas eksperimen = Jumlah responden kelas kontrol = Simpangan Baku Kriteria pengujian hipotesis penelitian adalah; terima H0 jika t hitung < t1-α dan hal sebaliknya H0 ditolak. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah (n1 + n2 -2) dengan peluang (1-α). Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen kelas yang dilakukan Di MAN Model Gorontalo pada bulan September tahun ajaran 2012/2013, sehingga pembelajaran masih menggunakan kurikulum KTSP. Di MAN Model Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 terdapat 4 kelas XI IPA dengan rata-rata siswa 25 orang, sehingga peneliti menggunakan teknik random sampling untuk mengambil kelas yang akan digunakan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut sudah dianggap dapat mewakili keempat kelas tersebut. Setelah pembelajaran maka dilakukan test, hasil test siswa diperiksa dan diberikan nilai sesuai dengan rubrik penilaian test. Dari hasil test siswa kelas XI 1 IPA dan XI 3 IPA dengan rata-rata perentase capaian siswa kelas XI 1 IPA (kelas kontrol) 82,588 dan kelas XI 3 IPA (kelas eksperimen) 89, 459, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.1 dibawah ini:
90,000 85,000 80,000 75,000
eksperimen
kontrol
Gambar 4.1 Grafik persentase capaian siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
8
Terlihat bahwa dari gambar 4.1 grafik persentase capaian siswa terdapat perbedaan dengan pembelajaran mengguanakan metode ceramah dan metode praktikum. Pembelajaran dengan metode praktikum memungkinkan siswa untuk mengingat dan memahami apa yang dilakukan, sehinggan pemahaman siswa untuk materi laju reaksi lebih tinggi dari pada pembelajaran mengguanakan metode ceramah. Pengujian Prasyaratan Analisis Uji persyaratan analisis data tersebut meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas. Pengujian Normalitas Data Normalitas data hasil penelitian diuji secara statsistik dengan menggunakan persamaan uji statistik chi kuadrat, dengan proses numerik pengujian perhitungan tersebut diawali dengan menentukan panjang kelas dan banyak kelas, selanjutnya mencari rata dan dan simpangan baku, diperoleh harga x2 untuk kelas yang menggunakan metode praktikum (Kelas Eksperimen) adalah x2hitung = 4,267 sedangkan pada kelas yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol) adalah x2hitung = 11,48 nilai yang ditunjukan ditabel distribusi x2 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah x2tabel = 14,017 untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = (k-1). Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol x2hitung < x2 (0,95)(5). Karena x2hitung ≤ x2 (1-α) (k-1). Maka hasil ini menunjukan bahwa data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena x2hitung ≤ x2tabel. Pengujian Homogenitas Varians Proses Numerik pengujian Homogenitas Varian hasil belajar siswa berdasarkan perhitungan pada lampiran 8 diperoleh x2hitung = 0,092 dan nilai yang ditunjukan oleh tabel distribusi x2(1-α) (k-1) adalah x2tabel = 3,841. Hal ini menunjukan bahwa x2hitung ≤ x2tabel, maka data tersebut homogen. Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan tehnik uji hipotesis yang akan digunakan adalah statistik uji t. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksud untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan metode ceramah. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh thitung = 7,587 dan ttabel = 2,005 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 53 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila thitung > ttabel , maka terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan metode ceramah. Pembahasan Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang begitu beragam. Ada reaksi yang berlangsung cepat ada juga yang berlangsung sangat lama. Misalnya
9
besi yang berkarat, gula dalam air panas dan masih banyak lagi yang lainnya. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu, suhu, luas permukaan sentuh, konsentrasi larutan dan katalis yang dapat mempercepat atau memperlambat laju reaksi itu berlangsung. Untuk mempelajari laju reaksi setiap guru harus dapat memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk membawa proses belajar itu akan menuju hal yang diinginkan yaitu tujuan pembelajaran. Sehingga setiap guru memerlukan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran. Menurut Lazarowitch, dkk bahwa: “metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk menemukan sendiri suatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahui” (dalam Astri, dkk, 2008: 30). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dengan yang menggunakan metode ceramah. Seperti halnya metode ini digunakan agar siswa lebih dapat memahami materi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode praktikum dalam pembelajaran selain dapat memahasi materi pembelajaran, siswa juga dapat menggunakan alat-alat kimia berserta tahu fungsi atau kegunaan dari alat-alat tersebut. Serta siswa dapat mengamati proses kimia itu berlangsung. Sedangkan dalam pembelajaran mengunakan metode ceramah siswa hanya bisa mengamati bentuk alatnya, walaupun siswa tahu fungsi atau kegunaannya. Tetapi siswa dengan pembelajaran metode praktikum dapat membedakan secara langsung dan daya ingat untuk membedakan kegunaan dari alat-alat kimia. Melalui praktikum peserta didik juga dapat mempelajari sains dan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya. Kemampuan ini bisa dikembangkan melalui kegiatan praktikum. Hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajarn pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode praktikum dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah, dianalisis menggunakan uji t. Sebelum dilakukan uji t, hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, mencari rata-rata hasil belajar siswa dan simpangan baku. Setelah dilakukan analisis uji t, diperoleh bahwa thitung = 7,587 dan ttabel = 2,005 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 53 dan taraf nyata α = 0,05. Jadi, thitung > ttabel = 7,587 > 2,005, maka hasil dari peneltian ini adalah tolak H0 dan terima H1. Ini berarti terdapat perbedaan antara penggunaan metode praktikum dan metode ceramah. Hasil pengujian di atas membuktikan bahwa pada kelas yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan memperoleh hasil belajar yang berbeda atau pembelajaran yang menggunakan metode praktikum mendapatkan hasil belajar yang baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah. Dalam artian bahwa metode praktikum ini dapat di gunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok bahasan disekolah karena
10
tingkat pencapaian indikator kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian indikator untuk kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan yaitu “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dengan yang menggunakan metode ceramah “ dapat diterima. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelas yang menggunakan metode praktikum dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel atau 7,587> 2,005, sehingga metode praktikumlebih baik digunakan dalam proses belajar mengajar daripada model pembelajaran konvensional. Saran 1. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran hendaknya guru memiliki kreatifitas dalam memilih metode dan model pembelajaran kimia yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingganya siswa dapat menyerap materi secara menyeluruh dalam proses kegiatan belajar mengajar 2. Menjadikan metode praktikum sebagai salah satu metode pembelajaran yang menarik bagi siswa karena metode pembelajaran ini memiliki keunggulan yang tersendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Diansyah, Widhi, Noor. 2012. Penerapan Metode Praktikum Dengan Menggunakan Keterampilan Proses Sains Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu, diakses tanggal 13 November 2012. Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Jahro, Iis Siti, dan Susilawati. 2008. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. 4(1) h 29-34. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41092934.pdf, diakses tanggal 3 Oktober 2012. Pasaribu, dan Simandjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar). Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakaeta: Kencana Prenada Media Grup Simalango, Astri Novita, dan Zainuddin Muchtar. 2008. Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. 3(1) h 29-34. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31082934.pdf, diakses tanggal 1 Oktober 2012. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D). Bandung: Alfabeta. Sujana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito. Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta: Bumi Aksara.
12