PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMPERAGAKAN TARI NUSANTARA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS V SDN 4 TABONGO KABUPATEN GORONTALO
Oleh : YULIANA UBA NIM. 151 410 236
Telah Diperiksa Dan Disetujui
1
2
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMPERAGAKAN TARI NUSANTARA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS V SDN 4 TABONGO KABUPATEN GORONTALO
YULIANA UBA NIM. 151 410 236 Pembimbing I. Drs. H. Haris mahmud, S.Pd, M.Si. Pembimbing II.
Wiwy T. Pulukadang, S.Pd., M.Pd
JurusanPendidikan Guru SekolahDasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Yuliana Uba. 2014, Meningkatkan kemampuan siswa dalam memperagakan tari nusantara melalui media audio visual di kelas V SDN 4 Tabongo Kabupaten Gorontalo. Pembimbing I. Drs. H. Haris mahmud, S.Pd, M.Si. Pembimbing II. Wiwy T. Pulukadang, S.Pd., M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini tentang “Apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperagakan tari nusantara di kelas V SDN 4 Tabongo Kabupaten Gorontalo”? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memperagakan tari nusantara melalui media audio visual di kelas 5 SDN 4 Tabongo Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada observasi awal kemampuan siswa memperagakan makna tari nusantara terdapat 3 orang siswa atau 13% yang mampu. Selanjutnya, pada siklus I meningkat menjadi 8 orang siswa atau 35%. Terakhir, pada siklus II siswa yang mampu menjadi 19 orang siswa atau 83%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui media audio dapat meningkatkan kemampuan memperagakan tari nusantara di Kelas V SDN 4 Tabongo Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci : Memperagakan Tari Nusantara, Audio Visual.
3
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dari permasalahan di atas penulis merasa bahwa media belajar audio visual adalah salah satu solusi untuk membangun kembali ke efektifan pembelajaran dalam hal ini pembelajaran tari Nusantara. Karena selama ini media pembelajaran yang lain tampaknya membuat siswa bosan atau kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Berdasarkanlatarbelakangtersebutmakapenulismengangkatpermasalahandengan judul “Meningkatkankemampuan siswa dalam memperagakan tari Nusantara melalui media audio visual di kelas 5 SDN 4 TabongoKabupatenGorontalo”. 1.2 RumusanMasalah Berdasarkanlatarbelakang Apakahmelaluimedia
audio
di
atasmakarumusanmasalahadalah,
visualdapatmeningkatkankemampuan
siswa
dalam
memperagakan tari Nusantara di kelas 5 SDN 4 TabongoKabupatenGorontalo? 1.3 TujuanPenelitian Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmeningkatkankemampuan
dalam
memperagakan tari Nusantara melalui media audio visual di kelas 5 SDN 4 TabongoKabupatenGorontalo.
KAJIAN TEORI 2.1
KajianTeoritis
2.1.1 Hakikat Kemampuan Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara secara psikologi, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality, artinya seseorang yang memiliki kemampuan kemampuan di atas rata-rata kemudian ditunjang dengan pendidikan yang memadai dalam menjalankan tugas sebagai pemangku jabatan serta terampil ketika melakukan pekerjaan sehari-hari, maka secara otomatis mudah untuk mencapai kinerja yang maksimal.
1
2.1.2 Media Pembelajaran Audio Visual Media berasal dari kata latin disebut sebagai medius sedangkan secara harfiah yakni tengah, perantara atau pengantar. Jadi jika dipahami secara garis besar bahwa media yang dimaksud adalah manusia, materi, atau berupa instrumen yang membuat energi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Pada umumnya media dalam proses belajar-mengajar sering diartikan sebagai alat berupa, video, photografis, televisi dan lain-lain.
2
1 A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya, Bandung. hlm. 67 2 Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta. hlm. 3
4
2.1.3 Hakikat Memperagakan Tari Nusantara Memperagakan tari nusantaramerupakan ekspresi dari sebuah tari baik tari berpasangan atau kelompok maupun tari tunggal. Pada tari berpasangan atau kelompok, harus bisa menyesuaikan kekuatan ekspresi dengan penari yang lain. Tidak boleh menonjolkan diri sehingga mengabaikan esensi ekspresi bersama. Ada empat hal yang harus dikendalikan oleh seorang penari apabila menarikan jenis tarian kelompok yang karakter tarianya sama. Karakter tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyamakan interpretasi gerak, usahakan agar teknik gerak, intensitas gerak, dan ritme gerak dikompromikan sehingga kekompakan gerak akan terjaga. 2. Untuk menyamakan interpretasi irama (keterpaduan antara irama gerak dengan irama musik) harus disesuaikan, sehingga tidak ada gerakan yang saling mendahului. 3. Samakan interpretasi penjiwaan,dengan demikian kekuatan ekspresi relatif sama. 4. Samakan pengelolaan jarak antar penari sehingga penampilan penari di atas panggung tetap serasi dan tetap dalam satu kesatuan. Pada peragaan tari nusantara, diperbolehkan menambah keindahan sajian dengan penataan desain. Desain adalah penataan desain gerak di atas pentas yang dibangun dari perpaduan gerak, arah hadap, dan level penari. Ada lima macam desain di dalam tari, yaitu serempak, selang seling , berimbang (balance), kejar mengejar (cannon),dan terpecah (broken). 2.1.4 Definisi Tari Tari merupakan ungkapan atau ekpresi perasaan jiwa seseorang yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dan diiringi musik. Menurut manfaatnya tari dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai hiburan dan komunikasi. Sebagai Hiburan sifatnya penikmat saja/menghibur saja dan tidak perlu ada persiapan. Hiburan dapat berupa: tarian, musik, lawakan. 2.1.5 Makna Tari Nusantara Tari Nusantara merupakan tari yang berasal dari daerah-daerah yang hari ini telah berkembang dan banyak dipelajari dan dipentaskan sehingga tari tersebut tidak saja menjadi ciri daerah, namun telah telah diakui menjadi ciri nasional. Dengan demikian tari tersebut menjadi tari nusantara.
3
3
Komalasari, Kokom. 2013. PembelajaranKontekstual: KonsepdanAplikasi. RefikaAditama. Bandung.
hlm. 74
5
Makna dari tari Nusantara dalam pandangan Kusnadi menyebutkan bahwa tari Nusantara adalah tari yang lahir lewat akar budaya bangsa Indonesia, berupa akumulasi dari hasil kebudayaan lokal, suku, bahasa, kepulauan, atau daerah tertentu.
4
2.1.6 Langkah-langkah Menggunakan Media Audio Visual Audio Visual dapat digunakan untuk: 1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah diberikan guru. 2. Mengatur dan mempersiaplkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli. 3. Menjadikan modal yang akan ditiru oleh siswa. 4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian sebelumnya, peneliti dapat memberikan gambaran tentang hipotesis tindakan yakni, jika menggunakan media audio visual maka kemampuan siswa memperagakan tari nusantara dapat meningkat. 2.4 Indikator Kinerja Indikator kinerja pada penelitian ini adalah 70%. Ditargetkan bahwa siswa sebanyak 17 orang dari 23 orang siswa mempunyai kemampuan memperagakan tari nusantara melalui media audio Visual.
METODE PENELITIAN 3.1 LatardanKarakteristikPenelitian 3.1.1 Latarpenelitian Adapunpenelitiantindakankelasinidilaksanakan
di
kelas5
SDN
4
Tabongo
KabupatenGorontalo. 3.1.2 KarakteristikSubjekPenelitian Subjekpenelitiankelasiniadalahsiswakelas5 SDN 4 TabongoKabupatenGorontalo yang
berusia
rata-rata
9-11tahun
orang.Pelaksanaanpenelitianinidilaksanakanselama
yang 3
berjumlah23
bulanyaknidaribulanApril
sampaibulanJuni 2014. 3.2 VariabelPenelitian Yang menjadivariabeldalampenelitianiniadalahsebagaiberikut: 4
Kusandi. 2009. Belajar&Pembelajaran.RinekaCipta. Jakarta. hlm. 23
6
3.2.1 Variabel Input Adapunvariabel
yang
menjadisasaranpenelitiantindakankelasiniyaitudiadakan
di
SDN
4
TabongoKabupatenGorontalokhususnyakelas5.Sasaranpenelitiantindakankelasinia ntara lain: a. Siswakelas5 yang berjumlah23 orang yang terdiridari10 orang siswalakilakidan13 orang siswaperempuan. b. Guru kelas5. c.
Model yang digunakanadalahmelalui media audio visual.
d. Media yang digunakanadalahinstrumen yang menghasilkanperagaan tari nusantara. e. RPP. 3.2.2
Variabel Proses Yang
menjadivariabel
proses
dalampenelitianiniyaknipelaksanaan
proses
pembelajarandenganmedia audio visualdalamupayameningkatkan kemampuan siswa dalam memperagakan tari nusantara. Adapunlangkah-langkahmemperagakan tari nusantara melalui media audio visualmeliputi: a. Mempersiapkanruangan
yang
tertutupsehinggacahaya
yang
masuktidakterlalumengganggupemutaran media. b. Mempersiapkansoftwaredanhandware
yang
akandigunakandalammenunjang
proses pembelajaran. c.
Pastikansoftware
yang
digunakandalammenjelaskanmateri,
sesuaidancocokuntukdisimaksiswa. d. Guru mempersiapkanpertanyaan-pertanyaan yang berkaitandengan video dan film yang ditampilkan. e. Sebelummemulai, dipastikanjugaposisisiswadalammenyimak video harusnyaman, agar siswatidakributdanmenyimakdenganbaik. f.
Setelahmenyimakpemutaran video guru menjelaskanmakna yang terdapat di video.
g. Guru mengambilkesimpulan. 3.2.3
Variabel Output Adapunharapan
yang
pembelajarandenganmemperagakan
dimilikisiswasetelahmengikuti tari
nusantara
melalui
media
proses audio
visualadalahsebagaiberkut: a. Sesuaidengantema. b. Efektifdalampembelajaran.
7
c. Ketekunandalammemahamipembelajaranmakna tari nusantara. d. Tidakbosandengan model pembelajaran. 3.3 ProsedurPenelitian 3.3.1 TahapPersiapan Persiapan
yang
dilakukansehubungandenganpenelitiantindakankelasiniadalahsebagaiberikut: a. Menyiapkanlembarobservasisebelumdansesudahdiberitindakanpenelitiankelas. b. Menyusunpersiapanpembelajaranuntukdilaksanakantindakan. c.
Menyiapkan media pembelajaran.
d. Menetapkanwaktupelaksanaantindakan. 3.3.2 TahapPelaksanaanTindakan Pelaksanaantindakandibantuolehdua orang guru kelaslainsebagaimitra. Agar pelaksanaantindakanberjalandenganlancar,
serta
guru
berpedomanpadapersiapanpembelajaran yang di dalamnyatercerminlangkah-langkah yang harusdilakukan guru dalam memperagakan tari nusantara melalui media audio visual.Prosedurpenelitiantindakankelasiniterdiridariduasiklusdansetiapsiklusterdiridari kali
pertemuan.Padasetiapsiklus,
guru
menggunakanskenario
2
yang
disesuaikandenganindikator yang diteliti. 3.3.3 TahapPengamatandanEvaluasi Padatahapinipenelitiakandibantu
guru
kelas
lain
dalammengamatipelaksanaantindakankelasdenganmenggunakanlembaranpengamatan yang
telahdibuat.
Padatahapinidilaksanakan
proses
evaluasiterhadappelaksanaantindakankelasdenganmenggunakanlembarevaluasi. Padawaktuobservasidilakukan, supervisor mengamatipenggunaan media audio visual, danmemberikanpenilaianselamapembelajaranberlangsung. 3.3.4 AnalisisdanRefleksi Padatahapinikegiatan
yang
diperolehpadatahapobservasi,
dilakukanadalahmenganilisishasil
yang
danhasilnyadigunakanuntukrefleksidiri,
apakahprestasisiswaakanakanmeningkatdenganmenggunakan
media
audio
visual.
Hasilanalisisinidigunakanuntukmerencanakantindakanpadakegiatansiklusberikutnya. 3.4 TeknikPengumpulan Data a. Observasi Teknikinidilakukandengancaramelakukanpengamatanterhadappeningkatankemam puansiswapadapembelajaranSBKtentangmakna
tari
nusantara.
Observasisebagaialatpengumpulan data dapatdilakukansecaraspontan, dapat pula dengandaftarisian
yang
telahdisiapkan.Sebagaiteknikawal
yang
8
digunakanuntukmemperoleh
data
tentangpemahamansiswa
yang
mengacupadaindikator yang telahdirumuskan. b. Dokumentasi Dokumentasiinidigunakandenganmaksuduntukmemperoleh
data
daritempatpenelitianmelaluiberbagaidokuman yang adagunamendukungpenulisan. c. Tes Teknikinidigunakanuntukmemperoleh data hasilbelajarSBKtentangmemperagakan tari
nusantaramelaluiteskepadasiswa.Tes
yang
dilakukantersebutuntukmengetahuisecaralangsunghasilbelajarSBKkhususnyamate ritentangtari nusantara. 3.5 TeknikAnalisis Data Analisis
data
untukmengajukanhipotesispenelitiantindakanini
laksanakansecarakualitatifdenganmemperlihatkanhasil-hasil
di yang
dilaksanakansiswadalammelakukanpendalamanmaterimakna
tari
nusantara.Tahapanalisisinidilaksanakansecarabertahapdanberkelanjutanpadasetiapakhir kegiatanpembelajaran. Semua
data
yang
diperolehdarihasilpemantauandanevaluasiakandianalisissecarapresentasekuantitatifdanh asilnyauntukmerefleksidiridanseluruh
proses
kegiatan.
Dalamhaliniakandiketahuikekuatandankelemahan-kelemahan yang terjadipada proses yang telahberlangsungkemudianditindaklanjutipadakegiatanberikutnyasertamenjadibahanuntuk menyusunlaporanpenelitian.
Sedangkan
data
yang
yangdianalisismelaluiteknikkualitatifberupahasilwawancarabersamasumberkemudianpen golahan data yang diperolehmelaluilembarobservasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Observasi Awal Dari hasil pengamatan observasi awal di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Dari 23 siswa yang masuk pada kategori mampu 3 orang siswa atau 13% b. Siswa yang masuk kategori tidak mampu berjumlah 20 orang atu 87%. Data di atas menunjukkan bahwa dari seluruh siswa kelas V, berjumlah 23 orang siswa
yang
mengikuti
proses
belajar
mengajar
yang
memperagakan tari nusantara 3 orang siswa atau 13%.
memiliki
kemampuan
Nilai rata-rata kemampuan
memperagakan makna tari nusantara sebesar 44,73 atau masih pada kategori kurang mampu. 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I
9
Dari hasil penelitian siklus I dapat diuraikan bahwa kemampuan memperagakan tari nusantara
mengalami peningkatan sampai 35% atau ada 8 orang siswa yang
mampu dan masih 15 orang siswa yang tidak mampu atau 65%. 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II Jumlah siswa yang mampu Persentase siswa yang mampu = jumlah siswa
× 100%
= 19/23×100% = 83% Jumlah siswa tidak mampu Persentase siswa tidak mampu = Jumlah siswa
× 100%
= 4/23×100% = 17% 4.4 Pembahasan Pelaksanaan
pembelajaran
yang memiliki komunikasi
yang baik
dapat
menggenjot kemampuan siswa dalam memperagakan tari nusantara di kelas V SDN 4 Tabongo Kab. Gorontalo melalui media visual, seperti yang telah dikemukakan pada babbab terdahulu untuk mencapai indikator kinerja sebagai berikut: 1. Untuk peningkatan kemampuan siswa minimal 75% dari seluruh siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 7 ke atas pada sajian materi. 2. Untuk kemampuan siswa di kelas memperoleh 75%. Berdasarkan data diperoleh dari pelaksanaan tindakan kelas siklus I melalui media
visual
dapat
meningkatkan
kemampuan
memperagakan
tari
nusantara
menunjukan bahwa jumlah siswa yang mampu 8 orang atau 35%, dengan demikian masih terdapat 13 orang jumlah siswa yang tidak mampu atau 65%. Sesuai dengan hasil refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa kelemahan seperti yang telah di sebutkan pada deskripsi data, maka hal tersebut harus dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II sebagai bentuk penyempurnaan tindakan pada siklus sebelumnya. Hasil perbaikan strategi pembelajaran tersebut telah terjadi perubahan pada siklus II baik dari segi proses pembelajaran maupun pada persiapan pembelajaran. Perubahan-perubahan tersebut tampak pada pembelajaran siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan media visual dalam rangka meningkatkan memperagakan tari nusantara menunjukan bahwa jumlah siswa yang mampu terdapat 19 siswa atau 83%, sedangkan jumlah siswa yang tidak mampu 4 orang atau 13%. Dengan demikian media audio visual 100% telah berhasil sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Sesuai
10
dengan hasil refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya maksimalisasi dan efektifitas penerapan media visual pada pembelajaran SBK khususnya memperagakan makna tari nusantara. Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan seperti yang diuraikan di atas, jelas bahwa peningkatan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan makna tari nusantara di siklus I sampai dengan pelaksanaan siklus II melalui media audio visual tampak bahwa terjadi peningkatan yang positif. Artinya bahwa, dengan penerapan media audio pada pembelajaran SBK terhadap peningkatan kemampuan memperagakan tari nusantara sangat relevan untuk disajikan.
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dapat meningkatkan kemampuan memperagakan tari nusantara, hal ini dapat dilihat pada observasi awal, siklus I dan siklus II. 1. Observasi awal Pada observasi awal jumlah siswa yang mampu 3 orang siswa atau 13%, sementara 20 orang siswa atau 87% yang tidak mampu. 2. Pada siklus I Aspek penilaian pertama adalah kemampuan memperagakan tari nusantara yang memperoleh 8% jumlah siswa tidak mampu sedangkan 79% jumlah siswa kurang mampu sementara jumlah siswa mampu 13%. Ketepatan memperagakan tari nusantara 65% jumlah siswa yang tidak mampu, 35% jumlah siswa yang kurang mampu sedangkan 0% siswa yang mampu. 3. Pada siklus II Aspek penilaian pertama adalah kemampuan memperagakan tari nusantara yang memperoleh 0% jumlah siswa tidak mampu sedangkan 57% jumlah siswa kurang mampu sementara jumlah siswa mampu 43%. Ketepatan memperagakan tari nusantara 17% jumlah siswa yang tidak mampu, 61% jumlah siswa yang kurang mampu sedangkan 22% siswa yang mampu. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti penyampaikan beberapa saran sebagai berikut: a. untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam menyusun RPP.
11
b. Dalam meningkatan kualitas pembelajaran SBK tentang makna tari nusantara melalui media visual, hendaknya guru melakukannya secara terus menerus. c. Sebagai siswa harus rajin belajar dan mencintai setiap mata pelajaran SBK karena bidang studi ini sangat bermanfaat dan langsung dipraktekkan
dalam kehidupan
sehari-hari.
DaftarPustaka
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan. Jakarta: BumiAksara. Ariani,
N. Haryanto, D. 2010.Pembelajaran Multimedia di SekolahPedoman PembelajaranInspiratif, Konstruktif, danProspektif. PrestasiPustaka. Jakarta
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, danStrategiPembelajaranKontekstual (inovatif). YramaWidya. Bandung Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta Cahyo,
N. Agus. 2013. PanduanAplikasiTeoriTeoriBelajarMengajarTeraktualdanTerpopuler. Diva Press. Yogyakarta
Furchan,
Arief. 2011. PengantarPenelitianDalamPendidikan. 4.PustakaPelajar.Yogyakarta
Cetakan
ke-
Fitria, dewi. 2005. Pengembangan media Audio Visual dalamPembelajaran. TP-FIP UniversitasNegeri Semarang. Semarang Jahja, Yudrik. 2011. PsikologiPerkembangan. KencanaPrenada Media Group. Jakarta Khanifatul. 2013. PembelajaranInovatif. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta Komalasari,
Kokom. 2013. PembelajaranKontekstual: RefikaAditama. Bandung
KonsepdanAplikasi.
Kunandar. 2009. Belajar&Pembelajaran.RinekaCipta. Jakarta Lie, Anita. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas. Jakarta: Grasindo. Moleong ,Lexy J, 2001. MetodePenelitianKualitatif. PT RemajaRosdakarya. Bandung. Mustafa Bisri. 2009. PedomanMenulis Proposal PenelitianSkripsi Dan Tesis.Yogyakarta :PanjiPustaka. PrasetyoBambangJannahLinaMiftahul. :Rajawali Pers.
2005.
MetodePenelitianKuantitatif.
Jakarta
12
Poerwodarminto, W.I.S. 2003.SeniPertunjukan. Gajah Mada. Yogyakarta Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran: MengembangkanProfesionalisme Guru. Raja GrafindoPersada. Jakarta Sugiono. 2009.MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung : Alfabeta.
13