1
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL KREATIVITAS GURU DALAM MENGELOLA LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BULANGO SELATAN KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
Oleh : VICKA MINIATI ARIFIN NIM. 151 410 106 Telah Diperiksa Dan Disetujui
2
KREATIVITAS GURU DALAM MENGELOLA LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BULANGO SELATAN KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Vicka Muniati Arifin, Haris PanaI, Sukirman Rahim Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email :
[email protected]
ABSTRAK Vicka Muniati Arifin, 2014. Kreativitas Guru dalam Mengelola Laboratorium IPA di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Jurusan pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Prof.Dr.H. Abdul Haris PanaI S.Pd M.Pd dan pembimbing II Dr.Sukirman Rahim M.Si. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas guru dalam mengelola Laboratorium IPA di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA belum optimal, hal ini ditunjukkan oleh laboratorium yang masih menggunakan ruang kelas untuk melaksanakan kegiatan praktik, standar operasional prosedur (SOP) belum lengkap, tidak adanya struktur organigram, belum adanya pembagian tugas dan fungsi pengelola, adanya siswa yang suka melanggar tata tertib akibatnya kegiatan pelaksanaan praktik terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan mekanismenya. Kata Kunci : Kreativitas, Mengelola, Laboratorium1
Vicka Muniati Arifin,151410106,Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. Abdul Haris PanaI S.Pd,M.Pd, Dr Sukirman Rahim S.Pd, M.Si
3
Keberhasilan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar menuntut kreativitas guru merancang pembelajaran dengan tepat dan berdayaguna dalam rangka mencapai tujuan, oleh karena itu guru merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Tanpa adanya interaksi edukatif antara guru dan siswa pendidikan di negeri ini tidak akan berjalan dengan baik maka dari itu kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam pembelajaran IPA. Menurut pendapat Hazkew dan Lendon (dalam Uno, 2010:15) guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Kelas dalam hal ini bukan sekedar bermakna ruangan namun kelas yang dimaksud oleh kedua ahli di atas adalah tempat belajar beserta komponen-komponennya, baik itu komponen pendukung pembelajaran maupun siswa yang menjadi obyek pengajaran. Selain laboratorium merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan pembelajaran IPA dibutuhkan juga kreativitas guru dalam mengelola laboratorium tersebut, akan tetapi tuntutan tersebut masih jauh dari harapan sebab dari hasil pengamatan di lapangan khususnya di Sekolah Dasar Negeri 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Gorontalo masih ada guru yang belum mengerti cara mengelola laboratorium IPA, tanpa adanya pengelolaan Laboratorium yang utuh dan menyeluruh yaitu komponen yang satu dengan yang lainnya belum saling melengkapi dan terintegrasi baik dalam tata ruangan laboratorium, penggunaan laboratorium, penggunaan dan pengawasan alat laboratorium. Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian dengan formulasi judul Kreativitas Guru dalam Mengelola Laboratorium IPA di Sekolah Dasar Negeri 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. METODE PENELITIAN Penelitian ini berlokasi di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango yang terdiri dari kelas Laboratorium IPA, Waktu penilitian dimulai dari awal penyusunan proposal. Alasan peneliti memilih Laboratorium IPA tersebut sebagai fokus penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penilitian Deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kreativitas Guru dalam Mengelola Laboratorium IPA diSDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Subyek dari penelitian ini yaitu guru di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dalam mengelola laboratorium IPA Sedangkan, obyek penelitian inilaboratorium IPA dan siswa-siswi di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Wawancara adalah instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dalam bentuk sejumlah pertanyaaan yang diajukan secara lisan oleh pewawancara kepada seorang responden, dan pertanyaaan tersebut dijawab secara lisan menurut Uno, (2011:74).
4
Adapun alat pengumpul data berupa chek list yang digunakan untuk mengamati Kreativitas Guru dalam Mengelola Laboratorium IPA di Sekolah Dasar Negeri 6 Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Dokumentasi yang dilakukan peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa dokumen yang dianggap penting sebagai bukti penelitian dan menggambarkan kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Pada penelitian kualitatif ini, data di analisis sejak proses pembelajaran di laksanakan dan untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengeajaran data dalam penelitian ini di gunakan analisis interaktif data yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal penelitian ini adalah peneliti melakukan observasi langsung tentang keadaan dan data profil sekolah SDN 6 Bulango Selatan yang beralamat jalan Irigasi Lomayo No. 058 desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan. Jumlah peserta didik yang ada di SDN 6 Bulango Selatan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 167 Sedangkan tenaga pendidik ada 13 orang guru baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh informan dan sesuai fakta di lapangan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan laboratorium tersebut belum sesuai harapan karena idealnya laboratorium haruslah dikelola secara baik dan benar sehingga laboratorium tersebut dapat berfungsi secara optimal dan laboratorium hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga siswa ataupun guru yang melakukan kegiatan praktikum merasa nyaman. Namun karena sekolah masih menggunakan ruang kelas sebagai laboratorium hal ini disebabkan ruang laboratorium yang masih dalam pembenahan, maka dengan itu terpaksa praktek dilaksanakan dikelas sambil menunggu gedung laboratorium baru selesai dibangun. Akibat dari pembenahan tersebut alat-alat laboratorium yang seharusnya berada dalam keadaan baik dan bersih hanya tersimpan di tempat dekat dengan wc umum, kondisi alat-alat laboratorium tersebut menjadi berdebu dan jarang dibersihkan, itupun dibersihkan jika pada saat pembelajaran IPA dilaksaksanakan dengan membutuhkan alat-alat tersebut. Selain itu sekolah seharusnya mempunyai petugas tersendiri yang mengelola semua pengorganisasian laboratorium. sehingga dalam hal pengaturan pengelolaannya akan lebih mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan laboratorium dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Keamananan ,yang terjadi d SDN 6 Bulango Selatan berdasarkan hasil observasi peneliti, guru hanya memberikan perintah kepada siswa untuk memindahkan peralatan laboratorium. 2. Kemudahan, Berdasarkan hasil observasi peneliti di SDN 6 Bulango Selatan mengingat ruangan Laboratorium IPA masih dalam pembenahan
5
maka ruang kelas yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan praktek IPA, hal ini terlihat dalam praktikum IPA dapat dengan mudah berpindahpindah ke ruang kelas dan tidak memerlukan waktu yang lama. 3. Keleluasaan, Meskipun ruang laboratorium masih dalam pembenahan dan ruang kelas dipakai untuk melaksanakan kegiatan praktik, terlihat siswa senantiasa merasa nyaman dan aman ketika melakukan praktik di kelas. 4. Keindahan, Berdasarkan hasil observasi peneliti pada guru kelas III tidak tampak guru mampu menjaga kebersihan dan keindahan ruang laboratorium ketika pelaksanaan kegiatan praktik berlangsung, guru hanya membiarkan siswa bermain kertas padahal hal tersebut membuat ruangan menjadi kotor berbeda dengan guru kelas V yang sangat memperhatikan kebersihan dan keindahan ruang laboratorium, ini dapat dilihat dari guru yang selalu mengintrusikan untuk membuang sampah pada tempatnya, masuk ke dalam ruang laboratorium untuk melepaskan alas kaki, dan ketika selesai melaksanakan praktik siswa harus membersihkan ruang kelas. 5. Keilmuan,Berdasarkan hasil observasi peneliti pada guru kelas V, meskipun ruang laboratorium dipindahkan ke ruang kelas guru mampu melaksakan kegiatan praktek berjalan dengan lancar berbeda dengan guru kelas III kegiatan praktik hanya pada awal kegiatan saja berjalan lancar namun ketika akan berakhir kegiatan praktikum, siswa kelas III malah menjadi ribut dan hanya bermain. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango diperoleh hasil wawancara berdasarkan indikator kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA dari informan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian di SDN 6 Bolango Selatan, sekolah tersebut belum memiliki dokumen standar opearasional prosedur laboratorium yang lengkap, akan tetapi terdapat dokumen tata tertib dan cara penggunaan alat laboratorium. Disadari kelancaran proses kegiatan praktikum haruslah didukung oleh dokumen standar oprasional prosedur karena menurut Kasmui ( 2013) standar operasional prosedur yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan kemudian menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten. Guru dan pengelola memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan. Standar operasional prosedur SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja guru dan pengelola laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian, sekolah tersebut tidak memiliki petugas khusus dalam mengelola laboratorium yang berperan hanyalah guru kelas sebatas mata pelajaran IPA,menurut wahjono(2009:16) Struktur organisasi menetapkan cara bagaimana tugas dan pekerjaan dibagi, dkelompokkan dan dikoordinir secara formal. sedangkan menurut Decaprio(2013:17) fungsi struktur organisasi laboratorium a) memperlancar perencanaan praktik dan penelitian dilaboratorium b) memperlancar manajemen (pengaturan) kegiatan penelitian dan praktik laboratorium c) memperlancar pelaporan dan pertanggung jawaban seluruh
6
kegiatan di laboratorium sehingga mudah dievaluasi d) mempermudah pengawasan (controling) segala kegiatan di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian, ketika pelaksanaan praktik berlangsung guru tidak menjelaskan apa saja tata tertib yang ada dalam laboratorium maka ketika pelaksanaan praktik akibatnya siswa melanggar hal-hal yang berlawanan dengan tata tertib terutama pada siswa kelas rendah yang masih mengalami masa transisi dari taman kanak-kanak dengan aktivitas belajarnya dilakukan sambil bermain ke jenjang sekolah dasar yang lebih formal maka diperlukan guru yang menangani mereka menurut Pidarta (dalam Suparthiningrum 2013:26) peranan guru 1) sebagai manajer pendidikan 2) sebagai fasilitator pendidikan 3) pelaksana pendidikan 4) pembimbing dan supervisor 5) penegak disiplin 6) menjadi model perilaku yang ditiru siswa. Berdasarkan hasil penelitian,yang terjadi dilapangan pelaksanaan praktikum kadang tidak sesuai yang diharapkan ini dapat dilihat dari praktik yang dilaksanakan pada guru dalam hal ini sebagai informan kewalahan menangani anak-anak kelas III selain jumlah mereka yang sudah terlalu banyak, mereka mengikuti praktik tidak serius akibatnya pelaksanaan praktikum tidak berjalan sesuai dengan mekanismenya, berbeda dengan anak kelas V berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti pelaksanaan praktik berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh guru hal ini di karenakan anak kelas V menurut Purwanti (2012) anak kelas tinggi memiliki ciri khas yakni a)Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari b)Ingin tahu,ingin belajar dan realistis c)Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus d)Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah e)Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Berdasrkan hasil penelitian, pemberian sanksi tersebut belum tepat karena masih ada saja siswa yang ribut ketika pelaksanaan praktik. Maka dari itu dibutuhkan guru yang dinilai kompeten secara profesional menurut Rahmat (2009:186) apabila guru memenuhi hal-hal berikut ini a) mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya b) mampu melaksnakan peranan-peranan dengan berhasil c) mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan disekolah d) mampu melaksanakan perannya dalam proses belajar mengajar dikelas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN 6 Bulango Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dapat diambil simpulan bahwa kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA belum optimal, hal ini ditunjukkan oleh laboratorium yang masih menggunakan ruang kelas untuk melaksanakan kegiatan praktik, standar operasional prosedur (SOP) belum lengkap, tidak adanya struktur organigram, belum adanya pembagian tugas dan
7
fungsi pengelola, adanya siswa yang suka melanggar tata tertib akibatnya kegiatan pelaksanaan praktik terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan mekanismenya. Saran Untuk menunjang kreativitas guru dalam mengelola laboratorium IPA di SDN 6 Bulango Selatan yakni : 1. 2. 3. 4.
Perlu adanya fasilitas yang lengkap dalam hal ini ruangan laboratorium, Perlu adanya pemeliharan dan pengawasan alat laboratorium, Perlu adanya petugas khusus dalam mengelola laboratorium, Perlu adanya perencanaan yang matang,
8
DAFTAR PUSTAKA Decaprio,Richard.2013.Tips Mengelola Laboratorium Sekolah.Bangun Tapan Jogjakarta : Diva Press. Dennis.2010.Smart Things About Innovation and Creativity.Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Rufiati,Etna. http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/Bagaimanacaramenge_ EtnaRufiati9654.pdf (Online) Diakses tanggal 1 maret 2014. Hamid,Nurlaylla.2012.Kreativitas Membentuk Buah dengan Menggunakan Playdough pada Anak Kelompok B TK Ilomata Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.Skripsi.UNG Kunandar.2009.Langkah Mudah Penelitan Tindakan Kelas.Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kasmui. http://kimia.unnes.ac.id/manlab/sop.pdf. (Online) Diakses tanggal 1 April 2014. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Purwanti. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KARAKTERISTIK.pdf (Online) Diakses tanggal 1 April 2014. Rahmat,Abdul.2009.Think Teacher.Bandung : MQS Publishing. Suprihatiningrum,Jamil.2013.Guru Profesional.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Satori,Djamaan at al.2010.Profesi Keguruan.Jakarta : Universitas Terbuka. Semiawan,Conny.2010.Kreativitas Keberbakatan.Jakarta Barat : PTK Indeks. Talajan,Guntur.2012.Menumbuhkan Kreativitas & Prestasi Guru.Jogjakarta : LaksBang PRESSindo. Uno,H.2010.Pembelajaran Kelas Rangkap.Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Uno,H.2011.Model Pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara Universitas Negeri Gorontalo.2013/2014.Panduan Karya Tulis Ilmiah.Gorontalo : UNG Wulanda yulin http://mbscenter.or.id/index.php?r=site/page&id=276&page_action= viewdetail (Online) Diakses tanggal 1 maret.
9
Wiriaatmadja,R.2009.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : Remaja Rosdakarya. Wahjono,2010.Perilaku Organisasi.Jakarta : Alphabeta