PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE TEAM QUIZ DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS X1 IPS DI SMA NEGERI 1 KWANDANG Oleh : AYK RATNANINGSIH Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. MURSALIN, M.Si Nip. 119570412 198602 1 003
SUPARTIN, S.Pd, M.Pd Nip. 19760412 200312 2 004
Mengetahui: Ketua Jurusan Fisika
Dr. rer.nat. Mohamad Jahja, M.Si 19740217 199903 1 001
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE TEAM QUIZ DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KWANDANG Ayk Ratnaningsih, Yoseph Paramata , Nova E. Ntobuo Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo EMAIL :
[email protected] ABSTRAK Ayk Ratnaningsih (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Kombinasi Tipe Team Quis dan Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Lingkungan Hidup Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kwandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan kombinasi Team Quis dan Picture and Picture dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada materi lingkungan hidup kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kwandang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan rancangan posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kwandang dan sampel dalam penelitian ini yakni kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Data hasil belajar siswa yang dikumpulkan dengan menggunakan instrument tes hasil belajar. analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah. Hal ini dinyatakan bahwa thitung>tdaftar yaitu thitung = 3,14, tdaftar pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh kriteria pengujian t(1-1/2α)(n1 + n2-2) maka t(0,975)(54) = 2,02. Sehingga pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Kombinasi Tipe Team Quis dan Picture and Picture dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada materi lingkungan hidup kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kwandang, dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 82,33 > 73,88. Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis, Picture and Picture, hasil belajar Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan manusia akan menggali dan mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi manusia yang mempunyai akhlak, nilai sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya. Hasbullah (2012:5) mengartikan bahwa pendidikan adalah suatu proses terhadap anak berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa. Dari uraian diatas maka pendidikan mempunyai arah atau tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai itu adalah pencapaian kompetensi tertentu pada setiap diri siswa. Agar kompetensi dapat tercapai maka salah satu unsur yang perlu mendapat perhatian adalah pembelajaran. Pembelajaran menurut Rizema (2013:19) merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, penyampaian pengetahuan dilaksanakan dengan cara mentransfer pengetahuan kepada siswa. Melalui pembelajaran inilah akan muncul kegiatan belajar. Pembelajaran yang memunculkan kegiatan belajar merupakan pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan dan meningkatkan berbagai kompetensi yang ada didalam diri siswa serta aspek-aspek lain seperti minat, motivasi, hasil belajar dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan di SMA Negeri 1 Kwandang. Ketika proses pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, disaat pembelajaran berlangsung ada siswa yang bermain dengan temannya dan tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, guru mendominan dalam proses pembelajaran sehingganya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, hal ini tentunya berdampak pada hasil belajar siswa yang cenderung rendah. Dalam mengantisipasi turunnya hasil belajar siswa pada pembelajaran geografi dan untuk menambah peran dan perhatian siswa dalam belajar di kelas. Maka dari itu penulis mendapatkan satu solusi dengan mengkombinasikan dua model pembelajaran yaitu team quiz dan picture and picture. Dengan menggunakan kombinasi dua model ini, diharapkan dapat mengurangi rasa bosan belajar pada diri Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
siswa dan menciptakan kelas yang menyenangkan. Selain itu dapat melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah dan berusaha menyelesaikannya. Pada dasarnya hasil belajar diperoleh melalui proses belajar, dimana proses belajar merupakan kegiatan timbal balik antara guru dan siswa. Suprijono (2009: 5) menyatakan bahwa, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tidak dinilai secara terpisah melainkan secara komprehensif. Model pembelajaran aktif tipe kuis tim merupakan model pembelajran dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya maupun menjawab dapat menimbulkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut (dalvi dalam Mansur 2006:68). Prosedur Tipe Quiz Team menurut Suprijono (2009:114) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Quiz Team adalah sebagai berikut: (1) Guru memilih materi yang dapat disajikan dalam tiga
segmen atau lebih, (2) Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar atau lebih, (3) sampaikan
kepada
siswa
format
penyampaian
pelajaran
kemudian
mulai
menyampaikan materi, batasi penyampaian materi maksimal 10 menit, (4) Setelah penyampaian minta kelopok A untuk menyiapkan pertayaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan, kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka, (5) Mintalah kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B, jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C, (6) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab,lemparkan kepada kelompok B,(7) Jika tanya jawab selesai lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya, lakukan seperti proses untuk kelompok A, (8) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaaannya, lanjutkan penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya, (9) Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab, dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru. Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunaan gambar dan dipasangan atau diurutan menjadi urutan yang logis (Syifa 2014:155). Menurut Suprijono (2009: 92) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Picture And Picture diawali dengan. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok-kelompok, kemudian didepan kelas guru menunjukkan beberapa gambar yang harus diurutkan oleh siswa pada tiap kelompok. Tiap-tiap kelompok berdiskusi memikirkan urutan gambar menjadi suatu urutan materi. Guru memanggil tiap- tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil urutan tersebut dan menanyakan dasar urutan gambar tersebut. guru dapat mengembangkan jalannya diskusi secara lebih mendalam, sehingga terbentuk suatu kesimpulan materi. Penerapan pembelajaran kooperatif Picture And Picture diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar Geografi siswa. Adapun penggabugan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team quiz dan picture and picture disajikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1)Guru memilih materi yang dapat disajikan kedalam tiga segmen atau lebih, (2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (3) Guru memberikan materi pengantar sebelum kegiatan pembelajaran maksimal 10 menit, (4)Guru membagi siswa kedalam tiga kelompok Besar atau lebih, (5) Guru membagikan gambar-gambar pada setiap kelompok yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, (6) Kemudian gambar-gambar tersebut diurutkan oleh siswa di masing-masing kelompok , (7) Guru memanggil perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil urukan gambar tersebut , (8) Setelah penyampaian selesai, guru meminta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan alasan mengurutkan gambar tersebut. kepada Kelompok B dan C, (9) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelpmpok B, jika kelompok B tidak dapat menjawab kuis. Maka kelompok C segera menjawabnya, (10) Selanjutnya kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak menjawab, lemparkan kepada kelompok B (10) Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua guru menunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Melakukan seperti proses untuk Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
kelompok A, (11) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaanya, lanjutkan penyampaian materi ketiga dan guru menunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya, (12) Selanjutnya guru menanyakan kembali kepada semua siswa alasan siswa mengurutan gambar tersebut, (13) Dan dari alasan tersebut guru mrngembangkan materi dan menanamkan konsep dengan cara menjelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru, (14) Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Kwandang. Penentuan lokasi ini berdasarkan hasil kajian permasalahan yang terdapat di SMA Negeri I Kwandang, Penelitian ini dilaksanakn selama ± 3 bulan pada semester genap
tahun ajaran
2013/2014 yang meliputi tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Dengan jumlah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kwandang di Kabupaten Gorontalo Utara yang berjumlah 199 orang dan tersebar dalam 6 kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan posttest-only control design (desain kontrol postest) HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kwandang kurang lebih 3 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, data yang diperoleh dalam penelitian ini tediri dari dua perangkat yakni data hasil belajar siswa pada kooperative tipe Team Quis dengan picture and picture (eksperimen) dan data hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup yng hanya diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe picture and picture (kontrol). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui test hasil belajar siswa yang didapatkan dengan menggunakan test evaluasi berbentuk essay sebanyak 9 butir soal. Adapun perolehan skor rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
Rata-rata hasil belajar siswa (%)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
82,33
73,88 kelas kontrol kelas eksperimen
Kelompok Gambar 1 Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Dari Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih 8,45% dimana dalam proses pembelajaran kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture dan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode Picture and Picture. Perbedaan ini disebabkan karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture ini lebih bervariasi dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih aktif. Dari hasil penelitian perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture dengan kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode Picture and Picture Aspek kognitif yakni, C1, C2, C3, C4,C5,dan C6 pada tingkatan C1 meliputi soal nomor 1 dan 7 dengan bobot 3, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa di atas nilai 90, sedangkan pada tingkatan C2 meliputi nomor 2 dan 9 dengan bobot 5 , hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 90, C3 meliputi nomor 3 dan 8 dengan bobot 9, sedikit mengalami penurunan kembali Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
dengan nilai rata-rata dibawah 90, begitu juga pada soal nomor 5 yang merupakan tingkatan C4 dengan bobot 10, hasil belajar siswa mulai menurun dengan nilai ratarata dibawah 90, pada tingkatan C5 meliputi soal nomor 4 dengan bobot 16, hasil belajar siswa mengalami penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, dan pada tingkatan C6 meliputi soal nomor 6 dengan bobot 20, hasil belajar siswa mengalami penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 70 Terjadinya perbedaan ini disebabkan tingkat kesukaran soal yang bervariasi mulai dari C1 sampai C6.Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture dan kelas dengan menggunakan metode
Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa (%)
Picture and Picture untuk setiap ranah kognitif terdapat pada Gambar 4.2. 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
94,72 90 89,83 85,0086,48 82,69 81,6779,2378,54 64,18
74,08 60,58
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Aspek Kognitif
Gambar 2 diagram distribusi hasil belajar siswa pada kegiatan tes evaluasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa tiap ranah kognitif, untuk tingkat mengingat, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan menciptakan lebih tinggi rata-rata hasil belajar tingkat kognitif untuk kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol. dimana baik pada Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
kelas kontrol maupun eksperimen lebih tinggi persentase hasil belajarnya pada ranah kognitif C1, sedangkan pada C2 mulai menurun, sampai akhirnya paling rendah pada ranah kognitif C6, ini dikarenakan kesulitan soal lebih besar karena pada C6 siswa dituntut
untuk
melengkapi,
sedangkan
pada
C5
siswa
dituntut
untuk
mengelompokkan , C4 siswa dituntut untuk menganalisis, sedangkan pada C3 siswa dituntut untuk menerapkam dalam kehidupan sehari-hari, pada C2 siswa mengembangkan jawaban dengan kalimat sendiri dan pada C1 siswa hanya dituntut untuk mengingat. PEMBAHASAN Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Tean Quis dan Picture and Picture dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Peaksanaan pada kelas ini dilakukan 2 kelas yaitu terdiri dari XI IPS 2 yang menggunakan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Tean Quis dan Picture and Picture sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sebagai kelas kontrol. Selanjutnya terlebih dahulu peneliti melaksanakan test uji coba pada kelas yang tidak digunakan sebagai sampel yang bertujuan untuk membuktikan bahwa soal tersebut valid atau tidak. Dalam membuktikan bahwa soal tersebut valid atau tidak peneliti menggunakan kelas X1 IPS 5 dengan jumlah siswa 26. Setelah dilakukan pengujian validasi, hasil yang diperoleh untuk validasi butir soal sebesar 100% untuk validasi butir soal semua soal valid yang terdiri dari 9 nomor.Untuk menghiting reliabilitas test digunkan rumus alpha dan diperoleh nilai r = 0,434. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa test ini reliabel sehingga bisa digunakan sebagai alat pengumpul data. Setelah diketahui bahwa test yang akan digunakan sudah valid dan reliabel, langkah selanjutnya diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan kombinasi model pembelajaran Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
kooperatif tipe team quis dan picture and picture sedangkan untuk kelas kontol diberikan perlakuan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and picture. Setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan selanjutnya guru memberikan post-test berupa tes uraian yang terdiri dari 9 butir soal. Pemberian post-test ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Tean Quis dan Picture and Picture yaitu pada kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada kelas konrol. Selanjutnya Untuk melihat perbedaan tersebut dapat ditunjukkan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture diperoleh skor minimum 59 dan skor maksimum 100 dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 82,33. Sedangkan untuk kelas pembanding (kelas kontrol) dengan menggunakan metode
Picture and Picture,
diperoleh skor minimum 55 dan skor maksimum 90 dari rentang skor minimum diperoleh skor rata-rata 73,88. Hal ini berarti hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan Picture and Picture lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Picture and Picture. Selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas terhadap data tes hasil belajar yang didapat. Untuk pengujian homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus uji F (uji farians terbesar dibagi uji varians terkecil) dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk varians terbesar diperoleh pada kelas eksperimen
yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe team quis dan picture and picture
119.40 dan varians terkecilnya diperoleh pada kelas kontol yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yaitu sebesar 78,75. Berdasarkan hasil perhitngan diperoleh Fhitung < Ftabel = Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
1.52 < 2.71 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Langkah berikutnya dilakukan pengujian normalitas terhadap data. Pengujian ini dihitung dengan menggunakan rumus uji chi kuadrat dengan taraf signifikan α = 0,05 hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif kombinasi tipe team quis dan picture and picture diperoleh χ2hitung
=
2,71 dan χ2daftar sebesar 7,816 atau
χ2hitung< χ2daftar sementara untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture χ2hitung= 0,92 dan χ2daftar= 7,816 hal ini menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal sehingga pengujian hipotesis dapat diajukan. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uij t (satu pihak) dengan taraf α = 0,05 hipotesis yang akan diuji adalah H0 jika thitung ≤ ttabel dan tolak H0 jika thitung ≥ ttabel dengan derajat kebebasan. Berdasarkan peelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan nilai-nilai yang didapat ari hasil post test baik untuk kelas yang diajarkan dengan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe team quis dan picture and picture maupun dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dan setelah dilakukan perhitungan dengan membandingkan antara thitung dan ttabel maka diperoleh thitung = 3,14 dan ttabel= 2,02 dengan demikian thitung ≥ ttabel yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dari penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan “terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe team quiz dan Picture and Picture dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe Picture and Picture” dapat diterima. Dimana nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 82,33, jika dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol adalah 73,88.
Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
KESIMPULAN Berdasaran pembahasan hasil penelitian yang telah diuraian pada pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) hasil penelitian dan pembahasan diperoleh thitung = 3,14 dan ttabel= 2,02 dimana thitung=3,14 > ttabel= 2,02, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis dan Picture and Picture dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada materi lingkungan hidup. 2) Rata-rata hasil belajar siswa elas esperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Yakni 82,33>73,88 3) Penyajian materi dengan menggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis dan Picture and Picture lebih efetif dibandingkan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hal tersebut dapat dilihat karena adanya perbedaan hasil rata-rata belajar elas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh selisih atau perbedaan 8,45%. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis dan Picture and Picture kiranya dapat menjadi referensi baik bagi guru mauun pembaca dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mater mata pelajaran geografi 2. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis dan Picture and Picture hendaknya dapat diterapkan kepada mata pelajaran geografi dan mata pelajaran lainnya sebagai alternatif untuk mencegah kebosanan pembelajaran di dalam kelas 3. Perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Quis dan Picture and Picture untuk materi – materi lain, khususnya materi yang memiliki karakteristik yang sama dengan materi geografi. Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd
DAFTAR PUSTAKA Hasbullah. 2012. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Rizema, sitiatava. 2013. Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta: Diva Press Suprijono, Agus.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Syifa, Mukrimaa. 2014. 53 metode belajar dan pembelajaran.Yogjakarta: Araska
Ayk Ratnaningsih, 451410007, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, prof. Dr. Yoseph Paramata M.Pd, Nova E. Ntobuo S.Pd, M.Pd