PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN ADANYA KELUHAN PENGLIHATAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN UPW DI SMK NEGERI 1 KOTA GORONTALO”
Oleh Kicky Marina M Sanu NIM : 841411090
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL “Hubungan Intensitas Penggunan Smartphone dengan adanya Keluhan Penglihatan pada siswa kelas XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo” Oleh KICKY MARINA M SANU NIM. 841 411 090 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Hari/ Tanggal : Jum’at/ 03 Juli 2015 Waktu
: 14.00 – 15.00 WITA
ABSTRAK Kicky Marina M Sanu.2015. Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Adanya Keluhan Penglihatan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Skripsi, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Hj. Suwarly Mobiliu, S.Kp., M.Kep dan pembimbing II dr. Sitti Rahma, M.Kes. Smartphone adalah telepon yang internet-enable. Penggunaan smartphone yang berlebihan akan meningkatkan resiko mengalami keluhan penglihatan pada penggunanya. Dry eyes merupakan keluhan tersering yang di alami oleh pengguna smartphone akibat penggunaan organ mata yang berlebihan, sehingga mata menjadi lelah.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan usaha perjalanan wisata yang menggunakan smartphone.Sampel penelitian ini menggunakan teknik total samplingpada 37 responden, dengan instrumen berupa kuisioner yang dianalisis menggunakan uji fisher.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan, dengan nilai p value=0,001. Saran peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan pada pengguna smartphone untuk dapat memberikan jeda waktu saat menggunakan smartphone, sehingga menurunkan resiko mengalami keluhan penglihatan. Kata Kunci
: Smartphone, Keluhan Penglihatan
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN ADANYA KELUHAN PENGLIHATAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN USAHA PERJALANAN WISATA DI SMK NEGERI 1 KOTA GORONTALO
Kicky Marina M Sanu, Suwarly Mobiliu S.Kp, M.Kep, dr. Sitti Rahma M.Kes Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKK UNG ABSTRAK Kicky Marina M Sanu. 2015. Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Adanya Keluhan Penglihatan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Skripsi, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Hj. Suwarly Mobiliu, S.Kp. M.Kep, dan pembimbing II dr. Sitti Rahma, M.Kes. Smartphone adalah telepon yang internet enable. Penggunaan smartphone yang berlebihan akan meningkatkan resiko mengalami keluhan penglihatan pada penggunanya. Dry eyes merupakan keluhan tersering yang di alami oleh pengguna smartphone akibat penggunaan organ mata yang berlebihan, sehingga mata menjadi lelah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan usaha perjalanan wisata yang menggunakan smartphone. Sampel penelitian ini menggunakan teknik total samplingpada 37 responden, dengan instrumen berupa kuisioner yang dianalisis menggunakan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan, dengan nilai P value=0,001. Saran peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan pada pengguna smartphone untuk dapat memberikan jeda waktu saat menggunakan smartphone, sehingga menurunkan resiko mengalami keluhan penglihatan.
Kata Kunci
: Smartphone, Keluhan Penglihatan
PENDAHULUAN Latar Belakang Smartphone menjadi ponsel yang paling diinginkan di dunia. Smartphone adalah perangkat mobile yang lebih dari sekedar membuat dan menerima panggilan telpon, pesan teks dan pesan suara. Fitur dasar smartphone adalah untuk mengakses internet. Selain itu smartphone juga dapat mengakses media digital seperti musik gambar dan video, smartphone juga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan program komputer kecil yang di sebut Aplikasi1. Kemudahan yang ditawarkan smartphone seperti informasi akses berbagai data atau bahkan bekerja dengan menggunakan smartphone membuat orang beralih dari ponsel mereka untuk menggunakan smartphone. Karena fenomena ini, jumlah pengguna smartphone meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri terdapat 47 juta pengguna smartphone dan membuat Indonesia termasuk dalam 5 besar pengguna smartphone di dunia dan di perkirakan akan meningkat hingga angka 103.700.000 pengguna smartphone pada tahun 2017.2 Penggunaan smartphone di Indonesia menurut survei Brown diawal tahun 2014 adalah 181 menit per hari. Hal ini menjadikan Indonesia berada diposisi pertama, untuk penggunaan smartphone terlama di Dunia. Pengguna smartphone di Indonesia menggunakan 181 menit untuk berinteraksi dengan layar smartphone untuk beragam keperluan. Dimana, 62 menit dihabiskan untuk berkomunikasi, 45 menit dihabiskan untuk hiburan, 38 menit untuk menjelajahi aplikasi dan 37 menit dihabiskan untuk berselancar di internet.3 Pengguna smartphone dari hasil riset yang dilakukan Yahoo! Mindshare menunjukkan pengguna smartphone di Indonesia segmen anak muda (15-19 tahun) masih menjadi basis kuat paling banyak menggunakan smartphone, khususnya pada siswa SMA. Pengguna smartphone pada kalangan siswa SMA berada pada posisi pertama dengan presentase 47,9 % dari seluruh kalangan jenjang pendidikan.4 Pengguna smartphone sendiri di Gorontalo menurut survey yang di lakukan oleh Asosiasi Peyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012 sebesar 47 % dari 449.000 jiwa pengguna Internet di Provinsi Gorontalo. Pengguna smartphone di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo, dari tahun ketahun mengalami peningkatan . Smartphone memberikan berbagai manfaat bagi penggunanya. Namun, dibalik itu semua, banyak dari kita yang tidak sadar akan adanya bahaya yang bisa diakibatkan oleh perangkat tersebut bagi kesehatan. American Optometric Association (AOA) mendefinisikan Computer Vision Syndrome (CVS) sebagai masalah mata majemuk yang berkaitan dengan pekerjaan jarak dekat dengan layar 1
Nova, Hikmawan Ali. 2011. Panduan Lengkap Internet Lewat Ponsel Java. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2 Rumate, Gina Paula. 2014. The Impact Of Social Influence and Product Quality Attributes to Custumer Buying Decision Of Iphone In Manado 3(2): 831-840. 3 Rizal, Herry Fahrur. 2014. Technisia.http://id.technisia.com/orang-indonesimenggunakan-smartphone-189-menit-tiap-harinya-untuk-apa-saja/ 4 Perdana, Jaka. 2012. 41 Juta Masyarakat Indonesia Miliki Smartphone, 95%nyadigunakan dirumah. http://www.the-marketeers.com
monitor yang dialami seseorang selagi atau berhubungan dengan penggunaan komputer termasuk smartphone.5 Saat berinteraksi dengan smartphone, pengguna terfokus pada satu objek saja, sehingga mengakibatkan otot pada mata menjadi tegang dan mengurangi frekuensi berkedip setiap menitnya. Normalnya manusia berkedip 16 sampai 20 kali permenit. Kurangnya frekuensi berkedip, mengakibatkan pengguna smartphone mengalami keluhan penglihatan seperti mata kering, mata berair, sakit mata, ataupun sakit kepala.5 Mata kering atau dry eyes dapat terjadi akibat kurangnya produksi air mata, refleks mengedip yang tidak sempurna atau kurang. Selain mata kering, penglihatan menjadi kabur juga menjadi keluhan penglihatan yang sering dialami pengguna smartphone. Otot-otot ocular mata (6 otot yang mengontrol pergerakan mata manusia) yang terlalu tegang, bisa mengakibatkan seseorang untuk tidak bisa fokus atau penglihatan menjadi kabur. Penglihatan kabur ini awalnya akan bersifat sementara, tetapi apabila terlalu sering bisa menjadi permanen. Dari penelitian sebelumnya yang di lakukan, menunjukkan bahwa dari 70 orang sampel yang di ambil didapatkan terlihat bahwa penggunaan tablet computer dalam sehari paling banyak adalah 2-3 jam yaitu sebanyak 14 orang (50.0%), dan lebih dari 4 jam sebanyak 25.0%), sedangkan lama penggunaan 1-2 jam sebanyak 4 orang (14.3%) dan kurang dari 1 jam sebanyak 3 orang (10.75%). Sedangkan untuk keluhan penglihatan, didapatkan hasil, keluhan pada mata yang dialami responden memberikan dampak lebih dari 2 gejala untuk keluhan pada mata, dan dari 28 responden ada 2 responden yang hanya mengalami 1 gejala yaitu mata terasa berair sebanyak 1 orang (3.6%), dan mata terasa seperti ada benda asing sebanyak 1 orang (3.6%). Dari hasil pengamatan, SMK Negeri 1 Gorontalo memiliki beberapa jurusan keilmuan yang tersedia.. Dari semua siswanya, siswa jurusan Usaha Perjalanan Wisata yang memiliki intensitas penggunaan smartphone yang lebih dominan dari siswa yang berada pada jurusan lainnya, ini dikarenakan mata pelajaran yang ada pada jurusan Usaha Perjalanan Wisata lebih fokus pada personaliti dan hubungan sosial, sehingga para siswa lebih banyak waktu untuk menggunakan smartphone untuk lebih mengeksplor ilmu yang didapatkan. Untuk kelas XI sendiri, para siswanya sudah menggunakan smartphone pribadi. Dari data dan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, didapatkan siswa pengguna smartphone sebanyak 37 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 7 orang siswa, didapatkan bahwa semua mengalami sakit kepala dan mata terasa kering saat menggunakan smartphone, 2 orang siswa mengalami mata berair dan 1 orang mengalami mata sakit. Dari hasil yang di peroleh membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bejudul “Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Adanya Keluhan 5
Yasbana, Roys. 2011. Penelitian Tentang Bahaya Hanphone. http:/ryportofolio.weebly.com/pemelitian-tentang-nahaya-handphone.html (diakses 17 februari 2014)
Penglihatan pada siswa kelas XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo”. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desainPenelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimen yang merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder, untuk
mempelajari hubungan antara Intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan pada siswa di SMK N 1 Kota Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI jurusan usaha perjalan wisata di SMK N 1 Kota Gorontalo yang menggunakan Smartphone. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 37 Dengan kriteria sampel yaitu memiliki mata normal. Lalu data Dianalisis dengan Uji Fisher. Hasil Penelitian Tabel 4.1Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di SMK N 1 Kota Gorontalo. Karakteristik
Jumlah Presentase (n) (%) Berdasarkan Usia 15 tahun 9 24.3 16 tahun 16 43.2 17 tahun 12 32.4 Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki 9 24.3 Perempuan 28 75.7 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 3.1 diatas distribusi responden berdasarkan usia, sebagian besar yaitu pada usia 16 tahun berjumlah 16 orang (43.2%),jenis kelaminsebagian besar yaitu perempuan bejumlah 28 orang (75.7%). Intensitas Penggunaan Smartphone Tabel 4.2.Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan Smartphone di SMK N 1 Kota Gorontalo tahun 2014 Intensitas Presentasi Penggunaan N % Smartphone Intens 32 86.5 Tidak Intens 5 13.5 Total 37 100 Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan terdapat 32responden (86,5%) yang Intes dalam menggunakan smartphone dan 5 responden (13,5%) yang Tidak intens menggunakan smartphone. Keluhan Penglihatan Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan keluhan penglihatandi SMK Negeri 1 Kota Gorontalo tahun 2015. Keluhan Presentasi n Penglihatan (%) Tidak Ada 3 67,2 Ada 34 32,8 Total 37 100 Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkantabel 4.3 didapatkanbahwaterdapat 3 responden (8,1%) tidak mengalami keluhan penglihatan saat menggunakan smartphone, dan 34 responden(91,9%) mengalami keluhan penglihatansaat menggunakan smartphone. Hubungan Intensitas Penggunaaan Smartphone dengan Adanya Keluhan Penglihatan. Tabel 4.4 Hubungan Intesitas Penggunaan Smartphone dengan Adanya Keluhan Penglihatan di SMK N 1 Kota Gorontalo.
Intensitas Penggunaan Smartphone
Intens TdkIntens Total
Keluhan Penglihatan Ada Tidak Ada n % n % 32 100 0 0 2 40 3 60 34 91,9 3 8,1
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistic fisher diperoleh nilai p Value = 0,001 atau p ≤ 0.05 artinya terdapat hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan pada siswa di SMK N 1 Kota Gorontalo.
Pembahasan Intensitas Penggunaan Smartphone Berdasarkan tabel 4.2data tentang intensitas penggunaan smartphone didapatkan responden yang intens menggunakan smartphone sebanyak 32responden (86,5%),lebih banyak dari pada yang tidak intens menggunakan smartphone yakni sebanyak 5 responden (13,5%). Dari hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa siswa jurusan usaha perjalanan wisata dalam proses belajar mengajar dituntut untuk lebih banyak berinteraksi dengan banyak orang dan dunia luas, terutama dalam bidang komunikasi dan personaliti. Siswa yang memilih bidang keahlian pada jurusan usaha perjalanan wisata memiliki waktu yang lebih banyak menggunakan smartphone untuk dapat lebih mengeksplor ilmu yang didapatkan dari guru pengajar.Kelebihan smartphone yang menjadi kebutuhan utama dari penggunanya adalah koneksi internet.Dikalangan siswa, internet merupakan kebutuhan yang mampu mempercepat kegiatan belajar disekolah.Dengan paket lengkap,
smartphone plus internet siswa dapat lebih mudah untuk mencari referensi pelajaran dan mengeksplor dunia untuk meningkatkan kreatifitas, khususnya bagi siswa yang meminati jurusan Usaha Perjalanan Wisata. Bagi responden yang tidak intens, dari hasil skoring kuesioner didapatkan bahawa responden jarang menggunakan smartphone-nya untuk keperluan seperti bermain game online dan membuka akun media sosial, responden lebih sering menggunakan smartphone untuk mencari referensi tugas sekolah. Selain menunjang aktivitas di sekolah, smartphone juga menjadi alat refreshing bagi penggunannya, seperti halnya yang sering dilakukan oleh responden yang intes menggunakan smartphone. Responden yang intens, menggunakan smartphone lebih dari dua jam per harinya dengan aktivitas seperti, bermain game online, meng-update blog pribadi, chating dengan teman, hingga membuka akun media sosial. Dari beberapa aktivitas yang selalu dilakukan oleh responden dengan smartphone-nya, membuka akun media sosial adalah aktivitas yang paling sering dilakukan, bagi responden perempuan fitur seperti media sosial sangat lazim untuk digunakan setiap harinya, dengan media sosial pengguna bisa mengekspresikan diri melalui kicauan di akun twitter, meng-update status di facebook, atau share foto di instagram dan path. Apalagi didukung oleh aplikasi kamera dan aplikasi foto yang bisa digunakan untuk selfie, membuat para pengguna lebih sering membuka akun media sosial untuk memajang foto terbarunya. Hal ini sejalan dengan survei Brown mengenaipenggunaan smartphone di Indonesia diawal tahun 2014. Dari hasil survei indonesiamenyandang posisi pertama untuk penggunaan smartphone dengan durasi terlama di dunia, dengan lama waktu penggunaan smartphone adalah 181 menit per hari.Pengguna smartphone di Indonesia menggunakan 181 menit untuk berinteraksi dengan layar smartphone untuk beragam keperluan. Dimana, 62 menit dihabiskan untuk berkomunikasi, 45 menit dihabiskan untuk hiburan, 38 menit untuk menjelajahi aplikasi dan 37 menit dihabiskan untuk berselancar di internet.3 Keluhan Penglihatan Berdasarkan analisis data tentang keluhan penglihatan didapatkan bahwa responden lebih banyak mengalami keluhan penglihatan sebanyak 34 responden (91,9%) dibandingkan dengan yang tidak mengalami keluhan penglihatan 3 responden (8,1%). Hasil penelitian menunjukan responden yang intens dalam penggunaan smartphone setiap harinya, mengalami keluhan penglihatan. Keluhan penglihatan yang sering dialami responden antara lain keluhan mata lelah, mata terasa sakit, mata terasa kering, dan sakit kepala, dan beberapa responden mengalami keluhan, mata terasa gatal, mata berair dan penglihatan kabur. Faktor yang menyebabkan lebih banyak responden mengalami keluhan penglihatan, yakni diakibatkan oleh mata pengguna smartphone terlalu fokus pada layar smartphone, hal ini mengurangi frekuensi berkedip yang membuat mata pengguna smartphone menjadi kering dan lelah sehingga meningkatkan resiko mengalami keluhan penglihatan. Hal ini sejalan dengan teori yang dibahas dalam
ilmu penyakit mata, diakatakan bahwa mata akan menjadi kering pada keadaan, kurangnya produksi air mata, refleks mengedip yang tidak sempurna atau kurang. Saat mata berkedip, kelenjar air mata dirangsang untuk mengeluarkan cairan untuk membasahi permukaan mata, sehingga bagian permukaan mata tidak menjadi kering dan dapat mengurangi resiko mengalami berbagai keluhan penglihatan.6 Keluhan lain yang dialami oleh seluruh responden adalah sakit kepala, dari hasil observasi, responden yang intens menggunakan smartphone setiap harinya akan mengalami sakit kepala , hal ini sesuai dengan ilmu penyakit mata yang dijabarkan oleh dr. Sidrata bahwa, sakit kepala adalah penyakit yang sering didapatkan pada manusia. Sakit kepala sering dihubungkan dengan mata, sesungguhnya tidak selamanya demikian.Sakit kepala yang berat dan menyebar kedaerah mata.Sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemukan pada penderita sakit mata.Keluhan sakit kepala dapat disebabkan oleh; kelainan mata, kelelahan mata, perlunya memakai kacamata, akibat ketegangan mata yang diakibatkan penggunaan mata yang berlebihan.7 Selain teori diatas hasil penelitian juga selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Divisi Ontologi RS Sanglah yang menyatakan, radiasi dari ponsel secara komulatif dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya adalah kanker otak, tumor otak, alzaimer, fatigue, dan yang paling ringan adalah sakit kepala. radiasi ponsel memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA (Deoxyribonucleic Acid) dalam sel, yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker dan mempengaruhi kesuburan.8 Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yasbana, hasil penelitian menunjukan bahwa pengguna smartphone saat berinteraksi dengan smartphone terfokus pada satu objek saja, sehingga mengakibatkan otot pada mata menjadi tegang dan mengurangi frekuensi berkedip setiap menitnya. Normalnya manusia berkedip 16 sampai 20 kali permenit. Kurangnya frekuensi berkedip, mengakibatkan pengguna smartphone mengalami keluhan penglihatan seperti mata kering, mata berair, sakit mata, ataupun sakit kepala. Mata kering atau dry eyes dapat terjadi akibat kurangnya produksi air mata, refleks mengedip yang tidak sempurna atau kurang. Selain mata kering, penglihatan menjadi kabur juga menjadi keluhan penglihatan yang sering dialami pengguna smartphone. Otot-otot ocular mata (6 otot yang mengontrol pergerakan mata manusia) yang terlalu tegang, bisa mengakibatkan seseorang untuk tidak bisa fokus atau penglihatan menjadi kabur. Penglihatan kabur ini awalnya akan bersifat sementara, tetapi apabila terlalu sering bisa menjadi permanen(Yasbana, 2011). Faktor kedua yang menyebabkan banyaknya responden mengalami keluhan penglihatan saat menggunakan smartphone kemungkinan adalah jarak pandang layar smartphone terlalu dekat dengan mata responden, dengan jarak seperti itu, 6
Ilyas, Sidrata. 2004. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta: Sagung Seto Ilyas, Sidrata. 2003. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI 8 Hartina, dkk. 2014. Pengukuran Intensitas Radiasi yang Dipancakan oleh Handphone dan Pengaruhnya Tehadap Kesehatan 1(8): 109-120 7
radiasi yang dipancarkan oleh smartphone akan lebih banyak diserap oleh organ mata dari pengguna smartphone, dengan demikian resiko mengalami keluhan penglihatan akan semakin bertambah. Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukan lebih banyak responden yang mengalami keluhan penglihatan, American Optometric Association (AOA) telah melakukan survei dan menyatakan Computer Vision Syndrome (CVS) sebagai masalah mata majemuk yang berkaitan dengan pekerjaan jarak dekat dengan layar monitor yang dialami seseorang selagi atau berhubungan dengan penggunaan komputer termasuk smartphone. Dari hasil penelitian dan berbagai survei serta penelitian yang terkait, peneliti berasumsi bahwa keluhan penglihatan sering terjadi pada pengguna smartphone dikarenakan kebiasan yang kecil namun berdampak besar bagi penggunanya. Kebiasan kecil itu adalah kurangnya kepedulian pengguna smartphone terhadap jeda waktu dalam penggunaan smartphone, dan juga pengguna smartphone lebih sering mendekatkan jarak pandang mata dengan layar smartphone. Jeda waktu dalam penggunaan smartphone memberikan waktu untuk organ tubuh yang berinteraksi secara langsung dengan smartphone untuk berelaksasi, terutama organ mata, dengan berelaksasi organ mata tidak akan mengalami kelelahan sehingga menurunkan resiko mengalami keluhan penglihatan. Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Adanya Keluhan Penglihatan. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Fisher’s karena uji statistik Chi Square tidak memenuhi syarat nilai ecpected count.Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Fisher’s didapatkan nilai p Value = 0,001 yang artinya p value lebih kecil dari nilai α = 0,05, sehingga Hı ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan diterima dan Ho tidak hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan ditolak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan smartphone yang intens dengan adanya keluhan penglihatan.Seluruh responden dalam penelitian ini yang intens dalam penggunaan smartphone setiap harinya, mengalami keluhan penglihatan. Keluhan penglihatan yang sering dialami responden antara lain keluhan mata lelah, mata terasa sakit, mata terasa kering, sakit kepala, dan beberapa responden mengalami keluhan, mata terasa gatal, mata berair dan penglihatan kabur. Selain yang intens menggunakan smartphone terdapat dua responden yang mengalami keluhan penglihatan namun pada hasil skoring tidak intens menggunakan smartphone. Dari hasil analisis kuesioner penelitian, didapatkan dua responden yang mengalami keluhan penglihatan tersebut hanya memiliki beberapa aktivitas yang selalu dilakukan dengan smartphone antara lain, responden menggunakan smartphone untuk mencari referensi tugas sekolah, meng-update blog pribadi, menyimpan data pribadi dan keperluan belanja online, sehingga pada hasil skoring didapatkan tidak intens dalam menggunakan smartphone. Namun, pada kenyataanya aktivitas yang dilakukan tersebut memungkinkan durasi menggunakan smartphone akan lama, hal ini dikarenakan
mencari tugas sekolah dan belanja online membutuhkan ketelitian agar mendapatkan referensi yang tepat dan mendapatkan barang belanja dengan kualitas yang baik namun harga terjangkau. Akibatnya mata diharuskan untuk bertatapan lama dengan layar smartphone, dengan demikian akan menimbulkan keluhan penglihatan. Tetapi, keluhan yang dialami akan lebih sedikit seperti yang ditunjukan hasil skoring kuesioner keluhan penglihatan, bahwa dua responden yang tidak intens tetapi mengalami keluhan penglihatan hanya mengalami dua keluhan penglihatan saja yakni mata lelah dan sakit kepala. Dibandingkan dengan yang intens menggunakan smartphone, keluhan yang dialami lebih dari dua, bahkan hampir mengalami seluruh keluhan penglihatan. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Sebelumnya yang berjudul “Hubungan lamanya waktu penggunaan Tablet Computer dengan keluhan penglihatan” menunjukkan bahwa dari 70 orang sampel yang di ambil didapatkan hasil, dengan uji Chi Square dengan menggunakan SPSS nilai p = 0,003yang berarti ada hubungan yang signifikan antara lamanya waktu penggunaan tablet computer dengan keluhan penglihatan yaitu pada keluhan mata terasa berair.9 Sejalan dengan hasil penelitian, sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai dampak smartphone bagi kesehatan manusia oleh Roy Yasbana pada tahun 2011 menyatakan bahwa manusia secara normal berkedip 16 hingga 20 kali dalam satu menit, tetapi pada saat manusia menggunakan ponsel manusia hanya mengedipkan mata sebanyak 6 hingga 8 kali dalam satu menit. Hal ini mengakibatkan mata menjadi kering dan terasa lelah.5 Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh dr. Sidrata dalam buku ilmu perawatan mata, bahwa mata akan menjadi kering pada keadaan, kurangnya produksi air mata, refleks mengedip yang tidak sempurna atau kurang. Saat mata berkedip, kelenjar air mata dirangsang untuk mengeluarkan cairan untuk membasahi permukaan mata, sehingga bagian permukaan mata tidak menjadi kering dan dapat mengurangi resiko mengalami berbagai keluhan penglihatan.6 Dari uraian di atas peneliti berasumsi bahwa intensitas penggunaan smartphone yang lama akan meningkatkan resiko mengalami keluhan penglihtan.Semakin sering menggunakan smartphone dengan durasi yang lama dalam dapat menyebabkan organ mata mengalami kelelahan, hal ini dapat mempengaruhi produksi air mata yang berfungsi untuk menghindari dry eyes atau mata kering, yang merupakan faktor tersering menimbulkan berbagai keluhan penglihatan pada manusia. Simpulan 1. Intensitas penggunaan smartphone didapatkan yang intens menggunakan smartphone sebanyak 86,5%, lebih banyak dari pada yang tidak intens menggunakan smartphone yakni sebanyak 13,5%.
9
Maria, dkk. 2014. Hubungan Lamanya Waktu Penggunaan Tablet Computer dengan Keluhan Penglihatan pada Anak Sekolah Di SMP Kr. Eben Heazer 2 Manado 2(2): 1-8.
2. Keluhan penglihatan didapatkan bahwa lebih banyak mengalami keluhan penglihatan sebanyak 91,9% dibandingkan dengan yang tidak mengalami keluhan penglihatan 8,1%. 3. Terdapat hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Adanya Keluhan Penglihatan pada siswa kelas XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Adanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dari Hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher’s diperoleh nilai P=0.001 atau P<0.05. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menjadi sumber pengetahuan dan menambah wawasan mengenai hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone dengan adanya Keluhan Penglihatan. 2. Bagi Profesi Keperawatan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menjadi salah satu materi untuk melakukan penyuluhan pada masyarakat tentang cara menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-hari dengan batas yang normal, dan pencegahan terjadinya gangguan penglihatan untuk peningkatan kesehatan masyarakat. 3. Bagi Masyarakat diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahaya smartphone, apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dan juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara menghindari keluhan penglihatan saat menggunakan smartphone. 4. Bagi Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang dapat menyebabkan keluhan penglihatan saat menggunakan smartphone. Daftar Pustaka American Optometric Association. Computer Vision Syndrome. 2013 (cited; 2014 february 16). Available from http://www.aoa.org/x5374.xml. Hartina, dkk. 2014. Pengukuran Intensitas Radiasi yang Dipancakan oleh Handphone dan Pengaruhnya Tehadap Kesehatan 1(8): 109-120. Ilyas, Sidrata, dkk. 2002. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto. Ilyas, Sidrata. 2003. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI. Ilyas, Sidrata. 2004. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta: Sagung Seto. Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta. Kartina, Tien. 2011. Bahaya Radiasi Handphone. http://skp.unair.ac.id (diakses 30 maret 2014). Kurniasih, 2011.Merawat Mata Miopi. Jakarta: Gramedia.
Lapau, Buchari. 2013. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Buku Obor. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nova, Hikmawan Ali.2011. Panduan Lengkap Internet Lewat Ponsel Java. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Jakarta : Salemba Medika
Keperawatan.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Maria, dkk. 2014. Hubungan Lamanya Waktu Penggunaan Tablet Computer dengan Keluhan Penglihatan pada Anak Sekolah Di SMP Kr. Eben Heazer 2 Manado 2(2): 1-8. Perdana, Jaka. 2012. 41 Juta Masyarakat Indonesia Miliki Smartphone, 95%nyadigunakan dirumah. http://www.the-marketeers.com Rizal, Herry Fahrur. 2014. Technisia.http://id.technisia.com/orang-indonesimenggunakan-smartphone-189-menit-tiap-harinya-untuk-apa-saja/ Rumate, Gina Paula. 2014. The Impact Of Social Influence and Product Quality Attributes to Custumer Buying Decision Of Iphone In Manado 3(2): 831-840. Setiadi, 2013; Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan, Edisi 2; Graha Ilmu ; Yogyakarta. Supardi, Sudibyo dan Rustika. 2013. Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV.Trans Info Media Sya’ban, Abdul Rahim dan I Made Rai Riski. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Kelelehan Mata (Asstenopia) pada Karyawan Pengguna Komputer PT. Grapari Telkomsel Kota Kendari ISSN : 2407-6171: 754-768. Syaifuddin. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC. Syaifuddin, 2010. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Syaifuddin, 2011. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Yasbana, Roys. 2011. Penelitian Tentang Bahaya Hanphone. http:/ryportofolio.weebly.com/pemelitian-tentang-nahaya-handphone.html (diakses 17 februari 2014).
Yurisa, Wella (2008). Etika Penelitian Kesehatan. Fakultas Kesehatan Universitas Riau