BELUM OK
LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS 1. DATA BANGUNAN a. b.
Nama Proyek Jenis Bangunan
: :
c. d. e.
Lokasi Bangunan Jumlah lantai Perencana Geoteknik SIPTB No. Perencana Struktur Atas SIPTB No. Penilaian
: : : : : :
d. e.
f.
Thamrin Nine Tower 2, Townhouse dan Midrise SRPMK Beton Bertulang (T= 9.1; 1.4; 2.5”, R= 7; Cs, min= 0.0327) Jl. MH Thamrin 9, Jakarta 58 Lt., 10 Lt. & 13 Lt. + Basement 6 Lapis Ir. Winda Jusmelia Djoenaidi 0708/P/G-A/DPPB/II-2011 Ir. Fauziah Djalaloeddin, MM 0632/P/K-A/DPPB/I-2011
Evaluasi Load Test
Pemeriksaan Ke - ………………………………………………
Struktur Bawah
Pemeriksaan Ke - 4
Struktur Atas
Pemeriksaan Ke - ………………………………………………
Sidang TPKB Tanggal
:
15 Oktober 2014
2. HASIL PEMERIKSAAN Harap menjawab/menanggapi catatan yang dicetak miring (italic) saja: 1.
Penyelidikan Tanah: PT Geomarindex, Pumping Test tidak terlampir. Lokasi titik bor dalam Laporan kurang jelas, harap dibuatkan sketsa denah titik bor, khusus untuk proyek yang sedang dievaluasi (bukan data keseluruhan areal luas Thamrin Nine). Dari data yang disampaikan, untuk Tower 2, hanya terdapat 1 titik bor dalam. TPKB mensyaratkan agar ditambahkan titik bor sesuai dengan Konsensus, dengan kedalaman sesuai dengan intensitas beban dan luas tapak. Laporan dewatering juga harus disampaikan. Dijawab pada Lampiran 1. Konstruktor menggunakan DB2 (75 m) dan B5 (50 m) yang terletak di luar bagunan Tower 58 lantai. Di Tower ada B4 (50 m). Luas tapak bangunan +/- 1600 m2. Sidang TPKB mengharuskan adanya tambahan 1 titik bor dengan kedalaman minimum 80 m (bilamana stress bulb sudah memenuhi persyaratan), dan dilakukan tambahan uji konsolidasi (deep UD samples) dan CU Triaxial tests. Konstruktor mengusulkan tambahan 1 titik bor dengan kedalaman 120 m, dilengkapi dengan pengambilan UDS dalam jumlah dan kwalitas yang memadai untuk pengujian tambahan CU dan Oedometer test. Lihat catatan di bawah tentang kurangnya data oedometer dan CU Triaxial. Laporan 1 bor tambahan dan uji CU Triaxial + Oedometer untuk deep samples, dilaporkan sudah dilakukan, tetapi laporannya belum disampaikan. Harap dilengkapi. Laporan Pumping Test dilampirkan pada Lampiran 2.2. Harap diklarifikasi, apakah pumping test ini dilakukan pada saat perencanaan Thamrin Nine Phase I, atau ini merupakan pengujian tambahan? Laporan desain dewatering di Lampiran 2.1, menunjukkan bahwa galian Thamrin Nine Phase 1 dan Phase 2 dikerjakan bersamaan. Denah galian Tower 2 berbeda dengan yang ada di Lampiran 1. Apakah laporan desain ini sudah disesuaikan dengan denah Tower 2 yang sedang diperiksa? Harap juga diklarifikasi apakah D-wall untuk (bersambung ke halaman berikut)
galian Phase 1 dan Phase 2 ini mencapai kondisi full cut off terhadap ground water flow? Dari mana debit air tanah dan rembesan berasal? Dari luar galian? Apakah menggunakan pumping well, atau hanya sump pits saja? Konstruktor menjelaskan bahwa laporan pumping test dilakukan saat perencanaan Thamrin 9 Phase I. Harap melaporkan (ulang?) laporan desain dewatering yang mencakup galian Phase I dan Phase II bersamaan, lengkap dengan Gambar Cetak Birunya. Sudah disampaikan. OK. Konstruktor menjelaskan bahwa semua D-wall pada galian Phase I dan II ini mencapai kedalaman cut off pada kedalaman -36 dan -38 m. Harap melangkapi keterangan ini dengan gambar cetak biru yang secara jelas menunjukkan denah dan potongan D wall (lengkap sekeliling galian), dan pada gambar yang sama ditunjukkan profil lapisan tanah berdasarkan data pengeboran penyelidikan tanah (lampirkan no DB nya) di sekitar garis D-Wall. Sudah disampaikan. OK. 2.
Jenis tanah: Menggunakan SNI 03 1726 2012, SSRA, dengan nilai Ca = 0.29 dan Cu = 0.5g. (Detail analisis Ca, Cu, Cmin dll; banyak yang tidak terbaca karena tertutup shading, harap melampirkan lagi Lampiran V.1.3) Bilamana yang mewakili site ini adalah BH 4 dan BH 5, maka dari N SPT, Klas Situs adalah Lunak (BH 5) dan Sedang BH (4). Seismic downhole dilakukan pada BH 2 dan BH 8, masing masing berjarak sekitar 75 – 100 m dari lokasi. TPKB meminta kegempaan untuk site tiga buah bangunan ini dievaluasi ulang, karena data borehole cukup bervariasi, dan lokasi downholes tests agak jauh. Harap dipahami bahwa Konsensus hanya mengijinkan reduksi 10 % dari spectra Tanah Lunak dari SNI 03 1726 2012. Harap menyampaikan gambar response spectra yang digunakan dan superimposed ke spectra SNI 03 1726 2012 (Tanah Lunak). Sudah dicek, masih 90% dari Spektra Tanah Lunak SNI 2012. Ok. Kelengkapan mengenai Ca, Cu, Cmin dll. harap dilengkapi. Sudah dliengkapi. Dari penjelasan Konstruktor, untuk Tower 2, beban gempa ditetapkan dari Cs min sebesar 0.0327 (vs 0.0171 bila dihitung dari spectra SD1/TR). Harap submit ulang perhitungan base shear dan analisis system fondasi akibat beban gempa ini. Sudah disampaikan. Catatan TPKB: Harap disampaikan kembali laporan analisis penetapan efisiensi system bored pile (di Lampiran V) terhadap beban lateral Beban gempa yang diberlakukan kelihatannya (Hal 3) hanya dari beban inersial saja? Belum ada beban tekanan tanah dll, dan juga belum ada perhitungan akibat disambungnya basement dengan basement Tower 1, Mansion, Podium dll yang menyatu dengan basement ini? Total base shear = 102,140 Ton (halaman 3), jumlah tiang 1144 (Lampiran V), beban per tiang (kalau dibagi rata) = 89 ton; padahal daya dukung tiang tunggal (belum ada group effect) pada = 0.5” semuanya di bawah 80 ton (Lampiran V)? Apakah tidak salah hitung? Dalam laporan desain fondasi, masih menggunakan SNI 03 1726 2002? Harap klarifikasi. Menggunakan SNI 2012 untuk Fondasi. OK Harap secara jelas melampirkan ringkasan beban gempa dari struktur atas ke fondasi. Sudah disampaikan. OK.
(bersambung ke halaman berikut)
3.
Gambar Arsitektur: Untuk memudahkan evaluasi, harap melampirkan Gambar Arsitektur. Sudah disampaikan. OK. Dari gambar yang disampaikan, kelihatannya, denah bangunan yang digunakan bukan seperti yang digambar di denah lokasi titik bor. Di blok fondasi tertentu hanya ada data tanah dari dua titik sondir S6 dan S7. Lihat catatan di Butir 1 mengenai tambahan titik bor. Tidak ada klarifikasi dari Konstruktor atas pertanyaan di atas. Di Butir 1 sudah dijelaskan bahwa gambar yang ada pada Denah Titik Bor (laporan penyelidikan tanah) adalah gambar lama yang sudah direvisi. Harap sertakan gambar denah titik bor (yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan) pada gambar denah bangunan dan fondasi yang berlaku saat ini. Gambar yang disampaikan, hanya memperlihatkan data titik bor yang digunakan untuk D-wall (yakni B5 dan B7 di sisi Utara; dan B4 dan DB2 di sisi Timur). Harap digambarkan posisi persis dari masing masing titik bor tersebut, di atas Gambar S-GA-213. Gambarkan juga denah (outline) bangunan yang sedang dimintakan ijinnya (Gambar yang diberikan hanya menggambarkan garis galian).
4.
Sistem Struktur Atas: Harap menyampaikan fiel ETABS untuk 3 bangunan yang sedang diperiksa. Sudah disampaikan. OK. Harap menyampaikan ringkasan beban fondasi, atau column load map. Laporan yang disampaikan dalam Lampiran V.1, sulit dibaca fotocopi hitam putihnya. Lampiran V.2.3, reaksi untuk fondasi tidak bisa dirujuk nomer titik supportnya dari gambar. Sudah disampaikan. OK. Dalam laporan dasin fondasi, halaman 6, disebutkan Tower 2 tingginya 62 lantai, mana yang benar 58 atau 62? Townhouse disebutkan 9 (bukannya 10?) dan Midrise 12 (bukannya 13?) lantai. Harap diluruskan. Klarifikasi Konstruktor, Tower = 58 lantai, Midrise = 13 lantai, Townhouse = 10 lantai. OK. Sertakan penjelasan tentang struktur basement, yang bersambung ke bangunan lain yang tidak dievaluasi di sini. Basement yang ada menyambung ke basement existing dan (mungkin) future development. Konstruktor menyatakan bahwa direkomendasikan bahwa struktur basement dengan future development akan dipisah. Sama halnya dengan saat evaluasi Phase 1 sebelumnya, dan menurut Gambar Arsitektur, tidak terlihat adanya pemisahan fisik antara basement Phase I dan basement Phase II. Untuk itu (termasuk future development High Rise E), sebaiknya dilakukan antisipasi terjadinya basement yang disambung, sehingga analsisi basement harus dilakukan secara menyeluruh, dengan memberikan (conservative) tentative loads pada future development, dan menganalisis ulang basement Phase I (yang pada saat desain menggunakan antisipasi beban darai Phase 2 development). Konstruktor menyatakan sudah dilakukan analisis gabungan basement Phase I dan II. Harap dijelaskan, karena dalam laporan Phase II pada awalnya, disebutkan akan dipisah; kemudian pada saat pemeriksaan Phase I, belum ada desain Phase II, sehingga keberadaan bagian dari Phase II hanya disederhanakan dengan asumsi saja. Sekarang desain Phase II sudah ada (dan seyogyanya tidak persis sama dengan asumsi saat desain Phase I), sehingga seharusnya apa yang sudah dilakukan di Phase I, direvisi dengan data baru dari Phase II, ditambah dengan asumsi future developments (dari denah, terlihat masih ada high rise buildings lain yang akan dibangun di kompleks ini). Lihat catatan di bawah. Harap dilengkapi. (bersambung ke halaman berikut)
Jawaban Konstruktor atas pertanyaan di atas, masih kurang lengkap. Belum terlihat beban tekanan tanah dan gempa pada dinding ikut disertakan. Tidakterlihat dengan jelas besarnya beban dari masing masing bangunan di Tahap I, dan yang dari Tahap II, serta yang dari future development. Khusus untuk Tahap I dan II yang sudah ada detailnya, harus diuraikan bagaimana transfer beban lateral terjadi pada lubang-lubang lantai (mungkin ada lantai yang tidak menerus ke opposite walls?), dll. Perlu penjelasan lebih detail mengenai detail basement, system fondasi harus dihitung terhadap keseluruhan/pentahapan beban yang berlaku. Differential settlements dan perilaku saat gempa, uplift harus dilaporkan. Lihat catatan di atas. Belum terlihat analisis keseluruhan basement (Phase I, Phase II dan future developments), baik dari segi beban gravitasi (differential settlements etc), maupun beban gempa (lateral force distributions terhadap fondasi tiang). Harap dilengkapi. Konstruktor telah menyampaikan laporan analisis basement Phase I dan II yang disatukan, tapi untuk future high rise, tetap diasumsi akan dipisah. Asumsi ini tidak dapat disetujui TPKB, harap menyampaikan analisis gabungan semua basement, di mana untuk future development, boleh diasumsikan terlebih dahulu, sesuai dengan block plan yang ada. Lihat catatan di atas. 5.
Fondasi yang digunakan adalah bored pile diameter 1200 mm dan 1000 mm, panjang efektif 65 m dan 32 dan 38 m, dengan kapasitas sebagai berikut. Axial Tekan; diameter 1200 mm, L = 65 m, Qall= 1120 ton; diameter 1000 mm, L = 32-38 m, Qall = 500 dan 475 ton. Axial Tarik; diameter 1200 mm, L = 65 m, Qall= 810 ton; diameter 1000 mm, L = 32-38 m, Qall = 335 dan 325 ton. Lateral (fixed head )= 44 ton dan 34 ton Kapasitas axial yang diusulkan untuk tiang di 1200 mm dan panjang 65 m, cukup tinggi. Seperti yang sudah direkomendasikan TPKB untuk Thamrin Nine Phase 1, kapasitas ini harus diuji sebelumnya, sebagai rujukan, harap dilaporkan hasil pengujian dan interprtasi uji beban Phase 1. Sudah disampaikan, dan laporan uji beban (baru sebagian yang dilakukan), sudah dievaluasi di Thamrin Nine Phase 1. Lihat catatan TPKB di pemeriksaan Phase 1. Evaluasi hasil uji beban Phase I masih belum selesai. Harap di update, khususnya atas bored pile diameter 1200 mm dan panjang 65 m di bawah basement. Ada tanbahan data load test dari Tahap I, tetapi evaluasi Bored Pile Tahap I belum selesai. Masalah ini belum selesai. Analisis axial dan lateral capacity sudah disampaikan. Kekakuan lateral sudah dianalisis menggunakan LPILE dan menggunakan reduksi kelompok dari Cox. OK. Untuk analisis consolidation settlement, data Cc, eo dan cv harus dilampirkan, dengan secara jelas menunjukkan nilai parameter Cc, eo dan cv dalam table Lampiran 6.4.1 s/d 6.4.5 dirujuk dari data lab BH mana, dan berapa kedalamannya . Untuk pile caps seperti P04 (dan lain lain yang jumlah tiangnya tidak banyak), bila menggunakan load transfer method, harus disertai data-data parameter tanah yang digunakan beserta rujukan pengujiannya. Harap dijelaskan, dalam analisis differential settlement, bagaimana model tiang di P04 (dan pile caps yang lain yang jumlah tiangnya tidak banyak). (bersambung ke halaman berikut)
Harap diklarifikasi, apakah data Cc, eo, P’p untuk analisis konsolidasi equivalent raft di bawah Tower 58 lantai, didapatkan dari uji oedometer di laboratorium atas UDS, atau dari rumus-rumus empiric saja? Data dan analisis settlement yang menggunakan load transfer method (pile caps dengan sedikit titik tiang) belum ada. Harap dilengkapi. Konstruktor menjelaskan bahwa data parameter untuk analisis settlement ditetapkan dari uji lab dan empiric. Dengan memperhatikan rencana bor dan pengujian tambahan, harap dirinci pada kedalaman berapa saya akan diperoleh data dari oedometer test dan pada kedalaman yang mana yang akan didasarkan pada data empiric saja. Akan dilakukan pada interval 3 m untuk kedalaman 0-25 m; dan interval 2.5 m untuk kedalaman 80-120 m. Bagaimana untuk kedalaman 25-80 m? Analisis Uplift menggunakan muka air banjir pada elavasi berapa? Laporan yang disampaikan di Lampian VII.4 hanya meninjau kondisi 0.9 DL + Uplift. Harap dijelaskan apakah kombinasi uplift rata-rata dan momen gempa desain/kuat sudah dilaporkan? Sudah disampaikan, ada beberapa tiang yang mengalami tension yang cukup besar (lebih dari 260 ton) pada saat kombinasi 0.9D + Umax. Dengan demikian harus dilakukan uji beban tarik pada tiang terkait. Lihat Catatan mengenasi usulan uji beban tarik di Butir 8. Belum tuntas. Yang diusulkan: Tower 2: 3 test axial tekan dan 1 PDA untuk tiang diameter 1200 mm Mid Rise & Town House: 4 test axial tekan, 2 PDA, 1 test Tarik, tiang diameter 1000 mm Podium Tower 2: 2 test axial tekan, 1 test axial tarik, tiang diameter 1000 mm. Catatan TPKB, perlu tidaknya test axial tarik untuk tiang Tower 2 (diameter 1200 mm, kedalaman sekitar 80 m), masih dibahas di Tower 1. Keputusan Sidang TPKB: Jumlah tiang uji harus sesuai dengan Konsensus TPKB. Harap ditunjukkan bahwa jumlah pengujian yang diusulkan sudah sesuai dengan jumlah tiang yang ada (1144?) Pengujian tiang 1200 mm dengan 3 test static + 1 PDA tidak memenuhi ketentuan TPKB, seharusnya minimal 3 Test + 2 PDA, karena harus ada yang overlap dengan static, sehingga 1 PDA harus dilakukan pada tiang yang diuji secara static. 6.
Analisis settlement (rata-rata 22 cm) menggunakan raft dengan memodelkan tiang sebagai pegas. Konstanta pegas dalam Lampiran VII.2 dihitung dari Q all/1 inch? Tidak relevan, mengingat settlement mencapai 20 cm, harap dikoreksi. Pegas rotational dihitung dari 4EI/L?? seharusnya digunakan data LPILE yang sudah direduksi (terutama pada saat gempa) akibat pengaruh kelompok dan beban siklik. Harap dikoreksi. Konstruktor menjawab, Qall/1” dipakai sebagai estimasi awal ks dalam analisis raft on subgrade. Asumsi ini keliru, seharusnya ks awal sekitar beban pada raft di bagi 22 cm (estimated consolidation settlements), baru setelah itu diiterasi. Konstruktor menyatakan bahwa dalam analisis sudah digunakan k s awal sebesar beban titik fondasi dibagi dengan settlement 22 cm, tetapi bukti perhitungannya belum dilampirkan (kembali) dengan lengkap. Harap melampirkan bukti lengkap, yang secara jelas menunjukkan input ks seperti yang dijelaskan, dan lampirkan kembali file SAFE beserta outputnya. Konstruktor menyatakan sudah menetapkan ks awal dengan average settlement sebesar 22 cm. Dalam Lampiran VIII, ada Table P- dan ks. Nilai yang tercantum di Tabel tersebut jauh berbeda dengan 22 cm (Contohnya: Iterasi 0-maksudnya awal?? Titik kolom 5, P = 425 ton, = 4 cm (BUKAN 22 cm?), Ks = 106 ton/cm)?? Harap dikoreksi atau dijelaskan. (bersambung ke halaman berikut)
Konstruktor menyatakan sudah mengkoreksi pegas rotational dari semula 4EI/L menjadi rotational stiffness dari LPILE, dan dinyatakan ada di Lampiran VII.2 (yang ada dalam dokumen adalah Lampiran 7.2, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan hal ini). Harap melampirkan kembali laporan lengkap atas analisis ini. Sama halnya dengan catatan pada alinea sebelum ini, Konstruktor sudah melampirkan data analisis dengan LPILE (fixed head, single pile, grafik yang disampaikan tidak lengkap, tidak mencantumkan besaran deformasi, tidak ada label di sumbunya). Untuk mendapatkan rotational stiffness, seharusnya diberlakukan FREE HEAD, data tanah dikoreksi terhadap reduksi kelompok tiang (group effect) dan beban cyclic (cyclic degradation), lalu diberikan momen di kepala tiang sebesar momen dari gempa desain dan gempa kuat, lalu dilihat dari output berapa rotasinya, sehingga k = M/. Setelah itu seluruh laporan harus disampaikan kembali. Harap dikoreksi dan dipaorkan kembali, Sudah dilaporkan di Lampiran IX dan X. Harap dijelaskan: Dengan satu atau dua contoh perhitungan, bagaimana Rx dan Ry (rotational stiffness) di Lampiran X didapatkan dari Output di Lampiran IX? Analisis D-wall menggunakan GGU Retain. Harap dijelaskan rujukan (dengan menunjukkan laporan test CU Triaxial dari BH mana dan kedalaman berapa yang dipakai dalam Tabel Lampiran 8.4.1.1 s/d table 8.4.1.11) penetapan nilai c’ dan ϕ’ yang disampaikan dalam Tabel data tanah yang disampaikan dalam Lampiran VIII. Data CU Triaxial harus disertai B-Chek data. Data CU Triaxial yang dilampirkan di Lampiran 6.1, tidak bisa dibaca. Harap dilampirkan yang lebih besar cetakannya, dan lebih lengkap data B-check (saturation process) nya. Data CU Triaxial sudah disampaikan dalam format yang dapat dibaca. Dari print data yang disampaikan, tidak satupun data yang ada didapat dari B4 (lokasi Tower II). Dari DB2 (agak di luar lokasi Phase II) ada 4 buah test, hasilnya semua janggal (tidak jamak). Harap dilengkapi dengan melakukan uji CU Triaxial yang komprehensif pada program pengujian bor dan lab tambahan. Laporan Triaxial CU tambahan masih ditunggu. Dalam Analisis GGU Retain, tekanan pasif hanya disebutkan menggunakan STRECK. Harap dijelaskan, dan lampirkan rujukan lengkapnya. Harap juga diklarifkasi, apakah SF tekanan pasif diambil η= 1.5? Dalam Lampiran 7.2 yang disampaikan, hanya disebutkan bahwa metode Streck paling tepat, dan lebih konservatif, sama sekali tidak ada penjelasan mengenai metode Strecknya sendiri. Untuk itu Konstruktor diminta menyampaikan hasi lengkap dari Metode Caquot-Kerisel saja. Laporan dengan tekanan lateral aktif berdasarkan Caquot Kerisel sudah disampaikan, motode sudah OK, tinggal menyesuaikan data parameter tanah (pending data CU triaxial), dan nantinya harus dilaporkan lengkap kembali. Revisi hitungan retaining structure menunggu hasil CU Triaxial Test. Analisis ground anchor hanya mencakup daya dukung dan SF. Harap dilaporkan detail analisis kekakuan anchor dan strut dalam Lampiran VIII, halaman 8.10.1 s/d 8.10.7. Yang disampaikan di Lampiran 9.1, hanya EA/L untuk free length aja. Belum ada kekakuan aksial dari bond lengthnya. Harap dilengkapi. Laporan tentang kekakuan bond length di Lampiran 8 masih hanya mencakup EA/L dari strand di bagian bond length saja. Bukan itu yang tanyakan. Yang ditanyakan adalah berapa besarnya deformasi axial yang akan terjadi pada bagian bond length saat anchor ditarik. Karena tanah di sekitar bond length bukanlah jepit sempurna, melainkan akan memberikan deformasi axial searah dengan gaya tarik anchor, (anchor bersama tanah akan bergerak saat ditarik), dengan demikian, kekakuan axiaqlnya akan lebih rendah dari pada hanya EA/L yang dijepit pada salah satu ujungnya. Bila anchor lebih flexible dari asumsi, maka moment, shear, dan deformasi pada wall akan UNDERESTIMATED, sehingga kurang aman. (bersambung ke halaman berikut)
Konstruktor menyampaikan jawaban yang berupa Tabel Ringkasan (di halaman 7); dan copy dari PLAXIS screen shots. Harap dilengkapi dengan penjelasan dan data perhitungan, berapa kekakuan ground anchornya setelah flexibility dari bond length (terhadap tanah) diperhitungkan. 7.
Analisis system basement terhadap gempa belum terlihat. Harap disampaikan, dan dijelaskan apakah menggunakan SNI 03 1726 2002 atau 2012? Lihat Catatan di Butir 4. Setelah itu harap melaporkan kembali secara lengkap, karena rujukan sebelumnya belum mengakomodasi catatan catatan yang ada selama pemeriksaan. Terkait dengan catatan di atas, masalah ini masih belum selesai. Harap dilaporkan kembali bila semua pendukung yang lain sudah selesai dimodifikasi. Masih belum selesai, lihat Butir 4.
8.
Rencana load test: Usulan Konstruktor: Tiang Dia 1200 mm, 3 statik tekan + 1 PDA Tiang Dia 1000 mm (Town House dan Midrise), 4 test tekan + 1 PDA Tiang Dia 1000 mm (Podium Tower 2) 2 test tekan. Lihat catatan mengenai beban uplift di Butir 5. Harus ada pengujian tarik. Harap diusulkan. Konstruktor menyatakan sudah diusulkan di Lampiran 4. Dalam berkas yang disampaikan, yang ada LAMPIRAN IV, dan isinya gambar denah penomoran titik fondasi, TIDAK ADA GAMBAR TITIK UJI TARIK. Harap dilengkapi. Dalam dokumen terakhir, usulan Konstruktor: Tower 2: 3 test axial tekan dan 1 PDA untuk tiang diameter 1200 mm Mid Rise & Town House: 4 test axial tekan, 2 PDA, 1 test Tarik, tiang diameter 1000 mm Podium Tower 2: 2 test axial tekan, 1 test axial tarik, tiang diameter 1000 mm. Catatan TPKB, perlu tidaknya test axial tarik untuk tiang Tower 2 (diameter 1200 mm, kedalaman sekitar 80 m), masih dibahas di Tower 1. Lihat catatan di Butir 5, tentang pengujian dengan PDA dan laporan jumlah tiang. Gambar lokasi uji tiang sudah disampaikan. Pemeriksa,
Ir. F.X. Toha, MSCE, MSEM, Ph.D