LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 05
1.
2.
DATA BANGUNAN a. Nama Proyek b. Jenis Bangunan c. Lokasi Bangunan d. Jumlah Lantai e. Perencana Struktur SIPTB No f. Penilaian Struktur Atas g. Tanggal
: The City Centre Batavia Tower 2 : Beton Bertulang SW : Jl. KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat : 56 Lantai + Atap + 3 Basement : Ir.Hadi Rusjanto Tanuwidjaja : 0326/P/K-A/DPPB/XV-2013 : Pemeriksaan ke - 5 : 20 Agustus 2014
HASIL PEMERIKSAAN I. Kombinasi Beban termasuk Beban Angin
1. Kombinasi beban Ultimate mohon diperbaiki sesuai dengan ketentuan SNI 1726-2012 sbb: 1. 1.4D 2. 1.2D + 1.6L + 0.5(Lr atau R) 3. 1.2D + 1.6(Lr or R) + (L atau 0.5W) 4. 1.2D + 1.0W + L + 0.5(Lr atau R) 5. (1.2 + 0.2 SDS) D + L ± 1.0Ex ± 0,3Ey 6. (1.2 + 0.2 SDS) D + L ± 0,3Ex ± 1,0Ey 7. (0.9 - 0.2 SDS) D ± 1.0Ex ± 0,3Ey 6. (0.9 - 0.2 SDS) D ± 0,3Ex ± 1,0Ey 7. 0.9D + 1.0W Lr = Beban Hidup Atap R = Beban Hujan W = Beban Angin
Keterangan OK
2. Untuk gedung dengan tinggi ≥ 200m maka pembebanan angin harus OK sesuai dengan hasil Wind Tunnel Test. Laporan Wind Tunnel Test mohon dilampirkan 3. Mohon penjelasan apakah distribusi beban angin sudah sesuai dengan OK ASCE 7-2010, bila belum maka perhitungan desain beban angin harus di revisi sesuai dengan ASCE 7-2010 dan mohon laporan perhitungannya II. Analisis Dinamis 1. Perhitungan nilai Koefisien Gempa arah X dan Y harus dilaporkan sesuai dengan ketentuan SNI 1726-2012, dengan ketentuan untuk C minimum sbb:
OK
Cs(min)= 0,044 Sds Ie ≥ 0,01 atau Cs(min)=0,5S1/(R/Ie) bila S1 > 0,6 g 2. Jelaskan Penentuan Kategori Desain Seismic (KDS) dan nilai R, 0 dan Cd sesuai dengan KDS
OK
3. Perhitungan Modal Mass Participation Ratio untuk SumX dan SumY harus OK dilampirkan (≥ 90%) dan tidak boleh mode torsi dominan untuk Mode 1 dan 2. 4. Check apakah terdapat ketidak beraturan torsi 1a dan 1b untuk setiap lantai OK sesuai dengan Tabel 10 Ketidakberaturan horizontal, bila ada maka gaya-gaya pada elemen balok (kolektor) harus dinaikkan 25% 5. Check apakah terdapat ketidak beraturan vertikal 5b sesuai dengan Tabel 11 OK Ketidak beraturan vertikal untuk setiap lantai, kalau ada maka gaya-gaya pada kolom harus dikalikan dengan 0 Ketidak beraturan vertikal 5b adalah Diskontinuitas dalam Ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat yang Berlebihan (Vn = Mn minimum kolom/ tinggi bersih) bukan ketidak beraturan kekakuan (1b), mohon di check kembali. 6. Check massa seismic hanya dead load dan superimposed dead load tidak OK termasuk beban hidup. 7. Perhitungan Gaya Geser Statik harus menggunakan rentang perioda struktur OK diantara Ta ≤ T struktur ≤ Cu Ta sesuai dengan Pasal 7.8.2 SNI 1726-2012 8. Hitung Faktor Skala antara Vb dinamik dan 0,85 Vb static ≥ 1,0. Faktor skala OK harus dikalikan untuk analisis dinamis dan simpangan antar lantai 9.
Distribusi Gaya Geser dan simpangan antar lantai harus diplot dalam laporan
OK
10. Simpangan antar lantai harus dihitung sesuai dengan Pasal 7.9.3 termasuk OK perkalian dengan Faktor Skala ≥ 1,0 Simpangan antar lantai harus memenuhi batas simpangan antar lantai ijin sesuai dengan Tabel 16 SNI 1726-2012, mohon di check kembali 11. Perhitungan Torsi akibat eksentrisitas setiap lantai (ditabelkan) harus didesain OK sebagai penjumlahan Torsi Bawaan (pasal 7.8.4.1) dan Torsi Tak Terduga (ps 7.8.4.2). Torsi tak terduga harus diamplifikasi dengan pembesaran momen torsi tak terduga sesuai dengan Ps. 7.8.4.3. 12. Pengaruh P-delta setiap lantai (ditabelkan) harus memenuhi persyaratan OK Pasal 7.8.7. Tabel Perhitungan pengaruh P-Delta setiap lantai mohon dilampirkan, untuk 0,1 ≤ ≤ ,max maka Gaya Gempa Lateral harus dikalikan dengan 1,0/(1-) dimana max harus ≤ 0,25 III. Balok Prategang (Lantai 12) 1. Analisis pada struktur dengan kombinasi beban baik servis dan ultimate (termasuk gempa vertikal) harus dilengkapi dalam laporan.
OK
Untuk beban servis: 1) D 2) D+L 3) (1+ 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH 4) (1+ 0,75 x 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH + 0,75 L 5) D + 0,6 W 6) 0,6 D + 0,6 W 7) 0,6 (1+ 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH Untuk Beban ultimate kombinasi beban dengan beban gempa (Cv=gempa vertikal) sbb: a. b. c. d.
(1.0 +0,2 SDS) DL + LLr ± Ex ± 0,3 Ey (1.0 +0,2 SDS) DL + LLr ± 0,3Ex ± Ey (0.9 -0,2 SDS) DL + LLr ± Ex ± 0,3 Ey (0.9 -0,2 SDS) DL + LLr ± 0,3Ex ± Ey
Beban (Gaya aksial Prestress effektif x 1,2 ) harus diperhitungkan pada portal. Perhitungan desain harus menunjukkan beban gravitasi dominan dimana bidang momen tidak menunjukkan momen berganti tanda (tidak terjadi beban berbalik arah). 1) Gempa vertikal belum ada 2) Gravitasi tidak dominan sebab terjadi pembalikan momen di daerah sendi plastis (reversed cyclic loading) 2. Desain dilengkapi dengan perhitungan tegangan saat transfer (penarikan OK tendon/jacking) serta penjelasan kuat tekan beton saat jacking termasuk umur betonnya (DL+SIDL) 3. Tegangan pada beton akibat pengaruh (DL+LL) + Prategang efektif (sesudah OK loss) ± gempa horizontal ± gempa vertical untuk beban servis harus dicheck 4. Desain harus dilengkapi dengan perhitungan defleksi untuk beban DL+LL
OK
5. Desain dilengkapi dengan detail daerah pengangkeran (Anchorage Zone) OK sehingga tidak terjadi keruntuhan Spalling, Bursting dan Compression Failure pada End Block Hidup (Gambar Detail dan Perhitungan) Gambar Detail lengkap daerah pengangkeran sudah ada 6. Perhitungan Momen Nominal (Mn) harus menunjukkan Momen nominal OK yang dipikul kabel pra tegang maximum 60% dari Mn (Prategang parsial), Sesuai dengan SNI baru SNI 2847-2013 (sudah di berlakukan di TPKB) atau ACI 318-11 ratio diatas menjadi 25% dan Prategang Efektif < 0,1 fc’ Ag (lihat pasal 21.5.2.5 SNI 2847-2013) 1) Berhubung Momen ultimate dengan kombinasi beban gempa berbalik arah maka untuk memenuhi persyaratan diatas tendon prategang harus diletakkan di atas dan dibawah garis netral (strain ultimate =0) 2) Hitung Mn total baik positif maupun negative akibat kombinasi
tulangan biasa dan tulangan prategang pada daerah sendi plastis dimuka kolom 3) Hitung Mnpt baik positif maupun negative akibat PRATEGANG SAJA pada daerah sendi plastis dimuka kolom 4) Hitung Mnpt/Mn untuk momen positif dan negative Mnpt/Mn≤ 0,25 OK 7. Perhitungan Mn≥Mu: Perhitungan fps untuk Mn mengikuti ketentuan SNI 2847 Pasal 20.7 Batasan tulangan mengikuti Pasal 20.8 1) Mohon penjelasan apakah istilah Capacity adalah Mn (=0,8) atau Mcap (=1,0) dalam program ADAPT 2) Masih terdapat demand/capacity > 1,0 berarti penampang tidak kuat 3) Check Index tulangan dan prategang harus < 1/1 (lihat lampiran B. 18.8 SNI 2847-2013) 8. Dilengkapi dengan perhitungan kuat geser Vn≥Vu sesuai dengan Pasal 13.4 OK SNI 2847-2002 9. Dilengkapi dengan gambar detail Balok Prategang Lihat pertanyaan III.5 diatas
OK
10. Pertanyaan Tambahan: 1) Loss of prestress harus di check ulang apakah sesuai dengan asumsi kalau tidak maka gaya prestress efektif harus direvisi 2) Check strong column weak beam balok prategang Mn kolom ≥ 1,2 Mn balok baik untuk Mn positif maupun negatif 3) Check kekuatan joint (sambungan) kolom dan balok lantai prategang baik untuk Mn positif maupun negative 4) Semua perhitungan harus di check ulang setelah butir yang belum OK direvisi sehinggan ketentuan dalam pertanyaan butir III disetujui IV. Desain Gaya-Gaya Basement
1. Besar Desain Gaya-Gaya Basement harus memperhitungkan perbandingan (R/) struktur atas dibagi dengan (R/) struktur bawah atau minimum sebesar 7/4.5 = 1,56 mohon dijelaskan dalam perhitungan
OK
2. Gaya-gaya pada fundasi dalam dari reaksi struktur basement harus dikalikan OK dengan 0 V. Detail Tulangan Balok Perangkai pada Shear wall belum ada detail penulangannya (misal Balok G 48) terutama didaerah perubahan tinggi balok. Balok Perangkai adalah elemen kolektor maka gaya-gaya pada balok perangkai harus dikalikan dengan W0. Balok Perangkai harus di check terhadap kemungkinan adanya tulangan diagonal Pengecekan harus sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2002 Pasal 23.6.7 ayat (1) sd ayat (4) mohon dicheck kembali. Ketentuan dalam SNI 2847 -2002 Ps 23.4.4 berlaku untuk kolom bukan balok Balok penghubung shear wall tidak didesain sebagai pemikul gaya lateral
OK
(OK) Mohon dapat dilampirkan Gambar detail balok diantara shear wall dengan SAMBUNGAN SENDI
Dari hasil keputusan rapat TPKB tanggal 25 Juni 2014 tentang balok perangkai untuk gedung The City Center Batavia Tower 2 Jakarta disepakati bahwa balok perangkai tersebut harus di desain menyatu dengan shear wall sehingga membentuk Couple Shear Wall. Desain dengan shear wall tunggal dan balok perangkai sebagai elemen struktur penahan tekan dengan dua sendi diujung balok tidak diperbolehkan. Untuk balok perangkai dalam system couple shear wall tidak perlu dikalikan dengan 0 dan balok perangkai harus di desain sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2002 Pasal 23.6.7 ayat (1) sd ayat (4). Konsultan diminta untuk memperbaiki desain shear wall sesuai dengan ketentuan rapat TPKB diatas. VI. Creep and Shrinkage (Long Term Effect) 1. Berhubung gedung lebih dari 50 lantai maka mohon di check metoda OK (lihat konstruksinya sehingga factor creep dan shrinkage untuk long term effect tidak catatan) menimbulkan deformasi yang signifikan antara kolom dan shear wall (terjadi sloping/miring pada lantai). Perhitungannya harus dilaporkan. Catatan: Ketentuan dalam laporan harus dimasukkan dalam spesifikasi teknis FOR CONSTRUCTION (FORCON) 2. Pertanyaan Tambahan. Diafragma Dinding Geser harus dikalikan Gaya OK Desain Diafragma vertikal sesuai dengan Pasal 7.10.1.1 paragraf terakhir, sedangkan persyaratan lantai diafragma dikalikan dengan factor 0,1 A0 I Wb sudah tidak disyaratkan dalam SNI 1726-2012 kecuali lantai basement mempunyai ketidak beraturan horizontal no 3 Tabel 10, maka Pasal 7.10 belaku untuk diafragma horizontal. Jakarta, 20 Agustus 2014 Pemeriksa TPKB