LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 03 TOWER THAMRIN NINE DEVELOPMENT
1.
2.
DATA BANGUNAN a. Nama Proyek b. Jenis Bangunan c. Lokasi Bangunan d. Jumlah Lantai e. Perencana Struktur SIPTB No f. Penilaian Struktur Atas g. Tanggal
: Thamrin Nine Development : Beton SW+Prategang+Rangka Baja : Jl. MH Thamrin No. 10 Jakarta Pusat : 72 Lantai + 6 Basement : Ir.Fauziah Djajaloedin, MM : 0632/P/K-A/DPPB/I-2011 : Pemeriksaan ke - 3 : 04 Juni 2014
HASIL PEMERIKSAAN I. Analisis Dinamis
1.
Jelaskan Penentuan Kategori Desain Seismic (KDS)
Ket OK
2. Koefisien Gempa C SNI 1726-2012 tidak berhubungan dengan SNI 1726-2002 mengapa dibandingkan? Dalam design ini semuanya harus mengacu pada SNI 1726 -2012 secara konsisten, sehingga semua design tidak lagi ada unsur SNI 1726-2002, kami mohon penjelasan untuk koefisien C mana yang digunakan. 3. Perhitungan Gaya Geser Dasar yang dipikul oleh Frame ≥ 25% mohon OK dilampirkan 4. Check ketidak beraturan horizontal tipe 3 dimana lantai terdapat bukaan lebih OK dari 50%, misal lantai 2 dan Lantai (office). Semua balok, kolom yang merangka pada joint harus ditingkatkan 25% sesuai dengan Pasal 7.3.3.4 SNI 1726-2014 5. Bila terdapat lantai dengan bukaan lebih dari 50%, maka pada pelat lantai harus Belum diberlakukan Gaya Diafragma sesuai dengan Pasal 7.10.1.1 SNI 1726-2012 OK Pelat lantai harus dibebani gaya seismic sbb:
6. Check ketidak beraturan horizontal tipe 4 misal pergeseran shear wall lantai 56 OK dan 57. Semua balok, kolom yang merangka pada joint harus ditingkatkan 25% sesuai dengan Pasal 7.3.3.4 SNI 1726-2014 7. Check apakah terdapat ketidak beraturan vertikal 5b (gaya geser nominal) sesuai OK dengan Tabel 11 Ketidak beraturan vertikal untuk setiap lantai, kalau ada maka gayagaya pada kolom harus dikalikan dengan 0. Distribusi gaya geser nominal harus di plot sehingga terlihat perbedaan gaya geser kuat tingkat kurang dari 65% dari tingkat diatasnya. 8. Check massa seismic hanya dead load dan superimposed dead load tidak OK termasuk beban hidup. 9. Pengaruh P-delta setiap lantai (ditabelkan) harus memenuhi persyaratan Pasal OK 7.8.7. Tabel Perhitungan pengaruh P-Delta setiap lantai mohon dilampirkan, untuk 0,1 ≤ ≤ ,max maka Gaya Gempa Lateral harus dikalikan dengan 1,0/(1-) dimana max harus ≤ 0,25 atau Kekakuan struktur dikurangi dengan kekakuan geometric (P delta effect) 3. Check massa seismic hanya dead load dan superimposed dead load tidak OK termasuk beban hidup. 4. Perhitungan Gaya Geser Statik harus menggunakan rentang perioda struktur OK diantara Ta ≤ T struktur ≤ Cu Ta sesuai dengan Pasal 7.8.2 SNI 1726-2012 5. Bila terdapat Faktor Skala antara Vb dinamik dan 0,85 Vb static ≥ 1,0 maka Faktor OK skala juga harus dikalikan untuk simpangan antar lantai II. Balok Prategang
1. Analisis pada struktur dengan kombinasi beban baik servis dan ultimate OK (termasuk gempa vertikal) harus dilengkapi dalam laporan. Untuk beban servis: 1) D 2) D+L 3) (1+ 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH 4) (1+ 0,75 x 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH + 0,75 L 5) D + 0,6 W 6) 0,6 D + 0,6 W 7) 0,6 (1+ 0,7 X 0,2 SDS) D + 0,7 EH Untuk Beban ultimate kombinasi beban dengan beban gempa (Cv=gempa vertikal) sbb: a. (1.0 +0,2 SDS) DL + LLr ± Ex ± 0,3 Ey b. (1.0 +0,2 SDS) DL + LLr ± 0,3Ex ± Ey c. (0.9 -0,2 SDS) DL + LLr ± Ex ± 0,3 Ey d. (0.9 -0,2 SDS) DL + LLr ± 0,3Ex ± Ey Beban (Gaya aksial Prestress effektif x 1,2 ) harus diperhitungkan pada portal. Perhitungan desain harus menunjukkan beban gravitasi dominan dimana bidang momen tidak menunjukkan momen berganti tanda (tidak terjadi beban berbalik arah), baik pada analisis elastic maupun ultimate. 2. Desain dilengkapi dengan perhitungan tegangan saat transfer (penarikan OK tendon/jacking) serta penjelasan kuat tekan beton saat jacking termasuk umur betonnya (DL+SIDL) 3. Tegangan pada beton akibat pengaruh (DL+LL) + Prategang efektif (sesudah OK loss) ± gempa horizontal ± gempa vertical untuk beban servis harus dicheck 4. Asusmsi Loss 15 % di check kembali terhadap Immediate loss dan Time Dependent Loss Kami mohon penjelasan bahwa Gaya Pre stress yang digunakan dalam desain adalah Gaya Prestress dengan loss perhitungan terakhir bukan asumsi loss 15% 5. Desain harus dilengkapi dengan perhitungan defleksi untuk beban DL+LL Periksa kembali sesuai dengan pertanyaan 4
Belum OK
Belum OK
6. Desain dilengkapi dengan detail daerah pengangkeran (Anchorage Zone) Belum sehingga tidak terjadi keruntuhan Spalling, Bursting dan Compression Failure OK pada End Block Hidup (Gambar Detail dan Perhitungan) Periksa kembali sesuai dengan pertanyaan 4 7. Perhitungan Momen Nominal (Mn) harus menunjukkan Momen nominal yang Belum dipikul kabel pra tegang maximum 60% dari Mn (Prategang parsial) OK a. Hasil perhitungan Mn dalam report menggunakan lokasi tendon di tengah bentang seharusnya pada muka kolom (Mn negative) b. Menurut SNI baru 03-2847-2013 maka gaya prategang harus memenuhi syarat Pasal 21.5.2.5 butir (a) prategang < 0,1 fc’ atau 3,5 MPa; (b) Momen nominal yang dipikul kabel pra tegang maximum 25% dari Mn (Prategang parsial) c. Regangan prategang ultimate < 1%
Belum 7. Perhitungan Mn≥Mu: OK Perhitungan fps untuk Mn mengikuti ketentuan SNI 2847 Pasal 20.7 Batasan tulangan mengikuti Pasal 20.8 Check Mn≥Mu untuk Mn negative dimuka kolom dan Mn positif ditengah bentang 8. Dilengkapi dengan perhitungan kuat geser Vn≥Vu sesuai dengan Pasal 13.4 Belum OK SNI 2847-2002 Periksa kembali sesuai dengan pertanyaan 4 9. Dilengkapi dengan gambar detail Balok Prategang
OK
III. Joint (Sambungan Balok Kolom), Strong Column Weak Beam 1. Sambungan Balok Kolom untuk Balok Prategang dan Kolom beton bertulang Belum harus di check kekuatannya dengan memperhitungkan efek kabel prategang OK Belum dijawab 2. Kolom kuat balok lemah untuk balok prategang yang merangka pada kolom Belum beton harus dipenuhi. Peritungan Mn untuk Balok Prategang harus disertakan. OK Hasil perhitungan Mn dalam report menggunakan lokasi tendon di tengah bentang seharusnya pada muka kolom ( Mn negative) IV. Kolom Komposit 1. Perhitungan Detai l Sambungan Kolom beton dengan baja komposit misal lantai Belum 49 sd lantai 56 harus disertakan termasuk gambar detailnya . Apabila ada detail OK pengangkuran maka perhitungan harus memenuhi Lampiran D SNI 2847-2013. Belum dijawab V. Belt Truss dan Outrigger 1. Detail joint rangka batang belt truss dan outrigger yang menggunakan gusset Belum plate harus menyertakan perhitungan tebal Gusset Plate apakah memenuhi syarat OK SNI 1729-2002. Gusset Plate dicheck dengan Finite Element sehingga tidak mengalami kegagalan tarik atau geser. Belum dijawab 2. Gaya geser pada shear wall didaerah belt truss dan outrigger pada umumnya OK meningkat. Shear wall didaerah belt truss harus di check apakah terdapat ketidak beraturan vertikal 5b (gaya geser nominal) sesuai dengan Tabel 11 Ketidak beraturan vertikal untuk setiap lantai, kalau ada maka gaya-gaya pada kolom harus dikalikan dengan 0. Distribusi gaya geser nominal harus di plot sehingga terlihat perbedaan gaya geser kuat tingkat kurang dari 65% dari tingkat diatasnya. 3. Check apakah terjadi gaya tarik pada kolom di sekitar outrigger dan bila ada Belum maka bagaimana desain kolom dengan gaya tarik tersebut . OK Gambar detail sambungan antara kolom beton bertulang dan kolom komposit mohon dilaporkan 4. Rangka batang yang diangkur pada kolom beton harus memenuhi Lampiran D Belum
SNI 2847-2013. Belum dijawab VI. Desain Gaya-Gaya Basement
1. Besar Desain Gaya-Gaya Basement harus memperhitungkan perbandingan (R/) struktur atas dibagi dengan (R/) struktur bawah atau minimum sebesar 7/4.5 = 1,56 mohon dijelaskan dalam perhitungan 2. Gaya horizontal akibat gempa pada diafragma wall (vertikal) harus diperitungkan sebagai beban merata vertikal pada dinding D wall sesuai dengan Pasal 7.10.1.1
OK
OK
OK
3. Gaya-gaya pada fundasi dalam dari reaksi struktur basement harus dikalikan OK dengan 0 VII. Balok Kopel (Coupling) atau Balok Perangkai Balok Perangkai (Balok Kopel/ Coupling) adalah elemen kolektor maka gaya-gaya Belum pada balok perangkai harus dikalikan dengan 0. Balok Perangkai harus di check OK terhadap kemungkinan adanya tulangan diagonal a. Sesuai dengan keputusan TPKB, bila balok perangkai dimodelkan satu kesatuan dengan dinding geser sehingga membentuk dinding geser kopel maka tidak perlu dikalikan dengan 0 b. Pengecekan harus sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2013 Pasal 21.9.7 Balok Kopel (Coupling), perhitungan mohon dicheck kembali. VIII. Push Over Analysis 1.
Push Over Analysis harus dilengkapi dengan: a. Momen Kurvatur Balok dan Kolom dengan tulangan lentur dan geser (kekangan) terpasang dan jelaskan bagaimana analisis Momen kurvatur ini b. Bagaimana memodelkan Shear Wall sehingga shear wall dapat plastis Belum dijawab
Belum OK
2. Hasil Push Over Analysis belum benar sebab hasilnya linier seharusnya terdapat Belum plastisitas pada kurva OK Belum dijawab 3. a. b. c. d. e.
Hasil push over dilengkapi dengan: Titik potong Kinerja (performance point) dan kategori kinerja Nilai f1 > 1,0 Identifikasi kinerja komponen struktur Tidak boleh ada plastisitas pada kolom kecuali kolom dasar Tidak boleh ada plastisitas pada belt truss Belum dijawab
Belum OK
IX. Creep and Shrinkage (Long Term Effect) 1. Berhubung gedung lebih dari 70 lantai maka mohon di check metoda Belum konstruksinya sehingga factor creep dan shrinkage untuk long term effect tidak OK menimbulkan deformasi yang signifikan antara kolom dan shear wall (terjadi sloping/miring pada lantai). Perhitungannya harus dilaporkan.
Belum dijawab 2.
Pertanyaan lain menyusul
Jakarta, 04 Juni 2014 Pemeriksa TPKB