LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 11-20

LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN Kurnia Sari Bimbingan dan Konseling, Universitas PGRI Palembang email: [email protected] Abstract

Midwifery practice is medical treatment which related to an expectant mother, puerperal mother, health nursing of children under five, and small child. Ideally, midwife practice service includes mental and health service because both of them are influenced each other. Individual counseling service which is intergreted with midwifery practice will increase completness of service. Individual counseling service is a kind of service to aid patient with mental problem such as feeling trouble, while midwifery practice help to heal patient physical including bodily disease. Person life quality that getting physical trouble is determined by one feeling in accepting self-condition. Thus if people has no psychological problem, the patient who get health problem will not in trouble. Keywords: individual counseling service, midwifery practice. datang untuk bantuan kesehatan. Ada

1. PENDAHULUAN Pelayanan

kebidanan

sangat

beberapa hal yang perlu dilaksanakan

diperlukan bagi masyarakat pedesaan

seorang

yang jauh dengan pukesmas dan rumah

pendidikan,

sakit. Seorang bidan di daerah pedesaan

mempunyai

dituntut

berkomunikasi

untuk

dapat

melayani

bidan

setelah

memperoleh

bidan

diharapkan

keterampilan dan

berpikir, menguasai

masyarakat di bidang kesehatan, bukan

keterampilan praktis untuk melayani

hanya melayani ibu mengandung dan

masayarakat

melahirkan

bisa

kebutuhan psikologisnya juga. Misalnya

menolong masyarakat yang mengalami

hingga masyarakat menjadi nyaman

gangguan kesehatan lainnya.

serta

saja

Melihat

tetapi

tugas

harus

seorang

bidan

tidaklah mudah, maka bidan harus memiliki bekal pendidikan yang kuat untuk macam

dapat

menghadapi

karakter

berbagai

masyarakat

yang

dengan

memperhatikan

mendapatkan

hidup

yang

berkualitas dengan pelayanan yang diterimanya. Kualitas

hidup

telah

WHO

(dalam

Yudianto, 2008: 7) sebagai

sebuah

digambarkan

oleh

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

11


persepsi

individu terhadap

posisi

mereka

dalam kehidupan

pada

upaya

dan system

nilai

program kesehatan yang direncanakan

tinggal, hidup

dan

dapat berjalan dengan baik dan diterima

konteks

budaya

dimana

mereka

dalam

hubungannya

dengan tujuan

hidup, harapan, standard

menjelaskan hasil pemeriksaan dan penyembuhan

penyakit

agar

oleh masyarakat.

dan fokus

Pemahaman, rasa empati dan

hidup mereka. Konsep ini meliputi

komunikasi erat kaitannya dengan ilmu

beberapa dimensi yang luas yaitu:

konseling yang sering digunakan dalam

kesehatan fisik, kesehatan psikologis,

praktik layanan konseling perorangan.

hubungan sosial dan lingkungan.

Dalam pelayanan konseling perorangan

Seorang bidan dalam bekerja sehari-hari

menyelesaikan

masalah

menggunakan pelaksanaan

beberapa yang

relevan

tahap

menurut

jika

penulis

kesehatan yang dihadapi pasien dari

sangat

dikaitan

berbagai macam karakter. Untuk itu

diterapkan pada praktek kebidanan di

bidan harus mampu memahami dan

masyarakat. Maksud dari konseling

mengerti

berbagai macam keluhan

perorangan ini hampir sama dengan

penyakit dan upaya penyembuhan serta

pelayanan kebidanan, yaitu sama-sama

mampu mengkomunikasikan dengan

membuat keputusan untuk pelaksanaan

baik pada pasien baik dengan bahasa

tindakan medis.

yang mudah dimengerti dan sopan baik

Tindakan

medis

itu

dan

sendiri

secara perorangan maupun sekelompok

gunanya untuk mengenali kebutuhan

masyarakat.

kesehatan

Ruang

lingkup

dalam

pasien,

membantu

klien

membuat pilihan perawatan yang sesuai

memberikan pelayanan kesehatan harus

dan

didukung dengan pemahaman, rasa

prosedur

empati, dan komunikasi kepada pasien

pelayanan Konseling perorangan sendiri

merupakan

kalah

untuk membantu mengenali kebutuhan

pentingnya bagi seorang bidan untuk

pasien secara psikologisnya baik dalam

dapat melaksanakan tugas dan tanggung

proses menentukan tindakan medis

jawabnya

maupun

hal

yang

tak

dengan baik. Bidan harus

memahami klinik

tujuan terpilih,

tekanan

dan

sedangkan

psikologis

mampu berkomunikasi dan memahami

diakibatkan

pasien dalam proses, pemeriksaan fisik,

dideritanya.alangkah

penyakit


risiko

baiknya

yang yang jika

12


keilmuan

konseling

perorangan

untuk

menyelenggarakan

pelayanan

dipadukan dan diterapkan dalam praktik

kesehatan.

kebidanan. Adapun tujuan dari karya

menyelenggarakan

tulis ini untuk membahas pentingnya

kesehatan sebagaimana dimaksud pada

penerapan

ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang

pelayanan

konseling

perorangan dalam praktek kebidanan.

keahlian

Kewenangan

untuk pelayanan

yang

dimiliki.

Dalam

menyelenggarakan 2. PEMBAHASAN

kesehatan,

Kesehatan merupakan kebutuhan manusia.

faktor utama agar

tenaga

kesehatan

Kesehatan

adalah

upaya pendidikan

Selama memberikan pelayanan kesehatan

sebagaimana

mengutamakan

bernilai materi. Ketentuan

diperoleh

perizinan

sangat

mendukung

dilarang

kepentingan

berhasil, sebaliknya pendidikan yang akan

wajib

memiliki izin dari pemerintah.

Praktek Kebidanan

pokok

pelayanan

yang

mengenai

diatur dalam Peraturan

tercapainya cita-cita seseorang. Tenaga

Menteri.

profesional kebidanan memiliki kode

Tenaga kesehatan terdiri dari :

etik dan hukum yang mendasarinya

a. tenaga medis;

pada setiap pelaksanaan prakteknya.

b. tenaga keperawatan dan bidan;

Menurut Pasal 1 ayat (6) UU Nomor

c. tenaga kefarmasian;

36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,

d. tenaga kesehatan masyarakat;

yang

e. tenaga gizi;

dimaksud

dengan

Tenaga

kesehatan adalah setiap orang yang

f. tenaga keterapian fisik; dan

mengabdikan diri

g. tenaga keteknisian medis.

dalam

bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan

melalui

Berdasarkan ketentuan di atas bidan

termasuk

tenaga

pendidikan di bidang kesehatan yang

sehingga

untuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor

jenis

tertentu

memerlukan

2009

prakteknya

kewenangan untuk melakukan upaya

32

kesehatan.

Pelaksanaan praktek bidan telah diatur

Tenaga kesehatan

tahun

dalam

kesehatan,

tentang Kesehatan.

berdasarkan

sejak tahun 1963 dengan ditetapkannya

ketentuan UU Nomor 36 Tahun 2009

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

Pasal 23, Tenaga kesehatan berwenang

5380/Hukum

Tahun


1963

tentang

13


Ketentuan

Tentang

Wewenang

runtutan yang pas dan sesuai dengan

Bagi Bidan

menjadi dasar

alur penanganan seorang ahli yang

hukum bidan dalam hal izin dan

sesuai dengan kemampuan dan ranah

penyelenggaraan

keilmuan

Terbatas

praktiknya.

Bidan

yang

dimiliki

dan

ada

dalam menjalankan praktik memiliki

kaitannya dengan profesi lain seperti

wewenang

untuk

dokter,

pelayanan

meliputi:

melaksanakan (1)

Pelayanan

perawat

terutam

dokter

spesialis kandungan dan anak.

kebidanan, (2) Pelayanan reproduksi perempuan dan (3) Pelayanan kesehatan

Layanan Konseling Perorangan

masyarakat, (Soesilo, 2013: 3).

Pada hakekat konseling secara

Pandangan masyarakat terhadap profesi

tenaga

kebutuhan

kesehatan

akan

semua profesi dibidang jasa yang

bisa

melayani

manusia,

seperti

profesi

sangat

dibutuhkan.

konselor,

pekerja

sosial,

dokter,

profesi

kesehatan

perawat,

kebidanan,

kesehatan

diabaikan

dan

Profesionalitas

umum sebenarnya telah dipakai oleh

tidak

asuransi

dll.

menjadi harga mati yang tidak boleh

Menurut Asrowi (2012: 7) konseling

ditawar

karena

merupakan hubungan yang sifatnya

berhubungan dengan nyawa seseorang.

membantu artinya konselor berusaha

Tenaga

terutama bidan

membantu

jawab

berkembang, sejahtera dan mandiri.

memiliki

oleh

siapapun,

kesehatan tanggung

terhadap kesehatan ibu

pokok

konseli

agar

tumbuh,

dan anak.

Pendapat Asrowi di atas sejalan

Bidan memiliki peran dan tanggung

dengan pendapat Shertzer dan Stone

jawab dalam bidang kesehatan untuk

(1980)

preventif dan kuratif menangani kasus

adalah suatu interaksi antara seorang

yang masih dianggap fisiologis, kasus

dengan

yang harus dikolaborasikan, kasus yang

menunjang dan memudahkan secara

memerlukan

dan

positif bagi perbaikan orang tersebut.

melakukan rujukan dengan prosedur

Dalam hal ini konselor adalah orang

yang tepat (Hubertin dalam Soesilo,

yang

2013: 1).

pertolongan

tindakan

darurat,

Hal tersebut jelas sekali bahwa pelayanan kebidanan harus memiliki

bahwa hubungan

orang

membantu

lain

konseling

yang dapat

atau

memberikan

dengan

berbagai

keterampilan-keterampilan

dan

keilmuan konseling untuk membantu


14


konseli untuk memahami, mengubah,

masalahnya. Setiap orang memiliki

dan memperbaiki perilakunya sehingga

sebuah masalah, dan tidak semua orang

akan terjadi perubahan ke arah yang

dapat

positif bagi kehidupannya.

masing-masing, maka dari itu layanan

Adapun

perubahan-perubahan

memecahkan

ini

bisa

permasaklahan

dimanfaatkan

untuk

positif tersebut menurut Asrowi (2013:

penyelesaiannya. Pendapat ini didukung

8) yaitu klien diharapkan

oleh

kemampuan:

memahami

memiliki diri

(self

Prayitno

(2012:

105)

mengemukakan bahwa dalam layanan

understanding), menerima dirinya (self

konseling

acceptance), mengahargai dirinya (self

konselormemberikan ruang dan suasana

esteem), mengarahkan dirinya (self

yang memungkinkan klien memahami

direction) kemudian menuju aktualisasi

kondisi

diri (self actualization).

permasalahan yang dialami, kekuatan

Kunci permasalahan yang sering

dan

perorangan

dirinyadan

kelemahan

tersebut,

lingkungannya,

yang

dimiliki,serta

dialami klien karena klien tidak mampu

kemungkinan upaya untuk mengatasi

memahami diri sendiri, tidak dapat

masalah itu. Disinilah klien (sebutan

menerima keadaan diri sendiri, tidak

dalam

menghargai diri sendiri atau selalu

berbagai

menggap dirinya selalu kekurangan,

dimilikinya, yang berhubungan dengan

klien tidak dapat mengarahkan diri

pribadi dan kesehatannya.

sendiri baik di lingkungan keluarga maupun

di

lingkungan

lainnya.

BK)

dapat

menyelesaikan

permasalahan

Adapun perorangan

pengertian sifatnya

lebih

yang

konseling spesifik,

Selanjutnya membantu klien agar bisa

seperti yang dikatakan I Djumhur dan

mengaktualisasikan diri agar bisa hidup

Moh. Surya (dalam Aini, 2013: 15)

berkembang dan berkualitas.

bahwa konseling perorangan merupakan

Layanan

konseling

perorangan

salah satu teknik pemberian bantuan

merupakan salah satu dari kesepuluh

secara individual dan secara langsung

layanan konseling. Dalam panduan

berkomunikasi, bersifat face to face

pengembangan (dalam Riska, 2006: 6)

relation

menyatakan bahwa layanan konseling

Masalah-masalah

perorangan merupakan layanan yang

melalui teknik konseling ini adalah

membantu klien dalam memecahkan

masalah-masalah yang bersifat pribadi

(hubungan

tatap

muka).

yang dipecahkan


15


dengan

mengutamakan

azas

konseling perorangan, bukan saja fisik

kerahasiaan. Azas kerahasiaan ini harus

saja yang akan sembuh tetapi pasien

dipegang teguh oleh seorang konselor

secara

demi mendapat kepercayaan dari klien

perasaan yang nyaman dan tentram.

(pasien)

agar

klien

dapat

dengan

sukarela mengungkapkan masalahnya.

psikologis

Pada

akan

mengalami

pelaksanaan

konseling

perorangan, konselor adalah orang yang ahli di bidang pelayanan konseling.

Layanan Konseling Perorangan dalam Praktik Kebidanan

Konselor harus menerima apa adanya dan bersedia dengan sepenuh hati

Pelayanan konseling perorangan selama ini hanya di kenal di lembaga pendidikan,

padahal

pelayanan

konseling bisa dilakukan dimana-mana, menyangkut bidang kesehatan yang paling erat kaitanya. Penerapan layanan konseling

perorangan

di

tugas dan fungsi BK semestinya.

kesehatan itu sama-sama membantu pada

rumpun

permasalahannya, jika ilmu kebidanan lebih

mengutamakan

pemberian

bantuan permasalahan fisik sedangkan ilmu

bimbingan

mengutamakan

dan

dan

konseling

psikis

saja.

Pelayanan konseling perorangan lebih membantu pemecahan masalah yang di keluhkan pasien secara psikologisnya, sedangkan

praktik

dalam kebidanan. Permasalahan biasa ditemui

kebidanan

permasalahan

kesehatan

kehamilan dan depresi menghadapi masa kelahiran bayi. Keadaan

seperti

itulah

yang

menjadi alasan untuk menempatkan peran konselor pada posisi yang amat

Mengapa demikian? Kerena ilmu

bedanya

sekalipun dalam situasi yang kritis atau

praktek

kebidanan tidaklah melenceng dari

manusia,

membantu klien mengatasi masalahnya

lebih

berorientasi pada kesehatan fisik pasien. Alangkah baiknya jika ada praktik

strategis dalam upaya membantu pasien (dalam ilmu kesehatan)

dari keadaan

yang tidak menguntungkan baik untuk jangka pendek maupun jangka yang panjang. Konselor merupakan pihak yang

sangat

keberhasilan

menentukan layanan

bagi

konseling

perorangan. Salah satu sifat dan sikap yang harus dimiliki seorang konselor yaitu sifat dan sikap baik ramah bisa menjaga rahasia pribadi orang lain, hal tersebut sangat

diperlukan

bidan

dalam

memahami pasien yang berkonsultasi

kebidanan yang menggunakan layanan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

16


kepadanya agar pasien percaya diri dan

adalah: a. membentuk kesiapan

bisa melakukan keputusan atas dasar

konseling, b. memperoleh informasi, c.

berbagai pertimbangan.

evaluasi psikodiagnostik.

Tujuan

layanan

perorangan

konseling

meliputi

pencapaian

kesehatan

secara

positif,

memecahkan

meningkatkan

a. Kesiapan Konseling

psikologis

efektifitas

Faktor

yang

mempengaruhi

yang

kesiapan konseling adalah motivasi

masalah,

memperoleh bantuan, pengetahuan klien

pribadi

tentang

konseling,

kecakapan

individu, membantu perubahan pada

intelektual, tingkat tilikan terhadap

diri

bersangkutan,

masalah, dan harapan terhadap peran

membantu mengambil keputusan secara

konselor. Hambatan dalam persiapan

tepat

adanya

konseling: (1) penolakan, (2) situasi

perubahan prilaku dari yang tidak

fisik, (3) pengalaman konseling yang

menguntungkan

tidak menyenangkan, (4) pemahaman

individu

dan

yang

cermat,

serta

menjadi

menguntungkan (Tyastuti, 2008).

konseling

Melihat tujuan dari konseling perorangan sempurna

di

maka

dipadukan

sangat

(5)

pendekatan

kurang, (6) iklim penerimaan pada konseling kurang.

dengan

Adapun proses penyiapan klien

melayani

yaitu: (a) Orientasi pra konseling; (b)

masyarakat, contohnya melayani ibu

teknik survey terhadap masalah klien;

hamil

kecemasan

(c) memberikan informasi pada klien;

dalam prosen persalinan, kecemasan

(d) pembicaraan dengan berbagai topik;

dalam perubahan bentuk tubuh setelah

(e)

melahirkan

referal.

praktik

jika

atas,

kurang,

kebidanan

yang

dalam

mengalami

dll.

Dengan

menguasai

layanan konseling perorangan ini maka bidan dapat membantu pasien dengan

menghubungi

sumber-sumber

b. Memperoleh Riwayat Kasus Riwayat

kasus

merupakan

berkomunikasi dengan baik, sesuai

kumpulan informasi ssistematis tentang

dengan perasaan yang dialami oleh

kehidupan sekarang dan masa lalu.

klien.

Riwayat kasus kebidanan, biasanya Terdapat beberapa hal yang perlu

tercatat dalam rekam medis.

di perhatikan seorang bidan sebagai konselor menurut (Tyastuti, 2008) Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

17


c. Psikodiagnostik

Tujuannya adalah menjembatani

Psikodiagnostik

meliputi

hubungan antara konselor dengan klien,

pernyataan masalah klien, perkiraan

sikap penerimaan dan minat yang

sebsb-sebab

mendalam

teknik

kesulitan;

konseling;

kemungkinan

perkiraan

hasil

konseling.

terhadap

klien

dan

masalahnya. Beberapa teknik untuk menguasai rapport adalah memberikan

Adapun

tahap-tahap

konseling

salam;

memperkenalkan diri;

topik

terbagi menjadi lima tahap menurut

pembicaraan yangs sesuai; menciptakan

Prayitno

(1)

suasanan yang aman dan nyaman; sikap

(2)

hangat,

(2012:120)

penghantaran

yaitu

:

(introduction),

realisasi

tujuan

penjajakan

(investigation),

(3)

menjamin

penafsiran

(interpretation),

(4)

terhadap hakekat klien.

bersama,

kerahasiaan,

kesadaran

pembinaan (intervention), (5) penilaian (inspectation). Dalam kelima tahapan di atas harus dipahami dan dipahami setiap tahapannya, agar tidak tertinggal atau terlewatkan. Pelayanan konseling tidak sama

dengan

pemberian

nasehat,

sebenarnya dalam proses konseling tidak

diperbolehkan

nasehan,

konselor

memberikan hanya

boleh

memberikan saran untuk klien.

b. Pengumpulan dan informasi Pengumpulan dan informasi

merupakan

pemberian pemberian tugas

dari

konselor. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: mendengar keluhan klien, mengamati

komunikasi

non

verbal

klien, bertanya riwayat kesehatan, latar belakang

keluarga,

masalah,

memberikan penjelasan masalah yang

Hubungan antara bidan sebagai

dihadapinya.

konselor terhadap pasien harus dibina demi kelancaran kegiatan pelayanan konseling

perorangan

di

praktik

kebidanan.

Proses konseling tersebut

meliputi :

c. Perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Apabila data telah lengkap, maka bidan

membantu

untuk

memecahkan masalah atau membuat perencanaan masalahnya.

a. Pembinaan

klien

dan

hubungan baik (rapport)

pemantapan

dalam Tahapan

pemecahan dalam

memecahkan masalah adalah: menjajagi masalah (menetapkan masalah yang


18


dihadapi klien); memahami masalah

karena

(mempertegas

mempengaruhi

sesungguhnya);

sendiri

yang

membatasi

masalah

seseorang atau sebaliknya, keadaan

masalah);

psikologis seseorang yang sedang kacau

pemecahan

dapat mempengaruhi kualitas kesehatan

alternatif

seseorang. Untuk itu sebagai tenaga

batas-batas

menjabarkan

alternatif mengevaluasi

medis

SWOT); memilih alternatif terbaik;

mengendalikan keduanya, baik dari segi

menerapkan

dan

kesehatan fisik maupun psikisnya, agar

menindaklanjuti pertemuan, (Tyastuti:

terwujudnya pelayanan medis yang

2008).

dapat memuaskan bagi pasien yang

Seorang bidan dengan menguasai ketrampilan konseling perorangan maka sangat membantu bidan tersebut dalam membantu

pasien

dalam

proses

pengambilan keputusan yang diambil dalam kegiatan medis yang akan di ambil. Di samping itu bidan juga dapat mengeksplorasi

kebutuhan-kebutuhan

yang klien inginkan melalui tahap pelayanan Ketrampilan

konseling layanan

perorangan. konseling

perorangan ini juga dapat melatih kepekaan

bidan

dalam

melayani

masyarakat sehingga bidan tersebut mudah diterima masyarakat. 3. KESIMPULAN Kebutuhan setiap manusia itu sangatlah berbeda-beda, apalagi pada kebutukan di bidang kesehatan atau medis. Kesehatan sendiri sangat erat

bidan,

psikologis

(menilai setiap alternatif dg analisis

alternatif

seperti

keadaan

dapat

masalah

(menetapkan

masalah;

kesehatan

harus

bisa

dengan mudah dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. 4. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Riska. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Press. Aini. 2013. Layanan Konseling Individu dalam Membantu Penyesuaian Sosial Siswa di SMP Piri I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UII. Asrowi. 2013. Model Pengembangan Keterampilan Dasar Komunikasi Konseling untuk Meningkatkan Efektivitas Konseling Individual Guru-Guru BK SMP. Jurnal Konseling. 1 (1). 1-19. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP Press. Shertzer, B.E & Stone, S.C. 1980. Fundamental of Counseling. Boston: Houghton Hifflin Company.

kaitannya dengan psikologis seseorang, Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

19


Soesilo. 2013. Perlindungan Hukum terhadap Penyelenggaraan Praktek Bidan. Jurnal AKBID Al Hikmah. 1(1). 1-5. Tyastuti. 2008. Konseling Kebidanan, Fitramaya.

Komunikasi & dalam Praktik Yogyakarta:

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Yudianto. K, Rizmadewi. H & Maryati. I. 2008. Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan. Vol 10 (18). 76-87.


20

LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Recommend Documents