NAMA: I MADE ANGGA SAPUTRA SMESTER: V1 NPM: 09.11.108.170207.000700
TEKNIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN 1. Kontak mata Kontak mata (konselor mencari kontak mata dengan konseli) untuk menunjang atau mendukung tanggapan verbal atau menyatakan sikap dasar. Namun, harus dihindarkan kesan bahwah konselor mengejar, memaksa konseli atau mempermalukan. Cara menatap muka sikonseli haruslah sesuai dan wajar. Selain digunakan sebagai teknik nonverbal, kontak mata juga sarana pengamatan terhadap konseli karena sinar mata dan raut muka dapat mengungkap suatu perasaan yang dialami,seperti juga gerakan tubuh dan kualitas vocal dapat mengandung makna ekspresi efektif. 2. Kontak psikologi Kontak psikologi yaitu menyatakan kepedulian atau keperhatian dan membentuk
kebutuhan
akan
bantuan
menyatakan
kepedulian
atau
keprihatinan dan membentuk hubungan dengan klien sebagai upaya menjalin kedekatan.melalui kegiatan ini diharapkan klien berkeinginan dan semangat untuk meneyelesaikan masalahnya. Proses ini juga akan memberikan gambaran tentang tujuannya mengikuti konseling. Keseriusan dan kejujuran klien akan Nampak, dan memberikan penjelasan serta pengertian agar klien menyadari perlunya bantuan untuk menyelesaikan masalahnya dan klien mau mengikuti proses konseling. 3. Ajakan untuk berbicara Yaitu konselor mengajak klien agar mau berbicara dan memiliki kesadaran sendiri untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapi atau sedag klien alami tanpa adanya unsur paksaan. 4. Penerapan tiga M (mendengar,memahami, dan merespon).
Mendengarkan yaitu aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai, diam (menanti saat kesempatan breaksi), perhatian terarah pada lawan bicara. Memahami yaitu dapat menguasai dengan penuh apa yang telah disampaikan, merespon yaitu dapat memberikan tanggapan dari hasil penyampaian. 5. Keruntutan Keruntutan yaitu dapat ditampilkan melalui hubungan formalitas melalui hubungan formalitas (hubungan secara bahasa) diantara kejadian yang dialami. Untuk itu, diperlukan alat penghubung antara kejadian dengan kejadian agar keberpautan itu terlihat dengan jelas. 6. Pertanyaan terbuka Yaitu teknik untuk memancing siswa agar mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakan teknik pertanyaan terbuka (opeded question). Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata Tanya atau mengapa sebabnya. Pertanyaan semacan ini akan menyulitkan klien, jika dia tidak tau alasan atau sebab-sebabnya, oleh karenanya,
lebih
baik
gunakan
kata
Tanya
apakah,bagaimana,
adakah,dapatkah. Contoh apakah anda merasa ada sesuatu yang ingin kita bicarakan? 7. Dorongan minimal Dorongan minimal adalah suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli. Respon yang telah diberikan oleh konselor sedikit mungkin dengan tujuan memberikan kesempatan kepada konseli berbicara lebih lanjut. 8. Refleksi isi Tehnik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap prilaku verbal dan non verbal. Terdapat tiga jenis refleksi yaitu: a. Refleksi perasaan yaitu keterampilan
atau
teknik
untuk
dapat
memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap prilaku verbal dan non verbal klien. Contoh tampaknya yang anda katakan adalah...”
b. Refleksi pikiran yaitu teknik untuk memantulkan ide , pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil pengamatan sebagai prilaku verbal dan non verbal klien. Contoh : tampaknya yang anda katakana…” c. Refleksi pengalaman. Yaitu teknuik untuk memantulkan pengalamanpengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap prilaku verbal dan non verbal klien. Contoh: tampaknya yang anda katakan suatu…” 9. Kesimpulan Hal ini dilakukan koselor bersama konseli setiap priode waktu tertentu, agar diperoleh pemahaman terhadap apa yang sudah dibicarakan. 10. Penafsiran Merupakan apa yang terungkap melalui penjagaan merupakan berbagai hal yang perlu diartikan atau dimaknai keterkaitannya dengan masalah klien. Upaya diagnosis dan prognosis, dapat memberikan manfaat yang berarti. 11. Konfrontasi (perlawanan) Teknik komunokasi yang menantang konseli, karena adanya ketidak sesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan tingkah laku konseli, karena terjadi inkonsistensi antara perkataan dan perbuata, ide awal dengan ide berikutnya. 12. Ajakan untuk memikirkan sesuatu yang lain Yaitu konselor mengajak klien agar dapat memikirkan hal-hal yang lain selain yang sedang klien alami. 13. Peneguhan hasrat Yaitu menguatkan keinginanyang dimiliki agar atak ada keraguan atau unsure paksaan dari pihak lain. 14. Penfrustasian klien Yaitu memberikan beberapa trik untuk membuat klien mau berfikir dan berusaha dengan semaksimal mungkin. 15. Strategi tidak memaafkan klien Yaitu jika ada seorang klien melakukan kesalahan maka usahakan agar jangan langsung diberikan maaf, agar klien memiliki kesadaran atas kesalahan yang sudah dilakukan. 16. Suasana diam Suasana diam adalah sangat penting. Diam bukan berarti tidak ada komunikasi, akan tetapi melakukan komunikasi non verbal. Diam yang paling ideal antara 5-10 detik dan selebihnya diganti dengan dorongan minimal.
17. Transferensi dan kontra transferensi Transferensi yaitu dimana klien menghidupkan kembali pengalaman masa lalu dan konflik masa lalu yang berkaitan dengan cint, sksualitas, kebencian dan kecemasan yang dibawa klien kemasa sekarang. Kontra transferensi yaitu:
18. Teknik eskperensial Yaitu dimana konselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga dengan demikian klien mengintegrasikan kembali dirinya. 19. Interprestasi pengalaman masa lampau Interprestasi yaitu teknik untuk mengulas pemikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk pada teori-teori, bukan pandangan subyektif konselor, dengan tujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasli rujukan baru tersebut.
20. Asosiasi (gabungan) bebas Yaitu konselor mengupayakan klien mengungkapkan pengalaman masa lalunya, mengupayakan klien menghentikan emosi-emosinya berhubungan dengan pengalaman traumatic masa lalunya. 21. Sentuhan jasmani Yaitu memberikan sentuhan melalui jasmani seperti pegangan, agar dapat memberikan reflek kepada klien. 22. Penilaian Segera dilaksanakan pada setiap akhir sesi layanan diarahkan kepada diperolehnya informasi dan pemahaman baru, dicapainya keringanan beban perasaan. Dan direncanakannya kegiatan pasca konseling dalam rangka perwujudan upaya pengentasan masalah klien.
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks