lampiran
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 1. 2. 3. 4. 5.
Topik Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Bimbingan Tujuan layanan
: : : : :
6. Sasaran Layanan
:
7. Uraian Kegiatan
:
Kekerasan Dalam Pacaran Pribadi sosial Konseling Kelompok Pengentasan dan Pemahaman a. Memberikan pemahaman kepada konseli tentang arti sebuah cinta dalam sebuah hubungan pacaran. b. Memberikan masukan kepada konseli tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. c. Memberikan gambaran secara komprehensif kepada subyek tentang perilaku kekerasan dalam pacaran, dan menanamkan pemahaman secara rasional kepada subyek pentingnya menghindari perilaku kekerasan dalam berpacaran. d. Memberikan gambaran dan pemahaman kepada konseli untuk dapat membedakan perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif e. Konseli mau mengungkapkan fakta sebenarnya tentang perilaku kekerasan pacaran yang pernah dilakukan serta penyebabnya, Konseli bisa mengambil keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan menonjolkan sikap asertif, dan Membangun komitmen bertanggung jawab dalam pacaran. f. Membangun sikap asertif pada diri konseli. g. Membantu konseli untuk mengatasi masalah temperamennya sewaktu menghadapi situasi yang mampu mendorong melakukan perilaku kekerasan dalam pacaran. h. Mengingatkan siswa akan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Konseli-siswi Kelas XI SMA Bhinneka Karya 2 Kabupaten Boyolali a. Tahap Pembentukan - Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan. - Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. - Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan apa yang direncanakan). - Menjelaskan tujuan konseling kelompok. - Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok - Menjelaskan asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan, kenormatifan. - Perkenalan dengan menyebutkan hobi pada setiap anggota kelompok
8. Materi
:
9. Metode 10. Tempat 11. Tanggal dan Waktu
: : :
b. Tahap peralihan - Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif. - Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti dengan tugasnya masing-masing. c. Tahap Kegiatan - Setiap anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi yang perlu mendapat bantuan kelompok untuk pengentasannya. - Kelompok memilih masalah mana yang hendak dibahas dan dientaskan pertama, kedua, ketiga, dst. - Klien (anggota kelompok yang masalahnya dibahas) memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai masalah yang dialaminya. - Seluruh anggota kelompok aktif membahas masalah klien melalui berbagai cara, seperti : bertanya, menjelaskan, mengkritisi, memberi contoh, mengemukakan pengalaman pribadi, menyarankan. - Klien setiap kali diberi kesempatan untuk merespon apa-apa yang ditampilkan oleh rekan-rekan anggota kelompok. d. Tahap pengakiran - Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri - Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan. - Membahas kegiatan lanjutan - Mengemukakan pesan dan harapan - Doa penutup. - Pacaran - Memahami Makna Cinta - Kesehatan mental remaja - Perilaku Agresif - Kekerasan dalam Pacaran (KDP) - Latihan Asertifitas - Mengungkap masalah dengan bersikap asertif - Latihan relaksasi Caramah dan Sharing Aula sekolah Sesi I, 10 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi II, 12 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi III, 13 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi IV, 14 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit
2
12. Penyelenggara 13. Pihak Yang Disertakan 14. Rencana Penilaian
: : :
15. Tindak Lanjut
:
Mengetahui, Guru Pamong
Singgih Kurniawan, S.Pd NIP.
Sesi V, 15 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VI, 16 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VII, 17 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VIII, 2 Januari 2012 waktu 1 x 60 menit Praktikan Guru BK a. Penilaian proses Saat konseling berlangsung, anggota kelompok terlihat mengemukakan masalah yang sebenarnya dan prosesnya berjalan lancar. b. Penilaian hasil Anggota kelompok dapat membantu masalah temannya yang sedang dibahas dan bisa mecarikan jalan yang terbaik. Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila konseli yang bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Boyolali, 10 Desember 2011 Perencana Layanan Peneliti
Aji Sulistiyo Purwo Anggoro NIM : 132007023
3
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan : Kekerasan Dalam Pacaran B. Spesifikasi Kegiatan •
Bidang Bimbingan : Pribadi – Sosial
•
Jenis Layanan
: Konseling Kelompok
•
Fungsi Layanan
: Pengentasan dan Pemahaman
•
Sasaran Layanan
: Siswa-siswi Kelas XI SMA Bhinneka Karya 2
Kabupaten Boyolali
C. Pelaksanaan Layanan •
Tanggal & Waktu
: Sesi I, 10 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi II, 12 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi III, 13 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi IV, 14 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi V, 15 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VI, 16 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VII, 17 Desember 2011 waktu 1 x 45 menit Sesi VIII, 2 Januari 2012 waktu 1 x 60 menit
•
Tempat
: Aula sekolah
D. Deskripsi, komentar, dan evaluasi tentang pelaksanaan layanan
9. Sesi I dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Tujuan dari layanan ini adalah memberikan pemahaman kepada konseli tentang arti sebuah cinta dalam sebuah hubungan pacaran.
Pelaksanaan Sesi I ini berlangsung selama 1 jam, tepatnya antara jam 09.00-10.00 yang dilakukan di Aula Sekolah. Selama kegiatan berlangsung terlihat bahwa konseli memiliki motivasi dan perhatian yang baik dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh konselor. Kemudian setelah akhir penyampaian materi konseli tidak sungkan untuk mengungkapkan pendapat yang mereka ketahui tentang apa itu cinta, apa itu pacaran, dan apa pentingnya cinta sebagai landasan dalam menjalin sebuah hubungan pacaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan sesi I ini dapat dijelakan bahwa : Konselor diterima dengan baik oleh para konseli, mereka dapat mengikuti dan mendengarkan serta mau mengungkapkan pendapat mereka, dan konseli mulai mengerti apa itu cinta, apa itu pacaran, dan apa pentingnya cinta sebagai landasan dalam menjalin sebuah hubungan pacaran Dengan demikian pelaksanaan Sesi I ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu memberikan pemahaman kepada konseli tentang arti sebuah cinta dalam sebuah hubungan pacaran. 10. Sesi II dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Tujuan layanan adalah memberikan masukan kepada konseli tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Pada sesi II ini penilaian dilihat dari motivasi dan perhatian konseli dalam mengikuti setiap materi yang dijelaskan oleh konselor. Dari hasil penilaian diperoleh keterangan jika konselor diterima dengan baik oleh para konseli, konseli menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang disampaikan, konseli dengan antusias
2
bertanya kepada konselor terkait materi yang disampaikan, dan konseli terlihat puas dengan setiap jawaban yang diberikan oleh konselor. Hasil akhir dari pelaksanaan sesi ini adalah : konselor diterima dengan baik oleh para konseli, konseli menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang disampaikan, konseli dengan antusias bertanya kepada konselor terkait materi yang disampaikan, dan konseli terlihat puas dengan setiap jawaban yang diberikan oleh konselor. Sehingga pelaksanaan sesi II ini sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh konselor. 11. Sesi ke III pada tanggal 13 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Tujuan dari layanan ini adalah memberikan gambaran secara komprehensif kepada subyek tentang perilaku kekerasan dalam pacaran, dan menanamkan pemahaman secara rasional kepada subyek pentingnya menghindari perilaku kekerasan dalam berpacaran. Keberhasilan pelaksanaan pada sesi III ini dinilai melalui motivasi dan perhatian konseli dalam mengikuti setiap materi yang dijelaskan oleh konselor. Dari hasil evaluasi selama sesi III ini dapat dijelaskan bahwa konselor diterima dengan baik oleh para konseli, konseli menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang disampaikan, dan konseli dengan antusias bertanya kepada konselor terkait materi yang disampaikan serta konseli terlihat puas dengan setiap jawaban yang diberikan oleh konselor. Dengan demikian pelaksanaan sesi III ini sesuai dengan yang hendak dicapai oleh konselor yaitu : memberikan gambaran secara komprehensif kepada
subyek
tentang
perilaku
kekerasan
dalam
pacaran,
dan
3
menanamkan pemahaman secara rasional kepada subyek pentingnya menghindari perilaku kekerasan dalam berpacaran. Hasil eveluasi dari pelaksanaan sesi III ini adalah : konselor diterima dengan baik oleh para konseli, konseli menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang disampaikan, konseli dengan antusias bertanya kepada konselor terkait materi yang disampaikan, dan konseli terlihat puas dengan setiap jawaban yang diberikan oleh konselor. 12. Sesi IV pada tanggal 14 Desember 2011 pukul 09.00-11.00 Tujuan dari pelaksanaan sesi ini adalah memberikan gambaran dan pemahaman kepada konseli untuk dapat membedakan perilaku Asertif, Non Asertif, dan Agresif. Penilaian dari pelaksanaan sesi IV ini dilakukan dengan melihat kemampuan konseli untuk menentukan sikap asertif yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam berpacaran. Terkait dengan hal tersebut diperoleh hasil evaluasi yang menyebutkan bahwa konselor diterima dengan baik oleh para konseli, mereka mau mendengar, mengungkap pendapat dan bersama-sama menentukan sikap asertif yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam berpacaran. Dan pada pelaksanaan sesi IV ini sis wa merasa puas selama mengikuti proses yang berlangsung. 13. Sesi V pada tanggal 15 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Tujuan yang hendak dicapai melalui penyampaian materi pada sesi ini yaitu : Konseli mau mengungkapkan fakta sebenarnya tentang perilaku kekerasan pacaran yang pernah dilakukan serta penyebabnya, Konseli bisa mengambil keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan
4
menonjolkan sikap asertif, dan Membangun komitmen bertanggung jawab dalam pacaran. Penilaian dilakukan dengan menilai sikap terbuka konseli untuk mengungkapkan perilaku-perilaku kekerasan dalam pacaran yang pernah mereka lakukan, beserta faktor-faktor yang penyebabnya, dan sikap antusiasme konseli dalam berdiskusi dalam usaha memecahkan masalah kekerasan dalam pacaran yang pernah mereka lakukan. Deskripsi
dan
evaluasi
tentang
hasil
kegiatan
selama
berlangsungnya pelaksanaan sesi V ini adalah sebagai berikut : 4) Konselor diterima dengan baik oleh para konseli 5) Konseli mau mendengar, mengungkap pendapat dan bersama-sama membedakan perilaku yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan dalam rangka menyelesaikan masalah dalam berpacaran. 6) Bersama-sama diperoleh kesepahan bahwa kekerasan dalam pacaran dapat dihindarkan jika masing-masing pasangan dapat menonjolkan perilaku asertif dalam berpacaran dan memiliki komitmen yang bertanggung jawab selama berpacaran. Melihat hasil evaluasi selama pelaksanaan sesi V ini berarti tujuan dari pelaksanaan sesi V ini sudah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh konselor. 14. Sesi VI pada tanggal 16 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Tujuan layanan dalam hal ini adalah membangun sikap asertif pada diri konseli. Penilaian dilakukan dengan melihat atusiasme konseli dalam
5
mengomentari contoh-contoh perilaku asertif yang ditanyangkan lewat pemutaran film pendek yang bertemakan Cinta Cenat Cenut 2. Dalam film ini diceritakan tentang masalah pacaran dikalangan remaja, dan dalam beberapa adegan terdapat beberapa model kekerasan dalam pacaran, serta dampak yang ditimbulkannya baik pada diri si pelaku sendiri maupun terhadap pasangannya, namun disisi lain dalam film tersebut juga gambarkan adegan sikap-sikap asertif dalam berpacaran. Setelah film selesai, konseli menyimpulkan makna yang tampak dari adegan tersebut, yaitu bahwa perilaku kekerasan akan merugikan diri sendiri sebab dengan sikap-sikap seperti itu akan menjadikan pelaku dijauhi oleh teman atau sahabatnya, sebab dianggap orang yang selalu bermasalah, dan sebaliknya. Kemudian
konselor
memberikan
contoh
langkah
untuk
menghindarkan diri dari perilaku kekerasan dalam pacaran, yaitu : dengan mengingat kembali tujuan awal berpacaran, menyadari bahwa setiap orang tidak ada yang sempurna, jangan membuat hal-hal kecil menjadi suatu masalah yang besar sebab dalam hidup ini sudah banyak masalah, dan selalu mengedapankan rasional dalam bersikap dan bertindak. Adapun hasil akhir dari pelaksanaan sesi ini disimpulkan bersamasama bahwa perilaku asertif mampu menjadikan berpacaran menjadi lebih sehat, sebab melalui perilaku asertif mampu membebaskan pribadi dari berbagai tekanan.
6
15. Sesi VII pada tanggal 17 Desember 2011 pukul 09.00-10.00 Sesi ketujuh ini bertujuan untuk membantu konseli untuk mengatasi masalah temperamennya sewaktu menghadapi situasi yang mampu mendorong melakukan perilaku kekerasan dalam pacaran. Relaksasi yang digunakan adalah meredakan kecemasan dengan relaksasi otot, yaitu berupa peregangan otot-otot. Instruksinya sebagai berikut. “tutup mata anda dan dengarkan apa yang akan saya katakan pada anda. Saya akan membuat anda menyadari sensasi-sensasi tertentu pada badan anda, dan kemudian menunjukkan pada anda bagaimana cara untuk mengurangi sensasi-sensasi itu. Pertama arahkan perhatian tangan kiri anda. Gengamlah tangan kiri dan buatlah satu kepalan. Buatlah kepalan tadi keras-keras dan rasakan ketegangan tersebut. Dan sekarang lepaskan kepalan anda. Perhatikan antara ketegangan dan relaksasi (10 detik). Sekarang lakukan hal yang sama pada tangan kanan anda. Selanjunnya tekuklah kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga anda menegangkan otot-otot ditangan bagian belakang dan lengan bawah. Jari-jari menunjuk ke langit-langit. Rasakan ketegangan itu dan sekarang kendurkan. Sekarang genggam tangan anda menjadi kepalan dan bawalah keduanya ke atas pundak, sehingga anda menegangkan otot-otot bisep, otot-otot besar dibagian atas lengan anda. Rasakan ketegangan otototot bisep. Dan sekarang rileks. Biarkan lengan anda jatuh disisi anda lagi dan perhatikan perbedaan antara ketegangan pada otot bisep dan relaksasi
7
yang anda rasakan (10 detik). Derakan bahu, bawa keduanya sampai ke telinga, seakan-akan anda ingin menyentuh telinga dengan dengan bahu anda. Sekarang rileks. Biarkan kedua bahu kembali ke posisi istirahat. Lemaskan semua ketegangan, lebih lanjut, lebih lanjut. Sekali lagi rasakan kontras antara ketegangan dan relaksasi di daerah baru (10 detik) Cara penilaian yang dilakukan dalam sesi ini yaitu konseli mampu mempraktekkan secara teknis teknik-teknik relaksasi yang disampaikan dan dipraktekkan oleh konselor. Adapun hasil evaluasi kegiatan ini adalah konselor diterima dengan baik oleh para konseli, konseli terlihat mampu mempraktikkan teknik-teknik relaksasi yang telah diajarkan. Dari hasil evaluasi ini secara bersama-sama konseli dan konselor menyimpulkan bahwa teknik-teknik relaksasi mampu membuat pikiran dan perasaan menjadi lebih nyaman. 16. Sesi VIII dilaksanakan pada tanggal pada tanggal 2 Jauari 2012 pukul 09.00-10.30 Dalam sesi ini penulis memberikan penguatan kepada konseli terkait dengan konsistensi untuk berperilaku asertif. Untuk itu dalam pelaksanaan sesi VIII ini dilakukan review menyeluruh terhadap materi yang telah disampaikan dan mempraktekkan kembali teknik-teknik relaksasi yang pernah diberikan. Hasil evaluasi dari pelaksanaan sesi VIII ini adalah 1) Konselor diterima dengan baik oleh para konseli, 2) Konseli bersikap antusias untuk menanyakan kembali materi-materi yang telah disampaikan, dan 3) Konseli
8
bersikap antusias untuk mengulang dan mempraktekkan lagi teknikteknik relaksasi yang telah diajarkan sebelumnya, 4) Skor nilai post konseli mengalami perubahan setelah dilakukan latihan perilaku asertif, hal ini sebagai bukti sementara bahwa teknik latihan perilaku asertif memberikan manfaat untuk mengurangi perilaku kekerasan dalam pacaran.
Guru Pamong
Singgih Kurniawan, S.Pd
Praktikan
Aji Sulistiyo Purwo Anggoro NIM : 132007023
KUESIONER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2011
Boyolali, November 2011
Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Adik-Adik SMA BK 2 Kelas XI di BOYOLALI
Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyusunan skripsi maka dengan hormat saya mohon kesediaan adik-adik untuk mengisi kuesioner yang saya buat sebagai salah satu sumber data dalam penelitian ini Saya memberikan jaminan atas kerahasiaan identitas Adik-Adik dalam mengisi kuesioner ini. Penelitian yang saya lakukan ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah dan tidak mempengaruhi penilaian prestasi belajar Adik-Adik. Dalam kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Adik-Adik dalam mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
AJI SULISTIYO PURWO ANGGORO.
Identitas Responden 1. Nama/Inisial
: ...............................................................
2. Jenis kelamin
:
3. Umur
: ………………………………………
Laki-laki
Perempuan
Petunjuk 1. Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan
2. Anda cukup memilih satu jawaban saja yang memang benar-benar menggambarkan keadaan diri anda dengan cara member tanda silang ( X ) dari 4 alternatif jawaban yang ada. Contoh : No 1.
Saya
Pernyataan melarang
kekasih
STS saya
TS
S
untuk
SS
X
mengikuti kegiatan-kegiatan
3. Jika anda merasa tidak yakin jawaban anda dan anda ingin menggantinya, silahkan berikan tanda sama sengan ( = ) pada jawaban anda sehingga membentuk tanda ( X ) kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda.
Contoh : No
Pernyataan
1.
Saya melarang kekasih saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
STS
TS
X
S
SS
X
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan jangan sampai ada yang terlewati.
5. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik/buruk, juga tidak ada benar/salah. Anda sepenuhnya bebas menentukan pilihan, asalkan hal itu sesuai dengan keadaan diri anda. 6. Setiap pernyataan terdapat 4 (empat ) pilihan jawaban, yaitu : STS
Jika
Sangat Tidak Setuju
TS
Jika
Tidak Setuju
S
Jika
Setuju
SS
Jika
Sangat Setuju
Selamat mengerjakan dan terimakasih.
SKALA KEKERASAN DALAM PACARAN PERNYATAAN
No.
PILIHAN JAWABAN
SS 1 2
Saya melarang kekasih saya untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Saya menilai kekasih saya mampu menjaga
diri baik-baik.
3
Saya memata-matai kekasih saya saat dia pergi.
4
Saat marah saya berkata tidak pantas kepada kekasih saya.
5
Saya melarang kekasih saya untuk berteman dengan sahabat-sahabat lamanya.
6
Saya mengancam meminta sejumlah uang kepada kekasih saya.
7 8
Kupaksa kekasih saya untuk melakukan hal-
hal yang tidak layak untuk dilakukan. Saya
mendukung sepenuhnya kegiatan-
kegiatan yang dilakukan kekasih saya.
9
Selama saya pacaran, saya kehormatan/harga diri kekasih saya.
menjaga
10
Saya marah jika kekasih saya bersikap ”sok akrab” dengan temannya.
S
TS
STS
11
Saya memanfaatkan moment-moment tertentu dengan memaksa kekasih saya untuk menuruti nafsu saya.
12
Saya marah bersolek.
13
Saya mengendalikan diri tidak melakukan halhal yang dilarang agama saat berpacaran.
14
Saya senang jika melihat kelihatan lebih cantik.
jika
melihat
kekasih
saya
kekasih saya
LANJUTAN PILIHAN JAWABAN
PERNYATAAN
No.
SS 15
16
Saya merasa bangga melihat kekasih
saya mampu bergaul dengan benar. Belum pernah saya menyakiti kekasih saya secara fisik (menjambak, menampar, menendang, memukul). Saat
17
saya
berkencan
saya
menghindarkan menuntut untuk makan di tempat tertentu.
18
Saya memberikan kebebasan kepada kekasih saya untuk berteman kepada siapa saja asalkan positif.
19
Saya memaksa kekasih saya untuk berciuman saat kami sedang berduaan.
20
Saya berusaha untuk menahan diri agar supaya terhindarkan kukatakan katakata buruk.
21
22
Sama sekali saya belum pernah mencium kekasih saya selama kami berpacaran. Karena emosi pernah sekali saya
menyakiti kekasih saya secara fisik.
S
TS
STS
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN No. Re sp
1 2 3
Inis ial
RA N IW M
Um ur
17 16
SS NE O
16
WK RP C
16
16
8
ST CS W
9
NA
15
10
LA
16
11
HY
17
12
NK
16
13
RM
16
14
16
15
SPT RD T
16
SP
16
17
IDH DK W NC P
16
4 5 6 7
18 19 20
17
16
16
16
16 16 16
21
KM RC D
22
EW
17
23
LS
16
16
Jenis Kelam in Peremp uan Peremp uan Lakilaki Lakilaki Peremp uan Lakilaki Peremp uan Peremp uan Peremp uan Peremp uan Lakilaki Peremp uan Peremp uan Lakilaki Peremp uan Lakilaki Peremp uan Peremp uan Lakilaki Peremp uan Peremp uan Lakilaki Peremp uan
Tot al
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Indikator 1 1 1 1 1 2 3 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
66
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
3
2
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
77
3 4 3 3 3 1 3 2 2 4
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
60
2 2 3 2 3 3 3 2 3 3
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
56
4 4 2 4 3 3 3 2 4 3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
70
3 4 4 3 4 3 3 2 4 3
4
2
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
73
3 4 3 4 4 3 3 2 4 4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
75
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
63
4 3 4 3 3 3 3 2 3 4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
68
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
63
3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
61
3 3 3 4 3 3 3 2 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
65
3 4 4 3 3 4 3 2 3 3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
73
4 4 3 4 3 3 3 3 3 4
4
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
72
4 4 3 4 4 4 4 3 4 1
4
3
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
74
1 1 2 2 2 3 1 2 2 2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
44
3 4 4 4 4 2 2 2 2 4
4
2
3
4
4
3
4
3
4
2
3
4
71
3 3 4 4 3 4 3 2 4 4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
74
2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
4
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
2
61
3 3 4 4 3 4 3 2 4 4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
2
74
3 2 2 3 3 3 2 2 3 1
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
63
1 1 1 2 1 1 1 2 2 1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
35
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
64
24
FW
17
25
17
26
FAS EGP L
27 28
NK CK
15 17
29
OF
16
30
DOT
15
31
DAT
16
32 33
NN JK
16 17
34
HN
16
35
RA
16
36 37 38 39 40
TAT MD JH HR HRU
16 18 16 16 17
16
Laki-laki Perempu an Perempu an Perempu an Laki-laki Perempu an Perempu an Perempu an Perempu an Laki-laki Perempu an Perempu an Perempu an Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
2 3 2 4 4 3 2 2 3 3
3
2
3
3
2
4
2
4
2
2
3
2
60
4 4 2 4 4 3 2 2 2 4
2
4
3
3
2
3
1
3
3
3
4
4
66
3 3 3 4 3 3 3 2 2 3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
1
3
3
64
2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2
4 2
3 1
3 1
3 2
3 2
4 2
4 2
3 2
3 2
2 2
3 3
2 3
67 42
2 4 4 4 4 3 3 3 3 4
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
76
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
66
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
75
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 2 2 3 2 3 1
3 1
2 2
3 2
3 3
2 1
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
62 51
3 3 3 4 3 3 3 2 3 2
4
3
4
3
2
2
3
2
1
3
3
3
62
4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
4
3
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
73
3 2 3 3 2
3 1 3 4 4
4 2 3 3 2
4 3 3 4 4
3 3 3 4 3
4 3 3 3 4
4 2 3 4 3
3 3 3 4 3
3 2 3 4 4
3 2 2 3 3
3 2 4 4 3
4 2 3 4 3
3 2 3 3 3
74 43 65 75 72
3 3 3 3 4
3 2 4 4 4
3 2 3 3 3
4 1 3 3 4
3 1 3 3 3
2 1 2 3 4
4 1 2 3 3
4 2 3 3 4
4 1 3 3 2
Frequencies Statistics
N
Jenis Kelamin 40 0
Umur 40 0
Valid Missing
Frequency Table Umur
Valid
15.00 16.00 17.00 18.00 Total
Frequency 3 27 9 1 40
Percent 7.5 67.5 22.5 2.5 100.0
Valid Percent 7.5 67.5 22.5 2.5 100.0
Cumulative Percent 7.5 75.0 97.5 100.0
Jenis Kelamin
Valid
Laki-laki Perempuan Total
Frequency 15 25 40
Percent 37.5 62.5 100.0
Valid Percent 37.5 62.5 100.0
Cumulative Percent 37.5 100.0
Frequencies Statistics Dating Violance N Valid Missing
40 0
Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) Dating Violance
Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
Frequency 18 18 4 40
Percent 45.0 45.0 10.0 100.0
Valid Percent 45.0 45.0 10.0 100.0
Cumulative Percent 45.0 90.0 100.0
PRE TEST NPar Tests Mann-Whitney Test Ranks Skor
kelompok 1.00 2.00 Total
N
Mean Rank 5.40 5.60
5 5 10
Sum of Ranks 27.00 28.00
Test Statisticsb Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Skor 12.000 27.000 -.105 .916 1.000
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
POST TEST
NPar Tests Mann-Whitney Test Ranks Skor
kelompok 1.00 2.00 Total
N
Mean Rank 8.00 3.00
5 5 10
Test Statisticsb Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Skor .000 15.000 -2.627 .009 .008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Sum of Ranks 40.00 15.00
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y H A)
Statistics for SCALE
Mean 64.8750
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
N of Variables 22
Variance 102.5737
Std Dev 10.1279
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
62.0250 61.8250 61.7250 61.6250 61.8000 61.9500 62.1750 62.6250 61.8500 61.9500 61.7000 62.2250 61.8500 61.7750 62.0250 61.7750 61.7000 61.9250 62.1250 61.9500 61.7250 62.0500
92.3327 89.4301 91.3327 92.2404 92.1128 94.4077 94.1994 95.8301 94.6949 91.3821 87.4974 95.9737 92.3872 95.6147 94.5891 93.6660 93.7026 95.8660 96.2660 94.1000 96.9224 98.8179
Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022
.6225 .7206 .6911 .6526 .7087 .5699 .5927 .5554 .5797 .5520 .7902 .4456 .6844 .6918 .5506 .6503 .5746 .4188 .4778 .5069 .5109 .2650
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
40.0
.9262
RUNGAN PRILAKU KELOMPOK EKSPERIMEN
N of Items = 22
Alpha if Item Deleted .9221 .9200 .9207 .9215 .9205 .9231 .9227 .9235 .9230 .9242 .9183 .9253 .9210 .9221 .9234 .9218 .9230 .9259 .9246 .9244 .9243 .9279