LAMPIRAN SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Komunikasi yang Baik
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara berkomunikasi yang baik (karakter rasa ingin tahu) 2. Anggota kelompok mampu menerapkan cara berkomunikasi yang baik dalam kehidupan sehari – hari (karakter kreatif) 3. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap yang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain (karakter bersahabat/komunikatif, toleransi) A. Sasaran Layanan F. Uraian Kegiatan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap
kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan 3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. d) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan
mengenai
bagaimana
para
pemain
membawakan
perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. e) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak.
4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
G. Materi Layanan
: (terlampir)
H. Sumber
:
Hafiz,
Abi.
2009.
Berkomunikasi
yang
Baik.
http://abihafiz.wordpress.com/2009/02/18/12-berkomunikasi-yang-baik/. 3 Maret 2014. I. Metode
: permainan (terlampir)
J. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 15-29 Agustus 2014
K. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
L. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
M. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
N. Pihak yang Terlibat
:-
O. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
P. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan cara berkomunikasi yang baik! 2) Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat berkomunikasi? 3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti?
4) Bersediakah kalian menerapkan cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan materi yang telah dibahas? 5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara berkomunikasi yang baik? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 2) Masalah apa yang timbul pada saat berkomunikasi? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. Q. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data R. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 15 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN KOMUNIKASI DENGAN BAIK Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat mengungkapkan maksud mereka terhadap orang lain. Berikut merupakan beberapa cara berkomunikasi dengan baik : 1. Berbicara dengan jelas. 2. Dengarkan apa yang diucapkan lawan bicara dan berikan respon yang baik. 3. Pelihara kontak mata terhadap lawan bicara. 4. Berusaha untuk memahami apa maksud lawan bicara, misal ada sesuatu yang tidak dipahami, coba tanyakan kepada lawan bicara. 5. Berusaha untuk lebih peka terhadap bahasa tubuh dan petunjuk-petunjuk lisan Anda maupun lawan bicara 6. Berikan umpan baik kalau diminta. Minta juga umpan balik. 7. Bergantian berbicara. 8. Sesuaikan tingkat dan bahasa lawan bicara. 9. Dengarkan permintaan lawan bicara. 10. Gunakan intuisi. Terkadang kata-kata tidak perlu dan Anda bisa berkomunikasi dengan perasaan, ekspresi, gerak-gerik. Larangan yang perlu diingat ketika berkomunikasi : 1. Jangan terlalu ingin tahu 2. Jangan menginterupsi 3. Jangan mengganti topiknya 4. Jangan sesumbar 5. Jangan tertidur
PERMAINAN TANGKAP BOLA
Langkah-langkah : 1) Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran 2) Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut hobi, tempat tinggal, dll) 3) Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama. Baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri. Misal : Teman saya Zahwa, hobi baca buku, saya Khaira hobi menulis. 4) Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh giliran. 5) Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan peserta sebelumnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : “siapa nama Anda?” atau “siapa nama Anda dan hobi Anda?”
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Kekompakan di dalam Komunitas
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian tentang kekompakan didalam komunitas (karakter rasa ingin tahu) 2. Anggota kelompok mampu menerapkan cara untuk kompak kepada orang lain (karakter kreatif) 3. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap yang baik dalam berkomunitas dengan orang lain (karakter bersahabat/komunikatif, toleransi) F. Sasaran Layanan G. Uraian Kegiatan No 1
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD Uraian Kegiatan
Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap
kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan 3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : 1) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. 2) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. 3) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. 4) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. 5) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak.
4
Tahap Pengakhiran
a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan) S. Materi Layanan
: (terlampir)
T. Sumber
:http://boland-capzlock.blogspot.com/2011/07/cara-
menjaga-kekompakan-pada-komunitas.html U. Metode
: permainan (terlampir)
V. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 18 Agustus 2014
W. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
X. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
Y. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
Z. Pihak yang Terlibat
:-
AA.
Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
BB.
Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : A. Laiseg : 1) Jelaskan pengertian kekompakan! 2) Hal – hal apa saja tips kekompakan didalam komunitas? 3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti?
4) Bersediakah kalian menerapkan cara untuk kompak yang baik sesuai dengan materi yang telah dibahas? 5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? B. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara berkomunikasi yang baik? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda bersikap kompak dengan orang lain? 2) Masalah apa yang timbul pada saat kompak dengan orang lain? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? C. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. D. Tindak Lanjut : Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 1) Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 2) Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 18 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI II MATERI LAYANAN KEKOMPAKAN DIDALAM KOMUNITAS Kekompakan dalam sebuah Komunitas tentunya sangatlah penting,agar komunitas tersebut tetap terjaga keutuhannya. Dalam sebuah komunitas diperlukan pengertian. Tanpa adanya pengertian antar anggota maka komunitas itu tidak akan solid dan yang ada hanya ada pertikaian didalamnya. Di dalam komunitas kita harus tahu apa watak/karakter tiap anggota jadi kita harus menghormati mereka. Tips Untuk Mengatasi Kekompakan di dalam Komunitas : 1. Jika kamu seorang Leader (Pemimpin) Manurut saya, tidak ada leader-leaderan, karena kita maju bersama dalam komunitas. Tapi kadang kala ada yang bilang tanpa leader komunitas tidak bisa jalan dan komunitas harus ada leader. Maka, jika kamu seorang leader kamu harus bijak terhadap anggota dan jangan egois. Jika masukan dari anggota positif, harus dipertimbangkan dan dijalankan. Seorang leader juga harus mengetahui baik dan buruknya dalam suatu komunitas mengetahui karakter anggota, berpikiran satu langkah lebih cepat dari yang lain, tanggung jawab komunitas harus sepenuhnya dijalankan. Demikian juga jika kalian bukan leader harus menghormati keputusan dari leader. 2. Ketahui kelemahan dan kelebihan antar anggota Hal ini penting guna menentukan penugasan dan pembagian komunitas. Idealnya masingmasing anggota saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga terbentuk keharmonisan dalam melakukan tugas. Sebagai team leader anda harus yang lebih mengetahui kelebihan dan kelemahan anggita sehingga tugas-tugas deserahkan kepada yang ahlinya. Namun, agar pembagian tugas lebih adil dan merata usahakan anadan melakukan mix and match sehingga anak buah yang kurang begitu ahli dibidang tersebut bisa ikut membantu dan belajar dari yang lebih ahli. 3. Alokasi waktu berkumpul bersama komunitas atau group anda. Inti dari sebuah komunitas adalah kebersamaan. Maka, seringlah berkumpul bersama anggota komunitas, bukan sekedar untuk brainstorming. Masalah pekerjaan mendiskusikan rencana serta rencana ke depan atau hal formal lainnya. 4. Ciptakan suasana keterbukaan dan bangun komunitas yang efektif. Kesalahpahaman sering menjadi penyebab ketidak kompakan sebuah komunitas. Keluhan ketidakpuasan serta ide-ide yang tidak tersampaikan merupakan bom waktu yang setiap saat bisa meruntuhkan sebuah komunitas, maka, buatlah kesepakatan dengan komunitas anda untuk selalu membicarakan masalah apapun didalam komunitas. 5. Buatlah peraturan bersama yang mengikat semua anggota komunitas
Untuk meminimalisir gesekan, buatlah kesepakatan tidak tertulis untuk selalu menjaga konduktivitas kerja dalam komunitas. Misalnya jika ada anggota yang saling berselisih harus langsung diselesaikan secara internal.
6. Jangan egois dan sombong. Inilah yang paling sering terjadi dalam komunitas yaitu egois. Merasa dirinya paling hebat, paling pandai, punya segalanya maka bertindak semena-mena dalam komunitas, padahal belum tenyu orang yang begini lebih baik dari anggota lainnya.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Konsentrasi
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1) Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian tentang konsentrasi (karakter rasa ingin tahu) 2) Anggota kelompok mampu menerapkan cara untuk berkonsentasi di kehidupan sehari-hari (karakter kreatif) 3) Anggota kelompok dapat menerapkan konsentasi (karakter bersahabat/komunikatif, toleransi) F. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan
b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan 3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : 1) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. 2) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. 3) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. 4) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. 5) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak.
4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
J. Metode
: permainan (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 20 Agustus 2014
L. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
M. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
N. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
O. Pihak yang Terlibat
:-
P. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. . Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 3. Penilaian Hasil : A. Laiseg : 1) Jelaskan pengertian konsentasi! 2) Hal – hal apa saja tips konsentasi di dalam belajar?
3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? 4) Bersediakah kalian menerapkan cara untuk kompak yang baik sesuai dengan materi yang telah dibahas? 5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? B. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara berkomunikasi yang baik? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda berkonsentrasi? 2) Masalah apa yang timbul pada saat konsentasi? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? C. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. D. Tindak Lanjut : E. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. F. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data G. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 20 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI III MATERI LAYANAN KONSENTRASI Pengertian Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan kita membutuhkan konsentrasi. Dengan konsetrasi kita dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Karena kurang konsentrasi hasil pekerjaan biasanya tidak dapat maksimal dan diselesaikan dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu konsentrasi sangat penting dan perlu dilatih. Pikiran kita dibiarkan melayang-layang karena dapat menyebabkan gangguan konsentrasi. Pikiran harus diarahkan kesuatu titik dalam suatu pekerjaan. Dengan begitu pikiran kita makin hari akan semakin kuat. Berikut ini ada beberapa tips cara meningkatkan konsentrasi belajar (Marthinz) : 1.
Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas
Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak kepikiran terus-menerus pd saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yg hrs dilakukan / melaksanakannya agar tidak ada beban 2.
Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan
Untuk menyemangati kegiatan belajar kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita sudah besar nanti akan sukses jadi org pandai, penghasilan besar, punya pacar cakep, dll. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan 3.
Jangan Terlalu Capek
Usahakan tidak membuat jadwal belajar dgn aktivitas fisik berlebih seperti olahraga, main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lainnya. Kalau sudah terlanjur capek maka bljr sebentarpun sudah bisa membuat ngantuk. Bila pulang sekolah sebaiknya langsung tidur siang atau sore lalu stlh bangun tidur langsung belajar yg serius.
4.
Posisi Belajar Yang Pas
Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan, sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar jika ada atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman di meja kursi sekolah atau kampus. 5.
Tempat yang tenang dan nyaman
Hindari lokasi belajar yg berisik/mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita.Bila perlu menyendirilah anda di kamar tanpa suara apapun. Beritahu orang-orang di rumah kalau anda sedang belajar dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang. 6.
Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat
Coba saja aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak.misal sambil mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas. 7.
Strategi Menghapal Materi Pelajaran
Jika punya kesulitan menghapal / memahami pelajaran maka sebaiknya membuat rangkuman pelajaran yang mudah dimengerti dan dpt dilihat / dibaca-baca kembali jika ada yang lupa. Bisa juga membuat hub.gmbr-gmbr yg mewakili point-poin pelajaran.Bisa juga merekam suara kita saat membaca materi pelajaran utk didengar kembali.Bisa pula membuat pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yg telah dipelajari, dan lainnya. 8.
Istirahat / Break Jika Lelah
Jangan dipaksakan tubuh yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya.Percuma bila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit spt; pusing vertigo, demam, badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja bisa
9.
Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar
Buat apa pacaran kalau masa depan kamu rusak. Lebih baik jangan pacaran dulu kalau belum punya pacar atau buat kesepakatan dengan kekasih pujaan hati untuk janji saling setia dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajarakan terlupakan.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Dinamika Kelompok
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1) Anggota kelompok mampu menjelaskan cara dinamika kelompok (karakter rasa ingin tahu) 2) Anggota kelompok mampu menerapkan cara dinamika kelompok (karakter kreatif) F. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : 1) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. 2) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. 3) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. 4) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. 5) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri
c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan) H. Materi Layanan
: (terlampir)
A. Sumber Bumi Aksara.Hlm. 43
: Slamet. Santosa, 1992. Dinamika Kelompok. Jakarta:
I.
Metode
: permainan (terlampir)
J.
Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 21 Agustus 2014
K. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
L. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
M. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
N. Pihak yang Terlibat
:-
O. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
P. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2.Penilaian Hasil : A. Laiseg : 1) Jelaskan pengertian dinamika kelompok! 2) Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat dinamika kelompok? 3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? 4) Bersediakah kalian menerapkan cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan materi yang telah dibahas? 5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? B. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara dinamika kelompok? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 2) Masalah apa yang timbul pada saat dinamika kelompok? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 2. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut : b. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 4. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 5. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 21 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI IV MATERI LAYANAN DINAMIKA KELOMPOK Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Fungsi Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain : 1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. 2. Memudahkan pekerjaan. 3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian. 4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat. Jenis kelompok social :
Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada.Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhankebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang
jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan Ciri : Suatu kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain. (menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama) 2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain (akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat) 3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing. 4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah lakuanggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Kurang Percaya Diri
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian percaya diri (karakter rasa ingin tahu) 2. Anggota kelompok mampu menerapkan cara dinamika percaya diri (karakter kreatif) 3. Anggota kelompok mampu menerapkan rasa percaya diri di ( karakter toleransi) F. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan
g. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik 6. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok 7. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : f) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. g) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. h) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. i) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan
mengenai
bagaimana
para
pemain
membawakan
perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. j) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran 8. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan
beberapa pertanyaan. 9. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri 10. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok 11. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok 12. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri 13. Perpisahan (jabat tangan) A. Materi Layanan
: (terlampir)
B. Sumber
: http://www.klinikterapipikiran.com/2011/01/minder-
kurang-percaya-diri.html C. Metode
: permainan (terlampir)
D. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 23 Agustus 2014
E. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
F. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
G. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
H. Pihak yang Terlibat
:-
I.
Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
J.
Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut K.
Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2.Penilaian Hasil : 14. Laiseg : a. Jelaskan pengertian percaya diri! b. Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat percaya diri? c. Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti?
d. Bersediakah kalian menerapkan cara percaya diri sesuai dengan materi yang telah dibahas? e. Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 15. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara percaya diri? Panduan Wawancara : 4) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 5) Masalah apa yang timbul pada saat kurang percaya diri? 6) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 16. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. 17. Tindak Lanjut : c. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 18. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 19. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 23 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI V MATERI LAYANAN KURANG PERCAYA DIRI Minder, gugup, takut atau tidak percaya diri adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar kita tidak terlalu kelewat percaya diri dan akhirnya sombong.Selain orang gila dan orang mabok, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Bahkan kami pun punya rasa minder apabila diharuskan tampil sebagai orang lain. Misalnya: kami akan sangat minder dan malu apabila harus memakai pakaian badut ketika menemui klien atau memberikan pelatihan hipnosis di depan puluhan murid kami. Selama kita melakukan hal yang benar dan halal, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk merasa minder.Kalaupun kita belum mampu melakukan sesuatu, sebagai manusia kita bisa belajar dulu.Masalahnya, beberapa orang ternyata meletakkan rasa minder pada tempat yang salah, sehingga kehidupan dan kesuksesannya terhambat oleh rasa minder itu. Gejala-gejala yang termasuk "Minder" Seorang yang minder, biasanya punya pola perilaku seperti berikut:Merasa diri rendah, bodoh, tidak mampu, tidak pantas, dsb.Kesulitan dalam bergaul, susah mendapatkan teman baru.Merasa kurang nyaman jika ada seseorang yang mendekatinya.Tidak berani memulai percakapan atau perkenalan dengan orang lain.Malu mengungkapkan ide atau pendapatnya kepada orang lain.Demam panggung, takut berbicara di depan umum (public speaking phobia).Ketika masuk dalam lingkungan baru, dia cemas dan takut kalau orang-orang di lingkungan baru tersebut menolak atau tidak menyukainya. Suka menyendiri karena merasa tidak ada yang mau berteman.Tegang atau grogi ketika berhadapan dengan orang lain yang baru dikenal sehingga tingkah lakunya terlihat kaku. Merasa bahwa orang lain selalu memperhatikan kelemahannya.Menganggap orang lain lebih hebat daripada dirinya.Membandingkan kelemahan dirinya dengan kelemahan orang lain.Sensitif terhadap perkataan orang lain, meskipun hanya bercanda.Fokus pada kelemahan diri. Orang minder selalu punya seribu alasan untuk menyalahkan atau meremehkan dirinya sendiri.Sering
menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang banyak orang.Tidak berani menerima tanggung jawab yang besar karena takut gagal.Kecewa pada diri sendiri karena tidak percaya diri, dan marah kepada orang lain yang tidak memperhatikan atau menghargainya.Sering murung, mudah merasa sedih, dan lelah.Kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan mudah menyerah.Sering melamun, dan mungkin masih banyak lagi. Penyebab Minder Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada ketinggian dan suara keras.Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau minder selain kedua rasa takut tersebut, maka dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda punya sifat itu. Rasa minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda.Dari hasil wawancara kami kepada klien yang mengalami masalah kepercayaan diri, dapat kami rangkum beberapa penyebab minder diantaranya:Pengaruh lingkungan. Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh lingkungannya.Sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman sejawat.Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak.Orang tua yang selalu memarahi kesalahan anak, tapi tidak pernah memberi penghargaan apabila anak melakukan hal yang positif.Kurang kasih sayang, penghargaan, atau pujian dari keluarga.Tertular sifat orang tua atau keluarga yang minder.Trauma kegagalan di masa lalu.Trauma dipermalukan atau dihina di depan umum.Merasa diri tidak berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual.Merasa bentuk fisik tidak sempurna. Padahal, berapa banyak tokoh besar yang tetap percaya diri meskipun secara fisik kurang menarik? Merasa berpendidikan rendah.Padahal tidak dibutuhkan pendidikan tinggi untuk menjadi berhasil.Banyak pengusaha yang kaya raya meskipun tidak pernah kuliah dan sekolahnya awutawutan.Masalah minder bukan hanya dialami orang biasa yang dalam kesehariannya jelas-jelas tampak minder.Beberapa klien kami adalah dosen dan dokter yang merasa tidak percaya diri ketika menghadapi mahasiswa dan pasien.Mereka berusaha menyembunyikan dan melawan rasa minder tersebut, tapi malah semakin membuat segala aktivitasnya menjadi tidak nyaman.
Mereka juga sudah berusaha mempersiapkan diri sedemikian rupa apabila akan tampil di depan mahasiswa dan pasien, tapi rasa minder tetap ada. Akhirnya, dalam hipnoterapi kami menemukan beberapa penyebab rasa minder tersebut.Setelah kami menghapus penyebab rasa minder tersebut dari pikiran bawah sadar, seketika rasa percaya diri muncul. Nah, apabila Anda sudah mencoba berbagai cara untuk menjadi orang yang percaya diri dan mudah bergaul, namun semua usaha itu tidak membuahkan hasil yang nyata, maka sekaranglah saatnya Anda mencari bantuan dari orang lain.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Persahabatn
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
F. Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian persahabatan (karakter rasa ingin tahu) G. Anggota kelompok mampu menerapkan cara persahabatan (karakter kreatif) H. Anggota kelompok mampu menerapkan rasa persahabatan di kehidupan seharihari ( karakter toleransi) I. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
J. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan c. Pembentukan kelompok d. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran e. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok f. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan g. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab h. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. d) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. e) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan.
b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan) K. Materi Layanan
: (terlampir)
L. Sumber
: http:// Hubungan antar-pribadi.html
M. Metode
: permainan (terlampir)
N. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 26 Agustus 2014
O. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
P. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
Q. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
R. Pihak yang Terlibat
:-
S. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
T. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut U.
Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2.Penilaian Hasil : 20. Laiseg : a. Jelaskan pengertian persahabatan! b. Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat menjalin persahabatan? c. Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? d. Bersediakah kalian menerapkan cara persahabatan sesuai dengan materi yang telah dibahas? e. Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 21. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara persahabatan? Panduan Wawancara : 7) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 8) Masalah apa yang timbul pada saat persahabatan? 9) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 22. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. 23. Tindak Lanjut : d. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 24. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 25. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 26 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI VI MATERI LAYANAN PERSAHABATAN pengertian persahabatan Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi.Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang
atau
sesuatu
tidak
akan
merugikan
atau
menyakiti
mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong.Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan
dan
hubungan
antar
kenalan
terdapat
dalam
kontinum
yang
sama.
Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan tingkat keakraban.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Kerjasama
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
F. Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian kerjasama (karakter rasa ingin tahu) G. Anggota kelompok mampu menerapkan cara kerjasama (karakter kreatif) H. Anggota kelompok mampu menerapkan rasa kerjasama di kehidupan sehari-hari ( karakter toleransi) I. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
J. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a. Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b. Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c. Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana permainan itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. d. Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. e. Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan.
b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan) K. Materi Layanan
: (terlampir)
L. Sumber
:http://ryusaki69.wordpress.com/2010/05/20/budaya-
organisasi/
M. Metode
: permainan (terlampir)
N. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 28 Agustus 2014
O. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
P. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
Q. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
R. Pihak yang Terlibat
:-
S. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
T. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut g.
Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2.Penilaian Hasil : 26. Laiseg : a. Jelaskan pengertian kerjasama! b. Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat menjalin kerjasama? c. Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? d. Bersediakah kalian menerapkan cara kerjasama sesuai dengan materi yang telah dibahas? e. Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?
27. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara persahabatan? Panduan Wawancara : 10) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 11) Masalah apa yang timbul pada saat kerjasama? 12) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 28. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. d. Tindak Lanjut : e. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 29. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 30. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 28 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI VII MATERI LAYANAN KERJASAMA Pengertian Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. Kerja sama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna mencapai kepentingan mereka tersebut. Adapun bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut: 1. bargaining yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antarindividu maupun antar kelompok. Dalam arti yang lebih luas, bargaining adalah nilai awar. Bargaining dilakukan agar proses kerja sama dapat memberi keuntungan secara adil bagi kedua belah pihak. 2. Kooptasi yaitu proses penerimaan unsu-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas organisasi yang bersngkutan. 3. koalisi yaitu gabungan atau kombinasi dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh dalam kehidupan nyata yaitu dua atau lebih partai politik berkoalisi untuk mengajukan seorang calon kepala daerah. 4. Joint Venture, yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang/ perusahaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan/ proyek. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Organisasi
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
F. Anggota kelompok mampu menjelaskan pengertian organisasi (karakter rasa ingin tahu) G. Anggota kelompok mampu menerapkan cara organisasi (karakter kreatif) H. Anggota kelompok mampu menerapkan rasa organisasi di kehidupan sehari-hari ( karakter toleransi) I. Sasaran Layanan
: AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD
J. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan permainan sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a. Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang dimainkan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b. Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c. Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana permainan itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan peran yang dimainkannya. d. Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan kelompok. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. e. Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan.
b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan) K. Materi Layanan
: (terlampir)
L. Sumber
: http://korllstikomahngbloks.blokspot.com
M. Metode
: permainan (terlampir)
N. Waktu/Tanggal
: 1 x 30 menit / 29 Agustus 2014
O. Tempat Penyelenggaraan
: Taman Depan Kelas
P. Penyelenggara Layanan
: Rina Ayu Bintari
Q. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
R. Pihak yang Terlibat
:-
S. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
T. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut g.
Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2.Penilaian Hasil : 31. Laiseg : a. Jelaskan pengertian organisasi! b. Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat menjalin organisasi? c. Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? d. Bersediakah kalian menerapkan cara organisasi sesuai dengan materi yang telah dibahas? e. Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 32. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara persahabatan? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 2) Masalah apa yang timbul pada saat organisasi? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 33. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. d. Tindak Lanjut : f. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 1) Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data 2) Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Banyubiru, 29 Agustus 2014 Penyelenggara Layanan
Rina Ayu Bintari
MATERI SESI VIII MATERI LAYANAN ORGANISASI pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompokkelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal 1. Organisasi Formal Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional.Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya. 2. Organisasi Informal Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain. Ciri – Ciri Organisasi Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara bekerja sama tersebut akan dilaksankan. Pengertian tempat di sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya. 2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sam atersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaikbaiknya. 3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain. 4. Ada tujuan tertentu Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
1. Unsur – Unsur Organisasi Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah : 1. Man Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan
kerja
sesuai
dengan
fungsinya
masing-masing
dan
para
pekerja
(nonmanagement/workers).Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi. 2. Kerjasama Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi. 3. Tujuan Bersama Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturanperaturan (regulation) yang telah ditetapkan. 4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor). 5. Lingkungan (Environment) Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain : A. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan. B. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi. C. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Kekayaan Alam Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
PERMAINAN III THE FAST AND THE FURIOUS 1. TUJUAN 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam organisasi. 2. Melatih peserta dalam berkomunikasi menggunakan kode/bahasa isyarat. 3. Melatih dalam koordinasi diri peserta dalam organisasi. 4. Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk organisasinya. 5. Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 2. WAKTU Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan permainan ini 15 – 20 menit. 3. ALAT DAN BAHAN 1. Koin 2. Buku dan Pensil 4. PROSEDUR 1. Permainan ini terdiri dari 12 orang dengan 6 orang pada masing-masing kelompok. Kelompok dibariskan menyamping dan satu sama lainnya berhadapan namun saling memunggungi. Dan setelah itu peserta di instruksikan untuk posisi duduk bersila. 2. Fasilitator meletakkan buku dan pensil di ujung peserta terakhir. 3. Peserta saling berpegangan tangan dengan rekan lain dalam kelompoknya. 4. Peserta diminta untuk berlomba secepat-cepatnya mengambil suatu benda (buku atau pensil) sesuai dengan instruksi yang diberikan. 5. Peserta tidak boleh berkomunikasi verbal. 6. Peserta hanya boleh menggunakan bahasa isyarat yang tidak menyolok. Gerakan seperti : mengangkat tangan kiri, mengelonjorkan kaki kanan, dan lain sebagainya tidak diperbolehkan.
7. Posisi harus tetap duduk bersila. Peserta hanya boleh memberikan kode kepada rekan di sebelahnya dan seterusnya hingga rekan paling ujung yang mengambil sebuah benda tersebut. 8. Posisi harus tetap duduk bersila. Peserta hanya boleh memberikan kode kepada rekan disebelahnya dan seterusnya rekan paling ujung yang mengambil benda tersebut. 9. Untuk instruksi tentang benda apa yang harus diambil, misalkan fasilitator menyiapkan sekeping koin, jika yang muncul angka maka harus memilih buku, jika yang muncul gambar maka harus memilih pensil. 10. Fasilitator hanya memperlihatkan sisi angka atau gambar pada peserta di sisi ujung satunya. Peserta tersebut yang harus mengkomunikasikan kepada rekan sebelahnya akan benda yang harus diambil. 11. Kelompok yang terlebih dahulu mengambil benda yang diinstruksikan adalah pemenangnya. Permainan bisa diulang sesuai kebutuhan. Misalnya dari simulasi sebanyak 3x, dan yang paling cepat mengambil benda yang dimaksud adalah kelompok yang menang.
PERMAINAN IV KISAH ANGKA-ANGKA
1. TUJUAN 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam organisasi. 2. Melatih peserta dalam berkomunikasi menggunakan kode/bahasa isyarat. 3. Melatih dalam peserta mengenal satu sama lain dengan kelompok. 4. Melatih peserta berkomunikasi dengan santai.
2. Langkah-langkah : 1) Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis) 2) Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya untuk menyahut „ya‟!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa. 3) Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing – masing. 4) Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka – angka. Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai – ramai oleh peserta lain. 5) Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh.
6) Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lima bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan oleh delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka – angka nomor urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ). 7) Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia) 8) Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan peserta sendiri. 9) Simpulkan
PERMAINAN V BERDIRI JIKA…. 1. TUJUAN 1) Mengetahui komunikasi yang baik dalam kelompok. 2) Melatih peserta dalam berkomunikasi yang santai satu sama lain.. 3) Melatih dalam koordinasi diri peserta dalam kelompok. 4) Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk kelompoknya. 5) Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Langkah-langkah : 1) Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah. 2) Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “ Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik……. “ dsb. 3) Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya : - Saya adalah petugas lapangan -
Saya Saya
lahir lahir
di di
pedesaan kota
besar
- Saya memiliki hobby membaca, dsb 4) Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain
yang
berkenaan
dengan
dirinya
secara
singkat.
PERMAINAN VI BADAI BERHEMBUS (THE GREAT WIND BLOWS) 1. Tujuan : 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam kelompok. 2. Melatih peserta berkomunikasi yang rileks. 3. Melatih dalam koordinasi diri peserta dalam kelompok. 4. Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk kelompoknya. 5. Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Langkah-langkah : 1) Aturlah kursi –kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan. 2) Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin. 3) Pemandu sebagai angin akan mengatakan „ angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata‟ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata). 4) Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut kursi. 5) Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin. 6) Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan „angin berhembus kepada yang …………. (sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb
PERMAINAN VII MENGITUNG MUNDUR 1. Tujuan : 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam kelompok. 2. Melatih dalam koordinasi diri peserta dalam kelompok. 3. Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk kelompoknya. 4. Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Langkah – langkah :
1) Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta) 2) Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka „tujuh‟ atau „ kelipatan tujuh‟, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. 3) Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal. 4) Sesudah 3 – 4 ronde, permainan tahap 1 selesai 5) Permainan tahap – 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka „tujuh‟ atau angka „kelipatan tujuh‟ , angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. 6) Setelah 3-4 ronde, permainan selesai. 7) Minta peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah – tengah kehidupan masyarakat kita ( apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah ) ?.
PERMAINAN VIII MENCARI JODOH 1. Tujuan : 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam kelompok. 2. Melatih dalam peserta untuk bekerja sama. 3. Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk kelompoknya. 4. Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Langkah-langkah :
1) Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan , misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat. 2) Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat “Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”. 3) Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi. 4) Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri ) 5) Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap. 6) Minta peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap. 7) Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut. 8) Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.
PERMAINAN II KOMUNIKATA 1. TUJUAN 4) Mengetahui komunikasi yang baik dalam komunikasi. 5) Melatih dalam peserta untuk saling kerja sama. 6) Melatih peserta dalam memikirkan strategi yang baik untuk kelompoknya. 7) Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Langkah-langkah : 1) Pemberi layanan meminta siswa untuk membagi kelompok menjadi 2 bagian. 2) Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa dan masih sisa 1 berperan sebagai pemberi kata untuk masing-masing kelompok. 3) Kata-kata tersebut disampaikan secara berbisik dari siswa satu ke siswa yang lainnya sesuai dengan urutan masing-masing. 4) Siswa yang paling akhir mendapat giliran menyampaikan apa yang dia dengar.
PERMAINAN SESI I LEMPAR BOLA 1. TUJUAN 1. Mengetahui komunikasi yang baik dalam berkelompok. 2. Melatih peserta dalam berkomunikasi yang santai. 3. Melatih peserta dalam berkenalan dengan kelompok. 4. Melatih peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Langkah-langkah : 1) Pemberi layanan meminta iswa untuk berdiri dan membentuk lingkaran 2) Pemberi
layanan
melempar
bola
kepada
salah
satu
siswa
untuk
memperkenalkan nama dan satu hal lain tentang dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut hobi, tempat tinggal, dll) 3) Pemberi layanan meminta siswa kedua untuk mengulang kalimat siswa pertama. Baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri. Missal : teman saya Agung, hobi bermain bola, saya Intan hobi menilus. 4) Siswa ketiga harus mengulang kalimat 2 siswa sebelumnya sebelum memperkenalkan diri demikian seterusnya sampai seluruh siswa memperoleh giliran. 5) Apabila siswa tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan siswa sebelumnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : “siapa nama anda ?” atau “siapa nama anda dan hobi anda?”
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI I
B. Topik Permasalahan : Komunikasi C. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan D. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD E. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Jumat, 15 Agustus 2014 (11.00-11.30 WIB) : Taman Depan Kelas 2) Tempat F. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu komunikasi. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. G. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. H. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi pertama. Banyubiru, 15 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI I
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI II
A. Topik Permainan : Komunikata B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Senin, 18 Agustus 2014 (13.00-13.30 WIB) : Taman Depan Kelas 2) Tempat E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu komunikasi yang baik. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi kedua. Banyubiru, 18 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI II
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI III
A. Topik Permainan : The Fast and The Forious B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Rabu, 20 Agustus 2014 (13.00-13.30 WIB) 2) Tempat : Taman Depan Kelas E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu the fast the forious. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi ketiga. Banyubiru, 20 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI III
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI IV
A. Topik Permainan : Kisah Angka-Angka B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB,YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Jumat, 22 Agustus 2014 (11.00-11.30 WIB) : Taman Depan Kelas 2) Tempat E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu kisah angka-angka. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi keempat. Banyubiru, 22 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI IV
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI V
A. Topik Permainan : Berdiri Jika… B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Sabtu, 23 Agustus 2014 (13.00-13.30 WIB) : Taman Depan Kelas 2) Tempat E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu berdiri jika. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi kelima. Banyubiru, 23 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI V
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VI
A. Topik Permainan : Badai Berhembus (the Great Wind Blows) B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Selasa, 26 Agustus 2014 (13.00-13.30 WIB) 2) Tempat : Taman Depan Kelas E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu badai berhembus. Selanjutnya pelaksanaan kegiatanpermainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permianan sesi keenam. Banyubiru, 26 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI VI
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VII
A. Topik Permainan : Menghitung Mundur B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Kamis, 28 Agustus 2014 (13.00-13.30 WIB) : Taman depan kelas 2) Tempat E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu menghitung mundur. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman permainan oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketujuh akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi ketujuh Banyubiru, 28 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI VII
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VIII
A. Topik Permainan : Mencari Jodoh B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AB, YA, FA, JP, RS, RM, AS, VA, AT, TF, AD D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Jumat, 29 Agustus 2014 (11.00-11.30 WIB) 2) Tempat : Taman Depan Kelas E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik permainan yang akan dibahas, yaitu mencari jodoh. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan permainan, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do‟a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan sesi kedelapan. Banyubiru, 29 Agustus 2014 Penulis
Rina Ayu Bintari (132010039)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SESI VIII
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Antusias anggota kelompok
√
Partisipasi anggota kelompok
√
Respon anggota kelompok
√
Baik
Kelancaran layanan
√
Suasana layanan
√
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Manfaat layanan
√
Respon anggota kelompok
√
Antusias anggota kelompok
√
Catatan khusus :
Baik
Skala Kecemasan Komunikasi Interpersonal Nama: Date:
Petunjuk: Untuk setiap item, silakan memberi tanda (V) untuk menunjukkan sejauh mana Anda merasa pernyataan adalah karakteristik atau benar untuk Anda. Skala Peringkat adalah sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS :Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
NO 1
KARAKTERISTIK Saya merasa cemas ketika giliran untuk berbicara semakin dekat.
2
Jantung saya berdetak keras saat saya mulai berbicara.
3
Setiap situasi pembicaraan tidak akan membuat saya menjadi berdebar-debar.
4
Pembicaraan saya menjadi tidak beraturan, tidak seperti yang sudah saya persiapkan sebelumnya ketika semua perhatian tertuju kearah saya.
5
Saya merasa santai dan rileks dalam mengutarakan pendapat-pendapat saya.
6
Saya suka jika diberi banyak kesempatan untuk berbicara.
7
Saya merasa tertekan ketika harus ikut dalam
SS
S
TS
STS
percakapan. 8
Saya sulit untuk menyakinkan pendapat saya kepada orang lain.
9
Saya merasa gugup karena harus ikut berpartisipasi dalam diskusi dengan orang yang baru saya kenal.
10
Saya lebih suka menggunakan kesempatan untuk berbicara dihadapan umum.
11
Saya sering dapat menciptakan suatu perbincangan yang menyenangkan.
12
Lebih baik saya mengatakan “ setuju “ daripada harus banyak bicara.
13
Saya berbicara secara terinci dan jelas.
14
Saya lebih suka berbicara lewat telepon daripada berhadapan langsung.
15
Berbicara dengan orang yang mempunyai posisi guru menyebabkan saya menjadi takut dan tertekan.
16
Saya
merasa
ragu
apakah
saya
dapat
mengembangkan pembicaraan setelah berhadapan dengan orang . 17
Saya merasa berdebar-debar saat berbicara dengan seseorang karena saya belum pernah bertemu sebelumnya.
18
Saya
mendengarkan setiap pembicaraan orang
dengan penuh perhatian. 19
Meskipun saya dapat berbicara lancar dengan temanteman saya merasa kehilangan kata-kata ketika berbicara didepan umum.
20
Saya tetap dapat berbicara dengan lancar dimana saja, baik berhadapan dengan satu orang atau lebih.
21
Terkadang saya merasa sulit untuk mengerti isi
pembicaraan orang lain. 22
Orang lain nampaknya tidak pernah memahami apa yang saya utarakan.
23
Saya merasa takut dan tertekan ketika saya berbicara pada sekelompok orang yang bermacam-macam.
24
Setelah berbincang-bincang beberapa saat, saya mudah untuk menduga tingkah laku apa yang muncul dari orang-orang disekelilingku.
25
Komentar dari orang lain akan membuat saya menjadi gugup dan cemas.
26
Saya merasa dipojokan ketika banyak pertanyaan muncul saat saya menjelaskan sesuatu.