LAPORAN TAHUNAN TA. 2011 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
Sekretariat Jenderal — Kementerian Pertanian Januari 2012
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya, Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) tahun 2011 ini dapat diselesaikan. Laporan tahunan ini berisi tentang kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan tahun 2011 berikut sumber daya yang tersedia, serta secara khusus dilaporkan capaian kegiatan selama tahun anggaran 2011. sedangkan laporan secara rinci telah tercakup dalam laporan masing-masing kegiatan. Disadari sepenuhnya bahwa laporan tahunan ini masih perlu sempurna, baik dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu dalam rangka penyempurnaan laporan dimasa depan, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang berperan serta memberikan bantuan dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian. Amien Jakarta,
Januari 2012
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc NIP. 19570725.198203.1.002
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
ii
I.
PENDAHULUAN ……………………………………...................................
1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………….
1
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM
2
INFORMASI PERTANIAN ……………………………………………. II.
III.
IV.
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN ………………………..
3
ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN ……………………...............
4
A. ORGANISASI ………………………………………………………………
4
B. SARANA ………………………………………………………………….
6
C. ANGGARAN ………………………………………………………………
9
D. CAKUPAN KEGIATAN ………………………………………………….
10
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ………… ……………………..
13
A. REALISASI KEUANGAN ....................................................................
13
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK EGIATAN………………………
20
PENUTUP ……………………………………………………………………
105
ii
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya keseimbangan perekonomian baik di pusat maupun di daerah. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut, maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2011 diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian. Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2011, yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif, pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2011.
1
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 1. Tugas Pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian. 2. Visi Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”
3. Misi Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian.
2
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selama kurun waktu tahun 2011, dan secara umum dapat digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. D. HASIL YANG DIHARAPKAN Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal mengacu pada Srategi dasar ” satu data satu pintu ” yang tepat waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang.
3
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
BAB. II ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN A. ORGANISASI Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi : 1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas pertanian; 2. Penyediaan ; 3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi hortikultura dan perkebunan; 4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat. Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat) unit yaitu ; 1. 2. 3. 4.
Bagian Umum; Bidang Pengembangan Sistem Informasi; Bidang Data Komoditas; Bidang Data Non Komoditas;
Unit kerja Eselon IV terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga 3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan 4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan 5. Sub Bidang Data Prasarana 6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian 7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia 8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi 9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer
4
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Koordinator Fungsional 1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer 2. Koordinator Fungsional Statistik Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian. Sedangkan dari sisi internal, pusdatin yang didukung oleh 122 orang pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya dalam bidang statistik dan sistem informasi. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut :
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN BAGIAN UMUM
SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI
BIDANG DATA KOMODITAS
SUB BIDANG SISTEM JARINGAN KOMPUTER SUB BIDANG APLIKASI SISTEM INFORMASI SUB BIDANG APLIKASI MULTIMEDIA
SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN RUMAH TANGGA
BIDANG DATA NON KOMODITAS
SUB BIDANG DATA TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN
SUB BIDANG DATA PRASARANA
SUB BIDANG DATA HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
SUB BIDANG DATA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 122 orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Hal ini seperti tercantum sebagai berikut :
5
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung oleh 122 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari struktural/staf 96 orang 19 orang pejabat statistisi dan 7 orang pejabat pranata komputer. 2. Berdasarkan pendidikan Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin mempunyai latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1 Tabel 1.
No. 1 2 3 4 5 6 7
Keadaan Pegawai Pusdatin Pendidikan Tahun 2011 Jenjang Pendidikan S3 S2 S1 D3/Sarjana Muda SLTA SLTP SD Jumlah
Menurut
Jenjang
Jumlah 1 orang 26 orang 45 orang 6 orang 42 orang 1 orang 1 orang 122 orang
3 Berdasarkan pangkat/golongan Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV, 79 orang golongan III, dan 20 orang golongan II B. SARANA a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas. 6
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu penertiban penggunaan software yang legal. b. Piranti Keras (Hardware) Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi : - Server - Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router, fire wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth management. - Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat optik yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta perangkat wireless yang menghubungkan kantor pusat dengan kompleks Kementan di Pasar Minggu.
c. Perangkat Lunak (Software) Ketersediaan perangkat lunak (software) yang software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut : -
merupakan
windows server enterprice 2003 exchange server enteroffice 2007 office 2003 pro office XP 2000 Mc Afee antivirus 7.0 Kaspersky antivirus Mc Afee antivirus 8.0 Adobe Photoshop 8.0 Adobe Premier 7.0 Adobe After Effect 8.0 Macromedia MX 2004 Macromedia Director 2005 Visual Studio. Net 2003 Cristal report 11.0 Arc View 3.2 Arc MS Art GIS
7
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
-
2011
HP Opernview
d. Laboratorium Komputer Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah 40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink 24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan komputer yang berbasis web. e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan memanfaatkan fasilitas internet. Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama 24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari 1.100 unit komputer terhubung dalam jaringan ini. f. Perpustakaan Pusdatin Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik (3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku), pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu pertanian, matematika dan kamus (210 buku).
8
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2010 kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).
C. ANGGARAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan disamping itu juga terdapat bantuan luar negeri. Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5 tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun 2007 - 2011 No. 1 2 3 4 5.
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Anggaran 57.808.104.000 65.416.379.000 90.052.402.000 112.678.803.000 39.111.210.000
Realisasi 44.798.443.662 44.190.397.385 67.840.939.477 89.862.731.273 35.076.990.928
% 77,49 67,55 75,33 79,75 89.69
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penurunan anggaran di Pusdatin dari tahun 2010 ke tahun 2011.
9
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
D. CAKUPAN KEGIATAN Pada Tahun anggaran 2011 merupakan tahun baseline dalam penyusunan kegiatan ditahun yang akan datang. Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2011 tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.
Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2011 dikelola oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum. Untuk kegiatan tahun 2011 kegiatan di bagi dalam beberapa output. Masing-masing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian. Adapun rincian output sesuai dengan RKP dan setelah direvisi adalah sebagai berikut : Jumlah No.
Output
Sesuai dipa awal
Setelah revisi
1.
Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi
18 laporan
18 laporan
2.
Laporan Pembinaan, Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi
2 laporan
1 laporan
3.
Laporan Pembuatan/Pengembangan 3 Laporan Sistem, Data, Statistik dan Informasi
4 laporan
4.
Pelatihan dan Pengembangan SDM
1.192 orang
1.441 orang
5.
Layanan Perkantoran
12 bulan
12 bulan
6.
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
7 dokumen
7 dokumen
7.
Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
11 laporan
11 laporan
8.
Alat Pengolah Data dan Multimedia
29 unit
31 unit
9.
Kendaraan
1 unit
2 unit
10.
Sarana dan Prasarana
86 unit
86 unit 10
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi a. Analisis Harga Komoditas Pertanian b. Pengelolaan Data Perkebunan c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura f. Pengelolaan Data Hortikultura g. Analisis Proyeksi Indikator Makro h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian i. Penyusunan Data PDB j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan Level Kab/Kota k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian l. Analisis Keragaan Data Peternakan m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin r. Updating Peta Lahan Baku Sawah 2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi a. Pengawalan dan Penataan Data Lahan 3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian b. Pengembangan Multimedia (FEATI) c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah d. FEATI LUNCURAN TA 2010 4. Pelatihan dan Pengembangan SDM a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form Peternakan b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form Tanaman Pangan c. Sosialisasi E-Procurement d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP 11
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan f. Peningkatan Kualitas SDM g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan i. Sosialisasi Jabatan Fungsional j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal perkebunan ( 4 propinsi) l. Pelatihan komputer dan jaringan m. Pelatihan statistik pertanian 5. Layanan Perkantoran a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran a. Administrasi Kegiatan b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Perencanaan Tahunan c. Penyelenggaraan Seminar HIPI d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan g. Pelaksanaan Hibah Aset 7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Penyelenggaraan Lomba Web b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian d. Penyusunan News Letter e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung RAPIM) f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014 8. Alat Pengolah Data dan Multimedia 9. Kendaraan 10. Sarana dan Prasarana 12
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
BAB. III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN A. REALISASI KEUANGAN Pada tahun anggaran 2011 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker 018.01.411925 dengan jumlah sebesar Rp. 39.111.210.000,- terdiri dari rupiah murni Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp 3.182.610.000. DIPA awal dengan pagu sebesar Rp. 36.000.000.000,- yang terdiri dari rupiah murni sebesar Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp 71.400.000,Pada bulan Mei 2011 dilakukan revisi DIPA terkait dengan pagu BLN hanya sebesar Rp. 71.400.000, - tidak sesuai dengan rencana yang diusulkan dan telah disetujui oleh Bappenas. Usulan untuk BLN di tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.846.863.000,-. Selain revisi pagu BLN TA 2011 juga revisi luncuran BLN kegiatan tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.264.347.000. Total revisi untuk BLN sebesar Rp. 3.111.210.000,Pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan beberapa revisi antara lain : 1. Revisi DIPA yaitu penambahan pagu yang digunakan untuk kegiatan FEATI TA 2011 dan luncuran FEATI 2010. 2. Revisi DIPA di output 2 yang semula berjumlah Rp. 7.200.000.000,menjadi Rp. 200.000.000,-. Kegiatan sejumlah Rp. 7.000.000.000,yang semula merupakan kegiatan untuk PUAP direvisi menjadi kegiatan pelatihan statistik dan komputer, pengadaan Data Center dan DRC, Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan. 3. Revisi DIPA, pencairan bintang untuk kegiatan pengadaan kendaraan roda 4 yang semula 1 unit menjadi 2 unit. 4. Revisi POK dengan persetujuan Dirjen Perbendaharaan antara lain Revisi kegiatan jaringan internet, pembayaran biaya frekuensi dan lain-lain.
13
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI adalah sebagai berikut : No. 1 2 3
Belanja Pegawai Barang Modal Total
Pagu 5.851.285.000,27.492.629.000,5.767.296.000,39.111.210.000,-
Realisasi 5.508.153.060,24.481.069.518,5.087.768.350,35.076.990.928,-
% 94,14 89,04 88,22 89,69
Realisasi per output adalah sebagai berikut : 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi dengan pagu sebesar Rp. 6.880.752.000 tersealisasi sebesar Rp. 6.376.066.502,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 510.685.498,-. Yang terdiri dari : a. Analisis Harga Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 242.245.550,- atau sebesar 96,89 persen sisa mati sebesar Rp. 7.754.450,b. Pengelolaan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 265.486.201,- atau sebesar 88,49 persen sisa mati sebesar Rp. 34.251.600,c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 218.748.400,- atau sebesar 87,49 persen sisa mati sebesar Rp. 31.251.600,d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 343.872.360,- atau sebesar 98,24 persen sisa mati sebesar Rp. 6.127.640,e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,terealisasi sebesar Rp. 543.928.500,- atau sebesar 90,65 persen sisa mati sebesar Rp. 56.071.500,f. Pengelolaan Data Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 258.785.3000 atau sebesar 86,26 persen sisa mati sebesar Rp. 41.214.700,g. Analisis Proyeksi Indikator Makro dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 346.584.278 atau sebesar 99,02 persen sisa mati sebesar Rp. 3.415.722,h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.960.750,- atau sebesar 96,78 persen sisa mati sebesar Rp. 8.039.250,14
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
i.
Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 245.931.250,- atau sebesar 98,37 persen sisa mati sebesar Rp. 4.068.750,j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan Level Kab/Kota dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,terealisasi sebesar Rp. 388.435.626,- atau sebesar 97,10 persen sisa mati sebesar Rp. 11.564.374,k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 277.718.250,- atau sebesar 92,57 persen sisa mati sebesar Rp. 22.281.750,l. Analisis Keragaan Data Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 248.250.077,- atau sebesar 99,30 persen sisa mati sebesar Rp. 1.749.923,m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 194.283.760 atau sebesar 97,14 persen sisa mati sebesar Rp. 5.716.350,n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 390.832.760,-atau sebesar 97,70 persen sisa mati sebesar Rp. 9.167.240,o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 381.659.200,- atau sebesar 95,41 persen sisa mati sebesar Rp. 18.340.800,p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 366.841.300,- atau sebesar 91,71 persen sisa mati sebesar Rp. 33.158.700,q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp. 160.760.000,- terealisasi sebesar Rp. 127.795.900,- atau sebesar 79,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.964.100,r. Updating Peta Lahan Baku Sawah dengan anggaran sebesar Rp. 1.469.992.000 terealisasi sebesar Rp. 1.292.483.200,- atau sebesar 87,92 persen sisa mati sebesar Rp. 177.508.800,2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi Pengawalan dan Penataan Data Lahan dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 187.466.900,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 12.533.100,15
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 2.232.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.997.074.704,atau sebesar 89,45 persen sisa mati sebesar Rp. 235.465.296,b. Pengembangan Multimedia (FEATI) dengan anggaran sebesar Rp. 2.582.562.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.016.341.235,- atau sebesar 78,08 persen sisa mati sebesar Rp. 566.220.765,c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 370.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 295.493.680,- atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 74.506.320,d. FEATI LUNCURAN TA 2010 dengan anggaran sebesar Rp. 1.453.999.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.337.678.300 atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 116.320.700,4. Pelatihan dan Pengembangan SDM a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000,terealisasi sebesar Rp. 799.216.415,- atau sebesar 94,03 persen sisa mati sebesar Rp. 50.783.585,b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,terealisasi sebesar Rp. 597.819.565,- atau sebesar 99,64 persen sisa mati sebesar Rp. 2.180.435,c. Sosialisasi E-Procurement dengan anggaran sebesar Rp. 186.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.683.600,- atau sebesar 82,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.616.400,d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP dengan anggaran sebesar Rp. 415.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 312.286.980,- atau sebesar 75,25 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan dengan anggaran sebesar Rp. 224.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.465.000,atau sebesar 97,67 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,f. Peningkatan Kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp. 307.970.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.726.000,- atau sebesar 93,75 persen sisa mati sebesar Rp. 19.244.000,g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,terealisasi sebesar Rp. 567.575.000,- atau sebesar 94,60 persen sisa mati sebesar Rp. 32.425.000,16
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 470.576.600,- atau sebesar 94,12 persen sisa mati sebesar Rp. 29.423.400,i. Sosialisasi Jabatan Fungsional dengan anggaran sebesar Rp. 164.350.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.251.000,- atau sebesar 93,25 persen sisa mati sebesar Rp. 11.099.000,j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi dengan anggaran sebesar Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 116.778.000,- atau sebesar 93,42 persen sisa mati sebesar Rp. 8.222.000,k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal perkebunan ( 4 propinsi) dengan anggaran sebesar Rp. 710.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 628.742.078,- atau sebesar 88,46 persen sisa mati sebesar Rp. 82.037.922,l. Pelatihan komputer dan jaringan dengan anggaran sebesar Rp. 212.785.000 terealisasi sebesar Rp. 180.951.000,- atau sebesar 85,04 persen sisa mati sebesar Rp. 31.834.000,m. Pelatihan statistik pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 280.710.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.880.200,- atau sebesar 83,67 persen sisa mati sebesar Rp. 45.829.800,5. Layanan Perkantoran a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp. 5.851.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.514.489.754,- atau sebesar 94,24 persen sisa mati sebesar Rp. 336.795.246,b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 2.669.590.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.284.191.945,- atau sebesar 85,56 persen sisa mati sebesar Rp. 385.398.055,6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran a. Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 592.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.789.500,- atau sebesar 92,94 persen sisa mati sebesar Rp. 41.810.500,b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Perencanaan Tahunan dengan anggaran sebesar Rp. 396.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 384.126.000,- atau sebesar 96,85 persen sisa mati sebesar Rp. 12.474.000,c. Penyelenggaraan Seminar HIPI dengan anggaran sebesar Rp. 121.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 109.607.000,- atau sebesar 90,21 persen sisa mati sebesar Rp. 11.893.000,-
17
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 281.880.000,- terealisasi sebesar Rp. 268.418.500,- atau sebesar 95,22 persen sisa mati sebesar Rp. 13.461.500,e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 275.870.000,- terealisasi sebesar Rp. 272.542.650,atau sebesar 98,79 persen sisa mati sebesar Rp. 3.327.350,f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan dengan anggaran sebesar Rp. 267.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.580.700,atau sebesar 90,34 persen sisa mati sebesar Rp. 25.819.300,g. Pelaksanaan Hibah Aset dengan anggaran sebesar Rp. 185.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 123.275.900,- atau sebesar 66,64 persen sisa mati sebesar Rp. 61.724.100,7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Penyelenggaraan Lomba Web dengan anggaran sebesar Rp. 278.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 253.384.000,- atau sebesar 90,85 persen sisa mati sebesar Rp. 25.516.000,b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 803.400.000,-terealisasi sebesar Rp. 697.223.600,- atau sebesar 86,78 persen sisa mati sebesar Rp. 106.176.400,c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian dengan anggaran sebesar Rp. 243.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 237.452.100,atau sebesar 97,64 persen sisa mati sebesar Rp. 5.747.900 d. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp. 136.250.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.104.500,- atau sebesar 78,61 persen sisa mati sebesar Rp. 29.145.500,e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung RAPIM) dengan anggaran sebesar Rp. 96.320.000,- terealisasi sebesar Rp. 91.339.500,- atau sebesar 94,83 persen sisa mati sebesar Rp. 4.980.500,f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan dengan anggaran sebesar Rp.246.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.951.400,- atau sebesar 89,27 persen sisa mati sebesar Rp. 26.448.600,g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.350.000,- atau sebesar 87,83 persen sisa mati sebesar Rp. 3.650.000,h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) dengan anggaran sebesar Rp. 295.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.366.800,atau sebesar 97,65 persen sisa mati sebesar Rp. 6.933.200,i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 610.350.000,- terealisasi sebesar 18
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Rp. 562.063.420,- atau sebesar 92,09 persen sisa mati sebesar Rp. 48.286.580,j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 46.205.500,- atau sebesar 25,67 persen sisa mati sebesar Rp. 133.794.500,k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 – 2014 dengan anggaran sebesar Rp. 96.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 36.325.000,- atau sebesar 37,84 persen sisa mati sebesar Rp. 59.675.000,8. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp. 6.113.557.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.397.574.350,- atau sebesar 88,29 persen sisa mati sebesar Rp. 715.982.650,9. Kendaraan dengan anggaran sebesar Rp. 306.280.000,- terealisasi sebesar Rp. 299.680.000,- atau sebesar 95,94 persen sisa mati sebesar Rp. 4.700.000,10. Sarana dan Prasarana dengan anggaran sebesar Rp. 136.000.000,terealisasi sebesar Rp. 131.100.000,- atau sebesar 96,40 persen sisa mati sebesar Rp. 4.900.000,Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan 31 Desember 2011 dengan pagu sebesar Rp. 39.111.210.000,terealisasi sebesar Rp.35.076.990.928,- (89.69%) sehingga terdapat sisa mati sebesar Rp.4.034.219.072,- (10.31%)
Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2011 sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ; Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif Parameter Keuangan (Rp.)
Pagu
Realisasi
Sisa
39.111.210.000,-
35.076.990.928,-
4.034.219.072,-
Keuangan (%)
100 %
89.69 %
10.31 %
Fisik (%)
100 %
100 %
0%
19
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi Tujuan a. Analisis Harga Komoditas Pertanian Harga beberapa produk mempunyai perilaku yang spesifik. Pada waktu-waktu tertentu, misalnya musim paceklik dan musim hujan yang panjang, menghadapi hari-hari besar keagamaan dan kondisi tertentu akan berdampak pada berfluktuasinya harga produk pertanian tersebut. Pengumpulan data harga dilakukan untuk memonitar rutin perilaku harga komoditas secara kontinyu, juga dapat digunakan sebagai suatu early warning system dalam memonitor fluktuasi harga produk pertanian yang terjadi dari waktu ke waktu. Beberapa harga produk pertanian penting yang perlu dimonitor karena sangat riskan terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia diantaranya adalah beras, gabah, gula pasir, minyak goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging sapi, daging ayam dan telur ayam. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai visi menjadi pusat bagi penyediaan data dan informasi sektor pertanian, khususnya bagi para pengambil kebijakan sektor pertanian dan masyarakat umum, termasuk di dalamnya data dan informasi harga komoditas pertanian. Informasi mengenai perkembangan harga beberapa komoditas pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk memantau situasi sektor pertanian secara umum. Sebagai early warning system, informasi ini akan sangat membantu dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan, musim paceklik, musim kemarau dan penghujan panjang serta faktor ketidak pastian lainnya dimana harga komoditas pertanian berfluktuasi secara signifikan.
20
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan: 1) Melakukan pengumpulan data harga komoditas pertanian 2) Melakukan analisis perkembangan harga komoditas pertanian 3) Menyusun publikasi yang mencakup analisis harga komoditas pertanian bulanan, analisis harga internasional secara semesteran dan statistik harga komoditas pertanian tahun 2011. Sasaran: 1) Tersedianya data harga dan tersusunnya buletin perkembangan harga komoditas pertanian bulan Januari s/d Desember 2011 2) Tersedianya data harga internasional dan tersusunnya buletin harga internasional secara semesteran ( Juli dan Desember) 3) Tersususnya buku statistik harga komoditas pertanian 4) Terdistribusinya data dan hasil analisis harga komoditas pertanian sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian. Output: 1. Buletin Analisis Harga Komoditas Pertanian yang diterbitkan setiap bulan pada tahun 2011 (12 edisi). 2. Buletin Analisis harga Internasional Komoditas Pertanian yang diterbitkan setiap semester pada tahun 2011 (2 edisi). 3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2011 4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011. Saran dan Tindak lanjut: 1. Perlu adanya penambahan cakupan provinsi yang dianalisis dalam buletin harga bulanan dimana selama ini baru mencakup 8 ibukota provinsi. 2. Perlu periode penyajian yang lebih cepat untuk buletin harga internasional yaitu diharapkan dapat terbit per triwulan 3. Penataan database harga dari beberapa sumber data perlu segera dilakukan .
21
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
b. Pengelolaan Data Perkebunan Pusat Data dan Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok diantaranya mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data serta membuat kajian berbagai komoditas pertanian strategis. Untuk itu berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di lapang dan dilaporkan ke pusat, maka data yang telah tersedia tersebut perlu dilakukan verifikasi dan validasi data yang dapat dilakukan antara lain melihat konsistensi pengisian data antar kolom, antar waktu, kewajaran data, serta melihat parameter lainnya, juga dapat dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang menangani data perkebunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan data perkebunan dengan baik dan benar. Tujuan: 1. Melaksanakan ujicoba e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi terpilih. 2. Merekam data perkebunan ke dalam Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) 3. Mengikuti sinkronisasi Angka Tetap (ATAP 2010) dan Angka Sementara (ASEM 2011) Data Perkebunan. Sasaran: 1. Tersosialisasikannya e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi. 2. Tersedianya Data Perkebunan di dalam Basis Data Statistik Pertanian 3. Tersedianya angka tetap perkebunan tahun 2010 dan angka sementara tahun 2011. Output: 1. Laporan Data Series Sub Sektor Perkebunan di dalam Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) dan Sistem Informasi Pertanian 2. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat propinsi dan kabupaten di dalam pengisian e-form perkebunan di dua provinsi 3. Laporan hasil sinkronisasi data perkebunan (ATAP 2010 dan ASEM 2011).
22
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Kendala/Permasalahan: 1. Nama kabupaten mekar (sesuai .mfd online.bps) belum tersedia pada BDSP 2. Ujicoba e-Form Perkebunan: pengiriman e-form terlambat; jaringan internet di kabupaten tdk maksimal sehingga data tdk ter-upload, walaupun ada honor petugas kabupaten lambat melakukan upload, alasannya menunggu data dari manbun kecamatan menuju ke kabupaten yang tidak lancar Saran/Tindaklanjut: 1. Supervisi ke kabupaten, ujicoba ke daerah sentra produksi yang akses internetnya bagus 2. Koordinasi dengan kegiatan Refreshing mantri perkebunan kecamatan (di lokasi yang sama)
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat. Pengembangan semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas strategis menjadi hal yang diharapkan. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kajian ini berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan sub sektor perkebunan dan hortikultura. Di samping itu outlook komoditas perkebunan dan hortikultura juga dapat mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga keuangan pemberi kredit petani dan pengusaha sektor pertanian serta pelaku agribisnis lainnya.
23
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan: a. Menyusun outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri. b. Melakukan proyeksi terhadap prospek beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang. Sasaran: a. Tersedianya outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri b. Tersedianya hasil proyeksi beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.
Output: a. Buku Outlook Komoditas Perkebunan (Karet, Lada, Kapas, Kopi, Teh, Jambu Mete); b. Buku Outlook Komoditas Hortikultura (Kentang, Tomat, Jeruk, Manggis, Nenas, Mawar) c. Pelaksanaan Workshop di Bogor, mengundang 30 peserta (Ditjen/Badan, Dinas terkait) Kendala/Permasalahan: Perbaikan tabel dan grafik Saran/Tindaklanjut: a. Buku outlook akan di CD & .pdf-kan b. Untuk yang akan datang perlu mengundang narasumber dari PSEKP untuk menentukan permodelan yang lebih tepat. c. Kedepan perlu kerjasama intensif dengan Direktorat lingkup Perkebunan dan Hortikultura, BKP, Ditjen P2HP a. Analisis selanjutnya dapat menggunakan pendekatan NBM dan ketersediaan konsumsi domestik .pdf-kan untuk website & Knowledge Management
24
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 Meskipun pertanian menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, tetapi kehidupan para petani sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih rawan. Hasil Sensus Pertanian 2003 (ST-2003) menunjukkan bahwa jumlah petani bertambah dari 20,8 juta rumah tangga dari ST-1993 menjadi 25,4 juta rumahtangga atau meningkat 2,2% per tahun. Dari pertambahan jumlah tersebut menyebabkan bertambahnya petani gurem dengan luas lahan < 0,5 ha, dari sekitar 10,8 juta rumah tangga atau sekitar 52,7% dari total rumah tangga petani (ST-1993) menjadi 13,7 juta rumah tangga atau sekitar 56,5% (ST-2003). Pertambahan petani gurem ini mencapai 2,6% per tahun atau lebih besar dari pertambahan jumlah petani. Hal ini seiring pula dengan berkurangnya lahan pertanian sehingga pertambahan jumlah petani berdampak pada semakin berkurangnya rata-rata luas kepemilikan lahan oleh petani yang akan menyebabkan menurunnya kinerja pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya petani. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka pembangunan sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang sudah seharusnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian terutama petani di perdesaan. Hal ini juga merupakan salah satu target utama kementerian pertanian. Dalam rangka mendukung target peningkatan kesejahteraan petani tersebut, maka diperlukan informasi tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu survei. Pusdatin pada tahun 2011 melakukan Survei Kesejahteraan Petani di beberapa lokasi sampel dengan tipe agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian. Tujuan: a. Menyusun buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani b. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan 25
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel c. Melakukan analisis hasil survei kesejahteraan petani Sasaran: a. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani b. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang berbeda Output: a. Buku Pedoman Survei dan Kuesioner Survei b. Analisis Hasil Survei Kesejahteraan Petani c. Laporan Akhir Kegiatan Saran/Tindaklanjut: a. Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani, ketersediaan data tersebut perlu dipertahankan b. Melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani, perlu resurvei pada lokasi yang sama
e. Implementasi Hortikultura
Metodologi
Pengumpulan
Data
Produktivitas
Sampai saat ini pengumpulan data produksi hortikultura masih menggunakan data informasi dari lapang maupun eye estimate. Pengumpulan tersebut bersifat subyektif dengan cakupan kecamatan yang cukup luas serta waktu yang cukup terbatas sehingga mengakibatkan data produktivitas dari tahun ke tahun sangat berfluktuasi. Penyusunan perencanaan yang tidak didukung oleh data yang akurat yang menyebabkan lemahnya pelaksanaan program. Untuk itu sangat diperlukan metode pengukuran produktivitas hortikultura sebagai alat untuk melakukan validasi data yang telah ada.
26
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 2001 telah mengembangkan dan melakukan uji coba beberapa metode pengumpulan data produktivitas hortikultura bekerjasama dengan BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk komoditas sayuran dan buah-buahan, yaitu metode pengukuran 5 x 5 rumpun untuk sayuran dan pohon amatan untuk buah-buahan. Untuk lebih menyempurnakan metode yang telah dihasilkan, sejak tahun 2007 dilakukan implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura di beberapa provinsi sampel sehingga dapat dihasilkan metode yang baku dan mudah diterapkan di lapang guna meningkatkan kualitas data hortikultura. Mengingat demikian banyaknya komoditas hortikultura yang harus dikumpulkan datanya serta beragamnya kondisi di lapangan, maka implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura dilakukan secara bertahap hingga diperoleh metodologi yang baku yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia. Tujuan 1. Melakukan implementasi metode pengumpulan data produktivitas hortikultura. 2. Mendapatkan rata-rata hasil (produktivitas) melalui pengukuran langsung untuk beberapa komoditas unggulan sub sektor hortikultura. Sasaran 1. Tersedianya Buku Panduan Pengumpulan Data Produktivitas untuk kelompok sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka. 2. Tersedianya data produktivitas untuk beberapa komoditas unggulan sub sektor hortikultura. Output 1. 4 Buku Pedoman Pengumpulan Data Produktivitas: a) Tanaman Sayuran & Buah Semusim; b) Tanaman Buah & Sayuran Tahunan; c) Tanaman Hias d) Biofarmaka; 2. Listing RTP Horti; 120 blok sensus (30 di Banten & 90 di Jabar) 3. TOT Pusat: (10 org) 30 Juni-1 Juli‟11; Pelatihan petugas banten (38 orang); pelatihan petugas jawa barat ( 114 orang)
27
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
4. Pengumpulan data: di beberapa kabupaten di Banten dan Jabar. Jml sampel 466 plot (93.20%) 5. Workshop di Bandung: 30 org (Ditjen Horti, Dinas Prov/Kab/Kota di Jabar & Banten) .pdf-kan Panduan Provitas Horti (web Pusdatin) 6. Video CD-kan Tutorial Cara Pengumpulan Data Provitas Bunga Krisan (output tambahan) Kendala Sampel terealisir 93.20% karena 6.8% sampel petani kekeringan / gagal panen
Saran/Tindaklanjut: 1. Melanjutkan kegiatan yang akan datang. dengan judul: “Pengukuran Data Produktivitas Hortikultura” 2. Perlu kajian pengukuran data produktivitas untuk tanaman hortikultura yang panen berulang (Cabe) 3. Perlu kajian konversi terhadap hasil Bawang merah umbi basah ke umbi kering f. Pengelolaan Data Hortikultura Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan masyarakat, makin menyadarkan kita akan pentingnya buahbuahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan seharihari. Kehidupan modern yang membutuhkan kondisi lingkungan yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan menyebabkan permintaan akan tanaman biofarmaka dan tanaman hias cenderung meningkat. Subsektor hortikultura ternyata telah berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam penyediaan produk dan pemanfaatan sumberdaya, penciptaan produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja maupun dalam perdagangan. Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka perhatian terhadap perbaikan statistik hortikultura sangatlah diperlukan, sehingga data yang dihasilkan lebih valid, akurat dan up to date. Data dan informasi hortikultura ini sangat penting artinya dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan, menginfomasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam 28
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
evaluasi kinerja. Atas dukungan dari berbagai pihak, berbagai upaya dan rangkaian kegiatan telah dilakukan dalam pembenahan statistik hortikultura ini, dengan harapan agar kualitas data hortikultura menjadi semakin baik. Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan pengelolaan data hortikultura yang mencakup workshop sinkronisasi angka sementara dan angka tetap hortikultura secara berkesinambungan. Tujuan 1. Melaksanakan workshop E-Form Hortikultura dan entry data menggunakan E-Form Hortikultura 2. Melaksanakan pemantauan, verifikasi dan validasi data hortikultura melalui E-Form Hortikultura 3. Melaksanakan verifikasi dan validasi Sasaran 1. Tersedianya data hortikultura yang lengkap, akurat dan tepat waktu melalui E-Form Hortikultura. 2. Tersedianya angka sementara dan angka tetap hortikultura di Basisdata statistik Output 1. Update data subsektor hortikultura (ASEM-2010) pada SIE & Indikator Pembangunan Subsek Hortikultura 2. Pelatihan/Workshop e-Form Hortikultura (entri SPH SBS, BST, TBF, TH Triw-I). Pelaksanaan di: Bali (15 orang), Sumatera Barat (24 orang) 3. Pembahasan Metode Peramalan Produksi Hortikultura (Bawang merah & Cabai) dg Ditjen Horti, BPS, IPB 4. Telah pdf-kan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura (di web pusdatin) Kendala Kurangnya perhatian petugas pengelola data horti di kabupaten/kota (terlambat entry e-form Horti) meskipun sudah ada honor 29
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Saran/Tindaklanjut: Perlu upaya percepatan data level kabupaten bulanan (bagi komoditas horti yang mempengaruhi inflasi/deflasi) seperti: Cabai dan Bawang Merah g. Analisis Proyeksi Indikator Makro Salah satu misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan pengadaan data sekunder indikator makro dan penyusunan publikasi dengan output sebagai berikut: a. Data Ekspor Impor. b. Data Agregat, meliputi data Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi dan Nilai Tukar Petani (NTP). c. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian bulan Januari s.d. Desember 2011 d. Buletin Makro triwulan I s.d. triwulan IV 2011, meliputi Buletin PDB Sektor Pertanian dan Buletin Ekspor Impor Komoditas Pertanian. e. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian triwulan I s.d. triwulan IV 2011 f. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian tahun 2010. Dengan tersedianya data dan informasi tentang indikator makro sektor pertanian, diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional. Tujuan a. Melakukan pengumpulan data indikator makro sektor pertanian b. Melakukan analisis indikator makro sektor pertanian periode tahun 2011 c. Menyusun publikasi yang mencakup indikator makro sektor pertanian sebagai sarana penyampai informasi perkembangan dan kinerja sektor pertanian secara makro
30
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran 1. Tersedianya data indikator makro sektor pertanian 2. Tersusunnya publikasi data indikator makro sektor pertanian 3. Terdistribusinya data dan hasil analisis indikator makro sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output 1. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian (Bulan Januari s/d Desember 2011) 2. Buletin Triwulanan Ekspor-Impor Komoditas Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011) 3. Buletin PDB Sektor Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011) 4. Buku Saku Indikator Makro Sektor Pertanian Tahun 2011 5. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian Tahun 2010 6. Laporan akhir kegiatan Tindaklanjut: 1. Menjaga kontinuitas ketersediaan data indikator makro sebagai bahan mengukur kinerja pembangunan pertanian. 2. Membangun sistem database penyimpanan dan penyajian data indikator makro sektor pertanian. 3. Mengembangkan publikasi data indikator makro sektor pertanian h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 14,46 persen pada tahun 2008 atau merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Sementara itu perdagangan dalam negeri (domestik) dan perdagangan luar negeri (internasional) untuk komoditas pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan masih cukup luas untuk terus dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997, dan krisis global beberapa tahun terakhir ini sehingga dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian nasional. 31
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Disisi lain pengembangan globalisasi perdagangan antar negara telah berjalan dengan penerapan berbagai kebijakan dan kesepakatan dari sidang WTO, dan pembentukan kerjasama antar negara dalam suatu kawasan seperti APEC, NAFTA dan AFTA. Pada kawasan yang lebih kecil terjalin kerjasama ekonomi sub regional Indonesia dengan pembentukan kawasan segitiga pertumbuhan khususnya dengan Singapura-Johor dan Riau (SIJORI) dan kerjasama Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT), termasuk forum kerjasama antar Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan Philippina (BIMP-EAGA) (Ditjen P2HP, 2007). Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya. Analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil kebijakan sektor pertanian. Tujuan 1. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian tahun 2011. 2. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011 sebagai sarana penyampai informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya. Sasaran 1. Terlaksananya analisis kinerja perdagangan beberapa komoditas pertanian 2. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011. 3. Terdistribusinya data dan hasil analisis sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian. 32
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Buku „Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian‟ ISSN 20864949 Volume 3 No. 1 dan No. 2 Tahun 2011. 2. Laporan Akhir Kegiatan. Saran/Tindaklanjut: 1. Penerbitan Buku Analisis masih perlu untuk dilanjutkan untuk komoditas lain yang belum dianalisis 2. Analisis perlu dikembangkan dengan metode analisis lainnya i. Penyusunan Data PDB Dalam rangka memberikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembuat kebijakan dalam bidang ekonomi adalah pengetahuan tentang pengaruh aktivitas yang terjadi pada masing-masing sektor perekonomian. Ukuran paling komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi suatu negara adalah nilai Produk Domestik Bruto (PDB) PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah suatu negara tertentu, sehingga sering digunakan sebagai ukuran kinerja yang dicapai oleh sektor atau sub sektor ekonomi. PDB telah di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin, disajikan sampai sub sektor saja tidak dirinci per komoditas/kelompok komoditas, bahkan untuk sub sektor hortikultura datanya tergabung dalam tanaman bahan makanan (Tabama). Sementara Off farm dari pertanian masuk ke sektor industri dan sektor perdagangan. Oleh karena itu perlu disusun PDB sektor pertanian secara menyeluruh (on farm s/d off farm) untuk dapat melihat kinerja sektor pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan penyusunan data PDB per sub sektor pertanian dan PDB Industri berbasis pertanian dan perdagangan pertanian.
33
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan 1. Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis pertanian dan perdagangan pertanian tahun 2008 s/d 2010. 2. Melakukan analisis PDB sektor pertanian. Sasaran Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan on farm maupun off farm. Output 1. Data PDB Per sub sektor/komoditas pertanian tahun 2008 s/d 2010 2. Data PDB industri dan perdagangan berbasis pertanian tahun 2008 s/d 2010 3. Hasil Analisis PDB Pertanian Tahun 2011 4. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011 Saran/Tindaklanjut: 1. Penghitungan PDB sektor pertanian (on farm) untuk selanjutnya Kementan diharapkan mampu melakukan penghitungan PDB dengan tetap dilakukan supervisi oleh BPS 2. Sehubungan dengan akan adanya perubahan tahun dasar PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 menjadi tahun 2010 di tahun 2012, maka Kementan melalui Pusdatin telah mengusulkan agar publikasi rutin PDB oleh BPS dapat dipisahkan Tabama menjadi padi, palawija dan hortikultura. 3. Analisis Buletin PDB triwulanan diharapkan dapat terbit dari kegiatan ini, termasuk didalamnnya analisis Indeks Implisit j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan Level Kab/Kota Penentuan kebijakan di sektor pertanian saat ini mulai berpijak tidak hanya dari data/informasi yang ada di provinsi dan nasional, namun sudah melangkah lebih terfokus lagi ke tingkat kabupaten/kota. Langkah ini dipandang lebih tepat, karena sebagian besar pelaksanaan program pemerintah berada di wilayah kabupaten/kota.
34
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Berkaitan dengan data/informasi pendukung kebijakan, data peternakan yang tersaji di pusat selama ini masih pada tingkat provinsi dan nasional, belum menyentuh data kabupaten/kota. Padahal untuk membangun data provinsi didasarkan pada data kabupaten/kota dan data kecamatan sebagai ujung tombak. Sehingga sangat mendesak untuk segera dilakukan pembenahan pengelolaan sekaligus penataan data tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan latar belakang tersebut, Pusat Data dan Informasi Pertanian akan melakukan pembenahan data produksi dan populasi sub sektor peternakan tingkat kabupaten/kota di tahun 2011. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang membawahi sektor peternakan di 33 provinsi. Diharapkan dengan terbangunnya database sub sektor petrnakan ini, akan memudahkan pengguna data untuk mengakses Tujuan 1. Menyediakan data populasi dan produksi subsektor peternakan tingkat kabupaten/kota. 2. Melakukan penataan database populasi dan produksi peternakan tingkat kabupaten/kota. Sasaran 1. Tersedianya data populasi dan produksi subsektor peternakan level kabupaten/kota. 2. Tertatanya database populasi dan produksi peternakan tingkat kabupaten/kota.
Output 1. Data peternakan level kabupaten/kota dari 33 provinsi (100%) 2. Entry data populasi & produksi peternakan level kabupaten/kota (Buku & CD Publikasi Statistik Peternakan tahun 2006-2010) 3. Data subsektor lainnya (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan), masing-masing telah di-entry ke BDSP level Kabupaten/kota 4. Buku Direktori Alamat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia (output tambahan) 35
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Saran/Tindaklanjut: Lanjutkan entry data ke format BDSP (koordinasi dengan bidang PSI-Pusdatin) k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian Selama ini, data dan informasi subsistem hulu pertanian yang tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya. Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan. Berbagai data dan informasi sub sistem hulu seperti: data benih, data kemiskinan, data peralatan dan mesin pertanian (alsintan), iklim, penduduk dan tenaga kerja pertanian pupuk dan pestisida amat diperlukan oleh para pimpinan Departemen Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu masyarakat pelaku agribisnis, pengusaha, investor, mahasiswa dan lain-lain untuk berbagai keperluan. Agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi data kuantitatif sub subsistem hulu pertanian, maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Departemen Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian. Selain itu kegiatan penataan data hulu sektor pertanian yang merupakan kelanjutan kegiatan yang sama pada tahun 2009, akan ditambahkan muatan berupa analisis data. Hal ini dimaksudkan agar data hulu yang telah tersusun dapat pula dimanfaatkan informasi lebih lanjut oleh para pengambil kebijakan.
36
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan 1. Mengelola dan menata data dan informasi melalui program komputerisasi. 2. Melakukan analisis data hulu pertanian sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil kebijakan. 3. Menyusun informasi dalam media elektronik (CD) dan media cetak. 4. Menyebarluaskan data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam bentuk buku dan media elektronik (Compact Disk). Sasaran 1. Tertatanya data dan informasi sub sistem hulu dalam media komputer. 2. Terlaksananya analisis data hulu sektor pertanian. 3. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam media CD dan cetak. 4. Terlaksanaya penyebaran data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam media CD dan cetak Output 1. Workshop validasi dan evaluasi, 2. Draf Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana Alam, 3. Draf Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit, 4. Draf Buku Statistik Kemiskinan dan Penduduk, 5. Draf Buku Statistik Iklim dan Alsintan Kendala 1. Data tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, 2. Keberadaan data pestisida pada Ditjen PSP Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data untuk penentuan jadwal rencana pengumpulan data 2. Penulusuran data diharapkan sampai ke masing-masing eselon I. 3. Pencetakan Buku Statistik 4. Laporan Akhir
37
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
l. Analisis Keragaan Data Peternakan Pembangunan pertanian pada umumnya dan peternakan khususnya menghendaki dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian. Informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi sumber daya peternakan, terutama komoditas strategis subsektor Peternakan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur penunjang Departemen Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian berbagai komoditas pertanian khususnya data sub sektor peternakan. Hal ini sangat berguna untuk perumusan kebijakan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan. Output kegiatan ini adalah buku outlook komoditas peternakan yang merupakan hasil analisis data peternakan yang lebih ditekankan pada pemodelan ekonometrik data peternakan dengan bantuan software statistik. Selain buku outlook dilakukan juga up-dating data sub sektor peternakan yang disajikan pada basis data pertanian (BDSP).
Tujuan 1. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi pengembangan usaha beberapa komoditas peternakan. 2. Melakukan up-dating data subsektor peternakan pada basis data pertanian (BDSP). Sasaran 1. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil peramalan data peternakan dan rekomendasi angka parameter komoditas peternakan hasil uji statistik. 2. Tersedianya data peternakan yang terbaru pada basis data pertanian (BDSP). 38
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Outlook komoditas Daging Sapi, Daging Ayam, Telur, Susu 2. Update data peternakan melalui BDSP, SIE dan Indikator Pembangunan Subsektor Peternakan (website deptan) 3. Pelaksanaan Workshop di Bandung, mengundang 30 peserta (Setjen, Biro Perencanaan, Ditjen/Badan, Dinas terkait di provinsi) Kendala 1. Sumber data dari Ditjen terkait, selalu tersedia menjelang bulan November/Desember (pola kerja akhir tahun) 2. Ada penambahan komoditas untuk BDSP Saran/Tindaklanjut: 1. Menyampaikan Metadata subsektor peternakan ke Bidang Pengembangan Siatem Infomasi 2. Penyelesaian buku outlook 3. mempdf-kan buku outlook peternakan (untuk website Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian) dan Knowledge Management (KM)
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian Pembangunan pertanian secara umum menghendaki dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi di sektor pertanian termasuk simberdaya manusianya. Khususnya dalam hal ini adalah data ketengakerjaan, yang berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan pertanian. Sektor pertanian memiliki keterkaitan dengan industri hulu dan hilir yang kuat dan beragam, maka sektor inipun dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effects) yang menjadi tulang punggung dari pembangunan suatu wilayah. Oleh karena sebagian besar kegiatan pertanian berada di perdesaan dan dikerjakan oleh rakyat banyak, maka sektor pertanan juga dapat membantu mengatasi problema 39
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
urbanisasi kurang terdidik/trampil yang selama ini menjadi salah satu permasalahan nasional utama. Selain rendahnya pendidikan dan keterampilan kendala lain dalam ketenagakerjaan pertanian adalah: (1) produktivitas tenaga kerja yang relatif rendah dibandingkan dengan dengan tenaga kerja di sektor lainnya; (2) keragaman kualitas tenaga kerja masih sangat besar; (3) alikasi curahan jam kerja seorang petani tidak melulu terkonsentrasi pada pertanian; (4) daya tarik bagi generasi muda untuk tetap berada atau memulai terjun di sektora pertanian makin melemah; (5) adanya kesenjangan gender. Kendala lain yang berkaitan dengan keadaan sosial petani, dicerminkan oleh rata-rata tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan petani yang rendah. Hal ini menghambat petani untuk memanfaatkan peluang pasar, modal, informasi dan menguasai iptek pertanian. Disamping itu permasalahan tenaga kerja pertanian juga terkait dengan struktur usaha di sektor pertanian yang menguntungkan pada produktivitas lahan dan masih bersifat intensif tenaga kerja. Keberadaan sumberdaya alam pertanian dan semakin menurun akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian serta mengalami degradasi, sementara angkatan kerja semakin bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga tekanan terhadap sumberdaya pertanian seperti lahan dan dan air semakin besar. Skala usaha semakin kecil sehingga pemanfaatan tenaga kerja juga rendah, akibatnya sektor pertanian semakin gurem. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur penunjang Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian ketenagakerjaan di sektor pertanian.
Tujuan 1. Menyusun statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian.
40
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2. Menghitung proyeksi tenaga pertanian tahun 2011 – 2013.
kerja
sektor
dan
2011
subsektor
Sasaran 1. Tersusunnya statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian. 2. Tersedianya proyeksi data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian Output 1. Buku Statistik Data Tenaga Kerja Pertanian, Penyuluh, Rumah Tangga Petani dan Kelompok Tani, 2. Buku Analisis Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Kendala 1. Keterlambatan pengumpulan data sekunder yang berasal BPS, 2. Keterbatasan data pendukung analisis seperti data upah tenaga kerja per sub sector secara series, dan data nilai tambah per sub sector sehingga terbatas pilihan metode analisis. Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data 2. Mempertajam proses analisis yang digunakan dengan menggunakan metode elastisitas 3. Laporan Akhir n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian Bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa dukungan data yang akurat dan tepat waktu, senantiasa diperlukan pada setiap tahap perencanaan pembangunan pertanian dalam berbagai periode. Untuk itu, sebagai kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Pertanian telah membangun data statistik pertanian yang dipublikasikan dalam media cetak dan elektronik.
41
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Berbagai data dan informasi tersebut di atas yang amat diperlukan oleh pimpinan adalah data dan informasi tentang perkembangan dan prospek komoditi strategis sektor pertanian, sehingga data dan informasi di atas dapat dipergunakan oleh para pimpinan Kementerian Pertanian khususnya sebagai bahan untuk menentukan arah kebijaksanaan pembangunan pertanian, pengguna data dan informasi lainya adalah masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan, maka agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan perlu disusun dalam bentuk buku publikasi baik yang berisi data kuantitatif sub sektor pertanian, maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Kementerian Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian. Selain instansi pemerintah pengguna data dan informasi pertanian terdiri dari masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan, agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan maka disusun dalam bentuk buku dan media elektronik (CD). Tujuan 1. 2. 3. 4.
Menyusun Publikasi Buku Statistik Pertanian Menyusun Buku Saku edisi Bahasa Inggris Menyusun CD Statistik Pertanian Menyusun Analisis Profil Petani
Sasaran Tersedianya buku statistik pertanian, tersedianya buku saku statistik pertanian, tersedianya CD statistik pertanian dan tersedianya suatu analisis tentang profil petani padi, jagung, kedelai dan tebu.
Output 1. Buku Statistik Pertanian Tahun 2011 2. Buku Saku “Agricultural Statistics 2011” 3. CD Statistik Pertanian Tahun 2011 42
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
4. Buku Analisis Profil Petani 5. Buku Profil Petani Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur (5 macam) o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan diversifikasi pangan maka diperlukan ketersediaan data dan informasi konsumsi yang lengkap. Data konsumsi yang selama ini tersedia bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS yang dilaksanakan setiap tahun dan ketersedian pangan yang bersumber dari Neraca Bahan Makanan (NBM) yang diterbitkan oleh BKP, Kementerian Pertanian serta sumber data lainnya. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya termasuk data konsumsi pangan. Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan kegiatan penataan database dan kajian data konsumsi yang dapat digunakan untuk menglengkapi ketersediaan data konsumsi secara series dan terupdate serta mengetahui sejauh mana keragaan dan prediksi konsumsi pangan serta ketersediaan dan penggunanaan komoditas pangan di Indonesia. Kajian konsumsi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil kebijakan sektor pertanian.
Tujuan 1. Melakukan penataan dan penyediaan database konsumsi pangan 2. Melakukan kajian analisis data konsumsi pangan Sasaran 1. Tersedianya database konsumsi pangan secara series dan lengkap 2. Tersajinya hasil kajian analisis konsumsi beberapa komoditas pangan
43
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Database Konsumsi Pangan tahun 1993 – 2010 2. Bulletin Konsumsi pangan 4 edisi, yaitu Volume 2 No 1 sampai No 4 tahun 2011 3. Laporan Pelaksanaan Workshop 4. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2011 5. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011 Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi yang lebih intensif dengan tim Neraca Bahan Makanan, guna melakukan penyempurnaan metode penghitungan NBM serta penyajian data NBM agar tepat waktu. 2. Perlunya inventarisasi dan sosialisasi terhadap hasil kajian beberapa instansi terkait data konsumsi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola data baik di pusat maupun daerah. 3. Segera akan didaftarkan ke LIPI bulletin konsumsi pangan yang telah dihasilkan, agar mendapat nomor ISSN (International Standard Serial Numbers) sebagai bentuk legalitas dari publikasi ilmiah yang diakui secara internasional.
p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat. Berdasarkan hal ini maka perlu dikembangkan semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas strategis. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data & informasi komoditas pertanian strategis tersebut beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan membuat kajian komoditas tanaman pangan, yang berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan pertanian. 44
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Dalam mendukung salah satu tupoksinya yaitu pelayanan data dan informasi pertanian, diperlukan suatu system yang dapat digunakan untuk memanage data sehingga data dapat disusun dalam suatu basis data yang mudah diakses oleh pengguna. Sebagai pendukung bahan kebijakan, Pusdatin berkewajiban melakukan berbagai kajian yang dituangkan dalam bentuk analisis keragaan data tanaman pangan, mencakup perkembangan dan prospek komoditas tanaman pangan. Analisis keragaan data tanaman pangan juga dapat mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga terkait, pengusaha sektor pertanian, serta pelaku agribisnis lainnya. Tujuan 1. Melakukan penataan basisdata subsektor tanaman pangan. 2. Melakukan pengumpulan data dan analisis outlook komoditi tanaman pangan. 3. Melakukan pengumpulan data dan analisis keragaan data subsektor tanaman pangan. 4. Melakukan pengumpulan, analisis dan penyusunan buletin produksi tanaman pangan Sasaran 1. Tersusun basisdata statistik pertanian subsektor tanaman pangan yang akurat dan mudah diakses pengguna. 2. Tersedianya data dan analisis outlook komoditi tanaman pangan yang memuat gambaran perkembangan komoditas tanaman pangan secara lebih mendalam. 3. Tersedianya analisis keragaan data tanaman pangan yang memuat gambaran subsektor tanaman pangan secara umum. 4. Tersedianya buletin produksi tanaman pangan yang memuat keragaan produksi komoditi tanaman pangan subround 1 dan 2 tahun 2011. Output 1. Update database subsektor Tanaman Pangan pada BDSP, SIE dan Indikator Pembangunan 2. Buletin Produksi Tanaman Pangan Edisi I dan II tahun 2011 3. Buku Hasil Analisis Keragaan Pembangunan Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2011 & Buku outlook 5 macam 45
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Saran/Tindaklanjut: 1. .pdf-kan seluruh output untuk bahan layanan Pusdatin serta knowledge Management (KM) 2. Persiapan analisis dalam rangka kegiatan upaya percepatan data Padi bulanan di tahun 2012 rutin untuk bahan rapim.
q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin Guna menunjang tugas pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan agar tercapai pelayanan yang efisien dan efektif bagi pengguna. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna perlu dilakukan kegiatan Survei Kepuasan Pengguna layanan dan Aset yang ada di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Dari hasil survey ini diharapkan akan diketahui sejauh mana kepuasan pengguna terhadap layanan dan asset yang telah diberikan serta sebagai salah satu sarana untuk menampung berbagai masukan guna perbaikan peningkatan layanan dan asset di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Tujuan 1. Menyempurnakan kuesioner survei kepuasan pengguna layanan yang sudah disusun tahun sebelumnya; 2. Menyusun kuesioner survei kepuasan pengguna layanan lainnya; 3. Melaksanakan survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin; 4. Melakukan analisis hasil survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin; Sasaran 1. Diketahuinya sejauh mana kepuasan pengguna terhadap layanan Pusdatin 2. Diketahuinya apakah ada layanan-layanan yang memerlukan peningkatan dan perbaikan. Output kuesioner, buku pedoman, hasil analisis, dan laporan akhir survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin. 46
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
r. Updating Peta Lahan Baku Sawah Tantangan utama pada abad 21 adalah mengatasi kesenjangan yang makin besar antara permintaan dan ketersediaan sumberdaya lahan dan air. Sumberdaya lahan dan air merupakan aset dan faktor produksi yang sangat vital dan strategis untuk memenuhi ketahanan pangan nasional Indonesia, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan diversifikasi pangan, maka diperlukan perencanaan pembangunan pertanian secara cermat dan detail. Untuk itu diperlukan ketersediaan data dan informasi lahan baku sawah. Beragamnya informasi tentang data tabular dan spasial tentang luas baku lahan sawah, alih fungsi lahan sawah, dan infrastruktur jaringan irigasi, maka perlu dilakukan inventarisasi data tersebut secara valid dan faktual, sehingga potensi produksi padi dapat diketahui secara tepat dan akurat karena perbedaan informasi tentang data tersebut akan mempengaruhi validitas dari perkiraan dan potensi produksi padi di Indonesia. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya termasuk data spasial lahan baku sawah. Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan system Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2010 telah melaksanakan kegiatan Audit Lahan Baku Sawah di pulau Jawa yang meliputi beberapa kegiatan yaitu: 1) pengadaan citra satelite resolusi tinggi (≤1 meter) untuk Pulau Jawa dan Madura, 2) pemetaan luas baku lahan sawah dengancitrasatelitresolusitinggi pada skala 1:5.000, 3) pengadaan alat GPS, dan 4) pelatihan alat GPS terhadap para mantri tani kecamatan (KCD). Peta lahan baku sawah yang disusun dari citra satelit 2008 - 2010 tersebut mungkin sudah terjadi perubahan di lapangannya. Untuk itu, perlu dilakukan updating secara berkala terhadap peta yang telah disusun tersebut dan monitoring perkembangan alih fungsi lahan sawah dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System).
47
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan 1) Melakukan sosialisasi hasil kegiatan pemetaan luas baku lahan sawah tahun 2010, 2) Melakukan pelatihan penggunaan alat GPS kepada petugas lapangan, 3) Melakukan updating lahan baku sawah pada skala desa. Sasaran 1) Tersosialisasinya hasil kegiatan pemetaan luas baku lahan sawah tahun 2010, 2) Meningkatnya tingkat pengetahuan petugas lapangan terhadap penggunaan alat GPS, 3) Updating lahan baku sawah pada skala desa. Output 1. Buku dan Leaflet pelatihan untuk updating peta lahan sawah sebanyak 300 eksemplar, 2. Terlatihnya 248 orang petugas terkait updating peta, 3. Peta lahan baku sawah skala kabupaten sebanyak 4.130 lembar dan Peta kerja tingkat kecamatan dan desa ukuran A0 sebanyak 120 lembar, 4. SIM Peta lahan sawah. Kendala 1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya, 2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program updating peta lahan sawah yang menggunakan program ArcGIS, 3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan. Saran/Tindaklanjut: 1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang diperlukan, 2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat maupun daerah, 3. Laporan Akhir
48
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi Pengawalan dan Penataan Data Lahan Dalam rangka mendukung pencapaian tugas Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian, untuk mendukung pembangunan pertanian maka dilakukan kegiatan pengawalan dan penataan data lahan. Dari kegiatan pengawalan dan penataan data lahan akan dihasilkan output sebagai berikut: a. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan sawah dengan GPS yang dilakukan oleh Dinas b. Database Data Lahan dalam bentuk format CD c. Buku Analisis Data Lahan Dengan tertatanya data lahan diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor pertanian dalam pembagunan nasional. Tujuan 1. Melakukan pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas dengan memberikan bimbingan tentang cara penggunaan GPS. 2. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan disajikan. 3. Melakukan analisis data lahan Sasaran 1. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas 2. Tertatanya data lahan ke dalam format yang terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan disajikan. 3. Terlaksananya analisis data lahan Output Laporan pelaksanaan pengawalan pengukuran lahan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi. Lampung 2830 April 2011; Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi NAD 3-6 Mei 2011; Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah 22-25 Mei 2011; Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah 49
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
22-25 Mei 2011; Dinas Pertanian Kab. Siak Prov. Riau Juli 2011; Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kab. Bekasi. Kendala 1. Data lahan tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang telah direncanakan,
2. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya. Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data 2. Menyusun standar kualifikasi atau persyaratan peserta 3. Laporan Akhir
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian Rencana strategis atau renstra yang telah disusun oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin), salah satu kegiatan utamanya adalah “Menyediakan data/informasi dan statistik yang mendukung agribisnis” yang meliputi: (a) Pengembangan database statistik subsistem agribisnis hulu; (b) Pengembangan database statistik produksi; (c) Pengembangan database statistik subsistem agribisnis hilir; (d) Pengembangan SIM subsistem agribisnis penunjang; (e) Pengembangan SIM administrasi modern dan (f) Peningkatan kualitas data pertanian. SK Menteri Pertanian RI Nomor 01/Kpts/OT.21011/3/2001 tertanggal 4 Januari 2001, menyatakan bahwa tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Informasi Pertanian adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data, pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik di pusat maupun daerah. 50
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Untuk menunjang dan memperlancar kegiatan pengembangan sistem informasi pertanian di Kementerian Pertanian pada tahun-tahun sebelumnya telah dibangun aplikasi sistem informasi, website, aplikasi multimedia dan aplikasi pendukung lainnya serta sistem jaringan komputer. Maka pada tahun 2011 ini perlu dilakukan koordinasi dengan mitra kerja, supervisi dan sosialisasi, pengembangan, perawatan, pengawalan, implementasi, dan evaluasi terhadap sistem-sistem yang telah dikembangkan selama ini.
Tujuan Melakukan pengembangan, perawatan, pengawalan, sosialisasi aplikasi sistem informasi, aplikasi multimedia, sistem jaringan komputer, dan aplikasi sistem lainnya serta melakukan penyusunan dan penyempurnaan SOP. Sasaran 1. Beroperasinya seluruh sub sistem dari sistem informasi pertanian yang dapat menunjang kegiatan pembangunan pertanian, 2. Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan operasional tugas-tugas di Kementerian Pertanian. Output 1. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan Aplikasi Sistem Informasi, a. SIMPEG Pengembangan aplikasi versi desktop dan web Sosialisasi oleh eselon I yang mempunyai upt Koordinasi lingkup Kementerian Pertanian oleh Biro OK Melakukan penggabungan data di Pusdatin seluruh eselon I bulan Desember 2011dengan jumlah pegawai 22026
51
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
b. SIMONEV Pengembangan aplikasi versi desktop dan web Sosialisasi oleh eselon I dan Biro Perencanaan Pengembangan aplikasi simonas, telah diterapkan di Pusdatin c. SIMLUH Pengembangan SIMLUH modul BAPELUH Sosialisasi oleh Pusluh untuk seluruh BAPELUH sebanyak 6 angkatan d. SIMJABFUNG - Pengembangan aplikasi administrasi pengumpulan angka kredit fungsional statistisi dan pranta komputer e. SIMABSEN Pengembangan lingkup Pusdatin
aplikasi
SIMKEHADIRAN
pegawai
2. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan Website dan Aplikasi Multimedia, SK Tim SMS Center dan Forum Konsultasi SMS Center dengan alamat : http://smscenter.deptan.go.id Forum Konsultasi dengan alamat : http://aplikasi.deptan.go.id/forkons/ Web lingkup Kementan dengan alamat: http://www.deptan.go.id http://pusdatin.deptan.go.id http://setjen.deptan.go.id Portal Multimedia dengan alamat : http://multimedia.deptan.go.id Sistem Manajemen Pengetahuan (KM) dengan alamat : http://kolaborasi.deptan.go.id/kms Petunjuk operasional, Leaflet, Flyer dan Laporan Akhir 3. Laporan Pengembangan dan Perawatan Sistem Jaringan Komputer, Dokumentasi jaringan komputer gedung A, D dan Arsip 6 (enam) Manual Pengoperasian Perangkat yaitu Manual operasi instal OS SUN virtual box, Manual konfigurasi DNS, 52
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Manual operasi access point, Manual operasi IPMonitor, Manual operasi VPN, dan Manual operasi NAS Layanan sistem jaringan komputer yang dapat diakses melalui alamat helpdesk.deptan.go.id Tata kelola pemanfaatan TIK berupa 10 Leaflet : (1) wireless, (2) software legal, (3) computer tablet, (4) modem GSM; (5) printer, (6) scanner, (7) notebook, (8) mobilephone, (9) PC dan (10) server; serta poster, exbanner dan flyer wireless.
4. Laporan pengembangan dan perawatan Sistem Informasi Geografis, Pengembangan cetak peta online Pengembangan SIG basisdata statistik pertanian Pengembangan peta lokasi kantor lingkup pertanian Pembuatan aplikasi katalog peta Sosialisasi SIG Pertanian ke Eselon I lingkup Kementan dan Pusdatin Laporan Akhir 5. Laporan penyusunan dan penyempurnaan SOP. SOP Pengelolaan Sistem Jaringan Komputer SOP Pengelolaan Sistem Email SOP Pengelolaan Ruang Data Center SOP Pengelolaan Aplikasi SOP Pengembangan Aplikasi SOP Pengelolaan Lab Komputer SOP Pengelolaan Permintaan Layanan TIK 6. Terlatihnya 19 orang staf Bidang PSI dalam bidang : 3DMax Fundamentals CodeIgniter for Rapid PHP Application Dev Java Micro Edition (J2ME) Programming Microsoft SharePoint 2010 Application Dev Basic Microtik Training Microsoft SharePoint 2010 BI Kendala 1. Masih ada data 2 pegawai dengan 1 nip 2. Tidak semua BAPEL mengirim peserta sosialisasi 3. Belum semua data penyuluh di entri 4. Mesin absen hanya terpasang 1 5. Belum setiap pegawai melakukan absen jari 53
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
6. Data lokasi kantor belum lengkap Saran/Tindaklanjut: 1. Dilakukan pengecekan dokumen pegawai 2. Ujicoba aplikasi simpeg versi web dan sosialisasi 3. Pengembangan aplikasi manajemen data versi web 4. Pengembangan aplikasi menyesuaikan dengan struktur RKAKL 2012 5. Pengembangan dan penyempurnaan aplikasi untuk penyuluh swadaya, swasta 6. Pengembangan untuk semua jenjang fungsional Statistisi dan Pranata Komputer 7. Ujicoba aplikasi kepada para pejabat fungsional 8. Sosialisasi SIMKEHADIRAN kepegawaian lingkup Pusdatin 9. Penambahan pemasangan mesin absen 10. Menitipkan GPS kepada petugas yang berkunjung ke daerah untuk melakukan perekaman data 11. Ujicoba penerapan SOP 12. Penyusunan dan penyempurnaan SOP 13. Penyusunan dokumen kebijakan TIK b. Pengembangan Multimedia (FEATI) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian. Pusdatin juga mempunyai fungsi sebagai pengelola dan pelaksana pengembangan sistem informasi di lingkup Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan akses informasi pertanian baik di pusat maupun di daerah. Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan akses terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani, pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini di Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI (2007-2011)
54
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI) dirancang untuk mewujudkan sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk memberdayakan petani dan organisasi petani dalam peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani yang telah tergabung dalam kelompok tani (poktan); Gabungan Kelompok Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi petani. Ruang lingkup kegiatannya diantaranya meliputi: Pengembangan kelembagaan penyuluhan; Pengembangan kelembagaan petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan; Perbaikan sistem dan metode penyuluhan; Perbaikan penyelenggaraan penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan pelayanan teknologi dan informasi pertanian. Untuk mencapai tujuan program, kegiatan P3TIP/FEATI dikelompokkan dalam beberapa komponen dan salah satunya adalah Komponen D (Pusdatin): Penyedia Layanan Informasi dan Pengetahuan. Kegiatannya meliputi Sub-komponen D1: Peningkatan kapasitas Kementerian Pertanian dalam mengembangkan dan mendukung komunikasi petani berbasis komputer (Elektronik Petani = e-Petani) termasuk penyediaan muatan informasinya, sesuai kebutuhan petani; Sub-komponen D2: Pengembangan sistem jaringan informasi dengan aplikasi Information Communication Technology (ICT); Sub-komponen D3: Pelatihan dan sosialisasi e-Petani; Sub-komponen D4: Penyediaan fasilitas perangkat keras (jaringan komputer, telepon, dll) untuk mendukung e-Petani; serta D5: Dukungan manajemen bagi Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin). Tujuan - Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk pengembangan ePetani; - Mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk mendukung pelayanan penyuluhan dan informasi untuk petani (aplikasi mobile); - Menyelenggarakan pendampingan dan sosialisasi ePetani; 55
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
-
2011
Menyediakan Konsultan.
Sasaran - Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani. Output Sudah dilaksanakan Pengawalan Sistem e-Petani di 18 Kabupaten Sudah dilaksanakan Workshop Sistem e-Petani di 18 Kecamatan Melakukan Studi Banding Ke India Melakukan Studi Banding Ke Cina Penyediaan layanan koneksi internet IIX Penyusunan Bussines Plan Perancangan Aplikasi Mobile Pengembangan Aplikasi Mobile Komputer untuk Bapelluh dan BPP Saran/Tindaklanjut: Memasukkan proposal bussines plan ke beberapa perusahaan telekomunikasi Menentukan 2 daerah percontohan bekerjasama dengan Pusluh c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di daerah merupakan Unit Pelayanan Informasi Pertanian yang berada di kantor/instansi/lembaga pertanian kabupaten atau di lokasi yang representatif sehingga kontak tani disekitarnya dapat melakukan hubungan (akses) dengan unit pelayanan informasi penyuluhan pertanian ini. UPIP di daerah berfungsi sebagai pusat informasi pertanian di daerah sehingga kontak tani dan pelaku agribisnis dapat mudah melakukan akses terhadap sumber-sumber informasi pertanian baik secara online maupun melalui koleksi tercetak (leaflet, brosur, liptan, folder, poster, hasil penelitian teknologi tepat guna) serta koleksi CD/VCD teknologi pertanian. Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk penguatan akses petani atau pelaksana pengembangan pertanian terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan didukung oleh: 1) Diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai media (melibatkan BBP2TP di Bogor dan BPTP provinsi); dan 2) Pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian 56
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
kabupaten dan kecamatan (melibatkan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian/BIPP/PIPP/KIPP/KIPPK kabupaten serta BPP/Kantor Cabang Dinas di kecamatan) kaitannya dengan pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian. Tujuan 1. Melakukan sosialisasi Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di Kabupaten dan Kecamatan; 2. Menyempurnakan panduan operasionalisasi Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan Sasaran 1. Tersosialisasinya Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di Bappeluh 2. Kabupaten dan BPP Kecamatan 3. Panduan operasionalisasi Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan. Output 1. Pendampingan di 54 kab di 16 provinsi (100 %) dihadiri 790 orang 2. Laporan akhir Saran/Tindaklanjut: Koordinasi intensif dg daerah prihal perkembangan UPIP d. FEATI LUNCURAN TA 2010 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian. Pusdatin juga mempunyai fungsi sebagai pengelola dan pelaksana pengembangan sistem informasi di lingkup Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan akses informasi pertanian baik di pusat maupun di daerah. Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan akses terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani, 57
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini di Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI (2007-2011). Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI) dirancang untuk mewujudkan sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk memberdayakan petani dan organisasi petani dalam peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani yang telah tergabung dalam kelompok tani (poktan); Gabungan Kelompok Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi petani. Ruang lingkup kegiatannya diantaranya meliputi: Pengembangan kelembagaan penyuluhan; Pengembangan kelembagaan petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan; Perbaikan sistem dan metode penyuluhan; Perbaikan penyelenggaraan penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan pelayanan teknologi dan informasi pertanian. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun 2010 yang pelaksanaanya sampe dengan tahun 2011, sehingga dilakukan luncuran FEATI ke tahun 2011 Tujuan 1. Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk pengembangan ePetani; 2. Menyebarluaskan ePetani melalui penyediaan komputer Sasaran Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani. Output Komputer untuk Bapelluh dan BPP
58
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form Peternakan Pengembangan e-Form Peternakan telah dilakukan sejak tahun 2007, hal ini dilakukan dalam rangka mengatasi berbagai kendala keterlambatan pelaporan data dari daerah ke pusat. Beberapa kendala yang dijumpai diantaranya keterbatasan SDM, bentuk kelembagaan pengelola data peternakan yang bervariasi antar daerah dan lemahnya dukungan kebijakan. Selain itu beberapa kebijakan seperti telah terbitnya Peraturan pemerintah No 47 tahun 2007, menyebabkan bentuk kelembagaan khusus yang menangani data satistik peternakan di daerah tidak tersedia, sehingga manajemen penanganan data cenderung mengalami hambatan. Pada kurun waktu 2007 – 2010 uji coba e-Form Peternakan telah dilakukan di 16 provinsi meliputi NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten, Lampung, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Kalbar, Kalsel, Sulsel dan Sulteng. Dimana beberapa penyempurnaan program e-form peternakan telah dilakukan dengan menyesuaikan kondisi di lapang. Pada tahun 2011, seiring dengan telah terbitnya Buku Pedoman Pengumpulan Data Peternakan sesuai SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010 tanggal 21 Oktober 210, maka direncanakan implementasi program e-form peternakan akan dilakukan di 16 provinsi. Adapun sisa pelaksanaan sosialisasi SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010 di 17 provinsi lainnya dari 33 provinsi di seluruh Indonesia, direncanakan akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Peternakan. Kegiatan ini bertujuan untuk (a) melakukan penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data dan program pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan), (b) melakukan pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) kepada petugas kabupaten/kota dan petugas provinsi dan (c) melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan).
59
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan 1. Melakukan penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data dan program pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan), sesuai SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010. 2. Melakukan pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) kepada petugas kabupaten/kota dan petugas provinsi. 3. Melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) Sasaran 1. Terselesaikannya buku pedoman pengumpulan data dan program pelaporan elektronik (e-Form Peternakan) hasil penyempurnaan sesuai SK Ditjennak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010, yang dapat digunakan sebagai bahan advokasi dan sosialisasi. 2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan data dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) kepada petugas yang menangani data Peternakan baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. 3. Terlaksananya supervisi pelaksanaan, pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan data dan pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan), sehingga dapat memantau pelaksanaan kegiatan sesuai perencanaan. Target Output 1. Penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data dan pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DitjenNak no: 21011/Kpts/OT,140/F/10/2010 2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan data data pelaporan melalui e-Form Peternakan kepada petugas Provinsi, Kabupaten/Kota (358 org) / 16 prov (untuk 17 propinsi lainnya dilakukan oleh DitjenNak Keswan)
60
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Realisasi Output 1. Penyempurnaan buku pedoman 2. Terlaksana di 16 Provinsi: Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan , Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan. (terealisir 364 org = tercapai 101.67% dari target peserta) 3. Sosialisasi tambahan (biaya daerah): Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Aceh (total psrta= 74org). 4. Sebagai tim pengawas Pendataan Sapi Potong & Kerbau (PSPK-2011) Saran/Tindaklanjut: 1. Perlu aplikasi sistem penghubung e-Form Nak dengan hasil PSPK-2011 2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Peternakan (bahan layanan web pusdatin dan KM) 3. Tim perlu kursus e-Book 4. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara pengumpulan data dan pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DirjenNak 2010 b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form Tanaman Pangan Pusat Data dan Informasi Pertanian memandang perlu melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian diantaranya dengan percepatan pengolahan dan pengiriman data dari daerah ke pusat dengan memanfaatkan perkembangan perkembangan teknologi formulir elektronik. Untuk hal ini Pusdatin membangun suatu sistem pelaporan berbasis web yang dapat digunakan oleh mitra kerja lingkup pertanian di daerah untuk melaporkan data SP setiap bulan ke server yang memungkinkan setiap pengguna dapat mengakses dengan mudah. Sistem ini dinamakan Formulir Elektonik SP Tanaman Pangan atau disingkat E-Form TP. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dipandang perlu melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian melalui sosialisasi metode pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data kepada seluruh petugas pengelola data dan statistik pertanian. Sosialisasi dilakukan untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan sosialisasi di 33 provinsi 61
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
direncanakan untuk dilakukan selama 3 (tiga) tahun sejak 2010. Sebagai tahap awal, tahun 2010 sosialisasi telah dilakukan di 8 (delapan) provinsi sentra utama tanaman pangan. Tahun ini sosialisasi dilakukan di 7 (tujuh) sentra tanaman pangan lainnya. Tujuan Melaksanakan pelatihan/advokasi metode pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data melalui E-Form tanaman pangan kepada petugas pengelola data statistik di provinsi dan kabupaten. Sasaran Terlatihnya dan meningkatnya kemampuan 103 orang petugas pengelola data tanaman pangan di 7 (tujuh) provinsi dan kabupaten dalam melakukan pengumpulan, pengolahan dan menyajikan laporan data tanaman pangan Target Output 1. Terlatihnya petugas pengelola data Tanaman Pangan kabupaten dan provinsi (131 org) dalam melakukan entry dan pengiriman data SP-TP melalui e-Form Tanaman Pangan 2. Pengawalan terhadap pemanfaatan e-Form Tanaman Pangan di 7 provinsi (Kalimantan Tengah, DIY, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan , Lampung) Realisasi Output 1. Advokasi di 7 provinsi: DIY (10-11 Mei 2011, 11 org); NTB (30Mei-1 Juni 2011, 16 org); Kalimantan Tengah (14-16 Juni 2011, 21 org); Kalimantan Barat (21-23 Juni 2011, 20 org); Kalimantan Timur (5-7 Juli 2011, 21 org); Sumatera Selatan (57 Juli 2011, 22 org); Lampung (12-14 Juli 2011, 20 org). Total peserta 131 org (100% dari target) 2. Tambahan advokasi permintaan daerah (Okt-Des) di 7 provinsi: Jawa Timur (72), NTB(89), Aceh(42), Kepulauan Riau(52), Sulawesi Selatan(80), Kalimanta Barat(88), Kalimantan Timur(40) dan Kab. Bogor(27). Total peserta 568 orang kabupaten & kecamatan.
62
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Kendala Jadwal permintaan daerah kebanyakan pada bulan Oktober, November, Desember (tidak sesuai jadwal yang disusun Pusdatin) Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi lebih awal dg daerah (alokasi instruktur) 2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan, sebagai bahan layanan web pusdatin serta KM (.pdf sudah di-CD-kan) 3. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara penggunaan e-Form Tanaman Pangan
c. Sosialisasi E-Procurement Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan (e-Government), khususnya dalam pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan, akuntabel, responsif, efektif serta efisien, maka telah dikembangkan aplikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui teknologi komunikasi dan informasi (internet) yang disebut dengan eProcurement. e-Procurement pada dasarnya adalah sebuah aplikasi komputer berbasis web dan dapat diakses oleh user yang telah diberikan otoritas oleh pengelola aplikasi tersebut, pengelola aplikasi ini secara nasional adalah LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Berkaitan dengan hal ini Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah juga telah menyikapi perkembangan dalam era globalisasi, yaitu dengan memperbolehkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sarana elektronik (termasuk e-Procurement). Terlepas dari beberapa kendala dalam pengaturannya, pelaksanaan e-Procurement ini dapat disesuaikan dengan kepentingan pengguna barang dan jasa dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan e-Procurement adalah:
63
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Memudahkan sourcing, proses pengadaan dan pembayaran; Komunikasi on-line antara pembeli dan vendor; Mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan; Menghemat biaya dan mempercepat proses.
Sampai saat ini pemerintah baru pada tahap menyiapkan beberapa peraturan perundang-undangan yang akan mengatur pelaksanaan e-Procurement di Indonesia, antara lain RUU Informasi dan Transaksi Elektronik, dan draft Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan e-Procurement. Sesuai dengan surat Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian No.103/PL/200/H/3/2005, tentang penerapan e-Procurement, bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik serta sejalan dengan Inpres No.5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN, maka mulai tahun anggaran 2005, penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Pertanian dihimbau untuk mulai menerapkan sistem pengadaan secara elektronik. Berkenaan dengan ini Pusdatin diharapkan dapat membantu memfasilitasi kelancaran penerapan e-Procurement tersebut. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian di Kementerian Pertanian melaksanakan Workshop eProcurement. Tujuan 1. Memperkenalkan sistem e-Procurement kepada PPK dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa; 2. Melaksanakan pelatihan e-Procurement untuk PPK dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Sasaran Kementerian Pertanian melaksanakan barang/jasa secara elektronik
seluruh
lelang
64
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Pelatihan e-Procurement untuk 200 Orang yang terlibat dengan Pengadaan Barang/Jasa 2. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011 3. SK Tim LPSE Kementan No.1618//2011 4. 10 Angkatan dengan total peserta 280 orang (110,5%) 5. SPSE versi 3.24 (terbaru) 6. Agregasi Data Penyedia/Inaproc (tidak perlu daftar ulang) Kendala Panitia belum mau menggunakan LPSE secara full elektronik Saran/Tindaklanjut: 1. Koordinasi intensif dg panitia lingkup Kementan agar menggunakan LPSE secara full elektronik 2. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu I dan III untuk panitia 3. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu II dan IV untuk rekanan d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, ditetapkan berbagai kebijakan yang salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Di sektor pertanian, peningkatan kesejahteraan rakyat diupayakan melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan („PUAP‟) yang merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Program tersebut merupakan strategi untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di perdesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar subsektor. Sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran, „PUAP‟ mempunyai program dasar untuk menumbuhkembangkan agribisnis di perdesaan. Suatu kegiatan yang melibatkan perdesaan, „PUAP‟ mempunyai beberapa program pokok yaitu : Pelatihan dan Pemberdayaan, Bantuan Dana Penguatan Modal, Pendampingan dan Supervisi, Pembinaan, serta Monitoring dan Evaluasi.
65
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dari kegiatan pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) tersebut, pada tahun 2007 telah disusun sistem aplikasi database penerima bantuan PUAP dan laporan perkembangan PUAP. Selain itu kepada unit kerja pengelola/penanggung jawab di kabupaten telah diberikan 1 unit komputer untuk menunjang sistem pelaporan ini. Selanjutnya agar sistem pelaporan ini dimanfaatkan oleh unit pengelola penanggung jawab program baik di daerah maupun di pusat maka perlu dilakukan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PUAP dan disosialisasikan kepada seluruh pengguna yaitu para PMT yang berada di kabupaten/kota serta petugas BPTP. Tujuan dan sasaran 1. Pengenalan serta menggali kebutuhan yang dibutuhkan user (PMT dan petugas BPTP) sehingga bisa melakukan pengembangan untuk menyempurnakan SIM PUAP yang digunakan di tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun tingkat pusat; 2. Melakukan supervisi dan evaluasi pemanfaatan SIM PUAP. Output 1. Sosialisasi SIM PUAP di 32 Provinsi (100%) 2. Dihadiri 726 orang (89 petugas BPTP; 637 orang PMT dari 1000 orang PMT) 3. Laporan akhir
Kendala 1. Kehadiran PMT terkendala lokasi, transportasi, dll. 2. Tidak ada undangan pelatihan dari BPSDMP / PSP 3. Aliran Data SIM PUAP masih tersendat
Saran/Tindaklanjut: Koordinasi intensif dg petugas BPTP Provinsi dalam rangka kelancaran pengiriman data SIM PUAP
66
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Departemen Pertanian terhadap pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Dengan dasar Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government dan penyempurnaan metodologi pengumpulan data maka diperlukan langkah sebagai berikut: Pengembangan dan penyempurnaan metodologi statistik pertanian ditingkat Pusat dan Daerah Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi dan sumber data yang baik untuk kepentingan pengambil keputusan dan perencanaan pembangunan pertanian. Tahap awal dari e-government adalah situs web dan saat ini beberapa dinas lingkup pertanian di propinsi sudah memiliki situs web. Tahun 2009 yang lalu Pusdatin Deptan menyelenggarakan lomba situs web bagi dinas lingkup pertanian propinsi dan agar semua dinas lingkup pertanian bisa memiliki situs web dan selalu meremajakan isi situs webnya, maka perlu dilakukan pelatihan yang berkatian dengan teknologi komputer dan jaringan. Tujuan Menyediakan 30 orang tenaga pengelola statistik yang handal dan 30 orang tenaga yang mampu mendesign/mengelolah dan meremajakan situs web berbasis jaringan di daerahnya
67
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Tersedianya 30 orang tenaga Statistik yang handal, dan tersedianya 30 orang tenaga yang mampu menangani design dan peremajaan web site berbasis jaringan di daerahnya. Output Tersedianya 30 orang tenaga statistik yang handal dalam penguasaan metode pengumpulan data dan 30 orang yang mampu mendesign/mengelola dan meremajakan situs web berbasis jaringan daerah. f.
Peningkatan Kualitas SDM Misi keempat dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) adalah ”Membina sumberdaya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian”. Adapun tugas pokok dari Pusdatin adalah ”Melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan sistem informasi pertanian”. Salah satu upaya untuk mewujudkan misi dan melaksanakan tugas pokok tersebut adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia Pusdatin yang berkualitas tinggi. Upaya nyata untuk pembinaan sumberday manusia adalah melalui pelatihan yang berkelanjutan dan memadai guna meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Adapun bidang pengetahuan yang dirasakan masih perlu untuk ditingkatkan adalah bidang manajemen kuantitatif dan manajemen sistem informasi. Kegiatan peningkatan sumberdaya manusia khususnya dalam bidang manajemen kuantitatif dan sistem informasi ini akan dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam bidang teknologi informasi yang berkompeten dan kualitasnya terjamin (terakreditasi) Tujuan 1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi, sebanyak 5 (lima) orang; 2. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan kemajuan dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang majemen sistem informasi. 68
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran 1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin dalam rangka menunjang pengembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi; 2. Menambah pengetahuan manusia Pusdatin sejalan dengan perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi. Output 1. Terlatihnya 3 (tiga) orang staf Pusdatin dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi; 2. Meningkatnya pengetahuan sumberdaya manusia Pusdatin sejalan dengan perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi. g. Sosialisasi Penggunaan Perkebunan
GPS
untuk
Pengukuran
Areal
Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP). Sebagai upaya meningkatkan akurasi data areal tersebut perlu dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya melalui pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global Positioning System). Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP). Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global Positioning System). Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini 69
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal perkebunan yang diinginkan serta akurat. Tujuan Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten. Sasaran Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk pengukuran luas areal perkebunan. Output Terlatihnya 116 orang petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan Alat GPS untuk pengukuran areal perkebunan di 4 provinsi (Banten, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat), Kendala 1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya, 2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program updating peta lahan sawah yang menggunakan program ArcGIS, 3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan. Saran/Tindaklanjut: 1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang diperlukan, 2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat maupun daerah, 3. Laporan Akhir.
70
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan Pelaporan data perkebunan juga perlu dilakukan suatu penyempurnaan dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi yang telah ada. Melalui kegiatan pengembangan metodologi pengumpulan data perkebunan dilakukan upaya penyempurnaan metode pengumpulan data mulai tingkat kecamatan, pengolahan data di kabupaten, supervisi dan validasi di provinsi dan pengiriman ke pusat melalui penyempurnaan metode dan sarana elektronik form (e-form). Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 di 8 (delapan) provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2010 dilakukan di 5 (lima) provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Bangka Belitung, dan Banten. Sementara tahun ini akan dilaksanakan di 2 (dua) provinsi yaitu Jambi dan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Tujuan 1. Meningkatkan kemampuan para petugas pengumpul data lapang ditingkat kecamatan (Mantri Bun/KCD) dalam melaksanakan pengumpulan data perkebunan 2. Meningkatkan kemampuan pera petugas pengelola data perkebunan ditingkat kabupaten dalam mengentri, mengolah, menganalisis dan menyajikan data perkebunan Sasaran 1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan ditingkat kabupaten dan kecamatan pada 2 (dua) provinsi dalam melaksanakan metode pengumpulan data perkebunan 2. Dipahaminya dengan baik metode pengumpulan data perkebunan oleh petugas pengelola data ditingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan 3. Adanya kesamaan persepsi antara petugas pusat dan daerah dalam pemahaman kegiatan pengumpulan data perkebunan.
71
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output Terlatihnya petugas pengumpul data lapang (Mantri Bun/KCD) dalam melaksanakan pengumpulan data perkebunan dan petugas pengelola data perkebunan di tingkat kabupaten dan provinsi (200 org) propinsi Jambi dan NTB dalam melaksanakan entri dan pengiriman data Perkebunan melalui e-Form Perkebunan Kendala Cepatnya mutasi petugas (manbun) kecamaan sehingga apa yang diberikan kurang bisa diaplikasikan karena petugas pengganti belum paham. Saran/Tindaklanjut: 1. Video CD-kan cara Pengumpulan Data Perkebunan sesuai Pembakuan Statistik Perkebunan (PSP) Berbasis Formulir Elektronik,
2. Video CD-kan tutorial cara penggunaan e-Form Perkebunan i.
Sosialisasi Jabatan Fungsional Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelola sistem informasi dan perstatistikan yang menjadi tugas pokok dan pungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan sistem informasi dan manajemen modern dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan di Pusat maupun di Daerah, maka di perlukan juga pembinaan dan sosialisasi jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi. Tujuan Menyediakan tenaga dan pembinaan fungsional pengelola sistem informasi dan perstatistikan yang mampu menangani permasalahan di daerah dan mampu bekerja sama dengan Instansi Pusat Sasaran Tersedianya 100 orang tenaga fungsional yang handal dan terkoordinir serta profesional dalam tugas yang mampu 72
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
menangani koneksi dan trouble shooting jaringan serta design jaringan LAN daerah dan permasalahan perstatistikan. Output 1. Pemasyarakatan Fungsional Statistisi maupun Komputer 2. Temu Koordinasi Pejabat Pranata Komputer 3. Temu Koordinasi Pejabat Statistisi
j.
Pranata
Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi Dengan telah dibentuknya Jabatan Fungsional Statistisi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, maka langka yang akan diambil adalah memanfaatkan seoptimal mungkin tenaga Fungsional Statistisi, oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan diantaranya Diklat Penjenjangan untuk menunjang profesinya sebagai tenaga fungsional. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerja sama dengan Badan Pusat Statistisk sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Statistisi menyelenggarakan Diklat Fungsional Statistisi.
Tujuan dan sasaran Untuk memenuhi kompetensi dan profesionalisme statistik pada instansi Pusat dan Daerah. Output Tersedianya tenaga – tenaga yang profesional di bidang statistisi. k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal perkebunan ( 4 propinsi) Pembangunan Pertanian sub sektor Perkebunan memberikan pertumbuhan yang positif terhadap pendapatan devisa negara dikarenakan komoditas utama umumnya di ekspor dan cukup mampu bersaing di pasar dunia. Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan 73
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP). Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global Positioning System). Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal perkebunan yang diinginkan serta akurat. Konsekuensi dari pengalokasian bantuan alat GPS diseluruh provinsi seyogyanya diberikan sosialisasi pengunaan alat GPS tersebut. Dalam rangka sosialisasi yang dimaksud telah dilaksanakan pada : 1. Tahun 2010 di 8 Provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Lampung dan Bengkulu. Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan yang sama di 2 provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara atas kerjasama Dinas Perkebunan dan Pusdatin. 2. Pada tahun 2011 dilaksanakan Sosialisasi GPS di 4 provinsi yaitu Banten, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Disampig itu dilaksanakan pula Sosialisasi GPS di 2 provinsi yaitu Nanggroe A. Darussalam dan Sulawesi Tengah oleh Dinas Perkebunan. Pada saat ini masih kurang 16 provinsi yang belum dilaksankan sosialisasi dan akan dilaksankan secara bertahap pad tahun 2012. Tujuan Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten. 74
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk pengukuran luas areal perkebunan. Output 1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat Receiver GPS untuk pengukuran areal perkebunan pada 5 provinsi sejumlah 174 orang. 2. Laporan Akhir Kegiatan
l.
Pelatihan komputer dan jaringan Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan layanan informasi pertanian baik di pusat maupun di daerah, serta menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang eGoverment tersebut diatas, maka pada tahun anggaran 2011 ini Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian kembali menyelenggarakan Pelatihan Komputer dan Jaringan untuk SKPD lingkup pertanian provinsi yang belum memiliki/belum sempurna situs webnya. Tahap awal dari e-Government adalah situs web dan saat ini beberapa dinas lingkup pertanian di provinsi dan kabupater/kota sudah memiliki situs web. Tahun 2010 yang lalu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian menyelenggarakan lomba situs web bagi dinas lingkup pertanian provinsi dan agar semua dinas lingkup pertanian bisa memiliki situs web dan selalu meremajakan isi situs webnya, maka perlu dilakukan pelatihan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian.
75
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan Menyediakan 35 orang tenaga yang mampu mendesign web site berbasis jaringan bagi kepentingan instansi di daerahnya. Sasaran Tersedianya 35 orang tenaga yang mampu mengelola dan membangun web site pada instansinya serta menstransfer pengetahuannya kepada petugas lain dalam hal komputer/teknologi informasi. Output Tersedianya 33 orang tenaga yang mampu mendesign/mengelola dan meremajakan setus web berbasis jaringan provinsi, kabupaten/kota. m. Pelatihan statistik pertanian Selain tugas pokok dan fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap fungsional : 1. Statistisi 2. Pranata Komputer Dari hal tersebut diatas diharapkan petugas statistik dan pejabat fungsional statistisi dapat menjadi tenaga propesional dan juga merupakan ujung tombak dalam pembangunan pertanian daerah pada umumnya. Dimana petugas statistik dan pejabat fungsional statistisi yang ada disetiap daerah akan memiliki kemampuan memadai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya guna mengumpulkan, menyampaikan, mengolah dan diseminasi data dan informasi pertanian yang ada didaerah secara mandiri dan dilakukan secara berkala untuk mendukung sukses pembangunan pertanian. Hingga saat ini kemampuan yang dimiliki oleh para petugas statistik dan pejabat fungsional statistisi yang ada didaerah untuk melakukan kegiatan pokok dan fungsi tersebut masih relative jauh dari yang diharapkan. Pada saat ini jumlah tenaga fungsional statistisi masih sangat terbatas, baik ditingkat pusat maupun daerah. Dengan adanya reorganisasi dan otonomi, maka fungsional statistisi dilingkup 76
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Kementerian Pertanian berdasarkan data tahun 2007: 32 orang, tahun 2008: 31 orang, tahun 2009: 26 orang, dan tahun 2010: 23 orang, dan sebagian besar berada di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dengan jumlah 18 orang. Disisi lain perkembangan tenaga pengelola perstatistikan dan calon pejabat fungsional statistisi yang mempunyai diseplin ilmu statistik, masih jauh dari persyaratan yang memadai. Dengan kondisi tersebut maka pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan statistik seperti ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan. Ditingkat provinsi dan kabupaten/kota permasalahan tenaga fungsional statistisi yang menangani data dan statistik pertanian relative sangat terbatas Namun demikian fungsi penyelenggaraan statistik sektor pertanian masih tetap dilakukan sehingga dengan hal tersebut pelatihan untuk pejabat statistik yang ada didaerah sangat diperlukan sejalan dengan misi Pusdatin adalah membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian.
Tujuan dan Sasaran Menyediakan 70 orang tenaga pengelola statistik sektor pertanian Output 70 orang tenaga pengelola statistik sektor pertanian
5. Layanan Perkantoran 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Tujuan Untuk menunjang kelancaran Tupoksi Pusdatin yang digunakan untuk belanja Pegawai dalam hal ini ini pembayaran gaji, Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran yang terdiri dari perawatan Gedung Kantor, Perbaikan Peralatan Kantor, Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor, perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 dan 2, Langganan Daya dan Jasa, jaringan internet dan Operasional Perkantoran & Pimpinan.
77
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Terlaksananya pembayaran Gaji selama 12 bulan untuk 120 pegawai Pusdatin dan Honor Pegawai , merenovasi ruangan kerja, toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer , pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon setiap bulan.
Output Pembayaran Gaji dan Honor setiap bulan selama 1 tahun dan gaji 13 untuk 122 pegawai pusdatin, merenovasi ruangan kerja, toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer , pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon. Outcome Untuk meningkatkan kelancaran Tupoksi Pusdatin 2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor terdiri dari : 1. Perawatan Gedung Kantor Tujuan perawatan ini dimaksudkan untuk memelihara gedung,ruang kerja ruang kerja di lingkungan Pusdatin. Perawatan yang telah dilakukan yaitu untuk renovasi ruangan, pengecatan, perbikan lantai, dll. 2. Perbaikan Peralatan Kantor Perbaiakn Peralatan Kantor ini digunakan untuk perbaikan AC sebanyak 20 unit, perbaikan UPS sebanyak 3 unit, , perbaikan komputer PC dan printer 25 unit, AC server, perbaikan peralatan jaringan serta perbaikan peralatan rumah tangga lainnya. 3. Perawatan Kendaraan Bermotor Perawatan ini digunakan untuk merawat kendaraan dinas yang ada di Pusdatin sebanyak 14 unit kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2 sebanyak 20 unit selama 12 bulan. Perawatan kendaraan berupa pembelian suku cadang, perbaikan serta pembelian bahan bakar. 78
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
4. Pengadaan Peralatan /Perlengkapan Kantor Pengadaan ini digunakan untuk pembelian buku-buku ilmiah, buku statistik, buku komputer, biaya jamuan rapat-rapat lingkup pusdatin, pengiriman surat-surat dinas, pengumuman lelang, pembelian inventaris untuk pegawai baru 5. Langganan Daya dan Jasa Langganan Daya dan Jasa digunakan untuk membiayai Telepon urusan Dinas selama 12 bulan. 6. Operasional Perkantoran dan Pimpinan Yang digunakan untuk membiayai keperluan pokok seharihari untuk pegawai, biaya Satpam, pramusaji, sopir, serta honor yang terkait dengan operasional satuan kerja yaitu honor KPA, PPK, Pejabat penguji Tagihan dan Penandatanganan SPM, Bendahara, Staf pengelola Keuangan, PUM, dan honor pejabat penerima barang, selama 12 bulan. Selain yang tersebut diatas, juga untuk membayai jaringan internet selama 12 bulan serta jaringan frekuensi. 6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran a. Administrasi Kegiatan Dengan pengaturan administrasi yang, tertib, terintegrasi dan menyeluruh, kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Maka di tahun 2011 dilakukan kegiatan administrasi guna mendukung pelaksanaan kegiatan. Tujuan Untuk mengatur, mengelola dan mengkoordinasikan jalannya kegiatan secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas. Sasaran Sasaran yang akan dicapai adalah mendukung seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun secara teknis operasional juga terlaksananya kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan dalam hal perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian
79
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output - Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ( Juklak) - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan (Juknis) - Rencana Operasional Kegiatan (ROK) - Hasil keputusan rapat- rapat koordinasi, rapat-rapat monitoring Outcome Kegiatan terselenggara dengan tertib dan efisien sesuai juklak,juknis dan ROK yang disusun Kendala Terjadinya ketelambatan dalam penarikan dana akibat tidak sesuainya jadual kegiatan dengan ROK dan jadwal palang.
b. Penyusunan Program Perencanaan Tahunan
dan
Rencana
Kerja/Teknis/Program
Untuk mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi pada penyelenggaraa Pembangunan Pertanian mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan sampai kepada pengendalian dan pengawasannya perlu disusun program yang jelas. Untuk menyusun program/rencana kegiatan seyogyanya mengacu kepada rencana strategis. Setelah rencana kegiatan disusun kemudian dituangkan dalam program-program yang disusun oleh bidang-bidang yang ada di Pusat Data dan Informasi Pertanian. Program yang disusun dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dibidang masing-masing disesuaikan dengan Tupoksi masing-masing bidang. Kegiatan yang disusun dilaksanakan secara sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan sasaran yang jelas, serta seyogyanya telah memenuhi persyaratan teknis, ekonomis dan lingkungan. Tujuan Kegiatan ini adalah rencana/program kerja yang terpadu dan menyeluruh, mengenai kegiatan pembangunan dan pengembangan data pertanian tahun anggaran 2011 dan 2012 secara bertahap dan berkesinambungan
80
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Tersusunya rencana kegiatan rencana kegiatan tahun anggaran 2011 secara penggunaan anggaran secara tepat dengan mengacu kepada efisiensi penggunaan anggaran Output Tersusunnya RKA-KL, TOR, Renja, Nota keuangan, RAB,DIPA, POK, Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja semesteran Kendala Banyaknya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi/menggagu pelaksanaankegiatan Saran/Tindaklanjut: Perencanaan kegiatan yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan menganut efisiensi anggaran, sehingga pada pelaksanaan tidak terjadi revisi yang disebabkan kekurangan anggaran ataupun ketidaksesuaian output yang dihasilkan. c. Penyelenggaraan Seminar HIPI Pertumbuhan penduduk membawa konsekuensi pertumbuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan. Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan pangan selalu bertumpu pada sektor pertanian dalam arti luas. Bahkan, bagi Indonesia setelah melalui berbagai tahap pembangunan dan mencapai berbagai kemajuan pun, sektor pertanian masih terus menjadi tumpuan kehidupan dan penghidupan bagi masyarakatnya. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor Teknologi Informasi (TI) tumbuh pesat dan menawarkan potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan semua sektor termasuk pertanian. Berkembang pesatnya populasi yang diikuti dengan berkurangnya sumber daya alam di Indonesia serta liberalisasi perdagangan memerlukan integrasi antara TI dan pertanian. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengeksplorasi peluang-peluang yang disediakan oleh revolusi TI untuk produktivitas pertanian. Ada kebutuhan mendesak pula agar manfaat TI juga dirasakan di pedesaan. Peneliti dan pengambil kebijakan harus mempertimbangkan masalah ini. Untuk itu tantangan para peneliti dan pembuat kebijakan kedepan semakin berat, yaitu 81
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
bagaimana agar pendekatan holistik TI dan pertanian lebih dari sekedar melepaskan pedesaan dari isolasi, sehingga pemanfaatan TI dapat lebih berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pedesaan. Untuk itu melalui konferensi HIPI (Himpunan Informatika Pertanian Indonesia) 2011 ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform untuk mewujudkan semua isu diatas. Melalui kegiatan ini pula dapat menjadi ajang pertukaran informasi tentang perkembangan pemanfaatan TI di bidang pertanian di masyarakat, serta mendiskusikan arah pengembangan lebih lanjut untuk mencapai produktivitas dan kelangsungan sektor pertanian di Indonesia, sekaligus membangun kemakmuran masyarakat pedesaan di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Pusat Data & Informasi Pertanian dengan Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan IPB (Insitut Pertanian Bogor) pada tanggal 20 s/d 21 Oktober 2011, bertempat di bale Rumawat UNPAD Kampus Pusat – Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung. Peserta yang mengikuti Acara Penyelenggaraan HIPI Tahun 2011 terdiri dari : umum, mahasiswa dan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian kurang lebih 125 orang
Tujuan 1. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di bidang pertanian, khususnya yang telah dan dapat diterapkan di Indonesia; 2. Melakukan ekspose berbagai aplikasi berbasis TI yang sedang dan telah diteliti, dikembangkan dan diterapkan pada bidang pertanian; 3. Memperkuat peran dan kolaborasi berbagai pihak mencakup praktisi, akademisi, peneliti, pemerhati, dan pembuat kebijakan untuk bersama-sama mencari dan memberi solusi terbaik bagi permasalahan pertanian melalui pendayagunaan TI di Indonesia.
82
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Konferensi HIPI 2011 diharapkan dapat diikuti oleh peminat, pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri, praktisi, dan masyarakat umum yang berkecimpung di bidang TI untuk pertanian
Output Rumusan hasil konferensi dalam bentuk solusi mengenai pendayagunaan TI pada bidang pertanian di Indonesia
Saran/Tindaklanjut: Perlu diadakan seminar seperti ini tiap tahun untuk menyebarkan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di bidang pertanian, khususnya yang dapat diterapkan di Indonesia bagi para peminat, pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri, praktisi, dan masyarakat umum d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan Dewasa ini dokumen merupakan hal yang sangat penting bagi dunia administrasi terutama yang berkaitan dengan data –data keuangan, Pada tahun anggaran 2011 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di daerah- daerah yang banyak melibatkan instansi terkait di daerah. Guna mendukung kegiatan – kegiatan yang ada di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertaniann perlu didukung adanya proses penyelesaian administrasi yang tepat sehingga sirkulasi keuangan akan menjadi cepat dan teratur. Dalam rangka meminimalisasi atau menghindari adanya kesalahankesalahan pada pembukuan maka perlu adanya verifikasi dan pembukuan keuangan yang tertatur dan benar menurut sesuai peraturan yang berlaku maka untuk itu perlu adanya kegiatan verfikasi dan pembukuan guna mendukung proses administrasi yang lebih cepat efektif dan efisien.
Tujuan dan sasaran Melakukan tertib administrasi pembukuan keuangan yang lebih efektif dan efisien.
83
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Dokumen administrasi yang telah diverifikasi 2. Dokumen SPP serta laporan keuangan
e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan Pada tahun 2011 Pusdatin mempunyai kegiatan pengembangan perstatistikan dan sistem informasi pertanian, merupakan wujud konkrit dalam rangka menunjang visi dan misi Pusdatin yang ada pada Rencana Strategis, yaitu terwujudnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis berbasis informasi dan pengetahuan untuk mendukung teknologi informasi yang akurat tepat waktu dan lengkap dalam rangka pembangunan sistem dan usaha agribisnis, dengan strategi “satu data satu pintu “yang pada hakekatnya adalah upaya menghindari adanya duplikasi data. Dalam rangka menunjang kegiatan tersebut perlu diperlukan adanya kegiatan penyusunan SAI dan laporan keuangan guna mendukung kelancaran administrasi keuangan yang mengutamakan pada prinsip – prinsip efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran pemerintah bidang pertanian dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
Tujuan Melakukan tertib administrasi keuangan serta membantu lancarnya laporan – laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
Sasaran Terlaksananya laporan keuangan yang tertib dan benar.
Output 1. Laporan bulanan SAI dan SPM12 bulan 2. Laporan Kuangan Triwulanan dan Semesteran 3. Laporan realisasi tahunan.
84
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan pembinaan Adminstrasi Pengelolaan perlengkapan adalah untuk menyediakan pengelolaan, pelayanan dan inventarisasi barang milik pemerintah dan lembaga pemerintah supaya tidak terjadi kekeliruan maupun kehilangan. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :
Meningkatkan kualitas pelayanan barang inventaris (milik negara) dan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan barang inventaris (milik negara) dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global dengan cara pembukuan yang tertib. Membangun pelayanan barang inventaris (milik negara) dan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Tujuan Menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan inventaris barang milik pemerintah yang memerlukan pembukuan, penggunaan dan penyimpanan serta pengguaan secara tepat
Sasaran Meningkatnya kemampuan pembukuan inventaris, perencanaan pengadaan, untuk kepentingan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah dan pimpinan dalam mengelola manajemen perlengkapan melalui SABMN
85
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output Tertib data barang inventaris (milik negara) yang mampu menyajikan data SABMN yang diminta oleh pimpinan departemen dan DJKN.
Kendala 1. Inventarisasi BMN - Banyaknya jumlah BMN yang tidak sesuai dengan kondisi barang yang ada dan tercatat pada Aplikasi SIMAk BMN Pusdatin - Banyaknya jumlah BMN Pusdatin yang tidak dapat diinventarisasi dikarenakan keberadaannya yang telah terdistribusi pada Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota lingkup Pertanian 2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi Minimnya dokumen sumber pembelian barang persediaan (ATK dan BOK) yang menyerahkan dan melaporkan dari Bidang/Bagian lingkup Pusdatin kepada petugas SIMAK BMN khususnya petugas pengentry data persediaan melalui aplikasi persediaan yang secara periodic harus dicatat/dilaporkan dalam laporan SIMAK BMN
Saran/Tindaklanjut: 1. Inventarisasi BMN Adanya reinventarisasi BMN Pusdatin yang berada di Pusat maupun Daerah secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh Tim Inventarisasi dan Penerbitan BMN yang dilaksanakan oleh pihak Pusdatin, Biro Keuangan dan Perlengkapan dan pihak KPKNL Jakarta V yang dituangkan dalam Berita Acara Inventarisasi dan Penerbitan BMN, baik barang yang masih ada fisiknya maupun barang yang sudah tidak ada fisiknya atau tidak ditemukan dan disesuaikan dengan kondisi fisik BMN tersebut. 2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi Hendaknya diterbitkan surat edaran dari kapusdatin ke Bidang lingkup Pusdatin perihal penyampaian dokumen sumber pembelian konsumsi khususnya kepada penanggung jawab kegiatan, penanggung jawab teknis untuk menyampaikan/melaporkan pembelian barang persediaan 86
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
tersebut kepasa petugas SIMAK BMN dalam aplikasi persediaan guna meningkatkan kualitas laporan SAI Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
g. Pelaksanaan Hibah Aset Dalam rangka menunjang pelaksanaan tertib administrasi terhadap Barang Milik Negara (BMN) khususnya Kegiatan Pelaksanaan Hibah Aset adalah untuk menyediakan pengelolaan, penataan dan inventarisasi BMN pada lembaga pemerintah guna mencegah terjadi kekeliruan maupun kehilangan pada aset yang berada di daerah. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan pencatatan, inventarisasi BMN yang baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah : 1. Meningkatkan kualitas pencatatan, pengelolaan, inventarisasi BMN secara keseluruhan terhadap ketertiban administrasi BMN. 2. Membangun pelayanan barang inventaris/BMN dan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung tertib administrasi BMN.
Tujuan Pengalihan kepemilikan barang/aset dari Pusdatin kepada Satker Daerah.
Sasaran Menghibahkan barang/aset Pusdatin kepada satker daerah khususnya di 5 Provinsi di Pulau Jawa. Output Tertib administrasi pencatatan pengelolaan data BMN yang baik dan benar.
87
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Kendala Dinas Pertanian Propinsi keberatan untuk menerima asset dari Pusdatin berdasarkan Berita Acara Serah Terima pinjam pakai yang telah di tandatangani oleh Dinas Provinsi lingkup pertanian yang fisiknya terdistribusi ke Dinas Kabupaten/Kota dan Mantri Tani. Dikarenakan asset –asset tersebut tidak diketahui kondisi dan keberadaan asset tersebut Saran/Tindaklanjut: Ada kebijakan dari Biro Keuangan dan Perlengkapan sebagai pembina tingkat Kementerian Pertanian tentang mekanisme penyerahan/Hibah BMN dari Pusat ke Daerah untuk mempermudah proses hibah BMN dengan dasar mengacu pada perundang-undangan yang berlaku.
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Penyelenggaraan Lomba Web
Pengembangan dan pengelolaan sistem Situs Web Kementerian Pertanian (http://www.deptan.go.id) telah dimulai sejak tahun 1996. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengawali kegiatan tersebut dengan menyediakan beberapa menu yang menampilkan berbagai data dan informasi pertanian yang bersifat umum. Pada tahun-tahun berikutnya pengembangan situs web dilakukan dengan melengkapi menu yang menampilkan informasi dengan kategori fungsi unit kerja eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Selain itu mengikuti perkembangan teknologi informasi multimedia, situs web Kementerian Pertanian dikembangkan sebagai media komunikasi yang interaktif dalam penyebarluasan data dan informasi pertanian. Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan situs web Kementerian Pertanian, dari tahun 2004 - 2010 Pusdatin telah menyelenggarakan lomba web. Berdasarkan SK Mentan No.2867/Kpts/KP.450/8/2010 tentang Penetapan Pemenang Lomba Web Kementerian Pertanian Tahun 2010, pemenang lomba adalah sebagai berikut : 1. Kategori Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian Terbaik I : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran hasil Pertanian Terbaik II : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Terbaik III : Direktorat Jenderal Perkebunan 88
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
2. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Provinsi Terbaik I : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat Terbaik II : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Gorontalo Terbaik III : Dinas Perternakan Prov. Sumatera Barat 3. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota Terbaik I : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Sleman Prov. D.I. Yogyakarta Terbaik II : Dinas Pertanian Kab. Majalengka Prov. Jawa Barat Terbaik III : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Malang Prov. Jawa Timur Dan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2011 lomba web akan diselenggarakan kembali, dengan kriteria Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Provinsi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Kabupaten/Kota.
Tujuan 1) Memotivasi semua Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, semua SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan pengisian dan peremajaan data dan informasi yang ditampilkan. 2) Mendukung percepatan pelaksanaan e-Government. 3) Memanfaatkan situs web Kementerian Pertanian, semua SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat yang mudah dan murah.
Sasaran 1) Termotivasinya instansi pusat dan daerah untuk mengembangkan situs webnya 2) Terpelihara dan diperbaharuinya data dan informasi pertanian pada situs web pusat dan daerah
Output 1. Panduan Lomba Web Tahun 2011 2. SK Mentan Lomba Web
89
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
3. Pemenang Lomba Web Lingkup Eselon I Kementerian Pertanian, SKPD lingkup pertanian provinsi dan SKPD lingkup petanian kabupaten/kota 4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011 b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan Tahun Anggaran 2011 Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian mengelola kegiatan melalui program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Penerapan Kepemimpinan Yang Baik. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan kegiatan setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Untuk menghimpun laporan dari masing-masing kegiatan perlu adanya kegiatan penyusunan laporan kegiatan dan evaluasi kegiatan.
Tujuan Kegiatan ini yaitu untuk mengetahui perkembangan kemajuan pelaksanaan kegiatan di Pusdatin,mengetahui sedini mungkin hambatan dan masalah yang terjadi atau mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan jalan pemecahannya dan mengevaluasi dan menyusun laporan
Sasaran Terlaksananya kegiatan-kegiatan di Pusat Data dan Informasi Pertanian secara baik dan benar sesuai dengan yang tertuang dengan TOR dan diperolehnya hasil pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2011 yang meliputi laporan bulanan, triwulanan dan laporan akhir.
Output Laporan Bulanan, laporan triwulan simonev dan laporan kinerja, LAKIP, ISO, SPI serta evaluasi triwulan kegiatan
Kendala Laporan dari masing-masing bidang tidak tepat waktu
Saran/Tindaklanjut: Tertib dan tepat waktu dalam penyampaian laporan sehingga menunjang dalam jenis pelaporan-pelaporan lainnya
90
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya kegiatan pengelolaan dan pembinaan Kepegawaian adalah untuk menyediakan pelayanan pengelolaan kepegawaian Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah : Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan kepegawaian dan penyajian data kepegawaian melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dalam menghadapai tantangan global dalam manajemen sember daya manusia. Tujuan Untuk menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan kepegawaian yang memerlukan pembukuan dan mutasi kepegawaian dari mulai proses pengangkatan , Proses kenaikan pangkat sampai pada proses pemberhentian pegawai. Sasaran Meningkatnya kemampuan pembukuan dan mutasi kepegawaian dari mulai pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat sampai pada dokumen pemberhentian lembaga pemerintah dan dalam mengelola manajemen kepegawaian memalui SIMPEG serta penggunaan secara tepat. Output Data Pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang lengkap,tertib dan mampu menyediakan menyajikan apa yang diminta oleh pimpinan secara tepat waktu dan akurat d. Penyusunan News Letter Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelolaan statistik dan sistem informasi merupakan tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian . Untuk itu perlu dilakukan untuk itu perlu dilakukan peningkatan sumberdaya manusia dalam pengelolaan statistik pertanian dan agar penerapan sistem informasi dan manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan di tingkat nasional. 91
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan Membuat publikasi perstatistikan dan sistem informasi dan sebagai sarana komunikasi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisidi lingkup Kementerian Pertanian khususnya di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Disamping itu bertujuan menginformasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian agar diketahui oleh semua pihak terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran Diterbitkannya Majalah Ilmiah setiap bulan dan profil Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2011. Kegiatan ini menambah dan melengkapi sarana serta fasilitas perpustakaan dan perkantoran di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Output Menambah dan melengkapi sarana komunikasi dan panduan untuk program kegiatan di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Kendala 1. Keterlambatan dalam penerbitan news letter. 2. Berita/info yang diterbitkan dalam news letter tidak up to date Saran/Tindaklanjut: 1. News letter dilaksanakan sesuai dengan jadwal, sehingga berita yang disajikan terkini. e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung RAPIM) Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Kehumasan dan Dengar Pendapat dengan Organisasi dan Lembaga dan Tokoh Masyarakat adalah untuk menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering memerlukan penyajian data pertanian maupun dalam 92
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
membantu pimpinan. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi. Meningkatkan kualitas pelayanan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global. Membangun pelayanan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Tujuan Menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering melaksanakan kehumasan. Sasaran Terlayaninya keperluan pimpinan dalam melaksanakan rapat Output Pelayanan tayangan dalam satu tahun Kendala 1. Seringnya jadwal rapat pimpinan tidak sesuai rencana dan mendadak. 2. Sarana dan prasarana menunjang rapat pimpinan kurang memadai salah satunya kendaraan operasional.
93
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Saran/Tindaklanjut: 1. Jadwal rapat pimpinan hendaknya pelaksanaan sesuai dengan rencana 2. Pengadaan kendaraan roda 4 untuk operasional menunjang rapat pimpinan. f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan informasi adalah melalui temu kehumasan dan pengadaan buku-buku yang berkaitan dengan perstatistikan dan teknologi sistem informasi. Pengelolaan Rumah Tangga untuk kelancaran operasional perkantoran agar segala sesuatunya tertangani dengan baik. Untuk mendukung hal tersebut perlu dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui kehumasan dan media massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi. Meningkatkan kualitas pelayanan kehumasan dapat menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global. Membangun pelayanan kehumasan dan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antardaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Tujuan Menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum
94
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Sasaran Tersosialisasikannya produk yang dihasilkan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada mitra kerja dan masyarakat. Disamping itu juga fungsi kehumasan semakin memberi kontribusi nyata bagi Pusdatin. untuk itu diharapkan tersedianya data dan Informasi lainnya Output Pelayanan fungsi kehumasan dan kerjasama dalam satu tahun g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan informasi adalah melalui Pameran. Pelaksanaan Kegiatan ini juga memerlukan Sumber Daya Manusia yang mampu memberikan penjelasan dan informasi bagi yang membutuhkan saat pelaksanaan Pameran, agar pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran sebagai tujuan dari kegiatan pameran tersebut. Pameran merupakan bagian yang integral dengan pelaksanaan fungsi Kehumasan sebab merupakan salah satu sarana yang efektif untuk publikasi. Sesuai arah kebijakan dalam bidang humas yang meliputi :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui fungsi humas dan media massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi. Meningkatkan kualitas pelayanan humas dapat menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global. Membangun pelayanan humas dan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antardaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
95
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan Sebagai sarana untuk menyebarluaskan produk yang dihasilkan Pusat Data dan Informasi Pertanian baik berupa Pengembangan Sistem Informasi maupun Pengembangan data dan Statistik Pertanian agar diketahui masyarakat umum terutama semua pihak yang berkaitan dengan data dan statistik Pertanian. butuhkan data dan informasi khususnya dari sektor Pertanian untuk menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum. Sasaran Tersebarnya informasi pusdatin melalui kegiatan pameran. Output Terlaksananya pelaksanaan Kegiatan Pameran Pusdatin dalam satu tahun Kendala Pagu anggaran kegiatan pameran kurang memadai sehingga agenda pameran tidak semua diikuti. Saran/Tindaklanjut: Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, perlu anggaran kegiatan pameran sesuai dengan jadwal pameran yang akan diikuti. h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) Pekan Nasional Kontak Tani/Nelayan Andalan Indonesia (PENAS) merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan semangat, tanggung jawab, serta kemandirian bagi petaninelayan dan petani hutan sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
96
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan umum PENAS sendiri adalah meningkatkan motivasi petani-nelayan dan masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan, serta menumbuh kembangkan minat generasi muda pada bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Tujuan
Menyediakan pelayanan informasi tentang teknologi agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XIII 2011 dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan secara cepat dan tepat; Mendorong peserta PENAS XIII 2011 untuk mengenal penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis berbasis komputer melalui jaringan internet; Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS XIII 2011 tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer.
Sasaran Memberikan pengetahuan yang baru bagi petani-nelayan, khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini serta mengakses sumber-sumber informasi pertanian melalui jaringan Internet. Output 1. Terlaksananya Pelatihan Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis tanggal 18-22 Juni 2011 2. Total peserta 392 orang dari target 360 orang (108%) 3. Laporan Akhir Saran/Tindaklanjut: Melakukan evaluasi berikutnya
untuk
peningkatan
kegiatan
PENAS
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Kegiatan forum komunikasi statistik dan informasi pertanian diselenggarakan setiap tahun dalam rangka menyamakan persepsi dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada tiap tahun anggaran, yaitu terjadinya sinkronisasi kegiatan perstatistikan baik yang dilaksanakan oleh 97
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Eselon I yang terkait, Dinas Pertanian di daerah maupun mitra kerja lainnya. Dalam Forum Komunikasi ini akan dilakukan koordinasi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya. Untuk tahun anggaran 2011 kegiatan forum masih diarahkan daerah yang aktif dalam baik dalam menyampaikan informasi maupun permasalahan-permasalahan yang ada di daerah. Kegiatan perstatistikan pertanian akan disesuaikan dengan rencana strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan Dinas Pertanian Propinsi serta arahan-arahan yang diberikan oleh Pimpinan Kementerian Pertanian dalam rangka pelaksanaan program otonomi daerah sebagai langkah untuk mempertahankan swasembada pangan dan sistem usaha agribisnis. Forum Komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian tahun 2011 dilaksanakan 2 (dua) periode yaitu di wilayah barat bertempat di Propinsi banten pada tanggal 11 s.d 13 mei 2011 dan wilayah timur di Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 7 s.d 9 Juni 2011. Peserta yang diundang antara lain Dinas Pertanian, dinas peternakan, dinas perkebunan propinsi, eselon I lingkup Kementerian Pertanian, dinas pertanian kab/kota terpilih dan narasumber terkait.
Tujuan dan sasaran : 1. Sinkronisasi kegiatan penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem informasi pertanian di tingkat pusat maupun daerah, yang meliputi pengembangan dan penyempurnaan metode pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian statistik pertanian serta meningkatkan kualitas SDM dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian. 2. Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai maupun hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan perstatistikan tahun sebelumnya. 3. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem informasi pertanian baik di tingkat pusat maupun daerah. 4. Meyusun perencanaan kegiatan perstatistikan berkaitan dengan pengumpulan data pertanian melalui formulir elektronik baik di Pusat maupun di daerah.
98
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Output 1. Laporan Pelaksanaan Forum 2. Rumusan Forum 3. Laporan akhir
Saran/Tindaklanjut: Perlu dilakukan kegiatan forum komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian sampai ke level kabupaten seluruh Indonesia terkait dengan penyelenggaraan statistik dan sistem informasi pertanian. j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri Pada akhir-akhir ini perdebatan mengenai terjadinya perbedaan data komoditas pertanian kembali mencuat. Terlebih data komoditas padi/beras, mulai dari data luas lahan, data produktivitas, sampai dengan data konsumsi per kapita. Seiring dengan hal tersebut Pusdatin sebagai penyedia data statistik pertanian yang akurat harus dapat menggambarkan kondisi pertanian yang ada, dan untuk mewujudkan dan memberikan data-data yang valid sangat diperlukan adanya dukungan teknologi informasi yang handal. Data statistik yang akurat, tepat waktu, kontinyu dan obyektif sangat diperlukan dalam seluruh tahapan pembangunan baik pembangunan pertanian khususnya maupun pembangunan pada umumnya. Pusat Data dan Informasi Pertanian yang mempunyai tugas pokok fungsinya melaksanakan pembinaan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian dalam mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut baik pelaksanaan kegiatan dibidang statistik dan sistem informasi sangat diperlukan informasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan internasional. Kegiatan kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan internasional adalah untuk meningkatkan kemampuan (capacity building), memperluas jaringan di bidang statistik dan informasi pertanian serta memperoleh informasi berhubungan dengan statistik dan informasi pertanian. 99
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan 1. Melakukan kerjasama perstatistikan dengan lembagalembaga terkait baik dalam negeri maupun luar negeri 2. Mengikuti perkembangan metodologi statistik dan teknologi informasi pertanian baik di dalam maupun diluar negeri
Sasaran Meningkatnya kemampuan serta bertambah luasnya jaringan kerja dalam bidang teknologi dan informasi pertanian serta diperolehnya informasi perstatistikan dan sistem informasi baik nasional maupun internasional.
Output Laporan Kunjungan dalam dan Luar Negeri Kendala 1. Kebijakan dari pimpinan untuk melaksanakan kunjungan ke Luar Negeri, sehingga tidak teralisasi secara maksimal 2. Peserta Undangan ke luar negeri dibiayai oleh penyelenggara Saran/Tindak lanjut: Informasi perstatistikan dan sistem informasi dari luar negeri perlu k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014 Setiap unit kerja suatu instansi termasuk Pusat Data dan Informasi Pertanian, mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun yang disebut Rencana Strategis (Renstra). Renstra menggambarkan Rencana kegiatan Pusat Data dan Informasi Pertanian 5 tahun kedepan Rencana strategis yang disusun oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian harus mengacu pada renstra Sekretariat Jenderal, dan renstra sekretariat Jenderal mengacu pada renstra Kementerian Pertanian.
100
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Untuk itu diperlukan kegiatan penyusunan Renstra. Isi dari Renstra adalah kegiatan pusdatin selama 5 tahun yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pusdatin. Di Tahun anggaran 2010, sudah disusun Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 – 2014, namun seiring dengan perubahan struktur organisasi, berubah pula kebijakan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan, serta perubahaperubahan mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal dan Renstra Kementerian Pertanian 2010 – 2014. Maka untuk tahun 2011 perlu dilakukan penyempurnaan renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Tujuan dan sasaran 1. Tersusunnya (renstra) selama 5 tahun yaitu 2010– 2014 disesuaikan dengan tupoksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan mengacu pada renstra sekretariat Jenderal dan Kementerian Pertanian 2. Menjadi acuan untuk perencanaan kegiatan pada anggaran tahun berikutnya selama 5 tahun anggaran
Output Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 -2014 yang sesuai dengan tupoksi, tujuan dan sasaran, misi serta visi
Kendala Koordinasi dengan bidang lingkup Pusat Data dan Sistem informasi Pertanian tidak sesuai jadwal dikarenakan jadwal bidang yang padat Saran/Tindaklanjut: Perlu koordinasi untuk penyempurnaan sehingga perencanaan 5 tahun dapat
renstra
Pusdatin
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia Saat ini, pengolahan data harus dilakukan secara cepat dan berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, propinsi hingga pusat. Kondisi seperti ini berpengaruh pada ketepatan waktu penyajian data, sehingga data yang tersedia 101
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
menjadi tidak lengkap dan akhirnya menjadi kurang bermakna. Kendala lain yang sering dijumpai yaitu adanya sarana yang kurang memadai, sehingga data yang disajikan akurasinya rendah. Dalam rangka mendukung kelancaran pengiriman data serta agar dapat memberikan informasi , maka perlu didukung alat pengolah data guna mendukung teknologi informasi pertanian khususnya Kementerian Pertanian baik ditingkat Pusat maupun daerah Penambahan alat pengolah data yaitu data center dan DRC dari revisi output 02 yaitu kegiatan Pengembangan LKM PUAP Tujuan Menyediakan alat pengolah data dalam rangka pengolahan data serta untuk meningkatkan arus informasi maupun untuk meningkatkan pengembangan sistem informasi di Kementerian Pertanian Sasaran Tersedianya alat pengolah data, software pendukung teknologi informasi di bidang pertanian Output 1. 11 Komputer Dell Studio One 2. 1 Komputer Extron D.54Q-SF 3. 3 Komputer Lenovo A 300-897 4. 2 Notebook 5. 2 Scaner 6. 10 Printer 7. DRC 8. DC 9. Kendaraan roda 4 Pusdatin dalam topoksi nya yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk kelancaran tupoksi diperlukan sarana dan prasarana, salah satunya kendaraan roda 4. Pada tahun 2011 telah dilakukan penghapusan kendaraan roda 4 sejumlah 3 unit. 1 unit sudah diadakan pada tahun 2010. Masih kekurangan 2 unit untuk mengganti kendaraan yang telah dihapuskan. 102
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
Tujuan Menyediakan 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional Sasaran Tersedianya 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional Output 2 unit kendaraan roda 4 Outcome Tugas pokok fungsi Pusdatin terselenggara dengan lancar 10. Sarana dan Prasarana 1. Pengadaan Meubelair Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Untuk mendukung kegiatan tersebut Pusat Data dan Sistem informasi pertanian melengkapi sarana perkantoran yang diharapkan dapat menunjang kinerja dalam rangka pencapaian tujuan dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang. Tujuan dan sasaran Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang Output 9 unit Kursi kerja sekretaris 71 unit Filling kabinet 2 laci 2 unit Meja kerja 2. Pengadaan AC Salah satu tugas pokok fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian antara lain untuk menunjang pelaksanaan 103
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
kegiatan sebagai pusat data perlu sarana dan prasarana salah satunya pengadaan AC. Tujuan dan sasaran Penambahan sarana parsarana berupa AC Output 4 unit AC
104
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2011
BAB IV PENUTUP Berdasarkan Realisasi Anggaran sampai akhir bulan Desember 2011 maka anggaran yang telah direalisasikan menurut jenis belanja adalah sebagai berikut : -
Belanja Pegawai dari anggaran Rp. 5.851.285.000,telah terealisasi Rp. 5.508.153.060 ,- atau sebesar 94,14 % Belanja Barang dari anggaran Rp.27.492.629.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 24.481.069.518,- atau sebesar 89,04 %. Belanja Modal dari anggaran Rp. 5.767.296.000,- terealisasi Rp. 5.087.768.350,- atau sebesar 88,22 %
Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2011 ini merupakan gambaran umum kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan akhir tahun 2011. Sedangkan laporan kegiatan secara lengkap disajikan pada laporan akhir di masing-masing kegiatan. Demikian laporan Tahunan Pusdatin tahun 2011 ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
105