Vol. 9 No. 94 Bulan November 2012
http://pusdatin.deptan.go.id
ISSN : 1411-9196
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Daftar Isi :
Daftar Isi :
Focal Point Meeting “The Consultation Meeting Of ASEAN Plus Three Food Security Information System Mechanism”, Bangkok......(1) The Second Session Of The Agriculture Market Information System (AMIS) In Rome - Italy....(4) Pelaksanaan dan Prosedur Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)......(5) Workshop Statistik Pertanian Bagi Pengolah Data Tanaman Pangan Di Kabupaten dan Provinsi......(6) Persiapan Pelaksanaan Sistem e-Audit Di Kementerian Pertanian......(7) Membuat Peta Menggunakan OGC Services......(8) Workshop Penyusunan Materi Diklat Teknis Statistik Pertanian Bagi Fasilitator Diklat Teknis Statistik Pertanian......(9) Pembahasan Hasil Studi Greens Jobs Di Indonesia Di Hotel Sari Pan Pacific......(10)
Tim Redaksi : Pelindung : Ir. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir, Bayu Muliany, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi : Dedi Triyono Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi Dra. P.Hanny Mulyani, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Dian Prasetyorini Sekretariat : Dwi Wulandari Agus Musdino Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638 e-mail :
[email protected]
FOCAL POINT MEETING “THE CONSULTATION MEETING OF ASEAN PLUS THREE FOOD SECURITY INFORMATION SYSTEM MECHANISM”, BANGKOK
ASEAN FOOD SECURITY INFORMATION SYSTEM (AFSIS)
Bulan Oktober 2012 yang lalu, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai Focal Point kegiatan Asean Food Security Information System (AFSIS) beserta salah satu statistisi berkenan menghadiri salah satu agenda rutin kegiatan (AFSIS) yaitu Focal Point Meeting (FP Meeting). FP Meeting tahun 2012 diselenggarakan di Hotel InterContinental Bangkok, tanggal 22 – 24 Oktober 2012. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan Konsultasi bagi seluruh FP untuk kegiatan AFSIS setelah fase kedua kegiatan tersebut berakhir akhir Desember 2012. Tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk membahas isu yang berkaitan dengan masa transisi AFSIS, pengembangan website dan database AFSIS. Peserta adalah seluruh Focal Point dari 9 negara anggota ASEAN, 8 statistisi atau staf yang bertugas sebagai pengelola data AFSIS dari 9 negara ASEAN, Focal Point dari dua negara donor plus three yang dalam hal ini adalah dari Korea Selatan dan Jepang, 1orang dari Sekertariat ASEAN dan Perwakilan dari FAO, sementara perwakilan dari Myanmar dan China tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan dilaksanakan selama 3 hari dengan agenda pertemuan seperti tersaji pada Tabel 1.
HALAMAN
2
Lanjutan Berita Focal Point Meeting... Tabel 1. Agenda Pertemuan Konsultasi ASEAN Plus Three Food Security Information System Mechanism InterContinental Hotel, Pinnacle room No.1, Level 4, Bangkok, Thailand, 22 –24 October 2012 HARI
AGENDA SENIN
22 October 2012
Registration Agenda Item 1 : Opening Session Opening Statement by Mr.ChalitDamrongsak, Deputy Permanent Secretary, Ministry of Agriculture and Cooperatives, Thailand Address by Mr. Yasuhiro MIYAKE, Statistics Department, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF), Japan Address by Mr. SuriyanVichitlekarn, Assistant Director, ASEAN Secretariat Agenda Item 2 : Update on the arrangement for Permanent Mechanism by Mr. SuriyanVichitlekarn, Assistant Director, ASEAN Secretariat
"Focal Point Meeting “The Consultation
Agenda Item 3 : Consultation on Implementation of Work Plan 20132015 of AFSISby Mr. MontolJeamchareon, AFSIS Project Manager
Meeting Of ASEAN Plus Three Food Security
Agenda Item 4 : Discussion on Rule of Procedure and Term of Reference of AFSIS by Mr. MontolJeamchareon, AFSISProject Manager
Information
Welcome Dinner Hosted by AFSIS Project SELASA
System Mechanism”, Bangkok Tanggal 22 - 24 Oktober 2012"
23 October 2012
Agenda Item 5 : AFSIS Work Plan 2013 by Mr. MontolJeamchareon, AFSIS Project Manager Agenda Item 6 : Presentation on development of mid-long term food supply and demand forecasting by Mr.YasuhiroMIYAKE,Statistics Department, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF), Japan Agenda Item 7 : Presentation on The global Food Security Information Network (FSIN) and scoping study in the ASEAN region by Mr. ThijsWissink, Consultant, Economic and Social Development Department, Agricultural Development Economics Division, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Agenda Item 8 : Introduction to the Food and Agriculture Policy Decision Analysis (FAPDA) tool in the framework of the joint collaboration between FAO/FAPDA-AFSISby Ms. Mariana Aguirre, Policy and Price Monitoring, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) and Ms. ValentinaPernechele, Consultant, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Agenda Item 9 : Presentation on Integrated Food Security Phase Classification (IPC) activities in Cambodia, Myanmar and Philippines by Mr. Erminio Sacco,Chief Technical Advisor, IPC Asia, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Agenda Item 10 : Progress of the activities to improve data racy in country level by Mr. Shoji Kimura, Expert of AFSIS
accu-
Agenda Item 11 : Presentation on upcoming activities in 2012 by Ms. UnchanaTracho, AFSIS Focal point.
VOL.
9
NO.
94
BULAN
NOVEMBER 2012
HALAMAN
Lanjutan Berita Focal Point Meeting... HARI
AGENDA RABU
24 October 2012
Agenda Item 12 : Presentation on AFSIS Database and Website by Mr. UdomsakAksornwongsa, IT Specialist Agenda Item 13 : Other matters Agenda Item 14 : Adoption of Summary Report of the Meeting
Dalam pembahasan tersebut dihasilkan draft rencana 3 tahun kedepan kegiatan AFSIS antara lain sebagai berikut: Tujuan dari AFSIS Mechanism adalah sebagai berikut : 1. Mendorong penguatan organisasi informasi ketahanan pangan nasional, mempromosikan dan memperkuat sistem informasi ketahanan pangan regional sebagai dasar bagi kerjasama ketahanan pangan di wilayah ASEAN Plus Three (APT); 2. Memberikan laporan rutin informasi ketahanan pangan danl ayanan konsultasi kebijakan kepada negara ASEAN Plus Three (APT) dengan tetap melanjutkan kegiatan inti yang telah dicapai AFSIS melalui Tahap 1 & 2 dan menangani kebutuhan data baru; 3. Memberikan informasi nasional dan regional untuk keperluan perencanaan dan pembuatan kebijakan mengenai ketahanan pangan dan volatilitas harga komoditas; 4. Mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek (misalnya penelitian, pembangunan kapasitas, dll) serta meningkatkan kerjasama antara mitra dialog lainnya (FAO, Bank Dunia, ADB, APTERR) dan bentuk kerjasama internasional/regional lainnya
dalam mendukung system informasi ketahanan pangan dan pengembangannya di kawasan ASEAN Plus Thee. 5. Membangun kemandirian melalui mekanisme yang tepat dalam bentuk kontribusi antara negaranegara anggota APT dan memperkenalkan kontribusi eksternal seperti pembiayaan bersumber dari kerjasama ASEAN +3, atau reward tambahan informasi dari APTERR. Periode Kegiatan : • AFSIS dengan mekanisme yang mandiri akan segera terbentuk segera setelah tahap kedua berakhir Pada Desember tahun 2012. • Proses pembentukan organisasi AFSIS harus direncanakan dan dipersiapkan dengan hati-hati untuk tiga tahun pertama (2013 - 2015). • Periode ini disebut "AFSIS Establisment" sebelum operasi penuh AFSIS yang akan dimulai tahun 2016. Organisasi AFSIS akan terdiri dari Sebuah Pusat Jaringan Informasi Ketahanan Pangan dari setiap negara ASEAN Plus Three, Dewan AFSIS dan Sekretariat AFSIS. Sekertariat Proyek AFSIS akan terus bertindak sebagai Sekertariat AFSIS (Seperti tersaji Pada Gambar 1).
AFSIS National Network Centers in ASEAN+3 Countries AFSIS Board (Directors General)
AFSIS Secretariat
Coordination
Provide direction and guidance
Focal Point Gambar 1. Struktur Organisasi AFSIS
3
HALAMAN
“Focal Point Meeting “The Consultation
4
Lanjutan Berita Focal Point Meeting... Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang kelanjutan dan mekanisme dan strategi yang akan digunakan untuk mendukung kelanjutan kegiatan AFSIS setelah fase kedua berakhir. Hal-hal yang dibahas antara lain, Pengorganisasian antara lain akan dibentuk AFSIS Network Center, AFSIS Product dan service antara lain Food Security Database yaitu database AFSIS, Diseminasi AFSIS Database, Informasi Ketahanan Pangan yang terintegrasi antara lain beberapa analisis yang
sudah dihasilkan pada tahap sebelumnya yaitu Asean Comodity Outlook (ACO) dan Early Warning Information (EWI), training dan pengembangan kapasitas serta beberapa kegiatan tambahan ainnya. Dalam setiap bahasan kegiatan dibahas lebih detail tentang proses pelaksanaan masing-masing kegiatan berikut pembiayaannya pembahasan mengenai pembiayaan, mekanisme pelaksanaan berbagai pertemuan dan training dan lain sebagainya. ( Heni)
Meeting Of ASEAN Plus Three Food Security
THE SECOND SESSION OF THE AGRICULTURE MARKET INFORMATION SYSTEM (AMIS) IN ROME - ITALY antara sektor swasta dan publik dengan pengembangan kapasitas yang berkaitan dengan peningkatan saldo pasokan dan permintaan.
Information System Mechanism”, Bangkok Tanggal 22 - 24 Oktober 2012 Dan The Second Session Of The Agriculture Market Information System (AMIS) In Rome - Italy)”
The Agriculture Market Information System (AMIS)
Pertemuan Sistem Informasi Pertanian Pasar atau The Agriculture Market Information System (AMIS) diadakan di Roma-Italia, yang berlangsung Pada pertemuan tersebut sekretariat pada tanggal 2 - 4 Oktober 2012. Pertemuan AMIS mempresentasikan pembahasan tersebut diadakan dua kali dalam setahun. tentang Indikator Pasar dan Kebijakan. Kemudian pada kesempatan itu pula dibahas tentang AMIS (sebagai badan publik) yang berperan dalam mengisi informasi yang tidak ada dalam data penawaran dan permintaan untuk komoditas AMIS serta dapat mengkombinasi statistik yang akurat dan informasi pasar saat ini, yang akan menguntungkan untuk sektor publik dan Perwakilan pihak sektor swasta yang swasta dan hal tersebut juga dapat hadir pada acara tersebut antara lain dari meningkatkan pertukaran informasi dengan COCERAL, CFC, EBRD, FOSFA, sektor swasta. Selain itu, dijelaskan pula COPA-Cogeca, NAEGA dan AS Grains bahwa kegiatan pengembangan kapasitas Council. Dalam acara tersebut, mereka AMIS dan dua proyek berkelanjutan lainnya membahas tentang subyek pengumpulan didanai oleh Jepang dan Bill and Melinda data dan analisis, hal itu dapat dicapai Gates Foundation. ( Dian)
VOL.
9
NO.
94
BULAN
NOVEMBER 2012
HALAMAN
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) menyeluruh
sehingga
mengurangi
tingkat
ketidaklengkapan kronologis data PNS. Selama tahun 2012 Biro Organisasi dan Kepegawaian bersama-sama dengan 12 eselon I telah melakukan restore data setiap bulannya untuk mendapatkan jumlah pegawai Kementerian Pertanian yang akurat, untuk waktu berkumpulnya biasa dilakukan minggu akhir bulan berjalan. Workshop Restore data •
Tempat : Lab Pusdatin - Kementerian Pertanian
Pelaksanaan Restore Data SIMPEG
Jl. Harsono RM No 3 Ragunan
Database PNS lingkup Kementerian Pertanian
•
Tim : Biro Organisasi dan Kepegawaian
perlu divalidasi, terutama perubahan data yang
Pengelola Kepegawaian dari 12 eselon I
berkaitan dengan pengangkatan, kepangkatan, mutasi,
Subandrio
pemberhentian dan lain-lain. Kegiatan ini adalah suatu
(Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi)
proses
Sumiyati
secara
terus
menerus
dan
bagian
dari
peningkatan manajemen kepegawaian. Untuk lebih
(Fungsional Pranata Komputer)
meningkatkan efektivitas manajemen kepegawaian
Asyhadi Laksono Hakim, S Kom
maka sirkulasi tata naskah kebijakan pengambilan keputusan
seperti
halnya
penandatangan
(Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi)
Surat
Berkumpulnya 12 eselon I ini tujuannya untuk
Keputusan PNS, pembubuhan nomor surat keputusan
dan sistem pengarsipan menjadi unsur utama. Arsip melakukan restore data untuk mengecek datanya Kepegawaian adalah naskah yang diperlukan untuk masing-masing apakah masih ada ditemukan satu mendata PNS ke media komputer, sistem nama pegawai yang dimiliki oleh dua eselon I, penyimpanan pengambilan naskah PNS sesuai dengan dikarenakan namanya belum dihapus sedangkan prosedur, sehingga mudah didapat apabila diperlukan. si pegawai sudah mutasi, atau NIP nya sama dimiliki Ketelitian, kecermatan mengolah database bagi para pengelola kepegawaian membutuhkan konsentrasi penuh, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Informasi
database
PNS melalui
“Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian” yang biasa dikenal
dengan
“SIMPEG”
output-nya
adalah
oleh dua nama pegawai yang berbeda, dengan seringnya pertemuan ini maka semakin akurat jumlah data pegawai. SIMPEG secara menyeluruh menjadi tanggung jawab unsur kepegawaian di Pusat dan UPT
informasi tentang seputar database PNS yang memuat Kementerian Pertanian dalam hal pendataan PNS dan kronologis PNS sejak pengangkatan sampai diharapkan adanya perbaikan data dan aplikasi data pemberhentian diantaranya adalan nama, tempat dan secara baik dan SIMPEG menjadi sumber data PNS tanggal lahir, usia, pendidikan, jabatan dan lain-lain. yang Untuk
melaksanakan
dan
menyusun
utama
dalam
mendukung
pembangunan
informasi pertanian dan reformasi birokrasi kedepan.
database PNS Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis
Hasil restore data yang dilakukan pada tanggal (UPT) diperlukan aplikasi database dari penyimpanan, 13 Nopember 2012 yang lalu jumlah pegawai Kepemeliharaan database PNS hingga terintegrasinya menterian Pertanian untuk bulan Oktober yaitu : kegiatan evaluasi, akurasi, koordinasi secara
5
HALAMAN
6
Lanjutan Berita Pelaksanaan dan Prosedur SIMPEG... No
Nama Unit Kerja
Jumlah Pegawai
1
Sekretariat Jenderal
1186
2
Inspektorat Jenderal
296
3 4 5 6
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dirjen Prasarana dan sarana Pertanian Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Perkebunan
887 357 2271 Pelaksanaan Restore Data SIMPEG
1305
7
Badan Litbang Pertanian
7761
8
Badan PPSDM Pertanian
2416
9
Badan Ketahanan Pangan
326
Sistem Informasi
10
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
396
Manajemen
11
Direktorat Jenderal Hortikultura
419
kepegawaian
12
Badan Karantina Pertanian
3507
“Pelaksanaan dan Prosedur
(SIMPEG)
Jumlah Total
21127
Dan
Disamping melakukan restore data kita juga biasanya saling sharing mengenai lingkup kepegawaian, baik data ataupun aplikasi simpeg-nya sendiri. Proses pelaksanaan pendataan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertanian, melalui program Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Dengan demikian, pejabat yang membidangi kepegawaian dapat melaksanakan dengan baik, sehingga pengolahan database Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi valid dan tertib di Kementerian Pertanian. ( Umit)
Workshop Statistik Pertanian Bagi Pengelola Data Tanaman Pangan Di Kabupaten dan Provinsi”
WORKSHOP STATISTIK PERTANIAN BAGI PENGELOLA DATA TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN DAN PROVINSI Untuk mendukung program Prioritas Nasional Ketahanan Pangan khususnya dalam pencapaian Surplus 10 juta ton Beras di 2014, perlu tersedianya data dan informasi yang berhubungan dengan program prioritas yaitu luas tanam, panen dan puso padi secara akurat, cepat dan tepat. Selain itu informasi produktivitas padi sawah secara akurat, cepat dan tepat tentunya perlu didukung oleh mekanisme pengiriman data produkvitas padi secara terpadu melalui pengembangan model dan metode yang sudah digunakan selama ini. Dalam rangka Rencana aksi Inpres Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (P4) dan rencana Aksi Data Lahan Produksi Pertanian Terintegrasi diperlukan penyiapan sumber daya manusia pertanian guna mendukung rencana aksi tersebut. Penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan mulai dari
kecamatan hingga provinsi yang termasuk kedalam provinsi sentra yaitu di 18 Provinsi Sentra Padi dan Kabupaten Sentranya yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Banten, DI Yogyakarta dan Sulawesi Tengah. Melalui Workshop yang diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian Kementerian Pertanian pada tanggal 29 Oktober sampai dengan 1 November 2012 bertempat di Hotel Bumi Wiyata Depok. Pusdatin pada Workshop Statistik ini ikut berperan sebagai narasumber menyampaikan materi Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Tanaman Pangan sesuai dengan buku pedoman tahun 2012.
VOL.
9
NO.
94
BULAN
NOVEMBER 2012
HALAMAN
Lanjutan Berita Workshop Statistik Pertanian... Pengolahan data statistik pertanian tanaman pangan dimulai dari pengumpulan data di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Sumber pengumpulan data terkecil berada di tingkat desa dimana petugas pengumpul data kecamatan melakukan pendataan berdasarkan daftar register yang harus diisi menurut periode data tanaman pangan yaitu SP Padi dan SP Palawija periode Bulanan, SP Lahan, SP Alsintan dan SP Benih periode Tahunan. Berdasarkan alur pengumpulan data tanaman pangan yang selama ini sudah berjalan, menekankan kepada para calon instruktur dari 18 provinsi sentra padi untuk memantau dan memberikan arahan kepada jajaran petugas di kecamatan dalam hal ini Mantri Tani/KCD untuk secara kontinyu mengisi data pada buku register yang sudah disediakan oleh BPS. Sementara, Dinas Pertanian Kabupaten menyusun Rekapitulasi Kabupaten Statistik Pertanian (RKSP) dan Provinsi melakukan Penyusunan Rekapitulasi Statistik Pertanian (RPSP). Kedua jenis rekapitulasi beserta cara pengisian merupakan materi
pokok pada workshop ini dimana dengan digunakannya buku pedoman 2012 yang akan digunakan pada tahun depan di 2013 petugas pengelola data di kabupaten dan provinsi harus memahami seluruh konsep dan metode yang berlaku di buku pedoman 2012 sehingga diharapkan dari persepsi yang benar dan seragam diharapkan pengisian RKSP maupun RPSP secara berjenjang dari kecamatan mempunyai data yang berkualitas. Petugas pengelola data tanaman pangan dari Dinas Pertanian Kabupaten pada workshop ini juga mendapat materi metode estimasi untuk laporan yang belum masuk atau tidak masuk. Beberapa contoh dan Simulasi data membuat para peserta dengan tekun mencoba melakukan estimasi. Peserta pengelola data provinsi, memperoleh materi mengenai analisis data hasil percepatan data tanaman pangan yang telah dilakukan antara BPS dan Kementerian Pertanian. Dalam kesempatan itu, dijelaskan mulai dari pengolahan data bulanan padi dan palawija hingga menjadi buletin yang setiap bulan telah disusun oleh tim di Pusdatin. ( Hanny)
PERSIAPAN PELAKSANAAN SISTEM e-AUDIT DI KEMENTERIAN PERTANIAN Satu Januari 2011 lalu, genap 64 tahun sudah usia Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Di usianya itu, lembaga negara ini makin giat melakukan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Salah satu langkahnya adalah dengan mulai membangun pengawasan dengan sistem e-audit. Yaitu, pengawasan melalui pusat data BPK yang menggabungkan data elektronik BPK (e-BPK) dengan data elektronik auditee atau pihak yang diperiksa oleh BPK – seperti kementerian negara, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan lain-lain. Dengan sinergi data dengan pihak yang diperiksanya itu, nantinya BPK akan dapat melakukan perekaman, pengolahan, pertukaran, pemanfaatan dan monitoring data yang bersumber dari berbagai pihak, dalam rangka melakukan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara. “Konsep seperti ini kami sebut BPK sinergi,” kata Ketua BPK, Hadi Poernomo. Penajaman implementasi BPK Sinergi itu
dilakukan melalui strategi link and match. Dimulai dari mengidentifikasi sumber informasi apa saja dari lembaga negara, kementerian, BUMN, BUMD dan lain-lain, yang diperlukankan BPK. Data dan informasi ini dapat berupa data keuangan maupun non keuangan. Kemudian, data itu diolah dan digunakan dalam proses pemeriksaan secara elektronis. Sebagai langkah awal untuk mempermudah pembentukan BPK Sinergi, BPK membuat kesepakatan bersama atau nota kesepahaman dengan pihak auditee. Hingga kini BPK sudah menjalin nota kesepahaman dengan enam Lembaga Negara, 29 Kementerian Negara/Lembaga, dan empat BUMN (www.bpk.go.id). Kementerian Pertanian melalui Pusdatin telah melakukan koordinasi dengan Biro IT BPK untuk melakukan persiapan tersebut. Pada tanggal 8 November 2012, bertempat di ruang rapat PUAP Pusdatin telah dilaksanakan pertemuan awal antara tim Auditor BPK, Biro IT BPK, Pusdatin dan Biro KP.
7
HALAMAN
Illustrasi (foto : Kapuas.net)
8
Lanjutan Berita Pelaksanaan Sistem e-Audit... Pertemuan ini membahas langkah-langkah apa saja yang harus disiapkan dalam koneksi sistem antara BPK dan Kementan. Sebagai langkah awal telah dilakukan instalasi aplikasi agen konsolidator (AK) di salah satu server Kementan yang ada di data center Pusdatin. Secara teknis aplikasi AK ini nantinya akan bekerja menghimpun data-data laporan yang masuk dari tiap eselon I melalui mekanisme konsolidasi data. Untuk itu pada server Pusdatin telah disiapkan kelompok directory repository tiap Eselon I yang menghimpun data-data tersebut sehingga memudahkan proses konsolidasi data. Aplikasi konsolidasi data adalah seperangkat aplikasi yang terdiri dari dua buah modul yaitu master agen konsolidator (MK) dan modul agen konsolidator (AK). MK merupakan aplikasi yang berfungsi untuk
menerima dan memproses data dari modul AK ke pusat data BPK, sedangkan AK berfungsi untuk mengakses, memproses dan mengirimkan data yang disediakan oleh entitas secara periodic maupun non-periodik ke pusat data BPK melalui master agen konsolidator. Dengan dibantu oleh tim Biro IT BPK yang bekerja sama dengan tim IT Pusdatin melalui sub bidang Sistem Jaringan Komputer, server beserta aplikasinya siap menampung data-data untuk kepentingan system e-Audit BPK. Selanjutnya pusdatin akan mempersiapkan langkah-langkah sosialisasi system e-Audit di lingkup Kementan dengan dibantu tim dari BPK serta unit terkait di Kementan. Dengan adanya system e-Audit ini maka konsolidasi data entitas, dalam hal ini Kementan, akan lebih aman, cepat dan andal serta eknomis. (
Eko)
MEMBUAT PETA MENGGUNAKAN OGC SERVICES
“Persiapan Pelaksanaan Sistem e-Audit Di Kementerian Pertanian Dan Membuat Peta Menggunakan OGC Services”
Sekarang kita dapat membuat peta dengan OGC (Open Geospasial Consorsium), untuk membuat peta menggunakan OGC ini dapat di buat menggunakan software : ArcMap, ArcGIS online, ArcGIS explorer dan semua software yang dapat terkoneksi dengan OGC. Sebagai contoh berikut penulis sampaikan cara membuat peta menggunakan ArcGIS Explorer. Software ini dapat di download secara gratis di esri melalui internet dengan alamat http://www.esri.com/ software/arcgis/explorer, setelah di download user dapat langsung melakukan instalasi di komputer. Data dapat diambil secara on_line dari Kementerian Pertanian melalui http://sig.deptan.go.id, Kementerian Kehutanan melalui http://webgis.dephut.go.id Kementerian pekerjaan umum dengan alamat http://sigi.pu.go.id dan semua kementerian yang tergabung dengan Inasdi.or.id. Dengan ArcGIS Explore, kita juga dapat terhubung dengan berbagai repository data online, siap guna yang disimpan oleh ESRI. Dengan mengkombiansikan dengan data sendiri pada
komputer lokal atau dengan 2D adn 3D web service untuk membuat peta dan melakukan analisis spasial (www.esri.com) Tutorial 1. Download software ArcGIS Explorer 2. Lakukan instalasi di komputer 3. Buka software seperti pada gambar di bawah
4. Untuk mengambil data secara online dari Kementerian Pertanian klik di menu add conten ==> pilih GIS Services ==> klik di new server conection ===> pilih ArcGIS server di menu server type ==> ketikkan alamat server http://sig.deptan.go.id/ArcGIS/Services
VOL.
9
NO.
94
BULAN
NOVEMBER 2012
HALAMAN
Lanjutan Berita Membuat Peta... di menu Server ==> klik next ==> ada dapat 5. Tutorial selengkapnya dapat di lihat di http:// mengambil data dengan cara klik 2X dari data services.arcgisonline.com/arcgisexplorer500/help/ yang anda pilih. index.htm Selamat mencoba. ( Jaka)
WORKSHOP PENYUSUNAN MATERI DIKLAT TEKNIS STATISTIK PERTANIAN BAGI FASILITATOR DIKLAT TEKNIS STATISTIK PERTANIAN Workshop penyusunan materi diklat teknis statistik pertanian bagi fasilitator diklat teknis statistik pertanian diselanggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) yang dilaksanakan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Di dalam workshop tersebut disampaikan materi tentang penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk pengukuran lahan sawah dengan narasumber dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin). Peserta workshop sebanyak 28 orang dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP), BPTP, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) dinas Materi pelatihan terdiri dari teori dan praktek pertanian provinsi dan BPS provinsi dengan rincian penggunaan GPS. Materi yang diberikan terdiri sebagai berikut : Pengenalan GPS secara umum, Setting alat GPS receiver, Langkah-langkah Pengukuran dengan GPS, No Instansi Jumlah Peserta Praktek pengukuran dengan GPS, Cara transfer data 1 BBPP Lembang 2 hasil pengukuran dengan GPS ke komputer, Cara cetak 2 BPTP Lampung 1 peta. Pelatihan lebih ditekankan pada cara penggunaan 3 BPP Jambi 2 GPS di lapangan. Praktek penggunaan GPS dilakukan 4 BPTP Jawa Barat 1 di lahan sawah di Kecamatan Cikarang. GPS yang 5 BPTP Kalsel 2 digunakan dalam pelatihan yaitu GPS merk Trimble Juno SB, merk Getac PS535F, dan Garmin GPSMap 6 BPTP Jambi 1 76CSx. Peserta diharapkan menguasai keseluruhan 7 BBPP Batangkaluku 2 cara kerja dari ketiga merk alat GPS tersebut. Peserta 8 BBPP Ketindan 1 setelah mengikuti pelatihan ini kemudian diharuskan 9 BBPP Lembang 1 membuat modul pelatihan cara penggunaan GPS untuk 10 BBPP Binuang 2 pengukuran lahan sawah dengan GPS yang digunakan 11 BPTP Jawa Timur 1 untuk pelatihan. ( Subehi) 12 BPP Lampung 1 13
BPS Jawa Barat
1
14
BPS Lampung
1
15
BPS Jawa Timur
1
16
BPS Kalimantan Selatan
1
17
BPS Sulawesi Selatan
1
18
Diperta Kalimantan Selatan
1
19
Distan Sulawesi Selatan
1
20
Distan Jawa Barat
1
21
Distan Jambi
1
22
BPS Lampung
1
23
Diperta Lampung
1
9
HALAMAN
10
PEMBAHASAN HASIL STUDY GREEN JOBS DI INDONESIA DI HOTEL SARI PAN PACIFIC Pertemuan ini merupakan pertemuan akan memicu pergeseran di pasar tenaga kerja kesekian kalinya dalam rangka membahas dan
menciptakan
permintaan
untuk
hasil Study Green Jobs di Indonesia yang keterampilan baru dan re-Skilling program, dilakukan oleh ILO.
dan perlindungan sosial dan skema keuangan.
Latar belakang dari proyek Green Jobs ini
setidaknya
tentang
memberikan
Green Jobs.
Dampak dari perubahan iklim dan
pemahaman kebijakan yang dihasilkan pada dunia kerja
Green Jobs
ini tidak selalu sepenuhnya dipahami dan dalam
merupakan agenda khusus di mana ILO beberapa kasus dianggap menguras ekonomi menjadi lembaga yang punya kompetensi. dan daya saing. Padahal, penelitian terbaru ILO juga mengharapkan dari penjelasan ini menunjukkan bahwa iklim-pintar kebijakan masing-masing akan bisa memperoleh satu dapat membawa lingkungan, manfaat ekonomi pemahaman, pemahaman “Pembahasan
paling awal
tidak untuk
sebagai kemudian
satu dan sosial bersama-sama. kita
Perubahan pola produksi dan konsumsi
mencoba menterjemahkan lebih jauh dalam yang
disebut
Hasil
pelaksanaan yang perlu kita lakukan di sektor ekonomi
Study
masing-masing.
Di Indonesia
ramah
perjalanan
iklim
menuju
memerlukan
menggabungkan gender, sosial dan dimensi
Melalui Green Jobs ini ada satu kerja dalam pengambilan keputusan. Pihak
Green Jobs
dalam
penguatan kapasitas yang nantinya mencoba berwenang di sektor tenaga kerja dan mitra mengimplementasikan Green Jobs dalam satu sosial (ILO konstituen) keterlibatan dalam langkah konkret activities di sektor pertanian.
pengembangan kebijakan diperlukan iklim
Di Hotel
Untuk memperdalam pemahaman konstituen inklusif dan koheren. Namun, komitmen pada
Sari
ILO dan komitmen untuk promosi Gender tingkat politik tertinggi akan diperlukan untuk
Pan
peluang sensitif pekerjaan hijau dan transisi memastikan
Pacific”
bahwa
perdebatan
kebijakan
yang adil bagi pekerja dan pengusaha menuju lingkungan dapat mengatasi dimensi gender karbon rendah, tahan iklim, pembangunan dan sosial lebih menonjol dan kebijakan yang ramah lingkungan di Indonesia. Berikut pekerjaan pemulihan yang dapat mengambil pemahaman lebih jauh tentang Green Jobs jalan yang lebih ramah lingkungan. menurut ILO.
Proyek ini secara langsung memberikan
Banyak negara di Asia dan Pasifik kontribusi untuk program nasional dan inisiatif telah secara sukarela berkomitmen untuk yang berkaitan dengan perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah
kaca pada lingkungan dan manajemen bencana dan
tahun 2020 atau intensitas karbon per unit pemulihan GDP.
Dalam
hal
ini,
dari
krisis
ekonomi.
Melalui
melibatkan peningkatan kapasitas konstituen ILO, panduan
perekonomian Asia ke jalur karbon yang kebijakan
suara,
usaha
gender
responsif
ramah lingkungan dan pembangunan rendah kegiatan lapangan terhadap lapangan kerja karbon
akan
membawa
penyesuaian hijau di sektor-sektor ekonomi tertentu, proyek
mendalam dan abadi dengan struktur sosial ini
bertujuan untuk membantu lima negara
ekonomi negara-negara di kawasan itu. Asia termasuk Indonesia dalam pergeseran ke Transformasi
ke
dalam
pembangunan karbon rendah, ramah lingkungan dan tahan
berkelanjutan dan rendah karbon sehingga iklim ekonomi yang membantu mempercepat
VOL.
9
NO.
94
BULAN
NOVEMBER 2012
HALAMAN
Lanjutan Berita Study Green Jobs... pemulihan pekerjaan, mengurangi kesenjangan sosial,
informasi pada pekerjaan hijau dan pelatihan,
mendukung tujuan pembangunan dan mewujudkan
termasuk tentang dampak kerja yang berhubungan
pekerjaan yang layak.
dengan lingkungan kebijakan dan praktek-praktek
Hal
ini
dipertimbangkan
bahwa
setelah
yang baik pada pekerjaan hijau;
penyelesaian proyek, ILO konstituen dan mitra •
Pekerjaan hijau diarusutamakan dalam kebijakan
nasional akan memiliki pengetahuan tentang dampak
tenaga kerja dan sosial nasional negara peserta;
kebijakan iklim terhadap pasar tenaga kerja dan •
Program demonstrasi Green Jobs yang merespon
potensi pekerjaan jender hijau responsif pembuatan/
kebutuhan yang berbeda dari perempuan dan laki-
pemeliharaan. Mereka akan memperoleh kapasitas dan
laki, diimplementasikan dalam sektor-sektor utama
unsur-unsur untuk mengambil bagian dalam diskusi
dipilih berdasarkan dasar penelitian dan konsul-
nasional tentang perubahan iklim dan untuk merespon
tasi.
perubahan ini, termasuk dalam konteks pengembangan dan
pelaksanaan
memberikan
DWCPs.
kontribusi
Mereka
untuk
juga
Konstituen ILO akan menjadi kelompok sa-
akan saran proyek utama dengan maksud untuk mencipta-
mengembangkan kan kemampuan jangka panjang dan kondisi dialog
kebijakan spesifik dan program untuk promosi sosial untuk pekerjaan hijau utama dalam kebijakan kesempatan kerja hijau pekerjaan di sektor-sektor sosial dan ketenagakerjaan, mengintegrasikan kebijapenting.
kan Green Jobs ke dalam Program Negara Pekerjaan
Tujuan langsung dari proyek ini akan menjadi:
yang Layak (DWCP), berkontribusi secara aktif untuk
•
Promosikan kapasitas konstituen ILO untuk terlibat dalam dialog tentang pekerjaan hijau melalui peningkatan akses ke sumber data terpercaya dan
kebijakan iklim dan lingkungan terkait di tingkat nasional, dan memfasilitasi transisi hanya untuk perusahaan dan pekerja menuju karbon rendah, ekonomi yang ramah lingkungan. (
Laela)
11
HALAMAN
12
Lanjutan Berita Study Green Jobs...
“Pembahasan Hasil Study Green Jobs Di Indonesia Di Hotel Sari Pan Pacific”
KEMENTERIAN PERTANIAN
Tim Redaksi Pelindung : Ir. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE,, MM Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH
Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gedung D Lantai IV Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12550
Redaksi : Dedi Triyono Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi Dra. P. Hanny Muliany, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S. Kom Dian Prasetyorini Sekretariat : Dwi Wulandari Agus Musdino
Phone : 021– 7805305; 7816384 Fax : 021 - 7822638 E-mail :
[email protected] Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin
http:// pusdatin.deptan.go.id