Laporan Tahunan Annual Report
2008
DELIVERING RESULTS PRESERVING SERVICE EXCELLENCE
STRATEGI JANGKA PANJANG Long Term Strategy
01
FOKUS PADA CIRI KEUNGGULAN PENYEDIAAN JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI
02
PENINGKATAN KOMPETENSI PERSEROAN DI BIDANG SEISMIC MARINE DAN TRANSITION ZONE MARKET
03
PENGEMBANGAN KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI UNTUK MELAKUKAN PENETRASI USAHA PADA PASAR PEMBORAN SUMUR DALAM DAN LEPAS PANTAI
Focus on providing excellent integrated upstream oil and gas services
Enhance core competences on seismic marine and transition zone market
Develop skills & technology to access deep well & offshore drilling
04
PERLUASAN PANGSA PASAR DAN DIVERSIFIKASI KONSUMEN YANG BERAGAM
05
AKUISISI KONTRAK JANGKA PANJANG DENGAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO YANG TERPADU
06
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ASET OPERASIONAL DAN PENGEMBANGAN ALIANSI STRATEGIS
07
MEMASTIKAN IMPLEMENTASI DARI TATA KELOLA DAN KOMITMEN PADA STANDAR KESELAMATAN KERJA
08
SECARA KONSISTEN MELAKUKAN PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
Expand market share and diversifying customers base
Focus on acquisition of long-term contracts, while applying integrated risk management system
Laporan Tahunan Annual Report
2008
DELIVERING RESULTS PRESERVING SERVICE EXCELLENCE
Optimizing the utilization of operational assets and continuous development of strategic alliances
Ensuring the implementation of corporate governance practices and commitment to safety standard
Consistently upgrading the human resource competency
1 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
VISI Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.
30
ii 2 3 4 6 8 10 11 12 14 22 29
Vision
32 33 35 37
To become the national pride world class company in total solutions in upstream oil and gas services in order to provide with optimum added value to the stakeholders.
39 42 44 45 46
48
50
MISI
Mission
1. Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
1. To deliver high quality one stop services for customer’s satisfaction and loyalty, supported by human resources professionalism, extensive equipment supplies, high command of technology, continuous improvement and product innovation development.
2. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
2. To perform all the business activities based on the principles of world’s standard good engineering practices and by delivering operation excellence through good and consistent implementation of principles of QHSE (Quality, Health, Safety & Environment) as a realization of the company’s excellence.
3. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
3. To increase the busines scale in a sustainable manner which is accompanied by improvement in both financial and non-financial performance.
4. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
4. To increase values for the shareholders and to improve employees’ welfare and development in a sustainable manner; and to nurture harmonious and mutual benefit relations with the government, business partners, and the commmunity where the company operates.
DAFTAR ISI Contents
88
53 73 91 92
100
131 137 143
94 97 105 107 108 110 113 116 117 120 122 129 129 130
138 140 141
144 148 150 152 153 155
STRATEGI JANGKA PANJANG Long Term Strategy VISI DAN MISI Vision and Mission DAFTAR ISI Contents PETA OPERASI Operational Area Map PERISTIWA PENTING Significant Events SERTIFIKASI DAN AWARD 2008 Certificates and Awards 2008 IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights IKHTISAR KEGIATAN OPERASIONAL Operational Highlights IKHTISAR KINERJA SAHAM Stock Performance LAPORAN KOMISARIS UTAMA President Commissioner’s Report LAPORAN DIREKTUR UTAMA President Director’s Report TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2008 Responsibility of Annual Report 2008 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile DATA SINGKAT Corporate Information SEJARAH PERSEROAN Company History BIDANG USAHA Line of Business STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI Shareholding Structure, Subsidiaries and Affiliatons ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries PERUSAHAAN AFILIASI Affiliatons KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Composition of Shareholders STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure JARINGAN PESEROAN Office Network ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis INDUSTRI HULU MIGAS INDONESIA 2008 Indonesian Upstream Oil & Gas Services Industry 2008 KINERJA PEMASARAN & OPERASI Marketing & Operational Performance PEMBAHASAN ATAS KINERJA KEUANGAN Financial Analysis SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources PROFIL SDM Human Resources Profile PRODUKTIVITAS & PENGEMBANGAN SDM Human Resources Productivity & Development PENGELOLAAN HUBUNGAN KERJA Industrial Relations KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Work Health & Safety TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Shareholders Meeting DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners DIREKSI Board of Directors LAPORAN KOMITE AUDIT Audit Committee’s Report LAPORAN KOMITE REMUNERASI Remuneration Committee’s Report SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROSES INTERNAL Internal Process Strategy & Policy PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control PENGENDALIAN RISIKO PERUSAHAAN Corporate Risk Management PERKARA HUKUM PERSEROAN Corporate Legal Cases ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA PERSEROAN Code of Conduct MEDIA PENYEBARAN INFORMASI Information Distribution Media TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility RINGKASAN TINDAKAN KORPORASI Summary of Corporate Action 2008 PENAWARAN PERDANA SAHAM Initial Public Offering PROGRAM PEMBELIAN KEMBALI SAHAM Buyback Program KEPEMILIKAN SAHAM DI ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI Shareholding in Subsidiaries & Affiliations INFORMASI PROFIL Profile Information PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of the Board of Commissioners PROFIL DIREKSI Profile of the Board of Directors PROFIL KOMITE AUDIT Profile of Audit Committee PROFIL KOMITE REMUNERASI Profile of Remuneration Committee PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Profile of Corporate Secretary LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Financial Statements
2
3 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PETA OPERASI Operational Area Map
Elnusa Geoscience Services Elnusa Drilling Services Elnusa Oilfield Services
4
5 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PERISTIWA PENTING 2008 Events Highlight 2008
01
05
09
02
07
11
03
08
12
1. JANUARI • (25 Januari 2008) Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK. Masa penawaran berlangsung pada tanggal 29-31 Januari 2008. • (17 Januari 2008) Restrukturisasi Organisasi Perseroan, dimana Perseroan melengkapi organisasi dengan beberapa divisi baru dalam rangka memperkuat kualitas dan kinerja operasional maupun supporting.
1. JANUARY • (January 25, 2008) Statement of Company’s registration public offering was effective by Bapepam-LK. Period of offering from January 29, to 31 2008. • (January 17, 2008) Corporate organization restructuring, where the Company finalized the organization with some new divisions in order to strengthen quality, operational performance and supporting.
2. FEBRUARI • (6 Februari 2008) Perseroan dinyatakan efektif tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “ELSA”. Harga Penawaran Saham Perdana Rp400/lembar saham.
2. FEBRUARY • (February 6, 2008) The Company was effectively listed in Indonesia Stock Exchange with stock code “ELSA”. Stock price offered was Rp 400/shares.
3. MARET • (1 Maret 2008) Perseroan memulai operasi onshore seismic acquisition di Blok Tutong Brunei Darussalam. Hal tersebut merupakan milestone Perseroan dalam ekspansi ke pasar Asia Pasifik. • (2 Maret 2008) Penandatanganan perjanjian kredit dengan Natixis, dalam rangka pendanaan peralatan onshore seismic acquisition.
3. MARCH • (March 1, 2008) The Company started the execution of seismic acquisition survey in Tutong Blok Brunei Darussalam. Its part of Company’s milestone to expand to Asia Pacific market. • (March 2, 2008) Signed loan agreement with Natixis, to finance the purchase onshore seismic acquisition equipment.
4. APRIL • (2 April 2008) Penerapan Good Corporate Governance diimplementasikan holistik dengan seluruh vendor dan mitra kerja, dengan ditandatanganinya Pakta Integritas oleh seluruh vendor dan mitra Perseroan di Balikpapan.
4. APRIL • (April 2, 2008) Good Corporate Governance was implemented holistically to all vendors and partners, through signing up Integrity Pact with vendors and Company’s partners in Balikpapan.
5. MEI • (8 Mei 2008) Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS yang merupakan bukti komitmen Perseroan dalam menjalankan service excellence.
5. MAY • (May 8, 2008) Received ISO 9001:2000 certificate from SGS as a proved to Company’s commitment in service excellence. • Well Testing Barge ELSA 3 was launched to serve TOTAL E&P Indonesie,
• Peluncuran Well Testing Barge ELSA 3 untuk melayani Total E&P Indonesie, lebih cepat dari jadwal sebagai wujud komitmen Perseroan terhadap kepuasan pelanggan. • Penambahan 3 unit snubbing rig yaitu rig 150K, 225K dan 340K untuk memperkuat kompetensi di Divisi Oilfield Services.
faster than the initial schedule as Company’s commitment to customer satisfaction. • Addition of 3 units snubbing rig i.e 150K, 225K and 340K to strengthen Oilfield Services Division competencies.
6. JUNI • (2 Juni 2008) Penandatanganan pelaksanaan kerja (Joint Operation) Perseroan dengan Bergen Oilfield Services (BOS) dalam penyelenggaraan aktivitas marine seismic 3 D 8 streamer untuk kawasan Indonesia dan Asia Pasifik. • (11 Juni 2008) Penandatanganan perjanjian kredit dengan Bank Danamon Syariah, untuk pembelian peralatan drilling.
6. JUNE • ( June 2, 2008) Signed Joint Opperation (JO) agreement with Bergen Oilfiled Services (BOS) in relation with 3D 8 streamer seismic marine activities for Indonesia and Asia Pacific area. • (June 11, 2008) Signed loan agreement with Danamon Syariah to finance the purchase of drilling equipment.
7. JULI • (16 Juli 2008) Perseroan menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan 5 (lima) bank lokal maupun asing. Dalam sindikasi ini, PT Bank Central Asia Tbk. bertindak sebagai Mandated Lead Arranger & Book Runner, PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan PT Bank Rabobank International Indonesia sebagai Lead Arranger, serta PT Bank Chinatrust Indonesia dan PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai Arranger. • (28 Juli 2008) Penandatanganan perjanjian kredit dengan Natixis, dalam rangka pendanaan penambahan peralatan on shore seismic acquisition.
7. JULY • (July 16, 2008) Signed loan agreement with 5(five) sindycation banks from local and overseas. Under the loan syndication agreement PT Bank Central Asia Tbk was a Mandated Lead Arranger and Book Runner, PT Bank International Indonesia and PT Rabobank International were the Lead Arranger, PT Bank Chinatrust Indonesia and PT Bank Mizuho Indonesia were the arranger. • (July 28, 2008) Signed loan agreement with Natixis, to finance the purchase of additional onshore seismic acquistion equipment.
8. AGUSTUS • (12 Agustus 2008) Perseroan meraih Peringkat I Annual Report Award 2007 kategori Non-financial, Non-listed company. Penghargaan diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Penghargaan tingkat nasional ini diraih Perseroan dalam kurun waktu 6 bulan pertama setelah tercatat sebagai perusahaan publik. • (25 Agustus 2008) Direktur Utama Eteng A. Salam menerima The Outstanding Entrepreneurship Award pada ajang Asia Pacific Entrepreneurship Award 2008, yang diselenggarakan oleh Enterprise Asia. Penghargaan ini diberikan kepada pemimpin-pemimpin perusahaan yang melakukan inovasi yang menonjol dengan jiwa kewirausahaan untuk menjadikan perusahaannya lebih siap menghadapi peluang dan tantangan.
8. AUGUST • (August 12, 2008) The Company was awarded as a winner of 2007 Annual Report Award for non-financial and non-listed category. The award was given by Indonesia Ministry of Finance. The national award was received after the first 6 months listed as public company. • (August 25, 2008) President Director of the Company Eteng A Salam received The Outstanding Entrepreneurship Award in the occasion of Asia Pacific Entrepreneurship Award 2008 which was held by Enterprise Asia. The awards was given to leaders who have strong innovative entrepreneurship to lead the company in facing opportunities and treaths.
9. SEPTEMBER • (3 September 2008) Perseroan menerima Safety Performance Appreciation dari Total E&P Indonesie atas keberhasilan Perseroan bekerja selama 7 tahun (2600 days) tanpa kecelakaan (NLTA) terhitung sampai dengan 30 Januari 2008. Apresiasi ini merupakan wujud kepedulian tinggi Perseroan terhadap QHSE sepanjang melayani customer Total E&P Indonesie di Kalimantan Timur.
9. SEPTEMBER • (September 3, 2008) The Company received Safety Performance Appreciation from Total E&P Indonesie with regard to Company’s successfull operation for 7 years (2600 days) without accident (NLTA) until January 30, 2008. The award proved as Company’s high appreciation to QHSE related to Total E&P Indonesie’s project execution in East Kalimantan.
10. OKTOBER • (30 Oktober 2008) Dalam implementasi Corporate Social Responsibility (CSR), Perseroan meraih Penghargaan Madya dari Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia, atas kontribusi dan dukungan Perseroan terhadap pembangunan kembali kawasan Desa Kedaton Kidul, Bantul, Yogyakarta yang mengalami musibah gempa bumi tahun 2006.
10. OCTOBER • (October 30, 2008) Company’s received Madya award from the State Minister of Public Housing of the Republic of Indonesia with regard to Corporate Social Responsibility (CSR) implementation to rebuild Kedaton Kidul Village, Bantul, Yogyakarta due to the devistating earth quake in 2006.
11. NOVEMBER • (26 November 2008) Perseroan melakukan Public Expose mengenai kinerja dan strategi Perseroan kedepan, dengan mengikuti event Investor Summit & Capital Market Expo 2008 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia. • Mendapatkan penghargaan Pertamina Quality Award untuk kriteria Anak Perusahaan Pertamina yang terbaik. • Mendapatkan penghargaan Best Services dari Pertamina Region Jawa untuk Pekerjaan Snubbing Services di Lapangan X-Ray.
11. NOVEMBER • ( November 26, 2008) The Public Expose was executed to inform performance and Company’s future strategy, by joining Investor Summit & Capital Market Expo 2008 hosted by Indonesia Stock Exchange. • Received Pertamina Quality Award for the best Pertamina subsidiaries. • Received Best Services award from Pertamina – Java Region with regard to Snubbing Services in X-Ray field.
12. DESEMBER • (18 Desember 2008) Perseroan meraih peringkat Terpercaya pada Corporate Governance Index 2007 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA. Perseroan merupakan pemenang Non BUMN Terbaik yang meraih GCG Award ini.
12. DECEMBER • (December 18, 2008) The Company received the most trusted award in Corporate Governance Index 2007 which was carried out by the Indonesian Institute for Corporate Governance and Swa Magazine. The Company was the best winner for non – state owned enterprise.
6
7 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
SERTIFIKASI DAN AWARD 2008 Certifications and Awards 2008
8
9 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain URAIAN
In billion Rupiah, unless otherwise stated
2004
2005
2006
2008
2007
DESCRIPTION
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha
1.296.372
1.877.981
2.103.690
2.543.913
Operating Revenues
Laba Usaha
19.552
77.547
115.331
144.354
180.387
Income from Operations
Depresiasi
85.077
82.418
87.020
119.426
150.257
Depreciation
104.629
159.965
202.351
263.780
330.644
EBITDA
22.272
23.595
38.732
42.392
58.987
Financing Cost
Beban Keuangan Laba Bersih Jumlah Saham Beredar (ribu lembar) Laba Bersih per Saham (Rp.)
152.403
58.615
83.033
100.140
133.772
Net Income
5.838.500
5.838.500
5.838.500
5.838.500
7.298.500
Number of Shares Issued (tho shares)
26
10
14
17
19
Net Income per Share (Rp)
NERACA 480.981
652.741
835.284
994.492
1.621.565
Current Assets
Aktiva Tetap - bersih
627.931
633.516
702.095
836.185
1.294.400
Fixed Assets - net
1.316.264
1.548.293
1.808.610
2.159.405
3.317.816
Total Assets
Kewajiban Lancar
401.451
595.022
736.231
918.095
1.163.382
Current Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang
163.772
180.639
172.879
294.272
566.085
Long-Term Debts
Total Kewajiban
541.114
723.295
914.819
1.195.264
1.685.724
Total Liabilities
Interest Bearing Debt
177.892
267.722
296.762
392.871
917.461
Interest Bearing Debt
Ekuitas
762.695
809.063
879.408
948.901
1.613.833
Equity
79.530
57.719
99.053
76.397
458.183
Working Capital - net
Modal Kerja - bersih LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Bersih dari Operasi
24.373
78.849
(142.145)
38.499
Net Cash from Operating Activities
Arus Kas Bersih untuk Investasi
295.295
(68.526)
(29.307)
(126.713)
(551.576)
Net Cash used in Investments Activities
Arus Kas Bersih dari Pendanaan
(358.370)
72.372
12.038
218.748
807.249
Net Cash from Financing Activities
16%
21%
19%
19%
16%
Gross Profit Margin
RASIO KEUANGAN
Margin Laba Operasi
2%
6%
6%
7%
7%
Operating Profit Margin
5%
4%
5%
5%
Net Profit Margin
9%
12%
11%
13%
13%
EBITDA Margin
120%
110%
113%
108%
139%
Current Ratio
Perputaran Total Aset
89%
84%
104%
97%
77%
Total Asset Turnover
Imbal Hasil Investasi
12%
4%
5%
5%
4%
Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas
20%
7%
9%
11%
8%
Return on Equity
Hutang/Ekuitas
23%
33%
34%
41%
57%
Debt to Equity
Margin EBITDA Rasio Lancar
Hutang/Total Aset Hutang/EBITDA EBITDA/Beban Bunga
Net Income
(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
180.39
2.544 2.104
1.175
152.40
144.35
115.33
1.878
133.77 100.14
1.296
83.03
77.55 58.62 19.55
04
05
06
07
08
04
05
06
07
08
04
05
06
07
08
JUMLAH AKTIVA
JUMLAH KEWAJIBAN
Total Assets
Total Liabilities
Total Equity
(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
JUMLAH EKUITAS (dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)
3.317 1.685
2.159
1.195
1.808 1.316
1.614
914.82
1.548 723.30
763
809
04
05
879
949
541.11
04
05
06
07
08
04
05
06
07
08
06
07
08
FINANCIAL RATIO
13%
Margin Laba Bersih
LABA BERSIH
STATEMENTS OF CASH FLOWS 30.628
Margin Laba Kotor
Operating Income
BALANCE SHEETS
Aktiva Lancar
Total Aktiva
LABA USAHA
Revenues
STATEMENTS OF INCOME 1.175.025
EBITDA
PENDAPATAN USAHA
14%
17%
16%
18%
28%
Debt to Total Asset
170%
167%
147%
149%
277%
Debt to EBITDA
470%
678%
522%
622%
561%
EBITDA to Interest Expense
Total Kewajiban/Ekuitas
71%
89%
104%
126%
104%
Total Liabilities to Equity
Total Kewajiban/Aset
41%
47%
51%
55%
51%
Total Liabilities to Assets
IKHTISAR KEGIATAN OPERASIONAL Operational Highlights dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain in billion Rupiah, unless otherwise stated
URAIAN
2008
2007*
2006*
2005*
2004*
DESCRIPTION
Jasa Hulu MIGAS Terintegrasi
1.676
1.073
863
691
498
Integrated Upstream Oil & Gas Services Supporting Upstream Oil & Gas Services
Jasa Penunjang Hulu MIGAS
106
70
81
46
40
Jasa Hilir MIGAS
570
806
766
416
534
Downstream Oil & Gas Services
Jasa Penunjang & Berbasis Kompetensi
191
155
169
143
103
Supporting Services & Competency Based
2.543
2.104
1.878
1.296
1.175
Total Revenue
Jumlah Pendapatan Usaha *) disajikan kembali restated
10
11 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
IKHTISAR KINERJA SAHAM Stock Performance Highlights
Program IPO yang dilakukan Perseroan pada awal Pebruari 2008 adalah sangat tepat karena didukung oleh momentum kenaikan harga minyak dunia yang mulai meningkat sejak akhir tahun 2007. Hal tersebut membuat harga saham-saham pada segmen industri pertambangan migas & energi menjadi cukup diminati di lantai bursa saham pada saat itu. Harga perdana saham Perseroan sebesar Rp400 per lembar saham pun sempat meningkat menjadi paling tinggi Rp550 pada triwulan I tahun 2008 dan tetap dalam posisi stabil sampai akhir Juni 2008.
Company’s IPO in early February 2008 could not have taken place at a better time and with the right momentum of sharply increase in fuel prices since the end of 2007. Consequently, energy and oil and gas company’s stock prices trading volume was high, indication of positive sentiment reflected by global market. The Company went public with its first share being sold at IDR 400/share, which increased to IDR 550/share within first quarter 2008 and remained stable until the end of June 2008.
Setelah pertengahan tahun 2008, terjadi krisis ekonomi Amerika Serikat pada khususnya dan krisis ekonomi global pada umumnya yang memicu kondisi pasar saham Indonesia yang terus memburuk. Pada saat yang sama juga harga minyak dunia mulai mengalami penurunan tajam dari harga tertinggi USD146 per barel di bulan Juli 2008 sampai ke level USD37 per barel pada Desember 2008. Hal tersebut juga berdampak pada melemahnya saham ELSA. Sejak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai akhir Desember 2008, saham ELSA mengalami penurunan 71% dari harga IPO, vis-à-vis penurunan 49% pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI.
After mid of 2008, the U.S. economic crisis caused a ripple effect throughout the world economy. The Indonesian stock market was overwhelmed and steadily degraded its performance. At the same time, world oil price also sharply dropped to as low as USD 35/barrel. These two factors contributed to Company’s degrading stock value and performance. Since its IPO in early February 2008 at BEI until the end of December 2008, company’s share price decreased by as much as 71% in relations to vis-à-vis the decreased of 49% Indonesia Stock Exchange.
Kapitalisasi pasar Perseroan terbilang relatif masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan publik lainnya dalam industri sejenis, yaitu < Rp 3 trilyun, dan pada akhir tahun 2008, kapitalisasi pasar menurun menjadi Rp 853 milyar.
Company’s market capitalization of less than RP 3 trillion is relatively small, compared to other publicly listed oil and gas services companies. By the end of 2008, company’s market capitalization decreased further to Rp 853 billion.
TAHUN 2008
Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Penutupan (Rp)
Volume Harian Rata-rata (Lembar)
Kapitalisi Pasar (Rp)
Year 2008
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Average Daily Volume (Shares)
Market Cap (Rp)
KUARTAL I
550
260
370
75.667.691
2.700.445.000.000
KUARTAL II
445
280
345
33.661.802
2.517.982.500.000
KUARTAL III
355
150
200
11.102.595
1.459.700.000.000
KUARTAL IV
165
106
117
11.004.535
853.924.500.000
informasi positif seperti laporan keuangan maupun laporan insidentil lainnya seperti perolehan kontrak, rencana investasi maupun perolehan pinjaman dari bank. Ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap informasi perkembangan bisnis dan program kerja ELSA. 600
such as financial report or other incidental reports (contract acquisitions, investment plans, securing bank loans) that were thought to give positive market sentiment to investors.
700
Volume (Juta Lembar Saham) - RHS Harga (Rp) - LHS
500
500 400 300
300
200 100 100 0 Feb-08
(100) Mar-08
May-08
Jun-08
Aug-08
Sep-08
Nov-08
Dec-08
Secara total, jumlah saham Perseroan per 31 Desember 2008 adalah 7.298.500.000 lembar saham dan dimiliki oleh 8.373 pemegang saham. Pemegang Saham dengan jumlah kepemilikan > 5% (mencapai 5% atau lebih) yaitu : • PT Pertamina (Persero) – 3.000.000.000 lembar saham (41.10%) • PT Tri Daya Esta - 2.711.565.890 lembar saham (37.15%)
In total, the Company number of shares as of Dec 31, 2008 is 7,298,500,000 shares and owned by 8,373 shareholders. Shareholders with ownership equal to or more than 5% are: • PT Pertamina: 3,000,000,000 shares or (41.10%) • PT Tri Daya Esta:: 2,711,565,890 shares or (37.15%)
Berikut adalah komposisi kepemilikan saham Perseroan diluar dari Pemegang Saham > 5% :
The following chart shows the ownership of company’s shareholders exclusive of those with more than 5% ownership: Badan usaha asing
100%
Individual asing 80%
Reksadana Perseroan Terbatas
60%
Asuransi 40%
150% 125%
JCI
ELSA
Dana Pensiun Yayasan
20%
Koperasi
100%
0%
Karyawan Feb 08
Mar 08
Jun 08
75%
Sep 08
Dec 08
Individu nasional
50% 25% 0% Feb 08
Mar 08
Apr 08
May 08
Jun 08
Volume perdagangan saham Perseroan cukup stabil pada beberapa bulan setelah IPO namun pada akhir tahun menunjukkan trend penurunan. Secara umum, volume perdagangan Saham Perseroan menunjukkan peningkatan apabila terdapat press release/ berita maupun keterbukaan
Jul 08
Aug 08
Sep 08
Oct 08
Nov 08
Dec 08
Company’s shares trading volume was quite stable a few months after its IPO in early February 2008. Since June 2008 however, a steady downward trend was observed. Overall, the Company’s stock price increased when there was press release or positive information dissemination
Dari sekitar 21.73% kepemilikan saham ELSA, di luar PT Pertamina (Persero) dan PT Tri Daya Esta, sekitar 43% dimiliki oleh individu nasional, 19% dimiliki oleh Perseroan Terbatas dan 15% dimiliki oleh badan usaha asing.
21.73% of company’s shareholders exclusive of PT Pertamina (Persero) and PT Tri Daya Esta, 43% is owned by local individual, 19% is owned by other companies and 15% is owned by foreign companies.
Komposisi pemegang saham retail yang besar menyebabkan harga saham Perseroan cukup fluktuatif. Namun di sisi lain, pemegang saham retail memberikan likuiditas bagi perdagangan saham Perseroan. Disamping itu, perkembangan kepemilikan oleh badan usaha/ individu asing cukup stabil dan cenderung meningkat, mengindikasikan kepercayaan investor asing yang masih cukup baik pada saham Perseroan.
Due to higher retail shareholder composition Company’s stock price is considered to be fluctuative. On the other hand, retail shareholders have given liquidity to Company’s stock trading. In addition, the ownerships of other company/foreign individual remained stable and tend to increased, this showed foreign investors trust to Company’s stocks.
12
13 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
LAPORAN KOMISARIS UTAMA Report from the President Commissioner
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama President Commissioner
Kepada Seluruh Pemegang Saham Yang Kami Hormati,
Dear Valued Shareholders,
Tahun 2008 merupakan waktu yang bersejarah bagi Perseroan dimana pada awal tahun 2008, Peseroan telah menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO). Dengan tambahan modal dari pemegang saham publik, Perseroan telah mengembangkan reputasi baru di bidang jasa minyak & gas bumi (migas) terintegrasi dan bidangbidang lainnya yang memberi nilai tambah keekonomian (economic value added). Dalam tempo yang sangat singkat Perseroan telah mampu mengembangkan aktiva perseroan dengan berbagai pengembangan aktiva produktif dan siap untuk tinggal landas.
The year 2008 was a historic time for the Company which at the beginning of the year, the Company has become a public company and recorded its shares in Indonesia Stock Exchange through Initial Public Offering (IPO). With additional capital from public shareholders, the Company has developed a new reputation in the integrated oil and gas services sector and other economic value added sectors. In a very short time the Company has been able to develop a variety of asset development and other productive assets.
Pada saat melakukan IPO, Perseroan menerbitkan 1.460.000.000 lembar saham dengan total penerimaan netto dana IPO sebesar Rp 566 Milyar. Disamping itu, Perseroan juga mendapatkan kepercayaan untuk menerima dana pinjaman dari sindikasi Bank Central Asia, Bank International Indonesia, Rabobank International Indonesia, Bank China Trust Indonesia, dan Bank Mizuho Indonesia guna mendapatkan pendanaan yang cukup kompetitif untuk pembiayaan kembali kredit modal kerja dan kredit investasi serta investasi usaha. Perseroan juga telah mendapatkan dana pinjaman dari Danamon Syariah untuk pembelian modular rig guna pengerjaan proyek di Vico. Selain itu pendanaan yang cukup kompetitif juga di dapat dari Coface Natixis Perancis untuk pembelian peralatan land seismic.
During the IPO, the Company issued 1,460,000,000 shares with a total net funds of Rp 566 billion. In addition, the Company also gained the trust to receive funds from the syndicated loan Bank Central Asia, Bank International Indonesia, Rabobank International Indonesia, Bank of China Trust Indonesia, and Bank Mizuho Indonesia in order to obtain an adequate funding for competitive recredit financing and working capital credit and business investment. The Company also has obtained a loan from Danamon Syariah to purchase modular rig which will be used in the engagement with Vico. In addition, the competitive funding was obtained from Coface Natixis France for the purchase of land seismic equipment.
Dewan Komisaris memandang proses IPO dan pendanaan perbankan merupakan sebuah bukti kepercayaan dari berbagai pihak khususnya masyarakat investor, perbankan dan lembaga keuangan (financial institution) baik lokal maupun asing dan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun reputasi yang lebih baik di masa mendatang. Tentunya dana hasil IPO dan pinjaman perbankan akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk segera “go to the market” dengan tetap bersikap pruden. Perhatian yang sangat besar diberikan oleh para Pemegang Saham khususnya PT Pertamina (Persero) dan PT Tri Daya Esta yang telah lama mempersiapkan proses IPO ini dan telah memperlihatkan hasilnya.
Board of Commissioners viewed the IPO process and bank financing was a proof of trust from the various parties, especially public investors, banks and financial institutions both local and foreign, and became one of the main pillars in building a better reputation in the future. The IPO funds and bank loans will provide opportunities for the Company to immediately “go to the market” whilst remain pruden. The great attention given by the Shareholders, in particular PT Pertamina (Persero) and PT Tri Daya Esta in preparing for the IPO process and this already showed results.
14
15 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
16 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 selama kwartal 1 hingga kwartal 3 menunjukan angka yang stabil di level 6,32% hingga 6,11% pada akhir kwartal ke 3. Namun, pada kwartal ke 4 angka pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 5,2%, sehingga angka GDP Indonesia selama tahun 2008 menjadi 6,1%. Ini disebabkan karena adanya krisis keuangan global yang diawali di Amerika Serikat yang mulai terasa gejolaknya pada bulan Oktober 2008. Pengaruh krisis keuangan global itu menyebabkan likuiditas perbankan mengalami gangguan, tingkat suku bunga meningkat dan naiknya tingkat resiko. Angka inflasi di tahun 2008 berada pada level 11,06% lebih tinggi dibanding tahun 2007 sebesar 6,6%. Selain dikarenakan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan Juni 2008, juga disebabkan oleh tingginya harga kebutuhan pokok dan meningkatnya permintaan domestik, serta pengeluaran yang tinggi untuk biaya prakampanye partai politik. Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar mengalami trend pelemahan selama tahun 2008, hal ini dikarenakan terjadinya krisis keuangan global dan capital outflow dari Indonesia khususnya di Pasar Modal dan Pasar Keuangan.
Indonesia’s economic growth in the first to third quarter of 2008 showed stable at level 6.32 % to 6.11% at the end of the third quarter. However, in quarter 4 the economic growth declined to 5.2%, so that the GDP figures for Indonesia in 2008 was 6.1%. This was due to the global financial crisis that started in the United States which turbulance was felt in October 2008. The impact of the global financial crisis caused bank liquidity to crash, interest rates rose and increased in risk. Inflation rate in 2008 was at 11.06%, higher than 2007 which was at 6.6%. Aside from the fuel increase in June 2008, the increase was also cased by the higher crisis of basic needs, as a result of an increase in domestic demand and high precampaign expenditure of political parties. The Rupiah exchange rate against the U.S. Dollar was weakened during 2008, this was due to the global financial crisis and the capital outflow from Indonesia, especially in the Capital Market and Financial Markets.
Perkembangan sektor industri migas di Indonesia pada tahun 2008 masih memiliki potensi yang besar dalam pengembangan wilayah kerja baik untuk wilayah terbukti atau wilayah potensial. Pemerintah Republik Indonesia telah menargetkan produksi hingga 1,3 juta bopd hingga tahun 2009. Ini akan memotivasi aktivitas pencarian cadangan migas dari perusahaan-perusahaan migas. Jika dilihat kondisi geologi dan iklim investasi, Indonesia masih menarik bagi kalangan investor hulu migas. Ini terbukti pada lelang wilayah kerja atau blok migas yang dilakukan dua tahap dalam tahun 2007-2008. Puluhan investor dalam dan luar negeri bersaing untuk mendapatkannya, padahal sebagian besar wilayah kerja migas yang dilelang berada dilepas pantai (offshore). Itu membuktikan bahwa Indonesia masih menarik bagi investor hulu migas ditengah kondisi perekonomian dunia yang sedang konsolidasi.
The outlook of Indonesia’s oil and gas sector in 2008 showed vast opportunities in working area depelopment for both proven or potential area. Government of the Republic of Indonesia has targeted to produce up to 1.3 million bopd in 2009. This will motivate the PSC to search oil and gas reserves. From Geological conditions and investment climate point of view, Indonesia is still attractive for the upstream oil and gas investors. This is proven by the oil and gas block auction which was carried out in 2 (two) phase in 2007-2008. Dozens of domestic and foreign compete to acquire the block area, though most of the oil and gas region were in offshore. That proves that Indonesia is still attractive for investors in the upstream oil and gas whilst world economic conditions are still in consolidation processes.
Dewan Komisaris menilai tahun 2008 dan tahuntahun mendatang, permintaan akan pengembangan usaha migas masih sangat tinggi, dan belanja modal (capital expenditure) perusahaan-perusahaan minyak tetap meningkat, walaupun harga minyak cenderung menurun. Sehingga di masa depan prospek Perseroan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi tetap baik dan Perseroan juga tetap optimis. Untuk mendukung pencapaian dan pertumbuhan tinggi. Perseroan harus mejadi yang terdepan dalam berbagai inovasi produk dan jasa serta melakukan pengembangan usaha, namun hal tersebut harus pula ditunjang dengan pelaksanaan GCG yang konsisten, manajemen risiko serta pemilihan investasi dan pasar yang tepat (selective investment & market).
Board of Commissioners (BOC) assessed that the year 2008 and in the coming years, demand for oil and gas development will still be high, and capital expenditure (capex) the oil and gas companies will keep increasing, even though oil prices tend to decrease. Hence, in the future prospects of the Company as a provider of integrated oil and gas upstream services remains good and the Company also remains optimistic. To support high growth and achievement the Company has to be the forefront of innovation in developing a variety of products and services, and conduct business development, however it must also be supported with the consistent GCG implementation, risk management and investment selection, and the appropriate market (selective investment & market).
Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, yaitu:
Board of Commissioners has highlighted several policies as referrals to the Board of Directors (BOD) of the Company in implementing business strategies, namely:
1. Fokus pada keunggulan kompetensi sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi.
1. Focus on the competitive advantage as a provider of integrated oil and gas upstream services.
2. Meningkatkan pangsa pasar serta pengembangan produk dan jasa layanan serta diversifikasi konsumen di sektor jasa hulu migas.
2. Increase market share and the development of products and services and customer diversification of the integrated upstream oil and gas services sector.
3. Akuisisi kontrak dengan jangka lebih panjang dengan memperhatikan sistem manajemen resiko terpadu.
3. Acquisition of longer-term contracts with attention to the integrated risk management system.
4. Akusisi aset produktif dengan ukuran (size) yang sesuai dengan kemampuan keuangan maupun teknis Perseroan, dengan sangat memperhatikan management resiko operasi, hukum, keuangan, sumber daya manusia, dalam rangka mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan (sustainable).
4. Acquisition of productive assets with the appropriate size, accorance with the financial and technical ability of the Company, with attention to risk management operations, legal, financial, human resources, in order to get a sustainable income.
Di tengah-tengah krisis keuangan global di penghujung tahun 2008, kebijakan di atas telah dilaksanakan dan Perseroan mencatat pertumbuhan usaha dan perbaikan kinerja di core business, antara lain dengan indikator sebagai berikut:
In the midst of the global financial crisis at the end of 2008, the above policies have been implemented and the Company’s recorded growth and improved its core business performance, such as reflected in the following indicators:
1. Laba bersih mengalami peningkatan sebesar 34% menjadi Rp 133,8 miliar dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 100,1 miliar.
1. Net income increased by as much as 34% to Rp 133.8 billion compared to Rp 100.1billion in 2007.
2. Peningkatan laba bersih seiring dengan pertumbuhan (growth) pendapatan usaha sebesar 21% dari Rp 2,1 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 2,5 triliun di tahun 2008.
2. The increase of net income in line with the growth in operating revenue of 21% from Rp 2.1 trillion in 2007 to Rp 2.5 trillion in 2008.
3. Meningkatnya komposisi bisnis hulu migas terintegrasi Perseroan mencapai 66% dari total pendapatan (total revenue) dibanding tahun 2007 sebesar 53%.
3. Increased in the composition of integrated oil and gas upstream business of the Company to reached 66% of total revenue compared to 53% in 2007.
4. Laba sebelum pajak, penyusutan dan amortisasi atau EBITDA (earning before income taxes depreciation and amortization) mengalami pertumbuhan 25% dari Rp 263,78 milyar di tahun 2007 menjadi Rp 330,64 milyar di tahun 2008.
4. Earning before tax, depreciation and amortization, or EBITDA grew to 25% from Rp 263.78 billion in 2007 to Rp 330.64 billion in 2008.
Imbal hasil kepada pemegang saham, yang diindikasikan melalui Imbal Hasil Ekuitas atau Return on Equity (RoE) pada tahun 2008 sebesar 8% lebih rendah dibandingkan tahun 2007 sebesar 10,6%, hal ini dikarenakan di tahun 2008 Perseroan melakukan IPO sehingga jumlah saham beredar bertambah dan ekuitas bersih Perseroan menjadi lebih besar dibandingkan tahun 2007. Dengan akan efektifnya pendapatan dari beberapa kontrak baru dan core business, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa perbaikan kinerja Perseroan diharapkan segera tampak di tahun 2009 dan tahun-tahun berikutnya.
Return on Equity to shareholders in 2008 was 8% lower than in 2007 which was 10.6%, this was caused by higher equity due to Company’s IPO in 2008 which made the number of shares outstanding and net equity of the Company to be higher than in 2007. With the effective income from some of the new contract, and core business, the Board of Commissioners convinced that the improved performance of the Company expect to appear soon in the year 2009 and following years.
17 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Penggabungan dan konsolidasi usaha dari beberapa unit core business di tahun 2007 telah menampakkan hasil dalam wujud efisiensi dan sinergi serta peningkatan kualitas pelayanan pengguna jasa. Dari sisi aktivitas operasi, utilisasi aset operasional Perseroan membukukan kinerja yang cukup memuaskan seiring dengan penambahan kontrak baru yang cukup signifikan dan dimulainya Perseroan memasuki pasar regional. Selama tahun 2008 kontrak-kontrak utama Perseroan yang diperoleh Divisi Geoscience Services (GSC) antara lain jasa 2D dan 3D data akuisisi, Divisi Drilling Services (EDS) antara lain jasa drilling rig, cementing, wireline logging, dan Divisi Oilfield Services (OFS) antara lain jasa coiled tubing, hydrolic workover/ snubbing senilai total $ 250.5 juta dimana dari total nilai kontrak yang diperoleh tersebut ada yang dilaksanakan di tahun 2008 dan juga dilaksanakan ditahun berikutnya. Kontrak-kontrak tersebut berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan antara lain Pertamina EP, Petrochina, Chevron Indonesia, Total Indonesie dan juga Loon Brunei. Dewan Komisaris memandang bahwa membangun reputasi yang tinggi di jasa hulu migas merupakan landasan Perseroan ke masa mendatang. Pengembangan teknologi, kompetensi SDM dan penerapan program operation & service excellence sebagai pilar penting bagi Perseroan untuk mampu menghadapi kompetisi yang lebih ketat di masa mendatang.
Merger and consolidation of several core business units in 2007 has showed its result in the form of efficiency and synergy , along with the increase of service quality. From the operating activities, the operational utilization of assets of the Company in a performance that is quite satisfactory, in line with the addition of new significant contracts and the Company is starting to enter the regional market. During the year 2008 the main contracts of the Company earned from Geoscience Services Division (GSC), among others are 2D and 3D data acquisition, Drilling Services Division (EDS), among others are drilling rig services, cementing, wireline logging, and the Oilfield Services Division (OFS) among others coiled tubing services, hydrolic workover/snubbing with a total value of $ 250.5 million where some of the contracts are carried out in 2008 and some will be implemented in the following years. Contracts came from several major customers of the Company, among others, Pertamina EP, Petrochina, Chevron Indonesia, Total Indonesie and Loon Brunei. Board of Commissioners consider that building a high reputation in the upstream oil and gas service is the foundation of the Company to the future. Technology development, human resources and the application of the competency program operation & service excellence is important pillars for the Company to be able to face tougher competition in the future.
Peseroan telah berkiprah di dalam usaha berbasis aset (asset based) dengan mengembangkan beberapa wilayah kerja/blok migas dimulai dari PSC Bangkanai dan TAC Ramba. Tahun 2008, untuk pertama kalinya Perseroan dapat membukukan keuntungan dari TAC Ramba dan diharapkan fokus yang lebih baik lagi akan membawa Perseroan untuk menjadi salah satu pelaku yang diperhitungkan. Perseroan juga tengah menegosiasikan untuk melakukan akuisisi TAC Ramok Senabing.
The Company has been angaged in asset-based business by developing some the work areas / blocks of oil and natural gas starting from Bangkanai PSC and TAC Ramba. In 2008, the Company, for the first time, booked income from TAC Ramba and expected a better focus will bring the Company to become one of the important players. Currently, the Company is also negotiating the acquisition of TAC Ramok Senabing.
Setelah melakukan berbagai upaya konsolidasi di tahun 2007 dan 2008 untuk usaha berbasis kompetensi (competency based), Dewan Komisaris telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk tetap menjaga kinerja dan secara selektif dilakukan restrukturisasi usaha termasuk potensi divestasi dengan nilai yang optimal. Beberapa target divestasi non core business masih dalam proses dan menjadi kekuatan cadangan Perseroan. Selanjutnya hasil divestasi akan diarahkan untuk melakukan pertukaran portofolio dengan yang lebih baik dari non core business menjadi core business. Bisnis hilir dan asset management masih dapat dikembangkan lagi karena distribusi energi masih tetap berkembang, Perseroan juga memiliki property asset yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan khususnya untuk dikembangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi atau didivestasikan.
After making various consolidation efforts in 2007 and 2008 for competency-based business, the Board of Commissioners has provided advice to the Board of Directors to keep the performance and selectively restructured the business, including potential divestment with optimal value. Some of the divestment target of noncore business is still in the process and become a reserve of the Company. Next, divestment results will be directed to make the exchange from non core business to core business. Downstream business and asset management may still be developed because the energy distribution is still evolving, the Company also has property assets that can be utilized and developed especially in the form of Operating Partnership or to be divested.
Berkaitan dengan penerapan Quality, Health, Safety, Environment (QHSE), Dewan Komisaris terus mendorong agar Perseroan berkomitmen untuk terus mengedepankan kaidah-kaidah QHSE, di seluruh kegiatan Perseroan. Sebagai suatu upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dalam sistem pengelolaan atas berbagai risiko yang ditimbulkan dalam setiap kegiatan. Hal ini terbukti dengan pencapaian zero fatal accident di tahun 2008 dengan total exposure hours sebesar 17.185.836 manhours. Selama tahun 2008 Perseroan telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh SGS dan meraih Occupational Health & Safety Assesment Series (OHSAS) yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi SGS yang merupakan sistem manajemen di bidang Health & Safety.
In connection with the implementation of Quality, Health, Safety, Environment (QHSE), the Board of Commissioners continues to encourage the Company to commit to continue the rule-principle in QHSE, in all activities of the Company. As an accident prevention effort in the work management system of various risks incurred in each activity. This is proved with the achievement of zero fatal accident in 2008 with a total of 17,185,836 exposure manhours. During the year 2008 the Company has obtained Quality Management System certification ISO 9001:2000 and Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) issued by SGS Certification Body which is the management system in the field of Health & Safety.
Dewan Komisaris senantiasa mengedepankan akan pentingnya pengembangan sumber daya manusia sebagai asset penting Perseroan. Pengembangan sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi Perseroan dalam mencapai visi dan misi Perseroan. Perseroan telah menerapkan kebijakan berbasiskan budaya kinerja yang tinggi, dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas disertai strategi sumber daya manusia secara terarah serta terencana dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya saing yang berkelanjutan. Disamping program pelatihan, Perseroan juga memperhatikan program-program yang berhubungan dengan olahraga, budaya dan etika.
Board of Commissioners will always put ahead the importance of developing human resources as Company’s important assets. Development of human resources have a very important role for the Company in achieving its vision and mission. The Company has implemented a policy-based high-performance culture, and is expected to increase productivity, along with effective and wellplanned human resources strategy in order to increase the competitiveness and sustainability. Besides the training program, the Company also considers programs related to sports, culture and ethics.
Dalam hal tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), Perseroan memberikan perhatian terhadap kesiap-siagaan dan kepedulian pada masyarakat, dari dana yang tersedia tahun 2008, alokasi terbesar sebesar 75% ditempatkan pada program Community Development. Konsep 3 (three) Fundamentals for a Better Life bagi komunitas diselenggarakan secara konsisten yaitu program-program kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Mock up program tersebut pada tahun 2008 telah menjadi patron yang matang untuk siap diterapkan di daerah-daerah operasi yang tersebar di wilayah Indonesia, alokasi lainnya sebesar 12,5% diantaranya untuk Disaster Preparedness & Recovery dan 12,5% lainnya dialokasikan untuk aktivitas spiritual, dukungan pemerintah, dan porsi untuk lingkungan hidup yang aman dan sehat seperti upaya mereduksi sampah dan memilih bahan ramah lingkungan. Program kepedulian Perseroan bagi masyarakat mendapat apresiasi dari Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Anugerah Penghargaan Madya Tahun 2008. Dewan Komisaris memandang bahwa tanggung jawab sosial merupakan salah satu tugas pokok manajemen dan Dewan Komisaris terus memotivasi agar pelaksanaannya tepat sasaran dan tepat manfaat.
In the case of corporate social responsibility the Company has put high concern and attention to the community, from the available funds in 2008, 75% was allocated to the Community Development program. Concept of 3 (three) Fundamentals for a Better Life for the community consistently held with the programs of health, education and economic development. Mock-up program in the year 2008 has been a patron ready to be implemented in Company’s operating areas in Indonesia. Other allocations of 12.5% of them were for Disaster Preparedness & Recovery, and 12.5% were allocated to other spiritual activity, government support, and for the safe and healthy environment such to reduce waste materials and choosing environmentally friendly materials. Company awareness programs for the public received the appreciation from the Ministry of State Public Housing of the Republic of Indonesia with Anugerah Madya Year Award in 2008. Board of Commissioners considered that social responsibility is one of the principal tasks of the Board of Commissioners and management continually ensured that the execution and implementation meet the right target and benefit.
18
19 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Untuk meminimumkan risiko usaha, Dewan Komisaris menekankan perlunya penerapan sistem Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Goverance (GCG) di Perseroan dan setiap unsur di Perseroan wajib mempraktekan standar tinggi dari prinsip-prinsip GCG yaitu fairness (keadilan), transparency (transparansi), accountability (akuntabilitas) dan responsibility (tanggung jawab). Dewan Komisaris menilai bahwa Perseroan telah mengimplementasikan GCG. Sistem pelaporan yang ada di Perseroan sudah lebih transparan dan temuan-temuan dari Komite Audit maupun dari Internal Audit Perseroan terus dipantau dan ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan. Dewan Komisaris tetap mengharapkan peningkatan dalam pengendalian internal dalam aspek legal, pengelolaan proyek, operasi keuangan baik di Holding maupun di Anak Perusahaan. Dewan Komisaris menghargai upaya Direksi Perseroan yang telah dapat menyelesaikan masalah USD selling di luar jalur pengadilan. Namun demikian permasalahan seperti ini diharapkan tidak terulang lagi.
To minimize the business risk, the Board of Commissioners need to emphasize the importance of the Good Corporate Governance system application in each element of the Company and the Company shall practice a high standard of the principles, namely Fairness, Transparency , accountability and responsibility . Board of Commissioners felt that the Company has been implementing GCG. System of reporting on the Company is more transparent and the findings of the Audit Committee and Internal Audit of the Company continue to be monitored and followed up by management of the Company. Board of Commissioners still expects improvement in the internal control of legal aspects, project management, financial operations in both Holding and the Subsidiary. Board of Directors of the Company appreciate the efforts that have been able to complete the problem USD selling outside the court lines. However, problems such as this is not expected to recur again.
Selama tahun 2008, tidak terdapat perubahan dalam susunan Dewan Komisaris Perseroan. Namun, sejalan dengan tuntutan GCG terdapat perubahan dari komitekomite yang dimiliki Dewan Komisaris, yaitu perubahan susunan anggota dalam Komite Audit dan Komite Remunerasi. Dalam Komite Audit terdapat penambahan anggota yang diharapkan dapat memperkuat peran Komite Audit bagi Perseroan dalam meningkatkan kualitas pengendalian internal dan manajemen risiko. Untuk lebih menyempurnakan Komite Remunerasi, telah dilakukan proses menjadi Komite Nominasi dan Remunerasi.
During the year 2008, there is no change in the composition of the Board of Commissioners of the Company. However, in line with the demand of GCG there is a change in the committees of the Board of Commissioners, the changes are in the members of the Audit Committee and Remuneration Committee. The additional members in Audit Committee are expected to strengthen the role of the Audit Committee of the Company in improving the quality of internal control and risk management. To further improve the Remuneration Committee, a process has been made to be a Nomination Committee and Remuneration Committee.
Dewan Komisaris telah menyetujui pembentukan Unit Manajemen Risiko di tahun 2008 dan khusus menghadapi tantangan ke depan, manajemen risiko harus lebih efektif yaitu pengelolaan risko strategis, risiko keuangan dan pelaporan keuangan, risiko pasar, risiko operasional dan risiko ketaatan pada ketentuan yang berlaku. Manajemen risiko yang efektif adalah salah satu pilar utama Perseroan dan harus diimplementasikan ke setiap unit organisasi dengan menerapkan teknologi informasi yang mutakhir dalam melakukan assesment risiko, aktivitas pengendalian, pelaporan dan pemantauannya. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa investasi dalam teknologi informasi dalam manajemen risiko sangat bermanfaat dan tidak dapat ditunda.
Board of Commissioners has approved the establishment of a Risk Management Unit in 2008 and specially, to face challenges in the future, risk management should be more effective, namely strategic management risk, financial risk and financial reporting, market risk, operational risk and compliance to the regulations. Effective risk management is one of the main pillars of the Company and must be implemented to each unit of the organization by applying information technology in the current risk assessment, control activities, reporting and monitoring. Board of Commissioners convinced that investment in information technology of risk management is very useful and can not be delayed.
Dalam kesempatan ini selaku Komisaris Utama mewakili seluruh anggota Dewan Komisaris dan Komite, menyampaikan terima kasih kepada segenap manajemen dan karyawan PT Elnusa, Tbk atas prestasi dan upaya yang telah dilakukan, dengan harapan agar pencapaian kinerja yang lebih baik lagi di masa mendatang. Dewan Komisaris juga mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham atas dukungan dan kerjasamanya selama tahun 2008. Semoga semua upaya yang dilakukan oleh segenap stakeholder PT Elnusa, Tbk, mendapat berkah dan rahmat dari Tuhan YME.
In this opportunity as a President Commissioner representing all members of the Board of Commissioners and the Committee, I convey our gratitude to the management and employees of PT Elnusa Tbk and for the efforts that have been made, with the expectation of a better performance and achievement in the future. Board of Commissioners also expressed appreciation and gratitude to the Shareholders on the support and cooperation during the year 2008. Hopefully all the effort made by all stakeholders PT Elnusa, Tbk, get the blessings and mercy from God.
Hormat kami, Sincerely Yours,
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama President Commissioner
20
21 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
LAPORAN DIREKTUR UTAMA Report from the President Director
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Para Seluruh Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Tahun 2008 Perseroan memasuki era sebagai Perusahan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang di dahului dengan penggabungan usaha (merger) anak perusahaan di bidang jasa hulu migas, yakni PT. Elnusa Geoscience, PT. Elnusa Drilling Services, dan PT. EWS Oilfield Services dan PT. Sinarriau Drillindo ke dalam PT. Elnusa efektif pada tanggal 9 Oktober 2007. Perseroan melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan 1.460.000.000 lembar saham dengan total penerimaan dana netto sebesar Rp 566 milyar. Perseroan juga melakukan optimalisasi aktivitas pendukung agar dapat menunjang kegiatan usaha sehingga di bentuk beberapa departemen baru seperti Operation & Service Excellence, Product Innovation & Maintenance, Procurement & Asset Maintenance, Corporate Strategic Transformation & Information System & Quality Assuarance dan Health Safety Environment.
In 2008 the Company entered to the era as a listed public company in Indonesia Stock Exchange , precedented with the merger companies in the upstream oil and gas services sector, namely PT. Elnusa Geoscience, PT. Elnusa Drilling Services, and PT. EWS Oilfield Services and PT. Sinarriau Drillindo into PT. Elnusa effective on 9 October 2007. The Company conducted Initial Public Offering (IPO) with 1,460,000,000 shares being offered with a total net funds of Rp 566 billion. The Company also conducted optimization of the support activities to be able to support of business activities in the form of some new departments, such as Operation & Service Excellence, Product Innovation & Maintenance, Procurement & Asset Maintenance, Corporate Strategic Transformation & Information System & Assuarance Quality and Health Safety Environment.
Kondisi perekonomian di tahun 2008 akan dikenang sebagai tahun yang paling berat, tidak ada pasar keuangan dan perokonomian di dunia yang terbebas dari dampak krisis keuangan yang bermula di Amerika Serikat. Selama tahun 2008 sejarah telah mencatat tumbangnya beberapa perusahaan besar dunia dan juga turunnya harga saham beberapa perusahaan global ke titik yang paling rendah. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan secara signifikan terutama pada semester kedua 2008. Sementara pada saat yang sama, meningkatnya harga komoditas dan kebutuhan energi telah menciptakan tekanan inflasi global.
Economic conditions in 2008 would be remembered as the toughest, when there was no financial market and economic in the world free from the impact of financial crisis that began in the United States. During the 2008, history has recorded the fall of several large companies and also the decline in world stock prices a few global companies to the lowest point. In the year 2008 the global economic growth was slowing down significantly, especially in the second semester of 2008. While at the same time, rising commodity prices and energy demand has created inflationary pressures globally.
Ekonomi nasional selama tahun 2008 mencatat angka pertumbuhan Indonesia sebesar 6,1% lebih rendah dibandingkan tahun 2007 sebesar 6,3%. Namun lebih baik jika di bandingkan angka pertumbuhan ekonomi global terutama di negara maju yang mengalami penurunan. Sementara angka inflasi tahun 2008 berada pada level 11,06% lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 yang mencatat angka 6,6%. Tingginya angka inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang di umumkan pada bulan Juni 2008, meningkatnya harga kebutuhan
The national economy during the year 2008 recorded a growth of 6.1% lower than 2007 which was 6.3%. This was better compared to global economic growth, particularly in developed countries that experienced a decline. Meanwhile, the inflation figure in 2008 was at 11.06%, higher than in 2007 which was 6.6%. The high inflation figures due to the increase in fuel price in June 2008, the rising price of basic needs, and the strong level
22
23 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
pokok, dan kuatnya tingkat permintaan domestik. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat sangat fluktuatif di tiga bulan terakhir tahun 2008, perubahan signifikan terjadi di bulan Oktober dan November 2008. Sementara dari industri migas selama tahun 2008 dunia telah mencatat suatu rekor harga minyak tertinggi (Brent Crude Index) pada angka $ 146 per barel pada bulan Juli 2008, sementara selama tahun 2008 harga minyak mengalami penurunan terendah di bulan Desember 2008 hingga $ 37 per barel. Turunnya harga minyak dalam interval waktu yang pendek membuat sulitnya memprediksi arah pergerakan harga. Namun demikian, pemerintah berpandangan bahwa masa sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan investasi di sektor minyak dan gas bumi. Pemerintah menilai bahwa kegiatan eksploitasi di tahun 2008 masih rendah, target lifting 2008 sebesar 1.030.000 barel per hari belum tercapai, oleh karena itu pemerintah menghimbau perusahaan migas untuk lebih aktif melakukan eksploitasi dan pada saat yang sama pemerintah giat menawarkan wilayah-wilayah baru untuk ditawarkan ke perusahaan-perusahaan migas.
of domestic demand. Rupiah exchange rate against the U.S. Dollar was very fluctuative in the last quarter of 2008, significant changes occurred in October and November 2008.
Meanwhile, from the oil and gas industry during the year 2008 the world has recorded a record of high price of oil (Brent Crude Index) of $ 146 per barrel in July 2008, while during the year 2008 experienced a decline in oil prices , the lowest in December 2008 to $ 37 per barrel. Decline in oil prices in the short time interval makes it difficult to predict the price movement. However, the government thought that the present is a good time to invest in the sector of oil and gas. The Government considered that the exploitation activities in 2008 was still low, the 2008 target lifting of 1,030,000 barrels per day has not been reached, therefore, the government urged oil and gas companies to do more active exploitation and at the same time the government offered new areas to oil and gas companies.
Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi minyak bumi, ini ditunjukan oleh 16 wilayah dari 60 wilayah cekungan hydrocarbon yang telah menghasilkan minyak, 8 telah di eksplorasi namun belum menghasilkan minyak bumi. Dari 36 wilayah cekungan hydrocarbon 14 telah dilakukan eksplorasi, namun masih perlu memperhitungkan cadangan ekonomisnya dan sisa 22 wilayah cekungan belum dilakukan eksplorasi. Pemerintah telah mendorong untuk melakukan eksplorasi di wilayah yang sangat potensial dan mendorong pihak swasta untuk melakukan tidak hanya 2D, tapi juga 3D seismic survey. Sementara itu Potensi wilayah kerja onshore masih banyak, namun pembukaan wilayah kerja baru oleh BP Migas lebih diarahkan menuju offshore. Oleh karena itu Perseroan perlu mengembangkan teknologi yang mendukung pengerjaan wilayah kerja offshore, yang telah dilakukan sekarang melalui proyek kerja seismik di transition zone dan marine.
Indonesia has the potential to increase production of oil, indicated by 16 areas of the 60 areas of hydrocarbon basin have produced oil, 8 has been in exploration but not yet produced oil. 36 of 14 regions basin hydrocarbon has been in exploration, but still need to take into account the economic reserves and the remaining 22 regions have not made the exploration. The government has been encouraged to do exploration in the region and the potential to encourage private parties to perform not only 2D, but also 3D seismic survey. The potential of onshore areas are still many, but the opening of the new work by BP Migas is directed more towards offshore. Therefore, the Company’s need to develop technology that supports the execution of work offshore, which have been made through the project is now working on the seismic transition zone and marine.
Selain itu dari sisi bisnis jasa hulu migas, kontrak kerja yang diperoleh selama tahun 2008 meningkat dibandingkan tahun 2007, ini disebabkan karena faktor demand minyak bumi yang sangat tinggi sementara supply yang masih terbatas, sehingga pengeluaran capital expenditure dari perusahaan-perusahaan minyak tetap tinggi.
In addition, from the upstream oil and gas services business, contract work during the year 2008 increased compared to the year 2007, this factor was because oil demand is very high while the supply is still limited, so that the expenditure of capital expenditure of oil companies remain high.
Perseroan, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit di tahun 2008, telah mencatatkan lonjakan laba usaha bersih (net income) sebesar Rp 134 miliar atau tumbuh 34% dibandingkan tahun 2007. Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 21% dari Rp 2,1 triliun ditahun 2007 menjadi Rp 2,5 triliun ditahun 2008. Kontribusi pendapatan terbesar ditahun 2008 diperoleh dari pelaksanaan kontrak-kontrak baru jasa bisnis hulu migas terintegrasi sebesar 66% dari total pendapatan Perseroan atau sebesar Rp 1.68 triliun, dibandingkan tahun 2007 yaitu sebesar 53% atau sebesar Rp 1,12 triliun. Adapun sisa pendapatan diperoleh dari jasa hulu migas, jasa hilir migas dan jasa telematika penunjang migas. Kegiatan survei seismik yang dilakukan
The Company, based on the audited consolidated financial reports, had recorded net income hikes of Rp 134 billion or 34% growth compared to the year 2007. The increase in net income in line with the increase in revenue of 21% from Rp 2.1 trillion in 2007 to Rp 2.5 trillion in 2008. The largest revenue contribution in 2008 from the implementation of the new contracts, contract-services business of integrated oil and gas upstream 66% of the total income of the Company or of Rp 1.68 trillion, compared to the year 2007 amounting to 53% or Rp trillion 1.12. The remaining income derived from the upstream oil and gas services, downstream oil and gas services and oil and gas supporting telecommunications services. Seismic survey activities undertaken by the
oleh Geoscience Services (GSC) merupakan penyumbang terbesar disegmen jasa hulu migas terintegrasi disusul kemudian oleh Drilling Services (EDS) yang berfokus pada jasa pemboran dan jasa penunjang pemboran, serta Oilfield Services (OFS) yang berkaitan dengan kegiatan perawatan sumur untuk meningkatkan produksi migas. Kinerja yang baik di tahun 2008 tidak terlepas dari strategi yang tepat yang dilakukan Perseroan berkenaan dengan integrasi business process pasca merger, peningkatan utilisasi asset produksi, dan upaya Perseroan untuk tetap fokus pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Pada saat banyak perusahaan mengumumkan kerugian atau pun penurunan kinerja di tahun 2008, PT Elnusa Tbk justru mencatatkan peningkatan pencapaian usaha.
geoscience Services (GSC) is the largest contibution in integrated upstream oil and gas services segment and followed by Drilling Services (EDS), which focuses on drilling services and drilling support services, and the Oilfield Services (OFS), which relates to activities for the treatment wells to increase the production of oil and natural gas. Strong performance in 2008 was related to the strategy of the Company in connection with post-merger business process integration, the increased utilization of production assets, and the Company’s efforts to keep the focus on upstream oil and gas business integrated services. At the time many companies announced the loss or decline in performance in the year 2008, PT Elnusa Tbk thus recorded an increase of the business achievement.
Perseroan merupakan suatu perusahaan yang cukup spesifik karena secara Group Korporasi memiliki berbagai kegiatan usaha. Namun, core business yang menjadi keunggulan Perseroan adalah fokus usaha yang menyediakan jasa hulu migas terintegrasi dari Integrated Geoscience Services, Integrated Drilling Services serta Integrated Oilfield Services. Dibidang seismic land, Perseroan merupakan market leader yang telah diakui kompetensi dan pengalamannya dengan track record yang baik. Walaupun Perseroan telah mempunyai jangkauan daerah operasi onshore yang luas di Indonesia, namun Perseroan tetap berusaha melakukan penetrasi ke pasarpasar yang baru baik secara geografis keluar negeri maupun secara teknis dari Land Seismic ke marine & transition zone atau dari shallow well drilling ke deep well drilling bahkan ke offshore.
The Company is a company that is quite specific because of the Corporate Group has various business activities. However, the core business which is the focus of the Company is a business that provides integrated services from upstream oil and gas geoscience Integrated Services, Integrated Drilling Services and Integrated Oilfield Services. In the field of seismic land, the Company is a market leader who has been recognized for its competence and experience with good track records. Although the Company has a broad onshore operational area in Indonesia, but the Company is still trying to make the market penetration to new markets, both geographically to abroad, and technically from seismic land to marine transition zone or from a shallow well to deep well drilling and even to offshore.
Dari sisi operasi, di tahun 2008 Perseroan telah mencatatkan perolehan kontrak-kontrak utama baru seperti Divisi Geoscience Services mendapatkan kontrak 3D/2D seismic survey untuk land dan marine seperti kontrak dengan Pertamina EP untuk wilayah Rengasdenglok dan Randegan Utara, Japex Buton untuk wilayah Pulau Buton, Bunga Mas International Company untuk wilayah Lahat (Sumatera Selatan), Petrochina untuk wilayah Tanjung Jabung dan Conoco Philips untuk wilayah laut Arafuru. Divisi Drilling Services (EDS) telah memperoleh kontrak baru di tahun 2008 untuk Vico wilayah Nilam, Chevron Pacific untuk wilayah Duri (Riau) dan Pertamina Geothermal Energy untuk wilayah panas bumi Kamojang. Divisi Oilfield Services (OFS) memperoleh kontrak coiled tubing untuk Vico di wilayah Kalimantan Timur, Star Energy untuk wilayah Natuna, Total EP Indonesie untuk wilayah Kalimantan Timur, Pertagas Jatim untuk wilayah Porong, Pertamina EP untuk wilayah Jatibarang dan Chevron Indonesia Co untuk wilayah Kalimantan Timur. Selama tahun 2008 Perseroan telah secara konsisten melakukan investasi peralatan jasa hulu migas meliputi pembelian peralatan acquisition seismic, working barge dan Hydrolic Workover/snubbing rig 225k dan 340k.
From operation side, in 2008 the Company has recorded revenue from major contracts from Geoscience Services Division for 3D/2D seismic surveys such as land and marine contract with Pertamina EP for the region of Rengasdengklok and North Randegan, Japex Buton, Bunga Mas International Company for the region Lahat South Sumatera, Petrochina for Tanjung Jabung and Conoco Philips for Arafuru sea area. Drilling Services Division (EDS), has obtained a new contract in 2008 for the region of Vico Nilam, Chevron Pacific region for Duri (Riau) and Pertamina Geothermal Energy to the Kamojang Geothermal. Oilfield Services Division (OFS) obtained contracts coiled tubing for Vico in the area of East Kalimantan, for Star Energy Natuna area, Total EP Indonesie for East Kalimantan, Pertagas Porong East Java, Pertamina EP Jatibarang West Java and Chevron Indonesia Co. for the region of East Kalimantan . During the year 2008 the Company has consistently invested in upstream oil and gas equipment services included the purchase of seismic equipment acquisition, working barge and Hydrolic Workover / snubbing rig 225k and 340k.
Perseroan juga memiliki strategi untuk memperbaiki struktur permodalan (capital structure) dengan melakukan pembiayaan pembelian peralatan sebesar 46% berasal dari dana sendiri melalui IPO dan sisanya berasal dari pinjaman luar (external loan). Dari sisi keuangan pinjaman eksternal akan memberikan efek optimalisasi struktur pembiayaan sehingga capital structure Perseroan jauh lebih baik, di lain
The Company also has a strategy to improve its capital structure by financing 46% of the equipment purchase from its own funds through the IPO and the rest are from external loan. From the financial aspect, the external loans will optimize the financial structure to be much better, on the other hand as a public company, the Company would be encouraged to be more careful in doing business, more
24
25 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
pihak sebagai perusahaan terbuka Perseroan akan lebih dipacu untuk lebih hati-hati dalam berbisnis, lebih efisien, lebih efektif dan diawasi oleh publik, sehingga kinerja Perseroan akan lebih baik.
efficient, more effective and supervised by the public, so that the performance of the Company would be better.
Pada bulan Oktober 2008 Perseroan telah mengajukan pendaftaran ke Bapepam untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan (buy back). Buy back ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu stabilisasi harga saham Perseroan di BEI, disamping juga meningkatkan Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) Perseroan. Perseroan telah mengalokasikan Rp 100 milyar dengan jumlah saham Perseroan yang direncanakan akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Sampai dengan program buy back selesai per 12 Januari 2009 Perseroan telah melakukan kembali pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dengan jumlah dana yang digunakan sebesar Rp 14.73 milyar atau 14.7% dari dana yang dialokasikan untuk program tersebut.
In October 2008 the Company submitted the registration to Bapepam to buy back shares of the Company. Buy back was done with the goal of price stabilization to assist in the Company’s shares in BEI, increased Earning Per Share (EPS) and Return On Equity (ROE) of the Company. The Company has allocated Rp 100 billion with the number of shares of the Company that planned to be bought back would not exceed 20% of the amount of capital issued and paid in full. Until the buy back program completed on January 12,2009 , the Company has conducted re-purchase of 99,738,000 shares with the amount of funds used was Rp 14.73 billion or 14.7% of the funds allocated for the program.
Disisi inovasi jasa dan pengembangan pasar pada tahun 2008 Perseroan melakukan ekspansi kegiatan usaha seismik di transition zone melalui kemitraan strategis dengan partner, dimana sebelumnya Perseroan menguasai pangsa pasar aktifitas Land Seismic di Indonesia. Divisi Drilling Services mulai masuk ke dalam pemboran sumur dalam (deep well drilling), ditunjang dengan investasi peralatan pemboran dengan teknologi terbaru dan efesien. Sementara itu Divisi Oil Field Services meningkatkan keandalan peralatan dengan working barge sebagai alat penunjang untuk operasi workover ataupun snubbing yang bekerja di offshore. Hasil ekspansi usaha Perseroan di tahun 2008 meliputi wilayah operasional hampir diseluruh wilayah Indonesia, selain itu Perseroan telah berhasil melakukan ekspansi pasar di land aquisition ke Brunei Darussalam.
On the innovation and development of services market in the year 2008 of the Company to expand business activities in the transition zone seismic through partnerships with strategic partners, where previously the Company’s market share was in Land Seismic activity in Indonesia. Drilling Services Division began to enter into drilling wells in the (deep well Drilling), supported the drilling equipment investment with the latest technology and efesien. Meanwhile, Oil Field Services Division to improve the reliability of equipment working with the barge as a support tool for workover and snubbing operations working in the offshore. Results in the Company’s expansion efforts in 2008 include the operations almost throughout the territory of Indonesia, in addition the Company has successfully perform the expansion in the land market aquisition to Brunei Darussalam.
Ketergantungan teknologi merupakan salah satu hal yang harus diperbaiki sebagai perusahaan penyedia jasa Hulu Migas, sehingga hal ini dapat menjadi kendala. Kondisi ini telah diantisipasi dan dimitigasi Perseroan dengan melakukan investasi peralatan-peralatan baru seperti misalnya Modular Rig yang merupakan Rig dengan teknologi terbaru. Selain itu, Perseroan juga melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki peralatan yang diperlukan.
Technological dependence is one of the things that must be improved as an Upstream Oil and Gas services company. This situation was anticipated and mitigated by the Company by investing new equipment such as Modular Rig Rig which is the latest technology. In addition, the Company also has strategic partnerships with companies that have the necessary equipment.
Perseroan percaya bahwa kesuksesan kinerja perusahaan pada tahun 2008 tidak terlepas dari peranan seluruh karyawan dengan memfokuskan kepada pengembangan organisasi & sumber daya manusia. Adanya kenaikan produktivitas terhadap pertumbuhan laba bersih berbanding jumlah karyawan sebesar 39% di tahun 2008 dibandingkan pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa kebijakan berbasiskan budaya kinerja tinggi mampu meningkatkan produktivitas. Investasi secara berkesinambungan untuk pelatihan karyawan menunjukkan komitmen Perseroan terhadap Human Capital Development, Elnusa Petroleum School merupakan salah satu program peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang dikelola secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis maupun
The Company believed that the success of the company’s performance in the year 2008 was the role of all employees with a focus in organizational development & human resources. The increase in productivity to net income in proportion to the number of employees was 39% in 2008 compared to the year 2007, shows that policybased on high-performance culture was able to increase productivity. Continuous investment in training employees to show commitment to the Company’s Human Capital Development, Petroleum Elnusa School was one of the program to increase the competency of human resources that was managed comprehensively to meet the increasing technical competence and managerial in the field of oil and natural gas. In future the Company expects to form human resource which will always be ready to answer each
manjerial di bidang migas. Dimasa depan diharapkan terbentuk sumber daya manusia yang selalu siap menjawab setiap perubahan dan tantangan di masa depan, karena kami ingin mengembangkan Perseroan lebih agresif dan bisa menjadi world class company. Perubahan yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia menuju yang lebih baik di tahun 2008 akan senantiasa terus ditingkatkan, hal ini menunjukkan bahwa Perseroan tidak saja melakukan pengembangan bisnis, namun sisi pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas juga.
of the changes and challenges in the future, because we want to develop the Company’s more aggressive and can be a world class company. Changes have been made in the management of human resources towards a better year in 2008 will always continue to be improved, this shows that the Company does not just develop the business , but the development of human resources is also a priority.
Perseroan telah menerapkan praktek tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) sebagai pondasi dari kegiatan usaha berkelanjutan. Perseroan secara serius menerapkan sistem GCG melalui penerapan unsur utama dari kesetaraan (fairness), keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), dan tanggung jawab (responsibility) . Melalui penerapan GCG Perseroan percaya bahwa kepercayaan para pemegang saham dan pelanggan akan semakin tinggi. Selama tahun 2008 Perseroan telah mematuhi semua peraturan berlaku yang dikeluarkan oleh pihak-pihak penentu kebijakan dan otoritas moneter.
The Company has implemented the good corporate governance practices as the foundation of sustainable business activities. The Company is seriously implementing the system through the implementation of GCG key element namely fairness, transparency, accountability, and responsibility. Through the implementation of GCG, the Company believed that the trust of shareholders and customers will be higher. During the year 2008 the Company has complied with all applicable regulations issued by the regulator and monetary authority.
Ditahun 2008 Perseroan telah mendapatkan penghargaan sebagai “Perusahaan Swasta Terbaik” dan termasuk dalam the best of top 10 companies pada GCG Perception Index yang dilakukan oleh the Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA. Penghargaan ini tak lepas dari upaya dan komitment Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk menciptakan lingkungan kerja yang “corruption-free zone” di lingkungan Perseroan dan untuk menumbuhkan kepercayaan publik serta mempercepat perwujudan dunia usaha yang bersih, transparan, dan profesional. Perseroan juga di tahun 2008 telah menerapkan Pakta Intergritas sebagai bentuk pernyataan tentang komitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In 2008 the Company has obtained the award for “Best Private Company” and was included in the best of top 10 companies in the GCG Perception Index conducted by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine. This was due to the efforts and commitment of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company to create a work environment that is “corruption-free zone” in the environment of the Company ato gain public trust, and accelerate the clean, transparent, and professional business. In 2008, the Company has also implemented the Intergrity Pact as a statement about the commitment to implement the tasks and responsibilities in accordance with the regulations.
Peran dari Teknologi Informasi dalam mendukung bisnis usaha Perseroan sangat penting. Sejak dari pengembangan, pengelolaan, pengendalian, evaluasi untuk seluruh proses bisnis yang dimiliki oleh perusahaan akan melibatkan teknologi informasi terkini. Pada tahun 2008 Perseroan melakukan optimalisasi penggunaan aplikasi dan IT Infrastruktur guna meningkatkan pengendalian kinerja perusahaan melalui sistem yang terintegrasi antara unit operasi dengan unit pendukungnya melalui optimalisasi penggunaan aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) SAP yang telah dimilikinya serta penambahan modul Material Management, Financial & Controlling serta Consolidation. Untuk meningkatkan realibility IT Infrastruktur Perseroan mulai melakukan konsolidasi Data Center dari masing-masing divisi ke dalam satu Data Center Perseroan yang terpusat. Konsolidasi Data Center yang dilakukan meliputi Hardware & Networking System Management serta IT Security Management.
The role of information technology in supporting the business is very important. Since from the development, management, control, evaluation for all business processes that are owned by the company will involve the latest information technology. In the year 2008, the Company optimized the use of IT applications and infrastructure to improve company performance through the control system that is integrated with the operating units and supporting unit through the optimization of ERP applications (Enterprise Resources Planning) SAP which has been owned and the addition of modules of Materials Management, Financial & Controlling and Consolidation. To improve the IT Infrastructure realibility, the Company begin consolidation Data Center from each division to a centralized Data Center. Consolidated Data Center includes the Hardware & Networking Management System and IT Security Management.
26
27 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2008 Responsibility for 2008 Annual Report
Sebagai Perseroan yang bekerja dan tumbuh di tengah masyarakat, Perseroan memiliki komitmen moral, bahwa bisnis yang berjalan baik harus seiring dan memberi kontribusi bagi keberlangsungan pengembangan kesejahteraan bersama karyawan, keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat. Tanggung jawab sosial Perseroan di wujudkan dengan aktivitas-aktivitas yang berorientasi pada peningkatan kapasitas penerima manfaat program dengan menjaga kearifan lokal dan eksplorasi potensi melalui pendekatan 3 (three) primary for better life yaitu pengembangan di bidang ekonomi meliputi kegiatan program peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Small & Macro Entrepreneur Day, bidang pendidikan meliputi beasiswa terpadu, taman belajar Elnusa dan TK Patra VII dan bidang kesehatan meliputi Sehat Elnusa dan Forum Posyandu. Sementara untuk penanganan bencana (preparedness & recovery), Perseroan memiliki unit yang disiagakan dengan dukungan penuh yaitu Elnusa Emergency Response (EER). Unit ini merupakan wujud kesadaran Perseroan untuk memberikan rasa aman (safety), menghargai hidup dan kehidupan dari setiap peristiwa bencana yang terjadi di bumi tercinta.
As the Company is working and growing in the middle of the community, the Company has a moral commitment, that business is running well and should be in line and contributes to the development and welfare of the employees, their families, local communities and society. Social responsibility to achieve the Company’s activities are focused on increasing the capacity of the beneficiaries to maintain the program with local wisdom and exploration potential through 3 (three) primary approach for the better life, such as in the field of economic development activities include programs increase community welfare and Small & Macro Entrepreneur Day, the education sector including scholarship, Elnusa’s learning garden and TK Patra VII and health sector which covers Elnusa Forum Posyandu. Meanwhile, for disaster management (Preparedness & recovery), the Company has a unit that is ready with the full support Elnusa Emergency Response (EER). This unit is a form of awareness of the Company to provide a sense of safety, life appreciation of each disaster that occurred in the beloved earth.
Di tahun 2009 Direksi melihat tantangan yang lebih besar dan persaingan yang semakin ketat dibandingkan tahun 2008. Tahun 2009 akan banyak diwarnai oleh semakin meningkatnya faktor risiko yang dihadapi Perseroan terutama terkait dengan kondisi perekonomian dunia dan regional yang belum menunjukan perbaikan, harga minyak dunia yang terus mengalami pergerakan fluktuatif, dan Pemilu legislatif di bulan April 2009 dan Presiden & Wakil Presiden di bulan Juni 2009, menuntut Perseroan dapat menentukan strategi dan eksekusi bisnis yang tepat. Oleh karena di tahun 2009 Perseroan akan tetap berfokus pada, peningkatan customer loyalty, operation excellence melalui pembenahan business process, project management, asset management, dan project control, business process improvement, optimalisasi utilisasi dari alat produksi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Board of Directors in 2009 see a greater challenge and competition to be more stringent compared to the year 2008. Year 2009 will be colored by many factors such as increasing the risk faced by the Company primarily related to the condition of the world and regional economy that has not showed improvement, the world oil price movements continue to have fluctuation, and legislative elections in April 2009 and President & Vice President in June 2009, has made the Company to determine the execution of proper business strategy. Because in 2009 the Company will remain focused on, increased customer loyalty, improve operation excellence through business process, project management, asset management, and project control, business process improvement, optimization of equipment utilization and increase the production of human resource competencies.
Atas nama Direksi Perseroan, saya menyampaikan penghargaan kepada para pelanggan, pemasok, penyalur dan para karyawan atas dukungan yang terus menerus kepada Perseroan. Dan kepada para pemegang saham, saya ucapkan terima kasih atas pemberian kepercayaan dan keyakinan yang terus menerus.
On behalf of the Board of Directors of the Company, I express my appreciation to the customer, supplier, distributor and employees on the ongoing support to the Company. And to the shareholders, I thank you on the continued trust and confidence.
In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/ Bl/2006, dated 7th December 2006 on Annual Report.
In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/ Bl/2006, dated 7th December 2006 on Annual Report.
This Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
This Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
IIN ARIFIN TAKHYAN Komisaris Utama President Commissioner
S. M. HARI KUSTORO Komisaris Independen Independent Commissioner
SURAT INDRIJARSO Komisaris Independen Independent Commissioner
ANTON SUGIONO Komisaris Commissioner
HARRY TRIONO Komisaris Commissioner
DIREKSI Board of Directors
Hormat kami, Our Sincerelly,
ETENG A. SALAM Direktur Utama President Director
ETENG A SALAM Direktur Utama President Director
HENDRI S. SUARDI Direktur Administrasi dan Keuangan Finance and Administration Director
EDDY SJAHBUDDIN Direktur Operasi Operation Director
28
29 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
30
31 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
DATA PERSEROAN
SEJARAH PERSEROAN
Company Informations
Company History
Data Singkat
Company-in-brief
Perseroan merupakan penyedia jasa hulu migas terintegrasi di Indonesia, yang menawarkan jasa konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu migas.
Company is Indonesia’s integrated upstream oil and gas services company providing a one-stop service concept in oil and gas services business.
Nama : PT Elnusa Tbk. Bidang Usaha : Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas Fokus : Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Company Name Field of Business Business Focus
: PT Elnusa Tbk. : Integrated Oil and Gas Services Oil and Gas Support Service : Integrated Upstream Oil and Gas Services
1969
1969
Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969. Pada awal berdirinya, Perseroan adalah sebagai Marine Electronics Workshop (pelayanan inspeksi, reparasi, instalasi dan perawatan peralatan komunikasi elektronik pelayaran).
The company was founded as PT Electronika Nusantara based on Indonesia Corporate Establishment Act No.18, dated January 25, 1969 jo Amendment Deed of Article of Association No.10, dated February 13, 1969 as witnessed by notary Tan Thong Kie SH, and then published in State Gazzete of Republic of Indonesia No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969. In the early establishment company was a Marine Electronics Workshop ( inspection services, reparation, installation and maintenance of marine electronic equipment).
1971-1973
1971-1973
Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina, terutama memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik (cikal bakal PT Elnusa Rentrakom), peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas. Pada periode ini Perseroan melakukan pembangunan Integrated Oil Communication System (IOCS) Pertamina sebagai sistem jaringan komunikasi perminyakan terpadu
The Company started as a state-owned oil and gas PT Pertamina’s operations support services company. Its services include maintenance and reparation of Pertamina’s vessel shipboard electronic communications equipment, navigational equipment and radar system. Oil tankers owned by other companies working under contract with Indonesia’s state-owned oil and gas companies were also part of Elnusa clientele. In this period the Company built the Integrated Oil Communication System (IOCS).
1972
1972
Perseroan membentuk Divisi Seismic Data Processing (cikal bakal PT Elnusa Geosains) bermitra dengan Geophysical Service Inc. (GSI)
The Company formed Seismic Data Processing ( the beginning of PT Elnusa Geoscience) with Geophysical Service Inc. (GSI) as its partner.
1974
1974 The Company formed Scientific Data Center to provide marine reservoir simulation service in oilfield and rig process optimization.
Pemegang Saham per 31 Desember 2008 :
Shareholders as of December 31, 2008
Perseroan membentuk Scientific Data Center yang memberikan jasa pelayanan simulasi reservoir dalam bidang perminyakan dan optimalisasi proses kilang.
- PT Pertamina (Persero) 41,10 % - PT Tri Daya Esta 37.15 % - Lain- lain 21.75%
- PT Pertamina (Persero) 41,10 % - PT Tri Daya Esta 37.15 % - Others 21.75%
1976
1976
Tanggal Pendirian pada Akte 25 Januari 1969 dengan nama PT Elecktronika Nusantara. Tanggal Penggantian Nama menjadi PT Elnusa pada 9 September 1969.
Date of establishment January 25, 1969 as PT Electronika Nusantara. Renamed on September 9, 1969 as PT Elnusa.
Untuk pertama kalinya, Perseroan menerbitkan Buku Petunjuk Telepon di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta (cikal bakal PT Yellow Pages, yang kemudian manjadi PT Infomedia Nusantara).
For the first time, the Company launched Phone Book Directory in five cities : Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya and Yogyakarta (the beginning of PT Yellow Pages, which was transformed into PT Infomedia Nusantara).
1978-1982
1978-1982
Dasar Hukum Pendirian : Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969, buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Februari 1969 serta Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
Deed of establishment : Decree of the Minister of Law of the Republic of Indonesia No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1968, registered and booked by Jakarta district courthouse under registration No.485, dated February 22, 1969, also recorded at Republic of Indonesia Hall of Record No.35, Annex No.58, dated May 2, 1969.
Perseroan mendapatkan kepercayaan dalam pelaksanan Mecca – Medina Telephone Expansion Project dan beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi.
The Company was entrusted to execute MeccaMedina Telephone Expansion and some Saudi Arabia telecommunication projects.
1984
1984
Modal dasar per 31 Desember 2008 : Rp2.250.000.000.000
Authorized capital as of December 31, 2008 : Rp 2,250,000,000
Mendirikan PT. Elnusa Workover Hydraulic (kemudian bertukar nama menjadi PT. Elnusa Workover Services, yang kemudian menjadi Divisi Oilfield Services). Pada tahun ini pula, nama Perseroan berubah menjadi PT ELNUSA
Established PT. Elnusa Workover Hydraulic (later known as PT Elnusa Workover Services, which became Oilfiled Services (OFS) division. Also in this year the Company changed name into PT Elnusa.
1986
1986
Modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2008 : Rp729.850.000.000
Subscribed and paid up capital as of December 31, 2008 : Rp 729,850,000,000
Pembentukan PT Elnusa Multi Industri Komputer (kemudian berganti nama menjadi PT Elnusa Telematika)
The establishment of PT Elnusa Multi Industri Komputer (which was later became PT Elnusa Telematika)
Pencatatan di Bursa : Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Februari 2008 dengan kode saham “ELSA”.
Stock Exchange Record : The company was officially listed at the Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia) on February 6, 2008 with stock code “ELSA”.
1987
1987
Memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri (cikal bakal PT Elnusa Petrofin)
Entered to domestic fuel distribution business (the beginning of PT Elnusa Petrofin)
1996
1996
Menjadi Holding Company.
Became a Holding Company
32
33 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
BIDANG USAHA Line of Business
1997
1997
Terdapat beberapa tindakan korporasi pada tahun ini, diantaranya adalah akuisisi PT Sigma Cipta Utama dan PT Sinar Riau Drillindo, pembentukan PT Patra Nusa Data, serta menjadi perusahaan terbuka (efektif) tetapi dengan status unlisted
Some corporate action occurred this year i.e the acquisition of PT Sigma Cipta Utama and PT Sinar Riau Drillindo, the establishment of PT Patra Nusa Data, and became an open company but yet unlisted
2002
2002
Dalam rangka konsolidasi kedalam dan melakukan perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup kembali
Due to internal consolidation and business process improvement, the Company decided to return to a closed company
2003
2003
Perseroaan mulai masuk kedalam asset based dengan didapatkannya lapangan gas (PSC) di Bangkanai, Kalimantan Tengah dan membentuk Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
The Company began to enter asset based business by acquiring gas field (PSC) in Bangkanai, Central Kalimantan and formed Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
2004
2004
Membentuk PT Elnusa Drillling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terintegrasi.
Formed PT Elnusa Drilling Services to strengthen Company competence in integrated drilling services
2005
2005
Akuisisi PT Purna Bina Nusa, Perusahaan yang bergerak dalam jasa penguliran pipa untuk perminyakan.
Acquired PT Purna Bina Nusa, pipe threading services company for oil and gas industry.
2007
2006
Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd.
The Company acquired 25% shares of Elnusa Tristar Ramba Ltd.
Perseroan juga melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa Migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu Migas. Empat anak perusahaan (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfied Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT Elnusa Drilling Services) yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam Perseroan, disamping penggabungan horisontal (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom kedalam PT Sigma Cipta Utama) yang memperkuat penunjang bisnis utama.
The Company also restructured its corporate and business activities in order to position itself as the first national company that provides integrated oil and gas services with ”one stop service” concept. Four subsidiries (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfield Services, PT Sinariua Drillindo and PT Elnusa Drilling Services) serving as the Company’s backbone in oil and gas services were merged into the Holding company, in addition horizontal merger (PT Elnusa Telematika and PT Elnusa Rentrakom into PT Sigma Cipta Utama) strengthened corebusiness support.
Posisi baru ini membuat Perseroan semakin mantap memasuki bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Kepercayaan pelanggan, kompetensi, dan komitmen mengedepankan quality excellence serta pengalaman panjang mengarungi bisnis jasa migas menjadi modal utama Perseroan.
The new position enabled the Company to enter the integrated upstream oil and gas services business both domestic and overseas with confidence. Customers’ trust, Company’s competence and commitment to quality excellence, combined with its extensive experience in oil and gas business became the Company’s main strength.
2008
2008
Perseroan kembali melakukan perubahan positif saat Perseroan telah resmi menjadi Perusahaan Terbuka yang juga tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Pebruari 2008 dengan kode saham ELSA. Dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan Anak Perusahaan maupun Pengembangan Usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based, disamping menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya.
The Company made a positive transformation when it officially became a public listed company in Indonesia Stock Exchange on February 6, 2008 under the code “ELSA”. By performing Initial Public Offering (IPO), the Company managed to meet its equity capital needs to support the development of its subsidiaries, as well as realizing asset based project. It also made the Company became more professional , transparant and trusted.
Bisnis dan Kelompok Usaha Perseroan dapat dibagi dalam 3 (tiga) pilar bisnis antara lain:
Bisnis dan Kelompok Usaha Perseroan dapat dibagi dalam 3 (tiga) pilar bisnis antara lain:
1. Integrated Oil & Gas Services ( Upstream Services Upstream Supporting Services downstream Services)
1. Integrated Oil & Gas Services ( Upstream Services Upstream Support Services downstream Services)
2. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
2. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
3. Competency Based Support Services (Data Management Information Technology Telecommunication)
3. Competency Based Support Services (Data Management Information Technology Telecommunication)
PILAR BISNIS DAN KELOMPOK USAHA PT ELNUSA Tbk Business Pillars INTEGRATED OIL & GAS SERVICES Upstream Services Upstream Support Services Downstream Services
COMPETENCY BASED ASSET BASED
SUPPORT SERVICES
Management of Oil & Gas
Data Management Information Technology Telecommunication
34
35 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries and Affiliates Tabel dari masing-masing kelompok usaha, kegiatan usaha dan unit usaha Perseroan sebagai berikut:
KELOMPOK USAHA Business Groups
Table of each business group, business activity and business unit of the Company is as folows:
KEGIATAN USAHA Business Activity
DIVISI/ANAK PERUSAHAAN/ AFILIASI Division/Subsidiary/ Affiliates
YAN BOSCO DELIMA (50.00%)
WAHYU BUDIANTO (50.00%)
UNIT USAHA Business Unit
PILAR BISNIS: JASA MIGAS
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Integrated Upstream Oil & Gas Services
JASA PENUNJANG HULU MIGAS Upstream Oil & Gas Support Services
JASA HILIR MIGAS Downstream Services
Jasa pengukuran data geofisiska/seismik secara terintegrasi Integrated geophysical services
Divisi Geoscience Services
• Geodata acquisition land • Geodata acquistion marine • Geodata processing
Jasa pemboran migas terintegrasi Integrated drilling services
Divisi Drilling Services
Integrated Drilling Services (IDS), Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service & testing
Jasa produksi migas terintegrasi Integrated oilfield production services
Divisi Oilfield Services
Well services, Production Facility Enhancement
Jasa penguliran dan pergadangan pipa casing (OCTG) untuk pemboran migas Threading & OCTG trading
PT Purna Bina Nusa
Penguliran pipa casing(OCTG)
Jasa penunjang & pengembangan potensi migas di Jawa Barat
PT Jabar Energi
Pengoperasian SPBU, perdagangan dan distribusi BBM, ritel pelumas dan bahan kimia Management of fuel station, fuel distribution
PT Elnusa Petrofin
• Pengoperasian SPBU • Transportasi BBM
PT Elnusa Patra Retail
• Pengelolaan depot Penjualan BBM, pelumas, aditif dan bahan kimia khusus
Pengelolaan lapangan eksplorasi gas Management of gas field
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd
Blok Bangkanai (PSC)
Pengelolaan lapangan produksi minyak Management of oil production field
Elnusa Tristar Ramba, Ltd
Blok Ramba (TAC)
KUSNADI KUYONO (30.00%)
ALOK ADRIANTO (70.00%)
PT JALUR PERSADA SENTOSA (99.85%)
PT CAKRAWALA TATA SEJAHTERA (1.20%)
RENI DAHLAN (0.15%)
PT GRAHALESTARI SELARAS (98.80%)
Perdagangan pipa casing Pengelolaan sumur gas BDN & RDO serta niaga LPG
PT PERTAMINA (PERSERO) (41.10%)
PT TRI DAYA ESTA (37.15%)
MASYARAKAT & LAIN-LAIN (21.75%)
PILAR BISNIS ASSET BASED PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGAS Management of Oil & Gas Fields
GEOSCIENCE SERVICES DIVISION
PILAR BISNIS: COMPETENCY-BASED SUPPORT SERVICES Jasa pengelolaan data Migas Oil & gas data management
PT Sigma Cipta Utama
Jasa pembangunan sistem teknologi Informasi terpadu Integrated IT system
MANAJEMEN DATA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN TELEKOMUNIKASI Data Management, Information Technology and Telecommunication
Jasa Perolehan, pengelolaan dan permasyarakatan data Migas Oil & gas acquisition & management
Conventional & trunking radio, AVTS dan NDB PT Patra Nusa Data
OILFIELD SERVICES DIVISION
Main storage operation, Data remastering
IT infrastructure, IT professional, Application & content services
Penyediaan perangkat komunikasi radio dan operator radio Trunking Radio trunking operator
DRILLING SERVICES DIVISION
EBE
EPN
PBN
PND
(100.00%)
(99.83%)
(84.45%)
(70.00%)
ETR
EPR
JBE
SCU
(25.00%)
(98.00%)
(49.00%)
(99.97%)
Data olahan (repro), Data remastering & Storage Data mgt
Jasa Layanan direktori telepon, contact center dan content Phone directory, contact center
PT Infomedia Nusantara
Layanan direktori telepon Layanan contact center Layanan content
Penyediaan jaringan dan telekomunikasi satelit Provider satellite network & communication
PT Patra Telekomonikasi Indonesia
Layanan komunikasi via satelit
IMN (49.00%)
PKM (40.00%)
ASSET BASED
OIL AND GAS SERVICES
COMPETENCYBASED SUPPORT SERVICES
Keterangan Per 31 Desember 2008 As of 31 December 2008 EBE : Elnusa Bangkanai Energy Ltd EPN : PT Elnusa Petrofin PBN : PT Purna Bina Nusa PND : PT Patra Nusa Data IMN : PT Infomedia Nusantara
ETR : Elnusa Tristar Ramba Ltd EPR : PT Elnusa Patra Ritel JBE : PT Jabar Energi SCU : PT Sigma Cipta Utama PKM : PT Patra Telekomunikasi Indonesia
36
37 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries
ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN >50% Subsidiaries with Shareholding >50% NAMA PERUSAHAAN Company Name
DOMISILI Domicile
1. PT PURNA BINA NUSA
Jakarta
2. PT ELNUSA PETROFIN
Jakarta
KEGIATAN POKOK Main Business Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing untuk pemboran Migas Threading & trading of casing pipe for drilling activities Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan, BBM dan bahan kimia
TAHUN PENDIRIAN Year of Established
KEPEMILIKAN EFEKTIF Effective Sharehoding
1982
84.45%
1996
99.83%
PT PURNA BINA NUSA (PBN)
PT PURNA BINA NUSA (PBN)
Dalam menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan PBN yang bergerak di bidang penguliran dan perdagangan pipa casing OCTG. Kegiatan usaha PBN yang dijalankan saat ini adalah: • Pengolahan, pembuatan dan perbaikan alat-alat perminyakan • Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, interlokal dan lokal • Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu Oil Country Tubular Goods (OCTG) dan penguliran pipa.
To provide support for the Company in the upstream supporting oil and gas activities, the Company established PBN, which engages in the business of OCTG casing pipe threading and trading. Current businesses of PBN are: • Oil & gas Equipment fabrication and repair; • Engaging in general trading, including export, interlocal and local trading; • Providing services in oil and gas, namely (Oil Country Tubular Goods) OCTG and pipe threading.
Management of fuel station & fuel distribution
3. PT ELNUSA PATRA RITEL
Jakarta
Jasa pengelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif)
NILAI NOMINAL RP.100,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT PURNA BINA NUSA
1996
98.00%
Management of fuel station & fuel distribution (currently inactive)
4. PT PATRA NUSA DATA
Jakarta
5. PT SIGMA CIPTA UTAMA
Jakarta
Pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi dan produksi Migas Oil & gas data management & enhancement Jasa pengelolaan dan penyimpanan data migas serta jasa bidang Telematika
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
JUMLAH SAHAM Number of Shares
MODAL DASAR Authorized Capital
%
45.000
4.500.000.000
34.781
3.478.100.000
84,45
6.312
631.200.000
15,33
68
6.800.000
0,22
41.161
4.161.000.000
100,00
3.839
383.900.000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital 1. PERSEROAN The Company 2. PT MULTI GUNA LAKSINDO
1997
70.00%
3. ANAS MAPPE SIRI JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
1980
99.96%
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
Oil & gas data storage & ICT services Pengelolaan lapangan eksplorasi di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah 6. ELNUSA BANGKANAI ENERGY LTD.
British Virgin Islands
Management of oil exploration field in Bangkanai Block Central Kalimantan
2003
100.00%
ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN 20% – 50% Subsidiaries with Shareholding 20% – 50% NAMA PERUSAHAAN Company Name
1. PT INFOMEDIA NUSANTARA
2. PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA
3. PT JABAR ENERGI
4. ELNUSA TRISTAR RAMBA LTD
DOMISILI Domicile
Jakarta
Jakarta
Jakarta
British Virgin Islands
KEGIATAN POKOK Main Business Layanan direktori telepon, contact center dan content Phone directory, contact center and content services Sistem komunikasi VSAT VSAT communication system Jasa penunjang Migas & energi di Propinsi Jawa Barat Oil & gas and energy support services in West Java Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan Management of gas production field in Ramba Block South Sumatera
TAHUN PENDIRIAN Year of Established
KEPEMILIKAN EFEKTIF Effective Sharehoding
1984
49.00%
PT ELNUSA PETROFIN (EPN)
PT ELNUSA PETROFIN (EPN)
Dalam menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas hilir Migas, Perseroan mendirikan EPN yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar dan pelumas. Kegiatan usaha EPN yang dijalankan saat ini adalah: • Jasa konstruksi / fabrikasi dan instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun • Usaha dalam bidang industri petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar • Usaha dalam bidang perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnya.
To provide support for the Company in the downstream oil and gas activities, the Company established EPN, which engages in the business of fuel and lubricant trading and distribution.EPN current business are: • Construction/fabrication and equipment installation services, not limited to oil storage tank instrumentation. • Petrochemical business, including fuel blending. • Fuel trading and distribution, including premix, super TT and others.
NILAI NOMINAL RP.100,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share
1995
PT ELNUSA PETROFIN
40.00%
% JUMLAH SAHAM Number of Shares
MODAL DASAR Authorized Capital
2006
49.00%
2. YAYASAN TABUNGAN HARI TUA KARYAWAN ELNUSA Company’s Employees Pension Fund
25.00%
350.000
35.000.000.000
87.350
8.735.000.000
99,83
150
15.000.000
0,17
87.500
8.750.000.000
100,00
262.500
26.250.000.000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital 1. PERSEROAN The Company
2007
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
38
39 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PT ELNUSA PATRA RITEL (EPR)
PT ELNUSA PATRA RITEL (EPR)
PT SIGMA CIPTA UTAMA (SCU)
PT SIGMA CIPTA UTAMA (SCU)
Dalam menunjang kegiatan perseroan di bidang aktivitas hilir Migas khususnya bidang retail, Perseroan mendirikan EPR yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar dan pelumas. Dalam upaya untuk melakukan efisiensi, seluruh aktivitas usaha EPR telah dialihkan ke EPN sehingga pada saat ini EPR dalam kondisi tidak aktif.
To provide support for the Company in the downstream oil and gas activities, the Company also established EPR, which engages in the business of fuel and lubricant distribution. However, in efforts of Company efficiency, the whole business activities have been proceeded to EPN and as the result, currently EPR is inactive.
Kegiatan usaha EPR yang dijalankan saat ini adalah perdagangan BBM dan bahan bakar dan pelumas pada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, menyelenggarakan usaha perdagangan umum di lokasi stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan menjalankan usaha dalam bidang pemeliharaan kendaraan bermotor.
Business activities being conducted are fuel and lubricant trading on public gas stations, operating public trading business on public gas station ang motor vehicle maintenance business.
Dalam menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan SCU yang bergerak di bidang penyimpanan data Migas. Kegiatan usaha SCU yang dijalankan saat ini adalah: 1. Menjalankan usaha dalam bidang jasa antara lain: • Jasa penyimpanan data dan arsip • Jasa pengolahan data • Jasa teknologi informasi • Jasa komputer, hardware dan peripheral Jasa instalasi dan maintenance, komputer, jaringan komputer dan peripheral Jasa pembuatan perangkat lunak (software) • Jasa konsultasi bidang sistem informasi geografis (geologi dan geodesi) • Jasa konsultasi bidang komputer dan rekayasa informatika • Jasa navigasi telematika • Perekrutan dan penyaluran tenaga kerja
To provide support for the Company in the upstream oil and gas activities, the Company established SCU,, which engages in the business of oil and gas data storing. Current businesses of SCU are: 1. Providing services of: • Data and archive storing services • Data processing services • Information technology services • Computer, hardware and peripheral, installation and maintenance services, computer and computer peripheral, networking installation and maintenance, software design services. • Consultancy services on geographical information system (geology and geodesy) services • Consultancy services on computer and information engineering. • Telecommunication and information navigation services. • Human resource recruitment and channeling.
2. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan: distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan badan Perseroan.
2. Engaging in the business of trading, distribution, agency and as representative of companies.
NILAI NOMINAL RP.100,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT ELNUSA PATRA RITEL JUMLAH SAHAM Number of Shares MODAL DASAR Authorized Capital
5.000.000
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
%
5.000.000.000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital 1. PERSEROAN The Company
1.470.000
1.470.000.000
98,00
30,000
30.000,000
2,00
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
1,500,000
1,500,000,000
100,00
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
3,500,000
3,500,000,000
2. YAYASAN TABUNGAN HARI TUA KARYAWAN ELNUSA Company’s Employees Pension Fund
NILAI NOMINAL RP.100,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT.SIGMA CIPTA UTAMA
MODAL DASAR Authorized Capital
JUMLAH SAHAM Number of Shares 820,000
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
%
82,000,000,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital 1. PERSEROAN The Company
PT PATRA NUSA DATA (PND)
PT PATRA NUSA DATA (PND)
Dalam menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan PND yang bergerak di bidang jasa perolehan dan pengolahan data Migas. Kegiatan usaha Kegiatan usaha PND yang dijalankan saat ini adalah: • Studi detail, antara lain studi perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/ evaluasi • Pengadaan bahan, supervisi pemasangan instalasi peralatan, memberikan bantuan dan nasihat teknik dan operasi putar kunci; pembuatan sistem informasi dan progress pengelolaan data dengan komputer dan teknologi komputer • Peningkatan kualitas data dan alih media penyimpanan data, pengelolaan dan pemasyarakatan data, workstation, penanganan data navigasi dan positioning • Melayani konsultasi di bidang pengelolaan data • Memperoleh data dalam rangka penyelidikan umum
To provide support for the Company in the upstream oil and gas activities, the Company established PND, which engages in the business of oil and gas data acquisition and processing. Current businesses of PND are: • Detail study, among others: plan study, feasibility study, technical study, operational study and design/evaluation study; • Material procurement, equipment installation supervision, providing assistance and technical advices and turn key operation; developing computerized information system and data processing progress; • Upgrading data quality and data storage media transfer, data processing and publication, workstation, navigation data handling and positioning; • Providing consultancy on data processing; • Acquiring data for general research.
2. IR. SAKTI TAMAT
369.850
36,985,000,000
150
15,000,000
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
370,000
37,000,000,000
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
550,000
55,000,000,000
99,96 0,04 100,00
ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd. (EBE)
ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd. (EBE)
Kegiatan usaha EBE adalah aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Struktur permodalan berdasarkan share certificate EBE yang diterbitkan pada tanggal 4 Desember 2003, modal dasar EBE adalah sebesar USD 50.000 yang terbagi atas 50.000 saham masing-masing bernilai USD1 dan seluruh saham dimiliki oleh Perseroan. Melalui perjanjian farm in agreement yang ditandatangani pada bulan Oktober 2004, Perseroan menjual 49% kepemilikannya dari blok/wilayah kerja yang dimiliki kepada Mitra Energi Bangkanai (“MEB”) dan pada tanggal 25 April 2006, Bangkanai Petroleum Berhad membeli 15% kepemilikan atas blok/ wilayah kerja yang dimiliki oleh MEB
EBE engages in the business of exploration and exploitation. Based on share certificate of EBE issued on 4 December 2003, the authorized capital was USD 50.000 comprising of 50.000 shares with a nominal value of USD 1 per share and all shares are owned by the Company. Through this farm in agreement signed on October 2004, the Company sold 49% of its ownership of its block / contract areas to Mitra Energi Bangkanai (MEB) and on April 25, 2006, Bangkanai petroleum Berhad bought 15% ownership on block/ contract area previously owned by MEB.
NILAI NOMINAL RP.30,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT PATRA NUSA DATA
%
JUMLAH SAHAM Number of Shares
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
80.000
2.400.000.000
14,000
420.000.000
70,00
6,000
108.000.000
30,00
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
20.000
600.000.000
100,00
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
60.000
60.000
MODAL DASAR Authorized Capital MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital 1.PERSEROAN The Company 2.YAYASAN PERTAMBANGAN DAN ENERGI
40
41 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PERUSAHAAN AFILIASI Affiliations PT INFOMEDIA NUSANTARA (IMN)
PT INFOMEDIA NUSANTARA (IMN)
PT JABAR ENERGI (JBE)
PT JABAR ENERGI (JBE)
Kegiatan usaha IMN yang dijalankan saat ini adalah: • Menyusun, menerbitkan dan menyebarluaskan buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya • Menjual iklan untuk dimuat dalam buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya • Menjual buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya kepada langganan baik dalam maupun luar negeri • Merekam, menyusun dan menerbitkan dalam berbagai bentuk sarana iklan antara lain pita magnetic, film dan lain-lain • Menjual iklan dalam berbagai bentuk, macam dan/ atau jenis antara lain barang cetakan, media elektronik • Menyelenggarakan penyedia jasa pelayanan informasi data, informasi bisnis dan informasi lain dalam berbagai bentuk antara lain media cetak, elektronik, visual, suara dan usaha lain-lain yang berhubungan dan menunjang usaha tersebut di atas, kecuali jasa dalam bidang pajak dan hukum.
Currently, IMN engages in the business of: • Composing, publishing and distributing telephone directory book and other telecommunication directory. • Selling advertising space in telephone directory book or other telecommunication directory books. • Selling telephone directory book or other telecommunication directory books to local and overseas customers. • Recording, composing and publishing in various advertisement media, to name a few are magnetic film, film et cetera. • Selling advertisement in various media and types and / or such as printing advertisement, electronic media. • provides data information, business information, and other information in various media, such as printed media, electronic, visual, audio and other businesses that related and support the business mention above, excluding tax and law services.
Kegiatan Kegiatan usaha JBE yang dijalankan saat ini adalah: • Pertambangan minyak dan gas bumi • Jasa pertambangan minyak, gas dan panas bumi • Industri pengilangan minyak bumi • Perdagangan besar dan eceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas • Ketenagalisrtikan • Gas • Pengadaan energi alternatif
To date, JBE engage in the business of: • Oil and gas mining • Oil, gas and geothermal service • Oil refinery industry • Gross and retail trading, especially fuel and lubricant. • Electricity • gas • Alternative energy
JUMLAH SAHAM Number of Shares
MODAL DASAR Authorized Capital
200,000,000
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
%
1.PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
40,800,000
20,400,000,000
51,00
2.PERSEROAN The Company
39,200,000
19,600,000,000
49,00
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
80,000,000
40,000,000,000
100,00
120,000,000
60,000,000,000
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PKM)
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PKM)
Perseroan memiliki 40 % saham di PKM yang bergerak dalam bidang usaha jasa pelayanan komunikasi melalui satelit (VSAT). Kegiatan usaha PKM yang dijalankan saat ini adalah: • Kegiatan jasa komunikasi satelit • VOIP • FOIP • Pelayanan jaringan global • Komunikasi radio • Komunikasi data paket • Internet provider • Pemeliharaan peralatan telekomunikasi • Konsultan bidang telekomunikas; • Pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan.
The Company owns 40% shares in PKM, a company which engages in the business of satellite telecommunication (vSAT). Currently PKM engages in the business of: • satellite telecommunication; • VOIP; • FOIP; • Global networking service; • Radio communication; • Data package communication; • Internet provider; • Telecommunication equipment maintenance; • Telecommunication consultant; • Telecommunication networking development and telecommunication infrastructure development plan and networking maintenance.
JUMLAH SAHAM Number of Shares
MODAL DASAR Authorized Capital
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
%
ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
1,000,000,000
1.PERSEROAN The Company
49,000
490,000,000
49,00
2.JASA SARANA
51,000
510,000,000
51,00
100,000
1.000,000,000
100,00
-
-
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd. (ETR) ETR merupakan badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporation berdasarkan hukum British Virgin Islands pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah mendapatkan Certificate of Corporate Affairs dengan No. Perusahaan 1415114 diterbitkan oleh registration of Corporate Affairs British Virgin Island pada tanggal yang sama.
ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd. (ETR)
Pembentukan badan usaha ini berkaitan dengan transaksi akuisisi lapangan minyak Blok Ramba (TAC) melalui mekanisme pembelian 100% saham Conocophillips Ramba Ltd. (“CPRL”) oleh ETR. Transaksi akuisisi Blok Ramba ini baru saja terjadi pada tanggal 14 September 2007, dimana kedudukan CPRL nantinya akan digantikan oleh ETR sebagai pengelola lapangan Blok Ramba. Kegiatan usaha ETR yang dijalankan saat ini adalah melakukan aktivitas pengelolaan dan pengoperasian Blok Ramba eks CPRL dimana ETR berperan sebagai operator.
The establishment of this company is related to the acquisition transaction of Blok ramba (TAC) through the mechanism of purchasing 100% shares of Conocophillips ramba ltd. (“CPRL”) by ETR. The acquisition of Blok ramba was conducted on September 14, 2007 in which the position of CPRL as the operator of block will be replaced by ETR. To date, ETR engages in the business of managing and operating Blok ramba, previously owned by CPRL, in which ETR acted as the operator.
Berdasarkan register of Members tanggal 3 Juli 2007, pemegang saham ETR terdiri dari:
Based on register of Members on July 3, 2007, the shareholders of ETR are:
ETR is the new business institution established by the consortium of the Company and Tristar global holdings Corporation based on the law of British virgin Islands on July 3, 2007 and has obtained Certificate of Corporate Affairs with Corporate No. 1415114 issued by the registration of Corporate Affairs British virgin Island on the same date.
NILAI NOMINAL USD 1 PER SAHAM Nominal Value Per Share ELNUSA TRISTAR RAMBA LTD (ETRL)
% NOMINAL (USD) Nominal (Rp)
MODAL DASAR Authorized Capital
50,000
50,000
1.PERSEROAN The Company
25
25
25,00
2.TRISTAR GLOBAL HOLDINGS CO.
75
75
75,00
100
100
100,00
49,900
49,900
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital
80,000
80,000,000,000
1. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
8,000
8,000,000,000
40,00
2. PERSEROAN The Company
8,000
8,000,000,000
40,00
3.PT TANJUNG MUSTIKA
4,000
4,000,000,000
20,00
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
20.000
20.000.000.000
100.00
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
60.000
60,000,000,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital
42
100,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital
JUMLAH SAHAM Number of Shares
NILAI NOMINAL RP.1,000,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA
MODAL DASAR Authorized Capital
%
NOMINAL (RP) Nominal (Rp)
JUMLAH SAHAM Number of Shares
100,000,000,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Paid Up Capital
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
PT. JABAR ENERGI (JBE )
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital
NILAI NOMINAL RP.100,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share PT INFOMEDIA NUSANTARA
NILAI NOMINAL RP.10,000 PER SAHAM Nominal Value Per Share
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Paid Capital JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL Number of Shares in Portfolio
43 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM (per 31 Desember 2008)
STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure
Composition of Shareholders (per Descember 31, 2008)
PUBLIK
PRESIDENT DIRECTOR
20.00%
Eteng A. Salam INSTITUSI LAIN
1.75%
PEMEGANG SAHAM Shareholders
41.10%
VP CORPORATE AUDIT & RISK MANAGEMENT
PT PERTAMINA (PERSERO)
VP CORPORATE SECRETARY Agus Gunawan
Rahmi Hafieda
VP CORPORATE STRATEGIC TRANSFORMATION & INFORMATION SYSTEM Yogi Sukmana
VP QUALITY ASSURANCE & HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT Islam K. Djafar
37.15% PT TRI DAYA ESTA
BUSINESS DEVELOPMENT DIRECTOR Eteng A. Salam URAIAN Description
OPERATION DIRECTOR Eddy Sjahbuddin
FINANCE & ADMINISTRATION DIRECTOR Hendri S. Suardi
NILAI NOMINAL RP100 PER SAHAM Nominal Value Per Share % JUMLAH SAHAM Number of Shares
MODAL DASAR Authorized Capital
NOMINAL (Rp) Nominal (Rp)
VP NEW VENTURE Ratiyan Abdurrachman
VP PRODUCT INNOVATION & MAINTENANCE Pjs. M. Zakie
VP OPERATION & SERVICE EXCELLENCE M. Zakie
22.500.000.000
2.250.000.000.000
1. PERTAMINA (PERSERO)
3.000.000.000
300.000.000.000
41.10
2. PT TRI DAYA ESTA
2.711.565.890
271.156.589.000
37.15
• PT DANA REKSA DAIWA NIF VENTURES
85.075.580
8.507.558.000
1.17
• PT DANAREKSA (PERSERO)
28.358.530
2.835.853.000
0.39
DEPUTY DIRECTOR DRILLING SERVICES DIVISION
• KARYAWAN - PERSEROAN
8.987.500
898.750.000
0.12
Tris Sutisna
• YHTE
4.012.500
401.250.000
0.05
500.000
50.000.000
0.01
4. PUBLIK Public
1.460.000.000
146.000.00.000
20.00
JUMLAH MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH Total Issued & Fully Paid
7.298.500.000
729.850.000.000
15.201.500.000
1.520.150.000.000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH PEMEGANG SAHAM Issued & Fully Paid
DEPUTY DIRECTOR GEOSCIENCE SERVICE DIVISION
JUMLAH SAHAM DALAM PORTOFOLIO Number of Shares in Portfolio
VP CORPORATE HUMAN RESOURCES Lucy Sycilia
M. Jauzi Arif
3. INSTITUSI LAIN Other Institutions
• KOPEN
VP CORPORATE FINANCE Heru Samodra
VP CORPORATE PROCUREMENT & ASSET Haris Syahrudin
DEPUTY DIRECTOR OILFIELD SERVICES DIVISION Budhi N. Pangaribuan
44
45 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
JARINGAN PERSEROAN Office Network
HEAD OFFICE PT ELNUSA TBK Graha Elnusa Building 16th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907 Homepage : http://www.elnusa.co.id Email :
[email protected]
DIVISIONS GEOSCIENCE SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 13 th-14th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017 Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072 Email :
[email protected] DRILLING SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017 Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct) Facsimile : 62-21-7884 5507 Email :
[email protected] OILFIELD SERVICE DIVISION Head Office Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32 Facsimile : 62-21-7883 1209 E-mail :
[email protected] Balikpapan Branch Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169 Facsimile : 62-542-770230 Cirebon Branch: Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon Baru, Kejaksaan Cirebon 45124 INDONESIA Phone : 62-231-207 258 Facsimile : 62-231-207 258 E-mail :
[email protected]
SUBSIDIARIES PT PURNA BINA NUSA Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island, INDONESIA Phone : 62-0778-412152,412156 Facsimile : 62-0778-412151 E-mail :
[email protected] Jakarta Office Jl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487 Facsimile : 62-21-7222205 E-mail : purbinsa@ indosat.net.id PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850 Hotline Service : 62-21-7883 0862 Facsimile : 62-21-7883 0853 Email :
[email protected] PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa Building Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 Facsimile : 62-21-7884 0055
Operation Office Taman Tekno BSD Sektor XI Blok G2/1 Tangerang 15314 INDONESIA Phone : 62-21-7588 2510 Facsimile : 62-21-7588 2511 Direktorat Jendral Migas Lt. 7 Plaza Centris Building Jl. HR rasuna Said Kav B-5 Kuningan Jakarta Selatan 12910 INDONESIA Phone : 62-21-526 8910 Facsimile : 62-21-526 8963 PT ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd, Graha Elnusa Building 7th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7884 1201 Facsimile : 62-21-7818 432 AFFILIATIONS PT INFOMEDIA NUSANTARA Jl. RS Fatmawati No. 77-81 Jakarta 12150 INDONESIA Phone : 62-21-7201221 Facsimile : 62-21-7201226 0800.1.800.900 Homepage : http://www.infomedianusantara.co.id E-mail :
[email protected]
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA Kwarnas Building, 17th Floor Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110 INDONESIA Phone : 62-21-3521915 Facsimile : 62-21-3502120 Homepage : http://www.patrakom.co.id E-mail :
[email protected] Branch Office Jl. Alternatif Cibubur, Pringgodani II No.3 Harja Mukti, Cimanggis – Depok 16954 Phone : 62-21-845 4040 Facsimile : 62-21-845 7610 PT ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd, Wisma 46, 21st Floor, Kota BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav 1 Jakarta 10220 INDONESIA PT JABAR ENERGY Jl. Tubagus Ismail Depan No. 1 A Lt 3 Bandung 40134 INDONESIA Phone : 62-22-2532575 Facsimile : 62-22-253773
PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830856 Facsimile : 62-21-78830857 Homepage : http://www.scu.co.id : http://www.elnusatelematika.co.id Tekno I Blok B5-B7 Sektor XI Taman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955 Facsimile : 62-21-7871933 Homepage : http://www.scu.co.id PT PATRA NUSA DATA Head Office Graha Elnusa Building 5th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7816 770 Facsimile : 62-21-7816 775 Website : http://www.patranusa.com Email :
[email protected]
46
47 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
48
49 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN Management DIscussion and Analysis
The discussion and analysis below should be read together with the company’s consolidated financial statement. The Company’s consolidated financial statement have been prepared in accordance with Indonesian Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) which covers Indonesia Accounting Standard released by Indonesia Accountant Association (IAI) and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM – LK). The Company has selected Rupiah as currency used in the consolidated financial statement.
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Purwantono Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
The Consolidated Financial Statement of the Company for the period ended December 31, 2008 and December 31, 2007 was audited by Ernst & Young, with unqualified opinion.
Perseroan memperoleh sebagian besar pendapatannya dari total penjualannya dan pendapatan usaha lainnya dari jasa pengukuran data geosains, jasa pemboran migas dan jasa pemeliharaan lapangan migas yang mencakup pasar domestik dan luar negeri. Disamping itu juga pendapatan Perseroan disumbangkan oleh jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas dan jasa telematika penunjang.
The Company obtained most of the revenue from total sales and revenue from other services from geoscience services, oil and gas drilling and oilfield services which include domestic as well as foreign market. Besides, the revenue of the Company also contributed by upstream oil and gas support services, downstream oil and gas services and telecommunications support services.
Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perseroan mencatat pendapatan usaha (operating revenue) sebesar Rp 2,54 triliun dan Rp 2,10 triliun dan laba usaha (operating income) sebesar masing-masing IDR 180 miliar dan IDR 144 miliar, serta laba bersih (net income) sebesar masing-masing IDR 134 miliar dan IDR 100 miliar.
For the year ended 31 December 2008 and 2007, the Company recorded operating revenue of Rp 2.54 trillion and Rp 2.10 trillion and operating income of Rp 180 billion and Rp 144 billion, and net income of IDR 134 billion and IDR 100 billion respectivelly.
INDONESIA OIL & GAS UPSTREAM INDUSTRY
Pada tahun 2008 ini aktual rata-rata produksi minyak bumi dicatat pada angka 977.000 bopd setelah sebelumnya pemerintah menargetkan pencapaian produksi pada angka 1,03 juta bopd yang kemudian dikoreksi menjadi 927.000 bopd. Produksi minyak bumi di Indonesia mengalami penurunan semenjak tahun 2002 dari produksi aktual 1,252 juta bopd menjadi 954.300 bopd pada tahun 2007. Berdasarkan persentase dari tahun 2002 tercatat penurunan 8,4%, 4,4%, 3%, 5,3% dan 5,1% dan hal ini berarti setiap tahunnya rata-rata telah terjadi penurunan 4% semenjak tahun 2002 hingga 2007.
In the year 2008 the actual average production of oil was at 977,000 bopd after the previous government’s target achievement on the production number of 1.03 million bopd and 927,000 bopd to be corrected. Oil production in Indonesia has decreased since the 2002 actual production from 1,252 million bopd to be 954,300 bopd in 2007. Based on the percentage of 2002 recorded a decrease 8.4%, 4.4%, 3%, 5.3% and 5.1% and this means that each year the average decrease was 4% since the year 2002 to 2007.
TOTAL PRODUKSI MINYAK BUMI INDONESIA (1000 bopd) Indonesia Crude Oil Total Production (1000 bopd) 1500 TOTAL PRODUKSI MINYAK Total Oil Production
Pembahasan dan analisa berikut ini harus dibaca bersamasama dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan telah disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK). Perseroan telah menentukan Rupiah sebagai mata uang yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi.
INDUSTRI HULU MIGAS INDONESIA
1000
500
0
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
PERIODE Period
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penundaan program kerja dari beberapa sumur produksi seperti sumur baru di Pondok Tengah, Tapus, Sopa, Belanak, kurangnya perawatan dari fasilitas sumur-sumur dan area produksi.
The decline was caused by several factors, among others, delays in work programs of several production wells such as wells in Pondok Tengah, Tapus, Sopa, belanak, lack of maintenance of facility of the wells and producing area.
Kondisi sumur minyak bumi di Indonesia mengalami kecenderungan untuk menurun seiring dengan semakin tua nya umur sumur tersebut. Beberapa Kontrak Product Sharing (KPS) berusaha untuk mengantisipasi penurunan produksi dengan melakukan pemboran sumur baru diantara sumur yang sudah berproduksi, dengan mengefesienkan pompa dan peralatan produksi. Cara lain adalah dengan mengaplikasikan teknologi tinggi
The condition of oil wells in Indonesia have a tendency to decline in line with its increasingly older age of the well. Some of the Product Sharing Contract (PSC) are trying to anticipate the decline in production through drilling new wells among the producing wells, with pumps effeciency and production equipment. Another way is to apply the high-technology such as inject a mixture of chemicals, known as Enhanced Oil Recovery (EOR), Extended Reach
50
51 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
seperti menginjeksi campuran kimia yang dikenal dengan Enhanced Oil Recovery (EOR), Extended Reach Drilling (ERD), Under Balanced Drilling (UBD) dan juga Improvement Oil Recovery (IOR). Selain itu pihak KPS juga memiliki cara lain dengan melakukan lebih banyak eksplorasi didaerah baru yang potensial sehingga cadangan minyak bumi akan meningkat secara signifikan untuk waktu yang lama. Aktivitas ini tentunya akan memiliki konsekuensi untuk peningkatan belanja modal (capital expenditures) dari para KPS, semenjak tahun 2002 hingga tahun 2008 belanja modal (capital expenditures) mengalami peningkatan dari USD 3 miliar menjadi USD 9 miliar.
Drilling (ERD), Under Balanced Drilling (UBD) and the Improvement Oil Recovery (IOR). In addition, the PSC also has other ways to do more exploration in a potential new area so that the oil reserves will increase significantly for a long time. The activities have consequences for the increase of capital expenditures of the PSC, since the year 2002 to year 2008 capital expenditures increased from USD 3 billion to USD 9 billion.
Total investasi sektor hulu migas hingga Oktober 2008 sebesar USD 8,65 miliar, sedikit turun dibanding tahun lalu yang mencapai USD 9 miliar. Realisasi ini terdiri dari antara lain KPS produksi USD 4,5 miliar dan KPS non-produksi USD 1,25 miliar.
Total investment in upstream oil and gas sector until October 2008 was USD 8.65 billion, down slightly compared to a year ago to reach USD 9 billion. The realization of this consists of, among other producting PSC of USD 4.5 billion and non-producting PSC of USD 1.25 billion.
Pemerintah dalam hal ini BPMIGAS dan para KPS telah bersama-sama untuk berusaha meningkatkan produksi migas, pemerintah telah membantu dengan mempermudah proses birokrasi dan para kontraktor semakin agresif dengan meningkatkan pengeluaran sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. Peningkatan aktual rata-rata produksi di tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 memberikan harapan 1 juta bopd dapat dicapai ditahun 2009, dengan berproduksinya Cepu di tahun 2009 dapat memberikan tambahan produksi sekitar 5% - 10%. Tantangan ke depan adalah upaya untuk mencapai target pemerintah 1,3 juta bopd di tahun 2011.
Government in this case BPMIGAS and the PSC have been together to attempt and increase production of oil and gas, the government has to help with the bureaucracy and simplify the process of contracting more aggressive with the increase of expenditure in connection with exploration activities and exploitation of oil and natural gas. Increasing the actual average production in 2008 compared to the year 2007 provide a room to achieve 1 million bopd in 2009, in addition to Cepu activities in 2009 can provide additional production of around 5% - 10%. The challenge ahead is to attempt to reach the government target 1.3 million bopd in 2011.
HARGA MINYAK BUMI
OIL PRICE
Harga minyak bumi saat ini sulit diprediksi, dan memiliki rentang periode perubahan yang relatif pendek. Mengacu kepada sejarah harga minyak bumi, harga terendah dicatat pada bulan Desember 1998 pada level USD 9,10 per barel. Selama tahun 1998, harga bergerak mulai dari USD 10 per barel ke level USD 20 per barel. Kemudian antara tahun 2000 hingga 2004 harga minyak bumi bergerak pada level USD 20 per barel hingga USD 30 per barel. Antara tahun 2005 hingga 2006 harga minyak bumi cenderung stabil pada level USD 40 per barel hingga USD 60 per barel. Namun di tahun 2007 pergerakan harga memiliki kecenderungan meningkat dimana pada bulan Januari 2007 harga masih berada pada level USD 54.41 per barel, meningkat di bulan Desember 2007 menjadi USD 99.21 per barel. Peningkatan harga minyak bumi terus berlanjut di tahun 2008 dan pada bulan bulan Juli 2008 harga minyak bumi dicatat pada level USD 140 per barel.
When oil prices are difficult to predict, and have a range of changes that are relatively short. Refers to the history of oil prices, the lowest price recorded in December 1998 was at USD 9.10 per barrel. During 1998, prices began to move out of USD 10 per barrel level to USD 20 per barrel. Then between the years 2000 to 2004 oil prices move in the level of USD 20 per barrel to USD 30 per barrel. Between the years 2005 to 2006 oil prices tend to be stable at USD 40 per barrel to USD 60 per barrel. However in 2007 the price movement has a tendency to increase where in January 2007 the price is still at the level of USD 54.41 per barrel, an increase in December 2007 to be USD 99.21 per barrel. Increasing in oil prices continue in 2008 and in July 2008 price of oil recorded at USD 140 per barrel.
PERGERAKAN HARGA MINYAK DUNIA World Oil Price 160 140
Perkembangan di awal tahun 2009 harga minyak bumi mencapai USD 43 per barel di Februari 2009. Faktor yang dapat memperlemah harga minyak bumi antara lain revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2009 oleh IMF, menurun 0,5% dari perkiraan sebelumnya akibat penurunan daya beli serta nilai tukar pasar, meningkatnya stok minyak mentah komersial Amerika Serikat di Cushing, Oklahoma dan berakhirnya musim dingin di negara-negara belahan utara. Sementara kebijakan OPEC dalam pemangkasan kuota produksi, serangan kelompok militan di wilayah Niger Delta, Nigeria yang menyebabkan terganggunya pasokan minyak dari Nigeria dan kembali beroperasinya PLTN stasiun Kashiwazaki setelah terhenti akibat kerusakan yang disebabkan oleh gempa pada Juli 2007 dapat memperngaruhi penguatan harga minyak bumi di tahun 2009.
Progress in the early 2009, oil price reached USD 43 per barrel in February 2009. Factors that can weaken oil prices, among others, the revision of growth estimates for the global economy by IMF in 2009, decreased 0.5% from previous estimates due to a decrease in purchasing power and exchange rate market, the rising stock of crude oil in the United States commercial Cushing, Oklahoma, and the end of Winter in the countries in the North. While the policy in the OPEC production quota of trimming, groups of militant attacks in the Niger Delta region in Nigeria caused the supply of oil from Nigeria, and the reopening of the Kashiwazaki Nuclear Energy station after its stopped due to damage caused by the earthquake in July 2007 can effect the oil prices strengthening in 2009 .
Harga minyak bumi global di tahun 2009 diestimasikan akan berada pada rentang level USD 40 - USD 60 per barel, tergantung pada kondisi ekonomi dunia. Untuk menyentuh level diatas USD 60 per barel diprediksi akan sangat sulit, karena pada saat harga menyentuh USD 50, para produsen minyak akan cenderung meningkatkan produksi lifting mereka sehingga pasokan minyak akan bertambah dan menekan harga untuk tidak bergerak terlalu tinggi. Sementara itu harga minyak juga diperkirakan tidak akan lebih rendah dari USD 40 per barel karena akan memerlukan tingkat produksi yang tinggi dan penggunaan energi yang ketat dan efektif.
Global oil prices in 2009 are estimated at the level of the range USD 40 - USD 60 per barrel, depending on the world economy condition. To get the level of above USD 60 per barrel will be very difficult to predict, because when the price at USD 50, the oil producers will likely increase the lifing production so that the oil supply will increase and the price will not moving too high. Meanwhile oil prices are also estimated to be not lower than USD 40 per barrel because it will require a high production level and effective energy used.
Meskipun harga minyak mengalami penurunan, pemerintah Indonesia tetap menganjurkan perusahaan migas untuk meningkatkan investasinya karena biaya untuk membangun konstruksi perminyakan sedang turun. Target pemerintah untuk investasi sektor migas di tahun 2009 sebesar USD 16,6 miliar diperuntukkan bagi peningkatan produksi untuk mencapai target 1,3 juta bopd pada tahun 2011.
Although oil price has decreased, the Indonesian government still encourage oil companies to increase investment because the cost to develop oil construction are going down. Government’s target for oil and gas sector investment in 2009 of USD 16.6 billion is to increase production to achieve the target of 1.3 million bopd in the year 2011.
KINERJA OPERASI 2008 Segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi
OPERATIONAL PERFORMANCE IN 2008
Jasa hulu migas terintegrasi merupakan bisnis inti bagi Perseroan dan merupakan fokus pengembangan usaha di masa yang akan datang. Perseroan memiliki tiga divisi operasi yaitu: DIVISI Division
Integrated Upstream Oil and Gas Services Integrated upstream oil and gas services is the Company’s core businesses and it becomes the Company’s focus for its future business development. The Company has three operational divisions, they are: BIDANG Field
Geoscience Services (GSC)
Integrated Geophysical Data Services: Seismic & Non-Seismic
Drilling Services (EDS)
Integrated Drilling Services: Wireline Logging Services, Cementing Services, Welltesting Services, Mudlogging Services.
Oil Field Services (OFS)
Integrated Oilfield Services: Hydraulic Workover (HWO)/Snubbing Services, Wireline/Slickline Services, Coiled Tubing Services, Welltesting Services, Pumping Services, Production Facilities and Production Enhancement Services.
PERIODE Period
120 100 80 60 40 WTI
20
Brent p-
8
08
In 2008, the Company had successfully passed the periodic audit of ISO9001: 2000 in the field of Quality Management System performed by SGS as an independent certification body. This is a work culture that has been internalized by the Company so that it can continue to provide quality
Se
08
-0
n-
ay
Ja
M
7
07 pSe
07 n-
ay -0
Ja
M
6
06 pSe
06 n-
ay -0
Ja
M
5
05 pSe
05 n-
ay -0
Ja
M
4
04 pSe
04 n-
ay -0
Ja
M
3
03 pSe
03 n-
ay -0
Ja
M
2
02 pSe
-0 ay
Ja
52
M
n-
02
0
Di tahun 2008, Perseroan kembali berhasil lulus melalui tahapan audit berkala ISO9001:2000 di bidang Sistem Manajemen Mutu yang dilakukan oleh SGS sebagai badan sertifikasi independen. Hal ini menjadi budaya kerja yang dilakukan secara otomatis oleh Perseroan sehingga dapat
53
HARGA MINYAK ($) Oil Price ($) ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
terus memberikan pelayanan berkualitas kepada para pelanggan. Bukti komitmen Perseroan dalam menjalankan service excellence adalah dengan didapatnya penghargaan Best Services dari Pertamina Region Jawa untuk pekerjaan Hydraulic Workover/ Snubbing Services di lapangan X-Ray.
service to customers. Proof of the Company’s commitment in conducting service excellence is the awarding of Best Services from Pertamina Java Region for provision of Hydraulic Workover / Snubbing Services in X-Ray field.
Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas jasa yang diberikan dengan terus mengedepankan aspek keselamatan kerja. Untuk itu Perseroan mengikuti program sistem manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) /Health and Safety Environment (HSE) dengan standar internasional yaitu OHSAS 18001:2007 dan telah mendapatkan sertifikasi dari SGS di triwulan pertama tahun 2009.
The Company also continuously strives to improve the quality of services provided by emphasizing the safety aspects of work. To accomplish those goals, the Company followed a Health, Safety and Environment (HSE) program management system with international standard known as OHSAS 18001:2007 and has obtained certification from SGS in the first quarter of 2009.
Data kinerja HSE Sebagai perusahaan yang melayani jasa di bidang hulu perminyakan, Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa dalam menjalani bisnis ini melekat pula potensi resiko yang tinggi, bukan hanya terhadap aspek finansial namun juga terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan sebagai aset perusahaan yang paling berharga.
Perseroan senantiasa berupaya untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya melalui berbagai upaya perbaikan dan pengendalian. Pemenuhan standar HSE selalu diterapkan pada setiap jenjang operasi, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan operasi. Orientasi, penyiapan perlengkapan kerja, implementasi program pelatihan HSE dan monitoring secara teratur melalui inspeksi/audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/kru di lapangan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.
The Company constantly seeks to maintain and continuously improve its performance through various corrective actions and control efforts. The fulfillment of the HSE standards is always applied at each operating level, from the beginning to the end of the operation. Orientation, equipment preparation, the implementation of HSE training and regular monitoring and inspections / audits are being carried out intensively. Communication systems are well organized through regular meetings, start from the top management to the executor /field crew. This is done to establish a safer and more secure workplace from day to day.
Kontrak-Kontrak Utama
Major Contracts Major contracts in the integrated upstream oil and gas services segment which are obtained and executed by the Company in 2008 are as follows:
KINERJA HSE 2008 HSE Performance 2008
3.55
0.61
HSE Performance As a service company that serves the upstream oil sector, the Company is fully aware that a potentially high risk is attached in this business, not only in the financial aspects but also in the aspects of health and safety of employees as the most valuable assets of the Company.
Perseroan menyadari bahwa pada saat ini pelanggan (klien), baik nasional maupun internasional telah menjadikan aspek K3LL/HSE sebagai salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi, kapabilitas dan performa perusahaan kontraktornya.
The Company realizes that the current customers (clients), both national and international had made HSE as one of the elements that are not only important but also an intergrated criteria in determining the level of qualification, capability and performance of their contractors.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan nasional yang memiliki misi untuk menjadi perusahaan yang handal di bidang jasa hulu migas dalam skala global, Perseroan telah menempatkan K3LL/HSE sebagai aspek prioritas yang memiliki kesetaraan yang sama pentingnya manakala dihadapkan pada kepentingan lain yang bersifat finansial. Hal ini tercermin dalam tujuan dan sasaran (goal and target) perusahaan yang dicanangkan di setiap lapangan kegiatannya yaitu: (1) Tidak ada kecelakaan yang serius, (2) Produksi dan kualitas yang bagus (3) Tepat waktu dan menguntungkan perusahaan serta (4) tidak berdampak negatif pada lingkungan.
Therefore, as a national company that has a mission to become a reliable company in the global upstream oil and gas services sector, the Company has put HSE as a priority aspect that is equally important to other financial aspects. This is reflected in the goals and objectives of the Company that is proclaimed in every field activities, namely: (1) No serious accidents, (2) Good production and quality (3) Punctual and profitable company, and (4) has no negative impact on the environment.
Perseroan menjadikan hasil survey International Association Oil & Gas Producer (OGP), Report No. 409, May 2008, sebagai acuan dalam mengukur Safety Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen HSE. SPI yang diambil adalah Fatal Accident Rate (FAR) dan Loss Time Incident Frequency Rate (LTI FR).
The Company made the survey result from International Association of Oil & Gas Producer (OGP), No Report. 409, May 2008, as a benchmark of the Safety Performance Indicator (SPI) in the implementation of HSE management system. SPI being taken as benchmarks are Fatal Accident Rate (FAR) and Loss Time Incident Frequency Rate (LTI FR).
Upaya yang dilakukan Manajemen Perseroan dalam mendorong seluruh jajaran lini karyawannya untuk menerapkan cara kerja yang aman melalui penerapan standar HSE telah menghasilkan suatu pencapaian performa HSE yang baik. Selama tahun 2008 Perseroan mencapai 17.185.836 jam kerja selamat di seluruh unit bisnisnya. Di samping itu, tidak tercatat adanya kasus-kasus yang berkaitan dengan pencemaran ataupun perusakan lingkungan yang diakibatkan dari kegiatan operasi Perseroan.
Efforts made by the Management of the Company by encouraging all employees to implement safety on their job through the implementation of HSE standards had brought an achievement by having a good HSE performance. During the year 2008 the Company reached 17,185,836 work hours without accident in all business units. In addition, there were not any cases related to pollution or environmental destruction arising from the the Company operational activities.
Bila dibandingkan dengan hasil survey OGP, dapat dilihat bahwa kinerja HSE Perseroan tergolong baik, dengan ratarata tingkat FAR dan LTI FR masih jauh dibawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas.
When compared to the results of the OGP survey, it can be seen that the HSE performance of the Company are good, with the average level of FAR and LTI FR still far below the average of oil and gas companies, particularly oil and gas services contractor.
Kontrak-kontrak utama di bidang jasa hulu migas terintegrasi yang diperoleh dan dikerjakan perseroan di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Companies
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Nilai Kontrak Contract Value
Periode Kontrak Contract Period
Jenis Pekerjaan Type of Work
0
0.12 2007
Wilayah Area
3.39
GEOSCIENCE SERVICES (GSC) 17 Desember 2008 December 17, 2008
USD 16.791.023 + Rp. 183.404 miliar
20 Bulan 20 months
3D Land
Rengas-dengklok, Jawa Barat
Pertamina EP
19 Mei 2008 May 19, 2008
USD 4.015.493 + Rp. 44.924 miliar
8 Bulan 8 months
3D Land
Randegan Utara
Pertamina EP
9 November 2007 November 9, 2007
USD 4.969.385 + Rp. 67.81 miliar
256 hari 256 days
3D Land
Pulai Utara Lirik Sago, Riau
Pertamina EP
Juni 2007 June 2007
USD 909.164 + Rp. 60.011 miliar
5 bulan 5 months
2D Land
Bunga Mekar
Mei 2007 May 2007
USD 4.131.700 Rp. 51.897 miliar
7 bulan 15 hari 7 months 15 days
3D Land
Pagar Dewa Kuang, Sumatera
7 bulan 7 months
2D Land
Pertamina EP
Pertamina EP
Pertamina EP
Januari 2007 January 2007
USD 1.188.287 Rp. 33.778 miliar
0.7 0.12 0 2008
FAR – Elnusa FAR – OGP Standard
Jambi Utara
LTIFR – Elnusa LTIFR – OGP Standard
54
55 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Perusahaan Companies
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Nilai Kontrak Contract Value
Periode Kontrak Contract Period
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Area
GEOSCIENCE SERVICES (GSC)
Perusahaan Companies
USD 7.734.778
9 bulan 9 months
2D Seismic Data Acquisistion
Pulau Buton, Sulawesi Selatan
Bunga Mas International Company
25 Agustus 2008 August 25, 2008
USD 5.475.390
9 bulan 9 months
2D Seismic Survey
Lahat, Sumatera Selatan
Petrochina
19 Agustus 2008 August 19, 2008
USD 19.728.993
24 bulan 24 months
3D/2D Land
Tanjung Jabung, Jambi
4 Agustus 2008 August 4, 2008
USD 28.389.260
1 tahun 1 year
2D/3D OBC survey
Berau, Papua Barat
5 Oktober 2008 October 5, 2008
USD 1.999.500
36 bulan 36 months
3D/2D TZ Processing PSTM
Berau, Papua Barat
25 Juni 2008 June 25, 2008
USD 3.545.690
6 bulan 6 months
2D Seismic Acquisition
Laut Arafuru
9 Mei 2008 May 9, 2008
USD 3.650.034
6 bulan 6 months
3D Land
Tarakan, Kalimantan Timur
OILFIELD SERVICES (OFS)
22 Maret 2008 March 22, 2008
USD 2.782.160
87 hari 87 days
3D/2D Land Seismic Acquisition
Ogan Komering
VICO Indonesia
1 Maret 2008 March 1, 2008
USD 15.361.292
8 bulan 8 months
3D Seismic Data Acquisition
Tutong, Brunei
17 September 2007 September 17, 2007
USD 38.968.483
9 bulan 9 months
3D survey
Pasangkayu, Sulawesi
September 2007 September 2007
USD 4.532.928
1 tahun 1 year
2D Seismic Data Acquisition
South Sumatera Extension Block
Februari 2007 February 2007
USD 8.262.997
1 tahun 1 year
3D Wahalo and 3D/2D Seismic Data Acuquisition
Lakitan
Kaimana, Papua
BP Berau
BP Berau
Conoco Philips Provident Energy
JOB Talisman
Loon Brunei Ltd. Marathon International Petroleum Indonesia PT Medco E&P Indonesia PT Medco E&P Indonesia
Chevron Indonesia PSC South Sumatera Petrochina International (Bermuda) Ltd.
26 Oktober 2007 October 26, 2007
USD 3.400.000
5 bulan 5 months
3D
April 2007 April 2007
USD 6.545.690
6 bulan 6 months
2D Seismic Acquisition
Januari 2007 January 2007
USD 5.973.000
1 tahun 6 bulan 1 year 6 months
3D Land
Drilling rig
USD 17.930.300
36 bulan 36 months
Drilling rig
Duri, Riau
19 November 2008 November 19, 2008
USD 7.143.216
1 tahun 1 year
Penyediaan Jasa Semi IPM
Kamojang
1 September 2008 September 1, 2008
USD 4.404.727
30 bulan 30 months
Wireline logging
Tanjung
Pertamina EP PP PDT
29 November 2007 November 29, 2007
USD 3.188.271
30 bulan 30 months
Cementing
Pondok tengah
Pertamina EP
25 November 2007 November 25, 2007
USD 3.867.505
2 tahun 2 years
EWLLPP
Sangatta
Pertamina EP
5 November 2007 November 5, 2007
USD 1.873.584 + Rp. 812 juta
2 tahun 2 years
Mud Engineering
Jatibarang
Pertamina EP
30 Juli 2007 July 30, 2007
USD 3.113.889
9 bulan 9 months
EWLPP
Pendopo, Prabumulih
Pertamina EP
10 Juli 2007 July 10, 2007
USD 3.785.003
2 tahun 2 years
EWLPP
Jatibarang
Pertamina Geothermal Energy Pertamina UBEP
22 September 2008 September 22, 2008
USD 46.680.000
26 Juli 2008 July 26, 2008
12 November 2007 November 12, 2007
USD 4.413.845
24 bulan 24 months
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Area
Bunyu
2 November 2007 November 2, 2007
USD 4.952.965
2 tahun 3 bulan 2 years 3 months
Pengadaaan Jasa Pemboran dengan Rig 750 HP Drilling Rig Services 750 HP
Kabupaten Siak
5 September 2006 September 5, 2006
USD 14.220.625
10 Oktober 2006 – Selesai October 10, 2006 - finished
Kerjasama Pengeboran, Tes, Penyelesaian Cooperation of Services, Test and Settlement
Rombebai PSC Blok Papua Unit 88
15 Desember 2008 December 15, 2008
USD 1.826.506
6 bulan 6 months
Coiled Tubing
Kalimantan Timur
20 November 2008 November 20, 2008
USD 1.750.000
6 bulan 6 months
Snubbing Unit Equipment, Fishing & Milling, Macaroni Tubing
Natuna
24 Agustus 2008 August 24, 2008
USD 9.398.750
60 bulan 60 months
Provision of snubbing services
Kalimantan Timur
Total EP Indonesie
24 Agustus 2008 August 24, 2008
USD 9.398.750
60 bulan 60 months
Provision of well testing barge
Kalimantan Timur
Total EP Indonesie
21 Juli 2008 July 21, 2008
USD 431.153
6 bulan 6 months
Coiled Tubing Services
Kalimantan Timur
20 Juni 2008 June 20, 2008
USD 10.872.380
36 bulan 36 months
Provision of snubbing services
Kalimantan Timur
Total EP Indonesie
18 Maret 2008 March 18, 2008
USD 11.030.751
36 bulan 36 months
Provision of snubbing services
Kalimantan Timur
Total EP Indonesie
25 April 2006 April 25, 2006
USD 3,612,488
36 bulan 36 months
Provision of portable wireline & HDDD
Kalimantan Timur
28 Juni 2005 June 28, 2005
USD 4,443,226
60 bulan 60 months
Provision of wireline services for oil & gas operation
Kalimantan Timur
36 bulan 36 months
Provision of Snubbing Service
Kalimantan Timur
BOB PT Bumi Siak Pusako
Star Energy (Kakap) Limited
Total EP Indonesie
Sorong
36 bulan 36 months
Chevron Pacific
Periode Kontrak Contract Period
Wireline logging
Pertamina EP KTI
Nations Petroleum B.V.
DRILLING SERVICES (EDS) VICO
Nilai Kontrak Contract Value
DRILLING SERVICES (EDS) 15 September 2008 September 15, 2008
Japex Buton Ltd.
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Nilam Total EP Indonesie
Total EP Indonesie
Total EP Indonesie
Total EP Indonesie
Pertagas - Jatim
1 April 2005 April 1, 2005
USD 14,334,345
16 Februari 2005 February 16, 2005
USD 5,280,000
60 bulan 60 months
Slickline boat
Kalimantan Timur
November 2008 November 2008
Rp. 45,12 miliar
1 tahun 1 year
Pembangunan relokasi pipa gas onshore Development of onshore gas pipeline relocation
Porong-Jawa Timur
56
57 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Perusahaan Companies
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Periode Kontrak Contract Period
Nilai Kontrak Contract Value
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Area
OILFIELD SERVICES (OFS) Februari 2008 February 2008
USD 4.492.000
2 tahun 2 years
PT Pertamina EP Region Jawa
Jasa pemeliharaan sumur produksi dan fasilitas operasi Maintenance services of production wells and facilities operations
Jatibarang, Jawa Bagian Barat
14 April 2005 April 14, 2005
USD 21,136,977
60 bulan 60 months
Operasi sistem perawatan sistem jalur pipa Operating system line pipe treatment system
Tempino, Plaju
10 November 2008 November 10, 2008
USD 4.937.705
9 bulan 9 months
Hydraulic Workover Services
Kalimantan Timur
Chevron Indonesia Co
5 September 2008 September 5, 2008
USD 2,064,191
15 bulan 15 months
Santan crude safety upgrade tank
Kalimantan Timur
Chevron Indonesia Co
USD 1.554.985
2 tahun 2 years
Construction and Equipment Call Out Service
Kalimantan
Chevron Indonesia Co
14 Desember 2007 December 14, 2007
Pertamina EP Sumatera Selatan
Chevron Indonesia Co
Mei 2005 May 2005
USD 15.695.680
3 tahun 3 years
Snubbing Rig
28 Juli 2006 July 28, 2006
USD 21.136.977
66 bulan 66 months
Jasa Pengoperasian Stasiun Minyak Dan Stasiun Gas Services Operations Oil Station and Gas Station
MEDCO E & P Indonesie
Operational Performance
• Geoscience Division
• Geoscience Division 2008
GEODATA ACQUISITION
Seismic acquisition crew
10 crew land
1 crew transition zone
1 crew transition zone
1 crew marine
1 crew marine
1.263
1.595
26%
3D data collection (km2)
1.089
2.208
103%
2D data processing (km)
3.887
4.820
24%
3D data processing (km2)
2.371
4.315
82%
GEODATA PROCESSING
Dapat dilihat bahwa terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan pada jasa geophysical. Pada tahun 2008, Perseroan melalui Divisi GSC melakukan kerjasama untuk pasar offshore, yaitu: • CGGVeritas , Perancis untuk seismic acquisition survey di transition zone • Wavefield Inseis AS, Norwegia untuk seismic acquisition survey di marine • Bergen Oilfield Services AS, Norwegia untuk seismic acquisition survey di marine
Beroperasi di Pertamina dan beberapa PSC / Operated in Pertamina and some PSCs Beroperasi di BP/ Operated in BP Beroperasi di BP dan Chevron Pacific Indonesia / Operated in Chevron Pacific Indonesia
It can be seen that there is significant growth in the Geophysical Services. In 2008, the Company through the GSC Division conducted a joint cooperation for offshore market, they are: • CGGVeritas, France for the seismic acquisition survey in the transition zone • Wavefield Inseis AS, Norway for the seismic acquisition survey in the marine • Bergen Oilfield Services AS, Norway for the seismic acquisition survey in the marine • Drilling Services Division
JENIS PEKERJAAN Type of Work
2007
2008
2 active drilling rig
3 active drilling rig
2 drilling rig on maintenance
1 drilling rig on maintenance
8 sumur drilling
15 sumur drilling 6 sumur workover
Sumatera bagian selatan
Kinerja Operasi
8 crew land
2D data collection (km)
Drilling services
Investment made in 2008 on the integrated upstream oil and gas services are as follows: • GSC division – onshore seismic acquisition equipment • EDS division – drilling rig and supporting equipment for reservoir evaluation services. • OFS division – working barge,Hydraulic Workover/ snubbing rig and other supporting equipment
2008
GEODATA ACQUISITION
• Drilling Services Division
Investasi yang dilakukan pada tahun 2008, pada jasa hulu migas terintegrasi meliputi diantaranya : • Divisi GSC – peralatan onshore seismic acquisition • Divisi EDS – drilling rig dan peralatan pendukung untuk jasa reservoir evaluation services. • Divisi OFS – working barge,Hydraulic Workover/ snubbing rig dan peralatan pendukungnya
2007
2007
Reservoir and Drilling Evaluation
12 crew mud logging
14 crew mud logging
8 unit H2S
10 crew H2S
1 crew LMP
1 crew LMP
14 crew logging
14 crew logging
Beroperasi di Pertamina, JOB Lekom Maras dan BOB Bumi Siak Pusako Operated in Pertamina, JOB Lekom Maras and BOB Bumi Siak Pusako Beroperasi di Pertamina, Pertamina New Venture, JOB PPEJ, TAC BWP Meruap, JOB Pertamina Petrochina, Chevron Pacific Indonesia, dan Pertamina Geothermal Energy Operated in Pertamina, Pertamina New Venture, JOB PPEJ, TAC BWP Meruap, JOB Pertamina Petrochina, Chevron Pacific Indonesia, and Pertamina Geothermal Indonesia
2 crew cementing
2 crew cementing
2 crew downhole testing
2 crew downhole testing
1 crew surface testing
1 crew surface testing
Beroperasi di Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, Seleraya dan JOB PPEJ
Well Service and Testing
Untuk pekerjaan wireline logging dengan kapasitas sebanyak 14 crew, 7 crew diantaranya dikerjakan bersama dengan PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Pada tahun 2008 Divisi EDS telah sukses melaksanakan pemboran sumur di lapangan panas bumi (geothermal) pertama di Indonesia area Kamojang dengan waktu lebih cepat dari rencana awal. Proyek pemboran sumur lapangan panas bumi di Kamojang tersebut dilakukan secara joint operation dimana EDS menyediakan jasa cementing, mud logging dan H2S.
Operated in Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, Seleraya and JOB PPEJ
For wireline logging with a capacity as many as 14 crew, which 7 of them are being performed together with PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Also in 2008, EDS division had successfully drilled the first geothermal well in Indonesia in Kamojang area. The drilling time was faster than the intial plan. The project in Kamojang was being done in a joint operation where EDS provide the cementing, mud logging dan H2S services.
58
59 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
• Oilfield Services Division
• Oilfield Services Division
JENIS PERALATAN Well Services
2007
Hydraulic Workover Rig
2008
4 unit – 150 K
4 unit – 150 K
1 unit – 225 K
2 unit – 225 K
2 unit – 340 K
3 unit – 340 K
Beroperasi di Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Pertamina Region Jawa dan Seleraya. Operated in Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Pertamina Region Java and Seleraya.
5 crew
5 crew
Semua beroperasi di Total E&P Indonesie
Portable Wireline All operated in Total E&P Indonesie Working Barge
2 crew
3 crew
-
2 crew
1 crew
1 crew
Testing Barge LCT Boat
• Purna Bina Nusa (PBN) The Company owned 84.45% of PBN shares. Their core businesses are pipe casing threading (OCTG) and manufacturing which are located in Batam. The threading process is being done with threading machines that have a production capacity of 60,000 metric tons / year. The threading machines can produce a thread from the smallest size (2 3 / 8 “) to the largest size (30”). In addition, PBN also has a facility storage yard of about 7 hectares to support the activity. The table below shows the performance of PBN in 2008.
Kontrak-kontrak utama yang didapatkan PBN di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Major contracts obtained by PBN in 2008 are as follows:
Utilisasi mengikuti kontrak hydraulic workover rig masingmasing Utilization following the hydraulic workover rig for each contracts.
Pada tahun 2008 Perseroan melalui Divisi OFS juga melakukan kerjasama operasi dengan Qserv Ltd., Scotland untuk pekerjaan Coiled Tubing di Total E&P Indonesie.
In 2008 the Company through OFS Division conducted a joint operation with Qserv Ltd., Scotland for provision of Coiled Tubing services in Total E & P Indonesie.
Ringkasan Kinerja Segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Summary of Integrated Upstream Oil and Gas Services Performance The following table is a summary of the integrated upstream oil and gas services segment performance in the year 2008.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2008.
• Purna Bina Nusa (PBN) PBN dimiliki oleh Perseroan sebesar 84,45% dan melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta pabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran PBN dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 60.000 metrik ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Selain itu, PBN juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut. Tabel di bawah ini merupakan kinerja PBN di tahun 2008.
PERUSAHAAN Companies Petrolium Pipe Middle East
2007
2008
08/07%
In Million Rupiah
Pendapatan Segmen
1,189,367
1,681,622
41%
Segment Revenue
(1,090,516)
(1,545,173)
42%
Segment Expenses
98,851
136,449
38%
Segment Operating Profit
EBITDA Segmen
204,270
270,125
32%
Segment EBITDA
Laba Bersih Segmen
117,999
133,772
13%
Segment Net Profit
Pengeluaran Barang Modal
135,180
531,604
293%
Capital Expenditure
Beban Segmen Laba Usaha Segmen
Pendapatan terbesar di segmen jasa hulu migas terintegrasi dikontribusikan oleh Divisi Geoscience Services (GSC) sebesar 50%, sementara Divisi Oilfield Services (OFS) mencatatkan profitabilitas terbaik di segmen jasa hulu migas, dengan marjin laba operasi sebesar 24%.
Segmen Jasa Penunjang Hulu Migas Kegiatan usaha di Jasa Penunjang Hulu Migas dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Purna Bina Nusa (PBN).
The largest revenue in the upstream oil and gas services segment was being contributed by Geoscience Services Division (GSC) which covers around 50%, while the Oilfield Services Division (OFS) recorded the highest profitability in the intergrated upstream oil and gas services segment, with an operating profit margin of 24%. Upstream Oil and Gas Support Services Segment Business activities in the Upstream Oil and Gas Support Services is carried out by subsidiary of the Company known as PT Purna Bina Nusa (PBN).
Threading casing 20”
USD 153.200
1 bulan 1 month
Threading casing 20”
USD 152.000
1 bulan 1 month
Threading casing 20”
USD 1.978.929
6 bulan 6 months
Trading Pengadaan pipa OCTG Sales of OCTG pipe
USD 960.195
4 bulan 4 months
Trading Pengadaan pipa OCTG Sales of OCTG pipe
USD 1.625.000
4 bulan 4 months
Trading Pengadaan pipa OCTG Sales of OCTG pipe
USD 78.817
3 bulan 3 months
Fabrication Structural & Module
USD 384.810
4 bulan 4 months
Pressure Vessel Fabrication (GSI)
USD 196.000
4 bulan 4 months
E-House Fabrication (OYO)
Pertamina Cirebon
Megaron
WASCO
WASCO
Ringkasan kinerja operasi PBN di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
S ummary of PBN operating performance in 2008 is as follows: PENCAPAIAN Achievement
JENIS PEKERJAAN Type of Work 2007 Capacity Threading
Trading
JENIS PEKERJAAN Type of Work
1 bulan 1 month
Dhiva Inter Sarana Pertamina Pondok Tengah
PERIODE KONTRAK Contract Period
USD 73.827
Geollink
Petrochina Jabung Dalam Jutaan Rupiah
NILAI KONTRAK Contract Value
Actual: • Thread only • Thread, coupl & proc 2 3/8” – 13 3/8” 16” – 30”
2008
60.000 MT
60.000 MT
14.344 MT 31.107 MT 45.451 MT
7.595 MT 9.409 MT 17.004 MT
741 MT 741 MT
3.919 MT 307 MT 4.226 MT
60
61 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Aktivitas pabrikasi yang dilakukan di tahun 2008 adalah sebagai berikut: • 3 modul oil processing unit untuk FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Petrobras Brasil) • Modifikasi 11 unit gas compressor untuk penyaluran gas alam dari lapangan gas milik Wasco Technologies (pemakai GSI) • Pembuatan Electrical House (E House) untuk modul oil proccessing unit FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Siemens) • General Fabrication: steel structure, pembuatan pressure vessel, pekerjaan rolling, painting, welding dll,milik perusahaan fabrikator di Batam
Manufacturing activities conducted in the year 2008 is as follows: • 3 oil processing modules for the FPSO unit owned by Wasco Technologies (user : Petrobras Brasil). • Modifications of 11 gas compressor unit for natural gas distribution from Wasco Technologies (users is GSI) gas field. • Construction Electrical House (E House) for the oil proccessing module FPSO units owned Wasco Technologies (user is Siemens). • General Fabrication: steel structure, creating a pressure vessel, rolling work, painting, welding etc.
Penurunan pencapaian 2008 lebih banyak disebabkan oleh menurunnya kegiatan penguliran pipa karena PBN tidak dapat memenuhi tender yang diikuti di awal tahun dengan ditundanya/dibatalkannya pesanan oleh pelanggan karena harga pokok produksi yang melonjak. Kenaikan harga pokok produksi ini disebabkan oleh peningkatan harga minyak di pertengahan tahun 2008 yang mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga pipa sehingga permintaan pipa OCTG bermasalah.
The performance declined in 2008 caused more by the decreased of pipe threading activities because PBN could not fulfill the tender whom it followed in the beginning of the year due to orders delay/cancellation by customers related to the soaring of production cost. The increase production cost is caused by the soaring oil price in mid year 2008 resulted a fluctuation of pipe price which then created a problem in OCTG pipe demand.
Total pengeluaran barang modal (capital expenditure) sebesar Rp. 2,9 miliar yang dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin pabrikasi.
Total capital expenditure of Rp. 2.9 billion were allocated for the purchase of fabrication machinery.
Berikut ini adalah kinerja keuangan segmen jasa penunjang hulu migas pada tahun 2008:
Below is the financial performance of upstream oil ang gas support services in 2008:
Dalam Jutaan Rupiah
2007
2008
Pendapatan Segmen
69.628
106.164
54%
Segment Revenue
Beban Segmen
68.746
104.312
52%
Segment Expenses
882
1.852
110%
Segment Operating Profit
4.131
6.275
52%
Segment EBITDA
918
(356)
-155%
Segment Net Profit
3.249
2.949
-10%
Capital Expenditure
Laba Usaha Segmen EBITDA Segmen Laba Bersih Segmen Pengeluaran Barang Modal
Segmen Jasa Hilir Migas Bisnis jasa hilir migas yang masih dijalankan perseroan dioperasikan melalui anak perusahaan PT Elnusa Petrofin (EPN) dengan kepemilikan Perseroan 99,83% dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR) dengan kepemilikan Perseroan 98%.
• Elnusa Petrofin (EPN) Operasi yang dilakukan selama tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Growth
JENIS PEKERJAAN Type of Work
TRANSPORTASI BBM Transportation BBM
• Elnusa Petrofin (EPN) Operations conducted during the year 2008 are as follows:
DAERAH OPERASI Operating Area
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan pola cost & fee Manage cars fuel tank with the pattern PSO cost & fee
176 units
5 depo: Manggis, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palembang
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan pola all in Manage cars fuel tank PSO with the pattern all in
492 units
6 depo: Medan, Dumai, Sei Siak, Jambi, Palembang, Teluk Kabung
Kelola mobil tangki BBMK Manage BBMK tank car
6 units
4 depo: Medan, Bali, Surabaya, Palembang
Kelola mobil tangki milik sendiri Manage EPN tank car
26 unit disewakan ke Pertamina 26 units rented to Pertamina
5 depo: Jakarta, Palembang, Semarang, Surabaya, Bali
Penggunaan instalasi depo untuk penyaluran BBM/BBMK
4 x 1.100 KL
Plumpang, Semper
2 x 130 KL Use the installation of the fuel depot for the distribution BBM/BBMK PENGELOLAAN DEPOT Depot Management
Outsourcing tenaga kerja Depo Cikampek
Depo Cikampek
Outsourcing labor Depo Cikampek Depo Belinyu
Pekerjaan handling agent BBM Fuel handling agent job
In Million Rupiah
Downstream Oil and Gas Services Segment The downstream oil and gas services business is still being run by the Company through two of its subsidiaries PT Elnusa Petrofin (EPN) where the Company has 99.83% ownership and PT Elnusa Patra Retail (EPR) where the Company has a 98% ownership.
KAPASITAS Capacity
SPBU Petrol Station
1 SPBN
Daan Mogot, Fatmawati, Kebon Jeruk, Tambun, Sepatan, KM 19 Tol Cikampek, Rangkas Bitung, Sukabumi, SPDN Labuan, and SPBN Pacitan
2 SPBU
SPBU Dawuan Cikampek & Sunter
Jasa Pengelolaan SPBU
8 SPBU
Petrol Station management Services
1 SPDN
Bisnis SPBU milik sendiri EPN own SPBU business
Specialty Chemical
PENJUALAN Trading
• Pertamina UP – UP IV Cilacap, UP V Balikpapan & UP VI Balongan • Pertamina EP – Kalimantan, Reg. Jawa • TAC Pertamina – Petalahan Arnebatara Natuna • KPS – Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, SEMCO
Non Specialty Chemical: • Power Fuel • Musicool • Commidity chemical • Supply chain management services
UPMS III, Elnusa Group
BBM Industi
• Elnusa Group • Industri: PT. Tossa Shakti • Ritel: wilayah Jakarta & Surabaya
Produk baru yang ditawarkan di tahun 2008 adalah Supply Chain Management Services sebagai tambahan layanan untuk produk non specialty chemical.
A new product offered in the year 2008 was the Supply Chain Management Services as an additional service to non-specialty chemical products.
EPN sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 atas produksi dan penjualan specialty chemical untuk migas dan sektor industri, storage management, transportasi dan SPBU. Selain itu di tahun 2008 juga mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:1999 untuk produksi dan penjualan specialty chemicals untuk migas dan sektor industri.
EPN already obtained ISO 9001:2000 certifications on the production and sale of specialty chemicals for the oil and gas and industrial sectors, storage management, transportation and gas station (SPBU). In addition, in 2008 it also received OHSAS 18001:1999 certification for the production and sale of specialty chemicals for the oil and gas and industrial sector.
62
63 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
• Elnusa Patra Ritel (EPR) EPR dalam pengoperasiannya menjadi satu dengan EPN, sehingga tidak memiliki pos pendapatan.
• Elnusa Patra Ritel (EPR) EPR operation is merged with EPN, hence it has no revenue
Ringkasan Kinerja Segmen Jasa Hilir Migas
Ringkasan Kinerja Segmen Jasa Hilir Migas The following table is a summary of the downstream oil and gas services segment performance in the year 2008, where revenues from transporting and gas station (SPBU) contribute 49% and 44% consequently of EPN total revenue.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen jasa hilir migas pada tahun 2008, dimana pendapatan dari transportasi dan SPBU masing-masing sebesar 49% dan 44% dari total pendapatan EPN.
Penurunan pendapatan disebabkan perubahan metode pencatatan di pekerjaan SPBU, dimana pendapatan dari SPBU yang dikelola EPN akan dicatat sebagai pendapatan sedangkan yang dikerjasamakan (EPN hanya sebagai pengelola) dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The revenue declined was due to changes in the accounting methods of the activities in gas stations (SPBU), where revenue from gas station (SPBU) managed by EPN is being recorded as revenue while revenue from a joint venture gas station where EPN only act as the operator is being stated as other income.
Investasi yang dilakukan pada tahun 2008 sebesar Rp. 3,4 miliar pada segmen jasa hilir migas adalah untuk penambahan truk untuk bisnis transportir.
Investment made in the year 2008 of Rp. 3.4 billion in downstream oil and gas services segment is for the purchase of trucks for transporting business.
Dalam Jutaan Rupiah Pendapatan Segmen
2007
2008
08/07%
In Million Rupiah
805,918
579,671
-28%
(794,416)
(572,615)
-28%
Segment Expenses
11,502
7,056
-39%
Segment Operating Profit
EBITDA Segmen
14,337
9,840
-31%
Segment EBITDA
239
2,282
855%
Segment Net Profit
3,125
3,459
8%
Capital Expenditure
Laba Bersih Segmen Pengeluaran Barang Modal
Segmen Pengelolaan Asset Lapangan Migas Tahun 2008 perseroan memiliki portofolio 3 lapangan migas, yaitu Blok Bangkanai di Kalimantan Tengah , Blok Ramba di Sumatera Selatan dan Blok Ramok Senabing di Prabumulih.
Oil and Gas Field Assets Based Segment In 2008 the Company has 3 oil fields as portfolio, the Bangkanai Block in Central Kalimantan, Ramba Block in South Sumatra and Ramok Senabing Block in Prabumulih.
• Kegiatan di Blok Ramba Tahun 2008 Perseroan memiliki 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR) yang mengelola Blok Ramba TAC di Sumatera Selatan bersama Talisman (Sumatera) Ltd. Blok ini memiliki 7 lapangan minyak yang berproduksi yaitu, Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino dan Panerokan.
• Activities in Blok Ramba in 2008 The Company has 25% ownership in Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR), which manages Ramba block in South Sumatra TAC with Talisman (Sumatra) Ltd. This block has 7 oil production fields. They are Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino and Panerokan.
Total produksi selama tahun 2008 adalah rata-rata sebesar 4.384 bopd, meningkat 12,3% dibandingkan tahun 2007 sebesar 3.902 bopd. Produksi ini dihasilkan dari program pemboran di 3 sumur di Mangunjaya, 3 sumur di Bentayan dan program workover di 11 sumur.
The total production in 2008 on average is 4,384 bopd, increased by 12.3% compared to 3,902 bopd in 2007. The production came from drilling program in 3 wells in Mangunjaya, 3 wells in Bentayan and workover program in 11 wells.
TIPE PEKERJAAN Type of Work Drilling
RENCANA 2008 Planning 2008 10 sumur/wells
AKTUAL 2008 Actual 2008 6 sumur/wells
CATATAN Notes 4 sumur ditunda oleh partner 4 wells are delayed by partner 2 sumur ditunda oleh partner Percobaan 3 sumur
Workover
16 sumur/wells
• Elnusa Tristar Ramba Ltd. • Talisman (Sumatra) Ltd.
60% (operator) 40%
ETR is a company that was formed by a consortium of the Company and Tristar Global Holdings Corporation on July 3, 2007. Currently, the holder of the participating interest in Blocks Ramba TAC are: • Elnusa Tristar Ramba Ltd. 60% (operator) • Talisman (Sumatra) Ltd. 40%
Keuntungan dari ETR diakui dengan metode ekuitas karena kepemilikan Perseroan hanya 25%. Perseroan mengakui bagian atas laba perusahaan asosiasi sebesar Rp. 6,875 miliar.
The profit from ETR recognized using the equity method because the Company’s ownership of only 25%. The Company recognizes the portion of profit from associated companies of Rp. 6.875 billion.
• Kegiatan di Blok Bangkanai Tahun 2008 Perseroan mendirikan Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE) pada tahun 2003 untuk pengelola Blok Bangkanai (PSC), blok lapangan gas seluas 6.976 km2 di Kalimantan Tengah. Saat ini, pemegang participating interest di Blok Bangkanai PSC adalah:
• Activities in Blok Bangkanai in 2008 The Company founded Bangkanai Elnusa Energy Ltd. (EBE) in 2003 to manage Bangkanai Block (PSC), a gas field blocks of 6,976 km2 in Central Kalimantan. Currently, the holders of the participating interest in Blocks Bangkanai Blocks PSC are:
• Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE) 50.01% (operator) • Mitra Energia Bangkanai (MEB) 34.99% • Bangkanai petroleum (L) Berhard (BPB) 15.00%
• Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE) 50.01% (operator) • Mitra Energia Bangkanai (MEB) 34.99% • Bangkanai petroleum (L) Berhard (BPB) 15.00%
Segment Revenue
Laba Usaha Segmen
Beban Segmen
ETR adalah perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporation pada tanggal 3 Juli 2007. Saat ini, pemegang participating interest di Blok Ramba TAC adalah:
11 sumur/wells 2 wells are delayed by partner Experiment 3 wells
Sesuai dengan kontrak PSC, maka pada tahun 2008 dilakukan relinquish area sebesar 35%, sehingga area yang dikelola saat ini menjadi 4.534 km2.
In accordance with the PSC contract, in 2008 there was a relinquish area as much as 35%, so currently the area being managed became 4,534 km2.
Selama tahun 2008 EBE telah melakukan persiapan yang terkait dengan rencana pemboran 2 (dua) sumur eksplorasi serta seismic 2D. Detilnya adalah sebagai berikut:
During the year 2008 EBE had undertaken the preparation associated with the drilling plan of two (2) exploration wells and 2D seismic. Details are as follows:
1. Persiapan pemboran 2 (dua) sumur eksplorasi a. Pengurusan Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) b. Pembuatan fasilitas operasi, antara lain dermaga, helipad seluas 100 m2, stagging area seluas 12.000 m2 dan site office seluas 150 m2 di Luwe Hulu yang merupakan entry point operasional 2. Persiapan seismic 2D a. Sebagian besar perijinan terkait dengan kegiatan tersebut sudah selesai dilakukan b. Pembuatan fasilitas operasi dan proses lelang jasa penunjang sedang dilakukan
1. Drilling preparation of 2 (two) exploration wells a. Managing license on Efforts to Manage Environment (UKL) and Environment Monitoring Efforts (UPL) b. Construction of operations facilities, including the dock, helipad area of 100 m2, stagging area of 12,000 m2 and the site office of 150 m2 in Luwe Hulu as the operational entry point. 2. Preparation of 2D seismic a. Most of the licensing-related activities had been done b. Construction of operations facilities and support services auction process is being conducted
Rencana tahun 2009, PSC akan melakukan seismic 2D dan pemboran 2 (dua) sumur eksplorasi.
Planning in 2009, PSC will conduct 2D seismic and drilling of two (2) exploration wells.
Pencapaian laba bersih per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp. 460 juta yang berasal dari EBE dimana Perseroan memiliki 100%.
The Rp. 460 million net income as of 31 December 2008 was derived from EBE in which the Company has 100% ownership.
• Kegiatan di Blok Ramok Senabing Tahun 2008 Pada tahun 2008 Perseroan mengadakan perjanjian pembelian saham (Share Purchase Agreement/SPA) untuk membeli seluruh kepemilikan paricipating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing yang terletak di Prabumulih Sumatera Selatan.
• Activities in Ramok Senabing Block in 2008 In the year 2008 the Company’s had a Share Purchase Agreement (SPA) to buy ownership of all participating interest in the Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing Prabumulih located in South Sumatra.
64
65 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Sebelumnya, 40% saham TAC Ramok Senabing dimiliki oleh Tradewinds Oil and Gas International Ltd (TOGI) melalui Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS). Sedangkan sisa 60% saham dimiliki oleh PT Mustika Arumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor (Andi) melalui PT Radiant Ramok Senabing (RRS).
Previously, 40% shares of TAC Ramok Senabing were owned by Tradewinds Oil and Gas International Ltd (TOGI) through Gulfstream Resources Ltd Ramok Senabing. (GRRS). While the remaining 60% shares owned by PT Mustika Arumsari (MA) and Rachmanudin Noor Andi (Andi) through PT Radiant Ramok Senabing (RRS).
Adapun nilai pembelian saham tersebut adalah sebesar USD 5,6 juta untuk kepemilikan GRRS dan USD 7,3 juta untuk kepemilikan RRS. Saat ini, transaksi ini hanya tercatat pada laporan arus kas dimana Perseroan telah membayar USD 2,1 juta atau setara dengan Rp 19,2 M sebagai uang muka pembelian saham milik GRRS.
The value of share purchase was USD 5.6 million for the ownership of GRRS and USD 7.3 million for the ownership of RRS. At this time, this transaction is stated only on the cash flow reports which the Company had to pay USD 2.1 million or equivalent to Rp 19.2 M as an advance payment of the purchased shares owned by GRRS.
Pada saat penyelesaian kedua transaksi jual beli saham tersebut, EPR akan memiliki 100% participating interest pada TAC tersebut dimana 20% akan dialihkan kepada TOGI sesuai dengan SPA GRRS.
At the time of the settlement of both share sale and purchase transactions, EPR will have 100% participating interest in the TAC Ramok Senabing where 20% will be transferred to the TOGI in accordance with the SPA GRRS.
Penyelesaian kedua trasaksi jual beli tersebut akan dilakukan bergantung kepada pemenuhan seluruh Condition Precedent yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan penjual dan dengan harga yang akan dinyatakan dalam “Settlement Statement”.
The settlement of both sale and purchase transactions will be a subject to the fulfillment of all the Condition Precedent stated in a written document between EPR and the seller with the price will be stated in the “Settlement Statement”.
Segmen Jasa Penunjang Berbasis Kompetensi
Competency-Based Support Services Segment The Company operation in the field of telecommunications support services are managed by several subsidiaries, they are:
Operasi Perseroan di jasa penunjang di bidang telematika dikelola oleh beberapa anak perusahaan, yaitu:
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
• Manajemen Data / Data management • Teknologi Informasi / Information Technology • Telekomunikasi / Telecommunication
PT Patra Nusa Data (PND)
• Manajemen Data / Data management
PT Infomedia Nusantara (IMN)
• Teknologi Informasi / Information Technology
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
• Telekomunikasi / Telecommunication
• Sigma Cipta Utama (SCU) Kontrak-kontrak utama yang didapatkan SCU di tahun 2008 adalah sebagai berikut: PERUSAHAAN Company Pertamina EP Region Sumatera Pusdatin Migas ESDM Elnusa Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energy
BP Migas / Arun
Caltex Pacific Indonesia Total E&P Indonesie
• Sigma Cipta Utama (SCU) Major contracts obtained by SCU in 2008 are as follows:
NILAI KONTRAK Value of the Contract
PERIODE KONTRAK Contract Period
Rp. 33,2 miliar
3 tahun 3 years
Data Manajemen – Pengelolaan Data / Management data
Rp. 4,6 miliar
4 bulan 4 months
Data Manajemen – Pengelolaan Data / Management data
Rp. 4,8 miliar
6 bulan 6 months
Data Manajemen – E-data center / Management data – E data center
JENIS PEKERJAAN Type of Work
Rp. 16,7 miliar
Teknologi Informasi – Jasa Penunjang / Information Technology – Supporting Services
Rp. 9,1 miliar
Teknologi Informasi – Jasa Penunjang / Information Technology – Supporting Services
3 tahun 3 years
Teknologi Informasi – Penyediaan Penyewaan PC / Information Technology – Provision of PC rental
USD 1,2 juta
3 tahun 3 years
Telekomunikasi / Telecommunication
USD 481 ribu
5 tahun 5 years
Telekomunikas / Telecommunication
SCU production equipment capacity in 2008 are as follows:
Kapasitas alat-alat produksi SCU di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
KAPASITAS ALAT PRODUKSI Tool Production Capacity
JENIS PEKERJAAN Type of Work
2007
2008
• Tanah 19.000 m2 di BSD dengan luas storage 1.800m2 • Katalog software berbasis web dan GIS (ROC@T)
MANAJEMEN DATA Data Management
• Tanah 19.000 m2 di BSD dengan luas storage 7.919m2 • Katalog software berbasis web dan GIS (ROC@T) • Peralatan data manajemen
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology
• Server 31 unit, PC 3114 unit, notebook 266 unit, printer 315 unit, setich 22 unit
TELEKOMUNIKASI Telecommunication
• Radio konvensional 61 unit • Radio trunking 356 unit • AVTS 7 unit dan NDB 4 unit
Ringkasan kinerja SCU di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
BIDANG Field
PERUSAHAAN Company
USD 3,4 juta Chevron
JENIS PEKERJAAN Type of Work
MANAJEMEN DATA Management Data
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology
TELEKOMUNIKASI Telecommunication
SCU perfomance summary in 2008 are as follows:
PENCAPAIAN Achievement 2007
2008
Main storage operation
44 klien 44 clients
41 klien 41 clients
Data remastering
12 klien 12 clients
15 klien 15 clients
Project base
4 proyek 4 projects
6 proyek 6 projects
IT infrastructure
13 proyek 13 projects
15 proyek 15 projects
IT professional
12 proyek 12 projects
12 proyek 12 projects
Application & content services
6 proyek 6 projects
7 proyek 7 projects
Radio konventional & trunking, AVTS dan NDB
20 klien 20 clients
12 klien 12 clients
Di tahun 2008 SCU mengeluarkan capex Rp 16,67 miliar yang dipergunakan untuk penambahan kapasitas data storage dan pembelian peralatan trunking radio.
In 2008, SCU capital expenditure of Rp 16.67 billion were used to increase their data storage capacity and purchase of radio trunking equipment
66
67 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Kinerja keuangan SCU di tahun 2008 adalah sebagai berikut:
SCU financial performance in 2008 is as follows:
Dalam Jutaan Rupiah
2007
2008
Pendapatan
91.417
113.777
24%
Revenue
Laba Kotor
11.242
21.845
94%
Gross Profit
Laba Usaha
(10.083)
2.051
120%
Operating Profit
(4.324)
11.462
365%
EBITDA
(13.544)
(2.706)
80%
Net Profit
EBITDA Laba bersih
Growth
Bisnis utama PND adalah pemasyarakatan data migas, sehingga transaksinya adalah bersifat retail berdasarkan purchase order atau quotation yang disepakati.
In Million Rupiah
• Patra Nusa Data (PND) PND merupakan salah satu anak perusahaan yang dimiliki Perseroan yang mengelola data migas pemerintah Indonesia. Pada bulan Juni 2008, Perseroan menjual saham pada Yayasan Pertambangan Energi sehingga kepemilikan saham di PND berubah dari 82% menjadi 70%.
• Patra Nusa Data (PND) PND is one of Company’s subsidiaries which manage the Indonesian government oil and gas data. In June 2008, the Company sold a fraction of their shares to the Energy and Mining Foundation so that the ownership in PND had changed from 82% to 70%.
Ringkasan pekerjaan yang sudah dilakukan di tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Summary of the work which was done in the year 2008 is as follows:
JENIS PEKERJAAN Type of Work
Data Reprocessing
Data Remastering
Storage Data Management
Data Collecting
Data Remastering
2007
2008
Seismic pre stack
2.000 km
2.000 km
-
60.000 km
Seismic vectorisation
5.000 line
7.000 line
Well remastering
1.000 well
1.200 well
Physical
800 km2
1.000 km2
Digital
20 Tb
26 Tb
Pelanggan Customer
Jenis Pekerjaan Type of Work
Pertamina Sumbagsel
Jasa pembenahan dan pengelolaan data EP
Chevron Pacific Indonesia
Aerial survey
Nilai Kontrak Contract Value
Masa Kontrak Contract Period
Rp 17 miliar
3 tahun 3 years
USD 460,836
-
Untuk mendukung kinerja dimasa-masa mendatang, perusahaan pada tahun 2008 membangun gedung kantor dan penyimpanan (storage) di Taman Tekno, BSD Serpong, Tangerang seluas ± 4.500 m2 diatas lahan 12.412 m2. Selama ini perusahaan menempati kantor dan storage di Gedung Arsip Pertamina Plumpang yang berdampingan dengan Depo Pertamina sehingga sangat rawan untuk keselamatan dan keamanan data, selain itu kawasan ini selalu dilanda banjir hingga masuk kedalam gedung sehingga mempengaruhi kelembaban dan tidak memenuhi standard penyimpanan data yang dipersyaratkan.
To support its future performance, in 2008 PND built ± 4500 m2 office buildings and storage in Taman Tekno, BSD Serpong, Tangerang on a land area of over 12,412 m2. Up until now, the company occupies office and storage building in Pertamina Archives Building, Plumpang side by side with Depo Pertamina. Hence it is very vulnerable to the safety and the security of data. Other than that this area is constantly suffers from severe flood which can reach into the building so that it affects the moisture and does not meet the standard requirement for data storage.
Pada tahun ini PND berhasil meningkatkan jumlah koleksi data yang berasal dari hasil pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina dan datadata terbuka yang berasal dari proses relinquishment dan terminasi KKKS. Dengan adanya peningkatan koleksi data yang dikelola PND dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi PND dalam kegiatan pemasyarakatan dan pemanfaatan data.
This year PND had successfully increased the number of data collection which derived from the diversion of government public data in Pertamina and other public data which derived from the relinquishment and termination process of KKKS. With the increase in data collection managed by PND, it can provide greater opportunities for PND in promoting and utilizing the data.
Di tahun 2008 PND mengeluarkan capex Rp 22,87 miliar yang dipergunakan untuk pembelian gedung dan data storage di Bumi Serpong Damai (BSD).
In 2008 PND capex of Rp 22.87 billion are used to purchase the building and data storage in Bumi Serpong Damai (BSD).
Kinerja keuangan PND pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
PND financial performance in 2008 is as follow:
PENCAPAIAN Achievement Dalam Jutaan Rupiah
2007
2008
Growth
In Million Rupiah
410.000 km
Pendapatan
82.883
113.669
37,14%
Revenue
188 well
810 well
Laba Kotor
40.831
55.804
36,67%
Gross Profit
Vectorisasi Data Data Vectoring
4.467 line
12.473 line
Laba Usaha
15.313
35.221
130,00%
Operating Profit
Well Remastering
1.007 well
1.654 well
EBITDA
20.007
37.884
89,35%
EBITDA
Physical data storage
100%
100%
Laba bersih
12.343
28.975
134,75%
Net Profit
Digital Data storage
45%
45%
DAVAL
VDR + Viewer
Seismic (Km) Well
Pengembangan Software dan Sistem
Data Management
KAPASITAS ALAT PRODUKSI Tool Production Capacity
Seismic post stack
JENIS PEKERJAAN Type of Work
PND main business is the promotion of oil and gas data, hence the transaction is based on a retail purchase order or agreed quotation.
2007
2008
164.000 km
SMARTLOC
SmartCat
WP&B Tracking
Monitoring Data Aktif Pertamina Pertamina Active Data Monitoring
Sistem Monitoring Aktivitas dan Anggaran KPS Activity monitoring system and PSC budget
Sistem Aplikasi Manajemen Data Digital (a web-based Inameta Dbank) Digital Application Management System (a webbased Inameta Dbank)
nit telematika Perseroan lain adalah pada PT Jabar U Telematika (JBT) yang pada bulan Oktober 2008 sudah dijual seluruh kepemilikan saham ke PT Jasa Sarana (pemilik mayoritas JBT).
Other telematics unit is PT Jabar Telematika (JBT) which in October 2008 was sold to PT Jasa Sarana (majority share holders of JBT).
68
69 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
inerja segmen jasa penunjang berbasis kompetensi K yang dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan perseroan meliputi kinerja SCU dan PND, sebagai berikut:
The performance of Competence-Based Support Services segment in the consolidated financial statements including PND and SCU, as follows:
Dalam Jutaan Rupiah
2007
2008
08/07%
In Million Rupiah
Pendapatan Segmen
175,690
212,544
21%
Segment Revenue
(170,459)
(177,589)
4%
Segment Expenses
5,231
34,955
568%
Segment Operating Profit
EBITDA Segmen
13,154
45,277
244%
Segment EBITDA
Laba Bersih Segmen
(1,976)
19,716
-1098%
Segment Net Profit
Pengeluaran Barang Modal
12,881
39,545
207%
Capital Expenditure
Beban Segmen Laba Usaha Segmen
• Infomedia Nusantara (IMN) IMN has 3 main services, they are Directory Services, Contact Center Services and Content Services. During the year 2008, operating performance of the IMN is as follows:
• Infomedia Nusantara (IMN) IMN mempunyai 3 layanan utama, yaitu Directory Services, Contact Center Services dan Content Services. Selama tahun 2008, kinerja operasi dari IMN adalah sebagai berikut:
Directory Services
Printing cost BPT Printing cost DKMK
Contact Center Services
Content Services
Produksi • Call production - Commercial - Telkom - Telkomsel • Seat production - Commercial - Telkom
Selama tahun 2008, total pengeluaran barang modal (capital expenditure) sebesar Rp. 45,4 miliar yang dialokasikan ke Directory Services sebesar Rp. 0,6 miliar, Contact Center Services sebesar Rp. 42,4 miliar, Content Services sebesar Rp. 70 juta dan Corporate sebesar Rp. 2,3 miliar.
During 2008, total capital expenditure of Rp. 45.4 billion allocations as follows: Rp. 0.6 billion to the Directory Services, Rp. 42.4 billion to Contact Center Services,Rp.70 million to Content Services and Rp. 2.3 billion to Corporate.
Kinerja keuangan IMN selama tahun 2008 adalah sebagai berikut:
IMN finacial performance in 2008 is as follow:
2007
2008
Growth
In Million Rupiah
Pendapatan • Directory Services • Contact Center Services • Content Services • Anak Perusahaan
666.907 275.241 316.437 13.694 61.535
734.138 276.705 393.641 13.009 50.783
-86% 1% 24% -5% -18%
Revenue • Directory Services • Contact Center Services • Content Services • Subsidiaries Operating Profit
2008
16.456 subs
16.237 subs
-1%
4.646.000 oplag
3.802.410 oplag
-18%
Laba Usaha
141.901
163.722
15%
65.500 oplag
419.700 oplag
-35%
EBITDA
190.066
216.552
14%
EBITDA
88.128
110.672
26%
Net Profit
Laba bersih 24.702.899 call 188.442.368 call 115.791.443 call
25.868.926 call 192.526.803 call 86.213.609 call
5% 2% -26%
354 seat 23 seat
559 seat 14 seat
58% -39%
Alat produksi • Seat - Commercial - Telkom - Telkomsel • Agen
726 seat 1.397 seat 1.012 seat 6.053 orang
916 seat 1.292 seat 856 seat 5.583 orang
26% -8% -15% -8%
Customer base
23 customer
25 customer
9%
Direct mail
5.704.442 doc
6.685.485 doc
17%
Content data
75.168 record
278.467 record
270%
Content mobile/ education
273.569 traffic
856.416 traffic
213%
Electronic directory
172 customer
293 customer
70%
1.174.046 visitor
2.069.781 visitor
76%
Visitor yp.co.id
Increased in Contact Center Services’ numbers of customer was a result of the addition of 2 (two) customer based, they are Microsoft and Kentucky Fried Chicken. While a significant increase in the Content Services was caused by the cooperation with Telkomsel and Flexi.
2007 Customer BPT
Growth
were also some customers who do not continue their subsciptions. However, several actions had been put in place to minimize the risk by holding retention program and customer rlation to loyal customers. Also, the marketing strategies were focused on the segmentation, discount programs and special campaigns.
Peningkatan pelanggan Contact Center Services karena ada penambahan customer based sebanyak 2 pelanggan yaitu Microsoft Indonesia dan Kentucky Fried Chicken. Sedangkan peningkatan yang cukup signifikan di Content Services karena bekerjasama dengan Telkomsel dan Flexi.
Dalam Jutaan Rupiah
PENCAPAIAN Achivement
JENIS PEKERJAAN Type of Work
pelanggan yang tidak melanjutkan langganannya. Meskipun demikian, telah dilakukan hal untuk meminimalkan risiko tersebut dengan program retention dan hubungan dengan pelanggan loyal dan strategi pemasaran difokuskan pada segmentasi, program diskon dan kampanye khusus (special campaign).
Penurunan customer di Directory Services disebabkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan yang membatalkan pembelian karena faktor kompetisi printing dan publishing di beberapa media di uar Yellow Paging sebagai media alternatif dan terdapat beberapa
The customer decline in the Directory Services was caused by the increasing number of customers who canceled their purchase because of the competition in the printing and publishing, some of the media other than Yellow Paging as an alternative media. There
• Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa instalasi. Sampai dengan akhir tahun 2008 PKM telah mengoperasikan 918 node untuk melayani Telkom Divre VI, Telkomsel, Pertamina, KPS dan JOB Pertamina, pertambangan, perbankan (BPD Sulut dan BTN), media cetak (Kompas), Pemerintahan (Depkes), serta pelanggan dari regional (Singtel, BTN, Access, dan Sanken).
• Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) PKM has two main services, the first one is a provider of telecommunication network and the second one is a provider of installation services. Until the end of 2008 PKM has been operating 918 nodes to serve Divre VI Telkom, Telkomsel, Pertamina, and KPS JOB Pertamina, mining, banking (BPD Sulut and BTN), print media (Kompas), Government (MOH), as well as customers from the regional (SingTel, BTN, Access, and Sanken).
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2008 adalah sebagai berikut:
The realizations of telecommunication services provisions originating from the earth station node in 2008 are as follows:
SISTEM System
No
REALISASI 2007 2007 Realization (node)
REALISASI 2008 2008 Realization PERTAMBAHAN Addition (node)
JUMLAH Amount (node)
PERTUMBUHAN Growth (%)
1
SCPC
367
-6
361
-2%
2
Radio Link
20
-2
18
-10%
3
Wartelsat
107
0
107
0%
4
VSAT – IP
56
-5
51
-9%
5
VSAT – IP Depkes
60
73
133
122%
6
LC MPLS
159
89
248
56%
Total
769
149
918
19%
70
71 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Sementara jasa instalasi berasal dari instalasi ¬node stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2008 adalah sebagai berikut:
1
SCPC
JUMLAH Amount (node)
Dalam Jutaan Rupiah In million Rupiah
PERTUMBUHAN Growth (%)
126
204
62%
2
Radio Link
6
12
100%
3
Wartelsat
0
0
0
68
0
-100%
0
75
-
4
VSAT – IP
5
VSAT – IP Depkes
6
LC MPLS
159
107
-33%
Total
359
398
11%
Dari sisi reliabilitas layanan, PKM mampu mencapai service availabilitu 99.7%, sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada pelanggan sebesar 99.65% dan setara dengan standar ISO yang besarnya 99.7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM:
SISTEM System
No
RATA-RATA 2007 Average of 2007 %
RATA-RATA 2008 Average of 2008 %
SCPC
99.8
99.8
2
Radio Link
99.7
99.8
3
VSAT – IP
99.8
99.6
4
VSAT – IP Depkes
-
99.3
LC MPLS
99.9
99.8
Total
99.7
99.7
2007
43.182
54.229
31%
30%
4.859
2.000
% dari Laba Bersih Sebelum Pajak Perseroan % of Company’s Earning Before Tax
3%
1%
PT JABAR ENERGI
(88)
(138)
-0.06%
-0.08%
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA
2008
Growth
% dari Laba Bersih Sebelum Pajak Perseroan % of Company’s Earning Before Tax
26%
-59%
-57%
In Million Rupiah
167.476
149.794
-11%
Revenue
• Jasa Telekomunikasi
165.021
146.032
-12%
• Telecommunication Services
2.455
3.762
53%
• Installation Services
Laba Usaha
19.290
9.052
-53%
Operating Profit
EBITDA
39.440
26.922
-32%
EBITDA
Laba bersih
12.147
5.001
-59%
Net Profit
• Jabar Energi (JBE) JBE didirikan pada tahun 2006 untuk melakukan kegiatan usaha pengelolaan potensi migas dan energi yang terkait di wilayah Jawa Barat. Pada bulan April 2008, JBE meningkatkan setoran modal pemegang saham dengan pengeluaran saham portepel dari 24.500 lembar saham menjadi 49.000 lembar saham yang bertujuan untuk membiayai investasi dalam pengurusan ijin salah satu bisnisnya. Meskipun demikian, sampai dengan akhir tahun 2008 JBE belum menghasilkan pendapatan
08/07 %
BAGIAN ATAS LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN AFILISASI Portion of Profit (Losses) from Affiliated Company
% dari Laba Bersih Sebelum Pajak Perseroan % of Company’s Earning Before Tax
Pendapatan
• Jasa Instalasi
2008
PKM financial performance in 2008 experienced a decline as shown in the below graph
Adapun kinerja keuangan PKM selama tahun 2008 mengalami penurunan seperti terlihat pada tabel berikut: Dalam Jutaan Rupiah
IMN, JBE and PKM as the Company’s affiliation in 2008 is shown on the below table.
2007
PT INFOMEDIA NUSANTARA
In terms of service reliability, PKM is able to achieve service availability of 99.7%, slightly above the promised service availability to customers of 99.65% and is equivalent to the ISO standards of 99.7%. Here are the details of PKM service availability:
1
5
Kinerja IMN, JBE & PKM sebagai perusahaan asosiasi perseroan di tahun 2008 ditunjukkan lebih lanjut dalam tabel berikut ini.
REALISASI 2008 2008 Realization
REALISASI 2007 2007 Realization (node)
SISTEM System
No
Whereas the realizations of installation services which come from the Earth station node installation are as follows:
• Jabar Energi (JBE) JBE was established in 2006 to conduct business activities related in managing potential oil and gas energy in West Java area. In April 2008, JBE increased their authorized capital by issuing portepel shares from 24,500 shares into 49,000 shares with the aim to finance their investment in obtaining required permit for one of its business. However, until the end of 2008 JBE had not yet generated income.
72
73 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PEMBAHASAN ATAS KINERJA KEUANGAN 2008
DISCUSSION OF 2008 FINANCIAL PERFORMANCE
Ikhtisar Laporan Keuangan
Financial Report Highlights
Dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain URAIAN
In billion Rupiah, unless otherwise stated
2004
2005
2006
2008
2007
DESCRIPTION
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha
STATEMENTS OF INCOME 1.175.025
1.296.372
1.877.981
2.103.690
2.543.913
Operating Revenues
Laba Usaha
19.552
77.547
115.331
144.354
180.387
Income from Operations
Depresiasi
85.077
82.418
87.020
119.426
150.257
Depreciation
104.629
159.965
202.351
263.780
330.644
EBITDA
EBITDA Beban Keuangan
22.272
23.595
38.732
42.392
58.987
Financing Cost
152.403
58.615
83.033
100.140
133.772
Net Income
5.838.500
5.838.500
5.838.500
5.838.500
7.298.500
Number of Shares Issued (tho shares)
26
10
14
17
19
Net Income per Share (Rp)
Aktiva Lancar
480.981
652.741
835.284
994.492
1.621.565
Current Assets
Aktiva Tetap - bersih
627.931
633.516
702.095
836.185
1.294.400
Fixed Assets - net
1.316.264
1.548.293
1.808.610
2.159.405
3.317.816
Total Assets
Kewajiban Lancar
401.451
595.022
736.231
918.095
1.163.382
Current Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang
163.772
180.639
172.879
294.272
566.085
Long-Term Debts
Laba Bersih Jumlah Saham Beredar (ribu lembar) Laba Bersih per Saham (Rp.) NERACA
Total Aktiva
BALANCE SHEETS
Total Kewajiban
541.114
723.295
914.819
1.195.264
1.685.724
Total Liabilities
Interest Bearing Debt
177.892
267.722
296.762
392.871
917.461
Interest Bearing Debt
Ekuitas
762.695
809.063
879.408
948.901
1.613.833
Equity
79.530
57.719
99.053
76.397
458.183
Working Capital - net
Modal Kerja - bersih LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Bersih dari Operasi
STATEMENTS OF CASH FLOWS 30.628
24.373
78.849
(142.145)
38.499
Net Cash from Operating Activities
Arus Kas Bersih untuk Investasi
295.295
(68.526)
(29.307)
(126.713)
(551.576)
Net Cash used in Investments Activities
Arus Kas Bersih dari Pendanaan
(358.370)
72.372
12.038
218.748
807.249
Net Cash from Financing Activities
16%
21%
19%
19%
16%
Gross Profit Margin
2%
6%
6%
7%
7%
Operating Profit Margin
13%
5%
4%
5%
5%
Net Profit Margin
RASIO KEUANGAN Margin Laba Kotor Margin Laba Operasi Margin Laba Bersih Margin EBITDA
FINANCIAL RATIO
9%
12%
11%
13%
13%
EBITDA Margin
120%
110%
113%
108%
139%
Current Ratio
Perputaran Total Aset
89%
84%
104%
97%
77%
Total Asset Turnover
Imbal Hasil Investasi
12%
4%
5%
5%
4%
Return on Investment
Rasio Lancar
Imbal Hasil Ekuitas
20%
7%
9%
11%
8%
Return on Equity
Hutang/Ekuitas
23%
33%
34%
41%
57%
Debt to Equity
Hutang/Total Aset
14%
17%
16%
18%
28%
Debt to Total Asset
Hutang/EBITDA
170%
167%
147%
149%
277%
Debt to EBITDA
EBITDA/Beban Bunga
470%
678%
522%
622%
561%
EBITDA to Interest Expense
Total Kewajiban/Ekuitas
71%
89%
104%
126%
104%
Total Liabilities to Equity
Total Kewajiban/Aset
41%
47%
51%
55%
51%
Total Liabilities to Assets
• Laba usaha tahun 2008 meningkat sebesar 25% dibanding tahun 2007, sedangkan pendapatan hanya meningkat sebesar 21%. • Laba bersih meningkat sebesar 34% di banding 2007. • Aktiva lancar meningkat sebesar 63% di banding 2007. • Current ratio meningkat sebesar 29% menjadi 1.39 kali di banding 2007. • Capex tahun 2008 meningkat 335% yang sebagian didanai melalui hutang sehingga Debt to Equity Ratio perusahaan juga meningkat sebesar 37% menjadi 0,57 kali. Sebagian investasi ini belum sepenuhnya terutilisasi. Pendapatan dari investasi-investasi ini baru akan tercermin pada tahun 2009.
• Operating income in 2008 increased by 25% compared to 2007, while revenue only increased by 21%. • Net income increased by 34% compared to 2007 • Current Assets increased by 63% compared to 2007 • Current ratio increased by 29% compared to 2007 to 1.39 times. • Capex in 2008 increased by 335% compared to 2007, which is partly funded through debt, so Debt to Equity Ratio Company also increased by 37% to 0.57 times. Some of this investment is not fully utilized Income from investments this will be reflected in the 2009.
Kinerja Keuangan Laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada Desember 2008 dan 2007 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK. Mata uang pelaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
Financial Performance Consolidated financial statement ended in December 31, 2008 and 2007 is prepared in accordance with generally accepted accounting principles (PSAK) and the regulation of Bapepam-LK. The currency of the Consolidated Financial Statement is in Rupiah.
Kinerja Laba Rugi
Profit and Loss Statement 2007
2008
2,103,690
2,543,913
21%
Segment Revenue
(1,704,945)
(2,149,039)
26%
Cost of Operating Revenue
Laba Kotor
398,745
394,874
-1%
Gross Profit
Beban Usaha
(254,391)
(214,487)
-16%
Operating Expenses
Laba Usaha
(144,354)
(180,387)
25%
Operating Profit
263,780
330,644
25%
EBITDA
(3,733)
(4,475)
20%
Other Expenses
Laba Sebelum Pajak
140,621
175,912
25%
Income Before Tax
Beban Pajak Penghasilan
(37,831)
(33,503)
-11%
Income Tax Expenses
(2,781)
(8,637)
211%
Minority Interest
Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha
08/07%
KOMPOSISI PENDAPATAN USAHA Revenue Composition 3%
4%
8%
8% 23%
38%
66%
53%
2007
EBITDA Beban lain-lain
Hak Minoritas Efek Penyesuaian Pro Forma Laba Bersih
131 100,140
Pendapatan usaha Perseroan hanya meningkat 21% dari Rp. 2,1 triliun di tahun 2007 menjadi Rp. 2,54 triliun di tahun 2008 karena peningkatan kapasitas operasi yang dilakukan dengan investasi alat belum dapat menghasilkan sepenuhnya di tahun 2008. Peningkatan pendapatan terbesar Perseroan diperoleh dari kenaikan pendapatan dari segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar 50%. Segmen tersebut merupakan pemberi kontribusi tertinggi di dalam total penjualan Perseroan di tahun 2008 yakni sebesar 66%. Pertumbuhan pendapatan juga didapat dari jasa penunjang hulu migas sebesar 52% dan jasa telematika penunjang sebesar 21%.
Effect of Pro Forma Adjustment
133,772
34%
Net Income
2008
JASA PENUNJANG HULU MIGAS Upstream oil and gas supporting services JASA TELEMATIKA PENUNJANG MIGAS Telematic services for supporting JASA HILIR MIGAS Downstream oil and gas services JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Integrated upstream oil and gas services
Company’s operating income only increased by 21% from Rp. 2.1 trillion in 2007 to Rp. 2.54 trillion in 2008 because the increased in the operational capacity which came from equipment investment has not yet fully generated revenue in 2008. The largest increased of the Company’s revenue came from the integrated upstream oil and gas services segment revenue which rose by 50%. This segment’s revenue which accounted for 66% of the Company’s total revenue made them the largest contributor. Revenue growth is also obtained from the upstream oil and gas support services which grow 52%, and telematics support services which grow 21%
74
75 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PENDAPATAN USAHA
2007
2008
08/07%
1,121,587
1,681,622
50%
Integrated upstream oil and gas services
Jas Hilir Migas
805,918
579,671
-28%
Downstream oil and gas services
Jasa Telematika Penunjang
175,690
212,544
21%
Telematics services for supporting
Jasa Penunjang Hulu Migas
69,628
106,164
52%
Upstream oil and gas supporting services
(69,133)
(36,088)
-48%
Elimination
2,103,690
2,543,913
21%
Total
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Eliminasi Jumlah
1. Jasa Hulu Migas Terintegrasi Segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi dioperasikan oleh Divisi Geoscience Services (GSC), Divisi Drilling Services (EDS) dan Divisi Oilfield Services (OFS). Khusus di Jasa Penunjang Hulu Migas Terintegrasi, pendapatan dari Divisi GSC mendominasi dengan kontribusi 50% dari pendapatan jasa hulu migas terintegrasi.
OPERATING REVENUES
1. Integrated Upstream Oil and Gas Services The Integrated Upstream Oil and Gas Services segment is being operated by Geoscience Division (GSC), Drilling Services Division (EDS) and Oilfield Services Division (OFS). In Integrated Upstream Oil and Gas Services segment, the revenue contribution from GSC dominates where it accounted for 50% of the segment’s total revenue.
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Integrated upstream oil and gas services
2007
2008
08/07%
GSC
376,759
813,530
116%
EDS
411,907
490,511
19%
OFS
248,376
352,821
42%
84,545
24,760
-71%
1,121,587
1,681,622
50%
Korporat Corporate Jumlah Total
Pendapatan Divisi GSC meningkat 116% yang penyebab utamanya adalah peningkatan aktivitas eksplorasi di tahun 2008 serta adanya perubahan pencatatan akuntansi dari metode pencatatan net revenue ke gross revenue. Hal tersebut dianjurkan oleh auditor eksternal Perseroan KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja (Ernst & Young) yang mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 mengenai pendapatan dan Bab VII dalam Buletin Akuntansi yang mengatur pedoman pengakuan pendapatan.
GSC Division revenue increment of 116% was mainly due to the increased in exploration activity in 2008 and a change of accounting method from net revenue to gross revenue. It was recommended by external auditors of the Company, KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja (Ernst & Young), which refer to the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) 23 on revenue and Chapter VII in the Accounting Bulletin regarding revenue recognition guidelines.
Untuk pendapatan usaha Divisi EDS, hanya terjadi peningkatan sebesar 19% karena di tahun 2008 ada 1 unit drilling rig yang masih dalam proses perbaikan sehingga tidak mendapatkan proyek. Peningkatan pendapatan usaha Divisi ini hanya terjadi di jasa wireline logging.
For EDS Division revenue, it only increased by 19% in 2008 because there is 1 drilling rig unit which was still being repaired so that it did not get any project. Revenue increased in EDS division only occurred in the Wireline logging services.
Peningkatan pendapatan usaha di Divisi OFS sebesar 42% dipicu oleh beberapa proyek baru yang baru mulai berjalan di tahun 2008 selain proyek yang sudah berjalan dari tahun sebelumnya, seperti well testing barge, snubbing dan pipeline relocation.
Revenue increment of 42% in OFS Division was triggered by several new projects that began running in the 2008 in addition to the projects that had been running since the previous year, such as well testing barge, pipeline and snubbing relocation.
Pendapatan Korporat berasal dari Elnusa Building Management (EBM) yang merupakan salah satu bisnis diluar kompetensi inti Perseroan yang bertugas untuk mengelola Gedung Graha Elnusa. Pada tahun 2008 pendapatan usaha dari pengelolaan gedung menurun 71% dibandingkan dengan tahun 2007 karena sebagian besar pendapatan berasal dari anak perusahaan Perseroan termasuk 3 (tiga) anak perusahaan yang saat ini menjadi Divisi di Perseroan. Oleh karena pada akhir 2007 dilakukan merger ke induk Perseroan, maka pendapatan usaha dari 3 (tiga) anak perusahaan yang menjadi Divisi hilang.
Corporate revenue came from Elnusa Building Management (EBM) which is one of the businesses outside the core competency of the Company. EBM responsibility is to manage Graha Elnusa Building. In 2008 revenue from building management declined by 71% compared to 2007 because most of the revenue was derived from subsidiaries of the Company, including three (3) a subsidiary which is currently a division in the Company. By the end of 2007 because of the mergers with the parent company, all revenue from those three (3) subsidiaries was no longer recorded.
2. Jasa Penunjang Hulu Migas Segmen jasa penunjang hulu migas yang dioperasikan oleh PBN menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2008 dengan pertumbuhan 52%. Hal ini lebih banyak disebabkan peningkatan penjualan dan pabrikasi pipa.
2. Upstream Oil and Gas Support Services Upstream oil and gas support services segment, performed by PBN showed a significant increase in 2008 with a revenue growth of 52%. This is more due to increased sales and manufacturing pipes.
3. Jasa Hilir Migas Jasa hilir migas Perseroan dilaksanakan oleh EPN dan EPR, dimana pada tahun 2008 ini terjadi penurunan yang cukup signifikan sebesar 28% yang disebabkan oleh perubahan pencatatan akuntansi untuk penjualan yang didapat dari SPBU kelola yang dicatat pada pendapatan lain-lain karena kerjasama berubah menjadi bagi hasil (profit sharing). Hal tersebut dianjurkan oleh auditor eksternal Perseroan KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja (Ernst & Young) yang mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 mengenai Pendapatan . Meskipun demikian, pendapatan dari bisnis transportir dan trading menunjukkan peningkatan yang cukup besar yaitu masing-masing 61% dan 148% disebabkan peningkatan penjualan.
3. Downstream Oil and Gas Services Downstream oil and gas services of the Company is being performed by EPN and EPR, where in 2008 experienced a significant decrease of 28% caused by the change in accounting method for the recording of sales obtained from gas station managed by EPN which was recorded in other income was changed to a profit sharing scheme. It was recommended by external auditors of the Company, KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja (Ernst & Young), which refer to the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) 23 on Revenue. However, revenue from trading and transporting showed a significant increased of 61% and 148% respectively due to an increased in sales.
4. Jasa Telematika Penunjang Segmen ini dioperasikan oleh 2 anak perusahaan, yaitu PND dan SCU serta 2 (dua) perusahaan asosiasi/ afiliasi yaitu IMN dan PKM. Untuk 2 (dua) anak perusahaan yaitu PND dan SCU diakui pendapatannya oleh Perseroan pada pendapatan usaha total karena kepemilikan Perseroan yang mayoritas, sedangkan untuk 2 perusahaan asosiasi yaitu IMN dan PKM diakui sebesar porsi laba (rugi) bersih dari perusahaan afiliasi karena kepemilikan Perseroan yang minoritas.
4. Telematics Support Services This segment is being performend by two subsidiaries, SCU and PND and two (2) other associated/affiliated companies, IMN and PKM. For the two (2) subsidiaries, PND and SCU their revenue is recognized as part of the Company’s total revenue due to the Company’s majority ownership. Whereas the revenue of two (2) other affiliated/associated companies, IMN and PKM is recognized as a portion of net profit (loss) of affiliated companies since the Company only hold a minority ownership in those companies.
Jasa telematika penunjang tumbuh sebesar 21%, dengan kontribusi terbesarnya berasal dari PND yang tumbuh sebesar 37% yang diikuti dengan pertumbuhan SCU sebesar 7%. Pertumbuhan 37% di PND disebabkan adanya peningkatan aktivitas migas Indonesia yang terbukti dengan terjadinya 2(dua) kali pembukaan wilayah kerja selama tahun 2008.
Telematics support services grew by 21%, with the largest contribution derived from PND which grew 37%, followed by SCU which grew by 7%. PND’s 37% growth was caused by an increase in Indonesian oil and gas activities as being showed by the opening of 2 (two) working area during 2008.
JASA TELEMATIKA PENUNJANG Telematic service for supporting
2007
2008
08/07%
PND
82,883
113,669
37%
SCU
92,806
98,875
7%
175,690
212,544
21%
Jumlah Total
76
77 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Revenue contribution based on customer segment are as follows:
Komposisi pendapatan usaha berdasarkan segmen pelanggan adalah sebagai berikut :
PENDAPATAN USAHA
2007
2008
08/07%
Pelanggan Eceran
668,234
345,117
-48%
Retail Customer
Kontrak Bagi Hasil
498,503
918,128
84%
Production Sharing Contract
by 55%, while the general and administration expense only decreased by 12%.
barang. Penurunan terbesar terjadi pada beban penjualan sebesar 55%, sedangkan pada beban umum dan administrasi hanya turun 12%.
OPERATING REVENUES BEBAN PENJUALAN
2007
2008
08/07%
Selling Expenses
Representasi dan sumbangan
8,697
2,956
-66%
Representation and donation
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
4,841
3,724
-23%
Salaries, wages and employees’ benefits
Transportasi dan perjalanan dinas
1,687
818
-52%
Transportation and travelling
Iklan dan promosi
3,915
732
-81%
Advertising and promotions
PT Pertamina EP
406,763
612,268
51%
PT Pertamina EP
Perusahaan Swasta
394,422
455,328
15%
Private Company
PT Pertamina (Persero)
154,732
237,543
54%
PT Pertamina (Persero)
50,169
10,600
-79%
Government Institution
Lain-lain
2,121
1,233
-42%
Others
-
1,017
N/A
PT Pertamina Gas
Jumlah
21,261
9,463
-55%
Total
(69,133)
(36,088)
-48%
Elimination
2,103,690
2,543,913
21%
Total
Instansi Pemerintah PT Pertamina Gas Eliminasi Jumlah
Pada tahun 2008 dan 2007, pendapatan usaha yang jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi berasal dari pendapatan usaha yang diperoleh dari PT Pertamina EP masing-masing sebesar Rp 611,2 miliar (24,64% dari total pendapatan usaha) dan Rp 406,8 miliar (19,34% dari total pendapatan usaha). Pada tahun 2007 pendapatan usaha dari kelompok Pertamina dan afiliasinya masih dominan tetapi di tahun 2008 pendapatan terbesar berasal dari PSC (kontrak bagi hasil).
In 2008 and 2007, the revenue which exceeded 10% of the Company’s consolidated revenue was derived from revenue that came from PT Pertamina EP, which was Rp 611.2 billion (24.64% of total revenue) and Rp 406.8 billion (19.34% of total revenue) respectively. In 2007, revenue from Pertamina and its affiliates are still dominant, but in 2008 revenue mostly derived from PSC (production sharing contract).
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Operating Revenue In 2008, cost of operating revenue increased by 26% from Rp 1.7 trillion to 2.15 trillion. Despite a decline of 45% in the Downstream Oil and Gas Services segment due to changes in recording method, there was an increase of 61% in the Upstream Oil and Gas Support segment and 71% increase in the Integrated Upstream Oil and Gas segment due to changes in accounting method, public relation issue and the impact from economy crisis which was felt since October 2008.
Beban pokok pendapatan meningkat 26% dari Rp. 1,7 trilliun menjadi Rp. 2,15 trilliun di tahun 2008. Meskipun terjadi penurunan 45% pada Jasa Hilir Migas karena perubahan pencatatannya, tetapi terjadi peningkatan sebesar 61% di Jasa Hulu Penunjang Migas dan peningkatan sebesar 71% di Jasa Hulu Migas karena perubahan pencatatan dan permasalahan humas serta dampak krisis yang mulai terjadi di bulan Oktober 2008.
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2007
2008
Penjualan Perdagangan dan Distribusi
656,494
363,555
-45%
Sales Trading and Distribution
57,754
92,886
61%
Sales Manufacture
989,769
1,692,598
71%
Contractual Services
1,704,017
2,149,039
26%
Total
Penjualan Manufaktur Pendapatan Jasa Jumlah
Beban Usaha Beban usaha menurun 16% dari Rp. 254 miliar di tahun 2007 menjadi Rp. 214 miliar di tahun 2008. Penurunan biaya ini sebagian besar dihasilkan dari merger yang dilakukan di bulan Oktober 2007 sehingga menghasilkan efisiensi biaya yang cukup signifikan karena adanya program pooling untuk beberapa aktivitas inti. Diantaranya adalah aktivitas pemasaran dan aktivitas pengadaan
08/07%
2007
2008
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
128,133
120,229
-6%
Salaries, wages and employees’ benefits
Penyusutan dan amortisasi
18,373
14,846
-19%
Depreciation and amortization
Jasa teknik dan profesional
10,845
13,350
23%
Technical and Professional fees
Penyisihan piutang ragu-ragu
10,220
9,823
-4%
Provision for doubtful accounts
9,277
9,551
3%
Rent
13,694
9,316
-32%
Utilities
Transportasi dan perjalanan dinas
9,830
6,220
-37%
Transportation and travelling
Pos dan telekomunikasi
4,331
4,246
-2%
Postage and telecommunication
Perlengkapan kantor
3,580
3,520
-2%
Office supplies
13,077
2,890
-78%
Office facilities
2,887
2,031
-30%
Representation and donation
-
1,441
N/A
Provision for inventory obsolence
Lain-lain
8,883
7,561
-15%
Others
Jumlah
233,130
205,024
-12%
Total
Sewa
Fasilitas kantor Representasi dan sumbangan Persediaan usang
08/07%
General and Administration Expenses
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
5% 1%
Jasa Hilir Migas
37%
16%
Jasa Telematika Penunjang
11%
Cost Of Operating Revenue
Operating Expenses Operating expenses decreased by 16% from Rp. 254 billion in 2007 to Rp. 214 billion in 2008. The decrease largely came from the merger in October 2007 which produced a significant efficiency because of the pooling program for some core activities. Among them are the marketing activities and the procurement activities. The largest decrease occurred in the sales expenses which decreased
17%
8%
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Utilitas
PROFITABILITAS SEGMEN USAHA TAHUN 2008 Business Segment Profitability 2008
Laba Usaha dan Marjin Laba Usaha Hasil dari uraian beberapa hal diatas menyebabkan terjadi peningkatan laba usaha Perseroan dari Rp. 140 miliar di tahun 2007 menjadi Rp. 180 miliar di tahun 2008 atau sebesar 25%. Marjin laba usaha juga mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 7,3% di tahun 2008.
Operating Profit and Operating Profit Margin The things mentioned above, had enabled the Company to record an increase in its operating profit from Rp. 140 billion in 2007 to Rp. 180 billion in 2008 or a 25% increase. Operating profit margin also increased from 6.9% to 7.3% in 2008.
Dari segi kinerja per segmen, segmen jasa telematika penunjang menduduki peringkat terbaik dengan marjin laba kotor 37% dan marjin laba bersih 16%. Di segmen ini, PND memberikan kontribusi laba tertinggi dengan marjin laba usaha 31%.
In terms of segment performance, telematics support services segment becomes the best with a gross profit margin of 37% and net profit margin of 16%. In this segment, PND has the highest contribution with an operating profit margin of 31%.
Untuk segmen jasa hulu migas, kontribusi laba tertinggi diberikan oleh Divisi OFS dengan marjin laba kotor dan laba usaha masing-masing 29% dan 24%.
For the upstream oil and gas services segment, the highest profit margin is contributed by OFS Division with a gross profit margin and operating profit margin of 29% and 24% repectively.
2%
Jasa Penunjang Hulu Migas
MARJIN LABA KOTOR Gross Profit Margin MARJIN LABA USAHA Ratio Profit Margin
78
79 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFITABILITAS PERSEROAN TAHUN 2008 Company Profitability 2008 13.0%
Jasa hilir migas yang dikerjakan oleh EPN dan EPR juga memberikan kontribusi profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2007 dengan marjin laba kotor dan laba usaha jasa hilir migas masing-masing sebesar 5% dan 1%.
Downstream oil and gas services which are performed by EPN and EPR also provide a better profitability compared to 2007 with a gross profit margin and operating profit margin of 5% and 1% repectively.
Beban pajak mengalami peningkatan sebesar 53% karena adanya penerapan UU No. 36/2008 tentang pajak penghasilan yang sebelumnya tarif bertingkat menjadi tarif tunggal. Hal ini menyebabkan Perseroan harus mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp. 4,5 miliar.
Income tax increased by as much as 53% because of the implementation of Regulation No. 36/2008 on income tax rates from stratified tariff into a single tariff. This caused the Company to accrued the impact of the changes which amounted for Rp. 4.5 billion.
Jasa penunjang hulu migas dioperasikan oleh PBN dan perusahaan asosiasi JBE. PBN membukukan marjin laba kotor 11% dan marjin laba usaha 2% sedangkan JBE sampai dengan tahun 2008 belum mencatatkan pendapatan usaha.
Upstream oil and gas support services operated by PBN and associated company JBE. PBN booked 11% gross profit margin and 2% operating profit margin while JBE until 2008 has not recorded revenue yet.
Beban keuangan meningkat 39% karena penambahan hutang dari pinjaman sindikasi dan perbankan lainnya untuk investasi alat dan modal kerja.
Financing cost increased by 39% due to additional loans from syndication bank and other financial entities for capital expenditure and working capital.
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi meningkat menjadi Rp. 8,6 miliar atau 211% dari Rp. 2,7 miliar, terbesar dari perbaikan kinerja PND (dimana Yayasan Pertambangan Energi memegang 30% kepemilikan).
Minority Interest on the Consolidated Net Income of Subsidiaries Minority interest on the consolidated net income of subsidiaries increased to Rp. 8.6 billion or 211% from Rp. 2.7 billion in the previous year. The largest contribution came from the PND performance improvement (where Mining Energy Foundation holds 30% ownership).
Berdasarkan perkembangan pendapatan usaha dan biaya yang diuraikan diatas, indikator profitabilitas Perseroan hanya mengalami sedikit perbaikan. Laba usaha, laba bersih dan EBITDA Perseroan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 0,2%, 0,5% dan 0,5%, yang dipicu oleh: • Peningkatan kontribusi profit dari segmen jasa hulu migas • Peningkatan profitabilitas jasa hilir migas yang disebabkan perubahan pencatatan • Upaya efisiensi untuk menekan beban-beban usaha • Pertumbuhan yang cukup signifikan pada laba dari perusahaan asosiasi • Pembelian alat untuk ekspansi Perseroan yang baru terealiasi di semester kedua.
Based on the revenue and costs described above, the Company’s profitability indicator only shows a slight improvement. Operating income, net profit and EBITDA of the Company experienced an increase of 0.2%, 0.5% and 0.5% respectively, triggered by: • Increased profit contribution from the upstream oil and gas services segment • Increased profitability of downstream oil and gas services due to changes in recording method • Efforts on efficiencies in operating expenses • A significant growth of associated companies income • Equipment purchase for the Company’s expansion had just started to be realized in the second semester of 2008.
Kinerja Aktiva
Assets Performance In 2008, consolidated total assets increased significantly by 54% from Rp. 2.16 trillion to Rp. 3.32 trillion. This is mainly caused by 64% increase in fixed assets increment due to the purchase of equipment for the expansion and 63% increase in current assets increment due to the increase cash being received.
7.1%
Segmen pengelolaan asset migas dijalankan oleh EBE dan perusahaan asosiasi ETR. EBE belum membukukan pendapatan di tahun 2008, sedangkan ETR mencatatkan pendapatan yang diakui pada pendapatan lain-lain sebesar Rp. 6,87 miliar di tahun 2008.
5.3%
Pendapatan (Beban) Lain-lain 2008
12.5%
4.8%
2007
10.8%
Other Revenues (Expenses) 2007
2008
Beban Keuangan
(42,392)
(58,987)
39%
Financing cost
Beban pajak
(13,269)
(20,328)
53%
Tax expenses
(6,610)
(30,818)
366%
Loss on foreign exchange-net
1,406
15,401
995%
Gain on sale of assets
Penghasilan bunga
2,362
12,472
428%
Interest income
Rupa-rupa bersih
6,862
14,769
115%
Other charges
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
47,908
56,092
17%
Equity in net earnings of associated companies
Jumlah
(3,733)
(11,399)
205%
Total
Pada pendapatan lain-lain, laba atas penjualan aktiva tetap dan penghasilan bunga meningkat cukup signifikan. Peningkatan laba atas penjualan aktiva tetap merupakan hasil penjualan tanah seluas 17,7 hektar dan dermaga di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur kepada Direktorat Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Republik Indonesia. Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba bersih perusahaan asosiasi didapat dari :
6.1%
08/07%
Laba atas penjualan aktiva tetap
Rugi selisih kurs - bersih
6.9%
Asset based segment is operated by EBE and associated company, ETR. EBE has not booked revenue in 2008, while the ETR booked revenue that recognized as other income of Rp. 6.87 billion in 2008.
On other income, gain on sales of fixed assets and interest income increased quite significantly. The increase of gain on sales of asstes is caused by the sale of a 17.7 hectare land area and dock in West Kupang, Nusa Tenggara Timur to the General Directorate of Defense Facilities Department of Defense Republic of Indonesia.
In addition, other incomes earned from the Company’s portion of net income from associated companies are obtained from:
4.4%
2007
2006
MARJIN LABA USAHA Net Profit Operating MARJIN LABA BERSIH Net Profit Margin MARJIN EBITDA EBITDA Margin
2008
08/07%
Pada tahun 2008, total aktiva konsolidasi meningkat signifikan sebesar 54% dari Rp. 2,16 triliun menjadi Rp. 3,32 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap yang meningkat 64% karena pembelian alat untuk ekspansi dan aktiva lancar yang meningkat 63% karena peningkatan kas yang diterima. AKTIVA LANCAR
2007
2008
Kas dan setara kas
106,948
401,120
275.06%
Cash and cash equivalents
Piutang usaha - bersih
634,520
792,610
25%
Trade receivables - net
8,936
29,993
236%
Other receivables
Persediaan
48,100
74,609
55%
Inventories
Uang muka
Piutang lain-lain
Currents Assets
57,220
181,097
216%
Advances
135,515
133,334
-2%
Prepaid value added taxes
AKTIVA LANCAR
2007
2008
54,229
26%
PKM
4,859
2,001
-59%
JBE
(88)
(138)
57%
ETR
-
6,875
N/A
Biaya dibayar dimuka
3,253
JBT
(45)
-
-100%
Jumlah Aktiva Lancar
47,908
62,967
31%
Aset Tetap
For other expenses, the largest changes occurred in the increased of losses due to exchange rate difference which is caused by exchange rate fluctuation during 2008.
08/07%
Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka
43,182
Untuk beban lain-lain, perubahan terbesar terjadi pada peningkatan rugi selisih kurs karena cukup fluktuatifnya nilai tukar selama tahun 2008.
1,696
1,165
1,622 994
2007
Properti investasi Aktiva lain-lain Total Aktiva
08/07%
Currents Assets
8,802
171%
Prepaid expenses
994,492
1,621,565
63%
Total Current Assets
738,951
1,213,210
64%
Property & equipment
97,234
81,190
-17%
Investment property
328,728
41,851
22%
Others assets
2,159,405
3,317,816
54%
Total Assets
2007
AKTIVA TIDAK LANCAR Non-current Assets AKTIVA LANCAR Current Assets
KEWAJIBAN PERSEROAN Current Liabilities
522
277
1,163 918
2007
IMN
Jumlah
AKTIVA PERSEROAN Current Assets
2007
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Non-current Assets KEWAJIBAN LANCAR Current Liabilities
80
81 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Assets per segmen are as follows:
Aktiva per segmen adalah sebagai berikut: AKTIVA
2007
2008
08/07%
2,012,090
3,127,009
55%
Integrated upstream oil and gas services
64,940
153,051
136%
Downstream oil and gas services
Jasa Telematika Penunjang
141,716
228,919
62%
Telematics support services
Jasa Penunjang Hulu Migas
65,302
117,833
80%
Upstream oil and gas support services
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jas Hilir Migas
Assets
Aktiva lancar Perseroan meningkat 63% menjadi Rp. 1,6 trilyun, terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar 275%, piutang lain-lain sebesar 236%, dan uang muka sebesar 216%, dimana kontribusi kas dan setara kas, piutang lain-lain serta uang muka dan terhadap total aktiva lancar masing-masing sebesar 25%, 2% dan 11%. Saldo kas yang meningkat ini disebabkan beberapa proyek yang operasinya ditangguhkan ke tahun 2009 sehingga masih memerlukan modal kerja operasi. Selain kas, biaya dibayar dimuka dan persediaan juga berkontribusi besar dari peningkatan tersebut. Dengan posisi kas yang kuat, Perseroan siap untuk membuat pertumbuhan investasi.
The Company’s current assets increased by 63% to Rp. 1.6 trillion, mainly due to the increase in cash and cash equivalents by 275%, other receivables by 236%, and advance payment by 216%. The contribution of cash and cash equivalents, other receivables and advances to the total current asests are 25%, 2% and 11% repectively. The cash balance increased because the execution of several projects are deferred until 2009, hence will still need working capital. Aside from cash, the advance payments and inventories also contributed to the increase. With a strong cash position, the Company is ready to grow.
Ringkasan kas dan setara kas Perseroan adalah sebagai berikut:
The summary of cash and cash equivalent of the Company are as follow:
2007
Rupiah
2008
08/07%
Di tahun 2008 Perseroan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum menerapkan PSAK tersebut. Perseroan memilih model biaya sehingga nilai revaluasi aset dianggap sebagai biaya. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 dan telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
In 2008 the Company implemented PSAK No. 16 (Revised in 2007) and had made a fixed asset revaluation prior the implementation. The Company chose the cost model which made all revaluation value as cost. All of the balance difference from fixed assets revaluation which is still owned at the time of the initial implementation where it was presented as part of the equity in the consolidated balance sheet in 2007 has been reclassified into retained earnings in 2008.
Kinerja Kewajiban dan Ekuitas
Liability and Equity Performance 2007
2008
08/07%
Kewajiban lancar
Current Liabilities
298,599
351,376
2007
2008
217,872
301,598
38%
Trade payables
Pendapatan ditangguhkan
1,797
3,020
68.06%
Deferred income
Kewajiban jangka panjang jatuh tempo
107,466
104,233
-3%
Current maturities of long term debts
Pinjaman jangka pendek
18%
3,235
3,231
0%
Indonesian Rupiah
54
-
N/A
US Dollar
Short-term loans
08/07%
Kewajiban tidak lancar Cash
Bank
Non-current Liabilities
185,806
461,852
148.6%
Long term liabilities
Kewajiban tidak lancar lainnya
91,363
60,490
-34%
Other non-current liabilities
Hak minoritas
15,240
18,259
20%
Minority interest
Kewajiban jangka panjang
Bank
Rupiah
33,513
91,104
172%
Indonesian Rupiah
Dolar AS
67,624
196,877
191%
US Dollar
142
105
-26%
Dolar Singapura
Meanwhile, investment in properties had decreased by 17% because of sales of land and dock in West Kupang, East Nusa Tenggara.
Hutang usaha
Kas
Dolar AS
sebesar 216% yang sebagian besar dipergunakan untuk pembelian alat investasi. Sedangkan properti investasi menurun 17% karena adanya penjualan tanah dan dermaga di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur.
Setara Kas
Singapore Dollar
Ekuitas
Equity
Saldo laba ditahan
101,207
476,977
371%
Retained earnings
Ekuitas
948,901
1,613,833
70%
Equity
Cash Equivalents
Rupiah
496
33,153
6584%
Indonesian Rupiah
Dolar A
1,884
76,650
3968%
US Dollar
Tahun 2008 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi” dan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran properti investasi. Oleh karena itu, saldo selisih nilai revaluasi properti investasi yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi seluruhnya ke saldo laba pada tahun 2008.
In 2008 the Company implemented the Generally Accepted Financial Accounting Standards (PSAK) No. 13 (Revised 2007), regarding “Investment Property” and select the cost model policy as a measurement of investment properties. Therefore, the differences due to the properties revaluation which was presented as a part of equity in the 2007 consolidated balance sheet has been fully reclassified into 2008 retained earnings.
Aset tetap Perseroan meningkat 64% karena peningkatan investasi yang cukup besar di tahun 2008. Meskipun demikian, penambahan investasi tersebut untuk belum semua dapat direalisasikan karena adanya krisis yang mulai melanda di Oktober 2008 sehingga Perseroan lebih berhati-hati dalam merealisasikan rencana investasinya. Hal tersebut menyebabkan beberapa investasi ditangguhkan ke tahun 2009. Ini terlihat dari peningkatan uang muka
Company’s fixed assets increased by 64% due to significant investments in 2008. However, those additional investments has not yet fully realized because of the crisis that began in October 2008 which made the Company to be more prudent in their investment plans. This causes some of the investment to be deferred in 2009. This is seen from the increased in advance payment by 216%, which is largely used for the purchase of equipment investment.
Kewajiban Perseroan pada tahun 2008 meningkat 41% yang dipicu oleh kenaikan kewajiban jangka panjang sebesar 149% yang berasal dari pinjaman sindikasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia, dan PT Bank Rabobank International Indonesia untuk ekspansi usaha (peningkatan kapasitas alat dan modal kerja).
The Company’s liabilities in 2008 increased by 41%, triggered by the higher the long-term liabilities which rose 149%. The long-term liablities came from the syndicated loan from PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia, and PT Bank Rabobank International Indonesia for business expansion (increase in equipment capacity and working capital).
Selain sindikasi, pinjaman baru juga diperoleh dari Deutsche Bank AG untuk fasilitas Letter of Credit, PT Bank Chinatrust Indonesia untuk fasilitas modal kerja, Nantixis Perancis untuk peralatan seismic, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah untuk peralatan drilling.
In addition to the syndication, the new loan is also obtained from Deutsche Bank AG for the Letter of Credit facility, PT Bank Chinatrust Indonesia working capital facility, Nantixis France for seismic equipment, and PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division for drilling equipment.
Selain hal-hal diatas, terjadi pula peningkatan kewajiban dari anak perusahaan sebagai berikut:
Besides from the above mentioned liabilities, there are also other liabilities from the Company’s subidiaries. They are:
82
83 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah untuk pembiayaan truk tangki EPN 2. PT Bank Chinatrust Indonesia untuk pembiayaan modal kerja dan mesin-mesin baru PBN 3. PT Bank Bukopin Tbk untuk pembiayaan peralatan radio trunking di SCU 4. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk pembiayaan peralatan pendukung drilling di EDS dan modal kerja bisnis transportir EPN
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division for EPN truck financing 2. PT Bank Chinatrust Indonesia to finance working capital and new machinery for PBN 3. Bukopin Tbk PT Bank for the financing of radio trunking equipment in SCU 4. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk to finance drilling support equipment for EDS division and working capital for EPN transportir business.
Ringkasan kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:
The summaries of per segment liabilities are as follow:
2007
2008
08/07%
Kewajiban
Liabilities
1,063,190
1,513,177
42%
Integrated upstream oil and gas services
61,809
147,528
139%
Downstream oil and gas services
Jasa Telematika Penunjang
120,314
176,699
47%
Telematics support services
Jasa Penunjang Hulu Migas
42,948
96,057
124%
Upstream oil and gas support services
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa Hilir Migas
Pada tanggal 15 November 2007, Perseroan menerbitkan “Medium Term Notes (MTN) Elnusa Tahun 2007” dengan nilai nominal sebesar Rp 90 miliar berjangka waktu 360 hari dan bunga 10,25% per tahun yang digunakan untuk modal kerja dan pembiayaan awal atas investasi dengan PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTN ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan November 2008.
On November 15, 2007, the Company issued a “Medium Term Notes (MTN) Elnusa Year 2007” with a nominal value of Rp 90 billion with 360 day maturity and an annual interest rate of 10.25% that is used for working capital financing and initial investment with PT Mandiri Securities as the arranger. This MTN had been paid entirely in November 2008.
Perseroan juga mempunyai hutang sewa dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.
The Company also has leasing liabilities with PT HewlettPackard Finance Indonesia and PT ORIX Indonesia Finance for the purchase of computers, vehicles, machinery and equipment
Ringkasan kewajiban Perseroan pada bank dan leasing company adalah sebagai berikut:
The summary of the Company’s liabilties towards banks and leasing companies are as follow:
Pada akhir tahun 2007 terjadi perubahan yang signifikan pada struktur ekuitas Perseroan, sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 9 Oktober 2007, yaitu: 1. Peningkatan modal dasar dari Rp. 750 miliar menjadi Rp. 2,25 trilyun 2. Pemecahan saham (stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 100 3. Penerbitan saham baru sebesar 20% dari jumlah saham beredar (enlarged capital) sejumlah 1,46 miliar lembar saham.
There have been significant changes in the Company equity structure at the end of 2007, in accordance to the output of Extraordinary Shareholder Meeting (EGMS) on October 9, 2007. They are: 1. Increased in authorized capital from Rp. 750 billion to Rp. 2.25 trillion 2. Stock split of 1:5 from Rp 500 per share to Rp 100 per share 3. Issuance of new shares which accounted for 20% of the enlarged capital, equal to 1.46 billion shares
Pada bulan Oktober 2008 sampai dengan Januari 2009, Perseroan melakukan buy back saham (treasury stock) yang tercatat di BEI. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, jumlah saham yang telah diperoleh kembali adalah sebanyak 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14,72 miliar.
From October 2008 until January 2009, the Company had perform a buy back of shares (treasury stock) that are recorded at the IDX. Until 31 December 2008, the numbers of shares that have been bought back are 99,738,000 shares with the value of the purchase is Rp14. 72 billion.
Kinerja Arus Kas
Cash Flow Performance 2007
1,923,626
2,350,772
Pembayaran pada Pemasok
(2,028,157) (37,615) (142,146)
Pembayaran Pajak Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
08/07%
Pinjaman Jangka Pendek
Short-term Liabilities
Rupiah
130,138
27,750
-79%
Indonesian Rupiah
Dolar AS
168,461
323,626
92%
US Dollar
Pinjaman Jangka Panjang
Penerimaan Dividen
Pembelian Aset Tetap
Rupiah Dolar AS
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
20,886
4,881
-77%
Indonesian Rupiah
272,386
561,205
106%
US Dollar
Despite the significant increase of debt, the Company’s balance sheet remains healthy, with a conservative leverage level and adequate cash flow.
Ekuitas Perusahaan meningkat 69% dikarenakan IPO yang dilakukan pada 6 Februari 2008 dan saldo laba yang meningkat cukup signifikan sebesar 365%.
Company’s equity increased by 69% due to the IPO on February 6, 2008 and experienced a significant increase of 365% in its retained earning balance.
(2,275,479)
12%
Cash paid to Suppliers
(36,794)
-22%
Payment for Taxes
38,499
-127%
Net Cash Used in Operation Activities
Cash Flow from Investing Activities
21,259
25,909
22%
Proceeds from Cash Dividends
3,490
24,664
607%
Proceeds from Sale from Assets
(156,916)
(577,558)
268%
Acquisition of Equipments
5,454
(24,591)
-551%
Others
(126,713)
(551,576)
335%
Net Cash used in Investment Activities
Cash Flow from Financing Activities
436,203
859,374
105%
Proceeds from Bank Loans
-
565,958
N/A
Proceeds from IPO of Shares
(203,700)
(569,783)
180%
Payment of Loans
-
(16,958)
N/A
Payment of cash dividends
Pembayaran Lain-Lain
(13,755)
(67,342)
390%
Other Payments
Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
218,748
(807,249)
269%
Net Cash used in Financing Activities
Penerimaan dari penawaran umum saham perdana Pembayaran hutang Pembayaran Dividen kas
Walaupun terjadi peningkatan hutang yang cukup signifikan, namun neraca Perseroan masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.
Cash received from Customers
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan Hutang dari Bank
Long-term Liabilities
22%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Penjualan Aktiva
2008
08/07% Cash Flow from Operating Activities
Penerimaan dari Pelanggan
Lain-lain
2007
2008
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
84
85 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Arus kas dari aktivitas operasi Di tahun 2008, penerimaan operasi meningkat Rp. 219,7 miliar atau 310% menjadi Rp. 290 miliar. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar 22,2%, sedangkan pembayaran ke pemasok hanya meningkat 7,5% dan pembayaran ke karyawan hanya meningkat 29,9%. Tingginya penerimaan dari pelanggan dan penurunan pembayaran ke pemasok dengan pembenahan proses bisnis menyebabkan terjadinya perbaikan arus kas dari operasi.
Cash Flow From Operating Activities In 2008, operating revenues increased by Rp. 219.7 billion or 310% to Rp. 290 billion. The increase came from a raising customers revenue of 22.2%, while payments to suppliers increased by only 7.5% and payments to employees increased by only 29.9%. The high revenues from customers and a decrease in payments to suppliers with the enhancement of the business process cause an improvement of operating cash flow.
Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas yang dipergunakan untuk aktivitas investasi meningkat 335% dari Rp. 126 miliar menjadi Rp. 551,6 miliar. Peningkatan terbesar terjadi pada pembelian aset tetap sebesar 268%, sedangkan penerimaan dari penjualan aset di Kupang di-offset dengan penyertaan saham sebesar 25% di ETR yang memiliki 60% participating interest di Blok Ramba (TAC Ramba) dan uang muka penyertaan Perseroan pada 100% saham Gulfstream Resource Ramok Senabing Ltd. (GRRS) yang akan memiliki 20% participating interest atas TAC Ramok Senabing.
Cash flow from investing activities Cash flows used for investing activities increased by 335% from Rp. 126 billion to Rp. 551.6 billion. The largest increase occurred in the purchase of fixed assets of 268%, while revenues from sales of assets in Kupang was being offset with 25% ownership of ETR that has a 60% participating interest in Blocks Ramba (Ramba TAC) and advance payment of 100% purchase of Gulfstream Resources Ltd Ramok Senabing (GRRS) stock which will have a 20% participating interest in TAC Ramok Senabing.
Penerimaan dividen kas tahun 2008 diperoleh dari IMN sebesar Rp. 25,9 miliar. Sementara dividen dari PKM sebesar Rp. 1,9 miliar belum diterima.
A Cash Dividend of Rp 25.9 billion was received from IMN while a dividend of Rp 1.9 billion from PKM has not been received.
Ringkasan belanja modal investasi adalah sebagai berikut:
Summary of capital expenditure for investment are as follow:
Arus kas dari aktivitas pendanaan Tahun 2008 terjadi peningkatan signifikan pada aktivitas pendanaan sebesar 269%. Setelah berhasil IPO di awal Februari 2008 dan mendapatkan dana segar senilai Rp. 565,96 miliar, Perseroan juga mendapatkan pinjaman hutang dari perbankan sebesar Rp. 895,4 miliar untuk membiayai pertumbuhannya dengan peningkatan kapasitas. Selain itu, Perseroan juga melakukan buy back saham dengan harga Rp. 14,7 miliar.
Cashflow from financing activities There was a significant increase of 269% in the financing activities in 2008. From the successful IPO in early February 2008 the Company received fresh funds worth Rp. 565.96 billion. In addition, the Company also received a bank loan of Rp. 895.4 billion to finance its growth through increasing capacity. Other than that, the Company also performed shares buy back which worthed Rp. 14.7 billion.
Hasil RUPS Tahunan tanggal 15 Mei 2008, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2007 sejumlah Rp. 20 miliar dan mencadangkan dari laba bersih tahun 2007 sebesar Rp. 5 miliar untuk cadangan umum. Dividen tersebut telah dibayarkan kas sejumlah Rp. 16,9 miliar. Sedangkan untuk tahun pada RUPS Tahunan tanggal 16 Juli 2007 diputuskan pembagian dividen kas sebesar Rp. 24,7 miliar dari laba bersih tahun buku 2006.
The Annual General Meeting of Shareholders decided to distribute Rp. 20 billion as dividend from 2007 net incomes and provisioned Rp. 5 billion for the general reserve. Rp. 16.9 billion of dividend had been paid in cash. While the Annual General Shareholder Meeting in July 16, 2007 decided to distribute a cash dividend of Rp. 24.7 billion from 2006 net income.
Dividen Kas (Jutaan Rp.)
2007
2008
08/07%
BELANJA MODAL Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jas Hilir Migas Jasa Telematika Penunjang Jasa Penunjang Hulu Migas
TOTAL BELANJA MODAL
Capital Expenditure 135,180
531,604
293%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
3,215
3,459
8%
Downstream Oil and Gas Services
12,881
39,545
207%
Telematics Support Services
5,640
2,949
-48%
Upstream Oil and Gas Support Services
156,916
577,557
268%
Total Capital Expenditure
Belanja modal investasi tahun 2008 banyak dipergunakan untuk segmen jasa hulu migas terintegrasi (meningkat 293% dibandingkan tahun 2007), yaitu peningkatan kapasitas di onshore seismic acquisition, penambahan peralatan dan perlengkapan untuk bisnis drilling, dan penambahan kapasitas snubbing rig dan working barge.
Capital expenditure in 2008 was mainly used for integrated upstream oil and gas services segment (293% increase compared to the year 2007) comprise of capacity increase of onshore seismic acquisition, the additional equipment and supplies for the drilling business, and to add snubbing rig and working barge capacity.
Peningkatan terbesar lainnya yaitu pada jasa telematika penunjang yang diperuntukkan bagi perluasan storage dan peningkatan kapasitas peralatan telekomunikasi trunking. Untuk segmen jasa hilir migas belanja modal dipergunakan untuk menambah armada transportasi truk tangki, sedangkan pada segmen jasa penunjang hulu migas dipergunakan untuk membeli peralatan pabrikasi.
Other large increase occurred in the telematics support services for the expansion of storage capacity and trunking telecommunications equipment. For downstream oil and gas services segment, the capital expenditure was used to increase the number of tanker truck fleet, while in the upstream support services segment was used for machinery purchase.
Rasio Pembayaran Dividen Dividen Kas per Saham (Rp.)
2005
2006
2007
07/06%
18,235
24,720
19,998
-19%
Cash Dividend (in Million Rp.)
31%
30%
20%
-33%
Dividend Payout Ratio
3,123,234
4,233,964
3,425,195
-19%
Cash Dividend per Share
Di masa depan Perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih tiap tahunnya.
In the future the Company is expected to maintain its dividend payout ratio of 20% annually.
86
87 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
88
89 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
seperti halnya yang telah dilakukan terhadap kantor cabang Balikpapan sebagai back bone perusahaan pada Divisi Oilfield Services diberikan kewenangan yang lebih besar dan penataan oganisasi yang lebih terdesentralisasi agar lebih optimal secara operasional.
in Oilfield Services Division, which has been given more authority in organization management in order to be more optimum in executing the operation.
Peralihan sistim job grading dengan menggunakan sistim Band Level juga memungkinkan organisasi lebih fleksibel pada saat melakukan standarisasi struktur jabatan dan remuneration policy yang ada di Perseroan. Kebijakan sumber daya manusia senantiasa dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan organisasi dan bisnis untuk meningkatkan standar kualitas dalam pengelolaan
The transition on Job grading system using Band Level also made organization more flexible to implement standard on Company’s structure and remuneration policy. Continuous evaluation on Human Resource policy is implemented corresponding to organization and business need in order to improve quality standard of human resources management.
PROFIL SDM Jumlah Karyawan
HR PROFILE Number of Employee As of 31 December 2008, number of employees of the Company and its subsidiary is 1.800 consists of 1.206 Company’s employees and 594 subsidiary’s company.
Sampai dengan 31 Desember 2008, karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berjumlah 1.800 karyawan, terdiri dari 1.206 karyawan Perseroan dan 594 karyawan anak perusahaan. Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan posisinya :
The table below is the details of the Company & Subsidiary’s employee based on managerial level :
KOMPOSISI KARYAWAN PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN MENURUT JENJANG JABATAN 2008 The Company and Subsidiaries’ Employees Composition Based on Managerial Level 2008
Sejak terjadinya merger di lingkungan Perseroan pada Bulan Oktober 2007 maka selama kurun waktu tahun 2008, Elnusa telah banyak melakukan perubahan dalam pengelolaan sumber daya manusia yang memfokuskan kepada Organisasi & Pengembangan Sumber Daya Manusia yang memiliki peranan sangat penting bagi Elnusa dalam mencapai visi dan misi perseroan. Dengan menerapkan kebijakan berbasiskan budaya kerja dan etika bisnis yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan tingkat produktivitas disertai strategi sumber daya manusia secara terarah dan terencana dalam rangka pengembangan serta peningkatan daya saing yang berkelanjutan.
As from merger program executed in October 2007, then during 2008 the Company has committed several changes in human resource management that focus on Organization and Human Resources Development which has very significant role in achieving its vision and mission. By applying the policy based on code of conduct and business ethics, it’s expected to increase productivity inline with directed human resources strategy in order to develop and improve the Company competitiveness.
Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih efektif, tangkas dan optimal telah dilakukan sejak proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap pencapaian visi organisasi. Kebutuhan bisnis menuntut perubahan organisasi yang lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha. Job rotation dan assignment telah dilakukan berdasarkan competency set yang diperlukan dalam setiap jabatan yang ada. Hasil assessment kepada level supervisor ke atas yang telah dilakukan menjadi salah satu referansi pada saat melakukan perubahaan organisasi.
The Company reorganization concerning more effective, competent and optimal organization has been implemented since merger with priority to each department’s business process and role to the achievement of the vision. Business needs the structure to be more competitive concerning business competition. Job rotation and assignment has been applied in whole level. The assesment result on supervisor and management level has also been a reference in organization changes.
Empowerment terhadap sistim organisasi pasca merger juga dilakukan dengan menempatkan personal pada fungsi-fungsi shared service (supporting) secara dedikasi pada setiap Divisi Operasi sehingga proses bisnis lebih efektif dan proses pengambilan keputusan lebih cepat . Perubahan sistim organisasi guna mengadaptasi kebutuhan bisnis saat ini senantiasa ditingkatkan dari waktu ke waktu
Empowerment to post merger organization system has been executed by placing dedicated personnel of supporting services in each operational division for more effective and faster decision making. Change of organization system for adapting current business requirements has always been improved, as in the case in Balikpapan branch office, as the Company’s backbone
JENJANG JABATAN Managerial Level
ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries
PERSEROAN The Company SCU
PND
TOTAL
EPN
PBN
EBE
3
2
1
2
1
1
10
DEPUTI DIREKTUR Vice President
13
0
0
0
0
0
13
SENIOR MANAGER
27
5
3
5
4
1
45
DIREKTUR Directors
MANAGER/SETARA MANAGER
54
21
7
14
7
3
106
JR. MANAGER/SETARA JR. MANAGER
115
14
0
14
6
3
152
SUPERVISOR
373
61
14
29
43
3
523
621
83
43
61
128
15
951
1.206
186
68
125
189
26
1.800
STAFF TOTAL
Dibawah ini merupakan data jumlah karyawan dari tahun 2004 sampai dengan 2008. Tahun 2007 karyawan Perseroan mengalami peningkatan tajam, hal ini di sebabkan adanya penggabungan usaha (merger) 4 (empat) Anak Perusahaan Perseroan ke dalam organisasi Perseroan.
Below is the total number of employees from 2004 to 2008. In 2007 the number of employee multiplied, in line with the merger program of 4 (four) Subsidiaries into the Company.
Headcount 2004 -2008
Headcount 2004 -2008
HEADCOUNT PERSEROAN Company
Des 2004*
Des 2005*
Des 2006*
Des 2007
Des 2008
57
49
60
1,168
1,206
ANAK PERUSAHAAN Subsidiary
2,015
1,714
1,876
714
594
Total
2,072
1,763
1,936
1,882
1,800
90
91 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Employee Composition Based on Education Level Compare to the year of 2007, the change occur in number of employee in the term of level of education, especially on the decrease of the number of diplomas and the increase of graduates and post graduates, as describes in the table below.
Dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada kelompok pendidikan Diploma yang mengalami penurunan serta pada kelompok pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana yang mengalami kenaikan, seperti terlihat di tabel dibawah ini. PERSEROAN Company
JENJANG PENDIDIKAN Education
%
31 Des 2007
PERSEROAN Company
%
31 Des 2008
Pasca Sarjana ( S2/S3 )
107
9%
124
10%
Sarjana ( S1 )
364
31%
494
41%
Sarjana Muda ( D3/D2/D1 )
362
31%
238
20%
SLTA ≤
335
29%
350
29%
1,168
100%
1,206
100%
Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Usia Dibandingkan dengan tahun 2007, terjadi penurunan pada kelompok usia 46 tahun keatas, sementara pada kelompok usia 30 tahun kebawah terjadi kenaikan.
Jenjang Usia Age Interval
Perseroan Company
Employee Composition Based on Age Group In comparison with the year of 2007, the decrease occur on the number of age group 46 years old and above, while the increase occur on the age group 30 years old and below.
%
31 Des 2007
Perseroan Company
69
6%
99
8%
26 - 30 tahun/year
234
20%
254
21%
31 - 35 tahun/year
212
18%
218
18%
36 - 40 tahun/year
216
18%
217
18%
41 - 45 tahun/year
155
13%
160
13%
46 - 50 tahun/year
141
12%
136
11%
51 - 56 tahun/year
141
12%
122
10%
1,168
100%
1,206
100%
PRODUKTIVITAS & PENGEMBANGAN SDM Produktivitas Karyawan Produktivitas terhadap pertumbuhan laba usaha berbanding jumlah karyawan pada tahun 2008 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2007. Hal ini dapat dilihat dari naiknya rasio pendapatan usaha dibandingkan dengan jumlah karyawan dan laba usaha atau laba bersih dibandingkan dengan jumlah karyawan. Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2007 – 2008 :
PERTUMBUHAN Growth (%)
Satuan
2007
2008
PENDAPATAN USAHA/JUMLAH KARYAWAN Operating Revenue/Total Employees
Rp. Miliar Billion Rp
1,11
1,41
27%
BEBAN USAHA/JUMLAH KARYAWAN Operating Expenses/Total Employees
Rp. Miliar Billion Rp
0,13
0,11
-15%
LABA USAHA/JUMLAH KARYAWAN Income from Operation/Total Employees
Rp. Miliar Billion Rp
0,07
0,10
42%
LABA BERSIH/JUMLAH KARYAWAN Net Income/Total Employees
Rp. Miliar Billion Rp
0,05
0,07
40%
Pengembangan Karyawan Perseroan menyadari peranan penting Human Capital Development sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Karena itu, Perseroan mengimplementasikan pengelolaan pengembangan sumber daya manusia yang berbasiskan terhadap kebutuhan bisnis, competency dan target kinerja.
Employee Development The Company realizes that the important role of Human as strategic partner of the management in achieving the Company’s vision, mission & goals. Hence, the Company implements the human resource development based on business needs, competency and performance target.
Program peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas serta memperkaya pemikiran-pemikiran karyawan dan mempercepat terciptanya budaya kinerja yang lebih profesional sejalan dengan tuntutan dan persaingan dunia usaha di bidang jasa industri migas.
Program of Human resource quality improvement has been done consistently to get competent and qualified human resource to enrich employees’ ideas and to accelerate the creation of more professional culture in line with business demand and competition in oil & gas industry.
Pola program learning & development untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi diwujudkan dengan program learning & development yang terpadu dan berkesinambungan. Selama tahun 2008, pendidikan dan pelatihan karyawan difokuskan kepada :
Learning & development program pattern, to improve employee competency either in the improvement of technical competency, managerial competency or certification, has been realized with integrated and continuous learning & development program. During the year of 2008, education and training of employees focused on :
1. Pengembangan dan peningkatan kompetensi teknis bisnis inti perusahaan di bidang jasa migas dilakukan dalam bentuk program Elnusa Petroleum School. Program ini terdiri dari Mandatory Program dan Technical Program. Overseas training juga telah banyak dilaksanakan guna menunjang peningkatan technical skills yang diperlukan dalam pengoperasian peralatan terkini di bidang industri migas.
1. Development and improvement of technical competency of core business in upstream oil & gas services conducted by Elnusa Petroleum School program. This program consists of Mandatory Program and Technical Program. Overseas training have also been executed to support the improvement of technical skills needed in operation of the latest equipments in oil & gas industry.
2. Mempersiapkan dan mencetak SDM yang kompeten dan berkualitas di bidang engineering hasil seleksi rekrutmen lulusan universitas terkemuka di Indonesia melalui program Engineering Training, diselenggarakan melalui in-class program dan on the job training dengan kurikulum yang terpadu yang meliputi semua aspek operasi perusahaan, pengembangan kompetensi teknis dan pengembangan diri.
2. Prepare and create competent & qualified engineering HR by selecting reputable university graduates in Indonesia through Engineering Training program, conducted by integrated in-class program and on the job training program which cover all aspects of operation and, technical competency development.
3. Mengurangi kesenjangan kompetensi melalui program pelatihan dan pengembangan yang berkualitas baik in-house maupun public training. Selama tahun 2008, in house training program yang diadakan mencapai 64 jenis training, dimana 8 di antaranya merupakan training bersertifikasi. Jumlah peserta untuk in house training mencapai 1.166 karyawan.
3. Decrease competency gap through qualified training and development program with in-house and public training. During 2008, the Company held 64 type of in house trainings, which 8 trainings are certificated. Number of in-house participants reached 1.166 employees.
%
31 Des 2008
20 - 25 tahun/year
Total
KOMPONEN Component
HR PRODUCTIVITY AND DEVELOPMENT Employee Productivity Productivity in operating income growth to number of employee in 2008 increased compare to 2007. This can be seen on the rise of ratio of revenue to number of employee and ratio of operating income or net income to number of employee.
HR productivity in 2007 – 2008 is as follows :
92
93 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
KOMPOSISI PESERTA PELATIHAN BERDASARKAN KATEGORY PELATIHAN The composition of Tranining Participants in term of Training Category 1%
Selama tahun 2008, Perseroan telah mengalokasikan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp. 3,396 miliar,-. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per karyawan adalah sebesar Rp 1,7 juta,- berdasarkan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan selama tahun 2008 sebanyak 1.968 peserta pelatihan. Total realisasi investasi pelatihan tahun 2008 tersebut mengalami kenaikan sebesar 83,6% dibandingkan pada tahun 2007 dan hal ini menunjukkan komitmen Perseroan terhadap Human Capital Development Investment yang berkelanjutan.
During in 2008, the Company allocated training and development budget equal to Rp. 3,396 billion. Average of training cost allocation per employee is equal to Rp 1,7 billion based on 1.968 training participants. Total of training investment of year 2008 increased to 83,6% compared to the year 2007 and this indicates the Company commitment to continuous Human Capital Development Investment.
38%
61%
Mandatory Technical Managerial
Di masa mendatang, Perseroan berupaya mengembangkan Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perusahaan. Selain itu, Perseroan juga berupaya untuk mengembangkan Talent Pool and Development Program yang bertujuan untuk mengidentifikasi karyawan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai salah satu upaya mempersiapkan pengganti untuk posisi-posisi yang bersifat kritikal dan strategis baik manajerial maupun spesialis.
Komunikasi dan Sosialisasi Kebijakan SDM Komunikasi dan sosialisasi kebijakan SDM dilakukan kepada seluruh lingkungan Perseroan melalui berbagai cara termasuk melalui Human Resources Information System (HRIS) ataupun melalui pertemuan-pertemuan (forum diskusi), sebagai contoh adalah sosialisasi Peraturan Perusahaan PT Elnusa Tbk tahun 2008 – 2010 pada bulan November 2008 yang dilakukan melalui 6 (enam) kali pertemuan yang diadakan di tingkat management divisi, corporate, dan seluruh Karyawan baik di Jakarta, maupun luar Jakarta.
Integrasi Proses SDM In the future, the Company copes to develop Knowledge Management as part of HR development, which is the way to share ideas, concept and information which is accessible for all employees. In addition, the Company also cope to develop Talent Pool and Development Program aiming to identify the potential employees to be developed as one of the effort to prepare the successor for the critical & strategic positions, either managerial or specialist.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan informasi SDM yang semakin komplek dalam bagian proses pengambilan suatu keputusan manajemen maka diperlukan suatu sistim informasi SDM yang lebih reliable. Hal ini diwujudkan Perseroan dengan mengimplementasikan Human Resources Information System (HRIS) yang berbasiskan web melalui Portal HR untuk pemenuhan kebutuhan informasi secara internal maupun secara external kepada karyawan Perseroan. Melalui Employee Self Service Application, karyawan dapat mengakses informasi data pribadinya serta melakukan pembaharuan data setiap saat apabila diperlukan.
Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi, dimana untuk tahun 2008 telah dilakukan promosi sebanyak 8 karyawan, rotasi sebanyak 59 orang dan perbantuan sebanyak 2 orang. Sedangkan total realisasi recruitment mencapai 271 orang yang terdiri atas rekruitasi melalui program Management Trainee/ Engineering Trainee, pro-hire dan fresh graduation.
Besides the education and training, development program is also implemented by mutation, where for year of 2008 the Company has done 8 promotions, 59 rotations and 2 temporary assignments. While total recruitment reached 271 employees through Management Trainee/Engineering Trainee program, pro-hire and fresh graduation.
Kegunaaan Portal HRIS difokuskan terhadap beberapa hal sebagai berikut:
PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
INDUSTRIAL RELATIONS MANAGEMENT
Dengan adanya program merger di lingkungan Elnusa dan anak Perusahaan, maka diperlukan suatu Peraturan Perusahaan yang baru yang dapat mengatur keseluruhan aktifitas Perusahaan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga Perseroan menyusun Peraturan Perusahaan tahun 2008 – 2010 untuk mendukung pencapaian kinerja Perusahaan,. Peraturan Perusahaan ini memegang peranan penting bagi PT Elnusa Tbk karena sebagai compliance perusahaan terbuka, Perusahaan didedikasikan untuk dapat memberi nilai tambah bagi stakeholder.
By merger program in the Company and its subsidiaries, hence needed a new Company Regulation which arranges the whole company’s activities matching with the government regulation applied. So that the Company compile a new regulation for the year 2008 - 2010 to support the achievement of the Company’s performance, This Company Regulation plays important role as a public company compliance, the Company is dedicated to be able to give the value for stakeholder.
Pada tangal 17 Juni 2002, Karyawan Perseroan membentuk serikat pekerja bernama “Serikat Pekerja Elnusa” atau SEKARNUSA. Pembentukan SEKARNUSA ini sesuai dengan Keputusan Presiden No. 83 tahun 1998 mengenai ratifikasi konvensi ILO No. 87 tahun 1948 mengenai kebebasan berserikat dan perlindungan atas hak membentuk organisasi. Keanggotaan pada SEKARNUSA tidak bersifat wajib, tetapi Perseroan dan SEKARNUSA berperan sebagai mitra dalam dalam menciptakan hubungan industrial yang baik dan harmonis, menjaga ketertiban demi kelangsungan usaha dan menyalurkan aspirasi secara demokratis, sebagai contoh ketika proses penyusunan Peraturan Perusahaan.
On 17 June 2002, employees’ of the Company formed a labor union named “Serikat Pekerja Elnusa” or SEKARNUSA. This is according to Presidential Decree No. 83 - 1998 concerning the convention ratification ILO No. 87 - 1948 about freedom of union and right protection of organization structure. Membership of SEKARNUSA is not compulsory, however the Company and SEKARNUSA act as partners in creating harmonious and favorable industrial relations, keeping the law and order for the shake of business continuity and sharing aspiration democratically, as example is on the compilation process of the Company Regulation.
1. Sebagai tools bagi HR department untuk menunjang pekerjaan dibidang Human Resources Management misalnya: mengelola data personal 2. Sumber Informasi dan Media Komunikasi bagi manajement/direksi mengenai potensi SDM dan penerapan kebijakan/prosedur. 3. Employee Self Service yg dapat digunakan oleh setiap karyawan untuk keperluan Updating Personal Data dan Personal Data Reporting.
Communication and Socialization of HR Policy Communication and socialization of HR policy has been done to entire employees through various way including through Human Resources Information System ( HRIS) or through meetings (discussion forum), for example is socialization of the Company Regulation PT Elnusa Tbk year 2008-2010, in November 2008 which conducted through 6 (six) meetings in division management level, corporate and all employees in Jakarta, and outside Jakarta.
HR Integration Process In line with growth of more complex HR information requirement in management decision making process, hence the Company needs a more reliable HR information system. This is realized by implementation of Human Resources Information System (HRIS), which is web-based in HR Portal for the accomplishment of internal or external information. Through Employee Self Service Application, the employees are able to access the personal data information and also do renewal of the data.
The function of HRIS Portal focused on some matters as follows: 1. As HR department tools to support work of Human Resources Management area, for example: managing the personal data. 2. As source of Information and communication media for management/directors regarding the HR potency and procedure application.. 3. Employee Self Service that can be used by every employees for updating their Personal Data and Personal Data Reporting.
94
95 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Work Health and Safety (K3)
Pengaplikasian HRIS dibagi atas beberapa module berdasarkan kegunaannya :
HRIS application divided into the several modules based on its function:
1. Employee Database, dengan modul ini HRD dapat mengetahui dan mengupdate data karyawan (personal data) 2. Organization (Organisasi), modul ini terdiri dari : Job Profile (Job Description), Job Evaluation (SPK), Assignment (SPPD) & Man Power Planning. 3. Development, terdiri dari Perencanaan dan Pengelolaan Pelatihan, Assesment dan Sertifikasi. 4. Industrial Relation, terdiri dari Modul PHK, Pensiun, Kontrak Karyawan, Surat Keputusan, Tindakan Disiplin dan Kecelakaan Kerja. 5. Employee Self Service Application (ESSA), modul ini dapat digunakan untuk melakukan Personal Data Updating & Reporting misalnya : Absensi, Cuti, Curiculum Vitae, Daftar Penugasan, Daftar Training. 6. Travel Assignment, modul ini dapat digunakan oleh PIC yang sudah ditunjuk disetiap Divisi/ Corporate untuk input data SPPD, Panjar Perjalan Dinas dan SAP.
1. Employee Database, with this module HR are able to know and update the employee data ( personal data) 2. Organization, this module consist of: Job Profile (Job Description), Job Evaluation ( SPK), Assignment ( SPPD) & Man Power Planning 3. Development, consist of Training Planning and Management, Assessment and Certification. 4. Industrial Relation, consist of Termination, Pension, Employee Contract, Company Decree, Disciplinary and Workplace Accident module. 5. Employee Self Service Application (ESSA), this module is applicable to do Personal Data Updating & Reporting, for example: Absence, Leaves, Curiculum Vitae, Assignment List, Training List. 6. Travel Assignment, this module this can be used by PIC on Division/Corporate to input the data of travel assignment, travel budget and SAP.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3LL)
WORK HEALTH AND SAFETY (K3LL)
Untuk menjamin keselamatan, kesehatan dan lingkungan keamanan karyawan Perseroan maupun orang lain yang beraktivitas di lingkungan operasi Perseroan dan untuk pengamanan sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja, Perseroan menetapkan seluruh kebijakan K3LL dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil. Pengelolaan K3LL telah dilakukan berdasarkan ketentuan ketenagakerjaan, aturan K3LL Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Dinas Pengawasan Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia serta standar OHSAS 18001: 2007 yang telah didapatkan Perseroan.
To ensure the safety, health and environment of the Company’s employees or other persons who do activities in the Company’s operational environment and to secure resources for production, the production process and working environment, the Company set K3LL policies with the goal to reach zero level of workplace accidents. K3LL management has been based on the conditions of employment, rule K3LL Department of Labor through the local office for the Supervision of the Labor Supervision Department of Republic of Indonesia and work standards and OHSAS 18001: 2007 that the Company has been obtained.
Perseroan, dalam hal ini adalah departemen Elnusa Building Management, secara operasional juga melakukan pengelolaan gedung perkantoran yaitu gedung pusat Graha Elnusa, yang berlokasi di Jalan TB Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan. Graha Elnusa tersebut terdiri dari 17 Lantai, dan selama tahun 2008 ditempati oleh 21 tenant, yang terdiri dari Perseroan, beberapa Anak Perusahaan maupun perusahaan lain.
The Company, in this case is the Elnusa Building Management department, operationally conduct management of office building, namely Graha Elnusa, which is located at TB Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan. The Graha consist of 17 floors, and for the year 2008 occupied by 21 tenants, from the Company, Subsidiaries and several other companies.
Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja yang dikelola dalam area Graha adalah :
Safety and health facilities managed in the area Graha are:
• Fasilitas penjamin keselamatan, yang terdiri dari : - Instalasi hydrant, pompa dan ketersediaan air 125 m3 - 2.121 titik water sprinkler, 166 titik detektor panas, 594 titik detektor asap yang berada dilangit-langit pada setiap lantai - Alat Pemadam Api Ringan yang berada di 145 titik
• Safety guarantor facilities, which consists of: - Hydrant & pump installation and 125 m3 water availability - 2121 water sprinkler points, 166 heat detector point, 594 smoke detectors points that are on each floor - The fire extinguisher which is located in 145
96
97 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
yang berorientasi kepada konsep 3 P (Performance, Position & Person) serta unsur market competitiveness. Program peningkatan kesehatan karyawan beserta keluarganya tersebut secara konsisten telah dilakukan meliputi peningkatan fasilitas rawat jalan, rawat inap, rawat gigi dan melahirkan. Perseroan mempunyai program dalam pengelolaan kesehatan karyawan yaitu sebagai berikut : 1. Program Pemeliharaan Kesehatan Melalui Asuransi yaitu untuk rawat inap, rawat jalan, rawat gigi. 2. Program Pemeliharaan Kesehatan Melalui Poliklinik Perusahaan yang terdiri atas rawat jalan dokter umum spesialis dan rawat gigi. 3. Program Pemeliharaan Kesehatan Yang Dikelola Sendiri Oleh Perusahaan, yang terdiri atas : bantuan pembelian kacamata, bantuan persalinan (melahirkan), prothese dan hearing aid.
- Tangga darurat dengan kipas penekan udara (pressurized fan) - 41 titik panggil manual, telepon darurat dan bel alarm yang berada di hydrant box - Back up genset 100% - Petunjuk jalan keluar (exit) dengan lampu penerangan darurat - Muster point (tempat berkumpul)
•
Fasilitas 24 jam security, yang terdiri dari - 33 satpam - 3 monitor cctv - 48 kamera cctv - fasilitas parkir (basement & lapangan parkir) - fasilitas kantin (pujasera)
• Fasilitas klinik kesehatan (poliklinik dokter umum dan dokter gigi)
fasilitas tersebut diatas secara rutin selalu di cek sesuai dengan sertifikasi laik pakai peralatan dan kelengkapan sarana penanggulangan kebakaran oleh Dinas Pemadan Kebakaran DKI Jakarta. Hal tersebut membuktikan komitmen Perseroan dalam memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan dalam melakukan aktifitas kerja di Perseroan. Disamping fasilitas tersebut, Perseroan juga secara konsisten dan rutin melakukan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan keselamatan kerja kepada seluruh tenant di Graha Elnusa, diantaranya :
• sosialisasi evakuasi kebakaran, gempa bumi, ancaman bom dll, yang dilakukan setahun sekali; • pembentukan organisasi penanggulangan bahaya kebakaran, gempa dll , di masing-masing tenant; • pelatihan penangulangan kebakaran kepada pedagang kantin • pelatihan penanganan keracunan makanan di poliklinik • pengecekan sertifikasi air minum kantin di Departemen Kesehatan
Sebagai bagian dari penerapan compensation & benefits, Perseroan juga memberikan beberapa fasilitas kesehatan
points - Emergency stairs with air press fan (pressurized fan) - 41 manual call points, emergency phone and alarm bell in the hydrant box - 100% back up genset - Exit Instructions with the emergency lighting - Muster point
•
24 hours security facility, which consists of - 33 security guards - 3 cctv monitors - 48 cctv cameras - Parking facilities ( basement & car park) - Canteen facilities (pujasera)
the Company also provides certain health care facilities oriented to the concept of 3 P (Performance, Position & Person) and market competitiveness aspects. Health improvement programs for employees and their families have consistently been done including outpatient facilities, Inpatient, dental care and childbirth. The Company has programs in the management of employee health that are as follows: 1. Health Maintenance Program through Insurance for Inpatient, outpatient and dental care. 2. Health Maintenance Program Through Company’s Clinic which consists of outpatient specialist and general dental care. 3. Health Maintenance Program, managed by the Company, which consists of: the purchase of glasses, childbirth (giving birth), prothese and hearing aid.
• Health clinic facilities (general doctor clinics and dentists)
Facilities above is routinely checked as the certification of appropriate and suitable use equipment and fire device checked by Fire Department in Jakarta. This proves the commitment of the Company in providing assurance of safety and convenience in conducting business activities in the Company. In addition to the facility, the Company also consistently and routinely conduct activities related to workplace safety to all the tenant in the Graha Elnusa, including:
• Socialization of fire evacuation, earthquake, bomb threat etc., done once a year; • The establishment of organizations of the fire threat, earthquake etc., for each tenant; • Fire drill to traders in canteen • Training in the handling of poisoning food in polyclinics • Checking the certification of drinking water in canteen at the Ministry of Health.
As part of the application of the compensation & benefits,
98
99 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
100 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
101 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) merujuk kepada Cadbury Committee adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang saham kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hakhak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Struktur corporate governance menentukan distribusi hak dan tanggung jawab diantara berbagai peserta dalam Perseroan, seperti Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham dan pemangku kepentingan internal dan eksternal (karyawan, kreditur, pemerintah), dan menyatakan berbagai aturan dan prosedur untuk membuat keputusan yang menyangkut kepentingan Perseroan. Tujuan dari GCG adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Good Corporate Governance (GCG) refers to Cadbury Committee is a set of rules that defines the relationship between shareholders, managers, creditors, the government employees and other internal and external stakeholders in respect to their rigths and responsibilities or the system by which companies are directed and controlled. A corporate governance structure specifies the distribution of rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as the Board of Directors and Commissioners, shareholders and other internal and external stakeholders (employees, creditors, government) and spells out the rules and procedures for making decisions on corporate affairs. The objective of GCG is to create added value to all stakeholders.
Menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) terdapat 4 (empat) unsur penting dalam GCG, yaitu:
According to Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) there are 4 (four) essential elements of Corporate Governance:
1. Fairness (Keadilan). Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak- hak saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.
1. Fairness. Ensuring the protection of shareholder rights, including the rights of minority and foreign shareholders, and ensuring the enforceability of commitment with investors.
2. Transparency (Transparansi). Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan Perseroan, dan kepemilikan Perseroan.
2. Transparency. Requiring timely disclosure of adequate, clear and comparable information concerning corporate financial performance, corporate governance, and corporate ownership.
3. Accountability (Akuntabilitas). Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
3. Accountability. Clarifying governance roles and responsibilities, and supporting voluntary effort to ensure the alignment of managerial and shareholder interests, as monitored by the Board of Commissioners.
4. Responsibility (Pertanggungjawaban). Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai kemasyarakatan.
4. Responsibility. Ensuring corporate compliance with other laws and regulations that reflect the respective society’s value.
Dasar hukum atas penerapan GCG di Indonesia mengacu kepada Undang - Undang PT No. 40/2007 yang mengakomodir beberapa prinsip GCG seperti prinsip kesetaraan antar organ perusahaan; lebih memperjelas hak-hak masing-masing pemangku kepentingan; peran, hak dan kewajiban direksi dan Dewan Komisaris lebih jelas; prinsip kolektivitas dewan komisaris; serta mengatur tentang keberadaan komisaris independen dan komisaris utusan. Selain Undang-Undang PT, Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) dan Pasar Modal mengatur beberapa peraturan kunci mengenai penerapan GCG, meliputi ;
The implementation of GCG in Indonesia is refering to Company Law No. 40/2007 which accomodates some GCG principals such as similarity of company’s instrument, clearly define rights of each stakeholders; roles, rights dan responsibilities Board of Directors and Board of Commissioner, Board of Commissioners collectivity principals; also to manage Independent Commissioner and Assignee Commissioner. Besides the Company Law, Indonesia Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (Bapepam – LK) regulates some key regulation with regard to GCG impelementation:
• Kep – 45/PM/2004, Peraturan No. IX. 1.6 – mengenai Direksi dan Komisaris Perusahaan Publik;
• Decree–45/PM/2004, Regulation No. IX.1.6 – regarding Directors and Commissioner of Public Companies;
• Kep – 29/PM/2004, Peraturan No. IX.1.5 – mengenai pembentukan dan panduan-panduan mengenai praktek-praktek komite audit;
• Decree–29/PM/2004, Regulation No. IX.1.5 – regarding the establishment and guidelines of the Audit Committee practices;
• Decree–63/PM/1996, Regulation No. IX. 1.4 – regarding the establishment of a Corporate Secretary;
• Decree–38/PM/1996, Regulation No. VIII.G.2 – regarding the Annual Report.
• Kep-63/PM/1996, Peraturan No. IX.1.4. Mengenai pembentukan Sekretaris Perusahaan; • Kep-38/PM/1996, Peraturan No. VIII.G.2. Mengenai Laporan Tahunan.
Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Perseroan berkomitmen penuh mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta praktek tata kelola perusahaan yang sesuai dengan standar pasar modal dunia. Perseroan menyadari pentingnya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai alat untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan akuntabilitas kepada publik. Perseroan telah secara terus menerus memperkuat kebijakan dan praktek tata kelola perusahaan, diantaranya dengan membangun struktur pengendalian internal serta prosedur yang dapat mengimbangi tuntutan pemenuhan standar tata kelola. Salah satu standar tersebut adalah kewenangan pengawasan atas pengendalian internal Perseroan kepada Corporate Internal Audit & Risk Management (CIARM), dengan lingkup kegiatan yang bersifat assurance maupun konsultasi. CIARM telah mempengaruhi tata kelola dan pengungkapan laporan keuangan dari pada Perseroan. Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki subdepartemen khusus yang menangani tata kelola dan etika kerja dan bisnis. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh untuk menjaga standar terbaik untuk tata kelola dan etika.
As a stock exchange listed company in Indonesia Stock Exchange, the Company has committed to develop and apply policies and corporate governance based on standirzation of world capital market. The Company realized the importance of GCG principals as a tool to increase Company performance and public accountability.
The Company has been continuing to strengthen its policy and practice of corporate governance, such as by developing internal control structure and procedure which is able to balance the requirement of corporate governance standard. One of the standard is the authority to supervise by Corporate Internal Audit and Risk Management (CIARM), covering assurance and consultation activities. CIARM has influenced the corporate governance and the exposure of financial report of Company. Besides, the Company has special sub department handling corporate governance, business ethic and businesses. The Company has always committed to safeguard the best standard of corporate governance and ethic.
Di tahun 2008 Perseroan memperoleh Penghargaan Kategori “Perusahaan Swasta Terbaik” dengan Predikat
102 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
103 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
“Terpercaya” dengan skore 78,28 dalam ajang GCG AWARD atau Lomba Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesia Institue for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA. Selain itu, Perseroan juga termasuk dalam best of top 10 companies pada GCG Perception Index yang dilakukan oleh penyelenggara ajang tersebut. Faktor-faktor yang dinilai adalah aktualisasi atas komitmen, keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi pimpinan puncak, kemampuan bekerja sama pimpinan puncak, dan pernyataan misi.
In 2008 the Company received the award as the most trusted for “the best private company” category with total score 78.28 in GCG AWARD or the Competition of Corporate Governance Perception Index (CGPI) which was carried out by The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine. In addition, the Company was also included in top 10 the best companies in GCG Perception Index. Factors which were considered include actualization upon commitment, openess, accountability, responsibility, independency, fairness, top leader competence, top leader ability to cooperate, and mission statement.
Anak Perusahaan koordinator GCG melakukan Road Show paparan GCG yang meliputi: soft structure , arti pentingnya GCG dan Pakta Integritas ke Anak Perusahaan untuk memonitor, membantu implementasi, dan menerima feed back mengenai implementasi GCG.
Valuation process of IICG team include 4 (four) stages:
Tiga organ utama dalam penerapan GCG meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
Proses penilaian tim IICG meliputi 4 (empat) tahap yaitu:
• Self assessment melalui pengisian kuesioner oleh internal perusahaan dari staff, manager, para vice president, Direksi dan Komisaris serta eksternal Perseroan yang merupakan mitra Perseroan. Perseroan mendapatkan nilai 5,90;
• Pengumpulan data dan dokumen Perseroan yang terkait dengan penerapan GCG. Perseroan mendapatkan nila 21,50;
• Pembuatan makalah untuk paparan penerapan praktik GCG di Perseroan, mendapatkan nilai 9.60; dan
• Observasi atau kunjungan ke perusahaan peserta oleh tim peneliti senior IICG dan wawancara langsung dengan manajemen PT Elnusa Tbk yang diwakili oleh 2 (dua) Dewan Komisaris, 2 (dua) Direksi, para vice president dan koordinator GCG Perseroan. Perseroan mendapatkan nilai 41.28.
Indikator CGPI ini menunjukan bahwa Perseroan telah melaksanakan dengan baik 4 (empat) unsur penting GCG yaitu Fairness, Transparency, Accountability dan Responsibility sehingga kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dapat terpenuhi. Pasar telah merespon penghargaan yang diberikan kepada Perseroan dengan kenaikan harga saham pada saat itu hingga 10%. Sebagai salah satu wujud komitmen Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk menciptakan lingkungan kerja yang “corruption-free-zone” pada tanggal 14 Februari 2008 Perseroan melakukan penandatanganan Pakta Integritas untuk Dewan Komisaris, sedangkan untuk Direksi, Deputi Direktur, para Vice President dilakukan pada tanggal 28 Februari 2008. Pakta Integritas dengan para pemasok di Balikpapan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2008, dan dengan mitra Perseroan dilakukan pada tanggal 18 Juli 2008. Penandatanganan Pakta Integritas dimaksudkan juga dalam upaya untuk menumbuhkan kepercayaan publik serta mempercepat perwujudan dunia usaha yang bersih, transparan, dan profesional. Untuk menjalankan program kerja GCG pada tanggal 26 Juni 2008 Perseroan juga telah membentuk “Agent of Change” di seluruh Anak Perusahaan yang dipimpin oleh Dirut masing-masing Anak Perusahaan dan pembenahan semua Anak Perusahaan untuk implementasi GCG dan soft struktur GCG. Untuk suksesnya impementasi GCG di
• Self assessment through completing questionnaire from internal party such as staff, manager, vice presidents, Directors and commissioners and also from external party such as Company partner. The Company gained the score of 5.90 ;
• Company’s data and document gathering which was related to GCG implementation. The Company gained the score of 21,50;
• Company’s article for GCG implementation exposure in the Company. The Company gained the score of 9.6; and
• Observation or company visit to contestant member by IICG senior researcher and direct interview with PT Elnusa Tbk represented by 2 (two) Board of Commissioners, 2 (two) Directors, vice presidents and the Company GCG coordinator. The Company gained score of 41.28.
Sejalan dengan Visi dan Misi Perseroan untuk mewujudkan sebagai World Class Company, Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas Perseroan dan citra positif Perseroan menjadi lebih baik. Dalam hal ini Perseroan menyadari bahwa menjalankan praktik bisnis yang adil, transparan, akuntabel dan bertanggungjawab adalah syarat mutlak agar perusahaan mampu menciptakan daya saing yang kompetitif dengan perusahaan manapun.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
President Director and to handle all affiliated companies to implement GCG and its soft structure. To successfully implement GCG in the affiliated companies, GCG coordinator has done a road show to expose GCG inclusive of : soft structure, the important of GCG and Integrity Pact to affiliated companies to monitor, assist implementation, and collect feed back with regard to GCG.
In line with Company’s Vision and Mission to be a World Class Company, Company’s management is always to attempt to raise Company’s quality and better positive aspect. In this case Company realized that running a fair, transparant, accountable and responsible is the condition in order the Company is able to create competitiveness among other companies.
Three main elements for GCG implemention includes Annual General Meeting of Shareholder (AGMS), Board of Commissioners and Board of Directors.
The CGPI indicator showed that the Company has executed properly 4(four) important GCG principals i.e Fairness, Transparency, Accountability and Responsibility so that shareholders’ interest and other stakeholders can be fulfilled. Market has responded the award by showing the increased of stock price to 10%.
As one of the Company’s Board of Commissioners and Directors commitment to create a “corruption-free-zone” on Februari 14, 2008 the Company signed Intergrity Pact for Board of Directors, whilst for Directors, Deputy Directors, Vice Presidents was carried out on February 28, 2008. Integrity Pact with vendors in Balikpapan was carried out on May 2, 2008, and with Company’s partners on July 18, 2008. Integrity pact signing was intended to enhance public trust as well as to expedite a clean, transparan and professional business environment.
In order to carry out GCG program on June 26, 2008 the Company has formed “Agent of Change” to entire affiliated company which were headed by each
Di tahun 2008, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 15 Mei 2008. RUPS tahunan 2008 dihadiri sebanyak 5.753.835.420 saham atau mewakili 78,836% dari 7.298.500.000 saham, yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan. Kedua RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat Perseroan. Sebanyak 100 % dari jumlah saham yang hadir, dalam RUPS Tahunan menyetujui maupun mengesahkan atas:
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2007.
2. Laporan keuangan Konsolidasi untuk akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) yang
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) In 2008, the Company has conducted the Annual GMS and Extraordinary GMS on May 15, 2008. The 2008 Annual GMS was attended by 5,753,835,420 shares or representing 78.836% out of 7,298,500,000 shares, of all shares issued by the Company. Shareholders of 100% of all shares that attended the Annual GMS approved and resolved to :
1. The approval of 2007 Annual Report.
2. Annual Consolidated Financial Statement of the
104 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
105 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Company for the fiscal year ended December 31, 2007 which was audited by Public Accountants Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) as released on March 12, 2008, granted full release and discharge (acquit et de charge) to the BOD and BOC from the responsibility of managing the Company and to the BOC from the responsibility of supervising the Company during the fiscal year ended December 31, 2007, provided that the deed is not against the law and regulation and the deed has been fully reflected in the Company Annual Report and Financial Statement.
diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2008 dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2007, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan/ atau tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, serta tindakan tersebut telah tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan. 3. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2007 sebagai berikut: a. Sebesar Rp 20.028.071.466,00 (dua puluh milyar dua puluh delapan juta tujuh puluh satu ribu empat ratus enam puluh enam rupiah) atau 20% dari laba bersih tahun buku 2007 ditetapkan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2007. Dividen tunai tersebut dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 11 Juni 2008 dan akan dibayarkan pada tanggal 25 Juni 2008; b. Sebesar Rp 5.007.017.866,00 (lima milyar tujuh juta tujuh belas ribu delapan ratus enam puluh enam rupiah) atau 5% dari laba Bersih Tahun Buku 2007 ditetapkan sebagai cadangan umum untuk memenuhi ketentuan pasal 70 UndangUndang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007, yang penggunaanya sesuai Anggaran Dasar Perseroan; c. Sisanya sebesar Rp 75.105.267.999,00 (Tujuh puluh lima miliar seratus lima juta dua ratus enam puluh tujuh tujuh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah) akan menambah saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan Perseroan; d. Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai termaksud.
1. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan lainnya) bagi setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2008 dengan ketentuan penetapan oleh Dewan Komisaris tersebut dilakukan setelah memperoleh pertimbangan dari Komite Remunerasi dan Pemegang Saham terbesar Perseroan
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2008. a. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kantor akuntan publik dalam melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan menetapkan besaran jasa audit untuk akuntan publik yang ditunjuk; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik pengganti, karena sebab apapun berdasarkan ketentuan Pasar Modal di Indonesia.
Sebanyak 78,908% dari jumlah saham yang hadir dalam RUPS Luar Biasa menyetujui atas:
5. Menerima Laporan Direksi mengenai penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2008 dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Tahun 2008.
1. To authorize BOC to determine the remuneration (salary, facility and other benefits) to each and every member of BOD and BOC for the year 2008 upon the advice from Remuneration Committee and the Company’s majority shareholders.
Upon the closure of Annual GMS 2007, the Company also had the Extraordinary GMS with regard to the approval of company’s asset pledging.
1. Menyetujui rencana penjaminan sebagian besar harta kekayaan/aset Perseroan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang akan diperoleh dari perbankan.
Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan dalam risalah Komisaris, yaitu:
5. To accept the BOD Report of the allocation of Initial Public Offering in 2008 and shareholders composition after the Initial Public Offering in 2008.
No.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
1. Approve the planning to pledge most of the Company’s assets with regard to loan facility from the bank.
The appointed Notary composed the resolution and the minutes of Annual GMS and Extraordinary.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus, memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan terhadap efektifitas praktek GCG yang diterapkan Perseroan dan apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun 2007-2010. Dua dari anggota komisaris adalah Komisaris Independen sebagaimana jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam Surat Edaran Bapepam No. SE.03/PM/2000 dan Peraturan BEJ No. 1A.
4. Designation of the Public Accountant to audit Company’s Financial Statement for the year 2008. a. To authorize BOC to designate Public Accountants Firm to audit Company Financial Statement for the year ended December 31, 2008 and determine the honorarium of such audit service of the public accountant. b. To authorize BOC to select the substitution of Public Accountants Firm due to any reasons based on Indonesia Capital Market regulation.
78.908% of total shareholders represented in Extraordinary GMS agreed to:
Hasil dan Berita Acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa ini disusun oleh Notaris yang telah ditunjuk oleh Perseroan.
b. The amount of Rp 5,007,017,866 (five billion seven million seventeen thousand eight hundred and sixty six rupiah) or 5% from the 2007 net income was stated as a general reserve as stipulated in article 70 of Company Law number 40, 2007 and comply to Company’s Article of Association. c. The remaining of Rp 75,105,267,999 (seventy five billion one hundred and five million two hundred sixty seven thousand nine hundred and ninety nine rupiah) shall add Company’s retained earnings to support Company development. d. Grant the authority to Directors to administer the process of cash dividend payment.
Setelah ditutupnya RUPS Tahunan 2007 tersebut, Perseroan juga melakukan RUPSLB sehubungan dengan permohonan persetujuan penjaminan aset Perseroan.
3. The use of Company’s net income for the year 2007 as follows: a. The amount of Rp 20,028,071,466 (twenty billion twenty eight million seventy one thousand four hundred sixty six rupiah) or 20% from 2007 net income was stated as cash dividend for the year 2007. Cash dividend was distributed to all shareholders recorded in Company’s Shareholders List as of June 11, 2008 and would be paid on June 25, 2008;
99.98 % of total shares represented in Annual GMS resolved and adopted to:
BOARD OF COMMISSIONER (BOC) The role of BOC is to conduct general and or specific supervision, provide advices to BOD in managing the Company, monitor the effectiveness of the implementation of GCG as well as perform the necessary adjustment according to the Company’s needs. According to Article 17 Article of Association of the Company, the composition of BOC, consists of one or more members of BOD. Members of BOC are appointed in General Meeting of Shareholders (GMS) for a term of 3 years without reducing the right of GMS to dishcarge any of the members at any time. Currently there are 5 (five) members of the BOC for the term 2007 – 2010. Two members of the BOC are independent as stipulated in the circular letter of Bapepam No. SE.03/PM/2000 and Regulation of BEJ No 1A. Based on Board Manual, the BOC distribute the duties among the Commissioners as stated in the minutes of Commissioners:
BAGIAN PENGAWASAN Supervisory Aspect
1.
Iin Arifin Takhyan
Pengembangan Usaha/Business Development
2.
SM Hari Kustoro
Operasi & Marketing/Operation and Marketing.
3.
Surat Indriarso
Sistem Manajemen dan GCG dan merangkap Ketua Komite Remunerasi/ Management System and GCG and also serves as the Head of Remuneration Committee.
4.
Anton Sugiono
Keuangan dan Sumber Daya/Finance and Resources
5.
Harry Triono
Sosial, Politik dan Keamanan/Social, Politics and Security
Sebanyak 99,98% dari jumlah saham yang hadir dalam RUPS Tahunan menyetujui maupun mengesahkan atas:
106 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
107 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Dewan Komisaris dilengkapi dengan Sekretariat Dewan Komisaris yang dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 002/SK/DK.ELN/2004 tanggal 1 Agustus 2004. Selain itu agar Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif Dewan Komisaris mendirikan Komite Audit dan Komite Remunerasi. Masing-masing Komite membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran dan tanggungjawabnya.
BOC is assisted by the Secretary of BOC, based on the Decison Letter of BOC No. 002/SK/DK.ELN/2004 dated August 1, 2004. In order BOC to be able to execute the duties effectively, the BOC formed Audit Committee and Remuneration Committee. Each of the Committee assisted BOC in conducting roles and responsibilities.
Rapat Direksi Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan Pasal 16 penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili 1/10 (seper sepuluh) atau lebih jumlah seluruh saham dengan hak suara. Pada tahun 2008, Direksi tercatat melakukan 32 kali rapat Direksi. Selama tahun 2008, Dewan Komisaris melakukan 24 kali Rapat, dimana 11 kali nya merupakan Rapat Internal Dewan Komisaris dan 13 kali adalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
During the year 2008, BOC has executed 24 meetings, where 11 meetings were BOC internal meeting and 13 were the Joint Boards Meetings BOC and BOD.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS (BOD)
Direksi Perseroan memiliki sekurang-kurangnya 2 anggota Direksi. Masing-masing anggota Direksi dipilih melalui RUPS untuk masa bakti 3 tahun dan mengakui keputusan RUPS untuk berhenti sewaktu-waktu. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan serta mewakili Perseroan,di dalam maupun di luar pengadilan hukum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas secara kolektif, namun agar lebih efesien dan efektif dalam pelaksanaan tugas, dilakukan pembagian tugas diantara Direktur.
The BOD of the Company has at least 2 (two) members. Each member is appointed in GMS for the term of 3 years and acknowledge the decision of GMS to discharge at any time. The BOD is fully responsible for the management of the Company, and represent the Company inside and outside of the court of justice in accordance with the Article of Association of the Company. BOD performs collectively, but for efficiency and effectiveness of their performance, they distribute duty among them.
Saat ini Direksi memiliki 3 (tiga) orang anggota yaitu: No.
Berikut adalah tingkat kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris , Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi serta Rapat Direksi selama tahun 2008:
NAMA Name
Eteng A. Salam
Direktur Utama merangkap Direktur Pengembangan/ President Director (also serves as Business Development Director)
2.
Eddy Sjahbudin
Direktur Operasi/Operation Director
3.
Hendri S. Suardi
Direktur Administrasi & Keuangan/Administration and Finance Director
RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS BOC Internal Meeting
RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Joint Board Meeting BOC and BOD
RAPAT DIREKSI BOD Meeting
Komisaris Utama President Commissioner
10 dari/of 11
12 dari/of 13
-
Sahat Manutun Hari Kustoro
Komisaris Independen Independent Commissioner
11 dari/of 11
13 dari/of 13
-
Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
11 dari/of 11
13 dari/of 13
-
Anton Sugiono
Komisaris Commissioner
11 dari/of 11
13 dari/of 13
-
Harry Triono
Komisaris Commissioner
11 dari/of 11
13 dari/of 13
-
Eteng A. Salam
Direktur Utama merangkap Direktur Pengembangan Usaha President Director (also serves as Business Development Director)
-
13 dari/of 13
32 dari/of 32
Eddy Sjahbuddin
Direktur Operasi Operation Director
-
13 dari/of 13
32 dari/of 32
Hendri S. Suardi
Direktur Administrasi dan Keuangan Administration and Finance Director
-
13 dari/of 13
32 dari/of 32
Jabatan Title
1.
The following table showed the attendance rate of BOC Internal Meeting, Joint Board Meeting of BOD and BOC, and BOD meetings for the year 2008:
Iin Arifin Tahkyan
To date The Board of Directors consists of 3 persons, namely:
Direksi Board of Directors
JABATAN Title
BOD Meeting Pursuant to Article 16 of Article of Association of the Company, the BOD Meeting can be held whenever necessary by one or more members of the Board, upon written request of one or more members of the BOC, or upon written request from one or more shareholders which represent 1/10 (one tenth) or more of all shareholders with voting rights. In 2008, Directors executed 32 BOD Meetings.
108 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
109 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Perseroan juga memberikan pelatihan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Perseroan. Berikut adalah daftar pelatihan/seminar yang
Nama Name
Jabatan Title
The Company also provided trainings to BOD and BOC in order to enhance compentencies and knowledges related to Company matters. The following is the training/seminar list which was attended by BOD and BOC in 2008:
Program Pelatihan Training Program
Tanggal Pelatihan Training Date
Penyelenggara Pelatihan Training Facilitator
2-3 Juli July 2-3
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) Indonesia Audit Committee Association
28 Agustus August 28
Ikatan Akuntan Pasar Modal Indonesia (IAPI) Indonesia Capital Market Accountant Association
18-19 Jun June 18-19
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) Indonesia Audit Committee Association
Enterprise Risk Management for Audit Committee Professionals SM Hari Kustoro
Komisaris Independen Independent Commissioner Forum Akuntan Pasar Modal
Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
Fundamental competencies of Audit Committee Professionals
Eteng A. Salam
Direktur Utama merangkap Direktur Pengembangan Usaha President Director (also serves Business Development Director)
Operation Competence on Oil & Gas Industry
21 Juli July 21
Kosmopolis Kosmopolis
Operation Competence on Oil & Gas Industry
21 Juli July 21
Kosmopolis Kosmopolis
Resolving the Oil & Gas Sector’s Current Issues
21 Agustus August 21
OHSAS for Top Level Management
28 November November 28
Operation Competence on Oil & Gas Industry
21 Juli July 21
OHSAS for Top Level Management
28 November November 28
Eddy Sjahbuddin
Hendri S. Suardi
Direktur Operasi Operation Director
Direktur Administrasi dan Keuangan Finance and Administration Director
diikuti oleh Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2008 :
Bimasena Bimasena Inhouse Elnusa Elnusa Inhouse Kosmopolis Kosmopolis Inhouse Elnusa Elnusa Inhouse
c. Rencana dan komitmen jangka panjang.
2. Tata Kelola Perusahaan Tanggungjawab Komite Audit dalam bidang Corporate Governance adalah untuk memastikan, bahwa Perseroan telah dijalankan sesuai Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan Perseroan. 3. Pengawasan Perusahaan Tanggung jawab Komite Audit untuk Pengawasan Perseroan termasuk didalamnya pemahaman tentang laporan keuangan kunci, area-area risiko, dan sistem pengendalian internal. Komite harus memonitor dan mengendalikan proses melalui audit internal, sebagai bagian dari audit internal harus mencakup pengujian dan evaluasi dari kecukupan dan kefektifan dari pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang dilimpahkan.
Laporan Kegiatan Komite Audit PT Elnusa Tbk Tahun 2008 Komite Audit Perseroan berfungsi sebagai sebuah perangkat Dewan Komisaris Perseroan didalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diatur dalam pedoman pelaksanaan kerja ”Piagam Komite ” yang selalu direvisi dari waktu ke waktu disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan Bapepam-LK maupun perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut diatas, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah untuk memastikan efektifitas pelaksanaan tugas dari auditor internal maupun auditor eksternal atas keandalan Laporan Keuangan Perseroan, memastikan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan efektifitas ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bapepam-LK dan mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen serta tugastugas khusus yang diminta Dewan Komisaris.
AUDIT COMMITTEE
Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut diatas Komite Audit menyusun Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) tahunan yang mengacu pada Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris, maupun tugas khusus yang sewaktu-waktu diminta Dewan Komisaris
Audit Committee has functions and roles in 3 (three) basic matters:
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit selama tahun 2008:
1. Financial Reporting. The responsibility of the Audit Committee in the area of financial reporting is to that financial disclosures made by management reasonably portray the company’s: a. Financial Condition. b. Results of Operations. c. Plans and Long Term commitments.
KOMITE AUDIT Komite Audit mempunyai fungsi dan peran pada tiga hal mendasar, yaitu: 1. Laporan Keuangan Tanggung jawab Komite Audit di bidang laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang halhal sebagai berikut: a. Kondisi keuangan. b. Hasil usahanya.
1. Melakukan evaluasi kegiatan Internal Audit yang mencakup Operasional Audit yang berbasis resiko, kegiatan financial audit dalam rangka mempersiapkan general audit tahunan oleh audit external, business audit dalam rangka meningkatkan kualitas proses bisnis (business process improvement). 2. Melakukan evaluasi program implementasi Good Corporate Governance (GCG).
2. Corporate Governance. The responsibility of the Audit Committee in the area of corporate governance is to provide assurance that the corporation is in reasonable compliance with pertaining laws and regulation, conducting its affairs ethically, and maintaining effective controls against employee conflict of interest and fraud.
3. Corporate Control. The responsibility of audit committees for corporate control includes an understanding of the Company’s key financial reporting, risks areas and internal control system. The committee should monitor and control process through internal auditing, as the scope of internal audit should encompass the examination and evaluation of the adequacy and effectiveness of organization system’s of internal control and the quality of performance in carrying out assigned responsibilities. 2008 Audit Committee Report of PT Elnusa Tbk Company’s Audit Committee is functioning as a tool of BOC in executing the surveillance and providing advice/ recommendation to BOD in administering Company. The Audit Committee’s duties and responsibilities are regulated under the guidance of Committee Chart which is always reviewed from time to time in accordance to Bapepam-LK’s as well as current law requirements and regulations.
According to Audit Committee Charter, the task and responsibility is to ensure the effectiveness of internal auditor tasks as well as external auditor on Company’s Financial Report reliability, ensure the effectiveness of internal control systems company, ensuring the effectiveness of compliance management in implementing the regulations that apply including the provision of Bapepam-LK and evaluate the risk of a policy and strategy set by management and the specific duties required of the BOC.
In performing the duties above, the Audit Committee is preparing the Work Plan of the Audit Committee (RKKA) which refers to the Audit Committee Charter approved by the Board BOC, as well as specific tasks that at times prompted the BOC. Roles and responsibilities which have been executed by Audit Committee during 2008.
1. Internal audit evaluation activities which covered risk based audit operational, financial audit activities related to annual general audit preparation executed by external audit, business audit to enhance business process quality (business process improvement).
2. Evaluated the program on Good Corporate Governance (GCG) implementation. 3. Overviewed the preparation of platform formulation
110 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
111 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
3. Memantau persiapan pembentukan platform dan persiapan sistem implementasi Manajemen Resiko Perseroan. 4. Memantau proses tranformasi sistem teknologi informasi yang harus dimiliki dan digunakan oleh Perseroan. 5. Bersama Internal audit melakukan evaluasi dan negosiasi penawaran Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja – Ernst & Young (KAP EY) dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk menunjuk kembali KAP – EY melaksanakan General Audit Laporan Keuangan tahun buku 2008. 6. Penataan kegiatan usaha pada asset based, masih terus berlanjut (subsequent event). Komite audit memastikan pemaparan (disclosure) dalam laporan keuanggannya. 7. Penyelesaian transaksi derivatif USD selling telah dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan yang berlaku dibawah pengawasan dewan komisaris. 8. Melaksanakan tugas-tugas dari Dewan Komisaris terkait dengan penyelesaian permasalahan transaksi USD Selling. Keanggotaan Komite Audit sejak 29 Oktober 2007 berjumlah 4 orang, 2 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan. Sejak 1 Agustus 2008, keanggotaan menjadi 5 orang dengan 2 orang merupakan Komisaris Independen dan 3 orang anggota dari luar Perseroan.
and preparation on implementation system of Company’s Risk Management. 4. Overviewed information technology system transformation processes which have to acquire and utilize by the Company. 5. Executed the evaluation and negotiation the appointment of Public Accountant Firm Purwantono, Sarwoko & Sandjaja – Ernst & Young (EY) and provided recommendation to BOC and BOD to appoint EY to perform General Audit Financial Statement for the year 2008. 6. Regulated the assets based business, still continues (subsequent event). Audit committee to ensure the disclosure in the financial report. 7. Derivatives transactions USD selling has been done well in accordance with the regulations under the supervision of the board of commissioners. 8. Executed the roles of BOC related to the accomplishment of USD Selling transactions.
Audit Committee member had been 4 (four) members since October 29, 2007, 2 (two) members from Independent Commissioner and 3 (three) members from external Company.
NAMA Name
NO
JABATAN Title
1
Surat Indrijarso
Ketua (merangkap anggota)/ Head of Committee (also serves as member)
2
SM Hari Kustoro
Anggota/Member
3
Farida Meutia
Anggota/Member
4
Zainal Arifin
Anggota/Member
5
Bibin Busono
Anggota/Member
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Remunerasi diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komite Remunerasi diketuai oleh salah satu Anggota Komisaris yang mampu bersikap independen. Dalam melaksanakan pekerjaannya. Komite Renumerasi harus dapat bertindak secara kompeten, memiliki integritas dan dedikasi tinggi. Saat ini keanggotaan Komite Renumerasi terdiri dari 3 (tiga) orang termasuk ketua. Pada tanggal 17 April 2008 terjadi pergantian 2 (dua) orang anggota Komite Renumerasi dan susunan Komite Renumerasi yang baru telah ditetapkan Komite Audit Audit Committee
No
Since August 1, 2008, the member had been 5 (five) members with 2 (two) from Independent Commissioner and 3 (three) from external Company.
1
Surat Indrijarso
2
Hari Kustoro
3
Farida Meutia
4
Zainal Arifin
5
Bibin Busono*
The Committee is appointed and discharged by BOC and reported to GMS. The Committee is headed by one of the member of the commissioner who has the capability to be independent. The Committee has to act with full of competent and high integration and dedication. Currently the Committee has 3 (three) members inclusive of the Head of Committee. On April 17, 2008, 2 (two) members of the committee were replaced and the new composition of the Remuneration Committee has been stated in BOC decree No. 001/SK/DK-ELN/IV/2008. Tingkat Kehadiran Attendance Level 48 dari/of 51
51 dari/of 51
The Company’s Audit Committee Composition : Susunan Komite Audit Perseroan: Meeting frequency and Audit Committee attendance level: Frekwensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit: Sepanjang tahun 2008, Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 51 kali. Rapat yang diadakan tersebut merupakan Rapat internal Komite Audit, maupun Rapat gabungan dengan internal audit maupun eksternal auditor (termasuk rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi) . Rapat tersebut diselenggarakan sesuai kebutuhan, tuntutan tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Tingkat kehadiran, kategori rapat dan frekwensi masing-masing rapat adalah sebagai berikut :
During the year 2008, Audit Committee has performed meetings for 51 times. The meeting was the Audit Committee internal meeting as well as join meeting with internal audit and external auditor (inclusive internal meeting with BOC and join meeting with BOC and BOD). The meetings were executed in compliance with needs, tasks and Audit Committee responsibilities. Attendance level, category meeting and meeting frequency as follows:
REMUNERATION COMMITTEE
Komite Remunerasi dibentuk dengan maksud untuk membantu pelaksaanan tugas-tugas Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta tugas tertentu yang dijalankan secara adhoc (sementara). Selain itu Komite juga mendapatkan pendelegasian wewenang dari Dewan Komisaris, sesuai hasil RUPS Tahunan 2007, untuk menetapkan besarnya remunerasi bagi setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Komite Remunerasi bekerja secara independen baik dalam bentuk pelaksaan tugas serta dalam bentuk laporannya serta
31 dari/of 51
dalam surat keputusan Dewan Komisaris No 001/SK/DKELN/IV/2008.
Remuneration Committee was formed to assist the execution of BOC duties related to BOC and BOD remuneration and ad hoc duties. Besides, the Committee has the authority from BOC in accordance to 2007 Annual GMS, to determine the amount of remuneration for BOD and BOC. Remuneration Committee is working independently for its duties and reports, also responsible to BOC.
46 dari/of 51
*) mulai Agustus 2008 / joined in August 2008
Tugas dan Tanggung Jawab
KOMITE REMUNERASI
51 dari/of 51
1. Menyusun dan mengembangkan sistem remunerasi beserta hasil evaluasinya bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. 2. Melakukan perhitungan dan peninjauan remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva Perseroan dan/atau perubahan tingkat kompetisi dan benchmark/salary survey (meliputi antara lain market position, market movement dan inflation rate) minimal 1 ( satu) tahun untuk diajukan dalam RUPS. 3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur pengajian yang benar dan memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan Perseroan, termasuk laporan-laporan remunerasi Dewan Komisaris dan
Duties and Responsibilities 1. Composed and developed remuneration system together with the evaluation result for BOC, BOD and Committee. 2. Carried out the calculation and assesstment remuneration based on business scope, revenue collection, Company assets and/or changes of competency level and benchmark/salary survey (covering market position, market movement and inflation rate) at least 1 (one) year to be proposed in GMS. 3. Ensured that proper examination prosedur to Company’s information, inclusive of BOC and BOD remuneration submitted to either Shareholders or regulator. 4. Recommended compensation system and other
112 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
113 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Direksi yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun penentu kebijakan. 4. Mengusulkan sistem kompensasi, seta manfaat lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika Perseroan melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka penyehatan kinerja Perseroan atau program standarisasi kompetensi karyawan 5. Melakukan evaluasi dan pengawasan umum atas pelaksaan sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan perundang –undangan.
Rapat Komite Remunerasi Sepanjang tahun 2008, Komite Remunerasi telah mengadakan 4 (empat) kali Rapat. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite adalah :
Program Kerja Kegiatan dan aktivitas penting yang terkait dengan Komite Remunerasi pada periode tahun 2008 adalah sebagai berikut : NAMA Name
NO
benefits for BOC and BOD if the Company implement the retrenchment in order to improve Company performance or employees’s standardization competence program. 5. Carried out evaluation and general surveilance with regard to BOC and BOC remuneration system in accordance to current rules and regulation.
Remuneration Committee Meeting Remuneration Committee has carried out 4 (four) meeting during the year 2008. The attendance level of the Committee: Work Program Important activities in 2008 related to Remuneration Committee :
JABATAN Title
TINGKAT KEHADIRAN Attendance Level
Ketua Head
4 dari/of 4
1
Harry Triono
2
Lucy Sycilia
Anggota Member
4 dari/of 4
3
Nur Witjaksono
Anggota Member
4 dari/of 4
• April 2008: Perubahan susunan anggota Komite Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/SK/DK-ELN/IV/2008 tertanggal 17 April 2008. • Mei 2008: Mengevaluasi dan mengusulkan sistem Remunerasi baru bagi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan perkembangan bisnis Perseroan yang sudah menjadi perusahaan Terbuka serta sistem remunerasi yang lebih independen berdasarkan benchmark, kompetitif, adil dan tepat sasaran. • Juni 2008: Berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mayoritas untuk perhitungan remunerasi berdasarkan market survey dari konsultan independen yang ditunjuk oleh pemegang saham mayoritas sebagai tindak lanjut dari RUPS pd tanggal 15 Mei 2008. • Juli 2008: Menetapkan remunerasi baru tahun 2008 bagi Dewan Komisaris dan Direksi. • November 2008: Mengusulkan Remunerasi bagi anggota Komite Audit yang baru. • November – Desember 2008: Menyusun Draft Piagam Komite Remunerasi sebagai salah satu keharusan dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) serta pedoman dan tata cara kerja Komite Remunerasi.
• April 2008: Amendment of the member of Remuneration Committee based on Decree of BOC No. 001/SK/DKELN/IV/2008 dated April 17, 2008. • May 2008: Evaluated and proposed new remuneration system to BOC and BOD based on Company’s business development which already became a listed company with a more independent remuneration based on benchmark, competitiveness, fairness and appropriate. • June 2008: Coordinated with BOC and majority Shareholders to calculate remuneration based on market survey and independent consultant appointed by majority shareholders as a followed up of Annual GMS on May 15, 2008. • Juli 2008: Declared new remuneration for the year 2008 for BOC and BOD. • November 2008: Proposed Remuneration for new audit committee member. • November – December 2008: Composed the draft of Remuneration Committee Charter as a Good Corporate Governance (GCG) compalsury as well as a guideline and work order for Remuneration Committee.
• Desember 2008: Menyiapkan pembentukan Komite Nominasi yang akan digabung dengan Komite Remunerasi yang sudah ada sehingga menjadi Komite Nominasi dan Remunerasi.
• December 2008: Prepared Nomination Committee which will be combined with the existing Remuneration Committee later became Nomination and Remuneration Committee.
Remunerasi Dewan Komisaris Dan Dewan Direksi
Remuneration Of BOC & BOD
SEKRETARIS PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (DALAM JUTAAN RUPIAH) BOC and BOD Remuneration (in Million Rupiah)
NO.
PENGURUS Board
1.
Dewan Komisaris BOC
2.
Direksi BOD
Tantiem Bonus
Gaji & Tunjangan Salaries and Benefits
Pajak Tax
Jumlah Total
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
2006
2007
2008
857
1,087
2,098
304
311
321
213
256
319
1,374
1,653
2,739
3,407
4,097
4,762
763
692
804
1,298
1,534
5,468
6,264
7,100
1,475
Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.I.4, peran Sekretaris Perusahaan adalah memonitor perkembangan yang terjadi di pasar modal dan peraturan-peraturan, memberikan informasi ke publik mengenai kondisi Perseroan, memberikan saran ke Direksi untuk mematuhi Hukum dan Peraturan Pasar Modal, dan menjadi penghubung kunci antara Perseroan, otoritas pasar modal, bursa efek, dan masyarakat pada umumnya.
Pursuant Bapepam decree No. IX.I.4, Corporate Secretary roles are to monitor the situation in capital market and regulations, provide information to public related to Company’s condition, provide advice to BOD to comply to the Capital Market Law and Regulations, and become a key contact among Company, capital market authority, stock exchange, and public.
Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mencakup; 1. Memantau kepatuhan terhadap aturan yang berlaku di Anggaran Dasar, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar Modal, dan peraturan terkait; 2. Melakukan koordinasi dan membina komunikasi dengan para pemangku kepentingan baik diluar maupun di dalam Perseroan serta menerapkan program tanggung jawab sosial yang berkesinambungan; 3. Membangun dan memelihara komunikasi yang baik dengan para pengamat sekuritas dan penanam modal; 4. Melakukan koordinasi dan mengurus kegiatan Dewan Komisaris dan Direksi, di dalam maupun di luar Perseroan.
Corporate Secretary responsibilities include: 1. Monitor the compliance of regulations in Article of Associations, Company Law, Capital Market Law and related regulations; 2. Coordinate and develop communication among stakeholders outside as well as inside Company and implement a sustainable corporate social responsibilty; 3. Develop and maintain good communication with security analyst and investors; 4. Coordinate and manage BOC and BOD inside or outside Company’s.
Selama tahun 2008, Perseroan berhasil menyampaikan laporan periodik secara tepat waktu. Perseroan telah menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan acuan yang ditetapkan Bapepam serta menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi tiap Tahunan dan Kwartalan ke Bapepam-LK, BEI secara tepat waktu. Laporan tahunan dan kwartal kedua juga dipublikasikan di surat kabar seperti yang disyaratkan oleh Bapepam-LK.
During the year 2008, the Company managed to file all its periodical reports on time. The Company continued to present the accurate reporting in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) and guidelines from Bapepam, and filed the annual and quarterly consolidated Financial Statements to Bapepam, IDX within the required timeframe. The annual and second quarter of consolidated financial statements were also announced in the newspaper.
Untuk membantu para pemegang saham lebih memahami kegiatan operasi, Perseroan menyajikan laporan yang lebih lengkap dalam Laporan Tahunan 2008. Sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam memudahkan pemegang saham dalam menelaah materi yang akan di presentasikan dan disetujui di dalam RUPS, Perseroan juga menyampaikan Laporan Tahunan kepada otoritas Pasar Modal dan menyediakannya kepada pemegang saham.
To assist our shareholders to have a better understanding of operation activities, the Company presented more comprehensive disclosure in 2008 Annual Report. As part of our commitment to enable our shareholders to review the material to be presented and approved at the Annual GMS, the Company also filed the Annual Report to Capital Market authority and shareholders.
114 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
115 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Sebagai usaha untuk memungkinkan pemegang saham berkomunikasi dengan Dewan Komisaris dan Direksi, menyampaikan informasi terkini mengenai kegiatan operasional Perseroan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas hasil yang telah dicapai dan strategi perencanaan atau transaksi dan aksi korporasi yang akan dilakukan, Perseroan selalu memastikan diselenggarakannya RUPS Tahunan. Perseroan menyelenggarakan RUPS sesuai dengan kepatuhan terhadap pasal 9 Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan IX.I.1 Bapepam-LK.
In order to enable our shareholders to communicate to our BOC and BOD, deliver the update information regarding the Company’s operation and participate in decision making on the results and strategic planning of operations and any transactions of corporate action, the Company ensures to hold the Annual GMS. The Company conducted the GMS in compliance with Article 9 of the Company Article of Associations and Rule IX.I.1 of Bapepam’s regulations.
Untuk memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1 mengenai Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan No. IX. E. 2 mengenai Transaksi Material dan Perubahan Usaha Utama, pihak Perseroan telah mengevaluasi semua transaksi yang dilakukan pada tahun 2008, dan memastikan bahwa tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan atau material lainnya. Perseroan selalu melaporkan hasil penilaian tersebut dalam Laporan Keterbukaan Informasi.
To ensure that the Company does not violate the Bapepam’s Regulations No. IX. E.1 with regard Conflict of Interest Transaction and No IX.E.2 regarding Material Transactions, the Company has assessed all the transactions performed in 2008 and assured that there were no conflict of interest or material transactions entered into. The Company always included the results of assessment in the Disclosure Reports.
Direksi Perseroan mendelegasikan fungsi dan peranan Sekretaris Perusahaan ke Departemen Sekretaris Perusahaan yang dipimpin oleh Heru Samodra yang menjabat dari tanggal 17 Januari 2008 – 10 Maret 2009. Selanjutnya sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai saat ini, Sekretaris Perusahaan digantikan oleh Agus Gunawan.
Keterbukaan Informasi Berikut adalah daftar keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan selama tahun 2008 : JENIS KETERBUKAAN Type of Transparancies
NO.
BOC delegated the function and roles of Corporate Secretary to Heru Samodra from January 2008 to March 10, 2009. However, since March 10, 2009 Agus Gunawan succeeded Heru Samodra as a new Corporate Secretary.
Information Transparancy The following are the list of information transparancies submitted by the Company in 2008 : JUMLAH KETERBUKAAN Number of Activities
1.
Laporan Tahunan Annual Report
1
2.
Laporan Keuangan Audit Tahunan Audited Financial Statement
1
3.
Laporan Keuangan Kwartalan Quarterly Financial Statement
3
4.
Laporan Penggunaan Dana IPO IPO Utilization Report
4
5.
Laporan Eksplorasi Exploration Report
10
6.
Laporan Pembelian Kembali Saham Perseroan Buy Back Report
8
7.
Press Release Press Release
8
8.
Pertemuan Analis Analyst Meeting
12
9.
Paparan Publik Public Expose
1
10.
RUPS Tahunan Annual General Shareholders’ Meeting
1
11.
RUPS Luar Biasa Extraordinary General Shareholders’ Meeting
1
12.
Local Non Deal Roadshow
1
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROSES INTERNAL
STRATEGY AND PROCESS INTERNAL POLICY
Proses pengembangan strategi Perseroan terbagi menjadi dua yaitu pertama, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (Long Term Plan) yang dibuat untuk jangka waktu lima tahun. Kedua, Rencana Bisnis Perusahaan (Business Plan) dalam jangka waktu satu tahun yang merupakan penjabaran dari Long Term Plan. Business Plan tersebut menjadi patokan pencapaian operasi perusahaan perusahaan.
The process of the Company strategy development divided into two, namely first, Corporate Long-Term Plan (Long Term Plan) made for five years period. Second, the Company Business Plan (Business Plan) within one year, which is translated from Long-Term Plan. Business Plan become standard of achievement of Company operation.
Proses tersebut dimulai dari adanya Rencana Bisnis Perusahaan yang merupakan representasi keinginan dari para pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan. Rencana Bisnis tersebut kemudian menjadi target pencapaian di semua lini proses bisnis perusahaan mulai dari pra operasi, operasi dan pasca operasi sehingga akhirnya dapat memenuhi kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan dan semua hal tersebut tercakup dalam sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Dalam gambar di bawah ini, dapat dilihat keterlibatan dan hubungan semua unsur organisasi perusahaan dalam mencapai target rencana bisnis yang ditandai dengan angka yang merefleksikan bagian mana yang melaksanakan dalam hal tersebut.
The process started from the Company Business Plan that represent the desire of the Company’s. Business Plan is then become target achievement in all Company business processes ranging from pre-operation, operation and postoperation so that meet the stakeholders satisfaction and all of those are included in the Company information system. In the picture below is the relationship and involvement of all elements in the organization in achieving the company’s business plan target which is marked with numbers that reflect the which part of the organization in conduct those process.
1. Divisi Operasi Elnusa Mencapai Kondisi operational excellence dalam hal QA & HSE dengan cara menjalankan prosedur-prosedur yang sudah distandardisasi oleh QA & HSE secara konsisten. Secara terus-menerus melakukan perbaikan dengan panduan dari QA & HSE, Operation & Services Excellence terhadap proses dalam operasi Perseroan.
1. Elnusa Operational Division Achieving operational excellence condition in the QA & HSE through standardized procedures consistently. Continuously making improvements with the guidelines from QA & HSE, Operation & Services Excellence in the Company operation process.
2. Sumber Daya Manusia Menjadi pendukung kegiatan operasi dalam hal recruitment , penetapan persyaratan kompetensi, analisa kebutuhan pelatihan dan kegiatan pelatihan, termasuk sertifikasi personil. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan koordinasi bersama QA & HSE sesuai prosedur ISO 9001 yang disepakati.
2. Human Resources Being operation activities support in the recruitment, competency requirements determination, training needs analysis and training activities, including the personnel certification. All activities are coordinated with the QA & HSE procedures according to ISO 9001.
3. Product Innovation & Maintenance Menjadi pendukung kegiatan divisi operasi dalam hal pemeliharaan asset yang digunakan dan mencari potensi melakukan inovasi terhadap proses yang ada dengan mendesain dan mendevelop alat-alat yang dapat diandalkan untuk mendukung proses bisnis operasi yang efektif. Berkordinasi dengan QA & HSE dalam melakukan kalibrasi, penyusunan dan pelaksanaan jadwal pemeliharaan, perbaikan dan inspeksi alat yang akan digunakan. Mengembangkan standar kerja untuk masing-masing alat dan mesin yang digunakan, kemudian mengusulkan standardisasinya kepada QA & HSE.
3. Product Innovation & Maintenance Becoming operation activities support in maintenance of used assets and to explore the potential innovation of existing process and develop tools that can be relied upon to support the effective operation business processes. Coordinationg with HSE & QA in the calibration, preparation and implementation schedule of maintenance, repair and inspection equipment to be used. Develop working standard for each tool and machine used, and then propose standarization to the QA & HSE.
4. Procurement & Asset Management Menjadi pendukung kegiatan divisi operasi dalam hal pengadaan barang, jasa dan investasi. Mengelola semua asset yang telah dibeli dan berkoordinasi dengan Product Innovation & Maintenance untuk melakukan kalibrasi dan pemeliharaan sesuai jadwal yang telah disetujui QA & HSE. Menjaga efektivitas pengelolaan asset dan memonitor pergerakan asset sehingga perpindahan asset yang tidak diinginkan dapat dicegah.
4. Procurement & Asset Management Becoming operation activities support in the procurement of goods, services and investment. Managing all assets that have been purchased, and coordinate with the Product Innovation & Maintenance to perform calibration and maintenance according to schedules approved by QA & HSE. Maintain the asset management effectiveness and monitor the movement of assets so that the unwanted asset movement can be prevented.
116 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
117 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
5. Keuangan Sebagai salah satu sumber daya dalam persyaratan ISO 9001 yang bertanggungjawab atas pengelolaan kegiatan keuangan yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok.
5. Finance As one of the resources in terms of ISO 9001 that responsible for managing the financial activities associated with customers and suppliers
6. New Venture Mengembangkan rencana strategis dari bagian Strategic Transformation & Information System dan menjadi rencana strategis Divisi Marketing, kemudian dijalankan untuk kegiatan mendapatkan pendapatan (revenue) dan prospek. Hasil dari kegiatan New Venture I dan II berupa proyek-proyek yang ditindaklajuti oleh Divisi Operasi.
6. New Venture Develop strategic plan from the Strategic Transformation & Information Systems unit and becoming Marketing Division strategic plan, and then implemented to get the revenues and prospects. Results of New Venture I and II are projects which followed Operation Division.
7. Operation & Service excellence Memonitor kegiatan operasional perusahaan mencakup kinerja operasi, asset performance, keuangan dan continous improvement sesuai dengan seluruh prosedur dan persyaratan. Menjamin standar kualitas produk yang diberikan dan mencapai target yang telah ditetapkan. Sehingga dicapai kualitas jasa yang prima, high productivity, customer satisfaction dan competitive price yang menjadi ciri keunggulan Perseroan.
7. Operation & Service excellence Monitor the Company’s operational activities include operating performance, asset performance, financial and continuous improvement in accordance with all procedures and requirements. Ensure product quality standards and achieve a given target set. So that achieved prime quality of services, high productivity, customer satisfaction and competitive price which is the Company competitive advantages.
8a. Internal Audit Melakukan pengawasan terhadap rencana strategis yang sudah ditentukan oleh Strategic Transformation & Information System termasuk audit pada bagian-bagian yang melaksanakan rencana audit tersebut. Kegiatan monitoring dilaksanakan melalui kegiatan operasional audit.
8a. Internal Audit Conduct of the strategic plan that has been determined by the Strategic Transformation & Information System, including the audit on the parts that implement the audit plan. Monitoring activities carried out through audit activities.
8b. Risk Management and Corporate Governance Manajemen Risiko (Risk Management) dan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) diawasi oleh QA & HSE, Marketing & Operasi, Procurement & Asset, Human Resources, Financial dan Product Innovation & Maintenance dan ditindaklanjuti dalam Rapat Tinjauan Manajemen / Rapat Dewan Komisaris / RUPS.
8b. Risk Management and Corporate Governance RiskManagement and Corporate Governance supervised by the QA & HSE, Marketing & Operations, Asset & Procurement, Human Resources, Financial and Product Innovation & Maintenance and followed up in the Management Review Meeting / BOC Meeting / GMS.
9. Strategic Transformation & Information System Menterjemahkan input dari kebutuhan pelanggan menjadi strategi korporasi. Strategi Korporasi digunakan sebagai kerangka acuan untuk menyusun RKAP dan RJPP dilingkup Korporasi. RKAP dan RJPP lingkup Elnusa digunakan sebagai kerangka acuan untuk menyusun target mutu dari rencana kerja QA & HSE , Marketing & Operasi, Procurement & asset, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Product Innovation & Maintenance.
9. Strategic Transformation & Information System Translate the input from the customers’ needs into corporate strategy. Corporate strategy is used as a reference framework for preparing the Corporate Business Plan and Long-Term Plan. Business Plan and Corporate Long-Term Plan in Elnusa used as a reference framework for preparing the target quality of the QA & HSE, Marketing & Operations, Asset & Procurement, Human Resources, Financial and Product Innovation & Maintenance work plan.
10. Corporate Secretary Mewakili Direksi untuk memelihara hubungan dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
10. Corporate Secretary Represent the BOD in maintaining relationship and cooperation with stakeholders.
11. QA & HSE Mengkoordinir semua kegiatan sistem Manajemen Mutu termasuk menjamin mutu proses dan jasa dari semua kegiatan operasional. Perseroan melakukan standardisasi terhadap semua proses dan ukuran mutu yang dipersyaratkan ISO 9001, melakukan kegiatan pengukuran dan monitoring melalui audit dengan koordinasi bersama Audit & Risk management dan Operation & Service Excellence. Hasil pengukuran dan pengawasan diberikan kepada Operation & Service Excellence sebagai umpan balik kinerja proses untuk ditindaklanjuti dengan program perbaikan.
11. QA & HSE Coordinate all activities including Quality Management system including ensures the quality processes and services of all operational activities. The Company do standardization in all quality and size of the required ISO 9001, making a measurement and monitoring activities through audit and coordination with the Audit & Risk Management and Operation & Service Excellence. Measurement results and control is given to the Operation & Service Excellence as a performance feedback process to follow them up with the improvement program.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SUPERVISION AND INTERNAL CONTROL
Dalam upaya mengoptimalkan penciptaan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, Manajemen berkomitmen untuk terus meningkatkan kecukupan rancangan dan efektivitas penerapan pengendalian intern dalam seluruh aktivitas Perseroan. Pada triwulan pertama 2008, telah diterbitkan Standard Operating Procedure untuk setiap fungsi dalam Perseroan, disesuaikan dengan perubahan proses bisnis yang terjadi karena adanya perubahan struktur organisasi perusahaan pasca melakukan merger di akhir tahun 2007 dan IPO di awal tahun 2008.
In optimizing the value creation for shareholders and other stakeholders, Management is committed to continually improving the design adequacy and effectiveness of the implementation of internal control in all Company’s activities. In the first quarter 2008, was published Standard Operating Procedure (SOP) for each functions in the Company, adjusted to the changes in business processes that occur because of changes in organizational structure to the company post-merger at the end of 2007 and IPO in early 2008.
Corporate Audit & Risk Management (CARM) merupakan fungsi di bawah Direktur Utama yang memiliki kewenangan dalam melaksanakan pengawasan atas kecukupan rancangan dan efektivitas penerapan pengendalian intern. Pada tahun 2008, CARM melakukan operational audit di tiga divisi revenue generator Holding yaitu Divisi GSC, Divisi OFS dan Divisi EDS, serta di PT Sigma Cipta Utama yang merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang Data Storage & Management serta IT Solutions.
Corporate Audit & Risk Management (CARM) is a function under the President Director who has the authority in carrying out supervision on the design adequacy and effectiveness of the implementation of internal control. In the year 2008, CARM perform operational audits in the three divisions as Holding revenue generator, namely Geoscience Services (GSC) Division, Oilfield Services (OFS) Division, and the Drilling Services (EDS) Division, as well as in PT Sigma Cipta Utama, which is a subsidiary engaged in the field of Data Storage & Management and IT Solutions.
118 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
119 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Disamping itu untuk memberikan assurance atas kehandalan laporan keuangan, CARM melaksanakan audit atas akun tertentu untuk pencatatan laporan keuangan Divisi GSC dan Divisi OFS, serta inventarisasi aset dan persediaan sekaligus audit atas kecukupan pengendalian intern atas pengelolaan aset dan persediaan tersebut.
In addition to providing assurance on the financial reliability, CARM conduct audits on a specific account for financial reporting in GSC Division and OFS Division, and the stocktaking of assets and inventory as well as the audit on the adequacy of internal control over those asset management and inventory.
Pelaksanaan audit di bidang keuangan merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi CARM sebagai conterpart external auditor dalam setiap pelaksanaan general audit atas Laporan Keuangan Perseroan. Berikut tabulasi data kegiatan pengawasan atas pengendalian intern di tahun 2008:
Audit implementation in financial is part of the implementation of CARM function as external auditor conterpart in each of the general audit of the Company on the Financial Reports. Following tabulation of data on the activities of internal control in 2008:
NO.
Obyek Audit Audit Object
1.
PT Sigma Cipta Utama
2.
Proyek Tempino PlajuOilfield Services Division
3.
4.
5.
6.
Geoscience Services Division
Oilfield Services Divisi
Drilling Services Division
Geoscience Services Division
Jenis Audit Audit Type
Objective Objectives
Operational Audit
Identifikasi dan pemetaan pengaruh merger tiga anak perusahaan (PT Sigma Cipta Utama, PT Rentrakom dan PT ETA) menjadi PT SCU terhadap kinerja perusahaan. Identification and mapping of the influence of merger in three subsidiaries (PT Sigma Cipta Utama, PT Rentrakom and PT ETA) to PT SCU to Company performance
February 2008
Operational Audit
Mengevaluasi kehandalan proses pengakuan dan pencatatan di proyek Tempino Evaluating the reliability of recognition and recording projects in Tempino
June 2008
Operational Audit
Performance audit atas pencapaian target operasional proyek tahun 2008, serta ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku. Performance audit on the operational project target in 2008 and adherence to regulations.
July 2008
Operational Audit
Evaluasi kecukupan pengendalian intern atas pelaksanaan investasi divisi tahun 2008 serta kegiatan operasional pada Cabang Balikpapan. Evaluate the adequacy of internal control over implementation of Division investment in 2008 and operational activities on Balikpapan branch.
Operational Audit
Evaluasi kecukupan pengendalian intern atas pelaksanaan investasi subdivisi cementing. Evaluate the adequacy of internal control over implementation of cementing subdivisions investment.
September 2008
Financial Audit
Memberikan assurance secara internal atas potensi salah saji dari pencatatan keuangan dengan melakukan pengujian substantif atas akun-akun signifikan seperti: Unbilled receivable, billed receivable (pengakuan revenue + cost of sales) serta akun sdvance payment, Provide internal assurance on the potential misstatement in financial statement with a test on the substantive significant accounts such as: Unbilled receivable, billed receivable (revenue recognition, cost of sales) and sdvance payment accounts,
July –November 2008
NO.
7.
Obyek Audit Audit Object
Oilfield Services Division
Jenis Audit Audit Type
Objective Objectives
Waktu Time
Financial Audit
Memberikan assurance secara internal atas potensi salah saji dari pencatatan keuangan dengan melakukan pengujian substantif atas akun-akun signifikan seperti : Unbilled receivable, billed receivable (pengakuan revenue + Cost of sales) , Advance payment , dan Asset Under Contruction (AUC), Provide internal assurance on the potential misstatement in financial statement with a test on the substantive significant accounts such as: Unbilled receivable, billed receivable (revenue recognition, cost of sales), Advance payment, and Assets Under Contruction (AUC)
August 2008
May–October 2008
Waktu Time
September 2008
8.
Inventarisasi aset dan persediaan
Financial Audit
Menguji validitas nilai dan keberadaan aset operasi dan persediaan yang tercatat dalam SAP serta menilai aspek pengendalian dan kualitas pengelolaan asset dan persediaan. Tested the validity of the existence and value of assets and operating supplies that recorded in SAP and assess quality control aspects and assets management and inventory.
9.
Holding & Anak Perusahaan
Financial Audit
Sebagai counterpart audit eksternal dalam penyelesaian pending items audit interim . As an external audit counterpart in settlement of audit interim pending items
February, June, November 2008
PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN
CORPORATE RISK MANAGEMENT
Dalam upaya mewujudkan nilai bagi seluruh stakeholder di antaranya pencapaian kinerja operasional dan keuangan. Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko, baik risiko yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal organisasi, yang berpotensi menggagalkan penciptaan nilai, pelaksanaan strategi, dan pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
In an effort to realize value for all stakeholders in the achievement of these operational and financial performance. The Company faces in the different risk, both risk factors from internal and external organizations, which potentially threat the creation of value, the implementation of the strategy, and achievement of objectives and targets set.
Pada tahun 2008, seiring dengan perubahan status Elnusa menjadi Perseroan Terbuka, manajemen Perseroan semakin mengintensifkan upaya-upaya pengelolaan risiko bisnis antara lain dengan membentuk Departemen Risk Management di bawah Divisi Korporate Internal Audit & Risk Management. Melakukan penyempurnaan atas Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko, dilengkapi dengan prosedur manajemen risiko, instruksi kerja manajemen risiko dan formulir manajemen risiko, mensosialisasikan pedoman kebijakan manajemen risiko kepada manajemen perusahaan, melaksanakan kegiatan risk assessment baik untuk level korporat, level unit kerja maupun level proyek, serta melakukan analisis risiko atas setiap usulan investasi dari Divisi Operasi dan Anak Perusahaan sebelum disetujui oleh Direksi atau Dewan Komisaris.
In the year 2008, along with the change in the status of the Company as public company, management of the Company’s efforts to intensify the management of business risks, among others, formed with the Risk Management Department under the Corporate Internal Audit & Risk Management Division. Make improvement on the Risk Management Policy Guidelines, with the risk management procedures, work instructions and forms risk management risk management, disseminating policy guidelines to the management of risk management companies, conducting risk assessment activities for both the corporate level, business unit level and project level, and conducted risk analysis of any proposed investment from Operational Division and Subsidiaries before it is approved by the Board of Directors or the Board of Commissioners.
Berikut adalah gambaran umum risiko yang dihadapi perseroan secara umum dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori utama risiko yaitu risiko strategis, risiko operasional, risiko keuangan dan risiko kepatuhan. (Urutan penguraian risiko tidak menggambarkan urutan tingkat signifikansi risiko).
Here is a general risk faced by the Company in general, grouped into 4 (four) main categories of risk, namely strategic risk, operational risk, financial risk and compliance risk. (Order does not reflect the risk of disintegration sequence significance level risk).
120 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
121 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal.
Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the implementation of improper and irresponsible corporate strategy to the external changes.
Risiko-risiko itu adalah:
The risks include:
a. Persaingan Usaha Kemungkinan bahwa Perseroan kalah bersaing dalam tender mendapatkan pekerjaan. Risiko ini disebabkan karena sebagian besar kegiatan usaha perseroan diperoleh melalui suatu proses tender (bidding process) yang kompetitif. Dalam penentuan pemenang tender akan di dasarkan pada faktor seperti spesifikasi dan kondisi peralatan yang dimiliki, kualitas jasa, kompetensi dari sumber daya manusia (tenaga ahli), pengalaman kerja, track record keselamatan (safety record), dan harga penawaran.
a. Competition Risk The possibility that the Company less competitive in tender to get the project. Risk caused because most of the business activities of a company acquired through the tender process (bidding process) is competitive. In determining the winner of the tender will be in base factors such as the specifications and conditions of the equipment, the quality of services, competence of human resources (experts), work experience, track record of safety (safety record), and price quote.
Kemampuan Perseroan dalam berkompetisi dan memenangkan persaingan akan sangat menentukan besarnya pendapatan usaha dan laba perseroan. Jika Perseroan kalah dalam suatu tender, maka hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan usaha dan arus kas Perseroan secara material. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan secara terus menerus berupaya meningkatkan daya saingnya, antara lain dengan melakukan investasi pada peralatan sesuai tuntutan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Total investasi Perseroan pada pembelian peralatan produksi selama tahun 2008 berjumlah USD 100.000.000 dan telah terealisasi sebesar 85%.
Company’s ability to compete and win in the competition will determine the amount of business income and corporate profits. If Company lose the tender, then it may affect materially to revenue and cash flow. To reduce this risk, the Company is continuously working to increase the competitiveness, among others, by making investments in equipment according to demand and technology development needs of the market. Total investment of the Company on the purchase of equipment for production in 2008 amounted to USD 100,000,000 and has been realized as much as 85%.
b. Fluktuasi Harga Migas / Oil and gas price fluctuation Kemungkinan bahwa Perseroan akan menghadapi penurunan permintaan pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan atau meningkatnya beban produksi, akibat harga migas yang fluktuatif. Tingkat permintaan terhadap jasa yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi dan produksi migas dipengaruhi oleh tingkat kegiatan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi Migas di Indonesia.
b. Oil and gas price fluctuation The possibility that the Company will face a decrease in customer demand for services offered or the increasing burden of production, the effects of the oil price fluctuation. Level of demand for services related to exploration activities and production of oil and natural gas is influenced by the level of companies engaged in the field of oil and gas exploration in Indonesia.
Volume aktivitas kegiatan itu sangat dipengaruhi oleh harga Migas dunia. Pada saat harga minyak rendah, permintaan terhadap jasa Perseroan juga akan mengalami penurunan, sedangkan pada saat harga minyak tinggi, beban produksi Perseroan akan mengalami peningkatan. Seperti kondisi yang berkembang saat ini adalah harga minyak mentah dunia berada pada level yang sangat rendah yakni USD35 per barrel, dibandingkan dengan harga asumsi RAPBN 2009 sebesar USD95 per barrel. Semakin besar disparitas harga pasar dengan harga asumsi RAPBN, semakin besar risikonya bagi Perseroan.
Volume of activities that is influenced by world oil and gas prices. At the time of low oil prices, demand for services of the Company will also be decreased, while high oil prices, the burden of production of the Company will be increased. As the condition developed at this time is the price of crude oil in the world is a very low level of USD35 per barrel, compared to the 2009 Proposed Budget price assumption of USD95 per barrel. The greater disparity market price with the price assumptions Proposed Budget, the greater the risk for the Company.
Dalam mengurangi risiko penurunan harga minyak ini Perseroan, menerapkan strategi antara lain investasi yang selektif (prudent investment), sehingga beban depresiasi peralatan produksi menjadi optimal. Sedangkan pada saat harga migas tinggi, yang dapat menyebabkan naiknya beban produksi. Perseroan
Reduce the risk of a decline in oil prices this Company, among others, implement the strategy of selective investment (prudent investment), so that the burden of depreciation of production equipment would be optimal. Meanwhile, at the time of high oil prices, which may cause the increase of the burden of
mengurangi eksposur dengan strategi transfer risiko kepada pemilik pekerjaan baik melalui mekanisme eskalasi harga, reimbursement, maupun charge back. c. Perkembangan Teknologi Kemampuan Perseroan untuk bersaing dalam bidang usaha layanan jasa Migas tergantung pada kemampuan menyediakan kualitas jasa yang unggul dan bersaing, apabila Perseroan tidak mampu untuk mengadaptasi perkembangan teknologi di masa depan, maka kualitas layanan jasa akan mengalami penurunan yang akhirnya akan menurunkan prospek usaha, pendapatan dan pencapaian target laba Perseroan. Strategi Perseroan dalam menghadapi risiko ini yaitu berupaya mengurangi exposure dengan melakukan investasi pada peralatan berteknologi tinggi seperti modullar rig untuk pemboran, dan streamer untuk survey seismik lepas pantai (offshore)
production. Company’s strategy to reduce exposure to transfer risk to owners work through the mechanism escalation in prices, reimbursement, or charge back. c. Information Technology Company’s ability to compete in the field of oil and gas services business depends on the ability to provide quality services that are superior and competitive, if the Company is unable to adapt the technology in the future, the quality of services has decreased akan akan lower end of the business, income and achievement Company’s profit target. Strategy in the face of this risk that is working to reduce the Exposure with investing in equipment such as high modullar rig for drilling and seismic survey streamer for offshore (offshore)
d. Perkembangan Ekonomi Memburuknya ekonomi akibat krisis keuangan dunia, membuat kemampuan Perseroan untuk menciptakan dan memaksimalkan nilai stakeholder dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional maupun internasional akan berdampak langsung pada kegiatan usaha Perusahaan.
d. Economic Development The worsen of economy due to financial crisis the world, making the Company the ability to create and maximize stakeholder value is influenced by economic conditions nationally and internationally will impact directly on company business activities.
Untuk menghadapi dampak memburuknya kondisi ekonomi akibat krisis keuangan global, Perseroan berupaya dengan menerapkan cost reduction program terutama untuk kegiatan investasi.
Memburuknya to face the impact of economic conditions due to global financial crisis, the Company seeks to implement cost reduction programs, especially for the investment activities.
e. Politik dan Keamanan Kemungkinan Pelaksanaan agenda nasional Pemilu (Pemilihan Umum) Anggota Legislatif dan Presiden pada tahun 2009 kemungkinan akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan. Perseroan merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, dimana sebagian besar kekayaan dan pendapatannya berlokasi dan diperoleh dari Indonesia.
e. Politic and Security Possible implementation of the national agenda Election (Election) Legislative Member and President in 2009 will likely impact on the company’s operational activities. The Company is an agency business, which was established based on the laws of the Republic of Indonesia, where most of the wealth and income are located and from Indonesia.
Kegiatan usaha perseroan ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah, kondisi perekonomian, politik, dan keamanan di Indonesia. Setiap perubahan kebijakan dari Pemerintah dan kondisi perekonomian Indonesia dapat mempengaruhi secara material terhadap kegiatan usaha dan kinerja keuangan, terutama pendapatan usaha dan arus kas Perseroan.
Corporate business is highly influenced by government policy, economic conditions, political, and security in Indonesia. Any changes to the policy of the Government of Indonesia and economic conditions can affect the material to the business activities and financial performance, particularly revenue and cash flows of the Company.
Untuk menghadapi kemungkinan memburuknya kondisi keamanan di tanah air, sehubungan adanya Pemilihan Umum di tahun 2009, Perseroan berupaya melakukan strategi transfer risiko kepada perusahaan asuransi dan mengurangi risiko dengan penerapan standar QAHSE yang ketat.
To face the worsen of security situation in Indonesia, in respect of General Elections in 2009, the Company seeks to transfer risk to the strategy of insurance companies and reduce the risk with the implementation of a strict standard QAHSE.
122 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
123 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan jasa seismik, jasa pengeboran, jasa perawatan sumur/ lapangan dan kegiatan eksplorasi & produksi
Operational Risk Operational risk is the risk that exist in the implementation of the operational day-to-day, can occur both in the seismic services, drilling services, well care services / activities and field exploration & production.
a. Overbudget Pengadaan Terkait dengan investasi yang dilakukan perseroan secara besar-besaran dalam tahun 2008 dan realisasi pengadaan di tahun 2009, besar kemungkinan bahwa harga aktual perolehan suatu peralatan akan melampaui anggaran yang disediakan.
a. Provision overbudget Associated with the investment company made a massive year in 2008 and the realization of the procurement in 2009, most likely that the actual acquisition price of the equipment will exceed the budget provided.
Untuk menghadapi risiko ini antara lain dengan implementasi project system dan project maintenance dari SAP untuk meningkatkan control atas proyek. Analisis investasi yang ketat oleh Komite Investasi dan mekanisme otorisasi berjenjang sesuai besaran nilai investasi, pemusatan biaya kepemilikan pada Divisi Procurement dan Asset Management dan pembahasan secara terus menerus oleh Rapat Komite Investasi atas jenis investasi yang ditunda.
To face this risk, among others, with project implementation and system maintenance from the SAP project to improve control over the project. Analysis of investment by the strict Investment Committee and authorization mechanism tiered according to the amount of investment, cost of ownership concentration in the Division of Procurement and Asset Management and the ongoing discussion by Investment Committee Meeting on the type of investment that are delayed.
b. Kehumasan Kemungkinan dalam pelaksanaan kegiatan operasi terutama Survey Seismik oleh Divisi Geoscience Services, menghadapi gangguan dari masyarakat di sekitar lokasi proyek. Dimana karakteristik kegiatan survey seismik dalam memetakan potensi kandungan migas di suatu lokasi on-shore adalah dengan penggunaan bahan peledak dan pelaksanaan pekerjaan di area atau lahan milik masyarakat, sehingga berpotensi mengundang adanya gangguan dari masyarakat di sekitar lokasi proyek.
b. Public Relation Possible activities in the implementation of the operation, especially by seismic Survey geoscience Services Division, the interference from the community around the project site. Where the characteristics of seismic survey activities in the map potential oil and gas in the womb of a location on-shore is the use of explosive materials and the implementation of the work in the area or land owned by the community, so there is potential to invite interference from the community around the project site.
Bentuk gangguan operasi itu biasanya seperti demo dan tuntutan ganti rugi di luar batas normal, yang dapat menghambat dan menghentikan jalannya operasi. Untuk menghadapi risiko ini, Perseroan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat melalui serangkaian kegiatan sosialisasi yang melibatkan tokoh masyarakat sampai permintaan bantuan tenaga keamanan dari aparat TNI /Polri.
Form of interference is operating normally, such as demos and compensation claims outside the normal limit, which can obstruct the road and stop the operation. To face this risk, the Company make persuasive approach to the community through a series of activities involving the dissemination of community leaders to request assistance from the security apparatus of the TNI / police.
Upaya lain juga dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan kepada pemilik pekerjaan untuk mengoptimalkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di sekitar area proyek.
Efforts are also made with the owner to make the approach work to optimize the activities of Corporate Social Responsibility (CSR) in the area surrounding the project.
c. Perizinan Kemungkinan bahwa pelaksanaan suatu proyek terkendala akibat masalah yang berkaitan dengan perizinan dari instansi tertentu. Menjadi salah satu karakteristik kegiatan operasi perseroan dalam memberikan jasa di bidang migas, terutama pekerjaan survey seismik. Kegiatan tersebut harus dilaksanakan di area hutan lindung, atau di sekitar lokasi pemukiman.
c. License The possibility of disturbance in an implementation of a project due to problems relating to the licensing of certain institutions. Become one of the characteristics of operations in the company to provide services in the field of oil and gas, especially seismic survey work. Activities must be conducted in the area of protected forest, or around the location of settlements.
Untuk pelaksanaan pekerjaan baru tersebut dapat dimulai setelah adanya izin memasuki lokasi dari instansi terkait. Pada umumnya, tanggungjawab atas perolehan perizinan terletak di pihak pemilik pekerjaan. Untuk mengurangi kerugian akibat terhambatnya pelaksanaan
For implementation of the new jobs can be started after the permission to enter the location of the related institutions. In general, the responsibility lies on the licensing revenue in the owner’s work. To reduce losses due to the resistance of implementation related
terkait masalah perizinan, Perseroan mengurangi risiko tersebut dengan secara tegas dan tertulis dalam kontrak, adanya klausul tentang standar harga yang tersedia, dimana dibebankan kepada pemilik pekerjaan selama Perseroan belum dapat memulai pelaksanaan proyek.
licensing issues, the Company reduce the risk with the explicit and written in the contract, the clause of the standard price available, which charged to the owner for the work of the Company not be able to start the project.
d. Penyimpanan bahan peledak Kemungkinan bahwa bahan peledak yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan survey seismik akan berisiko terjadi ledakan saat dimobilisasi, atau dicuri oleh warga sekitar dan disalahgunakan, yang dapat berakibat kerugian bagi Perseroan.
d. Explosive storage The possibility that the explosives used in the implementation of the seismic survey work will be a risk of explosion occurred when mobilized, or stolen by the residents around and misused, which could result in losses for the Company.
Untuk mengurangi resiko ini, Perseroan menerapkan strategi transfer risiko kepada perusahaan asuransi dan pengurangan risiko dengan melibatkan pengamanan ketat dari aparat keamanan setempat.
To reduce this risk, the Company implement a strategy to transfer the risk of insurance companies and risk reduction with tight security involving the security of local.
e. Cuaca Faktor alam seperti hujan, badai maupun petir dapat menghambat pelaksanaan kegiatan operasional, seperti kegiatan perekaman seismik tidak dapat dilaksanakan selama terjadi hujan dan juga kegiatan-kegiatan oil field service yang dilakukan di offshore harus dihentikan pada saat badai.
e. Weather Natural factors such as rain, storms and lightning can hamper the implementation of operational activities, such as recording seismic activity can not be performed during rain occurs and also the activities of oil field service conducted in the offshore must be stopped at the time of storm.
Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan menerapkan strategi transfer risiko kepada perusahaan asuransi dan pengurangan risiko dengan penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja secara ketat dan konsisten.
To reduce this risk, the company operates a strategy to transfer the risk to insurance companies and risk reduction with the implementation of standard safety and health are strictly and consistently.
f. Keselamatan Kerja Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang diderita oleh pekerja dapat berdampak pada kerugian Perseroan. Sebagai Perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang khususnya hulu migas, salah satu karakteristik bisnisnya adalah penerapan standard keselamatan kerja yang sangat keras dan hampir tidak ada toleransi.
f. Work Safety Workplace accidents and diseases suffered as a result of work by workers may result in loss of the Company. As a company engaged in the service sector, especially upstream oil and gas, one of the characteristics of the business is the implementation of safety standards that are very hard and almost no tolerance.
Suatu peristiwa K3 yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan migas akan menurunkan reputasi perusahaan. Kejadian kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi. Perusahaan menerapkan strategi transfer risiko kepada perusahaan asuransi dan pengurangan risiko melalui penerapan standar ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu dan ISO 18001:2007 OHSAS.
A K3 events that occurred in the implementation of the work will reduce oil and gas company’s reputation. Genesis of the accident is affecting the way the operation. The Company operates a strategy to transfer the risk to insurance companies and risk reduction through the application of the standard ISO 9001:2000 Quality Management System ISO 18001:2007 and OHSAS.
g. Kondisi Bawah Permukaan Kemungkinan bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek yang dilaksanakan Perseroan terkendala oleh kondisi di bawah permukaan (subsurface), sehingga berpotensi menyebabkan hilangnya peralatan, tertundanya waktu pelaksanaan dan pendapatan Perseroan. Karakteristik lain bisnis di bidang jasa hulu migas adalah unsur ketidakpastian dari kondisi di bawah permukaan tanah pada kegiatan pemboran (drilling operation) baik dalam rangka eksplorasi maupun eksploitasi. Peristiwa yang dapat terjadi misalnya loss cyrculation, blow-out, stuckpipe dan lain-lain.
g. Subsurface Condition The possibility that project which is being undertaken by the Company experience a problem related to subsurface condition, thus potentially cause the loss of equipment, delay on the execution of the project and hence the Company’s revenue. Characteristics of other businesses in the upstream oil and gas services sector is the element of uncertainty of the conditions in the subsurface soil on the Drilling operation for both exploration and exploitation. Events that can occur include loss circulation, blow-out, stuck-pipe and others.
124 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
125 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan strategi transfer resiko kepada pemilik pekerjaan berupa pengenaan harga tetap selama proses pemulihan peristiwa, pengurangan kemungkinan terjadinya peristiwa dengan penerapan safety drilling practices misalnya pemasangan blow-out preventer (BOP), dan penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja.
To reduce this risk, the Company implemented a strategy to transfer the risk to the owners of the work by charging a fix price during the recovery process, and reduce the likelihood of events to occur by implementing safety drilling practices such as the blowout preventer installment (BOP), and implementation of standard safety and health.
h. Investasi Lapangan Migas Kemungkinan Perseroan mengalami capital loss pada investasi berbasis aset (asset-based) berupa akuisisi lapangan migas. Sejak tahun 2007 Perseroan melakukan investasi ase dengan mengakuisisi lapangan migas seperti Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL), Elnusa Bangkanai Energy (EBE), dan Ramok–Senabing.
h. Oil and Gas Field Invstment Possibility of the Company suffered a capital loss on an asset-based investment in the form of oil and gas field acquisition. Since 2007 the Company had made investments by acquiring several oil and gas fields such as Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL), Elnusa Bangkanai Energy (EBE), and Ramok-Senabing.
Investasi tersebut dilaksanakan berdasarkan asumsi tertentu harga migas dan tingkat produksi per hari. Perseroan terekspos terhadap risiko capital loss jika asumsi tersebut tidak terpenuhi. Untuk mengurangi risiko tersebut, maka perseroan menerapkan strategi berbagi risiko (share risk) dengan pihak ketiga dalam kepemilikan di lapangan migas tersebut.
Investment was carried out based on certain assumptions of oil and gas prices and the level of production per day. The Company’s is exposed to the risk of capital loss if the assumptions are not met. To reduce the risk, the company implement a strategy by sharing the risks with third parties in the ownership of the oil and gas field.
Risiko Finansial
Financial Risk Financial risk is the risk caused by financial problem and related on how the Company financed its operational activties.
Risiko finansial adalah risiko yang disebabkan oleh masalahmasalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana perseroan mendanai kegiatan operasinya.
c. Suku Bunga Perubahan pada tingkat suku bunga pinjaman akan berdampak merugikan Perseroan, akibat cost of fund menjadi mahal. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Perseroan mendanai kegiatan operasinya antara lain dengan menarik pinjaman investasi dan pinjaman modal kerja dari lembaga perbankan nasional. Perubahan pada kebijakan nilai tukar uang pada saat ini dan kondisi perekonomian global dan Indonesia serta kebijakan pemerintah atas penetapan tingkat suku bunga, akan mempengaruhi suku bunga perbankan nasional. Perubahan tingkat suku bunga, akan berakibat berubahnya cost of fund yang digunakan Perseroan.
c. Interest Increase in interest rate will have a negative impact for the Company since the cost of fund will be more expensive. As mentioned above, the Company financed its operation from investment loan and working capital loan from national banks. A change in the government’s policy regarding the exchange rate and the global and domestic economic condition as well as government’s policy in the determination of interest rate will affect the interest rate of national banks. The changes of interest rate will make the Company’s cost of funds to also change.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan menerapkan strategi menerima risiko (accept risk) dan mengurangi risiko (reduce risk) yaitu dengan berbagi porsi pendanaan proyek antara pendanaan oleh modal sendiri dan pinjaman bank.
To reduce the risk, the Company implement the strategy to accept the risk (accept risk) and reduces the risk (reduce risk) by sharing the project’s financing between equity financing and bank loans.
d. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Perubahan pada nilai tukar mata uang akan berdampak pada keuntungan atau kerugian Perseroan. Sebagian besar pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan pada segmen jasa hulu Migas dan penunjang hulu Migas adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat dengan Rupiah dapat memiliki dampak yang bersifat positif maupun negatif.
d. Forex Fluctuation The changes in exchange rate will have an impact on the Company’s profit and loss. Most of the Company’s and its subsidaries revenue which came from integrated upstream oil and gas segment and upstream oil and gas support services is in US dollar. Hence, the fluctiations of Rupiah against US Dollar could have both positive or negative impacts to the Company.
a. Likuiditas Bisnis di bidang migas salah satu karakteristiknya adalah bersifat slow-yielding bagi klien, dan aturan mengenai cost recovery berdasarkan WP&B dari BP Migas, sehingga perseroan selaku pemberi jasa dapat menghadapi lambatnya pembayaran tagihan oleh klien. Tingkat kolektibilitas yang melebihi standar perencanaan menjadi salah satu cerminan mengenai risiko likuiditas yang dihadapi Perusahaan.
a. Liquidity One of the characteristic of the oil and gas business is that is slow-yielding for the client, and the regulations regarding cost recovery is based on the WP & B from BP Migas. As a result, the services companies are often faced with late payment by clients. The collectibility level that exceeds the standards of in the initial planning reflects the liquidity risk faced by the Company.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki pengeluaran dalam mata uang asing diantaranya berkaitan dengan pembelian peralatan dan pelunasan pinjaman. Fluktuasi nilai tukar dapat memiliki dampak negatif terhadap perseroan yang mampu mempengaruhi kemampuan perseroan dalam melakukan pembayaran dan pelunasan pinjaman, yang akan mempengaruhi secara material terhadap kinerja keuangan Perseroan.
Untuk mengurangi resiko ini, Perseroan menerapkan strategi pengurangan risiko (reduce risk), antara lain dengan membentuk satgas percepatan kolektibilitas piutang usaha dalam tahun 2008, dan berupaya mengoptimalkan dana yang ada dengan mengikat kontrak derivatif nilai tukar mata uang.
To reduce this risk, the Company implements risk reduction strategies, among others are the forming of taskforce for trade receivables acceleration of collectibles in 2008, and strive to optimize the existing funds that the company has by having a exchange-rate derivatives contracts.
Risiko Kepatuhan
b. Kredit Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mendanai operasinya dengan menarik pinjaman dari perbankan nasional dalam jumlah yang signifikan. Kondisi bisnis yang fluktuatif, tidak tercapainya asumsi PL dalam usulan investasi, dan tidak efisiennya pelaksanaan bisnis perseroan, bisa menjadi pemicu terjadinya risiko kredit.
b. Credit In running its business activities, the Company financed its operations with significant amount of loans from national banks. Fluctuations in business conditions, PL assumptions in the investment proposal that could not be met, and inefficiencies the Company’s business process could trigger a credit risk.
Untuk mengurangi risiko ini, perseroan menerapkan strategi optimalisasi kegiatan investasi secara selektif, hanya investasi yang sold-out dan memiliki prospek yang bagus saja yang direalisasikan.
To reduce this risk, the Company implements an optimization strategy by investing selectively. Only a sold-out investment and have a good prospect that can be realized.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang berkaitan dengan aspek yuridis yang akan mengakibatkan terjadinya permasalahan hukum, antara lain kelemahan perikatan kontrak /perjanjian, tidak dipenuhinya syarat sah dalam kontrak, pengikatan jaminan yang tidak sempurna, ketidakpatuhan menjalankan peraturan perundangundangan, prosedur dan lain-lain. a. Ketidakpatuhan Terhadap Standard Operating Procedure (SOP) Dalam menjalankan kegiatan operasi Perseroan terdapat kemungkinan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh manajemen atau karyawan terhadap SOP yang ada. SOP (Standard Operating Procedure) berfungsi sebagai salah satu alat kendali manajemen agar pelaksanaan kegiatan operasi perseroan, sehingga dapat berjalan sesuai rencana dan target yang ditetapkan.
In running the business activities, the Company had expenditures in foreign currency of which related to the purchase of equipment and loan satisfaction. Exchange rate fluctuations can have a negative impact on the company is able to affect the ability of the company in the payment and satisfaction loan, which will affect the material to the financial performance of the Company.
Compliance Risk Compliance risk is the risk associated with the juridical aspects that might lead to the occurrence of legal problems; among other are weak contract / commitments agreement, the failure to meet terms stipulated in the contract, imperfect collateral warranty, incompliance to regulation and procedures, etc.
a. Incompliance to Standard Operating Procedure (SOP) In its operational activities, the Company’s there are possibility of SOP violations committed by management or employees. SOP (Standard Operating Procedure) is intended as a control tool of the management to ensure the implementation of the Company’s operations is being run according to the predetermined plan and target.
126 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
127 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Suatu pelanggaran terhadap SOP dapat berdampak merugikan Perseroan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan membentuk Unit Kerja Operation & Services Excellence yang berfungsi melakukan monitoring kepatuhan terhadap SOP dan proses peningkatan bisnis secara terus menerus.
A violation of the SOP can cause harmful impacts to the Company. To reduce this risk, the Company established the Operation & Services Excellence Task Force to monitor the compliance towards SOP and to improve the business process continuously.
b. Tuntutan Hukum Dalam menghadapi kemungkinan tuntutan hukum dari pihak ketiga akibat pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak. Perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi selalu berhubungan dengan pihak ketiga yang dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya sengketa atau perkara hukum. Tidak ada kepastian bahwa perseroan dapat memenangkan sengketa atau perkara hukum tersebut.
b. Law Suit In the events of a possible litigation from third parties as result of the services that was performed did not meet the requirement stipulated in the contract. The Company’s, its Subsidiaries and its Associate Companies constantly relate with third parties. This may cause a probability of a dispute or lawsuit. There is no assurance that the company can win the dispute or case.
Untuk mengurangi resiko tersebut, Perseroan menerapkan strategi pengurangan risiko (reduce risk) dengan menerapkan kaidah good corporate governance, sirkulasi setiap kegiatan operasi yang signifikan ke bagian Corporate Legal.
To reduce the risk, the Company implement risk reduction strategies by applying good corporate governance, circulating every significant operations to the Corporate Legal division.
c. Pencemaran Lingkungan Kegiatan operasi yang dilaksanakan Perseroan kemungkinan, akan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar lokasi proyek. Pembuangan sisa minyak dan gas serta limbah hasil aktivitas usaha lainnya dapat mengakibatkan pencemaran udara, tanah, dan air yang dapat menimbulkan kerugian terhadap negara, dan pihak ketiga, dimana Perseroan harus mengganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan.
c. Environmental Pollution The Company’s operation is likely to cause pollution in the environment around the project site. Discharge of the remaining oil and gas waste and the other business activities can cause air, land and water pollution can cause damage to the country, and a third party, in which the Company must indemnify the damage caused.
Untuk mengurangi risiko ini, perseroan menerapkan strategi pengurangan risiko (reduce risk), dengan mengimplementasikan sistem manajemen mutu dan K3L.
T o reduce the risk, the company operates a risk reduction strategy by implementing the quality management system and QHSE.
c. Perubahan Peraturan Pemerintah Industri Migas merupakan industri yang strategis, sehingga kegiatan eksplorasi, produksi dan distribusi Migas diawasi dan diatur oleh Peraturan Pemerintah. Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan Migas. Setiap perubahan peraturan Pemerintah yang terjadi dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan strategi pengurangan risiko (reduce risk), dengan menugaskan Corporate Legal untuk selalu memantau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perubahan yang terjadi. Secara berkesinambungan, Perseroan senantiasa mengidentifikasi, menilai dan memitigasi permasalahan dari aset-aset dan fasilitas operasional utama Perseroan seperti peralatan seismik, rig pengeboran, logging truck, fasilitas gudang dan gedung perkantoran. Perseroan yakin bahwa dengan memperkuat budaya
c. Government Regulation Changes Oil and gas business is a strategic industry, hence the exploration, production and distribution of oil and gas is being supervised and regulated by Government Regulation. The government has the power to control the activities related to oil and gas. Any changes that occur in the Government regulations can affect the business activities of the Company. To reduce this risk, the Company implement risk reduction strategies, by assigning Corporate Legal to constantly monitor the laws and regulations that its changes. On an ongoing basis, the Company continues to identify, assess and mitigate problems of assets and main operational facilities of the Company such as seismic equipment, drilling rig, logging truck, warehouse facilities and office buildings. The Company believes that by strengthening the culture and build
dan membangun kapabilitas manajemen risiko, Perseroan akan mampu mengawasi dan memitigasi risiko terkait seluruh aspek operasional Perseroan secara efektif dan pada akhirnya untuk melindungi dan meningkatkan nilai stakeholder.
capability in risk management, the Company will be able to supervise and mitigate the risks related to the overall Company’s operations effectively and ultimately protect and increase stakeholder value.
PERKARA HUKUM PERSEROAN
CORPORATE LEGAL CASES
Perseroan sepanjang tahun 2008 mempunyai perkara hukum antara lain:
In 2008, the Company had several legal cases as follows :
1. Gugatan Wanprestasi Perkara No. 555/Pdt.G/1998/ PN.Jak-Sel. Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat dan sebagai tergugat I : PT Mecona Perkasa, tergugat II : Ir Sri Mulyono, tergugat III : Jembo Cable Company. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum PT Mecona Perkasa dan Ir. Sri Mulyono untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 4.300.000.000,00 Per 31 Desember Perkara ini telah berkekuatan Hukum tetap dengan ditolaknya Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung. Pada saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan proses eksekusi.
1. Civil Cases Registry Number 555./Pdt.G/1998/ PN.Jak-Sel between the Company, PT Hutama Karya & PT Paranada Ekayasa as Plaintiffs and PT Mecona Perkasa, IR Sri Mulyono and Jembo Cable Company as Defendants. District Court of Jakarta Selatan sentenced the Defendant to pay the claim valued 4.300.000.000. As of 31 December this case was permanently bound based on Rejection of Judicial Review from Supreme Court. The Company and other plaintiffs will make a preparation for execution.
2. Gugatan Wanprestasi Perkara No. No. 554/Pdt.G/1998/ PN.JakSel. Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat .dan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menghukum Tergugat untuk membayar sejumlah Rp.505.997.237,35 sebagai ganti rugi dan Rp,2.023.988.909,40 sebagai Jaminan Pembayaran Uang Muka. Per 31 Desember 2008 Perkara ini telah berkekuatan hukum tetap dengan ditolaknya kasasi dari Pihak tergugat. Saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan proses eksekusi.
2. Civil Cases Registry Number 554./Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel between the Company, PT Hutama Karya & PT Paranada Ekayasa as Plaintiffs and PT Asuransi parolamas as a Defendant. District Court of Jakarta Selatan sentence the Defendant to pay the compensation valued Rp.505.997.237,35 and Rp,2.023.988.909,40 for Advance Payment of Warranty. As of 31 December 2008, this case was permanently bound based on Rejection of Defendant appeal from Supreme Court. The Company and other plaintiffs will make a preparation for execution.
ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA PERSEROAN
CODE OF CONDUCT
Code of Conduct adalah aturan yang menjadi pedoman bagi individu Perseroan dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan budaya yang diharapkan. Code of Conduct memuat nilai-nilai etika bisnis dan etika perilaku bagi seluruh insan Perseroan untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi Perseroan dengan dibangunnya budaya kerja untuk menjaga berlangsungnya lingkungan kerja yang profesional, jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap kegiatan Perseroan serta kepentingan pihak stakeholders. Pada tanggal 21 April 2008 Perseroan telah mengesahkan Code of Conduct yang ditandatangani oleh seluruh Direksi dan Dewan Komisaris. Di dalamnya memuat maklumat komitmen GCG Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang merupakan organ utama GCG.
Code of Conduct is the regulation that become guideline to Company’s individual to perform activity in accordance with expected culture. Code of conduct has business ethic values and behaviour ethic to all Company’s person to support vision, mission, goals and Company’s strategy to build working culture to safeguard the professional, honest, open, care and perceptive working environment to Company’s activity and stakeholders interest. On April 21, 2008 the Company has approved the Code of Conduct which was signed by all BOD and BOC. The Code of Conduct contained BOC and BOD commitment to GCG.
Code of Conduct Perseroan mencakup prinsip-prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup beberapa aspek :
Code of Conduct of the Company covers the basic principles of business ethic providing guidance to all employee and covers several aspects as follows:
1. Etika Bisnis a. Hubungan dengan pegawai ELNUSA b. Hubungan dengan pelanggan c. Hubungan dengan pemegang saham
1. Business Ethic a. Relationship with ELNUSA employee b. Relationship with customers c. Relationship with shareholders
128 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
129 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
d. Hubungan dengan pemerintah dan regulator e. Hubungan dengan lingkungan f. Hubungan dengan penyedia barang/jasa g. Hubungan dengan kreditur/investor h. Hubungan dengan pesaing i. Hubungan dengan masyarakat sekitar
d. Relationship with government and regulator e. Relationship with environment f. Relationship with vendors g. Relationship with creditors/investors h. Relationship with competitors i. Relationship with neigboring community
2. Etika Kerja a. Tuntutan Perilaku Individu b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan c. Kerahasiaan Informasi d. Benturan kepentingan e. Pemberian dan penerimaan hadiah f. Anti penggelapan g. Melindungi aset perusahaan h. Keselamatan dan kesehatan kerja i. Menjaga citra perusahaan j. Ketepatan Pencatatan
2. Work Ethic a. Individual behaviour demand b. Obedience to law and regulation c. Information Secrecy d. Conflict of Interest e. Giving and receiving gifts f. Anti manipulation g. Protecting company’s asset h. Occupational Safety and Health i. Safeguarding corporate image j. Record accuracy
MEDIA PENYEBARAN INFORMASI
INFORMATION DISTRIBUTION MEDIA
Dalam menjalankan komitmennya Perseroan mempunyai menyediakan pelayanam informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya. Informasi ini terkait dengan stakeholders, termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter dan Laporan Tahunan (Annual Report). Disamping itu, Perseroan juga mempublikasikan kepada stakeholders seperti mitra kerja dan lembaga-lembaga terkait.
The Company has the commitment to provide information and access to the information. Any information related to stakeholders, including Shareholders is submitted to through newsletter and Annual Report. A part of that, the Company also published the information to other stakeholders, such as partners and related institutions.
Media penyebaran informasi Perseroan tersebut antara lain: • FOCUS ELNUSA (newsletter) • Website: www.elnusa.co.id • Press Release • Weekly Highlight • Corporate Secretary ( Agus Gunawan) • Investor Relations (Tubagus Ali Akbar dan Fajriyah Usman) • Corp. Communications (Hanny H Soemarno) • (021) 7883 0850 ext 1645 • SMS Service 0811 222 1969 • E-mail:
[email protected]
The media for information distribution are: • FOCUS ELNUSA (newsletter) • Website: www.elnusa.co.id • Press Release • Weekly Highlight • Corporate Secretary ( Agus Gunawan) • Investor Relations (Tubagus Ali Akbar and Fajriyah Usman) • Corp. Communications (Hanny H Soemarno) • (021) 7883 0850 ext 1645 • SMS Service 0811 222 1969 • E-mail:
[email protected]
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
130 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
131 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial Perusahaan telah menjadi suatu hal yang sangat penting dirasakan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha berdasarkan prinsip kemitraan dan kerja sama. Perseroan mengembangkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan operasional. Biaya sosial yang disediakan perusahaan merupakan bagian dari strategi bisnis dan etika dunia usaha untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan usaha (sustainable growth).
Corporate social responsibility has become a every important matter among government, community and business based on the principle of partnership and cooperation. Company to develop the concept of corporate social responsibility as an integral part that is not in operational policy. Social cost that is provided is part of the company’s business strategy and business ethics to ensure the sustainability of business growth.
Dalam implementasi kegiatan kemitraan dan sosial perusahaan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan dengan pembagian alokasi dana untuk 3 (tiga) aspek implementasi:
In the implementation of partnership activities and social company, the Company organized activities with the division of the allocation of funds for three (3) aspects of the implementation:
1. Community Development 2. Disaster Preparedness & Recovery 3. Lifestyle & Environment
pendididikan, kesehatan dan ekonomi. Tahun 2008 merupakan pencapaian target finalisasi mock up program, sehingga patron yang telah diuji coba tersebut telah matang untuk diterapkan di daerah-daerah lokasi operasi yang tersebar di wilayah Indonesia. Mock up program comdev Perseroan berlokasi di sekitar Kantor Pusat Graha Elnusa, di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Alokasi dana untuk kegiatan di sekitar wilayah operasi seluruhnya merupakan aktivitas Comdev yang bersumber dari biaya operasi yang telah dicadangkan untuk kemanfaatan masyarakat yaitu sebesar Rp1.065.832.533 Adapun alokasi dana sosial yang diperuntukkan untuk aktivitas Comdev adalah sebesar 75% dari Rp586.678.382 atau sebesar Rp440.008.786 Program-program Comdev meliputi:
pendididikan, health and economic development. Year 2008 was the target mock-up finalization of the program, so that the patron who has been tested would be ready to be implemented in areas that are operating locations in the area of Indonesia. Mock-up program comdev about the Company is located in the Head Office Graha Elnusa, in the area Cilandak South Jakarta. Allocation of funds for activities in the region around the whole operation is the activity that comes from Comdev operating costs that have been recommended for the death of the community Rp1.065.832.533 The allocation of funds for social activities Comdev is 75% of Rp586.678.382 or as much as Rp440 .008.786 programs Comdev include :
Pendidikan Beasiswa Terpadu (BEST) BEST didedikasikan untuk pelajar dari kalangan keluarga kurang mampu namun memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Beasiswa diberikan dalam bentuk apresiasi atas prestasi belajar yang telah dicapai siswa, pendidikan karakter melalui bimbingan keagamaan, Out Bound Training, ESQ Training, kursus Bahasa Inggris, dan Try Out Test. Tahun 2008 atau angkatan III (TA 2008/2009), BEST menetapkan 55 siswa sebagai peserta program. Pada Semester I/2008, BEST menghantarkan pesertanya untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri dan terpilih sebagai penerima beasiswa penuh dari perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Education Integrated Scholarship BEST is dedicated to the students from poor families, but have the potential to be developed. Scholarships are awarded in the form of appreciation for the learning that students have achieved, character education through religious counseling, Out Bound Training, Esq Training, English courses, and Try Out Test.
PERKEMBANGAN BEST SAMPAI DENGAN TAHUN 2008 BEST development up to 2008
ANGKATAN Batch
1. Community Development 2. Disaster Preparedness & Recovery 3. Lifestyle & Environment
Ketiga aspek implementasi tersebut diselenggarakan di lokasi sekitar kantor pusat, di kawasan operasi (temporary site project), dan lokasi-lokasi non-project yang berorientasi pada peningkatan kapasitas penerima manfaat (beneficiaries).
The three aspects of implementation is held in locations around the office, in the operating area (temporary site project), and locations of non-project oriented on increasing the capacity of beneficiary (beneficiaries)
Untuk seluruh kegiatan tersebut, pada tahun 2008 Perseroan mengalokasikan total dana sebesar Rp1.652.510.915 dengan perincian alokasi dana untuk kegiatan di wilayah operasi sebesar Rp1.065.832.533 serta dana sosial sebesar Rp586.678.382.
For all these activities, in the year 2008 the Company allocated a total fund of Rp1.652.510.915 with the details of the allocation of funds for activities in the area of operation of Rp1.065.832.533, social funds of Rp586.678.382.
Berikut rincian implementasi kegiatan kemitraan dan sosial perusahaan:
Next the details of the implementation of partnership and corporate social
1. Community Development (Comdev)
1. Community Development (Comdev)
Aktivitas Comdev diselenggarakan dengan pendekatan three fundamentals for a better life, yaitu program
Summary Comdev held with the three approaches Fundamentals for a better life, the program
Year 2008 or batch III (TA 2008/2009), BEST stated 55 students as program participants. Semester I/2008, BEST brought participants to enter the Public University and was selected as the recipient of full scholarships from private universities in Jakarta.
PESERTA Participants
TAHUN AJARAN Education Year
BIAYA (Rp) per tahun COST per year
SD
SLTP
SLTA
TOTAL
I
2006 - 2007
18
13
26
57
104.648.000,00
II
2007 - 2008
10
14
27
51
106.363.700,00
III
2008 - 2009
10
18
28
56
> 61.950.000*
*per 31 Desember 2008 *per 31 Desember 2008
Taman Belajar Elnusa (TBE) TBE diselenggarakan sebagai bentuk pelayanan Perseroan yang diselenggarakan di kawasan kantor pusat, Graha Elnusa Jakarta. Berdasarkan identifikasi kebutuhan masyarakat, layanan pendidikan berbasis ketahanan mental spiritual untuk generasi muda merupakan prioritas. Program ini merupakan kontribusi Perseroan pada pembentukan karakter bangsa.
Elnusa Learning Area (TBE) TBE held as of the Company’s services carried out in the office, Jakarta Graha Elnusa. Based on the identification of community needs, services, education-based spiritual mental resilience to the younger generation is a priority. This program is the Company’s contribution to the formation of character of the nation.
Kegiatan yang diselenggarakan berupa: 1. Taman Pendidikan Al Quran 2. Taman Al-Quran A 3. Forum Dakwah Santri 4. Taman Kanak-kanak Al Quran
Activities that are held in form: 1. Taman Pendidikan Al Quran 2. Taman Al-Quran A 3. Forum Dakwah Santri 4. Taman Kanak-kanak Al Quran
132 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
133 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Operasional kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan oleh lembaga mitra profesional Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) dan mendapat sertifikat akreditasi dari pemerintah. YBHE dibentuk Perseroan untuk menjadi mitra strategis dalam proses pembinaan insan Perseroan serta bagi lingkungan masyarakat sekitarnya. TBE memberikan manfaat bagi 237 orang sepanjang tahun 2008. Kegiatan ini didukung tenaga-tenaga guru profesional, pengelolaan kurikulum, evaluasi belajar, pengembangan SDM, dan tata kelola program.
Operational activities are conducted by professional agencies partner Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) and obtain the accreditation certificate from the government. YBHE Company was formed to become strategic partners in the process of human development and the environment surrounding the community. TBE provides benefits for 237 people during the year 2008. This activity is supported professional teachers, curriculum management, evaluation, learning, human resources development, and governance program.
TK Patra VII Program ini merupakan wujud dukungan Perseroan terhadap pendidikan anak usia dini, dengan mitra operasional Persatuan Wanita Patra (PWP). Program ini melayani masyarakat menengah ke bawah dengan fasilitas pendidikan profesional. Dengan program ini, Perseroan memberi kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu mengecap pendidikan pra sekolah.
Patra Kindegarden VII This program is a form of support for early childhood education, with its operational Patra Women’s Union (PWP). This program serves people with middle to lower educational facilities professionals. With this program, the Company provides the same opportunity for children from the families that unable to afford pre-school education brand.
TK Patra VII berlokasi di Jl. Albesia Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang Kebembem, Jakarta Timur. Sampai Tahun 2008, program ini telah dinikmati oleh 60 siswa penerima manfaat. Dukungan Pendidikan di Sekitar Lokasi Project Pada pelaksanaan project di lokasi-lokasi operasi bersama subkontraktor dan klien, Perseroan menyelenggarakan aktivitas “kehumasan”, termasuk diantaranya membantu penyediaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat setempat. Dukungan pendidikan diberikan berupa beasiswa kepada pelajar-pelajar di sekitar lokasi seismic project oleh Geoscience Services Division. Sebaran lokasi meliputi 107 desa dan 26 kecamatan tersebar di lokasilokasi project di Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Pulau Buton – Sulawesi.
TK Patra VII is located on Jl. Albesia Raya Blok A No. 6 and 7, Cipinang Kebembem, East Jakarta. Until the year 2008, this program has been enjoyed by 60 students the beneficiaries. Support Education in Around Project Location In the implementation of the project locations together with subcontractor and clients, the Company performs the activity “public relations”, including the provision of help facilities that are required of the local community. Form of education support given to the scholarship students in the vicinity of the location of seismic project by geoscience Services Division. The location includes 107 villages and 26 districts in the project locations in South Sumatra, Central Java, and Buton Island - South.
Kesehatan Pos Sehat Program ini merupakan bentuk pelayanan Perseroan dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, berupa aktivitas pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Sasaran program adalah komunitas di sekitar pusat kegiatan Perseroan.
Health Health Booth This program is a form of service in the maintenance of public health, in the form of inspection activities and free health care. The target program is a community center around the activities of the Company.
Forum Posyandu Forum ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk mendukung program kesehatan ibu dan anak di sekitar pusat kegiatan Perseroan. Forum diselenggarakan setiap bulan, beranggotakan 7 posyandu yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Forum Posyandu ini memberikan manfaat khususnya bagi 586 balita.
Posyandu Forum This forum is a facility provided to support the program maternal and child health centers around the activities of the Company. Forum is held every month, 7 of which are spread posyandu Kelurahan Cilandak in the West and East Cilandak, South Jakarta. Posyandu this forum to provide benefits, especially for 586 five.
Ekonomi SME Day (Small & Medium Entrepreneur Day) Program ini merupakan wujud kepedulian Perseroan terhadap usaha mikro. Bentuk aktivitas yaitu penyediaan lokasi usaha atau gerai setiap hari Jumat di kawasan Graha Elnusa. Sepanjang tahun 2008, sebanyak 95 pedagang kecil secara rutin memperoleh manfaat dari fasilitas tersebut.
Economy SME Day (Small & Medium Entrepreneur Day) This program is a realization of the Company’s concern for small businesses. Form of activity is the provision of business location or outlet every Friday in the area Elnusa Graha. Throughout the year 2008, as many as 95 small traders routinely benefit from the facility.
Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat Program ini didedikasikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penumbuhan dan pengembangan usaha mikro. Pada tahun 2008, berdasarkan proses evaluasi yang dilaksanakan secara komprehensif, dana bergulir yang dimanfaatkan oleh masyarakat berjumlah Rp 89 juta. Sedangkan cadangan untuk kemandirian dari mitra potensial tersedia Rp 22 juta. Dengan demikian total dana yang untuk dimanfaatkan masyarakat pada tahun 2008 berjumlah Rp 111 Juta. Total peserta program pengembangan kemandirian ini berjumlah 95 mitra.
Program for Community Independence Development This program is dedicated to increasing public welfare through the growth and development of small businesses. In the year 2008, based on the evaluation process is implemented in a comprehensive, a revolving fund used by the public amounted to Rp 89 million. While the independence of the reserve for potential partners available Rp 22 million. Thus the total funds to be used in the community in 2008 amounted to Rp 111 million. The total development of this independence of 95 partners.
2. Disaster Preparedness & Recovery
2. Disaster Preparedness & Recovery
Perseroan memberikan perhatian besar terhadap aspek keselamatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Perhatian tersebut diwujudkan dengan dibentuknya Elnusa Emergency Response (EER) yang memfasilitasi gerak cepat Perseroan dalam melakukan aksi kemanusiaan di berbagai lokasi yang membutuhkan pertolongan, menyiapkan kesiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana, serta mendorong proses recovery atas trauma akibat bencana atau kejadian yang tidak diinginkan.
Company to provide greater attention to safety aspects and uphold the values of humanity. Attention is realized with the establishment Elnusa Emergency Response (EER), which facilitate the rapid movement of the Company in its humanitarian action in the various locations who need help, readiness set up in the various possible disasters, and encourage the process of recovery on the result of trauma or disaster events that do not want.
Pada tahun 2008 dilakukan pembaruan SK Direksi No. 122/EN/KPTS/000D/2008 tentang Elnusa Emergency Response Team. Surat Keputusan Direksi tersebut merupakan wujud komitmen Perseroan dalam kegiatan kepedulian secara konsisten.
In the year 2008 made a decree of the Board of Directors No. Elnusa 122/EN/KPTS/000D/2008 on Emergency Response Team. Decree of the Board of Directors is the Company’s commitment in the form of concern consistently.
Dalam melaksanakan aksi kemanusiaan di daerah bencana, EER bermitra dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dan menjalin jejaring dengan perusahaanperusahaan partner. EER melakukan edukasi tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan simulasi.
In implementing humanitarian action in the disaster areas, EER partner with humanitarian organizations and establish a network with partner companies. EER make education about disaster preparedness in the face and the simulation.
134 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
135 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Coverage CSR (EER): Bencana Nasional
Pada tahun 2008, program recovery pasca bencana yang diinisiasi EER mendapat apresiasi dari Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia berupa Anugerah Penghargaan Madya Tahun 2008.
In the year 2008, post-disaster recovery program that gets EER appreciation of the State Minister of Public Housing of the Republic of Indonesia as Anugerah Madya Year Award in 2008.
3. Lifestyle & Environment
3. Lifestyle & Environment
Perseroan memberikan ruang gerak yang nyaman bagi setiap karyawan dan masyarakat di sekitar kegiatan operasi untuk berinteraksi melalui aktivitas yang diselenggarakan bersama, melalui kegiatan-kegiatan religi maupun seni.
The Company provides a comfortable space for each employee and the community around the operations to interact through activities which are held together, through the activities of religion and art.
Pada tahun 2008, Perseroan mendukung berbagai kegiatan besar keagamaan, dan hari-hari besar nasional.
In the year 2008, the Company supports a variety of religious activities, and days of national.
Dalam mengimplementasikan budaya peduli lingkungan, pada tahun 2008 Perseroan mengambil langkah strategis dalam memilih bahan-bahan material perkantoran yang ramah lingkungan. Perlengkapan stationery seperti kertas, amplop dan alat kerja, mengutamakan bahan yang bebas racun (acid free), serta bersertifikat ramah lingkungan (environmental certification).
in the year 2008 the Company took a strategic step in selecting materials, office materials, environmentfriendly. Stationery supplies such as paper, envelope and business tool, the material is free of poison (acid free), environmentally friendly and certified (environmental certification).
Demikian pula dalam upaya mereduksi sampah dan hemat energi, dibudayakan gaya hidup hemat bahan seperti penggunaan kertas bekas secara optimal dan penggunaan daya listrik efisien.
Similarly, in the effort mereduksi waste and energy efficient, dibudayakan lifestyle sparing use of materials such as paper used in optimal and efficient use of power.
Di kawasan pusat kegiatan perkantoran, dilakukan kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik serta penghijauan ruang kerja. Pada tahun 2008, Perseroan menggerakkan seluruh karyawan dari mulai tingkat Direksi hingga support untuk peduli lingkungan melalui kegiatan pemeriksaan emisi gratis untuk kendaraan dan pembuatan biopori.
At the center of the area offices, conducted activities pemilahan organic and inorganic waste and the IM office. In the year 2008, the Company’s employees from all levels to support the Board of Directors for the care of the environment through emissions inspection of vehicles for free and making biopori.
RINGKASAN TINDAKAN KORPORASI Summary of Corporate Action 2008
136 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
137 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
RINGKASAN TINDAKAN KORPORASI Corporate Action Highlights
PENAWARAN PERDANA SAHAM
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Dengan mempertimbangkan momentum tingginya harga minyak pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008, serta sejalan dengan meningkatnya aktifitas investasi dibidang minyak dan gas bumi yang mendukung peningkatan kinerja Perseroan, maka Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Considering the momentum of the increase of oil price in late 2007 and early 2008, and in line with the increase of investment activity in oil and gas that supports the performance of the Company, then the Company conduct its Initial Public Offering (IPO).
IPO tersebut dilaksanakan Perseroan dalam rangka mendapatkan sumber pendanaan (equity funds) yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan Anak Perusahaan maupun Pengembangan Usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based. Disamping itu juga IPO diperlukan Perseroan untuk menambah dan mempermudah akses Perseroan kepada sumber-sumber pendanaan seperti capital market dan dunia perbankan baik dalam maupun luar negeri, disamping menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata Publik.
IPO of the Company are conducted in order to get funding (equity funds), which according to the needs of the Company in meeting the needs of “equity capital” for the development of Subsidiaries or Business Development and asset based projects. Besides, IPO also required the Company to increase and facilitate access to the Company’s sources of funding such as capital market and the banking sector both in and outside the country, in addition, to make the Company be more professional, transparent and trusted and good corporate governance for the Public eyes.
Persiapan pendaftaran dan penawaran tersebut telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2007 dengan melibatkan Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal yaitu:
Registration and offer preparation has been conducted since mid-year 2007 with the involvement of the Capital Market Supporting Institutions & Professionals:
• • • • • •
• • • • • •
Penjamin Pelaksana Emisi Saham PT Mandiri Sekuritas Biro Administrasi Efek: PT Datindo Entrycom Konsultan Hukum: Assegaf, Hamzah & Partner Akuntan Publik: Purwantono, Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young) Notaris: Sutjipto, SH Appraisal: PT Asian Appraisal Indonesia
naan Penawaran Umum Perdana saham, Perseroan telah melaporkan rincian penggunaan dana kepada Bapepam-LK secara berkala setiap tiga bulanan yakni posisi per Maret, Juni, September dan Desember mengacu pada butir 2 Peraturan Bapepam X.K.4. Sehingga, Perseroan telah menyampaikan laporan tersebut sebanyak empat kali yaitu pada tanggal 15 April 2008, 15 Juli 2008, 15 Oktober 2008 dan 15 Januari 2009.
After the implementation of the Initial Public Offering, the Company has reported the details of the use of proceed to Bapepam-LK periodically, in every three months as of the position in March, June, September and December based on Bapepam Regulations X.K.4. Hence, the Company has delivered the report four times that was on 15 April 2008, 15 July 2008, 15 October 2008 and 15 January 2009.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPO dibandingkan dengan Rencana Penggunaan Dana menurut Prospektus sampai dengan laporan kepada Bapepam–LK posisi per tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut :
The realization of IPO proceed compared to the Plan of the Use of IPO Proceed written on prospectus and according to the report to Bapepam-LK positions per 31 December 2008 is as follows :
Dalam miliar Rupiah
Modal Kerja Perseroan
Underwiter: PT Mandiri Sekuritas Share Registrar: PT Datindo Entrycom Legal Consultant: Assegaf, Hamzah & Partner Public Accountant: Purwantono, Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young) Notary: Sutjipto, SH Appraisal: PT Asian Appraisal Indonesia
Sebelum melakukan penawaran umum perdana saham tersebut. Perseroan melakukan peningkatan Modal Dasar dari Rp750 miliar menjadi Rp2.25 triliun, pemecahan nominal saham (stock split) 1:5 atau dari Rp500/lembar saham menjadi Rp100/lembar saham serta peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583.85 miliar menjadi Rp729.85 miliar. Penawaran umum perdana saham dilakukan sebanyak 20% saham dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar saham.
Before conducting the initial public offering, the Company has increased the Authorized Capital from Rp750 billion to Rp2.25 trillion, executed nominal stock split of 1:5 or from Rp500/shares into Rp100/shares and increased Fully and Paid Up Capital from Rp583.85 to Rp729 billion. The common stocks offered in initial public offering was as much as 20% of the enlarged capital, or 1,460,000,000 shares.
Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK pada tanggal 25 Januari 2008. Masa Penawaran Saham berlangsung tanggal 29-31 Januari 2008, sedangkan tanggal 6 Pebruari 2008 Perseroan dinyatakan efektif tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ELSA.
The Registration Statement of the Company initial public offering was declared effective by Bapepam-LK on 25 January 2008. The Offer Period was held on 29-31 January 2008, while on 6 February 2008 the Company was declared effectively listed in the Indonesia Stock Exchange (BEI) under ticker ELSA.
Harga Penawaran Saham Perdana adalah Rp400/lembar saham sehingga nilai dana IPO yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Setelah pelaksa Dalam milyar Rupiah
The share price in Initial Public Offering was Rp400/share so that the IPO proceed is as follows:
In billion Rupiah
JUMLAH HASIL PENAWARAN UMUM
BIAYA PENAWARAN UMUM
HASIL BERSIH
584,00
17,69
566,30
In billion Rupiah Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan Aktivitas Usaha Anak Perusahaan
Pembayaran Sebagian Hutang
Pembelian Barang Modal
Total Rencana Penggunaan Dana
Total Realisasi Penggunaan Dana
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
25%
25%
15%
15%
7%
7%
53%
52%
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
141,58
143,90
84,95
84,88
39,64
40,29
300,14
296,78
566,30
565,85
0.45
• Perseroan mempergunakan Rp143.90 miliar dana IPO untuk modal kerja, dimana hal tersebut sesuai dengan persentase rencana penggunaannya (25%);
• The Company used Rp143.90 billion of IPO proceed for working capital, which its realization has equal to the plan (25%);
• Dalam rangka pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan, Perseroan telah meminjamkan Rp84.88 miliar atau 15% dari dana IPO. Pinjaman tersebut diberikan kepada: - Elnusa Bangkanai Energy Ltd dalam rangka persiapan eksplorasi dan eksploitasi senilai Rp1,52 miliar - PT Elnusa Petrofin untuk modal kerja operasi sebesar Rp24.0 miliar - PT Sigma Cipta Utama dalam rangka perluasan storage, investasi radio trunking dan modal kerja operasi senilai Rp59.36 miliar Apabila dana pinjaman diatas telah dikembalikan kepada Perseroan, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
• In order to development and expansion of business activities of Subsidiaries, the Company has given Rp84.88 billion loan to several Subsidiaries or 15% of IPO proceed. The loan was given to: - Elnusa Bangkanai Energy Ltd for the preparation of the exploration and exploitation, mounted Rp1,52 billion - PT Elnusa Petrofin for operational working capital of Rp24.0 billion - PT Sigma Cipta Utama for storage expansion, radio trunking investment and operational working capital, worth of Rp59.36 billion When the loan funds have been returned to the Company, it will be used for working capital of the Company.
• Perseroan juga telah mempergunakan 7% dana IPO atau Rp40.29 miliar untuk pembayaran sebagian hutang kepada: - Sercel Nantes, Perancis senilai USD1,978,651 - PT Hewlett Packard Finance Indonesia senilai USD2,473,065
• The Company has also occupied 7% of IPO proceed or Rp40.29 billion for the payment of some debt to: - Sercel Nantes, France worth USD1, 978.651 - PT Hewlett Packard Finance Indonesia worth USD2,473,065
•
Dan pembelian barang modal, yaitu: - peralatan survei seismik senilai Rp37.18 miliar - peralatan pemboran senilai Rp132.73 miliar - peralatan oilfield services senilai Rp126.87 miliar
Pada posisi per 30 Maret 2009, Dana IPO tersebut diatas telah selesai dipergunakan seluruhnya dan secara umum,
•
The purchase of capital expenditure, namely: - Seismic survey equipments, worth Rp37.18 billion - Drilling equipments, worth Rp132.73 billion - Oilfield services equipments, worth of Rp126.87 billion
As per 30 March 2009, IPO proceed above has been completely used and in general, there is no significant
138 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
139 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
tidak terdapat perubahan realisasi penggunaan dana dibandingkan dengan rencana penggunaan dana dalam prospektus. Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
change in the realization of the use of proceed compared to the plan stated in prospectus. It also has been reported to Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange.
PROGRAM PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
BUY BACK PROGRAM
Pada semester kedua tahun 2008, harga saham Indonesia mulai mengalami penurunan yang signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menyentuh titik terendah pada Oktober 2008. Hal ini menyusul penurunan tajam dari saham-saham komoditas pasca turunnya harga minyak dunia serta krisis perekonomian yang dipicu oleh Amerika Serikat. Bapepam-LK selaku otoritas pasar modal bahkan sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
In the second semester of 2008, Indonesian share prices began to decrease significantly. Composite Price Index (CPI) touched the lowest point in October 2008. This is following a sharp decline in commodity-stock after the world oil prices decrease and the economic crisis triggered by the United States. Bapepam-LK, as the capital market authorities, even had temporarily suspended the trade transactions in the Indonesia Stock Exchange (BEI).
Dalam rangka mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan tersebut, Pemerintah mengeluarkan himbauan kepada Perusahaan Publik untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perusahaannya (buy back) dan memberikan kemudahan proses buy back melalui Peraturan Bapepam No. XI.B.3 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, dimana buy back dapat dilakukan tanpa melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
In order to reduce the impact of the significant market fluctuation, the Government issued a suggestion to the Public Companies to buy back their Shares and made it easier through the Bapepam Rule No. XI.B.3 on 9 October 2008 regarding the Buy Back of Emitten or Public Company in Potential-Crisis Market Conditions, where the buy back can be done without approval of the General Meeting of Shareholders (AGM).
Pada saat tersebut, harga saham ELSA menyentuh harga Rp131 per lembar, dibandingkan dengan nilai buku hanyalah sebesar 0,67 kali dan dibandingkan dengan harga perdana sebesar 1,7 kali harga buku. Dengan memperhatikan perkembangan harga saham Perseroan dan kondisi kas Perseroan saat itu, tanggal 12 Oktober 2008 Perseroan mengajukan pendaftaran kepada Bapepam-LK (tembusan ke BEI) tentang rencana aksi korporasi buy back. Pengumuman Keterbukaan Informasi di BEI dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2008, sedangkan periode buy back Perseroan melalui BEI adalah dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009.
At the time, the ELSA share price touched Rp131 per share, compared to book value of only 0.67 times, and compared to the initial price of 1.7 times of the book value. Considering the fluctuation of the Company share prices and the Company’s cash position at that time, on 12 October 2008 the Company submitted the registration to the Bapepam-LK (copies to BEI) about the corporate action plan to buy back. The announcement of this Information in BEI was submitted on 13 October 2008, while the period of the Company implemented the buy back through BEI is dated 13 October 2008 until 12 January 2009.
Tujuan Perseroan melakukan buy back antara lain adalah untuk membantu stabilisasi harga saham Perseroan di BEI, disamping juga meningkatkan Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) Perseroan.
The Objectives of the Company to buy back is to help the stabilization of the Company stock prices in BEI, while also to improve the Earning Per Share (EPS) and Return On Equity (ROE) of the Company.
Untuk program buy back ini, Perseroan telah mengalokasikan Rp100 milyar dengan jumlah saham Perseroan direncanakan akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal ditempatkan & disetor penuh.
For this buy back program, the Company has allocated Rp100 billion with the number of shares of the Company planned to be bought back will not exceed 20% of the amount of issued and paid up capital.
Sampai dengan program buy back selesai per 12 Januari 2009, Perseroan telah melakukan pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dengan jumlah dana yang digunakan sebesar Rp14.73 milyar atau 14.7% dari dana yang dialokasikan untuk program tersebut. Saham yang telah dibeli tersebut disimpan sebagai Treasury Stock Perseroan untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.
Up to the completion of this program on 12 januari 2009, the Company has buy 99,738,000 shares back used Rp14.73 billion or 14.7% of the funds allocated for the program. The shares that have been bought is stored as Treasury Stock of the Company for a period of not more than 3 years.
Melalui program buy back tersebut, Perseroan berhasil membantu stabilisasi harga saham Perseroan di BEI sebagai akibat krisis global. EPS dan ROE Perseroan masing-masing Rp18 dan 9% per 31 Desember 2008.
Through this buy back program, the Company has successfully stabilized the Company share price stabilization in BEI as a result of the global crisis. EPS and ROE of the Company is Rp18 and 9% respectively as of 31 December 2008.
KEPEMILIKAN SAHAM DI ANAK PERUSAHAAN & AFILIASI
COMPANY SHAREHOLDING IN SUBSIDIARIES AND AFFILIATIONS
Di tahun 2007 Perseroan memiliki 12 Anak Perusahaan dan 5 Perusahaan Afiliasi dengan berbagai kegiatan usaha yang dijalani. Dalam rangka memperjelas fokus bisnis Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa hulu migas terintegrasi, serta meningkatkan size Anak Perusahaan sehingga memiliki daya saing yang lebih besar, maka pada akhir tahun 2007, Perseroan terlebih dahulu melakukan penggabungan usaha (merger) di beberapa Anak Perusahaan yaitu penggabungan vertikal 3 (tiga) Anak Perusahaan Jasa Hulu Migas (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT EWS Oilfield Services) kedalam Perseroan serta penggabungan horizontal 2 (dua) Anak Perusahaan (PT Elnusa Rentrakom dan PT Elnusa Telematika) kedalam Anak Perusahaan lainnya (PT Sigma Cipta Utama).
In 2007, the Company had 12 Subsidiaries and 5 Affiliations with various business activities. In order to clarify the focus of the Company’s business as an integrated upstream oil and gas services company, and to increase the size and the competitiveness of the Subsidiaries, then at the end of the year 2007, the Company conducted a vertical business merger of 3 Upstream Oil and Gas Services Subsidiaries (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinarriau Drillindo and EWS Oilfield Services PT) into the Company and a horizontal business merger of 2 Subsidiaries (PT Elnusa Rentrakom and PT Elnusa Telematika) into other Subsidiary (PT Sigma Cipta Utama).
Dengan penggabungan tersebut, Perseroan hanya memiliki 6 Anak Perusahaan dan 5 Perusahaan Afiliasi dengan kegiatan usaha yang lebih fokus. Ciri khas dan image Perseroan sebagai Perusahaan Jasa Hulu Migas juga menjadi lebih kental, sehingga memperkuat kompetensi Perseroan dan meningkatkan nilai Perseroan secara konsolidasi. Selanjutnya dalam kepemilikan Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi, Perseroan menjalankan strategi untuk mendapatkan konsep bisnis terbaik dalam mencapai target kinerja Perseroan secara optimal serta mendukung core business Perseroan yaitu Integrated Upstream Oil & Gas Services.
With the merger, the Company has only 6 Subsidiaries and 5 Affiliation with more focus on their business activities. Characteristics and image of the Company as the Upstream Oil and Gas Services is also a more viscous, thus strengthening the competency of the Company and increase the value of the consolidated Company. Furthermore, in shareholding of the Subsidiaries and Affiliation, the Company implements strategy to get the best business concept in achieving optimal target performance and support the core business of the Company as Integrated Upstream Oil & Gas services.
Sejalan dengan hal tersebut, maka pada tahun 2008 Perseroan melakukan beberapa corporate action yang berhubungan dengan kepemilikan Perseroan di Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi, sebagai berikut:
In line with this, then in the year 2008 the Company made several corporate actions related to the shareholding of the Company in Subsidiaries and Affiliations, as follows:
a. Meningkatkan kepemilikan saham Perseroan di PT Purna Bina Nusa Peningkatan kepemilikan saham Perseroan di PT Purna Bina Nusa (PBN) dari 22.000 lembar saham (53,45%) menjadi 34.781 lembar saham (84.50%) dilakukan dengan membeli porsi kepemilikan dari Pemegang Saham PBN lainnya. Perseroan menilai hal ini dapat memberikan value added yang lebih tinggi kepada Perseroan karena bidang usaha yang dijalaninya berkaitan erat dengan Jasa Hulu Migas Perseroan. Terlebih lagi setelah Perseroan bergerak dalam bidang jasa penguliran pipa untuk perminyakan mengembangkan usahanya ke arah penjualan (trading) pipa yang telah diulir tersebut. Per 31 Desember 2008, Pendapatan Usaha PBN meningkat 54 % dan Laba Bersih nya juga meningkat 129% dari tahun 2007.
a. Increase the shareholding in PT Purna Bina Nusa The shareholding increase in PT Purna Bina Nusa (PBN) from 22,000 shares (53.45%) to 34,781 shares (84.50%) is conducted by buying the share ownership of the other Shareholders of PBN. The Company might assess this to provide higher value added to the Company which closely associated with the Upstream Oil and Gas Services Company. Especially after the expansion of the Company in the business of pipe threading to pipe trading. As of 31 December 2008, the Revenue of PBN increased 54% and Net Profit also increased by 129% from the year 2007.
b. Mengurangi kepemilikan saham Perseroan di PT Patra Nusa Data Pada pertengahan tahun 2008, Perseroan memutuskan untuk mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di PT Patra Nusa Data (PND) dari 16.400 lembar saham (82%) menjadi 14.000 lembar saham (70%). Pengurangan kepemilikan tersebut dilakukan dengan menjual 2.400 lembar saham Perseroan kepada Pemegang Saham PND lainnya yaitu Yayasan Pertambangan dan Energi. Hal tersebut dilakukan Perseroan untuk mengoptimalisasikan kinerja PND berkaitan dengan peluang usaha yang sejalan dengan peningkatan peran Yayasan Pertambangan dan Energi tersebut di PND.
b. Reduce the shareholding in PT Patra Nusa Data In mid-year 2008, the Company decided to reduce the shareholding in PT Patra Nusa Data (PND) from 16,400 shares (82%) to 14,000 shares (70%). The reduction of ownership is conducted by selling 2,400 shares of the Company to the other Shareholders of PND namely Mining and Energy Foundation. This is done to achieve optimal performance of the Company related to business opportunities in line with the role of the Mining and Energy Foundation in the PND.
140 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
141 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
c. Divestasi kepemilikan saham Perseroan di PT Jabar Telematika PT Jabar Telematika (JBT) yang bergerak dalam bidang usaha telematika khususnya di Propinsi Jawa Barat, dibentuk Perseroan pada tahun 2006 bersama PT Jasa Sarana (BUMD Pemprov Jabar) dengan porsi kepemilikan masing-masing 49% dan 51%. Dalam rangka untuk lebih fokus pada Jasa Hulu Migas dan mulai mengurangi porsi kepemilikan di non core business, maka pada bulan Oktober 2008, Perseroan memutuskan untuk melakukan divestasi atas kepemilikan Perseroan di JBT.
c. Divestment of shareholding in PT Jabar Telematika PT Jabar Telematika (JBT), which engages in the field of information and telecommunication business, especially in West Java, was established by the Company in 2006 with PT Jasa Sarana (BUMD Pemprov Jabar) as the partner with shareholding 49% and 51% respectively. In order to be more focus on the Upstream Oil and Gas Services and begin to reduce the shareholding in the non-core business, then in October 2008, the Company decided to divest shareholding of the Company in JBT.
INFORMASI PROFIL Profile Informations
142 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
143 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of the Board of Commissioners
1
2
3
4
5
1. IIN ARIFIN TAKHYAN Komisaris Utama President Commissioner 2. HARRY TRIONO Komisaris Commissioner 3. ANTON SUGIONO Komisaris Commissioner
IIN ARIFIN TAKHYAN Komisaris Utama
IIN ARIFIN TAKHYAN
Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1977. Kemudian pada tahun 1985 melanjutkan studinya di bidang Energy Technology (Geothermal) di University of Auckland, dan memperoleh gelar Master di bidang Energy and Environmental Economics, University of Auckland pada tahun 1993. Merintis karir sejak awal di Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan menjabat beberapa jabatan stategis diantaranya sebagai Direktur Eksplorasi dan Produksi (19981999), Perwakilan Pemerintah untuk OPEC (1998-1999), Staf Ahli Menteri Pertambangan dan Energi bidang Minyak dan Gas Bumi (1999-2000), Sekretaris Dewan Komisaris Pemerintah untuk PT Pertamina (Persero) (1999-2000), Direktur Managemen Production Sharing PT Pertamina (Persero) (2001), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2001-2003), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2003-2006), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (2006-2009). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Completed Bachelor Degree in Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) in 1977. Then continued his study in Energy Technology (Geothermal) at University of Auckland and achieved his Master Degree of Energy and Environmental Economics, University of Auckland in 1993. Started his career in Department of Mining and Energy Directorate General of Oil and Gas with the several strategic positions, one of them were as the Director of the Exploration and Production (1998-1999), the Government Representative for OPEC (1998-1999), Expert Staff of Ministry of Mining and Energy in the field of Oil and Gas (1999-2000), Secretary to the Government Board of Commissioners of PT Pertamina (Persero) (19992000), Director of Production Sharing Management of PT Pertamina (Persero) (2001), Upstream Director of PT Pertamina (Persero) (2001-2003) , Director General of Oil and Gas (2003-2006), Vice President Director of PT Pertamina (Persero) (2006-2009). Since 2006 he has been serving as President Commissioner of the Company.
HARRY TRIONO Komisaris
HARI TRIONO
Lulusan pendidikan kemiliteran Akabri Laut (1971), meraih gelar Sarjana Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara Universitas Terbuka (1996) dan gelar Magister Managemen dari STIE Widya Jayakarta (2001). Karir kemiliterannya diantaranya Komandan Korps Marinir TNI-AL (1999-2003), Kepala Staf Korps Marinir (1997-1999), Komandan Brigif Marinir (1996-1997). Tanda jasa yang diterima diantaranya Satya Lencana Seroja I (Timor Timur), Satya Lencana Dwidya Sistha (Pendidikan), Satya Lencana kesetiaaan 8 (delapan) tahun, Satya Lencana Seroja II (Timur Timor), Satya Lencana kesetiaan 16 (enam belas) tahun, Satya Lencana kesetiaan 24 (dua puluh empat) tahun, Bintang Jalasena Naranya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Yudha Dharma Naranya dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Completed his military study in Naval Academy in 1971. Achieved Bachelor of Social Politic majoring in State Administration from Open/Extensive University (1996) and Master of Management from STIE Widya Jayakarta (2001). His military careers are: Commander of Naval Marine Corps (1999-2003), Head of Marine Corps Staff (1997-1999), Commmander of Marine Brigiff (1996-1997). Awards received are: Satya Lencana Seroja I (East Timor), Satya Lencana Dwidya Sistha (Education), Satya Lencana kesetiaaan 8 (eight) years, Satya Lencana Seroja II (East Timor), Satya Lencana trustiness 16 (sixteen) years, Satya Lencana trustiness 24 (twenty four) years, Jalasena Naranya Stars, Stars Jalasena Pratama, Yudha Dharma Naranya Stars and Stars Yudha Dharma Pratama. Since 2007 he has been serving as Commissioner of the Company
President Commissioner
Commissioner
4. SURAT INDRIJARSO Komisaris Independen Independent Commissioner 5. S.M. HARI KUSTORO Komisaris Independen Independent Commissioner
144 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
145 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
ANTON SUGIONO Komisaris
ANTON SUGIONO
Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari IPMI (Institut Pengembangan Managemen Indonesia) Jakarta (1985). Posisi yang pernah dijabat antara lain adalah Assistant to General Manager PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager Retail Division PT Mantrust /PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and Investement Company) (1987-1991), Presiden Director PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Group) (1992-sekarang), Presiden Director PT Bajradaya Sentarnusa (1995-sekarang). Dari tahun 2004 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Achieved his Bachelor Degree from the Department of Civil Engineering, University of Gajah Mada, Yogyakarta (1982), accomplished his Master of Business Administration from IPMI (Institute Management Development Indonesia) Jakarta (1985). The position he served include: Assistant to General Manager of PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager Retail Division PT Mantrust / PT Borsumij Wehry Indonesia (Investement and Trading Company) (1987-1991), President Director of PT Bina Puri Lestari (PT Duta Graha Indah Group) (1992-present), President Director of PT Bajradaya Sentarnusa (1995-present). Since 2004 he has been serving as Commissioner of the Company.
SURAT INDRIJARSO Komisaris Independen
SURAT INDRIJARSO
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan memperoleh gelar Master of Science-Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D Chemical and Gas /Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris. Mengawali karir di Proyek Gas Natuna, antara lain sebagai Koordinator Studi atas bentuk distribusi gas dan stuktur, komposisi dan pembangunan dari suatu Konsorsium para pembeli gas (1995-1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998-2000). Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial–Sekretarariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup–Sekretariat Kabinet (2004-2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya–Sekretariat Kabinet (20006-sekatarang). Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Achieved his Bachelor Degree from the Department of Chemical Engineering Diponegoro University (1984), and obtained a Master degree of Science-Chemical and Gas / Petrolium Engineering (1990) and Ph.D Chemical and Gas / Petrolium Engineering (1994) from the University of Salford, UK. He started his career in the Natuna Gas Project as: Study Coordinator on the distribution of gas and structure, composition and development of a gas buyers Consortium (1995-1998), Industry Analyst and Chairman of Assessment Group of Oil and Gas Industriy BPPT (1985-1998), Work Team Coordinator in Production and Distribution Policy of gasoline (BBM), Assistant of General Inspector of Strategic Technology and Industry at the Bina Graha (1998-2000). Head of Sub Division of Health and Social Issues in Cabinet Secretary (2000-2004), Head of Energy Section, Natural Resources and Environment in Cabinet Secretary (20042006), the Bureau of Industry, Trade and Resources Services in Cabinet Secretary (2006-now)). Since 2007 he has been serving as an Independent Commissioner of the Company.
Commissioner
S.M. HARI KUSTORO Komisaris Independen
S.M. HARI KUSTORO
Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan Fakultas Ekonomi UI (1986). Sejak tahun 1979 memulai karir di PT Pertamina (Persero) dengan beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan Brandan–UEP (1990-1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha Baru Direktorat EP (1993-1995), Kepala Sub Dinas Patungan Direktorat EP (1995-1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha Baru Direktorat EP (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion (2000-20003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (2003-2004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004-2006), Komisaris Utama Perseroan (2004-2006). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Achieved his Bachelor Degree in the Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) (1978) and the Faculty of Economy UI (1986). He started his career at PT Pertamina (Persero from 1979) with several positions including: Head of Technical Production Pangkalan BRANDAN-UEP (1990-1993), Head of Sub-service for New Business Loan Project of Directorate EP (1993-1995), Head of Sub-service for Joint Venture Directorate of EP(1995-1996), Head of Sub-service for New Joint Venture Directorate EP (1996-2000), General Manager-JOBP Seaunion (2000-20003), Production Senior Manager of Upstream Directorate (2003-2004), Upstream Director PT Pertamina (Persero) ( 2004-2006). Since 2006 he has been serving as an independent Commissioner of the Company.
Independent Commissioner
Independent Commissioner
146 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
147 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFIL DIREKSI Profile of the Board of Directors
1
2
3
HENDRI S. SUARDI Direktur
HENDRI S. SUARDI
Menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan Perseroan dan merupakan Direktur tidak terafiliasi perseroan sejak 2004. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1985) dan memperoleh gelar Master in Business Administration (MBA) dari IPMI (Institut Pengembangan Managemen Indonesia) Jakarta (1990). Memulai karier sebagai Design Engineer di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (1986-1988), Field Engineer di Schumberger, Australia (1988-1989), Corporate Banking Group CitiBank N.A, Jakarta (19901996) dengan jabatan terakhir sebagai Asisstant Vice Presiden, Senior Vice President di Bank Nusa International, Senior Excecutive–CDC Capital Partners, Director di Deloitte Touche & Tohmatsu Financial Advisory Services (DTFAS) (2002), Director di Renaissance Capital Asia (RCA) (20022003), Head of Execution di PT UOB Kay Hian Securities (2003-2004).
He has been the Director of Administration and Finance of the Company and served as an Unaffiliated Director of the Company since 2004. Achieved his degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Techology (ITB) in 1985 and obtained his Master of Business Administration (MBA) from IPMI (Indonesian Institute for Management Development) Jakarta (1990). Starting a career as a Design Engineer in at IPTN (1986-1988), Field Engineer in Schumberger, Australia (1988-1989), Corporate Banking Group Citibank NA, Jakarta (1990-1996) with the last position as Assistant to Vice President, Senior Vice President at the Bank Nusa International, Senior Excecutive-CDC Capital Partners, Director at Deloitte Touche Tohmatsu & Financial Advisory Services (DTFAS) (2002), Director of Renaissance Capital in Asia (RCA) (2002-2003), Head of Execution in the PT UOB Kay Hian Securities (2003-2004)
1. ETENG A. SALAM Direktur Utama President Director
EDDY SJAHBUDDIN Direktur
EDDY SJAHBUDDIN
2. HENDRI S. SUARDI Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi , Institut Teknologi Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998). Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986-1989). Pada tahun 1989 bergabung dengan Pertamina. Memulai karirnya sebagai ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I pangkalan Brandan Sumbagut (1989-1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991-1993). Kembali ke Pertamina Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina (1996-2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat EP Pertamina (20002001) dan menjadi Manager Perencanaann Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (2001-2002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manager Perencanaan Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina.
He has been the Operations Director of the Company since 2004. He graduated from Department of Geological Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) in 1986 and accomplished his Master of Management at University of Kentucky (USA) and Gajah Mada University (1998). He started his career as a Researcher at BPPT (1986-1989). In 1989 he joined Pertamina. His first career was as Geology Expert of Pertamina Drilling Operation in UEP I Pangkalan Brandan Sumbagut (1989-1991). Expert of Evaluation of Exploration Prospect Geology of UEP I Sumbagut (19911993). Return to Pertamina Head Office as Main Expert of Evaluation of Oil and Gas Exploration of Planning Division and Portfolio Management (PPM) of Directorate and Gas Exploration Planning PPM Division of Directorate EP Pertamina (1996-2000), Head of Sub-service Exploration Investment Directorate EP Pertamina (2000-2001) and Exploration Planning Mnaager of New Venture Division of Directorate Upstream Permaina (2001-2002). He has also became an Exploration Service Planning Manager of EP Pertamina Directory (2002-2004)
3. EDDY SJAHBUDDIN Direktur Director
148 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
ETENG A. SALAM Direktur Utama
ETENG A. SALAM
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001). Memulai karir sebagai Exploitation Engineer–Direktorat EP Pertamina Pusat & Lapangan Tanjung Unit EP IV Balikpapan (19781986). Pernah menjabat di berbagai posisi antara lain: Kepala Evaluasi Ekonomi Unit EP IV Balikpapan, Kepala Teknik Reservoir Unit EP II Plaju, Kepala Reservoir Engineering BPPKA, Kepala Dinas Pengembangan Gas dan Kepala Dinas Ekspoitasi BPPKA, General Manager EP Rantau & EP Sumbagsel Prabumulih (1996-2000), Kepala Divisi Produksi Direktorat EP Pertamina (2000-2001), Deputi Direktur Bidang Hulu-Pertamina (2001-2003), Komisaris PT EWS Oilfield Service (2002-2007), Direktur Pengembangan dan SDM–PT Pertamina (2003-2004), Presiden Komisaris PT Patra Jasa (2003-2005), Presiden Komisaris PT Pertamedika (2003-2005), Komisaris PT Pertamina EP (2006-2007).
He has been the President Director of the Company and also serves as the Director of Business Development of the Company since 2007. He accomplished his Bachelor Degree in Mining Engineering in ITB (1978) and joined SUSPIMIGAS education Generation XII and Short Course (KSA) Generation IX-LEMHANAS (2001). He started his career as Exploitation Engineer –Directorate EP Pertamina and Lapangan Tanjung Unit EP IV Balikpapan (1978-1986), served some positions: Head of Valuation of Economy Unit EP IV Balikpapan, Head of Techincal Reservoir Unit EP II Plaju, Head of Reservoir Engineering BPPKA, Head of Gas Development and Head of Exploitation Service of BPPKA, General Manager of EP Rantau & Sumbagsel Prabumulih (1986-2000), Head of Production Division Directorate EP Pertamina (200-2001), Deputy Director of Upstream Section of Pertamina (2001-2003), Commissioner of PT EWS Oilfield Services (2002-2007), Development and Human Resources Director of PT Pertamina (Persero) (2003-2004), President Commissioner of Pertamedika (2003-2005) and Commissioner of Pertamina EP (2006-2007).
President Director
Director
Director
149 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFIL KOMITE AUDIT Profile of Audit Committee
Dari kiri ke kanan/from left to right: SURAT INDRIJARSO, FARIDA MEUTIA, BIBIN BUSONO, ZAINAL ARIFFIN, S.M. HARI KUSTORO
SURAT INDRIJARSO Ketua merangkap anggota
SURAT INDRIJARSO
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
Also serves as an Independent Commissioner of The Company
S.M. HARI KUSTORO Anggota
S.M. HARI KUSTORO
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
Also serves as Independent Commissioner of The Company
ZAINAL ARIFFIN Anggota
ZAINAL ARIFFIN
Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumatra Barat (19941997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsis Sulawasi selatan (1997-1998), Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputy V BPKP (1998-2001), Anggota Komite Audit PT Elnusa Tbk (2004-sekarang)
Graduated from Institute of Finance in 1972. Started his career as an Auditor in DJKPN, Bandung from 1972 to 1976, then as Head of Supervisory Section of Sugar and Tobacco farming Forest for DJKPN Jakarta (1976-1983), Head of Representative of BPKP South Sulawesi Province (1997-1998), Supervisory Director of Oil and Gas Business of Deputi V BPKP (1998-2001), Mandated Director (2000 – 2001), Partner of Public Accountant Zainal Arifin and Member of Audit Committee of the Company (2004 – to date).
FARIDA MEUTIA Anggota
FARIDA MEUTIA
Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetiya Mulya (1994). Karirnya dimulai sebagai Programer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-
She graduated from Biology Faculty of ITB in 1974, and accomplished her master of management in Prasetiya Mulya Institute of Management in 1994. Started her career as a Programmer of Data Center Division at the Company (1972), then was promoted to be General Affair manager of Data Center Division (1985-
1996),Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary PT Elnusa (2001-2004), , Sekretaris Dewan Komisaris PT Elnusa dan Aggota Komite Audit PT Elnusa Tbk (2004-sekarang)
1994), Financial Director of PT Elnusa Geosains (19961997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary of the Company (2001-2004), Secretary of Board of Commissioners and Member of Audit Committee of the Company from 2004 up to present.
BIBIN BUSONO Anggota
BIBIN BUSONO
Pendidikan terakhir diselesaikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik, Jurusan Elektro tahun 1989.
Graduated the bachelor degree from Faculty of Engineering, Department of Electrical Engineering University of Indonesia in 1989.
Karirnya dimulai sebagai asisten pengajar di Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (1989-1991), Eksekutif/ Direksi/Direktur Utama PT Bursa Efek Surabaya (19951999). Chief Financial Officer/Vice President di PT Danareksa (Persero) (1999-2001), Principal Ernst & Young Advisory Services (2003-2006), Chief Financial Officer PT London Sumatra Indonesia Tbk (2006-2007), Staf Ahli Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Anggota Komite Audit PT Elnusa Tbk (2008-sekarang)
He started his career as an Assistant Instructor in the Computer Science Center, University of Indonesia (19891991), Executive / Directors /President Director of PT Surabaya Stock Exchange (1995-1999). Chief Financial Officer / Vice President at PT Danareksa (Persero) (19992001), Principal Ernst & Young Advisory Services (20032006), Chief Financial Officer of PT London Sumatra Indonesia Tbk (2006-2007), staff of the Vice President Director of PT Pertamina (Persero) and Member of the Audit Committee of the Company (2008-present.)
Member
Head as well as member of the committee
Member
Member
member
150 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
151 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
PROFIL KOMITE REMUNERASI
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
Profile of Remuneration Committee
152 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
Profile of Corporate Secretary
IIN ARIFIN TAKHYAN Pengarah Komite
IIN ARIFIN TAKHYAN
Juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Also serves as President Commissioner of the Company.
HARRY TRIONO Ketua Komite
HARRY TRIONO
Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan
Also serves as Commissioner of the Company
LUCY SYCILIA Anggota
LUCY SYCILIA
Saat ini sebagai VP. Corp. HR di Perseroan, bergabung pada tahun 2000 dengan jabatan yang pernah dijabat diantaranya : Manager HR Development (2000 – 2001),Manager Compensation & Benefits (2001 – 2003), Manager HRM (2003 - 2004), Direktur SDM & Umum PT. Infomedia Nusantara (2004 - 2007). Meraih gelar Magister Management di Institute Bisnis & Management Labora pada tahun 1992, dan S1 dari Jurusan Teknologi Pertanian IPB tahun 1990.
Currently serves as Vice President or Corporate Human Resources of the Company. Joined with the Company in 2000, previous positions weres: Human Resources Development Manager (2000-2001), Compensation & Benefit Manager (2001-2003), Human Resources Management Manager (2003-2004), Human Resources and General Affair Director of PT. Infomedia Nusantara (2004-2007). She completed her Master in Management at Labora Business and Management Institute in 1992 and received her Bachelor Degree from Bogor Agricultural Institute (IPB) in 1990
NUR WITJAKSONO Anggota
NUR WITJAKSONO
Saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefits di Perseroan, bergabung pada tahun 1989 dengan jabatan yang pernah dijabat diantarnya : Seismologist PT. Elnusa Geosains (1989 – 1992), Pjs. Manager Service and Adm. PT.Elnusa Divisi F&C (1992 – 1995), Jr. Manager HRD PT. Elnusa (1995), Procument & Maintenance Coordinator PT. Infomesia Nusantara (1995 – 1998), Manager Pengembangan Usaha Koperasi Elnusa (1998 – 2001), General Manager Operasi Koperasi Elnusa (2001 – 2004), Manager HRD & GA PT. Elnusa Workover Services (2004 – 2005), Manager HRD PT. Elnusa Workover Services (20062007), General Manager HRD PT. Elnusa Workover Services (2007-2008). Meraih gelar S1 Teknik Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1987, dan Magister Management dari Institute Bisnis & Management Labora pada tahun 1998.
Currently serves as Senior Manager Compensation & Benefits of the Company. Joined the Company in 1989, previous positions were: Seismologist PT. Elnusa Geosains (1989 - 1992), Caretaker of Service and Administration Manager. PT. Elnusa Division of F & C (1992 - 1995), Jr. HRD Manager PT. Elnusa (1995), Procurement & Maintenance Coordinator PT. Infomedia Nusantara (1995 - 1998), Business Development Manager Elnusa Cooperatives (1998 - 2001), General Manager Operations Elnusa Cooperatives (2001 - 2004), HRD & GA Manager PT. Elnusa Workover Services (2004 - 2005), HRD Manager PT. Elnusa Workover Services (2006-2007), General Manager HRD PT. Elnusa Workover Services (2007-2008). Achieved his Bachelor Degree in Geology Enguineering from Trisakti University in 1987, and completed his Masters in Management from Labora Institute of Business & Management in 1998.
Committee Advisor
Head of Committee
Member
AGUS GUNAWAN VP Corporate Secretary
AGUS GUNAWAN
Sarjana lulusan dari ITB (Institut Teknologi Bandung) dengan jurusan Fisika tahun 1985 dan telah selesai menjalani pendidikan Magister Management di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya tahun 2009.
Graduated the bachelor degree from Physics Department of Bandung Institute of Technology (ITB) in 1985 and completed his Master of Management education in Prasetya Mulya Business School in 2009.
Memulai meniti karir di PT Schlumberger Geophysics Nusantara sebagai Field Engineer (1988-1990). Masuk di PT Elnusa juga sebagai Field Engineer (1990-1992). Berkarir di Anak Perusahaan PT Elnusa yaitu PT Elnusa Geosains mulai tahun 1993 sebagai Engineer In Charge, selanjutnya menjabat sebagai Account Manager (1995-1997), Operation Manager (1997-1998), Marketing Manager (1997-1998), dan Business Development Manager (20032004). Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Marketing di PT Elnusa Drilling Services (2004-2008), dan terakhir menjabat sebagai Deputi Direktur Drilling Services Division di PT Elnusa Tbk (2008-2009), sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Vice President Corporate Secretary sejak 10 Maret 2009 sampai dengan sekarang.
He started his career at PT Schlumberger Geophysics Nusantara as a Field Engineer (1988-1990). Joined PT Elnusa as Field Engineer (1990-1992). He established his career in one of PT Elnusa subsidiary – PT Elnusa Geosains in 1993 as Engineer In Charge, then served as Account Manager (1995-1997), Operation Manager (19971998), Marketing Manager (1997-1998), and Business Development Manager ( 2003-2004). Afterward he served as Director of Operations and Marketing at PT Elnusa Drilling Services (2004-2008), and his last position was Deputy Director of the Drilling Services Division in PT Elnusa Tbk (2008-2009), prior being appointed as Vice President of Corporate Secretary since March 10, 2009 until now.
VP Corporate Secretary
Member
153 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Financial Statements
154 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
155 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
156 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008
157 ELNUSA • 2008 ANNUAL REPORT
Laporan Tahunan Annual Report
2008
www.elnusa.co.id
PT Elnusa Tbk Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Tel : +62 21 7883 0850 (hunting) Direct : +62 21 7888 6410 Fax : +62 21 7883 0830 e-mail :
[email protected]
158 ELNUSA • LAPORAN TAHUNAN 2008