2012
Laporan Tahunan Annual Report
Premium name with sustainable growth
DAFTAR ISI Contents Ikhtisar Highlights Visi, Misi dan Strategi Korporasi Vision, Mission and Corporate Strategies Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Informasi Saham Perseroan Share Information Peristiwa Penting Significant Events Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility .02 .04 .06 .08 .10 .14
Profil Perusahaan Company Profile Riwayat Singkat Perseroan Brief History of the Company Kegiatan Usaha Bayan Group Bayan Group Business Activities Area Konsesi Concession Areas Struktur Korporasi Corporate Structure Struktur Organisasi Organization Structure Profil Dewan Komisaris Profiles of the Board of Commissioners Profil Direksi Profiles of the Board of Directors Profil Komite Audit Profiles of the Audit Committee Sumber Daya Manusia Human Resources Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Professionals Sertifikasi dan Penghargaan Awards and Certifications Analisis Manajemen Management Analysis Kegiatan Pertambangan Mining Operations Operasi Non-Tambang Non-Mining Operations Tinjauan Pemasaran dan Penjualan Marketing and Sales Review Tinjauan Keuangan Financial Review Prospek Usaha Business Prospects Strategi Strategies Komitmen Material Material Commitments Dividen Dividends
.18 .18 .19 .22 .24 .26 .29 .34 .36 .38 .39
.41 .44 .45 .47 .50 .52
Pengembangan Masyarakat Community Development Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Sistem Manajemen Terintegrasi Integrated Management System
.56 .58 .59 .60
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia Indonesian Code of Good Corporate Governance Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration & Nomination Committee Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Komite Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Committee Komite Audit Audit Committee Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Hubungan Investor Investor Relations Satuan Pengawas Internal Internal Audit Department Sistim Pengendalian Internal Internal Control System Kasus Hukum Legal Cases Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blower System Sanksi Administratif Administrative Sanctions Manajemen Risiko Risk Management
.61 .61 .62 .63 .64 .65 .67 .68 .68 .68 .69 .71 .72 .72 .73
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran .77 Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report Laporan Keuangan Konsolidasian 2012 dan 2011 Consolidated Financial Statements 2012 and 2011
.79
.54 .55 2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
1
Visi, Misi dan Strategi Korporasi Vision, Mission and Corporate Strategies
Visi
Vision Menjadi perusahaan pertambangan batubara terkemuka yang berkomitmen untuk menghasilkan produk bermutu, jasa berkualitas tinggi dan pertumbuhan berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan
To be a highly respected coal mining company committed to delivering premium products, high quality service and sustainable growth in the long term whilst minimizing environmental impact
Misi
Mission Mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui pencapaian kinerja terbaik di semua operasi kami
To optimize shareholders value by achieving best performance through all our operations
Memaksimalkan kompetensi inti melalui pelaksanaan praktik bisnis terbaik
To maximize core competencies by exercising best business practices
Menjunjung Tanggung Jawab Sosial Perseroan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi, kebijakan lingkungan yang berkesinambungan dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab
To promote Corporate Social Responsibility with an emphasis on employee welfare, a high standard of health and safety, sustainable environmental policies, and responsible community development
Strategi Korporasi Corporate Strategies
Bisnis yang Efektif / Effective Business Actions
2
Membangun aliansi strategis bersama pelanggan dengan mempertahankan produk dan jasa berkualitas tinggi
Establish strategic alliances with customers by maintaining high quality product and services
Menerapkan pola pembiayaan yang efektif dan menghasilkan produk yang bernilai tambah
Exercise cost effective measures and implement value added deliverables
Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
Practice good corporate governance
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Etika Tanggung Jawab Sosial / Responsible Social Conduct Komitmen yang jelas untuk berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan melalui program pelatihan, skema insentif dan tunjangan untuk mewujudkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi
Clear commitment to invest in human resources development to improve the condition of the workforce through training programs, incentive schemes and benefits in order to realise a higher level of productivity
Menegakkan kepatuhan yang terhadap praktik kesehatan keselamatan
ketat dan
Enforce strict adherence to health and safety practices
Menerapkan standar praktik terbaik untuk mencapai kebijakan lingkungan yang berkesinambungan; dan
Adopt best practice standards to achieve sustainable environmental policies, and
Mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Foster community development through various social programs which will augment the economic prosperity of the community
Pertumbuhan yang berkesinambungan / Sustainable Growth Mendayagunakan cadangan batubara dan infrastruktur yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan
Capitalize on existing coal reserves and infrastructure to deliver sustainable growth in production levels
Menyempurnakan portofolio aset berkualitas tinggi yang tersedia melalui akuisisi strategis cadangan batubara
Improve current portfolio of high quality assets through strategic acquisitions of coal reserves
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
3
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights (Dalam AS$ / In US$)
2012
2011
2010 *)
1,422,880,281
1,509,261,938
962,386,640
Laba Bruto /Gross Profit
258,732,961
439,845,969
229,048,774
Laba Usaha /Operating Profit
110,705,511
295,071,987
146,179,963
54,946,917
213,263,465
83,500,289
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity
56,605,734
208,470,008
79,050,518
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests
(1,658,817)
4,793,457
4,449,771
62,449,087
237,742,065
54,377,942
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity
63,778,564
233,277,948
50,063,998
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests
(1,329,477)
4,464,117
4,313,944
0.02
0.06
0.02
Aset Lancar / Current Assets
459,919,524
408,250,639
334,302,546
Aset Tetap / Fixed Assets
327,339,668
221,443,685
211,230,663
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Statement of Comprehensive Income Pendapatan / Revenue
Laba Bersih / Net Income Laba yang dapat diatribusikan kepada / Profit attributable to:
Laba komprehensif / Comprehensive income Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada / Comprehensive income attributable to:
Laba Bersih per Saham Dasar / Basic Earnings per share Laporan Posisi Keuangan / Statement of Financial Position
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets
1,449,185,464
1,187,996,923
599,056,863
1,909,104,988
1,596,247,562
933,359,409
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
397,472,851
618,637,802
327,559,012
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities
803,941,027
257,829,875
265,182,651
1,201,413,878
876,467,677
592,741,663
62,446,673
(210,387,163)
6,743,534
707,691,110
719,779,885
340,617,746
Laba Bersih terhadap Aset / Net Income to Assets
2.9%
13.4%
8.9%
Laba Bersih terhadap Ekuitas / Net Income to Equity
7.8%
29.6%
24.5%
Total Aset / Total Assets
Total Liabilitas / Total Liabilities Modal Kerja Bersih / Net Working Capital Ekuitas / Equity Rasio Keuangan Penting / Main Financial Ratios
Rasio Profitabilitas / Profitability Ratios Margin Laba Kotor / Gross Profit Margin
18.2%
29.1%
23.8%
Margin Laba Usaha / Operating Profit Margin
7.8%
19.6%
15.2%
Margin Laba Bersih / Net Profit Margin
3.9%
14.1%
8.7%
Likuiditas, Solvabilitas dan Rasio Hutang / Liquidity, Solvency, and Debt Ratios Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek / Current Assets to Current Liabilities
115.7%
66.0%
102.1%
Total Aset terhadap Total Liabilitas / Total Assets to Total Liabilities
158.9%
182.1%
157.5%
Total Liabilitas terhadap Total Aset / Total Liabilities to Total Assets
62.9%
54.9%
63.5%
169.8%
121.8%
174.0%
70.0%
32.3%
30.6%
22.7 days
18.1 days
27.4 days
16.1 times
20.2 times
13.3 times
Total Liabilitas terhadap Ekuitas / Total Liabilities to Equity Hutang Bersih terhadap Ekuitas / Net Debt to Equity Rasio Efisiensi / Efficiency Ratios Periode Penagihan Rata-rata / Average Collection Period Pendapatan terhadap Piutang Usaha / Revenue to Trade Receivables (Receivable Turnover)
(*) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebelumnya disajikan dalam Rupiah dan telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Nilai tersebut telah disajikan kembali oleh manajemen dalam mata uang Dollar AS.
Consolidated statement of comprehensive income, for the year ended 31 December 2010 had been previously presented in Indonesian Rupiah and audited by KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan. The figures have been represented by management to US Dollar.
4
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
in US$
‘10
*)
‘11
‘11
1,909,104,988
‘12
in US$
‘10
Ekuitas
‘12
Equity
‘11
‘12
707,691,110
Total Liabilities
719,779,885
‘12
340,617,746
213,263,465
‘11
dalam AS$
Net Income
‘10
Total Liabilitas
54,946,917
Laba Bersih
‘10*)
83,500,289
in US$
in US$
dalam AS$
dalam AS$
Operating Profit
Total Assets
1,201,413,878
‘12
876,467,677
295,071,987
‘11
592,741,663
‘10
110,705,511
Laba Usaha
dalam AS$ *)
146,179,963
in US$
1,596,247,562
Total Aset
dalam AS$
Revenue
933,359,409
1,422,880,281
1,509,261,938
962,386,640
Pendapatan
dalam AS$
in US$
‘10 ‘11 ‘12
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
5
INFORMASI SAHAM PERSEROAN Share Information
Komposisi Kepemilikan Saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2012 PT Bayan Resources Tbk Shareholders Composition as of 31 December 2012 No
Nama Pemegang Saham / Shareholder Name
1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
2
Jumlah Saham / Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
1,719,695,500
51.59
Korea Electric Power Corporation
666,667,000
20.00
3
Enel Investment Holding B.V.
333,333,500
10.00
4
Engki Wibowo
198,695,000
5.96
5
Jenny Quantero
6
Masyarakat, Manajemen dan Karyawan / Public, Management and Employees TOTAL
99,497,500
2.98
315,445,000
9.47
3,333,333,500
100.00
Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi PT Bayan Resources Tbk. Shares held by Commisioners and Directors of PT Bayan Resources Tbk . No
Nama Pemegang Saham / Shareholder Name
Jabatan / Position
Jumlah Saham / Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
1,719,695,500
51.59
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
300,000
0.01
3
Carlos Eizaguirre
Komisaris / Commissioner
-
-
4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
5
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
1,719,995,500
51.60
TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH KOMISARIS / TOTAL SHARES HELD BY COMMISSIONERS No.
Nama Pemegang Saham / Shareholder Name
Jabatan / Position
Jumlah Saham / Number of Shares
Persentase / Percentage (%)
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS 1
Chin Wai Fong dan / and Empire Management Corporation
Direktur Utama / President Director
53,427,000
1.60
2
Lim Chai Hock dan / and Dynamic Resources Corporation
Direktur / Director
88,868,000
2.67
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
198,695,000
5.96
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
99,497,500
2.98
5
Russell John Neil
Direktur / Director
300,000
0.01
6
Alastair McLeod
Direktur / Director
300,000
0.01
7
Low Yi Ngo
Direktur / Director
5,694,500
0.17
8
Seungbum Kim
Direktur / Director
-
-
9
Hermanto Suparman
Direktur / Director
-
-
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Tidak Terafiliasi / Non Affiliated Director
-
-
446,782,000
13.40
10
TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH DIREKSI / TOTAL SHARES HELD BY DIRECTORS
6
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BAYAN per Kuartal sepanjang 2011-2012 (Rp) Quarterly Price Movement and Trading Volume of BAYAN during 2011-2012 (IDR) Periode / Period Harga / Price
2011
2012
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Terendah / Lowest
16,750
16,700
20,950
16,900
17,350
11,000
10,700
7,700
Tertinggi / Highest
18,700
23,500
24,100
21,100
18,200
17,950
13,200
12,250
Penutupan / Closing
17,500
23,500
21,150
18,000
17,900
11,700
13,200
8,450
Volume Perdagangan / Trading Volume
7,449,500
7,962,528
12,989,000
8,553,000
5,260,224
2,427,320
765,597
1,072,189
Jumlah Saham Beredar / Number of Shares Outstanding
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
3,333,333,500
58.3 T
78.3 T
70.5 T
60.0 T
50.6 T
39.0 T
40.0 T
28.1 T
Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization (*T = Triliun / Trillion)
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BAYAN / Price Movement and Trading Volume of BAYAN 13,000
12,989,000
12,000 11,000
9,000 8,553,000 8,000
7,962,528
7,449,500
7,000 6,000
5,260,224
5,000 4,000 3,000
2,427,320 2,000
1,072,189
1,000 765,597
0,000 23,500
21,150
18,000
20,000
17,900
17,500 15,000
13,200
11,700
10,000 8,450
5,000 0,000
1Q
2Q
3Q
2011 Harga Penutupan / Closing Price Rp per Saham / IDR per Share
4Q
1Q
2Q
3Q
4Q
2012 Volume Perdagangan / Trading Volume Lembar Saham / Shares
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
7
(Dalam Rupiah / In IDR)
(Lembar Saham / Shares)
10,000
PERISTIWA PENTING Significant Events
23 Februari/February 2012
26 Maret/March 2012
Bayan menandatangani perjanjian jual-beli dengan Thermal Powertech Corporation India (TPCIL), sebuah perusahaan patungan antara Sembcorp Utilities dan Gayatri Energy Ventures (GEVL). Perjanjian tersebut adalah perjanjian untuk pasokan 10 juta MT batubara sub-bituminus ramah lingkungan selama 10 tahun ke depan, yang dimulai pada tahun 2014.
Bayan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan keputusan penting untuk menyetujui tindakan Perseroan menjaminkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan sebagian atau seluruh aset/harta kekayaan Perseroan kepada para kreditur Perseroan.
Bayan signed a sales and purchase agreement with Thermal Powertech Corporation India (TPCIL), a joint venture between Sembcorp Utilities and Gayatri Energy Ventures (GEVL). The agreement is for the supply of 10 million MT of subbituminous environmentally-friendly clean coal over 10 years commencing in 2014.
Bayan held an Extraordinary General Meeting of Shareholders. The major resolution was to approve the Company’s decision to pledge or encumber part or all of the Company’s direct or indirect asset/properties for the benefit of the Company’s creditors.
10 April 2012
28 Mei/May 2012
Bayan memperoleh fasilitas pinjaman baru sebesar AS$750 juta dari ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank dan Natixis untuk membiayai kembali semua utang yang ada, fasilitas talangan, penambahan dana investasi infrastruktur dan pemenuhan modal kerja.
Bayan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang salah satu keputusan pentingnya adalah menyetujui pembagian Dividen sebesar Rp. 200 per saham.
Bayan secured a new debt deal for US$750 million from ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank and Natixis to refinance all its existing debt, to provide additional debt to partially fund infrastructure investment and working capital requirements.
8
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Bayan held its Annual General Meeting of Shareholders; one of the major resolutions was to approve the dividend declaration of IDR 200 per share.
16 Juni/June 2012
27 November 2012
Bayan merayakan pengapalan pertama dari dermaga dan pemuat kapal PIK yang baru saja diperbaharui.
Bayan menerima pengiriman KFT-2 yang berkapasitas setengah lebih besar dari KFT-1 dan ditujukan untuk melayani pengembangan awal dari proyek Tabang/Pakar.
Bayan celebrated the first loading from its newly upgraded PIK Jetty and Ship loader.
Bayan took delivery of the KFT-2 which is 50% larger than the KFT-1 and is destined to cater to the initial expansion of the Tabang/Pakar project.
28 November 2012
28 November 2012
Bayan menerima penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai Perusahaan Terbaik Indonesia tahun 2012 untuk kategori “The Biggest Growing Equity Mining Company”.
Bayan mensponsori Program Satu Miliar Pohon Indonesia pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Kehutanan.
Bayan received an award from Warta Ekonomi as Indonesia’s Best Company 2012 in the category of “The Biggest Growing Equity Mining Company”.
Bayan sponsored the One Billion Indonesian Trees (OBIT) program during Indonesian Tree Planting Day organized by the Ministry of Forestry.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
9
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Report From The Board Of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama President Commissioner
10
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Sejak menjadi perusahaan terbuka tahun 2008, Bayan telah memperluas skala dan lingkup operasinya dari memproduksi batubara berkualitas tinggi hingga meningkatkan produksi batubara berkalori rendah dengan biaya produksi lebih murah untuk dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat dari negara-negara berkembang. Akuisisi Kangaroo Resources Limited (KRL) dan aset-asetnya di Tabang telah memungkinkan Bayan menjual sejumlah besar volume batubara dalam kontrak jangka panjang, terutama kepada para produsen pengguna bahan bakar batubara di pasar Asia. Perseroan juga meningkatkan kapasitas infrastrukturnya dengan membeli floating transfer barge (KFT-2) tambahan untuk mendukung target pertumbuhan produksi proyek Tabang dan Pakar dalam beberapa tahun mendatang serta dengan memperluas dermaga PIK untuk mengubahnya dari fasilitas pemuat tongkang menjadi pemuatan kapal, sehingga membantu mengurangi biaya logistik dan transportasi.
Since its public listing in 2008, Bayan has expanded its scale and scope of operations from producing high quality coal to amassing low CV coal that comes with low production costs with the anticipation of supplying the growing demand of emerging countries. The acquisition of Kangaroo Resources Limited (KRL) combined with its existing Tabang assets have allowed Bayan to commit substantial volumes of long term off-take agreements, principally with coal fired power producers in the Asian markets. The Company also increased its infrastructure capacity by purchasing an additional floating transfer barge (KFT-2) to support the rapid growth targets of the Tabang and Pakar projects in the next few years as well as extending the PIK jetty to convert it into a ship loading facility from a barge loader which provides cost reductions in logistics and transportation.
Dengan skala, lingkup dan keragaman operasi tersebut, kami memiliki portofolio yang mampu menjawab tantangan dari kelesuan pasar dan akan menghasilkan performa yang baik selama pemulihan pasar.
Given the scale, scope, and diversity of our operations, we have a portfolio that is able to meet the challenges of market downturns and will perform well in the course of market upswings.
Pada tahun 2012, kami memperoleh pinjaman terbesar sejauh ini, yaitu fasilitas pinjaman sebesar AS$750 juta untuk membiayai kembali fasilitas Club Deal dan Bridging Bayan sebelumnya. Transaksi ini memperpanjang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan kami sehingga lebih sesuai dengan pertumbuhan produksi Perseroan. Selain itu, transaksi ini juga memungkinkan kami berinvestasi dan mengembangkan infrastruktur di lokasi tambang, baik yang baru maupun lama, sejalan dengan bertumbuhnya Perseroan.
In 2012, we secured our largest debt deal to date; a debt facility of US$750 million which refinanced Bayan’s previous Club Deal and Bridging facility. This extended the maturity of our financial obligation to be more aligned with the production growth of the Company. In addition, it further enabled us to invest in and develop the infrastructure of the mine sites, both current and new ones, as we continue to grow.
Suatu kebanggaan bagi kami dapat menerima penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai Perusahaan Terbaik Indonesia tahun 2012 dalam kategori The Biggest Growing Equity Mining Company. Pengakuan ini memotivasi kami untuk terus memperbaiki kinerja dan meningkatkan transparansi. Selain itu, Perseroan juga bangga dapat berpartisipasi dalam Program Satu Miliar Pohon Indonesia yang diselenggarakan pemerintah sebagai sponsor utama dalam kegiatan penanaman pohon nasional.
Bayan is pleased to receive an award from Warta Ekonomi as Indonesia’s Best Company in 2012 in the category of “The Biggest Growing Equity Mining Company”. This recognition motivates us to continue to improve performance and enhance transparency. Together with this, the Company is proud to have participated in the “One Billion Indonesian Trees Program” organized by the government as the main sponsor in the national tree-planting event.
Kami tetap berkomitmen untuk mengintegrasikan pembangunan berkesinambungan ke dalam proses bisnis kami dan menerapkan praktik terbaik serta standar tata kelola perusahaan yang tinggi dalam kegiatan pertambangan kami.
We remain committed in integrating sustainable development into our business processes and applying best practice and a high standard of governance in our mining activities.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
11
Pada tahun berjalan, kami juga menyambut Bapak Seungbum Kim yang menggantikan Bapak Kim Young Seng sebagai wakil KEPCO dalam Direksi. Kehadiran Bapak Kim telah memperkuat dan memperluas kemitraan Bayan dan KEPCO. Kami juga menyambut Bapak Hermanto Suparman yang memiliki pengalaman luas di bidang keuangan dan perpajakan, yang merupakan kontribusi bernilai bagi Direksi.
During the course of the year, we welcomed Mr. Seungbum Kim who succeeded Mr. Kim Young Seng as KEPCO’s representative on the Board of Directors. Mr Kim’s presence has reinforced and further enhanced the partnership between Bayan and KEPCO. We also welcomed Mr Hermanto Suparman who has extensive experience in finance and taxrelated issues making him a valuable addition to the Board of Directors.
Menjelang semester kedua tahun 2012, perkembangan harga batubara menyiratkan bahwa masa-masa kenaikan harga batubara, permintaan tinggi dan pasokan tidak stabil tengah menurun. Ketidakpastian ekonomi di Eropa dan AS tidak saja mempengaruhi permintaan batubara, tetapi juga berpengaruh buruk pada pasar-pasar lainnya. Selain itu, kebijakan pemerintah untuk menghambat tekanan inflasi, khususnya di China dan India, memicu penurunan tingkat pertumbuhan. Pasar-pasar yang baru tetap bermunculan, meskipun tidak dengan laju yang tinggi seperti di tahuntahun terakhir.
Towards the second half of 2012, developments in coal prices suggest that the period of escalating coal prices, robust demand, and intermittent supply is going through a downturn. The economic uncertainty in Europe and the US has not only impacted coal demand, but it created contagion to other markets. Combined with this, government policies to curb inflationary pressure, principally in China and India, triggered the rate of growth to decelerate. Emerging markets continue to grow albeit not at the same pace as we have seen in recent years.
Meskipun demikian, kami yakin ini hanyalah penurunan sementara dalam kecenderungan jangka menengah hingga panjang, sehingga kami tetap optimis. Prospek batubara tetap cerah dan akan terus menjadi sumber energi utama dunia. Dengan berlanjutnya urbanisasi dan industrialisasi ekonomi Asia, energi akan menjadi semakin penting. Sebagian besar populasi yang semakin bertambah tinggal di kota-kota tempat pembangkit listrik berperan penting dalam kesejahteraan ekonomi.
However, we believe this is only a short term dip within the medium to longer term trend which remains encouraging. Coal prospects are robust and will continue to be a key global energy source. As the urbanization and industrialization of Asian economies continue to scale unprecedented heights, energy will be even more vital. The vast majority of an ever increasing population lives in cities where electricity generation is essential to economic prosperity.
Batubara memiliki skala dan kesinambungan untuk memenuhi permintaan energi yang besar tersebut karena tersedia luas, mudah diangkut dan hemat biaya. Produksi listrik bertenaga batubara diperkirakan akan tumbuh sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan miliaran penduduk yang tidak memiliki akses listrik memadai.
Coal has the scale and sustainability to meet the enormous demand for energy. It is widely available, easy to transport, and cost effective. Coal power generation is forecast to grow exponentially to accommodate billions of people who have insufficient access to electricity.
Berdasarkan keadaan inilah kami tetap berfokus pada pemanfaatan infrastruktur dan aset yang ada untuk semakin memperkuat daya saing kami. Kami termotivasi untuk terus memperluas produksi ke proyek-proyek yang menghasilkan laba tertinggi.
It is against this backdrop that we remain focused in utilizing existing infrastructure and assets to further strengthen our competitive advantage. We are driven to continue expanding our production to projects with the highest returns.
Kesuksesan Bayan didukung oleh praktik-praktik terbaik yang dipatuhi dan diterapkan Direksi. Kami yakin Perseroan di bawah arahan Direksi berpeluang baik mengelola dinamika masa depan.
The success of Bayan is underpinned by best practices adhered to and implemented by the Board of Directors. We believe the Company is well positioned under the direction of the Board of Directors to manage the dynamics of the future.
Dewan Komisaris puas dengan langkah-langkah yang diambil Direksi demi kepentingan terbaik Perseroan dan para pemegang saham serta keberhasilan mereka dalam memenuhi harapan, menangani berbagai tantangan secara efektif, dan terus membangun landasan yang kokoh untuk pertumbuhan berkesinambungan.
The Board of Commissioners is satisfied that the Board of Directors acted in the best interest of the Company and the shareholders and successfully met expectations, effectively handled numerous challenges, and carried on building a solid platform for sustainable growth.
12
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan semua manajemen dan staf atas upaya dan dedikasi mereka kepada Perseroan.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our appreciation to the Board of Directors and all the management and staff for their efforts and dedication to the Company.
Terima kasih atas minat dan dukungan Anda yang terusmenerus kepada Bayan.
I thank you for your interest and continued support of Bayan.
Atas nama Dewan Komisaris / On behalf of the Board Of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
13
LAPORAN DIREKSI
Report From The Board Of Directors
Eddie Chin Wai Fong Direktur Utama President Director
14
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Bayan mengawali semester pertama tahun 2012 dengan baik. Harga jual rata-rata adalah AS$96,08/MT, yang di antaranya terdiri dari sejumlah kontrak yang diadakan menjelang akhir tahun 2011. Perseroan berhasil menjual sejumlah besar produksinya dalam kontrak jangka panjang dengan volume signifikan.
Bayan started strong in the first half of 2012. The average selling price was US$ 96.08 / MT which was supported by committed contracts entered into in the latter part of 2011. The Company had significant long term volume commitments locked in for a large portion of its production.
Bayan juga menandatangani perjanjian pinjaman sebesar AS$750 juta pada bulan April 2012. Proyek-proyek penting pada tahun tersebut meliputi penyelesaian perluasan dermaga PIK, penyerahan KFT-2, dan dimulainya tahap pertama pembangunan infrastruktur proyek Tabang dan Mamahak.
In addition, Bayan signed a loan agreement for US$750 million in April 2012. Major projects for the year included the completion of the PIK Jetty Extension; delivery of the KFT-2; and commencement of the infrastructure developments in the Tabang and Mamahak projects.
Pada semester kedua tahun 2012, langkah-langkah untuk memperketat kebijakan keuangan dan menghambat tekanan inflasi dijalankan secara penuh, sehingga efektif mengurangi laju pertumbuhan khususnya di China dan India. Selain itu, krisis ekonomi berkepanjangan di Eropa dan AS yang tidak kunjung terselesaikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan pasar-pasar penting.
During the second half of 2012, measures to tighten monetary policies and restrain inflationary pressures were in full swing which effectively decelerated the rate of growth especially in China and India. Alongside this, the prolonged economic crisis in Europe and the US remained unresolved which, in turn, continued to affect global economic growth and key markets.
Namun pasokan batubara yang pulih dari berbagai gangguan lebih cepat daripada perkiraan melampaui antisipasi pertumbuhan permintaan. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan dan tingkat persediaan tinggi yang menyebabkan penurunan tajam harga batubara.
Coal supply, however, having recovered from various disruptions sooner than expected exceeded the anticipated growth in demand. Consequently, an oversupply situation arose and high inventory resulted which led to a significant drop in coal prices.
Bayan mengambil langkah-langkah untuk memastikan marjin dipertahankan sedapat mungkin dengan mengurangi biaya dan menurunkan jumlah pasokan. Menjelang semester kedua tahun 2012, Perseroan merevisi perencanaan tambang di semua lokasi untuk mencapai rasio pengupasan tanah yang lebih rendah. Armada peralatan didemobilisasikan atau dinonaktifkan sementara jam kerja dikurangi untuk merampingkan operasi tambang. Kami bernegosiasi ulang dan bekerja sama dengan para subkontraktor kami untuk mengurangi jumlah produksi agar sesuai dengan revisi rencana tambang. Semua upaya gabungan dan koordinasi yang baik antara Grup dan para subkontraktornya selama jangka waktu ini telah semakin memperkuat kemitraan jangka panjang kami.
Bayan is undertaking actions to ensure margins are preserved, to the extent possible, by cutting cost and scaling back supply. During the second half of 2012, the Company revised the mine plan of all the sites to achieve a lower stripping ratios. Fleets of equipment were demobilized or made idled as work schedules were reduced to streamline mining operations. We renegotiated and worked with our sub contractors to decrease production volumes on overburden to be in line with the revised mine plan. We are pleased to say that the combined efforts and close coordination of the Group with the sub contractors during this period has further strengthened the long term partnerships we have.
Profitabilitas Bayan sangat terpengaruh dengan peristiwaperistiwa eksternal ini. Total pendapatan berjumlah AS$ 1.422,9 juta atau 5,7% lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena harga jual rata-rata yang lebih rendah, yaitu AS$ 88,60 / MT dibandingkan harga jual rata-rata tahun 2011 senilai AS$ 98,5 / MT, meskipun penurunan ini terimbangi dengan volume penjualan yang sedikit lebih tinggi. Laba bersih berjumlah AS$ 54,9 juta atau lebih rendah 74,2% daripada tahun 2011.
Bayan’s profitability was impacted to a large extent by these external events. Total revenues were US$ 1,422.9 million which was 5.7% lower compared to the previous year as a result of lower average selling price at US$ 88.60 / MT compared to the 2011 average selling price at US$ 98,5 / MT albeit partially offset by slightly higher sales volume. Net income was US$ 54.9 million which was lower by 74.2% compared 2011.
Meskipun dengan latar belakang ketidakpastian pasar tersebut, Perseroan mampu memproduksi 16.3 juta MT pada tahun 2012 atau masih lebih tinggi 4,5% daripada produksi batubara tahun 2011 yaitu 15,6 juta MT. Namun angka ini masih lebih rendah daripada target.
Against the backdrop of the prevailing market uncertainties, the Company produced 16.3 million MT in 2012 which was a slight increase of 4.5% from 2011 coal production of 15.6 million MT but was lower than target.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
15
Bayan berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik dalam setiap aspek bisnis Perseroan. Pendekatan kami pada kelestarian lingkungan tetap menjadi landasan penting dalam menjalankan usaha. Pengelolaan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari operasi dan kegiatan tambang tetap menjadi prioritas Perseroan.
Bayan has a commitment to implement best practices in all aspects of its business. Our approach to sustainability continues to be fundamental to the way we conduct business. Managing the social, economic, and environmental impacts of the mining operations and activities remain the Company’s priority.
Bayan mendapatkan kehormatan menjadi sponsor utama program Penanaman Satu Miliar Pohon Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Kehutanan, yang mendemonstrasikan komitmen kami pada pelestarian lingkungan.
Bayan was privileged to be the main sponsor of the One Billion Indonesian Trees event organized by the Ministry of Forestry which demonstrates our commitment to the environment.
Selama tahun 2012, Bayan menerima berbagai penghargaan di bidang lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan pemerintah daerah. Saya terutama ingin menyoroti prestasi PT Wahana Baratama Mining (WBM), yang menerima penghargaan ADITAMA (Emas), dan PT Firman Ketaun Perkasa (FKP) serta PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), yang menerima penghargaan PRATAMA (Perunggu) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam.
In the course of the year, Bayan received various environmental awards from the Ministry of Environment and local government. I would like to highlight in particular that PT Wahana Baratama Mining (WBM) received the ADITAMA (Gold) award and both PT Firman Ketaun Perkasa (FKP) and PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) received the PRATAMA (Bronze) award from the Ministry of Energy and Natural Resources.
Selain itu, PT Dermaga Perkasapratama (DPP) dan PIK juga telah menerima sertifikasi ulang ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001 untuk periode 2013-2015.
Further, PT Dermaga Perkasapratama (DPP) and PIK received recertification for ISO 9001, ISO 14001, and OHSAS 18001 for the period of 2013-2015.
Bayan Group terus mengkaji dan melaksanakan praktikpraktik tata kelola perusahaan yang baik di semua bidang usahanya. Upaya-upaya ini telah diakui industri pertambangan melalui berbagai penghargaan yang telah kami terima sebagai perusahaan terbuka. Kami mendapat kehormatan menerima penghargaan dari majalah Warta Ekonomi sebagai Perusahaan Terbaik Indonesia tahun 2012 untuk kategori “The Biggest Growing Equity Mining Company”.
The Group continues to review and implement good corporate governance practices in all our businesses. These efforts have been given recognition by the industry through the awards that we have received as a listed company. We were pleased to receive an award from Warta Ekonomi as Indonesia’s Best Company in 2012 in the category of “The Biggest Growing Equity Mining Company”.
Saya juga hendak memanfaatkan kesempatan ini untuk menyambut hangat di jajaran Direksi kehadiran Bapak Seungbum Kim, yang menggantikan Bapak Kim Young Saeng sebagai wakil KEPCO, dan Bapak Hermanto Suparman yang memiliki pengetahuan luas di bidang keuangan dan perpajakan. Saya yakin para anggota baru Direksi ini akan lebih mendorong kami untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang baik.
I would also like to take this opportunity to warmly welcome to our Board of Directors, Mr. Seungbum Kim who succeeded Mr. Kim Young Seng as KEPCO’s representative and Mr Hermanto Suparman who has an in depth knowledge in finance and tax. I am confident that the new members in our Board will further enhance our drive to implement good business practices.
Tinjauan dan Prospek
Outlook and Prospects
Untuk tahun 2013, kami yakin kelebihan pasokan akan berlanjut selama semester pertama. Kami juga mengantisipasi peningkatan produksi yang tidak terlalu tinggi. Dengan pemulihan yang diharapkan terjadi pada tahun 2013, kami memperkirakan semester kedua tahun 2012 sebagai titik terendah pasar dan bahwa harga pasar akan menunjukkan tanda-tanda peningkatan pada semester kedua tahun 2013.
Looking into 2013, we believe that the oversupply will continue in the first half of the year. In addition, we anticipate that production will increase marginally. With an anticipated recovery occurring in 2013, we anticipate that the second half of 2012 was the lowest point of the market and by the second half of 2013, market prices will show signs of improving.
16
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Bayan tetap optimis bahwa dalam jangka menengah hingga panjang, prospek batubara akan tetap cerah. Berbagai hal fundamental yang mendukung urbanisasi dan industrialisasi China, India dan negara-negara berkembang lainnya akan tetap merepresentasikan sebagian besar pertumbuhan permintaan batubara. Kami yakin koreksi pasar akan menyebabkan pemulihan harga batubara yang lebih lama dan sehat dalam jangka menengah.
Bayan continues to be optimistic that in the medium to long term coal prospects will remain robust. The fundamentals underpinning the urbanization and industrialization of China, India and other emerging countries will continue to represent the major share of the demand growth of coal. We believe that market corrections will lead to longer and healthier rebound in coal prices in the medium term.
Sementara itu, berbagai langkah bijaksana dilakukan untuk membatasi belanja modal pada pengeluaran penting. Namun, belanja modal untuk ekspansi lokasi Tabang akan tetap dilakukan dalam tiga tahap dari tahun 2013 hingga 2015 untuk memperluas kapasitas agar memadai untuk memenuhi permintaan batubara yang semakin bertambah. Karena itu, proyek utama tahun 2013 adalah pembangunan infrastruktur proyek Tabang yang mencakup jalan pengangkutan, tempat penimbunan dan pemuat tongkang.
In the interim, prudent measures are implemented to reduce capital spending to essential expenditure. However, expansionary capex at the Tabang site will continue to be implemented in three phases over 2013 to 2015 in order to expand capacity sufficient to meet the increasing demand for coal. Hence, the main project for 2013 is the infrastructure development of the Tabang project which includes haul road, stockpiles and barge loader.
Kami telah mengalami gejolak luar biasa dalam pasar batubara selama beberapa tahun terakhir. Dengan setiap pasang dan surutnya, saya semakin yakin tim manajemen dan staf memiliki keahlian dan tekad untuk menghadapi berbagai tantangan dan meraih setiap kesempatan yang diciptakan kondisi ekonomi saat ini.
We have experienced tremendous volatility in the coal market in the last few years. With each peak and trough, I feel more confident that the management team and staff have the skills and determination to face the challenges and seize any opportunities created by the current economic conditions.
Bersama Direksi, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemangku kepentingan, para pemegang saham, publik dan pemerintah di semua tingkatan atas kontribusi dan dukungan mereka yang berkelanjutan.
Together with the Board of Directors, I wish to express our appreciation to the Board of Commissioners, stakeholders, shareholders, the public and government at all levels for their contribution and continued support.
Yang terpenting, saya ingin berterima kasih kepada segenap manajemen dan karyawan Bayan atas dedikasi dan kerja keras mereka di tahun 2012.
More importantly, I would like to thank the management and employees of Bayan for their dedication and hard work in 2012.
Atas nama Direksi / On behalf of the Board Of Directors
Eddie Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
17
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Riwayat Singkat Perseroan
Brief History of the Company
Sejarah Bayan dimulai pada bulan November 1997 saat memperoleh konsesi tambang batubara pertamanya untuk cadangan Muara Tae di Kalimantan Timur melalui akuisisi GBP oleh para pemegang saham pendiri.
Bayan’s history dates back to November 1997, when its first coal mining concession was obtained for the Muara Tae reserve in East Kalimantan with the acquisition of GBP by the founding shareholders.
Sejak itu, sejumlah konsesi baru telah diakuisisi melalui serangkaian transaksi yang sebagian besar telah diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2008. Konsesi-konsesi ini dikonsolidasikan untuk mendirikan Bayan Group.
Since then, a number of new concessions were acquired and through a series of transactions, they were substantially completed by 31 March 2008. The concessions were consolidated and the Bayan Group was established.
Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004 dan pada bulan Agustus 2006 diubah dari perusahaan non-investasi menjadi perusahaan terbatas di bidang investasi dalam negeri berdasarkan undang-undang Republik Indonesia. Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Agustus 2008.
The Company was established on 7 October 2004 and in August 2006, was converted from a non-investment company into a domestic investment limited liability company under the laws of Indonesia Republic. Thereafter, the Company was listed on the Indonesia Stock Exchange in August 2008.
Sejak tahun 2008, Perseroan terus melakukan ekspansi. Ekspansi terpenting terjadi tahun 2011 dengan akuisisi mayoritas saham di KRL dan 14 konsesi pertambangannya.
Since 2008, the Company has continued to expand, most notably in 2011 with the acquisition of a majority shareholding in KRL and its 14 mining concessions.
Kegiatan Usaha Bayan Group
Bayan Group Business Activities
Bayan merupakan produsen batubara dengan operasi pertambangan, pengolahan dan logistik batubara terpadu. Perseroan bergerak dalam usaha pertambangan terbuka/ surface open cut untuk batubara thermal. Produksi batubaranya meliputi berbagai jenis batubara, di antaranya batubara ramah lingkungan, batubara berkadar belerang rendah, batubara subbituminus dan semi-soft coking.
Bayan has integrated coal mining, processing and logistics operations. The Company is engaged in the business of surface open cut mining of thermal coal. Coal production also includes other grades of coal which comprise of environmentally-friendly, low sulfur, sub-bituminous coal and semi-soft coking coal.
18
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Bayan juga memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pemuatan batubara. Pada tahun 1998, Perseroan mengambil alih saham mayoritas atas BCT, yang saat itu memiliki kapasitas 2,5 juta MT per tahun. Pada tahun 2007, tahap ketiga ekspansi BCT diselesaikan sehingga meningkatkan kapasitas dari 9,0 juta MT hingga 15,0 juta MT per tahun.
Bayan also owns and operates coal loading infrastructure. In 1998, the company acquired a controlling interest in the BCT, at which time the BCT had a throughput capacity of 2.5 million MT per annum. In 2007, the third phase of expansion of the BCT was completed, increasing throughout capacity from 9.0 million MT per annum to 15.0 million MT per annum.
Pada bulan September 2008, Bayan membeli KFT-1, yang diperuntukkan bagi Proyek WBM dan memungkinkan Perseroan melayani kapal hingga ukuran Capesize di wilayah Kalimantan Timur dan Selatan. Bayan juga membeli KFT-2 pada kuartal keempat tahun 2012, yang akan digunakan untuk proyek Tabang/Pakar.
In September 2008, Bayan purchased the KFT-1, which was dedicated to the WBM Project and can service up to Capesize vessels in East and South Kalimantan regions. Bayan also purchased in the last quarter of 2012 KFT-2 which will be dedicated to the Tabang/Pakar project.
Area Konsesi
Concession Areas
Melalui berbagai perusahaan, Bayan memegang hak eksklusif untuk menambang batubara berdasarkan lima (5) PKP2B, tiga belas (13) IUP dan empat (4) IUP tambahan setelah penyelesaian transaksi IBU/KRL. Total area konsesi setelah penyelesaian transaksi tersebut akan menjadi seluas 143.584 hektar, yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan. Peta dan tabel berikut ini menggambarkan lokasi, luas dan tahapan area konsesi serta lokasi Balikpapan Coal Terminal per tanggal 31 Desember 2012.
Through various companies, Bayan has the exclusive rights to mine under five (5) CCOWs, thirteen (13) IUPs, and four (4) more IUPs upon the completion of the IBU/ KRL transaction. The total concession area once the IBU / KRL transaction is completed, will be 143,584 hectares which are located in East and South Kalimantan. The map shows the location, size and stages of concession areas and the location of the Balikpapan Coal Terminal as of 31 December 2012.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
19
Tabel Ringkasan Informasi Konsesi Bayan Group / Summary of Bayan Group Concessions
Proyek / Project
Perusahaan Pemilik Konsesi/ Concession Holder Company
Tipe Konsesi / Type of Concession
Fase / Phase
Area Konsesi / Concession Area (Ha.)
Lokasi / Location
Gunungbayan Blok / Block 1 & Blok / Block 2
GBP
PKP2B Generasi ke 2 / 2nd Generation CCOW
Eksploitasi / Exploitation
24.055
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Wahana
WBM
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
Eksploitasi / Exploitation
7.811
Kalimantan Selatan / South Kalimantan
Perkasa
PIK
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
Eksploitasi / Exploitation
20.037
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Teguh
TSA
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
Eksploitasi / Exploitation
5.838
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Firman
FKP
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
Eksploitasi / Exploitation
12.710
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Tabang
FSP
IUP
Eksploitasi / Exploitation
3.774
Kalimantan Timur / East Kalimantan
BT
IUP
Eksploitasi / Exploitation
3.015
Kalimantan Timur / East Kalimantan
BAS
IUP
Eksplorasi / Exploration
4.025
Kalimantan Timur / East Kalimantan
TJ
IUP
Eksplorasi / Exploration
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
SK
IUP
Eksplorasi / Exploration
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
OM
IUP
Eksplorasi / Exploration
1.061
Kalimantan Timur / East Kalimantan
TA ***
IUP
Eksplorasi / Exploration
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
SA
IUP
Eksplorasi / Exploration
2.364
Kalimantan Timur / East Kalimantan
DE
IUP
Eksplorasi / Exploration
3.784
Kalimantan Timur / East Kalimantan
BS **
IUP*
Eksplorasi / Exploration
4.595
Kalimantan Timur / East Kalimantan
AU **
IUP*
Eksplorasi / Exploration
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
CA **
IUP*
Eksplorasi / Exploration
3.467
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Pakar
20
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Proyek / Project Mamahak
Perusahaan Pemilik Konsesi/ Concession Holder Company
Tipe Konsesi / Type of Concession
Fase / Phase
Area Konsesi / Concession Area (Ha.)
Lokasi / Location
MCM
IUP
Eksploitasi / Exploitation
4.996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
BKL
IUP
Eksplorasi / Exploration
7.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
MEL
IUP
Eksplorasi / Exploration
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
MBE
IUP
Eksplorasi / Exploration
5.000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
GPK
IUP
Eksplorasi / Exploration
5.060
Kalimantan Timur / East Kalimantan
143.584 1. *** Konsesi dalam proses pengalihan ke KRL / Concessions in progress to be transferred to KRL. 2. ** Konsesi dalam proses pengalihan ke Bayan / Concessions in progress to be transferred to Bayan. 3. * Konsesi dalam proses konversi ke IUP / Concessions in progress to be converted to IUP. Catatan
Note:
PKP2B : Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Penambangan Batubara atau sebelumnya dikenal sebagai Kontrak Kerjasama Batubara (KKSB) adalah Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kontraktor pengusahaan dan pertambangan batubara.
CCOW : Work Agreement on Coal Mining Enterprises or previously known as Coal Contract of Work or Cooperation Agreement is a Contract between the Government of Republic of Indonesia and the Contractor for exploitation and mining.
Izin Usaha Pertambangan (IUP): Izin yang diberikan oleh Pemerintah (Pusat atau Daerah) untuk kegiatan penambangan kepada perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan berdasarkan UU no.4 Tahun 2009. Tahap-tahap IUP adalah IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi.
Mining Business Permit (IUP): Permit for mining activities issued by the Government (Central or Regional) to Companies that meet the criteria determined based on Law No. 4 Year 2009. IUP stages consist of Exploration IUP and Production Operation IUP.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
21
STRUKTUR KORPORASI Corporate Structure
PT Bayan Resources Tbk PT Bayan Energy
99.90%
100% PT Tiwa Abadi
90% PT Bara Tabang
90%
PT Perkasa Inakakerta
PT Teguh Sinarabadi
100%
99%
99%
Kangaroo Resources (Singapore Pte Ltd)
PT Tanur Jaya
0,10 %
25 % 75%
PT Fajar Sakti Prima
100% Kangaroo Minerals Pty Ltd
25 % 75%
PT Bara Karsa Lestari
99%
99% PT Orkida Makmur
99%
PT Mamahak Coal Mining
Kangaroo Resources Limited (listed company)
PT Brian Anjat Sentosa
PT Silau Kencana
99%
56.05%
99.90%
PT Karsa Optima Jaya
99%
99%
PT Mahakam Energi Lestari
PT Mahakam Bara Energi
Nama, Jenis Usaha dan Persentase Kepemilikan Langsung dan Tidak Langsung Perseroan pada Entitas Anak / Name, Business Activities and Company’s Direct and Indirect Ownership in Subsidiaries No. 1 2
Nama Perusahaan / Company’s Name
Jenis Usaha/ Business Activities
Persentase Kepemilikan / Ownership (%)
Status
PT Dermaga Perkasapratama (DPP)
Jasa Bongkar Muat Batubara / Coal Handling Services
87.40
Aktif / Active
PT Indonesia Pratama (IP)
Perdagangan, Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
100.00
Aktif / Active
3
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Eksploitasi / Exploitation
4
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
Eksploitasi / Exploitation
5
PT Bayan Energy (BE)
Pertambangan, Pengangkutan Dan Konstruksi / Mining, Transportation And Construction
99.99
Aktif / Active
6
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
Eksploitasi / Exploitation
7
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
Eksploitasi / Exploitation
8
PT Metalindo Prosestama (MP)
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
95.20
Aktif / Active
9
PT Fajar Sakti Prima (FSP)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
Eksploitasi / Exploitation
10
PT Bara Tabang (BT)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
Eksploitasi / Exploitation
11
PT Brian Anjat Sentosa (BAS)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
Eksplorasi / Exploration
12
PT Muji Lines (Muji)
Pelayaran / Shipping
100.00
Aktif / Active
13
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
92.70
Eksplorasi / Exploitation
14
Kangaroo Resources Limited (KRL)
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
22
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
25% 75%
25% 75%
PT Firman Ketaun Perkasa
PT Wahana Baratama Mining
25%
75%
99.99%
PT Dermaga Energi
PT Sumber Aset Utama
25%
75%
PT Indonesia Pratama
99%
99% PT Sumber Api
25%
PT Muji Lines
62.42% PT Dermaga Perkasapratama
95.24% PT Metalindo Prosestama
97.39% PT Gunungbayan Pratamacoal
Coal Mining Company
Coal Handling Services
Shipping Company
Trade and Service
Invesment in Subsidiary
Investment Holding
Persentase Kepemilikan / Ownership (%)
Status
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
PT Tanur Jaya (TJ)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
18
PT Silau Kencana (SK)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
19
PT Orkida Makmur (OM
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
20
PT Tiwa Abadi (TA)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100
Eksplorasi / Exploration
21
PT Sumber Api (SA)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
22
PT Dermaga Energi (DE)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
23
PT Sumber Aset Utama (SAU)
Perdagangan , Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
56.05
Aktif / Active
24
PT Karsa Optima Jaya (KOJ)
Investasi Pada Entitas Anak / Investment in Subsidiary
56.05
Aktif / Active
25
PT Mamahak Coal Mining (MCM)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksploitasi / Exploitation
26
PT Bara Karsa Lestari (BKL)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
27
PT Mahakam Energi Lestari (MEL)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
28
PT Mahakam Bara Energi (MBE)
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
Eksplorasi / Exploration
No.
Nama Perusahaan / Company’s Name
15
Kangaroo Minerals Pty Ltd (KM AUS)
16
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
17
Jenis Usaha/ Business Activities
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
23
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
RUPS / GMS
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Komite Remunerasi dan Nominasi / Remuneration & Nomination Committee
Direktur Utama / President Director
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
Direktur Operasi / Director of Operations
Direktur Urusan Korporasi / Director of Corporate Affairs
Direktur Penjualan & Pemasaran / Director of Sales & Marketing
Balikpapan Regional Office
Keuangan / Treasury
Penjualan & Pemasaran / Marketing & Sales
Proyek GBP 1 / GBP 1 Project
Akunting / Accounting
Proyek GBP 2 / GBP 2 Project
Sumber Daya Manusia / Human Resources
Proyek TSA/FKP/ TSA/FKP Project
Penagihan / Billing
Proyek PIK / PIK Project
Impor / Import
Proyek FTB (Tabang) / FTB (Tabang) Project
Pengapalan / Shipping
Proyek WBM / WBM Project
Umum dan Administrasi / General Affairs
Proyek Pakar / Pakar Project Proyek Mamahak / Mamahak Project Pelabuhan DPP BCT / DPP BCT Port
24
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Direktur Pengembangan Bisnis / Director of Business Development
Direktur Keuangan / Director of Finance
Informasi Teknologi / ICT
Pembiayaan Korporasi / Corporate Finance
Pengembangan Usaha / Business Development
Hubungan Investor / Investor Relations
Administrasi Sub Kontraktor / Subcontractor Administration
Pelaporan Keuangan Eksternal / External Financial Reporting Analisa Manajemen / Mangement Analysis
Komite Manajemen Risiko / Risk Management Committee
Direktur Kesehatan, Keselamatan & Lingkungan / Director of Health, Safety & Environment HSE / HSE
CSR / CSR
Komite Tata Kelola Perusahan / Corporate Governance Committee
Komite Audit / Audit Committee
Direktur Perencanaan / Director of Planning
Direktur Manajemen Risiko / Director of Risk Management
Perencanaan Tambang / Mine Planning
Manajemen Risiko / Risk Management
Perizian & Pelaporan Tambang / Licence & Mine Reporting
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan / Director Tax and Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Perpajakan / Taxation
Internal Audit / Internal Audit
Hukum / Legal
Engineering / Engineering Pembelian / Purchasing
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
25
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile Of The Board Of Commissioners
5 1
4
3
Komisaris Utama / President Commissioner 64 tahun, Warga Negara Indonesia / 64 years of age, Indonesian Citizen Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the principal founder of the Bayan Group and the controlling shareholder of the Company. He was recently re-appointed as the President Commissioner of the Company in May 2012 after previously occupying the same position since March 2008. Dato' Low is the President Director of the majority of the subsidiary companies in the Group. He has a Diploma in Civil Engineering from the Japan Institute and was awarded a Doctoral Honorary degree from the University of Notre Dame of Dadiangas, Phillippines, on 17 March 2012.
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner 69 tahun, Warga Negara Indonesia / 69 years of age, Indonesian Citizen
Bapak Ir. Michael Sumarijanto ditunjuk kembali sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan dari bulan Februari 2007 hingga Maret 2008 dan sebagai Komisaris Perseroan dari Maret 2008 hingga Mei 2012. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PIK dan GBP serta Komisaris di FKP dan TSA sejak bulan September 2010. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua dan Direktur NonEksekutif Manhattan Resources Limited, Ketua Dewan
26
2
Dato' Dr. Low Tuck Kwong
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Group dan pemegang saham pengendali Perseroan. Beliau barubaru ini ditunjuk kembali sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2012 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama sejak bulan Maret 2008. Dato' Low adalah Direktur Utama sebagian besar anak perusahaan dalam Bayan Group. Pendidikan terakhirnya adalah Diploma di bidang Teknik Sipil dari Japan Institute. Beliau dianugerahi gelar Doktor HC dari Universitas Notre Dame of Dadiangas di Filipina pada tanggal 17 Maret 2012.
2
1
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Ir. Michael Sumarijanto was re-appointed as a Commissioner of the Company in May 2012 after previously occupying the President Commissioner position from February 2007 to March 2008 and as Commissioner from March 2008 to May 2012. He was also appointed as the President Commisioner of PIK and GBP as well as a Commissioner in FKP and TSA since September 2010. Ir. Sumarijanto is also the Chairman and non-executive director of Manhattan Resources Limited, the Chairman of the Board of Architects of the Indonesian
Kehormatan Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Institut Ekonomi Energi Indonesia, Wakil Ketua Masyarakat Pembaharuan Energi Indonesia, anggota Dewan Penasehat Masyarakat Listrik Indonesia, anggota Dewan Penasehat Asosiasi Geothermal Indonesia, dan Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Pada tahun 1997, Bapak Ir. Sumarijanto ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Masyarakat Pertambangan dan Energi Indonesia (Bimasena) untuk mempromosikan peluang investasi di sektor pertambangan dan energi di Indonesia. Sebagai Direktur Pelaksana Bimasena, beliau juga secara aktif menyelenggarakan berbagai forum dan konferensi investasi internasional secara rutin di bidang pertambangan dan energi.
Institute of Architects, the Chairman of the Advisory Board of the Institute of Indonesian Energy Economics, Vice Chairman of the Indonesian Renewable Energy Society, Advisory Board Member of the Indonesia Electricity Society, Advisory Board Member of the Indonesian Geothermal Association, and Vice Chairman of the Indonesian Botanical Gardens Foundation. In 1997, Ir. Sumarijanto was appointed as the Executive Director of the Indonesian Mining and Energy Society (Bimasena) to promote investment opportunities in the mining and energy sector in Indonesia. As the Executive Director of the Society, he had actively organized regular international investment forums and conferences in the mining and energy sectors.
Pendidikan terakhir Bapak Ir. Sumarijanto adalah Sarjana Arsitektur dari University of New South Wales, Australia dan Pasca Sarjana di bidang Building Science dari University of Sydney, Australia. Selama menjadi konsultan arsitektur, beliau juga mengambil program pasca sarjana di bidang manajemen dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Indonesia dan Studi Perkotaan Program Eksekutif di Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Ir. Sumarijanto has a Bachelor’s degree in Architecture from the University of New South Wales, Australia and a Master’s degree in building science from the University of Sydney, Australia. While practising architecture, he took post graduate studies in Management from the School of Business and Management in Indonesia and Urban Studies Executive Program from Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, USA.
3
Carlos Eizaguirre
Komisaris / Commissioner 51 tahun, Warga Negara Spanyol / 51 years of age, Spanish Citizen
Bapak Carlos Eizaguirre diangkat sebagai Komisaris Perseroan untuk kedua kalinya pada bulan Mei 2012. Beliau pernah menjabat sebagai Head of Fuels untuk Unit Energy Management Enel SPA sejak bulan Oktober 2010. Sebelum ini, beliau bekerja di Endessa Shell Energy Europe dan Gamesa Energia. Bapak Eizaguirre meraih gelar Masters of Chemical Engineering, Refining Process dan Petroleum Studies dari Algeciras Refinery (CEPSA) pada tahun 1988 serta Master in Energy Technology dari E.T.S.I. Madrid pada tahun 1991.
4
Mr Carlos Eizaguirre was re-appointed as the Commisioner of the Company in May 2012. He has acted as the Head of Fuels for the Energy Management Unit of Enel SPA since October 2010. Prior to this, he worked at Endessa Shell Energy Europe and Gamesa Energia. Mr. Eizaguirre has a Masters of Chemical Engineering, Refining Process and Petroleum Studies from the Algeciras Refinery (CEPSA) in 1988 and Master in Energy Technology, E.T.S.I. Madrid in 1991.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner 69 tahun, Warga Negara Indonesia / 69 years of age, Indonesian Citizen
Bapak Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto ditunjuk sebagai Komisaris Independen untuk kedua kalinya pada bulan Mei 2012 dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak 2008. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Freeport Indonesia dan Komisaris Independen serta Ketua Komite Audit di PT Inco. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral dari tahun 1997 hingga 1998, Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dari tahun 1998 hingga 1999, Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dari tahun 1997 hingga 2001 dan Menteri Negara Pekerjaan Umum dari tahun 1999 hingga 2000. Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was re-appointed as an Independent Commissioner in May 2012 and concurrently served as the Head of the Audit Committee since 2008. He is also the President Director of PT Freeport Indonesia and an independent commissioner and Chairman of the Audit Committee for PT Inco. He was the Director General of Geology and Mineral Resources from 1997 to 1998, Director General of Mines, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia from 1998 to 1999, the President Commissioner of PT. Aneka Tambang Tbk from 1997 to 2001 and the State Minister of Public Works, Republic of Indonesia from 1999 to 2000. He was awarded Satyalancana Karya 30 Tahun Medal of Honor on 17th August 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi on 13th August 1999, and Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM in 1999 for his contribution to Indonesia.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
27
Pendidikan Bapak Soetjipto antara lain adalah Doktor di bidang Applied Science, Extractive Metallurgy, Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Departemen Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, dan Sarjana Teknik Pertambangan Departemen Teknik Tambang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia.
5
Dr. Ir. Soetjipto has a doctorate degree in Applied Sciences, Extractive Metallurgy and a Master’s degree in Metallurgical Engineering from Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Levven, Belgium and a mining engineering degree from the Department of Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia.
Djanadi Bimo Prakoso,MPA,MSc
Komisaris Independen / Independent Commissioner 66 tahun, Warga Negara Indonesia / 66 years of age, Indonesian citizen
Bapak Bimo Prakoso menjabat sebagai komisaris independen untuk periode kedua pada bulan Mei 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Anugerah Energitama, Ketua Yayasan Trisakti, Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia Kajian Strategic Intelligence dan Tenaga Profesional Gubernur Lemhannas. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional dan pernah menjadi anggota direksi dan dewan komisaris PT SMART.
Mr Bimo Prakoso was re-appointed as Independent Commissioner in May 2012. Currently he also serves as the President Director of PT Anugerah Energitama, Chairman of Trisakti University Foundation, lecturer of postgraduate Study in Strategic Intelligence in the University of Indonesia, and a Professional member at the Governor of Lemhanas. He was also previously Deputy Research at the Lemhanas and was a member of BOD and BOC of PT. SMART.
Berbagai pendidikan di bidang militer telah diikuti beliau, antara lain Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1965, yang ditamatkan pada tahun 1968, pendidikan kejuruan/profesi kecabangan militer di Indonesia, Australia (JTC Canungra,Brisbane 1973) dan Amerika Serikat (Fort Huachucha, 1977 & Fort Benning,1980), hingga pendidikan lanjutan pada tingkat Sekolah Staff dan Komando, baik dalam negeri di Seskoad Bandung (1981-1982) maupun luar negeri di CSC Australia (1985) dan US Army War College (19911992), serta mengikuti Kursus Lemhannas (1995). Beliau juga pernah memegang berbagai posisi di jajaran TNI-AD di bidang Komando, Operasi, Intelijen dan Territorial dan telah dianugerahi beberapa Medali Kehormatan serta Bintang kehormatan tertinggi di TNI-AD dan TNI dari Pemerintah Republik Indonesia. Pangkat terakhir beliau adalah Mayor Jenderal TNI.
He has attended various military studies including National Military Academy in Magelang from 1965 to 1968, followed by professional military trainings in Indonesia, Australia (JTC Canungra, Brisbane 1973) and USA (Fort Huachucha, 1977 & Fort Benning,1980). He has also taken advanced courses from Command and Staff College Course Seskoad, Bandung (1981-1982), CSC Australia (1985) and US Army War College, Pennsylvania, USA (1991-1992) as well as Lemhannas Course (1995). He has held various positions in the Indonesian Military in the field of Command-Control-Communication-Computer and Inteligence/C4I,Operations and Territorial. He has been awarded several Medals and the highest medal of Honor of the Indonesian Army and Armed Forces from the Government of the Republic of Indonesia. His last rank in the Indonesian military was Major General TNI.
Selain pendidikan di bidang militer, beliau juga pernah mengikuti kuliah di ABA Deparri Jabar pada tahun 1970 dan AAN Bandung pada tahun 1973. Beliau mengambil gelar S2/Master of Public Administration (MPA) di Shippensburg University, Pennsylvania, USA pada tahun 1992 dan Master of Science dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2010.
In addition to military education and training, he also attended the Foreign Language Academy/ ABA Deparri Jabar,West Java, Bandung in 1970 and the Accounting and Public Administration Academy/AAN Bandung in 1973. He obtained his Master of Public Administration (MPA) degree from Shippensburg University, Pennsylvania, USA in 1992 and his Master of Science degree from Gajah Mada University, Yogyakarta in 2010.
28
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PROFIL DIREKSI
Profiles Of The Board Of Directors
7
8
1
9
3
4
1
6
10
2
5
Eddie Chin Wai Fong
Direktur Utama dan Chief Executive Officer / President Director and Chief Executive Officer 53 Tahun, Warga Negara Malaysia / 53 years of age, Malaysian Citizen
Bapak Eddie Chin Wai Fong adalah salah satu pendiri Bayan Group. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak bulan Maret 2008 dan sebagai Chief Executive Officer Bayan Group sejak tahun 2005. Beliau juga menduduki posisi sebagai Direktur di GBP sejak tahun 1998. Pernah bekerja di PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) dengan berbagai posisi sejak tahun 1982 sampai dengan 1998. Beliau memimpin Bayan Group dalam proses akuisisi dan pengembangan beberapa tambang. Sebagai Chief Executive Officer, beliau bertanggung jawab penuh atas semua aspek kinerja Bayan Group dan memimpin tim manajemen. Pendidikan terakhirnya adalah Sarjana Teknik Sipil dari University of Glasgow pada tahun 1981.
Mr. Eddie Chin Wai Fong is a founding member of the Bayan Group. He was appointed as President Director in March 2008 and has been Chief Executive Officer of the Group since 2005. He is also a Director of GBP since 1998. He worked for PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) in various capacities from 1982 up to 1998. He led the Bayan Group in the acquisition and development of several coal mines. As a Chief Executive Officer Mr. Chin has overall responsibility for all aspects of the group performance and leads the management team. Mr. Chin graduated with Honors from the University of Glasgow in 1981 with a Bachelor’s degree in Civil Engineering.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
29
2
Lim Chai Hock
Direktur dan Chief Operating Officer / Director and Chief Operating Officer 53 Tahun, Warga Negara Malaysia / 53 years of age, Malaysian Citizen
Bapak Lim Chai Hock adalah salah satu pendiri Bayan Group dan diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Februari 2007. Sejak tahun 1998, beliau menjabat sebagai Direktur GBP. Sebagai Chief Operating Officer, Bapak Lim bertanggung jawab atas operasional tambang Bayan Group. Beliau memiliki Sertifikat untuk Survey Lahan (Certificate in Land Surveying) dari Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia yang diperoleh pada tahun 1981.
3
Mr. Lim Chai Hock is a founding member of Bayan Group and has been appointed a Director and the Chief Operating Officer of the Company since February 2007. Since 1998, he is a Director of GBP. As Chief Operating Officer, Mr. Lim Chai Hock is responsible for the review and day to day mining operation within the Group. Mr. Lim holds a Certificate in Land Surveying issued by Lembaga Jabatan Ukur, Semenajung, Malaysia, obtained in 1981.
Engki Wibowo
Direktur Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan / Director of Health Safety and Environment, 62 tahun, Warga Negara Indonesia / 62 years of age, Indonesian Citizen Bapak Engki Wibowo merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group dan ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak bulan Juli 2006. Bapak Engki juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Oktober 2004 dan sebagai Komisaris Utama GBP serta Komisaris dan/atau Direktur sebagian besar anak perusahaan Bayan Group. Beliau bertanggung jawab atas penyusunan kebijakan HSE dan pengguliran proses sertifikasi di seluruh group. Beliau juga bertanggung jawab atas pengawasan program pengembangan masyarakat. Pendidikan terakhirnya adalah diploma bahasa asing di Jakarta.
4
Mr Engki Wibowo, is a founding shareholder of Bayan Group and has been appointed a Director of the Company since July 2006. Mr. Engki is also appointed as the Commissioner of the Company since October 2004 and has also been President Commissioner of GBP and a Commissioner and/or a Director of the majority of the Bayan Group subsidiaries. Mr. Wibowo is responsible for the formulation the Group is HSE policies and subsequent roll out and the certification across the group. Mr. Wibowo is also responsible for the supervision of the community development program. He has a diploma in foreign languages in Jakarta.
Jenny Quantero
Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan / Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary 61 tahun, Warga Negara Indonesia / 61 years of age, Indonesian Citizen
Ibu Jenny Quantero merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group dan menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perseroan masing-masing sejak tahun 2004 dan 2008. Beliau juga menjabat sebagai Direktur di sebagian besar anak perusahaan Bayan Group, kecuali sebagai Komisaris di WBM.
Ms. Jenny Quantero is a founding shareholder of Bayan Group and has been a Director and Corporate Secretary since 2004 and 2008, respectively. She has been Director of the majority of the Group subsidiaries except for WBM where she is a commissioner.
Sebagai Direktur Urusan Korporasi, beliau bertanggung jawab di bidang keuangan, akunting, sumber daya manusia dan urusan umum dan administrasi lainnya Bayan Group. Selain itu, sebagai Sekretaris Perusahaan, Beliau bertanggung jawab memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta membangun hubungan dengan semua pemangku kepentingan dan pemegang saham. Ibu Jenny Quantero menikah dengan Bapak Engki Wibowo. Pendidikan terakhir beliau adalah diploma bahasa asing dari ABA “PRAYOGA” Padang, Sumatera Barat, Indonesia pada tahun 1974.
As Director of Corporate Affairs, she is responsible for treasury, accounting, human resources and various administration matters of the Bayan Group. in addition, as Corporate Secretary, she is responsible for ensuring the compliance of the Company with prevailing laws and regulation as well as building the relationship with all stakeholders and shareholders. Ms. Jenny Quantero is married to Mr. Engki Wibowo. She has a diploma in foreign language from ABA "PRAYOGA" Padang West Sumatera Indonesia, in 1974.
30
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
5
Russell John Neil
Direktur dan Chief Development Officer / Director and Chief Development Officer 41 tahun, Warga Negara Australia / 41 years of age, Australian Citizen
Bapak Russell Neil menjabat sebagai Direktur Perseroan dan Chief Business Development Officer sejak bulan Maret 2008 dan juga merupakan Direktur PIK. Beliau menjabat sebagai konsultan paruh waktu untuk Bayan Group dari tahun 2001 hingga 2003, di mana ia menjadi anggota tetap manajemen hingga saat ini. Pada tahun 2012, beliau diangkat sebagai Direktur Non-Eksekutif KRL (sebuah perusahaan yang terdaftar di ASX dan merupakan anak perusahaan Bayan Group). Bapak Neil telah berpengalaman selama 20 tahun di bidang industri pertambangan setelah bekerja di berbagai posisi akuntansi dan keuangan di WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) dan Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) di Australia. Sejak tiba di Indonesia tahun 1998, beliau telah memberikan layanan konsultasi untuk beberapa kelompok pertambangan besar Indonesia, termasuk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (tambang batubara), International Antam Resources Ltd (anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk) dan PT Timah Tbk (tambang timah).
Mr. Russell Neil was appointed a Director and Chief Business Development Officer of the Company in March 2008 and is also a Director of PIK. From 2001, he was a Consultant to the Bayan Group on a part-time basis until 2003 when he became a full time member of Management. In 2012, Mr Neil was appointed as a Non Executive Director of KRL (an ASX listed company and subsidiary of the Group). Mr. Neil has 20 years of experience in the mining industry, having worked in accounting and finance roles at WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing), Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) in Australia. Since arriving in Indonesia in 1998, he also provided consultation services for a number of leading Indonesian mining groups, including PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (coal mining), International Antam Resources Ltd (a subsidiary of PT Aneka Tambang Tbk) and PT Timah Tbk (tin mining).
Bapak Neil bertanggung jawab mengkaji peluang usaha baru, mengawasi sistem teknologi informasi seluruh perusahaan dan memperkirakan prospek jangka panjang untuk Bayan Group.
Mr. Neil is responsible for assessing new business opportunities, overseeing the enterprise-wide Information Technology system as well as long-term forecasting for the Group.
Pendidikan terakhir Bapak Neil adalah Bachelor’s Degree di bidang Commerce (Accounting) dan Arts (Southeast Asian Studies) dari Murdoch University, Perth, Western Australia. Beliau juga memiliki sertifikat Certified Practising Accountant dan Chartered Financial Analyst.
Mr. Neil holds a Bachelor’s degree in Commerce (Accounting) and Arts (Southeast Asian Studies), both from Murdoch University, Perth, Western Australia. He is also a Certified Practising Accountant and has been awarded the right to use the Chartered Financial Analyst designation.
6
Alastair McLeod
Direktur dan Chief Financial Officer / Director and Chief Financial Officer 46 tahun, Warga Negara Inggris / 46 years of age, British Citizen Bapak Alastair McLeod menjabat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer Perseroan pada bulan Maret 2008 setelah sebelumnya bertanggung jawab atas reorganisasi, pembiayaan eksternal dan persiapan IPO Bayan Grup. Pada tahun 2012, beliau diangkat sebagai Direktur Non-Eksekutif KRL (sebuah perusahaan yang terdaftar di ASX dan merupakan anak perusahaan Bayan Grup). Sebelum bergabung dengan Bayan Group, beliau bekerja untuk KPMG di Indonesia dari tahun 1997 hingga 2004, di mana posisi terakhirnya adalah sebagai Country Head Corporate Restructuring.
Mr. Alastair McLeod was appointed Director and Chief Financial Officer of the Company in March 2008, prior to which he was responsible for the Bayan Group’s reorganization, external financing and IPO preparation. In 2012 Mr McLeod was appointed as a Non Executive Director of KRL (an ASX listed company and subsidiary of the Group). Before joining the Bayan Group, he worked for KPMG in Indonesia from 1997 to 2004, his last position being Country Head Corporate Restructuring.
Bapak McLeod bertanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, pembiayaan untuk Bayan Group dan analisis biaya manajemen. Beliau juga bertanggung jawab atas departemen hubungan investor dan berpartisipasi di semua kegiatan terkait dengan investor.
Mr. McLeod is responsible for external financial reporting, sourcing financing for the group and management cost analysis. Mr McLeod is also responsible for the investor relations department and participated in all investor-related activities.
Bapak McLeod memperoleh Scottish Higher National Diploma di bidang akuntansi dari Napier College, Edinburgh, United Kingdom pada tahun 1987 dan merupakan anggota Institute of Chartered Accountant of Scotland sejak tahun 1991.
Mr. McLeod holds a Scottish Higher National Diploma in Accounting from Napier College, Edinburgh, United Kingdom in 1987 and has been a member of the Institute of Chartered Accountant of Scotland since 1991.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
31
7
David Low Yi Ngo
Direktur Penjualan dan Pemasaran / Director of Sales and Marketing 33 tahun, Warga Negara Singapura / 33 years of age, Singapore Citizen Bapak Low Yi Ngo ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada bulan Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai Direktur di TSA. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Pelaksana dan anggota Komite Remunerasi Manhattan Resources Ltd., perusahaan publik tercatat di Singapura. Pada tahun 2012, beliau diangkat sebagai Direktur Non-Eksekutif KRL (sebuah perusahaan yang terdaftar di ASX dan merupakan anak perusahaan Bayan Grup ). Sejak bergabung dengan Bayan Group telah menduduki berbagai posisi, antara lain sebagai project engineer yang bertanggung jawab atas keseluruhan pembangunan Floating Transfer Barge dan sebagai Direktur Koordinasi Proyek dan Infrastruktur untuk Bayan Group.
Mr. Low Yi Ngo was appointed as a Director of the Company in February 2007. He is also a Director of TSA. Mr. Low is the Managing Director and member of the Remuneration Committee of Manhattan Resources Ltd, a publicly listed company in Singapore. In 2012, Mr Low was appointed as a Non Executive Director of KRL (an ASX listed company and subsidiary of the Group). He joined the Bayan Group after graduation and has held various posts, including project engineer primarily responsible for the overall construction of the Floating Transfer Barge and the Director of Project Coordination and Infrastructure for the Bayan Group.
Bapak Low saat ini bertanggung jawab dalam memasarkan batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa. Bapak David Low adalah putra dari Dato' Low.
Mr. Low is responsible for marketing coal products to various markets in Asia as well as Europe. Mr. David Low is the son of Dato' Low.
Pendidikan terakhir Bapak Low adalah sarjana di bidang Mechanical and Production Engineering dari Nanyang Technology University pada tahun 2004.
Mr. Low obtained a Bachelor’s degree in Mechanical and Production Engineering from Nanyang Technological University in 2004.
8
Seungbum Kim
Direktur Manajemen Resiko / Director of Risk Management 41 tahun, Warga Negara Korea / 41 years of age, Korean Citizen
Bapak Seungbum Kim diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Mei 2012. Beliau bergabung dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) sejak tahun 1996 dan telah menduduki berbagai posisi, di antaranya sebagai Manajer Senior di Depertemen Keuangan KEPCO dari bulan Februari 2005 hingga September 2007, sebagai Manajer Senior di Tim Proyek Rusia di Departemen Internasional KEPCO sejak bulan Oktober 2007 hingga April 2008, dan sebagai Manajer Senior Tim Keuangan Internasional di Treasury Department KEPCO sejak bulan Desember 2009 hingga Agustus 2011. Bapak Kim juga pernah menjabat sebagai Manajer Senior Investor Relations, New York IR Office sejak bulan Agustus 2011 hingga Mei 2012.
Mr. Seungbum Kim was appointed as a Company Director in May 2012. Mr. Kim joined Korea Electric Power Corporation (KEPCO) in 1996. He has had a variety of roles , including being appointed as Senior Manager of KEPCO Finance Department from February 2005 to September 2007. From October 2007 to April 2008, Mr. Kim also served as the Senior Manager of the Russian Project Team in KEPCO International Department. He further served as Senior Manager of the International Finance Team in KEPCO Treasury Department from December 2009 to August 2011. Recently Mr. Kim also served as Senior Manager of Investor Relations, New York IR Office from August 2011 to May 2012.
Bapak Kim bertanggung jawab atas pengkajian dan pengembangan sistem manajemen risiko dalam Bayan Group.
Mr. Kim is responsible for the review and improvement of the risk management system of the Group.
Bapak Kim adalah lulusan Universitas Chung-Ang, Korea Selatan dengan gelar BA di bidang Business Administration. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan di Helsinki School of Economics jurusan Utility Management Executive dengan gelar MBA.
Mr. Kim graduated from Chung-Ang University, South Korea with a BA degree in Business Administration. Mr. Kim has also studied in Helsinki School of Economics, majoring in Utility Management Executive, and graduated with an MBA degree.
32
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
9
Hermanto Suparman
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan / Director of Taxation and Corporate Governance 45 tahun, Warga Negara Indonesia / 45 years of age, Indonesian Citizen
Bapak Hermanto Suparman diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Mei 2012. Sejak tahun 2011, Bapak Suparman telah bergabung dan ditunjuk sebagai Direktur di beberapa anak Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau telah berpengalaman bekerja di kantor akuntan publik dan perusahaan konsultan internasional selama 23 tahun, termasuk dikirim selama 2 tahun untuk bekerja di KPMG Melbourne, Australia sebagai auditor. Beliau menjabat sebagai partner divisi perpajakan di KPMG Jakarta sejak tahun 2000 sebelum mendirikan perusahaan konsultan bisnis dan perpajakan lokal sebagai Chief Operating Officer pada tahun 2007.
Mr. Hermanto Suparman was appointed as a Company Director in May 2012. Since 2011, Mr. Suparman has joined the Company and has been appointed as Director in a number of the Company’s subsidiaries. Previously, he worked in an international public accounting and consulting firm for 23 years, including a secondment for 2 years in KPMG Melbourne, Australia as an auditor. He was a Tax Partner of KPMG Jakarta since 2000 before forming a local business and taxation consulting firm as Chief Operating Officer in 2007.
Bapak Suparman bertanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan serta mengkaji dan mengembangkan sistem Tata Kelola Perusahaan.
Mr. Suparman is responsible for tax reporting and compliance for the group, as well as the review and improvement of the Corporate Governance.
Bapak Suparman adalah lulusan Strata 1 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara tahun 1989 dan memperoleh gelar Register Akuntan Negara pada tahun 1992 serta izin praktek konsultan pajak pada tahun 2008. Bapak Suparman mengikuti kursus pendidikan eksekutif di Harvard Business School dengan subjek General Management Program tahun 2011.
Mr. Suparman graduated with a Bachelor Degree in Economics from Tarumanagara University in 1989 with a major in Accounting and received Registered State Accountant title in 1992 as well as tax consultant practice license in 2008. Mr. Suparman joined an executive education course in Harvard Business School with major in General Management Program in 2011.
10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur tidak terafiliasi / Non-Affiliated Director
72 tahun, Warga Negara Indonesia / 72 years of age, Indonesian Citizen Bapak R. Soedjoko Tirtosoekotjo menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak bulan Maret 2008. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Direktur Utama PT Coalindo Energy (penerbit harga indeks batubara Indonesia) dan Komisaris di PT Mineralindo Resources Management & Consulting. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Batubara di Kementerian Mineral dan Energi dari tahun 1993 sampai dengan 2000 dan sebagai Komisaris PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dari tahun 1995 sampai dengan 1997. Pada bulan Januari 2005 beliau menerima penghargaan tertinggi untuk penelitian akademis dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bidang Penilaian dan Rekayasa Mineral.
Mr. R. Soedjoko Tirtosoekotjo was appointed a non-affiliated Director of the Company since March 2008. Prior to joining the Bayan Group, he was an Executive Director of the Indonesian Coal Mining Association, President Director of PT Coalindo Energy (the publishing company for the Indonesia Coal Price Index) and a Commissioner of PT Mineralindo Resources Management & Consulting. He was also a Director of Coal at the Ministry of Energy and Mineral Resources from 1993 to 2000 and a Commissioner of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk from 1995 to 1997. In January 2005, he received the highest award for Academic Research from the Indonesian Science Institute (LIPI) in the field of Mineral Assessment and Engineering.
Bapak Soedjoko bertanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada pemerintah daerah dan pusat dan pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan.
Mr. Soedjoko is responsible for the ongoing reporting obligation of the group to local and central government and the processing of all required permit and license.
Pendidikan terakhir Bapak Soedjoko adalah Sarjana Sains di bidang Teknologi Pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan di Bandung, Indonesia pada tahun 1964 dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia tahun 1974 sebelum memperoleh gelar pascasarjana di bidang Extractive Metallurgy dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia tahun 1976.
Mr. Soedjoko graduated with a Bachelor of Science degree in Mining Technology from the Academy of Geology and Mining in Bandung, Indonesia in 1964 and an Engineering Degree from the Bandung Institute of Technology, Indonesia in 1974 before obtaining a masters in Extractive Metallurgy from Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium in 1976.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
33
PROFIL KOMITE AUDIT
Profiles Of The Audit Committee
2 1
1
3
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Ketua Komite Audit / Audit Committee, Chairman 69 tahun, Warga Negara Indonesia / 69 years of age, Indonesian Citizen Bapak Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto ditunjuk sebagai Komisaris Independen untuk kedua kalinya pada bulan Mei 2012 dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak 2008. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Freeport Indonesia dan Komisaris Independen serta Ketua Komite Audit di PT Inco. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral dari tahun 1997 hingga 1998, Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dari tahun 1998 hingga 1999, Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dari tahun 1997 hingga 2001 dan Menteri Negara Pekerjaan Umum dari tahun 1999 hingga 2000. Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was re-appointed as an Independent Commissioner in May 2012 and concurrently served as the Head of the Audit Committee since 2008. He is also the President Director of PT Freeport Indonesia and an independent commissioner and Chairman of the Audit Committee for PT Inco. He was the Director General of Geology and Mineral Resources from 1997 to 1998, Director General of Mines, Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia from 1998 to 1999, the President Commissioner of PT. Aneka Tambang Tbk from 1997 to 2001 and the State Minister of Public Works, Republic of Indonesia from 1999 to 2000. He was awarded Satyalancana Karya 30 Tahun Medal of Honor on 17th August 2000, Bintang Jasa Utama Departemen Pertambangan dan Energi on 13th August 1999, and Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM in 1999 for his contribution to Indonesia.
Pendidikan Bapak Soetjipto antara lain adalah Doktor di bidang Applied Science, Extractive Metallurgy, Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Departemen Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, dan Sarjana Teknik Pertambangan Departemen Teknik Tambang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia.
Dr. Ir. Soetjipto has a doctorate degree in Applied Sciences, Extractive Metallurgy and a Master’s degree in Metallurgical Engineering from Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Levven, Belgium and a mining engineering degree from the Department of Mining Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia.
34
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2
Abdurrohman M. Sastra
Anggota Komite Audit / Audit Committee, Member 68 tahun, Warga Negara Indonesia / 68 years of age, Indonesian Citizen Abdurrohman M. Sastra ditunjuk sebagai anggota komite audit Perseroan sejak bulan Juni 2012. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi di PT Timah (Pesero) Tbk sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Abdurrohman M. Sastra was appointed as a member of the Audit Committee since June 2012. He was a member of the Risk Management and Investment Committee in PT Timah (Persero) Tbk since 2007 up to 2010.
Karier pertambangannya mencakup Komisaris PT Tambang Timah dari tahun 2005 hingga 2007, Komisaris PT Timah Eksplomin dari tahun 2003 hingga 2005, Direktur Inventaris Sumber Daya Mineral dari tahun 1998 hingga 2004, bekerja untuk Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral dari tahun 1997 hingga 1998, bergabung dengan Direktorat Batubara, Ditjen Pertambangan Umum tahun 1985-1996 dan Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral tahun 19681984.
The expanse of his mining career includes: Commissioner of PT Tambang Timah from 2005 to 2007, Commissioner of PT Timah Eksplomin from 2003 to 2005, Director of Mineral Resources Inventory from 1998 to 2004, working for the Directorate General of Geology and Mineral Resources from 1997 to 1998, joined Directorate of Coal, Directorate General of Mines in 1985-1996 and Directorate of Geology and Mineral Resources in 1968-1984.
Pendidikan terakhir beliau adalah Master of Engineering di bidang Teknik Pertambangan, The University of New South Wales, Sydney, Australia, 1985. Beliau juga menerima Diploma in Mining and Mineral Technology dari the University of New South Wales, Sydney Australia, 1981.
Mr. Sastra graduated with a Masters’ Degree in Engineering with a major in Mining Engineering from the University of New South Wales, Sydney, Australia in 1985. He also received a Diploma in Mining and Mineral Technology from the University of New South Wales, Sydney, Australia in 1981
3
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS Anggota Komite Audit / Audit Committee, Member 52 tahun, Warga Negara Indonesia / 52 years of age, Indonesian Citizen
Bapak Bambang ditunjuk sebagai anggota Komite Audit sejak bulan Oktober 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Diklat Kementerian ESDM setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara pada 2008-2011, Kepala Subdit Pengembangan Investasi dan Kerjasama Direktorat Program Mineral dan Batubara sejak tahun 2005 sampai dengan 2008, Kepala Subdit Pelayanan Pengusahaan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara sejak tahun 2001 sampai dengan 2005, Kepala Subdit Penanaman Modal Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan sejak tahun 1998 sampai dengan 2001, Kepala Seksi Aplikasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan sejak tahun 1993 sampai dengan 1998, Kepala Seksi Penyuluhan dan Aplikasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan sejak tahun 1992 sampai dengan 1993, Staf Seksi Eksploitasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan sejak tahun 1990 sampai dengan 1992, Staf Seksi Eksplorasi Direktorat Pembinaan Pengusahaan Pertambangan sejak tahun 1989 sampai dengan 1990 dan Asisten Direktur PT Ganesha Alfapindu Semesta/ Semarang sejak tahun 1987 sampai dengan 1989. Pendidikan terakhir beliau adalah Manajemen Keuangan dari Magister Manajemen STIE IPWI Jakarta tahun 1997 dan Diploma dari Ecole Des Mines De Paris bidang Mining Public Administration pada tahun 2002.
Mr. Bambang Gatot Ariyono was appointed as a member of the Audit Committee since October 2012. Currently he also serves as the Secretary of the Education and Training Board of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) after previously occupying various positions as the Director of Mineral and Coal Exploitation Development in 20082011, Head of Investment and Cooperation Development Subdirectorate of the Mineral and Coal Program Directorate from 2005 to 2008, Head of Exploitation Service Subdirectorate of Mineral and Coal Exploitation Development Directorate from 2001 to 2005, Head of Capital Investment Subdirectorate of Mining Exploitation Development Directorate from 1998 to 2001, Head of the Application Section of Mining Exploitation Development Directorate from 1993 to 1998, Head of the Counselling and Application Section of Mining Exploitation Development Directorate from 1992 to 1993, staff of Exploitation Section of Mining Exploitation Development Directorate from 1990 to 1992, staff of Exploration Section of the Mining Exploitation Development Directorate from 1989 to 1990, and Assistant Director of PT Ganesha Alfapindu Semesta, Semarang from 1987 to 1989. He graduated with a Master’s Degree in Financial Management from STIE IPWI Jakarta in 1997 and has a Diploma from Ecole Des Mines De Paris in Mining Public Administration in 2002.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
35
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Keberhasilan Perseroan dalam mencapai target yang ditetapkan serta mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam visi dan misi perusahaan tidak terlepas dari kehandalan dan motivasi karyawan yang dimiliki oleh Bayan Group. Perusahaan mengembangkan budaya gotongroyong dan saling mendukung untuk melaksanakan kerja yang efektif dan efisien. Perseroan juga menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai aset yang terpenting, terutama untuk mengembangkan Perusahaan sehingga cita-cita perusahaan dapat tercapai dengan pengembangan dan pengelolaan tenaga kerja melalui berbagai pelatihan. Perseroan juga bekerja sama dengan setiap anak perusahaan untuk mengembangkan kompetensi masing-masing sumber daya manusia dan berkomitmen untuk meningkatkan motivasi, kinerja, kerjasama, semangat kebersamaan dan rasa kekeluargaan melalui sosialisasi peraturan-peraturan perusahaan, family gathering dan acara-acara khusus lainnya.
The success of the Company in achieving determined targets and realizing the values of the Company vision and mission cannot be separated from the reliability and motivation of Bayan Group employees. The Company develops a culture of mutual cooperation and support to achieve effective and efficient working performance. The Company also makes Human Resources its most important asset, especially in developing the Company toward achieving its goals through manpower development and various training. The Company also works together with each subsidiary to develop the competence of human resources and is committed to improve the motivation, performance, cooperation, togetherness and family spirit through the dissemination of company regulations, family gatherings and other special events.
Pada akhir 31 Desember 2012, Perseroan memiliki jumlah karyawan sebesar 3.441 orang yang terdiri dari :
By 31 December 2012, the Company has 3,441 employees comprising: Per 31 Desember / As of 31 December 2012
Karyawan tetap/In-house employees Karyawan Kontrak/Contract workers(1)
2011
2010
3,038
2,465
2,340
403
712
712
3,441
3,177
3,052
(1) Staf temporer yang dikontrak kurang dari setahun / Temporary staff on employment contract of less than one year
Jumlah karyawan Bayan Group pada tahun 2012 sebesar 3,441 orang, sebagian di antaranya adalah anggota masyarakat di sekitar lokasi tambang milik Bayan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Hal ini merupakan komitmen Perseroan untuk turut serta menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar tambang.
Bayan Group has a total of 3,441 employees in 2012, some of which are community members from around our mine locations in East and South Kalimantan. This is part of the Company’s commitment to assist in the improvement of welfare and standard of life of the community around the mine areas.
A. Program Pengembangan Tenaga Kerja Bayan Selama Tahun 2012
A. Bayan Manpower Development Programs In 2012
Selama tahun 2012, Perseroan dan anak perusahaan secara aktif mengikuti serta menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja baik internal maupun eksternal untuk karyawan-karyawati di lingkungan Bayan Group. Di samping itu, Perseroan juga mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti sertifikasi keahlian di bidang tertentu dan bidang-bidang lainnya. Program-progam pelatihan eksternal dan internal yang diberikan untuk mendukung dan meningkatkan pengetahuan Direktur dan karyawan, yang mencakup tetapi tidak terbatas pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup, Perencanaan Tambang, Geoteknis, Kesehatan, Sumber Daya Manusia, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan, Kepemimpinan, Manajemen, Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko. Pelatihan diselenggarakan di berbagai lokasi seperti Jakarta, Balikpapan dan semua lokasi tambang.
During 2012, the Company and its subsidiaries actively held and participated in internal and external manpower trainings for Bayan Group employees. In addition, the Company also encourages employees to obtain certification in certain areas of specialization. The external and internal training programs conducted to leverage and develop the knowledge of Directors and employees covering but not limited to the following areas Occupational Health and Safety, Environmental, Mine Planning, Geotechnical, Medical, Human Resources, Tax, Accounting and Finance, Leadership, Management, Corporate Governance and Risk Management. The trainings are held at a variety of locations such as Jakarta, Balikpapan and all sites.
36
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
B.
Program Rekrutmen
B. Recruitment Programs
Seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan dan dibutuhkannya tenaga-tenaga kerja yang profesional dalam setiap unit kerja, maka Departemen Personalia telah mengembangkan kerjasama dengan jasa konsultan penyedia tenaga kerja yang profesional untuk mendapatkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan Perseroan. Para kandidat yang diusulkan oleh jasa konsultan Perseroan tersebut akan mengikuti serangkaian proses rekrutmen dengan tahapan sebagai berikut:
In line with the development of the Company’s business and the requirements for professional manpower in each work unit, the Human Resource Department (HRD) has cooperated with professional headhunters in order to obtain appropriate manpower that meet the needs of the Company. The candidates proposed by such headhunting services will participate in a series of recruitment processes comprising the following phases:
1. Seleksi calon karyawan. Pada tahapan ini, semua kandidat yang diusulkan oleh jasa penyedia tenaga kerja akan diseleksi sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh masing-masing unit kerja yang membutuhkan.
1. Prospective employee selection. In this phase all candidates proposed by the headhunters will be selected according to the criteria provided by the requiring working unit.
2.
2.
Tes Tertulis. Para kandidat diminta untuk mengikuti Tes Tertulis sesuai dengan bidang yang dilamar dimana pada akhirnya personalia akan mengumumkan kandidat yang lulus untuk mengikuti tahapan wawancara.
Written test. Candidates will be requested to complete a written test according to the position they applied for, if successful the HRD will announce the candidates eligible for interview.
3. Wawancara oleh Personalia. Pada tahapan ini, personalia melakukan wawancara untuk mengetahui sejauh mana yang bersangkutan memahami bidang kerja yang dilamar. Hal ini perlu bagi Perseroan untuk menentukan apakah kandidat tepat untuk posisi pekerjaan yang ada.
3. Interview by the HRD. In this phase, the HRD will interview the candidates to evaluate their knowledge in their selected field of work. This is necessary for the Company to determine the suitability of the candidate for the available position.
4.
Tes psikologi. Perseroan juga melakukan tes psikologi bagi setiap calon pegawai. Tes ini menentukan apakah calon pegawai tersebut dapat diterima dan mengikuti tahapan wawancara kedua dengan unit kerja yang membutuhkan.
4. Psychological test. The Company also performs psychological tests for each candidate. This is to determine whether the candidate is acceptable and eligible for a second interview with the relevant work unit.
5.
Wawancara dengan pemakai atau unit kerja yang membutuhkan. Pada tahapan ini, calon kandidat berhadapan langsung dengan kepala departemen atau unit kerja yang membutuhkan calon tersebut.
5.
Interview with user or relevant work unit. In this phase, the candidate meets the head of department or work unit requiring their service.
6.
Tes Kesehatan. Setelah calon pegawai tersebut dinyatakan lulus dari serangkaian tes, tes terakhir yang wajib dijalani oleh calon pegawai adalah tes kesehatan. Apabila hasil tes Kesehatan sudah dinyatakan baik oleh dokter maka Perseroan menetapkan calon pegawai tersebut diterima dengan masa percobaan selama tiga bulan.
6.
Medical check-up. After passing the tests, the candidate will be required to undergo a medical check-up. Upon positive completion of the check-up, the Company will appoint the candidate as an employee with a 3 months probation period.
Rangkaian tersebut diatas merupakan kebijakan perusahaan yang harus dilalui oleh setiap calon karyawan dengan tujuan mencari pegawai yang profesional sesuai dengan bidangnya.
The above process aims to recruit professional employees appropriate for their fields of specialization.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
37
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL The Capital Market Supporting Professionals
Selama tahun 2012, Perseroan menggunakan jasa konsultan atau profesi penunjang pasar modal untuk melakukan audit laporan keuangan tahun 2012 dan jasa Biro Administrasi Efek. Kedua perusahaan jasa konsultan tersebut adalah:
In 2012, the Company used consultancy services or capital market supporting professionals to audit the 2012 financial statement, as well as Security Administration Bureau services. The two consulting firms are:
1. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers global network) sebagai auditor yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan ini membantu Perseroan melakukan kajian terbatas pada Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan mengaudit Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
1. Tanudiredja, Wibisana & Rekan Public Accounting Firm (a member of PricewaterhouseCoopers global network) as auditor located at Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050. The firm has assisted the Company to perform a limited review of the Financial Statements ending 30 September 2012 and 2011 and an audit of the Financial Statements ending 31 December 2012 and 2011.
2. PT Raya Saham Registra bekerja sama dengan Perseroan sejak tahun 2008 dalam rangka melakukan pengarsipan dan pelaporan kegiatan registrasi saham Perseroan. PT Raya Saham Registra beralamat di Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (62-21) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028.
2. PT Raya Saham Registra has assisted the Company since 2008 in archiving and reporting the Company's share registration activities. The firm is located in Gedung Plaza Sentral, 2nd floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (021) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028.
Selama tahun 2012, Bayan Group telah mengeluarkan dana sebesar AS$ 477,700 untuk biaya jasa konsultasi kedua perusahaan tersebut.
During 2012, the Group has spent US$ 477,700 for the above consultancy services.
38
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN Awards And Certifications
N0
Tanggal / Date
1
23 April 2012
Penghargaan Kecelakaan Accident Award
2
3
5 Juni / June 2012
Nama Perusahaan yang menerima / Receiving Companies
Penghargaan dan Sertifikasi/ Awards and certifications
Nihil
/Zero
Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan kategori : Hijau dan Biru / Green and Blue Category Award from Company Performance Rating Program (PROPER) in Environmental Management
4
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia / The Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia
FKP TSA WBM PIK IP
Gubernur Kalimantan Timur / The Governor of East Kalimantan.
WBM
Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral / The Directorate of Coal Exploitation Development, Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources.
28 Agustus / August 2012 • ISO 9001:2008 Quality Management Systems • ISO 14001:2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series
5
FKP GBP TSA PIK
20 Juni /June 2012 Kinerja RKAB tahun 2011 dalam aspek keuangan kategori “Terbaik” dan “Baik” / 2011 RKAB Performance Award for “Good” and “Best” performance in financial reporting aspect
Perusahaan atau Institusi yang memberikan / Awarding Companies or Institutions
PIK
SGS United Kingdom Ltd.
28 September 2012
Penghargaan “Terbaik” dibidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara / Best Award in Mineral and Coal Mining Safety Management
WBM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral / The Ministry of Energy and Mineral Resources
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
39
N0
Tanggal / Date
6
2 Oktober / October 2012
Penghargaan dan Sertifikasi/ Awards and certifications
• ISO 9001:2008 Quality Management Systems • ISO 14001:2004 Environmental Management Systems • OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series
7
8
40
Nama Perusahaan yang menerima / Receiving Companies
Perusahaan atau Institusi yang memberikan / Awarding Companies or Institutions
DPP
SGS United Kingdom Ltd
• “ADITAMA ” (Emas) dibidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara /”ADITAMA” (Gold) award in Mineral and Coal Mining Safety Management • “PRATAMA” (Perunggu) dibidang Pengelolaan Lingkungan Pertambangan/ “PRATAMA” (Bronze) award in Mining Environment Management
WBM FKP GBP
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara / the Ministry of Energy and Mineral Resources, Directorate General of Mineral and Coal.
Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPERNAS) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan peringkat “BIRU”/ Blue Category Award from Company Performance Rating Program (PROPERNAS) in Environmental Management Aspect
WBM PIK GBP
Kementerian Lingkungan Hidup / the Ministry of Environment.
27 November 2012
29 November 2012
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
ANALISIS MANAJEMEN Management Analysis
Kegiatan Pertambangan
Mining Operations
Bayan memproduksi total 16,3 juta MT batubara atau meningkat 4,5% dibandingkan tahun lalu. GBP, WBM, TSA/ FKP dan MCM memproduksi batubara berkalori tinggi sejumlah 11,8 juta MT atau 72,4% dari total produksi. Konsesi PIK dan Tabang melengkapi jumlah produksi.
Bayan produced a total of 16.3 million MT of coal which was an increase of 4.5% compared to the previous year. GBP, WBM, TSA / FKP and MCM produce high CV coal which accounted for 11.8 million MT or 72.4% of total production. PIK and the Tabang concessions comprised the balance.
Tabel berikut ini merangkum produksi per proyek dari tahun 2008 hingga 2012:
The following table summarizes the production by project from 2008 to 2012: Dalam Jutaan / In Million MT
Nama Proyek / Project Name GBP Block 2 GBP Block 1 WBM PIK TSA/FKP FTB MCM TOTAL
2012 3.8 0.3 3.8 2.5 3.7 2.0 0.2 16.3
Akibat penurunan harga batubara yang terutama terjadi pada semester kedua, kami melakukan kajian menyeluruh atas semua rencana tambang dan rasio pengupasan tanah terkait di semua lokasi. Dalam hal ini, kami mengurangi rasio pengupasan tanah di semua lokasi pada kuartal keempat tahun 2012.
2011 3.4 0.4 4.3 3.2 2.6 1.7 15.6
2010 3.4 0.4 2.6 2.7 1.6 1.2 11.9
2009 4.0 0.4 2.9 2.0 1.3 0.8 11.4
2008 3.6 0.8 1.1 0.2 0.2 5.90
As a result of the drop in coal prices principally occurring in the second half of the year, we conducted a comprehensive review of all mine plans and associated stripping ratios at all sites. In this regard, we reduced stripping ratio’s primarily effective in the last quarter of 2012 at all sites.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
41
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 2 (GBP Blok 2)
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 2 (GBP Block 2)
GBP Blok 2 memproduksi 3,8 juta MT pada tahun 2012 atau sekitar 11,8% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Secara umum, kondisi cuaca menguntungkan dan kinerja kontraktor juga memuaskan.
GBP Block 2 produced 3.8 million MT in 2012 which was approximately 11.8% higher compared to the previous year. In general, weather conditions were favorable and performance of the contractors was satisfactory.
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 1 (GBP Blok 1)
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 1 (GBP Block 1)
GBP Blok 1 memproduksi 0,3 juta MT pada tahun 2012 atau 25,0% lebih rendah dibandingkan tahun 2011. Produksi difokuskan pada penambangan Blok SP yang diharapkan selesai pada awal tahun 2013.
GBP Block 1 produced 0.3 million MT in 2012 which was 25.0% lower than 2011. Production was focused on mining the SP Block which is expected to be completed in early 2013.
Dimulainya penambangan di Keham kembali tertunda karena masalah akses lahan. Masalah ini telah terselesaikan dan kegiatan pertambangan diharapkan dimulai pada kuartal kedua tahun 2013.
Commencement of mining in the Keham Blok was delayed due to land access issues which have subsequently been resolved with mining expected to commence in Q2 2013.
Pada bulan Desember 2012, kami memperoleh izin pinjam pakai atas blok Cilong yang memungkinkan dimulainya pekerjaan eksplorasi dan pengembangan pada tahun 2013.
In December 2012, we obtained the Pinjam Pakai covering the Cilong block which will allow exploration and development works to commence in 2013.
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM memproduksi 3,8 juta MT pada tahun 2012 atau 11,6% lebih rendah dibandingkan 4,3 juta MT batubara yang diproduksi tahun 2011. Kinerja kontraktor memuaskan sepanjang tahun, namun produksi terdampak oleh curah hujan yang lebih tinggi daripada perkiraan.
WBM produced 3.8 million MT in 2012 which was 11.6% lower compared to 4.3 million MT of coal produced in 2011. The performance of the contractor continued to be satisfactory throughout the year, however, production was affected by higher than anticipated rainfall.
Selama tahun tersebut, ekspansi tempat penimbunan dan fasilitas pemuatan truk berhasil diselesaikan.
During the year, the stockpile expansion and intermediate truck loading facilities were completed.
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK memproduksi 2,5 juta MT pada tahun 2012, yang 21,9% lebih rendah dibandingkan 3,2 juta MT batubara yang diproduksi tahun 2011. Kinerja kontraktor yang buruk dan curah hujan tinggi serta masalah geoteknis menjadi faktor utama penurunan produksi batubara.
PIK produced 2.5 million MT in 2012 which was 21.9% lower compared to 3.2 million MT of coal produced in 2011. The poor performance of the contractors coupled with high rainfall and geotechnical issues were the main issues for the decrease in coal production.
Konstruksi perluasan dermaga dan pemuat kapal telah diselesaikan pada kuartal ketiga. Hal ini akan meningkatkan kemampuan penanganan logistik dan menciptakan efisiensi biaya.
The construction of the jetty extension and ship loader were completed by the third quarter. This will improve logistic handling capability and provide cost efficiencies.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA memproduksi 0,7 juta MT pada tahun 2012, yang 40,0% lebih tinggi dibandingkan 0,5 juta MT batubara yang diproduksi tahun 2011. Kinerja kontraktor membuahkan hasil memuaskan sepanjang tahun.
TSA produced 0.7 million MT in 2012 which was 40.0% higher compared to 0.5 million MT of coal produced in 2011. The performance of the contractor was satisfactory throughout the year.
Namun kompensasi lahan masih menjadi tantangan dan dapat membatasi perluasan tambang Lisat lebih lanjut ke barat daya jika tidak diselesaikan.
Land compensation, however, continues to be challenging and will limit further progression of the Lisat pit to the Southwest until resolved.
42
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP memproduksi 3,0 juta MT pada tahun 2012 atau 42,9% lebih tinggi dibandingkan 2,1 juta MT batubara yang diproduksi tahun 2011. Peningkatan signifikan dalam produksi ini disebabkan perbaikan efisiensi operasi secara keseluruhan dan mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor, serta kondisi cuaca baik yang berlanjut hampir sepanjang tahun.
FKP produced 3.0 million MT in 2012 which was 42.9% higher compared to 2.1 million MT of coal produced in 2011. The significant increase in production was due to improvements in overall operational efficiencies and the mobilization of additional equipment by the contractor; and favorable weather conditions which prevailed throughout most of the year.
PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang dan PT Brian Anjat Sentosa (FTB atau Konsesi Tabang)
PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang and PT Brian Anjat Sentosa (FTB or Tabang Concessions)
FTB memproduksi 2,0 juta MT pada tahun 2012, yang merupakan peningkatan sebesar 17,6% dari 1,7 juta MT batubara yang diproduksi tahun 2011. Peningkatan produksi ini terutama disebabkan kinerja kontraktor yang memuaskan.
FTB produced 2.0 million MT in 2012 which was an increase of 17.6% from 1.7 million MT of coal produced in 2011. The increase in production was primarily due to the satisfactory performance of the contractor.
Namun dengan berlanjutnya musim kemarau dari bulan Juli hingga Oktober dan akibat tak langsungnya pada ketinggian air sungai, operasi tongkang menjadi terbatas dan persediaan batubara meningkat pesat.
However, from July to October, with the continuation of the dry season and the knock on effect of low river levels, barging was partially limited and inventory increased significantly.
Produksi lebih rendah daripada target karena tertundanya penerbitan izin pinjam pakai dan permulaan konstruksi jalan angkutan ke Senyiur di Sungai Kedang Kepala.
Production was lower than targeted due to the delay in issuance of the pinjam pakai and the subsequent commencement of the haul road construction to Senyiur on the Kedang Kepala River.
Proyek Mamahak (MCM)
Mamahak Project (MCM)
MCM memproduksi 0,2 juta MT pada tahun 2012, yang masih jauh dari target. Produksi pada awalnya berjalan dengan baik, tetapi perbedaan antara kuantitas produksi yang ditambang dibandingkan dengan rencana tambang, jatuhnya harga batubara coking dan termal dan besaran penurunan rasio pengupasan tanah yang diperlukan sangat membatasi wilayah kerja dan volume produksi. Keadaan ini memburuk menjelang akhir tahun dengan adanya tindakan industri tenaga kerja subkontraktor yang mengakibatkan penangguhan operasi untuk sementara waktu.
MCM produced 0.2 million MT in 2012 which was significantly below target. Production initially progressed well however differences in mined production quantity compared to planned, the significant fall in coking and thermal coal prices and the required resultant reduction in stripping ratios significantly limited working areas and production volumes. This has worsened towards the end of the year by the industrial action of the subcontractors workforce which resulted in the temporary suspension of operation.
Proyek Pakar (Pakar)
Pakar Project (Pakar)
Proyek Pakar terhambat karena keterlambatan penerbitan izin penggunaan lahan dan konstruksi yang diperlukan. Bayan memperkirakan memulai pembangunan proyek infrastruktur Tabang/Pakar pada tahun 2013.
The Pakar project was delayed due to delays in the issuance of required land use and construction permits. Bayan anticipates to commence construction of the joint Tabang/ Pakar infrastructure projects in 2013.
PT Kaltim Supacoal (KSC)
PT Kaltim Supacoal (KSC)
Operasi KSC ditunda setelah pengajuan tuntutan hukum (lihat Kasus Hukum dalam Laporan Keuangan Konsolidasi). Proses-proses likuidasi dilakukan oleh sejumlah kreditor selama tahun 2012 yang akan dilanjutkan hingga tahun 2013.
The operations of KSC were suspended following the filing of the legal suit (see Legal Cases in the Consolidated Financial Statements). Liquidation proceedings were commenced by a number of creditors during the year with this process ongoing into 2013.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
43
OPERASI NON-TAMBANG
NON-MINING OPERATIONS
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
BCT memuat 11,2 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan pada tahun 2012.
BCT loaded 11.2 million MT of coal for a variety of customers in 2012.
Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT)
Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT)
KFT-1 telah selesai diperbaiki dan dimobilisasikan kembali ke WBM pada bulan Februari 2012. Sekitar 2,5 juta MT batubara ditangani oleh Floating Transfer Barge. Angka ini 9,5% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, terutama karena jumlah produksi WBM.
The dry docking of the KFT-1 was completed and it was mobilized back to WBM in February 2012. Approximately 2.5 million MT of coal was handled by the Floating Transfer Barge which was 9.5% higher than the previous year primarily linked to WBM’s production.
Floating Transfer Barge kedua, KFT-2, tiba di Indonesia pada bulan November 2012 dan setelah pemasangan derek pembongkar selesai akan siap digunakan pada akhir kuartal pertama tahun 2013.
The second Floating Transfer Barge, KFT-2 arrived in Indonesia in November 2012 and following the fitting of the unloading cranes was completed and ready by the end of the first quarter of 2013.
44
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
TINJAUAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
MARKETING AND SALES REVIEW
Tinjauan Pasar
Market Review
Pasar batubara internasional tengah mengalami berbagai perubahan dinamis. Batubara sebagai sumber tenaga menjadi semakin penting dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara-negara Asia, terutama China dan India. Meskipun demikian, industri batubara global mengalami gejolak harga batubara pada tahun 2012. Indeks Globalcoal Newcastle diperdagangkan antara $83,22 dan $117,89 per MT dengan harga batubara yang semakin menurun pada semester kedua tahun 2012.
The international coal market is experiencing dynamic changes. The importance of coal as a source of generating power increased over time with the rise in economic development in fast growing Asian countries driven by China and India. However the global coal industry experienced volatile coal prices in 2012. The Globalcoal Newcastle index traded between $83.22 and $117.89 per MT with coal prices drastically softening in the second half of the year.
Menurunnya harga batubara sebagian disebabkan oleh harga gas yang murah karena produksi serpih gas, yang banyak mengurangi penggunaan batubara di Amerika Serikat sebagai negara pengguna batubara terbesar kedua di dunia. Hal ini menyebabkan produsen batubara termal AS beralih ke pasar lain, sehingga terjadi kelebihan pasokan batubara di Eropa dan peralihan signifikan dari tenaga batubara ke gas.
Low coal prices were partially attributed to low gas prices associated with the shale gas production which continued a marked decrease in coal use in the United States, the world’s second-largest consumer. This led US thermal coal producers to seek other markets, which resulted in an oversupply of coal in Europe and a significant coal-to-gas switch.
Faktor-faktor lain yang berperan dalam penurunan harga batubara di antaranya kondisi cuaca yang buruk sehingga menyebabkan tingkat hidroelektrik yang tinggi di China, tingginya daya saing gas bumi sebagai bahan bakar alternatif, pemulihan ekonomi yang lambat dan peningkatan produksi yang signifikan.
Many other factors contributed to the decline in coal prices such as adverse weather conditions resulting in high levels of hydroelectric generation in China, increasing competition from natural gas as an alternate fuel, sluggish economic recovery and a siginificant production increase.
Produksi batubara Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan mendekati 410 juta MT dengan perkiraan volume ekspor pada kisaran 340 juta MT, yang mewakili pertumbuhan ekspor tahun ke tahun sekitar 40 juta MT.
Indonesian coal production in 2012 was estimated to be close to 410 million MT with export volumes estimated around 340 million MT, representing year-on-year export growth of about 40 million MT.
Selain itu, melemahnya pasar pengangkutan karena pertumbuhan ekonomi yang lemah memberi peluang masuknya sejumlah besar batubara AS dan Kolombia ke pasar Asia, yang semakin memperparah situasi kelebihan pasokan dan lebih menekan harga batubara.
In addition, the weak freight market caused by the weak economic growth paved the way for significant volumes of US and Colombian coal to enter the Asian markets further aggravating the oversupply situation and putting further pressure on coal prices.
Krisis utang di Eropa masih berlanjut terlepas dari dana bantuan yang telah diumumkan untuk memulihkan keadaan ekonomi. Ketidakpastian iklim ekonomi terus berpengaruh pada industri batubara dan menghambat prospek pertumbuhan.
The debt crisis in Europe is still lingering, despite relief packages having already been announced to revive the economy. The uncertain economic climate continues to impact the industry and curb its growth prospects.
Terlepas dari adanya tekanan perundang-undangan dan kompetisi yang semakin ketat dari gas bumi dan sumbersumber energi terbarukan, kami yakin industri tenaga listrik global akan tetap mengandalkan batubara untuk sebagian besar pembangkit tenaga listriknya. Titik balik industri batubara global diperkirakan akan segera terjadi dan laporan EIA terakhir menyiratkan bahwa peningkatan permintaan tenaga listrik, perkiraan pemulihan harga gas bumi dari tingkat rendah saat ini dan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh Asia akan menyebabkan peningkatan permintaan dan pemulihan harga batubara. Karena itu, untuk tahun 2013 dan selanjutnya, kami yakin permintaan batubara akan tetap tinggi. Permintaan dari benua Asia saat ini meliputi 65% dari total permintaan dunia dan China tampaknya akan tetap memimpin arus permintaan batubara dengan perkiraan berlanjutnya kebijakan-kebijakan pro-pertumbuhan di negara tersebut.
Though there is considerable pressure from legislations and increasing competition from natural gas and renewable energy sources, we believe the global power industry will continue to depend on coal for a large part of its generation. The turnaround of the global coal industry is expected soon and the recent EIA report suggests that the increase in demand for electricity, an expected recovery in natural gas prices from current depressed levels and additional coal based generation capacity across Asia will result in an increase in coal demand and recovery of coal prices. Thus looking into 2013 and beyond, we believe coal demand will continue to be robust. Asian demand currently accounted for 65% of total world demand and China looks set to remain as leader in the coal demand drive with an expected continuation of pro-growth policies.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
45
India yang mengalami kekurangan tenaga listrik dan fokus mereka pada pembangunan infrastruktur akan menambah kebutuhan tenaga listrik. Kemacetan produksi batubara dalam negeri akan mendorong operasi tenaga listrik India untuk mengimpor batubara. Produksi batubara dalam negeri India terus menurun di bawah target, meskipun pada tahun 2012 terdapat peningkatan produksi hingga hampir 6%. Kekurangan produksi batubara dalam negeri India ini diperkirakan sekitar 190 juta MT pada tahun fiskal berakhir Maret 2013. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan permintaan bahan bakar impor yang akan mendorong India bersaing dengan China sebagai importir batubara terbesar di dunia.
The electricity starved India and their emphasis on infrastructure development will increase the demand for power. The domestic coal production bottlenecks will force the Indian operators to import coal. India’s domestic coal production continued to fall below target although in 2012 we have seen a production increase of close to 6%. The India domestic coal output shortfall is estimated to be 190 million MT in the fiscal year ending March 2013. This spells an increased demand for imported fuel which will push India to compete with China’s position as the current leading coal importer in the world.
Bayan menyadari bahwa dalam jangka pendek, pasar membutuhkan waktu untuk menyerap kelebihan pasokan, tetapi kondisi cuaca buruk di Australia dan Indonesia serta tekanan harga dapat meredakan situasi kelebihan pasokan ini pada tahun 2013. Dengan adanya peningkatan impor dari China, India dan negara-negara Asia lainnya, prospek permintaan jangka panjang tetap menjanjikan di Asia.
Bayan recognizes that in the short term the market needs some time to absorb the oversupply situation however adverse weather conditions in Australia and Indonesia and cost pressures should reduce the oversupply situation within 2013. Given China, India, and other Asian countries' rising imports, the longer-term demand outlook remains attractive in Asia.
Tinjauan Penjualan
Sales Review
Pertumbuhan penjualan Perseroan yang konsisten berlanjut pada tahun 2012. Volume penjualan mencapai 16,0 juta MT, atau 4,6% lebih tinggi dibandingkan angka tahun lalu sebesar 15,3 juta MT. Negara tujuan terbesar adalah India, China dan Jepang, yang meliputi 57% dari total volume penjualan.
Consistent sales growth of the Company continued in 2012 as sales volume reached 16.0 million MT - a 4.6% increase compared to the previous year of 15.3 million MT. The top 3 destination countries are India, China and Japan contributing 57% of the total sales volume.
Industri batubara Indonesia memiliki reputasi sebagai penjual spot karena berbagai alasan, termasuk jumlah produksi yang tidak tetap. Di pihak lain, Bayan tetap menitikberatkan penjualan batubara dengan kontrak jangka panjang demi mengungguli para pesaingnya serta mengembangkan reputasi sebagai salah satu produsen batubara yang berkomitmen dan mapan di Indonesia. Sekitar 69% total penjualan kami tahun 2012 merupakan penjualan berdasarkan kontrak jangka panjang dengan para pelanggan bereputasi internasional di seluruh Asia dan Eropa. Strategi kami menggunakan kontrak penjualan batubara jangka panjang telah menempatkan Bayan pada posisi yang baik untuk mengelola kondisi pasar yang merugikan, seperti situasi kelebihan pasokan pada tahun 2012. Perpanjangan kontrak kami dengan TNB untuk 5 tahun berikutnya merupakan contoh lain strategi penjualan kami.
Indonesian coal industry carries the reputation as spot sellers due to various reasons including unpredictability of production. Bayan on the other hand continues to focus coal sales under long-term contract to stay ahead of the competition and develop the reputation of one of the committed and established producers in the country. Approximately 69% of our sales in 2012 were under long term contracts with our internationally reputed customers spread across Asia and Europe. Our strategy of engaging into long term coal sales contracts have placed Bayan in a strong position to manage adverse market conditions such as the over supply situation witnessed in 2012. Our contract extensions with TNB for an additional 5 years further highlight our sales strategy.
Salah satu prestasi penting kami pada tahun 2012 adalah keberhasilan ekspansi penjualan ke pasar China yang berkembang pesat. Penjualan ke China hampir berlipat ganda menjadi 3,1 juta MT dari total penjualan kami, yaitu lebih tinggi dari 1,5 juta MT pada tahun 2011. Hal ini menempatkan China di belakang India dan sejajar dengan Jepang sebagai pelanggan terbesar kami. Dengan fasilitas logistik dan pelabuhan unggulan kami, kami dapat memberikan kualitas sesuai permintaan untuk pasar ini.
One of our major achievements in 2012 was our successful expansion of our sales into the ever-growing Chinese market. Sales to China nearly doubled to 3.1 million MT of our total sales volume, up from 1.5 million MT in 2011. This places China just behind India and at par with Japan, which traditionally has been our biggest customer. With our superior logistic and port facilities, we are able to provide custom-made quality for this market.
Sekitar 65% total volume penjualan pada tahun 2012 terdiri dari batubara dengan GAR 5,800 – 6.301 kcal/kg GAR atau batubara bituminus berkalori tinggi. Batubara bituminus berkalori tinggi tetap ditargetkan untuk Jepang, Taiwan, Malaysia, Filipina dan Italia. Jepang masih menjadi pasar dominan bagi Bayan, terutama untuk batubara berkalori tinggi. Kami yakin hal ini akan mempertahankan momentum pertumbuhan Group perusahaan kami di tahun-tahun mendatang.
Approximately 65% of total sales volumes in 2012 consisted of coal with 5,800 - 6,301 kcal/kg GAR or High CV Bituminous coal. The High CV bituminous coal continues to principally target Japan, Taiwan, Malaysia, Philippines and Italy. Japan remains the dominant market for Bayan especially for high calorific value coal. We believe this will sustain the growth momentum for our Groups other high calorific value mines in the years to come.
46
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Penjualan batubara ke India meliputi 21,3% dari total volume penjualan, menjadikan negara tersebut pasar terbesar Bayan untuk tiga tahun berturut-turut. Ekspansi produksi batubara berkalori rendah dan menengah telah banyak meningkatkan posisi penjualan kami di India, yang diperkirakan akan menjadi pasar impor batubara terbesar di Asia dalam 5 tahun mendatang. Impor India pada tahun berakhir 2012 berkisar pada angka 105 juta MT atau meningkat sekitar 25 juta MT dibandingkan tahun 2011. Dengan kontrak pasokan batubara jangka panjang ke TPCIL dan banyak kontrak lainnya dalam berbagai tahap negosiasi, kami berharap dapat meningkatkan pangsa pasar kami di India sejalan dengan pertumbuhan pasar.
Coal sales to India accounted for 21.3% of total sales volume, making it Bayan’s biggest market for the third consecutive year. Expansion in production of lower and mid CV coal has substantially improved our sales position to India, which is expected to be the largest coal import market in Asia within the next 5 years. Indian imports in the year ended 2012 was approximately 105 million MT which was an estimated increase of 25 million MT compared to 2011. With our long- term coal supply agreement to TPCIL and many other contracts under various stage of negotiation, we expect to grow our market share in India substantially in line with market growth.
Di masa mendatang, strategi kami adalah mempertahankan pangsa pasar di basis pelanggan yang telah ada sekaligus memanfaatkan pasar yang baru. Kami akan berfokus untuk tetap menjadi pemain penting di pasar batubara Asia dengan mempertahankan pangsa pasar di masing-masing negara pengimpor batubara di Asia. Dengan menjangkau jaringan klien yang luas dan memanfaatkan pengalaman ekstensif dalam industri batubara, kami berupaya memberikan harga terbaik bagi para pemegang saham kami.
Going forward, our strategy is to maintain market share in our existing customer base while tapping into new markets. Our focus will continue to be a major player in the Asian coal market as we focus on maintaining market share in each of the Asian coal import nations. By reaching out to our extensive client network and using our rich experience in the coal industry, we aim to seek out the best prices for all our shareholders.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Kinerja keuangan pada tahun 2012 masih sesuai dengan Anggaran yang telah direvisi, tetapi lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan penurunan harga batubara, terutama pada semester kedua. Kelebihan pasokan di sektor batubara berdampak merugikan pada harga dan kekurangan produksi di beberapa lokasi tambang berakibat negatif pada volume penjualan.
The overall 2012 financial performance was generally in line with the revised Budget but was lower compared to the previous year. This was due to the drop in coal prices especially in the second half of the year. The oversupply in the coal sector had adversely affected the price and production shortfalls at certain sites in turn negatively impacted sales volumes.
Laporan Keuangan
Financial Statement
Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian. Secara ringkas Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dapat disajikan sebagai berikut:
The Company’s Consolidated Financial Statements for the periods ended 31 December 2012 and 2011 received an unqualified opinion. The summary of the Company’s Statement of Financial Position is stated as follows ;
Laporan Posisi Keuangan 2012-2011 (AS$) / Statements of Financial Position 2012-2011 (US$) Laporan Posisi Keuangan / Statement of Financial Position
2012
Aset Lancar / Current Assets
459,919,524
Aset Tetap / Fixed Assets
2011
Δ%
408,250,639
12.7%
327,339,668
221,443,685
47.8%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets
1,449,185,464
1,187,996,923
22.0%
Total Aset / Total Assets
1,909,104,988
1,596,247,562
19.6%
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
397,472,851
618,637,802
(35.8%)
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities
803,941,027
257,829,875
211.8%
1,201,413,878
876,467,677
37.1%
707,691,110
719,779,885
(1.7%)
Total Liabilitas / Total Liabilities Ekuitas / Equity Aset
Assets
Total aset Perusahaan meningkat terutama karena peningkatan signifikan aset tidak lancar sebesar AS$ 261.188.541 atau 22,0% dan aset lancar sebesar AS$ 51.668.885 atau 12,7%.
The increase in total assets was primarily due to a significant increase in non current assets of US$ 261,188,541 or 22.0%, and current assets of US$ 51,668,885 or 12.7%.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
47
Peningkatan pada aset tidak lancar terutama disebabkan peningkatan aset tetap sebesar AS$ 105.895.983 (terutama karena pembelian KFT-2), peningkatan biaya pengupasan tanah ditangguhkan sebesar AS$ 96.981.700 (karena beberapa lokasi tambang berproduksi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata umur tambang mereka), dan peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar AS$ 94.173.721.
The increase in non current assets was primarily a result of an increase in fixed assets of US$105,895,983 (principally due to the purchase of the KFT-2), an increase in deferred stripping of US$96,891,700 (as some sites produced at higher than their life of mine average) and an increase in prepaid taxes of US$94,173,721.
Peningkatan aset lancar terutama disebabkan peningkatan pada persediaan.
The increase in current assets was primarily due to an increase in inventories.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas Perusahaan meningkat sebesar 37,1% dari AS$ 876.467.677 pada tahun 2011 menjadi AS$ 1.201.413.878 pada tahun 2012.
The Company’s total liabilities increased by 37.1% from US$ 876,467,677 in 2011 to US$ 1,201,413,878 in 2012.
Peningkatan total liabilitas terutama disebabkan oleh kenaikan bersih keseluruhan sebesar AS$ 245.995.963 pinjaman dari pihak ketiga berdasarkan perjanjian Club Deal baru, yang digunakan untuk belanja modal dan modal kerja dan peningkatan hutang usaha dan beban akrual sebesar AS$ 65.969.483 .
The increase in total liabilities is principally a result of an overall net increase of US$ 245,995,963 in third party loans under the new Club Deal, used for capital expenditure and working capital purposes and an increase in trade payables and accruals of US$ 65,969,483.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Perusahaan menurun sebesar 1,7% dari AS$ 719.779.885 pada tahun 2011 menjadi AS$ 707.691.110 pada tahun 2012. Penurunan terutama berasal dari akun laba ditahan, yang disebabkan oleh pembagian dividen sebesar AS$ 74.537.862 yang diimbangi dengan pendapatan bersih sebesar AS$ 54.946.917 dan arus kas bersih dari cadangan lindung nilai sebesar AS$ 7.172.830.
The Company’s equity decreased by 1.7% from US$ 719,779,885 in 2011 to US$ 707,691,110 in 2012. The primary reason was due to a decrease in retained earnings as a result of dividend payments of US$ 74,537,862 partly offset by net earnings of US$ 54,946,917and net cash flow from hedging reserve of US$ 7,172,830.
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih meningkat dari AS$ (210.387.163) pada tahun 2011 menjadi AS$ 62.446.673 pada tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh pembiayaan kembali pinjaman yang jatuh tempo pada tahun berjalan dengan pinjaman New Club Deal yang memperpanjang jatuh temponya sampai lima tahun.
Net working capital increased from US$ (210,387,163) in 2011 to US$ 62,446,673 in 2012. This was mainly due to the refinancing of the currently maturing debt with the New Club Deal which extended the maturities over five years.
Likuiditas
Liquidity
Tingkat likuiditas Perusahaan pada tahun 2012 naik menjadi 115,7% dari 66,0% pada tahun 2011 karena pembiayaan kembali pinjaman New Club Deal yang jatuh tempo.
The Company’s liquidity level in 2012 increased to 115.7% from 66.0% in 2011 due to the refinancing of the existing maturing debt with the New Club Deal.
Solvabilitas
Solvency
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi semua liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan total liabilitas terhadap total aset dan total liabilitas terhadap ekuitas. Perbandingan total liabilitas terhadap total aset dan total ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 masing-masing adalah 62,9% dan 169,8%, yang meningkat dibandingkan dengan rasio pada tahun 2011 yaitu 54,9% dan 121,8%.
Solvency is the ability of the Company to meet all liabilities, which is measured by comparing the total liabilities to total assets and the total liabilities to equity. The comparison of total liabilities to total assets and total equity of the Company in 2012 respectively was 62.9% and 169.8% which increased from 54.9% and 121.8% in 2011.
48
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Laba Rugi Komprehensif
Statements of Comprehensive Income
Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif Perusahaan adalah sebagai berikut :
The Company’s Financial Performance based on the Statements of Comprehensive Income below:
Laba Rugi Komprehensif 2012-2011 (AS$) / Statements of Comprehensive Income 2012-2011 (US$) Uraian / Details
2012
2011
1,422,880,281
1,509,261,938
(5.7%)
Laba Bruto / Gross Profit
258,732,961
439,845,969
(41.2%)
Laba Bersih / Net Income
54,946,917
213,263,465
(74.2%)
Pendapatan / Revenue
Δ%
Pendapatan
Revenue
Pendapatan Perusahaan menurun sebesar 5,7% dari AS$ 1.509.261.938 pada tahun 2011 menjadi AS$ 1.422.880.281 pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh menurunnya harga jual rata-rata batubara.
The Company’s revenue decreased by 5.7% from US$ 1,509,261,938 in 2011 to US$ 1,422,880,281 in 2012, this was mainly due to the decrease in the average selling price of coal.
Laba Bruto
Gross Profit
Laba bruto Perusahaan menurun sebesar 41,2% dari AS$ 439.845.969 tahun 2011 menjadi AS$ 258.732.961 pada tahun 2012. Penurunan laba bruto ini disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batubara dan peningkatan biaya-biaya produksi.
The Company’s gross profit decreased by 41.2% from US$ 439,845,969 in 2011 to US$ 258,732,961 in 2012. The decrease in gross profit was principally due to the decrease in the average selling price of coal and increases in production costs.
Laba Bersih
Net Income
Laba bersih Perusahaan menurun sebesar 74,2% dari AS$ 213.263.465 pada tahun 2011 menjadi AS$ 54.946.917 pada tahun 2012. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan laba usaha akibat penurunan harga jual rata-rata batubara dan peningkatan biaya-biaya produksi.
The Company’s net income decreased by 74.2% from US$ 213,263,465 in 2011 to US$ 54,946,917 in 2012. The decrease was principally due to the decrease in operating income as the result of the decrease in the average selling price of coal and increases in production costs.
Arus Kas
Cash Flow
Ringkasan arus kas Perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:
The summary of the Company’s cash flow is stated as follows:
Laporan Arus Kas 2012-2011 / Statements of Cash Flows 2012-2011 Uraian / Details
2012
2011
Δ%
Arus Kas dan Setara Kas Awal Tahun / Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
158,487,332
160,681,172
(1.4%)
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi / Net Cash Provided (Used) in Operating Activities
(39,747,235)
122,523,176
(132.4%)
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net Cash Used in Investing Activities
(126,371,399)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan / Net Cash Provided by Financing Activities Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas / Net Decrease in Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Akhir Tahun / Cash and Cash Equivalents at the End of theYear
(209,697,222)
(39.7%)
160,400,627
84,980,206
88.8%
(5,718,007)
(2,193,840)
160.6%
152,769,325
158,487,332
(3.6%)
Arus Kas Bersih yang (digunakan untuk) / diperoleh dari Aktivitas Operasi
Net Cash (Used in) Generated From Operating Activities
Kas bersih yang diperoleh/(digunakan dalam) dari aktivitas operasi menurun dari AS$ 122.523.176 pada tahun 2011, menjadi AS$ (39.747.235) pada tahun 2012. Penurunan terutama disebabkan karena penurunan penerimaan dari pelanggan dan penerimaan pengembalian pajak serta peningkatan pembayaran kepada pemasok dan karyawan.
Net cash provided from/(used in) operations decreased from US$ 122,523,176 in 2011, to US$ (39,747,235) in 2012. The principal reasons for the decrease were the decrease in receipts from customers and receipts of tax refunds coupled with the increase in payments to suppliers and employees.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
49
Arus Kas Bersih yang digunakan dalam Kegiatan Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi menurun dari AS$ 209.697.222 pada tahun 2011 menjadi AS$ 126.371.399 pada tahun 2012 disebabkan tidak adanya akuisisi entitas anak, diimbangi dengan peningkatan perolehan aset tetap, terutama pembelian KFT-2 dan pembangunan pengembangan jetty dan fasilitas muat kapal PIK.
Net cash used in Investing Activities decreased from US$ 209,697,222 in 2011 to US$ 126,371,399 in 2012 due to the absence of any acquisition of subsidiaries, partially offset with the increase in acquisition of fixed assets which principally comprised the purchase of the KFT-2 and the PIK jetty extension and ship loader construction.
Arus Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan Pendanaan
Net Cash Provided from Financing Activities
Aliran kas dari kegiatan pendanaan meningkat sebesar 88,8% dari AS$ 84.980.206 pada tahun 2011 menjadi AS$ 160.400.627 pada tahun 2012, terutama karena pembiayaan kembali pinjaman yang sudah ada dan penambahan pinjaman Club Deal baru.
Cash flows from financing activities increased by 88.8% from US$ 84,980,206 in 2011 to US$ 160,400,627 in 2012 principally due to the refinancing of the existing debt and increasing total debt under the New Club Deal.
Peristiwa Setelah Laporan Auditor
Events After the Auditor’s Report
Per tanggal publikasi Laporan Tahunan tahun 2012, tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan auditor.
As at the publication of the Annual Report 2012, there were no material information and facts that occurred after the date of the auditor’s report.
Prospek Keuangan tahun 2013
Financial Outlook for 2013
Pada tahun 2013, kinerja keuangan Bayan tergantung pada pergerakan harga batubara.
In 2013, the financial performance of Bayan is dependent upon the movement of the coal prices.
Volume produksi ditargetkan lebih rendah daripada tahun 2012, sedangkan volume penjualan diperkirakan tidak berubah dari tahun 2012 karena penurunan persediaan.
Production volume is targeted to be slightly lower than in 2012 while sales volume is anticipated to remain similar to 2012 as the group reduces inventory.
Terlepas dari antisipasi peningkatan harga pasar pada semester kedua tahun 2013, harga rata-rata per tahun diperkirakan akan lebih rendah daripada tahun 2012. Hal ini menyebabkan pendapatan tahun 2013 akan lebih rendah daripada tahun 2012, namun penurunan ini sebagian akan diimbangi dengan penurunan biaya karena langkah-langkah yang dilakukan Perseroan.
Despite the anticipated improvement of the market price in the second half of 2013, the year is average will be lower than achieved in 2012. The resultant revenue for 2013 will be less than achieved in 2012. However, this drop will be partially offset by reductions in costs due to the measures instigated by the Company.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Pendapatan dan laba Bayan berdasarkan harga batubara global, yang dipengaruhi kondisi ekonomi yang mencakup pergerakan pasokan dan permintaan. Gabungan antara pertumbuhan pasokan yang berkelanjutan dan pertumbuhan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan karena krisis utang di Eropa, disertai pemulihan ekonomi yang lambat di AS, peningkatan ekspor batubara AS dan tekanan inflasi khususnya di China, telah menyebabkan kelebihan persediaan dan berujung pada penurunan harga komoditas pada semester kedua tahun 2012.
Bayan’s revenue and earnings are based on global coal prices. They are affected by economic conditions which include supply and demand movements. The combination of continued supply growth coupled with weaker than anticipated growth in demand caused by the debt crisis in Europe, the slow economic recovery in the US and resultant increase in exports of US coal, and inflationary pressures especially in China has led in the second half of 2012 to inventory oversupply and consequently, a decline in commodity prices.
Pada awal tahun 2012, harga batubara masih berada pada kisaran AS$115 – 120 / MT, namun selama tahun berjalan menurun menjadi AS$80-85 / MT akibat bertambahnya kelebihan pasokan dan kenaikan tingkat persediaan. Pada semester kedua tahun 2012, beberapa operasi tambang batubara di Indonesia dan Australia mengurangi produksi, menangguhkan operasi atau menunda proyek ekspansi akibat penurunan harga batubara. Namun penurunan produksi dan penurunan berikutnya atas tingkat persediaan diperkirakan baru terjadi pada akhir tahun 2013.
At the onset of 2012, the coal prices were still within the vicinity of US$115 – 120 / MT but as the year progressed, coal prices plunged to US$80-85 / MT as oversupply worsened and inventory levels increased. In the second half of 2012, a number of coal mining operations in Indonesia and Australia either reduced production, suspended operations or delayed expansion projects as a result of the drop in coal prices. However, the reduction in production and subsequent run down of inventory levels are only anticipated to be completed by the end of 2013.
50
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Prospek usaha Bayan tahun 2013 tidak terlalu meyakinkan. Namun Perseroan yakin permintaan dan harga komoditas akan pulih dari titik rendah dalam jangka pendek. Harga batubara menjelang akhir tahun 2013 dan memasuki tahun 2014 diharapkan membaik. Kecenderungan ini dipicu oleh urbanisasi dan industrialisasi negara-negara berkembang yang terus berlanjut. Saat negara-negara berkembang kembali mengalami pertumbuhan ekonomi positif, gabungan permintaan dari berbagai pasar ini akan menyebabkan peningkatan harga komoditas.
Bayan’s business outlook in 2013 is muted. However, the Company continues to believe that demand for commodities and commodity prices will recover from the near term low. Coal price towards the end of 2013 continuing into 2014 are anticipated to improve. This trend is driven by the ongoing urbanization and industrialization of emerging countries. Further, when developed countries return to positive economic growth, the combined demand from these markets will lead to an increase in commodity price.
Posisi yang baik untuk memanfaatkan pertumbuhan di pasar batubara termal
peluang
Well-positioned to capture growth opportunities in seaborne thermal coal markets
Permintaan batubara termal di seluruh dunia dipicu oleh pertumbuhan industri. Bertambahnya konsumsi tenaga listrik menimbulkan permintaan atas listrik tenaga batubara, khususnya di China, India dan Asia Tenggara. Batubara menjadi semakin penting di bidang energi karena efektivitas biayanya jika dibandingkan sumber energi lainnya.
Global thermal coal demand has been driven by industrial growth, with the growth in electricity consumption contributing to the demand for coal-fired power generation, particularly in China, India and Southeast Asia. Coal continues to gain a larger share in the energy mix due to coal’s cost effectiveness as compared to other sources of energy.
Karena lokasi dan metode produksinya, produsen batubara Indonesia berada di posisi yang baik untuk memperoleh manfaat dari faktor-faktor tersebut dengan memasok batubara berkualitas bersaing dengan harga pengiriman yang lebih murah dibandingkan para kompetitornya di wilayah yang sama. Kebutuhan pembangkit listrik bertenaga batubara di negara-negara tersebut akan jauh melebihi pasokan dalam negeri, dan karena itu tidak ada pilihan lain selain mengimpor dari luar negeri.
Due to its location and production methods, Indonesian coal producers are well-positioned to benefit from these factors by supplying comparable quality coal at a freight advantage to its competitors in the region. The coal requirements of these coal fired power stations will far outpace their domestic supply and therefore, they will have no alternative but to source from overseas.
Kepemilikan atas Infrastruktur Penanganan Batubara Termutakhir
Ownership of Leading Coal Handling Infrastructure
Bayan memiliki dan mengoperasikan BCT, salah satu terminal batubara terbesar di Indonesia. BCT memiliki kapasitas penanganan sebesar 15,0 juta MT per tahun dan 16 stockpiles dengan kapasitas keseluruhan sekitar 1,0 juta MT. BCT memiliki fasilitas reclaiming dan conveyor terkomputerisasi yang memungkinkan pengiriman dari hingga empat stockpiles untuk menghasilkan batubara dengan beragam spesifikasi. Perseroan juga memiliki tanah di sebelahnya yang memungkinkan ekspansi kapasitas lebih lanjut.
Bayan owns and operates BCT, one of the largest coal terminals in Indonesia. The BCT has a handling throughput capacity of 15.0 million MT per annum and 16 stockpiles with an aggregate capacity of approximately 1.0 million MT. It has computer controlled reclaiming and conveying facilities that allow delivery from up to four stockpiles of coal to produce coal of numerous different specifications. The Company also owns the adjacent land which allows for further capacity expansion.
Bayan adalah salah satu dari sedikit produsen di Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan fasilitas pemuatan terapung. KFT-1 dapat melayani semua jenis kapal angkut barang curah di wilayah Kalimantan seperti kapal capsize, panamax dan kapal-kapal yang lebih kecil. KFT-1 dapat diposisikan dengan mudah di mana saja di wilayah tersebut untuk memanfaatkan lokasi dengan permintaan terbesar atau menghindari cuaca buruk.
Bayan is one of the few coal producers in Indonesia to own and operate a floating loading facility. Transfer Barge KFT-1 can service all type of bulk carriers in the Kalimantan region such as capsize, panamax, and smaller vessels. It can be easily positioned anywhere near the region to take advantage of the location with the greatest demand or to avoid bad weather.
Dengan diselesaikannya fasilitas pemuatan kapal PIK di Bengalon, Kalimantan Timur dan penyerahan KFT-2 pada tahun 2012, Bayan akan memiliki dan mengoperasikan empat fasilitas pemuatan kapal independen di Kalimantan. Semua fasilitas pemuatan dapat mengisi penuh kapal ukuran Handy dan Panamax, sementara KFT-1 dan KFT-2 dapat mengisi penuh kapal ukuran Capsize. Pemuat kapal BCT, PIK dan KFT-1 semuanya berkecepatan 4000 ton per jam dan dapat mengisi penuh kapal Panamax dalam sehari, sedangkan KFT-2 dirancang untuk memuat dengan kecepatan 6000 ton per jam melalui pemuat gandanya.
With the completion of the PIK ship loading facilities in Bengalon, East Kalimantan and the delivery of KFT-2 both in 2012, Bayan will own and operate four independent vessel loading facilities in Kalimantan. All loading facilities will be capable of fully loading Handy and Panamax size vessels with both KFT-1 and KFT-2 capable of fully loading up to Capesize vessels. The BCT, PIK ship loader and KFT-1 are all rated at 4,000 tph and capable of fully loading a Panamax vessel in one day with KFT-2 being designed to load at a rate of 6,000 tph through its twin-ship loaders.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
51
Cadangan batubara signifikan untuk mendukung pertumbuhan produksi yang berkesinambungan
Significant coal reserve base to support sustainable production growth
Bayan memiliki usia cadangan lebih dari 50 tahun berdasarkan tingkat produksi tahun 2012. Perseroan akan memiliki cadangan sebesar 0,9 miliar MT dan sumber daya sekitar 4,1 miliar MT saat transaksi IBU/KRL diselesaikan.
Bayan has a reserve life of over 50 years based on 2012 production levels. The Company will have 0.9 billion MT of reserves and approximately 4.1 billion MT of resources when the IBU/KRL tranasaction is completed.
Perseroan memiliki akses ke beberapa cadangan batubara bernilai kalori tertinggi di Indonesia. Per 31 Desember 2012, terdapat sekitar 89,5 juta MT cadangan batubara bernilai kalori tinggi yang mencakup 4,5 juta MT cadangan batubara semi-soft coking di Proyek Gunungbayan Blok 1.
The Company has access to some of the highest calorific value coal reserves in Indonesia. As at 31 December 2012, there was a total of approximately 89.5 million MT of high calorific value coal reserves which include 4.5 million MT of semi-soft coking coal reserves at the Gunungbayan Block 1 Project.
Selain itu Bayan akan memiliki cadangan sekitar 770 juta MT batubara bernilai kalori rendah dari konsesi Tabang dan Pakar. Produksi batubara di lokasi-lokasi ini di antaranya diperuntukkan untuk pasar India, China dan Korea. Tahap kedua produksi pertumbuhan Perseroan sebagian besar akan terdiri dari batubara bernilai kalori rendah.
In addition, Bayan will have approximately 770 million MT reserves of low CV coal from the Tabang and Pakar Concessions. Coal production at these sites are earmarked for India, China, and Korea to name a few. The second phase of the Company’s growth production will significantly consist of low CV coal.
Portofolio produk yang terdiversifikasi
Diversified product portfolio
Bayan dapat memproduksi berbagai tingkatan batubara, dengan demikian mengoptimalkan pemanfaatan cadangan batubara dan karakteristik mutu cadangan tersebut. Produk yang dihasilkan beragam mulai dari batubara semi-soft coking hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori dan kandungan abu dan belerang rendah.
Bayan is able to produce various grades of coal optimizing utilization of the coal reserves and their inherent coal quality characteristics. The products range from semi-soft coking coal to sub-bituminous coal with low calorific value and low ash and sulfur content.
Perusahaan dapat mengirim berbagai kualitas batubara untuk memenuhi spesifikasi yang diminta masing-masing pelanggannya.
The Company is able to deliver different levels of coal quality to meet individual specifications from its customers.
Basis pelanggan yang terdiversifikasi dengan kontrak pasokan jangka panjang
Diversified customer base with long-term supply contracts
Bayan memiliki basis pelanggan yang beragam di berbagai wilayah geografis. Basis pelanggan tersebut terdiri dari berbagai pembangkit tenaga listrik dan perusahaan perdagangan komoditas besar yang beroperasi di pasar-pasar penting. Basis pelanggan ini telah meluas seiring dengan pertumbuhan pesat volume produksi. Lima pelanggan teratas tahun 2012 menurut volume penjualan adalah J. Aron, Vitol, TNBF, Enel, dan Coal & Oil, yang secara gabungan meliputi 62,1% penjualan batubara.
Bayan maintains a diversified customer base across geographical regions. The customer base consists of major power plants and top commodity trading companies operating in key markets. It has considerably expanded together with the rapid growth in production volume. The top 5 customers in 2012 by sales volume were: J. Aron, Vitol, TNBF, Enel, and Coal & Oil, who collectively accounting for 62.1% of coal sales.
STRATEGI
STRATEGIES
Bayan berpeluang besar untuk tetap memasok portofolio produk batubara yang beragam ke berbagai pelanggannya. Mempertahankan profil pertumbuhan produksi batubara berjalan seiring dengan investasi pada infrastruktur kapasitas.
Bayan is well positioned to continue to supply a diverse portfolio of coal products to various customers. Sustaining the growth profile of coal production goes hand in hand with investing in capacity infrastructure.
Untuk mencapai hal tersebut, berikut adalah strategi usaha pokok Bayan:
And in order to achieve this, the following are Bayan’s principal business strategies:
52
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Meningkatkan cadangan batubara dan infrastruktur yang ada untuk mencapai pertumbuhan berkesinambungan dalam produksi batubara
Leverage existing coal reserves and infrastructure to achieve sustainable growth in coal production levels
Bayan memiliki cadangan batubara signifikan, yang sebagian di antaranya dibeli baru-baru ini. Fokus untuk tahun-tahun selanjutnya adalah menjalankan infrastruktur yang sudah direncanakan untuk menghasilkan uang dari cadangan yang ada, terutama di konsesi Tabang/Pakar, dan meningkatkan volume produksi dan penjualan.
Bayan has significant reserves of coal some of which it has recently purchased. The focus in the coming years will be to implement planned infrastructure to monetize the existing reserves, especially at the Tabang/Pakar concessions and grow production and sales volumes.
Untuk mendukung pertumbuhan produksi ini, Bayan telah mengadakan beberapa perjanjian penjualan batubara jangka panjang yang akan dimulai tahun 2015 dan 2016.
To underpin this production growth, the Group has entered into a number of long-term coal sales agreements which start in 2015 and 2016.
Meningkatkan marjin operasi melalui berbagai inisiatif penghematan biaya dan penambahan nilai
Improve operating margins through various cost saving and value added initiatives
Menggunakan teknologi inovatif dan metode baru yang kreatif dalam praktik pertambangan dapat mengurangi biaya atau mencegah kenaikan biaya lebih lanjut.
Adopting innovative technologies and creative new methods in mining practices can reduce costs or mitigate further increases.
Inisiatif penghematan biaya signifikan yang dilakukan Bayan antara lain:
Significant cost saving initiatives by Bayan are as follows:
Dengan adanya penurunan harga batubara, Bayan merevisi rencana tambang semua lokasi yang menyebabkan penurunan rata-rata rasio pengupasan tanah untuk mengurangi biaya.
With the drop in coal prices, Bayan revised all sites mine plans which resulted in a decrease in the average stripping ratios in order to reduce costs.
Perluasan dermaga di PIK dan konstruksi pemuat kapal yang meningkatkan fasilitas dari pemuat tongkang akan mengurangi biaya operasi.
The extension of the jetty at PIK and construction of a ship loader which upgrades the facilities from a barge loader will reduce operation cost.
Bayan adalah grup pertambangan batubara pertama di Indonesia yang secara komersial menggunakan peledakan through-seam di WBM. Teknik ini memungkinkan perbaikan produktivitas dari teknik peledakan konvensional dan telah melalui pengujian ketat dan proses pelatihan sebelum diterapkan.
Bayan was the first coal mining group in Indonesia to commercially use through-seam blasting at WBM. This technique allows productivity improvements over conventional blasting techniques and went through a rigourous testing and training processing prior to implementation.
Total biaya tenaga kerja dikurangi karena perubahan pada struktur shift yang mengurangi biaya overtime.
Total employee cost were reduced due to changes in the prevailing shift structure which reduce overtime costs.
Memperluas dan meningkatkan jaringan infrastruktur batubara
Expand and upgrade coal infrastructure network
Bayan memiliki kapasitas infrastruktur signifikan dengan potensi ekspansi untuk mengimbangi pertumbuhan tingkat produksi batubara lebih lanjut dan akan tetap berinvestasi pada infrastruktur logistiknya untuk mempertahankan kehandalan pasokan. Memiliki dan mengoperasikan infrastruktur penanganan batubara memberikan manfaat biaya cukup besar. Perseroan dapat mengelola pengiriman, penyimpanan, transportasi dan operasi pemuatan kapalnya secara efisien.
Bayan has significant infrastructure capacity with the potential to expand to meet the further growth in coal production levels and will continue to invest in its logistics infrastructure to maintain reliability of supply. Owning and operating the coal handling infrastructure provides substantial cost benefits. The Company is able to efficiently manage its delivery, storage, transport and ship loading operations.
Bekerja sama dengan kontraktor pihak ketiga bereputasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi.
Work closely with reputable third party mining contractors to improve productivity and efficiency of operations
Bayan telah menyalurkan sebagian besar kegiatan pengangkatan overburden, pengangkutan dan operasi tongkangnya kepada kontraktor bereputasi.
Bayan has outsourced a significant portion of the overburden removal, hauling and barging operations to reputable contractors.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
53
Perseroan menjalin kerja sama erat dengan kontraktor pertambangan dalam perencanaan tambang selama proses untuk memastikan kelancaran produksi dan pelaksanaan praktik-praktik terbaik, termasuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas. Semua kontrak dengan kontraktor pihak ketiga mencakup target kinerja operasional yang ketat yang dipantau secara rutin untuk menilai dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, kontrak pertambangan juga mengatur agar kontraktor membayar sanksi jika target penambangan yang dirinci dalam kontrak pertambangan tidak dipenuhi.
The Company works closely with mining contractors on mine planning throughout the process to ensure smooth production and adoption of best practices, including improving efficiency and productivity. All of the contracts with third party contractors include strict operational performance targets which are regularly monitored to assess and improve productivity. In addition, the mining contracts provide for penalties to be paid by the contractors if the mining targets specified in the mining contracts are not met.
Menetapkan sistem manajemen yang efektif dan meningkatkan tata kelola perusahaan
Establish effective management systems and enhance corporate governance
Bayan menitikberatkan kesehatan dan keselamatan di lokasi kerja sekaligus kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Perseroan berkomitmen untuk menjadi warga negara yang baik dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan pelaksanaan operasi berstandar tinggi dan terus memperbaiki kebijakan ini.
Bayan emphasizes health and safety in the workplaces and at the same time focuses on meeting and exceeding environmental compliance. The Company is committed to being a good corporate citizen and working with all stockholders to ensure it operates to the highest standard and continually improves these policies.
Pada tahun 2012, tujuh (7) lokasi tambang pertama menerima sertifikasi International Organization for Standardization (“ISO”) 9001 Quality Management System, ISO 14001 Environmental Management Standard, and Occupational Health and Safety Assessment Series (“OHSAS”) 18001 International Health and Safety Management System.
As of 2012, the original seven (7) mining sites received International Organization for Standardization (“ISO”) 9001 Quality Management System, ISO 14001 Environmental Management Standard, and Occupational Health and Safety Assessment Series (“OHSAS”) 18001 International Health and Safety Management System.
Perseroan bermaksud meneruskan dan melaksanakan proses sertifikasi ISO di semua lokasi tambang baru.
It is the Company’s intent to roll out and continue to implement the process of ISO certification to all the new mine sites.
Penekanan pada wilayah geografis penting penerapan inisiatif penjualan kompetitif
dan
Emphasis on key geographic areas and implementation of competitive sales initiatives
Bayan berpartisipasi di berbagai pasar di Asia dan Eropa. Perseroan telah melakukan diversifikasi ke produksi batubara kalori rendah untuk memenuhi kebutuhan pasar berkembang sementara tetap memasok pasar konvensional. Mengombinasikan berbagai inisiatif penjualan secara tepat sementara mempertimbangkan tren dan sentimen pasar merupakan faktor penting dalam memaksimalkan laba dan keuntungan. Inisiatif penjualan konvensional dan penentuan harga yang kompetitif mencakup instrumen keuangan seperti penentuan harga terkait indeks atau instrumen lindung nilai.
Bayan participates in diverse markets in Asia and Europe. The Company has diversified into lower calorific value coal production to cater to the demand of emerging markets whilst continuing to supply the traditional markets. Striking the right proportional mix of sales initiatives whilst taking into account the trend and sentiment of the market is crucial in maximizing returns and profitability. Traditional sales initiatives and competitive pricing including financial instruments such as index linked pricing or hedging instruments.
Komitmen material
Material Commitments
Belanja modal tahun 2012 didanai dengan fasilitas pinjaman AS$750 juta yang diperoleh pada bulan April 2012. Risiko fluktuasi mata uang asing dapat ditanggulangi karena proyekproyek yang dilakukan, fasilitas pinjaman, dan pendapatan dari batubara menggunakan denominasi dolar AS.
The capital expenditure in 2012 was funded by the US$750 million debt facility that was secured in April 2012. The risk of foreign currency fluctuation is mitigated given that the projects undertaken, the debt facility, and coal revenues are all denominated in US dollars.
Per tanggal 31 Desember 2012, Bayan memiliki komitmen sebagai berikut, yang semuanya didenominasikan dalam Dolar AS:
As at 31 December 2012, Bayan have the following commitments, all of which were denominated in US dollars;
Membeli mesin dan peralatan
Purchase of machinery and equipment
Perjanjian sewa dan pemeliharaan kantor baru
New office rental and maintenance agreements
Perseroan bermaksud mendanai komitmen materialnya dengan fasilitas pinjaman yang ada dan dari hasil kas internal.
54
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
The Company intends to fund its material commitments through the existing debt facility and from internal cash generation.
Dividen
Dividends
Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar dividen hingga 60,0% dari laba bersih konsolidasian Perseroan setelah dikurangi cadangan wajib serta mempertimbangkan arus kas, rencana investasi dan rekomendasi dari Direksi Perseroan.
Bayan’s policy is to pay dividends at a rate of up to 60.0% of the Company’s consolidated net income after provisions for all statutory reserves and taking into account cash flow, investment plans, and the recommendation of the Board of Directors of the Company.
Pada tanggal 28 Mei 2012, Perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 666.666.700.000 atau 36,4% dari laba bersih atau setara dengan Rp 200 per lembar saham. Dividen tersebut telah dibagikan ke semua Pemegang Saham dalam bentuk Rupiah pada tanggal 12 Juli 2012 melalui KSEI.
On the 28 May 2012 a dividend in the amount of IDR 666,666,700,000 or 36.4% of net income or equivalent of IDR 200 per share was approved. This dividend was distributed to all Shareholders in Rupiah on 12 July 2012 through KSEI.
Pada tanggal 7 Juni 2011, Bayan membagikan dividen pertamanya setelah menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008 sejumlah Rp266,7 miliar atau 36,0% dari total laba bersih atau setara dengan Rp 80 per saham. Dividen ini dibagikan kepada semua Pemegang Saham dalam mata uang Rupiah pada tanggal 13 Juli 2011 melalui KSEI.
On 7 June 2011, Bayan declared its first dividend after becoming a publicly listed company in 2008 in the amount of IDR 266.7 billion or 36.0% of total net income or equivalent of IDR 80 per share. This dividend was distributed to all Shareholders in Rupiah on 13 July 2011 through KSEI.
Pembagian ini merupakan komitmen Perseroan untuk mengoptimalkan nilai dan memberikan manfaat terbaik bagi para Pemegang Saham sesuai dengan misi Perseroan.
This distribution constitutes the Company’s commitment to value optimization and provision of the best benefit for the Shareholders in accordance with the Company mission.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
55
tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
COMMUNITY DEVELOPMENT
Bayan sangat tanggap terhadap pentingnya kualitas hidup individu maupun lingkungannya. Karena itu, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Bayan selalu mengupayakan peningkatan taraf kehidupan, baik secara internal maupun eksternal di sekitar lingkungan tempatnya beroperasi. Hal ini didasari atas kesadaran bahwa karyawan dan masyarakat setempat merupakan elemen penting yang ikut berjalan bersama dengan pertumbuhan perusahaan dari tahun ke tahun, terbukti Bayan tidak ragu-ragu dalam mengucurkan dana sebesar Rp. 20.374.184.386 selama tahun 2012.
Bayan readily acknowledges the quality of life and the environment and therefore, has continuously pushed initiatives through its Corporate Social Responsibility (CSR) function to raise the standard of lives, both internally and externally, in the environment in which it operates. This is grounded on the realization that employees and local communities are essential elements accompanying the company’s growth from year to year, as reflected in Bayan's willingness to allocate funding in the amount of IDR 20,374,184,386 during 2012
Bayan sangat bangga dapat turut berpartisipasi dalam pengembangan sebuah daerah melalui infrastruktur maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia. Partisipasi Bayan dapat dilihat dari sejumlah program yang telah direalisasikan, di antaranya pengobatan gratis yang diadakan secara rutin setiap bulannya, pembelian bus sekolah sebagai sarana transportasi pelajar, pipanisasi air bersih di beberapa desa dan tidak ketinggalan program listrik masuk desa.
Bayan is proud to participate in the growth of the region through the development of infrastructures and improvement in the quality of human resources. The Company’s involvement is through the realization of a number of programs, including free monthly medical treatment, provision of school buses, clean water provision in several villages and subsidized electricity.
Program Penanaman 1 Milyar Pohon (OBIT)
1 Billion Trees Program (OBIT)
Pada tanggal 28 November 2012, Bayan menjadi sponsor utama program penghijauan kota, yaitu program Penanaman 1 Milyar Pohon (OBIT). Kami bangga dapat berperan pada program besar yang diselenggarakan bekerja sama dengan pemerintah ini untuk menambah potensi daerah resapan air dan produktivitas oksigen, yang secara otomatis akan mengurangi kadar karbon dioksida.
On 28 November 2012, Bayan was the main sponsor of the city’s revegetation program, One Billion Trees Program (OBIT). The Company was proud to participate in this significant program in cooperation with the government’s endeavors to increase potential watershed areas and oxygen productivity, which will reduce carbon dioxide level.
56
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Pendidikan
Education
Bayan sangat mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia seiring dengan semakin ketatnya persaingan kerja. Anggaran yang dialokasikan untuk sektor pendidikan di tahun 2012 difokuskan pada perbaikan sarana dan prasarana sekolah guna mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif, seperti perbaikan gedung sekolah yang rusak, penambahan fasilitas meja dan kursi bagi pelajar, hingga membangun gedung sekolah baru. Tidak hanya itu, Bayan juga menyediakan sarana transportasi bagi pelajar di daerah terpencil untuk memudahkan mereka menempuh perjalanan menuju sekolah.
Bayan strongly supports upgrading the quality of human resources, since the working environment has become increasingly competitive. The budget allocated for the education sector in 2012 focused on the improvement of school facilities and infrastructures in order to promote a conducive learning environment, including the renovation of decayed school buildings, the supply of study desks and chairs, and the construction of new school buildings. In addition, Bayan also provided transportation to allow students from far flung areas to attend the new facilities.
Isu sosial lain yang seringkali muncul ke permukaan adalah masih banyak anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena keterbatasan ekonomi. Untuk itu, Bayan memberikan beasiswa bagi para pelajar yang tidak mampu dan berprestasi serta memberikan bantuan dana untuk pelaksanaan kursus bahasa asing. Setiap bulannya Perseroan juga memberikan subsidi untuk honor para tenaga pengajar sehingga kegiatan belajar mengajar selalu dapat terlaksana tanpa hambatan, terutama di daerah terpencil.
Another recurring social issue is the large number of children unable to pursue their education due to economic constraints. Bayan takes on the responsibility by sponsoring scholarships and helping with the funding of foreign language courses. The Company also provides monthly subsidies for teacher salaries, therefore encouraging the learning process especially in remote areas.
Program Kesehatan Masyarakat
Community Health Programs
Kesehatan serta tumbuh kembang anak-anak merupakan prioritas utama. Bayan memahami kebutuhan kecukupan gizi anak dengan memberikan bantuan berupa susu formula dan makanan bergizi bagi balita secara rutin. Selain itu, Perseroan juga membangun posyandu untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan serta memberikan vaksinasi gratis bagi balita.
The health and development of children is a priority. Bayan understands the need for adequate nutrition as reflected in its regular contribution of formulated milk and nutritious food for toddlers. In addition, the Company also builds integrated public medical clinics to support medical checkups and provides free vaccinations for toddlers.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
57
Bayan juga menyelenggarakan pengobatan gratis secara rutin dan perawatan terkait melalui klinik-klinik kesehatan yang tersebar di berbagai lokasi tambang.
Bayan also provides regular free medical check up’s and associated treatment through its medical clinics situated in all mine sites.
Untuk mengurangi demam berdarah dan malaria, masingmasing lokasi tambang melakukan penyuluhan kesehatan rutin dan fogging minimal 2 kali dalam setahun untuk memberantas penyakit akibat gigitan nyamuk.
In a drive to reduce Dengue and Malaria, each mine site carries out regular health education and sprays local villages twice a year to help eradicate the disease carrying mosquitoes.
Infrastruktur
Infrastructures
Kemajuan suatu daerah dapat dinilai dari perkembangan sarana dan prasarananya. Bayan memegang teguh komitmennya dalam memperhatikan perkembangan daerah di sekitar lokasi penambangan.
The progress of a region can be measured from the development of facilities and infrastructures. Bayan is committed in boosting the progress of the regions we operate in.
Perseroan mengucurkan dana untuk penyediaan sarana dan transmisi listrik bagi daerah yang jauh dari sumber aliran daya listrik PLN. Tersedianya listrik tentunya mempengaruhi aktivitas masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.
The Company provided the funding for the provision of electricity and transmission for remote areas that were outside the coverage of PLN. Electricity availability helps to promote effective and efficient community activities.
Sarana lain yang tidak kalah penting adalah air bersih, akan tetapi masih banyak masyarakat desa yang tidak dapat menikmatinya. Untuk itu, Bayan membuatkan sumur bor serta instalasi pipanisasi air bersih yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
Clean water is another vital facility and an essential requirement. And yet, there are several communities that do not have access to clean water. For this reason, Bayan constructed deep wells and installed clean water piping systems that enable communities to have clean water.
Selain itu, perbaikan jalan dan jembatan yang rusak maupun pembuatan jalan dan jembatan baru memudahkan akses tempuh masyarakat, sehingga berdampak secara tidak langsung bagi perkembangan kualitas pendidikan pelajar dan pertumbuhan ekonomi individu serta daerah.
In addition, new construction and/or renovations of damaged roads and bridges help to facilitate the community’s access, thus indirectly improving education quality as well as individual and regional economic growth.
Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Local Economic Development
Kelompok usaha kecil sekarang ini telah menjadi kian populer di kalangan masyarakat dan pemerintah. Kelompok usaha ini telah menjelma menjadi salah satu tiang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Small enterprises have become increasingly popular among the community and government initiatives. These enterprises have become one of the pillars of regional economic development.
Pemberian bantuan bibit-bibit ternak dan tumbuhan kepada para kelompok usaha tani dan ternak, yang disertai penyuluhan dari tenaga ahli sampai pelatihan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan keahlian masyarakat sehingga tercipta kemandirian ekonomi bagi masyarakat. Penyuluhan dan pelatihan juga disediakan untuk beraneka ragam usaha setempat seperti kerajinan tangan, perikanan dan kerajinan kayu.
The provision of breeding livestock and seeds to agricultural and livestock business groups, accompanied with expert counseling and community trainings, are intended to improve community expertise and to create economic selfsufficiency. Counseling and training are also provided for a wide range of other local businesses such as handicrafts, fisheries, and woodwork, to name a few.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara maksimal bukan hanya sekedar komitmen Perusahaan, namun juga merupakan barometer kinerja perusahaan. Kerja dengan nihil kecelakaan menjadi tujuan dasar semua elemen di operasi pertambangan Bayan.
Maximum implementation of Occupational Health and Safety (OHS) is not simply a commitment, but also a barometer for the Company's performance. Zero accidents are a primary goal for every element of Bayan's operations.
58
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Beberapa info penting seputar penerapan K3 di tahun 2012 :
Below are a number of important events related to the implementation of OHS in 2012:
•
Entitas Anak Perusahaan Bayan, WBM, mendapatkan penghargaan Terbaik dalam Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Alam.
•
Bayan’s subsidiary, WBM, received best award in mineral and coal mining safety from the Ministry of Energy and Natural Resources.
•
Entitas Anak perusahaan Bayan (GBP Blok 2, PIK, TSA, FKP) pada tahun yang sama juga telah mendapatkan penghargaan Zero Accident yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
•
Bayan's subsidiaries (GBP Block 2, PIK, TSA, FKP) subsidiaries have also received Zero Accident award given by the Ministry of Manpower and Transmigration.
•
Bayan membukukan 7.788.069,27 jam kerja tanpa kecelakaan yang menyebabkan hilangnya waktu kerja.
•
Bayan has a total of 7,788,069.27 zero accident working hours.
•
Tingkat kehilangan jam kerja tanpa kecelakaan atau LTIFR menurun sekitar 43% menjadi 0,22 dari 0,39 pada tahun 2011
•
The level of zero accident working hours or LTIFR decreased from 43% to 0.22 of 0.39 in 2011.
•
Jumlah kecelakaan yang tercatat menurun 50% menjadi 2 kasus selama tahun 2012.
•
Total accidents recorded decreased by 50% to two cases during 2012.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Komitmen Bayan untuk terus berinovasi dalam upaya pengelolaan lingkungan mencerminkan pemenuhan kewajibannya sebagai perusahaan pertambangan batubara di Indonesia serta tanggung jawabnya untuk memelihara lingkungan hidup.
Bayan’s commitment to continue its innovation in environmental management reflects the fulfillment of its obligation as a coal mining company and responsibility to preserve the environment.
Berbagai penghargaan lingkungan baik Proper tingkat daerah maupun nasional telah diraih oleh Perseroan.
Various environmental awards, including regional and national PROPER, have been received by the Company.
Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Reclamation of Ex-Mine Areas
Bayan mampu merealisasikan praktek penambangan yang baik dan benar (good mining practices). Kegiatan reklamasi dilakukan segera setelah blok-blok area bekas tambang dan area timbunan tanah penutup dinyatakan selesai. Reklamasi secara terencana dilakukan terhadap area bekas penambangan yang telah ditimbun kembali (back filling method) maupun terhadap area timbunan tanah penutup dengan menanam tumbuhan yang direkomendasikan dalam studi AMDAL. Pemilihan bibit tanaman untuk reklamasi dan revegetasi senantiasa berimbang antara jenis tanaman yang cepat tumbuh dan tanaman berjenis lokal guna tetap menjaga keseimbangan kelestarian fungsi lingkungan.
Bayan is able to realize good mining practices. Reclamation activities are conducted immediately after ex-mine area blocks and overburden areas are officially closed. Planned reclamations principally include back filling mined areas followed by spreading of top soil and revegetation as recommended in the initial environmental impact study (AMDAL). The selection of plant seeds for reclamation and revegetation always balances fast-growing plants and local plants in order to preserve the sustainability of environmental function.
Tumbuhan yang akan ditanam di lahan reklamasi disiapkan di kebun pembibitan (nursery) yang ditangani oleh tenaga yang kompeten. Penanaman tumbuhan di lapangan senantiasa ditindaklanjuti dengan perawatan tanaman, baik berupa pemupukan, pemberantasan hama maupun proses penyulaman tanaman.
Plants to be planted in reclamation area are usually prepared in internal nurseries handled by competent experts. The revegetation process is always followed up with plant preservation which constitutes fertilization, disinfection and replacement of dead plants with fresh ones.
Bayan terus melanjutkan penerapan metoda hydroseeding di beberapa lokasi blok penambangan yang dimaksudkan untuk memacu menumbuhkan tanaman penutup tanah, sehingga mampu menahan laju erosi sekaligus mengkondisikan lahan bertambah unsur hara guna memacu dan meningkatkan keberhasilan revegetasi.
Bayan has continued with the implementation of hydroseeding in certain mining blocks to accelerate the growth of groundcover plants, therefore preventing landslide and through the application of fertilizer at the same time increases the trace elements in order to accelerate and increase revegetation success.
Selama tahun 2012 telah dibuka lahan untuk kegiatan penambangan dan penimbunan tanah penutup seluas 589 ha, dengan akumulasi luas lahan yang dibuka sampai akhir tahun 2012 adalah seluas 6.735 ha.
During 2012, an area of 589 hectares has been opened for mining activities and backfilling. The total cumulative area opened by the end of 2012 is 6,735 hectares.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
59
Dari lahan yang telah dibuka tersebut, selama tahun 2012 telah berhasil dilakukan reklamasi – revegetasi seluas 354 ha, sehingga akumulasi keseluruhan hasil reklamasi – revegetasi sampai tahun 2012 mencapai luas 3.689 ha.
Of the opened area, 354 hectares have been reclaimed and revegetated during 2012, therefore the total cumulative reclamation and revegetation at the end of 2012 totals 3,689 hectares.
Untuk kegiatan tahun 2012 telah ditempatkan Jaminan Reklamasi berupa Bank Garansi sebesar Rp. 34,5 Milyar, sehingga akumulasi Jaminan Reklamasi yang ditempatkan mencapai total Rp. 47,5 Milyar.
For 2012 activites, Reclamation Guarantees in the form of Bank Guarantees were placed in the amount of IDR 34.5 billion, increasing the total reclamation guarantees issued to a total of IDR 47.5 billion.
SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM
Hingga saat ini BAYAN tetap konsisten dalam melakukan upaya-upaya perbaikan pada seluruh unit bisnisnya agar tetap menjadi perusahaan yang diakui secara internasional, salah satunya dengan menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi yang diakui secara Internasional (ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001).
Bayan remains consistent in improving all of its business units in order to maintain its position as internationally certified company. An example of this is the implementation of internationally acknowledged Integrated Management System (ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001).
Beberapa catatan terkait dengan kegiatan penerapan sistem manajemen terintegrasi di tahun 2012 :
Some events related to integrated management system implementation in 2012:
•
•
PIK dan DPP berhasil mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Terintegrasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & OHSAS 18001:2007 selama 2 periode dari 2009 sampai 2012 dan dari 2012 sampai 2015.
PIK and DPP maintained their ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & OHSAS 18001:2007 Integrated Management System certificates for the period 2009 to 2012 and from 2012 to 2015.
Hal tersebut diatas adalah salah satu gambaran penting dimana komitmen manajemen untuk penerapan sistem tersebut telah didukung penuh oleh seluruh karyawannya.
The event exemplifies full support of the Company employees to the commitment of the management to implement the system.
Anak perusahaan Bayan Group, yaitu GBP, WBM, PIK, DPP, TSA, FKP, dan FSP telah resmi mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & OHSAS 18001:2007.
The Bayan Group subsidiaries, namely GBP, WBM, PIK, DPP, TSA, FKP, and FSP, have officially implemented ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & OHSAS 18001:2007 Integrated Management System.
60
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
tata kelola perusahaan Good Corporate Governance
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA
INDONESIAN CODE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan menyadari pentingnya dan berkomitmen untuk memelihara standar tata kelola perusahaan yang baik untuk meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban Perseroan serta melindungi kepentingan para pemegang saham.
The Company acknowledges the importance of and is committed to maintaining good corporate governance standards to enhance Company transparency and accountability and protect the interest of shareholders.
Saham-saham Perseroan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX). Perseroan berupaya memenuhi aturan-aturan pencatatan di IDX dan berpedoman pada Tata Kelola Perusahaan yang baik.
The Company shares have been listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX). The Company has complied with the listing rules of the IDX and is guided in its corporate governance practices by the Good Corporate Governance Guide.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris, bertanggung jawab secara kolektif untuk mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners is collectively responsible for overseeing and providing advice to the Board of Directors and ensuring that the Company implements Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Komisaris Utama Dato’ Dr. Low Tuck Kwong beranggotakan empat orang lain yang terdiri dari dua komisaris, yaitu Ir. Michael Sumarijanto dan Carlos Eizaguirre, dan dua Komisaris Independen, yaitu Dr. Ir. Rozik B. Soetipto dan Djanadi Bimo Prakoso. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bulan Mei 2012, semua anggota Dewan Komisaris mengakhiri masa jabatan yang pertama dan diangkat kembali untuk masa jabatan kedua selama empat tahun.
The Board of Commissioners, headed by the President Commissioner, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, has four other members consisting of two Commissioners, Ir. Michael Sumarijanto and Carlos Eizaguirre, and two Independent Commissioners, Dr. Ir. Rozik B Soetjipto and Djanadi Bimo Prakoso. At the Annual General Meeting of Shareholders in May 2012, all members of the Board of Commissioners were reappointed for the second term of four years.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
61
Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak empat (4) kali selama tahun 2012 dengan kehadiran setiap anggota Komisaris seperti ditunjukkan berikut ini: Nama / Name
The Board of Commissioners held four (4) meetings during 2012 with the attendance of each Commissioner as shown in the table below:
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri/ Attended Meeting
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama/President Commissioner
4
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris/Commissioner
4
Carlos Eizaguirre
Komisaris/Commissioner
4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen/Independent Commissioner
3
Djanadi Bimo Prakoso
Komisaris Independen/Independent Commissioner
4
Saat ini Dewan Komisaris tidak memiliki Komisaris Independen dengan latar belakang di bidang akuntansi dan keuangan, namun mereka memiliki pengalaman, kemampuan dan integritas yang memadai untuk membuat keputusan independen terkait dengan pengawasan Perseroan dan pemberian saran kepada Direksi.
The current members of the Board of Commissioners does not include an independent member with an accounting and finance background, however the Company believes they have sufficient experience, capabilities and integrity to enable them to make independent decisions in relation to providing oversight of the Company and providing advice to the Board of Directors.
Para anggota Dewan Komisaris berhak menerima remunerasi sebagaimana disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2012, total remunerasi Dewan Komisaris Perseroan berjumlah AS$ 1,6 juta
The members of the Board of Commissioners are entitled to receive remuneration as approved by the General Meeting of Shareholders. In 2012, total remuneration of the Board of Commissioners of the Company amounted to US$ 1.6 million
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi, mengkaji dan merumuskan rekomendasi penetapan standarisasi sistem perencanaan remunerasi dan nominasi. Komite ini juga bertugas memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The primary function of the Remuneration and Nomination Committee is to assist the Board of Commissioners in supervising, reviewing and formulating recommendations for the standardization of remuneration and nomination system. The Committee’s function is also to ensure the Company’s compliance to the prevailing laws and regulations.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi bekerja secara profesional dan independen. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen yaitu Bapak Djanadi Bimo Prakoso dan beranggotakan tiga (3) orang lainnya yang juga merupakan Komisaris Perseroan. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dibaca di Profil Komisaris.
In performing its functions, the Remuneration and Nomination Committee works professionally and independently. The Committee is chaired by an Independent Commissioner, Mr. Djanadi Bimo Prakoso, and comprise three (3) other members who are also Commissioners of the Company. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the Remuneration and Nomination Committee can be seen in the Profile of the Board of Commissioners.
Pada tahun 2012 Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan pertemuan sebanyak satu (1) kali dengan tingkat kehadiran seperti dalam tabel dibawah ini :
In 2012, the Remuneration and Nomination Committee held one (1) meeting with attendance as shown in the table below:
Nama / Name
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Djanadi Bimo Prakoso
Ketua / Chairman
1
Carlos Ezaguerra
Anggota / Member
1
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Anggota / Member
1
Ir. Michael Sumarijanto
Anggota / Member
1
62
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Komite Manajemen Risiko berfungsi untuk membantu dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk merumuskan Sistem Manajemen Risiko (RMS) serta mengawasi pelaksanaannya oleh Direksi. Komite ini mengkaji semua kebijakan pengendalian dan prosedur penting dan menyampaikan hal-hal penting kepada Direksi dan Komite Audit.
The Risk Management Committee assists and reports to the Board of Commissioners on the formulation of the Risk Management System (RMS) and supervises the system execution by the Board of Directors. The Committee reviews all significant control policies and procedures and highlights significant matters to the Board of Directors and the Audit Committee.
Pada tahun 2012, Perseroan telah mengubah susunan anggota Komite Manajemen Risiko berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisaris sehingga beranggotakan sebagai berikut:
In 2012, the Company changed the composition of the Risk Management Committee based on the recommendation of the Board of Commissioners and the committee now comprises the following members:
1. Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto sebagai Ketua.
1. Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto as the Chairman.
2. Ir. Michael Sumarijanto sebagai anggota
2. Ir. Michael Sumarijanto as member
3. Carlos Eizaguirre sebagai anggota
3. Carlos Eizaguirre as member
4. Achmad Ma’mur sebagai anggota
4. Achmad Ma’mur as member
Tiga dari anggota Komite Manajemen Risiko adalah Komisaris Perseroan sedangkan satu lainnya adalah tenaga profesional eksternal independen.
Three members of the Risk Management Committee are Commissioners of the Company whilst the other members is an independent external professional.
Pada tahun 2012 Komite Manajemen Risiko memutuskan untuk memperkuat RMS yang ada dengan bekerja sama dengan perusahaan konsultan untuk menelaah dan mendiagnosa sistem tersebut. Selama tahap pertama pelaksanaan, Perseroan mengevaluasi efektivitas Sistem Manajemen Risiko yang ada dalam mendukung operasi Perseroan untuk mencapai sasarannya. Diagnosis RMS membuktikan bahwa Perseroan telah mengidentifikasi semua risiko signifikan. Sistem per departemen telah dibentuk untuk mencegah terjadinya risiko-risiko tersebut dan menanggulangi setiap peristiwa yang mungkin terjadi.
In the year 2012, the Risk Management Committee decided to enchance the existing RMS in cooperation with a consulting firm to review and diagnose the system. During the first stage of implementation, the Company evaluated the effectiveness of the existing RMS in supporting the company’s operation in achieving its goals. The diagnosis of the RMS in the Company proved that the Company has identified all significant risks. The departmental systems have been established to prevent the identified risks from occurring where possible and to cope with other events that may take place.
Agar dapat menanggulangi berbagai risiko, Perseroan juga memperkuat organisasi manajemen risiko dengan menunjuk seorang direktur yang bertanggung jawab atas manajemen risiko. Perseroan sekarang ini tengah mempromosikan tahap kedua pelaksanaan RMS, yang diharapkan terlaksana selambat-lambatnya pada akhir tahun 2013. Perusahaan mengharapkan sistem ini dapat membantu meningkatkan nilai Perseroan dan menjamin pertumbuhan jangka panjang dengan mengelola risiko secara efektif.
In order to deal with various risks, the Company also strengthened the risk management organization by appointing a Director to be in charge of risk management. The Company is currently promoting the second stage of the RMS implementation, which is expected to be established by the end of 2013. The Company expects the RMS to contribute to enhancing corporate value and securing longterm growth by managing risks effectively.
Selama tahun 2012 Komite Manajemen Risiko mengadakan pertemuan sebanyak dua (2) kali dengan tabel kehadiran seperti dibawah ini :
During 2012, the Risk Management Committee held two (2) meetings with attendance as shown in the table below:
Nama / Name
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Ketua / Chairman
2
Ir. Michael Sumarijanto
Anggota / Member
2
Carlos Eizaguirre
Anggota / Member
2
Abdurrohman M. Sastra
Anggota / Member
1
Achmad Ma’mur
Anggota / Member
1
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
63
KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
Komite Tata Kelola Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk mengkaji kebijakankebijakan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan mengawasi pelaksanaannya oleh Direksi. Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris, Perseroan telah membentuk dan menunjuk Anggota Komite Tata Kelola perusahaan sejak 22 Juli 2009 dengan susunan anggota sebagai berikut:
The Corporate Governance Committee has duties and responsibilities to the Board of Commissioners to review Good Corporate Governance policies and supervise their execution by the Board of Directors. Based on the recommendation of the Board of Commissioners, the Company has formed and appointed the members of the Corporate Governance Committee since 22 July 2009 with the following composition:
1.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, sebagai Ketua.
1.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, as the Chairman.
2.
Ir. Michael Sumarijanto sebagai anggota.
2.
Ir. Michael Sumarijanto as member.
3.
Djanadi Bimo Prakoso sebagai anggota.
3.
Djanadi Bimo Prakoso as member.
Semua anggota Komite di atas juga merupakan Komisaris Perseroan. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing Komite Tata Kelola Perusahaan dapat dibaca di Profil Komisaris.
All members of the Committee also serve concurrently as the Company’s Commissioners. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the Committee can be seen in the Profile of the Board of Commissioners.
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Komite ini telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan tata kelola Perusahaan yang dituangkan di dalam Manual Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Kode Etik Perilaku yang baik.
In accordance with the Company Policies, the Committee has formulated policies related to Corporate Governance as included in the Good Corporate Governance (GCG) Manual and Code of Good Conduct.
Pada tahun 2012, Perusahaan telah memulai langkahlangkah untuk meninjau kembali kebijakan dan pedoman GCG yang ada dan melakukan perbandingan dengan praktik terbaik sejalan dengan perkembangan standar dan praktik GCG di Indonesia dan kawasan regional. Lebih lanjut, kebijakan dan pedoman GCG yang ada akan dikaji ulang dan diperbaharui.
During 2012, the Company has initiated measures to readdress its existing GCG policy and manuals and benchmark to best practices in line with the development of GCG standard and practices in the country and region. Moving forward, the existing GCG policy and manual will be reviewed and updated.
Perusahaan juga telah menugaskan salah seorang direktur sebagai pelaksana GCG untuk mengikuti perkembangan terkini dari GCG dari perspektif peraturan dan praktik di lapangan. Selama tahun 2012, berbagai seminar berkaitan dengan GCG yang diadakan oleh otoritas (Bapepam LK dan IDX) dan beberapa institusi yang relevan telah dihadiri untuk tujuan ini.
The Company has also assigned a Director to be in charge for GCG to keep abreast of the most recent GCG development from regulatory and practical perspectives. In 2012, various seminars related to GCG held by the authorities (Bapepam LK and IDX) and some relevant institutions have been attended for this purpose.
64
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Untuk jangka panjangnya, Perusahaan telah mempertimbangkan konsep GCG keseluruhan yang disusun agar sesuai dengan organisasi Perseroan, diselaraskan dengan praktik terbaik dan sejalan dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh otoritas. Dalam kerangka konsep GCG, Sistem GCG yang terdiri dari pedoman GCG, kode etik perilaku dan piagam-piagam Dewan dan Komite-Komite akan diimplementasikan selaras dengan Praktik-Praktik Manejemen yang Baik dalam mencapai tujuan sesungguhnya yaitu operasi dan pertumbuhan yang berkesinambungan, yang mencakup:
For the longer term, the Company has considered an overall GCG concept that is tailored to fit to the Company’s organization, aligned with best practices whilst complying with the rules set by the authority. Under the GCG conceptual framework, the GCG System consisting of GCG manual, code of conduct and charters of Boards and committees, will be implemented in tandem with the Good Management Practices for the ultimate goal to achieve sustainable operation and growth, that is:
•
Memaksimalkan nilai untuk para pemegang saham sekaligus memperhitungkan harapan-harapan para pemangku kepentingan (yaitu mempertimbangkan dan memperhatikan kepentingan para karyawan; memperhitungkan kebutuhan lingkungan hidup dan masyarakat setempat serta menjaga hubungan harmonis dengan para mitra bisnis)
•
Maximizing value for the shareholders whilst taking into account expectations of all stakeholders (i.e. consider and care of employees’ interests; take account the needs of environment and local communities; and maintain excellent relations with business partners)
•
Mematuhi ketentuan-ketentuan perundang-undangan
•
Complying with legal and regulatory requirements
•
Memelihara budaya etika bisnis yang sehat
•
Nurturing a culture of sound business ethics
hukum
dan
Selama tahun 2012, Komite ini telah mengadakan pertemuan sebanyak 2 (dua) kali dengan kehadiran seperti dalam tabel di bawah ini : Nama / Name
During 2012, the Committee has held 2 (two) meetings with attendance as shown in the table below:
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Ketua /Chairman
2
Ir. Michael Sumarijanto
Anggota / Member
2
Djanadi Bimo Prakoso
Anggota / Member
2
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite audit dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk mengawasi manajemen perseroan, memantau dan menelaah laporan keuangan, mengawasi implementasi pengendalian internal, dan melakukan audit internal Perseroan. Pada tahun 2012, Komite Audit mengalami perubahan susunan anggota sehingga pada akhir tahun susunan anggota menjadi sebagai berikut:
The Audit Committee is formed by and be responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee has the duty to assist the Board of Commissioners to supervise company management, monitor and review financial reports, supervise internal control implementation, and perform Company internal audit. In 2012 the composition of the Audit Committee has been changed to:
1.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto sebagai Ketua Komite Audit
1. Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, Chairman of the Audit Committee
2.
Abdurrohman M. Sastra sebagai anggota
2.
Abdurrohman M. Sastra, Member
3.
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS. sebagai anggota
3.
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, Member.
Sesuai dengan Piagam Audit Komite, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen. Pada tahun 2012, Komite Audit mengadakan delapan (8) kali pertemuan dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut: Nama / Name
In accordance with the Charter of the Audit Committee, the Audit Committee is headed by an Independent Commissioner. The Audit Committee held eight (8) meetings in 2012 with attendance as shown in the table below:
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Ketua / Chairman
8
Achmad Ma’mur
Anggota / Member
5
Umar Juoro
Anggota / Member
5
Abdurrohman M. Sastra
Anggota / Member
5
Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS.
Anggota / Member
1
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
65
LAPORAN KEGIATAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE ACTIVITES REPORT
Komite ini bekerja berdasarkan kerangka acuan yang tercantum dalam Piagam Kerja Komite Audit yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris.
The Committee works based on the terms of reference stipulated in the Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners.
Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk menjamin agar:
The major functions of the Audit Committee in assisting the Board of Commissioners are to ensure that:
1. Laporan-laporan Keuangan disajikan dengan semestinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia;
1.
Financial statements of the Company and the Group have been fairly presented according to generally accepted accounting principles in Indonesia;
2.
2.
Internal control structures are adequate and effective;
Struktur pengendalian internal cukup memadai dan efektif;
3. Audit internal dan eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit
3. Internal and external audit function is performed according to audit standard
4.
4.
Temuan-temuan audit ditindak lanjuti oleh Manajemen.
Audit findings are followed up by the Management.
Komite Audit telah diberi akses penuh untuk dan telah mendapatkan kerjasama dari Manajemen Perusahaan. Komite Audit memiliki sumber daya yang memadai untuk menjalankan fungsinya.
The Audit Committee has been granted full access to and has obtained the co-operation from Management The Audit Committee has reasonable resources in discharging its functions.
Pada tahun 2012, Komite Audit mengadakan dua kali pertemuan dengan auditor eksternal untuk membahas rencana audit, lingkup audit, temuan-temuan audit utama, kecukupan kendali internal dan isu-isu pelaporan keuangan lainnya.
In 2012, the Audit Committee held two meetings with the external auditors to discuss the audit plan, scope of audit, key audit findings, adequacy of internal control and other financial reporting issues.
Komite audit bertemu dan berdiskusi secara berkala baik secara formal maupun informal dengan manajemen. Komite Audit mempunyai kewenangan penuh untuk mengundang Direksi atau Pejabat Eksekutif untuk menghadiri pertemuan.
The Audit Committee met periodically and held formal and informal meetings and discussions with the Management The Audit Committee has full discretion to invite any director or executive officer to attend its meetings.
Komite Audit juga melakukan telaah dan penyesuaianpenyesuaian atas laporan keuangan periodik sebelum disampaikan secara resmi kepada otoritas yang berwenang (Bapepam-LK dan IDX) serta memeriksa bahan siaran pers sebelum diumumkan kepada masyarakat.
The Audit Committee has also reviewed the periodic financial report before being submitted officially to the relevant authority (Bapepam and IDX) and reviewed press releases before announcing them to the public.
Pertemuan-pertemuan bulanan dengan Satuan Pengawas Internal dilakukan dengan tujuan untuk membahas rencana audit, kecukupan pengendalian internal, temuan-temuan audit yang signifikan dan kegiatan tindak-lanjutnya, serta membahas proses penyusunan sistem manajemen risiko.
Regular monthly meetings with the Internal Auditor were also being held to discuss the annual audit plan, adequacy of internal control, significant audit findings and its follow up, and risk management system preparation process.
Komite Audit mengadakan pertemuan dengan auditor eksternal dan satu kali di antaranya dengan dihadiri oleh Manajemen. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk menelaah kecukupan penugasan audit dengan penekanan pada ruang lingkup dan kualitas audit, independensi dan obyektifitas dari auditor eksternal serta hasil observasinya, akan tetapi dimaksudkan pula untuk meminta klarifikasi dari Manajemen tentang masalah turunnya kinerja perusahaan akibat harga batubara yang masih rendah pada tahun 2012.
The Audit Committee held meetings with the external auditors and one of the meetings included the presence of the Management. This was not only to review the adequacy of audit arrangements, with particular emphasis on the scope and quality of their audits, the independence and objectivity of external auditors and the result of auditor’s observation, but also in accordance with the purpose to have clarification from Management about the problem of decreasing company performance due to the lower coal price during the year of 2012.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Ketua / Chairman
66
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Komite Audit / Audit Committee
Abdurrohman M. Sastra Anggota / Member
Bambang Gatot Ariyono . MM . DESS Anggota / Member
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi bertanggung jawab penuh untuk menjalankan roda bisnis Perseroan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris dan tujuan perusahaan serta tunduk pada peraturan dengan mengutamakan kepentingan Perseroan untuk mencapai kinerja yang baik. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, Direksi baik secara perseorangan maupun bersama-sama bertindak dengan tepat dan cepat, mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian dan mengurangi risiko yang akan muncul di kemudian hari. Tugas dan tanggung jawab Direksi secara umum sudah diatur dalam Anggaran Dasar perseroan dan secara detail dalam buku manual Direksi. Tugas utama Direksi adalah menjalankan dan mengembangkan serta menentukan aturan, strategi dan manajemen Perseroan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahan yang baik.
The Board of Directors is responsible for conducting the business of the Company in accordance with the directions of the Board of Commissioners and Company objectives. It is also responsible for complying with regulations while promoting the Company interests in order to achieve good results. In performing their duties, the Board of Directors must individually and collectively take prompt and appropriate measures as well as make considerate and prudent decisions so as to reduce future risks. The duties and responsibilities of the Board of Directors have been set forth in general in the Articles of Association and in detail in the Board of Directors Manual. Their main duties are to execute and develop, as well as to determine the Company rules, strategies and management based on good corporate governance principles.
Pada tahun 2012, susunan anggota Direksi Perseroan mengalami perubahan sebagaimana diputuskan dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 28 Mei 2012, yaitu mengangkat Bapak Seungbum Kim sebagai Direktur menggantikan Bapak Kim Young Saeng yang mengundurkan diri dan mengangkat Bapak Hermanto Suparman sebagai Direktur Perseroan. Direksi dipimpin oleh Bapak Eddie Chin Wai Fong selaku Direktur Utama dan beranggotakan delapan (8) orang Direktur lainnya serta satu orang Direktur tidak terafiliasi. Kebijakan Perseroan dalam hal total remunerasi Direksi adalah terlebih dulu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Remunerasi termasuk bonus dan keuntungan lainnya yang diterima oleh Direksi selama tahun 2012 sebesar AS$ 6,5 juta.
In 2012, the composition of the members of the Board of Directors has been changed following the resolution at the Annual General Meeting of Shareholders on 28 May 2012 with the appointment of Mr. Seungbum Kim as a Director to replace the resigning Mr. Kim Young Saeng and of the appointment of Mr. Hermanto Suparman as a Director. The Board of Directors is headed by Mr. Eddie Chin Wai Fong as the President Director and consists of another eight (8) Directors and one Non-affiliated Director. The Company policy regarding total remuneration for the Board of Directors is that it must be approved by the General Meeting of Shareholders. The amount of remuneration received by the Board of Directors during 2012, including bonus and other benefits, totalled US$ 6.5 million.
Selama tahun 2012, Direksi Perseroan mengadakan rapat sebanyak sebelas (11) kali dengan kehadiran masing-masing direktur sebagai berikut:
During 2012, the Board of Directors held eleven (11) meetings with attendance as shown in the table below:
Nama / Name
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri / Attended Meeting
Eddie Chin Wai Fong
Direktur Utama / President Director
11
Lim Chai Hock
Direktur / Director
11
Engki Wibowo
Direktur / Director
9
Jenny Quantero
Direktur / Director
11
Russell John Neil
Direktur / Director
10
Alastair McLeod
Direktur / Director
11
Low Yi Ngo
Direktur / Director
5
Seungbum Kim*
Direktur / Director
7
Hermanto Suparman*
Direktur / Director
6
Young Seang Kim**
Direktur / Director
1
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Non-Afiliasi / Non-Affiliated Director
11
* Efektif sejak Mei 2012 / Effective since May 2012. ** Mengundurkan diri sejak May 2012 / Resigned since May 2012.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
67
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Saat ini, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Direktur Perseroan yaitu Ibu Jenny Quantero. Beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2008. Perseroan menyadari bahwa Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam menjalin hubungan dengan otoritas pasar modal, pemangku kepentingan, pemegang saham dan investor. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan perseroan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Currently the Corporate Secretary position is occupied by the Company Director, Ms. Jenny Quantero. She was appointed as the Corporate Secretary in 2008. The Company realizes that the Corporate Secretary has a crucial role in building relationship with capital market authorities, stakeholders, shareholders and investor. The Corporate Secretary is responsible for ensuring the compliance of the Company with laws and regulations.
Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
In 2012, the Corporate Secretary conducted the following activities:
•
Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Maret 2012
•
Convening Extraordinary General Shareholders on 26 March 2012 ;
•
Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose pada tanggal 28 Mei 2012 ;
•
Conventing Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose on 28 May 2012;
•
Melaksanakan Pembagian dividen
•
Declaring Dividends
•
Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuanketentuan Bapepam dan Bursa Efek dalam tindakan perusahaan selama tahun 2012.
•
Complying with Bapepam and Stock Exchange provisions in terms of corporate actions during 2012.
Meeting
of
HUBUNGAN INVESTOR
INVESTOR RELATIONS
Setelah Bayan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008, Departemen Hubungan Investor dibentuk untuk membangun hubungan antara Perseroan dan komunitas finansial, pasar modal dan lembaga-lembaga pemerintahan. Departemen ini terutama bertanggung jawab untuk menyatukan informasi keuangan, operasional dan pemasaran dan mengungkapkannya kepada publik secara tepat waktu dan akurat. Kegiatan departemen ini difokuskan pada penyampaian perkembangan terakhir perseroan melalui rapat investor, konferensi, road show, kunjungan ke lokasi tambang dan siaran pers. Investor dan analis market diundang mengajukan pertanyaan untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi.
When Bayan became a publicly listed company in 2008, the Investor Relations Department (IRD) was established to provide the link between the Company and the financial community, capital market and government institutions. The Department is responsible for integrating principally finance, operations, and marketing information and disclosing them to the public in a timely and accurate manner. Its activities are devoted in communicating the latest corporate developments through investors’ meetings, conferences, road shows, site visits and press releases. All inquiries from investors and market analysts are encouraged to deliver accountability and transparency.
Pada tahun 2012, kegiatan Departemen Hubungan Investor mencakup 50 kali komunikasi/pertemuan investor dan analis, 3 non-deal road show, 1 kunjungan ke lokasi tambang, dan 1 paparan publik. Departemen Hubungan Investor secara berkelanjutan menerbitkan Presentasi Laporan Kuartalan Pedoman Tahunan dan siaran pers.
In 2012, investor relations activities included 50 investor and analysts calls/meetings, 3 non deal roadshows, 1 site visit, and 1 Public Expose. The IRD continued to issue Annual Guidance Quarterly Update Presentations and press releases.
Tujuan Departemen Hubungan Investor adalah mengukuhkan keberadaan Perseroan di pasar modal dan memelihara hubungan dengan para investor dan pemegang saham dalam segala kondisi ekonomi.
It is the IRD's objective to establish the Company’s presence in the capital market and maintain relationships with investors and shareholders regardless whether the economic conditions are favorable or challenging.
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
INTERNAL AUDIT DEPARTMENT
Satuan pengawas internal dibentuk sesuai peraturan Bapepam sebagai perusahaan publik. Satuan Pengawas Internal bertugas untuk membantu Dewan Direksi dalam:
The Internal Audit function was established in accordance to Bapepam regulations and one of its principal roles is to assists the Board of Directors in:
1.
1.
68
Mengevaluasi pelaksanakan sasaran-sasaran Perseroan serta kecukupan sistem pengendalian internal;
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Evaluating the implementation of Company’s objectives and adequacy of internal control system;
2.
Memberi saran untuk meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko;
2. Providing recommendations to improve effectiveness of the risk management process;
3.
Mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan Perseroan dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta peraturan perundang-undangan
3. Evaluating compliance with Company’s regulations, implementation of Good Corporate Governance and applicable laws and regulations
Saat ini satuan pengawas internal di pimpin oleh seorang kepala satuan pengawas internal, Bapak Happy Himawan, sebagai pejabat pengganti sementara sejak tanggal 20 September 2011.
The Internal Audit Department is headed by chief internal audit, Mr. Happy Himawan, as temporary substitute since 20 September 2011
Bapak Himawan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang akuntansi dari Universitas Indonesia. Beliau memiliki lebih 15 tahun pengalaman kerja di bidang akuntansi, keuangan, audit dan konsultan, dimana enam (6) tahun di antaranya di bidang pengawasan internal industri pertambangan.
Mr. Himawan holds a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia. Mr. Himawan also has more than 15 years of experience in accounting, finance, audit and consulting, six (6) years of which were spent in internal audit within the mining industry.
Satuan Pengawas Internal merencanakan kegiatan auditnya dengan berkonsultasi tetapi independen terhadap manajemen dan rencana audit tahunan disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan. Kepala satuan pengawas internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan berkoordinasi penuh dengan Komite Audit.
The Internal Audit Department plans its audit activities in consultation with, but independent from, the Management, and the annual audit plan is submitted to the President Director and Audit Committee for approval prior to its commencement. The Head of Internal Audit reports primarily to the President Director and fully coordinates with the Audit Committee.
Komite Audit telah menelaah laporan dari Satuan Pengawas Internal dan akan menindak lanjuti dengan manajemen atas pelaksanaan dari rekomendasi Satuan Pengawas Internal tersebut.
The Audit Committee reviews the internal audit report and will follow it up with the Management on the implementation of the recommendations by the Internal Auditor.
Satuan Pengawas Internal menyiapkan Rencana Audit Internal pada awal setiap tahun. Selama tahun 2012, mereka telah melakukan kajian terinci atas beberapa operasi lokasi tambang. Selama tahun tersebut, Satuan Pengawas Internal telah menjalankan 16 proyek audit yang mencakup bidang operasional dan fungsi pendukung, yang meliputi:
The Internal Audit Department prepares an Internal Audit Plan at the beginning of each year. During 2012, they had undertaken a detailed review of a number of the mine site operations. Throughout the year, the Internal Audit Department has undertaken 16 audit projects which covered operational aspects and support functions, including:
1.
Tanggung jawab sosial perusahaan;
1.
Corporate social responsibility;
2.
Logistik dan pengadaan;
2.
Logistic and procurement;
3.
Pengelolaan gudang dan bahan bakar;
3.
Warehouse and fuel management;
4.
Penglelolaan kas di lokasi proyek; dan
4.
Cash management site; and
Hukum dan Sumberdaya Manusia.
5.
Legal and Human Resources
5.
the
Dari kajian tersebut, telah diidentifikasi beberapa bidang yang perlu diperkuat dan Satuan Pengawas Internal bekerja sama secara erat dengan operasi lokasi tambang untuk mengembangkan prosedur efektif guna menyelesaikan masalah-masalah ini.
As a result of these reviews a number of areas were identified which require strengthening and the Internal Audit Department worked closely with the site operations to develop effective procedures to resolve these matters.
SISTIM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Pengendalian Internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen dan juga anggota organisasi lainnya, dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai untuk tercapainya tujuan organisasi yaitu: a) efektifitas dan efisiensi operasi; b) keandalan laporan keuangan; dan c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
The Internal Control is broadly defined as a process, effected by an entity's board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: a) Effectiveness and efficiency of operations; b) Reliability of financial reporting; and c) Compliance with laws and regulations.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
69
Manajemen menyadari bahwa sistem pengendalian internal yang efektif akan mendorong tercapainya tujuan organisasi. Manajemen puncak bertanggungjawab atas perancangan dan implementasi sistem pengendalian yang efektif dengan melalui kepemimpinan dan arahan terhadap manajer senior dan review atas cara mereka mengendalikan bisnis.
The Management realizes that effective internal control system will encourage achievement of organization’s objectives. Management has overall responsibility for designing and implementing effective internal control by providing leadership and direction to senior managers and reviewing the way they control the business.
Untuk menjamin pengendalian internal yang efektif, berbagai prosedur pengawasan telah dilakukan termasuk, meskipun tidak terbatas pada:
To ensure effective internal control, a variety of monitoring procedures have been implemented which includes, but are not limited to:
- Pembentukan prosedur dan kebijakan yang berlandaskan pada pemisahan tugas dan tanggung jawab yang mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan yang baik,
-
Setting policies and procedures on the basis of segregation of duties and responsibilities with reference to good corporate governance principle,
-
Evaluasi dan pengujian pengendalian secara teratur oleh satuan pengawas internal
-
Periodic evaluation and testing of controls by internal audit
-
Program pengawasan berkelanjutan melalui sistem teknologi informasi yang terintegrasi
-
Continuous monitoring programs built into integrated Information System Technology
- Pembentukan Komite Manajemen Resiko
Audit
dan
juga
Komite
- Establishment of Audit Management Committee
Committee
and
Risk
-
Penerapan sistem pelaporan keuangan yang memadai, yang berpedoman kepada prinsip-prinsip akuntansi umum
-
Applying a reasonable financial reporting system, guided by generally accepted accounting principle
-
Pemeriksaan secara teratur oleh auditor eksternal
-
Periodic audit and review by external auditor
-
Proses pengawasan dan evaluasi oleh manajemen puncak melalui sistem budget dan perencanaan strategis.
-
Supervisory control and evaluation by top management through budget system and strategic plan
Dengan menerapkan berbagai prosedur tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa Bayan telah menjalankan sistem pengendalian internal yang memadai.
70
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
By implementing of such procedures, the management is convinced that Bayan has applied an adequate internal control system.
Kasus Hukum
Legal Cases
Selama tahun 2012, Bayan Group terlibat dalam kasus-kasus pengadilan berikut ini.
During 2012, the Group was involved in the following court matters:
1.
1.
Sengketa para pemegang saham PT Kaltim Supacoal (KSC)
PT Kaltim Supacoal (KSC) shareholders dispute
Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada Laporan Tahunan 2011 kami, dimana Perusahaan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) dan White Energy Company Limited (WEC) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Bayan melanggar kewajiban pembiayaan dan pasokan batubaranya. Bayan menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syarat-syarat perjanjian usaha patungan, total failure of consideration, kesalahan pernyataan dan kelalaian.
This is a continuation of the previous case disclosed in our 2011 Annual Report where the Company is engaged in litigation with Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) and White Energy Company Limited (WEC) as a result of a claim filed by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by Bayan of its funding and coal supply obligations. Bayan refutes these allegations and have filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the joint venture agreement terms, total failure of consideration, misrepresentation and negligence.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan ex parte di Australia Barat atas saham-saham Kangaroo Resources Limited yang dimiliki Bayan. Bayan meyakini perintah pembekuan tersebut diberikan secara keliru oleh Mahkamah Agung Australia Barat dan saat ini Bayan mempertanyakan keabsahan perintah tersebut.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of Kangaroo Resources Limited held by Bayan. Bayan believes the freezing order was wrongly granted by the Supreme Court of Western Australia and is currently challenging the the validity of the said freezing order.
2. GBP Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya dalam Laporan Tahunan 2011 kami, dimana GBP menjadi tergugat dalam perkara perdata yang diajukan Regam Bin Lemuyag, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk and Syukur Bin Kauk (Penggugat) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut melibatkan tuduhan bahwa GBP telah melakukan operasi pertambangan di tanah milik Penggugat. Kasus tersebut akhirnya diselesaikan oleh Pengadilan Negeri pada tanggal 29 Februari 2012 dan gugatan Penggugat telah diabaikan. Penggugat tidak mengajukan banding dalam jangka waktu yang ditentukan. 3. TSA
2. GBP This is a continuation of the matter as disclosed previously in our 2011 Annual Report where GBP was made a defendant in a civil claim by Regam Bin Lemuyag, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk and Syukur Bin Kauk (the Plaintiffs) at the District Court of South Jakarta. The claim involved an allegation of GBP conducting mining operations on land owned by the Plaintiffs. The matter has been finally adjudicated by the District Court on 29 February 2012 and the Plaintiffs’ claim has been dismissed. The Plaintiffs have not filed an appeal within the required timeframe. 3. TSA
Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya dalam Laporan Tahunan 2011 kami, dimana TSA digugat dalam perkara perdata oleh Sayu dan Kedam (Penggugat) di Pengadilan Negeri Kutai Barat. Penggugat dalam hal ini menuduh TSA melakukan operasi pertambangan di tanah milik Penggugat. Kasus ini akhirnya diselesaikan Pengadilan Negeri pada tanggal 14 Juni 2012 dan gugatan Para Penggugat telah diabaikan. Para penggugat telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Samarinda dan kasus tersebut tengah diperiksa. Manajemen tetap yakin gugatan tersebut tak berdasar dan oleh karena itu tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Group per tanggal 31 Desember 2012.
This is a continuation of the matter as disclosed previously in our 2011 Annual Report where TSA was made a defendant in a civil claim by Sayu and Kedam (the Plaintiffs) at the District Court of West Kutai. The Plaintiffs in this matter alleged that TSA had conducted mining operations on land owned by the Plaintiffs. The matter has been finally adjudicated by the District Court on 14 June 2012 and the Plaintiffs’ claim has been dismissed. The Plaintiffs have filed an appeal to the High Court of Samarinda where it is currently being examined. The Management maintains its belief that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2012.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kasus hukum, penjelasan lengkap dapat dibaca di Catatan No. 34 butir H, dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Group.
For further information of legal cases, a full description can be found in Note 34 point H, in the Consolidated Financial Statements of the Group.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
71
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLE BLOWER SYSTEM
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan baru-baru ini, Perseroan diwajibkan menyediakan informasi kepada para pemegang sahamnya mengenai sistem pelaporan pelanggaran. Perseroan meyakini besarnya manfaat menerapkan sistem dimana pelapor pelanggaran dari luar dan/atau dalam Perseroan dapat melaporkan tindakantindakan atau anggapan tindakan yang melawan hukum/ tidak sah, tidak beretika, atau sangat merugikan, karena hal tersebut dapat berpotensi meningkatkan keselamatan dan kelangsungan hidup organisasi, memperkokoh kode etik organisasi dan mengurangi kerugian dan kesalahan manajemen organisasi dan meningkatkan moral karyawan.
Under a recently introduced regulation, the Company is required to provide information to its shareholders on its whistle blower system. The Company believes that it would be beneficial to have such a system in place where external and/or internal whistle-blowers can report any real or perceived illegal/unlawful, unethical or adverse conducts, as this will potentially increase the safety and well-being of the organization, reinforces organization’s code of ethics, reduces organizational waste and mismanagement and improves employee morale.
Perseroan merujuk pada Undang-undang dan peraturanperaturan nasional yang sedang berlaku yang terkait dengan pelaporan pelanggaran sebagai pedoman dan akan mempelajari dan menyusun kebijakan pelaporan pelanggaran yang tepat, yang menjamin perlindungan pelapor pelanggaran dari tindak pembalasan (seperti ancaman, pencemaran, dan lain-lain) melalui ketentuanketentuan yang memungkinkan anonimitas atau kerahasiaan identitas pelapor pelanggaran sah dan pencegahan penyalahgunaan dari pelapor pelanggaran tanpa nama, yang bertindak tidak jujur atau mencemarkan nama baik seseorang dengan membuat tuduhan palsu. Perseroan saat ini sedang mempertimbangkan penugasan atau penunjukan seorang Komisaris Independen senior untuk menerima pelaporan.
The Company is looking towards national laws and regulations currently in place addressing the issue of whistle blowing for guidance and it will study and formulate an appropriate whistle-blowing policy that balances the protection of a whistle-blower against retaliation (such as threats, defamation, etc.) through provisions allowing for anonymity or confidentiality of the identity of a bona fide whistle-blower and the prevention of abuse from an anonymous whistle-blower that acts dishonestly or mala fide by making false allegations. The Company is currently considering the designation or appointment of a senior Independent Commissioner to whom concerns may be conveyed.
Perseroan berharap dapat menyelesaikan kebijakan internnya mengenai pelaporan pelanggaran dan menyiapkan infrastruktur pendukung tersebut pada akhir tahun 2013.
The Company hopes to complete its internal policy on whistle blowing and to put in place such supporting infrastructure by the end of 2013.
Sanksi Administratif
Administrative Sanction
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perseroan telah menerima surat sanksi administratif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) nomor S-674/ BL/2012 tentang konfirmasi keterlambatan penyampaian keterbukaan informasi. Perseroan mengalami keterlambatan sebanyak empat hari kalender dengan denda sebesar Rp. 4.000.000. Selain sanksi tersebut, Perseroan termasuk Dewan Komisaris dan Direksi tidak menerima sanksi administratif dari otoritas pasar modal atau otoritas lain selama tahun 2012.
On the 24 January 2012, the Company has received an administrative sanction from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) Number S-674/BL/2012 regarding the late subsmission of disclosure of information. The submission was late by four calendar days and we received a fine of IDR 4,000,000. Other than the above sanction, the Company including the BOC and BOD did not receive any administrative sanction from capital market authorities or other authorities throughout 2012.
72
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
manajemen risiko Risk Management
Perusahaan telah mengidentifikasi beberapa ketidakpastian dan kondisi utama yang dapat berdampak signifikan pada usaha dan secara material berpengaruh pada hasil keuangan.
The Company has identified some of the principal uncertainties and conditions which may significantly impact the business and materially affect financial results.
Fluktuasi Berulang dan Signifikan Harga Batubara
Cyclical and Significant Fluctuation of Coal Prices
Pendapatan dan laba Bayan tergantung pada harga batubara yang berlaku. Fluktuasi harga batubara dunia dapat terjadi karena naik-turun harga yang berkesinambungan, yang mencerminkan faktor-faktor global, ekonomi dan geopolitik, keseimbangan permintaan dan pasokan, produkproduk pesaing dan pengganti, serta peraturan dan tarif pemerintah. Pasar batubara dunia peka terhadap perubahan pasokan dan permintaan, terutama dari industri penghasil listrik dan industri lain yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama.
Bayan's revenue and earnings are depending on prevailing coal prices. Fluctuations in world coal prices can occur due to sustained price swings reflecting fundamental global, economic and geopolitical factors, demand and supply balances, competing products and substitutions, and government regulations and tariffs. World coal markets are sensitive to changes in supply and demand primarily from the electricity generation industry and other industries for which coal is the principal fuel.
Bayan menanggulangi risiko gejolak harga dengan memelihara portofolio produk batubara yang terdiversifikasi dan memberlakukan berbagai strategi penentuan harga. Perusahaan menyeimbangkan berbagai kontrak batubara seperti negosiasi harga tetap atas volume yang dikontrakkan, mengaitkan harga batubara dengan indeks, dan mengadakan perjanjian jangka panjang atas volume yang dikomitmenkan. Instrumen lindung nilai juga digunakan untuk mengurangi gejolak dengan menetapkan harga volume yang dikontrakkan.
Bayan mitigates the risk of price volatility by maintaining a diversified portfolio of coal products and applying a variety of pricing strategies. The Company balances an array of sales contracts such as negotiating fixed price on a contracted volume, linking coal prices to indices, and entering into long-term agreements on commited volumes. Hedging instruments are also used to reduce volatility by locking prices of a contracted volume.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
73
Penerapan Undang-undang Pertambangan Baru dan Perubahan Peraturan Pemerintah
Implementation of New Mining Law and Changes in Government Regulations
Operasi tambang batubara diatur oleh pemerintah Republik Indonesia, terutama melalui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta Departemen Kehutanan, Kementerian Negara Urusan Lingkungan Hidup dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penerbitan setiap undang-undang atau peraturan baru atau perubahan terhadap setiap undangundang atau peraturan yang ada dapat berdampak pada kinerja Perseroan.
Coal mining operations are regulated by the government of the Republic of Indonesia primarily through the Ministry of Energy and Mineral Resources, as well as the Ministry of Forestry, the State Ministry for Environmental Affairs and the Investment Coordinating Board. The issuance of any new laws or regulations or the change to any existing law or regulation could have an effect on the performance of the Company.
Bayan menanggulangi risiko ini dengan mengkaji dampak dan tetap mengikuti perkembangan urusan dan kegiatan terakhir badan-badan pemerintahan dan kementerian. Bayan juga memantau secara ketat kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan.
Bayan mitigates these risks by reviewing the impact and keeping abreast with the current affairs and activities of the government and ministerial bodies. Also we closely monitor the Company's compliance with legistlation and regulations.
Inflasi Biaya
Cost Inflation
Biaya operasi terus meningkat karena tingginya harga minyak mentah dan inflasi upah. Bayan telah berupaya menghambat penyusutan marjin laba dengan mengelola biaya. Inisiatif pengurangan biaya dilakukan terus-menerus untuk mempertahankan efisiensi operasi selama siklus harga komoditas.
Operating costs continued to increase on the back of high crude oil price and wage inflation. Bayan has attempted to contain erosion of profit margins by managing costs. Cost reduction initiatives are ongoing to maintain efficiencies in the operations throughout the commodity price cycle.
Biaya bahan bakar solar merupakan bagian signifikan dari biaya produksi Perseroan, transportasi batubara, dan operasi terminal pelabuhan. Berdasarkan syarat-syarat kontrak kami dengan para kontraktor tambang dan tongkang, setiap perubahan harga bahan bakar batubara yang tercantum dalam kontrak ditanggung oleh Bayan.
Diesel fuel costs comprise a significant portion of the Company’s production costs, coal transportation, and port terminal operations. Under the terms of our contracts with mining and barging contractors, any variation in the diesel fuel price from that included within the contract is borne by Bayan.
Terdapat korelasi yang tinggi antara harga batubara dan minyak, yang secara alamiah menimbulkan lindung nilai antara pendapatan dan beban Bayan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, harga minyak dunia telah mengalami gejolak signifikan sehingga kecenderungan tren harga menjadi sulit diperkirakan. Saat Perseroan mengadakan kontrak harga tetap atau lindung nilai harga batubara, marjin tergantung pada pergerakan harga bahan bakar. Kenaikan mendadak harga bahan bakar dapat mengakibatkan kontraksi marjin yang tajam.
There is a high correlation between coal and oil prices which would result in a natural hedge between Bayan’s revenue and expenses. However, in the last few years, global oil prices have experienced significant volatility that price trend visibility has become unpredictable. When the Company enters into fixed price contracts or coal price hedges, the margin is subject to fuel price movements. An abrupt increase in fuel prices can result in a sharp margin contraction.
Bayan menanggulangi risiko ini dengan menerapkan instrumen lindung nilai harga bahan bakar untuk membendung dampak kenaikan harga bahan bakar pada marjin laba. Perseroan juga melaksanakan rencana penghematan energi dan mengembangkan teknologi hemat energi.
Bayan mitigates these risks by applying fuel price hedging instruments to curb the impact of increasing fuel prices to profit margins. The Company is also implementing energy efficiency plans and developing energy efficient technologies.
Tahun 2012, Bayan melakukan berbagai kegiatan penghematan biaya sebagai respon terhadap penurunan harga batubara. Bayan mengkaji ulang rancangan pertambangan dan menyesuaikan rasio pengupasan tanah untuk mengurangi biaya pengangkatan overburden. Bayan juga mengkaji efektivitas operasi pekerja lapangan.
In 2012, Bayan conducted various cost saving activities in response to the decline in coal prices. Bayan reviewed the mine designs and adjusted stripping ratio to reduce the overburden removal cost. It also reviewed the effectiveness of the operation for labor workers.
74
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Ketergantungan pada Kontraktor Pihak Ketiga
Dependence on Third Party Contractors
Sebagian besar kegiatan pertambangan, termasuk pengangkatan overburden, pengangkutan dan tongkang dilakukan oleh kontraktor pertambangan. Perseroan mengadakan perjanjian operasional dengan kontraktor pertambangan yang mencakup hak dan kewajiban mereka untuk melakukan operasi pertambangan di wilayah-wilayah yang ditentukan. Berdasarkan perjanjian ini, kontraktor bertanggung jawab atas penyediaan semua peralatan, perlengkapan, fasilitas, jasa, bahan baku, pasokan dan tenaga kerja, dan manajemen yang diperlukan untuk operasi dan pemeliharaan lubang tambang yang ditentukan.
A significant portion of mining activities, including overburden removal, hauling and barging, are performed by mining contractors. The company entered into operating agreements with mining contractors that contain their rights and obligations for undertaking mining operations in designated areas. Based on these agreements, the contractor is responsible for providing substantially all plant, equipment, facilities, services, materials, supplies and labor, and management required for the operation and maintenance of the designated mining pits.
Setiap kelalaian signifikan oleh kontraktor untuk melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian operasi dapat merugikan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Bayan.
Any significant failure by the contractors to comply with their obligations under the operating agreements could adversely affect Bayan’s business, financial condition, results of operations and prospects.
Bayan mengelola risiko ini melalui proses pemilihan tender yang ketat serta penunjukan berbagai kontraktor. Keahlian, pengalaman dan kompetensi kontraktor yang berbeda-beda dievaluasi untuk menentukan kesesuaian mereka dengan lokasi tambang yang ditentukan dan memastikan Perseroan tidak terlalu tergantung pada satu subkontraktor. Jumlah kontraktor yang ditugaskan berbeda-beda tergantung ukuran proyek.
Bayan mitigates these risks through a rigorous tender selection process as well as the appointment of a broad range of contractors. Skill, experience, and competence of different contractors are evaluated to determine their suitability to the designated mine site and ensure that the Company does not become overly reliant on one subcontractor. The number of contractors assigned varies depending on the size of the project.
Apabila kontraktor tidak mampu melakukan tugasnya, sanksi keuangan akan dikenakan atas kekurangan produksi atau batubara yang hilang/tercemar seperti dicantumkan dalam kontrak, dengan demikian membatasi dampak di satu lokasi saja agar tidak mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan.
In the event a contractor fails to deliver, there is usually a financial penalty for production shortfall or lost/contaminate coal included in the contract and the impact would be limited to a particular site as opposed to the performance of the Company as a whole.
Hubungan dengan Masyarakat Setempat
Relationship with Local Communities
Kegiatan Bayan berdampak besar pada masyarakat di sekitar lokasi tambang. Tanpa dukungan luas masyarakat setempat, operasi dapat terganggu unjuk rasa, keluhan atau bahkan pemblokiran jalan dari penduduk desa. Syaratsyarat terkait peraturan, lingkungan dan persetujuan sosial dapat menghambat operasi tambang secara signifikan. Kepemilikan properti, kompensasi lahan dan sengketa hak milik adalah beberapa rintangan yang dapat menghalangi operasi.
Bayan’s activites have a considerable impact to the local communities surrounding the mine sites. Without gaining broad support from the local communities, operations may be disrupted by protests, complaints, or even road blocks from villagers. Increasing requirements associated with regulatory, environmental, and social approvals can result in significant delays in mining operations. Property ownership, land compensation, title disputes are obstacles that can block operations altogether.
Bayan menanggulangi risiko ini melalui dialog berkesinambungan dengan masyarakat sekitar dan pengembangan program sumber daya manusia di tengah masyarakat di sekitar operasi pertambangan. Melalui program CSR yang menyeluruh yang terdiri dari program pendidikan, fasilitas kesehatan, pengembangan infrastruktur, subsidi usaha kecil dan kegiatan sosial, Perseroan dapat mempertahankan izin sosial untuk beroperasi dan memperoleh rasa hormat timbal-balik dari penduduk setempat.
Bayan mitigates this risk through constant dialogue with surrounding communities as well as the development of human resources programs in the communities surrounding the mining operations. Through a comprehensive CSR program, which is comprised of education programs, medical facilities, infrastructure development, small enterprise subsidies and social activities, the Company is able to maintain the social license to operate and gain mutual respect with the local citizen.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
75
Dampak Lingkungan
Environmental Impact
Perseroan mengelola dampak lingkungan dengan memberikan manfaat positif, berguna dan berkesinambungan pada ekosistem melalui (i) kepatuhan pada peraturan perundang-undangan pemerintah serta pedoman/arahan (ii) pelaksanaan praktik pertambangan yang baik (iii) persiapan prosedur dan perencanaan manajemen risiko dampak lingkungan (iv) reklamasi dan penanaman kembali setelah penutupan tambang (v) pengurangan erosi dan sedimentasi tanah (vi) konversi beberapa lahan dan bekas tambang menjadi tempat penampungan air untuk dimanfaatkan sebagai kolam ikan demi meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
The Company manages the environmental impact by bringing positive, useful and sustainable benefits to the natural ecosystem through (i) compliance with government laws and regulations as well as guidance/direction (ii) implementation of good mining practices (iii) preparation of environmental impact risk management procedures and planning (iv) reclamation and revegetation of (post)mines (v) reduction of land erosion and sedimentation (vi) conversion of some land and (post)-mines into raw water reservoir to be utilized as fishponds to augment the income of local communities.
76
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
surat pernyataan tentang kebenaran isi laporan tahunan Statement On the Accuracy of the Annual Report Kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bayan Resources Tbk menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Bayan Resources Tbk Tahun 2012. We, the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Bayan Resources Tbk declare our approval and responsibility for the accuracy of the contents of the 2012 Annual Report of PT Bayan Resources Tbk. Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner
Carlos Eizaguirre Komisaris / Commissioner
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen / Independent Commissioner
Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen / Independent Commissioner Direksi / Board of Directors
Eddie Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
Lim Chai Hock Direktur / Director
Engki Wibowo Direktur / Director
Jenny Quantero Direktur / Director
Russell John Neil Direktur / Director
Alastair McLeod Direktur / Director
Low Yi Ngo Direktur / Director
Seungbum Kim Direktur / Director
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Tidak Teraffiliasi / Non Affiliated Director
Hermanto Suparman Direktur / Director
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
77
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
78
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
laporan keuangan
financial STATEMENTS
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
79
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
80
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ 31 DECEMBER 2012 AND 2011
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
81
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
82
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
83
84
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
85
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
86
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas 5 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 9 Piutang usaha, bersih - pihak ketiga 6 - pihak berelasi 6,33 Piutang non-usaha - pihak ketiga 7 Piutang derivatif 22 Persediaan, bersih 8 Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek 10a Uang muka dan biaya dibayar dimuka 15 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
2012
1 Januari/ January 2011*
2011*
152,769,325
158,487,332
160,681,172
7,125,180
10,016,753
11,047,938
79,629,117 8,682,221
73,926,453 779,419
57,913,040 14,191,944
1,602,495 8,045,723 188,130,061
2,487,127 2,405,323 143,444,971
4,073,345 7,031,365 69,106,549
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net
67,935
1,721,911
1,221,787
Prepaid taxes, current portion
6,481,851
6,592,912
2,709,065
3,450,724 3,934,892
3,619,566 4,768,872
3,477,036 2,849,305
Advances and prepaid expenses Deferred mobilisation costs, current portion Other current assets
459,919,524
408,250,639
334,302,546
TOTAL CURRENT ASSETS
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
87
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi bagian jangka pendek 7 - pihak berelasi, bersih 7,33 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 9 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 15 Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek 10a Pinjaman pada pihak berelasi, bersih 33 Aset tetap, bersih 12 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, bersih 13 Aset pajak tangguhan, bersih 10d Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih 14 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek Properti pertambangan 16 Aset tidak lancar lainnya
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
2012
1 Januari/ January 2011*
2011*
NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables third parties net of current portion related parties, net Restricted cash and cash equivalents
623,048
13,230 1,329,183
8,481,308
400,000
400,000
400,000
14,655,964
44,465,671
263,577
293,103,681
198,929,960
149,306,495
Advances and prepaid expenses Prepaid taxes, net of current portion
327,339,668
221,443,685
40,866,398 211,230,663
Loan to related party, net Fixed assets, net
24,808,149 31,251,109
23,075,350 36,829,956
25,421,681 42,371,236
Deferred exploration and development expenditures, net Deferred tax assets, net
268,926,703
172,035,003
116,085,241
486,617,213 1,459,929
1,224,099 487,856,901 393,885
2,761,663 1,868,601
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Mining properties Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
1,449,185,464
1,187,996,923
599,056,863
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
1,909,104,988
1,596,247,562
933,359,409
TOTAL ASSETS
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
88
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Hutang pajak Beban akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga Sewa pembiayaan Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga
17 17,33 10b 18
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
2012
1 Januari/ January 2011*
2011*
196,828,892 31,390,665 30,608,181 91,863,215
140,181,479 7,691,453 36,962,547 106,240,357
121,228,952 10,826,239 25,387,375 69,594,585
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrual expenses
19b
25,194,768
131,771,110
57,916,938
19a
-
183,419,792 6,590
44,733
22
-
7,176,945
41,225,114
7,555,188
282,713
-
14,031,942
4,904,816
1,335,076
Current maturities of long-term loans third parties Short-term loans third parties Finance leases Current maturities of derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties -
397,472,851
618,637,802
327,559,012
TOTAL CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, net of current maturities third parties -
19b
616,777,571
80,785,474
212,696,299
11
-
-
12,660,046
21
4,921,751
3,224,489
2,251,003
22 10e
173,708,671
168,175,698
17,194,083 16,906,796
20
8,533,034
5,644,214
3,474,424
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
803,941,027
257,829,875
265,182,651
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
1,201,413,878
876,467,677
592,741,663
TOTAL LIABILITIES
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Investment in associate Long term employee benefits liabilities
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
89
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/4 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
2012
1 Januari/ January 2011*
2011*
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT
Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham 23a Agio saham 23b Modal donasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan
35,685,809 195,880,073 48,466
35,685,809 195,880,073 48,466
26a
4,322,116
4,322,116
24a
8,176,536 271,878,800
8,176,536 285,229,173
Akumulasi laba komprehensif lainnya: - Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak perusahaan 26b - Cadangan lindung nilai arus kas 22
Kepentingan nonpengendali
40
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1,886,148 5,381,414
1,886,148 (1,791,416)
523,259,362
529,436,905
327,395,535
184,431,748
190,342,980
13,222,211
Non-controlling interest
707,691,110
719,779,885
340,617,746
TOTAL EQUITY
1,909,104,988
1,596,247,562
933,359,409
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
90
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 35,685,809 per share 195,880,073 Additional paid in capital 48,466 Donated capital Difference in value from restructuring transactions of 4,322,116 entities under common control Retained earnings: 7,412,202 Appropriated 108,760,077 Unappropriated Accumulation of other comprehensive income : Difference in value from transactions for subscription of additional 1,886,148 shares in subsidiaries (26,599,356) Cash flow hedging reserve -
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali laba bersih per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, except earnings per share)
Catatan/ Notes
2012
Pendapatan
27
1,422,880,281
1,509,261,938
Beban pokok pendapatan
28
(1,164,147,320)
(1,069,415,969)
Laba bruto
2011*
258,732,961
439,845,969
Beban penjualan
29
(104,545,736)
(91,644,418)
Beban umum dan administrasi Laba atas transaksi akuisisi Pendapatan bunga Beban keuangan
30 19
(34,349,956) 1,291,557 (32,156,513)
(82,699,421) 28,901,374 4,901,431 (16,354,290)
Bagian atas rugi entitas asosiasi Beban lain-lain, bersih
11 31
(10,423,315)
12,660,046 (4,232,948)
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
10c
Laba tahun berjalan Laba komprehensif lain Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas, bersih setelah pajak
291,377,743
(23,602,081)
(78,114,278)
54,946,917
213,263,465
Cost of revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Gain from acquisition transaction Interest income Finance costs Share of net loss of associates Other expenses, net Profit before tax Income tax expense Profit for the year Other comprehensive income
22
Pendapatan komprehensif lain, bersih setelah pajak Laba komprehensif tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
78,548,998
Revenue
32
7,502,170
24,478,600
Cash flow hedging reserve, net of tax
7,502,170
24,478,600
Other comprehensive income, net of tax
62,449,087
237,742,065
Comprehensive income for the year
56,605,734 (1,658,817)
208,470,008 4,793,457
Profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
54,946,917
213,263,465
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
63,778,564 (1,329,477)
233,277,948 4,464,117
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah laba komprehensif
62,449,087
237,742,065
Total comprehensive income
Laba bersih per saham dasar
32
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
0.02
0.06
Basic earnings per share
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
91
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule
Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component
Balance at 1 January 2012*
Jumlah ekuitas/ Total equity
719,779,885
Net income for the year
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
190,342,980
54,946,917
Jumlah/ Total
529,436,905
(1,658,817)
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
285,229,173
56,605,734
Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve, net
Dicadangkan/ Appropriated
8,176,536
56,605,734
7,502,170
Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas/ Cash flow hedging reserve
(1,791,416)
-
329,340
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiaries
1,886,148
-
7,172,830
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
4,322,116
-
-
Modal donasi/ Donated capital
48,466
-
-
Agio saham/ Additional paid in capital
35,685,809 195,880,073
-
7,172,830
Modal saham/ Share capital
-
-
Catatan/ Notes
-
-
Saldo 1 Januari 2012* Laba bersih tahun berjalan
-
-
4,322,116
-
1,886,148
-
5,381,414
-
8,176,536
-
271,878,800
(69,956,107)
523,259,362
(69,956,107)
184,431,748
(4,581,755)
707,691,110
(74,537,862)
Balance at 31 December 2012
Dividend declared and paid
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
* As remeasured (refer to Note 3)
48,466
Transaction with owners:
-
35,685,809 195,880,073
-
-
24b
Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas, bersih Transaksi dengan pemilik: Dividen yang dideklarasikan dan dibayarkan Saldo 31 Desember 2012
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
92
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
93
-
-
-
Pendapatan komprehensif lainnya: Cadangan lindung nilai arus kas, bersih*
Kepentingan nonPengendali dari Kombinasi bisnis *
Transaksi dengan pemilik: Dividen yang dideklarasikan dan dibayarkan* 48,466
-
-
-
-
-
48,466
4,322,116
-
-
-
-
-
4,322,116
1,886,148
-
-
-
-
-
1,886,148
8,176,536
-
-
-
764,334
-
7,412,202
285,229,173
(31,236,578)
-
-
(764,334)
208,470,008
108,760,077
529,436,905
(31,236,578)
-
24,807,940
-
208,470,008
327,395,535
190,342,980
(6,048,847)
178,705,499
(329,340)
-
4,793,457
13,222,211
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests
Other comprehensive income: Cash flow hedging reserve, net*
Appropriation of retained earnings*
Net income for the year*
Balance at 1 January 2011*
Balance at 31 December 2011*
Dividend declared and paid*
* As remeasured (refer to Note 3)
719,779,885
(37,285,425)
Transaction with owners:
Non-controlling interest arising from business 178,705,499 combination*
24,478,600
-
213,263,465
340,617,746
Jumlah ekuitas/ Total equity
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
(1,791,416)
-
-
24,807,940
-
-
(26,599,356)
Jumlah/ Total
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars) Yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai Selisih nilai transaksi atas transaksi penambahan restrukturisasi modal anak entitas perusahaan/ sepengendali/ Difference in Cadangan Difference in value from nilai wajar value from transactions lindung nilai Modal restructuring for subscription arus kas/ Laba ditahan/Retained earnings donasi/ transactions of of additional Cash flow Tidak Donated entities under shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ capital common control subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
-
-
-
-
-
35,685,809 195,880,073
-
Saldo laba dicadangkan*
Saldo 31 Desember 2011*
-
24b
Agio saham/ Additional paid in capital
35,685,809 195,880,073
Laba bersih tahun berjalan*
Saldo 1 Januari 2011*
Catatan/ Notes
Modal saham/ Share capital
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
Lampiran 3/2 Schedule
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars) 2012
2011*
Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 1,416,356,764 1,504,735,796 Receipts from customers Pembayaran kepada direktur dan karyawan (57,030,871) (46,833,107) Payments to directors and employees Payments to suppliers Pembayaran kepada pemasok (1,170,390,002) (1,136,801,877) Kas dihasilkan dari operasi
188,935,891
321,100,812
Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti/ iuran eksploitasi Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan/(pembayaran)kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, bersih
(20,445,830)
(13,174,461)
(156,525,896) (20,327,440) 6,431,975
(158,092,880) (39,662,487) 40,105,623
5,341,817 (43,157,752)
(20,091,255) (7,662,176)
(39,747,235)
122,523,176
(122,847,538)
(38,801,640)
(996,899)
(855,990)
106,142 (1,033,088)
(168,832,202) 694,895 (2,450,000)
(2,891,573) 1,291,557
(1,031,185) 1,578,900
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and development expenditures Acquisition of subsidiaries, net off cash acquired Proceeds from sale of fixed assets Loan to related parties Change in restricted cash and cash equivalents Receipts of interest income
(126,371,399)
(209,697,222)
Net cash used in investing activities
655,000,000
185,000,000
(401,666,667) (6,590)
(59,083,334) (37,715)
(69,956,107) (4,581,755)
(31,236,578) (6,048,847)
(18,388,254)
(3,613,320)
160,400,627
84,980,206
Payments of loan related costs Net cash generated from financing activities
(2,193,840)
Net decrease in cash and cash equivalents
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Akuisisi entitas anak, dikurangi kas yang diperoleh Hasil penjualan aset tetap Pinjaman kepada pihak berelasi Perubahan dalam kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pendapatan bunga Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Perolehan kas dari pinjaman Pembayaran kembali atas: - Pinjaman - Sewa pembiayaan Pembayaran dividen kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan nonpengendali Pembayaran beban yang berhubungan dengan pinjaman Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Penurunan bersih kas dan setara kas
(5,718,007)
Cash generated from operations Payments of finance costs Payments of royalty/ exploitation fees Payments of taxes Receipts of tax refund Receipts/(payments)of hedging obligations Other payments, net Net cash (used in)/generated from operating activities
Cash flows from financing activities Proceeds from borrowings Repayment of: Borrowings Finance leases Dividend Payment for: Owners of the parent entity Non-controlling interests -
Kas dan setara kas awal tahun
158,487,332
160,681,172
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
152,769,325
158,487,332
Cash and cash equivalents at the end of the year
*Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
94
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars) 2011*
2012 Informasi tambahan atas aktivitas non-kas : Perolehan aset tetap melalui akuisisi entitas anak Penambahan aset tetap dengan mengkreditkan hutang usaha Penambahan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan melalui - akuisisi entitas anak Penghapusan pinjaman pada pihak berelasi Penghapusan piutang pihak berelasi Penghapusan piutang lain-lain pihak berelasi
Supplemental disclosures of non-cash activities : -
12,995,947
44,323,766
8,944,268
Additions of fixed assets through acquisition of subsidiaries Acquisition of fixed assets credited trade payable
-
287,316
Addition of deferred exploration and development expenditures through acquisition of subsidiaries -
40,866,398 2,209,706
-
11,596,956
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Write off loan to related party Write off receivable related party Write off other receivables related party
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
95
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 131 tanggal 28 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 131 dated 28 May 2012 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.1027910 tanggal 30 Juli 2012.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-27910 dated 30 July 2012.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham biasa. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.
The Company’s head office is located at Office 8 th Building, 37 floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta.
Perusahaan memiliki 484 karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: 480) (tidak diaudit).
The Company has 484 employees as at 31 December 2012 (31 December 2011: 480) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2012 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
*) Ditunjuk pada tanggal 28 Mei 2012
96
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Carlos Eizaguirre Alvear Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Seungbum Kim* Hermanto Suparman* R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
*) Appointed on 28 May 2012
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
: :
: :
Anak perusahaan/ Subsidiaries
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
Kepemilikan langsung/Direct ownership
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
: :
Chairman Members
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2011 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Achmad Ma’mur*** Umar Juoro***
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di entitas anak sebagai berikut:
: :
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2012 was as follows:
Rozik B. Soetjipto H. Abdurrohman** Bambang Gatot Ariyono**
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2011 were as follows:
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Carlos Eizaguirre Alvear Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Kim Young Saeng* R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries: Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 2012 2011 2012 2011
PT Dermaga Jakarta Perkasapratama (“DPP”)
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.40
87.40
65,935,195
69,004,659
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
48,734,933
42,988,788
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
96,181,751
117,040,383
*) **) ***)
Mengundurkan diri pada tanggal 28 Mei 2012 Ditunjuk pada tanggal 2 Juli 2012 dan 4 Oktober 2012 Masa jabatan berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
*) Resigned on 28 May 2012 **) Appointed on 2 July 2012 and 4 October 2012 ***) Service ended on 30 June 2012
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
97
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2012 2011
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2012 2011
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Wahana Jakarta Baratama Mining (“WBM”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
375,460,712
341,249,135
PT Bayan Energy Jakarta (“BE”)
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.99
99.99
74,532,870
64,950,481
PT Firman Ketaun Jakarta Perkasa (“FKP”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
143,152,728
71,403,945
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
58,683,321
98,742,906
PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
212,346,627
184,839,108
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
38,364,743
17,536,931
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
2,149,527
1,875,398
PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
100
100
637,008
624,201
PT Muji Lines (“ML”)
100
100
117,135,712
92,101,476
56.05
56.05
411,913,603
403,911,931
92.7
211,903,118
183,944,090
Jakarta
Kangaroo Australia Resources Limited (“KRL”)
Perkapalan/ Shipping Investasi pada entitas anak/ Investment in subsidiary
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Jakarta Pratamacoal (“GBP”)
98
Pertambangan batubara/ Coal mining
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
92.7
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Jakarta Utama (“SAU”)
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
56.04
56.04
12,396,710
12,369,554
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
827,084
709,117
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
836,753
716,631
PT Silau Jakarta Kencana (“SK”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
609,761
639,588
PT Orkida Makmur (“OM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
593,295
614,769
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
599,035
622,959
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
606,100
614,428
PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
157,017
-
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
83,485
-
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
17,314,465
6,090,537
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
55.49
55.49
26,590
-
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memperhitungkan pengalihan PT Tiwa Abadi, (yang dibeli dari PT Ilthabi Bara Utama (“IBU”)), ke KRL telah selesai. Lihat Catatan 25 untuk status hukum pada tanggal 31 Desember 2012.
As at 31 December 2012 the Group has accounted for the subsequent transfer of PT Tiwa Abadi, (purchased from PT Ilthabi Bara Utama (“IBU”)), to KRL as being completed. Please refer to Note 25 for the legal status as at 31 December 2012.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
99
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 34s). Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As the date of these financial statements, BAS, BT, FSP, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, and BKL have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 34s). Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan mengakuisisi 56,05% saham KRL. KRL adalah perusahaan publik yang terdaftar di Australia Stock Exchange. Perusahaan ini didirikan dan berdomisili di Australia (lihat Catatan 25).
On 14 December 2011, the Company acquired 56.05% of the share capital of KRL. KRL is a publicly listed company on the Australian Stock Exchange. It is incorporated and domiciled in Australia (refer to Note 25).
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B terkait dan uang muka pajak yang bersangkutan dapat dipulihkan sepenuhnya.
In forms of fulfillment of the taxes payable and other financial liabilities, the subsidiaries holding the third generation CCoW comply with regulations which are governed by the related CCoW and associated prepaid taxes are fully recoverable.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration and exploitation/development:
Area eksplorasi
Nama lokasi/ Location name KW.05PB0065 KW.KTN 2009 1649 ER KW.KTN 2009 002 ER KW.KTN 2009 008 ER KW.KTN 2009 005 ER KW.KTN 2009 004 ER KW.KTN 2009 003 ER KW.KTN 2009 007 ER
100
dan
Exploration areas
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
PIK
4 April/April 2006
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit 2 Januari/January 2011**
1 Desember/ December 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 15 Mei/May 2009 20 Agustus/August 2009 6 Oktober/October 2009 12 November/ November 2009
1 Desember/December 2011** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 15 Mei/May 2012 ** 19 Agustus/ August 2011** 6 Oktober/October 2015 12 November/ November 2015
BAS TA DE SK SA TJ OM
64.07.03.08
BKL
64.07.03.17
MBE
64.07.03.16
MEL
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Persentase kepemilikan konsesi/ Percentage of ownership of concession
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih pada tanggal 31 Desember 2012/Total net deferred exploration and development expenditures as at 31 December 2012
100%
954,345
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
464,133 56,709 142,649 56,628 27,966 158,067 13,799
100%
26,590
100%
83,485
100%
157,017
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) ●
Area eksploitasi/pengembangan
Nama lokasi/ Location name
Blok-II/Block-II Blok-I/Block-I Blok Sepaso/Block Sepaso Blok Satui/Block Satui KW KTN 2005018 KW KTN 2004046 KW.03PB 0059 KW.03PB 0058 KW.051PB010 8 KW.KTN 2009 002 ER KW.KTN 2009 008 ER KW.KTN 2009 005 ER KW.KTN 2009 004 ER KW.KTN 2009 003 ER KW.KTN 2009 007 ER SW dan/and E Blok/Block 1)
2)
3)
**
1.
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit
GBP
2 Agustus/ August 1999 28 Agustus/ August 2007
PIK1)
13 Agustus/ August 2007
WBM1)
26 Oktober/ October 2007
GBP1) 1)
2)
FSP
21 Juli/July 2005
2)
7 April/April 2008 29 April/April 2008 29 April/April 2008
BT
1)
TSA
1)
FKP
FKP1) TA
3)
DE
3)
3)
SK
SA3) TJ3) OM
3)
MCM
1)
27 Oktober/ October 2010 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 15 Mei/ May 2009 7 April/ April 2010
GENERAL (continued)
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2011** 15 Mei/ May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 15 Mei/May 2012** 7 April/April 2022
Exploitation/development areas
Persentase Kepemilikan konsesi/ Percentage of ownership of concession
Jumlah cadangan (dalam jutaan metrik ton)/ Total reserves (in million metric tonnes)
100%
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Periode berjalan 2012/ Current period of 2012
Akumulasi jumlah produksi/ Cumulative total production
Sisa cadangan per tanggal 31 Desember 2012 (dalam jutaan metrik ton)/ Remaining reserves as at 31 December 2012 (in million metric tonnes)
31.2
3.8
8.7
22.5
100%
4.9
0.3
0.8
4.1
100%
28.2
2.5
7.4
20.8
100%
60.3
3.9
9.5
50.8
333
2.0
4.6
328.4
100%
34.6
3.6
7.0
27.6
100%
-
-
-
-
100%
46
-
-
46
100%
1
-
-
1
100%
31
-
-
31
100%
109
-
-
109
100%
-
-
-
-
100%
1.7
0.2
0.2
1.5
100% 100% 100% 100%
Sisa cadangan per tanggal 31 Desember 2012 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Perusahaan, setelah dikurangi jumlah produksi sejak tanggal survei (tidak diaudit). Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31 Desember 2012 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, konsultan independen, pada tanggal 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Mengingat kondisi pasar batubara yang sementara ini sedang melemah, Grup secara internal telah melakukan optimalisasi kembali cadangan batubara untuk mengidentifikasi pit baru, dengan rasio pengupasan tanah selama umur tambang yang lebih rendah, dalam upaya menurunkan biaya. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan cadangan batubara untuk beberapa area. Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 31 Desember 2012 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, konsultan independen, pada tanggal 31 Desember 2010. Hasil penelitian tersebut dinilai lebih mencerminkan kondisi pasar saat ini, dibandingkan dengan hasil penelitian Minarco Mineconsult pada tanggal 31 Maret 2011 (tidak diaudit).
1)
Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
**
2)
3)
The remaining reserves as at 31 December 2012 are based on the survey performed by the Company, after being reduced by the production since the survey dates (unaudited). The remaining proven and probable reserves as at 31 December 2012 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, an independent consultant, dated 30 June 2010 (unaudited). In light of the current temporary weakness in the coal market, the Group has internally re-optimized its coal deposits to identify new pit shells, with a lower life of mine stripping ratio, in order to reduce costs. This has resulted in lower reserves for certain deposits. The remaining proven and probable reserves as at 31 December 2012 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, an independent consultant, dated 31 December 2010. Such report is considered to be a better reflection of the current market condition, compared to the 31 March 2011 report issued by Minarco Mineconsult (unaudited).
The Group is in the process of obtaining an extension to these permits.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
101
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2013.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 27 March 2013.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The consolidated financial statements have also been prepared in conformity with current requirements Decree of the Chairman of Bapepam-LK regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
102
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi yang diterapkan telah konsisten dengan laporan keuangan 31 Desember 2011 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
Except as described below, the accounting policy applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2011, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2012, the Group adopted new and revised Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
-
“Pengaruh
- SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”
Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata uang fungsionalnya pada tanggal transaksi. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hirarki faktor primer dan sekunder. Standar ini juga memberikan panduan mengenai penyajian laporan keuangan grup yang entitas anak, asosiasi dan ventura bersamanya memiliki mata uang fungsional berbeda.
The revised standard requires an entity to determine its functional currency and translate all foreign currency items into its functional currency on transaction date. Functional currency is determined by using a hierarchy of primary and secondary factors. The standard also provides guidance on the presentation of the financial statements of a group whose subsidiaries, associates and joint ventures have different functional currencies.
Untuk dampak dari penerapan standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian, lihat Catatan 3 untuk perubahan dalam mata uang penyajian.
For details of the impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of this standard, please refer to Note 3 for change in the presentation currency.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”
- SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”
Standar yang telah direvisi hanya mencakup aktivitas pengupasan lapisan tanah dan pengelolaan lingkungan hidup pada perusahaan tambang. Sebelumnya, PSAK No. 33 tersebut mencakup juga aktivitas penambangan pada tahap eksplorasi serta pengembangan dan konstruksi. Biaya persediaan dan produksi tidak spesifik diatur dalam standar baru ini.
The revised standard now covers only stripping activities and environmental management in mining companies. Previously, SFAS No. 33 also covered mining activities in the exploration and development and construction stage. Cost of inventory and production are not specifically discussed in the revised standard.
Standar yang telah direvisi ini mengakibatkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Grup dimana Grup tidak lagi mengakui provisi untuk biaya pengupasan tanah, ketika rasio pengupasan tanah aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan tanah umur tambang (lihat Catatan 14).
This revised standard has resulted in changes to the Group’s accounting policies so the Group no longer recognised a provision for stripping costs, where actual stripping ratio is below the life of mine stripping ratio (refer to Note 14).
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Perubahan Kurs Valuta Asing”
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
103
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan) -
PSAK No. 60, Pengungkapan”
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
laporan
keuangan
“Instrumen
Keuangan:
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) -
SFAS No. Disclosure”
60,
“Financial
Instruments:
Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru.
The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kineja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapan-pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risikorisiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain:
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate the significance of financial instruments for an entity’s financial performance and position. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
-
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;
-
Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk;
-
Penambahan pengungkapan untuk itemitem yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan
-
Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and
-
Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan kewajiban keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
-
Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date.
Grup telah menyertakan pengungkapan yang di-persyaratkan PSAK 60 dalam laporan keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2012 (lihat Catatan 38).
104
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
The Group has incorporated disclosure requirements of SFAS 60 for the consolidated financial statements as at 31 December 2012 (refer to Note 38).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan) -
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) -
SFAS No. 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources”
Standar ini mengatur perlakuan dan persyaratan - persyaratan untuk aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi atas biaya pengeluaran pertambangan sumber daya mineral. Entitas harus menentukan kebijakan akuntansi yang menjelaskan pengeluaran yang diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan menerapkan kebijakan secara konsisten. Standar ini juga mewajibkan entitas untuk menguji penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi ketika terdapat fakta dan kondisi yang mengindikasikan bahwa jumlah yang tercatat atas aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkannya.
The standard governs the treatment and requirements for the exploration and evaluation of mineral resource expenditures. An entity shall determine an accounting policy specifying which expenditures are recognised as exploration and evaluation assets and apply the policy consistently. The standard also requires the entity to assess its exploration and evaluation assets for impairment when facts and circumstances suggest that the carrying amount of an exploration and evaluation asset may exceed its recoverable amount.
Standar ini tidak menimbulkan perubahan terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki efek material atas jumlah yang dilaporkan karena Grup telah menerapkan kebijakan akuntansi tersebut untuk laporan keuangan dengan periode yang berakhir sebelum 31 Desember 2012.
This standard did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported since the Group has incorporated such accounting policy for the financial statements with period ended prior to 31 December 2012.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru serta revisi yang relevan namun tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
The adoption of these relevant new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial period:
-
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
-
-
PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”
-
-
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”
-
PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK 15, “Investasi pada entitas asosiasi” ISAK 23, “Sewa Operasi - Insentif” ISAK 25, “Hak atas Tanah”
-
-
-
-
SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases” SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes” SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instrument: Presentation” SFAS 55 (Revised 2011), “Financial Instrument: Recognition and Measurement” SFAS 56 (Revised 2011), “Earnings per Share” SFAS 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” ISFAS 15, “Investments in Associates” ISFAS 23, “Operating Leases - Incentives” ISFAS 25, “Land Use Rights”
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
105
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
The withdrawals of these relevant standards and interpretations did not result in significant changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial period:
-
-
-
PSAK 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” PSAK 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi” PSAK 47, “Akuntansi Tanah” PSAK 52, “Akuntansi Mata Uang Pelaporan” ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs” ISAK 5, “Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual”
-
Grup sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” yang efektif sejak periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2013. Konsolidasi (i) Entitas anak
106
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Pencabutan standar dan interpretasi yang relevan namun tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
-
b.
ACCOUNTING
SFAS 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” SFAS 39, “Accounting for Joint Operations” SFAS 47, “Accounting for Land” SFAS 52, “Reporting Currency” ISFAS 4, “Allowed Alternative Accounting Treatment on Exchange Difference” ISFAS 5, “Reporting Changes in Fair Value of Securities included in Available for Sale Investment”
The Group is still evaluating the possible impact of the revision on SFAS 38, “Business Combination on Entities under Common Control” which effective for accounting period starting on 1 January 2013. b.
Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
107
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
(iii) Transaksi dengan nonpengendali
kepentingan
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
108
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
(iii) Transactions interests
with
non-controlling
The Group treats transactions with noncontrolling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non-controlling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to noncontrolling interests are also recorded in equity.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (iii) Transaksi dengan nonpengendali (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
kepentingan
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai wajar adalah nilai tercatat awal untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi pada laporan laba rugi. (iv) Pelepasan entitas anak Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iii) Transactions with interests (continued)
non-controlling
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss. (iv) Disposal of subsidiaries When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
109
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (v) Entitas asosiasi
110
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (v) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas rugi entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of loss of an associate” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(v) Entitas asosiasi (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (v) Associates (continued)
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
Penjabaran mata uang asing (i) Mata uang fungsional dan penyajian
c.
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entites are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak.
The consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company and its subsidiaries.
(ii) Transaksi dan saldo
(ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Pada setiap tanggal pelaporan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup.
At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
111
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued) The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used to translate the assets and liabilities at the statements of financial position dates were as follows (full US Dollar amount):
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan untuk mentranslasi nilai aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (dalam Dolar AS penuh): 2012 Rupiah 10.000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Dolar Australia (“AUD”) 100 Yen Jepang (“JPY”) Dolar Singapura (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Ringgit Malaysia (“MYR”)
d.
2011 1.03 1.32 1.04 1.16 0.82
1.10 1.29 1.01 1.29 0.77
1.61 0.33
1.54 0.31
Rupiah 10,000 (“Rp”) Euro (“EUR”) Australian Dollar (“AUD”) 100 Japanese Yen (“JPY”) Singapore Dollar (“SGD”) Pound Sterling (“GBP”) Malaysian Ringgit (“MYR”)
Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban lain-lain, bersih.”
Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance cost”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other expenses, net”.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada laba komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan nonmoneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset nonmoneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive income.
Transaksi dengan pihak berelasi Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
112
ACCOUNTING
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
d.
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Piutang usaha dan piutang non-usaha
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade receivables and non-trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atau penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha normal. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade receivables and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairement allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban umum dan administrasi”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within “general and administration expenses”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “general and administration expense” in profit or loss.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
113
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Persediaan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka
g.
Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h.
ACCOUNTING
h.
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows:
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP yang dinyatakan sebagai berikut:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain
114
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
8-20 4-10 4-10 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment Other equipment
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Manajemen telah menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.
Management has reviewed the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjusted if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, when the changes arise.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada “beban lain-lain, bersih” dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other expenses, net” in the profit or loss.
Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba ditahan.
When revalued assets are sold, the amounts included in equity are transferred to retained earnings.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
115
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
116
Sewa
Fixed assets (continued) Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings cost directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the year, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat. i.
ACCOUNTING
i.
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
Leases (continued) Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. j.
ACCOUNTING
j.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised, on each area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
The rights of tenure of exploring and evaluating an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area of interest. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
117
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
118
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING development
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi ditangguhkan diuji penurunan nilainya ketika ada fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya ketika cadangan komersial ditemukan.
Deferred exploration costs are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist and also tested for impairment once commercial reserves are found.
Biaya pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKB2B dan Ijin Usaha Pertambangan.
Deferred development expenditure is amortised over mine life using the straight-line method from the commencement of commercial production and giving regard to the CCoW and Mining Business Licence.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Properti pertambangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Mining properties
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi terhadap harga perolehan aset tersebut yang merupakan aset teridentifikasi berupa cadangan atau sumber daya batubara dan dinyatakan pada harga perolehan.
Mining properties represent the fair value adjustments of net assets acquired at the date of acquisition of a mining company over the acquisition costs of the assets which are identifiable assets in the form of coal reserves or resources and are stated at cost.
Saldo properti pertambangan terkait dengan DE, TJ, TA, SA, SK, OM, MCM, MBE, BKL, dan MEL diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
The mining properties balance related to DE, TJ, TA, SA, SK, OM, MCM, MBE, BKL and MEL are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
l.
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensations.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
119
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
120
KEBIJAKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension obligation recognised in the consolidated statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the statements of financial position date, are charged or credited to profit or loss over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan) Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang, diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu segera diakui di laporan laba rugi. (iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits, which consist of long service rewards and long leave benefits, are recognised in the consolidated statements of financial position at the present value of the defined benefit obligation. The related actuarial gains and losses and past service costs are recognised directly in the profit or loss. (iii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
121
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue represent revenue earned from the sale of the coal, and provision of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”).
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
This revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:
Coal revenue Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfiled:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;
the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;
jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
the amount of revenue can be measured reliably;
kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan
it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and
biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
122
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas barang yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (iii) Pendapatan bunga
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the goods by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the goods by the customer.
(ii) Non-coal revenue Non-coal revenue comprises revenue from providing coal handling service and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
When the outcome of atransaction involving the rendering of services can not be estimated rebiably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable. (iii) Interest income
Pendapatan bunga berasal dari bunga bank dan bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi.
Interest income comes from bank’s interest and interest income on loan to related party.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
123
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
124
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income.
Beban pajak penghasilan pada laporan keuangan konsolidasian diakui berdasarkan estimasi manajemen atas nilai rata-rata tertimbang tarif pajak penghasilan tahunan yang diharapkan untuk keseluruhan periode keuangan.
Income tax expense in the consolidated financial statement is recognised based on management’s estimate of the weighted average annual income tax rate expected for the full financial year.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken annual in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
o.
KEBIJAKAN
Pajak penghasilan (lanjutan)
AKUNTANSI kini
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING tangguhan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Current and deferred income tax (continued)
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
Pembuangan overburden dan material lain pra-produksi Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pembuangan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari investasi pembangunan tambang (pit) dan disajikan dalam biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang atau jumlah mineral.
o.
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the investment in construction costs of the mine (pit) and are included in deferred exploration and development costs. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of life of mine (LOM) or the mineral lease.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
125
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) (ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (ii)
Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
Proses penambangan termasuk pembuangan overburden pembuangan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Perusahaan menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
The mining process involves the removal of overburden and waste material and the coal getting. In certain circumstances, the Company defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as deferred stripping where all of the following criteria are met:
Manfaat ekonomis dimasa depan yang berasal dari aktivitas pengupasan tanah dapat diperoleh Perusahaan; Perusahaan dapat mengidentifikasi komponen dari sumber daya batubara yang mana aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya terkait dengan aktivitas pengupasan tanah yang berhubungan dengan komponen dari sumber daya batubara yang teridentifikasi dapat diukur secara andal.
Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio pengupasan tanah umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah atas rasio umur tambang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan tanah aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan tanah umur tambang, kekurangan biaya pengupasan tanah diambil dari saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan adalah nihil dan rasio pengupasan tanah aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan tanah umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan seperti biaya aktual.
126
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
It is probable that the future economic benefit associated with the stripping activity will flow to the Company; The Company can identify the component of the coal body for which access has been improved; and The costs relating to the stripping activity associated with that component of the coal body can be reliably measured.
When the actual stripping ratio is higher than the LOM stripping ratio, the stripping costs above the LOM ratio are deferred. When the actual stripping ratio falls below the LOM stripping ratio, the stripping costs below the LOM stripping ratio is deducted from the deferred stripping costs balance. When the deferred stripping costs balance is nil and the actual stripping ratio falls below the LOM stripping ratio, the stripping costs are expensed at its actual cost.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
(ii) Pembuangan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (ii)
Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
in the mining
Biaya aktivitas pengupasan diukur pada awalnya sebesar harga perolehan, yaitu akumulasi biaya langsung yang berhubungan dengan aktivitas pengupasan tanah ditambah dengan alokasi overhead yang dapat diatribusi secara langsung. Setelah pengakuan awal, biaya pengupasan tanah dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan kerugian penurunan nilai. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan diamortisasi setelahnya dengan basis sistematis selama produksi batubara yang diperkirakan.
The stripping costs are initially measured at cost, this being the accumulation of costs directly incurred to perform the stripping activity plus an allocation of directly attributable overheads. After the initial recognition, the stripping costs are carried at cost less accumulated amortisation and less any impairment losses. The deferred stripping costs are subsequently amortised on a systematic basis over the expected coal production.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari biaya pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the deferred stripping costs. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
Kewajiban lingkungan
p.
Environmental obligations
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
Kewajiban lingkungan terdiri dari estimasi biayabiaya yang berkaitan dengan reklamasi tambang selama masa operasi, penutupan tambang, dan pembongkaran dan pemindahan fasilitas dan aktivitas penutupan lainnya.
The environmental obligations consist of the estimated costs associated with mine reclamation during mine operation, mine closure, and decommissioning and demobilisation of facilities and other closure activities.
Satuan yang digunakan sebagai dasar untuk pencatatan ditelaah secara berkala berdasarkan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.
The rate used is subject to regular review based on mine reclamation and mine closure plans.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
127
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
128
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap yang berasal dari akuisisi, pembangunan atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tetap. Penarikan aset tetap ini termasuk penjualan, peninggalan, pendaurulangan atau penghapusan dengan cara lain, dan bukan dikarenakan penghentian sementara pemakaian.
Provision for decommissioning, demobilisation and restoration provides for legal obligations associated with the retirement of a tangible longlived asset that results from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived asset includes its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner, other than temporary removal from service.
Kewajiban diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh dengan melakukan pembebanan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Disamping itu, biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan nilainya sepanjang masa manfaat aset tersebut. Liabilitas penarikan aset dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul lebih dari satu periode pelaporan. Misalnya, bila ada sebuah fasilitas yang ditutup untuk selamanya tetapi rencana penutupan ditetapkan selama lebih dari satu periode pelaporan, biaya penutupan tersebut akan diakui selama periode pelaporan sampai rencana penutupan tersebut selesai.
The obligations are recognised as liabilities when a legal obligation with respect to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value. These obligations are accreted to full value over time through charges to the consolidated statements of comprehensive income. In addition, an asset retirement cost equivalent to the liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. A liability for an asset retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. For example, if a facility is permanently closed but the closure plan is developed over more than one reporting period, the cost of the closure of the facility is incurred over the reporting period when the closure plan is finalised.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan I.
Klasifikasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial assets I.
Classification
Grup saat ini mempunyai aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.
The Group currently has financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss and loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “piutang usaha dan piutang non-usaha”, “kas dan setara kas” dan “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “trade and non-trade receivables”, “cash and cash equivalents” and “restricted cash and cash equivalents” in the consolidated statements of financial position.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
129
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Pengakuan dan pengukuran
III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai arus kas, yaitu lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi.
130
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Recognition and measurement Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
Financial assets (continued) II.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
r.
ACCOUNTING
r.
Derivative financial instruments and hedging activities Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as cash flow hedges, which are hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan risiko manajemen dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaian, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognise in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi pada “beban lain-lain, net”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss within “other expenses, net”. However, when the forecast transaction that is hedged result in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
131
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If loan or held-tomaturity investment has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Modal saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
132
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
t.
Share capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Laba bersih per saham dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 31 December 2012 and 2011, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Dewan Direksi yang mengambil keputusan.
w. Pembagian hasil produksi Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaanperusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan. x.
2.
Pembagian dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup.
v.
Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as Board of Director that makes strategic decisions.
w. Sharing of production As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue. x. Dividend distributions Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
133
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Hutang usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
ACCOUNTING
Trade payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payable is classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman
z.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised costs; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
aa. Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
134
2.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
aa. Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
ab. Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (Cash Generating Unit). Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revalution model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
ac. Kas dan setara kas
ac. Cash and cash equivalents
Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan setara kas dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum Grup. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Group's business. Cash equivalents represent very liquid investments which are short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i)
(i) Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and
Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan (ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months. Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
135
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 3.
CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY
Pada tahun 2011, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK No.10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” yang disyaratkan untuk diaplikasikan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. Perusahaan telah mengadopsi PSAK No. 10 (Revisi 2010) secara retrospektif.
In 2011, the Indonesian Financial Accounting Standards Board issued SFAS No.10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2012. The Company has adopted SFAS No.10 (Revised 2010) with retrospective application.
Dewan Direksi menentukan bahwa Dolar AS adalah mata uang fungsional Perusahaan dan mayoritas entitas anak sesuai dengan ketentuan PSAK No. 10 (Revisi 2010).
The Board of Directors determined that the US Dollar is the functional currency of the Company and the majority of the subsidiaries align with the provision under SFAS No. 10 (Revised 2010).
Untuk tujuan komparatif, laporan posisi keuangan konsolidasian dan catatan terkaitnya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2011 telah diukur kembali, sehingga Dolar AS adalah mata uang fungsional pada tanggal tersebut, menggunakan prosedur di bawah ini:
For comparative purposes, the consolidated statement of financial position and associated notes as at 31 December 2011 and 1 January 2011 and the consolidated statement of comprehensive income, changes in equity and cash flow for year ended 31 December 2011 have been remeasured to US Dollar as the functional currency at that date and using the procedures outlined below:
- Pos-pos moneter dikonversikan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan kurs penutupan, sedangkan pos non-moneter termasuk ekuitas dikonversikan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan - Pendapatan dan biaya dikonversikan dengan menggunakan kurs rata-rata tahunan, kecuali untuk beberapa transaksi signifikan yang dikonversikan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
- Monetary items were converted into US Dollars using the closing rate, while non-monetary items including equity were converted using the exchange rate at the date of the transactions; and
Mulai 1 Januari 2012, Dewan Direksi telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian Grup dalam Dolar AS.
Starting from 1 January 2012, Board of Directors has also elected to present the Group’s consolidated financial statements in US Dollars.
Hal ini merupakan perubahan dari tahun-tahun sebelumnya ketika laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah.
This is a change from prior years when the consolidated financial statements were presented in Indonesian Rupiah.
Di bawah ini merupakan rangkuman dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 yang disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang penyajian yang digunakan oleh Grup sebelumnya.
The following is a summary of the consolidated statements of financial position as at 31 December 2011 and 1 January 2011 presented in Indonesian Rupiah, the previous presentation currency of the Group.
136
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
- Income and expenses were converted using a yearly average rate, except for several significant transactions which were converted using the exchange rate at the date of the transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan)
3.
31 Desember/ December 2011 (Rp jutaan/ Rp millions) ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang non-usaha - pihak ketiga Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek
CHANGE (continued)
IN
PRESENTATION
CURRENCY
1 Januari/ January 2011 (Rp jutaan/ Rp millions)
1,437,163 90,832
1,444,684 99,332
671,715 7,068 22,522 21,811 1,299,844 15,614 68,040
520,544 127,600 38,871 63,219 621,547 10,985 26,807
32,822
31,262
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Trade receivables third parties related parties Non-trade receivables - third parties Derivative receivables Inventories Prepaid taxes Advances Deferred mobilisation costs, current portion
3,667,431
2,984,851
Total current assets
120 10,687 3,627 522,903 1,803,897 1,949,647
76,255 3,596 1,342,415 367,430 1,852,993
NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables third parties related parties Restricted cash Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Loan to related party Fixed assets, net,
209,563 353,666
229,048 408,187
Deferred exploration and development expenditures,net Deferred tax assets, net
1,555,926
1,040,040
11,100 4,250,731 46,943
24,830 42,434
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs net off current portion Mining properties Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
10,718,810
5,387,228
Total non-current assets
JUMLAH ASET
14,386,241
8,372,079
TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Pinjaman pada pihak berelasi Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, bersih Aset pajak tangguhan, bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, bersih Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, dikurangi bagian jangka pendek Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
137
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan)
3.
31 Desember/ December 2011 (Rp jutaan/ Rp millions) LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka pendek – pihak ketiga Sewa pembiayaan Liabilitas derivatif, yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Hutang lain-lain – pihak ketiga Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: - Pihak ketiga Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: - Pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Penyisihan imbalan kerja karyawan Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
CHANGE (continued)
IN
PRESENTATION
CURRENCY
1 Januari/ January 2011 (Rp jutaan/ Rp millions)
1,271,166 69,746 331,850 963,568 1,664,344 60
1,090,021 97,339 228,557 625,725 402
65,081 46,250
370,655 12,006
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable Accrued expenses Short-term loans – third parties Finance leases Current maturities of derivatives liabilities Other payables – third parties
1,194,827
520,583
Current maturities of long-term borrowings: Third parties -
5,606,892
2,945,288
Total current liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, net of current maturities: Third parties Investment in associate Provision for employee benefits
731,893 29,240
1,911,734 118,726 20,239
1,535,489
154,593 152,008
51,207
31,268
Derivative liabilities, net of current portion Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
Jumlah liabilitas jangka panjang
2,347,829
2,388,568
Total non-current liabilities
JUMLAH LIABILITAS
7,954,721
5,333,856
TOTAL LIABILITIES
138
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan)
3.
31 Desember/ December 2011 (Rp jutaan/ Rp millions) EKUITAS Modal saham - modal dasar 12.000.000.000 lembar; ditempatkan dan disetor penuh 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per lembar saham Tambahan modal disetor Modal donasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan Cadangan lainnya: - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas
CHANGE (continued)
IN
PRESENTATION
CURRENCY
1 Januari/ January 2011 (Rp jutaan/ Rp millions) EQUITY
333,333 1,763,137 457 (82,260) 66,700 2,516,702
333,333 1,763,137 457 (82,260) 60,000 958,343
(20,896)
(20,896)
165,025
166,011
(16,239)
(238,719)
Share capital - authorised 12,000,000,000 shares; issued and fully paid- 3,333,333,500 shares with par value of Rp 100 (full amount) per share Additional paid-in-capital Donated capital Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Other reserve: Foreign exchange difference from financial statement translation Cash flow hedging reserve -
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
4,725,959
2,939,406
Equity attributable to owners of the parent
Kepentingan nonpengendali
1,705,561
98,817
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
6,431,520
3,038,223
Total equity
14,386,241
8,372,079
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
139
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN (lanjutan)
3.
CHANGE (continued)
IN
PRESENTATION
CURRENCY
31 Desember/ December 2011 (Rp jutaan/ Rp millions)
Pendapatan
13,235,877
Biaya sehubungan dengan pendapatan
(9,386,628)
Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan (Rugi)/laba selisih kurs, bersih Laba atas transaksi akuisisi Pendapatan keuangan Beban lain-lain, bersih Bagian laba/(rugi) entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih Laba bersih Pendapatan/(beban) komprehensif lain Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas Pendapatan/(beban) komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak
3,849,249 (774,386) (743,892) (120,809) (103,907) 361,152 43,352 (73,578) 118,726 2,555,907 (682,697) 1,873,210
Revenue Cost of revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Finance costs (Loss)/gain on foreign exchange, net Gain from acquisition transaction Finance income Other expenses, net Portion of gain/(loss) of associated entity Profit before income tax Income tax expense, net Net income
214,760
Other comprehensive income/(loss) Foreign exchange difference from financial statements translation Cash flow hedging reserve Other comprehensive income/ (loss) for the year, net of tax
Pendapatan komprehensif lain - tahun berjalan
2,087,970
Other comprehensive income - current year
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1,831,725 41,485
Net income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
(4,728) 219,488
1,873,210 Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2,053,219 34,751
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah pendapatan komprehensif
2,087,970
Total comprehensive income
550
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
140
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI PENTING
DAN
PERTIMBANGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan bebanbeban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian.
Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements.
(i)
(i)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah produk yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions required are about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
141
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (i)
(ii)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Estimasi cadangan (lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
•
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
•
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
•
Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah jika bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
•
Depreciation, depletion and amortisation charged in the consolidated profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
•
Beban pembuangan overburden yang dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
•
Overburden removal costs recorded in the statement of consolidated financial position or charged to the consolidated profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
•
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
•
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
•
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
•
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah terjadi selama tahap produksi. Beberapa perusahaan pertambangan membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya, sedangkan lainnya menangguhkan biaya pengupasan tersebut. Dalam operasi pertambangan yang mengalami fluktuasi yang signifikan atas rasio tanah dengan bijih selama umur tambang atau pit, penangguhan biaya pengupasan mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan yang dibebankan pada periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang mengakui biaya saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasinya dari periode ke periode.
142
4.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
(ii)
Deferred stripping costs Stripping of waste materials takes place throughout the production stage. Some mining companies expense their stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In mining operations that experience material fluctuations in the ratio of waste materials to ore over the life of the mine or pit, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in individual reporting period. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (ii)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan (lanjutan)
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
ESTIMATES
AND
Deferred stripping costs (continued)
Rasio perbandingan antara tanah dan bijih merupakan fungsi perencanaan tambang sehingga perubahan pada perencanaan tersebut akan menghasilkan perubahan terhadap rasio tersebut. Perubahan pada teknik atas parameter ekonomi lainnya yang mempengaruhi nilai cadangan juga akan berdampak pada umur tambang atau rasio pit bahkan jika hal tersebut tidak mempengaruhi perencanaan pit. Perubahan umur tambang atau rasio pit akan dicatat secara prospektif.
The waste materials to ore ratio is a function of an individual mine’s pit design and therefore changes to that design will generally result in changes to the ratio. Changes in other technical or economic parameters that have an impact on reserves will also have an impact on the life of mine or pit ratio even if they do not affect the pit design. Changes to the life of mine or pit ratio are accounted for prospectively.
Penentuan Grup mengenai apakah beberapa pit dianggap merupakan operasi terpisah atau terintegrasi tergantung pada kondisi spesifik setiap tambang dan analisa yang membutuhkan pertimbangan; perusahaan lain dapat membuat penentuan terpisah atau terintegrasinya suatu pit secara berbeda dari Grup, bahkan jika terdapat pola fakta yang sama. Jika penentuannya berbeda, maka hasil akuntansinya juga akan berbeda.
The Group’s determination of whether multiple pits are considered separate or integrated operations depends on each mine’s specific circumstances and the analysis requires judgement; another company could make the determination that a pit is separate or integrated differently than the Group, even if the fact pattern appears to be similar. To the extent the determination is different, the resulting accounting would also be different.
Grup memilih untuk menangguhkan pengupasan saat terjadi kelebihan pengupasan rata-rata umur tambang.
The Group chooses to defer its stripping costs in excess of the LOM average stripping ratio.
biaya rasio
(iii) Penurunan nilai aset non-keuangan
(iii)
Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
In accordance with the Group’s accounting policy, at each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
Penentuan nilai wajar dan nilai yang digunakan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'Estimasi cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
143
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
(iv) Pajak penghasilan
(v)
144
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iv)
ESTIMATES
AND
Income taxes
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan modal, dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas, cadangan, biaya operasi, biaya penutupan tambang dan rehabilitasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions.
Eksplorasi dan evaluasi
(v)
Exploration and evaluation
Pemulihan di masa mendatang dari biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk apakah Grup memutuskan untuk mengeksploitasi area terkait atau, jika tidak, apakah biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dipulihkan melalui penjualan.
The future recoverability of capitalised exploration and evaluation expenditure is dependent on a number of factors, including whether the Group decides to exploit the related lease itself or, if not, whether it successfully recovers the related exploration and evaluation asset through sale.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan masa mendatang termasuk tingkat cadangan dan sumber daya, perubahan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi biaya penambangan, perubahan hukum di masa mendatang (termasuk perubahan atas kewajiban restorasi lingkungan) dan perubahan harga komoditas.
Factors that could impact the future recoverability include the level of reserves and resources, future technological changes, which could impact the cost of mining, future legal changes (including changes to environmental restoration obligations) and changes to commodity prices.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) (v)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
Eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (v)
ESTIMATES
AND
Exploration and evaluation (continued)
Jika biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi ditetapkan untuk tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
To the extent that capitalised exploration and evaluation expenditure is determined not to be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
Sebagai tambahan, biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi jika aktivitas di area of interest belum mencapai tahap yang mengijinkan pengujian memadai dari keberadaan atau sebaliknya cadangan yang terpulihkan secara ekonomis. Jika di masa mendatang biaya yang dikapitalisasi harus dihapuskan, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
In addition, exploration and evaluation expenditure is capitalised if activities in the area of interest have not yet reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves. To the extent it is determined in the future that this capitalised expenditure should be written off, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
(vi) Nilai realisasi bersih dari persediaan Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual (vii) PPN dibayar di muka
(vi)
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value includes a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
(vii) Prepaid VAT
PPN dibayar di muka pada kelompok entitas anak tertentu telah diakui sebagai aset, diukur pada awalnya sebesar biaya perolehan, berdasarkan syarat dan ketentuan pada PKP2B tertentu yang mengijinkan pemulihan atas PPN yang dibayarkan dan manfaat terkait di masa mendatang mengalir kepada Grup.
Prepaid VAT on certain of the groups subsidiaries has been recognised as an asset, initially measured at cost, based on the terms and conditions of certain of the CCoW’s which allow for the recoverability of VAT paid and as such future benefit will flow to the Group.
Grup saat ini sedang dalam proses klaim dan berdasarkan proses hingga saat ini Grup berkeyakinan bahwa PPN terkait dapat dipulihkan.
The Group is currently progressing its claims and based on the proceedings to date remains confident that the VAT is recoverable.
Grup melakukan pengujian penurunan nilai saat terdapat indikasi adanya kemungkinan penurunan nilai. Dalam menguji jumlah yang terpulihkan, Grup membuat beberapa asumsi dimana terdapat risiko dan ketidakpastian.
The Group performs an impairment assessment when there is an indication of possible impairment. In assessing the recoverable amount, the Group makes a number of assumptions which are subject to risk and uncertainty.
Jika berdasarkan pandangan hukum internal dan eksternal, manajemen telah menentukan bahwa seluruh atau sebagian PPN tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penentuan tersebut dibuat.
To the extent that management no longer determine that based on internal and external legal views that all or some of the VAT will not be recoverable in the future, profits and net assets will be reduced in the period in which this determination is made.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
145
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) AKUNTANSI
4.
(viii) Biaya pembongkaran dan restorasi
5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
(viii) Decommissioning and restoration
Biaya pembongkaran dan restorasi adalah biaya yang timbul dalam operasi pertambangan, dimana proporsi biaya tersebut timbul pada akhir masa tambang. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, diperlukan pertimbangan untuk memperkirakan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang), dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
Decommissioning and restoration costs are normal consequence of mining, a proportion of which is incurred at the end of a mine’s life. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
Jumlah pasti biaya pembongkaran dan restorasi tidak dapat diperkirakan dan dapat bervariasi sebagai akibat banyaknya faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
KAS DAN SETARA KAS
5.
2012 Kas Rupiah
2,255,530
CASH AND CASH EQUIVALENTS 1 Januari/ January 2011*
2011* 958,325
1,301,738
Cash on hand Rupiah
Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
5,893,307
7,456,989
2,065,918
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
1,914,203
-
-
- PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Bank lainnya
289,674
-
-
111,527
1,873,766
194,362
14,157 645
15,251 7,786
46,153 1,219
Cash and cash equivalent in banks Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Other banks -
8,223,513
9,353,792
2,307,652
Total Rupiah accounts
Jumlah rekening Rupiah * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
146
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 Dolar AS 59,265,051
-
-
47,343,517 33,866,599
102,353,328 1,811
67,315,152 1,085
1,401,589 81,776
15,850,410 28,501,167
48,142,418 24,023,101
181,286 85,948 54
1,234,688 70,622 -
17,510,241 70,594 9,191
US Dollars PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. ANZ PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation United Overseas Bank Ltd. Other banks -
142,225,820
148,012,026
157,071,782
Total US Dollar accounts
Dolar AU - National Australia Bank
64,462
163,189
-
AU Dollars National Australia Bank -
Jumlah rekening Dolar AU
64,462
163,189
-
Total AU Dollar accounts
Jumlah kas dan setara kas di bank
150,513,795
157,529,007
159,379,434
Total cash and cash equivalent in banks
Jumlah kas dan setara kas
152,769,325
158,487,332
160,681,172
Total cash and cash equivalents
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - ANZ - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - United Overseas Bank Ltd. - Bank lainnya Jumlah rekening Dolar AS
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating equivalents is as follows:
● ●
● ●
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan setara kas di bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Dolar AS Rupiah Dolar AU
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
cash
and
cash
Cash at bank can be withdrawn at anytime; Contractual interest rates on cash and cash equivalent in banks are as follows: 1 Januari/ January 2011
2012
2011
2.25% - 2.75% 5.50% - 7.25% 4.40% - 5.30%
1.25% - 2.75% 4.00% - 7.25% 4.00% - 6.00%
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas ditangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas.
to
0.75% - 2.50% -
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above. * As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
147
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha pihak ketiga, bersih Pihak berelasi: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”)
Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha pihak berelasi, bersih Total piutang usaha Persentase piutang usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset
24,351,557 11,532,231 6,212,348
15,540,747 13,523,935 18,892,721
4,924,780 4,737,700 3,743,156 3,714,677 3,527,987 3,190,571 7,556 -
8,756,226 6,373,626 3,894,080
-
130,000 32,526 -
-
-
2,921,968
-
11,158,212
6,985,692
80,022,743
74,129,553
(393,626) 79,629,117
148
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
(203,100) 73,926,453
Third parties: US Dollars 5,528,616 J. Aron & Co. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. 6,643,310 Vitol Asia Pte. Ltd. The Madras Aluminium Company Ltd Itochu Corporation Adani Global Pte. Ltd. Eagle Power Corporation 2,290,241 Coal and Oil Company L.L.C Eastern Energy ,Pte. Ltd Noble Resources 3,625,083 Trafigura Pte. Ltd. J.P. Morgan Ventures 6,411,015 Energy Corporation 8,983,515 Mitsui & Co. Ltd. 8,250,000 Island Group Limited Korea East West 5,619,945 Power, Co. Ltd. Phonenix Commodities 3,341,250 Private, Ltd. Others (each below 7,424,904 US$3,000,000) 58,117,879 (204,839) Less: provision for impairment 57,913,040
Trade receivables third parties, net
8,682,221 -
779,419 2,209,706
Related parties: US Dollars 13,570,491 Enel Trade S.p.A. 621,453 PT Kaltim Supacoal (“KSC”) -
8,682,221
2,989,125
14,191,944
-
(2,209,706)
- Less: provision for impairment
8,682,221
779,419
14,191,944
Trade receivables related parties, net
88,311,338
74,705,872
72,104,984
Total trade receivable
0.46%
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 Pihak ketiga: Dolar AS - J. Aron & Co. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Vitol Asia Pte. Ltd. - The Madras Aluminium Company Ltd - Itochu Corporation - Adani Global Pte. Ltd. - Eagle Power Corporation - Coal and Oil Company L.L.C - Eastern Energy ,Pte. Ltd - Noble Resources - Trafigura Pte. Ltd. - J.P. Morgan Ventures Energy Corporation - Mitsui & Co. Ltd. - Island Group Limited - Korea East West Power, Co. Ltd. - Phoenix Commodities Private, Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$3.000.000)
TRADE RECEIVABLES
0.05%
Percentage of trade receivables - related parties, 1.52% net to total assets
Refer to Note 33 for details of related party transactions. * As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
Aging analysis of trade receivables (net off provision) is as follows:
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
2011*
2012 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
TRADE RECEIVABLES (continued)
1 Januari/ January 2011*
64,051,874
57,059,812
49,529,314
23,811,288 206,376 241,800
16,576,788 585,320 483,952
17,030,482 1,921,682 3,623,506
88,311,338
74,705,872
72,104,984
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha sebesar AS$393.626 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (31 Desember 2011: AS$2.412.806; 1 Januari 2011: AS$204.839) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan. Saldo provisi penurunan nilai piutang usaha pihak berelasi sebesar AS$2.207.967 telah dihapuskan (lihat Catatan 11).
As at 31 December 2012, trade receivables of US$393,626 overdue more than 90 days (31 December 2011: US$2,412,806; 1 January 2011: US$204,839) were impaired and provision has been accounted for. Provision for trade receivables impairment due from related party of US$2,207,967 is written off (refer to Note 11).
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
2012 Pada awal tahun Provisi penurunan nilai piutang usaha Piutang usaha yang dihapus selama tahun berjalan karena tidak tertagih
2011*
2,412,806
204,839
188,787
2,207,967
(2,207,967)
Pada akhir tahun
393,626
-
At beginning of the year Provision for trade receivables Receivable written off during the year as uncollectible
2,412,806
At the end of the year
Penyisihan dan/atau pelepasan provisi penurunan nilai piutang dicatat dalam “beban umum dan administrasi” (Catatan 30) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jumlah yang dibebankan pada akun penyisihan biasanya dihapus ketika terdapat keraguan untuk dapat memulihkan uang tersebut.
The creation and/or release of the provision for impaired receivables have been included in “general and administration expenses” (Note 30) in the consolidated statements of comprehensive income. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is doubt of recovering additional cash.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 31 December 2012 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2012, penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan dari beberapa bank sesuai dengan perjanjian pinjaman tanggal 10 April 2012 (“New Club Deal”) (lihat Catatan 19b).
As of 31 December 2012, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan from several banks based on the loan agreement dated 10 April 2012 (the “New Club Deal”) (refer to Note 19b).
Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari ANZ (dahulu PT ANZ Panin Bank) (lihat Catatan 34l).
As of 31 December 2012, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. have been pledged as collateral for the bank facility from ANZ (formerly PT ANZ Panin Bank) (refer to Note 34l).
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
149
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG NON-USAHA
Pihak ketiga Bagian jangka pendek
7.
2011*
1,602,495
2,500,357
4,073,345
(1,602,495)
(2,487,127)
(4,073,345)
13,230
-
-
361,588
314,068
223,494
161,812 83,809 12,355 3,484 -
154,115 66,825 13,175 7,982 11,596,956 773,018
41,513 13,239 8,157,239 45,823 -
Dikurangi: provisi penurunan nilai Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi, bersih
1 Januari/ January 2011*
2012
Bagian jangka panjang Pihak berelasi: - Pemegang saham Perusahaan dan entitas anak - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) - Karyawan - PT Bunga Permata Sari - PT Nirmala Matranusa - KSC - PT Lian Beng Energy - PT Kariangau Power
NON-TRADE RECEIVABLES
-
(11,596,956)
Third parties Current portion Non-current portion Related parties: Shareholders of the Company and its subsidiaries PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) Employees PT Bunga Permata Sari PT Nirmala Matranusa KSC PT Lian Beng Energy PT Kariangau Power -
- Less: provision for impairment
623,048
1,329,183
8,481,308
Non-trade receivables related parties, net
Bagian jangka pendek
-
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
623,048
1,329,183
8,481,308
Non-current portion
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, bersih terhadap jumlah aset 0.03% . Piutang non-usaha terutama terdiri atas pendapatan bunga dari pinjaman pada pihak berelasi dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Percentage of non-trade receivables - related parties, 0.91% net to total assets
0.08%
Non-trade receivables mainly consist of receivables from interest income from loan to related party and back charges.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo provisi penurunan nilai piutang non-usaha dari pihak berelasi sebesar AS$11.596.956 telah dihapuskan (lihat Catatan 11).
As at 31 December 2012, provision for impairment of non-trade receivables from related parties of US$11,596,956 has been written off (refer to Note 11)
Mutasi provisi penurunan nilai piutang non-usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of non-trade receivables are as follows:
2012 Pada awal tahun Provisi penurunan nilai piutang non usaha Piutang non usaha yang dihapus selama tahun berjalan karena tidak tertagih Pada akhir tahun * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
150
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2011*
11,596,956
-
-
11,596,956
(11,596,956) -
-
At beginning of the year Provision for non trade receivables Receivable written off during the year as uncollectible
11,596,956
At the end of the year * As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG NON-USAHA (lanjutan)
7.
NON-TRADE RECEIVABLES (continued)
Penyisihan provisi penurunan nilai piutang dicatat dalam “beban umum dan administrasi” (lihat Catatan 30) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jumlah yang dibebankan pada akun penyisihan biasanya dihapus ketika terdapat keraguan untuk dapat memulihkan uang tersebut.
The provisions for impaired receivables have been included in “general and administration expenses” (refer to Note 30) in the consolidated statements of comprehensive income. Amounts charged to the allowance account are generally written off when there is doubt of recovering additional cash.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang non-usaha pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang non-usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual account non-trade receivable at the end of the period, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of non-trade receivables as at 31 December 2012 is adequate to cover possible losses from these non-trade receivables.
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related party transactions.
PERSEDIAAN
8.
2012 Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
INVENTORIES
2011*
1 Januari/ January 2011*
171,507,826 14,040,025 2,878,515
128,295,551 11,923,292 3,522,433
58,205,130 10,215,467 982,257
188,426,366
143,741,276
69,402,854
(296,305)
(296,305) 188,130,061
143,444,971
(296,305)
Coal Spare parts and materials Fuel Less: allowance for obsolete inventories
69,106,549
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
2011*
2012 Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan
296,305 -
296,305 -
Beginning balance Movement during the year
Saldo akhir
296,305
296,305
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
151
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Pada 31 Desember 2012, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih penilaian pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$ 21,304,733 (2011: AS$nihil).
As at 31 December 2012, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference in “cost of revenue” amounting to US$ 21,304,733 (2011: US$nil)
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan tidak diasuransikan, karena Manejemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 31 December 2012, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
KAS
YANG
DIBATASI
Bagian tidak lancar - ANZ
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 Dolar AS Bagian lancar - ANZ - Standard Chartered Bank (“SCB”)
9.
7,125,180
-
-
-
10,016,753
11,047,938
US Dollars Current portion ANZ Standard Chartered Bank (“SCB”)
400,000
400,000
400,000
Non-current portion ANZ -
7,525,180
10,416,753
11,447,938
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$7.125.180 (31 Desember dan 1 Januari 2011: AS$nihil) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal (lihat Catatan 19b).
Restricted cash at ANZ of US$7,125,180 (31 December and 1 January 2011: US$nil) represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal (refer to Note 19b).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada SCB, sebesar AS$nihil (31 Desember 2011: AS$10.016.753 dan 1 Januari 2011: AS$11.047.938) merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Club Deal (lihat Catatan 19b).
Restricted cash at SCB, US$ nil (31 December 2011: US$10,016,753 and 1 January 2011: US$11,047,938) represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the Club Deal (refer to Note 19b).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ sebesar AS$400.000 merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat Catatan 34l).
Restricted cash at ANZ of US$400,000 represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 34l).
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
152
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN a.
10. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a.
2012 Perusahaan PPN Pajak Penghasilan
Entitas anak PPN Pajak Penghasilan
Total Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan
Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan
Total b.
Total
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
2011*
The Company VAT Corporate Income tax
7,560,812 13,484,319
7,638,147 20,642,740
25,398,830
21,045,131
28,280,887
212,034,293 55,738,493
154,080,051 25,526,689
93,463,300 28,784,095
267,772,786
179,606,740
122,247,395
293,171,616
200,651,871
150,528,282
Total
34,592 33,343
1,718,887 3,024
1,221,787 -
Current portion VAT Corporate income tax
67,935
1,721,911
1,221,787
224,034,399 69,069,282
159,921,976 39,007,984
99,879,660 49,426,835
293,103,681
198,929,960
149,306,495
293,171,616
200,651,871
150,528,282
b.
2012
Entitas anak Pajak Penghasilan PPN Hutang pajak lainnya
1 Januari/ January 2011*
12,034,698 13,364,132
Hutang pajak
Perusahaan Pajak Penghasilan Hutang pajak lainnya
Prepaid taxes
Subsidiaries VAT Corporate income tax
Non-current portion VAT Corporate income tax
Total
Taxes payable
2011*
1 Januari/ January 2011*
635,684 -
194,196
312,823
635,684
194,196
312,823
9,109,642 18,807,259 2,055,596
11,251,300 20,178,860 5,338,191
9,192,405 11,982,269 3,899,878
29,972,497
36,768,351
25,074,552
30,608,181
36,962,547
25,387,375
The Company Corporate income tax Other tax payable
Subsidiaries Corporate income tax VAT Other tax payable
Total
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
153
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan
c. 2012
Kini - Final - Non final
Tangguhan
2011*
(708,669) (14,176,064)
(662,293) (41,358,685)
(14,884,733)
(42,020,978)
(8,717,348)
(36,093,300)
(23,602,081)
(78,114,278)
291,377,743
79,965,248
250,760,324
(110,174,352)
(302,279,495)
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
48,339,894
239,858,572
Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih entitas anak dan perusahaan asosiasi Selisih karena perubahan mata uang pelaporan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
Taksiran (rugi)/laba fiskal Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal tahun Taksiran penghasilan kena pajak/ (akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan) pada akhir tahun
Deferred
9,391,255 1,426,296 1,957,942 191,747 (53,647,632)
(71,841,064) (615,548)
8,790,684 302,240 (1,949,908) 97,580 53,647,632
(138,163,003)
(64,797,110)
101,695,569
(64,797,110)
Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries Profit before income tax the Company Temporary differences: Depreciation Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits Provision for impairment
Permanent differences: Equity in net profits (193,317,302) of subsidiaries and associates Differences due to changes in (4,838,907) presentation currency Interest income subject to final (895,022) tax
(113,137,004)
-
Consolidated profit before income tax
Estimated fiscal (loss)/ income
Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning (86,958,316) of the year
14,737,253
Estimated taxable income/ (Accumulated fiscal losses carried forward) at the end of the year
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini entitas anak
(14,884,733)
(38,336,665)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company Current corporate income tax expense - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini konsolidasian
(14,884,733)
(42,020,978)
Consolidated current income tax expense
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
154
78,548,998
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - entitas anak
Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang tangguhan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Provisi penurunan nilai
Current Final Non final -
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut: Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Income tax expense
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
-
(3,684,313)
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
2012 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: - Pendapatan yang dikenakan pajak final
Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Selisih karena perubahan mata uang pelaporan Pajak tangguhan yang tidak diakui Lain-lain Beban pajak final Beban pajak penghasilan konsolidasian
2011*
78,548,998 (210,913)
(1,366,481)
78,338,085
290,011,262
19,584,521
72,502,816
(276,919) 139,794
8,562,292 (1,398,084)
3,918,604 (472,588) 22,893,412
388,197 (2,220,018) 77,451,985
708,669
662,293
23,602,081
78,114,278
2012 2,500,723
Consolidated profit before income tax Deduct: Profit subject to final tax -
Income tax at 25%
(383,218)Interest income subject to final tax
-
Pajak penghasilan yang telah dibebankan/(dikreditkan) sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Lindung nilai arus kas
291,377,743
Non-deductible expense Differences due to changes in reporting currency Unrecognised deferred tax Others Final tax expense Consolidated corporate income tax expense
The income tax charged/(credited) in relation to other comprehensive income during the year is as follows: 2011* (706,918)
Cash flow hedge
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for period of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
155
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Jumlah/Amount 31 Desember 2004* 31 Desember 2009* 31 Desember 2010* 31 Desember 2012
9,979,763 10,015,872 21,478,091 109,446,665
31 December 2004* 31 December 2009* 31 December 2010* 31 December 2012
150,920,391 Management is of the opinion that the tax loss balance originated from 2004 tax year can be offset against taxable income derived from the results of 2008 tax audit which is still in the process of finalisation.
Manajemen berpendapat bahwa sisa rugi fiskal tahun pajak 2004 dapat dikompensasikan dengan Penghasilan Kena Pajak dari hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2008 yang mana masih dalam proses penyelesaian. d.
Aset pajak tangguhan, bersih
d.
Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Perbedaan nilai buku penggantian lahan komersial dan fiskal Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
22,878,363
2,494,941
778,097 2,486
499,821 972
(6,308,843)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
6,755,416
28,838,432 395,031 (17,354) 4,842,477
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits Finance lease Deferred stripping costs
(168,157)
(499,459)
(869,210)
Deferred barging expenses
(426,919)
(736,865)
(984,287)
Deferred mobilisation costs
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation 166,577 and restoration Difference between commercial and tax net book 7,167,058 value of fixed assets
155,960
155,960
11,631,001
9,007,639
48,982
14,821,869
48,982
74,076
74,076
74,076
-
-
(1,793,805)
706,918
149,502
316,170
33,322
(456,164)
Allowance for impairment** Allowance for obsolete inventory
Deferred exploration and (1,745,879) development expenditures -
Cash flow hedging reserve Difference between commercial and tax net book - value of land compensation 31,313
4,197,044
3,688,662
4,424,020
31,251,109
36,829,956
42,371,236
* Diukur kembali (lihat Catatan 3) **Penyisihan penurunan nilai terdiri dari penyisihan piutang usaha dan non-usaha dan pinjaman pihak berelasi
156
1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai**
Deferred tax assets, net
Deferred finance cost Unrealised profit from transactions within the Group
* As remeasured (refer to Note 3) **Allowance for impairment consists provision for trade and non-trade receivables and loan to related parties
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
10. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
Aset pajak tangguhan pada awal tahun (Dibebankan)/ dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Reklasifikasi - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
d.
Deferred tax assets, net (continued)
2012
2011*
36,829,956
42,371,236
317,358 (3,395,482) (2,500,723)
(4,444,777) (1,803,421) 706,918
31,251,109
36,829,956
2011*
2012 Aset pajak tangguhan:
e.
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
31,251,109
33,714,259
-
3,115,697
31,251,109
36,829,956
e.
2012
Deferred tax assets: Deferred tax assets to be recovered after more than 12 months Deferred tax assets to be recovered within 12 months
Deferred tax liabilities, net
2011*
14,851,735
10,151,312
356,827 -
248,853 -
(60,496,529)
(50,010,848)
(4,545,334)
(5,063,620)
(870,951)
(799,985)
140,671
Deferred tax assets at the end of the year
The analysis of deferred tax assets is as follows:
Analisis asset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
- Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Aset pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
Deferred tax assets at the: beginning of the year (Charged)/credited to: Consolidated statement of comprehensive income Reclassification Cash flow hedging reserve -
140,671
1 Januari/ January 2011* 20,295,213 139,518 (103,602)
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits Finance lease
(33,817,156)
Deferred stripping costs
Deferred exploration and (4,020,162) development expenditures (96,447)
Deferred barging expenses
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation 130,054 and restoration
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
157
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
10. TAXATION (continued)
Liabilitas pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
e.
2012
1 Januari/ January 2011*
2011*
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis
(1,180,865)
(877,856)
(121,964,225)
(121,964,225)
Liabilitas pajak tangguhan
(173,708,671)
(168,175,698)
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun (Dibebankan)/ dikreditkan pada: - Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Aset tambang Reklasifikasi Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
(8,928,455)
(31,108,098) (121,964,225) 1,803,421
Deferred tax liabilites at the: beginning of the year (Charged)/credited to: Consolidated statement of comprehensive income Mining properties Reclassification
(168,175,698)
Deferred tax liabilites at the end of the year
3,395,482 (173,708,671)
The analysis of deferred tax liabilities is as follows: 2011*
Liabilitas pajak tangguhan: (173,708,671) (173,708,671) Audit pajak Grup menerima Surat Ketetapan Pajak yang diterima pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 atas Pajak Penghasilan ("PPh") Badan, PPN, dan jenis Pajak lainnya yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$69.922.493 untuk PPh badan, dan kurang bayar sebesar Rp. 739.016.527.631 (setara dengan AS$76,423,633) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Manajemen Grup mengajukan keberatan dan sedang dalam proses banding atas Surat Ketetapan Pajak tersebut, yaitu mempertahankan rugi fiskal sebesar AS$102.227.140 untuk PPh Badan, dan mengajukan lebih bayar sebesar Rp. 548.481.198.092 (setara dengan AS$56.719.876) untuk PPN dan jenis pajak lainnya (Lihat Catatan 41)
158
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Deferred tax liabilitites
(16,906,796)
2012
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
(16,906,796)
(168,175,698)
Analisis liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
- Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan setelah 12 bulan - Liabilitas pajak tangguhan yang akan dipulihkan dalam 12 bulan
Difference between commercial and tax net book 565,786 value of fixed assets Liabilities as arising from business combination
2011*
2012
f.
Deferred tax liabilities, net (continued)
f.
Deferred tax liabilities: Deferred tax liabilities to be recovered after more than (168,175,698) 12 months Deferred tax liabilities to be - recovered within 12 months (168,175,698) Tax audits Group received tax assessment of corporate income tax, VAT, and other income taxes which were received in between 2009 and 2012 which assessed fiscal income amounting US$69,922,493 for corporate income tax, and underpayment position amounting Rp. 739,016,527,631 (equivalent with US$76,423,633) for VAT and other tax types. The management of the Group has filed objection letters and is in the process of appealing against the tax assessment which is defending fiscal loss amounting US$102,227,140 for corporate income tax, and claiming VAT and other taxes overpayment position amounting Rp. 548,481,198,092 (equivalent with US$56,719,876) (Refer to Note 41). * As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
g.
Audit pajak (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) f.
Tax audits (continued)
Seluruh kasus perpajakan yang dihadapi oleh entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga diatas yaitu TSA, PIK, FKP dan WBM adalah terkait dengan PPN masukan dan status pengenaan PPN atas batubara. Pada tahun 2012, Pengadilan Pajak telah menerima banding PPN untuk tahun 2006 dan 2007 yang diajukan oleh TSA, PIK, FKP dan WBM. DJP telah mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas putusan banding tersebut dan pada tanggal pelaporan ini belum ada keputusan. Manajemen berpendapat bahwa putusan banding Pengadilan Pajak memberikan dukungan dapat diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian ini.
All taxes cases faced by the subsidiaries that are holders of third generation CCoW such as TSA, PIK, FKP and WBM are related to VAT inputs and status of VAT imposition on coal. During 2012, the Tax Court has accepted VAT appeals for the 2006 and 2007 submitted by TSA, PIK, FKP and WBM. The DGT has applied for a reconsideration application toward those appeal decisions to the Supreme Court and at the reporting date, there has been no final decision. Management is of the opinion that the verdicts from the Tax Court provide supports the recoverability of all VAT inputs balance presented in these consolidated financial statements.
Pada tanggal pelaporan ini, Perusahaan, GBP dan MMB sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2008 sampai dengan 2011. Pada tanggal laporan keuangan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of this report, the Company, GBP, and MMB are being audited by the DGT regarding various taxes for the 2008 to 2011 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
g.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
159
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
11. INVESTMENT IN ASSOCIATE
Nilai tercatat pada awal tahun/ Carrying value at the beginning of the year
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat pada akhir tahun/ Carrying value at the end of the year
Penghapusan/ Written off
Pada tanggal/As of 31 Desember/December 2012 KSC
-
-
-
-
(12,660,046)
(16,363,890)
29,023,936
-
(12,713,745)
-
(12,660,046)
49%
Pada tanggal/As of 31 Desember/December 2011* KSC
49%
Pada tanggal/As of 1 Januari/January 2011* KSC
49%
53,699
Investasi pada perusahaan asosiasi mencerminkan 49% kepemilikan saham Perusahaan di KSC, perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian fasilitas coal upgrading. Pemilik 51% saham KSC adalah Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”), entitas anak dari White Energy Company Ltd., sebuah perusahaan publik di Australia.
Investment in associate represents the Company’s 49% interest in KSC, an entity involved in operating a coal upgrading facility. The 51% shareholder of KSC is Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”), a wholly owned subsidiary of White Energy Company Ltd., a public company regulated in Australia.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mengakui bagian rugi bersih KSC, karena Grup telah mengkonfirmasi posisinya untuk memberikan dukungan operasional kepada KSC. Namun, sejak 31 Desember 2011 Grup tidak lagi memberikan dukungan operasional dikarenakan ketidakjelasan masa depan dari ventura bersama tersebut. Lihat Catatan 34h mengenai masalah hukum yang dihadapi oleh Perusahaan berkaitan dengan kerjasamanya dengan BCBCS.
Prior to 31 December 2011, the Company has recognised its share of the net losses of KSC, as the Group had previously confirmed its intention to support the operations of KSC. However, since 31 December 2011 the Group is no longer supporting due to the uncertainty of the future of the joint venture. Refer to Note 34h for the litigation issue of the Company in relation to its cooperation with BCBCS.
Per tanggal 31 Desember 2011, kegiatan operasi di KSC dan semua karyawan, selain beberapa petugas keamanan, telah diberhentikan dan fasilitas pabrik menjalani program pemeliharaan
As of 31 December 2011, operations of KSC have been ceased and all employees, other than some security personnel being terminated and the plant put on a care and maintenance program.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memutuskan untuk mencatat provisi penurunan nilai penuh atas saldo piutang usaha (Catatan 6), piutang non-usaha (Catatan 7), dan pinjaman pada pihak berelasi (Catatan 33), serta menghapus saldo investasi pada KSC untuk mengantisipasi kerugian yang timbul, jika ventura bersama tersebut diakhiri.
As of 31 December 2011, the Group decided to provide a full provision for impairment of trade receivable (Note 6), non-trade receivable (Note 7) and loan to related party (Note 33) and has been written off the investment in KSC to anticipate losses that may occur, as this joint venture is terminated.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
160
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATE (continued)
Pada tanggal 21 Februari 2012, ventura bersama tersebut diakhiri dan pada tanggal 24 September 2012, KSC dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya.
On 21 February 2012, the joint venture was terminated and on 24 September 2012, KSC has been declared bankrupt by the Commercial Court of Surabaya.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo piutang usaha (Catatan 6), piutang non-usaha (Catatan 7), dan pinjaman pada pihak berelasi (Catatan 33) telah dihapuskan.
As of 31 December 2012, trade receivable (Note 6), non-trade receivable (Note 7) and loan to related party (Note 33) is written off.
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
2012 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
210,058,793
228,499
54,161,140
264,448,432
93,619,189
979,450
17,046,435
111,645,074
6,571,735
701,141
-
7,272,876
127,986,933 595,213
36,764,019 26,044
3,840,312 -
168,591,264 621,257
446,832,885
38,699,153
75,047,887
560,579,925
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan
26,124
-
(26,124)
-
26,124
-
(26,124)
-
24,756,204
104,202,215
(62,812,907)
66,145,512
3,380,372
14,572,817
(13,476,401)
4,476,788
28,136,576
118,775,032
(76,289,308)
70,622,300
474,995,585
157,474,185
(1,267,545)
631,202,225
(101,996,449)
(21,651,478)
-
(123,647,927)
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(54,324,754)
(10,105,626)
26,588
(64,403,792)
(4,863,726)
(1,109,489)
-
(5,973,215)
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(91,844,755) (522,216)
(17,615,900) (57,248)
202,496 -
(109,258,159) (579,464)
(253,551,900)
(50,539,741)
229,084
(303,862,557)
Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan
Nilai buku bersih
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
221,443,685
327,339,668
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment
Construction in progress Buildings and port facilities Machinery and equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Net book value
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
161
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
12. FIXED ASSETS (continued) 2011* Penambahan dari akuisisi/ Pengurangan/ Additions Transfer/ Saldo akhir/ from Disposal/ Ending acquisition Transfers balance
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
7,481,377
630,700
178,171
180,714,884
533,402
6,356,133
22,454,374
210,058,793
55,170,442
4,304,537
374,273
33,769,937
93,619,189
5,503,966
602,349
465,420
-
6,571,735
139,116,723 594,063
12,856,792 1,150
5,118,600 -
388,581,455
18,928,930
12,492,597
(289,226)
8,001,022
(29,105,182) 127,986,933 595,213 26,829,903
446,832,885
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
595,367
-
26,124
(595,367)
26,124
Mesin dan peralatan
563,847
-
-
(563,847)
-
1,159,214
-
26,124
(1,159,214)
26,124
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan
31,704,045
18,421,193
477,226
(25,846,260)
2,042,513
1,451,514
-
(113,655)
33,746,558
19,872,707
477,226
(25,959,915)
423,487,227
38,801,637
12,995,947
28,136,576
(289,226) 474,995,585
(22,872,513)
-
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(38,093,881)
(5,874,438)
-
(4,271,680)
(592,046)
-
-
(4,863,726)
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(89,454,941) (467,101)
(11,772,580) (55,115)
-
9,382,766 -
(91,844,755) (522,216)
(211,411,539)
(41,166,692)
-
- (101,996,449) (10,356,435)
(54,324,754)
Mesin dan peralatan
(557,489)
Nilai buku bersih
-
-
416,180
-
-
557,489
-
973,669
-
(845,025)
(128,644)
-
(212,256,564)
(41,295,336)
-
211,230,663
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
162
(128,644)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(973,669) (253,551,900)
Aset sewa pembiayaan (287,536)
Under finance leases Transportation equipment Machinery and equipment
Construction in progress Buildings and port 24,756,204 facilities Machinery and 3,380,372 equipment
(79,123,936)
Alat pengangkutan
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Transportation equipment Machinery and equipment
- (253,551,900) 221,443,685
Net book value
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) Depreciation expense was charged to the following accounts:
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 28) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 30) Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
2012
2011*
49,948,440
40,504,902 Cost of revenue (refer to Note 28) General and administration 687,463 expenses (refer to Note 30) Deferred exploration and 102,971 development expenditure
591,301 50,539,741
Disposals of fixed assets for the years ended 31 December 2012 and 2011 were as follows:
Pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011*
2012 Pembebanan aset dalam penyelesaian
(934,089)
Nilai buku bersih aset tetap yang dilepas Hasil penjualan aset tetap
(104,372) 106,142
Jumlah
(932,319)
Dikreditkan pada laba penjualan aset tetap Dibebankan pada biaya sehubungan dengan pendapatan
41,295,336
1,770 (934,089)
Construction in progress charged to expense Net book value of disposed (289,226) fixed assets 694,895 Proceeds on sale of fixed assets -
405,669
Total
405,669
Credited to gain on sale fixed assets
-
Charged to cost of revenue
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 sampai 30 tahun dimana yang paling cepat akan berakhir pada tahun 2013. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either “Hak Guna Bangunan’’ or “Hak Pakai” which are valid for 20 until 30 years the earliest of which will mature in 2013. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$334.833.857 yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risikorisiko tersebut. Aset tetap lain tidak di asuransikan sesuai dengan pendapat Manajemen bahwa risiko yang akan timbul rendah.
As at 31 December 2012, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$334,833,857 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as management assessed the risk level as minimal.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
163
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal atau New Club Deal (lihat Catatan 19b).
As at 31 December 2012 and 2011, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal or New Club Deal (refer to Note 19b).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2012 and 2011, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated statements of financial position dates as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Construction in progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Transhipment barge KFT-2 Fasilitas bongkar muat batubara Empaku IP/ Coal loading facility Empaku IP Fasilitas jalan tambang batubar Kinong FKP/ Coal haul road facility Kinong FKP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2012 Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
99%
55,450,000
2013
85%
3,316,460
2013
8%
1,387,241
2013
Bervariasi/Various
10,468,599
Bervariasi/Various
70,622,300
Pembangunan jetty di area Empaku milik IP untuk sementara waktu dihentikan karena penelaahan lebih rinci atas kebutuhan material infrastruktur di area Tabang masih berlanjut.
The construction of the jetty at the Empaku site of IP continues to be temporarily suspended as a detailed review of the required material handling infrastructure at the Tabang site continues.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatat.
There is no significant difference between the fair value and carrying value of fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$46.364.365.
As of 31 December 2012, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operation totalled US$46,364,365.
164
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 13. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PENGEMBANGAN
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan
a.
Deferred exploration cost
2012
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan dari akuisisi/ Additions from acquisitions
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi PIK
Areas with measured and indicated resources 805,720
148,625
-
-
954,345
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
PIK
Areas which have not had yet measured and indicated resources 335,887 3,549,381
128,246 -
-
-
464,133 3,549,381
132,914
589,996
-
-
722,910
4,018,182
718,242
-
-
4,736,424
4,823,902
866,867
-
-
5,690,769
(3,549,381)
-
-
-
(3,549,381)
(3,549,381)
-
-
-
(3,549,381)
1,274,521
BAS KM AUS Others (each below US$100,000)
Impairment KM AUS
Net book value
2,141,388 2011*
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi PIK
Areas with measured and indicated resources 99,131
706,589
-
-
805,720
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi BAS KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Areas which have not had yet measured and indicated resources 186,487 -
149,400 -
3,549,381
-
335,887 3,549,381
-
-
132,914
-
132,914
186,487
149,400
3,682,295
-
4,018,182
285,618
855,989
3,682,295
-
4,823,902
-
-
(3,549,381)
-
(3,549,381)
-
-
(3,549,381)
-
(3,549,381)
Penurunan nilai KM AUS
Nilai buku bersih
PIK
285,618
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
1,274,521
BAS KM AUS Others (each below US$100,000)
Impairment KM AUS
Net book value
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
165
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
Biaya pengembangan yang ditangguhkan
b.
Deferred development cost
2012
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan dari akuisisi/ Additions from acquisitions
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Areas with measured and indicated resources 12,810,648 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
3,307,385 -
-
-
16,118,033 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
34,931,165
3,307,385
-
-
38,238,550
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Nilai buku bersih
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Accumulated amortisation (3,202,661) (3,027,955) (2,306,910) (4,066,147) (462,039) (64,624)
(800,666) (1,009,318) (485,398) (117,963) (28,108)
-
-
(4,003,327) (4,037,273) (2,792,308) (4,066,147) (580,002) (92,732)
(13,130,336)
(2,441,453)
-
-
(15,571,789)
21,800,829
22,666,761
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Net book value
2011*
Area yang telah ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Areas with measured and indicated resources 12,810,648 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
-
-
-
12,810,648 9,002,152 7,282,240 4,066,147 1,521,307 248,671
34,931,165
-
-
-
34,931,165
Akumulasi amortisasi WBM FKP PIK TSA GBP BT
Nilai buku bersih
Accumulated amortisation (2,401,996) (2,018,637) (1,780,323) (3,219,033) (335,505) (39,608)
(800,665) (1,009,318) (526,587) (847,114) (126,534) (25,016)
-
-
(3,202,661) (3,027,955) (2,306,910) (4,066,147) (462,039) (64,624)
(9,795,102)
(3,335,234)
-
-
(13,130,336)
25,136,063
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
166
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
21,800,829
WBM FKP PIK TSA GBP BT
Net book value
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) b.
Biaya pengembangan (lanjutan)
yang
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
ditangguhkan
b.
Deferred development cost (continued)
Pemulihan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama tahun yang berakhir 31 Desember 2012 sebesar AS$2.441.453 (31 Desember 2011: AS$3.335.234) (lihat Catatan 28).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the year ended 31 December 2012 was US$2,441,453 (31 December 2011: US$3,335,234) (refer to Note 28).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan telah mencukupi untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul dari biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan.
The Group’s management believes that provision for impairment of deferred exploration and development expenditure is considered as adequate to cover possible losses from deferred exploration and development expenditure.
14. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
YANG
2012 WBM FKP PIK GBP (Blok II) TSA GBP (Blok I - SP) MCM BT FSP
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai atas biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
2011*
1 Januari/ January 2011*
175,771,828 29,657,930 20,742,611 24,008,733 15,813,751 1,226,637 1,794,011 128,923 -
157,012,972 12,125,490 12,646,518 (8,095,991) 17,087,299 (10,361,048) 217,721 184,387 (8,564,624)
102,096,839 4,324,734 6,930,338 (13,322,742) 26,241,449 (5,284,944) 186,523 (5,086,956)
269,144,424
172,252,724
116,085,241
(217,721) 268,926,703
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
14. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET
(217,721) 172,035,003
-
WBM FKP PIK GBP (Block II) TSA GBP (Block I - SP) MCM BT FSP
Less: provision for impairment of deferred stripping cost
116,085,241
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
167
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
14. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN, BERSIH (lanjutan)
YANG
Pada tanggal 31 Desember 2012, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
14. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET (continued) As of 31 December 2012, the deferred stripping costs represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
2012 Rasio pengupasan aktual/ Actual stripping ratio WBM FKP PIK GBP (Blok II) TSA GBP (Blok I – SP) MCM BT FSP
Rasio pengupasan yang direncanakan/ Planned stripping ratio
18.63 12.20 10.18 22.79 8.61 16.29 17.71 2.52
2011 Rasio pengupasan aktual/ Actual stripping ratio
16.63 10.17 9.48 18.00 10.57 15.55 12.26 1.60 2.80
Rasio pengupasan yang direncanakan/ Planned stripping ratio
18.46 14.51 9.17 20.70 11.63 10.30 18.18 2.16
15.00 13.00 8.50 20.00 13.00 15.40 20.00 1.60 2.80
WBM FKP PIK GBP (Blok II) TSA GBP (Blok I – SP) MCM BT FSP
Selama tahun berjalan, Grup mengoptimalisasi kembali rasio rata-rata pengupasan tanah umur tambang dan menguranginya terhadap seluruh konsesi yang beroperasi dalam rangka mengurangi biaya, terhadap penurunan harga jual batubara.
During the year, the Group reoptimised the average LOM stripping ratios and reduced them across all operating concessions in an effort to reduce cost, as a result of the drop in coal prices.
Akrual pengupasan tanah yang sebelumnya dicatat Grup pada tanggal 31 Desember 2011, sejumlah AS$27 juta, telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group’s previous accrual for stripping costs recorded as of 31 December 2011, amounting to US$27 million, has been charged to the consolidated statements of comprehensive income.
15. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
15. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2011*
2012 Uang muka akuisisi Uang muka pemasok Uang muka pembelian transhipment barge KFT-2 Uang muka lain-lain (di bawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka (di bawah AS$3.000.000)
1 Januari/ January 2011*
13,230,599 4,209,026
12,951,622 3,168,404
-
-
30,335,760
-
2,584,425
3,478,740
2,592,395
1,113,765
1,124,057
380,247
21,137,815
51,058,583
2,972,642
Bagian lancar
(6,481,851)
(6,592,912)
(2,709,065)
Bagian tidak lancar
14,655,964
44,465,671
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
168
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
263,577
Advance for acquisition Advance for supplier Advance for transhipment barge KFT-2 Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses (below US$3,000,000)
Current portion Non-current portion
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PROPERTI PERTAMBANGAN
16. MINING PROPERTIES 2012
Awal tahun (Pengurangan)/penambahan
2011*
487,856,901 487,856,901
Akumulasi amortisasi (Catatan 28)
(1,239,688)
Nilai buku bersih
17. HUTANG USAHA
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
487,856,901
Net book value
The balance represents the cost of mining properties arising from the acquisition of ownership in KRL. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production, until the exploration of the relevant mining concessions.
17. TRADE PAYABLES
2012
Pihak berelasi: - PT Nirmala Matranusa - ASL - PT Pan Assets Indonesia - PT Lian Beng Energy - Enel Trade S.p.A - PT Kalimantan Citra Bara - KSC
Beginning of the year (Deductions)/additions
- Accumulated amortisation (Note 28)
486,617,213
Saldo di atas merupakan biaya untuk properti pertambangan yang timbul karena akuisisi kepemilikan atas KRL. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial, sampai dengan terjadinya eksplorasi tambang konsesi.
Pihak ketiga: - PT Pelayaran Segara Niaga Utama - PT Bukit Makmur Mandiri Utama - PT Thiess Contractors Indonesia - PT Leighton Contractors Indonesia - PT Petrosea Tbk. - PT United Tractors Tbk - Favor Sum Investments Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$5.000.000)
487,856,901 487,856,901
2011*
1 Januari/ January 2011*
40,339,858
28,228,625
20,731,954
31,022,796
14,526,564
18,952,065
27,067,906
16,528,060
6,155,016
26,356,394 18,296,881 6,866,958 6,450,000
20,300,344 8,817,505 1,666,226 -
19,103,439 6,650,736 1,392,357 -
40,428,099
50,114,155
48,243,385
196,828,892
140,181,479
121,228,952
25,517,466 5,489,342 248,698 135,159 -
3,638,546 3,639,496 248,698 135,984 28,729 -
2,151,229 3,079,961 258,698 136,097 3,407,185 1,254,825 538,244
31,390,665
7,691,453
10,826,239
228,219,557
147,872,932
132,055,191
Third parties: PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Thiess Contractors Indonesia PT Leighton Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk. PT United Tractors Tbk Favor Sum Investments Ltd. Others (each below US$5,000,000)
Related parties: PT Nirmala Matranusa ASL PT Pan Assets Indonesia PT Lian Beng Energy Enel Trade S.p.A PT Kalimantan Citra Bara KSC -
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
169
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
17. HUTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued)
2011*
2012 Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Singapura - Dolar Australia - Euro - Pound Sterling - Yen Jepang - Ringgit Malaysia
1 Januari/ January 2011*
200,561,745 26,524,772 475,307 457,661 158,583 24,899 13,908 2,682
118,033,094 29,495,290 31,994 170,023 117,957 5,719 16,148 2,707
109,762,452 22,101,324 37,816 56,279 70,737 9,788 13,903 2,892
228,219,557
147,872,932
132,055,191
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Singapore Dollars Australian Dollars Euro Pound Sterling Japanese Yen Malaysian Ringgit -
Jumlah hutang usaha kepada pihak berelasi adalah 2,62%, 0,88% dan 1,83% dari jumlah liabilitas masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011.
Total trade payables to related parties represented 2.62%, 0.88%, and 1.83% of total liabilities as at 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related party transactions.
18. BEBAN AKRUAL
18. ACCRUAL EXPENSES
2012 Pengupasan tanah Royalti/iuran eksploitasi Biaya perbaikan kapal Biaya pengangkutan dan sewa kapal Kuota Domestic Market Obligation (“DMO”) Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah AS$2.000.000)
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
170
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2011*
1 Januari/ January 2011*
50,600,194 10,921,553 5,599,647
61,620,688 14,962,699 5,174,521
44,096,762 11,869,621 -
5,372,653
6,863,035
2,170,998
3,557,061 2,243,866
6,128,233 2,162,880
13,568,241
9,328,301
91,863,215
106,240,357
Overburden removal Royalty/exploitation fees Docking expense
Barging and vessel rental Domestic Market Obligation (“DMO”) quota 1,866,059 Fuel Others 9,591,145 (each below US$2,000,000) 69,594,585
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN
19. LOANS
a. Pinjaman jangka pendek
a.
2012 Pihak ketiga - Fasilitas talangan - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Short-term loans 1 Januari/ January 2011*
2011* -
185,000,000 (1,580,208)
-
-
183,419,792
Third parties Bridging Facility Unamortised debt issuance cost
-
Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek (“Fasilitas Talangan”) dari SCB dan ANZ sebesar AS$185 juta dengan tingkat suku bunga London Interbank Offerred Rate (“LIBOR”) ditambah marjin tertentu, sebagai pembiayaan akuisisi Perusahaan IBU/Prime Mine Resources Limited (“PMR”) seperti dijelaskan dalam Catatan 25. Fasilitas ini berakhir pada 31 Mei 2012.
On 31 May 2011, the Company obtained a short term loan facility (the “Bridging Facility”) from SCB and ANZ amounted to US$185 million with an interest rate of London Interbank Offerred Rate (“LIBOR”) plus a certain margin, to finance the IBU/Prime Mine Resources Limited (“PMR”) acquisition as disclosed in Note 25. This facility matured on 31 May 2012.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman Fasilitas Talangan dengan menggunakan fasilitas pinjaman New Club Deal (lihat Catatan 19b).
On 20 April 2012, the Company fully paid the Bridging Facility by utilising the New Club Deal facility (refer to Note 19b).
b. Pinjaman jangka panjang
b.
2012 Pihak ketiga - New Club Deal - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Long-term loans 1 Januari/ January 2011*
2011*
655,000,000 -
216,666,667 -
250,000,000 25,750,000
-
-
165,242
(13,027,661) 641,972,339
(4,110,083) 212,556,584
(5,302,005)
Third parties New Club Deal Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost
270,613,237
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
171
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN (lanjutan)
19. LOANS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang (lanjutan)
b.
Porsi jangka panjang - New Club Deal - Club Deal - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
30,164,400 -
133,333,333 -
33,333,333 25,750,000
-
-
24,786
(4,969,632)
(1,562,223)
(1,191,181)
25,194,768
131,771,110
57,916,938
624,835,600 -
83,333,334
216,666,667
-
-
140,456
(8,058,029)
(2,547,860) 80,785,474
616,777,571 Biaya keuangan Biaya bunga Amortisasi biaya pinjaman
(4,110,824)
Current portion New Club Deal Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost Long-term portion New Club Deal Club Deal Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Unamortised debt issuance cost
212,696,299
2012
2011*
20,734,510 11,422,003
13,129,256 3,225,034
32,156,513
16,354,290
Finance cost Interest expenses Amortisation debt issuance cost
Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga Singapore Interbank Offerred Rate (“SIBOR”) ditambah marjin tertentu. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP, dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd., atas perjanjian jual beli batubara dengan Grup. Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd., amounting to US$50 million with an interest rate of Singapore Interbank Offerred Rate (“SIBOR”) plus a certain margin. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Dato’ Dr. Low Tuck Kwong and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd., under its coal sales agreement with the Group. The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
Pada tanggal 19 Desember 2011, pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. tersebut telah dilunasi seluruhnya.
On 19 December 2011, the loan from Vitol Asia Pte. Ltd. was repaid in full.
Pada tanggal 16 Oktober 2012, saham-saham Dato’ Dr. Low Tuck Kwong dalam Perusahaan dan saham Perusahaan pada anak perusahaannya yang digunakan untuk menjamin pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. telah selesai dijaminkan.
On 16 October 2012, shares held by Dato’ Dr. Low Tuck Kwong in the Company and the Company’s shares at certain subsidiaries used to secured a loan from Vitol Asia Pte. Ltd. were released.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
172
1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 Porsi jangka pendek - New Club Deal - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Long-term loans(continued)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. PINJAMAN (lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (lanjutan) ii. Club Deal
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 19. LOANS (continued) b.
Long-term loans (continued) ii.
Club Deal
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Club Deal sebesar AS$300 juta, sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi yang diperoleh di tahun 2008 dan untuk menyediakan fasilitas tambahan. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Club Deal loan facility amounting to US$300 million to refinance the Syndicated Facility obtained in 2008 and to provide additional facility. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million and a revolving Working Capital Facility amounting to US$150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada awalnya kreditur-kreditur dalam fasilitas ini adalah SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”), dan ANZ. Setelah penandatangan kontrak, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk., BNP Paribas, and Natixis bergabung dalam grup kreditur tersebut.
The original lenders were SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”) and ANZ. Subsequent to the signing date, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk., BNP Paribas, and Natixis joined the group of lenders.
Pembayaran Club Deal dilakukan setiap tiga bulan dimulai Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 22 April 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama satu tahun.
Repayment of the Club Deal is on a quarterly basis commencing January 2011 and ending on 22 April 2015. The Working Capital Facility is due in 22 April 2012 with a one year extendable option.
Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Club Deal digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Club Deal is used by the Group for capital expenditure and working capital purposes.
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah melunasi sisa pinjaman Club Deal dengan menggunakan fasilitas New Club Deal.
On 20 April 2012, the Company fully repaid the Club Deal by utilising the New Club Deal facility.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
173
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. PINJAMAN (lanjutan) b. Pinjaman jangka panjang (lanjutan) iii. New Club Deal
19. LOANS (continued) b.
Long-term loans (continued) iii.
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 3,5% - 4.6%p.a, dengan LIBOR), dapat berubah sesuai dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur, dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (range from 3.5% - 4.6%p.a, over LIBOR) subject to Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility is used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company could increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility increase shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”), dan Natixis.
The lenders are ANZ, Bank Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
Pembayaran TLF dan CPXF dilakukan setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayment of the TLF and CPXF are on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF is due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah mencairkan seluruh TLF dan mencairkan sebagian WCF untuk melunasi pinjaman Club Deal dan Fasilitas Talangan.
On 20 April 2012, the Company fully drew down the TLF and partially drew down the WCF to fully repay the Club Deal and Bridging Facility.
Setelahnya, pada beberapa kesempatan waktu, Perusahaan melakukan pencairan pinjaman CPXF dan WCF untuk pembiayaan belanja modal dan kebutuhan modal kerja Grup.
Subsequently, the Company WCF amounts expenditure requirements.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
174
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
on a number of occasions, drew down the CPXF and under for the Group’s capital and working capital
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. PENYISIHAN UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI
20. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION
2012 Saldo awal Penambahan Realisasi
5,644,214 4,142,324 (1,253,504)
3,474,424 3,647,458 (1,477,668)
8,533,034
5,644,214
Saldo akhir
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
Beginning balance Addition Realisation Ending balance
21. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 December 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 dihitung oleh PT KAIA Magna Consulting dan PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen.
Provision for employee benefits as at 31 December 2012, 2011 and 1 January 2011 were calculated by PT KAIA Magna Consulting and PT Ricky Leonard Jasatama, independent actuaries.
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut :
The amounts recognised in the statements of financial position are as follows :
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
2011*
8,951,648 -
6,660,183 -
3,722,046 -
(3,914,664)
(3,301,371)
(1,327,248)
(115,233)
(134,323)
(143,795)
3,224,489
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut : 2012 Biaya jasa kini Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu Dampak kurtailmen
2011*
800,659 482,879
522,323 366,893
134,390 10,937 (7,959)
51,560 11,685 (20,419)
2012 6,660,183 1,456,019 561,732 482,879 (119,664) (10,524) (78,977) 8,951,648 * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
The amounts recognised in "general and administration expenses" in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: 1,016,718
Mutasi kewajiban imbalan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut :
Present value of obligations Fair value of plan assets Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
2,251,003
1,456,019
2,876,925
Nilai kewajiban kini pada awal tahun Biaya jasa kini Kerugian aktuaria Biaya bunga Pembayaran manfaat Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan dengan mata uang penyajian
1 Januari/ January 2011*
2012
4,921,751
.
2011*
Present value of obligations Severance cost or employment termination Interest cost Recognised net actuarial loss Amortisation past service costs Impact of curtailment
1,948,760 The movement in the benefit obligation over the year is as follows : 2011* 3,722,046 At beginning of the year 1,016,718 Current service cost 1,974,124 Actuarial loss 366,893 Interest cost (432,811) Benefits paid (19,112) Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from 32,325 difference of presentation currency 6,660,183 * As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
175
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows :
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :
2011*
2012 Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
6,26% 10,00% TMI-II/1999 55
22. INSTRUMEN DERIVATIF
7,50% 10,00% TMI-II/1999 55
1,360,388 527,128 225,571 292,236
3,363,720 3,014,411 653,234
8,045,723
2,405,323
7,031,365
7,901,089
-
-
144,634
2,405,323
7,031,365
8,045,723
2,405,323
7,031,365
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ - Enel Trade S.p.A - Vitol S.A.
Porsi jangka panjang * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
176
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) JP Morgan (“JPM”) SCB SMBC BNP Paribas
-
Coal swap transactions Gas oil hedging transactions
Details of derivative liabilities as at 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011 are as follows: 1 Januari/ January 2011*
2011*
2012 SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
1 Januari/ January 2011*
5,123,678 1,537,604 1,366,899 17,542 -
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
-
Discount rate Future salary increases Mortality table Pension age
Details of derivative receivables as at 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011 are as follows:
2011*
2012
Transaksi lindung nilai batubara Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
9,50% 10,00% TMI-II/1999 55
22. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
- Australia and New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”) - JP Morgan (“JPM”) - SCB - SMBC - BNP Paribas
1 Januari/ January 2011*
-
6,955,895 221,050 -
48,485,660 8,798,720 704,200 430,617
-
7,176,945
58,419,197
-
6,955,895 221,050 -
31,291,634 8,798,580 704,200 430,700
-
7,176,945
41,225,114
-
-
17,194,083
SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A.
-
Current portion SCB ANZ Enel Trade S.p.A Vitol S.A. -
Long-term portion
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
22. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
2012 Transaksi lindung nilai batubara Coal linked-capped loss swap Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
1 Januari/ January 2011*
2011* -
3,887,431 3,053,614
-
235,900
-
7,176,945
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut:
Saldo akhir, setelah pajak
2011*
(2,120,756)
(26,599,356)
13,621,815
27,089,078
(6,119,645)
(2,610,478)
Beginning balance, net of tax Charged to other comprehensive income: Changes in fair value Realisation of hedging gain
5,381,414
(2,120,756)
Closing balance, net of tax
2011*
2012 Cadangan lindung nilai arus kas, setelah pajak, dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan nonpengendali
a.
58,419,197
Movements in the cash flow hedging reserve are as follows:
2012 Saldo awal, setelah pajak Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Perubahan nilai wajar - Realisasi keuntungan lindung nilai
39,189,670 Coal swap transactions 19,207,507 Coal linked-capped loss swap Gas oil hedging 22,020 transactions
5,381,414 -
Cash flow hedging reserves, net of tax, attributable to: (1,791,416) Owners of the parent (329,340) Non-controlling interest -
5,381,414
(2,120,756)
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara API 4.
In 2007, the Company entered into coal swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. Such transactions were due in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the API 4 coal indices.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Enel Trade S.p.A., ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi dengan Enel Trade. S.p.A. jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2009, the Company entered into coal swap contracts with Enel Trade S.p.A., ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. Such transactions with Enel Trade S.p.A. matured in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
177
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
22. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara (lanjutan)
Coal swap transactions (continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi dengan ANZ jatuh tempo pada tahun 2011, sedangkan transaksi dengan SCB telah jatuh tempo pada tahun 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2011, the Company entered into coal swap contracts with ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions with ANZ matured in 2011, while transactions with SCB have already matured in 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana Perusahaan membeli dengan harga dasar pembelian batubara untuk 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012. Pada tanggal 29 Desember 2010, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2011 dengan jumlah volume sebesar 540.000 MT. Pada tanggal 6 Desember 2011, SCB menggunakan opsinya untuk tahun 2012 dengan jumlah volume sebesar 660.000 MT.
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012. On 29 December 2010, SCB exercised its options for 2011 with a total volume of 540,000 MT. On 6 December 2011, SCB exercised its options for 2012 with a total volume of 660,000 MT.
Pada bulan Oktober, November dan Desember 2012, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak swap batubara dengan ANZ, SCB, dan JPM untuk menetapkan harga jual batubara di masa mendatang untuk tahun 2013 dengan opsi perpanjangan (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap untuk tahun 2014.
In October, November and December 2012, the Company entered into coal swap contracts with ANZ, SCB and JPM to fix future coal sales prices for 2013 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price for calendar year 2014.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 31 December 2012:
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
SCB ANZ JPM ini memiliki nilai Kontrak-kontrak wajar positif sebelum pajak sebesar AS$7.134.450 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: negatif AS$2.749.786; 1 Januari 2011: negatif AS$31.916.093).
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
178
a.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
360,000 840,000 240,000
31 Desember/December 2013 31 Desember/December 2013 31 Desember/December 2013
These contracts had a positive fair value before tax of US$7,134,450 as at 31 December 2012 (31 December 2011: negative US$2,749,786; 1 January 2011: negative US$31,916,093).
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) b.
22. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
b.
Selama periode 2012 dan 2011, Perusahaan melakukan serangkaian transaksi lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan ANZ dan SCB.
During 2012 and 2011, the Company entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with ANZ and SCB.
Pada periode 2012 dan 2011, GBP telah melakukan serangkaian transaksi lindung nilai atas harga beli bahan bakar dengan ANZ dan SMBC.
During 2012 and 2011, GBP entered into a series of transaction to hedge future fuel purchases with ANZ and SMBC.
Pada tanggal 25 Oktober 2012, Perusahaan melakukan perjanjian kontrak swap harga tetap gas dan minyak bumi dengan SCB untuk melakukan lindung nilai pembelian bahan bakar di masa mendatang dengan jumlah kuantitas nosional sebesar 120.000 Barrels pada tahun 2013.
On 25 October 2012, the Company entered into a gas oil fixed price swap contract with SCB to hedge future fuel purchases for total notional quantity of 120,000 Barrels in 2013.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak-kontrak atas transaksi lindung nilai bahan bakar minyak yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 31 December 2012:
Entitas/ Entity
Mitra transaksi/ Counter parties
BR
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
SCB
120,000
Coal-linked Capped Loss Swap
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Final maturity date
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember /December 2013
These contracts had a positive fair value before tax of US$38,380 as at 31 December 2012 (31 December 2011: US$629,030; 1 January 2011: US$5,365,263).
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebelum pajak sebesar AS$38.380 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: AS$629.030; 1 Januari 2011: AS$5.365.263). c.
Gas oil hedging transactions
c.
Coal-linked Capped Loss Swap
Di tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coallinked Capped Loss Swap contract with SCB.
Kontrak ini memiliki nilai wajar negatif sebelum pajak sebesar AS$3.053.614 dan AS$19.207.507 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011. Keuntungan atau kerugian tersebut dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
This contract had a negative fair value before tax of US$3,053,614 and US$19,207,507 as at 31 December 2011 and 1 January 2011. The gain or loss was recorded as in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya atas ikatan kontrak Coal-linked Capped Loss Swap ini.
On 7 February 2012, the Company has settled its obligation under this Coal-linked Capped Loss Swap contract.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
179
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011 sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham pada tanggal 29 Maret 2012. * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
180
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 23. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 31 December 2012 and 2011 and 1 January 2011 are as follows:
2012 dan/and 2011* Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,177 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 166,555,500
571,976 60,964 3,212 3,212 3,212 1,783,100
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 5.00%
3,333,333,500
35,685,809
100%
1 Januari/January 2011* Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,722,010,000 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
18,435,395 7,137,165 3,568,582 2,127,177 1,065,194
51.66% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 164,241,000
571,976 60,964 3,212 3,212 3,212 1,758,322
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 4.93%
3,333,333,500
35,685,809
100%
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on the 29 March 2012 pledging a total of 1,250,000,000 shares. * As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
23. SHARE CAPITAL (continued)
Agio saham
b.
Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham:
2012 Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
1 Januari/ January 2011*
2011*
208,379,135 (12,499,062)
208,379,135 (12,499,062)
208,379,135 (12,499,062)
195,880,073
195,880,073
195,880,073
24. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
b.
Cadangan umum
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
a.
Additional paid in capital
24. GENERAL RESERVE DECLARATION a.
AND
DIVIDEND
General reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 60.000.000.000 (AS$7.412.202).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 60,000,000,000 (US$7,412,202).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham menambah cadangan umum sebesar Rp 6.700.000.000 (AS$764.334) menjadi Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting Shareholders held on 7 June 2011, shareholders increase the general reserve Rp 6,700,000,000 (US$764,334) Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
Pembayaran dividen Periode/Period
b.
of the by to
Dividend payments Per saham (nilai penuh)/ Per share (full amount)
Nilai/Amount
Pengumuman dividen pada periode 2012 yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2011/ Dividend declaration in 2012 relating to 2011 net income
Rp 666,666,700,000
Rp 200
Pengumuman dividen pada periode 2011 yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2010/ Dividend declaration in 2011 relating to 2010 net income
Rp 266,665,680,000
Rp 80
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
181
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 24. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN (lanjutan) b.
Pembayaran dividen (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 24. GENERAL RESERVE DECLARATION (continued) c.
AND
DIVIDEND
Dividend payments (continued)
Pada tanggal 12 Juli 2011, Perusahaan telah membayarkan dividen kepada pemegang saham sebesar sebesar Rp 266.665.680.000 (AS$31.236.578).
On 12 July 2011, the Company paid dividends to shareholders amounting to Rp 266,665,680,000 (US$31,236,578).
Pada tahun 2011, GBP, DPP, dan MP telah membayar dividen yang berhubungan dengan laba bersih tahun 2010. Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham nonpengendali adalah sebesar Rp 51.697.058.580 (AS$6.048.847).
In 2011, GBP, DPP and MP have paid a final dividend in relation to 2010 net income. The total dividends paid to the non-controlling shareholders amounted to Rp 51,697,058,580 (US$6,048,847).
Pada tanggal 2 Juli 2012, GBP, DPP, FSP, dan MP telah membayarkan dividen sehubungan dengan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 43.734.178.740 (AS$4.581.755) kepada pemegang saham nonpengendali.
On 12 July 2012, GBP, DPP, FSP and MP have paid dividends, in relation to this 2011 net profit, amounted to Rp 43,734,178,740 (US$4,581,755) to their non-controlling shareholders.
Pada tanggal 11 Juli 2012, Perusahaan telah membayarkan dividen sebesar Rp 666.666.700.000 (AS$69.956.107) kepada pemegang saham Perusahaan.
On 11 July 2012, the Company has paid dividends amounted to Rp 666,666,700,000 (US$69,956,107) to the shareholders of the Company.
25. KOMBINASI BISNIS
25. BUSINESS COMBINATION
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR).
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these license areas (the IBU/PMR transaction).
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menandatangani PJB untuk menjual 99% kepemilikan dari 9 perusahaan tersebut bersama dengan 99,99% kepemilikan PT Sumber Aset Utama (“SAU”) kepada Kangaroo Resources Limited (“KRL”) sebagai ganti atas pengendali kepemilikan Perusahaan terhadap KRL, sebuah perusahaan yang didirikan dan berdomisili di Australia serta terdaftar dalam Bursa Efek Australia.
On the same date the Company also entered into a SSPA to sell 99% of the equity in the 9 concessions along with 99.99% of equity PT Sumber Aset Utama (“SAU”) to Kangaroo Resources Limited (“KRL”) in exchange for a controlling equity stake in KRL, a company incorporated and domiciled in Australia and listed on the Australian Stock Exchange.
PJB yang disebutkan di atas telah mengalami beberapa perubahan atas hal-hal tertentu.
The above SSPAs have been amended on certain matters.
Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
182
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 25. BUSINESS COMBINATION (continued)
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA, dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibankewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL with the transfer of the equity of SAU.
Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan PT Apira Utama (“AU”), PT Tiwa Abadi, PT Bara Sejati (“BS”), dan PT Cahaya Alam (“CA”). AU, BS dan CA sampai saat ini belum ditrasfer kepada Perusahaan oleh penjual.
The Company continues to have an obligation to KRL to transfer PT Apira Utama (“AU”), PT Tiwa Abadi, PT Bara Sejati (“BS”) and PT Cahaya Alam (“CA”). AU, BS and CA have not yet been transferred to BR by the vendors.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah mengakui biaya jasa profesional sebesar AS$ 4.778.920 pada laporan laba rugi komprehensif atas biaya terkait akuisisi.
In 2011 the Company recognised professional fees amounting to US$ 4,778,920 in the related statement of comprehensive income for acquisition-related costs.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah melaporkan nilai wajar atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih berdasarkan nilai sementara, di mana nilai tersebut dapat disesuaikan dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal akuisisi.
As at 31 December 2011, the Company had reported the fair values of acquired assets and liabilities for this acquisition on a provisional basis, as such values are subject to any adjustment within twelve months of the acquisition date.
Dalam rangka finalisasi pencatatan akuntansi atas akuisisi tersebut, Perusahaan telah menelaah kembali rencana tambang untuk setiap konsesi yang diakuisisi dan melakukan penyesuaian terhadap nilai tercatat dan nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh serta dampak terkait pada kewajiban pajak tangguhan untuk memperhitungkan seluruh peristiwa, informasi, dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi.
As part of finalising the acquisition accounting within the allowable measurement period, the Company has revisited the detailed mine plans for each of the concessions acquired, to take into accounts all events, information and circumstances that existed at the acquisition date. As a result of this detailed review, the Company has adjusted the assessed fair value of the mine properties acquired.
Perusahaan juga menilai kembali dan menyesuaikan nilai wajar aset bersih lainnya setelah peninjauan rinci dari buku dan catatan dari entitas yang diperoleh.
The Company has also re-assessed and adjusted the fair value of other net assets acquired post detailed review of the books and records of the entities acquired .
Penyesuaian periode pengukuran telah mempengaruhi nilai wajar aset lancar dan tidak lancar lainnya yang diperoleh, nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh dan juga mempengaruhi kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada saat akuisisi, perhitungan kepentingan nonpengendali dan keuntungan dari akuisisi
The measurement period adjustments have impacted the fair value of other current assets and non-current assets acquired, the fair value of mining properties acquired and additionally impacted the deferred tax liabilities recognised on acquisition, the calculation of non-controlling interest and gain on bargain purchase.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
183
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
25. BUSINESS COMBINATION (continued)
Sebagaimana ditentukan oleh standar akuntansi yang berlaku, Perusahaan telah menyesuaikan angka periode 2011 terkait untuk mencerminkan nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh dan alokasi harga perolehan yang telah selesai dihitung. Hal ini mencerminkan penilaian final Perusahaan terhadap nilai wajar aset bersih yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis dengan KRL pada akhir periode pengukuran. Penyesuaian terhadap nilai wajar aset bersih yang diperoleh tidak mempengaruhi harga perolehan total yang dibayarkan.
Nilai sementara/ Provisional figures Kas dan setara kas Persediaan Aset lancar dan tidak lancar lainnya Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan 13) Aset tetap (Catatan 12) Properti pertambangan Liabilitias jangka pendek Penyisihan untuk pembongkaran Kewajiban pajak tangguhan (Catatan 10e) Kepentingan nonpengendali Laba akuisisi Harga perolehan
As required by the applicable accounting standard the Company has adjusted the 2011 corresponding period to reflect the fair value of the net assets acquired and the finalised purchase price allocation. This reflects the Company’s final assessment of the fair value of the net assets acquired as part of the business combination with KRL at the end of the measurement period. The adjustments to the fair value of net assets acquired has not impacted the total consideration paid.
Penyesuaian periode pengukuran/ Measurement period adjustments
5,321,845 2,502,894
Nilai akhir/ Final figure -
5,321,845 2,502,894
41,444,758
(15,212,511)
26,232,247
132,914 12,995,947 468,670,690 (5,429,643)
19,186,211 -
132,914 12,995,947 487,856,901 (5,429,643)
(1,037,960)
-
(1,037,960)
(117,167,673) (179,067,143) (29,362,582) 199,004,047
(4,796,552) 361,644 461,208 -
* Diukur kembali (lihat Catatan 3) Perusahaan telah mengakui keuntungan dari transaksi akuisisi sebesar AS$28.901.374 yang mencerminkan fakta bahwa aset yang diakuisisi menghasilkan nilai yang signifikan kepada Perusahaan, di atas harga perolehan.
(121,964,225) (178,705,499) (28,901,374) 199,004,047
Cash and cash equivalents Inventory Other current and non-current assets Deferred exploration and development expenditure (Note 13) Fixed assets (Note 12) Mining properties Current liabilities Provision for demobilisation Deferred tax liabilities (Note 10e) Non-controlling interest Gain on acquisition Purchase consideration
* As remeasured (refer to Note 3) The Company has recognised a gain on acquisition of US$28,901,374 which reflects the fact that the assets acquired provide significant value to the Company, above the purchase consideration.
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas dan setara kas di KRL
174,154,047 (5,321,845)
Purchase consideration through cash payment Cash and cash equivalents in KRL
Arus kas keluar bersih dari akuisisi entitas anak baru
168,832,202
Net cash outflows on acquisition of new subsidiaries
Selain pembayaran yang telah dilakukan melalui kas, Grup juga melakukan pengalihan aset lain dan mengakui liabilitas sebagai bagian dari harga perolehan.
184
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Apart from the cash paid to date, the Group also transferred other assets and incurred liabilities which have been included as part of the total purchase consideration.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
25. BUSINESS COMBINATION (continued) sesuai
The non-controlling interest has been recognised as a proportion of the net assets acquired.
Pendapatan dan rugi yang dikontribusi oleh KRL sejak periode 14 Desember 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 tidak material.
The revenue and loss contributed by KRL for the period from 14 December 2011 to 31 December 2011 and was immaterial.
Jika KRL telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2011, laba dan rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 akan menunjukkan pendapatan proforma dan laba bersih proforma sejumlah AS$1.511.208.968 dan AS$193.762.472.
Had KRL been consolidated from 1 January 2011, the profit or loss for the year ended 31 December 2011 would show proforma revenue and proforma net profit of US$1,511,208,968 and US$193,762,472.
Pelaksanaan transaksi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Bapepam-LK.
Business combination transaction entered by the Company was in compliance with the relevant Bapepam-LK regulation.
Kepentingan nonpengendali telah dengan proporsi aset yang diakuisisi.
diakui
26. RESTRUKTURISASI GRUP a.
26. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
a.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control 1 Januari/ January 2011*
2012
2011*
362,285 193,112 (157,264) (4,753) (52,595) 594,272 (200,091) (433,173) (1,162,133) (986,153) 93,260 6,075,349
362,285 193,112 (157,264) (4,753) (52,595) 594,272 (200,091) (433,173) (1,162,133) (986,153) 93,260 6,075,349
362,285 193,112 (157,264) (4,753) (52,595) 594,272 (200,091) (433,173) (1,162,133) (986,153) 93,260 6,075,349
4,322,116
4,322,116
4,322,116
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
185
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
26. RESTRUKTURISASI GRUP (lanjutan) a.
26. GROUP RESTRUCTURING (continued)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (lanjutan)
a.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali. b.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak
b.
27. REVENUE 2012
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal entitas anak merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
27. PENDAPATAN
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control (continued)
2011*
1,294,535,106 116,958,356
1,359,860,862 134,705,183
1,411,493,462
1,494,566,045
11,386,819 -
14,607,388 88,505
11,386,819
14,695,893
1,422,880,281
1,509,261,938
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
2011*
Batubara
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
186
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Non-coal Third parties Related parties -
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
2012
Ekspor – pihak ketiga - J. Aron & Co. - Vitol Asia Pte. Ltd. - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan)
Coal Third parties Related parties -
Coal 331,512,513 245,431,765 165,045,814
234,795,605 298,306,030 211,042,536
539,329,080
615,716,691
1,281,319,172
1,359,860,862
Export – third parties J. Aron & Co Vitol Asia Pte. Ltd. TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Others (each below 10% of total revenue)
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN (lanjutan)
27. REVENUE (continued)
Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A.
Domestik - Pihak ketiga - Pihak berelasi KSC
Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga - Pihak berelasi
116,958,356
130,568,635
116,958,356
130,568,635
13,215,934
-
-
4,136,548
13,215,934
4,136,548
11,386,819 -
14,607,388 88,505
11,386,819
14,695,893
1,422,880,281
1,509,261,938
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan13) Amortisasi properti pertambangan (Catatan 16) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$15.000.000)
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties Related parties -
28. COST OF REVENUE 2012
Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan (Catatan 12) Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan
Domestic Third parties Related party KSC
Refer to Note 33 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 28. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
Export – related party Enel Trade S.p.A. -
2011*
794,197,299 54,018,314 49,948,440 46,266,165 29,260,720
698,711,241 48,715,323 40,504,902 39,763,057 27,320,971
2,441,453
3,335,234
1,239,688
-
52,465,814
43,566,810
1,029,837,893
901,917,538
Production costs: Overburden removal including fuel Coal mining and hauling Depreciation (Note 12) Employee costs Repairs and maintenance Amortisation of deferred exploration and development expenditures (Note 13) Amortisation of mining property (Note 16) Others (each below US$15,000,000)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
187
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN (lanjutan)
28. COST OF REVENUE (continued) 2011*
2012 Royalti/iuran eksploitasi Persediaan barang setengah jadi - Awal tahun - Akhir tahun Persediaan barang jadi - Awal tahun - Pembelian batubara - bersih - Akuisisi entitas anak baru - Akhir tahun Biaya sehubungan dengan pendapatan
152,484,750
161,185,958
43,156,575 (94,443,278)
13,464,705 (43,156,575)
85,138,976 25,036,952 (77,064,548)
44,740,425 73,900,000 2,502,894 (85,138,976)
1,164,147,320
281,783,434 186,825,297 154,100,234
237,732,260 142,963,316 107,218,870
622,708,965
487,914,446
29. SELLING EXPENSES 2012
2011*
96,848,941 2,333,366 1,544,683 261,685 3,557,061
75,066,173 6,925,286 1,327,511 2,354,247 5,971,201
104,545,736
91,644,418
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
188
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Refer to Note 33 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 29. BEBAN PENJUALAN
Cost of revenue
2011*
2012
Biaya pengangkutan Kelebihan waktu berlabuh Analisa batubara Komisi keagenan Kuota DMO
1,069,415,969
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Royalty/exploitation fees Work-in-process inventory At the beginning of year At the end of year Finished goods inventory At the beginning of year Coal purchases - net Acquisition of new subsidiaries At the end of year -
Barging Demurage Coal analysis Agency fees DMO quota
Refer to Note 33 for details of related party transactions.
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban karyawan Jasa profesional Biaya kantor Provisi penurunan nilai Perizinan dan retribusi Penyusutan (Catatan 12) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
30. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2012
2011*
20,570,281 6,441,981 2,536,641 1,230,931 369,165 591,301
15,319,457 2,372,695 2,429,384 59,703,092 226,390 687,463
2,609,656 34,349,956
31. BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH
2011* (491,888) 4,724,836
10,423,315
4,232,948
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period. 2011*
2012 56,605,734
208,470,008
Net income attributable to owners of the parent entity
3,333,333,500
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
0.02
0.06
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2012 dan 2011.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3) kecuali untuk rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
Loss/(gain) on foreign exchange, net Others, net
32. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
82,699,421
12,398,186 (1,974,871)
32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1,960,940 Others (each below US$100,000)
31. OTHER EXPENSES, NET 2012
Rugi/(laba)selisih kurs, bersih Lain-lain, bersih
Employee costs Professional fees Office expenses Provision for impairments Permits and retribution Depreciation (Note 12)
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2012 and 2011.
* As remeasured (refer to Note 3) except for weighted average number of outstanding ordinary shares
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
189
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entity
190
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS The nature of relationships with the related parties is as follows:
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
- PT Nirmala Matranusa
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap, /Rental and mobilisation expenses,and construction of fixed assets
- KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate company
Penjualan batubara, biaya sewa, pendapatan bunga dari pinjaman, pembelian batubara, dan piutang pinjaman dan lain-lain/Coal sales, rental expense, interest income on loan, purchase of coal, and loan and other receivables
- Enel Trade S.p.A.
Pihak berelasi dengan pemegang saham nonpengendali Perusahaan/Related party of a non-controlling shareholder of the Company
Penjualan batubara/Coal sales
- Pemegang saham/ Shareholders
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholders of the Company
Piutang non-usaha dan hutang lain-lain/Non-trade receivables and other payables
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/Barging service and equipment rental
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara, jasa sewa dan mobilisasi/Coal hauling, rental, and mobilisation expenses
- PT Karingau Power
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Penjualan tanah/ sales on land
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/ receivable from concession holder
- PT Kalimantan Citra Bara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan lainnya /Coal hauling expenses and others
- PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payable
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Related party transactions are as follows: Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2011* 2012 Penjualan batubara: Coal sales: - Enel Trade S.p.A. 116,958,356 130,568,635 Enel Trade S.p.A. - KSC 4,136,548 KSC Pendapatan sewa dan lainnya: - KSC
Rent revenue and others: KSC -
-
88,505
116,958,356
134,793,688
8.22%
8.93%
As a percentage of total revenue
-
146,780
Other revenue: KSC -
0%
100%
As a percentage of total other income
-
3,322,531
Interest income: KSC -
0%
67.79%
As a percentage of total interest income
1,521,262 -
1,344,124 14,336
Rental and mobilisation expenses: PT Nirmala Matranusa KSC -
1,521,262
1,358,460
12.57%
16.68%
As a percentage of total rental and mobilisation expenses
20,690,039
18,135,395
Barging expense: ASL -
21.36%
24.18%
As a percentage of total barging expense
Penambahan aset tetap: - PT Nirmala Matranusa
47,640,000
-
Fixed assets addition: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari jumlah penambahan aset tetap
30.25%
-
As a percentage of total addition of fixed assets
Persentase dari jumlah pendapatan Pendapatan lain-lain: - KSC Persentase dari jumlah pendapatan lain-lain Pendapatan bunga: - KSC Persentase dari jumlah pendapatan keuangan Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa - KSC Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi Biaya pengangkutan: - ASL Persentase dari biaya pengangkutan
Penambahan asset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa
-
5,038,000
Construction in progress addition: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian
-
17.91%
As a percentage of total construction in progress
2012 Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL Persentase dari jumlah biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
1,349,132 25,11%
2011*
1,961,634 28.58%
1 Januari/ January 2011* Accrued barging and vessel rental expenses: 1,569,660 ASL As a percentage of total accrued barging and vessel rental 72.30% expense *
As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
191
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
2012
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) 1 Januari/ January 2011*
2011*
Pinjaman pada pihak berelasi: - KSC
-
45,896,430
Dikurangi: provisi penurunan nilai
-
(45,896,430)
Persentase dari jumlah aset
-
-
-
-
40,866,398
Loan to related party: KSC -
- Less: provision for impairment 40,866,398 4.38% As a percentage of total assets
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang dibagi umumnya menggunakan indeks international dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan atau dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
31 Desember/December 2012 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$ %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
10%
6,500,616
7%
1,572,174
Salaries and other short-term employee benefits
31 Desember/December 2011 Dewan Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commisioners %** US$* %** US$* Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
3%
4,555,809
3%
1,438,677
Salaries and other short-term employee benefits
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Except as disclosed above, no other benefits were provided to Board of Directors and Board of Commisioners.
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3) ** % terhadap jumlah beban karyawan
192
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3) ** % of total employee cost
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
b.
PENTING,
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kontrak jasa pertambangan
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
COMMITMENTS
Mining services contracts
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Berdasarkan perjanjian yang disepakati, para kontraktor antara lain PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Putra Perkasa Abadi. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2015 dan Desember 2017 atau pada saat jumlah volume kontrak tercapai, yang mana yang lebih dahulu (lihat Catatan 41b).
The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Based on the agreed contract, the mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Hareda Krida Utama, PT Tri Daya Jaya, PT Thiess Contractors Indonesia and PT Putra Perkasa Abadi. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between December 2015 and December 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier (refer to Note 41b)
Pada tanggal 26 Maret 2012, GBP memperbesar dan memperpanjang kontrak pengupasan tanahnya dengan PT Petrosea Tbk. Nilai kontrak tersebut meningkat menjadi 447 juta BCM dan jangka waktunya diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2017.
On 26 March 2012, GBP expanded and extended its existing overburden contract with PT Petrosea Tbk. The contract values were increased to 447 million BCM and the term extended until 31 December 2017.
Pada tanggal 12 Nopember 2012, perjanjian jasa pertambangan antara PIK dan PT Hareda Prima Jaya telah berakhir.
On 12 November 2012, the agreement of mining service between PIK and PT Hareda Prima Jaya has ended.
Pada tanggal 28 Nopember 2012 PIK dan CV Kayu Rimba Perkasa telah setuju untuk mengakhiri perjanjian jasa pertambangan.
On 28 November 2012, PIK and CV Kayu Rimba Perkasa have agreed to terminate the mining service agreement.
Perjanjian kerjasama
b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Desember 2026 serta akan mengubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 19 December 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
193
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c.
d.
194
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kontrak jasa bongkar muat batubara
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 2 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. DPP sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 21 December 2011, the Company agreed to handle 2 million metric tonnes of coal per annum and the agreement has been extended until 31 December 2012. DPP is in the process of extending this agreement.
PIK
PIK
Pada tanggal 31 Maret 2012, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Bara Laut Mandiri yang berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. PIK sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 31 March 2012, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Bara Laut Mandiri which is valid until 30 June 2012. PIK is in the process of extending this agreement.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if the following individual company does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 31 Desember 2012, GBP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 25.776.876.488 (AS$ 2.665.654) meliputi beberapa tahun dari 2008 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, GBP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 25,776,876,488 (US$2,665,654) covering the years of 2008 to 2012 (Refer to Note 41a).
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Reclamation guarantees (continued)
FSP dan BT
FSP and BT
Pada tanggal 31 Desember 2012, FSP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.063.226.414 (AS$213.364) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, FSP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 2,063,226,414 (US$213,364) covering the years 2009 to 2012 (Refer to Note 41a).
Pada tanggal 31 Desember 2012, BT telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 2.095.920.432 (AS$216.745) meliputi beberapa tahun dari 2009 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a). WBM
As at 31 December 2012, BT has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 2,095,920,432 (US$216,745) covering the years 2009 to 2012 (Refer to Note 41a). WBM
Pada tanggal 31 Desember 2012, WBM telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 12.631.340.064 (AS$1.306.240) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, WBM has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 12,631,340,064 (AS$1,306,240) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).
PIK
PIK
Pada tanggal 31 Desember 2012, PIK telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 4.447.836.572 (AS$459.962) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, PIK has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 4,447,836,572 (AS$459,962) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).
FKP
FKP
Pada tanggal 31 Desember 2012, FKP telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 4.697.518.318 (AS$485.783) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, FKP has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 4,697,518,318 (US$485,783) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).
TSA
TSA
Pada tanggal 31 Desember 2012, TSA telah menyediakan bank garansi dari ANZ kepada pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total Rp 1.173.836.572 (AS$121.390) meliputi beberapa tahun dari 2010 sampai dengan 2012 (lihat Catatan 41a).
As at 31 December 2012, TSA has provided bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees totalling Rp 1,173,836,572 (AS$121,390) covering the years 2010 to 2012 (Refer to Note 41a).
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
195
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen sewa
e.
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP dan PIK mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai dua tahun lagi (lihat Catatan 41).
On 7 January 2008, the Company, ML, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP and PIK entered into an office rental and office maintenance agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 until 31 December 2017 and can be extended for a further two years (refer to Note 41).
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun terhitung sejak 1 Maret 2013.
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years as of 1 March 2013.
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows: 2011*
2012 Tidak lebih dari 1 tahun Tidak lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
f.
g.
1,240,544
168,864
5,819,520 7,516,880
675,456 168,864
14,576,944
1,013,184
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
No later than 1 year Later than 1 year and no than 5 years Later than 5 years
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, TSA, WBM, GBP, dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, TSA, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
196
Rental commitment
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996.
Pada tanggal 22 November 2012, dalam gugatan perdata antara Low Tuck Kwong dan Sukamto Sia yang diadakan di Singapura, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan bahwa Sukamto Sia telah gagal membuktikan adanya perjanjian atau pengaturan dengan Low Tuck Kwong atas 50% saham Grup dan telah menolak tuntutan dari Sukamto Sia tersebut. Setiap banding dari Pengadilan Tinggi Singapura harus diajukan dalam waktu 30 hari sejak putusan dan hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak mengetahui adanya banding yang diajukan oleh Sukamto Sia. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012.
On 22 November 2012, in a private civil suit between Low Tuck Kwong and Sukamto Sia filed in Singapore, the High Court of Singapore held that Sukamto Sia has failed to establish any agreement or arrangement with Low Tuck Kwong for 50% of the Group’s shares and have accordingly dismissed Sukamto Sia’s claim. Any appeal from the High Court of Singapore must be filed within 30 days of the judgment and as of the date of these financial statements, the Company is unaware of any appeal being filed by Sukamto Sia. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 December 2012.
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$801.001) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Pada tanggal 15 Maret 2012, salinan keputusan tersebut telah diterima oleh manajemen. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$801,001) as compensation. He had submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. On 15 March 2012, the copy of the decision has been received by management. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 December 2012.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
197
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
198
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut Bayan International Pte Ltd dan Perusahaan terkait perselisihan dalam ventura bersama antara Perusahaan dan BCBCS dan Bayan International Pte Ltd yang bertindak sebagai penjamin ventura bersama KSC (lihat Catatan 11) di Pengadilan Tinggi Republik Singapura. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against Bayan International Pte Ltd and the Company regarding a dispute in a joint venture the Company and BCBCS and Bayan International Pte Ltd acts as guarantors of KSC Joint Venture (refer to Note 11) in the High Court of the Republic of Singapore. BCBCS/BCBC/White Energy Company Pty. Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it has ceased funding to the Joint Venture and ceased the supply of coal to KSC.
Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan Bayan International Pte Ltd masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran kententuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung
On 21 February 2012, the Company and Bayan International Pte Ltd lodged their respective defense. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing.
Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan tidak ada kontijensi yang perlu dipertimbangkan.
The Managements view is that the Company is not in breach and that BCBCS/BCBC/WEC are in fact in breach and that no contingencies are deemed necessary.
GBP
GBP
GBP telah didaftarkan sebagai salah satu Tergugat oleh Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk dan Syukur Bin Kauk (“Para Penggugat”), di bawah Perkara Perdata tertanggal 7 April 2011 (“Gugatan”).
GBP has been registered as one of the Defendants by Regam Bin Lemuyaq, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk and Syukur Bin Kauk (the “Plaintiffs”), under a civil case dated 7 April 2011 (the “Suit”).
Dalam Gugatan tersebut, para Penggugat menuduh GBP telah melakukan kegiatan penambangan/pengeboran di lokasi tanah milik Para Penggugat dan menuntut sebesar Rp 10.000.000.000 (AS$1.102.779) sebagai kompensasi. Pada tanggal 15 Februari 2012 telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa gugatan dari para penggugat ditolak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini tidak ada upaya hukum banding dari para penggugat dalam jangka waktu yang diwajibkan, oleh karena itu keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah final dan mengikat. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012 karena pengugat tidak mengajukan keberatan dalam waktu yang telah ditentukan.
In such lawsuit, the Plaintiffs alleges GBP has conducted mining operations in land owned by the Plantiffs and have claimed an amount of Rp 10,000,000,000 (US$1,102,779) as compensation. On 15 February 2012, the District Court of South Jakarta has rejected the allegation by the Plaintiffs. As at the date of these financial statements, no appeal has been filed by the Plaintiffs within the required timeframe thus the decision of the District Court of South Jakarta is final and binding. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 December 2012 as the plaintiffs have not filed an appeal within the required timeframe.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
Pada tanggal 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong terhadap GBP sebagai Tergugat. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut sebesar Rp 1.640.000.000 (AS$171.047) sebagai kompensasi. Pada tanggal 1 Juni 2010, Pengadilan Negeri Tenggarong telah mengeluarkan putusan yang memenangkan GBP dan Pengadilan Tinggi Samarinda telah mengeluarkan putusannya pada tanggal 13 Juni 2011 yang menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Tenggarong. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012 karena para penggugat tidak mengajukan keberatan dalam waktu yang telah ditentukan.
On 8 November 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong against GBP as Defendant. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. Based on the lawsuit, they claimed an amount of Rp 1,640,000,000 (US$171,047) as compensation. On 1 June 2010, the District Court of Tenggarong has issued a decision in favour of GBP and the High Court of Samarinda has issued its decision on 13 June 2011 which upheld the Decision of the District Court of Tenggarong. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated financial statements as of 31 December 2012 as the plaintiffs have not filed an appeal within the required timeframe.
TSA
TSA
Pada tanggal 14 Juli 2011, TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk hadir dimuka Pengadilan Kutai Barat sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam (“Para Penggugat”) terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. Dalam gugatan tersebut, Para Penggugat menggugat TSA telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi yang diakui oleh Para Penggugat sebagai miliknya dan menuntut sebesar Rp 13.406.000.000 (AS$1.398.206) sebagai kompensasi.
On 14 July 2011, TSA received a Summons from the District Court of South Jakarta to appear before the Court of Kutai Barat related to a civil suit which was registered by Sayu and Kedam (the “Plaintiffs”) against TSA as one of defendants. In such lawsuit, the Plaintiffs alleges TSA has conducted mining operations on land owned by the plaintiffs and have claimed an amount of Rp 13,406,000,000 (US$1,398,206) as compensation.
Pada tanggal 14 Juni 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kutai Barat telah membatalkan gugatan yang dibuat oleh Para Penggugat. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah dilakukan upaya banding dari Para Penggugat dan saat ini sedang dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Samarinda. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012.
On 14 June 2012, District Court of Kutai Barat dismissed the claims made by the Plaintiffs. As at the date of these financial statements, an appeal has been filed by the Plaintiffs and the matter is currently being deliberated by the High Court of Samarinda. The Company believes that the claim has no impact on the Group’s consolidated financial statements as at 31 December 2012.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
199
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian batubara
pengiriman
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN, dan
DAN
pengangkutan
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transshipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang belaku. j.
Perjanjian penjualan batubara
j.
200
Komitmen modal
Coal sales agreements As at 31 December 2012, the Group has various commitments to sell 285.21 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2013 and December 2030.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 285,21 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode antara 2013 dan Desember 2030. k.
Coal shipping and barging contracts
k.
Capital commitments
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan jumlah nilai kontrak sebesar AS$2.060.135. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total contract value amounting to US$2,060,135. As of 31 December 2012 and 2011, total remaining contract value outstanding was US$668,432.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit, dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consist of bank guarantee, letter of credit, and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNB Fuel Services Sdn. Bhd.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$33.502.530 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$26.000.000, Jaminan Bank atas kontrak dengan TP Utilities Pte. Ltd sebesar AS$2.467.200, performance bond untuk WBM dalam perjanjian jual beli dengan TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) sejumlah AS$2.661.956 dan jaminan reklamasi untuk WBM, PIK, FKP dan TSA sejumlah Rp 12.631.340.064 (AS$1.306.240), Rp 4.447.836.572 (AS$459.962), Rp 4,697,518,318 (AS$485.783), and Rp 1.173.836.572 (AS$121.390), (lihat Catatan 34d).
As at 31 December 2012, US$33,502,530 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia amounting to US$26,000,000, bank guarantee for TP Utilities amounting US$2,467,200, a performance bond for WBM under the sales contracts with TNB Fuel Services Sdn. Bhd. (“TNBF”) amounting to US$2,661,956 and for reclamation guarantees of WBM, PIK, FKP, and TSA amounting to Rp 12,631,340,064 (US$1,306,240), Rp 4,447,836,572 (US$459,962), Rp 4,697,518,318 (US$485,783), and Rp 1,173,836,572 (US$121,390), respectively (refer to Note 34d).
GBP
GBP
Pada tanggal 24 Agustus 2010, GBP telah menandatangani perjanjian Fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai 31 Maret 2013 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 6 bulan setelahnya.
On 24 August 2010, GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade Facility (L/G Line) agreement with ANZ. The facility was extended until 31 March 2013 which shall be automatically extended for another 6 months.
Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$6.007.769 yang terdiri dari performance bond untuk kepentingan perjanjian penjualan batubara dengan TNBF sejumlah AS$3.342.115 dan jaminan reklamasi sejumlah Rp 25.776.876.488 (AS$2.665.654) (lihat Catatan 34d).
As at 31 December 2012, US$6,007,769 of the facility has been utilised which consists of a performance bond for a coal sales contract with TNBF amounting to US$3,342,115 and for reclamation guarantees amounting to Rp 25,776,876,488 (US$2,665,654) (refer to Note 34d).
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
201
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/107 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
l.
Bank facilities (continued)
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017. Pada tanggal yang sama, ANZ menerbitkan Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) senilai AS$400.000 dimana 100% dijamin dengan kas (lihat Catatan 9).
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017. On the same date, ANZ issued an Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) amounting to US$400,000 which was 100% cash collaterised (refer to Note 9).
BT dan FSP
BT and FSP
Pada tanggal 14 Desember 2011, FSP dan BT mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan jaminan bank dengan batas kredit sebesar AS$500.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 31 Maret 2012, yang akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu enam bulan atau tanggal dimana FSP dan BT telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau tanggal lainnya yang ditentukan atas kebijakan ANZ.
On 14 December 2011, FSP and BT entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility to be used for bank guarantee with a credit limit of US$500,000 and this facility is valid until 31 March 2012, which shall be automatically extended for another six months or when FSP and BT have fulfilled its obligation under this facility agreement or such other extension at the discretion of ANZ.
Pada tanggal 4 Juni 2012, fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi sebesar AS$1.000.000 dan diperpanjang hingga 31 Maret 2013, yang akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu enam bulan atau tanggal dimana FSP dan BT telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau tanggal lainnya yang ditentukan atas kebijakan ANZ.
On 4 June 2012, the credit facility agreement was increased to US$1,000,000 and was extended until 31 March 2013, which shall be automatically extended for another six months or when FSP and BT have fulfilled its obligation under this facility agreement or such other extension at the discretion of ANZ.
Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$430.109 yang terdiri dari jaminan reklamasi untuk FSP dan BT sejumlah Rp 2.063.226.414 dan Rp 2.095.920.432 (AS$213.364 dan AS$216.745) (lihat Catatan 34d).
As at 31 December 2012, US$430,109 of the facility has been utilised which consists of reclamation guarantees for FSP and BT amounting to Rp 2,063,226,414 and Rp 2,095,920,432 (US$213,364 and US$216,745) respectively (refer to Note 34d).
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
202
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup, kecuali ML, belum menyewa peralatan tersebut.
As at 31 December 2012, the Group, except ML has not yet leased any heavy equipment.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/108 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) n.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian penggunaan haul road
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) n.
Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian penggunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan enam tahun.
On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for six years.
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, untuk memperbolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. WBM memperkirakan bahwa kontrak ini akan tetap berlaku sampai akhir masa tambang.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. WBM expects this agreement to remain in place for the life of the mine.
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
o.
Iuran kehutanan
Agreement for the mining of coal on the common boundary On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut. p.
Agreement for the use of haul road
p.
Forestry fee
WBM, GBP, FKP, dan MCM
WBM, GBP, FKP and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.000.000 sampai Rp 3.000.000 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM, GBP, FKP, dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,000,000 to Rp 3,000,000 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM, GBP, FKP and MCM has recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
203
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/109 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) q.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Kewajiban atas IUP Eksplorasi
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) q.
Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL, BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, MBE, MEL, BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku r.
Penundaaan kegiatan eksploitasi
r.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
204
Suspension of exploitation activity On 25 May 2012, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid from 27 October 2011 until 26 October 2012 for area KW.05PB0108. As at the date of these financial statements, an extension request is still in process.
Pada tanggal 25 Mei 2012, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2012 untuk area KW.05PB0108. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, permohonan perpanjangan masih dalam proses pengajuan. s.
Exploration IUP Obligation
s.
Mining Law No. 4/2009 On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/110 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, DJMBP menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL, dan BKL. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, DGMCG issued Circular Letter No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, BAS, TA, DE, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL operation. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi IUP sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to IUP by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
205
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/111 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
206
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang Tim Evaluasi untuk penyesuaian Kontrak Karya dan PKP2B. Tim Evaluasi (“Tim”) akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Alam untuk aktivitas harian. Selain itu, Tim juga dibantu oleh anggota kabinet lainnya (Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kehutanan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan lain-lain).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) on Evaluation Team for Contract of Work (“COW”) and CCoW. The Evaluation Team ("Team") will be chaired by the Coordinating Minister of Economy and co-chaired by the Minister of Energy and Mineral Resources for its daily activities. The Team is also assisted by the current Cabinet Members (Ministry of Finance, Ministry of Justice and Human Rights, Ministry of Forestry, Indonesia Investment Coordinating Board, et al).
Tugas Tim meliputi: (1) evaluasi ketentuanketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal Kontrak Karya dan PKP2B; (2) penetapan luas wilayah kerja dan penerimaan negara; dan (3) menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan kewajiban pemegang Kontrak Karya dan PKP2B, terhadap pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara.
The Team's task consists of the following: (1) evaluating the articles in the COW and CCoW; (2) determine the COW and CCoW areas and state income/revenue; and (3) determine steps to be taken for the implementation of the COW and CCoW holder’s obligations, on the processing and/or refinery of mineral and coal.
Pada tanggal 21 Februari 2012, Pemerintah Indonesia mengubah PP No. 23 dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24/2012 (“PP No. 24”), yang mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi, dan wilayah pertambangan.
On 21 February 2012, the Government of Indonesia amended GR No. 23 by issuing Government Regulation No. 24/2012 (“GR No. 24”), which regulates the transfer of IUPs, divestment and mining areas.
Grup sedang menganalisa dampak dari peraturan ini terhadap operasinya, dan berkeyakinan bahwa tidak akan ada dampak yang signifikan dalam waktu dekat. Grup telah mengubah seluruh Izin KP-nya menjadi IUP lebih lanjut dan terus menggunakan ketentuan yang ada dalam kontrak PKP2B sambil menunggu implementasi undangundang dan peraturan ini.
The Group is analysing the impact of this regulation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term. The Group has converted all of its KP licence into IUP and continued using the stipulations specified in the CCoW contract while awaiting further implementation of this laws and regulation.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/112 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 78/2010
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Ministerial Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five years reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK, dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 34d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 34d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
207
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/113 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Peraturan Menteri No. 34/2009
u.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1991K/30/MEM/2011, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2012 adalah 24,72%.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1991K/30/MEM/2011, the minimum DMO percentage for 2012 is 24.72%.
Peraturan Menteri ini menyediakan sistem ‘cap and trade' dimana perusahaan pertambangan yang melebihi kewajiban DMO dapat menjual/mentransfer kredit DMO untuk perusahaan pertambangan lain yang tidak dapat memenuhi komitmen DMO. Mekanisme penetapan harga untuk kredit DMO akan ditentukan berdasarkan ketentuan komersial. Mekanisme perdagangan kredit DMO telah diklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP 5055/30/DJB/2010 tanggal 29 November 2010, yang mengatur bahwa kredit DMO dapat ditransfer antar perusahaan pertambangan dengan persetujuan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, termasuk kredit yang dimiliki oleh pedagang atas nama perusahaan pertambangan.
This regulation provides a ‘cap and trade’ system whereby mining companies that exceed their DMO obligations may sell/transfer DMO credits to a mining company that is unlikely to meet its DMO commitment. The pricing mechanism for DMO credits is to be determined on commercial terms. The mechanism for trading DMO credits has been clarified in Circular Letter of DGMCG No. 5055/30/DJB/2010 dated 29 November 2010, which provides that DMO credits can be transferred between mining companies with the approval of the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal, including credits held by traders on behalf of a mining company.
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 909.K/20/DJB/2012, yang memperbaharui keputusan Menteri No. 1991K/30/MEM/2011, yang diantaranya menetapkan persentase batas minimal DMO untuk 2012 adalah 20,47%.
On 31 October 2012, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministrial Decree No. 909.K/20/DJB/2012, updates the Ministrial Decre No. 1991K/30/MEM/2011, which amongst other matters states the minimum DMO percentage for 2012 is 20.47%.
Pada tahun 2012, Grup telah melakukan pembelian kredit DMO dari perusahaan pertambangan lainnya untuk memenuhi DMO tahun 2012 yang dipersyaratkan Pemerintah.
During 2012, the Group has bought DMO credits from other mining companies to fulfill its 2012 DMO which is required by the Goverment.
v. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau entitas anak sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena IP dan Perusahaan menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
208
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
v.
Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP and the Company provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/114 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan Menteri No. 17/2010
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It was effective on 23 September 2010.
Royalti kepada Pemerintah akan dihitung berdasarkan mana yang lebih tinggi antara harga jual aktualnya dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalties to the Government will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk mengubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts to be amended where necessary.
Menyusul diterbitkannya peraturan tersebut, pada tanggal 24 Maret 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 515.K/32/DJB/2011 yang berisi tentang mekanisme perhitungan Coal Benchmark Price untuk kontrak spot dan penjualan berjangka.
Following the issuance of the regulation, on 24 March 2011, the DGMCG issued regulation No. 515.K/32/DJB/2011 outlining the formula mechanism of Coal Benchmark Price for spot and term sales contracts.
DJMBP akan menentukan dan memperbarui Coal Benchmark Price bulanan untuk kontrak spot penjualan sesuai dengan harga pasar (berdasarkan pengakuan global dan indeks batubara Indonesia dalam kasus batubara).
The DGMCG will determine and update the monthly Coal Benchmark Price for spot sales contracts in accordance with market prices (based on a basket of recognised global and Indonesian coal indices in the case of coal).
Untuk kontrak jangka panjang, harga penjualan batubara ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang dari Coal Benchmark Price untuk tiga bulan sebelumnya. Perusahaan pertambangan batubara diminta untuk memberitahu DJMBP tentang usulan harga jual sebelum penandatanganan perjanjian penjualan jangka panjang. Coal Benchmark Price berlaku untuk IUP-Operasi Produksi, IUP-Khusus Operasi Produksi dan pemegang PKP2B.
For long term contracts, the coal sales price is determined based on the weighted average of the Coal Benchmark Price for the preceding three months. A coal mining company is required to notify the DGMCG of the proposed sales price before signing long term sales agreements. The Coal Benchmark Price is valid for IUP-Production Operation, IUP Special Mining Business Licence Production Operation and CCoW holders.
Dalam menentukan harga jual, Grup telah mengikuti ketentuan PP No. 17/2010 terkait Coal Benchmark Price tersebut.
In determining the coal sales price, the Group has followed the requirement of GR No.17/2010 related to Coal Benchmark Price.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, DJMBP menerbitkan peraturan No. 999.K/30/DJB/2011 terkait tata cara penetapan besaran biaya penyesuaian Coal Benchmark Price terkait royalti.
On 26 August 2011, the DGMCG issued regulation No. 999.K/30/DJB/2011 outlining mechanism of Coal Benchmark Price cost adjustment related to royalty.
Grup sedang menunggu peraturan pelaksanaan terkait dari peraturan No. 999.K/30/DJB/2011 ini.
The Group is waiting for the related implementation regulation to the regulation No. 999.K/30/DJB/2011.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
209
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/115 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) x.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Peraturan Pemerintah No. 9/2012
x.
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT, dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
35. BIAYA KARYAWAN
35. EMPLOYEE COSTS 2012
Biaya karyawan
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
2011*
66,836,446
Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memiliki 3.441 karyawan (2011: 3.117 karyawan) – tidak diaudit.
210
Government Regulation No. 9/2012
55,082,514
Employee costs
The Group has 3,441 employees as at 31 December 2012 (2011: 3,117 employees) – unaudited.
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/116 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA
36. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Dewan Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Manajemen menentukan segmen operasi menjadi batubara dan non-batubara berdasarkan pertimbangan bahwa keputusan stratejik yang diambil oleh manajemen didasarkan atas segmen tersebut.
The management determined the operating segment into coal and non-coal considering that strategic decisions are taken by the management based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segments information of the Company and its subsidiaries is as follows:
Batubara/ Coal
2012 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
1,411,541,861
11,338,420
361,966,346
138,516,736
Pendapatan bersih
1,411,541,861
11,338,420
Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi
Konsolidasian/ Consolidated
-
-
62,301,903 (29,933,897)
(99,967,828) 103,940,178
(29,813,726) (43,890,645) 18,478,617 (12,118,577)
(4,338,530) (5,181,109) 32,601 2,786,489
(197,700) 16,915,241 (17,219,661) (1,091,227)
61,229,451
19,261,712
(80,491,163)
Laba sebelum pajak
111,731,989
44,929,169
(78,112,160)
Beban pajak penghasilan
(16,880,329)
(7,086,343)
94,851,660
37,842,826
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolahan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
2,613,424,397 1,366,876,919
364,591 (77,747,569)
2012 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination 306,338,711 (1,010,658,120) 157,893,731 (323,356,772)
80,109,965 29,890,204
80,108,088 22,649,858
2,440,024
-
1,422,880,281
Revenue
1,422,880,281
(500,483,082)
296,398,886 (178,552,017)
Laba tahun berjalan
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
(2,743,868) (2,000,321)
1,429
258,732,961 (104,545,736)
Gross profit Selling expenses General and (34,349,956)administration expense (32,156,513) Finance costs 1,291,557 Finance income (10,423,315) Other income Share of associate’s loss 78,548,998 (23,602,081) 54,946,917
Profit before tax Income tax expense Profit for the year
Konsolidasian/ Consolidated 1,909,104,988 1,201,413,878
Segment assets Segment liabilites Acquisition of 157,474,185 fixed assest 50,539,741 Depreciation Amortisasion of deferred exploration and development 2,441,453 expenditure
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
211
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/117 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) Batubara/ Coal
36.
2011* Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
1,494,913,634
14,348,304
271,930,848
120,077,718
Pendapatan bersih
1,494,913,634
14,348,304
Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan lain-lain
SEGMENT INFORMATION (continued) Konsolidasian/ Consolidated
-
-
Coal revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
1,509,261,938
Revenue
1,509,261,938
(392,008,566) -
470,866,953 (151,851,700)
60,057,660 (26,474,151)
(91,078,644) 86,681,433
(79,954,562) (16,354,290) 20,942,943 (15,919,669)
(2,808,133) 48,577 (5,105,194)
63,274 (16,090,089) 16,791,915
439,845,969 (91,644,418)
Laba atas transaksi akuisisi Bagian rugi perusahaan asosiasi
72,161,478
-
(43,260,104)
206,922,304
35,603,276
(229,865,534)
Gross profit Selling expenses General and (82,699,421) administration expense (16,354,290) Finance costs 4,901,431 Finance income (4,232,948) Other income Gain from acquisition 28,901,374 transaction Share of associate’s 12,660,046 loss
Laba sebelum pajak
506,813,457
61,322,035
(276,757,749)
291,377,743
Beban pajak penghasilan
(71,761,238)
(5,761,473)
Laba tahun berjalan
435,052,219
55,560,562
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolahan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
2,379,221,315 1,101,525,981
Aset segmen Liabilitas segmen
269,045,405 (1,052,019,158) 142,847,246 (367,905,550) 20,155,099 17,950,473
3,328,069
-
1,458,543,142 945,389,769
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
212
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
(14,887,891) (694,173)
7,165
2010* Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination 224,938,373 126,078,848
Informasi segmen geografis diklasifikasi berdasarkan tujuan geografis sebagai berikut: Area penjualan - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hong Kong dan Taiwan)
(277,349,316)
2011* Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
33,534,429 24,039,036
Batubara/ Coal
(591,567)
2012
(769,442,369) (498,418,351)
(78,114,278) 213,263,465
Profit before tax Income tax expense Profit for the year
Konsolidasian/ Consolidated 1,596,247,562 876,467,677
Segment assets Segment liabilites Acquisition of 38,801,637 fixed assest 41,295,336 Depreciation Amortisasion of deferred exploration and development 3,335,234 expenditure
Konsolidasian/ Consolidated 914,039,146 573,050,266
Segment assets Segment liabilities
Geographic segment information is classified based on geographical destination as follows: 2011*
341,293,210
332,956,730
624,341,736
692,042,213
Sales area South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia North Asia (China, Japan, Korea, Hong Kong and Taiwan) * As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/118 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 36.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
36. 2012
- Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Domestik
SEGMENT INFORMATION (continued) 2011*
158,190,125
130,300,557
274,452,458 24,602,752
335,129,997 18,832,441
1,422,880,281
1,509,261,938
Europe, United States and South America South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Domestic -
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
37. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Desember 2012 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 9.670 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 31 December 2012, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 9,670 based on the Bank Indonesia middle rate.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar AS$1.132.588.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2012 are translated using the exchange rate as at the date of this report, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by approximately US$1,132,588.
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang non-usaha - pihak ketiga Uang muka dan pembayaran dimuka
Uang muka pajak Jumlah aset * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
31 Desember/December 2012 Mata uang asing Setara Dolar AS (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ Foreign currency US Dollars equivalent (full amount) (full amount) IDR 101,332,326,470 AUD 61,983 IDR AUD
10,479,041 64,462
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties -
625,329,890 17,794
64,667 18,506
IDR
12,989,652,980
1,343,294
IDR AUD SGD EUR JPY
31,800,974,740 12,876,430 37,943 1,540,166 11,650,776
3,288,622 13,391,487 31,113 2,033,019 135,149
Advances and prepayments
IDR 2,237,004,953,450
231,334,535
Prepaid taxes
262,183,895
Total assets
Non-trade receivable third parties -
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
213
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/119 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
37. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
31 Desember/December 2012 Mata uang asing Setara Dolar AS (nilai penuh)/ (nilai penuh)/ Foreign currency US Dollars equivalent (full amount) (full amount) Liabilitas Hutang usaha
Liabilities Trade payables
IDR 256,494,545,240 SGD 579,643 EUR 120,139 AUD 440,059 GBP 15,465 JPY 1,198,966 MYR 8,124
26,524,772 475,307 158,583 457,661 24,899 13,908 2,681
Beban akrual
IDR 12,308,053,360 AUD 11,371
1,272,808 11,826
Accrual expenses
Hutang pajak
IDR 276,103,496,950
28,552,585
Tax payables
Hutang lain-lain - pihak ketiga
IDR
4,426,722
Other payables third parties -
61,921,752
Total liabilities
200,262,143
Net Assets
42,806,401,740
Jumlah liabilitas Aset bersih 38. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset
dan
31 Desember/December 2012 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
38. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
liabilitas
Jumlah/ Total
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
152,769,325 88,311,338 2,225,543 8,045,723
152,769,325 88,311,338 2,225,543 -
-
8,045,723
-
7,525,180
7,525,180
-
-
-
258,877,109
250,831,386
-
8,045,723
-
(228,219,557) (91,863,215) (14,031,942)
-
-
- (228,219,557) - (91,863,215) - (14,031,942)
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Hutang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities
(25,194,768)
-
-
-
(616,777,571)
-
-
- (616,777,571)
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
(976,087,053)
-
-
- (976,087,053)
214
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
(25,194,768)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/120 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
38. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/December 2011* Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Hutang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka pendek/ Short-term loans Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
38. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Jumlah/ Total
Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
158,487,332 74,705,872 3,829,540 2,405,323
158,487,332 74,705,872 3,829,540 -
-
2,405,323
-
10,416,753
10,416,753
-
-
-
249,844,820
247,439,497
-
2,405,323
-
(147,872,932) (106,240,357) (7,176,945) (4,904,816)
-
-
- (147,872,932) - (106,240,357) (7,176,945) (4,904,816)
(183,419,792)
-
-
- (183,419,792)
(131,771,110)
-
-
- (131,771,110)
(80,785,474)
-
-
-
(662,171,426)
-
-
160,681,172 72,104,984 12,554,653 7,031,365
160,681,172 72,104,984 12,554,653 -
-
7,031,365
-
11,447,938
11,447,938
-
-
-
263,820,112
256,788,747
-
7,031,365
-
(80,785,474)
(7,176,945) (654,994,481)
1 Januari/January 2011* Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
* As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
215
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/121 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
38. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
1 Januari/January 2011* Liabilitas keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban akrual/Accrual expenses Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Current maturities of derivative liabilities Hutang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
(132,055,191) (69,594,585)
-
-
(41,225,114)
-
-
(41,225,114)
(17,194,083) (1,335,076)
-
-
(17,194,083) -
(57,916,938)
-
-
-
(212,696,299)
-
-
- (212,696,299)
(532,017,286)
-
-
(58,419,197) (473,598,089)
a. Faktor risiko keuangan Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
- (132,055,191) - (69,594,585) (1,335,076) (57,916,938)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Financial risk factors i.
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pembayaran dividen kepada pemegang saham dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from Rupiah dividend payments to the shareholders and other operation expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
216
Nilai wajar diakui melalui Derivatif yang laporan digunakan laba rugi/ untuk Fair value lindung nilai/ through Derivatives profit and used loss for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Jumlah/ Total
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
i.
38. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/122 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan) (i)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah sebesar AS$3.641.829 atau menjadi lebih tinggi AS$3.709.475 dan, terutama diakibatkan keuntungan/ kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, hutang usaha, beban akrual, hutang pajak, dan hutang lainnya yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
(ii) Risiko harga
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
Market risk (continued) (i) Foreign exchange risk (continued) As at 31 December 2012, if Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the period would have been lower by US$3,641,829 or higher by US$3,709,475, mainly as a result of foreign exchange gains/(losses) on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and nontrade recievables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, tax payables and other payables. (ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan dan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price and hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak tahunan harga tetap dan swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into annual fixed price contracts and coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dari ekspektasi pemakaian bahan bakar berdasarkan komitmen harga tetap bahan bakar dalam periode maksimal 3 (tiga) tahun kedepan.
The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its expected future fuel consumption based on its fixed price coal commitment with a maximum tenor of 3 (three) years.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
217
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/123 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) i.
(ii) Risiko harga (lanjutan)
ii.
218
Market risk (continued) (ii) Price risk (continued)
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$70.574.673.
If the average coal price increases or decreases by 5% and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$70,574,673.
(iii) Risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar
(iii) Cash flow and fair value interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengambang adalah kas dan setara kas di bank dan pinjaman jangka panjang.
As at 31 December 2012, the Group financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rate are cash and cash equivalents in banks and long term loans.
Pada 31 Desember 2012, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/menurun sebesar 20 basis poin dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$132.114, sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 31 December 2012, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis point higher/lower and all other variables remain constant, post-tax profit for the period would have been US$132,114 lower/higher, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Risiko kredit
ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical, low levels of bad debts.
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/124 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk (continued)
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya dibutuhkan untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat kronologi pembayaran tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen melakukan transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 31 Desember 2012, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari sembilan pelanggan yang menyumbang 40% (2011: 68%) dari piutang usaha dan kas dan setara kas namun diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit yang signifikan.
At 31 December 2012, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from nine customers which accounts for 40% (2011: 68%) of trade receivables and cash and cash equivalents but no significant credit risk is expected to arise.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
219
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/125 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
2012
2011*
Credit risk (continued) 1 Januari/ January 2011*
Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) A A29,089,257 BBB+ 20,214,452 BBB 6,212,348 BBB-
15,540,747 13,523,935 18,892,721 2,807,402
5,528,616 6,643,310 29,885
55,516,057
50,764,805
12,201,811
Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Grup 3
Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Baa3 Fitch National AAA
Trade receivables
14,958,505 17,836,776 -
6,373,626 17,567,441 -
21,075,391 38,206,329 621,453
32,795,281
23,941,067
59,903,173
88,311,338
74,705,872
72,104,984
85,948 64,462 181,286 81,776 62,707,227
70,622 163,189 1,236,746 28,501,167 17,745,156
17,520,507 24,023,101 48,383,077
87,393,096
109,812,127
69,382,155
150,513,795
157,529,007
159,379,434
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
220
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
70,594
Counterparties with external credit rating (S&P’s) A A BBB+ BBB BBB-
Counterparties without external credit rating Group 1 Group 2 Group 3
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in Bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Baa3 Fitch National AAA
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/126 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 A1 Fitch National AAA
Piutang derivatif Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
Pinjaman kepada pihak berelasi Grup 3
1 Januari/ January 2011*
2011*
2012
7,125,180 -
10,016,753
11,047,938
400,000
400,000
400,000
7,525,180
10,416,753
11,447,938
5,123,678 17,542 1,366,899 1,537,604
1,360,388 225,571 527,128 292,236
3,363,720 3,014,411 653,234
8,045,723
2,405,323
7,031,365
-
-
40,866,398
-
-
40,866,398
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
iii. Risiko likuiditas Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan. * Diukur kembali (lihat Catatan 3)
Credit risk (continued)
iii.
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 A1 Fitch National AAA
Derivative receivables Moody’s Aa3 A2 A1 A2
Loan to related parties Group 3
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past. Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
Liquidity risk Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. * As remeasured (refer to Note 3)
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
221
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/127 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan)
a. Financial risk factors (continued)
iii. Risiko likuiditas (lanjutan)
iii.
The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amount disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Liquidity risk (continued)
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas
Liabilities
31 Desember 2012 Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang (termasuk Bunga) Hutang lain-lain
31 December 2012 228,219,557
-
-
-
-
228,219,557
Trade payables
91,863,215
-
-
-
-
91,863,215
Accrual expenses
726,909,514 14,031,942
Long-term loan (including interest) Other payables
6,728,346 10,313,798
50,027,820 3,718,144
143,151,310 -
527,002,038 -
-
31 Desember 2011* Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang (termasuk bunga) Sewa pembiayaan Liabilitas derivatif Hutang lain-lain
31 December 2011* 147,872,932 106,240,357
-
-
-
-
147,872,932 106,240,357
Trade payables Accrual expenses
1,636,441
187,181,921
-
-
-
188,818,362
Short-term loan
11,170,015 385,118
31,942,406 6,590 7,176,945 4,519,698
136,841,861 -
51,903,563 -
-
231,857,845 6,590 7,176,945 4,904,816
Long-term loan (including interest) Finance leases Derivative liabilities Other payables
1 Januari 2011* Hutang usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang (termasuk bunga) Sewa pembiayaan Liabilitas derivatif Hutang lain-lain
1 January 2011* 132,055,191 69,594,585
15,894,856 1,085,417
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
222
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
-
56,103,504 44,733 41,225,114 249,659
-
43,252,877 17,194,083 -
-
188,745,424 -
-
-
132,055,191 69,594,585
Trade payables Accrual expenses
303,996,661 44,733 58,419,197 1,335,076
Long-term loan (including interest) Finance leases Derivative liabilities Other payables
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/128 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Manajemen permodalan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Capital management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”) dan rasio net debt to equity. Rasio net debt to equity dihitung dengan membagi jumlah hutang neto dan jumlah ekuitas.
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”) and the net debt to equity ratio. Net debt to equity ratio is calculated as net debt divided by total equity.
Hutang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000. Jumlah modal dihitung dari “jumlah ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to maximum amount of US$100,000,000. Total capital is calculated as “total equity” as shown in the statement of financial position.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, added back with for interest, depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, amounts written off investments and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 months period ending on statement of financial position date.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
223
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/129 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan (lanjutan)
b.
Strategi Grup adalah menjaga rasio net debt to EBITDA maksimum sebesar 3,5 kali dan rasio net debt to equity maksimum sebesar 4:1.
The Group’s strategy is to have a maximum 3.5 times to debt to EBITDA and a maximum 4:1 ratio of net debt to equity. 2011*
2012
c.
Jumlah pinjaman (Catatan 19) Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya bagian lancar (Catatan 5 dan 9)
655,000,000
401,666,667
(159,894,505)
(168,904,085)
Utang neto
495,105,495
232,762,582
Net debt
Jumlah ekuitas
707,691,110
719,779,885
Total equity
Rasio net debt to EBITDA
3.0x
0.7x
Net debt to EBITDA ratio
Rasio net debt to equity
0.7x
0.3x
Net debt to equity ratio
Estimasi nilai wajar
c.
Total borrowings (Note 19) Less: cash and cash equivalents and restricted cash current portion (Note 5 and 9)
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2012.
Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2012.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
224
Capital management (continued)
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/130 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2012.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2012. Tingkat 1/ Level 1 Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
8,045,723
Liabilitas - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
-
-
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
2,405,323
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.
Jumlah/ Total
-
7,176,945
Estimasi nilai wajar
-
Liabilities Derivatives used for hedging
The following table presents the Group’s assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2011.
-
2,405,323
Assets Derivatives used for hedging
7,176,945
Liabilities Derivatives used for hedging
These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, instrumen tersebut termasuk dalam Tingkat 2. c.
8,045,723
Assets Derivatives used for hedging
-
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur dengan nilai wajar pada 31 Desember 2011.
Aset - Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai
Jumlah/ Total
-
-
-
Tingkat 1/ Level 1
Fair value estimation (continued)
c.
Fair value estimation If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
225
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/131 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include:
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:
Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang efek untuk instrumen serupa; Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi; Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka pada tanggal pelaporan keuangan; dan Teknik-teknik lainnya, seperti analisa arus kas diskontoan, yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
40. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali perusahaan berikut ini:
Fair value estimation (continued)
Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; The fair value of interest rate swaps is calculated as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves; The fair value of forward foreign exchange contracts is determined using forward exchange rates at the reporting date; and Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
40. NON-CONTROLLING INTERESTS
berasal
dari
Non-controlling subsidiaries:
anak
2011*
2012
interest
came
from
following
1 Januari/ January 2011*
KRL Lainnya
171,527,938 12,903,810
178,705,499 11,637,481
13,222,211
KRL Others
Jumlah
184,431,748
190,342,980
13,222,211
Total
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 11 Januari 2013, anak - anak Perusahaan (GBP, FSP, BT, WBM, PIK, TSA, dan FKP) telah mengeluarkan jaminan bank dari ANZ kepada Pemerintah untuk jaminan reklamasi dengan total sebesar Rp 90.837.646.481 (AS$ 9.393.759) untuk tahun 2008 sampai 2013. Jaminan-jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
a. On the 11 January 2013, company’s subsidiaries (GBP, FSP, BT, WBM, PIK, TSA, dan FKP) have issued bank guarantees from ANZ to the Government for reclamation guarantees total Rp 90,837,646,481 (US$9,393,759) for the year 2008 to 2013. These guarantees are valid until 31 December 2013.
b. Pada tanggal 5 Maret 2013, perjanjian jasa pertambangan antara MCM dan PT Putra Perkasa Abadi telah berakhir dan pada tanggal yang sama, MCM telah mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Hero Krida Utama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2017.
b. On 5 March 2013, the agreement of mining service between MCM and PT Putra Perkasa Abadi has ended and on the same date, MCM has entered into an agreement of mining services with PT Hero Krida Utama.The agreement is valid until 31 December 2017.
* Diukur kembali (lihat Catatan 3)
226
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
* As remeasured (refer to Note 3)
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/132 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 41. PERISTIWA (lanjutan)
SETELAH
PERIODE
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PELAPORAN
41. EVENTS AFTER (continued)
THE
REPORTING
PERIOD
c. Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan menjalin kontrak kerjasama "Newcastle Coal-linked Capped Loss Swap " dengan ANZ. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan dalam periode 6 bulan sekali dan akan berakhir di Desember 2015.
c. On 1 March 2013, the company has entered into a Newcastle Coal-linked Capped Loss Swap contract with ANZ. The settlements are arranged semi annually and the contract expires in December 2015.
d. Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengubah beberapa klausul atas transaksi hedging batubara dengan ANZ. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan secara bulanan dan akan berakhir pada 31 Desember 2013.
d. On 1 March 2013, the company changed certain terms of certain existing coal hedging transactions with ANZ. The settlements are arranged monthly and the contracts expire on 31 December 2013.
e. Pada tanggal 28 Pebruari 2013, Perseroan dan anak-anak perusahaannya telah mengakhiri perjanjian sewa ruangan dan pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa.
e. On 28 February 2013, the Company and subsidiaries terminated the former agreement of office rental and maintenance with PT Nirmala Matranusa.
f.
Pada tanggal 18 Januari 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli batubara sementara (tunduk pada klausul keuangan) dengan GN Power Ltd,Co., Philipina untuk penjualan batubara mulai dari 2016 sampai dengan 31 Maret 2028.
f. On 18 January 2013, the Company has entered into a provisional coal sales and purchase agreement (subject to financial clause) with GN Power Ltd, Co., Philippines for coal sales commencing in 2016 to 31 March 2028.
g. Pada tanggal 13 Maret 2013, Perusahaan dan GBP telah mengadakan dua perjanjian yang berbeda untuk transaksi lindung nilai pembelian bahan bakar untuk tahun 2013 dengan JP Morgan dan SMBC. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan secara bulanan dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
g. On 13 March 2013, the Company and GBP have entered into two separate agreements to hedge 2013 fuel purchases with JP Morgan and SMBC. The settlements are arranged monthly and the contracts expires on 31 December 2013.
h. Pada tanggal 20 Maret 2013, Perusahaan telah mengadakan perjanjian untuk transaksi lindung nilai pembelian bahan bakar untuk tahun 2013 dengan JP Morgan. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan secara bulanan dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
h. On 20 March 2013, the Company has entered into a transaction to hedge 2013 fuel purchases with JP Morgan. The settlements are arranged monthly and the contracts expire on 31 December 2013.
Pada bulan Januari dan Februari 2013, Pengadilan Pajak telah mengeluarkan keputusan banding PPh Badan Tahun Pajak 2006 dan 2007, yang diajukan oleh GBP. Kedua keputusan tersebut secara kesatuan menerima seluruh permohonan banding.
i. During January and February 2013, the tax court has issued verdicts on corporate tax appeals submitted by GBP for the years 2006 and 2007, respectively. Both verdicts on combined basis accepted the entire tax appeals
i.
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
227
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
228
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
2012 Annual Report PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
229
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
230
Laporan Tahunan 2012 PT Bayan Resources Tbk www.bayan.com.sg
DAFTAR SINGKATAN Abbreviations Used
Singkatan / Abbreviations
Kepanjangan / In Full
Singkatan / Abbreviations
Kepanjangan / In Full
AU
PT Apira Utama
KRL
Kangaroo Resources Limited
BCT
Balikpapan Coal Terminal
KEPCO
Korea Electric Power Corporation
Bayan
PT Bayan Resources Tbk
KM AUS
Kangaroo Minerals Pty Ltd
BT
PT Bara Tabang
KOJ
PT Karsa Optima Jaya
BAS
PT Brian Anjat Sentosa
KR SING
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
BE
PT Bayan Energy
MP
PT Metalindo Prosestama
BS
PT Bara Sejati
Muji
PT Muji Lines
BKL
PT Bara Karsa Lestari
MCM
PT Mamahak Coal Mining
CA
PT Cahaya Alam
MEL
PT Mahakam Energi Lestari
DE
PT Dermaga Energi
MBE
PT Mahakam Bara Energi
DPP
PT Dermaga Perkasapratama
OM
PT Orkida Makmur
FKP
PT Firman Ketaun Perkasa
PIK
PT Perkasa Inakakerta
FSP
PT Fajar Sakti Prima
SK
PT Silau Kencana
GPK
PT Graha Panca Karsa
SA
PT Sumber Api
GBP
PT Gunungbayan Pratamacoal
SAU
PT Sumber Aset Utama
IBU
PT Ilthabi Bara Utama
TSA
PT Teguh Sinarabadi
IP
PT Indonesia Pratama
TJ
PT Tanur Jaya
KSC
PT Kaltim Supacoal
TA
PT Tiwa Abadi
KFT
Kalimantan Floating Transfer Barge
WBM
PT Wahana Baratama Mining
INFORMASI PERSEROAN / CORPORATE INFORMATION Board of Commissioners: • President Commissioner Dato’ Dr. Low Tuck Kwong • Commissioners Ir. Michael Sumarijanto Carlos Eizaguirre • Independent Commissioners Dr Ir Rozik B Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Board of Directors: • President Director Eddie Chin Wai Fong •
Directors Lim Chai Hock Jenny Quantero Engki Wibowo Russell John Neil Alastair McLeod Low Yi Ngo Seungbum Kim Hermanto Suparman
Registered Office: Office 8 Building, 37 Floor Sudirman CBD Lot 28. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Audit Committee: (Jl. Senopati Raya 8B) Dr Ir Rozik B Soetjipto Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12 190, Abdurrohman M. Sastra Indonesia. Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM. DESS Phone : (62-21) 2935 6888 Fax : (62-21) 2935 6999 Share Register: website : www.bayan.com.sg PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lt.2 Auditor: Jl Jend Sudirman Kav. 47-48 Kantor Akuntan Publik Jakarta 12930 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers Corporate Secretary: global network) Jenny Quantero Jl HR Rasuna Said Kav. X-7 No.6
[email protected] Jakarta 12940, Tel (62 21) 521 2901 Investor Relations: Fax (62 21) 5290 5555 / 5290 5050
[email protected] • Non-affiliated Director R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Shares Listed: Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Office 8 Building, 37 Floor Sudirman CBD Lot 28. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Phone : (62-21) 2935 6888 Fax : (62-21) 2935 6999 website : www.bayan.com.sg