LAPORAN TAHUNAN 2014 2014 Annual Report
Tema Bank Bengkulu
Tangguh berdiri melayani, optimis memberi solusi
Keunggulan Kami Total Asetsebesar Rp. 3.921.483 jutameningkat24.12 % Laba Bersihsebesar Rp. 109.228 jutameningkat5.78 % Menyalurkan Kreditsebesar Rp. 2.604.094 jutameningkat 8.37 %
Peristiwa Penting Tahun 2014 17 Januari 2014 Undian tabungan Tabot (TRT) 23 Maret 2014 Rups Bank Bengkulu Tahun Buku 2013 7 April 2014 Peletakan Batu Pertama Kantor Cabang Muara Aman 10 April 2014 Pelantikan Direktur Pemasaran 14 April 2014 Undian Simpeda Nasional 2014 April 2014 Bantuan Mobil PBB-PP Kabupaten Kota Se-Provinsi Bengkulu CSR Mobil 25 April 2014 Ngobrol santai bersama OJK 23 Juli 2014 Buka Bersama anak panti
23 Juli 2014 Buka Bersama Panti dan PKPU 22 Agustus 2014 Pelatihan SOP Hapus Buku 23-24 Agustus 2014 Pelatihan Pengembangan Olibs 724 26 Agustus 2014 Peresmian Kantor Cabang Pembantu Pondok Suguh 11 September 2014 Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Cabang Pembantu Tais 13-14 September 2014 Inhouse Training 26 September 2014 Pelantikan Direktur Kepatuhan 16 Oktober 2014 Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Enggano 04 November 2014 Rapat Koordinasi RKAT 2014 04 November 2014 Rapat Koordinasi Rencana Bisnis Bank 2014 11 november 2014 Publik Ekspose 1 – Dalam rangka pemenuhan regulasi tentang modal inti Bank minimum sebesar 1 triliun * 2 Desember 2014 Pemberian bantuan kepada siswa/pelajar, mahasiswa sepropinsi Bengkulu 4 Desember 2014 Peresmian Kantor Cabang Pembantu Padang Jaya 15 Desember 2014 Publik Ekspose II * 16 Desember 2014 Peningkatan Status kantor Cabang Pembantu Bintuhan menjadi Kantor Cabang Bintuhan
Penghargaan Bank Bengkulu menerima penghargaan Infobank Awardtahun 2014 sebagai Bank dengan predikat ”Sangat Bagus”, atas Kinerja Keuangan Tahun 2014 berdasarkan penilaian terhadap permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. Penghargaan infobank ini telah diterima oleh Bank Bengkulu selama 14 tahun berturut-turut sejak tahun 2001.
Platinum Award dari Infobank Kinerja Sangat Bagus 2004 -2014
Best Bank Award dari Majalah Investor
IKHTISAR KEUANGAN (dalam Juta Rupiah) 2014
2013
ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat Berharga Kredit yang diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Total Aset
314.771 285.843 1.393 450.058
247.020 255.816 998 86.365
189.962 2.595.919 79 37.991 10.925 34.542 3.921.483
89.962 2.395.253 79 35.158 8.707 40.194 3.159.550
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang Pajak Beban yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Liabilitas Imbalan pasca kerja Total Liabilitas
59.188 3.025.874 266.480 20.027 12.770 44.962 17.169 15.372 3.461.841
36.892 2.301.462 265.015 20.027 11.887 43.543 100.083 17.680 2.796.590
167.240 1.870
134.190 1.000
83.241 207.291 459.642
62.589 165.181 362.960
310.158 (214.509)
304.350 (199.514)
133.709 109.229
142.743 103,260
EKUITAS Modal Saham Modal disetor lainnya Saldo Laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatanbungabersih JumlahPendapatan/(beban) operasionallainnya LabaOperasional LabaKomprehensifTahunBerjalan
RASIO KEUANGAN LDR (%) CAR (%) ROA (%) ROE (%) NIM (%) BOPO (%) KAP (%) NPL (GROSS) (%) NPL (Netto) (%) Penyedia Dana Pihak Tekait Persentase Pelangaran BMPK - Pihak Terkait (%) - Pihak Tidak Terkait (%) Persentase Pelampauan BMPK - Pihak Terkait (%) - Pihak Tidak Terkait (%) Kinerja Non Keuangan Kantor Pusat Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Kas Mobil Payment Point ATM Jumlah Karyawan
86,06 17,25 3,70 32.58 8,39 72.41 0,52 0,39 0,12 13,03
105,04 17,00 4,01 37,51 9,36 68,99 0,46 0,38 0,10 12,25
0,00% 0,00%-
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
1 1 8 25 5 2 2 37 512
1 1 7 23 5 2 2 31 521
Aset (DalamJuta Rupiah) 2014
2013
3.921.483 3.159.550
ASET
Liabilitas (DalamJuta Rupiah) 2014
2013
3.461.841 2.796.590
LIABILITAS
Ekuitas (DalamJuta Rupiah) 2014
2013
459.642 362.960
EKUITAS
LabaOperasional (DalamJuta Rupiah) 2014
2013 142.743
133.709
Laba Operasional
AR Bank Bengkulu- Profil LabaKomprehensifTahunBerjalan (DalamJuta Rupiah) 2014
2013
109.229
103.260
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
AR Bank Bengkulu- Profil
Profil Perusahaan Sejarah Singkat 1969Bank Bengkulu didirikan pada tanggal 9 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan p.d. Gubernur Penguasa Daerah Propinsi Bengkulu Nomor : 08/14/EKU/1969 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : D-156.1.25 tanggal 17 Mei 1970. 1971 Setelah melakukan persiapan yang dipersyaratkan, maka dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep-102/DDK/II/4/1971, tanggal 7 April 1971 Bank Bengkulu memulai usahanya sebagai lembaga keuangan bank setelah diresmikan pembukaannya oleh Gubernur M. Ali Amin, SH. bersama Pangdam IV Sriwijaya Brigjen TNI Satibi Darwis pada tanggal 13 April 1971. Selanjutnya dalam rangka memberdayakan BPD guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, maka pemerintah melaksanakan program rekapitalisasi terhadap BPD termasuk Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. 1999Dengan memperhatikan kondisi perbankan pada saat itu kurang baik, maka untuk meningkatkan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah diikutsertakan dalam rekapitalisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang mengikuti program rekapitalisasi diharuskan merubah bentuk hukumnya dari perusahaan daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT), yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disingkat menjadi PT Bank Bengkulu dengan Akta Notaris Irawan,SH Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999. Selanjutnya dilakukan perjanjian bersama antara Pemerintah Republik Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan Bank Indonesia pada tanggal 7 Mei 1999. Penyertaan modal pemerintah pusat dalam rangka program rekap dimaksud telah diselesaikan Bank Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu.
AR Bank Bengkulu- Profil
Identitas Perusahaan Nama
: PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu
Nama Panggilan Bidang Usaha Kepemilikan
: Bank Bengkulu : Industri Keuangan : Pemerintah Provinsi Bengkulu (35,62%) PemerintahKabupaten dan Kota se-Bengkulu(64,38%)
Tanggal Pendirian Tanggal Beroperasi Dasar Hukum
: 9 Agustus 1969 : 13 April 1971 : Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 3 Tahun 1975 tentang Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor Pem/10/29/48/152 tanggal 8 Juni 1977 modal dasar bank sebesar Rp. 100 juta. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 1979 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 juta. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 13 Tahun 1981 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 1,5 milyar. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11 Tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor : 584-288-425 tanggal 23 Maret 1993 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 5 milyar. Perda Nomor 1 Tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999 dan Akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dengan modal dasar bank ditingkatkan menjadi sebesar Rp. 10 milyar. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Juli 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-20091 HT.01.04 TH 99 tanggal 15 Desember 1999 modal dasar bank menjadi Rp. 30 milyar. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 13 Januari 2006 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor W21-00006 HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Januari 2007 modal dasar
AR Bank Bengkulu- Profil
bank ditingkatkan menjadi Rp. 100 milyar. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 3 Mei 2007 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-34887.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Juni 2008 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 175 milyar. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Noviartati, SH Nomor 04 tanggal 10 Juli 2014 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU05545.40.20.2014 tahun 2014 tanggal 10 Juli 2014 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 milyar. Modal Dasar
: Rp. 500.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
: Rp. 167.240.000.000,-
Jumlah Karyawan
:
Jaringan Kantor
:
Kantor Pusat
: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu
Karyawan Tetap : 507 orang Karyawan Tidak Tetap : 5orang 1 Kantor Pusat 9 Kantor Cabang 25 Cabang Pembantu 5 Kantor Kas 2 Payment Point 37 ATM
Tlp. 0736 - 341170 (hunting) Faks 0736– 21178 Website
: www.bankbengkulu.co.id
Layanan Informasi
: Tlp. 0736 - 341170
Email
:
[email protected]
AR Bank Bengkulu- Profil
Visi dan Misi Dan Nilai Perusahaan
VISI Menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat
MISI
Mengelola dan mengembangkan Bank secara profesional, sehat, dinamis dan kompetitif, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, Pengelola dan Masyarakat. Penggerak Pembangunan dan sebagai tuan rumah didaerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, simpatik, ramah dan memuaskan kepada masyarakat serta mitranya.
Budaya Kerja Budaya kerja berperan sangat penting dan berpengaruh kuat terhadap kualitas kinerja bank, karenanya budaya kerja harus mendapat perhatian dari semua jajaran dalam bank secara sungguh-sungguh. Budaya kerja bank diharapkan merupakan lahan yang subur bagi tumbuhnya perilaku positif seluruh jajaran Bank Bengkulu yang pada akhirnya membawa ke arah keberhasilan usaha bank. Adanya budaya bank yang kondusif akan memiliki peranan yang strategis dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran-sasaran usaha Bank Bengkulu. Penyataan nilai-nilai budaya kerja Bank Bengkulu merupakan nilai dari kompetensi kunci setiap Karyawan dan tercermin dalam 11 sikap dan perilaku Karyawanserta kode etik Bankir Indonesia menjadi acuan pengembangan budaya kerja Bank Bengkulu. Penjabaran Budaya kerja Bank Bengkulu adalah : 1.
Melaksanakan tugas dan kewajiban secara tulus dan ikhlas dengan dedikasi yang tinggi berlandaskan pada iman dan takwa kepada Tuhan Yang Esa.
2.
Menjunjung tinggi dan mentaati kode etik Bankir Indonesia dalam melaksanakan tugas dan kewajiban secara jujur.
AR Bank Bengkulu- Profil 3.
Berupaya memberikan pelayanan unggul dengan pendekatan yang bersahabat kepada mitra usaha.
4.
Bekerja atas dasar prioritas dan rencana dengan standar mutu kerja yang tinggi dan realitas.
5.
Peduli terhadap semua permasalahan di unit kerjanya.
6.
Melaksanakan pengawasan melekat dan menindaklanjuti hasilnya.
7.
Melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh inisiatif serta bertanggung jawab atas mutu hasil kerjanya.
8.
Melaksanakan komunikasi terbuka dengan saling mengingatkan, saling menghargai, dan saling membimbing.
9.
Melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu dilandasi semangat kebersamaan.
10. Meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 11. Berusaha menjadi acuan bagi lingkungan kerjanya.
Sasaran, Strategi Dan Kebijakan Manajemen Bank Bengkulu memiliki komitmen untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya Bank Bengkulu senantiasa berpedoman pada visi, misi, sasaran,
strategi
dan
kebijakan
manajemen
yang
sudah
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bank terhadap ekonomi regional dan nasional. Sasaran Sasaran Bank Bengkulu tahun 2015dituangkan dalam target jangka pendek, yaitu Rencana Bisnis Bank. Sasaranyang akan dicapai adalah peningkatan kinerja secara keseluruhan dan perolehan laba yang terus meningkat secara wajar. Sehingga dapat mencapai tujuan akhir menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mitranya.
Strategi Bisnis Bank Pembangunan Daerah menghadapi banyak tantangan integrasi ekonomi regional sesuai kesepakatan Asean Economic Community (AEC) yang akan diberlakukan pada tahun 2012. Untuk itu Bank Bengkulu terus melakukan pembenahan di semua lini bisnis sebagai komitmen untuk
AR Bank Bengkulu- Profil memperbesar kontribusi kontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya pembenahan yang dilakukan oleh Bank Bengkulu selaku bank daerah mengacu pada blue print BPD Regional Champion (BRC). Untuk mengetahui posisi dan kuadran perseroan serta strategi tepat yang harus diterapkan, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal bank secara komprehenship. Berdasarkan analisis SWOT, Bank Bengkulu telah menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank secara berkelanjutan untuk mencapai sasaran, antara lain : 1. Strategi pengembangan bisnis 2. Strategi Manajemen Risiko 3. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi
Kebijakan Manajemen Aspek manajemen saat ini sudah menjadi komitmen Pemilik dan pengurus Bank Bengkulu untuk terus dibenahi dan ditingkatkan, karena disadari bahwa pengelolaan perusahaan yang semakin kompleks membutuhkan suatu sistem organisasi yang solid dan terencana dengan baik, proses pembenahan dan penataan setiap tahunnya dilakukan penyempurnaan yang dianggap perlu sesuai kebutuhan perusahaan. Kemudian juga akan dimplementasikan pada pengembangan teknologi informasi dengan tujuan untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah ditengah-tengah persaingan antar bank yang sangat ketat, pengelolaan usaha yang prudent, profesional dan independen serta mematuhi semua ketentuan yang berlaku dengan menerapkan prinsip good corporate governance.
AR Bank Bengkulu- Profil
Produk dan Layanan Produk Penghimpunan Dana Dalam penghimpunan dana masyarakat, Bank Bengkulu menekankan pada kualitas layanan pada nasabah, kecepatan dan kenyamanan. Produk – produk tersebut adalah : 1. Giro Produk dan layanan Rekening giro Bank Bengkulu dapat dimiliki oleh perorangan, instansi pemerintah, perusahaan, yayasan maupun lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan rekening giro dapat dilakukan di seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu.
2. Tabungan Produk tabungan Bank Bengkulu terdiri dari tabungan Simpeda, tabungan Tabot, TabunganKu dan TAPEDA Produk dan layanan Tabungan Simpeda Simpeda adalah singkatan dari Simpanan Pembangunan Daerah, dapat dimiliki oleh perorangan, badan hukum, yayasan dan lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu, kemudahan bertransaksi melalui jaringan ATM Bersama dan telah terhubung dengan jaringan BPDNet online. Tabungan Tabot Tabungan TABOT (Tabungan Orang Terencana) merupakan produk tabungan khas dan unggulan Bank Bengkulu. Kata TABOT sangat familiar diseluruh lapisan masyarakat Bengkulu, karena berkaitan dengan tradisi/budaya khas dan asli masyarakat Bengkulu yaitu acara Tabot pada setiap bulan Muharam dalam kalender tahun Islam. TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, dan merupakan produk tabungan nasional yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan mendorong masyarakat untuk lebih mengenal bank melalui layanan yang di berikan yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat menengah bawah.
AR Bank Bengkulu- Profil
Tabungan TAPEDA Diperuntukkan khusus kepada Karyawan negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Propinsi Bengkulu. Tabungan Tapeda khusus untuk menampung gaji dan pensiun Karyawan negeri sipil
3. DEPOSITO Produk dan layanan Deposito merupakan simpanan berjangka yang diperuntukkan bagi perseorangan, perusahaan, lembaga lainnya dengan jangka waktu bervariasi antara 1 s.d 24 bulan. Tersedia fasilitas perpanjangan otomatis dengan jangka waktu yang sama.
4. Penempatan dan Penyaluran Dana Bank Bengkulu menempatkan dananya dalam bentuk aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga, dan penyertaan. Penyaluran dana melalui kredit merupakan aktivitas utama yang dilakukan Bank Bengkulu dalam mengelola keuangannya yang dilakukan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Jenis-jenis kredit Bank Bengkulu antara lain :
Produk dan layanan Kredit Umum Kredit yang diberikan kepada perorangan/badan usaha untuk menambah modal kerja daninvestasi, sehingga dapat mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Usaha yang dapat dibiaya merupakan usaha produktif di sektor perdagangan, pertanian, konstruksi, pertambangan, industri dan sektor-sektor lainnya. Kredit Multiguna Merupakan kredit yang diberikan kepada perorangan yaitu : Karyawan tetap yang bekerja baik Karyawan negeri sipil, BUMN/BUMD yang mempunyai penghasilan tetap. Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk pengembangan usaha, kepemilikan kendaraan bermotor, konsumsi dan investasi.
AR Bank Bengkulu- Profil Kredit Program Kredit Program Bank Bengkulu adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan lembaga lainnya yang persyaratannya telah ditentukan oleh pihak pemilik dana. Kredit program Bank Bengkulu antara lain adalah kredit SUP 005, diberikan kepada perorangan yang memiliki usaha produktif mikro dan kecil.
5. Jasa Layanan Bank Bengkulu Lainnya
Pengiriman Uang melalui Bank IndonesiaReal Time Gross Settlement (BI-RTGS), dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank Pembangunan Seluruh Indonesia.
Layanan penerimaan setoran pembayaran Pajak dengan sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) Prima.
Layanan penerbitan Bank Garansi dan Referensi Bank.
Layanan pembayaran gaji Karyawan negeri sipil dan pensiunan.
Layanan penerimaan setoran pembayaran Tagihan Rekening Telepon, Listrik dan PDAM Tirta Darma Kota Bengkulu.
Layanan penerimaan setoran Uang Kuliah bagi Mahasiswa Universitas Dehasen, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Bengkulu dan Universitas Prof Dr Hazairin.
Layanan ATM yang tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA dengan fitur : tarik tunai, transfer antar bank, pembelian pulsa, Pembayaran pulsa berlangganan
Bank pelaksana KPE (kartu Karyawan elektronik) bekerjasama dengan Badan KeKaryawanan Negara (BKN), Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.
Layanan Electronic Data Capture (EDC), bekerja sama dengan merchant-merchant yang ada di daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota.
AR Bank Bengkulu- Profil
Stuktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan ditetapkan dalam Surat Keputusan Surat Keputusan Direksi Nomor 117/HP.00.01/D.1/2011 tentang Perubahan Ketiga Struktur Organisasi dan diskripsi Kerja PT Bank Bengkulu.
AR Bank Bengkulu- Profil
AR Bank Bengkulu- Profil
Stuktur dan Komposisi Pemegang Saham Bank Bengkulu Modal Dasar Bank Bengkulu sebesar Rp. 500 Milyar. Dari modal yang ditempatkan tersebut telah disetor penuh kedalam perseroan sebesar Rp. 167.240juta (seratus enam puluh tujuh milyar dua ratus empat puluh juta rupiah), dengan komposisi modal yang telah disetoroleh masing-masing pemegang saham pada akhir Desember 2014sebagai berikut : No.
Pemegang Saham
2014 modal disetor
2013 %
modal disetor
%
1 Propinsi Bengkulu
59.578.000.000
35,62
47.528.000.000
35,42
2 Kota Bengkulu
11.245.000.000
6,72
9.745.000.000
7,26
3 Kabupaten Bengkulu Selatan
11.870.000.000
7,10
10.370.000.000
7,73
4 Kabupaten Rejang Lebong
9.672.000.000
5,78
7.672.000.000
5,72
5 Kabupaten Bengkulu Utara
8.325.000.000
4,98
8.325.000.000
6,20
6 Kabupaten Mukomuko
11.110.000.000
6,64
9.110.000.000
6,79
7 Kabupaten Seluma
11.300.000.000
6,76
5.300.000.000
3,95
8 Kabupaten Lebong
14.150.000.000
8,46
13.150.000.000
9,80
9 Kabupaten Kaur 10 Kabupaten Kepahiang 11 Kabupaten Bengkulu Tengah Jumlah
9.830.000.000
5,88
9.830.000.000
7,33
16.000.000.000
9,57
11.000.000.000
8,20
4.160.000.000
2,49
2.160.000.000
1,61
167.240.000.000
100,00
134.190.000.000
100,00
AR Bank Bengkulu- Profil
Pemerintah Provinsi Bengkulu (35,62%)
Kota Bengkulu (6,72%)
Kabupaten Bengkulu Selatan (7,10%)
Kabupaten Renjang Lebong (5,78)
Kabupaten Bengkulu Utara (4,98%)
Kabupaten Mukomuko (6,76%)
Kabupaten Seluma 6,76%)
Kabupaten Lebong (8,46%)
Kabupaten Kaur (5,88%)
Kabupaten Kepahiang (9,57%)
Kabupaten Bengkulu Tengah (2,49%)
Ultimate Shareholder Sampai dengan akhir tahun 2014ultimate shareholder Bank Bengkulu adalah : a. Kelompok usaha yang terkait dengan Bank Bengkulu antara lain :
PT AskridaRp.60 juta (dalam proses pengalihan ke dana pensiun) PT Sarana Bengkulu Ventura Rp.20 juta b. Bank Bengkulu mempunyai ultimate shareholder yang lebih besar dan atau sama dengan
10 %, yaitu kepemililikan saham Pemerintah Propinsi Bengkulu di Bank Bengkulu sebesar 35.62 %.
AR Bank Bengkulu- Profil
Alamat Kantor Bank Bengkulu No
Klasifikasi
Nama Kantor
Alamat
1
Kantor Pusat
Bank Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt. 2 Bengkulu
1
Kantor C abang
C abang Utama
Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu
2
C abang C urup
Jl. Sukowati No.6 C urup
3
C abang Manna
Jl.Affan Bachsin No.2 Manna
4
C abang Argamakmur Jl.Prof.Moh. Yamin, SH No.405 Argamakmur
5
C abang Muko-Muko
Jl. Jend. Sudirman No.63 Muko-Muko
6
C abang Kepahiang
Jl.Santosa No.192 Kepahiang
7
C abang Muara Aman Jl. Suka Marga No.08 kec.Amen Kab. Lebong Rukan Royal Palace Blok A-03 Jalan Prof DR. Soepomo No C abang Jakarta 178/A Kelurahan Menteng Dalam Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta Selatan Jl. Pasar Palembang No. 6 Kecamatan Kaur Selatan C abang Bintuhan Kabupaten Kaur
8 9
1
C abang Pembantu Pasar Panorama
Jl. Salak No.106 Bengkulu
2
Pasar Minggu
Jl. Jend. Sudirman No.272 Bengkulu
3
Pagar Dewa
Jl. DP.Negara Bengkulu
4
Padang Ulak Tanding Jl. Raya C urup-Lubuk Linggau Rejang Lebong
5
Simpang Bukit Kaba
Jl. Raya C urup-Lubuk Linggau Ds.Sumber Bening No.255
6
Sukaraja
Jl. Raya Bengkulu-Manna Km.32 No.30 Sukaraja
7
Tais
Jl. Merdeka No.4 Kec.Seluma Kota Kab.Seluma
8
Pino Raya
Jl. Raya Bengkulu-Manna Ds.Pasar Pino Kelutum
9
Ketahun
Jl. Flamboyan D.1 No.2 Ketahun
10
Putri Hijau
Jl. Raya Kota Bani Pasar Air Muring Bengkulu Utara
11
Karang Tinggi
Jl. Raya Bengkulu-C urup Km.25 Bengkulu Tengah
12
Giri Mulya
Jl. Wijaya Kesuma No.3 Giri Mulya Bengkulu Utara
13
Ipuh
Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh Bengkulu Utara
14
Lubuk Pinang
Jl. Lintas Bengkulu-Padang Muko-Muko No.2
15
Penarik
Jl.Lintas Bengkulu-Muko-Muko Simp. SP 1 Penarik
16
Pasar Tengah
Jl. Merdeka No. 191 Pasar Tengah Kec.C urup Rejang Lebong
17
Megamall
Jl. KZ. Abidin MegaMall Lantai 1 Kota Bengkulu
18
Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan
19
Kayu Kunyit
Jl. Simpang Tiga Kayu Kunyit Kec. Manna
20
Tanjung Kemuning
Jl. Raya Tanjung Kemuning Kab. Kaur
21
Enggano
Jl. Desa Apoho
22
Pondok Suguh
Jl. Raya Ps Tunggang Kecamatan Pondok Suguh
23
Padang Jaya
Jl. lintas Desa Marga sakti Kec Padang Jaya
24
Merigi
Jl. Raya Durian Depun Kec Merigi Kepahiang
25
Tes
Jl. Parawisata II Tes Kec Lebong Selatan
AR Bank Bengkulu- Profil No 1
Klasifikasi
Nama Kantor
Alamat
RSUD M.Yunus
Jl. Bhayangkara Bengkulu
2
Kantor Dispenda Prop. Bengkulu
Jl. Raden Fatah No.30 Bengkulu
3
Kantor Samsat Mini MegaMall
Jl. KZ.Abidin MegaMall Lt.2 Kota Bengkulu
4
Kantor Kas Pasar Atas C urup
Jl. Ade Irma Suryani Kec. C urup Tengah
5
Kantor Kas UMB Kampus II
Jl. Lingkar Timur Bengkulu
C abang Utama
Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu
C abang C urup
Jl. Sukowati No.6 C urup
C abang Utama
Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu
C abang C urup
Jl. Sukowati No.6 C urup
1
Kantor Kas
Payment Point
2 1
Kas Mobil
2
1
C abang Utama Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu
2
ATM
Pemda Propinsi Bengkulu
Jl.Pembangunan No. 1 Bengkulu
3
Padang Harapan Bengkulu
Jl. Asahan No.6 Bengkulu
4
RSUD M.Yunus
Jl. Bhyangkara (RSUD M.Yunus
5
C abang Pembantu Panorama
Jl.Salak Raya No. 106 Bengkulu
6
C abang Utama Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu
7
Bandara Fatmawati Bengkulu
Jl. P. Natadirja Bengkulu
8
Bengkulu Indah Mall
Jl. Fatmawati Bengkulu
9
Mega Mall
Jl.KZ. Abidin MegaMall LT.1 Bengkulu
10
SPBU Km.6.5
Jl.P. Natadirja Km.6.5
11
Kota Bengkulu
Jl. Raya Unib Rawamakmur
12
C abang C urup
Jl. Sukowati No.6 C urup
13 14
C abang Manna
Jl. Affan Bachsin No.2 Manna
C abang Argamakmur
15
C abang Muko-Muko
Jl. Prof.M.Yamin No.405 Argamakmur Jl. Jend. Sudirman No.63 Bandar Ratu Muko-Muko
16
C abang Kepahiang
Jl. Santoso No. 192 Kepahiang
17
C abang Pembantu Tais
Jl. Medeka No.4 Seluma
18
C abang Muara aman
Jl. Suka marga No. 8 Kec. Amen Lebong
19 20
C abang Pembantu Bintuhan
Jl. Air Dingin No.9 Bintuhan Kaur Jl. Merdeka No 191 Pasar Tengah C urup
21
C abang Pembantu Pasar Tengah Pemda Kepahiang
22 23
C abang Pembantu Karang Tinggi C abang Pembantu Sukaraja
Jl. Raya Bengkulu-C urup Bengkulu Tengah
24
C abang Pembantu Ipuh
Jl. Raya Bengkulu-Manna Km.32 No.30 Sukaraja Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh
25
C abang Pembantu Penarik
Jl. Lintas Bengkulu-Mukomuko Simp.SP 1 Penarik
26
C abang Pembantu Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan
27
C abang Pembantu Ketahun
28
Pemda Lebong
Jl. Flamboyan D.1 No.2 Ketahun Jl.Raya Tubei Kec. Lebong Atas
29
C apem Merigi
Jl.Raya Durian Depun Kec.Merigi Kepahiang
30
C apem Pasar Minggu
Jl.Jend. Soedirman No.272 Bengkulu
31
C abang Utama
Jl.Basuki Rahmat No.6 Bengkulu
32
C abang Jakarta
jl.Soepomo No.178-A Tebet Jakarta Selatan
33
Pemda Bengkulu Utara
Jl.Jend.Soedirman No.1 Argamakmur
34
Taman Bhineka
JL.Lintas Bintuhan-Manna Desa Sinar Pagi
35
Pemda Seluma
Jl.Soekarno Hatta Pematang Aur Kab.Seluma
36
C apem Putri Hijau
Jl.Raya Kota Bani Pasar Air Muring
37
Pemda Rejang Lebong
Jl.S.Sukowati No.52 C urup
Jl. Raya Kelobak C urup
AR Bank Bengkulu- Profil
Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV) Di tahun 2014Bank Bengkulu tidak memiliki Perusahaan Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV) sehingga tidak ada informasi terkait nama, persentase kepemilikan, bidang usaha dan status operasi terkait dengan Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV).
Kronologis Pencatatan Saham Sampai dengan tahun 2014, Bank Bengkulu belum pernah mencatatkan saham di Bursa Saham,sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporateaction),perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Sampai dengan tahun 2014, Bank Bengkulu belum pernah mencatatkan efek lainnya di Bursa Efek, ehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah efek, nama bursa maupun peringkat efek.
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
Keterangan Kantor Akuntan Publik
Nama Kantor dbsd&a
Notaris Kuasa Hukum
Noviartati, SH Made Sukiade, SH
Alamat Jl Mampang Prapatan VIII No. R 25b Jakarta selatan Jl. Prof Dr, Hazairin No.11 Bengkulu Jl. Jendral Sudirman No. 08 Pintu Batu Bengkulu
AR Bank Bengkulu- Profil
Laporan Dewan Komisaris Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin-Nya, kami dapat menyampaikan laporan pengawasan atas kinerja Direksi selama tahun 2014 kepada Pemegang Saham dan para stakeholder sebagaimana tertuang dalam Annual Report Tahun 2014 Bank Bengkulu
Penilaian Atas Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 tampak mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Hal ini dilihat dari perlambatan Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatnya inflasi, melemahnya rupiah dan naiknya suku bunga bank. PDB tahun 2014 tercatat sebesar 5,06%, menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,73%. Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta. Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta surat berharga. Pada akhir tahun 2014 penghimpunan dana Giro sebesar Rp 889.938 juta naik sebesar 16,24% dari posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 765.593 juta. Jumlah tersebut mencapai29,41% dari total dana pihak ketiga.Padaakhirtahun 2014 Tabungan sebesar Rp625.563jutameningkatsebesar 0,38% dariposisiakhirtahun 2013sebesar Rp623.179 juta. Jumlahtabunganmencapai 20,67% dari total danapihak ketiga.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan seluruh jajaran Perseroan telah bekerja sesuai dengan arahan strategi Perseroan. Jajaran Direksi beserta seluruh jajaran karyawan terus menjalankan roda Perseroan dengan serangkaian program dan langkah strategis guna mencapai sasaran serta tujuan Perseroan sesuai dengan Visi dan Misi Perseroan.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan CSR Dalam upaya meningkatkan kinerja kearah yang positif, Dewan Komisaris senantiasa mendorong manajemen agar mampu menjaga dan mengelolanya dengan baik. Kami selalu memberikan perhatian khusus dalam memberikan pengawasan atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Pemegang Saham, Regulator dan standar best practice lainnya.
AR Bank Bengkulu- Profil
Dewan Komisaris sangat mendukung upaya Perseroan dalam menciptakan SistemPengendalian Internal di lingkungan perusahaan diantaranya adalah penerapan Manajemen Risiko, pelaksanaan fungsi Internal Audit. Dewan Komisaris mendorong pengelolaan Manajemen Risiko mampu dijalankan secara optimal. Dewan Komisaris memahami bahwa perusahaan yang siap memenangkan persaingan adalah perusahaan yang accountable, responsible, independent, fairness dan transparant. Hal itulah yang mendasari Dewan Komisaris untuk terus mendukung dan menjunjung tinggi seluruh prinsip GCG dapat diterapkan secara konsisten oleh Perseroan Dewan Komisaris mendukung upaya Perseroan dalam implementasi Corporate Social Responsibility. Berbagai kegiatan telah dilakukan di tahun 2014, dimana Perseroan telah memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar dan mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuh kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan kesehatan.
Keberadaan Organ Penunjang Dewan Komisaris Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan, Dewan Komisaris selama ini dibantu oleh Komite Auditsebagai organ penunjang Dewan Komisaris yaitu Komite Audit. Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.Mengingat organ Komite dipandang sangat penting dalam menunjang fungsi dan efektifitas Dewan Komisaris maka direncanakan Dewan Komisaris akan membentuk Komite Manajemen Risiko dan GCG.
Perubahan Struktur Dewan Komisaris Selama tahun 2014, tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris
Ucapan Terima Kasih Akhirnya, Saya atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham, Direksi, Pelanggan, Karyawan, Mitra Usaha dan seluruh Pemangku Kepentingan atas kepercayaan, dukungan, peran dan kontribusi yang diberikan. Penghargaan yang tinggi kami sampaikan secara khusus kepada Direksi atas kemampuan,
AR Bank Bengkulu- Profil
wawasan dan keputusan Direksi, juga pemahamannya akan risiko, pengembangan strategi bisnis serta integritas yang ditunjukkannya. Kemampuan dan keahlian mereka mewarnai seluruh organisasi sehingga Perseroanakan mencapai kinerja positif dan terus tumbuh di masa depan. Dengan tetap menjalin kebersamaan yang kuat dan sinergis, Perseroan berkomitmen untuk menghadapi peluang dan tantangan di masa yang akan datang.
Bengkulu,22 April 2015 Atas Nama Dewan Komisaris Bank Bengkulu
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Utama Independen
AR Bank Bengkulu- Profil
Profil Dewan Komisaris
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Utama Independen
WNI, 63 tahun , lahir di Makassar pada tanggal 15 Juli 1952. Menjabat sebagai Komisaris Utama Independen Bank Bengkulu sejak Oktober 2010. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta pada tahun 2007
Training yang pernah diikuti : - Pelatihan Risk Management Measurement, tahun 2010 penyelenggara BSMR/RMDC di Jakarta. - Seminar Nasional : Strategi dan Risiko Penambahan Modal Bank, tahun 2011 penyelenggara infobank di manado - Pelatihan BSMR Level 1, tahun 2011 penyelenggara Lembaga Manajemen Surabaya di Makasar. - Workshop : Dampak strategik Independensi fungsi Kepatuhan & Identifikasi kualitas risiko kepatuhan, tahun 2011 penyelenggara LPPI di Jakarta. - Prespektif pengaturan dan penegakan Hukum dalam menyikapi tindak pidana di bidang perbankan terhadap Business Judgement Rule Operasional Bank, tahun 2012 penyelenggara ASBANDA di Jakarta. - Meningkatkan fungsi Auditor internal dalam rangka identifikasi red flag, tahun 2012 penyelenggara Risk Managemen Guard (RMG) di Jakarta. - Seminar: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2012 penyelenggara ASBANDA di Jakarta. - Workshop: kupas tuntas rencana bisnis Bank Berorientasi pada saat best practice, regulasi, ekonomi mikro makro dan indikator tingkat kesehatan Bank, tahun 2012 penyelenggara Risk Management Guard (RMG) di Jakarta. - Peran komite pemantau risiko dalam rangka pengawasan aktif dewan komisaris (RMI, 26-27 November 2014 jakarta) - Human capital planning towards ASEAN Economic 2015 (LPPI, 10 Desember 2014 Jakarta). - Penyempurnaan pendekatan ATMR dan teknik mitigasi Risiko Kredit dengan pendekatan standar berdasarkan SE BI No 13/6/DPNP (RMG, Jakarta, 19-20 Februari 2014)
AR Bank Bengkulu- Profil
Perjalanan Karir: - 03/02/1975, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kasi Reserse Komdis Yapen serui Polda Irian Jaya. - 03/02/1976, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansek pol Muting Marauke polda Irian Jaya. - 24/05/1977, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansub Den Prov Res Marauke. - 27/08/1978, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dan Pam Obyek Pertamina Senggo Marauke Polda Irian Jaya. - 23/02/1979, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansat Lantas Res Marauke Polda Irian Jaya. - 24/01/1980, Kepolisian republik Indonesia sebagai PA Sandi IPP Polda Irian Jaya. - 26/06/1983, Kepolisian republik Indonesia sebagai kapolsek pasar rebo jaktim polda metro jaya. - 24/03/1988, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kasat Serse Jaksel Polda metro jaya. - 05/10/1990, Kepolisian republik Indonesia sebagai Waka KP3 Tanjung Periok Polda Metro Jaya. - 05/04/1991, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kassubag min Latsat diklat polda metro jaya. - 20/09/1991, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kassubag min latsat diklat polda metro jaya. - 29/05/1993, Kepolisian republik Indonesia sebagai kasat idik 1 subdit tipikor dit serse polri. - 27/03/1995, Kepolisian republik Indonesia sebagai kasat intelpam polwitabes bandung Polda Jabar. - 01/07/1996, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kapolres Bogor Polwil Bogor Polda Jabar. - 01/03/1998, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kadit Lantas Polda DI.Yogyakarta. - 01/11/1999, Kepolisian republik Indonesia sebagai Guru Utama PTIK. - 01/09/2000, Kepolisian republik Indonesia sebagai kadep balmetfor puslabfor Bareskrim Polri. - 23/12/2004, Kepolisian republik Indonesia sebagai ses puslabfor Bareskrim Polri. - 19/12/2006, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kapuslabfor Bareskrim Polri. - 13/02/2009, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kapolda Bengkulu. - 25/10/2010, Bank Bengkulu sebagai Komisaris Independen. - 28/10/2010, Bank Bengkulu sebagai Pgs. Komisaris Utama Independen. - 25/10/2014 s.d sekarang, Bank Bengkulu sebagai Komisaris Utama Independen
AR Bank Bengkulu- Profil
Dasar Pengangkatan : - Nomor 15/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 November 2013 perihal keputusan uji kemampuan & kepatutan (fit and proper test) atas peralihan jabatan dari Komisaris Independen menjadi Komisaris Utama Independen PT BPD Bengkulu. - RUPS-LB PT Bank Pembangunnan Daerah Bengkulu Tahun buku 2013 No. 38 Tanggal 27 Maret 2014 Keputusan Pertama “RUPS sepakat mengangkat kembali dan menetapkan Drs. M. Ruslan Riza, MM sebagai komisaris Utama Independen untuk masa jabatan 4 (empat) tahun kedepan. Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen
WNI, 64 tahun, lahir di Sekayu pada tanggal 2 Juni 1951. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Maret 2012. Memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980. Training yang pernah diikuti : - Pemutakhiran teknik investigasi Fraud berdasarkan best Practise (RMG, 22-23 Januari 2014 jakarta). - CKPN & Back Testing “Review perhitungan CKPN kredit restrukturisasi dan Back Testing (Kaji ulang) metode estimasi CKPN kolektif (RMG, Jakarta 22-23 April 2014). - Deteksi Risiko Operasional dan stress test model untuk pengujian akurasi manajemen risiko operasional (RMG, Jakarta 18-19 Juni 2014). Perjalanan Karir: - 02/01/1978, Kasubbag Perencanaan dinas PU Propinsi Bengkulu. - 07/12/2085, Kepala Dinas PU Kabupaten Rejang Lebong. - 23/06/1989, Kepala Sub Dinas Bina Marga Dinas PU Propinsi Bengkulu. - 30/03/1992, Kepala Sub Dinas Bina Marga Dinas PU Propinsi Jambi. - 31/01/1997, Kepala Bidang Bina Teknik Kanwil PU Propinsi Jambi. - 24/08/1998, Inspektur Pembantu Wil Irian Jaya Irwil VI Dep. PU Jakarta. - 08/05/2000, Kakanwil Departemen PU Propinsi Bengkulu. - 23/03/2001, Kepala Bappeda Propinsi Bengkulu.
AR Bank Bengkulu- Profil
-
02/06/2003, Asisten Ekonomi Pembangunan & Kesejahteraan. - 29/03/2012 s.d sekarang, sebagai Komisaris Independen di Bank Bengkulu. Dasar Pengangkatan : - Surat keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/18/GBI/DPIP/Rahasia Tanggal 23 Februari 2012 Perihal Keputusan atas pengangkatan anggota dewan komisaris PT BPD Bengkulu. - Keputusan RUPS-LB PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor 34 tanggal 30 November 2011. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris WNI, 59 tahun, lahir di Tanjung Karang pada tanggal 8 Agustus 1956. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Desember 2012. Memperoleh gelar Magister Management dari STIE IPWIJA Jakarta pada tahun 1997 dan Magister Teknik dari Universitas Trisakti pada tahun 2003. Training yang pernah diikuti : - 1986, Pra-Jabatan Umum tingkat III, Jakarta. - 1987, Orientasi Teknik jalan, Jakarta. - 1987, Pejabat Inti Proyek/PIP Direktorat Jendral Bina marga, Jakarta. - 1991, Diklat pimpinan tingkat IV, Bandung . - 1993, Pimpinan Proyek fisik/P3F Departemen Pekerjaan Umum , Jakarta. - 1995, Diklat Pimpinan tingkat III, Medan. - 1996, Pelatihan Bimbingan Hukum Bidang Kebinamargaan, Bandung. - 1997, Pelatihan Jalan Nasional dan Provinsi (NPRMTP), Bandung. - 1998, Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan (EKPP) Bappenas Bengkulu. - 2002, Prosedur pengawasan dan jaminan mutu pekerjaan jalan jakarta. - 2003, pejabat inti proyek/PIP bid. Perkotaan dan pedesaaan, jakarta. - 2004, Diklat pimpinan tingkat II, Bandung. - 2006, Seminar Nasional “Peningkatan peran Perkeretaapian di sumatera bagian selatan “ 12 April 2006 di palembang. - 2007, pemakalah “pertemuan ilmiah tahunan (PIT) XXIV dan kongres IX HATHI, 31 Agustus – 02 September 2007 makasar.
AR Bank Bengkulu- Profil
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2008, seminar nasional “komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan kependudukan, jakarta 29 juli 2008. 2008, pemakalah pertemuan konsultatif pengembangan kebijakan pelestarian seni budaya tradisional untuk peningkatan pariwisata. Bengkulu, 4 agustus 2008. 2009 sosialisasi tentang pemahaman hukum laut dan implementasinya terhadap pembangunan kelautan di Indonesia, bengkulu. 2009, workshop permodelan sistem pengukuran ketahanan Nasional dan Simulasi pengambilan kebijakan publik di Lemhanas RI, Jakarta. 2009, sustaining and accelerating Leadership, yogyakarta. 2009, Perencanaan pengebangan sistem pengawasan dan pengaturan pendistribusian bahan bakar minyak nasional berbasis kewilayahan, jakarta. 2010, workshop perkuatan kerjasama masyarakat petani dalam rangka revitalisasi pusat penelitian lingkungan, Bengkulu. 2011, Koordinasi penelitian transportasi nasional dalam rangka mendukung pelaksanaan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI) 2011-2025, Bandung. 2011, Forum Grup Discussion (FGD) “Manajemen survei : urgensinya bagi institusi kelitbangan pemerintah daerah dan pemerintah dalam negeri. Jakarta 19 oktober 2011. 2011, Forum group Discussion (FGD) “Revitalisasi manajemen Kelitbangan: Upaya meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, jakarta 21 oktober 2011. 2011, Internasional symposium “Healt Research and development to Address Healt in Equity”. Bali 16-18 November 2011. Sistem remunisasi dan nominasi yang komprehensif : identifikasi dan implementasi sistem remunerasi Bank Indonesia (RMG, Jakarta Februari 2014) Kupas tuntas kertas kerja atas 11 (sebelas) faktor self assessment GCG Sebagai elemen penting dalam penetapan peringkat komposit GCG (RMG, Jakarta 2-3 April Jakarta). Peluang dan tantangan BPD dalam rangka implementasi undang-undang desa untuk mendukung tercapainya BPD Regional Champion (ASBANDA, 18 Juli 2014 Jakarta). Panduan lengkap penyusunan Budgeting : Strategi,
AR Bank Bengkulu- Profil
-
Asumsi, Model dan Indikator Kinerja (RMG, 8-9 Oktober 2014 Jakarta) Kupas tuntas peran BOD dan BOC dalam 3 (tiga) kunci pertahanan manajemen (RMG, 6 November 2014 Jakarta)
Perjalanan Karir: - 1985-1987, kepala urusan program dan administrasi teknik proyek pembangunan jalan jakarta dan sekitarnya. - 1987-1988, Kawaslap khusus proyek pembangunan jalan jakarta dan sekitarnya. - 1988-1990, Kaur TU Bagpro pembangunan jalan pondok pinang pajompongan. - 1990-1991, Pinbagpro Peningkatan jalan akses pelabuhan P.baai, bengkulu. - 1991-1993, Pinbagpro Peningkatan jalan manas batas Lampung. - 1993-1994, pimpro peningkatan jalan dan jembatan provinsi Bengkulu. - 1994-1997, Pimpro pembangunan jalan dan jembatan Provinsi bengkulu. - 1996-1999, Kasubdin Bina marga daerah dinas pekerjaan umum provinsi bengkulu. - 1999-2000, pinbagpro pembangunan jalan jasunbata cikokol tangerang. - 2001-2004, pimpro pembangunan jalan dan jembatan kota metropolitan direktorat perkotaan metropolitan – Ditjen Tata Perkotaaan & Tata Perdesaan Jakarta Departemen pekerjaan umum. - 2005-2005, Kepala satker pembangunan jalan dan jembatan metropolitan direktorat jalan bebas hambatan dan jalan kota –Dijen Bina Marga Jakarta. - 2005-2006, Kepala Dinas Kimpraswil Provinsi Bengkulu. - 2006-2011, Kepala Bappeda provinsi Bengkulu - 2011-2012, Kepala Balitbang Provinsi Bengkulu. - 2012, Asisten Perekonomian dan pembangunan seta provinsi Bengkulu. Dasar Pengangkatan : - Surat keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/138/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 7 November 2012 Perihal keputusan Uji kemampuan dan Kepatuhan atas pencalonan komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. - Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luarbiasa (RPUS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor 25 tanggal 20 juni 2012.
AR Bank Bengkulu- Profil
Laporan Direksi Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami perlu sampaikan kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat bahwa secara umum kinerja di tahun 2014 tumbuh dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.Hal ini membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras dari seluruh elemen Perseroan, harapan Perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang dapat tercapai. Analisis Atas Kinerja Perusahaan Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014 sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta. Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta surat berharga.Kredit yang diberikan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 8,38% dibandingkan tahun 2013. Pada akhir tahun 2014 penghimpunan dana Giro sebesar Rp 889.938 juta naik sebesar16,24% dari posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 765.593 juta. Jumlah tersebut mencapai 29,41% dari total dana pihak ketiga. Deposito yang berhasil dihimpun pada posisi akhirt ahun 2014 sebesar Rp1.510.371 juta meningkat sebesar 65,49% dari posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 912.689 juta. Jumlah deposito mecapai 49,92% dari total dana pihak ketiga. Pendapatan bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp49.332 juta atau 11,82% menjadi Rp 466.545 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 417.213 juta. Peningkatan pendapatan bunga terutama terjadi pada kenaikan penyaluran kredit yang diberikan, sehingga menghasilkan kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar Rp 412.581 juta atau 7,20% dari tahun 2013. Dari seluruh kegiatan usaha yang telah dijalankan selama tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan laba bersih sebesar Rp109.229 juta atau meningkat sebesar 5,78% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp103.259 juta. Peningkatan laba bersih ini bersumber dari peningkatan pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya Analisa Atas Prospek Usaha Industri perbank-kan memiliki prospek usaha yang cerah kedepan. Upaya Perseroan untuk melakukan strategi bisnis dengan meningkatkan pelayanan menjadi optimisme Perseroan untuk menembus tantangan menjadi peluang di masa depan. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Dalam penerapan tatakelola Perusahaan, dasar yang harus dimiliki adalah komitmen. Hal ini menjadi hal yang mutlak bagi Perseroan sebelum memulai pembangunan implementasi tata kelola Perusahaan. Untuk itulah, Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris memastikan bahwa penerapan GCG dimulai dari top level management. Sejalan dengan terus tumbuh berkembangnya Perseroan, kebutuhan untuk tata kelola yang kuat dan pengawasan internal yang efektif semakin penting. Perseroan berkomitmen untuk memastikan kerangka ini sesuai dengan tujuan dan diimplementasikan dengan tepat, untuk memastikan manajemen usaha yang bertanggungjawab dan untuk memberikan kepastian kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan bahwa Perseroan telah menerapkan sistem yang tepat dan sesuai untuk melindungi nilai Perusahaan.
AR Bank Bengkulu- Profil Tanggung Jawab Sosial Perseroan Direksi menyadari keberadaan Perseroan tidak terlepas dari tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, Perseroan memiliki komitmen untuk terhadap program corporate social responsibility (CSR). Pada tahun 2014 total dana CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu kepada masyarakat sebesar Rp. 2.851.633.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah) meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.350.861.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah).Pelaksanaan CSR Perseroan terbagi menjadi 4 (empat) program utama, yaituTanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan, Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan, Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah Apresiasi Dengan semangat kerja yang tinggi serta disertai kebersamaan yang erat, kami optimis Kinerja Perseroan dimasa yang akan datang terus membaik. Tak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja yang baik selama tahun 2014. Semua pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi para karyawan Perseroan yang telah memberikan kontribusipositif kepada Perseroan. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan atas segala dukungan yang diberikan, sehingga pada tahun 2014 Perseroan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada Pemerintah, masyarakat, para mitra kerja dan pemangku kepentingan lainnya atas kerja sama dandukungan yang telah diberikan kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan karunia-Nya kepada kita semua. Bengkulu 22 April 2015 Atas Nama Direksi
Drs. H. Wimran Ismaun
Direktur Utama
AR Bank Bengkulu- Profil
Profil Direksi Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama WNI, 58 tahunlahir di Manna Bengkulu Selatan pada tanggal 23 Agustus 1957. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Memperoleh gelar Drs dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada 1983.
Training yang pernah diikuti : - Pendidikan Manajemen Umum Perbankan tingkat lanjut (MCB) , tahun 1990, penyelenggara LPPI/IBI kemang, jakarta - Pendidikan Manajemen Umum Pimpinan Cabang (PMUPC/BMC), 1997, penyelenggara IBI Kemang Jakarta. - Selling Comercial & Corporate Bank Service, tahun 2001 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta. - The importance of Custumer Retention, tahun 2002 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta. - Marketing Analysis, Stategic Marketing and Product Development, tahun 2004 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta. Perjalanan Karir: - 1985-1988, Bank Dagang Negara sebagai Calon pegawai, pegawai staff, kasie anggaran. Kantor pusat BDN Jakarta - 1988-1991, Bank Dagang Negara sebagai Kabag dana dan wesel. BDN Cab Jakarta MT Haryono. - 1991-1994, Bank Dagang Negara sebagai Kabag kredit dan Umum. BDN Cabang balik papan, kalimantan Timur. - 1994-1996, Bank Dagang Negara sebagai kepala kantor kas. BDN nusa dua, Bali. - 1996-1999, Bank Dagang Negara sebagai Wakil kepala Cabang bidang pemasaran. BDN Manado. - 1999-2001, Bank Mandiri sebagai kepala Cabang. Bank Mandiri Makasar. - 2001-2002, Bank Mandiri sebagai Kepala Cabang Bank Mandiri Tasikmalaya. - 2002-2006, Bank Mandiri sebagai Marketing Officer Wilayah Bank Mandiri Bandung. - 2006-juni 2007, Bank Bengkulu sebagai Direktur Pemasaran Bank Bengkulu. - Juli 2007-februari 2008, Bank Bengkulu sebagai Pjs Direktur Utama Bank Bengkulu. - Februari 2008 s.d sekarang, Bank Bengkulu sebagai Direktur Utama Bank Bengkulu.
AR Bank Bengkulu- Profil
Dasar Pengangkatan : - SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 01 Tahun 2012 tentang pengangkatan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. - RUPS PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No 34 tanggal 30 November 2011 tentang pengangkatan kembali sdr Drs. H Wimran Ismaun masa jabatan 12 Februari 2012 s/d 11 Februari 2016. H. Antoni Aris, SE Direktur Umum
WNI, 53 tahun lahir di Bengkulu pada tanggal 30 Desember 1962. Menjabat sebagai Direktur Umum Bank Bengkulu sejak to
April 2011. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Hazairin Bengkulu pada tahun 1990. Training yang pernah diikuti : - Program belajar jarak jauh penjabat pemberian kredit (PBJJ-PPK) Angkatan XXII, tahun 1991 penyelenggara LPPI jakarta di Bengkulu - kursus pejabat pemberian kredit usaha kecil, tahun 1993 LPPI Jakarta di Medan - khursus manajemen perkreditan angkatan XI, tahun 1994 penyelenggara IBI Jakarta di Jakarta - loka karya pengembangan usaha kecil melalui skim kredit kelayakan usaha tanpa angunan, tahun 1995 penyelenggara Nitro konsultan dan pelatihan perbankan di palembang. - Kursus pimpinan cabang angkatan 98, tahun 1996 penyelenggara IBI Jakarta di Jakarta. - Pelatihan manajemen strategik bagi staf BPD, tahun 1998 penyelenggara BAPENAS & UGM Yogyakarta di yogyakarta. - Pelatihan bidang treasury, tahun 2002 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta di Jakarta. - Kursus pencegahan kejahatan perbankan, tahun 2004 penyelenggara Tiur Ritongan di Bengkulu. - Kursus strategic planning & budgeting, tahun 2005 penyelenggara IDEA Konsultan di Jakarta. - Sekolah staf pimpinan Bank (SESPIBANK) angkatan XLIII, tahun 2006 penyelenggara LPPI Jakarta di Jakarta. - Workshop pokok-pokok pembiayaan proyek secara sindikasi oleh Bank Pembangunan Daerah. - Pelatihan training for trainers, tahun 2007 penyelenggara
AR Bank Bengkulu- Profil
LPPI Jakarta di Bengkulu. Workshop/Knowledge sharing linked program bagi pejabat Bank Pembangunan Daerah, tahun 2008 penyelenggara Bank Indonesia di Bali. - Workshop petunjuk praktis mengidentifikasi dampak PSAK 50/55, tahun 2010 penyelenggara RMCI Jakarta di Jakarta. - Pelatihan peran Bank dalam mencegah serta memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendaan teroris (TPPU/PPT), tahun 2010 penyelenggara FKDKP,PPATK dan Bank Indonesia di Jakarta. - Sertifikasi Manajemen risiko level 4, tahun 2011 penyelenggara BSMR Jakarta di Jakarta. - Pelatihan mengelola dan menghitung kecukupan modal risiko operational, tahun 2011 penyelenggara Talents Indonesia di Jakarta. - Workshop memahami lebih jauh mekanisme pelaksanaan outsourcing dan pemagangan di Indonesia, tahun 2012 penyelenggara pusat studi manajemen Indonesia di Jakarta. - Pelatihan penerapan manajemen risiko operasional yang effektif mengantisipasi kejahatan tehknologi informasi (ebanking) di dunia perbankan, tahun 2012 penyelenggara BSMR Jakarta di Jakarta. Perjalanan Karir: - 1983-1992, sebagai pelaksana di BPD Bengkulu. - 1992-1997, sebagai kepala bagian di BPD Bengkulu. - 1997-2002, sebagai kepala Biro di BPD Bengkulu. - 2002-2005, sebagai Kepala Cabang Argamakmur Di BPD Bengkulu. - 2005-2007, sebagai Kepala Divisi Anggaran dan Pengembangan di Bank Bengkulu. - 2007-2009, sebagai Kepala Divisi Kredit kantor pusat di Bank Bengkulu. - 2009-2011, sebagai kepala Divisi Pemasaran dan Kredit di Bank Bengkulu. - 2011-sekarang, sebagai Direktur Umum di Bank Bengkulu Dasar Pengangkatan : - Notulen RUPS PT Pembangunan Daerah Bengkulu No.5 tanggal 18 maret 2015 dan Surat keputusan dewan komisaris PT Bank pembangunan Daerah Bengkulu no 01 tahun 2015 tanggal 6 april2015 tentang pengangkatan Direktur Umum PT Pembangunan Daerah. -
AR Bank Bengkulu- Profil
Alfian,SE Direktur Pemasaran WNI,
50
tahun
lahir
diCurup pada
tanggal
25
April
1965.Menjabat sebagaiDirektur PemasaranBankBengkulusejak April 2014. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Bengkulu pada tahun 1991. Training yang pernah diikuti : - Konferensi nasional “Optimalisasi peran Internal Auditor bank, tahun 2011 penyelenggara Ikatan Auditor Intern Bank di Yogyakarta. - Penerapan strategi anti fraud bagi Bank Umum, tahun 2011 penyelenggara ASBANDA dan Bank Indonesia di Jakarta. - Control self assessment (CSA) , tahun 2012 penyelenggara yayasan pendidikan Internal Audit (YPIA) di jakarta. - Fraud investigation Strategy, tahun 2012 penyelenggara infobank learning Center di Bogor Jawa Barat. - Seminar nasional internal audit “assurance and consulting”, tahun 2012 penyelenggara yayasan pendidikan internal audit (YPIA) di Surabaya. - Seminar “Ekonomi Outlook dan Sosialisasi IFRS”, tahun 2012penyelenggara Asosiasi dana pensiun Indonesia & OJK di Jakarta. - Diklat “kompetensi panduan sebagai mentor”, tahun 2013 penyelenggara Bank Bengkulu & LPPI di Bengkulu. - Prog. Pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko “Implementasi RSCA, KRI & LED” Optimalisasi Manajemen risiko Operasional, tahun 2013 penyelenggara DLS Pro Consultan di Jakarta. - Peran Auditor internal sebagai konsultan internal, tahun 2013 penyelenggara yayasan pendidikan Internal Audit (YPIA) di Mataram NTB. - Mekanisme penilaian tingkat kesehatan Bank dengan pendekatan Risk Based Bank Rating, tahun 2013 penyelenggara ASBANDA & Bank Indonesia di Jakarta. - Seminar dan pengukuhan gelar PIA “peran Auditor Internal untuk Memperkuat Akuntabilitas”, tahun 2013 penyelenggara Pusat Pengembangan akuntansi & keuangan (PPA&K)- asosiasi Auditor Internal (AAI) di Yogyakarta.
AR Bank Bengkulu- Profil
Perjalanan Karir: - 1992-1997, sebagai pelaksana di Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Kantor Pusat. - 1197-1998, sebagai kabag analisa kredit biro pemasaran di Bank Bengkulu kantor pusat. - 1998-1999, sebagai kabag pemasaran kredit di Bank Bengkulu Kantor Cabang Argamakmur. - 1999- juli 1999, sebagai kabag Subina II, Giro pemasaran kredit di Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 1999-2001, sebagai kabag pemasaran II, Biro pemasaran kredit Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 2001-2002, sebagai kabag litbang.biro riset&perencanaan di Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 2002-2005, sebagai kepala biro riset & perencanaan di Bank Bengkulu Kantor pusat. - 2005-2006, sebagai pemimpin Cabang di Bank Bengkulu Kantor Cabang Manna. - 2006-2008, sebagai Pemimpin Cabang di Bank Bengkulu Kantor Cabang Utama. - 2008-2011, sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia di Bank Bengkulu Kantor Pusat. Dasar Pengangkatan : - RUPS dan RUPS LB No 172 tanggal 28 Februari 2013. - SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No 3 tahun 2014 tentang pengangkatan Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. Hj. Nenny, SE.Akt Direktur Kepatuhan WNI, 50 tahun lahir di Bali pada tanggal 9 Nopember 1958. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu sejak September 2014. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas tahun 1987 Training yang pernah diikuti : - kursus Bank planning angkatan18, tahun 1991 penyelenggara LPPI di Jakarta. - kursus asset liability management (manajemen dana) angkatan 37, tahun 1995 penyelenggara IBI di Jakarta. - Implementasi Action Plan Risk Management, Risk Profile, Camels dan pengelolaan SDM serta system pengendalian intern pada Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Seindonesia, tahun 2004 penyelenggara ASBANDA di Bali.
AR Bank Bengkulu- Profil
-
Pencegahan kejahatan perbankan, tahun 2004 penyelenggara Tiur Ritonga & Partner di Bengkulu. Sekolah staf dan pimpinan Bank angkatan XLVI, tahun 2007 penyelenggara LPPI di Jakarta. Sertifikasi manajemen risiko tingkat I, tahun 2006 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta. Sertifikasi manajemen risiko tingkat II, tahun 2007 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta. Sertifikasi manajemen risiko tingkat III, tahun 2008 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta. Sertifikasi manajemen risiko tingkat IV, tahun 2011 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta. Program pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko tingkat IV, tahun 2013 penyelenggara DLS Pro di Jakarta.
Perjalanan Karir: - Mulai bekerja di Bank Bengkulu sejak 01 Agustus 1988 - 2002-2006, sebagai Kepala Biro Kepatuhan di Bank Bengkulu. - 2006-2007, sebagai Pemimpin Divisi Perkreditan di Bank Bengkulu. - 2007-2009, Pemimpin Divisi Perencanaan. - Januari 2009 – Agustus 2009, LO UUS dan Cabang Syariah. - Agustus 2009 – April 2013, sebagai Pemimpin Divisi Adm & Keuangan di Bank Bengkulu. - April 2013 – Nop 2013, sebagai Pemimpin Divisi Pemasaran di Bank Bengkulu.
Dasar Pengangkatan : - Sejak dilantik dan diambil sumpah jabatan tanggal 25 September 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu No.6 tahun 2014 tentang pengangkatan Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu.
AR Bank Bengkulu- Profil
Pemimpin Divisi Suhrawardi, SH., MH Lahir di Palembang pada tanggal 20 Maret 1962. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Pengawasan Intern sejak tahun 2014. Memperoleh gelar Magister Ilmu Hukumdari Universitas Hazairin Bengkulu pada tahun 2008 Dang Marta Surya, SH Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1963. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sarana, Logistik dan Umum sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krisna Dwi Payana pada tahun 1990. Rahmad Chandra, SE Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Januari 1965. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Treasurysejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Bengkulu pada tahun 1990. Azharul Huda, SE Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1962. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi TSI sejak tahun 2011. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Bengkulu pada tahun 1999
AR Bank Bengkulu- Profil
Suardi Salam, SE., MM Lahir di Bengkulu pada tanggal 9 Februari 1973. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Bengkulu pada tahun 2007. Hj. Rahmani,SH Lahir di Argamakmur pada tanggal 11 September 1963. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai Pemimpin
Divisi
Sumber
Daya
Manusia
tahun
2014.Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hazairin Bengkulu pada tahun 1995. Ikwanul Okti,SE Lahir di Jakarta pada tanggal 10 oktober 1965. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Administrasi Keuangan sejak tahun 2014. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisna Dwi Payana Jakarta pada tahun 1990. Jufrizal Eka Putra, SE., MM Lahir di Padang pada tanggal 7 Juli 1972. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1999.Pemimpin Divisi Pemasaran dan Kredit sejak tahun 2014. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Bengkulu Pada Tahun 2006
AR Bank Bengkulu- Profil
Heryanto, SE Lahir di Manna pada tanggal 18 November 1965. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan sejak tahun 2014.Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Manajemen Keuangan dan Perbankan pada tahun 1990
Pemimpin Cabang Cabang Utama
:
Hj. Yanti Kurniati
Cabang Curup
:
Azwarjal
Cabang Manna
:
Heryanto
Cabang Arga Makmur
:
Kihajar Umar
Cabang Muko-Muko
:
H. Harmidi
Cabang Kepahiang
:
Thamrin Yakin
Cabang Muara Aman
:
Hendra Jaya
Cabang Bintuhan
:
Yulizar
Cabang Jakarta
:
H. Yudi Sungkono
Capem Pasar Panorama
:
Hj. Erlis Irdasana
Capem Pasar Minggu
:
Evi Aprianti
Capem Pagar Dewa
:
Buyung Suyono
Capem Simpang Bukit Kaba
:
Elva Yuni Hartati
Capem Padang Ulak Tanding
:
Yerri Ariansuri
Pemimpin Cabang Pembantu
AR Bank Bengkulu- Profil
Capem Sukaraja
:
Abdi Sabran
Capem Tais
:
Ahmad Nopiar
Capem Pino Raya
:
Tamrizal
Capem Ketahun
:
Cicin Suanto
Capem Putri Hijau
:
Ekuwan
Capem Karang Tinggi
:
Herman Syafri
Capem Giri Mulya
:
Iin Islamy
Capem Ipuh
:
Riskan Syafri
Capem Lubuk Pinang
:
Henderzon
Capem Penarik
:
Aang Azhari
Capem Pasar Tengah
:
Hartati
Capem Mega Mall
:
Dian Fitriani
Capem Sudirman Manna
:
Bob Maxmeilian
Capem Kayu Kunyit
:
Nurhayati
Capem Tanjung Kemuning
:
Mendra Winata
Capem Pondok Suguh
:
Tedi Pahromi
Capem Padang Jaya
:
Syafrizal Syahpony
Capem Enggano
:
Yahya Darman
Capem Merigi
:
Amru Hidayat
Capem Tes
:
H. Bustanul Azhar
AR Bank Bengkulu- Profil PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING Laporan Tahunan ini, beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Bengkulu dan telah disetujui anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini
DEWAN KOMISARIS
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Utama Independen
Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris
DIREKSI
Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama
H. Antoni Aris, SE Direktur Umum
Alfian, SE Direktur Pemasaran
Hj. Nenny, SE.Akt Direktur Kepatuhan
LAPORAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Dana Pihak Ketiga sebesar
Penyaluran Kredit sebesar
Rp3.025.872jut Rp2.604.094jut a meningkat
a meningkat
31,48 %
8,37 %
Total Aset
Laba Bersih
sebesar
Rp3.921.483jut a meningkat
24,12 %
sebesar
Rp109.228 juta meningkat
5,78 %
Tinjauan Makro Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 tampak mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Hal ini dilihat dari perlambatan Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatnya inflasi, melemahnya rupiah dan naiknya suku bunga bank. PDB tahun 2014 tercatat sebesar 5,06%, menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,73%. Berdasarkan lapangan usaha, kontribusi PDB dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan menyumbangkan sebesar 3,29%; pertambangan dan penggalian sebesar 0,22%; industri pengolahan sebesar 4,86%; listrik, gas dan air bersih sebesar 5,50%; bangunan 6,58%; perdagangan hotel dan restoran sebesar 4,64%; pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,31%; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,96%; serta jasa-jasa sebesar 5,92%*. Tingkat inflasi sepanjang tahun 2014 masih bergejolak, diawali pada januari 2014 sebesar 8,22% dan pada akhir tahun 2014 ditutup sebesar 8,36%. Tingkat inflasi ini disebabkan beberapa faktor diataranya: kebijakan pemerintah menaikan harga BBM terutama bensin. Cabai merah yang mengalami peningkatan harga mencapai 44,97% yang disebabkan produksi yang berkurang dan dipengaruhi oleh musim kemarau. Dan juga kenaikan tarif angkutan umum dalam kota juga beandil besar. Padatahun 2014, nilai rupiah mengalami gejolak dikarenakan Indonesia memiliki pasar valutaasing (valas) yang tipisakbiat jumlah suplai dolar yang disediakan tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya nilai suku bunga bank yang menjadi pertimbangan investor dalam melakukan aktivitas investasi. Ditengah tingginya sejumlah tantangan global dan domestik, kinerja perekonomian Indonesia relatif cukup baik dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga dan proses penyesuaiankearah yang lebihsehat, sejalandengankuatnya fundamental ekonomidanberbagaikebijakanstabilitasekonomidanreformasistruktural yang ditempuh Bank Indonesia danPemerintah. *sumber: www.bps.go.id
Kinerja Keuangan Tahun 2014 Total Aset (dalamjutaan Rupiah) 2014 Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat Berharga Kredit yang diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Total Aset
2013
314.771 285.843 1.393 450.058
247.020 255.816 998 86.365
189.962 2.595.919 79 37.991 10.925 34.542 3.921.483
89.962 2.395.253 79 35.158 8.707 40.194 3.159.550
Pertumbuhan (Rp) (%) 67.751 27,43 30.027 11,74 395 39,58 363.694 421,11 100.000 200.667 0 2.834 2.218 (5.651) 761.934
111,16 8,38 0 8,06 25,47 -14,06 24,12
Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta. Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta surat berharga. Grafik Perkembangan Total Asset (dalam jutaan Rupiah)
3.921.483 4.000.000 3.500.000
3.159.550 2.778.919
3.000.000 2.500.000
2.000.000
2.169.035 1.520.027
1.500.000 1.000.000
500.000 -
2010
2011
2012
2013
2014
Total Asset
Kas pada tahun 2014 mengalami peningkatan 27,43% dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan oleh peningkatan kas besar dan kas ATM. Giro pada Bank Indonesia pada tahun 2014 mengalami peningkatan 11,74% dibandingkan tahun 2013 yang terdiri dari 8,00% Giro Wajib Minimum Utama (GWM Utama) dan 4,00% GWM. Giro pada bank lain pada tahun 2014 mengalami peningkatan 39,58% dibandingkan tahun 2013, peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan giro pada pihak ketiga yaitu PT Bank Nagari. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada tahun 2014 mengalami peningkatan signifikan sebesar 421,11% dbandingkan tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan dana yang ditempatkan pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money dan tabungan. Surat berharga pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 111,16% dibandigkan tahun 2013 yang diakibatkan oleh meningkatnya nilai sertifikat Bank Indonesia. Kredit yang diberikan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 8,38% dibandingkan tahun 2013. Kredit yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu: (1) Konsumsi multiguna, karyawan, kendaraan dan KPR; (2) Modal Kerja rekening, konstruksi, usaha, koperasi, mikro, usaha rakyat dan lainnya; serta (3) Investasi dana sendiri, mikro, usaha rakyat dan lainnya. TabelKreditberdasarkanJenisPenggunaan dalam jutaan rupiah 2014
2013
+/-
%
Modal Kerja
41,564
31,066
10,498
Investasi
19,971
22,836
(2,865)
2,542,559
2,348,965
193,594
8.24
2,604,094
2,402,867
201,227
8.37
Konsumsi Jumlah
Grafik PerkembanganKredit Yang Diberikan (dalamjutaan Rupiah)
33.79 (12.55)
3.000 2.403
2.500
2.604
2.050
2.000 1.500
1.320
Kredit
1.041
1.000 500 2010
2011
2012
2013
2014
TabelKreditberdasarkanSektorEkonomi Dalam Jutaan Rupiah Jenis Batu bara Biro perjalanan Distribusi Pengadaan Industri kayu & hasil-hasil kayu Industri lainnya Industri makanan ternak & ikan Jasa-jasa sosial / masyarakat lainnya Kesehatan Konstruksi lainnya Pendidikan Pengangkutan umum Perdagangan eceran Perdagangan, restoran & hotel lainnya Perikanan Perumahan lain-lain Peternakan Real estate lainnya Tanaman pangan Tanaman perkebunan industri textil, sandang & kulit lain-lain Total
Tahun 2014
2013
264 18.761 27.141 712 20.899 7.629 10.243 135
52 353 538 22 3.089 2.929 6.874 109 25.267 2.111
202 459 46.035 452 6.179 2.464.979 2.604.090
704 4.371 298 50 1.051 6.071 13 2.348.965 2.402.867
Penyertaan saham Bank Bengkulu pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2013, yaitu sebesar Rp79 juta kepada PT Asuransi Bangun Krida dan PT Sarana Bengkulu Ventura. Aset tetap perusahaan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 8,06% dibandingkan tahun 2013. Peningkatan ini terutama terjadi akibat peningkatan nilai bangunan dan peralatan. Aset tetap Bank Bengkulu terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan. Aset lain-lain pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 14,06% dibandingkan tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang bunga. Komponen piutang bunga terdiri dari: kredit yang diberikan, penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Tagihan ATM Bersama, aset tetap dalam proses dan beban dibayar dimuka.
Simpanan Nasabah Seiring dengan meningkatnya kebutuhan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan, persaingan perbankan dalam menawarkan produk dana kepada nasabah semakin ketat, baik itu nasabah giro, tabungan, maupun deposito. Setiap bank juga menawarkan produk yang semakin beragam. Ditengah kondisi persaingan yang ketat dalam merebut nasabah, pada akhir tahun 2014 Bank Bengkulu mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sebesar
Rp3.025.872 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp724.412 juta atau sebesar
31,48% dari posisi akhir tahun 2013.
Tabel simpanan nasabah
Jenis Giro Tabungan Deposito Jumlah
2014 Nominal Porsi % 889,938 29.41 625,563 20.67 1,510,371 49.92 3,025,872 100
dalam jutaan rupiah 2013 Nominal Porsi % 765,594 33.27 623,180 27.08 912,689 39.66 2,301,463 100
a.
Giro Giro Bank Bengkulu yaitu kepada pihak berelasi Pemerintah Daerah tingkat I dan II serta kepada dinas-dinas pemerintah, dan kepada pihak ketiga. Padaakhirtahun
2014
penghimpunandanaGirosebesarRp889.938jutanaik
sebesar16,24%
dariposisiakhirtahun 2013sebesarRp765.593 juta. Jumlahtersebutmencapai29,41% dari total dana pihak ketiga.
b. Tabungan Tabungan dihimpun dari pihak ketiga yaitu Simpeda, Tabanas Umum, Tabot, TabunganKu, TabunganKu BSM dan Tapeda. Padaakhirtahun
2014
Tabungan
sebesar
Rp625.563jutameningkatsebesar
0,38%
dariposisiakhirtahun 2013sebesar Rp623.179 juta. Jumlahtabunganmencapai 20,67% dari total danapihakketiga.
c.
Deposito Deposito
yang
berhasildihimpunpadaposisiakhirtahun
jutameningkatsebesar
65,49%
dariposisiakhirtahun
2014sebesar 2013sebesar
Rp912.689
Jumlahdepositomecapai49,92% dari total danapihakketiga.
Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga 3,500
3,025
3,000 2,205
2,500
1,500
2,301
1,757
2,000 1,161
1,000 500 2010
2011
2012
2013
Simpanan Nasabah
(dalam jutaan Rupiah)
Rp1.510.371
2014
juta.
AktivaProduktif Sesuaidenganfungsisebagailembagaintermediasi,
penggunaandanaBank
sebagianbesardiutamakandalampenyalurankredit,
penempatan
pada
Bengkulu
Bank
Indonesia,
sedangkansisadananyadioptimalkanmelaluipenempatandanalainnya. Tabel Aktiva Produktif dalam jutaan rupiah Uraian
2014
Kredit yang diberikan
2013
+/-
%
2.604.094
2.402.867
201.227
8,37
Penempatan pada Bank Indonesia
542.842
268.016
274.826
102,54
Penempatan pada Bank lain
196.415
76.020
120.395
158,37
Surat Berharga
189.962
89.962
100.000
111,16
80
80
3.533.393
2.836.945
Penyertaan Jumlah
696.448
Pada tahun 2014 aktiva produktif Bank Bengkulu meningkat 24,55 % atau sebesar Rp. 696.448 juta dari Rp. 2.836.945 juta pada tahun 2013 menjadi
Rp. 3.533.393 juta.
Grafik perkembangan Aktiva Produktif (dalam jutaan rupiah) 3.000.000
Kredit yang diberikan
2.500.000 2.000.000
Penempatan pada Bank Indonesia
1.500.000
Penempatan pada Bank Lain
1.000.000
Surat Berharga
500.000 0
Penyertaan
2013
2014
Semua jenis kredit, baik kredit konsumsi, modal kerja, maupun investasi mengalami kenaikan berimbang dibandingkan tahun 2013. Penyaluran kredit modal kerja meningkat sebesar 33,79 %, kredit investasi menurun12,55 % dan kredit konsumsi meningkat 8,24 %.
24,55
Hasil Usaha Tabel Hasil Usaha PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bungan Bersih Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya Jumlah Pendapatan/(Beban) Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan (beban) Non Operasional Bersih Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Beban Pajak Bersih LABA TAHUN BERJALAN
(dalam Juta Rupiah) 2014
Pertumbuhan (Rp) (%)
2013
466.545 (156.387) 310.158
417.213 (112.863) 304.350
49.332 (43.525) 5.808
11,82 38,56 1,91
38.060
37.906
154
0,41
(214.509)
(199.514)
(14.995)
7,52
(176.449)
(161.608)
(14.841)
9,18
133.709
142.743
(9.033)
-6,33
14.375
(233)
14.607
-6280,06
148.084
142.510
5.574
3,91
(38.855) 109.229
(39.250) 103.260
395 5.969
-1,01 5,78
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp 49.332 juta atau 11,82% menjadi Rp 466.544 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 417.212 juta. Peningkatan pendapatan bunga terutama terjadi pada kenaikan penyaluran kredit yang diberikan, sehingga menghasilkan kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar Rp412.581 juta atau 7,20% dari tahun 2013. dalam jutaan rupiah Uraian Penempatan pada Bank lain dan BI Surat Berharga Kredit yang diberikan Jumlah
2014
2013
+/21.981
%
53.132
31.151
831
1.208
412.581
384.853
27.728
7,20
466.544
417.212
49.332
11,82
(377)
70,56 (31,21)
Beban Bunga Beban bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp 43.524 juta atau 38,56 % menjadi Rp 156.386 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 112.862 juta. Kenaikan tersebut karena meningkatnya simpanan nasabah berupa giro, tabungan dan deposito.
dalam jutaan rupiah Uraian Jasa Giro Bunga Deposito Bunga Pinjaman yang diterima Bunga Tabungan Lainnya Jumlah
2014
2013
+/-
%
31.726
33.862
(2.136)
(6,31)
108.633
64.748
43.885
67,78
-
1.021
15.660
12.824
367
407
156.386
112.862
(1.021) 2.836 (40) 43.524
(100,00) 22,11 (9,83) 38,56
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar Rp 5.807 juta atau 1,91% menjadi Rp310.158 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp304.350 juta. Rasio NIM Bank Bengkulu pada tahun 2014 tercapai sebesar 8,39% menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,36%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih besar daripada peningkatan pendapatan bunga bersih. Namun demikian, pencapaian NIM Bank Bengkulu jauh di atas NIM ratarata industri perbankan yaitu sebesar 5,48%.
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya terdiri dari pendapatan fee based, jasa administrasi, denda yang diterima, pendapatan ATM dan lainnya. Pendapatan operasional lainnya tahun 2014 menurun sebesar Rp1.326 juta atau 3,83% menjadi Rp34.654 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp35.980 juta. Beban operasional lainnya tahun 2014 meningkat sebesar Rp1.767 juta atau 2,54%, kenaikan terutama berasal dari biaya umum dan administrasi.
Pendapatan (Beban) Non Operasional Pendapatan (beban) non operasional tahun 2014 terdiri dari pendapatan setoran kredit hapus buku, pengeluaran denda, pendapatan dan beban lainnya. Pendapatan non operasional bersih tahun 2014 tercatat sebesar Rp14.375 juta.
Beban Pajak Pada tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan beban pajak sebesar Rp38.855 juta menurun sebesar 1,01% dari beban pajak tahun 2013. Beban pajak ini sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak tahun 2014 sebesar Rp148.084 juta atau 3,91% dari tahun 2013.
Laba Bersih Dari seluruh kegiatan usaha yang telah dijalankan selama tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan laba bersih sebesar Rp109.229 juta atau meningkat sebesar 5,78% dibandingkan dengan tahun 2013sebesar Rp103.259 juta. Peningkatan laba bersih ini bersumber dari peningkatan pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Grafik PerkembanganHasil Usaha (dalamjutaan Rupiah)
160.000
148.084
142.510
140.000 120.000 100.000
101.894
91.731 71.450
80.000 60.000 40.000
20.000 2010
2011
2012
120.000
2013
2014 Laba sebelum Pajak
103.260
109.229
100.000 80.000
69.801
65.724
60.000
41.392
40.000 20.000 -
2010
2011
2012
2013
2014 Laba setelah Pajak
Liabilitas Tabel Liabilitas Tahun 2013-2014
(dalam Juta Rupiah) 2014
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang Pajak Beban yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Liabilitas Imbalan pasca kerja Total Liabilitas
59.188 3.025.874 266.480 20.027 12.770 44.962 17.169 15.372 3.461.841
2013
36.892 2.301.462 265.015 20.027 11.887 43.543 100.083 17.680 2.796.590
Pertumbuhan (Rp) (%) 22.296 60,44 724.412 31,48 1.465 0,55 0,00 883 7,43 1.419 3,26 (82.914) -82,85 (2.308) -13,06 665.251 23,79
Liabilitas segera pada tahun 2014 mengalami peningkatan 60,44% dibandingkan tahun 2013. Liabilitas segera terdiri dari titipan kepada pihak ketiga, pengiriman uang, pinjaman kelolaan, titipan setoran pajak, dan titipan lainnya. Simpanan nasabah pada tahun 2014 mengalami peningkatan 31,48% dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan oleh peningkatan simpanan berupa giro, tabungan dan deposito baik kepada pihak ketiga maupun pihak berelasi. Simpanan dari bank lain pada tahun 2014 meningkat 0,55% dibandingkan tahun 2013, hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan giro kepada PT Bank BPR Muko-Muko. Liabilitas lain-lain berupa titipan angsuran pinajaman, titipan asuransi, titipan lain-lain, uang muka setoran modal, kewajiban ATM bersama dan lain lain. Pada tahun 2014 mengalami penurunan 82,85% dibandingkan tahun 2013. Liabilitas imbalan pasca kerja pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 13,06% dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan oleh penurunan beban imbalan pasca kerja.
Selain penghimpunan dana yang bersumber dari dana pihak ketiga, Bank Bengkulu juga melakukan penghimpunan dana dalam bentuk pinjaman yang diterima dari pihak lain, yaitu dari pemerintah (dana SUP-005), pinjaman dana RDI dan pinjaman dari Bank Indonesia. Posisi pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2014 sebesar Rp20.027 juta.
Permodalan RasioKecukupanPemenuhan Modal Minimum atau CAR tahun 2014 sebesar15,80 % URAIAN A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100 %) - Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50 %) - Dana setoran modal 3. Faktor Pengurang Modal Inti B. Modal Pelengkap 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah(Lower Tier 2) maksimum 50 % dari modal inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) E. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A+B-C) ATMR untuk Risiko Kredit ATMR untuk Risiko Operasional ATMR untuk Risiko Pasar Jumlah ATMR Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Operasional Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Pasar Rasio KPMM Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar
dalam jutaan rupiah 2014 2013 314.789 278.599 167.240 134.190 289.536 177.140 36.304 25.978 46.937 36.611 98.062 61.921 106.363 51.630 1.870 1.000 141.957 32.731 20.255 16.276 20.285 16.306 0 0 30 30 0 0 335.044 1.622.799 497.983 0 2.120.782 15,80% 20,65% 15,80%
294.875 1.304.493 430.198 0 1.734.691 17,00% 22,60% 17,00%
Laporan Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama bagi Perseroan Ditengah persaingan perbankan yang semakin ketat dan perkembangan industri perbankan yang sangat pesat, sumber daya manusia yang tangguh memegang peranan penting dalam pencapaian kinerja bank. Peningkatan kualitas SDM menjadi aspek strategis untuk meningkatkan daya saing dalam dunia perbankan Perseroan senantiasa mematuhi Peraturan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perseroan juga menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia bagi Karyawan dalam berbagai hal tanpa memandang unsur gender, agama, suku maupun kondisi fisik. Dalam pengelolaan SDM, agar terbentuk hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dengan Karyawan maupun antar sesama Karyawan, Bank Bengkulu bersama dengan wakil karyawan semua satuan kerja telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan melalui Keputusan Kepala Dinas Provinisi Bengkulu No 3696/DTKTRANS-03/2013 dan diberlakukan Keputusan Direksi SK 126/HP.00.02.01.02/D7 tentang pelanggaran dan sanksi bag pegawai PT.Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Struktur Organisasi SDM Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola SDM Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola SDM Bank Bengkulu adalah sebagai berikut : Tugas:
1. Mengkoordinir penyusunan business plan, rencana kerja serta target-target kuantitatif maupun kualitatif sebagai goal setting dari unit kerja dibawah supervisinya dalam periode satu tahun. 2. Memimpin, menggerakkan dan mengawasi pelaksanaan tugas dari seluruh pejabat dan pelaksana dibawah supervisinya dalam rangka mencapai goal setting, rencana kerja dan anggaran kerja yang telah ditetapkan. 3. Mengkoordinir, melaksanakan rumusan strategi bidang Sumber Daya Manusia bank baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Merencanakan pengembangan SDM dari segi jumlah dan kualitas berdasarkan pada tuntutan pertumbuhan Bank, jumlah kantor cabang, jumlah Kantor Capem, dan akibat perluasan dan perubahan organisasi. 5. Merencanakan dan menyesuaikan rencana rekruitment pegawai sejalan dengan pengembangan jaringan kantor dan organisasi Bank.
6. Merencanakan pengembangan kader pimpinan bank melalui program pelatihan staff development program maupun officer development program dalam rangka pengisian jabatan-jabatan pimpinan lini pertama dan jabatan-jabatan yang lebih tinggi. 7. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan evaluasi kinerja pegawai secara berkala berdasarkan Performance Appraisal berbasis goal setting dan kompetensi. 8. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan evaluasi biaya pelatihan dan pendidikan dengan peningkatan kualitas SDM dan peningkatan kinerja Bank. 9. Memberikan masukan dan usulan kepada Direksi (Direktur Supervisi) programprogram pelatihan dikaitkan dengan rencana promosi dan pengembangan karir. 10. Melakukan koordinasi dan melaksanakan pengelolaan BPP Peraturan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Ketenagakerjaan dan Peraturan Kepegawaian lainnya dengan persetujuan Depnaker. 11. Melakukan koordinasi dan melaksanakan penyusunan konsep pengembangan kesejahteraan pegawai sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan dan adanya persetujuan dari Komite Renumerasi dan Nominasi. 12. Melakukan koordinasi dan melaksanakan uji coba, serta sosialisasi terhadap perubahan peraturan perusahaan atau implementasi kebijakan baru dalam bidang kepegawaian. 13. Menjalin hubungan antar divisi, antar lembaga dan institusi yang mempunyai kaitan dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bentuk diskusi, rekruitment, beasiswa, penelitian dan seminar untuk rencana pengembangan Sumber Daya Manusia Bank. 14. Melakukan perbaikan/penyelesaian dan tindak lanjut hasil temuan internal dan eksternal audit terkait bidang tugas SDM. 15. Mengkoordinir up-dating dilingkungan Unit Kerjanya dengan peraturan & ketentuan yang berlaku, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia maupun Direksi, khususnya yang menyangkut dengan Sumber Daya Manusia. 16. Memeriksa laporan-laporan hasil kerja bagian-bagian dalam ruang lingkup divisi Sumber Daya Manusia. 17. Memimpin dan melaksanakan rapat berkala dilingkungan divisi Sumber Daya Manusia. 18. Mengambil keputusan terkait masalah-masalah yang terjadi dilingkungan unit kerjanya.
19. Merencanakan dan mengusulkan pengembangan karir pejabat dibawah supervisinya untuk mengikuti pendidikan pelatihan intern dan ekstern. 20. Menerapkan prinsip disiplin pegawai dilingkungan unit kerjanya dengan memberikan pembinaan berupa teguran, peringatan tertulis, dan sanksi lainnya sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. 21. Melaksanakan penilaian prestasi kerja terhadap pejabat dan pelaksana dilingkungan unit kerjanya. 22. Mengkoordinir pelaksanaan perhitungan dan pemotongan pajak PPh psl 21 bulanan dan melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak perhitungan pajak rampung SPPT Pegawai pada akhir tahun. 23. Mengevaluasi pelaksanaan kode etik, ketentuan tentang pelanggaran dan sanksi terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam rangka pembangunan mental, sikap disiplin dan kejujuran. 24. Mengevaluasi pelaksanaan tata tertib terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam rangkaian pembangunan Corporate Image dan budaya kerja Bank. 25. Memeriksa laporan absensi seluruh Pegawai Bank baik Kantor Pusat, Cabang Utama, Cabang, Capem dan Kantor Kas dan menginventarisasikan, menganalisa dan menyimpulkan jenis kualitas absensi untuk bahan laporan kepada Direksi. 26. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan displiner terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam rangka penerapan reward dan punishment secara transparan. 27. Mengevaluasi pelaksanaan efektivitas jam kerja terhadap seluruh jajaran Pegawai Bank dalam rangkaian pembangunan standar prestasi Pegawai Bank. 28. Mengevaluasi pelaksanaan kerja lembur terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam rangka pembangunan standar prestasi dan produktivitas kerja pegawai Bank. 29. Menjaga standar mutu dan independensi dalam proses penerimaan pegawai untuk memenuhi persyaratan dasar serta kemampuan pengembangan diri pegawai yang bersangkutan dimasa yang akan datang. 30. Menetapkan dan melaksanakan standar penilaian masa percobaan yang akan dilalui seorang calon pegawai sebelum diangkat sebagai pegawai tetap dengan penempatan yang sesuai.
31. Merumuskan pedoman penilaian hasil kerja Pegawai agar dalam pelaksanaannya mampu memberikan penilain yang sebaik-baiknya secara lebih obyektif dan transparan atas hasil prestasi kerja pegawai. 32. Merumuskan pedoman wawancara penilaian hasil kerja pegawai agar dalam pelaksanaan nya dapat membantu para supervisor mendapatkan hasil wawancara penilaian hasil kerja dengan lebih efektif dan efisien, seperti yang diharapkan oleh Perusahaan. 33. Mengkordinir, merencanakan dan melaksanakan program pengembangan pegawai, baik pengetahuan, ketrampilan, sikap, perilaku serta kreativitas melalui program pendidikan dan pelatihan pada setiap Unit Kerja, sehingga setiap jenjang Pegawai mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam mencapai tujuan perusahaan berdasarkan usulan seluruh Unit Kerja pada Bank. 34. Melakukan evaluasi terhadap system penggajian serta compensation & benefit Pegawai seperti tunjangan, perawatan, pengobatan dan lain-lainya secara periodik sehinga dalam prakteknya dapat memberikan dorongan untuk peningkatan prestasi kerja Pegawai. 35. Meningkatkan system kontrol atas aktivitas Pegawai dengan kewajiban melaksanakan hak cuti, sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai jadwal yang diusulkan oleh seluruh Unit Kerja di lingkungan Bank. 36. Merealisasikan program aktivitas pegawai (diluar kantor) sebagai wahana untuk membangun motivasi, kebersamaan, kekeluargaan pegawai yang berdampak positif bagi pencapaian tujuan perusahaan. 37. Memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia telah sesuai dan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Perusahaan dan/atau Ketentuan Pemerintah/Ketenagakerjaan. 38. Mengadakan konsultasi dan memberikan penyuluhan terhadap pegawai yang prestasi kerjanya menurun, malas atau memperlihatkan gejala-gejala yang dapat mengganggu ketertiban dan produktivitas kerja seluruh pegawai. 39. Melakukan monitoring dan pengecekan terhadap pegawai-pegawai yang tidak masuk Kantor dengan izin lisan tanpa atau menggunakan surat keterangan dokter dan adanya indikasi kebohongan untuk menutupi ketidakhadirannya ditempat kerja.
40. Anggota Personnel Committee memiliki kewenangan sesuai dengan batas yang dimilikinya yaitu batasan kewenangan untuk memberikan persetujuan dan/atau merumuskan punishment dan/atau benefit. 41. Memastikan bahwa Biaya Tenaga Kerja yang dibayar Perusahaan, sesuai dengan anggaran pembiayaan dan telah mendapat persetujuan Direksi. 42. Memastikan bahwa biodata setiap pegawai tetap terpelihara dari waktu ke waktu pada setiap file pegawai. 43. Memastikan bahwa data Pegawai seperti gaji serta tunjangan lainnya, baik yang ada dalam komputer maupun hard copy dijaga kerahasiannya, untuk diakses atau diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. 44. Memastikan bahwa kewajiban Perusahaan/Pegawai terhadap program kesejahteraan yang berhubungan dengan pihak lain seperti Jamsostek, dana pensiun, THT atau sejenisnya dipenuhi sesuai jadwal. 45. Membangun kualitas sub-ordinate nya untuk mampu menyelesaikan tugas seharihari dengan baik. 46. Merumuskan, menyusun dan melaksanakan analisa kebutuhan pelatihan dan pedidikan (training need analysis) berdasarkan pada identifikasi dan analysis divisi SDM serta saran dan usulan kebutuhan training dari seluruh unit kerja. 47. Mengkoordinir, mensupervisi dan melaksanakan seluruh aspek kegiatan dan dokumentasi terkait perjalanan dinas dan perhitungan biaya serta pertanggungjawabannya setelah selesai perjalanan dinas (surat tugas). 48. Mewakili Direksi diluar maupun didalam pengadilan atau menghadap instansi lain dalam kaitannya dengan masalah kepegawaian. 49. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan program kesejahteraan pegawai terkait pemberian pakaian dinas, perlengkapan olah raga dan fasilitas lainnya yang terkait untuk mengajukan proposal biaya, model, warna kepada Direksi untuk dimintakan persetujuan. 50. Mampu melaksanakan pengelolaan sistem kepegawaian lainnya termasuk sanksi/hukuman jabatan, pensiun, pemutus hubungan kerja dan penghargaan masa bakti secara konsisten dan memuaskan tanpa menimbulkan risiko hukum dan risiko reputasi. 51. Mampu mengkoordinir dan mensupervisi peraturan-peraturan kepegawaian yang tidak sesuai dan membuat pedoman kepegawaian secara up to date.
52. Mampu mengelola sistem informasi pegawai secara tepat up to date dan memuaskan. 53. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung sepanjang masih dalam lingkup fungsi dan tugas Divisi Sumber Daya manusia. Tanggung Jawab: 1. Bertanggung jawab atas tercapainya seluruh sasaran atau target kerja yang telah disetujui untuk dicapai dalam tahun berjalan sesuai dengan yang dituangkan dalam rencana bisnis (goal setting). 2. Bertanggung jawab atas tercapainya target pelaksanaan pendidikan sesuai dengan ketentuan 5% total BTK yang ditetapkan Bank Indonesia. 3. Bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh ketentuan dan peraturan perusahaan. 4. Bertanggung jawab atas terlaksananya program kesejahteraan pegawai yang telah disetujui untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. 5. Bertanggung jawab atas terlaksananya recruitment, konseling dan pengembangan karir. 6. Bertanggung jawab dalam menjaga rahasia jabatan dan rahasia Bank.
Komposisi SDM Pada akhir Desember 2014 jumlah SDM berjumlah 512 orang termasuk Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris. Berikut Komposisi SDM Perseroan dalam 3 (tiga) tahun terakhir : Komposisi SDM Berdasarkan Status KeKaryawanan: Status Karyawan Karyawan Tetap Karyawan Kontrak Jumlah
2014
2013
507
344
5
177
512
521
Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin: Jenis Kelamin 2014
2013
Perempuan
183
184
Laki-Laki
329
337
512
521
Jumlah
Komposisi SDM Berdasarkan Usia: Usia
2014
> 55 46-55
60
36-45
122
26-35
268
<25
62 Jumlah
512
Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan: Tingkat Pendidikan
2014
2013
2012
S2-S3
20
19
15
S1
302
309
306
D3
37
37
43
SMA
153
156
161
512
521
525
Jumlah
Rekrutmen Mekanisme rekruitmen dilaksanakan Perseroan secara selektif dilakukan oleh lembaga profesional atau Perseroan dengan tahapan seleksi melalui test administrasi, wawancara, psikotest/assessment serta test kesehatan yang selanjutnya disetujui oleh pejabat berwenang memutus sesuai ketentuan.
Pengembangan SDM Peningkatan sumber daya manusia Bank Bengkulu dengan pendekatan human capital development dipersiapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan. Untuk mencapai peningkatan kinerja yang telah ditargetkan, Bank Bengkulu mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan berkesinambungan melalui proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop
baik secara internal maupun secara eksternal bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta profesionalitas. Tabel Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Jenis Pelatihan Inhouse Training Technical Skills Manajerial Pengembangan Seminar/Lokakarya Jumlah
Jumlah Peserta 2.178 109 20 33 100 2.440
Sesuai dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan tingkatan yang dipersyaratkan, maka Bank Bengkulu telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat untuk mengikuti pelatihan dan ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dan 161 orang telah dinyatakan lulus dan bersertifikat level I, II, III dan IV.
JABATAN Pemimpin Divisi Pemimpin Cabang Wakil Pemimpin Cabang Pemimpin Capem Kepala Bagian Kepala Seksi Staf Jumlah
I
Level III
II 9 9 9 22 27 12 1 89
9 9 9 10 14 51
IV 8 6 2 1
17
3 1 4
V -
Manajemen dan Penilaian Kinerja Manajemen dan Penilaian Kinerja merupakan alat evaluasi pencapaian target dan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh Karyawan maupun satuan kerja yang disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan jangka panjang perusahaan serta KPI Perseroan. Penilaian Kinerja masing-masing individu Karyawan yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang, periodik, dan transparan.
Penerapan Penghargaan dan Sanksi Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan Karyawan berdasarkan pencapaian kinerja secara adil dan obyektif. Prestasi kinerja terbaik akan memperoleh penghargaan demikian sebaliknya bagi Karyawan yang tidak berprestasi maupun melakukan pelanggaran memperoleh sanksi. Selama tahun 2014 penghargaan diberikan kepada 19 orang Karyawan yang telah menempuh masa kerja tertentu dengan rincian sebagai berikut:
Masa bhakti 15 tahun sebanyak 11 orang Masa bhakti 25 tahun sebanyak 3 orang Masa bhakti 30 tahun sebanyak 5 orang Sedangkan pada tahun 2014, Bank Bengkulu telah memberikan sanksi berupa Sanksi berat sebanyak 1 orang Sanksi sedang sebanyak 2 orang
Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang ketenagakerjaan serta mempertahankan Karyawan, Perseroan senantiasa berupaya terus meningkatkan kesejahteraan Karyawan melalui berbagai aspek antara lain : Pemberian dan perbaikan remunerasi dan benefit, kepesertaan jaminan sosial BPJS Kesehatan, kepesertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas kesehatan serta Asuransi jiwa; Program pengembangan karyawan seperti program peningkatan jenjang pendidikan; dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan keagamaan; Dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan kegiatan olah raga dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan olah raga; Bantuan bagi Karyawan yang mengalami duka cita. Dan lain-lain
Laporan Teknologi Informasi
Dalam era globalisasi kehandalan teknologi informasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses transaksi dan layanan yang prima kepada nasabah perbankan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan antar bank yang semakin kompetitif mengharuskan Bank Bengkulu untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Karena teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan Bank Bengkulu menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusan-keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya. Bank Bengkulu terus melakukan pengembangan dan penyempurnan teknologi informasi, antara lain :
Penarikan tunai, transfer online antar bank dan pembelian pulsa telepon seluler melalui ATM yang telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama.
Pelaksanaan pembayaran gaji otonom dan pensiunan.
BPD Net Online yang memberikan kemudahan bagi nasabah BPD seluruh Indonesia melakukan transfer tunai ke seluruh Indonesia secara realtime online.
Pengiriman uang melalui kliring dan RTGS (real time gross settlement)
Program Modul Penerimaan Negara bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk penerimaan setoran pajak dan non pajak.
EDC (Electronic Data Capture), yaitu kartu ATM Bank Bengkulu yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi belanja di toko-toko yang terdapat mesin EDC Bank Bengkulu
Pengembangan kartu mahasiswa yang juga berfungsi sebagai ATM.
Program pembuatan KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/Kota. KPE merupakan smart card yang bertujuan memberikan kemudahan bagi PNS untuk memperoleh pelayanan. KPE ini selain berfungsi sebagai kartu identitas PNS, juga mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi perbankan sebagai kartu ATM.
Pengembangan sistem aplikasi kantor menggunakan sistem Olibs 724, yaitu sistem aplikasi kantor yang terus online selama 7 (tujuh) hari, dan 24 (dua puluh empat) jam sehari.
Tata Kelola Perseroan Komitmen untuk menciptakan Perseroan yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang bertanggung jawab merupakan landasan bagi penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank Bengkulu. Pelaksanaan tata kelola Perseroan yang baik di Bank Bengkulu berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan. Perseroan telah menerapkan prinsip dan praktik GCG dalam manajemen dan pengelolaan bisnis usahanya, sehingga dapat melindungi Para Pemangku Kepentingan dengan efektif. Prinsip-prinsip GCG meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independesi dan Kewajaran. Penerapan GCG di Perseroan bertujuan untuk: 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan, yaitu antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan; 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan; 4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya Perseroan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai Perseroan; 5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan; 6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan Budaya Perseroan.
Kebijakan GCG Kebijakan tata kelola Perseroan yang baik antara lain meliputi pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances, strategi Perseroan yang jelas, etika bisnis, hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pengawasan operasional.
GCG Roadmap Perseroan memiliki rencana jangka panjang untuk mewujudkan GCG sebagai budaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Perseroan akan menyusun GCG Roadmap. Tahapan-tahapan GCG Roadmap tersebut, nantinya akan diawali dengan Good Compliance Corporation sampai dengan Good Sustanability Governance. Perseroan terus berupaya optimal untuk melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai guna mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas.
Implementasi Prinsip GCG a)
Awareness GCG Awareness GCG yaitu dengan memperkenalkan dan memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya implementasi GCG bagi insan Bank Bengkulu sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bersama dalam penerapan tata kelola bank yang berkelanjutan.
b)
Monitoring Implementasi GCG Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif atas efektivitas implementasi GCG yang dilaksanakan oleh Direksi. Demikian juga Direksi secara terus-menerus memastikan dan memonitor implementasi GCG berjalan sesuai dengan strategi yang ditetapkan, mulai dari tahapan awareness sampai dengan pelaporan. Proses monitoring atas implementasi tersebut dilakukan guna memastikan keberhasilan pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya, pelaksanaan monitoring GCG ini didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang nantinya akan diperlukan dalam kegiatan assessment GCG maupun penyusunan Annual Report.
Assessment GCG
c)
Assessment GCG Bank Bengkulu mendasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, yaitu dilakukan melalui kegiatan Self Assessment yang dilaksanakan secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali. Hasil penilaian Self Assessment internal Bank Bengkulu tahun 2014 adalah Peringkat 2
Matriks Peringkat GCG 2013
2014
2012
Pering kat
Definisi Peringkat
Pering kat
Definisi Peringkat
Pering kat
2
Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
2
Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
2
Definisi Peringkat Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
d)
Pelaporan dan Disclosure
Komitmen Bank Bengkulu dalam mengimplementasikan GCG diwujudkan dalam bentuk pembuatan Annual Report mengacu standar Annual Report Award 2014 dan dipublikasikan di website Bank Bengkulu dan dilaporkan kepada Pemegang Saham serta di sebar ke berbagai instansi terkait.
Organ Perseroan Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan atau yang tidak dimiliki oleh Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha Perseroan.
Independensi Dewan Komisaris Tidak ada anggota Dewan Komisaris ataupun Direksi yang terkait satu dengan yang lain karena hubungan darah sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, ataupun karena perkawinan. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan yang berlaku. Jumlah, Komposisi Dan Kriteria Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan dipengaruhi oleh ukuran Direksi, bidang usaha dan jenis keahlian yang dibutuhkan, overall risk yang di hadapi, serta Komite yang ada. Adapun komposisi Dewan Komisaris telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan Komisaris Perseroan, telah dijelaskan pada bagian Profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Tabel Komposisi Dewan Komisaris Bank Bengkulu 2014
Berlaku Efektif Nama
Jabatan
Persetujuan RUPS
Persetujuan Bank Indonesia Drs. Ruslan Riza, MM
Komisaris Utama Independen.
1 November 2013
27 Maret 2014
Ir. H. Fauzan Rahim
Komisaris Independen
23 Februari 2012
30 November 2011
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Komisaris Wakil dari Para Pemegang saham
7 November 2012
20 Juni 2012
Kriteria Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Bank Bengkulu memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, telah lulus fit and proper test serta berdomisili di indonesia.
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Dengan Dewan Komisaris Lainnya Dan/Atau Pemegang Saham Selama 2014, seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan lain dengan sesama Dewan Komisaris.
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham Pada Perseroan Lain Sebagai Sebagai Sebagai Dewan Pemegang Dewan Pemegang Anggota Direksi Direksi Anggota Pemegang Komisaris Saham Komisaris Saham Dewan Direksi Saham Komisaris Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk V V V V V V V V V Hubungan Keluarga Dengan
Nama
Drs. Ruslan Riza, MM Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Hubungan Keuangan Dengan
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan pengembangan kompetensi bagi segenap jajaran Dewan Komisaris, selama 2014 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut. Nama Drs. Ruslan Riza, MM
-
Ir. H. Fauzan Rahim
-
-
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
-
-
-
-
Jenis Pelatihan / Seminar Peran komite pemantau risiko dalam rangka pengawasan aktif dewan komisaris (RMI, 26-27 November 2014 jakarta) Human capital planning towards ASEAN Economic 2015 (LPPI, 10 Desember 2014 Jakarta). Penyempurnaan pendekatan ATMR dan teknik mitigasi Risiko Kredit dengan pendekatan standar berdasarkan SE BI No 13/6/DPNP (RMG, Jakarta, 19-20 Februari 2014) Pemutakhiran teknik investigasi Fraud berdasarkan best
Practise (RMG, 22-23 Januari 2014 jakarta). CKPN & Back Testing “Review perhitungan CKPN kredit restrukturisasi dan Back Testing (Kaji ulang) metode estimasi CKPN kolektif (RMG, Jakarta 22-23 April 2014). Deteksi Risiko Operasional dan stress test model untuk pengujian akurasi manajemen risiko operasional (RMG, Jakarta 18-19 Juni 2014). Sistem remunisasi dan nominasi yang komprehensif : identifikasi dan implementasi sistem remunerasi Bank Indonesia (RMG, Jakarta Februari 2014) Kupas tuntas kertas kerja atas 11 (sebelas) faktor self assessment GCG Sebagai elemen penting dalam penetapan peringkat komposit GCG (RMG, Jakarta 2-3 April Jakarta). Peluang dan tantangan BPD dalam rangka implementasi undangundang desa untuk mendukung tercapainya BPD Regional Champion (ASBANDA, 18 Juli 2014 Jakarta). Panduan lengkap penyusunan Budgeting : Strategi, Asumsi, Model dan Indikator Kinerja (RMG, 8-9 Oktober 2014 Jakarta) Kupas tuntas peran BOD dan BOC dalam 3 (tiga) kunci pertahanan manajemen (RMG, 6 November 2014 Jakarta)
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris : Sebagai bentuk implementasi dari pelaksanaan GCG, tugas dan wewenang Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Bengkulu dan telah diimplementasikan dalam kegiatan pengelolaan dan pengawasan Bank Bengkulu. Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu Pasal 18 tentang Tugas dan Wewenang Komisaris, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas tugas dan tanggung jawab Direksi baik mengenai perseroan maupun mengenai usaha perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi Perseroan. 2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS. 3. Melakukan tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan RUPS. 4. Sehubungan dengan tugasnya tersebut diatas, Dewan Komisaris membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS. 5. Dalam melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perseroan. 6. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. 7. Dewan Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 8. Untuk mendukung pelaksanaan tugas diatas, Dewan Komisaris : a) Menyusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris. b) Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Bisnis Bank. c) Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Bank. d) Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS. 9. Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 10.Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 11.Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perseroan, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar. 12.Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk komite-komite sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13.Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
14.Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. 15.Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 16.Dewan Komisaris setiap waktu dapat dan berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih Direksi. Tugas dan tanggung jawab Nama Drs. Ruslan Riza, MM Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas: 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan. Jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha bank pada tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan stategis bank. 4. Membuat kajian kepada RUPS dalam rangka mengangkat dan memberhentikan Direksi. 5. Dalam keadaan tertentu (Vide UU 40 (2007) dapat memberhentikan Direksi. 6. Rencana jangka pendek maupun jangka panjang. 7. Memberikan persetujuan kredit kepada pihak terkait. 8. Evaluasi kinerja bank secara periodik. 9. Bersama-sama Direksi menyetujui/mengesahkan peraturan dan ketentuan operasional bank sebagaimana diatur dalam undang-undang dan anggaran dasar. 10. Secara berkala menghadiri rapat Direksi untuk memberikan pengarahan dalam rangka pembinaandan pengembangan Bank. 11. Memutuskan pelaksanaan pebagian deviden kepada pemegang saham, setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS. 12. Memastikan dan memonitor bahwa Direksi telah menindaklajuti temuan audit, rekomendasi dari SKAI, Auditor eksternal, hasil pengawasan bank Indonesi dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 13. Melakukan kunjungan kerja ke divisi-divisi dan memberi petunjuk serta saran/nasehat kepada direksi. 14. Menetapkan remunerasi bagi direksi berdasarkan Keputusan RUPS.
15. Mengusulkan rancangan pemberian bonus atau penghargaan kepada pengurus bank. 16. Memimpin rapat pertanggungjawaban Direksi setelah berakhirnya masa Jabatan Direksi dalam rapat Umum pemegang saham. 17. Memimpin rapat umum pemegang saham tahunan dan rapat umum pemegang saham lainnya. 18. Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada gubernur bengkulu dan atau para pemegang saham untuk peningkatan kinerja bank. 19. Melaksanakan tugas-tugas lain sepanjang masih berada dalam ruang lingkup dan fungsi dewan komisaris seperti yang tertuang dalam undang-undang peraturan bank indonesia dan anggaran dasar. Tanggungjawab : 1. Bertanggung jawab terhadap jalannya pengawasan operasional Bank sesuai dengan ketentuan good Corporate Governance. 2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengawasan dan pengurusan bank sesuai dengan ketentuan bank indonesia dan pemerintah. 3. Bertanggung jawab terhadap pengawasan atas kelangsungan hidup perusahaan sebagai perusahaan daerah dengan visi dan misi membangun daerah.
Rapat Dewan Komisaris Selama 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 10 (sepuluh) kali rapat yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris Bank Bengkulu. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat ditandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Keputusan Dewan Komisaris Adapun implementasi dari Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris dapat diwujudkan dalam berbagai kebijakan strategis Perseroan antara lain pengawasan, evaluasi, saran dan nasehat serta rekomendasi mencakup : Kebijakan IT, Kebijakan investasi, Kebijakan Perkreditan, Pengelolaan Likuiditas, Pengelolaan Asset, Pengembangan SDM, Penyempurnaan Organisasi, Pengembangan Produk baru, kebijakan kerjasama dengan pihak ketiga, Nasehat-nasehat dimaksud dituangkan dalam surat yang disampaikan kepada Direksi antara lain sebagai berikut :
1. Surat No. 61/DK-BPD/VII/2014 tanggal 3 Juli 2014 perihal Mohon ijin dan Persetujuan Penambahan Plafond Kredit Channeling Bank CIMB Niaga 2. Surat No. 63/DK-BPD/VII/2014 tanggal 7 Juli 2014 perihal SK Direksi No. 42/HP.00.02.04/D.4/2014 tentang SOP Kredit Hapus Buku, Hapus Tagih, Keringanan Bunga dan denda serta penyelesaian kredit bermasalah. 3. Surat No. 65/DK-BPD/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Permintaan Akta Perubahan Anggaran Dasar. 4. Surat No. 71/DK-BPD/VII/2014 tanggal 24 Juli 2014 perihal Persetujuan Redesain Facade Bangunan Gedung Kantor Pusat bank Bengkulu. 5. Surat No. 73/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 8 Agustus 2014 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2014 6. Surat No. 74/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 12 Agustus 2014 perihal Pendapat Dewan Komisaris Tentang Pelaksanaan Rencana Bisnis PT Bank Bengkulu. 7. Surat No. 76/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya Periode bulan Januari – Juli 2014 8. Surat No. 78/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014 perihal Evaluasi Kinerja SKAI PT Bank Bengkulu Tahun 2011-2013. 9. Surat No. 79/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 25 Agustus 2014 perihal Evaluasi Draft Laporan Hasil Audit Satuan Kerja Audit Intern Semester II Tahun 2014. 10.Surat No. 80/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 perihal Mitigasi Eksposure Risiko Kekosongan Pejabat Eksekutif Definitif. 11.Surat No. 83/DK-BPD/IX/2014 tanggal 9 September 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan biaya periode bulan Januari – Agustus 2014. 12.Surat No. 85/DK-BPD/IX/2014 tanggal 10 September 2014 perihal Optimalisasi Pengelolaan Kredit. 13.Surat No. 89/DK-BPD/IX/2014 tanggal 25 September 2014 perihal Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan laporan keuangan Tahun Buku 2014. 14.Surat No. 90/DK-BPD/IIX/2014 tanggal 25 September 2014 perihal Draft RBB 2015-2017 dan RKAT 2015 15.Surat No. 98/DK-BPD/X/2014 tanggal 13 Oktober 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya periode bulan Januari – September 2014. 16.Surat No. 102/DK-BPD/X/2014 tanggal 17 Oktober 2014 perihal Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko merangkap anggota Komite Audit Bank Bengkulu. 17.Surat No. 105/DK-BPD/XI/2014 tanggal 3 Nopember 2014 perihal Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014. 18.Surat No. 108/DK-BPD/XI/2014 tanggal 6 Nopember 2014 perihal Mitigasi Risiko Go Live Olibs 724 19.Surat No. 111/DK-BPD/XI/2014 tanggal 11 Oktober 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya bulan Januari - Oktober 2014. 20.Surat No. 114/DK-BPD/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 perihal RBB Tahun 2015-2017 dan RKAT 2015. Dewan Komisaris juga telah memantau tindaklanjut semua temuan baik temuan auditor internal (SKAI) dan auditor eksternal (BI, KAP dan BPK) dan telah ditindaklanjuti melalui surat-surat Dewan Komisaris Sebagai berikut : 1. Surat No. 64/DK-BPD/VII/2014 tanggal 7 Juli 2014 perihal Tindaklanjut Temuan BPK 2. Surat No. 70/DK-BPD/VII/2014 tanggal 17 Juli 2014 perihal Tindaklanjut temuan BPK 3. Surat No. 81/DK-BPD/IX/2014 tanggal 8 September 2014 perihal Evaluasi Laporan Hasil Audit Satuan Kerja Audit Intern Semester II Tahun 2014
4. Surat No. 93/DK-BPD/IX/2014 tanggal 26 September 2014 perihal Tindaklanjut temuan Otoritas Jasa Keuangan. 5. Surat No. 107/DK-BPD/XI/2014 tanggal 5 Nopember 2014 perihal Tindaklanjut temuan BPK RI. 6. Surat No. 113/DK-BPD/XI/2014 tanggal 17 Nopember 2014 perihal Tindaklanjut temuan Otoritas Jasa Keuangan. 7. Surat No. 121/DK-BPD/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014 perihal Tindaklanjut temuan Otoritas Jasa Keuangan. Saran Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris memberikan saran : 1. Memberikan saran mengenai pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance (GCG) disetiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 2. Memberikan saran dan nasehat terkait penyempurnaan kebijakan manajemen risiko, selanjutnya memastikan profil risiko agar selalu dilakukan analisis dan pemetaan secara periodik agar performa profil risiko tidak tergerus dan konsisten menjadi lebih baik. 3. Memberikan saran dan masukan agar terus meningkatkan performa Tingkat Kesehatan Bank menjadi lebih baik. 4. Memberikan saran agar lebih inovatif dalam menerapkan strategi marketing khususnya penghimpunan DPK, untuk menjaga likuiditas dan mendukung ekspansi kredit terutama kredit akseptasi dengan tanpa mengesampingkan jenis-jenis usaha lainnya demi tercapainya tujuan Perseroan. 5. Menyarankan agar melakukan pengelolaan likuiditas dengan memperhatikan kecukupan dana, profile maturity dan cost of fund. 6. Menyarankan suku bunga pinjaman ditinjau secara periodik agar lebih kompetitif. 7. Pemberian nasehat terkait penerbitan produk dan aktifitas baru. 8. Pemberian nasehat berkaitan dengan peningkatan penyaluran kredit melalui kerjasama dengan Bank lain dalam bentuk Channeling. 9. Pemberian nasehat berkaitan dengan perluasan jaringan kantor. 10. Memberikan saran mengenai pengembangan Risk Management System, aplikasi manajemen database SDM dan transfer knowledge TI. 11. Memastikan upaya yang fokus dan sistematis dalam rangka mewujudkan penyempurnaan dan pengembangan sistem aplikasi IT (olibs 724) untuk memenuhi kebutuhan bisnis bank baik perangkat maupun SDM IT dalam pelayanan publik perbankan. 12. Memberikan saran terkait pelaksanaan APU-PPT. 13. Memberikan saran dan masukan terkait kebijakan penanganan benturan kepentingan. 14. Memberikan saran untuk meningkatkan pembinaan SDM yang berorientasi pada peningkatan pelayanan (service excelent). 15. Pemberian nasehat terkait penyaluran kredit UMKM sesuai dengan tuntutan standar kinerja Bank Regional Champion (BRC), selanjutnya diselaraskan dengan kebijakan pembangunan daerah.
Komite Di Bawah Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite penunjang, yang terdiri dari Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Uraian setiap Komite akan dijelaskan pada bagian tersendiri dalam Laporan Tata Kelola Perseroan ini.
Penetapan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Jumlah remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang diterima selama tahun 2014 tersaji dalam tabel-tabel berikut : Tabel Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2014 Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan
Dewan Komisaris
Fasilitas lain
Jutaan
Jutaan Rupiah
orang
3
5.472
4
8.566
-
-
4
104
-
4
31
-
-
1
648
3
670
4
1.648
orang Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
Direksi
Rupiah
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang : a. Dapat dimiliki - Asuransi - Uang Makan
b.
Tidak dapat dimiliki - Rumah dinas - Kendaraan Dinas
Total
6.142
10.997
Pengelompokan Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah Remunerasi per
Jumlah
Jumlah
Orang dalam 1 tahun *)
Direksi
Komisaris
3
-
1
3
-
-
-
-
di atas Rp 2 miliar
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar
Rp 500 juta ke bawah
*) yang diterima secara tunai tahun 2014 Rasio Gaji Komisaris, Direksi dan Karyawan yang Tertinggi dan Terendah di tahun 2014
NO
URAIAN
Rasio Gaji (%)
1
Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendah
0.12
2
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
0.32
3
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
0.90
4
Rasio gaji Direksi tertinggi dan karyawan tertinggi
0.32
Komite Audit Komite Audit Perseroan merupakan perangkat Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi dan pengelolaan Perseroan. Keputusan pembentukan Komite Audit Bank Bengkulu tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor: 90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 Desember 2012 tentang Susunan komite Dewan Komisaris Bank Bengkulu.
Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komposisi Komite Audit Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2014 1. Drs. M. Ruslan Riza, MM 2. Ir. H. Fauzan Rahim 3. Hery Susetyo, SE, Ak, MM 4. Rusdi, SE, M.Si
: Ketua : Anggota : Anggota : Anggota
Profil Ringkas Komite Audit Berikut profil ringkas Komite Audit: Drs. M. Ruslan Riza, MM Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Ir. H. Fauzan Rahim Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Hery Susetyo, SE, Ak, MM Lahir di Sukoharjo Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 11 Agustus 2014 SK Direksi No.60/HP.00.02.04/D.7 Pendidikan Magister Manajemen Rusdi, SE, M.Si Lahir di Lubuk Linggau Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 25 Juni 2014 Sk Direksi No 55/HP.00.02.04/D.7
Independensi Komite Audit Komite Audit tidak ada hubungan keluarga dan kepengurusan Perseroan lain, dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, serta Pemegang Saham. Independensi anggota Komite Audit tercermin dengan aspek berikut.
Aspek independensi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Perseroan, Anak Perseroan, maupun Perseroan afiliasi Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Perseroan Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Audit Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Drs. M. Ruslan Riza, MM
Ir. H. Fauzan Rahim
Hery Susetyo, SE, Ak, MM
Rusdi, SE, M.Si
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Pedoman Kerja Komite Audit Charter Komite Audit antara lain mengatur : Kewenangan, Fungsi, Tanggung Jawab, Tugas, Kedudukan, Keanggotaan dan Persyaratan Keanggotaan Laporan Kerja Komite Audit 2014 Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Audit yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yakni antara lain Komite Audit telah melakukan kajian terhadap laporan kepatuhan dan kebijakan Direksi yang disampaikan dan/atau minta persetujuan kepada Dewan Komisaris selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan baik laporan bulanan, triwulan maupun tahunan, Komite Audit melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil temuan. Komite Audit juga melakukan kajian terhadap Laporan Kepatuhan bulanan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Adapun realisasi dari program kerja antara lain sebagai berikut membuat kajian tentang kebijakan dari Direksi, evaluasi kinerja bulanan dan triwulan dan surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi.
Rapat Komite Audit Pada tahun 2014 komite mengadakan rapat untuk membahas mengenai perkembangan tindaklanjut Direksi terhadap hasil temuan satuan kerja intern, akuntan publik dan hasil pengawasan dari Bank Indonesia. Membuat kajian-kajian proyeksi laporan keuangan dan pencapaian kinerja setiap bulan, triwulan dan beberapa kajian tentang keputusan yang diambil oleh pihak eksekutif diantaranya kerjasama pihak luar. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Selama satu semester s.d akhir bulan Desember 2014 Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 9 kali.
Komite Pemantau Risiko Susunan Komite Pemantau Risiko berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 90.1/HP.00.02.00.04/D7 tentang Susunan komite Dewan Komisaris Bank Bengkulu. Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Pemantau Risiko adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan dan di bidang manajemen risiko.
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Bertugas membantu Dewan Komisaris dalam dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko dari setiap aspek kegiatan usaha Bank guna mencegah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun Direksi.
Jumlah dan Komposisi: Komposisi Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2014 : 1. Ir. H. Fauzan Rahim
: Ketua
2. Drs. M. Ruslan Riza, MM
: Anggota
3. Rusdi, SE, M.Si
: Anggota
4. Hery Susetyo, SE, Ak, MM
: Anggota
Kompetensi Dan Keahlian Anggota Komite Pemantau Risiko Seluruh anggota Komit Pemantau Risiko memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Hubungan Keluarga Dan Keuangan, Kepengurusan Dan Kepemilikan Saham Komite Pemantau Risiko Pada Perseroan Lain
Selama 2014, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan tidak memiliki hubungan kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan lain. Rapat Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat untuk membahas tentang keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pihak eksekutif, terutama terkait upaya optimalisasi untuk melakukan mitigasi berbagai eksposur risiko di dalam perseroan. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan telah ditindaklanjuti, kemudian hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Berdasarkan perspektif implementasi selama satu semester 2014 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 17 kali. Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Pemantau Risiko yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, bahwa telah melakukan kajian dan ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penyusunan profil risiko bank secara berkala. Selanjutnya melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara BPP Manajemen Risiko dangan sistem aplikasi/software, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko / Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikan nasehat untuk penyempurnaan. Realisasi dari program kerja tercermin dari surat-surat yang disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi.
Komite Remunerasi Dan Nominasi Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tentang Susunan Komite Dewan Komisaris Bank Bengkulu. Kriteria Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan succesion plan bank.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan bertanggung jawab Mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dan selanjutnya disampaikan kepada RUPS Menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. Memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
Jumlah dan Komposisi : Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2014 1. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Ketua 2. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT : Anggota 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH : Anggota Profil Ringkas Komite Remunerasi dan Nominasi Berikut profil ringkas Komite Remunerasi dan Nominasi Drs. M. Ruslan Riza, MM Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Lahir di Tanjung Karang Diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 19 Desember 2012
Suhrawardi Kawil, SH, MH Lahir di Palembang Diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 19 Desember 2012
Independensi Komite Remunerasi Dan Nominasi Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan anggota yang profesional dan independen dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggota Remunerasi dan Nominasi juga tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham. Remunerasi dan Nominasi berasal dari luar Perseroan yang tidak memilki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Perseroan. Remunerasi dan Nominasi dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Rapat Komite Pada posisi bulan juli s.d bulan Desember tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bengkulu telah mengadakan rapat sebanyak 2 kali, rapat dihadiri oleh semua anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Laporan Kerja Komite Remunerasi Dan Nominasi Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi membuat kajian tentang prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan sasaran serta strategi jangka panjang Bank terkait dengan kebijakan Remunerasi.
Sekretaris Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Description. Tugas Dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai fungsi pokok untuk memberikan dukungan kepada Dewan Komisaris guna memperlancar tugas -tugas Dewan Komisaris dan sebagai penghubung antara Dewan Komisaris dengan manajemen, serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting tentang Rapat Dewan Komisaris kepada Manajemen Perseroan. Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Secara rinci pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris tahun 2014 antara lain: 1. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat Dewan Komisaris 2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perseroan. 3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat, maupun dokumen penting lainnya 4. Menyusun Rancangan rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris 5. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris 6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris
Direksi Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Jumlah, Komposisi Dan Kriteria Direksi Bank Bengkulu telah memenuhi persyaratan dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and proper Test) berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor 13/297/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 27 Desember 2011 dan Surat Bank Indonesia Nomor 13/29/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Maret 2011 serta Surat Keputusan Otoritas jasa Keuangan Nomor SR-143/D.03/2014 tanggal 25 Agustus 2014 dan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan Nomor SR-40/D.3/2014 tanggal 27 Maret 2014. Adapun komposisi Direksi telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Direksi Perseroan, telah dijelaskan pada bagian Profil Dieksi dalam Laporan Tahunan ini.
Tabel Komposisi Direksi Bank Bengkulu 2014
Berlaku Efektif Persetujuan Bank Indonesia / Otoritas jasa Keuangan 06 Januari 2012
30 November 2011
Hj. Nenny, Direktur Kepatuhan S.E.,Akt
25 Agustus 2014
27 Maret 2014
H. Antoni Aris, Direktur Umum S.E.
16 Maret 2011
18 Juni 2010
Alfian, S.E.
28 Februari 2014
27 Maret 2014
Nama
Jabatan
Drs. H. Wimran Direktur Utama Ismaun
Direktur Pemasaran
Persetujuan RUPS
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dengan memperhatikan pertimbangan dari Bank Indonesia. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama yang wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Hubungan Afiliasi Direksi Dengan Dewan Komisaris Lainnya Dan/Atau Pemegang Saham Selama 2014, seluruh Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan lain dengan sesama Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi Bank Bengkulu.Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus, dan melaksanakan Hubungan Keluarga Dengan
Nama
Dewan Komisaris Ya -
Tdk V
Direksi
Ya -
Tdk V
Pemegang Saham Ya -
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham Pada Perseroan Lain
Hubungan Keuangan Dengan
Tdk V
Dewan Komisaris Ya -
Tdk V
Pemegang Saham
Sebagai Anggota Dewan Komisaris
Sebagai Anggota Direksi
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
V
V
-
-
V
-
V
Direksi
Ya -
Sebagai Pemegang Saham Ya -
Drs. H. Wimran Ismaun V V V V V V V V Hj. Nenny, S.E.,Akt V V V V V V V V H. Antoni Aris, S.E. V V V V V V V V Alfian, S.E. kebijaksanaan umum Bank Bengkulu yang telah ditetapkan Komisaris sesuai visi dan misi Perseroan. .Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu Nomor : 379/DK-BPD/III/2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Adapun fungsi, wewenang, tanggung jawab dan pelimpahan tugas tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: Fungsi Direksi: 1. Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Jangka Pendek (Annual Plan) dan Jangka Panjang (Corporate Plan) dengan persetujuan Komisaris. 2. Menghimpun dan mengelola dana bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 3. Mengurus kekayaan bank sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Mewakili bank didalam dan diluar pengadilan.
Wewenang Direksi : 1. Menetapkan dan merubah struktur organisasi bank sesuai kebutuhan dengan persetujuan Komisaris. 2. Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. 3. Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Kepala dan Anggota Sekretariat Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan dengan persetujuan Komisaris.
Tdk V
V V V
4. Mendirikan unit usaha baru dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. 5. Membuka Kantor Cabang harus mendapat persetujuan Komisaris dan sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Menerbitkan Surat Saham dan Obligasi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan Komisaris. 7. Meminjam uang atas nama bank harus mendapat persetujuan Komisaris. 8. Penempatan dana kepada lembaga keuangan atas prinsip kehati-hatian (prudential banking) 9. Penyertaan modal pada Perseroan lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 10. Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris bank dapat dilaksanakan sepanjang termuat dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Perseroan yang telah mendapat persetujuan Komisaris. 11. Menghapusbukukan aktiva produkif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva produktif sesuai ketentuan yang berlaku dengan persetujuan Komisaris. 12. Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan meliputi: a. Penurunan tingkat suku bunga kredit b. Pengurangan tunggakan bunga kredit c. Perpanjangan jangka waktu kredit d. Penambahan fasilitas kredit e. Pengambilalihan asset debitur f. Koversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada Perseroan debitur 13. Menghapusbukukan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tercatat dengan persetujuan Komisaris. 14. Setiap menghapusbukukan harus tetap ditagih untuk penerimaan bank 15. Lelang inventaris barang harus seizin Komisaris. Tanggung Jawab Direksi : 1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan bank dalam mencapai visi dan misi bank. 2. Pertanggung jawaban Direksi dalam penyelenggaraan tugas merupakan tanggung jawab bersama bersama (tanggung renteng semua Direksi) 3. Direksi bersama Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Pemegang Saham. 4. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. 5. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga Perseroan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Pelimpahan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi : 1. Apabila Direktur Utama berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka Direktur Utama dapat menunjuk salah seorang Direksi atau anggota Direksi lainnya untuk menggantikan/mengambilalih tugas dan tanggung jawabnya. 2. Apabila salah seorang Direktur berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka tugas dan tanggung jawab tersebut beralih kepada Direktur Utama kecuali Direktur Utama menentukan lain. 3. Dalam hal semua anggota Direksi berhalangan maka Komisaris Utama menunjuk orang atau anggota Komisaris dibantu 2 (dua) orang Pimpinan Divisi atau Pejabat lain yang dapat dipersamakan, sebagai pelaksana tugas dan bertanggung sebagai kepada Direksi, yang ditetapkan dengan surat Keputusan Komisaris serta melaporkan kepada Bank Indonesia.
4. Dalam hal-hal tertentu Direktur Utama dapat memberikan kuasa kepada seseorang atau lebih atau badan hukum untuk mewakilinya dimuka pengadilan, yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat kuasa. Rapat Direksi : Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu minimal satu bulan sekali yang dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir, maka rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang Direktur. Keputusan Rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat dan dalam hal–hal tertentu Direktur Utama dapat mengambil keputusan tanpa dilaksanakan rapat Direksi. Direksi dapat menyelenggarakan rapat lainnya diluar rapat Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham guna mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha/kegiatan usaha Perseroan dan hak – hak lainnya yang dianggap perlu.
Keputusan-Keputusan Direksi Tahun 2014 Selama 2014, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan sebanyak 124 keputusan.
Sekretaris Perseroan Profil Sekretaris Perseroan Sekretaris Perseroan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra Perseroan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Pedoman Kerja Sekretaris Perseroan Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perseroan telah dilengkapi Pedoman Kerja. Kegiatan Sekretaris Perseroan Tahun 2014 Selama 2014, Sekretaris Perseroan telah melakukan program kerja, diantaranya menyelenggarakan rapat, melakukan sosialisasi terkait GCG, publikasi, pers dan lain sebagainya.
Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank Bengkulu, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan asset bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efIsiensi biaya. Merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Bank atas terselenggaranya SPI yang handal dan efektif, diantaranya adalah Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), pejabat dan karyawan Bank serta pihak-pihak ekstern Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Bank Bengkulu melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003.
Satuan Pengawasan Intern Pengangkatan Kepala Kerja Audit Internal Bank Bengkulu didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Nomor: 117/HP.00.02.00.04/D.7 Tanggal 30 Desember 2014 Komposisi Internal Audit Komposisi Auditor dan Administration Auditor Officer sampai dengan akhir 2014 sebagai berikut. Nama
Jabatan
Suhrawardi Kawil
Pemimpin Divisi Pengawasan
Endang Alfian
Pemimpin Bagian Pengawasan Kredit
Muhammad Sholeh
Pemimpin Bagian Pengawasan Non Kredit
Nur Cholis Febrianto
Pelaksana DPI Non Kredit
Noviyanti
Pelaksana DPI Kredit
Noviansyah
Pelaksana DPI TI
Rahadian Dopin Prabulana
Pelaksana DPI
Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Sebagai bagian dari SPI, SKAI bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direktur Utama, dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Di Bank Bengkulu, pelaksanaan SKAI sebagai penyelenggara Audit Intern, dilakukan oleh Divisi Pengawasan Intern untuk keseluruhan unit kerja, sedangkan pelaksanaan kegiatan pengendalian di Kantor-Kantor Cabang dilakukan oleh Kontrol Intern Cabang. Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu, Audit Intern mempunyai peran penting dalam melakukan penilaian terhadap kecukupan pengendalian intern, kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong governance process.
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Pelaksanaan audit intern terhadap Bank Bengkulu Tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan Audit Intern Semester II Tahun 2014 dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2014 s.d 03 November 2014 pada Cabang Argamakmur beserta Cabang Pembantu, tanggal 04 s.d. 17 November 2014 pada Cabang Muara aman serta Cabang-Cabang Pembantu, serta tanggal 01 Desember 2014 s.d. 02 Januari 2015 pada Cabang Mukomuko beserta cabang pembantu dan tanggal 06 Januari s.d. 02 Februari 2015 pada Divisi Kredit, Divisi Treasury dan Divisi Kepatuhan Kantor Pusat (masih dalam proses audit), dengan fokus/cakupan audit pada : Bidang Umum/SDM Bidang Keuangan Bidang Perkreditan 2. Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) Bank Bengkulu dilaksanakan pada awal Februari 2015. Pemeriksaan secara umum tentang Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS dan Aplikasi BI-RTGS Generasi II versi 1.1. selama tahun 2014. 3. Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) Bank Bengkulu dilaksanakan pada awal Februari 2015 terhadap kepatuhan dalam memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan internal Bank Bengkulu dengan tujuan untuk menjamin kelancaran serta keamanan pelaksanaan sistem dan prosedur SKN-BI. Laporan hasil temuan dari Audit Intern disampaikan oleh Kepala SKAI kepada Direktur Utama. Selanjutnya Laporan Pelaksanaan Audit dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern setiap semester disampaikan kepada Bank Indonesia. Selain itu apabila terdapat temuan audit intern yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank, Direktur Utama dan Dewan Komisaris harus segera melaporkannya kepada Bank Indonesia. Program Pengembangan Satuan Satuan Pengawasan Intern Tahun 204 Selama 2014, program pengembangan kompetensi yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern sebagai berikut
Tabel Pendidikan dan Pelatihan No. 1.
2. 3.
Jenis Pelatihan Tehnik wawancara permintaan keterangan dan pembuatan berita acara dalam audit investigasi Penilaian tingkat kesehatan bank Umum berbasis risiko (Risk Based Bank Rating) General Audit Using ACL Software Tools
Waktu 20 -21 Maret 2014
Lokasi Ina Garuda Hotel, Yogyakarta Arya Duta Hotel, Jakarta Senggigi Beach Hotel, Lombok-NTB
26-27 April 2014 09-12 September 2014
Hasil Temuan Audit Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) tersaji dalam tabel berikut : Jumlah kasus yang dilakukan oleh Karyawan
Karyawan Tidak Tetap
Pengurus
Internal Fraud dalam 1 tahun
Tetap Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Sblmnya
Berjalan
Sblmnya
Berjalan
Sblmnya
Berjalan
Total Fraud
-
-
-
-
-
-
Telah diselesaikan
-
-
-
-
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal Bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaianya
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
-
-
-
-
-
-
Jumlah Permasalahan Hukum Dan Upaya Penyelesaian Oleh Bank Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh Bank tersaji dalam tabel berikut : Jumlah Permasalahan Hukum Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian
-
-
Total
-
-
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama semester II tahun 2014, tersaji dalam tabel berikut : No
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah)
Keterangan
-
-
-
-
-
-
Penyerahan Laporan Satuan Pengawasan Intern Tahun 2014 Laporan Hasil Audit disampaikan oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, untuk diketahui dan ditindaklanjuti.
Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko dalam dunia perbankan di Indonesia merupakan suatu keharusan dengan tujuan agar setiap potensi risiko yang akan timbul di masa mendatang dapat diidentifikasi, dikelola dan dikendalikan seminimal mungkin. Situasi lingkungan internal dan eksternal Bank yang berkembang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) dan penerapan manajemen risiko. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank Bengkulu telah menetapkan langkah strategis dan terintegrasi dalam persiapan penerapan Basel II. Berbagai langkah yang telah dilakukan Bank Bengkulu dalam mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan ketentuan yang berlaku berupa kajian terhadap pentingnya risiko serta menciptakan budaya risiko (risk culture) pada setiap unit kerja. Sebagai lembaga keuangan yang merupakan lembaga kepercayaan masyarakat dan sebagai lembaga intermediasi dalam pengelolaan risiko
usaha, Bank Bengkulu senantiasa mengacu kepada kepentingan strategis Bank dan prinsip kehatihatian, tidak memihak kepada satu kepentingan tertentu, meminimalkan risiko, melakukan upaya deteksi dini (early warning system) atas risiko yang akan terjadi. Penerapan Manajemen Risiko menuntut dilakukannya perubahan-perubahan organisasi, seperti penyesuaian organisasi Bank, perumusan kebijakan dan strategi baru yang disesuaikan dengan Basel II Framework, penyiapan sumber daya manusia, penerapan metodologi baru terutama yang berkaitan dengan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko yang mengacu pada penyempurnaan Teknologi Sistem Informasi termasuk sistem perbankan yang telah beroperasi saat ini. Untuk itu Bank Bengkulu telah membuat suatu pedoman mengenai Manajemen Risiko terdiri kebijakan dan prosedur manajemen risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko strategik, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko hukum, dan pedoman penyusunan profil risiko serta pedoman strategi dan limit risiko. Untuk mengimplementasikan Manajemen Risiko, Bank Bengkulu telah mempersiapkan Pembentukan Counterpart Risk Management Team Bank Bengkulu, membentuk Komenko (Komite Manajemen Risiko), membentuk SKMR (Satuan Kerja Manajemen Risiko), mensosialisasikan penerapan Manajemen Risiko kepada seluruh karyawan, staf dan Pejabat Bank, memberikan pelatihan Manajemen Risiko kepada karyawan, staf dan Pejabat Bank, mengikutsertakan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Pejabat Bank dan staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko, dan penyusunan Buku Pedoman Perseroan (BPP) Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah suatu unit kerja yang bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko dan disamping tugas tersebut juga sebagai Sekretaris Komite Manajemen Risiko (Komenko) bertanggung jawab pada :
Memberikan informasi kelemahan-kelemahan minor yang berpotensi menimbulkan kerugian sesuai hasil pengukuran Profil Risiko dan saran/rekomendasi kepada pihak manajemen (Komenko).
Melakukan pemantauan tindakan korektif terhadap kelemahan-kelemahan minor yang telah disepakati dalam rapat Komenko, guna memastikan upaya penyelesaian yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja terkait.
Melakukan pemantauan implementasi dari keputusan Komenko.
Kerangka Manajemen Risiko Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan budaya Perseroan secara berkelanjutan, manajemen terus meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Pengembangan kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan. Dalam pelaksanaan proses manajemen risiko, Perseroan menggunakan kerangka ERM tahun 2004 yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penerapan manajemen risiko Perseroan melekat pada seluruh jenjang organisasi Perseroan dengan mengacu pada konsep Enterprise Risk Management (ERM). ERM merupakan inisiatif strategis yang
terus dikembangkan oleh Perseroan dalam mendorong peningkatan kinerja Perseroan sehingga menghasilkan value added bagi segenap stakeholder Perseroan. Untuk mendukung penerapan ERM yang efektif, Perseroan senantiasa melakukan pemutakhiran manual kebijakan dan pedoman operasional dan pengembangan sistem informasi manajemen risiko.
Jenis-jenis risiko yang dikelola oleh Bank Bengkulu : Risiko Kredit Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak kedua memenuhi kewajibannya. Pembuatan pedoman dan ketentuan serta rambu-rambu yang mengatur tata cara penyaluran, pembinaan dan pengawasan terhadap kredit yang disalurkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi. Penyaluran kredit tetap sesuai ketentuan yang berlaku dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking (kehati-hatian). Setelah kredit diberikan, analis harus melakukan pemantauan atas kepatuhan debitur serta perkembangan usaha yang dibiayai. Selanjutnya analis harus melakukan peninjauan dan penilaian kembali agunan secara berkala sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Penyelesaian kredit bermasalah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan kebijakan perkreditan bank. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi Bassel II. Risiko Pasar Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, dan dapat merugikan Bank. Variabel risiko pasar adalah meliputi suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui pendekatan terhadap risk driver, yaitu analisis sensitivitas suku bunga (interest rate sensitivity analysis). Strategi Bank Bengkulu dalam membangun dan mengembangkan manajemen risiko pasar, antara lain dengan mengoptimalkan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee). Tugas utamanya adalah mengevaluasi posisi suku bunga bank, mengkaji ulang pricing baik assets maupun liabilities dan menginformasikan kepada Direksi Bank Bengkulu atas setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi Bank. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional Bank Bengkulu secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Pengelolaan risiko operasional yang telah dilaksanakan antara lain : -
Aktivitas operasional bank dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Perbankan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter. Senantiasa melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap temuan tim audit baik intern maupun ekstern. Mengoptimalkan fungsi audit intern/SKAI yang secara efektif dapat memastikan memadainya struktur pengendalian intern pada penyelenggaraan operasional Bank. Penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT).
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank Bengkulu dalam menjalankan operasionalnya senantiasa mengacu pada pola pengelolaan yang berimbang, diantaranya dilakukan dengan cara pengelolaan dana yang baik dan tersedianya likuiditas yang cukup serta senantiasa menempatkan bank pada posisi sehat. Pengelolaan dana masyarakat pada Bank Bengkulu diupayakan dengan cara meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kesenjangan dana antara kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada pemilik dana dan mengoptimalkan pemanfaatan dana guna menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi Bank. Pengelolaan tersebut dengan memfungsikan ALCO (Assest Liabilities Committee). Dengan pola tersebut maka Bank Bengkulu dapat mengatasi kekurangan likuiditas sebaik mungkin, sehingga semua kewajiban kepada pemilik dana dapat terpenuhi dengan baik dan tepat waktu.
Risiko Strategik Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahanperubahan dari kondisi eksternal. Bank Bengkulu mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank Bengkulu. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya pelatihan service excellent bagi karyawan Bank Bengkulu dan pembentukan unit pengaduan nasabah. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko Kepatuhan yang utama adalah denda akibat keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturanaturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Bank Indonesia. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank Bengkulu dengan semua pihak telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Fungsi Kepatuhan yang dimaksud bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, Bank Bengkulu telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan yang berada dibawah supervisi Direktur Kepatuhan, dimana Divisi Kepatuhan membawahi Bagian Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan prosedur dan Bagian APU-PPT yang bertanggung jawab dalam hal penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Sepanjang semester II tahun 2014, Bidang Kepatuhan telah melaksanakan pengkajian terhadap beberapa rancangan yang terkait dengan operasional perbankan dan hal-hal lain berkaitan dengan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan, diantaranya sebagai berikut : 1. Pemantauan terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, termasuk komitmen terhadap hasil pemeriksaan Bank Indonesia. 2. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ekstern (BPK, KAP) 3. Dalam rangka Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) telah dilakukan pemantauan terhadap pengkinian data nasabah dan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) dan Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR). 4. Pengkajian terhadap draft Standar Operasional Prosedur (SOP), draft Surat Keputusan Direksi dan Ketentuan Intern lainnya terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa uji kepatuhan terhadap ketentuan yang ada telah dilaksanakan sesuai ketentuan Bank Indonesia atau Ketentuan lainnya. 5. Pemantauan risiko kepatuhan terhadap rasio keuangan dengan mengacu kepada rasio keuangan standar Bank Indonesia. 6. Pemantauan risiko kepatuhan pada Risk Profile untuk mengetahui secara dini risiko kepatuhan yang mungkin akan terjadi pada setiap aktivitas fungsional bank, pengelolaan risiko disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kompleksitas usaha, yang bertujuan untuk dapat melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan dan Risiko. 7. Pemantauan berupa intervensi pemilik, perselisihan internal dan atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank.
Auditor Eksternal Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai rekomendasi Komite Audit, dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Audit Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Tahun Buku 2014 Nomor 71/HP.00.01/D.10/2014 dan PKS-000/OL-
4112014/DM/DBSDA tanggal 25 November 2014 antara PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dengan Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A). Audit Laporan Keuangan tahun buku 2014, 2013, 2012, berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) berikut.
Tahun Buku
Akuntan
2014
Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A No. Reg. AP : 0217 Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A No. Reg. AP : 0217 Gideon Ikhwan Sofwan
2013
2012
Alamat Kantor Akuntan Publik
Biaya Audit (Rp)
Pekerjaan
Opini
Jasa Di Luar Audit Keuangan Tidak ada
Jl Mampang Prapatan VIII No. R 25b Jakarta selatan
Audit Laporan Keuangan
375.000.000
Wajar Tanpa Pengecuali an
Jl Mampang Prapatan VIII No. R 25b Jakarta selatan
Audit Laporan Keuangan
350.000.000
Wajar Tanpa Pengecuali an
Tidak ada
Jl. Jendral Sudirman Kav. 47 Jakarta Selatan
Audit Laporan Keuangan
234.355.000
Wajar Tanpa Pengecuali an
Tidak ada
Cakupan Laporan yang disampaikan (sesuai SE BI No.9/12/DPNP tgl. 30 Mei 2007) : Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Informasi yang perlu diungkapkan adalah jumlah total baki debet penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur/group inti per posisi laporan, sebagaimana dalam tabel dibawah ini : Jumlah No.
Penyediaan Dana
Nominal Debitur (Jutaan Rupiah)
1.
Kepada Pihak Terkait
2.
Kepada Debitur Inti : a. b.
Individu Group
61
13.031
25
34.719
-
-
Transparansi Informasi Produk Perseroan telah mentransparansikan informasi produk sesuai ketentuan yang berlaku. Penerapan mengenai transparansi informasi produk Perseroan saat ini telah dapat diketahui pelanggan melalui sarana, seperti website: www.bankbengkulu.co.id, maupun media promosi cetak, radio maupun televisi. Informasi produk dalam website akan terus di-update dan disempurnakan baik konten maupun sistem yang digunakan.
Masalah Dan Kendala Yang Dihadapi Tidak terdapat masalah dan kendala dalam penyajian laporan transparansi informasi keuangan pada tahun 2014.
Permasalahan Hukum Bank Bengkulu tidak memiliki permasalahan hukum mencakup permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun 2014
Perkara penting yang sedang dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang sedang menjabat Selama 2014, tidak ada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat menghadapi permasahan hukum.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Perseroan tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci yang telah dilakukan oleh Perseroan dan nilai nominalnya selama 2014 terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perseroan dalam Laporan Tahunan 2014 ini.
Shares Option Pada tahun 2014, Bank Bengkulu tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank belum melakukan penjualan saham ke publik, begitu pula Bank juga tidak melakukan kegiatan buy back atas obligasi.
Etika Perseroan (Code of Conduct) Sebagai bentuk komitemen penerapan GCG di Perseroan, Bank Bengkulu bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku,
tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang. Penyebaran Budaya kerja Bank Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan budaya kerja bank. Bank Bengkulu senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan budaya kerja bank kepada seluruh karyawan Bank Bengkulu mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan Bank Bengkulu senantiasa patuh terhadap kode budaya kerja. Penegakan Budaya kerja Bank Bank Bengkulu melakukan penegakan terhadap budaya kerja yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan budaya kerja. Upaya penegakan budaya kerja dilakukan oleh Bank Bengkulu melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan reward and punishment serta pernyataan komitmen.
Whistleblowing System Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran bagi stakeholders yang tertuang dalam suatu Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran. Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perseroan.
Mekanisme Sistem Pengaduan Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian Perseroan secara finansial maupun reputasi Perseroan yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Perseroan harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang. Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pengaduan Pelanggaran Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan menyadari bahwa keberhasilan sebuah bisnis tidak lagi diukur dari keuntungan bisnis semata, melainkan juga dilihat dari kemampuan Perusahaan memenuhi harapan stakeholder, maka secara konsisten kami melaksanakan program-program khusus sebagai bentuk pelayanan dan bagian dari investasi sosial perusahaan untuk keberlanjutan. Seluruh program CSR yang dijalankan Perseroan didasari oleh ketentuan dalam UndangUndang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.
Struktur Organisasi Pengelola CSR Perseroan berkomitmen untuk selalu berkontribusi terhadap masyarakat yang diwujudkan dalam program berbagai program CSR yang berdampak langsung pada masyarakat. Tanggungjawab pengelolaan CSR di Perseroan berada di bawah koordinasi Divisi Perencanaan dan Pengembangan.
Metode Program CSR Kami merancang dan melaksanakan program CSR secara sistematis dan terpadu. Pelaksanaan CSR dilakukan dengan metode partisipatif, yaitu dengan memberdayakan potensi daerah yang ada agar dapat meningkatkan kemampuan, penghasilan dan kemakmuran secara berkelanjutan. Kami melakukan evaluasi dan monitoring atas programprogram CSR yang dilakukan agar program-program CSR tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Realisasi Penyaluan Dana CSR Pada tahun 2014 total dana CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu kepada masyarakat sebesar Rp. 2.851.633.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah) meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.350.861.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah).
Program CSR Pelaksanaan CSR Perseroan terbagi menjadi 4 (empat) program utama, yaitu 1. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan 2. Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan 3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat 4. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Implementasi tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan hidup serta untuk mengeliminasi konflik lingkungan dan sosial disekitar perusahaan diwujudkan dalam program yang mengacu kepada perundangan dan peraturan terkait serta dari best practice yang ada dengan kegiatan strategi sebagai berikut :
Berkordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Badan Lingkungan Hidup Daerah untuk pelaksanaan Program pengelolaan lingkungan.
Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk program penghijauan
Program Green Office yaitu dengan menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat kertas dengan memaksimalkan penggunaan e-mail (softcopy), pengunaan kertas bekas ataupun print bolak-balik, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra perusahaan.
Dampak Dari Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup Selama tahun 2014 aktivitas dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial bidang lingkungan hidup, memberikan dampak positif yaitu terjaganya kelestarian lingkungan, meningkatnya citra perusahaan dan terjaganya proses bisnis perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Karyawan Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan Tanggungjawab terhadap Karyawan. Pelaksanaan komitmen tersebut mencakup antara lain mencakup aspek-aspek kesetaraan dan kesempatan kerja yang sama, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjalankan setiap kegiatan.
Program Kerja Program Kerja terkait dengan Kepegawaian dapat dilihat pada Bagian Sumber Daya Manusia.
Dampak Dari Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan Perseroan menyakini sepenuhnya bahwa dengan berkontribusi terhadap pegawai yang semakin tinggi manfaatnya akan dirasakan kembali oleh perusahaan dengan meningkatnya profitabilitas Perusahaan di tahun 2014.
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Tanggung Jawab Sosial terhadap masyarakat yaitu dengan menerapkan pemberdayaan komunitas serta mendukung pencapaian Millennium Development Goals (MDG’s). Program Kerja Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat diimplemntasikan dengan melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Bantuan Pendidikan Secara rutin memberikan beasiswa untuk program pendidikan kepada pelajar SD, SMP, SMA di Kabupaten/Kota se-Propinsi Bengkulu dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu pada Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu, serta bantuan untuk pembangunan sekolah-sekolah. 2. Bantuan Sosial Kemasyarakatan dan Kesehatan Pemberian santunan kepada anak-anak panti asuhan, panti jompo dan bantuan biaya pengobatan untuk kesehatan masyarakat, serta kegiatan donor darah yang diikuti oleh keluarga besar Bank Bengkulu dan masyarakat sekitarnya. 3. Bantuan Keagamaan Bank Bengkulu mendukung kegiatan keagamaan yang diwujudkan dengan pemberian bantuan untuk pembangunan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. 4. Bantuan Lainnya Bank Bengkulu memberikan bantuan mobil di setiap Kabupaten kota, dimana mobil tersebut di peruntukan untuk penagihan Pajak PBB-PP.
Berikut beberapa kegiatan Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat No
Tanggal
Uraian
1
03 Februari 2014
Membantu Pembangunan Masjid Miftahul Jannah Kelurahan Pagar Dewa
2
21 Februari 2014
Membantu Pembangunan Masjid Baitul Amal Kecamatan Seginim
3
27 Maret 2014
Membantu Pembangunan Masjid Nurul Fajar Kabupaten Lebong
4
16 April 2014
Membantu Pembangunan Madrasyah Diniyah Awaliyah Al Ikhlas 2014
5
16 April 2014
Sponsorship Kegiatan Try Out Pamungkas Unas 2014
6
17 April 2014
Membantu Pembangunan Masjid Ulil Albab Universitas Prof. DR. Hazairin 2014
7
25 April 2014
Peduli Pendidikan Anak-Anak Kurang Beruntung
8
06 Juni 2014
Bantuan Mobil Untuk Penagihan PBB
9
19 Juni 2014
Bantuan Biaya Kompetisi Divisi Utama PS Bengkulu Tahun 201-2015
10
04 Juni 2014
Pemberian baju kaos petugas penyapu Jalan
11
04 Juli 2014
Membantu Pembangunan Masjid Raudhatul Jannah Kecamatan Selebar
12
07 Juli 2014
Membantu Pembangunan gudang & perbaikan Tempat Wudhu Masjid Ali Wal Asri
13
04 Agustus 2014
Persembahan hati dan kepedulian untuk anak-anak kurang beruntung
14
13 Agustus 2014
Renovasi dan perluasan pembangunan Masjid Al-Muhajirin Kepahiang
15
03 September 2014
16 17 18 19
08 September 2014 12 Agustus 2014 12 September 2014 23 September 2014
20
23 September 2014
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
25 September 2014 09 Oktober 2014 06 Oktober 2014 27 Oktober 2014 27 Oktober 2014 11 Nopember 2014 11 Nopember 2014 17 Nopember 2014 20 Nopember 2014 20 Nopember 2014 08 Desember 2014 10 Desember 2014 11 Desember 2014 12 Desember 2014 15 Desember 2014
Membantu Pembangunan Masjid Al-Falah Desa Pagar Batu Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan Membantu Pembangunan Masjid Al-Kautsar Kelurahan Lingkar Barat Membantu Pembangunan Masjid Arrahmah Kelurahan Tanah Patah Membantu Pembangunan Masjid baitul Ihsan Kelurahan Padang Nangka Pembayaran biaya general check up Pensiunan PNS Di Bank Bengkulu Permohonan bantuan dana Bulan Bhakti Karang Taruna, Pelantikan Pengurus dan HUT Propinsi Bengkulu Membantu Pembangunan Masjid Abu Bakar Assiddiq Membantu Pembangunan Masjid Al-Muksinin Enggano Membantu Pembayaran biaya general check up Pensiunan PNS Membantu Pembangunan Masjid Agung Desa Apoho Enggano Perayaan Hari besar Islam 1 Muharam 1436 H/ 2014 M Desa Meok Kec. Enggano Pelatihan Jurnalistik Untuk Siswa SMP,SMA Kabupaten Bengkulu Tengah Dana Opersional Pendidikan Ponpes Al-Hidayah & Santunan Anak Yatim Membantu Pembangunan Masjid Al-Amin merpati 12 RT.07 RW.02 Rawa Makmur Senam Jantung Sehat Anniversary Bencoolen Mall 2014 Biaya General Check-Up Tahap ke-III General Check-up Pensiunan PNS Tahap ke-IV Biaya Pendampingan Kegiatan Beasiswa Akselerasi Pintar Pelimpahan Dana CSR Beasiswa Lomba cerdas Cermat Guru SMK Negeri 1 Kota Bengkulu Patriots Basketbal Tournamen
Dampak Dari Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat Perseroan menyakini kegiatan Tanggung Jawab kepada masyarakat akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan Perseroan. Disadari bahwa dalam jangka pendek kegiatan CSR belum dapat dirasakan, namun dipastikan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja Perseroan.
Tanggung Jawab Terhadap Nasabah Sesuai visi Perseroan untuk menjadi menjadikan bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, Bank Bengkulu berkomitmen untuk selalu ada ketika nasabah membutuhkan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh (availale), memperlakukan Nasabah dengan pengertian dan empati (Attentive), melayani dengan sentuhan pribadi dan menghargai kesetiaan Nasabah, mengatakan apa yang kami lakukan dan kami melakukan apa yang kami katakan (reliable), serta memberikan dan melindungi informasi Nasabah untuk menjaga kepercayaan mereka. Program Kerja Pprogram kerja terkait tanggung jawab sosial terhadap nasabah, Bank Bengkulu melakukan kegiatan berupa Program Penanganan Keluhan Nasabah. Dalam menyelesaikan keluhan nasabah secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan : - Penerimaan keluhan dari nasabah - Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh nasabah dan ditindak lanjut oleh bagian terkait ada kemungkinan harus bekerjasama dengan Mitra - Identifikasi alternatif solusi - Penentuan solusi; - Implementasi solusi; - Penyampaian penyelesaian keluhan kepada nasabah - Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan nasabah. Keluhan nasabah umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada Nasabah melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Bank Bengkulu dengan Nasabah : Media
Sarana Komunikasi
Telepon
(0736) 341170
Faximilie
(0736) 21178
Surat
Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt 2 Bengkulu
Website
www.bankbengkulu.co.id
Selama tahun 2014 Bank Bengkulu juga mendapati keluhan Nasabah. Tindak lanjut keluhan Nasabah telah ditangani dengan baik
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants Cabang Jakarta Selatan License number : Minister of Finance : Kep-127/KM.1/2013 Jl. Mampang Prapatan VIII No. R 25-b Jakarta Selatan 12790 Phone : (021) 797 55 42 (021) 706 411 38 (021) 798 9085 Fax : (021) 799 68 51 email :
[email protected]
An independent member of BKR International with offices throughout the World
DAFTAR ISI
KETERANGAN
HALAMAN
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan Auditor Independen 31 Desember 2014 dan 2013
1–2
LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2014 dan 2013
3-4
Laporan Laba Rugi Komprehensif Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
5
Laporan Perubahan Ekuitas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
6
Laporan Arus Kas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
7-8
Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan
9 – 74
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
bank benqkulu iangguh dan tumbuhly SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG ]AWAB ATAS I.APORAN KEUANGAN UI{TUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 BANK BENGKULU
Kami yang bertanda tangan dibawah ini
H.Wmran Ismaun Jl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu 38227 Jl. Mahakam IV No.109 A Lingkar Barat Bengkulu
Nama
Alamat Kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor TelePon Kantor
(0736) 34t170 Direktur Utama
Jabatan
i
H. Antoni Aris
Nama
2.
ll. Basuki
Alamat Kantor Alamat domisili sesuai KTP Nomor TelePon Kantor
Rahmat No.6 Bengkulu 38221 V Jl. Barito No. 33 RTiRW L9104 Padang Harapan Bengkulu
Jabatan
Direktur Umum
(a736) 341t70
Menyatakan bahwa
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Bank Bengkulu' prinsip akuntansi yang 2. Laporan keuangan Bank Bengkulu telah disusun dan disajikan sesuai dengan berlaku umum di Indonesia
3. a. Semua infiormasi Laporan Keuangan Bank Bengkulu telah dimuat secilra lengkap dan benar.
b.
yang tidak benar, dan Laporan keuangan Bank Bengkulu tidak mengandung infurmasi atau fukta material
tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
4. Bertanggung jawab
atas sistem pengendalian intern dalam Bank Bengkulu.
'Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya'
nf
Bengkulu, 29 lanuari Rtas nama dan mewakili
Direktur Utama
Kantor Pusat: Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt 2 Bengkulu
Telp.
:
(0736)
341170
Fax.: (0736) 21178
htg:ltwvw.bankbengkulu.co.
id
2015
d M*
Direksi
'
\
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan Auditor Independen No : R.4.1/021/02/2015 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali
Dadang Mulyana, CA, CPA.
NRAP : AP.0394.
Jakarta, 29 Januari 2015
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
LAPORAN KEUANGAN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.964.153 dan Rp857.743 Surat berharga Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 Kredit yang diberikan Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp8.175.561 dan Rp7.614.140 Penyertaan saham Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2014 masing-masing sebesar Rp800 dan Rp800 Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp35.018.661 dan Rp28.695.319 untuk 31 Desember 2014 dan 2013 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
TOTAL ASET
Catatan 4 5 6
2014
2013
314.770.618 285.842.743
247.019.588 255.815.932
1.393.004
997.969
450.058.149
86.364.507
189.962.028
89.962.028
2.595.919.344
2.395.252.695
79.200
79.200
37.991.367 10.924.685 34.542.331
35.157.623 8.706.765 40.193.590
3.921.483.469
3.159.549.898
7
8
9
10
11
17 12
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 3
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
2014
2013
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pasca kerja
13 14 15 16 17 18 19 20
Total Liabilitas
59.187.937 3.025.873.843 266.479.940 20.027.253 12.769.790 44.961.828 17.168.827 15.372.058
36.891.671 2.301.462.298 265.014.970 20.027.253 11.887.101 43.543.216 100.083.150 17.680.344
3.461.841.476
2.796.590.003
167.240.000 1.870.000
134.190.000 1.000.000
83.241.188 207.290.805
62.589.250 165.180.645
459.641.993
362.959.895
3.921.483.469
3.159.549.898
Ekuitas Modal saham Modal dasar terdiri 15.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp10.000.000 per saham (nilai penuh) dan 25.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham (nilai penuh). Modal ditempatkan dan disetor penuh untuk saham seri A masing-masing terdiri 16.074 dan 12.769 lembar saham pada 2014 dan 2013, untuk saham seri B terdiri dari 6.500 lembar saham pada tahun 2014 dan 2013 Modal disetor lainnya Saldo laba: Telah ditentukan penggunaanya Belum ditentukan penggunaanya Total Ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
21
23
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 4
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2014
2013
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga Beban bunga
24 25
Pendapatan bunga bersih
466.545.368 (156.387.391)
417.212.958 (112.862.556)
310.157.976
304.350.402
34.653.992 3.406.385
35.980.411 1.925.824
38.060.377
37.906.235
(9.291.960) (127.469.293) (71.315.275) (6.432.657)
(3.184.160) (121.300.600) (69.548.262) (5.481.024)
(214.509.185)
(199.514.046)
(176.448.808)
(161.607.812)
133.709.168
142.742.590
14.374.694
(232.598)
148.083.862
142.509.992
(41.072.825) 2.217.921 (38.854.904)
(41.335.657) 2.085.354 (39.250.304)
109.228.958
103.259.688
-
-
109.228.958
103.259.688
5.023
5.392
Pendapatan/(beban) operasional lainnya Pendapatan Operasional Lainnya: Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Provisi dan Komisi
26 27
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya: Beban Operasional Lainnya: Pembalikan (pembentukan) penyisihan kerugian penurunan nilai Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya Beban penyusutan
28 29 30
Jumlah beban Operasional Lainnya: Jumlah pendapatan/(beban) operasional lainnya LABA OPERASIONAL PENDAPATAN/(BEBAN) NON OPERASIONAL BERSIH
31
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak - bersih
17
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS
35
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Halaman 5
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo laba
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Modal Disetor Lainnya
Telah ditentukan penggunaannya
127.110.000
-
48.629.028
107.291.680
283.030.708
7.080.000
-
-
-
7.080.000
Pembentukan cadangan: Cadangan umum Cadangan tujuan
-
-
6.980.111 6.980.111
(6.980.111) (6.980.111)
-
Setoran modal
-
1.000.000
-
-
1.000.000
Dividen
-
-
-
(31.410.501)
(31.410.501)
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
103.259.688
103.259.688
134.190.000
1.000.000
62.589.250
165.180.645
362.959.895
33.050.000
-
-
-
33.050.000
Pembentukan cadangan: Cadangan umum Cadangan tujuan
-
-
10.325.969 10.325.969
(10.325.969) (10.325.969)
-
Setoran modal
-
870.000
-
-
870.000
Dividen
-
-
-
(46.466.860)
(46.466.860)
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
109.228.958
109.228.958
167.240.000
1.870.000
83.241.188
207.290.805
459.641.993
Saldo 31 Desember 2012 Penambahan modal disetor
Saldo 31 Desember 2013 Penambahan modal disetor
Saldo 31 Desember 2014
Belum ditentukan Jumlah ekuitas penggunaannya
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 6
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan lainnya Pendapatan operasional lain Pedapatan non operasional lain Beban bunga Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Beban non operasional lain Pajak penghasilan badan
2013
465.452.104 3.406.385 34.653.992 (156.387.391) (138.296.166) (51.196.059) (38.854.904)
414.473.957 1.925.824 35.980.411 (112.862.556) (126.444.501) (71.447.066) (39.250.304)
118.777.961 -
102.375.765 -
Kenaikan (penurunan) laba operasi
118.777.961
102.375.765
Perubahan dalam aset (liabilitas) operasi (kenaikan) penurunan pada aset operasi Pinjaman yang diberikan Aset pajak tangguhan Kenaikan (penurunan) pada liabilitas operasi Simpanan Liabilitas segera dapat dibayar Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Imbalan kerja Liabilitas lain-lain
(200.666.649) (2.217.920) 725.876.515 22.296.266 1.418.612 (82.914.322)
(350.631.569) (2.085.355) 301.685.188 (12.219.573) 10.837.336 2.358.017
463.792.502
(50.055.956)
Arus kas neto diproleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
582.570.463
52.319.809
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penyusutan aset tetap Giro dan penempatan pada bank lain Surat berharga
(9.157.086) (363.693.641) (100.000.000)
(7.136.768) 34.127.433 (2.303.051)
(472.850.727)
24.687.614
34.920.000 (46.466.860) -
8.080.000 (31.410.501) -
(11.546.860)
(23.330.501)
98.172.876
53.676.922
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
503.833.489
450.156.568
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
602.006.365
503.833.490
Laba sebelum perubahan aset dan liabilias operasi Dikurangi Laba operasi tahun lalu
Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pencairan (pelunasan) pinjaman yang diterima Penambahan modal disetor Pembayaran jasprod dan tantiem Laba ditahan Cadangan modal Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Halaman 7
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014
2013
KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
314.770.618 285.842.743 1.393.004
247.019.588 255.815.932 997.969
TOTAL
602.006.365
503.833.489
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 8
dbsd & a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank a. Pendirian Bank PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (“Bank”) didirikan pada tanggal 09 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan Penguasa Daerah Provinsi No. 08/14/EKU/1969 dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. D-15-6.1.25 tanggal 17 Mei 1970. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-102/DDK/II/4/1971 tanggal 07 April 1971. Statusnya ditingkatkan melalui Perda Nomor 3 tahun 1975 telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. Pem/10/29/48/152 tanggal 08 Juni 1977 mengalami perubahan Perda No. 11 tahun 1992 disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 58428-425 tanggal 23 Maret 1993. Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan ketentuan-ketentuan:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 584.28 – 77 tahun 1999 tanggal 7 April 1999 tentang bentuk hukum PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 1 tahun 1999 tertanggal 11 Februari 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 1 tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang telah mendapat pengesahan pada Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu No. 2 tahun 1999 seri D. Sebagai tindak lanjut perubahan status bentuk hukum tersebut diperkuat dengan Akta Notaris Irawan, S.H. No. 1 tanggal 01 Mei 1999. Perseroan terbatas ini bernama “PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu” atau disingkat “PT Bank Bengkulu“ yang mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No. C2-8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1999.
Halaman 9
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan) a. Pendirian Bank (Lanjutan) Pada tanggal 22 Juli 2008 Bank melakukan penyesuaian Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disebut “Bank Bengkulu” berdasarkan akta No. 43 tanggal 22 Juli 2008 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHHU-64415.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 16 September 2008. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar, Bank didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut ruang lingkup kegiatan Bank antara lain adalah:
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Memberikan kredit.
b. Maksud dan Tujuan
Menerbitkan surat pengakuan hutang Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lain. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanah. Membeli sebagian atau seluruh agunan baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. Halaman 10
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan) b. Maksud dan Tujuan (Lanjutan)
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai bank devisa dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku. Memberi bantuan teknis kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan ikut membina Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta jasa keuangan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Bengkulu. Menghimpun dan menyediakan pembiayaan serta melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Menyelenggarakan usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh suatu bank umum baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
Kantor pusat Bank berkedudukan di Jalan Basuki Rachmat No. 6 Bengkulu dan memiliki kantor-kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebagai berikut:
Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Kas Mobil Payment Point ATM
2014
2013
1 8 25 5 2 2 33
1 7 23 5 2 2 31
Halaman 11
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan) c. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank No. 07 Tahun 2014 dan Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank No. 38 tertanggal 27 Maret 2014 serta Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 November 2013 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Nopember 2011 yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 34 dan Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Juni 2012 dan didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 25. Susunan Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris
2014
2013
Drs. M. Ruslan Riza, MM
Drs. M. Ruslan Riza, MM
Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT
Dewan Komisaris berperan dalam merumuskan kebijakan pengawasan serta pengelolaan Bank, sedangkan Direksi melaksanakan kebijakan dan pengelolaan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.62/HP.00.01/D.1/2009 sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.38/HP.00.01/D.1/2010 tanggal 29 Maret 2010 dan No. 117/HP.00.01/D.1/2011 tanggal 28 Desember 2011, tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 01 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang pengangkatan Drs. Wimran Ismaun sebagai Direktur Utama.
Halaman 12
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan) d. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris bank No. 06 tahun 2014 tanggal 25 September 2014 dan berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham serta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa bank No 38 tertanggal 27 Maret 2014 yang telah diaktakan berdasarkan Akta Perubahan Susunan Direksi Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 02 tertanggal 06 Oktober 2014, oleh Notaris H. Mufti Nokhman, SH, Notaris di Kota Bengkulu Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01 Tahun 2011 tertanggal 12 April 2011 tentang pengangkatan H. Antoni Aris sebagai Direktur Umum. Susunan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Direktur Direktur Direktur
Utama Pemasaran Umum Kepatuhan
2014 Drs. H. Wimran Ismaun Alfian, SE H. Antoni Aris, SE Hj. Nenny, SE, Akt
2013 Drs. H. Wimran Ismaun H. Antoni Aris, SE Drs. Triyogo Hamzah, MM
e. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Karyawan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 serta perubahannya PBI No. 8/14/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank diwajibkan membentuk dan mengangkat Komite Audit yang harus diketuai oleh Komisaris Independen. Susunan Komite-Komite Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 Desember 2012 terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 96/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 September 2012 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Halaman 13
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan) e. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Karyawan Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
2014 Drs. M. Ruslan Riza, MM Ir. H. Fauzan Rahim Hery Susetyo, SE.,Ak Rusdi, SE., M.Si
2013 Drs. M. Ruslan Riza, MM Ir. H. Fauzan Rahim Hery Susetyo, SE.,Ak Rusdi, SE., M.Si
Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 95/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 September 2012 tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
2014 Ir. H. Fauzan Rahim Drs. M. Ruslan Riza, MM Hery Susetyo, SE.,Ak Rusdi, SE., M.Si
2013 Ir. H. Fauzan Rahim Drs. M. Ruslan Riza, MM Hery Susetyo, SE.,Ak Rusdi, SE., M.Si
Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Bengkulu No. 77.1/HP.00.02.04/D7 tanggal 25 Juni 2010. Berdasarkan lampiran surat keputusan tersebut susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
2014
2013
Drs. M. Ruslan Riza, MM Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Surahwardi Kawil, SH, MH
Drs. M. Ruslan Riza, MM Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Surahwardi Kawil, SH, MH
Bank mempunyai tenaga kerja per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 512 dan 515 orang. Halaman 14
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Laporan keuangan disusun berdasarkan historis kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat. b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi. Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain dan pinjaman yang diterima.
Halaman 15
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Klasifikasi Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Tersedia untuk dijual; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Halaman 16
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitas keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi. Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.
Halaman 17
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada penyaluran awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2h.3) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrument tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Halaman 18
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihakpihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (riskreturn) yang melekat pada instrument keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrument keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrument keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrument keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Halaman 19
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka bersih (net open position), mana yang lebih sesuai. Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.
Halaman 20
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat). Persyaratan untuk reklasifikasi adalah:
dilakukan dalam situasi yang langka; Memenuhi definisi kredit yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya. Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; Ketika Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau Terkait dengan kejadian tertentu yangberada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Halaman 21
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo aset tersebut. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam diperkenankan oleh standar akuntansi.
jumlah
bersih
hanya
jika
c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Halaman 22
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) e. Efek-efek Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi, dan efek utang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek. Termasuk dalam surat-surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang tidak berhubungan dengan program rekapitalisasi Bank seperti Surat Utang Negara dan Obligasi Pemerintah dalam mata uang asing. ObIigasi tersebut diterbitkan oleh Pemerintah dan diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual, kredit yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau diukur pada biaya perolehan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (“trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual (”available-for-sale”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (“held-to-maturity”) dan kredit yang diberikan dan piutang disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Halaman 23
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) f. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama, dan kredit penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Restrukturisasi Kredit Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan Iainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan. Kredit yang Dihapus Buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan nilai kredit pada laporan posisi keuangan.
Halaman 24
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Halaman 25
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (Lanjutan) Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Arus kas masa datang dari kelompok keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian, dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method dan roll rate analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dibawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Halaman 26
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (Lanjutan) Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Nilai tercatat dari aset non-keuangan ditelaah setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut. Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan goodwill tidak dapat dijurnal balik. Sehubungan dengan aset lainnya, penyisihan penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Halaman 27
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) h. Penyertaan Saham Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. i. Aset Tetap Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangun (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGP dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, “Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Halaman 28
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) i. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut: Bangunan Kendaraan Motor Peralatan Kantor
: : :
5% dan 10% dari Biaya Perolehan 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset Tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan. Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif. Bank melakukan penelaahan pada akhir tahun untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset. Bank menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua aset yang dimiliki apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. j. Aset Lain-lain Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka, biaya dibayar dimuka, bunga masih akan diterima, agunan yang diambil alih, dan lain-lain. Agunan yang diambiI alih diakui sebesar nilai terendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan atau nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih. Nilai realisasi neto adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Halaman 29
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) j. Aset Lain-lain (Lanjutan) Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat agunan yang diambil alih dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. k. Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. l. Simpanan Nasabah Giro, tabungan, dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. m. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank Iain, dalam bentuk tabungan, giro, interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Halaman 30
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) m. Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan) Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. n. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada pengakuan awal dinyatakan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. o. Pendapatan dan Beban Bunga Untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi komprehensif.
Halaman 31
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) o. Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutan) Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Pada saat kredit atau aset produktif diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. p. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. q. Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan Bank untuk memperhitungkan konsekuesi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi, kejadian pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Halaman 32
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) q. Perpajakan (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perusahaan mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan – Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif. r. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Bank mempunyai program pensiun sesuai dengan Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau kebijakan internal Bank. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Kewajiban program pensiun manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/ kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Halaman 33
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) r. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Selain program pensiun manfaat pasti, Bank juga mempunyai program pensiun iuran pasti dimana Bank membayar iuran kepada program asuransi pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan. Iuran dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. s. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan. t. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham. u. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Bank yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Halaman 34
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) u. Informasi Segmen (Lanjutan) Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. v. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika pihak tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atasa Kelompok Usaha; b. Memiliki pengaruh signifikan atasa Kelompok Usaha c. Merupakan personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau entitas induk dari Perusahaan; d. Merupakan anggota dari kolompok usaha yang sama dengan perusahaan (yang artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain): e. Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Kelompok Usaha (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Kelompok Usaha merupakan anggota); f. Bersama-sama dengan Kelompok Usaha, merupakan ventura bersama dari satu pihak ketiga yang sama; g. Merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Kelompok Usaha atau entitas asosiasi dari ventura Kelompok Usaha; h. Merupakan suatu program imbalan pasca kerja yang ditunjuk bagi karyawan dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan kelompok Usaha;
Halaman 35
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) v. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) i. Dikendalikan atau dikenadikan bersama oleh orang yang diidenfikasi dalam huruf (a-c di atas); dan j.
Terhadap pengaruh signifikasi oleh orang yang diindentifikasi dalam huruf (a di atas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah menggunakan pertimbangan dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi paling signifikan yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya pada masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. b. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, maka ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika statistik. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, Manajemen mempertimbangkan masukan dan asumsi untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan seperti feed back model atas likuiditas untuk transaksi derivatif dan tingkat diskonto yang berjangka waktu panjang, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Halaman 36
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan) c. Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan jatuh temponya sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi tersebut memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. d. Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi apakah aset dalam pasar aktif memiliki harga kuotasi atau tidak. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual yang dilakukan secara wajar. e. Kontinjensi Pada saat Bank terlibat dalam suatu kasus hukum maka estimasi atas biaya-biaya yang mungkin terjadi atas penyelesaian tuntutan-tuntutan tersebut sudah dikonsultasikan dengan penasihat dari luar yang menangani pembelaan Bank berdasarkan analisa yang mungkin terjadi. Bank saat ini tidak sedang menghadapi kasus-kasus hukum yang memiliki efek kerugian yang material pada laporan keuangan. Bagaimanapun, ada kemungkinan dari hasil-hasil operasi di masa akan datang akan terpengaruh secara material oleh perubahan dari perkiraan-perkiraan atau dalam keefektifan dari strategi yang berhubungan dengan kasus-kasus ini. f. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank me-review kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individu dan pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai tersebut.
Halaman 37
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan) g. Penurunan nilai efek tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Bank me-review efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar di bawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya. h. Penurunan nilai atas aset tidak produktif Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset non-finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Bank yang dapat memicu adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kinerja di bawah rata-rata yang relatif signifikan terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara keseluruhan dan tren industri ekonomi yang negatif. i. Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia di mana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Halaman 38
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan) j. Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Halaman 39
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4 Kas 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari: Kas besar Kas ATM
308.127.168 6.643.450
242.661.788 4.357.800
Jumlah
314.770.618
247.019.588
Seluruh kas yang dimiliki Bank dalam mata uang Rupiah.
5 Giro pada Bank Indonesia Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum (GWM) dari Bank Indonesia, saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp285.842.743,- dan Rp 255.815.932,. Rasio GWM BPD Bengkulu (tidak diaudit) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
GWM Utama
31 Des 2014
31 Des 2013
8,00%
9,05%
GWM 4,00% 4,53% Sekunder Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 15/7/2013 tanggal 26 September 2013 tentang perubahan kedua atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM bank umum pada Bank Indonesia, sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2012 dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank umum pada Bank Indonesia,
GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar : - 2,5% dari dana pihak ketiga (DPK) dalam Rupiah sampai dengan tanggal 30 September 2013; - 3% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013; - 3,5% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1 November 2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013; dan - 4% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 2 Desember 2013 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut diatas BPD Bengkulu harus memenuhi persyaratan GWM Utama masing-masing sebesar 8%, untuk GWM sekunder pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar 4% dan 2,5%. BPD Bengkulu telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Halaman 40
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6 Giro pada bank lain 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : a. Berdasarkan pihak, mata uang dan nama bank Pihak ketiga Rupiah PT PT PT PT PT PT
Bank Bank Bank Bank Bank Bank
BNI (Persero), Tbk Mandiri (Persero), Tbk BRI (Persero), Tbk Sumsel Babel DKI Nagari
133.766 100.186 128.064 21.141 348 1.009.499
132.733 113.006 127.138 21.271 608 603.212
1.393.004
997.969
-
-
1.393.004
997.969
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
b. Berdasarkan kolektibilitas Klasifikasi Lancar Macet
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
1.393.004 1.393.004
997.969 997.969
-
-
1.393.004
997.969
Tingkat suku bunga rata-rata tahunan giro pada bank lain masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 0,09% dan 0,59%. c. Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Jumlah
-
-
-
-
Manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih dan cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.
Halaman 41
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : a. Berdasarkan pihak, mata uang, jenis dan nama bank Pihak ketiga Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Bank Indonesia
257.000.000
12.200.000
-
-
130.000.000 25.000.000 20.000.000 20.000.000
30.000.000 5.000.000 15.000.000 25.000.000 -
195.000.000
75.000.000
1.109 21.193 22.302
1.109 21.141 22.250
452.022.302
87.222.250
(1.964.153)
(857.743)
450.058.149
86.364.507
Deposito berjangka Bank Indonesia Call money PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank DKI PT Bank Sulawesi Utara PT Bank Permata PT Bank Maluku PT Bank Jambi PT Bank Sulawesi Tengah
Tabungan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Sumsel Babel
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
b. Berdasarkan kolektibilitas Klasifikasi Lancar Macet
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
452.022.302 452.022.302
87.222.250 87.222.250
(1.964.153)
(857.743)
450.058.149
86.364.507
Tingkat suku bunga rata-rata tahunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 5,75% dan 4,92%.
Halaman 42
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan) c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 7 hari > 7 hari - 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Lainnya
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
257.000.000 195.000.000 22.302 452.022.302
12.200.000 75.000.000 22.250 87.222.250
(1.964.153)
(857.743)
450.058.149
86.364.507
857.743 1.106.410
30.222 827.521
1.964.153
857.743
d. Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Jumlah
BPD Bengkulu melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif.
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain. 8 Surat berharga 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : a. Berdasarkan tujuan, pihak, mata uang dan jenis Dimiliki hingga jatuh tempo Pihak ketiga Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Surat Utang Negara - FR 0028
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
180.000.000
80.000.000
9.962.028
9.962.028
189.962.028
89.962.028
-
-
189.962.028
89.962.028
Halaman 43
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8 Surat berharga (lanjutan) b. Berdasarkan tujuan dan penerbit
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Indonesia Pemerintah Republik Indonesia
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total
180.000.000 9.962.028 189.962.028
80.000.000 9.962.028 89.962.028
-
-
189.962.028
89.962.028
189.962.028 189.962.028
89.962.028 89.962.028
-
-
189.962.028
89.962.028
c. Berdasarkan kolektibilitas Klasifikasi Lancar Macet
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Tingkat suku bunga rata-rata tahunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 5,75% dan 4,92%. d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 12 bulan > 1 tahun
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
189.962.028 189.962.028
89.962.028 89.962.028
-
-
189.962.028
89.962.028
-
-
-
-
e. Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih dan penyisihan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.
Halaman 44
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8 Surat berharga (lanjutan) 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
6,30% - 7,15% -
4,2% - 4,7% -
11,25% AAA
11,25% AAA
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Macet
Total
f. Tingkat suku bunga dan peringkat Sertifikat Bank Indonesia Tingkat suku bunga Peringkat Surat Utang Negara - FR 0028 Tingkat suku bunga Peringkat 9 Kredit yang diberikan
Terdiri dari : a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Tahun 2014 Lancar
Dalam perhatian
Kurang lancar Diragukan
Rupiah Konsumsi Multiguna Karyawan Kendaraan KPR Modal kerja Rekening Konstruksi Usaha Koperasi Mikro Usaha rakyat Lainnya Investasi Dana sendiri Mikro Usaha rakyat Lainnya
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.471.255.443 53.770.878 13.749 2.525.040.069
9.043.543 3.669.907 9.931 12.723.381
292.088 292.088
676.933 676.933
3.547.710 21.890 257.216 3.826.816
2.484.815.718 57.462.674 280.896 2.542.559.288
500.000 4.335.456 60.680 188.159 10.496.429 18.645.987 34.226.711
897.863 81.383 57.990 2.373.243 3.410.479
76.709 475.965 552.673
715.083 71.152 24.345 705.792 1.516.373
399.905 744.567 34.189 679.549 1.858.210
500.000 1.114.988 6.125.747 142.063 304.684 14.730.979 18.645.987 41.564.447
987.296 4.306.685 5.673.723 6.694.061 17.661.766
649.288 137.324 786.612
-
65.411 276.241 341.653
558.180 521.338 101.622 1.181.140
1.545.476 5.542.722 6.188.910 6.694.061 19.971.170
2.576.928.546
16.920.473
844.761
2.534.959
6.866.167
2.604.094.905
(309.317)
(669.731)
(515.167)
(1.979.512)
(4.701.833)
(8.175.561)
2.576.619.229
16.250.741
329.594
555.446
2.164.333
2.595.919.344
Halaman 45
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9 Kredit yang diberikan (lanjutan) Tahun 2013 Lancar
Dalam perhatian
Kurang lancar Diragukan
Macet
Total
Rupiah Konsumsi Multiguna Karyawan Kendaraan KPR Modal kerja Rekening Konstruksi Usaha Koperasi Mikro Usaha rakyat Lainnya Investasi Dana sendiri Mikro Usaha rakyat Lainnya
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.285.254.937 54.297.547 1.814 27.637 2.339.581.934
2.850.304 3.357.211 5.418 6.212.933
289.218
57.036 208.650
2.239.962 83.507
289.218
265.686
291.611 2.615.080
1.030.711 1.381.074 4.708.029 617.150 3.763.722
1.398.214 658.890 123.970 138.636
11.918
84.118 68.750
11.619.386 45.587 23.165.659
1.513.504
329.487
744.436
3.833.213
341.404
3.621.759 4.401.407
21.326 754.236
5.345.762 6.608.595 19.977.524
2.290.691.457 57.946.914 1.814 324.666 2.348.964.851
150.000 1.128.270 130.759
1.030.711 2.929.288 6.591.225 809.870 4.033.116
897.304
1.389.062 30.566 2.828.657
15.595.875 76.153 31.066.238
-
-
714.555 677.698
4.357.641 5.833.341
302.519 1.078.081
-
167.134 167.134
180.167 40.586 1.613.007
5.995.583 6.649.182 22.835.746
2.382.725.116
11.124.228
630.623
1.330.125
7.056.743
2.402.866.835
(396.039)
(613.036)
(363.305)
(937.209)
(5.304.551)
(7.614.140)
2.382.329.077
10.511.192
267.318
392.916
1.752.192
2.395.252.695
Halaman 46
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9 Kredit yang diberikan (lanjutan) b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Tahun 2014 Dalam perhatian
Lancar
Biro perjalanan Industri kayu Industri lainnya Industri pakan ternak Jasa sosial Konstruksi lainnya Pendidikan Pengangkutan Pedagang eceran Restoran Real Estate Lainnya Perikanan Perumahan lain-lain Peternakan Tanaman pangan Tanaman Perkebunan Industri tekstil Lain-lain Cadangan Kerugian Penurunan
Kurang lancar Diragukan
Macet
Total
-
-
-
-
-
-
137.400
121.629
-
-
5.666
264.695
18.701.639
8.658
-
-
51.201
18.761.499
25.187.999
930.813
58.265
167.526
796.422
27.141.025
311.890 20.884.327 5.000.994
900.868
184.227
786.394
399.905 14.934 756.732
711.795 20.899.260 7.629.215
8.048.836 111.446
1.100.363 -
210.690 7.150
317.321 -
565.939 16.708
10.243.149 135.304
78.713
66.493
-
-
56.758
201.965
195.769 46.008.250
9.931 25.279
-
-
253.152 1.120
458.852 46.034.648
258.945
8.790
-
-
184.740
452.475
5.432.284
491.468
-
8.243
247.473
6.179.468
2.446.568.055 2.576.926.546
13.256.180 16.920.473
384.429 844.761
1.255.474 2.534.959
3.515.418 6.866.167
2.464.979.556 2.604.092.905
(309.317)
(669.731)
(515.167)
(1.979.512)
(4.701.833)
(8.175.561)
2.576.617.229
16.250.741
329.594
555.446
2.164.333
2.595.917.344
Halaman 47
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9 Kredit yang diberikan (lanjutan)
Lancar Biro perjalanan Industri kayu Industri lainnya Industri pakan ternak Jasa sosial Konstruksi lainnya Pendidikan Pengangkutan Pedagang eceran Restoran Real Estate Lainnya Perikanan Perumahan lain-lain Peternakan Tanaman pangan Tanaman Perkebunan Industri tekstil Lain-lain
Cadangan Kerugian Penurunan
Tahun 2013
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar Diragukan
Macet
Total
-
-
-
-
52.361
52.361
228.921
117.533
-
-
6.244
352.698
474.282
63.979
-
-
-
538.261
9.356 2.582.236
12.500 110.529
85.196
81.667
229.651
21.856 3.089.278
1.381.074 6.837.338 -
1.398.214 109.191
-
-
150.000 36.934 -
2.929.288 6.874.272 109.191
18.459.488 1.835.701
2.811.795 69.624
175.470 -
922.315 20.833
2.897.602 184.523
25.266.670 2.110.681
49.563 345.759
-
80.738
35.458
241.925
49.563 703.880
4.079.311 255.375
5.418 -
-
4.167
286.659 38.546
4.371.388 298.087
860.154
-
-
-
190.888
1.051.043
5.744.625
199.911
-
-
126.329
6.070.865
2.339.581.934 2.382.725.116
12.601 6.212.933 11.124.227
289.218 630.623
265.686 1.330.125
2.615.080 7.056.743
12.601 2.348.964.851 2.402.866.835
(396.039)
(613.036)
(363.305)
(937.209)
(5.304.551)
(7.614.140)
2.382.329.077
10.511.191
267.318
392.916
1.752.192
2.395.252.695
Halaman 48
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9 Kredit yang diberikan (lanjutan) c. Berdasarkan pihak berelasi 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pihak berelasi Konsumsi
57.462.674
57.946.914
Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi
2.485.096.614 41.564.447 19.971.170
2.291.017.937 31.066.238 22.835.746
2.604.094.905
2.402.866.835
(8.175.561)
(7.614.140)
2.595.919.344
2.395.252.695
27.784.206 42.675.288 389.792.651 2.143.842.761 2.604.094.905
25.636.464 39.376.454 359.661.366 1.978.192.550 2.402.866.835
(8.175.561)
(7.614.140)
2.595.919.344
2.395.252.695
Saldo awal Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan
(7.614.140) 1.400.874 (1.962.295) -
5.155.892 (14.408.672) 1.638.640 -
Jumlah
(8.175.561)
(7.614.140)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo < 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total e. Cadangan kerugian penurunan nilai
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya kredit yang diberikan. f. Informasi signifikan lainnya Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masingmasing sebesar 16,14% dan 15,56%.
Halaman 49
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9 Kredit yang diberikan (lanjutan) f. Informasi signifikan lainnya (lanjutan) Kredit terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi dan konsumsi. Kredit kepada Komisaris, Direksi dan karyawan Bank, memperoleh tingkat bunga 10% per tahun dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar antara satu sampai dengan sepuluh tahun. Kredit ini dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Tingkat suku bunga kredit komisaris, direksi, dan karyawan sudah di atas Base Lending Rate sehingga tidak terdapat beban yang ditangguhkan untuk kredit karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Rasio kredit bermasalah bruto (rasio NPL bruto) terhadap jumlah kredit yang diberikan masing-masing sebesar 0,39% dan 0,38% per 31 Desember 2014 dan 2013, sedangkan rasio kredit bermasalah neto terhadap total kredit (rasio NPLneto) masing-masing sebesar 0,12% dan 0,03% per 31 Desember 2014 dan 2013. Kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 6.692.149,- dan Rp 6.606.683. Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi berkisar antara 0,32 %. 31 Des 2014 Rp.
Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
31 Des 2013 Rp.
Saldo Awal Penerimaan kembali kredit hapus tagih Penambahan dalam tahun berjalan
27.400.937 (1.962.295) -
29.039.577 (1.638.640) -
Saldo akhir
25.438.642
27.400.937
10 Penyertaan saham 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Jenis Usaha Metode harga perolehan PT Asuransi Bangun Krida PT Sarana Bengkulu Ventura
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Persentase kepemilikan
Asuransi Jasa keuangan
0,02% 0,53%
60.000 20.000 80.000
60.000 20.000 80.000
(800)
(800)
79.200
79.200
800 -
800 -
800
800
Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak kembalinya peyertaan saham yang dikeluarkan. Halaman 50
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11 Aset Tetap Saldo Awal 31 Des 2013 Rp.
Penambahan
Pengurangan
Rp.
Rp.
Saldo Akhir 31 Des 2014 Rp.
Harga Perolehan : Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan
10.086.884 17.828.392 11.246.459 24.691.207
3.815.222 116.660 5.225.204
-
10.086.884 21.643.614 11.363.119 29.916.411
Jumlah Harga Perolehan
63.852.942
9.157.086
-
73.010.028
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Peralatan
4.877.474 7.727.425 16.090.420
1.112.809 1.067.161 4.143.372
Jumlah Akum. Penyusutan
28.695.319
6.323.342
Nilai Buku Aset Tetap
35.157.623
Saldo Awal 31 Des 2012 Rp.
5.990.283 8.794.586 20.233.792 -
35.018.661 37.991.367
Penambahan
Pengurangan
Rp.
Rp.
Saldo Akhir 31 Des 2013 Rp.
Harga Perolehan : Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan
9.587.584 17.321.049 11.100.665 22.888.894
499.300 1.223.509 669.869 4.744.090
716.166 524.075 2.941.777
10.086.884 17.828.392 11.246.459 24.691.207
Jumlah Harga Perolehan
60.898.192
7.136.768
4.182.018
63.852.942
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Peralatan
4.617.771 7.207.945 15.570.597
975.869 1.043.555 3.461.600
716.166 524.075 2.941.777
4.877.474 7.727.425 16.090.420
Total Akum. Penyusutan
27.396.313
5.481.024
4.182.018
28.695.319
Nilai Buku Aset Tetap
33.501.879
35.157.623
Halaman 51
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11 Aset Tetap (lanjutan)
Beban penyusutan yang dibebankan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 6.323.342 dan Rp 5.481.024. Aset tetap selain tanah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebagai berikut: 31 Des 2014 31 Des 2013 Rp. Rp. PT Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Jasa Raharja Putera PT Asuransi Prolamas Total
2.853.500.000 3.145.802.500 194.076.000
2.853.500.000 3.145.802.500 194.076.000
6.193.378.500
6.193.378.500
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
12 Aset lain-lain
Terdiri dari : Piutang bunga : Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Tagihan ATM bersama Aset tetap dalam proses Beban dibayar dimuka : Sewa Asuransi Persekot kepada pihak ketiga Barang cetakan Lain-lain Jumlah
22.229.733 19.863 354.761 6.694.077
20.719.802 436.530 12.680.034 2.719.190
2.456.987 308.113 1.025.704 655.822 797.271
1.890.499 455.616 700.428 362.714 228.777
34.542.331
40.193.590
13 Liabilitas segera 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Titipan : Titipan Titipan Titipan Titipan Titipan Jumlah
pihak ketiga pengiriman uang pinjaman kelolaan setoran pajak lainnya
6.602.512 31.793.514 1.580.055 866.030 18.345.826
19.822.742 7.532.861 1.226.942 912.171 7.396.955
59.187.937 -
36.891.671
Halaman 52
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14 Simpanan dari nasabah 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Rupiah Pihak berelasi Giro
701.116.992 701.116.992
519.869.705 519.869.705
188.821.972 625.563.046 1.510.371.833 2.324.756.851
245.723.935 623.179.858 912.688.800 1.781.592.593
3.025.873.843
2.301.462.298
Pihak berelasi: Pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II Dinas-dinas pemerintah daerah
526.232.987 149.456.767
388.736.213 96.052.971
Pihak ketiga: Perusahaan swasta Jawatan vertikal Perusahaan asuransi Yayasan Perorangan Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara Lainnya
163.033.963 24.584.752 8.018.689 2.999.478 5.763.990 842.485 8.924 8.996.929
216.648.833 34.299.812 9.217.020 4.436.526 4.241.084 780.709 5.783 11.174.690
889.938.964
765.593.641
266.284.370 354.586 283.410.060 38.410.842 7.037.230 30.065.957
280.053.832 411.693 252.189.946 42.126.082 41.807.366 6.590.939
625.563.046
623.179.858
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito
Jumlah a. Giro
Jumlah b. Tabungan Pihak ketiga: Simpeda Tabanas Umum TABOT TabunganKu TabunganKu BSM Tapeda Jumlah
Halaman 53
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14 Simpanan dari nasabah (lanjutan) c. Deposito berjangka
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
- Berdasarkan periode deposito berjangka 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Total
288.700.377 405.058.900 404.649.527 411.963.029
96.657.294 432.582.450 34.803.527 348.645.529
1.510.371.833
912.688.800
- Tingkat bunga rata-rata pertahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
6,5% 6,5% 6,75% 7,00%
5,5% 5,5% 5,5% 5,5%
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
15 Simpanan dari bank lain
Terdiri dari : Rupiah Pihak ketiga Giro PT PT PT PT PT
Bank DKI BPR Maroba Ite Bank Sumsel Babel Bank Pundi Bank BPR Muko-Muko
Call money PT Bank DKI PT Bank Nagari PT Bank Riau PT Bank Jabar Banten PT Bank Mandiri PT Bank Jatim PT Bank Aceh PT Bank Irian Jaya PT Bank Jawah Tengah
Jumlah
6.593 10.776 174.319 1.288.251 1.479.940
4.690 3.025 6.344 911 14.970
40.000.000 20.000.000 50.000.000 20.000.000 50.000.000 35.000.000 50.000.000
25.000.000 30.000.000 20.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 40.000.000 -
265.000.000
265.000.000
266.479.940
265.014.970
Halaman 54
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16 Pinjaman yang diterima 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Rupiah Pihak ketiga Kementerian Keuangan Dana Surat Utang Pemerintah 005 Dana Rekening Dana Investasi Bank Indonesia KMK KPKM KL KPKM Jumlah
20.000.000 9.637
20.000.000 9.637
12.998 4.618
12.998 4.618
20.027.253
20.027.253
Informasi signifikan lainnya Kementerian Keuangan Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. KP – 030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004, pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan sebagai Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) dengan maksimum kredit masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp500.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman Departemen Keuangan akan menyediakan dana, untuk kredit usaha mikro dan kecil sebesar Rp10.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga SBI 3 bulan. Berdasarkan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. KP–030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dalam rangka Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil No. AMA-35/KP/030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007, Pemerintah Republik Indonesia menyediakan pinjaman sejumlah Rp20.000.000 dan tanggal penarikan dana terakhir pada tanggal 10 Desember 2009.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman No. KP-030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 yang terakhir diubah dengan No. AMA-35/KP/030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007 antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dalam rangka Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil No. AMA-51/KP-030/DSMI/2009 tanggal 11 Agustus 2009, Pemerintah Republik Indonesia menyediakan pinjaman dalam jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp20.000.000 dan memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 10 Desember 2019, menunda tanggal terakhir penarikan dana tanggal 10 Desember 2009 pembayaran angsuran pertama dimulai tanggal 10 Desember 2017 dan berakhir tanggal 10 Desember 2019.
Halaman 55
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16 Pinjaman yang diterima (lanjutan) Informasi signifikan lainnya (lanjutan) Kementerian Keuangan (lanjutan) Pinjaman tersebut sudah disalurkan sebagai kredit program pemerintah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.874.538. Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dengan BPD Bengkulu No. AMA-35/KP030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007, batas akhir penarikan tambahan plafon pinjaman pendanaan KUMK tanggal 31 Mei 2007 sebesar Rp10.000.000. sehubungan dengan itu Bank telah mengajukan permohonan penarikan tambahan sesuai surat No. 291/PK.01.01/D4 tanggal 23 Mei 2007, dan telah disalurkan pencairan pinjaman pendanaan KUMK sesuai surat No. S-3749/MK.5/2007 tanggal 2 Juli 2007 dari Menteri keuangan qq Direktur Jendral Perbendaharaan sebesar Rp10.000.000. Pinjaman dana bergulir Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada anggota koperasi, anggota Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM), serta kepada Nasabah Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP) melalui LDKP Berdasarkan perjanjian, untuk setiap pemberian pinjaman, Departemen Keuangan akan menyediakan kredit dana bergulir sebesar 1/3 dari plafon kredit yang diberikan oleh Bank kepada anggota koperasi dan nasabah lembaga dana dan kredit pedesaan (LDKP), sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi kewajibannya sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati.
Bank Indonesia Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia merupakan pinjaman dari Bank Indonesia dalam bentuk kredit likuiditas untuk diteruskan lagi dalam bentuk kredit kepada pengusaha kecil dan mikro, kredit koperasi, kredit mikro investasi, kredit rumah sederhana, dan kredit rumah sangat sederhana. Dalam rangka meningkatkan penguatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, pemerintah telah menerbitkan Surat Utang Pemerintah Nomor SU-005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999. Dana SUP tersebut selanjutnya dialokasikan kepada BUMN pengelola atau Lembaga Keuangan Pelaksana dalam bentuk pinjaman sebagai sumber dana penyaluran kredit untuk usaha mikro dan kecil. Berdasarkan Surat Departemen Keuangan No. S-30/MK.06/2004 tanggal 12 Juli 2004 total pinjaman dana SUP yang harus disalurkan oleh PT Bank Bengkulu ditetapkan sebesar Rp10.000.000 dan ketentuan peminjaman Dana Surat Utang Pemerintah (SUP) dan penyaluran diatur dalam surat perjanjian pinjaman dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Usaha Kecil No. KP-030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Bank Bengkulu dalam rangka pendanaan KUMK. Jangka waktu pengembalian pinjaman dana SUP adalah 5 (lima) tahun dengan grace period 3 tahun. Dalam rangka meningkatkan KUMK diperlukan skim kredit dengan ditetapkan yang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Bengkulu No. 63/HP.00.02.04/D.4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Skim Kredit KUMKSUP 005 kredit kepada pengusaha mikro dan kecil (KUMK).
Halaman 56
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16 Pinjaman yang diterima (lanjutan) Informasi signifikan lainnya (lanjutan) Bank Indonesia (lanjutan) Dalam pelaksanaan peminjaman Surat Utang Pemerintah (SUP) dan penyalurannya diterbitkan Surat Edaran No. 09/HP.00.02.04/D4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Penyaluran Kredit Dana Surat Utang Pemerintah (SUP) untuk Usaha Mikro dan Kecil (KUMK). Dalam surat edaran tersebut mencakup pedoman dan ketentuan yang perlu diketahui. 17 Perpajakan a. Administrasi Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, utang pajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri (self assessment system). Namun demikian, pihak fiskus dapat memeriksa utang pajak yang dihitung sendiri tersebut dalam jangka waktu 5 Tahun. 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
b. Utang Pajak Terdiri dari : Pajak PPh Ps. 21 Pajak PPh Ps. 23 Pajak PPh Ps. 25 Pajak PPh Ps. 29 PPh Pasal 4 (2) Sub Jumlah Utang Pajak
2.771.539 9.998.251 -
694 7.379 11.485.442 393.586
12.769.790
11.887.101
c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi komersial dengan taksiran penghasilan kena pajak seperti yang telah disusun dan ditetapkan Perusahaan dalam SPT PPh untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Waktu Penyisihan imbalan pasca kerja Jasa produksi Dana kesejahteraan Tantiem Penyusutan Dana CSR Jumlah Beda Waktu
148.083.862
142.509.992
(2.308.286) 11.756.742 677.613 3.284.733 -
7.693.258 2.715.267 -
13.410.802
10.408.525
Halaman 57
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17 Perpajakan (lanjutan) c. Pajak Kini
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Beda Tetap : Penggantian dan imbalan natura Bantuan dan sumbangan Beban umum lainnya Pajak penghasilan dan denda pajak
1.508.645 1.228.551 59.441 -
2.588.854 5.002.728
Total Beda Tetap
2.796.636
12.424.113
164.291.300
165.342.630
Taksiran Pajak Penghasilan Kini
41.072.825
41.335.657
Pajak Penghasilan Yang Dikreditkan Pasal 23 Pasal 25 Total
(31.074.574) (31.074.574)
(29.850.215) (29.850.215)
Pajak Penghasilan Pasal 29 Terutang
9.998.251
11.485.442
Taksiran Penghasilan Kena Pajak
4.832.531
Perusahaan akan menyelesaikan seluruh liabilitas perpajakan lainnya, jika ada, pada saat jatuh tempo. Hasil perhitungan rekonsiliasi laba kena pajak perusahaan telah sesuai dengan SPT Tahunan PPh Badan yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pelayanan Pajak. d. Perhitungan beban pajak tangguhan (pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum 25%) adalah sebagai berikut : 31 Des 2014 31 Des 2013 Rp. Rp. Penyisihan imbalan pasca kerja Jasa produksi Dana kesejahteraan Tantiem Penyusutan Penyesuaian Total Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan
(577.072) 2.939.186 169.403 821.183 (1.134.780)
1.923.313 678.817 (11.737) -
2.217.920
2.590.393
e. Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun aset/(liabilitas) pajak tangguhan) adalah sebagai berikut : Penyisihan imbalan pasca kerja Jasa produksi Dana kesejahteraan Tantiem Penyusutan Penyesuaian Total Aset / (Liabilitas) Pajak Tangguhan
274.307 7.584.908 1.303.740 2.861.204 35.307 (1.134.780)
851.378 4.645.722 1.134.337 2.040.021 35.307 -
10.924.685
8.706.765
Halaman 58
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17 Perpajakan (lanjutan) Direksi Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya dengan pajak di masa yang akan datang. f. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan laba sebelum pajak dan beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku efek beda tetap - bersih Beban pajak penghasilan - bersih
(37.020.965) (699.159)
(35.627.498) (3.106.028)
(37.720.124)
(38.733.526)
Bank menyampaikan keberatan melalui Surat Permohonan No. 101/AK.01/D.10/2011 tanggal 5 Oktober 2011 tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Kurang bayar SKPKB tersebut. Berdasarkan Surat No. KEP-954/WPJ.28/2012 tanggal 8 Oktober 2012 dari Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung memutuskan pengabulan sebagian dari Rp2.875.984 menjadi Rp2.032.561. Pada tanggal 7 November 2012 Bank telah melakukan pelunasan atas kurang bayar PPh Badan tersebut.
18 Beban yang masih harus dibayar 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Jasa produksi Dana kesejahteraan Tantiem Bunga deposito Dana corporate social responsibility Umum Lainnya
19.450.000 677.309 6.000.000 5.798.346 13.036.173
23.120.237 620 8.160.085 72 6.449.979 5.812.223
Jumlah
44.961.828
43.543.216
19 Liabilitas lain-lain 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Titipan Titipan angsuran pinjaman Titipan asuransi Titipan lain-lain Uang muka setoran modal Kewajiban ATM bersama Lain-lain
121.054 807 13.683.278 2.500.000 503.408 360.280
68.393.996 157.351 9.104.000 6.585.150 13.095.868 2.746.785
Jumlah
17.168.827
100.083.150
Halaman 59
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja a. Program pensiun Program pensiun Bank dikelola oleh Dana Pensiun Bank Bengkulu untuk karyawan Bank yang diangkat sebelum tahun tahun 2010, sedangkan untuk karyawan yang diangkat sejak tahun 2010 dikelola oleh PT Jiwasraya (Persero). Kontribusi pegawai adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan sisa jumlah yang diperlukan untuk mendanai program tersebut dikontribusi oleh Bank. Program dana pensiun iuran pasti yang terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 124/HP.00.02.01/D.7/2010 Tahun 2010 tanggal 25 April 2010 tentang peraturan dana pensiun Bank Bengkulu yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-598/KM.10/2012 tentang pengesahan atas Dana Pensiun Bank Bengkulu. Perhitungan aktuaris atas beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing disiapkan oleh PT Dian Artha Tama pada tanggal - tanggal 4 Februari 2014 dan 11 Februari 2013. Perhitungan aktuaris menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Asumsi-asumsi perhitungan: a. Mortalita b. Tingkat cacat c. Tingkat pensiun dipercepat d. Tingkat pengunduran diri e. Selisih usia suami istri f. Kenaikan penghasilan dasar pensiun g. Kenaikan manfaat pensiun bulanan h. Bunga teknis i. Pajak dibayar oleh j. Biaya pengelolaan
GAM - 1971 0,025 % per tahun 1 % per tahun 0,1 % per tahun 5 tahun 3 % per tahun tidak ada 9 % tahun Penerima manfaat tidak dibebankan
b. Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja meliputi penghargaan masa kerja dan imbalan kerja lainnya dalam bentuk cuti dan uang duka. Penghitungan kewajiban imbalan pasca kerja Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 disiapkan PT Dian Artha Tama tanggal 11 Februari 2013 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” seperti yang diharuskan oleh PSAK 24. 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
c. Program pesangon Beban jasa kini Keuntungan/(kerugian) aktuaria Beban bunga Beban jasa lalu Beban imbalan pasca kerja Beban dibayar dimuka (cadangan) awal Pembayaran manfaat Pendapatan/(beban) Liabilitas imbalan pasca kerja
2.654.838 (553.269) 432.474 148.837
2.493.257 (1.278.869) 84.032 148.837
2.682.881
1.447.257
16.266.626 (5.349.062) 2.682.881
18.115.156 (3.295.788) 1.447.257
13.600.446
16.266.626 Halaman 60
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) d. Program MPP 31 Des 2014 Rp. Beban jasa kini Keuntungan/(kerugian) aktuaria Beban bunga Beban jasa lalu Beban imbalan pasca kerja
Beban dibayar dimuka (cadangan) awal Pembayaran manfaat Pendapatan/(beban) Liabilitas imbalan pasca kerja
31 Des 2013 Rp.
388.520 321.078 492.237 146.811
371.292 376.207 310.178 146.811
1.348.646
1.204.488
495.644 (72.678) 1.348.646
1.083.949 (1.792.793) 1.204.488
1.771.612
495.644
16.266.626 495.644 16.762.270
18.115.156 1.083.949 19.199.105
(2.666.181) 1.275.968
(1.848.530) (588.305)
(1.390.212)
(2.436.835)
15.372.058
16.762.270
e. Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas masa lalu: Program pesangon Program MPP Beban kini: Program pesangon Program MPP
Liabilitas imbalan pasca kerja
21 Modal Saham Perubahan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Saldo awal Tambahan modal disetor
134.190.000 33.050.000
127.110.000 7.080.000
Saldo akhir
167.240.000
134.190.000
Halaman 61
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21 Modal Saham (lanjutan) Berdasarkan pernyataan keputusan rapat Bank yang tertuang dalam pernyataan keputusan rapat dengan akta Notaris No. 48 tanggal 26 Maret 2014, para pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor dengan penambahan pada tahun 2013 yang telah dilakukan oleh pemegang saham sebesar Rp33.050.000. Berdasarkan pernyataan keputusan rapat Bank yang tertuang dalam pernyataan keputusan rapat dengan akta Notaris No. 172 tanggal 28 Februari 2013, para pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor dengan penambahan pada tahun 2012 yang telah dilakukan oleh pemegang saham sebesar Rp7.080.000. Susunan pemegang saham BPD Bengkulu pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Nama pemegang saham
Jumlah Saham Seri A Seri B
Kepemilikan %
Nilai Saham Rp
31 Desember 2014: Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Provinsi Bengkulu Kabupaten Lebong Kabupaten Kepahiang Kabupaten Kaur Kabupaten Mukomuko Kota Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah
5.583 1.415 1.600 983 1.111 1.092 860 1.120 764 1.130 416
3.748 0 0 0 0 325 1.072 670 685 0 0
35,62 8,46 9,57 5,88 6,64 6,72 5,78 7,10 4,98 6,76 2,49
59.578.000 14.150.000 16.000.000 9.830.000 11.110.000 11.245.000 9.672.000 11.870.000 8.325.000 11.300.000 4.160.000
16.074
6.500
100,00
167.240.000
4.378 1.315 1.100 983 911 942 660 970 764 530 216
3.748 0 0 0 0 325 1.072 670 685 0 0
28,42 7,86 6,58 5,88 5,45 5,83 4,59 6,20 4,98 3,17 1,29
47.528.000 13.150.000 11.000.000 9.830.000 9.110.000 9.745.000 7.672.000 10.370.000 8.325.000 5.300.000 2.160.000
12.769
6.500
100,00
134.190.000
31 Desember 2013: Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Provinsi Bengkulu Kabupaten Lebong Kabupaten Kepahiang Kabupaten Kaur Kabupaten Mukomuko Kota Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah
Halaman 62
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22 Tambahan modal disetor
31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Provinsi Bengkulu Kabupaten Lebong Kabupaten Kepahiang Kabupaten Kaur Kabupaten Mukomuko Kota Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah
Total
12.050.000 1.000.000 5.000.000 2.000.000 1.500.000 2.000.000 1.500.000 6.000.000 2.000.000
1.000.000 1.010.000 10.000 3.000.000 1.000.000 1.060.000
33.050.000
7.080.000
23 Saldo laba dicadangkan
Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undangundang No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007), yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum dan wajib sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Pengalokasian laba neto masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pembentukan cadangan umum Pembentukan cadangan tujuan modal
36.304.313 46.936.875
25.978.344 36.610.906
Total
83.241.188
62.589.250
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tantiem dan jasa produksi karyawan masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 telah dibebankan sebagai beban tahun berjalan, hal tersebut sesuai dengan hasil rapat umum pemegang sahan (RUPS) tahun buku 2011 yang diaktakan dengan Akta No. 24 tanggal 27 Juni 2012 dari Notaris Mufti Nohkman S.H.
Halaman 63
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24 Pendapatan bunga 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pendapatan bunga Bank Indonesia dan bank lain Bank Indonesia : Sertifikat Bank Indonesia Fasilitas Sertifikat Bank Indonesia
10.908.081 20.632.979
21.142.073 7.585.243
Bank Lain: Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Bunga lainnya
19.927.232 22.790 322 1.640.956
847.682 18.608 302 1.557.388
Pendapatan bunga dari pihak ketiga Surat berharga Kredit modal kerja Kredit investasi Konsumsi
831.175 7.585.006 2.375.043 402.621.784
1.208.263 6.576.178 2.291.654 375.985.567
Jumlah
466.545.368
417.212.958
25 Beban bunga 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Bunga deposito berjangka Bunga tabungan Bunga pinjaman yang diterima Jasa giro Lainnya Total
108.633.413 15.660.393 31.726.441 367.144
64.748.122 12.823.775 1.020.939 33.862.448 407.272
156.387.391
112.862.556
26 Pendapatan operasional lainnya 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pendapatan fee Pendapatan jasa administrasi Denda yang diterima Pendapatan ATM Lainnya Total
10.818.158 10.540.133 7.992.084 975.328 4.328.290
20.132.302 8.922.298 5.841.495 1.046.672 37.644
34.653.992
35.980.411
Halaman 64
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27 Pendapatan lain-lain 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Provisi Provisi Provisi Provisi
dan Komisi Kredit Transfer Jaminan Bank Rekomendasi Praqualifikasi
Total
1.905.694 1.052.441 2.000 446.250
14.274 1.091.231 1.814 818.505
3.406.385
1.925.824
28 Beban tenaga kerja 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Gaji dan Tunjangan Uang lembur dan Cuti Perawatan kesehatan Asuransi tenaga kerja Pesangon Iuran pensiun Jasa kerja Beban pegawai lainnya Honorarium komisaris dan komite Jasa produksi Pendidikan dan pelatihan Total
61.931.868 4.513.357 1.160.505 1.592.878 699.363 5.949.195 4.583.626 4.365.334 1.762.819 32.367.593 8.542.756
56.654.690 4.600.196 3.501.820 1.466.037 1.026.549 7.819.674 6.023.558 545.190 1.769.356 31.280.321 6.613.209
127.469.293
121.300.600
29 Beban operasional lainnya 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : a. Beban premi asuransi Premi asuransi kredit Premi asuransi aset tetap Premi asuransi cash in transit Premi asuransi cash in save Premi jaminan dana pihak ketiga Premi asuransi kendaraan Premi asuransi Tabot
1.077.520 151.453 1.310.910 933.352 6.941.343 296.053 354.474
1.036.808 87.765 1.240.499 914.882 6.331.361 258.348 331.776
Halaman 65
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29 Beban operasional lainnya (lanjutan) 31 Des 2014 Rp. b. Beban kantor Beban sewa Beban jasa pihak ketiga Beban transportasi Beban rutin kantor Beban pemeliharaan Honorarium pihak ketiga Beban listrik dan air Beban bahan bakar minyak Beban telekomunikasi kantor Beban undian Beban rapat dan pertemuan Beban representasi Beban lainnya c. Beban umum Pajak IPEDA/IREDA Pajak kendaraan Pajak televisi dan radio Pajak retribusi lainnya Langganan majalah dan koran Beban iklan dan promosi Beban jamuan pegawai Beban keamanan Beban pengawalan Beban tamu direksi Iuran BKBPD/BMPD Sumbangan duka cita Rekreasi dan olahraga Sumbangan dan dana sosial Beban perayaan Beban riset Beban pembinaan pegawai Beban umum lainnya Pajak bumi dan bangunan Beban edukasi masyarakat Beban corporate social resposibility d. Beban bank lainnya Beban aset sale Cimb Niaga Provisi kliring Beban administrasi giro Beban administrasi lainnya Jumlah
31 Des 2013 Rp.
8.504.762 7.452.415 4.841.817 11.396.276 1.664.821 1.088.237 2.754.174 1.556.413 841.858 3.157.086 699.471 91.000 511.100
12.935.095 7.387.218 5.517.774 4.682.667 1.938.336 1.370.497 2.072.462 1.167.471 702.532 1.505.749 486.577 77.000 37.848
35.739 149.805 6.868 127.165 294.188 4.124.766 1.642.197 1.235.948 358.393 786.800 646.000 167.189 532.950 1.712.995 836.862 9.665 12.876 7.718 12.009 2.200.000
29.366 195.355 819 102.503 289.269 3.642.150 1.403.257 1.209.455 343.564 826.472 618.000 171.744 2.795.807 1.284.243 1.177.655 2.250 28.900 59.397 6.489 22.138 3.546.741
429.784 339.921 2.008 18.896
1.274.215 340.342 1.374 94.092
71.315.275
69.548.262
Halaman 66
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Beban penyusutan 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Kendaraan kelompok II Gedung kantor permanen Mesin kantor kelompok I Mesin kantor kelompok II Perabot kantor kelompok I Perabot kantor kelompok II Perabot rumah dinas kelompok I Perabot rumah dinas kelompok II Kendaraan kelompok I Gedung kantor tidak permanen Rumah dinas permanen Perpustakaan kelompok I
956.532 954.238 1.734.799 625.084 1.002.506 768.716 85.728 21.646 121.364 71.956 86.614 3.474
969.053 885.176 1.444.209 564.405 671.720 676.149 83.884 16.834 74.501 47.506 43.187 4.400
Jumlah
6.432.657
5.481.024
31 Pendapatan/(beban) non operational 31 Des 2014 Rp.
31 Des 2013 Rp.
Terdiri dari : Pendapatan setoran kredit hapus buku Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan lainnya Denda keterlambatan pelaporan Denda lainnya Beban lainnya Jumlah
1.962.295 1.100 174.826.839 (535.345) (219.381) (161.660.815)
1.850.302 900 2.910.608 (10.000) (4.973.907) (10.501)
14.374.694
(232.598)
32 Komitmen dan kontinjensi Komitmen dan kontinjensi Bank berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas pada tanggal 31 2013 adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 Rp. Komitmen Fasilitas kredit yang belum digunakan Lainnya Jumlah liabilitas komitmen Tagihan kontijensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Jumlah tagihan kontijensi Liabilitas kontijensi Bank garansi Lainnya Jumlah liabilitas kontijensi
Desember 2014 dan 31 Des 2013 Rp. -
863.107 863.107
3.303.705 13.243.390 16.547.095
3.407.325 13.223.393 16.630.718
396.650.230 239.561.941 636.212.171
25.826.537 336.202.305 362.028.842 Halaman 67
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana diubah dengan PBI nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 sebagaimana diubah dengan SE BI nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, bahwa Bank Umum wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif. Proses penerapan Manajemen Risiko dilakukan baik untuk Bank secara individual maupun untuk Bank secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak, yang memuat hal-hal berikut : a. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum, yang mencakup 4 (empat) pilar yaitu : (1). Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; (2) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; (3) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan (4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. b. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Masing-Masing Risiko, yang meliputi 8 (delapan) risiko sebagai berikut : (1) Risiko Kredit, (2) Risiko Pasar, (3) Risiko Likuiditas, (4) Risiko Operasional, (5) Risiko Hukum, (6) Risiko Stratejik, (7) Risiko Kepatuhan dan (8) Risiko Reputasi. c. Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap Risiko Inheren dan penilaian terhadap Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), baik untuk Bank secara individual maupun untuk Bank secara konsolidasi. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 8 (delapan) Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Dalam melakukan penilaian profil Risiko, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank Umum yaitu PBI nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 dan SE BI nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Kebijakan Prosedur dan Penetapan Limit Kebijakan dan prosedur penerapan Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Bank Bengkulu diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 100/HP.00.02.03/D.9/2011 tanggal 25 Nopember 2011 tentang Buku Pedoman Perusahaan Kebijakan dan Buku Pedoman Perusahaan Prosedur Manajemen Risiko serta Buku Pedoman Perusahaan Penyusunan Profil Risiko. Sedangkan prosedur penetapan limit risiko disusun setiap tahun yang diatur dalam suatu Keputusan Direksi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) terhadap risiko Bank. Penetapan limit Risiko tersebut mencakup: a. limit secara keseluruhan; b. limit per jenis Risiko; dan c. limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur Risiko.
Halaman 68
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko Bank membentuk : a. Komite Manajemen Risiko (KOMENKO), melalui Surat Keputusan Direksi No.22/HP.00.00.01/SKMR/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang Perubahan Ketiga SK Direksi No. 84/HP.00.02.03/D.9/2003 tanggal 20 Nopember 2003 tentang Anggota Komite Manajemen Risiko (KOMENKO). b. Satuan Kerja Manajemen Risiko, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 85/HP.00.02.03/D.7/2003 tanggal 22 Desember 2003 dan telah disempurnakan melalui Surat Keputusan Direksi No. 117/HP.00.01/D.1/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan Ketiga Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT Bank Bengkulu. Proses Manajemen Risiko Proses identifikasi risiko dilakukan terhadap seluruh kegiatan termasuk identifikasi produk dan aktivitas baru. Proses pengukuran dimaksudkan agar Bank mampu mengkalkulasi eksposur risiko yang melekat dan memperkirakan dampak permodalan yang seharusnya dipelihara. Metodologi pengukuran permodalan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia. Proses pemantauan risiko difokuskan kepada upaya evaluasi terhadap eksposur risiko yang bersifat material dan atau berdampak kepada permodalan. Proses pengendalian risiko dilakukan dengan cara antara lain penambahan modal dan teknis mitigasi risiko lainnya. Penggunaan Teknologi Informasi yang mendukung proses dan metodologi manajemen risiko. Upaya pemenuhan standar penerapan tersebut dilakukan secara bertahap dengan tetap berpedoman kepada roadmap penerapan Basel II yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal-hal yang telah dilakukan oleh Bank khususnya dalam upaya pemenuhan standar tersebut antara lain : • Peningkatan kualitas SDM khususnya dalam bidang Manajemen Risiko dengan cara peningkatan alokasi pelatihan bidang Manajemen Risiko. • Kewajiban pemenuhan sertifikasi Manajemen Risiko bagi seluruh Pengurus dan Pejabat bank dengan standar yang lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesia. • Design struktur organisasi guna memastikan independensi dan optimalisasi fungsi unit kerja. • Penyempurnaan berbagai kebijakan antara lain bidang SDM, Perkreditan dan TI guna mereduksi potensi risiko. • Penyempurnaan metodologi audit dengan penerapan Risk Based Audit. Penilaian Risiko Inheren Penilaian Risiko inheren merupakan penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Bank. Karakteristik Risiko inheren Bank ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan memperhatikan parameter/indikator yang bersifat kuantitatif
Halaman 69
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Penilaian Risiko Inheren (lanjutan) Penetapan tingkat Risiko inheren atas masing-masing jenis Risiko mengacu pada prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Penetapan tingkat Risiko inheren untuk masing-masing jenis Risiko dikategorikan ke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to high), dan peringkat 5 (high). Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian Risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Manajemen Risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Bank sesuai prinsip-prinsip yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Penerapan Manajemen Risiko Bank sangat bervariasi menurut skala, kompleksitas, dan tingkat Risiko yang dapat ditoleransi oleh Bank. Dengan demikian, dalam menilai kualitas penerapan Manajemen Risiko perlu diperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko merupakan penilaian terhadap 4 (empat) aspek yang saling terkait yaitu: (i) tata kelola Risiko; (ii) kerangka Manajemen Risiko; (iii) proses Manajemen Risiko, kecukupan sumber daya manusia, dan kecukupan sistem informasi manajemen; serta (iv) kecukupan sistem pengendalian Risiko, dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Tingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing Risiko dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni Peringkat 1 (strong), Peringkat 2 (satisfactory), Peringkat 3 (fair), Peringkat 4 (marginal), dan Peringkat 5 (unsatisfactory). Penerapan Manajemen Risiko di Bank Bengkulu dilakukan dengan dukungan aplikasi Risk Management System (RMS) yang terintegrasi dengan sistem teknologi informasi yang dimiliki oleh Bank Bengkulu.
Halaman 70
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Manajemen Risiko Kredit (Credit Risk) Dengan tetap mengacu kepada Risk Management Framework, Manajemen Risiko Kredit secara singkat diuraikan • Penyusunan/penyempurnaan Kebijakan dan SOP perkreditan yang terdokumentasi dengan baik yang disosialisasikan kepada seluruh unit kerja. • Penetapan Credit risk tolerance berdasarkan risk appetite yang dituangkan dalam Kebijakan dan Penetapan Limit Risiko. • Penetapan struktur organisasi yang secara jelas memisahkan antara fungsi pemutus, monitoring risiko kredit serta kejelasan tanggung jawab masing masing unit/pegawai. • Penggunaan Teknologi Informasi yang memudahkan proses reporting guna monitoring risiko kredit dan early warning system. • Mengoptimalkan fungsi bagian supervisi dan monitoring kredit dalam penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah. • Mengoptimalkan fungsi Komite Kredit dalam memberikan rekomendasi terhadap usulan permohonan kredit. • Mengimplementasikan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam proses pemberian kredit dan melakukan pengkajian rancangan keputusan penyaluran kredit melalui fungsi kepatuhan. Manajemen Risiko Pasar (Market Risk) Risiko pasar yang terekspos di Bank Bengkulu adalah risiko tingkat suku bunga ketika variable pasar (kurs dan suku bunga) bergerak kearah yang berlawanan dengan instrument Bank. Dalam mengelola risiko atas pergerakan tingkat suku bunga Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut : • Mengoptimalkan fungsi ALCO. • Memantau dan mengendalikan maturity mistmatch. • Melakukan analisa terhadap perubahan tingkat suku bunga. Manajemen Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) Manajemen Risiko Likuiditas dilaksanakan untuk memastikan bahwa posisi likuiditas Bank tidak melanggar ketentuan regulasi Bank Indonesia maupun ketentuan lain yang telah ditetapkan. Pengelolaan Risiko Likuiditas dilakukan dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo. Hal utama yang dilakukan dalam mengelola Risiko Likuiditas adalah dengan : • Melakukan identifikasi seluruh sumber risiko likuiditas baik langsung maupun tidak langsung pada neraca maupun off balance sheet. Atas hasil identifikasi tersebut Bank melakukan pengukuran melalui proyeksi arus kas, maturity profile, stress testing dan rasio likuiditas. • Menyesuaikan jangka waktu sumber dan penggunaan dana. • Mengoptimalkan fungsi ALCO dan Treasury. • Melaksanakan ALMA sesuai dengan ketentuan. • Menjaga hubungan baik dengan sumber pendanaan dan pemegang dana dominan. • Melakukan stress test likuiditas secara berkala • Memelihara posisi secondary reserve.
Halaman 71
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk) Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Secara umum risiko operasional sulit untuk diidentifikasi, diukur dan dikendalikan, namun manajemen tetap mengupayakan suatu sistem manajemen risiko operasional, terutama terkait dengan risiko-risiko operasional yang disebabkan oleh: a. b. c. d.
Permasalahan pengendalian atau kontrol internal. Ketidakcukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal. Kesalahan manusia dan fraud. Kegagalan sistem teknologi informasi.
Dalam manajemen Risiko Operasional, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut: • • • •
Menerapkan prosedur pemantauan dan pengawasan intern secara efektif. Menyelenggarakan program pendidikan yang lengkap dan terpadu serta berkesinambungan bagi SDM Mengadakan rotasi pegawai secara teratur sesuai dengan bidang keahlian. Melakukan updating BPP yang tidak sesuai lagi dengan kondisi operasional Bank dan melakukan sosialisasi bagi seluruh pegawai.
Manajemen Risiko Hukum (Legal Risk) Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Untuk menghindari tuntutan hukum dari pihak counterparty baik dari debitur maupun deposan, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut : • Memperhatikan dan mematuhi semua ketentuan kerahasiaan data nasabah, terutama berkaitan dengan data informasi keuangannasabah yang ada di Bank. Hal ini diperlukan agar Bank terhindar dari tuntutan hukum yang dapat diajukan oleh nasabah. • Bagian Hukum melaksanakan review secara berkala terhadap perjanjian dan kontrak kerjasama yang dilakukan dengan counterparty bank untuk memastikan kekuatan pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian dan kontrak yang dimiliki oleh Bank. • Melakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja kantor pusat dan kantor cabang terhadap ketentuan, peraturan dan perundang–undangan. Manajemen Risiko Stratejik (Strategic Risk) Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Hasil keputusan penetapan strategi memiliki konsekuensi yang signifikan dalam jangka yang panjang. Dalam manajemen Risiko Stratejik, Bank melakukan : • Memeriksa hal penting yang mendasari strategi bank dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity , dan Threat). • Membandingkan hasil yang ingin dicapai (expected result) dengan hasil aktual. • Mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Halaman 72
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Manajemen Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang timbul karena bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan lain yang berlaku. Parameter digunakan dalam menilai risiko kepatuhan adalah tingkat kepatuhan bank dalam memenuhi peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan besarnya pinalti atau denda. Dalam rangka melakukan mitigasi terhadap risiko kepatuhan, Satuan Kerja / Divisi Kepatuhan melakukan compliance review atas setiap rancangan kebijakan dan keputusan serta produk atau aktivitas baru dengan mengacu pada peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, terutama Peraturan Bank Indonesia. Manajemen Risiko Reputasi (Reputation Risk) Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Hal tersebut secara langsung dan tidak langsung dapat mengakibatkan bank menderita kerugian atau menghalangi bank untuk mendapatkan keuntungan. Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter antara lain frekuensi keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko reputasi terdiri dari Unit Penyelesaian Pengaduan Nasabah di seluruh unit kerja kantor cabang. Dalam upaya pengendalian risiko reputasi dapat berjalan efektif, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut : • Menetapkan Pedoman Penyelesaian Pengaduan Nasabah (P3N). • Mempublikasikan materi komunikasi seperti brosur dan pamflet yang menerangkan secara rinci produk dan • Menjalin hubungan baik dengan media masa melalui penyelenggaraan jumpa pers pada saat event-event tertentu dan pemberitaan edukatif yang memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat.
34 Manajemen modal dan rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara aktif mengatur modal dasar untuk mencukupi risiko bawaan dalam bisnis. Kecukupan modal Bank dipantau dengan perhitungan dan analisa rasio-rasio yang dibentuk oleh Komite Basel dalam Supervisi Bank (BIS rules/ratio) yang diadopsi oleh Bank. Sesuai dengan PBI No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan dan SE BI No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang CAR Kredit Operasional. Tujuan utama kebijakan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank telah memenuhi persyaratan modal yang diwajibkan dan memastikan Bank telah menjaga peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai saham para pemegang saham. Pada 2012 Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan. Pemenuhan kewajiban tersebut digambarkan pada tabel berikut (tidak diaudit):
Halaman 73
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KUANGAN Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34 Manajemen modal dan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (lanjutan) 31 Des 2014 Rp. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR): Dengan memperhitungkan risiko kredit Dengan memperhitungkan risiko operasional Dengan memperhitungkan risiko pasar
Modal Modal inti Modal pelengkap
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk: - Risiko kredit dan Risiko operasional - Risiko kredit dan risiko pasar - Risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia
31 Des 2013 Rp.
1.304.493 430.198 1.734.691
1.099.701 394.930 1.494.631
278.599 16.276 294.875
223.048 13.746 236.794
17,00% 22,60% 17,00%
15,84% 21,53% 15,84%
8,00%
8,00%
35 Laba Per Lembar Saham Perhitungan laba tahun berjalan per lembar saham dasar adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014
Laba tahun berjalan per lembar saham dasar
Laba Tahun Laba Tahun Rata-rata Tertimbang Saham Berjalan Per Berjalan Lembar Saham Biasa yang Beredar 109.228.958 21.748 5.023 31 Desember 2013
Laba tahun berjalan per lembar saham dasar
Laba Tahun Laba Tahun Rata-rata Tertimbang Saham Berjalan Per Berjalan Lembar Saham Biasa yang Beredar 103.259.688 19.151 5.392
36 Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan Keuangan Perusahaan yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2015.
Halaman 74