Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD
DR. JAMES D. ADAM,SE.MBA KONSULTAN PEMASARAN DAN VALUE CHAIN KOTA KUPANG
5 DESEMBER 2013
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 1 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. SITUASI ANALISIS Kota Kupang memiliki 6 Kecamatan dan mempunyai 51 Kelurahan. Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran program CCD IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir dengan pendekatan: a).Pemberdayaan masyarakat; b).Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar; c).Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan dirinya; d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan kedesa-desa/kelurahan lain. Realitas menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Melalui program CCD IFAD telah ditetapkan 9 Desa/Kelurahan yang akan menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kota Kupang yang berada pada sepanjang wilayah Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dengan sumberdaya perikanan yang cukup tersedia seperti ikan, terumbu karang, lamun maupun mangrove. Keberadaan 9 Desa/Kelurahan yang terpilih tersebut antara lain: 1. Kecamatan Alak: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha, Namosain, dan Nunhila. 2. Kecamatan Kota Lama: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata. 3. Kecamatan Kelapa Lima: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat. Agar bisa mengetahui letak geografi lokasi program CCD IFAD di Kota Kupang maka Peta Kota Kupang dibawah ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang lokasi tersebut.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 2 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 1. Peta Kota Kupang
Dalam implementasi program CCD IFAD dalam setiap lokasi proyek dilakukan pembentukan kelompok masyarakat yang terdiri dari: 1. Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan. 2. Kelompok usaha penangkapan ikan. 3. Kelompok usaha pemasaran ikan. 4. Kelompok Infrastruktur. 5. Kelompok Pengelolaan Sumberdaya. Pelaksanaan kegiatan CCD IFAD Kota Kupang Tahun 2013 terfokus antara lain pada: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh) Sosialisasi desa (6 kelurahan ) Pertemuan desa (3 kelurahan ) Pelatihan dan peniingkatan kapasitas pokmas (3 kelurahan ) Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat (9 kelurahan) Pembangunan pondok informasi (3 kelurahan) Pembentukan dan pelatihan co-management group Persiapan detailed village coastal marine co-management plans(3 kelurahan) Fasilitasi P3MP Penyusunan dan pelatihan sistem monitoring sumberdaya pesisir Penyaluran dana BLM bagi kelompok usaha dan infrastruktur (3 kelurahan) Pelatihan market awareness (9 kelurahan) Pelatihan alternatif income generating dan jaringan pemasaran (9 kelurahan) Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat (9 kelurahan) Pertemuan tim teknis (4 kali) Kegiatan penunjang sekretariat (rutin)
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 3 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Sinkronisasi perencanaan 2014 Pembangunan pondok informasi (9 kelurahan) Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas (6 kelurahan) Pertemuan desa (6 kelurahan) Pembentukan dan pelatihan co-management group (6 kelurahan) Persiapan detailed village coastal marine co-managemen plans(6 kelurahan) Workshop coastal marine resource co – management Penilaian desa berbasis masyarakat (9 kelurahan).
Untuk pelaksanaan kegiatan 1-18 hingga tanggal awal Desember 2013 telah menggunakan dana sebesar Rp.2.393.480.719 atau 80,28%, sementara untuk pelaksanaan kegiatan 19-24 (sebagian sementara berjalan) akan dapat terselesaikan sebelum ahir bulan Desember 2013. Untuk dapat merealisasikan kurang lebih 5 kegiatan tersisa maka, kerjasama PIU, TPD, Konsultan maupun komite pemberdayaan serta kesiapan masyarakat menjadi prioritas utama agar seluruh kegiatan dapat terlaksana bukan sebatas soal kuantitas kegiatan tetapi mampu tidaknya meningkatkan kualitas kinerja semua komponen dalam program CCD IFAD di Tahun 2013 yang merupakan barometer untuk keberlanjutan program tahun selanjutnya. Konsultan secara khusus memiliki peran yang sangat strategis dalam mengimplementasi berbagai kegiatan termasuk seperti menyiapkan materi pelatihan, sosialisasi dan pertemuan desa, mengawal kegiatan fisik, serta analisis social dan budaya masyarakat. Konsultan sanagt berperan dalam peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai elemen seperti TPD, komite, District Oversight Board(DOB), dan PIU serta pengurus kelompok masyarakat baik kelompok usaha, kelompok infrastruktur maupun kelompok pengelolaan sumberdaya. Pertemuan rutin antara konsultan dengan semua elemen tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan kelompok masyarakat seperti menyangkut pengetahuan dan ketrampilan serta spesifikasi usaha, pemasaran dan hal lain yang sangat relevan guna mendukung keberhasilan program CCD IFAD. Peranan konsultan melalui pertemuanpertemuan tersebut memberikan dampak positif sehingga merupakan dasar dalam menyusun kebutuhan maupun sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan sehingga dapat membuka wawasan masyarakat untuk lebih memahami program CCD IFAD sehingga dapat mencapai tujuan dalam peningkatan pendapatan keluarga secara bertahap, berkualitas dalam menciptakan produk dan terukur. Khusus kegiatan yang berhubungan dengan konsultan bidang pemasaran yang telah dilaksanakan adalah pelatihan market awareness; pengembangan alternatif income generating. Konsultan pemasaran juga terlibat dalam kegiatan sosialisasi di 6 Kelurahan lain yang dilaksanakan tidak secara bersamaan. Sosialisasi untuk 3 Kelurahan yang menerima bantuan di Tahun 2013 dilaksanakan sebelum konsultan pemasrana bergabung dengan program CCD IFAD. Sosialisasi terlaksana atas kerjasama PIU, TPD , penyuluh, VWG dan komite pemberdayaan yang berkoordinasi dengan Camat dan Lurah sehingga tujuan program
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 4 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dapat dimengerti, dipahami dan semua komponen yang terlibat sama sama memiliki komitmen yang sama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sosialisasi untuk beberapa Kelurahan tersisa seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Sosialisasi untuk Kelurahan Nun Baun Delha(Kecamatan Alak), Kelurahan Oesapa Barat (Kecamatan Kelapa Lima) serta Kelurahan Fatubesi (Kecamatan Kota Lama) dilaksanakan pada bulan Nopember 2013. Sedangkan untuk Kelurahan yang tersisa sementara dilakukan sosialisasi. Sosialisasi bertujuan agar masyarakat memahami bahwa program ini tidak sebatas hibah tetapi tanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan adalah indicator utama keberhasilan program ini, sehingga jika kelompok masyarakat tidak memperhatikan dan melaksanakan dengan komitmen yang kuat maka masyarakat akan mengalami kerugian sebab keberhasilan kelompok akan dimonitor dan dievaluasi setiap tahun berdasarkan indicator capaian yang berhubungan dengan peningkatan pendapatan keluarga dan peningkatan gizi keluarga ( khusus balita) bagi keluarga masyarakat pesisir. Peranan strategis konsultan pemasaran dalam kegiatan CCD IFAD tidak bisa berjalan sendiri tetapi terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan konsultan pemberdayaan untuk merancang follow up kegiatan pemasaran terhadap hasil produksi kelompok masyarakat, termasuk mengawal agar hasil produksi kelompok masyarakat harus menarik perhatian konsemen dari aspek kualitas, kemasan, rasa, dan juga harga. Agar pemasaran hasil produksi perikanan kelompok masyarakat dapat berjalan baik dan lancar berdasarkan kebutuhan konsumen yang ada serta kondisi nyata yang terjadi diwilayah pemasaran maka, konsultan telah merancang mata rantai pemasaran sederhana serta konsultan juga telah berhasil membangun kemitraan antara kelompok masyarakat dengan mitra lokal yang ada di Kota Kupang antara lain dengan Swalayan FELINS dan Toko SUDI MAMPIR yang akan menjual hasil produksi dari home industri kelompok masyarakat nelayan. Untuk itu rantai pemasaran yang dirumuskan dapat dilihat sesuai Gambar 1 dibawah ini.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 5 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gambar 2. Bentuk Mata Rantai Pemasaran Pokmas Kelompok Penangkapan
Kelompok Pengolah & Kelompok Pemasaran
Kelompok Papalele
Konsumen di Pasar & Warung
Konsumen Rumah Tangga (menjual keliling)
Koordinasi dan konsultasi selalu dilakukan sejak konsultan bergabung dalam pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di Kota Kupang. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu diawali dengan pertemuan koordinasi untuk mengatur perencanaan dan persiapan kegiatan, pelaksanaan hingga evaluasi yang dilakukan bersama Tim PIU dan TPD. Peranan konsultan berjalan sangat optimal sebab didukung dengan tim kerja yang solit termasuk koordinasi dan komunikasi secara reguler dengan semua elemen yang terlibat dalam program CCD IFAD termasuk kelompok masyarakat di Desa. Tabel 1 hingga Tabel 3 akan menjelaskan tentang fokus usaha kelompok terhadap komoditas unggulannya dan segmen pasar yang potensial. Tabel 1.
Desa/Kelurahan: LASIANA No
Namakelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Tunas Kelompok Usaha Baru Kelompok Sumber Hidup Kelompok Sardin Kelompok Mawar Total
10 10 10 10 10 50
9 10 19
1 10 10 10 31
Pemasaran Pemasaran Penangkapan Pengolahan Pengolahan
Tabel 2. Desa/Kelurahan: ALAK No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama kelompok
Kelompok Lumba-Lumba Kelompok Kakap Kelompok Mina Sejahtera Kelompok Ikan Terbang Kelompok Ita Esa Kelompok Sehati Total
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Jenis Usaha Kelompok
10 10 11 9 10 9 59
10 8 5 2 25
2 6 7 10 9 34
Penangkapan Pemasaran Pemasaran Pengolahan Pengolahan Pengolahan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 6 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 3. Desa/Kelurahan: NAMOSAIN No
Namakelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Ikan Sardin Kelompok Bintang Laut Kelompok Teluk Permai Kelompok Intan Laut Kelompok Setia Usaha Total
10 10 10 10 10 50
8 10 8 1 27
2 2 9 10 23
Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pengolahan
Komuditas unggulan dari kelompok masyarakat berdasarkan diskusi kelompok yang dilakukan pada saat workshop market awareness adalah ikan ekor kuning(baby tuna), ikan cuwe, ikan kembung, ikan sardin(kering), dan ikan tembang. Segmen pasar yang bisa dimasuki dalam pemasaran produk-produk tersebut antara lain rumah tangga konsumen, warung makan dan restoran skala kecil serta untuk hasil pengolahan yang telah menjadi abon ikan, dendeng ikan, dan sei ikan dapat dipasarkan di sejumlah swalayan dan toko yang berpotensi sebagai mitra usaha kedepan. Untuk segment pasar memang sementara masih bersifat lokal dan belum dipasarkan keluar Kota Kupang kecuali ikan-ikan jenis besar yang diperoleh oleh armada perusahan nelayan lainnya. Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota Kupang mencapai 51,06 kg perkapita per tahun mencapai tertinggi secara nasional yang hanya 33,89 kg perkapita per tahun. Namun konsumsi ikan tersebut lebih banyak untuk jenis ikan berukuran kecil sampai sedang sebab yang berukuran besar lebih banyak terjual ke luar dan menjadi komsumsi konsumen luar Kota Kupang atau NTT. Pertumbuhan ekonomi disamping dapat berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Kupang tahun 2 0 0 7 - 2 0 1 1 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Tahun 2007 – 2011 No Tahun Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Pertahun (%) 1 2007 9,00 2 2008 7,45 3 2009 6,49 4 2010 7,84 5 2011 8,26 Rata-Rata 7,81 Sumber: Kota Kupang dalam angka. Pertumbuhan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 7 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 sampai 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kota Kupang cukup menggembirakan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi sebesar 9,00 %, tahun 2008 melambat menjadi 7,45 % dan pada tahun 2009 juga mengalami perlambatan menjadi 6,13 %, sedangkan pada tahun 2010 mengalami percepatan menjadi 8,23 % dan pada tahun 2011 mencapai 8,26 %. Dengan melihat tren pertumbuhan ekonomi kota kupang selama lima tahun terakhir dengan laju pertumbuhan setiap tahun sebesar 0,59 % maka dapat diprediksikan pada akhir tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Kota Kupang mencapai angka kurang lebih 11,21 %. Pertumbuhan ekonomi ini dapat tercapai jika asumsi kondisi keamanan dan ketertiban dapat terjaga secara kondusif, terjadinya peningkatan jumlah investasi, terkendalinya jumlah inflasi dan peningkatan jumlah ekspor non migas. Berdasarkan realita pertumbuhan ekonomi tersebut maka, dapat diasumsikan bahwa kontribusi hasil produksi perikanan dan kelautan di Kota Kupang memberikan damapk positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Pada Tahun 2008 pendapatan per kapita masyarakat Kota Kupang atas dasar harga konstan sebesar Rp. 5.463.599,- atau mengalami pertumbuhan 5,75 %, dari tahun 2007 sebesar Rp. 5.166.347 ,- pada tahun 2009 sebesar Rp. 5.630.187 ,- meningkat sebesar 3,05 %,dari tahun 2008, Tahun 2010 sebesar Rp. 5.907.672,- meningkat sebesar 4,93 % dan pada tahun 2011 sebesar Rp. 6.304.420,- atau bertumbuh sebesar 6,72%. Dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun adalah sebesar 5,11%. Selengkapnya rata-rata Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Penduduk Tahun 2007 - 2011 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita Kota Kupang menurut Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2007 – 2011
2007
Harga Berlaku PDRB Pendapatan Perkapita Perkapita 8.642.100 7.549.908
Harga Konstan 2000 PDRB Pendapatan Perkapita Perkapita 5.902.601 5.166.347
2008
11.322.319
9.753.660
6.342.297
5.463.599
2009
12.355.434
10.643.642
6.531.879
5.630.187
2010*
13.296.613
12.052.893
6.831.223
5.907.672
2011**
15.591.940
13.329.102
7.252.310
6.304.420
Tahun
Sumber: PDRB Kota Kupang, BPS Kota Kupang.
Pendapatan perkapita Penduduk Kota Kupang atas harga konstan 2000 sejak tahun 20072011 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini menggambarkan bahwa daya
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 8 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu 2007-2011 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Berdasarkan data Kota Kupang dalam angka Tahun 2012, pertumbuhan ekonomi mencapai 6.77% dengan PDRB mencapai Rp.1,9 trilyun. Jumlah pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp.5.053.118. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi, PDRB dan pendapatan perkapita masyarakat Kota Kupang yang cukup signifikan salah satunya merupakan dampak dari kontribusisektor perikanan dan kelautan. Situasi perpolitikan di Kota Kupang secara fakta terkendali dan aman sehingga tidak berdampak pada sistim perekonomian daerah ini. Proses pemilihan kepala daerah telah berlangsung sejak Tahun 2012 untuk periodesasi hingga Tahun 2017 dimana, justru kepala daerah terpilih (Wali Kota) sangat mendukung program CCD IFAD di Kota Kupang. Realitas menunjukan bahwa perkembangan tehnologi sangat berpengaruh positif terhadap aktifitas hidup manusia termasuk kelompok masyarakat nelayan. Agar supaya tehnologi bisa digunakan dengan baik dalam kegiatan kelompok masyarakat penerima bantuan proyek ini maka, pelatihan peningkatan ketrampilan penggunaan tehnologi yang berhubungan dengan alat dan sistim penangkapan serta tehnologi berhubugan dengan pemasaran hasil produksi perlu dikembangkan dan di implementasi agar semua hasil produksi menarik minta konsumen dan dapat berkompetisi dipasaran. Untuk produk hasil perikanan di Kota Kupang belum begitu banyak yang dipasartkan dan dikenal oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena belum terpromosi dengan baik dan kebiasaan konsumen lokal lebih banyak mengkonsumsi ikan atau hasil laut segar untuk diolah menjadi makanan. Dari sisi pesaing atau kompetitor sepertinya belum terlihat jelas di Kota Kupang oleh karena produk hasil laut yang dihasilkan oleh sejumlah home industri atau kelompok masyarakat belum begitu banyak dan dijual secara merata di pasar. Produksi dalam jumlah kecil dan jangkauan pasarnya masih sedikit sehingga ini yang mempengaruhi belum nampak atau ada potensi persaingan antar produsen. Berdasarkan data statistik bahwa penduduk Kota Kupang memang tidak banyak yang bekerja sebagai nelayan. Hasil laut yang diperoleh selalu dipasarkan secara tradisional ke konsumen sehingga konsumen lebih terbiasa membeli produk tersebut baru diproses menjadi makanan jadi. Untuk merubah prilaku konsumen dalam kaitan dengan mengkonsumsi produk hasil olahan tentu tidak mudah sebab tidak banyak konsumen terbiasa untuk selalu mengkonsumsi produk-produk tersebut. Tata cara mendapatkan produk tersebut tidak susah sebab dapat dibeli di sejumlah toko dan swalayan yang ada. Umumnya untuk produk olahan hasil laut memang belum banyak diminati secara merata oleh konsumen sehingga untuk saat ini belum dibutuhkan intervensi apa-apa.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 9 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Berdasarkan fakta bahwa peluang usaha produksi hasil perikanan sangat besar sebab dengan terjadinya perkembangan baik dari aspek peningkatan penduduk maupun pembangunan di daerah ini serta masuknya pendatang dari wilayah lain, kedepan tentu sangat berpotensi untuk dipasarkan produk tersebut dalam jumlah yang lebih banyak. Prioritas saat ini adalah menyelesaikan 5 kegiatan yang tertunda atau belum tuntas dilakukan di 6 Kelurahan tersisa yang saat ini sementara berlangsung. Untuk kegiatan di tahun 2014 akan dirancang setelah evaluasi terhadap kegiatan di Tahun 2013. Aspek lain yang relevan dan perlu diperhatikan kedepan adalah membangun kemitraan dengan pengusaha lokal dan membuka peluang agar hasil perikanan di Kota Kupang bisa menembus pasaran nasional atau paling tidak ada mitra usaha dengan pihak diluar Kota Kupang.
2. HASIL / PERKEMBANGAN YANG DICAPAI DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTANSI Sehubungan dengan kehadiran konsultan pemasaran dalam program CCD IFAD maka, sejumlah kegiatan yang relevan telah dilaksanakan dan berhasil dengan baik atau tuntas dilaksanakan. Pelatihan pemasaran dilakukan dengan melibatkan narasumber dari perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman dan memperluas wawasan anggota kelompok dalam hal melakukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan produk yang dihasilkan. Materi disiapkan oleh nara sumber dan konsultan pemasaran. Metode yang dipakai adalah ceramah kreatif diselingi dengan permainan(enegizer) yang menarik sehingga membawa para peserta pada pemahaman yang lebih spesifik tentang model strategi pemasaran (Produk, Price, Promotian, Place) yang tepat dengan cara praktis yang bernilai tambah kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Beberapa dokumentasi dari kegiatan pemasaran dapat dilihat sesuai foto-foto dipaparkan dibawah ini.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 10 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kegiatan workshop pengembangan alternatif income generating(AIG) dilakukan untuk makin melengkapi peserta yang berasal dari perwakilan kelompok masyarakat di 9 Kelurahan dalam hal pemahaman yang lebih mendalam tentang pengembangan income generating dan jejaring pemasaran untuk produk yang dihasilkan. Materi yang dibawakan oleh narasumber dari perguruan tinggi dan konsultan pemasaran telah memberikan wawasan yang luas tentang startegi dan jejaring pemasaran. Workshop diakhiri dengan kisah sukses dari pelaku usaha yang diundang sebagai mitra usaha kelompok masyarakat program CCD IFAD kedepan. Mitra usaha menguraikan success story dan bagaimana mengembangkan usaha mereka termasuk membangun kemitraan sebagai motivasi kepada peserta untuk mengembangkan usahanya dan kemitraan kedepan. Kedua mitra usaha (Swalayan FELINS dan Toko SUDI MAMPIR) telah bersedia kerja sama dengan kelompok pengolahan yang ada dan draft kerjasama telah dirancang oleh konsultan pemasaran untuk di tanda tangani bersama kedua pihak. Disamping kegiatan tersebut konsultan juga membantu menyusun format metode inventory sumber daya masyarakat pesisir dan penilaian desa berbasis masyarakat. 2.1. BERBAGAI STATUSNYA.
KEGIATAN
YANG
TELAH
DILAKUKAN,
PERKEMBANGAN,
DAN
Untuk kegiatan yang relevan dengan peran konsultan pemasaran yaitu pelatihan market awareness dan pengembangan alternatif income generating. Kedua kegiatan ini telah terlaksana dengan tuntas atau status pencapaiannya sudah 100%. Selain kegiatan yang relevan dengan peran konsultan, semua kegiatan yang telah dicanangkan oleh PIU Kota Kupang tetap dilaksanakan oleh konsultan dengan Tim PIU dan elemen terkait serta sudah terlaksana dengan secara tuntas, walaupun masih ada beberapa yang sementara berjalan. 2.2. JENIS PRODUK USAHA KELOMPOK MASYARAKAT DAN POTENSI KOMODITAS UNGGULAN LAIN YANG DIIDENTIFIKASI 1. Budidaya Tambak
Untuk saat ini belum ada budidaya tambak yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. 2. Budidaya Kolam
Untuk saat ini belum ada budidaya kolam yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. 3. Budidaya Jaring Apung
Untuk saat ini belum ada budidaya kolam yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 11 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
4. Perikanan Tangkap
Produksi perikanan tangkap antara lain: Ikan Ekor Kuning, Ikan Kuwe, Ikan Tembang, Ikan Teri, Ikan Peperek, Ikan Kakap Merah, Ikan Cakalang, Ikan Tongkol, Ikan Ekor Kuning (baby tuna). 2.3.
GAMBARAN RANTAI PASOK DAN PEMASARAN PRODUK USAHA DAN KOMODITAS
UNGGULAN. Untuk dapat memasarkan komoditas unggulan dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam program CCD IFAD maka rantai pasok yang disarankan dapat digambarkan seperti Gambar 2 dibawah ini. Gambar 2. Rantai Pasok Pemasaran Komoditi Unggulan Kelompok Penangkapan
Kelompok Pengolah & Kelompok Pemasaran
Kelompok Papalele
Konsumen di Pasar, Warung, Swalayan & Toko
2.4.
Konsumen Rumah Tangga (menjual keliling)
STATUS, POTENSI, DAN RENCANA PEMASARAN PRODUK/KOMODITAS
Visi Pemasaran adalah: Menjadi penjual yang unggul dalam soal produk, harga, promosi dan pelayanan terhadap konsumen. Misi Pemasaran adalah: 1). Menjual produk yang sesuai kebutuhan konsumen; 2). Menawarkan harga yang terjangkau oleh konsumen; 3). Mempromosikan produk, harga, dan pelayanan sesuai yang dimiliki; 4). Memberikan pelayanan yang tidak diberikan oleh penjual lain. Strategi yang akan di implementasi untuk memasarkan produk kedepan adalah melayani sampai kedepan pintu rumah konsumen. Untuk dapat mengimplementasi misi dan mencapai visi yang telah dirumuskan maka produk yang dihasilkan harus dijamin dapat memuaskan konsumen pada semua level bukan saja level lokal, oleh karena prospek pemasaran kedepan tentu akan menjangkau wilayah pemasaran diluar Kota Kupang. Untuk itu maka total quality control sejak produk diperoleh, diproses hingga terjual ke konsumen harus benar-benar memenuhi standar kualitas yang ada. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 12 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Secara sederhana renacan perhitungan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan dari setiap kegiatan pemasaran yang berdampak berkelanjutan maka, disarankan agar setiap produk mentah maupun produk olahan (bahan jadi) harga pokok penjualannya ditetapkan ditambahkan sebesar 20% dari harga dasar atau harga diperoleh. Pertumbuhan penjualan untuk setiap periode waktu dapat diketahui melalui melakukan sales diagnoses atau opaname penjualan untuk setiap waktu pemasaran. Hal lain yang relevan berkaitan dengan aspek pemasaran adalah membangun kemitraan usaha baik secara lokal maupun nasional atau antar sesama daerah yang tergabung dalam proyek CCD IFAD.
3. PEMBAHASAN / ANALISIS SINGKAT TERKAIT TEMUAN LAPANGAN/STATUS KEGIATAN Analisa spesifikasi produk dan Target pasar Dalam perjalanan waktu pelaksanaan kegiatan dilapangan ada beberapa temuan atau informasi menarik yang mungkin dapat dikembangkan kedepan untuk kepentingan kemajuan usaha kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek ini. Kemitraan perlu dibangun dengan hotel dan travel agen perjalanan yang ada di Kota Kupang misalnya dalam hal menawarkan program wisata bahari yakni Bagan Tour dengan menggunakan perahuperahu nelayan yang diparkir sebelum mereka melaut bagi pelancong domestik maupun manca negara yang datang di wilayah ini. Produk lain yang bisa diproduksi oleh kelompok masyarakat adalah membuat ayaman bambu atau daun sebagai kemasan ikan dan atau menghasilkan produk dari kerang dan keong laut yang tidak terpakai. Kedua produk diatas merupakan salah satu bentuk penciptaan mata pencaharian alternatif(MPA) yang bisa dikerjakan kelompok ketika musim paceklik atau musim penghujan karena tidak bisa melaut. Rantai pasok yang dapat dipakai adalah sesuai model yang dijelaskan dibagian terdahulu. Untuk memasarkan hasil produksi kelompok masyarakat maka pasar potensial untuk saat ini adalah pasar lokal dan pasar kota yang ada di wilayah kerja program CCD IFAD, khususnya di Kota Kupang yaitu di setiap 9 lokasi Desa dan dipasar sekitar Kota Kupang yang masih realistis untuk pemasaran hasil yang tidak terlalu besar volumenya. Marketing strategi Dalam memasarkan barang/jasa pengusaha dihadapkan pada lima strategi pemasaran, yaitu strategi mengenal program pemasaran, strategi produk, strategi distribusi (tempat), strategi harga, dan strategi promosi. Keterkaitan antara lima strategi pemasaran tersebut sangat erat. Memasarkan barang/jasa merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari suatu
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 13 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kegiatan usaha, oleh karena keberhasilan pemasaran akan berpengaruh terhadap kelangsungan usaha. Keberhasilan dalam kegiatan pemasaran tergantung dari produk, harga, tempat, dan promosi yang saling terkait satu dengan lainnya. Produk yang hendak dipasarkan sebaiknya mempunyai kuantitas dan kualitas memadai. Kualitas barang disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Jumlah produk yang dipasarkan menentukan kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut di pasar. Produk yang sulit diperoleh di pasar, dapat menyebabkan konsumen kecewa dan beralih keproduk sejenis dari merk lain. Pembuatan ukuran, kemasan, merek dan lebel yang menarik akan sanagt berpengaruh terhadap prilaku pembeli. Masa laku produk juga harus menjadi perhatian setiap penjual atau pelaku usaha. Harga murah belum menjamin keberhasilan pemasaran, apabila tidak di ikuti dengan kualitas yang baik. Harga suatu produk hendaknya disesuaikan dengan segmen yang dituju. Untuk segmen atas biasanya harga tidak menjadi masalah sepanjang kualitasnya tidak mengecewakan. Sebaliknya untuk segmen kelas menengah kebawah, harga murah merupakan patokan utama untuk pemilihan produk. Secara umum harga jual yang ditetapkan harus dapat dijangkau oleh konsumen sesuai kemampuan beli mereka. Promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen, agar mereka mengenal dan mempunyai pilihan untuk produk-produk sejenis. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik lisan maupun tulisan. Kemasan produk, media cetak, media elektronik merupakan media promosi yang banyak digunakan. Promosi yang bersifat informatik, interaktif, dan komunikatif dapat meningkatkan pemasaran suatu produk, namun bahasa dan budaya lokal harus tetap menjadi aspek yang harus diperhatikan sebab perlu di ingat bahwa tidak semua produk dibutuhkan konsumen. Tempat atau lokasi pemasaran juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan tempat pemasaran sebaiknya disesuaikan dengan konsumen yang dituju. Beberapa konsumen lebih menyukai membeli produk di pusat-pusat perbelanjaan, sedangkan konsumen lainnya tidak mempunyai masalah untuk berbelanja, baik di pusat perbelanjaan maupun di pasar tradisional. Kemudahan akses, kedekatan lokasi dan mudah dijangkau oleh sistim transportasi sangat berpengaruh prilaku konsumen. Agar dapat meningkatkan pendapatan melalui penjualan produk dan mengembangkan usaha kelompok masyarakat maka, kemitraan dengan pihak lain perlu dibangun. Strategi yang sederhana yang dapat dilakukan adalah menghadirkan calon mitra dalam setiap kesempatan atau kegiatan proyek yang memungkinkan calon mitra merasa menjadi bagian dari kegiatan tersebut. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 14 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Hal lain yang dianggap relevan adalah menjamin agar pemerintah dalam hal ini semua instansi terkait di daerah perlu mengawal proses kegiatan ini hingga selesai dan menjamin agar keberlanjutannya tetap menjadi prioritas. 4. KEGIATAN PELATIHAN / WORKSHOP / KOORDINASI Untuk pengembangan kapasitas/pelatihan/workshop dapat dilihat dalam Tabel 6 dibawah ini. Tabel 6. Informasi Pertemuan/Workshop/Training N o 1 2 3 4
Judul Pertemuan / Workshop / Training Sosialisasi Desa Sosiaisasi Desa Sosialisasi Desa Pertemuan Desa
Lokasi Lasiana Alak Namosain Lasiana,
5
Pertemuan Desa
Alak
6
Pertemuan Desa
Namosain
7
Pelatihan Co Management & Co Management Plan
Waktu 30 Mei 31 Mei 31 Mei 24 Juni
Target Peserta Kelompok Usaha Kelompok Usaha Kelompok Usaha Kelompok Usaha, VWG Kelompok Usaha, VWG Kelompok Usaha, VWG Kelompok Pengelola Sumber Daya Kelompok Usaha
Lasiana, 28-30 Alak, Agustus Namosain 8 Pelatihan Peningkatan Alak, 31 Juli - 1 Kapasitas Pokmas Lasiana, Agustus Namosain 9 Pelatihan sistim monitoring Hotel On 4 Okt Pokmaswas sumberdaya pesisir the rock 10 Pertemuan Inventory 9 28 Okt - Kelompok Usaha Sumber Daya Pesisir Kelurahan 1 Nop 11 Pertemuan Fasilitasi P3MP Bappeda 7 Nop Komite, Lurah Kota dan Camat 12 Pertemuan Supervisi CCD Hotel On 8 Nop Pokmaswas dan IFAD oleh DKP Prop NTT the rock Komite 13 Workshop Market Hotel On 15 Nop Kelompok Usaha Awareness the rock 14 Pertemuan Kuisioner Hotel On 15 Nop Kelompom Usaha Annual Outcome Survey teh rock 15 Sosialisasi Desa tersisa Kel. NBS 21 Nop Kelompok Usaha 16 Sosialisasi Desa tersisa Kel. 22 Nop Kelompok Usaha Oesapa Barat 17 Workshop Alternatif Hotel On 28-30 Kelompok Usaha Income Generating (AIG) the rock Nop Note: Kegiatan yang di ikuti Konsultan mulai awal September 2013.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Peserta yang hadir L P Total 37 13 50 37 13 50 22 5 27 30 24 54 36
26
62 No Data No Data
133
100
233
24
6
40 No Data
19
6
25
-
-
-
23
20
43
6
1
7
37 17
6 9
43 26
15
10
25
Page 15 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013 DAN 2014 5.1.
FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN HINGGA AKHIR 2013
Untuk kelancaran beberapa kegiatan yang belum dilakukan maka, telah dijadwalkan waktu kegiatannya dan koordinasi dengan semua elemen terkait baik di tingkat Desa/Kelurahan maupun di level PIU dan konsultan. Kegiatan tersisa yang sementara dilaksanakan memang tidak begitu terkait dengan aspek pemasaran. Beberapa kegiatan telah dilakukan sejak tanggal 2 Desember dan akan terus berlanjut hingga semua kegiatan terlaksana dalam tahun ini. Kegiatan yang tertunda dan sementara dilaksanakan antara lain: 1. 2. 3. 4.
Sosialisasi Desa. Pertemuan Desa. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pokmas. Pembentukan dan Pelatihan Co-Management, dan Persiapan Detail Village Coastal Marine Co-Management Plans. 5. Workshop Coastal Marine Resource Co-Management. 5.2.
STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK AKSELERASI CAPAIAN HINGGA AKHIR 2013
Untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan program hingga akhir 2013 maka, diharapkan koordinasi dan komunikasi antar semua elemen yang terkait dalaam program CCD IFAD harus lebih ditingkatkan. Belajar dari perjalanan waktu dalam Tahun 2013 ini tentu akan menjadi pelajaran bernilai tinggi bagi pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya hingga program CCD IFAD ini selesai.
5.3.
BEBERAPA RENCANA KEGIATAN / PRIORITAS YANG AKAN DILAKUKAN TAHUN 2014
Kegiatan yang direncanakan dilakukan di Tahun 2014 dapat merupakan kegiatan lanjutan dari output kegiatan Tahun 2013 yang memungkinkan untuk dilaksanakan lagi jika belum menghasilkan outcome yang relevan dengan tujuan yang diharapkan. Namun jika kegiatan pemasaran Tahun 2013 belum memberikan dampak signifikan positif maka bisa di follow dengan kegiatan lain yang relevan. Demi pencapaian tujuan pemasaran maka paling tidak taktik yang bisa dilakukan adalah memperkuat jaringan kerjasama dengan kelompok usaha lainya yang tergabung dalam proyek CCD IFAD sehingga semua akan mempunyai satu taktik yang sama sebagai satu keluarga besar.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 16 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Untuk mencapai tujuan pemasaran yang menguntungkan maka pengembangan kapasitas internal kelompok usaha dan kapasitas bersama semua elemen terkait dalam proyek CCD IFAD dari tingkat pusat hingga daerah harus terus ditingkatkan. Sejalan dengan perkembangan tehnologi dan tingginya kompetisi maka infrastruktur penunjang kegiatan pemasaran juga perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar kelompok usaha lebih mampu berkompetisi. Untuk itu investasi perlu ditingkatkan untuk mengupgrade infrastruktur yang sudah ada. Market study yang telah dilaksanakan perlu di implementasi tetapi harus disesuaikan dengan perubahan atau menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Proses pemasaran selalu terus berubah dan berkembang oleh karena itu perlu terus melakukan penyesuaian. Dengan mengimplementasi sesuai kondisi yang ada maka kegiatan proyek CCD IFAD selanjutnya dapat terus dikembangkan. Usulan kelompok baru dan investasi infrastruktur baru perlu terus dibangun sesuai kebutuhan. Agar supaya produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat terserap dipasar maka, mulai dari proses produksi hingga penjualannya ke konsumen harus terencana dan terkontrol secara maksimal. Hal lain yang relevan dengan kegiatan Tahun 2014, konsultan perlu melakukan study banding ke daerah lain yang lebih maju dengan membawa beberapa kelompok usaha yang berpotensi menjadi kelompok yang unggulan. 6. PERSPEKTIF GENDER Keterlibatan kesetaraan gender baik di tingkat kelompok masyarakat maupun pada struktur manajemen PIU dan konsultan positif signifikan walaupun tidak berimbang dalam jumlah. Peranan mereka dalam semua kegiatan program CCD IFAD sangat tinggi dan selalu antusias dan aktif dalam setiap kegiatan. Aspek gender hanya tidak tercermin dalam keberadaan kelompok nelayan penangkap ikan sebab memang kelompok ini ciri pekerjaannya sangat berbeda dengan kelompok lain. Kedepan untuk produk hasil olahan juga hasil laut (ikan segar,dll) akan melibatkan aspek keseteraan gender.
7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI Untuk kegiatan CCD IFAD kedepan tentu tidak terlalu ada kendala berarti kecuali soal keterlibatan semua anggota kelompok yang tergabung dalam program ini. Ketersediaan waktu dan kesibukan dilapangan seringkali sedikit menggangu keterlibatan mereka secara penuh waktu untuk setiap kegiatan dilapangan. Namun tentu dalam perjalanan waktu semua elemen yang terlibat akan termotivasi lebih jika manfaat dan keberhasilan kegiatan program ini dapat dirasakan dengan baik.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 17 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
8. REKOMENDASI DAN FOLLOW UP Beberapa rekomendasi yang di usulkan konsultan antara lain: 1. Perlu adanya semacam Standar Operasional Prosedur (SOP) atau manual manajemen proyek sehingga menjadi acuan bagi semua elemen dalam pelaksanaan program ini kedepan. 2. Untuk sisa kegiatan Tahun 2013, koordinasi dan komunikasi intens dan reguler perlu ditingkatkan oleh semua elemen mulai dari level PMO hingga level TPD. 3. Kedepan dibutuhkan lebih banyak pelatihan baik dalam bidang pemasaran dan pemberdayaan untuk kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek ini. 4. Perlu ada evaluasi yang dibuat manajemen proyek agar hasil evaluasi Tahun 2013 akan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan Tahun 2014. Hasil evaluasi nanti dapat dipakai oleh PMO maupun PIU untuk lebih terfokus dalam pelaksaan program CCD IFAD tahun berikutnya.
9. PEMBELAJARAN Dalam perjalanan proyek ini di Tahun 2013, proses learning by doing merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi pengelola dan semua elemen manajemen proyek untuk bekerja efektif danefesien di tahun berikutnya.
10. PENUTUP Demikian laporan perkembangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlu.
KONSULTAN PEMASARAN DAN VALUE CHAIN CCD IFAD PIU KOTA KUPANG – NUSA TENGGARA TIMUR
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 18 of 19
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LAMPIRAN Lampiran 1.Matrix laporan Bulanan Lampiran 2.Timesheet Lampiran 3. Dokumentasi (bila ada) Lampiran 4. dll
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 19 of 19