Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD
MATIUS PARADA KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK KABUPATEN YAPEN
5 DESEMBER 2013
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 1 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. SITUASI ANALISIS Konsultan pemasaran untuk Kabupaten Yapen secara resmi bergabung pada Tanggal 04 September 2013, meskipun dari jau-jauh sebelumnya sejak program CCDP-IFAD di dengunggkan sudah sering sharing dengan Pak William Manobi (Kabid Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Yapen). Konsultan pemasaran mulai terlibat secara resmi dalam proyek CCDP-IFAD sejak acara/kegiatan bimbingan teknik konsultan pemberdayaan dan pemasaran di Hotel Ibis Arcadia Jakarta pada tanggal 26-29 september 2013. Bimbingan ini untuk mempersiapkan konsultan dalam mengakselerasikan kegiatan di masing-masing kabupaten kota. Bimbingan teknis berikutnya yaitu Monev Support Training terlaksana dalam rangka peningkatan pemahaman dan kapasitas di bidang monitoring dan evaluasi, khususnya bidang RIMS survey, Annual Outcome dan Market Survey. Situasi dan kondisi umum kegiatan pemasaran di Kabupaten Kepulauan Yapen pada umumnya masih bersifat skala lokal, hal ini disebabkan karena kendala akses transportasi masih tergolong sulit, akses pasar dan infrastruktur yang belum memadai. Berbagi kegiatan yang telah dilakukan untuk mecari solusi dalam hal strategi pemasaran adalah di lakukannya market studi, annual outcome, RIMS, market awareness yang sudah dilakukan di 3 desa. Berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok masyarakat, maka di tentukan enam produk unggulan dari Yapen yaitu: Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Ikan Kerapu, Lobster, Ikan Kakap dan Rumput laut. Fokus usaha kelompok yang ada yang bergerak di bidang pengolahan hanya satu kelompok yang bergerak di bidang Pengolahan ikan asin dan ikan asap yaitu kemlompok Gaban yang berasal dari Kelurahan Serui Jaya dengan jumlah anggota kelompok 10 orang. Hasil Pengolahan kelompok masih terfokus pada skala lokal karena produksi yang dihasilkan masih terbatas, disebabkan karena masih tergantung pada hasil tangkapan yang ada. Potensi daya beli masyrakat terhadap hasil perikanan di Kabupaten Kepulauan Yapen cukup tinggi, terutama di kota Serui. Hal ini terlihat dari antusias masyarakat dalam membeli di pasar ikan dan mulai menjamurnya warung makanan sea food. Potensi perikanan yang ada cukup mendapat perhatian dari Pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Yapen. Pada tahun 2013 melalu dana sharing APBN dan APBD sementara di bangun Pasar Ikan bagi masyarakat, yang LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 2 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
diharapkan ke depannya bisa meningkatkan kegiatan pemasaran ikan di Yapen dengan ketersediaan infrastruktur yang ada. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Yapen saat ini sedang menggodok kerjasama dengan pemerintah Norwegia untuk membangun kegiatan Budi daya Ikan Tuna, yang nantinya akan mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran sampai kepada pengolahan. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh Tim dari Norwegia, maka di simpulkan bahwa terdapat 4 lokasi yang sesuai meliputi: Distrik Teluk Ampimoi, Distrik Kepulauan Ambai, Distrik Angkaisera dan Distrik Miosnom. Target awal konsultan pemasaran adalah: a. Bekerja sama dengan Penasehat PMO untuk Pemasaran dan value chain berkonsultasi dengan para konsultan Pemasaran dan value chain Kabupaten/Kota lainnya mengkaji dan menguraikan lebih lanjut rancangan pelaksanaan Sub- Komponen 1.3 dan 2.2. b. Melakukan penilaian pasar kabupaten/kota, meliputi kajian jaringan harga secara terinci yang mencakup identifikasi daftar awal hingga jaringan pasar produk potensial di kabupaten/kota, seleksi dan validasi hingga jaringan harga produk sangat potensial, serta Pembangunan strategi intervensi bersasaran namun terinci bagi setiap jaringan harga produk prioritas sangat potensial bagi kabupaten/kota – dengan pengawasan dan bimbingan Penasehat PMO untuk Pemasaran dan value chain dan kerjasama dengan para Spesialis Pemasaran dan value chain Kabupaten/Kota. c. Untuk Sub-Komponen 1.3, merancang format standar rencana konsep bisnis serta persiapan rencana bisnis dan model finansial sederhana (misalnya untuk Peralatan Pengumpul Ikan atau Kelompok Usaha Produksi Rumput Laut) yang dapat dipakai sebagai contoh bagi kelompok-kelompok peminat dan rujukan untuk mengkaji kelayakan proposal yang diterima. d. Berperan serta dalam mengkaji dan membandingkan proposal kelompok usaha dan usaha jasa dari kabupaten/kota lainnya. e. Menyiapkan modul dan bahan pelatihan keterampilan bisnis dasar bagi kelompok usaha (meliputi penggunaan dan/atau adaptasi bahan pelatihan yang ada bilamana diperlukan).
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 3 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
f. Mengkaji rancangan pengelolaan dan penggunaan Dana BLM dan Infrastruktur serta menjabarkan rancangan pelaksanaannnya, juga memberikan masukan bagi modifikasi rancangan Pedoman Pelaksanaan Proyek. g. Mengatur peluncuran program Dana BLM dan Infrastruktur di kabupaten/kota (meliputi applikasi, seleksi dan pendanaan kelompok usaha dan usaha jasa) serta mendorong pelaksanaannya. h. Menfasilitasi pengelolaan Dana tersebut oleh desa serta pembuatan keputusan perihal distribusi antara infrastruktur desa, usaha jasa, dan usaha produksi. i.
Membantu desa menyiapkan rencana pelaksanaan ketiga jenis investasi yang berasal dari Dana tersebut.
j.
Bersama para tenaga pendamping, mengorganisasikan desa dalam memilih dan melaksanakan pembangunan infrastruktur, membentuk Kelompok Infrastruktur Desa guna mengawasi pengelolaan proyek infrastruktur.
k. Dengan berkoordinasi dengan para konsultan Pemasaran dan value chain Kabupaten/Kota lainnya, membantu menyiapkan rencana bisnis dan model finansial sederhana sesuai dengan kondisi dan studi jaringan pasar di kabupaten/kota mereka masing-masing, melakukan validasi silang dengan model dari kabupaten/kota lainnya sebagai contoh bagi kelompok-kelompok peminat dan rujukan untuk mengkaji kelayakan proposal yang diterima. l.
Bekerja sama dengan para tenaga pendamping, memberikan dukungan teknis kepada kelompok-kelompok peminat untuk menyiapkan rencana/konsep bisnis mereka guna pengajuan kebutuhan investasi ke Dana BLM dan Infrastruktur yang diperuntukkan bagi kelompok usaha dan usaha jasa.
m. Bersama para Tenaga Pendamping, mengidentifikasi dan membentuk kelompok penabung yang terdiri dari keluarga-keluarga beresiko. n.
Mengkaji proposal kelompok usaha, melakukan saringan kelayakan, memberikan prioritas akhir dan memilih kelompok usaha yang harus disokong.
o. Mengkaji proposal usaha dalam konteks Rencana Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan memastikan bahwa kelompok-kelompok usaha itu sejalan dengan Rencana tersebut dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 4 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
p. Melakukan kajian banding atas pemilihan proposal kelompok usaha dari kabupaten/kota lainnya. q. Koordinasi dengan Penasehat PMO bagi Pemasaran dan value chain, memberikan pelatihan teknis dan pelatihan bisnis serta dukungan kepada kelompok usaha. Pelatihan dan dukungan tersebut mencakup pelatihan keterampilan bisnis bagi kelompok usaha yang didukung, dengan topik antara lain: kepemimpinan, manajemen bisnis, perencanaan dan manajemen keuangan, keterampilan negosiasi, pemasaran, pencarian dan pemanfaatan informasi pasar, akses keuangan, pemberian pelatihan, dan kerjasama dengan tenaga pendamping. r. Memberikan pelatihan dan bimbingan berjalan kepada kelompok usaha dan jasa yang didukung sebagaimana diperlukan. s. Bekerja sama dengan Penasehat PMO bagi Pemasaran dan value chain, berkonsultasi dengan konsultan Pemasaran dan value chain Kabupaten/kota lainnya, mengkaji dan menjabarkan rancangan pelaksanaan pengelolaan dan pelatihan manajemen tabungan dan pinjaman bagi kelompok usaha. t. Berkenaan dengan pelaksanaan Sub-Komponen 2.2, menyelesaikan pekerjaan penilaian pasar kabupaten/kota, termasuk seleksi jaringan harga prioritas dan penyelenggaraan pertemuan di desa proyek untuk mendiskusikan temuan dan dampak terhadap setiap desa. u. Mengadakan lokakarya validasi strategi dan peluang pasar serta rapat dengan calon pembeli dan kalangan bisnis swasta. v. Menyiapkan strategi intervensi terinci untuk setiap jaringan harga produk prioritas sangat potensial, dengan menyertakan jaringan terkait, strategi dan rencana aksi dengan kejelasan tahapan, tanggung jawab, dan komitmen para pemangku kepentingan. w. Mengkoordinasikan pelaksanaan strategi intervensi dan rencana aksi yang disepakati bagi setiap jaringan harga prioritas, dengan memasukkan (tanpa maksud membatasi) prioritas, studi peluang pasar bagi keompok usaha dan rumah tangga nelayan, promosi peluang pasar, demo dan pelatihan kelompok usaha skala kecil tentang teknologi produksi dan penanganan pasca panen, penyelenggaraan event terkait pasar kabupaten/kota, seleksi, desain, dan penyertaan pembiayaan dari
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 5 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
investasi awal yang mempertemukan kelompok produsen dengan mitra bisnis/pembeli serta seleksi, negosiasi, dan penyertaan pembiayaan oleh pemasok swasta untuk mengembangkan/memperbaharui jaringan pasokan penting di kabupaten/kota. x.
Mengkoordinasikan pembentukan kerangka kerja monitoring hasil sederhana bagi setiap strategi intervensi guna memantau kemajuan, hasil dan dampak serta memberikan
umpan
balik
untuk
pemutakhiran dan
pengkajian
strategi
intervensi berjalan. y. Mengkoordinasikan pelaksanaan, analisis dan penyebaran survey tahunan penelusuran jaringan pasar bagi setiap jaringan pasar prioritas di kabupaten/kota dengan dukungan staf M&E (Monitoring dan Evaluasi) PIU dan PMO. z.
Memimpin persiapan dan penyebaran arahan tahunan jaringan pasar dan harga serta pemutakhiran daftar kontak pembeli/produsen/pemasok.
aa. Menyelenggarakan
dan
memfasilitasi
lokakarya
tahunan
pemangku
kepentingan jaringan harga bersama-sama pembeli, perusahaan, produsen dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengkaji persoalan yang timbul dalam jaringan harga, kemajuan atas tahapan yang disepakati, serta pemutakhiran strategi intervensi dan rencana aksi bagi setiap jaringan harga. bb. Menyelenggarakan survey standar
tahunan penelusuran industri,
catatan
arahan standar dua tahunan, dan daftar kontak pembeli/produsen/pemasok. cc. Memfasilitasi dan menjalin hubungan dan kontak dengan pembeli potensial dan mitra bisnis di jaringan harga prioritas yang sesuai dengan lebih dari satu kabupaten/kota. dd. Membantu agar proyek berjalan secara efektif sesuai dengan penetapan harga nasional dan daerah – permintaan dan penawaran – bagi produk perikanan dan kelautan yang dihasilkan proyek. CCDP-IFAD bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya KKP memiliki kebijakan dan misi yang sama dengan program IFAD, yaitu untuk pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, KKP dan IFAD telah merancang beberapa program kerja, seperti: sosialisasi kampung target, penilaian kampung berbasis masyarakat, pelatihan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 6 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pokmas, inventory sumberdaya pesisir, pelatihan co-management group, pembangunan pondok informasi, detailed village co-management plan, workshop coastal marine resources management, fasilitasi P3MP, pelatihan sistem monev, penyaluran dana BLM, pelatihan pemasaran, pengembangan jaringan pasar, baseline RIMS, annual outcome survey, market study, gender study, dan village profiling. Pencapaian implementasi proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen cukup tinggi, dengan persentase serapan dana sebesar 82% (30 November 2013). Besarnya persentase serapan dana tersebut disebabkan oleh penyaluran BLM, infrastruktur dan pondok informasi yang dananya cukup besar. Pergerakan implementasi kegiatan di Kabupaten Yapen cukup lambat karena disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah belum disiplin pada time management yang telah disepakati serta pengurusan keuangan di tingkat PIU, dan keterlambatan pengangkatan konsultan pemberdayaan. Jika dibandingkan dengan pencapaian implementasi kegiatan-kegiatan kabupaten/kota lainnya, implementasi kegiatan di Kabupaten Yapen cukup baik. Namun demikian, Konsultan, PIU, TPD dan penyuluh masih memiliki optimisme untuk dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditentukan. Secara teknis, kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kegiatan di lapangan adalah kondisi geografis antar kampung yang berjauhan, aksesibilitas yang relatif sulit, keterbatasan signal seluler untuk komunikasi. Solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan perencanaan kerja yang sangat matang dan team work yang solid, sehingga program kerja dapat terlaksana dengan lancar. Pencapaian implementasi proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen disajikan pada Tabel 1.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 7 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 1. Daftar Kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Kepulauan Yapen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Pembentukan layanan fasilitator Pertemuan Kampung (Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi); Sosialisasi Kampung Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas POKMAS Pembentukan dan Pelatihan Co-Management Persiapan Detailed Village Coastal Marine CoManagement Plans Fasilitasi P3MP Penilaian Kampung Berbasis Masyarakat Penyusunan dan Pelatihan Sistem Monitoring Sumber Daya Pesisir Pelatihan Market Awareness Pencairan dana BLM, Infrastruktur dan Pembangunan Pondok Informasi Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat Pengembangan alternative income generating & jaringan pemasaran Sekretariat CCDP IFAD Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi Pertemuan tim teknis Workshop Coastal Marine Resource CoManagement
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Telah dilakukan √
Belum dilakukan
√ √ √ √
Pencapaian 100% 100%
Belum tercapai
Target realisasi
100% 100% 100% Sebelum 15 Desember 2013
√ √
Sebelum 15 Desember 2013 Sebelum 15 Desember 2013
√ √ 3 kampung
√
100%
√
6 kampung
100%
√ √ √ √ √
100% 100% 100%
Sebelum 15 Desember 2013
Sebelum 15 Desember 2013
√
Page 8 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kabupaten Yapen telah melakukan 12 kegiatan dari total 17 kegiatan, jadi ada 5 kegiatan yang belum terealisasi. Salah satu kegiatan yaitu market awareness telah dilakukan namun baru dilakukan di 3 kampung sehingga sisa 6 kampung yang belum dilakukan. Total dana anggaran kegiatan CCDP IFAD di Kabupaten Yapen adalah Rp 3.094.365.000 dan pada tanggal 30 November 2013 telah terserap dana Rp 2.552.165.250 atau sekitar 82%. Untuk 5 kegiatan yang belum terselesaikan akan dirampungkan sebelum tanggal 15 Desember 2013 sehingga diharapkan target penyerapan dana seluruh kegiatan mencapai 99%.
2. PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN CCDP-IFAD KAB/KOTA 2.1.
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT Tim CCDP-IFAD melakukan sosialisasi dan pertemuan Kampung yang
melibatkan masyarakat dan beberapa perangkat kampung sehingga masyarakat termotivasi untuk membentuk suatu kelompok usaha yang bergerak bidang perikanan, seperti nelayan tangkap, budidaya/tambak, dan pengolahan hasil perikanan. JanuariMaret 2012 dibentuklah kelompok nelayan dengan jumlah anggota sekitar 10 orang yang terdiri dari ketua kelompok, sekretaris kelompok, bendahara kelompok dan anggota kelompok. Kelompok dibentuk berdasarkan keinginan langsung dari masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan. Seiring berjalannya waktu awal Tahun 2013 proyek CCDP-IFAD mendapatkan titik terang dimana perencanaan yang sudah dilakukan dapat diterima dan di realisaikan oleh pihak Pusat, sehingga Februari 2013 proyek CCDP-IFAD benar-benar masuk di Kabupaten Yapen, kampung target tahap pertama dilakukan pada 3 kampung dengan kecamatan yang berbeda-beda: Kampung Serui Jaya, Serui Laut dan Banawa. Awal Maret 2013 PIU merekrut 3 orang TPD yang ditempatkan pada masingmasing kampung, TPD bertugas penuh waktu dalam tiga minggu di lapangan dan satu minggu di kantor PIU untuk menyelesaikan laporan bulanan. Setelah diterimanya TPD sebagai tenaga pendamping dengan SK yang ditentukan oleh pihak PIU, TPD langsung
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 9 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
mempersiapkan diri untuk terjun ke lapangan. Hal mendasar yang TPD lakukan pada saat pertama dilokasi adalah melaporkan kegiatan ini kepada Kepala Kampung setempat sekaligus mensosialisasikan bahwa kegiatan CCDP-IFAD sudah mulai berjalan dan melakukan pembentukan Kelompok Kerja Kampung (VWG) dengan penyuluh, bapak kepala kampung dan beberapa masyarakat setempat. Seiring berjalannya waktu pada bulan-bulan selanjutnya TPD melakukan identifikasi kelompok, dimana kelompok yang ada sudah di bentuk sejak tahun 2012 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 10 orang sehingga TPD dan penyuluh mengajak anggota kelompok tersebut untuk melakukan revisi dimana jumlah kelompok yang di bentuk dan didaftarkan hanya berjumlah 10 orang. Proses identifikasi tersebut sekaligus merupakan tahap seleksi untuk menentukan kelompok mana dan siapa yang akan masuk ke dalam penerima BLM proyek CCDP – IFAD. Seleksi dilakukan pada pertengahan tahun dimana terdapat
8 kelompok
nelayan yang diusulkan yaitu empat kelompok nelayan dan dua kelompok pengolahan hasil perikanan. Ditambah dengan perombakan kelompok yang belum mendapatkan bantuan sehingga di bentuk kelompok prasarana dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang juga merupakan kelompok yang mendapatkan BLM sehingga jumlah kelompok yang ada di tiga kampung berjumlah 6 kelompok usaha tangkap, 1 kelompok usaha tabungan dan 1 kelompok pembangunanan sarana dan prasarana. Setelah seleksi kelompok dilakukan, selanjutnya adalah melakukan verifikasi ulang dengan melengkapi berkas, seperti foto copy KTP para anggota. Pokmas tersebut kemudian diarahkan untuk mempersiapkan proposal pengajuan bantuan, sesuai dengan dinginkan oleh kelompok dalam membantu menunjang pengembangan kegiatan usaha dan kemajuan peningkatan penghasilan para anggota kelompok. Pembuatan proposal dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok sehingga proposal yang ajukan berdasarkan atas kemauan dan keinginan para anggota kelompok yang di setujui oleh ketua kelompok.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 10 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Setelah proposal kelompok disetujui dan ditandatangani oleh ketua kelompok dan penyuluh maupun TPD proposal kelompok diajukan ke sekretariat PIU untuk di verifikasi kebutuhan yang diusulkan. Setelah diterima kelompok pun dikeluarkan SK sebagai penerima BLM, selanjutkan masing-masing kelompok dibuatkan rekening bank. 2.2
FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY
Menunggu laporan dari tim AOS Institut Pertanian Bogor (IPB). 2.3
SOSIALISASI DI 6 KAMPUNG Sosialisasi dilakukan di 3 desa di Distrik Yapen Selatan dan 3 desa di Distrik
Teluk Ampimoi. Pada kegiatan ini dilakukan dengan mensosialisasikan kegiatan CCDPIFAD di desa-desa tersebut dan diharapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini perlu adanya dukungan dari masyarakat agar kegiatan ini tepat sasaran dan bekerja secara efektif. 2.4.
PERTEMUAN DI 9 KAMPUNG Pertemuan desa yang dilakukan di 9 kampung untuk mencari informasi
kegiatan yang terkait dengan kebutuhan masing-masing kampung untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini dilakukan untuk kegiatan yang dilakukan dari masyarakat dan untuk masyarakat. Pola ini dikembangkan agar kegiatan ini terarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Kegiatan pertemuan desa diharapkan juga dapat mempertemukan PIU, konsultan dan TPD untuk dapat membantu memecahkan masalah yang timbul di masyarakat. 2.5.
PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 KAMPUNG Melakukan kegiatan pelatihan bagi kelompok masyarakat dengan melibatkan
seluruh kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Pelatihan untuk kelompok penangkapan dimaksudkan agar masing-masing kelompok dapat dilatih untuk selalu menjaga kelestarian alam sehingga daya dukung penangkapan di alam
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 11 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dapat tercukupi. Kegiatan ini juga dilatih agar nelayan menjaga DPL (daerah perlindungan laut) agar tetap terjaga fungsinya sebagai tempat berkembang biak. 2.6
KEGIATAN INVENTORY SUMBERDAYA Kegiatan inventory sumberdaya dilakukan dengan mengiventarisir sumberdaya
yang ada di kelompok masyarakat nelayan dengan menginterview kelompok masyarakat dalam melihat potensi sumberdaya yang ada di masing-masing kelompok. Hal ini untuk melihat sumberdaya dan daya dukung terhadap potensi yang ada di kelompok masyarakat. Data inventory ini akan mendukung peluang potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini melibatkan PIU, konsultan, TPD dan kelompok masyakat.
2.7.
PELATIHAN CO-MANAGEMEN GROUP DI 9 KAMPUNG Pelatihan yang ditujukan pada kelompok masyarakat dengan melakukan
pengelolaan sumberdaya serta memperkuat kelompok dalam mengelola sumberdaya yang ada. Hal ini dilakukan dengan output untuk melatih kelompok dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok. 2.8.
FASILITASI KEGIATAN P3MP 1 KALI Fasilitasi ini dilakukan dengan mewadahi pemberdayaan serta pelayanan social
dan budaya masyarakat pesisir yang mampu memfasilitasi dan menggerakkan masyarakat pesisir untuk berperan serta aktif terutama dalam mendukung program CCD IFAD dan dalam mendukung terlaksananya pembangunan SDKP yang berkelanjutan. Hal ini dengan membentuk kepengurusan P3MP di Kab Yapen yang ditunjuk berdasarkan musyawarah yaitu bapak Ebson sembai. Diharapkan P3MP ini juga dapat melanjutkan kinerja kegiatan CCDP IFAD secara berkelanjutan.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 12 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.9.
PELATIHAN PEMASARAN Pelatihan pemasaran atau market awareness dengan melakukan kunjungan
lapangan serta melibatkan masyarakat dalam memasarkan hasil produk penangkapan dan menawarkan solusi untuk dapat memberikan langsung ke pasar agar harga dapat ditentukan oleh nelayan. Hal ini dihindari agar para tengkulak tidak dapat menentukan harga tangkapan yang dihasilkan oleh nelayan. Selain itu ketika ada jumlah penangkapan yang meningkat maka perlu ada pengolahan ikan asap agar dapat bertahan lama dan masih dapat dikonsumsi. Penyadaran pasar penting untuk memberikan inisiatif harga terhadap kondisi pasar.
2.10. SINKRONISASI PERENCANAAN Sinkronisasi perencanaan dilakukan oleh PIU dan bekerjasama dengan PMO serta melibatkan konsultan, TPD dan stake holder terkait dalam kegiatan CCDP IFAD. Sinkronisasi dilakukan agar pemahaman tentang kegiatan CCDP IFAD dapat berjalan lancar dan sesuai dengan criteria yang dibutuhkan oleh masyarakat nelayan. 2.11. PENJELASAN DAN MONITORING STATUS PENCAIRAN BLM Bantuan Langsung Masyarakat atau BLM merupakan dana bantuan sosial yang diberikan kepada kelompok masyarakat/pokmas. BLM disalurkan melalui rekening bank masing-masing pokmas dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan dan perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir. Dana BLM adalah dana publik yang diberikan sebagai bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat dengan maksud bahwa penggunaan dana BLM hanya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Sebagai dana yang berasal dari pinjaman hutang luar negeri dan harus dibayar kembali oleh seluruh rakyat Indonesia. Pada satu sisi hal ini berarti bahwa seluruh pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatan dana tersebut, dan pada sisi lain masyarakat yang dipercaya mengelola dana tersebut juga harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, terutama kepada pemerintah, termasuk pemerintah
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 13 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kota/kabupaten. Kegiatan pencairan BLM di Kabupaten Yapen diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Kabupaten Yapen (Bpk Tony Tesar) dan diliput juga oleh media TVRI Papua dan RRI Serui. Dana BLM harus dimanfaatkan bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin setempat. Tujuan penyaluran dana BLM, antara lain: (1) Membuka akses masyarakat miskin ke sumber dana yang dapat dipergunakan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan di wilayahnya; (2) Menumbuhkembangkan proses pembelajaran bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui kegiatan‐kegiatan sesuai komponen kegiatan CCDP-IFAD; (3) Tumbuhnya rasa kebersamaan di masyarakat kampung; (4) Tumbuhnya rasa kepemilikan yang besar terhadap
program
melalui
kegiatan‐kegiatan
yang
dilaksanakannya
serta
membangkitkan potensi swadaya masyarakat baik berupa materi, tenaga maupun pikiran. Pencairan tahap pertama dana BLM di Kabupaten Yapen telah dilakukan pada tanggal 20 November 2013. Dana BLM tersebut diambil langsung oleh masing-masing pokmas melalui ketua dan bendahara kelompok dari bank. Saat ini TPD, Penyuluh, PIU, dan Konsultan bekerjasama dalam pengawalan pemakaian dana yang telah dicairkan. Secara ringkas tahapan-tahapan penyaluran dana BLM di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut: Tahap 1: Pembentukan dan pengesahan pokmas penerima BLM. Tahap 2: Masing-masing pokmas mengusulkan proposal rencana usaha bersama, yang selanjutnya akan diseleksi dan diverifikasi, kemudian penetapan proposal. Tahap 3: Penandatanganan berita acara serah terima barang antara PIU dan pokmas. Tahap 4: Pembukaan rekening bank masing-masing pokmas. Mitra kerja yang dirangkul Kabupaten Yapen adalah Bank Mandiri.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 14 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tahap 5: Masing-masing pokmas mengajukan usulan pencairan dana BLM tahap pertama. Untuk pokmas Kabuten Yapen, secara umum pencairan tahap pertama dana BLM sebesar 50% dari pagu rencana anggaran biaya. Tahap 6: Pengambilan dana BLM dari bank mandiri. Tabel 01. Status Pencapaian/pencairan BLM No
Kampung/Kecamatan
1
Serui Jaya
2
Serui Laut
3
Banawa
Kelompok 1. Gaban 2. Camar 3. Lumba-lumba 4. Rajawali 5. Fiserei 6. Albaros 7. Padaelo 1. Siriwini 2. Wiwoi 3. Baitani 4. Andani 5. Cempaka 6. Yamari 7. Yarmah 1. Aremin 2. Perspem 3. Sanesoi 4. Towawei 5. Adisore 6. Mansbur 7. Rawaido
Status Pencairan (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Catatan Status Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000 Rp 26.000.000
2.12. IDENTIFIKASI POLA DISTRIBUSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN Pola distribusi pemasaran hasil perikanan yang akan lebih efektif digunakan adalah para nelayan langsung memasarkan hasil perikanan ke pasar agar harga pasar dapat ditentukan oleh para nelayan dan pada bulan-bulan tertentu ada kelebihan hasil perikanan maka dapat langsunng didistribusikan ke Surabaya melalui kapal laut dengan dibungkus menggunakan stereofoam
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 15 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.13. STATUS DAN PEMBANGUNAN PONDOK INFORMASI Status pembangunan pondok informasi pada tanggal 30 November 2013 telah selesai dikerjakan hingga 90% di desa Serui Laut, 70% di desa Banawa, 90% di desa Serui Jaya telah rampung. Dana pondok informasi dikeluarkan bertahap, tahap pertama dikeluarkan 50% dan sisanya 50% akan dikeluarkan jika pembangunan telah rampung mencapai 80%-90%. 2.14. FASILITASI TIM SURVEY ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY PIU, Konsultan dan TPD berkoordinasi untuk memfasilitasi tim IPB melakukan survey annual outcome dan market survey selama 5 hari di Kab Yapen. Tim dari IPB berkoordinasi untuk melakukan survey di 3 desa sasaran dan 2 desa control yang tidak menerima bantuan CCDP IFAD. 2.15. FASILITASI KEGIATAN SURVEY RIMS Pada kegiatan RIMS, konsultan melakukan survey dan interview di 2 desa sasaran yang diambil secara acak. Survey ini konsultan yang difasilitasi oleh TPD berkoordinasi melakukan RIMS di beberapa kelompok masyarakat yang diambil secara acak. Koordinasi ini dilakukan agar RIMS survey dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan RIMS survey dilakukan di desa Serui Laut dan desa Serui Jaya.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 16 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3. STATUS KELOMPOK MASYARAKAT 3.1.
KELOMPOK KERJA DESA (VWG)
Kelompok kerja desa (VWG) yang telah terbentuk masih 3 kelompok, yaitu masingmasing satu kelompok di desa target 2013. Kelompok VWG sangat berperan penting untuk membantu TPD dan penyuluh waktu di lapangan. Gambaran singkat mengenai kelompok VWG di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut: Anggota kelompok VWG Kampung Serui Jaya ada 5 orang (3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan). Anggota kelompok VWG Kampung Serui Laut ada 5 orang (3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan). Anggota kelompok VWG Kampung Banawa ada 5 orang (4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan). Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK. Memfasilitasi pembentukan kelompok pengelolaan sumberdaya pesisir membantu kelompok infrastruktur untuk merancang design dan proposal pembanguan pondok informasi. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD. Mengawas dan mengontrol pokmas.
3.2.
KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES) Kelompok usaha di Kabupaten Yapen terdiri dari perikanan tangkap,
pengolahan produk perikanan, terumbu karang dan budidaya. Secara umum, kelompok usaha perikanan tangkap mengajukan usulan pengadaan armada tangkap dan alat tangkap. Sedangkan kelompok pengolahan mengajukan bantuan berupa alat pengolahan perikanan. Pada kelompok terumbu karang mengajukan bantuan untuk membuat daerah perlindungan laut (DPL) agar ekosistem terumbu karang dapat terjaga. Kelompok budidaya adalah berupa bahan-bahan pendukung budidaya KJA yaitu drum plastic.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 17 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.3.
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR Kelompok sumberdaya pesisir yang telah terbentuk masih 1 kelompok, yaitu di
kampong serui laut mengingat kampong serui laut memiliki kerusakan cukup parah dalam pengelolaan terumbu karang sebagai bahan kapur siri untuk dikonsumsi masyarakat. Oleh Karena kebutuhan akan kelompok pengelola sumberdaya pesisir hanya berada di serui laut. Pada prinsipnya kelompok ini sekaligus merangkap sebagai kelompok usaha. Keputusan mengenai kelompok SDA merangkap sebagai kelompok usaha adalah berdasarkan asumsi bahwa kelompok yang dibentuk akan mendapatkan keuntungan langsung dari bantuan dana yang disalurkan. Transplantasi terumbu karang yang mengambil dari alam dan ditransplantasi ke dalam laut. Teknis kerja kelompok pengelola sumberdaya pesisir adalah melakukan pengamatan, dan transplantasi karang sembari melakukan aktivitas sehari-hari sebagai nelayan. Fakta bahwa anggota masing-masing kelompok SDA (Kampung Serui Laut) melakukan pengambilan karang sebagai kapur untuk konsumsi masyarakat setempat dan menjadikan ini sebagai kegiatan mata pencaharian. Oleh sebab itu, kelompok pengelola sumberdaya inilah yang paling tahu tentang kondisi ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut. Dalam Gambaran singkat mengenai kelompok infrastruktur di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut: Anggota kelompok berserta ketua sebanyak 10 orang, semuanya laki-laki. Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK. Rekening bank kelompok telah ada. Dana yang masuk ke dalam rekening bank sudah diproses. Kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah melakukan pengarahan dan pelatihan untuk menitoring dan rehabilitasi ekosistem mangrove.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 18 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.4.
KELOMPOK INFRASTRUKTUR Kelompok infrastruktur yang telah terbentuk masih 3 kelompok, yaitu masing-
masing satu kelompok di desa target 2013. Gambaran singkat mengenai kelompok infrastruktur di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut: Anggota kelompok berserta ketua sebanyak 10 orang, semuanya laki-laki kecuali desa serui laut ada 1 perempuan. Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK. Rekening bank kelompok telah ada. Dana kelompok telah dicairkan. Kegiatan yang sedang dilakukan telah dalam tahap penyelesaian pondok informasi dan infrastruktur. 3.5.
KELOMPOK TABUNGAN
Tabel 02. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 kampung I. Kelurahan/Kampung Serui Jaya No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama kelompok
Kelompok Gaban Kelompok Camar Kelompok lumba-lumba Kelompok Rajawali Kelompok Fiserei Kelompok Albaros Kelompok Padaela
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
Perempuan
10 10 10 10 10 10 10
6 7 8 8 8 9 8
4 3 2 2 2 1 2
Pengolahan ikan asin dan ikan asap Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan
II. Kelurahan/Kampung Serui Laut No
Namakelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7
Kelompok Siriwini Kelompok Wiwoi Kelompok Baitani Kelompok Andani Kelompok Cempaka Kelompok Yamari Kelompok Yarmah
10 10 10 10 10 10 10
8 9 8 9 8 5 8
2 1 2 1 2 5 2
Terumbu karang Penangkapan Penangkapan Budidaya (KJA) Penangkapan Tabungan Penangkapan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 19 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
I. Kelurahan/Kampung Banawa No
Namakelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelompok Aremin Kelompok Perspem Kelompok Sanesoi Kelompok Towawei Kelompok Adisore Kelompok Mansbur Kelompok Rawaido
10 10 10 10 10 10 10
9 9 10 10 10 1 9
1 1 9 1
Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Tabungan Penangkapan
Tabel
03.
Daftar Status Kelompok Kampung/Kelurahan
No
Masyarakat
(iNFRASTRUKTUR)
Jumlah
anggota
KELOMPOK INFRASTRUKTUR KAMPUNG
Total
Laki-laki
Perempuan
1.
Kampung Serui Jaya
10
10
-
2.
Kampung Serui Laut
10
8
2
3.
Kampung Banawa
10
10
-
di
3
Proposal yang diajukan JenisUsaha infrastruktur
Pondok informasi dan jalan gang Jalan setapak dan pondok informasi Jalan setapak dan pondok informasi
Tabel 04. Daftar Status Kelompok Masyarakat (VWG) di 3 Kampung/Kelurahan No NAMA KELOMPOK VWG
Total
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. 2.
Kampung Serui Jaya Kampung Serui Laut
5 5
3 3
2 2
3.
Kampung Banawa
5
4
1
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Kegiatan Yang telahdilakukan Memfasilitasi pembentukan kelompok pengelolaan sumberdaya pesisir membantu kelompok infrastruktur untuk merancang design dan proposal pembanguan pondok informasi Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD Mengawas dan mengontrol pokmas dalam penggunaan dana BLM
Page 20 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 05. Daftar Status Kelompok Masyarakat (PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR) di 1 Kampung/Kelurahan No
1.
NAMA KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA
Jumlah
anggota
Total
Laki-laki
Perempuan
Proposal yang diajukanuntukaktifitaspengelola SD
Kampung Serui Laut
10
8
2
Pengelolaan terumbu karang
3. PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKSHOP Pada bagian ini diharapkan menggambarkan daftar singkat aktifitas pengembangan kapasitas, workshop dan training yang secara formal diikuti/dilakukan ditingkat PIU.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 21 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 06. Daftar Workshop/Pertemuan/Training No 1
Judul Pertemuan / Workshop / Training Sosialisasi desa
2
Pertemuan desa
3
Pelatihan pokmas
4
P3MP
Lokasi
Waktu
Target Peserta
Masingmasing desa (Distrik Yapen selatan dan Teluk Ampimoi ) Masingmasing desa (Distrik Yapen selatan dan Teluk Ampimoi ) Hotel Kelapa dua, Serui Ged Auditori um KPPN
Oktober 2013
200
Oktober 2013
200
Oktober 2013
250
Peserta yang hadir L P Total
22 Novemb er 2013
4. PERAN DAN KOORDINASI KELEMBAGAAN Menggambarkan secara singkat berbagai peran dan kegiatan strategis yang dilakukan oleh berbagai elemen CCDP dalam menunjang implementasi kegiatan-kegiatan secara efektif, termasuk : Menurut saya bahwa PMO telah berperan dengan baik dalam mendukung dan memfasilitasi implementasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD. Dimana beberapa langkahlangkah strategis telah dilakukan antara lain: memfasilitasi kegiatan BIMTEK untuk konsultan, memfasilitasi kegiatan monev support training untuk konsultan, merancang petunjuk teknis pelaksanaan, menyusun RKA, menjalin partner kerja dalam bentuk PIU,
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 22 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
berkoordinasi dengan PIU, memfasilitasi forum diskusi jejaring sosial antara PMO & konsultan, aktif dalam monitoring kinerja PIU & konsultan. Semua langkah-langkah strategis tersebut dilakukan PMO untuk memudahkan konsultan dan PIU dalam melaksanakan segala kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.Namun pada kenyataannya konsultan pemberdayaan Kabupaten Kubu Raya kurang mampu mengimbangi kinerja PMO.Konsultan pemberdayaan sangat menyadari lambatnya akselerasi pelaksanaan implementasi kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan di Kabupaten Yapen berjalan dengan lancar. Beberapa kegiatan CCDPIFAD di Yapen cukup cepat dan berkembang. Untuk itu saya sangat mengharapkan koordinasi dari PMO untuk mengejar bebrapa kegiatan yang belum terlaksana.
4.2.
PIU KABUPATEN/KOTA PIU Kab Yapen cukup responsive dalam melakukan kegiatan CCDP IFAD hanya
sering terdapat kendala pada bendahara dalam mengurus administrasi keuangan sehingga sering ada keterlambatan kegiatan akibat dan yang belum keluar. Namun target PIU juga searah dengan target yang ingin dicapai oleh PMO sebelum tanggal 15 desember 2013.
4.3.
KOMITE PESISIR (DOB)
Tim DOB di Kabupaten Yapen masih belum berfungsi sebagaimana mestinya karena tidak terlibat dalam implementasi kegiatan-kegiatan proyek CCDP-IFAD. Sekretaris DOB Bapak Yusak Wanggai, selalu berkoordinasi dengan PIU Kab Yapen. Setiap kegiatan yang melibatkan stake holder, DOB selalu ikut dilibatkan.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 23 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
4.4.
TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH
Peranan TPD/penyuluh dalam proyek CCDP-IFAD sangat penting. Sejauh ini TPD aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pokmas terkait dengan perkembangan seputar kelompok dan rencana-rencana ke depan. Saat ini TPD fokus untuk mendampingi dan mengawal penggunaan dana BLM yang telah diterima pokmas. TPD juga rajin melaporkan perkembangan informasi seputar dana BLM kepada PIU dan Konsultan. 4.5.
KELOMPOK MASYARAKAT
Sejauh ini kerjasama antara pokmas, TPD, penyuluh, dan Konsultan berjalan dengan baik.Kelompok masyarakat sangat bersahabat untuk menjalin komunikasi dan kerjasama, oleh sebab itu posisi pokmas sebagai subjek kegiatan tidak pernah menjadi penghambat dalam implementasi kegiatan. Anggota pokmas juga selalu rajin untuk menghadiri setiap acara yang dilakukan oleh TPD, PIU, penyuluh, PMO, dan konsultan. 5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013 Bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai kegiatan yang belum dilakukan dan tersisa yang perlu menjadi fokus kegiatan hingga Akhir Desember 2013. Diharapkan pula menggambarkan rencana dan strategi untuk mencapainya, sehingga seluruh kegiatan dapat dirampungkan/dioptimalkan pada akhir Desember 2013. 5.1.
FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN ; Ada 5 kegiatan yang belum terlaksana hingga saat ini yaitu Persiapan Detailed Village
Coastal Marine Co-Management Plans, Penilaian Desa Berbasis Masyarakat, Workshop Coastal Marine Resource Co-Management, Pengembangan alternative income generating & jaringan pemasaran. Target PIU Kab Yapen dalam rapat terakhir menyikapi sisa dana dan sisa kegiatan yaitu paling lambat sebelum 15 desember 2013.
5.2.
STRATEGI MENGAKSELERASI DAN MENGOPTIMALKAN PROGRAM : Pemantapan time management yang ketat agar semua kegiatan dapat terlaksana
dengan baik dan tentunya dengan kualitas yang baik.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 24 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6. GENDER Belum dilakukan 7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI Koordinasi antar PIU masih belum optimal dikembangkan sehingga dapat memperlambat akselerasi seluruh kegiatan serta administrasi keuangan yang lamban. 8. REKOMENDASI Kabupaten Yapen membutuhkan dorongan dan penjadwalan pelaksanaan implementasi kegiatan-kegiatan dari PMO yang disampaikan ke PIU, sesuai dengan target 2013 dan tahun-tahun berikutnya. 8. PEMBELAJARAN Time management dalam setiap kegiatan sangat penting dioptimalkan agar akselerasi berjalan baik. Hal ini yang dapat mempengaruhi kegiatan yang terlaksana. 9. PENUTUP Laporan perkembangan proyek CCDP-IFAD Kabupaten Yapen masih sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang sehat untuk penyempurnaan di kemudian hari. Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih.
Ttd Matius Parada KONSULTAN PIU CCDP-IFAD
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 25 of 26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dokumentasi
Sosialisasi di salah satu Desa Distrik Yapen selatan
Pertemuan Desa di salah satu Desa Distrik Yapen selatan
Pokmas Yapen Selatan
Co-Management Yapen Selatan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Sosialisasi di salah satu Desa Distrik Teluk Ampimoi
Pertemuan Desa di salah satu Desa Distrik Teluk Ampimoi
Pomas Teluk Ampimoi
Co-Management Teluk Ampimoi
Page 26 of 26