Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD
MAXI WOWILING
KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK KOTA BITUNG 1 DESEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 1 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. SITUASI ANALISIS Perkembangan kegiatan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Utara menunjukan trand meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2011 produksi perikanan
mencapai 415.389,6 ton meningkat 29,5% dibanding tahun 2010 sebesar 320.723,24 ton. Perikanan tangkap menyumbang 55,59% yakni 184,444.98 ton. Nilai tukar nelayan mencapai 96.78 dengan tingkat konsumsi ikan sebesar 42,92 kg/kapita/tahun masih tinggi diatas tingkat konsumsi nasional yang hanya 32,25 kg/kapita. Volume ekspor perikanan tercatat 30.887.629 ton dengan nilai US $ 134.591.169. Sumbangsi PDRB subsektor perikanan mencapai Rp. 41.459.252.000.000,-. Pada Tahun 2012 produksi perikanan mencapai 492,344.43 ton meningkat 21,99% dibanding tahun 2011. Perikanan tangkap menyumbang 57,2% yakni 281,640.70 ton. Nilai tukar nelayan mencapai 94.94 dengan konsumsi ikan sebesar 43 kg/kapita/tahun lebih tinggi diatas tingkat konsumsi nasional yang hanya 33,89 kg/kapita.
Volume ekspor tercatat 31.557,815 ton dengan nilai US$
143.818.606. Sumbangsi PDRB subsektor perikanan mencapai Rp. 41.857.887.540.000,-. Komuditi perikanan unggulan di Sulawesi Utara adalah ikan Tuna, Cakalang, Layang, dan Tongkol, demersal dan pelagis kecil lainnya.
Kegiatan penangkapan ikan melibatkan
masyarakat sebagai nelayan mencapai 112.237 jiwa. (tabel) Perkembangan sektor perikanan di Sulawesi Utara tumbuh pesat didukung oleh berkembangnya Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung mengcover lima wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) diantara WPP 714, WPP 715, WPP 716, WPP 717 dan WPP 718. Berdasarkan laporan tahun PPS Bitung Tahun 2013, jumlah kapal yang mendaratkan ikan selama Tahun 2012 sebanyak 4.098 unit dan frekuensi kunjungan kapal sebanyak 17.709 kali. Sebaran armada kapal penangkapan ikan yang bersandar di PPS bitung beragam. Total nilai produksi ikan yang masuk ke pelabuhan perikanan sebesar Rp. 538.065.753.587. Jumlah volume ikan yang masuk di pelabuhan perikanan sebesar 30.018,65 ton. Total potensi yang tersedia di WPP-714 (Laut Banda) adalah sebesar 248.400 ton/tahun dengan jumlah tangkap yang diperbolehkan 198.700 ton/tahun. Hasil kajian untuk WPP Laut Banda ini juga menunjukan bahwa, telah terjadi aktifitas tangkap lebih (over fishing) terutama jenis ikan pelagis kecil, demersal dan cumi-cumi. Dengan demikian peluang pengembangan di WPP-714 hanya dapat dilakukan pada sumberdaya pelagis besar,
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 2 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
sedangkan sumberdaya ikan pelagis kecil, demersal dan cumi-cumi sudah menunjukan tingkat pemanfaatan yang tinggi atau melampaui potensi lestari. Sehingga butuh pengeloaan sumberdaya yang berkelanjutan dengan meningkat nilai tambah komoditi ikan ekonomis. Kota Bitung sebagai salah satu dari 13 Kabupaten/Kota sasaran proyek CCDP-IFAD. Pada tahun 2013 ini terdapat tiga kelurahan sasaran proyek CCDP-IFAD yang tersebar di dua Kecamatan. Kelurahan sasaran tersebut adalah Motto Kecamatan Lembeh Utara dan kelurahan Dorbolaang serta Pasir Panjang
Kecamatan Lembeh Selatan.
Dalam
pengembangan dan perluasan di tahun 2014, terdapat enam desa yang telah ditetapkan sebagai sasaran proyek CCDP-IFAD Kota Bitung. Enam kelurahan tersebut tersebar di dua kecamatan yang sama yakni Kelurahan Posokan, Kareko, Pintu Kota dan Mawali (Kecamatan Lembeh Utara), Kelurahan Paudean dan Pancuran (Kecamatan Lembeh Selatan). Pada proyek CCDP-IFAD tahun 2013, tugas dan peran Konsultan bidang pemasaran dan rantai pasok PIU Bitung dominan membantu kegiatan-kegiatan pada komponen 1 yang dibidangi oleh bidang pemberdayaan dan perencanaan pengelolaan Sumberdaya. Kegiatan Konsultan bidang pemasaran dan rantai pasok pada tahun 2013 dikomponen 2 hanya terdapat dua kegiatan yakni pelatihan market awareness dan workshop pengembangan AIG dan jejaring pemasaran.
Kegiatan pendukung adalah memfalitasi tim Universitas Hasanudin
Makassar dalam melakukan study annual outcome dan market study, serta melakukan identifikasi pola distribusi pemasaran hasil perikanan. Sehingga dalam pelaporan ini lebih banyak menyinggun kegiatan pada komponen 2. Kelembagaan PIU di kota Bitung telah lengkap dan memiliki secretariat tempat melaksanakan kegiatan proyek CCDP-IFAD Kota Bitung.
Lokasi kantor secretariat terletak
didalam kantor Dinas Kelautan dan Perikanan kota Bitung sehingga sangat membantu dalam koordinasi dan singkronisasi kegiatan kegiatan yang relevan dimasyarakat. Karena sangat disadari bahwa baik sekretaris PIU (Kapala Seksi Pengendalian Lingkungan dan Konservasi)dan staf pendukung yang ada merupakan tenaga teknis dinstansi tersebut yang juga memiliki tanggung jawab dalam mensukseskan program-program Dinas Kelautan dan Perikanan kota Bitung. Pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD Kota Bitung melibatkan PIU Bitung, Konsultan PIU, Penyuluh dan
Tenaga Pendamping Desa (TPD). Keberadaan penyuluh, TPD Konsultan pemberdayaan perencanan pengelolaan sumberdaya membantu kegiatan PIU Bitung pada tahapan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 3 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kegiatan sosiailiasasi, pembentukan kelompok, hingga penyusunan proposal kelompok masyarakat (pokmas).
Konsultan pemasaran dan rantai pasok
direkrut diawal bulan
September dan telah melakukan observasi lapangan sejak pertengahan bulan Agustus untuk lebih memiliki pengetahuan tentang wilayah tugas yang nantinya akan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan nantinya. Secara umum pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD Kota Bitung per 31 November yang tereliasir mencapai 86%. Proyek CCDP-IFAD sudah tersosialisasi di Sembilan desa sasaran proyek untuk tahun 2013 dan 2014. Pada tiga desa sasaran proyek tahun CCDP-IFAD sudah terbentuk 21 kelompok peneriman BLM dan 6 kelompok infrastrutur untuk 6 desa perluasan di tahun 2014. Sebagian besar kelompok sudah mencairkan dan membelanjakan kebutuhan kegiatannya. Jumlah desa sasaran Proyek CCDP-IFAD yang sudah melaksanakan pertemuan desa dan menghasilkan rencana program untuk tiga tahun kedepan. Dalam rencana program tersebut focus pada pengembangan usaha bidang kelautan dan perikanan, pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan usaha dan menjaga keberlanjutan pengelolaan sumberdaya melalui kegiatan konservasi. Konsultan pemasaran ikut membantu konsultan pemberdayaan dalam pelaksanaan kegiatan resource inventory. Kegiatan ini menghasilan data base potensi sumberdaya yang esksisting dan telah mengalami gangguan serta rekomendasi pengelolaannya. Umumnya sumberdaya pesisir dan laut yang ada di tiga kecamatan ini adalah ikan pelagis dan demersal (ikan karang), terumbu karang, sedikit mangrove dan lamun. Khusus di Kecamatan Lembeh Selatan memiliki ekosistem terumbu karang yang masih natural yang direncanakan kedepan untuk membangun kawasan konservasi laut berbasis masyarakat. Pengembangan kapasitas Pokmas dilaksanakan melalui pelatihan Pokmas dan pelatihan pemasaran. Fokus pelatihan pokmas diarahkan pada pengolahan komoditas perikanan menjadi produk perikanan seperti bakso cumi/ikan, surimi dan ikan asap.. Masyarakat dilatih dan ikut mempraktekan pengolahan prodak-prodak tersebut. Sedangkan pelatihan pemasaran diarahkan pada peningkatan kesadaran akan pentingnnya pasar. Kegiatan Inventori sumberdaya pesisir dan laut serta RIMS survey telah dilaksanakan dimana pelaksanaan Invontorisasi sumberdaya pesisir dan laut dilaksanakan bersama Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Manado dengan Konsultan PIU Bitung. Pelaksanaan kegiatan RIMS survey dilaksanakan dikelurahan Kareko kecamatan Lembeh
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 4 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Utara. Survei profil sembilan desa sasaran proyek CCDP-IFAD di juga telah dilaksanakan CV. Harja Mukti (Fachruddin Hari Anggaraputra) konsultan yang ditetapkan PMO. Survey annual outcome dan market study telah dilakukan oleh tim Universitas Hasanudin Makassar di empat kelurahan (Motto dan Pasir Panjang sebagai kelurahan penerima bantuan dan kelurahan Batulubang dan sebagai kontrol). Kegiatan yang belum rampung yaitu penilaian desa berbasis masyarakat pelatihan market awareness serta kegiatan yang berkaitan dengan pencairan dana tahap II untuk pembuatan pondok informasi di 6 kelurahan replikasi akan dilaksanakan diawal bulan December 2013 seperti dalam table 01. Sedangkan kegiatan lain yang sedang dalam tahap penyelesaian ditargetkan oleh masyarakat penerima bantuan akan diselesaikan dalam bulan Desember 2013. Persentasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan awal Desember ini sebesar 86% dan diakhir Desember ditargetkan mencapai 98%. Kondisi ini disebabkan adanya dana yang tidak dapat dimanfaatkan dan harus dikembalikan karena selisih pembelian kendaraan bermotor (mobil dan motor).. Selama dalam pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di kota Bitung, konsultan pemasaran dan rantai pasok menjalankan tugas konsultasinya. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu diawali dengan membangun koordinasi melalui pertemuan dan rapat yang mengatur perencanaan dan persiapan kegiatan, pelaksanaan hingga evaluasi yang dilakukan bersama tim lainnya (PIU, Penyuluh dan TPD). Peran ini berjalan optimal meskipun pada koordinasi tersebut cukup dinamis dan terdapat perbedaan persepsi pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek CCDP-IFAD, namun peran konsultasi tetap berjalan lancar. Kelompok usaha yang terbentuk di tiga desa sasaran proyek CCDP-IFAD kota Bitung umum sama yakni terdiri dari tiga jenis kelompok yakni kolompok nelayan perikanan tangkap, kelompok pengelola ikan dan kelompok pemasaran ikan. Komuditas unggulang perikanan tangkap di tiga desa ini adalah ikan pelagis besar maupun kecil berupa tuna, tongkol dan cakalang (TTC), layang, dan kembung serta cumi-cumi. Hasil tangkapan nelayan ini umum dapat terserap habis dipasar lokal maupun dalam kota Bitung. Selain itu,
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 5 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pemasaran juga sering diekspor keluar daerah seperti Bali, Surabaya, Jakarta, dan Makasar. Bahkan untuk komuditi unggulan seperti Tuna dan Cakalang Besar sudah dapat diekspor keluar negeri melalui unit-unit pengolahan ikan yang berada di Bitung. Untuk prodak olahan ikan yang sudah berkembang dan terkenal di Kota Bitung adalah ikan asap cakalang (cakalang fufu). Prodak ini sudah dikembangkan oleh anggota kelompok binaan DKP kota Bitung terutama di Girian Bawah. Untuk pemasaran ikan yang ditemukan di tiga desa ini umumnya diambil alih oleh tibo-tibo yang ada di kelurahan tersebut untuk kelurahan Motto sedangkan untuk kelurahan Dorbolaang dan Pasir Panjang ditampung pembeli dari Pasirpanjang. Perkembangan kegiatan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Utara menunjukan trand meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011 produksi perikanan mencapai 415.389,6 ton meningkat 29,5% dibanding tahun 2010 sebesar 320.723,24 ton. Perikanan tangkap menyumbang 55,59% yakni 184,444.98 ton. Nilai tukar nelayan mencapai 96.78 dengan tingkat konsumsi ikan sebesar 42,92 kg/kapita/tahun masih tinggi diatas tingkat konsumsi nasional yang hanya 32,25 kg/kapita. Volume ekspor perikanan tercatat 30.887.629 ton dengan nilai US $ 134.591.169. Sumbangsi PDRB subsektor perikanan mencapai Rp. 41.459.252.000.000,-. Pada Tahun 2012 produksi perikanan mencapai 492,344.43 ton meningkat 21,99% dibanding tahun 2011. Perikanan tangkap menyumbang 57,2% yakni 281,640.70 ton. Nilai tukar nelayan mencapai 94.94 dengan konsumsi ikan sebesar 43 kg/kapita/tahun lebih tinggi diatas tingkat konsumsi nasional yang hanya 33,89 kg/kapita. Volume ekspor tercatat 31.557,815 ton dengan nilai US$ 143.818.606. Sumbangsi PDRB subsektor perikanan mencapai Rp. 41.857.887.540.000,-. Komuditi perikanan unggulan di Sulawesi Utara adalah ikan Tuna, Cakalang, Layang, dan Tongkol, demersal dan pelagis kecil lainnya. Kegiatan penangkapan ikan melibatkan masyarakat sebagai nelayan mencapai 112.237 jiwa. (tabel) Perkembangan sektor perikanan di Sulawesi Utara tumbuh pesat didukung oleh berkembangnya Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung mengcover lima wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) diantara WPP 714, WPP 715, WPP 716, WPP 717 dan WPP 718.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 6 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Berdasarkan laporan tahun PPS Bitung Tahun 2013, jumlah kapal yang mendaratkan ikan selama Tahun 2012 sebanyak 4.098 unit dan frekuensi kunjungan kapal sebanyak 17.709 kali. Sebaran armada kapal penangkapan ikan yang bersandar di PPS bitung beragam. Total nilai produksi ikan yang masuk ke pelabuhan perikanan sebesar Rp. 538.065.753.587. Jumlah volume ikan yang masuk di pelabuhan perikanan sebesar 30.018,65 ton. Kegiatan penangkapan ikan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kegiatan penangkapan teritegrasi dengan pengembangan unit pengolahan ikan yang sekaligus sebagai pembeli ikan. PPS Bitung membuka diri untuk pengembangan investasi. Jumlah investor skala besar sebesar sebanyak 13 unit usaha untuk perusahaan skala kecil/perorangan sebanyak 33 unit usaha. Dari keseluruhan nilai investasi untuk kegiatan unit bisnis perikanan terpadu di PPS Bitung mencapai Rp. 29.270.000.000,-. Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung sebagai multiplier effect terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Kota Bitung. Dalam Laporan PPS Bitung Tahun 2013, penyerapan tenaga kerja nelayan dan non nelayan yang ada di PPS Bitung sejak beroperasionalnya pada tahun 2007 s/d 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Total serapan tenaga kerja pada Tahun 2011 mencapai 7.856 jiwa meningkat 30,45% dari tahun sebelumnnya. Jumlah nelayan mencapai 6.950 jiwa sedangkan penyerapan tenaga kerja non nelayan 969 jiwa yang terdiri dari penjaga kios 93 jiwa, pedagang bakul 543 jiwa, buruh pabrik 180 jiwa, dan pegawai instansi lainnya 91 Jiwa. Pada tahun 2012 serapan tenaga kerja non nelayan mencapai 1.435 jiwa, peningkatan sebesar 470 jiwa atau sebesar 49%. Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Sulawesi Utara dan Cakupan Area PPS Bitung dapat dimanfaatkan secara ekonomis terutama pemenuhan dan ketahanan pangan yang sekaligus dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai usaha yang memberikan lapangan kerja yang luas dengan berbagai potensi peluang dan permasalahannya. Era globalisasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat telah membawa perubahan yang sangat cepat dan dinamis pada tatanan global dan nasional. Dari sisi preferensi ketersediaan pangan yang menjadi kebutuhan utama manusia, telah terjadi pergeseran mindset ke pola makan sehat dari daging merah ke ikan. Kompetisi kegiatan hulu perikanan dalam penangkapan ikan menghendaki efisiensi dan pengelolaan yang berkelanjutan, penggunaan teknologi dengan inovasi yang rama lingkungan sebagai
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 7 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
konsekwensi kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan. Perubahan tersebut menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pengembangan sektor Kelautan dan Perikanan. Dari segi potensi ekonomis, potensi keamanan strategis, dan potensi teknologi, sumberdaya kelautan dan perikanan perlu dikembangkan secara maksimal dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyat serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semangat optimalisasi sumberdaya ikan sinergi dengan memperkuat komitmen untuk menjaga daya dukungnya untuk dinikmati generasi mendatang. Dalam konsepsi ini, pendekatan kebijakan industrialisasi perikanan dapat dibingkai untuk melakukan percepatan pembangunan kelautan dan perikanan dalam bingkai program industrialisasi berbasis blue economy. Sebab, konsep blue economy (ekonomi biru) dikembangkan untuk menjawab tantangan, bahwa sistem ekonomi dunia cenderung eksploitatif dan merusak lingkungan. Kerusakan lingkungan ini tidak hanya disebabkan oleh adanya limbah industri, akan tetapi kerusakan alam dan lingkungannya juga disebabkan oleh eksploitasi sumberdaya alam yang melebihi kapasitas atau daya dukung alam. Selama ini prinsip-prinsip resource efficiency, low carbon, social inclusiveness telah berkembang, namun masih belum mampu mengatasi keserakahan manusia untuk mengeksploitasi sumberdaya alam lebih banyak. Dalam kajian pendekatan blue economy perikanan tangkap di Sulawesi Utara khusunya di PPS Bitung, melihat penciri blue economi terkait dengan sistem usaha perikanan, sosial ekonomi perikanan dan sosial ekonomi wilayah. Prinsip-prinsip blue economy yang disaring dari buku The Blue Economy 10 Years 100 Inovations 100 Million Jobs yang ditulis Gunter Pauli sebagai penciri blue economy adalah inovasi, efisiensi, nirlimba, partisipasi masyarakat kesempatan kerja, keberlanjutan dan ekonomi lokal. Defenisi inovasi adalah kegiatan perikanan tangkap yang inovatif dan kreatif baik dari aspek investasi dan kegiatan usaha/bisnis perikanan. Efisiensi adalah Pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) dan manfaat lebih besarnya melalui peningkatan nilai tambah SDI dan diversifikasi produk. Nirlimbah adalah system usaha perikanan yang tanpa/minim limba. Sedangkan partisipasi masyarakat adalah keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengelolaan serta pemanfaatan SDI. Kesempatan kerja adalah penyerapan tenaga kerja yang tumbuh dari kegiatan usaha perikanan. pemanfaatan SDI
Keberlanjutan adalah pengelolaan dan
yang memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, yang
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 8 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pemanfaatan masih di nikmati oleh generasi yang datang. Dan ekonomi lokal adalah output kegiatan perikanan terhadap pendapatan devisa daerah dan kesejahteraan masyarakat. Di Bitung terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Bitung, Semua pelabuhan tersebut terdapat unit-unit pengolahan ikan (UPI). UPI-UPI ini masih hanya pada tahapan penangan hasil tangkap dan kemudian di pasarkan. Sedangkan kegiatan pengolahan belum berkembang untuk jenis-jenis ikan tangkapan masyarakat seperti cumi-cumi. Hal ini juga terkait dengan kebiasaan masyarakat yang lebih memilih ikan segar dibanding olahan. Selain itu, pengembangan olahan masih terbatas pada kualitas SDM dan teknologi. Masyarakat masih membutuhkan intervensi teknologi. Olahan prodak ikan cakalang asap yang sudah berkembang berpeluang untuk dikembangan dengan intervensi teknologi yang menjamin kualitas rasa, higienis, dan daya tahan. Ikan asap cair menjadi salah satu produk yang berpeluang dikembangkan dengan pendekatan teknologi.
Selain itu surimi merepakan
alternative lain dalam memanfatkan potensi sekaligus meningkatkan nilai komoditas perikanan menjadi produk perikanan dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sosis ikan, nugget dan bakso ikan/cumi. Prodak-prodak ikan yang sudah berkembang di Kota Bitung adalah ikan asap. Ikan asap atau yang biasa disebut "Ikan Asar merupakan salah satu prodak kuliner khas yang paling digemari di Kota Bitung. Bukan hanya turis domestik yang menyukai hidangan tradisional itu, puluhan wisatawan yang datang dari sejumlah negara di Eropa, menjadi salah satu penikmat wisata kuliner ini. Saat ini, sedangkan mulai dipikirkan alternative lain dalam pengembangan olahan ikan asap menjadi ikan asap cair yang dianggap memiliki kelebihan dari ikan asar terutama daya tahan. Ikan asap cair berpeluang bersaing dengan ikan asar yang sudah merakyat. Persiangan dapat dihindari jika segmen pasar berbeda. Ikan asar untuk masyarakat local dengan pendapatan menengah kebawah dan pemasaran di local. Sedangkan ikan asap cair untuk segmen ekonomi menengah keatas dan dapat menjangkau pasar regional bahkan internasional.
Belanda menjadi salah satu pangsa
pasarnya. Bagi masyarakat Bitung yang setiap hari mengkonsumsi ikan segar, merupakan hal yang sangat tidak nyaman jika tidak mengkonsumsi ikan segar. , Tetapi bagi anak-anak usia sekolah terutama SD dan SMP, telah muncul suatu trand baru dimana hasil olehan “bakso
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 9 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
tusuk” yang bebahan baku tepung dengan perasa royko rasa sapi telah menjadi primadona cemilan disekolah. Ini menunjukkan bahwa adanya kemungkinan mensubstitusi cemilan tersebut dengan hasil olahan bakso ikan/cumi.
Harapannya kedepan, perilaku
mengkonsumsi ikan segar menjadi berkurang dan konsumsi ikan olehan menjadi meningkat seiring dengan variasi menu olahan berbahan baku ikan. Produk olahan seperti bakso ikan/cumi memiliki peluang yang siknifikan di pasaran anak muda dimana mereka telah menjadi konsumen bakso setia bakso sapi, artinya dalam mengkonsumsi bakso sudah merupakan makanan yang digemari.
Tinggal sekarang
bagaimana menumbuhkan image bahwa bakso ian lebih memiliki keuntungan terutama kandungan omega 3 dari produk perikanan sekaligus merupakan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi daging putih. Sedangkan hasil olehan lain seperti sosis ikan merupakan alternative lain yang perlu didorong mengingat pasar sosis sangat luas.
Resort dan
restaurant merupakan pasar utama dimana dalam penyajian breakfast, sosis merupakan menu wajib selain homlet. Kelemahan dari hasil olehan bakso ikan/cumi, dimana skala produksi belum sampai pda skala ekonomis dan ini diperparah lagi dengan proses pembuatan yang masih tradisional sehingga tekstur dan tampilannya tidak menarik. Ukuran dan bentuk yang tidak merata merupakan tantangan tersendiri dalam perbaikan produk ini. Intervensi yang perlu dilakukan dalam perbaikan kualitas produksi adalah memberikan dukungan pelatihan dan peralatan yang memadai sehingga produk yang dihasilkan lebih menarik, bentuk dan ukuran yang seragam serta higienis.
Produk lain yang ditawarkan adalah pembuatan surimi
mengingat produk ini sangat sederhana dalam membuatnya dan sangat mudah dalam pengemasan serta dapat diolah menjadi bakso, sosis, nugget dan olahan lain serta proses penyimpanannya lebih sederhana. Baik produk ikan asap (cakalang fufu) atau ikan asap cair serta surimi dapat diproduksi oleh seluruh kelompok pengolehan dan pemasaran CCDP-IFAD di wilayah dampingan. Jumlah produksi yang besar memberikan peluang untuk pasar yang lebih luas. Persoalan nantinya yang akan timbul yaitu apakah hasil produksi ini memiliki standar yang sama (size, tekstur dan higenitas). Sehingga yang perlu dilakukan dan menjadi rekomendasi adalah perlunya pelatihan untuk mendapatkan standar pengolahan hasil yang sama. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 10 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dalam pengembangan usaha ikan asap (cakalang fufu), ikan asap cair dan surimi perlu mendapat dukungan dalam pengadaan teknologi pengolahan dan jika dimungkinkan dibuat rumah pengolahan yang dilengkapi dengan outlet penjualan hasil.
Perlu digali lagi
kerjasama dengan sector swasta terutama hotel dan restaurant untuk pemasaran hasil. Dukungan kelembagaan dan permodalan terhadap kelompok dampingan proyek CCDP-IFAD serta dukungan mendapatkan sertifikat halal dari MUI merupakan hal yang perlu diprioritaskan termasuk packaging dan labeling produk.
2. HASIL / PERKEMBANGAN YANG DICAPAI DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTANSI 2.1.
BERBAGAI KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN PERKEMBANGAN, DAN STATUSNYA.
2.1.1
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
Tahapan
kegiatan untuk menjadi anggota kelompok CCDP-IFAD, yaitu tahap
identifikasi,seleksi dan verifikasi. Masyarakat dikenakan syarat utama yaitu harus penduduk di kelurahan tersebut dengan menunjukkan bukti tanda pengenal yaitu KTP. Selanjutnya calon anggota kelompok tersebut haruslah orang yang mempunyai kegiatan ataupun usaha di bidang perikanan dan kelautan. Peran pemerintah setempat dalam hal ini Lurah dan TPD/Penyuluh sangat penting dalam pemilihan anggota kelompok CCDP-IFAD sehingga tepat sasaran. Kelompok masyarakat yang terbentuk ada yang memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup karena sebelumnya telah bergabung dalam kelompok yang dibuat proyek lain tetapi tidak berjalan dengan baik seperti kelompok pengelolah sumberdaya. Kelompok pengelolah sumberdaya, anggotanya cukup memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap sumberdaya pesisir yang ada di kelurahannnya. Untuk anggota kelompok usaha, anggotanya adalah orang-orang dalam hal ini nelayan yang sudah bekerja tetapi masih dalam golongan nelayan kecil yang ingin meningkatkan pendapatan mereka. 2.1.2. PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT 9 DESA
Penilaian desa berbasis masyarakat di kecamatan Lembeh Utara dan Selatan akan dilaksanakan tanggal 13-14 Desember 2013.
Kegiatan ini
akan mengevaluasi semua
kegiatan di 9 (Sembilan) kelurahan yang ada. Pelaksanaannya akan dilaksanakan di Hotel
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 11 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Gran Puri Manado dengan melibatkan masyarakat, pemerintah kelurahan dan Village Working Group masing-masing kelurahan.
2.1.3. SOSIALISASI DI 6 DESA REPLIKASI
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan CCDP-IFAD di setiap kelurahan target proyek yang melibatkan tokoh masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama dan pemerintah setempat (camat, lurah/sekretaris lurah, masyarakat calon penerima proyek serta didampingi oleh tenaga pendamping dan konsultan. Kegiatan sosialisasi telah dilaksanakan di 9 (Sembilan) kelurahan di 2 (dua) kecamatan yaitu kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan. Berikut daftar kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan sejak bulan April sampai awal bulan Oktober 2013. Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi di 9 Kelurahan kecamatan Lembeh No.
Nama Kelurahan
Tempat/Waktu
Jumlah yang hadir
1.
Motto
Kel. Motto, Jumat 12 April 2013
50 org, L=39 P=11
2.
Dorbolaang
Kel.Dorbolaang, Selasa16 April 2013
50 org, L=45 P=5
3.
Pasirpanjang
Kel.Pasirpanjang, Jumat 19 April 2013
50 org, L=37 P=13
4.
Posokan
Kel.Posokan, Rabu 2 Oktober 2013
30 org, L=21 P=9
5.
Pancuran
Kel.Pancuran, Kamis 3 Oktober 2013
6.
Mawali
Kel.Mawali, Selasa 8 Oktober 2013
125 org,L=68, P=57
7.
Pintu Kota
Kel.Pintu Kota, Rabu 9 Oktober 2013
55 org, L=40 P=15
8.
Kareko
Kel.Kareko, Rabu 16 Oktober 2013
57 org, L=28 P=29
9.
Paudean
Kel.Paudean, Kamis 17 Oktober 2013
90 org, L=71 P=19
Ket
2.1.4. PERTEMUAN DI 9 DESA Kegiatan perencanaan desa ini telah dilakukan di 9 (Sembilan) kelurahan di dua kecamatan yaitu Lembeh Selatan dan Lembeh Utara. Untuk 3 (tiga) kelurahan pertama yaitu Pasirpanjang, Dorbolaang dan Motto telah dilakukan pada bulan Juni dan untuk 6 (enam)
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 12 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
kelurahan berikutnya telah dilakukan pada bulan Oktober tahun 2013. Kegiatan perencanaan desa ini dilaksanakan untuk mengetahui perencanaan desa setempat dalam pembangunan selama masa proyek, yaitu 3 (tiga) tahun dalam hubungannya dengan kegiatan yang berbasisi kelautan dan perikanan. Kegiatan yang berupa pemaparan dan diskusi dengan masyarakat desa apa yang mereka butuhkan di kelurahan mereka telah diperoleh cukup banyak masukan dan kebutuhan yang prioritas diantaranya berbagai usaha perikanan dan kelautan seperti usaha penangkapan, usaha budidaya, pengolahan ikan, pembangunan infrastruktur seperti jalan setapak, penyediaan air bersih, drainase, pembuatan bengkel mesin, pelatihan/kursus yang menunjang kegiatan usaha perikanan dan kelautan. Hal ini juga didapat setelah menggali issue-issue utama dalam suatu kelurahan yang melibatkan Dinas Kelautan & Perikanan Kota Bitung, PIU, TPD/Penyuluh, Konsultan, VWG, masyarakat calon dan kelompok penerima CCDPIFAD. Berikut adalah daftar pelaksanaan kegiatan di 9 (Sembilan) kelurahan:
Tabel 2. Kegiatan Perencanaan Desa No.
1.
Nama Kelurahan Motto
Tempat/Waktu
Kelurahan Motto,
Jumlah yang hadir
Ket
60 org, L=45 P=15
Selasa 4 Juni 2013 2.
Dorbolaang
Kelurahan Dorbolaang,
60 org, L=45 P=15
Rabu, 5 Juni 2013 3.
Pasirpanjang
Kelurahan Pasirpanjang,
75 org, L=52 P=23
Senin 3 Juni 2013 4.
Posokan
Kelurahan Posokan,
50 org, L=37, P=13
Kamis 24 Oktober 2013 5.
Pancuran
Kelurahan Pancuran,
42 org, L=36 P=6
Kamis 31 Oktober 2013 6.
Mawali
Kelurahan Mawali,
53 org, L=37 P=16
Selasa 29 Oktober 2013
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 13 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
7.
Pintu Kota
Kelurahan Pintu Kota,
55 org, L=35 P=20
Rabu 30 Oktober 2013 8.
Kareko
Kelurahan Kareko,
64 org, L=40 P=24
Rabu 23 Oktober 2013 9.
Paudean
Kelurahan Paudean,
45 org,L=37 P=8
Jumat 25 Oktober 2013
2.1.5. PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 DESA Kegiatan ini untuk memberikan pelatihan dan penguatan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang terbentuk dalam CCDP-IFAD. Pelatihan berupa bagaimana berkelompok yang baik dan hal-hal apa yang harus dipenuhi dan dilengkapi dalam berkelompok seperti administrasi dan lain-lain. Untuk 6 (enam) kelurahan baru diberikan tambahan pelatihan pembuatan bakso dan nugget. Untuk 9 (Sembilan) kelurahan telah dilakukan sebagai berikut , 3 (tiga) kelurahan awal di bulan Agustus di 3 hari yang berbeda sedangkan 6 (enam) kelurahan berikutnya dilakukan selama 3 hari. Dalam satu hari dilaksanakan di 2 (dua) kelurahan mengingat waktu. Tabel 3. Kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat No.
Nama Kelurahan
Tempat/Waktu
1.
Motto
Kel. Motto,
2.
Dorbolaang
Kel.Dorbolaang,
Jumlah yang hadir
Ket
Kamis 22 Agustus 2013 3.
Pasirpanjang
Kel.Pasirpanjang, Selasa 20 Agustus 2013
4.
Posokan
Kel.Posokan,
55 org P=20 L=35
Rabu 13 November 2013 5.
Pancuran
Kel.Pancuran,
34 org, P =16 L=18
Selasa 12 November 2013 6.
Mawali
Kel.Mawali,
46 org, P=28 L=18
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 14 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kamis 14 November 2013 7.
Pintu Kota
Kel.Pintu Kota,
45 org, P=10 L=35
Kamis 14 November 2013 8.
Kareko
Kel.Kareko,
75 org P=34 L=41 org
Rabu 13 November 2013 9.
Paudean
Kel.Paudean,
50 org P=14 L=36
Selasa 12 November 2013
1.
Pelatihan administrasi kelompok masyarakat. Pelatihan pembukuan dan administrasi kelompok masyarakat diberikan kepada kelompok masyarakat 3 (tiga) kelurahan yang tujuannya untuk memberikan pengetahuan administrasi kelompok dan bagaimana mengelola kelompok dengan baik. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 4 September 2013 di hotel Wisma Pelaut Bitung dengan jumlah yang hadir 69 orang yang terdiri dari Laki-laki= 36 orang dan Perempuan=23 orang
2.
Pelatihan pengolahan Bakso. Pelatihan Pengolahan Bakso bagi semua anggota POKLAHSAR untuk 3 (tiga) kelurahan yaitu Motto, Pasirpanjang dan Dorbolaang pada hari Rabu, 4 September 2013 di Sekretariat Poklahsar Mawar kelurahan Wangurer Timur dengan peserta yang hadir 40 orang, P=30 orang, TPD, Konsultan dan Narasumber= 10 orang
2.1.6. KEGIATAN INVENTORY SUMBERDAYA Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menginventarisasikan sumberdaya pesisir yang ada di setiap kelurahan yang meliputi kegiatan pengambilan data dan menganalisisnya serta membuat profil desa untuk masing-masing kelurahan. Kegiatan yang dimulai di bulan September ini diawali dengan laporan pendahuluan mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan dalam inventory dan presentasi laporan akhir di bulan November 2013. Untuk kegiatan inventory telah dilaksanakan dengan dibantu oleh pihak Universitas yang ada di propinsi Sulawesi Utara, yaitu Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Manado.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 15 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.1.7 PELATIHAN CO-MANAGEMENT GROUP DI 9 DESA Pelatihan ini diberikan untuk kelompok pengelolah sumber daya dengan memberikan pengetahuan dasar mengenai sumber daya pesisir dan pengelolaannya. Kegiatan ini juga untuk memetakan sumberdaya pesisir.Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Jumat, 8 November 2013 di hotel Nalendra Bitung dengan peserta yang hadir 27 orang yang terdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 10 orang.
2.1.8 WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCES MANAGEMENT Workshop coastal marine resources Co-management ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu pada tanggal 25-26 Nov 2013 di hotel Gran Central Manado dengan melibatkan pemerintah kelurahan, VWG dan terutama kelompok pengelolaan Sumberdaya. Kelompok Pengelolah Sumberdaya diberikan berbagai materi tentang bagaimana mengelola sumberdaya pesisir dengan baik dan benar secara umum dan khususnya di Pulau Lembeh. Hasil perumusannya adalah: 1. Melihat dan meninjau tata ruang dan zona rinci. 2. Pencadangan kawasan konservasi perairan daerah. 3. Umumnya kelurahan di Pulau Lembeh belum ada pencadangan kawasan konservasi kecuali kelurahan Pasirpanjang. 4. Masyarakat kurang memahami konsep pengelolaan Pesisir Terpadu dan perlu pembelajaran tentang konsep tersebut. 5. Belum ada penataan ruang wilayah pesisir di tiap kelurahan. 6. Pulau Lembeh memiliki potensi sumberdaya yang besar. 7. Sebagian besar masyarakat nelayan belum mampu memenuhi kebutuhan sekunder dan tertier. 8. Langkah selanjutnya sebagai implementasi hasil workshop sudah harus dilaksanakan pembuatan dokumen rencana pengelolaan sumberdaya pesisir di setiap kelurahan. 9. Semua stakeholders sepakat untuk membuat kawasan konservasi. Tim perumusannya adalah dari narasumber, konsultan dan mewakili 9 (Sembilan) kelurahan.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 16 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.1.9. DETAILED VILLAGE CO-MANAGEMENT PLAN DI 9 DESA Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan perencanaan desa yang lebih menggali potensi dan issue sumberdaya di setiap kelurahan sekaligus merencanakan solusi dalam menangani masalah sumberdaya pesisir. Kelompok Pengelolah Sumberdaya setelah diberikan materi kemudian dibagi dalam setiap kelompok per kelurahan dan mendiskusikan issue dan rencana penyelesaiannya. Hasil diskusi ini juga memberikan hasil bahwa setiap kelurahan berkeinginan kuat dan berencana membuat DPL (Daerah Perlindungan Laut) sehingga menjadi Kawasan Konservasi Laut. Persiapan detail village coastal marine co –management plan dilaksanakan pada tanggal 19-20 November 2013 dengan peserta yang hadir 25 orang laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 7 orang atau 28% dengan peserta yang terlibat seperti :Lurah, Ketua VWG, Kelompok Pengelolaan Sumberdaya, TPD, Konsultan, PIU
2.1.10. FASILITASI KEGIATAN P3MP Sosialisasi P3MP, telah dilaksanakan pada tanggal 25 Nov 2013 di hotel Gran Central Manado. Acara berlangsung dengan baik dan dihadiri oleh pihak-pihak yang teridentifikasi sebagai calon pengurus organisasi ini. Materi disajikan dengan baik oleh 3 narasumber yang telah ditetapkan, dan dilaporkan narasumber dari PMO yang diharapka data hadir ternyata berhalangan namun telah dapat mengirimkan materi untuk dipresentasikan oleh Sekretaris PIU. Maksud dari pendirian P3MP adalah sebagai lembaga social yang nantinya akan membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan bantuan2 dari pemerintah. Selanjutnya dibentuk tim untuk mencari isu-isu yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pesisir, baik itu masalah social maupun lingkungan. 2.1.11
PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING SUMBERDAYA PESISIR Penyusunan dan Pelatihan system monitoring sumberdaya pesisir dilaksanakan
selama dua hari yaitu pada tanggal 29-30 Nov 2013 di Wisma Pelaut dan Desa Bahoi. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Kelompok Pengelolah sumberdaya dan pemerintah
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 17 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelurahan dari 9 Kelurahan lokasi proyek. Pada hari pertama kegiatan diberikan materi tentang bagaimana mengenal jenis2 karang batu dan komponen penyusun terumbu karang lainnya, sehingga diharapkan kelompok pengelolah sumberdaya ini dapa melakukan pemantauan sederhana dalam rangka memonitor sumberdaya pesisir dikelurahan masingmasing. Kegiatan ini dibantu oleh beberapa narasumber dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unsrat, sekaligus menuntun praktek dan menyusun dokumen berupa metodologi yg dipakai dalam memonitor sumberdaya pesisir.
2.1.12 PELATIHAN PEMASARAN Pelatihan Market Awareness direncanakan pada hari Senin 9 Des 2013 dengan peserta perwakilan kelompok pengolah ikan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa lokasi pemasaran seperti rumah makan, restaurant dan supermarket. Diharapkan para anggota kelompok pengolahan dan pemasaran di 9 (Sembilan) kelurahan dapat mengikuti kegiatan ini.
2.1.13. WORKSHOP PENGEMBANGAN AIG DAN JEJARING PEMASARAN Pengembangan Alternatif Income Generating dan Pemasaran, 22-23 Nov 2013 di hotel Gran Central Manado. Tujuan dari kegiatan ini pada prinsipnya mempertemukan kelompok-kelompok masyarakat sebagai penghasil produk perikanan dengan pelaku pasar, dalam hal ini pihak supermarket, rumah makan bahkan kelompok yang sudah berhasil. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur pemberdayaa masyarakat dan pengembangan usaha serta sekretaris PMO.
2.1.14. SINKRONISASI PERENCANAAN Pertemuan Sinkronisasi Perencanaan dan Koordinasi kegiatan Proyek telah dilksanakan pada tanggal 14 Juni 2013 di hotel Gran Central Manado dengan jumlah peserta
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 18 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
yang hadir 20 orang meliputi PIU, TPD, Penyuluh, Komite, Lurah dari 3 lokasi, serta melibatkan narasumber dari PMO yaitu Ketua dan Sekretaris PMO. Kegiatan ini merupakan upaya pengelolah proyek dalam hal ini PMO dan PIU untuk menyelaraskan pelaksanaan kegiatan, serta wadah bagi PMO untuk memberikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan proyek kepada pengelolah proyek di tingkat Kota hingga Kelurahan lokasi.
2.1.15. PERTEMUAN TEKNIS 3 KALI Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka persiapan dan pembahasan proposal dari setiap kelompok usaha dan kelompok infrastruktur di setiap lokasi CCDP-IFAD dengan Anggota Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Pertemuan pertama dilaksanakan untuk mendengarkan presentasi proposal oleh masing2 TPD dan Penyuluh. Sedangkan pertemuan kedua dalam rangka pembahasan perbaikan-perbaikan yang disarankan oleh Komite PemberdayaanMasyarakat Pesisir pada pertemuan pertama. Pertemuan selanjutnya dilakukan dalam rangka persiapan proposal Pondok Informasi di 6 Kelurahan tahun 2014.
2.1.16 FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK ANNUAL OUTCOME SURVEY DAN MARKET STADY Kegiatan Annual Outcome Survey dan Market Study dilaksanak an tanggal 4 s/d 7 Desember 2013 di hotel J Boutique Hotel, Kuta-Bali. Perserta yang terlibat terdiri dari empat universitas (IPB, UNDIP, HASANUDIN, UGM), 12 konsultan pemasaran dan rantai pasok, dan konsultan PMO. 2.1.17 PENJELASAN DAN MONITORING STATUS PENCAIRAN BLM Pencairan Dana BLM di Kota Bitung tidak mengalami hambatan yang berarti dan dilakukan dalam 2 tahap pencairan. Tahap pertama sebesar 60% dan tahap ke 2 sebesar 40%. Tahap ke 2 dicairkan setelah dilaporkan realisasi penggunaan dana tahap 1. Pada 3 Kelurahan awal proses pencairan BLM baik untuk Kelompok Usaha maupun Kelompok Infrastruktur telah selesai dilaksanakan. Begitu pula BLM untuk kegiatan pembangunan pondok informasi telahtersalur semua. Pada saat dana telah disalurkan ke rekening kelompok secara bertahap, seluruh anggota kelompok didampingi oleh Lurah, VWG dan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 19 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TPD/Penyuluh melakukan pembelian bahan dan alat yang diperlukan. Demikian juga untuk jenis pekerjaan dilakukan mengikuti gambar dan RAB dalam proposal Kelompok. Untuk proses pencairan pondok informasi di 6 kelurahan baru, telah dilakukan pencairan tahap 1 masing-masing 60%, dan direncanakan tanggal 5 Desember dilakukan pencairan tahap 2 sehingga rampunglah seluruh BLM yang harus diserahkan.
Tabel 4. Status Pencapaian/pencairan BLM No 1 2
3
Kelurahan Motto
Kelompok
Perikanan tangkap Pengolahan Dorbolaang Perikanan tangkap Budidaya ikan Pengolahan PasirPanjang Perikanan tangkap Pengolahan
Status Pencairan (%) 100 100 100 100 100 100 100
Catatan Status
2.1.18. KOORDINASI UNTUK PERENCANAAN IMPLEMENTASI TAHUN 2014 Perlu adanya koordinasi dengan tingkat pusat dalam hal ini PMO menyangkut Petunjuk Teknis, POK dan TOR, sehingga PIU dapat menyusun perencanaan kegiatan dan waktu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk yang benar dan dilakukan pada bulan Januari. Pada bulan Desember ini diharapkan PIU sudah mengirimkan surat usulan pengelolah keuangan satker Dinas Kelautan dan Perikanan Bitungkepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dilain pihak perlunya membuat Surat Keputusan Kepala Daerah dalam hal ini Walikota terhadap PIU kota Bitung. Semua ini merupakan dokuman penting dalam mengimplementasikan kegiatan di tahun 2014 dan memerlukan koordinasi untuk pembuatannya.
2.1.19. IDENTIFIKASI POLA DISTRIBUSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 20 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Identifikasi pola distribusi pemasaran hasil perikanan dari kelompok-kelompok usaha untuk Kota Bitung masih mengandalkan pasar lokal di Bitung dan kedepan menargetkan pasar terdekat sekitar Kota Bitung, seperti Manado dan daerah Minahasa. Dengan adanya berbagai assessment tentang pemasaran diharapkan dapat membantu peluang pemasaran produk-produk hasil kelompok usaha. Kegiatan identifikasi pemasaran produk perikanan dilaksanakan oleh Universitas Hasanudin Makassar yang dilaksanakana sejak tanggal sampai November 2013. Konsultan pemasaran bersama dengan tim universitas Hasanudin Makassar melakukan wawancara dengan beberapa pengusaha pengumpul dan penjual ke Jakarta seperti bapak Joseph Palinggi. 2.1.20. STATUS DAN PEMBANGUNAN PONDOK INFORMASI Pembangunan pondok informasi desa sementara dilakukan di 9 (Sembilan) kelurahan. Pembangunan pondok informasi banyak dibantu lewat kontribusi masyarakat seperti kontribusi lahan, bahan bangunan dan tenaga kerja. Diharapkan pembangunan untuk 9 Kelurahan dapat selesai pada akhir tahun 2013. Pondok informasi merupakan bangunan milik pemerintah kelurahan, karena dibangun di atas tanah pemerintah dengan surat keterangan atau berita acara peruntukan pondok informasi. Bangunan ini digunakan dengan biaya operasional sepenuhnya ditanggung oleh pihak kelurahan, sehingga dapat juga dipakai untuk kegiatan umum di kelurahan. Pada tahun berikutnya PIU akan mengadakan beberapa fasilitas yang perlu dimasukan dalam pondok informasi. 2.1.21. FASILITASI TIM SURVEY ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY PIU Kota Bitung, Konsultan dan TPD/Penyuluh telah memfasilitasi kegiatan tim survey annual income dan Market survey yang telah dilaksanakan sejak tanggal 22 – 27 November oleh tim dari Universitas Hasanudin.
2.1.22. FASILITASI KEGIATAN SURVEY RIMS
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 21 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kegiatan RIMS sudah dilakukan dengan mengambil data lewat questioner dan didata di kelurahan Kareko. Konsultan dibantu oleh PIU dan TPD/Penyuluh dalam pengambilan sampel dan untuk pengukuran berat dan tinggi badan BALITA dibantu oleh petugas Posyandu di kelurahan Kareko dan dilaksanakan di Posyandu setempat. Pengambilan data ini dilakukan dalam waktu 2 (dua) hari.
2.1.23. FASILITASI KEGIATAN VILLAGE PROFILING Kegiatan Profil Desa oleh pihak ketiga proyek ini telah dilaksanakan di Kota Bitung. Kegiatan ini dilakukan dengan dalam 2 hari kunjungan lapangan oleh pihak ketiga dan dilengkapi dengan data sekunder dari pihak terkait. Konsultan dan TPD/Penyuluh banyak mengambil peran dalam pelaksanaan kegiatan ini.
2.1.24. FASILITASI KEGIATAN STUDY GENDER Kegiatan study gender di Kota Bitung hingga1 Desember 2013 belum dilaksanakan.
2.2. JENIS PRODUK USAHA KELOMPOK MASYARAKAT DAN POTENSI KOMODITAS UNGGULAN LAIN YANG DIIDENTIFIKASI Perkembangan produksi perikanan di kota Bitung dari tahun 2005 sampai 2007 cenderung meningkat (lihat tabel 3). Produksi dan nilai produksi perikanan laut tahun 2009 di Kota Bitung meningkat yakni dari 142.362 ton dengan nilai produksi 850,49 milyar rupiah menjadi 145.053 ton dengan nilai produksi 932.96 milyar rupiah pada tahun 2009. Hal ini karena peningkatan produksi perikanan laut ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kapal ikan tetapi ada faktor utama seperti meningkatnya teknologi penangkapan ikan maupun kemampuan masyarakat yaitu
nelayan dalam upaya
meningkatkan produksi. Yang dapat dilihat dalam tabel 02. Tabel 5. Perkembangan Produksi Perikanan di kota Bitung tahun 2005-2009
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 22 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tahun
Perikanan Darat (ton)
Perikanan Laut (ton)
2005
51.1
133.925
2006
58.8
132.707
2007
56
135.272
2008
72.6
142.362
2009
119.4
145.053
Sumber: BPS kota Bitung, 2010 Sedangkan produksi dan nilai produksi ikan di kota Bitung menurut jenis ikan yang terdata tahun 2009, terlihat jelas di tabel 4 bahwa produksi ikan terbesar adalah ikan cakalang sebesar 61.362,4 ton dengan nilai berkisar Rp.398.855.600.000 diikuti oleh ikan layang dengan produksi sebanyak 22.452,1 ton dengan nilai produksi Rp.130.222.180.000. Produksi ikan terendah adalah ikan sebelah dengan total produksi 1 ton dan bernilai Rp. 3.500.000 diikuti dengan produksi ikan lainnya selain kategori yang disebutkan di tabel, hanya berkisar 1.9 ton dengan nilai Rp. 7.600.000 yang dapat dilihat dalam tabel 6.
Tabel 6. Produksi dan Nilai Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan di Kota Bitung Tahun 2009 No.
Jenis Ikan
Produksi (ton)
Nilai (000 Rp.)
1.
Manyung
28.7
100.450
2.
Cendro
10.1
35.350
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 23 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.
Ikan Sebelah
1.0
3500
4.
Ekor Kuning
45.6
136.800
5.
Lolosi Biru
26.1
104.400
6.
Selar
160.0
720.000
7.
Kuwe
60.5
302.500
8.
Layang
22.452.1
130.222.180
9.
Sunglir
80.9
323.600
10.
Talang-talang
4.8
7.680
11.
Kakap Putih
30.4
167.200
12.
Golok-golok
17.5
82.250
13.
Tembang
194.1
1.067.550
14.
Lemuru
226.7
906.800
15.
Lemadang
40.5
202.500
16.
Ikan Terbang
44.5
177.600
17.
Julung-julung
13.8
48.300
18.
Ikan Layaran
15.0
82.500
19.
Peperek
69.8
243.600
20.
Lencang
20.9
73.150
21.
Kakap Merah/Bambangan
9.3
60.450
22.
Belanak
26.0
117.000
23.
Kurisi
34.3
164.640
24.
Cakalang
61.362,4
398.855.600
25.
Kembung
145.5
727.500
26.
Albakora
15.313,5
107.194.500
Madidihang
14.419,3
108.144.750
27.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 24 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
28.
Mata Besar
12.611,7
94.587.750
29.
Tongkol Abu-abu
16.555,4
82.777.000
30.
Kerapu Karang
4.1
26.650
31.
Baronang
15.0
85.500
32.
Cucut
50.1
150.300
33.
Pari
19.1
57.300
34.
Udang Kerosok
50.6
303.600
35.
Udang Barong
230.0
1.380.000
36.
Kepiting
4.5
27.900
37.
Cumi-cumi
201.5
1.350.000
38.
Gurita
40.4
210.080
39.
Sotong
124.3
559.350
40.
Ikan Lainnya
1.9
7.600
145.053,2
932.961.830
Jumlah Sumber: BPS Bitung 2010
2.2.1 KELOMPOK USAHA Desa
Pasirpanjang
Nama Kelompok : Nelayan Jaya
Jenis Kelamin L
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
Page 25 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ketua Kelompok
ADRENS TATEOL
L
Sekretaris
MAXI DARONGKE
L
Bendahara
JULLEN MANGAMIS
L
Anggota
YULIUS DARONGKE
L
Anggota
HENDRIK TAKAINGINANG
L
Anggota
HITLER BAWATAA
L
Anggota
WILMAR KABAITANG
L
Anggota
JESSI SINGKA
L
Anggota
MARTINUS DARONGKE
L
Jumlah 9 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Lain-lain
Penggadaan peralatan tangkap, Mesin Katinting Jumlah 2 Paket
Nama Kelompok : Pamurutan Jaya
Jenis Kelamin L
Ketua Kelompok
KABANGKITAN MANANGKABO
L
Sekretaris
OKNIEL LUMIMBE
L
Bendahara
YOHAN HONTONG
L
Anggota
ANSELMUS MANDAK
L
Anggota
HARYONO TAKALEPAKENG
L
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
Page 26 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Anggota
JOINS MANANGKABO
L
Anggota
MARNES MUHAMAD
L
Anggota
REINAL RUSLI ABDUL
L
Anggota
SUDARWI SINGAL
L
Jumlah 9 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Lain-lain
Penggadaan peralatan tangkap, Mesin Katinting Jumlah 2 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : Bintang Laut
L Ketua Kelompok
SOSTEIN PUDI
L
Sekretaris
ALDIS ALING
L
Bendahara
HERMAN PIAHIANG
L
Anggota
SELPI MANGEMPA
Anggota
RUDI TUMEI
L
Anggota
REKI DUMARENTA
L
Anggota
YOHAN PIAHIANG
L
Anggota
STEBIN MANGEMPA
L
Anggota
LAMBERTUS PANGASIH
L
Anggota
WELDI PIAHIANG
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
P
Page 27 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Lain-lain
Pengadaan peralatan tangkap, Mesin Katinting Jumlah 2 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : Baracuda
L Ketua Kelompok
PILIPUS SELAMAT
Sekretaris
FONI TAKAINGINANG
Bendahara
MARKUS ANTARA
L
Anggota
KARUNIA MANELLO
L
Anggota
AFENDI DALENSANG
L
Anggota
HANNY LUMONDO
L
Anggota
REFLI MAKALESA
L
Anggota
SUPARTO BAWAE
L
Anggota
YAKSON PANGASIH
L
Anggota
SUPRIANTO BAWAE
L
P
L P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 28 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Lain-lain
Penggadaan peralatan tangkap, Mesin Katinting Jumlah 2 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : Cumi-cumi
L Ketua Kelompok
LUKAS LONDO
Sekretaris
SUMARIATI TAWINSEET
Bendahara
KOSTAN HENGKENG
L
Anggota
HERNIUS BAWEKES
L
Anggota
ABNOR MALORINGANG
L
Anggota
HENDRIK TAGHUMINGGE
L
Anggota
ALEXANDER LONDO
L
Anggota
STEVEN MALORINGANG
L
Anggota
DJEFRI LALENO
L
Anggota
ERENS NALANG
L
P
L P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Lain-lain
Penggadaan peralatan tangkap, Mesin Katinting Jumlah 2 Paket
Nama Kelompok : Anggrek (Kelompok Wanita)
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Jenis
Page 29 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelamin L
P
Ketua Kelompok
JEANE HENDER
P
Sekretaris
JUNITHA WUISAN
P
Bendahara
MYRANDA TATEOL
P
Anggota
YULIANA DARONGKE
P
Anggota
ADRINTJE LUMUHU
P
Anggota
MERRI YANIS
P
Anggota
RIKE S. PIAHIANG
P
Anggota
YOSPINTJE MANGAMBA
P
Anggota
ERNI DARONGKE
P
Anggota
MAGDALENA BANAT
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Pengolahan - Bakso
Pengolahan-Bakso Jumlah 1 Paket
Kabupaten/Kota
Bitung
Kecamatan
Lembeh SELATAN
Desa
DORBOLAANG
Nama Kelompok : ANTHONI (KELOMPOK WANITA)
Jenis Kelamin L
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
Page 30 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ketua Kelompok
DJWUI K PAPARO
P
Sekretaris
AFRIDA BAWIA
P
Bendahara
HELDA MADUNDANG
P
Anggota
NELCI BAGHIU
P
Anggota
MARKARETA LIWOSO
P
Anggota
GRECE LUMAKORE
Anggota
NON ANTHONI
P
Anggota
MARINCE PONTIH
P
Anggota
MILKA BAWIA
P
Anggota
FRANSISKA TELENG
P
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Pengolahan - Abon
PENGOLAHAN ABON IKAN
Pengolahan - Bakso
PENGOLAHAN BAKSO CUMI
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN Jumlah 3 Paket
Nama Kelompok : GURITA
Jenis Kelamin L
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
Page 31 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ketua Kelompok
PETRUS KAKALANG
L
Sekretaris
MANASYE SIMON
L
Bendahara
SERGIUS MAKIKEHANG
L
Anggota
MARSION LOMBATARI
L
Anggota
YUNIUS LOMBATARI
L
Anggota
BENNY PUSIRUMANG
L
Anggota
YUSOP TINUNGKI
L
Anggota
ETWIN MANANSANG
L
Anggota
PETRINTJE MANGANSA
P
Anggota
MARLIANA HONTONG
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN Jumlah 1 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : BOBARA
L Ketua Kelompok
NOLDY AREROS
Sekretaris
MARLINCE TIMBANGNUSA
Bendahara
YULCE SALASA
L
Anggota
BOAS MAMUKO
L
Anggota
MEILANY HAMISE
Anggota
FRENS DALOPE
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
L P
P L
Page 32 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Anggota
YONATAN LUMAKORE
L
Anggota
ANDARIAS BAWIA
L
Anggota
NESMAN LAGU
L
Anggota
ONESIUS TIMBANGNUSA
L
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Karamba Jaring Apung
KERAMBA JARING APUNG
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN Jumlah 2 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : CUMI-CUMI
L Ketua Kelompok
HOUTMAN MANGANSING
L
Sekretaris
MARKARIUS MAKIKEHANG
L
Bendahara
RAMLI MANGANSA
L
Anggota
FRANSI DALOPE
L
Anggota
JUNSAMPINGAN WEDING
L
Anggota
ZAKARIAS HAMISE
L
Anggota
SULENGKENDAGE BAWIA
L
Anggota
DENI JEFRI HARINDA
L
Anggota
MARTENSI SAMBENAUNG
P
P Anggota
MARGARETHA MANDAHARI
P
Jumlah 10 Orang
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 33 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Pemasaran
PEMASARAN
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN Jumlah 3 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : TONGKOL
L Ketua Kelompok
ISHAK MANGANSA
L
Sekretaris
MEIKEL KAHIMPONG
L
Bendahara
JACOBUS LONDO
L
Anggota
MUKSIN BOGAR
L
Anggota
ZET MANGANSA
L
Anggota
MILKA LONDO
P
P Anggota
BAWOTONG BOGAR
Anggota
WELCE MANGANSING
L P
Anggota
ALDUS DAMISI
L
Anggota
MARTIN MAKIKEHANG
L
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Peralatan kapal tangkap Kecil(<5m)
Pemasaran
PEMASARAN
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 34 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN Jumlah 3 Paket
Jenis Kelamin
Nama Kelompok : CAKALANG
L Ketua Kelompok
JONI SIMON
L
Sekretaris
JAIS MANGANSA
L
Bendahara
ADRIANUS BAWIA
L
Anggota
MARKUS KAUMBA
L
Anggota
ISMAEL MANGANSA
L
Anggota
DENI REINOLDI MANGAMBA
L
Anggota
MANSUNAUNG HARIMISA
L
Anggota
FIKMON DJARANG
L
Anggota
YOHANIS SURATI
L
Anggota
WILMAR LAHAMA
L
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
KAPAL TANGKAP KECIL (<5 M)
Pemasaran
PEMASARAN
Pelatihan dan penyuluhan
PELATIHAN DAN PENYULUHAN
Lain-lain Jumlah 3 Paket
Kelurahan
Motto
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 35 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Kelompok : Suka Maju
Jenis Kelamin L
Ketua Kelompok
Yakub Dengah
L
Sekretaris
Martinus Hontong
L
Bendahara
Yaneta Rabuka
Anggota
Yus Sawali
L
Anggota
Ayub Adrian
L
Anggota
Elias Metusala
L
Anggota
Akris Bander
L
Anggota
Nejo Malondo
L
Anggota
Yance Malone
L
Anggota
Nimbrot Malondo
L
P
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Kecil(<5m)
Peralatan
kapal
tangkap
Jumlah 1 Paket
Item
Informasi
Kabupaten/Kota
Bitung
Kecamatan
Lembeh Utara
Desa
Motto
Nama Kelompok : Kuda Laut
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Jenis Kelamin
Page 36 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
L Ketua Kelompok
Arson Sawali
L
Sekretaris
Hokber Mandiangan
L
Bendahara
Yansen Hontong
L
Anggota
Semuel Hontong
L
Anggota
Arnold Makamanis
L
Anggota
Ramli Malintoi
L
Anggota
Markus Sedeng
L
Anggota
Kristopel Sawali
L
Anggota
Sirus Malone
L
Anggota
Niklas Hontong
L
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Kecil(<5m)
Peralatan
kapal
tangkap
Jumlah 1 Paket
Nama Kelompok : Berdikari
Jenis Kelamin L
Ketua Kelompok
Wuldes Metusala
L
Sekretaris
Salmon Malone
L
Bendahara
Mesakh Adaong
L
Anggota
Muslim Matantu
L
Anggota
Mikhael Takasiliwang
L
Anggota
Murnis Matede
L
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
P
Page 37 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Anggota
Frits Tamamilang
L
Anggota
Rihol Ambar
L
Anggota
Desman Pontondo
L
Anggota Jumlah 9 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Kecil(<5m)
Peralatan
kapal
tangkap
Jumlah 1 Paket
Nama Kelompok : Elang Laut
Jenis Kelamin L
Ketua Kelompok
Hans Makaringan
L
Sekretaris
Bernat Tarima
L
Bendahara
Frans Sedeng
L
Anggota
Stemly Sawali
L
Anggota
Weliam Sawali
L
Anggota
Wempi Malintoi
L
Anggota
Martin Silinaung
L
Anggota
Daud Masipil
L
Anggota
Tuwonaung Bukahati
L
Anggota
Benyamin Tarima
L
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 38 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Kecil(<5m)
Peralatan
kapal
tangkap
Jumlah 1 Paket
Nama Kelompok : Samantha
Jenis Kelamin L
Ketua Kelompok
Yonathan Rabuka
L
Sekretaris
Frens Silipeng
L
Bendahara
Alfret Adrian
L
Anggota
Yosep Pereman
L
Anggota
Abner Hontong
L
Anggota
Mensus Kabaikan
L
Anggota
Silinaung Sambil
L
Anggota
Yusup Malondo
L
Anggota
Joni Malintoi
L
Anggota
Ferdi Kamalaheng
L
P
Jumlah 10 Orang
Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m)
Pengadaan Kecil(<5m)
Peralatan
kapal
tangkap
Jumlah 1 Paket
Nama Kelompok : Ora Et Labora
Jenis Kelamin L
P
Ketua Kelompok
Marce Kontrake
P
Sekretaris
Norpa Rabuka
P
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 39 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Bendahara
Alwin Hontong
P
Anggota
Amerensi Damar
P
Anggota
Ansi Lambiu
P
Anggota
Aneke Mohode
P
Anggota
Anice Bawintil
P
Anggota
Sriama
P
Anggota
Yuliana Silimbulang
P
Anggota
Yuriati Baruada
P
Anggota
Diana Ariman
P
Jumlah 11 Orang Jenis Kegiatan Usaha Kapal Tangkap Kecil (< 5m) Pengolahan - Bakso
Pengolahan-Bakso Jumlah 1 Paket
Tabel 7. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 desa I. Kelurahan Motto No
Nama kelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelompok Suka Maju Kelompok Kuda laut Kelompok Samantha Kelompok Elang Laut Kelompok Berdikari Kelompok Ora Et Labora
10 10 10 10 10 10
9 10 10 10 10 -
1 10
Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Pengolahan bakso
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
9 9 10 10 10
9 9 9 9 9
1 1 1
Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Penangkapan
II. Kelurahan Pasirpanjang No
1. 2. 3. 4. 5.
Namakelompok
Kelompok Nelayan Jaya Kelompok Pamurutan Jaya Kelompok Bintang Laut Kelompok Baracuda Kelompok Cumi-cumi
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 40 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6.
Kelompok Anggrek
10
-
10
Pengolahan Bakso
I. Kelurahan Dorbolaang No
Namakelompok
Jumlah Total
anggota Laki-laki
Perempuan
Proposal Usaha darimasyarakat Jenis Usaha Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelompok Gurita Kelompok Bobara Kelompok Cumi-cumi Kelompok Tongkol Kelompok Cakalang Kelompok Anthoni
10 10 10 10 10 10
8 8 8 8 10 -
2 2 2 2 10
Penangkapan Budidaya Penangkapan Penangkapan Penangkapan Pengolahan Bakso
2.3.
GAMBARAN RANTAI PASOK DAN PEMASARAN PRODUK USAHA DAN KOMODITAS UNGGULAN. Pendekatan rantai nilai yang dapat dilakukan untuk komoditas perikanan.
Aktivitas Pendukung Pemerintah
Lembaga Peneliti
Perguruan Tinggi
Penyedia Jasa Transportasi
Konsumen Lokal
Lembaga Keuangan
Petani Ikan
Pengolah Ikan
Pedagang Perikanan & Eksportir
Nelayan
MARJIN
Pensuplai Peralatan & Bahan untuk Usaha Perikanan
Konsumen Nasional
Konsumen Internasional
Aktivitas Utama
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 41 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Rantai pasok untuk komoditas unggulan di kota Bitung
2.3.
STATUS, POTENSI, DAN RENCANA PEMASARAN PRODUK/KOMODITAS
Visi : Masyarakat pesisir yang produktif, inovatif dan berdaya saing dalam dalam mengolah hasil perikanan sekaligus mempertahankan kelestarian lingkungan. Sedangkan misinya adalah :
Peningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolan komoditas perikanan Kegiatan untuk memperbaiki kualitas produksi, melalui processing, packaging, branding, storage dan promotion Peningkatkan kemampuan memasarkan hasil produksi dengan memperhatikan Peningkatan dalam pengelolaan administrasi dan keuangan kelompok Peningkatan kelembagaan masyarakat Peningkatan kemampuan melakukan jejaring dan akses kepada permodalan Kegiatan pendampingan dalam memberikan input positf terhadap rantai nilai yang perlu mendapatkan nilai tambah
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 42 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kegiatan usaha yang dilaksanakan kelompok usaha merupakan usaha yang dapat memberikan profit dan bukan hanya pendapatan. Dengan mendapatnya profit dari kegiatan usaha maka masyarakat akan dapat melakukan pemeliharaan terhadap asset produksi yang dimilikinya. (alat tangkap dan peralatan).
3. PEMBAHASAN / ANALISIS SINGKAT TERKAIT TEMUAN LAPANGAN/STATUS KEGIATAN 3.1
Analisa spesifikasi produk dan Target pasar
Ikan asap (cakalang fufu) atau ikan asap dengan menggunakan asap cair dapat menjadi alternative produksi yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat. Selain itu, produk surimi merupakan alternative kegiatan dalam pengolahan hasil. Kedua produk ini memiliki rantai produksi yang pendek dimana ikan segar hasil tangkapan masyarakat dapat langsung diolah hanya dengan membersihkannya. Ikan asap dapat dipasarkan pada konsumen bukan local tetapi pada konsumen yang lebih luas seperti Jakarta dan Surabaya karena produk tersebut memiliki expire yang lama. Untuk produk surimi, bahan baku ikan dibersihkan dan dihaluskan/dicincang dan jika sudah cukup bersih maka hanya dibutuhkan tambahan garam atau gula atau tapioca dan produk siap untuk dikemas. Berdasarkan analisa segmen-segmen pasar yang ada menggambarkan tujuan pemasaran yang menjadi target utama: • Pemosisian Produk Sebagai Strategy Keunggulan Produk Dibanding Pesaing, Sebaiknya dilakukan Setelah “Market Trial” Dan Memberi Hasil (Misal : Repeat Order Dan Ada Trend Meningkat Penjualannya).
3.2
Marketing strategi
Strategi Pemasaran dalam memasarkan barang/jasa pengusaha dihadapkan pada lima strategi pemasaran, yaitu strategi mengenal program pemasaran, strategi produk , strategi distribusi (tempat), strategi harga, dan strategi promosi. Keterkaitan antara lima strategi pemasaran tersebut sangat erat. Memasarkan barang/jasa merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari suatu kegiatan usaha. Keberhasilan pemasaran akan berpengaruh terhadap kelangsungan usaha. Keberhasilan dalam kegiatan pemasaran tergantung dari produk, harga, tempat, dan promosi, yang saling terkait satu dengan lainnya. Produk yang hendak dipasarkan sebaiknya mempunyai kuantitas dan kualitas memadai. Kualitas barang disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Jumlah produk yang dipasarkan menentukan kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut di pasar. Produk yang sulit diperoleh di pasar, dapat menyebabkan konsumen kecewa dan beralih keproduk sejenis dari merk lain. Harga murah
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 43 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
belum menjamin keberhasilan pemasaran, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang baik. Harga suatu produk hendaknya disesuaikan dengan segmen yang dituju. Untuk segmen atas biasanya harga tidak menjadi masalah sepanjang kualitasnya tidak mengecewakan. Sebaliknya untuk segmen kelas menengah kebawah, harga murah merupakan patokan utama untuk pemilihan produk. Tempat pemasaran juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan tempat pemasaran sebaiknya disesuaikan dengan konsumen yang dituju. Beberapa konsumen lebih menyukai membeli produk di pusat-pusat perbelanjaan, sedangkan konsumen lainnya tidak mempunyai masalah untuk berbelanja, baik di pusat perbelanjaan maupun di pasar tradisional. Promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen, agar mereka mengenal dan mempunyai pilihan untuk produk-produk sejenis. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik lisan maupun tulisan. Kemasan produk, media cetak, media elektronik merupakan media promosi yang banyak digunakan. Promosi yang bersifat informatik, interaktif, dan komunikatif dapat meningkatkan pemasaran suatu produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan juga dalam mendukung kegiatan pemasaran antara lain: •
Strategi produk yang dipasarkan perlu memperhatikan Segi Bentuk, Warna, Ukuran, Kemasan, Merek, Label Dan Waktu Pembuatan Dan Kadaluwarsa Serta Perizinan
•
Strategi harga yang ditawarkan dengan memperhatikan segi harga pokok produksi, margin , discount, cara pembayaran
•
Strategi penempatan/distribusi produk, berdasarkan lokasi penjualan, sarana transportasi kedekatan dengan lokasi, kemudahan akses dan stock manajemen
•
Strategi promosi berdasarkan pemahaman target pasar, jenis alat promosi, tata bahasa yang komunikatif, sesuai dengan budaya sehingga promosi menjadi komunikasi efektif
•
Strategi kemitraan untuk mengembangkan produk dan komoditas unggulan
4. KEGIATAN PELATIHAN / WORKSHOP / KOORDINASI Kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat penerima manfaat proyek CCDP-IFAD dan telah dilaksanakan sampai dengan awal bulan ini dapat dilihat dalam tabel 8. Tabel 8. Daftar Workshop/Pertemuan/Training
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 44 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
No
Judul Pertemuan / Workshop / Training
Lokasi
Target Peserta
Peserta yang hadir
L
P
Total 20
1
Pertemuan Sinkronisasi Perencanaan dan Koordinasi kegiatan Proyek
2
Pelatihan Co- Hotel Nalendra, Management Bitung Group
8 November 2013
17
10
27
3
Persiapan detail village coastal marine co – management plan Workshop coastal marine resources comanagement Sosialisasi P3MP
19-20 November 2013
18
7
25
4
5.
6.
7.
8.
Hotel Gran Central Manado
Waktu
Hotel Nalendra, Bitung
Gran Central Hotel Manado Gran Central Hotel Manado Pengembangan Gran Alternatif Central Income Hotel Generating Manado dan Pemasaran Penyusunan Hotel dan Pelatihan Nalendra system Bitung monitoring dan Desa sumberdaya Bahoi pesisir Kec. Likupang Barat Kab. Minut Penyusunan dan Pelatihan
Juni 2013
25-26 November 2013 25 November 2013 22-23 November 2013
29-30 November 2013
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 45 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
9.
10.
system monitoring sumberdaya pesisir Market Awarenes
Wisma Pelaut dan kunjungan lapangan Penilaian Desa Hotel Berbasis Grand Masyarakat Puri Manado
9-10 Desember 2013 13-14 Desember 2013
5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013 DAN 2014 Akselerasi dalam mengimplementasikan kegiatan yang tersisa di Kota Bitung adalah dengan membuat target pelaksanaan kegiatan yang belum dilaksanakan dengan batas akhir kegiatan sebelum tanggal 15 Desember 2013. Untuk itu, konsultan akan bekerjasama dengan PIU dalam mengagendakan kegiatan serta bersama-sama mempersiapkan pelaksanaan yang meliputi tempat pelaksanaan kegiatan, ketersediaan narasumber,peserta sebagai sasaran kegiatan dan materi yang dibutuhkan. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di Bulan desember ini dapat dilihat pada sub bab 5.2
5.1.
FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKANHINGGA AKHIR 2013
Kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir bulan November 2013adalah Pelatihan Market Awareness dan Penilaian Desa Berbasis Masyarakat yang direncanakan pelaksanaannya tanggal 9-10 Desember 2013. Kegiatan keprograman lain yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan yaitu pencairan tahap terakhir (40%) untuk untuk 6 desa replikasi dalam pembangunan pondok informasi. Komponen perjalanan dinas harus dirampungkan pada awal desember ini.. Sedangkan tingkat serapan dana kegiatan kota Bitung
telah mencapai delapan puluh tujuh persen (87 %)
dengan jumlah
Rp
2.594.937.591 dari total pagu DIPA sebesar Rp 2.982.770.000. Mengingat batas penarikan dana di KPPN hanya dapat dilakukan hingga minggu kedua bulan Desember 2013. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 46 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
5.2.
STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK AKSELERASI CAPAIAN HINGGA AKHIR 2013
Strategi dalam percepatan pelaksanaan adalah perlu adanya upaya akselerasi dalam mengimplementasikan kegiatan yang tersisa di Kota Bitung, Untuk itu dilakukan penjadwalan kegiatan beserta tindaklanjut persiapan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan bulan Desember adalah sebagai berikut : Tabel 9. Rencana kegiatan bulan Desember 2013
No
Kegiatan
Rencana Pelaksanaan
Upaya yang dilakukan
1.
Pencairan Dana BLM tahap akhir untuk Pondok Informasi (6 kelurahan)
5 Desember 2013
Pembuatan laporan pertanggungjawaban pencairan dana tahap I, pengumpulan berkas untuk KPPN
2.
Pengadaan Kendaraan roda
6 Desember 2013
Kesiapan dokumen penawaran dan pengadaan oleh PIU
9-10 Desember 2013
Identifikasi lokasi tujuan dan peserta
2
3.
Pelatihan
Market
Awareness
4.
Pembentukan fasilitator
Layanan
12 Desember 2013
Pemasukan laporan TPD/Penyuluh
5.
Penilaian Desa Masyarakat
Berbasis
13-14 Desember 2013
Booking lokasi pelaksanaan, identifikasi peserta, kesiapan narasumber
5.3.
BEBERAPA RENCANA KEGIATAN / PRIORITAS YANG AKAN DILAKUKAN TAHUN 2014
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 47 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Recana kegiatan tahun 2014 diutamakan kegiatan yang mendorong peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan pengolahan hasil perikanan dengan menggunakan teknologi sederhana yang tepat guna seperti pembuatan ikan asap dengan menggunakan oven besar dan berbahan bakar gas subsidi (tabung 3 kg) hal ini dimaksutkan untuk menekan biaya produksi dan membuat produk dengan tingkat higienis yang tinggi dengan harga jual yang competitive. Peningkatan produksi dan kualitas perlu menjadi syarat mutlak dalam proses produksi. Kegiatan-kegiatan untuk mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dibidang pemasaran perlu dilakukan melalui pelatihan packaging, labeling, branding dan promotion.
Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui kunjungan lapangan atau studi banding kelokasi-lokasi yang sudah sukses. Dan untuk menunjang kegiatan marketingnya maka perlu dibangun suatu tempat yang dapat menjadi outlet atau tempat promosi hasil produksi masyarakat. Penyelenggaraan ivent untuk promosi dan pembentukan jaringan kerjasama dengan komunitas chef yang merupakan konsumen akhir yang menggunakan komoditas dengan volume yang besar perlu diinisiasi. Kegiatan pemberian makanan tambahan bagi anak usia sekolah bekerjasama dengan dinas terkait perlu diinisiasi dalam menumbuhkan kecintaan terhadap produk local yang higienis dan alamiah. Sebagai contoh, ketertarikan anak-anak sekolah untuk makan bakso terigu rasa sapi perlu disubsitusi dengan mengkonsumsi bakso berbahan baku ikan. Selain dapat menjadi pasar yang potensial, kegiatan ini akan dapat memperbaiki pola makan anak sekaligus memberikan nilai gizi yang baik. Dalam menunjang kegiatan marketing, perlu dibangun suatu tempat yang dapat menjadi outlet atau tempat promosi hasil produksi masyarakat seperti rumah niaga dan dapur ikan dimana hasil produksi masyarakat dipromosikan ditempat ini dan konsumen yang datang diberi kesempatan untuk mencicipi produk-produk yang tersedia. Sebagai bagian penting dalam pengelolaan rumah niaga dan dapur ikan perlu menetapkan bahwa yang melakukan pengelolaannya melibatkan pihak ketiga atau privat sector. Jenis infratruktur yang dapat dibangun dilokasi project CCDP-IFAD dapat berupa infrastruktur yang menunjang kegiatan perikanan, pengolahan hasil perikanan dan pemasaran hasil antara lain:
Perluasan jalan kelokasi pendaratan ikan sehingga dapat dimasuki motor, bentor (kendaraan roda tiga), dan mobil Penyediaan air bersih untuk pengolahan ikan Penyediaan bengkel dan suku cadang untuk memperbaiki sarana dan alat tangkap nelayan ( perahu, katinting dan motor temple).
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 48 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Rumah niaga dan dapur ikan untuk tempat pemasaran hasil produksi disetiap kabupaten atau kota yang lokasinya strategi
Sebagai catatan penting dalam pembangunan infrastuktur CCDP-IFAD untuk menunjang kegiatan dilapangan perlu dilihat output apa yang ingin kita capai. Jika kita menghendaki produksi segar komoditas perikanan sebagai hasil akhir, maka perlu dibangun infratruktur yang menunjang kesegaran dari produk tersebut. Tetapi jika kita menghendaki pengolahan hasil maka infrastrukturnya adalah yang menunjang kegiatan produksi, yang mempertahankan kualitas dsn hasil produksi.
6. PERSPEKTIF GENDER Peran gender di kota Bitung cukup signifikan dan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap proyek CCD-IFAD di kota Bitung lewat keterlibatan mereka menjadi anggota kelompok dan kehadiran mereka di setiap kegiatan. Mereka juga banyak memberikan ide, masukan pada setiap kegiatan. Kehadiran 1 kelompok perempuan dikelurahan terutama kelompok pengolahan dan pemasaran yang beranggotakan 10 orang disetiap desa dan keterlibatan 2-3 orang perempuan dalam setiap kelompok usaha membuat keterlibatan perempuan menjadi 30%.
7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI Kendala dalam implementasi proyek disebabkan belum adanya manual projek terkait mekanisme pembayaran pengeluaran konsultan, keterlambatan perekrutan dan mobilisasi konsultan, serta belum selesainya market study yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan kegiatan tahun 2014. Faktor external yang dapat menjadi tantangan tahun depan adalah kegiatan pemilihan umum yang akan meningkatkan situasi politik dimasyarakat. Peningkatan situasi politik dapat mengurangi partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan keproyekan. Pemberian dana dari kontestan yang ikut dalam pemilihan umum akan memberikan dampak terhadap pemberian dana ke masyarakat dimana masyarakat akan merasa bahwa dana bantuan keproyekan memiliki kesetaraan dengan money politic.
8. REKOMENDASI DAN FOLLOW UP
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 49 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Rekomendasi
kegiatan
dalam
meningkatkan
implementasi
proyek
dapat
dilaksanakan melalui pengolahan hasil dari komoditas menjadi produk olahan dan strategi pasar. Dalam pengembangan kegiatan pengolahan perlu didorong kegiatan pengolahan skala rumah tangga atau skala kecil. Sedangkan untuk kegiatan pemasaran perlu dibangun rumah promosi atau dapur ikan dimana konsumen dapat mencoba hasil produksi sekaligus melakukan pemesanan. Sedangkan factor pendukung yang penting meliputi infratruktur, permodalan, kemitraan dan pendampingan di masyarakat sampai mereka dapat mandiri.
9. PEMBELAJARAN 9.1
Perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Masih terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat menjadi kendala bagi
lahirnya ide-ide kreatif untuk melakukan usaha yang berorientasi pasar. Penentuan jenisjenis usaha yang produktif harus didasarkan pada kebiasaan dan keterampilan masyarakat serta harus memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi kesinambungan usaha tersebut antara lain, ketersediaan sumberdaya dan pasar.
9.2
Perlu pertimbangan menyeluruh dalam menentukan jenis-jenis usaha yang produktif. Pemilihan/penentuan jenis usaha yang produktif sebaiknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kebiasaan dan ketrampilan masyarakat, serta aspek-aspek yang mempengaruhi kesinambungan usaha mereka, seperti sumber daya dan pasar. 9.3
Sosialisasi kegiatan perlu dilakukan berulang-ulang. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengingat
informasi mengakibatkan harus diulang-ulangnya kegiatan penyampaian materi yang sama dengan metoda yang berbeda-beda, agar diperoleh pemahaman yang utuh tentang kegiatan usaha yang produktif akan dilaksanakan.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 50 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
9.4.
Perlu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat baik yang menyangkut pendapatan
masyarakat maupun ketersediaan fasilitas sosial, menjadi kendala bagi penerimaan dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program. Umumnya masyarakat selalu mempertanyakan manfaat apa yang akan mereka peroleh dari keterlibatan mereka dalam pelaksanaan program kegiatan, terutama bila dikaitkan dengan masyarakat yang menginginkan pencairan dana bantuan desa secepatnya, sedangkan dilain pihak pencairan dana bantuan desa harus melewati satu proses dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
10. PENUTUP Masih dibutuhkan laporan dari Tim Survey Universitas Hasanudin Makassar dalam memberikan masukan dan saran dalam melakukan singkronisasi kegiatan yang dapat dilakukan baik untuk komponen 1 maupun untuk komponen 2. Pertemuan-pertemuan antar konsultan dari 13 kota kabupaten diperlukan dalam rangka penyamaan persepsi dan menjadi wadah tukar informasi untuk memperkuat tim work dan jaringan kerjasama antara daerah.
TTD KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 51 of 52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LAMPIRAN Lampiran 1.Matrix laporan Bulanan Lampiran 2.Timesheet Lampiran 3. Dokumentasi (bila ada) Lampiran 4. dll
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK
Page 52 of 52