LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
3. Peserta KB baru tahun pada tahun 2012 : 36.416 peserta (92,49%) dari perkiraan permintaan masyarakat sebesar 39.372 orang., Sedangkan pada tahun 2013 peserta KB baru 35.122 peserta
(111,10%) dari
perkiraan permintaan masyarakat sebesar 31.514 permintaan. 4. Pada tahun 2013, Jumlah akseptor dengan metode kontrasepsi adalah sebagai berikut
:
a. IUD
: 5.870 akseptor
b. MOW
: 2.295 akseptor
c. Implant : 2.018 akseptor d. Suntik
: 18.665 akseptor
e. PIL
: 4.416 akseptor
f. Kondom : 3.101 akseptor Sedangkan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut : a. IUD
: 17.404 akseptor
b. MOW
: 14.032 akseptor
c. mplant :
1.721 akseptor
d. Suntik
: 12.611 akseptor
e. PIL
: 27.566 akseptor
f. Kondom : 14.490 akseptor Pada tahun 2012, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut : a. Klinik pemerintah
: 13.409 peserta KB (36,82%)
b. Klinik Swasta
: 10.079 peserta KB (27,68%)
c. Dokter Praktek Swasta : 2.022 peserta KB (6%) d. Bidan Praktek Swasta : 10.906 peserta KB (30 %) Sedangkan Pada tahun 2013, adalah sebagai berikut : a. Klinik pemerintah
: 1.331 peserta KB ( 44,74%)
b. Klinik Swasta
:
737 peserta (24,77%)
c. Dokter Praktek Swasta :
163 peserta (5,48%)
d. Bidan Praktek Swasta
744 peserta (25,01 %)
:
Pada tahun 2012 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap / MKJP sebanyak 10.234
peserta, yang mendapatkan
Informed Consent sebesar 5.675 peserta apabila dirinci dengan hasil pemberian Informed Consent sebagai berkut : a. IUD sebanyak 2.622 peserta b. MOW sebanyak 1.588 peserta c. MOP sebanyak 34 peserta d. Implant 1431 peserta
201
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Sedangkan pada tahun 2013 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap / MKJP sebanyak 1.075 akseptor, yang mendapatkan Informed Consent sebesar 523 akseptor apabila dirinci dengan hasil pemberian Informed Consent sebagai berkut : a. IUD sebanyak 204 peserta b. MOW sebanyak 218 peserta c. MOP sebanyak 8 peserta d. Implant 93 peserta 5. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompokkelompok sebagai berikut: a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Cakupan
laporan
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak kelompok, yang aktif sebanyak
522 (99,81%)
523
kelompok dengan
jumlah anggota 6.857 anggota ; b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif
sejumlah 314 kelompok, dengan
jujmlah anggota yang aktif sejumlah 11.574 . adapun fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha Ekonomi Produktif ; c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 318 Kelompok di 16 Kecamatan, yang aktif 318 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari 36.371 anggota. d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 166 Kelompok, anggota yang aktif sebesar 5.602 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota . 6. Pada tahun 2013 telah terbangun Balai Penyuluhan KB di 6 (enam) kecamatan yaitu : Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Tengah, Semarang Timur, Gungungpati dan Kecamatan Genuk yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut : NO
INDIKATOR KINERJA
1
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB
2
Jumlah keluarga yang memiliki anak <3
3 4 5 6
TAHUN 2012
TAHUN 2013
76,09 %
76,46
Jumlah peserta KB aktif
198.606
201.739
Jumlah pasangan usia subur (PUS)
261.031
263.862
Jumlah peserta KB baru
36.416
35.122
Perkiraan permintaan masyarakat sebagai peserta KB baru
39.372
31.614
202
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
TAHUN 2012
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2013
7
Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total PUS)
0,50
8
Total Fertility Rate (TFR)
2,16
0,16 2,12
9
Jumlah Kepala Keluarga di Kota Semarang
401.059
401.544
10
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1
114.007
117.470
11
Jumlah kegiatan kesehatan reproduksi remaja
12
Jumlah Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang aktif
13
51
59
517
523
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
6.920
6.891
14
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang menerima bantuan modal
225
50
15
Jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif
313
318
16
Jumlah kelompok Bina Keluarga Remaja yang aktif
165
166
17
Jumlah kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif
310
314
16 74 177 1421 9.353
16 61 177 1435 9433
19
Jml petugas KB Petugas UPTB PLKB/PKB PPKBD/SKD Sub PPKBD Kelompok KB Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013.
12.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan
Wajib
Keluarga
Berencana
dan
Keluarga
Sejahtera
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana 12.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah
pegawai
yang
menangani
Urusan
Wajib
Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebanyak 83 orang. 12.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013 sebesar Rp. 3.425.653.400,- untuk melaksanakan tugas teknis pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut : 1.
Program
Keluarga
Berencana
dengan
kegiatan
dan
realisasi
anggaran sebagai berikut : NO
KEGIATAN
2
SKPD : BAPERMASPER & KB Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin Pembinaan Keluarga Berencana
3
Penunjang Sarana Prasarana Pelayanan KB (DAK)
4 5
Fasilitasi Pendampingan Penunjang Sarana dan Fasilitasi kegiatan PPKBD/SKD
1
JUMLAH
ANGGARAN (Rp.) 130.000.000
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE (%)
130.000.000
100
141.891.000
141.874.650
99,99
1.686.600.000
1.640.630.900
97,27
211.558.000 596.975.000
201.912.200 596.975.000
95,44 100
2.767.024.000
2.711.392.750
97,98
203
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :
NO
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE (%)
SKPD : BAPERMASPER & KB 1
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB JUMLAH PROGRAM
3.
94.983.000
94.883.000
99,89
94.983.000
94.883.000
99,89
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :
NO
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE (%)
SKPD : BAPERMASPER & KB 1
Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah JUMLAH PROGRAM
4.
383.103.400
383.103.400
100
383.103.400
383.103.400
100
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :
NO
1
SKPD : BAPERMASPER & KB Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan JUMLAH PROGRAM
12.7
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE (%)
180.543.000
180.543.000
100
180.543.000
180.543.000
100
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 12.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana
204
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 12.9
PERMASALAHAN Jumlah Penyuluh KB idealnya adalah 1 : 2 , artinya 1 (satu) orang
penyuluh mengampu 2 (dua) kelurahan, tetapi penyuluh KB yang merupakan tenaga teknis fungsional khusus kondisinya saat ini masih 1 : 4, atau 1 (satu) orang penyuluh mengampu 4 (empat) kelurahan. 12.10 TINDAK LANJUT Optimalisasi dengan mitra / jaringan / kader yang telah dibina dan dilatih tentang program Keluarga Berencana untuk mengatasi kondisi jumlah penyuluh yang minim. 12.11 PRESTASI / PENGHARGAAN 1.
Pencapaian akseptor MOP terbanyak Tingkat Provinsi Jawa Tengah, penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 20 Desember 2013 oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah
2.
Juara III : PIK Remaja Tingkat Provinsi Jawa Tengah, penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 02 Juli 2013 oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah
205
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
13.
URUSAN WAJIB SOSIAL
13.1
KONDISI UMUM Pembangunan
sosial
sebagai salah satu pendekatan
dalam
pembangunan, pada awal perkembangannya, seringkali dipertentangkan dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terkait dengan pemahaman orang
banyak
dikonotasikan
yang
menggunakan
istilah
pembangunan
sebagai
perubahan
ekonomi
yang
yang
diakibatkan
oleh industrialisasi. Pembangunan sosial terencana
sosial
yang
sebagai
dirancang
suatu untuk
proses perubahan
meningkatkan
taraf
hidup masyarakat, dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan pendekatan
ekonomi.
pembangunan
Pembangunan
yang
bertujuan
Sosial
meningkatkan
sebagai kualitas
kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pada umumnya biasanya Pembangunan diidentikkan dengan ekonomi. Keberhasilan pembangunan selalu diukur dengan pencapaian dan pertumbuhan ekonomi seperti pendapatan perkapita yang hanya didasarkan pada pendapatan rata-rata yang diterima oleh anggota masyarakat. Pada kenyataannya pembangunan yang hanya didasarkan pada pertumbuhan ekonomi akan lebih memunculkan kesenjangan dalam masyarakat. Seperti bisa disaksikan dii banyak negara, khususnya negara berkembang, pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas
utama, akan
semakin
menjadikan
berbagai ketimpangan
khususnya kemiskinan yang merupakan dampak dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan ketimpangan yang disebabkan karena lebih memprioritas pembangunan ekonomi perlu adanya penyeimbang yang berupa pembangunan sosial. Pembangunan Sosial yang diletakkan sebagai suatu pendekatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara multi dimensional, yakni pemenuhan kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan fisik dasar sampai sosial dengan meningkatkan kapasitas
perseorangan
mengelola sumber
dan
daya guna
institusi
mereka,
menghasilkan
memobilisasi perbaikan
dan yang
berkelanjutan dan merata dalam kualitas hidup sesuai dengan aspirasi
206
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
mereka
sendiri
demi
mencapai
hasil
yang
lebih
baik
dan
mencapai keadilan sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip-prinsip keadilan sosial dari pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial bertujuan Salah satu program yang menjadi pusat pehatian pembangunan sosial adalah
pengentasan
kemiskinan Berpijak
pada
pemahaman
itu
maka
penyelengaraan
pembangunan pada urusan sosial didasarkan pada aturan hukum sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Kesejahteraan Sosial. 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Undang-Undang Nomor. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosal. 4. Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Percepatan
Standar Pelayanan
Minimal (SPM); 7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 / huk / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi an Daerah Kabupaten / Kota; 8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin; 9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin. Kebijakan Pembangunan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat yang menyangkut rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan pengembangan sosial kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui : (1)
peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS;
(2)
pemberdayaan warga miskin dan PMKS,
(3)
peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;
(4)
peningkatan
prakarsa
dan
peran
aktif
masyarakat
termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Organisasi
207
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Sosial/LSM dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan. Implementasi kebijakan tersebut dengan semakin kompleksnya permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kesulitan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar pada sebagian besar masyarakat yang
diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang fluktuatif dan
tidak menentu,
ketidak siapan dalam menerima budaya konsumerisme dan terjadinya konflik
sosial
serta
bencana
alam
yang
terjadi.
Kondisi
tersebut
berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang antara lain meliputi: Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Penyandang Psikopat, Anak Jalanan, Penyandang Cacat dan Korban Penyalahgunaan Narkoba dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan sosial yang sangat perlu membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi sosial. 13.2
PROGRAM DAN KEGIATAN Pemerintah Kota Semarang dalam pengimplentasian kebijakan di
bidang sosial lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat. Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Program-program penunjang : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana operasional yang memenuhi syarat.
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan.
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran
208
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Program-program pelaksanaan kegiatan urusan : 1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS. Program
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan
dan
ketrampilan bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. 2.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis, PSK dan waria.
3.
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma
4.
Program Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo Program
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan
pelayanan
panti
asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan prasarana. 5.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan
pemberdayan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
13.3
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
1.
Pemberdayaan
Fakir
Miskin,
Komunitas
Adat
Terpencil
dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; a. Hasil
kegiatan
tahun
2013
adalah
Terlaksananya
pelatihan
ketrampilan salon dan manik-manik bagi keluarga miskin dengan peserta
sebanyak 96 orang dan pemberian bantuan alat kerja
sebanyak 96 paket, mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2012 peserta pelatihan sebanyak 60 orang; b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan bordir, souvenir dan rias pengantin pada Tahun 2013 dengan peserta 60 orang, untuk tahun 2012 dilaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan dengan peserta 18 orang. 2.
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial a. Terlaksananya prasarana
peningkatan
rehabilitasi
kualitas
kesejahteraan
pelayanan,
sarana
sosial
penyandang
bagi
masalah sosial dengan kegiatan : 209
dan
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
-
Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;
-
Terlaksananya patroli bagi PMKS sebanyak 34 kali;
-
Terselenggaranya Pelatihan ketrampilan bagi anak jalanan dan pemberian alat kerja dengan peserta sebanyak 60 orang; DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL HASIL VERIFIKASI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN AKHIR DESEMBER 2013
NO
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL (1 JANUARI 2013)
KONDISI AKHIR (31 DESEMBER 2013)
Jumlah penyandang masalah sosial Total
59.871
56.329
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
192 357 4 64 11 204 482 397 131 148 526 301 667 103 519 20 256 46 190 41 344 161 586 31 967 130 199 131 82 40.171 6.539 355 4.893 508 100 12
30 222 4 64 11 114 217 397 24 75 526 301 100 13 284 20 83 46 190 41 344 30 586 30 951 17 86 131 39 38.375 6.539 355 4.893 508 100 12
3411
3.542
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dll
119
125
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah , dll yang mendapat bantuan sarana prasarana
80
55
Persentase jumlah PMKS dalam satu tahun yang mendapat bantuan. - Jumlah PMKS dalam satu tahun yang mendapat bantuan - Jumlah PMKS yang ada dalam satu tahun
5,02%
6.18 %
3.411
3.542
67.986
57.244
Anak balita terlantar Anak terlantar Anak korban tindak kekerasan Anak nakal Anak yang mengalami masalah hukum Anak jalanan Anak cacat tubuh Anak cacat rungu wicara Anak cacat netra Anak cacat mental Anak cacat reterdasi Anak cacat ganda Wanita rawan sosial ekonomi Wanita korban tindak kekerasan Lanjut usia terlantar Lanjut usia tindak kekerasan Cacat tubuh Cacat netra Tuna rungu wicara Cacat mental eks psikotik Cacat mental reterdasi Cacat ganda Penyandang cacat bekas kronis Penyandang HIV Penderita AIDS”) Tuna Susila Pengemis Gelandangan Bekas napi Korban penyalahgunaan nafsa Pekerja migran Keluarga fakir miskin Keluarga berumah tak layak huni Keluarga bermasalah sosial psikologis Keluarga rentan Komunitas adat terpencil Korban bencana alam Korban bencana sosial
Jumlah penyandang masalah sosial yang tertangani :
SUMBER DATA
Disospo ra
3 Panti milik provinsi
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
210
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Data diatas berdasarkan database Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga yang bersumber dari masing-masing seksi Kesejahteraan Sosial di kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang sampai dengan akhir Desember 2013. b. Terselenggaranya pemberian ketrampilan dan paket usaha ekonomi produktif (UEP) bagi PMKS purna bina berupa alat kerja asesoris HP dan etalase alumunium bagi peserta sebanyak 50 orang. JUMLAH PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) YANG TERTANGANI Tahun 2012 (orang) 1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan 3.411 2. Jumlah PMKS tahun ini 67.986 Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
Tahun 2013 (orang) 3.542 57.244
3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma a.Terselenggaranya pelatihan ketrampilan pijat bagi penyandang cacat dan eks trauma dan pemberian bantuan alat kerja dengan peserta pada tahun 2013 sebanyak 25 orang, Pada Tahun 2012 dilaksanakan pelatihan pembuatan kest bagi penyandang cacat dan eks trauma sebanyak 11 orang. b. Pada tahun 2013 Terlaksananya pemberian bantuan alat kesehatan bagi penyandang cacat berupa kursi roda sebanyak 20 buah dan alat bantu dengar sebanyak 10 buah. Pada tahun 2012 pemberian kursi roda sebanyak 27 buah dan hearing aid sebanyak 20 buah,. 4. Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo a. Terlaksananya
peringatan
Hari
Anak
Nasional
(HAN)
dengan
mengadakan 7 (tujuh) lomba dan puncak peringatan dihadiri 500 orang; meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang dihadiri 250 orang. b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan speaker aktif bagi anak panti dengan peserta sebanyak 20 orang, dan dilaksanakan pelatihan jahit bordir dengan peserta 20 orang.. c. Terlaksananya character building bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 40 orang; d. Terselenggaranya kegiatan Festival 10 Muharam dan Tahun Baru Hijriyah bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 1.000 orang. 5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial a. Terlaksananya kegiatan Operasional Panti Khusus Among Jiwo selama 1 (satu) tahun;
211
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
b. Terlaksananya sosialisasi kesehatan bagi lansia dengan peserta sebanyak 400 orang; c. Pada tahun 2013,
workshop pengembangan kelompok usaha
bersama (KUBE) dengan peserta sebanyak 50 orang; JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 2013 1. 2.
Jumlah KUBE yang ada Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi peserta program pemberdayaan masyarakat (KUBE)
Tahun 2012
Tahun 2013
70 kelompok
70 kelompok
50 orang
-
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2012
d. Terlaksananya pembinaan dan pengembangan kesetiakawanan sosial serta pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dengan kegiatan antara lain: 1) Terlaksananya pemberian Tali Asih bagi mantan pejuang (veteran) sebanyak 10 orang; 2) Terlaksanya pemberian bantuan tanda mata pejuang (bambu runcing) Sebanyak 100 buah; 3) Sarasehan nilai-nilai kepahlawanan dengan peserta sebanyak 205 orang; 4) Terlaksananya Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila dengan peserta sebanyak 1.500 orang; 5) Terlaksananya Upacara Peringatan Pertempuran 5 Hari Di Semarang dengan peserta sebanyak 2.250 orang; 6) Terlaksannya Upacara Peringatan Hari Pahlawan dengan peserta sebanyak 1.500 orang; 7) Terlaksananya Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dengan peserta sebanyak 350 orang; 8) Terlaksananya Ziarah wisata ke makam Sunan Pandanaran dengan peserta sebanyak 60 orang; 9) Terlaksananya Lomba menggambar dan mewarnai
dengan
peserta sebanyak 1.620 orang; 10) Terlaksananya Ziarah wongso negoro dengan peserta sebanyak 100 orang; e. Terlaksananya
peningkatan
petugas
pelaksana
pengelolaan
jaminan kesejahteraan sosial dengan kegiatan antara lain: 1) Terselenggaranya
Seleksi
calon
Askesos
dengan
peserta
sebanyak 3 (tiga) LKS; 2) Terlaksananya kegiatan pengelolaan asuransi kesejahteraan sosial pada (3) tiga tempat yaitu Yayasan Ar Rohman, Yayasan
212
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Al Bariq Nurul Jannah, Yayasan Asyarof dengan peserta sebanyak 300 orang. f.
Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna dengan kegiatan antara lain: 1. Terlaksananya seleksi dan pembinaan karang taruna berprestasi dengan peserta sebanyak 3 karang taruna; 2. Terselenggaranya lomba karang taruna berprestasi tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah; 3. Terlaksananya Pembinaan Taruna Siaga Tanggap Bencana (Tagana) dengan peserta sebanyak 30 orang; 4. Terlaksananya
pembinaan
Tenaga
Kesejahteraan
Sosial
Kecamatan (TKSK) dengan peserta sebanyak 16 orang; g. Terlaksananya fasilitasi terhadap Organisasi Sosial dengan peserta sebanyak 200 orang; h. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Pekerja Sosial Masyarakat dengan kegiatan antara lain; 1). Terselenggaranya Lomba pekerja sosial masyarakat (PSM) berprestasi Tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah; 2). Terselenggaranya pelatihan manajemen bagi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dengan peserta sebanyak 50 orang. i.
Terlaksananya
penumbuhan
dan
pengembangan
Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan kegiatan antara lain; 1). Terselenggaranya sosialisasi lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) dengan peserta sebanyak 60 orang; 2). Terlaksananya kegiatan home visit LK3 sebanyak 10 orang; 3). Terlaksananya kegiatan Case Confrence bagi LK3 sebanyak 30 orang; j.
Terselenggaranya
bimbingan
teknis
usaha
ekonomi
produktif
dengan peserta sebanyak 30 orang; k. Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan sosial kegiatan pelajar dan mahasiswa sebanyak 111 proposal dan sosialisasi Permendagri Nomor 32 tahun 2011 kepada pelajar dan mahasiswa; l.
Terlaksananya kegiatan pengkajian 17 proposal bantuan sarana dan prasarana lembaga pendidikan non formal;
m. Terlaksananya kegiatan pengkajian 37 proposal bantuan tempat ibadah dan kegiatan keagamaan;
213
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
n. Terbantunya jama'ah haji sebanyak 2.117 orang dan petugas TPHD/TKHD Kota Semarang; o. Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal sebanyak 4 (empat) kegiatan; p. Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan oleh Pemerintah Kota Semarang sebanyak 18 kegiatan; q. Terlaksananya klaim asuransi kematian kepada warga miskin sebanyak 2.200 warga Kota Semarang r.
Terpenuhinya sarana buku pengetahuan agama Islam bagi masyarakat sebanyak 4.000 buku;
13.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan
Olahraga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Sekretariat Daerah (Bagian Kesejahteraan Sosial) 13.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Wajib Sosial adalah
sebanyak 151 orang dengan perincian Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga sebanyak 70 orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 59 orang dan Sekretariat Daerah (Bagian Kesejahteraan Sosial) sebanyak 22 orang. 13.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program /
kegiatan dalam Urusan urusan Sosial pada tahun 2013 sebesar Rp 14.619.043.253,-,. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Sosial adalah sebagai berikut :
Anggaran program penunjang Urusan Wajib Sosial
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
No
KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
PROSENTASI
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
1
SKPD : DISOSPORA Penyediaan Jasa Surat Menyurat
49.032.000
49.032.000
100,00
2
Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
24.000.000
14.181.185
59,09
3 4
Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
45.768.000 49.070.000
41.679.550 36.113.000
91,07 73,59
5
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
6.000.000
4.688.500
78,14
6
Penyediaan peralatan rumah tangga
18.960.000
15.588.000
82,22
214
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
No
KEGIATAN
7
Penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan
8 9
Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah
10
Operasional UPTD Gelanggang Pemuda dan Olahraga Jumlah SKPD
ANGGARAN
REALISASI
PROSENTASI
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
7.220.000
6.080.000
84,21
69.000.000 175.200.000
67.386.100 174.953.954
97,66 99,86
1.425.000.000
1.404.578.514
98,57
1.869.250.000
1.814.280.803
97,06
58.600.000
57.375.000
97,91
160.070.000 31.298.300
145.559.141 30.698.000
90,93 98,08
SKPD : BPBD 11
Penyediaan jasa surat menyurat
12 13
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa kebersihan kantor
14
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
15 16
Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
17
23.130.000
23.000.000
99,43
136.498.500 18.000.000
136.150.000 18.000.000
99,74 100,00
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
10.950.000
10.950.000
100,00
18
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
30.122.000
29.950.000
99,43
19 20
37.500.000
31.900.000
85,07
10.000.000
10.000.000
100,00
21
Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makanan dan minuman
57.600.000
57.000.000
98,96
22 23
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Kegiatan penyediaan publikasi dan dokumentasi
332.850.000 90.000.000
330.700.000 76.500.000
99,35 85,00
996.618.800
957.782.141
96,10
2.865.868.800
2.772.062.944
96,73
Jumlah SKPD JUMLAH PROGRAM
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
No
KEGIATAN
1
SKPD : DISOSPORA Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
3 4
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kntr
5
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir
6
Pemeliharaan rutin/berkala kolam renang
ANGGARAN
REALISASI
PROSENTASI
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
370.830.153
353.971.500
95,45
25.000.000
190.390.000
761,56
360.942.400 109.855.000
211.339.886 85.220.245
58,55 77,58
10.000.000
9.954.000
99,54
150.000.000
147.482.000
98,32
1.026.627.553
998.357.631
97,25
Pengadaan kendaraan dinas / operasional Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor
400.000.000 72.000.000
312.700.000 71.318.000
78,18 99,05
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional
159.050.000
158.979.000
99,96
Pembuatan Gudang kantor
108.000.000
106.800.000
98,89
JUMLAH SKPD
739.050.000
649.797.000
87,92
1.765.677.553
1.648.154.631
93,34
JUMLAH SKPD SKPD : BPBD
JUMLAH PROGRAM
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
SKPD : BPBD 1
Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan SAR
45.000.000
28.400.000
63,11
Jumlah SKPD
45.000.000
28.400.000
63,11
45.000.000
28.400.000
JUMLAH PROGRAM
4.
63,11
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 215
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
SKPD : DISOSPORA 1
21.300.000
19.530.000
91,69
2
Penyusunan laporan capaian kerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan laporan keuangan semesteran
6.750.000
6.050.000
89,63
3 4
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
6.875.000 21.300.000
5.940.000 19.040.000
86,40 89,39
5
Penyusunan RKA dan DPA
17.395.000
15.775.000
90,69
6 7
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu
147.852.000 83.040.000
127.009.200 78.577.000
85,90 94,63
8
Penyusunan RKA Perubahan dan DPA Perubahan JUMLAH SKPD
14.200.000
12.320.000
86,76
318.712.000
284.241.200
89,18
SKPD : BPBD 9
Penyusunan RKA SKPD dan DPA
10.269.000
10.269.000
100,00
10 11
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) Penyusunan Renja
2.848.000 6.660.000
2.848.000 6.660.000
100,00 100,00
12
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara Dan Pembantu
31.450.000
31.450.000
100,00
13
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
8.628.000
8.628.000
100,00
59.855.000
59.855.000
100,00
378.567.000
344.096.200
90,89
JUMLAH SKPD JUMLAH PROGRAM
Anggaran program pelaksanaan Urusan Sosial
1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
1 2
KEGIATAN SKPD : DISOSPORA Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial JUMLAH PROGRAM
2.
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
200.000.000
188.632.700
94,32
200.000.000
191.651.600
95,83
400.000.000
380.284.300
95,07
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
1 2
KEGIATAN SKPD : DISOSPORA Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana Dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bag Bimbingan Lanjut Bagi Pmks Purna Bina JUMLAH PROGRAM
3.
ANGGARAN (Rp.) 350.000.000
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%) 206.897.500
59,11
133.000.000
121.877.500
91,64
483.000.000
328.775.000
68,07
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
1
KEGIATAN SKPD : DISOSPORA Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat Dan Eks Trauma JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
200.000.000
174.735.000
87,37
200.000.000
174.735.000
87,37
216
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
4.
Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
SKPD : DISOSPORA 1
Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo
142.000.000
55.004.200
38,74
2
Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penghuni Panti Asuhan / Panti Jompo
150.000.000
65.599.700
43,73
292.000.000
120.603.900
41,30
JUMLAH PROGRAM
5.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSENTASE ANGGARAN (Rp.) (%)
1
SKPD : DISOSPORA Operasional Panti Khusus Among Jiwo
516.127.000
513.442.691
99,48
2
Penyantunan Bagi Lanjut Usia Potensial Luar Panti
150.000.000
131.163.200
87,44
3
Pembinaan Dan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
150.000.000
5.203.000
3,47
4
Pembinaan Dan Pengembangan Kesetiakawanan Sosial Serta Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan
490.810.000
476.425.000
97,07
5
Peningkatan Petugas Pelaksana Pengelolaan Jaminan Kesejahteraan Sosial
40.000.000
0
0,00
6 7
Pemberdayaan Dan Pengembangan Karang Taruna Fasilitasi Terhadap Organisasi Sosial
250.000.000 50.000.000
220.249.500 31.907.500
88,10 63,82
8
Pemberdayaan Dan Pengembangan Pekerja Sosial Masyarakat Penumbuhan Dan Pengembangan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
50.000.000
24.187.000
48,37
40.000.000
25.375.500
63,44
50.000.000
0
0,00
1.786.937.000
1.427.953.391
79,91
50.000.000
44.363.000
88,73
9 10
JUMLAH SKPD
12
SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan Rakyat) Penyelenggaraan administrasi dan pengendalian bantuan sosial kegiatan pelajar dan mahasiswa Pembinaan dan pemantauan UKS di kota semarang
71.632.900
54.427.400
75,98
13
Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat
200.000.000
191.820.000
95,91
14 15
638.000.000 420.000.000
600.416.000 404.209.950
94,11 96,24
16
Peningkatan peran masyarakat terhadap lingkungan sosial Penyelenggaraan administrasi dan pengendalian bantuan sosial tempat ibadah dan keagamaan masyarakat Peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji
873.000.000
498.837.000
57,14
17
Sosial kemasyarakatan
34.660.000
34.190.000
98,64
18
Pelaksanaan dan penyelenggaraan peringatan hari besar keagamaan
519.100.000
364.181.500
70,16
19 20
Operasional penyaluran santunan kematian Peningkatan pengetahuan keagamaan masyarakat
2.630.000.000 173.000.000
2.389.511.050 144.691.000
90,86 83,64
21
Peningkatan kualitas pemahaman keagamaan masyarakat
87.000.000
75.292.500
86,54
22
Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bahaya narkotika
60.000.000
29.515.000
49,19
23 24
Fasilitasi PMI Kota Semarang Fasilitasi kegiatan badan amil Zakat ( BAZ )
100.000.000 300.000.000
81.191.000 289.211.900
81,19 96,40
25
Fasilitasi Kegiatan keagamaan
11
JUMLAH SKPD JUMLAH PROGRAM
245.600.000
165.521.000
67,39
6.401.992.900
5.367.378.300
83,84
8.188.929.900
6.795.331.691
82,98
217
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
13.7
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 13.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 13.9
PERMASALAHAN
1.
Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina.
2.
Merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar Kota Semarang. Hal ini setidaknya merupakan permasalahan yang dihadapi bersama kota-kota di Jawa Tengah, karena keterbatasan tempat penampungan pasca penertiban.
3.
Masih
kurangnya
pemahaman
masyarakat
akan
mekanisme
pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32 Tahun 2011. Dan belum semua pemohon / proposal yang telah disetujui untuk mendapatkan bantuan di manfaatkan oleh para pemohon. 4.
Adanya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus menerus dan harus melalui tim pengkaji. Sehingga kegiatan pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat
218
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
dan kegiatan bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan pada Tahun Anggaran 2013. 13.10 TINDAK LANJUT Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang timbul diantaranya : 1.
Perlu langkah persiapan dalam menyikapi peraturan daerah yang akan dibentuk di tahun 2014 yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak jalanan, dengan melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal akademik terkait penanganan anak jalanan.
2.
Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program pemagangan bagi anak jalanan purna bina.
3.
Mendorong
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Tengah
untuk
fasilitasi
penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah. 4.
Masih
perlu
ditingkatkannya
sosialisasi
tentang
mekanisme
pemberian hibah dan bantuan sosial. Mengingat masih banyak ditemui
kurangnya
pemahaman
masyarakat
terkait
proses
pemberian hibah maupun bantuan sosial tersebut. 5.
Dengan tingginya insensites terjadinya bencana alam, maka perlu lebih ditingkatkan kesiagaan
penanggulangan dan penanganan
bencana yang akan terjadi, sebagai langkah antisipasipatif dengan melibatkan tanggap
semua
pihak
terkait,
pemberdayaan
masyarakat
bencana dan peningkatan frekuensi posko kesiapan
penanggulangan bencana. 6.
Perlunya optimalisasi peran relawan sosial (Tagana, Karang Taruna, TKSK dan organisasi Kepemudaan lainnya) dalam penanggulangan dan penanganan bencana, serta perlunya peningkatan peralatan dan logistik penanganan bencana yang terkait dengan aspek sosial.
7.
Perlunya Peraturan daerah Kota Semarang yang mengatur tentang PGOT dan Anak Jalanan.
219
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
14.
URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN
14.1
KONDISI UMUM Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan
keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh. Oleh sebab itu pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling mendukung. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Undang-undang tersebut memuat adanya pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan dapat terwujud dengan melibatkan peran Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh. Pembangunan di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian diarahkan
pada
penanggulangan
pengangguran
dan
perluasan
kesempatan kerja, serta peningkatan kualitas tenaga kerja dan transmigrasi yang lebih kompeten, produktif, mandiri dan berdaya saing tinggi. Hal ini ditujukan
guna menghadapi era globalisasi dalam
rangka upaya
peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hak tenaga kerja, serta terwujudnya
hubungan
industrial
yang
harmonis,
manusiawi
dan
berkeadilan. Hasil pembangunan di bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi selama tahun 2013 menunjukkan adanya perkembangan yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kesempatan kerja sebesar 59,27% dari sejumlah 13.637 pada tahun 2012 menjadi sejumlah 21.719 pada tahun 2013. Data lain menunjukkan bahwa jumlah penempatan pencari kerja mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 45,47% dari jumlah 10.263 pada tahun 2012 menjadi sebesar 18.819 pada tahun 2013. Berbagai upaya dilakukan guna menekan angka pengangguran melalui strategi pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Wira Usaha Baru (WUB), dan Padat Karya Produktif yang sumber pembiayaannya berasal dari APBD, DBHCHT, maupun APBN. Adapun secara kualitas, upaya yang dilakukan antara lain dengan cara mengadakan berbagai pelatihan, baik yang
dilaksanakan
oleh
BLK,
Disnakertrans,
maupun
LPK
Binaan
Disnakertrans. Pelatihan tersebut dimaksudkan sebagai upaya mendorong dan memacu tenaga kerja dan transmigran agar lebih mandiri dan berdaya saing. Fluktuasi besaran Upah Minimum Kota (UMK) Semarang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami kenaikan. Apabila pada tahun 2012 terjadi kenaikan sebesar 3,12% dan tahun 2013 sebesar 21,95% dari 220
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
UMK sebelumnya maka untuk usulan besaran UMK Semarang tahun 2014 yang telah disetujui Gubernur Jawa Tengah sebesar Rp. 1.423.500,- atau sebesar 17,73%. 14.2
PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan
Program
Ketenagakerjaan
dan
Ketransmigrasian
diarahkan pada terwujudnya iklim ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang kondusif dan berkualitas menuju masyarakat sejahtera. Adapun Program dan Kegiatan tersebut adalah:
Program Penunjang Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, kegiatannya meliputi: a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; c. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja; d. Penyediaan Alat Tulis Kantor; e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; f.
Penyediaan
komponen
instalsi
listrik/penerangan
bangunan
kantor; g. Penyediaan peralatan rumah tangga; h. Penyediaan makanan dan minuman; i. 2.
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya meliputi: a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; c. Pengadaan Mebelair; d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; f.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor;
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor; h. Pemeliharaan Rutin/Berkala mebelair. 3.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, kegiatannya meliputi: a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; b. Penunjang Kinerja PA,PPK, Bendahara dan Pembantu; c. Penyusunan Lakip; d. Penyusunan LKPJ; e. Penyusunan Renja SKPD; 221
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
f.
Penyusunan Program Kerja SKPD;
g. Penyusunan Profil SKPD; h. Penyusunan RKA dan DPA Murni dan Perubahan; i.
Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan;
j.
Penyusunan Buku Saku.
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :
1.
Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja,
kegiatannya meliputi: a. Pembangunan Balai Latihan Kerja; b. Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja; c. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK; d. Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja; e. Pelatihan Pemagangan; f. 2.
Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja, kegiatannya meliputi: a. Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja; b. Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja; c. Pengembangan
Kelembagaan
Produktivitas
dan
Pelatihan
Kewirausahaan; d. Pemberian Fasilitasi dan mendorong system pendanaan pelatihan berbasis masyarakat; e. Penempatan Transmigrasi; f.
Padat Karya Produktif;
g. Audit Pengawasan Sertifikasi ISO 9001 – 2008; h. Penyiapan tenaga keja siap pakai; i. 3.
Penyusunan perda tentang perpanjangan retribusi IMTA.
Program
Perlindungan
dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan, kegiatannya meliputi: a. Fasilitasi
penyelesaian
prosedur
penyelesaian
perselisihan
hubungan industrial di Kota Semarang; b. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan; c. Sosialisasi
berbagai
peraturan
pelaksanaan
tentang
ketenagakerjaan; d. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;
222
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
e. Peningkatan pengawasan dan perlindungan Norma Kerja; f.
Penyusunan PAK Pegawai Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Mediator Hubungan Industrial.
14.3
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan yang terealisasikan
dalam beberapa Program dan kegiatan selama tahun 2013 mengalami peningkatan dan perkembangan, antara lain: 1.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja: a. Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini: NO 1. 2. 3.
PELATIHAN 2012 (ORG) Pelatihan yg dilaksanakan BLK 420 Pelatihan yg dilaksanakan Disnakertrans 260 Pelatihan yg dilaksanakan LPK Binaan 11.575 Disnakertrans Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (ORG) 660 220 11.674
b. Peningkatan jumlah tenaga kepelatihan yang berkompetensi dengan target 5% pada tahun 2013 dapat terealisasi sebesar 25,39% atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini: TENAGA KEPELATIHAN
2012 (%)
2013 (%)
Tenaga kepelatihan yg berkompetensi sebesar 25 % 6,40 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
25,39
c. Upah Minimum Kota Semarang pada tahun 2013 meskipun belum memenuhi nilai Kebutuhan Hidup Layak, namun mengalami peningkatan cukup besar mencapai 21,95% menjadi sebesar Rp.1.209.100,- dimana dalam penetapannya tidak menimbulkan gejolak yang besar seperti daerah lain di tingkat provinsi maupun nasional sesuai tabel di bawah ini: NO UMK DAN KHL 2012 (Rp) 1. Upah Minimum Kota Semarang 991.500 2. Kebutuhan Hidup Layak 991.500 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2.
2013 (Rp) 1.209.100 1.390.631
Program Peningkatan Kesempatan Kerja: a. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2013 sebesar 8,89% mengalami penurunan sebesar 1,18% dibandingkan tahun 2012 (berdasarkan hasil survey penganggur) sesuai tabel di bawah ini: PENGANGGURAN TERBUKA
2012 (Org)
Tingkat pengangguran terbuka sebesar, 2,5 % 10,07% Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (Org) 8.89%
223
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
b. Partisipasi angkatan kerja pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan
tahun
sebelumnya
menjadi
sebesar
64,39%
sedangkan tahun 2012 sebesar 60,10% sesuai tabel di bawah ini: PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
2012 (%)
Angka partisipasi angkatan kerja 60,10 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (%) 64,39
c. Dari data lowongan pekerjaan, pada tahun 2012 sejumlah : 13.637 orang, dan tahun 2013 sejumlah : 21.719 orang. Satu kondisi yang menunjukan bahwa di wilayah Kota Semarang tersedia kenaikan peluang/ kesempatan kerja bagi pencari kerja sejumlah : 8.082 orang; terjadi kenaikan peluang/ kesempatan kerja : 59,27 %. DATA PERKEMBANGAN PENCARI KERJA TERDAFTAR, LOWONGAN KERJA DAN PENEMPATAN KOTA SEMARANG No Uraian 1 Jumlah pencari kerja terdaftar 2 Jumlah lowongan kerja terdaftar 3 Jumlah penempatan pencari kerja Sumber Data : Disnakertrans Kota Semarang Tahun 2013
2012 13.995 13.637 10.263
2013 27.039 21.719 18.819
Pemenuhan kesempatan/ peluang kerja tersebut terlihat pada data penempatan tenaga kerja; dalam tahun 2012 penempatan pencari kerja sejumlah : 10.263 orang, dan pada tahun 2013 sejumlah : 18.819 orang terinci dalam penempatan melalui pola AKL sejumlah : 18.715 orang, AKAD sejumlah : 8 orang dan pola AKAN sejumlah : 96 orang. Kondisi dimaksud menunjukkan kenaikan angka cukup signifikan yaitu sebesar : 45,47 % bila dibanding dengan tahun 2012. Data penyerapan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut : TENAGA KERJA YANG DITEMPATKAN 2012 (Org) 2013 (Org) Pencari kerja sebanyak 27.039 0rang 10.263 18.819 AKAL 10.090 18.715 AKAD 38 8 AKAN 135 96 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
d. Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (berdasarkan hasil survey pengangguran) pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 66,21% sesuai tabel di bawah ini: TPAK 2012 (%) Tingkat partisipasi angkatan kerja ( TPAK ) 53,90 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (%) 66,21
e. Jumlah angkatan kerja usia 15 tahun ke atas pada tahun 2013 sebesar 874.532 orang dari jumlah jumlah penduduk usia kerja 15 tahun ke atas sebesar 1.320.794 orang sesuai tabel di bawah ini: ANGKATAN KERJA DAN USIA KERJA 2012 (Org) Jumlah angkatan kerja usia 15 tahun keatas 708.960 Jumlah penduduk usia kerja 15 tahun keatas 1.315.407 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (Org) 874.532 1.320.794
224
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
f.
Peningkatan
juga
terjadi
pada
sektor
pekerja
formal
pedesaan/perkotaan pada Tahun 2013 menjadi sebanyak 304.618 dibandingkan Tahun 2012 sebanyak 286.253 orang sesuai tabel di bawah ini: PEKERJA FORMAL 2012 (Org) Jumlah pekerja formal pedesaan / perkotaan 286.263 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (Org) 304.618
g. Tingkat kesempatan kerja tahun 2013 sebesar 91,11% meningkat dari tahun 2012 sebesar 89,93% sesuai tabel di bawah ini: KESEMPATAN KERJA 2012 (%) Tingkat kesempatan kerja 89,93 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
2013 (%) 91,11
h. Jumlah tenaga terdidik dari jenjang SD, SMP, SMA, D1 s/d D3, dan S1 pada tahun 2013 sejumlah 143.387 orang secara keseluruhan mengalami penurunan
dibandingkan
tahun
2012
sejumlah
286.253 orang. Namun apabila dilihat dari segi tingkat pendidikan mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari proporsi terbesar tenaga terdidik didominasi lulusan SMA sebesar 60,30%. Sedangkan pada Tahun 2013 proporsi terbesar tenaga terdidik merupakan lulusan D1 s/d D3 sesuai tabel di bawah ini: TENAGA TERDIDIK
2012 (Org)
SD SMP SMA D1 s/d D3 S1
11.784(4,12%) 40.192(14,04%) 172.618(60,30%) 27.394(9,57%) 34.265(11,97%)
S2
i.
2013 (Org) 3.687(5,17%) 8.028(11,25%) 14.376(20,13%) 29.577(41,44%) 8.367(11,71%)
-
7.352(10,30%)
JUMLAH 286.253(100%) Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
143.387(100%)
Kegiatan bursa kerja yang dilaksanakan pada tahun 2013 sebanyak 1 kali sedangkan tahun 2012 sebanyak 1 kali sesuai tabel di bawah ini: BURSA TENAGA KERJA 2012 (Keg) Jumlah Bursa Tenaga Kerja 1 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
j.
2013 (Keg) 1
Pemberian fasilitasi dari dana DBHCHT tahun 2013 diberikan kepada 290 orang mengalami peningkatan dari tahun 2012 kepada 240 orang sesuai tabel di bawah ini: FASILITASI DARI DANA DBHCHT
2012 (Org)
2013 (Org)
Pemberian Fasilitasi dan mendorong sistem 240 pendanaan berbasis masyarakat ( Pengelolaan DBHCHT ) Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
3.
Program
Perlindungan
dan
Pengembangan
290
Lembaga
Ketenagakerjaan:
225
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
a. Kasus perselisihan hubungan industrial (PHI/PHK) tahun 2013 sebanyak 211 kasus naik dari tahun 2012 sebanyak 192 kasus. Hal ini terjadi karena adanya upaya peningkatan penanganan oleh mediator atas kasus yang diadukan pekerja, SP/SB maupun pengusaha. Adapun data sesuai tabel di bawah ini: DATA PENYELESAIAN KASUS PERSELISIHAN NO
PENYELESAIAN PADA TAHUN :
URAIAN
2012
2013
1
Menurunkan angka perselisihan hubungan 192 kasus industrial PHI/PHK ,Unjukrasa 2 % pertahun 2 Diselesaikan dalam bentuk PB 42 3 Tahap anjuran mediator 150 4 Penyelesaian bipartite 0 ( pihak berselisih tidak melapor, usai mediasi awal ). Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
211 kasus 42 24 145
b. Pelaksanaan pemutakhiran data perusahaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yakni sejumlah 1.500 Perusahaan pada tahun 2013 dan sisanya direncanakan pada tahun berikutnya. Selanjutnya dari
jumlah
tersebut,
sebanyak
1.300
perusahaan
aktif
menyampaikan wajib lapor dan sebanyak 200 perusahaan kurang
aktif
manyampaikan
wajib
lapor.
Adapun
jumlah
perusahaan yang menerapkan K3 sejumlah 445 perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini: PERUSAHAAN
2012
2013
Jumlah Perusahaan di Kota Semarang 3.325 Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 395 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
1.500 445
c. Jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2013 sebanyak 494 orang mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 389 orang, namun apabila dilihat dari tingkat keparahan kecelakaan maka mengalami penurunan sesuai tabel di bawah ini: KECELAKAAN KERJA Jumlah kecelakaan kerja Kejadian kecelakaan : Kecelakaan Tempat Kerja Kecelakaan Lalu Lintas Tingkat keparahan kecelakaan :
2012 (Org)
2013 (Org)
389
494
235 154
284 210
Meninggal 7 Luka Berat 0 Luka Ringan 382 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
5 0 279
d. Jumlah serikat buruh mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebanyak 700 PUK dengan anggota 118.023 orang (binaan Disnakertrans
373
PUK
dengan
anggota
65.731
orang)
dibandingkan tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini :
226
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
SERIKAT BURUH 2012 Jumlah serikat buruh / tenagakerja di kota 658 PUK Semarang 114.689 0rg Jumlah serikat buruh / tenagakerja di kota 331 PUK Semarang yang dibina Disnakertrans kota 62.397 0rg semarang Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
e. Kasus
pelanggaran
regulasi
2013 700 PUK 118.023 0rg 373 PUK 65.731 0rg
ketenagakerjaan
tahun
2013
sebanyak 357 kasus mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 296 kasus sesuai tabel di bawah ini: PELANGGARAN REGULASI 2012 (Kasus) Jumlah kasus pelanggaran / penyimpangan 296 regulasi ketenagakerjaan Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
4.
2013 (Kasus) 357
Transmigrasi: Jumlah keluarga yang mengikuti transmigrasi tahun 2013 sebanyak 15 KK (53 jiwa) dengan lokasi penempatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 10 KK (37 jiwa) dan Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 5 KK (16 jiwa) dengan rata-rata peningkatan pendapatan sebesar 25% dari sebelum transmigrasi Rp.1.000.000,-. Namun terjadinya variasi kenaikan
rata-rata
tingkat
pendapatan
transmigran
relatif
dipengaruhi lokasi dimana transmigran ditempatkan. Adapun sesuai tabel di bawah ini: INFORMASI TRANSMIGRASI Jumlah keluarga yang ditempatkan melalui transmigrasi Kabupaten dan Provisi tujuan transmigrasi
Persebaran transmigran asal Kota Semarang di lokasi tujuan transmigrasi
2012 15 KK / 44 Jiwa
2013 15 KK / 53 Jiwa
Kayong Utara, Kalimantan Barat
Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah 10 KK/ 37 Jiwa di UPT Gajahmati AP-7, Sungai Menang, OKI, Sumatera Selatan 5KK/ 16Jiwa Di UPT Dadahub B-4 Kapuas, Kalimantan Tengah 25%
Kabupaten Serayun, Kalimantan Tengah 10 KK/ 31 Jiwa di UPT Sei Matamata, Simpang Hilir,Kabupaten Kayong Utara, Kalimantar Barat 5KK/ 13Jiwa Di UPT Tanggul Harapan, Seruyan Hilir,Kabupaten Seruyan, Kalteng 10%
Persentase peningkatan pendapatan rata rata pendapatan transmigran Jumlah rata rata pendapatan sebelum
Rp.1.000.000,transmigrasi Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013
14.4
Rp.1.250.000,-
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
dan
Sekretariat
Daerah
(Bagian
Perekonomian)
227
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
14.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah pegawai yang menangani Urusan Wajib Ketenagakerjaan
adalah sebanyak 81 orang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 77 orang dan Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang. 14.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Alokasi anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan dalam Urusan Wajib Ketenagakerjaan pada tahun 2013 sebesar Rp. 10.741.144.000,- dengan perincian Anggaran Penunjang sebesar Rp. 2.065.922.600,-
dan
Anggaran
Pelaksanaan
sebesar
8.675.221.400,-.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut : ●
Anggaran Program Penunjang Urusan Ketenagakerjaan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESENTASE REALISASI (%)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG 1. 2.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa kebersihan Kantor
3.
Pengadan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
4. 5.
Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
6.
507.600.000 60.000.000
320.481.913 60.000.000
63,14 100,00
10.078.000
8.712.500
86,45
106.046.000 79.549.500
94.905.000 67.428.500
89,49 84,76
13.658.700
13.105.700
95,95
7.
Penyediaan Komponen Listrik/penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
32.678.100
29.577.500
90,51
8. 9.
Penyediaan Makan dan Minuman Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
16.005.000 90.310.000
10.704.000 86.947.989
66,88 96,28
915.925.300
691.863.102
75,54
JUMLAH PROGRAM
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini adalah sebagai berikut
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESENTASE REALISASI (%)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG 1.
Pembangunan Gedung Kantor.
150.000.000
148.741.000
99,16
2. 3.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
73.700.000 364.426.700
61.970.000 353.940.000
84,08 94,69
4.
Pengadaan Mebeleur
5. 6.
8.
Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin /berkala Kendaraan Dinas / operasional Pemeliharaan Rutin / berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin / berkala Peralatan Gedung Kantor
9.
Pemeliharaan Rutin / berkala Mebeleur
7.
JUMLAH PROGRAM
3.
19.599.600
18.690.000
95,36
252.621.500 118.130.000
221.820.260 104.035.843
87,61 88,07
22.060.000
19.955.000
90,46
63.363.000
42.476.000
67,04
2.736.500
2.500.000
91,36
1.066.637.300
974.128.103
91,33
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
228
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut : NO
1. 2.
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar 19.926.000 Realisasi Kinerja SKPD Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 28.500.000
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESENTASE REALISASI (%)
17.285.300
86,75
27.250.000
95,61
2.550.000
2.450.000
96,08
3.265.000
3.165.000
96,94
5.
Penyusunan Lakip ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ) Penyusunan LKPJ ( Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban ) Penyusunan Renja SKPD
2.875.000
2.874.900
100,00
6. 7.
Penyusunan Program Kerja SKPD Penyusunan Profil SKPD
3.455.000 3.565.000
3.329.900 3.286.600
96,38 92,19
8.
Penyusunan RKA dan DPA Murni serta Perubahan
6.258.000
6.183.000
98,80
9. 10.
Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan Penyusunan Buku Saku
8.835.500 4.130.500
5.703.800 4.105.400
64,56 99,39
83.360.000
75.633.900
90,73
3. 4.
JUMLAH PROGRAM
4.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :
NO
1.
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG Pembangunan Balai Latihan Kerja 2.350.000.000
REALISASI ANGGARAN (RP) 2.000.516.700
PRESENTASE REALISASI (%) 85,13
2.
Pengadan Peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi Pencari Kerja
150.000.000
123.000.000
3.
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kepelatihan dan Instruktur BLK
374.233.000
373.645.500
4.
Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan bagi Pencari Kerja
1.115.820.000
1.084.195.000
97,17
5. 6.
Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Pelatihan Pemagangan
65.000.000 238.178.000
65.000.000 237.840.500
100,00 99,86
4.293.231.000
3.884.197.700
JUMLAH PROGRAM
5.
82,00 99,84
90,4726
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESENTASE REALISASI (%)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG 1.
Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja
62.584.000
62.414.000
99,73
2.
Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja
184.951.000
183.736.500
99,34
3.
Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai
126.696.000
126.696.000
100,00
4.
838.880.400
819.682.140
97,71
1.300.000.000
1.292.812.300
99,45
6.
Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan Pemberian Fasilitas dan Mendorong Sistem Pendanaan Pelatihan Berbasis Masyarakat Penempatan Transmigrasi
150.000.000
137.536.900
91,69
7.
Padat Karya Produktif
643.398.000
640.463.000
99,54
8.
Audit Pengawasan Sertifikasi ISO 9001 - 2008
30.000.000
29.697.750
98,99
9.
Penyusunan Perda Retribusi Perpanjangan IMTA
190.000.000
92.949.100
48,92
3.526.509.400
3.385.987.690
96,02
5.
JUMLAH PROGRAM
6.
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :
229
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESENTAE REALISASI (%)
SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG 1.
Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan Penegakan Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang Ketenagakerjaan
116.000.000
55.031.000
47,44
286.498.000
261.908.000
91,42
85.834.000
69.390.950
80,84
4.
Peningkatan Pengawasan Perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
183.165.000
174.287.000
95,15
5.
Peningkatan Pengawasan dan Perlindungan Norma Kerja
168.984.000
168.144.000
99,50
6.
Penyusunan PAK Pegawai Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Mediator Hubungan Industrial
15.000.000
2.931.000
19,54
855.481.000
731.691.950
85,53
2. 3.
JUMLAH PROGRAM
14.7
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan di Kota Semarang dijabarkan dalam
RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 14.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 14.9
PERMASALAHAN Belum
ditetapkannya
Peraturan
Daerah
tentang
Izin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), sebagai sarana pengendalian tenaga kerja asing yang bekerja di Kota Semarang. 14.10 TINDAK LANJUT Sebagai
prioritas
luncuran
dalam
Program
Legislasi
Daerah
(Prolegda) Tahun 2014.
230
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
15.
URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
15.1
KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut
UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi
kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh wilayah
dan
bergerak
hampir
pada
semua
jenis
usaha,
serta
keunggulannya dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu
memberikan
dukungan
yang
besar
kepada
pengusaha
menengah dan pengusaha besar. Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud. Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaanperusahaan termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam partisipasinya di dalam dunia persaingan. Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan perlu lebih 231
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan
baik.
Oleh
karena
itu
pemerintah
mengupayakan
untuk
mendirikan koperasi sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat. Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat 20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu,
pemerintah
dalam
perannya
terhadap
Koperasi
dan
UMKM
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil
dan
Menengah,
secara
berkesinambungan
melakukan
pembinaan baik itu berupa ketrampilan usaha, manajemen, pemasaran maupun permodalan. Hal tersebut dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan mempunyai daya saing yang tinggi. Namun
demikian,
dalam
pelaksanaannya
masih
terdapat
keterbatasan dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah. 15.2
KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui (1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3) peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim
usaha yang kondusif bagi Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah. Program yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut:
232
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Program-program penunjang, yang meliputi:
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
3.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi:
1.
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. Program
ini
diarahkan
untuk
memfasilitasi
terselenggaranya
lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non diskriminatif bagi peningkatan kinerja UMKM, sehingga dapat mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha, meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM. Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan KUMKM.
2.
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Program
ini
dimaksudkan
untuk
mengembangkan
jiwa
dan
semangat kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang, bertambah,
produktivitas serta
ragam
meningkat,
jumlah
produk
unggulan
wirausaha UKM
baru
semakin
berkembang. Realisasi pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi
KUMKM
dalam
peningkatan
kemitraan
usaha,
pengembangan jaringan pemasaran, dan peningkatan SDM bagi KUMKM.
3.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti
233
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM agar mampu
memanfaatkan kesempatan
yang terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah untuk memfasilitasi UMKM dalam mengakses permodalan, pengembangan jaringan pemasaran melalui promosi/pameran, bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha.
4.
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian, kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar tertib dalam mengelola kelembagaan dan usahanya, dapat meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi, sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri.
15.3
HASIL YANG DICAPAI Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013
menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan: 1. Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak 1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif. 2. Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak pada asset dan omset koperasi sebagai berikut : Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98% dan
jumlah
asset
Koperasi
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013 atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun
234
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2012 diketahui sebesar Rp. 99.977.427.000,- dan pada tahun 2013 justru meningkat menjadi Rp. 106.323.547.000,- atau naik 6,35%. 3. Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang pada tahun 2013. 4. Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %. 5. Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun 2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM. Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut: NO 1
INDIKATOR KINERJA Jumlah koperasi
CAPAIAN TAHUN 2012
CAPAIAN TAHUN 2013
1.057 unit
987 unit
(koperasi aktif)
(78,62%)
(78,72%)
2
Omset koperasi
Rp. 1.432.265.000.000
Rp. 1.074.469.839.000
3
Aset koperasi
Rp. 1.801.128.858.000
Rp. 1.270.760.670.000
4
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Rp. 99.977.427.000
Rp. 106.323.547.000
5
Jumlah peserta penyuluhan koperasi
1.560 orang
1.400 orang
6
Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi /
350 koperasi
118 koperasi
280 orang
320 orang
51 koperasi
40 koperasi
4 orang
35 orang
11.208 unit
11.383 unit
17.428 orang
17.936 orang
930
1.350
2.372
2.846
advokasi 7
Jumlah peserta Diklat Perkoperasian
8
Jumlah pemberian legalitas badan hukum
9
Jumlah peserta seminar / lokakarya yang berkaitan dengan koperasi
10
Jumlah seluruh UMKM
11
Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM
12
Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM
13
Jumlah UMKM yang dibina
14
Persentase UMKM binaan
15
Omset UMKM
16
Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM
21,2%
25%
314.184.000.000
330.291.000.000
861.000.000
569.000.000
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013)
15.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan
Wajib
Koperasi
dan
Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
235
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
15.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah pegawai yang menangani Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah adalah sebanyak 56 orang. 15.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,untuk program penunjang
Rp 6.295.059.570,- untuk program yang
berkaitan dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Koperasii dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM 1
Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air dan listrik
10.500.000
9.739.844
92,76
2
Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
10.000.000
3.943.650
39,44
3 4
Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
52.300.000 32.000.000
52.300.000 32.000.000
100 100
5
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih
1.500.000
1.500.000
100
6
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
9.000.000
9.000.000
100
7 8
Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
35.000.000 210.000.000
35.000.000 209.957.455
100 99,98
360.300.000
353.440.949
98,10
JUMLAH PROGRAM
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM 1 2
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
3
Pengadaan Mebelair
4
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
5
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor JUMLAH PROGRAM
56.000.000 20.000.000
54.762.000 18.000.000
97,79 90,00
48.000.000
39.200.000
81,67
143.660.000
114.019.245
79,37
31.400.000
31.400.000
100,00
299.060.000
257.381.245
86,06
236
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
3.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM 1 2
Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan laporan keuangan akhir ahun
3
Penyusunan RKA dan DPA
4 5
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah)
6 7
2.755.500 2.857.000
100,00 100,00
4.426.680
4.425.500
99,97
28.695.000 2.148.000
27.900.000 2.148.000
97,23 100,00
Penyusunan Laporan RENJA (Rencana Kinerja)
2.250.250
2.250.000
99,99
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggungjawaban)
2.742.000
2.742.000
100,00
45.874.430
45.078.000
98,26
JUMLAH PROGRAM
2.755.500 2.857.000
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
1.
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang Kondusif Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM 1 2 3
Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha kecil menengah Perencanaan, koordinasi & pengembangan UKM
4
Penerapan Penilaian Dampak Regulasi/kebijakan nasional JUMLAH PROGRAM
2.
54.803.000 74.047.000
54.175.400 66.999.500
98,85 90,48
118.000.750
115.997.900
98,30
37.900.000
37.334.200
98,51
284.750.750
274.507.000
96,40
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM 1 2
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
3
Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD
4
Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan Limbah Industri dlm menjaga kelestarian kawasan
5
Peningkatan dan Pengembangan OVOP JUMLAH PROGRAM
3.
529.230.000 1.269.030.000
472.619.600 1.218.936.100
89,30 96,05
338.233.000
317.575.600
93,89
56.580.000
49.548.800
87,57
100.000.000
94.961.200
94,96
2.293.073.000
2.153.641.300
93,92
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
ANGGARAN (Rp.)
28.000.000
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
27.660.000
98,79
237
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
ANGGARAN (Rp.)
NO
KEGIATAN
2
Penyelenggaraan pembinaan industri RT, industri kecil dan industri menengah
3
Penyelenggaraan promosi produk UMKM
4 5
Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan Pinjam
6
Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro JUMLAH PROGRAM
4.
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
33.500.000
33.175.000
99,03
1.049.370.000
865.017.005
82,43
67.000.000 318.063.000
56.252.500 293.014.400
83,96 92,12
1.352.000.000
1.263.384.100
93,45
2.847.933.000
2.538.503.005
89,13
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :
NO
1
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
47.969.000
47.746.000
99,54
2
Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
235.250.000
223.492.000
95,00
3
Peningkatan & pengembangan jaringan kerjasama usaha kop.
250.116.320
234.328.700
93,69
4
Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi JUMLAH PROGRAM
15.7
335.967.500
325.387.500
96,85
869.302.820
830.954.200
95,59
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 15.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.
238
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
15.9
PERMASALAHAN
1)
Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yang menyebabkan
Koperasi
mengalami
kesulitan
dalam
melaksanakan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 2)
Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
3)
Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib
administrasi
dalam
hal
penyampaian
laporan
perkembangan usahanya secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data. 15.10 TINDAK LANJUT 1)
Pelaksanaan
Perubahan
Anggaran
berpedoman
pada peraturan
Dasar
pelaksanaan
(PAD)
masih
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012. 2)
Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi.
3)
Meningkatkan frekuensi pembinaan, pelatihan kompetensi dan manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis pengetahuan, teknologi, serta inovasi.
15.11
PRESTASI/PENGHARGAAN Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha
Mikro
Kecil
dan
Menengah, Kota Semarang
berhasil
memperoleh
beberapa Penghargaan yaitu : Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tahun 2013 Kepada Walikota Semarang.
239