LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2012
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
PujisyukurkitapanjatkankehadiratTuhan
Yang
MahaEsaataslimpahanrahmat,
taufikdanhidayah-Nyakepadakitasemua,
sehinggaKantor
LingkunganHidupKabupatenSlemandapatmelaksanakantugasdanfungsi
yang
dibebankan. PenyusunanlaporaniniadalahmerupakanlaporankegiatansesuaidenganDokumenPelaksa naandanAnggaranSatuanKerjaPerangkat
Daerah
(DPA
SKPD)
Kantor
LingkunganHidupKabupatenSlemanTahun 2012. Padakesempatanini
kami
sampaikanucapanterimakasihkepadasemuapihak
yang
telahmembantudanmenjalinkerjasamadalampelaksanaankegiatanterutamadalamrangkap enyusunanlaporanini. Kami olehsebabitu
menyadaribahwadalampenyusunanlaporaninimasihterdapatkekurangan, kami
mengharap
saran
dankritikdarisemuapihak,
demi
penyempurnaanpenyusunanlaporanberikutnya. Akhirnya, semogalaporaninimenjadisalahsatubahanevaluasidanbermanfaatbagisemuapihak
yang
memerlukannya.
Sleman, Januari 2013
Kepala Kantor LingkunganHidup
Dra.EPIPHANA KRISTIYANI,MM. Pembina IVa NIP.19670712 199303 2 009
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
I-1
A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN ...........................................................
I-1
B. RINGKASAN ORGANISASI .........................................................................
I-1
1. Uraian Tugas,funsi dan Susunan Organisasi .........................................
I-1
2. Sumber Daya Manusia ..........................................................................
I-3
3. Sarana dan Prasarana ...........................................................................
I-4
4. Anggaran dan Realisasi .........................................................................
I-5
C. VISI, MISI INSTANSI DAN TANTANGAN YANG MASIH DIHADAPI .........
I-6
1. Visi .........................................................................................................
I-6
2. Misi .........................................................................................................
I-6
3. Tantangan yang Masih Dihadapi ............................................................
I-7
BAB II PELAKSANAAN TUGAS DESENTRALISASI ................................................... II-1 A. URUSAN WAJIB .......................................................................................... II-1 1. Urusan Lingkungan Hidup (Tata Usaha) ................................................ II-1 a. Program dan Kegiatan...................................................................... II-1 b. Pencapaian Kegiatan Urusan Lingkungan Hidup (Tata Usaha) ...... II-2 c. Alokasi dan Realisasi Anggaran ...................................................... II-3 d. Permasalahan dan Solusi................................................................. II-4 2. Urusan Lingkungan Hidup (Seksi-seksi) ................................................ II-5 a. Program dan Kegiatan...................................................................... II-5 b. Pencapaian Kegiatan Urusan Lingkungan Hidup (Seksi-seksi) ....... II-6 c. Alokasi dan Realisasi Anggaran ....................................................... II-15 d. Permasalahan dan Solusi................................................................. II-16 BAB III PRESTASI TAHUN 2012 ................................................................................... III-1 BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... IV-1 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN Maksud penyusunan laporan ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban dan pelaksanaan tugas dan kegiatan Kantor Lingkungan Hidup sampai pada bulan Desember 2012. Sedangkan maksud mengetahui
keberhasilan
mempertanggungjawabkan
disusunnya
laporan
pelaksanaan atas
kegiatan
tahunan
tugas yang
ini
dan
adalah
kegiatan
dilaksanakan
oleh
untuk guna Kantor
Lingkungan Hidup yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasidan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan pada tahun berikutnya.
B. RINGKASAN ORGANISASI BerdasarkanPeraturan Daerah KabupatenSlemanNomor 9 Tahun 2009 TentangOrganisasiPerangkatDaerah Lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sleman,
Kantor
Hidup Kabupaten Sleman berkedudukan sebagai unsur pendukung
Pemerintah Daerah yang dipimpin langsung oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
1. Uraian Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Kantor
Lingkungan
penyelenggaraan pemerintahan
Hidup
mempunyai
daerah dibidang
tugas
melaksanakan
Lingkungan Hidup. Dalam
menyelenggarakan tugas, Kantor Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a.
Perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;
b.
Pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup;
c.
Penyelenggaraan pelayanan umum bidang lingkungan hidup;
d.
Pembinaan pengelolaan lingkungan hidup;
e.
Pengoordinasian pengelolaan lingkungan hidup;
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Susunanorganisasi Kantor LingkunganHidupterdiridari: a.
Kepala Kantor;
b.
Subbagian Tata Usaha;
c.
SeksiPengendalianPencemaranLingkungan;
d.
SeksiPengendalianPerusakandanKonservasiLingkungan;
e.
SeksiPelayanandanKajianLingkungan;
f.
SeksiPengembanganKapasitasdanPeransertaMasyarakat; dan
g.
KelompokJabatanFungsional.
Subbagian
Tata
Usaha
dipimpinolehkepala
bawahdanbertanggungjawabkepadaKepala yang
berada
di
yang
berada
di
Kantor.Setiapseksidipimpinolehkepala
bawahdanbertanggungjawabkepadaKepala
Kantor
melaluiKepalaSubbagian
Tata
Usaha.Kelompokjabatanfungsionaldalammelaksanakantugasdikoordinasikanolehten agafungsional
yang
ditunjukdanberada
di
bawahsertabertanggungjawabkepadaKepala Kantor melaluiKepalaSubbagian Tata Usaha.
Adapun bagan susunan organisasi Kantor Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:
KEPALA KANTOR
SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN
SEKSI PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
SEKSI PELAYANAN DAN KAJIAN LINGKUNGAN
SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN PERANSERTA MASYARAKAT
Garis Komando Garis Koordinasi
2. Sumber Daya Manusia a. Jumlah pegawai Kantor Lingkungan Hidup menurut golongan adalah sebagai berikut:
No
Golongan
Unit Kerja
IV
III
II
I
Jumlah
1.
Kepala Kantor
1
-
-
-
1
2. 3.
Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengendalian Pencemeran Lingkungan Seksi Pelayanan dan Kajian Lingkungan Seksi Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan Seksi Pengembangan Kapasitas dan Peranserta Masyarakat
1
3
2
-
6
-
5
-
-
5
-
5
-
-
5
-
4
-
-
4
1
2
1
-
4
Pejabat Fungsional
-
-
-
-
25
4. 5.
6.
7.
Jumlah
3
19
3
b. Jumlah pegawai Kantor Lingkungan Hidup menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: Pendidikan No
Unit Kerja
SS-1 2
Dipl
SLTA SLTP
SD
Jumlah
1.
Kepala Kantor
1
-
-
-
-
-
1
2. 3.
Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengendalian Pencemeran Lingkungan Seksi Pelayanan dan Kajian Lingkungan Seksi Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan Seksi Pengembangan Kapasitas dan
1
1
-
4
-
-
6
-
3
-
2
-
-
5
1
1
-
3
-
-
5
-
4
-
-
-
-
4
1
2
-
1
-
-
4
4. 5.
6.
Peranserta Masyarakat 7.
Pejabat Fungsional
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
4
11
-
10
-
-
25
c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 (satu) orang pejabat eselon IIIA, dan 5 (lima) orang pejabat eselon IVA. Tidak ada pejabat fungsional. 3. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Kantor Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut: No
Sarana/Prasarana
1.
Bangunan Gedung Gedung kantor, luas 345 m2 Gedung kantor, luas 63 m2 Gedung kantor, luas 19,5 m2 Garasi 1, luas 60 m2 Garasi 2, luas 73,5 m2 Mushola, luas 27,04 m2 Alat-alat Angkutan Kendaraan roda empat Kendaraan roda dua Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga: Komputer Laptop Mesin ketik Manual Printer LCD Overhead Projector (OHP) Kamera Handycame Wireless Filing Cabinet White board Meja Rapat Meja Kerja Meja kursi Tamu Kursi rapat/lipat Almari Brangkas Kipas angin Almari buffet
2.
3.
Jumlah
Satuan
Keterangan*)
1 1 1 1 1 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Baik Baik Baik Baik Rusak Baik
3 5
Unit Unit
Baik Baik
12 4 6 4 2 1 2 1 1 13 7 7 55 2 83 1 1 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
6 rusak 2 rusak 2 rusak Baik Baik Baik Baik Rusak Baik Baik Baik Baik Baik 1 rusak Baik Baik Baik Baik
Almari arsip kaca Mesin potong rumput Miniatur IPAL No
Sarana/Prasarana
3.
Alat-alat laboraturium: a. Spektrofotometer b. DO meter c. Conductivity meter d. Turbidimeter e. pH meter f. pengukur BOD g. GPS h. Currentmeter i. Water Sample j. Ice Box k. Aerator l. Refrigerator m. Autoclave n. Lemari Asam ( lokal ) o. Alat pemantau udara p. Timbangan analitik q. Oven r. Alat-alat gelas s. Porcelin plate
7 2 3
Unit Unit Unit
Baik 2 baik Baik
Jumlah
Satuan
Keterangan*)
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6 2
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
*) Jumlah kondisi baik/rusak
4. Anggaran dan Realisasi Pada tahun 2012 Kantor Lingkungan Hidup mengelola anggaran sebesar Rp. 3.689.632.770,00(Tga milyar enam ratus delapan puluh sembilan juta enam ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 1.334.779.770,00 (Satu milyar tiga ratus tiga puluh empat juta tujuh ratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) dan belanja langsung sebesar Rp 2.354.853.000,00 (Dua milyar tiga ratus lima puluh empat juta delapan ratus lima puluh tiga ribu rupiah). No
Jenis
1.
Belanja Langsung
2.
Belanja lansung:
Anggaran (Rp) Tidak
a. Belanja Pegawai
Realisasi (Rp)
%
1.334.779.770,-
1.161.864.427,-
87
530.937.500,-
526.437.500,-
99
b. Belanja Barang/Jasa
1.453.577.500,-
1.381.244.963,-
95
370.338.000,-
243.461.750,-
66
3.689.632.770,-
3.313.008.640,-
90
c. Belanja Modal Jumlah 1 + 2 C.
VISI, MISI INSTANSI DAN TANTANGAN YANG MASIH DIHADAPI
1. Visi Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai, Visi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman yaitu ”Terwujudnya lingkungan hidup Kabupaten Sleman yang lestari” Penjelasan Visi: a. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. b. Lestari adalah suatu kondisi lingkungan hidup yang tetap terpelihara sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya . Jadi pengertian terwujudnya lingkungan hidup kabupaten Sleman yang lestari adalah ”terwujudnya kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Sleman yang tetap terpelihara kelestarian fungsi lingkungannya”
2. Misi Untukmewujudkankomitmen
terhadap
pencapaian
visiKantorLingkunganHidup,maka dirumuskanmisisebagaiberikut : a. Meningkatkan pengendalianpencemaran dan perusakanlingkungan hidup. b. Meningkatkan peran serta aparat, masyarakat,
dan swasta dalam
pengelolaan lingkungan hidup. c. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas Kantor Lingkungan Hidup. Penjelasan masing-masing misi: a. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup adalah meningkatkan upaya pencegahan dan atau penanggulangan dan atau pemulihan dampak pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.
b. Meningkatan
peran
serta
aparat,
masyarakat,
dan
swasta
dalam
pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Sleman. c. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas Kantor Lingkungan Hidup adalah upaya internal untuk meningkatkan kompetensi aparat dan mengoptimalkan tupoksi Kantor Lingkungan Hidup dalam koordinasi dan fasilitasi pengelolaan lingkungan hidup.
3. Tantangan yang Masih Dihadapi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kantor Lingkungan Hidup masih mempunyai tantangan yang harus dihadapi antara lain yaitu a. Meningkatnya tuntutan pelayanan bidang lingkungan hidup. Banyaknya permasalahan lingkungan hidup yang harus segera diselesaikan karena tuntutan masyarakat yang menginginkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. b. Tumbuh dan berkembangnya usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Banyak investor yang berinvestasi di Kabupaten Sleman, selain memberikan dampak positif pada sektor perekonomian juga menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup. c. Kepedulian dan partisipasi sebagian masyarakat dan swasta akan kelestarian fungsi lingkungan hidup masih rendah. Banyak masyarakat dan swasta yang kurang peduli disebabkan karena ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran terhadap lingkungan hidup d. Ketaatan warga masyarakat dan swasta terhadap peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup masih rendah. e. Banyaknya pelanggaran peraturan perundang-undangan oleh masyarakat dan swasta sehingga menimbulkan kasus lingkungan hidup.
BAB II PELAKSANAAN TUGAS DESENTRALISASI
A. URUSAN WAJIB 1. UrusanLingkunganHidup (Tata Usaha) a. Program danKegiatan 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan: a) Penyediaan jasa surat menyurat b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan c) Penyediaan jasa administrasi keuangan d) Penyediaan jasa kebersihan kantor e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja f)
Penyediaan alat tulis kantor
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor i)
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
j)
Penyediaan makan dan minuman rapat
k) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi l)
Pengelolaan dokumen SKPD
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan: a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan: a) Pengkajian kompetensi kepegawaian 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan: a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b) Penyusunanlaporankeuangan dan realisasikeuangan
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
b. Pencapaian kegiatanUrusanLingkunganHidup (Tata Usaha). 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Terlaksananya pengelolaan surat menyurat, meliputi surat masuk sebanyak 1.862 buah dan surat keluar sebanyak 995 buah. b) Terlaksananya langganan: Surat kabar 3 jenis; Listrik 12 bulan Telepon 12 bulan, dan Air 12 bulan c) Terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan 12 bulan. d) Tersedianya alat dan bahan kebersihan 7 jenis. e) Pengelolaan kebersihan kentor 12 bulan. f)
Terlaksananya pemeliharaan komputer 8 unit.
g) Terlaksananya penyediaan alat tulis kantor 42 jenis. h) Terlaksananya penyediaan barang cetakan dan penggandaan: Barang cetakan 4 jenis Penggandaan 15.000 lembar i)
Terlaksananya penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor (alat listrik) 6 jenis.
j)
Terlaksananya penyediaan kendaraan operasional pemantauan dan pengawasan 1 (satu) unit.
k) Terlaksananya penyediaan makan dan minum rapat untuk fasilitasi rapat dan tamu 12 kali. l)
Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi: Koordinasi 2 kali; Konsultasi 18 kali
m) Terlaksananya pengelolaan arsip 2 jenis.
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a) Terlaksananya pemeliharaan rutin dan berkala gedung kantor 1 unit b) Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala alat angkutan: Roda 2 (dua) sebanyak 6 unit;
Roda 4 (empat) sebanyak 2 unit.
3)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a) Terlaksananya peningkatan kompetensi kepegawaian: Kenaikan pangkat 4 orang; Tidak terlaksananya pelayanan cuti 10 orang (hanya 3 orang) Tidak terlaksananya kenaikan gaji berkala 15orang (hanya 13 orang) Dokumen analisis jabatan 1 buah Dokumen analisis beban kerja 1 buah
4)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a) Terlaksananya penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD: Laporan bulanan dan laporan tahunan 130 buku; LAKIP 5 buku. b)
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran 12 buku
c)
Terlaksananya penyususan perencanaan kerja SKPD: Rencana kerja 10 buku; RKA-SKPD 10 buku; DPA-SKPD 10 buku; DPPA-SKPD 10 buku
5)
Program Penaatan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan a) Terlaksananya pembuatan peta kondisi tanah sebanyak 1 peta. b) Tersusunnya buku laporan pelaksanaan SPM sebanyak 1 buku.
c. Alokasi dan Realisasi Anggaran No
Program, Kegiatan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan
Anggaran (Rp) Belanja Barang/Jasa
Belanja Pegawai
-
2.000.000,00 17.520.000,00
Realisasi Total (Rp)
Belanja Modal
-
1.915.130,00 13.015.769,00
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
No
Program, Kegiatan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
2.
3.
4.
5.
f. Penyediaan alat tulis kantor g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor j. Penyediaan makan dan minuman rapat k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi l. Pengelolaan dokumen SKPD Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pengkajian kompetensi kepegawaian Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunanlaporankeuangan dan realisasikeuangan c. Penyusunan perencanaan kerja SKPD Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan a. Penyusunan laporan pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup
9.000.000,00
-
Belanja Pegawai 8.212.500,00
Anggaran (Rp) Belanja Barang/Jasa 1.200.000,00
-
-
9.000.000,00
Realisasi Total (Rp)
Belanja Modal -
9.360.500,00
4.800.000,00
-
4.701.500,00
-
23.384.000,00 7.875.000,00
-
19.467.800,00 6.945.000,00
-
1.824.000,00
-
1.688.000,00
-
-
370.338.000,00
243.461.750,00
-
5.096.000,00
-
4.815.200,00
-
42.150.000,00
-
41.168.800,00
4.350.000,00
3.400.000,00
-
7.602.875,00
-
10.000.000,00
-
9.775.700,00
-
67.720.000,00
-
65.544.849,00
8.700.000,00
6.275.000,00
-
14.335.500,00
10.275.000,00
2.450.000,00
-
12.458.750,00
10.275.000,00
2.150.000,00
-
12.364.375,00
10.275.000,00
2.150.000,00
-
12.275.750,00
14.150.000,00
8.078.000,00
-
18.671.800,00
d. Permasalahan dan solusi Dalam melaksanakan urusan lingkungan hidup tahun 2012, khususnya di Sub Bagian Tata Usaha terdapat dua kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan atau tidak tercapai sesuai dengan yang ditargetkan di dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), yaitu kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi serta kegiatan peningkatan kompetensi kepegawaian.Sedangkan untuk pelayanan cuti yang ditargetkan pada tahun 2012 adalah sebanyak 10 orang pegawai, namunhanya 3 (tiga)orangpegawai yang mengambilcuti. Untukkelancaranpelaksanaantugas, bangunan gedungKantor Lingkungan Hidup saat ini perlu pembenahan atau penambahan. Kondisi masing-masing ruangan dirasakan kurang representatif lagi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tata letak pintu masuk di masing-masing ruangan kurang nyaman karena konstruksinya membelakangi jalan utama. Selain itu ruang atau tempat penyimpanan arsip sudah tidak mencukupi lagi untuk menyimpan. Arsip dan/atau dokumen yang disimpan bersifat sangat dinamis, karena dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, SPPL) sewaktu-waktu akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemantauan ke tempat usaha/kegiatan yang dipantau. Penambahan ruang rapat dan ruang pelayanan sangat diperlukan, karena sering kali tamu harus berdiri menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan pengurusan dokumen lingkungan dan/atau izin lingkungan Dari
sisi
kepegawaian,
Kantor
memerlukantambahanjumlahpersonilyang
LingkunganHidupmasihsangat
memiliki
kompetensi
di
bidang
lingkungan hidup kurang lebih sebanyak 3 (tiga) orang. 1. UrusanLingkunganHidup (Seksi-seksi) a. Program danKegiatan 1) Program Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan: a) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan b) Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan persampahan 2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, dengan kegiatan: a) Koordinasi penilaian kota sehat (ADIPURA) b) Pemantauan kualitas lingkungan c) Pengkajian dampak lingkungan d) Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER) e) Koordinasi pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH f)
Koordinasipenyusunan AMDAL
g) Fasilitasi penyelesaian permasalahan lingkungan hidup
h) Pelayanan perizinan bidang lingkungan hidup 3) Program
Perlindungan
dan
Konservasi
Sumber
Daya
Alam,
dengankegiatan: a) Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air b) Pengendaliandampakperubahaniklim c) Koordinasi pengelolaan konservasi SDA d) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem e) Peningkatan
peranserta
masyarakat
dalam
perlindungan
dan
konservasi sumberdayaalam 4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengankegiatan: a) Peningkatan
edukasi
dan
komunikasi
masyarakat
di
bidang
lingkungan b) Pengembangan data dan informasi lingkungan c) Pengendalian pencemaran industri skala kecil dan rumah tangga 5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi, dengan kegiatan: a) Pengujian emisi kendaraan bermotor b. Pencapaian kegiatan urusan lingkungan hidup (Seksi-seksi) 1) Program Kinerja Pengelolaan Persampahan a) Kegiatan
penyediaan
sarana
dan
prasarana
pengelolaan
persampahan. Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, meliputi: Tong sampah tiga kompartemen 143 unit; Komposter 181 unit; Mesin pencacah sampah organik 6 unit; Mesin pencacah sampah plastik 3 unit; Gerobak sampah 31 buah b) Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dilakukan dengan memberikan fasilitasi dan pembinaan kelompok sampah mandiri sebanyak 25 kelompok.
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan a) Koordinasi penilaian kota sehat (ADIPURA) Pelaksanaan pembinaan dan pemantauan kebersihan kota meliputi 10 pasar, 10 sekolahan, 2 terminal, 10 ruas jalan, 5 perumahan, 3 Puskesmas, 2 Rumah Sakit, dan 2 sungai sudah dapat dilaksanakan 100% sesuai dengan target RENJA dan target RENSTRA. Nilai ADIPURA
Kabupaten
Sleman
tahun
2011/2012
berdasarkan
penilaian fsisk dan non fisik (hasil pemantauan Tahap I) adalah 73,27, sehingga
pada
ADIPURA.Dari
Tahun hasil
2012
penilaian
telah
memperoleh
tersebut,
Kabupaten
PIAGAM Sleman
selanjutnya akan dilakukan pemantauan tahap II pada bulan Maret 2013. Direncanakan pada tahun 2013 ditargetkan memperoleh PIALA ADIPURA. Disamping itu juga terlaksananya pembuatan baliho 1 buah dan terlaksananya lomba kebersihan dan keteduhan kota di 17 kecamatan. b) Pemantauan kualitas lingkungan Pencapaian pengujian kualitas lingkungan pada tahun 2012sesuai dengan target dalam RENJA dan RENSTRA yaitu terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan, berupa data pengujian: 1) Air bersih 25 titik
5) Udara ambien 26 titik
2) Mata air 10 titik
6) Emisi cerobong 10 usaha/kegiatan
3) Air badan air 60 titik
7) Air limbah 20 usaha/kegiatan
4) Tanah pertanian 12 titik Dari hasil pemantauan kualitas lingkungan dapat diketahui kondisi kualitas lingkungan di Kabupaten Sleman sebagai berikut: Dari 60 titik
pantau dari 11 sungai pantau Prokasih (Winongo,
Code, Gajah Wong, Bedog, Konteng, Opak, Tepus, Kuning, Blotan, Kruwet, Progo) termasuk dalam kategori tercemar berat untuk sungai Kelas I (di bagian hulu dan tengah) dengan skor storet berkisar antara -55 sampai dengan -86, serta sungai kelas II dan kelas III di bagian hilir juga dalam kondisi tercemar berat
dengan skor storet berkisar antara -59 sampai -82. Parameter yang melebihi baku mutu lingkungan di semua sungai adalah parameter bakteriologi yang terdiri dari parameter bakteri total koli dan bakteri total tinja. Sedangkan untuk parameter lainnya yang sering melebihi baku mutu lingkungan adalah parameter BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) walaupun tidak di semua titik pengambilan sampel. Demikian juga dengan parameter logam berat yaitu Sulfida dan Tembaga. Dari 25 titik lokasi di Kecamatan Turi, Pakem dan Cangkringan, air bersih yang diuji menunjukkan hasil secara kimia 96% memenuhi persyaratan
air
bersih
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990, sedangkan secara bakteriologi
sebesar
80%
tercemar
oleh
bakteri
coliform.
Terjadinya pencemaran yang tinggi pada sumber air bersih oleh parameter bakteri coliform disebabkan karena buruknya sistem sanitasi yang ada dimasyarakat seperti septic tank yang jaraknya biasanya kurang dari 10 meter dari sumber air bersih dan juga desain septic tank yang tidak memenuhi syarat teknis pembuatan septic tank (misalnya sesuai SNI). Untuk kualitas mata air, dari 10 lokasi titik pantau yang diuji terdapat 70% sampel yang secara bakteriologis tidak memenuhi syarat kesehatan sedangkan secara kimia 100% memenuhi persyaratan. Banyaknya mata air yang tidak memenuhi syarat bakteriologis yaitu untuk parameter bakteri coli total disebabkan karena mata air yang disampling kebanyakan berada dekat dengan aktivitas manusia baik itu berada di persawahan, perumahan dll. Dan juga daerah mata air yang pasti adalah daerah yang subur dengan berbagai macam tumbuhan dan hewan yang mampu
memberikan
nutrisi
bagi
perkembangbiakan
mikroorganisme dimana dalah hal ini terwakili oleh bakteri coliform. Hasil pengujian kualitas udara pengambilan sampel sesaat (1 jam) di 26 titik lokasi titik pantau diketahui bahwa kualitas udara ambien di semua lokasi masih memenuhi Baku Mutu Udara Ambient sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor 153 Tahun 2002.
Hasil pengujian kualitas tanah pertanian yang diambil di tiga lokasi kecamatan (Turi, Pakem, Cangkringan). Dari 12 lokasi, 9 lokasi tidak memenuhi kriteria baku kerusakan tanah (PP No. 150 Tahun 2000) untuk parameter derajat pelulusan air dan/atau berat isi. Dari 12 lokasi semua tidak memenuhi kriteria baku kerusakan tanah untuk parameter potensial redoks. Namun mengingat lokasi adalah sebagai tempat penanaman padi maka kondisi tersebut tidak menjadikan masalah bagi tanaman padi. Secara umum kualitas tanah yang diuji masih cukup baik untuk pertanian padi, namun perlu ditingkatkan kualitasnya dengan memberikan pupuk organik. c)
Pengkajian dampak lingkungan Pelaksanaan pembahasan dokumen lingkungan hidup yang terdiri dari
dokumen
Pemantauan
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
(UKL-UPL),
Lingkungan dan
dan
pengesahan
Upaya Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL). Target yang ditetapkan di dalam RENJA adalah pembahasan dokumen UKL-UPL sebanyak 30 dokumen dan pengesahan SPPL sebanyak 500 buah. Pada tahun 2012 dokumen UKL-UPL yang dibahas dan telah direkomendasi sebanyak 60 dokumen, sedangkan SPPL yang disyahkan sebanyak 2.002 buah.Dengan demikian target tercapai rata-rata sebesar 143.42%. Tabel 2.1. Jumlah dokumen lingkungan yang direkomendasi dan disyahkan N O 1.
URAIAN Usaha/kegiatan yang wajib memiliki dokumen lingkungan hidup a. Dokumen AMDAL b. Dokumen UKL-UPL c. SPPL
2.
JUMLAH DOKUMEN LINGKUNGAN 2010 2011 2012
0 71 1.759
0 102 1677
2 67 2002
0 51
0 72
1 60
Usaha/kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan hidup a. Dokumen AMDAL b. Dokumen UKL-UPL
c. SPPL
3.
1.759
1677
2002
10 39 0
12 77 0
15 53 0
Usaha/kegiatan yang melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan hidup a. Dokumen AMDAL b. Dokumen UKL-UPL c. SPPL
d) Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER) Kegiatan
yang
dilakukan
adalah
penilain
terhadap
upaya
penanggungjawab usaha dan atau kegiatan dalam mengendalikan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup. Pengendalian pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup meliputi: 1)
Pencegahan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup;
2)
Penanggulangan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup;
3)
Pemulihan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.
Peringkat kinerja perusahaan yang diberikan terbagi dalam 5 (lima) kategori yaitu: Peringkat
EMASadalah
melaksanakan
upaya
perusahaan
pengendalian
yang
telah
pencemaran
berhasil dan
atau
kerusakan lingkungan hidup dan atau melaksanakan produksi bersihserta telah mencapai hasil yang sangat memuaskan; Peringkat HIJAUadalah perusahaan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan mencapai hasil lebih baik dari persyaratan yang ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku; Peringkat BIRUadalah perusahaan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum
sebagaimana diatur
dalam
peraturan
perundang-
undangan yang berlaku; Peringkat MERAHadalah perusahaan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan
hidup tetapi belum mencapai persyaratan minimum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Peringkat HITAM adalah perusahaan yang belum melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang berarti Untuk menghadapi penilaian oleh Tim PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa,pada tahun 2012 telah dilakukan pembinaan kepada 10 (sepuluh) perusahaan peserta PROPER sesuai dengan target dal RENJA. Adapun hasil penilaian PROPER yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.2. Hasil penilaian PROPER Tahun 2012 NAMA PERUSAHAN
1.
DPPU Pertamina Adisutjipto PT. GE Lighting Indonesia RS. Panti Nugroho
2. 3. 4. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
e)
JENIS USAHA/KEGIATAN
NO
PERINGKAT
Depo bahan bakar Hijau pesawat udara Industri Lampu Biru
Pelayanan Kesehatan PT. Mirota KSM Industri Susu Bubuk PT. Berlico Mulia Farma Industri Farmasi PT. Kusuma Sandang Industri Pemintalan Mekar Jaya Jogja Indoesia Hospital Pelayanan (JIH) Kesehatan Hyatt Jasa Pariwisata Sahid Raya Jasa Pariwisata The Cangkringan Villa & Jasa Pariwisata SPA
Biru Biru Merah Merah Merah Merah Merah Merah
Koordinasi pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH Kegiatan ini merupakan suatu strategi pengendalian pencemaran air secara nasional yang sudah dicanangkan sejak tahun 1992.Program Kali
Bersih
(PROKASIH)
diharapkan
mampu
menekan
laju
pencemaran dan perusakan lingkungan sungai. Adapun tujuan dari kegiatan Koordinasi Pengelolaan PROKASIH adalah:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas air sungai dengan mencapai tingkat mutu air yang terbaik; 2) Mengelola fungsi sempadan sungai sebagaimana mestinya; 3) Meningkatkan daya guna dan hasil guna lingkungan sungai bagi kepentingan umum. Pada tahun 2012 terget kinerja yang akan dicapai adalah pelaksanaan pembinaan masyarakat di sepanjang sungai1 kali, gerakan kebersihan sungai di 10 lokasi dan fasilitasi kegiatan jejaring masyarakat peduli sungaidi 1 alur sungai. Kegiatan tersebut telah berhasil tercapai 100%. f)
Koordinasi penyusunan AMDAL Pencapaian kegiatan ini tercapai 100% dengan target kinerja yang ditetapkan di dalam Dokumen Perubahan Pelaksanan Anggaran Tahun 2012 adalah evaluasi kegiatan wajib AMDAL sebanyak 3 (tiga) dokumen. Adapun tiga usaha/kegiatan yang dievaluasi adalah Mataram City, Hotel Royal Ambarrukmo, dan Delta Merlin
g)
Fasilitasi penyelesaian permasalahan lingkungan hidup Kegiatan ini adalah tindak lanjut pengaduan masyarakat (kasus) akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Pada tahun 2012 ditargetkan sebanyak 15 kasus yang akan ditindaklanjuti. Hasil kegiatan sebanyak 22 kasus lingkungan yang ditindak lanjuti atau target tercapai sebesar 111,67%. Pada tahun 2013 melalui kegiatan yang sama direncanakan pelaksanaan tindak lanjut aduan kasus lingkungan sebanyak 30 kasus dan ditargetkan tercapai 100%.
Tabel 2.3. Tindaklanjut pengaduan masyarakat terhadap dugaan pencemaran lingkungan NO 1.
URAIAN
JUMLAH KASUS DUGAAN PENCEMARAN 2010 2011 2012
Dugaan pencemaran/kerusakan lingkungan: a. Tanah
2
1
0
b. Air c. Udara (termasuk kebisingan)
2.
Penanganan lingkungan hidup
5 15
5 17
27 0
25 0
22 0
masalah
a. Pembinaan/peringatan b. Pengajuan kasus ke pengadilan
h)
10 21
Pelayanan perizinan bidang lingkungan hidup Pencapaian target kegiatan ini sebesar 142,86% dengan terget kinerja yang ditetapkan dalam RENJA dan DPA adalah: Terlayaninya permohonan izin pembuangan air limbahkepada 3 (tiga) pemohon; Terlayaninya permohonan surat keterangan kelayakan teknis atau izin penyimpanan sementara limbah B3 kepada 5 (lima) pemohon; Data pemantauan pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL 50 usaha/ kegiatan; Bimtek pelaporan RKL-RPL/UKL-UPL 30 usaha/kegiatan
3)
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam a) Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air. Pencapaian target kegiatan ini sebesar 100% dengan terget kinerja yang ditetapkan adalah: Terbangunnya Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) 166 unit; Terlaksananya sisialisasi 1 (satu) kali, dan Tersedianya bibit tanaman 500 batang b) Pengendalian dampak perubahan iklim Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah inventarisasi dan pemantauan usaha/kegiatan penggunaan bahan perusak ozondi 25 usaha/kegiatan dan terlaksananya sosialisasi program kampung iklim (PROKLIM) 1 (satu) kali.Target kegiatan ini tercapai sebesar 100%. c) Koordinasi pengelolaan konservasi dan sumber daya alam Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah tersusunnya laporan Menuju Indonesia Hijau (MIH)(MIH) 10 buku.Target kegiatan ini tercapai sebesar 100%.
d) Pengelolaan kenekaragaman hayati dan ekosistem Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah terbinanya masyarakat pemanfaat KEHATI 20 orang, inventarisasi pelaksanaan penghijauan, kerusakan lahan/lahan kristis di 17 kecamatan, dan pembuatan demplot tanaman. 2 (dua) lokasi Target kegiatan ini tercapai sebesar 100% e) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi sumber daya alam Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah: Pelaksanaan pembinaan kepada pemerhati lingkungan hidup (rangkaian Hari Lingkungan Hidup) 20 prestator; Pelaksanaan lomba cerdas cermat 6 (enam) prestator; Terlaksananya Pekan Penghijauan dan Konservasi alam Nasional (PPKAN) Target kegiatan ini tercapai sebesar 100%
4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a) Peningkatan
edukasi
dan
komunikasi
masyarakat
di
bidang
lingkungan Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah pembinaan kepada 9 sekolah dan 6 pondok pesantren untuk mewakili Kabupaten Sleman maju
sebagai
sekolah
dan
pondok
pesantren
berwawasan
lingkungan.Target kegiatan ini tercapai sebesar 100% b) Pengembangan data dan informasi lingkungan Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah tersusunnya draft buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2012berupa buku laporan 1 (satu) draft dan buku kumpulan data 1 (satu) draft. Target kegiatan ini tercapai sebesar 100% c) Pengendalian pencemaran industri skala kecil dan rumah tangga Target kinerja yang ditetapkan tahun 2012 adalah:
Pelaksanaan pembinaan pengelolaan limbah Industri Skala Kecil (ISK) sebanyak 2 kali; Sosialisasi produksi bersih rumah tanggasebanyak 1 (satu) kali.; Buku inventarisasi sumber pencemarsebanyak 1 (satu) buku
5) Program Peningkatan Pengendalian Polusi a)
Pencapaian program ini melalui satu kegiatan yaitu pengujian emisi kendaraan bermotor dengan capaian sebesar 100%. Hasil kegiatan tersebut berupa erlaksananya lomba emisi kendaraan bermotor 1 (satu) kali.dan terlaksananya uji petik pengujian emisi kendaraan bermotor 1 (satu) kali.
6) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Pencapaian program ini melalui kegiatan penyusunan draft Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan capaian sebesar 100%. 7)
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pencapaian
program
ini
melalui
kegiatan
penyusunan
laporan
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal(SPM) Bidang Lingkungan Hidup dengan capaian sebesar 100%. c. Alokasi dan Realisasi Anggaran
No
Program, Kegiatan
1.
Program Kinerja Pengelolaan Persampahan a. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan b. Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan a. Koordinasi penilaian kota sehat (ADIPURA) b. Pemantauan kualitas lingkungan c. Pengkajian dampak lingkungan
2.
Anggaran (Rp) Belanja Barang/Jasa
Belanja Pegawai
Realisasi Total (Rp)
Belanja Modal
-
390.865.000,00
-
375.550.300,00
19.575.000,00
56.442.000,00
-
75.832.725,00
80.225.000,00
64.385.075,00
-
144.361.200,00
23.325.000,00 37.875.000,00
104.744.650,00 24.197.500,00
-
126.700.150,00 61.689.950,00
d. Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER) e. Koordinasi pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH f. Koordinasipenyusunan AMDAL g. Fasilitasi penyelesaian permasalahan lingkungan hidup h. Pelayanan perizinan bidang lingkungan hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam a. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air b. Pengendaliandampakperubahanikli m c. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA d. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem e. Peningkatan peranserta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi sumberdayaalam
12.175.000,00
5.164.500,00
-
17.244.500,00
13.950.000,00
17.440.650,00
-
31.354.650,00
3.375.000,00 19.500.000,00
3.003.500,00 15.250.000,00
-
6.378.500,00 34.566.750,00
27.700.000,00
17.138.000,00
-
44.367.250,00
6.100.000,00
335.214.000,00 0
-
312.458.300,00
8.900.000,00
10.237.500,00
-
19.014.910,00
24.200.000,00
16.864.500,00
-
40.862.550,00
14.900.000,00
10.653.000,00
-
25.379.875,00
51.325.000,00
71.099.500,00
-
121.830.030,00
No
Program, Kegiatan
Belanja Pegawai
4.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan b. Pengembangan data dan informasi lingkungan
3.
c. Pengendalian pencemaran industri skal kecil 5.
6.
Program Peningkatan Pengendalian Polusi a. Pengujian emisi kendaraan bermotor Program Penaatan Peraturan Perundang-undangan a. Penyusunan draftPeraturan Bupati tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Anggaran (Rp) Belanja Barang/Jasa
Realisasi Total (Rp)
Belanja Modal
34.575.000,00
42.758.000,00
-
68.705.250,00
20.475.000,00
10.525.000,00
-
30.342.200,00
29.000.000,00
13.252.550,00
-
42.047.450,00
7.575.000,00
29.470.575,00
-
36.338.825,00
20.950.000,00
6.800.000,00
-
27.549.800,00
d. Permasalahan dan solusi Pelaksanaan urusan lingkungan hidup, yang dijalankan oleh masing masing seksi di Kantor Lingkungan Hidup tahun 2012terdapat beberapa permasalahan sehingga terdapat target yang tidak dapat dicapai sesuai yang ditargetkan di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD). Adapaun permasalahan yang dihadapai dan solusi yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: 1)
Program Kinerja Pengelolaan Persampahan Dengan adanya Dana Alokasi Khusus (DAK0 Bidang Lingkungan Hidup, maka dana tersebut antara lain digunakan untuk mendukung kegiatan masyarakat dalammelakukan pengelolaan sampah mandiri. Adapun penyerapan anggaran berupa terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan: Tong sampah tiga kompartemen 143 unit; Komposter 181 unit; Mesin pencacah sampah organik 6 unit; Mesin pencacah sampah plastik 3 unit; Gerobak sampah 31 buah Dismping memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana pengelolaa persampahan, juga dilaksanakan fasilitasi dan pembinaan kelompok sampah mandiri sebanyak 25 kelompok.
2)
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, melalui kegiatan
koordinasi
penilaian
kota
sehat
(ADIPURA)
telah
dilaksanakanpembinaan dan pemantauan kebersihan kota di lokasi-lokasi titik pantau penilaian ADIPURA yaitu di pasar, sekolahan, terminal, ruas jalan (arteri dan kolektor), perumahan, Puskesmas, Rumah Sakit, dan perairan umum (sungai). Dari terget kinerja yang ditetapkan sudah dapat dilaksanakan seluruhnya, namun hasil yang diperoleh belum sesuai yang ditetapkan yaitu meningkatnya nilai ADIPURA keteduhan kota sebesar 1%. Nilai ADIPURA Kabupaten Sleman tahun 2011/2012 berdasarkan penilaian fsisk dan non fisik (hasil pemantauan Tahap I) adalah 73,27,sehingga pada Tahun 2012 telah memperoleh PIAGAM ADIPURA. Permasalahanyang menjadikan tidak tercapainya nilai ADIPURA lebih besar atau sama dengan passing grade antara lain adalah: a. Belum adanya kesamaan pandangan bahwa ADIPURA adalah penilaian
kinerja
pemerintah kabupaten/kota dalam
pengelolaan
kebersihan dan keteduhan. Beberapa SKPD masih beranggapan bahwa ADIPURA hanya merupakan kegiatan Kantor Lingkungan Hidup saja.
b. Kurangnya dukungan dan komitmen stake holders dan masyarakat di Kabupaten Sleman terhadap program ADIPURA. c. Kurangan gerakan penghijauan dan pengelolaan sampah sistem 3R (reduce, reuse, recycle). d. Kurangnya sarana dan prasarana perkotaan yang memenuhi standar, seperti sarana pengelolaan sampah di area publik, trotoir, dan taman kota. Solusi yang akan dilaksanakan antara lain: b. Melakukan pendampingan pengelolaan sampah kepada masyarakat; c. Melakukan
lomba
kebersihan
dan
keteduhan
kota
kecamatan
(ADIPURA tingkat kabupaten); d. Melakukan sosialisasi Program ADIPURA kepada masyarakat luas; e. Melakukan koordinasi dengan sektor terkait dan kecamatan. 3)
Kegiatan
pemantauan
kualitas
lingkungan
sangat
tergantung
dari
laboratorium penguji yang akan melakukan pengujian. Laboratorium lingkungan yang ada keberadaannya sangat terbatas sehingga dalam pelaksanaannya harus menyesuaikan jadwal yang ada di laboratorium yang bersangkutan. Untuk menangani hal tersebut telah dilakukan koordinasi dan penyusunan jadwal sejak awal. Permasalahan lain adalah keterbatasan alokasi anggaran untuk melakukan pengujian kualitas lingkungan sehingga baru bisa dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Secara ideal pengujian kualitas lingkungan dilakukan minimal 2 (dua) kali setahun. 4)
Kegiatan pengkajian dampak lingkungan adalah melakukan pembahasan dokumen lingkungan yang terdiri dari dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UKL-UPL),
dan
pengesahan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). Target yang ditetapkan di dalam DPA adalah pembahasan dokumen UKL-UPL sebanyak 30 dokumen dan pengesahan SPPL sebanyak 500 buah. Pada tahun 2012 dokumen UKL-UPL yang dibahas dan telah direkomendasi sebanyak 60 dokumen atau melebihi target . Sedangkan SPPL yang disyahkan sebanyak 2.002 buah.
Permasalahan yang muncul adalah dokumen lingkungan saat ini oleh sebagain pemrakarsa hanya digunakan sebagai salah satu syarat penerbitan izin usaha dan/atau kegiatan.Dokumen lingkungan bukan diimplementasikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemanataun lingkungan.Solusi yang dilakukan adalah melaksanakan pembinaan kepada pemrakarsa/penanggung jawab usaha/kegiatan terkait dengan kewajiban pengelolaan dan pemantauan termasuk pelaksanaan pelaporan. 5) Kegiatan peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER) adalah program penilain terhadap upaya penanggungjawab usaha dan atau kegiatan
dalam
lingkungan
hidup.
mengendalikan
pencemaran
dan
atau
kerusakan
Pengendalian
pencemaran
dan
atau
kerusakan
lingkungan hidup meliputi: a. Pencegahan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup; b. Penanggulangan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup; c. Pemulihan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup. Permasalahan perusahaan
yang
dihadapi
peserta
PROPER
adalah
penunjukan
ditentukan
secara
atau
penetapan
langsung
oleh
Kementerian Lingkungan Hidup, bukan berdasarkan usulan dari daerah sehingga dituntut kesiapan semua peserta PROPER untuk menerima evaluasi Tim PROPER. Pada tahun 2012 peserta PROPER sebanyak 10 (sepuluh) perusahaan dan telah dilakukan pembinaan untuk menghadapi penilaian oleh Tim PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa. 6) Kegiatan Koordinasi Pengelolaan PROKASIH dan SUPERKASIH, adalah sebagai suatu strategi pengendalian pencemaran air secara nasional yang sudah dicanangkan sejak tahun 1992. Program Kali Bersih (PROKASIH) diharapkan mampu menekan laju pencemaran dan perusakan lingkungan sungai. Adapun tujuan dari kegiatan Koordinasi Pengelolaan PROKASIH adalah: Meningkatkan kualitas dan kuantitas air sungai dengan mencapai tingkat mutu air yang terbaik;
Mengelola fungsi sempadan sungai sebagaimana mestinya; Meningkatkan daya guna dan hasil guna lingkungan sungai bagi kepentingan umum. Hasil pemantauan kualitas air sungai menunjukkan telah terjadi penurunan kualitas air dari hulu sampai ke hilir. Hal ini terlihat dari kadar oksigen terlarut dalam air yang menurun dari hulu sampai ke hilir. Penurunan ini diduga disebabkan aktifitas kegiatan manusia yang berakibat tercemarnya air sungai. Permasalahan lainnya adalah adanya pembuangan sampah liar, dan pemanfaatan bantaran/sempadan sungai sebagai tempat permukiman. Hasil evaluasi peruntukan air sungai sesuai Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan bahwa air sungai tidak sesuai lagi dengan peruntukannya, karena pada umumnya mengandung koli tinja dan kadar oksigen terlarut yang tidak memenuhi Baku Mutu Lingkungan. Kegiatan pengendalian pencemaran sungai tidak hanya difokuskan kepada sektor industri saja, tetapi juga seluruh sektor kegiatan lain yang berpotensi menurunkan kualitas lingkungan yang bermula dari hulu sampai ke hilir melalui satu program pengendalian lingkungan terpadu. Solusi yang dilakukan antara lain adalah: Pembuatan
IPAL
Komunal
skala
rumah
tangga
dan
berbasis
masyarakat. Rehabilitasi lahan dan penanaman penghijauan di kanan kiri sungai yang masih terbuka. Sosialisasi, pengembangan dan pemberdayaan kelompok peduli sungai. 7)
Kegiatan koordinasi penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Target kinerja yang ditetapkan di dalam Dokumen Pelaksanan
Anggaran
adalah
evaluasi
kegiatan/dokumen
AMDAL
sebanyak 3 (tiga) dokumen. Kegiatan evaluasi dilakukan karena Kabupaten Sleman tidakmemiliki Komisi Penilai Amdal, sehingga tidak dapat melakukan penilaian terhadap Dokumen Amdal dan penilaian dilakukan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. 8)
Kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan lingkungan hidup adalah merupakan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan pengaduan akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan. Pada
tahun 2012 telah dilayani pengaduan masyarakat sebanyak 22 kasus, dari target pelayanan penanganan kasus yang ditetapkan di dalam DPA sebanyak 15 kasus. 9)
Kegiatan pelayanan perizinan bidang lingkungan hidup pada tahun 2012 ditargetkan terlayaninya permohonan izin pembuangan air limbah 3 (tiga) pemohon dan terlayaninya permohonan surat keterangan kelayakan teknis atau izin penyimpanan sementara limbah B3 5 (lima) pemohon. Sampai akhir tahun anggaran 2012dapat melayani sebanyak 11 permohonan, hal ini sesuai dengan berkas permohonan yang diterima di Kantor Lingkungan Hidup.Sebagian besar permohonan yang diajukan belum dapat diberikan izin pembuangan air limbah karena masih terdapat parameter yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan.Untuk selanjutnya kepada pemohon izin diminta untuk mengupayakan kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga hasil yang diperoleh memenuhi standar Baku Mutu yang ditetapkan. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) termasuk limbah B3, merupakan
kegiatan
yang
harus
dilakukan
oleh
kabupaten/kota
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian
Pemerintahan
Daerah
UrusanPemerintahan Provinsi,
dan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota. Permasalahan yang dihadapi adalah Kabupaten Sleman belum memiliki peraturan yang mengatur tentang izin penyimpanan dan/atau pengumpulan sementara limbah B3. Pada saat ini solusi yang dilakukan adalah memberikan surat keterangan kelayakan teknis kepada pemohon izin penyimpanan sementara limbah B3.. 10) Kegiatan konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumbersumber air dilakukan dengan cara pembangunan sumur peresapan air hujan (SPAH) di beberapa sekolahan sebanyak 16 unit dan di lokasi padat pemukiman sebanyak 151 unit.. Dengan dibangunnya SPAH diharapkan dapat mengurangi genangan air hujan. Disamping itu untuk upaya konservasi air juga dilakukan penyaluran bibit tanaman sebanyak 2.000 batang untuk penghijauan.
Solusi yang dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi manfaat sumur peresapan air hujan (SPAH) kepada masyarakat secara luas. 11)
Kegiatan
pengendalian
dampak
perubahan iklim
meliputi kegiatan
sosialisasi dan inventarisasi Bahan Perusak Ozon (BPO). Permasalahan yang terjadi adalah sosialisasi masih terbatas kepada aparat pemerintah Kabupaten Sleman dan kecamatan, sedangkan untuk masyarakat dan para pengguna BPO belum pernah dilaksanakan. Solusi yang dilakukan adalah meningkatkan dan memperluas sasaran sosialisasi penggunaan BPO kepada masyarakat di Kabupaten Sleman. 12)
Kegiatan koordinasi pengelolaan konservasi sumberdaya alam meliputi penyusunan
DED
Taman
KEHATI
dan
Arboretum
Bambu
serta
penyusunan Laporan Menuju Indonesia Hijau (MIH). Penyusunan DED dan laporan MIH sudah terlaksana dengan baik. Program MIH adalah penilaian kinerja pemerintah daerah dalam mempertahankan dan menambah tutupan lahan yang dievaluasi setiap tahun oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pada tahun 2012 Kabupaten Sleman belum mendapatkan tropy atau penghargaan karena berdasarkan hasil evaluasi beberapa indikator belum memenuhi standar nilai.
Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah: Data lahan dan penangan lahan kritis belum tersedia Perbedaan persepsi lahan kritis oleh masing-masing sektor Kebijakan daerah yang berkaitan dengan pengaturan penambahan tutupan lahan masih kurang. 13)
Kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem meliputi kegiatan pembinaan masyarakat pemanfaat KEHATI dan pembuatan demplot tanaman langka. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik. Permasalahan yang terjadi adalah pembangunan taman KEHATI secara keseluruhan khususnya pembangunan fisik konstruksi mengalami kesulitan dalam pendanaan. Solusi yang dilakukan adalah mengupayakan mencari dana melalui berbagai sumber, namun sampai akhir tahun 2012 belum berhasil.
BAB III PRESTASI TAHUN 2012
Dalam rangka untuk mengikuti evaluasi (lomba)di bidang lingkungan hidup yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa
Yogyakarta
danPemerintah Pusat,pada tahun 2012 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman sesuai dengan tugas dan fungsinya telah melakukan pendampingan dan pembinaan kepada calon peserta lomba. Jenis lomba yang diikuti antara lain adalah lomba lingkungan hidup (KALPATARU), evaluasi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup (ADIWIYATA), evaluasi penyelenggaraan Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup, seleksi KEHATI Award. Disamping itu pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Sleman berhasil menerima pengharagaan Piagam ADIPURA untuk kategori Kota Sedang. Adapun prestasi yang diperoleh Kabupaten Sleman dalam mengikuti lomba di bidang lingkungan hidup tahun 2012adalah sebagai berikut:
NO
NAMA PRESTATOR
ALAMAT
Kabupaten Sleman
KETERANGAN
1.
Pemerintah Sleman
Penerima Penghargaan PIAGAM ADIPURA
2.
SDN Nogopuro Caturtunggal Depok Caturtunggal Depok
3.
SD Kanisius Klasan
4.
SMPN 2 Kalasan
Selomartani Sleman
5.
MAN Yogyakarta III Mlati
Sinduadi Mlati Sleman
Sekolah ADIWIYATA MANDIRI NASIONAL
6.
SDN Banyuurip 2 Turi
Turi Sleman
Juara I Tingkat Provinsi DIY, Sekolah ADIWIYATA
7
Pondok Pesantren Babadan Juara II Tingkat Provinsi Roudhotul Muttaqin Purwomartani Kalasan DIY, Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Sekolah MANDIRI
ADIWIYATA
Kadirojo Purwomartani Kalasan Sekolah ADIWIYATA Sleman MANDIRI NASIONAL Kalasan Sekolah ADIWIYATA MANDIRI NASIONAL
8.
NO
Tutik Sudaryanti, S.Sos
Kecamatan Mlati
NAMA PRESTATOR
ALAMAT
9.
H. Sudiyono
Candi, Turi
10
Triyono Budi Santoso
Tangkilan Godean
11
Drs. Krido Suprayitno, SE., Camat Depok M.Si
12
Kampung Sukunan
Juara I Tingkat Provinsi DIY Kategori Pengadi Lingkungan KETERANGAN
Bangunkerto, Juara II Tingkat Provinsi DIY Kategori Pembina Lingkungan Sidoarum Juara III Tingkat Provinsi DIY Kategori Perintis Lingkungan Penghargaan KEHATI AWARD Kategori Pendorong Lestari KEHATI
Sukunan Banyuraden Penghargaan Gamping Kampung Iklim
Program
BAB IV PENUTUP
Laporan pelaksanaan tugas akhir tahun 2012 Kantor Lingkungan Hidup disusun berdasarkan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan di dalam Dokumen Pelaksanaan AnggaranSatuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2012. Terdapat beberapa target kinerja yang tidak dapat dicapai dikarenakan adanya permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Kantor Lingkungan Hidup. Realisasi hasil yang dicapai akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan bidang lingkungan hidup di tahun-tahun yang akan datang. Dengan disusunnya laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai dukungan data dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Demikian laporan pelaksanaan tugas akhir tahun 2012 Kantor Lingkungan Hidup ini disusun, semoga dapat membantu mempermudah dalam memahami atas laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta pertanggungjawaban penggunaan anggaran dalam APBD Kabupaten Sleman tahun 2012.
Sleman, Januari 2013 Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
Dra.EPIPHANA KRISTIYANI,MM. NIP.19670712 199303 2 009