LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode 9 Tahun 2015) http://webblog.kkn.unsyiah.ac.id/tungkopcut9 GAMPONG : Tungkop Cut KEMUKIMAN : Garot Tungkop KECAMATAN : Indrajaya KABUPATEN : Pidie Disusun Oleh :
Nama Rahmat Arfaz Asri Diana Dara Octaviani Khaulia Mawaddah Mellya Safitri Santi Ramadani Suryani Dewi
NIM
Fakultas/Jurusan
1204106010065 1201101010160 1207101010234 1206101030057 1206102030047 1206104030048 1207101070003
Teknik/Industri Ekonomi/EKP Kedokteran/Pend.dokter KIP/Ekonomi KIP/Sendratasik KIP/Bimbingan Konseling KG/Pend.dokter gigi
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2015
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KKN Tema/Judul: Pembenahan Administrasi Pemerintah Gampong Melalui pemanfaatan Dana Gampong Untuk Mempercepat Proses Pembenahan Bangsa Nama Rahmat Arfaz Asri Diana Dara Octaviani Khaulia Mawaddah Mellya Safitri Santi Ramadani Suryani Dewi
Nim 1204106010065 1201101010160 1207101010234 1206101030057 1206102030047 1206104030048 1207101070003
Fakultas/Jurusan Teknik/Industri Ekonomi/EKP Kedokteran/Pend. dokter KIP/Ekonomi KIP/Sendratasik KIP/Bimbingan Konseling KG/Pend. dokter Gigi
Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1
Alfi Syahril Fuadi Jaya, S.Pd., M.Si NIP: 197807102005011004
Keuchik Gampong
Muzakkir Gampong Tungkop Cut, Kecamatan Indrajaya
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)2/ Koordinator Kecamatan
drh. M. Isa, M.Si NIP: 195908091986031003
Mengetahui: Ketua BAPEL KKN Universitas Syiah Kuala
Dr. Rusli Yusuf, M.Pd NIP. 195702101985031004
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN) di Gampong Tungkop Cut, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang dilaksanakan mulai tanggal 3 Agustus– 2 September 2015. Shalawat dan salam mari kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'AlayhiWasallam, keluarga dan sahabat serta orang-orang mukmin yang tetap istiqamah di jalan-Nya. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orang tua dan semua pihak yang telah memberikan doa, nasihat dan dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 9 tahun 2015. Ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng selaku Rektor Universitas Syiah Kuala, juga selaku pembina KKN di Universitas Syiah Kuala, 2. Bapak Dr. Rusli Yusuf, M.Pdselaku ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BAPEL KKN)UniversitasSyiah Kuala, 3. Bapak Alfi Syahril Fuadi Jaya, S.Pd,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1, yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan KKN, 4. Bapak drh. M.Isa,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 2 sekaligus Koordinator kecamatan Indrajaya, 5. Bapak Muzakkir selaku geuchik gampong Tungkop Cut, kecamatan Indrajaya, serta seluruh anggota keluarganya yang telah bersedia menerima dan menampung anggota kelompok P274 selama pelaksanaan kegiatan KKN. Penulis telah berusaha dalam menyempurnakan laporan ini, namun penulis menyadari bahwa penulis tidak mungkin luput dari kesalahan dan kesilapan, untuk kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan akhir mahasiswa KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin.
Banda Aceh, 7 September 2015 Penyusun,
Mahasiswa KKN Kelompok P274
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...............................................................................................i Kata Pengantar ........................................................................................................ii Daftar Isi ...................................................................................................................iii Daftar Lampiran .....................................................................................................v
BAB I Pendahuluan A. Gambaran Umum Lokasi KKN ............................................................1 B. Maksud danTujuan Laporan .................................................................9 C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada..............................13 D. Metode dan Sistematika Pembahasan...................................................13
BAB II Beberapa Bidang Permasalahan Gampong A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya ..............................15 B. Prasarana dan Sarana ............................................................................15 C. Produksi ................................................................................................15 D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ...............................................16 E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong ...........................................16 BAB III Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN A. Kegiatan Mandiri ..................................................................................17 B. Kegiatan Kelompok .............................................................................. 55 BAB IV Penutup A. Kesimpulan ...........................................................................................61 B. Saran .....................................................................................................61
Daftar Pustaka .........................................................................................................63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Matriks jadwal kegiatan Lampiran 2 : Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Lampiran 3 : Peta Gampong Lampiran 4 : Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong Lampiran 5 : Dokumentasi kegiatan KKN
BAB I PENDAHULUAN A.
Gambaran Umum Lokasi KKN
1.1
Sejarah Gampong Gampong Tungkop Cut terletak di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. Indrajaya
merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Pidie. Kecamatan Indrajaya dibagi menjadi 5 mukim, yaitu kemukiman Caleue, Bluek Grong-grong, Lhok Kaju, Garot Tungkop,dan Gapui Suwik. Salah satu gampong yang berada di bawah kemukiman Garot Tungkop adalah Gampong Tungkop Cut. Asal mula nama Gampong Tungkop Cut adalah kata “tungkop’ yang berasal dari kata kupiah meukutop atau kupiah tungkop, dimana produksi kupiah meukutop pertama sekali berasal dari gampong Tungkop Cut dan kata “cut” yang berasal dari bahasa Aceh yang berarti kecil, dimana gampong Tungkop Cut memiliki luas area yang lebih kecil dari luas gampong sekitar dan juga berasal dari kata pocut yang merupakan keturunan kerajaan, dimana terdapat keturunan kerajaan di gampong Tungkop Cut dibuktikan dari adanya peninggalan kerajaan berupa sebuah rumah panggung yang sering disebut dengan rumah ulee balang atau rumah lam kuta oleh masyarakat sekitar. Dikarenakan adanya rumah ulee balang tersebut maka gampong tungkop cut dijadikan sebagai pusat dari mukim garot tungkop pada zaman kerajaan dahulu. Pada zaman kerajaan dahulu ketika Belanda datang menjajah Indonesia, di Gampong Tungkop Cut teradapat sebuah tempat yang dinamakan dengan “khurukha” yaitu sebuah tempat penguburan jasad warga yang mengkhianati Indonesia atau yang berpihak kepada Belanda. Selain khurukha juga terdapat sebuah tempat yang dinamakan dengan “apatalam” yaitu sebuah tempat penguburan jasad warga yang terkena penyakit cacar pada zaman dahulu yang menyebabkan banyak warga gampong Tungkop Cut meninggal dunia dan pindah dari gampong Tungkop Cut sehingga produksi kupiah meukutop di gampong Tungkop Cut terhambat dan tidak pernah diproduksi kembali sampai saat ini. Pada awal dibangun gampong Tungkop Cut, terdapat hanya tiga rumah di gampong Tungkop Cut, termasuk di antaranya adalah rumah ulee balang yang terletak di tengah dari dua rumah lainnya. Rumah ulee balang merupakan rumah pemimpin atau raja yang dikelilingi oleh banyak rumpun bambu yang berfungsi sebagai pelindung dari musuh. Rumah tersebut merupakan rumah dasar di gampong Tungkop Cut yang tersisa yang pada zaman penjajahan sering dijadikan tempat perlindungan oleh warga setempat.
Berdasarkan penuturan salah seorang warga gampong Tungkop Cut yang sudah lama menempati gampong Tungkop Cut, nama raja yang memimpin pada saat tersebut adalah Teuku Ampon Amat yang memiliki anak laki-laki yang bernama Ampon Sulaiman dan cucunya yang bernama Teuku Razali yang sampai saat ini masih hidup. Di salah satu rumpun bambu terdapat makam nyak chiek maryam yang merupakan adik dari ampon sulaiman dan menurut pengakuan warga beliau adalah mi wali hasan tiro. Surau atau tempat pengajian warga gampong Tungkop Cut pada masa awal terbentuknya gampong Tungkop Cut terdapat di ujung bagian baroh dari gampong Tungkop Cut. Surau tersebut merupakan milik tengku meunasah cot,namun dikarenakan lokasinya yang jauh dari rumah warga maka surau tersebut dipindahkan ke lokasi dimana meunasah gampong Tungkop Cut terletak sekarang. Pada bagian belakang dari meunasah gampong Tungkop Cut terdapat dua makam keramat yang diyakini merupakan makam anak raja yang berasal dari Banda Aceh yang bersembunyi ke gampong Tungkop Cut. Sejak tahun 1950 Gampong Tungkop Cut telah dipimpin sebanyak tiga belas geuchik (pemimpin gampong). Adapun geuchik yang pernah memimpin Tungkop Cut adalah : a.
Manzali
(1950-1954)
b.
Hasan
(1954-1973)
c.
Hasyem
(1973-1977)
d.
Zulkifli
(1977-1981)
e.
Razali
(1981-1985)
f.
M. Jalil
(1985-1989)
g.
Saed Ridwan
(1989-1993)
h.
M. Amin
(1993-1997)
i.
M. Nur
(1997-2001)
j.
Hasballah
(2001-2005)
k.
M. Isa
(2005-2009)
l.
Azwar
(2009-2014)
m. Muzakkir
(2014-sekarang)
1.2 Demografi Gampong Tungkop Cut merupakan satu di antara 48 gampong yang terletak dalam wilayah Kecamatan Indrajaya dan
satu di antara sepuluh gampong di wilayah kemukiman Garot
Tungkop. Gampong Tungkop Cut merupakan salah satu gampong di Kecamatan Indrajaya yang memiliki areal persawahan dan perkebunan yang sangat potensial dan strategis. Gampong Tungkop Cut merupakan gampong yang terpisah diantara gampong-gampong dalam satu kecamatan. Sehingga gampong tersebut hanya dikelilingi oleh ladang dan persawahan. Meskipun gampong Tungkop Cut ini memiliki areal persawahan dan perkebunan yang sangat potensial dan juga srategis, namun jumlah penduduk di gampong Tungkop Cut merupakan yang paling sedikit diantara gampong-gampong lain di kecamatan tersebut. Gampong Tungkop Cut terdiri dari 25 rumah dan dihuni oleh 35 kepala keluarga (KK). Secara keseluruhan, masyarakat gampong Tungkop Cut bermata pencaharian sebagai petani. Jenjang pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SMP/Sederajat. Batas pembagian wilayah Gampong Tungkop Cut adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Rawa Tungkop Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Blang Lhok Kaju Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Garot Tungkop Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong U
Kondisi Fisik dasar Gampong Tungkop Cut Tabel 1.1 Kondisi Fisik Gampong Tungkop Cut Luas No
Pemanfaatan Lahan
Keterangan (Ha)
1
Area Pusat Gampong
2
-
2
Area Pemukiman
4
-
3
Area Pertanian
20
-
4
Area Perkebunan
2
-
5
Area Pendidikan
-
-
6
Area Industri
-
-
7
Area Perdagangan
-
-
8
Area Pusat Pelayanan Kesehatan
-
-
9
Area Rekreasi dan Olahraga
-
-
10
Area Tambak dan Rawa
-
-
11
Saluran Irigasi
15
-
12
Jalan/Lorong
4
-
13
Jembatan dan Gorong-gorong
1
-
Gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie memiliki tipologi sebagai berikut : Tabel 1.2. Tipologi Gampong Tungkop Cut No
Uraian
Ya / Tidak
Keterangan
1
Gampong sekitar hutan
Tidak
-
2
Gampong terisolasi
Tidak
-
3
Perbatasan dengan Kabupaten lain
Tidak
-
4
Perbatasan dengan Kecamatan lain
Tidak
-
Gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie memiliki orbitasi sebagai berikut : Tabel 1.3 Orbitasi Gampong Tungkop Cut No
Uraian
Satuan
Keterangan
I
Orbitasi Umum
1
Jarak ke ibu kota Provinsi
113
KM
-
2
Jarak ke ibu kota Kabupaten
11
KM
-
3
Jarak ke ibu kota Kecamatan
6
KM
-
4
Jarak ke Rumah Sakit
10
KM
-
5
Jarak ke SPBU
7,5
KM
-
II
Orbitasi Khusus
1
Jarak ke Perbukitan
8
KM
-
2
Jarak ke Laut
11,5
KM
-
3
Jarak ke Sungai
4
KM
Krung Baro
4
Jarak ke Pinggiran Hutan
-
KM
-
5
Jarak ke Pasar Terdekat
5
KM
-
6
Jarak ke Kantor Polisi
9
KM
-
1.2.1 Keadaan Sosial Masyarakat Keadaan sosial masyarakat yang ada di Gampong Tungkop Cut masih sangat kompak dan terikat secara emosional. Hubungan ini sampai sekarang masih sangat terus dipelihara oleh masyarakat gampong. Selain itu, hubungan masyarakat dengan pemerintah juga masih sangat baik.
Berikut adalah jenis kegiatan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari – hari : Tabel 1.4 Jenis kegiatan sosial Gampong Tungkop Cut No.
Jenis Kegiatan Sosial
Golongan
a. Gotong royong b. Berkunjung ke tempat orang sakit dan Ibu – Ibu
1
melahirkan c. Berkunjung ke pesta pernikahan d. Takziah e. Pengajian a. Gotong royong b. Berkunjung ke tempat orang sakit dan melahirkan c. Berkunjung ke pesta pernikahan d. Takziah
2
Bapak-Bapak
e. Pengajian f. Rapat gampong g. Melakukan kegiatan tradisi : 1. Kenduri Maulud 2. Kenduri Peusijeuk Blang 3. Kenduri bulan Apam Aceh
3
Remaja dan Anak-
a. Pengajian rutin
anak
b. Gotong royong
1.2.2 Keadaan Ekonomi Perekonomian Gampong Tungkop Cut secara umum didominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian Gampong Tungkop Cut untuk lahan basah ( sawah) masih monoton pada unggulan padi dan sedikit palawija, hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian
diluar sentra padi dan persoalan mendasar lainnya adalah sistem pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau. Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya-upaya yaitu seperti perbaikan sistem irigasi/pengairan, penggunaan teknologi tepat guna, perbaikan pola tanam, dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (dinas pengairan, dinas pertanian). Tabel 1.5 Persentase jenis pekerjaan penduduk Gampong Tungkop Cut No.
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
1
Petani/ Buruh tani
50
82
2
Pedagang
2
4
3
Pertukangan
3
5
4
Supir
1
1
5
Wiraswasta
3
5
6
PNS
2
3
61
100%
Total
1.2.3 Kondisi Pemerintahan Gampong Gampong Tungkop Cut secara umum menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang dikelola oleh dua elemen utama, yakni elemen pemerintah gampong yang dipimpin langsung oleh geuchik beserta jajaran perangkat gampong, dan elemen badan perwakilan desa (BPD) atau Tuha peut gampong sebagai mitra penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan digampong tungkop cut. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah komponen-elemen masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung sangat dibutuhkan peran serta aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di Tungkop
Cut. Keberadaan LPMD dan PKK dan juga merupakan representasi warga masyarakat secara umum dapat memfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat desa. 1.2.4 Sumber Daya Alam Persawahan/Ladang Area persawahan/ladang di gampong Tungkop Cut cukup luas. Umumnya komoditi yang ditanam adalah padi dan kacang-kacangan. Sistem pengelolaan sawah di gampong ini menggunakan pergiliran tanaman untuk mengurangi serangan hama dan penyakit. Setelah menanam padi, diselingi dengan menanam kacang kedelai, kacang kuning, kacang hijau, dan mentimun. 1.2.5 Sumber Daya Manusia Sebagaimana telah dijabarkan tentang peluang potensi yang terdapat di Gampong Tungkop Cut, sumber daya manusia yang terdapat di Gampong Tungkop Cut adalah : a. Jumlah penduduk Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut adalah sebanyak 148 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 35. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 73 jiwa dan perempuan 75 jiwa. Tabel 1.6 Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut berdasarkan Jurong/Dusun No.
Nama Dusun
Jumlah Penduduk Laki – Laki
Perempuan
Total
1
Tunong
40
38
78
2
Baroh
33
37
70
73
75
148
Total
Tabel 1.7 Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut berdasarkan golongan usia Jumlah
Jenis kelamin No
Uraian Laki-laki
perempuan
(jiwa)
1
0 bulan- 12 bulan
5
3
8
2
13 bulan- 4 tahun
4
3
7
3
5 tahun- 6 tahun
3
5
8
4
7 tahun-12 tahun
6
9
15
5
13 tahun- 15 tahun
7
6
13
6
16 tahun-18 tahun
5
8
13
7
19 tahun- 25 tahun
11
7
18
8
26 tahun -35 tahun
8
7
15
9
36 tahun -45 tahun
7
5
12
10
46 tahun -50 tahun
6
9
15
11
51 tahun -60 tahun
5
6
11
12
61 tahun -75 tahun
3
3
6
13
Diatas 75 tahun
3
4
7
Total
73
75
148
Tabel 1.8 Jumlah Penduduk Gampong Tungkop Cut Berdasarkan pendidikan No
Uraian
1
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
TK
1
-
1
2
SD
7
6
13
3
SMP
3
1
4
4
SMA
2
4
6
5
D3
1
-
1
6
S1
-
1
1
14
12
26
Total
1.2.6 Sumber Daya Sosial a.
Kehidupan Beragama Masyarakat Kerukunan yang terjadi di Gampong Tungkop Cut yang selama ini terbilang cukup baik,
sejahtera, damai, dan tentram. b.
Kehidupan Bergotong Royong Masyarakat Gampong Tungkop Cut menggunakan sistem gotong royong yang melibatkan
semua elemen masyarakat yang terstruktur akan tetapi dalam pelaksanaan tersebut masih terdapat kurangnya partisipasi oleh masyarakat. 1.2.7 Sumber Daya Buatan Dalam hal sumber daya buatan Gampong Tungkop Cut sudah memiliki irigasi sawah, meunasah (mushalla), balai gampong, lapangan olahraga, MCK, dan Talud Jalan, Pagar Meunasah (Musholla), pembangunan jembatan, pembangunan saluran pembuangan, dan pengaspalan jalan utama. Sumber daya buatan tersebut mendukung program pembangunan Gampong Tungkop Cut. Salah satu program pembangunan adalah di bidang pertanian. Sumber daya buatan yang ada di pertanian meliputi saluran irigasi dan kebun bibit gampong. Irigasi yang digunakan untuk
mengairi sawah-sawah atau lahan pertanian yang ada, dan kebun bibit gampong sebagai tempat untuk menanam sayuran untuk kepentingan bersama. Pada bidang keagamaan, terdapat satu meunasah (musholla). Meunasah tersebut digunakan sebagai tempat ibadah, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Meunasah tersebut juga berfungsi sebagai tempat berkumpul dan membahas tentang permasalahan dan perkembangan dari Gampong Tungkop Cut.
B.
Maksud dan Tujuan Laporan
a.
Maksud Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) Universitas Syiah Kuala didirikan
dengan tujuan melaksanakan salah satu kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu kegiatan pengabdian. Kegiatan ini dilaksanakan secara kelembagaan dan merupakan kegiatan-kegiatan untuk memberdayakan kehidupan masyarakat terutama masyarakat sekitar kampus. KKN merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat. KKN dilaksanakan oleh mahasiswa di dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan realita pembangunan ditengah masyarakat. Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program sarjana (S1) yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Jadi KKN merupakan keterpaduan antara kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk pengamalan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) untuk pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, setiap daerah yang dijadikan tempat untuk mahasiswa melakukan KKN terdiri dari utusan masing-masing fakultas sebanyak satu orang. Setiap Mahasiswa dari masing-masing
fakultas diwajibkan untuk menyusun suatu program yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang didalaminya selama kuliah untuk dipraktekkan di lapangan. Dalam mengaplikasikan ilmu sains yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan tentunya banyak hal yang bisa dilakukan di daerah lokasi KKN. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Syiah Kuala sebagai bentuk pengabdiaan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan universitas, fakultas, dan Pemerintah Daerah serta Instansi terkait adalah pendekatan-pendekatan berbasis multidisiplin. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa ini merupakan gemblengan multiselektif kearah pengembangan, motivasi dan persepsi, dimana mahasiswa tersebut melaksanakan pengabdiannya.
b.
Tujuan Adapun tujuan penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Tungkop Cut,
Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang hendak dicapai diantaranya : 1. Memotivasi mahasiswa KKN guna memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Memberikan
latihan
dan
bimbingan
kepada
mahasiswa
tentang
pentingnya
bersosialisasi dengan masyarakat disekitar. 3. Mengembangkan ilmu sesuai dengan bidangnya, memahami teknik-teknik memecahkan masalah, dan menguji teori-teori yang telah didapat mahasiswa di bangku perkuliahan serta mengetahui watak dan pribadi masyarakat, khususnya masyarakat Gampong Tungkop Cut. 4. Merumuskan masalah yang ada dan terjadi di masyarakat, kemudian mencari dan memberikan solusi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pada akhirnya diinventariskan melalui laporan akhir sebagai persyaratan mata kuliah. 5. Masyarakat setempat bisa memperoleh informasi dan wawasan tentang teknologi baru atau teknologi tepat-guna, yang dibawa oleh mahasiswa.
c.
Manfaat Pelaksanaan KKN Sesuai denngan tujuan diatas, maka manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Gampong Tungkop Cut, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, diantaranya:
1.
Bagi Mahasiswa a) Mahasiswa mampu mengolaborasikan maupun mengaplikasikan teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dengan mengaitkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan di Universitas Syiah Kuala. b) Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati keterkaitan, dan bekerja antar sektor. c) Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai dengan normanorma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun tersirat. d) Mencari, menemukan, dan berusaha turut andil dalam memecahkan masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara objektif komprehensif.
2.
Bagi Badan Pelaksana (Universitas Syiah Kuala) a) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan mahasiswa melalui proses pembangunan fisik maupun non-fisik serta pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat sekarang dan yang akan datang. b) Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangaan penelitian. c) Mewujudkan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi secara terpadu, selaras dan langsung kepada masyarakat. d) Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan tepat guna.
3.
Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi, dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan. b) Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan formal, non formal, dan informal. c) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif dalam pembangunan gampong sesuai dengan program pemerintah daerah. C.
Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada Program pengembangan gampong yang telah dilakukan di Gampong Tungkop Cut
mencakup antara lain. a) Pembangunan Meunasah Gampong Tungkop Cut b) Perbaikan jembatan untuk akses menuju Gampong Tungkop Cut c) Perbaikan jalan di Gampong Tungkop Cut D.
Metode dan Sistematika Pembahasan Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu metode pendekatan kualitatif,
dimana data yang dikumpulkan untuk penulisan laporan ini berasal dari hasil pengamatan, wawancara langsung serta survei lapangan.
Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan KKN, manfaat KKN, gambaran umum lokasi KKN, program pembangunan gampong yang telah ada, metode , dan sistematika pembahasan. 2. Bidang Permasalahan Gampong, berisi pendidikan, agama, ekonomi, dan sosial-budaya, prasarana dan sarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, administrasi dan pemerintahan gampong.
3. Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN, berisi bidang kegiatan yang dipilih, maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai, hasil yang dicapai dan tindak lanjut, serta faktor pendukung dan penghambat. 4. Penutup, berisi kesimpulan, dan saran-saran.
BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A.
Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Gampong Tungkop Cut sampai saat ini belum mempunyai fasilitas pendidikan seperti
sekolah. Sehingga anak-anak yang ada di gampong Tungkop Cut bersekolah di gampong Tungkop Jaya. Masalah terletak pada kegiatan anak-anak setelah pulang sekolah. Tidak ada kegiatan lain sepulang sekolah dan tidak ada kelompok belajar sesama siswa di Gampong Tungkop Cut. Agama di Gampong Tungkop Cut mayoritas muslim. Di gampong ini, ada satu meunasah (mushalla) yang digunakan oleh masyarakat. Ekonomi masyarakat lebih tergantung pada pertanian. Umumnya para petani menanam komoditas padi dan kacang-kacangan. Setelah panen padi, digantikan dengan menanam kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang kuning. Masalah yang dihadapi oleh pertanian di Gampong Tungkop Cut adalah kurangnya air irigasi. Kehidupan sosial budaya masyarakat masih kental dengan adat-istiadat. Para kaum perempuan terutama ibu-ibu aktif dalam pengajian yang rutin dilaksanakan sekali dalam seminggu. Selain itu, anak-anak pada siang dan sore hari akan membantu orang tuanya bekerja di sawah atau ladang. Para pemuda atau remaja di sore hari tidak adanya kegiatan yang dilakukan. B.
Prasarana dan Sarana Untuk prasarana di Gampong Tungkop Cut belum memiliki kantor Kepala Desa/Geuchik
sehingga data-data yang dibutuhkan masih sangat kurang lengkap. Selain itu, di Gampong tersebut masih sangat kurangnya sarana pendukung administrasi untuk pelayanan umum, dan lampu jalan yang ada di gampong tungkop cut juga masih sangat minim. C.
Produksi Produksi Gampong Tungkop Cut lebih ditunjang oleh hasil buminya. Hasil produksi
Gampong Tungkop Cut seperti gabah padi, kacang hijau, kacang kedelai, kacang kuning, dan kelapa.
D.
Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Gampong Tungkop Cut tidak memiliki Polindes dan tenaga medis. Apabila masyarakat
gampong ada yang sakit, maka mereka pergi berobat ke puskesmas Indrajaya ataupun ke bidan desa gampong sebelah. Penyakit yang sering dikeluhkan adalah penyakit para lansia (lanjut usia). Selain itu, gangguan kesehatan paling banyak dijumpai pada kesehatan gigi dan mulut serta ibu hamil. Gampong Tungkop Cut merupakan gampong yang masih memiliki lahan dan sawah yang luas. Lingkungan gampong tidak terlalu bersih. Di setiap jalan yang dilalui tampak kotoran sapi dan hewan peligaraan lainnya yang bertebaran dan serasah tanaman.
E.
Administrasi dan Pemerintahan Gampong Gampong Tungkop Cut dipimpin oleh seorang Geuchik, tuha peut, dan kepala lorong.
Gampong Tungkop Cut memiliki satu meunasah (mushalla) sehingga dipimpin oleh 1 imam meunasah.
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A.
KEGIATAN MANDIRI
Nama
: Rahmat Arfaz
Nim
: 1204106010065
Fakultas/jurusan
: Teknik/Teknik Industri
Kegiatan Utama 1.
Bidang kegiatan yang dipilih : Membuat peta gampong Tungkop Cut Peta adalah suatu gambaran atau represensi unsur–unsur penampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi. Hal yang menjadi dorongan kuat untuk membuat peta gampong Tungkop Cut adalah karena belum adanya peta gampong di gampong Tungkop Cut ini, dan masyarakat mudah mengingat dan memahami kondisi dan posisi tempat–tempat dalam keadaan yang sebenarnya. Kegiatan ini dilakukan dengan mensurvey jalan beberapa hari sebelum pembuatan, menanyakan batas gampong pada pak geuchik lalu menggambar peta di kertas dan dipindahkan ke photoshop. Membutuhkan waktu sekitar 5 hari untuk menyelesaikan kegiatan ini, termaksud dengan membuat bingkainya.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari program ini adalah untuk menunjukan batas-batas gampong Tungkop Cut. Tujuan di buatnya peta gampong ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai batas-
batasan gampong. Peta ini juga dapat menjadi alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Mengingat sangat bergunanya hal ini, maka saya membuat peta gampong yang diharapkan dapat membatu masyarakat yang ada di gampong Tungkop Cut maupun pendatang yang datang ke gampong Tungkop Cut. Juga mempermudah pendatang mengetahui kondisi geografis desa tersebut, baik itu jalanan, lorong, posisi meunasah, persawahan, dan posisi geografis lainnya. Sasarannya untuk seluruh masyarakat gampong Tungkop Cut.
b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum`at
Tanggal
: 24, 25, 26, 27, 28 Agustus 2015
Pukul
: 08.45 – 09.10
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Dengan adanya peta gampong ini, yaitu masyarakat lebih mengetahui bagaimana luas dan
kependudukan gampong yang telah digambarkan pada peta tersebut. Peta gampong ini mendapat tanggapan baik dari masyarakat maupun perangkat gampong. Pembuatannya dibutuhkan survei dan informasi dari penduduk tentang gambaran gampong dengan maksud agar informasi pada denah yang akan dibuat lebih akurat. Mendesain denah gampong sangat memerlukan waktu lumanyan lama, serta di perlukan alat bantu seperti computer, mesin cetak dan alat lainnya.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Membuat peta ini memerlukan bantuan masyarakat. Banyak sekali yang mendukung
kelancara kegiatan ini, mulai dari dukungan keuchik, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat. Faktor Penghambat Faktor penghambat nya yaitu tempat mencetak/print peta serta membingkai yang jauh dari tempat tinggal lokasi KKN. Kegiatan Penunjang 2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat Struktur Pemerintahan Gampong Tungkop Cut Struktur organisasi gampong adalah susunan aparatur desa yang dibuat pada sebuah
pamflet yang memperlihatkan posisi-posisi dari aparatur gampong tersebut. Pemerintahan gampong yang sah disuatu daerah pasti dilindungi oleh hukum baik hukum negara maupun peraturan perundang–undangan, maka Gampong terbentuk harus membentuk sebuah struktur organisasi yang mampu untuk mengorganisir semua permasalahan baik dalam hal administrasi kepemerintahan maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat.
Untuk membantu segala kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan pemerintahan kabupaten, maka perlu memilih perwakilan masyarakat yang mampu menjalankan roda pemerintahan gampong dan juga mampu membina kerukunan sosial masyarakat. Gampong Tungkop Cut telah memilih anggota masyarakat yang dianggap mapan dan sanggup menjalankan roda pemerintahan gampong melalui pemilihan secara demokratis sehingga anggota masyarakat yang terpilih merupakan hasil musyawarah semua anggota masyarakat. Permasalahan yang ada saat ini adalah belum adanya pamplet informasi tentang perangkatperangkat di gampong ini, Sehingga perlu adanya pembuatan pamplet informasi organisasi gampong agar warga atau pengunjung yang ada keperluan ke kampung lebih mudah mencari orang yang diperlukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya pengumpulan informasi siapa saja perangkat-perangkat Gampong Tungkop Cut ini seperti: Keuchik, Tgk Imum, Tuha Peut, Sekretaris Gampong, Bendahara gampong, Ketua pemuda. Untuk membuat sturuktur pemerintahan gampong ini hanya memerlukan 3 hari untuk menyelesaikannya pertama menanyakan siapa-siapa saja perangkat di gampong Tungkop Cut ini dan langsung membuatnya. Selanjutnya langsung dibingkai.
1.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud Pembuatan struktur ini dilakukan untuk memperlihatkan kepada masyarakat
susunan organisasi pemerintahan gampong Tungkop cut, sehingga masyarakat mengetahui posisi-posisi dari pemerintahan gampong Tungkop Cut. Tujuan di buatnya struktur pemerintahan gampong ini supaya masyarakat gampong Tungkop cut mengetahui pemerintahan organisasi gampong Tungkop Cut. Sasarannya untuk masyarakat gampong Tungkop Cut.
2.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Rabu, Kamis, Jum`at
Tanggal
: 26, 27, 28 Agustus 2015
Pukul
: 09.10 – 09.25
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Sebelumnya gampong ini belum memiliki struktur organisasi. Diharapkan dengan
selesainya program ini pemerintahan gampong dapat lebih terstruktur serta dapat bekerja sama sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, sehinnga tujuan utama gampong dapat terlaksana dengan baik. Serta masyarakat diharapkan lebih mengenal siapa pemimpin mereka.
4.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung
Dukungan dari bapak keuchik serta masyarakat gampong Tungkop Cut
Waktu dan tempat yang cukup memadai Faktor Penghambat
Tempat mencetak/print peta yang jauh dari tempat tinggal lokasi KKN.
Nama
: Asri Diana
NIM
: 1201101010160
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi/Ekonomi Pembangunan
Kegiatan Utama 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program Sosialisasi Koperasi Koperasi merupakan suatu cara atau sistem hubugan kerja sama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi. Ternyata koperasi berperan penting dalam upaya pengembangan dan peningkatan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Sosialisasi mengenai koperasi perlu dilakukan guna memberitahukan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya koperasi bagi kesejahteraan masyarakat Gampong Tungkop Cut khususnya. Bidang kegiatan ini dipilih karena telah banyak orang-orang yang kondisi ekonominya dibawah garis rata-rata ataupun orang-orang yang hidup dan tinggal di perkampungan jauh dari perkembangan kota yang masih minim pengetahuannya tentang koperasi yang sebenarnya dapat menambah modal bagi penduduk dalam mengelola hasil pertanian, karena pada umumnya masyarakat disini hanya bermata pencaharian sebagai petani dan hanya sedikit masyarakat yang berkebun. Seharusnya ini menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Namun untuk mencapai hal itu semua dibutuhkan proses, karena tidak cukup hanya dengan sekali atau dua kali sosialisasi saja dalam waktu yang singkat. Pengetahuan itu akan mudah diketahui jika kepekaan masyarakat terhadap lingkungannya sangat baik.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program sosialisasi koperasi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang telah saya
dapatkan ketika perkuliahan yang kemudian dapat diimplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dengan prinsip saling menolong guna meningkatakan kesejahteraan hidup. Dengan harapan setelah adanya sosialisasi akan terbentuk sebuah koperasi di gampong Tungkop Cut. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya koperasi terkait dengan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong perekonomian menjadi lebih baik.
Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat gampong Tungkop Cut.
b.
Waktu Pelaksanaan Hari Tanggal Pukul
c.
: Rabu dan Jum’at : 24 dan 26 Agustus 2015 : 15.10-16.00 dan 16.40-18.15 WIB
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Kegiatan ini direncanakan sebanyak 2 kali pertemuan, targetnya adalah masyarakat
gampong Tungkop Cut. Tetapi karena sulit mengumpulkan warga dikarenakan kesibukan aktifitas mereka sendiri sehingga sosialisasi difokuskan pada anak-anak dan pemuda/i gampong Tungkop Cut. Penyampaian informasi mengenai pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan tatap muka langsung dengan calon peserta sehari sebelum kegiatan dilksanakan. Pemaparan materi tentang pentingnya koperasi di lingkungan masyarakat terkait dengan pengertian, tujuan dan manfaat dari sebuah koperasi serta diskusi mengenai koperasi yang ada di sekolah mereka sendiri tersampaikan dengan baik, meraka sangat berantusias ketika menjawab pertanyaan mengenai koperasi, pada pertemuan pertama dihadiri sekitar 18 orang. Sedangkan pada pertemuan selanjutnya hanya diikuti sekitar 6 orang, tetapi mereka lebih memahami tentang pentingnya koperasi setelah mengikuti sosialisasi tersebut. Hasil yang mulai terlihat adalah anak-anak dan pemuda/i sudah mengerti tentang pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dengan prinsip saling menolong. Setelah adanya sosialisasi tersebut diharapkan akan terbentuk sebuah koperasi di gampong Tungkop Cut. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Program sosialisasi koperasi berjalan dengan lancar.Hal ini dikarenakan teman-teman
KKN yang sangat membantu dalam terlaksananya sosialisasi ini dan semangat pesertanya dalam mendengarkan pemaparan materi serta tanya jawab yang berlangsung. Faktor Penghambat Program ini pada awalnya mendapat dukungan penuh dari masyrakat, tetapi ketika kegiatan dilaksanakan tidak semua masyarakat ikut berpartipasi. Hal ini dikarenakan informasi
tidak tersampaikan kepada semua masyarakat (kebanyakan masyarakat sibuk dengan aktifitas pribadi). 2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Pelatihan dan motivasi berwirausaha Pelatihan entrepreneurship (kewirausahaan) adalah kunci pengembangan usaha untuk
mampu merencanakan, menciptakan dan melaksanakan satu program kegiatan usaha. Inovasi dan kreasi yang akan berbuah menjadi kepuasan dan kesejahteraan. Diluar itu dapat mengurangi jumlah pengangguran, menciptakan lapangan kerja baru, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan keterpurukan ekonomis. Kewirausahaan bisa tumbuh juga dari semangat mengambil risiko tanpa takut, bukan lewat pendidikan khusus kewirausahaan atau manajemen. Modal utama seorang entrepreneur bukanlah uang, melainkan kreativitas dan mampu melihat peluang pasar. a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program pelatihan dan motivasi berwirausaha dimaksudkan agar masyarakat mampu
membuka lapangan pekerjaan baru dari hasil kreatifitasnya. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan dan motivasi berwirausaha sehingga akan adanya kegiatan wirausaha di gampong Tungkop Cut serta adanya lapangan pekerjaan baru dari hasil kerajinan tangan sendiri. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut. b.
Waktu Pelaksanaan Hari : Sabtu, Minggu, dan Jum’at Tanggal : 22, 23 dan 28 Agustus 2015 Pukul
c.
: 15.00-16.30, 14.30-16.30 dan 15.00-16.10 WIB
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program pelatihan dan motivasi berwirausaha dilakukan untuk membangkitkan bakat dan
semangat mereka dalam menjadi seorang wirausaha sukses dari potensi yang dapat dikembangkan, sehingga ketergantungannya tidak lagi pada hasil pertanian. Proses pelatihan dan motivasi berwirausaha pertama kali dilaksanakan sebelum saya mengajarkan cara membuat tas rajut kepada ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut, dimulai dengan menjelaskan pengertian wirausaha dan memberikan motivasi kepada mereka untuk dapat membuka usaha
yang dapat meningkatkan nilai ekonomis serta menceritakan sosok pengusaha sukses. Semua peserta mendengarkan motivasi dengan semangat dan kemudian mengikuti pelatihan membuat tas rajut, pada pertemuan kedua berlangsung pemberian motivasi terkait dengan peluang menjadi pengusaha sukses dan kemudian membantu Dara Octaviani dalam mengajarkan cara membuat bros dari kain perca dan pertemuan terakhir saya mulai menanyakan kepada peserta terkait dengan usaha yang telah direncanakan untuk kedepannya. Alhamdulillah hasilnya mulai terlihat dimana mereka sudah merencanakan kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis, ada yang merencanakan penjualan barang online, usaha membuat tas rajut, usah seuhap, bros dari kain perca, dan lain-lain. Tindak lanjut yang saya harapkan dari masyarakat
adalah akan terciptanya kegiatan
wirausaha di gampong Tungkop Cut setelah mengikuti pelatihan dan mendengarkan motivasi menjadi seorang wirausaha sukses serta akan adanya generasi penerus yang menjadi seorang pengusaha sukses. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk program pelatihan dan motivasi berwirausaha memiliki faktor pendukung yang
sangat baik dengan tempat yang mudah dijangkau dan antusias dari peserta yang sangat senang mendengarkan motivasi untuk sukses menjadi seorang wirausaha, dan alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar. Faktor Penghambat Yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah fasilitas yang tersedia kurang memadai seperti infokus.
Kegiatan Penunjang 3.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat tas rajut Rajut adalah proses pembuatan
dari benang menjadi produk jadi. Produk jadi yang
difokuskan dalam kegiatan ini adalah tas rajut. Jaman dulu kita mengenal rajut haken yaitu merajut yang menggunakan tangan. Hasil dari rajutan juga merupakan salah satu hasil kreatifitas yang dapat dipasarkan sehingga dapat bernilai ekonomis.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud dari kegiatan pembuatan tas rajut
ini adalah agar ibu-ibu dan remaja putri
gampong Tungkop Cut dapat membuat kerajinan tangan sendiri
yang kemudian dapat
dipasarkan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis. untuk membangkitkan kreatifitas ibu-ibu dan remaja dalam berkreasi yang akhirnya memiliki nilai ekonomis, jika dikembangkan akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut. b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Sabtu dan Jum’at
Tanggal
: 22 dan 28 Agustus 2015
Pukul
: 15.00-16.30 dan 15.00-16.10 WIB
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pembuatan tas rajut untuk ibu-ibu dan remaja putri dilakasanakan di meunasah gampong
Tungkop Cut, kegiatan ini hanya 2 kali pertemuan untuk berkumpul semua peserta tetapi diikuti dengan konsultasi pribadi di waktu luang.. Adapun semua bahan yang diperlukan untuk membuat tas rajut saya siapkan sendiri, yang terdiri dari 9 gulung benang poly dan 9 unit jarum untuk merajut dan beberapa perlengkapan lainnya. Bahan tersebut semuanya saya bawa dari Banda Aceh sehingga tidak lagi membutuhkan waktu untuk mempersiapkan bahannya. Pada pertemuan pertama saya hanya fokus kemudian
mengajarkan pembuatan rantai untuk bawahan tas,
mereka pribadi yang minta diajarkan untuk pembuatan selanjutnya. Semakin
semangatnya ada beberapa remaja putri yang selalu menunggu saya siap kegiatan untuk menanyakan cara selanjutnya, dan mendatangi saya ketika waktu istirahat. Kemudian pada pertemuan kedua saya mengevaluasi pembuatan tas yang telah mereka rajut selama beberapa hari. Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar meskipun pada awalnya mereka susah untuk mengerti cara pembuatannya akan tetapi karena semangat yang membara perlahan-lahan bisa terwujudkan. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat memuaskan, karena mereka sudah bisa membuat tas rajut sendiri meskipun ada yang masih setengah perjalanan. Saya berharap tindak
lanjut kedepannya akan tercipta usaha baru di gampong Tungkop Cut yaitu dapat melanjutkan pembuatan tas rajut, agar nantinya memiliki nilai ekonomis. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Ini terbukti dari adanya
partisipasi masyarakat, lebih tepatnya ibu-ibu dan remaja putri dalam mengikuti berlangsungnya proses pengajaran pembuatan tas rajut dan mudahnya untuk mendapatkan bahan yang diperlukan serta harga yang masih bisa untuk dijangkau. Adapun bahan yang dipersiapkan untuk membuat tas rajut habis terpakai, bahkan peserta yang tidak kebagian benang berantusias untuk membelinya sendiri. Faktor Penghambat Tidak semua ibu-ibu mengikuti kegiatan ini, dikarenakan kurangnya waktu yang tersedia dan terdapat kekurangan dalam penyediaan bahannya dikarenakan peserta yang datang melebihi dari target.
4.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat kue praktis (Bolukip dan Tulban) Kue merupakan makanan ringan yang terbuat dari campuran berbagai bahan pangan dan
memiliki bentuk yang beragam. Kue di Indonesia dapat diartikan dengan segala macam yang dapat disantap dan dimakan di samping makanan utama nasi, lauk-pauk dan buah-buahan. Makanan kecil ini dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan pada suatu hidangan pesta atau selamatan, dapat pula sebagai pengiring minum teh disajikan kepada tamu. Mengingatnya kurangnya alat berteknologi yang terdapat di daerah perkampungan, maka saya mengajarkan cara membuat kue praktis kepada masyarakat gampong Tungkop Cut yaitu bolu kip atau sering dikenal dengan cake sarang tawon dimana proses pembuatannya tidak memerlukan alat yang berteknologi (mixer). a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Kegiatan ini bermaksud mengajarkan cara membuat kue praktis yaitu untuk
membangkitkan semangat ibu-ibu untuk dapat membuat makanan ringan sendiri.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan serta membantu ibu-ibu dalam proses pembuatan kue praktis. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu gampong Tungkop Cut.
b.
Waktu Pelaksanaan Hari : Selasa Tanggal : 18 Agustus 2015 Pukul : 10.05-12.30 WIB
c.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini khusus dilaksanakan untuk ibu-ibu gampong Tungkop Cut yaitu untuk
membangkitkan semangat ibu-ibu dalam membuat makanan ringan sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari setelah perayaan 17 Agustus, yang bertempat di halaman rumah pak geuchik. Adapun semua bahan saya siapkan sendiri hanya saja semua peralatan yang tersedia di rumah pak geuchik. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana ibu-ibu Gampong Tungkop Cut sangat antusias ketika
saya menjelaskan cara pembuatannya dan
kemudian mereka mengambil alih sebagai pembuatnya. Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut semakin bersemangat dan peka terhadap selain kue tradisional serta dapat menciptakan inovasi rersep-resep kue terbaru. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari ibu-ibu, terlihat dimana besarnya antusias
serta minat dari ibu-ibu Gampong Tungkop Cut dalam proses pembuatan kue, tempat yang mudah dijangkau serta bahan yang diperlukan mudah didapatkan karena akses ke pasar tidak jauh dan alat yang dibutuhkan semuanya ada dirumah pak geuchik. Faktor Penghambat Alhamdulillah tidak ada hambatan dalam kegiatan ini, hanya saja ada sebagian kecil dari ibu-ibu gampong Tungkop Cut yang tidak bisa mengikuti.
Nama
: Dara Octaviani
NIM
: 1207101070003
Fakultas/jurusan
: Kedokteran/Pendidikan Dokter
Kegiatan Utama 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiaatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS dalam tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Penyuluhan hidup bersih dan sehat yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut
sebagai wadah memberikan informasi tentang pengertiang, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat serta untuk memberikan motivasi kepada anak-anak gampong tungkop cut agar mau berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk cara mencuci tangan yang bersih dan benar. Melihat kondisi gampong tungkop cut yang masih terbilang memiliki sanitasi yang buruk dan masih bersikap acuh terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat, seperti yang kami dapatkan dimana anak-anak maupun dewasa masih ada yang tidak menggunaka alas kaki untuk berjalan kemudian beberapa warga masih enggan menggunakan WC umum sehingga buang air besar di sawah. Beberapa hal di atas menjadi motivasi bagi saya untuk memberikan penyuluhan hidup bersih dan sehat, terutama kepada anak-anak yang masih dalam tahap pembelajaran sehingga mereka lebih mudah mencerna apa yang akan saya jelaskan. b.
Waktu Pelaksanaan Hari
:Senin
Tanggal
:10 agustus 2015
Pukul
:16.30-18.35
c.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Penyuluhan hidup bersih dan sehat yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut
dilaksanakan pada sore hari setelah shalat ashar, cuaca yang mendung membuat anak-anak gampong tungkop cut tidak ramai yang datang ke meunasah dimana penyuluhan akan dilaksanakan. Setelah menunggu beberapa saat, anak-anak gampong tungkop cut mulai berdatangan ke meunasah satu persatu hingga tercapai jumlah 16 orang anak. Penyuluhan hidup bersih dan sehat dimulai dengan Tanya jawab mengenai hal-hal yang mereka ketahui tentang hidup bersih dan sehat seperti jenis penyakit yang muncul akibat kuman yang ada di tangan. Penyuluhan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai cara cuci tang yang bersih dan benar, dimana penjelasan mengenai hal tersebut dilakukan dengan cara menyanyi. Isi lagu mengenai cara cuci tangan yang bersih dan benar adalah “ayo kita cuci tangan, ayo kita cuci tangan, telapak tangan, telapak tangan, punggung tangan, punggung tangan, jari saling menjari, cubit kiri cubit kanan, jempol jempol jempol tangan bersih dan sehat”. Setelah menghafalkan lirik lagu bersama-sama dan mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar, saya meminta anak-anak untuk mempraktekkannya perseorangan tanpa dibantu oleh saya ataupun temannya, dan bagi anak-anak yang berani untuk mempraktekkannya saya akan memberikan hadiah atas keberanian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti penyuluhan. Anak-anak gaampong tungkop cut tampak sangat antusias hingga berebutan untuk menjadi yang pertama mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar dengan menggunakan lagu. Meskipun terdapat beberapa lirik lagu yang terlupakan mereka tetap antusias dan berani untuk menyelesaikan praktik cara mencuci tangan yang bersih dan benar. Setelah semua anak yang hadir pada penyuluhan mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar, saya mengajak mereka untuk langsung mempraktekkannya dengan menggunakan air dan sabun. Mereka tampak sangat antusias sehinggan rebut-rebutan untuk menjadi yang pertama pun terjadi. Alhamdulillah, dengan bantuan teman-teman kelompok kkn, program penyuluhan hidup bersih dan sehat dapat berjalan dengan lancar. Mereka sangat membantu saya dalam melaksanakan penyuluhan, terutama saat anak-anak berebutan untuk menjadi yang pertama saat mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar. Program penyuluhan hidup bersih dan sehat ini diakhiri dengan pembagian hadiah kepada anak-anak yang berani mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan sehat dan sedikit souvenir kepada anak-anak yang menghadiri penyuluhan.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Program penyuluhan hidup bersih dan sehat berjalan dengan sangat baik. Faktor yang
mendukung berjalannya program PHBS ini diantarnya tersedianya air yang berasal dari keran air di tempat wudhu meunasah sehingga tidak perlu mengangkat air untuk mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar
Faktor Penghambat Faktor penghambat pada program penyuluhan hidup bersih dan sehat adalah masih adanya anak-anak yang tidak hadir saat penyuluhan dikarenakan informasi mengenai kegiatan yang masih kurang dan cuaca yang kurang mendukung saat penyuluhan akan dilaksanakan.
2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Home Visit Home visit merupakan kunjungan rumah berupa suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk memandirikan masyarakat melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan di tempat tinggal. Home visit juga dapat menjadi wadah penyuluhan kepada tiap individu di rumahnya masing-masing.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Program home visit ditujukan kepada setiap rumah yang terdapat di gampong tungkop cut,
yaitu total 25 rumah. Program home visit tersebut lebih berfokus kepada kajian perilaku hidup bersih dan sehat, dimana hasil dari program home visit tersebut, kita dapat mengetahui dan mendata kajian perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di gampong tungkop cut. Selain itu, program home visit ini juga dapat menjadi wadah untuk memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat serta memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat. Program home visit yang lebih berfokus kepada kajian perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga tersebut dikarenakan kondisi lingkungan yang masih kurang bersih dan sehat dan adanya program penyuluhan hidup bersih dan sehat yang saya berikan kepada anakanak gampong tungkop cut yang berkesinambungan dengan fokus yang saya ambil dalam
program home visit. Oleh karena itu, saya tertarik untuk mengkaji tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di gampong tungkop cut.
b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Jum’at,Sabtu,Rabu dan Minggu
Tanggal
: 7,8,12 dan 16 agustus 2015
Pukul
: 17.00-18.30, 11.08-12.57, 14.45-16.00 dan 10.00-12.30
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Program home visit dilaksanakan dalam empat hari dalam waktu yang berbeda-beda
dikarenakan terbatasnya waktu pelaksanaan dengan waktu shalat. Program home visit dilaksanakan mulai dari rumah paling ujung bagian baroh hingga rumah paling ujung bagian tunong. Program home visit dimulai dengan menanyakan nama anggota rumah, umur, pekerjaan dan pendidikan yang merupakan hal yang penting untuk ditanyakan sebagai data statistik gampong tungkop cut. Selanjutnya terdapat 10 pertanyaan mengenai kajian perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga, yaitu : Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok terutama di dalam rumah. Setelah pertanyaan tersebut selesai ditanyakan saya melakukan pemeriksaan tekanan darah kepada warga yang ingin mengetahui jumlah tekanan darahnya. Selanjutnya saya memberikan dan menjelaskan leaflet mengenai 10 poin kajian perilaku hidup bersih dan sehat . Warga sangat antusias saat kami melakukan program home visit, diantaranya terdapat beberapa warga yang mengeluh tentang WC umum yang terletak jauh dari rumah mereka, terutama warga yang tinggal di bagian baroh dimana WC umum terletak di bagian tunong. Setelah selesai menjelaskan mengenai leaflet, saya menempelkan stiker mengenai 10 poin kajian perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di bagian pintu rumah untuk membedakan rumah yang telah dilakukan home visit dengan rumah yang belum dilakukan home visit .
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Program home visit berjalan dengan sangat baik. Faktor pendukung dalam berjalannya
program ini antara lain selebaran kuesioner mengenai 10 poin kajian perilaku hidup bersih dan sehat yang digunakan untuk menanyakan hal tersebut kepada warga, leaflet yang digunakan untuk menjelaskan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, tensimeter yang digunakan untuk mengukur tekanan darah warga dan stiker yang digunakan untuk membedakan antara rumah yang sudah dilakukan home visit dengan yang belum dilakukan home visit
Faktor Penghambat Faktor penghambat pada program home visit adalah waktu yang terbatas dengan waktu shalat sehingga kegiatan home visit harus dilakukan empat kali. Selain itu, tensimeter yang hanya berjumlah satu buah menghabiskan banyak waktu saat pengukuran tekanan darah. Kegiatan Penunjang 3.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat kerajinan tangan ( bros dari kain perca) Kain perca adalah salah satu bahan yang bisa dipakai untuk membuat aneka kerajinan yang
bisa didapat dengan cukup mudah.Kain perca merupakan potongan-potongan sisa kain yang sudah tidak terpakai lagi. Bros adalah hiasan jilbab yang biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan jilbab saat digunakan.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Program membuat kerajinan tangan berupa bros dari kain perca yang ditujukan kepada
remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut untuk mengisi waktu luang mereka agar lebih bermanfaat. Bros dari kain perca dapat dimanfaatkan secara ekonomis jika dijual ke pasar. Selain itu, dengan memanfaatkan kain perca berarti kita juga memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi sehingga tidak membutuhkan modal yang besar untuk membuat kerajinan bros ini. Kerajinan tangan berupa bros dari kain perca ini juga dapat mengasah kemampuan dan membangkitkan kreatifitas ibu-ibu dan remaja putri dalam membuat kerajinan tangan dan mengembangkan usaha kecil-kecilan.
b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Minggu dan Sabtu
Tanggal
: 23 dan 29 agustus 2015
Pukul
:14.30-16.30 dan 15.10-16.20
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Pembuatan kerajinan tangan (bros dari kain perca) ditujukan kepada remaja putri dan ibu-
ibu gampong tungkop cut yang dilakukan di Meunasah gampong tungkop cut. Pembuatan kerajinan tangan ini dilaksanakan sebelum shalat ashar, sehingga hanya sedikit ibu-ibu dan remaja putri yang berhadir yaitu hanya sekitar 5 orang. Remaja putri dan ibu-ibu diajarkan langsung cara pembuatan kerajinan tangan (bros dari kain perca). Pembuatan kerajinan tangan berupa bros dari kain perca ini dimulai dengan membagikan potongan kain perca kepada ibu-ibu dan remaja putri, lalu mengajarkan cara memotong pola bros. Ibu-ibu dan remaja putri tampak antusias saat saya menjelaskan langkah-langkah membuat bros dari kain perca, sehingga saat mereka tertinggal dalam langkah membuat bros mereka meminta saya untuk kembali mengulang menjelaskan langkah tersebut. Bahkan, mereka menghabiskan hampir seluruh bahan yang saya sediakan untuk 15 orang. Sehingga tiap ibu-ibu atau remaja putri mendapatkan kurang lebih 10 jenis bros dari kain perca. Saya mengajarkan tiga jenis pola yang berbeda kepada ibu-ibu dan remaja putri. Pola bros yang saya ajarkan merupakan pola dasar yang mudah diingat, sehingga mereka dapat membuat kembali bros dari kain perca tersebut di rumah mereka masing-masing.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam terjalannya program pembuatan kerajinan tangan berupa bros dari
kain perca ini antara lain alat dan bahan yang mudah didapatkan, diantaranya kain perca, benang, jarum, gunting, lem, kancing dan rangka bros. Faktor Penghambat Tidak semua remaja dan ibu-ibu mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada kegiatan dirumah masing-masing. Selain itu, kurangnya keterampilan remaja putri dalam menjahit, sehingga sedikit mempersulit berjalannya program tersebut yang akhirnya memakan waktu yang lama.
4.
Bidang Kegiatan yang dipilih :Mengajarkan Bahasa arab Bahasa Arab adalah Bahasa yang digunakan terutama di Negara-negara
arab di timur
tengah dan afrika utara.Bahasa arab merupakan Bahasa peribadatan dalam agama islam karena merupakan Bahasa yang dipakai oleh Al-Quran.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Mengajarkan bahasa Arab yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut untuk
mengasah kemampuan anak-anak dalam menyebutkan kosakata dari Bahasa arab. Sehingga dapat memudahkan anak-anak dalam mempelajari Bahasa arab di sekolah mereka. Selain itu, dengan mengajarkan bahasa Arab kepada mereka dapat membantu anak-anak dalam mempelajari Bahasa arab yang merupakan Bahasa Al-Quran dan merupakan Bahasa yang terbilang rumit. b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
:Sabtu,Selasa,Jumat dan Senin
Tanggal
:22,25,28 dan 31 agustus 2015
Pukul
:19.15-20.00
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Program mengajarkan Bahasa arab ini dilaksanakan untuk anak-anak gampong tungkop
cut yang dilaksanakan setelah shalat maghrib di meunasah gampong tungkop cut. Pada pertemuan pertama saya mengajarkan tentang angka 1-10 dalam bahasa Arab. Setelah meminta setiap mereka menghafalkannya, saya menunjuk tiga orang untuk maju ke depan untuk menghafalkannya. Pertemuan kedua saya mengajarkan tentang penggunaan kata saya, kamu, dia dan kita dalam bahasa arab. Sebelum melanjutkan kosakata baru pada pertemuan kedua, saya meminta mereka untuk mengulang kembali kosakata pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga, saya mengajarkan kosakata tentang buku, pulpen, meja, kursi dan sekolah dalam bahasa arab. Selain meminta mereka untuk menghaflkannya, saya juga meminta mereka untuk menuliskan kosakata tersebut pada papan tulis. Pada pertemuan terakhir saya mengevaluasi mereka dengan menanyakan semua kosakata yang sudah saya ajarkan. Selain itu, saya juga memberikan hadiah kepada mereka yang dapat menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Jumlah anak yang hadir tiap pertemuan berbeda setiap harinya.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Dengan adanya papan tulis di meunasah sangat membantu saya dalam menjalankan
program mengajarkan bahasa arab. Untuk menuliskan kosa kata di atas papan tulis, saya menggunakan spidol yang sudah saya persiapkan untuk mengajarkan bahasa Arab.
Faktor Penghambat Tidak semua anak-anak mengikuti kegiatan ini, dikarenakan jauhnya lokasi meunasah gampong tungkop cut sehingga tidak semua mengikuti kegiatan yang kami laksanakan.
Nama
: Khaulia Mawaddah
NIM
: 1206101030057
Fakultas/ Jurusan
: KIP Ekonomi
Kegiatan Utama 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih : Bimbingan Belajar ilmu pengetahuan sosial Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan
kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar. Bimbingan belajar merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki oleh masing-masing individu. Bimbingan belajar memang sangat perlu dan harus diperhatikan oleh orang tua murid, karena untuk belajar disekolah saja tidak pernah cukup untuk bisa membuat seorang individu(anak) untuk bisa mengerti dan juga memahami yang sudah di pelajarinya disekolah. Namun berbeda di gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie. Memang anakanak di gampong Tungkop Cut jika dilihat dari segi pendidikan masih sangat kurang peranan dari orang tua, dimana untuk pergi bersekolah saja masih banyak yang bolos. Alasan yang mereka berikan ketika saya tanyakan yaitu karena tidak ada uang jajan, baju sekolah tidak di cuci, menjaga adik-adiknya karena sang orang tua pergi bertani, dan juga tidak menyiapkan PR yang diberikan oleh guru disekolah. Oleh karena itu, saya mengadakan program bimbingan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ini untuk memberikan suatu bantuan kepada anak-anak gampong Tungkop Cut agar ada kemudahan saat mempelajari dan belajar yang tidak dimengerti, dan juga memberikan motivasi untuk anak-anak agar tetap semangat untuk melanjutkan pendidikannya.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud Program bimbingan belajar Ilmu pengetahuan sosial ini merupakan aplikasi dari
ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari perkuliahan yang saya jalani saat ini. Sehingga pengetahuan yang sudah saya pelajari di bangku perkuliahan bisa saya implikasikan di gampong Tungkop Cut di kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie. Adapun maksud khusus dari program bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini untuk membantu proses belajar anak-anak di gampong Tungkop Cut dalam mengatasi masalah-masalah belajar pada saat disekolah seperti mengerjakan tugas rumah (PR). Dikarenakan saya lebih memahami dibidang ilmu pengetahuan sosial, maka dari itu saya membuat program bimbingan belajar ini khusus untuk pelajaran pengetahuan saja. Adapun tujuan dari program bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini agar anak-anak di gampong Tungkop Cut dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapinya selama ini khususnya pada pelajaran IPS. Tidak hanya itu saja, tujuan lainnya yaitu untuk memperbaiki pola pemikiran dan juga kebiasaan mereka sehari-hari dalam belajar. Dimana sebelumnya terlalu banyak waktu untuk bermain, namun memperingatkan mereka untuk perbanyak waktu untuk belajar. Pada program bimbingan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ini, sasaran yang ditujukan khusus untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA di gampong Tungkop Cut kabupaten Indrajaya kabupaten Pidie.
b.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Sabtu
Tanggal
: 08 agustus 2015
Pukul
: 16.59-18.35
Hari
: Kamis
Tanggal
: 20 agustus 2015
Pukul
: 16.29-18.20
Hari
: Senin
Tanggal
: 22 agustus 2015
c.
Pukul
: 20.00-21.30
Hari
: Kamis
Tanggal
: 27 Agustus 2015
Pukul
: 14.35-16.10
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini sebenarnya ingin saya lakukan
setiap hari untuk 1 kali pertemuan. Namun, dikarenakan anak-anak digampong Tungkop Cut tersebut, terlalu banyak aktivitas lainnya, seperti pada siang hari sampai sore harinya mereka pergi mengaji, lalu malam harinya sebagian ada yang pergi mengaji sebagiannya lagi susah untuk belajar pada malam harinya.sehingga bimbingan belajar untuk ilmu pengetahuan sosial hanya berjalan 4 kali saja. Bimbingan belajar yang Khaulia Mawaddah lakukan sebagai pembuat program pertama kali pada tanggal 08 agustus 2015, pada saaat itu bimbingan belajar yang dilakukan pada pelajaran Sosiologi untuk anak SMA kelas 1, pada bimbingan pertama saya membantu Yusra yang mengikuti bimbingan belajar, dalam hal bimbingan belajar ini, Yusra memiliki kesulitan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya disekolah, yang membuat kesulitan bagi Yusra yaitu kurang mengerti dalam membuat makalah dan juga meringkas, tugas saya pada saat itu mengajarkan bagaimana cara meringkas dan membuat makalah. Untuk bimbingan ini proses belajar-mengajar berjalan lancar karena media yang digunakan adanya copyan buku dan juga bantuan sedikit dari internet. Setelah selesai melakukan bimbingan belajar dengan Yusra, pada saat itu juga saya mengajarkan lagi anank SD kelas 2 yang bernama Dika, kesulitan Dika dalam belajar yaitu belum bisa menulis dengan baik dan belum bisa untuk membaca. Karena Dika diberikan PR oleh gurunya di sekolah yaitu pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis biodata diri, namun Dika belum bisa menuliskannya. Sehingga saya mengajarkan terlebih dahulu tentang ejaan ABCD sampai bisa membedakan huruf yang hampir sama bentuknya seperti d dan b. Bimbingan yang saya lakukan untuk Yusra dan Dika bertempat di Meunasah gampong Tungkop Cut. Untuk kali kedua, bimbingan belajar yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015 pada pelajaran Matematika, bimbingan belajar ini diikuti oleh 10 orang anak Tingkat SD di gampong Tungkop Cut kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie yang dilakukan di meunasah gampong Tungkop Cut. Pada pertemuan ketiga yaitu pada
tanggal 22 Agustus, bimbingan belajar dilakukan pada anak tingkat SMP yang diikuti oleh 5 anak di gampong Tungkop Cut yang bertempat di meunasah gampong Tungkop Cut. Pada kali keempat, melakukan bimbingan belajar pada malam hari yaitu pada tanggal 27 Agustus 2015, bimbingan belajar yang dilakukan pada pelajaran ekonomi tentang Uang, yang mengikuti bimbingan belajar ini yaitu anak tingkat SMA kelas 1 yang bernama Safrida, hanya satu orang saja yang mengikuti bimbingan belajar ini. Kesulitan yang terjadi pada Safrida yaitu tidak bisa mencari jawaban dari soal yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Walaupun memiliki masalah dalam belajar, namun saat saya ajarkan bagaimana cara menemukan jawaban, Safrida dengan serius belajar pada saat itu. Bimbingan belajar yang saya lakukan pada malam hari bertempat di rumah kediaman Safrida. Hasil yang telah dicapai oleh anak-anak gampong Tungkop Cut pada kegiatan bimbingan belajar IPS adalah anak-anak sudah mulai membangun minatnya dalam belajar, dan yang sebelumnya sulit dalam mengatasi masalah belajar, sekarang sudah mulai membenahi dirinya dalam belajar. Tindak lanjut yang kedepannya perlu dilaksanakan adalah peranan orang tua dalam hal membimbing anak ataupun mendorong anak untuk lebih memperhatikan pendidikan anaknya masing-masing di gampong Tungkop Cut. Tidak hanya orang tua saja, tetapi dalam hal tindak lanjut ini masyarakat juga harus memperhatikan anak-anak yang ada di gampong Tungkop Cut agar mau bersekolah lebih ulet dan berfokus pada pendidikan. Karena dengan adanya peranan orang tua dan juga masyarakat dalam hal pendidikan untuk anak maka gampong tersebut juga akan bisa maju untuk kedepannya. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Sebelum melakukan program bimbingan belajar IPS, saya menginformasikan terlebih
dahulu kepada orang tua pada saat pengenalan yang diadakan di meunasah. Pada saat menyampaikan informasi bahwa saya akan melakukan bimbingan belajar di gampong Tungkop Cut ini yang berfokus pada anak-anak, orang tua yaitu Ibu Bapak yang ada di gampong merespon dengan baik apa yang saya samapaikan. Maka dari itu program yang saya jalankan ini mendapat dukungan dari orang tua sang anak di gampong Tungkop Cut. Dukungan yang di tonjolkan oleh orang tua yaitu saat melakukan bimbingan belajar ada sebagian orang tua yang mengantarkan anaknya ke meunasah seperti Yusra. Ada juga orang tua yang menyuruh anaknya
untuk belajar mengerjakan PR pada saat setelah acara pengenalan dengan warga gampong selesai. Inilah faktor pendukung yang diberikan oleh orang tua anak di gampong Tungkop Cut. Faktor pendukung lainnya adalah teman kelompok KKN P274, program saya berhasil saya jalankan dikarenakan bantuan dari dari teman-teman kelompok KKN P274. Pada bimbingan belajar IPS 1, 2, dan 3, semua teman KKN P274 membantu saya yaitu Rahmat Arfaz, Suryani Dewi, Asri Diana, Dara Octaviani, Mellya Safitri, dan juga Santi Ramadhani. Sedangkan pada pertemuan ke empat yang diadakan pada malam hari hanya dibantu oleh Asri Diana kelompok KKN P274. Dikarenakan hanya 1 orang saja yang dibimbing maka dari itu saya hanya membutuhkan satu orang saja untuk membantu kegiatan bimbingan saya pada saat itu. Faktor Penghambat Faktor yang menghambat pada program ini hanya terjadi pada pertemuan ketiga saja, dikarenakan terbatasnya waktu pada saat itu, padahal waktu yang diperlukan pada saat itu waktu yang banyak, karena mengajarkan pelajaran Matematika tidak bisa memakai waktu yang singkat.
2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas sekaligus lomba menghitung Mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas adalah suatu bentuk untuk
memberikan suatu kreatifitas untuk anak-anak di gampong Tungkop Cut agar bisa memanfaatkan barang-barang bekas sebagai kreasi seni tersendiri. Seperti dalam hal membuat celengan dari bahan bekas gunanya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud dari kegiatan mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas yaitu agar
anak-anak di gampong ini tidak selalu berfokuskan bahwa celengan harus dibeli, tetapi disini memberitahukan dan mengajarkan anak-anak untuk selalu menanamkan jiwa menabung untuk masa depan, dan mengkreatifkan diri dalam membuat sesuatu seperti membuat celengan dari bahan bekas. Sedangkan maksud dari perlombaan menghitung cepat saya adakan untuk melihat sejauh mana pemahaman anak-anak gampong Tungkop Cut dalam mengerjakan soal Matematika. Tujuan dari program mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas ini adalah untuk mengembangkan dan membangun kreatifitas anak-anak di gampong Tungkop Cut. Karena
anak-anak di
gampong Tungkop
Cut
masih kurangnya
pengetahuan tentang cara
mempergunakan barang-barang bekas sebagai kerajinan tangan. Dan juga dengan adanya celengan yang bisa dibuat dari hasil kerajinan tangan sendiri, mampu menyisihkan uang jajannya ke celengan yang sudah dimilikinya. Maka dari itu, dengan adanya program membuat celengan dari bahan bekas mampu membuka wawasan anak-anak di gampong Tungkop Cut untuk bisa mengolah barang-barang bekas menjadi barang baru untuk dipakai tanpa harus membeli. Sedangkan tujuan dari perlombaan menghitung cepat adalah agar anak-anak termotivasi untuk menyukai mengikuti perlombaan. Pada program ini sasaran yang ditujukan khusus hanya untuk anak-anak yang ada di gampong Tungkop Cut. b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Minggu
Tanggal
: 23 agustus 2015
Pukul
: 09.00-12.45
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pada program mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas memang dikhususkan
untuk anak-anak gampong Tungkop Cut. Pada saat dilaksanakan program ini yaitu pada tanggal 23 Agustus 2015 yang dibuat di meunasah gampong Tungkop Cut. Jumlah anak-anak gampong Tungkop Cut yang mengikuti program ini berjumlah 25 orang anak yaitu hanya anak tingkat SD dan tingkat SMP saja. Tidak sulit untuk mengumpulkan anak-anak digampong Tungkop Cut ini, karena keseharian mereka memang sering bermain di lingkungan meunasah Tungkop Cut semenjak adanya anak KKN P274. Karena ini merupakan program yang memerlukan bebrapa bahan seperti gunting, lem, kertas kado, gulungan karpet yang paling dalam, kardus, dan juga kertas karton. Bahan yang diperlukan bukanlah bahan yang susah untuk di cari. Bahan yang digunakan semuanya sudah saya sediakan, anak-anak di gampong Tungkop Cut hanya membuat celengannya saja tanpa harus membawa bahan-bahan yang diperlukan. Suasana yang tercipta saat mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas anak-anak sangatlah suka, mereka berebut-berebut untuk menyiapkan celengannya masing-masing. Setelah selesai membuat celengan dari bahan bekas, selanjutnya Khaulia Mawaddah langsung mengadakan lomba menghitung cepat. Sebenarnya yang direncanakan bukan lomba menghitung cepat, tetapi lomba siapa di antara anak-anak gampong Tungkop Cut yang mampu menyisihkan uang jajannya ke
dalam celeng yang paling banyak. Namun, karena bagi saya tidak mungkin membuat lomba yang sperti itu, dikarenakan setiap anak memiliki orang tua yang pendapatannya berbedaa-beda tidak sama, malah rata-rata anak di gampong Tungkop banyak yang hidupnya serba berkecukupan, sehingga lomba menyisihkan uang jajan yang paling banyak saya gantikan dengan lomba menghitung cepat. Yang mengikuti lomba menghitung cepat berjumlah 15 orang di antaranya anak tingkat SD dan SMP. Pada perlombaan ini saya memberikan soal menghitung yaang sangat mudah yaitu hanya perjumlahan, pengurangan, pembagian, dan juga perkalian. Angka yang digunakan dalam soal yang telah saya buat juga hanya memakai angka sampai puluhan saja. Namun bagi mereka masih sangatlah sulit soal yang saya berikan. Pada perlombaan ini, waktu yang saya berikan pertama hanya 10 menit untuk 15 soal. Namun dikarenakan anak-anak pada waktu itu hanya satu yang mampu menyelesaikan soal yang diberikan sebelum tepat 15 menit, sedangkan 14 anak yang lain belum siap menyelesaikan soal yang diberikan setelah sampai 15 menit, sehingga saya menambahkan waktu lagi 5 menit untuk mereka yang belum bisa menyelesaikan. Setelah waktu habis 15 menit, jawaban-jawaban peserta yang telah di isi diperiksa oleh Dara Octaviani dan Asri Diana. Sehingga diperolehlah pemenang juara 1,2,dan 3. Pemenang juara 1 diberikan kepada Afdal yang mengisi jawaban dngan sempurna, Afdhal masih duduk dikelas 6 SD. Untuk juara ke 2 diberikan kepada Riska yang mampu menjawab soal hanya 13 yang benar, Riska masih bersekolah kelas 1 SMP. Sedangkan untuk juara terakhir juara 3 diberikan kepada Lisa yang benar menjawab 10 soal, Lisa sendiri masih duduk dikelas 5 SD. Pemenang lomba menghitung cepat saya berikan apresiasi berupa hadiah. Hasil yang dicapai dalam mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas yaitu anak-anak gampong Tungkop Cut sudah bisa membuatnya sendiri celengan yang sudah diajarkan. Dan juga mereka sudah bisa menyisihkan uang jajannya masing-masing kedalam celengan yang telah dibuatnya sendiri. Tindak lanjut untuk program ini kedepannya yaitu melihat kembali perkembangan anakanak Tungkop Cut dalam memahami bagaimana mengolah barang-barang bekas menjadi brang yang berguna untuk dipakai dan juga perlu dilaksanakan kreatifitas untuk anak-anak di gampong Tungkop Cut tersebut.
a.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk program mengajarkan cara membuat celengan ini, dibantu sepenuhnya oleh teman-
teman kelompok KKN P274. Karena teman-teman kelompok KKN P274lah yang membantu semua dalam mengatur anak-anak, membantu anak-anak saat membuat celengan. Begitu juga saat membuat lomba menghitung cepat, yang terutama sekali waktu yang sangat mendukung saat membuat program, lalu dukungan dari teman kelompok KKN P274 sendiri yang sangat membantu proses pelancaran program ini.
Faktor Penghambat Tidak ada faktor hambatan dalam program membuat celengan dari bahan bekas sekaligus membuat lomba menghitung cepat, semuanya berjalan sesuai yang telah ditentukan. 3.Bidang kegiatan yang dipilih : Mengajarkan Microsoft Office Komputer saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi semua manusia pada umumnya. Berbagai macam perangkat lunak (saftware) telah diciptakan agar dapat memudahkan menyelesaikan suatu pekerjaan manusia. Salah satunya perangkat lunak yang paling umum di gunakan dalam perkantoran maupun kehidupan sehari-hari yaitu Microsoft Office. Dengan menggunakan perangkat lunak (software) ini berbagai macam tugas perkantoran dapat di selesaikan dengan lebih baik dan efektif. Tidak hanya tugas perkantoran saja tetapi disekolah pun juga sudah mulai menggunakan komputer untuk meringankan tugas. Walaupun pengenalan saftware sudah sangat dikenal didaerah perkotaan, sdikitpun tidak asing lagi, namun berbanding terbalik di gampong Tungkop Cut kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie pada umumnya. Bahkan beberapa dari mereka belum pernah menggunakan komputer, maka dari itu saya memperkenalkan atau mengajarkan kegunaan dan fungsi-fungsi dari berbagai macam aplikasi yang terdapat di komputer kepada anak-anak di gampong Tungkop Cut.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari pengenalan software komputer yyaitu untuk memperkenalkan berbagai
perangkat lunak yang terdapat di dalam komputer ataupun laptop, salah satunya dapat mempermudah dalam menyelesaikan tugas dengan menggunakan Microsoft Office.
Tujuan
dari
pelaksanaan
pengenalan ini
adalah
untuk memperkenalkan serta
mengembangkan potensi maupun pengetahuan anak gampong Tungkop Cut dalam penggunaan aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam komputer. Sasaran yang ingin dicapai dalam program mengajarkan Microsoft Office adalah remaja putri dan anak-anak tingkat SD kelas 6, SMP, dan SMA di gampong Tungkop Cut.
b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Rabu
Tanggal
: 19 agustus 2015
Pukul
: 16.30-18.25
Hari
: Kamis
Tanggal
: 27 agustus 2015
Pukul
: 16.30-18.20
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Program mengajarkan microsoft office dilakukan pada 2 kali pertemuan, yaitu pada
tanggal 19 Agustus 2015 dan pada tanggal 27 Agustus 2015. Program ini dilakukan karena masih kurangnya pengetahuan anak-anak remaja tentang komputer. Sedangkan di sekolah SMP dan juga SMA mereka sudah mulai membuat makalah dengan menggunakan microsoft word office. Namun sayangnya karena anak-anak di gampong Tungkop Cut yang memiliki laptop hanya 1 orang saja sedangkan yang lain tidak mempunyainya. Sehingga sangat disayangkan mereka belum mengetahui apapun tentang bagaimana cara menggunakan komputer. Program ini saya adakan di meunasah gampong Tungkop Cut. Untuk program ini, saya memerlukan beberapa unit laptop, kebetulan pada waktu program komputer berjalan, saya memiliki 2 unit laptop, yaitu 1 unit yang saya miliki, 1 unit lagi yang dimiliki oleh teman kelompok KKN P274. Pada saat mengajarkan komputer mereka sangat bersemangat untuk belajar. Namun karena kekurangan laptop/komputer sehingga membutuhkan waktu yang lama saat mengajarkan.
Hasil yang telah dicapai oleh anak-anak Gampong Tungkop Cut yaitu telah mengenal dengan aplikasi- aplikasi apa saja yang di butuhkan dalam melakukan pekerjaan yang memerlukan bantuan komputer dan dapat menjalankannya dengan baik dan benar. Tindak lanjut yang perlu dilaksanakan adalah masyarakat harus mendukung dan memotivasi anak-anak gampong Tungkop Cut yang telah mahir agar terus mengembangkan kemampuan nya dalam menggunakan aplikasi-aplikasi di komputer terutama Microsoft Office, dan juga tindak lanjut kedepannya harus angat memperhatikan segala kebutuhan yang harus dimiliki anak dalam pendidikan.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Faktor yang sangat mendukung dalam program ini yaitu teman kelompok KKN P274,
dimana dengan adanya fasilitas laptop dari masing-masing teman, dengan begitu saya bisa mengajarkan komputer kepada remaja dan anak-anak, dan pada khususnya yang membantu kelancaran program saya yaitu Rahmat Arfaz kelompok KKN P274. Faktor Penghambat Faktor yang penghambat program mengajarkan komputer ini yaitu tidak adanya fasilitas apapun tentang teknologi. Anak-anak gampong Tungkop Cut tersebut tidak memiliki laptop dan juga komputer hanya 1 orang saja yang memiliki laptop. Sehingga saat mengajarkan komputer perlu menghabiskan banyak waktu.
Nama
: Mellya Safitri
NIM
: 1206102030047
Fakultas/ jurusan
: FKIP/Sendratasik
Kegiatan Utama 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program mengajarkan tarian Tari adalah perasaan jiwa manusia yang di ungkapakan melalui gerak, gerak tubuh yang
dilakukan secara beirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi anak-anak agar mau menarikan sebuah tarian
tradisional untuk mengetahui bakat mereka dan mereka dapat mengembangkannya disekolah mereka. Program ini adalah untuk memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat berkesenian serta memberikan motivasi dan mengajak anak-anak agar mau menari. Sasaran yang ditujukan untuk mengajarkan program ini adalah
anak-anak gampong
Tungkop Cut. b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: kamis, selasa, selasa, kamis, dan sabtu
Tanggal
: 13 , 18, 25,27,29 Agustus 2015
Pukul
: 17.30-,16.00,16.30,16.40,16.50
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Kegiatan mengajarkan tarian dilaksanakan pada sore hari berjalan dengan lancar. Saya
menjelaskan kepada anak-anak tentang tarian tradisional yaitu tarian Ranup Lampuan, tarian ini menceritakan tentang penyambutan tamu, dalam tarian ini 7 orang penari tarian ini ada satu orang ratu yang di depan untuk membagikan sirih kepada tamu, dalam tarian ini memperlukan puan yang berisikan sirih. Tarian ranup lampuan ini membutuhkan waktu yang sangat lama sebab di dalam saya melatihkan tarian ini sasarannya lebih ke remaja tetapi yang ada di
gampong tungkopcut hanya ada anak yang masih duduk di sekolah dasar sehingga membuntuhkan waktu yang sangat lama. Di saat waktu yang renggang anak-anak meminta saya mengajarkan tarian kreasi yaitu tarian moderen, anak-anak yang hadir disaat saya melatih tarian berjumlah 20 orang anak-anak, yang bernama Ayu, Rina, Mirna ,Yola, Siska, Putri, Rindu, Riska, Rida, Safrizal, Adi, Reza, Saugi, Afdal, Salwa, Ai, Sarah, Intan, Lisa, dan Fajri, tetapi tidak semua mengikuti tarian tersebut karena ada beberapa anak yang masih kecil/dibawah umur dan yang laki-laki hanya mendengarkan saya menjelaskan apa itu tarian ranup lampuan. Program melatih tarian ini dibantu oleh teman-teman kkn saya, mereka membantu saya tetapi mereka sedikit sulit karena teman-teman saya tidak bisa menari, tetapi mereka membantu mentertibkan anak-anak sehingga berjalan dengan lancar, dan anak-anak ppun sekaran sudah mengerti tentang tarian tradisional. Untuk tindak lanjutnya, diharapkan anak-anak gampong tungkop cut dapat lebih mengembangkan dan mengaplikasikan tarian tersebut.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Program mengajarkan tarian berjalan dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan anak-anak
yang sangat berantusias dan teman-teman KKN yang sangat membantu dalam terlaksananya menari, anak-anak sangat berantusias dalam menari sehingga mendukung program saya dalam mengajarkan tarian. Faktor Penghambat Faktor penghambat pada program mengajarkan tarian adalah tempat lokasi yang lumayan jauh di meunasah karena tidak ada lagi tempat yang bisa untuk mengajarkan tarian dan masih adanya anak-anak yang tidak hadir saat menari dikarenakan informasi mengenai kegiatan yang masih kurang dan alat untuk menari yaitu puan karena puan Cuma ada di tempat orang yang meenyewakan pakaian adat sehingga kami menggantikan puan dengan mangkok.
2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama
Menggambar pada bahan tekstil merupakan suatu bakat anak-anak dalam menggambar di tekstil atau
biasanya mereka menggambar dikertas atau buku gambar tapi sekarang saya
mengajarkan menggambar di teksti atau kain. Dan mengajarkan cara memainkan naskah drama.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama ini adalah untuk
mengetahui bakat anak-anak dalam mmenggambar pada bahan tekstil. Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama adalah untuk mengetahui bakat anak anak dan anak-anak mengetahui cara menggambar pada bahan tekstil
dan
memainkan nasskaah drama. Yang diajarkan pada program menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama adalah anak-anak gampong tungkop cut.
b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Minggu
Tanggal
: 23 agustus 2015
Pukul
: 16.30
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama yang dilakukan
untuk mengetahui bakat pada anak-anak di gampong tungkop cut program menggambar pada bahan tekstil ini berjalan lancar tetapi memainkan naskah drama tidak berjalan dengan lancar, dikarenakan masih ada anak-anak yang tidak bisa membaca sehingga tidak bisa membaca teks naskah drama. Anak-anak yang hadir dalam program saya ini berjumlah 20 orang sama seperti program saya mengajarkan tarian. Program ini berjalan dengan lancar berkat dukungan temanteman kkn saya yang sangat membantu program saya ini. Anak-anak gampong tungkop cut tampak berantusias saat saya menjelaskan kepada mereka tentang Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama saat saya menjelaskan tentang menggambar pada bahan tekstil anak-anak penasaran ingin menggambar
lansung karena menggambar pada bahan tekstil ini adalah menggambar dikain karena anak-anak belum pernah mencoba menggambar pada tekstil/kain dan saat saya mengajarkan mereka memainkan naskah drama anak-anak sangat berantusias karena saya memngajarkan naskah bawang putih bawan merah mereka sangat senang tetapi kendalanya adalah sebagian anak-anak masih ada yang belum bisa membaca jadi saya harus menjelaskan satu persatu agar mereka mengerti dari naskah tersebut. Tindak lanjut yang saya harapkan dari masyarakat gampong tungkop cut adalah untuk anak-anak agar dapat mengembangkan bakatnya dalam bidang kesenian. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama berjalan dengan
sangat baik dikarenakan dukungan anak-anak. Hal ini dikarenakan teman-teman KKN yang sangat membantu dalam terlaksananya program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama yaitu bawang putih bawang merah. Faktor Penghambat Faktor penghambat pada program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama adalah anak-anak sulit untuk menggambar di atas tekstil atau kain karena anak-anak hanya menggambar pada kertas dan disini saya mengajarkan menggambar pada bahan tekstil anak-anak merasa sulit karena tidak terbiasa menggambar pada bahan tekstil/kain dan faktor penghambat memainkan naskah drama bawang putih bawang merah adalah masih ada anak-anak yang tidak bisa membaca sehingga ini menjadi faktor penghambat mengmainkan naskah drama, saya membagikan naskah kepada anak-anak satu persatu, semua anak-anak ingin memainkan naskah tersebut dan saya mengajarkanya secara perlahan.
3.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat minuman dari cincau Minuman adalah cairan, manusia mengkonsumsi minuman untuk kesehatan ini sebagai
kebutuhan manusia.
Cincau adalah sejenis agar-agar berwarna hitam yang bisa dimakan sebagai pencuci mulut atau membuat minumandari cincau
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Kegiatan membuat minuman dari cincau adalah untuk mengasah kemampuan ibu-ibu dan
remaja dalam membuat minuman dari cincau. Program membuat minuman dari cincau ini bertujuan untuk membangkitkan semangat ibuibu dan remaja dalam mengembangkan lapangan pekerjaan yang akhirnya memiliki nilai ekonomis, jika dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan. Sasaran yang ingin dicapai adalah remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut.
b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Selasa
Tanggal
: 25 agustus 2015
Pukul
: 14.00
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Membuat minuman dari cincau ini dilaksanakan pada siang hari Alhamdulillah berjalan
dengan lancar, program membuat minuman dari cincau ini untuk remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut yang dilaksankan dirumah pak keuchik. Remaja putri dan ibu-ibu diajarkan langsung cara membuat minuman dari cincau. Program penunjang ini dilakukan dengan maksud untuk menginformasi dan mengaplikasikan di kalangan remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut dalam membuat minuman dari cincau. Pada proses membuat minuman cincau banyak warga yang datang, karena saya menginformasikan kepada tiap-tiap rumah warga, yang hadir pada saat program saya membuat minuman dari cincau ini hampir semua warga datang dari anak-anak, ibu-ibu,bapak-bapak, nenek-nenek,kakek-kakek dan pemuda gampong tungkop cut. Saya sangat senang karena hasilnya memuaskan semua warga dapat mencicipinya.
Tujuan dari program ini ialah agar remaja putri
dan ibu-ibu dapat mengembangkan
membuat minuman dari cincau karena memiliki nilai ekonomis jika mereka mau mengembangkan membuat minuman dari cincau tersebut menjadi usaha kecil-kecilan. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana remaja putri dan ibu-ibu Gampong tungkop cut sangat berantusias dalam pembuatan minuman dari cincau. Saya berharap tindak lanjut ke depannya yaitu remaja putri dan ibu-ibu tersebut dapat melanjutkan pembuatan minuman dari cincau ini, agar nantinya memiliki nilai ekonomis. Untuk tindak lanjut dari kegiatan pembuatan minuman dari cincau ini adalah diharapkan kepada remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut dapat mengembangkan minuman dari cincau tersebut sebagai usaha kecil-kecilan untuk menambah nilai ekonomis. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk Program pendukung pembuatan minuman dari cincau mendapat dukungan penuh
dari ibu-ibu dan remaja gampong tungkopcut. Bahkan bahan yang dipersiapkan untuk membuat minuman dari cincau ini habis terpakai. Faktor Penghambat Untuk program ini sangat sulit mencari cincau, saya bersama teman saya mencarinya kepasar terdekat tetapi dipasar tersebut tidak ada yang menjual cincau sehingga kami harus ke sigli untuk mencari cincau dan tidak semua remaja dan ibu-ibu mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada kegiatan dirumah masing-masing.
4.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat kerajinan dari botol bekas Botol bekas adalah botol yang sudah tidak digunakan lagi setelah isinya habis dan bisa di
olah menjadi kerajinan.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Kegiatan membuat kerajinan dari botol bekas adalah untuk mengasah kemampuan anak-
anak dalam berkreativitas dalam membuat kerajinan dari botol bekas.
Kegiatan ini adalah untuk membantu membangkitkan kreativitas anak-anak. Sasaran yang ingin dicapai adalah anak-anak gampong tungkop cut. b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Rabu
Tanggal
: 26 agustus 2015
Pukul
: 16.30
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Program membuat kerajinan dari botol bekas ini dilaksanakan untuk anak-anak gampong
tungkop cut yang dilaksanakan di meunasah gampong tungkop cut. Program penunjang ini dilakukan dengan maksud untuk membangkitkan minat dan kreativitas anak-anak untuk membangkitkan kreativitas di kalangan anak-anak gampong tungkop cut. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak Gampong tungkop cut sangat antusias saat membuat kerajinan dari botol bekas, yang hadir pada saat membuat kerajinan dari botol bekas ini berjumlah 20 orang semua anak-anak sangat senang dalam program membuat kerajinan ini sehingga bahan yang dirpelukan habis semua terpakai. Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan anak-anak gampong tungkop cut semakin berkreativitas dalam bahan bekas sehingga bisa menambah uang jajan mereka bila dijual.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam membuat kerajinan dari botol bekas mendapat dukungan penuh
dari anak-anak yang sangat berantusias. Ini terbukti dari adanya partisipasi dari anak-anak, kareana anak-anak membawa botol bekas sendiri-sendiri, dengan saya mengasi informasi mereka lansung mencari nya dan membawanya.
Faktor Penghambat Anak-anak belum bisa dalam mengkreasikan botol bekas tersebut sehingga saya dan teman-teman mengajarkan cara membuatnya, dan tidak semua anak-anak mengikuti kegiatan ini, dikarenakan jauhnya lokasi meunasah gampong tungkop cut sehingga tidak semua mengikuti kegiatan yang kami laksanakan.
Nama
: Santi Ramadani
NIM
: 1206104030048
Fakultas/ Jurusan
: KIP/Bimbingan Konseling
Kegiatan Utama 1.
Bidang kegiatan yang dipilih : Program art trapi Art therapy (trapi menggambar) dapat mengungkakan perasaan yang dirasakan melalui
tulisan. Anak-anak dapat mengekspresikan semua perasaannya melalu menggambar. Dalam art trapi ini kita dapat melihat semua tujuan yang diharapkan oleh anak-anak gampong tungkop cut.
1.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program Art Trapi ini merupakan aplikasi ilmu yang saya dapatkan diperkuliahan pada
saat ini. Maka dari itu sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan saya implementasikan kepada anak-anak gampong tungkop cut di kecamatan indra jaya kabupaten pidie. Tujuan khusus saya dalam melakukan art trapi ini untuk membantu anak-anak dalam mengungkapkan perasaan dan mencurahkan semua isi hatinya, karena saya melihat tidak semua anak-anak digampong tungkop cut mau bercerita secara langsung tentang permasalahan yang dihadapinya, maka dari itu saya berinisiatif untuk melakukan art trapi agar mereka dapat terbuka melalui menggambar. Saat saya menyuruh mereka melakukan art trapi ini ada salah satu anak yang sangat serius melakukannya, anak ini terdiam dan terfokus pada menggambar pada kertas. Saya melihat ekspresi yang ditunjukannya sangat berbeda dari teman yang lainnya, yang lain banyak yang ceria pada saat menggambar. Banyak pertanyaan yang terlintas dipiran saya tentang anak tersebut. Setelah selesai menggambar saya menyuruh mereka untuk menceritakan gambar mereka masing-masing. Banyak kesesuan yang kami dapatkan saat bercerita, bermacam ekspresi yang mereka tunjukan,banyak sekali yang dapat saya ambil dari art trapi ini karena anak-anak susah untuk ditebak, ternyata banyak beban yang mereka pikul dalam hidup mereka. Adapun tujuan dari program art trapi ini agar dapat membantu anak-anak gampong tungkop cut dalam mencurahkan perasaannya dan menunjukan ekspresi yang mereka rasakan. Sasaran dalam program ini dikhusukan pada anak-anak mulai dari SMA, SMP, SD saya menggabungkan semuanya karena anak-anak digampong tungkop cut ini terbatas.
2.
3.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Rabu
Tanggal
: 12 agustus 2015
Pukul
: 16.30-18.35
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program art terapi yang saya lakukan satu kali saja pada anak-anak gampong Tungkop Cut.
Saat saya menyuruh mereka melakukan art trapi ini ada salah satu anak yang sangat serius melakukannya, anak ini terdiam dan terfokus pada menggambar pada kertas. Saya melihat ekspresi yang ditunjukannya sangat berbeda dari teman yang lainnya, yang lain banyak yang ceria pada saat menggambar. Banyak pertanyaan yang terlintas dipiran saya tentang anak tersebut. Setelah selesai menggambar saya menyuruh mereka untuk menceritakan gambar mereka masing-masing. Banyak hal yang kami dapatkan saat bercerita, bermacam ekspresi yang mereka tunjukan, ada yang sangat senag bercerita , senyum malu malu menceritakan gambarnya dan ada juga dengan tangisan air mata yang mereka tunjukan. Banyak sekali yang dapat saya ambil dari art trapi ini karena anak-anak susah untuk ditebak, ternyata banyak beban yang mereka pikul dalam hidup mereka. Hasil yang didapatkan dalam art terapi ini sangat memuaskan karena anak-anak gampong tungkop cut ini dapat bercerita secara terbuka, walaupun melalui bercerita tentang gambar yang mereka buat. Tindak lanjutnya kedepannya adalah saya berharap kepada orang tua dan guru disokalahnya dapat lebih perhatin lagi pada anak-anaknya, karena perhatian dan keakrabnan dari orang tua itu sangan dibutuhkan oleh anak-anak. Setiap anak punya karaktristik yang berbeda maka dari itu keda orang tua agar dapat lebih peka lagi terhadap anak-anak.
4.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Untuk program art terapi ini yang faktor pendukungnya adalah pada dasarnya anak-anak
sangat senang jika diajak untuk menggambar ini salah satu jalan yang saya dapatkan untuk mempermudah anak-anak dalam melakukan art terapi ini. Factor dari orang tua pun sangan mendukung karena sebelum melakukan art terapi ini saya berjumpa dengan salah satu orang tua dari anak-anak saya bercerita tentang anak-anak dan menjelaskan tujuan dari kegitan yang saya
lakukan. Orang tua anak ini sangat senang dan langsung menawarkan tempat durumahnya untuk kami melakukan kegiatan. Faktor penghambat dalam program ini adalah saya sedikit merasa kesulitan dalam mengatur anak-anak, karena macam-maca tingkah laku yang ditunjukan oleh anak-anak saat mau memulai kegiatan art terapi, ada yang sangat rebut sekali.
2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Melakukan
konseling kelompok pada anak-anak
digampong Tungkop Cut Konseling kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan. Konseling kelompok merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program Bimbingan dan Konseling komprehensif yaitu bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan setiap sekolah sesuai dengan perkembangan siswa. Konseling kelompok penting bagi konseli terutama individu yang memperoleh kesulitan membutuhkan suasana kelompok untuk memecahkan kesulitannya. Kadang konseli kesulitan mengemukakan masalahnya secara individu atau membutuhkan orang lain. Kadang seorang konseling tidak berani bertatap muka dengan seorang konselor. Diperlukan juga pengamatan secara sosial perilaku konseli di dalam lingkungan kelompok.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program konseling kelompok merupakan ilmu yang telah saya dapatkan dibangku
perkuliahan pada saat ini. Maka dari itu sesuai dengan yang saya pelajari dapat saya implementasikan pada anak-anak gampong tungkop cut kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie. Tujuan khusus saya dalam melakukan agar dapat membantu anak-anak dalam membantu permasalahan yang dihadapinya baik permasalahan belajar, orang tua dan hubungan dalam pertemanan. Adapun tujuan dari program konseling kelompok ini agar anak-anak gampong tungkop cut dapat mandiri dalam berpikir dalam menyelesaikan permasalhan yang dihadapinya. Sasaran yang ditujukan untuk program ini adalah anak-anak digampong Tungkop Cut.
b.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Selasa, dan Senin
Tanggal : 18 dan 31 Agustus 2015
c.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Melakukan konseling kelompok pada anak-anak digampong tungkop cut dilaksanakan oleh
santi ramadani. Kegiatan ini dibantu oleh teman-teman KKN P274. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali pertemuan pada tanggal 18, dan 31 Agustus 2015, sudah selesai dilakukan. Kegiatan ini dilakukan gampong tungkop cut. Para anak-anak tersebut melakukan konseling kelompok secara langgsung banyak hal yang terungkap dalam konseling kelompok ini, awalnya mereka malumalu dan banyak yang terdiam, tapi setelah saya memberikan raport yaitu pendekadatan awal (hubungan baik) ternyata berhasil dan mereka terpancing, dan pada akhirnya mereka mau menceritakan tentang masalah yang dihadapi oleh mereka. Banyak beban yang dihadapi dibalik senyum mereka, semoga dengan adanya proses konseling ini dapat membantu pemecahan permasalahan serta tahu cara mengasah potonsi yang sudah tertanam dalam diri mereka. Tindak lanjut untuk kedepannya saya berharap kepada anak agar mau terbuka dengan orang tuanya begitu juga dengan sebaliknya. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat
Untuk program utama melakukan konseling kelompok digampong tungkop cut. memiliki faktor pendukung yang sangat baik. Seperti potensi yang di miliki dan dukungan dari dalam diri sendiri. Anak-anak gampong tungkop cut ini kurang percaya diri,dan kurang dorong dari orang tua.
Kegiatan Penunjang 3.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Pembuatan Kreasi gelang dari manik-manik Gelang adalah perhiasan yang dipakai melingkar di pergelangan tangan. Gelang terbuat
dari bahan manic-manik dan benang.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud dari kegiatan Pembuatan gelang ini adalah agar mengasah kemampuan anak-anak
dan remaja dalam berkarya. Pembuatan gelang dapat disebut sebuah karya, karena ia memerlukan imajinasi yang akhirnya menghasilkan hasil yang bagus. Tujuan untuk membangkitkan kreatifitas anak-anak dan remaja dalam berkreasi yang akhirnya memiliki nilai ekonomis, jika dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan. Sasaran yang digunkan dalam program pembuatan kreasi gelang adalah anak-anak, dan remaja gampong Tungkop Cut.
b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Jumat
Tanggal
: 21 Agustus 2015
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pembuatan kreasi gelang dari manek untuk anak-anak remaja gampong tungkop cut
dilaksanakan oleh santi ramadani dibantu oleh suryani dewi dan teman-teman KKN P274. Acara ini dilaksanakan 1 kali selama KKN yaitu tanggal 21 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di Meunasah tungkop cut. Jumlah anak-anak remaja perempuan yang mengikuti kegiatan ini ialah sekitar 10 orang. Mereka ini umumnya duduk di bangku SMA,SMP kelas 1 s/d kelas 3. Anakanak remaja ini diajarkan langsung cara Pembuatan kreasi gelang dari manek. Program
penunjang yang kedua ini dilakukan dengan maksud untuk membangkitkan kreativitas di kalangan anak-anak remaja gampong tungkop cut dalam membuat kreasi gelang. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak, remaja gampong tungkop cut sangat antusias dalam pembuatan gelang dari manek.
Saya
berharap tindak lanjut ke depannya yaitu anak-anak dan remaja tersebut dapat melanjutkan pembuatan kreasi manik ini, agar nantinya memiliki nilai ekonomis. Tindak lanjut untuk kedepannya saya berharap kepada anak-anak dapat melanjukan kreasi dalam pembuatan gelang karena banyak manfaat dalam membantu nilai ekonomis dan dapat pula untuk menambah ilmu dalam berkreasi.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Untuk Program pendukung pembuatan gelang bahannya mudah didapatkan dan harga
terjangkau. Kurangnya ide-ide baru anak-anak dalam berkreasi memadukan warna, sehingga sedikit mempersulit berjalannyha program tersebut yang akhirnya memakan waktu yang lama.
Nama NIM
: Suryani Dewi : 1207101070003
Fakultas/ Jurusan
: Kedokteran Gigi/ Pendidikan Dokter Gigi
Kegiatan Utama 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk
menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau mengubah perilaku lama yang kurang menguntungkan untuk kesehatan gigi, menjadi lebih menguntungkan untuk kesehatan giginya.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan aplikasi dari ilmu yang telah diterima dan dipelajari di bangku perkuliahan. Program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dimaksudkan agar Anak-anak gampong Tungkop cut mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dan pencegahan dini gigi berlubang serta makanan sehat yang bagus untuk gigi seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan lainnya yang baik untuk kesehatan gigi. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari penyuluhan tersebut sangat berguna bagi anak-anak dan orang tuanya. Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya anak-anak gampong tungkop cut akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan masyarakat rajin memeriksakan giginya ke dokter gigi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD, SMP dan SMA Gampong Tungkop Cut b.
Waktu Pelaksanaan Hari : Jumat Tanggal
:14 Agustus dan 17 Agustus 2015
Pukul
:16.30-18.00 dan 17.30-18.10 WIB
c.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan untuk meningkatkan Kesehatan Gigi dan
Mulut anak-anak serta masyarakat Gampong Tungkop Cut umumnya. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan program utama yang dilaksanakan oleh Suryani Dewi. Target nya adalah Anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut. Penyuluhan ini hanya dilakukan di desa Tungkop Cut sudah dua kali yaitu pada tanggal 14 dan 17 Agustus 2015 dimulai dari pukul 16.30-18.00 dan 17.30-18.10 WIB. Kegiatan ini memang difokuskan ke anak-anak. Dikarenakan banyak anak-anak yang ribut, maka program Suryani Dewi ini dibantu oleh teman-teman kelompok KKN P274. Penyuluhan dilakukan di meunasah gampong Tungkop Cut dan lapangan tempat kami mengadakan acara lomba 17 Agustus, penyuluhan ini dibuat dengan menyertakan poster-poster cara menjaga gigi, makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi, macam-macam gigi dan fungsinya, proses terjadinya gigi berlubang, waktu sikat gigi yang benar serta metode atau cara sikat gigi yang baik dan benar. Setelah pemaparan materi tersebut, dilakukan timbal balik antara Suryani Dewi dan anak-anak untuk kemudian di tes menjawab pertanyaan dari pemateri tentang materi yang sudah dipaparkan. Kemudian bagi anak-anak yang mampu menjawab pertanyaan diberikan hadiah sebagai penghargaan karena telah memperhatikan penyuluhan yang diberikan tersebut. Diharapkan setelah melakukan penyuluhan ini, anak-anak dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya dan mengajak orang tuanya dirumah untuk sama-sama memperhatikan kesehatan gigi mulut serta rajin periksa gigi ke dokter gigi terdekat paling tidak 6 bulan sekali. Hasil yang dicapai dalam program ini telah mencapai target. Anak-anak sangat antusias dan senang dengan penyuluhan yang dilakukan. Masyarakat juga sangat berpartisipasi untuk menyuruh anakanaknya mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini bertujuan untuk mengetahui seberapa sadar anak-anak dan masyarakat gampong Tungkop Cut dalam hal meningkatkan kebersihan rongga mulut mereka. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk program utama Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut berjalan dengan sangat baik.
Ini dikarenakan masyarakat dan anak-anak khususnya memahami pentingnya menjaga kesehatan
gigi mulut yang bisa berdampak keseluruh tubuh. Partisipasi dan dukungan dari orang tua mereka sangat membantu berjalannya program ini dengan lancar. Banyak sekali yang mendukung kelancaran kegiatan demi kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari dukungan geuchik, tokoh masyarakat serta orang tua dan anak-anak gampong tungkop cut. Faktor Penghambat Faktor penghambat pada program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yaitu tidak adanya sekolah di gampong ini sehingga anak-anak tidak sebanyak yang diharapkan. Kegiatan penyuluhan juga tidak bisa dilakukan pada pagi dan siang hari dikarenakan kalau pagi hari anakanak tersebut sekolah dan siangnya mereka pergi membantu orang tua ke sawah atau ladang. Minimnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak untuk menjaga kesehatan giginya sehingga banyak dijumpai anak-anak yang giginya rusak dan kurang dirawat.
2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Sikat Gigi Massal Sikat Gigi massal adalah kegiatan menyikat gigi yang dilakukan secara bersama-sama
dibawah bimbingan instruktur.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Program Sikat Gigi Massal dimaksudkan agar mahasiswa terkait mampu mengaplikasikan
pengetahuannya dibidang metode atau teknik menyikat gigi yang benar, serta mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal proses belajar dan mengajari anak-anak agar tidak sekedar meyikat gigi tanpa mengetahui bagaimana cara sikat gigi yang baik dan benarnya. Kedua, program ini dimaksudkan agar semua anak-anak gampong tungkop cut memiliki sikat gigi yang sesuai dengan usianya sehingga anak-anak lebih bersemangat untuk rajin sikat gigi dan memahami pentingnya menyikat gigi setiap hari. Untuk memberikan teknik cara menyikat gigi yang baik dan benar dan sesuai dengan standar dokter gigi serta mampu memberikan pola pikir yang positif menyikat gigi.
tentang pentingnya
Sasaran yang digunkan dalam sikat gigi massal adalah Anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut. b.
Waktu Pelaksanaan Hari : Senin Tanggal : 17 agustus 2015
c.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : Sikat Gigi Massal untuk anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut dilaksanakan
oleh Suryani Dewi. Kegiatan ini dibantu oleh Asri Diana, Dara Octaviani dan Santi Ramadani serta teman-teman kelompok KKN P274. Kegiatan ini dilaksanakan hanya satu kali pertemuan pada tanggal 17 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di lapangan samping rumah warga usai acara lomba 17 agustus. Sikat gigi massal ini digabungkan dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya sikat gigi massal ini, anak-anak sudah memiliki sikat gigi masingmasing dan sudah mampu mengetahui teknik sikat gigi yang benar. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk program utama Sikat Gigi memiliki faktor pendukung yang baik. Seperti, orang tua
yang menyuruh anak-anaknya untuk ikut serta, lapangan yang lumayan luas. Ini lumayan membantu berjalannya program ini dengan lancar. Terlebih lagi dukungan dari Pak Geuchik gampong Tungkop Cut serta jajarannya yang mempercayai kami dalam program sikat gigi ini. Faktor Penghambat Faktor penghambat pada kegiatan utama
program sikat gigi massal ini yaitu tidak
tersedianya tempat duduk dan keran air yang diharapkan akan mempermudah berjalannya proses sikat gigi tersebut sehingga kami harus mengangkat air dari sumur dengan menggunakan ember dan kemudian dibawa kelapangan.
Kegiatan Penunjang 1.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Bincang-bincang Inspirasi
Inspirasi merupakan bisikan hati atau pikiran yang timbul dari hati yang bisa juga merupakan petunjuk dari Tuhan, yang menggerakkan hati untuk menciptakan karya/berkarya, atau menghasilkan karya baru, ataupun melakukan suatu hal dll.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari kegiatan Bincang-bincang inspirasi ini adalah agar anak-anak gampong
tungkop cut termotivasi dan terinspirasi dengan kisah-kisah orang yang sukses dalam pendidikan dan dalam hal yang lainnya serta dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kisah yang diperbincangkan. Tujuan dari program ini adalah Untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam meraih cita-cita dan menjadi orang yang nantinya bisa sukses. Sasaran yang ditujukan khusus untuk anak-anak Gampong Tungkop Cut b.
c.
Waktu pelaksanaan Hari
: Senin, selasa dan rabu
Tanggal
: 10,16 dan 19 agustus 2015
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Bincang-bincang inspirasi untuk anak-anak gampong tungkop cut dilaksanakan oleh
Suryani Dewi dibantu oleh santi ramadani dan teman-teman kelompok KKN P274. Bincangbincang ini dilaksanakan 3 kali selama KKN yaitu tanggal 10 dan 19 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di Meunasah Gampong Tungkop Cut. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak Gampong Tungkop Cut sangat antusias dalam mendengarkan perbincangan yang dilakukan tersebut. Saya berharap tindak lanjut ke depannya yaitu anak-anak dapat terus melanjutkan pendidikannya dan gigih dalam meraih kesuksesan.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk Program pendukung Bincang-bincang Inspirasi mendapat dukungan penuh dari
masyarakat. Ini terbukti dari adanya partisipasi masyarakat, lebih tepatnya ibu-ibu dan anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini. Faktor Penghambat Tidak semua anak-anak gampong tungkop cut mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada kegiatan dirumah masing-masing dan ada yang pergi ke sawah. Kurangnya informasi masyarakat gampong mengenai kegiatan kami ini, sehingga tidak semua mengikuti kegiatan yang kami laksanakan. 2.
Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan Cara Membuat Nugget dari Kacang Hijau Nugget kacang hijau adalah nugget yang dibuat dengan bahan dasar kacang hijau yang
dicampur dengan dengan daging ayam. Diberi racikan bumbu alami dan dibalut tepung roti renyah serta tepung panir kasar.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari kegiatan Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini adalah agar
Ibu-ibu gampong tungkop cut mendapatkan resep masakan atau jajajnan yang sehat yang bisa dibuat dirumah. Nugget ini juga bisa mereka manfaatkan untuk dijual dan kacang hijau yang biasanya hanya mereka jual ke pasar bisa juga dimanfaatkan untuk makanan dirumah selain dibuat bubur. Untuk memberikan resep makanan yang sehat buatan sendiri dan kacang hijau yang mereka tanam dapat dimanfaatkan juga untuk nugget. Sasaran yang ditujukan dalam pembuatan nugget ini adalah ibu-ibu Gampong Tungkop Cut
b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Jumat
Tanggal
: 21 agustus 2015
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini dilaksanakan oleh Suryani Dewi
dan dibantu oleh teman-teman kelompok KKN P274. Program ini dilaksanakan hanya satu kali selama KKN yaitu tanggal 21 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di teras rumah Pak Geuchik Gampong Tungkop Cut. Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana ibu-ibu Gampong Tungkop Cut sangat antusias dalam mempelajari cara membuat nugget dari kacang hijau tersebut dan banyak dari mereka yang menyukai makanan ini, tidak hanya ibu-ibu saja melainkan anak-anak dan bapak-bapaknya juga suka. Harapannya Ibu-ibu gampong tungkop cut dapat benar-benar mengaplikaskan resep yang saya berikan.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor Pendukung Untuk program pendukung mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini juga
mendapat dukungan penuh dari Pak Geuchik dan masyarakat khususnya ibu-ibu. Ini terbukti dari adanya partisipasi masyarakat yang ramai menghadiri kegiatan ini. Faktor Penghambat Tidak semua ibu-ibu gampong tungkop cut mengikuti kegiatan ini diawal waktu, dikarenakan ada kegiatan masing-masing dan ada yang pergi ke sawah. .
B. 1.
KEGIATAN KELOMPOK Nama kegiatan : Memakmurkan meunasah Memakmurkan meunasah adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan
menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud : Ada empat program khusus yang menjadi target dalam KKN periode IX ini yang akan
diaplikasikan secara nyata di lapangan, yaitu memakmurkan meunasah, gotong royong gampong, penomoran rumah, dan pamphlet meunasah. Selanjutnya, program memakmurkan meunasah agar masyarakat gampong Tungkop Cut dapat berpartisipasi untuk menjaga dan membersihkan meunasah agar kita nyaman untuk beribadah. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari memakmurkan meunasah tersebut sangat berguna bagi masyarakat gampong Tungkop Cut. Tujuan : Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya gampong tungkop cut bahwa kewajiban kita untuk menjaga dan memakmurkan tempat beribadah yaitu meunasah. Sasaran : Masyarakat Gampong Tungkop Cut
b.
Waktu Pelaksanaan Setiap hari selama KKN
c.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan gotong royong membersihkan meunasah yang telah dilaksanakan tersebut
mendapatkan hasil lingkungan meunasah menjadi bersih dan lebih indah. Sehingga dapatmenciptakan kenyamanan dalam beribadah. Tindak lanjut yang perlu dilakukan yaitu lingkungan maunasah, baik itu halaman depan, tempat wudhu maupun kamar mandi meunasah harus rutin dibersihkan agar tetap terjaga keindahannya.
Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan meunasah saja, melainkan juga oleh masyarakat sekitar. Diharapkan kegiatan pembersihan lingkungan meunasah ini tidak hanya berlangsung beberapa kali saja, melainkan dilakukan secara rutin dan berkala. d.
Faktor pendukung dan Penghambat Faktor pendukung Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat gampong Tungkop Cut. Faktor Penghambat Kurangnya partisipasi dari sebagian warga untuk melaksanakan salat berjamaah.
2.
Nama kegiatan: pembuatan pamphlet meunasah Pamplet dapat menginformasikan tentang suatu untuk nama atau kegiatan seperti nama
meunasah, semua orang tahu nama meusah tersebut.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari program pembuatan pamphlet meunasah agar setiap orang yang datang
kemeunasah tahu bahwa tulisan dipamplet tersebut adalah nama dari meunasah itu. Program ini bertujuan mengetahui nama meunasah. Sasaran yang ditujukan dalam program kelompok ini adalah masyarakat Gampong Tungkop Cut b.
Waktu Pelaksanaan Hari: jum’at Tanggal: 28 agustus 2015
c.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan pembuatan pamphlet untuk nama meunasah yang kami lakukan sangat didukung
oleh masyarakat, karena sebelumnya belum ada nama meunasah.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor pendukung Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari tokoh-tokoh gampong Faktor penghambat Dalam kegiatan ini Tidak ada factor penghambat.
3.
Nama kegiatan : Gotong royong gampong Tungkop Cut Gotong royong adalah mengerjakan bersama-sama untuk mencapai suatu yang
didambakan.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari program ini agar masyarakat gampong Tungkop Cut dapat berpartisipasi
untuk menjaga dan membersihkan gampong agar kita nyaman untuk tinggal digampong ini. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari gotong royong gampong ini sangat bermanfaat bagi masyarakat gampong Tungkop Cut itu sendiri. Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya gampong tungkop cut bahwa kewajiban untuk menjaga dan melestarikan gampong tungkop cut Sasaran yaitu masyarakat Gampong Tungkop Cut. b.
c.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Selasa, kamis,jum’at, dan minggu
Tanggal
: 04, 06, 07, 09
Pukul
: 09.30, 07.00-10.07, 08.00-11.10, 08.26-12.00
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan gotong royong membersihkan gampong yang telah dilaksanakan tersebut
mendapatkan hasil lingkungan gampong menjadi bersih dan lebih indah. Sehingga dapatmenciptakan kenyamanan dalam tinggal di gampong tersebut. Tindak lanjut yang perlu
dilakukan yaitu warga harus menyempatkan waktu membersihkan gampong agar tetap terjaga keindahannya.
d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor pendukung Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat gampong tungkop cut agar tetap terjaga
keindahan gampong ini. Faktor penghambat Kegiatan ini kurang partisipasi dari sebagian warga, hanya beberapa warga saja yang mengikuti gotong royong tersebut. 4.
Nama kegiatan : Penomoran rumah gampong Tungkop Cut Penomoran rumah adalah untuk memudahkan seseorang mencari alamat yang ditujukan.
Penomoran rumah ini sangat berperan penting dalam gampong karena untuk mempermudahkan seseorang.
a.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : Maksud dari penomoran rumah yaitu agar masyarakat gampong Tungkop Cut mudah
dalam mencari rumah yang dituju. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari penomoran rumah tersebut sangat berguna bagi masyarakat gampong tungkop cut. Tujuan dari program ini untuk mempermudah masyarakat khususnya orang luar yang mencari alamat agar tidak tersesat dalam mencari alamat syang dituju. Sasaran yang ditujukan adalah perumahan yang ada di Gampong Tungkop Cut b.
Waktu Pelaksanaan Hari
: Senin
Tanggal
: 31 agustus 2015
Pukul
: 09.00-12-30
c.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan Penomoran ruamh yang telah dilaksanakan tersebut mendapatkan hasil yang
sangat memuaskan karena dapat mempermudahkan seseorang dalam mencari alamat ditujukan. Tindak lanjut yang perlu dilakukan yaitu masyarakat gampong Tungkop Cut agar menjaga penomoran yang telah kami pasang agar mempermudah seseorang dalam mencari alamat. d.
Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor pendukung Pada program penomoran rumah ini, faktor yang mendukung adalah bahan yang dibuat
mudah dicari, karena dalam pembuatan penomoran ini hanya membutuhkan tempat yang bisa membuat stiker saja. Faktor penghambat Untuk program penomoran rumah sendiri tidak adanya faktor hambatan, dikarenakan bahan yang diperlukan mudah diperoleh dan saat melakukan penomoran rumah jadwal yang ditentukan sesuai dengan yang direncanakan.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan Gampong Tungkop Cut terletak di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. Gampong ini
memiliki potensi di bidang pertanian. Keadaan sosial masyarakat yang ada di Gampong Tungkop Cut masih sangat kompak dan terikat secara emosional. Sumber daya alam di gampong ini adalah area persawahan/ladang yang cukup luas. Gampong ini juga didukung oleh fasilitas umum yang cukup memadai. Sasaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ditujukan kepada masyarakat gampong Tungkop Cut. Setelah kegiatan ini masyarakat diharapkan sadar akan pentingnya kebersihan disekitar lingkungan gampong. Selain itu, Ibu rumah tangga juga diharapkan memiliki pengetahuan dalam kesehatan dan keterampilan memasak serta membuat asesoris lainnya yang telah diajarkan oleh mahasiswa KKN kelompok P274. Para remaja telah memiliki pengetahuan tentang menjaga kebersihan rongga mulut dan cara belajar yang efektif. Selain itu, para remaja memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer dan membuat asesoris serta memiliki rasa percaya diri untuk tampil di depan umum. Pada anak-anak usia sekolah dasar, mereka telah memiliki kelompok belajar, kesadaran menabung, dan memiliki rasa percaya diri tampil di depan umum. Mahasiswa telah berhasil menjadi agen perubahan bersama dosen pembimbing lapangan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong.
4.2 Saran Diperlukan partisipasi pihak PEMDA untuk mendukung program KKN secara berkelanjutan. Selain itu masyarakat diharapkan dapat melanjutkan semua program yang telah dilaksanakandengan sebaik mungkin.
Hasil penelusuran ditempat kami KKN menunjukkan permasalahan terbesar ditujukan pada sektor pertanian. Dengan demikian diharapkan untuk KKN gelombang selanjutnya agar disetiap wilayah dengan potensi Sumber Saya Alam (SDA) pertanian agar diikut sertakan mahasiswa pertanian di dalamnya. Hal ini akan bisa memberi kontribusi dan manfaat yang lebih besar lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh : Penerbit Pengelola Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.
Lampiran 1. Matriks Jadwal Program Kerja Kelopok Selama Pelaksanaan KKN
N O .
PRO GRA M KER JA
Mem buat 1 .
peta gamp ong Mem buat strukt ur
2 .
peme rintah an gamp ong Sosia
3
lisasi
.
koper asi Pelati han dan
4
motiv
.
asi berwi rausa ha
BULAN KE 1 (Agustus) BULAN KE 2 (September) 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Meng ajark an 5
cara
.
mem buat tas rajut Meng ajark an cara mem buat
6
kue
.
prakti s (bolu kip dan tulba n) Peny uluha n
7 .
hidup bersi h dan sehat
8
Hom
.
e
visit Mem buat keraji nan tanga 9 .
n( bros dari kain perca ) Meng ajark
1 0 .
an Baha sa Arab Bimb ingan belaj ar
1
Ilmu
1
Peng
.
etahu an Sosia l (IPS)
Meng ajark an cara mem buat celen gan 1
dari
2
baha
.
n bekas sekali gus lomb a meng hitun g Peng enala n hard
1
ware
3
dan
.
softw are pada komp uter
1
Meng
4
ajark
.
an tarian Meng ajark an meng gamb ar pada baha
1 5 .
n teksti l dan mem ainka n naska h dram a Mem buat minu
1 6
man dari cinca u Meng
1 7
ajark an
cara mem buat keraji nan dari botol bekas Progr 1
am
8
art terapi Kons eling kelo
1 9
mpok untuk anakanak Pemb uatan kreas i
2
gelan
0
g dari mani kmani k
2
Peny
1
uluha
n keseh atan gigi dan mulut Sikat 2
gigi
2
mass al Binca ng-
2
binca
3
ng inspir asi
Meng ajark an cara mem 2
buat
5
nugg et dar i kacan g hijau Peray
2 6
aan 17
Agus tus 1945 Goto 2
ng
7
Royo ng Mem akmu
2 8
rkan Meun asah Mem buat
2
Pamp
9
let Meun asah Mem buat peno
3 0
mora n ruma h
No
Rincian Jenis Kegiatan
Jenis Barang
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Cetak Spanduk Posko
Spanduk
1 buah
Rp.30.000
2 Penomoran Rumah
Stiker
1 Meter
Rp.150.000
3 Perbaikan Meunasah
Lampu Meunasah
1 buah
Rp22.000
Rp.44.000
Ember
2 buah
Rp. 10.000
Rp.20.000
Gayung
2 buah
Rp. 5.000
Rp.10.000
Sapu
2 buah
Rp.19.000
Rp.38.000
Sikat Wc
2 buah
Rp.8000
Rp.11.000
Pengepel
1 buah
Alas Kaki
2 buah
Rp.10.000
Rp.16.000
Kawat
11 inc
Rp.11.000
Rp.55.000
Terpal
2 meter
Rp.7.000
Rp.14.000
Paku 1 inc
1 ons
Pacok Pintu
2 buah
Rp.4.000
Rp.8.000
Balon
10 buah
Rp.1000
RP.10.000
Perbaikan Kamar 4 Mandi
5 Perayaan 17 Agustus
Rp.20.000
Rp.2.000
Paku 4 inc
Rp.2.000
Pipet
1 Pak
Rp.1000
Tali
1 pak
Rp.4000
Soklin
2pak
Rp.11.000
Rp.22.000
Buku
2lusin
Rp.9.000
Rp.18.000
kopi ulekareng
1pak
Rp.11.000
kelereng
6 Kunjungan warga
7 Perpisahan
Rp.3000
Giv
1/2lusin
Rp.2.000
Rp.12.000
Daia
1lusin
Rp.1000
Rp.6.000
Roti
Rp.7000
Karet
Rp.1000
Gula Pasir
4kg
Rp.13.000
RP.52.000
The Bendera
2 Pak
Rp.3.000
Rp.6000
Kecap Sedap
1 Pak
Rp.18.000
Mentega
1 Ons
Rp.5.000
Saus
2 buah
Rp.2.500
Jagung
8 kenangan/bingkisan
Rp.5.000 Rp. 52.000
Arang
2kg
Rp.12.000
Foto
1 Buah
Rp.15.000
Bingkai foto
1 Buah
Rp.15.000
Teko Arundo
1set
Rp.55.000 Jumlah
Rp 750.000
Lampiran 3 : Peta Gampong
Lampiran 4 : Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong
Masala h
1 Belum adanya peta gampon g Tungko p Cut
Penyebab
1. Tidak adanya pengelolaa n peta gampong.
Kondisi saat ini
1. Belum ada nya informasi secara terstruktur dari gampong Tungkop Cut.
2. Masyarak at kurang peduli dengan lingkunga n sekitar
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Sekdes dan warga gampong Tungkop Cut mengetahui batas-batas gampong.
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
Melakukan wawancara kepada warga setempat untuk menyesuaik an batasan gampong dan fasilitas gampong.
1. Melakukan survey bersama warga setempat. 2. Membuat gambar peta gampong untuk di jadikan arsip gampong. 3. Membuat bingkai supaya peta gampong dapat di letakkan di kantor keuchik.
2 Belum adanya Struktur Gampon g Tungko p Cut
Masyarak at kurang peduli dengan pemerinta han gampong.
Belum adanya struktur gampong yang secara terstruktur.
Sekdes dan warga gampong Tungkop Cut mengetahui pemerintaha n gampong.
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Melakukan wawancara kepada warga setempat untuk mengetahui pemerintah an di gampong.
1. Melakukan survey bersama warga setempat. 2. Membuat struktur gampong untuk di jadikan arsip gampong.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
3. Membuat bingkai supaya struktur gampong dapat di letakkan di kantor keuchik. 3 Koperas i di gampon g Tungko p Cut belum berjalan.
1. Kurangny a pemahama n masyaraka t tentang pentingny a koperasi. 2. Kurangny a informasi tentang tata cara menjalank an koperasi 3. Masyarak at mengangg ap bahwa koperasi tidak dapat meningkat kan nilai ekonomi .
1. Kurang adanya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan koperasi. 2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk menjalankan koperasi
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
1.Memberi kan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat adanya koperasi. 2.Memberi kan motivasi dan mengajak masyarakat agar menjalanka n koperasi sebagai sarana untuk dapat meningkatk an perekonomi an masyarakat
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya koperasi, terkait dengan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi, serta tata cara menjalankan koperasi.
Masala h
4 Belum adanya kegiatan wirausa ha di gampon g Tungko p Cut
Penyebab
1. Kurangny a pengetahu an dan motivasi masyaraka t tentang berwiraus aha.
Kondisi saat ini
Belum adanya pengajaran dan pelatihan terhadap wirausaha.
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Adanya masyarakat dan anakanak gampong Tungkop Cut sebagai penerus kedepannya
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
1. Kurangny a kreatifitas dan minat dalam menciptak an usaha kerja baru.
Rencana Tindakan
1. Menjelas kan tentang manfaat berwirau saha
Memberikan motivasi dan pelatihan berwirausah a sejak dini.
2. Memberi kan pelatihan dan motivasi kepada masyarak at agar dapat membuk a lapangan pekerjaa n baru dengan menjadi seorang wirausah a.
2. Kurangny a modal dalam memulai usaha.
5 Kurangn ya kreatifit as ibuibu dan remaja putri gampon g
Alternatif Pemecaha n
1. Ibu-ibu dan remaja putri lebih banyak menghabiskan waktu luangnya hanya untuk duduk saja.
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok
Memberika n motivasi dan mengemba ngkan minat ibuibu dan remaja putri
Mengajarka n ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut membuat kerajinan
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
gampong Tungkop Cut untuk lebih kreatif dalam membuat kerajinan tangan sehingga dapat meningkatk an nilai ekonomis.
tangan, yaitu mengajarkan cara membuat tas rajut dengan berbagai motif , bros dari kain perca dan gelang.
Tungko p Cut dalam membua t kerajina n tangan yang dapat meningk atkan nilai ekonomi s.
2. Belum adanya pelatihan membuat kerajinan tangan yang dapat meningkat kan nilai ekonomis.
2. Belum adanya kegiatan sampingan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis.
6 Ibu-ibu gampon g Tungko p Cut belum bisa membua t kue praktis ( Bolu Sarang Tawon)
Belum ada yang mengajark an ibu-ibu gampong Tungkp Cut tentang cara membuat kue praktis ( Bolu Sarang Tawon)
Ibu-ibu lebih banyak membuat kue tradisional.
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Memberika n pelatihan mengenai langkahlangkah membuat kue (Bolu Sarang Tawon)
Mengajarka n ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat kue praktis ( Bolu Sarang Tawon).
7 Kurangn ya pengeta huan masyara kat tentang pentingn ya kebersih an dan kesehata
1. Kurangny a pemahama n masyaraka t tentang pentingny a kebersihan dan kesehatan.
1. Kurangnya pelayanan kesehatan di gampong Tungkop Cut
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e IX kelom pok P274
1. Memberika n informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
Memberikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
n di gampon g Tungko p Cut
8 Kurangn ya pengeta huan anakanak gampon g Tungko p Cut tentang pentingn ya mempel ajari bahasa Arab
2. Kurangny a motivasi masyaraka t untuk menjalank an hidup bersih dan sehat
2. Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat
Kurangny a motivasi anak-anak untuk mempelaj ari bahasa Arab
1. Belum tersedianya bimbingan belajar bahasa Arab di gampong Tungkop Cut
Ekste rnal
Rencana Tindakan
2. Memberika n motivasi dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat.
3. Kondisi lingkungan gampong Tungkop Cut yang kurang bersih
2. Kurangnya waktu belajar bahasa Arab di sekolah
Alternatif Pemecaha n
Adanya anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e IX kelom pok P274
Memberika n motivasi dan mengajak anak-anak untuk belajar bahasa Arab
Memberikan bimbingan belajar bahasa Arab di gampong Tungkop Cut
Masala h
9
Tidak ada sarana dan prasaran a tempat bimbing an belajar bagi anak sekolah SD, SMP, SMA di Gampon g Tungko p Cut
Penyebab
1. Kurangny a masyaraka t yang berpendidi kan hingga perguruan tinggi, sehingga pola pikir masyaraka t gampong Tungkop Cut kurang berkemba ng 2. Kurangny a inisiatif para orang tua terkait adanya belajar tambahan setelah anaknya pulang sekolah
Kondisi saat ini
Belum adanya kepedulian orang tua dan juga masyarakat untuk anakanak.
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Orang tua dan masyarakat gampong tungkop cut
Mahas iswa kkn unsyia h period e9 P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
Perlu adanya fasilitas belajar untuk anakanak dan perlu adanya tenaga guru disekolah/t enaga pendidik
1.Menginfor masikan kepada masyarakat gampong untuk anaknya mengikuti bimbingan belajar Ilmu sosial khususnya ekonomi
2. Memberikan bimbingan belajar pada anak-anak di gampong Tungkop Cut
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e9 P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
1.Menumb uhkan minat anakanak untuk berhemat dan menabung di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
1. Mengajak anak-anak gampong untuk membiasaka n diri dalam berhemat dan menabung.
2. Menjelaska n kepada anak-anak arti penting dalam berhemat dan menabung
2. Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anakanak
3. Kurangny a motivasi anak-anak di gampong tungkop cut untuk memfokus kan diri terhadap sekolah ataupun pendidika nnya
1 Kurangn 1. Orang 0 ya tua tidak pengeta mengontro huan l dan keuangan kesadara anakn anaknya. tentang pentingn ya menabu ng pada anak2. Anakamak anak
1. Belum ada tindakan untuk cara menyisihkan uang jajan dengan baik
2. Kurang nya minat anaksenang anak di menghabis Gampong kan tersebut untuk uangnya menyisihkan dengan uang jajan membeli jajanan.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
yang baik.
3. Anakanak kurang mengetah ui manfaat berhemat dan menabung
1 Belum 1 adanya fasilitas kompute r untuk anakanak di gampon g Tungko p Cut
Kurangny a pengetahu an anakanak tentang komputer
Belum ada tindakan untuk pelatihan komputer saat ini
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e9 P274
Melakukan pengenalan komputer kepada anak-anak gampong Tungkop Cut
Melakukan sosialisasi komputer kepada Anak-anak.
1 Anak2 anak kurang memaha mi tentang tarian tradision al dan nilainilai tradisi
1. Anakanak tidak mengetah ui tentang kesenian tradisional
Anak-anak lebih banyak bermain-main sehingga kurang mengetahui tentang anakanak
Anggota masyarakat dan anakanak tungkop cut (SD, SMP, SMA)
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e IX kelom pok P274
1. Memberita hu anakanak tentang tarian tradisional
1. Menjelask an tentang kesenian
2. Meningk atkan kesadaran anak-anak dalam berkesenian
2. Mengajarka n taraian tradisional
2. Keinginan anak-anak kurang dalam melakuka n tarian tradisional
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
1 Anak3 anak kurang memaha mi keteram pilan dalam mengga mbar dalam bahan tekstil dan memain kan naskah drama
1. Anakanak tidak mema hami tentan g bagai mana mengg ambar pada bahan tekstil dan memai nkan naskah drama. 2. Kuran gnya keingi nan anakanak dalam mengg ambar pada bahan tekstil dan memai nkan naskah drama
Anak-anak lebih sering bermain-main sehinnga tidak dapat memahami cara menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama.
anak-anak gampong Tungkop
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Mahas 1. Menjelask an tentang iswa bagaimaa KKN na Unsyi menggam ah bar dan Period acting e IX kelom 2. Memberik an pok pelatihan P274 dan motivasi kepada kepda anak-anak agar anakanak menyukai mengamb ar dan acting
Rencana Tindakan
Memberikan motivasi dan pelatihan menggamba r dalam bahan tekstil kepada anak-anak
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
Internal
Ekste rnal
1 Kurangn 1. Kurangn 1. Ibu-ibu dan ya remaja putri 4 ya kreatifita lebih banyak kreatifit s dan menghabiska as ibuminat n waktu ibu dan dalam luangnya remaja kerajinan hanya untuk putri tangan. duduk saja. gampon 2. Belum 2. Belum g adanya adanya Tungko pelatihan kegiatan p Cut membuat sampingan dalam kerajinan yang dapat membua tangan meningkatka t yang npengetahua kerajina dapat n. n tangan meningk yang atkan dapat meningk pengetah uan. atkan pengeta huan mereka .
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e IX Kelom pok P274
Me mberikan motivasi dan mengemba ngkan minat ibuibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut untuk lebih kreatif dalam membuat kerajinan tangan sehingga dapat meningkatk an pengetahua n.
Mengajarka n ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut membuat kerajinan tangan, yaitu mengajarkan cara membuat pot bunga dari botol bekas.
1 Ibu-ibu 5 gampon g Tungko p Cut belum bisa membua t minuma n dari cincau
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Memb erikan pelatihan mengenai langkahlangkah membuat minuman dari cincau
Mengajarka n ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat minuman dari cincau
Belu m ada yang mengajark an ibu-ibu gampong Tungkp Cut tentang cara membuat minuman dari cincau
Ibu-ibu lebih banyak membuat minuman biasa.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
1 Kurangn 1. 6 ya Kurangny pengeta a huan bimbingan anakdan anak kepedulia tentang n orang pentingn tua ya terhadap pendidik perkemba an untuk ngan masa masa depan depan di anak. gampon g tungkop cut
1 Belum 7 adanya pembina an kegiatan untuk kelompo k anak dan remaja
1. Kurangnya wawasan anakanak tentang masa depan dan
Ekste rnal
Masyarakat Mahas gampong iswa Tungkop cut KKN Period e IX kelom pok P274
2. Kurangny a motivasi untuk masa depan anak.
2. Anak-anak belum mempunyai masa depan
Kurangny a peran kelompok remaja dalam pembuata n kegiatan di gampong tersebut
Belum adanya Masyarakat kegiatan untuk gampong kelompok Tungkop cut anak-anak dan remaja dalam mengatasi kesulitan dalam belajar
Mahas iswa KKN Unsyi ah Period e IX kelom pok P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
1. Memberika n informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat mengenal masa depan melalui perlakuan art terapi untuk anakanak yang ada digampong tungkop cut.
Memberikan penyuluhan art terapi untuk anakanak sehingga mereka mampu mengenal dan menggamba rkan citacita di masa depannya.
2. Memberika n motivasi dan mengajak anak-anak untuk mulaiberpi kir mengenai masa depan melalui art therapy. 1. Membina anak-anak dan remaja agar melakuka n kegiatan yang dapat menamba
1.Mengadak an diskusi bersama dengan remaja mengenai kesulitan dalam menghadapi pembelajara
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
h pengetahu n 2. Dengan adanya pembinaa n kegiatan tersebut anak-anak dan remaja lebih mudah memecah kan masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam belajar
n. 2.Memberik an gambaran tentang cara mengatasi masalah atau kesulitan yang dihadapi. 3. Membuat kegiatan yang sesuai dengan kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh anak dan remaja gampong.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
1 Kurangn 1.Kurangny 8 ya a kesadara pemahama n dan n pengeta masyarakat huan tentang masyara pentingnya kat menjaga mengeni kesehatan pentingn gigi dan ya mulut menjaga 2.Kurangny dan a memelih kepedulian ara masyarakat kesehata akan n gigi pentingnya dan menjaga mulut di kebersihan gampon gigi dan g rongga Tungko mulut p Cut 3. Kondisi lingkungan dan pola hidup gampong Tungkop Cut yang kurang memperhat ikan kebersihan gigi dan mulut
1. Kurang adanya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan koperasi. 2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk menjalankan koperasi
Adanya masyarakatg ampong Tungkop Cut
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Mahas 1. Memberi kan iswa penyuluh KKN an dan Unsyi informasi ah tentang period pentingn e IX ya kelom menjaga pok kesehata P274 n gigi dan mulut. 2. Memberi kan motivasi dan mengaja k masyarak at agar peduli terhadap pentingn ya memelih ara kesehata n gigi dan mulut
Rencana Tindakan
Memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis gigi, proses terjadinya gigi berlubang, cara memilih makanan yang baik untuk kesehatan gigi serta cara menyikat gigi yang baik dan benar
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
1 9
Masyara 1. Kurangn ya kat pengetah khususn uan dan ya anakmotivasi anak di masyarak gampon at g tentang Tungko cara sikat p Cut gigi yang banyak baik. yang belum 2. Kurangn ya mengeta kemauan hui cara menyika untuk belajar t gigi bagaima yang na cara benar sikat gigi yang baik dan benar.
Belum adanya pengajaran dan pelatihan terhadap cara sikat gigi yang baik dan benar
Adanya masyarakat dan anakanak gampong Tungkop Cut
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Mahas 1. Menjelas kan iswa tentang KKN cara Unsyi menyikat ah gigi period yang e IX baik dan kelom benar pok P274 2. Memberi kan pelatihan dan metode cara sikat gigi kepada masyara kat khususn ya anakanak agar dapat mempra ktikkan cara sikat gigi yang baik dan benar dalam kehidupa n seharihari
Rencana Tindakan
Memberikan motivasi,pel atihan dan metode cara sikat gigi yang baik dan benar.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
2 0
Kurangn 1. Kurangn 1. Anak-anak ya lebih banyak ya kemauan menghabiska motivasi untuk n waktu anaklebih luangnya anak hanya untuk Gampon mengeta hui bermain dan g inspirasiduduk saja. Tungko inspirasi 2. 2. Belum p Cut hidup adanya untuk dari kegiatan lebih tokohkajian atau mengeta tokoh bincanghui dan 2. Belum bincang yang mengam adanya dapat bil inisiatif meningkatka pelajara anakn motivasi n dari anak anak-anak berbagai untuk untuk tokoh mengam bercita-cita inspirasi bil tinggi hikmah dari cerita tokoh inspirasi
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Memberika n motivasi dan mengemba ngkan minat anakaanak gampong Tungkop Cut untuk lebih bersungguh -sungguh untuk meraih masa depan dan menjadi sosok anak yang bisa menjadi teladan.
Menceritaka n kisahkisah dari toko inspirasi pada anakanak gampong Tungkop Cut
2 1
Ibu-ibu gampon g Tungko p Cut belum bisa membua t nugget dari kacang hijau
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Memberika n pelatihan mengenai langkahlangkah membuat nugget dari kacang hijau
Mengajarka n ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat nugget dari kacang hijau.
Belu m ada yang mengajark an ibu-ibu gampong Tungkop Cut tentang cara membuat nugget yang terbuat
Ibu-ibu lebih banyak membuat makanan tradisional.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
dari kacang hijau
2 2
Belum 1. Kurang nya adanya kepedul kegiatan ian rutin masyara yang di kat lakukan untuk di melaksa meunasa nakan h shalat gampon berjama g ’ah di tungkop meunas Cut, ah seperti gampon shalat g Fardhu Tungko berjama p Cut. ’ah. 2. Belum ada kegiatan ibadah lainnya di meunas ah gampon g Tung kop Cut
Masyarakat lebih dominan melakasanakan ibadahanya di rumah.
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas 1. Melakas 1. Melakasa anakan nakan iswa shalat shalat KKN Fardhu berjamaah Unsyi berjama di ah ah di meunasah period meunas gampong e IX ah Tungkop kelom gampon Cut setiap pok g waktu. P274 Tungko 2. Mengadak p Cut an kultum 2. Mengaj ba’da ak magrib masyara secara kat bergiliran untuk termasuk samaanak-anak sama gampong memak Tungkop murkan Cut. meunas ah dengan shalat berjama ah setiap waktu.
Masala h
2 3
Lingkun gan gampon g Tungko p Cut masih kurang bersih.
Penyebab
1. Kurangny a pengetahu an masyaraka t terhadap pentingny a hidup bersih dan sehat. 2. Kurangny a partisipasi masyaraka t untuk membersi hkan lingkunga n sekitar.
Kondisi saat ini
Lingkungan sekitar rumah warga masih banyak bertumpukan sampah.
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
1. Memberika n informasi kepada masyarakat gampong Tungkop Cut tentang pentingnya kebersihan lingkungan. 2. Membersih kan lingkungan sekitar bersamasama dengan masyarakat gampong Tungkop Cut melalui jum’at bersih.
Mengadakan gotong royong bersama setiap hari jum’at.
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Rencana Tindakan
2 4
Belum adanya pamplet nama meunasa h dan no rumah warga sebagai penanda .
Masr yarakat mengangg ap bahwa pamplet nama meunasah dan penomora n rumah tidak penting.
Belum adanya pamplet nama meunasah dan no rumah di gampong Tungkop Cut
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahas 1. Mendes ain iswa bentuk KKN pamplet Unsyi nama ah meunas period ah dan e IX stiker kelom untuk pok penomo P274 ran rumah warga 2. Mendiri kan pamplet nama meunas ah dan penemp elan stiker penomo ran rumah warga
Mengadakan pamplet nama meunasah dan stiker penomoran rumah warga
2 5
Kurangn ya kesadara n masyara kat tentang perlunya mengunj ungi tempat wisata
Peran orang tua untuk melakuka n rekreasi kurang disebabka n karena keterbatas an dalam ekonomi keluarga
Masih adanya anakanak gampong Tungkop Cut yang belum mengetahui tempat wisata di kabupaten pidie.
Anak-anak gampong Tungkop Cut.
Mahas iswa KKN Unsyi ah period e IX kelom pok P274
Mengunjung i tempat wisata yang berlokasi di Kabupaten Pidie
Mencari informasi mengenai tempat wisata dan tempat yang berpotensi menjadi tempat wisata di kabupaten pidie
Masala h
Penyebab
Kondisi saat ini
Potensi yang ada Internal
2 6
1. Kuran Belum gnya pernah penget diadaka ahuan n masyar kegiatan akat untuk gampo memper g ingati Tungk hari op Cut kemerde tehada kaan p Indonesi sejarah a. kemer dekaan Indone sia. 2. Kuran gnya partisi pasi masyar akat untuk menge nang hari kemer ekaan Indone sia
Umumnya anak-anak gampong Tungkop Cut hanya mengikuti upacara memperingati hari kemerdekan Indonesia dari sekolahnya.
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Ekste rnal
Alternatif Pemecaha n
Mahas 1. Menjelask an secara iswa singkat KKN tentang Unsyi pentingny ah a period mengenan e IX g sejarah kelom kemerdek pok aan P274 Indonesia terhadap perjuanga n para pahlawan bangsa. 2. Mengadak an berbagai perlombaa n untuk memperin gati hari kemerdek aan
Rencana Tindakan
Membuat berbagai perlombaan di gampong Tungkop Cut untuk memperinga ti Hari Kemerdekaa n Indonesia.
N o .
Rencan a tindaka n/kegiat an 1
Lokasi
2
Volum e (alat dan bahan)
3
Satu an
5
Perk iraan biay a (Rp) 6
Jadwal pelaksanaan Sumber Biaya P
S M
I
II
III
IV
7
8
1 0
1 1
I2
13
X
X
X
X
X
X
1
Membua t peta gampon g Tungkop Cut
Posko Print KKN kelomp ok P274
dises Rp.3 uaika 0.000 n
X
2
Membua t bingkai peta
Meuna Kayu, sah paku, Gampo palu ng Tungk op Cut
di sesua ikan
X
Membua t Struktur Gampon g Tungkop Cut
Posko Print KKN kelomp ok P274
3
5
Sosialisa si koperasi
Pelatiha n& motivasi berwirau saha sejak dini
14
Rahma t Arfaz
Rp. 30.00 0
X
X
X
Rp 160.000,-
Total 4
Rp. 100.0 00
9
Nama Mahas iswa Pelaks ana
Meuna sah Gampo ng Tungk op Cut
Laptop
1 unit
-
Papan Tulis
1 unit
-
Spidol
1 unit
5000
Disesu aikan
Poster
dises uaika n
10000
Snack
dises uaika n
Disesu aikan
X
X
Asri Diana
X
X
6
7
Mengaja rkan cara merajut tas
Meuna Benang sah poly Gampo ng Jarum Tungk op Cut
7 gulun g
91000
7 unit
21000
Mengaja rkan cara membua t kue “ Bolu Sarang Tawon”
dikond isikan
Gula
1 kg
12000
Telur
12 butir
15000
Menteg a
½ ons
2000
T.Terig u
½ kg
4000
T.Kanji
½ kg
3000
Susu
2 sache t
3000
Soda
1/2 ons
1000
Bicarbo nat
1 buah
3000
X
X
Rp 170.000,-
Total 9
X
Penyulu han Hidup Bersih dan Sehat
Meuna Sabun sah Gampo Air ng Tungk op Cut
1 unit
@150 00
X
1 0
Home Visit
Meuna Tensim sah eter Gampo ng Tungk op Cut
1 unit
-
X
1 1
Membua t kerajina
Meuna Kain sah perca Gampo Benang
2 meter
@700 0
X
3
@200
X
Dara Octavi ani
dises uaika n X
X
n tangan ( bros dari kain perca)
1 2
Mengaja rkan bahasa Arab
ng Tungk op Cut
Meuna sah Gampo ng Tungk op Cut
gulun g
0
15 unit
@100 0
Lem
5 unit
@500 0
Bros
30 unit
@100 0
Kancin g
30 unit
@500
Pita
1 gulun g
@100 00
Papan tulis
1 unit
-
Spidol
2 unit
@700 0
Karton
3 unit
@400 0
Jarum
X
X
X
X
X
X
Rp 156.000,-
Total 1 Melakuk 3 an pelatihan pembuat an celengan untuk menabun g dan lomba berhitun g pada anakanak
X
Meuna Papan sah tulis Gampo ng Tungk op Cut
1 unit
-
Kaleng/ botol bekas
2030 unit
Rp. 100.00 0
Lem tembak
4 Pack
Rp. 15.000
Cat Minyak
1 Unit
Rp. 45.000
X
X
Khauli a Mawa ddah
Kain Flanel
0,5 m
Rp. 15.000 Rp. 30.000 X
1 4
Mengad akan kegiatan belajar ilmu sosial jenjang SD, SMP, SMA
Balai gampo ng/ meuna sah
LKS
1 rem
1 5
Pengenal an kompute r
Balai/ meuna sah gampo ng Tungk op Cut
Laptop
1-3 unit
Total 1 6
1 7
1 8
Mengaja rkan tarian
X
-
X
X
X
Rp 186.000,-
Meuna sah Gampo ng Tungk op Cut
Laptop
1 unit
-
Papan Tulis
1 unit
-
Spidol
1 unit
5000
Mengaja rkan cara mengga mbar pada bahan tekstilda n memain kan naskah drama
Disesu aikan
Kain
dises uaika n
30000
dises uaika n
Disesu iakan
Mengaja rkan cara
Meuna Botol sah bekas Gampo
7 buah
disesu aikan
Cat kayu naskah Snack
X
X
X
X
X
Mellya Safitri
X
X
X
1 9
membua t kerajina n dari botol bekas
ng Tungk op Cut
Mengaja rkan cara membua t minuma n dari cincau
dikond isikan
Gula
1 kg
12000
Cincau Cappuc ino
dises uaika n
20000
Total 2 0
2 1
2 2
Art therapy
X
X
Rp 170.000,-
Meuna Kertas sah HVS Gampo ng
1 unit @30.0 X 00
Tungk op Cut
crayon
dises uaika n
Disesu aikan
Konselin g kelompo k (Pembin aan cara mengata si kesulitan belajar pada anakanak dan remaja )
Meuna sah gampo ng Tungk op Cut
binder
8 unit
@ 5.000
Keteram pilan membua t gelang
Meuna sah Gampo ng Tungk
pulpen box
Benang untuk penjahi tmmani k-
X
X
X
X
Santi Ramad ani
X
@ 8.000 3m
@ 10.000
1 unit @5.00 0 X 5 unit @20.0 00
X
op Cut
manik besar kecil
Total 2 3
2 4
Penyulu han Kesehata n Gigi dan Mulut Sikat Gigi Massal
Meuna sah Gampo ng Tungk op Cut
Rp 189.000,Poster,
1 unit
-
Sikat Gigi,
1 unit
3000
Phanto m
1 unit
-
dises uaika n
40000
dises uaika n
60000
Meuna Sikat sah gigi, Gampo ng Odol, Tungk op Cut Gelas kumur
2 5
Bincang- Meuna bincang sah Inspirasi Gampo ng Tungk op Cut
2 6
Mengaja rkan cara membua t nugget dari kacang hijau
dikond isikan
X
-
X
Kacang Hijau,
Dises uaika n
12000
X
Total
Suryan i Dewi
X
30000 -
Tepung Panir
X
X
Buku
Ayam,
X
40000 8000
Rp 193.000,-
X
X
X
Nama: Rahmat Arfaz NIM: 1204106010065 Fakultas/Jurusan : Teknik/Industri No
Nama Kegiatan
Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
Seluruh warga gampong
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Seluruh warga gampong
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
4 Kali
A. Kegiatan Utama 1
Membuat peta Gampong Tungkop Cut
B. Kegiatan Penunjang 1
Membuat Struktur Gampong Tungkop Cut
C. Kegiatan Tambahan 1
Perayaan 17 Agustus 1945
D. Kegiatan Pendukung 1
Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-anak di desa gampong tungkop cut
Disesuaikan
Disesuaikan
Disesuaikan
2
Mengajarkan cara membuat kerajinan botol bekas
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
3
Pengenalan perangkat komputer
Anak-anak di desa gampong tungkop cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong Royong
Masyarakat Gampong dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Perangkat gampong dan peserta KKN
Dikondisikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
Nama: Asri Diana NIM: 1201101010160 Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan No
Nama Kegiatan
Sasaran/ Peserta
A. Kegiatan Utama 1
Sosialisasi koperasi
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
2 kali
2
Pelatihan dan motivasi berwirausaha sejak dini
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
1 kali
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
4 kali
B. Kegiatan Penunjang 1
Mengajarkan cara membuat tas rajut
2
Mengajarkan cara Ibu-ibu membuat kue “ Bolu gampong Sarang Tawon” tungkop Cut
C. Kegiatan Tambahan 1
Perayaan 17 Agustus 1945
D. Kegiatan Pendukung 1
Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
2
Art terapi
Peserta didik SD
disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
3
Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong royong
Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
Gampong Tungkop Cut
1 kali
15 Orang
Meunasah gampong Tungkop Cut
2 kali
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
6 kali
Nama : Dara Octaviani NIM : 1207101010234 Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Pend.Dokter No.
Nama Kegiatan
Sasaran/Peserta
A.Kegiatan Utama 1
Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
2
Home Visit
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuikan
B.Kegiatan Penunjang 1
Membuat kerajinan tangan (bros dari kain perca)
Ibu-ibu dan remaja putri
2
Mengajarkan bahasa Arab
Anak-anak
C.Kegiatan Tambahan
1
Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
disesuaikan
dikondisikan
4 kali
D.Kegiatan Pendukung 1
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak SD, SMP, SMA gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
2 kali
2
Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-Anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Disesuaikan
Disesuaikan
3
Art terapi
Peserta didik SD
disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
E.Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan mesjid
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong Royong
Masyarakat Gampong
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Sasaran/Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
Anak-Anak
Disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Nama : Khaulia Mawaddah NIM : 1206101030057 Fakultas/Jurusan : KIP/Ekonomi No. A.
B.
Nama Kegiatan
Kegiatan Utama Mengadakan 1 kegiatan belajar ilmu sosial jenjang SD Kegiatan Penunjang
1
Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-Anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Disesuaikan
Disesuaikan
2
Pengenalan perangkat komputer
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
Anak-Anak
Disesuaikan
Disesuaikan
4 kali
C.
Kegiatan Tambahan 1
D.
Perayaan 17 Agustus 1945 Kegiatan Pendukung
1
Membantu melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Anak SD, SMP, SMA di Desa Gampong Tungkop Cut
Tidak terbatas
Meunasah Gampong Tungkop Cut
2 kali
2
Melakukan Pembuatan Struktur Gampong Tungkop Cut
Seluruh masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
3
Pelatihan dan motivasi berwirausaha sejak dini
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
dikondisikan
2 kali
4
Melakukan penyuluhan hidup bersih dan sehat
Anak-anak
disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
1 kali
E.
Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong Royong
Masyarakat Gampong dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Perangkat gampong dan peserta KKN
Dikondisikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Nama : Mellya Safitri NIM : 1206102030047 Fakultas/Jurusan : KIP/Sendratasik No
Nama Kegiatan
Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama 1
Mengajarkan tarian
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
4 kali
2
Mengajarkan menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
Anak-anaka gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
dikondisikan
4 kali
B. Kegiatan Penunjang 1
Mengajarkan cara membuat kerajinan botol bekas
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
2
Membuat minuman dari cincau
Ibu-ibu gampong tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
1 kali
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
4 kali
C. Kegiatan Tambahan 1
Perayaan 17 Agustus 1945
D. Kegiatan Pendukung 1
Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
2
Home Visit
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
1 kali
3
Penyuluhan kesehatangigi dan mulut
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
2 kali
4
Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong royong
Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
8 orang
Meunasah gampong Tungkop Cut
3 kali
Peserta didik SD
disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
4 kali
Nama : Santi Ramadani NIM : 1206104030048 Fakultas/Jurusan : KIP/Bimbingan Konseling No
Nama Kegiatan
Sasaran/ Peserta
A.
Kegiatan Utama
1
Art terapi
Peserta didik SD
2
Konseling kelompok
Peserta didik SMP dan SMA
B.
Kegiatan Penunjang
1
Keterampilan membuat gelang
C.
Kegiatan Tambahan
1
Perayaan 17 Agustus 1945
D.
Kegiatan Pendukung
1
Sikat gigi masal
Anak-anak SD gampong tungkop cut
disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
2
Sosialisasi koperasi
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
2 kali
3
Mengajarkan menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
Anak-anaka gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
dikondisikan
4 kali
E. Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong royong
Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan
Dikondisikan
Disesuaikan
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
Nama : Suryani Dewi NIM : 1207101070003 Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi/Pend.Dokter Gigi No
Nama Kegiatan
Sasaran/ Peserta
A. Kegiatan Utama 1
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak SD, SMP, SMA gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
2 kali
2
Sikat Gigi Massal
Anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Meunasah Gampong Tungkop Cut
1 kali
B. Kegiatan Penunjang
1
Bincang-bincang Inspirasi
Anak-anak
Disesuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
3 kali
2
Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Ibu-ibu gampong tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
1 kali
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Dikondisikan
4 kali
C. Kegiatan Tambahan 1
Perayaan 17 Agustus 1945
D. Kegiatan Pendukung 1
Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan
Meunasah gampong Tungkop Cut
1 kali
2
Home Visit
Masyarakat Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
Gampong Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus 1
Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong Tungkop Cut
Setiap hari
2
Gotong royong
Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
4 kali
3
Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan
Dikondisikan
2 kali
4
Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan
Disesuaikan
Dikondisikan
1 kali