PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
LAPORAN KINERJA KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014
PULAU PUNJUNG 2015 Jln. Lintas Sumatera Km. 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat
BUPATI DHARMASRAYA KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 telah dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 merupakan tahun keempat penyusunan Laporan berdasarkan RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Laporan Kinerja yang disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Dharmasraya yakni “Terwujudnya Masyarakat Dharmasraya Yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya, Adil dan Sejahtera pada Tahun 2015. Secara keseluruhan penyelenggaran pemerintahan di Kabupaten Dharmasraya telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai, dengan adanya laporan ini dapat sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungan dalam penyusunan laporan ini kami sampaikan penghargaan dan terimakasih, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal shaleh dan memberikan balasan yang sebaik-baiknya, Amin. Pulau Punjung,
Maret 2015
BUPATI DHARMASRAYA,
Ir. H. ADI GUNAWAN, MM Laporan Kinerja Tahun 2014
i
IKHTISAR EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi salah satu upaya
yang
pemerintahan
dilakukan yang
pemerintah
baik,
dimana
untuk instansi
mendorong pemerintah
tata
kelola
melaporkan
kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Penyusunan Laporan Kinerja
ini
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja ini berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban
atas
kinerja
disusun
dengan
analisa
Kabupaten Dharmasraya. Laporan
Kinerja
ini
melakukan
dan
mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana Visi dan Misi daerah melalui sasaran strategis organisasi dapat dicapai. Sebanyak 11 (sebelas) sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015 yang telah dietapkan Indikator dan target tahun 2014 dengan Penetapan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 rata-rata telah tercapai 79,5 atau telah direalisasikan dengan Berhasil. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 11 sasaran Strategis, disimpulkan bahwa 2 (dua) sasaran strategis dengan pencapaian diatas 85 (>85) atau dengan kategori Sangat Berhasil dan 9 (sembilan) Sasaran Strategis dengan pencapaian 70<X≤85
atau dengan kategori Berhasil.
Namun demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja pada beberapa sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup berhasil dan tidak berhasil sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh SKPD di lingkungan Kabupaten Dharmasraya
untuk
perbaikan
perencanaan
dan
pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai. Laporan Kinerja Tahun 2014
ii
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Kata Pengantar
i
Ikhtisar Eksekutif
ii
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Gambar
vi
I.
1
Pendahuluan A.
Latar Belakang
1
B.
Maksud dan Tujuan
2
C.
Gambaran Umum Daerah
3
D.
Struktur Organisasi
7
E.
Sumber Daya Aparatur
9
F.
Isu- isu Strategis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
10
Daerah
II.
G.
Kondisi Ekonomi Daerah
13
H.
Sistematika Penulisan Laporan
15
Perencanaan Kinerja A.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
17 17
Kabupaten Dharmasraya B. III.
Perencanaan Kinerja tahun 2014
Akuntabilitas Kinerja
23 34
A.
Pengukuran Kinerja
34
B.
Hasil Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja
36
per Sasaran Strategis C. IV.
Akuntabilitas Kinerja Keuangan
Penutup
162 164
A.
Kesimpulan
164
B.
Upaya Perbaikan ke depan
165
Lampiran :
Surat Pernyataan telah di Reviu oleh APIP Penetapan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 Pengukuran Kinerja Kabupaten Dharmasraya tahun 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
iii
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 1.1
Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Dharmasraya
6
Tabel 1.2
Persebaran Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 Jumlah SDM Aparatur menurut Golongan dan Ruang Kepangkatan Jumlah SDM Aparatur menurut Tingkat Pendidikan
7
Tabel 1.3 Tabel 1.4
9 10 13
Tabel 3.1
Keterkaitan Isu-Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dharmasraya Atas dasar harga Berlaku dan Konstan Tahun 2012-2013 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kesatu
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kedua
45
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Ketiga
84
Tabel 3.4
93
Tabel 3.5
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Keempat Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kelima
101
Tabel 3.6
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Keenam
103
Tabel 3.7
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh
108
Tabel 3.8
117
Tabel 3.14
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kedelapan Realisasi Akumulasi Capaian sampai tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Kesesuaian Indikator dengan RPJMD beserta Pencapaian sampai dengan Tahun 2014 Kesesuaian Indikator dengan RPJMD beserta Pencapaian sampai dengan Tahun 2014 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kesembilan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh Perkembangan Populasi Ternak
Tabel 3.15
Produksi Daging
145
Tabel 3.16
Produksi Telur Unggas
145
Tabel 3.17
Perkembangan Produksi Bibit/Benih
146
Tabel 3.18
Situasi Kejadian Penyakit Hewan
147
Tabel 3.19
Kegiatan Vaksinasi dan eliminasi Tahun 2014
147
Tabel 1.5 Tabel 1.6
Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13
Laporan Kinerja Tahun 2014
14 37
120 126 129 134 142 144
iv
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
148
Tabel 3.21
Penemuan Penyakit Hewan Menular Strategis Tahun 2014 Data Cemaran daging dan Pemotongan di RPH
Tabel 3.22
Produksi Perikanan dan Luas Kolam
150
Tabel 3.23
Produksi Kambing PE dan Produksi HPT
151
Tabel 3.24
Realisasi Penyaluran Skim Kredit KKPE dan KUPS
152
Tabel 3.25
Jumlah Produksi Hasil Olahan Peternakan dan Perikanan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kesebelas Pencapaian Kinerja Anggaran Tahun 2014
152
Tabel 3.20
Tabel 3.26 Tabel 3.27
Laporan Kinerja Tahun 2014
149
158 163
v
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Gambar 1.1
Peta Kabupaten Dharmasraya
4
Gambar 1.2
Struktur Organsiasi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja
8
Gambar 1.3
Laporan Kinerja Tahun 2014
15
vi
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah
daerah
menjadi
bagian
kunci
dalam
proses
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Laporan Kinerja Kabupaten Dharmasraya disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi
secara
transparan
dan
akuntabel
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Pada setiap akhir tahun anggaran setiap instansi sudah mulai melakukan proses penyusunan Laporan Kinerja untuk mengukur pencapaian target kinerja yang
sudah
ditetapkan
dalam
dokumen
Penetapan
Kinerja.
Pengukuran
pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Laporan Kinerja ini menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Dalam Pasal 22 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 disebutkan bahwa Bupati/Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan Pemerintah Kabupaten/Kota dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan Kinerja Tahun 2014
1
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Laporan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja ini juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Tujuan penyusunan mendapatkan
masukan
Laporan Kinerja sebagai
stakeholders
demi
salah satu alat untuk
perbaikan
kinerja
Pemerintah
Kabupaten Dharmasraya. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam Laporan Kinerja, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini,
Laporan
Kinerja
sebagai
proses
evaluasi
menjadi
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik. C. Gambaran Umum Daerah 1. Kedudukan dan Kewenangan Kabupaten Dharmasraya merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat yang diresmikan pada pada tanggal 7 Januari 2004, yang pada saat ini berkedudukan di Jalan Lintas Sumatera Km 2, Pulau Punjung. Aktivitas Pemerintahan secara resmi telah dimulai sejak dilantiknya Penjabat Bupati Dharmasraya pada tanggal 10 Januari 2004 dan Sejak tanggal 12 Agustus 2005 telah memiliki Bupati Definitif berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah secara langsung (Pilkada) yang telah dilaksanakan pada tahun 2005. Pada tahun 2010 kembali dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung untuk kedua kalinya di Kabupaten Dharmasraya yang telah memilih Ir. H. Adi Gunawan, MM dan Drs. H. Syafruddin R sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya terpilih periode 2011-2015. Berdasarkan Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang mejadi dasar pelaksanaan otonomi daerah. Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana di maksud diatas yang kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Laporan Kinerja Tahun 2014
menjadi Urusan Urusan Urusan
2
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 6. Sosial. Sementara itu Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: 1. Tenaga Kerja 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan Hidup 6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 9. Perhubungan 10. Komunikasi dan Informatika 11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 12. Penanaman Modal 13. Kepemudaan dan Olah Raga 14. Statistik 15. Persandian 16. Kebudayaan 17. Perpustakaan, dan 18. Kearsipan Sedangkan Urusan Pemerintahan meliputi: 1. Kelautan dan Perikanan 2. Pariwisata 3. Pertanian 4. Kehutanan 5. Energi dan Sumber Daya Mineral 6. Perdagangan 7. Perindustrian, dan 8. Transmigrasi
Laporan Kinerja Tahun 2014
3
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
2. Kondisi Geografis Kabupaten Dharmasraya mempunyai luas daerah sekitar 2.961,13 km2 atau setara dengan 296.113 Ha. Letak Geografis terletak antara 0° 47' 07'' Lintang Selatan (LS) sampai dengan 1° 41' 56'' LS dan dari 101° 09' 21'' Bujur Timur (BT) sampai dengan 101° 54' 27'' Bujur Timur (BT). Secara administratif, wilayah kabupaten Dharmasraya berbatasan sebelah utara dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Kuantan Singingi (Riau), sebelah selatan dengan Kabupaten Bungo dan Kerinci (Jambi), sebelah barat dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo, Jambi. Adapun letak geografis Kabupaten Dharmasraya dapat di lihat pada Gambar berikut. Gambar 1.1. Peta Kabupaten Dharmasraya
Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Dharmasraya 97 m – 1.525 m dari permukaan laut. Daerah dengan dataran paling tinggi berada di Kecamatan Sungai Rumbai yaitu 1.525 m d.p.l. sedangkan dataran yang paling rendah berada berada di Kecamatan Koto Baru dengan ketinggian 97 m d.p.l. Ratarata curah hujan di Kabupaten Dharmasraya adalah 232 mm/hari dengan intensitas curah hujan paling tinggi pada bulan Maret yaitu 546 mm/hari. Sedangkan rata-rata hari hujan 7,42 hari/bulan dengan hari paling banyak terjadi pada bulan Maret selama 14 hari/bulan dengan rata-rata suhu berkisar antara 21o – 33o C. Laporan Kinerja Tahun 2014
4
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Kabupaten Dharmasraya memiliki sumber daya air yang cukup melimpah dengan jumlah sungai sebanyak 60 buah dan panjang sungai mencapai 96 Km. diantara sungai-sungai tersebut Kabupaten Dharmasraya dialiri oleh sungai Batang Hari yang merupakan salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Sumatera. Sumber daya air yang potensial ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan kebutuhan masyarakat lainnya. Berdasarkan sistem klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951) wilayah Kabupaten Dharmasraya termasuk tipe iklim A (sangat basah). Sementara menurut Zona Agroklimat L.R. Oldeman termasuk pada zona iklim B1 dengan bulan basah 7-9 bulan dan bulan kering berturut-turut kurang dari 2 bulan. Curah hujan sebagian wilayah Kabupaten Dharmasraya tergolong tinggi yaitu lebih dari 200 mm/bulan. Suhu udara berkisar antara 21 0C hingga 330C, dengan tingkat kelembaban udara antara 70 hingga 80%. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012 dapat dilihat curah hujan yang paling tinggi terdapat pada tahun 2010 dengan curah hujan sebesar 179,25 mm/bulan dengan banyak hari hujan rata-rata 16,92 hari/bulan, dari kurun waktu 5 tahun terakhir curah hujan rendah terdapat pada tahun 2012 mengalami penurunan curah hujan yaitu 104,42 mm/bulan dengan jumlah hari hujan rata-rata 12,75 hari/bulan. Pada awal pemekaran (tahun 2004), Kabupaten Dharmasraya terdiri dari
4
Kecamatan, yaitu Pulau Punjung, Sungai Rumbai, Koto Baru dan Sitiung dengan 21 Nagari
dan 109 Jorong. Namun pada tahun 2008 berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penataan dan Pembentukan Kecamatan, Kecamatan yang ada dimekarkan menjadi 11 Kecamatan yaitu Sungai Rumbai, Asam Jujuhan, Koto Besar, Koto Baru, Koto Salak, Padang Laweh, Tiumang, Sitiung, Timpeh, Pulau Punjung dan IX Koto. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penataan dan Pembentukan Nagari, jumlah Nagari menjadi 52 Nagari dan 260 Jorong. Dimana dari 11 Kecamatan ini, Kecamatan yang paling luas adalah Koto Besar dengan luas 473,40 Ha, sedangkan Kecamatan yang paling kecil adalah Padang Laweh dengan luas 59,76 Ha.
Laporan Kinerja Tahun 2014
5
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 1.1 Pemekaran Kecamatan No 1
2
3 4
Kecamatan Induk Sungai Rumbai
Koto Baru
Sitiung Pulau Punjung
No
Kecamatan Pemekaran
1
Sungai Rumbai
2
Asam Jujuhan
3
Koto Besar
4
Koto Salak
5
Padang Laweh
6
Koto Baru
7
Tiumang
8
Timpeh
9
Sitiung
10
Pulau Punjung
11
IX Koto
3. Demografi Berdasarkan data Dharmasaya Dalam Angka Tahun 2014 hasil kerja sama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Dharmasraya dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya, Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan 3,99% per tahun. Hingga tahun 2013 Jumlah penduduk sebanyak 210.691 orang yang terdiri dari 108.935 laki-laki dan 101.756 perempuan. Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat dilihat oleh besarnya angka/nilai sex ratio dimana pada tahun 2013, sex ratio sebesar 107,06 menunjukkan bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 107 penduduk laki-laki. Distribusi jumlah penduduk menurut Kecamatan, terbanyak berdomisili di Kecamatan Pulau Punjung sebanyak 40.780 orang dan distribusinya sebesar 18,8 persen dari total penduduk Dharmasraya. Selanjutnya kedua terbanyak di Kecamatan Koto Baru sebesar 19,36 persen. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Padang Laweh yang hanya menyumbang 3,01 persen dari total jumlah penduduk Dharmasraya. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi. Penduduk yang paling padat berada di Kecamatan Sungai Rumbai yaitu sebesar 435 orang per Km2, dan paling jarang penduduknya di Kecamatan IX Koto yakni 17 orang per Km2.
Laporan Kinerja Tahun 2014
6
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 1.2 Persebaran Penduduk Tahun 2014 No
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
Sex Ratio
1
Sungai Rumbai
10.842
9.892
20.734
109,60
2
Koto Besar
12.517
11.700
24.217
106,98
3
Asam Jujuhan
7.160
6.059
13.219
118,17
4
Koto Baru
15.917
15.196
31.113
104,74
5
Koto Salak
8.077
7.847
15.924
102,93
6
Tiumang
5.917
5.540
11.457
106,81
7
Padang Laweh
3.355
2.996
6.351
111,98
8
Sitiung
12.641
11.976
24.617
105,55
9
Timpeh
7.373
6.946
14.319
106,15
10
Pulau Punjung
21.122
19.658
40.780
107,45
11
IX Koto
4.018
3.940
7.958
101,98
108.939
101.750
210.689
107,07
JUMLAH
D. Struktur Organisasi Pada tahun 2010 telah dilakukan evaluasi terhadap Struktur Organisasi dan Tata Kerja perangkat daerah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan
disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang terdiri dari: 1) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dharmasraya 2) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Dharmasraya 3) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Dharmasraya 4) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan 5) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja 6) Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dharmasraya Laporan Kinerja Tahun 2014
7
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya
BUPATI
SETDA
SEKRETARIAT DPRD
SATPOL PP
KECAMATAN
BPBD
UPTB
ASISTEN
DINAS
LEMTEKDA
BAGIAN
UPTD
Keterangan : 1. Sekretariat Daerah terdiri atas: a. Asisten Pemerintahan 1) Bagian Administrai Tata Pemerintahan; 2) Bagian Hukum dan Organisasi b. Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra 1) Bagian Administrasi Ekonomi dan Pembangunan 2) Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat c. Asisten Administrasi Umum 1) Bagian Umum dan Perlengkapan 2) Bagian Humas dan Protokol 3) Bagian Asset 2.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, terdiri atas: a. Bagian Umum b. Bagian Persidangan dan Risalah c. Bagian Humas dan Protokol
3.
Dinas Daerah terdiri atas : a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga b. Dinas Kesehatan c. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi e. Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Pariwisata dan Budaya f. Dinas Pekerjaan Umum g. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Laporan Kinerja Tahun 2014
8
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
h. i. j. k. l. 4.
5. 6. 7.
Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Peternakan dan Perikanan Kehutanan dan Perkebunan Energi dan Sumber Daya Mineral Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
Lembaga Teknis Daerah : a. Inspektorat Kabupaten b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Badan Kepegawaian Daerah d. Badan Lingkungan Hidup e. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Lembaga-Lembaga Nagari, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana f. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan g. Badan Perizinan, Penanaman Modal dan Pengadaan Barang/ Jasa h. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik i. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi j. Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Satuan Polisi Pamong Praja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
E. Sumber Daya Aparatur Sumber Daya Manusia Aparatur per 31 Desember 2014 berjumlah 4.144 Orang, dengan rincian per golongan sebagai berikut: Tabel 1.3 Jumlah SDM Aparatur menurut Golongan dan Ruang Kepangkatan NO PANGKAT GOL. RUANG JUMLAH 1 Juru Muda I/a 5 2 Juru Muda Tk. I I/b 5 3 Juru I/c 7 4 Juru Tk. I I/d 7 5 Pengatur Muda II/a 200 6 Pengatur Muda Tk. I II/b 330 7 Pengatur II/c 340 8 Pengatur Tk. I II/d 228 9 Penata Muda III/a 795 10 Penata Muda Tk. I III/b 556 11 Penata III/c 469 12 Penata Tk. I III/d 418 13 Pembina IV/a 723 14 Pembina Tk. I IV/b 45 15 Pembina Utama Muda IV/c 15 16 Pembina Utama Madya IV/d 1 17 Pembina Utama IV/e 0 TOTAL 4.144
Laporan Kinerja Tahun 2014
9
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikan dapat disajikan sebagai berikut:
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 1.4 Jumlah SDM Aparatur menurut Tingkat Pendidikan TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH SD 14 SMP 30 SMA 611 D1 47 D2 474 D3 552 D4 27 S1 2239 S2 150 S3 0 TOTAL 4.144
F. Isu-Isu Strategis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Dari sekian banyak permasalahan yang ada dan yang akan menjadi ancaman pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang, maka ditetapkan isu-isu strategis sesuai dengan prioritas untuk tahun 2014 sebagai berikut: 1. Prioritas 1 : Pelaksanaan Penegakan Hukum yang Berkeadilan serta peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban a. Mensukseskan Pemilu Legislatif Tahun 2014; b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mengelola keamanan dan ketertiban pada setiap Kenagarian dalam upaya menjamin kesuksesan pelaksanaan Pemilu Legislatif; c. Penegakan Peraturan Daerah terkait pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat. 2. Prioritas 2 : Peningkatan Pendidikan dan Penerapan ajaran agama serta budaya daerah a. Peningkatan kerukunan hidup bermasyarakat; b. Pemberantasan penyakit masyarakat; c. Penguatan jati diri bangsa dan pelestarian budaya daerah. 3. Prioritas
3
:
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
dan
Penurunan
Jumlah
Masyarakat miskin a. Penyediaan infrastruktur yang mengurangi kesenjangan antarwilayah; b. Penyediaan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan; c. Peningkatan cadangan dan diversifikasi pangan daerah; Laporan Kinerja Tahun 2014
10
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
d. Peningkatan pemberdayaan penduduk miskin dan rentan miskin; e. Peningkatan produktivitas usaha mikro dan usaha kecil. 4. Prioritas 4 : Peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan serta menguasai IPTEK a. Peningkatan kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; b. Peningkatan akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan; c. Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan; d. Peningkatan
kemampuan
IPTEK
pelajar
dalam
rangka
mendorong
peningkatan taraf pendidikan masyarakat. 5. Prioritas 5 : Penguatan ekonomi lokal (koperasi dan UMKM) dan peningkatan kualitas Pengusaha lokal a. Peningkatan produktivitas koperasi dan UMKM; b. Peningkatan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah; c. Penyediaan
infrastruktur
pendukung
untuk
peningkatan
ekonomi
masyarakat; d. Peningkatan kemudahan berusaha bagi masyarakat. 6. Prioritas 6 : Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih a. Peningkatan profesionalisme SDM aparatur; b. Penguatan Manajemen dan Kapasitas SDM Aparatur dalam Pelayanan Publik; c. Peningkatan
kapasitas
aparatur
pemerintahan
daerah
di
bidang
perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah; d. Peningkatan pelayanan masyarakat yang berorientasi pada layanan yang cepat, mudah, transparan dan tidak diskriminatif; e. Penguatan integritas dan disiplin PNS. 7. Prioritas 7 : Pengelolaan Terpadu
sumber daya alam dan lingkungan sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah a. Terselenggaranya penataan ruang di wilayah Kabupaten Dharmasraya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Perencanaan Go Green; c. MP3EI. 8. Prioritas 8 : Pemerataan pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang perekonomian masyarakat a. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan dalam upaya memperlancar akses orang dan barang terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat; Laporan Kinerja Tahun 2014
11
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
b. Penyediaan infrastruktur dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan untuk mendukung daya saing sektor riil perekonomian; c. Pembangunan sarana dan prasarana pengairan dan irigasi, transportasi serta perumahan dan pemukiman; d. Penyediaan infrastruktur dasar perumahan dan pemukiman; e. Peningkatan Rasio Elektrifikasi. 9. Prioritas 9 : Pengembangan industri pengolahan dan jasa dengan IPTEK meningkatkan daya saing daerah a. Peningkatan ADM pelaku usaha; b. Peningkatan perluasan industri pengolahan berbasis bahan baku lokal; c. Bantuan alat dan bantuan modal IKM; d. Peningkatan promosi produk unggulan/utama daerah; 10. Prioritas 10 : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat a. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi; b. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang merata; c. Peningkatan Perbaikan Gizi; d. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; e. Penambahan akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan bagi masyarakat. 11. Prioritas 11 : Pengembangan pertanian yang maju dan agroindustri a. Peremajaan kebun karet/sawit; b. Adanya alih fungsi lahan; c. Revitalisasi penyelenggaraan penyuluh pertanian; d. Peningkatan modernisasi (alat, sistem, dll) pertanian; e. Menangani permasalahan peredaran pupuk. Adapun keterkaitan antara isu strategis tahun 2014 dengan isu-isu strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2014
12
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 1.5 Keterkaitan Isu-Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 No 1
RPJMD 2011-2015 Peningkatan pendidikan dan penerapan ajaran agama serta budaya daerah
2
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan serta menguasai Iptek Pelaksanaan penegakan hukum yang berkeadilan serta peranserta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban Pemerataan pembangunan infrastruktur guna menunjang perekonomian masyarakat Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan baik Pengelolaan terpadu sumber daya alam dan lingkungan sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan wilayah Perluasan akses dan pemberdayaan koperasi dan UMKM
3 4 5 6 7 8 9
Peningkatan ketahanan pangan dan penurunan jumlah masyarakat miskin
10
Pengembanga pertanian yang maju dan agroindustri Pengembangan industri pengolahan dan jasa dengan dorongan IPTEK meningkatkan daya saing daerah
11
RKPD 2014 Pelaksanaan penegakan hukum yang berkeadilan serta peranserta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban Peningkatan pendidikan dan penerapan ajaran agama serta budaya daerah Peningkatan ketahanan pangan dan penurunan jumlah masyarakat miskin Peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan serta menguasai IPTEK Penguatan ekonomi lokal (Koperasi dan UMKM) dan peningkatan kualitas pengusaha lokal Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan baik Pengelolaan terpadu sumber daya alam dan lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Pemerataan pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang perekonomian masyarakat Pengembangan industri pengolahan dan jasa dengan dorongan IPTEK meningkatkan daya saing daerah Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Pengembangan pertanian yang maju dan agroindustri
G. Kondisi Ekonomi Daerah PDRB
Kabupaten
Dharmasraya
selama
kurun
waktu
lima
tahun
terakhir
mengalami perkembangan yang cukup baik. Pertumbuhan PDRB yang bisa dikenal dengan istilah Pertumbuhan Ekonomi berada pada level yang cukup memuaskan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2013 sebesar 6,55 persen jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan total Provinsi Sumatera Barat yang hanya 6,18 persen. Kendati menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,62 persen namun jika dilihat secara series (deret waktu) sebenarnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya memiliki tendensi meningkat dari tahun ke tahun semenjak pemekaran. Sebagai catatan bahwa pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya berada pada level 6,64 persen, 2010 sebesar 6,51 persen, 2011 sebesar 6,54 persen, 2012 sebesar 6,62 persen dan 2013 sebesar 6,55 persen. Pertumbuhan yang sangat memuaskan untuk suatu daerah pemekaran sebagai potret geliat perekonomian yang menjanjikan. Seperti halnya tahun 2012, pada tahun 2013 rangking pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dharmasraya juga berada pada posisi ke-3 se Sumatera Barat setelah Kota Payakumbuh (6,72 persen) dan Kabupaten Laporan Kinerja Tahun 2014
13
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Padang Pariaman (6,67 persen). Prestasi ini tentu tidak lepas dari peranserta semua lapisan masyarakat dibantu pemerintah dengan berbagai program dalam peningkatan
perkonomian
produktif
yang
menentukan
arah
dan
tujuan
perekonomian Kabupaten Dharmasraya. Pembentukan PDRB baik PDRB ADHB maupun PDRB ADHK suatu daerah dan pada periode tertentu akan disumbang oleh semua sektor perekonomian yang ada. Masing-masing sektor akan memberikan kontribusinya sesuai porsinya sehingga akan tercermin kecenderungan suatu daerah akan berpotensi pada sektor tertentu. Sektor-sektor perekonomian itu meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa. Adapun nilai PDRB Kabupaten Dharmasraya Tahun 2012-2013 terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1.6 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dharmasraya Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (2000=100) Tahun 2012-2013 (Jutaan Rupiah) Lapangan Usaha
Tahun 2012* ADHB
ADHK
Tahun 2013** ADHB
ADHK
1. Pertanian
1.163.786,66
477.546,74
1.319.999,45
505.867,16
2. Pertambangan dan
218.472,95
82.024,45
238.756,57
84.818,75
3. Industri Pengolahan
190.013,29
84.940,33
214.728,18
89.399,70
4. Listrik dan Air Bersih
33.812,72
12.184,19
38.026,39
12.847,52
5. Bangunan
482.626,58
150.501,59
563.412,52
163.615,00
6. Perdagangan, Hotel dan
455.463,31
152.501,59
525.807,05
162.503,23
242.541,96
83.990,79
285.515,80
90.765,97
148.302,50
58.238,98
168.295,25
62.275,05
513.596,15
214.616,91
587.536,56
230.313,09
3.448.616,12
1.316.135,71
3.942.077,76
1.402.405,46
Penggalian
Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
Keterangan: *) = Angka Diperbaiki
ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku
**) = Angka Sementara
ADHK = Atas Dasar Harga Konstan
Laporan Kinerja Tahun 2014
14
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
H. Sistematika Penulisan Laporan Pada
dasarnya Laporan
Pemerintah
Kabupaten
Kinerja ini Dharmasraya
mengkomunikasikan selama
Tahun
pencapaian kinerja
2014.
Capaian
kinerja
(performance results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi serta dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dan target perencanaan menengah daerah.
Analisis
atas
capaian
kinerja
terhadap
rencana
kinerja
ini
akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir demikian, sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 diilustrasikan dalam gambar 1.3 berikut ini: Gambar 1.3 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja
PENDAHULUAN
Bab I
PERENCANAAN KINERJA
Bab II
RENCANA KINERJA
AKUNTABILITAS KINERJA
Analisis Capaian Kinerja 2005
PENUTUP
Laporan Kinerja Tahun 2014
Bab III
Bab IV
15
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I – Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II – Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan. Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan capaian kinerja organisasi, perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya dan target jangka menengah serta realisasi anggaran tahun yang bersangkutan. Bab IV - Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Tahun 2014
16
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
BAB II PERENCANAAN KINERJA Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah akuntabel dan dapat beroperasi secara
efisien,
efektif
dan
responsif
terhadap
aspirasi
masyarakat
serta
lingkungannya, mewujudkan transparansi pada instansi pemerintah, mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. A.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Dharmasraya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011– 2015 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih, hasil pemilihan Kepala Daerah secara langsung pada tanggal 30 Juni 2010, yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional (2010-2014) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Sumatera Barat yang disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan daerah Dharmasraya
serta
didasarkan
pada
hasil
capaian
pelaksanaan
RPJMD
Dharmasraya tahap pertama (2006 – 2010). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sitem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan satu kesatuan yang utuh dari manajemen pembangunan
khususnya dalam menjalankan agenda
pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan.
Laporan Kinerja Tahun 2014
17
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 1 Tahun 2011 antara lain bertujuan untuk menetapkan sasaran pembangunan, strategi dan kebijakan umum pembangunan daerah serta merumuskan program prioritas pembangunan selama lima tahun, agar mekanisme perencanaan dan pembangunan daerah dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik Daerah. 1. Pernyataan Visi dan Misi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi pemerintah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015 dijabarkan sebagai berikut:
VISI “TERWUJUDNYA MASYARAKAT DHARMASRAYA YANG BERIMAN, SEHAT, CERDAS, AMAN, BERBUDAYA, ADIL DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2015“
Beriman dimaksudkan bahwa Dharmasraya adalah bagian yang tidak terlepas dari budaya Minangkabau yang berfilosofi “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
Maka
pembangunan
daerah
harus
berlandaskan
pada
nilai
keagamaan dan moral yang kokoh. Sehingga tujuan pembangunan ialah pembangunan seutuhnya yang menyeimbangkan antara jasmani dan rohani. Kehidupan masyatakat disinergikan dengan mewujudkan daerah yang aman, berbudaya, adil dan sejahtera. Sedangkan dalam penataan beriman juga dimaksudkan
mendorong
anggota
masyarakat
berprilaku
secara
pribadi,
kelompok dan sosial menjadi masyarakat madani. Sehat
dimaksudkan
mengacu
pada
target
pencapaian
MDGs
(Millenium
Development Goals) tahun 2015. Maka pembangunan bidang kesehatan menjadi prioritas
yang
masyarakat
harus
diwujudkan.
sehat,mudah
Targetnya
mengakses
dan
adalah
terwujudnya
mendapatkan
kualitas
kondisi layanan
kesehatan yang terjangkau oleh daya dan kemampuan masyarakat.
Laporan Kinerja Tahun 2014
18
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Cerdas yang dimaksud adalah kondisi peningkatan kualitas pendidikan yang senantiasa lebih baik dari tahun ke tahun. Ukuran keberhasilannya antara lain adalah peningkatan; (a) jumlah peserta didik, (b) prestasi lulusan, (c) jumlah Mahasiswa yang kuliah di PTN dan PTS, (d) kualitas sekolah dan sarana pendidikan, (e) kualitas tenaga pendidik dan (f) kesejahteraan tenaga pendidik. Aman dimaksudkan adalah kondisi wilayah dan masyarakat yang bebas dari tindakan kriminal dan terjaganya
stabilitas politik. Sehingga terbina suasana
yang kondusif untuk menjalankan usaha dan penanaman investasi. Berbudaya dimaksudkan bahwa Dharmasraya sebagai daerah multikultural dan memiliki rekam jejak sejarah beragam, memiliki budaya yang beraneka pula. Semuanya harus dilestarikan dan ditumbuhkembangkan dengan tidak melupakan budaya timur yang berlandaskan norma dan agama. Adil dimaksudkan adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya keseimbangan antara hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu, kelompok dan golongan serta dikawal oleh prinsip penegakan hukum yang konsisten dan konsekuen. Sejahtera dimaksudkan adalah kemakmuran yang dirasakan oleh seluruh warga dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan sosial, ekonomi, politik serta rohani dalam berbagai aspek kehidupan baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Untuk mewujudkan visi diatas, ditetapkan misi pembangunan jangka menengah kabupaten Dharmasraya 2011-2015 sebagai berikut :
MISI 1. Mewujudkan Masyarakat yang Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan satu identitas bersama sebagai “warga Dharmasraya”. 2. Mewujudkan
Masyarakat
Dharmasraya
yang
sehat,
berilmu
pengetahuan dan paham teknologi. 3. Mewujudkan rasa aman, keadilan dan kesejahteraan masyarakat Dharmasraya dengan hukum sebagai panglima dalam tatanan kehidupan masyarakat. Laporan Kinerja Tahun 2014
19
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Misi membangun masyarakat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan satu identitas bersama sebagai “warga Dharmasraya” yang berperan penting dalam membangun tatanan kehidupan masyarakat kedepan. Keragaman masyarakat Dharmasraya di satu sisi menjadi kekuatan yang bisa dimanfaatkan secara optimal,namun juga berpeluang menjadi ancaman konflik horizontal. Kesamaan identitas, pelayanan dan akses dalam bentuk hak dan kewajiban yang sama sebagai warga Dharmasraya adalah bagian dari upaya perwujudan misi ini. Walaupun kita berbeda etnis dan agama tetapi memiliki identitas yang satu sebagai warga Dharmasraya dalam bingkai NKRI. Misi mewujudkan Masyarakat yang sehat, berilmu pengetahuan dan paham teknologi adalah bagian dari upaya membentuk sumber daya yang unggul dan memiliki daya saing tinggi dibanding SDM daerah lain. Munculnya SDM unggul harus didukung oleh upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang prima serta infrastruktur yang memadai bagi seluruh masyarakat Dharmasraya. Misi mewujudkan rasa aman, keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Dharmasraya dengan hukum sebagai panglima dalam tatanan kehidupan masyarakat dan meletakkan penegakan hukum sebagai bagian paling krusial dalam pemenuhan rasa aman dan keadilan. Pada sisi lain, kesejahteraan masyarakat telah lama dilindungi oleh hukum (adat, agama dan negara) sehingga akses terhadap hak-hak dasar masyarakat harus dipenuhi dengan menjalankan hukum yang telah ditetapkan bersama pemerintah. 2. Tujuan, Sasaran, Agenda dan Prioritas Pembangunan Daerah Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. a. Misi 1 Misi 1, yaitu Mewujudkan masyarakat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan satu identitas bersama sebagai “warga Dharmasraya”. Tujuan Laporan Kinerja Tahun 2014
:
Meletakkan
pondasi
pembangunan
Dharmasraya
20
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sasaran
:
Mensinergikan keberagaman etnis dengan berbagai latar belakang
sehingga
merasa
bangga
dengan
satu
identitas bersama sebagai warga Dharmasraya dalam bingkai NKRI. Agenda
:
Meningkatkan penerapan ajaran agama dan budaya daerah dalam kehidupan bernagari.
Prioritas
:
Peningkatan Pendidikan dan Penerapan ajaran agama serta budaya daerah.
b. Misi 2 Misi 2, yaitu Mewujudkan Masyarakat Dharmasraya yang sehat, berilmu pengetahuan dan menguasai teknologi. Tujuan
: 1. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan memperbaiki mutu pelayanan kesehatan. 2. Meletakkan
landasan
Kabupaten
awal
Dharmasraya
untuk
mewujudkan
sebagai
barometer
pendidikan regional. Sasaran
: 1. Meningkatkan
kualitas
sarana
dan
prasarana
kesehatan yang murah dan mudah terjangkau 2. Membangun sumberdaya manusia yang handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara
meningkatkan
mutu
sarana
dan
prasarana
pendidikan. Agenda
: Membangun
sumberdaya
manusia
berkualitas
dan
menguasai IPTEK. Prioritas
: 1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 2. Peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan serta menguasai IPTEK.
c. Misi 3 Misi 3, yaitu Mewujudkan rasa aman, keadilan dan kesejahteraan masyarakat Dharmasraya dengan hukum sebagai panglima dalam tatanan kehidupan masyarakat. Tujuan Laporan Kinerja Tahun 2014
: 1. Meningkatkan
keamanan
dan
ketertiban
umum
21
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
melalui penegakan hukum yang konsisten dan berkeadilan. 2. Memperkuat kapasitas lembaga politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan di masyarakat. 3. Memeratakan pembangunan di seluruh wilayah Dharmasraya.
4. Memperbaiki dan meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, profesional dan berwibawa. 5. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan. Sasaran
: 1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum serta pemantapan peranserta ormas dan partai politik. 2. Terbangunnya sinergitas antara pelaku pembangunan. 3. Terlaksananya pemerataan pembangunan infrastruktur dasar secara merata. 4. Menempatkan aparatur sesuai dengan kemampuan dan keahliannya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. 5. Tegaknya hukum terkait dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup.
Agenda
: 1. Penegakan hukum yang berkeadilan serta peranserta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. 2. Perbaikan dan perluasan kapasitas serta jangkauan infrastruktur pendukung pembangunan. 3. Perbaikan tata kelola Pemerintahan Daerah dan pelayanan publik dengan dukungan pengelolaan asset dan keuangan daerah.
Prioritas
: 1. Pelaksanaan penegakan hukum yang berkeadilan serta peranserta masyarakata dalam menjaga keamanan dan ketertiban. 2. Pemerataan pembangunan insfrastruktur guna menunjang perekonomian masyarakat. 3. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan baik. 4. Pengelolaan terpadu sumberdaya alam dan lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah.
Laporan Kinerja Tahun 2014
22
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
B.
PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2014 Sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan, pada awal tahun anggaran disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Rencana kinerja berisi target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun dikaitkan dengan alokasi anggaran dalam APBD setiap tahunnya. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan. Dengan penyusunan rencana kinerja yang memadai, akan memudahkan pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan sekaligus sebagai umpan balik bagi penyusunan rencana kinerja tahun berikutnya. Dalam rangka penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), maka pada awal tahun 2014 telah ditandatangani Penetapan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 oleh Bupati Dharmasraya dan telah disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan tembusan Menteri Dalam Negeri di Jakarta (Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 Terlampir). Penetapan Kinerja Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 memuat 11 (sebelas) sasaran strategis, dengan masing-masing sasaran strategis terdiri dari beberapa indikator kinerja dan target kinerja tahunan dengan uraian sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Mensinergikan keberagaman etnis dengan berbagai latar belakang sehingga merasa bangga dengan satu identitas bersama sebagai Warga Dharmasraya dalam bingkai NKRI. untuk mengukur sasaran strategis 1, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Cakupan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah dengan target 70%; 2. Persentase jumlah Imam, Gharim,Khatib, Bilal, Guru Ponpes dan Guru TPQ/TPSQ yang mendapatkan pembinaan dari Pemda dengan target 60%; 3. Cakupan pelaksanaan fasilitasi pemberangkatan dan pemulangan jemaah Haji Kabupaten dengan target 100%; 4. Cakupan mesjid, Mushalla dan Majlis Taklim yang memperoleh bantuan dengan target 80%; 5. Persentase publikasi dan dokumentasi Kebijakan Pemda dengan target 20%;
Laporan Kinerja Tahun 2014
23
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
6. Persentase pengumpulan data dan informasi mengenai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan Pemda dengan target 20%; 7. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dengan target 99%; 8. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan target 99%; 9. Cakupan penerbitan Akte Kelahiran dengan target 46%; 10. Cakupan penerbitan Akte Kematian dengan target 43%; 11. Terlaksananya pembinaan terhadap Nagari berprestasi dan fasilitasi bulan Bhakti gotong royong masyarakat dengan target 11 Nagari; 12. Pembinaan Lembaga Nagari dengan target 52 Nagari; 13. Meningkatnya peranan KAN ditengah masyarakat dengan target 52 KAN; 14. Terlaksananya sosialisasi pemutahiran data profil nagari dengan target 52 Nagari; 15. Meningkatnya kualitas Peraturan Nagari dengan target 52 Nagari; 16. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya lokal dengan target 80%; 17. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam kesenian tradisional di daerah dengan target 80%. Sasaran Strategis 2 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan yang murah dan mudah terjangkau. untuk mengukur sasaran strategis 2, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih (PN) dengan target 90%; 2. Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal care/K1 dengan target 99%; 3. Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal/K4 dengan target 95%; 4. Persentase ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF) dengan target 90%; 5. Persentase ibu hamil, bersalin, nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (PK) dengan target 100%; 6. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB aktif (CPR) dengan target 78%; 7. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu Poned dengan target 100%; 8. Persentase puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi essensial (PKRE) terpadu dengan target 100%; 9. Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) dengan target 95%; 10. Persentase kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) dengan target 90%; 11. Persentase neonatal komplikasi yang ditangani dengan target 100%; 12. Persentase kunjungan bayi dengan target 88%; 13. Pelayanan kesehatan anak balita dengan target 83%; 14. Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan dengan target 100%; 15. Persentase Balita Usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif dengan target 80%; 16. Persentase balita dapat kapsul vitamin A dengan target 97%; 17. Persentase Ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet dengan target 85%; 18. Persentase status gizi kurang (BB/TB) dengan taregt 10.3%; Laporan Kinerja Tahun 2014
24
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
19. Persentase balita pendek/stunting (TB/U) dengan target 18.9%; 20. Jumlah kasus TB per 100.000 Pddk dengan target 45%; 21. Persentase angka Keberhasilan pengobatanTB (Succes Rate) dengan target 85%; 22. Persentase angka kesembuhan TB dengan target 70%; 23. Persentase orang dg HIV/AIDS (ODHA) yg mendapat Anti Retroviral Viral (ARV) dengan target 100%; 24. Persentase angka kesakitan Diare dengan target 100%; 25. Persentase angka kesakitan Pneomonia pd balita dengan target 80%; 26. Persentase angka kesakitan penderita DBD per 100.000 pddk dengan target 93%; 27. Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1.000 pddk dengan target 40%; 28. Persentase Penderita Malaria yang diobati dengan target 100%; 29. Persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dengan target 95%; 30. Persentase jorong yang mencapai UCI dengan target 90%; 31. Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 dengan target 85%; 32. Persentase terlaksananya penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra dengan target 100%; 33. Penemuan Kasus Non Polio AFP (Acute Flacyd Paralisis=AFP) Rate per 100.000 anak < 15 tahun dengan target sebesar > 2; 34. Persentase Puskesmas dengan cakupan penemuan kasus lumpuh layuh AFP < 14 hari dengan target 65%; 35. Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB < 24 jam dengan target 100%; 36. Persentase Rumah Tangga yang menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan target 65%; 37. Persentase Posyandu Mandiri dengan target 50%; 38. Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap air Minum yang Berkualitas dengan target 84%; 39. Persentase Sarana distribusi obat,makanan dan pelayanan kesehatan memiliki izin operasional dengan target 75%; 40. Persentase Ketersediaan obat, perbekkes dan reagen di puskesmas dengan target 95%; 41. Persentase ketersediaan obat esensial di Puskesmas dengan target 100%; 42. persentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dengan target 95%; 43. Meningkat angka harapan hidup dengan target 70%; 44. Empat puskesmas mampu melaksanakan PKPR dengan target 80%; 45. Persentase pelayanan kesehatan Lansia dengan target 70%; 46. Terbinanya Kader Keluarga Berencana dan Penyediaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dengan target 690 Kader; 47. Tercapainya Perkiraan Permintaan masyarakat (PPM) Peserta KB Baru dan Terbinanya peserta KB Aktif dengan target 38.068 Peserta; 48. Tersedianya jaminan hidup bagi panca mampu rawat dengan target 100 org; 49. Tersedianya jaminan hidup untuk Lansia dengan target 278 org; Laporan Kinerja Tahun 2014
25
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
50. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dari 11.251 menjadi 26.250 orang dengan target 60%; 51. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap dari 4.096 menjadi 20.000 orang dengan target 60%; 52. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien gawat darurat dari 5.705 menjadi 11.000 orang dengan target 73%; 53. Meningkatnya angka kemanfaatan tempat tidur (BOR) dari 52,5% menjadi 95% dengan target 65%; 54. Meningkatnya Persentase jumlah R/ yang dilayani terhadap R/ Rumah Sakit dari 40% menjadi 85% dengan target 63%; 55. Meningkatnya rasio rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam "Catechment area" dari 5% menjadi 15% dengan target 10%. Sasaran Strategis 3 Membangun sumberdaya manusia yang handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan. untuk mengukur sasaran strategis 3, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dengan target 65%; 2. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI dengan target 102.54%; 3. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs dengan target 76%; 4. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK dengan target 65.5%; 5. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD dengan target 55%; 6. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI dengan target 98.5%; 7. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs dengan target 73.92%; 8. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK dengan target 65.5%; 9. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SD/MI dengan target 0.19%; 10. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs dengan target 0.6%; 11. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMA/MA dengan target 0.5%; 12. Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP dengan target 6.5; 13. Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMA dengan target 6.8; 14. Persentase angka Kelulusan SD/MI dengan target 100%; 15. Persentase angka Kelulusan SMP/MTs dengan target 100%; 16. Persentase angka Kelulusan SMA/MA dengan target 100%; 17. Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMP dengan taregt 95%; 18. Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMA dengan target 94%; 19. Angka Buta Aksara dengan target 1.892 orang; 20. Jumlah cabang Olahraga yang dibina dengan target 22 Cabor; 21. Jumlah lapangan olahraga masyarakat dengan target 10 unit; 22. Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan bagi masyarakat umum, pelajar dan aparatur dengan target 52 Pos; 23. Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional dengan target 75%; 24. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan dengan target 70%. Laporan Kinerja Tahun 2014
26
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran hukum serta pemantapan peranserta ormas dan partai politik untuk mengukur sasaran strategis 4, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Persentase rancangan produk hukum daerah yang ditetapkan dengan target 20%; 2. Persentase jumlah produk hukum daerah yang didokumentasikan dengan target 20%; 3. Persentase jumlah produk hukum daerah yang disosialisasikan ke masyarakat dengan target 20%; 4. Persentase Prolegda yang diakomodir menjadi produk hukum daerah dengan target 100%; 5. Persentase pelaksanaan RANHAM di Kab. Dharmasraya dengan target 20%; 6. Persentase jumlah kasus perdata dan TUN yang memperoleh Bantuan Hukum dengan target 100%; 7. Cakupan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah dan Nagari dengan target 20%; 8. Jumlah Ranperda yang mendapatkan persetujuan dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah dengan target 9 Perda; 9. Berkurangnya angka kecelakaan di Kabupaten Dharmasraya dengan target 75%; 10. Tingkat kelancaran berlalu lintas di jalan raya dengan target 75%; 11. Pelatihan Personil Linmas Nagari dengan target 80%; 12. Patroli rutin pemantauan pelanggaran Perda dengan target 80%; 13. Penertiban Anak Sekolah dan PNS dengan target 30%; 14. Penertiban PETI, IMB dan DMJ serta Peraturan daerah lainnya dengan target 30%; 15. Operasi Penertiban Penyakit masyarakat dengan target 30%; 16. Persentase partai politik yang paham administrasi dengan target 100%; 17. Jumlah kasus terdeteksinya potensi konflik atau pencegahan dini (Kominda) dengan target 6 Kasus; 18. Jumlah Orang yang paham tentang pencegahan penggunaan miras dan narkoba dengan target 80 org; 19. Jumlah kasus terfasilitasi oleh tim terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri dengan target 6 Kasus; 20. Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran dengan target 100%; 21. Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor dengan target 100%; 22. Persentase Penyelesaian Perbatasan antar daerah dengan target 20%; 23. Persentase Penyelesaian Konflik Pertanahan dengan target 60%; 24. Cakupan pelaksanaan Koordinasi dan fasilitasi Sekretariat UKS, KPA,PMI dan Organisasi lain yang terkait Kesra dengan target 50%; 25. Persentase terlaksananya administrasi pertanahan dengan target 80%. Sasaran Strategis 5 Laporan Kinerja Tahun 2014
27
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Terbangunnya sinergitas antara pelaku pembangunan untuk mengukur sasaran strategis 5, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Cakupan LPSE dengan target 70%; 2. Cakupan Pelaksanaan Tender dengan target 100%; 3. Cakupan keterlibatan pihak Dunia Usaha/Lembaga Swasta membangun sarana dan prasarana publik dengan target 20%; 4. Persentase terpantaunya capaian target kinerja program dan kegiatan di seluruh SKPD dengan target 100%. Sasaran Strategis 6 Terlaksananya pemerataan pembangunan infrastruktur merata
dasar secara
untuk mengukur sasaran strategis 6, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Tersedianya jalan lingkungan poros perdesaan dengan target 8%; 2. Tersedianya sistem jaringan Drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dengan target 11%; 3. Tersedianya akses air minum yang aman melalui penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan dengan target 10%; 4. Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai dengan target 4%; 5. Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota dengan target 2 Unit; 6. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan dengan target 6 Kegiatan; 7. Jalan Baru dengan kondisi mantap dengan target 40 Km; 8. Jembatan Baru dengan kondisi mantap dengan target 6 Unit; 9. Jalan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap dengan target 200 Km; 10. Jembatan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap dengan target 50 Unit; 11. Jumlah pemasangan dan pengoperasian jaringan listrik dengan target 16 Lokasi; 12. Terpeliharanya Operasional PJU dengan target 420 Unit; 13. Tersedia dan terpasangnya lampu jalan dengan target 1 Kecamatan; 14. Pengawasan administrasi dan teknis ketenagalistrikan dengan target 7 Lokasi; 15. Pengawasan Administrasi dan teknis pendistribusian migas dengan target 54 Pelaku; 16. Persentase terpenuhinya kebutuhan Migas dengan target 80%; 17. Cakupan penduduk dengan akses air minum yang layak dengan target 13 Lokasi. Sasaran Strategis 7 Menempatkan Aparatur sesuai dengan kemampuan dan keahliannya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. untuk mengukur sasaran strategis 7, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: Laporan Kinerja Tahun 2014
28
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
1. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Pendidikan Perjenjangan Struktural dengan target 46 orang; 2. Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis Tugas Pokok dan Fungsi dengan target 52 orang; 3. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Pelayanan Prima dengan target 40 orang; 4. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah bagi Bendahara dengan target 50 orang; 5. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah dengan target 37 orang; 6. Jumlah PNS yang dilayani dalam proses administrasi kenaikan pangkat dengan target 650 orang; 7. Jumlah PNS yang diberikan penghargaan berprestasi secara profesional dengan target 130 orang; 8. Jumlah PNS yang dilayani dalam fasilitasi aplikasi pelayanan kepegawaian Online dengan target 4.153 orang; 9. Jumlah PNS yang dilayani dalam pengurusan Karpeg, Karis/Karsu, KPE, NIP dan Taspen dengan target 516 orang; 10. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis sesuai dengan Bidangnya dengan target 439 orang; 11. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat PIM II, PIM III dan PIM IV dengan target 49 orang; 12. Cakupan Diklat PBJ dengan target 50 orang; 13. Tersedianya laporan hasil pengawasan internal berkala dengan target 100 LHP; 14. Jumlah temuan pengawasan yang ditindaklanjuti dengan target 12 kali; 15. Jumlah laporan triwulan dan tahunan yang dihasilkan dengan target 5 Laporan; 16. Jumlah LAKIP SKPD yang dievaluasi dengan target 16 SKPD; 17. Jumlah laporan hasil monitoring program dan kegiatan SKPD yang dihasilkan dengan target 10 Laporan; 18. Jumlah Dokumen PKPT yang dihasilkan dengan target 1 Dokumen; 19. Jumlah laporan hasil pengawasan kasus pengaduan di Lingkungan Pemda yang dihasilkan dengan target 10 LHP; 20. Jumlah laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan kasus di Lingkungan Pemda yang dihasilkan dengan target 10 LHP; 21. Tingkat pemenuhan kebutuhan SDM dalam pengelolaan keuangan daerah dengan target 100%; 22. Tingkat kelengkapan pelaporan kinerja dan keuangan dengan target 100%; 23. Tingkat Efektifitas dan efisiensi pengelolaan belanja daerah dengan target 100%; 24. Tingkat ketersediaan sistem pengelolaan keuangan daerah dengan target 100%; 25. Optimalisasi Pelaksanaan manajemen pemerintahan dengan target 20%; 26. Cakupan pengelolaan manajemen keuangan Nagari dengan target 20%; 27. Cakupan Koordinasi peningkatan pelayanan perekonomian dengan target 20%; 28. Peningkatan pemberdayaan Pemerintahan Nagari dengan target 20%; 29. Persentase jumlah Pejabat yang melaporkan harta kekayaan dengan target 15%; Laporan Kinerja Tahun 2014
29
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
30. Cakupan Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisien dengan target 100%; 31. Cakupan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah dengan target 15%; 32. Persentase terlaksananya pembinaan dan pengelolaan aset daerah dengan target 80%.
Sasaran Strategis 8 Tegaknya Hukum terkait dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup untuk mengukur sasaran strategis 8, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Cakupan terbentuknya Bank Sampah dengan target 2 Lokasi; 2. Cakupan Nagari yang memiliki Kelompok yang peduli Lingkungan Hidup dengan target 2 Nagari; 3. Cakupan titik pantau kualitas air sungai yang ada di Kab. Dharmasraya dengan target 5 Sungai; 4. Cakupan titik pemantauan kualitas air sungai Batang Hari dengan target 5 titik pantau; 5. Cakupan titik pemantauan kualitas udara ambient dengan target 3 titik pantau; 6. Persentase berfungsinya pengelolaan Sampah dengan target 100%; 7. Cakupan perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan aturan pengelolaan air limbah dengan target 5 Perusahaan; 8. Cakupan perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah dengan 5 Perusahaan; 9. Persentase tutupan lahan Kabupaten Dharmasraya dengan target 100%; 10. Cakupan kegiatan yang melakukan pengelolaan limbah B3 dengan target 5 Unit Usaha; 11. Cakupan kegiatan/usaha yang mengurus izin Lingkungan dan SPPL dengan target 33 Unit Usaha; 12. Cakupan Kegiatan/usaha yang memperoleh Izin Lingkungan Hidup dengan target 33 Unit Usaha; 13. Cakupan Perusahaan yang memperoleh peringkat penghargaan lingkungan dengan target 5 Perusahaan; 14. Cakupan penyelesaian terhadap pengaduan masyarakat dengan target 10 Kasus; 15. Persentase data Status Lingkungan Hidup Daerah Kab. Dharmasraya dengan target 100%; 16. Persentase Data Perusakan SDA dan Lahan dengan target 100%; 17. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah dengan target 8,45%; 18. Tersedianya Sistem Penanganan Sampah dengan target 1%; 19. Terpeliharanya sungai dan sumber daya air lainnya dengan target 7 Lokasi; 20. Pengawasan pada IUP Operasi Produksi mineral batubara dan batuan dengan target 28 IUP; Laporan Kinerja Tahun 2014
30
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
21. Terlaksananya kegiatan pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah "Good Mining Practice" pada UIP Operasi produksi mineral batubara dan batuan dengan target 80%; 22. Jumlah Izin IUP, IPR serta Izin kegiatan penunjang usaha pertambangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan target 10 izin; 23. Berkurangnya kegiatan PETI yang dilakukan masyarakat dengan target 2 Kecamatan; 24. Terkontrolnya manipulasi data dalam pelaksanaan eksplorasi mineral logam dan batubara dengan target 4 IUP; 25. Terbina dan terawasinya pemakaian dan pengusahaan air tanah yang tertib aturan dengan target 11 Kecamatan; 26. Luas Penanaman luar kawasan hutan dengan target 53 Ha; 27. Jumlah tanaman yang tertanam dengan target 26.150 Batang; 28. Jumlah unit bangunan konservasi tanah dan air yang dibangun dengan target 2 Unit; 29. Jumlah hasil hutan bukan kayu yang dikelola dengan target 2 Jenis; 30. Cakupan pembinaan usaha industri kehutanan dengan target 16 Perusahaan; 31. Cakupan Koordinasi pengelolaan Konservasi SDA dengan target 20%; 32. Persentase pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA dengan target 20%. Sasaran Strategis 9 Terwujudnya kelembagaan dan kegiatan Koperasi dan UMKM yang lebih Profesional untuk mengukur sasaran strategis 9, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Jumlah UMKM yang mendapatkan perkuatan modal dari BUMN/Swasta/Perbankan dengan target 50 UMKM; 2. Jumlah Koperasi tidak aktif yang dapat dibubarkan/dibenahi dengan target 15 Koperasi; 3. Jumlah Koperasi berkualitas/berprestasi dengan target 15 Koperasi; 4. Jumlah Koperasi Aktif dengan target 15 Koperasi; 5. Cakupan kualitas manajemen pengelolaan kelembagaan dan usaha koperasi dengan target 50 Koperasi; 6. Jumlah UMKM yang mempunyai semangat wirausaha, legalitas usaha dan tertib pembukuan dengan target 15 UMKM; 7. Jumlah IKM Cendramata dengan target 15 IKM; 8. Jumlah IKM yang menggunakan teknologi Tepat guna dengan target 20 IKM; 9. Jumlah bantuan mesin peralatan yang dipantau dan dievaluasi pemanfaatannya dengan target 20 buah; 10. Jumlah kios dan los pasar yang permanen dengan target 7 Unit; 11. Cakupan barang yang mempunyai nilai terjamin dengan target 4 Kecamatan; 12. Cakupan Promosi Produk daerah dengan target 2 Kegiatan; 13. Jumlah kelompok kerja kredit Mikro nagari yang dilakukan pembinaan dengan target 17 Pokja KMN.
Laporan Kinerja Tahun 2014
31
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Sasaran Strategis 10 Terbina dan Berkembangnya Balai Alih Technopark) dan Kawasan Sentra Produksi
Teknologi
Pertanian
(Agro
untuk mengukur sasaran strategis 10, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: 1. Persentase Populasi ternak di Kabupaten Dharmasraya dengan target 30%; 2. Persentase kelahiran ternak dengan target 20%; 3. Persentase penyakit ternak dengan target 20%; 4. Persentase cemaran BAH dan HBAH dengan target 60%; 5. Persentase Peningkatan produksi ikan dengan target 50%; 6. Persentase produksi bibit kambing PE dengan target 30%; 7. Persentase Produksi Bibit HPT dengan target 30%; 8. Persentase tingkat keuntungan usaha peternakan dengan target 10%; 9. Persentase peningkatan mutu produk peternakan dan perikanan dengan target 10%; 10. Luas Kebun yang dibangun dengan target 50 Ha; 11. Luas Kebun yang diremajakan dengan target 50 Ha; 12. Luas kebun benih yang dipelihara dengan target 8 Ha; 13. Meningkatnya Cadangan Pangan Nagari melalui lumbung Pangan dengan target 1 Unit; 14. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam pemanfaatan Sumberdaya lokal dengan target 40 Kelompok; 15. Meningkatnya peran pelaku utama dan pelaku usaha dengan target 3 Poktan; 16. Meningkatnya kemampuan kelompok tani dalam usaha agribisnis ikan dengan target 2 Poktan; 17. Terlaksananya pemberian bantuan transport PSM dan TSK dengan target 63 orang; 18. Terlaksannya pengiriman peserta keterampilan ke panti dengan target 40 orang; 19. Terlaksannya pembinaan keluarga sosial fakir miskin dengan target 1.750 KK; 20. Meningkatnya kualitas sarana untuk pengangkutan hasil pertanian dengan target 18 KM JUT; 21. Meningkatnya ketersediaan air irigasi dengan target 6 Unit Embung; 22. Tersedianya air irigasi untuk pertanian dengan target 850 Ha; 23. Berkembangnya budidaya jamur tiram dengan target 1 Kelompok; 24. Meningkatnya produksi tanaman pangan dengan target 200 Ha; 25. Meningkatnya kualitas infrastruktur pertanian dengan target 1.300 Ha; 26. Meningkatnya pendapatan petani dengan target 500 Ha; 27. Bertambahnya lahan baku sawah dengan target 200 Ha.
Sasaran Strategis 11 Terjaminnya keamanan penanaman modal dan kepastian berusaha di wilayah Dharmasraya untuk mengukur sasaran strategis 11, ditetapkan indikator kinerja dan target tahunan sebagai berikut: Laporan Kinerja Tahun 2014
32
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
1. 2. 3. 4.
Cakupan Pelayanan Penanaman Modal dengan target 30 Buah; Cakupan Pelayanan Perizinan dengan target 100%; Cakupan data penanaman modal dengan target 100%; Cakupan Koordinasi dan pengembangan Penanaman Modal dengan target 100%; 5. Cakupan Data Perizinan dengan target 100%; 6. Cakupan Retribusi Perizinan dengan target 100%; 7. Jumlah Tenaga kerja yang difasilitasi penempatannya dengan target 35 Orang; 8. Jumlah kasus yang difasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan target 5 Kasus; 9. jumlah perusahaan yang dilakukan Pengawasan terhadap Norma K3 dengan target 50 Prusahaan; 10. Jumlah perusahaan yang dilakukan pendataan dengan target 25 Perusahaan; 11. Jumlah Tenaga Kerja yang dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan target 35 orang. Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis diatas, dilaksanakan program dan kegiatan tahun 2014 yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Dharmasraya Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah dukungan anggaran sebesar Rp. 320.785.108.847,- (tiga ratus dua puluh milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta seratus delapan ribu delapan ratus empat puluh tujuh rupiah). Jumlah anggaran yang dialokasikan ini berdasarkan APBD Tahun 2014 sebelum ditetapkan APBD Perubahan Tahun 2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Laporan Kinerja Tahun 2014
33
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas
akan menunjukkan sejauh mana
sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah pengendalian dan
pertanggungjawaban
program/kegiatan
menjadi
bagian
penting
dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. A. Pengukuran Kinerja Kerangka Pengukuran kinerja pada Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut: 1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Laporan Kinerja Tahun 2014
34
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Capaian Indikator Kinerja =
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑥 100% Rencana
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Capaian Indikator Kinerja =
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎) 𝑥 100% Rencana
Atau :
Capaian Indikator Kinerja =
(2 𝑥 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎) − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑥 100% Rencana
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu : 1. > 85
: sangat berhasil
2. 70 < X ≤ 85
: berhasil
3. 55 < X ≤ 70
: cukup berhasil
4. < 55
: tidak berhasil
Untuk
capaian
masing-masing
indikator
kinerja
sasaran
disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut: Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-
Laporan Kinerja Tahun 2014
35
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 =
Jumlah Indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori 𝑥 100% Jumlah Indikator Kinerja sasaran
Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut: -
Sangat Berhasil
: 92,5
-
Berhasil
: 77,5
-
Cukup Berhasil
: 62,5
-
Tidak Berhasil
: 27,5
B. Hasil Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Per Sasaran Strategis Secara umum Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Adapun capaian masing-masing sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS 1 Mensinergikan Keberagaman Etnis dengan Berbagai Latar Belakang sehingga Merasa Bangga dengan Satu Identitas bersama sebagai warga Dharmasraya dalam Bingkai NKRI Tabel 3.1 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kesatu tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015.
Laporan Kinerja Tahun 2014
36
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kesatu
No
1
2
3
4
5
6
7 8 9 10
11
12 13 14
Indikator Kinerja Cakupan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah Persentase jumlah Imam, Gharim,Khatib, Bilal, Guru Ponpes dan Guru TPQ/TPSQ yang mendapatkan pembinaan dari Pemda Cakupan pelaksanaan fasilitasi pemberangkatan dan pemulangan jemaah Haji Kabupaten Cakupan mesjid, Mushalla dan Majlis Taklim yang memperoleh bantuan Persentase publikasi dan dokumentasi Kebijakan Pemda Persentase pengumpulan data dan informasi mengenai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan Pemda Cakupan penerbitan Kartu Keluarga (KK) Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Cakupan penerbitan Akte Kelahiran Cakupan penerbitan Akte Kematian Terlaksananya pembinaan terhadap Nagari berprestasi dan fasilitasi bulan Bhakti gotong royong masyarakat Pembinaan Lembaga nagari Meningkatnya peranan KAN ditengah masyarakat Terlaksananya
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
%
60
70
65
93
Sangat Berhasil
80
87.5
%
65
60
55
92
Sangat Berhasil
80
81.3
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
50
80
80
100
Sangat Berhasil
90
88.8
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
99
99
100
101
Sangat Berhasil
97
103.1
%
98
99
93
94
Sangat Berhasil
96
96.8
%
63
46
100
217
87
114.9
%
1.21
43
0.023
0.1
56
2.2
Nagari
52
11
11
100
Sangat Berhasil
52
100
Nagari
52
52
0
0
Tidak Berhasil
52
100
KAN
17
52
17
33
Tidak Berhasil
17
100
Nagari
24
52
12
23
Tidak
52
69.2
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Tidak Berhasil
37
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
15
16
17
sosialisasi pemutahiran data profil nagari Meningkatnya kualitas Peraturan Nagari Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya lokal Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam kesenian tradisional di daerah
Berhasil
Nagari
52
52
0
0
Tidak Berhasil
52
100
%
60
80
65
81
Berhasil
75
86.7
%
60
80
65
81
Berhasil
75
86.7
Untuk mewujudkan sasaran strategis 1 (satu) ini didukung oleh 17 (tujuh belas) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 71.6 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 1 (satu) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Cakupan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah Cakupan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah dengan target sebesar 75% dapat direalisasikan 65% sehingga capaian untuk indikator ini tahun 2014 sebesar 93%. Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Pembinaan Keagamaan Masyarakat dengan Kegiatan: a. Safari Ramadhan Adapun sasaran dari kegiatan adalah Jemaah 52 Mesjid se Kabupaten Dharmasraya. Melalui kegiatan ini telah diselenggarakan kunjungan Tim Safari Ramadhan sebanyak 13 Tim dengan masing-masing Tim melaksanakan 3 (tiga) kali turun ke lapangan. Adapun Tim yang diturunkan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Dharmasraya. Dengan adanya Safari Ramadhan ini dapat terjalin komunikasi dua arah anatara Pemerintah Daerah dengan masyarakat melalui Jemaah Mesjid yang ada di Kabupaten Dharmasraya. b. Dukungan Penyelenggaraan MTQ dan STQ kegiatan ini dalam bentuk pelaksanaan MTQ ke VIII Kabupaten Dharmasraya yang diikuti oleh 11 Kecamatan yang ada. Melalui kegiatan ini telah terpilih sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) orang Qori-Qoriah terbaik Kabupaten Dharmasraya yang akan menjadi Duta daerah dalam pelaksanaan MTQ Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Jika dibandingkan dengan kinerja Tahun 2013 dengan target sebesar 60% dapat direalisasikan 60% (capaian kinerja 100%) dengan kategori Sangat Berhasil. Artinya untuk indikator ini terjadi peningkatan capaian kinerja sebesar 5%. Keberhasilan pencapaian indikator ini tidak lepas dari peran aktif dan komitmen Pemerintah Daerah dalam mewujudkan target kinerja tahunan sehingga target yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
Laporan Kinerja Tahun 2014
38
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
2. Persentase jumlah Imam, Gharim, Khatib, Bilal, Guru Ponpes dan Guru TPQ/TPSQ yang mendapatkan pembinaan dari Pemda Target yang ditetapkan sebesar 60% dapat direalisasikan sebesar 55% dengan capaian Tahun 2014 sebesar 92% (Sangat Berhasil). Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan Kegiatan Pembinaan Imam, Gharim, Khatib, Guru Pondok Pesantren dan Guru TPQ/TPSQ. Melalui kegiatan ini diberikan insentif kepada Imam, Gharim, Khatib, Bilal, Guru Pondok Pesantren dan Guru TPQ/TPSQ se Kabupaten Dharmasraya sebanyak 1.146 orang dari target awal sebanyak 1.185 orang. Pada tahun 2013 jumlah Imam, Gharim, Khatib, Bilal, Guru Ponpes dan Guru TPQ/TPSQ yang diberikan insentif sebanyak 1.185 orang 3. Cakupan pelaksanaan fasilitasi pemberangkatan dan pemulangan jemaah Haji Kabupaten Untuk indikator cakupan pelaksanaan fasilitasi pemberangkatan dan pemulangan jemaah Haji Kabupaten pada tahun 2014 dengan target 100% dapat direalisasikan 100% atau dengan capaian 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Fasilitasi Pendidikan Sosial dan Pelayanan Lainnya bagi Oreganisasi dan masyarakat dengan Kegiatan Fasilitasi Haji. Demikian juga untuk tahun 2013 yang lalu dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 4. Cakupan mesjid, Mushalla dan Majlis Taklim yang memperoleh bantuan Target mesjid, mushalla dan Majlis Taklim yang diberikan bantuan pada tahun 2014 sebesar 80% dapat direalisasikan 80% atau dengan capaian sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil. Pada tahun 2013, persentase jumlah mesjid, mushalla dan majlis taklim yang memperoleh bantuan baru mencapai 50%, artinya pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 30%. 5. Persentase publikasi dan dokumentasi Kebijakan Pemda Target untuk indikator ini pada tahun 2014 sebesar 20%, dapat dicapai dengan baik sehingga capaian tahun 2014 sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dengan kegiatan: a. Pembuatan Baliho/Advertising b. Pengadaan Peningkatan Sarana informasi (Koran, Majalah, dll) c. Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi d. Pengadaan Media Dharmasraya, Kalender Tahunan, Buku Agenda, Leaflet dan Brosur Photo Kegiatan. Indikator ini pada tahun 2013 juga dapat dicapai dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Tahun 2014
39
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
6. Persentase pengumpulan data dan informasi mengenai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan Pemda Target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014 sebesar 20% dapat direalisasikan 20% sesuai dengan target atau dengan capaian 100% (Sangat Berhasil). Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator pada tahun 2014 antara lain: a. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan Kegiatan Fasilitasi Mas Media Cetak dan Elektronik b. Program Kerjasama Informasi dengan Mas Media dengan Kegiatan Promosi Daerah melalui Media Elektronik c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan Meningkatkan Kompetensi SDM Aparatur Bidang Keprotokolan Target yang ditetapkan pada tahun 2013 juga dapat direalisasikan dengan baik dengan capaian 100%. 7. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga (KK) Target penerbitan Kartu Keluarga (KK) Tahun 2014 sebesar 99% dari jumlah penduduk dapat direalisasikan sebesar 100% atau dengan capaian sebesar 101% dengan kategori Sangat Berhasil. Artinya pada tahun 2014 seluruh penduduk Kabupaten Dharmasraya telah memiliki dokumen Kartu Keluarga (KK) yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 yang lalu sebesar 99%, maka pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 1%. Apabila dilihat target RPJMD tahun kelima (2015) sebesar 97% untuk indikator ini, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap tahun 2015 telah mencapai 103.1%. Target nasional sebagaimana terdapat Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 100% pada tahun 2015 juga telah dapat dipenuhi pada tahun 2014 Hal ini dapat diwujudkan karena adanya pendekatan pelayanan kepada masyarakat sampai keseluruh Kecamatan yang ada, serta tingginya kebutuhan masyarakat terhadap dokumen tersebut. 8. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Untuk indikator penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tahun 2014 dengan target 99% hanya dapat direalisasikan sebesar 93% atau dengan capaian sebesar 94% dengan kategori Sangat Berhasil. Jika dilihat pencapaian tahun 2013 yang lalu sebesar 98%, terjadi penurunan sebesar 5%. Artinya pada tahun 2014 terjadi penambahan jumlah penduduk akibat mutasi penduduk yang terjadi. Banyaknya penduduk yang datang ke Kabupaten Dharmasraya berdampak pada penambahan jumlah penduduk sehingga mempengaruhi kepada jumlah penduduk yang wajib memiliki KTP.
Apabila dilihat target RPJMD tahun 2015 sebesar 96%, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 telah mencapai 96.8%. artinya masih tersisa sebesar 3% lagi dari jumlah penduduk yang wajib memiliki KTP. Hal Laporan Kinerja Tahun 2014
40
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
ini akan menjadi prioritas daerah pada tahun 2015 sehingga target lima tahunan dapat direalisasikan dengan baik. Demikian juga halnya apabila dibandingkan dengan target SPM Tahun 2015 sebesar 100%, maka masih ada kekurangan sebesar 7% lagi yang akan menjadi target daerah pada tahun 2015. Tidak tercapainya target untuk indikator ini disebabkan oleh sebagian masyarakat yang wajib KTP belum bersedia mengurus KTP elektroniknya karena mereka beranggapan KTP yang lama masih berlaku mengingat masyarakat disibukkan dengan rutinitas harian dengan berbagai jenis pekerjaan yang digelutinya. Meskipun demikian Pemerintah Daerah melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tetap berusaha semaksimal mungkin dengan terjun langsung ke lapangan. Hal ini akan terus dilakukan sehingga target yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan baik. 9. Cakupan penerbitan Akte Kelahiran Akte Kelahiran yang diterbitkan pada tahun 2014 dengan target sebesar 46% dari jumlah kelahiran yang ada, realisasi melebihi target yakni sebesar 100% dari jumlah kelahiran. Artinya pencapaian tahun 2014 mencapai 217% dengan kategori Sangat Berhasil. Jika dilihat pencapaian tahun 2013 sebesar 63%, terjadi peningkatan pencapaian pada tahun 2014 sebesar 37%. Demikian juga halnya dengan target RPJMD tahun 2015 sebesar 87% telah dicapai pada tahun 2014. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 87% dapat dicapai sebesar 114.9%. bahkan target SPM sebesar 90% pada tahun 2020 juga dapat dicapai dan direalisasikan pada tahun 2014 ini. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya sosialisasi kepada seluruh Kecamatan yang ada, serta adanya pemahaman masyarakat akan kegunaan dan pentingnya dokumen dimaksud. 10. Cakupan penerbitan Akte Kematian Untuk dokumen Akte Kematian dengan target tahun 2014 sebesar 43% dari jumlah kematian yang ada, hanya dapat direalisasikan sebesar 0.023% atau dengan capaian 0.1% (Tidak Berhasil). Rendahnya pencapaian realisasi dari indikator ini juga terjadi pada tahun 2013 hanya sebesar 1.21%. Meskipun demikian pada tahun 2013 realisasi lebih besar dari pada tahun 2014. Apalagi jika dilihat target RPJMD Tahun 2015 sebesar 56%, maka realisasi sampai tahun 2014 sangat jauh dari target yang telah ditetapkan. Artinya capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 2.2%. Demikian juga halnya dengan target SPM Tahun 2015 sebesar 70%, sangat kecil sekali realisasi pencapaian sampai tahun 2014 yang hanya sebesar 1.21%. rendahnya pencapaian target indikator ini disebabkan karena rendahnya kebutuhan dan pemahaman masyarakat terhadap dokumen Akte Kematian, masyarakat akan mengurus Akte Kematian apabila sudah dibutuhkan seperti untuk klaim Asuransi dan pensiun. Namun demikian kedepan akan menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Daerah sehingga seluruh kematian yang ada Laporan Kinerja Tahun 2014
41
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sehingga dapat diterbitkan dokumen Akte Kematiannya. Untuk mewujudkan indikator kinerja bidang kependudukan sebagaimana dimaksud pada indikator nomor 7, 8, 9 dan 10 maka didukung oleh Program Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan pada tahun 2014 sebagai berikut: a. Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) dengan output berupa pencetakan Kartu Keluarga (KK), Blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP), Blanko Akte Kelahiran dan Buku Akta Kelahiran. b. Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) c. Penerapan KTP Berbasis Nomor Induk Kependudukan dengan outpun KTP – el d. Penyesuaian Profil Kependudukan dengan output Buku Profil Perkembangan Kependudukan. Disamping dukungan dari APBD diatas, pada tahun 2014 juga ditunjang oleh dana APBN Tugas Pembantuan untuk perkembangan Sistem Administrasi Kependudukan dengan Kegiatan berupa KTP dalam bentuk percepatan pelaksanaan perekaman KTP Elektronik. 11. Terlaksananya pembinaan terhadap Nagari berprestasi dan fasilitasi bulan Bhakti gotong royong masyarakat Pembinaan terhadap Nagari berprestasi dan fasilitasi bulan bhakti gotong royong pada 11 Nagari sesuai dengan target tahun 2014 dapat direalisasikan pada 11 Nagari atau capaian 100% dengan kategori Sangat Berhasi. Pembinaan ini dilakukan pada 11 Nagari dengan perwakilan 1 Nagari setiap Kecamatan. Pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan Kegiatan Pembinaan Nagari Berprestasi dan Fasilitasi bulan bhakti gotong Royong masyarakat. Pembinaan ini rutin dilakukan setiap tahun, sampai tahun 2014 dari sejumlah 52 Nagari yang ada di Kabupaten Dharmasraya telah dilakukan pembinaan secara keseluruhan sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target RPJMD tahun 2015 telah mencapai 100%.
12. Pembinaan Lembaga Nagari Pembinaan terhadap 52 Lembaga Nagari pada tahun 2014 tidak dapat dilakukan mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia. Namun demikian sampai tahun 2013 kemaren telah dilakukan pembinaan terhadap 52 Nagari yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Sesuai dengan target RPJMD tahun 2015, bahwa seluruh Nagari yang ada sudah dilakukan pembinaan terhadap Lembaga Nagari yang ada, sehingga pencapaian sampai dengan tahun 2013 telah memenuhi target lima tahunan sesuai dengan dokumen perencanaan daerah. Laporan Kinerja Tahun 2014
42
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
13. Meningkatnya peranan KAN ditengah masyarakat Target awal sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebanyak 52 KAN di setiap Nagari tidak dapat direalisasikan keseluruhan karena mengingat Perda Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Nagari bahwa KAN induk awalnya berjumlah 17 KAN sehingga legalitas KAN yang ada di Nagari Pemekaran yang sebagian sudah terbentuk belum diakui keberadaannya. Oleh karena itu capaian tahun 2014 hanya sebanyak 17 KAN atau sebesar 33%. Kondisi ini juga telah dillakukan pada tahun 2013 sebanyak 13 KAN yang ada di Kabupaten Dharmasraya dengan wilayah kerjanya tetap membawahi Ninika Mamak yang ada di 52 Nagari. Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Peran Ninik Mamak ikut serta dalam pembangunan yang ada di Nagari dan apa saja kendala yang dihadapi dalam melestarikan Adat dan Budaya Minang Kabau dengan tujuan : a. Memberikan pengetahuan tentang pembangunan yang ada di nagari b. Memberikan solusi dalam menyelesaikan sengketa Adat yang terjadi di Salingka Nagari juga memberikan masukan untuk kemajuan pembangunan Nagari c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun Nagari dan pelestarian Adat yang berdasarkan Adat Basandi Sara’ Sara’ Basandi Kitabullah d. Memberikan pengetahuan tentang kelembagaan yang ada di Nagari serta memberikan masukan tentang tugas dan fungsi lembaga Adat Sesuai dengan target RPJMD tahun 2015, dari target 17 KAN yang ada di daerah telah dapat dicapai 100% pada tahun 2014. 14. Terlaksananya sosialisasi pemutahiran data profil nagari Target pemutahiran data profil nagari tahun 2014 sebanyak 52 Nagari yang ada, hanya dapat disusun untuk 12 Nagari atau capaian sebesar 23% dengan kategori Tidak Berhasil. maksud penyusunan data profil Nagari adalah pengumpulan, pengolahan dan publikasi dara profil nagari yang meliputi data dasar keluarga, data potensi Nagari serta tingkat perkembangan Desa/Nagari di Kabupaten Dharmasraya. Sampai tahun keempat RPJMD ini, telah dilakukan pemutahiran data pada 24 Nagari dari 52 Nagari yang ada sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 dengan realisasi 69,2%. 15. Meningkatnya kualitas Peraturan Nagari Meningkatnya kualitas Peraturan Nagari sebanyak 52 Nagari yang ada sesuai dengan target tahun 2014 tidak dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran anggaran pada Perubahan APBD Tahun 2014. Namun demikian sampai tahun 2013 kemaren telah dilakukan pembinaan terhadap 52 Nagari yang ada sesuai dengan target RPJMD tahun 2015. Artinya target 52 Nagari pada tahun 2015 telah dapat direalisasikan pada tahun 2013, hanya saja untuk tahun 2014 belum dapat dilanjutkan mengingat keterbatasan anggaran. Laporan Kinerja Tahun 2014
43
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
16. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya lokal Target sebesar 80% pada tahun 2014 sesuai dengan Penetapan Kinerja dapat direalisasikan sebesar 65% atau capaian sebesar 81%. Dalam mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui rehab Rumah Gadang yang menjadi aset kekayaan budaya Kabupaten Dharmasraya. Belum tercapainya target yang telah ditetapkan disebabkan oleh karena masih kurangnya informasi pada masyarakat tentang kekayaan budaya lokal yang ada. untuk mendukung indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan Kegiatan: a. Pengelolaan dan Pengembangan, Pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan bawah air b. Pembangunan dan pelestarian fisik peninggalan kekayaan budaya lokal daerah Pencapaian indikator ini pada tahun 2013 telah mencapai 60%, sementara target RPJMD tahun 2015 sebesar 75%. Artinya capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 86,7%. 17. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam kesenian tradisional di daerah Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam kesenian tradisional daerah dengan target 80% dapat direalisasikan sebesar 65% atau capaian sebesar 81% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena keragaman kesenian tradisonal masyarakat yang ada di Kabupaten Dharmasraya sehingga untuk mengelola seluruh kegiatan kesenian yang ada belum dapat dilaksanakan dengan baik. untuk mendukung indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan Kegiatan Pengadaan pakaian adat dan alat kesenian tradisional. Pencapaian indikator ini pada tahun 2013 sebesar 60%, sehingga pada tahun 2014 terjadi peningkatan pencapaian sebesar 5%. Namun apabila dilihat capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sesuai dengan RPJMD mencapai 86,7%.
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Murah dan Mudah Tejangkau
Tabel 3.2 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kedua tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kedua Laporan Kinerja Tahun 2014
44
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
No
1
2 3 4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14
15
16 17 18 19
Indikator Kinerja Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih (PN) Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal care/K1 Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal/K4 Persentase ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF) Persentase ibu hamil, bersalin, nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (PK) Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB aktif (CPR) Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu Poned Persentase puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi essensial (PKRE) terpadu Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) Persentase kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) Persentase neonatal komplikasi yang ditangani Persentase kunjungan bayi Pelayanan kesehatan anak balita Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan Persentase Balita Usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif Persentase balita dapat kapsul vitamin A Persentase Ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet Persentase status gizi kurang (BB/TB) Persentase balita pendek/stunting (TB/U)
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
%
83.7
90
87.5
97
Sangat Berhasil
-
-
%
97
99
95.9
97
Sangat Berhasil
-
-
%
81.4
95
80.1
84
Sangat Berhasil
-
-
%
87.5
90
90
100
Sangat Berhasil
-
-
%
98
100
93
93
Sangat Berhasil
-
-
%
87.3
78
76.6
98
Sangat Berhasil
-
-
%
35
100
86.6
86.6
Sangat Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
89.5
95
88.9
94
Sangat Berhasil
-
-
%
87.6
90
81
90
Sangat Berhasil
-
-
%
100
100
95
95
Sangat Berhasil
-
-
%
97.26
88
83
94
-
-
%
51
83
82
99
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
68
80
67
84
Berhasil
-
-
%
85
97
93
96
Sangat Berhasil
-
-
%
72
85
78
92
Sangat Berhasil
-
-
%
3.4
10.3
8.5
117.5
Sangat Berhasil
-
-
%
19
18.9
10.4
145
Sangat Berhasil
-
-
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
45
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
20 21 22
23
24 25
26
27 28 29 30
31
32
33
34
35
36
37
Jumlah kasus TB per 100.000 Pddk Persentase angka Keberhasilan pengobatanTB (Succes Rate) Persentase angka kesembuhan TB Persentase orang dg HIV/AIDS (ODHA) yg mendapat Anti Retroviral Viral (ARV) Persentase angka kesakitan Diare Persentase angka kesakitan Pneomonia pd balita Persentase angka kesakitan penderita DBD per 100.000 pddk Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1.000 pddk Persentase Penderita Malaria yang diobati Persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Persentase jorong yang mencapai UCI Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 Persentase terlaksananya penanggulanggan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra Penemuan Kasus Non Polio AFP (Acute Flacyd Paralisis=AFP) Rate per 100.000 anak < 15 tahun Persentase Puskesmas dengan cakupan penemuan kasus lumpuh layuh AFP < 14 hari Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB < 24 jam Persentase Rumah Tangga yang menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat Persentase Posyandu Mandiri
Kasus
58.2
45
124
-75.6
Tidak Berhasil
50
-48
%
95.7
85
92.3
109
Sangat Berhasil
85
108.5
%
93.2
70
78.9
113
Sangat Berhasil
80
98.6
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
45.8
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
13.8
80
16
180
Sangat Berhasil
90
182.2
%
100
93
18.1
181
Sangat Berhasil
93
180.5
%
16.5
40
0.68
198
Sangat Berhasil
186
199.6
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
90.2
95
86.3
91
Sangat Berhasil
95
90.8
%
60
90
70
78
Berhasil
-
-
%
75.4
85
72.1
85
Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
>
1
2
2
100
Sangat Berhasil
-
-
%
100
65
100
46
Tidak Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
67.9
65
67.35
104
Sangat Berhasil
72
93.5
%
77.8
50
82.85
166
Sangat Berhasil
60
138
Laporan Kinerja Tahun 2014
46
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
38
39
40
41
42 43 44 45
46
47
48 49
50
51
52
53
54
Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap air Minum yang Berkualitas Persentase Sarana distribusi obat,makanan dan pelayanan kesehatan memiliki izin operasional Persentase Ketersediaan obat, perbekkes dan reagen di puskesmas Persentase ketersediaan obat esensial di Puskesmas persentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan Meningkat angka harapan hidup Empat puskesmas mampu melaksanakan PKPR Persentase pelayanan kesehatan Lansia Terbinanya Kader Keluarga Berencana dan Penyediaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Tercapainya Perkiraan Permintaan masyarakat (PPM) Peserta KB Baru dan Terbinanya peserta KB Aktif Tersedianya jaminan hidup bagi panca mampu rawat Tersedianya jaminan hidup untuk Lansia Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dari 11.251 menjadi 26.250 orang Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap dari 4.096 menjadi 20.000 orang Meningkatnya jumlah kunjungan pasien gawat darurat dari 5.705 menjadi 11.000 orang Meningkatnya angka kemanfaatan tempat tidur (BOR) dari 52,5% menjadi 95% Meningkatnya Persentase jumlah R/ yang dilayani
%
77.96
84
81.13
97
Sangat Berhasil
-
-
%
57
75
92.5
123
Sangat Berhasil
-
-
%
100
95
95
100
Sangat Berhasil
100
95
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
100
95
95
100
Sangat Berhasil
100
95
%
70
70
66.55
95
Sangat Berhasil
-
-
%
100
80
84.6
106
Sangat Berhasil
-
-
%
60.3
70
69.22
99
Sangat Berhasil
-
-
Kader
690
690
514
74
Berhasil
-
-
Peserta
6454
38068
6714
18
Tidak Berhasil
-
-
Org
0
100
20
20
Tidak Berhasil
-
-
Org
0
278
20
7
Tidak Berhasil
-
-
%
57
60
50.2
84
Berhasil
100
57
%
28
60
64.47
107
Sangat Berhasil
100
65
%
71
73
67.78
93
Sangat Berhasil
100
71
%
54
65
48.3
74
Berhasil
95
56.8
%
61
63
63
100
Sangat Berhasil
85
74.1
Laporan Kinerja Tahun 2014
47
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
55
terhadap R/ Rumah Sakit dari 40% menjadi 85% Meningkatnya rasio rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam "Catechment area" dari 5% menjadi 15%
%
5.5
10
5
50
Tidak Berhasil
15
36.7
Untuk mewujudkan sasaran strategis 2 (dua) ini didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 83,8 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 2 (dua) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 56. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih (PN) Realisasi target persalinan tenaga kesehatan ( PN ) pada tahun 2014
dengan
sasaran 4.184 ibu bersalin belum bisa mencapai target, hanya 87,5% (3.660 persalinan) dari target
90 % atau 3.766 persalinan ( sama dengan target
Nasional) yang ditolong tenaga kesehatan sehingga capaian kinerja tahun 2014 tercapai 97,22%. Tahun 2013 persalinan dengan tenaga kesehatan mengalami peningkatan sebesar tercapai 83.8% atau 3.505 persalinan dari target 90% atau 3.505 persalinan dengan capaian kinerja 93%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 95.59%, Capaian tahun 2012 sebesar 95.17%. Terjadi peningkatan capaian kinerja sebesar 4.22% dibandingkan tahun 2013. Masalah yang dihadapi : PN belum bisa mencapai target dikarenakan masih banyak pada wilayah tertentu yang bersalin dengan dukun. Upaya yang telah dilaksanakan :
Meningkatkan
kemampuan
petugas
dengan
cara
mengadakan
pertemuan/monev dan mengajukan permintaan pelatihan kepada Dinas Kesehatan Provinsi melalui dana APBD Provinsi atau APBN.
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas melaksanakan kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun, dimana setiap persalinan dengan dukun harus diikutsertakan petugas kesehatan terutama daerah yang persalinan dukunnya masih cukup tinggi diantaranya Wilayah Silago dan Sungai Limau.
Melakukan advokasi, Sosialisasi dan Koordinasi dengan berbagai pihak (Lintas Sektor) .
Melaksanakan
Program
P4K
(Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi)
Melaksanakan Kelas Ibu hamil Tahun pada 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
48
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
57. Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal care/K1 Realisasi target indikator K1 pada tahun 2014 memiliki sasaran 4.405 kunjungan dan belum mencapai
target
yaitu 95,9 % atau 4.226 kunjungan dari
target
99%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 96,87%. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 3,30 % (Capaian kinerja Tahun 2013 : 100.16 %). Capaian kinerja tahun 2011 101.04%, capaian tahun 2012 101.03%. Masalah yang ditemukan :
Masih ada Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC nya lewat dari Trimester I hal ini disebabkan diantaranya kurangnya peran serta masyarakat dan juga karena Kehamilan yang tidak diinginkan sehingga ibu hamil malu untuk memberitahu dan memeriksakan kehamilannya diawal kehamilan.
Sasaran yang ditargetkan berdasarkan proyeksi tidak sesuai dengan ibu hamil yang ada dilapangan.
Upaya yang telah dilakukan :
Melakukan kerjasama dengan Dasawisma agar dapat terpantau ibu hamil dari awal kehamilan.
Melaksanakan pelayanan di Posyandu secara rutin dan memberikan pelayanan ANC.
58. Persentase ibu hamil mendapat pelayanan antenatal/K4 Sasaran tahun 2014 sebesar 4.405 kunjungan. Capaian target K4 Sama halnya dengan ibu hamil kontak I dimana
Kunjungan ibu hamil keempat (K4 Bumil),
pada tahun 2014 ini juga tidak mencapai target yaitu 80,1% atau 3.528 kunjungan dari 95% atau 4.185 kunjungan yang ditargetkan sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya tercapai sebesar 84,32%. Cakupan K4 pada tahun 2014 juga lebih rendah 1,37% dari tahun 2013 ( tercapai 81,4%). capaian kinerja tahun 2011 sebesr 92.57%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 87.47%. Masalah yang ditemukan :
Ibu hamil K1 yang ditemukan merupakan ibu hamil akses bukan kualitas (murni atau dibawah trimester 1).
Masih ada masyarakat yang tidak memahami pentingnya memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sedini mungkin sehingga kondisi kehamilannya terpantau dan bila ditemukan risiko dari kehamilannya dapat terdeteksi lebih awal dan dapat ditangani lebih cepat sehingga dampak buruk dari risiko tersebut dapat diupayakan untuk dihindari.
Upaya yang dilakukan : Laporan Kinerja Tahun 2014
49
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Melaksanakan Kelas Ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 4 kali
Setiap ibu hamil diberikan buku Kesehatan Ibu dan anak dan diharapkan datang memeriksakan kehamilan sesuai jadwal yang sudah ditulis di buku KIA
Melakukan pelayanan Ibu hamil di Posyandu dengan tujuan agar ibu hamil yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan dapat dijangkau
Melakukan Kunjungan Rumah kepada ibu hamil dan pemasangan stiker P4K
59. Persentase ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF) Capaian target KF pada tahun 2014 : 90 % dari target 90 % ditetapkan (Dengan Target yang sama di SPM Kemenkes) dengan kata lain capaian kinerja dalam indikator ini tercapai 100%. Jika dibandingkan KF pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar : 2.78 % ( dengan capaian kinerja sebesar 97.22% ). Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 127.79%, capaian kinerja tahun 2012 96.33%. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja petugas dan pimpinan semakin meningkat dengan dapat tercapai kunjungan nifas dan membuktikan baik persalinan nakes maupun dukun dapat dicakup dalam pelayanan kunjungan Nifas di Pelayanan Kesehatan, keberhasilan ini juga di dukung peran serta masyarakat yang semakin meningkat untuk memeriksakan kesehatan selama nifas sesuai standar. Upaya Yang Dilakukan :
Melakukan kunjungan rumah untuk pelayanan nifas baik yang persalinan dengan tenaga kesehatan maupun persalinan dengan dukun
Melakukan kemitraan bidan dukun sehingga persalinan yang sudah bermitra dapat dilakukan kunjungan Nifas sesuai standar
60. Persentase ibu hamil, bersalin, nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (PK) Realisasi target PK pada tahun 2014 sebesar 93% dari target yang ditetapkan Kabupaten sebesar 100% dengan capaian 93%.
Jika dibandingkan dengan
Pencapaian Tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 13,52 % (capaian kinerja 106.52%). Namun jika dibandingkan dengan target SPM Kemenkes
sebesar 80 %
maka
target yang sudah kita tetapkan sudah cukup tinggi dan sudah mencapai target. Capaian tahun kinerja tahun 2011 sebesar 100%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 108.70%. Upaya Yang Dilakukan :
Melakukan penggunaan program screening Resiko Tinggi : “Podji Rochayati” agar pendeteksian ibu hamil dengan komplikasi dapat ditemukan dari awal
Laporan Kinerja Tahun 2014
50
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
dan mendapatkan penanganan sesuai standar sehingga cakupan penanganan komplikasi juga bisa meningkat.
Melakukan perencanaan pelaksanaan program sistim manual rujukan agar cakupan juga meningkat.
61. Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB aktif (CPR) Sasaran indikator ini 36.220, Capaian target peserta KB aktif pada tahun 2014 sebesar 76.6% (27.752 peserta KB) dari target 78% (28.252 peserta KB) sehingga persentase capaian kinerja tahun 2014 sebesar 98,21%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan capaian kinerja sebesar 26.51% dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 124.71 %. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 93.55%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 107%. Upaya yang dilakukan :
Pelayanan KB dilakukan di klinik-klinik dan Bidan Praktek Swasta yang ada di Kab. Dharmasraya dalam bentuk pendataan PUS, pemantauan pasangan usia subur yang belum ikut KB, memotivasi PUS untuk ber-KB khususnya bagi PUS yang isterinya menderita infeksi kronis, KEK dan anemia berat, penyuluhan untuk pemasangan alat kontrasepsi termasuk kontrasepsi pasca salin, selanjutnya melakukan pelayanan serta pencatatan dan pelaporan untuk peserta KB baru dan KB aktif.
Memanfaatkan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan program KB seperti kegiatan HKG TNI KB Kes , KB Kes IBI dan HKG PKK KB Kes.
62. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang mampu Poned Capaian puskesmas rawat inap mampu PONED Tahun 2014 sebesar 86.6% ( 4 Puskesmas PONED dari 6 Puskesmas rawatan yang ada) dari target : 100% sehingga persentase capaian tahun 2014 sebesar 86.60%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan capaian 100 % (4 PONED dari 4 Puskesmas Rawatan) terjadi penurunan sebesar 13.40%. karena adanya penambahan 2
Hal ini disebabkan
puskesmas rawatan pada tahun 2014 yaitu :
Puskesmas Sungai Limau dan Puskesmas Silago Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 300% (3 Puskesmas), capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100%. Indikator ini
terkait untuk mendukung
capaian indikator Kinerja
Program
(Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI)/100.000 KH dengan target tahun 2014 sebesar 10 puskesmas dan tercapai sebesar 40%. Masalah yang dihadapi :
Adanya penambahan target dari 4 puskesmas rawatan yang mapu PONED menjadi 6 Puskesmas Rawat inap yang mampu poned karena adanya
Laporan Kinerja Tahun 2014
51
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
peningkatan status 2 (dua) puskesmas yaitu puskesmas sungai limau dan puskesmas silago dari puskesmas non rawatan menjadi Puskesmas Rawatan. Upaya Yang Dilakukan
Melakukan
persiapan
dalam
penyediaan
sarana
dan
prasarana
dalam
memberikan pelayanan Kebidanan dan anak kepada puskesmas rawatan yang baru dibuka
Melakukan persiapan SDM berupa perencanaan SDM Terlatih PONED berupa pelatihan di Tahun 2015
63. Persentase puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi essensial (PKRE) terpadu Capaian target Puskesmas rawat inap mampu pelayanan kesehatan reproduksi esensial (PKRE)
tahun 2014 dapat tercapai sebesar 100 % dari target yang
ditetapkan 100% sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 100%. Jika dibandingkan dari tahun 2013 maka capainnya sama dan tetap 100%. Hal ini menggambarkan bahwa semua Puskesmas rawat inap dari segi alat dan tenaga sudah mampu memberikan pelayanan PKRE sesuai standar . Upaya Yang Dilakukan Melakukan reviuw program PKRE dari segi materi dan pelaksanaan pelayanan reproduksi esensial dan monitoring serta evaluasi pelaksanaannya.
64. Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) Sasaran KN 1 tahun 2014 sebesar 4.189. Capaian target Kunjungan Neonatus I pada tahun 2014 sebesar 88.9% (3.725 kunjungan) dari target yang ditetapkan 95% (3.975 kunjungan), dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 93,58%. Jika dibandingkan capaian kinerja KN I tahun 2013 (tercapai 104.07%) terjadi penurunan sebesar 10,49%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100,47%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100,47%. Upaya yang telah dilakukan
Melakukan kunjungan Rumah neonatus.
Melakukan kemitraan bidan dan dukun sehingga neonates yang bersalin dengan dukun tetap mendapatkan pelayanan neonates I
65. Persentase kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) Sasaran KN Lengkap tahun 2014 4.189 kunjungan. Cakupan target kunjungan Neonatus Lengkap tahun 2014 sebesar 80.9 % (3387 kunjungan) dari target : 90% (3770 kunjungan) dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 90%.
Laporan Kinerja Tahun 2014
52
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Jika dibandingkan Tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7.33%
dengan
capaian kinerja 97.33%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 87,17%, capaian tahun 2012 sebesar 95,33%.
Upaya yang telah dilakukan : Untuk meningkatkan capaian indikator ini dengan melakukan kunjungan rumah untuk
neonates
dan
langsung
memberikan
pelayanan
bersamaan
dengan
kunjungan ibu nifas sehingga dapat melakukan pelayanan sekaligus.
66. Persentase neonatal komplikasi yang ditangani Capaian cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani tahun 2014 sebesar 95% dari target 100% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 95%. Jika dibandingkan dengan capain tahun 2013 mengalami penurunan 30% dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 125%. Capaian tahun 2011 sebesar 100%, capaian tahun 2012 sebesar 100%. Upaya yang telah dilakukan :
Melakukan pendeteksian awal / penilaian dan pelayanan yang berkualitas sewaktu melakukan pelayanan neonatus sehingga dapat terdeteksi dari awal.
Memaksimalkan fungsi Puskesmas PONED
Merencanakan pelaksanaan program sisitem manual Rujukan maternal dan Neonatal sehingga dapat menangani neonatal komplikasi.
67. Persentase kunjungan bayi Capaian target Kunjungan bayi tahun 2014 belum mencapai target : 83 % dari yang ditargetkan 88% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 94,32%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar 11,40%
dengan capaian tahun 2013 : 105.72%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 117.65%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 96.74%. Masalah yang dihadapi :
Adanya penurunan peran serta masyarakat dalam membawa bayinya ke posyandu atau tenaga kesehatan pada tahun 2014 karena tidak mau anaknya diimunisasi sehubungan isu vaksin haram yang beredar di internet, hal ini berdampak kepada kunjungan bayi
yang erat hubungannya dengan peran
serta masyarakat dalam memeriksakan bayinya.
Laporan Kinerja Tahun 2014
53
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Upaya yang telah dilakukan :
Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan pelayanan bayi .
Bekerjasama dengan kader dalam turun ke lapangan
Melakukan advokasi kepada lintas sector terkait dalam rangka pentingnya pelayanan kesehatan bayi
68. Pelayanan kesehatan anak balita Pengertian indikator ini adalah anak berumur 12 - 59 bulan. Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Cakupan pelayanan anak balita tahun 2014 belum tercapai: 82% dari target yang ditetapkan : 83 % dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 98,80%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kinerja sebesar 35.05% ( pencapaian tahun 2013 : 63.75%). Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 89.74%, capaian tahun 2012 sebesar 106.25%. Hal ini menggambarkan bahwa sudah banyak peningkatan capain yang erat hubungannya dengan meningkatnya kinerja petugas dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam memeriksakan balitanya kepada tenaga kesehatan. Upaya yang telah dilakukan :
Melaksanakan
kelas
ibu
balita
sehingga
kunjunga
balita
juga
dapat
meningkat.
Mengaktifkan pelayanan kesehatan balita di Posyandu dan bekerjasama dengan kader sehingga dapat meningkatkan cakupan.
Bekerjasama dengan PAUD/ TK / TPA untuk melakukan pelayanan anak balita bekerjasama dengan guru dan pengelola program
69. Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan merupakan jumlah kasus gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di suatu wilyah kerja pada kurun waktu tertentu dikali 100%. Pada tahun 2014 semua balita gizi buruk yang ditemui sudah
mendapatkan
perawatan (100%) sesuai dengan target yang diharapkan, capaian indikator ini sudah 100%. Hal ini dilakukan dengan rawat inap Rumah sakit, TFC (Theraupetic feeding Center) maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100%. Hal ini karena adanya surveilans gizi aktif yang dilakukan oleh petugas bekerjasama dengan masyarakat dalam menemukan dan memantau kasus yang ada di lapangan. Laporan Kinerja Tahun 2014
54
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Upaya pemecahan masalah : Dibuat perjanjian kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh sebagai regulasi penguatan kegiatan untuk penanganan dan perawatan kasus gizi buruk .
70. Persentase Balita Usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif Persentase bayi umur 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah jumlah bayi 0-6 bulan yang di beri ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral dibagi jumlah seluruh bayi umur 0 hari- 5 bulan 29 hari yang tercatat pada register pencatatan pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di suatu wilayah dikali 100%. Perhitungan ASI Eksklusif dibuat setiap bulan Februari dan Agustus, Persentase balita usia 0 – 6 bulan mendapat Asi Eksklusif tahun 2014 tercapai 67% masih kurang sebanyak
13 % dari target yang ditetapkan sebesar 80% dengan kata
lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 83,75%, perbandingan capaian tahun 2014 menurun 13.39% dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 97.14%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 94.03%, capaian tahun 2012 sebesar 100,43%. Masalah yang dihadapi : Masih
kurangnya
sosialisasi
dan
kegiatan
inovatif
yang
menyentuh
masyarakat Belum terlaksananya komitmen pelaksanaan kegiatan yang sudah disepakati pada saat rapat kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral Belum adanya ketegasan berupa regulasi dari stakeholder terkait baik ditingkat nagari berupa Pernag atau Perwanag, Peraturan Camat, yang mendukung kegiatan program Asi Eksklusi. Masih kurangnya dukungan dari masyarakat. Upaya pemecahan Masalah :
Perlunya peningkatan kegiatan inovatif yang lebih menyentuh masyarakat dan didukung dengan adanya ketegasan dari stake holder terkait dan pemuka masyarakat.
Sebagai usaha mendukung peningkatan dalam pencapaian indikator ini untuk tingkat Kabupaten sudah
dibuat berupa Peraturan Bupati yang sampai saat
ini masih dalam proses di sekretariat kantor Bupati, hal ini diperkuat oleh adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ekslusif. Laporan Kinerja Tahun 2014
55
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
71. Persentase balita dapat kapsul vitamin A Persentase balita mendapat Vitamin A adalah jumlah bayi umur 6-11 bulan ditambah jumlah balita umur 12-59 bulan yang mendapat satu kapsul Vitamin A pada periode 6 bulan dibagi jumlah seluruh balita 6-59 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten/ kota dalam periode 6 bulan yang didistribusikan setiap bulan Februari dan Agustus dikali 100%. Capaian kinerja balita dapat kapsul vitamin A pada tahun 2013 sebesar 106.25%, hal ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 80 %. Sedangkan pada tahun 2014 ini dengan bertambahnya target yang diminta 97%, tercapai 93% dengan capaian kinerja 95.88%. Capaian kinerja 2011 sebesar 91.24%, capaian tahun 2012 sebesar 117,13%. Masalah yang dihadapi : Belum
semua
puskesmas
memiliki
tenaga
Pengelola
Gizi,
sehingga
tidak
terkoordinirnya pemberian kapsul vitamin A untuk wilayah puskemas tersebut, dan hal ini sangat berpengaruh terhadap capaian tingkat Kabupaten. Upaya Pemecahan Masalah : Kekurangan tenaga gizi di Puskesmas diatasi dengan upaya memberdayakan tenaga Sukarela dan teknis lain yang terkait. 72. Persentase Ibu hamil dapat tablet Fe 90 tablet Persentase ibu hamil mendapat 90 TTD adalah jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang ada di seluruh wilayah tertentu dikali 100%. Pencapaian target pada indikator ini tahun 2014 sebesar 78 % dari 85 % target yang ditetapkan dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 91,76%. Capaian tahun 2013 sebesar 92.31%. Capaian tahun 2011 sebesar 114,46%, capaian tahun 2012 sebesar 105.13%. Masalah yang dihadapi : Rendahnya capaian
ibu hamil mendapat tablet Fe dikarenakan masih kurang
baiknya pencatatan dan pelaporan ibu hamil yang mendapat tablet Fe seperti pada kohor ibu hamil dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat manfaat dari tablet Fe bagi ibu hamil, disamping itu masih kurangnya koordinasi antar program gizi dan KIA di puskesmas.
Upaya Pemecahan Masalah : Laporan Kinerja Tahun 2014
56
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Peningkatan kualitas pengelola program gizi agar dapat bekerja sesuai standar yang ada.
Peningkatan kualitas kerjasama dan koordinasi kegiatan dengan lintas program dan lintas sektoral.
73. Persentase status gizi kurang (BB/TB) Jumlah kasus gizi kurang dengan indikator BB/TB pada tahun 2014 sebanyak 8,5%. Hal ini jauh dibawah target yaitu 10,3 % dengan capaian kinerja 117,48%. Terjadi penurunan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 (180,90%) namun
hal
ini
terjadi
karena
adanya
perbedaan
target.
Dan
ini
juga
menggambarkan bahwa semakin berkurangnya jumlah balita gizi kurang, karena semakin rendah capaian maka semakin baik kinerja program. Masalah yang dihadapi : Kalau dikaitkan dengan capaian D/S ada korelasi akhir status gizi kurang dengan jumlah sasaran yang melakukan penimbangan setiap bulannya. Makin rendah D/S maka status gizi kurang semakin tidak terpantau. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat, masih belum optimalnya kegiatan dari pokjanal kecamatan dan Pokja nagari serta kurangnya dukungan dari pemuka masyarakat untuk meningkatkan kegiatan penimbangan balita di lapangan. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan. Upaya Pemecahan Masalah :
Peningkatan kualitas kerjasama dan koordinasi kegiatan dengan lintas program dan lintas sektoral.
Peningkatan
kualitas
kegiatan
inovatif
yang
betul-betul
menyentuh
masyarakat sehingga bisa membangkitkan minat dan peran serta dari masyarakat dalam peningkatan status gizi dalam keluarganya. 74. Persentase balita pendek/stunting (TB/U) dengan target 18.9%; Jumlah balita stunting tahun 2014 10,4%, ini lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 18,9% dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 144,97%%. Dibanding tahun 2013 tercapai 145,71% terjadi penurunan sebesar 0,74%. Capaian tahun 2011 sebesar 110,42%, capaian tahun 2012 sebesar 147,71%. Penilaian pada indikator ini berbanding terbalik, semakin kecil capaian berarti semakin berhasil program kegiatan yang mendukung indicator ini. Dengan kata lain pendek berkurang dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi.
Laporan Kinerja Tahun 2014
57
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target tahun 2014 sama dengan target indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD tahun 2014 (85%) Dengan capaian kinerja 82.35%. Kalau dikaitkan dengan capaian D/S ada korelasi akhir status gizi kurang dengan jumlah sasaran yang melakukan penimbangan setiap bulannya. Makin rendah D/S maka status gizi kurang semakin tidak terpantau. Masih rendahnya pencapaian pada indikator ini dari target yang ditetapkan dikarenakan masih kurangnya kegiatan inovatif yang menyentuh masyarakat, masih belum optimalnya kegiatan dari pokjanal kecamatan dan Pokja nagari serta kurangnya dukungan dari pemuka masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat agar kesadaran untuk menimbang anak setiap bulan. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh pihak dalam melaksanakan kegiatan. 75. Jumlah kasus TB per 100.000 Pddk Pengertian indikator ini adalah angka prevalensi kasus TB dalam wilayah dan waktu tertentu. Penghitungan pencapaian indikator Kasus TB Per 100.000 Penduduk
didapat
dengan
menggunakan
model
perhitungan
”pemodelan
matematika estimasi Epidemi TB di Indonesia” yang bersumber dari modeling estimasi jumlah orang dengan TB data penemuan kasus dan hasil pengobatan TB dari data surveilans program TB. Modeling ini menggunakan data surveilans program TB dan menghasilkan estimasi interval yang lebih kecil dibandingkan dengan estimasi WHO dalam TB Global Report. Capaian Indikator Jumlah Kasus TB Per 100.000 Penduduk pada tahun 2014 telah mencapai 124 per 100.000 Penduduk dari target 45 per 100.000 penduduk, capaian ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan standart target nasional (5%) kenaikan setiap tahunnya. Dengan arti kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar -75,56%. Kalau dilihat dari capaian kinerja pada indikator ini sangat jauh di atas target yang ingin di capai sehingga kinerja sangat tidak baik, namun hal ini berbanding terbalik dengan capaian indicator persentase angka keberhasilan pengobatan TB (Success Rate) tercapai lebih dari 100%. Dengan kata lain semua semua kasus TB dapat ditangani dengan baik. Hasil capaian Jumlah Kasus TB Per 100.000 Penduduk pada tahun 2013-2014: jumlah kasus TB tahun 2013 sebesar 58.2 per 100.000 penduduk dengan capaian kinerja 112.59%, capaian kinerja tahun 2011 sebesar 114,12%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 92,46%. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk dengan capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dengan indikator yang sama target tahun 2014 sebesar 45 per 100.000 penduduk Laporan Kinerja Tahun 2014
58
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
tercapai sebesar 124 per 100.000 Penduduk, lebih tinggi 79 per 100.000 penduduk capaian target ini dalam RPJMD sebesar -75,56%. Meningkatnya cakupan ini disebabkan oleh meningkatnya kemampuan dan komitmen petugas serta pimpinan dalam menjalankan program. Di samping itu juga disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC sehingga kemauan dan kesadaran untuk berobat meningkat.
Upaya – upaya yang dilaksanakan
Pelibatan Rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan didukung oleh masuknya komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit
Peningkatan
upaya
pemberdayaan
kesehatan
masyarakat
dengan
pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB melalui Inisiasi jaringan orang terdampak TB dengan melibatkan organisasi local,
Kerjasama dengan PT ASKES dengan penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB yang ditangani serta pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB
Peningkatan akses pelayanan TB dengan strategi DOTS dengan mendekatkan sarana
pelayanan kesehatan
antara lain dengan adanya
penjaringan oleh petugas sampai ke pelosok nagari. Masalah yang dihadapi Masalah yang dihadapi pada pencapaian Indikator Jumlah Kasus TB Per 100.000 Penduduk antara lain :
Masih adanya kesenjangan dalam mengakses layanan DOTS berkualitas terutama pada kelompok unreach population yaitu masyarakat dengan TB yang berobat ke layanan swasta (masyarakat yang mempunyai perilaku pencarian pelayanan kesehatan ke swasta/Dokter Praktek Swasta), penderita TB di daerah terpencil, penderita TB anak, penderita TB-HIV dan lain-lain.
Masih terdapat sebagian masyarakat yang belum terpapar akses pelayanan pengendalian TB dengan strategi DOTS
Pemecahan masalah:
Meningkatkan jangkauan layanan DOTS berkualitas melalui pendekatan layanan publik dan private secara komprehensif dan intensifikasi pelacakan kasus (contact tracing)
Meningkatkan pelibatan RS dalam layanan DOTS berkualitas melalui akreditasi RS
Meningkatkan pelibatan dokter praktek swasta dan dokter spesialis dalam layanan DOTS berkualitas
Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan dan peningkatan akses pelayanan TB dengan strategi DOTS dengan mendekatkan sarana pelayanan kesehatan antara lain dengan pos TB desa
Laporan Kinerja Tahun 2014
59
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
76. Persentase angka Keberhasilan pengobatanTB ( Succes Rate ) Pengertian indikator ini adalah angka keberhasilan pengobatan pasien baru TB Paru BTA Positif (Success Rate) Penghitungan didapat dengan cara mereview seluruh kartu pasien baru BTA positif yang mulai berobat dalam 9-12 bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh setelah selesai pengobatan. Oleh karena itu, pasien yang mendapatkan pengobatan di tahun 2013 baru dapat dilaporkan di tahun 2014. Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang sembuh dan pengobatan lengkap tahun 2014 dengan angka keberhasilan pengobatan tahun 2014 dari jumlah pasien tb yang diobati berjumlah 142 orang mencapai 92,3%. Cakupan ini lebih tinggi dari target yaitu 85%. Dengan kata lain capaian kinerja tahun 2014 sebesar 108.59%. Bila dibandingkan dengan cakupan tahun sebelumnya mengalami peningkatan dimana
capaian
kinerja
tahun
2013
hanya
mencapai
112.59%.
Hal ini dikarenakan pasien menyadari tentang pentingnya berobat teratur sampai tuntas Realisasi angka keberhasilan pengobatan tahun 2012 sebesar 52,6 % dengan capaian kinerja 75.14%, tahun 2011 sebesar 97% dengan capaian kinerja 114.12%. Pencapaian Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) tahun 2013-2014 atau pada 3 tahun terakhir telah mengalami peningkatan meskipun hanya tahun 2014 yang mencapai target sedangkan pada tahun 2012 dan tahun 2013 tidak mencapai target. Terjadinya penurunan capaian kinerja disebabkan oleh banyaknya pasien yang berobat di RSUD Sungai
dareh mengalami drop out atau tidak menjalani
pemeriksaan untuk follow Up. Maka untuk tahun 2014 pasien yang ditemukan di RSUD Sungai dareh disarankan untuk menjalani pengobatan di Puskesmas sehingga pasien yang mangkir dapat dilakukan pelacakan untuk menjalani follow up. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka keberhasilan pengobatan TB (Succes Rate) tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2015 sebesar 85% tercapai sebesar 108.59%. Hal ini terealisasi karena adanya upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan pemberdayaaan kelompok masyarakat lokal dengan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah TB dan
Laporan Kinerja Tahun 2014
60
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
mendorong tumbuh dan kembangnya masyarakat peduli TB. Kerjasama lintas bidang dan lintas sektor dalam pelayanan TB berkualitas.
Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target indicator
Pelibatan rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan memasukan komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit
Peningkatan
upaya
pemberdayaan
kesehatan
masyarakat
dengan
pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB melalui Inisiasi jaringan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk berperan sebagai mitra pemerintah untuk mengatasi masalah Tuberkulosis dan
mendorong
tumbuh
dan
berkembangnya
masyarakat
peduli
Tuberkulosis
Kerjasama dengan PT ASKES dengan penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB yang ditangani serta pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB.
Inisiasi penerapan tes tuberkulin untuk mendukung diagnosis TB pada anak
77. Persentase angka kesembuhan TB Angka kesembuhan pengobatan pasien baru TB Paru BTA positif adalah angka yg menunjukkan prosentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan dan sembuh diantara pasien baru TB Paru BTA positif yg tercatat dan diobati. Penghitungan didapat dengan cara mereview seluruh kartu pasien baru BTA positif yang mulai berobat dalam 9-12 bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh setelah selesai pengobatan. Oleh karena itu, pasien yang mendapatkan pengobatan di tahun 2013 baru dapat dilaporkan di tahun 2014. Capaian indikator persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang sembuh tahun 2014 adalah sebesar 78,9% dari target sebesar 70%, target ini juga sama dengan target yang ada di RPJMD (70%) sehingga persentase pencapaiannya adalah sebesar 112,7%. Perbandingan dengan tahun 2012,2013 dan 2014 : Realisasi angka kesembuhan pengobatan tahun 2011 sebesar 94% dengan capaian kinerja 208.89%, tahun 2012 sebesar 73.9% dengan capaian kinerja 86.94%, tahun 2013 sebesar 93.2 % dengan capaian kinerja 109.65%. Pencapaian Angka Kesembuhan dari tahun 2011-2014 atau pada 4 tahun terakhir telah mencapai target meskipun terjadi penurunan cakupan kinerja. Penurunan tersebut disebabkan oleh banyaknya pasien yang berobat di RSUD Sungai dareh mengalami drop outatau tidak menjalani pemeriksaan untuk follow Up.
Laporan Kinerja Tahun 2014
61
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Diharapkan untuk masa yang akan dating pasien yang ditemukan di RSUD Sungai dareh untuk menjalani pengobatan di Puskesmas sehingga pasien yang mangkir dapat dilakukan pelacakan untuk menjalani follow up. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesembuhan TB tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2015 sebesar 80% tercapai sebesar 98.63%.
Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target indikator
Pelibatan rumah sakit dalam layanan TB berkualitas dengan memasukan komponen TB dalam Akreditasi Rumah Sakit
Peningkatan
upaya
pemberdayaan
kesehatan
masyarakat
dengan
pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan orang terdampak TB melalui Inisiasi jaringan orang terdampak TB dengan tokoh masyarakat untuk berperan sebagai mitra pemerintah untuk mengatasi masalah Tuberkulosis dan mendorong tumbuh dan berkembangnya masyarakat peduli Tuberkulosis
Kerjasama dengan PT ASKES dengan penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB yang ditangani serta pengembangan skema pembiayaan berbasis asuransi bagi pasien TB.
Inisiasi penerapan tes tuberkulin untuk mendukung diagnosis TB pada anak
78. Persentase orang dg HIV/AIDS (ODHA) yg mendapat Anti Retroviral Viral (ARV) Pencapaian pada indikator ini tahun 2010 – 2014 sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100%, hal ini dikarenakan semua ODHA telah mendapatkan ARV di Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS yaitu RSUP M. Djamil Padang. 79. Persentase angka kesakitan Diare Persentase angka kesakitan Diare yang ditangani adalah jumlah kasus diare yang ditemukan mendapatkan pengobatan secara tepat dan cepat. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan Diare yang ditangani Tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan (100%) dan terget ini juga sama dengan target RPJMD (100%),
dari
jumlah
kasus
diare
3.740
kasus
seluruhnya
mendapatkan
pengobatan.
Perbandingan dengan tahun 2012, 2013 dan 2014 : Berdasarkan hasil kajian morbiditas diare diketahui bahwa tahun 2012 jumlah kasus diare per 1.000 penduduk yang ditemukan sebesar 14 (5,1%) dari target dengan capaian kinerja 134,44%, tahun 2013 sebesar 17 (6,2%) dari target dengan capaian kinerja 149,11% dan tahun 2014 sebesar 19 (4,7%) dari target. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penurunan jumlah kasus diare dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Laporan Kinerja Tahun 2014
62
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesakitan Diare tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% tercapai sebesar 100%.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator:
Peningkatan kemitraan dengan menjalin kerja sama lintas program dan sektor dalam penemuan kasus Diare
Sosialisasi tatalaksana diare yang tepat dan cepat di sarana kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) maupun di rumah tangga.
Peningkatan SKD KLB Diare sehingga KLB Diare cepat terdeteksi dan segera dapat diatasi.
Promosi tentang upaya rehidrasi oral ditingkatkan, karena hal ini merupakan salah satu prinsip utama dalam talaksana penderita diare.
Masalah yang dihadapi Angka kesakitan diare harus didapatkan melalui survey rumah tangga, karena angka
dari
laporan
rutin
yang
dikumpulkan
oleh
puskesmas
tidak
bisa
menggambarkan angka kesakitan sebenarnya dipopulasi. Upaya Pemecahan Masalah
Meningkatkan cakupan pelayanan di semua fasilitas pelayanan kesehatan
Survei rumah tangga dilakukan setiap 3 tahun sekali
Meningkatkan peran kader dalam penemuan kasus di masyarakat
80. Persentase angka kesakitan Pneomonia pd balita Persentase angka kesakitan pneumonuia pada balita adalah jumlah kasus pneumonia yang ditemukan pada usia balita. Capaian Indikator Persentase angka kesakitan pneumonia pada balita Tahun 2014 jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan (80%), target ini sama dengan target yang ada pada RPJMD tahun 2014 (80%). Dari target 1.823 kasus pneumonia pada balita, terealisasi 16% (293 kasus). Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 180%.
Perbandingan dengan tahun 2012, 2013 dan 2014 : Berdasarkan hasil kajian kesakitan pneumonia pada balita diketahui bahwa tahun 2012 jumlah kasus pneumonia pada balita sebesar 11%, tahun 2013 sebesar 13% dan tahun 2014 sebesar 16%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penemuan jumlah kasus pneumonia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir meskipun masih belum memenuhi target nasional sebesar 60%. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator: Laporan Kinerja Tahun 2014
63
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Peningkatan kapasitas teknis para petugas medis dalm mendiagnosa kasus pneumonia melauli OJT
kemitraan dengan menjalin kerja sama lintas program dan sektor dalam penemuan kasus Pneumonia
Sosialisasi
tatalaksana
pneumonia
yang
tepat
di
sarana
kesehatan
(Puskesmas/Rumah Sakit).
Peningkatan SKD kasus pneumonia sehingga cepat terdeteksi dan segera dapat diatasi.
Masalah yang dihadapi
Keterbatasan/kurangnya kemampuan petugas puskesmas dalam mendiagnosa pneumonia
Upaya Pemecahan Masalah
Meningkatkan penjaringan suspek pnemunia pada kasus ISPA
Meningkatkan peran kader dalam penemuan kasus di masyarakat
81. Persentase angka kesakitan penderita DBD per 100.000 pddk Pengertian indicator ini adalah Jumlah kasus demam berdarah yang sudah terkonfirmasi dalam satu wilayah dibagi dengan seratus ribu penduduk yang berguna untuk menggambarkan besaran masalah dalam suatu wilayah tersebut. Capaian Indikator Angka Kesakitan Penderita DBD di Tahun 2014 jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu mencapai realisasi sebesar 18,1 per 100.000 penduduk dari target 93 per 100.000 penduduk dengan capaian kinerja sebesar 180,54%, target tahun ini juga sama dengan target pada RPJMD tahun 2014 sebesar 93 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam penanganan kasus DBD. Perbandingan capaian tahun 2012 - 2014: Perbandingan prevalensi DBD capaian kinerja tahun 2011 sebesar 82,35%, tahun 2012 sebesar 100%, tahun 2013 sebesar 100% terjadi peningkatan capaian kinerja yang sangat drastis pada tahun 2014 (180,54%). Upaya-upaya yang telah dilakukan:
Melakukan evaluasi Penggunaan Rapid Diagnostic Test (RDT) DBD
Melakukan Monitoring kewaspadaan Dini KLB dan penanggulangan KLB DBD
Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk membahas Program DBD
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian kasus DBD di seluruh Puskesmas.
Masalah yang dihadapi:
Keterlambatan pengiriman data dari Puskesmas
Laporan Kinerja Tahun 2014
64
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tingginya pergantian petugas di Puskesmas yang menangani program
Peran serta dan kepedulian masyarakat relatif rendah,
Kurangnya efektivitas pengendalian vector.
Upaya Pemecahan Masalah:
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam bentuk: a) Membuat surat edaran tentang kewajiban pengiriman data tepat waktu kepada Kepala Puskesmas b) Pertemuan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Melaksanakan pelatihan pengelola program Puskesmas tentang Tatalaksana DBD bagi tenaga medis secara rutin
Mengoptimalkan
peran
Jumantik
dan
pelaksanaan
pemberdayaan
masyarakat 82. Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1.000 pddk Pengertian indikator ini adalah Jumlah kasus positif malaria yg ditemukan per 1000 penduduk. Jumlah penderita/kasus Malaria positif per 1.000 penduduk selama periode 1 tahun yang didapat dari Unit Pelayanan Kesehatan (UPK). Capain Indikator Angka Penemuan Kasus Malaria Tahun 2014 jauh di bawah target yang ditetapkan. Dari target 40 per 1.000 penduduk tercapai sebesar 0,68 per 1.000 penduduk. Namun hal ini menunjukkan tingginya capaian kinerja sebesar 198,30%. Penilaian kinerja pada indikator ini berbanding terbalik, semakin rendahnya capaian pada indikator ini menunjukkan semakin baiknya kinerja petugas kesehatan.
Perbandingan Target dan Capaian Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1000 Penduduk Tahun 2012 – 2014 Perbandingan target dan capaian dari tahun 2012, 2013 dan 2014 dapat dilihat Bahwa kesakitan malaria per 1.000 penduduk tahun 2012 sebesar 28,3 per 1.000 penduduk, tahun 2013 sebesar 16,5 dan tahun 2014 sebesar 0,68. Hal ini menunjukan bahwa penemuan jumlah kasus Malaria tidak sesuai dengan perkiraan kasus nasional, yaitu sebesar 10/1.000 penduduk. Capaian Indikator Kinerja Persentase angka kesakitan Malaria positif per 1000 penduduk tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 184 per 1.000 penduduk dengan capaian kinerja 199,63%. Ini berarti Kabupaten Dharmasraya termasuk daerah non endemis malaria atau daerah eliminasi malaria sebagaimana Laporan Kinerja Tahun 2014
65
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
telah ditetapkan oleh Kemenkes bahwa Dharmasraya merupkan daerah bebas malaria tahun 2014. Upaya – upaya yang telah dilakukan:
Memperluas cakupan dan mendekatkan akses layanan yg bermutu melalui Puskesling
Penemuan dini dan pengobatan penderita sesuai standar
Meningkatkan pengendalian vektor serta faktor risiko secara terpadu
Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat
Peningkatan advokasi, sosialisasi, dan mobilisasi social
Masalah yang dihadapi:
Penggunaan kelambu masih belum optimal
Malaria dilakukan konfirmasi laboratorium dan tesmasih rendah
Lemahnya sistim informasi data kasus malaria, pemetaan endemisitas dan vektor (akurasi, kelengkapan)
Kurangnya SDM (jumlah dan kompetensi)
Upaya Pemecahan Masalah:
Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan dan pemberdaayaan Pos Malaria Desa (Posmaldes)
Pencegahan malaria dengan melakukan pengadaan dan pendistribusian kelambu
berinsektisida
untuk
resiko
endemis
malaria
untuk
menekan
penularan malaria yang disebabkan kasus import.
Peningkatan Angka Penemuan Kasus Malaria dengan memperluas pelayanan yang berkualitas dan penguatan surveilans
83. Persentase Penderita Malaria yang diobati Capaian indikator pada program ini tahun 2011-2014 tercapai 100% dengan kata lain semua kasus malaria telah diobati sesuai dengan protap. Hal ini disebabkan oleh adanya ketersediaan obat.
84. Persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Pengertian dari indikator ini adalah Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat Imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT/HB, dan 1 dosis campak di suatu wilayah selama kurun waktu 1 tahun. Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi: 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT/HB, dan 1 Dosis campak di suatu wilayah selama kurun waktu 1 tahun. Indikator persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar Laporan Kinerja Tahun 2014
66
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
95% telah dicapai hasil sebesar 86,3%. Dibandingkan target yang ada di RPJMD sebesar 95% tahun 2014 tercapai sebesar 90,84%. Perbandingan tahun 2013 - 2014: capaian program IDL pada tahun 2013 sebesar 63,8%, dan terjadi peningkatan capaian program pada tahun 2014 sebesar 86,3%. Dibandingkan dengan realisasi pencapaian indicator pada tahun 2013 sebesar 100,22%, maka pencapaian indikator Persentase Bayi Usia 0- 11 Bulan yang Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2014 mengalami penurunan (90,84%). Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 96.47%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 102.82%. Capaian Indikator Kinerja Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcome) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 95% baru tercapai sebesar 90.84%.
Ha ini disebabkan karena masih adanya perbedaan
data antara desa-puskesmas, belum optimalnya manajemen logistik (vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar dan belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
Dalam meningkatkan capaian pada indikator bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap ini merupakan hasil dari upaya-upaya yang telah dilaksanakan, antara lain:
Investigasi Lapangan dan Pengendalian Kejadian Luar Biasa Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (KLB PD3I), melalui kegiatan Pendampingan Investigasi Lapangan Pengendalian KLB
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi dan Data Quality Self assesment (DQSKab/Kota, dan Puskesmas Terpilih.
Penyusunan SOP Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
Review Pencatatan Dan Pelaporan Imunisasi Berbasis Gender
Sosialisasi Tokoh Masyarakat Program Imunisasi bagi jorong dengan cakupan rendah.
Masalah yang dihadapi
Belum semua daerah mempunyai kemampuan melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu
Masih adanya perbedaan data antara desa-puskesmas
Belum optimalnya manajemen logistik (vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar
Belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar
Laporan Kinerja Tahun 2014
67
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Upaya Pemecahan Masalah
Penguatan Surveilans epidemiologi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan
Melakukan validasi data
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
Mengusulkan penambahan sarana cold chain baik dari APBD maupun pusat
85. Persentase jorong yang mencapai UCI Pengertian dari indikator ini adalah suatu jorong yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya minimal mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Persentase jorong yang mencapai UCI adalah suatu jorong yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya minimal mencapai 80%. selama kurun waktu 1 tahun. Indikator persentase Jorong UCI pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 90% telah dicapai hasil sebesar 70% dengan capaian kinerja 97.22%. capaian UCI pada tahun 2012 sebesar 63% dan 2013 sebesar 59%, dan terjadi peningkatan pada tahun yaitu sebesar 70%. Sehingga jika dibandingkan dengan realisasi indicator kinerja pencapaian pada tahun 2012 sebesar 78.75% dan 2013 sebesar 66.67%, maka pencapaian indikator jorong yang mencapai UCI tahun 2014 mengalami peningkatan (87,5%) atau kurang dari target indicator sebesar 12,5%. Target kabupaten dengan target nasional untuk capaian jorong UCI adalah sama, yaitu minimal 80%. Hal ini disebabkan oleh drop out sasaran masih tinggi, belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu serta masih adanya penolakan imunisasi dari masyarakat.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator Dalam meningkatkan capaian pada indikator jorong mencapai UCI ini merupakan hasil dari upaya-upaya yang telah dilaksanakan, antara lain:
Sweeping imunisasi rutin pada sasaran yang lebih 2 kali berturut-tururt tidak datang ke tempat pelayanan imunisasi oleh puskesmas
Validasi distribusi sasaran per jorong
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi
Penyusunan SOP Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
Review Pencatatan Dan Pelaporan Imunisasi Berbasis Gender
Sosialisasi Tokoh Masyarakat Program Imunisasi bagi jorong dengan cakupan rendah.
Masalah yang dihadapi
Drop Out sasaran masih tinggi sehubungan tingginya mobilitas sasaran
Laporan Kinerja Tahun 2014
68
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Belum semua daerah memberikan laporan imunisasi sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu
Masih adanya perbedaan data antara desa-puskesmas
Belum optimalnya manajemen logistik (vaksin dan alat suntik) sesuai dengan standar
Belum optimalnya sarana cold chain sesuai standar
Masih ada penolakan imunisasi dari masyarakat
Upaya Pemecahan Masalah
Alokasi dana untuk kegiatan imunisasi rutin dan sweeping (BOK Puskesmas)
Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan
Melakukan validasi data
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
Meningkatkan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat tentang program imunisasi
86. Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 Persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 merupakan WUS yang mendapat status T5 dalam tahun tersebut dihitung melalui rekap kohort WUS. Indikator persentase Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 pada tahun 2014 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target sebesar 85% telah dicapai hasil sebesar 72,1% dengan capaian kinerja 84.82%. Dibandingkan dengan realisasi pencapaian pada tahun 2013 sebesar 88,71%, maka pencapaian indikator Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 tahun 2014 mengalami penurunan (84,82%).
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator Dalam meningkatkan capaian pada indikator Wanita Usia Subur yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid dengan Status T5 ini ada beberapa langkah yang dilakukan, antara lain:
Screening WUS di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Validasi distribusi sasaran per jorong
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Imunisasi
Validasi data kohort WUS
Sosialisasi Program MNTE bagi kader dan petugas di Puskesmas. Laporan Kinerja Tahun 2014
69
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Masalah yang dihadapi
Kesadaran WUS untuk mendapatkan imunisasi masih rendah
Pencatatan dan pelaporan hasil imunisasi WUS belum maksimal
Kohort WUS belum semua terisi dengan baik, sehingga system pelaporan terganggu
Kurangnya monitoring dan evaluasi puskesmas untuk imunisasi TT WUS
Upaya Pemecahan Masalah
Alokasi
dana
untuk
kegiatan
Screening
danimunisasi
TT
WUS
(BOK
Puskesmas)
Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan
Melakukan validasi data
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring ke lapangan
87. Persentase terlaksananya penanggulanggan kesehatan pada wilayah kondisi matra Persentase terlaksananya penanggulanggan
faktor
resiko
dan
pelayanan
faktor
resiko
dan
pelayanan
kesehatan pada wilayah kondisi matra adalah pelayanan P3K pada setiap kegiatan khusus yang memiliki dampak factor resiko. Capaian Indikator Persentase terlaksananya penanggulanggan faktor
resiko dan
pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra tahun 2012-2014 sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu mencapai realisasi sebesar 100%. Capaian layanan penanggulanggan faktor
resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah
kondisi matra adalah 100%. dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan pada hari khusus diberikan layanan P3K. Capaian Indikator Kinerja Persentase terlaksanannya penanggulangan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra tahun 2014 terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% sudah tercapai 100%.
Upaya-upaya yang telah dilakukan:
Memberikan Layanan P3K pada setiap kegiatan hari khusus
Melakukan Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan P3K hari khusus.
Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk Kegiatan P3K
Melakukan bimbingan teknis Kegiatan P3K di seluruh tempat kegiatan.
Masalah yang dihadapi: Laporan Kinerja Tahun 2014
70
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Alokasi Anggaran untuk P3K masih terbatas
Koordinasi pihak terkait layanan kesehatan belum maksimal
Upaya Pemecahan Masalah:
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas tentang layanan hari khusus
Mengusulkan alokasi anggaran untuk layanan Kesehatan hari khusus
88. Penemuan Kasus Non Polio AFP (Acute Flacyd Paralisis=AFP) Rate per 100.000 anak < 15 tahun Pengamatan, penjaringan dan penemuan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya akut (AFP) pada anak usia <15 tahun seperti kelumpuhan pada poliomielitis yang ditetapkan 2/100.000 penduduk dalam waktu 1 tahun. Penemuan terhadap semua kasus kelumpuhan yang bersifat akut (AFP) pada anak berusia <15 tahun di satu wilayah diantara 100.000 penduduk berusia <15 tahun dalam 1 tahun. Estimasi kasus AFP adalah 2/100.000 penduduk usia <15 tahun yang telah ditetapkan sebagai target nasional, yaitu dari 100.000 anak usia<15 tahun terdapat 2 kasus AFP. Artinya di Kabupaten Dharmasraya diperkirakan terdapat kasus AFP sebanyak 2 kasus. Penemuan kasus AFP tahun 2014 sebanyak 2 kasus (100%). Pada tahun 2013 penemuan kasus AFP adalah sebanyak 1 kasus (50%). Tercapanya target cakupan ini karena pemantauan wilayah setempat untuk sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB) dan surveilans aktif rumah sakit (SARS) terhadap kasus AFP terlaksana lebih aktif dan optimal. Realisasi penemuan kasus AFP tahun 2013 sebanyak 1 kasus (50%), pada tahun 2014 ditemukan 2 kasus (100%). Berdasarkan target yang telah ditetapkan maka capaian indikator penemuan kasus AFP 2/100.000 penduduk <15 tahun pada tahun 2014 sudah mencapai target. 2 kasus AFP itu ditemukan di Rumah Sakit. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator
Melaksanakan
surveilans
berbasis
masyarakat
(Community
Based
Surveillance)
Melakukan surveilans aktif rumah sakit (Hospital Based Surveillance)
Masalah yang Dihadapi
Belum optimalnya kewaspadaan dini serta penemuan kasus di puskesmas, pustu, polindes, dan klinik swasta.
Masih kurangnya bahan-bahan informasi mengenai surveilans AFP seperti pedoman, leaflet, dan poster untuk tim surveilans AFP rumah sakit.
Laporan Kinerja Tahun 2014
71
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Upaya Pemecahan Masalah
Menemukan
kasus
dan
melaksanakan
penyebarluasan
informasi
di
masyarakat dan pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, pustu, polindes, klinik swasta, kader kesehatan, bidan desa, PKK, pengobatan tradisional, dan tokoh masyarakat.
Meningkatkan surveilans aktif rumah sakit dan menyediakan bahan-bahan informasi mengenai surveilans AFP seperti pedoman, leaflet, dan poster untuk tim surveilans AFP rumah sakit.
89. Persentase Puskesmas dengan cakupan penemuan kasus lumpuh layuh AFP < 14 hari Perkiraan kasus AFP adalah 2/100.000 penduduk usia <15 tahun. Artinya di kabupaten Dharmasraya diperkirakan terdapat kasus AFP sebanyak 2 orang. Sedangkan jumlah yang ditemukan adalah 2 orang (100%) dengan capaian kinerja 46,15%. 90. Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB < 24 jam Pengertian indicator ini adalah Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditangi kurang dari 24 jam adalah sejak laporan KLB (W1) diterima sampai penyelidikan dan penanggulangn dilakukan dengan catatan selain laporan formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon dalam waktu 1 tahun. Definisi Operasional Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu 1 tahun. Cakupan Jorong/Nagari yang ditangani
terhadap terjadinya KLB <24 jam dari
tahun 2010-2014 sesuai dengan target 100% ditangani, hal ini juga sesuai dengan target RPJMD (100%) dengan kata lain indikator ini tercapai. Realisasi Jorong/Nagari yang ditangani
terhadap terjadinya KLB <24 jam dari
tahun 2010 dengan 7 frekuensi KLB, 2011 terjadi KLB sebanyak 5, 2012 ada 4 KLB, 2013 terjadi 5 KLB, dan 2014 ada 5 KLB. Kabupaten Dharmasraya setiap tahun tetap ada terjadi KLB dimana semua tertangi 100% < 24 jam Capaian Indikator Kinerja Persentase desa yang tertangani pada masalah yang potensial KLB <24 jam terhadap capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD dimana target tahun 2014 sebesar 100% sudah tercapai sebesar 100%. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator
Mengoptimalkan
sistem
kewaspadaan
dini
dengan
surveilans
respons
terhadap kasus-kasus potensial KLB dan keracunan pangan.
Laporan Kinerja Tahun 2014
72
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Mengalokasikan
anggaran
untuk
penaggulangan
KLB
di
wilaya
kerja
puskesmas
Mengoptimalkan kerja tim penanggulangan KLB di tingkat kabupaten dan puskesmas.
Masalah yang Dihadapi
Masih terlambatnya pemastian diagnosis dengan konfirmasi laboratorium terhadap penyebab dan etiologi penyakit KLB dan keracunan makanan.
Koordinasi
baik
lintas
program
maupun
lintas
sektor
terhadap
penanggulangan KLB belum berjalan optimal. Upaya Pemecahan Masalah
Pemberdayaan laboratorium kesehatan daerah, laboratorium puskesmas, dan rumah sakit melalui penyedian alat-alat pemeriksaan laboratorium lengkap sehingga waktu untuk pemeriksaan spesimen dalam pemastian diagnosis dan etiologi dari penyakit potensial KLB serta keracunan pangan dapat lebih cepat.
Mengoptimalkan koordinasi lintas program dan lintas sektor dengan peyedian informasi-informasi KLB dan keracunan pangan.
91. Persentase Rumah Tangga yang menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat Target Rumah Tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebesar 65%. Pada tahun 2011 target telah dicapai yakni sebesar 65%. Namun dengan berkembangnya penduduk dan pemukiman tentu akan mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sehingga pada tahun 2012 target yang berhasil dicapai menurun pada angka 64,26%. Hal inilah yang kemudian membuat berbagai pihak gencar melakukan berbagai penyuluhan, survey, pendataan dan tindakan-tindakan yang berhubungan guna meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Atas banyaknya kesadaran dan kemauan dari masyarakat
untuk menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat tersebut, maka pada tahun 2013 berhasil dicapai target sebanyak 67,9 %. Pada tahun 2014 dicapai target sebanyak 67,35%, yang menunjukkan bahwa ada peningkatan pencapaian dari target 41.132 rumah tangga yang dipantau, terdapat sebanyak 27.704 yang menjadi rumah tangga yang telah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari total 59.260 rumah tangga. Capaian ini lebih rendah 2,65% dimana target RPJMD tahun 2014 sebesar 70%. Hal ini diperoleh dari survey
atau
pendataan
yang
dilakukan,
dan
ini
menggambarkan
bahwa
masyarakat sudah mulai sadar dan tahu akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga
92. Persentase Posyandu Mandiri
Laporan Kinerja Tahun 2014
73
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target Posyandu Mandiri sebesar 50%. Pada tahun 2011 dicapai sebesar 62%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat dan kader posyandu sudah paham tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pada tahun 2013 dicapai sebesar 73,64%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 77,8%. Menurunnya angka ini disebabkan karena berkurangnya kader posyandu yang aktif dan berkompeten. Untuk mengatasi agar kader menjadi aktif kembali maka dilakukan pelatihan dan pembinaan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi para kader. Melalui hal ini diharapkan para kader ini dapat semakin berdaya dan meningkatkan peran aktifnya terhadap masyarakat. Pada tahun 2014 dicapai terget sebesar 82,85% atau 198 Posyandu Mandiri dari 239 posyandu yang ada. Capaian target ini sudah melebihi target RPJMD tahun 2014 sebesar 55% dengan capaian kinerja 150.64%. Ini berarti ada peningkatan strata Posyandu yang ada. Hal ini disebabkan karena kader posyandu sudah memahami akan pentingnya Posyandu, serta mengajak masyarakat dalam menerapkan
Perilaku
Hidup
Bersih
dan
Sehat
di
Rumah
Tangga
untuk
meningkatkan derajat kesehatan keluarga.
93. Persentase Penduduk yang memiliki Akses terhadap air Minum yang Berkualitas Cakupan Penduduk Yang Memiliki Akses terhadap air minum yang berkualitas di Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 sebanyak 166.191 jiwa (81,13%). Jika dibandingkan dari target kabupaten hal ini memang masih di bawah target tahun 2014 (84%) dengan capaian kinerja 96.58%. Namun jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2013 sebanyak 146.126 jiwa (77,96%) sudah terjadi peningkatan. Dan jika dibandingkan dengan tiga tahun pertama (2011 s/d 2013) sudah terjadi peningkatan terhadap capaian kinerjanya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti : a. Adanya kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat baik secara perorangan maupun secara berkelompok. b. Adanya
kegiatan
Inspeksi
Sanitasi
(IS)
terhadap
Sarana
Air
Bersih
masyarakat untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran dan kondisi air bersih yang digunakan oleh masyarakat. c. Adanya dukungan-dukungan pihak lain untuk meningkatkan akses air bersih melalui kegiatan Tugas Pembantuan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan membangun Tekhnologi Tepat Guna Sarana Air Minum di Kecamatan Koto Salak dan Kecamatan Padang Laweh. Serta tahun-tahun sebelumnya adanya dukungan melalui kegiatan PAMSIMAS. Belum tercapainya target cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor yang mempengaruhi serta solusinya dapat disampaikan sebagai berikut : Laporan Kinerja Tahun 2014
74
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
a. Masih kurangnya perilaku masyarakat terhadap air bersih dan air minum yang memenuhi syarat kesehatan sehingga perlu ditingkatkan perilaku tersebut melalui promosi dan penyuluhan b. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi masyarakat, dimana masih banyak masyarakat yang hidup di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi yang masih rendah sehingga air bersih dan air minum yang memenuhi syarat kesehatan belum menjadi perioritas bagi mereka c. Masih kurangnya koordinasi Lintas Sektor dalam mengatasi masalah Air Bersih dan Air Minum Berkualitas sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari para pengambil kebijakan di daerah. d. Keterbatasan tenaga, dimana setiap Puskesmas hanya memiliki tenaga Sanitarian 1 orang bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Sanitarian sama sekali. Diharapkan di Puskesmas minimal memiliki 2 tenaga Sanitarian e. Keterbatasan dana pendukung program. Sebagian besar Pimpinan Puskesmas beranggapan Program Penyehatan Lingkungan (PL) bukan program prioritas, sehingga pendanaan untuk program inipun kurang diperioritaskan. Padahal lingkungan merupakan hulu dari segala permasalahan kesehatan. Penyehatan Lingkungan merupakan salah satu target MDG’s yang harus dicapai. 94. Persentase Sarana distribusi obat,makanan dan pelayanan kesehatan memiliki izin operasional Kegiatan Perizinan Bidang Kesehatan antara lain: a. Tenaga Kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang mengusulkan permohonan izin kerja/praktik sebanyak 115 orang dengan uraian Perawat sebanyak 7 orang, Bidan sebanyak 8 orang, Dokter sebanyak 79 orang, Asisten Apoteker sebanyak 14 orang dan Apoteker sebanyak 7 orang dan telah dikeluarkan sertifikat izin kerja/praktik sesuai dengan jumlah permohonan. b. Sarana Kesehatan Jumlah
pemohon izin untuk sarana kesehatan 2014 adalah sebanyak 16
pemohon kemudian dilakukan cek fisik sesuai dengan aturan yang berlaku dan telah dikeluarkan sertifikat izin 16 sarana kesehatan tersebut. Dari pencapaian program di atas dapat disimpulkan adanya peningkatan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan yang mengurus perizinan bidang kesehatan dengan capaian tenaga kesehatan 85% dan izin sarana 100% dengan akumulasi pencapaian 92,5%. Capaian kinerja tahun 2014 sebesar 123.33%. Capaian tahun 2012 sebesar 192,67%, capaian tahun 2013 sebesar 126,67%. Pada tahun 2014 terjadi penurunan capaian kinerja dibanding tahun 2013 sebesar 3.33%. 95. Persentase Ketersediaan obat, perbekkes dan reagen di puskesmas Laporan Kinerja Tahun 2014
75
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Capaian tahun 2014 pada indikator ini sebesar 100 % dari 95 % target yang ditetapkan dengan capaian kinerja 105.26%, jika dibandingkan dengan tahun dan 2011 sebesar 100%, tahun 2012 sebesar 105.88% dan 2013 sebesar 117.65%.
Hal ini disebabkan: a. Anggaran yang memadai untuk pengadaan obat, perbekkes dan reagen b. Perencanaan yang baik dari tim perencanaan obat, perbekkes dan reagen dinas kesehatan dharmasraya c. Perencanaan dianggarkan untuk kebutuhan 18 bulan d. Perencaan
berdasarkan
Daftar
Obat
Esensial
Nasional
(DOEN)
dan
Formularium Nasional Permasalahan
yang
terjadi
pada
pelaksanaan
kegiatan
ini
adalah
usulan
kebutuhan obat dari Puskesmas belum sepenuhnya sinkron dengan rekapitulasi pemakaian obat dan perbekalan kesehatan dari masing-masing puskesmas karena belum semuanya pengelolah obat puskesmas mengerti dan memahami proses perhitungan rencana kebutuhan obat puskesmas. Untuk itu telah dilakukan pelatihan dan pembinaan manajemen obat puskesmas dari semua aspek manajemen, mulai dari proses perencanaan, perencanaan, permintaan ke Instalasi Gudang Farmasi, penyimpanan, distribusi ke unit-unit hingga sistem administrasi dan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan pada petugas pengelolah obat puskesmas.
96. Persentase ketersediaan obat esensial di Puskesmas Capaian tahun 2014 pada indicator ini sebesar 100 % dari 100 % target yang telah ditetapkan. Indikator ini juga terkait untuk mendukung capaian indikator Kinerja Program (Outcame) yang terdapat di RPJMD yaitu Ketersediaan Obat dan Vaksin dengan target tahun 2014 sebesar 100% dan tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan
anggaran yang
memadai untuk pengadaan obat. 97. persentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan Kegiatan Kemitraan Pengobatan bagi pasien kurang mampu adalah
jaminan
kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin di Kabupaten Dharmasraya. Peserta didaftarkan ke BPJS Kesehatan adalah peserta
penerima bantuan iuran
(PBI) Pusat dan Daerah. Pada awal tahun anggaran jumlah peserta PBI daerah adalah 69.788 jiwa setelah perubahan terhitung September 2014 peserta dikurangi menjadi 14.734 jiwa, karena data PBI daerah sejumlah 69.788 jiwa belum sesuai dengan kriteria masyarakat miskin dan tidak mampu. Sedangkan jumlah peserta PBI Pusat sebanyak 52.651 jiwa.
Laporan Kinerja Tahun 2014
76
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah masyarakat yang mendapatkan Jaminan
Kesehatan
tahun
2014
sejumlah
67.385
jiwa
(100%)
telah
mengakomodir semua masyarakat miskin dan hampir miskin di Kabupaten Dharmasraya dengan capaian kinerja sebesar 105.26%. Capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%, capaian kinerja tahun 2012 sebesar 71.43%, capaian tahun 2013 sebesar 100%. Capaian target indikator yang ada di RPJMD Persentase Penduduk Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan dengan target 100% tercapai pada tahun 2014. Berikut adalah gambaran kepesertaan Jaminan Kesehatan sumbar sakato yang dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Dharmasraya dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 98. Meningkat angka harapan hidup Capaian pada indikator Meningkat Angka Harapan Hidup pada tahun 2014 66,55%, lebih rendah 3.45% dari capaian tahun 2013 (70%).
99. Empat puskesmas mampu melaksanakan PKPR Pengertian indikator ini adalah Suatu kegiatan yang menyediakan informasi akurat dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada remaja dimana
diharapkan
remaja
yang
menghadapi
masalah
kesehatan
dapat
mengetahui secara baik dan benar siapa dan dimana yang dapat memberikan pelayanan preventif, promotif dan kuratif bahkan rehabilitatif Pelaksanaan Puskesmas mampu PKPR ini dilihat dari adanya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), ada Sebelas Puskesmas yang rutin memberika KIE tentang
kesehatan
serta
memberikan
pelatihan
kesehatan
kepada
kader
kesehatan remaja berupa teman konselor sebaya (PEER KONSELOR) dan dua Puskesmas yang masih belum optimal melakukan KIE di sekolah. Target tahun 2014 sebesar 80% dan capaian 84,6% dengan capaian kinerja sebesar 105.75%. jika di bandingkan tahun 2013 terjadi peningkatan capaian kinerja dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Adapun SDM pengelola Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja belum semuanya mendapatkan TOT pelatihan PKPR baik dari Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas kesehatan Kabupaten. Dengan keterbatasan tersebut dinas kesehatan melalui program kesehatan remaja terus berupaya melakukan pembinaan dengan menganggarkan dana kegiatan evaluasi program untuk dua kali dalam setahun, dalam kegiatan tersebut tidak hanya evaluasi program tetapi sekaligus melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja
setiap
tahun
nya,
sehingga
terjadi
peningkatan
kinerja
maupun
pengetahuan pengelola program Permasalahan yang dihadapi
Masih banyak sekolah yang belum memiliki ruangan PKPR
Laporan Kinerja Tahun 2014
77
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Masih blum terselenggaranya penyediaan plank PKPR di puskesmas karna keterbatasan dana
Masih belum mengertinya lintas sektor tentang PKPR
Upaya Yang dilakukan
Melakukan pelatihan peer Konselor atau konselor teman sebaya
Sosialisasi ke sekolah tentang arti pentingnya kesehatan pada remaja
Membuat alur pelayanan Kesehatan Remaja dan menyediakan ruangan Konsultasi untuk remaja
100. Persentase pelayanan kesehatan Lansia Pengertian indikator ini adalah terselenggarnya pelayanan kesehatan kepada lansia, mulai dari pra lansia, lansia serta lansia resti guna untuk memelihara kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan lansia Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lansia tahun 2014 ditargetkan 70% dan tercapai 69,2% dengan capaian kinerja sebesar 98.89%, jika dilihat dari jumlah lansia 20.215 lansia yang mendapatkan pelayanan 13.992 lansia dimana terdapat 126 kelompok lansia / Posyandu lansia di kabupaten dharmasraya. Dibandingkan dengan target tahun 2013 terjadi penurunan capaian kinerja 1.61% (capaian kinerja 100.50%). Capaian tahun 2011 117.25%, capaian tahun 2012 sebesar 125,60%. Dalam upaya peningkatan capaian kinerja dinas kesehatan mengupayakan adanya study komperatif ke kelompok lansia lain yang dinilai lebih baik guna untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan lansia yang lebih baik, adapun daerah yang dikunjungi atau kelompok lansia yang dikunjungi adalah kelompok lansia payah kumbuh dan kelompok lansia di rumbai, dengan sumber dana dari dana tabungan
lansia
dan
di
bantu
oleh
pihak
pemerintah
daerah
kabupaten
Dharmasraya. Jika dilihat dari SDM yang dimiliki dari pengelola di dinas dan Pengelola Puskesmas telah mendapatkan pelatihan tentang pemeliharaan kesehatan lansia namun belum adanya pelatihan yang dilakukan terhadap kader posyandu lansia maupun pelatihan tentang berbagai senam kesehatan lansia karena keterbatasan SDM di dinas kesehatan yang hanya 2 orang . Jika dibandingkan dengan jumlah kelompok lansia yang berjumlah 126 kelompok sangat minim sekali. Dengan keterbatasan tersebut tidak menjadi hambatan pengembangan program pemeliharaan kesehatan lansia ini karena adanya inovatif dan kreatifitas dari pengelola lansia misalkan mencari bahan senam lansia di internet, melatih kader posyandu lansia serta mengupayakan lansia lebih produktif dengan adanya kegiatan pembuatan kerajinan yang memiliki nilai guna bahkan nilai jual.
Laporan Kinerja Tahun 2014
78
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Permasalahan yang dihadapi
Masih rendah nya kunjungan Lansia Laki-laki mengunjungi posyandu lansia maupun kegiatan senam lansia
Kurang berjalannya posyandu lansia karena tidak adanya intensif untuk kader posyandu lansia seperti halnya kader-kader kesehatan lainya yang telah mendapatkan intensif uang transport perbulannya
Upaya yang dilakukan
Penyelenggaraan Posyandu Lansia
Memberikan Pelayanan Optimal kepada lansia yang berobat ke puskesmas dengan mendahulukan pemberian pelayanan kepada lansia yang datang ke puskesmas
Menggiatkan senam Lansia guna untuk menjaga kebugaran lansia
Memberikan penyuluhan Kesehatan kepada lansia
Mengadakan Study komperatif ke kelompok lansia lainnya
101. Terbinanya Kader Keluarga Berencana dan Penyediaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Target sebanyak 690 Kader pada tahun 2014 hanya dapat direalisasikan sebanyak 514 Kader atau sebesar 74% dengan Kategori Berhasil. Pada tahun 2013 yang lalu juga telah dilakukan pembinaan kepada 690 Kader. Jika dibandingan dengan capaian tahun lalu, terjadi penurunan pada tahun 2014 sebanyak 176 Kader. 102. Tercapainya Perkiraan Permintaan masyarakat (PPM) Peserta KB Baru dan Terbinanya peserta KB Aktif dengan Dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2014 sebanyak 30.068 Peserta hanya dapat dicapai sebanyak 6.714 Peserta KB atau capaian sebesar 18% dengan Kategori Tidak Berhasil. Tahun 2013 realisasi sebanyak 6.454 Peserta KB Baru sedikit dibawah realisasi tahun 2014. Artinya pada tahun 2014 terjadi sedikit peningkatan jumlah peserta KB baru dan Peserta KB Aktif. 103. Tersedianya jaminan hidup bagi panca mampu rawat Sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014, tersedianya jaminan hidup bagi penyandang cacat mampu rawat sebanyak 100 orang, dapat direalisasikan untuk 20 orang atau capaian sebesar 20%. Pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan Kegiatan Jaminan Sosial untuk Penyandang cacat dan Lanjut Usia Terlantar. disamping itu juga didukung oleh Dana APBN Tugas Pembantuan pada Program Perlindungan dan Jaminan Sosial orang dengan Kecacatan (ODK) Berat dengan target 20 orang.
tahun 2013 untuk indikator ini tidak dapat direalisasikan mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia namun kedepannya akan diusahakan untuk tetap dilanjutkan sehingga tingkat kehidupan penyandang cacat, lanjut usia dan terlantar dapat ditingkatkan. Laporan Kinerja Tahun 2014
79
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
104. Tersedianya jaminan hidup untuk Lansia Dari target 278 orang lansia yang mendapatkan perlindungan dan pelayanan sosial tahun 2014 hanya dapat dilaksanakan terhadap 20 orang mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia sehingga capaian hanya sebesar 7%. Pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan Kegiatan Jaminan Sosial untuk Penyandang cacat dan Lanjut Usia Terlantar. disamping itu juga didukung oleh Dana APBN Tugas Pembantuan pada Program Perlindungan dan Jaminan Sosial orang dengan Kecacatan (ODK) Berat dengan target 20 orang. 105. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dari 11.251 menjadi 26.250 orang Peningkatan kunjungan pasien rawat jalan dengan target 60% pada tahun 2014 dari target 26.250 orang pada tahun 2015 dapat direalisasikan sebanyak 13.124 orang atau sebesar 50,2%. Hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan kebijakan dari BPJS tentang diagnosa yang dapat dilayani di Puskesmas yakni sebanyak 144 diagnosa. Sehingga pasien rawat jalan yang telah ditergetkan sesuai dengan data tahun sebelumnya tidak dapat direalisasikan 100%. Realisasi pencapaian target 2014 menurun dari tahun 2013 yang lalu dengan jumlah kunjungan mencapai 14.808 orang. Jika dilihat dari target RPJMD tahun 2015 sebesar 26.250 orang kunjungan rawat jalan, maka realisasi sampai tahun 2014 baru mencapai 57% masih jauh dibawah target yang telah ditetapkan. 106. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap dari 4.096 menjadi 20.000 orang Target jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 9.181 orang (60%) pada tahun 2014 hanya dapat direalisasikan sebanyak 5.919 orang dengan capaian 64,47%. Terjadinya peningkatan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2014 disebabkan oleh adanya kebijakan Pemerintah yang memperlakukan BPJS mulai tanggal 1 Januari 2014. Jumlah kunjungan tahun 2013 sebanyak 5.617 orang, jika dibandingkan dengan data tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat inap. Namun apabila dilihat target RPJMD Tahun 2015 sebanyak 20.000 orang kunjungan, sampai tahun 2014 baru mencapai 65% dari target yang telah ditetapkan.
107. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien gawat darurat dari 5.705 menjadi 11.000 orang Untuk target kunjungan pasien gawat darurat sebesar 73% pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 8.157 orang atau 67,78%. Data tahun 2013 yang lalu untuk jumlah kunjungan pasien gawat darurat sebesar 7.851 orang, terjadi peningkatan selama tahun 2014 sebanyak 306 orang. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan Pemerintah yang memperlakukan BPJS mulai tanggal 1 Januari 2014. Laporan Kinerja Tahun 2014
80
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Jika dilihat target RPJMD tahun 2015 sebanyak 11.000 orang pasien gawat darurat, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 telah mencapai 71%. 108. Meningkatnya angka kemanfaatan tempat tidur (BOR) dari 52,5% menjadi 95% Target kemanfaatan tempat tidur (BOR) Tahun 2014 sebesar 65% dapat direalisasikan sebesar 48,3% atau dengan capaian 74%. Terjadinya penurunan dari 51,2% pada tahun 2013 menjadi 48,3% pada tahun 2014 disebabkan adanya penambahan tempat tidur dari 94 unit menjadi 114 unit tempat tidur. 109. Meningkatnya Persentase jumlah R/ yang dilayani terhadap R/ Rumah Sakit dari 40% menjadi 85% Persentase peningkatan jumlah R/ yang dilayani terhadap R/ Rumah Sakit dengan target 63% tahun 2014 dapat direalisasikan 63% atau dengan capaian 100%. Capaian ini meningkat dari tahun 2013 yang lalu hanya sebesar 61%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pasien rawat sehingga jumlah R/ yang dilayani juga mengalami peningkatan. 110. Meningkatnya rasio rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam "Catechment area" dari 5% menjadi 15%. Rasio rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam Catechment area dengan target 10% pada tahun 2014 dengan realisasi 5% atau dengan capaian 50%. Realisasi tahun 2014 tidak jauh beda dengan tahun 2013 yang lalu hanya 5,5%. Hal ini disebabkan oleh karena wilayah yang menjadi Catechement area tidak didukung oleh transportasi yang memadai.
SASARAN STRATEGIS 3 Membangun Sumber Daya Manusia yang Handal dan Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan cara Meningkatkan Mutu Sarana dan Prasarana Pendidikan Tabel 3.3 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ketiga tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2014
81
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.3 Capaian Sasaran Strategis Ketiga No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18 19
Indikator Kinerja Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK Persentase angka Putus Sekolah (DO) SD/MI Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMA/MA Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMA Persentase angka Kelulusan SD/MI Persentase angka Kelulusan SMP/MTs Persentase angka Kelulusan SMA/MA Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMP Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMA Angka Buta Aksara
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
%
25.43
65
45.65
70
Cukup Berbasil
52.1
87
%
113.75
102.54
115.56
113
Sangat Berhasil
98.02
117
%
92.09
76
86.15
113
Sangat Berhasil
82.00
105
%
79.6
65.5
74.66
114
Sangat Berhasil
83.37
95
%
44.76
55
53.08
97
Sangat Berhasil
54.8
96
%
109.94
98.5
103.54
105
Sangat Berhasil
-
-
%
81.96
73.92
80.01
108
Sangat Berhasil
77.39
103
%
61.08
65.5
73.21
112
Sangat Berhasil
82.20
89
%
0.18
0.19
0.12
137
Sangat Berhasil
-
-
%
0.59
0.6
0.15
175
Sangat Berhasil
-
-
%
0.42
0.5
0.35
130
Sangat Berhasil
-
-
6.6
6.5
6.52
100
Sangat Berhasil
-
-
6.63
6.8
5.76
85
Berhasil
-
-
%
99.82
100
100
100
-
-
%
97.54
100
97.82
98
-
-
%
99.52
100
99.59
99.6
-
-
%
92.70
95
64.94
68
Cukup Berhasil
-
-
%
89.94
94
71.56
76
Berhasil
-
-
Org
180
1892
1171
138
Sangat Berhasil
-
-
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
82
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
20 21
22
23
24
Jumlah cabang Olahraga yang dibina Jumlah lapangan olahraga masyarakat Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan bagi masyarakat umum, pelajar dan aparatur Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
Cabor
0
22
32
145
Unit
16
10
10
100
Pos
60
52
60
115
%
60
75
65
%
20
70
10
Sangat Berhasil Sanga Berhasil
-
-
-
-
Sangat Berhasil
-
-
87
Sangat Berhasil
75
87
14
Tidak Berhasil
50
60
Untuk mewujudkan sasaran strategis 3 (tiga) ini didukung oleh 24 (dua puluh empat) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai ratarata capaian sasaran sebesar 86,0 dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 3 (tiga) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 25. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Tahun 2014 telah ditetapkan target sebesar 65% sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014. Adapun realisasi APK PAUD Tahun 2014 sebesar 45,65% atau capaian sebesar 70% dengan kategori Cukup Berhasil. Keberhasilan pencapaian target ini tidak lepas dari dukungan keberhasilan program dan kegiatan PAUD terhadap penguatan kelembagaan, pemenuhan sarana dan prasarana, penguatan kurikulum dan pembinaan siswa PAUD di Kabupaten Dharmasraya.
Pencapaian target untuk indikator APK PAUD ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Kegiatan sebagai berikut: a. Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidikan Usia Dini b. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini c. Operasional HIMPAUDI d. Pelaksanaan Hari Anak Nasional (HAN) e. Pelaksanaan Jambore PAUD f. Bantuan bagi Pendidik untuk memenuhi Standar Kualifikasi Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 untuk APK PAUD sebesar 25,43%, maka pada tahun 2014 terjadi peningkatan. Artinya semakin meningkatnya jumlah anak usia 1-6 tahun yang terlayani oleh PAUD baik melalui jenjang formal (TK) maupun jenjang Nonformal (KB, TPA, SPS).
Laporan Kinerja Tahun 2014
83
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Sedangkan jika dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 sebesar 52,1%, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target 2015 sudah mencapai 87%. Pemerintah daerah akan terus meningkatkan layanan PAUD formal maupun nonformal dengan memperluas akses layanan PAUD melalui penambahan dana bantuan Biaya Operasional PAUD dan sosialisasi ke masyarakat juga semakin ditingkatkan dengan menggalakkan PAUD di tengah masyarakat. Sedangkan dalam peningkatan mutu pendidik, Pemerintah berupaya menyelenggarakan orientasi teknis pembelajaran PAUD. 26. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Target Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Tahun 2014 sebesar 102,54% dengan realisasi 115,56% atau capaian sebesar 113% dengan kategori Sangat Berhasil. Keberhasilan pencapaian target ini didukung oleh Program Pemerataan dan Mutu Pelayanan Pendidikan Wajib Belajar Sembilan Tahun dengan kegiatan sebagai berikut: a. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) b. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa (Sisa DAK 2013) c. Pembangunan Ruang Kelas Baru SD (DAK 2014) d. Pengadaan alat Praktek dan Peraga siswa (Sisa DAK 2012) e. Pembangunan Perpustakaan Sekolah (Dana DAK 2014) f. Pengadaan Buku SD (DAK 2014) g. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa (DAK 2014) h. Pengadaan Meubeler Sekolah (APBD 2014) i. Pelaksanaan Pra UASBN/UASBN, Pra UASDA/UASDA SD/MI j. Lomba Olimpiade Sain’s (OSN) dan Mata Pelajaran Sekolah Dasar k. Pembangunan Gedung sekolah l. Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas (DAK 2014). Realisasi pencapaian APK SD/MI Tahun 2014 sebesar 113,75%, artinya terjadi peningkatan nilai APK SD/MI Tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Keberhasilan pencapaian ini menunjukkan kinerja pembangunan pendidikan jenjang pendidikan dasar di Kabupaten Dharmasraya telah berjalan efektif dan efisien selaras dengan keberhasilan percepatan penuntasan Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar di Kabupaten Dharmasraya. Jika dilihat target RPJMD tahun 2015 sebesar 98,02%, maka sampai tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebesar 115,56%. Artinya target lima tahunan sesuai dengan dokumen perencanaan daerah sampai tahun 2014 telah dicapai sebesar 117%. 27. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs tahun 2014 ditargetkan 76% dengan realisasi sebesar 86,15% atau capaian sebesar 113% dengan Kategori Sangat Berhasil.
Laporan Kinerja Tahun 2014
84
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Untuk mewujudkan target tahun 2014 ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut: a. Pembangunan Perpustakaan Sekolah (DAK SMP 2014) b. Pembangunan Ruang Kelas Sekolah (DAK SMP 2014) c. Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (DAK SMP 2014) d. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa (DAK SMP 2014) e. Rehabilitasi sedang/berat Bangunan Sekolah (DAK SMP 2014) f. Piloting Pendidikan karakter SMPN 01 Koto Baru (APBD Provinsi) g. Pengadaan Meubeler Sekolah (APBD) h. Diklat Kurikulum Guru SLTP i. Pemberian BeasiswaLomba Olimpiade Science dan Mata Pelajaran SMP j. Rintisan Sekolah Unggul SMPN 06 Pulau Punjung k. Penyelenggaraan Pra UN, UN dan US Tingkat SLTP l. Rangsangan Siswa berprestasi Realisasi nilai APK SMP/MTs tahun 2013 sebesar 92,09%, yang berarti terjadi penurunan nilai APK SMP/MTs tahun 2014 dibanding tahun 2013. Namun demikian jika dilihat target RPJMD tahun 2015 dengan target 82% maka dapat disimpulkan bahwa capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target RPJMD tahun 2015 telah mencapai 105%, artinya telah melebihi target lima tahunan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan daerah. 28. Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Tahun 2014 sebesar 65,5% dengan realisasi sebesar 74,66% atau capaian sebesar 114% dengan kategori Sangat Berhasil.
Keberhasil mewujudkan target tahun 2014 ini didukung oleh kegiatan sebagai berikut: a. Penambahan Ruang Kelas Baru (DAK SMA 2014) b. Penambahan Ruang Kelas Sekolah (DAK SMK 2014) c. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir untuk SMA Unggul Dharmasraya d. Pembangunan Gedung Sekolah (DAK SMA 2014) e. Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (DAK SMK 2014) f. Pembangunan Perpustakaan Sekolah (DAK SMA 2014) g. Pembangunan ruang Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (DAK SMA 2014) h. Pengadaan alat Praktek dan Peraga Siswa (DAK SMA 2014) i. Pengadaan alat praktek dan Peraga siswa (DAK SMK 2014) j. Penunjang PBM Sekolah SMA/SMK (APBD Provinsi) k. Pembangunan Perpustakaan Sekolah (DAK SMK 2014) l. Rehabilitasi sedang/berat Bangunan Sekolah (DAK SMA 2014) m. Diklat Kurikulum Guru SLTA n. Pemberian Beasiswa o. Lomba olimpiade Science dan Mata Pelajaran SMA dan SMK p. Penyelenggaraan Pra UN, UN dan US Tingkat SLTA Laporan Kinerja Tahun 2014
85
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
q. r. s. t.
Rangsangan siswa berprestasi Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (DAK SMK 2014) Pembangunan gedung sekolah (SMA Boarding School Tahap III) Operasional Boarding School
Nilai APK SMA/MA/SMK Tahun 2013 sebesar 79,6%, lebih tinggi dari nilai APK tahun 2014. Yakni sebesar 74,66%. Jika dilihat target RPJMD sebesar 83,37% pada tahun 2015, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 95%. 29. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD Tahun 2014 ditargetkan sebesar 55% dengan realisasi sebesar 53,08 atau capaian 97% dengan Kategori Sangat Berhasil. Jika dibandingkan dengan angka tahun 2013 yang lalu sebesar 44,76%, maka pencapaian tahun 2014 jauh lebih baik dari tahun 2013. Sedangkan jika dilihat target RPJMD tahun 2015 sebesar 54,8%, maka capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 96%. Hal ini membuktikan bahwa meningkatnya pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang PAUD. 30. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Target Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI tahun 2014 sebesar 98,5% dengan realisasi sebesar 103,54% atau capaian sebesar 105% dengan kategori Sangat Berhasil. Angka Partisipasi Murni SD/MI Tahun 2013 sebesar 109,94%, bararti pada tahun 2014 terjadi penurunan APM SD/MI dibandingkan realisasi pada tahun 2013 yang lalu. 31. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Tahun 2014 ditargetkan 73,92% dengan realisasi sebesar 80,01% atau capaian sebesar 108% dengan kategori Sangat Berhasil. Jika dibandingkan dengan data tahun 2013 yang lalu sebesar 81,96, realisasi tahun 2014 dibawah pencapaian APM Tahun 2013. Namun sesuai dengan target RPJMD untuk tahun 2015 sebesar 77,39% APM SMP/MTs, sampai dengan tahun 2014 telah melebihi target lima tahunan sesuai dengan dokumen perencanaan daerah yakni capaian sebesar 103%. 32. Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK Target Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK tahun 2014 sebesar 65,5% tahun 2014 dengan realisasi 73,21% atau capaian sebesar 112% dengan kategori Sangat Berhasil. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 61,08%, terjadi peningkatan pencapaian tahun 2014. Namun jika dibandingkan dengan target lima tahunan sesuai dengan RPJMD Kabupaten sebesar 82,20%, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 89%. Laporan Kinerja Tahun 2014
86
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
33. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SD/MI Untuk indikator kinerja Angka Putus Sekolah (DO) ini berarti makin tinggi realisasi dari target yang tekah ditetapkan maka semakin rendah kinerja organisasi dan begitu juga sebaliknya. Target Angka DO Tingkat SD/MI Tahun 2014 sebesar 0,19% dari jumlah siswa yang bersekolah, dan realisasi mencapai angka 0,12% sehingga pencapaian kinerja menjadi 137% dengan kategori Sangat Berhasil. Angka Putus Sekolah (DO) Tahun 2013 sebesar 0,18% lebih tinggi dari realisasi tahun 2014, artinya untuk tahun 2014 jumlah siswa SD/MI yang putus sekolah mengalami penurunan dari tahun 2013 yang lalu. 34. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs Target angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs tahun 2014 sebesar 0,6% dengan realisasi sebesar 0,15% atau capaian175%, yang berarti kinerja pada indikator ini lebih baik. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan realisasi Angka DO SMP/MTS sebesar 0,59%, maka tahun 2014 jauh lebih sedikit siswa SMP/MTs yang putus sekolah.
35. Persentase angka Putus Sekolah (DO) SMA/MA Target angka Putus Sekolah (DO) SMA/MA tahun 2014 sebesar 0,5% dengan realisasi sebesar 0,35% atau capaian130%, yang berarti kinerja pada indikator ini juga lebih baik. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan realisasi Angka DO SMA/MA sebesar 0,42%, maka tahun 2014 jauh lebih sedikit siswa SMA/MA yang putus sekolah di tengah jalan. 36. Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP dengan target tahun 2014 sebesar 6,5 dapat direalisasikan melebihi target yakni sebesar 6,52 atau capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Sedangkan tahun 2013 rata-rata NEM SMP sebesar 6,6 jauh lebih tinggu dari tahun 2014. 37. Rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMA Target NEM SMA Tahun 2014 sebesar 6,8 dapat direalisasikan sebesar 5,76 atau capaian sebesar 85% dengan kategori Berhasil. Sedangkan tahun 2013 yang lalu capaian rata-rata NEM SMA di Kabupaten Dharmasraya sebesar 6,63 sedikit lebih tinggi dari capaian tahun 2014. 38. Persentase angka Kelulusan SD/MI Target kelulusan siswa SD/MI dalam Ujian Nasional tahun 2014 sebesar 100% dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Angka ini jauh lebih baik dari angka kelulusan tahun 2013 yang lalu hanya 99,82% dari target 100% yang telah ditetapkan sebelumnya. 39. Persentase angka Kelulusan SMP/MTs Laporan Kinerja Tahun 2014
87
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target kelulusan siswa SMP/MTs dalam Ujian Nasional Tahun 2014 sebesar 100% hanya dengan realisasi 97,82% atau dengan capaian 98% dengan Kategori Sangat Berhasil. realisasi tahun ini lebih baik dari tahun 2013 yang lalu hanya mencapai 97,54% dari target 100% yang ditetapkan. 40. Persentase angka Kelulusan SMA/MA Persentase kelulusan SMA/MA dalam ujian nasional tahun 2014 dengan target 100% siswa peserta ujian, dapat direalisasikan sebesar 99,59% atau capaian sebesar 99,6% dengan kategori Sangat Berhasil. angka kelulusan tahun ini sedikit lebih baik dari tahun 2013 yang hanya mencapai 99,52% dari target 100% yang ditetapkan. 41. Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMP Jumlah siswa SD/MI yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP tahun 2014 ditargetkan sebesar 95% dengan realisasi sebesar 64,94% sehingga capaian tahun 2014 sebesar 68%. Kecilnya angka melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP ini dikarenakan angka 64,94% ini merupakan angka yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten, belum termasuk siswa yang melanjutkan kesekolah di bawah naungan Kementerian Agama seperti MTsN dan MTsS yang ada di Kabupaten Dharmasraya serta melanjutkan pendidikan di luar Kabupaten Dharmasraya. Angka pada tahun 2013 sebesar 92,70% ini merupakan data gabungan antara Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama sehingga angka yang didapat jauh lebih valid. 42. Persentase Angka Melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMA Persentase siswa SMP yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA Tahun 2014 ditargetkan sebesar 94% dengan realisasi sebesar 71,56% atau capaian sebesar 76% dengan kategori Berhasil. Kecilnya realisasi ini faktor penyebabnya sama dengan kondisi pada indikator nomor 17 diatas. 43. Angka Buta Aksara Angka Buta Aksara dengan target 1.892 orang pada tahun 2014, realisasi sebanyak 1.171 orang. Artinya target yang ditetapkan tidak terealisasi pada tahun 2014 sehingga capaian kinerja untuk indikator ini pada tahun 2014 sebesar 138% dengan Kategori Sangat Berhasil. Artinya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berhasil mengurangi angka buta aksara di Kabupaten Dharmasraya, sehingga sampai tahun 2014 angka buta aksara yang ada tinggal sebanyak 1.171 orang dari jumlah penduduk yang ada. Untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pendidikan Non Formal dengan Kegiatan sebagai berikut: a. Penyelenggaraan Paket C setara SMA b. Penyelenggaraan Paket B Setara SMP c. Penyelenggaraan Paket A Setara SD 44. Jumlah cabang Olahraga yang dibina
Laporan Kinerja Tahun 2014
88
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tahun 2014 dengan target 22 Cabang olahraga yang dibina oleh Pemerintah daerah realisasi mencapai 32 Cabang olahraga. Pencapaian indikator ini mencapai 145% dengan kategori Sangat Berhasil. Banyaknya jumlah Cabor yang dibina melebihi target yang telah ditetapkan disebabkan karena adanya Pekan Olah Raga Provinsi Sumatera Barat ke XIII di Kabupaten Dharmasraya sehingga banyaknya jumlah Cabor yang dibina untuk perwakilan Kabupaten Dharmasraya di ajang PORPROV Sumatera Barat ke XIII. 45. Jumlah lapangan olahraga masyarakat Target sejumlah 10 Lapangan olahraga masyarakat tahun 2014 dapat direallisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat direalisasikan berkat adanya PORPROV Sumbar ke XIII Tahun 2014 di Kabupaten Dharmasraya. Sampai tahun 2014 telah tersedia 16 lapangan olahraga bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Untuk mewujdukan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana dengan kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga. 46. Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan bagi masyarakat umum, pelajar dan aparatur Target indikator ini pada tahun 2014 sebanyak 52 Pos dapat direalisasikan sebanyak 60 Pos atau capaian sebesar 115%. Artinya jumlah pos layanan yang dikunjungi Perpustakaan Keliling melebihi target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014. Jumlah kunjungan Perpustakaan Keliling ke pos layanan perpustakaan keliling pada tahun 2014 (8 bulan) per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: a. Maret : 10 Pos b. April : 9 Pos c. Mei : 9 Pos d. Juni : 11 Pos e. Juli :f. Agustus : g. September:11 Pos h. Oktober : 10 Pos Total : 60 Pos. Jumlah kunjungan ini sama dengan jumlah kunjungan pada tahun 2013 yang lalu yakni sebanyak 60 Pos. 47. Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional tahun 2014 ditargetkan sebesar 75% dengan realisasi 65% atau capaian sebesar 87% dengan Kategori Sangat Berhasil. Untuk mewujudkan target pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan penunjang berupa Upgradeing Website Pemda Dharmasraya dan Sosialisasi Kehumasan melalui Bakohumas. Belum tercapainya target pada tahun ini disebabkan masih kurangnya penetrasi informasi kepada masyarakat karena keterbatasan kegiatan penunjang. Laporan Kinerja Tahun 2014
89
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 60%, maka pada tahun 2014 terjadi peningkatan capaian sebesar 5%. 48. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan Target yang ditetapkan sebesar 70% untuk pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat di tingkat Kecamatan pada tahun 2014 dengan realisasi sebesar 10% atau capaian sebesar 14% dengan kategori Tidak Berhasil. Kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pencapaian indikator ini menyebabkan tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Namun dokumen pendukung pencapaian kinerja telah disediakan.
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya Pemahaman dan Kesadaran Hukum serta Pemantapan Peranserta Ormas dan Partai Politik Tabel 3.4 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis keempat tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.4 Capaian Sasaran Strategis Keempat No
1
2
3
4
5 6
Indikator Kinerja Persentase rancangan produk hukum daerah yang ditetapkan Persentase jumlah produk hukum daerah yang didokumentasikan Persentase jumlah produk hukum daerah yang disosialisasikan ke masyarakat Persentase Prolegda yang diakomodir menjadi produk hukum daerah Persentase pelaksanaan RANHAM di Kab. Dharmasraya Persentase jumlah kasus perdata dan TUN yang
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
100
60
60
Tidak Berhasil
100
60
%
60
20
15
75
Berhasil
100
75
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
Laporan Kinerja Tahun 2014
90
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
7
8
9
10 11 12 13 14
15 16
17
18
19
20
21
22 23
memperoleh Bantuan Hukum Cakupan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah dan Nagari Jumlah Ranperda yang mendapatkan persetujuan dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Berkurangnya angka kecelakaan di Kabupaten Dharmasraya Tingkat kelancaran berlalu lintas di jalan raya Pelatihan Personil Linmas Nagari Patroli rutin pemantauan pelanggaran Perda Penertiban Anak Sekolah dan PNS Penertiban PETI, IMB dan DMJ serta Peraturan daerah lainnya Operasi Penertiban Penyakit masyarakat Persentase partai politik yang paham administrasi Jumlah kasus terdeteksinya potensi konflik atau pencegahan dini (Kominda) Jumlah Orang yang paham tentang pencegahan penggunaan miras dan narkoba Jumlah kasus terfasilitasi oleh tim terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor Persentase Penyelesaian Perbatasan antar daerah Persentase Penyelesaian Konflik
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
Perda
29
9
3
33
Tidak Berhasil
54
59.3
%
40
75
60
80
Berhasil
75
80
%
20
75
65
87
Sangat Berhasil
80
81.3
%
0
80
6
8
Tidak Berhasil
-
-
%
13
80
27
34
Tidak Berhasil
-
-
%
12
30
23
77
Berhasil
-
-
%
24
30
15
50
Tidak Berhasil
-
-
%
13
30
6
20
Tidak Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
Kasus
3
6
5
116
Sangat Berhasil
28
171
Org
300
80
80
100
Sangat Berhasil
400
95
Kasus
0
6
1
17
Tidak Berhasil
6
16.7
%
98.48
100
97.42
97
Sangat Berhasil
100
98
%
86.48
100
96.74
97
Sangat Berhasil
100
97
%
15
20
13
65
Cukup Berhasil
75
37.3
%
40
60
50
83
Berhasil
70
71.4
Laporan Kinerja Tahun 2014
91
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Pertanahan
24
25
Cakupan pelaksanaan Koordinasi dan fasilitasi Sekretariat UKS, KPA,PMI dan Organisasi lain yang terkait Kesra Persentase terlaksananya administrasi pertanahan
%
10
50
47
94
Sangat Berhasil
80
71.3
%
54
80
60
75
Berhasil
80
75
Untuk mewujudkan sasaran strategis 4 (empat) ini didukung oleh 25 (dua puluh lima) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 71,5 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 4 (empat) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 26. Persentase rancangan produk hukum daerah yang ditetapkan Adapun Jumlah Perda yang telah ditetapkan dari tahun 2010 s.d 2014 sebanyak 48 Perda dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Jumlah 14 12 10 6 6 48
Target Rancangan Produk Hukum Daerah yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah 20% terealisasi sebesar 20%, dengan tingkat capaian 100%. Capaian pada tahun 2013 terealisasi sama dengan tahun 2014, yaitu 20% dengan tingkat capaian 100% dan secara keseluruhan sesuai dengan target RPJMD, indikator ini tercapai sebesar 96% Untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan indikator ini, dilakukan melalui kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perunfdang-Undangan 27. Persentase jumlah produk hukum daerah yang didokumentasikan Target Produk Hukum yang didokumentasikan pada tahun 2014 adalah 20% dan terealisasi sebesar 20 % dengan tingkat capaian 100%. Dokumentasi Produk Hukum Daerah dilakukan dengan cara mempublikasikan semua Produk Hukum Daerah kedalam Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan alamat www.jdi-hukum.dharmasrayakab.go.id 28. Persentase jumlah produk hukum daerah yang disosialisasikan ke masyarakat Dalam rangka menyebarluaskan Produk hukum Daerah kepada masyarakat dilakukan dengan mempublikasikannya ke dalam website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Dharmasraya dan disosialisasikan langsung dengan melakukan kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Laporan Kinerja Tahun 2014
92
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Dharmasraya, kegiatan ini dilakukan setiap tahun. Target indikator ini pada tahun 2014 adalah 20%, terealisasi 20% dengan tingkat capaian 100% sama dengan tahun 2013 yang target capaiannya adalah 100%
29. Persentase Prolegda yang diakomodir menjadi produk hukum daerah Jumlah Ranperda yang diusulkan didalam Prolegda Tahun 2014 adalah sebanyak 10 Perda, namun yang diakomodir menjadi Produk Hukum Daerah adalah 6 Perda atau capaian sebesar 60% dari target 100%. Tidak terealisasinya semua target yang ditetapkan pada tahun 2014 disebabkan karena pembahasan beberapa buah ranperda yang memakan waktu lama, dan dengan terjadinya penggantian anggota legislatif, sehingga tidak semua rancangan produk hukum daerah dapat diakomodir menjadi produk hukum daerah. Solusi dari permasalahan diatas adalah Ranperda yang tidak diakomodir menjadi Produk HUkum Daerah dimasukan kembali kedalam Prolegda Tahun 2015. Pada tahun 2013 indikator ini belum terealisasi karena tidak adanya Prolegda yang ditetapkan. 30. Persentase pelaksanaan RANHAM di Kab. Dharmasraya Target yang ditetapkan pada tahun 2014 untuk pelaksanaan RANHAM dikabupaten Dharmasraya adalah 20%. Dari target yang ditetapkan indikator ini terealisasi 15% dengan capaian 75%. Aapabila dibandingkan dengan tahun 2013, capaian realisasi dari indikator ini meningkat dari capaian 60% pada tahun 2013, menjadi 75% pada tahun 2014. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan indikator ini adalah dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang Hak Asasi Manusia dan memberikan diseminasi kepada Panitia RANHAM Kabupaten Dharmasraya tentang pentingnya HAM. 31. Persentase jumlah kasus perdata dan TUN yang memperoleh Bantuan Hukum Target pemberian bantuan hukum terhadap kasus perdata dan TUN tahun 2014 sebesar 100% dapat direalisasikan 100%. Hal ini dapat diwujudkan berkat pembinaan yang terus menerus dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Bagian Hukum dan Organisasi terhadap kasus perdata dan TUN yang ada. 32. Cakupan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah dan Nagari Cakupan pembinaan dan pengawasan produk HUkum Nagari terealisasi 20% dari target untuk tahun 2014 sebesar 20% dengan tingkat capaian 100%. Indikator pembinaan dan pengawasan Produk Hukum Nagari dilaksanakan dengan mengadakan kegiatan Legal Drafting bagi aparatur Pemda dan Aparatur Nagari, dan langsung turun ke Nagari-Nagari untuk memberikan pembinaan terhadap produk hukum Nagari
Laporan Kinerja Tahun 2014
93
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
33. Jumlah Ranperda yang mendapatkan persetujuan dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Jumlah Ranperda yang diajukan ke DPRD dan disetujui menjadi Perda pada tahun 2014 ditargetkan sebantak 9 Perda, namun dalam tahun berjalan hanya dapat disetujui sebanyak 3 Perda atau capaian sebesar 33,33% dengan Kategori Tidak Berhasil. Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Peningkatan kapasitas Lembaga Perwakilan rakyat daerah dengan kegiatan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. 34. Berkurangnya angka kecelakaan di Kabupaten Dharmasraya target yang ditetapkan tahun 2014 sebesar 75% untuk berkurangnya angka kecelakaan di Kabupaten Dharmasraya dengan realisasi 60% atau capaian sebesar 80%. Untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan pengamanan lalu lintas oleh Personil Dinas Perhubungan di tempat-tempat keramaian melalui Kegiatan Pengendalian Disiplin Angkutan Umum di Jalan Raya. 35. Tingkat kelancaran berlalu lintas di jalan raya Untuk kelancaran berlalu lintas di jalan raya tahun 2014 ditargetkan sebesar 75% dengan realisasi sebesar 65% atau capaian sebesar 86%. Pada tahun 2014 untuk mewujudkan indikator ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: a. Pemeliharaan APIL ( Trafffic Light) b. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan 36. Pelatihan Personil Linmas Nagari Target Pelatihan Personil Linmas Nagari sebesar 80% hanya dapat direalisasi sebesar 6% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan Data Personil Linmas yang ada sehingga sulit untuk dilakukan pembinaan. Untuk tahun 2013 capaian untuk indikator ini juga tidak dapat direalisasikan. 37. Patroli rutin pemantauan pelanggaran Perda Patroli pemantauan pelanggaran Perda dengan tatrget 80% pada tahun 2014 dengan realisasi 27% atau dengan capaian 34%. Patroli ini dilakukan di tiap Kecamatan terutama pada lokasi yang diindikasi dan berpeluang terjadinya tindak pelanggaran Perda sehingga dapat mengurangi dan menakan Pelanggaran Perda yang terjadi di wilayah Kabupaten Dharmasraya. Pada tahun 2014 telah dilakukan Patroli sebanyak 15 kali. Capaian tahun 2013 sebesar 13%, yang berarti pada tahun 2014 terjadi peningkatan realisasi pencapaian indikator pemantauan pelangaran Perda di Kabupaten Dharmasraya. 38. Penertiban Anak Sekolah dan PNS Target penertiban Anak Sekolah dan PNS di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 sebesar 30% dengan realisasi 23% atau capaian 77% dengan kategori Berhasil. realisasi pencapaian target tahun 2014 ini jauh lebih baik dari tahun 2013 yang lalu hanya 12%. Laporan Kinerja Tahun 2014
94
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
39. Penertiban PETI, IMB dan DMJ serta Peraturan daerah lainnya Realisasi dari Penertiban PETI, IMB dan DMJ serta Perda Lainnya sebesar 15% dari target 30% pada tahun 2014 atau dengan capaian 50%. Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat dengan Kegiatan Operasi Penertiban Pekat, Perda, Keputusan Bupati, IMB dan DMJ merupakan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 untuk mendukung pencapaian indikator ini. Jika dibandingkan dengan data tahun 2013 sebesar 24%, maka realisasi pencapaian target tahun 2014 menurun dari capaian tahun 2013. 40. Operasi Penertiban Penyakit masyarakat Operasi penertiban penyakit masyarakat dengan target 30% hanya dapat direalisasikan 6% dengan capaian 20%. Capaian tahun 2013 yang lalu sebesar 13% lebih baik dari capaian kinerja tahun 2014, namun demikian kedepannya akan menjadi perhatian Pemerintah Daerah sehingga Penyakit Masyarakat dapat diberantas dengan baik. 41. Persentase partai politik yang paham administrasi Target 100% dari jumlah Partai Politik yang paham adminsitrasi pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun jumlah Parpol yang difasilitasi sebanyak 12 Parpol pada tahun 2014 sama dengan jumlah yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 yang lalu. Target RPJMD 100 pada tahun 2015 telah dapat direalisasikan pada tahun 2014 sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2014 sebesar 100%. 42. Jumlah kasus terdeteksinya potensi konflik atau pencegahan dini (Kominda) Target sebanyak 6 kasus pada tahun 2014 untuk potensi konflik atau pencegahan dini (Kominda) dengan realisasi 5 Kasus. Sehingga capaian untuk indikator ini sebesar 116% (semakin tinggi realisasi maka semakin rendah kinerja dan sebaliknya). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka deteksi dini berbagai gangguan ancaman stabilitas daerah. Sampai dengan tahun 2014 telah terdeteksi sebanyak 8 kasus dari target RPJMD sebanyak 28 kasus sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 171%. 43. Jumlah Orang yang paham tentang pencegahan penggunaan miras dan narkoba Target sebanyak 80 orang pada tahun 2014 dapat direalisasikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sehingga capaian sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan pencegahan dan peredaran penggunaan minuman keras dan Narkoba kepada generasi muda. Tahun 2013 yang lalu juga dilaksanakan terhadap 300 orang siswa SMA se Kabupaten Dharmasraya dan berjalan dengan baik.
Laporan Kinerja Tahun 2014
95
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
44. Jumlah kasus terfasilitasi oleh tim terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri Jumlah kasus terfasilitasi oleh Tim Terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri dengan target 6 Kasus pada tahun 2014 hanya dapat direalisasikan sebanyak 1 kasus dengan capaian 17%. Sementara target RPJMD untuk tahun 2015 sebanyak 6 kasus sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 16,7%. 45. Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran Target yang ditetapkan tahun 2014 untuk indikator ini sebesar 100% dengan realisasi 97,42% atau capaian sebesar 97% dengan kategori Sangat Berhasil. Untuk mewujudkan target ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dengan kegiatan: a. Pengendalian Keamanan Lingkungan b. Operasional SATLAK PB c. Pelatihan DAMKAR (Tingkat Dasar) Capaian untuk indikator ini pada tahun 2013 sebesar 98,48% tidak jauh berbesa dengan pencapaian kinerja tahun 2014 sehingga indikator ini dapat dilaksanakan dengan baik dari tahun ke tahun. 46. Cakupan keamanan dan kenyamanan lingkungan ditengah masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor Untuk indikator ini pada tahun 2014 dengan target 100% dapat direalisasikan sebesar 96,74%. Capaian ini jauh lebih baik dari tahun 2013 lalu yang hanya sebesar 86,48%. Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 telah disediakan perlengkapan pendukung RESCUE yang diperlukan dalam penanggulangan bencana. 47. Persentase Penyelesaian Perbatasan antar daerah Target penyelesaian perbatasan antar daerah sebesar 20% pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 13% atau capaian sebesar 65%. Belum tercapainya target pada tahun 2014 ini disebabkan belum semua tapal batas wilayah Kabupaten Dharmasraya dengan Kabupaten tetangga dapat ditetapkan. Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengembangan wilayah Perbatasan dengan kegiatan Koordinasi Penyelesaian masalah perbatasan antar daerah. 48. Persentase Penyelesaian Konflik Pertanahan Persentase penyelesaian konflik pertanahan dengan target tahun 2014 sebesar 60% dapat direalisasikan sebesar 50% atau capaian sebesar 83% dengan kategori Berhasil. untuk mewujudkan target ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan dengan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelesaian masalah pertanahanndan batas Nagari. 49. Cakupan pelaksanaan Koordinasi dan fasilitasi Sekretariat UKS, KPA,PMI dan Organisasi lain yang terkait Kesra Laporan Kinerja Tahun 2014
96
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Cakupan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi Sekretariat UKS, KPA, PMI dan Organisasi lain yang terkait Kesra dengan target 50% pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 47% atau capaian sebesar 94%. Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 adalah Koordinasi dan Fasilitasi penyelenggaraan serta pembinaan UKS Tingkat Kabupaten Dharmasraya. 50. Persentase terlaksananya administrasi pertanahan Target pelaksanaan administrasi pertanahan sebesar 80% pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 60% atau dengan capaian sebesar 75%. Sampai tahun 2013 yang lalu telah dapat direalisasikan sebesar 54%, terjadi peningkatan pencapaian untuk tahun 2014. Kegiatan penyelesaian sengketa tanah milik Pemerintah Daerah tahun 2014 telah dilakukan proses penyelesaian sengketa tanah antara lain: a. Tanah Lokasi bangunan SDN 15 Sitiung b. Tanah R di Nagari Penyubarangan Kecamatan Timpeh c. Tanah Eks. Kebun Percobaan IPB Bogor di Nagari Kurnia Selatan Kecamatan Timpeh.
SASARAN STRATEGIS 5 Terbangunnya Sinergitas Antara Pelaku Pembangunan
Laporan Kinerja Tahun 2014
97
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.5 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kelima tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis Kelima No
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori Sangat Berhasil
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%) 70
1
Cakupan LPSE
%
70
70
70
100
2
Cakupan Pelaksanaan Tender
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
0
20
15
75
Berhasil
30
50
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
3
4
Cakupan keterlibatan pihak Dunia Usaha/Lembaga Swasta membangun sarana dan prasarana publik Persentase terpantaunya capaian target kinerja program dan kegiatan di seluruh SKPD
100
Untuk mewujudkan sasaran strategis 5 (lima) ini didukung oleh 4 (empat) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai ratarata capaian sasaran sebesar 88,8 dengan kategori Sangat Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 5 (lima) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 5. Cakupan LPSE Sesuai dengan amanat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 bahwa lelang elektronik dilaksanakan secara bertahap sampai tahun 2014. Untuk itu target tahun 2014 ditargetkan sebesar 70% dari pengadaan yang ada dilakukan secara elektronik. Target yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan baik sehingga capaian tahun 2014 untuk indikator ini sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. pada tahun 2014 telah dilaksanakan Paket lelang secara Elektronik (LPSE) sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga) Paket. Kegiatan pendukung yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah: a. Operasional LPSE b. Penguatan Teknis Aplikasi dan Jaringan LPSE Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 70% lelang secara elektronik, dan sesuai dengan target RPJMD untuk tahun 2015 sebesar 100% lelang secara elektronik maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 70%. Laporan Kinerja Tahun 2014
98
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
6. Cakupan Pelaksanaan Tender Target 100% untuk pelaksanaan tender tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Demikian tahun 2013 kemaren pelaksanaan tender dapat dilaksanakan 100%. Capaian ini telah sesuai dengan target RPJMD bahwa tahun 2015 pelaksanaan tender di Kabupaten Dharmasraya dengan capaian 100%. Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014 antara lain: a. Operasional ULP b. Penanganan permasalahan PBJ 7. Cakupan keterlibatan pihak Dunia Usaha/Lembaga Swasta membangun sarana dan prasarana publik Keterlibatan Pihak Dunia Usaha/Lembaga Swasta membangun sarana dan prasarana publik tahun 2014 ditargetkan sebesar 20% namun realisasi hanya mencapai 15% atau dengan capaian 75%. Pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Kerjasama Pembangunan dengan Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga dalam Pengkajian dan Pengendalian Program dan Kegiatan Pembangunan di Daerah. Melalui kegiatan ini dilakukan penghimpunan data peran serta pengusaha yang telah dilaksanakan dalam pembangunan sebanyak 4 kali. 8. Persentase terpantaunya capaian target kinerja program dan kegiatan di seluruh SKPD Pemantauan capaian target kinerja program dan kegiatan seluruh SKPD dengan target sebesar 100% pada tahun 2014 dapat direalisasikan dengan baik. Demikian juga tahun 2013 yang lalu tidak mengalami kendala dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Permintaan laporan Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD setiap bulan b. Menganalisa data RFK SKPD berdasarkan realisasi c. Hasil rekap laporan SKPD di evaluasi melalui rapat Koordinasi SKPD d. Penyusunan Laporan Kabupaten Setiap bulannya.
SASARAN STRATEGIS 6 Terlaksananya Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dasar Secara Merata Tabel 3.6 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis keenam tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Laporan Kinerja Tahun 2014
99
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.6 Capaian Sasaran Strategis Keenam No
1
2
3
4
5
6
7 8 9 10 11 12 13
14
15
16 17
Indikator Kinerja Tersedianya jalan lingkungan poros perdesaan Tersedianya sistem jaringan Drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) Tersedianya akses air minum yang aman melalui penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/ kota Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan Jalan Baru dengan kondisi mantap Jembatan Baru dengan kondisi mantap Jalan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap Jembatan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap Jumlah pemasangan dan pengoperasian jaringan listrik Terpeliharanya Operasional PJU Tersedia dan terpasangnya lampu jalan Pengawasan administrasi dan teknis ketenagalistrikan Pengawasan Administrasi dan teknis pendistribusian migas Persentase terpenuhinya kebutuhan Migas Cakupan penduduk
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
%
28.28
8
5.8
73
Berhasil
40
85.2
%
51.74
11
6.4
58
Cukup Berhasil
43
135.2
%
6.48
10
3.63
36
Tidak Berhasil
30
33.7
%
3
4
0
0
Tidak Berhasil
-
-
Unit
11
2
7
350
Sangat Berhasil
10
180
Keg
1
6
6
100
Sangat Berhasil
14
50
Km
111.25
40
49.55
124
Sangat Berhasil
192.84
83.3
Unit
16
6
5
83
Berhasil
24
87.5
Km
655.87
200
160.8
80
Berhasil
1000
81.6
Unit
9
50
4
8
Tidak Berhasil
200
6.5
Lokasi
16
16
16
100
Sangat Berhasil
20
80
Unit
618
420
530
126
Sangat Berhasil
570
216.6
Kec
0
1
1
100
Sangat Berhasil
11
9.1
Lokasi
7
7
7
100
Sangat Berhasil
3
233.3
Pelaku
51
54
54
100
Sangat Berhasil
45
120
%
0
80
75
94
Sangat Berhasil
100
75
Lokasi
0
13
13
100
Sangat
-
-
Laporan Kinerja Tahun 2014
100
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
dengan akses air minum yang layak
Berhasil
Untuk mewujudkan sasaran strategis 6 (enam) ini didukung oleh 17 (tujuh belas) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai ratarata capaian sasaran sebesar 76.6 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 6 (enam) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 18. Tersedianya jalan lingkungan poros perdesaan Jalan lingkungan poros perdesaan dengan target 8% pada tahun 2014, realisasi sebesar 5,8% atau capaian sebesar 73% dengan Kategori Berhasil. Capaian tahun 2013 sebesar 7,28% jalan lingkungan poros perdesaan, lebih besar dari capaian tahun 2014. Namun sampai tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebesar 34,08% dari target RPJMD sebesar 40 pada tahun 2015. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 85,2%. 19. Tersedianya sistem jaringan Drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) Target yang telah ditetapkan sebesar 11% pada tahun 2014 dengan realisasi sebesar 6,4% atau capaian sebesar 58% dengan kategori Cukup Berhasil. tahun 2013 capaian untuk indikator ini sebesar 9,68% lebih besar dari realisasi tahun 2014. Namun sampai dengan tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebesar 58,14%, sedangkan target RPJMD sebesar 43% pada tahun 2015. Sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 telah mencapai 135,2%.
20. Tersedianya akses air minum yang aman melalui penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan Realisasi sebesar 3,63% dari target 10% pada tahun 2014 untuk penyediaan akses air minum yang aman atau dengan capaian sebesar 36%. Sampai dengan tahun 2014 telah tersedia sebesar 6,48%, sementara target RPJMD pada tahun 2015 sebesar 30%. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 33,7%. 21. Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai Target sebesar 4% pada tahun 2014 untuk indikator ini tidak dapat dicapai karena tidak tersedia anggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Namun pada tahun 2013 telah dapat direalisasikan sebesar 3%. 22. Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota Target sebanyak 2 unit tahun 2014 dan dapat direalisasikan sebanyak 7 Unit dengan capaian sebesar 350%. Target RPJMD sebanyak 10 unit, sedangkan pencapaian sampai dengan tahun 2014 sudah mencapai 18 Unit.
Laporan Kinerja Tahun 2014
101
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
23. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan Dari 6 kegiatan pendukung pencapaian indikator ini dapat dilaksanakan dengan baik pada tahun 2014 sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menyediakan Ruang Terbuka Hijau secara bertahap di Kabupaten Dharmasraya. 24. Jalan Baru dengan kondisi mantap Kondisi jalan mantap yang ditargetkan dalam dokumen RPJMD pada tahun 2015 sepanjang 192,85 Km, sampai dengan tahun 2014 telah dapat diwujudkan sepanjang 160,80 Km. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 83,3%. Untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan jalan sebagai salah satu infrastruktur penting bagi masyarakat di daerah. 25. Jembatan Baru dengan kondisi mantap Target pembangunan jembatan baru dengan kondisi mantap pada tahun 2014 sebanyak 6 unit, hanya dapat direalisasikan sebanyak 5 unit atau dengan capaian 83%. Realisasi pembangunan jembatan sampai tahun 2013 sebanyak 16 Unit sehingga total sampai dengan tahun 2014 sebanyak 21 Unit. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD pada tahun 2015 sebanyak 24 Unit Jembatan maka sampai tahun 2014 telah dapat dicapai sebesar 87,5%. Untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan jembatan sebagai salah satu infrastruktur penting bagi masyarakat di daerah. 26. Jalan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap Rehab jalan tahun 2014 dengan target 200 Km dan realisasi sepanjang 160,8 Km atau dengan capaian sebesar 84%. Sampai dengan tahun 2013 panjang jalan yang telah direhabilitasi adalah 655,87 Km dan jika ditotal dengan capaian tahun 2014 adalah sepanjang 816,67 Km. Jika dibandingkan dengan target RPJMD sepanjang 1000 Km pada tahun 2015 maka capaian sampai dengan tahun 2014 mencapai 81,6%. 27. Jembatan yang direhabilitasi dengan kondisi mantap Jumlah jembatan dilakukan rehabilitasi pada tahun 2014 ditetapkan target sebanyak 50 Unit, hanya saja yang dapat direalisasikan sebanyak 4 Unit saja. Sampai tahun 2014 ini rehab terhadap jembatan yang ada baru berjumlah 13 unit. 28. Jumlah pemasangan dan pengoperasian jaringan listrik Target pemasangan dan pengoperasian jaringan listrik pada 16 Lokasi pada tahun 2014 dapat dicapai 100%. Secara keseluruhan dari tahun 2010 s.d 2014 telah dilakukan penambahan jaringan listrik sebanyak 19.498 Ms (4.093 Ms JTM, 5 Unit Gardu Distribusi dan 15.405 Ms JTR) melalui APBD dan 191.525 Ms (108.076 Ms JTM, 29 unit Gardu, 83.449 Ms JTR) melalui APBN dan PLN. Laporan Kinerja Tahun 2014
102
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Untuk Menfasilitasi pengoperasian jaringan listrik masyarakat oleh PT. PLN (Persero) tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) sehingga jaringan yang dibangun tahun 2013 sebanyak 15 Lokasi yang dibangun menggunakan anggaran APBD , APBN (Lisdes PLN), APLN telah beroperasi. Untuk Jaringan Listrik yang dibangun tahun 2014 sedang dalam proses Serah Terima Operasi, diharapkan Triwulan 1 tahun 2015 dapat dioperasikan. 29. Terpeliharanya Operasional PJU Jumlah PJU yang dipelihara pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 420 Unit, dan realisasi sebanyak 530 Unit dengan capaian 126%. Banyaknya perbaikan yang dilakukan pada tahun 2014 disebabkan oleh berbagai faktor teknis seperti usia pemakaian, pemadaman listrik dan gangguan lainnya. Untuk mewujudkan target tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan, Pemeliharaan dan Perawatan PJU. 30. Tersedia dan terpasangnya lampu jalan Target pemasangan lampu jalan pada 1 Kecamatan dapat direalisasikan 100% pada tahun 2014. Adapun lokasi pemasangan anadalh di Kecamatan IX Koto pada 4 nagari sejumlah 29 Unit.
31. Pengawasan administrasi dan teknis ketenagalistrikan Indikator ini ditujukan kepada pemilik lokasi pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri pada perusahaan Pabrik Kelapa Sawit dan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi dan usaha lainnya yang tersebar di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pembinaan, sosialisasi, serta himbauan agar pelaku usaha kegiatan ketenagalistrikan tersebut melengkapi kewajiban perizinan dan kelengkapan lainya pada 7 lokasi dengan target 7 lokasi sehingga capaian kinerja 100%. 32. Pengawasan Administrasi dan teknis pendistribusian migas Target 54 Pelaku pada tahun 2014 dapat dicapai 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan kegiatan pengawasan administrasi dan pendistribusian migas sebagai berikut: a. SPBU sebanyak 7 Unit b. APMS PT. Jefri Abidin AB di Sungai Betung Kecamatan Koto Baru c. Agen Minyak Tanah sebanyak 4 Agen dan 43 Pangkalan Untuk tahun 2014 PT. Pertamina merencanakan koversi Minyak tanah ke LPG 3 kg di 5 Kecamatan, karena keterbatasan waktu pelaksanaan dan ada masalah di pendataan sehingga di tahun 2014 konversi terealisasi pada 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Sembilan Koto, Kecamatan Tiumang dan Kecamatan Koto Salak. Sampai akhir 2014 yang telah melaksanakan konversi sebanyak 9 Kecamatan, 2 Laporan Kinerja Tahun 2014
103
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Kecamatan (Kecamatan Asam direncanakan pada tahun 2015.
Jujuhan
dan
Kecamatan
Padang
Laweh
)
33. Persentase terpenuhinya kebutuhan Migas Pemenuhan kebutuhan Migas pada tahun 2014 ditetapkan target sebesar 80% dengan realisasi 75% atau capaian sebesar 94%. Keberhasilan pencapaian indikator ini sesuai target pada tahun 2014 didukung oleh kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pendistribusian BBM. 34. Cakupan penduduk dengan akses air minum yang layak Cakupan penduduk dengan akses air minum yang layak dengan target pada tahun 2014 pada 13 Lokasi, dapat dicapai 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014. Pencapaian inidkator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku dengan Kegiatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Air.
SASARAN STRATEGIS 7 Menempatkan Aparatur sesuai dengan Kemampuan dan Keahliannya Berdasarkan Perundang-undangan yang Berlaku Tabel 3.7 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ketujuh tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.7 Capaian Sasaran Strategis Ketujuh No
1
2
3
Indikator Kinerja Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Pendidikan Perjenjangan Struktural Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis Tugas Pokok dan Fungsi Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Pelayanan Prima
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
Org
0
46
0
0
Tidak Berhasil
-
-
Org
0
52
40
77
Berhasil
-
-
Org
0
40
0
0
Tidak Berhasil
-
-
Laporan Kinerja Tahun 2014
104
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
4
5
6
7
8
9
10
11 12 13 14 15 16 17 18
19
20
Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah bagi Bendahara Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah Jumlah PNS yang dilayani dalam proses administrasi kenaikan pangkat Jumlah PNS yang diberikan penghargaan berprestasi secara profesional Jumlah PNS yang dilayani dalam fasilitasi aplikasi pelayanan kepegawaian Online Jumlah PNS yang dilayani dalam pengurusan Karpeg, Karis/Karsu, KPE, NIP dan Taspen Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis sesuai dengan Bidangnya Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat PIM II, PIM III dan PIM IV Cakupan Diklat PBJ Tersedianya laporan hasil pengawasan internal berkala Jumlah temuan pengawasan yang ditindaklanjuti Jumlah laporan triwulan dan tahunan yang dihasilkan Jumlah LAKIP SKPD yang dievaluasi Jumlah laporan hasil monitoring program dan kegiatan SKPD yang dihasilkan Jumlah Dokumen PKPT yang dihasilkan Jumlah laporan hasil pengawasan kasus pengaduan di Lingkungan Pemda yang dihasilkan Jumlah laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan kasus di Lingkungan Pemda yang dihasilkan
Org
0
50
0
0
Tidak Berhasil
-
-
Org
0
37
0
0
Tidak Berhasil
-
-
Org
2368
650
474
73
Berhasil
1010
281.3
Org
507
130
197
152
Sangat Berhasil
960
73.3
Org
1546
4153
1444
35
Tidak Berhasil
1010
296
Org
1578
516
502
97
Sangat Berhasil
580
358.6
Org
865
439
41
9
Tidak Berhasil
2140
42.3
Org
122
49
0
0
Tidak Berhasil
480
25.4
Org
50
50
58
116
Sangat Berhasil
-
-
LHP
100
103
103
Sangat Berhasil
-
-
Kali
12
12
100
Sangat Berhasil
-
-
Lap.
5
5
100
Sangat Berhasil
-
-
16
16
100
Sangat Berhasil
-
-
Lap
10
10
100
Sangat Berhasil
-
-
Dok
1
1
100
Sangat Berhasil
-
-
LHP
10
11
110
Sangat Berhasil
-
-
LHP
10
7
70
Cukup Berhasil
-
-
SKPD
Laporan Kinerja Tahun 2014
0
105
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Tingkat pemenuhan kebutuhan SDM dalam pengelolaan keuangan daerah Tingkat kelengkapan pelaporan kinerja dan keuangan Tingkat Efektifitas dan efisiensi pengelolaan belanja daerah Tingkat ketersediaan sistem pengelolaan keuangan daerah Optimalisasi Pelaksanaan manajemen pemerintahan Cakupan pengelolaan manajemen keuangan Nagari Cakupan Koordinasi peningkatan pelayanan perekonomian Peningkatan pemberdayaan Pemerintahan Nagari Persentase jumlah Pejabat yang melaporkan harta kekayaan Cakupan Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisien Cakupan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah Persentase terlaksananya pembinaan dan pengelolaan aset daerah
%
-
100
75
75
Berhasil
-
-
%
-
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
-
100
92.33
92
Sangat Berhasil
-
-
%
-
100
100
100
Sangat Berhasil
-
-
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
%
7
15
12
80
Berhasil
50
38
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
10
15
10
67
Cukup Berhasil
50
40
%
15
80
70
88
Sangat Berhasil
80
87.5
Untuk mewujudkan sasaran strategis 7 (tujuh) ini didukung oleh 32 (tiga puluh dua) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 74.5 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 7 (tujuh) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 33. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Pendidikan Perjenjangan Struktural Target PNS yang dikirim mengikuti Diklat Perjenjangan Struktural pada tahun 2014 sebanyak 46 orang belum dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan pada tahun 2014 ada penambahan PNS dari tenaga Honorer Kategori II sehingga rencana semula untuk pengiriman Pendidikan Perjenjangan Struktural akhirnya dialihkan untuk Diklat Prajabatan CPNS baru. Sehingga pada tahun 2014 jumlah CPNSD yang dikirim mengikuti Diklat Prajabatan sebanyak 122 orang yang merupakan kerjasama antara Pemkab Dharmasraya dengan Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat. Jumlah CPNS yang mengikuti Diklat Prajabatan sebanyak 122 orang terdiri dari: Laporan Kinerja Tahun 2014
106
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
-
Golongan I sebanyak 5 orang Golongan II sebanyak 84 orang Golongan III sebanyak 33 orang
34. Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis Tugas Pokok dan Fungsi Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis Tugas Pokok dan Fungsi pada tahun 2014 direncanakan bagi Sekretaris Nagari sebanyak 52 Orang, namun hanya dapat diikuti oleh 40 orang karena Sekretaris Nagari yang ada baru sebanyak 40 orang dengan capaian 77%. Diklat ini dilaksanakan di Badan Diklat Kemendagri di Bukittinggi dan dapat dilaksanakan dengan baik. 35. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Pelayanan Prima Diklat teknis pelayanan prima pada tahun 2014 tidak jadi dilaksanakan karena skedul yang direncanakan bertepatan dengan pelaksanaan Diklat Prajabatan bagi CPNSD tenaga Honorer K2. Alasan diprioritaskannya Diklat Prajabatan karena sesuai dengan regulasi yang terdapat dalam Undang-Undang ASN bahwa masa percobaab untuk CPNS menjadi PNS selama 1 (satu) tahun terhitung sejak di angkat menjadi CPNS dan Diklat Prajabatan ini merupakan syarat mutlan untuk pengangkatan CPNS menjadi PNS. 36. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah bagi Bendahara Tujuan dari Diklat ini adalah dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur dalam melakukan penatausahaan keuangan daerah khususnya Bendahara SKPD. Namun sehubungan dengan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, maka anggaran yang tersedia dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih prioritas sehingga target 50 orang yang dikirim mengikuti Diklat tidak dapat direalisasikan. Namun demikian untuk tahun berikutnya akan tetap diadakan mengingat pentingnya keahlian dan kemampuan dalam pengelolaan keuangan daerah terutama Bendaha di setiap SKPD. 37. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah Diklat Teknis Penatausahaan barang Milik Daerah yang direncanakan akan diikuti oleh 37 orang pada tahun 2014, tidak dapat direalisasikan mengingat tidak tersedianya dana melalui APBD Kabupaten Dharmasraya. 38. Jumlah PNS yang dilayani dalam proses administrasi kenaikan pangkat Target pelayanan administrasi kenaikan pangkat PNS tahun 2014 sebanyak 650 orang hanya dengan realisasi sebanyak 474 orang. Tidak tercapainya target ini disebabkan karena kenaikan pangkat PNS Khusus tenaga Fungsional Guru mengalami perubahan sistem dalam penilaian angka kredit guru sesuai dengan Permen PANRB Nomor 64 tahun 2009 tentang Penilaian Kinerja Guru sehingga perubahan ini menyebabkan penurunan jumlah usulan kenaikan pangkat dari tenaga Kependidikan yang mulai berlaku untuk periode Kenaikan Pangkat 1 April 2014. Laporan Kinerja Tahun 2014
107
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
39. Jumlah PNS yang diberikan penghargaan berprestasi secara profesional Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi dilaksanakan melalui proses seleksi dari tim Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP) untuk masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun sesuai dengan PP No. 31 Tahun 1959 tentang tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya. Kegiatan ini merupakan Penghargaan bagi PNS yang berprestasi berupa tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya dengan tujuan memberi penghargaan kepada PNS setia terhadap negara, cakap dan rajin dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat dijadikan teladan bagi PNS lainnya. Pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 130 orang dengan realisasi sebanyak 197 orang. Tinggi capaian tahun 2014 disebabkankarena sosialisasi dan informasi yang disampaikan ke masing-masing SKPD lebh efektif dengan cara seleksi dari masing-masing SKPD, disamping itu adanya rekomendasi Inspektorat tentang PNS yang terlibat Indisipliner. Hal tersebut sangat memudahkan Tim Majelis Pertimbangan Pegawai dalam memutuskan yang akan diusulkan untuk meraih penghargaan. 40. Jumlah PNS yang dilayani dalam fasilitasi aplikasi pelayanan kepegawaian Online Target sebanyak 4.153 orang untuk peremajaan data PNS melalui sistem elektronik (SIMPEG) hanya dapat direalisasikan sebanyak 1.444 orang. Sedangkan tahun 2013 dapat dilayani sebanyak 1.546 orang, terjadi penurunan jumlah yang dilayani pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang lalu. 41. Jumlah PNS yang dilayani dalam pengurusan Karpeg, Karis/Karsu, KPE, NIP dan Taspen Jumlah PNS yang dilayani dalam pengurusan Karpeg, Karis/Karsu, KPE, NIP dan Taspen dengan target 516 orang pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 502 orang atau dengan capaian 97%. 42. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis sesuai dengan Bidangnya PNS yang dikirim mengikuti Diklat Teknis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 439 orang, namun hanya dapat dikirim sebanyak 41 orang saja. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang tersedia pada tahun 2014. 43. Jumlah PNS yang dikirim mengikuti Diklat PIM II, PIM III dan PIM IV Target PNS yang dikirim mengikuti Diklat Perjenjangn (PIM II, III dan IV) Tahun 2014 sebanyak 49 orang tidak dapat direalisasikan karena adanya regulasi baru tentang pola diklat. Oleh karena itu target yang telah ditetapkan pada awal tahun tidak dapat direalisasikan. 44. Cakupan Diklat PBJ Diklat PBJ meliputi Diklat untuk tenaga pengelola Sekretariat LPSE, Pokja ULP dan penyedia Barang/jasa dengan target 50 orang pada tahun 2014 dan realisasi sebanyak 50 orang atau capaian sebesar 100%. Indikator ini juga dapat direalisasikan pada tahun 2013 sebanyak 50 orang peserta diklat. Adapun kegiatan yang mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 adalah: a. Peningkatan SDM Tim Pengelola LPSE Laporan Kinerja Tahun 2014
108
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
b. Peningkatan kapasitas Penyelenggara dan Penyedia barang/Jasa
45. Tersedianya laporan hasil pengawasan internal berkala Target sebanyak 100 laporan hasil pengawasan internal berkala pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 103 laporan. Hal ini dapat terjadi karena penugasan pada sekolah dan Kecamatan/Nagari bisa terdiri dari 2 sampai dengan 4 instansi/Unit kerja. 46. Jumlah temuan pengawasan yang ditindaklanjuti Dari target sebanyak 12 kali tindak lanjut terhadap jumlah temuan pengawasan pada tahun 2014 dapat dicapai 100%. 47. Jumlah laporan triwulan dan tahunan yang dihasilkan Jumlah laporan triwulan dan tahunan yang dihasil pada tahun 2014 ditetapkan target sebanyak 5 laporan. Target yang telah ditetapkan dapat direalisasikan sebanyak 5 laporan atau dengan capaian 100%. 48. Jumlah LAKIP SKPD yang dievaluasi Evaluasi terhadap LAKIP SKPD pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 16 SKPD yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Dari target sebanyak 16 SKPD tersebut dapat dilakukan evaluasi sebanyak 16 SKPD atau capaian sebesar 100%. 49. Jumlah laporan hasil monitoring program dan kegiatan SKPD yang dihasilkan Target jumlah laporan hasil monitoring program dan kegiatan SKPD sebanyak10 Laporan dapat direalisasikan sebanyak 10 Laporan sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau capaian sebesar 100%. 50. Jumlah Dokumen PKPT yang dihasilkan Tersedianya Dokumen PKPT sebanyak 1 Dokumen yang menjadi target tahun 2014 dapat dicapai sebesar 100%. 51. Jumlah laporan hasil pengawasan kasus pengaduan di Lingkungan Pemda yang dihasilkan Target laporan hasil pengawasan kasus pengaduan yang dihasilkan sebanyak 10 LHP pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 11 LHP atau capaian sebesar 110%. 52. Jumlah laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan kasus di Lingkungan Pemda yang dihasilkan Laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan kasus dengan target 10 laporan hanya dapat direalisasikan sebanyak 7 laporan pada tahun 2014. 53. Tingkat pemenuhan kebutuhan SDM dalam pengelolaan keuangan daerah Laporan Kinerja Tahun 2014
109
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Pemenuhan kebutuhan SDM dalam pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan diklat pengelolaan keuangan bagi aparatur. Tahun 2014 hanya dengan realisasi 75% dari target 100% yang telah ditetapkan. 54. Tingkat kelengkapan pelaporan kinerja dan keuangan Target sebesar 100% dapat dicapai 100% untuk kelengkapan pelaporan kinerja dan keuangan. Untuk mewujudkan indikator ini, maka didukung oleh Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dengan kegiatan: a. Penyusunan laporan keuangan semester b. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun c. Penyusunan Kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah 55. Tingkat Efektifitas dan efisiensi pengelolaan belanja daerah Target sebesar 100% pada tahun 2014 untuk efektivitas dan efisiensi pengelolaan belanja daerah dapat direalisasikan sebesar 92,33%. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan daerah yang mendukung pencapaian indikator ini dengan kegiatan sebagai berikut: a. Pengelolaan Penatausahaan Keuangan Daerah b. Penataan Belanja PPKD 56. Tingkat ketersediaan sistem pengelolaan keuangan daerah Ketersediaan sistem pengelolaan keuangan daerah dengan target 100% dapat dicapai 100% pada tahun 2014. 57. Optimalisasi Pelaksanaan manajemen pemerintahan Optimalisasi pelaksanaan manajemen pemerintahan dengan target 20% pada tahun 2014 dengan realisasi sebesar 20% atau dengan capaian 100%. Untuk mewujdukan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dengan kegiatan; - Kompetensi Wali Nagari dan Sekreatrsi Nagari se Kabupaten Dharmasraya - Pembekalan Sekreatrsi Nagari dan Perangkat nagari dalam bidang Manajemen Pemerintahan Nagari b. Program Penataan Daerah Otonomi Baru dengan Kegiatan Fasilitasi Pemekaran Jorong c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dengan Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Tugas Umum Pemerintahan di Kecamatan dan Penilaian Camat Berprestasi 58. Cakupan pengelolaan manajemen keuangan Nagari Untuk pengelolaan manajemen pengelolaan keuangan Nagari ditetapkan target sebesar 20% dan realisasi 20% atau dengan capaian 100% pada tahun 2014. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 adalah Fasilitasi dan Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang APB Nagari dan Pedoman Umum Pengelolaan melalui Program Pengembangan wilayah Perbatasan. Melalui kegiatan ini telah tersedianya Peraturan Bupati tentang APB Nagari dan Pedoman Umum Pengelolaan yang akan Laporan Kinerja Tahun 2014
110
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
menjadi pedoman oleh seluruh mengelola keuangan di Nagari.
nagari
di
Kabupaten
Dharmasraya
dalam
59. Cakupan Koordinasi peningkatan pelayanan perekonomian Koordinasi pelayanan perekonomian dengan target 20% dapat direalisasikan sebesar 20% pada tahun 2014 dengan capaian 100%. Untuk mewujudkan target ini dilaksanakan melalui Program Koordinasi dan fasilitasi Potensi Daerah dengan Kegiatan Koordinasi Bidang Perekonomian melalui APBD Kabupaten Dharmasraya Tahun Anggaran 2014. 60. Peningkatan pemberdayaan Pemerintahan Nagari Target yang ditetapkan sebesar 20% untuk pemberdayaan Pemerintahan Nagari pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 20% atau dengan capaian 100%. Hal ini dapat diwujudkan melalui Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun Desa dengan Kegiatan Rapat Teknis dan Pembinaan Penguatan Pemerintahan Nagari serta Integrasi dan Sinkronisasi Kegiatan Pembangunan SKPD di Nagari. 61. Persentase jumlah Pejabat yang melaporkan harta kekayaan Pada tahun 2014 jumlah Pejabat Penyelenggara Negara yang ditargetkan melaporkan harta kekayaan kepada KPK melalui LHKPN sebesar 15% hanya dapat direalisasikan sebesar 12% atau dengan capaian 80%. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 sehingga capaian sebesar 12% tersebut hanya merupakan sisa dari Pejabat yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Dharmasraya tahun 2013 dan belum menyampaikan laporan harta kekayaan ke KPK. 62. Cakupan Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisien Evaluasi terhadap organisasi perangkat daerah terus dilakukan setiap tahun, baik dari struktur organisasi maupun ketepatan tugas pokok dan fungsi. Pada tahun 2014 dengan target evaluasi Perda SOTK sebanyak 4 Perda, dapat direalisasikan 100% dengan hasil tersedianya Ranperda SOTK Perangkat Daerah diantaranya: a. Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretaeiat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Dharmasraya b. Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Dharmasraya c. Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Dharmasraya d. Ranperda tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Dharmasraya Keempat Ranperda sebagaimana dimaksud diatas belum jadi diusulkan ke DPRD untuk dilakukan pembahasan karena berdasarkan Instruksi dari Pemerintah pusat harus menunggu terlebih dahulu Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun Laporan Kinerja Tahun 2014
111
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah oleh karena adaya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 63. Cakupan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi telah dimulai sejak tahun 2011. Oleh sebab itu seluruh daerah diminta untuk menyusun Road Map Reformasi Birokrasi dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah dapat lebih fokus dan terarah. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berupaya untuk melaksanakan program-program Reformasi Birokrasi yang mencakup 8 (delapan) area perubahan dan menjadi tugas wajib oleh seluruh Pemerintah Pusat dan daerah. Oleh sebab itu pada tahun 2014 ditetapkan target sebesar 15% untuk pelaksanaan RB di Kabupaten dan dapat direalisasikan sebesar 10%. 64. Persentase terlaksananya pembinaan dan pengelolaan aset daerah Pembinaan dan pengelolaan aset daerah dengan target 80% pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 70% atau dengan capaian 88%. Untuk mewujudkan indikator ini maka dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Aset Daerah b. Pengembangan Sistem Informasi manajemen Barang Daerah c. Peningkatan manajemen Aset/Barang Daerah d. Penatausahaan Aset Daerah
SASARAN STRATEGIS 8 Tegaknya Hukum terkait dengan Pelestarian dan Perlindungan Lingkungan Hidup Laporan Kinerja Tahun 2014
112
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.8 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kedelapan tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.8 Capaian Sasaran Strategis Kedelapan No
1
2
3
4
5 6
7
8
9
10
11
12
13
Indikator Kinerja Cakupan terbentuknya Bank Sampah Cakupan Nagari yang memiliki Kelompok yang peduli Lingkungan Hidup Cakupan titik pantau kualitas air sungai yang ada di Kab. Dharmasraya Cakupan titik pemantauan kualitas air sungai Batang Hari Cakupan titik pemantauan kualitas udara ambient Persentase berfungsinya pengelolaan Sampah Cakupan perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan aturan pengelolaan air limbah Cakupan perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah Persentase tutupan lahan Kabupaten Dharmasraya Cakupan kegiatan yang melakukan pengelolaan limbah B3 Cakupan kegiatan/usaha yang mengurus izin Lingkungan dan SPPL Cakupan Kegiatan/usaha yang memperoleh Izin Lingkungan Hidup Cakupan Perusahaan yang memperoleh peringkat penghargaan lingkungan
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
Lokasi
4
2
4
200
Sangat Berhasil
-
-
Nagari
2
2
4
200
Sangat Berhasil
-
-
Sungai
8
5
18
360
Sangat Berhasil
-
-
Titik Pantau
5
5
5
100
Sangat Berhasil
-
-
Titik Pantau
8
3
9
300
Sangat Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
Perush
16
5
8
160
Sangat Berhasil
31
77.4
Perush
16
5
8
160
Sangat Berhasil
31
77.4
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
Unit Usaha
8
5
8
160
Sangat Berhasil
-
-
Unit Usaha
69
33
16
48
Tidak Berhasil
-
-
Unit Usaha
69
33
16
48
Tidak Berhasil
119
71.4
Perush
6
5
6
120
Sangat Berhasil
-
-
Laporan Kinerja Tahun 2014
113
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
14
15
16 17 18 19
20
21
22
23
24
25
26 27 28
29
Cakupan penyelesaian terhadap pengaduan masyarakat Persentase data Status Lingkungan Hidup Daerah Kab. Dharmasraya Persentase Data Perusakan SDA dan Lahan Tersedianya fasilitas pengurangan sampah Tersedianya Sistem Penanganan Sampah Terpeliharanya sungai dan sumber daya air lainnya Pengawasan pada IUP Operasi Produksi mineral batubara dan batuan Terlaksananya kegiatan pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah "Good Mining Practice" pada UIP Operasi produksi mineral batubara dan batuan Jumlah Izin IUP, IPR serta Izin kegiatan penunjang usaha pertambangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku Berkurangnya kegiatan PETI yang dilakukan masyarakat Terkontrolnya manipulasi data dalam pelaksanaan eksplorasi mineral logam dan batubara Terbina dan terawasinya pemakaian dan pengusahaan air tanah yang tertib aturan Luas Penanaman luar kawasan hutan Jumlah tanaman yang tertanam Jumlah unit bangunan konservasi tanah dan air yang dibangun Jumlah hasil hutan bukan kayu yang dikelola
Kasus
13
10
7
70
Cukup Berhasil
-
-
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
100
100
100
100
Sangat Berhasil
100
100
%
2.69
8.45
0.8
9
Tidak Berhasil
15.54
22.46
%
3.2
1
1
100
Sangat Berhasil
58.8
7.14
Lokasi
9
7
4
57
Cukup Berhasil
32
40.63
IUP
60
28
26
93
Sangat Berhasil
87
98.85
%
70
80
75
94
Sangat Berhasil
80
93.75
Izin
31
10
14
140
Sangat Berhasil
50
90
Kec
6
2
0
0
Tidak Berhasil
7
85.71
IUP
4
4
4
100
Sangat Berhasil
4
100
Kec
6
11
11
100
Sangat Berhasil
11
100
Ha
138.6
53
737.9
1392
2364
37
Btg
73450
26150
300473
1149
1.108.000
34
Unit
2
2
8
400
Sangat Berhasil
4
200
Jenis
5
2
0
0
Tidak Berhasil
10
50
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
114
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
30 31
32
Cakupan pembinaan usaha industri kehutanan Cakupan Koordinasi pengelolaan Konservasi SDA Persentase pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA
Perush
21
16
21
131
Sangat Berhasil
24
87.5
%
50
20
20
100
Sangat Berhasil
100
70
%
60
20
20
100
Sangat Berhasil
100
80
Untuk mewujudkan sasaran strategis 8 (delapan) ini didukung oleh 32 (tiga puluh dua) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 80.5 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 8 (delapan) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 33. Cakupan terbentuknya Bank Sampah bahwa cakupan pembentukan bank sampah memiliki target sebanyak 2 (dua) bank sampah dan terealisasi 4 (empat) bank sampah atau dengan persentase capaian kinerja sebesar 200%, dan dengan anggaran yang berasal dari Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan. Dibandingkan tahun 2013 cakupan terbentuknya Bank Sampah dengan target 2 (dua) Bank Sampah dan terealisasi sebanyak 4 (empat) Bank Sampah dengan persentase realisasi sebesar 200%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 yaitu dari 2 (dua) Bank Sampah menjadi 4 (empat) Bank Sampah, dan dapat terealisasi melebihi target yang ditetapkan. Selain itu, cakupan terbentuknya Bank Sampah ini tidak terdapat pada RPJMD 2011-2015, namun indikator ini mendekati pada cakupan operasional pengelolaan persampahan dengan target sampai tahun 2014 yaitu 1 (satu) kecamatan dan ini telah memenuhi target RPJMD sebanyak 3 (tiga) kecamatan yaitu Pulau Punjung, Sitiung dan Koto Baru, atau terealisasi 300%. Adanya tambahan indikator kinerja ini disebabkan oleh adanya kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup sebagai salah satu upaya untuk pengelolaan persampahan dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) yang melibatkan masyarakat dan juga sekolah-sekolah. Tabel 3.9 Realisasi akumulasi capaian sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD.
No
Indikator Sasaran
Satuan
Rencana Realisasi sesuai akumulasi s.d dengan RPJMD tahun 2014 s.d Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Laporan Kinerja Tahun 2014
115
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
1
Cakupan Operasional Pengolahan Persampahan
2
Cakupan Kelompok Masyarakat Peduli Sampah
Kecamatan
3
1
300%
Kelompok
6
11
54,55%
Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilakukan melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan 34. Cakupan Nagari yang memiliki Kelompok yang peduli Lingkungan Hidup cakupan Nagari yang memiliki Kelompok Peduli Lingkungan Hidup tercapai sebanyak 2 (dua) Nagari dari target 4 (empat) Nagari dengan persentase capaian kinerja sebesar 200%, yang berasal dari Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan, yaitu meliputi Nagari : a. Nagari Gunung Selasih Pulau Punjung b. Nagari Gunung Medan c. Nagari Sungai Duo Sitiung d. Nagari Tiumang Dibandingkan tahun 2013 cakupan Nagari yang memiliki Kelompok Peduli Lingkungan Hidup dengan target 2 (dua) Kelompok dan terealisasi sebanyak 2 (dua) Kelompok dengan persentase realisasi sebesar 100%. Disimpulkan bahwa target Tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 yaitu dari 2 (dua) Kelompok menjadi 4 (empat) Kelompok dan dapat terealisasi melebihi target yang ditetapkan.
Bila dibandingkan dengan target RPJMD 2011-2015, bahwa indikator kinerja ini mendekati ke jumlah kelompok masyarakat peduli sampah dengan akumulasi target sampai tahun 2014 sebanyak 5 (lima) kelompok, dan pencapaian kinerja sampai tahun 2014 telah memenuhi target RPJMD sebanyak 6 (enam) kelompok atau 54,55%. 35. Cakupan titik pantau kualitas air sungai yang ada di Kab. Dharmasraya Cakupan Titik Pantau Kualitas Air Sungai yang ada di Kab.Dharmasraya dengan target 5 (lima) titik pantau telah terealisasi sebanyak 18 (delapan belas) titik pantau atau 360%, dan dengan realisasi anggaran yang berasal dari Pendukung Operasional Laboratorium. Adapun 18 (delapan belas) titik pantau dimaksud adalah: a. Hulu Sungai Batang Momong IX Koto b. Muara Sungai Batang Momong c. Sungai Batanghari Bendungan Batu Bakawuik d. Sungai Batanghari Jembatan Sungai Dareh e. Sungai Batanghari Siguntur f. Sungai Batanghari Pulai Laporan Kinerja Tahun 2014
116
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r.
Sungai Batanghari Perbatasan Teluk Lancang Tebo Sungai Batang Timpeh Hulu Sungai Batang Pangian Sungai Batang Mimpi Inlet PDAM Sungai Dareh Sungai Batang Mimpi Jembatan Sikabau Sungai Batang Piruko Jembatan Gunung Medan Hulu Sungai Batang Siat Jembatan Abaisiat Koto Besar Sungai Batang Siat dekat Jembatan RM Suci Koto Baru Muara Sungai Batang Siat Pulau Mainan Koto Salak Sungai Sinabuhan Abaisiat Koto Besar Sungai Betung Sungai Rumbai Sungai Koto Balai RM Simpang Raya Koto Baru
Dibandingkan tahun 2013 cakupan Titik Pantau Kualitas Air Sungai yang ada di Kab.Dharmasraya dengan target 5 (lima) titik pantau telah terealisasi sebanyak 8 (delapan) titik pantau atau 160%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi melebihi target yang ditetapkan. Adapun cakupan indikator kinerja ini tidak terdapat pada RPJMD 2011-2015, disebabkan oleh kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang cukup berdampak terhadap lingkungan terutama perairan terbuka dan diperlukan data base terhadap perubahan yang terjadi setiap tahunnya, sehingga perlu dilakukan pemantauan rutin setiap tahunnya.
36. Cakupan titik pemantauan kualitas air sungai Batang Hari Cakupan Titik Pantau Kualitas Air Sungai Batanghari dengan target 5 (lima) titik dan terealisasi 5 (lima) dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%. Adapun 5 (lima) titik pantau tersebut yaitu: a. Sungai Batanghari Bendungan Batu Bakawuik b. Sungai Batanghari Jembatan Sungai Dareh c. Sungai Batanghari Siguntur d. Sungai Batanghari Pulai e. Sungai Batanghari Perbatasan Teluk Lancang Tebo Dibandingkan dengan tahun 2013 cakupan titik pantau kualitas air sungai Batanghari dengan target 5 (lima) dan terealisasi 5 (lima) dengan persentase realisasi sebesar 100%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 sama dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada RPJMD 2011-2015, cakupan indikator kinerja ini lebih mendekati ke cakupan penetapan kelas air sungai dengan target 1 (satu) sungai pada tahun 2014 atau 33,33%. Pada pelaksanaannya penetapan kelas air sungai dimulai dengan melakukan pemantauan dan analisis beberapa titik sampling, yang kedepannya dapat dilakukan perhitungan untuk penentuan kelas air sungai. Pada tahun 2014, Laporan Kinerja Tahun 2014
117
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
telah dilakukan pemantauan untuk 5 (lima) titik sampling di Sungai Batanghari dan juga bekerja sama dengan Bapedalda Provinsi Sumatera Barat. 37. Cakupan titik pemantauan kualitas udara ambient Cakupan Titik Pantau Kualitas Udara Ambien dengan target 3 (tiga) titik pantau dengan realisasi sebanyak 9 (sembilan) titik pantau, atau pencapaian kinerja sebesar 300%, dengan anggaran yang berasal dari Kegiatan Pendukung Operasional Laboratorium. Adapun 9 (sembilan) titik pantau tersebut adalah : a. Kantor Wali Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah b. Kantor Bupati c. Kantor Camat Sitiung d. Kantor Wali Nagari Muaro Sopan e. Kantor Camat Koto Baru f. Kantor Camat Koto Salak g. Koto Padang h. Kantor Camat Sungai Rumbai i. Kantor Camat Koto Besar Dibandingkan dengan Tahun 2013 cakupan titik pantau kualitas Udara Ambien dengan target 3 (tiga) titik pantau dan terealisasi sebanyak 8 (delapan) titik pantau atau 267%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi melebihi target yang ditetapkan. Adapun cakupan indikator kinerja ini tidak terdapat pada RPJMD 2011-2015, disebabkan oleh kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang cukup berdampak terhadap lingkungan terutama udara ambien yang ada disekitar masyarakat dan diperlukan data base terhadap perubahan yang terjadi setiap tahunnya, sehingga perlu dilakukan pemantauan rutin setiap tahunnya. Selain itu, kasus kabut asap yang selalu melanda Kabupaten Dharmasraya yang merupakan kiriman dari Kabupaten tetangga kerap terjadi setiap tahunnya, sehingga diperlukan pemantauan terhadap kondisi perubahan kualitas udara ambien di Kabupaten Dharmasraya. 38. Persentase berfungsinya pengelolaan Sampah Cakupan pengadaan dan berfungsinya pengelolaan sampah pada indikator ini meliputi pengadaan barang yang berasal dari Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup (DAK-LH) 2014 pada Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengendalian Pencemaran untuk mendukung peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, upaya penurunan beban pencemaran dan mitigasi perubahan iklim. Adapun jenis pengadaan barang dimaksud adalah Bak Sampah, Motor Sampah, Tong sampah, Tong Sampah Komposter, Biopori dan Pembuatan alat Biopori, Mesin Jahit, Pencacah Plastik, Taman Hijau, Sumur Resapan, Solar Cell dan Instalasi Pengellaan Limbah Padat Menjadi Biogas. Pada indikator ini pencapaian kinerja adalah 100%. Dibandingkan dengan tahun 2013 Cakupan pengadaan dan berfungsinya pengelolaan sampah meliputi pengadaan barang yang berasal dari Dana Alokasi Laporan Kinerja Tahun 2014
118
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Khusus Bidang Lingkungan Hidup (DAK-LH) 2013 pada Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengendalian Pencemaran persentase pencapian kinerja adalah 100%. Disimpulkan bahwa target Tahun 2014 sama dengan tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai target yang ditetapkan. Bila dilihat dari RPJMD 2011-2015 kegiatan ini termasuk kepada cakupan indikator kinerja Pelayanan Sarana dan Prasarana Persampahan walaupun ada juga kegiatannya yang mengarah ke arah pengendalian pencemaran. Pada dasarnya untuk cakupan kinerja ini telah melebihi target RPJMD yaitu sampai akhir tahun 2014 sebanyak 7 (tujuh) kecamatan atau 63,64%, yang telah menerima bantuan pengadaan dari DAK-LH diantaranya Kecamatan Pulau Punjung, Kecamatan Sitiung, Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Tiumang, Kecamatan Koto Salak, Kecamatan Koto Besar, dan Kecamatan Sungai Rumbai. 39. Cakupan perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan aturan pengelolaan air limbah Cakupan Perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan peraturan pengelolaan air limbah pada indikator kinerja ini dari target perusahaan yang dilakukan pengawasan dan pembinaan agar melakukan pembuangan dan pengelolaan air limbah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah 5 (lima) perusahaan dan terealisasi sebanyak 8 (delapan) perusahaan atau 160%. Pencapaian target kinerja ini didukung oleh kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan Sosialisasi Peraturan Lingkungan Hidup. Adapun 8 (delapan) perusahaan yang melakukan pengelolaan air limbah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah : a. PT Selago Makmur Plantation b. PT Bina Pratama Sakato Jaya c. PT Sumber Andalas Kencana d. PT Inkasi Raya Pangean e. PT Transco Pratama f. PT Tidar Kerinci Agung g. PT Sinamar Lintas Nusantara h. KUD Sinamar Dibandingkan dengan tahun 2013 cakupan Perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan peraturan pengelolaan air limbah dengan target 5 (tiga) perusahaan dan terealisasi sebanyak 8 (delapan) perusahaan atau 160%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Target RPJMD 2011-2015 untuk cakupan indikator kinerja ini termasuk ke cakupan indikator kinerja RPMD cakupan perusahaan yang telah memiliki sistem pengelolaan limbah, cakupan perusahaan yang melalukan pengelolaan pengendalian pencemaran udara, dan cakupan pemahaman stakesholder dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta cakupan kualitas emisi sumber tidak bergerak kegiatan/usaha, karena pada kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan Sosialisasi Peraturan Lingkungan Hidup telah termasuk Laporan Kinerja Tahun 2014
119
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
seluruh cakupan kegiatan tersebut didalamnya yang meliputi pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air limbah, dan udara emisi perusahaan. Jika dibandingkan dengan pencapaian target RPJMD sampai tahun 2014 yaitu telah memenuhi target 24 perusahaan untuk pengelolaan limbah dan pencemaran udara atau 77,42%, dan 60% pemahaman stakeholder dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan adanya Sosialisasi Peraturan Lingkungan Hidup. 40. Cakupan perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah Persentase Perusahaan Yang Telah Mempunyai Sistem Pengelolaan Limbah, yang mengukur Persentase Perusahaan dalam pengelolaan limbah untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan perusahaan yang baik, dimana dari 5 (lima) target perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah adalah 8 (delapan) perusahaan sehingga persentase pencapaian kinerja adalah 160%. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah sama sebagaimana perusahaan yang ada pada point B.5. Pencapaian ini didukung oleh Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan Inventarisasi Pembinaan ADM Lingkungan Usaaha/kegiatan. Dibandingkan dengan tahun 2013 cakupan Persentase Perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah dengan target 5 (tiga) perusahaan dan terealisasi sebanyak 8 (delapan) perusahaan atau 160%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Target RPJMD 2011-2015 untuk cakupan indikator kinerja ini termasuk pada cakupan perusahaan yang telah memiliki sistem pengelolaan limbah, karena pada kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan Sosialisasi Peraturan Lingkungan Hidup telah termasuk seluruh kegiatan tersebut didalamnya yang meliputi pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air limbah perusahaan. Jika dibandingkan dengan pencapaian target RPJMD tahun 2014 yaitu telah memenuhi target 24 perusahaan untuk pengelolaan limbah atau 77,42%, dan 8 perusahaan untuk cakupan kualitas emisi sumber tidak bergerak. 41. Persentase tutupan lahan Kabupaten Dharmasraya indikator kinerja ini merupakan kegiatan yang menghasilkan sebuah data yang menyajikan jumlah Tutupan Lahan Kabupaten Dharmasraya pada Tahun 2014, dan ini diakomodasi dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan MIH yang telah diinventarisir dengan target 100% dan pencapaian kinerja sebesar 100%. Hal ini mengandung arti bahwa wilayah Kabupaten Dharmasraya telah terinventarisir secara keseluruhan. Dibandingkan dengan tahun 2013, target Persentase Tutupan Lahan Kabupaten Dharmasraya adalah 100% dan terealisasi 100%. Disimpulkan bahwa target persentase tahun 2014 sama dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada RPJMD 2011-2015, bahwa cakupan indikator kinerja ini tidak terdapat dalam RPJMD. Akan tetapi cakupan ini cukup penting untuk melihat besaran tutupan lahan yang ada di Kabupaten Dharmasraya, walaupun kegiatan ini tidak didukung Laporan Kinerja Tahun 2014
120
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
oleh kegiatan khusus, namun dapat berjalan bersamaan dengan kegiatan fasilitasi Penyusunan MIH. 42. Cakupan kegiatan yang melakukan pengelolaan limbah B3 Cakupan Kegiatan/Usaha yang Melakukan Pengelolaan Limbah B3, untuk mengukur jumlah perusahaan yang Melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang bertujuan untuk mewuijudkan pengelolaan lingkungan perusahaan yang baik, dari 5 (lima) target perusahaan, ada 8 (delapan) perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah B3, sehingga persentase pencapaian kinerja sebesar 160%. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah sama sebagaimana perusahaan yang ada pada point B.5. Pencapaian ini didukung dalam Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup.
Dibandingkan dengan tahun 2013 cakupan Perusahaan yang melakukan pembuangan air limbah sesuai dengan peraturan pengelolaan air limbah dengan target 5 (tiga) perusahaan dan terealisasi sebanyak 8 (delapan) perusahaan atau 160%. Disimpulkan bahwa target tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Target RPJMD 2011-2015 untuk cakupan indikator kinerja ini termasuk cakupan kegiatan/usaha yang melakukan kegiatan pengelolaan limbah B3, karena pada kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup telah termasuk seluruh kegiatan tersebut didalamnya yang meliputi pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air limbah B3. Jika dibandingkan dengan pencapaian target RPJMD sampai tahun 2014 telah melebihi target yaitu 8 (delapan) perusahaan atau 114,29%. Adapun kesesuaian indikator nomor 3 s.d 10 dengan RPJMD beserta pencapaian sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 3.10 Kesesuaian Indikator dengan RPJMD beserta pencapaian sampai dengan Tahun 2014 No
Indikator Sasaran
Satuan
Rencana Realisasi sesuai akumulasi dengan RPJMD s.d s.d Tahun tahun 2014 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penetapan kelas air sungai
Sungai
1
3
33,33%
Cakupan Pelayanan 2 Sarana dan Prasarana Persampahan
Kecamatan
7
11
63,64%
1
Laporan Kinerja Tahun 2014
121
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
No
Indikator Sasaran
Cakupan Perusahaan yang telah memiliki 3 sistem pengelolaan limbah
Satuan
Rencana Realisasi sesuai akumulasi dengan RPJMD s.d s.d Tahun tahun 2014 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Perusahaan
24
31
77,42%
Cakupan Perusahaan yang telah melakukan 4 Perusahaan pengelolaan pengendalian pencemaran udara
24
31
77,42%
Cakupan kegiatan dan/atau usaha yang 5 melakukan pengelolaan limbah B3
Kecamatan
8
7
114,29%
cakupan kualitas emisi 6 sumber tidak bergerak kegiatan/usaha
Perusahaan
8
16
50%
Cakupan pemahaman stakeholder dalam 7 pengelolaan lingkungan hidup
Persentase
60%
100%
60%
43. Cakupan kegiatan/usaha yang mengurus izin Lingkungan dan SPPL Cakupan Kegiatan/Usaha Yang Mengurus Izin Lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) dan SPPL dari target 33 (tiga puluh tiga) perusahaan yang telah ditetapkan tercapai 16 (enam belas) perusahaan yang mengurus izin atau persentase pencapaian kinerja sebesar 48,48%. Kegiatan ini didukung sepenuhnya dari kegiatan Fasilitasi Pembentukan KOMDA, Inventarisasi dan Pembinaan Administrasi Lingkungan Kegiatan dan Usaha, dan juga Sosialisasi Peraturan LH. Dibandingkan dengan tahun 2013 Cakupan Kegiatan/Usaha Yang Mengurus Izin Lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) dan SPPL dari target 33 (tiga puluh tiga) kegiatan/usaha dan terealisasi sebanyak 69 (enam puluh sembilan) kegiatan/usaha atau 209%. Disimpulkan bahwa target yang ditetapkan dan realisasi yang tercapai pada tahun 2014 menurun dibanding tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target RPJMD 2011-2015 bahwa indikator kinerja ini termasuk pada cakupan usaha/kegiatan yang memiliki izin lingkungan dimana target sampai tahun 2014 yaitu 85 usaha/kegiatan atau 71,43%, dan telah memenuhi target RPJMD 2014, karena mulai meningkatnya kesadaran pemilik usaha/kegiatan yang melakukan pengurusan izin usaha/kegiatannya. 44. Cakupan Kegiatan/usaha yang memperoleh Izin Lingkungan Hidup Cakupan Kegiatan/Usaha Yang Telah Memperoleh Izin Lingkungan dari target yang telah ditetapkan dari Tahun 2014 sebanyak 33 perusahaan terealisasi sebanyak 16 izin kegiatan/usaha UKL/UPL dan SPPL, atau dengan persentase pencapaian kinerja sebesar 48,48%. Kegiatan ini didukung sepenuhnya dari kegiatan Inventarisasi dan Pembinaan Administrasi Lingkungan Kegiatan dan Usaha. Laporan Kinerja Tahun 2014
122
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Dibandingkan dengan Tahun 2013 Cakupan Kegiatan/Usaha Yang Telah Memperoleh Izin Lingkungan UKL/UPL dan SPPL dari target 33 (tiga puluh tiga) kegiatan/usaha dan terealisasi sebanyak 60 (enam puluh) kegiatan/usaha atau 182%. Disimpulkan bahwa target yang ditetapkan dan realisasi yang tercapai pada Tahun 2014 menurun dibanding Tahun 2013. Bahwa indikator kinerja ini termasuk pada target RPJMD 2011-2015 yaitu cakupan usaha/kegiatan yang memiliki izin lingkungan dimana sampai dengan tahun 2014 yaitu 85 usaha/kegiatan atau 71,43%, dan telah memenuhi target RPJMD 2014, karena mulai meningkatnya kesadaran pemilik usaha/kegiatan yang melakukan pengurusan izin usaha/kegiatannya dan banyaknya izin yang telah dikeluarkan. 45. Cakupan Perusahaan yang memperoleh peringkat penghargaan lingkungan Cakupan Perusahaan yang Memperoleh Peringkat Penghargaan Lingkungan (PROPER) dengan target 5 (lima) perusahaan dan yang telah terealiasasi adalah 6 (enam) perusahaan atau dengan persentase kinerja sebesar 120%. Adapun 6 (enam) perusahaan tersebut adalah: PT SMP, PT Bina Pratama, PT Incasi Raya Pangian, PT SAK, PT Transco Pratama dan PT TKA. Pencapaian target kinerja ini didukung oleh Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup. Dibandingkan dengan tahun 2013 Cakupan Perusahaan yang Memperoleh Peringkat Penghargaan Lingkungan (PROPER) dari target 5 (lima) perusahaan dan terealisasi sebanyak 6 (enam) perusahaan atau 120%. Disimpulkan bahwa target yang ditetapkan pada tahun 2014 meningkat dibanding Tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Bahwasanya indikator kinerja ini tidak terdapat pada RPJMD 2011-2015, akan tetapi cakupan ini dapat termasuk pada cakupan perusahaan yang telah memiliki sistem pengelolaan limbah, pengelolaan limbah B3, cakupan perusahaan yang melalukan pengelolaan pengendalian pencemaran udara, dan cakupan pemahaman stakesholder dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta cakupan kualitas emisi sumber tidak bergerak kegiatan/usaha, karena untuk memperoleh Peringkat Penghargaan Lingkungan (PROPER) tersebut harus memenuhi persyaratan dan penilaian pengelolaan lingkungan hidup yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. 46. Cakupan penyelesaian terhadap pengaduan masyarakat Cakupan Penyelesaian terhadap Pengaduan Masyarakat target ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) kasus. Selama tahun 2014 telah terselesaikan sebanyak 7 (tujuh) kasus atau dengan persentase kinerja sebesar 70%. Indikator kinerja ini didukung oleh Kegiatan Fasilitasi Pengaduan Masyarakat. Pada dasarnya, setiap pengaduan masyarakat dan kasus yang ada dan dilaporkan masuk pada bidang dapat diselesaikan dengan tuntas, walaupun yang ada cuma 7 (tujuh) laporan masuk. Dibandingkan dengan tahun 2013 Cakupan Penyelesaian terhadap Pengaduan Masyarakat target ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) kasus dan terealisasi Laporan Kinerja Tahun 2014
123
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
sebanyak 13 (tiga belas) kasus atau 130%. Disimpulkan bahwa target yang ditetapkan pada Tahun 2014 sama dengan tahun 2013 dan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan.
Pada RPJMD 2011-2015 cakupan indikator kinerja ini tidak terdapat pada RPJMD, akan tetapi cakupan ini penting untuk melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dan kasus-kasus lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Adapun kesesuaian indikator nomor 11 s.d 14 dengan RPJMD beserta pencapaian sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 3.11 Kesesuaian Indikator dengan RPJMD beserta Pencapaian sampai dengan Tahun 2014
No
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi akumulasi s.d tahun 2014
Rencana sesuai dengan RPJMD s.d Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja (%)
Program Penataan Lingkungan Hidup
1
Cakupan kegiatan dan/atau usaha yang memiliki izin lingkungan
Perusahaan
85
119
71,43%
2
Cakupan Sekolah yang Ikut Penilaian Adiwiyata
Sekolah
13
15
86,67%
3
Cakupan penataan kota untuk pencapaian Adipura
Kecamatan
2
4
50%
47. Persentase data Status Lingkungan Hidup Daerah Kab. Dharmasraya persentase data Penyusunan Data Status Lingkungan Hhidup Kabupaten Dharmasraya target 1 dokumen (buku data dan buku analisis) atau 100% dan terealisasi 1 dokumen (buku data dan buku analisis) atau dengan persentase pencapaian kinerja sebesar 100%. Pencapaian target kinerja ini didukung oleh kegiatan Penyusunan Data SLHD. Jadi pada tahun 2014 ini target yang ditetapkan dan realisasi pencapaian kinerja sama dengan tahun 2013 yaitu sebesar 100%. Indikator kinerja ini termasuk pada RPJMD 2011-2015 pada cakupan data dan informasi kualitas lingkungan dan sumber daya alam dengan target sampai dengan tahun 2014 yaitu 11 dokumen termasuk didalamnya 2 dokumen (buku data dan buku analisis) SLHD, dokumen MIH dan Dokumen KEHAT, dan telah Laporan Kinerja Tahun 2014
124
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
memenuhi target RPJMD, karena Kabupaten Dharmasraya mengusulkan untuk penilaian SLHD pada tahun 2011, sehingga cakupan ini cukup penting untuk memberikan gambaran kinerja yang telah dicapai pada tahun-tahun yang telah terlaksana. 48. Persentase Data Perusakan SDA dan Lahan Persentase Data Perusakan SDA dan Lahan dengan target 100% (2 lokasi) dan terealisasi sebanyak 4 lokasi, atau dengan persentase pencapaian kinerja dianggap memenuhi target dengan realisasi 100%, karena 4 lokasi tersebut berada di 2 (dua) Kecamatan Timpeh dan Koto Besar. Pencapaian ini didukung oleh kegiatan Inventarisasi Perusakan SDA dan Lahan. Disimpulkan bahwa pada Tahun 2014 target yang ditetapkan sama dengan Tahun 2013 dan realisasi pencapaian kinerja pada Tahun 2013 yaitu sebesar 100%. Indikator kinerja ini tidak terdapat dalam RPJMD 2010-2015, akan tetapi indikator ini penting untuk mengetahui daerah yang telah mengalami kerusakan lahan dengan tingkat kerusakan lahan yang berbeda-beda. 49. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah Fasilitas pengurangan sampah dengan target tahun 2014 sebesar 8,45% dengan realisasi 0,8% atau capaian sebesar 10%. Sampai tahun 2013 yang ketersediaan fasilitas pengurangan sampah di Kabupaten Dharmasraya sebesar 2,69% sedangkan target RPJMD pada tahun 2015 sebesar 15,54% sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 22,46%. Untuk mewujudkan target indikator ini pada tahun 2014 dilakukan melalui kegiatan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 50. Tersedianya Sistem Penanganan Sampah Target penyediaan sistem Penanganan sampah sebesar 1% pada tahun 2014 dapat dicapai 100%. Sampai tahun 2013 kemaren telah dapat disediakan sebesar 3,2%, sementara target RPJMD sebesar 58,8%. Dengan demikian capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target pada tahun 2015 baru sebesar 7,14%. Kegiatan pendukung pada tahun 2014 untuk pencapaia indikator ini adalah Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan. 51. Terpeliharanya sungai dan sumber daya air lainnya Terpeliharanya sungai dan sumber daya air lainnya ditetapkan target sebanyak 7 lokasi pada tahun 2014 dengan realisasi sebanyak 4 Lokasi atau capaian sebesar 57%. Realisasi pada tahun 2013 untuk indikator ini sebanyak 9 lokasi sehingga sampai tahun 2014 te,ah dapat direalisasikan sebanyak 13 lokasi dari target RPJMD sebanyak 57 Lokasi pada tahun 2015. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 40,63%. Kegiatan yang mendukung pada tahun 2014 adalah Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai dan Sumber Daya Air lainnya.
Laporan Kinerja Tahun 2014
125
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
52. Pengawasan pada IUP Operasi Produksi mineral batubara dan batuan Kegiatan pengawasan pada IUP Operasi produksi mineral batubara dan batuan pada tahun 2014 ditetapkan target sebanyak 28 IUP dengan realisasi sebanyak 26 IUP atau capaian sebesar 93%. Capaian sampai dengan pada tahun 2013 sebanyak 60 IUP sehingga akumulasi sampai dengan tahun 2014 sebesar 86 IUP. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD pada tahun 2015 sebanyak 87 IUP, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 98,85%. 53. Terlaksananya kegiatan pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah "Good Mining Practice" pada UIP Operasi produksi mineral batubara dan batuan Target yang ditetapkan tahun 2014 sebesar 80% dengan realisasi 75% atau dengan capaian sebesar 94%. Hal ini disebabkan karena pemegang IUP hanya fokus pada 3 aspek yaitu K3, lingkungan dan reklamasi saja, sementara pemahaman terhadap aspek teknis penambangan, keselamatan operasi, konservasi dan penggunaan teknologi masih kuranng. Untuk itu kedepan akan terus dilakukan pembinaan sehingga kegiatan penambangan yang dilakukan sesuai dengan kaidah "Good Mining Practice". Jika dibandingkan dengan target RPJMD pada tahun 2015 sebesar 80%, maka capaian sampai dengan tahun 2015 terhadap target tahun 2015 mencapai 93,75%. 54. Jumlah Izin IUP, IPR serta Izin kegiatan penunjang usaha pertambangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku Jumlah Izin IUP, IPR serta Izin kegiatan penunjang usaha pertambangan yang diterbitkan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 Izin dengan realisasi 14 Izin atau capaian sebesar 140%. Adapun kegiatan fasilitasi dan evaluasi kelayakan penerbitan izin usaha pertambangan IUP, IPR serta izin kegiatan penunjang usaha pertambangan adalah: a. Evaluasi administrasi terhadap kelengkapan persyaratan permohonan IUP b. Evaluasi teknis dan lingkungan dengan melakukan pengecekan potensi dan lokasi bersama dengan Tim SKPD terkait untuk menilai kelayakan secara teknsi dan lingkungan untuk diterbitkan IUP. Akumulasi jumlah izin sampai dengan tahun 2014 yang telah diterbitkan sebanyak 45 izin, sementara target RPJMD pada tahun 2015 sebanyak 50 izin sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 sebesar 90%. 55. Berkurangnya kegiatan PETI yang dilakukan masyarakat Tidak tercapainya target untuk indikator ini pada tahun 2014 disebabkan oleh karena kegiatan PETI ini bersifat situasional dan mengingat wewenanng penindakan merupakan wewenang Polres Dharmasraya. Sementara itu Pemerintah Daerah hanya memiliki wewenang melaksanakan sosialisasi dan kegiatan ini telah dilaksanakan. 56. Terkontrolnya manipulasi data dalam pelaksanaan eksplorasi mineral logam dan batubara Laporan Kinerja Tahun 2014
126
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target yang ditetapkan sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014 pada 4 IUP dapat dicapai 100%. Adapun 4 (empat) IUP Eksplorasi dimaksud antara lain: a. IUP Eksplorasi PT. Permata Bumi Makmur di Kecamatan Padang Laweh b. IUP Eksplorasi PT. Berkat Satria Abadi di Kecamatan asam Jujuhan c. IUP Eksplorasi PT. Indo Mining Resource Site Asam Jujuhan d. IUP Eksplorasi PT. Indo Mining Resource Site Padang Laweh. Realisasi sampai dengan 2014 sebanyak 4 IUP ini sejalan dengan target RPJMD pada tahun 2015, artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target 2015 telah mencapai 100%. 57. Terbina dan terawasinya pemakaian dan pengusahaan air tanah yang tertib aturan Target seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Dharmasraya untuk dilakukan pembinaan dan pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah pada tahun 2014 dapat dicapai 100%. Pencapaian target ini sampai dengan tahun 2014 telah memenuhi target RPJMD tahun 2015 yakni 11 Kecamatan. 58. Luas Penanaman luar kawasan hutan Luas penanaman luar kawasan hutan dengan target 53 Ha, realisasi sebesar 737,9 Ha. Tingginya capaian indikator ini karena adanya dukungan dari DAK Tahun 2014 serta adanya kegiatan Penanaman 1 Milyar Pohon dan Penanaman dari kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR). Sampai tahun 2013 telah dapat direalisasikan seluas 138,6 Ha, sehingga sampai dengan tahun 2014 luas penanaman luar kawasan hutan mencapai 876,5 Ha. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD pada tahun 2015 seluas 2.364 Ha, maka capaian sampai dengan tahun 2014 baru sebesar 37%. 59. Jumlah tanaman yang tertanam Target tanaman yang ditanam pada tahun 2014 sebanyak 26.150 batang dapat direalisasikan sebanyak 300.473 batang. Untuk indikator ini juga didukung oleh DAK Tahun 2014 serta adanya kegiatan Penanaman 1 Milyar Pohon dan Penanaman dari kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sehingga jumlah tanaman yang tertanam jauh melebihi target yang telah ditetapkan. Target penanaman sesuai dengan RPJMD sampai tahun 2015 sebanyak 1.108.000 batang, maka sampai dengan tahun 2014 baru dapat direalisasikan sebanyak 373.923 batang atau dengan capaian sebesar 34%. 60. Jumlah unit bangunan konservasi tanah dan air yang dibangun Target pembangunan unit konservasi tanah dan air sebanyak 2 unit pada tahun 2014 dengan realisasi sebanyak 8 Unit. Keberhasilan pembangunan ini tidak lepas dari dukungan DAK Tahun 2014 Bidang Kehutanan.
61. Jumlah hasil hutan bukan kayu yang dikelola Tahun 2014 tidak dapat direalisasikan pengelolaan hasil hutan bukan kayu, namun sampai dengan tahun 2013 telah terkelola sebanyak 5 jenis dari target RPJMD sebanyak 10 jenis, sehingga capaian indikator ini sampai dengan tahun 2014 baru sebesar 50%. Laporan Kinerja Tahun 2014
127
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
62. Cakupan pembinaan usaha industri kehutanan Pembinaan usaha industri kehutanan dengan target sebanyak 16 Perusahaan pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 21 Perusahaan dengan capaian sebesar 131%. Jika diakumulasikan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 21 Perusahaan dan target RPJMD Tahun 2015 sebanyak 24 Perusahaan maka capaian sampai dengan tahun 2014 sebesar 87,5%. Untuk mewujudkan indikator nomor 26 s.d 30 diatas, didukung oleh Program Rehabilitasi Hutan dan lahan dan Kegiatan pada tahun 2014 sebagai berikut: - One Billion Indonesia Tree (OBIT) - Pembuatan UPSA (DAK Kehutanan) - Pengembangan sarana dan prasarana pengamanan dan penyuluhan dan KPHP (DAK Kehutanan) - Pendukung DAK Kehutanan 2014 - Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK 2014) - Reboisasi kawasan hutan wilayah KPHP (DAK dan Pendamping) 63. Cakupan Koordinasi pengelolaan Konservasi SDA Target yang ditetapkan sebesar 20% pada tahun 2014 dapat direalisasikan 20% sesuai dengan target atau dengan capaian sebesar 100% (Sangat Berhasil). 64. Persentase pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA ditetapkan target sebesar 20% pada tahun 2014 dengan realisasi sebesar 20% atau capaian sebesar 100% (Sangat Berhasil).
SASARAN STRATEGIS 9 Terwujudnya Kelembagaan dan Kegiatan Koperasi dan UMKM yang Lebih Profesional Tabel 3.12 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kesembilan tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian Laporan Kinerja Tahun 2014
128
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.12 Capaian Sasaran Strategis Kesembilan No
1
2 3 4
5
6
7 8
9
10 11 12 13
Indikator Kinerja Jumlah UMKM yang mendapatkan perkuatan modal dari BUMN/Swasta/Perban kan Jumlah Koperasi tidak aktif yang dapat dibubarkan/dibenahi Jumlah Koperasi berkualitas/berpresta si Jumlah Koperasi Aktif Cakupan kualitas manajemen pengelolaan kelembagaan dan usaha koperasi Jumlah UMKM yang mempunyai semangat wirausaha, legalitas usaha dan tertib pembukuan Jumlah IKM Cendramata Jumlah IKM yang menggunakan teknologi Tepat guna Jumlah bantuan mesin peralatan yang dipantau dan dievaluasi pemanfaatannya Jumlah kios dan los pasar yang permanen Cakupan barang yang mempunyai nilai terjamin Cakupan Promosi Produk daerah Jumlah kelompok kerja kredit Mikro nagari yang dilakukan pembinaan
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
UMKM
193
50
139
278
Sangat Berhasil
280
118
Kopera si
15
15
0
0
Tidak Berhasil
45
33
Kopera si
52
15
15
100
Sangat Berhasil
82
81.7
Kopera si
64
15
23
153
Sangat Berhasil
99
87.88
Kopera si
76
50
25
50
Tidak Berhasil
206
49.03
UMKM
15
15
15
100
Sangat Berhasil
75
40
IKM
0
15
15
100
Sangat Berhasil
15
100
IKM
0
20
20
100
Sangat Berhasil
45
44.4
Buah
0
20
0
0
Tidak Berhasil
0
0
Unit
27
7
9
129
Sangat Berhasil
34
105.88
Kec
1
4
4
100
Sangat Berhasil
11
45.45
Keg
6
2
2
100
Sangat Berhasil
18
44.44
Pokja KMN
17
17
17
100
Sangat Berhasil
17
100
Untuk mewujudkan sasaran strategis 9 (sembilan) ini didukung oleh 13 (tiga belas) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai ratarata capaian sasaran sebesar 77.5 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 9 (sembilan) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 14. Jumlah UMKM yang mendapatkan perkuatan modal dari BUMN/Swasta/Perbankan Laporan Kinerja Tahun 2014
129
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target jumlah UMKM yang mendapatkan perkuatan modal dari BUMN/Swasta/Perbankan tahun 2014 sebanyak 50 UMKM dapat direalisasikan sebanyak 139 UMKM atau capaian sebesar 278% dengan kategori Sangat Berhasil. Untuk mewujudkan target pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan UMKM dengan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan UMKM. Pada tahun 2013 jumlah UMKM yang mendapatkan perkuatan modal sebanyak 73 UMKM dan secara keseluruhan selama lima tahun terakhir jumlah UMKM yang telah mendapatkan perkuatan modal sebanyak 332 UMKM. Jika dilihat dalam target RPJMD sebanyak 280 UMKM, maka capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 mencapai 118%. 15. Jumlah Koperasi tidak bisa aktif yang dapat dibenahi/ dibubarkan Target sebanyak 15 koperasi tidak bisa aktif yang dapat dibenahi /dibubarkan pada tahun 2014 tidak dapat direalisasikan dengan capaian 0%. Guna mewujudkan target yang telah ditetapkan dilaksanakan melalui Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan kelembagaan UMKM Lainnya edngan kegiatan Pembenahan dan Penyelesaian Administrasi dan Pembubaran Koperasi Non Aktif. Pada tahun 2014, Pemerintah Daerah telah melakukan pembinaan terhadap koperasi non aktif. Apabila koperasi non aktif tersebut tidak dapat dibenahi maka akan dilakukan pembubaran koperasi. Namun untuk pembubaran koperasi non aktif ini juga tidak mudah, karena harus mempertimbangkan aset dan hutang yang dimiliki koperasi. Hasil pembinaan akan terlihat pada tahun depan apabila koperasi tersebut dapat melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2014 pada tahun 2015 mendatang. Pada tahun 2013 jumlah koperasi yang tidak bisa aktif yang dapat dibenahi/dibubarkan sebanyak 15 koperasi. Sedangkan target RPJMD telah ditetapkan sebanyak 45 Koperasi. Artinya capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai realisasi 33%.
16. Jumlah Koperasi berkualitas/berprestasi Dari target 15 Koperasi berprestasi pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Pada tahun 2014 ini, 2 koperasi mendapatkan prestasi ditingkat Provinsi yaitu Pada Penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat pada Kelompok Konsumen, yaitu:
No 1.
Nama Koperasi KUD Sinar Makmur
Laporan Kinerja Tahun 2014
Badan Hukum dan Tanggal 1175/BHXVII/1978
Alamat Nagari Sungai
Jenis Koperasi Konsumen
130
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
11 1978 2
KUD Usaha Mulya
Desember
Dareh Kec. Pulau Punjung
507/08/Kopperind ag & Pm/BH/VIII2007
Nagari Sungai Kambut Kec. Pulau Punjung
Sedangkan untuk Tingkat Nasional, Koperasi yang diusulkan belum berhasil. Tetapi pada tahun 2014 Pemerintah kabupaten Dharmasraya berhasil mendapatkan 2 Penghargaan di Tingkat nasional yaitunya: No
Penghargaan Tingkat Nasional
Penerima Penghargaan
1.
Penghargaan Satya Lencana Koperasi
Bupati Dharmasraya
2.
Penghargaan Bhakti Koperasi
Wakil Bupati Dharmasraya
Pada tahun 2014, jumlah koperasi berkualitas yang dihasilkan menagalami penurunan dari tahun 2013. Namun dalam ketercapaian kinerja tahun 2014, telah tercapai sebesar 100%. Pada tahun 2014, target kinerja diturunkan menjadi 15 koperasi dari tahun 2013, karena masih banyaknya koperasi-koperasi yang masih perlu untuk ditingkatkan kualitasnya melalui pembinaan langsung ke koperasikoperasi ataupun melalui pelatihan perkoperasian, sehingga tahun 2013 target menjadi 15 koperasi. Pada tahun 2013 ini, koperasi di Kabupaten Dharmasraya mendapatkan mendapatkan penghargaan di tingkat Provinsi dan tingkat Nasional, yaitu:
Jenis Penghargaan
Koperasi
Penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Provinsi Kelompok Simpan Pinjam
1. KPRI Batang Hari 2. KSU Perempuan
Penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Kelompok Produsen
1. KUD Koto Salak
Adapun Penghargaan Koperasi berprestasi yang diperoleh Dharmasraya dari tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut: No
Tahun
1.
2011
Jenis Penghargaan 1. Penghargaan Berprestasi
Koperasi Tingkat
Kabupaten
Koperasi KUD Remaja Makmur
Nasional
Kelompok Produsen Laporan Kinerja Tahun 2014
131
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
2. Penghargaan Berprestasi
Koperasi Tingkat
KUD Sinar Makmur
Provinsi
Kelompok Produsen 2.
2012
1. Penghargaan Berprestasi
Koperasi Tingkat
KUD Lubuk Karya
Nasional
Kelompok Pemasaran 2. Penghargaan Bhakti Koperasi
Bupati Dharmasraya: H. Adi Gunawan
3. Koperasi Berskala besar 3.
2013
1. Koperasi
Berprestasi
KUD Lubuk Karya Tingkat
KUD Koto Salak
Nasional Kelompok Produsen 2. Koperasi Provinsi
Berprestasi
Tingkat
KPRI Batang Hari
Kelompok
Simpan
KSU Perempuan
Pinjam 4.
2014
1. Penghargaan Tingkat Nasional Penghargaan Bhakti Koperasi 2. Penghargaan Tingkat Nasional Penghargaan Bhakti Koperasi 3. Penghargaan Berprestasi
Koperasi Tingkat
Kelompok Konsumen
Provinsi
Bupati Dharmasraya: H. Adi Gunawan Wakil Bupati Dharmasraya: H. Syaruddin. R
KUD Sinar Makmur KUD Usaha Mulya
Untuk mewujudkan target tahun 2014 yang telah ditetapkan pada indikator ini didukung oleh Program Peningkatan Kulaitas Kelembagaan Koperasi dan Kelembagaan UMKM lainnya dengan kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi. Jika dilihat dari target RPJMD sebanyak 82 Koperasi yang berkualitas/berprestasi, sampai tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 67 Koperasi atau dengan capaian sebesar 81.7%. 17. Jumlah Koperasi Aktif Dari target 15 Koperasi aktif pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 23 Koperasi atau pencapaian sebesar 153% dengan kategori Sangat Berhasil. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya koperasi aktif dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, koperasi aktif sebanyak 52 koperasi. Pada tahun 2012 jumlah koperasi aktif meningkat sebanyak 5 koperasi menjadi 57 koperasi. Meningkatnya koperasi aktif dengan bertambahnya koperasi baru sebanyak 5 koperasi. Pada tahun 2013, meningkat lagi sebanyak 7 koperasi dengan tumbuhnya koperasi baru dan terlaksananya RAT Koperasi sehingga jumlah koperasi aktif menjadi 64 koperasi. Pada tahun 2014, koperasi aktif meningkat lagi sebanyak 23 koperasi menjadi 87 koperasi. Pencapaian 23 Laporan Kinerja Tahun 2014 132
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
koperasi ini, didorong melalui kegiatan memfasilitasi pelaksanaan RAT koperasi, juga didorong dari pembinaan koperasi-koperasi non aktif yang dapat dibenahi pada tahun 2013 sebanyak 15 koperasi dan tumbuhnya koperasi baru sebanyak 8 koperasi. Jika dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2014 sebanyak 87 koperasi, dengan target RPJMD sebanyak 99 koperasi, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014, target RPJMD masih belum tercapai yaitu baru mencapai 87,88%. Untuk pencapaian target RPJMD, harus ditingkatkan lagi 12 koperasi aktif. Pencapaian target tahun 2014 tidak lepas dari dukungan dari APBD Kabupaten Dharmasraya melalui Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Kelembagaan UMKM Lainnya dengan Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan RAT Koperasi. 18. Cakupan kualitas manajemen pengelolaan kelembagaan dan usaha koperasi Meningkatnya menajemen dan pengelolaan koperasi oleh Pengurus da Pengelola koperasi sebanyak 50 Koperasi sesuai target tahun 2014, hanya dapat dilaksanakan terhadap 25 Koperasi saja. Capaian untuk indikator ini hanya sebesar 50% dengan kategori Tidak Berhasil. Terjadinya penurunan realisasi dari target yang telah ditetapkan disebabkan karena adanya perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 sehingga dana yang tersedia tidak mencukupi sesuai dengan target yang telah ada. Adapun pendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 melalui Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Kelembagaan UMKM Lainnya dengan kegiatan Pelatihan manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD. Target RPJMD sebanyak 206 Koperasi, sampai tahun 2014 telah dpat diraelisasikan sebanyak 101 Koperasi, yang berarti capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap tahun 2015 baru dapat direalisasikan sebesar 49,03%. Adapun kendala dalam pelaksanaan dilapangan disebabkan oleh keterbatasan anggaran disamping faktor sumber daya yang lainnya. 19. Jumlah UMKM yang mempunyai semangat wirausaha, legalitas usaha dan tertib pembukuan Indikator ini ditargetkan sebanyak 15 UMKM yang tertib pembukuan dapat direalisasikan sebanyak 15 UMKM atau dengan capaian 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Untuk itu kedepannya Pemerintah Daerah akan terus berupaya untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan permodalan dari pihak lain seperti BUMN atau melalui dana APBD Provinsi maupun APBN. Adapun program pendukung pencapaian indikator ini pada dilaksanakan melalui Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Kelembagaan UMKM dengan Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan. Pencapaian indikator ini pada tahun 2013 tidak dapat direalisasikan capaian 0%, namun sampai tahun 2014 telah dapat direalisasikan UMKM. Laporan Kinerja Tahun 2014
tahun 2014 Koperasi dan atau dengan sebanyak 30
133
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Artinya apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebanyak 30 UMKM pada tahun 2015, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 adalah sebesar 40%. Tidak terlaksananya kegiatan pada tahun – tahun sebelumnya karena keterbatasan anggaran menjadi salah satu penyebab masih jauhnya pencapaian target lima tahunan sesuai dengan RPJMD. 20. Jumlah IKM Cendramata Target sebanyak 15 IKM Cendramata tahun 2014 dapat direalisasikan 100% dengan kategori Sagat Berhasil. Pada tahun 2014, IKM Cendramata Pengrajin Batu Lumuik Sungai Dareh atau Batu Lumuik Sumatera mendapatkan bantuan mesin dan peralatan melalui Dana APBN sebanyak 9 Unit, yaitu: - 3 Unit Mesin Potong; - 3 Unit Mesin Gerinda; - 3 Unit Mesin Bor. Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Pengembangan Sentra Industri Potensial dengan kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Industri Kerajinan Cendramata. Sesuai dengan target RPJMD sebanyak 15 IKM pada tahun 2014, maka sampai tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebesar 100%.
21. Jumlah IKM yang menggunakan teknologi Tepat guna Jumlah IKM yang menggunakan Teknologi tepat guna pada tahun 2014 dengan target 20 IKM, dapat direalisasikan sebanyak 20 IKM atau capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna dengan kegiatan Fasilitasi dan Dukungan alih teknologi tepat guna pada produk IKM adalah program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 untuk mendukung pencapaian indikator ini. Indikator ini tidak dapat dicapai pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga sampai dengan tahun 2014 baru dapat direalisasikan sebanyak 20 IKM. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebanyak 45 IKM, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 baru mencapai 44.4%. 22. Jumlah bantuan mesin peralatan yang dipantau dan dievaluasi pemanfaatannya Untuk indikator ini realisasi pencapaian target pada tahun 2014 sebesar 0% (Tidak Berhasil). Artinya dari target 20 buah bantuan mesin peralatan belum dapat direalisasikan sehingga target yang telah ditetapkan belum dapat direalisasikan denngan baik. Meskipun demikian, pada tahun 2014 dilaksanakan kegiatan Pengolahn industri makanan yang berbahan baku ikan melalui Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna. 23. Jumlah kios dan los pasar yang permanen Laporan Kinerja Tahun 2014
134
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Target sejumlah 9 Unit kios dan los pasar yang permanen tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil. Kios dan los pasar yang dibangun pada tahun 2014 antara lain: - Kios Pasar Sitiung (DAK) - Los Pasar Sungai Rumbai (DAK) - Los Pasar Koto Baru (DAK) - Los Pasar Tanjung Alam (DAK) - Los Pasar Marga Makmur (DAK) - Los Pasar Harapan Mulya Koto Beringin (DAK) - Los Pasar Ampalu - Los Pasar Lubuk Karak - Los Pasar Koto Laweh Untuk mewujudkan indikator ini pada tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Pasar Nagari dan Serikat melalui dana pendampingan DAK. Pada tahun 2013 yang lalu juga telah dibangun sebanyak 10 unit kios dan los pasar permanen, sehingga sampai tahun 2014 telah dapat dibangun sebanyak 36 unit. Target RPJMD sebanyak 34 unit kios dan los pasar yang dibangun telah dapat dicapai pada tahun 2014 bahkan telah melebihi target yang tertuang dalam dokumen RPJMD (105,88%) 24. Cakupan barang yang mempunyai nilai terjamin Target pada 4 Kecamatan pada tahun 2014 untuk barang yang mempunyai nilai terjamin telah dapat dicapai sebesar 100% (4 Kecamatan) dengan kategori Sangat Berhasil. Melalui Program Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perdagangan pada internal wilayah dan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang/Jasa pada tahunj 2014 telah direalisasikan sebanyak 4 Kecamnatan, yaitunya: - Kecamatan Pulau Punjung - Kecamatan Koto Baru - Kecamatan Koto Salak - Kecamatan Sungai Rumbai Dari pelaksanaan kegiatan di 4 kecamatan, Diperkiraan dari ± 904 pedagang yang ditemui, 10 barang dianggap mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dari hasil kegiatan diperoleh bahwa barang-barang yang benar-benar aman/memiliki nilai terjamin untuk dikonsumsi masyarakat yaitu sekitar 98,99%. Pada tahun 2013 telah direalisasikan juga pada 4 Kecamatan dengan capaian 97,23%. Sedangkan pencapaian target RPJMD sebesar 11 Kecamatan (100%) pada tahun 2015, sampai tahun 2014 telah dicapai sebanyak 5 Kecamatan (98,99%) sehingga caoaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target 2015 sebesar 45,45%. 25. Cakupan Promosi Produk daerah Target 2 kali Promosi Produk Daerah pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Pencapaian indikator ini didukung oleh Program Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perdagangan pada internal wilayah/Program Laporan Kinerja Tahun 2014
135
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan kegiatan Partisipasi Pameran Produk Daerah. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain 1 kali di luar Provinsi (Medan) dan 1 Kali dalam Daerah yaitu Pameran Pembangunan Dalam Rangka Porprov XIII Sumbar di Kabupaten Dharmasraya. Pada tahun 2013 juga telah dilaksanakan sebanyak 2 kali kegiatan yaitu Pameran KPDT Expo di Langkisau Painan dan di Luar Provinsi Batam Expo yang dilaksanakan di Grand Mall Batam Center. Adapun produk daerah yang dipromisikan antara lain Batik Tanah Liek, Keripik Tempe dan Batu Lumuik Sungai dareh. Target RPJMD sebanyak 18 kali promosi produk daerah, sampai tahun 2014 baru dapat direalisasikan sebanyak 8 kali, sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target 2015 sebesar 44,4%. 26. Jumlah kelompok kerja kredit Mikro nagari yang dilakukan pembinaan Untuk indikator ini telah ditetapkan target sebanyak 17 Pokja Kredit Mikro Nagari pada tahun 2014 dengan realilsasi 100% dengan Kategori Sangat Berhasil. Sampai saat ini terdapat 17 Kelompok KMN dan 10 Kelompok diantaranya merupakan kelompok aktif. Target RPJMD sebanyak 17 Pokja KMN pada tahun 2015 telah dapat direalisasikan sebesar 100% pada tahun 2014.
SASARAN STRATEGIS 10 Terbina dan Berkembangnya Balai Alih Teknologi Pertanian (Agro Technopark) dan Kawasan Sentra Produksi Tabel 3.13 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kesepuluh tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3.13 Capaian Sasaran Strategis Kesepuluh No
1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja Persentase Populasi ternak di Kabupaten Dharmasraya Persentase kelahiran ternak Persentase penyakit ternak Persentase cemaran BAH dan HBAH Persentase Peningkatan produksi ikan Persentase produksi bibit kambing PE
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori Sangat Berhasil
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
-
-
-
-
-
-
-
-
%
10
30
65
217
%
10
20
81.4
407
%
40
20
41
205
%
60
60
41.7
130
%
40
50
87
174
Sangat Berhasil
-
-
30
45
150
Sangat Berhasil
-
-
%
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
136
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
7 8
9 10 11 12 13
14
15
16
17
18 19
20
21 22 23 24 25 26 27
Persentase Produksi Bibit HPT Persentase tingkat keuntungan usaha peternakan Persentase peningkatan mutu produk peternakan dan perikanan Luas Kebun yang dibangun Luas Kebun yang diremajakan Luas kebun benih yang dipelihara Meningkatnya Cadangan Pangan Nagari melalui lumbung Pangan Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam pemanfaatan Sumberdaya lokal Meningkatnya peran pelaku utama dan pelaku usaha Meningkatnya kemampuan kelompok tani dalam usaha agribisnis ikan Terlaksananya pemberian bantuan transport PSM dan TSK Terlaksannya pengiriman peserta keterampilan ke panti Terlaksannya pembinaan keluarga sosial fakir miskin Meningkatnya kualitas sarana untuk pengangkutan hasil pertanian Meningkatnya ketersediaan air irigasi Tersedianya air irigasi untuk pertanian Berkembangnya budidaya jamur tiram Meningkatnya produksi tanaman pangan Meningkatnya kualitas infrastruktur pertanian Meningkatnya pendapatan petani Bertambahnya lahan baku sawah
%
30
45
150
Sangat Berhasil
-
-
%
7
10
10
100
Sangat Berhasil
-
-
%
5
10
10
100
Sangat Berhasil
-
-
Ha
50
50
50
100
200
50
Ha
100
50
250
500
400
87.5
Ha
8
8
3
38
18
61.11
Unit
3
1
1
100
Sangat Berhasil
5
80
Klp
5
40
0
0
Tidak Berhasil
5
100
Poktan
0
3
2
67
Cukup Berhasil
3
66.7
Poktan
3
2
2
100
Sangat Berhasil
11
45.5
Org
189
63
63
100
Sangat Berhasil
315
80
Org
120
40
93
233
Sangat Berhasil
200
106.5
KK
3500
1750
1750
100
Sangat Berhasil
6450
81.4
KM JUT
41
18
18
100
Sangat Berhasil
80
73.7
Unit Embung
17
6
6
100
Sangat Berhasil
27
85.1
Ha
2778.7
850
472
56
Cukup Berhasil
3950
82.2
Klp
1
1
1
100
Sangat Berhasil
-
-
Ha
1104
200
200
100
Sangat Berhasil
1500
86.9
Ha
4082
1300
1300
100
Sangat Berhasil
10940
49.1
Ha
700
500
500
100
Sangat Berhasil
-
-
Ha
1370
200
165
83
Berhasil
1600
95.9
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Tidak Berhasil
Untuk mewujudkan sasaran strategis 10 (sepuluh) ini didukung oleh 27 (dua puluh tujuh) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan Laporan Kinerja Tahun 2014
137
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 84,9 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 10 (sepuluh) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 28. Persentase Populasi ternak di Kabupaten Dharmasraya Target populasi ternak tahun 2014 sebesar 30% dengan realisasi sebesar 65% atau capaian sebesar 217%. Perkembangan Populasi Ternak selama empat tahun terakhir dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.14 Perkembanan Populasi Ternak Populasi tahun (ekor) No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenis Ternak
Sapi Potong Kerbau Kambing/ Domba Ayam Buras Ayam Ras Pedaging Ayam Ras Petelur Itik
2011
2012
2013
Target RPJM
26.945 4.402 12.683 97.357 579.800 10.352 32.033
31.449 4.881 15.040 104.194 453.347 26.793 20.100
34.593 3.476 15.260 126.197 588.633 28.334 17.785
50.000 8.000 25.000 125.000 40.000
2014 Realisasi
39.512 5.716 16.481 134.774 789.500 25.500 18.410
%
79,02 71,45 65,92 107,82 46,03
Dari data diatas terlihat pada umumnya terjadi peningkatkan jumlah populasi dari semua jenis ternak pada tahun 2014. Untuk Sapi Potong dibandingkan dengan populasi tahun 2013 terjadi kenaikan 14,2 %, namun jika dibandingkan dengan target populasi yang direncanakan tahun 2014 prosentase capaian hanya 79,02 %. Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena selain untuk memenuhi kebutuhan ternak potong dalam daerah, Kabupaten Dharmasraya sebagai salah satu sentra ternak sapi di Provinsi Sumatera Barat selalu menjadi pemasok kebutuhan ternak bibit dan potong untuk kabupaten tetangga baik dalam provinsi Sumatera Barat, maupun di Provinsi Riau dan Jambi. Untuk populasi kerbau, terjadi peningkatan 64,4 % dari3.476 ekor tahun 2013 menjadi 5.716 ekor tahun 2014, walaupun dari target yang direncanakan hanya tercapai 71,45 %. Meskipun terlihat masih terjadi peningkatan, namun realitanya secara kualitas dan kuantitas kerbau ini di lapangan semakin menurun, akibat dari semakin sempitnya kawasan penggembalaan ternak kerbau ini dan proses inbreeding. Sementara untuk populasi ternak kambing dan domba serta ternak unggas selama dua tahun terahir 2013 dan 2014 perkembangannya relatif stabil dan tidak terlalu fluktuatif, kecuali untuk ternak ayam ras pedaging pola kerjasama kemitraan yang pada tahun 2014 ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan 34,1 %. Jadi secara keseluruhan Penigkatan populasi ternak yang ada di Kabupaten Dharmasraya Laporan Kinerja Tahun 2014 138
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
adalah sebanyak 65 %, sedangkan targetnya adalah 30 % berarti capaian persentasenya adalah 217 %. Tujuan terakhir dari peningkatan populasi ternak ini adalah Produksi daging dan produksi telur, seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.15 Produksi Daging No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Ternak
Produksi Tahun (Kg) 2011
Daging sapi Daging Kerbau Kambing/ Domba Daging Ayam Buras Daging Ayam Ras Daging Itik
640.005 27.320 17.299 85.646 3.791.892 31.392
Total.....
4.593.554
2012
2013
2014
583.680 23.252 10.555 91.691 2.964.889 19.698
758.670 37.210 28.025 111.053 3.849.856 17.518
879.780 34.485 17.786 118.601 3.979.078 18.042
3.693.765
4.802.332
5.047.772
Tabel 3.16 Produksi Telur Unggas No
1. 2. 3.
Jenis Ternak
Telur Buras Telur Ayam Ras Telur Itik Total.....
Produksi Tahun (Kg) 2011
2012
124.374 93.116 175.861 393.351
133.108 241.003 110.349 484.460
2013 161.217 254.864 97.640 513.721
2014 172.172 229.373 101.071 502.616
Selama tahun 2014 beberapa kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengembangan budidaya ternak sapi melalui kegiatan dekonsentrasi dana APBN dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Satker Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, dan juga dana APBD Provinsi Sumatera Barat melalui kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pengembangan Budidaya Sapi Potong b. Pengembangan Integrasi Tanaman dengan Ternak Ruminansia (Sapi dengan Kelapa Sawit) c. Peningkatan populasi ternak sapi (Pokok-pokok Fikiran Dewan) d. Pengembangan Kesejahteraan Petani e. Pengembangan budidaya ternak sapi dengan memanfaatkan Skim Kredit KUPS dan KKPE f. Pengembangan Budidaya Unggas Lokal di Pedesaan (VPS) 29. Persentase kelahiran ternak Laporan Kinerja Tahun 2014
139
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Persentase Kelahiran ternak tahun 2014 ditargetkan sebesar 20% dengan realisasi 81,4% atau capaian sebesar 407%. Perkembangan produksi bibit/benih beberapa tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.17 Perkembangan Produksi Bibit/Benih Tahun (ekor) No
1. 2. 3.
Uraian
Angka Kelahiran ternak sapi Kelahiran hasil IB Produksi Benih Ikan
2011
4.104
2012
4.115
2013
3.657
2014 Target
Realisasi
11.000
4.916
1.700.000
4.041 1.500.000
% 81,4 88,23
Dari tabel diatas untuk indikator angka kelahiran ternak sapi adalah sebanyak 23.707 ekor ini sudah termasuk dengan kelahiran hasil IB yaitu sebanyak 4.041 ekor secara keseluruhan bisa mencapai sebanyak 81,4 %.Dimana dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 20 %, maka capaiannya adalah mencapai 407 %. Dibandingkan dengan jumlah pelaksanan IB yang rata-rata setiap tahunnya 8.500 dosis, tingkat kelahiran ini termasuk masih rendah yaitu dengan angka S/C masih besar dari 2, dimana S/C (Service Per Conception) adalah jumlah perkawinan atau inseminasi hingga diperoleh kebuntingan. Dalam hal pelaksanaan Embrio Transfer (TE) yang masih dilakukan secara terbatas, dari 18 embrio yang ditanamkan, hasil positif bunting sebanyak 8 ekor. Sementara untuk produksi benih ikan hanya tercapai 1.500.000 ekor atau 88,23 % dari target yang ditetapkan. Jumlah ini masih jauh dari yang diharapkan untuk produksi benih dari sebuah Balai Benih Ikan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 untuk mendukung pencapaian indikator ini adalah Intensifikasi Pelaksanaan Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio dari APBD Kabupaten Dharmasraya Tahun Anggaran 2014. Disamping dukungan dari APBD Kabupaten, juga didukung dana TP Provinsi untuk penyediaan sarana, pembiayaan asosiasi inseminator berupa Plastik sheet sebanyak 5.000 dan Pastik Glove sebanyak 6.000 30. Persentase penyakit ternak Penyakit ternak yang menjadi sasaran pada indikator ini adalah kasus rabies, penyakit zoonosis, penyakit strategis dan peningkatan melalui Puskeswan dengan capaian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2014
140
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.18 Situasi Kejadian Penyakit Hewan Tahun (kasus) No
Jenis Penyakit
2011
2012
2013
2014 Target
Realisasi
%
1.
Rabies
28 Kasus
32 kasus
26 kasus
0 kasus
48 kasus
-
2.
Zoonosis
Kasus
1 kasus
2 kasus
0 kasus
1 kasus
50
3.
Startegis
Kasus
1 kasus
1 kasus
500 kasus
359 kasus
75
4.
Pelayanan Puskeswan
3 Unit
3 Unit
5 Unit
5 unit
5 Unit
100
Dari tabel diatas terlihat target untuk tahun 2014 penyakit rabies dan zoonosis adalah 0, sedangkan target untuk penyakit strategis adalah 500 kasus serta peningkatan melalui puskeswan sebanyak 5 (lima) unit. Sedangkan yang terealisasi pada tahun 2014 penyakit rabies sebanyak 48 kasus, penyakit zoonosis sebanyak 1 kasus sedangkan penyakit strategis sebanyak 359 kasus. Namun kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya Penurunan kasus penyakit ini sangat bervariasi ini dapat juga dilihat dari tabel diatas. Jadi persentase penurunan penyakit ternak ini mencapai 41 % dimana targetnya adalah sebanyak 20 % dan capaiannya adalah sebanyak 205 %. Peningkatan kasus Rabies pada tahun 2014 yang cukup signifikan ini disebabkan oleh pelayanan puskeswan sudah cukup optimal dalam pelaporan Kasus gigitan HPR. Kasus gigitan HPR dinyatakan positif jika berdasarkan hasil laboratorium(+) atau sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 3 (tiga) menteri, yakni menteri Kesehatan, menteri pertanian dan Menteri Dalam Negeri Nomor.279.A/menkes/SK/VII-1978; Nomor: 522/Kpts/UM/8/1978 dan Nomor 13 tahun 1978. Pada tahun 2014 Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Rabies melalui kegiatan vaksinasi dan eliminasi anjing liar, seperti tabel berikut :
No 1 2 3 4 5
Tabel 3.19 Kegiatan Vaksinasi dan Eliminasi Tahun 2014 Lokasi Vaksinasi Eliminasi (ekor) (dosis) Pusk. Pulau Punjung 380 96 Pusk. Koto Baru 62 13 Pusk. Timpeh 67 75 Pusk. Koto Salak 77 Pusk. Sungai Rumbai 303 55
Laporan Kinerja Tahun 2014
141
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Total
889
239
Pada tabel diatas bisa dilihat bahwa kegiatan vaksinasi rabies ini yang tertinggi dilakukan oleh Puskeswan Pulau Punjung yakni sebanyak 380 dosis dan eliminasi anjing liar sebanyak 96 ekor. Pada Puskeswan Koto Salak tidak dilakukan eliminasi Anjing liar karena tidak ada permintaan dari masyarakat setempat. Sasaran vaksinasi rabies adalah untuk hewan peliharaan yang beresiko terserang rabies sepeti anjing, kera, kucing dan sebagainya. Vaksinasi rabies hanya dilakukan untuk hewan berpemilik sementara itu untuk hewan liar terutama anjing dilakukan kegiatan pengendalian rabies berupa eliminasi. Kedua hal tersebut bertujuan untuk penurunan terjadinya kasus gigitan HPR pada manusia. Penyakit zoonosis menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke mansia maupun sebaliknya. Dalam hal ini penyakit zoonosis yang ditemukan di Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 adalah penyakit Rabies, seperti telah dijelaskan diatas. Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) menurut Keputusan Menteri Pertanian nomor 4026/KPTS/OT.140/4/2013 tentang penetapan penyakit hewan menular strategis, adalah penyakit hewan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat dan atau kematian hewan yang tinggi. Penyakit dimaksud yakni Antrak, Rabies, Brucellosis, AI, Helmintheasis, SE, IBR, ND, Jembrana, Surra, Bovine Tubercolosis, Flu Babi dan Q Fever. Pada tahun 2014 PHMS yang ditemukan di Kabupaten Dharmasraya adalah 5 (lima) jenis penyakit strategis diantaranya adalah pertama Penyakit Rabies,Kedua ND, ketiga Trypanosomiasis (Surra), keempat adalah penyakit SE (ngorok) kemudian yang kelima adalah penyakit Jembrana. Seperti pada tabel berikut : Tabel 3.20 Penemuan Penyakit Hewan Menular Strategis Tahun 2014 No
Jenis Penyakit
Jumlah Kasus (kasus)
Jumlah penderita (ekor)
Jumlah Hewan yang mati (ekor)
Keterangan
73
73
26
menyebar di kab. Dharmasraya kecuali Kec. Padang Laweh dan Tiumang)
Newcastle Disease (ND)
4
359
355
Kec. Pulau Punjung dan Kec. Koto Salak
3
Trypanosomiasis
3
8
3
Kec. Koto Baru dan Kecamatan Padang Laweh
4
Septikemia Epizootika
1
1
1
Kec. Sembilan Koto
5
Jembrana
1
30
18
Kecamatan Padang Laweh
82
471
403
1
Rabies
2
Jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2014
142
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa PHMS yang terjadi di Kabupaten Dharmasraya terjadi seanyak 82 kasus dengan jumlah hewan penderita sebanyak 471 ekor dan mengalami kematian sebanyak 403 ekor. Seiring dengan peningkatan kasus rabies, kasus Penyakit Hewan Menular (PHMS) diperlukan adanya optimalisasi Puskeswan melalui peningkatan pelayanan Puskeswan meliputi : Pencegahan, Rehabilitasi, Pengobatan dan Pengendalian Penakit Hewan khususnya PHMS/Z. Melalui 5 (lima) Puskeswan yang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dengan wilayah kerja 2-3 kecamatan sudah cukup efektif untuk melakukan pelayanan baik itu pelayanan kesehatan hewan maupun kesehatan masyarakat veteriner. 31. Persentase cemaran BAH dan HBAH Persentase cemaran BAH dan HBAH dengan target 60% dan realisasi 41,7% atau capaian
sebesar
130%.
terawasinya oleh petugas
Tingginya
capaian
tahun
2014
ini
karena
sudah
akan kejadian pencemaran dan pemalsuan bahan
pangan asal hewan (Formalin, Borax, Pemalsuan Daging dan cemaran mikroba), dimana target dari indikator ini adalah 0 sedangkan pada tahun 2014 yang terealisasi juga 0 dan cemaran mikroba terdapt 9 sampel yang positif, untuk selanjutnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.21 Data Cemaran Daging dan Pemotongan di RPH Tahun (Jlh kasus) No
1. 2. 3. 4.
Uraian Kasus
Daging Oplosan Pemakaian zat berbahaya Cemaran Mikroba Jml Pemotongan di RPH
2011
2012
2013
1 0
3 0
7
1
1.668 ekor
2014 Target
Realisasi
%
1 0
0 0
0 2
100 -
1
0
9
-
2.548 ekor
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2011 terdapat 1 kasus daging oplosan yaitu berasal dari pasar Koto Baru dimana sampel yang dikirim sbanyak 14 sampel ternyata terdapat 1 sampel yang positif dan cemaran mikroba terdapat 7 sampel yang berasal dari daging ayam sebanyak 6 sampel dan 1 sampel dari telur. Pada tahun 2012 3 sampel daging oplosan ang berasal dari Pasar Koto baru, Sitiung dan Sikabau. Kemudian pada tahun 2013 terdapat 1 kasus daging oplosan yang berasal dari Pasar Sialanggaung.
Laporan Kinerja Tahun 2014
143
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator ini pada tahun 2014 adalah Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet). 32. Persentase Peningkatan produksi ikan Target produksi ikan selama tahun 2014 sebesar 50 dapat direalisasikan sebesar 87% atau dengan capaian 174%. Produksi ikan terdiri dari Produksi Perikanan budidaya, produksi perikanan tangkap dan luas kolam budidaya dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.22 Produksi Perikanan dan Luas Kolam Tahun No
1. 2. 3.
Uraian
Perikanan Budidaya (ton) Perikanan Tangkap (ton) Luas Kolam (ha)
2011 5.355 698,6 381
2012
2013
11.349 559,2 401,9
17.483 324,0 424,845
2014 Target 29.250 1.000
Rea 21.565 1.017,67 447,225
% 73,73 101,7
Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan dari ketiga indikator tersebut, produksi perikanan budidaya pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4.082 ton (23,3%) dari produksi tahun 2013, namun dibanding dengan target yang diberikan pada tahun 2014 hanya tercapai 73,73%. Produksi Perikanan tangkap secara akumulatif juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari target yang ditetapkan tahun 2014 dapat direalisir 101,7%. Sementara indikator peningkatan luas kolam selama 4 tahun terahir mengalami peningkatan secara konstan, yaitu tahun 2011; 6 hektar, 2012; 20,901 hektar, 2013; 22,945 hektar, dan tahun 2014; 22,38 hektar. Program dan kegiatan yang dilakukan pada tahun 2014 sebagai berikut: a. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar dengan kegiatan Pengembangan Kawasan Minapolitan (Dana DAK Tahun 2014) b. Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan (APBD Kabupaten Dharmasraya Tahun Anggaran 2014) c. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMPB) dari dana APBN Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI d. Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul (DAK dan APBD Kabupaten ) e. Kegiatan pembinaan dan Pengembangan Perikanan
33. Persentase produksi bibit kambing PE 34. Persentase Produksi Bibit HPT Pencapaian indikator nomor 6 dan 7 pada sasaran ini sebesar 150%. kedua indikator ini mengacu kepada usaha pembibitan ternak kambing yang ada di Laporan Kinerja Tahun 2014
144
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Muaromau yang didirikan pada tahun 2012 sampai sekarang. Pada tahun 2012 tersebut jumlah induk kambing adalah sebanyak 20 ekor. Pada tahun 2014 produksi bibit kambing PE ini adalah sebanyak 9 ekor dan produksi HPTnya adalah sebanyak 9 Ton. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu kedua indikator ini selalu mengalami peningkatan dimana produksi kambing pada tahun 2013 adalah sebanyak 10 ekor dan produksi HPT sebanyak 6 Ton. Tabel 3.23 Produksi kambing PE dan produksi HPT Tahun No
Uraian
2011
2012
2013
1.
Kambing PE
-
-
50 %
2.
Produksi HPT
-
-
30 %
2014 Target 30 % 30 %
Realisasi 45 %
% 150
45 %
150
Untuk mendukung dan mendorong usaha perbibitan ini dilkukanlah kegiatan pengembangan pembibitan ternak dengan tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan bibit ternak kambing khususnya kambing PE, bibit Hijauan Pakan Ternak (HPT), sapi Bali dan Ternak Unggas lokal, sehingga bisa memenuhi kebutuhan bibit yang berkualitas bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009, pasal 13 ayat (2) dikatakan bahwa “Pemerintah berkewajiban untuk melakukan pengembangan usaha pembenihan dan/atau pembibitan dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk menjamin ketersediaan benih dan bibit”. Untuk itu penataan lokasi pembibitan pada 4 komoditas tersebut menjadi prioritas bagi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, sebagai cikal bakal pembentukan UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (HPT). Pada tahun 2014 telah mengalokasikan dana baik APBD murni maupun DAK Kementerian Pertanian untuk Kegiatan Pengembangan Pembibitan Ternak dengan penggunaan untuk Penambahan sarana dan prasarana pembibitan. 35. Persentase tingkat keuntungan usaha peternakan Tingkat keuntungan usaha peternakan pada tahun 2014 ditetapkan target sebesar 10% dapat direalisasikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan capaian 100%.
Indikator ini lebih ditujukan kepada realisasi penyaluran Skim Kredit KKPE dan KUPS, dimana pada tahun 2014 target dari indikator ini adalah sebanyak Rp.20.000.000.000,- sedangkan terealisasi sebanyak 20.670.000.000,- kalau dibandingkan dengan tahun lalu skim kredit ini mengalami peningkatan sebanyak Rp. 4.841.000.000,- hal ini disebabkan karena makin banyaknya minat masyarakat Dharmasraya untuk melalukan usaha perbibitan sapi dengan skim kredit ini. Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya skim kredit ini juga mengalami peningkatan. hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Laporan Kinerja Tahun 2014
145
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Tabel 3.24 Realisasi Penyaluran Skim Kredit KKPE dan KUPS No
Kredit
Th 2011 (Rp.000)
Th 2012 (Rp.000)
Th 2013 (Rp.000)
Th 2014 (Rp.000)
Total (Rp.000)
1.
KKPE
400.000
6.948.000
9.989.000
5.110.000
22.447.000
2.
KUPS
2.876.000
7.435.000
5.840.000
15.560.000
31.711.000
3.276.000
14.383.000
15.829.000
20.670.000
54.158.000
Jumlah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skim kredit ini mengalami peningkatan yang drastis, dimana peran Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan rekomendasi apkah kelompok yang mengajukan permohonan tersebut apakah layak untuk diberikan kredit atau tidak layak, kemudian sekaligus melakukan pembinaan secara kontinu terhadap kelompok-kelompok yang mendapatkan skim kredit ini. 36. Persentase peningkatan mutu produk peternakan dan perikanan Target yang telah ditetapkan sebesar 10% untuk tahun 2014 dapat direalisasikan sebesar 10% atau capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. indikator ini meliputi dua hal yaitu jumlah produksi olahan peternakan dan jumlah produksi olahan perikanan. Tabel 3.25 Jumlah Produksi Hasil Olahan Peternakan dan Perikanan. Jumlah Prduksi/Tahun (Kg) No
Uraian
2011
2012
2013
1.
Olahan Peternakan
93.000
95.000
100.000
2.
Olahan Perikanan
1.500
1.585
2.033
Jumlah
94.500
96.585
102.033
2014 Target 150.000 4.500
154.500
Realisasi
%
106.000
70
4.430
98
110.430
Dari tabel diatas terlihat produksi olahan peternakan yang ditargetkan mencapi 106.800 Kg dan terealisasi juga sebanyak 106.800 Kg, sedangkan jumlah produksi olahan perikanan targetnya adalah 4.500 Kg terealisasi sebanyak 4.430 Kg. 37. Luas Kebun yang dibangun Luas kebun yang dibangun pada tahun 2014 ditargetkan seluas 50 Ha realisasi 50 Ha atau capaian 100% dengan Kategori Sangat Berhasil. Pada tahun 2013 juga telah dibangun kebun seluas 50 Ha, sehingga dengan tahun 2014 telah dibangun seluas 100 Ha. Apabila dibandingkan target RPJMD Tahun 2015 seluas 200 Ha pembangunan kebun, maka sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 50%. Laporan Kinerja Tahun 2014
dengan sampai dengan capaian
146
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
38. Luas Kebun yang diremajakan Target luas kebun yang diremajakan pada tahun 2014 seluas 50 Ha dapat direalisasikan seluas 250 Ha atau capaian sebesar 500%. Besarnya reallisasi pencapaian target pada indikator ini didukung oleh adanya kegiatan Provinsi dan Kegiatan dari Ditjen perkebunan, Ditjen Prasarana Sarana Prasarana (PSP) Kementerian Pertanian RI. Sampai tahun 2014 ini telah direalisasikan seluas 350 Ha kebun yang diremajakan, sementara target RPJMD pada tahun 2015 seluas 400 Ha. Oleh karena itu pencapaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target RPJMD Tahun 2015 sudah mencapai 87,5%. 39. Luas kebun benih yang dipelihara Luas kebun benih yang dipelihara ditargetkan pada tahun 2014 seluas 8 Ha dengan realisasi seluas 3 Ha atau capaian sebesar 38%. Dengan adanya kegiatan masyarakat dapat memanfaatkan mata okulasi bibit karet untuk dijadikan sumber benih yang bermutu dan bersertifikasi. Tahun 2013 telah dapat dilakukan pemeliharaan seluas 8 Ha, sehingga sampai dengan tahun 2014 dengan total luas kebun benih yang dipelihara seluas 11 Ha. Jika dilihat target RPJMD pada tahun 2015 seluas 18 Ha kebun benih yang dipelihara, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target RPJMD tahun 2015 memcapai 61,11%. 40. Meningkatnya Cadangan Pangan Nagari melalui lumbung Pangan Gudang pangan adalah suatu wadah yang ada di masyarakat yang berperan dalam penyimpanan pangan setelah panen raya dan untuk mengatasi kekurangan pangan terutama dalam musim paceklik. Sedangkan lantai jemur adalah suatu tempat yang rata dan luas untuk menjemur gabah, kedelai dan sebagainya. Peran gudang pangan dan lantai jemur sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama setelah panen raya dan untuk menjaga mutu pangan beras/gabah, dan bahan pangan lainya. Kegiatan ini bertujuan untuk; 1) meningkatkan volume stok cadangan pangan dikelompok lumbung untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya terutama yang mengalami kerawanan pangan 2) meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota kelompok dalam pengelolaan cadangan pangan 3) meningkatkan fungsi kelembagaan cadangan pangan masyarakat dalam menyediakan pangan secara optimal dan berkelanjutan. Target yang telah ditetapkan sebanyak 1 Unit dapat direalisasikan dengan baik sehingga capaian sebesar 100%. Tahun 2013 telah tersedia 3 unit lumbng pangan daerah sehingga sampai dengan tahun 2014 telah tersedia sebanyak 4 unit lumbung pangan. Apabila dilihat target RPJMD sebanyak 5 Unit pada tahun 2015, maka sampai tahun 2014 telah direalisasikan sebesar 80%. 41. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam pemanfaatan Sumberdaya lokal Target sebanyak 49 kelompok pada tahun 2014 belum dapat diwujudkan dengan baik sehingga tidak ada capaian untuk indikator ini pada tahun 2014. Laporan Kinerja Tahun 2014
147
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Dengan Indikator ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemberdayaan masyarakat miskin dalam pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki dalam mencapai kemandirian pangan dan masyarakat. Meskipun tahun 2014 belum dapat diwujudkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, namun pada tahun 2013 telah direalisasikan sebanyak 5 kelompok. Sementara itu sesuai dengan target RPJMD pada tahun 2015 sebanyak 5 kelompok, maka target lima tahunan yang telah ditetapkan telah direalisasikan dengan baik sampai tahun 2013. 42. Meningkatnya peran pelaku utama dan pelaku usaha Wujud dari pelaksanaan indikator ini adalah melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani vertikultur bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berdaya guna dan berhasil guna; menyediakan dan menyebarkan informasi yang diperlukan oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara cepat dan tepat sasaran mengenai usaha tani sistem vertikultur; dan meningkatkan kemampuan penyuluh dalam menguasai teknologi usaha tani sistem vertikultur. Sasaran lokasi dempot adalah 9 BP3K dengan jenis dempot : budidaya tanaman sayuran seperti cabe, ubi kayu, terong, bayam dan kangkung dengan percontohan rak vertikurtur di BP3K; budidaya jagung manis; dan budidaya bawang merah; Target kinerja realisasi kegiatan ini adalah 9 BP3K dan 3 Poktan dengan realisasi 9 BP3K dan 2 Poktan atau capain kinerjanya 91.67%, sedangkan pada tahun 2013 kegiatan ini tidak dianggarkan sehingga tidak ada pembanding dengan tingkat capaian kinerja sebelumnya. sedangkan untuk target RPJMD adalah 9 BP3K dan 3 Poktan. 43. Meningkatnya kemampuan kelompok tani dalam usaha agribisnis ikan Target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebanyak 2 Kelompok Tani (Poktan) dengan realisasi 2 Poktan atau capaian sebesar 100%. Tahun 2013 yang lalu juga telah direalisasikan sebanyak 3 Poktan sehingga sampai tahun 2014 secara keseluruhan telah dapat direalisasikan sebanyak 5 Poktan. Jika dilihat target RPJMD sampai tahun 2015 sebanyak 11 Poktan, maka capaian sampai tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sebesar 45,5%. 44. Terlaksananya pemberian bantuan transport PSM dan TSK Bantuan transportasi bagi PSM dan TSK dengan target 63 orang pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 63 orang atau capaian 100%. Sampai dengan tahun 2013 yang lalu sudah diberikan bantuan transportasi sebanyak 189 orang, sehingga sampai dengan tahun 2014 sudah dapat direalisasikan sebanyak 252 orang. 45. Terlaksannya pengiriman peserta keterampilan ke panti Target yang ditetapkan sebanyak 40 orang pada tahun 2014 dengan realisasi dapat melebihi target yakni sebanyak 93 orang atau capaian sebesar 233%. Target RPJMD sampai tahun 2015 sebanyak 200 orang, maka sampai dengan tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebanyak 213 orang dengan capaian sebesar 106,5%. Laporan Kinerja Tahun 2014
148
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
46. Terlaksananya pembinaan keluarga sosial fakir miskin Untuk pembinaan keluarga sosial fakir miskin pada tahun 2014 ditetapkan target 1750 KK dengan realisasis sejumlah target yang telah ditetapkan atau dengan capaian 100%. Sampai dengan tahun 2014 telah dilakukan pembinaan sebanyak 5.250 KK, sementara target RPJMD sampai tahun 2015 sebanyak 6.450 KK, sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 sbesar 81,4%. Untuk mencapai target indikator nomor 17 s.d 19 diatas, dilakukan melalui Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pembinaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan kegiatan: - Peningkatan kemampuan Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya - Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial - Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan : - Pelayanan Psikologis bag PMKS di Trauma Center - Pendapatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 47. Meningkatnya kualitas sarana untuk pengangkutan hasil pertanian Target sepanjang 18 KM JUT pada tahun 2014 dapat direalisasi sesuai dengan target sehingga capaian sebesar 100%. Capaian indikator ini sampai dengan tahun 2014 telah dapat direalisasikan sepanjang 59 KM JUT, sementara target dalam RPJMD sampai tahun 2015 adalah 80 KM JUT. Sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 telah dapat direalisasikan sebesar 73,7%.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah: a. Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan (DAK) dengan kegiatan Pembuatan Jalan Usaha Tani (JUT) b. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna (APBD Provinsi) dalam bentuk pembuatan JUT (jalan produksi/pertanian) 48. Meningkatnya ketersediaan air irigasi Ketersediaan air irigasi dalam bentuk embung dengan target 6 unit pada tahun 2014 dapat direalisasi sebanyak 6 unit atau capaian 100%. Sampai dengan tahun 2013 yang lalu telah tersedia 17 unit embung sebagai tempat ketersediaan air irigasi di daerah, sehingga jika diakumulasikan sampai dengan tahun 2014 telah tersedia sebanyak 23 unit embung di Kabupaten Dharmasraya. Target RPJMD sampai dengan tahun 2015 sebanyak 27 embung, maka capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target tahun 2015 telah dapat direalisasikan sebesar 85,1% Untuk mewujudkan indikator ini didukung oleh DAK dengan Kegiatan Pembangunan Embung berupa pembuatan tendon air atau waduk berukuran kecil Laporan Kinerja Tahun 2014
149
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
pada lokasi pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan di musim penghujan dan pemanfaatannya pada musim kemarau. 49. Tersedianya air irigasi untuk pertanian Target 850 Ha luas area pertanian yang dapat dilayani irigasi pada tahun 2014 hanya dapat diwujudkan seluas 472 Ha atau dengan capain 56%. Sampai dengan tahun 2014 telah dapat direalisasikan sebanyak 3.250,7 Ha area pertanian yang aliri air irigasi, sementara target RPJMD sampai tahun 2014 sebesar 3.950 Ha, sehingga capaian sampai dengan tahun 2014 terhadap target 2015 sebesar 82,3%. 50. Berkembangnya budidaya jamur tiram Jumlah kelompok yang menjalankan budidaya jamur tiram ditarget sebanyak 1 Kelompok pada tahun 2014, dapat dicapai 100%. Adapun kegiatan yang dlakukan pada tahun 2014 berupa pembuatan rumah jamur tiram dan pemberian peralatan dan perlengkapan penunjang lainnya dengan lokasi pekerjaan pada Nagari Sipangkur dan nagari Koto Salak. 51. Meningkatnya produksi tanaman pangan Meningkatnya produksi tanaman pangan dengan target 200 Ha dapat dicapai 100% pada tahun 2014. Sampai dengan tahun 2014 telah dapat direalisasikan seluas 1.304 Ha, sementara target RPJMD adalah 1500 Ha. Artinya sampai tahun 2014 telah terealisasi sebesar 86,9% target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten. Kegiatan pendukung yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah: a. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan (OPL) dari APBN b. Pembinaa dan Koordinasi antisipasi serangan OPT 52. Meningkatnya kualitas infrastruktur pertanian Target infrastruktur pertanian tahun 2014 seluas 1300 Ha dapat dicapai 100% sesuai dengan perencanaan tahunan. Target RPJMD dengan luas 10.940 Ha, telah dapat direalisasikan seluas 5.382 Ha sampai dengan tahun 2014 atau dengan capaian 49,1%. Kegiatan pendukung pada tahun 2014 adalah: a. Pengembangan Jaringan irigasi b. Dampingan Pengelolaan Air Irigasi dari APBN. 53. Meningkatnya pendapatan petani Bertambahnya pendapatan petani dengan luas area pertanian 500 Ha sesuai target pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% dengan kategori Sangat Berhasil. sampai dengan tahun 2013 yang lalu sudah terealisasi seluas 700 Ha sehingga akumulasi sampai dengan tahun 2014 sudah mencapai 1.200 Ha. Hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan Pengembangan SRI (System of Rice Intensification). SRI merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis pada kegiatan ramah lingkungan. Laporan Kinerja Tahun 2014
150
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
54. Bertambahnya lahan baku sawah Penambahan lahan baku sawah seluas 200 Ha pada tahun 2014 hanya dapat direalisasikan seluas 165 Ha atau capaian sebesar 83%. Target RPJMD seluas 1.600 Ha lahan baku sawah pada tahun 2015 baru dapat diisediakan seluas 1.535 Ha dengan capaian sebesar 95,9%. Pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh pelaksanaan kegiatan lanjutan pencetakan sawah dengan menggunakan pola transfer uang ke Rekening kelompok.
SASARAN STRATEGIS 11 Terjaminnya Keamanan Penanaman Modal dan Kepastian Berusaha di Wilayah Dharmasraya Tabel 3.26 dibawah ini menyajikan target, realisasi dan pencapaian indikator kinerja sasaran strategis kesebelas tahun 2014 serta perbandingan realisasi pencapaian kinerja tahun 2013 dan target lima tahunan sesuai dengan Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015. Tabel 3. 26 Capaian Sasaran Strategis Kesebelas No
1 2 3 4
Indikator Kinerja Cakupan Pelayanan Penanaman Modal Cakupan Pelayanan Perizinan Cakupan data penanaman modal Cakupan Koordinasi dan pengembangan
Satuan
Capaian 2013
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
Kategori
Target Akhir RPJMD (2015)
Capaian s.d 2014 Thd 2015 (%)
Buah
31
30
14
47
Tidak Berhasil
-
-
%
85.96
100
83.16
83
Berhasil
100
83
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
151
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Penanaman Modal 5 6 7
8
9
10
11
Cakupan Data Perizinan Cakupan Retribusi Perizinan Jumlah Tenaga kerja yang difasilitasi penempatannya Jumlah kasus yang difasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial jumlah perusahaan yang dilakukan Pengawasan terhadap Norma K3 Jumlah perusahaan yang dilakukan pendataan Jumlah Tenaga Kerja yang dilakukan pemeriksaan kesehatan
%
100
100
100
100
%
50
100
50
50
Org
35
35
38
109
Kasus
5
5
5
Perush
150
50
Perush
0
Org
0
Sangat Berhasil Tidak Berhasil
100
100
100
50
Sangat Berhasil
-
-
100
Sangat Berhasil
25
40
50
100
Sangat Berhasil
250
80
25
25
100
Sangat Berhasil
-
-
35
35
100
Sangat Berhasil
-
-
Untuk mewujudkan sasaran strategis 11 (sebelas) ini didukung oleh 11 (sebelas) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014 dengan nilai ratarata capaian sasaran sebesar 79.3 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya uraian pencapaian masing-masing indikator kinerja sasaran 11 (sebelas) sesuai dengan hasil pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut: 12. Cakupan Pelayanan Penanaman Modal Cakupan pelayanan penanaman modal tahun 2014 ditetapkan target 30 investor dengan realisasi 14 Investor atau capaian sebesar 47%. Artinya dari 30 Perusahaan yang berivestasi di Dharmasraya tahun 2014, hanya 14 Investor/Perusahaan yang mengurus ijin lokasinya. Tidak tercapainya indikator ini pada tahun 2014 disebabkan karena banyaknya perusahaan baru mengurus izin prinsip, belum mengurus izin lokasi untuk berusaha. Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2014 adalah Program Peningkatan Promosi dan Investasi dengan Kegiatan Penyelenggaraan Promosi dan Investasi. Tahun 2013 yang lalu, jumlah investor yang telah mengurus ijin lokasi di Kabupaten Dharmasraya sebanyak 31 Investor, lebih banyak dari realisasi tahun 2014. 13. Cakupan Pelayanan Perizinan Cakupan pelayanan perizinan tahun 2014 ditetapkan target sebesar 100% dengan realisasi sebesar 83,16% atau capaian 83% dengan kategori Berhasil. Jumlah izin yang ditargetkan sebanyak 2.400 izin pada tahun 2014 hanya terealisasi sebanyak 1.996 izin.
Laporan Kinerja Tahun 2014
152
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Perbandingan dengan data tahun 2013 yang lalu dari target sebanyak 2.400 izin dapat direalisasikan sebanyak 2.063 izin dengan capaian 86%. Tidak tercapainya target pada tahun 2014 disebabkan banyaknya permohonan izin yang membutuhkan peninjauan lapangan, setelah dilakukan survey dan kajian oleh Tim Teknis ternyata izin tersebut belum layak untuk diterbitkan. Untuk mewujudkan target pada indikator ini untuk tahun 2014 dilaksanakan melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan Kegiatan: a. Analisa dan Uji Kelayakan Perizinan b. Pengkajian dan Pengendalian Perizinan c. Sosialisasi dan Penyusunan serta Penyebarluasan informasi perizinan 14. Cakupan data penanaman modal Cakupan data penanaman modal dengan target 100% pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Demikian juga untuk tahun 2013 dapat direalisasikan 100%.
Keberhasilan pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan kegiatan: a. Penyusunan Sistem Informasi Penanaman Modal di Daerah b. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan penanaman modal 15. Cakupan Koordinasi dan pengembangan Penanaman Modal Target untuk koordinasi dan pengembangan Penanaman Modal tahun 2014 sebesar 100% pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Demikian juga untuk pencapaian tahun 2013 dapat direalisasikan sebesar 100%. Artinya pencapaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat direalisasikan dengan baik. Keberhasilan pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Peningkatan Promosi dan Investasi dengan kegiatan Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal. 16. Cakupan Data Perizinan Cakupan data perizinan untuk tahun 2014 ditetapkan target sebesar 100% dan dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target, demikian juga untuk Tahun 2013 dapat direalisasikan 100%. Keberhasilan pencapaian indikator ini pada tahun 2014 didukung oleh Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perizinan. 17. Cakupan Retribusi Perizinan Target untuk Retribusi Perizinan tahun 2014 sebesar 100% hanya dapat direalisasikan sebesar 50%. Kegiatan yang dilaksanakan pendukung pencapaian indikator pada tahun 2015 adalah: a. Analisa dan Uji Kelayakan Perizinan b. Pengkajian dan Pengendalian Perizinan Laporan Kinerja Tahun 2014
153
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
c. Sosialisasi Penyusunan serta Penyebarluasan Perizinan d. Monitoring dan Evaluasi Perizinan. Beberapa kendala dalam pencapaian target dari indikator ini antara lain: a. Kurang tepatnya perencanaan b. Lamanya penyelesaian kajian berita acara dari Tim Teknis yang berakibat lambatnya penerbitan izin c. Hubungan antar SKPD yang belum berjalan dengan baik terutama SKPD yang terkait perizinan. Capaian kinerja tahun 2015 juga tidak berbeda dengan tahun 2014, yakni 50%. Untuk itu kedepannya akan lebih difokuskan sehingga target yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan baik.
18. Jumlah Tenaga kerja yang difasilitasi penempatannya Target tenaga kerja yang difasilitasi penempatannya pada tahun 2014 sebanyak 35 orang dpat direalisasikan sebanyak 38 orang atau capaian sebesar 109% dengan kategori Sangat Berhasil. sementara tahun 2013 yang lalu jumlah tenaga kerja yang difasilitasi penempatannya sebanyak 35 orang. Hal ini menandakan bahwa pada tahun 2014 jumlah tenaga kerja yang dapat difasilitasi penempatannya lebih banyak dari jumlah tahun sebelumnya. 19. Jumlah kasus yang difasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial Dari 5 kasus yang ditargetkan untuk diselesaikan perselisihan hubungan industrial pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100%. Artinya seluruh yang ada selama tahun 2014 dapat diselesaikan dengan baik. Demikian juga pada tahun 2013, kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi sebanyak 5 Kasus dapat difasilitasi penyelesaiannya oleh Pemerintah Daerah. 20. Jumlah perusahaan yang dilakukan Pengawasan terhadap Norma K3 Target sebanyak 50 Perusahaan yang diawasi Norma K3 nya pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100%, artinya seluruh perusahaan yang menjadi target telah dilakukan pengawasan pada tahun 2014. Tahun 2013 juga dilakukan pengawasan terhadap Norma K3 sebanyak 50 Perusahaan, sehingga sampai dengan tahun 2014 telah dilakukan terhadap 200 Perusahaan. 21. Jumlah perusahaan yang dilakukan pendataan Jumlah perusahaan yang dilakukan pendataan pada tahun 2014 ditetapkan target sebanyak 25 Perusahaan dan dapat direalisasikan secara keseluruhan dari target yang telah ditetapkan. Artinya capaian kinerja tahun 2014 untuk indikator ini sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil. 22. Jumlah Tenaga Kerja yang dilakukan pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan terhadap Tenaga Kerja dengan target sebanyak 35 orang pada tahun 2014 dapat direalisasikan 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Tahun 2014
154
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Untuk mewujudkan target kinerja bidang ketenagakerjaan pada tahun 2014 (Indikator nomor 7 s.d 11) diatas dilaksanakan melalui Program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan sebagai berikut: - Pemeliharaan Rutin/Berjala Sarana dan Prasarana BLK - Operasional Administrasi BLK b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatan sebagai berikut: - Penyaluran Penempatan tenaga kerja - Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan kegiatan sebagai berikut: - Fasilitasi Penyelesaian Prosedur perselisihan hubungan industrial - Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja - Pendataan perusahaan dan penyerapan tenaga kerja - Bimbingan teknis penyusunan perjanjian kerja dan peraturan perusahaan - Pemeriksaan dan pengujian kesehatan Tenaga Kerja Rentan PAK - Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3 di Tempat kerja Disamping itu juga didukung oleh dana APBN Tugas Pembantuan dengan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja. C. Akuntabilitas Kinerja Keuangan Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Penyerapan belanja langsung yang mendukung pencapaian sasaran pada tahun 2014 sebesar 87,43%, sedangkan rata-rata pencapaian sasaran sebesar 79,5 dengan Kategori Berhasil.
Laporan Kinerja Tahun 2014
155
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan sebagai berikut :
Tabel 3.27 Pencapaian Kinerja Anggaran Tahun 2014 No
Anggaran Tahun 2014
Sasaran Strategis
Capaian
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
(%)
13.623.407.476
12.723.185.804
93,39
38.168.359.993
36.989.898.442
96,91
52.890.535.173
49.360.114.456
93,33
6.519.533.300
5.275.338.090
80,92
832.895.500
743.545.900
89,27
119.169.146.944
94.486.303.088
79,29
10.285.915.985
8.966.866.947
87,18
3.755.742.500
3.380.388.062
90,01
2.989.806.843
2.725.886.644
91,17
26.601.955.876
25.613.637.903
96,28
736.261.000
671.902.048
91,26
Mensinergikan keberagaman etnis dengan berbagai latar belakang sehingga merasa 1
bangga dengan satu identitas bersama sebagai
Warga
Dharmasraya
dalam
Bingkai NKRI Meningkatkan 2
kualitas
sarana
dan
prasarana kesehatan yang murah dan mudah terjangkau Membangun sumberdaya manusia yang
3
handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan Meningkatkan pemahaman dan kesadaran
4
hukum
serta
pemantapan
peranserta
ormas dan partai politik 5 6
Terbangunnya sinergitas antara pelaku pembangunan Terlaksananya pemerataan pembangunan infrastruktur dasar secara merata Menempatkan
7
aparatur
sesuai
dengan
kemampuan dan keahliannya berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku Tegaknya
8
hukum
terkait
dengan
pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup Terwujudnya kelembagaan dan kegiatan
9
koperasi
dan
UMKM
yang
lebih
Profesional Terbina dan berkembangnya balai alih 10
teknologi pertanian (agro technopark) dan kawasan sentra produksi
11
Terjaminnya keamanan penanaman modal
Laporan Kinerja Tahun 2014
156
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
dan
kapasitas
berusaha
di
wilayah
Dharmasraya JUMLAH
275.573.560.590
240.937.067.384
87,43
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja masing-masing sasaran terkait dengan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari 11 sasaran strategis yang terdapat dalam Dokumen RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015, maka secara keseluruhan dapat dicapai dengan baik pada tahun 2014 dengan rata-rata capaian sebesar 79,5 (tujuh puluh sembilan koma lima) atau dengan Kategori Berhasil. 2. Adapun capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut: No 1
2 3
4
5 6
Sasaran Strategis Mensinergikan keberagaman etnis dengan berbagai latar belakang sehingga merasa bangga dengan satu identitas bersama sebagai Warga Dharmasraya dalam Bingkai NKRI Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan yang murah dan mudah terjangkau Membangun sumberdaya manusia yang handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan Meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum serta pemantapan peranserta ormas dan partai politik Terbangunnya sinergitas antara pelaku pembangunan Terlaksananya
Laporan Kinerja Tahun 2014
pemerataan
pembangunan
Jumlah Indikator
Capaian (%)
Kategori
17
71,6
Berhasil
55
83,8
Berhasil
24
86,0
Sangat Berhasil
25
71,5
Berhasil
4
88,8
Sangat Berhasil
17
76,6
Berhasil
157
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
infrastruktur dasar secara merata Menempatkan aparatur sesuai dengan kemampuan dan keahliannya berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku Tegaknya hukum terkait dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup Terwujudnya kelembagaan dan kegiatan koperasi dan UMKM yang lebih Profesional Terbina dan berkembangnya balai alih teknologi pertanian (agro technopark) dan kawasan sentra produksi Terjaminnya keamanan penanaman modal dan kapasitas berusaha di wilayah Dharmasraya
7
8 9 10
11
32
74,5
Berhasil
32
80,5
Berhasil
13
77,5
Berhasil
27
84,9
Berhasil
11
79,3
Berhasil
3. Keberhasilan capaian kinerja sasaran, tentunya bukan hanya keberhasilan dari Pemerintah Kabupaten Dharmasraya semata, tetapi berkat adanya partisipasi dunia usaha, masyarakat, serta civil society secara umum. 4. Pencapaian kinerja yang sudah lebih baik disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: a. Komitmen yang kuat dari Kepala Daerah untuk memfokuskan program dan kegiatan
yang
mendukung
pencapaian
sasaran
strategis
yang
telah
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014. b. Komitmen
bersama
antara
Bupati
dan
seluruh
Kepala
SKPD
untuk
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam pemerintahan guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan professional.
B. Upaya Perbaikan Kedepan Untuk perbaikan dimasa yang akan datang, diperlukan adanya hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah setiap tahunnya mempedomani sasaran strategis dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Renstra SKPD tahun 2011-2015, penguatan dan pengembangan anggaran berbasis kinerja dan peningkatan kualitas SDM serta menerapkan Sistem AKIP secara baik dan benar pada setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dengan melakukan perbaikan secara terus menerus. 2. menjadikan pencapaian sasaran strategis dalam Laporan Kinerja Tahun 2014 ini sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan kinerja tahun 2015.
Laporan Kinerja Tahun 2014
158
PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
Laporan Kinerja Tahun 2014
159