LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 dapat disusun dan direalisasikan sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas. Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing SKPD sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali. Dengan tersusunnya dokumen ini, maka kepada Tim Penyusun LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, disampaikan terima kasih. Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua. Boyolali,
Maret 2016
KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI
PURWANTO, SH
Pembina Tingkat I NIP. 19660608 199303 1 007
ii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................................... iv BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1
Gambaran Umum Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi .............. 1
1.2
Latar Belakang Penyusunan LjKIP ............................................................. 5
1.3
Tujuan Penyusunan dan Kegunaan Dokumen ........................................... 6
1.4
Dasar Penyusunan LKjIP ............................................................................ 7
1.6
Sistematika Penyajian LjKIP ...................................................................... 7
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 9 2.1 Visi dan Misi Dinsosnakertrans 2011-2015 .................................................... 9 2.2 Rencana Strategis 2011-2015 ........................................................................ 10 2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) 2011-2015 ...................................................... 11 2.4 Rencana Kinerja Tahun 2015 ......................................................................... 14 2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2015 ...................................................................... 17
BAB III
BAB IV
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 20 3.1
Hasil Pengukuran Kinerja .......................................................................... 20
3.2
Realisasi Anggaran .................................................................................... 30
PENUTUP ............................................................................................................ 33 4.1
Kesimpulan .................................................................................................. 33
4.2
Saran .......................................................................................................... 33
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 35
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
A. Pendahuluan Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2014, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari Sekretariat, 4 kepala bidang, Kelompok Jabatan Fungsional dan UPTD BLK. Jumlah pegawai secara keseluruhan 100 orang PNS dan 2 orang PTT. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan
asas
otonomi
dan
tugas
pembantuan
di
bidang
penanggulangan masalah sosial, pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi.
B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Visi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “Mewujudkan manusia karya menuju masyarakat sejahtera“. Untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali melaksanakan misi: 1) memberikan
pelayanan
administrasi
melalui
perencanaan/
pelaporan,
penganggaran, kepegawaian dan urusan umum; 2) memberdayakan
masyarakat
melalui
pembinaan
pelatihan
ketrampilan
penempatan dan perluasan kerja;
iv
3) memberdayakan calon transmigran melalui pembinaan, pengarahan dan pemindahan; 4) mengembangkan Hubungan Industrial, Syarat kerja, pengupahan, organisasi pekerja/pengusaha dan meningkatkan kesejahteraan pekerja; 5) memberikan perlindungan tenagakerja melalui norma kerja, Jamsostek, norma K3 dan lingkungan kerja;dan 6) meningkatkan taraf kesejahteraan sosial melalui peningkatan partisipasi terhadap kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada para penyandang masalah sosial (PMKS). Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali melaksanakan 13 (tiga belas) program dengan 52 (Lima puluh dua) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.4.649.669.000,- (Empat milyar enam ratus empat puluh sembilan juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 3 Sasaran yaitu Menurunnya tingkat pengangguran terbuka, terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat dan terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokratis, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.
C. Akuntabiltas Kinerja Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 3 Sasaran yang telah ditetapkan tersebut adalah 112,55%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 1 (satu) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100%, sehingga dikategorikan baik. Berikut Capaian Kinerja per Sasaran:
NO
SASARAN
NILAI CAPAIAN KINERJA
1
Menurunnya Tingkat pengangguran Terbuka
123,33 %
2
Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat
114,33 %
3
Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokrastis
100 %
v
D. Simpulan dan Saran Secara keseluruhan capaian kinerja rata-rata pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebesar 112,55 % (kategori Sangat baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2014
yaitu sebesar 111,37%
sebesar Rp.7.371.470.000,-
dan terealisasi
Rp.6.877.511.345,- Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah dengan Anggaran Rp.4.649.669.000,-, dan terealisasi sebesar Rp.4.112.360.115,dengan penyerapan anggaran sebesar 88,44% atau efisiensi sebesar 11,56%. Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi lebih baik dan akuntabel, antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan.
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Dasar Hukum Berdirinya Organisasi Dasar hukum berdirinya organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 6 Tahun 2011 tanggal 5 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Menurut Peraturan Daerah tersebut,
Susunan
Organisasi
Dinas
Sosial
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : 1. Kepala 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian b. Subbagian Keuangan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan 3. Bidang Sosial terdiri dari : a. Seksi Bimbingan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Sosial b. Seksi Asistensi dan Pengendalian Bantuan Sosial c. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial 4. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari : a. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja c. Seksi Perluasan Kerja 5. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari : a. Seksi Syarat Kerja dan Penyelesaian Perselisihan b. Seksi Kelembagaan, Pengupahan dan Kesejahteraan c. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan 6. Bidang Transmigrasi terdiri dari : a. Seksi Pengerahan, Pendaftaran dan Seleksi b. Seksi Pemindahan 7. Kelompok Jabatan Fungsional 8. UPTD
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
1
B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 1. Tugas Pokok Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penanggulangan masalah sosial dan pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi. 2. Fungsi Organisasi a. perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
Gambaran Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : (terlampir).
C. Kondisi Sumber Daya Manusia 1. Data Kepegawaian berdasarkan Eselon Jumlah Pegawai berdasarkan Eselon II.a
II.b
III.a
III.b
IV.a
IV.b
V.a
V.b
Jml
-
1
0
4
15
1
-
-
21
Fungsional - Pengawas Ketenagakerjaan - Perantara/ mediator - Pengantar kerja - Instruktur Jumlah
= 7 = 0 = 5 = 28 = 40
Orang Orang Orang Orang Orang
= 39 = 2 = 41
Orang Orang Orang
Staf Pegawai Tidak Tetap Jumlah
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
2
2. Data Kepegawaian berdasarkan Golongan/ Ruang
Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Ruang Pembina Utama Muda (IV/c)
-
Pembina Tingkat I (IV/b)
1
Pembina (IV/a)
16
Penata Tingkat I (III/d)
33
Penata (III/c)
9
Penata Muda Tingkat I (III/b)
28
Penata Muda (III/a)
2
Pengatur Tingkat I (II/d)
1
Pengatur (II/c)
3
Pengatur Muda Tingkat I (II/b)
3
Pengatur Muda (II/a)
2
Juru Tingkat I (I/d)
1
Juru (I/c)
-
Juru Muda Tingkat I (I/b)
1
Juru Muda (I/a)
-
Jumlah :
100
3. Data Kepegawaian berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin
Pegawai Negeri Sipil
PTT
Jumlah
1
Laki-laki
65
2
67
2
Wanita
35
-
35
Jumlah
100
2
102
Pegawai Negeri Sipil
PTT
Jumlah
4. Data Kepegawaian berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan
1
Pasca Sarjana (S2)
7
-
7
2
Sarjana (S1)
46
-
46
3
D3
8
-
8
4
D2
2
-
2
5
D1
0
-
0
6
SLTA
32
-
32
7
SLTP
2
-
2
8
SD
3
2
5
100
2
102
Jumlah LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
3
D.
Kondisi sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana yang dipergunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan yang terdiri dari bangunan gedung kantor, kendaraan dinas dan sarana inventaris lainnya yang terinci sebagai berikut: 1. Bangunan Kantor a. Bangunan Kantor Baru (Induk) Dinsosnakertrans Jl.Nusantara, Kemiri, Boyolali b. Bangunan Kantor (UPTD LBK) Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Siswodipuran Boyolali/ rusak ringan c.
Bangunan Kantor (UPTD BLK) Randusari, Teras, Boyolali, Kondisi baik.
2. Kendaraan Dinas a. Kendaraan Roda 4 No
Spesifikasi
Jumlah
Tahun
Keadaan Barang
Asal Perolehan Barang
1
2
3
4
5
6
1.
Toyota Kijang Inova
1
2007
B
Pembelian
2.
Mitsubishi L 300 DP
1
2002
B
Pembelian
3.
Toyota Avanza
1
2004
B
Pembelian
4.
Suzuki Carry 1,5
1
2004
RR
Pembelian
5.
Mobil Box KIA
1
1996
RR
Hibah
6.
Isuzu ELF Euro II
1
2009
B
BMN
7.
Mitsubishi Strada
1
2010
B
BMN
8.
Isuzu ELF K3
1
2012
B
Milik Pusat
Total
8
Tahun
Keadaan Barang
Asal Perolehan Barang
3
4
5
6
b.
Kendaraan Roda 2
No
Spesifikasi
1
2
Jumlah
1.
Honda C 100
1
1992
RR
Pembelian
2.
Honda MCB
1
1994
B
Pembelian
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
4
No
Spesifikasi
1
2
Jumlah
Tahun
Keadaan Barang
Asal Perolehan Barang
3
4
5
6
3.
Honda Supra Fit
1
2004
B
Pembelian
4.
Honda GL Pro
1
1996
B
Pembelian
5.
Honda C 100
1
1996
B
Pembelian
6.
Suzuki A 100
1
1990
RB
Pembelian
7.
Suzuki A 100
1
1982
RB
Pembelian
8.
Honda Revo Racing
1
2009
B
Pembelian
9.
Honda MCB 100
1
2003
B
Pembelian
10.
Honda C 100
1
1993
B
Pembelian
11.
Honda Supra X 125
1
2009
B
Pembelian
12.
Honda MCB 100
1
2002
B
Pembelian
13.
Honda Supra X 125
1
2011
B
Pembelian
14.
Honda Supra X 125
1
2012
B
Pembelian
Jumlah Nopol AD - D
14
15.
Honda MCB 1991
1
1991
B
Milik Pem Prov
16.
Honda C 100
16
1997
RR
Eks. Depsos
17.
Honda MCB 100
1
1995
RB
Eks. Depsos
18.
Honda MCB 100
1
1996
RR
Eks. Depsos
Jumlah Plat Non AD -D
19
Total
33
-
3. Sarana Meubelair Sarana meubelair sudah mencukupi namun kondisinya sebagian kurang baik, sehingga perlu diperbaiki dan ditambah. Fasilitas peralatan kerja, baik yang berupa alat elektronik (komputer, Lap Top, printer, Handycam, Wireless, Telephone/ Fax.) maupun mesin ketik manual sudah mencukupi dengan kondisi/ keadaan sebagian baik dan sebagian lagi kurang baik
1.2 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN LKjIP Guna lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
5
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, Indikator Kinerja Utama (IKU), Penetapan Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Sesuai dengan siklusnya, pada saat ini pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2016. LKjIP adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis instansi. Laporan Akuntabilitas Kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Sedangkan Dokumen PK/ TAPKIN merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran
1.3 TUJUAN PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN DOKUMEN LKiJP Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) di awal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai: 1.
Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja.
2.
Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3.
Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
6
1.4
DASAR PENYUSUNAN LKjIP Peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi antara lain: 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
3.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
Nomor
29
Tahun
2010
tentang
Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4.
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 125)
5.
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015
6.
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 29 tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LkjIP Sistematika penyusunan LKjIP sebagaimana mengacu pada Lampiran IV Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF Bab. I PENDAHULUAN 1.1
Gambaran Umum Organisasi
1.2
Latar Belakang Penyusunan LKjIP
1.3
Tujuan Penyusunan dan Kegunaan LKjIP
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
7
1.4
Dasar Penyusunan LKjIP
1.5
Sistematika Penyajian LkjIP
Bab. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1
Visi dan Misi 2011-2015
2.2
Rencana Strategis Tahun 2011-2015
2.3
Indikator Kinerja Utama Tahun 2011-2015
2.4
Rencana Kinerja Tahunan 2015
2.5
Penetapan Kinerja 2015
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
Hasil Pengukuran Kinerja
3.2
Realisasi Anggaran
Bab IV PENUTUP 4.1
Simpulan
4.2
Saran
LAMPIRAN
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1
VISI DAN MISI Visi dan misi Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut : a. Visi Situasi atau keadaan “ideal” yang diinginkan pada masa mendatang (jangkauan 5 tahun), sifatnya memberikan inspirasi dan arah serta
posisi
(setting)
Dinsosnakertrans
di
masa
depan
yaitu
“Terwujudnya Manusia Karya Menuju Masyarakat Sejahtera”, yang akan ditempuh melalui berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan. b. Misi Merupakan jabaran tentang apa yang akan dilakukan, siapa penerima manfaat (beneficiaries), apa kompetensi utama dinas, dan mengapa hal itu perlu dilakukan oleh Dinsosnakertrans agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Adapun Misi Dinsosnakertrans adalah sebagai berikut: 1. Memberikan
pelayanan
Administrasi
melalui
Perencanaan/
Pelaporan, Pemagangan, Kepegawaian dan Urusan Umum 2. Memberdayakan
Masyarakat
melalui
Pembinaan
Pelatihan,
Penempatan, dan Perluasan Kerja 3. Memberdayakan
Calon
Transmigrasi
melalui
Pembinaan,
Pengerahan dan Pemindahan 4
Mengembangkan Hubungan Industrial, Syarikat kerja, Pengupahan, Organisasi Pekerja/ Pengusaha dan meningkatkan Kesejahteraan Pekerjaan
5. Memberikan Perlindungan Tenaga Kerja melalui Norma Kerja dan Jamsostek, Norma K3 dan Lingkungan Kerja 6. Meningkatkan tarap kesejahteraan Sosial Melalui Peningkatan Partisipasi terhadap Kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
9
2.2. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011-2015 Rencana strategis adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen
Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 sebagai berikut:
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
10
1
1.500 1.750 2.000
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE3 4 5 7 8 9
%
event
Orang
10
Tabel 2.1 Rencana Strategis Tahun 2011-2015
1
4.47
%
81
Terciptanya iklim usaha Menurunnya tingkat Pencari kerja yang ditempatkan via PJTKI 1.000 dan iklim investasi pengangguran yang kondusif dalam terbuka Kepesertaan promosi investasi baik regional 1 rangka menciptakan maupun nasional lapangan kerja seluasluasnya Persentase tingkat pengangguran 5.55
Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat
SATUAN
1.250
1
4.8
desa
INDIKATOR KINERJA
1
82.51 82.55 82.27
5.09
8
orang
SASARAN
5.34
8
40
KK
TUJUAN
83.11
8
40
45
NO
6
30
45
Mou
2 6
30
40
3
1 5
Jumlah desa yang menangani 5 kesejahteraan sosial masyarakat
40
3
4
Jumlah penyandang cacat dan penyandang 20 masalah sosial yang meningkat keterampilannya
Tingkat Partisipasi angkatan kerja
35
3
3
Jumlah transmigrasi yang ditempatkan
3
2
Jumlah kerja sama dengan daerah dalam 3 penyelenggaraan transmigrasi
1 1.
2.
Terbangunnya suatu pemerintahan yang dipercaya oleh masyarakat
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
11
2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 2011-2015 lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Indikator Kinerja Utama Dinsosnakertrans sabagaimana yang tertuang dalam dokuman Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2011-2015 sebagaimana berikut :
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
12
Sasaran Renstra
Indikator Kinerja Utama
Satuan
5
Penanggungjawab
6
Sumber Data
7
Keterangan
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali 2011-2015
No
4
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
3
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans
2
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans
1
Dinsosnakertrans
1.
%
Dinsosnakertrans
Pencari kerja yang ditempatkan (via Orang PJTKI)
Prosentase tingkat pengangguran.
%
Jumlah desa yang menangani Desa kesejahteraan sosial masyarakat.
Jumlah kerjasama dengan daerah MOU dalam penyelenggaraan transmigran
Jumlah transmigran ditempatkan
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans
Dinsosnakertrans
Bidang Sosial
Bidang Sosial
Bidang Transmigrasi
Bidang Transmigrasi
yang KK
Jumlah penyandang cacat dan Orang masalah sosial yang meningkat ketrampilannya.
Kepesertaan promosi investasi baik Event regional maupun nasional
Tingkat partisipasi angkatan kerja.
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
3.1.4. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
4.1.8. Terwujudnya kesejahteraan sosial
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
13
2.4. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target Tahun 2014 dengan memperhatikan Permensos No 129/HUK/2008 tentang SPM Bidang Sosial dan
Permenakertrans
No.PER.04/MEN/X/2010
tentang
SPM
Bidang
Ketenagakerjaan. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali selengkapnya tertuang dalam Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 sebagaimana berikut:
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
14
No 1 1.
2.
3.
Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2015
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
3.
2.
1.
Besaran Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi.
Persentase tingkat pengangguran
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Pencari kerja yang ditempatkan via PJTKI
Kepesertaan promosi investasi baik regional maupun nasional
Tersusunnya laporan tepat waktu
Tercukupinya dan terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur
Tercukupinya sarana pelayanan administrasi perkantoran
40 %
60 %
52 %
70 %
4,47 %
82,27 %
2.000 Orang
95 %
95 %
95 %
Target 4
8.
Jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat
40 Orang
Indikator Kinerja 3
1.
Jumlah penyandang cacat dan penyandang masalah sosial yang meningkat keterampilannya
25 KK
Sasaran Strategis 2 Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis
2.
Jumlah transmigrasi yang ditempatkan
Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat
3 MOU
8 Desa
1 Event
tingkat
3.
Jumlah kerjasama dengan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi
80 %
Menurunnya pengangguran terbuka
4.
Prosentase (%) PMKS yang pemenuhan kebutuhan dasar
untuk
5.
60 %
memperoleh bantuan sosial 6.
Prosentase (%) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
15
No 1
3.
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya kesejahteraan pekerja dan terciptanya iklim usaha yang kondusif
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
Prosentase (%) panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
60 %
80 %
Target 4
7.
Prosentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
80 %
Indikator Kinerja 3
8.
Prosentase (%) korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
49 %
9.
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
45 %
80 %
1.
Besaran kasus yang diselesaiakan dengan Perjanjian Bersama (PB)
41 %
10. Prosentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan prasarana tanggap darurat lengkap
2.
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
42 %
40 %
3.
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
11. Prosentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
4.
16
2.5. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program. Setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Penetapan Kinerja merupakan pernyataan/ kesepakatan/ perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2011-2015, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Berikut Penetapan Kinerja Perubahan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOYOLALI Target No
Sasaran
(1)
(2)
1.
Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
Indikator Kinerja (3)
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(4)
(5)
1.
Persentase (%) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial lainnya.
60 %
60 %
2.
Jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat.
8 desa
8 desa
3.
Jumlah penyandang cacat dan penyandang masalah sosial yang meningkat keterampilannya.
40 orang
40 orang
4.
Prosentase (%) PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
80 %
80 %
5.
Prosentase (%) korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat.
80 %
80 %
6.
Prosentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan prasarana tanggap darurat lengkap
70 %
70 %
7.
Prosentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial.
40 %
40 %
17
Target No
Sasaran
(1)
(2)
2.
3.
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokrastis
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
Indikator Kinerja (3)
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(4)
(5)
8.
Prosentase (%) panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
80 %
80 %
9.
Prosentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
60 %
60 %
10. Jumlah transmigran yang ditempatkan.
25 KK
20 KK
11. Jumlah kerja sama dengan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi
3 MOU
3 MOU
1.
Kepesertaan promosi investasi baik regional maupun nasional
1 event
1 event
2.
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80
80
3.
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
70 %
70 %
4.
Pencari kerja yang ditempatkan via PJTKI
2000 orang
2000 orang
5.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
82.27 %
82.27 %
6.
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
58 %
58 %
7.
Besaran Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
61,43 %
61,43 %
8.
Persentase tingkat pengangguran
4.47 %
4.47 %
9.
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
45 %
45 %
10.
Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
49 %
49 %
11.
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
41 %
41 %
12.
Besaran pengujian perusahaan
di
42 %
42 %
1. Terwujudnya gedung asrama Balai Latihan Kerja
1 unit
1 unit
peralatan
18
Sedangkan Program dan Anggaran adalah sebagai beikut: No
Anggaran Sebelum Setelah Perubahan Perubahan
Program
Ket
1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp.
389.664.000
Rp. 416.666.000
APBD
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp.
213.062.000
Rp. 330.130.000
APBD
3.
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Rp.
14.540.000
Rp.
14.540.000
APBD
4.
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.
Rp.
216.610.000
Rp. 456.955.000
APBD
5.
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Rp.
305.784.000
Rp. 305.784.000
APBD
6.
Pembinaan anak terlantar
Rp.
24.609.000
Rp.
24.609.000
APBD
7.
Pembinaan para penyandang cacat dan eks trauma.
Rp.
94.555.000
Rp.
94.555.000
APBD
8.
Pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Rp.
59.275.000
Rp.
59.275.000
APBD
9.
Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Rp.
161.066.000
Rp. 186.066.000
APBD
10.
Pengembangan wilayah transmigrasi
Rp.
308.650.000
Rp. 387.460.000
APBD
11.
Peningkatan Kualitas dan Produkifitas Tenaga Kerja
Rp. 1.437.349.000
Rp. 1.437.349.000
APBD
12.
Peningkatan Kesempatan Kerja
Rp.
572.803.000
Rp. 572.803.000
APBD
13.
Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Rp.
363.477.000
Rp. 363.477.000
APBD
TOTAL
Rp. 4.381.409.000
Rp. 4.649.669.000
APBD
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas
kinerja
Dinas
Sosial
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
merupakan perwujudan kewajiban Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2014 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Mengukur kinerja adalah menghitung
kuantitas/ kualitas keluaran
(output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/ program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2015). Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (tahun 2015) dan DPA Perubahan tahun 2015. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 dan DPA Perubahan 2015. a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Pengukuran
pencapaian
kinerja
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) melalui media berupa formulir Pengukuran Kinerja. Pada tahun anggaran 2015, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah melaksanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian capaian kinerja menggunakan 4 (empat) skala pengukuran dengan rumus dan kategori sebagai berikut :
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
20
1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : Capaian Indikator Kinerja
=
Realisasi Rencana
X 100%
2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus : Capaian Indikator Kinerja
=
Rencana – (Realisasi-Rencana) Rencana
X 100%
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 %
= Sangat Baik (A)
b. 76% sampai 100% = Baik (B) c. 56% sampai 75 % = Cukup (C) d. Kurang dari 55 %
= Kurang (K)
Capaian kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
21
Sasaran 1 : Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Indikator kinerja 1
Realisasi Tahun Target Target Satuan Renstra RPJMD 2015 2015 2011 2012 2013 2014 2 3 4 5 6 7
1
Kepesertaan promosi event investasi baik regional maupun nasional
1
1
1
1
2
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
-
-
-
-
-
3
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
%
-
-
-
4
Pencari Kerja yang orang ditempatkan (via PJTKI)
2000
2000
3371
5
Tingkat partisipasi angkatan kerja
%
82,27
82,27
6
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
%
-
-
-
7
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
%
-
-
-
8
Prosentase pengangguran
tingkat
%
4,47
4,47
5,19
5,67
9
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
%
-
-
-
10 Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program Jamsostek
%
-
-
11 Besaran pemeriksaan perusahaan
%
-
12 Besaran pengujian peralatan di perusahaan
%
-
1
1
1
100,00
B
79,61
80
79,02
97,78
B
59,06 73,02
74,8
70
83,27
118,96
A
4072
2793
3974
2000
3.863
193,15
A
84,46 78,85
72,6
76,27
82,27
74,82
90,94
B
75
100
58
100
172,4
A
36
61,43
42,59
69,33
C
2,67
5,46
4,47
4,95
89,26
B
65
90
77
45
100
222
A
-
46
100,9
84
49
87,40
178,37
A
-
-
30
43,17
62,7
41
42,23
103
A
-
-
19
19
38,8
42
18,80
44,76
D
123,33
A
Capaian rata-rata
1
Target Realisasi Capaian Kate Tahun tahun Tahun gori 2015 2015 2015 8 9 10 11
100
34,43 20,09
%
Capaian Kinerja Sasaran Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka meliputi 12 (dua belas) indikator kinerja pokok dengan capaian kinerja yang berbeda. Secara keseluruhan (rata-rata) 123,33% (Kategori : Sangat Baik); 1. Kepesertaan Promosi Investasi Baik Regional Maupun Nasional a. Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1 event, terealisasi 1 event atau capaian kinerja sebesar 100%, indikator ini dapat tercapai dengan mengundang para pengguna tenaga kerja untuk menyampaikan kepada
masyarakat
tentang
kebutuhan
jumlah
dan
kualifikasi
keterampilan tenaga kerja, bentuk kegiatan penjaringan pencari kerja, LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
22
dan lain sebagainya terkait dengan perkerjaan yang dibutuhkan. Capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya sama-sama tercapai 100%, dengan demikian target Renstra pada tahun 2015 sebesar 1 even dapat tercapai, karena kegiatan ini rutin diadakan dan dianggarkan setiap tahunnya. Tujuan penyelenggaraan event ini adalah untuk menginformasikan secara detail dan menjaring pencari kerja agar lebih mudah mengakses pekerjaan sesuai dengan kriteria atau kemampuan
masing-masing
pencari
kerja.
Pelaksanaan
event
dilakukan pada saat kelulusan anak sekolah yang dimungkinkan siap untuk
berkerja,
pemanfaat
moment
tersebut
bertujuan
agar
memperoleh peminat pencari kerja lebih banyak daripada dilaksanakan pada waktu lain. b. Program
Peningkatan
Kualitas
dan Produktifitas Tenaga
Kerja
dilaksanakan dengan 5 (lima) kegiatan : 1) Penyusunan data base tenaga kerja daerah 2) Pembangunan bala latihan kerja 3) Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi Pencari Kerja 4) Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan bagi Pencari Kerja 5) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana BLK Program ini digunakan untuk mengukur kinerja dan untuk memenuhi target kinerja, sehingga pelaksanaan program/ kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan. c. Hambatan/ permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah dimana dalam mengukur kinerja masih harus memperhitungkan outcome dari kegiatan lain, sehingga program/ kegiatan guna mendukung pencapaian indikator kinerja yang sudah ditetapkan pada RPJM sesuai namun tidak sepenuhnya dapat mengukur kinerja tersebut. d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah perlu dilakukan evaluasi dan mensinkronkan program/ kegiatan yang dilaksanakan sehingga tepat sasaran dan/ atau dapat mengukur kinerja secara langsung. 2. Pencari Kerja yang Ditempatkan (via PJTKI) a. Indikator Pencari Kerja yang ditempatkan (via PJTKI) pada tahun 2015 dengan target 2.000 orang, terealisasi 3.863 orang atau capaian kinerja 193,15%. Keberhasilan pencapaian indikator ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi ketenagakerjaan kepada masyarakat dan para LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
23
pencari kerja, mangadakan job canvassing dan job market fair. Penyelenggaraan program/ kegiatan bagi para pencari kerja yang ditempatkan (via PJTKI) dilaksanakan dengan memberikan informasi kepada masyarakat dari perusahaan-perusahaan pencari kerja melalui media-media yang tentunya sudah mendapat izin dan mengenai verifikasi dari Dinsosnakertrans. Penyampaian informasi juga dilakukan oleh pihak Dinsosnakertrans melalui sosialisasi pada tingkat kecamatan se-Kabupaten Boyolali, publikasi melalui leaflet dan spanduk. Pencari kerja atau yang membutuhkan lowongan pekerjaan yang ditempatkan (via PJTKI) adalah masyarakat yang terdaftar pada Dinsosnakertrans melalui pelayanan AK1 sudah mendaftar dan lolos seleksi dari perusahaan pencari kerja sesuai dengan kriteria pekerjaan. b. Anggaran yang digunakan dalam program/ kegiatan pencari kerja yang ditempatkan (via PJTKI) adalah sebesar Rp. 572.803.000,- dan target penempatan pencari kerja tahun 2015 yang telah ditetapkan sesuai RPJM adalah sebanyak 2.000 orang yang terealisasi sebanyak 3.863 orang dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 544.162.703,-. Dengan demikian efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 286.402.297,atau efisiensi sebesar 5%. Adapun jumlah pencari kerja terdaftar sebanyak 9.071 orang, sedangkan lowongan yang tersedia sampai akhir tahun 2015 sebanyak 13.838. c. Pencapaian kinerja pada indikator ini apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan. Pada tahun 2014 targetnya adalah 1.750 orang dan realisasinya 3.974 orang atau capaian kinerja sebesar 227.05%. d. Usaha yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans dalam meningkatkan capaian indikator ini adalah dengan kontinyu dan intens memberikan pengarahan, sosialisasi dan pengumuman terhadap masyarakat pencari kerja agar mereka lebih mudah mengakses dan mengetahui berbagai informasi terkait pekerjaan. Selain hal tersebut, kegiatan lain yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan sesuai dengan RPJM adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan informasi bursa tenaga kerja 2) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja 3) Kerjasama pendidikan dan pelatihan 4) Penyiapan tenaga kerja siap pakai 5) Pengembangan
kelembagaan
produktivitas
dan
pelatihan
kewirausahaan LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
24
6) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat 7) Monitoring evaluasi dan pelaporan 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja a. Indikator tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2015 dengan target 82,27% terealisasi 74,82%, atau capaian kinerja 90,94%, keberhasilan pencapaian kinerja pada indikator ini tidak dapat 100% karena jumlah angkatan kerja lebih kecil dari yang ditargetkan selain itu juga disebabkan peningkatan jumlah penduduk. Hal lain yang juga menyebabkan pencapaian tidak 100% adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam mencari pekerjaan, kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi pola masyarakat seperti lebih memilih bekerja on line dengan memanfaatkan teknologi, tingkat pendidikan yang cenderung kurang terutama bagi masyarakat ekonomi miskin dan anak putus sekolah sehingga mereka tidak mampu bekerja. b. Tahun 2014 target indikator tingkat partisipasi angkatan kerja adalah 82,55% dengan realisasi 76,27% atau dengan capaian sebesar 92.39%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 92,39% dapat disimpulkan adanya kenaikan pencapaian kinerja sekalipun pencapaian kinerja tidak mencapai 100%. Program/ kegiatan yang dilaksanakan untuk pengukuran indikator diatas dilaksanakan dengan 6 (enam) kegiatan : 1) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja 2) Kerjasama pendidikan dan pelatihan 3) Penyiapan tenaga kerja siap pakai 4) Pengembangan
kelembagaan
produktivitas
dan
pelatihan
kewirausahaan 5) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat 6) Monitoring, evaluasi dan pelaporan c. Program ini dapat mengukur kinerja, namun belum berhasil memenuhi target kinerja, namun secara umum program/ kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan. d. Usaha yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans dalam meningkatkan partisipasi angkatan kerja antara lain adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya mencari pekerjaan daripada hanya
sekedar
di
rumah
atau
menganggur,
mempermudah
memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan bagi masyarakat, LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
25
serta dengan menjalin hubungan baik bagi perusahaan pencari kerja agar Dinsosnakertrans menjadi media yang terpercaya. 4. Prosentase Tingkat Pengangguran Terbuka a. Indikator kinerja tahun 2015 dengan target 4,47% dan terealisasi 4,95% atau dengan capaian kinerja sebesar 89,26%. Pelaksanaan program/ kegiatan dilakukan dengan berbagai cara untuk mempermudah pencari kerja mengakses lowongan pekerjaan antara lain dengan pelayanan prima bagi masyarakat yang mencari kelengkapan atau surat keterangan bagi para pencari kerja yang merupakan syarat untuk mencari
pekerjaan,
pembebasan
biaya
dalam
membuat
surat
keterangan pencari kerja (Kartu Kuning/ AK 1), sistem yang cepat, tepat dan akurat serta pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak Dinsosnakertrans. b. Tingkat pengangguran meningkat karena banyak hal, antara lain adalah adanya anak-anak putus sekolah, jumlah peminat pencari kerja yang menurun, sikap masyarakat yang malas untuk bekerja, juga dapat disebabkan karena faktor perusahaan pencari kerja yang melakukan efisiensi terhadap jumlah pegawai. Tentunya masalah tersebut menjadi kompleks dan perlu penanganan lebih detail dan serius dengan dukungan dari seluruh program pemerintah serta dukungan dan peran aktif masyarakat itu sendiri. c. Solusi yang telah dilaksanakan oleh Dinsosnakertrans antara lain adalah dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat
agar semangat
kerja masyarakat
lebih
meningkat,
perbaikan program pada Balai Latihan Kerja agar lebih maju yang tentunya akan banyak berdampak positif terhadap anak didik, masyarakat maupun perusahaan pencari kerja, serta peran aktif pemerintah dalam mendukung program/ kegiatan pengurangan tingkat pengangguran masyarakat. d. Program/ kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut: Program Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan, dilaksanakan dengan kegiatan : 1) Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja 2) Fasilitasi
penyelesaian
prosedur,
penyelesaian
perselisihan
hubungan industrial 3) Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
26
4) Sosialisasi
berbagai
peraturan
pelaksanaan
tentang
ketenagakerjaan 5) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Program ini
dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target
kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan. Sasaran 2 : Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Indikator kinerja 1 1
Persentase (%) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial lainnya
2
Target Target Satuan Renstr RPJMD a 2015 2015 2 3 4 %
Realisasi Tahun 2011
2012
2013
5
6
7
2014
Target Realisasi Capaian Kate Tahun tahun Tahun gori 2015 2015 2015 8 9 10 11
-
-
-
51
65,3
76,46
60
91
151,6
A
Jumlah desa yang desa menangani kesejahteraan sosial masyarakat
8
8
10
15
9
8
8
8
100
B
3
Jumlah penyandang orang cacat dan penyandang masalah sosial yang meningkat keterampilannya
40
40
12
10
30
40
40
40
100
B
4
Prosentase (%) PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
%
-
-
-
43
55,3
23,83
80
142,04
177,55
A
5
Prosentase (%) korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
%
-
-
-
100
100
100
80
100
125
A
6
Prosentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan prasarana tanggap darurat lengkap
%
-
-
-
0
0
0
0
0
0
-
7
Prosentase (%) penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
%
-
-
-
16
33,3
48,32
40
73
182,5
A
8
Prosentase (%) panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
%
-
-
-
50
50
100
80
92,30
86,67
B
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
27
Target Target Satuan Renstr RPJMD a 2015 2015 2 3 4
Indikator kinerja 1 9
Realisasi Tahun 2011
2012
2013
5
6
7
2014
Target Realisasi Capaian Kate Tahun tahun Tahun gori 2015 2015 2015 8 9 10 11
Prosentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasaran pelayanan kesejahteraan sosial
%
-
-
-
81
69,23
64,3
60
100
166,67
A
10 Jumlah transmigran yang ditempatkan
KK
45
45
29
25
13
4
25
5
20
K
3
3
1
3
2
1
3
1
33,33
K
114,3
A
11 Jumlah kerja sama MOU dengan daerah dalam penyelenggaraan transmigrasi Capaian rata-rata
%
Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat meliputi 11 (sebelas) indikator kinerja pokok dengan capaian kinerja yang berbeda. Indikator tersebut merupakan 4 indikator kinerja yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali dan 7 indikator dalam SPM bidang sosial. Akan tetapi satu indikator menunjukkan angka nol karena tidak ada kegiatan. Sehingga secara keseluruhan (rata-rata) 114,3% (Kategori : Sangat Baik); 1) Indikator kinerja jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial mayarakat a. Target dari indikator kinerja jumlah desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat adalah 8 desa, terealisasi 8 desa atau capain kinerja 100%. Cara mencapainya dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait (kepala desa, PSM,TKSK), bentuk kegiatan penyuluhan dan monitoring pemberian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di 8 desa yang menangani kesejahteraan sosial masyarakat. b. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam mengukur indikator diatas adalah : 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
lainnya, dilaksanakan dengan kegiatan : Fasilitasi Manajemen Bagi Keluarga Miskin. 2. Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan
Sosial,
dilaksanakan dengan 4 (empat) kegiatan yaitu : -
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
-
Peningkatan
jenjang
kerjasama
pelaku-pelaku
usaha
kesejahteraan masyarakat LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
28
-
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
-
Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial
Program ini dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/ kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan. 2) Indikator kinerja Jumlah penyandang cacat dan penyandang masalah sosial yang meningkat ketrampilannya a. Target dari indikator kinerja meningkatnya ketrampilan para penyandang cacat dan penyandang masalah sosial 40 orang, target tersebut dapat tercapai, realisasi 40 orang, capaian kinerja 100 %. Cara mencapainya melalui kegiatan pelatihan ketrampilan berupa pelatihan/ kursus menjahit bagi penyandang cacat dan memberikan bantuan berupa mesin jahit dan dynamo. Dibanding tahun sebelumnya pencapaiannya tetap 100% karena jumlah yang ditargetkan selalu tercapai. b. Program/ kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Program
Pelayanan
dan
Rehabilitasi
Kesejahteraan
Sosial
dilaksanakan dengan kegiatan : - Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia - Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, dan anak nakal; - Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana; - Peningkatan
kualitas
pelayanan,
sarana,
dan
prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS; - Penanganan
masalah-masalah
stategis
yang
menyangkut
tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa terlantar. 2.
Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma, dengan kegiatan Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma.
3.
Program pembinaan anak terlantar dengan kegiatan penyusunan data dan analisis permasalahan anak terlantar.
Program-program ini dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan. c. Hambatan/ permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja tidak ada. 3) Indikator kinerja Jumlah transmigran yang ditempatkan
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
29
Program/ kegiatan peningkatan transmigran telah berhasil dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun yaitu sebanyak 5 KK. Hal tersebut sesuai dengan kuota yang diberikan dari pemerintah pusat akan tetapi tidak sesuai dengan yang ditargetkan di daerah. Target penempatan transmigrasi tahun 2015 sebanyak 25 KK terealisasi sebanyak 5 KK sehingga capaian hanya 33,33%. Penempatan trasmigran sebanyak 5 KK di Desa Ayu molingo Kecamatan Pulu Bala Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo Keberhasilan program/ kegiatan ini sebenarnya masih bisa ditingkatkan tidak hanya sejumlah 5 KK yang ditransmigrasikan. Namun karena keterbatasan kuota dan dana dari pemerintah yang hanya menetapkan 5 KK ,tentunya membatasi
jumlah
masyarakat
yang
mengikuti
transmigrasi
yang
sebenarnya dapat mencapai lebih dari 5 KK. Program/ kegiatan yang dilaksanakan
yaitu
program
pengembangan
wilayah
transmigrasi,
dilaksanakan dengan kegiatan Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM.
3.2. Realisasi Anggaran
No
Sasaran Strategis
Program / Kegiatan
Anggaran
Realisasi
%
1
2
3
4
5
6
1
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Penyusunan ketenagakerjaan
data
base
6.100.000
5.616.000
96,29
1.000.000.000
977.296.150
97,73
Pengadaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja
67.249.000
65.907.000
98
Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
329.000.000
317.360.250
96,46
Pemeliharaanrutin/ berkala sarana prasarana BLK
35.000.000
34.504.550
98,58
20.458.000
20.344.550
99,45
bursa
217.245.000
212.689.474
97,90
Kerja sama pendidikan dan pelatihan
56.900.000
51.246.750
90,06
Penyiapan tenaga kerja siap pakai
41.953.000
39.282.200
93,63
Pembangunan Balai Latihan Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Penyususnan informasi bursa tenaga kerja Penyebarluasan tenaga kerja
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
informasi
30
No
Sasaran Strategis
Program / Kegiatan
Anggaran
Realisasi
%
1
2
3
4
5
6
Pengembangan produktivitas kewirausahaan
kelembagaan pelatihan
29.227.000
28.667.500
98,09
Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat
173.075.000
160.923.100
92,98
33.945.000
31.009.129
91,35
Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja
59.300.000
45.078.800
76,02
Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial
22.618.000
22.618.000
100
Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan
88.063.000
82.268.000
93,42
Sosialisasi berbagai pelaksanaan ketenagakerjaan
peraturan tentang
36.656.000
34.926.000
95,28
Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegak hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
5.680.000
5.185.000
91,85
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7.000.000
4.918.000
91,29
Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin
241.610.000
84.144.250
34,83
Operasional dan monitoring Program Keluarga Harapan
215.345.000
166.683850
77,40
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
24.700.000
23.052.000
93,33
Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat
33.473.000
32.772.500
97,91
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
18.456.000
15.411.750
83,51
Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial
109.437.000
106.730.250
97,53
dan
Monitoring evaluasi dan pelaporan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
2
Terwujudnya kesejahteraan Sosial Masyarakat
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
31
No
Sasaran Strategis
Program / Kegiatan
Anggaran
Realisasi
%
1
2
3
4
5
6
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
17.400.000
15.783.750
90,71
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal
125.697.000
122.301.250
97,30
Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana
43.988.000
42.850.150
97,39
Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS
40.000.000
38.292.500
95,73
Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat, darurat dan kejadian luar biasa
59.336.000
55.519.200
93,57
Monitoring evaluasi dan pelaporan
19.353.000
11.027.500
56,98
94.555.000
84.311.300
89,17
Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo
34.625.000
33.339.250
96,29
Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik kesejahteraan sosial masyarakat
24.650.00
23.281.750
94,45
387.460.000
279.896.976
72,24
4.700.000.000
4.498.543.595
6.845.877.000
6.440.771.988
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo
Program Pengembangan Transmigrasi
Wilayah
Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM 3.
Terwujudnya tatapemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokratis
Program Peningkatan Prasarana Aparatur
Sarana
dan
Pembangunan Gedung Kantor
JUMLAH
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
94,08
32
LKjIP DINSOSNAKERTRANS 2015
33
BAB IV PENUTUP
4.1 SIMPULAN Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 melaksanakan 3 sasaran dengan 24 indikator program, dapat dirinci sebagai berikut : 1. Sasaran menurunnya pengangguran terbuka dengan 12 indikator hasil capaian rata-rata 123,33%, kategori amat baik (A); 2. Sasaran terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat dengan 11 indikator hasil capaian rata-rata 114,33% kategori amat baik (A); 3. Sasaran terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis dengan 1 indikator hasil capaian rata-rata 100%, kategori baik (B). Secara keseluruhan capaian rata-rata pelaksanaan kinerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebesar 112,55%, kategori amat baik (A), sedangkan capaian rata-rata tahun 2014 sebesar 111,37% kategori amat baik (A). Apabila dibandingkan dengan capaian rata-rata pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 1,18%. Sedangkan dari segi persediaan pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp.4.649.669.000,-, dan terealisasi sebesar Rp.4.112.360.115,-. tahun 2014 sebesar Rp.7.371.470.000,- dan terealisasi Rp.6.877.511.345,-.
4.2 SARAN Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain : 1. Meningkatkan koordinasi dengan pelaksana kegiatan untuk memperoleh kualitas data dan analisa data yang lebih akurat serta melakukan konsultasi teknis dan asistensi kepada pihak yang berkompeten dalam penyusunan LAKIP; 2. Meningkatkan kualitas perencanaan, menetapkan target yang tepat, dan meyesuaikan indikator pada setiap program dan kegiatan sesuai ketentuan yang ada, sehingga dokumen perencanaan yang disusun dapat digunakan (aplikatif) serta dapat mengurangi kesalahan/ keraguan dalam pelaksanaannya yang berpotensi mengurangi kualitas hasil pekerjaan;
LKIjP DINSOSNAKERTRANS 2015
34
3. Menggunakan pemecahan solusi dalam dokumen ini sebagai strategi mempertahankan capaian kinerja pada pelaksanaan program/ kegiatan tahun selanjutnya; 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja secara rutin sebagai alat kendali dan umpan balik pencapaian target kinerja.
Boyolali,
Maret 2016
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali
PURWANTO, SH Pembina Tingkat I NIP. 19660608 199303 1 007
LKIjP DINSOSNAKERTRANS 2015
34