LAPORAN KINERJA
DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Instansi Pemerintah harus menyusun Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan dokumen berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Peraturan ini merupakan pengganti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitras Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Program/kegiatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tersebut pada akhir tahun harus diukur capaian kinerjanya dan dituangkan dalam Laporan Kinerja sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi pemerintah. Laporan Kinerja Direktorat Pakan merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja direktorat terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan pakan secara nasional, yang mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program/kegiatan direktorat pada tahun 2015. Selanjutnya laporan kinerja ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang, agar pelaksanaannya semakin baik dalam mendukung keberhasilan Program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan masukan dan saran untuk perbaikan kinerja maupun untuk penyusunan laporan di masa mendatang. Demikian kami sampaikan, semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi yang diperlukan dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Jakarta,
Februari 2016
Direktur Pakan
Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc NIP. 19660223 199303 1 001 i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR …..........................................................………………………..........
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................
iv
PENDAHULUAN ………………………………………………………………….............
1
1. Latar Belakang .....................................................................................................
1
2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................
2
3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ............................................................................
2
4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ......................................................................
3
5. Dukungan Anggaran ............................................................................................
5
I.
6. Sumber Daya Manusia ........................................................................................ 7. Sistematika Penyajian Laporan ...........................................................................
6 6
II. PERENCANAAN KINERJA ……………………….......................................................
7
A. RENCANA STARTEGIS ......................................................................................
7
1. Visi .................................................................................................................
7
2. Misi .................................................................................................................
7
3. Tujuan ………………………………………………………………………………
7
4. Sasaran …………………………………………………………………………….
8
5. Arah Kebijakan …………………………………………………………………….
8
6. Strategi ……………………………………………………………………………..
9
B. INDIKATOR KINERJA UATAMA ………………………………………………….....
9
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ..............................................................
10 12
D. PERJANJIAN KINERJA ………………………………………………………………
13 13
III. AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………………………
13
A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN .....................
16
B. PENCAPAIAN SASARAN PK TAHUN 2015 ........................................................ C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ................................................. Kinerja Output Kegiatan 1.
Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat (BPTU-HPT) ........................................................
16 17 19
2.
Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan di Kelompok ..................
19
3.
Pengembangan Padang Penggembalaan ....................................................
20
4.
Pemanfaatan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT ....................
5.
Pengembangan Integrasi Ternak – Ruminansia ...........................................
22
6. Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas (Gerbangpatas) ………………………………………………………………....... 7. Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP. LP, UBP dan Revitalisasi
23 25
UPP/LP ………………………………………………………..............................
26
8. Penguatan Pakan Sapi Perah …………………………………………..............
27
9. Penguatan Pakan Sapi Potong Induk ............................................................
28
10. Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan ..............................................
29
11. Pengembangan Mutu Pakan di BPMSP, Bvet dan Lab Pakan Daerah …….. 12. Penyusunan NSPK ........................................................................................ 32 Kinerja Output Fungsi
33
1. Jumlah produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT) ..............................................
33
2. Jumlah produksi bibit/benih HPT ...................................................................
35
3. Produksi pakan olahan dan bahan pakan ……………………………..............
36
4. Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) per ekor/hari ..............
37
5. Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari …………………............ 6. Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) ....................................
38
7. Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan
39
(NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) ................................ D. REALISASI ANGGARAN ....................................................................................
40
IV. KESIMPULAN ............................................................................................................
43
V. PENUTUP ………………………………………………………………………….............
ii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel – 1
Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2015 ...........................................
5
Tabel – 2
Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun 2015 – 2019
10
Tabel – 3
Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Anggaran Pengembangan Pakan Tahun 2015 .................................................
11
Tabel – 4
Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 .............................
12
Tabel – 5
Capaian Sasaran PK Direktorat Pakan Tahun 2015 .........................
15
Tabel – 6
Capaian Kinerja BPTU-HPT/BBIB/BIB/BET ......................................
17
Tabel – 7
Produksi Pakan Konsentrat dari Kegiatan UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP ..........................................................................
25
Tabel – 8
Produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT) .............................................
32
Tabel – 9
Produksi bibit/benih HPT dari Kegiatan Gerbangpatas Tahun 2015
33
Tabel – 10
Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Tahun 2015 ...................
35
Tabel – 11
Rata-rata Pertambahan Bobot Badan harian (PBBH) kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tahun 2015 .............
35
Tabel – 12
Capaian Kinerja Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah .................
37
Tabel – 13
Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2015 .........................
40
iii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran – 1
Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 61 Tahun 2010 ..................................................................................
Lampiran – 2
44
Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 43 Tahun 2015 ..................................................................................
45
Lampiran – 3
Realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KD per output ................
46
Lampiran – 4
Realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output ...........................
47
iv
I. 1.
PENDAHULUAN
Latar belakang Pembangunan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur yang kondusif untuk membentuk sumber daya manusia aparatur yang profesional dan handal merupakan tuntutan masyarakat dan lingkungan strategis baik di tingkat nasional maupun global terhadap menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang kian mendesak dan tidak dapat ditunda lagi. Pengaturan manajemen sumber daya manusia aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil secara garis besar telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dan terakhir diubah dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu upaya untuk meningkatkan hal tersebut adalah melalui manajemen kinerja yang berorientasi pada hasil. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah melaksanakan dan memperlihatkan kinerjanya, maka setiap instansi pemerintah wajib membuat Laporan Kinerja. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja Direktorat Pakan disusun untuk memberikan gambaran dan pertanggungjawaban kinerjanya dalam mencapai tujuan atau sasaran kegiatan, program dan kebijakan serta menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan tersebut dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
1
2.
Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap unit kerja diwajibkan melaporkan
pelaksanaan
pertanggungjawaban
dalam
akuntabilitas mencapai
misi
kinerjanya
sebagai
dan
organisasi
tujuan
wujud serta
menyampaikan Laporan Kinerja pada setiap akhir tahun. Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan kinerja ini memuat pertanggungjawaban kinerja yang telah diperjanjikan atau ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dan terkait dengan rencana kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Laporan kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 merupakan informasi kinerja yang terukur atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan, yang dipertanggungjawabkan oleh Direktur Pakan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Direktorat Pakan selama tahun 2015. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya. 3.
Kedudukan, tugas dan fungsi Direktorat Pakan Ternak sebagai unit kerja Eselon II dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang mempunyai tugas (1) melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; (2) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria; serta (3) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan ternak. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Direktorat Pakan Ternak menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
2
1)
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan;
2)
Pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan;
3)
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan;
4)
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan;
5) 4.
Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan Ternak.
Struktur organisasi dan tata kerja Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat PakanTernak terdiri dari ; (1) Sub Direktorat Bahan Pakan; (2) Sub Direktorat Pakan Hijauan; (3) Sub Direktorat Pakan Olahan; (4) Sub Direktorat Mutu Pakan; (5) Sub Bagian Tata Usaha; dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut : 1)
Sub Direktorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang bahan pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Bahan Pakan menyelenggarakan
fungsi (1) penyiapan penyusunan
kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; dan (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; 2)
Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya 3
pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak. 3)
Sub Direktorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan menyelenggarakan fungsi : (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan.
4)
Sub Direktorat Mutu Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan, evaluasi di bidang mutu pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Mutu Pakan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan.
5)
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Pakan Ternak.
6)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak.
4
Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 61 Tahun 2010 tercantum pada Lampiran-1. Pada tahun 2015, struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak yang baru saja terbentuk pada tahun 2010, mengalami perubahan seiring dengan terjadinya perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Nomenklatur Direktorat Pakan Ternak kemudian diubah menjadi Direktorat Pakan, dan nomenklatur Sub Direktorat dan Seksi pada masing-masing sub direktorat juga mengalami beberapa perubahan. Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan sesuai Permentan No. 43 Tahun 2015 tercantum pada Lampiran-2. 5.
Dukungan Anggaran Tahun
2015
alokasi
anggaran
Direktorat
Pakan
(APBN
dan
APBN-P)
sebagaimana tertuang dalam Kode MAK 1783 sebesar Rp. 750.339.846.000,Berdasarkan kewenangan, bobot terbesar anggaran Direktorat Pakan terdapat pada anggaran Tugas Pembantuan (TP) yaitu sebesar Rp. 647.052.077.000,(86,23%), Kantor Daerah (KD/UPT Pusat) sebesar Rp. 84.196.871.000,(11,22%), Kantor Pusat (KP) sebesar Rp. 13.348.174.000,- (1,78%) dan anggaran Dekonsentrasi
(DK)
sebesar
Rp.
5.742.724.000.-
(0,77%),
Secara
rinci
sebagaimana Tabel – 1 berikut : Tabel-1. Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2015 No.
Kewenangan
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Tugas Pembantuan Propinsi/ Kabupaten
647.052.077.000
86,23
2.
Kantor Daerah (UPT Pusat)
84.196.871.000
11,22
3.
Kantor Pusat (KP)
13.348.174.000
1,78
4.
Dekonsentrasi
5.742.724.000
0,77
750.339.846.000
100
Total
5
6.
7.
Sumber Daya Manusia Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Pakan tahun 2015 sebanyak 54 orang, yang terdiri dari: 1)
Jumlah pegawai menurut golongan : Golongan IV 8 orang, Golongan III 40 orang dan Golongan II 6 orang
2)
Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan : S-3 sebanyak 2 orang, S-2 sebanyak 5 orang, S-1 sebanyak 31 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 11 orang, SLTP sebanyak 1 orang, dan SD sebanyak 2 orang.
3)
Jumlah pegawai menurut jenis kelamin : Laki-laki sebanyak 26 orang dan perempuan sebanyak 28 orang.
Sistematika Penyajian Laporan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengikuti Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebagai berikut : 1)
Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang instansi seperti dasar hukum pembentukan instansi, struktur organisasi instansi, uraian singkat tentang tugas dan fungsi, dan sumber daya serta keunggulan lainnya yang dimiliki;
2)
Bab II Perencanaan Kinerja, pada bab ini disampaikan rencana jangka menengah organisasi mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program;
3)
Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini disajikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan Direktorat Pakan Tahun 2015
4)
Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Direktorat Pakan dan rekomendasi perbaikan ke depan untuk meningkatkan kinerja.
6
II.
A.
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis (Renstra) Rencana jangka menengah atau rencana strategis (Renstra) merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari perubahan yang beresiko, dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya
pengetahuan
antisipatif
serta
mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan yang diambil dan pengukuran hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Rencana strategis merupakan langkah awal pengukuran kinerja sebagai salah satu instrumen pertanggung jawaban instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Pakan dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan yang berkembang, baik kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pakan, dan menjalankan mandat untuk pengembangan pakan nasional serta untuk menjawab tantangan tentang ketersediaan/ketahanan pakan (feed security) dan keamanan pakan (feed safety). Renstra yang dijadikan acuan dalam penyusunan RKT dan Laporan Kinerja adalah Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015 - 2019. 1.
Visi Visi Direktorat Pakan adalah menjadi direktorat yang profesional dalam me ewujudkan penyediaan pakan ternak yang bermutu dan aman untuk mendukung produksi pangan asal ternak.
2.
Misi Untuk mencapai visi diatas, maka Direktorat Pakan menjalankan misi organisasi sesuai tugas fungsinya yaitu : 1)
Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pakan.
2)
Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan produksi bahan pakan, hijauan pakan ternak, pakan olahan dan mutu serta keamanan pakan
3) 3.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang pakan
Tujuan Tujuan dilaksanakannya seluruh program dan kegiatan pengembangan pakan oleh Direktorat Pakan adalah memfasilitasi peningkatan produksi pakan (unggas dan ruminansia) nasional dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
7
Direktorat Pakan menetapkan sebuah program yang dinamakan sebagai “Program Peningkatan Produksi Pakan” baik pakan unggas maupun pakan ruminansia, dengan tujuan untuk : 1)
Meningkatkan produksi pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan pakan hijauan serta pengembangan pakan olahan dan bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia maupun pakan unggas.
2)
Meningkatkan daya saing produk pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan mutu dan keamanan pakan, baik yang dilakukan oleh Direktorat Pakan maupun oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) sebagai satu unit pelaksana teknis pengujian mutu dan keamanan pakan dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4.
Sasaran Sasaran merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang diinginkan. Ada 3 (tiga) buah sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan untuk mencapai tujuan diatas yaitu :
5.
1)
Peningkatan produksi hijauan pakan ternak (HPT) berkualitas
2)
Peningkatan produksi pakan olahan dan bahan pakan
3)
Peningkatan mutu dan keamanan pakan sebanyak
Arah Kebijakan Arah dari kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan mencakup 2 (dua) hal penting yaitu : 1)
Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia.
2)
Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan
8
6.
Strategi Strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas dilakukan melalui : 1)
Meningkatkan produksi dan usaha hijauan pakan berkualitas.
2)
Meningkatkan pemanfaatan biomassa hasil samping pertanian/ perkebunan/agroindustri.
3)
Memberikan fasilitasi kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pakan unggas dan ruminansia.
4)
Meningkatkan produksi dan usaha pakan olahan unggas dan ruminansia berbasis sumberdaya lokal
5)
Mengembangkan regulasi pakan
6)
Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan
7)
Mengembangkan
laboratorium
pengujian
mutu
pakan
yang
terakreditasi B.
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Dalam kurun waktu 2015 - 2019 arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), adalah untuk mewujudkan tujuan pembangunan peternakan dan keswan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : (1) meningkatnya produksi pangan asal ternak (daging sapi/kerbau, daging ternak lainnya, telur dan produksi susu); (2) daya saing peternakan (status kesehatan hewan, sertifikat, ekspor obat hewan, ekspor semen beku, ekspor produk peternakan, skepor ternak hidup); dan (3) kesejahteraan peternak berupa nilai tukar peternak. Untuk itu kebijakan Direktorat Pakan ditujukan guna mendukung kebijakan Ditjen PKH pada aspek “Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan”, yang diarahkan pada (1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia serta (2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan. Indikator Kinarja Utama (IKU) Direktorat Pakan secara rinci pada Tabel – 2 berikut :
9
Tabel – 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun 2015 - 2019
PROGRAM/ KEGIATAN Peningkatan Produksi Pakan Ternak
SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN Meningkatnya ketersediaan pakan ternak
TARGET INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha)
2015
2016
2017
2018
2019
3.532
9,034
10,348
12,062
13,776
Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton)
20.823
14,293
14,365
16,555
18,242
Jumlah pakan yang diuji (sampel)
6.700
7,600
7,850
8,100
8,350
Capaian kinerja IKU tahun 2015 yang diukur dari 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu : (1) Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha); (2) Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton); dan (3) Jumlah pakan yang diuji (sampel) merupakan indikator yang diperjanjikan sebagaimana dituangkan dan dibahas dalam capaian sasaran Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pakan, dan dijabarkan dalam kegiatan operasional. C.
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Rencana Kinerja yang direncanakan pada tahun 2015 merupakan implementasi rencana jangka menengah yang telah tertuang dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015-2019 dan dijabarkan dalam rencana kerja jangka pendek pada setiap tahun yang dituangkan dalan Rencana Kinerja Tahunan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 dibuat berdasarkan format Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, serta mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan, dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015, dituangkan pada Tabel - 3, sebagai berikut :
10
Tabel – 3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Aanggaran Pengembangan Pakan Tahun 2015 2015 KEGIATAN UTAMA 1.
Pengembangan HPT (ha). Output : Peningkatan produksi HPT berkualitas.
2.
Pengemb. Pakan Olahan dan Bahan Pakan (ton). Output : Peningkatan produksi pakan konsentrat.
3.
Pengemb. Mutu dan Keamanan Pakan (sampel).
KEGIATAN 1.1 1.2
Ha Lo k
930 14
Ha
50
Pengemb. sumber benih/bibit HPT di kelompok
Klp
60
Ha
120
1.4
Pengemb. U-HPT
1.5 1.6 1.7 1.8 1.9
Pengemb. padang penggembalaan Pemanfaatan lahan x-tambang Pemeliharaan pdg penggembalaan Integrasi Ruminansia Gerbang patas
2.1
Pengemb. UBP
2.2
Pengemb. UPP-R
Klp Ha Ha Ha Ha Klp Ha Stek Klp To n Klp To n
16 32 700 700 1.076 638 536,8 5.368.000 6 30 30 60
2.3
Pengemb. UPP-U
2.4
Pengemb. LP-R
2.5
Revitalisasi UPP/LP
2.6
PPK Sapot Induk
2.7
PPK Sapi Perah
2.8
PBP ternak gangrep
2.9
PPK Sapot gemuk
2.10
Perbaikan pakan konsentrat di UPT
Klp To n Klp To n Klp To n Klp To n Klp To n Klp To n Klp To n To n
60 120 30 60 31 62 66 3.900 280 6.335 410 14.154 pm
3.1
Pengujian mutu dan sertifikasi pakan (BPMSP) Pengujian mutu pakan daerah
Sampel
4.000
1.3
3.3
Pengujian keamanan pakan
Sampel Lo k Sampel Bvet
3.4
Pengemb. kualitas SDM pakan
Or g Prov
3.5 3.6
Pengawasan mutu dan keamanan pakan/bahan pakan Pengawasan peredaran FA/FS
3.7 3.8
Kortek pakan Bimtek dan manajemen pakan
3.9
Dukungan pengemb. pakan pusat
ANGGARAN
(Rp. M) 64,415 3,000
2,250 2,125 35,212 23,000 6,716 495,000 28,000 7,500 7,550
6,000 6,000 3,000 10,000 34,922 100,000
17,327 1,200
6 2.700 3 25 24
1,200 2,500
Sampel Prov
1,000
20
Sampel Prov
TOTAL
VOLUME
Pengemb. HPT di UPT Pusat Pengemb. sumber benih/bibit HPT di UPTD
3.2 Output : Peningkatan mutu dan keamanan pakan.
SAT
La p Or g La p La p
30 34 750 25 6
1,500 1,700 0,750 11,000 872,867
11
D.
PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja (PK) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 Tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan telah menyusun PK tahun 2015 yang ditandatangi antara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, sebagai acuan dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja yang akan dicapai. Uraian PK Tahun 2015 selengkapnya, seperti Tabel - 4 berikut : Tabel - 4 : Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015
12
III. AKUNTABILITAS KINERJA A.
KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian terhadap sasaran yang telah ditetapkan melalui metode scoring, yaitu:
B.
1. Sangat berhasil
:
capaian > 100%
2. Berhasil
:
capaian 80 - 100%
3. Cukup berhasil
:
capaian 60 - 79%
4. Kurang berhasil
:
capaian < 60%
PENCAPAIAN SASARAN PK TAHUN 2015 Capaian sasaran PK Direktorat Pakan pada tahun 2015 diukur berdasarkan capaian kinerja output kegiatan, dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja output kegiatan masing-masing indikator sasaran sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, termasuk dalam 2 (dua) kategori yaitu “Sangat Berhasil” dan “Berhasil”, yang diuraikan sebagai berikut : 1.
Kategori Sangat Berhasil untuk output kegiatan dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan 4 (empat) kegiatan yaitu : a) Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat; b) Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok; c) Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah; dan d) Penyusunan NSPK. Sedangkan untuk output fungsi dicapai dari : a) Jumlah produksi HPT; b) Jumlah Produksi Benih/Bibit HPT; c) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari; dan d) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB.
2.
Sedangkan kategori Berhasil untuk output kegiatan dengan capaian 80100%, dicapai dari 7 (tujuh) kegiatan yaitu : a) Pengembangan Padang Penggembalaan; b) Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT; c) Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia; d) Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas; e) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK; f) Penguatan Pakan Sapi Perah; g) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk. Sedangkan untuk output fungsi dicapai dari : a) Produksi Pakan Olahan dan 13
Bahan Pakan; b) Rata-rata PBBH per ekor/hari; c) Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS). Capaian kinerja output dan kinerja fungsi sebagaimana tercantum pada PK dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Jumlah Produksi HPT, diukur dari kinerja 5 (lima) kegiatan pengembangan hijauan pakan ternak antara lain : 1)
Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat;
2.
2)
Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok;
3)
Pengembangan Padang Penggembalaan;
4)
Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT;
5)
Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia;
Jumlah Benih/Bibit HPT diukur dari kinerja kegiatan Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas
3.
Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan diukur dari kinerja 4 (empat) kegiatan yang dapat memproduksi pakan konsentrat, yaitu : 1)
Pengembangan
Pakan
Konsentrat
melalui
UPP,
LP,
UBP
dan
Revitalisasi UPP/LP/PPSK;
4.
2)
Penguatan Pakan Sapi Perah;
3)
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk;
4)
Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan
Rata-rata Peningkatan PPBH per ekor/hari diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan
5.
Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah
6.
Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Induk
7.
Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB
Sedangkan capaian sasaran kinerja output dan kinerja fungsi sebagaimana diuraikan pada PK digambarkan sebagimana Tabel – 5 berikut :
14
Tabel – 5. Capaian Sasasaran PK Direktorat Pakan Tahun 2015. Sasaran Kegiatan Meningkatnya Ketersediaan Pakan Ternak
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Output Kegiatan 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)
Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok Pengembangan Padang Penggembalaan
930
Ha
1,143
Ha
122.90
700
Ha
770
Ha
110.00
700
Ha
700
Ha
100.00
Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK Penguatan Pakan Sapi Perah di 280 kelompok
700
Ha
700
Ha
100.00
638
Klpk
562
Klpk
88.09
5.870.000
Stek
5.480.000
Stek
93.36
88
Klpk
85
Klpk
96.59
6.300
Ton
6.047
Ton
95.98
475
Ton
452
Ton
95,15
13.530
Ton
9.565
Ton
70,69
8.380
Smpl
11.559
Smpl
137.94
27
Buah
30
Buah
111,11
98.100
Ton/BK
104,797
Ton/BK
106,83
5.870.000
Stek
10.960.000
Stek
186,71
20.500
Ton
16.948
Ton
82,67
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk di 64 kelompok Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan di 410 kelompok Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah Penyusunan NSPK
Output Fungsi 1)
Jumlah Produksi HPT
2)
Jumlah Benih/Bibit HPT
3)
Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan
4)
Rata-rata PPBH per ekor/hari
0.9
Kg
0.87
Kg
96,67
5)
Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB
1.5
Liter
2.12
Liter
141,13
6) 7)
1 350
0.83 Sertifikat
802
83 Sertifikat
Kegiatan : Peningkatan Produksi Pakan Ternak Anggaran : Rp. 887.632.188.000,-
15
229
C.
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja output yang digambarkan dari 12 (dua belas) kegiatan dan kinerja fungsi yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator sebagaimana Tabel - 5 dijelaskan sebagai berikut : Capaian Kinerja Output Kegiatan : 1.
Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat (BPTU-HPT). Tujuan kegiatan adalah : a.
Menyediakan hijauan pakan ternak (HPT) dan memproduksi benih/bibit HPT untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak milik BPTU-HPT, dan untuk disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan baik dalam provinsi dimana BPTU-HPT berada maupun diluar provinsi tersebut.
b.
Meningkatnya produktivitas ternak bibit ruminansia di BPTU-HPT karena pemberian pakan yang lebih baik
c.
Menjadikan BPTU-HPT sebagai centre of excellence atau pusat referensi dan pelatihan bidang pakan.
Sasaran kegiatan adalah : Meningkatnya produksi HPT dan bibit/benih HPT dari kebun HPT serta meningkatnya kualitas padang penggembalaan di BPTU-HPT pada lahan seluas 930 Hektar. Capaian kinerja kegiatan a.
Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan (kebun) HPT di BPTU-HPT, difasilitasi melalui APBN di Kantor Daerah (KD) pada 10 BPTU-HPT, dengan target seluas 930 Ha dan realisasi fisik sebesar 1.143 Ha atau 122,90%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “sangat berhasil”.
b.
Capaian kinerja yang mencapai >100% dikarenakan kinerja di 6 (enam) BPTU-HPT realisasi melebihi target yang ditetapkan, yaitu : (1) BPTU- HPT Siborong-Borong; (2) BPTU-HPT Padang Mangatas; (3) BBPTU-HPT Baturraden; (4) BPTU-HPT Sembawa; (5) BPTU-HPT Sapi Bali; dan (6) BPTU-HPT Pelaihari.
16
c.
Capaian kinerja outcome berupa produksi benih dan bibit hijauan pakan ternak yang terdiri dari bibit rumput gajah, King grass sebanyak 1,435,000 stek, dan rumput Brachiaria decumbens (BD), Brachiaria humidicola (BH), Star grass sebanyak 1,415,000 pols serta benih yang berasal dari legume Indigofera, Stylo, Centro sebanyak 26 Kg.
d.
Benih dan bibit ini akan disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang memerlukan untuk pengembangan HPT baik dalam provinsi dimana BPTU-HPT tersebut berada maupun diluar provinsi di seluruh Indonesia.
e.
Secara rinci capaian kinerja untuk masing-masing BPTU-HPT sebagai mana Tabel - 6 berikut. Tabel - 6 : Capaian Kinerja BPTU-HPT/BBIB/BIB/BET Tahun 2015 Output (Ha) No.
Nama UPT
Target
Realisasi
Stek
Pols
128
Kg
128
200,000
405,000
6
1
BPTU-HPT Indrapuri
2
BPTU-HPT Siborong-Borong
75
90
25,000
-
-
3
BPTU-HPT Padang Mangatas
78
110
500,000
1,000,000
-
4
BPTU-HPT Sembawa
236
315
25,000
10,000
5
BBPTU-HPT Baturraden
193
253
50,000
-
-
6
BPTU-HPT Pelaihari
55
51
105,000
-
5
7
BPTU-HPT Denpasar
74
104
200,000
-
5
8
BET Cipelang
20
20
20,000
-
-
9
BIB Lembang
19
19
250,000
-
-
10
BBIB Singosari
52
52
60,000
-
-
930
1.143
1,435,000
1,415,000
Total
2.
Realisasi Outcome
Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok. Tujuan kegiatan adalah : 1)
Menyediakan benih dan bibit hijauan pakan ternak (HPT) di UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota dan di kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok peternak dan pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan di Provinsi ybs.
17
10
26
2)
UPTD sebagai centre of exellence bagi pengembngan hijauan pakan ternak di Provinsi ybs.
3)
Meningkatkan
kualitas
pakan
untuk
mendukung
peningkatan
ketersediaan sapi indukan di UPTD dan di kelompok Sasaran kegiatan adalah : 1)
Meningkatnya produksi HPT dan bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok pada lahan seluas 700 Hektar
2)
Menigkatnya produksi dan produktivitas bibit ternak di UPTD dan kelompok karena diberikan pakan yang lebih baik
Capaian kinerja kegiatan 1) Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok difasilitasi dari dana APBN yang dialokasikan melalui dana Tugas Pembantuan (TP) di 14 UPTD dan 30 kelompok dengan target seluas 700 Ha yang dirinc i untuk UPTD 640 Ha dan di kelompok 60 Ha. Realisasi fisik sebesar 770 Ha dari (UPTD 702 Ha dan Kelompok 68 Ha) atau 110%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “sangat berhasil”. 2) Capaian kinerja yang mencapai >100% dikarenakan kinerja UPTD di 3 (tiga) provinsi yaitu DI. Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur realisasi melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan kinerja Penguatan sumber bibit/benih HPT di kelompok terdapat 2 (dua) Satker yang tidak mencapai target, yaitu provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Subang serta Provinsi Aceh sebanyak 1 kelompok tidak dilaksanakan karena keterlambatan dalam mengusulkan tim teknis kabupaten yaitu di Kabupaten Aceh Singkil. 3) Khusus untuk penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD, alokasi dana APBN di 4 provinsi (6 UPTD/unit), yaitu Sumbar, Kaltim, NTB dan NTT terdapat alokasi untuk pengadaan ternak sebanyak 700 dengan realisasi sebesar 100%.
18
3.
Pengembangan Padang Penggembalaan Tujuan kegiatan adalah : 1)
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas HPT pada lahan padang penggembalaan.
2)
Meningkatkan produktivitas ternak.
Sasaran kegiatan adalah : 1)
Adanya perbaikan kualitas padang penggembalaan pada lokasi kegiatan
2)
Meningkatnya luasan lahan penanaman HPT pada lahan padang penggembalaan seluas 700 Hektar.
Capaian kinerja kegiatan 1)
Kegiatan ini difasilitasi dari dana APBN-P melalui dana Tugas Pembantuan (TP) sebanyak 7 paket di 6 Provinsi yaitu NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat masing-masing 1 paket serta Sulawesi Tenggara 2 paket, dengan target penanaman HPT pada lahan padang penggembalaan seluas 700 Ha. Realisasi fisik seluas 700 Ha atau 100%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “berhasil”, karena capaian kinerja sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
2)
Penanaman HPT pada lahan penggembalaan seluas 700 Ha tersebut diharapkan dapat menyediakan HPT untuk sapi sebanyak 1.400 ekor per tahun dengan kualitas nutrisi yang baik.
4.
Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT Tujuan kegiatan adalah : 1)
Memanfaatkan lahan pasca tambang untuk penyediaan hijauan pakan ternak (HPT).
2)
Meningkatkan ketersediaan pakan pada musim kemarau atau sepanjang tahun.
3)
Meningkatkan produktivitas ternak ruminansia.
4)
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas HPT pada lahan ex tambang
19
Sasaran kegiatan adalah : 1)
Adanya
pemanfaatan
lahan
pasca
tambang
untuk
padang
penggembalaan dan kebun HPT seluas 700 Hektar di 2 Provinsi. 2)
Adanya sarana pendukung padang penggembalaan (pagar,embung, kebun HPT, gudang tempat penyimpanan pakan, shelter)
3)
Penambahan populasi ternak sapi potong di lokasi kegiatan
Capaian kinerja kegiatan 1)
Kegiatan ini difasilitasi melalui dana Tugas Pembantuan APBN dan APBN-P dengan target seluas 700 Ha yang terdiri dari 8 paket untuk 2 provinsi, yaitu : (1) Provinsi Bangka Belitung 1 paket (20 Ha); dan Kalimantan Timur 7 Paket (2 paket dari APBN target 180 Ha dan 5 paket dari APBN-P target 500 Ha).
2)
Capaian kinerja fisik pemanfaatan lahan pasca tambang untuk padang penggembalaan dan kebun HPT seluas 700 Ha atau 100% dari target, sedangkan pengadaan ternak yang ditargetkan sebanyak 600 ekor (75 ekor per paket) dapat direalisasikan sebanyak 482 ekor atau 80,33% dari target. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria “berhasil”.
3)
Untuk pengadaan ternak pada semua lokasi di 7 Kabupaten (provinsi Kalimantan Timur kecuali Kab. Paser alokasi dana APBN-P) dan di Provinsi Babel tidak tercapai, yang disebabkan unit cost per ekor dalam POK tidak mencukupi untuk pembelian ternak sebanyak 70 ekor sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan.
5.
Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia Tujuan kegiatan adalah : 1)
Mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan asal ternak.
2)
Meningkatkan pemanfaatan produk samping perkebunan sawit sebagai pakan ternak.
20
Sasaran kegiatan adalah : 1)
Meningkatnya produktivitas kebun (sawit, kopi, kakao) atau tanaman pangan (padi, jagung) melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik.
2)
Meningkatnya pemanfaatan hasil samping kebun (sawit, kopi, kakao) dan limbah pabrik pengolahan sawit (bungkil inti sawit, lumpur sawit) atau tanaman pangan (jerami, dedak, tongkol, dsb) sebagai pakan ternak,
3)
Membantu petani dalam pekerjaan pengolahan lahan kebun/sawah atau pengangkutan hasil pertanian dengan memanfaatkan ternak sebagi tenaga kerja.
4)
Efisiensi biaya produksi kebun/sawah dengan penggunaan pupuk kandang serta mengembalikan kesuburan tanah.
5)
Meningkatnya kesejahteraan peternak/petani kebun/tanaman dengan berkembang atau bertambahnya kepemilikan ternak.
6)
Meningkatnya skala usaha peternak sapi pada kelompok terpilih.
Capaian kinerja kegiatan 1)
Kegiatan ini difasilitasi dari dana APBN dan APBN-P melalui alokasi Tugas Pembantuan (TP), ditargetkan untuk 638 kelompok penerima yang dirinci sebanyak 82 kelompok komoditas tanaman pangan dan 556 kelompok dengan komoditas sawit.
2)
Capaian fisik kegiatan terealisasi pada 562 kelompok atau 88,09% yang terdiri dari komoditas tanaman pangan sebanyak 82 kelompok dan komoditas sawit sebanyak 480 kelompok. Capaian ini dapat dikategorikan “berhasil”
3)
Jumlah pengadaan ternak yang dapat direalisasikan sebanyak 1.565 ekor atau 127% dari target 1.230 ekor atau 15 ekor per kelompok.
4)
Tidak tercapainya kinerja kegiatan pada 76 kelompok disebabkan karena : a.
Terdapat Provinsi dan Kabupaten yang melakukan penghematan kegiatan yang sebagian besar dari alokasi APBN-P, yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan 4 kelompok dan Kabupaten Rokan Hulu 10 kelompok.
21
b.
Disamping itu juga terdapat Provinsi yang tidak melaksanakan kegiatan, yaitu : Kalimantan Selatan sebanyak 5 kelompok; Sumatera
Selatan
17
kelompok;
Kalimantan
Tengah
40
kelompok. 6.
Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas Tujuan kegiatan adalah : untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia pada lokasi kegiatan melalui penanaman dan pemanfaatan tanaman pakan ternak yang berkualitas yang dapat diakses oleh kelompok ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Tersedianya tanaman pakan ternak (TPT) berkualitas. 2) Meningkatnya produktivitas ternak ruminansia pada lokasi kegiatan. Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN dan APBN-P melalu i mekanisme Tugas Pembantuan (TP), dengan target sebanyak 5.870.000 stek dan capaian kinerja fisik sebanyak 5.480.000 stek atau 93,36%. Capaian ini dapat dikategorikan “berhasil”. 2) Capaian ini lebih rendah dibandingkan sasaran yang sudah ditetapkan dikarenakan beberapa provinsi tidak melaksanakan kegiatan, antara lain: a.
Jawa Barat target sebanyak 340.000 stek, realisasi sebanyak 320.000 stek. Tidak terealisasi sebanyak 20.000 stek dari alokasi, terdapat di Kabupaten Cianjur 1 kelompok karena kemarau panjang;
b.
Jawa Tengah dari target sebanyak 590.000 stek, realisasi 490.000 stek;
c.
DI. Yogjakarta dari target sebanyak 213.000 stek realisasi 150.000 stek;
d.
Aceh dari target sebanyak 180.000, realisasi 150.000 stek, 30.000 stek diantaranya untuk Pulau Raya karena gelombang tinggi sehingga alat berat tidak bisa masuk);
e.
Sumatera Selatan dari target 140.000 tidak dilaksanakan karena kemarau panjang;
f.
Kalimantan Selatan dari target sebanyak 200.000 stek tidak dilaksanakan karena hujan belum turun.
22
g.
Sedangkan beberapa provinsi dan kabupaten pada Satker Mandiri capaian kegiatan lebih tinggi daripada target yang ditetapkan, antara lain di : a) Kabupaten Rokan Hulu dari target 80.000 stek realisasi 110.000 stek; b) Kalimantan Barat target 80.000 stek realisasi sebanyak 100.000 stek; c) Kab. Kutai Kertanegara target 81.000 stek realisasi 100.000 stek d) Provinsi Bali dari target 348.000 stek, realisasi 458.000 stek.
7.
Pengembangan
Pakan
Konsentrat
melalui
UPP,
LP,
UBP
dan
Revitalisasi UPP/LP/PPSK Tujuan kegiatan adalah : 1) Mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal melalui penguasaan teknologi produksi dan pengolahan pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia, baik kuantitas maupun kualitas, dengan harga yang terjangkau; 2) Mengoptimalkan
pemanfaatan
sisa
hasil
pertanian,
perkebunan,
tanaman pangan dan hortikultura, melalui penerapan teknologi pengawetan, penyimpanan; 3) Menghasilkan bahan pakan lokal spesifik lokasi dalam upaya penyediaan pakan lokal secara berkesinambungan, mendorong tumbuh dan berkembangnya unit usaha bahan pakan. Sasaran kegiatan : 1) Sasaran kegiatan UPP adalah tersedianya fasilitas pengolahan pakan untuk
memenuhi
kebutuhan
pakan
ternak
ruminansia
dan
termanfaatkannya bahan pakan lokal di 25 lokasi kelompok. 2) Sasaran kegiatan LP adalah : termanfaatkannya tempat penyimpanan dan peralatan pakan, meningkatnya penerapan teknologi pengolahan, pengawetan dan penyimpanan pakan serta terpenuhinya kebutuhan pakan ternak di 30 Kelompok.
23
3) Sasaran kegiatan UBP adalah : meningkatkan pemanfaatan bahan baku pakan lokal spesifik lokasi dan terpenuhinya kebutuhan bahan baku pakan dari jumlah dan kualitas
untuk peningkatan skala usaha,
produksi dan produktivitas ternak serta terjamin kontinuitasnya, serta meningkatkan efisiensi biaya di 3 kelompok. 4) Sasaran kegiatan Revitalisasi UPP/LP adalah : mengoptimalkan pemanfaatan peralatan pengolah pakan di kelompok penerima UPP dan LP, Meningkatnya produksi dan ketersediaan pakan ternak di kelompok dengan memanfaatkan bahan pakan lokal Capaian kinerja kegiatan 1)
Pengembangan pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP dapat dicapai pada 85 kelompok dari sasaran di 88
kelompok
atau mencapai 96,59%. Capaian
ini dapat
dikategorikan “berhasil”. Sedangkan capaian untuk masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut : a. Kinerja kegiatan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia yang difasilitasi melalui dana TP untuk 25 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 25 kelompok atau mencapai 100%. Namun demikian pelaksanaan kegiatan di provinsi NTB untuk 5 (lima) kelompok hanya merealisasikan bangunan sedangkan peralatan pengolah pakan tidak terealisasi. b. Untuk kegiatan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia dialokasikan sebanyak 30 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 30 kelompok atau mencapai 100%. c. Kegiatan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) dialokasikan untuk 3 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 3 kelompok atau 100%. Direncanakan kelompok-kelompok tersebut akan mulai memproduksi bahan pakan pada akhir Januari 2016. d. Sedangkan kegiatan Revitalisasi UPP/LP dialokasikan sebanyak 31 paket dengan capaian fisik pada 27 paket kelompok atau 87,10% dari target. Tidak tercapainya kegiatan tersebut disebabkan karena terdapat 3 Satket tidak mampu melaksanakan kegiatan, yaitu : 1) Kab. Sragen 1 kelompok; 2) Provinsi Kalsel 1 kelompok; dan 3) Provinsi Sumbar 2 kelompok. Untuk Provinsi DIY mendapatkan alokasi sebanyak 1 paket, namun dipecah untuk 2 kelompok. 24
1)
Dari capaian output fisik kegiatan pengembangan pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP pada 85 kelompok tersebut, kelompok dapat memproduksi pakan sebanyak di 884 Ton pakan konsentrat/bahan pakan.
2)
Sedangkan produksi pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP untuk masing-masing kegiatan sebagaimana terinci pada Tabel – 7 berikut. Tabel – 7 : Produksi pakan konsentrat dari kegiatan UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP
8.
No
Kegiatan
Realisasi (kelompok)
Produksi per kelompok (Ton)
Jumlah produksi (Ton)
1
Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)
3
213
639
2
Unit Pengolah Pakan (UPP)
25
2
50
3
Lumbung Pakan (LP)
30
2
60
4
Revitalisasi UPP/LP
27
5
135
Jumlah
85
884
Penguatan Pakan Sapi Perah Tujuan kegiatan adalah : 1)
Men ingkatkan
p ro du k s i
s u su
sapi
p e r ah
dengan pemberian
pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. 2)
Meningkatkan pendapatan peternak dengan adanya penambahan pr od u k s i s us u.
Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatnya
produksi
s us u
sapi
perah
pada 280 kelompok
penerima di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. 2) Meningkatnya penggunaan pakan yang berkualitas. 3) Meningkatnya pendapatan peternak
dengan adanya penam bahan
pr od u k s i s us u. 4) Merubah
pola
pikir
peternak
untuk
penggunaan
pakan
yang berkualitas.
25
Capaian kinerja kegiatan 1)
Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) pada 280 kelompok di 6 (enam) provinsi yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dengan target pakan konsentrat sebanyak 6.300 ton yang dirinci (1 kelompok 60 ekor, dengan jumlah pemberian 2,5 kg/ekor/hari, selama ± 150 hari).
2)
Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 98,92% atau direalisasikan pada 277 kelompok dari target 280 kelompok. Sedangkan capaian terhadap pengadaan pakan konsentrat tercapai 6.047 ton dari target sebanyak 6.300 Ton atau 95,98%.
3)
Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “berhasil”. Tidak tercapaianya 100% terhadap sasaran kelompok penerima disebabkan di Provinsi Sumbar tidak dapat merealisasikan kegiatan untuk 2 kelompok dari target 4 kelompok. Sedangkan tidak tercapainya sasaran pengadaan pakan konsentrat terdapat di Provinsi Sulsel karena populasi sapi perah per kelompok tidak mencukup sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah yaitu 1 kelompok terdapat 60 ekor sapi laktasi.
9.
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada ternak sapi potong induk. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada 1.320 ekor ternak sapi potong induk. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak pada 66 kelompok ternak sapi potong.
26
Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) untuk 1.320 ekor sapi potong induk pada 66 kelompok dengan target pengadaan pakan konsentrat sebanyak 475 ton yang dirinci (1 kelompok 20 ekor, dengan jumlah pemberian 2 kg/ekor/hari, selama ± 180 hari). 2) Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 96,97% atau direalisasikan pada 64 kelompok dari target 66 kelompok. Sedangkan capaian terhadap pengadaan pakan konsentrat tercapai 452 ton dari target sebanyak 475 Ton atau 95,16%. 3) Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “berhasil”. Tidak tercapaianya 100% terhadap sasaran kelompok penerima dan pengadaan pakan konsentrat disebabkan di Satker Kab. Gunung Kidul, kegiatan disetor sebagai penghematan untuk 2 kelompok atau setara dengan 14,4 ton pakan konsentrat. 10. Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan penyediaan pakan yang berkualitas pada ternak sapi potong penggemukan. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui penguatan pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1)
Meningkatnya penyediaan pakan berkualitas pada ternak sapi potong penggemukan sejumlah 20.500 ekor
2)
Meningkatnya produktivitas ternak melalui penyediaan penguatan pakan sesuai dengan standar dan kebutuhan ternak pada 410 kelompok ternak sapi potong penggemukan
Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) untuk 20.500 ekor sapi potong penggemukan pada 410 kelompok dengan target pengadaan pakan konsentrat sebanyak 13.530 ton yang dirinci (1 kelompok 50 ekor, jumlah pemberian 33 ton per kelompok dan lama pemberian tergantung jenis ternak).
27
2) Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 78,29% atau direalisasikan pada 321 kelompok dari target awal sebanyak 410 kelompok (91,45% dari target 351 kelompok setelah penghematan).
Sedangkan
capaian
terhadap
pengadaan
pakan
konsentrat sebanyak 9.565 ton dari target awal sebanyak 13.530 ton (70,69%) atau 82,60% dari target 351 kelompok setelah penghematan 3) Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “cukup berhasil”. Tidak tercapaianya
100%
terhadap
sasaran
kelompok
penerima
dan
pengadaan pakan konsentrat disebabkan : a.
Adanya penghemetan di 6 Satker Mandiri sebanyak 59 kelompok setara dengan 1.947 Ton, yaitu : (1) Kab. Bandung 5 kelompok; (2) Prov. Sumbar 16 kelompok; (3) Kab. Cirebon 5 kelompok; (4) Kab. Sukabumi 1 kelompok; (5) Kab. Brebes 3 kelompok; dan Prov. NTB 29 kelompok.
b.
Beberapa Satker tidak mampu melaksanakan kegiatan karena: lamanya periode penggemukan tidak sesuai dengan pedoman pelaksanaan akibat keterlambatan memulai kegiatan sehingga berdampak pada berkurangnya volume pakan yang seharusnya diberikan kepada ternak. Hal tersebut berdasarkan kepada kultur sebagian besar kelompok bahwa usaha penggemukan ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan saat Idul Adha dan akhir tahun.
11. Pengujian Mutu Pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah Tujuan kegiatan adalah : 1) Mengetahui kandungan gizi, mutu dan keamanan pakan/bahan pakan yang akan digunakan untuk formulasi pakan. 2) Menjamin agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Teknis Minimal (PTM) Sasaran Tujuan kegiatan adalah : 1) Terujinya sampel pakan/bahan pakan oleh BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah. 2) Terujinya pakan/bahan pakan sebanyak 8.380 sampel
28
Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui Kantor Daerah (KD) untuk BPMSP dan BVet serta melalui dana Dekonsentrasi (DK) untuk Lab. Pakan daerah. 2) Capaian kinerja fisik Pengujian Mutu Pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah dapat dikategorikan “sangat berhasil” dengan terujinya mutu sampel pakan/bahan pakan sebanyak 11.559 sampel dari target sebanyak 8.380 sampel atau mencapai 137,94%, yang dirinci sebagai berikut : a.
Pengujian mutu pakan/bahan pakan di BPMSP Bekasi sebanyak 5.140 sampel dari targer 4.250 sampel atau tercapai 120,94%
b.
Pengujian mutu pakan/bahan di 3 BVet (Wates, Maros, Medan) sebanyak 3.132 sampel dari target 2.700 sampel atau tercapai 116%
c.
Pengujian mutu pakan/bahan pakan di 6 (enam) unit Lab. Pakan Daerah (Prov. Jatim, Kab. Blitar, Cikole, Kota Semarang, Prov. Kalbar dan Prov. Sulsel) sebanyak 3.287 sampel dari target 1.430 sampel atau tercapai 229,86%.
3) Keberhasilan capaian kinerja disebabkan karena : a.
Sosialisasi yang berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak.
b.
Semakin tingginya kesadaran para stakeholders untuk mengujikan pakan/bahan pakan yang akan diproduksi, khususnya untuk produsen pakan skala menengan.
c.
Meningkatnya kesadaran produsen pakan (feed mills) terhadap perlunya Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sebagaimana diatur dalam Permentan Nomor 19/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan sehingga mendorong pabrik pakan mendaftarkan setiap jenis pakan/merk dagang pakan yang diedarkan.
12. Penusunan NSPK Tujuan kegiatan kegiatan adalah : Untuk memberikan acuan yang akan dijadikan sebagai payung hukum bagi stakeholders yang melaksanakan kegiatan di bidang pakan ternak.
29
Capaian kinerja kegiatan 1) Telah disusun NSPK khususnya regulasi berupa Permentan, Rancangan Permantan dan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan sebanyak 12 (dua belas) buah dan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Pedoman Teknis sebanyak 18 (delapan belas) buah. 2) Dari 4 (empat) Sub Direktorat dan Subbag TU telah tersusun NSPK yang sebanyak 27 buah atau mencapai 100% dari target sebanyak 27 buah. Capaian tersebut dapat dikategorikan “berhasil”. Regulasi (NSPK) tersebut dirinci sebagai berikut : a.
Regulasi (NSPK) Bidang Bahan Pakan, sebanyak 2 (dua) buah yaitu : Rancangan Permentan tentang Pelarangan Penggunaan Pakan yang dicampur Hormon Tertentu dan/atau Antibiotik sebagai Imbuhan Pakan; Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan.
b.
Regulasi (NSPK) Bidang Pakan Hijauan, sebanyak 13 (tiga belas) buah, yaitu : Rancangan
Permentan
tentang
Pengelolaan
Padang
Penggembalaan; Panduan Penilaian Varietas Hijauan Pakan Ternak (HPT); Juknis Penyusunan Deskripsi Varietas HPT; Pedoman Pelaksanaan (Pedlak) Pengembangan Pakan Ternak di UPT; Pedlak Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD; Pedlak Pengembangan Sumber Bibit/Benih HPT di Kelompok; Pedlak Pengembangan Integrasi Ternak – Ruminansia; Pedlak Pemeliharaan Padang Peggembalaan; Pedlak Pemanfaatan Lahan Ex – Tambang untuk Pengembangan HPT. Pedlak Pengembangan Unit Usaha Hijauan Pakan Ternak (HPT); Pedlak
Penanaman
dan
Pengembangan
Tanaman
Pakan
Berkualitas (Gerbangpatas); Pedoman Teknis Pengembangan Indukan APBN-P Tahun 2015;
30
Pedoman Teknis Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas (Gerbangpatas) APBN-P Tahun 2015 c.
Regulasi (NSPK) Bidang Pakan Olahan, sebanyak 8 (delapan) buah yaitu : Rancangan Permentan tentang Pemasukan Pakan; Rancangan Permentan tentang Good Animal Feeding Practice (GAFP); Pedlak Pengembangan Unit Usaha Pengoalahan Pakan (UPP) Ruminansia; Pedlak Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia; Pedlak Revitalisasi UPP/LP Pedlak Penguatan Sapi Potong Induk Pedlak Penguatan Pakan Sapi Perah Pedlak Penguatan Sapi Potong Penggemukan
d.
Regulasi (NSPK) Bidang Mutu Pakan sebanyak 6 (enam) buah berupa Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yaitu : - Pakan anak ayam ras petelur / layer starter
-
Pakan ayam ras petelur dara / layer grower
-
Pakan ayam ras petelur / layer
-
Pakan ayam ras petelur / layer concentrate
-
Pakan ayam ras petelur dara / layer grower concentrate
-
Pakan ayam ras pedaging / broiler concentrate
e.
Dan 1 Pedoman Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi yang dicetak oleh Subbag Tata Usaha.
f.
Keberhasilan
kinerja
Penyusunan
Regulasi/NSPK
tersebut
disebabkan karena pada Subdit PH terdapat penyusunan pedoman pelaksanaan yang melebihi target karena adanya penyusunan pedoman pelaksanaan alokasi anggaran APBN-P. Capaian Kinerja Output Fungsi Capaian kinerja output fungsi yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator kegiatan dijelaskan sebagai berikut :
31
1.
Jumlah produksi HPT (Hijauan Pakan Ternak) 1)
Capaian kinerja fungsi jumlah produksi HPT dihitung dari 7 (tujuh) kegiatan yang difasilitasi dari APBN dan APBN-P melalui mekanisme alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) untuk pengembangan HPT guna mendukung produktivitas ternak, yaitu : a. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan b. c. d. e.
kebun HPT di UPT Pusat Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan Kelompok Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT Pengembangan integrasi tanaman – ruminansia
f. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas g. Pengembangan unit usaha hijauan pakan ternak 2)
Produksi HPT yang diukur dalam satuan ton bahan kering (Ton/BK) dari 7 (tujuh) kegiatan tersebut dalam satu tahun menghasilkan sebanyak 104.797 Ton/BK atau 106,83% dari target 98.100 Ton/BK. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “sangat berhasil”.
3)
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan masing-masing kegiatan dapat memproduksi HPT secara optimal yang secara rinci digambarkan sebagaimana pada Tabel – 8 berikut :
Tabel – 8 : Produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT) Luasan lahan yg ditanamani HPT
Produksi HPT
€ ternak yg dpt diberi makan
Hektar
Ton/BK
ekor
Pengembangn dan pemeliharaan padan penggembalaan dan kebun HPT di UPT Pusat Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok Pengembangn dan pemeliharaan padang penggembalaan Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT Pengembangan integrasi tanaman ruminansia Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas Pengembangan unit usaha HPT
1.143
30.014
17.349
770
14.201
8.209
700
7.615
4.402
700
2.422
1.400
644
17.710
11.060
548
32.285
18.662
10
550
318
Total
4.515
104.797
61.400
No. 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan
Asumsi produksi HPT : Sumber data : Woodard dan Prine, 1993; Tropicalforages; Wibisono, 2008
32
4)
Capaian kinerja out come dari kinerja fungsi jumlah produksi HPT sebanyak 104.797 Ton/BK dapat memberi makan kepada 61.400 ekor sapi, jika diasumsikan rata-rata bobot potong sebesar 300 Kg per ekor, dan jumlah ternak yang dipotong sebesar 40% dari populasi dengan produksi karkas 50% dari bobot sapi 60% dari karkas tersebut dalam bentuk daging, maka potensi penyediaan daging sebanyak 1.169 Ton.
2.
Jumlah produksi bibit/benih HPT Capaian kinerja fungsi jumlah produksi bibit/benih HPT digambarkan dari kegiatan penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas yang dihitung berdasarkan asumsi dan paramater teknis, dalam kurun waktu satu tahun dapat menghasilkan bibit/benih HPT sebanyak 10.960.000 stek atau 186,71% dari target 5.870.000 stek. Capaian kinerja ini dikategorikan “sangat berhasil”. Keberhasilan kinerja ini disebabkan karena secara teknis tanaman HPT mudah dibudidayakan dan memiliki potensi produksi yang tinggi. Dalam waktu satu tahun dapat dipanen 2 (dua) kali dimana setiap batang tumbuhan dapat menghasilkan bibit sebanyak 5 stek, yang secara rinci digambarkan dalam Tabel – 9 berikut.
Tabel - 9 : Produksi bibit/benih HPT dari kegiatan Gerbang patas Tahun 2015 No
Parameter
Asumsi
Satuan
Hasil konversi
1
Luas lahan (Ha)
Realisasi bibit HPT yang ditanaman 5.480.000 stek dengan konversi 10.000 stek = 1 Ha
Hektar
548
2
Estimasi luas lahan sebagai kebun bibit
Produksi bibit 20% dari luas areal tanam
Hektar
109,6
3
Jumlah HPT sebagai bibit
Konversi luas dengan perhitungan jumlah tanaman (1 ha = 10.000 tanaman HPT)
Tanaman
1.096.000
4
Jumlah bibit yang di produksi
Bibit dipanen 2 kali setahun, 1 tanaman menghasilkan 5 stek
Stek/ tahun
10.960.000
3.
Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Capaian kinerja fungsi produksi pakan olahan dan bahan pakan digambarkan dari 7 (tujuh) kegiatan yang memproduksi pakan olahan (konsentrat) dengan memanfaatkan bahan lokal serta pakan konsentrat jadi yang diadakan/ dimanfaatkan kelompok untuk meningkatkan produktivitas ternak, yaitu :
33
1)
Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)
2)
Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia
3)
Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia
4)
Revitalisasi UPP/LP
5)
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk
6)
Penguatan Pakan Sapi Perah
7)
Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan
Produksi pakan olahan/konsentrat dihitung berdasarkan kemampuan kelompok untuk memproduksi pakan/bahan pakan per tahun setelah diterimanya fasilitasi kegiatan dari pemerintah dan dihitung dalam satuan Ton. Dari 7 (tujuh) kegiatan tersebut telah menghasilkan dan memanfaatkan pakan konsentrat sebanyak 16.948 Ton atau 82,67 % dari target 20.500 Ton. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “berhasil” Tidak tercapainya 100% kinerja output tersebut disebabkan adanya : 1) Kebijakan penghematan sehingga beberapa kegiatan di beberapa Satker Provinsi/Kabupaten disetor sebagai penghematan. 2)
Beberapa Satker tidak bisa melaksanakan kegiatan karena tidak ada kelompok yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan (Revitalisasi UPP/LP)
3)
Di beberapa provinsi tidak bisa melaksanakan kegiatan secara optimal karena jumlah populasi sapi dalam satu kelompok tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana dicantumkan dalam pedoman pelaksanaan kegiatan (Penguatan Pakan Sapi Perah)
4)
Beberapa Satker tidak dapat menyerap volume pakan sesuai target karena keterlambatan pengadaan pakan dan Satker lebih cenderung menunggu keluarnya e-katalog pakan yang baru keluar pada tanggal 1 Juli 2015, sehingga lamanya periode pemberian bantuan pakan tidak sesuai dengan pedoman pelaksanaan (penguatan pakan sapi potong penggemukan)
Capaian kinerja fungsi Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan secara rinci sebagaimana Tabel – 10 berikut.
34
Tabel – 10 : Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Tahun 2015 Jumlah Kelompok
Produksi (Ton)
Pengadaan (Ton)
Pengembangan Unit UBP
3
639
-
Pengembangan UPP Ruminansia
25
50
-
Pengembangan LP Ruminansia
30
60
-
Revitalisasi UPP/LP
27
135
-
Penguatan Pakan Sapot Induk
64
-
452
Penguatan Pakan Saper
280
-
6.047
351
-
9.565
Kegiatan
Penguatan Pakan Sapot Penggemukan 4.
Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) per ekor/hari Kinerja fungsi ra ata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan yang dialokasikan untuk kelompok. Capaian kinerja ra ata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari tercapai 0,87 Kg/hari (96,67%) dari target 0,9 Kg/hari atau dikategorikan “berhasil”. Capaian kinerja tersebut diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan Puslitbang Peternakan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan observasi di 223 kelompok pada 53 kabupaten dan 10 provinsi yang secara rinci terlihat pada Tabel – 11 berikut. Tabel – 11 : Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tahun 2015 Rata-rata PBBH (kg/ek/h)
Rata-rata periode penggemukan + hari
Rumpun Sapi Target
Realisasi
Target
Realisasi
Sapi Bali
0,6 – 0,8
0.66
165
71.90
Sapi PO
0,8
0.79
132
72.28
Sapi Persilangan
1,2
1.17
120
82.06
Rata-rata
0,87
75
35
1)
Observasi dilaksanakan pada 223 kelompok dengan jumlah sapi sebanyak 10.980 ekor, yang terdiri dari : a. Sapi Bali di 20 kelompok dengan jumlah sapi 940 ekor b. Sapi PO di 40 kelompok dengan jumlah sapi 1.990 ekor c. Sapi Persilangan di 163 kelompok dengan jumlah sapi 8.050 ekor
2)
Capaian kinerja rata-rata PBBH (kg/ek/hr) tidak tercapai 100% disebabkan usaha penggemukan di peternakan rakyat banyak dilakukan untuk Hari Idul Adha sebagai sapi kurban, sehingga lama penggemukan tidak tercapai.
3)
Lama penggemukan tidak tercapai dikarenakan keterlambatan Satker Daerah dalam pelaksanaan pengadaan pakan karena lebih cenderung menunggu keluarnya e-katalog pakan yang baru keluar pada tanggal 1 Juli 2015, sehingga banyak yang terlambat.
5. Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari Kinerja fungsi ra ata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah yang direalisasikan pada 277 kelompok di 16 kabupaten pada 6 provinsi. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Puslitbang Peternakan, yang diukur dari beberapa indikator, yaitu : 1)
Menaikkan produksi susu sebesar 2,12 liter/eko/hari atau dari produksi awal 9,96 liter menjadi 12,07 liter. 2) Menaikkan % total solid (TS) sebesar 0,41 % dari TS awal 11,13% menjadi 1 1 ,5 4 %
3)
Menaikkan pendapatan peternak sebesar Rp. 21.717 dari pendapatan awal Rp. 51.437 menjadi Rp. 73.154,-
Keberhasilan capaian kinerja kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah selama tiga tahun (2013 – 2015), terjadi peningkatan dari tahun ke tahun terhadap 3 indikator, sebagaimana Tabel – 12 berikut :
36
Tabel – 12 : Capaian Kinerja Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah
Hasil Evaluasi Nasional Tahun Indikator keberhasilan (Rata-rata)
2013
2014
2015
Kenaikan produksi susu (lt/ek)
1,53
1,57
2,12
Kenaikan kualitas susu (TS) %
0,49
0,41
0,50
Kenaikan pendapatan petennak (Rp/Org/Hr)
13.854
21.927
21.717
6. Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) Kinerja fungsi ra ata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Induk yang bertujuan untuk memperbaiki performance ternak. Realisasi kegiatan pada 40 kelompok di 7 provinsi. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan 6 (enam) Perguruan Tinggi dan diukur dari beberapa indikator, yaitu : 1) Kualitas pakan awal program dibandingkan kualitas pakan pada akhir kegiatan. Penambahan pakan konsentrat 2-3 kg per ekor per hari pada ternak sapi potong induk dengan persyaratan memiliki hasil pengujian mutu pakan dari laboratorium terakreditasi, dengan jenis parameter pengujian minimal yaitu : Kadar Air (maksimal 14%), Kadar Protein Kasar (maksimal 14%), Lemak Kasar (maksimal 6%) Abu (maksimal 12 %) dan Neutral Detergent Fiber (NDF) (maksimal 37%); 2) Kondisi performance yang digambarkan dalam Body Condition Score (BCS) awal kegiatan dibandingkan BCS pada akhir kegiatan, untuk menilai derajat kesehatan ternak dari aspek kecukupan nutrisi ternak menentukan fisiologis sapi betina. Hasil evaluasi didasarkan pada 5 (lima) klasifikasi status fisiologis ternak sapi potong induk dan menghasilkan rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,83 dari BCS awal 3,63 menjadi 4,46. Secara rinci sebagai berikut : a. Ternak sapi potong induk yang tidak bunting dan tidak menyusui selama kegiatan penguatan pakan, rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,8 dari BCS awal 3,67 menjadi 4,47
37
b.
Ternak sapi potong induk yang tidak bunting di awal kegiatan dan bunting di akhir kegiatan penguatan pakan rata-rata peningkatan BCS sebebsar 1,52 dari BCS awal 3,13 menjadi 4,65.
c.
Ternak sapi potong induk yang bunting selama kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,76 dari BCS awal 4,15 menjadi 4,91
d.
Ternak sapi potong induk yang bunting di awal kegiatan dan menyusui di akhir kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,62 dari BCS awal 3,70 menjadi 4,32
e.
Ternak sapi potong induk yang menyusui selama kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,46 dari BCS awal 3,50 menjadi 3,96.
7.
Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), merupakan sertifikat yang diterbitkan mengacu pada 3 (tiga) kegiatan fungsi pelayanan kepada stake holder, yang masing-masing mempunyai tujuan yaitu : 1) Sertifikat Pengujian Mutu Pakan diterbikan berdasarkan pengujian sampel pakan/bahan pakan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu Sertifikasi Pakan (BPMSH) Bekasi yang ditujukan agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai SNI atau PMT sehingga dapat melindungi konsumen dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi standar. 2) Untuk sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) diterbitkan berdasarkan jenis merek dagang pakan yang diedarkan dengan tujuan agar pakan yang diedarkan secara komersial terjamin mutu dan keamanannya yang dibuktikan dengan pelabelan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan. Pendaftaran pakan ternak sudah dilaksanakan secara online bagi pelaku usaha/produsen pakan ternak nasional dan instansi terkait lainnya. 3) Sedangkan sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), diberikan kepada pabrik pakan yang sudah menerapkan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sesuai Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun 2003.
38
Dari tiga kegiatan tersebut, maka pada Tahun 2015 telah diterbitkan sebanyak 802 sertifikat atau mencapai 229% dari target sebanyak 350 buah sertifikat yang terdiri dari 355 buah Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, 440 buah sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP), dan 7 sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB). Capaian kinerja ini dapat dikategorikan “sangat berhasil”. Keberhasilan ini disebabkan karena : 1) Sosialisasi yang berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak. 2) Banyaknya label pakan beredar yang sudah kadaluarsa dan kesadaran para stakeholders untuk mentaati terhadap Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009
tentang
Syarat dan
Tatacara
Pendaftaran Pakan dan Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun 2003. 3) Semakin tingginya kesadaran para stakeholders untuk mengujikan pakan/bahan pakan yang akan diproduksi, khususnya untuk produsen pakan skala menengan. D.
RELISASI ANGG AR AN Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 yang dituangkan pada Mata Anggaran Kegiatan (MAK) 1783, sebesar Rp. 750.339.846.000,,-
(setelah
penghematan).
Alokasi
anggaran
ini
untuk
memfasilitasi kegiatan di daerah berupa kegiatan Tugas Pembantuan (TP), Dekonsentrasi (Dekon), Kantor Daerah (UPT/KD) serta kegiatan di Kantor Pusat (KP). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi, Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, realisasi keuangan sebesar Rp. 491.461.879.794,- atau 65,50%, sebagaimana Tabel – 13 berikut :
39
Tabel – 13 : Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2015 Jenis Belanja
Pagu
Realisasi
Prosentase (%)
406.248.615.160
62,78
Tugas Pembantuan
647.052.077.000
Dekonsentrasi
5.742.724.000
3.987.368.798
69,43
Kantor Daerah
84.196.871.000
73.788.859.686
87,64
Kantor Pusat
13.348.174.000
7.437.036.150
55,72
Total
750.339.846.000
491.461.879.794
65,50
Sedangkan realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KD per output terlampir pada Lampiran - 3, dan realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output pada Lampiranv - 4. IV.
KESIMPULAN Dari uraian Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja kegiatan yang telah diuraikan pada Bab III huruf C tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1.
Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2015 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 12 (dua belas) output kegiatan dan 7 (tujuh) output fungsi sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) dapat dilaksanakan dengan baik dengan kriteria ”Berhasil” dan ”Sangat Berhasil” yang diukur dengan pengukuran kinerja yang diuraikan sebagai berikut : 1)
Capaian kinerja output kegiatan a.
Capaian kinerja terhadap 12 (dua belas) output kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan 4 (empat) kegiatan yaitu : a)
Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat sebesar 122,90%;
b)
Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok sebesar 110%;
c)
Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah sebesar 137,94%;
d)
Penyusunan NSPK sebesar 111,11%.
40
b.
Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian 80-100%, dicapai dari 8 (delapan) kegiatan yaitu : a)
Pengembangan Padang Penggembalaan sebesar 100%;
b)
Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT sebesar 100%;
c)
Pengembangan Integrasi Tanaman – Ruminansia sebesar 100,94%;
d) Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas sebesar 93,36%; e)
Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK sebesar 96,59%;
2)
f)
Penguatan Pakan Sapi Perah sebesar 95,98%;
g)
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk sebesar 98,30%;
h)
Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan sebesar 82,60%.
Capaian kinerja output fungsi Capaian kinerja output fungsi merupakan capaian kinerja Direktorat Pakan yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator, dan dapat diklasifikasi dalam 2 (dua) kategori sebagai berikut : a.
Kategori Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 4 (empat) indikator yaitu : a)
Jumlah produksi HPT dalam Ton/BK yang dihitung dari luasan lahan (Ha) yang ditanami HPT sebesar 108,04%.
b)
Jumlah benih HPT dalam Kg dihitung dari HPT yang ditanam untuk menghasilkan benih HPT yang sebagian besar dari tanaman
leguminosa
seperti
Indigofera,
Stylo,
Centro,
sedangkan bibit HPT dalam stek/pols dihitung dari HPT yang ditanam dari jenis tanaman rumput sebesar 186,71%. c)
Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari dihitung berdasarkan
hasil
evaluasi
terhadap
kegiatan
Bantuan
Penguatan Pakan Sapi Perah sebesar 141,12%. d)
Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP dan CPPB dihitung dari jumlah sertifikat pengujian mutu pakan yang dilaksanakan oleh BPMSP Bekasi, pendaftaran pakan yang beredar dan penilaian cara pembuatan pakan yang baik yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan ke pabrik pakan sebesar 229%.
41
b.
Kategori Berhasil dengan capaian 80 - 100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu : a) Produksi pakan olahan dan bahan pakan dihitung dari jumlah pakan yang diproduksi oleh kelompok dari kegiatan-kegiatan yang divasilitasi dari APBN dengan capaian sebesar 91,02%. b)
Rata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari dihitung berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan sebesar 96,67%.
c)
Rata-rata peningkatan Body Condition Scoring (BCS) dihitung berdasarkan
hasil
evaluasi
terhadap
kegiatan
Bantuan
Penguatan Pakan Sapi Potong Induk sebesar 837%. 3) Beberapa kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya
beberapa
kendala
yang
menjadi
permasalahan
dalam
pelaksanaan kegiatan, yaitu : a.
Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang.
b.
Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk
kegiatan
Penggemukan baru
Bantuan
Penguatan
Pakan
Sapi
Potong
dilaksanakan menunggu metode e- katalog yang
ditayangkan
pada
1
Juli
2015,
yang
mengakibatkan
terlambatnya pengadaan pakan sehingga berdampak pada belum optimalnya
pemberian
pakan
karena
terlalu
singkat
antara
pemberian pakan dan penjualan ternak. c.
Adanya kebijakan penghematan anggaran yang menyebabkan beberapa kegiatan tidak dilaksanakan karena disetor sebagai penghematan, sehingga di beberapa provinsi kinerja kegiatan tidak mencapai 100 %.
d.
Banyaknya satker tidak merealisasikan penyediaan pakan hijauan, karena musim kering yang berkepanjangan, sehingga target penyediaan HPT di kelompok banyak yang tidak terlaksana.
4)
Sedangkan justifikasi keberhasilan untuk masing-masing indikator pengukuran capaian kinerja kegiatan dan kinerja fungsi telah diuraikan pada Bab diuraikan pada Bab III huruf C.
42
2.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama kinerja RPJM yang mengacu pada Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015 – 2019, dimana pada tahun tersebut juga terjadi perubahan struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak yang baru terbentuk pada tahun 2010, dan mengalami perubahan seiring dengan terjadinya perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.
3.
Sebagai tindak lanjut evaluasi capaian kinerja kegiatan RPJM sebelumnya yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2011-2014 maka kegiatan yang dianggap berhasil serta masih efektif untuk dikembangkan karena dapat memberi keuntungan bagi petani/peternak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternaknya dilanjutkan, sedangkan kegiatan yang dianggap kurang berhasil akan dihentikan. Untuk itu dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun 2015 – 2019, terdapat beberapa kegiatan yang ditiadakan seperti Pengembangan Lumbung Pakan Unggas.
V.
PENUTUP Demikian Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi direktorat sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan.
Jakarta,
Februari 016
DIREKTORAT PAKAN
43
44
45
Lampiran - 3 : PAGU DAN DAN REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PAKAN PER OUPUT TAHUN 2015 KODE OUTPUT 1783 I.
URAIAN
PAGU
REALISASI
%
Peningkatan Produksi Pakan Ternak
750.339.846.000
491.461.879.794
65,50
Tugas Pembantuan (Provinsi/Kabupaten)
647.052.077.000
406.248.615.160
62,78
22.000.000.000
14.066.059.480
63,94
2.703.500.000
2.347.447.500
86,83
1783.043
Penguatan Sumber Bibit / Benih Hijauan Pakan Ternak di UPTD
1783.103
Penguatan Sumber bibit/benih HPT di UPTD
1783.104
Pengembangan Sumber bibit/benih HPT di Kelompok
2.250.000.000
1.767.920.225
78,57
1783.105
Pengembangan Unit Usaha HPT
2.500.000.000
2.257.427.050
90,30
1783.109
Pengembangan Padang Pengembalaan
35.159.210.000
29.679.482.531
84,41
1783.110
Pemanfaatan Lahan Ex Tambang Untuk Pengembangan HPT
22.143.100.000
17.503.201.850
79,05
1783.111
Pemeliharaan Padang Penggembalaan
6.726.177.000
5.882.413.660
87,46
1783.115
Pengembangan Integrasi Ternak-Sawit
342.789.970.000
161.670.264.108
47,16
1783.120
Pengembangan Integrasi Ternak-Tanaman Pangan
27.084.970.000
24.339.082.992
89,86
1783.124
Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas27.220.585.000
21.238.788.251
78,02
1783.129
Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)
1.225.000.000
1.169.193.762
95,44
1783.130
Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia
7.511.720.000
6.809.436.014
90,65
1783.132
Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia
5.988.320.000
5.327.107.273
88,96
1783.133
Revitalisasi UPP/PPSK
3.000.000.000
2.205.283.275
73,51
1783.137
Penguatan Pakan Induk Sapi Potong
9.589.800.000
8.413.222.982
87,73
1783.138
Penguatan Pakan Sapi Perah
34.922.000.000
30.414.238.931
87,09
1783.141
Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan
94.237.725.000
71.158.045.276
75,51
5.742.724.000
3.987.368.798
69,43
II.
Dekonsentrasi
1783.150
Pelayanan Penguji Laboraturium Pakan Daerah
954.695.000
691.109.305
72,39
1783.152
Pengembangan Kapasitas SDM Bidang Pakan
352.803.000
179.245.900
50,81
1783.160
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan
1.648.160.000
1.000.006.880
60,67
1783.161
Pengawasan Peredaran Imbuhan/Pelengkap Pakan
659.580.000
462.018.500
70,05
1783.162
Koordinasi dan Bimbingan Teknis Pakan
2.127.486.000
1.654.988.213
77,79
84.196.871.000
73.788.859.686
87,64
III.
Kantor Daerah (BPTU-HPT dan Bvet)
1783.101
Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT
16.242.365.000
13.852.850.327
85,29
1783.102
Pengembangan Kebun HPT di UPT
22.867.783.000
19.162.508.699
83,80
1783.149
Pengujian Mutu Pakan dan Sertifikasi Pakan
2.209.489.000
2.047.124.960
92,65
1783151
Pengujian Keamanan Pakan/Bahan Pakan
721.476.000
653.830.506
90,62
1783.152
Pengembangan Kapasitas SDM Bidang Pakan
48.800.000
45.800.000
93,85
1783.153
Penguatan Manajemen Lab.Pengujian Pakan
747.573.000
477.154.285
63,83
1783.154
Pengadaan Sarana dan Prasarana Lab.Pengujian Pakan
7.673.625.000
7.471.487.200
97,37
1783.155
Pemeliharaan dan Prasarana Lab. Pengujian Pakan
265.910.000
219.387.248
82,50
46
1783.156
Fasilitas PNBP Lab. Pengujian Pakan
375.000.000
324.983.031
86,66
1783.160
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan
137.842.000
62.013.250
44,99
1783.162
Koordinasi dan Bimbingan Teknis Pakan
358.650.000
302.023.424
84,21
1783.995
Kendaraan Bermotor
2.212.647.000
1.652.903.916
74,70
1783.996
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
145.235.000
145.127.015
99,93
1783.997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
118.360.000
117.521.000
99,29
1783.998
Gedung/Bangunan
30.072.116.000
27.254.144.825
90,63
13.348.174.000
7.437.036.150
55,72
1783.998 Pengembangan Pakan Hijauan Pusat
5.140.000.000
1.886.601.700
36,70
1783.106 Pengembangan Bahan Pakan Pusat
1.561.570.000
1.187.132.450
76,02
1783.144 Pengembangan Pakan Olahan Pusat
861.371.000
405.982.550
47,13
1783.145 Koordinasi dan Pembinaan Pakan Pusat
1.290.734.000
945.880.500
73,28
1783.163 Pengembangan Mutu Pakan Pusat
3.277.389.000
2.055.541.600
62,72
1783.164 Fasilitasi PNBP
1.217.110.000
955.897.350
78,54
IV.
Kantor Pusat
47
REALISASI KEUANGAN DIREKTORAT PAKAN PUSAT TAHUN 2015 KODE 1783 1783.029
Program/Kegiatan Utama dan Output/Sub Output
Vol
Biaya Rp 13.347.774.000
Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dukungan Pengembangan Pakan
Realisasi
Target Volume
Sisa
Jumlah (Rp)
%
Rp 8.257.509.033
61,86
2
Lap
Rp
5.140.000.000
2
Lap
Rp 1.925.936.766
Rp 5.090.264.967 Rp 3.214.063.234
1783.029.001 Dukungan Pengembangan Pakan Pusat 011
Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan APBN-P
A
Sosialisasi APBN-P Pakan Tahun 2015
1
Keg
Rp
109.870.000
1
Keg
Rp
104.271.900
94,90
Rp
5.598.100
B
Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan APBN-P Pakan Tahun 2015
1
Keg
Rp
417.020.000
1
Keg
Rp
226.524.600
54,32
Rp
190.495.400
68
OP
Rp
365.821.500
15,34
Rp 2.019.178.500
012
Pendampingan Kegiatan APBN-P Pakan Tahun 2015
328
OP
Rp
2.385.000.000
013
Pencetakan Pedoman Pelaksanaan Buku Pedoman Teknis dan Leaflet Kegiatan APBN-P 2015
1
Keg
Rp
30.890.000
1
Keg
Rp
17.125.000
55,44
Rp
13.765.000
014
Peningkatan Kapasitas SDM Pakan
1
Keg
Rp
197.800.000
1
Keg
Rp
140.800.000
71,18
Rp
57.000.000
015
Koordinasi dengan Instansi Terkait
1
Keg
Rp
210.000.000
1
Keg
Rp
29.988.400
14,28
Rp
180.011.600
017
Penyusunan Kepmentan Batas Tertinggi Kandungan Bahan Pencemar Fisik, Kimia, dan Biologi pada Pakan dan/atau Bahan Pakan Rapat Koordinasi
1
Keg
Rp
150.740.000
Rp
-
Rp
150.740.000
1
Keg
Rp
138.680.000
1
Keg
Rp
9.461.000
6,82
Rp
129.219.000
1
Keg
Rp
128.960.000
1
Keg
Rp
123.541.356
95,80
Rp
5.418.644
1
Keg
Rp
334.920.000
1
Keg
Rp
175.360.459
52,36
Rp
159.559.541
27
OP
Rp
108.000.000
6
OP
Rp
10.000.000
9,26
Rp
98.000.000
1
Keg
Rp
178.120.000
1
Keg
Rp
62.169.800
34,90
Rp
115.950.200
018
1783.029.301 Pendampingan PT 011 A B C D
Pendampingan Pengembangan Indukan di Lokasi Integrasi SapiSawit Sosialisasi Pendampingan Pengembangan Indukan di Lokasi Integrasi Sapi-Sawit Training of Triners ( TOT) Pendampingan Pengembangan Indukan di Lokasi Integrasi Sapi-Sawit Pendampingan Pengembangan Indukan di Lokasi Integrasi SapiSawit Rapat Koordinasi Pendampingan Pengembangan Indukan di Lokasi Integrasi Sapi-Sawit
48
012
Pendampingan Penguatan Pakan
A
Persiapan Pendampingan Perguruan Tinggi Penguatan Pakan
1
Keg
Rp
1.280.000
1
Keg
Rp
-
0,00
Rp
1.280.000
B
Sosialisasi Pendampingan Perguruan Tinggi Penguatan Pakan
1
Keg
Rp
12.640.000
1
Keg
Rp
8.384.200
66,33
Rp
4.255.800
C
Rakor Pendampingan Perguruan Tinggi
1
Keg
Rp
257.620.000
1
Keg
Rp
241.827.751
93,87
Rp
15.792.249
D
TOT Pendampingan Perguruan Tinggi
1
Keg
Rp
247.680.000
1
Keg
Rp
216.944.800
87,59
Rp
30.735.200
E
Pelaksanaan Pendampingan Perguruan Tinggi di 8 Lokasi
80
OP
Rp
227.500.000
461
OP
Rp
190.436.000
83,71
Rp
37.064.000
F
Pelaporan dan Evaluasi
1
Keg
Rp
3.280.000
1
Keg
Rp
3.280.000
100,00
Rp
-
Pengembangan Pakan Hijauan Pusat
13
Lap
Rp
1.561.170.000
13
Lap
Rp 1.172.356.200
75,09
Rp
388.813.800
1783.106
1783.106.001 Pengembangan Integrasi dan Hijauan 011
Bimtek Pengembangan Integrasi
1
Keg
Rp
176.180.000
1
Keg
Rp
172.615.700
97,98
Rp
3.564.300
012
Workshop Pengemgembangan Pakan UPT Pusat
1
Keg
Rp
132.370.000
1
Keg
Rp
129.118.165
97,54
Rp
3.251.835
013
Seminar Nasional Hijauan ke IV
1
Keg
Rp
142.065.000
1
Keg
Rp
118.107.750
83,14
Rp
23.957.250
1783.106.002 Regulasi Pakan Hijauan 011
Penyusunan Regulasi Pakan Hijauan
1
Lap
Rp
96.730.000
1
Lap
Rp
66.023.585
68,26
Rp
30.706.415
012
Penyusunan Sistem Pakan Ruminansia Nasional
1
Lap
Rp
88.280.000
1
Lap
Rp
14.773.500
16,73
Rp
73.506.500
1783.106.003 Pengembangan Pakan Hijauan 011
Pencetakan Pedoman Pelaksanaan Pakan Hijauan Tahun 2016
1
Keg
Rp
30.500.000
1
Keg
Rp
30.500.000
100,00
Rp
-
012
Pencetakan Buku dan Leaflet Pakan Hijauan
1
Keg
Rp
23.000.000
1
Keg
Rp
8.000.000
34,78
Rp
15.000.000
1783.106.004 Pendampingan dan Pemantauan Kegiatan Strategis 011
Pendampingan Kegiatan Strategis
20
OP
Rp
120.000.000
OP
Rp
78.394.450
65,33
Rp
41.605.550
012
Pemantauan Kegiatan Strategis
57
OP
Rp
375.000.000
OP
Rp
282.194.500
75,25
Rp
92.805.500
1783.106.005 Sosialisasi dan Koordinasi Instansi Terkait 011
Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Pakan Hijauan
10
OP
Rp
60.000.000
OP
Rp
42.564.650
70,94
Rp
17.435.350
012
Koordinasi Instansi Terkait
22
OP
Rp
60.000.000
OP
Rp
38.105.450
63,51
Rp
21.894.550
1783.106.006 Pengembangan SDM Pakan Hijauan 011
Pengembangan SDM Pakan Hijauan
1
Lap
Rp
31.550.000
1
Lap
Rp
20.550.000
65,13
Rp
11.000.000
012
Rapat Koordinasi Pakan Hijauan
1
Lap
Rp
66.860.000
1
Lap
Rp
51.360.250
76,82
Rp
15.499.750
49
013
Apresiasi Pemanfaatan Hijauan Sebagai Konsentrat (Green Konsentrat)
1
Lap
Rp
84.055.000
1
Lap
014
Apresiasi Ekspedisi Agrostologi
1
Lap
Rp
74.580.000
1
11
Lap
Rp
861.371.000
18
OP
Rp
1783.144
Pengembangan Bahan Pakan Pusat
73,86
Rp
21.974.300
57.967.500
77,73
Rp
16.612.500
Rp
570.623.450
66,25
Rp
290.747.550
OP
Rp
72.771.300
73,51
Rp
26.228.700
95,66
Rp
3.711.800
1,04
Rp
91.758.000
Rp
62.080.700
Lap
Rp
11
Lap
99.000.000
18
1.783.144.001 Pengembangan Bahan Pakan Lokal 011
Pembinaan Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal
012
Apresiasi Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal
1
Keg
Rp
85.427.000
1
Keg
Rp
81.715.200
013
Penyusunan Potensi Bahan Pakan Lokal
1
Keg
Rp
92.718.000
1
Keg
Rp
960.000
014
Peningkatan Kompetensi Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal
1
Keg
Rp
33.500.000
1
Keg
Rp
13.195.900
39,39
Rp
20.304.100
1.783.144.002 Pemasukan Bahan Pakan 011
Pelayanan Rekomendasi SKPBI
1
Keg
Rp
45.000.000
1
Keg
Rp
35.000.000
77,78
Rp
10.000.000
012
Pertemuan Risk Analisis Bahan Pakan
1
Keg
Rp
36.056.000
1
Keg
Rp
26.619.000
73,83
Rp
9.437.000
013
Pemantauan Bahan Pakan Impor
10
OP
Rp
55.000.000
10
OP
Rp
35.903.300
65,28
Rp
19.096.700
1
Keg
Rp
31.060.000
1
Keg
Rp
28.478.000
91,69
Rp
2.582.000
100
eks
Rp
5.000.000
100
eks
Rp
5.000.000
100,00
Rp
-
1.783.144.003 Penyusunan Regulasi Bahan Pakan 011
Penyusunan Permentan Bahan Pakan
1.783.144.004 Pengembangan Bahan Pakan 011
Pencetakan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan UBP 2016
012
Penyusunan Leaflet Bahan Pakan
1
Keg
Rp
15.600.000
1
Keg
Rp
15.600.000
100,00
Rp
-
013
Pencetakan Ulang Leaflet dan Buku Bahan Pakan
1
Keg
Rp
23.000.000
1
Keg
Rp
23.000.000
100,00
Rp
-
014
Evaluasi Kegiatan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan
1
Keg
Rp
116.960.000
1
Keg
Rp
85.205.000
72,85
Rp
31.755.000
1
Keg
Rp
162.550.000
1
Keg
Rp
98.495.050
60,59
Rp
64.054.950
Pembinaan Penggunaan Imbuhan dan Pelengkap Pakan
11
OP
Rp
60.500.000
12
OP
Rp
48.680.700
80,46
Rp
11.819.300
Pengembangan Pakan Olahan Pusat
18
Lap
Rp
1.290.734.000
18
Lap
Rp 1.110.673.200
86,05
Rp
180.060.800
1.783.144.005 Koordinasi Instansi Terkait 011
Koordinasi Instansi Terkait di Bidang Bahan Pakan
1.783.144.006 Pembinaan Bahan Pakan 011 1783.145
1783.145.001 Pengembangan UPP dan LP
011
Penguatan Kelembagaan Aspernas
1
Keg
Rp
130.042.000
1
Lap
Rp
127.168.900
97,79
Rp
2.873.100
012
Apresiasi UPP/LP dan Sarasehan Aspernas
1
Lap
Rp
253.800.000
1
Lap
Rp
222.295.000
87,59
Rp
31.505.000
50
013
Konsolidasi Pabrik Pakan Skala Menengah
014
Pemantauan dan Pendampingan
1
Lap
Rp
22.900.000
1
Lap
Rp
18.856.000
82,34
Rp
4.044.000
24
OP
Rp
120.000.000
31
OP
Rp
112.955.800
94,13
Rp
7.044.200
5
OP
Rp
20.600.000
10
OP
Rp
20.576.100
99,88
Rp
23.900
16
OP
Rp
72.000.000
18
OP
Rp
60.108.500
83,48
Rp
11.891.500
1783.145.002 Penguatan Pakan Sapi Perah 011
Koordinasi
012
Pendampingan dan Pemantauan
013
Bimtek Pakan Sapi Perah
1
Lap
Rp
70.360.000
1
Lap
Rp
68.530.000
97,40
Rp
1.830.000
014
Evaluasi Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah
1
Lap
Rp
45.240.000
1
Lap
Rp
33.920.000
74,98
Rp
11.320.000
16
OP
Rp
41.000.000
13
OP
Rp
31.184.000
76,06
Rp
9.816.000
1783.145.003 Penguatan Pakan Sapi Potong 011
Koordinasi
012
Pendampingan dan Pemantauan
5
OP
Rp
36.000.000
8
OP
Rp
26.944.200
74,85
Rp
9.055.800
013
Bimtek Pakan Sapi Potong
1
Lap
Rp
66.260.000
1
Lap
Rp
65.479.000
98,82
Rp
781.000
014
Evaluasi Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong
1
Lap
Rp
18.460.000
1
Lap
Rp
1.640.000
8,88
Rp
16.820.000
1783.145.004 Penyusunan Regulasi Pakan Olahan 011
Penyusunan Regulasi Pakan Olahan
1
Lap
Rp
26.680.000
1
Lap
Rp
7.910.000
29,65
Rp
18.770.000
012
Penyusunan Sistem Pakan Nasional Unggas
1
Lap
Rp
38.436.000
1
Lap
Rp
13.652.000
35,52
Rp
24.784.000
1
Lap
Rp
41.200.000
1
Lap
Rp
27.546.700
66,86
Rp
13.653.300
1783.145.005 Pelayanan Pendaftaran Pakan 011
Pelayanan Pendaftaran Pakan
1783.145.006 Pengembangan Pakan Olahan 011
Rapat Koordinasi Pakan Olahan
1
Keg
Rp
6.120.000
1
Keg
Rp
4.032.000
65,88
Rp
2.088.000
012
Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pakan Olahan Tahun 2016
1
Keg
Rp
30.800.000
1
Keg
Rp
25.920.000
84,16
Rp
4.880.000
013
Penyusunan Leaflet Pakan Olahan
1
Keg
Rp
19.560.000
1
Keg
Rp
19.560.000
100,00
Rp
-
014
Penyusunan Buku Pakan Olahan
1
Keg
Rp
36.840.000
1
Keg
Rp
36.840.000
100,00
Rp
-
017
Peningkatan Kompetensi Pengolahan Pakan
1
Keg
Rp
57.838.000
1
Keg
Rp
47.020.200
81,30
Rp
10.817.800
018
Kegiatan Public Awaraness Pakan Olahan
1
Keg
Rp
104.698.000
1
Keg
Rp
103.973.000
99,31
Rp
725.000
Koordinasi Instansi Terkait
52
OP
Rp
31.900.000
34
OP
Rp
34.561.800
108,34
Rp
(2.661.800)
Koordinasi dan Pembinaan Pakan Pusat
17
Lap
Rp
3.277.389.000
17
Lap
Rp 2.382.204.167
72,69
Rp
895.184.833
1783.145.007 Koordinasi Instansi Terkait 011 1783.163
51
1783.163.001 Administrasi Direktorat Pakan Rp
130.054.900
87,76
Rp
18.145.100
Keg
Rp
4.680.000
99,83
Rp
8.000
1
Keg
Rp
5.000.000
100,00
Rp
-
1
Keg
Rp
53.420.000
95,53
Rp
2.500.000
Rp
231.769.600
86,18
Rp
37.180.400
011
Administrasi Direktorat Pakan
1
Lap
Rp
148.200.000
012
Penyusunan Juklak Kegiatan Direktorat Pakan
1
Lap
Rp
4.688.000
1
013
Pencetakan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Dana Dekonsentrasi Tahun 2015
1
Lap
Rp
5.000.000
014
Penyusunan dan Pencetakan Media Pakan
1
Keg
Rp
55.920.000
1783.163.002 Koordinasi Direktorat Pakan 011
Koordinasi dengan Instansi Terkait
1
Keg
Rp
268.950.000
012
Rapat Komisi Ahli Pakan
1
Lap
Rp
303.250.000
1
Keg
Rp
203.964.145
67,26
Rp
99.285.855
013
Rapat Koordinasi Teknis Nasional
1
Lap
Rp
370.980.000
1
Keg
Rp
316.944.000
85,43
Rp
54.036.000
014
Pendampingan TL KPK
10
OP
Rp
60.000.000
10
OP
Rp
56.243.550
93,74
Rp
3.756.450
015
Pendampingan Kegiatan Indonesia - Belanda
9
OP
Rp
31.500.000
9
OP
Rp
26.002.000
82,55
Rp
5.498.000
016
Pendampingan Kegiatan Pakan di UPT Pusat
3
OP
Rp
13.650.000
3
OP
Rp
13.573.100
99,44
Rp
76.900
017
Fasilitasi Jabfung Wastukan
1
Lap
Rp
51.000.000
1
Keg
Rp
48.766.000
95,62
Rp
2.234.000
018
Seminar/Workshop Internasional di Bidang Pakan
2
OP
Rp
70.000.000
2
OP
Rp
-
0,00
Rp
70.000.000
1
Keg
Rp
57.000.000
1
Keg
Rp
56.853.800
99,74
Rp
146.200
13
Lap
Rp
38.720.000
1
Keg
Rp
37.964.000
98,05
Rp
756.000
1
Lap
Rp
5.152.000
1
Keg
Rp
5.150.000
99,96
Rp
2.000
1783.163.003 Penyusunan Perencanaan/Renja/RKAKL 011
Penyusunan Perencanaan/Renja/RKAKL
1783.163.004 Pelaporan 011
Penyusunan Laporan Bulanan/Tahunan
012
Penyusunan LAKIP Tahun 2015
1783.163.005 Peningkatan Pelayanan 011
Fasilitasi SPI
1
Keg
Rp
38.060.000
1
Keg
Rp
4.795.100
12,60
Rp
33.264.900
012
Fasilitasi ISO
1
Keg
Rp
57.000.000
1
Keg
Rp
43.261.500
75,90
Rp
13.738.500
1
Keg
Rp
56.800.000
1
Keg
Rp
56.608.000
99,66
Rp
192.000
107
OP
Rp
259.920.000
40
OP
Rp
201.561.900
77,55
Rp
58.358.100
1
Keg
Rp
484.430.000
1
Keg
Rp
206.021.980
42,53
Rp
278.408.020
1783.163.100 Dukungan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan 011
Penyusunan Pedoman Pelaksanaan BLP Sapi Potong
012
Sosialisasi dan Koordinasi
013
Pendampingan dan Pemantauan
52
014
Bimbingan Teknis Sapi Potong Penggemukan
1
Keg
Rp
225.001.000
1
Keg
Rp
218.214.300
96,98
Rp
6.786.700
015
Evaluasi Kegiatan Pakan Sapi Potong
1
Keg
Rp
476.810.000
1
Keg
Rp
318.413.532
66,78
Rp
158.396.468
016
Sarana Pendukung BLP
1
Keg
Rp
24.568.000
1
Keg
Rp
22.449.000
91,37
Rp
2.119.000
017
Rakor Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan
1783.164
Dukungan Pengembangan Mutu Pakan
1
Keg
Rp
170.790.000
1
Keg
Rp
120.493.760
70,55
Rp
50.296.240
16
Lap
Rp
1.217.110.000
16
Lap
Rp 1.095.715.250
90,03
Rp
121.394.750
1.783.164.001 Pengembangan Jabfung Wastukan 011
Workshop Wastukan Lingkup Pusat dan UPT Ditjen PKH
1
Keg
Rp
57.350.000
1
Keg
Rp
54.367.500
94,80
Rp
2.982.500
012
Workshop/Forum Jabfung Wastukan
1
Keg
Rp
195.280.000
1
Keg
Rp
163.425.000
83,69
Rp
31.855.000
013
Pertemuan Triwulan Wastukan Lingkup Ditjen PKH
1
Keg
Rp
9.180.000
1
Keg
Rp
9.180.000 100,00
Rp
-
014
Bimtek Tim Penilai Jafung Wastukan
1
Keg
Rp
4.740.000
1
Keg
Rp
3.740.000
78,90
Rp
1.000.000 14.752.000
1783.164.002
Penyusunan Regulasi Mutu Pakan
011
Penyusunan RSNI Bahan Pakan/Pakan
1
Keg
Rp
68.960.000
1
Keg
Rp
54.208.000
78,61
Rp
012
Penyusunan PTM Bahan Pakan/Pakan
1
Keg
Rp
33.940.000
1
Keg
Rp
27.876.000
82,13
Rp
6.064.000
013
Sosialisasi Peraturan di Bidang Mutu Pakan
1
Keg
Rp
15.140.000
1
Keg
0,00
Rp
15.140.000
72.920.000
87,94
Rp
10.000.000
8.780.000
1.783.164.003 Pengembangan Mutu Pakan 011
Pencetakan Buku Mutu Pakan
1
Keg
Rp
82.920.000
1
Keg
Rp
012
Penyusunan Leaflet Mutu Pakan
1
Keg
Rp
10.280.000
1
Keg
Rp
013
Pembuatan CD Formulasi Pakan
1
Keg
Rp
31.280.000
1
Keg
Rp
014
Penyusunan Instrumen Pengawasan Mutu Pakan
1
Keg
Rp
7.900.000
1
Keg
Rp
015
Evaluasi Kegiatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan
1
Keg
Rp
16.240.000
1
Keg
Rp
15.840.000
016
Penyusunan Instrumen Penilaian CPPB
1
Keg
Rp
10.806.000
1
Keg
Rp
017
Peningkatan Kompetensi Mutu Pakan
1
Keg
Rp
148.804.000
1
Keg
Rp
Pertemuan Surveilans Keamanan Pakan
1
Keg
Rp
8.540.000
1
Keg
Rp
96.000.000
22
Keg
Rp
018 1783.164.004
85,41
Rp
1.500.000
31.280.000 100,00
Rp
-
7.900.000 100,00
Rp
-
97,54
Rp
400.000
10.806.000 100,00
Rp
-
136.534.000
91,75
Rp
12.270.000
4.620.000
54,10
Rp
3.920.000
94.401.300
98,33
Rp
1.598.700
Pengawasan, Pendampingan dan Pemantauan Mutu Pakan
011
Pengawasan Mutu Pakan
16
OP
012
Pembinaan Mutu dan Keamanan Pakan
10
OP
55.000.000
12
Keg
Rp
53.325.600
96,96
Rp
1.674.400
013
Penilaian Penerapan GMP/CPPB ke Pabrik Pakan
20
OP
Rp
130.000.000
35
Keg
Rp
128.214.000
98,63
Rp
1.786.000
014
Pendampingan Laboratorium Pakan Daerah
7
OP
Rp
38.500.000
11
Keg
Rp
37.419.750
97,19
Rp
1.080.250
015
Pemantauan Mutu Pakan di UPT Pusat
5
OP
Rp
27.500.000
9
Keg
Rp
26.475.200
96,27
Rp
1.024.800
015
Pendampingan Surveilans Keamanan Pakan di BBVet/Bvet
10
OP
Rp
70.000.000
10
Keg
Rp
56.763.200
81,09
Rp
13.236.800
53
1783.164.005 Koordinasi Instansi Terkait 011 1783.165
Koordinasi Instansi Terkait
30
OP
Rp
98.750.000 68
Pengadaan Indukan Sapi Potong untuk Daerah Integrasi, Padang 3.995 Ekor Rp 96.627.531.000 Penggembalaan dan Ex-Tambang
Keg
Rp
97.639.700 98,88
Rp
1.110.300
Rp
-
Rp
-
0,00
54