D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
1
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya
2015
2
LAPORAN KINERJA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
3
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya
2015
4
LAPORAN KINERJA
Menjaga Komitmen & Kepedulian LaKIP berfungsi sebagai media untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 2015 dan merupakan piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja
Laporan Kinerja (LaKIP) disusun sebagai wujud pertanggungjawaban lembaga pemerintah tingkat Eselon I, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya selama tahun 2015. LaKIP berfungsi sebagai media untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya selama tahun 2015 dan merupakan piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya selama 1 (satu) tahun, dengan indikator capaian kinerja diukur melalui besaran outcome. Data dalam LaKIP ini disajikan berdasarkan pada hasil capaian kinerja seluruh Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proses penyusunan laporan
Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc
Direktur Jenderal Cipta Karya
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Direktorat Jenderal Cipta Karya selama 1 (satu) tahun, dengan indikator capaian kinerja diukur melalui besaran outcome.
mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Kami berharap LaKIP ini dapat bermanfaat sebagai acuan bagi perencanaan kinerja dan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik di tahun 2016. Selain itu, apabila masih terdapat kekurangan, kami menghargai kritik dan saran yang diberikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Unit Kerja Eselon II, BPPSPAM, Balai Teknis Air Minum dan Sanitasi, Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan, serta Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah mendukung terlaksananya program
pembinaan dan pembangunan infrastruktur dasar permukiman yang dilaporkan dalam LaKIP ini. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran tentang peran dan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Cipta Karya
Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc NIP. 195704181984121001
5
6
LAPORAN KINERJA
Daftar Isi 9 19
Pendahuluan
27
Kapasitas Organisasi
33
Akuntabilitas Kinerja
Perencanaan Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Penutup Lampiran
45 49
7
8
LAPORAN KINERJA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
1
9
Pendahuluan
10
LAPORAN KINERJA
Pendahuluan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) adalah laporan pertanggungjawaban atas kinerja serta capaian yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun anggaran dan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja instansi bersangkutan kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diikuti oleh Peraturan Menteri PAN dan RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja serta Reviu atas Laporan Kinerja, maka setiap Eselon I dan Eselon II pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) di akhir tahun anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Jenderal Cipta Karya disusun untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja serta capaian yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Hasilnya diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan dan seluruh jajaran instansi Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai bahan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan di tahun mendatang sehingga tersusun program yang lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. 1.1. TUGAS DAN FUNGSI Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada bagian Pertama terkait Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, mengamanatkan bahwa Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas “menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; c. Perumusan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Secara keseluruhan Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki 5 (lima) Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Badan, 25 (dua puluh lima) Sub Direktorat, 5 (lima) Bagian Pendukung, 3 (tiga) Bidang, serta 3 (tiga) Balai UPT yang tugas dan fungsinya diatur berdasarkan Peraturan Menteri PU dan PR Nomor: 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 1.2. STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Menteri PU dan PR Nomor: 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh lima (5) unit kerja eselon II dan satu (1) unit kerja unsur pendukung, yaitu: a. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, b. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, c. Direktorat Bina Penataan Bangunan, d. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, e. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, dan f. Sekretariat Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memiliki 3 (tiga) Unit Pelayanan Teknis (UPT) setingkat eselon III yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Jenderal Cipta Karya, yaitu a. Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi Bekasi, b. Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi Surabaya dan c. Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan. Untuk melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) yang dibentuk melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294 Tahun 2005. Pada pelaksanaan tugasnya, unit pelaksana eselon II di dukung oleh 5 (lima) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK dan pemberian bimbingan teknis dan 1 (satu) unit kerja setingkat eselon IV yang menjalankan fungsi dukungan administrasi. Diagram struktur organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, dapat dilihat pada Gambar 1.1.
11
12
LAPORAN KINERJA
direktur jenderal CIPTA KARYA
kepala Bagian kepegawaian, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA DirektORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
DirektORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS
SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PEMBIAYAAN
SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PELAKSANAAN
SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI
SUBDIREKTORAT KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS
SUBDIREKTORAT KETERPADUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
UPT/BALAI
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Diirektorat Jenderal Cipta Karya
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
sekretaris direktorat jenderal
kepala Bagian hukum & per-uu-an
DirektORAT BINA PENATAAN BANGUNAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
kepala Bagian umum
DirektORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
SUBBAGIAN TATA USAHA
kepala Bagian Keuangan
DirektORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS
SUBDIREKTORAT BANGUNAN GEDUNG
SUBDIREKTORAT SPAM PERKOTAAN
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN RUMAH NEGARA
SUBDIREKTORAT SPAM PERDESAAN
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
SUBDIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KHUSUS
SUBDIREKTORAT SPAM KHUSUS
SUBDIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KHUSUS
SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
SUBDIREKTORAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
kelompok jabatan fungsional
13
14
LAPORAN KINERJA
Tugas dan fungsi unit-unit eselon 2 di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: A. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; - pelaksanaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah tangga direktorat jenderal; - koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hukum, pemberian pertimbangan hukum serta penyelenggaraan komunikasi publik direktorat jenderal; - pengelolaan barang milik negara direktorat jenderal; dan - koordinasi, pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana penanggulangan darurat bencana alam. B. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dalam penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, serta penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyelenggarakan fungsi : - Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman;
- penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari apbn dan pembiayaan lainnya; - pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; - pengelolaan data dan sistem teknologi informasi; - pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. C. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, dan kawasan permukiman khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; - penyusunan dan penyebarluasan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; - fasilitasi pembinaan kelembagaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, serta permukiman khusus; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. D. Direktorat Bina Penataan Bangunan Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standarisasi dan penguatan kelembagaan, Direktorat Bina Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi: - Penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. E. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menyelenggarakan fungsi:
15
16
LAPORAN KINERJA
- Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan laporan pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. F. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase
lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. G. Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM), Sekretariat BPPSPAM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: - Penyiapan kajian kebijakan dan penyusunan rencana dan program; - pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan SPAM, serta pemantauan dan evaluasi
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
terhadap pemenuhan perjanjian penyediaan air minum; SEKRETARIS DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
KEPALA BALAI/KEPALA SATKER
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KA. SUB. BAG. TATA USAHA
KA. UR. UMUM DAN KEUANGAN
KA. UR. KEPEGAWAIAN
KA. SIE AIR MINUM
KA. SIE AIR SANITASI
KA. SUBSIE AIR MINUM
KA. SUBSIE SANITASI
BENDAHARA PENGELUARAN
PEJABAT PENANDATANGAN SPM
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PEJABAT PEMUNGUT PNBP
BENDAHARA PENERIMAAN
PANITIA POKJA/ PENGADAAN BARANG JASA
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi
H. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Cipta Karya, melalui Sekretaris Jenderal Cipta Karya berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi memiliki tugas melaksanakan bimbingan teknis dan pemberdayaan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi dengan tugas pokok mengembangan kurikulum, melaksanakan bimbingan teknis bidang air minum dan sanitasi,
serta pelatihan lainnya, dan diseminasi bahan latihan. Dalam penyelenggaraan tugasnya tersebut, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan bimbingan teknik pelayanan air minum dan sanitasi - pemberdayaan kemampuan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi - penyebarluasan dan penerapan teknologi rancang bangun sistem penyediaan air minum dan sistem pengolahan sanitasi
17
18
LAPORAN KINERJA
-
pengelolaan laboratorium dan bengkel kerja air minum dan sanitasi - penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai. I. Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 34 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan mempunyai tugas (pasal 136) : melaksanakan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah dan masyarakat, serta pelayanan informasi dalam penyelenggaraan Permukiman dan Perkotaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Informasi
Permukiman dan Perkotaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut (pasal 136) : - Penyiapan strategi, rencana, program dan anggaran kegiatan balai; - Pelaksanaan evaluasi rencana dan program; - Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundangundangan dan pedoman teknis; - penyiapan data dan pengembangan sistem informasi, penyebarluasan informasi dan komunikasi permukiman dan perkotaan termasuk pengelolaan website balai; - Fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia bidang permukiman dan perkotaan; - Pelaksanaan pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat - Penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara; dan - Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
KEPALA BALAI
KEPALA BAGIAN SUB TATA USAHA
KEPALA SEKSI PROGRAM
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan
KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI
L A P O R A N H A S I L P E MDB IARNEGKUTNOARNA TB I JDEANNDGE CR IAPLT AC IKPATRAY AK A2 R0 Y1 A1
2
19
Perencanaan Kinerja
20
LAPORAN KINERJA
Perencanaan Kinerja Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan dengan indikator kinerjanya berdasarkan program, kebijkan, sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dicapai pada satu waktu yang telah ditetapkan.
2.1 RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PU-PR 2015-2019 menyebutkan bahwa sasaran strategis yang menjadi fokus perhatian Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah meningkatkan dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman. Layanan infrastruktur dasar ini meliputi peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, serta pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar, menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional dan mengembangkan sistem transportasi masal perkotaan, yang keseluruhannya dilaksanakan secara terintegrasi. Di bidang pengembangan kawasan permukiman, penyediaan infrastruktur dasar masyarakat diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar terkait akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau. Untuk mewujudkan ini, sasaran pembangunan kawasan permukiman sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 adalah: a. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen. b. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia. c. Optimalisasi penyediaan layanan air minum. d. Peningkatan efisiensi layanan air minum yang dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional. e. Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman. f. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar. g. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan. Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam merespon target RPJMN 20152019 tersebut diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi, dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan (Turbinwas) dan kegiatan pembangunan (Bang). Dalam pelaksanaan pembangunannya, Direktorat Jenderal Cipta Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem, memfasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten,
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Customers/Stakeholders
Harapan stakeholders dan customer yang harus dipenuhi: Meningkatnya kehandalan infratsruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkatan pemerintah sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman
SS 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
SS 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
SS 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
Internal Process
Harapan stakeholders dan customer dapat dipenuhi melalui internal proses: KETERPADUAN PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMROGRAMAN
SS 4. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
PELAKSANAAN PENGELOLAAN SS 5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS 6. Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
SS 7. Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
Leraning & Growth
SS 8. Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik
Untuk melaksanakan internal proses diperlukan: SS 9. Meningkatnya SDM yang berkompeten dan berintegritas
SS 10. Meningkatnya kualitas tata laksana, dan tata kelola keuangan dan BMN
Gambar 2.1. Peta Strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya
SS 11. Meningkatnya kehandalan sistem dan teknologi informasi
21
22
LAPORAN KINERJA
serta memberdayakan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun sistem, Direktorat Jenderal Cipta Karya memberikan dukungan pembangunan infrastrktur dengan memperioritaskan sistem infrastruktur Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk dukungan yang diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Sedangkan dalam memberdayakan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan infrastruktur keciptakaryaan melalui program pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan Peta Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sasaran strategis yang menjadi fokus perhatian Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan. Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut, maka sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan indikator persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi.
Upaya untuk mencapai sasaran program tersebut, selanjutnya diterjemahkan kedalam peta strategi sebagaimana tergambar dalam Gambar 2.1. Berdasarkan Peta Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, dapat disampaikan sasaran-sasaran antara yang harus dipenuhi untuk mewujudkan sasaran program. Tanggung jawab untuk mencapai sasaran strategis ini didistrubusikan kesetiap direktorat yang berada di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Selanjutnya sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam peta strategi didistribusikan secara merata kepada seluruh unit kerja dan SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya. Penyelarasan kinerja lebih detail dapat dilihat dalam lampiran 6. 2.2. TARGET RENCANA STRATEGIS Pada periode 2015-2019, target sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya, sebagaimana tergambar dalam Renstra Kementerian PUPR adalah sebagai berikut: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan cakupan pelayanan sebesar 76% b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan penurunan luasan permukiman kumuh sebesar 8% c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan cakupan pelayanan sebesar 64%. Rincian target sasaran program per tahun dan indikator kerja dijabarkan dalam Tabel 2.1. Pencapaian target sasaran ini merupakan kontribusi dari seluruh pendanaan, baik yang bersumber dari APBN, APBD, DAK, swasta maupun masyarakat, sebagaimana tercermin dalam RPJMN.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Sasaran Program
Indikator Kinerja
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat.
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum.
%
76
82
88
94
100
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak.
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan.
%
8
6
4
2
0
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat.
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi.
%
64
72
85
92
100
Sumber: Renstra Kementerian PUPR Tabel 2.1. Target Rencana Strategis Terhadap Pencapaian Sasaran Program Direktorat Jenderal Cipta Karya
2.3. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Pada tahun 2015, Perjanjian Kinerja Ditjen Cipta Karya disusun dalam rangka melaksanakan sasaran program dengan dukungan dana yang bersumber dari APBN sejumlah Rp. 19.612.517.206.000,-. Sasaran yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan target kinerja berupa peningkatan cakupan pelayanan akses air minum sebesar 2,07%. 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak dengan target kinerja berupa penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan sebesar 0,70%. 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
dengan target kinerja berupa peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi sebesar 1,80%.
Dalam pelaksanaannya, upaya pencapaian sasaran “meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum” bagi masyarakat sebesar 2,07% didukung oleh unit kerja Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sekretaris Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum melalui kegiatan diantaranya pengembangan jaringan SPAM bagi 622 kawasan MBR, 243 IKK, 229 kawasan khusus dan 1.449 desa, pembinaan terhadap 121 PDAM serta peningkatan kinerja 35 PDAM di 90 Kabupaten/ Kota. Rencana kinerja yang harus dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada unit kerja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dan Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Cipta
23
24
LAPORAN KINERJA
Karya dan Direktorat KIP adalah “meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak” sebesar 0,70% yang akan didukung melalui kegiatan pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman sebesar 2.680 Ha di daerah perkotaan, pendampingan pemberdayaan masyarakat di 11.067 kelurahan, 237 kecamatan dan 4.440 desa, pembangunan 20 Twin Block rusunawa, penataan bangunan dan lingkungan di 617 Ha serta fasilitasi legalisasi 113 Perda Bangunan Gedung.
Pencapaian sasaran ketiga yaitu “meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat” ditandai dengan indikator kinerja pencapaian berupa penyediaan pelayanan sanitasi sebesar 1,8% yang akan didukung melalui pelaksanaan kegiatan sistem pengolahan air limbah skala regional, kota, kawasan dan khusus untuk 1.137.308 KK, sistem penanganan persampahan skala regional, kota, kawasan, dan khusus untuk 2.506.135 KK. Dalam pelaksanaannya target tersebut didukung oleh unit kerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2.4. METODE PENGUKURAN Untuk memudahkan pengukuran kinerja, maka pada saat penentuan target kinerja, perlu diketahui metode pengukuran yang digunakan. Manfaat adanya informasi metode pengukuran, adalah untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator kinerja yang terukur. a. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program “Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Bagi Masyarakat”. Rincian perhitungan terkait
No No
Output Output
L/det (RKAKL)
Sambungan Rumah* L/det (RKAKL)
peningkatan akses air minum dari dana APBN disajikan dalam Tabel 2.3. b. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program “Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman yang Layak” disajikan pada Tabel 2.4. c. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program “Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Akses Sanitasi Bagi Masyarakat” seperti tercantum dalam Tabel 2.5.
Jiwa Terlayani**
Sambungan Rumah*
Proyeksi Penduduk (2015)*** Jiwa
Terlayani**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) PERKOTAAN (1) (2) (3) (4) (5) SPAM IKK + 1 4,629 462,900 2,027,502 PERKOTAAN Pemekaran 1 SPAMTOTAL IKK + Pemekaran 4,629 462,900 2,027,502 4,629 462,900 2,027,502 PERKOTAAN TOTAL PERKOTAAN 4,629 462,900 2,027,502 PERDESAAN PERDESAAN 255,461,700 2 SPAM Khusus 874 279,680 1,224,998 2 Pemberdayaan SPAM Khusus 874 279,680 1,224,998 3 1,449 463,680 2,030,918 Masyarakat 3 Pemberdayaan Masyarakat 1,449 463,680 2,030,918 TOTALPERDESAAN TOTAL 2,323 743,360 3,255,917 2,323 743,360 3,255,917 PERDESAAN TOTAL TOTAL 6,952 1,206,260 5,283,419 1,206,260 5,283,419 KARYA 6,952 CIPTACIPTA KARYA Keterangan: * Asumsi untuk Perkotaan, 1 l/det setara dengan 100 SR Asumsi untuk Perdesaan, 1 l/det setara dengan 320 SR ** Asumsi 1 KK = 4 jiwa *** Data BPS (Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, tahun 2013)
Kontribusi Direktorat Jenderal ProyeksiCK (2015) Penduduk (7) = (5)/(6) x (2015)*** 100% (6)
2.07%
255,461,700
**** Asumsi Potensi Sambungan Rumah dapat tercapai untuk Full Capacity sistem terbangun Tabel 2.3. Perhitungan Peningkatan Akses Air Minum Dari Dana APBN Tahun 2015
Kontribusi Direktorat Jenderal CK (2015) (7) = (5)/(6) x 100%
2.07%
25
26
LAPORAN KINERJA
No
Output
Target 2015
Total Kawasan Kumuh Seluruh Indonesia
Target Pengurangan (%)
% Pelayanan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6) = (3)/(4) x(5)
38,413
10
0.70
1
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman PerkotaanPengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
2,680
Ha
Tabel 2.4. Perhitungan Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman Layak Dari Dana APBN Tahun 2015
No
Output
Unit Satuan (2015)
Jiwa Terlayani
% Pelayanan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) = (4)/255.461.700 x 100%
549,500.00
0.2%
4,100,496.00
1.6%
1
INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT a. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
2
b. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kawasan
4
5
Kab/Kota
INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT a. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Komunal
3
40
INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH INFRASTRUKTUR TEMPAT PENGOLAH SAMPAH TERPADU/3R INFRASTRUKTUR FASILITAS PENGOLAHAN SEMENTARA SAMPAH
452
Kawasan
169,500
Jiwa
76
Kawasan
380,000
Jiwa
55
Kab/Kota
3,747,496
Jiwa
333
Kawasan
333,000
Jiwa
4
Kawasan
20,000
Jiwa
Tabel 2.5. Perhitungan Peningkatan Akses Sanitasi Dari Dana APBN Tahun 2015
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
3
Kapasitas Organisasi
27
28
LAPORAN KINERJA
Kapasitas Organisasi Sumber daya manusia adalah elemen penggerak sedangkan sarana prasarana adalah elemen pendukung Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
3.1 KERAGAMAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya di tahun 2015, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh 3.894 orang pegawai, dengan keragaman pegawai berdasarkan unit kerja sebagaimana tergambar dalam Gambar 3.1.
Sumber: Lakip Eselon II Tahun 2015 Gambar 3.1. Keragaman SDM Berdasarkan Unit Kerja Eselon II
Pada jumlah SDM sebanyak 3.894 orang tersebut, sebanyak 71% pegawai berstatus PNS yang tersebar di Pusat dan Daerah, serta sisanya sebanyak 29% merupakan pegawai Non PNS. Pegawai Non PNS ini adalah pegawai yang berstatus CPNS dan pegawai kontrak. Sampai dengan laporan ini disusun, komposisi pegawai berstatus CPNS sebesar 11% dan pegawai kontrak sebesar 89%.
Dari seluruh pegawai, sebesar 35% dari 3.894 orang ini ditempatkan di pusat dan sisanya sebesar 65% atau sebanyak 2.531 ditempatkan di unit satuan kerja yang berkedudukan di daerah. Di tahun 2015, proporsi terbesar SDM yang merupakan PNS, berasal dari golongan III sebanyak 1.511 orang (59%), yang terbagi golongan ruang sebagaimana terdapat pada Gambar 3.2. Golongan III umumnya didominasi oleh pegawai dengan golongan ruang III/B sebanyak 747 orang yang sebagian besar merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan (masa kerja >5 tahun). Dapat dilihat pada gambar 3.3. Pada keragaman SDM PNS berdasarkan pendidikan, komposisi terbesar ada pada SDM yang berpendidikan Strata-1 sebanyak 1.109 orang atau 44 % dari total keseluruhan SDM. Namun demikian, jika memperhatikan Gambar 3.4. , akan terlihat bahwa komposisi SDM yang memiliki pendidikan SD/SMP/SLTA juga cukup tinggi, yaitu hampir sebesar 40% dari total SDM PNS. Umumnya SDM dengan golongan pendidikan ini, berasal dari pegawai honorer yang diangkat menjadi PNS. Klasifikasi SDM PNS di Direktorat Jendral Cipta Karya berdasarkan pendidikan teknis dan non-
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.2. Klasifikasi Golongan PNS
Gambar 3.4. Grafik SDM Berdasarkan Golongan Pendidikan
Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Gambar 3.5. Grafik SDM Berdasarkan Klasifikasi Teknis dan Non-Teknis
Gambar 3.3. Grafik SDM Berdasar Golongan Ruang
teknis, sebagaimana Gambar 3.5., menunjukkan bahwa, komposisi terbesar SDM PNS berasal dari pegawai dengan pendidikan non-teknis, sebesar 54%. Sedangkan, pegawai PNS dengan pendidikan teknis hanya sebesar 46%. Persebaran SDM di setiap unit kerja Eselon II terdiri dari kategori, yaitu pusat dan daerah, dengan persebaran SDM di masing eselon 2, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.6, menunjukkan bahwa SDM PNS Ditjen Cipta Karya, dominan berada pada unit kerja yang berperan langsung dalam pencapaian sasaran.
Komposisi terbesar persebaran PNS ada di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) sebanyak 566 orang dan yang terendah di Setditjen sebanyak 262 orang. Pada Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, dan Direktorat Bina Penataan Bangunan, PNS banyak tersebar di satuan kerja di daerah. Berdasarkan jenis kelamin, SDM PNS Direktorat Jenderal Cipta Karya masih didominasi Laki-laki
29
30
LAPORAN KINERJA
No
Jenis kelamin
1
Laki-laki
2
Perempuan Total
Jumlah 1.627 orang 922 orang 2.549 orang
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dirjen. Cipta Karya 2015 Tabel 3.1. Rekapitulasi PNS Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 Gambar 3.7. Komposisi Perempuan Yang Menduduki Posisi Strategis
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dirjen. Cipta Karya 2015 Gambar 3.6. Grafik Persebaran SDM
sebanyak 1.627 orang (64%) dan perempuan sebanyak 922 orang (36%). Terdapat beberapa orang Perempuan yang berperan penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya dengan menduduki posisi strategis. Sebanyak 34 perempuan menduduki posisi Eselon IV, 11 perempuan menduduki posisi Eselon III dan 2 perempuan menduduki posisi Eselon II. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat : . Pegawai dengan pendidikan setingkat SD/SMP/ SLTA dan non teknis lainnya , mendominasi total pegawai di lingkungan DJCK, yaitu 45,67 % . Pegawai dengan latar belakang pendidikan teknis/ profesional adalah sebesar 54,33 %
(dimana 34,55% diantaranya adalah pegawai profesional terkontrak) . Berdasarkan besarnya anggaran Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015, setiap Pegawai mempunyai beban anggaran sebesar Rp.4,75 M. . Belum dapat diketahui apakah kinerja pencapaian sasaran ini berbanding lurus dengan kinerja SDM yang dinilai melalui SKP. Hal ini disebabkan karena pada saat penyusunan LaKIP, SKP PNS Tahun 2015 Ditjen. Cipta Karya belum terselesaikan. 3.2 SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendukung tugas dan fungsinya diantaranya terdiri dari kendaraan operasional dan bangunan gedung, dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut a. Kendaraan Operasional Kendaraan operasional yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta adalah 483 buah kendaraan, dengan kondisi rusak ringan sebanyak 40 buah, rusak berat sebanyak 77 buah dan yang masih dalam kondisi baik sebanyak 366 buah. b. Bangunan Gedung Bangunan gedung yang dimiliki Direktorat
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Jenderal Cipta Karya adalah seluas 72.661,92 m2 yang terdiri dari depo dan ruangan kantor yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Padang, Surabaya, Makasar dan Medan. Depo digunakan untuk penyimpanan sarana dan prasarana tanggap darurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2. 3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) Pada awal tahun 2015, anggaran Ditjen Cipta Karya adalah sebesar Rp. 14.408.904.348.000,kemudian pada bulan Juni, terdapat perubahan pagu anggaran menjadi Rp. 19.612.517.206.000,Penambahan pagu anggaran ini dikarenakan adanya pengurangan subsidi BBM. Selama kurun waktu Tahun 2015, pagu Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami revisi 9 kali, yang menyebabkan anggaran menjadi Rp. 19.855.638.146.000,- (Bulan Desember 2015). Proses revisi pada umumnya disebabkan adanya dana sisa lelang, serta beberapa paket yang tidak siap lelang sehingga dialihkan ke direktorat lain ataupun di-drop.
NO.
PRASARANA/SARANA
LOKASI
LUAS (M2)
1
Gedung B.1.C
Jakarta
25,800
2
Depo Gudang Induk
Bekasi
15,480
3
Depo Gudang Padang
Padang
1,100
4
Depo Gudang Surabaya
Surabaya
6,000
5
Depo Gudang Makasar
Makasar
3,000
6
Depo Gudang Medan
Medan
12,000
7
Wisma Sanita
Jakarta
1,390
8
Gedung Kantor Satker Bangkim
Jakarta
863.04
9
Gedung Kantor Tanggap Darurat
Jakarta
824
10
Gedung Kantor Satker Agropolitan
Jakarta
198
11
Mess Pejompongan
Jakarta
362.88
12
Gedung TC Pejompongan
Jakarta
1,024
13
Gedung Ex Tata Bangunan
Jakarta
1,200
14
Gedung Kantor Habitat
Jakarta
480
15
Gedung Kantor BPPSPAM
Jakarta
540
Kronologis perubahan pagu anggaran tiap sasaran program disajikan dalam Tabel 3.3. SASARAN PROGRAM
Total
72,661.92
Tabel 3.2. Prasarana dan Sarana Gedung dan Kantor Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta
PAGU AWAL
PAGU APBN-P
PAGU AKHIR
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
5,432,726,590,000
6,853,794,804,000
7,259,257,280,000
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
6.572.260.758.000.
8,923,319,209,000
9,096,942,343,000
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
2,403,917,000,000
3,835,403,193,000
3,499,438,523,000
14,408,904,348,000
19,612,517,206,000
19,855,638,146,000
TOTAL
Tabel 3.3. Kronologis Perubahan Pagu Anggaran Terhadap Pencapaian Sasaran Program Tahun 2015
31
32
LAPORAN KINERJA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
4
33
Akuntabilitas Kinerja
34
LAPORAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Dalam pengelolaan rencana kinerja dilakukan pemantauan secara berkala atas pengelolaan kinerja. Terdapat indikator untuk mengukur hasil dari capaian kinerja yang telah disepakati lainnya.
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Capaian Realisasi
Kelebihan
2.07%
2.21%
0.14%
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan
0.70%
0.82%
0.12%
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi
1.80%
1.94%
0.14%
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
Tabel 4.1 Pencapaian Sasaran Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015 2015 No
Sasaran
Indikator
Satuan
Baseline 2014
Target Renstra
Target DJCK
Realisasi APBN
Selisih Realisasi 2015 terhadap Target Renstra 2015
Target 2019
1
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum
%
68.11
76
2.07
70.315
5.685
100
2
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan
%
10
2
0.7
1.18
8.82
0
3
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi
%
61.06
64
1.8
63
1.00
100
Tabel 4.2 Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Program Ditjen Cipta Karya
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
4.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen. Cipta Karya) melakukan pengelolaan kinerja terhadap sasaran strategis secara berkala melalui penyusunan rencana aksi terhadap Perjanjian Kinerja (PK), yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemantauan secara berkala (triwulan). Capaian kinerja 3 (tiga) sasaran strategis program Ditjen. Cipta Karya tergambar dari 3 (tiga) indikator sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.2., dengan realisasi kinerja sebagai berikut: A. SASARAN “MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM BAGI MASYARAKAT” Kinerja sasaran ini digambarkan melalui indikator meningkatnya cakupan pelayanan akses air minum. Pada tahun 2015, dari target 2,07%, telah terealisasi sebanyak 7.349 liter/detik atau setara dengan 2,205% cakupan pelayanan akses air minum. Angka realisasi 2,205% ini merupaan total target kapasitas SPAM terbangun baik diperkotaan maupun di perdesaan berdasarkan perhitungan full capacity SPAM terbangun1 . Meningkatnya realisasi cakupan pelayanan akses air minum karena adanya revisi APBN sehingga menambah kapasitas terbangun pada jaringan SPAM MBR, IKK dan SPAM pada kawasan khusus. Pelaksanaan kinerja sasaran ini, didukung oleh output-output yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) dan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Berikut kecenderungan kinerja output-output yang 1 ) Seperti telah disampaikan pada Bab II perhitungan cakupan pelayanan akses air minum nasional, dilakukan dengan asumsi bahwa potensi sambungan rumah dapat tercapai untuk full capacity sistem terbangun, jika proporsi total pendanaan APBD untuk air minum adalah sebesar 35% dari APBN air minum
diselenggarakan Direktorat PSPAM dan BPPSPAM dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum di tahun 2015, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Pertama
Dalam mencapai target 2.07%, telah dilakukan pembangunan di 237 IKK, 1.449 desa Pamsimas, 617 kawasan SPAM terfasilitasi, 246 kawasan SPAM Non-PDAM terfasiltiasi serta 246 kawasan khusus dengan kinerja fisik sebesar 91,76%. Selain pendekatan pembangunan untuk menambah kapasitas terbangun, di tahun 2015, dilakukan pula kegiatan-kegiatan lain seperti: a. Sinkronisiasi air baku untuk air minum dengan Ditjen Sumber Daya Air b. Peningkatan kapasitas penyelenggara SPAM melalui mekanisme center of excellence c. Peningkatan kinerja PDAM, dimana pada tahun 2015, terdapat 22 PDAM yang naik kinerjanya dari kurang sehat menjadi sehat, dan 18 PDAM yang naik kinerjanya dari sakit menjadi kurang sehat. d. Penyusunan NSPK yaitu PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang SPAM, SE Menteri PUPR Nomor 04/ SE/M/2015 tentang Izin Penggunaan Sumber
35
LAPORAN KINERJA
2015
2014
2013
2012
2011
2010
Sasaran Program Indikator/Kinerja
1,49
1,64
2,205
9,264
7,574
1,04 6,396
10,353
0,60 3,650
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum
0,43
Meningkatnya konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
2,576
Pada dokumen Rancangan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019, disampaikan bahwa dalam memenuhi target 100% cakupan pelayanan air minum di tahun 2019, pendanaan APBN berkontribusi sebesar 35% dan sisanya merupakan kontribusi dari APBD, Swasta dan Masyarakat. Jika menggunakan asumsi bahwa dengan pendanaan 35% mampu menghasilkan peningkatan cakupan pelayanan air minum sebesar 2.205%, maka di perkirakan sisa pendanaan lainnya (sebesar 65%) mampu menghasilkan tambahan cakupan pelayanan air minum sebesar 4,095%. Ini berarti, pada tahun 2015, terdapat penambahan cakupan pelayanan air minum secara nasional sebesar 6,3%.
Jika kinerja sasaran ini di perbandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka peningkatan cakupan pelayanan air minum pada periode 2010-2015 menunjukkan kinerja yang positif, sebagaimana terlihat pada Tabel 4.3.
Satuan
Walaupun realisasi cakupan pelayanan air minum telah melebihi target, namun dalam pelaksanaan dilapangan, masih ditemui kendala serta tantangan sebagai berikut: a. Adanya keterbatasan sumber air baku pada daerah pelayanan b. Masih adanya kapasitas produksi (idle capacity) pada sistem eksisting c. Komitmen Pemerintah Daerah yang masih rendah untuk membangun jaringan distribusi perpipaan d. Masih kurangnya komitmen PDAM untuk mempercepat perluasan pemasangan sambungan rumah e. Masih besarnya biaya penyambungan SR pada konsumen SPAM IKK
Berdasarkan baseline cakupan pelayanan air minum nasional tahun 2014 sebesar 68,11% (BPS), dan dengan potensi realisasi cakupan pelayanan air minum Tahun 2015 sebesar 6,3%, maka cakupan pelayanan air minum nasional hingga tahun 2015 adalah sebesar 74,41%. Jika realisasi ini disandingkan dengan target Renstra sebagaimana disampaikan pada Bab II, maka masih terdapat gap sebesar 1,59% di tahun 2015 atau sebesar 25,59% terhadap target tahun 2019. Ini berarti, rata-rata yang harus dicapai per tahun hingga 2019, adalah sebesar 6,39%. (Tabel 4.2.).
%
daya Air dan Kontrak Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013, Tata Cara Penghematan Penggunaan Air di Gedung Instansi Pemerintah, Draft Peraturan Presiden tentang BPPSPAM serta Draft Permen PUPR tentang Pemberlakuan SKKNI bidang SPAM
Liter/detik
36
Kapasitas air
Sumber: LaKIP Direktorat Pengembangan Air Minum Tahun 2010-2014 Tabel 4.3. Peningkatan Cakupan Pelayanan Air Minum Periode 2010-2015
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Pembangunan sistem penyediaan air minum telah memberikan manfaat berupa pelayanan air minum untuk masyarakat melalui pemanfaatan sambungan rumah. Beberapa output terbangun yang telah memberikan manfaat diantaranya adalah: 1. SPAM Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari
Pembangunan SPAM Pulau Mansinam telah memberikan manfaat berupa penyediaan PS air minum bagi masyarakat yang berkunjung ke situs wisata sejarah Pulau Mansinam. SPAM Pulau Mansinam menggunakan sistem perpompaan berkapasitas 15 liter/detik. Saat ini SPAM Pulau Mansinam telah imanfaatkan sebanyak 90 unit SR.
Gambar 4.2. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Pulau Mansinam
2. SPAM IKK Aimas Distrik Aimas Kabupaten Sorong Pembangunan SPAM IKK Aimas bertujuan untuk menyediakan prasarana dan sarana air minum yang akan melayani masyarakat Distrik Aimas dan Distrik Mayamuk, Kegiatan-kegiatan Ekonomi maupun kebutuhan perkantoran. SPAM IKK Aimas adalah sistem perpompaan berkapasitas 20 liter/detik.
Saat ini SPAM IKK Aimas telah dimanfaatkan sebanyak 1.400 unit sambungan rumah.
Gambar 4.3. Pemanfaatan Sambungan Rumah oleh Masyarakat Pulau Mansinam
37
38
LAPORAN KINERJA
3. SPAM Pedesaan Desa Komodo Kabupaten Manggarai Barat
Gambar 4.4. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Distrik Aimas
Gambar 4.5. Pemanfaatan SPAM oleh Masyarakat Desa Komodo
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Terhadap target nasional MDG’s perkotaan yang berakhir di tahun 2015 yaitu sebesar 75,29%, telah terealisasi sebesar 80,72%, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.6.
b. Mengoptimalkan peran turbinwas Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendorong peran swasta, masyarakat dan APBD dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum nasional
Gambar 4.6. Kecenderungan Akses Air Minum Aman (%)
Walaupun akses aman air minum perkotaan telah melampau target MDG’s, namun demikian melihat selisih capaian Renstra di tahun 2015, perlu dilakukan percepatan peningkatan akses aman air minum baik diperkotaan maupun perdesaan, untuk mencapai target 100% di akhir tahun 2019. Dengan memperhatikan hasil kinerja tahun 2015, maka dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan air minum di tahun mendatang, akan dilakukan beberapa rencana tindak lanjut, diantaranya yaitu: a. Melakukan penyesuaian target tahunan pada periode 2016-2019 dalam rangka mewujudkan cakupan pelayanan akses air minum 100%
c. Membangun lebih banyak SPAM jaringan perpipaan baru, sebagai salah satu upaya terbesar untuk mencapai 100% cakupan akses air minum d. Pengembangan teknologi dalam membangun instalasi pengolahan air minum dengan teknologi reverse osmosis e. Pengembangan SPAM Regional, sebagai salah satu solusi atas kondisi ketersediaan air baku yang tidak merata f. Menetapkan kebijakan kabupaten/kota binaan, yaitu kab/kota yang memiliki akses AM baik (mendekati 100%), yang akan difasilitasi untuk mencapai pelayanan 100%
39
40
LAPORAN KINERJA
B. SASARAN “MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HUNIAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK” Kinerja sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman layak digambarkan melalui indikator kinerja ‘penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan’ dengan target di tahun 2015 sebesar 0,70%. Pada tahun 2015, realisasi kinerja sasaran ini adalah 0,82% atau setara dengan 3.140 Ha2. Sasaran ini didukung oleh output yang dihasilkan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dan Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun kecenderungan pengelolaan kinerja output-output ini di tahun 2015 adalah sebagaimana tergambar pada Gambar 4.7., dengan rata-rata kinerja fisik sebesar 96,77%.
Gambar 4.7. Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Kedua
Selain pendekatan pembangunan fisik untuk menuntaskan kawasan kumuhan, di tahun 2015, dilakukan pula kegiatan-kegiatan lain seperti: a. Penyusunan Rancangan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Pedoman 2 ) Realisasi dihitung sesuai metode perhitungan pada Bab II: (3.140/38.143*10%)
Teknis Program Peningkatan Kualias Kawasan Permukiman (P2KKP) Rancangan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Pedoman Teknis Program Peningkatan Kualias Kawasan Permukiman merupakan rancangan pedoman teknis yang akan digunakan sebagai landasan pelaksanaan kegiatan program peningkatan kualitas kawasan permukiman. b. Pendampingan penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman – Kumuh Perkotaan (RPKPKP) pada Kab/kota Pendampingan ini merupakan bentuk fasilitasi kepada Kab/Kota dalam penanganan permukiman kumuh. Pada tahun 2015, dari target pendampingan kepada 119 Kab/ Kota, hanya 117 Kab/Kota yang berhasil menerbitkan dokumen RKPKP, dikarenakan ketidaksiapan Pemerintah Kab/Kota c. Pendampingan Penyusunan Rancangan Peraturan daerah tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di 6 kota Pilot Project yaitu Kota Palembang, Kota Bogor, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Balikpapan, dan Kota Bitung. Pendampingan penyusunan Raperda ini merupakan salah satu bentuk pembinaan pemerintah pusat terhadap pemerintah kabupaten/kota. d. Fasilitasi penyusunan 113 Peraturan Daerah Bangunan Gedung e. Fasilitasi pelaksanaan keterpaduan dengan tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman sebesar 72%. Realisasi luasan permukiman kumuh sebesar 3.140 Ha ini, merupakan kontribusi dari APBN (dimana dalam struktur penganggaran hanya berperan sebesar 35% dari total pendanaan berbagai stakeholder). Diperkirakan, pendanaan non-APBN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
(sebesar 65%), mampu berkontribusi mengurangi luasan kawasan kumuh perkotaan sebesar 1,52%. Ini berarti, pada tahun 2015, total luasan permukiman kumuh perkotaan yang berkurang secara nasional diperkirakan sebesar 2,34% atau setara dengan 8.936 Ha. Realisasi ini telah melebihi target yang ditetapkan secara nasional di tahun 2015 yaitu 2% atau setara dengan 7.628 Ha. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, dimana luasan kawasan kumuh yang berkurang adalah sebesar 407,77 Ha, maka realisasi tahun 2015 cukup besar dan signifikan. Hal ini dikarenakan adanya komitmen yang cukup tinggi dari seluruh stakeholder untuk mengurangi kawasan kumuh perkotaan, yang dipertegas dengan adanya SK Bupati/Walikota mengenai luasan kawasan kumuh perkotaan. Pelaksaan kegiatan dalam mengurangi kawasan kumuh di tahun 2015, telah memberikan manfaat kepada masyarakat, melalui meningkatnya kualitas kawasan permukiman, diantaranya: a. Peningkatan kualitas jalan lingkungan di Candikuning, Tabanan Bali
Gambar 4.8. Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek Pada Kawasan Candikuning
b. Peningkatan kualitas kawasan melalui pembangunan saluran drainase di Kawasan Sinarmanik, Bangka Belitung
Gambar 4.9. Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek Pada Kawasan Sinarmanik
c. Penyediaan Ruang Terbuka Publik pada Kawasan Bener, Yogyakarta
Gambar 4.10 Kondisi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Proyek pada Kawasan Bener
Dengan memperhatikan kinerja tahun 2015, untuk mempercepat pengurangan luasan kumuh hingga 0% pada akhir tahun 2019, rencana tindak lanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Membangun Sistem Informasi dan Komunikasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Nasional a. Pembangunan basis data nasional dan daerah. b. Integrasi Basis Data dan Sistem Informasi Cipta Karya Daerah dan Nasional. c. Pemantapan Sistem Informasi & Pembangunan jejaring. 2. Membangun Kelembagaan Penanganan di Pusat dan Daerah
41
42
LAPORAN KINERJA
a. Pembangunan kesepahaman & komitmen nasional b. Deklarasi komitmen dalam penanganan di pusat dan daerah c. Penguatan kelembagaan nasional & daerah. 3. Membangun dan Memperkuat Kapasitas Pemerintah Daerah a. Diseminasi & Sosialiasi produk pengaturan dan target penanganan b. Peningkatan kapasitas melalui Pelatihan Peningkatan inisiatif dan Penguatan kapasitas 4. Membangun dan Memperkuat Kapasitas dan Peran Masyarakat a. Penyebarluasan Informasi Publik b. Edukasi Massa c. Penguatan Peran dan Kapasitas 5. Melaksanakan Kegiatan Penanganan Pada Lokasi Prioritas Nasional, meliputi Perencanaan-Implementasi-Pengelolaan a. Penyusunan rencana (RP2KPKP); Implementasi Prioritas Nasional dan pembiayaan jangka menengah; Pengelolaan hasil b. Penyusunan rencana Aksi Tahunan, Implementasi Prioritas nasional dan penuntasan kumuh, pembiayaan jangka menengah; dan Pengelolaan hasil c. Pengelolaan hasil (lingkungan permukiman dan infrastruktur) dan Evaluasi 6. Memfasilitasi Kegiatan Penanganan oleh Daerah (Lokasi Non-Prioritas)
3 ) Berdasarkan LaKIP Direktorat PPLP Tahun 2015, sektor persampahan mampu merealisasikan manfaat kepada 10.854.320 jiwa dan sektor air limbah mampu merealisasikan manfaat sebesar 4.598.200 jiwa. Dengan menggunakan
a. Implementasi dan pembiayaan jangka menengah b. Pengelolaan hasil (lingkungan permukiman dan infrastruktur) dan Evaluasi C. SASARAN ”MENINGKATNYA KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN AKSES SANITASI BAGI MASYARAKAT” Pencapaian kinerja Sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, digambarkan dengan indikator kinerja ‘peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi’, dengan besaran target di tahun 2015 adalah sebesar 1.8% yang terdiri dari 0,2% untuk air limbah dan persampahan sebesar 1,6%. Dengan menggunakan metode perhitungan yang telah disampaikan di bab II, pada tahun 2015, realisasi kinerja sasaran ini adalah 1,94% dengan rincian sebesar 0,21% untuk air limbah dan 1,73% untuk persampahan atau setara dengan 4.955.956 Jiwa3. Realisasi 1,94% merupakan kontribusi dari penggunaan APBN, dimana dalam struktur pembiayaan hanya berperan sebesar 35% saja. Dengan menggunakan asumsi bahwa 35% pendanaan mampu menghasilkan 1,94%, maka diperkirakan pendanaan non-APBN yang berjumlah 65%, mampu berkontribusi meningkatkan cakupan pelayanan akses sanitasi sebesar 3,6%. Pada tingkat nasional, maka penambahan cakupan pelayanan sanitasi di tahun 2015 adalah sebesar 5,54%.
asumsi jumlah penduduk nasional tahun 2015 adalah 255.461.700 jiwa, maka penambahan cakupan pelayanan sanitasi di tahun 2015 adalah : ((10.854.320+4.598.200) / 255.461.700 ) *100% = 1,94%
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Gambar 4.11. Kinerja Penyelenggaraan Output Mendukung Sasaran Ketiga
Pelaksanaan kinerja sasaran ini dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) melalui pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota di 4 kab/kota, pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kawasan di 26 kawasan pada 22 kab/kota, pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala komunal di 457 kawasan pada 206 kab/kota, pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di 37 Kab/Kota, Pembangunan Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di 114 Kab/Kota, Pembangunan Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R di 310 kawasan pada 180 Kab/Kota, pembangunan Infrastruktur Fasilitas Pengolahan Sementara Sampah di 3 Kab/ Kota serta pembangunan Infrastruktur Drainase seluas 2.650 Ha. Pencapaian kinerja sasaran ini ditahun 2015 telah melebihi target yang ditetapkan dikarenakan adanya APBN-P yang menyebabkan meningkatnya cakupan pelayanan akses sanitasi. Selain penggunaan pendekatan pembangunan baik melalui pembangunan sistem ataupun pemberdayaan masyarakat, dilakukan
juga beberapa kegiatan untuk mendorong meningkatnya cakupan pelayanan akses sanitasi, yaitu: a. Peningkatan kesadaran Pemda dan masyarakat melalui pelaksanaan program PPSP serta menjalin kemitraan/kerjasama dengan K/L lain dan AKKOPSI b. Pengembangan dan penerapan peraturan perundang-undangan diantaranya melalui penyusunan RUU Sanitasi, serta Fasilitasi Perda Sanitasi c. Peningkatan kemampuan pendanaan melalui fasilitasi CSR, kemitraaan dengan pihak donor melalui pinjaman/hibah, serta kemitraan dengan badan usaha/swasta d. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM melalui fasilitasi pembentukan kelembagaan, serta pelatihan teknis kepada Pemda Kinerja penyelenggaraan output untuk mendukung pencapaian sasaran ini (Gambar 4.11.), memperlihatkan kecenderungan pencapaian kinerja fisik dari penyelenggaraan output sebesar 94,74%. Terhadap penyelenggaraan output tersebut, masih dijumpai kendala, yang diantaranya: a. Banyaknya pembatalan/drop loan pada kegiatan yang menggunakan pinjaman/hibah. Beberapa Loan yang di drop adalah Loan ADB untuk Consulting Services for MSMHP, Loan ADB Paket Sewerage System Medan – Expansion Zone 12 (NCB) dan Zone 10 & 11 (NCB), Loan ADB paket WWTP Kota Pekanbaru, Jambi, dan Makassar, Loan JICA TPA Regional Mamminasata dan Loan JICA Semarang Urban Drainage Component 1 dan 2. Pada umumnya loan di drop karena NOL yang belum turun. b. Belum seluruh Kab/Kota memiliki Rencana Induk/Master Plan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi yang terintegrasi dengan rencana tata ruang.
43
44
LAPORAN KINERJA
c. Teknologi penanganan air limbah masih bertumpu pada system pembuangan setempat (on-site). d. Masih minimnya partisipasi lembaga non pemerintah dan swasta dalam menangani kesehatan lingkungan. e. Masih terbatasnya kapasitas dan kemampuan anggaran pemerintah (pusat dan daerah). Jika dibandingkan dengan tahun 2014, cakupan pelayanan akses sanitasi telah mengalami peningkatan, dimana semula hanya 1,12% atau 2.797.200 jiwa menjadi 1,94% atau 4.955.956 jiwa. Hal ini disebabkan adanya peningkatan anggaran dari tahun sebelumnya. Kemudian jika dibandingkan antara capaian tahun ini dengan target MDG’s, dimana target MDG’s Sanitasi pada tahun 2015 adalah 62,41% sedangkan capaian tahun ini sudah mencapai 63,65% sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya sudah melampaui target MDG’s. Berdasarkan baseline tahun 2014, dimana cakupan pelayanan sanitasi adalah sebesar 61,06% (BPS), maka realisasi tahun 2015 telah mampu menambah cakupan pelayanan sanitasi menjadi 64,66% atau melebihi target nasional, yang tentunya dapat mengurangi beban penambahan cakupan tahuntahun berikutnya. Penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya ada yang memberikan manfaat langsung, dan ada yang memberikan manfaat tidak langsung. Pada pembangunan yang memberikan manfaat langsung, masyarakat dapat langsung memanfaatkan output terbangun, sementara pada pembangunan yang tidak memberikan manfaat langsung, masyarakat tidak dapat langsung memanfaatkan, karena harus ditindaklanjuti oleh
Pemda terlebih dahulu. Beberapa contoh sarana dan prasarana sanitasi terbangun yang langsung bermanfaat bagi masyarakat diantaranya adalah: a. Pembangunan TPS 3R dan sarana pendukung Manfaat dari pembangunan TPS 3R adalah: - Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA - Menambah insetif bagi masyarakat dari hasil penjualan daur ulang, produk kompos dan penjualan bibit tanaman. - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Gambar 4.12. Fasilitas TPS3R di Dusun Contong
Gambar 4.13. Fasilitas TPS3R di Kelurahan Kebonsari
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Pembangunan TPS3R yang telah dilakukan diantaranya adalah TPS 3R di TPS 3R Dusun Contong Desa Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Pembangunan TPS 3R Kelurahan Kebonsari, Kec. Temanggung, Kab. Temanggung, Provinsi Jawa Tengah b. Pembangunan IPAL (kawasan/ khusus/ SANIMAS) Manfaat dari pembangunan IPAL adalah: - Meningkatkan kualitas pengelolaan air limbah masyarakat - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Pembangunan IPAL telah dilakukan di beberapa lokasi, antara lain: - Pembangunan MCK Plus KSM Mega Indah Desa Pakatellu Kec. Kusan Hilir, Kab. Tanah Bumbu, Prov. Kalimantan Selatan
Gambar 4.14. Fasilitas MCK Plus KSM Mega Indah
Gambar 4.15. Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Kawasan Perum PNS Padang Baru
!
- Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Kawasan Perum PNS Padang Baru Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Dengan memperhatikan hasil kinerja tahun 2015 dan selisih target yang harus dicapai dalam mewujudkan 100% cakupan pelayanan akses sanitasi di tahun 2019, maka rencana tindak lanjut untuk dilaksanakan pada periode berikutnya diantaranya adalah: a. Memperkuat peran turbinwas Ditjen Cipta Karya untuk mendorong pengembangan struktur kelembagaan di daerah yang representatif dalam pengelolaan sanitasi, meningkatkan alokasi biaya investasi dari swasta, mendorong Pemerintah Daerah untuk memiliki Master Plan yang terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang. b. Mendorong pengembangan pengolahan air limbah system terpusat (off site) serta kualitas TPA sesuai dengan ketentuan teknis. c. Mempercepat penyusunan peraturanperaturan yang bersifat operasional. d. Perkuatan dan penerapan hukum. Berdasarkan uraian pada subbab-subbab diatas, dapat disampaikan bahwa kinerja Ditjen Cipta Karya dalam mencapai target sasaran strategisnya, telah cukup baik dengan rata-rata kinerja sebesar 110,48%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh 2.345 SDM dengan anggaran sebesar Rp18.488.808.701.000,- dengan status aset yang berpotensi dihibahkan sebesar Rp. 26.276.435.920.228,-. Potensi hibah aset pada tahun 2015, adalah sebagaimana tergambar pada Gambar 4.16. Potensi hibah terbesar berasal dari Direktorat
45
LAPORAN KINERJA
14.000.000.000 12.000.000.000
12.105.230.000
7.393.790.000
8.000.000.000 6.000.000.000 3.672.310.000
4.000.000.000
1.829.500.000
2.000.000.000 -
PAM
PPLP
PKP
BPB
Sumber: Seditjen, 2015
Gambar 4.16. Potensi Hibah di Lingkungan Ditjen Cipta Karya
7.393.790.000
Potensi Usulan Proses
391.000.000
1.829.500.000
1.200.470.000
2.000.000.000
3.672.310.000
4.000.000.000
1.526.000.000
6.000.000.000
1.238.180.000
8.000.000.000
416.640.000
10.000.000.000
3.801.320.000
12.000.000.000
3.634.060.000
14.000.000.000
12.105.230.000
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebesar Rp. 12.105.230.000.000,- dan yang paling kecil berasal dari Direktorat Bina Penataan Bangunan sebesar Rp. 1.829.500.000.000,-. dengan status proses serah terima aset sebagaimana terlihat pada Gambar 4.17. Permasalahan yang dihadapi sehingga
-‐ PAM
diperlukan; Belum adanya Surat Pernyataan Siap Menerima Hibah dari Pemerintah Daerah; BMN yang akan dihibahkan belum fungsional, masih perlu adanya perbaikan, tidak sesuai dengan rencana; c. Sudah tidak adanya dokumen tertentu yang diperlukan untuk proses hibah; d. Sudah tidak adanya BMN (secara fisik) yang akan dihibahkan. b.
10.000.000.000
1.769.910.000
46
PPLP
PKP
BPB
Sumber: Seditjen, 2015 Gambar 4.17. Status Hibah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
mengakibatkan serah terima aset ini belum terlaksana adalah: a. Belum lengkapnya dokumen pendukung yang
Dampak dari masih banyaknya aset-aset Pemerintah Pusat di Daerah yang belum diserahterimakan ke Pemerintah Daerah adalah aset menjadi tidak terpelihara dan manfaatnya belum dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksa (LHP), tahun 2015 Ditjen. Cipta Karya mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), setelah satu tahun sebelumnya predikat yang dicapai adalah WTP dengan penjelasan. Namun demikian, masih ditemukan beberapa temuan auditor yang perlu ditindaklanjuti di tahun 2015, yaitu: a. Jenis temuan 01 (keborosan) dengan jumlah Rp23.558.563.949 b. Jenis temuan 02 (kebocoran) dengan jumlah Rp18.801.590.891 c. Jenis temuan 03 – 10 (administrasi) sebanyak 2.644 kejadian 4.2 CAPAIAN KINERJA LAINNYA Selain pencapaian terhadap sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam dokumen Rancangan Renstra, Ditjen Cipta Karya di tahun 2015 juga mencatat pencapaian kinerja lainnya yang dipandang penting, diantaranya yaitu: a.
Penghargaan Gelar Pemberdayaan Masyarakat
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Berbasis Budaya, Expo dan Award 2015 Pada ajang Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya, Expo dan Award 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diwakili oleh Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman – Ditjen Cipta Karya menjadi Juara Pertama Stand Pameran Terbaik Kategori Platinum. b. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008
yaitu: a. Penyerapan Anggaran Pada akhir tahun 2015, penyerapan anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya telah terealisasi sebesar 94,64% dari target yang tercantum dalam PK sebesar Rp. 19.612.517.206. Namun terhadap pagu anggaran revisi (Rp19.798.069.562) maka terealisasi sebesar 93,76%. Besaran anggaran ini mengalami revisi beberapa kali yang mengakibatkan anggaran Ditjen. Cipta Karya bertambah.
BPPSPAM telah menerima sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 pada bulan Desember 2013. Sertifikasi ini merupakan bukti komitmen dari BPPSPAM sebagai badan yang akuntabel dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). 4.3 REALISASI ANGGARAN Dengan menggunakan pendekatan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga selanjutnya dilakukan analisis dan evaluasi atas pelaksanaan anggaran di tahun 2015. Hasil analisa pendekatan ini yang sebagaimana tertera dalam e-Performance, 4) dapat disampaikan, bahwasanya kinerja pelaksanaan anggaran Ditjen Cipta Karya dapat dinilai dengan hasil sebesar 98,50% atau jika dintepretasikan adalah SANGAT BAIK (hasil perhitungan terlampir). Pencapaian ini dipengaruhi oleh beberapa indikator penilaian diantaranya
4 ) E-Performance merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Sekjen Kementerian PUPR untuk menilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L, sebagaimana yang diamanatkan dalam PMK Nomor 249 Tahun 2011 tentang Evaluasi Atas Pelaksanaan RKAKL
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2015, Ditjen Cipta Karya mendapatkan tambahan anggaran yang cukup banyak. Penambahan anggaran terbesar terdapat pada sasaran pertama, untuk mendukung meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat.
Anggaran Ditjen. Cipta Karya telah berkontribusi langsung dalam pencapaian sasaran dan proporsi terbesar adalah dalam rangka pencapaian sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak sebesar Rp. 9.205.906.158.000,-. atau 46,94%. Realisasi anggaran setiap sasaran bervariasi dari 82,34% hingga 99,93% (lihat Tabel 4.3). b. Konsistensi perencanaan dengan implementas Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai konsistensi antara perencanaan dan implementasi sebesar 8,61%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh rencana penyerapan anggaran tidak dapat terealisasi dengan baik di tiap bulannya. Beberapa hal yang menyebabkan tidak
47
48
LAPORAN KINERJA
Sasaran Strategis
Anggaran (Dalam Ribu Rp)
Proporsi
Rencana (PK)
Revisi
Realisasi
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
6.571.207.855
7.258.837.300
6.566.492.857
90,46%
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
9.205.906.158
9.096.942.343
8.764.093.063
96,34%
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
3.835.403.193
3.441.869.939
3.239.324.078
90,46%
Tabel 4.3. Kontribusi Anggaran Terhadap Pencapaian Sasaran Ditjen Cipta Karya
maksimalnya realisasi penyerapan anggaran setiap bulan, terutama periode Bulan Januari – Agustus 2015, antara lain karena unit kerja masih melakukan penyesuaian terhadap organisasi baru sehingga mengakibatkan keterlambatan proses lelang, penandatanganan kontrak, revisi paket, dan keterlambatan penerbitan SK Satuan Kerja. c. Output Terhadap penggunaan anggaran di tahun 2015, telah dihasilkan berbagai output. Hingga akhir Desember 2015 telah terealisasi output dengan tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 98,89%. Terdapat beberapa output yang realisasinya diatas 100% (lihat lampiran 4). Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan penentuan target di awal tahun 2015.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 98,01, maka kinerja realisasi output tahun 2015 telah lebih baik. Namun demikian, pada tahun 2015, masih terdapat beberapa output yang tidak terealisasi dengan maksimal, diantaranya adalah SPAM Perkotaan, Penyelenggaraan Bangunan
Gedung, Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus, Sistem Pengolahan Air Limbah serta Sistem Penanganan Persampahan. Pada umumnya, tidak maksimalnya pencapaian output dikarenakan ketidaksiapan readiness criteria. d. Efisiensi Efisiensi adalah kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga serta biaya. Dalam konteks pelaksanaan tugas di Direktorat Jenderal Cipta Karya, efisiensi yang terjadi di tahun 2015 adalah sebesar 72,85%. e. Aspek Manfaat Pada pencapaian kinerja sasaran di tahun 2015, atas penggunaan anggaran Ditjen Cipta Karya, telah tercapai kinerja sebesar 110,48%. Berdasarkan uraian atas kinerja organisasi dan realisasi anggaran diatas, dapat disampaikan bahwa kinerja Ditjen Cipta Karya dalam merealisasikan target sasaran programnya, telah terealilsasi dengan cukup baik, dengan rata-rata capaian kinerjanya sebesar 110,48%. Seluruh indikator telah terealisasi melebihi target yang telah ditetapkan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
dalam Perjanjian Kinerja tahun anggaran 2015. Pencapaian kinerja ini, didukung oleh SDM sejumlah 3.894 orang, sarana dan prasarana diantaranya berupa 366 kendaraan serta bagunan gedung seluas 72.661,92 m2. Dukungan SDM di tahun 2015 dirasa belum
mencukupi, dikarenakan sedikitnya komposisi PNS yang memiliki latar belakang pendidikan teknis. SDM PNS di tahun 2015, umumnya didominasi oleh SDM berlatar belakang pendidikan SD/SMP/SLTA dan non teknis.
49
50
LAPORAN KINERJA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
5
Penutup
51
52
LAPORAN KINERJA
Penutup Pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya tergolong memuaskan dengan capaian rata-rata dari ketiga sasaran strategis sebesar 110,48%.
Berdasarkan pencapaian Program sebagaimana tercermin dari indikator kinerja yang diuraikan pada pada bab-bab sebelumnya, dapat disampaikan bahwa dalam pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Cipta Karya telah melaksanakan kegiatan dengan memuaskan. Hal ini dikarenakan pencapaian rata-rata dari ketiga sasaran strategis tersebut adalah sebesar 110,48%. Kinerja dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut: 1. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat telah tercapai peningkatan jumlah pelayanan air minum sebesar 7.349 l/ det yang setara dengan 2,205%. 2. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak telah tercapai penurunan kawasan kumuh seluas 3.140 Ha atau setara dengan 0,82%. 3. Terhadap sasaran Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, telah tercapai peningkatan akses sanitasi sebesar 1.94% atau setara dengan 4.955.956 jiwa. Kinerja ini sepenuhnya bersumber dari pembiayaan APBN. Capaian sesungguhnya dapat melebihi
kapasitas tersebut, apabila didukung data-data capaian pembangunan infrastruktur permukiman yang bersumber dari pembiayaan lainnya. Penyelenggaraan program Pembinaan dan Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada TA 2015, didukung oleh 46% PNS dengan kompetensi teknis dan 25,81% tenaga professional terkontrak sesuai kebutuhan kegiatan. Realisasi anggaran dalam mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas adalah 94,64% dari target sebesar Rp 19.612.517.206, yang seluruhnya bersumber dari APBN. Beberapa kendala/permasalahan yang muncul dalam upaya pencapaian sasaran adalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya fungsi perencanaan program dan anggaran yang mengakibatkan masih banyaknya proses revisi anggaran. 2. Keterbatasan dukungan SDM professional dengan kapasitas bidang infrastruktur permukiman, terutama terkait pelaksana di daerah. 3. Masih lemahnya ketersediaan data dan informasi permukiman, khususnya terkait dengan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat. 4. Perlunya peningkatan kualitas monitoring
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
dan evaluasi pasca pelaksaaan kegiatan untuk memantau pencapaian manfaat dari pembangunan infrastruktur permukiman. Berdasarkan hasil kinerja tahun 2015, beberapa rekomendasi yang disampaikan sebagai perbaikan ke depan antara lain: 1. Menyusun rencana pelaksanaan program dan kegiatan serta penetapan target kinerja yang lebih akurat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi, kemampuan SDM, factorfaktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran dan faktor tekait lainnya. 2. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi kinerja secara reguler untuk mengawal pencapaian kinerja khususnya terhadap pemanfaatan hasil pembangunan.
3. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan bidang permukiman 4. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di Pusat maupun didaerah dengan lebih intensif. 5. Mendorong peningkatan manfaat infrastruktur terbangun, melalui fasilitasi penguatan kelembagaan di daerah (Pemda, Masyarakat) dalam penerimaan ataupun pemanfaatan infrastruktur terbangun. Dengan selesainya Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015, diharapkan kesuksesan maupun kekurangan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya Tahun 2015 dapat menjadi pemacu untuk dapat berkarya lebih baik lagi pada masa-masa mendatang.
53
54
LAPORAN KINERJA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Lampiran
55
56
LAPORAN KINERJA
Lampiran 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
57
58
LAPORAN KINERJA
Lampiran 2
Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2015
REALISASI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA INDIKATOR KINERJA PROGRAM/SASARAN 3 2 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air bagi masyarakat minum
NO 1
Rp. 2 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan Persentase penurunan luasan permukiman kumuh permukiman yang layak perkotaan
REALISASI 5
2,07%
2,205%
6.853.794.804.000 Rp. 0,70%
Rp. 3 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
TARGET 4
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi
8.923.319.209.000 Rp. 1,80%
Rp.
3.835.403.193.000 Rp.
6.566.492.857.000 0,82% 8.764.093.063.000 1,94% 3.158.222.781.000
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Lampiran 3 Peta Persebaran
100
110
120
130
140
10
10
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara
0
Sumatera Barat Jambi
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
0
Riau
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan Bengkulu
Papua Barat
Sulawesi Barat Maluku Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Lampung
Papua
Bali
NTT
NTB
-10
-10
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur
DIY (2) 1. Kab. Sleman 2. Kab. Bantul 100
BALI (1) 1. Kota Denpasar
110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SKALA REGIONAL
120
130
LEGENDA
N W
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem pengolahan air limbah skala regional
E S
0
300
600
900 Kilometers
140
1 - 2 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem pengolahan air limbah skala regional
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
59
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
100
ACEH 210 Liter/detik
110
SUMATERA UTARA 385 Liter/detik
JAMBI 135 Liter/detik
120
KEPULAUAN RIAU 38 Liter/detik
BANGKA BELITUNG 122,5 Liter/detik
KALIMANTAN BARAT 153 Liter/detik
130
KALIMANTAN TENGAH 110 Liter/detik
KALIMANTAN SELATAN 150 Liter/detik
140
KALIMANTAN TIMUR 120 Liter/detik
KALIMANTAN UTARA 90 Liter/detik
SULAWESI TENGAH 180 Liter/detik
10
10
Aceh
GORONTALO 138 Liter/detik
Kepulauan Riau Kalimantan Utara
Riau
RIAU 110 Liter/detik
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
SUMATERA BARAT 280 Liter/detik
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu
BENGKULU 70 Liter/detik
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Jambi
SUMATERA SELATAN 340 Liter/detik
SULAWESI UTARA 245 Liter/detik
Lampung
MALUKU UTARA 53 Liter/detik 0
0
Sumatera Utara
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
Papua Barat Maluku Papua
NTT
NTB
LAMPUNG 50 Liter/detik
BANTEN 172 Liter/detik
JAWA BARAT 272 Liter/detik
JAWA TENGAH 100 Liter/detik
DIY 100 Liter/detik
100
PETA CAKUPAN PELAYANAN AIR MINUM (LITER PER DETIK) TAHUN 2015 N
W
0
JAWA TIMUR 48 Liter/detik 110
300
E S
600
BALI 175 Liter/detik
NTB 83 Liter/detik
NTT 91 Liter/detik
SULAWESI BARAT 140 Liter/detik
120
SULAWESI TENGGARA 230 Liter/detik
MALUKU 160 Liter/detik
130
PAPUA BARAT 95 Liter/detik 140
LEGENDA 0 Liter / detik 1 - 100 Liter / detik 101 - 200 Liter / detik
900 Kilometers
SULAWESI SELATAN 66 Liter/detik
-10
PAPUA 60 Liter/detik
-10
60
201 - 385 Liter / detik
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
110
BANGKA BELITUNG (47,93 Ha) 1. Kota Pangkal Pinang (43,83 Ha) 2. Kab Bangka Barat (4,1 Ha)
SUMATERA UTARA (60,67 Ha) 1. Kota Medan (39,74 Ha) 2. Kota Binjai (8,15 Ha) 3. Kota Tanjung Balai (12,78 Ha)
KALIMANTAN TENGAH (83,1 Ha) 1. Kab Sukamara (35,46 Ha) 2. Kab Kapuas (10,83 Ha) 3. Kab Pulang Pisau (9,55 Ha) 4. Kota Palangkaraya (23,1 Ha) 5. Kab Kotawaringin Timur (4,16 Ha)
0
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
JAMBI (55,38 Ha) 1. Kab Kerinci (8,68 Ha) 2. Kota Jambi (9,56 Ha) 3. Kab Tanjung Jabung Barat (10,88 Ha) 4. Kota Sungai Penuh (17,93 Ha) 5. Kab Bungo (8,33 Ha)
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Sulawesi Tengah
DKI JAKARTA (9,57 Ha) 1. Kota Jakarta Utara (9,57 Ha)
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
LAMPUNG (70,59 Ha) 1. Kota Bandar Lampung (38,38 Ha) 2. Kab Lampung Timur (19,9 Ha) 3. Kab Pringsewu (5 Ha) 4. Kab Pesawaran (7,31 Ha) JAWA BARAT (133,38 Ha) 1. Kota Bandung (47,02 Ha) 2. Kota Sukabumi (35 Ha) 3. Kota Cirebon (10,68 Ha) 4. Kota Bogor (37,6 Ha) 5. Kab Bogor (3,08 Ha)
DIY (66,6 Ha) 1. Kota Yogyakarta (56,24 Ha) 2. Kab Sleman (5,68 Ha) 3. Kab Bantul (4,68 Ha)
100
JAWA TENGAH (303,69 Ha) 1. Kota Semarang (46,92 Ha) 2. Kab Cilacap (2 Ha) 3. Kota Surakarta (33,46 Ha) 4. Kab Kendal (30,41 Ha) 5. Kab Banyumas (35,13 Ha) 6. Kab Klaten (1,6 Ha) 7. Kab Sukoharjo (35,28 Ha) 8. Kab Grobogan (32,05 Ha) 9. Kab Purworejo (6,06 Ha) 10. Kab Boyolali (3,3 Ha) 11. Kab Magelang (6,85 Ha) 12. Kab Karanganyar (2,5 Ha) 13. Kab Brebes (3,3 Ha) 14. Kota Pekalongan (52,91 Ha) 15. Kab Pemalang (5,32 Ha) 16. Kab Pekalongan (3,3 Ha) 17. Kab Batang (3,3 Ha)
E S
600
Papua
SULAWESI TENGGARA (141,61 Ha) 1. Kota Kendari (30 Ha) 2. Kab Kolaka (11,8 Ha) 3. Kab Konawe Utara (13,6 Ha) 4. Kab Wakatobi (45,5 Ha) 5. Kab Kolaka Utara (19,05 Ha) 6. Kota Bau Bau (21,66 Ha)
NTT (61,4 Ha) 1. Kota Kupang (39,1 Ha) 2. Kab Belu (19 Ha) 3. Kab Kupang (3,3 Ha) NTB (71,72 Ha) 1. Kota Mataram (20,8 Ha) 2. Kota Bima (16,81 Ha) 3. Kab Lombok Timur (6,4 Ha) 4. Kab Lombok Tengah (27,71 Ha)
BALI (44,99 Ha) 1. Kota Denpasar (15,01 Ha) 2. Kab Gianyar (8,94 Ha) 3. Kab Tabanan (17,34 Ha) 4. Kab Buleleng (3,7 Ha)
120
JAWA TIMUR (177,37 Ha) 1. Kota Pasuruan (38,21 Ha) 2. Kab Gresik (5,96 Ha) 3. Kab Sidoarjo (23,69 Ha) 4. Kota Malang (42,78 Ha) 5. Kab Jombang (3,3 Ha) 6. Kab Lumajang (2,14 Ha) 7. Kota Surabaya (21,28 Ha) 8. Kota Probolinggo (34,48 Ha) 9. Kab Tulungagung (5,53 Ha)
SULAWESI SELATAN (126,68 Ha) 1. Kota Palopo (8,63 Ha) 2. Kab Barru (8,68 Ha) 3. Kab Takalar (29,05 Ha) 4. Kab Enrekang (4,35 Ha) 5. Kota Pare - Pare (15,2 Ha) 6. Kab Bone (8,84 Ha) 7. Kota Makassar (48,63 Ha) 8. Kab Bulukumba (3,3 Ha)
130
140
LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh 1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh
N W
300
Maluku
NTT
NTB
110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 PENANGANAN KAWASAN KUMUH TAHUN 2015
Papua Barat
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh
900 Kilometers
-10
SUMATERA SELATAN (65,62 Ha) 1. Kota Palembang (25,02 Ha) 2. Kota Lubuk Linggau (40,6 Ha)
PAPUA (59,11 Ha) 1. Kab Kepulauan Yapen (13,5 Ha) 2. Kota Jayapura (42,31 Ha) 3. Kab Yahukimo (3,3 Ha)
KALIMANTAN SELATAN (49,24 Ha) 1. Kota Banjarmasin (35,11 Ha) 2. Kab Kotabaru (14,13 Ha)
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
BENGKULU (51,73 Ha) 1. Kota Bengkulu (43,64 Ha) 2. Kab Rejang Lebong (8,09 Ha) -10
PAPUA BARAT (77,53 Ha) 1. Kab Manokwari (35 Ha) 2. Kab Sorong (6,68 Ha) 3. Kab Tembrauw (8 Ha) 4. Kota Sorong (27,85 Ha)
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Jambi
MALUKU (84,06 Ha) 1. Kota Ambon (40,81 Ha) 2. Kab Maluku Tengah (5,82 Ha) 3. Kota Tual (8,66 Ha) 4. Kab Kepulauan Aru (28,77 Ha)
SULAWESI TENGAH (62,56 Ha) 1. Kota Palu (54,95 Ha) 2. Kab Parigi Moutong (7,61 Ha)
0
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
0
SULAWESI BARAT (43,01 Ha) 1. Kab Mamuju (32,29 Ha) 2. Kab Majene (10,72 Ha)
MALUKU UTARA (52,03 Ha) 1. Kota Ternate (21,75 Ha) 2. Kab Halmahera Tengah (9,32 Ha) 3. Kab Halmahera Selatan (15,56 Ha) 4. Kab Pulau Morotai (5,4 Ha)
Kalimantan Utara
Riau
BANTEN (51,84 Ha) 1. Kota Serang (29,08 Ha) 2. Kab Pandeglang (10,86 Ha) 3. Kab Serang (8,6 Ha) 4. Kab Tangerang (3,3 Ha)
140
SULAWESI UTARA (64,15 Ha) 1. Kota Bitung (34,56 Ha) 2. Kab Minahasa (17,97 Ha) 3. Kota Manado (11,62 Ha)
GORONTALO (36,71 Ha) 1. Kota Gorontalo (22,7 Ha) 2. Kab Pohuwato (14,01 Ha)
Kepulauan Riau
Sumatera Utara
SUMATERA BARAT (98,47 Ha) 1. Kota Padang (22,21 Ha) 2. Kab Agam (10,8 Ha) 3. Kab Kepulauan Mentawai (12,4 Ha) 4. Kota Payakumbuh (28,5 Ha) 5. Kota Solok (24,56 Ha)
130
KALIMANTAN UTARA (29,29 Ha) 1. Kota Tarakan (29,29 Ha)
KALIMANTAN TIMUR (65,42 Ha) 1. Kota Bontang (38,8 Ha) 2. Kota Samarinda (10,02 Ha) 3. Kota Balikpapan (16,6 Ha)
KEPULAUAN RIAU (69,14 Ha) 1. Kab Bintan (9,58 Ha) 2. Kab Karimun (3,3 Ha) 3. Kab Natuna (10,34 Ha) 4. Kota Batam (45,92 Ha)
RIAU (57,86 Ha) 1. Kota Pekanbaru (52,88 Ha) 2. Kab Indragiri Hulu (4,98 Ha)
Aceh
120
KALIMANTAN BARAT (84,3 Ha) 1. Kota Pontianak (44 Ha) 2. Kota Singkawang (40,3 Ha)
10
10
100
NAD (122,81 Ha) 1. Kota Banda Aceh (25,86 Ha) 2. Kab Aceh Barat (4,27 Ha) 3. Kota Langsa (35,62 Ha) 4. Kab Aceh Tamiang (6,62 Ha) 5. Kota Lhokseumawe (42,06 Ha) 6. Kota Subulussalam (5,83 Ha) 7. Kab Aceh Tengah (2,55 Ha)
11 - 17 kabupaten kota yang mendapatkan penanganan kawasan kumuh
Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
61
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
110
SUMATERA UTARA (1) 1. Kota Medan
120
SUMATERA BARAT (1) 1. Kota Padang
KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kota Banjarmasin
130
SULAWESI TENGGARA (1) 1. Kota Kendari
140
MALUKU (1) 1. Kota Ambon 10
10
100
ACEH (2) 1. Kab. Aceh Besar 2. Kota Banda Aceh
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara
Sumatera Utara Riau 0
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Jambi
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
0
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
Papua Barat Maluku Papua
NTT
NTB
-10
-10
62
JAMBI (1) 1. Kota Jambi
BANTEN (2) 1. Kab. Lebak 2. Kab. Pandeglang
JAWA BARAT (3) 1. Kota Bandung 2. Kota Bogor 3. Kab. Pangandaran
JAWA TENGAH (1) 1. Kota Surakarta
100
DIY (1) 1. Kab. Bantul
BALI (1) 1. Kota Denpasar 2. Kab. Gianyar
110
120
130
140
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG LEGENDA
N W
0
300
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan bangunan gedung
E S
600
900 Kilometers
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan bangunan gedung
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
110
RIAU (1) 1. Kota Pekanbaru
KALIMANTAN BARAT (4) 1. Kab. Mempawah 2. Kab. Kapuas Hulu 3. Kab. Sanggau 4. Kab. Sambas
120
KALIMANTAN TENGAH (2) 1. Kab. Sukamara 2. Kab. Kotawaringin Barat
KALIMANTAN SELATAN (3) 1. Kota Banjarmasin 2. Kab. Tapin 3. Kota Banjar Baru
130
KALIMANTAN TIMUR (2) 1. Kota Bontang 2. Kota Balikpapan
SULAWESI BARAT (3) 1. Kab. Polewali Mandar 2. Kota Mamuju 3. Kab. Mamuju Utara
140
SULAWESI TENGAH (6) 1. Kab. Parigi Moutong 2. Kota Palu 3. Kab. Tojo Una Una 4. Kab. Sigi 5. Kab. Banggai 6. Kab. Sigi
GORONTALO (2) 1. Kab. Boalemo 2. Kota Gorontalo
KEPULAUAN RIAU (1) 1. Kab. Bintan Timur
Aceh
MALUKU UTARA (1) 1. Kota Ternate
Kepulauan Riau
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
0
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
DKI Jakarta (2) 1. Kota Jakarta Pusat 2. Kota Jakarta Timur
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
SUMATERA BARAT (3) 1. Kab. Tanah datar 2. Kab. Solok 3. Kota Solok
Papua Barat Maluku Papua
NTT
NTB
JAMBI (1) 1. Kab. Bungo
SUMATERA SELATAN (3) 1. Kab. Banyuasin 2. Kota Palembang 3. Kab. Ogan Ilir
BENGKULU (3) 1. Kota Bengkulu 2. Kab. Bengkulu Selatan 3. Kab. Rejang Lebong
BANTEN (1) 1. Kota Cilegon
JAWA BARAT (2) 1. Kota Tasikmalaya 2. Kota Bogor
JAWA TENGAH (14) 1. Kab. Magelang 2. Kab. Sukoharjo 3. Kab. Pati 4. Kab. Temanggung 5. Kota Pekalongan 6. Kota Magelang 7. Kab. Wonosobo 8. Kota Surakarta 9. Kota Salatiga 10. Kab. Kendal 11. Kab. Sragen 12. Kab. Banjarnegara 13. Kota Semarang 14. Kab. Banyumas
100
PAPUA (4) 1. Kota Jayapura 2. Kab. Puncak 3. Kab. Nabire 4. Kota Jayapura
DIY (2) 1. Kota Yogyakarta 2. Kab. Sleman
110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT PENYELENGGARAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
300
E S
BALI (5) 1. Kab. Jembrana 2. Kab. Gianyar 3. Kota Tabanan 4. Kota Denpasar 5. Kab. Karangasem
NTB (4) 1. Kab. Sumbawa 2. Kab. Bima 3. Kota Bima 4. Kota Mataram
NTT (5) 1. Kota Kupang 2. Kab. Sumba Barat 3. Kab. Timur Tengah Utara 4. Kab. Malaka 5. Kab. Belu
120
600
130
SULAWESI TENGGARA (9) 1. Kab. Bombana 2. Kab. Kolaka Utara 3. Kab. Kolaka 4. Kota Kendari 5. Kab. Konawe 6. Kab. Buton Tengah 7. Kab. Konawe Utara 8. Kab.Wakatobi 9. Kota Bau - Bau 140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
900 Kilometers
SULAWESI SELATAN (8) 1. Kab. Bulukumba 2. Kab. Barru 3. Kab. Tana Toraja 4. Kab. Toraja Utara 5. Kab. Takalar 6. Kab. Luwu Utara 7. Kab. Bantaeng 8. Kab. Selayar
LEGENDA
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
N W
0
JAWA TIMUR (6) 1. Kab. Nganjuk 2. Kab. Trenggalek 3. Kab. Jombang 4. Kota Malang 5. Kab. Pamekasan 6. Kab. Pacitan
-10
-10
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Jambi
PAPUA BARAT (3) 1. Kab. Manokwari 2. Kab. Sorong 3. Kota Sorong
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
0
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
MALUKU (2) 1. Kota Ambon 2. Kab. Maluku Tenggara
Kalimantan Utara
Sumatera Utara Riau
SULAWESI UTARA (2) 1. Kota Manado 2. Kota Kotamobagu
10
10
100
ACEH (3) 1. Kota Langsa 2. Kota Banda Aceh 3. Kota Sabang
11 - 19 kabupaten kota yang mendapatkan output penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
63
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
100
110
120
130
140
10
10
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara
0
Sumatera Barat Jambi
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
0
Riau
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan Bengkulu
Papua Barat
Sulawesi Barat Maluku Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur
Papua
Bali
NTT
NTB
-10
-10
64
JAWA BARAT (1) 1. Kota Bogor 100
JAWA TIMUR (1) 1. Kota Malang 110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA KAWASAN
120
130
LEGENDA
N W
E
140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kawasan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
1 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kawasan
Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
S
0
300
600
900 Kilometers
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
100
110
120
130
140
SULAWESI TENGAH (1) 1. Kab. Parigi Moutong 10
10
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara
0
Sumatera Barat Jambi
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
0
Riau
Papua Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan Bengkulu
Maluku Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Lampung
Papua
Bali
NTT
NTB
-10
-10
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur
JAWA TENGAH (1) 1. Kota Semarang 100
SULAWESI TENGGARA (1) 1. Kab. Kolaka
110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN KHUSUS
120
N W
E
130
140
LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan khusus
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
1 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan khusus
Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
S
0
300
600
900 Kilometers
65
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
110
BANGKA BELITUNG (3) 1. Kota Pangkalpinang 2. Kab. Bangka 3. Kab. Belitung Timur
RIAU (6) 1. Kota Pekanbaru 2. Kab. Bengkalis 3. Kab. Indragiri Hulu 4. Kab. Rokan Hulu 5. Kab. Kuantan Singingi 6. Kota Dumai
120
KALIMANTAN TENGAH (6) 1. Kota Palangka Raya 2. Kab. Sukamara 3. Kab. Seruyan 4. Kab. Kapuas 5. Kab. Kotawaringin Barat 6. Kab. Kotawaringin Timur
KALIMANTAN BARAT (1) 1. Kab. Sambas
KALIMANTAN TIMUR (1) 1. Kota Balikpapan
130
SULAWESI BARAT (2) 1. Kab. Polewali Mandar 2. Kab. Mamuju Tengah
140
GORONTALO (2) 1. Kab. Boalemo 2. Kab. Gorontalo Utara
SULAWESI TENGAH (1) 1. Kab. Banggai
KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab. Malinau 2. Kab. Nunukan
SULAWESI UTARA (4) 1. Kota Kotamobagu 2. Kota Tahuna 3. Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4. Kab. Minahasa Selatan
MALUKU UTARA (2) 1. Kab. Halmahera Tengah 2. Kab. Halmahera Timur
KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kab. Balangan
KEPULAUAN RIAU (1) 1. Kab. Karimun
Aceh
PAPUA BARAT (5) 1. Kota Sorong 2. Kab. Sorong 3. Kab. Sorong Selatan 4. Kab. Teluk Wondama 5. Kab. Raja Ampat
Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara
0
Kalimantan Barat
Sumatera Barat Jambi SUMATERA UTARA (1) 1. Kab. Karo
Papua Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan Bengkulu
SUMATERA BARAT (6) 1. Kota Padang 2. Kab. Pesisir Selatan 3. Kab. Agam 4. Kota Sawahlunto 5. Kota Payakumbuh 6. Kab. Dharmasraya
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
PAPUA (4) 1. Kota Jayapura 2. Kab. Nabire 3. Kab. Biak Numfor 4. Kab. Merauke
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Maluku Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur
JAMBI (2) 1. Kab. Batanghari 2. Kab. Tanjung Jabung Timur
0
Riau
10
10
100
ACEH (5) 1. Kab. Aceh Timur 2. Kab. Aceh Tengah 3. Kab. Aceh Utara 4. Kab. Aceh Tenggara 5. Kab. Aceh Jaya
Papua
Bali
NTT
NTB
-10
-10
66
BENGKULU (1) 1. Kab. Mukomuko
SUMATERA SELATAN (7) 1. Kab. Lahat 2. Kab. Empat Lawang 3. Kab. Ogan Komering Ulu 4. Kab. Ogan Ilir 5. Kab. Prabumulih 6. Kab. Banyuasin 7. Kab. Ogan Komering Ulu Timur
NTT (2) 1. Kab. Sikka 2. Kab. TTS LAMPUNG (5) 1. Kab. Lampung Timur 2. Kab. Lampung Barat 3. Kab. Pesisir Barat 4. Kab. Pringsewu 5. Kab. Lampung Selatan
BANTEN (2) 1. Kota Tangerang Selatan 2. Kab. Tangerang
100
JAWA BARAT (3) 1. Kota Tasikmalaya 2. Kab. Indramayu 3. Kota Bekasi
110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA KOTA N W
300
NTB (4) 1. Kab. Lombok Tengah 2. Kab. Lombok Timur 3. Kab. Sumbawa 4. Kab. Sumbawa Barat
120
SULAWESI TENGGARA (7) 1. Kota Bau-Bau 2. Kota Kendari 3. Kab. Kolaka Utara 4. Kab. Kolaka 5. Kab. Konawe Utara 6. Kab. Bombana 7. Kab. Wakatobi
130
140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota 1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota
600
900 Kilometers
MALUKU (6) 1. Kota Ambon 2. Kab. Maluku Tenggara 3. Kab. Kep. Aru 4. Kab. Maluku Barat Daya 5. Kab. Seram Bagian Barat 6. Kab. Seram Bagian Timur
LEGENDA
E S
0
JAWA TENGAH (2) 1. Kab. Temanggung 2. Kab. Semarang
JAWA TIMUR (5) 1. Kab. Situbondo 2. Kab. Probolinggo 3. Kab. Bojonegoro 4. Kab. Lumajang 5. Kota Malang
SULAWESI SELATAN (11) 1. Kab. Bantaeng 2. Kab. Wajo 3. Kab. Pinrang 4. Kab. Sinjai 5. Kab. Luwu Timur 6. Kab. Selayar 7. Kab. Sidrap 8. Kab. Bulukumba 9. Kab. Enrekang 10. Kab. Luwu 11. Kab. Luwu Utara
11 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala kota
Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
100
110
120
130
140
GORONTALO (1) 1. Kab. Gorontalo 10
10
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara Sumatera Utara
0
Sumatera Barat Jambi
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
0
Riau
Sumatera Selatan Bengkulu
Papua Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Maluku Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Lampung
Papua
Bali
NTT
NTB
-10
-10
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur
JAWA BARAT (2) 1. Kab. Bogor 2. Kab. Bandung 100
BALI (1) 1. Kota Denpasar 110
PETA SEBARAN LOKASI TAHUN 2015 OUTPUT SISTEM PENANGANAN PERSAMPAHAN SKALA REGIONAL
120
130
LEGENDA
N W
E
140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala regional
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
1 - 2 kabupaten kota yang mendapatkan output sistem penanganan persampahan skala regional
Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
S
0
300
600
900 Kilometers
67
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
SUMATERA BARAT (6) 1. Kab Agam 2. Kota Padang Panjang 3. Kab Kepulauan Mentawai 4. Kab Padang Pariaman 5. Kab Pesisir Selatan 6. Kab Pasaman Barat
110
KALIMANTAN BARAT (6) 1. Kab Sambas 2. Kab Melawi 3. Kab Sintang 4. Kota Pontianak 5. Kota Singkawang 6. Kab Sambas
KEPULAUAN RIAU (6) 1. Kab Bintan 2. Kota Tanjungpinang 3. Kab Lingga 4. Kepulauan Riau 5. Kota Batam 6. Kab Natuna
120
RIAU (1) 1. Kab Rokan Hulu
0
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
SUMATERA SELATAN (3) 1. Kab Musi Rawas 2. Kab Ogan Ilir 3. Kota Lubuklinggau
DKI JAKARTA (1) 1. Kota Jakarta Pusat
Sulawesi Tengah
Papua Barat
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
LAMPUNG (1) 1. Kab Tulang Bawang Barat
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Jambi
Maluku Papua
NTT
NTB
JAWA TENGAH (6) 1. Kab Demak 2. Kab Kudus 3. Kab Magelang 4. Kab Temanggung 5. Kab Semarang 6. Kota Pekalongan
DIY (1) 1. Kab Sleman
JAWA TIMUR (7) 1. Kab Banyuwangi 2. Kab Blitar 3. Kab Ngawi 4. Kab Magetan 5. Kab Ponorogo 6. Kab Trenggalek 7. Kab Pacitan
100
BALI (5) 1. Kab Badung 2. Kab Bangli 3. Kab Gianyar 4. Kota Denpasar 5. Kab Buleleng
NTB (4) 1. Kab Lombok Tengah 2. Kab Lombok Timur 3. Kab Lombok Utara 4. Kota Mataram
NTT (3) 1. Kab Belu 2. Kab Sumba Timur 3. Kota Kupang
110
PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM DI KAWASAN KHUSUS TAHUN 2015 E S
SULAWESI TENGGARA (3) 1. Kab Buton 2. Kab Konawe Selatan 3. Kab Muna Barat
120
600
130
PAPUA (2) 1. Kab Kepulauan Yapen 2. Kab Biak Numfor 140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus
900 Kilometers
MALUKU (8) 1. Kab Buru 2. Kab Kep. Aru 3. Kab Maluku Barat Daya 4. Kab Maluku Tengah 5. Kab Maluku Tenggara Barat 6. Kab Seram Bagian Barat 7. Kab Seram Bagian Timur 8. Kota Ambon
LEGENDA
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus
N W
300
SULAWESI SELATAN (12) 1. Kota Makassar 2. Kab Bantaeng 3. Kab Barru 4. Kab Bone 5. Kab Bulukumba 6. Kab Gowa 7. Kab Luwu 8. Kab Maros 9. Kab Sidrap 10. Kab Takalar 11. Kota Palopo 12. Kota Parepare
-10
PAPUA BARAT (7) 1. Kab Manokwari 2. Kab Pegunungan Arfak 3. Kab Raja Ampat 4. Kab Kaimana 5. Kab Teluk Bintuni 6. Kab Sorong 7. Kab Sorong Selatan
BANTEN (2) 1. Kab Pandeglang 2. Kota Tangerang Selatan
0
MALUKU UTARA (8) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Tengah 4. Kab Halmahera Timur 5. Kab Kepulauan Sula 6. Kab Pulau Morotai 7. Kota Ternate 8. Kota Tidore Kepulauan 0
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
JAWA BARAT (12) 1. Kab Bekasi 2. Kab Cirebon 3. Kab Indramayu 4. Kab Pangandaran 5. Kab Purwakarta 6. Kab Sukabumi 7. Kab Sumedang 8. Kota Bandung 9. Kota Bogor 10. Kota Cirebon 11. Kota Sukabumi 12. Kota Tasikmalaya
SULAWESI UTARA (11) 1. Kab Minahasa Utara 2. Kab Bolaang Mongondow Selatan 3. Kab Bolaang Mongondow Utara 4. Kab Kep. Sangihe 5. Kab Kep. Talaud 6. Kab Minahasa 7. Kab Minahasa Selatan 8. Kab Minahasa Tenggara 9. Kota Bitung 10. Kota Kotamobagu 11. Kota Tomohon
Kalimantan Utara
Riau
140
GORONTALO (4) 1. Kab Boalemo 2. Kab Gorontalo Utara 3. Kab Pohuwato 4. Kota Gorontalo
Kepulauan Riau
Sumatera Utara
BENGKULU (1) 1. Kab Bengkulu Utara
SULAWESI TENGAH (4) 1. Kab Parigi Moutong 2. Kab Sigi 3. Kab Toli Toli 4. Kota Palu
KALIMANTAN TIMUR (1) 1. Kota Bontang
BANGKA BELITUNG (1) 1. Kab Belitung
JAMBI (2) 1. Kab Batanghari 2. Kab Tanjung Jabung Timur
SULAWESI BARAT (3) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju
KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab Malinau 2. Kab Nunukan
SUMATERA UTARA (2) 1. Kab Padang Lawas 2. Kab Tapanuli Tengah
Aceh
130
KALIMANTAN SELATAN (3) 1. Kab Banjar 2. Kab Kotabaru 3. Kab Tapin
KALIMANTAN TENGAH (4) 1. Kab Barito Selatan 2. Kab Barito Timur 3. Kab Barito Utara 4. Kab Kotawaringin Barat
10
10
100
-10
68
11 - 12 kabupaten kota yang mendapatkan output spam di kawasan khusus
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
110
SUMATERA UTARA (4) 1. Kab Batu Bara 2. Kab Humbang Hasundutan 3. Kab Labuhan Batu Selatan 4. Kab Labuhan Batu Utara
BANGKA BELITUNG (7) 1. Kab Bangka 2. Kab Bangka Barat 3. Kab Bangka Selatan 4. Kab Bangka Tengah 5. Kab Belitung 6. Kab Belitung Timur 7. Kota Pangkalpinang
120
KEPULAUAN RIAU (6) 1. Kab Kep. Anambas 2. Kab Bintan 3. Kab Karimun 4. Kab Lingga 5. Kab Natuna 6. Kota Tanjungpinang
130
KALIMANTAN TIMUR (8) 1. Kab Berau 2. Kab Kutai Barat 3. Kab Kutai Kertanagara 4. Kab Kutai Timur 5. Kab Penajam Paser Utara 6. Kota Balikpapan 7. Kota Bontang 8. Kota Samarinda
KALIMANTAN UTARA (4) 1. Kab Bulungan 2. Kab Malinau 3. Kab Nunukan 4. Kota Tarakan
SULAWESI BARAT (5) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju 4. Kab Mamuju Tengah 5. Kab Polewali Mandar
140
SULAWESI TENGAH (2) 1. Kab Parigi Moutong 2. Kab Sigi
SULAWESI UTARA (4) 1. Kab Bolaang Mongondow Selatan 2. Kab Bolaang Mongondow Timur 3. Kab Minahasa Tenggara 4. Kota Kotamobagu
RIAU (3) 1. Kab Kampar 2. Kab Rokan Hulu 3. Kab Siak
Aceh
MALUKU UTARA (7) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Timur 4. Kab Halmahera Utara 5. Kab Kepulauan Sula 6. Kab Pulau Taliabu 7. Kota Ternate
Kepulauan Riau Kalimantan Utara
Sumatera Utara Riau
Papua Barat
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
0
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu
BENGKULU (1) 1. Kab Kaur
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Jambi
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
0
Kalimantan Barat
Sumatera Barat SUMATERA BARAT (3) 1. Kab Solok Selatan 2. Kota Payakumbuh 3. Kota Solok
Maluku Papua
KALIMANTAN TENGAH (1) 1. Kab Seruyan
Lampung
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah
SULAWESI SELATAN (1) 1. Kab Takalar
Jawa Timur Bali
NTT
NTB
-10
-10
DIY
SUMATERA SELATAN (2) 1. Kab Musi Rawas 2. Kota Pagaralam
LAMPUNG (3) 1. Kab Lampung Tengah 2. Kab Mesuji 3. Kota Metro
JAWA BARAT (1) 1. Kota Cimahi
DIY (2) 1. Kab Gunungkidul 2. Kab Kulon Progo
100
NTT (12) 1. Kab Ende 2. Kab Flores Timur 3. Kab Kupang 4. Kab Malaka 5. Kab Manggarai 6. Kab Manggarai Barat 7. Kab Manggarai Timur 8. Kab Nagekeo 9. Kab Sabu Raijua 10. Kab Sumba Tengah 11. Kab Sumba Timur 12. Kota Kupang
300
E S
SULAWESI TENGGARA (11) 1. Kab Buton 2. Kab Buton Selatan 3. Kab Buton Tengah 4. Kab Kolaka 5. Kab Kolaka Timur 6. Kab Kolaka Utara 7. Kab Konawe 8. Kab Konawe Selatan 9. Kab Wakatobi 10. Kota Bau-Bau 11. Kota Kendari
MALUKU (11) 1. Kab Buru 2. Kab Buru Selatan 3. Kab Kepulauan Aru 4. Kab Maluku Barat Daya 5. Kab Maluku Tengah 6. Kab Maluku Tenggara 7. Kab Maluku Tenggara Barat 8. Kab Seram Bagian Barat 9. Kab Seram Bagian Timur 10. Kota Ambon 11. Kota Tual
120
600
130
PAPUA (8) 1. Kab Jayawijaya 2. Kab Keerom 3. Kab Kepulauan Yapen 4. Kab Merauke 5. Kab Mimika 6. Kab Nabire 7. Kab Tolikara 8. Kota Jayapura 140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi
900 Kilometers
PAPUA BARAT (10) 1. Kab Fakfak 2. Kab Kaimana 3. Kab Tambraw 4. Kab Manokwari 5. Kab Teluk Bintuni 6. Kab Manokwari Selatan 7. Kab Teluk Wondama 8. Kab Pegunungan Arfak 9. Kab Sorong 10. Kab Sorong Selatan
LEGENDA
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi
N W
0
NTB (9) 1. Kab Bima 2. Kab Dompu 3. Kab Lombok Barat 4. Kab Lombok Tengah 5. Kab Lombok Timur 6. Kab Lombok Utara 7. Kab Sumbawa 8. Kab Sumbawa Barat 9. Kota Bima
110
PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM NON PDAM TERFASILITASI TAHUN 2015
10
10
100
ACEH (4) 1. Kab Aceh Barat Daya 2. Kab Aceh Tenggara 3. Kab Bireun 4. Kota Subulussalam
11 - 12 kabupaten kota yang mendapatkan output spam non PDAM terfasilitasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
69
70
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
110
ACEH (15) 1. Kab Aceh Besar 2. Kab Aceh Selatan 3. Kab Aceh Singkil 4. Kab Aceh Tamiang 5. Kab Aceh Tengah 6. Kab Aceh Tenggara 7. Kab Aceh Timur 8. Kab Aceh Utara 9. Kab Bener Meriah 10. Kab Bireuen 11. Kab Gayo Lues 12. Kab Pidie 13. Kab Pidie Jaya 14. Kota Banda Aceh 15. Kota Lhokseumawe
Aceh
Lampung
BENGKULU (5) 1. Kab Bengkulu Utara 2. Kab Kepahiyang 3. Kab Lebong 4. Kab Rejang Lebong 5. Kota Bengkulu
JAWA BARAT (16) 1. Kab Sumedang 2. Kab Bandung 3. Kab Bekasi 4. Kab Bogor 5. Kab Cianjur 6. Kab Cirebon 7. Kab Garut 8. Kab Karawang 9. Kab Kuningan 10. Kab Sukabumi 11. Kab Sumedang 12. Kota Banjar 13. Kota Bekasi 14. Kota Bogor 15. Kota Depok 16. Kota Sukabumi
1. Kab Lebak 2. Kab Pandeglang 3. Kab Serang 4. Kab Tangerang 5. Kota Serang
JAWA TENGAH (19) 1. Kab Banjarnegara 2. Kab Banyumas 3. Kab Batang 4. Kab Boyolali 5. Kab Cilacap 6. Kab Grobogan 7. Kab Karanganyar 8. Kab Kendal 9. Kab Kudus
10. Kab Pati 11. Kab Purworejo 12. Kab Sragen 13. Kab Tegal 14. Kab Temanggung 15. Kab Wonogiri 16. Kota Magelang 17. Kota Salatiga 18. Kota Semarang 19. Kota Tegal
BALI (6) 1. Kab Badung 2. Kab Buleleng 3. Kab Gianyar 4. Kab Jembrana 5. Kab Tabanan 6. Kab Klungkung
NTB (6) 1. Kab Lombok Tengah 2. Kab Sumbawa Barat 3. Kab Sumbawa Barat 4. Kab Dompu 5. Kota Bima 6. Kota Mataram NTT (3) 1. Kab Ngada 2. Kab Rote Ndao 3. Kab Timor Tengah Utara
110
Papua Barat
E
JAWA TIMUR (30) 1. Kab Banyuwangi 2. Kab Blitar 3. Kab Bondowoso 4. Kab Gresik 5. Kab Jember 6. Kab Kediri 7. Kab Lamongan 8. Kab Lumajang 9. Kab Madiun 10. Kab Magetan 11. Kab Malang 12. Kab Nganjuk 13. Kab Pasuruan 14. Kab Ponorogo 15. Kab Probolinggo
16. Kab Sampang 17. Kab Sampang 18. Kab Sidoarjo 19. Kab Situbondo 20. Kab Sumenep 21. Kab Tuban 22. Kab Pamekasan 23. Kab Tulungagung 24. Kab Sumenep 25. Kota Blitar 26. Kota Kediri 27. Kota Malang 28. Kota Mojokerto 29. Kota Pasuruan 30. Kota Surabaya
120
SULAWESI SELATAN (23) 1. Kab Bantaeng 2. Kab Bone 3. Kab Enrekang 4. Kab Gowa 5. Kab Jeneponto 6. Kab Luwu 7. Kab Luwu Timur 8. Kab Luwu Utara 9. Kab Maros 10. Kab Barru 11. Kab Pangkep 12. Kab Pinrang 13. Kab Selayar 14. Kab Sidrap 15. Kab Sinjai 16. Kab Soppeng 17. Kab Takalar 18. Kab Bulukumba 19. Kab Tana Toraja 20. Kab Toraja 21. Kab Toraja Utara 22. Kab Wajo 23. Kota Palopo
PAPUA (1) 1. Kab Nabire
PAPUA BARAT (2) 1. Kab Manokwari 2. Kab Manokwari Selatan
MALUKU (5) 1. Kab Kepulauan Aru 2. Kab Maluku Tengah 3. Kab Maluku Tenggara 4. Kab Maluku Tenggara Barat 5. Kota Ambon
130
140
LEGENDA Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi
900 Kilometers
Papua
SULAWESI TENGGARA (2) 1. Kab Kolaka Utara 2. Kota Kendari
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi
0
N
600
MALUKU UTARA (9) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Tengah 4. Kab Halmahera Timur 5. Kab Halmahera Utara 6. Kab Kepulauan Sula 7. Kab Pulau Morotai 8. Kota Ternate 9. Kota Tidore Kepulauan
Maluku
NTT
NTB
DIY (5) 1. Kab Bantul 2. Kab Gunungkidul 3. Kab Kulon Progo 4. Kab Sleman 5. Kota Yogyakarta
PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM PDAM TERFASILITASI TAHUN 2015
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara BANTEN (5) Sulawesi Selatan
1 DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
S
SULAWESI UTARA (14) 1. Kab Bolaang Mongondow 2. Kab Bolaang Mongondow Timur 3. Kab Bolaang Mongondow Utara 4. Kab Kep. Sangihe 5. Kab Kep. Sitaro 6. Kab Kep. Talaud 7. Kab Kep. Sangihe 8. Kab Minahasa 9. Kab Minahasa Selatan 10. Kab Minahasa Tenggara 11. Kab Minahasa Utara 12. Kota Bitung 13. Kota Manado 14. Kota Tomohon
-10
-10
Sumatera Selatan Bengkulu
300
GORONTALO (5) 1. Kab Boalemo 2. Kab Bone Bolango 3. Kab Gorontalo 4. Kab Pohuwato 5. Kota Gorontalo
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah Bangka Belitung
W
140
SULAWESI TENGAH (6) 1. Kab Banggai 2. Kab Banggai Kepulauan 3. Kab Donggala 4. Kab Morowali 5. Kab Parigi Moutong 6. Kab Tojo Una-Una
0
Barat
LAMPUNG (7) 1. Kab Lampung Barat 2. Kab Lampung Selatan 3. Kab Lampung Timur 4. Kab Pesawaran 5. Kab Pringsewu 6. Kab Tanggamus 7. Kota Bandar Lampung
SULAWESI BARAT (5) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju 4. Kab Mamuju Utara 5. Kab Polewali Mandar
KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab Bulungan 2. Kota Tarakan
Kalimantan Barat
Jambi
130
KALIMANTAN SELATAN (9) 1. Kab Balangan 2. Kab Banjar 3. Kab Barito Kuala 4. Kab Hulu Sungai Utara 5. Kab Kotabaru 6. Kab Tabalong 7. Kab Tanah Bumbu 8. Kab Tanah Laut 9. Kota Banjar Baru
Kalimantan Utara
100
0
KALIMANTAN TENGAH (4) 1. Kab Katingan 2. Kab Kotawaringin Barat 3. Kab Kotawaringin Timur 4. Kota Palangka Raya
Kepulauan Riau
Riau
JAMBI (11) 1. Kab Batanghari 2. Kab Bungo 3. Kab Kerinci 4. Kab Merangin 5. Kab Muaro Jambi 6. Kab Sarolangun 7. Kab Tanjung Jabung Barat 8. Kab Tanjung Jabung Timur 9. Kab Tebo 10. Kota Jambi 11. Kota Sungai Penuh SUMATERA SELATAN (9) 1. Kab Empat Lawang 2. Kab Lahat 3. Kab Muara Enim 4. Kab Musi Banyuasin 5. Kab OKI 6. Kab OKU Selatan 7. Kab OKU Timur 8. Kota Lubuk Linggau 9. Kota Prabumulih
120
KALIMANTAN BARAT (8) 1. Kab Bengkayang 2. Kab Kayong Utara 3. Kab Ketapang 4. Kab Kubu Raya 5. Kab Landak 6. Kab Sambas 7. Kab Kapuas Hulu 8. Kab Sintang
KEPULAUAN RIAU (3) 1. Kab Lingga 2. Kab Natuna 3. Kota Tanjung Pinang
RIAU (5) 1. Kab Indragiri Hulu 2. Kab Kampar 3. Kab Rokan Hulu 4. Kab Siak 5. Kota Pekanbaru
Sumatera Utara
SUMATERA BARAT (16) 1. Kab Dharmasraya 2. Kab Solok Selatan 3. Kab Mentawai Sumatera 4. Kab Padang Pariaman 5. Kota Padang 6. Kab Pasaman 7. Kab Pasaman Barat 8. Kab Pesisir Selatan 9. Kab Agam 10. Kab Sijunjung 11. Kota Sawahlunto 12. Kab Solok 13. Kab Tanah Datar 14. Kota Bukittinggi 15. Kota Sawahlunto 16. Kota Solok
BANGKA BELITUNG (2) 1. Kab Bangka 2. Kab Bangka Barat
10
10
100
SUMATERA UTARA (13) 1. Kab Asahan 2. Kab Deli Serdang 3. Kab Karo 4. Kab Labuhan Batu 5. Kab Langkat 6. Kab Padang Lawas 7. Kab Simalungun 8. Kab Tapanuli Selatan 9. Kab Tapanuli Tengah 10. Kab Toba Samosir 11. Kota Medan 12. Kota Tanjung Balai 13. Kota Tebing Tinggi
11 - 30 kabupaten kota yang mendapatkan output spam pdam terfasilitasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
110
SUMATERA UTARA (11) 1. Kab Batu Bara 2. Kab Deli Serdang 3. Kab Humbang Hasundutan 4. Kab Karo 5. Kab Labuhan Batu 6. Kab Labuhan Batu Selatan 7. Kab Langkat 8. Kab Nias Utara 9. Kab Tapanuli Selatan 10. Kab Tapanuli Tengah 11. Kab Toba Samosir
BANGKA BELITUNG (3) 1. Kab Bangka 2. Kab Bangka Barat 3. Kab Belitung
KALIMANTAN TENGAH (5) 1. Kab Barito Utara 2. Kab Kapuas 3. Kab Katingan 4. Kab Kotawaringin Barat 5. Kab Kotawaringin Timur
MALUKU UTARA (9) 1. Kab Halmahera Barat 2. Kab Halmahera Selatan 3. Kab Halmahera Tengah 4. Kab Halmahera Timur 5. Kab Halmahera Utara 6. Kab Kepulauan Sula 7. Kab Pulau Taliabu 8. Kota Ternate 9. Kota Tidore Kepulauan
0
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
LAMPUNG (2) 1. Kab Lampung Barat 2. Kab Mesuji
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah Bangka Belitung
DIY (4) 1. Kab Bantul 2. Kab Gunungkidul 3. Kab Kulonprogo 4. Kab Sleman
100
NTT
NTB
JAWA TIMUR (4) 1. Kab Bojonegoro 2. Kab Madura 3. Kab Magetan 4. Kab Tuban
BALI (1) 1. Kab Karangasem
NTB (3) 1. Kab Lombok Tengah 2. Kab Sumbawa Barat 3. Kota Bima
110
PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM PERKOTAAN TAHUN 2015 E S
NTT (9) 1. Kab Belu 2. Kab Lembata 3. Kab Manggarai Timur 4. Kab Nagekeo 5. Kab Rote Ndao 6. Kab Sikka 7. Kab Sumba Barat Daya 8. Kab Timor Tengan Selatan 9. Kab Timor Tengan Utara
600
120
PAPUA (4) 1. Kab Intan Jaya 2. Kab Kepulauan Yapen 3. Kab Paniai 4. Kab Puncak
SULAWESI TENGGARA (8) 1. Kab Bombana 2. Kab Buton 3. Kab Buton Selatan 4. Kab Buton Tengah 5. Kab Kolaka Timur 6. Kab Kolaka Utara 7. Kab Konawe 8. Kab Konawe Selatan
130
PAPUA BARAT (6) 1. Kab Manokwari 2. Kab Pegunungan Arfak 3. Kab Sorong Selatan 4. Kab Raja Ampat 5. Kab Sorong 6. Kab Teluk Wondama 140
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan
6 - 10 kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan
900 Kilometers
SULAWESI SELATAN (16) 1. Kab Bantaeng 2. Kab Bulukumba 3. Kab Enrekang 4. Kab Gowa 5. Kab Jeneponto 6. Kab Luwu 7. Kab Luwu Timur 8. Kab Luwu Utara 9. Kab Maros 10. Kab Selayar 11. Kab Sinjai 12. Kab Soppeng 13. Kab Tana Toraja 14. Kab Toraja Utara 15. Kab Wajo 16. Kota Palopo
LEGENDA
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan
N W
300
Papua
-10
JAWA TENGAH (6) 1. Kab Batang 2. Kab Blora 3. Kab Cilacap 4. Kab Kebumen 5. Kab Sukoharjo 6. Kota Surakarta
Maluku
BANTEN (2) 1. Kab Lebak 2. Kab Serang
BENGKULU (3) 1. Kab Bengkulu Utara 2. Kab Kepahyang 3. Kab Rejang Lebong
JAWA BARAT (6) 1. Kab Bandung 2. Kab Ciamis 3. Kab Cianjur 4. Kab Indramayu 5. Kab Majalengka 6. Kab Sumedang
MALUKU (4) 1. Kab Buru 2. Kab Maluku Tengah 3. Kab Maluku Tenggara 4. Kab Seram Bagian Timur
Papua Barat
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
JAMBI (6) 1. Kab Batanghari 2. Kab Bungo 3. Kab Kerinci 4. Kab Merangin 5. Kab Tebo 6. Kota Sungai Penuh -10
SULAWESI UTARA (10) 1. Kab Bolaang Mongondow 2. Kab Bolaang Mongondow Selatan 3. Kab Bolaang Mongondow Timur 4. Kab Bolaang Mongondow Utara 5. Kab Kep. Sangihe 6. Kab Kep. Talaud 7. Kab Minahasa 8. Kab Minahasa Selatan 9. Kab Minahasa Tenggara 10. Kab Minahasa Utara
0
Kalimantan Barat
Jambi
0
GORONTALO (3) 1. Kab Boalemo 2. Kab Bone Bolango 3. Kab Pohuwato
Kalimantan Utara
Sumatera Barat
SUMATERA SELATAN (9) 1. Kab Banyuasin 2. Kab Muara Enim 3. Kab Musi Rawas 4. Kab Musi Rawas Utara 5. Kab Ogan Ilir 6. Kab Ogan Komering Ilir 7. Kab OKU Timur 8. Kota Lubuk Lingggau 9. Kota Pagaralam
140
SULAWESI TENGAH (5) 1. Kab Banggai 2. Kab Banggai Kepulauan 3. Kab Parigi Moutong 4. Kab Sigi 5. Kab Tojo Una-Una
Kepulauan Riau
Riau
KALIMANTAN UTARA (2) 1. Kab Bulungan 2. Kab Nunukan
SULAWESI BARAT (5) 1. Kab Majene 2. Kab Mamasa 3. Kab Mamuju 4. Kab Mamuju Tengah 5. Kab Polewali Mandar
KALIMANTAN TIMUR (4) 1. Kab Berau 2. Kab Kutai Kertanegara 3. Kab Kutai Timur 4. Kota Samarinda
Sumatera Utara
SUMATERA BARAT (8) 1. Kab Dharmasraya 2. Kab Limapuluh Kota 3. Kab Pasaman 4. Kab Pasaman Barat 5. Kab Pesisir Selatan 6. Kab Solok 7. Kab Solok Selatan 8. Kota Padang
130
KALIMANTAN SELATAN (4) 1. Kab Barito Kuala 2. Kab Kota Baru 3. Kab Tanah Bumbu 4. Kab Tanah Laut
KEPULAUAN RIAU (3) 1. Kab Bintan 2. Kab Karimun 3. Kab Natuna
RIAU (4) 1. Kab Indragiri Hulu 2. Kab Kampar 3. Kab Rokan Hulu 4. Kab Siak
Aceh
120
KALIMANTAN BARAT (8) 1. Kab Ketapang 2. Kab Kubu Raya 3. Kab Landak 4. Kab Sambas 5. Kab Sintang 6. Kab Melawi 7. Kab Mempawah 8. Kota Singkawang
10
10
100
ACEH (11) 1. Kab Aceh Barat 2. Kab Aceh Besar 3. Kab Aceh Jaya 4. Kab Aceh Singkil 5. Kab Aceh Tamiang 6. Kab Aceh Tengah 7. Kab Bener Meriah 8. Kab Bireun 9. Kab Gayo Lues 10. Kab Pidie Jaya 11. Kab Simeulu
11 - 16 kabupaten kota yang mendapatkan output spam perkotaan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
71
LAPORAN KINERJA
Lampiran 3 Peta Persebaran
100
110
JAMBI (1) 1. Kab Tanjung Jabung Timur
120
KALIMANTAN BARAT (1) 1. Kota Pontianak
KALIMANTAN SELATAN (1) 1. Kab Banjar
130
140
SULAWESI TENGAH (1) 1. Kota Palu
10
10
Aceh
Kepulauan Riau Kalimantan Utara
Sumatera Utara Riau 0
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
Kalimantan Tengah
Jambi
Sulawesi Utara Maluku Utara Gorontalo
Kalimantan Timur
0
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan
Bangka Belitung
Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DIY Bali
Papua Barat Maluku Papua
NTT
NTB
-10
-10
72
DIY (3) 1. Kab Bantul 2. Kota Yogyakarta 3. Kab Sleman 100
110
120
130
140
PETA SEBARAN LOKASI OUTPUT SPAM REGIONAL TAHUN 2015 LEGENDA
N W
0
300
Tidak ada kabupaten kota yang mendapatkan output spam regional
E S
600
900 Kilometers
1 - 5 kabupaten kota yang mendapatkan output spam regional
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jalan Pattmura 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Lampiran 4
PMK Cipta Karya 2015 PENYERAPAN ANGGARAN ESELON I
Akumulasi realisasi anggaran (RA)
Akumulasi pagu anggaran (PA)
Penyerapan Anggaran (P)
Cipta Karya
18,562,670,021
19,798,069,562
93.76
KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Bulan
Rencana Penyerapan Dana (RPD)
Rencana Penyerapan Dana kumulatif (RPDK)
Realisasi Anggaran (RA)
Realisasi Anggaran Kumulatif (RAK)
Tingkat penyerapan tiap bulan
Januari
14,408,904
14,408,904
3,043
3,043
0.00
Februari
14,408,904
28,817,809
15,497
18,540
0.06
Maret
14,408,904
43,226,713
28,669
47,210
0.11
April
14,408,904
57,635,617
95,812
143,022
0.25
Mei
19,612,517
77,248,135
810,538
953,560
1.23
Juni
19,612,517
96,860,652
2,039,748
2,993,308
3.09
Juli
19,612,517
116,473,169
3,795,360
6,788,668
5.83
Agustus
19,757,587
136,230,756
6,014,573
12,803,241
9.40
September
19,757,587
155,988,344
8,075,589
20,878,830
13.38
Oktober
19,790,966
175,779,310
10,427,566
31,306,396
17.81
Nopember
20,489,228
196,268,538
13,578,486
44,884,882
22.87
Desember
20,489,228
216,757,765
18,562,670
63,447,552
29.27
Konsistensi antara perencanaan dan implementasi (K)
8.61
PENCAPAIAN KELUARAN (output) indikator kinerja keluaran (output) IKK
target output (TKK)
RKK/TKK
Realisasi output (RKK)
Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (NSPK)
5
5
1.00
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM (Laporan)
368
384
1.00
Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM (Laporan)
234
263
1.00
Penyelenggaraan SPAM Terfasilitasi (Kawasan)
496
617
1.00
SPAM Non PDAM Terfasilitasi (Kawasan)
246
246
1.00
Pencapaian Keluaran
98.89
73
74
LAPORAN KINERJA
Lampiran 4
PMK Cipta Karya 2015 indikator kinerja keluaran (output) IKK SPAM Perkotaan (IKK)
target output (TKK)
RKK/TKK
Realisasi output (RKK)
243
237
0.98
1,449
1,449
1.00
229
246
1.07
1
1
1.00
1,137
1,343
1.18
Penyelenggaraan Bangunan Gedung (m2)
11,816
10,498
0.89
Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Ha)
617
900
1.46
2
2
1.00
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman (Laporan)
119
118
1.00
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan (Ha)
2,680
2,762
1.00
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Kawasan)
157
174
1.00
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus (Kawasan)
40
36
0.90
11,067
11,067
1.00
20
20
1.00
237
237
1.00
4,440
4,433
1.00
3
3
1.00
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
1,243
1,243
1.00
Sistem pengolahan air limbah skala regional
86,254
172,510
1.00
Sistem Pengelolaan drainase perkotaan (Ha)
1,309
2,650
1.00
173,257
138,610
0.80
2,238,324
2,489,380
1.00
SPAM berbasis masyarakat / PAMSIMAS (Desa) SPAM di kawasan khusus (Kawasan) SPAM Regional (Kawasan) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Peraturan Pengembangan Permukiman (NSPK)
Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE) Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Sistem Penanganan persampahan skala regional Sistem Penanganan persampahan skala kota
Pencapaian Keluaran
98.89
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
indikator kinerja keluaran (output) IKK
target output (TKK)
RKK/TKK
Realisasi output (RKK)
Sistem pengolahan air limbah skala kota
525,017
489,220
0.93
Sistem pengolahan air limbah skala kawasan
478,125
448,320
0.94
Sistem pengolahan air limbah khusus
47,912
39,500
0.82
Sistem Penanganan persampahan skala kawasan
39,760
39,760
1.00
Sistem Penanganan persampahan khusus
54,794
45,830
0.84
Kebijakan, Strategi dan Fasilitasi Kemitraan Bidang Permukiman
14
14
1.00
Program Dan Anggaran Bidang Permukiman
24
24
1.00
Kerjasama Luar Negeri Bilateral Dan Multilateral
10
10
1.00
Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman
10
10
1.00
Data Dan Informasi Bidang Permukiman
10
10
1.00
Laporan Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman
71
71
1.00
Dokumen Administrasi Dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala
19
19
1.00
Laporan Adimistrasi Keuangan Dan Akuntansi
15
15
1.00
Laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara
21
21
1.00
Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
11
11
1.00
Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya
15
15
1.00
Infrastruktur Tanggap Darurat/Kebutuhan Mendesak
25
25
1.00
Layanan Publik (PNBP)
12
12
1.00
Pembinaan Teknis Air Minum dan Sanitasi
67
67
1.00
Laporan Penyelenggaraan Balai
10
10
1.00
Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan
5
5
1.00
Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM
2
2
1.00
Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggara SPAM, Promosi Investasi
35
22
0.63
Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM
3
3
1.00
Pencapaian Keluaran
98.89
75
76
LAPORAN KINERJA
Lampiran 4
PMK Cipta Karya 2015 EFISIENSI
Volume
Anggaran (Rp.)
Keluaran
RAK/RVK
target (TVK)
PAK/TVK
(RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK)
[ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100
realisasi (RVK)
Pagu per Outout (PAK)
Realisasi per Output (RAK)
5
5
6,291,887
6,008,752
1,201,750
1,258,377
0.96
4.50
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM (Laporan)
368
384
189,477,374
171,192,807
445,815
514,884
0.87
13.41
Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM (Laporan)
234
263
137,969,915
121,082,397
460,389
589,615
0.78
21.92
Penyelenggaraan SPAM Terfasilitasi (Kawasan)
496
617
1,732,820,780
1,665,414,052
2,699,212
3,493,590
0.77
22.74
SPAM Non PDAM Terfasilitasi (Kawasan)
246
246
705,629,466
695,468,402
2,827,107
2,868,412
0.99
1.44
SPAM Perkotaan (IKK)
243
237
2,570,815,183
2,517,342,227
10,621,697
10,579,486
1.00
-0.40
SPAM berbasis masyarakat / PAMSIMAS (Desa)
1,449
1,449
705,767,875
665,397,953
459,212
487,072
0.94
5.72
SPAM di kawasan khusus (Kawasan)
229
246
798,964,176
748,949,019
3,044,508
3,488,927
0.87
12.74
1
1
250,468,820
238,972,301
238,972,301
250,468,820
0.95
4.59
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
1,137
1,343
364,187,807
293,935,979
218,865
320,306
0.68
31.67
Penyelenggaraan Bangunan Gedung (m2)
11,816
10,498
111,345,871
67,531,271
6,433
9,423
0.68
31.74
Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (NSPK)
SPAM Regional (Kawasan)
EFISIENSI
NILAI EFISIENSI
9.14
72.85
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Volume
Anggaran (Rp.)
Keluaran
RAK/RVK
target (TVK)
PAK/TVK
(RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK)
[ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100
realisasi (RVK)
Pagu per Outout (PAK)
Realisasi per Output (RAK)
617
900
903,928,562
850,596,777
945,108
1,465,038
0.65
35.49
2
2
7,269,204
5,885,874
2,942,937
3,634,602
0.81
19.03
119
118
192,094,968
181,548,954
1,538,550
1,614,243
0.95
4.69
2,680
2,762
2,594,443,022
2,374,434,254
859,679
968,076
0.89
11.20
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Kawasan)
157
174
610,181,986
593,585,036
3,411,408
3,886,509
0.88
12.22
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus (Kawasan)
40
36
349,157,031
324,716,039
9,019,890
8,728,926
1.03
-3.33
11,067
11,067
1,740,440,581
1,680,917,513
151,886
157,264
0.97
3.42
20
20
409,561,509
364,878,348
18,243,917
20,478,075
0.89
10.91
237
237
213,320,386
204,979,559
864,893
900,086
0.96
3.91
Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Ha) Peraturan Pengembangan Permukiman (NSPK) Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman (Laporan) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan (Ha)
Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya Infrastruktur Pendukung Kegiatan Ekonomi dan Sosial (RISE)
77
EFISIENSI
NILAI EFISIENSI
9.14
72.85
78
LAPORAN KINERJA
Lampiran 4
PMK Cipta Karya 2015
Volume
Anggaran (Rp.)
Keluaran
RAK/RVK
target (TVK)
realisasi (RVK)
Pagu per Outout (PAK)
Realisasi per Output (RAK)
PAK/TVK
(RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK)
[ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100
Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
4,440
4,433
788,679,976
780,241,100
176,007
177,631
0.99
0.91
Peraturan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
3
3
2,481,271
1,766,665
588,888
827,090
0.71
28.80
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
1,243
1,243
568,435,938
495,107,702
398,317
457,310
0.87
12.90
Sistem pengolahan air limbah skala regional
86,254
172,510
126,046,928
122,189,892
708
1,461
0.48
51.53
Sistem Pengelolaan drainase perkotaan (Ha)
1,309
2,650
820,072,098
786,367,135
296,742
626,487
0.47
52.63
Sistem Penanganan persampahan skala regional
173,257
138,610
77,396,338
76,684,292
553
447
1.24
-23.85
Sistem Penanganan persampahan skala kota
2,238,324
2,489,380
924,336,579
886,716,080
356
413
0.86
13.74
Sistem pengolahan air limbah skala kota
525,017
489,220
293,756,250
262,794,341
537
560
0.96
3.99
Sistem pengolahan air limbah skala kawasan
478,125
448,320
307,479,670
263,940,549
589
643
0.92
8.45
Sistem pengolahan air limbah khusus
47,912
39,500
59,592,546
56,213,649
1,423
1,244
1.14
-14.42
Sistem Penanganan persampahan skala kawasan
39,760
39,760
119,583,092
111,893,899
2,814
3,008
0.94
6.43
EFISIENSI
NILAI EFISIENSI
9.14
72.85
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Volume
Anggaran (Rp.)
Keluaran
RAK/RVK
target (TVK)
PAK/TVK
(RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK)
[ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100
realisasi (RVK)
Pagu per Outout (PAK)
Realisasi per Output (RAK)
54,794
45,830
50,687,864
44,392,431
969
925
1.05
-4.71
Kebijakan, Strategi dan Fasilitasi Kemitraan Bidang Permukiman
14
14
11,800,000
8,860,620
632,901
842,857
0.75
24.91
Program Dan Anggaran Bidang Permukiman
24
24
16,919,202
16,211,979
675,499
704,967
0.96
4.18
Kerjasama Luar Negeri Bilateral Dan Multilateral
10
10
13,116,650
11,808,920
1,180,892
1,311,665
0.90
9.97
Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman
10
10
11,418,922
10,969,016
1,096,902
1,141,892
0.96
3.94
Data Dan Informasi Bidang Permukiman
10
10
13,941,800
13,692,242
1,369,224
1,394,180
0.98
1.79
Laporan Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman
71
71
143,702,773
138,845,619
1,955,572
2,023,983
0.97
3.38
Dokumen Administrasi Dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala
19
19
13,788,200
13,329,053
701,529
725,695
0.97
3.33
Laporan Adimistrasi Keuangan Dan Akuntansi
15
15
11,578,907
11,553,433
770,229
771,927
1.00
0.22
Laporan penyelenggaraan kegiatan bantuan hukum dalam rangka penanganan perkara
21
21
12,686,316
11,810,960
562,427
604,110
0.93
6.90
Sistem Penanganan persampahan khusus
79
EFISIENSI
NILAI EFISIENSI
9.14
72.85
80
LAPORAN KINERJA
Lampiran 4
PMK Cipta Karya 2015
Volume
Anggaran (Rp.)
Keluaran
RAK/RVK
target (TVK)
realisasi (RVK)
Pagu per Outout (PAK)
Realisasi per Output (RAK)
PAK/TVK
(RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK)
[ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]*100
Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
11
11
12,953,381
11,923,587
1,083,962
1,177,580
0.92
7.95
Prasarana dan Sarana Gedung, Kantor dan Peralatannya
15
15
12,186,773
11,978,379
798,559
812,452
0.98
1.71
Infrastruktur Tanggap Darurat/ Kebutuhan Mendesak
25
25
92,788,107
82,423,675
3,296,947
3,711,524
0.89
11.17
Layanan Publik (PNBP)
12
12
2,936,121
2,274,907
189,576
244,677
0.77
22.52
Pembinaan Teknis Air Minum dan Sanitasi
67
67
19,813,881
19,665,277
293,512
295,730
0.99
0.75
Laporan Penyelenggaraan Balai
10
10
14,940,489
13,724,333
1,372,433
1,494,049
0.92
8.14
Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan
5
5
8,278,129
7,780,613
1,556,123
1,655,626
0.94
6.01
Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM
2
2
20,400,000
19,192,320
9,596,160
10,200,000
0.94
5.92
35
22
21,400,000
19,953,360
906,971
611,429
1.48
-48.34
3
3
8,054,647
7,439,272
2,479,757
2,684,882
0.92
7.64
Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggara SPAM, Promosi Investasi Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM
EFISIENSI
NILAI EFISIENSI
9.14
72.85
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
81
ASPEK MANFAAT CAPAIAN HASIL (outcome) Direktorat
Cipta Karya
WI WCH WP WK WPK WE
realisasi outcome
realisasi / target
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
2.07
2.205
1.07
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
0.70
0.82
1.17
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan akses sanitasi bagi masyarakat
1.80
1.94
1.08
ASPEK MANFAAT
P
K
PK
NE
CH
NILAI ASPEK IMPLEMENTASI (I)
93.76
8.61
98.89
72.85
110.48
74.51
ASPEK IMPLEMENTASI
Direktorat Cipta Karya
target outcome
Outcome
33.3 66.7 9.7 18.2 43.5 28.6
Hasil penilaian dikelompokan kedalam kategori sbb: 90% > NK = 100% : Sangat Baik 80% > NK = 90% : Baik 60% > NK = 80% : Cukup atau Normal 50% > NK = 60% : Kurang NK = 50% : Sangat Kurang
capaian hasil
110.48
NILAI ASPEK EVALUASI ( NK ) 98.50
Sangat Baik
82
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
1. DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PETA STRATEGI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
83
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (KU) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SATUAN
TARGET 2015-2019
UNIT IN CHARGE (UIC)
RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN
SS-1
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
SS-1.1
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum
%
Direktorat PSPAM / Satker Provinsi
Jumlah jiwa yang terlayani akses air minum dari hasil pembangunan oleh DJCK / Jumlah jiwa yang terayani air minum seluruhnya (nasional) X 100%
SS-2
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
SS-2.1
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan
%
Direktorat PKP / Satker Provinsi
Luas pengurangan permukiman kumuh sebagai hasil pembangunan oleh DJCK / Luas pengurangan permukiman kumuh nasional X 100%
SS-2.2
Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik.
%
Direktorat BPB / Satker Provinsi
Jumlah Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik / Bagunan Gedung Negara yang dikelola seluruhnya X 100%.
SS-2.3
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara
Hari
Direktorat BPB / Satker Provinsi
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan perijinan Rumah Negara dari mulai pengajuan hingga terbitnya keputusan/ijin
SS-2.4
Jumlah RTH Fungsional yang direvitalisasi
%
Direktorat BPB / Satker Provinsi
Dijumlahkan RTH fungsional yang direvitalisasi
SS-3
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat
SS-3.1
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi
%
Direktorat PPLP / Satker Provinsi
Jumlah jiwa yang terlayani akses sanitasi dari hasil pembangunan oleh DJCK / Jumlah jiwa yang terayani air minum seluruhnya (nasional) X 100%
SS-4
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
SS-4.1
Persentase kegiatan dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
Direktorat KIP
Jumlah kegiatan dalam RPIJM yang terakomodasi dalam DIPA / Jumlah kegiatan di dalam RPIJM seluruhnya X 100%
SS-4.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Direktorat KIP
Jumlah anggaran beserta output belanja yang terserap / Jumlah anggaran dan output belanja seluruhnya X 100%
84
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-5
SS-6
SS-7
URAIAN Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman
Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
TARGET 2015-2019
UNIT IN CHARGE (UIC)
RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN
URAIAN
SATUAN
SS-5.1
Persentase lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
%
• Direktorat PSPAM • Direktorat PKP • Direktorat PPLP • Direktorat BPB
Jumlah Lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya / Jumlah lembaga pengelola yang diberikan fasilitasi seluruhnya X 100%
SS-5.2
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SDM
• Direktorat PSPAM • Direktorat PKP • Direktorat PPLP • Direktorat BPB
Dijumlahkan SDM yang diberikan pembinaan/bimbingan teknis.
SS-6.1
Jumlah NSPK bidang permukiman yang diterbitkan
NSPK
• Direktorat PSPAM • Direktorat PKP • Direktorat PPLP • Direktorat BPB
Dijumlahkan seluruh NSPK yang tersusun atau diterbitkan dari seluruh Direktorat Teknis.
SS-6.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan infrastrktur permukiman
%
• Direktorat PSPAM • Direktorat PKP • Direktorat PPLP • Direktorat BPB
Jumlah Kab/Kota yang dapat menyusun Ranperda/Perkab/Perwali penyelenggaraan infrastruktur permukiman / Jumlah Kab/Kota yang diberikan fasilitasi penyusunan Ranperda/Perkab/Perwali seluruhnya X 100% (Ranperda/Perkab/Perwali yang dimaksud adalah seluruh dokumen penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang akan diterbitkan menjadi Perda, seperti RISPAM, Perda Bangunan Gedung dsb).
SS-7.1
Jumlah publikasi yang diterbitkan
Naskah
Setditjen
Dijumlahkan naskah publikasi yang diterbitkan di berbagai media
SS-7.2
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
%
Setditjen
Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti / Jumlah pengaduan masyarakat seluruhnya X 100%
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-8
URAIAN Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SATUAN
TARGET 2015-2019
UNIT IN CHARGE (UIC)
85
RUMUS/FORMULA PENGITUNGAN
SS-8.1
Tingkat akuntabilitas kinerja
%
Direktorat KIP
Mengukur kinerja penerpan SAKIP dari hasil pelaporan akuntabilitas kinerja sesuai kategori yang ditetapkan MenPAN & RB. Kriteria pengukuran : Kategori AA=100%; Kategori A=85%; Kategori B=75%; Kategori CC=65%; Kategori C=50%; Kategori D=30%.
SS-8.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Direktorat KIP
Jumlah pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan (sesuai kriteria) secara tepat waktu /Jumlah kegiatan seluruhnya X 100%
SS-8.3
Persentase LHP yang ditindaklanjuti
%
Setditjen
Jumlah LHP yang ditindaklanjuti / Jumlah LHP seluruhnya X 100%
SS-9
Meningkatnya SDM yang berkompeten dan berkualitas
SS-9.1
Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
%
Setditjen
Jumlah pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan / Jumlah pejabat seluruhnya X 100%
SS-10
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
SS-10.1
Nilai asset dalam proses hibah
%
Setditjen
Jumlah asset hasil kegiatan yang diserah terimakan / Jumlah asset hasil kegiatan seluruhnya X 100%
SS-10.2
Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
%
Setditjen
Mengukur kinerja pengelolaan / pertanggungjawaban keuangan dari hasil penilaian/audit laporan keuangan oleh BPKKriteria Pengukuran: WTP=100%; WDP=90%;TW=80%; TMP=70%
SS-10.3
Tingkat ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian ATAU Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Setditjen
Jumlah usulan keputusan kepegawaian yang diproses tepat waktu / Jumlah usulan keputusan kepegawaian seluruhnya X 100% ATAU Jumlah pejabat dan pegawai yang menyampiakan SKP dan Penilaian SKP secara teat waktu / Jumlah pejabat dan pegawai seluruhnya X 100%
SS-11.1
Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK
%
Direktorat KIP
Jumlah bagian sistem informasi DJCK yang sudah diintegrasikan / Jumlah bagian sistem informasi DJCK seluruhnya X 100%
SS-11
Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi
86
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
2. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KIERJA UTAMA (IKU) SETDITJEN KODE IKU
URAIAN
SAT
SS-1
Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
SS-1.1
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum
%
SS-2
Meningkatnya kualitas pengaturan pengelolaan infrastruktur permukiman
SS-2.1
Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan
Ranper (NSPK)
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
IKU BAGIAN DAN SUBBAG
Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Kas dan Perbendaharaan
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Setditjen
Bagian Hukum dan Komunikasi Publik
Subbagian Perundangundangan
Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan Persentase permasalahan yang diberikan pertimbangan hukum
Subbagian Advokasi Hukum
Persentase surat izin penghunian/ pemanfaatan Rumah Negara di lingkungan Direktorat Jenderal yang diterbitkan tepat waktu Persentase kasus yang diberikan advokasi hukum
SS-3
SS-4
Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik
SS-3.1
Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
SS-4.1
Jumlah publikasi yang diterbitkan
Naskah
Bagian Hukum dan Komunikasi Publik
Subbagian Komunikasi Publik
Jumlah publikasi yang diterbitkan
%
Bagian Hukum dan Komunikasi Publik
Subbagian Komunikasi Publik
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen
%
Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Verifikasi dan Pelaporan
Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen
SS-4.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Setditjen
%
Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Kas dan Perbendaharaan
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Setditjen
SS-4.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Verifikasi dan Pelaporan
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-5
URAIAN Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
INDIKATOR KIERJA UTAMA (IKU) SETDITJEN KODE IKU SS-5.1
SS-5.2
URAIAN
SAT
Persentase pejabat yang telahmemenuhi standar kompetensijabatan.
%
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian.
%
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
Subbagian Pengembangan Pegawai
Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
Subbagian Tata Usaha Kepegawaian
87
IKU BAGIAN DAN SUBBAG
Persentase pejabat yang telahmemenuhi standar kompetensijabatan. Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian. Persentase kelengkapan data base kepegawaian
SS-6
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
SS-6.1
Persentase kelengkapan SOP Direktorat Jenderal
%
SS-6.2
Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
SS-6.3
SS-6.4
Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
Subbagian Organisasi dan Tata Laksana
Persentase kelengkapan SOP Direktorat Jenderal
%
Bagian Keuangan dan Umum
Subbagian Verifikasi dan Pelaporan
Tingkat Kualitas Laporan Keuangan (WTP =100%)
Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
%
Bagian Keuangan danUmum
Subbagian Umum
Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Subbagian Umum
Persentase pemenuhan peralatan, perlengkapan, prasarana dan sarana perkantoran
Nilai asset dalam proses hibah
Rp.
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara
Subbagian Pemanfaatan dan Pengalihan BMN
Nilai asset dalam proses hibah
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara
Subbagian Penatausahaan BMN
Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan SIMAK BMN
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara
Subbagian Pengamanan BMN
Persentase Satker yang mencaai ratarata pengamanan fisik sebesar ....%
Persentase penyelesaian formasi dan kebutuhan pegawai
88
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
PENJABARAN IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
89
3. DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-1.
URAIAN Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-1.1
URAIAN
SAT
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU
Seksi Keterpaduan Perencanaan
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun
Seksi Kemitraan
Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun
SS-1.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Subdirektorat Keterpaduan Pembiayaan
Seksi Keterpaduan Pembiayaan I
Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang PKP dan PBL Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan
Seksi Keterpaduan Pembiayaan II
Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang SPAM dan PPLP Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP
90
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-2
URAIAN Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-2.1
URAIAN Tingkat akuntabilitas kinerja
SAT %
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU
Seksi Pemantauan dan Evaluasi I
Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Jumlah pedoman evalaui kinerja bidang SPAM dan PPLP yang tersusun
Seksi Pemantauan dan Evaluasi II
Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait. Jumlah pedoman evalaui kinerja bidang PKP dan BPB yang terususn
SS-2.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan
Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I
Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan
Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun
SS-3
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
SS-2.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-3.1
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-3.2
Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Subbaggian Tata Usaha
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-4
SS-5
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SAT
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
SS-4.1
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-4.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Subbaggian Tata Usaha
Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi
SS-5.1
Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK
%
Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi
91
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/ SUBBAG TU
Seksi Pengembangan Sistem Informasi
Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman
SS-5.2
Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman
%
Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi
Seksi Pengelolaan Data
Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman Jumlah Pedoman Pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman yang tersusun
92
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
PENJABARAN IKU DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
4. DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
93
94
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
SASARAN STRATEGIS DAN RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (KU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-1.
URAIAN Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-1.1
SS-1.2
URAIAN
SAT
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan
%
Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan
Ha
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaandi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
SS-1.3
SS-2.
SS-3
URAIAN
Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SAT
%
Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
95
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Satker-Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi Kawasan Permukiman Khusus I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Satker-Satker Provinsi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi Kawasan Permukiman Khusus II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
SS-2.1
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
SS-2.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaia noutput belanja
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS-3.1
Jumlah Kelurahan yang mendapatkan pendampingan masyarakat
%
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Jumlah Kelurahan yang mendapatkan pendampingan masyarakat
96
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
SS-4
SS-5
SS-6
SS-7
URAIAN
Meningkatnya kualitas pengaturan
Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SAT
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
SS-3.2
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SDM
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SS-4.1
Jumlah NSPK bidang Permukiman yang tersusun
NSPK
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun
SS-4.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman
%
Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman
SS-5.1
Tingkat akuntabilitas kinerja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat akuntabilitas kinerja
SS-5.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SS-5.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.1
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.2
Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.1
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Subbaggian Tata Usaha
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PENJABARAN IKU DIREKTORATPENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
97
98
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
5. DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN PETA STRATEGI DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
99
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-1.
URAIAN Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
URAIAN
SAT
SS-1.1
Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik.
%
Subdirektorat Bangunan Gedung
Seksi Bangunan Gedung Negara
Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik
SS-1.2
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
m2
Subdirektorat Bangunan Gedung
Satker Provinsi
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Seksi Bangunan Gedung Umum
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja
Seksi Wilayah I
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek)
SS-1.3
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara
Hari
Subdirektorat Pengeolaan Rumah Negara
Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Seksi Wilayah II
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek)
SS-1.4
Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun
%
Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
Satker Provinsi
Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera
100
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-1.5
URAIAN Pemyelenggaraan Penataan Bangunan
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SAT Ha
Subdirektorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU Jumlah kawasan yang direvitalisasi di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera Pemyelenggaraan Penataan Bangunandi wilayah Pulau Jawa dan Sumatera
Seksi Wilayah I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Provinsi
Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Jumlah kawasan yang direvitalisasi di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Pemyelenggaraan Penataan Bangunandi wilayah PulauKalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
SS-2.
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
SS-2.1
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Wilayah II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah PulauPulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
SS-3
SS-4
SS-5
SS-6
SS-7
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SAT
101
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
SS-2.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaianoutput belanja
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS-3.1
Keswadayaan Masyarakat
%
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Keswadayaan Masyarakat
SS-3.2
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SDM
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
Meningkatnya kualitas pengaturan
SS-4.1
Jumlah NSPK bidang penataan bangunan gedung dan lingkungan yang diterbitkan
NSPK
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Jumlah NSPK bidang penataan bangunan gedung dan lingkungan yang diterbitkan
SS-4.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan Bangunan Gedung
%
Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan Bangunan Gedung
SS-5.1
Tingkat akuntabilitas kinerja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat akuntabilitas kinerja
SS-5.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SS-5.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.1
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.2
Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.1
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Subbaggian Tata Usaha
Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
102
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
PENJABARAN IKU DIREKTORATBINA PENATAAN BANGUNAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
6. DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
103
104
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
SASARAN STRATEGIS DAN RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-1.
URAIAN Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-1.1
SS-1.2
URAIAN
SAT
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan
%
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan
%
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Subdirektorat SPAM Perkotaan
Subdirektorat SPAM Perdesaan
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi SPAM Perkotaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi SPAM Perkotaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Satker Provinsi di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi SPAM Perdesaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
SS-1.3
SS-2.
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
URAIAN
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SAT
%
Subdirektorat SPAM Khusus
105
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Seksi SPAM Perdesaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Satker Provinsidi wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
SeksiSPAM Khusus I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Provinsidi wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi SPAM Khusus II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
SS-2.1
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
SS-2.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
106
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-3
SS-4
SS-5
SS-6
SS-7
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SAT
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS-3.1
Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya
%
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya
SS-3.2
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SDM
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
Meningkatnya kualitas pengaturan
SS-4.1
Jumlah NSPK bidang Permukiman yang tersusun
NSPK
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun
SS-4.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM
%
Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM
SS-5.1
Tingkat akuntabilitas kinerja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat akuntabilitas kinerja
SS-5.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SS-5.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.1
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.2
Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.1
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Subbaggian Tata Usaha
Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PENJABARAN IKU DIREKTORATPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
107
108
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
7. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PETA STRATEGI DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
109
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-1.
URAIAN Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SAT
SS-1.1
Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah
%
SS-1.2
Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan
SS-1.2
Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan
%
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Subdirektorat Pengelolaan Air Limbah
Subdirektorat Pengelolaan Persampahan
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi Pengelolaan Air Limbah I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi Pengelolaan Air Limbah II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
Seksi Pengelolaan Persampahan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Wilayahdi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi Pengelolaan Persampahan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
110
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU SS-1.3
SS-2.
SS-3
URAIAN
SAT
Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus
%
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
Subdirektorat Penyehatan Lingkungan Permukiman Khusus
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
Satker Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa.
SeksiPenyehatan Lingkungan Permukiman KhususI
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Satker Wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Khusus II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
SS-2.1
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
SS-2.2
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Penyusunan Rencana
Persentase penyerapa nanggaran dan pencapaian output belanja
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS-3.1
Persentase lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
%
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Persentase lembaga pengelolayang meningkat kapasitasnya
SS-3.2
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
SDM
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Kelembagaan
Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-4
SS-5
SS-6
SS-7
URAIAN Meningkatnya kualitas pengaturan
Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
111
IKU SUBDIERKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU
URAIAN
SAT
SS-4.1
Jumlah NSPK bidang PLP tersusun
NSPK
Subdirektorat Standardisasai dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Jumlah NSPK bidang PLP yang tersusun
SS-4.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PLP
%
Subdirektorat Standardisasai Dan Kelembagaan
Seksi Standarisasi
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PLP
SS-5.1
Tingkat akuntabilitas kinerja
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat akuntabilitas kinerja
SS-5.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Subdirektorat Perencanaan Teknis
Seksi Analisa Teknis
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SS-5.3
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.1
Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-6.2
Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.1
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan
%
Subbaggian Tata Usaha
SS-7.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Subbaggian Tata Usaha
112
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi
PENJABARAN IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
113
8. BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
SAT
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
SS-1.
Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman
SS-1.1
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
%
Bagian Umum dan Informasi
SS-2
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola infrastruktur permukiman
SS-2.1
Persentase PDAM yang meningkat investasinya
%
Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi
SS-2.2
% KPS yang direalisasikan/ ditindaklanjuti
%
Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi
SS.2.3.
Persentase PDAM yang memperoleh pinjaman perbankan
%
Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi
SS.2.4.
Persentase PDAM yang meningkat kinerjanya
%
Bidang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan
SS-3.1
Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun
NSPK
Bidang Kajian Dan Kebijakan Program
SS-3.2
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM
%
Bidang Kajian Dan Kebijakan Program
SS-4.1
Jumlah publikasi yang diterbitkan
Naskah
Bagian Umum dan Informasi
SS-4.2
Jumlah rekomendasi hasil kajian pengembangan SPAM
Rekomendasi
SS-3
SS-4
Meningkatnya kualitas pengaturan
Meningkatnya kualitas komunikasi, edukasi dan kampanye publik
Bidang Kajian Kebijakan dan Program
IKU SUBBAG
Kasubbag Keuangan
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
Kasubbag Informasi dan Tata Laksana
Jumlah publikasi yang diterbitkan
114
LAPORAN KINERJA
Lampiran 5 Peta Strategi SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS SS-5
URAIAN Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU
URAIAN
UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB)
IKU SUBBAG
SAT
SS-5.1
Tingkat akuntabilitas kinerja BPSPAM
%
Bidang Pemantauan Dan Evaluasi Kinerja Pelayanan
Tingkat akuntabilitas kinerja
SS-5.2
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
%
Bidang Pemantauan Dan Evaluasi Kinerja Pelayanan
Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SS-5.3
Persentase LHP yang ditindaklanjuti
%
Bagian Umum dan Informasi
Kasubbag Tata Usaha
Persentase LHP yg ditindaklanjuti
SS-6
Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas
SS-6.1
Persentase peningkatan pejabat yang memenuhi standar kompetensi jabatan
%
Bagian Umum dan Informasi
Kasubbag Informasi dan Tata Laksana
Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
SS-7
Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN
SS-7.1
Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
%
Bagian Umum dan Informasi
Kasubbag Keuangan
Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
SS-7.2
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
%
Bagian Umum dan Informasi
Kasubbag Keuangan
Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
SS-8.1
Persentase kelengkapan database penyelenggaraan SPAM PDAM dan Non PDAM
%
Bidang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan
SS-8
Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PENJABARAN IKUBADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM)
115
116
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
1. SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 1
1.1.
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Kepala Subbag Tata Usaha Kepegawaian
(1). Tingkat ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Analis Kepegawaian
(2). Persentase kelengkapan data base kepegawaian
Persentase berkas usulan kenaikan pangkat yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase berkas kenaikan gaji berkala yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase berkas untuk update DUK / SIMKA yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase dokumen identitas pegawai yang disiapkan tepat waktu
Dokumen Identitas terdiri dari Askes, Taspen, Karpeg, Karsu, Karis.
Persentase berkas mutasi dan pensiun pegawai yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase Dokumen SKP yang selesai diperiksa tepat waktu Pengolah Data dan Informasi
Persentase konsep laporan Daftar Urut kepangkatan yang disusun tepat waktu Persentase Data Pegawai di SIMKA yang diperbaharui tepat waktu Persentase konsep laporan nominasi kenaikan pangkat dan pensiun yang diselesaiakan tepat waktu Persentase laporan rekapitulasi pegawai yang disusun tepat waktu
1 pegawai = 1 data
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Persentase Konsep SK Kenaikan Pangkat yang disusun tepat waktu Persentase laporan hasil monev kepegawaian yang disusun tepat waktu 1.2.
Kepala Subbag Pengembangan Pegawai
(1). Persentase peningkatan pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan (2). Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai
Analis Kepegawaian
Persentase dokumen penawaran diklat yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase berkas Penyelenggaraan Pembinaan Jabatan Fungsional yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pembinaan = 1 (satu) berkas
Persentase pemutakhiran materi diklat / bintek dan evaluasi hasil bintek yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) diklat/bimtek = 1 (satu) berkas
Persentase konsep Ijin Belajar yang disusun tepat waktu Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kompetensi Teknis Aparat Satker yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas
Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan tepat waktu
; 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas
Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Kinerja Aparat yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas
117
118
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU Persentase berkas fasilitasi Peningkatan Ketrampilan dalam pengelolaan Gedung yang disiapkan tepat waktu
1.3. Subbag Organisasi dan Tata Laksana
KETERANGAN 1 (satu) fasilitasi = 1 (satu) berkas
(1). Persentase penyelesaian formasi dan kebutuhan pegawai (2). Persentase penyelesaian analisa jabatan, analisa beban kerja, peta jabatan
2
BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM 2.1 Kepala Subbagian Kas dan Perbendaharaan
(1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Setditjen (2). Presentase unit kerja yang menapai target PNBP
Bendahara Pengeluaran
Persentase dokumen buku kas umum (BKU) yang disusun tepat waktu Persentase dokumen Buku Kas Bank, Kas Tunai, Uang Persediaan (UP) dan Panjar yang disusun tepat waktu Persentase dokumen Buku Pengawasan Anggaran dan Laporan Keadaan Kas (LKKA) yang disiapkan tepat waktu Persentase Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran (BP) Satuan Kerja yang disusun tepat waktu
1 (satu) Satker = 1 (satu) Laporan
Persentase dokumen Berita Acara Pemeriksaan Kas Triwulan dan Berita Acara Rekonsiliasi Internal Satuan Kerja yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) Satker = 1 (satu) dokumen.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penata Keuangan
Pengadministrasi Umum
IKU
KETERANGAN
Persentase berkas Surat Setoran Pajak (SSP), Faktur-faktur, Daftar Gaji serta Honorarium PNS dan CPNS yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) Berita Acara = 1 (satu) dokumen.
Persentase dokumen SPT Pajak Tahunan PNS yang disusun tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase berkas administrasi gaji dan transfer gaji yang disiapkan tepat waktu Persentase berkas administrasi KGB, kenaikan pangkat dan SKPP yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) Dokumen
Persentase berkas SPT Pajak tahunan dan Surat Pertangungjawaban Mutlak Pegawai yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase data dokumen yang diinput ke dalam Buku Kas Umum (BKU) tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase Dokumen Pembukuan Pajak yang disiapkan tepat waktu
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Persentase data dokumen laporan pajak yang diinput tepat waktu 2.2.
Kepala Subbagian Verifikasi dan Pelaporan
(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti
Penelaah LHP dan Kerugian Negara
Persentase berkas LHP yang diinput dalam database tepat waktu
(2). Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
Persentase konsep laporan bulanan LHP dan tindak lanjut tingkat eselon I yang disusun tepat waktu
1 (satu) bulan = 1 (satu) konsep laporan
(3). Tingkat akuntabilitas kinerja Setditjen
Persentase konsep laporan final Rekening Satker yang disusun tepat waktu
1 (satu) satker = 1 (satu) konsep laporan
119
120
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengadministrasi umum
IKU
KETERANGAN
Persentase konsep laporan bulanan LHP dan tindak lanjut tingkat Kementerian yang disusun tepat waktu
Satuan: Konsep Laporan
Persentase data dokumen SPP yang diinput tepat waktu
1 (satu) bulan = 1 (satu) konsep laporan
Persentase dokumen Lembar-2 SPPD yang diketik tepat waktu Persentase dokumen perjalanan dinas yang direkap tepat waktu Pengolah database SPM
Verifikator
Persentase berkas data perusahaan yang diinput di aplikasi SPP/SPM tepat waktu
1 (satu) berkas = 1 (satu) perjalanan dinas
Persentase berkas data SPP/SPM yang diinput dan dicetak tepat waktu
1 (satu) berkas = 1 (satu) perusahaan
Persentase dokumen SPP yang diverfikasi tepat waktu
1 (satu) berkas = 1 (satu) perusahaan
Persentase dokumen data yang dimasukkan ke dalam Buku Pengawasan Anggaran tepat waktu Penyusun Monev dan Pelaporan
Persentase berkas data ADK yang dikonsolidasi menjadi Laporan Keuangan tepat waktu Persentase konsep laporan LRA Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan Neraca Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan penjelasan hasil rekonsiliasi yang disusun tepat waktu
Verifikator Data dan Informasi
Persentase berkas data ADK yang dikonsolidasi menjadi Laporan Keuangan tepat waktu
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU Persentase konsep laporan LRA Tingkat Eselon I yang disusun tepat waktu Persentase konsep laporan Neraca Tingkat Eselon I yang disusun Persentase konsep laporan Calk Eselon I yang disusun tepat waktu
2.3.
Kepala Subbagian Umum
(1). Persentase pemenuhan peralatan, perlengkapan, prasarana dan sarana perkantoran
Pengadmnistrasi Umum
(2). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Persentase konsep surat undangan yang disusun tepat waktu
Persentase surat yang dicatat dibuku agenda dan didistribusikan tepat waktu Persentase konsep laporan kegiatan swakelolan yang disiapkan tepat waktu Arsiparis
Persentase berkas penyusunan ksepakatan bersama yang disiapkan tepat waktu Persentase berkas permohonan perubahan status rumah negara yang disiapkan tepat waktu
3. 3.1.
BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK Kepala Subbagian Perundang-undangan
(1). Jumlah Rancangan Peraturan (NSPK) bidang permukiman yang diterbitkan
Perancang Peraturan Perundangan
Persentase dokumen yang ditelaah tepat waktu
KETERANGAN
121
122
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(2). Persentase permasalahan yang diberikan pertimbangan hukum
IKU Persentase konsep usul prakarsa penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan yang disusun tepat waktu Persentase konsep Surat Edaran yang disusun tepat waktu Persentase konsep hasil telaahan peraturan perundang-undangan yang disusun tepat waktu Persentase berkas diseminasi produk perundang-undangan yang disiapkan tepat waktu Persentase konsep laporan hasil evaluasi peraturan perundangundangan yang disiapkan tepat waktu
3.2. Kepala Subbagian Advokasi Hukum
(1). Persentase surat izin penghunian/ pemanfaatan Rumah Negara di lingkungan Direktorat Jenderal yang diterbitkan tepat waktu
Penelaah Bantuan Hukum
(2). Persentase kasus yang diberikan advokasi hukum
Persentase konsep pemberian bantuan hukum yang disusun tepat waktu
Persentase konsep penyelesaian perkara dan sengketa yang disusun tepat waktu Persentase konsep penyelesaian masalah hukum BMN yang disusun tepat waktu Arsparis
Persentase berkas penyelesaian perkara yang disiapkan tepat waktu Persentase konsep surat dalam rangka penyuluhan bantuan hukum yang disusun tepat waktu
KETERANGAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Penelaah Bantuan Hukum
IKU Persentase konsep rekomendasi hasil telaahan kontrak yang disusun tepat waktu Persentase konsep Surat Kesepakatan Bersama yang disusun tepat waktu Persentase konsep konsep Surat Perjanjian Kerjasama yang disusun Persentase berkas usulan penetapan status Rumah Negara yang disiapkan tepat waktu Persentase Konsep Surat Izin Penghunian Rumah Negara yang disusun tepat waktu Persentase berkas usulan perubahan status Rumah Negara yang disiapkan tepat waktu.
3.3.
Kepala Subbag Komunikasi Publik
(1). Jumlah publikasi yang diterbitkan (2). Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
4
4.1.
BAGIAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Kepala Subbagian Penatausahaan BMN
Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan SIMAK BMN
Pengolah BMN
Persentase konsep surat usulan penghapusan BMN yang disusun tepat waktu. Persentase konsep Berita Acara Penghapusan BMN yang disusun tepat waktu.
4.2.
Kepala Subbagian Pemanfaatan dan Pengalihan BMN
Nilai asset dalam proses hibah
Penelaah Laporan BMN
Persentase konsep laporan rekonsiliasi BMN yang disusun tepat waktu.
KETERANGAN
123
124
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU Persentase konsep laporan BMN Satker yang disusun tepat waktu.
Pengolah BMN
Persentase konsep surat usulan penghapusan BMN yang disusun Persentase konsep Berita Acara Penghapusan BMN yang disusun tepat waktu.
4.3.
Kepala Subbagian Pengamanan BMN
Persentase Satker yang mencaai ratarata pengamanan fisik
Penelaah Laporan BMN
Persentase konsep laporan rekonsiliasi BMN yang disusun tepat waktu. Persentase konsep laporan BMN Satker yang disusun tepat waktu.
KETERANGAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2. DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 1
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
SUBDIT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN
1.1. Kasi Keterpaduan Perencanaan
(1). Persentase dalam Penelaah Kebijakan RPIJM yang dan Strategi terakomodasi di dalam DIPA
Jumlah konsep Jakstra yang disusun
Satuan: Konsep
(2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun
Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep sinkronisasai rencana pembangunan dengan RPI2JM yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa
Satuan: Dokumen
Pengintegrasi Perencanaan Program Penelaah Kebijakan dan Strategi
Pengintegrasi Perencanaan Program 1.2. Kasi Fasilitas Kemitraan
(1). Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan (2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
125
126
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
2
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep MoU yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep MoU yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan
Satuan: berkas
SUBDIT KETERPADUAN PEMBIAYAAN 2.1
Kasi Keterpaduan Pembiayaan I
(1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL
Pengolah Pengembngan Investasi
(2). Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL.
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
2.1 Kasi Keterpaduan Pembiayaan II
3
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep MoU yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlahberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep MoU yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep MoU yang disusun
Satuan: Konsep
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan
Satuan: berkas
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa
Satuan: dokumen
Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan
Satuan: Konsep
Pengolah Pengembngan Investasi
SUBDIT KETERPADUAN PELAKSANAAN
3.1. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I
(1). Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
(2). Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan
127
128
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengolah Data dan Anggaran
3.2. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II
(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti (2). Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah konsep kontrak yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah konsep SK yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa
Satuan: dokumen
Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan
Satuan: Konsep
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengolah Data dan Anggaran
4
SUBDIT PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/DIPA/POK yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah konsep kontrak yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah konsep SK yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun
Satuan: Konsep surat
129
130
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 4.1. Seksi Pengelolaan Data
IKU (1). Persentase kelengkapan data base per sektor
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Pengo--lah Data dan Informasi
Jumlah konsep laporan 2 mingguan pemantauan kegiatan yang disusun
Satuan: Konsep Laporan
(2). Jumlah Pedoman Pengelolaan data yang diterbitkan
Jumlah konsep laporan 3 bulanan pemantauan kegiatan yang disusun
Pengolah Data dan Informasi
Pengolah Data dan Informasi
4.2. Seksi Pengembangan Sistem Informasi
(1). Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK
Pengolah Data dan Informasi
(2). Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi
Pengolah Data dan Informasi
Jumlah konsep laporan monitoring pelaksanaan pembangunan yang disusun
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep laporan peta tematik dan GIS yang disusun
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah bahan pengelolaan aplikasi dan situs web yang dikumpulkan
Satuan:
Jumlah laporan pengaduan layanan yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah laporan penyelesaian tindakan perbaikan yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah konsep artikel yang disusun untuk buletin
Satuan: Konsep Artikel
Jumlah konsep naskah hasil peliputan yang disusun untuk buletin
Satuan: Konsep Berita
Jumlah konsep naskah iproduk publikasi yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah naskah yang di upload di website
Satuan: Naskah
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
5
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep e-mail yang disusun
Satuan: Konsep E-mali
Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa
Dokumen LAKIP dan PK dari Unit/UKM
Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun
Konsep PK dan LAKIP DJCK
Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa
Dokumen kinerja dari Subdit/Subbag/Satker.
Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun
Konsep PK dan LAKIP Bina Program
SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
5.1. Kasi Pemantauan dan Evaluasi I
(1). Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK
Pengevaluasi Program dan Kebijakan
(2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait Pengevaluasi Program dan Kebijakan
Pengevaluasi Program dan Kinerja
Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun
Pengolah Data dan Sistem Informasi
Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA
5.2. Kasi Pemantauan dan Evaluasi II
(1). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP
Pengevaluasi Program dan Kinerja
Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun
131
132
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun
Pengolah Data dan Sistem Informasi
Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA
6
Subbag Tata Usaha
(1). Persentase LHP Analis Kepegawaian yg ditindaklanjuti
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penata Keuangan
Pengelola BMN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
133
134
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/SUBBAGIAN
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
Satuan: konsep laporan
3. DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS
IKU (1). Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan
NAMA JABATAN Pejabat Pembuat Komitmen
IKU Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
KETERANGAN 1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(2). Luas peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan (3). Luas peningkatan kualitas permukiman di kawasan khusus
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
(4). Persentase peningkatan produktivitas masyarakat Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
Pengawas
Pelapor E-Monitoring
Pelaksana Administrasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
135
136
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
UUKB
Urusan Pelaporan
1
IKU
KETERANGAN
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun
Satuan: Konsep
SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN 1.1
Kasi Kawasan Permukiman Perkotaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengintegrasi Perencanaan Program
Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian Penyusun Monev dan Pelaporan
JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Pengolah Data dan informasi
Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon
Pengolah Anggaran
Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan
Pelaksana Administrasi
Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan
Pelaksana Teknik
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
KETERANGAN
137
138
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 1.2. Kasi Kawasan Permukiman Perkotaan II
IKU
NAMA JABATAN
IKU
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengintegrasi Perencanaan Program
Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian
Penyusun Monev dan Pelaporan
JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Pengolah Data dan informasi
Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon
Pengolah Anggaran
Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan
Pelaksana Administrasi
Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan
KETERANGAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan Pelaksana Teknik
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
2
SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
2.1. Kasi Kawasan Permukiman Perdesaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah data dan Informasi
Penyusun Monev dan Pelaporan
Jumlahberkas Satuan: Berkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
139
140
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pelaksana Teknik Jenjang II
Pelaksana Anggaran Jenjang II
Pelaksana Administrasi
2.2. Kasi Kawasan Permukiman Perdesaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengolah data dan Informasi
Penyusun Monev dan Pelaporan
IKU
KETERANGAN
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah konsep laporan yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor
Satuan: Berkas
Jumlah berkas II SPPD yang diketik
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
Satuan: Berkas
Jumlah berkas Satuan: Berkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pelaksana Teknik Jenjang II
Pelaksana Anggaran Jenjang II
Pelaksana Administrasi
3
IKU
KETERANGAN
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah konsep laporan yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor
Satuan: Berkas
Jumlah berkas II SPPD yang diketik
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
Satuan: Berkas
SUBDIT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS
3.1. Kasi Kawasan Permukiman Khusus I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah data dan Informasi
Penyusun Monev dan Pelaporan
Jumlahberkas Satuan: Berkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
141
142
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pelaksana Teknik Jenjang II
Pelaksana Anggaran Jenjang II
Pelaksana Administrasi
3.2. Kasi Kawasan Permukiman Khusus II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengolah data dan Informasi
Penyusun Monev dan Pelaporan
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah konsep laporan yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor
Satuan: Berkas
Jumlah berkas II SPPD yang diketik
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
Satuan: Berkas
Jumlahberkas Satuan: Berkas bahan penyusunan rencana kerja (renja) tiap propinsi yang direkapitulasi Jumlah berkas data dan informasi terkait program SPPIP dan RPKPP yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Fisik Pekerjaan dan Kebenaran Administrasi yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pelaksana Teknik Jenjang II
Pelaksana Anggaran Jenjang II
Pelaksana Administrasi
Pengintegrasi Perencanaan Program
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep Laporan Monitoring melalui E-moniting yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: Konsep
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang diperiksa
Satuan: Berkas
Jumlah konsep laporan yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas SPPD dan SK yang diberikan nomor
Satuan: Berkas
Jumlah berkas II SPPD yang diketik
Satuan: Berkas
Jumlah berkas SPP yang dicatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
Satuan: Berkas
Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian Penyusun Monev dan Pelaporan
JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Satuan: Laporan
Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Satuan: Laporan
143
144
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pengolah Data dan informasi
Pengolah Anggaran
Pelaksana Administrasi
Pelaksana Teknik
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap
Satuan: berkas
Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon
Satuan: berkas
Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa
Satuan: berkas
Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan
Satuan: dokumen
Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: konsep
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengintegrasi Perencanaan Program
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: berkas
Jumlah konsep dan substansi materi teknis yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah bahan laporan pelaksanaan kajian Penyusun Monev dan Pelaporan
Pengolah Data dan informasi
Pengolah Anggaran
Pelaksana Administrasi
JumlahL aporan hasil kinerja dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Satuan: Laporan
Jumlah laporan pemantauan dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan
Satuan: Laporan
Jumlah berkas data perencanaan kebutuhan penanganan infrastruktur yang di rekap
Satuan: berkas
Jumlah berkas data/ informasi progress fisik dan keuangan yang diinventarisir melalui Aplikasi RKAKL, E-Proc dan E-Mon
Satuan: berkas
Jumlah berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diperiksa
Satuan: berkas
Jumlah berkas pembukuan dan penerimaan uang muka dari Bendahara Pengeluaran yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkasberkas SPP yang disiapkan
Satuan: berkas
145
146
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pelaksana Teknik
4
SUBDIT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
4.1. Kasi Standarisasi
(1). Jumlah NSPK bidang permukiman yang tersusun (2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan permukiman
4.2. Kasi Kelembagaan
(1). Persentase Satker yang memenuhi target kinerja pemberdayaan masyarakat (2). Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan penyerapan anggaran yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa dan Swakelola yang disiapkan
Satuan: dokumen
Jumlah berkas usulan Penetapan Spesifikasi Teknis, HPS, dan rancangan kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah draft Kontrak untuk kegiatan swakelola dan kontraktual yang disiapkan
Satuan: konsep
Jumlah berkas bahan penyerapan kegiatan swakelola dan kontraktual yang diperiksa
Satuan: berkas
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
5
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS
5.1. Kasi Penyusunan Rencana
(1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
5.2. Kasi Analisa Teknis
(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP
6
KASUBBAG TATA USAHA
(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti
Analis Kepegawaian
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
147
148
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Penata Keuangan
Pengelola BMN
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
Satuan: konsep laporan
149
150
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
4. DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN SUB DIREKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS
IKU (1). Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan (2). Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara (3). Jumlah Ruang Terbuka Publik Percontohan yang terbangun (4). Luas Pemyelenggaraan Penataan Bangunan (5). Persentase peningkatan produktivitas masyarakat
1
SUBDIT BANGUNAN GEDUNG
1.1. Kasi Bangunan Gedung Umum
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja penyelenggaraan BG
1.2. Kasi Bangunan Gedung Negara
Persentase Bagunan Gedung Negara yang terkelola dengan baik
2
SUBDIT PENGELOLAAN RUMAH NEGARA
2.1. Kasi Wilayah I
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di wilayah Jabodetabek Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di wilayah Jabodetabek
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 2.2. Kasi Wilayah II
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Rata-rata lama waktu pengurusan perijinan pengunaan Rumah Negara di luar wilayah Jabodetabek Persentase rumah negara yang terkelola dengan baik di luar wilayah Jabodetabek
3
SUBDIT PBL KHUSUS
3.1. Kasi Wilayah I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
3.2. Kasi Wilayah II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
4
SUBDIT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN
4.1. Kasi Standarisasi
(1). Jumlah NSPK bidang PBL yang tersusun
Penyusun NSPK
(2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PBL Penyusun Monev dan Pelaporan
5
SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS
Jumlah konsep materi Rapermen yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah konsep materi harmonisasi RPP
Satuan: Konsep
Jumlah konsep undangan pembahasan yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah kosep laporan kegiatan yang disusun
Satuan: Konsep
151
152
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 5.1. Kasi Penyusunan rencana
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
(1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA (2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
5.2. Kasi Analisa Teknis
(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti (2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat BPB
6
KASUBBAG TATA USAHA
(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti
Analis Kepegawaian
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penata Keuangan
Pengelola BMN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Konsep surat
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Berkas;
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
153
154
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
Satuan: konsep laporan
5. DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS
IKU (1). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perkotaan
NAMA JABATAN Pejabat Pembuat Komitmen
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(2). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di perdesaan (3). Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum di kawasan khusus
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
Pengawas
Pelapor E-Monitoring
Pelaksana Administrasi
UUKB
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang 1 kegiatan = 1 berkas diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
155
156
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Urusan Pelaporan
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
Pengawas
Pelapor E-Monitoring
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang 1 kegiatan = 1 berkas diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pelaksana Administrasi
UUKB
Urusan Pelaporan
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang 1 kegiatan = 1 berkas diproses tepat waktu Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
157
158
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pengawas
Pelapor E-Monitoring
Pelaksana Administrasi
UUKB
Urusan Pelaporan
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas Satuan: konsep laporan
1.
SUBDIT
1.1. Kasi SPAM Perkotaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah Data Monev dan Pelaporan
Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan
Satuan: berkas
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pengadministrasi Umum
Penata Keuangan
Pengolah Data Monev dan Pelaporan
Pengadministrasi Umum
Penata Keuangan
1.2. Kasi SPAM Perkotaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengolah Data Monev dan Pelaporan
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah I A yang direkaiputlasi
Satuan: dokumen
Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah I A yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah I B yang direkaiputlasi
Satuan: dokumen
Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah IB yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: Konsep laporan
159
160
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengadministrasi Umum
Penata Keuangan
Pengolah Data Monev dan Pelaporan
Pengadministrasi Umum
Penata Keuangan
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah II A yang direkaiputlasi
Satuan: dokumen
Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah II A yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah konsep laporan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah berkas koordinasi dan sinkronisasi air baku yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas data untuk bahan pelaporan yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen hasil perjalanan dinas kegiatan Subdit Wilayah II B yang direkaiputlasi
Satuan: dokumen
Jumlah berkas pencairan dana implementasi anggaran yang diproses
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan pertanggungjawaban keuangan pada PPK dibawah Subdit Wilayah II B yang disusun
Satuan: Konsep laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 2.
IKU
IKU
SUBDIT PENGEMBANGAN SPAM PERKOTAAN
2.1. Kasi SPAM Perdesaan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
2.2. Kasi SPAM Perdesaan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
2.
NAMA JABATAN
SUBDIT PENGEMBANGAN SPAM PERKOTAAN
3.1. Kasi SPAM Khusus I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah Data dan Informasi
Jumlah laporan pendampingan terhadap PDAM dalam penyusunan proposal pinjaman perbankan yang disusun Jumlah konsep daftar minat PDAM untuk melakukan pinjaman perbankan yang disusun
Pengadministrasi Umum
Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan
Bendahara
Jumlah berkas daftar perjalanan dinas yang disusun Jumlah berkas rencana dan penyerapan penyerapan tahun anggaran yang disusun
Pengelola Database SPM
Jumlah konsep laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang disusun Jumlah konsep Laporan Realisasi Anggaran yang disusun
KETERANGAN
161
162
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Pengolah Data dan Informasi
IKU Jumlah laporan pendampingan terhadap PDAM dalam penyusunan proposal pinjaman perbankan yang disusun Jumlah konsep daftar minat PDAM untuk melakukan pinjaman perbankan yang disusun
Pengadministrasi Umum
Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan
Bendahara
Jumlah berkas daftar perjalanan dinas yang disusun Jumlah berkas rencana dan penyerapan penyerapan tahun anggaran yang disusun
Pengelola Database SPM
Jumlah konsep laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang disusun Jumlah konsep Laporan Realisasi Anggaran yang disusun
3.2. Kasi SPAM Khusus II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengolah Data dan Informasi
Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM
Jumlah laporan pendampingan Pemda dalam penyusunan studi kelayakan KPS yang disusun
KETERANGAN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Lampiran 6 SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
Pengolah Data dan Informasi Pengadministrasi Umum Bendahara Pengelola Database SPM 4
SUBDIT STANDARRDISASI DAN KELEMBAGAAN
4.1. Kasi Standarisasi
Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun
Penyusun NSPK
Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM
Jumlah konsep materi teknis dan batang tubuh peraturan perundangundangan yang disusun Jumlah konsep final peraturan perundangundangan bidang air minum yang siap dilegislasi oleh Bagian/ Biro Hukum yang disusun
Pengadministrasi Umum
Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda Jumlah surat yang didistribusikan
4.2. Kasi Kelembagaan
Persentase lembaga pengelola (UPTD dan PDAM yang meningkat kapasitasnya Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
5
SUBDIT PERENCANAAN TEKNIS
KETERANGAN
163
164
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 5.1. Kasi Penyusunan rencana
IKU (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
NAMA JABATAN Penyusun Rencana, Program dan Anggaran
(2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Pengadministrasi Umum
Penyusun Rencana, Program dan Anggaran
Pengolah Data dan Sistem Informasi
5.2. Kasi Analisa Teknis
(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti
Penyusun Monitoring dan Evaluasi
(2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat Pengembangan SPAM Pengolah Data dan Sistem Informasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat
Satuan: Naskah
Jumlah berkas kegiatan Manajemen Advisory Penyusunan Rencana Induk SPAM Wilayah I & II yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah surat yang dicatat di buku diagenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan
Satuan: surat
Jumlah konsep RKA yang disusun
Stuan: konsep
Jumlah berkas kegiatan Penyiapan dan Penyusunan Program 2014 yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah berkas kegiatan Rapat Sinkronisasi Program Air Baku untuk Air Minum yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah berkas Usulan Air Baku yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah berkas kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan hasil pemantauan DAK yang disusun
Satuan: Konsep laporan
Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat
Satuan: Naskah
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
KASUBBAG TATA USAHA
KETERANGAN
Jumlah berkas kegiatan Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Direktorat Pengembangan Air Minum yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah berkas kegiatan Kampanye Publik Bidang Air Minum yang didokumentasikan
Satuan: berkas
Jumlah Bahan Presentasi yang dibuat
Satuan: Naskah
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Pengolah Data dan Sistem Informasi
6
IKU
(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti
Analis Kepegawaian
Penata Keuangan
165
166
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengelola BMN
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
SUB DIREKKTORAT / SEKSI
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
KETERANGAN Satuan: konsep laporan
6. DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN SATKER PROVINSI / SATKER STRATEGIS
IKU (1). Persentase peningkatan akses pelayanan air limbah
NAMA JABATAN Pejabat Pembuat Komitmen
(2). Persentase peningkatan akses pelayanan persampahan (3). Persentase peningkatan akses sanitasi di kawasan khusus
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
Pengawas
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
167
168
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pelapor E-Monitoring
Pelaksana Administrasi
UUKB
Urusan Pelaporan
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah laporan pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah laporan serah terima pengadaan barang/ jasa yang diselesaikan tepat waktu
1 pengadaan barang/ jasa = 1 laporan
Jumlah konsep Rencana Anggaran yang disampaiakan tepat waktu
Satuan: konsep
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Urusan Penerbitan SPM dan Pelaporan
Urusan Pengujian dan Penerimaan SPP
Pengawas
Pelapor E-Monitoring
Pelaksana Administrasi
UUKB
IKU
KETERANGAN
Jumlah laporan kegiatan konstruksi yang diselesaikan tepat waktu
1 kegiatan konstrksi = 1 laporan
Jumlah berkas SPM yang diproses tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah konsep laporan kegiatan yang disusun tepat waktu
1 kegiatan = 1 konsep laporan
Jumlah berkas SPP yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas hak tagih yang diperiksa tepat waktu
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah berkas kegiatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
1 kegiatan = 1 berkas
Jumlah laporan hasil pengawasan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan dua mingguan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah laporan triwulanan yang disampaikan tepat waktu
1 kegiatan = 1 laporan
Jumlah surat yang dicatat di buku agenda
Satuan: surat
Jumlah surat yang didistribusikan tepat waktu
Satuan: surat
Jumlah berkas BMN yang diverifikasi
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan BMN dan LKB per semester yang disampikan tepat waktu
Satuan: konsep laporan
169
170
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Urusan Pelaporan
1.
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas administrasi pajak yang diproses tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah Laporan pajak yang diselesaikan tepat waktu
1 Wajib Pajak = 1 berkas
Jumlah berkas bahan dan kelengkapan administrasi terkait pengembangan investasi bidang air limbah di daerah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan monitoring ke daerah dalam rangka mendokumentasikan potensi pengembangan investasi daerah yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah konsep penyusunan rencana pengembangan investasi bidang air limbah yang disiapkan
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat-surat terkait pengembangan investasi yang disiapkan
Satuan: konsep surat
Jumlah berkas bahan dan kelengkapan administrasi terkait pengembangan investasi bidang air limbah di daerah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan monitoring ke daerah dalam rangka mendokumentasikan potensi pengembangan investasi daerah yang disusun
Satuan: Laporan
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1.1. Kasi Pengelolaan Air Limbah I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah Pengembangan Investasi
Pengolah Pengembangan Investasi
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
1.2.
Kasi Pengelolaan Air Limbah II
IKU
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
NAMA JABATAN
Pengolah Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep penyusunan rencana pengembangan investasi bidang air limbah yang disiapkan
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat-surat terkait pengembangan investasi yang disiapkan
Satuan: konsep surat
Jumlah SOP pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas data terkait penerapan standar operasi dan pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas pendampingan penerapan dokumen perencanaan kegiatan air limbah I yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep fasilitasi Satuan: konsep perbaikan sarana dan prasarana air limbah akibat bencana dan kerusuhan sosial yang disiapkan
Penyusun Bimbingan Teknik
Jumlah berkas data terkait pemanfaatan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah berkas perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis bidang PLP untuk subdit air limbah untuk wilayah I yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
171
172
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Pengolah Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang air limbah dengan instansi atau K/L terkait yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah naskah notulen pembahasan kegiatan air limbah yang dibuat
Satuan: naskah
Jumlah SOP pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas data terkait penerapan standar operasi dan pemeliharaan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas pendampingan penerapan dokumen perencanaan kegiatan air limbah I yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah konsep fasilitasi Satuan: konsep perbaikan sarana dan prasarana air limbah akibat bencana dan kerusuhan sosial yang disiapkan Jumlah berkas data terkait pemanfaatan kegiatan air limbah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang disusun
Satuan: Laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Penyusun Bimbingan Teknik
2. 2.1.
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis bidang PLP untuk subdit air limbah untuk wilayah I yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang air limbah dengan instansi atau K/L terkait yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan air limbah ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah naskah notulen pembahasan kegiatan air limbah yang dibuat
Satuan: naskah
Jumlah data teknis Evaluasi Kegiatan persampahan yang dikumpulkan
Satuan: data
Jumlah data untuk pemutakhiran database a yang diinput
Satuan: data
Jumlah data dan informasi e-monitoring yang direkap
Satuan: data
Jumlah berkas koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Kasi Pengelolaan Persampahan I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Pengolah Data dan Informasi
173
174
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penyusun monev dan Pelaporan
Pengolah Data dan Informasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas untuk Konsinyasi dan Diseminasi TPA yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang diumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yag disusun
Satuan: laporan
Jumlah data teknis Evaluasi Kegiatan persampahan yang dikumpulkan
Satuan: data
Jumlah data untuk pemutakhiran database a yang diinput
Satuan: data
Jumlah data dan informasi e-monitoring yang direkap
Satuan: data
Jumlah berkas koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas untuk Konsinyasi dan Diseminasi TPA yang disiapkan
Satuan: berkas
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN Penyusun monev dan Pelaporan
2.2.
Kasi Pengelolaan Persampahan II
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Pengolah Pengembangan Investasi
Pengolah Pengembangan Investasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang diumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yag disusun
Satuan: laporan
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan sosialisasi dan diseminasi produkproduk dan peraturan terkait investasi infrastruktur yag disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah dokumen perencanaan kegiatan Implementation Consultant for emission reduction in cities yang disiapkan
Satuan: dokumen
Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah berkas kegiatan Konsinyasi dan Diseminasi DED TPA dan 3R yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan sosialisasi dan diseminasi produkproduk dan peraturan terkait investasi infrastruktur yag disiapkan
Satuan: berkas
175
176
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penyusun Bimbingan Teknis
Penyusun Bimbingan Teknis
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumen perencanaan kegiatan Implementation Consultant for emission reduction in cities yang disiapkan
Satuan: dokumen
Jumlah laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi Persampahan yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah berkas kegiatan Konsinyasi dan Diseminasi DED TPA dan 3R yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas pelaksanaan kegiatan Diseminasi 3R yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan perencanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan mengenai materi teknis, kelembagaan, dan peran masyarakat yang disusun
Satuan: konsep laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
3. 3.1.
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas bahan monitoring kegiatan Persampahan ke daerah yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan koordinasi terkait bidang persampahan dengan instansi atau KL yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas pelaksanaan kegiatan Diseminasi 3R yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas jadwal monitoring ke daerah yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi drainase di 33 provinsi yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah laporan kegiatan swakelola sudbit drainase yang dikumpulkan
Satuan: laporan
Jumlah konsep laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disiapkan
Satuan: konsep laporan
Jumlah data dan sistem informasi subdit drainase yang diolah
Satuan: Data
Jumlah naskah form ulir pengumpulan data dan penyebarluasan informasi bidang drainase yang disiapkan
Satuan: Naskah
SUBDIREKTORAT PLP KHUSUS Kasi PLP Khusus I
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Pulau Sumatera dan Jawa
Penyusun Monev dan Pelaporan
Pengolah Data dan Informasi
177
178
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penyusun Monev dan Pelaporan
Pengolah Data dan Informasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah data e-monitoring per 2 minggu dan merekapitulasi form P1-P9 setiap Satker per 2 minggu yang diolah
Satuan: Data
Jumlah dokumen info umum dan pemaketan kegiatan Direktorat yang diinput secara online
Satuan: dokumen
Jumlah naskah penyajian informasi pekerjaan drainase Satker di 33 propinsi yang disusun
Satuan: Naskah
Jumlah laporan evaluasi hasil monitoring yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah berkas bahan untuk kegiatan koordinasi dan konsolidasi terkait kegiatan monitoring dan evaluasi yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah berkas jadwal monitoring ke daerah yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep laporan hasil monitoring dan hasil evaluasi drainase di 33 provinsi yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah laporan kegiatan swakelola sudbit drainase yang dikumpulkan
Satuan: laporan
Jumlah konsep laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disiapkan
Satuan: konsep laporan
Jumlah data dan sistem informasi subdit drainase yang diolah
Satuan: Data
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
3.2.
Kasi PLP Khusus II
IKU
Persentase Satker yang memenuhi target kinerja di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
NAMA JABATAN
Penyusun Bimbingan Teknik
IKU
KETERANGAN
Jumlah naskah form ulir pengumpulan data dan penyebarluasan informasi bidang drainase yang disiapkan
Satuan: Naskah
Jumlah data e-monitoring per 2 minggu dan merekapitulasi form P1-P9 setiap Satker per 2 minggu yang diolah
Satuan: Data
Jumlah dokumen info umum dan pemaketan kegiatan Direktorat yang diinput secara online
Satuan: dokumen
Jumlah naskah penyajian informasi pekerjaan drainase Satker di 33 propinsi yang disusun
Satuan: Naskah
Jumlah laporan evaluasi hasil monitoring yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah naskah daftar kebutuhan bimbingan teknis drainase perkotaan yang disusun
Satuan: naskah
Jumlah konsep Kerangka Acuan Kerja/ TOR yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas materi teknis sistem drainase perkotaan yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan materi teknis perencanaan/ kelembagaan/peran masyarakat yang disusun
Satuan: laporan
179
180
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
Penyusun Bimbingan Teknik
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan kegiatan pemetaan kebutuhan NSPK dengan menganalisis kegiatan sektor drainase yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah dokumen bahan NSPK (kebijakan/peraturan/ panduan/pedoman) sebagai bahan konsultasi panduan drainase yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah laporan hasil monitoring di provinsi wilayah barat (Sumatera dan Jawa) yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah naskah daftar kebutuhan bimbingan teknis drainase perkotaan yang disusun
Satuan: naskah
Jumlah konsep Kerangka Acuan Kerja/ TOR yang disusun
Satuan: Konsep
Jumlah berkas materi teknis sistem drainase perkotaan yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan materi teknis perencanaan/ kelembagaan/peran masyarakat yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah konsep laporan kegiatan pemetaan kebutuhan NSPK dengan menganalisis kegiatan sektor drainase yang disusun
Satuan: konsep laporan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
4 4.1.
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumen bahan NSPK (kebijakan/peraturan/ panduan/pedoman) sebagai bahan konsultasi panduan drainase yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah laporan hasil monitoring di provinsi wilayah barat (Sumatera dan Jawa) yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah laporan monitoring kegiatan drainase ke daerah yang disusun
Satuan: laporan
Jumlah konsep NSPK bidang PLP yang diusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas rencana penyelenggaraan workshop Penyiapan NSPK bidang PLP yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan pelaksanaan Lomba Poster dan Karya Tulis tingkat SMP di Provinsi yang dikumpulkan
Satuan: Laporan
Jumlah notulen rapat-rapat persiapan dalam rangka kegiatan Jambore Sanitasi yang disusun
Satuan: Notulen
Jumlah surat dan undangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan subdit yang didistribusikan
Satuan: Surat
Jumlah dokumen rencana kerja untuk penyegaran duta sanitasi 2008-2013 yang disiapkan
Satuan: Dokumen
SUBDIT STANDARRDISASI DAN KELEMBAGAAN Kasi Standarisasi
(1). Jumlah NSPK bidang SPAM yang tersusun
Penyusun NSPK
(2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan PPLP Penyelenggara Diseminasi/sosialisasi
181
182
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
4.2. Kasi Kelembagaan
IKU
(1). Persentase lembaga pengelola (UPTD dan non UPTD) yang meningkat kapasitasnya (2). Jumlah SDM lembaga pengelola yang meningkat kapasitasnya
5
SUBIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS
NAMA JABATAN
Pengolah Kinerja Kelembagaan
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumenrencana fasilitasi kegiatan kampanye dan edukasi bidang PLP yang disiapkan
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas bahan kampanye Gerakan Peduli Sanitasi yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah surat undangan workshop fasilitasi kelembagaan TPA Regional yang diketik
Satuan: Surat
Jumlah konsep pelaksanaan pekerjaan Fasilitasi yang disiapkan
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas bahan untuk pelaksanaan pekerjaan Fasilitasi yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pekerjaan Fasilitasi ang dibuat
Satuan: Laporan
Jumlah draft buku panduan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas rencana penyelenggaraan workshop yang disiapkan
Satuan: Berkas
Jumlah naskah tayangan terkait bidang pembinaan kelembagaan yang disiapkan
Satuan: Naskah
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN 5.1. Kasi Standarisasi
IKU (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA
NAMA JABATAN Penyusun program dan Rencana Anggaran
(2). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
5.2. Kasi Analisa Teknis
(1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti
Penyusun Monev dan Pelaporan
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas Bahan Sosialisasi Konsultasi Regional, Rencana Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA K/L) Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah berkas data prakiraan maju kebutuhan penganggaran yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah Laporan hasil Konsultasi Regional, Rencana Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah Satker Propinsi Wilayah Tengah yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah berkas data Persiapan Sinkronisasi dan Penajaman Kegiatan Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas Data Petunjuk Operasional Kegiatan Satker Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas data Petunjuk Khusus Kegiatan per Satuan Kerja Propinsi Wilayah Tengah yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas Format, Bahan dan Perangkat Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
183
184
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
(2). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat Pengembangan PLP
Pengolah Data dan Informasi
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas data Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas data Tindak Lanjut Penyelesaian Permasalahan dalam Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas data identifikasi Permasalahan dan Potensi Permasalahan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas Data Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah berkas data Hasil Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang dikumpulkan
Satuan: Berkas
Jumlah laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan APBN Reguler yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah laporan rekapitulasi Daftar Inventarisasi Permasalahan bidang PLP yang disusun
Satuan: Laporan
Jumlah dokumen Rencana Kerja Kementerian (aplikasi) Satker Propinsi yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA K/L) Satker Propinsi yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen konsep DIPA (aplikasi) Satker Propinsi yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
6
KASUBBAG TATA USAHA
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah dokumen Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan dan/atau DIPA Satker Propinsi yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen data dukung Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan dan/atau DIPA Satker Propinsi yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari surat permohonan kabupaten/kota yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/kota yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah dokumen Daftar Usulan Program/Kegiatan dari Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten/kota yang dikumpulkan
Satuan: Dokumen
Jumlah naskah Format Isian Readiness Criteria sektor Pengembangan PLP yang dibuat
Satuan: Naskah
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI)
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(1). Persentase LHP yang ditindaklanjuti
Analis Kepegawaian
185
186
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
(4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
(5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
(6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
Penata Keuangan
Pengelola BMN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
PEJABAT STRUKTURAL / SATKER
PEJABAT FUNGSIONAL
NO NAMA JABATAN
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
Satuan: konsep laporan
7. BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM) ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA 1 1.1.
IKU
NAMA JABATAN
IKU
KETERANGAN
BAGIAN UMUM DAN INFORMASI Subbagian Tata Usaha
(1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti (2). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran
Analis Kepegawaian
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
187
188
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN
(3). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan
1.2. Subbagian Keuangan
IKU
KETERANGAN
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun
Satuan: konsep surat
(2). Tingkat Kualitas Laporan Keuangan
Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun
Satuan: konsep laporan
(3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN
Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun
Satuan: konsep laporan
(1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja
Pengelola BMN
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN
Penata Keuangan
Verifikator
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun
Satuan: konsep laporan
Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun
Satuan: Konsep surat
Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan
Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas
Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep laporan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep laporan akuntansi yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
189
190
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
1.3. Subbagian Informasi dan Tata Laksana
IKU
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep laporan bimbingan, rekonsiliasi dan penyusunan LRA dan Neraca yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep laporan penyusunan dan konsolidasi neraca Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah konsep laporan keuangan Sekretariat BPPSPAM yang disiapkan
Satuan: Konsep Laporan
Jumlah naskah liputan dalam rangka Dokumentasi Pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: Naskah 1 (satu) naskah = 1 (satu) liputan
Jumlah naskah artikel berita pengembangan SPAM yang disiapkan
Satuan: Naskah
Jumlah berkas untuk Pameran Dalam Rangka Pengembangan SPAM yang disiapkan
Satuan: berkas 1 (satu) berkas = 1 (satu) pameran
Jumlah berkas untuk buku profil PDAM yang disiapkan
Satuan: berkas 1 (satu) berkas = 1 (satu) buku
Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
(2). Persentase Pemda Kab/Kota yang memiliki Ranperda/ Perkab/Perwali penyelenggaraan SPAM
Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
(3). Jumlah rekomendasi hasil kajian pengembangan SPAM
Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
(1). Jumlah publikasi penyelenggaraan SPAM yg diterbitkan
NAMA JABATAN
Juru Kamera
(1). Jumlah publikasi penyelenggaraan SPAM yg diterbitkan
2
BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM
(1). Jumlah rancangan NSPK yang tersusun
Penelaah Kebijakan dan Strategi
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN
Teknik Penyehatan Lingkungan Muda
Penelaah Kebijakan dan Strategi
IKU
KETERANGAN
Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep masukan teknis yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun
Satuan: konsep
191
192
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN Teknik Penyehatan Lingkungan Muda
3.
BIDANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep masukan teknis yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil analisis atas kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
(2). Tingkat akuntabilitas Kinerja BPPSPAM
Jumlah konsep analisis atas usulan kajian kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
(3). Persentase kelengkapan database penyelenggaraan SPAM PDAM dan Non PDAM
Jumlah konsep kebijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
(4). Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Jumlah konsep hasil review atas keijakan dan strategi pengembangan SPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah karya tulis ilmiah bidangkebijakan dan strategi yang disusun
Satuan: konsep
(1). Persentase PDAM yang meningkat kinerjanya
Penelaah Kebijakan dan Strategi
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN Teknik Penyehatan Lingkungan Muda
Bidang Analisis Keuangan, Investasi, dan Promosi
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep hasil kajian bahan untuk penyusunan kebijakan SPAM oleh Pemda yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah laporan potensi dan kebutuhan air minum untuk penetapan tarif yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep masukan teknis yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah hasil kajian bahan untuk analisis evaluasi program BPPSPAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah karya tulis ilmiah bidang teknik penyehatan lingkungan yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep KAK/ TOR yang disusun
Satuan: konsep 1 (satu) KPS = 1 (satu) konsep
(2). Persentase PDAM yang memperoleh pinjaman perbankan
Jumlah konsep hasil penelaahan terhadap pendampingan KPS yang disusun
Satuan: berkas 1 (satu) PDAM/Pemda = 1 (Satu) berkas
(3). Persentase PDAM yang meningkat investasinya
Jumlah berkas untuk pendampingan terhadap pemda / PDAM yang disiapkan
Satuan: konsep 1 (satu) workshop= 1 (satu) konsep
Jumlah konsep materi pelaksanaan capacity building / workshop penyelenggaraan KPS yang disiapkan
Satuan: konsep 1 (satu) promosi = 1 (satu) konsep
Jumlah konsep materi promosi peluang investasi
Satuan: berkas
Jumlah berkas kerjasama yang dikumpulkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep Fasilitasi Pinjaman Perbankan yang disiapkan
Satuan: konsep 1 (satu) PDAM = 1 (satu) konsep
(1). Persentase KPS yang ditindaklanjuti
Pengolah Pengembangan Investasi
Penelaah Kerjasama
193
194
LAPORAN KINERJA
Lampiran 6 Buku Penyelarasan
ESELON III
PEJABAT FUNGSIONAL
NO UNIT KERJA
IKU
NAMA JABATAN
Teknik Penyehatan Lingkungan Pertama
IKU
KETERANGAN
Jumlah konsep surat perjanjian kerjasama pemerintah swasta yang disusun
Satuan: konsep surat
Jumlah konsep surat perjanjian pinjaman perbankan yang disusun
Satuan: konsep surat
Jumlah berkas permohonan kajian perjanjian kerjasama yang disiapkan
Satuan: berkas
Jumlah konsep hasil analisis data aspek teknis kerjasama investasi yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep alternatif rencana peran serta masyarakat dan swasta yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep alternatif rencana investasi/pembiayaan yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil kajian teknis atas rencana pengembangan SPAM PDAM yang disusun
Satuan: konsep
Jumlah konsep hasil analisis data aspek teknis kerjasama investasi yang disusun
Satuan: konsep
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
195
196
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya maka Dokumen Rencana Aksi Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015 ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Rencana Aksi ini disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan penjabaran kinerja triwulanan dalam kurun waktu tahun 2015. Dokumen ini disusun sebagai sarana perencanaan dan pengendalian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada periode berikutnya. Hal-hal yang kami sajikan dalam bentuk laporan ini, telah kami upayakan semaksimal mungkin, namun kami yakin masih terdapat berbagai kekurangan yang masih perlu disempurnakan. Untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, sumbang saran serta masukan untuk penyempurnaannya. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap Unit Eselon III dan Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan terutama dalam rangka penyelesaian Dokumen Rencana Aksi ini. Akhir kata kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2015 yang merupakan sebagian dari tugas yang diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sejak diberlakukannya PerMen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, setiap unit kerja baik Eselon I maupun Eselon II diharuskan menyusun Rencana Aksi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja (PK). Rencana Aksi merupakan dokumen yang berisi rencana target kinerja yang hendak dicapai secara berkala dalam mewujudkan pencapaian sasaran. Rencana Aksi ini menjadi dasar dalam melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja. Penyusunan Rencana Aksi ditetapkan untuk Eselon I dan Eselon II, pada awal tahun setelah tersusunnya Perjanjian Kinerja yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan monitoring dan evaluasi. Penyusunan dokumen Rencana Aksi, menggunakan sumber data dari E-Monitoring Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 1.2. Tugas dan Fungsi Sesuai Peraturan Menteri PU dan PR Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pasal 476, mandat Ditjen Cipta Karya adalah: TUGAS Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundangundangan. FUNGSI 1. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
197
198
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja 3.
Perumusan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; 6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Dalam membantu mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh lima (5) unit kerja eselon II yang terdiri atas Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman serta satu unit kerja unsur pendukung yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal. Khusus di bidang air minum dan sanitasi, Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki 2 (dua) Unit Pelayanan Teknis (UPT) berupa Balai Pembinaan Teknik Air minum dan Sanitasi setingkat eselon III yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Jenderal Cipta Karya. Selain itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga dibantu oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, unit pelaksana eselon II di dukung oleh 5 (lima) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK dan pemberian bimbingan teknis. Unit pendukung eselon II di dukung oleh 4 (empat) unit kerja setingkat eselon III yang menjalankan fungsi dukungan administrasi dan manajemen keciptakaryaan. Secara keseluruhan Ditjen Cipta Karya memiliki 5 (lima) Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Direktorat, 1 (satu) Sekretariat Badan, 25 (duapuluh lima) Subdirektorat, 5 (lima) Bagian Pendukung, 3 (tiga) Bidang, serta 2 (dua) Balai UPT yang tugas dan fungsinya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/ PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk lebih detail terkait struktur organisasi Ditjen Cipta Karya, dapat dilihat pada Gambar 1.1.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Gambar 1.1.Struktur Organisasi Ditjen Cipta Karya
Adapun tugas dan fungsi unit-unit pendukung Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; - Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah tangga Direktorat Jenderal; - Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hokum, pemberian pertimbangan hokum serta penyelenggaraan komunikasi public Direktorat Jenderal; - Pengelolaan barang milik negara Direktorat Jenderal; dan - Koordinasi, pemantauan dan evaluasi sarana dan prasarana penanggulangan darurat bencana alam. 2. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dalam penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan
199
200
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja kawasan permukiman, serta penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyelenggarakan fungsi : - penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman; - penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dn pembiayaan lainnya; - pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; - pengelolaan data dan system teknologi informasi; - pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 3. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, dan kawasan permukiman khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - penyusunan dan penyebarluasan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; - fasilitasi pembinaan kelembagaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat di bidang pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
4. Direktorat Bina Penataan Bangunan Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standarisasi dan penguatan kelembagaan, Direktorat Bina Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi: - penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; - pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 5. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menyelenggarakan fungsi: - Penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan laporan pengembangan system penyediaan air minum;
201
202
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja -
penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan system penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. 6. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi: - penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan penyehatan lingkungan permukiman terkait serta fasilitasi penyediaan tanah; - pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang system pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; - fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang system pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan permukiman terkait; dan - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
7. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi BalaiTeknik Air Minum dan Sanitasi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Cipta Karya, melalui Sekretaris Jenderal Cipta Karya erdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi memiliki tugas melaksanakan bimbingan teknis dan pemberdayaan pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi dengan tugas pokok mengembangan kurikulum, melaksanakan bimbingan teknis bidang air minum dan sanitasi, serta pelatihan lainnya, dan diseminasi bahan latihan. Dalam penyelenggaraan tugasnya tersebut, Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi menyelenggarakan fungsi: - Pelaksanaan bimbingan teknik pelayanan air minum dan sanitasi
Gambar 1.3.Struktur Organisasi Balai Pembinaan Teknik Air Minum dan Sanitasi
203
204
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja -
Pemberdayaan kemampuan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan system penyediaan air minum dan sanitasi - Penyebarluasan dan penerapan teknologi rancang bangun sistem penyediaan air minum dan sistem pengolahan sanitasi - Pengelolaan laboratorium dan bengkel kerja air minum dan sanitasi - Penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik Negara - Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
1.3. Visi dan Misi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015- 2019 merupakan turunan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 13/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan untuk mendukung visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Berdasarkan Visi Kementerian PU tersebut, maka Visi Ditjen Cipta Karya :
Terwujudnyapermukimanperkotaandanperdesaanyanglayak, produk6f,berdaya saing dan berkelanjutan Adapun makna dari visi tersebut adalah: − Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan. − Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman. − Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya. − Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri, nyaman dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Misi Ditjen Cipta Karya pada dasarnya juga harus selaras dengan Misi Kementerian PU, maka untuk mencapai Visi Ditjen Cipta Karya tersebut maka ditetapkan misi Ditjen Cipta Karya sebagai berikut : 1. Meningkatkan pembangunan infarstruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah. 2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya. 3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan bangunan gedung. 4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang professional dengan menerapkan good governance. 1.4. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan dan Sasaran Strategis Ditjen Cipta Karya merupakan turunan dari visi Kementerian PU-PR tahun 2015-2019, yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal diartikan sebagai tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera. Berdasarkan arahan kebijakan serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah: 1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan keberlanjutan. 2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman berdasarkan penataan ruang di kabupaten/kota/kawasan strategis. 3. Menyediakan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.
205
206
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance. Dalam mewujudkan sasaran strategis Kementerian PUPR sebagaimana tercantum Renstra Kementerian PUPR 2015-2019, yaitu meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan, maka sasaran program Ditjen Cipta Karya meliputi: a. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. b. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan indicator persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. c. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi. 1.5. Program dan Kegiatan Berdasarkan PMK 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi atas Pelaksanaan RKAKL, Program adalah penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi K/L yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon I yang berisi kegiatan untuk mencapai hasil dengan indicator kinerja yang terukur. Kegiatan merupakan penjabaran dari Program yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit eselon II/satuan kerja atau penugasan tertentu K/L yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indicator kinerja yang terukur. Sesuai dengan dokumen penganggaran, dalam rangka mewujudkan Sasaran Program, Ditjen Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yang didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu: a. Pelayanan Manajemen b. Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman c. Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan d. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman e. Pembinaan dan Pengembangan Air Minum f. Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja g. Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi dan Persampahan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
BAB II PERJANJIAN KINERJA
Sebagaimana disebutkan dalam PerMen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang memuat pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja Ditjen Cipta Karya Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja
2.1. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Direktur Jenderal Cipta Karya memiliki satu program yaitu Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan tiga sasaran strategis. Pada tahun 2015, Direktur Jenderal Cipta Karya telah menandatangani Perjanjian Kinerja terkait pelaksanaan program tersebut sebagaimana pada Tabel 2.1.
207
208
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja
Sesuai dengan besaran anggaran yang diterima oleh Ditjen Cipta Karya pada saat penyusunan PK, sebesar Rp. 19.612.517.206.000,- pada bulan Juni tahun 2015, Ditjen Cipta Karya berkomitmen dalam pemenuhan pencapaian sasaran program dengan indicator sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Bagi Masyarakat dengan indicator kinerja sasaran berupa persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 2,07%; 2. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hunian dan Permukiman yang Layak dengan indicator kinerja sasaran berupa persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 0,70% 3. Meningkatnya Kontribusi Terhadap Pemenuhan Akses Sanitasi Bagi Masyarakat dengan target kinerja sasaran berupa persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi. Target kinerja sasaran ini ditahun 2015 adalah sebesar 1,80%. Dalam pelaksanaannya, upaya pencapaian sasaran tersebut didukung oleh kegiatan sebagaimana tergambar dalam Tabel 2.2. berikut ini.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Tabel 2.2. Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta Karya Tahun 2015
Sasaran& Sasaran&Kegiatan& Indikator&Kinerja& Target& Program/Kegiatan& Kegiatan& Meningkatnya*Kontribusi*Terhadap*Pemenuhan*Kebutuhan*Air*Minum*Bagi*Masyarakat& Pengembangan( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( 120( PDAM( Sistem( Penyedian( Air( terfasilitasi( terfasilitasi( Terselenggaraanya( SPAM( Jumlah( SPAM( Non> 1( PDAM( Minum( Non>PDAM(terfasilitasi( PDAM(terfasilitasi( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( 4.629( l/det( Perkotaan( Perkotaan( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( berbasis( 1.449( l/det( berbasis(masyarakat( masyarakat( Terselenggaranya( SPAM( Jumlah( SPAM( di( 874( l/det( di(kawasan(khusus( kawasan(khusus( BPPSPAM( Meningkatnya( kinerja( Jumlah( PDAM( yang( 35( PDAM( PDAM( meningkat(kinerjanya( Terselenggaranya(NSPK( Jumlah( NSPK( yang( 4( NSPK( diterbitkan( Terlaksananya( fasilitasi( Jumlah( Fasilitasi( 90( Kab/kota( penerapan(NSPK( penerapan(NSPK( Terselenggaranya( kajian( Kajian( Kebijakan( dan( 6( Laporan( kebijakan( dan( strategi( Strategi(Pengembangan( pengembangan(SPAM( SPAM( Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* Kebutuhan* Hunian* dan* Permukiman* yang* Layak& Pengembangan( Menurunnya( luasan( Persentase( penurunan( 0,70( %( Kawasan( permukiman( kumuh( luasan( permukiman( Permukiman( perkotaan( kumuh(perkotaan( Sekretaris(Ditjen(CK( Tersedianya( layanan( Jumlah( pegawai( yang( 2.545( orang( informasi( dan( tata( kelola( mendapat( layanan( administrasi( informasi( dan( tata( kepegawaian( kelola( administrasi( kepegawaian( Meningkatnya( kualitas( Kualitas( laporan( WTP( WTP( laporan( keuangan( yang( keuangan( akuntabel( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( peraturan( 10( Peraturan( perundang>undangan( bid( perundang>udangan(( CK( bid(CK(yang(diwujudkan( di(tahun(2015( Meningkatnya( kualitas( Jumlah( fasilitasi( proses( 2( Trilyun( tata( kelola( BMN( hibah(BMN( termasuk( terfasilitasinya( proses(hibah(BMN( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( angkatan( 67( angkatan( perundang>undangan( bid( pelatihan( CK( Terselenggaranya( Jumlah( masyarakat( 500( orang(
209
210
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Sasaran& Sasaran&Kegiatan& Indikator&Kinerja& Target& Program/Kegiatan& Kegiatan& Meningkatnya*Kontribusi*Terhadap*Pemenuhan*Kebutuhan*Air*Minum*Bagi*Masyarakat& Bina% Penataan% Terfasiitasinya%legalisasi% Jumlah% Perda% BG% yang% 113% Perda% Pengembangan( Terselenggaranya( SPAM( dihasilkan%% Jumlah( SPAM( 120( PDAM( Bangunan% Perda%BG% Sistem( Penyedian( Air( terfasilitasi( terfasilitasi( Keterpaduan% Meningkatnya% kualitas% Jumlah% Kab/kota% yang% 507% Kab/kota% Terselenggaraanya( SPAM( memiliki% Jumlah( SPAM( RPI2JM% Non> 1( PDAM( Minum( Infrastruktur% RPI2JM% % Non>PDAM(terfasilitasi( berkualitas% PDAM(terfasilitasi( Permukiman% Terselenggaranya( SPAM( Prosentase% Jumlah( SPAM( 4.629( l/det( Konsistensi% Konsistensi% 70% %% Perkotaan( Perkotaan( penyelenggaraan% penyelenggaraan% Terselenggaranya( SPAM( infrastruktur% Jumlah( SPAM( berbasis( 1.449( l/det( infrastruktur% berbasis(masyarakat( masyarakat( terhadap% permukiman% terhadap% permukiman% Terselenggaranya( SPAM( RPI2JM% Jumlah( SPAM( di( 874( l/det( RPI2JM% di(kawasan(khusus( kawasan(khusus( Tingkat% Akuntabilitas% Prosentase% tingkat% 80% %% BPPSPAM( Meningkatnya( kinerja( akuntabilitas%kinerja% Jumlah( PDAM( yang( 35( PDAM( Kinerja% PDAM( % meningkat(kinerjanya( Terselenggaranya(NSPK( Jumlah( NSPK( yang( 4( NSPK( Meningkatnya*Kontribusi*Terhadap*Pemenuhan*Akses*Sanitasi*Bagi*Masyarakat! diterbitkan(jiwa% Pembinaan% dan% Meningkatnya% cakupan% Jumlah% yang% % Jiwa% Terlaksananya( fasilitasi( terlayani% Jumlah( pelayanan% Fasilitasi( Kab/kota( Pengembangan% pelayanan%air%limbah% air% 90( terlayani% penerapan(NSPK( penerapan(NSPK( limbah% Penyehatan% Terselenggaranya( kajian( Jumlah% Kajian( Kebijakan( dan( 6( Laporan( Meningkatnya% cakupan% jiwa% yang% % Jiwa% Lingkungan% kebijakan( Strategi(Pengembangan( Permukiman% pelayanan% dan( strategi( terlayani% pelayanan% terlayani% pengembangan(SPAM( SPAM( persampahan% persampahan% Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* Kebutuhan* Hunian* dan* Permukiman* Meningkatnya% cakupan% Jumlah% hektar% kawasan% 1.309% Ha% yang* Layak& pelayanan%drainase% yang% terlayani% pelayanan% Pengembangan( Menurunnya( luasan( drainase% Persentase( penurunan( 0,70( %( Kawasan( permukiman( kumuh( luasan( permukiman( % Permukiman( perkotaan( kumuh(perkotaan( Sekretaris(Ditjen(CK( Tersedianya( layanan( Jumlah( pegawai( yang( 2.545( orang( informasi( dan( tata( kelola( mendapat( layanan( administrasi( informasi( dan( tata( kepegawaian( kelola( administrasi( kepegawaian( Meningkatnya( kualitas( Kualitas( laporan( WTP( WTP( laporan( keuangan( yang( keuangan( akuntabel( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( peraturan( 10( Peraturan( perundang>undangan( bid( perundang>udangan(( CK( bid(CK(yang(diwujudkan( di(tahun(2015( Meningkatnya( kualitas( Jumlah( fasilitasi( proses( 2( Trilyun( tata( kelola( BMN( hibah(BMN( termasuk( terfasilitasinya( proses(hibah(BMN( Terwujudnya( peraturan( Jumlah( angkatan( 67( angkatan( perundang>undangan( bid( pelatihan( CK( Terselenggaranya( Jumlah( masyarakat( 500( orang(
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2.2. Metode Pengukuran Untuk memudahkan pengukuran kinerja, maka pada saat penentuan target kinerja, perlu diketahui metode pengukuran yang digunakan. Manfaat adanya informasi metode pengukuran, adalah untuk menjamin konsistensi penggunaan indicator kinerja yang measurable. Metode pengukuran dibagi dua yaitu metode pengukuran progress fisik (output) dan metode pengukuran hasil (outcome)
No
Output
L/det (RKAKL)
Sambungan Rumah*
Jiwa Terlayani**
Proyeksi Penduduk (2015)***
(1) (2) (3) (4) (5) (6) PERKOTAAN SPAM IKK + 1 4,629 462,900 2,027,502 Pemekaran TOTAL 4,629 462,900 2,027,502 PERKOTAAN PERDESAAN 255,461,700 2 SPAM Khusus 874 279,680 1,224,998 Pemberdayaan 3 1,449 463,680 2,030,918 Masyarakat TOTAL 2,323 743,360 3,255,917 PERDESAAN TOTAL 6,952 1,206,260 5,283,419 CIPTA KARYA Keterangan: * Asumsi untuk Perkotaan, 1 l/det setara dengan 100 SR Asumsi untuk Perdesaan, 1 l/det setara dengan 320 SR ** Asumsi 1 KK = 4 jiwa *** Data BPS (Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, tahun 2013)
Kontribusi Direktorat Jenderal CK (2015) (7) = (5)/(6) x 100%
2.07%
Tabel 2.3. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Pertama
211
212
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
Tabel 2.4. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Kedua
No (1) 1
Output
Target 2015
(2) (3) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan 2,680 Ha Permukiman Perkotaan
Total Kawasan Kumuh Seluruh Indonesia (4)
Target Pengurangan (%) (5)
(6) = (3)/(4)x(5)
38,413
10
0.70
Tabel 2.5. Metode Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Program Ketiga
% Pelayanan
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
BAB III KAPASITAS ORGANISASI 3.1 KERAGAMAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya beserta unit kerja pendukungnya di tahun 2015, Direktorat Jenderal Cipta Karya didukung oleh 2.549 orang pegawai dengan keragaman Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbagi kedalam enam direktorat. Rincian jumlah SDM tiap eselon 2 disajikan dalam tabel 3.1.
! No.
Unit Kerja
Jumlah
1.
SEKDITJEN
262
2.
DIT. KIP
293
3.
DIT. BPB
406
4.
DIT. PKP
576
5.
DIT. PPLP
445
6.
DIT. PSPAM
567
Total
2549
Tabel 3.1. Komposisi SDM Eselon II Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Di tahun 2015, proporsi terbesar SDM berasal dari golongan III sebanyak 1.511 orang (59%) yang terbagi golongan ruang sebagaimana terdapat pada Gambar 3.1. Golongan III umumnya didominasi oleh pegawai dengan golongan ruang III/B sebanyak 747 orang yang sebagian besar merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) (masa kerja >5 tahun).
Gambar 3.1. Klasifikasi Golongan PNS Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
213
214
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
Gambar 3.2. Grafik SDM Berdasar Golongan Ruang Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Pada keragaman SDM berdasarkan pendidikan, komposisi terbesar ada pada SDM yang berpendidikan Strata-1 sebanyak 1.109 orang atau 44 % dari total keseluruhan SDM.
Gambar 3.3. Grafik SDM Berdasarkan Golongan Pendidikan Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Klasaifikasi SDM di Direktorat Jendral Cipta Karya terdiri dari pendidikan teknis dan non-teknis. Komposisi jumlah pegawai berdasarkan pendidikan teknis atau non-teknis dapat dilihat di gambar 3.4.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Gambar 3.4. Grafik SDM Berdasarkan Klasifikasi Teknis dan Non-Teknis Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Persebaran SDM di setiap unit kerja Eselon II terdiri dari kategori, yaitu pusat dan daerah. Persebaran SDM di masing eselon 2 kurang lebih merata.
Gambar 3.5. Grafik Persebaran SDM Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
215
216
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Komposisi terbesar persebaran PNS ada di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebanyak 566 orang dan yang terendah di Setditjen. Cipta Karya sebanyak 262 orang. Dari analisis kebutuhan pegawai, dapat disampaikan bahwasanya jumlah pegawai di beberapa unit kerja masih belum memadai, hal ini dikarenakan besarnya beban kerja yang tidak sebanding dengan ketersediaan SDM..
!
No. 1. 2.
Unit Kerja Laki-Laki Perempuan Total
Jumlah 1.627 orang 922 orang 2.549 orang
Tabel 3.2. Rekapitulasi PNS Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Berdasarkan jenis kelamin, SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya masih didominasi Laki-laki sebanyak 1.627 orang (64%) dan perempuan sebanyak 922 orang (36%). Terdapat beberapa orang Perempuan yang berperan penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya dengan menduduki posisi strategis. Sebanyak 34 perempuan menduduki posisi Eselon IV, 11 perempuan menduduki posisi Eselon III dan 2 perempuan menduduki posisi Eselon II.
Gambar 3.6. Komposisi Perempuan Yang Menduduki Posisi Strategis Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015
Jika dilakukan analisa, maka persebaran SDM dalam upaya mencapai sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Jumlah pegawai berjenis kelamin perempuan lebih sedikit jika dibandingkan dengan laki-laki namun demikian meskipun sedikit pegawai perempuan lebih banyak menduduki posisi-posisi strategis di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
b. Dengan kenaikan pagu dana Direktorat Jenderal Cipta Karya setiap tahunnya maka otomatis dibutuhkan SDM yang “mumpuni” yang pada kenyataannya belum dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Saat ini, SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya yang mempunyai latar belakang teknik masih lebih sedikit sehingga otomatis dibutuhkan tenaga-tenaga baru yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya. 3.2 SARANA DAN PRASARANA Sedangkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mendukung tugas dan fungsi adalah kendaraan operasional dan bangunan gedung, dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: a. Kendaraan Operasional Kendaraan operasional yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Cipta adalah 483 buah kendaraan, dengan kondisi rusak ringan sebanyak 40 buah, rusak berat sebanyak 77 buah dan yang masih dalam kondisi baik sebanyak 366 buah. b. Bangunan Gedung Bangunan gedung yang dimiliki Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah seluas 72.661,92 m2 yang terdiri dari depo dan ruangan kantor yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Padang, Surabaya, Makasar dan Medan. Depo digunakan untuk penyimpanan sarana dan prasarana tanggap darurat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) Pada awal tahun 2015, anggaran Ditjen Cipta Karya adalah sebesar Rp. 14.408.904.348.000,- kemudian pada bulan Juni, terdapat perubahan pagu anggaran menjadi Rp. 19.612.517.206.000,- Penambahan pagu anggaran ini dikarenakan adanya pengurangan subsidi BBM. Selama kurun waktu Tahun 2015, pagu Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami revisi 9 kali, yang menyebabkan anggaran menjadi Rp. 19.855.638.146.000,- (Bulan Desember 2015). Perubahan pagu anggaran ini disebabkan adanya dana sisa lelang dan beberapa paket di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman yang tidak siap lelang sehingga dialihkan ke direktorat lain dan beberapa di-drop. Pagu anggaran tahun 2015 jika dibandingkan dengan proyeksi anggaran sebagaimana terdapat dalam Rancangan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, hanya teralisasi kurang lebih 30%. Sisa anggaran, untuk mewujudkan target Renstra, diharapkan dapat dipenuhi oleh sektor APBN, masyarakat dan swasta.
217
218
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Tabel 3.3. Prasarana dan Sarana Gedung dan Kantor Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Sumber: Setditjen. Cipta Karya Tahun 2015 NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
PRASARANA/ SARANA
Gedung B.1.C Depo Gudang Induk Depo Gudang Padang Depo Gudang Surabaya Depo Gudang Makasar Depo Gudang Medan Wisma Sanita Gedung Kantor Satker Bangkim Gedung Kantor Tanggap Darurat Gedung Kantor Satker Agropolitan Mess Pejompongan Gedung TC Pejompongan Gedung Ex Tata Bangunan Gedung Kantor Habitat Gedung Kantor BPPSPAM Total
LOKASI
LUAS (M2)
Jakarta Bekasi
25.800 15.480
Padang
1.100
Surabaya
6.000
Makasar
3.000
Medan
12.000
Jakarta
1.390
Jakarta
863,04
Jakarta
824
Jakarta
198
Jakarta
362,88
Jakarta
1.024
Jakarta
1.200
Jakarta
480
Jakarta
540 72.661,92
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
BAB IV TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PER TRIWULAN Berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah disusun dan telah disampaikan dalam Bab II, selanjutnya disusun target pencapaian indicator kinerja per triwulan. Sumber target ini adalah Format Rencana Aksi Kinerja Triwulan sebagaimana terdapat dalam E-Mon, yang merupakan kinerja fisik. Target pencapaian indicator kinerja per triwulan dibedakan antara target pencapaian indicator kinerja Program dan pencapaian indiaktor kinerja kegiatan. Karena tidak seluruh output ataupun outcome memiliki kontribusi secara langsung terhadap pencapaian tiap sasaran, maka dilakukan pembobotan kepada setiap output dan outcome strategis. Pembobotan dilakukan terhadap besaran anggaran yang diperlukan oleh output dan outcome tersebut di tahun 2015. 4.1. Target Pencapaian Indikator Kinerja Program
NO#
SASARAN#STRATEGIS#
INDIKATOR#KINERJA#
TARGET# KINERJA# 2015#
(1)#
(2)#
(3)#
(4)#
PROGRAM:! Pembinaan! dan! Pengembangan! Infrastruktur! ! Permukiman! 1.!
2.!
3.! !
!
Meningkatnya* Kontribusi*Terhadap* Pemenuhan*Kebutuhan* Air*Minum! Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* * Kebutuhan* Hunian* dan* Permukiman*Yang*Layak! Meningkatnya* Kontribusi* Terhadap* Pemenuhan* Akses* Sanitasi*Bagi*Masyarkat!
TARGET#TRIWULAN#(%)#
!
T1!
T2#
T3#
(5)#
(6)#
(7)#
!
!
T4# !
(8)#
Persentase!Peningkatan! Cakupan!Pelayanan!Akses!Air! Minum!
2,07!%!
1,20! 23,93! 56,63! 100!
Persentase!Penurunan!Luasan! Permukiman!Kumuh!Perkotaan!
0,70!%!
1,91! 21,12! 53,48! 100!
Persentase!Peningkatan! Cakupan!Pelayanan!Akses! Sanitasi!
1,80!%*
2,17! 13,91! 46,74! 100!
Tabel 4.1 Target Capaian Indikator Kinerja Program Per-Triwulan Tahun 2015
Seperti yang tergambar dalam Tabel 3.1.diatas, dijabarkan target tiap triwulan dari setiap sasaran dengan rata-rata target capaian kinerja untuk Triwulan 1 sebesar 1,76%, Triwulan 2 sebesar 19,65%, Triwulan 3 sebesar 52,29%, dan pada Triwulan 4 sebesar 100%.
219
220
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Dalam memantau kinerja Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, selanjutnya ditetapkanlah target capaian kinerja secara berkala (triwulan) pada setiap sasaran yang hendak dicapai. Selama kurun waktu pelaksanaan kegiatan satu tahun anggaran, kontribusi untuk tiap indikator kinerja utama seperti yang tersebut berikut ini : 1. Indikator kinerja utama peningkatan cakupan pelayanan akses air minum untuk triwulan 1 sebesar 1,20%, triwulan 2 sebesar 23,93%, triwulan 3 sebesar 56,63%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Indikator kinerja utama penurunan luas permukiman kumuh perkotaan pada triwulan 1 sebesar 1,91%, triwulan 2 sebesar 21,12%, triwulan 3 sebesar 53,48%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Indikator kinerja utama peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi untuk triwulan 1 sebesar 2,17%, triwulan 2 sebesar 13,91%, triwulan 3 sebesar 46,74%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4.2. Target Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Tabel 4.2 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Air Minum
NO#
INDIKATOR#KINERJA#OUTPUT#
(1)# (2)# 1.! SPAM!Terfasilitasi!! 2.!
SPAM!Non!PDAM!Terfasilitasi!
3.!
SPAM!Perkotaan!
4.!
SPAM!Perdesaan!
5.!
SPAM!Di!Kawasan!Khusus!!
6.!
SPAM!Regional!
Peraturan!Pengembangan!Sistem! Penyediaan!Air!Minum,!Sanitasi,!dan!Air! Minum! 8.! Pemantauan!dan!Pembinaan! Penyelenggaraan!SPAM! 9.! Fasilitasi!Pengembangan!Sumber! Pembiayaan,!Pola!Investasi! Penyelenggaraan!SPAM,!Promosi!Investasi! 10.! Dukungan!Pelaksanaan!Pengembangan! SPAM!
TARGET# TARGET#TRIWULAN#(%)# PK#2015# T1! T2! T3! T4! (3)# (4)# (5)# (6)# (7)# 120!PDAM!!!!!!!!!! 0,67! 17,66! 50,67! 100! 376!Kawasan! 1!PDAM! 1,11! 27,63! 70,74! 100! 245!Kawasan! 243!IKK! 3,63! 24,65! 57,68! 100! 4.626!lt/det! 1.449!Desa! 1,57! 12,29! 40,23! 100! 1.449!lt/det! 229!Kawasan! 0,85! 15,22! 50,13! 100! 874!lt/det! 1!Kawasan! 0,00! 29,80! 55,12! 100! 200!lt/det!
7.!
!
1!SPK!
1,92! 30,16! 66,03! 100!
2!Laporan!
0,51! 27,09! 58,92! 100!
35!Laporan!
1,78! 30,91! 59,79! 100!
3!Laporan!
0,00! 23,86! 57,09! 100!
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome peningkatan cakupan pelayanan akses air minum yang didukung oleh output SPAM Terfasilitasi, SPAM Non PDAM Terfasilitasi, SPAM Perkotaan, SPAM Perdesaan, SPAM Di Kawasan Khusus, SPAM Regional, Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi, dan Air Minum, Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM, Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi Penyelenggaraan SPAM, Promosi Investasi, Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output SPAM Terfasilitasi, dalam memenuhi target 120 PDAM di 376 Kawasan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,67%, pada triwulan 2 sebesar 17,66%, triwulan 3 sebesar 50,67%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Untuk output SPAM Non PDAM Terfasilitasi, dalam memenuhi target 1 PDAM di 245 Kawasan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,11%, triwulan 2 sebesar 27,63%, triwulan 3 sebesar 70,74%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output SPAM Perkotaan, dalam memenuhi target 4.626 lt/det pada 243 IKK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 3,63%, triwulan 2 sebesar 24,65%, triwulan 3 sebesar 57,68%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output SPAM Perdesaan, dalam memenuhi target 1.449 lt/det pada 1.449 Desa maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,56%, triwulan 2 sebesar 12,29%, triwulan 3 sebesar 40,23%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output SPAM Di Kawasan Khusus, dalam memenuhi target 874 lt/det pada 229 Kawasan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,85%, triwulan 2 sebesar 15,22%, triwulan 3 sebesar 50,13%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output SPAM Regional, dalam memenuhi target 200 lt/det pada 1 Kawasan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 29,80%, triwulan 3 sebesar 55,12%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 7. Untuk output Peraturan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Sanitasi, dan Air Minum, dalam memenuhi target 1 SPK maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,92%, triwulan 2 sebesar 30,16%, triwulan 3 sebesar 66,03%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 8. Untuk output Pemantauan dan Pembinaan Penyelenggaraan SPAM, dalam memenuhi target 2 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,51%, triwulan 2 sebesar 27,09%, triwulan 3 sebesar 58,92%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 9. Untuk output Fasilitasi Pengembangan Sumber Pembiayaan, Pola Investasi, Penyelenggaraan SPAM, Promosi Investasi, dalam memenuhi target 35 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,78%, triwulan 2 sebesar 30,91%, triwulan 3 sebesar 59,79%, dan pada triwulan 4 sebesar 100% 10. Untuk output Dukungan Pelaksanaan Pengembangan SPAM, dalam memenuhi target 3 Laporan maka pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 23,86%, triwulan 3 sebesar 57,09%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.
221
222
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Selanjutnya, target capaian setiap output ini diakumulasi agar dapat menggambarkan kinerja IKU outcome Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Air Minum yaitu sebesar 1,20% pada triwulan 1; 23,93% pada triwulan 2; 56,63% pada triwulan 3 dan 100% pada triwulan 4. Tabel 4.3 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Penurunan Luasan Kumuh Perkotaan Sumber: Rencana Aksi Kinerja Triwulanan E-Mon Online, 2015
NO# (1)# 1.!
2.!
3.! 4.! 5.!
6.! 7.!
TARGET#TRIWULAN#(%)#
INDIKATOR#KINERJA# OUTPUT#
TARGET# PK#2015#
T1!
T2#
T3#
T4#
(2)# Pembangunan! dan! Pengembangan! Kawasan! Perkotaan! Pembinaan!dan! Pengawasan! Penyelenggaraan!Bangunan! Gedung! Evaluasi!Kinerja!Bidang! Permukiman! Program!dan!Anggaran! Bidang!Permukiman! Dokumen!Administrasi!dan! Pengelolaan! Kepegawaian/Ortala! Dokumen!Sistem!Akuntansi! Barang!Milik!Negara! Laporan!Administrasi! Keuangan!dan!Akuntansi!
(3)#
(4)#
(5)#
(6)#
(7)#
8.636!Ha!
0,10!
9,65!
44,67!
100!
853! Laporan!
1,23!
12,09!
43,17!
100!
10!Laporan!
0,00!
27,29!
50,86!
100!
24!Laporan!
7,52!
31,57!
64,26!
100!
19!Laporan!
1,01!
24,04!
61,60!
100!
11!Laporan!
1,77!
22,19!
54,77!
100!
15!Laporan!
1,71!
20,98!
55,01!
100!
!
Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome penurunan luasan kumuh perkotaan yang didukung oleh output Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan,Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman, Program dan Anggaran Bidang Permukiman, Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala, Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara, serta Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan, dalam memenuhi target 8.636 Ha, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,10%, pada triwulan 2 sebesar 9,65%, triwulan 3 sebesar 43,17%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2. Untuk output Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, dalam memenuhi target 853 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,23%, triwulan 2 sebesar 12,09%, triwulan 3 sebesar 43,17%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman, dalam memenuhi target 10 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,00%, triwulan 2 sebesar 27,29%, triwulan 3 sebesar 50,86%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output Program dan Anggaran Bidang Permukiman, dalam memenuhi target 24 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 7,52%, triwulan 2 sebesar 31,57%, triwulan 3 sebesar 64,26%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian/Ortala, dalam memenuhi target 11 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,77%, triwulan 2 sebesar 22,19%, triwulan 3 sebesar 54,77%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi, dalam memenuhi target 15 Laporan, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,71%, triwulan 2 sebesar 20,98%, triwulan 3 sebesar 55,01%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. Selanjutnya, target capaian setiap output ini diakumulasi agar dapat menggambarkan kinerja IKU outcome yaitu sebesar 1,91% pada triwulan 1; 21,12% pada triwulan 2; 53,48% pada triwulan 3 dan 100% pada triwulan 4. Tabel 4.4 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pada Sasaran Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Sanitasi NO#
INDIKATOR#KINERJA#OUTPUT#
(1)# (2)# 1.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala! Regional!!! 2.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala! Kota! 3.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Skala! Kawasan! 4.! Sistem!Pengolahan!Air!Limbah!Khusus! 5.! 6.! 7.! 8.! 9.! !
Sistem!Pengolahan!Drainase! Perkotaan! Sistem!Penanganan!Persampahan! Skala!Regional! Sistem!Penanganan!Persampahan! Skala!Kota! Sistem!Penanganan!Persampahan! Skala!Kawasan! Sistem!Penanganan!Persampahan! Kawasan!Khusus!
TARGET# PK#2015# (3)# 86.250!KK! 522.629!KK! 37.296!KK! 11.244!KK! 1.394!Ha! 173.201!KK! 2.091.846! KK! 39.940!KK! 19.176!KK!
TARGET#TRIWULAN#(%)# T1! T2! T3! T4! (4)# (5)# (6)# (7)# 5,31!
25,37!
56,24! 100!
!!!!!!!! !!!!!! !!!!!!!! 100! 2,82! 22,91!! 45,58! !!!!!!!! !!!!!!!! !!!!!!!! 100! 0,14!! 8,49!! 40,24! !!!!!!!! !!!!!!!! !!!!!!!! 100! 0,17!! 5,62!! 48,69! !!!!!!!! !!!!!! !!!!!!!! 100! 8,44! 23,35!! 51,71! !!!!!!!! !!!!!! !!!!!!!! 100! 1,09! 11,96!!!!!!!!!!!!!!! 57,47! !!!!!!!! !!!!!! !!!!!!!! 100! 0,52! 15,89!! 42,76! !!!!!!!! !!!!!!!! !!!!!!!! 100! 0,47! 5,19!! 36,36! !!!!!!!! !!!!!!!! !!!!!!!! 100! 0,56! 6,37!! 41,82!
223
224
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja Dalam rangka memenuhi pencapaian IKU Outcome Peningkatan Cakupan Pelayanan Akses Sanitasi yang didukung oleh output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional, Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota, Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan, Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus, Sistem Pengolahan Drainase, Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional, Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota, Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan, serta Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Khusus, selanjutnya disusun rencana target output sebagai berikut: 1. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Regional, dalam memenuhi target 86.250 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 5,31%, pada triwulan 2 sebesar 25,37%, triwulan 3 sebesar 56,24%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 2. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota, dalam memenuhi target 522.629 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 2,82%, triwulan 2 sebesar 22,91%, triwulan 3 sebesar 45,58%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 3. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan, dalam memenuhi target 37.296 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,14%, triwulan 2 sebesar 8,49%, triwulan 3 sebesar 40,24%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 4. Untuk output Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus, dalam memenuhi target 11.244 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,17 %, triwulan 2 sebesar 5,62%, triwulan 3 sebesar 48,69%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 5. Untuk output Sistem Pengolahan Drainase Perkotaan, dalam memenuhi target 1.394 Ha, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 8,44%, triwulan 2 sebesar 23,35%, triwulan 3 sebesar 51,71%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 6. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional, dalam memenuhi target 173.201 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 1,09%, triwulan 2 sebesar 11,96%, triwulan 3 sebesar 57,47%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 7. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota, dalam memenuhi target 2.091.846 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,52%, triwulan 2 sebesar 15,89 %, triwulan 3 sebesar 42,76%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 8. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan, dalam memenuhi target 39.940 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,47%, triwulan 2 sebesar 5,19%, triwulan 3 sebesar 36,36%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%. 9. Untuk output Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Khusus, dalam memenuhi target 19.176 KK, pada triwulan 1 ditargetkan capaian kinerja sebesar 0,56%, triwulan 2 sebesar 6,37 %, triwulan 3 sebesar 41,82%, dan pada triwulan 4 sebesar 100%.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan yang didapatkan dari beberapa penjelasan pada babbab sebelumnya dan beberapa rekomendasi dari penjabaran dan pengalaman mengenai kendala yang terjadi di beberapa pencapaian indikator kinerja utama Ditjen Cipta Karya pada Triwulan I. 5.1. Kesimpulan
Grafik 5.1. Target Triwulan Sasaran Strategis Ditjen Cipta Karya
a.
b.
c.
Secara umum, target pada triwulan I masih sangat rendah. Hal ini disebabkan pada triwulan I, kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya belum berjalan karena menunggu reorganisasi Ditjen Cipta Karya. Pada triwulan I, kinerja Ditjen Cipta Karya hanya merupakan kegiatan administrasi seperti pembayaran gaji Pada triwulan II, ditargetkan kinerja akan meningkat menjadi rata-rata 15 % secara total. Diharapkan kinerja Ditjen Cipta Karya tidak hanya berasal dari administrasi saja, tetapi kinerja kegiatan swakelola sudah dapat diproses. Pada triwulan III, target diperkirakan belum mencapai 75%. Hal ini dikarekan unit kerja masih melakukan penyesuaian DIPA dengan tugas dan fungsi yang baru. Diperkirakan pada triwulan ini, akan banyak terdapat revisi-revisi anggaran.
225
226
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja d.
Pada triwulan IV, target yang dicanangkan adalah baik target progress fisik (output) maupun outcome akan mencapai 100%.
5.2. Rekomendasi Mengingat besarnya beban pada triwulan III dan IV, dengan kapasitas organisasi yang belum maksimal, maka perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mempercepat proses persiapan administrasi pelelangan sehingga dapat sesuai dengan rencana target. b. Mempercepat penerbitan SK Satker agar roda administrasi dapat segera berjalan. c. Memperketat proses monitoring terhadap kinerja indikator output, outcome serta IKU Direktorat Jenderal Cipta Karya diantaranya melalui pembentukan Satgas percepatan kinerja. d. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah lebih intensif.
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
227
228
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
229
230
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
231
232
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
233
234
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
235
236
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
237
238
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
239
240
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
241
242
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
243
244
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
245
246
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
247
248
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
249
250
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
251
252
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
253
254
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
255
256
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
257
258
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
259
260
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
261
262
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
263
264
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
265
266
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
267
268
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
269
270
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
271
272
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
273
274
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
275
276
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
277
278
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
279
280
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
281
282
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
283
284
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
285
286
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
287
288
LAPORAN KINERJA
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
289
290
lampiran
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
291
292
lampiran
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
293
294
lampiran
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
295
296
lampiran
Lampiran 7
Rencana Aksi Kinerja
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
297
298
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP A. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM 1. Output SPAM Terfasilitasi KEGIATAN : Bantuan Program Penyehatan PDAM Tirta Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (AM.25) LOKASI : Kabupaten Ogan Komering Ilir – Prov Sumatera Selatan
SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan
0%
KOORDINAT : Longitude 104° 49. 2’ 8 . ‘’ Latitude 03° 22. 3’ 0 . ‘’ MANFAAT : Meningkatkan kinerja pengelolaan PDAM dengan kondisi tidak sehat (kurang sehat dan sakit)
75 %
25 %
100 %
50 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2. Output SPAM IKK KEGIATAN : Pengadaan dan Pemasangan IPA Paket Kap. 30 l/dt, Pembangunan Reservoir Kap. 400 M3 Lok IKK Padang Jaya (30 l/dt)
0%
LOKASI : IKK Padang Jaya, Prov . Bengkulu KOORDINAT : Longitude 102 ° 08. ‘ 18.1 ‘’ Latitude -03 ° 21. ‘ 00.6 ‘’ MANFAAT : Mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum dan meningkatkan pelayanan di Ibukota Kecamatan atau kawasan yang belum memiliki Sistem Penyediaan Air Minum
50 %
SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan
100 %
299
300
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP KEGIATAN : Optimalisasi SPAM IKK Teluk Bintan dan IKK Teluk Sebong Kab. Bintan
0%
LOKASI : IKK Teluk Bintan dan IKK Teluk Sebong Kab. Bintan Provinsi Kepulauan Riau KOORDINAT : Longitude 0104° 19.00’ 23.40’’” Latitude 0001° 07.00’ 29.50’’ MANFAAT : Mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum dan meningkatkan pelayanan di Ibukota Kecamatan atau kawasan yang belum memiliki Sistem Penyediaan Air Minum
50 %
SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan
75 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
B. SEKTOR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Output Infrastruktur Air Limbah KEGIATAN : Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja LOKASI : Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung
0%
KOORDINAT : Longitude 0105° 13. 4’ 3 . ‘’ Latitude -004° 57. 1’ 3 . ‘’ MANFAAT : Membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja untuk mengolah mengolah limbah agar tidak menjadi polusi bagi lingkungan SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas layanan air minum dan sanitasi permukiman perkotaan
100 %
25 %
75 %
301
302
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP
2. Output Infratstruktur TPA KEGIATAN : Pembangunan TPA Kabupaten Lampung TImur
0%
LOKASI : Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung KOORDINAT : Longitude 0105° 17. 7’ . ‘’ Latitude -005° 26. 1’ 2 . ‘’ MANFAAT : Membangun infrastruktur TPA sebagai tempat pembuangan akhir sampah agar sampah dapat dikelola dengan baik sehingga tidak mengganggu lingkungan
50 %
SASARAN : Dalam rangka memenuhi sasaran meningkatnya kualitas pengolahan limbah dan sampah rumah tangga
100 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
C. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Output Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan KEGIATAN : Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan Kawasan KTM
SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
LOKASI : Kec. Geragai Kab. Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi KOORDINAT : Longitude 103 ° 43.00’ 10.90’’ Latitude 01 ° 16.00’ 18.90’’
0%
MANFAAT : Membangun jalan poros agar penduduk desa dapat berpindah tempat dengan cepat dan pergerakan ekonomi masyarakat semakin meningkat
75 %
25 %
50 %
100 %
303
304
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP
KEGIATAN : Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kws Kumuh Banguntapan, Potorono LOKASI : Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul KOORDINAT : Longitude 110 ° 24.30’ 48.3 ‘’ Latitude 7 ° 48. ‘ 59.39’’
0%
50 %
MANFAAT : Membangun saluran pembuangan air di jalan lingkungan bertujuan untuk mencegah terjadinya genangan saat hujan SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
25 %
100 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
2. Output Kawasan Permukiman Perkotaan KEGIATAN : Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kws. Garongkong dan Padangko, Kel. Mangempang, Kec. Barru, Kab. Barru
SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
LOKASI : Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan KOORDINAT : Longitude +119° .36’ 4.80’’ Latitude -04 ° 23. ‘ 76. ‘’
0%
MANFAAT : Membangun jalan poros agar penduduk dapat berpindah tempat dengan cepat dan pergerakan ekonomi masyarakat semakin meningkat
75 %
25 %
100 %
50 %
305
306
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP D. SEKTOR PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Output Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman KEGIATAN : Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan LOKASI : Kawasan Benyom Kabupaten Jayapura
Jaya
Distrik
0%
Nimbokrang
KOORDINAT : Longitude -140° 48.57’ 72. ‘’ Latitude +002° 38.59’ 89. ‘’ MANFAAT : Sarana prasarana dasar akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kawasan sekitar SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
100 %
25 %
50 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
KEGIATAN : Penataan Bangunan Kawasan Tradisional Ilaga Kabupaten Puncak
0%
LOKASI : Kabupaten Puncak, Provinsi Papua KOORDINAT : Longitude +137° 61.09’ 9 . Latitude +137° 61.09’ 9 . MANFAAT : Membangun bangunan tradisional agar selaras dengan lingkungan sekitarnya SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
50 %
75 %
307
308
lampiran
Lampiran 8
Dokumentasi LAKIP KEGIATAN : Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional LOKASI : Kawasan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara
0%
KOORDINAT : Longitude +119° 93.14’ 58.33’’ Latitude - 2° 95.45’ 05.55’’ MANFAAT : Sarana prasarana dasar akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kawasan permukiman tradisional SASARAN : Dalam rangka memenuhi meningkatnya kualitas kawasan permukiman dan penataan ruang
100 %
25 %
50 %
D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
309
310
LAPORAN KINERJA
Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Jl. Pattimura No.20, Jakarta Selatan 12110 Telp.: (021) 722 1782
http://ciptakarya.pu.go.id