Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
BAB I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/ 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan BadanLitbang Pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : (a) koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian dan pengembangan pertanian; (b) pengelolaan urusan kepegawaian; (c) pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; (d) penyusunan kerjasama, rancangan peraturan perundang-undangan, dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan (e) pelaksanaan urusan tata usaha Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Sekretariat Badan Litbang Pertanian melaksanakan dan mendukung salah satu program utama Badan Litbang Pertanian yaitu : dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Melalui Inpres No. 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkanmempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok
dan
fungsinya
serta
kewenangan
pengelolaan
sumberdaya
dan
kebijaksanaan yang dipercayakan berdasar perencanaan stratejik yang telah dirumuskan. Pertanggungjawaban tersebut menjadi semakin penting mengingat kecenderungan
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja instansi
pemerintah. Faktor-faktor yang menentukan kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah pelaksanaan tahapan proses sampai pencapaian sasaran yang diinginkan. KinerjaSekretariat Badan Litbang Pertanian selanjutnya ditunjukkan dalam sasaran-sasaran dengan indikator-indiktaor dan tingkat capaiannya sesuai target dan realisasi.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1. Visi Visi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Rencana Strategis 2010 – 2014 adalah: Mewujudkan manajemen penelitian modern untuk mendukung penciptaan lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia. 2.2. Misi Untuk mencapai visi tersebut di atas, Sekretariat Badan Litbang Pertanian menetapkan misi yaitu : 1.
Mengoptimalkan
penerapan
reformasi
birokrasi,
reformasi
perencanaan dan penganggaran dalam pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan informasi pertanian global, 2.
Memberikan dukungan koordinasi teknis dan administratif yang efektif dan efisien kepada Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UK dan UPT) Badan Litbang Pertanian,
3.
Mengoptimalkan kualitas dan kapasitas sumber daya penelitian pertanian,
4.
Mengembangkan kerjasama, kemitraan, promosi, diseminasi dan alih teknologi mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis sumberdaya lokal.
2.3. Tujuan Berdasarkan pada visi dan misi di atas maka tujuan Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah: 1.
Mewujudkan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,
2.
Menyediakan SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3.
Mewujudkan laporanpengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian,
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
4.
Menyelenggarakan pengelolaan kerja sama dalam dan luar negeri,
5.
Mewujudkan perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi.
2.4. Sasaran Berdasarkan tujuan di atas, ditetapkan beberapa sasaran pengembangan kelembagaan dan manajemen litbang yang harus dicapai oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian sebagai berikut: 1.
Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,
2.
Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3.
Terwujudnya laporan pengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian,
4.
Terwujudnya pengelolaan kerjasama dalam dan luar negeri,
5.
Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi.
2.5. Arah Kebijakan Untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Badan Litbang Pertanian, ditetapkan strategi sebagai berikut: 1.
Mendorong penerapan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,
2.
Mempercepat peningkatan kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3.
Mendorong laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku,
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
4.
Menfokuskan pengelolaan kerjasama, komunikasi dan pelayanan publik, serta informasi penelitian dan pengembangan pertanian mendukung
terwujudnya
pertanian
industrial
unggul
berbasis
sumberdaya lokal, 5.
Mempercepat proses alih teknologi dan perlindungan invensi hasil litbang pertanian.
2.6. Program Utama Program utama Badan Litbang Pertanian pada periode 2010 – 2014 diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Sekretariat Badan Litbang Pertanian selaku unit Eselon II Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan teknis dan administratif, yang diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi bisnis melalui peningkatan jumlah institusi di lingkup Badan Litbang Pertanian yang menerapkan reformasi birokrasi secara menyeluruh, pengembangan sumber daya Litbang (SDM), sarana dan prasarana diikuti pengembangan standarisasi dan akrediatasi lembaga dan pranata litbang. Disamping itu, untuk memicu tercapainya output yang optimal, maka akan dilakukan pengembangan manajemen teknologi dan sistem informasi, koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan pengkajian, reformasi perencanaan dan penganggaran, monitoring dan evaluasi, serta penyiapan regulasi paten dan lisensi.
2.7. Kegiatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/ 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri atas 4 Bagian, dengan masing-masing Bagian terdiri atas tiga Subbagian. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibagi kepada empat bagian yang meliputi:
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
1.
Bagian Perencanaan Dalam melaksanakan tugas
dan
fungsinya
didukung oleh
tiga
Subbagian, yaitu (1) Subbagian Data dan Informasi Manajemen, (2) Subbagian Program dan Anggaran dan (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2.
Bagian Kepegawaian Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu (1) Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, (2) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian dan Mutasi, dan (3) Subbagian Pendayagunaan Jabatan Fungsional.
3.
Bagian Umum Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian
yaitu
(1)
Subbagian
Keuangan
,
(2)
Subbagian
Perlengkapan, dan (3) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga. 4.
Bagian
Kerja
Sama,Hukum,
Organisasi
dan
Hubungan
Masyarakat Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu (1) Subbagian Kerjasama, (2) Subbagian Hukum dan Organisasi, (3) Subbagian Hubungan dan Masyarakat. 5.
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai UPT dibawah koordinasi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian nomor 170/Kpts/OT.140/I/8/2007 tentang Penunjukan Sekretariat Badan Litbang Pertamian untuk Mengkoordinasikan Kegiatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP), Balai PATP didukung oleh seorang Kepala Balai, satu Subbagian dan satu Seksi yaitu (1) Subbagian Tata Usaha dan (2) Seksi Pelayanan Alih Teknologi.
Berdasarkan susunan kelembagaan di atas, kegiatan Sekretariat Badan Litbang Pertanian tercbagi menjadi 5 (lima) sub kegiatan sebagai berikut :
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
1.
Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen Sebagai salah satu implementasi dari koordinasi manajemen lingkup Badan Litbang Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu melaksanakan
perumusan
rencana
program
dan
anggaran,
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penelitian serta penyediaan dan pengelolaan data dan informasi manajemen penelitian dan pengembangan pertanian. Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Badan Litbang pertanian yaitu Dukungan Manajemen, Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta visi Badan Litbang Pertanian menjadi lembaga penelitian berkelas dunia pada tahun 2014. Untuk mewujudkan dukungan tersebut maka perlu disusun sistem dan mekanisme perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran sehingga tercapai
efisiensi
dan
efektivitas
pelaksanaan
penelitian
dan
pengembangan pada seluruh Unit Kerja/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Dalam penganggaran berbasis kinerja, orientasi output atau kinerja yang akan dicapai memegang peranan penting dalam penentuan anggaran yang akan dialokasikan pada setiap kegiatan. Sesuai dengan reformasi perencanaan dan penganggaran maka dalam sistem perencanaan penganggaran harus menerapkan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) yang disusun berdasarkan berbagai asumsi dengan basis anggaran pada tahun 2010. Dalam rangka pengawalan pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian yang efektif dan efisien, fungsi pemantauan dan evaluasi sangat penting.
Pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi yang akurat dan komprehensif harus dimulai sejak perencanaan dengan melibatkan pakar dan narasumber yang dilakukan dengan evaluasi secara berjenjang di setiap unit Kerja dan UPT. Dalam sistem manajemen, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi menjalankan fungsi controlling bertujuan untuk mengidentifikasi
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah dalam rangka mencapai target dan sasaran yang direncanakan. Pencapaian target dan sasaran pada setiap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan akan menghasilkan laporan kinerja pemerintahan yang akuntabel. Data dan informasi manajemen merupakan salah satu bagian penting dalam proses perencanaan. Kualitas data dan informasi manajemen terus menerus ditingkatkan, karena semakin disadari akan perlunya data dan informasi yang akurat, tersedia dengan mudah, tepat waktu dan mudah diakses sehingga dapat membantu dalam proses perencanaan dengan cepat dan tepat sesuai tuntutan pemerintah saat ini.
Pengelolaan
data
dan
informasi
manajemen
merupakan
implementasi dalam penyelenggaraan e-government serta merupakan langkah menuju profesionalisme sesuai dengan visi Badan Litbang Pertanian untuk menjadi lembaga penelitian berkelas dunia. Hal-hal yang mencakup pengelolaan data dan informasi manajemen meliputi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi manajemen litbang pertanian.
2.
Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Litbang Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diharapkan memiliki sumberdaya
manusia
yang
berpotensi,
untuk
itu
diperlukan
perencanaan dan pengembangan mulai dari pengadaan dan seleksi pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, sampai pada tahap pembinaan
peningkatan
kinerja
pegawai.
Untuk
menunjang
peningkatan pengembangan SDM tersebut diperlukan tenaga peneliti yang merupakan bagian integral rencana strategis Badan Litbang Pertanian, khususnya tenaga fungsional peneliti yang berpendidikan tinggi, berwawasan luas, profesional, memiliki loyalitas dan motivasi tinggi dalam menciptakan inovasi teknologi, sesuai dengan bidang keahliannya.
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Pembinaan karier dan mental tenaga penelitian ditingkatkan dan dimasukkan
sebagai
bagian
dari
pembinaan
tenaga
secara
keseluruhan. Pengembangan jabatan fungsional berbasis kompetensi dilakukan agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya sesuai
dengan
tujuan
dan
sasaran
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya yang relevan dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi. Jabatan fungsional yang berada di lingkup Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Penyuluh Pertanian, Perekayasa, Pustakawan, Arsiparis, Analisis Kepegawaian, Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistis, dan Perencana. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memiliki Sumberdaya Manusia yang tersebar diberbagai daerah, sebagai pemusatan administrasi yang lengkap dan teratur dibutuhkan update data terkini dan peningkatan pelayanan prima sesuai SOP (Standard Operating
Procedure) yang ada atau standar yang ditetapkan dan dilakukan dengan etika pelayanan. Dalam rangka pelaksanaan peningkatan administrasi kepegawaian terutama penatausahaan kepegawaian dan mutasi PNS lingkup Badan Litbang Pertanian. Hal-hal yang mencakup pelayanan administrasi SDM Badan Litbang Pertanian antara lain adalah melakukan urusan tata usaha kepegawaian, melakukan urusan mutasi pegawai, diantaranya pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, pemindahan, peninjauan kembali masa kerja, perbantuan, penarikan, pengangkatan/ pengaktifan kembali; pemberhentian dan pemensiunan pegawai. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penyelenggaraan analisa jabatan dan analisis beban kerja, dan melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai yang semuanya itu terangkum dalam kegiatan rutin administrasi pelayanan prima.
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
3.
Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu didukung sarana dan prasarana yang baik, sehingga pengelolaan barang milik negara harus dapat dikelola mendukung mandat Badan Litbang
Pertanian.
Pengelolaan
dimulai
dengan
melakukan
inventarisasi terhadap Barang Milik Negara untuk mengoptimalkan BMN sesuai kebutuhan. Pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan/ laboratorium dilakukan dengan melakukan pemanfaatan lahan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, pelestarian plasma nutfah dan pemanfaatan bersama pihak stakeholder untuk mendukung pembangunan pertanian. Demikian pula pelaksanaan akreditasi laboratorium merupakan standar dan syarat mendukung penelitian dan pengembangan. Disamping aspek teknis tersebut di atas, perlu dilakukan penertiban aset Barang Milik Negara melalui SIMAK BMN. Pemanfaatan Sumber Daya Litbang Berbasis Sistem Informasi Geografis memberikan informasi secara eletronik terhadap keadaan dan konsisi lahan-lahan. Hasil dari sistem ini menjadi aset yang penting dalam pemanfaatan dan pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian kedepan. Sebagai wujud pertanggungjawaban penggunaan anggaran, dalam kegiatan penelitian dan pengembangan setiap Unit Kerja berkewajiban untuk menyusun dan
menyampaikan laporan
keuangan
yang
transparan dan informatif sesuai dengan format Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
yang
dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Sekretariat Badan Litbang dalam fungsi koordinasi akan menerima, memverifikasi dan menggabungkan data secara berjenjang mulai dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah untuk kemudian menghasilkan laporan keuangan di tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I. Sekretariat Badan Litbang juga melakukan pembinaan dan bimbingan pelaksanaan SAI pada unit kerja pengelola anggaran lingkup Badan Litbang Pertanian. Dengan pembinaan yang menyeluruh kepada semua Unit Kerja, maka laporan keuangan yang dibuat diharapkan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Dalam menunjang pengembangan sistem layanan ketatausahaan Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas jenis layanan. Seiring dengan itu berbagai kendala yang dihadapi perlu memperbaiki sistem layanan yang diberikan, sehingga terwujudnya pelayanan ketatausahaan yang optimal, disamping itu dalam pelayanan kerumahtanggaan terus dilakukan perbaikan sistem diantaranya pelayanan kepegawaian lingkup
Sekretariat
Badan,
pemeliharaan
kendaraan
dinas,
inventarisasi aset, dan perawatan gedung dan halaman. Dalam mendukung pembenahan dokumen diperlukan penataan kearsipan yang kegiatannya dilakukan secara kontinyu agar pengelolaan kearsipan dapat berjalan dengan baik.
4.
Sub
Kegiatan
Kemitraan
Pemantapan
Penelitian
dan
Jaringan
Kerja
Pengkajian,
Sama
dan
Pemantapan
Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian, Badan Litbang melakukan inisiatif kerja sama penelitian dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri; pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik;
serta
penyajian informasi teknologi yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian diselenggarakan dalam rangka menunjang terciptanya teknologi dan varietas unggul berdaya saing tinggi. Kegiatan kerjasama meliputi kerjasama penelitian dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri, yaitu kerjasama bilateral, multilateral, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian internasional. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja sama baik dalam maupun luar negeri adalah peningkatan intensitas, efektivitas, dan efisiensi dari kegiatan penelitian pertanian. Untuk pencapaian sasaran
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
tersebut, strategi yang akan ditempuh adalah: (a) penjaringan mitra kerjasama melalui usaha komersialisasi berbasis joint research dengan lembaga internasional serta institusi dalam negeri antara lain swasta, pemerintah daerah, LSM, koperasi, perguruan tinggi serta institusi lainnya; (b) peningkatan kerjasama sistem cost sharing; dan (c) peningkatan penelitian kolaboratif dalam rangka meningkatkan kapasitas litbang; (d) peningkatan pengelolaan/manajemen kerjasama penelitian. Kerja sama dengan lembaga internasional dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan dan prinsip, antara lain : (a) meningkatkan alih teknologi hasil Lembaga-lembaga Penelitian Internasional yang relevan; (b) meningkatkan kompetensi peneliti Badan Litbang Pertanian di dunia internasional; (c) mempromosikan
hasil-hasil
penelitian Badan Litbang Pertanian kepada dunia internasional; (d) meningkatkan akses pemanfaatan sumberdaya dan sarana penelitian yang dimiliki oleh Lembaga Internasional; (e) meningkatkan partisipasi peneliti Badan Litbang Pertanian dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional. Pelaksanaan pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik (humas) Badan Litbang Pertanian dilaksanakan untuk berdialog
dengan
publik
internal
maupun
berkomunikasi dan eksternal
secara
berkesinambungan, memberikan informasi kepada kelompok publik terkait, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya. Kegiatan tersebut dituangkan dalam beberapa unsur kegiatan yaitu melalui (1) koordinasi pelaksanaan kegiatan kehumasan lingkup Badan Litbang
pertanian
untuk
peningkatan
efisiensi
dan
efektifitas
pelaksanaan berbagai kegiatan kehumasan, (2) penyediaan materi informasi profil institusi, kebijakan, teknologi pertanian dalam berbagai media publikasi dan materi pendukung promosi, (3) penyediaan materi informasi kebijakan dan inovasi teknologi hasil litbang untuk media massa, (4) peningkatan liputan media cetak dan elektronik terhadap kegiatan dan hasil penelitian inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian. (5) promosi inovasi teknologi hasil penelitian dan wisata agro Badan
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Litbang Pertanian kepada publik melalui iklan, berbagai kegiatan pameran, demonstrasi teknologi, dan penyiaran di media elektronik, (6) pendokumentasian berbagai kegiatan Badan Litbang Pertanian, (7) penjaringan opini publik tentang Badan Litbang Pertanian, dan (8) penyediaan informasi yang dibutuhkan pengguna mengenai institusi serta produknya melalui pelayanan kehumasan yang optimal. Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian, dalam pelaksanaan mandat tersebut diperlukan kelembagaan organisasi yang mantap
sehingga
penyempurnaan
penataan
dan
ketatalakasanaan
pelaksanaan terus
organisasi
dilakukan
dan
mendukung
perkembangan lingkungan strategis. Peningkatan layanan dan kinerja Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang Pertanian terus diupayakan. Salah satu cara untuk memberikan penghargaan terhadap UPT berprestasi dalam memberikan layanan publik adalah dengan pemberian penghargaan abdibhaktitani. Sebagai lembaga penelitian yang berorientasi global, maka segala kebijakan penelitian dan pengembangan harus selalu didasarkan pada peraturan perundangundangan yang berlaku, disamping itu memberikan layanan dalam pemberian bantuan hukum serta proses pengurusan izin pemasukan dan atau pengeluaran benih/SDG untuk penelitian. Untuk mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih dan tata kelola yang baik, Sekretariat Badan Litbang juga telah dan akan terus melakukan
Reformasi
Birokrasi
dengan
melaksanakan
seluruh
komponen dari penerapan ISO, SOP dan SPI sebagai langkah kedepan terwujudnya kelembagaan litbang mempunyai posisi strategis dalam pembangunan pertanian.
5.
Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi Pertanian, Promosi dan Alih Teknologi Prasyarat utama alih teknologi kepada dunia usaha ialah invensi teknologi hasil litbang harus dilindungi Kekayaan Intelektual (KI)-nya untuk memberikan kepastian hukum kepemilikan invensi baik bagi Unit
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Kerja (UK) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun dunia usaha yang mengadopsi invensi tersebut dari penggunaan yang ilegal oleh pihak lain untuk kepentingan ekonomi pihak tersebut. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas suatu invensi teknologi hasil litbang harus memenuhi unsur : (1) Kebaruan (novelty), (2) bermanfaat (usefulness), dan (3) dapat diterapkan pada skala industri ( applicable
to industry). Pengelolaan HKI meliputi identifikasi invensi yang berpotensi HKI dan proses perlindungan HKI dari sejak pendaftaran, sosialisasi dan mediasi HKI, sertifikasi HKI, hingga pemeliharaan HKI. Invensi yang telah mendapatkan perlindungan HKI baru awal dari upaya alih teknologi kepada industri, pemerintah, dan masyarakat. Langkah berikutnya adalah melakukan promosi teknologi kepada pengguna. Tujuan promosi adalah untuk menyebarkan informasi teknologi kepada target potensial, memperluas jaringan pengguna teknologi, mengunggulkan teknologi yang dimiliki dibandingkan pesaing/kompetitor, dan membentuk citra teknologi di mata pengguna teknologi. Alih teknologi kepada dunia usaha merupakan tahapan kegiatan selanjutnya yang akan memberikan manfaat lebih baik bagi inventor, UK/UPT, maupun dunia industri. Manfaat alih teknologi kepada industri secara teknis antara lain, adalah (1) Teknologi hasil litbang dimanfaatkan oleh industri dalam rangka menguatkan daya saingnya; (2) Teknologi hasil litbang banyak dijumpai di tingkat masyarakat pengguna; (3) Manfaat finansial bagi inventor dan pembiayaan penyempurnaan hasil penelitian melalui iterasi penelitian ( cost of
recovery). Sehingga pendapatan hasil alih teknologi berupa royalti KI merupakan sumber external budget
yang berasal dari kalangan
industri yang diharapkan dapat meringankan beban anggaran negara untuk penelitian. Sub Kegiatan Pengelolaan HKI, promosi dan alih teknologi akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan : (1) analisis Kebijakan dalam rangka penderasan alih teknologi; (2) analisis dan evaluasi umpan balik hasil inovasi; (3) invensi hasil litbang Badan Litbang Pertanian yang akan dilindungi HKI-nya; (4) Promosi Teknologi KI Hasil Litbang
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Pertanian; dan (5) Alih Teknologi Kekayaan Intelektual (KI) Kepada Dunia Usaha/Industri.
2.8. Indikator Kinerja Penetapan indikator kinerja telah dilakukan sejak penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan kemudian ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja Tahunan. Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sesuai sasaran strategis adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, indikatornya: a.
Jumlah dokumen perencanaan
b.
Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program
c.
Jumlah buku statistik penelitian pertanian
d.
Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian
e.
Jumlah data base pertanian
2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, indikatornya: a.
Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange
b.
Jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian
c.
Jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Prof Riset
d.
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti
e.
Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi
3. Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku, indikatornya: a.
Jumlah pengadaan barang / jasa
b.
Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP)
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
c.
Jumlah
data
sumberdaya
potensi
kebun
percobaan
dan
laboratorium Badan Litbang Pertanian d.
Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian
e.
Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib
4. Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri, indikatornya: a.
Jumlah MoU
b.
Jumlah bahan posisi DELRI
c.
Jumlah
kerja
sama
kemitraan
dengan
Perguruan
Tinggi,
Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri d.
Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian
5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi, indikatornya: a.
Jumlah rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi
b.
Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI
c.
Jumlah naskah perjanjian kerja sama lisensi
2.9. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan Litbang Pertanian didukung oleh 174 orang pegawai, dengan rincian golongan IV sebanyak 15 orang, golongan III sebanyak110 orang, golongan II sebanyak38 orang dan golongan I adalah 11 orang. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut :
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 1. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Ruang Kementerian Pertanian No
Golongan
Ruang A
B
Jumlah
C
D
E
1
Golongan I
7
1
3
-
2
Golongan II
5
14
10
9
-
38
3
Golongan III
31
49
13
17
-
110
4
Golongan IV Jumlah
11
7
5
2
1
-
15
58
63
30
33
-
174
Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri dari S3 sebanyak 5 orang, S2 sebanyak 17 orang, S1 sebanyak 53 orang, dan di bawah S1 adalah 99 orang.Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Pendidikan
No
Gol/Ruang
S3
S2
S1
D4
SM
D3
D2
D1
SLTA
SLTP
SD
Jml
1
I
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
10
11
2
II
-
-
-
-
-
7
1
-
22
5
3
38
3
III
1
8
51
-
2
9
4
-
35
-
-
110
4
IV
4
9
2
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jumlah
5
17
53
-
2
16
5
-
57
6
13
174
Dari 174 orang pegawai, yang menduduki jabatan fungsional terdiri dari Arsiparis 6 orang, Statistisi 2 orang, Perencana 2 orang, Analis Kepegawaian 4 orang dan Pranata Kehumasan 4 orang.
2.10. Sarana Prasarana Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang berlokasi di Jalan Ragunan No. 29 Pasarminggu memiliki tanah seluas 16.750 m 2 yang digunakan untuk gedung kantor serta bangunan lainnya seluas 6.004 m 2. Selain itu, sarana
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
kendaraan operasional yang dimiliki adalah kendaraan roda 6 : 2 buah, roda 4 : 36 buah, roda 2 : 16 buah. Sarana komputer ada 225 unit, Printer 95 unit, dan AC
ada 215 buah yang keseluruhannya dalam kondisi
baru/baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut : No
Nama Barang
Jumlah Unit
1
AC
2
Printer
215 95
3
Komputer
225
4
Kendaraan Roda 2
16
5
Kendaraan Roda 4
36
6
Kendaraan Roda 6
2
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2013, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut yaitu : (1) Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat; (2) Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian; (3) Terwujudnya laporan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian; (4) Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri/luar negeri; (5) Terwujudnya perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih teknologi. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 22 (dua puluh dua) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa kelima sasaran tersebut dapat tercapai dengan baik, dengan capaian melebihi 100%.
A.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
Pengukuran
tingkat
capaian
kinerja
Sekretariat
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel 3 sebagaimana tertera di bawah ini. Dilihat dari hasil tabel 3 tersebut, kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan keberhasilan dengan tercapainya setiap indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013 awal.
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 3. Capaian Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 2013
NO 1.
SASARAN Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen akurat
INDIKATOR KINERJA URAIAN
- Jumlah dokumen
TARGET
CAPAIAN
%
14 laporan
14 laporan
100
34 Laporan
34 Laporan
100
1 buku
1 buku
100
1 sistem
1 sistem
100
1 data
1 data
100
1400 orang
1760 orang
125,71
1778 orang
1766 orang
99,33
12 orang
9 orang
75
1025 orang
1193 orang
116,39
100 jabatan
71 jabatan
71
perencanaan
- Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program
- Jumlah buku statistik penelitian pertanian
- Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian
- Jumlah data base pertanian 2.
Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
- Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange
- Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian
- Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset
- Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti
- Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
3.
Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta Pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku
- Jumlah pengadaan
15 kontrak
39 kontrak
260
100 persen
100 persen
100
1 data
1 data
100
60 LHP
19LHP
31,66
35 UK/UPT
36 UK/UPT
102,85
10 MoU
19 MoU
190
15 bahan
159 bahan
1060
300 kerja sama
531 kerja sama
177
1 paket
1 paket
100
2 rekomendasi
3 rekomendasi
150
barang/jasa
- Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP)
- Jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian
- Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian
- Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib 4
Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri
- Jumlah MOU - Jumlah bahan posisi DELRI
- Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri
- Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian 5
Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan
- Jumlah rekomendasi dan requlasipengelolaan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
pengembangan
HKI dan Alih
pertanian dan alih
Teknologi
teknologi
- Jumlah invensi
45 invensi
43 invensi
95,55
15 lisensi
8 lisensi
53,33
yang terpelihara perlindungan HKI
- Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi
B.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 :
Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian
target
dari
masing-masing
indikator
kinerja
dapat
digambarkan dalam tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran 1 No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
a.
Jumlah dokumen perencanaan
14 laporan
14 laporan
100
b.
Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan
34 laporan
34 laporan
100
1 buku
1 buku
100
1 sistem
1 sistem
100
1 data
1 data
100
program c.
Jumlah buku statistik penelitian pertanian
d.
Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian
e.
Jumlah data base pertanian
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 4 dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Indikator kinerja yang berupa dokumen perencanaan berjumlah 14 dokumen yang dihasilkan dari mekanisme Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Pertanian. Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian adalah sebagai berikut: 1)
Mekanisme perencanaan dan penetapan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian Badan Litbang Pertanian, secara umum mengikuti tahapan dan siklus perencanaan program dan anggaran pemerintah, dengan mengacu pada kebijakan pembangunan pertanian (Renstra Kementerian Pertanian)
2)
UK/UPT menyusun RPTP/RDHP sesuai dengan target output yang telah ditetapkan dalam RPJM dan Renstra Badan Litbang Pertanian Pedoman Umum Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
3)
RPTP/RDHP dievaluasi tiap tahun dan dapat disesuaikan apabila ada perubahan kebijakan dan lingkungan strategis
4)
Penyusunan dan pembahasan RPTP/RDHP dilakukan secara berjenjang dengan melibatkan pakar di masing- masing UK/UPT, dan bila dianggap perlu dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Pembahasan dimulai dari masing-masing UPT, kemudian diusulkan kepada UK di atasnya untuk dievaluasi lebih lanjut.
5)
Kepala Pusat/Puslitbang/BB akan mempresentasikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) untuk dibahas di tingkat Badan Litbang Pertanian dalam rangka penajaman program atau refocusing program litbang pertanian.
6)
Kepala Badan menyetujui Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang akan dilakukan oleh masing-masing Pusat/Puslitbang/BB
Hasil penyusunan RPTP/RDHP, digunakan sebagai salah satu dasar dalam penyusunan rencana anggaran, yang diawali dengan penyusunan Rencana Kerja Badan Litbang Pertanian sesuai dengan pagu indikatif, penyusunan konsep nota keuangan, penetapan pagu anggaran dan alokasi anggaran, penelaahan RKA-KL, sampai dengan diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dijabarkan lebih rinci dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran penelitian dan pengembangan pertanian disajikan pada Gambar 1.
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Gambar 1. Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran litbang pertanian
Berdasarkan Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian tersebut pada tahun 2013 dihasilkan 14 dokumen perencanaan yang meliputi : 1)
Draft Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Pertanian TA. 20152019
2)
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2014
3)
Dokumen Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2013
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
4)
Dokumen Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) lingkup Badan Litbang PertanianTA. 2014
5)
Dokumen I-Program TA. 2014 (soft file)
6)
Dokumen revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT TA. 2013
7)
Dokumen revisi Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT TA. 2013
8)
Dokumen
rekap
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
Kementerian
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu sementara lingkup UK/UPT tahun 2014 9)
Dokumen
rekap
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
Kementerian
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu definitif lingkup UK/UPT tahun 2014 10)
Dokumen Evaluasi Proposal TA. 2014
11)
Dokumen Perbaikan Kebijakan Sistem Perbenihan
12)
Dokumen Raker I dengan judul ”ProgramTerobosan Inovasi Teknologi Pertanian 2013 – 2014 : Mendukung Pencapaian Empat Target Sukses Kementerian Pertanian.
13)
Dokumen Raker Khusus dengan judul ”Percepatan Pencapaian Target dan Sasaran Program Litkajibangrap 2013 – 2014 melalui Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas, Mawas, dan Tuntas”.
14)
Dokumen Raker II dengan judul ”Peran Litbang dalam Mewujudkan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan”.
Walaupun pencapaian indikator kinerja
”jumlah dokumen perencanaan”
telah mencapai 100 % namun masih terdapat beberapa kendala diantaranya berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di dalam instansi. Adanya revisi-revisi tersebut mengharuskan staf yang bertanggungjawab terhadap dokumen tersebut untuk selalu meng”update” dokumen tersebut, karena jika tidak dilakukan demikian akan terjadi ”ketidaksesuaian”antara tiap dokumen tersebut. Setelah
menghasilkan
14
dokumen
laporan
perencanaan
tersebut,
diharapkan dokumen tersebut dapat dijadikan acuan/landasan bagi UK/UPT
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
dalam menyusun program dan kegiatan masing-masing UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan perannya Badan Litbang Pertanian yang merupakan salah satu wakil dari Kementerian Pertanian dimana selain memiliki kegiatan-kegiatan yang mendukung tupoksinya juga harus memiliki kegiatan yang mendukung 4 target sukses Kementerian Pertanian. Tabel 5. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Jumlah
dokumen
perencanaan Jumlah
b.
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
14
14 laporan
100
14
14 laporan
100
laporan
laporan 100
100
Indikator kinerja sasaran untukJumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program yang telah ditargetkan 34 laporan dalam Tahun 2013 telah dapat direalisasikan sebesar 100% (berhasil). Adapun rincian per jenis laporan tersebut adalah 1) Laporan bulanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 2) Laporan kegiatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 3) Laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 4) Laporan kegiatan utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 5) LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%); 6) Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%). Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, realisasi pada tahun 2013 telah mencapai target dimana dari 34 laporan telah tercapai 34 laporan (100%). Dualaporan, yaitu LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, adalah laporan yang diselesaikan paling terakhir diantara semua jenis laporan. Hal ini disebabkan LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tersusun di awal tahun 2014.
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 6. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Laporan
bulanan
Badan
Litbang
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
12 lap
19 lap
158,33
12 lap
12 lap
100
1 lap
1 lap
100
12 lap
12 lap
100
1 lap
1 lap
100
4 lap
4 lap
100
1 lap
1 lap
100
4 lap
4 lap
100
1 lap
1 lap
100
1 lap
1 lap
100
1 lap
1 lap
100
1 lap
1 lap
100
Pertanian Laporan
kegiatan
Kepala Badan Litbang Pertanian Laporan perkembangan pelaksanaan dan
program
kegiatan
Badan
Litbang Pertanian Laporan
kegiatan
utama Badan Litbang Pertanian LAKIP Badan Litbang Pertanian tahun 2012 Laporan
SPI
Badan
Litbang Pertanian Jumlah
109.72
100
Capaian kinerja yang melebihi target tersebut tetaplah masih menyisakan kendala-kendala seperti: 1. Dalam menyusun laporan bulanan Badan litbang Pertanian yang digunakan sebagai bahan Rapim Kementan, bahasa yang digunakan masih terlalu teknis sehingga sukar dipahami. Dalam beberapa kesempatan pertemuan
dengan UK/UPT lingkup
Badan Litbang
pertanian, telah disampaikan agar laporan tersebut disusun dengan bahasa semi popular. 2. Pengumpulan data dalam penyusunan laporan kegiatan Kepala Badan Litbang sedikit terhambat karena penyampaian data dari UK/UPT terkait sering terlambat dari deadline yang ditentukan. 3. Kurang tertibnya penyampaian laporan oleh UK/UPT, seperti laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbang
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Pertanian (SIMONEV), dimana beberapa UPT belum mengirimkan laporan triwulanan. 4. Kendala teknis dalam penggunaan aplikasi-aplikasi pelaporan on-line maupun off-line, seperti SIMONEV, i-monev dan lainnya. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi, antara lain dengan meningkatkan intensitas koordinasi dengan UK/UPT dan pembuat aplikasi, baik dalam forum pertemuan atau surat formal ataupun melalui sarana informal dengan menggunakan perangkat telepon, email ataupun sms. Namun dibalik kendala yang ada, tercapainya kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor internal Antara lain : 1. Adanya koordinasi yang sangat baik antara sekretariat sebagai eselon II Pembina/koordinator dengan UK/UPT di lingkup Badan Litbang Pertanian. 2. Sarana dan prasarana telah cukup memadai untuk mendukung kegiatan seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan ber AC, kendaraan dll. Sedangkan
faktor-faktor
eksternal
yang
mempengaruhi
keberhasilan
kegiatan antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang cukup baik dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti Ditjen/Itjen/Badan, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian seperti Kementerian PAN-RB, BPK dan Bappenas. c.
Dilihat dari hasil kinerja tahun 2013, secara umum menunjukkan hasil yang baik dan telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai berupa 1 buku statistik penelitian pertanian, 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian (varietas, teknologi, produk, kebijakan, rekomendasi), data profil SDM Badan Litbang Pertanian, dan data artikel inovasi teknologi pertanian dan Jumlah informasi manajemen penelitian pertanian. Setelah menghasilkan 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian tersebut, diharapkan pengguna dapat menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian. Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun terdapat beberapa kendala diantaranya berupa distribusi data dari UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian sebagai sumber data belum berjalan dengan tepat waktu sehingga data untuk artikel inovasi teknologi kadang-kadang terlambat untuk ditayangkan. Solusi yang dilakukan adalah dengan secara rutin adalah menghubungi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian agar menyampaikan data yang diperlukan secara tepat waktu. Tabel 7. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Jumlah
buku
statistik
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1 buku
1 buku
100
1 buku
1 buku
100
penelitian pertanian Jumlah
d.
100
100
Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian.Sistem Informasi Pertanian adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Badan Litbang
Pertanian
dalam
mendukung
manajemen
penelitian
dan
pengembangan pertanian. Sedangkan Sistem Informasi adalah kumpulan teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh orang untuk mendukung kegiatan manajemen. Sistem informasi manajemen penelitian pertaniandiharapkan dapat menjadi acuan bagi UK/UPT dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian.
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 8. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Jumlah sistem informasi manajemen
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1 sistem
1 sistem
100
1 sistem
1 sistem
100
penelitian
pertanian Jumlah
e.
100
100
Jumlah data base pertanian. Indikator ini, telah dilaksanakan dengan baik dengan presentase 100%. Data base ini mencakup informasi hasil penelitian Badan Litbang Pertanian yang disajikan dalam situs web. Diantaranya: database varietas, teknologi, alsintan dan produk. Publikasi diantara: artikel, jurnal, prosiding dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu: 1. Setiap hasil terbarukan dari UK/UPT disampaikan dengan cepat ke Badan Litbang Pertanian. 2. Jaringan data dan informasi di masing-masing satuan kerja. 3. Insfrastruktur (sarana dan prasarana) yang baik. 4. SDM yang memadai. Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun terdapat kendala yaitu perubahan kebijakan dari level manajement. Pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang mengunjungi web Badan Litbang Pertanian sebanyak 17.854 orang. Web Badan Litbang pada tahun 2013, meraih peringkat kedua se Kementerian Pertanian. Diharapkan agar dapat dipertahankan dan menjadi sumber ilmu bagi masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya dalam mencari informasi terbaru tentang pertanian.
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 9. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Jumlah
data
2012
base
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1 data
1 data
100
1 data
1 data
100
pertanian Jumlah
Sasaran 2 :
100
100
Meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM yang profesional dan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian
target
dari
masing-masing
indikator
kinerja
dapat
digambarkan dalam tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran 2 No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
a.
Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan
1400
1760
125,71
scientific exchange
orang 1766
99,33
9
75
1193
116,39
71 jabatan
71
b. c.
Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung
1778
Litbang Pertanian
orang
Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset
d. e.
12 orang
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non
1025
peneliti
orang
Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi
100 jabatan
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 10 dapat digambarkan sebagai berikut:
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
a. Dari hasil indikator kinerja diatas dapat dilihat bahwa, Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, Training dan Scientific Exchange tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013, dari target yang ditetapkan sejumlah 1.400 orang telah tercapai realisasi sejumlah 1.760 orang. Pencapaian sebesar 125,71%, hal ini dikarenakan ada revisi penambahan anggaran pada kegiatan Training dan Scientific Exchange. Banyaknya jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2, S1, training dan scientific exchange mencapai target hingga 125,71%, bahkan melebihi yang ditargetkan, ini menunjukkan bahwa pengembangan SDM merupakan salah satu prioritas utama Badan Litbang Pertanian. Kualitas dan kompetensi SDM ditingkatkan melalui tugas belajar, training, dan pelatihan. Tercatat sebanyak 64 orang petugas belajar dalam negeri dan sebanyak 25 orang petugas belajar luar negeri, sehingga total 89 orang. Sedangkan untuk training tercatat sebanyak 1.604 orang yang terdiri dari 1.319 orang mengikuti training dalam negeri dan 16 orang training luar negeri. Untuk kegiatan scientific exchange (SE) atau pertukaran ilmiah pada tahun 2013 ditugaskan sebanyak 67 orang peserta yang dilaksanakan di 26 negara untuk mengikuti workshop, konferensi, kunjungan ke lembaga pertanian lain, dan sebagai anggota Delegasi RI menghadiri pertemuan international. Tabel 11. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Indikator
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
yang
430
1525 org
354,6
1400
1760 org
125,71
mengikuti S3, S2, S1,
org
Jumlah
SDM dan
scientific
exchangepada
tahun
training
org
2013 Jumlah
354,6
125,71
b. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Pada tahun 2013 jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang pertanian tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari 1778 orang terealisasi 1766 orang atau 99,33%. Hal ini dikarenakan adanya peneliti yang pensiun dan pemberhentian sebagai peneliti.
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 12. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Jumlah SDM
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1724 org
1725 org
100,06
1778 org
1766 org
99,33
Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian Jumlah
c.
100,06
99,33
Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset. Realisasi jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Profesor Riset tahun 2013 tidak memenuhi target karena pada tahun 2013 hanya 9 orang fungsional peneliti yang mengusulkan untuk dikukuhkan menjadi profesor riset . Tabel 13. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Laporan Jumlah Peneliti Utama
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
12 orang
9 orang
75
12 orang
9 orang
75
yang diusulkan menjadi Prof Riset Jumlah
d.
75
75
Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, persentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang telah sesuai sebagaimana ditetapkan pada tahun 2013. Jumlah Pejabat Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 adalah 2969 orang seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Adapun jabatan fungsional non-peneliti yang mendukung Badan Litbang Pertanian adalah: 1) Perekayasa, 2) Penyuluh; 3) Teknisi Litkayasa; 4) Pustakawan; 5) Arsiparis; 6) Pranata Humas; 7) Pranata Komputer; 8) Statistisi; 9) Analis Kepegawaian; dan 10) Perencana yang rencananya ditargetkan mencapai 1025 orang terealisasi 1193 orang.
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 14. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Jumlah pegawai
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
969 org
1042 org
107,53
1025
1193 org
116,39
dengan jabatan
org
fungsional non peneliti Jumlah
e.
107,53
116,39
Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013. Namun demikian harus diakui masih terdapat kekurangan pada prosentase capaian dikarenakan realisasi baru dilaksanakan untuk kategori Jabatan Struktural belum sampai pada kategori Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum sehingga target sasaran realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna, yakni pada kelompok jabatan fungsional tertentu dan kelompok jabatan fungsional umum. Tabel 15. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Laporan Jumlah kompetensi jabatan sesuai
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
50
71 jabatan
142
100
71
71
jabatan
jabatan
jabatan
profesi Jumlah
142
71
Keberhasilan kompetensi jabatan sesuai profesi didukung oleh: 1) Jumlah jabatan struktural yang ada dilingkup (UK/UPT) sebanyak 71 jabatan struktural. 2) Kompetensi ini adalah tahap awal yang dilakukan Badan Litbang Pertanian, sehingga semua UK/UPT sangat mendukung kegiatan ini.
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Walaupun komptensi jabatan ini melebihi target, tetap ditemui kendalakendala seperti: 1) Pemahaman yang masih kurang baik dari eselon I maupun UK/UPT. 2) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan kompetensi ini relative singkat, sehingga kompetensi jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum belum dilaksanakan.
Sasaran 3 :
Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan5 (lima) indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam tabel 16 berikut ini: Tabel 16. Capaian Kinerja Sasaran 3
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
a.
Jumlah pengadaan barang / jasa
15 kontrak
39 kontrak
260
b.
Prosentase Laporan Keuangan (LK)
100 persen
100 persen
100
1 data
1 data
100
60 tanggapan
19 tanggapan
31,67
35 UK/UPT
36 UK/UPT
102,85
yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) c.
Jumlah data sumber daya potensial Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian
d.
Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian
e.
Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 16 dapat digambarkan sebagai berikut:
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
a.
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, Sekretariat Badan Litbang Pertanian tahun
2013
secara
umum
menunjukkan
tercapainya
pelaksanaan
pengelolaan Barang milik Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini dapat dilihat dari realisasi pengadaan barang/jasa Sekretariat Badan Litbang Pertanian
dengan persentase 100%.
Tercapainya jumlah
pengadaan barang /jasa pemerintah (260%) dikarenakan Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2013 sebanyak 39 kontrak dengan perincian APBN sebanyak 17 kontrak dan Loan SMARTD 22 kontrak. Pengadaan Barang/Jasa Barang Milik Negara lingkup Sekretariat Badan Litbang Pertanian. Pengadaan BMN serta secara teknis mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan Project SMARTD pada Tahun 2013 anggaran pengadaan barang/jasa sebesar Rp. 106.223.779.000,- dengan realisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang telah dilaksanakan dengan total kontrak sebesar Rp. 98.402.066.000,- dengan rincian pada tabel 17. Tabel 17. Rincian Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2013 No A
Rincian
Pagu Anggaran
Jumlah
(Rp)
Kontrak
Nilai Kontrak (Rp)
APBN Sekretariat Badan Litbang Pertanian
1
Gedung / Bangunan
2
Pengadaan Komunikasi
Jasa Data
10.600.000.000
8
8.888.202.000
7.000.000.000
1
6.650.000.000
dan
Informasi 3
Pengadaan Kendaraan
12.570.280.000
4
12.145.890.000
4
Pengadaan Alat Kantor
500.000.000
1
458.645.000
5
Pengadaan Meubeleir
500.000.000
1
363.605.000
6
Genset dan Instalasinya
3.000.000.000
1
2.391.827.000
7
Alat Pengolah Data dan
1.000.000.000
1
918.500.000
Perlengkapannya Jumlah A B
35.170.280.000
17
31.816.669.000
37.053.499.000
21
36.021.397.000
LOAN Project SMARTD
1
Gedung / Bangunan
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No 2
Rincian Peralatan
dan
Fasilitas
Pagu Anggaran
Jumlah
(Rp)
Kontrak
34.000.000.000
1
Nilai Kontrak (Rp) 30.564.000.000
Perkantoran Jumlah B Jumlah A + B
71.053.499.000
22
66.585.397.000
106.223.779.000
39
98.402.066.000
Tabel 18. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Jumlah
pengadaan
barang / jasa
2012 Realisasi
%
70
21 kontrak
30
kontrak
Jumlah
b.
2013
Target
Target
Realisasi
%
15
39
260
kontrak
kontrak
30
260
Indikator kinerja yang berupa Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) meliputi: Laporan Keuangan Semester I TA 2012 dan II TA2011 UAPPA (Badan Litbang) berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Arsip Data Komputer (ADK). Hasil dari pengukuran kinerja tahunan tersebut rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan. Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAP telah terealisasi 100 persen, hal ini didukung oleh: 1) Satuan Kerja (UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian telah melaksanakan Laporan Keuangan sesuai SAP yang dikoordinatori oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian 2) Dukungan perangkat lunak SAP dari Kementerian Keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan tingkat Eselon I Badan Litbang. 3) Pembinaan SDM yang menangani Sistem Akuntansi Pemerintah secara berkelanjutan. 4) Dukungan fasilitas penunjang seperti komputer dan internet yang
compatible.
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
5) Diadakannya Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPAE1 sehingga permasalahan dan perbaikan dapat diklarifikasikan dengan jelas dalam workshop. 6) Tersusunnya Laporan Keuangan Audited 2012. Tabel 19. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator
2012 Target
Laporan Keuangan
2013
Realisasi
100 persen
100 persen
% 100
Target 100 persen
Realisasi 100 persen
% 100
(LK) yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Jumlah
c.
100
100
Badan Litbang Pertanian memiliki 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94 ha tersebar di 45 UPT. Secara umum kondisinya sangat bervariasi, baik luas, status lahan, penggunaan dan pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun Percobaan tersebut tersebar di berbagai wilayah pada kondisi agroklimat yang berbeda-beda dengan ketinggian mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilipat pada tabel dibawah ini. Tabel 20. Tabel Pemuktahiran Data Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Sawah Irigasi, lahan kering, dan lahan rawa
Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca
Ket
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1.
Sukamandi
395,69
2.
Pusaka Negara
47,68
Sawah irigasi
Gedung kantor, lahan penelitian/percobaan, dan lantai jemur
3.
Kuningan
29,30
Sawah Irigasi, tadah
Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan,
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
hujan, dan dan lantai jemur lahan kering 4.
Muara
40,16
Sawah Gedung kantor, irigasi dan perumahan negara, lahan kering jalan, lahan penelitian/ percobaan, rumah kaca, dan lantai jemur
Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi 5.
Kendal Payak
28,24
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian tadah hujan /percobaan
6.
Jambegede
11,13
Sawah irigasi
7.
Muneng
28,65
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan dan lahan penelitian/ kering percobaan
8.
Genteng
31,35
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian/ lahan kering percobaan
9.
Ngale
48,12
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian lahan kering /percobaan
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanaman Serealia 10.
Maros
142,07
Sawah Gedung kantor, irigasi dan perumahan negara, lahan kering jalan, dan lahan penelitian/percobaan
11.
Bajeng
50,00
Lahan kering
Lahan penelitian/ percobaan
12.
Bontobili
20,93
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan
Loka Penelitian Penyakit Tungro 13.
Lanrang
41,69
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan dan lahan penelitian kering /percobaan
Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14.
Margahayu
40,53
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
15
Berastagi
25,97
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, Dari Balitbu dan lahan penelitian/
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
percobaan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 16.
Aripan
96,80
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
17.
Sumani
25,00
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian/ lahan kering percobaan
18
Subang
108,80
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, Dari Balitsa dan lahan penelitian/ percobaan
19
Cukur Gondang
13,02
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Dari Balitjestro
20
Kraton
7,68
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Dari Balitjestro
21
Pandean
3,42
Lahan kering dataran rendah
Gedung kantor, gudang benih dan alat, dan kebun produksi mangga
Dari Balitjestro
10,60
Lahan Kering
Bangunan kantor, aula, emplasemen, laboratorium, musholla, guest house, mess, rumah dinas, rumah kaca, rumah sere rumah plastik, lahan penelitian/percobaan, koleksi plasma nutfah, agro widya wisata dan lahan tanaman produksi.
7,50
Lahan Kering
Bangunan kantor, laboratorium, gudang, guest house, aula, mushola, mess, rumah dinas, emplasemen, bangunan rumah kaca/sere/plastik permanen, bangunan rumah plastik tidak permanen, lahan penelitian lapangan,
Balai Penelitian Tanaman Hias 22.
Segunung
23.
Cipanas
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia dan lahan produksi.
24.
Pasar Minggu
0,38
Lahan Kering
Ket
tanaman
Bangunan dan emplasemen kantor, laboratorium, rumah sere, rumah kaca, dan lahan penelitian lapangan.
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 25.
Tlekung
12,96
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan
26.
Punten
2,70
Lahan basah dataran tinggi
Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan
27.
Banjarsari
4,76
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan lahan kering penelitian/percobaan
28.
Banaran
1,20
Lahan basah dataran tinggi
Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel
29.
Kliran
0,60
Lahan kering dataran tinggi
Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 30.
Cimanggu
44,63
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
31.
Manoko
20,70
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
32.
Cicurug
9,51
33.
Laing
75,00
Lahan kering
34.
Sukamulya
48,56
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan dan lahan penelitian/ kering percobaan
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan dan lahan penelitian/ kering percobaan Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
35.
Cikampek
14,94
Lahan kering
Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan
36.
Cibinong
5,12
Lahan kering
Gedung kantor, rumah, dan lahan penelitian
Ket
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat 37.
Karangploso-KalipareCobanrondo
17,88
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi, dan lahan penelitian/ tadah percobaan hujan, dan lahan kering
38.
Pasirian
4,38
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan dan lahan penelitian/ kering percobaan
39.
Asembagus
40,06
Lahan kering
40.
SumberrejoPekuwon-Ngampal
26,50
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi, dan lahan penelitian/ tadah percobaan hujan, dan lahan kering
41.
Muktiharjo-Ngemplak
74,40
Lahan kering
Gedung kantor dan lahan penelitian/ percobaan
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanaman Palma 42.
Paniki
40,00
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
43.
Mapanget
47,59
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
44.
Kayuwatu
39,70
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
45.
Kima Atas
50,00
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar 46.
Pakuwon
159,60
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
percobaan 47.
Cahaya Negeri
48.
Gunung Putri
30,00
Lahan kering
Gedung kantor, perumahan, jalan, lahan penelitian
6,74
Lahan kering
Gedung kantor, mess, rumah kaca, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
5,00
Lahan kering
Jalan dan lahan penelitian/percobaan
38,03
Lahan kering
Gedung kantor, perumahan negara, dan lahan penelitian/ percobaan
1,11
Lahan sawah
Lahan pakan
Balai Penelitian Ternak 49.
Ciawi
50.
Paseh Subang
51.
Cilember
52.
Pasir Jambu Pandak
53.
Cicadas
Kaum
10,48
5,88
penelitian
Lahan tadah Gedung kantor, hujan gudang, alat-alat pertanian, dan lahan penelitian/percobaan Lahan kering
Lahan penelitian dan kandang percobaan
Loka Penelitian Kambing Potong 54.
Sungei Putih
48,80
Lahan Gedung kantor, dan kering, lahan penelitian/ tadah percobaan hujan, dan lahan rawa
Loka Penelitian Sapi Potong 55.
Ranuklindungan
56.
Gratitunon
57.
Sumberagung
2,32
Lahan kering, dataran rendah
Lahan penelitian dan percobaan
10,05
Lahan kering, dataran rendah
Gudang dan penelitian percobaan
lahan dan
4,83
Lahan kering, dataran rendah
Gudang dan penelitian percobaan
lahan dan
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 58.
Banjarbaru
44,18
Tadah Gedung kantor, jalan, hujan, lahan dan lahan penelitian/ kering, dan percobaan lahan rawa
59.
Binuang
21,57
Tadah Gedung kantor, jalan, hujan, lahan dan lahan penelitian/ kering, dan percobaan lahan rawa
60.
Kuala Tanggul
49,00
Lahan rawa
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
61.
Balandean
23,18
Lahan pasang surut
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
62.
Handil Manarap
21,61
Lahan pasang surut
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
20,14
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian/ lahan kering percobaan
Balai Penelitian Tanah 63.
Taman Bogo
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 64.
Jakenan
30,90
Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 65. Pacet 2,88 Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian/ lahan kering percobaan 66.
Cikeumeuh
67.
Citayam
11,66
2,28
Lahan kering
Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca
Sawah Gedung kantor, jalan, irigasi dan dan lahan penelitian/ lahan kering percobaan
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 68
Serpong
35,00
Lahan kering
Bangunan kantor, lahan untuk penelitian dan percobaan
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Nanggroe Aceh Darussalam 69.
Lampineung
70.
Paya Gajah
3,20
141,12
Lahan sawah tadah hujan
Visitor plot Kantor, Rumah Dinas, Gudang UPBS, Bengkel,
Lahan kering
Kantor, Gudang (UPBS) dan Rumah Dinas Kebun kelapa dan kakao.
71.
Gayo
19,78
Lahan kering
Kantor, Gudang/bengkel, Rumah Dinas Tanaman kopi: kebun plasma nutfah dan kebun produksi.
BPTP Sumatera Utara 72.
Gurgur
40,00
Lahan kering
Kantor, rumah dinas, mess, lahan kering untuk pertanaman
73.
Pasar Miring
20,00
Lahan sawah
Kantor, mess, gudang jemur, untuk padi
Lahan kering/tada h hujan
Kantor, Auditorium, Laboratorium, dan Perumahan Karyawan
Lahan kering
Perkantoran, laboratorium, perpustakaan, rumah kaca, rumah kawat, bengkel, gudang peralatan, gudang hasil, ruang pertemuan, Guest House, stasiun Klimatologi, waduk, lantai jemur, traktor
rumah dinas, gudang alat, hasil, lantai lahan sawah pertanaman
BPTP Sumatera Barat 74.
Sukarami 126,03
75.
Sitiung 102,00
76.
Bandarbuat
1,20
Dataran rendah
Kantor, Gudang
Mess
dan
77.
Rambatan
6,90
Lahan kring
Gedung kantor, stasiun klimatologi, gudang, bengkel dan lahan penelitian dan pengkajian
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Sumatera Selatan 78.
Kayu Agung
26,06
Dataran rendah
Kantor, bengkel, rumah genset, lantai jemur, rumah jabatan, rumah dinas, mess.
79.
Karang Agung
20,00
Pasang Surut/ Dataran rendah
Kantor, Rumah dinas, Aula, Dormitory, Lantai jemur, gudang alat/bahan
BPTP Lampung 80.
Tegineneng
10,95
Dataran rendah
Gedung Kantor, gudang, Perumahan, embung dan lahan pertanian
81.
Natar
60,00
Dataran rendah
Gedung kantor, Mess, lab., show room, green house, bengkel, musholla
28,33
Dataran rendah
Visitor
BPTP Bangka Belitung 82.
Pangkal Pinang
plot dengan jenis tanaman kebun induk durian, kebun kelapa, kebun karet, koleksi lada, tanaman rempah dan obat.
BPTP Banten 83.
Singamerta
6,98
Dataran rendah
Kantor BPTP, kantor KP, Mess, Tempat /lantai jemur, gudang benih, rumah dinas, gudang saprodi, pagar pengaman beton berkawat, lab paengolahan hasil, saung meeting/gazebo,tower instalasi air bersih.
84.
Pulau Panjang
0,96
Pesisir pantai
Kantor, lahan darat, batu karang, tambak
3,50
Lahan kering
Gedung gudang, greenhouse screenhouse
8,03
Lahan kering
Kantor , rumah dinas, garasi, green
BPTP Jawa Barat 85.
Cipaku
kantor, traktor, dan
BPTP Jawa Timur 86.
Karangploso
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Satuan Kerja dan Nama KP
No.
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
house, rumah mesin
pompa air, infrastruktur Koleksi buahbuahan dan tanaman semusim 87.
Mojosari
29,94
Lahan sawah irigasi
Gudang dan lantai jemur, kandang, bengkel dan peralatan Koleksi plasma
nutfah
BPTP Bali 88.
KP Negara
1,60
Lahan Kering Beriklim Basah
Pos Jaga dan Bak Penampungan Air
BPTP Kalimantan Barat 89.
Simpang Monterado
90.
Selakau
91.
Sungai Sakap
Lahan kering
Gedung kantor, gudang benih, gudang pupuk, gudang bengkel, bangunan rumah dinas, rumah dinas tipe 50 sebanyak 2 unit, pagar kayu dan kawat, rumah kaca, rumah dinas tipe 70 sebanyak 1 unit, rumah dinas tipe 28 kopel sebanyak 6 unit, stasiun klimatologi
49,30
Lahan pasang surut
Kantor dan laboratorium, gudang saprodi, bengkel, rumah kaca, jembatan, jalan kebun, bangunan clean drying sistem pembakaran, bangunan clean drying sistem blower, gedung serbaguna/aula, garasi mobil, reservoir/sarana air bersih, pagar kawat dan kayu, rumah jabatan
12,54
Lahan pasang surut
Garasi dan gudang benih, green house, kandang sapi,
159,90
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
kandang kambing, kandang itik, rumah pemijahan ikan dan kolam, pagar keliling kebun, rumah dinas BPTP Kalimantan Tengah 92.
Unit Tatas
25,00
Lahan pasang surut
Gedung kantor, rumah dinas (terbakar oktober 2004), genset, traktor mini
Lahan Kering
Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur (rusak), Gudang, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar)
BPTP Kalimantan Selatan 93.
Barabai
9,88
94.
Pleihari
12,56
Lahan Gedung Kantor, Sawah Rumah Dinas, Lantai Tadah Jemur, Gudang Hujan dan Peralatan, Gudang Lahan (UPBS), , Hand Kering Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar), Drier
95.
Alabio
6,97
Lahan Lebak Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Kandang Itik, Sepeda Motor roda 2
BPTP Kalimantan Timur 96.
Lempake
10,04
Lahan sawah irigasi
Bangunan kantor, perpustakaan, gudang/bengkel, bangunan penunjang, genset, rumah jabatan, lantai jemur
97.
Semboja
10,00
Lahan kering
Bangunan kantor, gudang, lantai jemur, kandang, rumah negara tipe C, mess
BPTP Nusa Tenggara Barat 98.
Sandubaya
7,10
Dataran Perkantoran, rumah rendah iklim dinas, green house, kering aula, lab hama, ruang prosesing, rumah kaca, sumur pompa, rumah
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Satuan Kerja dan Nama KP
No.
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
genset, lantai jemur,
kandang ternak. Koleksi plasma
nutfah
Koleksi makanan (HMT)
hijauan ternak
BPTP Nusa Tengara Timur 99.
Naibonat
40,00
100.
Maumere
5,99
Lahan kering
Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, hand tractor, dan peralatan klimatologi
101.
Lili
41,00
Lahan kering
Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, alat besar/traktor dan truk roda 4
102.
Waingapu
Lahan kering
Gedung kantor, hand tractor, kandang sapi, timbangan sapi dan truk roda 4
100,1 3
Dataran Gedung perkantoran rendah iklim dan bangunan tempat kering tinggal
BPTP Sulawesi Utara 103.
Kalasey
50,00
Lahan kering
Bangunan kantor dan rumah tinggal
104.
Pandu
92,50
Dataran rendah
Ditetapkan sebagai pusat plasma nutfah kelapa Internasional Asia Tenggara dan Timur
30,00
Lahan kering
Kantor/laboratorium, green house, lantai jemur, bengkel/garasi, gudang pupuk, gudang benih
34,00
Lahan kering
Tanah sawah, tanah tegalan, kantor, rumah type 70, gudang, lantai jemur, sepeda motor, traktor besar, traktor mini, traktor tangan, hand sprayer, pemipil jagung, perontok padi
Milik Pemda
BPTP Sulawesi Tengah 105.
Sidondo
BPTP Sulawesi Selatan 106.
Luwu
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
107.
Jeneponto
27,60
Lahan kering
Kantor, mess, rumah tipe 70, rumah tipe 45, rumah tipe 36, rumah kaca, bangunan peneliti, rumah sere, garasi/bengkel, lantai jemur, rumah genset, mini traktor.
108.
Bone-Bone
36,20
Lahan kering
Tanah kebun, tanah konservasi, mess, rumah tipe 70, gardu listrik, spd motor, traktor besar, generator, power sprayer, mesin potong rumput, pompa air
109.
Gowa
96,20
Lahan kering
Rencana kerjasama dengan KepMenristek untuk membangun pusat informasi dan transfer teknologi pertanian (center of
Ket
excellencet)
Gudang alat, gudang hasil, gudang sortasi, rumah tipe 70, rumah tipe 50, rumah tipe 36, mess, oven tembakau, rumah kaca, head house, rumah genset, jaringan listrik, water thank, lantai jemur, bengkel, laboratorium, kandang domba/sapi, traktor BPTP Sulawesi Tenggara 110.
Wawotobi
19,70
Lahan sawah irigasi
Gedung kantor, rumah dinas, gudang
111.
Onembute
20,00
Lahan kering
Tidak ada bangunan, tanaman jambu mete (terpelihara-plasma nutfah)
3,5
Lahan kering
Lahan penelitian/percobaan
BPTP Gorontalo 112.
Tilong Kabila
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No.
Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
AgroEkosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Maluku 113.
Makariki
307,00
Lahan kering
Gedung kantor, mess, rumah dinas (rusak), alat pertanian (rusak)
279,00
Lahan kering
Gedung kantor, aula/rapat, gudang bahan, gedung teknisi, ruang genset, gedung bengkel dan bahan, gedung mess, instalasi air bersih dan bak penampung.
BPTP Maluku Utara 114.
Bacan
BPTP Papua 115.
Koya Barat
50,00
Lahan kering dataran rendah
Gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan, lab tanah dan tanaman, green house, bengkel, kolam, kandang, lantai jemur, alat pertanian
116.
Jayawijaya
0,19
Lahan kering dataran tinggi
Rumah dinas
Belum Bersertifika t
117.
Merauke
0,72
Lahan kering dataran rendah
Kantor, rumah dinas, rumah jabatab, guest
Belum Bersertifika t
Pagar, instalasi air, gedung kantor, rumah negara, guest house, bak air, mesin potong rumput
house
Diokupasi oleh hak ulayat
BPTP Papua Barat 118.
Manokwari
2,00
Lahan kering dataran rendah
119.
Sorong
1,20
Lahan Tanah bangunan kering kantor, menara/bak dataran air, gedung kantor, rendah dan gudang alat, rumah rawa dinas, hand tractor, mesin sanyo
Dalam rangka menunjang hasil Penelitian dan Pengkajian yang dihasilkan dari 66 Satker yang ada di Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian, laboratorium yang dipunyai merupakan laboratorium
Standar Nasional
Indonesia (SNI) 19-17025-2005 yang merupakan adopsi dari ISO/IEC
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
17025: 1999 dan SNI 9001: 2001 yang merupakan adopsi dari ISO 9001: 2001. Hasil Penelitian yang diperoleh dari Laboratorium yang telah memenuhi standar SNI 17025- 2005, dari hasil pemutakhiran data laboratorium pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian memiliki 168 laboratorium yang tersebar pada satuan kerja yang berlokasi diseluruh Provinsi. Jenis dan kemampuan laboratorium dimasing-masing satker beragam, kemampuan dan kapasitas selalu diupayakan meningkat secara bertahap. Dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana prasarana lingkup Badan Litbang Pertanian dan peningkatan
kerjasama penelitian dengan
stakeholder yang ada, dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan, Laboratorium, UPBS dan Sarana Prasarana lainnya. Disamping itu dilakukan juga pengembangan SDM pengelola KP, Lab dan UPBS dengan pelaksanaan Workshop untuk Peningkatan SDM dan pemutakhiran data lingkup Badan Litbang Pertanian. Pendayagunaan meliputi pemantapan kelembagaan, pemutakhiran data sarana prasarana baik kebun percobaan, laboratorium, UPBS, sarana penunjang penelitian lainnya, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan perbaikan sarana dan prasarana. Dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana prasarana lingkup Badan Litbang Pertanian dan peningkatan
kerjasama
penelitian
dengan
stakeholder
yang
ada,
dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan, Laboratorium, UPBS dan Sarana Prasarana lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sarana prasana di lingkup Badan Litbang Pertanian. Tabel 21. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Jumlah data sumber daya potensial Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian Jumlah
d.
Target 1 data
2012 Realisasi 1 data
% 100
100
Target 1 data
2013 Realisasi 1 data
% 100
100
Sampai akhir tahun 2013 terdapat 43 LHP, sebanyak 19 LHP telah ditindaklanjuti sesuai temuan Itjen dan 24 Laporan masih dalam proses tindak lanjut yang terdiri dari :
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
- Temuan TA 2010-2011 sebanyak 3 buah LHP - Temuan TA 2011-2012 sebanyak 2 buah LHP Jumlah tindak lanjut, analisis dan terevaluasinya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, karena: 1)
Pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) sudah di akhir-akhir tahun anggaran, sehingga per 31 Desember 2013 Satker belum selesai menindaklanjuti.
2)
Pada saat pemeriksaan reguler, Itjen melakukan pemutakhiran langsung ke Satker, namun datanya belum disampaikan ke Eselon I.
3)
Keterbatasan SDM Satker yang memiliki pengetahuan tentang penyelesaian LHP .
4)
Pemantauan
penyelesaian
LHP
hanya
dilakukan
oleh
Subbag
Keuangan, seharusnya Subbag Pelaporan dan monitoring juga melakukan pemantauan ke lapangan dan menyampaikan hasilnya ke Subbag Keuangan. Tabel 22. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Jumlah
Target 60 tgpn
2012 Realisasi 41 tgpn
% 68,33
Target 60 tgpn
2013 Realisasi 19 tgpn
68,33
% 31,67 31,67
Salah satu kegiatan pada Subbagian Keuangan adalah Penyelesaian Kerugian Negara. Total temuan KN di Badan Litbang Pertanian per 31 Desember 2013 sebesar
Rp.3.953.053.194,69,
total
penyelesaiannya
senilai
Rp.
2.498.111.331,91 (63,19%), sehingga saldo KN per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 1.454.941.862,78. Sedangkan berdasarkan target tahun 2013 terselesaikannya kerugian negara melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 172,75%, hal ini dipengaruhi oleh: -
Pelunasan temuan BPK, tentang tambahan biaya hidup dan biaya penelitian petugas belajar lingkup Badan Litbang Pertanian
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
-
Adanya tambahan temuan BPK TA 2012 dan pemeriksaan Itjen secara reguler, pengawalan dan audit BMN
-
Satker yang mempunyai tagihan KN aktif menyelesaikan kerugian negaranya.
Selain
penyelesaian
Kerugian
Negara,
Subbagian
Keuangan
juga
menyelesaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang Pertanian. Pencapaian kinerja Tersusunnya Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang Pertanian telah mencapai target yang
ditentukan,
namun
pada
kenyataannya
masih
ditemukan
permasalahan sebagai berikut 1.
Pengelola kurang memahami prosedur baik secara aplikasi maupun mekanisme PNBP.
2.
Intensifikasi dan ekstensifikasi belum maksimal.
3.
Realisasi PNBP diatas target yang telah ditetapkan, sehingga perlu dilakukan revisi pagu penggunaannya.
4.
Sumber-sumber PNBP yang ada di Satker Badan Litbang Pertanian belum masuk dalam PP tarif 48 tahun 2012 (baru), sehingga perlu direvisi pada tahun berjalan.
5.
Banyaknya Operator yang belum menguasai Aplikasi TRPNBPV4, sehingga menyulitkan dalam penginputan target dan realisasi.
e.
Indikator jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib meliputi antara lain: 1)
Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara Pada
Tahun
penghapusan
2013 BMN
Badan secara
Kementerian Pertanian dari Pertanian
yang
Litbang reguler
Pertanian ke
mengusulkan
Sekretariat
Jenderal
25 Satkerlingkup Badan Litbang
mengusulkan
penghapusantelah
diproses
penghapusan dengan total nilai sebesar Rp. 8.812.687.892,-. terdiri atas kendaraan bermotor roda 6, 4 dan 2, alat dan Mesin, Peralatan Kantor
dan
buku
dengan
nilai
lelang
keseluruhan
proses
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
penghapusan BMN sebesar Rp. 342.180.000,-.Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2013 Satus Penetapan Penggunaan BMN (unit) No
Penetapan Status Rumah Negara (unit)
Satker Tan Bangu ah nan
Gol I (ru mah Jaba tan)
Alsin
1
Sekretariat
2
BPATP
3
Puslitbangtan
4 5 6
BB Padi Balitkabi Balitsereal
7
Puslitbanghorti
8
Balithi
9
Puslitbangbun
10
Balittro
11
Balittri
12
Balittas
13
BB Veteriner
14
Balitnak
15
Lolitkambing
16
BB Biogen
17
BBSDLP
18
PSEKP
2
3
1
19
Pustaka
2
3
2
20
BB Mektan
21
BB Pengkajian
22
BPTP Sumut
24
BPTP Jambi
25
BPTP Sumbar
26
BPTP Riau
27
BPTP Sumsel
28
BPTP Babel
29
BPTP Lampung
Gol II (mess/ guest House )
Gol II (ru ma h hun ian)
G ol I
Gol II
Ru ma h Neg ara dih uni pih ak keti ga (uni t)
Penghapusan BMN (unit)
Kend araan R.6
Kend araan R.4
Kend araan R.2
Als in
1
6
56 0
Ala t kan tor
Buku
1 9
9 4 1 3
1
2
14 9 1 1
10
13
56
65 4
22
2 2
7
28
4
15 3
4
14 7
2 10
2
5
4
2
2
27 9 36 2
776
1 1 1
45 7
2 2
BPTP Jateng
23
Penetapan Status Penghunian Rumah Negara (unit)
2
1
706
3
2
50 8
16
24
12
9
12 4
8 17 21
4
3 1 4 3
10 4
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Satus Penetapan Penggunaan BMN (unit) No
Satker Tan Bangu ah nan
31
BPTP Jawa Timur BPTP Kalbar
32
BPTP Kateng
33
BPTP Sulsel
34
BPTP Sulut
35
BPTP Malut
36
BPTP NTT
30
Penetapan Status Rumah Negara (unit)
Alsin
Gol I (ru mah Jaba tan)
Gol II (mess/ guest House )
Gol II (ru ma h hun ian)
Penetapan Status Penghunian Rumah Negara (unit) G ol I
Gol II
Ru ma h Neg ara dih uni pih ak keti ga (uni t)
Penghapusan BMN (unit)
Kend araan R.6
Kend araan R.4
Kend araan R.2
Als in
3
81
3 2
10 3
15 8
9
Ala t kan tor
Buku
10 27 9
3 2 3
2
4
11
4
Jumlah
4
6
TOTAL
710 720
2)
22
22
97 14 1
2
1
5
40
74
45
74
7
61
56 22 98
1 24 89
5 10 21
4452
Penetapan dan Status Penghunian Rumah Negara Tahun 2013 Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengusulkan penetapan status rumah negara sebanyak 141 unit dan telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu terdiri atas golongan I (Rumah Jabatan) 22 unit, golongan II sebagai mess/guest house 22 unit, golongan II sebagai rumah hunian 97 unit. Adapun rumah Negara yang telah diterbitkan Ijin penghuniannya sebanyak 45 unit untuk golongan I sebanyak 5 unit dan 40 unit golongan II. Rekapitulasi penetapan status penghunian dapat dilihat pada Tabel 23 diatas.
3)
Penertiban Rumah yang Dihuni Pihak Ketiga Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Penertiban Penghunian rumah negara sesuai dengan aturan masih ditemukan Kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya
776
masih
terdapat pihak yang tidak berhak yang belum mengembalikan rumah negara yang ditempatinya (pensiun, pihak ketiga dan mutasi), Selain itu, masih kurangnyapemahaman pejabat/petugas terhadap aturan
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
penatausahaan rumah negara. Dari data yang ada diketahui ada 16 satker dimana rumah negara dihuni oleh pihak ketiga, terdiri dari 74 unit, data dapat dilihat direkapitulasi pelaksanaan pengelolaan BMN Tahun 2013 Pada Tabel 23 diatas. Tabel 24. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Jumlah UK/UPT yang mengelola Inventarisasi BMN Jumlah
Sasaran 4 :
2012 Realisasi 35 UK/ UPT
Target 35 UK/ UPT
% 100
2013 Realisasi 36 UK/ UPT
Target 35 UK/ UPT
100
% 100 102,85
Meningkatnya pengelolaan kerja sama, komunikasi dan pelayanan
publik,
serta
informasi
penelitian
dan
pengembangan pertanian dengan baik
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian
target
dari
masing-masing
indikator
kinerja
dapat
digambarkan sebagai berikut: Tabel 25. Capaian Kinerja Sasaran 4 No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
10 MoU
19 MoU
190
Jumlah bahan posisi DELRI
15 bahan
159 bahan
1060
c.
Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan luar Negeri
300 kerja sama
733 kerja sama
244,33
d.
Jumlah layanan informasi Badan Litbang Pertanian
1 paket
1 paket
100
a.
Jumlah MOU
b.
teknologi
Dilihat dari hasil tabel 25 pada pengukuran kinerja sasaran 4 di atas, indikator kinerja tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Hal ini dijelaskan sebagai berikut: a.
Jumlah MoU. Sampai dengan akhir tahun 2013, Sekretariat Badan Litbang dapat menyelesaikan Nota Kesepahaman (MoU) dengan baik dan pencapaian
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
prosentase melebihi 100%. Adapun daftar kesepahaman MoU kerja sama dengan swasta nasional sebagai berikut : Tabel 26. Mou yang ditandatangani di Tahun 2013 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Badan Litbang Pertanian BMKG Badan Litbang Pertanian Unpad Badan Litbang Pertanian (Puslitbangbun) – Pemprov Papua Barat Badan Litbang Pertanian – Waterland Asia Investmen Badan Litbang Pertanian CIP MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian – Ristek, BPPT, LIPI, PT. Bio Farma, PT. Indofarma
Kesepakatan Bersama Piagam Kerjasama Nota Kesepahaman
5 Tahun 5 Tahun 9 Bulan
12 Feb 2013 1 Mar 2013 11 Mar 2013
Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani
Nota Kesepahaman
5 Tahun
4 Apr 2013
Selesai ditandatangani
Nota Kesepahaman Kesepakatan Bersama Adendum
4 Tahun 5 Tahun
22 Mei 2013
MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian – Ristek, BATAN, PT. KAI Badan Litbang Pertanian – PT. RPN - LIPI Badan Litbang Pertanian – AKATIGA Badan Litbang Pertanian – BATAN Badan Litbang Pertanian – BPPT Badan Litbang Pertanian – Pusri Badan Litbang Pertanian CAAS Badan Litbang Pertanian (Balitpalma) - CATAS Badan Litbang Pertanian – Ditjen PMD Badan Litbang Pertanian – Kyushu University Badan Litbang Pertanian – CRA Italia Badan Litbang Pertanian – PTPN VI Badan Litbang Pertanian – Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah, Propinsi Lampung
Kesepakatan Bersama
3 Tahun
20 Mei 2013
Selesai ditandatangani Selesai ditandatangani 2012, addendum dengan Badan Litbang Pertanian on Progress Selesai ditandatangani
Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman MoU
3 Tahun 3 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 3 Tahun 3 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 2 Tahun 3 Tahun
26 Aug 2013
Agreement Nota Kesepahaman MoU MoU Nota Kesepahaman Nota Kesepahaman
16 Okt 2013
27 Sep 2013
27 Sep 2013
Selesai ditandatangani On Progress Biro Humum Kemtan Selesai ditandatangani On Progress Biro Humum Kemtan On Progress Biro Humum Kemtan On Progress Kemlu On Progress Selesai ditandatangani On Progress Kemlu On Progress Kemlu On Progress Biro Humum Kemtan Selesai ditandatangani
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 27. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator Jumlah MOU
2012 Target
Realisasi
10 MoU
14 MoU
Jumlah
b.
2013 %
Target
Realisasi
140
10 MoU
19 MoU
140
% 190 190
Jumlah bahan posisi DELRI. Sehubungan dengan partisipasi Indonesia dalam pertemuan-pertemuan internasional, perlu adanya penugasan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat mempresentasikan kepentingan Indonesia di forum-forum internasional. Wakil DELRI dapat terdiri dari utusan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian terkait lainnya yang disesuaikan dengan subtansi/agenda pertemuan. Peranan DELRI anatara lain untuk: 1) menyajikan, menjelaskan, dan melaksanakan kebijakan pemerintahan Indonesia terhadap isu-isu atau masalah yang menjadi agenda pertemuan; 2) menganalisis dan melaporkan hasil pertemuan/kesepakatan dari pertemuan dimaksud dan; 3) melakukan perundingan/dialog politik sesuai mandate yang diberikan, serta membuat pernyataan diplomatik (demarches) atas nama Indonesia. Pada Tahun 2013, penugasan DELRI Badan Litbang Pertanian sebanyak 159 penugasan. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 28. Peugasan DELRI Badan Litbang Pertanian berdasarkan skema kerja sama luar negeri pada 2013 No
Skema Kerja Sama
Jumlah Kerja Sama
1
Bilateral
51
2
Multilateral
70
3
Regional
38
Jumlah
159
Adapun tujuan kegiatan penyusunan bahan DELRI adalah: 1) Menyusun bahan posisi DELRI terhadap isu-isu yang akan di bahas dalam agenda pertemuan internasional.
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
2) Menyusun
bahan-bahan
pendukung
lainnya
untuk
memperkuat
kedudukan Indonesia dalam forum internasional. Walaupun penyusunan bahan DELRI ini pencapaiannya melebihi target tetapi dalam pelaksanaannya tetap saja menemui permasalahan antara lain: 1) Pendeknya waktu pemberitahuan permintaan bahan, sedangkan lokasi Unit Kerja Badan Litbang Pertanian tersebar diseluruh Indonesia (berjauhan) sehingga memerlukan waktu dalam penyiapannya. 2) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal permintaan bahan DELRI dan bahan negosiasi kerja sama. Sedangkan permasalahan yang dapat menyebabkan DELRI tidak dapat menghadiri event yang menjadi tugasnya, antara lain: 1) Pendeknya waktu pemberitahuan penugasan, sedangkan pengurusan penugasan ke luar negeri harus melalui jalur birokrasi yang panjang sampai dengan terbitnya exit permit dari Kemenlu. 2) Kurangnya kelengkapan administrasi petugas DELRI, menambah lamanya waktu pengurusan penugasan ke luar negeri. 3) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal Penugasan. Tabel 29. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator Jumlah bahan posisi
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
15 bhn
42 bhn
360
15 bhn
159 bhn
1060
DELRI Jumlah
c.
360
1060
Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri. Kerja sama Badan Litbang Pertanian dengan Luar Negeri dapat diklasifikasi menjadi 3 kategori, yaitu kerja sama: 1)
Bilateral, yaitu kerja sama antara dua negara/pemerintahan/lembaga pemerintah; dengan keterangan adalah : Kerja sama bilateral, Badan Litbang Pertanian dengan : (1) Russia (multidisplin), (2) Cheznya (dalam bidang peternakan). Masih dalam
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
pembahasan adalah MoU dengan Taiwan (melalui masing-masing Kamar Dagangnya). 2)
Regional, adalah kerja sama antar kawasan, seperti kerja sama dengan ASEAN; INTRA KAWASAN : APEC, AFTAdan lain sebagainya; dengan keterangan sebagai berikut : Kerja sama regional Badan Litbang Pertanian masih terus berlangsung karena bersifat perserikatan. Kegiatan kerja sama regional di tahun 2013 lebih kepada perumusan kebijakan untuk kepentingan kawasan. Biasanya
diawali
dengan
pertemuan
para
pemimpin
negara/
pemerintahan, misal ASEAN Summit. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang dibahas melalui atau oleh masing-masing fokus bidang yang akan dikerjasamakan. Pembahasan kerja sama biasanya dilaksanakan atau diawali dengan sidang SOM. Kerja sama Regional yang aktif implementasinya hanya 1 (satu) yaitu kerja sama dengan APEC. 3)
Multilateral, yaitu kerja sama dengan berbagai jenis dan bidang yang tidak terkelompokkan dalam kerja sama bilateral dan regional, yaitu kerja sama dengan : FAO dan UNDP (PBB/UN), WB, ADB, CGIAR, WIPO, WTO, Organisasi internasional. Dengan keterangan adalah : Kerja sama multilateral, adalah pelaksanaan kerja sama dengan Lembaga Riset Internasional seperti misalnya lembaga riset dibawah
Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), contoh dengan CIP, CIMMYT, ICRISAT, CIAT. Dengan lembaga riset negara asing seperti ACIAR, JIRCAS, CIRAD, dan sebagainya, serta dengan pihak swasta dan LSM luar negeri. Kerja sama dalam negeri dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu kerja sama dengan Institusi Penelitian Nasional (Pemerintah), kerja sama dengan Pemerintah Daerah, kerja sama Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, kerja sama internasional dan Swasta Nasional telah tercapai sebesar 733 kerja sama, yang terdiri dari : 1) 128 kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam negeri dan Lembaga Penelitian Nasional di luar Badan Litbang Pertanian melalui program Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N). Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan Kerja
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
sama Kemitraan Penelitian dengan Perguruan Tinggi atau KKP3T yang telah dilaksanakan mulai dari tahun 2007. 2) 104 kerjasama kemitraan dengan institusi pemerintah, swasta dan LSM. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerjasama kemitraan adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian sumberdaya, baik sumberdaya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana. 3) 25 kerjasama kemitraan pengkajian dengan hampir seluruh pemerintah provinsi/ kabupaten yang tersebar di Indonesia. 4) 274 kerjasama dalam negeri yang diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana/fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan instansi/pemerintah daerah, swasta nasional dan perguruan tinggi. 5) 202 kerjasama (MoU) dengan beberapa negara maupun lembaga riset internasional, seperti IRRI, CIP, CIAT, CIMMYT, ICRAF, Bioversity Intern dan sebagainya yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan masih berlangsung sampai tahun 2013. Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki kerja sama penelitian dan pengembangan
pertanian
yang
cukup
luas
baik
nasional
maupun
internasional. Secara nasional telah terbentuk kerja sama penelitian untuk beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT dan beberapa perguruan tinggi. Untuk mengefektifkan diseminasi telah terbentuk pula kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta dan instansi pengembil kebijakan baik dalam lingkup Kementerian maupun di luar Kementerian Pertanian. Secara internasional, Badan Litbang Pertanian juga terlibat dalam jejaring kerja sama, baik bilateral, multilateral maupun regional. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut :
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 30. Kerjasama Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 No
Skema Kerja Sama
Jumlah Kerja Sama
1
Kerja sama dengan Perguruan Tinggi
128
2
Kerja sama dengan Pemerintah
104
3
Kerja sama Kemitraan Pengkajian
25
4
Kerja sama Dalam Negeri
274
5
Kerja sama Internasional
202 Jumlah
733
Tabel 31. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator
2012 Target
% 57
Jumlah kerja sama kemitraan dengan
200
114
perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta,
kerja
kerja
LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri.
sama
sama
Jumlah
d.
2013
Realisasi
Target
Realisasi
% 244,33
300
733
kerja
kerja
sama
sama
57
244,33
Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, ditahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013. Sasaran inidicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran “Terselenggaranya pengelolaan kerja sama DN/LN”, dicapai melalui program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing, dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa: Kegiatan Layanan Informasi Pengelolaan Kegiatan Komunikasi
Output
1 (satu) Laporan
Penerbitan Inovasi Teknologi untuk Daya Saing
dan Pelayanan Publik Inovasi
Teknologi
untuk
Daya
Saing Produk Pertanian Manajemen
Promosi
Produk Pertanian Hasil
1 laporan
Pemberitaan kegiatan dan hasil Litbang Pertanian
Penelitian dan Media Relation
di media massa
1 laporan
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Promosi Hasil Penelitian di Media
TV dan Radio
Tayangan program TV/Radio mengenai hasil-hasil penelitian dan pengembangan Badan Litbang Pertanian
Diseminasi Teknologi
1 Laporan
Keikutsertaan dalam pameran sebagai sarana
1 Laporan
diseminasi hasil Litbang Pertanian
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan ( trend) tetap. Capaian kinerja yang berhasil tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1)
Kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang kehumasan yang cukup baik;
2)
Adanya
capacity building bagi SDM kehumasan yang dapat
meningkatkan kualitas SDM; 3)
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai;
4)
Dukungan dan lingkungan kerja yang kondusif;
5)
Koordinasi yang baik dengan pihak terkait.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 32. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator
2012
Jumlah layanan informasi teknologi
Badan
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
Litbang
Pertanian Jumlah
100
100
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Sasaran 5 :
Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan
3 (tiga) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat di gambarkan sebagai berikut: Tabel 33. Capaian Kinerja Sasaran 5 No a.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan
2 reki
3 rek
150
45 invensi
43 invensi
95,55
15 lisensi
8 lisensi
53,33
HKI dan Alih Teknologi b.
Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI
c.
Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi
Dalam tahun anggaran 2013, Balai PATP telah menetapkan tiga indikator yang akan dicapai, yaitu: 1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi; dan 2) Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI; 3) Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi. Realisasi sampai 31 Desember tahun 2013 menunjukkan bahwa semua sasaran telah dapat dicapai dengan hasil baik. Dua sasaran yang telah dicapai adalah : 1. Rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi dari target 2 rekomendasi terealisasi 3 rekomendasi. a. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian b. Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
c. 2.
Panduan Umum Penamaan Invensi Balitbangtan.
Jumlah invensi yang di daftarkan perlindungan HKI dari target 45 HKI terealisasi 43 HKI (Hak Kekayaan Intelektual) + 47 KI (Kekayaan intelektual).
Sasaran ini dicapai melalui upaya untuk mempercepat proses perlindungan HKI dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi oleh industri yang dilaksanakan melalui sosialisasi, pemanduan penyusunan draft dokumen HKI, mediasi percepatan proses pemeriksaan substantif paten, dan pelatihan drafting paten. Kegiatan sosialisasi, mediasi dan pemanduan terhadap peneliti sebagai inventor. Dengan adanya sosialisasi tersebut berdampak pada pemahaman peneliti tentang pentingnya perlindungan HKI terhadap hasil penelitiannya meningkat. Sehingga dalam menyusun draft naskah lebih mengarah ke petunjuk penulisan dari masingmasing rezim. Di samping itu Balai Pengelolan Alih Teknologi Pertanian juga memfasilitasi kegiatan pemanduan draft penulisan Paten, Cipta, Merek dan permohonan perlindungan varietas tanaman dan mediasi. Dengan demikian finalisasi draft penulisan
Paten, Cipta, Merek dan permohonan perlindungan
varietas tanaman lebih cepat sehingga perolehan HKI nya diharapkan cepat tercapai. Sedangkan satu sasaran yang belum dicapai adalah jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi dari target 15 perjanjian terealisasi 12. Hal ini disebabkan oleh karena Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian. Perubahan tersebut berbunyi bahwa lisensi
komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari harga pokok penjualan. Invensi yang dilisensi swasta dipayungi oleh perlindungan hukum yang berupa paten dan perlindungan varietas tanaman sehingga yang berhak memasalkan adalah swasta yang medisensi. Sosialisasi lebih intensif agar para
peneliti
sebagai
inventor
termotivasi
teknologi/invensinya
untuk
dikerjasamakan dengan swasta. Saat ini belum banyak peneliti yang mengetahui/ memahami proses tersebut.
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 34. Besaran lisensi komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari harga pokok penjualan No
Jenis Lisensi
Eksklusif
Non Eksklusif
5 % (lima persen)
2,5 % (dua setengah
Hasil Penelitian pupuk/Pestisida
10 % (sepuluh
3 % (tiga persen)
Hasil Penelitian berupa teknologi
10 % (sepuluh
1
Hasil Penelitian berupa benih/bibit
2 3
persen) persen) pengolahan hasil pertanian 4
Hasil
rekayasa
alat
dan
3 % (tiga persen)
persen) mesin
pertanian
10 % (sepuluh
5 % (lima persen)
persen)
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal 27 Nopember 2012 tersebut besarnya royalty eksklusive masih dianggap tinggi oleh dunia usaha yang mau melisensi invensi Balitbangtan sehinga dengan Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian berubah menjadi yang disajikan pada Tabel 35 sebagai berikut : Tabel 35. Lisensi komersial dikenakan royalty dari harga pokok penjualan dengan besaran persentase sebagaimana tabel berikut : No
Jenis Teknologi
Eksklusif
Non eksklusif
(%)
(%) 2,5
1. Benih/Bibit
2.
3.
1.1.
Benih/bibit tanaman hibrida
5
1.2.
Benih/bibit tanaman Non hibrida
2
1
1.3.
Benih Transgenik
3
1,5
1.4.
Bibit Unggul Ternak
2
1
Pupuk 2.1. Pupuk An – organic
3
2
2.2. Pupuk organic/Hayati
3
1,5
2.3. Pembenah Tanah
3
1,5
3.1. Biopestisida
2
1,5
3.2. Pestisida Kimia
3
2
3.3. Atraktan
3
2
3.4. Zat Pengatur Tumbuh
3
1,5
Pestisida
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
4.
5.
6.
Obat – obatan 4.1. Produk veteriner
2
1
4.2. Obat hewan
2
1
4.3. Obat Lainnya
2
1
5.1. Proses/Produk di Bidang Makanan
3
1,5
5.2. Proses/Produk di Bidang Minuman
3
1,5
5.3. Proses/Produk lainnya
3
1,5
6.1. Perangkat Uji
2
1
6.2. Perangkap (hama dan liannya)
4
2,5
6.3. Alat Pertanian
4
2,5
6.4. Mesin – mesin dan komponennya
4
2,5
Teknologi Pengolahan
Perangkat Uji Alat dan Mesin Pertanian
Dengan adanya perubahan tersebut yang jelas membutuhkan waktu sehingga mengakibatkan mediasi dalam perjanjian kerjasama lisensi berubah atau mundur sehingga mengakibatkan jumlah kerjasama lisensi belum sesuai target yang telah direncanakan. Posisi ini akan lebih ditingkatkan kinerja BPATP tahun 2014 dengan lebih intensif sosialisasi ke UK/UPT tentang HKI bagi perlindungan invensi yang sudah dihasilkan peneliti Balitbangtan. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 36. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Indikator Jumlah rekomendasi dan requlasi
2012
2013
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3 rek
4 rek
133,33
2 rek
3 rek
150
24 inv
67 inv
279,16
45 inv
90 inv
200
15
34
226,66
15
12
80
lisensi
lisensi
lisensi
lisensi
pengelolaan HKI dan Alih Teknologi Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi Jumlah
639,15
430
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN
A.
SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA. 2013 menerima DIPA Nomor: 018.09.1.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan anggaran senilai Rp. 310.031.110.000,- (tiga ratus sepuluh milyar tiga puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) dalam bentuk Rupiah Murni (RM), PNBP dan PHLN. Adapun revisinya adalah sebagai berikut: Pada satker Badan Litbang Pertanian kantor Pusat Jakarta TA 2013 terdapat 5 kali revisi, yaitu : 1. Revisi I Karena ada aplikasi RKAKL terpadu, kesepakatan DJA (Direktorat Jenderal Anggaran) dan DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) agar menyamakan backup awalnya sebagai Revisi DIPA I; 2. Revisi II tanggal 14 Juni 2013, dengan DIPA – 018.09.1.411971/2013 tanggal DIPA 5 Desember 2013. Revisi Pemblokiran Internal untuk penghematan subsidi BBM pada kegiatan promosi humas, revitalisasi kebun percobaan kerja sama kemitraan, pengembangan SDM, Belanja Jasa Lainnya (Internet) dan Belanja Modul (kendaraan dan gedung bangunan dengan nilai total Rp. 19.999.829.000,00; 3. Revisi II tidak merubah pagu anggaran; 4. Revisi
III
tanggal
26
September
2013
dengan
No
DIPA
:
018.09.01.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012. Pembukaan blokir dan sekaloigus pengurangan pagu anggaran sebagai penghematan BBM TA 2013 sebesar Rp.19.999.829.000,00 dan pergeseran ke satker lain sebesar Rp. 500.000.000,00 sehingga mengurangi pagu anggaran yang semula Rp. 310.031.110.000,00 menjadi Rp. 289.531.281.000,00 serta perubahan pagu anggaran di KPPN Jakarta VI (khusus) yang pagu anggaran awalnya Rp. 37.240.000.000,00 menjadi Rp. 36.851.200.000,00; 5. Revisi IV tanggal 22 Oktober 2013 dengan No: DIPA -018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu penyesuaian akun perjalanan dinas tetapi tidak merubah pagu total;
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
6. Revisi V tanggal 24 Desember 2013 dengan No: DIPA -018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu revisi pengurangan pagu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta dari dana transito untuk Satlak-Satker Badan lItbang Pertanian yang kekurangan belanja pegawai dan penambahan pagu belanja pegawai untuk tunjangan pembulatan (gaji) sehingga menambah
pagu
yang
semula
Rp.
289.531.281.000,-
menjadi
Rp.
287.567.551.000,-. Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2013 mendapat anggaran sebesar Rp. 287.567.551.000,-. Anggaran tersebut telah di realisasikan sebesar Rp. 227.650.671.464,- atau sebesar 79,16%, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 37. No. 1.
2.
Rincian anggaran yang telah di realisasikan
Sasaran Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama, pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT) Jumlah
Program Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
Anggaran 287.567.551.000,-
Realisasi 227.650.671.464,-
% 79,16
287.567.551.000,-
227.650.671.464,-
79,16
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu
standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
1.
Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 4.215.275.600,- atau mencapai Rp. 46,42 persen dari estimasi pendapatannya sebesar Rp. 76.000.000,Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 227,396,877,506,atau mencapai 79.08 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 287,567,551,000,Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 38. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 (dalam Rupiah) Uraian
TA 2013 Anggaran
PENDAPATAN PNBP BELANJA Belanja Pegaw ai Belanja Barang Belanja Modal
2.
76.000.000
Realisasi 4.215.275.600
10.527.667.000 9.327.145.022 176.646.501.000 157.815.024.941 100.393.383.000 60.254.707.543 287.567.551.000 227.396.877.506
TA 2012 % Realisasi thd Anggaran 5.546,42
Realisasi 3.514.826.989
88,60 9.579.545.309 89,34 112.667.263.998 60,02 39.697.007.400 79,08 161.943.816.707
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 186.599.210.889,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 116.556.075,-, Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 184,323,777,852,-; Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp. 0,00 dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 2.158.876.962,-. Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp. 54.269.107,- yang terdiri dari hanya Kewajiban
Jangka
Pendek.
Nilai
Ekuitas
Dana
disajikan
sebesar
Rp.
186,544,941,782,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 62.286.968,dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 186,482,654,814,-. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 39. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
Uraian Aset Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Kewajiban JK. Pendek Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
3.
Tanggal Neraca 31 Desember 2013 31 Desember 2012 186.599.210.889 180.407.905.873 116.556.075 1.546.694.232 184.323.777.852 174.509.647.635 2.158.876.962 4.351.564.006 186.599.210.889 180.407.905.873 54.269.107 84.062.115 54.269.107 84.062.115 186.544.941.782 180.323.843.758 62.286.968 1.462.632.117 186.482.654.814 178.861.211.641 186.599.210.889
180.407.905.873
Kenaikan/ penurunan (Rp) % 6.191.305.016 3,43% -1.430.138.157 -92,46% 9.814.130.217 5,62% -2.192.687.044 -50,39% 6.191.305.016 3,43% -29.793.008 -35,44% -29.793.008 -35,44% 6.221.098.024 3,45% -1.400.345.149 -95,74% 7.621.443.173 4,26% 6.191.305.016
3,43%
Pendapatan Negara, Hibah dan PNBP
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 4.215.275.600,- atau mencapai 46,42 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 76.000.000,- Pendapatan Negara dan Hibah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN, Pendapatan Jasa, Pendapatan Iuran dan Denda dan Pendapatan Lain-lain.
71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 40. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah 2013 Uraian
Anggaran
Realisasi
% Real Angg.
1. Penerimaan PNBP
76.000.000
4.215.275.600
5.546.42
Jumlah
76.000.000
4.215.275.600
5.546.42
Berdasarkan tabel diatas, perbandingan realisasi pendapatan TA 2013 dan 2012 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 19,93 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012.
Hal ini disebabkan antara lain: 1. Penerimaan sewa dari PT. RPN tahun yang lalu; 2. Meningkatnya aktivitas jasa sewa fasilitas gedung dan bangunan yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta; 3. Meningkatnya penerimaan kembali belanja lainnya TAYL;
Pada TA 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta memperoleh Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp. 1.658.356.863,Pendapatan Jasa sebesar Rp. 44.290.000,- Pendapatan Iuran dan Denda sebesar Rp. 729.338,00pendapatan lain-lain sebesar Rp. 2.511.899.399,- yang terdiri dari penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL sebesar Rp. 920.674,penerimaan kembali belanja lainnya TAYL sebesar Rp. 1.937.992.126,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara (masuk TP/TGR) bendahara sebesar Rp. 572.986.599,-.
72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 41. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 NAIK
URAIAN
REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 (TURUN) %
1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2. Pendapatan Jasa 3. Pendapatan Iuran dan Denda
1,658,356,863
3,047,763,904
44,290,000
-45.59
- 100.00
729,338
2,166,000
-66.33
4. Pendapatan Lain-lain
2,511,899,399
464,897,085
440.31
Jumlah Pendapatan
4,215,275,600
3,514,826,989
19.93
4.
Belanja Negara
Realisasi belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 227.396.877.506,- atau 79,08 persen dari anggaran senilai Rp. 287.567.551.000,- Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2013 tersaji pada tabel di bawah ini :
Tabel 42. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
10.527.667.000
9.337.866.228
Belanja Barang
176.646.501.000
158.058.097.693
Belanja Modal
100.393.383.000
60.254.707.543
Total Belanja Kotor
287.567.551.000
227.650.671.464 (253.793.958) 227.396.877.506
Belanja Pegawai
Pengembalian Belanja Belanja Netto
287.567.551.000
% 88,7 89,48 60,02 79,16 0 79,08
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik 1 berikut ini:
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
180,000,000,000 160,000,000,000 140,000,000,000 120,000,000,000 100,000,000,000 80,000,000,000 60,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000,000 0 Belanja Pegawai
Belanja Barang
Anggaran
Belanja Modal
Realisasi
Berdasarkan tabel 43 perbandingan realisasi belanja (bersih) TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 37,60 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pengadaan belanja barang meningkat karena semakin banyaknya kegiatan kemitraan pada TA 2013 2. Pengadaan belanja modal meningkat karena adanya pembangunan dan renovasi gedung, pengadaan peralatan dan mesin, pengadaan mebelair. Tabel 43. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012 NAIK (TURUN) %
Belanja Barang
158.058.097.693
Belanja Modal
60.254.707.543
9.625.285.043 113.130.739.507 39.697.007.400
227.650.671.464
162.453.031.950
Belanja Pegawai
Jumlah Belanja
9.337.866.228
(2,99) 39,71 40,13
51,79
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
5.
Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian kantor Pusat Jakarta pada TA 2013 meliputi: Belanja Gaji dan Tunjangan PNS; Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS; Belanja Honorarium; dan Belanja Lembur. Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 9.327.145.022,- dan Rp. 9.579.545.309,-. Berdasarkan Tabel 9, realisasi belanja TA 2013 mengalami penurunan sebesar 2,63 persen dari realisasi belanja TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain oleh: 1.
Adanya pegawai yang memasuki masa pensiun.
2.
Adanya mutasi pegawai ke unit dan instansi lain.
Tabel 44. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
Uraian
6.
31 Des 2013
% Naik/(Turun)
31 Des 2012
Belanja Gaji Pokok PNS
Rp
6.658.984.660
Rp
6.519.821.600
2,13%
Belanja Pembulatan Gaji PNS
Rp
163.185
Rp
123.636
31,99%
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
Rp
487.982.046
Rp
462.650.020
5,48%
Belanja Tunj. Anak PNS
Rp
150.461.830 Rp
143.078.682
5,16%
Belanja Tunj. Struktural PNS
Rp
248.710.000 Rp
257.550.000
-3,43%
Belanja Tunj. Fungsional PNS
Rp
67.465.000 Rp
56.610.000
19,18%
Belanja Tunj. PPh PNS
Rp
142.649.607
Rp
214.470.455
-33,49%
Belanja Tunj. Beras PNS
Rp
432.338.900
Rp
421.831.650
2,49%
Belanja Uang Makan PNS
Rp
709.979.000
Rp
763.832.000
-7,05%
Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka PNS Dalam dan Luar Negeri
Rp
12.120.000
Rp
-
Belanja Tunjangan Umum PNS
Rp
329.355.000
Rp
360.300.000
-8,59%
Belanja Uang Lembur
Rp
97.657.000 Rp
94.292.000
3,57%
Belanja Pegaw ai (Tunjangan Khusus/Kegiatan)
Rp
Total
-
100,00%
Rp
330.725.000
Rp
9.337.866.228 Rp
9.625.285.043
-2,99%
Pengembalian
Rp
10.721.206 Rp
45.739.734
-76,56%
Jumlah Netto
Rp
9.327.145.022 Rp
9.579.545.309
-2,63%
-100,00%
Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 157.815.024.941,- dan Rp. 112.667.263.998,-.
75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Berdasarkan Tabel 45, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 40,1 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain semakin bertambahnya kegiatan pada tahun 2013. Tabel 45. Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 Uraian Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan
Jumlah Brutto Pengembalian Jumlah Netto
7.
31 Des 2013
31 Des 2012
Rp
3.268.456.320
Rp
Rp
56.381.602.863
Rp
Naik/Turun
3.820.954.741 Rp
%
(552.498.421) -14,5%
38.605.387.445
Rp
17.776.215.418
46,0%
Rp 70.045.904.116 Rp 49.017.170.455 Rp 2.234.753.639 Rp 1.448.193.841 Rp 26.127.380.755 Rp 20.239.033.025 Rp 158.058.097.693 Rp 113.130.739.507 Rp 243.072.752 Rp 463.475.509 Rp 157.815.024.941 Rp 112.667.263.998
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
21.028.733.661
42,9% 54,3% 29,1% 39,7% -47,6% 40,1%
786.559.798 5.888.347.730 44.927.358.186 (220.402.757) 45.147.760.943
Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 60.254.707.543,- dan Rp. 39.697.007.400,Berdasarkan Tabel 46, Realisasi Belanja Modal TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 41,43 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1.
Pengadaan peralatan dan mesin untuk mengganti yang sudah tidak beroperasi dengan kapasitas penuh.
2.
Adanya pembangunan gedung di beberapa lokasi.
3.
Pemasangan jaringan komunikasi dan informasi untuk mendukung rencana kerja strategis organisasi.
4.
Pengadaan pembangunan gedung genset.
5.
Pemasangan jaringan komunikasi dan informasi untuk mendukung rencana kerja strategis organisasi.
6.
Pengadaan genset.
76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 46. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012 URAIAN JENIS BELANJA Belanja Modal Peralatan dan Mesin
20.623.745.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
39.630.962.543
Jumlah Belanja Kotor
60.254.707.543
Pengembalian Belanja Modal Jumlah Belanja Bersih
8.
Naik
REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A 2012 (Turun) %
0
60.254.707.543
-20,17 185,92 39.697.007.400 51,79 0 0,00 39.697.007.400 51,79 25.835.940.400
13.861.067.000
Rekening Pemerintah
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta mempunyai 2 (dua) rekening yaitu rekening Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening 127.00.8900070-5
pada Bank Bank Mandiri Cabang Ragunan dan a.n. PUMK
Bagian KSOH Sekretariat Badan Litbang Pertanian dengan nomor rekening 127.00.0635708-5 yang digunakan untuk menampung dana hibah.
9.
Catatan Realisasi Anggaran Catatan realisasi anggaran diuraikan sebagai berikut: a.
Pendapatan Negara Bukan Pajak yang bersifat Fungsional pada Badan Litbang Pertanian Kantor Pusar Jakarta diperoleh dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Per 31 Desember 2013 realisasi pendapatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dikarenakanadanya Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan dari PT. RPN.
b.
Penyerapan Anggaran belanja semester II TA 2012 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta mencapai 79.16%.
c.
Adanya Beberapa Kegiatan Belanja Modal yang tidak bisa diadakan karena: 1) Tidak terserapnya semua Belanja Modal pada Anggaran Rupiah Murni dikarenakan adanya penghematan yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. 2) Tidak terserapnya Belanja Modal pada anggaran Pinjaman Luar Negeri (RK) dikarenakan masih menunggu RFP dari Bank Dunia yang masih perlu dievaluasi oleh Bank Dunia sehingga belum
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
mendapatkan persetujuan. Dana tersebut merupakan alokasi untuk pengadaaan konsultan perencana konstruksi di 11 satker.
10.
Catatan Penting Lainnya
1.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA. 2013 menerima DIPA Nomor: 018.09.1.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan anggaran senilai Rp. 310.031.110.000,- (tiga ratus sepuluh milyar tiga puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) dalam bentuk Rupiah Murni (RM) , PNBP dan PHLN. Adapun revisinya adalah sebagai berikut: a.
Revisi I Karena ada aplikasi RKAKL terpadu, kesepakatan DJA (Direktorat Jenderal Anggaran) dan DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) agar menyamakan backup awalnya sebagai Revisi DIPA I;
b.
Revisi II tanggal 14 Juni 2013, dengan DIPA – 018.09.1.411971/2013 tanggal DIPA 5 Desember 2013; Revisi Pemblokiran Internal untuk penghematan subsidi BBM pada kegiatan promosi humas, revitalisasi kebun percobaan kerja sama kemitraan, pengembangan SDM, Belanja Jasa Lainnya (Internet) dan Belanja Modul (kendaraan dan gedung bangunan dengan nilai total Rp. 19.999.829.000,-
c.
Revisi II tidak merubah pagu anggaran;
d. Revisi III tanggal 26 September 2013 dengan No DIPA : 018.09.01.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012. Pembukaan blokir
dan
sekaligus
pengurangan
pagu
anggaran
sebagai
penghematan BBM TA 2013 sebesar Rp. 19.999.829.000,- dan pergeseran ke satker lain sebesar Rp. 500.000.000,- sehingga mengurangi pagu anggaran yang semula Rp. 310.031.110.000,menjadi Rp. 289.531.281.000,- serta perubahan pagu anggaran di KPPN Jakarta VI (khusus) yang pagu anggaran awalnya Rp. 37.240.000.000,- menjadi Rp. 36.851.200.000,-;
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
e.
Revisi
IV
tanggal
22
Oktober
2013
dengan
No:
DIPA
-
018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu penyesuaian akun perjalanan dinas tetapi tidak merubah pagu total; f.
Revisi V tanggal 24 Desember 2013 dengan
No: DIPA -
018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu revisi pengurangan pagu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta dari dana transito untuk Satlak-Satker Badan lItbang Pertanian yang kekurangan belanja pegawai dan penambahan pagu belanja pegawai untuk tunjangan pembulatan (gaji) sehingga menambah pagu yang semula Rp. 289.531.281.000,- menjadi Rp. 287.567.551.000,2.
Pada tahun 2011 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta telah mengadakan Inventaris dan Penilaian (IP) berdasarkan hasil temuan dari BPK. Dalam pelaksanaan IP terdapat barang tidak ditemukan yang tercantum dalam BA 04 berupa Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I 1 (satu) unit Tanah Rumah Negara Golongan I dengan Kode Barang 1010101001 NUP 2 bukanlah merupakan BMN yang tidak ditemukan. Sesuai Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perumahan dan Pemukiman Nomor : 132/KPTSRN/DM/2005 tentang Status Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan III, pengelolaan BMN telah dialihkan ke Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tetapi sampai dengan audit BPK tahun 2010 masih tercatat dalam aplikasi SIMAK-BMN Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Tindak lanjutnya sampai dengan 31 Desember 2013 telah dilakukan reklasifikasi menjadi Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III dari aplikasi SIMAK BMN berdasarkan surat KPKNL Jakarta V No.S-327/WKN.07/KNL.05/2013. Sampai dengan 31 Desember 2013 belum dilakukan penghapusan karena belum adanya bukti pelunasannya.
3.
Pada semester I tahun 2013 pada aplikasi SIMAK BMN dilakukan migrasi dan penyusutan yang mengakibatkan terjadinya transasksi normalisasi (transaksi data bermasalah yang dinormalisasi oleh aplikasi) data terlampir dan telah dilakukan transaksi penambahan saldo awal akibat
79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
transaksi normalisasi tersebut terhadap aset tetap Bangunan Gedung Kantor Permanen seniali Rp. 17.392.015.156,-. 4.
Status dan permasalahan belanja modal kegiatan SMARTD TA 2013 Pada tahun 2013dilakukan kegiatan untuk pembangunan gedung Bank Gen, BB Biogen; Laboratorium Terpadu, Balittri; Laboratorium Terpadu, Balittas dan Gedung perkantoran BPTP Jambi. Untuk itu diperlukan seleksi
konsultan
perencana,
seleksi
konsultan
pengawas
dan
pembanguan fisik gedung. Proses seleksi konsultan perencana dan pengawas menggunakan metode
Selection Based on the Consultans qualifications (CQS) dan proses pelelangan pembangunan fisik menggunakan metode National Competitive Bidding (NCB). Berdasarkan Loan Agreement, maka beberapa tahapan pelelangan harus mendapatkan persetujuan dari Bank Dunia ( No Objection Letter). Untuk proses persetujuan dipilih BB Biogen sebagai paket pertama yang harus mendapatkan NOL (prior review), yang lainnya mengikuti dokumen yang sudah mendapat NOL (post review). Berikut adalah tahapan-tahapan yang telah dilakukan pada tahun 2013 untuk mendapatkan NOL: 1. Bank Dunia telah menerbitkan NOL ( No Objection Letter) sebagai persetujuan
terhadap
rencana
pengadaan
barang
dan
jasa
(Procurement Plan) tahun 2013 tertanggal 5 Februari 2013. 2. Prior review dilakukan oleh Bank Dunia terhadap tahapan proses pengadaan bangunan di satker BB Biogen, karena satker BB Biogen merupakan paket pengadaan pertama dalam procurement plan. Proses pengadaan tersebut adalah
seleksi konsultan perencana,
lelang konstruksi dan seleksi konsultan pengawas. Tahapan yang telah dilakukan dalam mendapatkan NOL, yaitu: a. Bank Dunia telah menerbitkan NOL untuk Request for Proposal (RFP) konsultan perencana pembangunan Bank Gen di BB Biogen b.
Selanjutnya, konsultan perencana diundang untuk membuat proposal penawaran dari RFP yang sudah disetujui.
Untuk
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
selanjutnya, RFP tersebut digunakan sebagai contoh untuk kegiatan pengadaan bangunan bagi satker lainnya, yaitu Laboratorium Terpadu Balittri, Laboratorium Terpadu Balittas, dan Renovasi gedung BPTP Jambi. c.
Proposal penawaran dari masing-masing konsultan pemenang telah dievaluasi oleh pokja dan tim teknis masing-masing satker tersebut. Berita acara evaluasi dan negosiasi proposal telah disetujui oleh Bank Dunia pada tanggal 25 Maret 2013.
d. Setelah melalui tahapan-tahapan pada poin a, b, dan c di atas, maka kontrak dapat ditandatangani antara Konsultan Perencana untuk dengan PPK SMARTD. Penandatangan kontrak dilakukan pada tanggal 25 Maret 2013. Periode pelaksanaan pekerjaan konsultan perencana yaitu selama dua bulan. e.
Setelah dihasilkan detail engineering design (DED) sebagai produk dari proses perencanaan dilanjutkan dengan proses pengadaan konstruksi. Untuk itu diperlukan dokumen lelang yang harus disetujui, dalam hal ini dokumen lelang konstruksi Bank Gen BB Biogen telah mendapatkan persetujuan dari Bank Dunia pada tanggal 31 Mei 2013 oleh Bank Dunia.
f.
Telah disetujui hasil evaluasi hasil pelelangan dan draft kontrak konstruksi Bank Gen BB Biogen pada tanggal 12 Juli 2013, sehingga kontrak konstruksi Bank Gen BB Biogen dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013, dan akhir kontrak pada tanggal 31 Desember 2013 (kurang lebih 5,5 bulan).
g.
Telah dilakukan kontrak konstruksi Laboratorium Terpadu Balittas pada tanggal 24 Juli 2013 dan akhir kontrak tanggal 20 Desember 2013 (kurang lebih 5 bulan).
h. Telah dilakukan kontrak konstruksi Laboratorium Terpadu Balittri pada tanggal 17 Juli 2013 dan beralhir 31 Desember 2013 (kurang lebih 5,5 bulan). i.
Telah dilakukan kontrak konstruksi gedung perkantoran BPTP Jambi pada tanggal 15 juli 2013 dan berakhir 31 Desember 2013.
81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Berdasarkan proses pelaksanaan pelelangan tersebut di atas, maka waktu pelaksanaan konstruksi mengalami keterlambatan, hal ini karena: 1. Tahapan proses pelelangan harus mendapatkan persetujuan dari Bank Dunia, sehingga waktu pelaksanaan konstruksi menjadi pendek. 2. Waktu pelaksanaan kontrak adalah kontrak berdasarkan tahun anggaran berjalan, sehingga pelaksanaan menjadi pendek. Untuk itu ke depan diperlukan kontrak tahun jamak, sehingga pelaksanaan menjadi cukup sesuai dengan tipe dan luasan bangunan yang akan dibangun. 3. Persetujuan tahapan pelelangan untuk prior review harus diikuti sesuai dengan Loan Agreement. Hal ini untuk menghindari pembayaran yang ineligible (tidak dapat dibayar oleh Bank Dunia). Untuk itu diperlukan tindak lanjut untuk bangunan yang belum selesai di tahun 2013, yaitu melanjutkan pembangunan konstruksi di tahun 2014. Mekanisme yang dilakukan untuk melanjutkan pekerjaan 2013 adalah melalui addendum kontrak dan mengalokasikan dana dalam DIPA 2014 sebesar sisa pekerjaan fisik yang belum diselesaikan. Untuk melakukan addendum kontrak, dibutuhkan persetujuan dari Bank Dunia,
dalam
hal
ini
adalah
addendum
perpanjangan
waktu
pelaksanaan.
B.
BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada
umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai PATP pada tahun 2013 mendapat anggaran sebesar Rp. 7.617.320.000,- (Tujuh miliar enam ratus tujuh belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah). Dari total pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi program dan kegiatan Tahun 2013 sebesar Rp.6.903.794.586,- atau tingkat realisasi daya serap anggaran sebesar 90,63 %. Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi
82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu
standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang. a.
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.1.249.670.950,-. atau mencapai 265,59 persen dari estimasi pendapatannya sebesar Rp. 470.523.000,Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 6.903.794.586,- atau mencapai 90.63 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 7.617.320.000,Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 47. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 (dalam Rupiah) 2013 Uraian
2012 % Real.
Anggaran
Realisasi
Thd
Realisasi
Anggaran Pendapatan Negara Belanja Negara
b.
470.523.000
1.249.670.950
265,59
551.000.724
7.617.320.000
6.896.629.586
90,54
6.080.049.006
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 4.069.605.494,yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 147.060.068,- Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 3.922.545.426,- Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp.9.114.118,- dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 0,Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp. 60.472.800,- yang terdiri dari hanya Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp. 4.009.132.694,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 86.587.268,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 3.922.545.426,Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 48. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah) Uraian
31 Des 2013
Kenaikan / Penurunan
31 Des 2012
Rp
%
ASET Aset Lancar Aset Tetap Piutang Jk Panjang Aset Lainnya Jumlah Aset
147.060.068
220.024.212
(72.964.144)
-33,16
3.922.545.426
5.406.327.600
(1.483.782.174)
-27,45
4.069.605.494
-
-
0,00
36.555.000
(36.555.000)
-100,00
5.662.906.812
(1.593.301.318)
-28,14
KEWAJIBAN Kewajiban Jk Pendek Jumlah Kewajiban
60.472.800
-
60.472.800
#DIV/0!
60.472.800
-
60.472.800
#DIV/0!
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar
86.587.268
220.024.212
(133.436.944)
-60,65
3.922.545.426
5.442.882.600
(1.520.337.174)
-27,93
Jumlah Ekuitas Dana
4.009.132.694
5.662.906.812
(1.653.774.118)
-29,20
Jumlah Kewajiban & Ekuitas
4.069.605.494
5.662.906.812
(1.593.301.318)
-28,14
Ekuitas Dana Invesrasi
c.
Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.249.670.950,- atau mencapai 265,59 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 470.523.000,- sedangkan
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
pendapatan dari hibah RP. 0,- karena Balai PATP tidak menerima hibah. Pendapatan Negara Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian terdiri dari Pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya dan Pendapatan Hak dan Perijinan. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 49 berikut ini: Tabel 49. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 2013 Uraian
Anggaran
1. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya 2, Pendapatan Hak dan Perijinan Jumlah
Realisasi
% Real Angg.
-
19.800.000
100,00
470.523.000 470.523.000
1.229.870.950 1.249.670.950
265,59 365,59
Berdasarkan Tabel 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 126,80 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012. Hal ini disebabkan oleh : Meningkatnya pendapatan hak dan perijinan atas royalti yang dikelola oleh Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian. Pada TA 2013, Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp 0,- dan pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya tahun anggaran yang lalu sebesar Rp. 45,Tabel 50. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 NAIK
URAIAN
REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 (TURUN) %
19,800,000
26,400,000
-25.00
2. Pendapatan Hak dan Perijinan
1,229,870,950
524,600,724
134.44
Jumlah Pendapatan
1,249,670,950
551,000,724
126.80
1. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
d.
Belanja Negara
Realisasi belanja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 6.896.629.586,- atau 90,54 persen dari anggaran senilai Rp. 7.617.320.000,- Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA. 2013 tersaji pada Tabel 51. Tabel 51. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
Belanja Pegawai
1,424,538,000
1,393,725,234
Belanja Barang
5,355,185,000
4,681,757,677
837,597,000
828,314,000
Belanja Modal Bantuan Sosial Total Belanja Kotor
0
0
7,617,320,000
6,903,796,911 (7,167,325) 6,896,629,586
Pengembalian Belanja Belanja Netto
7,617,320,000
% 97.84 87.42 98.89 0 90.63 0 90.54
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik 2 berikut ini:
86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Berdasarkan Tabel 52 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 13,43 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pengadaan belanja modal meningkat dalam rangka mendukung rencana kerja strategis; 2. Belanja barang meningkat dalam rangka mendukung kegiatan di Balai PATP; 3. Belanja pegawai meningkat dikarenakan perubahan struktur gaji dan tunjangan fungsional PNS.
Tabel 52. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 Kode Jenis Blj.
Uraian Jenis Belanja
Anggaran
Realisasi Belanja
(%)
51
Belanja Pegawai
1.221.763.000
1.207.434.225
98,83
52
Belanja Barang
4.211.152.000
4.171.090.781
99,05
53
Belanja Modal
704.895.000
701.524.000
99,52
6.137.810.000
6.080.049.006
99,06
Jumlah
Tabel 53. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012
NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai
1.393.722.909
1.207.434.225
Belanja Barang
4.674.592.677
4.171.090.781
828.314.000
701.524.000
-
-
6.896.629.586
6.080.049.006
15,43 12,07 18,07 13,43
Belanja Modal Bantuan Sosial Jumlah Belanja
87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
e.
Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Balai PATP pada TA 2013 meliputi: Belanja Gaji dan Tunjangan PNS; Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS; Belanja Honorarium; Belanja Lembur; dan Belanja Vakasi. Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.393.722.909,- dan Rp. 1.207.433.071,- Berdasarkan Tabel 9, realisasi belanja TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 15,43 persen dari realisasi belanja TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain oleh: 1. Adanya pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang berakibat naiknya tunjangan fungsional. 2. Adanya penambahan pegawai di Balai PATP. Tabel 54. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 URAIAN JENIS BELANJA
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Pegawai Jumlah Belanja Bersih
f.
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012
Naik (Turun) %
1.378.210.234
1.187.637.379
16,05
0 0 15.515.000 1.393.725.234 (2.325) 1.393.722.909
0 0 19.798.000 1.207.435.379 (1.154) 1.207.434.225
(21,63) 15,43 101,47 15,43
Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 4.674.592.677,- dan Rp. 4.171.090.781,Berdasarkan Tabel 55, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan 12,07 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain adanya penambahan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung proses percepatan perlindungan HKI.
88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Tabel 55. Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI T.A 2013 REALISASI T.A. 2012
Belanja Barang Operasional
478.586.459
396.266.806
2.652.226.575
2.910.631.250
Belanja Jasa
167.232.833
127.401.325
Belanja Pemeliharaan
436.485.060
252.293.450
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
947.226.750
494.247.950
4.681.757.677 (7.165.000) 4.674.592.677
4.180.840.781 (9.750.000) 4.171.090.781
Belanja Barang Non Operasional
Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Bersih
g.
Naik (Turun) %
20,77 (8,88) 31,26 73,01 91,65 11,98 (26,51) 12,07
Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp. 828.314.000,- dan Rp. 701.524.000,- Berdasarkan Tabel 56, Realisasi Belanja Modal TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 18,07 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pengadaan kendaraan dinas roda 4, pengadaan alat pengolah data, pengadaan alat studio dan komunikasi, pengadaan meubleir, pengadaan koleksi buku perpustakaan; 2. Adanya renovasi pos jaga dan pengaspalan halaman parkir, rehabilitasi gedung dan bangunan. Tabel 56. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012 URAIAN JENIS BELANJA
Naik
REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A 2012 (Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
575.800.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
242.514.000
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Modal Jumlah Belanja Bersih
0 10.000.000
828.314.000 0
828.314.000
-2,88 98.629.000 145,89 0 0,00 10.000.000 0,00 701.524.000 18,07 0 0,00 701.524.000 18,07 592.895.000
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Aset Tetap
h.
Saldo aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar Rp. 3.922.545.426,- dan Rp. 5.406.327.600,- yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Balai PATP per 31 Desember tersaji pada tabel di bawah ini. Tabel 57. Rincian Aset Tetap
No
Jenis
T.A 2013
1 2 3 4 5 6
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Nilai Buku Aset Tetap
T.A. 2012 -
3.996.454.643 2.497.953.000 -
39.792.100 -
6.534.199.743 (2.611.654.317) 3.922.545.426
3.121.096.500 2.255.439.000 29.792.100 5.406.327.600 5.406.327.600
Aset Tanah
i.
Nilai aset tetap berupa tanah per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sama untuk masing-masing sebesar Rp 0,- atau tidak ada penambahan atas pengadaan tanah maupun penilai kembali nilai tanah pada TA 2013. Rincian nilai Tanah per 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 58 berikut ini. Tabel 58. Rincian Saldo Tanah
URAIAN
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Balai PATP
Rp
-
Rp
-
Jumlah
Rp
-
Rp
-
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
j.
Rekening Pemerintah Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor : 57/PMK.05/2007
tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/ Satuan Kerja, maka Balai PATP telah melaporkan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bogor untuk meminta persetujuan penggunaan Rekening Bank. Persetujuan Kepala KPPN Bogor tertuang dalam surat Nomor : S.0050/WPB.12/KP.04/2008 tanggal 7 Januari 2008, keduanya pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor. Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Kantor Balai PATP adalah: 1)
Bank BRI No. Rekening 0012-01-000628-30.3 a.n. Bendahara Pengeluaran Kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
2)
Bank BRI No. Rekening 0012-01-001890-30-8 a.n. Bendahara Penerimaan Kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
k.
Catatan Penting Lainnya
Pada Tahun 2013 telah dibayar piutang bukan pajak dari pihak ketiga dan telah disetor ke KAS NEGARA pada tanggal:
25 Januari 2013 dengan bukti nomor NTPN 1408100307020714 sebesar Rp. 25.846.200,-
01 Mei 2015 dengan bukti setor nomor NTPN 1100051504070806 sebesar Rp. 54.163.038,-
17 Juni 2013 dengan bukti nomor NTPN 1111010904070509 sebesar Rp. 50.000.000,-
24 Juli 2013 dengan bukti nomor NTPN 0904051100140101 sebesar Rp. 8.746.890,-
13 Agustus 2013 dengan bukti nomor NTPN 1508080006010211sebesar Rp. 162.897.100,-
05 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0506110507141400 sebesar Rp. 14.229.630,-
23 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0607080305080112 sebesar Rp. 73.897.884,-
23 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0502151412141205 sebesar Rp. 1.022.327,-
91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
11 Oktober 2013 dengan bukti nomor NTPN 0505060610070512 sebesar Rp. 1.163.191,-
26 Nopember 2013 dengan bukti nomor NTPN 0915090501080605 sebesar Rp. 37.264.903,-
92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2013 mengimplementasikan kegiatannya pada 5 (lima) sub kegiatan yaitu: (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen; (2) Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan
Kelembagaan,
Tatalaksana,
Peraturan
Perundang-undangan,
Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan (5) Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub Kegiatan Utama Sekretariat Badan Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Kegiatan
Peningkatan
Pengelolaan
Program,
Anggaran,
Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen Pada tahun 2013 Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen yaitu: (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi beberapa dokumen, yaitu (a) Draf Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2015-2019, (b) Dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2014; (c) Dokumen Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2014; (d) Dokumen Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) lingkup Badan Litbang Pertanian
TA. 2014; (e) Dokumen I-Program TA. 2014 (soft file); (f)
Dokumen revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT TA. 2013; (g) Dokumen revisi Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT TA. 2013; (h) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) pagu sementara lingkup UK/UPT tahun 2014; (i) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu definitif lingkup UK/UPT tahun 2014; (j) Dokumen Evaluasi Proposal TA. 2014; (k) Dokumen Perbaikan Kebijakan Sistem Perbenihan; (l) Dokumen Raker I dengan judul ”Program Terobosan Inovasi Teknologi Pertanian 2013 - 2014” mendukung Pencapaian Empat Target Suskes Kementerian Pertanan; (m) Dokumen Raker Khusus dengan judul ”Percepatan Pencapaian Target dan Sasaran Program Litkajibangrap 2013 – 2014 melalui Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas, Mawas dan Tuntas; dan (n) Dokumen Raker II dengan judul ”Peran Litbang dalam Mewujudkan Pertanian
Bioindustri
Berkelanjutan”.
(2)
Jumlah
laporan
hasil
pemantauan dan pelaksanaan program. Adapun jenis laporan tersebut adalah 1) Laporan bulanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 2) Laporan kegiatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 3) Laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 4) Laporan kegiatan utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 5) LAKIP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%); 6) Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%). (3) Jumlah buku statistik penelitian pertanian, berupa 1 buku statistik penelitian pertanian, 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian (varietas, teknologi, produk, kebijakan, rekomendasi), data profil SDM Badan Litbang Pertanian, dan data artikel inovasi teknologi pertanian dan Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian; (4) Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian, diharapkan dapat menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian; (5) Jumlah data base pertanian. Data base ini mencakup informasi hasil penelitian Badan Litbang Pertanian yang disajikan dalam situs web. Diantaranya: database varietas, teknologi, alsintandanproduk. Publikasidiantara :artikel, jurnal, prosiding, dll.
94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
2.
Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Litbang Pertanian Pada tahun 2013 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian yaitu : (1) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, Training dan Scientific Exchange tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013, dari target yang ditetapkan sejumlah 1.400 orang telah tercapai realisasi sejumlah 1.760 orang. Pencapaian sebesar 125,71%, hal ini dikarenakan ada revisi penambahan anggaran pada kegiatan Training dan Scientific Exchange; (2) Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Pada tahun 2013 jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang pertanian tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari 1778 orang terealisasi 1766 orang atau 99,33%. Hal ini dikarenakan adanya peneliti yang pensiun dan pemberhentian sebagai peneliti; (3) Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset. Realisasi jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Profesor Riset tahun 2013 tidak memenuhi target karena pada tahun 2013 hanya 9 orang fungsional peneliti yang mengusulkan untuk dikukuhkan menjadi profesor riset; (4) Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti. Prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang telah sesuai sebagaimana ditetapkan pada tahun 2013. Jumlah Pejabat Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 adalah 1193 orang seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian; (5) Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi. Walau dikategorikan hasil yang dicapai baik, tapi masih terdapat kekurangan pada prosentase capaian dikarenakan realisasi baru dilaksanakan untuk kategori Jabatan Struktural belum sampai pada kategori Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum sehingga target sasaran realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna, yakni pada kelompok jabatan fungsional tertentu dan kelompok jabatan fungsional umum.
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
3.
Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan Pada tahun 2012 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara rinci mengimplementasikan kedalam 5 indikator kinerja yang masing-masing mencapai 100% yaitu: (1) Jumlah pengadaan barang / jasa. Tercapainya
jumlah
pengadaan
barang
/jasa
pemerintah
(260%)
dikarenakan Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2013 sebanyak 39 kontrak dengan perincian APBN sebanyak 17 kontrak dan Loan SMARTD 22 kontrak. (2) Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) meliputi: Laporan Keuangan Semester I TA 2012 dan II TA2011 UAPPA (Badan Litbang) berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Arsip Data Komputer (ADK). (3) Jumlah
data
sumberdaya
potensial
Kebun
Percobaan
dan
Laboratorium Badan Litbang Pertanian. Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94 ha tersebar di 45 UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Pendayagunaan meliputi pemantapan kelembagaan, pemutakhiran data sarana prasarana baik kebun percobaan, laboratorium, UPBS, sarana penunjang penelitian lainnya, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan perbaikan sarana dan prasarana. (4) Sampai akhir tahun 2013 terdapat 43 LHP, sebanyak 19 LHP telah ditindaklanjuti sesuai temuan Itjen dan 24 Laporan masih dalam proses tindak lanjut.(5) Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib. Pada Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengusulkan penghapusan BMN secara reguler ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dari
25 Satker lingkup Badan Litbang Pertanian yang
mengusulkan penghapusan telah diproses penghapusan dengan total nilai sebesar Rp. 8.812.687.892,-terdiri atas kendaraan bermotor roda 6, 4 dan 2, alat dan Mesin, Peralatan Kantor dan buku dengan nilai lelang keseluruhan proses penghapusan BMN sebesar Rp. 342.180.000,-.
4.
Sub Kegiatan Pemantapan Jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian
dan
Pengkajian,
Pemantapan
Kelembagaan,
Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik.
96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
Diimplementasikan pada empat indikator yaitu: (1) Jumlah MoU, dari target yang ditetapkan sebanyak 10 MoU, terealisasi 19 MoU atau capaian 190%; (2) Jumlah bahan posisi DELRI. Sehubungan dengan partisipasi Indonesia dalam pertemuan-pertemuan
internasional, perlu adanya
penugasan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat mempresentasikan kepentingan Indonesia di forum-forum internasional; (3) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan luar Negeri. Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki kerjasama penelitian dan pengembangan pertanian yang cukup luas baik nasional maupun internasional. Secara nasional telah terbentuk kerjasama penelitian untuk beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT dan beberapa perguruan tinggi. (4) Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian yang outputnya berupa: Pengelolaan Kegiatan Komunikasi dan Pelayanan Publik, Inovasi Teknologi untuk Daya Saing Produk Pertanian, Manajemen Promosi Hasil Penelitian dan Media Relation, Promosi Hasil Penelitian di Media TV dan Radio, dan Diseminasi Teknologi. 5.
Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi. Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu: (1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi pencapaian target mencapai 150%; (2) Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI dari target 45 invensi terealisasi 43 invensi 95,55%; dan (3) Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi, dari target 15 lisensi terealisasi 8 lisensi 53,33%.
97