LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014
Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan rahmat-Nya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014. LAKIP ini merupakan bagian dari upaya KKP Kelas II Probolinggo dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas penetapan kinerja yang telah diperjanjikan maupun pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada tahun 2014 kepada Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat peningkatan dan pencapaian kinerja di tahun yang akan datang. Mudah-mudahan dalam penyajian LAKIP tahun 2014 di KKP Kelas II Probolinggo akan menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi
kinerja
satker
ini
selama
satu
tahun
agar
dapat
melaksanakan kinerja pada tahun yang akan datang dengan lebih baik dan akuntabel.
Kepala KKP Kelas II Probolinggo
Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP 196507131988031002
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
ii
Ringkasan Eksekutif
Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo pada tahun 2014 telah mencapai target sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah disepakati. Kegiatan yang dilaksanakan di KKP Kelas II Probolinggo terdiri dari 4 (empat) sasaran kegiatan. Sasaran kegiatan pertama yaitu meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan tercapai sebesar 98,75%. Sasaran kedua yaitu menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular
dan
penyakit
tidak
menular
langsung
termasuk PHEIC
mempunyai kinerja sebesar 99,6%. Sasaran ketiga yaitu meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB telah menghasilkan kinerja sebesar 109,33%. Sedangkan sasaran keempat yaitu meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen mempunyai kinerja sebesar 100%. Sasaran strategis tersebut dicapai melalui 17 (tujuh belas) indikator, diantaranya dari seksi PRL sejumlah 8 (delapan) indikator, seksi UKLW sejumlah 5 (lima) indikator, seksi PKSE sejumlah 3 (tiga) indikator, dan sub bagian tata usaha sejumlah 1 (satu) indikator. Tiga indikator yang masih belum mencapai target diantaranya : peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan, pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC dan terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis. Upaya meningkatkan kinerja di KKP Kelas II Probolinggo masih terus dilakukan guna mencapai keadaan yang seoptimal mungkin. Demikian laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo pada tahun 2014, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi guna peningkatan kinerja di tahun mendatang.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
iii
DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik
i ii iii iv vi viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Tugas Pokok dan Fungsi D. Struktur Organisasi E. Sistematika Penulisan
1 1 4 4 6 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan 2. Rencana Kinerja Tahunan B. PERJANJIAN KINERJA
10 10 10 15 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 1. Indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” 2. Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90 %” 3. Indikator “Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” 4. Indikator “Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan” 5. Indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” 6. Indikator “TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan”
30 30 32 32
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
35 37
40 43 45
iv
7. Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” ; 8. Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan” 9. Indikator “Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan” 10. Indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya” 11. Indikator “Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis” 12. Indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85 %” 13. Indikator “Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan” 14. Indikator “Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” 15. Indikator “Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kesehatan” 16. Indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” 17. Indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi” C. SUMBER DAYA BAB IV SIMPULAN
47 50 52 54
56 58 60 63 66 67 69
73 79
LAMPIRAN
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Tabel 2
:
Tabel 3
:
Tabel 4
:
Tabel 5
:
Tabel 6
:
Tabel 7
:
Tabel 8
:
Tabel 9
:
Tabel 10
:
Tabel 11
:
Tabel 12
:
Tabel 13
:
Tabel 14
:
Pengukuran kinerja KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 Capaian Indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” tahun 2014 Capaian Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%” tahun 2014 Capaian Indikator “Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” tahun 2014 Capaian Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%” tahun 2014 Capaian Indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” tahun 2014 Capaian Indikator “TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan” tahun 2014 Capaian Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” tahun 2014 Capaian Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” tahun 2014 Capaian Indikator “Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan” tahun 2014 Capaian Indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya” tahun 2014 Capaian Indikator “Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis” tahun 2014 Capaian Indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%” tahun 2014 Capaian Indikator “Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan” tahun 2014
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
vi
Tabel 15
:
Tabel 16
:
Tabel 17
:
Tabel 18
:
Tabel 19
:
Tabel 20
:
Capaian Indikator “Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” tahun 2014 Capaian Indikator “Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan” tahun 2014 Capaian Indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” tahun 2014 Capaian Indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas” tahun 2014 Penggunaan Anggaran Satuan Kerja Tahun 2013 dan 2014 Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan 2014
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1
: Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja) KKP Kelas II Probolinggo merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan dan keberhasilan yang dicapai pada tahun 2014 kepada Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI. Hal tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Dalam mencapai kinerjanya, KKP Kelas II Probolinggo bersandar pada Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2010 – 2014 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), bahwa KKP merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di
bawah
dan
Pengendalian
bertanggung
Penyakit
dan
jawab
kepada
Penyehatan
Direktur
Lingkungan.
Jenderal Dalam
perkembangannya, Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 mengalami perubahan dengan penambahan beberapa pasal yang tertuang dalam Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011, sehingga klasifikasi KKP menjadi 4 kelas yaitu Kelas I, II, III, dan IV. KKP Probolinggo masih termasuk dalam kelas II yang mempunyai 4 struktural dengan eselon III dan IV. Mencermati visi dari Kementerian Kesehatan dan visi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, maka Visi KKP Kelas II Probolinggo adalah : “Mewujudkan Masyarakat, LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
1
Alat Angkut dan Lingkungan Pelabuhan Probolinggo Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”. Dalam mewujudkan visi dari KKP Kelas II Probolinggo, maka misi yang harus dilaksanakan antara lain : 1. Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah. 2. Meningkatkan Surveilans Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan muatannya. 3. Melakukan upaya pengendalian dampak risiko lingkungan. 4. Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makananminuman, alat kesehatan (OMKA). 5. Melakukan upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan dan bandara. 6. Mewujudkan lingkungan pelabuhan sesuai dengan standar yang terakreditasi secara internasional. 7. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk hidup sehat. 8. Mewujudkan pelayanan dan penerbitan dokumen kesehatan yang berkaitan dengan lalu lintas internasional di pelabuhan. 9. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional. Tujuan KKP Kelas II Probolinggo adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah pelabuhan. Sedangkan sasaran strategis yang akan dicapai antara lain : 1. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator : a. Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area(House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100 %;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
2
b. Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%; c. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 100 %; d. Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100 %; e. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan sebesar 100 %; f. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 100 %; g. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC sebesar 100 %; h. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan sebesar 100 %. 2. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC dengan indikator : a. Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan sebesar 100%; b. Angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan,
penyakit
kronis
dan
degeneratif
lainnya
teridentifikasi sebesar 100%; c. Seluruh jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100%; d. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%; e. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%. 3. Meningkatnya
kemampuan
pelaksanaan
SKD,
karantina
kesehatan dan penanggulangan KLB dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan sebesar 100%;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
3
b. Alat
angkut
yang
diperiksa
sesuai
dengan
standar
kekarantinaan sebesar 100 %; c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100 %. 4. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen a. Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi sebesar 100%. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan
LAKIP
ini
dimaksudkan
untuk
memberikan
informasi hasil kinerja pada KKP Kelas II Probolinggo secara jelas dan lengkap sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja di tahun mendatang. Tujuan dari penyusunan LAKIP ini antara lain : 1. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi; 2. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah; 3. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan; 4. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada Sub Bagian Tata Usaha. C. Tugas Pokok dan Fungsi KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit,
epidemiologi,
penyakit
kekarantinaan,
potensial
wabah,
surveilans
pengendalian
dampak
kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP menyelenggarakan fungsi : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
4
1. Pelaksanaan kekarantinaan; 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan; 3. Pelaksanaan
pengendalian
risiko
lingkungan
di
bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional; 7. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 8. Pelaksanaan,
fasilitasi
dan
advokasi
kesiapsiagaan
dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor; 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara; 14. Pelaksanaan
kajian
kekarantinaan,
pengendalian
risiko
lingkungan,dan surveilans kesehatan pelabuhan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
5
15. Pelaksanaan
pelatihan
teknis
bidang
kesehatan
bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaanKKP. D. Struktur Organisasi Didalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian
Karantina
&
Surveilans
Epidemiologi,
Seksi
Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Jabatan Fungsional dan Instalasi. Adapun secara struktur organisasi KKP Kelas II Probolinggo dapat digambarkan sebagai berikut : KEPALA KANTOR Rahmat Subakti, S.KM, MHM.
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Kelik Sulistiyono, S.T.
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN KARANTINA & SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN
KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN & LINTAS WILAYAH
Suyoko, S.T., M.M.
Drs. H. Irfan, M.Si.
dr. Rofiud Darojat
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WILAYAH KERJA 1. 2. 3. 4. 5.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
Pelabuhan Laut Panarukan Pelabuhan Laut Tanjung Wangi Pelabuhan Laut Pasuruan Pelabuhan Laut Paiton Bandara Abdur Rahman Saleh
6
E. Sistematika Penulisan Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
2416/Menkes/ Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, maka sistematika penulisan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Tupoksi D. Sistematika Penulisan BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan 2. Rencana Kinerja Tahunan B. PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 18. Indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” ; 19. Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90 %” ; 20. Indikator “Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” ; 21. Indikator “Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan” ; 22. Indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” ; 23. Indikator “TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan” ; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
7
24. Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” ; 25. Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan” ; 26. Indikator
“Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan kesehatan” ; 27. Indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya” ; 28. Indikator “Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis” ; 29. Indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85 %” ; 30. Indikator “Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan” ; 31. Indikator
“Terselenggaranya
sistem
SE,
SKD,
dan
penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” ; 32. Indikator “Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kesehatan” ; 33. Indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” ; 34. Indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi”. C. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia 2. Sumber Daya Anggaran 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV SIMPULAN LAMPIRAN a. RKT 2014 b. Penetapan Kinerja 2014 LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
8
c. Matrik Pengukuran Kinerja 2014 d. dan lain-lain
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan Dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2010 – 2014, telah dirumuskan beberapa sasaran strategis, yang terdiri dari : a. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan; b. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC; c. Meningkatnya
kemampuan
pelaksanaan
SKD,
karantina
kesehatan dan penanggulangan KLB; d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen. Guna mewujudkan sasaran strategis, diperlukan indikator sebagai ukuran keberhasilan program yang telah ditetapkan. Berhasil tidaknya sebuah pelaksanaan perlu menetapkan target yang ingin dicapai. Indikator dari masing-masing sasaran strategis sesuai Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2010 – 2014 dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan, dengan indikator : 1) Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan buffer area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95 dan 2014 diharapkan dapat mencapai sebesar 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
10
3) Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 4) Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 5) Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95%, dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 6) TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan. Target pada tahun
2012
sebesar
90%,
2013
sebesar
95%
dan
diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 7) Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95% dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 8) Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan. dengan target pada tahun2012 sebesar 90%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. b. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : 1) Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 90%. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya sebesar 80%. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 sebesar 95%, dan pada tahun 2014 diharapkan meningkat menjadi 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
11
3) Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 4) Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 sebesar 95% dan pada tahun 2014 diharapkan dapat meningkat menjadi 100%. 5) Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. c. Meningkatnya
kemampuan
pelaksanaan
SKD,
karantina
kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : 1) Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Alat
angkut
yang
diperiksa
sesuai
dengan
standar
kekarantinaan. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 3) Penerbitan dokumen kesehatan. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen, dengan indikator terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%,. Dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan di KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014, perlu adanya beberapa kebijakan yang mendukung diantaranya : 1.
Pengendalian
lingkungan
sehat
diselenggarakan
melalui
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat, serta pengendalian faktor risiko di lingkungan pelabuhan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
12
2.
Pengendalian
lingkungan
mengembangkan
dan
sehat
memperkuat
diarahkan jejaring
untuk
surveilans
epidemiologi faktor risiko dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini dengan keterlibatan semua stakeholders; 3.
Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta dalam percepatan program lingkungan sehat melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan
teknologi
tepat
guna,
dan
pemanfaatan
sumberdaya lainnya; 4.
Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat;
5.
Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan pengendalian faktor risiko secara berkualitas di lingkungan pelabuhan;
6.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian integral
pembangunan
kesehatan
dalam
mewujudkan
masyarakat pelabuhan yang sehat dan produktif ; 7.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko di pelabuhan;
8.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan
dan
memperkuat
jejaring
surveilans
epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
13
kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah maupun negara; 9.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan KLB/wabah dan bencana maupun kesehatan matra;
10. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan
dengan
masyarakat
termasuk
swasta
untuk
percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya; 11. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga mampu menggerakkan
dan
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
pelabuhan; 12. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas. Berdasarkan
arah
kebijakan
KKP
dalam
pengelolaan
program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara, maka dikembangkan strategi sebagai berikut : 1. Melaksanakan NSPK; 2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi; 3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program; 4. Mengembangkan sumberdaya manusia; 5. Memperkuat jejaring kerja; 6. Memperkuat logistik, distribusi dan manajemen; 7. Memperkuat surveilans epidemiologi dan aplikasi teknologi;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
14
8. Melaksanakan supervisi / bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi; 9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan. 2. Rencana Kinerja Tahunan Perencanaan kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo didasarkan pada rencana kegiatan tahunan. Adapun rencana kegiatan tahunannya terdiri dari beberapa sasaran strategis dan indikator, yaitu : a. Rencana Kinerja Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Sasaran strategis pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) adalah meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator sebagai berikut : a Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (house index = 0) dan buffer area (house index < 1) di lingkungan pelabuhan bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100% pada tahun 2014, dengan melakukan kegiatan, antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan survey tempat perindukan nyamuk di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Tersedianya data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa dengan target 12 (dua belas) laporan; 3) House indek (HI) dan Container indek (CI) di perimeter area = 0 dan buffer area < 1; 4) Luas wilayah bebas vektor dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. b Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% 1) Tersedianya
data
pengendalian
nyamuk
di
wilayah
pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
15
2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dengan target 11.000 (sebelas ribu) rumah dan 15.000 (lima belas ribu) kontainer; 3) Terlaksananya kegiatan abatisasi di perimeter area
dan
buffer area dengan target 15.000 (lima belas ribu) kontainer; 4) Persentase perimeter dan buffer yang dilakukan fogging dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. c Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 90% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan dengan target 24 (dua puluh empat) laporan; b) Terlaksananya kegiatan pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara dengan target 30.000 (tiga puluh ribu) perangkap; c) Tersedianya data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dengan target 12 (dua belas) laporan; d) Indeks pinjal di area pelabuhan / bandara < 1. d Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan
tempat
pengelolaan makanan / minuman di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Tempat pengolahan makanan / minuman
di periksa
dengan target 50 (lima puluh) tempat; c) Cakupan tempat pengolahan makanan / minuman di periksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) tempat; d) Pemeriksaan sampel makanan
di laboratorium dengan
target 96 (sembilan puluh enam) sampel; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
16
e) Sampel makanan/minuman diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) sampel. e Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan dengan target 90% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 720 (tujuh ratus dua puluh) kali; c) Sampel air bersih di periksa di laboratorium dengan target 120 (seratus dua puluh) sampel; d) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat dengan target 25 (dua puluh lima) sampel. f TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 90%, dengan target 100%. a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dengan target 24 (dua puluh empat) lokasi. g Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 100 %. a) Tersedianya data Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Kapal dilakukan pemeriksaan sanitasi dengan target 800 (delapan ratus) kapal; c) Jumlah kapal yang diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 808 (delapan ratus delapan) sertifikat; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
17
h Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan dengan target 100% a) Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat dengan target 29 (dua puluh Sembilan) lokasi; b) Persentase air bersih / air minum yang memenuhi syarat dengan target 3 (tiga) sarana; c) Persentase tindakan fogging yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar; d) Persentase tindakan spraying yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar. b. Rencana Kinerja Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Sasaran strategis pada seksi ini adalah menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : 1) Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan sebesar 90%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : a) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), dengan target 8.250 (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; b) Melakukan pengawasan obat P3K kapal, dengan target 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; c) Melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, dengan target 2 (dua) laporan; d) Melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan, dengan target 1 (satu) laporan.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
18
2) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, Diabetes Millitus (DM), penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya dengan target 4 (empat) laporan. 3) Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100% di tahun 2014, dengan melakukan kegiatan : a) Melakukan
pengesahan
International
Certificate
of
Vaccination (ICV) dengan target 13.500 (tiga belas ribu lima ratus) sertifikat; b) Melakukan
penerbitan
International
Certificate
of
Vaccination (ICV) dengan target 15.350 (lima belas ribu tiga ratus lima puluh) sertifikat. 4) Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, dengan melakukan kegiatan : 1) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar, dengan target 1 (satu) laporan; 2) Sosialisasi dan penyebaran informasi K3 dengan target 1 (satu) laporan; 3) Melaksanakan pemeriksaan penjamah makanan dengan target 1 (satu) laporan. 5) Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, dengan melakukan kegiatan berupa : 1) Melaksanakan pemantauan posko, dengan target 5 (lima) kali; 2) Melaksanakan kegiatan di pos kesehatan, dengan target 3 (tiga) laporan.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
19
c. Rencana
Kinerja
Seksi
Pengendalian
Karantina
dan
Surveilans Epidemiologi Sasaran
strategisnya
adalah
meningkatnya
kemampuan
pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan sebesar 100% di tahun 2014. Beberapa kegiatan untuk mencapai indikator tersebut antara lain : 1) Menyelenggarakan rapat koordinasi dan informasi lintas sektor
di
wilayah
kerja
Pelabuhan
Tanjung
Wangi
Banyuwangi, dengan target 1 (satu) laporan; 2) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja pelabuhan Tanjung Wangi dengan target 1 (satu) dokumen; 3) Melaksanakan validasi data dan monitoring dan evaluasi dengan target masing-masing 5 (lima) laporan; 4) Melaksanakan analisa dan diseminasi informasi ke 5 dengan target 6 (enam) laporan; 5) Melaksanakan surveilans kesehatan masyarakat, dengan target 5 (lima) laporan; 6) Melaksanakan analisis situasi matra dengan target 2 (dua) laporan; 7) Melaksanakan pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri dengan target 82 (delapan puluh dua) kapal 8) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) dengan target 8 (delapan) kapal. 9) Peningkatan tenaga kesehatan terlatih, dengan target 8 (delapan) orang. b. Alat
angkut
yang
diperiksa
sesuai
dengan
standar
kekarantinaan yang mencapai 100% pada tahun 2014. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
20
Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan kegiatan karantina kesehatan kapal dengan target 587 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100%. Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan dengan target 28.728 (dua puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh delapan) dokumen. d. Rencana Kinerja Sub Bagian Tata Usaha Sasaran
strategisnya
manajemen,
adalah
administrasi,
terlaksananya
sarana
dan
dukungan
prasarana
untuk
pelaksanaan tugas, teknis sesuai tupoksi, dengan indikator : a. Terlaksananya
manajemen
dan
adminstrasi,
dengan
melakukan kegiatan yaitu : 1) Melaksanakan penyelenggaraan
pembayaran operasional
gaji, dan
tunjangan
dan
pemeliharaan
perkantoran dengan target 12 (dua belas) bulan; 2) Menyediakan dokumen perencanaan dan anggaran, dengan target 3 (tiga) dokumen; 3) Menyediakan laporan keuangan dengan target 2 (dua) laporan 4) Melaksanakan target dan pagu PNBP dengan target 3 (tiga) dokumen; 5) Menyediakan laporan aset negara dengan target 1 (satu) laporan; 6) Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian dengan target 1 (satu) laporan; 7) Administrasi pembinaan hukum dan organisasi dengan target 1 (satu) laporan; 8) Melaksanakan pengadaan perangkat pengolahan data dan komunikasi, dengan target 14 (empat belas) unit; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
21
9) Melaksanakan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran, dengan target 34 (tiga puluh empat) unit; 10) Penambahan nilai gedung dan bangunan kantor induk Probolinggo, dengan target 1 (satu) paket; 11) Melaksanakan pembangunan gedung wilker Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dengan target seluas 220 m2. B. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja di KKP Kelas II Probolinggo didasarkan pada hasil revisi RKA-KL tahun 2014. Adapun hasil perjanjian kinerja pada tahun ini terdiri dari beberapa sasaran strategis dan indikator, yaitu : 1. Perjanjian Kinerja Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Sasaran strategis pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) adalah meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator sebagai berikut : a. Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (house index = 0) dan buffer area (house index < 1) di lingkungan pelabuhan bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100% pada tahun 2014. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan survey tempat perindukan nyamuk di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Tersedianya data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa dengan target 12 (dua belas) laporan; 3) House indek (HI) dan Container indek (CI) di perimeter area = 0 dan buffer area < 1; 4) Luas wilayah bebas vektor dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
22
b. Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pengendalian nyamuk di wilayah pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dengan target 11.000 (sebelas ribu) rumah dan 15.000 (lima belas ribu) kontainer; 3) Terlaksananya kegiatan abatisasi di perimeter area dan buffer area dengan target 15.000 (lima belas ribu) kontainer; 4) Persentase perimeter dan buffer yang dilakukan fogging dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. c. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan dengan target 24 (dua puluh empat) laporan; 2) Terlaksananya kegiatan pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara dengan target 30.000 (tiga puluh ribu) perangkap; 3) Tersedianya data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dengan target 12 (dua belas) laporan; 4) Indeks pinjal di area pelabuhan / bandara < 1. d. Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan
tempat
pengelolaan makanan / minuman di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
23
2) Tempat pengolahan makanan / minuman
di periksa
dengan target 50 (lima puluh) tempat; 3) Cakupan tempat pengolahan makanan / minuman di periksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) tempat; 4) Pemeriksaan sampel makanan
di laboratorium dengan
target 96 (sembilan puluh enam) sampel; 5) Sampel makanan/minuman diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) sampel. e. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 720 (tujuh ratus dua puluh) kali; 3) Sampel air bersih di periksa di laboratorium dengan target 120 (seratus dua puluh) sampel; 4) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat dengan target 25 (dua puluh lima) sampel. f. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 90%, dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dengan target 24 (dua puluh empat) lokasi.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
24
g. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 100 %. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Kapal dilakukan pemeriksaan sanitasi dengan target 800 (delapan ratus) kapal; 3) Jumlah kapal yang diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 808 (delapan ratus delapan) sertifikat; h. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat dengan target 29 (dua puluh Sembilan) lokasi; 2) Persentase air bersih / air minum yang memenuhi syarat dengan target 3 (tiga) sarana; 3) Persentase tindakan fogging yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar; 4) Persentase tindakan spraying yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 10.000 m2. 2. Perjanjian Kinerja Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Sasaran strategis pada seksi ini adalah menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : a. Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan sebesar 90%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
25
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK) dengan target 8.250 (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; 2) Melakukan pengawasan obat P3K kapal, dengan target 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; 3) Melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, dengan target 2 (dua) laporan; 4) Melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan, dengan target 1 (satu) laporan; 5) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, Diabetes Millitus (DM), penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya dengan target 4 (empat) laporan. b. Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100% di tahun 2014. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melakukan
pengesahan
International
Certificate
of
Vaccination (ICV) dengan target 13.500 (tiga belas ribu lima ratus) sertifikat; 2) Melakukan
penerbitan
International
Certificate
of
Vaccination (ICV) dengan target 15.350 (lima belas ribu tiga ratus lima puluh) sertifikat. c. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar dengan target 1 (satu) laporan. 2) Sosialisasi dan penyebaran informasi K3 dengan target 1 (satu) laporan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
26
3) Melaksanakan pemeriksaan penjamah makanan dengan target 1 (satu) laporan. d. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan pemantauan posko, dengan target 5 (lima) kali; 2) Melaksanakan kegiatan di pos kesehatan, dengan target 3 (tiga) laporan. 3. Perjanjian
Kinerja
Seksi
Pengendalian
Karantina
dan
Surveilans Epidemiologi Sasaran
strategisnya
adalah
meningkatnya
kemampuan
pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di
lingkungan
Menyelenggarakan
rapat
koordinasi
dan
informasi lintas sektor di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi
Banyuwangi. Kegiatan untuk mencapai kegiatan
tersebut antara lain : 1) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja pelabuhan Tanjung Wangi dengan target 1 (satu) dokumen; 2) Melaksanakan analisa data dan monitoring dan evaluasi dengan target masing-masing 5 (lima) laporan; 3) Melaksanakan analisa dan diseminasi informasi ke dengan target 6 (enam) laporan; 4) Melaksanakan surveilans kesehatan masyarakat, dengan target 5 (lima) laporan; 5) Melaksanakan analisis situasi matra dengan target 2 (dua) laporan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
27
6) Melaksanakan pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri dengan target 82 (delapan puluh dua) kapal; 7) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) dengan target 8 (delapan) kapal; 8) Peningkatan tenaga kesehatan terlatih, dengan target 8 (delapan) orang. b. Alat
angkut
yang
diperiksa
sesuai
dengan
standar
kekarantinaan yang mencapai 100% pada tahun 2014. Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan kegiatan karantina kesehatan kapal dengan target 58 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100%. Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan dengan target 28.728 dokumen. 4. Perjanjian Kinerja Sub Bagian Tata Usaha Sasaran strategisnya adalah meningkatnya dukungan administrasi dan menajemen, dengan indikator : a. Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas, teknis sesuai tupoksi. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan
pembayaran
penyelenggaraan
operasional
gaji, dan
tunjangan
dan
pemeliharaan
perkantoran dengan target 12 (dua belas) bulan; 2) Menyediakan
dokumen
perencanaan
dan
anggaran,
dengan target 3 (tiga) dokumen; 3) Menyediakan laporan keuangan dengan target 2 (dua) laporan; 4) Melaksanakan target dan pagu PNBP dengan target 3 (tiga) dokumen;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
28
5) Menyediakan laporan aset negara dengan target 1 (satu) laporan; 6) Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian dengan target 1 (satu) laporan; 7) Administrasi pembinaan hukum dan organisasi dengan target 1 (satu) laporan; 8) Melaksanakan pengadaan perangkat pengolahan data dan komunikasi dengan target 14 (empat belas) unit; 9) Melaksanakan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran, dengan target 34 (tiga puluh empat) unit; 10) Penambahan nilai gedung dan bangunan kantor induk Probolinggo, dengan target 1 (satu) paket. 11) Melaksanakan pembangunan gedung wilker Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dengan target seluas 220 m2.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja secara
khusus
merupakan
kegiatan
memantau,
menilai
dan
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana, atau target kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh KKP Kelas II Probolinggo selama tahun 2014. Pada awal tahun 2014, Kepala KKP Kelas II Probolinggo telah melakukan penetapan kinerja, sebagai pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan. Dokumen penetapan kinerja tersebut memuat 17 (tujuh belas) indikator kinerja dalam mencapai 4 (empat) sasaran strategis. Berikut disampaikan hasil pengukuran kinerja kinerja KKP Kelas II Probolinggo tahun 2014 : Tabel 1 Pengukuran kinerja KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100%
100%
100%
Meningkatnya kualitas
1. Terbebasnya
vektor
penular
kesehatan lingkungan
penyakit diperimeter area (House
dan pengendalian risiko
Index = 0) dan Buffer Area(House
lingkungan di
Index
pelabuhan
pelabuhan, bandara dan pos lintas
<
1)
di
lingkungan
batas darat.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
30
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100%
100%
100%
100%
105%
105%
100%
104%
104%
100%
96%
96%
100%
100%
100 %
100%
85%
85%
100%
100%
100%
100%
101,5%
101,5%
100%
100%
100%
100%
96,5%
96,5%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Meningkatnya
pengendalian
nyamuk di pelabuhan sebesar 90%
3. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 4. Cakupan
tempat
makanan
pengelolaan
memenuhi
syarat
kesehatan 5. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
6. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan 7. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC 8. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan Menurunnya kesakitan,
1.
Masyarakat
kematian, dan risiko
memanfaatkan
kecacatan akibat
kesehatan
penyakit menular dan
pelabuhan
yang
pelayanan
2. Teridentifikasinya angka kesakitan
penyakit tidak menular
dan kematian serta faktor risiko
langsung termasuk
potensial penyakit jantung, kanker,
PHEIC
DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya. 3. Terlayaninya
jemaah
haji
dan
umroh dengan vaksin meningitis 4. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% 5. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
31
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100%
106%
106%
100%
104%
104%
Meningkatnya
1.
Terselenggaranya
sistem
SE,
kemampuan
SKD, dan penanggulangan KLB di
pelaksanaan SKD,
lingkungan pelabuhan
karantina kesehatan
2. Alat angkut yang diperiksa sesuai
dan penanggulangan
dengan standar kekarantinaan
KLB
3. Penerbitan dokumen kesehatan
100%
116%
116%
Meningkatnya
1.
100%
100%
100%
Terlaksananya
dukungan
dukungan administrasi
manajemen, administrasi, sarana
dan manajemen
dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Sasaran startegis merupakan arah yang harus dicapai di dalam penetapan kinerja yang telah diperjanjikan. Masing-masing sasaran strategis memiliki indikator dengan target yang telah ditetapkan. Analisis capaian kinerja masing-masing indikator sasaran strategis didalam penetapan kinerja KKP Kelas II Probolinggo adalah sebagai berikut : 1. Indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” a. Pengertian Upaya pengendalian vektor penular penyakit di lingkungan pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat dengan hasil House Index dan Container Index = 0 di perimeter area dan House Index dan Container Index < 1 di buffer area. b. Definisi Operasional Upaya pengendalian vektor penular penyakit di lingkungan pelabuhan dan bandara melalui pengumpulan data pemetaan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
32
dan survei tempat perindukan nyamuk di pelabuhan, data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, hasil penilaian House Index dan Container Index di perimeter dan buffer area serta cakupan luas wilayah bebas vektor di pelabuhan dan bandara. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pengumpulan data dan survei tempat perindukan nyamuk; 2) Jumlah laporan hasil pengumpulan data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa; 3) Menghitung nilai House Index, yaitu jumlah rumah yang ditemukan jentik dibagi jumlah rumah yang diperiksa dikali 100% dan menghitung nilai Container Index, yaitu jumlah kontainer yang ada jentik dibagi jumlah kontainer yang diperiksa dikali 100%; 4) Menghitung persentase luas wilayah bebas vektor penyakit di perimeter area dan buffer area dibanding luas keseluruhan wilayah yang dilakukan pengendalian vektor di lingkungan pelabuhan dan bandara. d. Capaian Indikator 1) Laporan
hasil
pengumpulan
data
dan
survei
tempat
perindukan nyamuk sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Laporan hasil pengumpulan data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa tersusun 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan selama tahun 2014; 3) Penilaian House Index (HI) dan Container Index (CI), target yang ditetapkan adalah HI = 0 dan CI = 0 di perimeter area LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
33
dan HI < 1 dan CI < 1 di buffer area sedangkan hasil yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan; 4) Luas wilayah bebas vektor pada tahun 2014 adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hektar atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka capaian target indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” adalah sebesar 100%. Tabel 2 Capaian Indikator “Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Untuk mencapai wilayah bebas vektor di perimeter dan buffer area pelabuhan dan bandara, kebijakan dan upaya yang dilaksanakan antara lain : 1) Meningkatkan manajemen pengendalian vektor dengan menyediakan
data
yang
diperlukan
sebagai
bahan
penyusunan program selanjutnya;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
34
2) Mengangkat juru pemantau jentik (jumantik) dari kalangan masyarakat sebagai wujud peran serta masyarakat; 3) Berkoordinasi dengan para stakeholder sebagai upaya peningkatan dukungan pelaksanaan program. f. Masalah yang dihadapi Permasalahan yang dihadapi adalah belum seluruh masyarakat yang tinggal di perimeter dan buffer area memiliki pengetahuan tentang cara mengidentifikasi keberadaan jentik di rumah atau tempat penampungan air sehingga masih mengandalkan hasil pengamatan petugas atau juru pemantau jentik. Hal ini mengakibatkan
kurangnya
kesadaran
masyarakat
untuk
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. g. Usul Pemecahan Masalah Perlunya
peningkatan
masyarakat
mengenai
program tata
cara
pendidikan
kesehatan
pengendalian
vektor
di
pemukiman sehingga diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mampu menidentifikasi keberadaan vektor. 2. Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%” a. Pengertian Suatu upaya mengurangi atau menurunkan populasi nyamuk di wilayah
pelabuhan
sampai
pada
tingkat
yang
tidak
membahayakan kesehatan masyarakat. b. Definisi Operasional Upaya mengurangi atau menurunkan populasi nyamuk di wilayah pelabuhan melalui pengumpulan data pengendalian nyamuk di wilayah pelabuhan dan cakupan luas wilayah yang dilakukan PSN, abatisasi dan fogging.di perimeter dan buffer area. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
35
1) Jumlah laporan data pengendalian nyamuk di pelabuhan; 2) Menghitung
persentase
dilaksanakan
PSN,
cakupan
abatisasi
luas
dan
wilayah
fogging
yang
dibanding
keseluruhan luas wilayah yang dilaksanakan PSN, abatisasi dan fogging. d. Capaian Indikator 1) Laporan data pengendalian nyamuk di pelabuhan yang dihasilkan sejumlah 12 (dua belas) laporan atau terealisasi sebesar 100% atau sejumlah 12 (dua belas) laporan; 2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dan abatisasi, target yang ditetapkan sebanyak 11.000 (sebelas ribu)
rumah dan 15.000 (lima belas ribu) kontainer dan
capaian hasil kegiatan sebesar 100%. 3) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan fogging, target yang ditetapkan seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar dan hasil yang dicapai seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar atau sebesar 100%. Berdasarkan capaian hasil seluruh kegiatan, maka hasil yang dicapai dari indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%” adalah sebesar 100%. Tabel 3 Capaian Indikator “Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi
dengan
lintas
sektor
terkait
baik
instansi
pemerintah maupun swasta dan tokoh masyarakat di LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
36
perimeter dan buffer area pelabuhan untuk bekerja sama di dalam pelaksanaan program pengen dalian nyamuk di paelabuhan; 2) Pembagian larvasida (abate) secara gratis kepada instansi dan masyarakat di wilayah pelabuhan. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih terdapat masyarakat yang menolak dilaksanakannya fogging
di
tempat
tinggalnya
karena
dianggap
membahayakan kesehatan diri dan keluarganya; 2) Masih terdapat masyarakat yang tidak melakukan PSN di tempat tinggalnya. g. Usul Pemecahan Masalah Penyuluhan
secara
berkala
dan
komprehensif
kepada
masyarakat di sekitar area pelabuhan tentang pentingnya upaya pengendalian nyamuk untuk mencegah kejadian penyakit menular seperti DBD di masyarakat. 3. Indikator
“Kasus
penyakit
menular
bersumber
binatang
dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” a. Pengertian Upaya pencegahan penyakit menular bersumber binatang melalui upaya pengendalian faktor risiko. b. Definisi Operasional Upaya pencegahan penyakit menular bersumber binatang melalui pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan, pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara, pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dan penghitungan index pinjal di area pelabuhan dan bandara. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain :
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
37
1) Jumlah
laporan
pengumpulan
data
pemetaan
dan
pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan; 2) Jumlah perangkap tikus yang terpasang di area pelabuhan / bandara; 3) Jumlah laporan hasil pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara; 4) Penentuan index pinjal melalui penghitungan jumlah total semua jenis pinjal yang diperoleh dari tikus dibagi jumlah total tikus yang tertangkap. d. Capaian Indikator 1) Laporan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan yang dihasilkan sejumlah 24 (dua puluh empat) laporan atau tercapai 120% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 20 (dua puluh) laporan; 2) Jumlah perangkap tikus yang terpasang di area pelabuhan / bandara sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) perangkap atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) perangkap; 3) Jumlah laporan hasil pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan; 4) Indeks pinjal di area pelabuhan atau bandara < 1 atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu index pinjal <1. Berdasarkan capaian hasil seluruh kegiatan, maka hasil yang dicapai dari indikator “Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” sebesar 105%.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
38
Tabel 4 Capaian Indikator “Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD
100%
105%
105%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Sosialisasi kepada masyarakat pelabuhan dan stake holder di wilayah pelabuhan agar menangani sampah terutama sampah sisa makanan dengan baik, agar tikus tidak berkembang di wilayah pelabuhan. 2) Melakukan
kerjasama
dengan
stakeholder
dalam
hal
penataan area pelabuhan terutama penempatan dan fungsi gudang, serta kontruksi gudang yang rat prof ( kedap tikus). f. Masalah yang dihadapi 1) Masih banyak ditemukan tempat perkembang biakan tikus di area pelabuhan antara lain di tempat pembuangan sampah, pada saluran air banyak yang tertutup, dan gudang makanan yang belum rat prof (kedap tikus). 2) Pada
waktu pemasangan perangkap tikus di wilayah
perkampungan
di
sekitar
pelabuhan
banyak
rumah
penduduk yang tertutup sehingga tidak bisa dilakukan pemasangan perangkap. 3) Belum semua kapal melaksanakan pemasangan rat guard (penghalang tikus pada tali kapal). g. Usul Pemecahan Masalah 1) Kerjasama dengan berbagai pihak di pelabuhan
untuk
menangani sampah dan bekerjasama dengan pengelola gudang untuk membuat gudang tidak menjadi tempat perkembang biak tikus. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
39
2) Sebelum pelaksanaan pemasangan perangkap tikus, terlebih dahulu dilakukan pemberitahuan kepada penduduk melalui tokoh masyarakat setempat. 3) Menghimbau kepada nahkoda dan ABK untuk melaksanakan pemasangan rat guard pada kompartemen-kompartemen kapal yang berisiko menjadi tempat perindukan tikus. 4. Indikator “Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan” a. Pengertian Pengawasan dan penilaian tempat pengolahan makanan yang sesuai dengan Permenkes no.1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga. b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian tempat pengolahan makanan yang sesuai dengan Permenkes no.1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga yang dicapai melalui kegiatan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tempat pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara, pemeriksaan tempat pengolahan
makanan
dan
minuman,
cakupan
tempat
pengolahan makanan / minuman yang memenuhi syarat, pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, capaian hasil pemeriksaan sampel makanan / minuman yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemetaan dan pengawasan tempat pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara 2) Jumlah tempat pengolahan makanan / minuman yang diperiksa
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
40
3) Jumlah tempat pengolahan makanan dan minuman diperiksa yang memenuhi syarat 4) Jumlah sampel makanan yang diperiksa di laboratorium d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan
hasil
pemetaan
dan
pengawasan
tempat
pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara yang dihasilkan sejumlah 12 (dua belas) laporan, hasil ini telah memenuhi target 100% dari jumlah yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Tempat pengolahan makanan / minuman yang diperiksa sejumlah 65 (enam puluh lima) TPM, tercapai sebesar 130% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 50 (lima puluh) TPM. 3)
Cakupan TPM diperiksa yang memenuhi syarat sejumlah 63 (enam puluh tiga) TPM, tercapai 126% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu 50 (lima puluh) TPM;
4) Sampel makanan yang diperiksa di laboratorium sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) sampel, hanya tercapai sebesar 80% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 96 (sembilan puluh enam) sampel; 5) Jumlah
sampel makanan
/
minuman
diperiksa
yang
memenuhi syarat sejumlah 43 (empat puluh tiga) sampel, tercapai sebesar 86% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 50 (lima puluh) sampel. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan” terealisasi sebesar 104% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
41
Tabel 5 Capaian Indikator “Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan
100%
105%
105%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan otoritas pelabuhan untuk menyediakan lokasi TPM yang memenuhi syarat kesehatan dan jauh dari sumber penularan penyakit; 2) Memberikan penyuluhan kepada pemilik TPM tentang hygiene sanitasi jasa boga. f. Masalah yang dihadapi Kegiatan sertifikasi tempat pengelolaan makanan / grading di wilayah
pelabuhan
dikarenakan standart yang
belum
bisa
dilaksanakan
sepenuhnya
penilaian rumah makan dan restauran
ditetapkan
oleh
1098/MENKES/SK/VII/2003
PERMENKES
tentang
NOMOR
Persyaratan
Hygiene
Sanitasi Rumah Makan dan Restoran masih belum bisa mengakomodasi TPM yang ada di wilayah pelabuhan yang sebagian besar hanya berupa warung makan yang baik persyaratan
lokasi,
kontruksi
bangunan,
dan
penjamah
makanannya belum sesuai dengan yang dipersyaratkan. g. Usul Pemecahan Masalah Perlunya disusun suatu standart yang bisa mengakomodir penilaian sertifikasi seluruh TPM yang ada, terutama yang bisa mengakomodir berbagai TPM sampai pada tingkatan TPM yang kecil yang saat ini belum bisa masuk dalam kategori sesuai dengan PERMENKES NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
42
5. Indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” a. Pengertian Pengawasan dan penilaian kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
sesuai
dengan
Permenkes
No.
492/MENKES/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum melalui b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
sesuai
dengan
Permenkes
No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum melalui kegiatan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara, pemeriksaan sarana air bersih yang memenuhi syarat, pemeriksaan sampel air bersih di laboratorium dan cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di wilayah pelabuhan / bandara; 2) Jumlah sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat ; 3) Jumlah sampel air bersih yang diperiksa di laboratorium; 4) Jumlah sampel air bersih yang memenuhi syarat. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan hasil pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di wilayah pelabuhan / bandara sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
43
2) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat sejumlah 742 (tujuh ratus empat puluh dua) sarana atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu 720 (tujuh ratus dua puluh) sarana ; 3) Sampel air bersih yang diperiksa di laboratorium sejumlah 101 (seratus satu) sampel atau tercapai 84% dari target yang ditetapkan, yaitu 120 (seratus dua puluh) sampel; 4) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat sejumlah 24 (dua puluh empat) sampel atau tercapai 96% dari target yang ditetapkan, yaitu 25 (dua puluh lima) sampel. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” sebesar 96% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 6 Capaian Indikator “Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
100%
96%
96%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Mendorong partisipasi aktif pihak otoritas pelabuhan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air bersih /air minum di wilayah pelabuhan; 2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pembangunan sarana dan prasarana air bersih / air minum di wilayah pelabuhan. f. Masalah yang dihadapi Sarana air bersih di wilayah pelabuhan yang dilakukan pemeriksaan sebagian besar belum di lengkapi dengan sarana
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
44
desinfeksi (sarana pembubuh chlor)
sehingga sampel yang
diperiksa di laboratorium sebagian besar tidak memenuhi syarat secara bakteriologis. g. Usul Pemecahan Masalah Dilakukan tindakan penyehatan air bersih dengan melakukan pembubuhan desinfektan sedemikian rupa kedalam sarana air bersih diharapkan dengan pembubuhan desinfektan, air bersih yang dihasilkan terbebas dari cemaran biologis. 6. Indikator “TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan” a. Pengertian Pengawasan dan penilaian TTU di pelabuhan sesuai standar yang ditetapkan di dalam Keutusan Menteri Kesehatan No. 288/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian TTU di pelabuhan sesuai standar yang ditetapkan di dalam Keutusan Menteri Kesehatan No. 288/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum melalui kegiatan pengumpulan data pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dan penilaian sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasi kegiatan, antara lain : 1) Laporan jumlah hasil pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan; 2) Jumlah sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dibanding
jumlah
keseluruhan
keseluruhan
gedung
bangunan diperiksa dikali 100%. d. Capaian Indikator
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
45
/
Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan sejumlah 12 (dua belas) laporan, hasil ini telah mencapai target 100% dari target jumlah laporan yang ditetapkan, yaitu sejumlah 12 (dua belas) laporan.; 2) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat telah mencapai 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 207 (dua ratus tujuh) gedung yang diperiksa dan seluruhnya memenuhi syarat. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan” sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 7 Capaian Indikator “TTU memenuhi pelabuhan” tahun 2014
syarat
kesehatan
di
Indikator
Target
Realisasi
Capaian
TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum kepada masyarakat pelabuhan; 2) Memberikan masukan pada penghuni kantor / gedung akan pentingnya hygiene sanitasi bangunan dimana mereka bekerja dan menghabiskan banyak waktu di dalam gedung, sehingga terbebas dari risiko penyakit yang disebabkan oleh
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
46
kondisi hygiene sanitasi gedung yang kurang memenuhi syarat kesehatan; f. Masalah yang dihadapi Masalah yang dihadapi saat ini adalah beberapa pelabuhan yang masuk
kedalam
wilayah
kerja
KKP
Probolinggo
adalah
pelabuhan peninggalan belanda yang tidak dirawat oleh pengguna gedung dan juga penataan lokasinya yang tidak teratur. g. Usul Pemecahan Masalah Kepada
stakeholder
memberikan
rekomendasi
panataan
bangunan dan gedung-gedung yang ada di pelabuhan dengan mengelompokkan gedung-gedung tersebut sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sehingga memudahkan pengawasan. 7. Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” a. Pengertian Suatu upaya yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk mendapatkan hasil pemeriksaan suatu kapal memiliki faktor risiko tinggi atau rendah, jika kapal yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan
Ship
Sanitation
Control Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC). b. Definisi Operasional Upaya pemeriksaan sanitasi alat angkut yang dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC, pemeriksaaan sanitasi kapal dan penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC. c. Rumus / Cara Perhitungan
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
47
Berdasarkan rata-rata capaian hasil masing-masing kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC; 2) Jumlah kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi; 3) Jumlah kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCC dan SSCEC. d. Capaian Indikator Capaian indikator berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 12 (dua belas) laporan; 2) Kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi sejumlah 715 (tujuh ratus lima belas) kapal atau tercapai 89% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 800 (delapan ratus) kapal; 3) Kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) kapal dan SSCC sejumlah 13 kapal atau tercapai 68% dari target yang ditetapkan, yaitu 808 (delapan ratus delapan) kapal. Rendahnya capaian hasil kegiatan ini dikarenakan target penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC ditetapkan berdasarkan jumlah pemeriksaan sanitasi kapal, sedangkan kapal yang diperiksa sanitasinya belum tentu diterbitkan juga dokumen SSCC / SSCEC apabila hasil pemeriksaan menunjukkan risiko rendah atau masa berlaku dokumen SSCEC belum habis. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” sebesar 85% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
48
Tabel 8 Capaian Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC
100%
85%
85%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Mendorong nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) untuk selalu menjaga sanitasi kapal sebagai upaya mencegah penularan penyakit melalui alat angkut; 2) Menyusun prosedur penerbitan dokumen SSCC / SSCEC yang singkat, sederhana dan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih terdapat kapal yang terlambat memperpanjang masa berlaku dokumen SSCEC; 2) Posisi kapal yang akan dilakukan pemeriksaan sanitasi terkadang tidak dalam posisi sandar di dermaga, sehingga untuk mencapainya harus menggunakan perahu milik nelayan atau agen pelayaran. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan pengawasan terhadap masa berlaku dokumen kesehatan kapal termasuk dokumen SSCEC; 2) Menekankan kepada nahkoda / pemilik kapal untuk selalu melakukan pengecekan kelengkapan dokumen kesehatan dan masa berlakunya; 3) Pengadaan sarana tranportasi air seperti speed boat untuk memperlancar pelaksanaan tugas pengawasan alat angkut.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
49
8. Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” a. Pengertian Upaya kesehatan yang diarahkan pada kondisi lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan yang berubah bermakna dan dapat
mempengaruhi
tingkat
kesehatan
seseorang
atau
kelompok. b. Definisi Operasional Upaya pengendalian faktor risiko kesehatan lingkungan saat situasi khusus matra melalui kegiatan pemeriksaan tempat pengolahan makanan, pemeriksaan sarana air bersih / air minum, pelaksanaan fogging dan spraying. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata hasil capaian kegiatan, antara lain : 1) Jumlah tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat; 2) Jumlah sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat; 3) Luas area pelaksanaan fogging dan spraying saat situasi khusus matra tahun 2014. d. Capaian Indikator Selama
tahun
2014,
pelayanan
kesehatan
lingkungan
dilaksanakan pada dua situasi khusus matra, yaitu hari raya Idul Fitri 1436 H serta hari raya Natal 2014 dan tahun baru 2015. Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat sejumlah 29 (dua puluh sembilan) TPM atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan; 2) Sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat sejumlah 3 (tiga) lokasi atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
50
3) Tindakan fogging dilaksanakan pada area seluas 4 (empat) hektar atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan dan tindakan spraying dilaksanakan pada area seluas 10.000 m2 atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas maka capaian indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 9 Capaian Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan saat situasi matra; 2) Penilaian
risiko
lingkungan
dalam
rangka
persiapan
menghadapi situasi matra. f. Masalah yang dihadapi Belum dilakukan upaya pengambilan sampel air dan makanan pada saat pra dan situasi matra sehingga tidak bisa diketahui kualitas air dan makanan. Hal ini disebabkan pelayanan laboratorium pada saat situasi matra belum bisa memberikan pelayanan pengujian yang cepat ( selama ini hasil laboratorium menunggu ± 1 bulan), sehingga kesulitan untuk mengambil tindakan
dalam
waktu
cepat
apabila
dari
hasil
pemeriksaansampel tidak memenuhi syarat kesehatan.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
51
g. Usul Pemecahan Masalah Melakukan kerja sama dengan BBTKL surabaya untuk bisa memberikan pelayanan pemeriksaan sampel dengan cepat khusus pada situasi matra sehingga diharapkan faktor risiko yang bersumber dari air dan makanan bisa dicegah dan ditanggulangi dalam waktu yang cepat. 9. Indikator
“Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan kesehatan” a. Pengertian Masyarakat Pelabuhan adalah komunitas penduduk yang ada di wilayah perimeter dan buffer yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. b. Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diamanfaatkan oleh masyarakat pelabuhan berupa : melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), melakukan pengawasan obat P3K kapal, melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, melaksanakan deteksi dini PMS pada komunitas risiko tinggi (risti) di pelabuhan, melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan. c. Rumus / Cara Perhitungan Dalam menentukan target ada beberapa hal yang dijadikan parameter perhitungannya diantaranya : 1) Jumlah anak buah kapal (ABK) yang dilakukan pemeriksaan kesehatan. 2) Jumlah sertifikat pengawasan obat P3K (SP3K) yang diterbitkan. 3) Jumlah laporan hasil pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan. 4) Jumlah laporan hasil skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
52
d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), terealisasi sebanyak 8.486 (delapan ribu empat ratus delapan puluh enam) orang atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 8.250 (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; 2) Melakukan pengawasan obat P3K kapal sejumlah 563 (lima ratus enam puluh dua) sertifikat atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; 3) Laporan hasil pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan sejumlah 2 (dua) laporan atau terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 2 (dua) laporan; 4) Laporan pelaksanaan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan, maka capaian indikator “Masyarakat
pelabuhan
yang
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan”. sebesar 101,5% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 10 Capaian Indikator “Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan
100%
101,5%
101,5%
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
53
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor dan didukung dengan anggaran yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih adanya kesulitan dalam pengawasan obat P3K diatas kapal dikarenakan pada saat pelaksanaan kapal tidak dalam posisi sandar di dermaga; 2) Di dalam pelaksanaan pemeriksaan PMS, masih terdapat masyarakat pelabuhan yang diperiksa kurang kooperatif, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemeriksaan; 3) Kurang terbukanya klien tentang perilaku berisiko yang dilakukannya, sehingga masih ada data yang kurang valid di dalam
laporan
hasil pelaksanaan
skrining
HIV
pada
komunitas risti di pelabuhan. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Menyediakan sarana transportasi yang aman dan memadai untuk mencapai kapal yang akan diperiksa; 2) Meningkatkan intensitas penyuluhan mengenai PMS dan HIV-AIDS untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di lingkungan pelabuhan tentang PMS dan HIVAIDS. 10. Indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya” a. Pengertian Suatu upaya deteksi dini penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di masyarakat. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
54
b. Definisi Operasional Suatu upaya mengidentifikasi angka kesakitan dan kematian faktor resiko penyakit jantung, kanker, diabetes Militus, penyakit metaboik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif dengan melaksanakan deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah, melaksanakan deteksi dini DM, melaksanakan deteksi dini osteoporosis, melaksanakan deteksi dini penyakit paru dan obtruksif. c. Rumus / Cara Perhitungan Dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah; 2) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit DM; 3) Jumlah laporan hasil deteksi dini osteoporosis; 4) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit paru dan obtruksif. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Melaksanakan deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%; 2) Melaksanakan deteksi dini penyakit DM dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%; 3) Melaksanakan deteksi dini osteoporosis dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1(satu) laporan atau tercapai 100%; 4) Melaksanakan deteksi dini penyakit paru dan obtruksif dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
55
Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik,
gangguan
kecelakaan,
penyakit
kronis
dan
degeneratif lainnya” terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 11 Capaian Indikator “Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasi target yang ditentukan hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor dan didukung dengan anggaran dan sistem pelaporan yang memadai. f. Masalah yang dihadapi Keterbatasan
tenaga
dokter
yang
dibutuhkan
untuk
melaksanakan pemeriksaan dan penegakan diagnosa penyakit. g. Usul Pemecahan Masalah Menambah tenaga dokter, sehingga cakupan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular dapat lebih ditingkatkan. 11. Indikator “Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis”
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
56
a. Pengertian Pelayanan vaksinasi meningitis sebagai upaya memberikan kekebalan (imunitas) terhadap penyakit meningitis kepada jamaah haji dan umroh . b. Definisi Operasional Pelayanan jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis melalui
kegiatan
pengesahan
International
Certificate
of
Vaccination (ICV) dan penerbitan International Certificate of Vaccination (ICV). c. Rumus / Cara Perhitungan Dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah pengesahan dokumen ICV; 2) Jumlah penerbitan dokumen ICV. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Pengesahan dokumen ICV sejumlah 10.239 (sepuluh ribu dua ratus tiga puluh Sembilan) dokumen atau terealisasi 76% dari target yang direncanakan, yaitu sejumlah 13.500 (tiga belas ribu lima ratus) dokumen; 2) Penerbitan dokumen ICV sejumlah 23.366 (dua puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh enam) dokumen atau terealisasi 117% dari target yang direncanakan, yaitu sejumlah 20.000 (dua puluh ribu) dokumen. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis” hanya terealisasi sebesar 96,5% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pengurangan kuota haji sebesar 20% pada tahun 2014. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
57
Tabel 12 Capaian Indikator “Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis
100%
96,5%
96,5%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasi target yang ditentukan hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor, agen perjalanan umroh dan didukung dengan anggaran yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih ditemukannya dokumen ICV palsu yang dimiliki oleh jamaah umroh; 2) Luas wilayah cakupan pelayanan vaksinasi meningitis, yaitu sejumlah 15 Kabupaten / Kota yang tidak sebanding dengan jumlah SDM yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Koordinasi dengan pihak berwajib dalam rangka investigasi beredarnya dokumen ICV palsu; 2) Mengusulkan penambahan tenaga terutama di bidang kedokteran dan keperawatan. 12. Indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%” a. Pengertian Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. b. Definisi Operasional Pelayanan
kesehatan kerja di pelabuhan yang dilaksanakan
melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan kerja dasar, sosialisasi
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
58
dan penyebaran informasi K3 serta pemeriksaan penjamah makanan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemeriksaan kesehatan kerja dasar; 2) Jumlah laporan hasil sosialisasi KIE K3; 3) Jumlah laporan hasil pemeriksaan penjamah makanan. d. Capaian Indikator 1) Laporan hasil pemeriksaan kesehatan kerja dasar sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan; 2) Laporan hasil sosialisasi KIE sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan; 3) Laporan hasil pemeriksaan penjamah makanan sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%” terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 13 Capaian Indikator “Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%
100%
85%
85%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan, antara lain :
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
59
1) Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait; 2) Peningkatan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan kerja; 3) Mengirim petugas KKP Kelas II Probolinggo untuk mengikuti pelatihan K3. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih adanya perusahan di daerah buffer maupun perimeter yang belum memahami tupoksi KKP terkait K3; 2) Belum
seluruh
pekerja
di
wilayah
pelabuhan
yang
melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan anggaran yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo; 3) Belum seluruh penjamah makanan di wilayah pelabuhan yang
melaksanakan
pemeriksaan
kesehatan.
Hal
ini
dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan anggaran yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan
lagi
sosialisasi
tupoksi
KKP
diantara
perusahaan sekitar pelabuhan; 2) Peningkatan SDM yang ada sehingga kinerja bisa lebih ditingkatkan
dengan
mengikutsertakan
petugas
untuk
mengikuti palatihan K3; 3) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar dan kesehatan penjamah makanan secara berkesinambungan untuk meningkatkan cakupan. 13. Indikator “Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan” a. Pengertian Upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan, kejadian penyakit
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
atau cidera
60
sebagai
akibat
berubahnya
kondisi
lingkungan
secara
bermaknan sehingga membahayakan kesehatan. b. Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada kondisi khusus matra di pelabuhan / bandara melalui kegiatan : 1) Pemantauan posko kesehatan; 2) Pelaksanaan posko kesehatan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemantauan posko kesehatan; 2) Jumlah laporan hasil kegiatan di posko kesehatan. d. Capaian Indikator Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 (lima) kali pemantauan posko kesehatan, yaitu posko kesehatan pada saat Hari Raya Idul Fitri di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Hari Raya Nyepi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi, Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang.
Dari
pelaksanaan
kegiatan
pementauan
posko
kesehatan dihasilkan 5 (lima) laporan hasil pemantauan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan sedangkan laporan hasil kegiatan di posko kesehatan sejumlah 3 (tiga) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator
“Terlayaninya
kesehatan
matra
di
pelabuhan”
terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
61
Tabel 14 Capaian Indikator “Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan, antara lain : 1) Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait; 2) Peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama pelaksanaan
kegiatan
posko
kesehatan,
seperti
perlengkapan pemeriksaan medis dasar dan perlengkapan alat komunikasi, informasi dan teknologi sebagai upaya memperbaiki sistem manajemen dan administrasi yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Belum adanya kesepakatan mengenai pelaksanaan posko kesehatan terpadu di pelabuhan dengan instansi lain sehingga terdapat terkendala dalam hal rujukan pasien; 2) Pelayanan harian kantor dengan pelayanan kesehatan matra masih menjadi satu, sehingga konsentrasi petugas menjadi terpecah. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Dibuatkan posko terpadu yang penempatan tiap posko antar instansi tidak terlalu jauh sehingga koordinasi dapat berjalan dengan baik;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
62
2) Dipisahkan pelayanan harian kantor dengan pelayanan kesehatan matra sehingga petugas bisa lebih konsentrasi dalam tugas. 14. Indikator
“Terselenggaranya
sistem
SE,
SKD,
dan
penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” a. Pengertian Suatu prosedur yang terorganisir dan saling mendukung di dalam pelaksanaan SE, SKD dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan secara efektif dan efisien. b. Definisi Operasional Upaya
pelaksanaan
penanggulangan koordinasi
lintas
KLB
penguatan di
sektor,
sistem
SE,
SKD
dan
lingkungan
pelabuhan
melalui
penyusunan
dokumen
rencana
kontinjensi, monitoring dan evaluasi, analisa dan diseminasi informasi, surveilans kesehatan masyarakat, analisis situasi matra,
pemeriksaan
kedatangan
kapal
dari
luar
negeri,
pengawasan tindakan penyehatan alat angkut dan peningkatan kapasitas tenaga terlatih bidang surveilans epidemiologi. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata hasil capaian kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil kegiatan pelaksanaan sistem SE, SKD dan
penanggulangan
KLB
di
lingkungan
pelabuhan
berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator kinerja; 2) Jumlah pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata kedatangan kapal dari luar negeri dalam 3 (tiga) tahun terakhir; 3) Jumlah kegiatan pengawasan tindakan penyehatan kapal, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
63
jumlah kapal yang dilakukan tindakan penyehatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir; 4) Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan di bidang epidemiologi, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan di bidang epidemiologi dalam 3 (tiga) tahun terakhir. d. Capaian Indikator 1) Laporan hasil rapat koordinasi dan informasi lintas sektor di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi
Banyuwangi
sejumlah 1 (satu) dokumen atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) dokumen; 2) Pelaksanaan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi menghasilkan 1 (satu) dokumen atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu dokumen; 3) Laporan hasil pelaksanaan validasi data dan monitoring dan evaluasi ke 5 (lima) wilayah kerja masing-masing sejumlah 5 (lima) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 5 (lima) laporan; 4) Laporan hasil pelaksanaan analisa dan diseminasi informasi sejumlah 6 (enam) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 6 (enam) laporan; 5) Laporan hasil pelaksanaan survei kesehatan masyarakat sejumlah 5 (lima) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 5 (lima) laporan; 6) Laporan hasil pelaksanaan analisis situasi matra sejumlah 2 (dua) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 2 (dua) laporan; 7) Pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) kapal atau terealisasi 94% dari target LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
64
yang ditetapkan, yaitu sejumlah 82 (delapan puluh dua) kapal; 8) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) mencapai 13 (tiga belas) kapal atau terealisasi 162% dari target yang ditetapkan; 9) Peningkatan
tenaga
kesehatan
terlatih
mencapai
10
(sepuluh) orang atau tercapai 125% dari target yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas maka capaian indikator
“Terselenggaranya
sistem
SE,
SKD,
dan
penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” sebesar 106% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 15 Capaian Indikator “Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan
100%
106%
106%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor terkait melalui pelaksanaan rencana
rapat
koordinasi,
kontinjensi
dan
penyusunan
dokumen
pelaksanaan
simulasi
penanggulangan PHEIC di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi; 2) Mengirim tenaga di seksi PKSE untuk mengikuti beberapa pelatihan di bidang epidemiologi; f. Masalah yang dihadapi 1) Data mengenai surveilans penyakit
di tempat pelayanan
kesehatan non KKP belum sepenuhnya didapatkan;
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
65
2) Keterbatasan tenaga yang ada di seksi PKSE menyebabkan pengumpulan
data
survei
kesehatan
masyarakat
dilaksanakan oleh enumerator yang ditunjuk dari luar KKP sehingga masih terdapat kesalahan pengisian kuisioner; 3) Penyusunan
dokumen
rencana
kontinjensi
belum
dilaksanakan di semua wilayah kerja karena keterbatasan anggaran. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan kerja sama dengan institusi kesehatan lain di wilayah pelabuhan / bandara; 2) Memberikan bimbingan dan pendampingan enumerator saat pelaksanaan
pengumpulan
data
survei
kesehatan
masyarakat; 3) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi secara bertahap di seluruh wilayah kerja. 15. Indikator “Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan” a. Pengertian Pengawasan terhadap alat angkut, orang, barang dan dokumen sesuai standar kekarantinaan kesehatan. b. Definisi Operasional Kegiatan pengawasan berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap alat angkut, orang, barang dan dokumen kesehatan saat kedatangan dan keberangkatan kapal. c. Rumus / Cara Perhitungan Jumlah kapal yang dilakukan pengawasan alat angkut, orang, barang dan dokumen sesuai standar kekarantinaan kesehatan. d. Capaian Indikator Selama tahun 2014, jumlah alat angkut yang diawasi dan sesuai standar kekarantinaan kesehatan sejumlah 626 (enam ratus dua puluh enam) kapal atau mencapai 104% dari target yang telah LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
66
ditetapkan, yaitu sejumlah 587 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. Tabel 16 Capaian Indikator “Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan
100%
104%
104%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi
dengan
lintas
sektor
terkait
dalam
hal
pemeriksaan kapal; 2) Pembelian
alat
pelindung
diri
(APD)
sebagai
upaya
melindungi diri petugas saat pemeriksaan kapal. f. Masalah yang dihadapi 1) Faktor cuaca yang tidak mendukung seringkali menghambat pelaksanaan pemeriksaan kapal yang tidak sandar di dermaga; 2) Tidak adanya sarana tranportasi seperti speed boat yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo sehingga saat pemeriksaan kapal yang berada jauh dari dermaga masih menggunakan perahu nelayan atau agen kapal. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Menunggu kondisi cuaca yang baik untuk pemeriksaan kapal yang
tidak
dalam
kondisi
sandar
di
dermaga
demi
keselamatan petugas; 2) Pengadaan speed boat untuk memperlancar pelaksanaan pengawasan kapal. 16. Indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” a. Pengertian
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
67
Suatu surat, lampiran atau buku yang diterbitkan untuk memberikan
keterangan,
catatan
atau
hasil
pemeriksaan
kesehatan. b. Definisi Operasional Dokumen kekarantinaan yang diberikan kepada alat angkut / kapal yang telah memenuhi syarat kesehatan, meliputi dokumen SSCC, SSCEC, CoP, PHQC, HB, SP3K dan dokumen vaksinasi internasional yang diberikan kepada jemaah haji dan umroh yang telah diberikan vaksinasi meningitis berupa dokumen ICV. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan persentase capaian penerbitan masing-masing dokumen kesehatan. d. Capaian Indikator 1) Penerbitan dokumen SSCC sejumlah 13 (tiga belas) dokumen atau tercapai 162% dari target yang ditetapkan, yaitu 8 (delapan) dokumen; 2) Penerbitan dokumen SSCEC sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) dokumen atau tercapai 67% dari target yang ditetapkan, yaitu 800 (delapan ratus) dokumen; 3) Penerbitan dokumen ICV sejumlah 23.366 (dua puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh enam) dokumen atau tercapai 117% dari target yang ditetapkan, yaitu 20.000 (dua puluh ribu) dokumen; 4) Penerbitan dokumen SP3K sejumlah 482 (empat ratus delapan puluh dua) dokumen atau tercapai 88% dari target yang ditetapkan, yaitu 550 (lima ratus lima puluh) dokumen; 5) Penerbitan dokumen CoP sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) dokumen atau tercapai 94% dari target yang ditetapkan, yaitu 82 (delapan puluh dua) dokumen; 6) Penerbitan dokumen PHQC sejumlah 15.641 (lima belas ribu enam ratus empat puluh satu) dokumen atau tercapai 116% LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
68
dari target yang ditetapkan, yaitu 13.467 (tiga belas empat ratus enam puluh tujuh) dokumen; 7) Penerbitan dokumen HB sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) dokumen atau tercapai 168% dari target yang ditetapkan, yaitu 321 (tiga ratus dua puluh satu) dokumen; Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” terealisasi sebesar 116% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 17 Capaian Indikator “Penerbitan dokumen kesehatan” tahun 2014 Indikator Penerbitan dokumen kesehatan
Target
Realisasi
Capaian
100%
116%
116%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Menyusun SOP penerbitan dokumen kesehatan; 2) Memasang daftar tarif PNBP penerbitan masing-masing dokumen kesehatan sebagai wujud transparansi. f. Masalah yang dihadapi Penerbitan dokumen belum satu pintu, sehingga masih terdapat perbedaan
data
pengeluaran
dokumen
antar
seksi
dan
bendahara PNBP. g. Usul Pemecahan Masalah Melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan satu pintu, sehingga pengeluaran dokumen kesehatan dapat terkontrol dengan baik. 17. Indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas” a. Pengertian Seluruh dukungan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap program kegiatan suatu organisasi berupa manajemen dan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
69
administrasi yang terukur dan terarah maupun sarana serta prasarana yang memadai. b. Definisi Operasional Dukungan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap program kegiatan, melalui pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, perencanaan dan anggaran, laporan keuangan, target dan pagu PNBP, laporan asset Negara (BMN), layanan administrasi kepegawaian,
administrasi
dan
pembinaan
hukum
dan
organisasi, penambahan nilai dan pembangunan gedung atau bangunan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata jumlah dokumen atau laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan, antara laian : 1) Jumlah laporan pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan dan
penyelenggaraan
operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran; 2) Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran; 3) Jumlah laporan keuangan; 4) Jumlah laporan target dan Pagu PNBP; 5) Jumlah laporan aset Negara (BMN); 6) Jumlah
laporan
pelaksanaan
layanan
administrasi
kepegawaian; 7) Jumlah laporan administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi; 8) Pengadaan perangkat pengolahan data; 9) Penambahan nilai gedung dan bangunan; 10) Pembangunan gedung untuk wilker Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. d. Capaian Indikator
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
70
Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil masing-masing indikator, antara lain : 1) Laporan pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Dokumen perencanaan dan anggaran sejumlah 3 (tiga) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 3 (tiga) dokumen; 3) Laporan keuangan sejumlah 2 (dua) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 2 (dua) dokumen; 4) Target dan Pagu PNBP sejumlah 3 (tiga) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 3 (tiga) dokumen; 5) Laporan aset Negara (BMN) sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan; 6) Laporan pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 1 (satu) laporan; 7) Laporan administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan; 8) Pengadaan alat kesehatan sejumlah 5 (lima) unit atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 5 (lima) unit; 9) Pengadaan perangkat pengolahan data sejumlah 14 (empat belas) unit atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 14 (empat belas )unit; 10) Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran sejumlah 34 (tiga puluh empat) unit atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 34 (tiga puluh empat); LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
71
11) Penambahan nilai gedung dan bangunan sejumlah 1 (satu) paket atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 1 (satu) paket; 12) Pembangunan gedung untuk wilker Bandara Abdul Rachman Saleh Malang seluas 220 M2 atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu seluas 220 M2. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas” terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Tabel 18 Capaian Indikator “Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas” tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas
100%
100%
100%
e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Mengusulkan penambahan tenaga melalui penerimaan CPNS; 2) Pembangunan gedung untuk wilker Abdul Rachman Saleh Malang. f. Masalah yang dihadapi 1) Permasalahan yang dihadapi adalah masih adanya kesulitan didalam pengoperasian aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Administrasi Negara (SPAN) yang berpengaruh pada lamanya waktu yang dibutuhkan di dalam pengajuan anggaran kegiatan. 2) Belum semua wilker memiliki gedung sendiri dan tanah untuk kantor induk Probolinggo masih menempati lahan milik PT.Pelindo III. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
72
g. Usul Pemecahan Masalah 1) Konsultasi dengan KPKN tentang kendala pelaksanaan aplikasi SPAN, namun hingga saat ini masih belum ada jalan keluarnya. 2) Mengusulkan pembelian tanah untuk gedung kantor induk Probolinggo. C. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Pegawai di KKP Kelas II Probolinggo seluruhnya berjumlah 60 orang, terbagi atas beberapa wilayah, yaitu : a. Induk Probolinggo
: 31 Orang
b. Wilayah kerja Panarukan
:
c. Wilayah kerja Tanjung Wangi
: 10 orang
d. Wilayah kerja Pasuruan
:
5
orang
e. Wilayah kerja Paiton
:
3
orang
f. Wilayah kerja A.R. Saleh
:
7
orang
g. Dirjen PP dan PL
:
1
orang
3
orang
Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1314 Tahun 2010 tentang pedoman standarisasi sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, di lingkungan kantor kesehatan pelabuhan, maka jumlah pegawai di KKP Kelas II Probolinggo saat ini telah memenuhi standar kebutuhan pegawai di KKP kelas II yang mencapai 60 orang. Namun, dengan semakin meningkatnya kegiatan di KKP Kelas II Probolinggo, maka masih diperlukan penambahan tenaga di beberapa wilayah kerja terutama untuk tenaga dokter, D3 Keperawatan, D3 Kesehatan Lingkungan dan S1
Kesehatan
Masyarakat.
Dengan
penambahan
tenaga
berpendidikan tersebut diharapkan mampu mempermudah dalam mencapai target pencapaian indikator kinerja di tahun mendatang.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
73
Berdasarkan
tingkat
pendidikan,
pegawai
KKP
Kelas
II
Probolinggo terdiri dari : a. Magister
:
6
orang
b. Sarjana
: 21 orang
c. Diploma III
: 16 orang
d. SMA dan SPK
: 12 orang
e. SMP
:
1
orang
f. SD
:
1
orang
Tingkat pendidikan pegawai KKP Kelas II Probolinggo dapat dilihat pada Grafik 1 di bawah ini. Grafik 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
SMA/SPK 21%
SMP SD Magister 2% 2% 10%
Diploma III 28%
Sarjana 37%
2. Sumber Daya Anggaran a. Anggaran Satuan Kerja Dalam DIPA pada tahun 2013 anggaran KKP Kelas II Probolinggo tersedia sebesar Rp.9.747.409.000,- sedangkan DIPA pada tahun 2014 mengalami 3 kali revisi dengan pagu akhir sebesar Rp.9.784.969.000,-. Jumlah anggaran tersebut digunakan untuk belanja yang terdiri dari (tabel 19) :
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
74
Tabel 19. Penggunaan Anggaran Satuan Kerja Tahun 2013 dan 2014. Penggunaan anggaran a. Anggaran belanja pegawai - Realisasi belanja pegawai - Pencapaian target
b. Anggaran belanja barang - Realisasi belanja barang - Pencapaian target
c. Anggaran belanja Modal - Realisasi belanja modal - Pencapaian target
Tahun 2013 (Rp)
Tahun 2014 (Rp)
3.161.928.000,-
3.358.654.000,-
2.926.818.362,-
2.932.272.963,-
92,56 %
87,31 %
2.566.110.000,-
3.785.094.000,-
2.396.295.625,-
3.558.345.998,-
93,38 %
94,01 %
4.019.371.000,-
2.641.221.000,-
3.796.972.000,-
2.390.143.900,-
94,47 %
90,49 %
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan 2014 tertera pada tabel 20 di bawah ini : Tabel 20. Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan 2014. Tahun 2013 (Rp)
Tahun 2014 (Rp)
- Target Fungsional PNBP
1.241.548.400,-
2.620.935.000,-
- Realisasi PNBP
3.654.863.726,-
7.635.682.435,-
a. Target dan realisasi PNBP
- Pencapaian target
294,38 %
291,27 %
b. Pagu dan realisasi penggunaan dana PNBP - Pagu PNBP
1.067.483.000,-
2.254.004.100,-
- Realisasi penggunaan dana
1.027.789.869,-
2.136.388.508,-
- Pencapaian target
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
96,28 %
93,64 %
75
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di KKP Kelas II Probolinggo, meliputi : a. Sarana Kerja / Bangunan 1) Bangunan gedung kantor milik sendiri, ada 4 lokasi : a) Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo ada 5 unit (639 m2); b) Di wilayah kerja Tanjung Wangi – Banyuwangi 1 unit (220 m2); c) Di wilayah kerja Pasuruan 1 unit (250 m2); d) Di wilayah kerja Malang 1 unit (220 m2). 2) Bangunan gedung disiapkan/sewa pengelola pelabuhan : a) Kantor
wilayah
kerja
Panarukan
sewa
milik
PT.
Pelabuhan Indonesia III dengan luas 115 m2 ; b) Kantor wilayah kerja Paiton menempati ruangan milik PLTU Paiton yang dipakai bersama instansi lain, yaitu perwakilan dari Administrator Pelabuhan dengan luas 58,5 m2 ; c) Pos Penyeberangan Ketapang Banyuwangi menempati ruangan milik PT. Indonesia Ferry (ASDP) dengan luas ± 24 m2 ; 3) Bangunan rumah negara ada 2 unit : a) Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo 1 unit (Gol. I jabatan tipe C permanen) ; b) Di
wilayah
kerja
Pelabuhan
Tanjung
Wangi
–
Banyuwangi 1 unit (Gol. I non jabatan tipe C permanen). b. Kendaraan 1) Kendaraan Roda 4 (empat) 13 unit : a) Ambulance Ford Ranger Diterima Desember 2011, keadaan baik dan berada di kantor induk Probolinggo ; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
76
b) Pick Up Kijang tahun 1995 Bantuan Kanwil Depkes Jatim ; c) Isuzu D-Max Merupakan transfer dari Pusat, diterima Tahun 2010 ; d) Kijang Station tahun 1996 Bantuan dari Kanwil Kemenkes Jatim ; e) Ambulance L 300 Diterima Tahun 2005, keadaan masih baik dan berada di Wilker Tanjung Wangi ; f) Avanza Station tahun 2005 ; g) Isuzu Panther Touring tahun 2007 ; h) Ambulance Isuzu ELF tahun 2008 (kendaraan khusus); i) Mobil Vector Control Suzuki APV ; j) All New Nissan Grand Livina 1.5 tahun 2014 ; k) Ambulance Chevrolet Colorado tahun 2014 ; l) Mitsubishi Outlander Sport GL A/T tahun 2014 ; m) Toyota New Hilux Pickup STD m/t tahun 2014. 2) Kendaraan roda 2 (dua) 12 unit : a) 2 (dua) unit Honda Win tahun 1995 dan Tahun 1996 ; b) 1 (satu) Unit Karisma Tahun 2003 ; c) 2 (dua) Unit Supra X 100 cc tahun 2004 ; d) 3 (tiga) Unit Supra X 125 cc tahun 2005 ; e) 2 (dua) Unit Supra X 125 cc tahun 2006 ; f) 3 (tiga) Unit Honda Revo 110 cc tahun 2012. 3) Kendaraan Roda Tiga sejumlah 2 (dua) unit : a) Viar Long Karya 150 cc tahun 2012 ; b) Viar Long Karya 200 cc tahun 2012 ; 4) Peralatan dan Mesin (Alat Kesehatan dan Pengolah Data) Terlampir. Sarana kantor berupa beberapa alat transportasi (roda dua dan roda empat), dan peralatan penunjang kegiatan teknis maupun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
77
perkantoran sebagai dukungan dalam pencapaian program yang telah ditetapkan. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, tentunya akan mempermudah dalam mencapai target di tahun 2014 ini.
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
78
BAB IV SIMPULAN
Berdasarkan paparan tentang kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo,
bahwa 4 (empat) sasaran strategis telah
dilaksanakan sesuai dengan indikator yang ada. Indikator pada tahun 2014 sebanyak 17 indikator. Indikator seksi PRL terdiri dari 8 indikator, seksi UKLW terdiri dari 5 indikator, Indikator seksi PKSE terdiri dari 3 indikator, dan sub bagian tata usaha terdiri dari 1 indikator. Untuk melihat hasil kinerja pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo di bagi menjadi 2 kriteria yaitu indikator yang mencapai
100%
dan
yang
kurang
dari
100%.
Indikator
yang
mencapai/diatas 100% sebanyak 14 indikator, sedangkan Indikator yang pencapaiannya dibawah 100% terdapat 3 indikator diantaranya : peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan, pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dan terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis. Indikator kinerja pada Seksi yang indikator keseluruhan mencapai 100% atau lebih adalah seksi PKSE dan Sub Bagian Tata Usaha. Sedangkan pada seksi PRL dan seksi UKLW masih ada beberapa indikator yang belum mencapai 100%. Pada seksi PRL, indikator peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan tidak tercapai 100% dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan sarana air bersih di wilayah pelabuhan yang dilakukan pemeriksaan sebagian besar belum di lengkapi dengan sarana desinfeksi (sarana pembubuh chlor) sehingga sampel yang diperiksa di laboratorium sebagian besar tidak memenuhi syarat secara
bakteriologis. Indikator lain yang tidak mencapai target
100% di seksi PRL adalah pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC. Hal ini dikarenakan target penerbitan dokumen SSCC atau SCCEC ditetapkan berdasarkan target yang alat angkut yang diperiksa sanitasinya, sedangkan tidak setiap kapal LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
79
yang dilakukan pemeriksaan sanitasi juga diterbitkan dokumen SSCC atau SSCEC. Dokumen SSCC diterbitkan hanya setelah kapal dilakukan tindakan penyehatan karena ditemukan tanda kehidupan vektor saat pemeriksaan dan dokumen SSCEC diterbitkan apabila masa berlakunya habis, yaitu 6 (enam) bulan tetapi dengan catatan saat dilaksanakan pemeriksaan sanitasi tidak didapatkan tanda kehidupan vektor diatas kapal. Pada seksi UKLW indikator terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis tidak mencapai 100%. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan kuota jamaah haji Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi pada tahun 2014 sebesar 20%. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan yang tertuang di dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2010-2014. Guna meningkatkan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo, maka kecermatan dan ketepatan dalam melakukan perencanaan kegiatan harus ditingkatkan saat penyusunan RAK 2015-2019 dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas indikator kinerja beserta target yang ditetapkan.
Probolinggo, 31 Januari 2015 Kepala Kantor
Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP 196507131988031002
LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014
80
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: dr. Bambang N Budiharto S, MM
Jabatan
: Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama
: Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE
Jabatan
: Direktur Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan RI
Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Probolinggo, 6 Febuari 2014 Pihak Kedua
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE NIP 195509031980121001
Pihak Pertama
dr. Bambang N Budiharto S, MM NIP. 195901261995031001
PENETAPAN KINERJA UPT DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Unit Pelaksana Teknis
: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo
Tahun Anggaran
: 2014
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya kualitas kesehatan
1. Terbebasnya
vektor
penular
penyakit
lingkungan dan pengendalian risiko
diperimeter area (House Index = 0) dan Buffer
lingkungan di pelabuhan
Area(House
Index
<
1)
di
lingkungan
100 %
pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. 2. Meningkatnya
pengendalian
nyamuk
di
pelabuhan sebesar 90% 3. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 4. Cakupan
tempat
pengelolaan
makanan
memenuhi syarat kesehatan 5. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
6. TTU
memenuhi
syarat
kesehatan
di
pelabuhan 7. Pemeriksaan
sanitasi
alat
angkut
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dalam
rangka penerbitan dokumen SSCEC dan
100 %
SSCC 8. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit
1. Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
2. Teridentifikasinya
angka
kesakitan
100% 100 %
dan
tidak menular langsung termasuk
kematian serta faktor risiko potensial penyakit
PHEIC
jantung, kanker, DM, penyakit metabolik,
100 %
gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya. 3. Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis 4. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%
100 %
100 %
5. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan
Meningkatnya kemampuan
100 %
1. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan
pelaksanaan SKD, karantina
penanggulangan
kesehatan dan penanggulangan
pelabuhan
KLB
di
lingkungan
100 %
KLB 2. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan 3. Penerbitan dokumen kesehatan Meningkatnya dukungan
1. Terlaksananya
administrasi dan manajemen
dukungan
100 % 100%
manajemen,
administrasi, sarana dan prasarana untuk
100 %
pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi
Jumah Anggaran Kegiatan Tahun 2014
: Rp. 9.784.969.000,00
Probolinggo, 6 Febuari 2014 Pihak Kedua
Pihak Pertama
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE dr. Bambang N Budiharto S, MM NIP 195509031980121001 NIP. 195901261995031001
RENCANA KINERJA TAHUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Unit Pelaksana Teknis
: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo
Tahun Anggaran
: 2014
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya kualitas kesehatan
1. Terbebasnya
vektor
penular
penyakit
lingkungan dan pengendalian risiko
diperimeter area (House Index = 0) dan Buffer
lingkungan di pelabuhan
Area(House
Index
<
1)
di
lingkungan
100 %
pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. 2. Meningkatnya
pengendalian
nyamuk
di
pelabuhan sebesar 90% 3. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 4. Cakupan
tempat
pengelolaan
makanan
memenuhi syarat kesehatan 5. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan
6. TTU
memenuhi
syarat
kesehatan
di
pelabuhan 7. Pemeriksaan
sanitasi
alat
angkut
100 % 100 % 100 % 100 % 100%
dalam
rangka penerbitan dokumen SSCEC dan
100 %
SSCC 8. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit
1. Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
2. Teridentifikasinya
angka
kesakitan
100% 100 %
dan
tidak menular langsung termasuk
kematian serta faktor risiko potensial penyakit
PHEIC
jantung, kanker, DM, penyakit metabolik,
100 %
gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya. 3. Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis 4. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%
100 %
100 %
5. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan Meningkatnya kemampuan
1. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan
pelaksanaan SKD, karantina
penanggulangan
kesehatan dan penanggulangan
pelabuhan
KLB
KLB
di
lingkungan
2. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan 3. Penerbitan dokumen kesehatan
Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen
100 %
1. Terlaksananya
dukungan
100 %
100 % 100%
manajemen,
administrasi, sarana dan prasarana untuk
100 %
pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi
Probolinggo, 6 Febuari 2014 Pihak Pertama
dr. Bambang N Budiharto S, MM NIP. 195901261995031001