Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI-SS) untuk Tahun Anggaran (TA) 2015 dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja sepanjang tahun 2015. Gambaran kinerja dapat terlihat dari pencapaian target- target sejumlah indikator yang telah ditetapkan di TA sebelumnya. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso senantiasa berusaha mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB). Laporan ini menggambarkan uraian menyeluruh tentang kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana/anggaran), hasil kegiatan dan realisasi program, pencapaian target-target dari sejumlah indikator serta masalahmasalah yang terjadi, juga hambatan. Selain itu tidak ketinggalan dikemukakan terobosan-terobosan yang dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah serta hambatan dalam pelaksanaan kegiatan maupun realisasi program. Untuk mendukung semua kegiatan tersebut dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, sejumlah anggaran telah dianggarkan. Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa gambaran kinerja dapat terlihat dari pencapaian target- target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso menetapkan indikator- indikator yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator (KPI). IKU tersebut telah ditetapkan dalam RSB TA. 20152019, kemudian setiap tahun dituangkan dalam dokumen kontrak kinerja antara Direktur Utama dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang dinamakan dokumen Perjanjian Kinerja. Untuk TA. 2015 jumlah dukungan anggaran/ dana adalah sejumlah Rp 118.974.848.000,-, pada akhir TA berhasil terealisasi sebesar 95,24% atau sejumlah Rp 113.308.906.502,-. Pendapatan TA 2015 tercatat sebesar Rp. 43.907.540.317,- dengan target capaian pendapatan sebesar Rp. 30.000.000.000,- atau melampaui target yang telah ditetapkan (146,36%) Hal- hal yang perlu dilakukan pada TA 2015 adalah tetap konsisten menjalankan dan atau mengoptimalkan program kerja dan atau kegiatan rutin serta kegiatan pemeliharaan. Kemudian mengusulkan penambahan alokasi anggaran baik untuk penyelenggaraan program dan kegiatan serta pemeliharaan iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
peralatan, sarana- prasarana yang ada dengan tidak lupa dukungan koordinasi yang baik antar unit kerja untuk peningkatan mutu, produktivitas layanan serta efisiensi. Selain itu perlu dijajaki kerjasama dengan pihak- pihak lain, maksud dari penjajakan kerjasama tersebut adalah menjadi salah satu alternatif pendanaan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pelayanan kesehatan yang bermutu di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. dr. Sulianti Saroso. Kerjasama tersebut tentunya nantinya diharapkan saling menguntungkan kedua belah pihak serta tidak berlawanan dengan peraturan perundang - undangan dan hukum yang ada.
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
DAFTAR ISI COVER ......................................................................................................... . KATA PENGANTAR............................................................................. ......... IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
i ii iii v vi vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... B. Maksud & Tujuan ....................................................................... C. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................... D. Sistematika Penulisan . .............................................................. E. Analisa SWOT . ..........................................................................
1 4 4 7 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA A.Rencana Kinerja Tahunan .......................................................... B.Perjanjian Kinerja ........................................................................
13 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.Capaian Kinerja ......................................................................... 1. Perbandingan antara target & realisasi kinerja tahun 2015 .... 2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu & beberapa tahun terakhir. ........................ 3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan target target jangka menengah 2017................................................ 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional(jika ada). .................................................................. 5. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. ................................................... 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya a. Sumber Daya manusia . ..................................................... b. Sumber Daya Keuangan . .................................................. c. Sumber Daya Sarana & Prasarana . .................................. 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan . .............................................................. B. Realisasi Anggaran . ................................................................... BAB IV KESIMPULAN . ..................................................................................
15 16 17 19 20 20 47 48 50 51 58 59
LAMPIRAN Pernyataan Perjanjian Kinerja Form Perjanjian Kinerja Form Rencana Kerja Tahunan
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1
Sasaran Kinerja Tahun 2015 – 2019
11
Tabel 2.2
Rencana Kinerjar Tahunan
13
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja
14
Tabel 3.1
Perbandingan target 2015 dan realisasi
16
Tabel 3.2
Perbandingan realisasi kinerja tahun
18
2015 dengan target jangka menengah 2017 Tabel 3.3
Sumber daya manusia
44
Tabel 3.4
Realisasi belanja TA 2015
46
Tabel 3.5
Barang Milik Negara
47
Tabel 3.6
Analisis menunjang
program/kegiatan keberhasilan
yang
48
ataupun
kegagalan Tabel 3.7
Realisasi Anggaran
56
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 3.1
Pengisian Kuesioner Peserta Didik
Gambar 3.2
Pelayanan Customer Service
Gambar 3.3
Penyuluhan Hand Hygiene
Gambar 3.4
Pelayanan Konseling POKJA HIV
Gambar 3.5
Sosialisasi MERS-CORV
Gambar 3.6
Pengujian Sampel BBT
Gambar 3.7
Pemanfaatan BBT
Gambar 3.8
penerapan modul pada mahasiswa peserta didik
Gambar 3.9
Aktifitas peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik
Gambar 3.10
Mers Cov Update se DKI
Gambar 3.11
Bimbingan Akreditasi
Gambar 3.12
Sertifikat Budaya Koorporate
Gambar 3.13
Pemeliharaan Utilitas listrik
Gambar 3.14
Sertifikat PROPER
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang diwujudkan dalam melakukan suatu kegiatan atau program atau mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi orang secara terukur sesuai sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui program kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Saat ini telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor
:
270/KMK.05/2007 tertanggal 21 Juni 2007 menetapkan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso mempunyai hak pengelolaan keuangan dalam bentuk Badan Layanan Umum dengan status penuh. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara merupakan
pemerintahan
satuan
kerja
termasuk mandiri
Unit wajib
Pelaksana
Teknis
yang
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya. Suatu kewajiban setiap instansi pemerintah termasuk RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis Bisnis (Strategic Bussines Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja (Performance Agreement), Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountabilty Report) serta Penyusunan Laporan Akuntabiltas 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Semua instansi pemerintah dianjurkan untuk melaporkan kinerjanya dengan LAKIP. Bertitik tolak dari RSB menjadi salah satu aspek dasar dalam penyusunan keterangan dengan mendindaklanjuti Perpres No.29 tahun 2014 tentang sistem akuntabiitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No.53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan dan tata reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah, penyusunan berdasarkan pada indikator (Input, Output, Outcome dan Benefit), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara pelaporannya. Oleh karena itu laporan pertanggungjawaban akhir tahun yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso yang disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Pelaksanaan penyusunan LAK RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso tahun 2015 dengan
memperhatikan
kepada
peraturan
perundang-undangan
yang
melandasi pelaksanaan LAK, yaitu : 1.
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2.
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
3.
Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
4.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
5.
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
No
09/M.PAN/05/2007 tentang penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi pemerintah 7.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
No.
09/M.PAN/11/2008 tentang petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama 8.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
9.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 35 tahun 2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2011
10. Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.
2416/MENKES/PER/XII/2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pealporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
Sebagai gambaran mengenai rencana kedepan dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso maka telah dirumuskan Visi dan Misi. Visi dan Misi Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut : Visi Menjadi RS Rujukan Nasional dan Pusat Kajian Penyakit Infeksi Yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik Tahun 2019 MISI Dalam rangka mewujudkan visi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti Saroso untuk menjadi RS Rujukan Nasional dan Pusat Kajian Penyakit Infeksi Yang Terdepan Setingkat Asia Pasifik Tahun 2019 Yang maka ditetapkan Misi rumah sakit adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pengelolaan penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine secara paripurna dan profesional berbasis quality dan safety. 2. Menyelenggarakan kajian, penelitian sesuai dengan standar ilmiah, etik, berbasis bukti dan nilai untuk pengembangan, pencegahan dan penanggulangan penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine. 3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine secara profesional 4. Menyelenggarakan jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine Nasional dan Internasional
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Tahun 2015 disusun dengan tujuan utuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam ketetapan kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso tahun 2015 dan juga sebagai umpan baik untuk memicu perbaikan kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso ditahun mendatang.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
2073/MENKES/PER/XI/2011 tertanggal 07 Oktober 2011 Perubahan Atas Peraturan Organisasi
Menteri
Kesehatan
No.
247/MENKES/PER/III/2008
tentang
dan tata Kerja Rumah sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti
Saroso, RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso merupakan
Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berasa dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama. RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dikategorikan RS Vertikal Tipe B Pendidikan. Tugas Pokok Rumah Sakit Tugas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai berikut : 1) Menyelenggarakan
pelayanan
medis
dan
keperawatan
secara
paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular; 2) Melaksanakan
pendidikan
dan
pelatihan
serta
penelitian
dan
pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/ pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular.
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Fungsi Rumah Sakit Dalam melaksanakan tugas rumah sakit menyelenggarakan fungsi yang sebagai berikut : 1) Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular; 2) Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 3) Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi dan faktor risikonya; 4) Pengkajian pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB); 5) Pelaksanaan
pendidikan
dan
pelatihan
profesi
kedokteran
dan
kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 6) Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 7) Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan; 8) Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Lampiran Keputusan Direktur Utama RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso Nomor
: HK.02.04/VII.3/
Tanggal
:
/2016
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR UTAMA dr. Rita Rogayah, SpP(K), MARS
KOMITE MEDIK
KOMITE ETIK DAN HUKUM
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
KOMITE FARMASI DAN TERAPI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
dr. Sri Sulastri, SpA
dr. Surya Oto Wijaya, SpAn, KIC
dr. Dyani Kusumowar dhani, SpA
Nurhefi, MKep
drg. Maya Marinda M, MKes
dr. Wariyah, SpS
dr. Titi Sundari, SpP
STAF MEDIK FUNGSIONAL
DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN
DIREKTUR PENGKAJIAN PENYAKIT INFEKSI DAN PENYAKIT MENULAR
DIREKTUR KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM
SATUAN PEMERIKSAAN INTERN
Erwin Susanto, SE
dr. Andi M. Ilham Patu, SpBS
`
BIDANG MEDIK
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PENGKAJIAN KLINIK
BIDANG PENGKAJIAN EPIDEMIOLOGI
BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN UMUM
dr. Farida Harris
Tutty Aprianti M, SKep, MKes
drg. Yosephine Lebang, MKes
dr. Yan Alian Noor, MPH
drg. Maya Marinda M, MKes
Suherlistiyanto, SE, MM
Wahyuni, SKM, MKes
Khadirin, SIP, MARS
SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
SEKSI PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN dr. Ali Mashudi Setiawan
SUB BAGIAN AKUNTANSI
SUB BAGIAN TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN
Charlas Pinondang Marojahan, SE, MM
Wiwik Agustiningsih, SH
SEKSI PELAYANAN MEDIK
SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN
dr. Ni Luh Putu Pitawati, SpKK
Romaida Sinaga, SKep, Ners
SEKSI PENGKAJIAN DIAGNOSTIK dr. Rosa Marlina, SpP
Herlina, SKM
Jahiroh, SKM
SEKSI PENGKAJIAN FAKTOR RESIKO PERILAKU
SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN VERIFIKASI
SUB BAGIAN RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN
SEKSI PENUNJANG MEDIK
SEKSI KEPERAWATAN RAWAT INAP
SEKSI PENGKAJIAN PENGOBATAN
SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG
Sarono, SSt.Ft, SKM, MFis
Sri Rahayuni, SKep, Ners
dr. Yeni Afrina
Jamiatul Hoer, SKM
Ika Susanti, SKM
dr. Eko Rusdiyantoso Yarman, MKes
Nani Minarti, SE
NI Gusti Ketut Astiti, SKM
SEKSI KETENAGAAN DAN PENGENDALIAN MUTU
SEKSI KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS
SEKSI PENGKAJIAN RESISTENSI
SEKSI PENATALAKSANAAN KASUS DAN IMUNISASI
SEKSI ANALISIS IMUNOLOGI DAN RESIKO KESEHATAN
SUB BAGIAN INFORMASI DAN PEMASARAN
SUB BAGIAN MOBILISASI DANA
SUB BAGIAN HUKUM DAN KEMITRAAN
Wislaini Hidayati, SKM
Sri Rahayu Setianingsih, SKep
dr. Roza Indriani, MM
Anita Puspitasari Dyah Nugroho, SKM
Christine Ernita Banggai, SKM
Fatina Noni Dian Kusumawati, SE
Yatinah, SE
Dr. Abdul Aziz, BE, SKM, MM
INSTALASI
Kelompok Jabatan Fungsional
INSTALASI
Kelompok Jabatan Fungsional
INSTALASI
Kelompok Jabatan Fungsional
1. KSMF Spesialis Obstetri Gynekologi
: dr. Baharuddin Hafied, SpOG
1 Ka Instalasi Rawat Jalan
: MP Sri Yunani, SKep, Ners
1. Ka Instalasi Penelitian
: dr. Dewi Murniati, SpA
1. Ka Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS
: Kartika Sari, SKom
2. KSMF Spesialis Ilmu Kesehatan Anak
: dr. Dyani Kusumowardhani, SpA
2 Ka Instalasi Rawat Inap
: dr. Natan Payangan, SpS
2. Ka Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
: dr. Ernie Setyawati, SpA, MKes
2. Ka Instalasi Jaminan Pelayanan Kesehatan
: dr. Santy Yuliana Gultom
3. KSMF Spesialis Bedah Saraf
: dr. Andi M. Ilham Patu, SpBS
3 Ka Instalasi Gawat Darurat
: dr. Rumaisah Satyawati, SpAn
3. Ka Instalasi Kesehatan Lingkungan
: Eko Haryadi, SKM
4. KSMF Spesialis Ilmu Penyakit Saraf
: dr. Wariyah, SpS
4 Ka Instalasi Pelayanan Intensif
: dr. Surya Oto Wijaya, SpAn, KIC
4. Ka Instalasi Sterilisasi Sentral
: Basuki Arambono, BE
5. KSMF Spesialis Bedah Onkologi
: dr. Afrimal Syafarudin, SpB(K) Onk
5 Ka Instalasi Bedah Sentral
: dr. Afrimal Syafarudin, SpB(K) Onk
5. Ka Instalasi Laundry
: Tien Ernawati, SKep
6. KSMF Spesialis Bedah Ortopedi
: dr. Sanyoto Putro Pinardi, SpOT
6 Ka Instalasi Radiologi
: dr. Winda
6. Ka Instalasi Pemulasaran Jenazah
: Sumaryati, SKep, Ners
7. KSMF Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
: dr. Adria Rusli, SpP
7 Ka Instalasi Laboratorium
: dr. Toni Soetanto, SpPK
7. Ka Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
: Deki Indrawanto, AMTE
8. KSMF Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
: dr. Iman Firmansyah, SpPD(K), FINASIM
8 Ka Instalasi Gizi dan Tata Boga
: Ano Rosdiana, SGz
8. Ka Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
: dr. Nunung Hendrawati, MKK
9. KSMF Spesialis Bedah Umum
:
9 Ka Instalasi Rehabilitasi Medik
: dr. Juan Suseno, SpKFR
9. Ka Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
: Ehwan Zunaidi, ST
10. KSMF Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher
: dr. Mutia Budiati, SpTHTKL
10 Ka Instalasi Farmasi
: Memy Aviatin, SSi, Apt
11. KSMF Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
: dr. Juan Suseno, SpKFR
11 Ka Instalasi Rekam Medik
: dr. H.I Gede Resmino Tyasto
12. KSMF Spesialis Gizi Klinik
: dr. Joyce Magdalena Santoso, MS, SpGK
12 Ka Instalasi Promosi Kesehatan
: Tiursani Idawati Sinurat, SST
13. KSMF Spesialis Kulit dan Kelamin
: dr. Indah Handayani, SpKK
14. KSMF Gigi dan Mulut
: drg. Titin Sumarni
15. KSMF Spesialis Mata
: dr. Emilia Setyaadmadja, SpM
16. KSMF Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif
: dr. Rinaldi Prawiranegara, SpAn
17. KSMF Spesialis Patologi Klinik (PK)
: dr. Oldriane Agoestien, SpPK
18. KSMF Spesialis Radiologi
: dr. Raden Dwi Sumiadji Putrantoro, SpRad
19. KSMF Umum
: dr. Mohammad Zakir Chohan
Rumah Sakit
DITETAPKAN DI PADA TANGGAL DIREKTUR UTAMA
: JAKARTA :
dr. RITA ROGAYAH, SpP(K),MARS NIP. 196107151989102001
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
D. SISTEMATIKA PENULISAN Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebagai rumah sakit khusus diwajibkan menyerahkan Laporan Akuntabilitas Kinerja. Pada dasarnya laporan akuntabilitas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015 ini menjelaskan pencapaian kinerja rumah sakit selama tahun 2015. Sistematika penyajian laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai berikut :
Pendahuluan yang berisi : Kata Pengantar, Ikhtisar Eksekutif, Daftar Isi
Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas secara umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso.
Bab II Perencanaan Kinerja Menjelaskan tentang gambaran singkat sasaran strategis bisnis (RSB) RSPI
Prof.Dr.Sulianti
Saroso
Tahun
2015-2019
dan
sasaran
program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan rencana kerja tahunan serta indikator dan targetnya yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja yang menggambarkan keterkaitan dengan RSB.
Bab III Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan tentang capaian kinerja RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi dan Realisasi Anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup Mengemukakan
secara
umum
tentang
capaian
kinerja
RSPI
Prof.Dr.Sulianti Saroso serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran-lampiran
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
E. Analisa SWOT Terkait aspek strategi organisasi serta kendala yang sedang dihadapi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso saat ini dilakukan dengan cara analisa SWOT. Analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas masalah-masalah yang dianggap sebagai kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Setelah mendapatkan suatu
potret/posisi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso saat ini, maka langkah selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi dan atau menghindari ancaman dengan diuraikan sebagai berikut : 1) Peluang (Opportunity ) a. Adanya kebijakan Kementerian kesehatan tentang RS kelas dunia, JKN, pengembangan spesialistik dan sub spesialistik, sistem rujukan dan MDG’s b. Adanya ketentuan P2PL dan BUK Kemkes untuk membuat norma, standar, prosedur, kriteria yang berdasarkan evidence based c. Kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat d. Perkembangan IPTEKDOKES e. Adanya penyakit yang berkembang (PINERE) f. AFTA
2) Ancaman (Threats) a. Masih tingginya tingkat komplain b. Citra RS terhadap nama RS infeksi flu burung c. Banyaknya RS kompetitor yang memberikan pelayanan yang lebih baik d. Terbatasnya alokasi anggaran dari pemerintah untuk operasional RS sebagai rujukan penyakit infeksi 3) Kekuatan (Strength) a. Banyaknya variasi kasus emerging yang ditangani b. Penetapan sebagai Pusat Rujukan Penyakit Infeksi 8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
c. Lebih dari 50% SDM yang kompeten dan berpengalaman dalam menangani penyakit infeksi d. Sudah memiliki pelayanan yang terintegrasi (HIV / AIDS) e. Memiliki 13 kamar rawat isolasi infeksi (AIRBORNE) berstandar WHO f. Memiliki data based dan bahan biologi tersimpan sebagai bagian dari simpul kajian dan penelitian penyakit infeksi g. Pendapatan operasional RS yang bertumbuh (> 5%) h. Adanya MOU dengan Badan Litbang Kemkes untuk menjadi Research Hospital 4) Kelemahan ( Weakness) a. Lokasi rawan banjir dan akses transportasi pasien sulit b. Sistem Pemeliharaan belum berjalan dengan baik c. Sarana dan prasarana kurang memadai d. Memiliki DPJP konsultan hanya 13% e. Belum semua perawat khusus memililki sertifikat penanganan penyakit infeksi f. Belum adanya pengakuan peneliti fungsional g. Colection Period lebih dari 60 hari
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2015, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Tahun 2015-2019 PERSPEKTIF STAKEHOLDER
SASARAN STRATEGIS SS.1.1 Terwujudnya stakeholder
KPI
kepuasan 1.
2. 3.
1. Tingkat Kepuasan pasien 2. Tingkat Kepuasan staff 3. Tingkat Kepuasan peserta didik
BOBOT
PIC 2015 65% 65% Survey 2015
2016 70% 70% + 5%
TARGET 2017 2018 75% 80% 75% 80% + 5% + 5%
2019 85% 85% + 5%
3% 3%
Dir.KAU Dir.KAU
3%
Dir.PPI& PM
3%
Dir.KAU
100%
100%
100%
100%
100%
Dir. MK
-
1
1
2
2
Dir. MK
BASE LINE
BASELINE
10%
10%
10%
Dir.MK
2
2
2
2
2
Dir.PPI& PM
100%
100%
100%
100%
100%
Dir.PPI& PM
2
2
2
3
3
Dir.PPI& PM
2
3
4
5
6
Dir.PPI& PM
3 1
3 2
5 3
6 4
8 5
Dir.PPI&
70%
4. 4. % Komplain yang ditindaklanjuti
5. SS.1.2 Terwujudnya peran strategis 6. 5. Jumlah RS Regional sebagai pusat infeksi Nasional
7. INTERNAL BUSSINES PROCES
SS 2.1 Terwujudnya Layanan Unggulan 8. Infeksi termasuk PINERE SS 2.2 Terwujudnya pengelolaan bank9. BBT (bahan biologi tersimpan) berbasis biosafety dan biosecurity 10.
SS 2.3 Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian
SS 2.4 Terwujudnya integrasi
Pelayanan Infeksi 6. Angka HAIs 7. Jumlah layanan unggulan Penyakit Infeksi 8. % capaian indikator BBT
9. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT 11. 10. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan 12. 11. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International
13. 14. 12. Penerapan modul Infeksi
4% 5% 5% 5% 5%
5%
5%
5%
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
pendidikan berbaasis AHS, pelayanan dan penelitian
Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian
80%
80%
75%
80%
85%
Dir.PPI& PM
1
1
1
1
1
Dir.MK,
Nasion al
Interna sional
-
Nasio nal
Intern asion al
Dir.MK
80%
80%
85%
85%
85%
Dir. MK
100%
100%
100%
100%
100%
Dir. KAU
60%
65%
70%
80%
90%
Dir.KAU
60%
70%
75%
80%
80%
Dir.KAU
60%
60%
70%
75%
80%
3%
Dir.KAU
Biru
Biru
Biru
Biru
Hijau
SS 3.4 Terwujudnya sistem manajemen 24. 22. Level IT terintregrasi IT sesuai dengan best practice
3%
Dir.KAU
Master plan
Siloed1
SS 4.1Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang 25. 23. Cost Reduction direncanakan SS 4.2 Terwujudnya peningkatan 24. Tingkat pertumbuhan pendapatan pendapatan
4%
3%
Siloed2 3%
Dir.KAU
3%
Dir KAU
10%
10%
10%
SS 2.5 Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang professional berbasis Good Clinical Governance
17. 15. RS terakreditasi
SS 3.1 Terwujudnya kompetensi SDM
Dir.PPI& PM 5%
5%
Nasional dan Internasional
18. 16. % capaian indikator medik 19. 17. temuan audit klinik yang ditindaklanjuti peningkatan 20. 18. % Staf dengan kompetensi yang sesuai
SS 3.2 Terwujudnya budaya korporat 21. SS 3.3 Terwujudnya sistem manajemen 22. fasilitas dan keselamatan, serta sarfas sesuai dengan best practice 23.
FINANCIAL
80%
70%
berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik 16. 14. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan)
5%
75%
60%
15. 13. % Peserta didik yang
LEARNING & GROWTH
PM
5% 5% 4%
19. Indeks Budaya Korporat
3%
20. Tingkat kehandalan fungsi sarpras 21. Tingkat Penilaian Proper
3%
3%
Integra ted-1 3%
10%
10%
Siloed-2
4%
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
A. RENCANA KINERJA TAHUNAN Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis tahun 2015 – 2019. Rencana Kinerja Tahunan menjadi dasar dalam menjalankan program dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Tahun 2015 Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
B. Perjanjian Kinerja tahun 2015 Rencana
Kinerja
Tahunan
selanjutnya
dituangkan
dalam
Perjanjian Kinerja yang disetujui dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan RI di awal tahun berjalan. Perjanjian Kinerja tersebut dilengkapi dengan alokasi anggaran yang akan digunakan selama Tahun Anggaran 2015. Berikut Perjanjian Kinerja yang dimaksud : Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja
Anggaran setelah direvisi yaitu Rp. 118.974.848.000 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada organisasi untuk mengetahui keberhasilan/ pencapaian dari aktivitas tersebut. Pada dasarnya pengukuran kinerja membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta selama kurun waktu Januari – Desember 2015. Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015 – 2019. Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun berjalan, membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun berjalan (tahun 2015) dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen rencana strategi bisnis, analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun pencapaian pernyataan kinerja. Pencapaian target kinerja didukung dengan alokasi anggaran baik dari APBN maupun BLU sebesar Rp. 118.974.848.000,- dan total realisasi anggaran untuk tahun 2015 adalah 113.308.906.502 (95,24% ). Selanjutnya Sasaran Strategis, Sasaran Strategis merupakan sasaran/ tujuan yang akan dicapai secara nyata oleh RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator dari masing-masing sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis RSPI Prof.Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut :
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Tabel 3.1 Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015
NO
1
2
SASARAN STRATEGI
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI
1. Tingkat Kepuasan pasien
65%
65,80%
101%
2. Tingkat Kepuasan staff
65%
49,60%
76,31%
3. Tingkat Kepuasan peserta didik
survey 2015
76,75%
100%
4. % Komplain yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
_
_
100%
Baseline
Baseline
100%
2
4
200%
100%
100%
100%
2
6
300%
2
0
0%
3
5
1
0
12. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian
70%
75%
13. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik
60%
14. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan)
1
Terwujudnya kepuasan stakeholder
5. Jumlah RS Regional Pelayanan Terwujudnya peran strategis sebagai pusat infeksi Infeksi Nasional 6. Angka HAIs
3
Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE
4
Terwujudnya pengelolaan bank BBT (bahan biologi tersimpan) berbasis biosafety dan biosecurity
7. Jumlah layanan unggulan Penyakit Infeksi 8. % capaian indikator BBT
5
6
7
%
Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian
Terwujudnya integrasi pendidikan berbaasis AHS, pelayanan dan penelitian
Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang professional berbasis Good Clinical Governance
9. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT 10. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan 11. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International
15. RS terakreditasi Nasional dan Internasional
167% 0%
107% 60% 100% 1 100%
Nasional
Dalam Proses
50%
16. % capaian indikator medik
80%
83%
103%
17. temuan audit klinik yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
8
Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM
18. % Staf dengan kompetensi yang sesuai
60%
95%
158%
9
Terwujudnya budaya korporat
19. Indeks Budaya Korporat
60%
Dalam proses
0%
20. Tingkat kehandalan fungsi sarpras
60%
66,35%
21. Tingkat Penilaian Proper
Biru
Biru
100%
Masterplan
Masterplan
100%
110%
10
Terwujudnya sistem manajemen fasilitas dan keselamatan, serta sarfas sesuai dengan best practice
11
Terwujudnya sistem manajemen IT sesuai dengan best 22. Level IT terintregrasi practice
12
Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang direncanakan
23. Cost Reduction
3%
5,49%
183%
13
Terwujudnya peningkatan pendapatan
24. Tingkat pertumbuhan pendapatan
10%
19,80%
198%
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tenang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes /52/2015 tentang Renstra Kemenkes tahun 2015-2019, serta SE Ditjen BUK No. HK.03.03/I/1032/2014 tentang RSB UPT Vertikal Ditjen BUK, maka RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso sebagai UPT Vertikal Ditjen BUK telah mempunyai Rencana Strategis baru yang sejalan dengan ketiga dokumen penting sebelumnya. Renstra tersebut lebih dikenal dengan Rencana Strategi Bisnis (RSB), RSB tersebut menjadi penjabaran Renstra Nasional dan Kementerian Kesehatan untuk periode 2015-2019. Periode 2015-2019 adalah periode baru sebagai pengganti periode sebelumnya yaitu 20102014. Untuk itu sulit untuk membandingkan hasil kinerja antara periode 2010-2014 dengan 2015-2019 mengingat perbedaan yang sangat mencolok terkait indikator-indikator yang ditetapkan di kedua periode tersebut. Realisasi Kinerja Tahun 2014 mengunakan indikator dokumen RENSTRA 2010 - 2014 NO
SASARAN
KEY PERFORMANCE INDICATOR
TARGET
REALISASI 2014
%
1
Terwujudnya peningkatan pendapatan
Tingkat pertumbuhan pendapatan
10%
15,70%
15,70%
2
Terwujudnya effisiensi anggaran
% cost reduction
5%
44,25%
4,62%
3
Terwujudnya peningkatan kompetensi staf
% staf dengan kompetensi sesuai
65%
65%
100%
4
Terwujudnya kepuasan staf
Pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4
10%
30,93%
300,93%
5
Terwujudnya peningkatan keandalan SarPar
Rata-rata OEE prasarana
60%
58%
96,67%
6
Terwujudnya produktivitas pelayanan
Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan
5%
8,85%
177%
7
Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen
% penyempurnaan prosedur pada level coorporat yang terimplementasi
80%
90%
112,5%
8
Terwujudnya peningkatan kualitas layanan non medik
% peningkatan kualitas layanan non medik
10%
93%
86,11%
9
Terwujudnya kepuasan external customer
% peningkatan kepuasan pasien
5%
3,10%
94,28%
10
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
% unit layanan yg memenuhi standar waktu tunggu
70%
66,67%
95,24%
Penurunan angka NDR (permil)
38‰
Terwujudnya peningkatan kualitas medik
Penurunan angka INOS
<2 %
Penurunan KTD & KNC (persen)
5%
Penurunan LOS
20%
50‰ 1,3 ‰ 18 5
12‰
11
16,50%
Pertumbuhan kajian penyakit infeksi
15%
15%
100%
EWARS
25%
25%
100%
12
Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi
80‰ 53‰
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan menggunakan indikator Rencana Strategi Bisnis 2015-2019 NO
SASARAN STRATEGI
INDIKATOR KINERJA 1. Tingkat Kepuasan pasien 2. Tingkat Kepuasan staff
49,60%
76,31%
76,75%
100,00%
4. % Komplain yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
2
5
6
7
Terwujudnya pengelolaan bank BBT (bahan biologi tersimpan) berbasis biosafety dan biosecurity
Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian
Terwujudnya integrasi pendidikan berbaasis AHS, pelayanan dan penelitian
Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang professional berbasis Good Clinical Governance
101%
65%
5. Jumlah RS Regional Pelayanan Terwujudnya peran strategis sebagai pusat infeksi Infeksi Nasional 6. Angka HAIs
4
%
65,80%
survey 2015
Terwujudnya kepuasan stakeholder
Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE
REALISASI
65%
3. Tingkat Kepuasan peserta didik
1
3
TARGET 2015
0
0
0
Baseline
Baseline
100%
7. Jumlah layanan unggulan Penyakit Infeksi
2
4
200%
8. % capaian indikator BBT
100%
100%
100%
2
6
300%
2
0
0%
3
5
167,00%
1
0
70%
75%
9. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT 10. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan 11. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International 12. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian 13. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik 14. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan) 15. RS terakreditasi Nasional dan Internasional 16. % capaian indikator medik 17. temuan audit klinik yang ditindaklanjuti
0%
107% 60%
60% 100%
1
1 100%
Nasional
Dalam Proses
Dalam Proses
80%
83%
103%
100%
100%
100%
8
Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM
18. % Staf dengan kompetensi yang sesuai
60%
95%
158%
9
Terwujudnya budaya korporat
19. Indeks Budaya Korporat
60%
Dalam proses
dalam Proses
Terwujudnya sistem manajemen fasilitas dan keselamatan, serta sarfas sesuai dengan b est practice
20. Tingkat kehandalan fungsi sarpras
60%
66,35%
10
21. Tingkat Penilaian Proper
Biru
Biru
100%
Masterplan
Masterplan
100%
110%
11
Terwujudnya sistem manajemen IT sesuai dengan 22. Level IT terintregrasi b est practice
12
Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang direncanakan
23. Cost Reduction
3%
5,49%
183%
13
Terwujudnya peningkatan pendapatan
24. Tingkat pertumbuhan pendapatan
10%
19,80%
198%
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah (2017) Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah (2017) NO
SASARAN STRATEGI
REALISASI 2015
TARGET 2017
65,80%
75%
2. Tingkat Kepuasan staff
49,6%
75%
3. Tingkat Kepuasan peserta didik
76,75%
87%
4. % Komplain yang ditindaklanjuti
100%
100%
0
1
Baseline
10%
7. Jumlah layanan unggulan Penyakit Infeksi
4
2
8. % capaian indikator BBT
100%
100%
6
2
0
4
5
5
0
3
12. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian
75%
80%
13. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik
60%
75%
14. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan)
1
1
Dalam Proses
_
16. % capaian indikator medik
83%
85%
17. temuan audit klinik yang ditindaklanjuti
100%
100%
95%
70%
Dalam proses
75%
66,35%
70%
Biru
Biru
Masterplan
Siloed 2
INDIKATOR KINERJA 1. Tingkat Kepuasan pasien
1
2
Terwujudnya kepuasan stakeholder
5. Jumlah RS Regional Pelayanan Terwujudnya peran strategis sebagai pusat infeksi Infeksi Nasional 6. Angka HAIs
3
Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE
4
Terwujudnya pengelolaan bank BBT (bahan biologi tersimpan) berbasis biosafety dan biosecurity
5
6
7
Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian
Terwujudnya integrasi pendidikan berbaasis AHS, pelayanan dan penelitian
Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang professional berbasis Good Clinical Governance
9. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT 10. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan 11. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International
15. RS terakreditasi Nasional dan Internasional
8
Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM
18. % Staf dengan kompetensi yang sesuai
9
Terwujudnya budaya korporat
19. Indeks Budaya Korporat
10
Terwujudnya sistem manajemen fasilitas dan 20. Tingkat kehandalan fungsi keselamatan, serta sarfas sesuai dengan best sarpras practice 21. Tingkat Penilaian Proper
11
Terwujudnya sistem manajemen IT sesuai dengan 22. Level IT terintregrasi best practice
12
Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang direncanakan
23. Cost Reduction
5,49%
3%
13
Terwujudnya peningkatan pendapatan
24. Tingkat pertumbuhan pendapatan
19,80%
10%
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
4. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2015 dengan Standar Nasional (jika ada) Indikator-indikator yang tercantum di Rencana Bisnis Strategi (RSB) merupakan indikator yang khas untuk masing-masing rumah sakit, belum ada standar nasional. 5. Analisis
Penyebab
Keberhasilan
/
kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Uraian kinerja dari masing-masing sasaran indikatornya adalah sebagai berikut : A. Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Untuk
mencapai
Sasaran
Strategis
Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholder, indikator kinerja yang digunakan yaitu Tingkat Kepuasan Pasien, Tingkat Kepuasan Staf, Tingkat Kepuasan Peserta Didik dan Persentase
(%)
Komplain
keberhasilan/kegagalan
atau
yang
ditindaklanjuti.
Analisis
pengingkatan/penurunan
penyebab
kinerja
serta
alternative solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tingkat Kepuasan Pasien Capaian indikator Tingkat Kepuasan Pasien untuk tahun 2015 adalah 101%. Tingkat kepuasan pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 65 % terhadap tingkat kepuasan pasien realisasi pencapaian yaitu
65,80% atau 101% dari target yang
ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Sudah ada dokumen SPO pelayanan keperawatan, ada kebijakan yang mengharuskan menjalankan pelayanan keperawatan sesuai SPO, keterlibatan aktif para Kepala Ruangan, berjalannya mekanisme penilaian kinerja perawat dan peran serta aktif unit kerja pendukung (IPS-RS, Kesling, K3 dll) Kendala : Reward yang relatif rendah dibandingkan UPT Vertikal lain dan Kantor Pusat, belum sempurnanya sistem reward and punishment, masih 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
terbatasnya sarana prasarana pendukung pelayanan keperawatan dasar. Solusi : Perbaikan sistem remunerasi, memperbanyak pelatihan Customer Service, peningkatan upaya- upaya memotivasi staf (terutama staf NAKES) 2. Tingkat Kepuasan Staff Capaian indikator Tingkat Kepuasan Staff untuk tahun 2015 adalah 76,31%. Tingkat Kepuasan Staff pada tahun 2015 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab kegagalan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab kegagalan : Indikator ini mentargetkan 65 % terhadap tingkat kepuasan staff realisasi pencapaian yaitu 49,6% atau 76,31% dari target yang ditetapkan. Penyebab kegagalan indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Ada beberapa instrumen dalam Quisioner survey yang terkait dengan administrasi kepegawaian sementara proses tersebut berkaitan dengan unit lain (Unit Utama dan Biro Kepegawaian) sehingga tidak sesuai dengan harapan. Kurang koordinasi antar unit Solusi : Melakukan evaluasi dan peningkatan pelayanan karyawan
3. Tingkat Kepuasan Peserta Didik Capaian indikator Tingkat Kepuasan Peserta Didik untuk tahun 2015 adalah 100%. Tingkat kepuasan peserta didik pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan.penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan survey kepuasan peserta didik terhadap tingkat kepuasan peserta didik realisasi pencapaian yaitu 76,75% atau 100% dari target yang ditetapkan. Penyebab keberhasilan indikator tersebut diperoleh dengan : 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Penyambutan mahasiswa baru dengan ramah oleh staff instalasi diklat Pemberian orientasi kepada peserta didik baru mengenai orientasi rumah sakit, bantuan hidup dasar, K3,PPI & Pasien Safety, sehingga memberi rasa nyaman kepada peserta didik Staff pengajar yang ramah & membimbing mahasiswa dengan baik Sarana dan Prasarana yang lengkap Diberi kepercayaan dalam melakukan kegiatan praktek namun dibawah suspensi/ pengawasan pengajar.
Gambar 3.1 Pengisian Kuesioner Peserta Didik
4. % Komplain yang ditindaklanjuti Capaian indikator % Komplain yang ditindaklanjuti untuk tahun 2015 adalah 100%. % Komplain yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator
ini
mentargetkan
100%
terhadap
ditindaklanjuti realisasi pencapaian yaitu
%
Komplain
yang
100% atau 100% dari target
yang ditetapkan. Penyebab keberhasilan indikator tersebut diperoleh dengan : Penanganan pengaduan/kompain, bahwa jumlah pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindak lanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
periode satu tahun, dibandingkan dengan jumlah semua pengaduan /komplain tertulis yang dilaporkan dalam periode tahun yang sama, dapat diselesaikan dengan baik dari target 100% dapat terealisasi. Kendala : Terdapat SDM Customer Care belum mengikuti pelatihan/workshop mengenai customer care Terdapat kotak saran yang tidak berfungsi dikarenakan rusak disekitar lantai 2 selasar antara poli kulit dan Instalasi SIM RS Tidak adanya kotak saran di IGD Tidak adanya kotak saran perawatan Nusa Indah 2 s/d 4 Tidak adanya kotak saran perawatan Dahlia 1 s/d 2 Solusi : Memberikan kesempatan SDM customer care untuk mengikuti pelatihan/workshop Kotak saran yang rusak diperlukan perbaikan segera Diadakan kotak saran di IGD Diadakan kotak saran perawatan Nusa Indah 2 s/d 4 Diadakan kotak saran perawatan Dahlia 1 s/d 2 Gambar 3.2 Pelayanan Customer Service
B. Terwujudnya peran strategis sebagai Pusat Infeksi Nasional Untuk mencapai Sasaran Strategis Terwujudnya peran strategis sebagai Pusat Infeksi Nasional, indikator kinerja yang digunakan yaitu Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi dan Angka HAIs.
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi Capaian indikator Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi untuk tahun 2015 belum ada target sehingga tidak ada pencapaian realisasi. Penyebab keberhasilan/kegagalan : Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi masih dalam
proses
penjajakan, beberapa rumah sakit sudah ada pembicaraan awal dan mereka bersedia untuk diadakan pertemuan awal tahun 2016 Kendala : Belum adanya perencanaan anggaran untuk kegiatan ini. Solusi : Segera tetapkan rumah sakit mana saja yang akan diajak kerja sama Membuat
perencanaan
anggaran
untuk
menunjang
kegiatan
pembinaan rumah sakit regional dan rumah sakit jejaring, Membuat Tim dan MOU kepada rumah sakit yang akan diajak kerjasama Menyusun program pelayanan penyakit infeksi 2. Angka HAIs Capaian indikator Angka HAIs untuk tahun 2015 adalah 100%. Angka HAIs pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan baseline terhadap capaian indikator Angka HAIs, realisasi/ pencapaiannya yaitu baseline atau 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Keberhasilan dalam pelaporan HAIs (VAP/HAP, IADP, dan ISK) RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso diperoleh dari peran aktif dari tim PPI, IPCN, dan link (IPCLN). Tersedianya formulir pelaporan beserta panduan kriteria HAIs mempermudah pencatatan. Kasus-kasus dugaan VAP yang dilaporkan dari ICU langsung ditelaah apakah benar VAP atau bukan. Penerapan bundles HAIs di ruang rawat telah diupayakan 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
maksimal untuk menekan angka HAIs. Selain dari pelaporan HAIs, dilakukan juga audit hand hygiene, monitoring ketersediaan sarana dan prasarana terkait PPI, serta supervisi yang berkesinambungan baik dari Kepala Ruangan, ronde Patient Safety dan ronde komite PPI sendiri. Komite PPI RSPI-SS dalam menjalankan tugas dan fungsinya juga mendapat dukungan dari manajerial. Adanya pelatihan-pelatihan terkait PPI bagi tenaga kesehatan yang tergabung dalam komite PPI maupun link, serta adanya IPCN yang sudah purna waktu. Berdasarkan RSB, tahun 2015 dan 2016 Komite PPI berupaya mendapatkan
baseline
HAIs,
diharapkan
setelah
data
dasar
didapatkan, Komite PPI dapat menetapkan target pencapaian kinerja di tahun kedepannya. Kendala : Dari keempat HAIs yang dilakukan surveilans, kasus IDO dan kasus ISK belum maksimal pelaksanaan. Dikarenakan pelaporan mengenai IDO baru berasal dari ruang rawat yang menangani kasus bedah dan IBS. Sedangkan belum ada pelaporan dari poliklinik menangani kasus bedah setelah pasien pulang rawat. Sedangkan untuk kasus ISK kendala pada pemeriksaan kultur Solusi : Diharapkan
setelah
adanya
surat
Direktur
Utama
no.
112.02.01/VII.3/641/2016 yang meminta kepada Instalasi/ SMF/ Unit untuk melakukan pemeriksaan kultur dan uji kepekaan antibiotik terhadap kasus-kasus: Sepsis, Hospital Acquired Infections, dll, penetapan kasus HAIs lebih maksimal.
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.3 Penyuluhan Hand Hygiene
C. Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE Untuk mencapai Sasaran Strategis selanjutnya yaitu Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE, indikator kinerja yang digunakan adalah Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi Capaian indikator Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi untuk tahun 2015 adalah 200%. Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi pada tahun 2015 telah mencapai bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 2 layanan unggulan terhadap Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi realisasi pencapaian yaitu 4 layanan unggulan atau 200 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Semua sudah berjalan dan ada kelompok kerjanya, masing-masing POKJA setiap bulannya melaporkan hasil kerjanya ke Direktur Utama Kendala : Kurangnya fasiitas, seperti tempat kerja dan penyimpanan dokumen, ATK, komputer, alur pelaporan, dll Solusi : Setiap pokja memiliki program kerja, pedoman, SPO tersendiri. Perlu adanya sosialisasi, refreshing dari tiap-tiap poka kepada semua unsur atau unit terkai mengenai kasus penyakit yang mereka tangani Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara lengkap.
Gambar 3.4 Pelayanan Konseling POKJA HIV
Gambar 3.5 Sosialisasi MERS-CORV
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
D. Terwujudnya pengelolaan Bank BBT (Bahan Biologi Tersimpan) berbasis Biosafety dan Biosecurity Untuk mencapai Sasaran strategi terwujudnya pengelolaan Bank BBT (Bahan Biologi Tersimpan) berbasis biosafety dan biosecurity, indikator kinerja yang digunakan yaitu persentase capaian indikator BBT dan Jumlah Kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Persentase capaian indikator BBT. Capaian indikator persentase capaian indikator BBT untuk tahun 2015 adalah 100%. Persentase capaian indikator BBT pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 100 % terhadap persentase capaian indikator BBT realisasi pencapaian yaitu
100% atau 100% dari target yang
ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Hasil % capaian indikator BBT tidak tergantung dari jumlah sampel, walaupun hanya disimpan 1 sampel saja tetapi merupakan kasus yang sangat jarang maka % capaian indikator BBT bernilai 100%. Pencapaian tersebut juga sesuai dengan definisi operasional yang tertera pada Rencana Strategis Bisnis (RSB) yaitu: persentase jumlah BBT yang disimpan.
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.6 Pengujian Sampel BBT
2. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT Capaian indikator Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT untuk tahun 2015 adalah 300%. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator
ini
mentargetkan
2
kajian/penelitian
terhadap
jumlah
kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT realisasi pencapaian yaitu 6 yang terdiri dari 3 kajian dan 3 penelitian atau 300% dari target yang ditetapkan. Penyebab keberhasilan indikator tersebut diperoleh dengan : Hasil pencapaian jumlah clinical research yang memanfaatkan data dan BBT terdiri dari 2 penelitian kerjasama dan 1 penelitian internal yang difasilitasi oleh Instalasi Penelitian. peningkatan jumlah kajian / penelitian yang menggunakan data informasi BBT dan BBT (berupa spesimen (yang berupa spesimen murni, isolat, DNA/RNA) yang diambil dari pasien klinis yang diperlakukan sebagai BBT, dan ditujukan untuk mendapatkan hasil penelitian dalam bentuk basic research & translational research. Adanya
kerjasama
penelitian
dengan
lembaga
penelitian
dan
anggaran penelitian 29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Memanfaatkan data sekunder yang ada di rumah sakit Mengoptimalkan SDM yang ada di Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko. Melaksanakan koordinasi yang baik dengan unit lain di rumah sakit dalam menentukan bahan/materi kajian yang akan dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Kendala : Keterbatasan kompetensi dan kapasitas SDM dalam melaksanakan kajian/penelitian khususnya dalam ilmu imunologi (tenaga yang ada bukan kompetensi Dokter/Biomedik). Minimnya minat tenaga yang ada di rumah sakit untuk melakukan kajian/penelitian. Tata hubungan kerja antar bidang dan instalasi di Direktorat Pengkajian Infeksi dan Penyakit Menular belum tertata dengan baik. Keterbatasan alokasi anggaran untuk melaksanakan kajian / penelitian yg menggunakan reagen/ bahan habis pakai Ketiadaan alokasi anggaran untuk berlangganan jurnal online sebagai pendukung literatur kajian/ penelitian Jaringan internet belum mendukung untuk sarana kerja dan fasilitas langganan jurnal online (IP address RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso masih bersifat dinamis). Dalam pelaksanaan kajian menggunakan data sekunder dari data rekam medik ditemukan beberapa kendala : pengisian data rekam medis tidak lengkap, ketidaklengkapan form rawat inap di buku rekam medis, tidak tersedianya tempat khusus bagi peneliti/pengambil data untuk melakukan pengisian data di rekam medis . Solusi: Perlunya peningkatan kapasitas SDM untuk melaksanakan kajian dan penelitian (metodologi, analisa data, penulisan ilmiah,, dll). Perlunya pembentukan Komite Rekam Medis yang melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terkait rekam medis. Penyusunan Tata Hubungan Kerja RSPI-SS secara lengkap Penambahan alokasi anggaran Usulan jaringan internet statis (koordinasi SIM RS) 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Perbaikan dan pengisian secara lengkap data rekam medik (koordinasi dengan Instalasi Rekam Medik).
Gambar 3.7 Pemanfaatan BBT
E. Terwujudnya Penguatan Rumah Sakit Untuk Kajian dan Penelitian Untuk mencapai Sasaran Strategis berikutnya yaitu Terwujudnya Penguatan Rumah Sakit Untuk Kajian dan Penelitian, indikator kinerja yang digunakan adalah Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan dan Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan
Nasional
keberhasilan/kegagalan
dan
atau
International.
Analisis
pengingkatan/penurunan
penyebab
kinerja
serta
alternatif solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Hasil Kajian/ Penelitian Translational yang diaplikasikan pada Standar Pelayanan Capaian Hasil Kajian/ Penelitian Translational yang diaplikasikan pada Standar Pelayanan untuk tahun 2015 adalah 0%. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan pada tahun 2015 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab kegagalan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab kegagalan : Indikator
ini
mentargetkan
2
kajian/penelitian
Translational
yang
diaplikasikan pada standar pelayanan realisasi pencapaian yaitu
0
kajian/penelitian atau 0 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Minimnya minat ketersediaan anggaran untuk bahan habis pakai, reagen untuk penelitian yang memanfaatkan BBT
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Keterbatasan kompetensi dan kapasitas SDM dalam melaksanakan kajian/penelitian khususnya dalam ilmu imunologi (tenaga yang ada bukan kompetensi dokter/Biomedik). Minimnya minat tenaga yang ada di rumah sakit untuk melakukan kajian/penelitian. Fokus pelaksanaan kajian/penelitian belum terkoordinasi dengan baik agar sesuai dengan permintaan pengguna (RSPI SS dan program pengendalian penyakit infeksi) agar dapat diaplikasikan menjadi standar pelayanan (translational research). Keterbatasan kualitas standar ilmiah dan etik dari kajian dan penelitian yang selama ini dilaksanakan. Solusi : Perlunya peningkatan kapasitas SDM untuk melaksanakan kajian dan penelitian (metodologi, analisa data, penulisan ilmiah,, dll). Peningkatan koordinasi dengan unit terkait di rumah sakit tentang topik kajian/penelitian yang dapat diaplikasikan dalam standar pelayanan Perlunya peningkatan kualitas kajian dan penelitian sesuai standar ilmiah dan etik. Perlunya
peningkatan
intensitas
komunikasi
dengan
bagian
perencanaan dan anggaran serta bagian umum untuk dapat memahami substansi dari kebutuhan anggaran dan kebutuhan SDM Pengkajian. Penambahan alokasi anggaran Perlunya bimbingan dalam bentuk konsultan dan kerjasama dengan lembaga penelitian lain, agar kajian dan penelitian yang dilaksanakan layak dipublikasikan karena memenuhi standar ilmiah dan etik.
2. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International Capaian Hasil kajian/ penelitian yang dipublikasikan tahun 2015 untuk Nasional mencapai 167% dan tidak tercapai untuk internasional. penyebab keberhasilan dan kegagalan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan :
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Indikator ini mentargetkan 3 kajian/penelitian nasional dan 1 internasional realisasi pencapaian yaitu
5 penelitian nasional atau 0 internasional
Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Pencapaian jumlah penelitian yang dipublikasikan nasional sebanyak 5 artikel dilaksanakan oleh SDM RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dimana 2 penelitian menggunakan anggaran BLU 2012 dan 3 lainnya merupakan penelitian dengan anggaran pribadi menyangkut penelitian pendidikan. Tidak adanya penelitian yang dipublikasikan internasional karena kompetensi SDM untuk mengakses publikasi internasional belum berpengalaman. Penyebab kegagalan : Minimnya minat tenaga yang ada di rumah sakit untuk melaksanakan kajian/penelitian Keterbatasan kualitas standar ilmiah dan etik dari kajian dan penelitian yang selama ini dilaksanakan. Solusi : Meningkatkan kompetensi SDM dengan pelatihan Memfasilitasi dana publikasi. Mengadakan jaringan internet dengan IP Address statis agar dapat digunakan untuk menunjang langganan jurnal internasioanl online Perlunya bimbingan dalam bentuk konsultasi dan kerjasama dengan lembaga penelitian lain, agar kajian dan penelitian yang dilaksanakan layak dipublikasikan karena memenuhi standar ilmiah dan etik Perlunya peningkatan kualitas kajian dan penelitian sesuai standar ilmiah dan etik. Perlunya peningkatan kapasitas SDM untuk melaksanakan kajian dan penelitian (metodologi, analisa data, penulisan ilmiah,, dll).
F. Terwujudnya integrasi pendidikan berbasis AHS, pelayanan dan penelitian Untuk mencapai Sasaran strategi terwujudnya Terwujudnya integrasi pendidikan berbasis AHS, pelayanan dan penelitian, indikator kinerja yang digunakan yaitu Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian, % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik, dan Jumlah jenis kasus sulit 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan). Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan Capaian indikator Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan untuk tahun 2015 adalah 107%. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 70% realisasi pencapaian yaitu 75% atau 107 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Dalam pendidikan berbasis AHS,FKUI secara otomatis menitipkan modul kepada mahasiswa PSPD baru setiap siklusnya (kasus anak dan paru) Pada program PPDS (spesialis paru) modul telah diberikan oleh koordinator pendidikan smf paru kepada instalasi Diklat Pada
program
pendidikan
berbasis
AHS,
segala
kegiatan
kependidikan harus berbasis/mengacu kepada modul. Kendala : Program PPDS interna belum menyerahkan modul terintegritasi Jarang/kurangnya komunikasi dengan PPDS internal menjadi kendala utama, karena pada setiap siklusnya PPDS jarang yang melaporkan diri ke Instalasi Dikat Solusi : Secara intens berkoordinasi dengan pihak FKUI SMF penyakit dalam mengenai permintaan modul
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.8 penerapan modul pada mahasiswa peserta didik
2. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik Capaian indikator % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik untuk tahun 2015 adalah 100%. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 60% realisasi pencapaian yaitu 60% atau 100 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : 3 Stase (PSPD Anak, Paru & PPDS Paru) telah melakukan presentasi CBD case by discussion untuk menilai kasus sulit . Masing-masing SMF dan stase letak menentukan jenis kasus sulit : PSPD anak : Difteri PSPD paru : TB HIV PPDS paru : Infeksi oportunistik TB HIV Setelah dilakukan penilaian para peserta didik mampu menangani/ membahas dengan baik kasus tersebut seteah diberikan penilaian oleh pembimbing.
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.9 Aktifitas peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik
3. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan Capaian indikator Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan untuk tahun 2015 adalah 100%. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 1 kasus realisasi pencapaian yaitu terdapat 1 kasus yaitu Mers Cov atau 100 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Saat terjadi outbreak Mers Cov di korea Selatan pada tahun 2015, RSPI Prof.Dr.Sulianti saroso berinisiatif untuk mengangkat Mers Cov menjadi sebuah kasus sulit baru yang menjadi model pelayanan, penelitian dan pendidikan
Dengan cara mengadakan sosialisasi Mers Cov kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan membuat alur rujukan pada penanganan kasus RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso yang dirangkum dalam sebuah sistem rujukan yang telah disosialisasikan ke seluruh khalayak.
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.10 Mers Cov Update se DKI
G. Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang profesional berbasis Good Clinical Governance Untuk mencapai Sasaran Strategis selanjutnya yaitu Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang profesional berbasis Good Clinical Governance, indikator kinerja yang digunakan yaitu RS terakreditasi Nasional dan Internasional, % Capaian Indikator Medik dan temuan Audit Klinik yang ditindaklanjuti.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
pengingkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah diakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. RS terakreditasi Nasional dan Internasional Capaian indikator RS terakreditasi Nasional dan Internasional untuk tahun 2015 adalah masih dalam proses. Indikator tersebut pada tahun 2015 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab kegagalan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab kegagalan : Indikator ini mentargetkan nasional realisasi pencapaian yaitu masih dalam proses atau 50% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Kondisi saat ini masih dalam proses pendampingan, masih banyak dokumen dan persyaratan akreditasi yang belum memenuhi standar akreditas versi 2012. Solusi : Segera melengkapi semua dokumen terkait akreditasi versi 2012
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Gambar 3.11 Bimbingan Akreditasi
2. % Capaian indikator medik Pencapaian % Capaian Indikator Medik untuk tahun 2015 adalah 103%. Capaian indikator medik pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 80% realisasi pencapaian yaitu 83% atau 103% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : SMF Anak sesuai dengan SPM dari IDAI bahwa setiap pasien dengan diare murni tanpa kompikasi tidak memakai antibiotik SMF Paru pencatatan terputus karena adanya aturan dari BPJS setiap pasien TB tanpa komplikasi harus dikembalikan pengobatannya ke puskesmas atau pelayanan primer, kurangnya kesadaran dari pasien akan pentingnya pengobatan TB yang tuntas.
Kendala : SMF Paru : kebijakan atau aturan dari BPJS, masih banyak pasien yang tidak datang berobat karena merasa sudah sehat, padahal pengobatan belum selesai sehingga putus obat. Solusi :
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
SMF Anak agar pelaksanaan pengobatan lebih terarah perlu dibuatkan SPO, pedoman, Clinical pathway, PPK mengenai penanganan pasien anak dengan kasus diare SMF Paru perlu adanya pembahasan lebih lanjut kepihak BPJS, adakan kerjasama dengan jejaring (puskemas, klinik pengobatan, RSUD) tingkatkan kembali peran aktif WASOR TB, engkapi data pasien (Nama, Alamat, No. Telepon, PMO) untuk mengingatkan pasien saatnya kontrol, penyempurnaan SPO, PPK, pedoman penanganan pasien TB.
3. Temuan audit klinik yang ditindaklanjuti Capaian indikator Temuan Audit Klinik yang ditindaklanjuti untuk tahun 2015 adalah 100%. Capaian indikator Temuan Audit Klinik yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 100 % realisasi pencapaian yaitu 100% atau 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Semua temuan yang diperoleh pada saat audit klinik keperawatan, sudah ditiindaklanjuti oleh Bidang Keperawatan ke berbagai pihak sesuai dengan temuan tersebut. Audit Klinik khususnya audit klinik keperawatan dilakukan secara berkala menggunakan form yang sudah ada diantaranya kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan keperawatan meliputi keramahan, pemberian informasi, kecepatan penanganan dan kenyamanan dengan cara form kita serahkan ke masing-masing penanggung jawab ruangan untuk dapat dibagikan kepasien sesuai kriteria (minimal 3 hari perawatan) Setelah form terisi segera dikembalikan kebidang keperawatan untuk selanjutnya dilakukan rekapitulasi, dianalisa, dan selanjutnya ditindak lanjuti sesuai permasalahan yang ditemukan. Untuk audit klinik keperawatan keselamatan pasien kami melakukan koordinasi dengan tim keselamatan pasien rumah sakit dan tim PPI RS 39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
sehingga jika ditemukan masalah yang terkait dengan pelayanan keperawatan segera melakukan tindak lanjut. Adanya issue atau laporan kasus diare tidak terkontrol pemberian cairannya sebagai tindak lanjut bidang keperawatan segera membuat standar dan kriteria audit klinik diare, selanjutnya mengumpukan data dengan meminta nama dan register pasien anak dengan diagnosa medis diare selanjutnya membuat surat peminjaman berkas rekam medis ke instalasi rekam medis. Setelah berkas rekam medis siap kami melakukan audit dengan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan dan kemudian dianalisa.
H. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM Untuk mencapai Sasaran Strategis selanjutnya yaitu Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM, indikator kinerja yang digunakan adalah Persentase Staf dengan kompetensi yang sesuai. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan
atau
pengingkatan/penurunan
kinerja
serta
alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Persentase Staf dengan kompetensi yang sesuai. Capaian indikator Persentase Staf dengan kompetensi yang sesuai untuk tahun 2015 adalah 90% (158% dari target yang ditetapkan). Persentase Staf dengan kompetensi yang sesuai pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan melampaui. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 60% dan ternyata realisasi pencapaian yaitu 90% atau 158% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Nomenklatur dan pemetaan sudah sesuai dengan kompetensi dan pendidikan Kendala : Ada 26 pegawai dari 513 pegawai yang bekerja di unit-unit tertentu yang belum sesuai dengan kompetensi dan pendidikannya Solusi : Melakukan proses rotasi
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
I. Terwujudnya Budaya Korporat Untuk mencapai Sasaran Strategis berikutnya yaitu Terwujudnya Budaya Korporat, indikator kinerja yang digunakan adalah Indeks Budaya Korporat.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
pengingkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: Indeks Budaya Korporat Capaian indikator Indeks Budaya korporat untuk tahun 2015 adalah Masih dalam proses. Indeks Budaya Korporat pada tahun 2015 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab kegagalan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab kegagalan : Indikator ini mentargetkan 60% realisasi pencapaian yaitu masih dalam proses dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Belum dilaksanakan pengukuran Indeks Budaya Korporat karena belum semua karyawan mengikuti pelatihan budaya korporat ( 19,3% yang sudah mengikuti pelatihan ) Kendala : Belum tersedianya anggaran untuk melakukan pelatihan budaya korporat seluruh karyawan RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso. Solusi : Mengikutsertakan semua pegawai dalam pelatihan budaya korporat. Sedang berproses untuk persiapan pengukuran indeks budaya korporat Gambar 3.12 Sertifikat Budaya Koorporate
J. Terwujudnya sistem manajemen fasilitas dan keselamatan, serta sarfas sesuai dengan best practice Untuk mencapai Sasaran strategi Terwujudnya sistem manajemen fasilitas dan keselamatan, serta sarfas sesuai dengan best practice indikator kinerja yang digunakan yaitu Tingkat Kehandalan Fungsi Sarpras dan Tingkat Penilaian Proper. Analisis penyebab keberhasilan/
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tingkat kehandalan fungsi sarpras Capaian indikator tingkat kehandalan fungsi sarpras untuk tahun 2015 adalah 66,35% (110% dari target yang ditetapkan). Tingkat Kehandalan Fungsi Sarpras pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 60% realisasi pencapaian yaitu 66,35% atau 110% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Melakukan Inventarisasi kondisi peralatan atau sarpras yang berfungsi baik atau rusak Mengalokasikan anggaran pemeliharaan yang sesuai dengan skala prioritas Melaksanakan peremajaan sarana prasarana secara bertahap dan terencana Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara rutin Melakukan perencanaan dan menyiapkan pengadaan suku cadang yang mudah dan berkualitas Melakukan modifikasi peralatan secara mandiri untuk peralatan yang sudah tidak tersedia suku cadangnya agar dapat berfungsi Kendala : Pembiayaan
pemeliharaan
yang
kurang
memadai
sehinggga
pemeliharaan kurang maksimal Adanya sarpras atau peralatan sudah usang (sudah melampaui usia keteknisan alat) beroperasi lebih dari 20 tahun Ketersediaan suku cadang sulit Belum memadai sarana prasarana sesuai standar kebutuhan rumah sakit Kemampuan SDM terbatas Solusi:
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Perlunya
penambahan
biaya
pemeliharaan
yang
cukup
agar
pemeliharaan berjalan baik Melakukan peremajaan sarana dan prasarana atau peralatan yang sudah melampaui usia teknis penggunaan Melakukan pengadaan alat/barang dengan generasi terbaru yang mudah dalam pemeliharaan Melakukan peningkatan kemampuan SDM dengan mengikuti pelatihan teknis sesuai dengan bidang keahliannya Melakukan peningkatan kuantitas dan kuaitas sarana prasarana yang sesuai standar yang berlaku.
Gambar 3.13 Pemeliharaan Utilitas listrik
2. Tingkat Penilaian Proper Capaian indikator Tingkat Penilaian Proper untuk tahun 2015 adalah Proper Biru (100% dari target yang ditetapkan). Tingkat Penilaian Proper pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab Keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan Proper Biru, ternyata realisasi pencapaian yaitu Biru atau 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : a. Taat dalam pelaporan data yang dikirim : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Jakarta 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Kantor LH Kota Administratif Jakarta Utara Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Dirjen P2PL Pusat Ekoregion Jawa – Yogyakarta b. Taat dalam Pengendalian Pencemaran Air (PPA), antara lain : Memiliki izin pembuangan limbah cair (IPLC) Hasil pemeriksaan sampel limbah cair memenuhi persyaratan baku mutu kesehatan lingkungan c. Taat dalam Pengendalian Pencemaran Udara (PPU), antara lain : Memiliki izin incenerator ( izin sudah habis ) namun menggunakan jasa pihak ketiga dalam pengangkutan limbah medis yang berizin dari KLHK Hasil pemeriksaan uji emisi (genset, kendaraan dinas, incenerator) harus memenuhi syarat baku mutu kesehatan lingkungan d. Taat dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) Memiliki izin TPS LB3 Pengangkutan limbah B3 menggunakan jasa pihak ketiga yang memiliki rekomendasi dari KLHK dan BPLHD DKI Jakarta Adanya pencatatan rutin timbulan limbah B3 dalam bentuk logbook dan neraca LB3 e. Memiliki dokumen lingkungan : AMDAL RKL –RPL Kendala : Dokumen AMDAL yang dimiliki masih tahun 1993 sehingga perlu adanya updating AMDAL Izin incenerator habis (sedang dalam proses perpanjangan izin) Bilamana izin yang dimiliki sudah habis (incenerator, IPAL, TPSB3), AMDAL, MOU dengan pihak ketiga pengelola limbah B3 yang memiliki rekomendasi dari KLHK dan BPLHD sudah habis, maka harus melakukan perpanjangan izin karena merupakan pintu utama dalam mencapai peringkat BIRU. Hasil pemeriksaan uji emisi genset masih belum 100% memenuhi persyaratan baku mutu ( parameter NO2 melebihi baku mutu) , harus berkoordinasi dengan IPSRS 44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Solusi : Untuk limbah B3 Sudah mengajukan surat permohonan namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut.
Gambar 3.14 Sertifikat PROPER
K. Terwujudnya sistem manajemen IT sesuai dengan best practice Untuk mencapai Sasaran strategi Terwujudnya Sistem Manajemen IT sesuai dengan best practice, indikator kinerja yang digunakan yaitu Level IT
terintregrasi.
Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
pengingkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Level IT terintregrasi Capaian indikator Level IT terintregrasi untuk tahun 2015 adalah Masterplan (100% dari target yang ditetapkan). Level IT terintregrasi pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan dokumen masterplan, ternyata realisasi pencapaian yaitu sudah terdapat dokumen masterplan atau 100% dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Terbentuknya Tim Penyusunan Masterplan menjadi 3 tim yang terdiri dari Tim Manajerial, Tim Hardware dan Tim Software Pengevaluasian
data
dan
bahan
yang
didapat
dalam
Rapat
Penyusunan Masterplan. 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Penyusunan akhir Masterplan dalam bentuk hardcopy. Pelaksanaan sesuai dengan time table Kendala : Masterplan telah dibuat tetapi masih belum sempurna karena adanya masukan dari konsultan IT yang lebih berpengalaman Solusi : Masterplan yang ada sebaiknya dikonsulkan ke Konsultan IT yang berkompeten. Untuk itu perlu diadakan kebutuhan tenagan konsultan IT yang akan mendampingi dan mengevauasi jalannya masterplan tersebut. L. Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang direncanakan Untuk mencapai Sasaran strategi Terwujudnya Kendali Biaya sesuai dengan target yang direncanakan, indikator kinerja yang digunakan yaitu Cost Reduction. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau pengingkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Cost Reduction Capaian indikator Cost Reduction untuk tahun 2015 adalah 5,49% (183% dari target yang ditetapkan). Cost Reduction pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab Keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 3 % pencapaian yaitu 5,49% atau 183 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan : Melakukan efisiensi belanja operasional Terjadi kenaikan pendapatan operasional M. Terwujudnya peningkatan pendapatan Untuk mencapai sasaran strategi terwujudnya peningkatan pendapatan, indikator kinerja yang digunakan yaitu Tingkat pertumbuhan pendapatan. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau pengingkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut :
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
1. Tingkat pertumbuhan pendapatan Capaian indikator tingkat pertumbuhan pendapatan untuk tahun 2015 adalah 19,80% (198% dari target yang ditetapkan). Tingkat pertumbuhan pendapatan pada tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan. Penyebab keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Penyebab keberhasilan : Indikator ini mentargetkan 10 % pencapaian yaitu 19,80% atau 198 % dari target yang ditetapkan. Pencapaian indikator tersebut diperoleh dengan :
Kenaikan kunjungan pasien BPJS dengan tarif BPJS yang rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan tarif pasien umum di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso .
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya A. Sumber Daya Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran didukung dengan sumber daya yaitu : sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan sumber daya sarana dan prasarana. 1. Sumber Daya Manusia Tabel 3.3 Sumber Daya Manusia
SDM menurut Pendidikan
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
SDM Menurut Golongan
SDM Menurut Jabatan
2. Sumber Daya Keuangan Pelaksanaan program dan kegiaan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran unuk mewujudkan visi dan misi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso didukung dengan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupu pendapatan fungsional (PNBP) dengan rincian sebagai berikut :
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Tabel 3.4 Realisasi Belanja TA 2015 MAK 2094 I A. 511111 511119 511121 511122 511123 511124 511125 511126 511129 511147 511151 512211
Anggaran Realisasi Setelah Revisi Belanja Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknik Lainnya SetDitjen BUK Belanja Sumber Dana Rupiah Murni 77.306.631.000 72.156.880.207 BELANJA PEGAWAI 30.262.570.000 28.739.065.478 Belanja Gaji Pokok PNS 20.118.347.000 19.190.563.600 Belanja Pembulatan Gaji PNS 390.000 283.070 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1.406.213.000 1.386.498.030 Belanja Tunj. Anak PNS 430.783.000 402.103.938 Belanja Tunj. Struktural PNS 399.800.000 389.905.000 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.944.620.000 1.944.619.400 Belanja Tunj. PPh PNS 791.298.000 445.711.420 Belanja Tunj. Beras PNS 1.272.569.000 1.165.238.720 Belanja Uang Makan PNS 3.030.000.000 2.979.523.000 Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka 28.160.000 8.883.300 Belanja Tunjangan Umum PNS 269.430.000 254.825.000 Belanja Uang Lembur 570.960.000 570.911.000 Uraian
B. BELANJA BARANG 5211 Belanja Barang Operasional
%
93,34 94,97 95,39 72,58 98,60 93,34 97,53 100,00 56,33 91,57 98,33 31,55 94,58 99,99
27.144.061.000 17.129.225.000
23.587.174.434 16.536.026.893
86,90 96,54
1.185.500.000 205.960.000 15.737.765.000
1.185.467.206 204.680.000 15.145.879.687
100,00 99,38 96,24
3.049.225.000
676.949.270
22,20
2.900.645.000 148.580.000
528.369.270 148.580.000
18,22 100,00
3.771.326.000
3.748.316.028
99,39
2.583.348.000 184.404.000 270.972.000 732.602.000
2.583.276.540 184.401.345 270.901.712 709.736.431
100,00 100,00 99,97 96,88
3.194.285.000
2.625.882.243
82,21
973.700.000 98.022.000 1.609.817.000 195.546.000 317.200.000
972.489.858 96.815.189 1.556.577.196 195.545.570 309.944.600
99,88 98,77 96,69 100,00 97,71
2090 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan C. BELANJA MODAL 19.900.000.000 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 19.022.000.000
19.830.640.295 19.013.640.865
99,65 99,96
19.022.000.000
19.013.640.865
99,96
878.000.000
521111 521115 521811
Belanja Keperluan Perkantoran (ATK,Cetakan, RT,dll) Belanja Honor Operasional Satuan Kerja Belanja Barang Persediaan Konsumsi
5212 Belanja Barang Non Operasional 521211 521213
Belanja Bahan Honor Kegiatan
52211 Belanja Langganan Daya dan Jasa 522111 522112 522113 522191
Listrik Telepon Air Belanja Jasa Lainnya
5231 Belanja Pemeliharaan 523111 523112 523121 523136 523191
532111
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
816.999.430
93,05
533111
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan
878.000.000
816.999.430
93,05
2090 II 525111 525112 525113 525114 525115 537112 537113
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan Belanja Sumber Dana Badan Layanan Umum 41.668.217.000 Belanja Gaji dan Tunjangan 20.448.397.000 Belanja Barang 9.184.540.000 Belanja Jasa 6.593.254.000 Belanja Pemeliharaan 2.277.366.000 Belanja Perjalanan 1.994.557.000 Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLU 1.006.283.000 Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLU 163.820.000 Total Belanja (I) + (II) 118.974.848.000
41.152.026.295 20.065.714.314 9.104.575.002 6.592.965.421 2.241.259.595 1.990.600.234 993.094.229 163.817.500 113.308.906.502
98,76 98,13 99,13 100,00 98,41 99,80 98,69 100,00 95,24
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada tahun 2015 dari data Barang Milik Negara (BMN) diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Barang Milik Negara BMN NO
URAIAN
BMN
INTRAKOMTABEL EKTRAKOMTABEL
GABUNGAN (RP)
(RP)
(RP)
238.346.277.436
248.108.475
Aset Tetap
22.911.641.534
22.556.690
Penyusutan
(1.939.615.130)
(7.031.070)
(1.946.646.200)
259.318.308.840
263.632.095
259.581.935.935
Posisi Awal 1
(1 Januari
238.594.383.911
2015 ) 2 3
Penambahan
22.934.198.224
Posisi Akhir 4
(31 desember 2015)
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian perjanjian kinerja Tabel 3.6 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian perjanjian kinerja KPI
PROGRAM INDUK
1. Tingkat Kepuasan pasien
Peningkatan kepuasan pasien
2. Tingkat Kepuasan staff
Peningkatan kualitas pelayanan untuk staff
3. Tingkat Kepuasan peserta didik
4. % Komplain yang ditindaklanjuti
Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu Penyelenggaraan Diklat
Pengembangan Sistem Pelaporan terintegrasi
PROGRAM 2015
Analisis Program 2015
Evaluasi dan peningkatan kepuasan pasien
Pelaksanaan survey kepuasan pasien,
1. Survey Kepuasan Staf
Pelaksanaan survey dilaksanakan secara rutin setiap tahun
2. Evaluasi dan peningkatan kepuasan staf
Sudah dilaksanakan evaluasi terhadap hasil survey dan sudah dilakukan usaha peningkatan pelayanan terhadap karyawan dengan mengadakan pelatihan budaya korporate.
Meningkatkan keandalan tenaga pendidik , daya tanggap, kepastian (accuracy) Instalasi Diklat dalam memberikan jasa pendidikan serta penampilan fasilitas fisik sarana dan prasarana
Membuat form survey kepuasan peserta didik
1. Penyelesaian komplain secara terintegrasi
Telah berkoordinasi dengan unit terkait, melaporkan kepada ka. Sub.bagian hukmit & Ka. Bag Umum
2. Penyusunan kebijakan dan prosedur tentang layanan Customer Service / Care dan Layanan Komplain 3. Monev penanganan komplain
Sudah terdapat SPO & Pedoman
51
Pelaksanaan MONEV rutin setiap 3 bulan, Pelaksanaan pelatihan Budaya Korporat Pengadaan unit Customer Service
Melakukan survey kepuasan kepada seluruh peserta didik Membuat rata-rata nilai kepuasan mahasiswa selama 1 tahun Melakukan perhitungan (max nilai 100 dari setiap quesioner)
Tedapat rapat rutin dengan ka. Sub.bagian umum setiap minggu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
5. Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi
Urban Health Project
Melakukan MoU dengan RS Jejaring (DKI dan sekitarnya) dan RS Regional (Sister Hospital), penyusunan program pelayanan penyakit infeksi dan sharring experience
Baru dalam tahap penjajakan, sudah ada pembicaraan pertama dengan RS jejaring (RSUD) se DKI Jakarta, Bekasi dan Depok
6.
Penurunan angka HAI’s
Revisi Pedoman dan standar PPI, peningkatan kompetensi SDM dan pemenuhan sarana prasarana
Sudah dikerjakan revisi pedoman PPI, Revisi SPO PPI
Angka HAIs
Membuat Pedoman Organisasi Membuat Panduan-panduan tentang : Hand Hygiene, Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), ICRA (Infections Control Risk Assessment), Surveilans HAIs. Mengikuti Pelatihan bagi tim PPI yaitu: Kursus dasar PPI yang diselenggarakan PERDALIN Jakarta sebanyak 2 orang dan kursus Lanjut PPI yang diselenggarakan PERDALIN Jakarta sebanyak 2 orang Penambahan titik dan penggantian sarana handhygiene baik handrub maupun handwash serta dispenser handtowel Pemasangan KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi) dalam bentuk poster
7. Jumlah layanan unggulan Penyakit Infeksi
Pengembangan layanan PINERE
Pengembangan layanan penyakit HIV, Rabies, TB- HIV dan Penyakit Emerging dan New Emerging
Program sudah dilaksanakan sosiaisasi, implementasi, dan evaluasi serta refreshing pengelolaan dan penanganan penyakit terkait, pengembangan sarana pelayanan ruang isolasi rabies, PINERE, Poli DOTS, Ruangan TB MDR, dan Ruang konseling (one Stop service) pelayanan pasien HIV-AIDS
8. % capaian indikator BBT
Pengembangan bank BBT
1. Pengembang-an fasilitas Bank BBT
Renovasi laboratorium BBT & pengadaan alkes penunjang fasilitas BBT
2. Penataan manajemen bank BBT.
Pembuatan SOP & pedoman terkait manajemen laboratorium BBT
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
3. Peningkatan kapasitas SDM
Pelatihan "Long-term preservation" untuk penyimpanan spesimen BBT
4. Pengembangan jejaring penelitian biomolekuler
MoU RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan Lembaga Eijkman dan PT Bio Farma , belum ada dokumen rencana penelitian bersama , dalam tahap inventarisir rencana penelitian kerjasama Kerjasama dengan berbagai institusi dan lembaga penelitian
9. Jumlah kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT
Peningkatan kualitas pemanfaatan BBT sebagai sumber data clinical research (basic & transational)
1. Peningkatan kualitas pengelolaan BBT sebagai sumber data clinical research
1. Kajian Imunologi pada Petugas Radiologi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015 2. Kajian Karakteristik Serologis dan Klinis Infeksi Virus Dengue pada Pasien DBD/DSS di Instalasi Rawat Inap RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso 3. Kajian Hepatitis B pada Pegawai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2010 4. Membuat SOP & Inventarisasi BBT yang sudah ada
2. Peningkatan kualitas clinical research
1.Mengikuti dan menyelenggarakan pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM dalam melaksanakan penelitian yg sesuai standar ilmiah & etik 2. Melaksanakan kajian / riset dengan menggunakan data sekunder ( karena keterbatasan anggaran ) 3. Mengikuti pelatihan antara lain pelatihan etik dasar penelitian kesehatan, pelatihan material transfer agreement, pelatihan publikasi karya ilmiah era digital, pelatihan pedoman penerbitan jurnal ilmiah & ISSN online
3. Penguatan jejaring clinical research
1. Mempersiapkan rencana kajian/ penelitian sesuai lingkup MoU RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan PT Bio Farma, NCGM (Jepang), BIDI (Thailand) yang baru selesai berproses 2. Usulan alokasi kegiatan kerjasama luar negeri RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso th 2016 (belum teralokasi) 3. Kerjasama dengan berbagai institusi &lembaga
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
10. Hasil kajian/ penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar pelayanan
Penguatan kapasitas institusi dalam mengembangkan inovasi kajian dan penelitian
1. Pengembangan fasilitas research center
Usulan anggaran ke unit utama (Ditjen Yankes) sudah dilakukan (koordinasi dengan Bagian Perencanaan) Usulan anggaran ke unit utama terkait (Balitbangkes) sudah dilakukan, belum ada kemajuan
2. Penataan manajemen & legal aspek kajian & penelitian
Penyusunan Pedoman & SOP Kajian Imunologi & Faktor Resiko Penyusunan Juknis kajian Imunologi & Faktor Resiko lingkungan Penyusunan juknis pengawasan & penilaian hygiene personil petugas gizi ( pengkajian Faktor Resiko perilaku) Penyusunan juknis penyusunan karya tulis ilmiah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
3. Prioritas fokus riset klinik
Riset klinik dengan metode deskriptif menggunakan data sekunder dan riset observasional (th 2015, 3 kajian) Riset observasional (th 2014 & 2015 tdk dilakukan/ tdk teranggarkan), th 2010, 2012, & 2013 dilakukan)
4. Kolaborasi academic, business & goverment (ABG)
Penelitian kerjasama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan Lembaga Penyakit Tropik (LPT) Universitas Airlangga, sudah berjalan sejak th 2014 untuk HIV dan Flavivirus,, pengumpulan data masih berlanjut hingga saat ini (koordinasi Instalasi Panelitian) Penelitian kerjasama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan BPPT sedang dalam proses persiapan (koordinasi Instalasi Penelitian) Mempersiapkan rencana kajian/ penelitian (work plan) sesuai lingkup MoU RSPI SS dengan PT Bio Farma, NCGM (Jepang), BIDI (Thailand), TANAKA holding Co.
11. Jumlah kajian/peneliti-an yang dipublikasikan Nasional dan International
1. Peningkatan jumlah publikasi karya tulis ilmiah hasil kajian & penelitian di jurnal nasional & internasional terakreditasi
1.
Peningkatan kompetensi SDM
Menyusun standar kompetensi SDM kajian/ penelitian lingkup Pengkajian Imunologi & Faktor Resiko Menyusun prioritas kebutuhan anggaran peningkatan SDM lingkup Pengkajian Imunologi & Faktor Resiko
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Pelatihan karya tulis ilmiah Pusbindiklat LIPI th 2015 (1 orang) Pelatihan jurnal on line Pusbindiklat LIPI th 2015 (2 orang tim jurnal RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso) Mengikuti pelatihan antara lain pelatihan etik dasar penelitian kesehatan, pealtihan material transfer agreement, pelatihan publikasi karya ilmiah era digital, pelatihan pedoman penerbitan jurnlah ilmiah & ISSN online 2. Penguatan legal aspek publikasi hasil kajian & penelitian
Penyusunan juknis karya tulis ilmiah RSPI SS th 2015 Pendaftaran ISSN jurnal of infectious diseases Penyusunan kode etika pelaku penelitian & publikasi penelitian , th 2015
3. Alokasi dana publikasi dan langganan jurnal ilmiah nasional / internasional
Dianggarkan dana publikasi th 2013 (terserap utk 1 publikasi penelitian Dr. Made) Dianggarkan dana publikasi th 2014 & 2015 , tidak terserap Dianggarkan langgan jurnal ilmiah th 2015, tidak terserap karena kurang alokasi anggaran Diusulkan th 2016 , belum teralokasikan
12. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian
Penyelenggaraan pendidikan penyakit infeksi sesuai modul penyakit infeksi yang terintegrasi penelitian dan pelayanan, yang dapat diimplementasikan dalam pelayanan
1. Peningkatan kompetensi pendidik klinis dalam bidang pendidikan & penelitian penyakit infeksi secara berkelanjutan
Setiap materi pembeajaran yang diberikan oleh pendidik harus sesuai dengan modul
2. Penyusunan & implementasi modul pendidikan penyakit infeksi terintegrasi penelitian dan pelayanan
Terdapat modul berintegrasi
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
13. % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik
Peningkatan persentase peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit penyakit infeksi dengan baik sesuai standar pelayanan medik
1. Penyusunan program penanganan kasus sulit penyakit infeksi bagi peserta didik
Sudah terlaksana dengan teratur berkoordinasi dengan koordinator SMFnya
2. Mentoring & coaching penanganan kasus sulit oleh pendidik klinis
Terlaksananya mentoring & coaching penganganan kasus sulit
3. Koordinasi tim pakar
Tidak terbentuk tim pakar.
1. Penyusunan program penetapan kasus sulit baru yang menjadi model (pelayanan, penelitian dan pendidikan)
Sudah terlaksana dengan teratur berkoordinasi dengan koordinator SMFnya
2. Koordinasi tim pakar
Tidak terbentuk tim pakar
14. Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan)
Peningkatan jenis kasus sulit baru penyakit infeksi yang menjadi model
15. RS terakreditasi Nasional dan Internasio-nal
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Sosialisasi standar, pedoman, implementasi standar,monitoring dan akreditasi RS Versi 2012
Telah dilaksanakan sosialisasi mengenai standar dan pedoman menurut akreditasi versi 2012, saat ini dalam tahap melengkapi semua dokumen yag diperukan sesuai standar akreditasi versi 2012 (masih dalam proses pendampingan)
16. % capaian indikator medik
Penerapan Pelayanan pasien sesuai dengan Panduan Praktik Klinis dan Standar Pelayanan Pasien
Penyempurnaan PPK dan Standar pelayanan Pasien, sosialiasasi dan implementasi.
Penyempurnaan PPK untuk masing-masing SMF (dalam proses)
17. Temuan audit klinik yang ditindaklanjuti
Program Audit Klinik
Revisi Pedoman, SPO pelayanan, dan penyusunan clinical pathway, sosialisasi serta implementasi
Sudah terdapat SPO Pelayanan, dan penyusunan Clinical Pathway, sosiaisasi serta 5 CP yang sudah diimplementasikan
18. % Staf dengan kompetensi yang sesuai
Peningkatan kompetensi staf
1. Menyusun modul untuk kompetensi
Dokumen modul Sedang dalam proses penyusunan
2. Melakukan uji kompetensi
Sudah sebagain dilakukan rekredensial bagi jabatan fungsional perawat dan dokter
3. Menyusun program diklat berdasarkan Gap kompetensi.
Sudah berkoordinasi dengan Instalasi Diklat dalam pembuatan Program berdasarkan Gap Kompetensi
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
19. Indeks Budaya Korporat
20. Tingkat kehandalan fungsi sarpras
Menyelenggarakan budaya korporat
Penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien
1. Persiapan penerapan budaya korporat
Sudah dilakukan Pelatihan Budaya Korporat
2. Pelaksanaan awal nilai budaya korporat
Sedang berproses untuk pembuatan instrumen penilaian budaya korporat.
Peningkatan utilisasi serta standarisasi sarana - prasarana RS
Melaksanakan preventive maintance yaitu melakukan pemeliharaan secara rutin sarpras sesuai dengan standarisasi sarana prasarana Melakukan corective maintance yaitu melakukan perbaikan peralatan secara cepat dan tepat dengan cara perbaikan atau penggantian suku cadang yang sesuai serta melakukan modifikasi sarana prasarana utilitas agar berfungsi dengan baik.
21. Tingkat Penilaian Proper
Menyelenggarakan pengelolaan lingkungan rumah sakit
Program pengelolaan lingkungan (updating AMDAL, kerjasama pengelolaan limbah B3, pengurusan izin incenerator dan IPAL, monitoring kualitas lingkungan, pengadaan bahan operasional sanitasi)
Dokumen lingkungan : updating AMDAL (sedang dalam proses) Kerjasama pengelolaan limbah B3 (sudah ada MOU dengan pihak ketiga yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ) yaitu MOU dengan PT. Jalan Hijau Pengurusan izin incenerator dan IPAL (sedang dalam proses) Monitoring kualitas lingkungan (Pemeriksaan kualitas air limbah, air bersih, air minum, makanan, udara ambient, udara lingkungan kerja, emisi kendaraan dinas, emisi incenerator, emisi genset ) Pengadaan bahan operasional sanitasi ( Pengadaan kantong plastik untuk sampah medis dan non medis, pengadaan safety box untuk jarum suntik bekas, pengadaan bahan kimia IPAL untuk membantu proses pengolahan IPAL agar hasil pemeriksaan sampel air limbah memenuhi baku mutu)
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
22. Level IT terintregrasi
Sistem Informasi yang lengkap dan handal
Penerapan master plan SIMRS Siloed 1
Penerapan belum dilaksanakan karena tahun 2015 yang dikerjakan hanya pembuatan MasterPlan dan terkendala dengan masih adanya kehadiran pihak ke 3 yang menjalankan sistem aplikasi
23.
Peningkatan efisiensi anggaran
1. Penyusunan unit cost
Tidak adanya kegaitan penyususnan unit cost
2. Program efisiensi berbasis unit cost
Belum ada program efisiensi berbasik unit cost
1. Optimalisasi pendapatan operasional
Program penagihan piutang BPJS
2. Diversifikasi sumber – sumber pendapatan lain
Sewa lahan Diklat
Cost Reduction
24. Tingkat pertumbuhan pendapatan
Peningkatan pendapatan RS
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
B. Realisasi Anggaran tabel 3.7 Realisasi Anggaran NO
1
SASARAN PROGRAM/ KEGIAT AN
INDIKAT OR KINERJA
47.485.245.000
43.672.981.074
91,97%
2. Tingkat Kepuas an s taff
50.503.475.000
48.969.116.956
96,96%
92.500.000
89.331.400
96,57%
97.894.250
Terwujudnya Nas ional
peran
s trategis
s ebagai
pus at
99,89%
43.880.200
96,85%
5. Jum lah RS Regional Pelayanan infeks i Infeks i
Terwujudnya Layanan Unggulan Infeks i term as uk PINERE
5
Terwujudnya pengelolaan bank BBT (bahan biologi ters im pan) berbas is bios afety dan bios ecurity
Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian
Terwujudnya integras i pendidikan berbaas is AHS, pelayanan dan penelitian
0,00% 0,00%
capaian indikator BBT
9. Jum lah kajian/clinical research yang m em anfaatkan data dan BBT 10. Has il kajian/ penelitian Trans lational yang diaplikas ikan pada s tandar pelayanan 11. Jum lah kajian/penelitian yang dipublikas ikan Nas ional dan International
13. % Pes erta didik yang berhas il m enangani kas us s ulit infeks i dengan kualitas yang baik 14. Jum lah jenis kas us s ulit baru yang m enjadi m odel (Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan)
7
Terwujudnya Sis tem Manajem en RS yang profes s ional berbas is Good Clinical Governance
15. RS terakreditas i Internas ional
Nas ional dan
0,00%
43.440.000,00
43.440.000,00
100,00%
4.146.000
4.146.000
100,00%
3.278.000
8.100.000
138.450.000
3.278.000
100,00%
8.100.000
100,00%
137.758.150
99,50% 93,32%
17. tem uan audit klinik yang ditindaklanjuti
22.000.000
21.606.000
98,21%
Terwujudnya peningkatan kom petens i SDM Terwujudnya budaya korporat
19. Indeks Budaya Korporat
20. Tingkat kehandalan fungs i Terwujudnya s is tem m anajem en fas ilitas dan s arpras kes elam atan, s erta s arfas s es uai dengan b est practice 21. Tingkat Penilaian Proper m anajem en IT s es uai dengan b est
86,43%
13.642.857
9
Terwujudnya s is tem practice
81.919.400
14.620.000
8
11
0,00% 94.780.000
16. % capaian indikator m edik
18. % Staf dengan kom petens i yang s es uai
10
45.309.000
7. Jum lah layanan unggulan Penyakit Infeks i
12. Penerapan m odul Infeks i Terintegras i Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian
6
98.000.000
6. Angka HAIs
8. %
4
% REALISASI/ ANGGARAN 2015
1. Tingkat Kepuas an pas ien
4. % Kom plain yang ditindaklanjuti
3
REALISASI 2015
Terwujudnya kepuas an s takeholder 3. Tingkat Kepuas an pes erta didik
2
ANGGARAN 2015
884.600.000 28.050.000 5.030.980.000 760.071.000
874.137.750 28.050.000
98,82% 100,00%
4.887.663.644,00
97,15%
689.618.144
90,73%
22. Level IT terintregras i
2.390.996.000
2.390.708.222
99,99%
12
Terwujudnya kendali biaya s es uai dengan target yang direncanakan
23. Cos t Reduction
4.161.500.000
4.142.418.648
99,54%
13
Terwujudnya peningkatan pendapatan
24. Tingkat pertum buhan pendapatan
7.165.308.000
7.109.215.807
99,22%
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
BAB IV KESIMPULAN
Capaian Kinerja RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso tahun 2015 dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang mendukung sasaran strategis sesuai dengan rencana strategis bisnis RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso Tahun 2015-2019 dan capaian dari kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap - tiap bagian. Pada umumnya kinerja pelaksana kegiatan yang mendukung programprogram yang ada sebagian besar telah mencapai target yang telah direncanakan, adapun penyebab kegagalan yang dihadapi antara lain kurangnya dana anggaran yang didapat. Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015 diharapkan dapat menjadi
parameter
agar
kegiatan-kegiatan
di
masa
mendatang
dapat
dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana pelaksana kegiatan diharapkan dapt
ditemukan
solusi
serta
alternative
penyelesaiannya
dengan
mengedepankan profesionalisme dilingkungan RSPI prof.Dr.Sulianti Saroso . Laporan akuntabilitas kinerja RSPPI Prof.Dr.Sulianti Saroso ini selain merupakan media pertanggungjawaban kinerja, juga diharpkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan bahan masukan bagi para pemangku jabaan baik dilingkungan RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso maupun di tingkat Kementerian Kesehatan RI dalam rangka peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
LAMPIRAN - LAMPIRAN
60
BAB VI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Pernyataan Perjanjian Kinerja
48
BAB VI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Form Perjanjian Kinerja
49
BAB VI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2015
Form Rencana Kerja Tahunan
50