BPS PROVINSI LAMPUNG No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,51 PERSEN Februari 2016, Kota Bandar Lampung kembali mengalami deflasi yaitu sebesar 0,51 persen setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi. Ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,15 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,06 persen. Sementara empat kelompok lainnya menahan laju deflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya tarif listrik, cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, cumi cumi, bensin, semangka, telur ayam ras, angkutan udara, dan wortel. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang turun 1,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun sebesar 0,54 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,35 persen. Sedangkan empat kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok kesehatan naik 0,51 persen; kelompok sandang naik 0,11 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang naik sebesar 0,09 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,09 persen. Deflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-74 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tinggi dialami Merauke sebesar 2,95 persen, deflasi rendah dialami Sibolga sebesar 0,02 persen. Kota Bandar Lampung, pada Februari 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar -0,25 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,35 persen.
FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,51 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100) Perkembangan harga berbagai komoditi pada Februari 2016, secara umum mengalami penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,22 pada bulan Januari 2016 menjadi 123,59 pada Februari 2016. Adapun komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar selama bulan Februari 2016 adalah tarif listrik dengan andil sebesar 0,16 persen, cabe merah 0,10 persen, bawang merah 0,08 persen, daging ayam ras 0,06 persen, cumi cumi 0,04 persen, bensin 0,03, semangka 0,02, telur ayam ras 0,02 persen, angkutan udara 0,02 persen, dan wortel 0,02 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
1
Februari 2016, ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,15 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen. Sedangkan empat kelompok lainnya menahan laju deflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan dengan andil sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung Februari 2016, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
IHK
Februari 2015
Desember 2015
[1]
IHK
IHK
Inflasi
Januari 2016
Februari 2016
Februari 2016 *)
Laju Inflasi
Inflasi
tahun Kalender
Tahun ke tahun
2016 **)
***)
[2]
[3]
[4]
[6]
[7]
[8]
[9]
U m u m
117,31
123,90
124,22
123,59
-0,51
-0,25
5,35
1
Bahan Makanan
125,19
137,44
138,79
136,72
-1,49
-0,52
9,21
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau
116,95
124,19
124,46
124,57
0,09
0,31
6,52
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
115,43
118,89
119,56
118,91
-0,54
0,02
3,01
4
Sandang
104,49
106,67
107,15
107,27
0,11
0,56
2,66
5
Kesehatan
113,89
125,91
126,21
126,85
0,51
0,75
11,38
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
116,40
122,61
122,61
122,72
0,09
0,09
5,43
7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
116,09
119,98
118,51
118,10
-0,35
-1,57
1,73
*) **) ***)
Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, Februari 2016 Kelompok Pengeluaran [1]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Andil Inflasi (%) [2]
-0,51 -0,36 0,02 -0,15 0,01 0,02 0,01 -0,06
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 mengalami deflasi 1,49 persen atau terjadi penurunan indeks dari 138,79 pada Januari 2016 menjadi 136,72 pada Februari 2016. Terjadinya deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya; subkelompok buah-buahan; dan subkelompok daging dan hasilnya. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, delapan subkelompok mengalami deflasi dan tiga subkelompok mengalami inflasi. Deflasi terjadi pada subkelompok bumbubumbuan yang turun 5,95 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya turun 2,90 persen; buah-buahan turun 1,64 persen; sayur-sayuran turun 1,63 persen; ikan segar turun 0,98 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya turun 0,75 Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
2
persen, lemak, dan minyak turun 0,20 persen, dan kacang-kacangan turun 0,02 persen. Inflasi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan yang naik 0,39 persen; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,20 persen; dan bahan makanan lainnya naik 0,12 persen Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,36 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya deflasi diantaranya cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, cumi cumi, semangka, telur ayam ras, dan wortel.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 124,46 pada Januari 2016 menjadi 124,57 pada Februari 2016. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, satu diantaranya mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 0,57 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi, tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks. Februari 2016, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu gula pasir.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 119,56 pada Januari 2016 menjadi 118,91 pada Februari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami deflasi atau penurunan indeks yaitu sebesar 2,60 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,55 persen; subkelompok biaya tempat tinggal naik 0,03 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga tidak mengalami perubahan indeks. Februari 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil deflasi sebesar 0,15 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif listrik.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 107,15 pada Januari 2016 menjadi 107,27 pada Februari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lain naik sebesar 0,52 persen; subkelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,10 persen; dan subkelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,07 persen; sedangkan subkelompok sandang wanita turun sebesar 0,22 persen. Pada Februari 2016, kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah perhiasan emas.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 126,21 pada Januari 2016 menjadi 126,85 pada Februari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang naik 0,74 persen; dan subkelompok jasa kesehatan naik 0,55 persen; sedangkan subkelompok obat-obatan, dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks. Pada Februari 2016, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ongkos bidan, biaya untuk KB, shampo, dan pasta gigi.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,61 pada Januari 2016 menjadi 122,72 pada Februari 2016. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok olahraga yang naik sebesar 0,65 persen, dan subkelompok rekreasi naik 0,46 persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil inflasi Februari 2016 sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah paket liburan.
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
3
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,35 persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 118,51 pada Januari 2016 menjadi 118,10 pada Februari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu transpor yang turun 0,50 persen. Sementara subkelompok sarana penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Pada Februari 2016, kelompok transport, komunikasi, & jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,06 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin dan angkutan udara. Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Januari 2016 dan Februari 2016 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100) Bandar Lampung Kelompok/Sub Kelompok [1]
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetik PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA
Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah Raga TRANSPOR DAN KOMUNIKASI Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK Januari 2016
IHK Februari 2016
Perubahan (%)
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
124,22 138,79 130,89 146,90 128,61 124,29 133,60 125,45 131,83 179,36 189,61 104,14 137,21 124,46 125,04 112,86 131,73 119,56 114,92 135,66 120,19 114,82 107,15 112,14 107,13 107,59 101,54 126,21 129,80 108,76 131,93 129,43 122,61 130,26 113,23 116,30 108,05 101,81 118,51 128,95 96,70 108,96 109,77
123,59 136,72 131,15 142,64 127,35 124,77 132,60 123,41 131,80 176,41 178,32 103,93 137,38 124,57 125,04 113,50 131,73 118,91 114,96 132,13 120,19 115,45 107,27 112,22 106,89 107,70 102,07 126,85 130,51 108,76 131,93 130,39 122,72 130,26 113,23 116,30 108,55 102,47 118,10 128,30 96,70 109,08 109,77
-0,51 -1,49 0,20 -2,90 -0,98 0,39 -0,75 -1,63 -0,02 -1,64 -5,95 -0,20 0,12 0,09 0,00 0,57 0,00 -0,54 0,03 -2,60 0,00 0,55 0,11 0,07 -0,22 0,10 0,52 0,51 0,55 0,00 0,00 0,74 0,09 0,00 0,00 0,00 0,46 0,65 -0,35 -0,50 0,00 0,11 0,00
-0,51 -0,36 0,01 -0,07 -0,03 0,00 -0,02 -0,04 0,00 -0,04 -0,17 0,00 0,00 0,02 0,00 0,02 0,00 -0,15 0,01 -0,17 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 0,02 0,01 0,00 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 -0,06 -0,06 0,00 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
4
Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, Februari 2016 No.
Kode
Jenis Barang
Persentase Perubahan
Sumbangan Inflasi
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(2) 302021 109029 109003 102009 103020 701008 108023 105015 701005 106072 404005 501020 103061 106011 504015 101011 304024 106069 202006 109004
(3)
(4)
(5)
TARIP LISTRIK CABAI MERAH BAWANG MERAH DAGING AYAM RAS CUMI-CUMI BENSIN SEMANGKA TELUR AYAM RAS ANGKUTAN UDARA WORTEL EMAS PERHIASAN ONGKOS BIDAN PATIN DAUN KATUK SHAMPO MIE KERING INSTANT UPAH PEMBANTU RT TOMAT SAYUR GULA PASIR BAWANG PUTIH
-4,14 -9,98 -9,97 -4,77 -11,80 -0,87 -16,38 -2,17 -14,05 -25,28 0,71 8,33 4,49 13,04 2,44 2,24 1,22 7,14 2,72 4,95
-0,16 -0,10 -0,08 -0,06 -0,04 -0,03 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,03
INFLASI TAHUNAN Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2016 (JanuariFebruari) adalah deflasi sebesar 0,25 persen, merupakan angka yang masih rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Sementara untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2016 adalah sebesar 5,35 persen, menunjukkan angka yang paling rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2013– 2016.
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2016 Inflasi
2013
2014
2015
2016
[2]
[3]
[4]
[5]
1. Februari (M to M)
0,73
0,02
-0,29
-0,51
2. Januari - Februari (Tahun Kalender)
1,74
0,76
-0,92
-0,25
5,56
6,36
6,55
5,35
[1]
3. Februari (tahun n)
terhadap
Februari (tahun n-1)
(YoY)
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
5
Gambar 1. Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Februari) Bandar Lampung, 2013 – 2016 2,00 1,74
1,50 1,00
1,00
0,76
Inflasi (%)
0,74
0,50
0,26
0,00 -0,50 -0,51 -0,63
-1,00
-0,92
-1,50
Jan
2013 1,00
2014 0,74
2015 -0,63
2016 0,26
Jan-Feb
1,74
0,76
-0,92
-0,51
Gambar 2. Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2013 - 2016
10,00 9,00 8,00
7,05 7,00
Inflasi (%)
6,00 5,00
6,88 6,36
6,55 5,58
5,56
5,35
4,69
4,00 3,00 2,00
1,00 0,00 Jan-Jan Feb-Feb
2013 thd 2012 4,69 5,56
2014 thd 2013 7,05 6,36
2015 thd 2014 6,88 6,55
2016 thd 2015 5,58 5,35
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
6
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Februari 2016, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,95 persen, dan deflasi terendah dialami Sibolga sebesar 0,02 persen. Inflasi tertinggi dialami Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen, inflasi terendah dialami Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,51 menempati peringkat ke-74 secara nasional. Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, dua belas kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi dialami Bandar Lampung sebesar 0,51 persen, deflasi terendah dialami Sibolga sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,51 menempati peringkat ke-23 di pulau Sumatera. Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Februari 2016 (2012=100)
Kota [1]
IHK Januari ‘16
IHK Februari ‘16
Inflasi MoM Februari ‘16
Kota
IHK Februari ‘16
Inflasi MoM Februari ‘16
[2]
[3]
[4]
[2]
[3]
[4]
1
MEULABOH
121,82
122,27
0,37
42
KEDIRI
121,56
121,16
-0,33
2
BANDA ACEH
117,01
117,03
0,02
43
MALANG
123,84
123,66
-0,15
3
LHOKSEUMAWE
118,65
118,49
-0,13
44
PROBOLINGGO
121,74
121,64
-0,08
4
SIBOLGA
125,64
125,62
-0,02
45
MADIUN
120,63
120,67
0,03
5
PEMATANG SIANTAR
126,63
126,21
-0,33
46
SURABAYA
122,74
122,60
-0,11
6
MEDAN
125,83
126,31
0,38
47
TANGERANG
131,32
131,04
-0,21
7
PADANGSIDIMPUAN
121,09
120,86
-0,19
48
CILEGON
126,64
126,46
-0,14
8
PADANG
127,12
128,21
0,86
49
SERANG
129,98
129,76
-0,17
9
BUKITTINGGI
121,88
121,62
-0,21
50
SINGARAJA
130,53
130,17
-0,28
10
TEMBILAHAN
127,21
127,14
-0,06
51
DENPASAR
120,16
120,25
0,07
11
PEKANBARU
123,11
122,50
-0,50
52
MATARAM
122,64
122,49
-0,12
12
DUMAI
123,55
123,94
0,32
53
BIMA
126,84
127,32
0,38
13
BUNGO
121,54
121,76
0,18
54
MAUMERE
118,09
118,41
0,27
14
JAMBI
122,20
122,47
0,22
55
KUPANG
127,14
126,60
-0,42
15
PALEMBANG
120,91
120,78
-0,11
56
PONTIANAK
130,23
130,66
0,33
16
LUBUKLINGGAU
121,10
120,58
-0,43
57
SINGKAWANG
122,54
122,86
0,26
17
BENGKULU
129,46
129,14
-0,25
58
SAMPIT
124,81
124,26
-0,44
18
BANDAR LAMPUNG
124,22
123,59
-0,51
59
PALANGKARAYA
121,24
120,74
-0,41
19
METRO
131,12
131,67
0,42
60
TANJUNG
124,51
124,16
-0,28
20
TANJUNG PANDAN
127,91
129,21
1,02
61
BANJARMASIN
122,40
122,62
0,18
21
PANGKAL PINANG
124,92
125,41
0,39
62
BALIKPAPAN
126,09
126,72
0,50
22
BATAM
123,14
122,61
-0,43
63
SAMARINDA
125,92
125,98
0,05
23
TANJUNG PINANG
123,41
123,84
0,35
64
TARAKAN
132,04
132,27
0,17
24
DKI JAKARTA
123,65
123,57
-0,06
65
MANADO
124,98
123,96
-0,82
25
BOGOR
122,76
122,73
-0,02
66
PALU
124,71
123,95
-0,61
26
SUKABUMI
122,78
122,82
0,03
67
BULUKUMBA
128,93
127,58
-1,05
27
BANDUNG
122,36
122,18
-0,15
68
WATAMPONE
119,08
118,22
-0,72
CIREBON
119,53
119,22
-0,26
MAKASSAR
124,21
124,19
-0,02
29
BEKASI
120,54
120,50
-0,03
70
PARE-PARE
120,90
120,86
-0,03
30
DEPOK
122,03
121,51
-0,43
71
PALOPO
121,22
121,30
0,07
31
TASIKMALAYA
122,23
121,85
-0,31
72
KENDARI
119,82
119,90
0,07
32
CILACAP
125,32
125,18
-0,11
73
BAU-BAU
128,24
126,99
-0,97
33
PURWOKERTO
121,00
120,65
-0,29
74
GORONTALO
119,52
120,32
0,67
34
KUDUS
128,80
128,50
-0,23
75
MAMUJU
122,71
122,25
-0,37
35
SURAKARTA
120,45
120,32
-0,11
76
AMBON
122,19
122,41
0,18
36
SEMARANG
122,25
121,88
-0,30
77
TUAL
136,49
134,68
-1,33
37
TEGAL
120,00
119,75
-0,21
78
TERNATE
128,50
127,28
-0,95
38
YOGYAKARTA
121,09
120,98
-0,09
79
MANOKWARI
116,07
115,94
-0,11
39
JEMBER
120,76
120,91
0,12
80
SORONG
124,57
124,69
0,10
40
BANYUWANGI
121,01
121,15
0,12
81
MERAUKE
132,51
128,60
-2,95
41
SUMENEP
121,15
121,13
-0,02
82
JAYAPURA
124,49
124,70
0,17
28
[1]
IHK Januari ‘16
69
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
7
Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Februari 2016 (2012=100) Inflasi Kota
Inflasi Rank
MoM (1)
Inflasi Rank
Kalender
Inflasi Rank
Kota
YOY
Inflasi Rank
MoM
Kalender
Rank YOY
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0,37
9
0,83
19
2,54
80
42
KEDIRI
-0,33
64
0,14
64
2,90
74
BANDA ACEH
0,02
30
0,63
32
2,74
77
43
MALANG
-0,15
49
0,44
43
4,33
41
LHOKSEUMAWE
-0,13
47
0,15
63
4,30
42
44
PROBOLINGGO
-0,08
39
0,34
51
3,10
70
4
SIBOLGA
-0,02
31
1,81
1
6,75
3
45
MADIUN
0,03
28
0,52
40
3,86
55
5
PEMATANG SIANTAR
-0,33
65
0,11
65
5,56
19
46
SURABAYA
-0,11
45
0,62
34
4,08
49
6
MEDAN
0,38
7
1,29
6
6,46
6
47
TANGERANG
-0,21
54
0,68
27
5,92
14
7
PADANGSIDIMPUAN
-0,19
52
0,53
39
3,97
52
48
CILEGON
-0,14
48
0,61
35
5,44
23
8
PADANG
0,86
2
0,87
17
5,98
13
49
SERANG
-0,17
51
0,73
22
6,68
4
9
BUKITTINGGI
-0,21
55
0,08
68
5,77
16
50
SINGARAJA
-0,28
59
0,75
21
3,94
53
10
TEMBILAHAN
-0,06
37
0,41
46
3,66
64
51
DENPASAR
0,07
24
0,56
36
3,49
66
11
PEKANBARU
-0,50
73
-0,24
72
3,80
59
52
MATARAM
-0,12
46
0,99
13
4,37
40
12
DUMAI
0,32
12
0,97
14
4,72
33
53
BIMA
0,38
8
1,68
2
6,09
10
13
BUNGO
0,18
16
0,96
15
4,19
46
54
MAUMERE
0,27
13
0,69
25
4,87
30
14
JAMBI
0,22
15
0,64
30
4,51
38
55
KUPANG
-0,42
68
0,36
50
6,23
8
15
PALEMBANG
-0,11
41
0,21
61
4,98
27
56
PONTIANAK
0,33
11
0,69
24
5,20
25
16
LUBUKLINGGAU
-0,43
70
0,06
69
5,88
15
57
SINGKAWANG
0,26
14
0,39
48
3,28
68
17
BENGKULU
-0,25
57
0,42
44
6,09
11
58
SAMPIT
-0,44
72
0,26
55
6,11
9
18
BANDAR LAMPUNG
-0,51
74
-0,25
74
5,35
24
59
PALANGKARAYA
-0,41
67
-0,25
73
3,85
56
19
METRO
0,42
5
1,07
10
4,96
28
60
TANJUNG
-0,28
60
-0,47
77
6,58
5
20
TANJUNG PANDAN
1,02
1
0,99
12
2,48
81
61
BANJARMASIN
0,18
18
0,67
28
5,51
21
21
PANGKAL PINANG
0,39
6
1,33
5
5,99
12
62
BALIKPAPAN
0,50
4
0,28
53
4,04
50
22
BATAM
-0,43
71
0,06
70
5,75
17
63
SAMARINDA
0,05
27
0,55
38
4,37
39
23
TANJUNG PINANG
0,35
10
1,28
7
4,03
51
64
TARAKAN
0,17
19
1,00
11
4,61
36
24
DKI JAKARTA
-0,06
38
0,18
62
3,67
63
65
MANADO
-0,82
77
-0,99
79
5,46
22
25
BOGOR
-0,02
34
0,85
18
4,71
34
66
PALU
-0,61
75
-1,01
80
4,92
29
26
SUKABUMI
0,03
29
0,71
23
3,24
69
67
BULUKUMBA
-1,05
80
-0,59
78
2,69
79
27
BANDUNG
-0,15
50
0,39
49
4,77
32
68
WATAMPONE
-0,72
76
-0,23
71
2,74
78
28
CIREBON
-0,26
58
0,24
57
2,38
82
69
MAKASSAR
-0,02
32
1,35
4
6,87
2
29
BEKASI
-0,03
36
0,33
52
2,80
76
70
PARE-PARE
-0,03
35
1,08
9
3,71
60
30
DEPOK
-0,43
69
0,26
56
3,42
67
71
PALOPO
0,07
26
0,68
26
4,59
37
31
TASIKMALAYA
-0,31
63
0,62
33
4,69
35
72
KENDARI
0,07
25
1,56
3
5,18
26
32
CILACAP
-0,11
43
0,65
29
3,69
62
73
BAU-BAU
-0,97
79
0,23
58
4,20
45
33
PURWOKERTO
-0,29
61
0,27
54
3,63
65
74
GORONTALO
0,67
3
0,08
67
6,37
7
34
KUDUS
-0,23
56
0,21
59
4,28
43
75
MAMUJU
-0,37
66
-0,43
76
5,67
18
35
SURAKARTA
-0,11
42
0,41
47
4,13
48
76
AMBON
0,18
17
0,46
41
2,88
75
36
SEMARANG
-0,30
62
0,09
66
3,84
57
77
TUAL
-1,33
81
-1,04
81
3,10
71
37
TEGAL
-0,21
53
0,41
45
4,84
31
78
TERNATE
-0,95
78
-0,43
75
5,52
20
38
YOGYAKARTA
-0,09
40
0,44
42
3,83
58
79
MANOKWARI
-0,11
44
0,21
60
3,06
72
39
JEMBER
0,12
21
0,56
37
3,69
61
80
SORONG
0,10
23
1,21
8
6,99
1
40
BANYUWANGI
0,12
22
0,79
20
3,93
54
81
MERAUKE
-2,95
82
-1,86
82
2,99
73
41
SUMENEP
-0,02
33
0,63
31
4,14
47
82
JAYAPURA
0,17
20
0,93
16
4,23
44
1
MEULABOH
2 3
(1)
Inflasi Rank
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
8
Tabel 8. Perbandingan Inflasi Februari 2016, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)
Kota
Inflasi MoM
Ranking
Inflasi Kalender
Ranking
Inflasi YOY
Ranking
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
0,37
6
0,83
10
2,54
22
2
BANDA ACEH
0,02
11
0,63
12
2,74
21
3
LHOKSEUMAWE
-0,13
15
0,15
17
4,30
15
4
SIBOLGA
-0,02
12
1,81
1
6,75
1
5
PEMATANG SIANTAR
-0,33
19
0,11
18
5,56
9
6
MEDAN
0,38
5
1,29
3
6,46
2
7
PADANGSIDIMPUAN
-0,19
16
0,53
13
3,97
18
8
PADANG
0,86
2
0,87
9
5,98
5
9
BUKITTINGGI
-0,21
17
0,08
19
5,77
7
10
TEMBILAHAN
-0,06
13
0,41
15
3,66
20
11
PEKANBARU
-0,50
22
-0,24
22
3,80
19
12
DUMAI
0,32
8
0,97
7
4,72
13
13
BUNGO
0,18
10
0,96
8
4,19
16
14
JAMBI
0,22
9
0,64
11
4,51
14
15
PALEMBANG
-0,11
14
0,21
16
4,98
11
16
LUBUKLINGGAU
-0,43
20
0,06
20
5,88
6
17
BENGKULU
-0,25
18
0,42
14
6,09
3
18
BANDAR LAMPUNG
-0,51
23
-0,25
23
5,35
10
19 20 21 22 23
METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG
0,42 1,02 0,39 -0,43 0,35
3 1 4 21 7
1,07 0,99 1,33 0,06 1,28
5 6 2 21 4
4,96 2,48 5,99 5,75 4,03
12 23 4 8 17
Berita Resmi Statistik No. 02/03/18/Th.XVI, 1 Maret 2016
9
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329 Email:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Website: lampung.bps.go.id