BPS PROVINSI LAMPUNG No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN Maret 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar 0,49 persen setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi. Enam kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen; kelompok sandang dengan andil inflasi 0,01 persen; dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya bawang merah, cabai merah, bawang putih, cabai rawit, rokok kretek filter, nangka muda, mobil, rokok kretek, tomat sayur, dan jengkol. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,42 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga naik 0,31 persen; kelompok kesehatan naik 0,20 persen; kelompok sandang naik 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,08 persen. Sebaliknya kelompok perumahan mengalami penurunan indeks sebasar 0,13 persen. Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-13 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,18 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Tanjung Pandang sebesar 1,18 persen, deflasi terendah dialami Mamuju sebesar 0,02 persen. Kota Bandar Lampung, pada Maret 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 0,24 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,37 persen.
MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100) Perkembangan harga berbagai komoditi pada Maret 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,59 pada bulan Februari 2016 menjadi 124,20 pada Maret 2016. Adapun komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan Maret 2016 adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,34 persen, cabai merah 0,19 persen, bawang putih 0,08 persen, cabai rawit 0,04 persen, rokok kretek filter 0,04 persen, nangka muda 0,03, mobil 0,02, rokok kretek 0,02 persen, tomat sayur 0,02 persen, dan jengkol 0,01 persen. Maret 2016, enam kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
1
kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen; kelompok sandang dengan andil sebesar 0,01 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil sebesar -0,02 persen. Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung Maret 2016, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Maret 2015
Kelompok Pengeluaran
Umum Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
*) **) ***)
Inflasi Tahun ke ***)
[2]
[3]
[4]
[6]
[7]
[8]
[9]
117,87 125,02 117,76 116,73 105,46 114,73 116,76 116,00
123,90 137,44 124,19 118,89 106,67 125,91 122,61 119,98
123,59 136,72 124,57 118,91 107,27 126,85 122,72 118,10
124,20 139,05 125,09 118,76 107,43 127,10 123,10 118,19
0,49 1,70 0,42 -0,13 0,15 0,20 0,31 0,08
0,24 1,17 0,72 -0,11 0,71 0,95 0,40 -1,49
5,37 11,22 6,22 1,74 1,87 10,78 5,43 1,89
[1]
1 2 3 4 5 6 7
IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Desember Februari 2016 Maret 2016 Maret 2016 *) tahun Kalender 2016 **)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, Maret 2016 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
[1]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
[2]
0,49 0,38 0,07 -0,02 0,01 0,02 0,02 0,01
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 mengalami inflasi 1,70 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 136,72 pada Februari 2016 menjadi 139,05 pada Maret 2016. Terjadinya inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok bumbu-bumbuan; subkelompok sayur-sayuran; subkelompok lemak dan minyak; dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, empat subkelompok mengalami inflasi, enam subkelompok mengalami deflasi, dan satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan yang naik 23,88 persen; subkelompok sayur-sayuran naik 1,39 persen; lemak dan minyak naik 1,18 persen; dan padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,01 persen. Deflasi trjadi pada subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya turun 5,08 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya turun 3,48 persen; subkelompok buah-buahan turun 2,59 persen; subkelompok ikan segar turun 0,15 persen; subkelompok ikan diawetkan turun 0,06 persen; subkelompok kacangkacangan turun 0,05 persen. Sedangkan subkelompok bahan makan lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
2
Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,38 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya inflasi diantaranya bawang merah, cabai merah, bawang putih, cabai rawit, nangka muda, tomat sayur, dan jengkol.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 124,57 pada Februari 2016 menjadi 125,09 pada Maret 2016. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,40 persen, dan subkelompok minuman tidak beralkohol naik 0,37 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks. Maret 2016, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu rokok kretek filter dan rokok kretek.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 118,91 pada Februari 2016 menjadi 118,76 pada Maret 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami deflasi atau penurunan indeks yaitu sebesar 0,58 persen, sedangkan subkelompok perlengkapan rumahtangga naik sebesar 0,07 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,04 persen; subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks. Maret 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif listrik.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 107,27 pada Februari 2016 menjadi 107,43 pada Maret 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya naik sebesar 0,64 persen, sedangkan tiga subkelompok sandang laki-laki, sandang wanita, dan sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks. Pada Maret 2016, kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 126,85 pada Februari 2016 menjadi 127,10 pada Maret 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan yang naik 0,82 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik 0,18 persen; sedangkan subkelompok jasa kesehatan, dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks. Pada Maret 2016, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah obat dengan resep.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,72 pada Februari 2016 menjadi 123,10 pada Maret 2016. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yang naik sebesar 2,69 persen. Sementara empat subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil inflasi Maret 2016 sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah buku pelajaran SD, buku pelajaran SMP, dan buku elajaran SMA.
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau mengalami peningkatan indeks yaitu dari 118,10 pada Februari 2016 menjadi 118,19 pada Maret 2016. Dari
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
3
empat subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami inflasi yaitu transpor yang naik 0,11 persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Pada Maret 2016, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil dan sepeda motor. Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Februari 2016 dan Maret 2016 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100) Bandar Lampung Kelompok/Sub Kelompok [1]
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetik PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA
Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah Raga TRANSPOR DAN KOMUNIKASI Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK Februari 2016
IHK Maret 2016
Perubahan (%)
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
123,59 136,72 131,15 142,64 127,35 124,77 132,60 123,41 131,80 176,41 178,32 103,93 137,38 124,57 125,04 113,50 131,73 118,91 114,96 132,13 120,19 115,45 107,27 112,22 106,89 107,70 102,07 126,85 130,51 108,76 131,93 130,39 122,72 130,26 113,23 116,30 108,55 102,47 118,10 128,30 96,70 109,08 109,77
124,20 139,05 131,16 137,67 127,16 124,70 125,86 125,12 131,73 171,84 220,91 105,16 137,38 125,09 125,04 113,92 133,58 118,76 114,96 131,36 120,27 115,50 107,43 112,22 106,89 107,70 102,72 127,10 130,51 109,65 131,93 130,63 123,10 130,26 113,23 119,43 108,55 102,47 118,19 128,44 96,70 109,08 109,77
0,49 1,70 0,01 -3,48 -0,15 -0,06 -5,08 1,39 -0,05 -2,59 23,88 1,18 0,00 0,42 0,00 0,37 1,40 -0,13 0,00 -0,58 0,07 0,04 0,15 0,00 0,00 0,00 0,64 0,20 0,00 0,82 0,00 0,18 0,31 0,00 0,00 2,69 0,00 0,00 0,08 0,11 0,00 0,00 0,00
0,49 0,38 0,00 -0,08 -0,05 0,00 -0,14 0,03 0,00 -0,06 0,66 0,02 0,00 0,07 0,00 0,01 0,06 -0,02 0,00 -0,04 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 0,02 0,00 0,01 0,00 0,01 0,02 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
4
Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, Maret 2016 No.
Kode
Jenis Barang
Persentase Perubahan
Sumbangan Inflasi
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(2) 109003 109029 109004 109030 203011 106050 701014 203010 106069 106031 106001 106059 108018 701008 106035 103020 302021 108010 102009 105015
(3)
(4)
(5)
BAWANG MERAH CABAI MERAH BAWANG PUTIH CABAI RAWIT ROKOK KRETEK FILTER NANGKA MUDA MOBIL ROKOK KRETEK TOMAT SAYUR JENGKOL BAYAM SAWI HIJAU PIR BENSIN KANGKUNG CUMI-CUMI TARIP LISTRIK JERUK DAGING AYAM RAS TELUR AYAM RAS
46,09 21,25 15,24 67,54 1,31 68,15 1,22 1,76 9,42 15,54 -4,71 -10,47 -6,65 -0,33 -6,49 -5,49 -0,97 -4,97 -6,97 -14,19
0,34 0,19 0,08 0,04 0,04 0,03 0,02 0,02 0,02 0,01 -0,01 -0,01 -0,01 -0,01 -0,01 -0,01 -0,04 -0,05 -0,08 -0,14
INFLASI TAHUNAN Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2016 (JanuariMaret) adalah inflasi sebesar 0,24 persen, merupakan angka yang masih rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Sementara untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2016 adalah sebesar 5,37 persen, menunjukkan angka yang rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2013– 2016.
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2016 Inflasi
2013
2014
2015
2016
[2]
[3]
[4]
[5]
1. Maret (M to M)
0,73
0,02
0,48
0,49
2. Januari - Maret (Tahun Kalender)
1,74
0,76
-0,45
0,24
3. Maret terhadap (tahun n)
6,81
5,22
7,21
5,37
[1]
Maret (YoY) (tahun n-1)
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
5
Gambar 1. Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Maret) Bandar Lampung, 2013 – 2016 3,00
2,73
2,50 2,00
1,74
Inflasi (%)
1,50 1,00
1,00
0,74
0,76
0,61
0,49
0,50
0,26
0,00 -0,50
-0,45
-0,51
-0,63
-1,00
-0,92
-1,50
Jan
Jan-Feb Jan-Mrt
2013 1,00
2014 0,74
2015 -0,63
2016 0,26
1,74
0,76
-0,92
-0,51
2,73
0,61
-0,45
0,49
Gambar 2. Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2013 - 2016
10,00 9,00 8,00
6,81
7,00
Inflasi (%)
6,88 6,36
6,00 5,00
7,05
5,56
7,21 6,55 5,58
5,22
5,37
5,35
4,69
4,00 3,00 2,00
1,00 0,00 Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar
2013 thd 2012 4,69 5,56 6,81
2014 thd 2013 7,05 6,36 5,22
2015 thd 2014 6,88 6,55 7,21
2016 thd 2015 5,58 5,35 5,37
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
6
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Maret 2016, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,18 persen, dan inflasi terendah dialami Tangerang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen, deflasi terendah dialami Mamuju sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,49 menempati peringkat ke-13 secara nasional. Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, delapan belas kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dialami Bukittinggi sebesar 1,18 persen, inflasi terendah dialami Bengkulu sebesar 0,04 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,49 menempati peringkat ke-9 di pulau Sumatera. Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Maret 2016 (2012=100) Kota [1]
IHK Februari ‘16
IHK Maret ‘16
Inflasi MoM Maret ‘16
Kota [1]
IHK Februari ‘16
IHK Maret ‘16
Inflasi MoM Maret ‘16
[2]
[3]
[4]
[2]
[3]
[4]
1
MEULABOH
122,27
122,18
-0,07
42
KEDIRI
121,16
121,27
0,09
2
BANDA ACEH
117,03
116,73
-0,26
43
MALANG
123,66
123,69
0,02
3
LHOKSEUMAWE
118,49
118,26
-0,19
44
PROBOLINGGO
121,64
121,54
-0,08
4
SIBOLGA
125,62
126,56
0,75
45
MADIUN
120,67
120,77
0,08
5
PEMATANG SIANTAR
126,21
127,04
0,66
46
SURABAYA
122,60
122,67
0,06
6
MEDAN
126,31
127,42
0,88
47
TANGERANG
131,04
131,06
0,02
7
PADANGSIDIMPUAN
120,86
121,51
0,54
48
CILEGON
126,46
126,94
0,38
8
PADANG
128,21
128,91
0,55
49
SERANG
129,76
130,13
0,29
9
BUKITTINGGI
121,62
123,05
1,18
50
SINGARAJA
130,17
131,22
0,81
10
TEMBILAHAN
127,14
127,48
0,27
51
DENPASAR
120,25
120,32
0,06
11
PEKANBARU
122,50
123,16
0,54
52
MATARAM
122,49
122,43
-0,05
12
DUMAI
123,94
124,23
0,23
53
BIMA
127,32
127,14
-0,14
13
BUNGO
121,76
121,38
-0,31
54
MAUMERE
118,41
117,50
-0,77
14
JAMBI
122,47
122,79
0,26
55
KUPANG
126,60
125,64
-0,76
15
PALEMBANG
120,78
121,05
0,22
56
PONTIANAK
130,66
130,56
-0,08
16
LUBUKLINGGAU
120,58
121,28
0,58
57
SINGKAWANG
122,86
122,89
0,02
17
BENGKULU
129,14
129,19
0,04
58
SAMPIT
124,26
123,84
-0,34
18
BANDAR LAMPUNG
123,59
124,20
0,49
59
PALANGKARAYA
120,74
120,69
-0,04
124,37
0,17
19
METRO
131,67
131,84
0,13
60
TANJUNG
124,16
20
TANJUNG PANDAN
129,21
127,63
-1,22
61
BANJARMASIN
122,62
122,79
0,14
21
PANGKAL PINANG
125,41
125,74
0,26
62
BALIKPAPAN
126,72
126,67
-0,04
22
BATAM
122,61
122,93
0,26
63
SAMARINDA
125,98
126,54
0,44
23
TANJUNG PINANG
123,84
124,20
0,29
64
TARAKAN
132,27
132,39
0,09
24
DKI JAKARTA
123,57
123,75
0,15
65
MANADO
123,96
123,92
-0,03
25
BOGOR
122,73
122,98
0,20
66
PALU
123,95
124,42
0,38
26
SUKABUMI
122,82
122,62
-0,16
67
BULUKUMBA
127,58
127,18
-0,31
27
BANDUNG
122,18
122,42
0,20
68
WATAMPONE
118,22
118,27
0,04
28
CIREBON
119,22
119,28
0,05
69
MAKASSAR
124,19
124,40
0,17
29
BEKASI
120,50
120,68
0,15
70
PARE-PARE
120,86
119,77
-0,90
30
DEPOK
121,51
121,94
0,35
71
PALOPO
121,30
121,60
0,25
31
TASIKMALAYA
121,85
122,01
0,13
72
KENDARI
119,90
120,18
0,23
32
CILACAP
125,18
125,32
0,11
73
BAU-BAU
126,99
126,94
-0,04
33
PURWOKERTO
120,65
121,31
0,55
74
GORONTALO
120,32
120,50
0,15
34
KUDUS
128,50
129,16
0,51
75
MAMUJU
122,25
122,23
-0,02
35
SURAKARTA
120,32
120,82
0,42
76
AMBON
122,41
121,97
-0,36
36
SEMARANG
121,88
122,35
0,39
77
TUAL
134,68
135,79
0,82
37
TEGAL
119,75
120,13
0,32
78
TERNATE
127,28
127,64
0,28
38
YOGYAKARTA
120,98
121,00
0,02
79
MANOKWARI
115,94
116,09
0,13
39
JEMBER
120,91
120,99
0,07
80
SORONG
124,69
124,52
-0,14
40
BANYUWANGI
121,15
121,19
0,03
81
MERAUKE
128,60
128,07
-0,41
41
SUMENEP
121,13
120,80
-0,27
82
JAYAPURA
124,70
125,08
0,30
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
7
Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Maret 2016 (2012=100) Inflasi Kota
Inflasi Rank
MoM (1)
Inflasi Rank
Kalender
Inflasi Rank
Kota
YOY
Inflasi
MoM
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
-0,07
65
0,76
30
3,12
73
42
KEDIRI
(1)
2
BANDA ACEH
-0,26
72
0,37
53
3,10
74
43
3
LHOKSEUMAWE
-0,19
71
-0,04
68
4,63
37
44
4
SIBOLGA
0,75
5
2,57
1
7,89
1
5
PEMATANG SIANTAR
0,66
6
0,77
28
6,08
6
MEDAN
0,88
2
2,18
2
7,41
7
PADANGSIDIMPUAN
0,54
11
1,07
15
8
PADANG
0,55
9
1,42
9
BUKITTINGGI
1,18
1
1,26
10
TEMBILAHAN
0,27
25
0,68
11
PEKANBARU
0,54
10
12
DUMAI
0,23
30
13
BUNGO
-0,31
14
JAMBI
15
PALEMBANG
16
Inflasi
Rank
Rank Kalender
Rank YOY
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0,09
45
0,23
64
2,70
78
MALANG
0,02
56
0,46
48
4,00
52
PROBOLINGGO
-0,08
67
0,26
60
3,00
75
45
MADIUN
0,08
47
0,61
43
3,67
63
12
46
SURABAYA
0,06
50
0,67
36
3,77
61
2
47
TANGERANG
0,02
58
0,69
34
5,62
18
4,53
41
48
CILEGON
0,38
17
0,99
20
5,23
22
9
6,55
6
49
SERANG
0,29
23
1,02
18
6,52
7
10
7,20
3
50
SINGARAJA
0,81
4
1,56
6
4,42
45
35
4,00
53
51
DENPASAR
0,06
49
0,62
40
3,41
69
0,29
58
4,39
46
52
MATARAM
-0,05
64
0,94
21
3,87
55
1,21
12
4,84
31
53
BIMA
-0,14
69
1,53
7
6,18
11
74
0,65
37
4,58
38
54
MAUMERE
-0,77
80
-0,09
70
4,16
48
0,26
27
0,90
23
4,99
26
55
KUPANG
-0,76
79
-0,40
77
5,16
24
0,22
32
0,43
51
4,89
30
56
PONTIANAK
-0,08
66
0,62
41
4,93
28
LUBUKLINGGAU
0,58
7
0,64
38
6,47
8
57
SINGKAWANG
0,02
55
0,42
52
3,13
72
17
BENGKULU
0,04
53
0,46
49
5,93
15
58
SAMPIT
-0,34
76
-0,08
69
5,46
19
18
BANDAR LAMPUNG
0,49
13
0,24
62
5,37
21
59
PALANGKARAYA
-0,04
63
-0,29
75
4,07
51
19
METRO
0,13
43
1,20
13
4,83
32
60
TANJUNG
0,17
35
-0,30
76
6,36
10
20
TANJUNG PANDAN
-1,22
82
-0,24
74
3,27
71
61
BANJARMASIN
0,14
40
0,81
27
6,02
14
21
PANGKAL PINANG
0,26
26
1,59
4
6,77
4
62
BALIKPAPAN
-0,04
62
0,25
61
4,75
35
22
BATAM
0,26
28
0,32
57
5,76
16
63
SAMARINDA
0,44
14
1,00
19
5,09
25
23
TANJUNG PINANG
0,29
22
1,58
5
4,55
40
64
TARAKAN
0,09
46
1,09
14
4,71
36
24
DKI JAKARTA
0,15
39
0,32
56
3,62
65
65
MANADO
-0,03
60
-1,02
81
4,90
29
25
BOGOR
0,20
33
1,06
17
4,14
50
66
PALU
0,38
18
-0,64
79
6,03
13
26
SUKABUMI
-0,16
70
0,54
45
2,96
76
67
BULUKUMBA
-0,31
75
-0,90
80
2,16
80
27
BANDUNG
0,20
34
0,58
44
4,34
47
68
WATAMPONE
0,04
52
-0,19
72
1,94
82
28
CIREBON
0,05
51
0,29
59
2,83
77
69
MAKASSAR
0,17
36
1,52
8
6,38
9
29
BEKASI
0,15
38
0,48
46
3,33
70
70
PARE-PARE
-0,90
81
0,17
66
3,82
57
30
DEPOK
0,35
19
0,61
42
3,51
67
71
PALOPO
0,25
29
0,93
22
4,47
43
31
TASIKMALAYA
0,13
41
0,75
31
4,51
42
72
KENDARI
0,23
31
1,80
3
4,82
34
32
CILACAP
0,11
44
0,76
29
3,79
59
73
BAU-BAU
-0,04
61
0,19
65
4,57
39
33
PURWOKERTO
0,55
8
0,82
26
4,15
49
74
GORONTALO
0,15
37
0,23
63
5,74
17
34
KUDUS
0,51
12
0,73
33
4,83
33
75
MAMUJU
-0,02
59
-0,45
78
5,19
23
35
SURAKARTA
0,42
15
0,83
24
4,43
44
76
AMBON
-0,36
77
0,10
67
2,07
81
36
SEMARANG
0,39
16
0,48
47
3,99
54
77
TUAL
0,82
3
-0,22
73
3,79
60
37
TEGAL
0,32
20
0,73
32
4,99
27
78
TERNATE
0,28
24
-0,15
71
5,45
20
38
YOGYAKARTA
0,02
57
0,46
50
3,69
62
79
MANOKWARI
0,13
42
0,34
55
2,34
79
39
JEMBER
0,07
48
0,62
39
3,60
66
80
SORONG
-0,14
68
1,07
16
6,56
5
40
BANYUWANGI
0,03
54
0,82
25
3,87
56
81
MERAUKE
-0,41
78
-2,27
82
3,62
64
41
SUMENEP
-0,27
73
0,36
54
3,50
68
82
JAYAPURA
0,30
21
1,24
11
3,81
58
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
8
Tabel 8. Perbandingan Inflasi Maret 2016, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)
Kota
Inflasi M to M
Ranking
Inflasi Kalender
Ranking
Inflasi YoY
Ranking
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
-0,07
19
0,76
12
3,12
22
2
BANDA ACEH
-0,26
21
0,37
18
3,10
23
3
LHOKSEUMAWE
-0,19
20
-0,04
22
4,63
15
4
SIBOLGA
0,75
3
2,57
1
7,89
1
5
PEMATANG SIANTAR
0,66
4
0,77
11
6,08
7
6
MEDAN
0,88
2
2,18
2
7,41
2
7
PADANGSIDIMPUAN
0,54
8
1,07
9
4,53
18
8
PADANG
0,55
6
1,42
5
6,55
5
9
BUKITTINGGI
1,18
1
1,26
6
7,20
3
10
TEMBILAHAN
0,27
11
0,68
13
4,00
20
11
PEKANBARU
0,54
7
0,29
20
4,39
19
12
DUMAI
0,23
15
1,21
7
4,84
13
13
BUNGO
-0,31
22
0,65
14
4,58
16
14
JAMBI
0,26
13
0,90
10
4,99
11
15
PALEMBANG
0,22
16
0,43
17
4,89
12
16
LUBUKLINGGAU
0,58
5
0,64
15
6,47
6
17
BENGKULU
0,04
18
0,46
16
5,93
8
18
BANDAR LAMPUNG
0,49
9
0,24
21
5,37
10
19 20 21 22 23
METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG
0,13 -1,22 0,26 0,26 0,29
17 23 12 14 10
1,20 -0,24 1,59 0,32 1,58
8 23 3 19 4
4,83 3,27 6,77 5,76 4,55
14 21 4 9 17
Berita Resmi Statistik No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016
9
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329 Email:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Website: lampung.bps.go.id