BPS KOTA SURAKARTA No. 07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA SURAKARTA MARET 2016 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN Pada Maret 2016 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 120,82 lebih tinggi bila dibanding Februari 2016 yang mengalami deflasi 0,11 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan naik 0,79 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,67 persen, kelompok sandang naik 0,34 persen, kelompok kesehatan naik 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,06 persen. Laju inflasi tahun kalender Maret 2016 sebesar 0,83 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2016 terhadap Maret 2015 ) sebesar 4,43 persen. Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Maret 2016 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di kota Purwokerto sebesar 0,55 persen, diikuti kota Kudus sebesar 0,51 persen, kota Surakarta 0,42 persen, kota Semarang 0,39 persen, kota Tegal 0,32 persen dan kota Cilacap 0,11 persen. Dari 82 kota IHK nasional, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Bukittinggi sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Yogyakarta, kota Malang, kota Tangerang dan kota Singkawang masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Mamuju sebesar 0,02 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, pada Maret 2016 di kota Surakarta terjadi inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,32 pada Februari 2016 menjadi 120,82 pada Maret 2016. Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya relatif lebih tinggi (inflasi 0,12 persen). Sedangkan laju inflasi tahun kalender Maret 2016 sebesar 0,83 persen dan year on year (Maret 2016 terhadap Maret 2015) mencapai 4,43 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHKnya, semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yaitu kelompok bahan makanan naik 0,79 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,67 persen, kelompok sandang naik 0,34, persen, kelompok kesehatan naik 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,06 persen. Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
1
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain : bawang merah, kontrak rumah, bawang putih, sewa rumah, cabai rawit, cabai merah, jeruk, minyak goreng, cabe hijau, sawi hijau, kelapa, sepeda motor dan rokok kretek filter. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi diantaranya : beras, daging ayam ras, telur ayam ras, kentang, tarip listrik, bensin, kol putih/kubis, pisang dan bandeng pindang.
Grafik 1 Perkembangan Inflasi Kota Surakarta dan Nasional, Maret 2015 – Maret 2016 4 3 2
0,99
0,93
1
0,17
0,36
0,50
0,53
0,39
0,96
0
0,35
0,12
0,37
-0,05
0,19
0,53
0,52
0,32
0,26
0,42 -0,11
0,96 0,21
-0,08
0,51
-0,09
-0,45
-1
0,19
-2 Mar'15
Apr'15
Mei'15
Juni'15
Juli'15
Agust'15
Sept'15
Surakarta
Okt'15
Nop'15
Des'15
Jan'16
Feb'16
Mar'16
Nasional
Tabel 1 Perubahan Indeks Harga dan Sumbangan Inflasi/Deflasi Kelompok Pengeluaran Kota Surakarta Maret 2016 Kelompok Pengeluaran
Persentase Perubahan Indeks
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
[3]
2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau
0,42 0,79 0,18
0,42 0,16 0,04
0,67 0,34 0,46
0,16 0,02 0,03
0,02 0,06
0,00 0,01
Umum 1. Bahan Makanan 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
2
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Surakarta Maret 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran IH K ( 2012=100 ) Inflasi Maret 2016 *)
Laju Inflasi Tahun 2016 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(5)
(6)
(7)
120,82
0,42
0,83
4,43
136,29
137,37
0,79
1,79
9,67
113,30
114,23
114,44
0,18
1,01
3,43
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
117,49
117,98
118,77
0,67
1,09
2,77
4. Sandang
115,44
115,63
116,02
0,34
0,50
2,49
5. Kesehatan
115,69
118,60
119,15
0,46
2,99
5,14
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
112,00
112,03
112,05
0,02
0,04
3,53
7. Transpor dan Komunikasi
123,14
121,45
121,52
0,06
-1,32
2,77
Kelompok Pengeluaran
Desember 2015
Februari 2016
(1)
(2)
(4)
Umum
119,83
120,32
1. Bahan Makanan
134,96
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Maret 2016
*) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap IHK Februari 2016 **) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap IHK Desember2015 ***) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap IHK Maret 2015
Grafik 2 Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun Kalender 2016 menurut Kelompok Pengeluaran 4,00
2,99
3,00
P e r s e n
2,00
1,79 0,83
1,00
1,01
1,09 0,50
0,04
0,00 -1,00
-1,32 -2,00 -3,00
Umum BahanINDEKS Mak. Jadi,Min, Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan B. PERUBAHAN HARGA DI KOTA YOGYAKARTA Makanan Rok &Temb MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
3
1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan besaran angka indeks 137,37 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 136,29. Dari sebelas sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat 7 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 4 sub kelompok mengalami penurunan indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok ikan diawetkan naik 1,09 persen, sub kelompok sayursayuran naik 3,22 persen, sub kelompok kacang-kacangan naik 0,09 persen, sub kelompok buah-buahan naik 4,80 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan naik 18,10 persen, sub kelompok lemak dan minyak naik 5,92 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,12 persen. Sebaliknya sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya turun sebesar 3,68 persen, sub kelompok daging dan hasilhasilnya turun 7,14 persen, sub kelompok ikan segar turun 0,84 persen dan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 4,23 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : bawang merah naik 41,68 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,20 persen, bawang putih naik 13,49 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,08 persen, cabai rawit naik 19,03 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,06 persen, cabai merah naik 22,98 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,06 persen, jeruk naik 16,70 persen dengan andil inflasi 0,06 persen, minyak goreng naik 4,35 persen dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen, cabe hijau naik 31,19 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, sawi hijau naik 17,62 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, kelapa naik 11,74 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, pepaya naik 5,50 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen dan pir naik 19,52 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi antara lain : beras turun 4,16 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,21 persen, daging ayam ras turun 11,17 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,13 persen, telur ayam ras turun 15,12 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,12 persen, kentang turun 32,55 persen dengan memberi andil deflasi 0,05 persen, kol putih/kubis turun 14,76 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, pisang turun 1,89 persen dengan andil deflasi 0,01 persen dan bandeng pindang turun 10,48 persen dengan andil deflasi 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada Maret 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan angka indeks 114,44 sedikit lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 114,23. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, semua mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,01 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,18 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,87 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain : rokok kretek filter naik 1,17 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,02 persen, gula pasir naik 0,52 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen, rokok kretek naik 0,31 persen, air kemasan naik 0,21 persen, makanan ringan/snack naik 0,35 persen dan rokok putih naik 0,82 persen.
4
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen dengan angka indeks 118,77 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 117,98. Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, 3 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik sebesar 1,35 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga naik 0,60 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,22 persen. Sebaliknya sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air turun 0,56 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi antara lain : kontrak rumah naik 2,70 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,11 persen, sewa rumah naik 2,89 persen dengan andil inflasi 0,07 persen, meja kursi tamu naik 9,19 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, sabun detergen bubuk/cair naik 0,78 persen dan pembersih lantai naik 1,69 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi di antaranya : tarip listrik turun 1,06 persen dengan memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen, besi beton turun 1,20 persen, pengharum/pelembut cucian turun 0,05 persen, kipas angin turun 0,10 persen, pipa paralon turun 0,08 persen dan blender turun 0,04 persen.
4. Sandang Kelompok sandang pada Maret 2016 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,34 persen dengan angka indeks 116,02 sedikit lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 115,63. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada semua sub kelompok yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,09 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,06 persen, sub kelompok sandang anak-anak naik 0,13 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain naik 1,10 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi di antaranya : emas perhiasan naik 2,09 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen, kaos kaki anak naik 2,84 persen, kaos kaki pria naik 2,92 persen, celana dalam wanita naik 1,46 persen, celana dalam anak naik 2,33 persen, baju kaos tanpa kerah/T-shirt naik 0,96 persen dan kaos dalam/singlet pria naik 0,45 persen.
5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,46 persen dengan angka indeks sebesar 119,15 angka ini lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 118,60. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,52 persen, sub kelompok obat-obatan 0,36 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani naik 0,52 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,40 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi di antaranya : tarip dokter spesialis naik 3,85 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, pasta gigi naik 1,77 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, ongkos bidan naik 7,55 persen, tarip keriting/meluruskan rambut naik 6,67 persen, obat gosok naik 1,42 persen, parfum naik 0,38 persen, vitamin naik 0,71 persen, sabun wajah naik 0,72 persen dan biaya untuk KB naik 3,09 persen. Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
5
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Angka Indeks Harga Konsumen kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Maret 2016 tercatat sebesar 112,05 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 112,03. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,03 persen dan sub kelompok rekreasi naik 0,08 persen. Sedangkan sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok olahraga relatif stabil. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil posittif terhadap angka inflasi di antaranya : majalah berkala/dewasa naik 1,75 persen, pensil hitam naik 0,87 persen dan pulpen/bollpoint naik 0,30 persen.
7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 tercatat sebesar 121,52 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,06 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 121,45. Sub kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor naik sebesar 0,07 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,16 persen. Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : sepeda motor naik 1,28 persen dengan andil inflasi 0,02 persen dan helm naik 4,74 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif terhadap angka inflasi antara lain : bensin turun 0,39 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen.
C. PERBANDINGAN INFLASI/DEFLASI DI 82 KOTA DI INDONESIA Pada bulan Maret 2016, dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Bukittinggi sebesar 1,18 persen sedangkan inflasi terendah di kota Yogyakarta, kota Malang, kota Tangerang dan kota Singkawang masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Mamuju sebesar 0,02 persen. Di wilayah Sumatera, kota Bukittinggi mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bengkulu sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Meulaboh sebesar 0,07 persen. Di pulau Jawa, dari 26 kota IHK, 23 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami inflasi. Kota Purwokerto mengalami inflasi terbesar yaitu sebesar 0,55 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Yogyakarta, kota Malang dan kota Tangerang masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya kota Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,27 persen, kota Sukabumi mengalami deflasi 0,16 persen dan kota Probolinggo mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Untuk wilayah Kalimantan, kota Samarinda mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,44 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Singkawang sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Sampit sebesar 0,34 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Palangkaraya dan kota Balikpapan masing-masing sebesar 0,04 persen. Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, inflasi tertinggi tercatat terjadi di kota Tual yaitu sebesar 0,82 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Watampone sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Pare-pare sebesar 0,90 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Mamuju sebesar 0,02 persen. 6
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Surakarta bulan Februari 2016 dan Maret 2016, serta Perubahannya (2012=100) IHK KODE
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
[1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
[2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an & hasilnya Daging dan hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur,susu,dan hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya tempat tinggal Bh.bakar,penerangan dan air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan lainnya KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan jasmani & kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana & penunjang transpor Jasa Keuangan
Februari 2016 [3] 120,32 136,29 132,19 117,16 151,72 130,38 125,77 157,23 126,18 143,86 194,03 112,89 119,03 114,23 109,42 114,05 140,67 117,98 114,16 128,76 119,81 114,49 115,63 115,95 116,01 125,60 107,08 118,60 120,83 103,57 117,11 123,70 112,03 113,87 104,19 105,41 114,84 106,04 121,45 134,95 97,34 109,11 123,09
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016
Maret 2016
Inflasi Maret 2016 (%)
[4] 120,82 137,37 127,33 108,79 150,45 131,80 120,45 162,29 126,29 150,76 229,15 119,57 119,17 114,44 109,43 114,25 141,89 118,77 115,70 128,04 120,53 114,74 116,02 116,06 116,08 125,76 108,26 119,15 121,46 103,94 117,72 124,20 112,05 113,87 104,19 105,44 114,93 106,04 121,52 135,05 97,34 109,28 123,09
[5] 0,42 0,79 -3,68 -7,14 -0,84 1,09 -4,23 3,22 0,09 4,80 18,10 5,92 0,12 0,18 0,01 0,18 0,87 0,67 1,35 -0,56 0,60 0,22 0,34 0,09 0,06 0,13 1,10 0,46 0,52 0,36 0,52 0,40 0,02 0,00 0,00 0,03 0,08 0,00 0,06 0,07 0,00 0,16 0,00
7
Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Maret 2016 untuk 82 Kota No.
8
KOTA
(1)
(2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANGSIDIMPUAN PADANG BUKITTINGGI TEMBILAHAN PEKANBARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUKLINGGAU BENGKULU BANDAR LAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI
IHK
Inflasi
No.
(3)
(4)
(1)
122,18 116,73 118,26 126,56 127,04 127,42 121,51 128,91 123,05 127,48 123,16 124,23 121,38 122,79 121,05 121,28 129,19 124,20 131,84 127,63 125,74 122,93 124,20 123,75 122,98 122,62 122,42 119,28 120,68 121,94 122,01 125,32 121,31 129,16 120,82 122,35 120,13 121,00 120,99 121,19 120,80 121,27
-0,07 -0,26 -0,19 0,75 0,66 0,88 0,54 0,55 1,18 0,27 0,54 0,23 -0,31 0,26 0,22 0,58 0,04 0,49 0,13 -1,22 0,26 0,26 0,29 0,15 0,20 -0,16 0,20 0,05 0,15 0,35 0,13 0,11 0,55 0,51 0,42 0,39 0,32 0,02 0,07 0,03 -0,27 0,09
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
KOTA (2)
IHK
Inflasi
(3)
(4)
MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASSAR PARE-PARE PALOPO KENDARI BAU-BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA
123,69 121,54 120,77 122,67 131,06 126,94 130,13 131,22 120,32 122,43 127,14 117,50 125,64 130,56 122,89 123,84 120,69 124,37 122,79 126,67 126,54 132,39 123,92 124,42 127,18 118,27 124,40 119,77 121,60 120,18 126,94 120,50 122,23 121,97 135,79 127,64 116,09 124,52 128,07 125,08
0,02 -0,08 0,08 0,06 0,02 0,38 0,29 0,81 0,06 -0,05 -0,14 -0,77 -0,76 -0,08 0,02 -0,34 -0,04 0,17 0,14 -0,04 0,44 0,09 -0,03 0,38 -0,31 0,04 0,17 -0,90 0,25 0,23 -0,04 0,15 -0,02 -0,36 0,82 0,28 0,13 -0,14 -0,41 0,30
NASIONAL
123,75
0,19
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.07/04/72/Th.XIII, 01 April 2016