BPS KOTA SURAKARTA No. 01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA SURAKARTA DESEMBER 2016 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN Pada Desember 2016 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 122,41 lebih rendah bila dibanding Nopember 2016 yang mengalami inflasi 0,60 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan naik 0,98 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,02 persen, kelompok kesehatan naik 0,41 persen dan kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan naik 0,56 persen. Sebaliknya kelompok sandang turun 0,27 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga turun 0,04 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari – Desember) 2016 sebesar 2,15 persen. Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Desember 2016 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di kota Purwokerto sebesar 0,37 persen, diikuti kota Kudus dan Kota Surakarta masing-masing sebesar 0,30 persen, kota Semarang sebesar 0,20 persen dan kota Cilacap sebesar 0,09 persen. Sebaliknya kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. Dari 82 kota IHK nasional, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Padang Sidempuan dan kota Tembilahan masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Manado sebesar 1,52 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tegal sebesar 0,09 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, pada Desember 2016 di kota Surakarta terjadi inflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,04 pada Nopember 2016 menjadi 122,41 pada Desember 2016. Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya relatif lebih rendah (inflasi 0,99 persen). Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2016 sebesar 2,15 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHKnya, 5 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yaitu kelompok bahan makanan naik 0,98 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,02 persen, kelompok kesehatan naik 0,41 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,56 persen. Sebaliknya kelompok sandang turun 0,27 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,04 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
1
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain : cabai rawit, telur ayam ras, jeruk, tarip pulsa ponsel, bensin, kol putih/kubis, minyak goreng, bayam, kakap merah, terong panjang, wortel, labu siam/jipang, sabun mandi dan buncis. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi diantaranya : cabai merah, bawang merah, salak, sawi hijau, cabe hijau, jagung muda, semen, pepaya, emas perhiasan dan bawang putih.
Grafik 1 Perkembangan Inflasi Kota Surakarta dan Nasional, Desember 2015 – Desember 2016 4 3 2
0.99 0.52
1
-0.11
0.96
0
0.51
0.23
-0.02
-0.19 0.19
-0.09
-1
0.69
0.66
0.42
0.04
0.22
Mei'16
Juni'16
0.62
-0.45
-0.25
0.23
0.06
0.60
0.42
0.47
0.30
Nop'16
Des'16
0.14
-0.10
-2 Des'15
Jan'16
Feb'16
Mar'16
Apr'16
Surakarta
Juli'16
Agust'16 Sept'16
Okt'16
Nasional
Tabel 1 Perubahan Indeks Harga dan Sumbangan Inflasi/Deflasi Kelompok Pengeluaran Kota Surakarta Desember 2016 Kelompok Pengeluaran
Persentase Perubahan Indeks
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
[3]
0,30
0,30
0,98 0,07 0,02 -0,27
0,20 0,01 0,00 -0,02
0,41 -0,04 0,56
0,03 0,00 0,08
Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
2
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Surakarta Desember 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran IH K ( 2012=100 )
Kelompok Pengeluaran
Desember 2015
Nopember 2016
Inflasi Laju Inflasi Desember Desember Tahun 2016 2016 *) 2016 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
119,83
122,04
122,41
0,30
2,15
2,15
1. Bahan Makanan
134,96
138,92
140,28
0,98
3,94
3,94
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
113,30
116,19
116,27
0,07
2,62
2,62
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
117,49
120,01
120,03
0,02
2,16
2,16
4. Sandang
115,44
117,19
116,87
-0,27
1,24
1,24
5. Kesehatan
115,69
121,31
121,81
0,41
5,29
5,29
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
112,00
114,12
114,07
-0,04
1,85
1,85
7. Transpor dan Komunikasi
123,14
120,71
121,38
0,56
-1,43
-1,43
*) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Nopember 2016 **) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Desember2015 ***) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Desember 2015
Grafik 2 Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun Kalender 2016 menurut Kelompok Pengeluaran 8.00
5.29 6.00
P 4.00 e r 2.00 s e n 0.00
3.94 2.15
2.62
2.16
1.24
1.85
-2.00
-1.43
-4.00
Umum BahanINDEKS Mak. Jadi,Min, Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan B. PERUBAHAN HARGA DI KOTA YOGYAKARTA Makanan Rok &Temb MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
3
1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,98 persen dengan besaran angka indeks 140,28 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 138,92. Dari sebelas sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat 8 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok mengalami penurunan indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 0,17 persen, sub kelompok ikan segar naik 1,75 persen, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 3,69 persen, sub kelompok sayur-sayuran naik 1,85 persen, sub kelompok kacang-kacangan naik 0,11 persen, sub kelompok buahbuahan naik 0,44 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan naik 0,93 persen dan sub kelompok lemak dan minyak naik 1,59 persen. Sebaliknya sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya turun sebesar 0,01 persen, sub kelompok ikan diawetkan turun 0,91 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun 0,05 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : cabai rawit naik 35,58 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,16 persen, telur ayam ras naik 15,90 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,10 persen, jeruk naik 13,12 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,05 persen, kol putih/kubis naik 39,81 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,03 persen, minyak goreng naik 2,12 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, bayam naik 13,52 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen, kakap merah naik 7,74 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, terong panjang naik 20,00 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen dan wortel naik 13,23 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi antara lain : cabai merah turun 18,09 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,07 persen, bawang merah turun 8,72 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,05 persen, salak turun 19,61 persen dengan memberi andil deflasi 0,02 persen, sawi hijau turun 10,16 persen dengan andil deflasi 0,02 persen, cabe hijau turun 10,92 persen dengan andil deflasi 0,02 persen, jagung muda turun 21,42 persen dengan andil deflasi 0,02 persen, pepaya turun 3,92 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, bawang putih turun 1,20 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, apel turun 2,72 persen dengan andil deflasi 0,01 persen dan lele turun 2,55 persen dengan andil deflasi 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada Desember 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan angka indeks 116,27 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 116,19. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 0,19 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,20 persen. Sebaliknya sub kelompok makanan jadi turun 0,01 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : teh naik 0,61 persen, rokok kretek naik 0,36 persen, rokok putih naik 1,09 persen, gula pasir naik 0,19 persen dan air kemasan naik 0,24 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi antara lain : kembang gula turun 1,25 persen, makanan ringan/snack turun 0,17 persen dan wafer turun 0,26 persen.
4
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen dengan angka indeks 120,03 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 120,01. Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, 3 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik sebesar 0,11 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga naik 0,01 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,12 persen. Sebaliknya sub kelompok biaya tempat tinggal turun sebesar 0,06 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi antara lain : tarip listrik naik 0,18 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, besi beton naik 1,56 persen denga andil inflasi 0,01 persen, pengharum/pelembut cucian naik 1,41 persen, sabun cair/cuci piring naik 0,75 persen dan pembasmi nyamuk bakar naik 0,50 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi di antaranya : semen turun 1,97 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, sabun detergen bubuk/cair turun 0,21 persen, air conditioner (AC) turun 0,41 persen dan pembasmi nyamuk spray turun 0,48 persen.
4. Sandang Kelompok sandang pada Desember 2016 mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,27 persen dengan angka indeks 116,87 lebih rendah dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 117,19. Penurunan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada 3 sub kelompok yaitu sub kelompok sandang wanita turun 0,32 persen, sub kelompok sandang anak-anak turun 0,25 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain turun sebesar 0,80 persen. Sebaliknya sub kelompok sandang laki-laki naik 0,19 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi di antaranya : emas perhiasan turun 1,47 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, pampers turun 1,65 persen, baju muslim wanita turun 2,91 persen dan kemeja panjang batik pria turun 4,33 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi antara lain : celana dalam pria naik 7,99 persen, kemeja pendek katun pria naik 1,16 persen, kaos dalam/singlet pria naik 1,92 persen dan celana dalam anak naik 0,89 persen.
5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,41 persen dengan angka indeks sebesar 121,81 angka ini sedikit lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 121,31. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok obat-obatan naik sebesar 0,51 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,99 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi di antaranya : sabun mandi naik 2,25 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, shampo naik 1,77 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, bedak naik 1,66 persen, obat dengan resep naik 0,72 persen, hand body lotion naik 1,69 persen, sabun mandi cair naik 2,77 persen, vitamin naik 0,85 persen, obat gosok naik 0,65 persen dan parfum naik 0,20 persen. Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
5
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Angka Indeks Harga Konsumen kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Desember 2016 tercatat sebesar 114,07 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 114,12. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan turun sebesar 0,70 persen dan sub kelompok rekreasi turun 0,07 persen. Sebaliknya sub kelompok kursus-kursus/pelatihan naik 0,69 persen dan sub kelompok olahraga naik 0,19 persen. Sedangkan sub kelompok pendidikan relatif stabil. Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi di antaranya : laptop/notebook turun 2,73 persen dengan andil deflasi 0,01 persen, televisi berwarna turun 1,19 persen dan kamera turun 0,38 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain biaya bimbingan belajar naik 0,98 persen, VCD/DVD player naik 1,02 persen, kertas HVS naik 0,82 persen dan pulpen/bollpoint naik 1,21 persen.
7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2016 tercatat sebesar 121,38 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 120,71. Sub kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor naik sebesar 0,44 persen dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman naik 1,16 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor dan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum yaitu tarip pulsa ponsel naik 2,10 persen dengan andil inflasi 0,04 persen, bensin naik 1,09 persen dengan andil inflasi 0,04 persen, tarip angkutan udara naik 0,30 persen, tarip kereta api naik 2,43 persen dan tarip angkutan antar kota naik 0,20 persen.
C. PERBANDINGAN INFLASI/DEFLASI DI 82 KOTA DI INDONESIA Pada bulan Desember 2016, dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Padang Sidempuan dan kota Tembilahan masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Manado sebesar 1,52 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tegal sebesar 0,09 persen Di wilayah Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di kota Lhokseumawe yaitu sebesar 2,25 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Padang Sidempuan dan kota Tembilahan masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Bungo sebesar 0,11 persen dan kota Bukittinggi sebesar 0,57 persen. Di pulau Jawa, dari 26 kota IHK, 25 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Cilegon yaitu sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Cirebon sebesar 0,06 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Tegal sebesar 0,09 persen. Untuk wilayah Kalimantan, kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Pontianak sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Tarakan sebesar 0,41 persen. Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di kota Kupang sebesar 1,96 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Kendari sebesar 0,13 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Manado sebesar 1,52 persen. 6
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Surakarta bulan Nopember 2016 dan Desember 2016, serta Perubahannya (2012=100) IHK KODE
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
[1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
[2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an & hasilnya Daging dan hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur,susu,dan hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya tempat tinggal Bh.bakar,penerangan dan air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan lainnya KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan jasmani & kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana & penunjang transpor Jasa Keuangan
Nopember 2016 [3] 122,04 138,92 127,32 110,72 152,24 126,32 118,81 167,90 124,29 137,12 246,35 139,21 122,77 116,19 109,82 117,69 148,36 120,01 116,33 130,73 122,43 115,81 117,19 116,98 117,11 126,64 110,05 121,31 122,94 105,13 119,77 127,87 114,12 116,17 106,55 106,77 116,60 107,36 120,71 133,16 98,28 109,73 123,09
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017
Desember 2016
Inflasi Desember 2016 (%)
[4] 122,41 140,28 127,31 110,91 154,90 125,17 123,19 171,00 124,43 137,73 248,63 141,43 122,71 116,27 109,81 117,91 148,66 120,03 116,26 130,87 122,44 115,95 116,87 117,20 116,74 126,32 109,17 121,81 122,94 105,67 119,77 129,14 114,07 116,17 107,29 106,02 116,52 107,56 121,38 133,75 99,42 109,73 123,09
[5] 0,30 0,98 -0,01 0,17 1,75 -0,91 3,69 1,85 0,11 0,44 0,93 1,59 -0,05 0,07 -0,01 0,19 0,20 0,02 -0,06 0,11 0,01 0,12 -0,27 0,19 -0,32 -0,25 -0,80 0,41 0,00 0,51 0,00 0,99 -0,04 0,00 0,69 -0,70 -0,07 0,19 0,56 0,44 1,16 0,00 0,00
7
Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Desember 2016 untuk 82 Kota No.
8
KOTA
(1)
(2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANGSIDIMPUAN PADANG BUKITTINGGI TEMBILAHAN PEKANBARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUKLINGGAU BENGKULU BANDAR LAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI
IHK
Inflasi
No.
(3)
(4)
(1)
125,83 119,94 124,94 132,51 132,07 132,93 125,36 133,48 126,29 129,89 127,95 127,63 124,35 127,21 124,96 123,81 135,03 127,31 134,08 134,23 133,40 126,96 126,01 126,27 126,07 125,09 125,28 121,16 123,07 124,35 124,43 127,81 123,23 131,20 122,41 124,59 122,49 123,21 122,56 122,50 123,01 122,56
0,31 0,71 2,25 0,29 0,54 0,16 0,02 0,07 -0,57 0,02 0,27 0,07 -0,11 0,36 0,67 0,11 0,14 0,70 0,13 0,90 1,95 0,26 0,21 0,27 0,16 0,45 0,63 0,06 0,27 0,18 0,48 0,09 0,37 0,30 0,30 0,20 -0,09 0,35 0,93 0,47 0,53 0,36
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
KOTA (2)
IHK
Inflasi
(3)
(4)
MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASSAR PARE-PARE PALOPO KENDARI BAU-BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA
126,35 123,08 122,74 125,77 133,61 130,99 133,02 135,10 123,10 124,29 129,11 121,86 129,07 134,80 125,54 126,99 123,35 127,47 126,28 131,58 128,83 136,60 125,64 127,09 130,24 120,27 126,44 122,09 123,78 121,68 128,87 121,78 125,52 125,85 140,13 130,27 122,35 126,84 132,12 128,65
0,58 0,38 0,45 0,56 0,66 0,94 0,12 0,63 0,69 0,75 0,26 1,65 1,96 0,93 0,83 1,30 1,28 1,02 0,82 1,26 0,87 0,41 -1,52 1,15 0,30 0,24 0,29 0,53 0,27 0,13 0,59 0,47 0,98 0,53 1,70 0,32 1,18 0,45 0,24 1,76
NASIONAL
126,71
0,42
Berita Resmi Statistik Kota Surakarta No.01/01/72/Th.XIV, 03 Januari 2017