BPS KABUPATEN BANYUWANGI No.12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI DESEMBER 2015 INFLASI 0,80 PERSEN Pada bulan Desember 2015 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, lebih rendah dibanding inflasi Jawa Timur sebesar 0,85 persen dan inflasi Nasional sebesar 0,96 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami Inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 0,94 persen, diikuti Malang 0,89 persen, Banyuwangi 0,80 persen, Kediri 0,79 persen, Sumenep 0,77 persen, Madiun 0,59 persen, Probolinggo 0,41 persen dan Jember sebesar 0,39 persen.
Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, 4 (empat) kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok (kel.) bahan makanan 2,42 persen, makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,19 persen, kel. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,38 persen, kel. kesehatan sebesar 0,04 persen dan kel. Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen. Sementara kel sandang dan kel. Pendidikan, rekreasi, olah raga terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,66 persen dan 0,01 persen. Komoditas yang mendorong laju inflasi adalah kenaikan harga cabe rawit, beras, bawang merah, cabe merah, telur ayam ras, terong panjang, tarif kereta api, daging ayam ras, tongkol pindang, bawang putih, tarif listrik, sawi hijau, cumi-cumi, rokok kretek, bahan bakar rumah tangga, sabun deterjen bubuk, kentang, tomat sayur, ikan asin belah, tongkol, daging sapi, angkutan udara, bayam, gula pasir, daging ayam kampung, ikan kembung rebus, ketimun, sabun cream deterjen, wortel, rokok putih, kacang panjang, pasta gigi, pembersih lantai, pembersih nyamuk spray, parfum, tepung terigu, sabun cair/cuci piring, susu bubuk, mujair, deodorant dan kelapa. Komoditas yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga emas perhiasan, ikan lemuru, kangkung, nangka muda, apel, teri, lele, mernying, minyak goreng, bensin, besi beton, kacang tanah, laptop/notebook, susu kental manis.
Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014 – Desember 2015) dan laju inflasi year-on-year (Desember 2015 terhadap Desember 2014), kota Banyuwangi terjadi inflasi masing-masing sebesar 2,15 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,08 persen dan Nasional sebesar 3,35 persen.
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, baik laju Inflasi Kalender (Desember 2014 –Desember 2015) maupun Laju Inflasi Year on Year (Desember 2015 terhadap Desember 2014), semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi ada di kota Surabaya sebesar 3,43 persen, disusul Malang 3,32 persen, Madiun 2,75 persen, Sumenep 2,62 persen, Jember 2,31 persen, Banyuwangi 2,15 persen, Probolinggo 2,11 persen dan Kediri 1,71 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
1
1.
Inflasi Banyuwangi Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil pemantauan harga pada bulan Desember 2015, Kota Banyuwangi mengalami Inflasi sebesar 0,80 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,25 pada bulan Nopember 2015 menjadi 120,20 pada bulan Desember 2015. Inflasi bulan Desember 2015 terutama dipicu oleh kelompok bahan makanan yang memberi sumbangan/ andil inflasi sebesar 0,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,07 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sebaliknya kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,0008 persen (Gambar 1). Gambar 1.
Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Desember 2015
0,80
0,71
0,70
Bahan Makanan
0,60
MakananJadi,Minuman,Rokok&Tembakau Perumahan,Air,Listrik,Gas&Bahan.Bakar
0,50
Sandang
0,40
Kesehatan
0,30
Pendidikan,Rekrasi,OR Trans,Kom&Jasa Keu
0,20 0,10
0,07
0,00 -0,10
0,04
0,002
0,03
-0,0008 -0,05
Adanya momen hari besar agama Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, hari raya Natal dan tahun baru 2016 di bulan Desember 2015, mendorong kenaikan harga pada beberapa komoditas terutama pada kelompok bahan makanan (gambar 2). Meningkatnya permintaan masyarakat pada komoditas tersebut yang tidak diimbangi oleh ketersediaan stok barang di pasar diduga memicu kenaikan harga. Menipisnya produk hasil pertanian sangat dipengaruhi oleh kesulitan air akibat
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
2
curah hujan yang masih rendah seingga petani sulit bercocok tanam maupun merawat tanaman. Fenomena ini dapat dilihat kenaikan cabe rawit, beras, bawang merah, cabe merah, terong panjang, bawang putih, sawi hijau dan komoditas pertanian lainnya.
Gambar 2. Andil 10 komoditas penyumbang Inflasi (%) bulan Desember 2015 Cabe Rawit 0,18
Beras Bawang Merah Cabe Merah Telur Ayam Ras Terong Panjang Daging Ayam Ras Tongkol Pindang Bawang Putih Sawi Hijau
0,16 0,14
0,14
0,13
0,13
0,12 0,10
0,10
0,08 0,06
0,06
0,04
0,05 0,04
0,03
0,03
0,02
0,02
0,00 -2
-0,02
0
2
4
6
8
10
12
Pasca turunnya harga cabe rawit mulai bulan September 2015-Nopember 2015, saat ini Cabe rawit mulai merangkak naik dan memberi andil tertinggi dalam pembentukan Inflasi bulan Desember 2015 sebesar 0,14 persen, disusul komoditas beras dan bawang merah masing-masing dengan andil 0,13 persen. Cabe merah (sudah sebulan yang lalu) merangkak naik dan pada bulan ini memberi andil sebesar 0,10 persen, telur ayam ras 0,06 persen, terong panjang 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, tongkol pindang 0,03 persen, bawang putih 0,03 persen dan sawi hijau 0,02 persen. Harga Beras dari waktu ke waktu cenderung mengalami kenaikan yang disebabkan oleh menurunnya luas tanam dan panen akibat defisit air pada musim kemarau. Fenomena ini juga berdampak pada komoditas bawang merah. Melonjaknya harga bawang merah dari Rp. 15.000,/kg menjadi Rp. 26.000,-/kg akibat berkurangnya pasokan yang disebabkan oleh gagal panen. Perayaan Maulid Nabi yang analog dengan tradisi endog-endogan memicu permintaan daging ayam ras dan telur ayam ras sehingga mendorong kenaikan harga. Demikian halnya dengan komoditas daging sapi, ikan tongkol, sawi hijau, cumi-cumi, kentang, tomat sayur harganya juga ikut terkerek naik. Libur panjang anak sekolah bersamaan dengan acara Natal dan tahun baru 2016 membuat animo masyarakat yang bepergian dengan menggunakan moda transportasi darat dan udara
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
3
meningkat. Momen seperti ini ternyata diimbangi dengan kenaikan tarif kereta api non ekonomi mulai tanggal 18 Desember 2015 dan tarif pesawat udara dari bandara Blimbingsari ke Juanda Surabaya. Tarif angkutan kereta api naik 4,18 persen (andil 0,038 persen) dan angkutan udara naik 1,8 persen (andil 0,0082 persen). Tarif listrik mengalami inflasi sebesar 0,96 persen dengan kontribusi inflasi sebesar 0,0296 persen. Tarif listrik kembali mengalami adjustment sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tarif adjustment diberlakukan setiap bulan, menyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang dollar Amerika terhadap mata uang rupiah, harga minyak dan inflasi bulanan. Komoditi yang mendorong terjadinya deflasi adalah turunnya harga emas perhiasan, bensin, ikan lemuru, kangkung, nangka muda, besi beton, ikan mernying, laptop/notebook. Sifat dasar emas sebagai alat lindung nilai sudah luntur karena inflasi global juga lemah. Pada awal tahun ini, sejumlah lembaga ekonomi dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia cukup optimis pada pertumbuhan ekonomi global. Namun pada akhirnya IMF maupun Bank Dunia merevisi outlook mereka, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masih belum membaik. Penghambat inflasi Desember 2015 atau deflasi juga berasal dari penurunan harga premium dan solar.Premium dan solar terjadi penurunan harga sejak bulan Nopember 2015 masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,0023 persen. Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year bulan Desember 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kabupaten Banyuwangi
Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2014
IHK Desember 2015
Inflasi Bulan Desember 2015
Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20151)
Tingkat Inflasi Year on Year 2015 2)
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U M U M / T O T A L
117,67
120,20
0,80
2,15
2,15
1
Bahan Makanan
130,90
129,49
2,42
-1,08
-1,08
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan T embakau
110,97
115,49
0,19
4,07
4,07
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
111,73
118,67
0,38
6,21
6,21
4
Sandang
110,47
113,62
-0,66
2,85
2,85
5
Kesehatan
105,77
111,56
0,04
5,47
5,47
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga
103,69
108,36
-0,01
4,50
4,50
7
T ranspor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
120,55
121,28
0,22
0,61
0,61
1)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014
2)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
4
Dari tabel 1 diatas menunjukkan Kabupaten Banyuwangi secara umum persentase perubahan terhadap bulan Nopember 2015 terjadi inflasi bulanan (m-t-m) sebesar 0,80 persen. Deflasi satusatunya terjadi pada kelompok sandang sebesar -0,66 persen dan pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar -0,01 persen. Sementara lima kelompok lainnya terjadi inflasi terutama pada kelompok bahan makanan sebesar 2,42 persen. Sementara tingkat inflasi tahun kalender yakni persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 dan inflasi tahunan (YoY) yakni persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 sebesar 2,15 persen. Inflasi terbesar pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 6,21 persen, disusul kelompok kesehatan sebesar 5,47 persen.
2. Perkembangan Inflasi
Gambar 3.
Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama tahun 2014-2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen) 2,50
2,50 2,00 Januari
1,50
Pebruari
2015
1,22 1,02
Maret
1,00
0,8 0,59
0,50
0,51
0,55
0,37
0,20
0,36
0,24 0,11
0,05
0,62
0,11
0,09
0,26
Mei Juni
0,35 0,21 0,08
September
-0,12
-1,00
Juli Agustus
0,00 -0,50
April
-0,25
-0,25
Oktober Nopember Desember
2014 -1,02
-1,50
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
5
Gambar 4.
Inflasi Tahun Kalender Selama tahun 2014 - 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen) 6,59
7,00 6,00
Januari Pebruari
5,00
Maret
3,99
April
4,00 3,00 1,81 1,61
2,00
1,99
Mei
2015
2,74
Juni
2,15
2,24 2,11 2,22
Juli
1,34
1,56 1,61
Agustus
1,301,51 1,26
September
0,94
1,00
Oktober
0,59 0,11
0,06
0,32
Nopember Desember
0,00
2014
-1,00
-0,48 -0,93 -0,84
Gambar 5.
Inflasi Year on Year Selama tahun 2014 - 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
8,00
7,48 7,50
7,51 7,17
7,00
6,71
6,59
6,63
6,09
Januari
5,86 5,75
6,00 5,25 4,97
4,90
5,00
4,45
5,05
Maret April
4,45
3,92 3,82
4,00
Pebruari
3,88
Mei Juni
3,11
3,00
Juli
2,45
2,15
2,15
2,00
1,51
Agustus September Oktober Nopember
1,00
2014
2015
Desember
0,00
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
6
Gambar 6
Inflasi Bulanan (month to month) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Desember 2015 0,94
0,89
1,00
0,96 0,85
0,80
0,90
0,77 0,79
JEMBER
0,80
BANYUWANGI
0,59
0,70
SUMENEP
0,60 0,50
KEDIRI
0,41
0,39
MALANG
0,40
PROBOLINGGO
0,30
MADIUN SURABAYA
0,20
JATIM
0,10
NASIONAL
0,00
Gambar 7.
Inflasi Kalender 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Desember 2015 3,43
3,32
2,00 1,50 1,00
2,75
2,62
3,00 2,50
3,35
3,08
3,50
2,31 2,15
2,11 1,71
JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA
0,50
JATIM
0,00
NASIONAL
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
7
Gambar 8.
Inflasi Year on Year (YoY) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Desember 2015 3,43
3,32
3,50
BANYUWANGI
2,31 2,15
2,50
JEMBER
2,75
2,62
3,00
3,35 3,08
SUMENEP
2,11 1,71
2,00
KEDIRI MALANG
1,50
PROBOLINGGO
1,00
MADIUN SURABAYA
0,50
JATIM
0,00
3.
NASIONAL
Inflasi selama tahun 2015 Gambar 9. Andil 10 komoditas penyumbang Inflasi (%) Tarip Kereta Api selama tahun 2015
0,80
Tongkol Beras Kasur Rokok Kretek Bawang Putih Sepeda Motor Nasi dengan lauk Mobil Lemari Pakaian
0,70 0,60
0,61
0,50 0,40 0,30
0,33
0,32
0,26
0,20
0,18
0,10
0,17 0,16 0,13
0,10
0,10
0,00
-2
-0,10 0
2
4
6
8
10
12
Inflasi kalender tahun 2015, kabupaten Banyuwangi sebesar 2,15 persen. 10 komoditas penyumbang inflasi berasal dari kenaikan tarip kereta api sebesar 0,16 persen, disusul ikan tongkol sebesar 0,33 persen, beras 0,32 persen, kasur 0,26 persen, rokok kretek 0,18 persen, bawang putih 0,17 persen, sepeda motor 0,16 persen, nasi dengan lauk 0,13 persen, mobil 0,10 persen dan lemari pakaian 0,10 persen. Pengalihan subsidi untuk kereta api (KA) ekonomi jarak jauh dan jarak sedang ke kereta api lokal dan commuter serta minat masyarakat yang tinggi pada moda transportasi kereta api
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
8
terutama saat liburan sekolah dan hari besar agama memicu terjadinya inflasi. Meskipun harga beras sudah tertahan saat panen raya bulan maret, april dan mei tetapi harga beras tetap terdongkrak akibat stok di pasar yang menipis. Hal tersebut diduga akibat pengaruh pasar bebas dalam penjualan produk hasil pertanian, sehingga hasil panen di kota Banyuwangi belum tentu dinikmati oleh masyarat Banyuwangi.
Gambar 10. Andil 10 komoditas penghambat Inflasi (%) selama tahun 2015 0,20 0,00
-2
-0,20 -0,40 -0,60 -0,80
-1,00 -1,20 -1,40 -1,60
0
2 -0,05
-0,05
4
6
-0,05 -0,05 -0,05
8
-0,07 -0,09
Teri Angkutan Antar Kota Lamuru Angkutan Udara Solar Cumi-cumi Nangka Muda Cabe Merah Bensin Cabe Rawit
10
12
-0,39 -0,68
-1,35
Turunnya harga cabe rawit merupakan penghambat utama inflasi tahun 2015 dengan andil -1,35 persen, disusul bensin sebesar -0,68 persen, cabe merah sebesar -0,39 persen. Pada bulan oktober 2015 komoditas cabe rawit turun sampai ke level Rp. 12.000,- per kg dan bulan Nopember 2015 mulai merangkak naik hingga bulan Desember 2015.
BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Banyuwangi Kepala, ttd, Ir. Mohammad Amin, MM NIP. 19661109 199212 1 001
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
9
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.II, 04 Januari 2016
10