BPS KABUPATEN BANYUWANGI No. 01/Januari/3510/Th.I, 02 Pebruari 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI JANUARI 2015 INFLASI 0,11 PERSEN Pada bulan Januari 2015 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur sebesar 0,20 persen dan lebih tinggi dari inflasi Nasional sebesar -0,24 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, 4 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,44 persen, diikuti Banyuwangi 0,11persen, Malang sebesar 0,07 persen, dan Madiun sebesar 0,01 persen. 4 kota lainnya terjadi deflasi, yaitu Sumenep dan Jember masing-2 sebesar -0,24 persen serta Kediri dan Probolinggo masing-2 sebesar -0,17 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, semuanya mengalami inflasi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok (kel.) pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 2,25 persen, kel. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,09 persen, kel. sandang sebesar 1,26 persen, kel. kesehatan sebesar 0,79 persen, kel. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,38 persen. Sementara deflasi terjadi pada kel. bahan makanan sebesar -0,99 persen dan kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,36 persen. Komoditas yang memberikan andil terjadinya Inflasi adalah kenaikan tarif kereta api, daging ayam ras, kasur, emas perhiasan, beras, wortel, semen, susu bubuk, cumi-cumi, tomat sayur, telur ayam ras, tarif uang sekolah/kuliah baik SD,SLTP, SLTA dan PT, jeruk, ikan asin belah, tarif listrik, lemari pakaian, bahan bakar rumah tangga. Laju inflasi Januari 2015 tertahan oleh turunnya harga bensin, cabe rawit, cabe merah, lemuru, angkutan udara, bawang merah, nangka muda, tongkol, apel, solar, tongkol pindang, lele, daging ayam kampong, anggur, mujair, garam, paku, genteng, pembasmi nyamuk sprai, susu untuk bayi dan tepung terigu. Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014 – Januari 2015) Banyuwangi mencapai 0,11 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 0,20 persen dan lebih tinggi dari Nasional sebesar -0,24 persen, demikian halnya laju inflasi year on year (Januari 2015 terhadap Januari 2014) Banyuwangi sebesar 6,09 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 6,86 persen dan Nasional sebesar 6,96 persen.
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Inflasi Kalender (Desember 2014 – Januari 2015) tertinggi dari kota Surabaya sebesar 0,44 persen, disusul Banyuwangi 0,11 persen, Malang 0,07 persen, Madiun 0,01 persen, Kediri dan Probolinggo -0,17 persen, Jember dan Sumenep -0,24 persen.
Laju Inflasi Year on Year (Januari 2015 terhadap Januari 2014) tertinggi Malang sebesar 7,39 persen, Surabaya 7,12 persen, Sumenep 6,95 persen, Madiun 6,50 persen, Banyuwangi 6,09 persen, Jember 5,96 persen, Kediri 5,95 persen, Probolinggo 5,60 persen
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi Bulan Juli 2014
1
1. Inflasi Banyuwangi Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil pemantauan harga pada bulan Januari 2015 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,11 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,67 pada bulan Desember
Gambar 1. Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Januari 2015
menjadi 117,80 pada bulan Januari 2015.
0.36
0.40
2014
Inflasi bulan Januari
0.30
Bahan Makanan
0.20
0.15 0.05
0.10
Makanan Jadi
0.10
Perumahan
0.03
Sandang
0.00
Kesehatan
-0.10
Pendidikan
-0.20
Transpor -0.30 -0.30
-0.27
-0.40
2015 terutama dipicu oleh
kelompok
perumahan,
air,
listrik, gas & bahan bakar yang memberi andil/sumbangan terhadap
inflasi
sebesar 0,36 persen, disusul
kelompok
pendidikan, rekreasi & olah raga dengan andil sebesar 0,15 persen, kelompok sandang sebesar 0,10 persen. Inflasi Januari 2015 tertahan oleh kelompok bahan makanan sebesar -0,30 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,27 persen. Tingginya andil dari kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar dipicu oleh kenaikan komoditas perabot rumah tangga seperti kasur, lemari pakaian, sprei, tempat tidur, kulkas, kipas angin; bakar rumah tangga, tarif lstrik dan komoditas bahan bangunan tempat tinggal seperti
semen, pasir, batu merah, asbes. Kenaikan tersebut diduga akibat dampak
multiplier effect dari kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu yang cenderung tidak mau berubah meski terjadi penurunan harga BBM. Inflasi tarif listrik terjadi akibat adanya penyesuaian tarif tenaga listrik sesuai Permen ESDM no. 9 Tahun 2014. Gas elpiji menyumbang andil inflasi Januari 2015 sebesar 0,0238 persen. Inflasi tersebut akibat kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar Rp. 1.500,-/kg yang berlaku mulai 2 Januari 2015 pukul 00.00 waktu setempat. Hal ini merupakan pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
2
12 Kg secara berkala untuk menuju harga keekonomian sesuai kaidah bisnis korporasi," kata juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, Senin, 5 Januari 2015. Pertamina merencanakan akan menaikkan harga elpiji 12 kg dan sudah dimulai sejak September tahun lalu dan akan menaikkan secara bertahap setiap enam bulan hingga tahun 2016. Tujuannya agar perusahaan pelat merah ini bisa memangkas kerugian yang telah ditanggung akibat menjual tabung gas di bawah harga keekonomian. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan sumbangan inflasi 0,15 persen dari kenaikan biaya pendidikan baik SD, SLTP, SLTA dan PT, disusul kelompok sandang dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas kelompok sandang berasal dari kenaikan harga emas perhiasan dengan sumbangan sebesar 0,0959 persen. Lima komoditas utama pendukung inflasi adalah tarif kereta api, daging ayam ras, kasur, emas perhiasan dan beras. Sebaliknya lima komoditas utama penghambat inflasi adalah bensin, cabe rawit, cabe merah, lamuru dan angkutan udara (gambar 2). Pengalihan subsidi untuk kereta api (KA) ekonomi jarak jauh dan jarak sedang ke kereta api lokal dan commuter menyumbang andil inflasi sebesar 0,63 persen dan mengerem deflasi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan akibat penurunan harga BBM baik premium dan solar. Belum datangnya musim panen raya diduga penyebab terjadinya inflasi komoditas Beras meski tidak signifikan, yakni sebesar 0,08 persen.
Gambar 2. Lima Komoditas Penyumbang dan Penghambat Inflasi bl. Januari 2015 0.80
0.63
Tarif Kereta Api
0.60
Daging Ayam Ras
0.40 0.20
0.15
0.11
Kasur 0.10
0.08
Emas Perhiasan
0.00 -0.20 -0.40 -0.60
Beras -0.09 -0.11
Angk. Udara -0.23
Lamuru -0.44
Cabe Merah Cabe Rawit
-0.80 -0.80
-1.00
Bensin
Akibat penurunan harga BBM tanggal 1 Januari 2015 dan 19 Januari 2015 memberikan andil deflasi yang cukup signifikan, yakni sebesar -0,80 persen. Deflasi BBM disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Penurunan harga BBM ini tidak dimbangi dengan penurunan
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
3
tarif angkutan dalam kota dan angkutan antar kota yang signifikan, seperti terjadinya kenaikkan BBM tahun 2014 lalu. Walaupun SK Gubernur tentang tarif angkutan diterbitkan dan berlaku sejak tanggal 23 Januari 2015 setelah penurunan harga bahan bakar minyak tanggal 19 Januari 2015, pengusaha angkutan umum tidak menurunkan tarif sesuai SK Gubernur. Diduga akibat peningkatan produksi di bulan Januari 2015, menyebabkan harga cabe rawit dan cabe merah terjungkal dari rata-rata Rp. 70.000,-/kg menjadi Rp. 24.000,-/kg untuk cabe rawit, dari rata-rata Rp. 55.000,-/kg menjadi Rp. 17.000,-/kg untuk cabe merah dan mengerem inflasi yang signifikan sebesar -0,44 persen (cabe rawit) dan -0,23 persen (cabe merah). Tabe l 1. Andil dan Tingkat Inflas i B ulanan, Tahun Kale nde r dan Ye ar on Ye ar bulan Januari 2015 me nurut Ke lompok Pe nge luaran (2012=100) Kabupate n B anyuwangi Andil Inflasi Januari 2015
Inflasi Bulanan Januari 2015
Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2014 1)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
117,67
117,67
0,11
0,11
0,11
6,09
126,51
130,90
130,90
-0,3
-0,99
-0,99
2,44
Makanan Jadi , Mi numan, Rokok, dan Tembakau
105,71
110,97
110,97
0,05
0,38
0,38
5,37
3
Perumahan, Ai r, Li s tri k, Gas , dan Bahan Bakar
105,40
111,73
111,73
0,36
2,09
2,09
8,23
4
Sandang
103,07
110,47
110,47
0,1
1,26
1,26
8,53
5
Kes ehatan
101,46
105,77
105,77
0,03
1,09
1,09
5,08
6
Pendi di kan, Rekreas i , dan Ol ah raga
100,30
103,69
103,69
0,15
2,25
2,25
5,70
7
Trans por, Komuni kas i , dan Jas a Keuangan
108,08
120,55
120,55
-0,27
-1,36
-1,36
10,02
1) 2)
Persentase perubahan IHK bulan Januari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 Persentase perubahan IHK bulan Januari 2015 terhadap IHK bulan Januari 2014
IHK Desember 2014
IHK Januari 2015
(3)
(4)
UMUM
111,04
1
Bahan Makanan
2
Kelompok Pengeluaran
(1)
IHK Januari 2014
Tingkat Inflasi Year on Year 2014 2)
Dari tabel 1 diatas menunjukkan Kabupaten Banyuwangi secara umum persentase perubahan terhadap Desember 2014 (inflasi) sebesar 0,11 persen, tertinggi terjadi inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga sebesar 2,25 persen dengan andil sebesar 0,15 persen. Sementara tingkat inflasi tahun kalender 2015 (persentase perubahan IHK bulan Januari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014) sebesar 0,11 persen dengan inflasi terbesar pada kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga sebesar 2,25 persen. Tingkat inflasi Year on Year (YoY) 2014 (persentase perubahan IHK bulan Januari 2015 terhadap IHK bulan Januari 2014) sebesar 6,09 persen dengan inflasi terbesar pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 10,02 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
4
2. Perkembangan Inflasi Gambar 4.
Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) bulan Januari 2014 & Januari 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
0.59 0.60 Januari 2014
0.50 0.40
0,11
0.30
Januari 2015
0.20 0.10 0.00
Gambar 5.
Perbandingan Inflasi Tahun Kalender bulan Januari 2014 & Januari 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
0,59 Januari 2014
0.60 0.50 0.40 0.30
0.11
Januari 2015
0.20 0.10 0.00
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
5
Gambar 6.
Inflasi Year on Year bulan Januari 2014 & Januari 2015 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
7.50 6.09
8.00
2014 Banyuwangi, Januari 3 Nopember 2014
7.00 6.00 5.00 4.00 3.00
Januari 2015
2.00 1.00 0.00
Gambar 7.
Inflasi Bulanan (month to month) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Januari 2015
0.44
0.50 0.40
JEMBER
0.30
0.20
BANYUWANGI SUMENEP
0.20
0.11
KEDIRI
0,07
0.10
MALANG
0.01
PROBOLINGGO
0.00
MADIUN SURABAYA
-0.10
JATIM
-0.17
-0.20 -0.30
-0.24
-0.24
-0.17
NASIONAL
-0.24
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
6
Gambar 8.
Inflasi Kalender 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Januari 2015
0.44 0.50
JEMBER
0.40
BANYUWANGI
0.30
SUMENEP
0.20 0.11
0.20
KEDIRI
0.07
MALANG
0.10
0.01
PROBOLINGGO MADIUN
0.00
SURABAYA
-0.10
JATIM
-0.20 -0.30
-0.17
-0.17 -0.24
-0.24
NASIONAL
-0.24 Gambar 9.
Inflasi Year on Year (YoY) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan Januari 2015
6.95
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00
5.96
6.09
5.95
7.39
7.12 6.86 6.96 6.50 5.60
JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MALANG PROBOLINGGO
3.00
MADIUN
2.00
SURABAYA JATIM
1.00
NASIONAL
0.00
BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Banyuwangi Kepala, ttd, Ir. Mohammad Amin, MM NIP. 19661109 199212 1 001
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
7
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 12/Desember/3510/Th.I, 2 Januari 2015
8