BPS KABUPATEN BANYUWANGI No.04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI APRIL 2016 DEFLASI 0,61 PERSEN
Pada bulan April 2016 Banyuwangi mengalami deflasi sebesar 0,61 persen, lebih tinggi dari deflasi Jawa Timur dan Nasional masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,45 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami Deflasi dengan urutan kota Banyuwangi sebesar 0,61 persen, Jember 0,46 persen, Kediri 0,45 persen, Malang 0,40 persen, Sumenep 0,39 persen, Probolinggo 0,16 persen, Surabaya 0,15 persen dan Madiun 0,08 persen. Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, 3 (tiga) kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok (kel.) makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,24 persen, kel. Perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,23 persen dan kel. kesehatan sebesar 0,22 persen. Dan 3 (tiga) kel. terjadi deflasi yakni kel. bahan makanan sebesar 1,06 persen, kel. Sandang sebesar 0,14 persen, kel. Transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen. Komoditas yang mendorong laju deflasi adalah kenaikan harga beras, bensin, cabai rawit, tarip kereta api, lamuru, cabai merah, solar, tarip listrik, jeruk, kentang, kacang panjang, wortel, semen, asbes, tongkol, emas perhiasan, angkutan udara, ikan asin belah, bayam, daging sapi, teri, sawi hijau, daging ayam kampung, kacang tanah, ikan kembung, kembung rebus, besi beton, mie kering instan. Komoditas yang menahan laju deflasi adalah kenaikan harga pasir, apel, bawang merah, sepeda motor, daging ayam ras, mernying, mobil, bawang putih, emping mentah, rokok kretek, minyak goring, kangkung, tomat sayur, gula pasir, telur ayam ras, bedak, keramik, terong panjang, cumi-cumi, kelapa, susu bubuk, pembersih lantai, mujair, ketimun, kecap (isi), susu untuk bayi, kacang hijau, rokok putih, piring, helm, margarine, sabun detergen bubuk/cair, makanan bayi, susu coklat, tepung terigu. Laju inflasi tahun kalender (Desember 2015-April 2016) kota Banyuwangi sebesar 0,21 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 0,34 persen dan lebih tinggi dari Nasional sebesar 0,16 persen. Laju inflasi year-on-year (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 2,86 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,05 persen dan Nasional sebesar 3,60 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Inflasi Kalender (Desember 2015-April 2016) tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 0,53 persen, disusul Madiun 0,52 persen, Banyuwangi 0,21 persen, Jember 0,16 persen, Probolinggo 0,09 persen, Malang 0,06 persen, Sumenep -0,03 persen dan Kediri -0,21 persen. Laju Inflasi Year on Year (April 2016 terhadap April 2015) tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 3,20 persen, disusul kota Madiun 3,18 persen, Malang 3,09 persen, Sumenep 3,04 persen, Jember 2,94 persen, Banyuwangi 2,86 persen, Probolinggo 2,46 persen, dan Kediri sebesar 1,92 persen.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
1
1.
Inflasi Banyuwangi
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil pemantauan harga pada bulan April 2016, Kota Banyuwangi mengalami Deflasi sebesar 0,61 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,15 pada bulan Maret 2016 sebesar 121,19 menjadi 120,45 pada bulan April 2016. Deflasi bulan April 2016 dipicu oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberi sumbangan/ andil sebesar -0,36 persen dan kelompok bahan makanan dengan andil sebesar -0,32 persen. Deflasi April 2016 tertahan oleh inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,04 persen, dan kel. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,03 persen (Gambar 1). Gambar 1.
Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan April 2016 0,03 0,04
0,01
0,05
0,00
0,00
MakananJadi,Minuman,Rokok&Te mbakau Perumahan,Air,Listrik,Gas&Bahan. Bakar Sandang
-0,01
-0,05
Bahan Makanan
-0,10 -0,15 -0,20
Kesehatan
-0,25 Pendidikan,Rekrasi,OR
-0,30 -0,35 -0,40
-0,32
Trans,Kom&Jasa Keu -0,36
Deflasi bulan April 2016 dipicu oleh turunnya beberapa komoditas antara lain beras, bensin, cabai rawit, tarip kereta api, cabai merah, solar, tarip listrik. Adanya panen raya pada bulan April
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
2
2016 yang berakibat pada peningkatan produksi ternyata berdampak pada turunnya harga beras sebesar 4,47 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,30 persen. Sejak 1 April 2016, Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), yaitu harga komoditi bensin jenis premium dan solar. Harga bensin jenis premium turun sebesar 7,19 persen dari Rp. 6.950 menjadi Rp. 6.450,- per liter dan solar turun sebesar 8,85 persen dari Rp. 5.650,menjadi Rp. 5.150,- per liter. Sedangkan untuk tarif listrik, PT PLN (Persero) menurunkan tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan yang menggunakan skema tarif penyesuaian (adjustment). Penurunan tersebut berlaku sejak 1 April 2016.
Gbr 1. KOMODITAS PENDORONG DEFLASI BULAN APRIL 2016
0,00 -0,05
-0,04
-0,10 -0,10
-0,15
-0,03
-0,02
-0,09
-0,20 -0,25 -0,30 -0,35
-0,30
Beras Bensin Cabe Rawit Tarif Kereta Api Cabe Merah Solar Tarif Listrik
-0,29
Turunnya harga BBM tersebut ternyata diikuti turunnya harga buah-buahan, sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan seperti jeruk, kentang, kacang panjang, wortel, cabe rawit dan cabe merah. Hal ini dimungkinkan akibat pengaruh turunnya biaya transportasi sampai dan ketersediaan stok. Penurunan harga cabe rawit dan cabe merah mendorong deflasi bulan April dengan andil masingmasing sebesar -0,10 persen (cabe rawit) dan -0,04 persen (cabe merah). Penurunan harga seiring dengan adanya panen raya di beberapa daerah di Jawa Timur, antara lain Banyuwangi, Kediri, Mojokerto, Tuban, Lamongan dan wilayah Madura. Masyarakat dapat menikmati penurunan tarif kereta api ekonomi jarak jauh bersubsidi sejak keberangkatan 1 April 2016. Hal ini tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 13 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan PM 198 Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi. Penurunan tarif ini adalah imbas dari turunnya harga bahan bakar minyak yang ditetapkan di awal tahun ini.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
3
Gbr 2. KOMODITAS PENAHAN DEFLASI BULAN APRIL 2016 (%)
0,045
0,042
0,040
Bawang Merah
0,035
Daging Ayam Ras
0,030
0,030
0,024
0,025
Bawang Putih 0,022
Rokok
0,018
0,020 0,015
Tomat Sayur 0,012 0,008
0,010
Gula Pasir Telur Ayam Ras
0,005 0,000
Komoditi yang menahan deflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, rokok, tomat sayur, gula pasir, telur ayam ras. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan menipisnya stok di pasaran mengakibatkan kelangkaan beberapa komoditi bahan makanan tersebut. Gula pasir mengalami kenaikan harga karena berkurangnya stoksedangkan musim giling tebu pada tahun 2016 baru dimulai pada bulan Mei 201 Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year bulan April 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kabupaten Banyuwangi
Kelompok Pengeluaran
IHK April 2015
IHK Desember 2015
IHK April 2016
Inflasi Bulan April 2016
Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20161)
Tingkat Inflasi Year on Year 2016 2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U MU M/ TO TAL
117,10
120,20
120,45
-0,61
0,21
2,86
1
Bahan Makanan
123,94
129,49
129,38
-1,06
-0,08
4,39
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
112,01
115,49
118,78
0,24
2,85
6,04
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
116,03
118,67
118,97
0,23
0,25
2,53
4
Sandang
112,11
113,62
118,05
-0,14
3,90
5,30
5
Kesehatan
109,22
111,56
111,69
0,22
0,12
2,26
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga
105,89
108,36
109,87
0,00
1,39
3,76
7
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
120,40
121,28
117,45
-1,86
-3,16
-2,45
1)
Persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015
2)
Persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan April 2015
Dari tabel 1 diatas menunjukkan Kabupaten Banyuwangi secara umum persentase perubahan terhadap bulan Maret 2016 terjadi inflasi bulanan (m-t-m) sebesar -0,61 persen atau
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
4
terjadi deflasi. Deflasi terutama pada kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,86 persen, disusul kelompok bahan makanan 1,06 persen dan kelompok sandang 0,14 persen. Sementara inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,23 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen. Sementara tingkat inflasi tahun kalender yakni persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 sebesar 0,21 persen dan inflasi tahunan (YoY) yakni persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan April 2015 sebesar 2,86 persen. Inflasi tahun kalender terbesar pada kelompok sandang sebesar 3,90 persen, dan terendah pada kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,16 persen dan terkecil pada kelompok bahan makanan sebesar 0,08 persen. Inflasi tahunan (yoy) terbesar pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 6,04 persen, terkecil pada kelompok kesehatan sebesar 2,26 persen. Sementara satusatunya kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 3,16 persen.
2. Perkembangan Inflasi Gambar 3.
Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama tahun 2015-2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
0,8
0,80
0,67 0,55
0,60
Pebruari
0,36
0,40 0,20
Januari
0,62
0,35 0,26
0,11
Maret 0,21
April
0,12
0,09
0,08
0,03
Mei
0,00
Juni
-0,20
Juli
-0,25
-0,40
Agustus
-0,60
September
2015
-0,80
-0,61
2016
Oktober Nopember
-1,00 -1,02
Desember
-1,20
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
5
Gambar 4.
Inflasi Tahun Kalender Selama tahun 2015 - 2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen) 2,50
2,15
2,00
Januari
2015
1,51
1,50
1,30
Pebruari
2016
1,34
Maret
1,26
April 0,94
1,00
0,67
0,50
Juni Juli
0,32 0,11
Mei
0,79 0,82
0,21
Agustus
0,06
September
0,00
Oktober Nopember Desember
-0,50
-0,48
-1,00
-0,93-0,84
Gambar 5.
Inflasi Year on Year Selama tahun 2015 - 2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)
2015
7,00
2016
6,09 5,75
6,00 5,25 4,97
5,00
4,45
5,86 Januari 5,05
Pebruari Maret
4,45
3,92 3,82
April
3,93 3,87
3,88
4,00
Mei Juni
3,00
2,75
2,86 Juli
2,15
2,00
Agustus September Oktober
1,00
Nopember Desember
0,00
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
6
Gambar 6
Inflasi Bulanan (month to month) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan April 2016
0,00 -0,10
JEMBER
-0,08 -0,16
-0,20
BANYUWANGI
-0,15
SUMENEP KEDIRI
-0,25
-0,30
MALANG
-0,40
-0,39 -0,46
-0,50 -0,60
PROBOLINGGO
-0,45 -0,40
MADIUN
-0,45
SURABAYA JATIM
-0,61
NASIONAL
-0,70
Gambar 7.
Inflasi Kalender 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan April 2016 0,52 0,53
0,60
JEMBER
0,50 0,30 0,20
BANYUWANGI
0,34
0,40
SUMENEP
0,21
0,16
0,16
0,06 0,09
KEDIRI MALANG
0,10
PROBOLINGGO
0,00
MADIUN
-0,10
-0,03
-0,20 -0,30
SURABAYA JATIM
-0,21
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
NASIONAL
7
Gambar 8.
Inflasi Year on Year (YoY) 8 Kota IHK, Jawa Timur & Nasional (dalam persen) Bulan April 2016
3,60
4,00 3,50
2,94 2,86
3,04
3,09
3,00
2,50
3,183,20 3,05
BANYUWANGI
2,46 1,92
JEMBER
SUMENEP KEDIRI
2,00
MALANG
1,50
PROBOLINGGO
1,00
MADIUN SURABAYA
0,50
JATIM
0,00
NASIONAL
BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Banyuwangi Kepala, ttd, Ir. Mohammad Amin, MM NIP. 19661109 199212 1 001
Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 04/April/3510/Th.III, 01 Mei 2016
8