BPS PROVINSI LAMPUNG No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JANUARI 2016 INFLASI SEBESAR 0,26 PERSEN Januari 2016, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi sebesar 0,26 persen karena adanya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,90 pada Desember 2015 menjadi 124,22 pada Januari 2016. Enam kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; namun kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga tidak memberikan andil dalam inflasi. Hanya satu kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok transport komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tarif listrik, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, semangka, telur ayam ras, daging sapi, air kemasan, gula pasir, dan celana pendek anak. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,98; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik sebesar 0,22; kelompok perumahan sebesar 0,56; kelompok sandang naik sebesar 0,45; dan kelompok jasa kesehatan naik sebesar 0,24; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks (0,00 persen). Sebaliknya kelompok transport dan komunikasi mengalami penurunan indeks (deflasi) sebesar 1,23. Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-70 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Gorontalo sebesar 0,58 persen, deflasi terendah dialami Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen. Kota Bandar Lampung, pada Januari 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 0,26 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,58 persen.
JANUARI 2016 INFLASI SEBESAR 0,26 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100) Perkembangan harga berbagai komoditi pada Januari 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,90 pada bulan Desember 2015 menjadi 124,22 pada Januari 2016. Adapun sepuluh komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan Januari 2016 adalah tarif listrik dengan andil sebesar 0,16 persen, bawang merah 0,11 persen, bawang putih 0,09 persen, daging ayam ras 0,08 persen,
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
1
semangka 0,03 persen, telur ayam ras 0,02 persen, daging sapi 0,02 persen, air kemasan 0,02 persen, gula pasir 0,01 persen, dan celana pendek anak 0,01 persen. Januari 2016, hanya satu kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. Sedangkan lima kelompok lainnya membentuk laju inflasi, yaitu kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan sebesar 0,15 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok jasa kesehatan sebesar 0,01 persen; sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil dalam pembentukan inflasi. Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung Januari 2016, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK
IHK
IHK
Inflasi
Laju Inflasi
Inflasi
Kelompok Pengeluaran
Januari 2015
Desember 2015
Januari 2016
Januari 2016 *)
tahun Kalender 2016 **)
Tahun ke tahun ***)
[1]
[2]
[3]
[4]
[6]
[7]
[8]
U m u m
117,65
123,90
124,22
0,26
0,26
5,58
1 2
Bahan Makanan
126,41
137,44
138,79
0,98
0,98
9,79
Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau
116,63
124,19
124,46
0,22
0,22
6,71
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
114,97
118,89
119,56
0,56
0,56
3,99
4
Sandang
102,99
106,67
107,15
0,45
0,45
4,04
5
Kesehatan
113,24
125,91
126,21
0,24
0,24
11,45
6 7
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
116,45
122,61
122,61
0,00
0,00
5,29
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
118,33
119,98
118,51
-1,23
-1,23
0,15
*) **) ***)
Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2015
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, Januari 2016 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
[1]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
[2]
0,26 0,24 0,04 0,15 0,02 0,01 0,00 -0,20
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,98 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,44 pada Desember 2015 menjadi 138,79 pada Januari 2016. Terjadinya inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok bumbu-bumbuan; subkelompok daging dan hasil-hasilnya; subkelompok buah-buahan; subkelompok bahan makanan lainnya; subkelompok telur, susu, dan hasilhasilnya; subkelompok ikan diawetkan; subkelompok lemak dan minyak; subkelompok kacang-kacangan; Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
2
subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya. Sedangkan dua subkelompok, yaitu subkelompok ikan segar dan subkelompok sayur-sayuran mengalami deflasi. Inflasi terjadi pada sembilan subkelompok, yaitu subkelompok bumbu-bumbuan naik 4,57 persen; daging dan hasil-hasilnya naik 4,56 persen; buah-buahan naik 1,20 persen; bahan makanan lainnya naik 1,03 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya naik 0,82 persen; ikan diawetkan naik 0,62 persen; lemak dan minyak naik 0,40 persen; kacang-kacangan naik 0,04 persen; dan padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya naik 0,03 persen. Deflasi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran yang turun 2,89 persen, dan subkelompok ikan segar turun 0,02 persen. Kelompok bahan makanan pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya inflasi diantaranya bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, semangka, telur ayam ras, dan daging sapi.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 124,19 pada Desember 2015 menjadi 124,46 pada Januari 2016. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 1,26 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,06 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks. Januari 2016, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu air kemasan dan gula pasir.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,89 pada Desember 2015 menjadi 119,56 pada Januari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air yang naik 2,41 persen; dan subkelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,23 persen, sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks. Sementara subkelompok penyelenggaraan rumahtangga turun sebesar 0,07 persen atau mengalami daflasi. Januari 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,15 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik, setrika, piring dan bola lampu.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 106,67 pada Desember 2015 menjadi 107,15 pada Januari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak naik sebesar 1,51 persen; subkelompok sandang wanita naik 0,31; dan subkelompok sandang laki-laki naik 0,04 persen. Sementara subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Pada Januari 2016, kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah celana pendek anak-anak dan pembalut wanita.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 125,91 pada Desember 2015 menjadi 126,21 pada Januari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan yang naik 0,58 persen; subkelompok jasa kesehatan naik 0,21 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik 0,17 persen. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks. Pada Januari 2016, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah deodorant, dokter spesialis dan obat gosok.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,00 persen, atau tidak mengalami perubahan indeks terhadap bulan Desember 2015, yaitu sebesar 122,61. Lima subkelompoknya tidak mengalami perubahan indeks.
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
3
7.
Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan Berbeda dengan kelompok pengeluaran lainnya, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2016 mengalami deflasi sebesar 1,23 persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 119,98 pada Desember 2015 menjadi 118,51 pada Januari 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalami deflasi yaitu transport yang turun 1,77 persen. Sementara subkelompok jasa keuangan mengalami inflasi yaitu naik sebesar 1,09 persen. Dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Pada Januari 2016, kelompok transport dan komunikasi memberikan andil deflasi sebesar 0,20 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, solar, dan angkutan udara. Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Desember 2015 dan Januari 2016 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100) Bandar Lampung Kelompok/Sub Kelompok [1]
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain JASA KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetik PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA
Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah Raga TRANSPOR DAN KOMUNIKASI Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK Desember 2015
IHK Januari 2016
Perubahan (%)
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
123,90 137,44 130,85 140,50 128,64 123,53 132,51 129,18 131,78 177,23 181,32 103,72 135,81 124,19 125,04 111,46 131,65 118,89 114,92 132,47 119,92 114,90 106,67 112,10 106,80 105,99 101,54 125,91 129,53 108,13 131,93 129,21 122,61 130,26 113,23 116,30 108,05 101,81 119,98 131,28 96,70 108,96 108,59
124,22 138,79 130,89 146,90 128,61 124,29 133,60 125,45 131,83 179,36 189,61 104,14 137,21 124,46 125,04 112,86 131,73 119,56 114,92 135,66 120,19 114,82 107,15 112,14 107,13 107,59 101,54 126,21 129,80 108,76 131,93 129,43 122,61 130,26 113,23 116,30 108,05 101,81 118,51 128,95 96,70 108,96 109,77
0,26 0,98 0,03 4,56 -0,02 0,62 0,82 -2,89 0,04 1,20 4,57 0,40 1,03 0,22 0,00 1,26 0,06 0,56 0,00 2,41 0,23 -0,07 0,45 0,04 0,31 1,51 0,00 0,24 0,21 0,58 0,00 0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -1,23 -1,77 0,00 0,00 1,09
0,26 0,24 0,00 0,11 0,00 0,00 0,02 -0,06 0,00 0,03 0,13 0,01 0,00 0,04 0,00 0,04 0,00 0,15 0,00 0,15 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -0,20 -0,20 0,00 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
4
Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, Januari 2016 No.
Kode
Jenis Barang
(1)
(2)
(3)
1
302021
TARIP LISTRIK
2
109003
3
Persentase Perubahan (4)
Sumbangan Inflasi (5)
4,34
0,16
BAWANG MERAH
14,70
0,11
109004
BAWANG PUTIH
20,81
0,09
4
102009
DAGING AYAM RAS
7,19
0,08
5
108023
SEMANGKA
22,22
0,03
6
105015
TELUR AYAM RAS
2,29
0,02
7
102016
DAGING SAPI
3,15
0,02
8
202001
AIR KEMASAN
2,07
0,02
9
202006
GULA PASIR
2,16
0,01
10
403010
CELANA PENDEK
40,59
0,01
11
302025
BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA
-0,66
-0,01
12
106031
JENGKOL
-11,76
-0,01
13
106033
KACANG PANJANG
-8,04
-0,01
14
106024
DAUN SINGKONG
-22,55
-0,01
15
701020
SOLAR
-13,64
-0,02
16
106011
DAUN KATUK
-30,31
-0,02
17
701001
ANGKUTAN SUNGAI, DANAU & PENYEBERANGAN
-11,46
-0,03
18
103037
KEMBUNG/GEMBUNG/BANYAR/GEMBOLO/ASO-ASO
-5,40
-0,03
19
109029
CABAI MERAH
-5,77
-0,06
20
701008
BENSIN
-4,03
-0,15
INFLASI TAHUNAN Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2016 (Januari) adalah inflasi sebesar 0,26 persen menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2015 (pada periode yang sama). Sementara untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2016 adalah sebesar 5,58 persen, menunjukkan angka yang lebih tinggi dari tahun 2012 dan 2013 akan tetapi lebih rendah dari tahun 2014 dan 2015 (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2012– 2016.
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2016 Inflasi
2012
2013
2014
2015
2016
[2]
[3]
[4]
[5]
[5]
1. Januari (M to M)
0,63
1,00
0,74
-0,63
0,26
2. Januari (Tahun Kalender)
0,63
1,00
0,74
-0,63
0,26
3. Januari terhadap Januari (YoY) (tahun n) (tahun n-1)
4,03
4,69
7,05
6,88
5,58
[1]
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
5
Gambar 1. Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Januari) Bandar Lampung, 2012 – 2016 1,50
1,00
1,00
0,74
Inflasi (%)
0,63
0,50 0,26
0,00
-0,50 -0,63
-1,00
Jan
2012 0,63
2013 1,00
2014 0,74
2015 -0,63
2016 0,26
Gambar 2. Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2012- 2016
10 9 8
7,05 7
6,88 5,58
Inflasi (%)
6
4,69
5
4,03 4 3 2 1 0
Jan-Jan
2012 thd 2011 4,03
2013 thd 2012 4,69
2014 thd 2013 7,05
2015 thd 2014 6,88
2016 thd 2015 5,58
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
6
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Januari 2016, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, dan inflasi terendah dialami Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Gorontalo sebesar 0,58 persen, deflasi terendah dialami Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,26 menempati peringkat ke-70 secara nasional. Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 22 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tinggi dialami Sibolga sebesar 1,82 persen, inflasi rendah dialami Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,26 menempati peringkat ke-20 di pulau Sumatera.
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Januari 2016 (2012=100) Kota [1]
IHK Desember ‘15
IHK Januari ‘16
Inflasi MoM Januari ‘16
Kota
IHK Januari ‘16
Inflasi MoM Januari ‘16
[2]
[3]
[4]
[2]
[3]
[4]
1
MEULABOH
121,26
121,82
0,46
42
KEDIRI
120,99
121,56
0,47
2
BANDA ACEH
116,30
117,01
0,61
43
MALANG
123,12
123,84
0,58
3
LHOKSEUMAWE
118,31
118,65
0,29
44
PROBOLINGGO
121,23
121,74
0,42
4
SIBOLGA
123,39
125,64
1,82
45
MADIUN
120,04
120,63
0,49
5
PEMATANG SIANTAR
126,07
126,63
0,44
46
SURABAYA
121,85
122,74
0,73
6
MEDAN
124,70
125,83
0,91
47
TANGERANG
130,16
131,32
0,89
7
PADANGSIDIMPUAN
120,22
121,09
0,72
48
CILEGON
125,69
126,64
0,76
8
PADANG
127,10
127,12
0,02
49
SERANG
128,82
129,98
0,90
9
BUKITTINGGI
121,52
121,88
0,30
50
SINGARAJA
129,20
130,53
1,03
10
TEMBILAHAN
126,62
127,21
0,47
51
DENPASAR
119,58
120,16
0,49
11
PEKANBARU
122,80
123,11
0,25
52
MATARAM
121,29
122,64
1,11
12
DUMAI
122,75
123,55
0,65
53
BIMA
125,22
126,84
1,29
13
BUNGO
120,60
121,54
0,78
54
MAUMERE
117,60
118,09
0,42
14
JAMBI
121,69
122,20
0,42
55
KUPANG
126,15
127,14
0,78
15
PALEMBANG
120,53
120,91
0,32
56
PONTIANAK
129,76
130,23
0,36
16
LUBUKLINGGAU
120,51
121,10
0,49
57
SINGKAWANG
122,38
122,54
0,13
17
BENGKULU
128,60
129,46
0,67
58
SAMPIT
123,94
124,81
0,70
18
BANDAR LAMPUNG
123,90
124,22
0,26
59
PALANGKARAYA
121,04
121,24
0,17
19
METRO
130,28
131,12
0,64
60
TANJUNG
124,75
124,51
-0,19
20
TANJUNG PANDAN
127,94
127,91
-0,02
61
BANJARMASIN
121,80
122,40
0,49
21
PANGKAL PINANG
123,77
124,92
0,93
62
BALIKPAPAN
126,36
126,09
-0,21
22
BATAM
122,54
123,14
0,49
63
SAMARINDA
125,29
125,92
0,50
23
TANJUNG PINANG
122,27
123,41
0,93
64
TARAKAN
130,96
132,04
0,82
24
DKI JAKARTA
123,35
123,65
0,24
65
MANADO
125,20
124,98
-0,18
25
BOGOR
121,69
122,76
0,88
66
PALU
125,22
124,71
-0,41
26
SUKABUMI
121,96
122,78
0,67
67
BULUKUMBA
128,34
128,93
0,46
27
BANDUNG
121,71
122,36
0,53
68
WATAMPONE
118,49
119,08
0,50
28
CIREBON
118,94
119,53
0,50
69
MAKASSAR
122,54
124,21
1,36
29
BEKASI
120,10
120,54
0,37
70
PARE-PARE
119,57
120,90
1,11
30
DEPOK
121,20
122,03
0,68
71
PALOPO
120,48
121,22
0,61
31
TASIKMALAYA
121,10
122,23
0,93
72
KENDARI
118,06
119,82
1,49
32
CILACAP
124,37
125,32
0,76
73
BAU-BAU
126,70
128,24
1,22
33
PURWOKERTO
120,32
121,00
0,57
74
GORONTALO
120,22
119,52
-0,58
34
KUDUS
128,23
128,80
0,44
75
MAMUJU
122,78
122,71
-0,06
35
SURAKARTA
119,83
120,45
0,52
76
AMBON
121,85
122,19
0,28
36
SEMARANG
121,77
122,25
0,39
77
TUAL
136,09
136,49
0,29
37
TEGAL
119,26
120,00
0,62
78
TERNATE
127,83
128,50
0,52
38
YOGYAKARTA
120,45
121,09
0,53
79
MANOKWARI
115,70
116,07
0,32
39
JEMBER
120,24
120,76
0,43
80
SORONG
123,20
124,57
1,11
40
BANYUWANGI
120,20
121,01
0,67
81
MERAUKE
131,04
132,51
1,12
SUMENEP
120,37
121,15
0,65
JAYAPURA
123,55
124,49
0,76
41
[1]
IHK Desember ‘15
82
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
7
Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Januari 2016 (2012=100) Inflasi Kota
Inflasi
MoM (1)
Inflasi
Rank
Rank Kalender
Inflasi Rank
Kota
YoY
Inflasi
MoM (1)
Inflasi
Rank
Rank Kalender
Rank YoY
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
0,46
53
0,46
53
1,17
81
42
KEDIRI
0,47
51
0,47
51
2,38
77
2
BANDA ACEH
0,61
35
0,61
36
1,79
80
43
MALANG
0,58
37
0,58
37
3,88
42
3
LHOKSEUMAWE
0,29
67
0,29
68
2,28
78
44
PROBOLINGGO
0,42
58
0,42
58
2,75
71
4
SIBOLGA
1,82
1
1,82
1
4,59
28
45
MADIUN
0,49
46
0,49
47
3,31
57
5
PEMATANG SIANTAR
0,44
55
0,44
56
4,45
32
46
SURABAYA
0,73
24
0,73
24
3,76
44
6
MEDAN
0,91
14
0,91
14
4,62
27
47
TANGERANG
0,89
16
0,89
16
5,69
8
7
PADANGSIDIMPUAN
0,72
25
0,72
25
2,71
75
48
CILEGON
0,76
21
0,76
23
4,54
30
8
PADANG
0,02
75
0,02
75
2,90
67
49
SERANG
0,90
15
0,90
15
5,86
6
9
BUKITTINGGI
0,30
66
0,30
66
3,50
54
50
SINGARAJA
1,03
10
1,03
10
4,67
25
10
TEMBILAHAN
0,47
51
0,47
52
2,73
73
51
DENPASAR
0,49
46
0,49
50
3,27
60
11
PEKANBARU
0,25
71
0,25
71
3,69
46
52
MATARAM
1,11
7
1,11
7
3,93
40
12
DUMAI
0,65
31
0,65
31
3,68
47
53
BIMA
1,29
4
1,29
4
4,84
21
13
BUNGO
0,78
19
0,78
20
2,63
76
54
MAUMERE
0,42
58
0,42
60
3,79
43
14
JAMBI
0,42
58
0,42
59
2,71
74
55
KUPANG
0,78
19
0,78
19
5,24
14
15
PALEMBANG
0,32
64
0,32
65
4,58
29
56
PONTIANAK
0,36
63
0,36
63
5,30
13
16
LUBUKLINGGAU
0,49
46
0,49
49
5,15
15
57
SINGKAWANG
0,13
74
0,13
74
3,21
64
17
BENGKULU
0,67
28
0,67
30
4,80
23
58
SAMPIT
0,70
26
0,70
26
5,82
7
18
BANDAR LAMPUNG
0,26
70
0,26
70
5,58
11
59
PALANGKARAYA
0,17
73
0,17
73
3,55
51
19
METRO
0,64
33
0,64
33
3,51
52
60
TANJUNG
-0,19
79
-0,19
79
6,00
5
20
TANJUNG PANDAN
-0,02
76
-0,02
76
-0,52
82
61
BANJARMASIN
0,49
46
0,49
46
5,38
12
21
PANGKAL PINANG
0,93
11
0,93
13
4,64
26
62
BALIKPAPAN
-0,21
80
-0,21
80
4,27
34
22
BATAM
0,49
46
0,49
48
5,67
9
63
SAMARINDA
0,50
43
0,50
43
4,15
35
23
TANJUNG PINANG
0,93
11
0,93
12
3,22
62
64
TARAKAN
0,82
18
0,82
18
3,91
41
24
DKI JAKARTA
0,24
72
0,24
72
3,98
39
65
MANADO
-0,18
78
-0,18
78
6,12
4
25
BOGOR
0,88
17
0,88
17
4,88
18
66
PALU
-0,41
81
-0,41
81
3,62
49
26
SUKABUMI
0,67
28
0,67
29
3,31
56
67
BULUKUMBA
0,46
53
0,46
54
2,76
70
27
BANDUNG
0,53
39
0,53
39
4,54
31
68
WATAMPONE
0,50
43
0,50
44
2,78
68
28
CIREBON
0,50
43
0,50
45
2,20
79
69
MAKASSAR
1,36
3
1,36
3
6,68
3
29
BEKASI
0,37
62
0,37
62
2,77
69
70
PARE-PARE
1,11
7
1,11
8
3,11
65
30
DEPOK
0,68
27
0,68
27
3,30
58
71
PALOPO
0,61
35
0,61
35
4,34
33
31
TASIKMALAYA
0,93
11
0,93
11
4,81
22
72
KENDARI
1,49
2
1,49
2
4,15
36
32
CILACAP
0,76
21
0,76
21
3,68
48
73
BAU-BAU
1,22
5
1,22
5
4,87
19
33
PURWOKERTO
0,57
38
0,57
38
3,23
61
74
GORONTALO
-0,58
82
-0,58
82
5,03
17
34
KUDUS
0,44
55
0,44
55
4,11
37
75
MAMUJU
-0,06
77
-0,06
77
4,87
20
35
SURAKARTA
0,52
41
0,52
42
3,29
59
76
AMBON
0,28
69
0,28
69
3,75
45
36
SEMARANG
0,39
61
0,39
61
3,46
55
77
TUAL
0,29
67
0,29
67
7,83
1
37
TEGAL
0,62
34
0,62
34
4,69
24
78
TERNATE
0,52
41
0,52
41
5,65
10
38
YOGYAKARTA
0,53
39
0,53
40
3,50
53
79
MANOKWARI
0,32
64
0,32
64
3,21
63
39
JEMBER
0,43
57
0,43
57
3,00
66
80
SORONG
1,11
7
1,11
9
7,17
2
40
BANYUWANGI
0,67
28
0,67
28
2,75
72
81
MERAUKE
1,12
6
1,12
6
5,13
16
41
SUMENEP
0,65
31
0,65
32
3,56
50
82
JAYAPURA
0,76
21
0,76
22
4,01
38
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
8
Tabel 8. Perbandingan Inflasi Januari 2016, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)
Kota
Inflasi MoM
Ranking
Inflasi Kalender
Ranking
Inflasi YoY
Ranking
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
0,46
14
0,46
14
1,17
22
2
BANDA ACEH
0,61
10
0,61
10
1,79
21
3
LHOKSEUMAWE
0,29
19
0,29
19
2,28
20
4
SIBOLGA
1,82
1
1,82
1
4,59
7
5
PEMATANG SIANTAR
0,44
15
0,44
15
4,45
9
6
MEDAN
0,91
4
0,91
4
4,62
6
7
PADANGSIDIMPUAN
0,72
6
0,72
6
2,71
18
8
PADANG
0,02
22
0,02
22
2,90
15
9
BUKITTINGGI
0,30
18
0,30
18
3,50
13
10
TEMBILAHAN
0,47
13
0,47
13
2,73
16
11
PEKANBARU
0,25
21
0,25
21
3,69
10
12
DUMAI
0,65
8
0,65
8
3,68
11
13
BUNGO
0,78
5
0,78
5
2,63
19
14
JAMBI
0,42
16
0,42
16
2,71
17
15
PALEMBANG
0,32
17
0,32
17
4,58
8
16
LUBUKLINGGAU
0,49
11
0,49
12
5,15
3
17
BENGKULU
0,67
7
0,67
7
4,80
4
18
BANDAR LAMPUNG
0,26
20
0,26
20
5,58
2
19 20 21 22 23
METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG
0,64 -0,02 0,93 0,49 0,93
9 23 2 11 2
0,64 -0,02 0,93 0,49 0,93
9 23 3 11 2
3,51 -0,52 4,64 5,67 3,22
12 23 5 1 14
Berita Resmi Statistik No. 02/02/18/Th.XVI, 1 Februari 2016
9
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329 Email:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Website: lampung.bps.go.id