BPS PROVINSI LAMPUNG No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN OKTOBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,58 PERSEN Oktober 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar 0,58 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak memberikan andil inflasi. Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah tukang bukan mandor, cabai merah, tarif listrik, tomat sayur, mobil, cung kediro, udang basah, ikan layang/benggol, bawang putih, dan gelas minum. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan naik sebesar 0,57 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 1,55 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,42 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,21 persen. Sebaliknya kelompok sandang turun sebesar 0,41 persen; sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-8 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi, sedangkan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami Sorong sebesar 1,10 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen. Kota Bandar Lampung, pada Oktober 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 1,60 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 2,90 persen.
OKTOBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,58 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100) Perkembangan harga berbagai komoditi pada Oktober 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,16 pada bulan September 2016 menjadi 125,88 pada Oktober 2016. Adapun komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan Oktober 2016 adalah tukang bukan mandor dengan andil sebesar 0,35 persen, cabai merah 0,29 persen, tarif listrik 0,07 persen, tomat sayur 0,06 persen, mobil 0,04 persen, cung kediro 0,03 persen, udang basah 0,02 persen, layang/benggol 0,02 persen, bawang putih 0,02 persen, dan gelas minum 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
1
Oktober 2016, empat kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sebaliknya kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen; sedangkan kelompok makanan jadi, minuman & tembakau; dan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga tidak memberikan andil inflasi. Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung Oktober 2016, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
IHK
IHK
IHK
Oktober 2015
Desember
September
Oktober
[2]
[3]
[4]
[6]
[7]
[8]
[9]
[1]
Inflasi
Laju Inflasi
Inflasi
Oktober 2016 tahun Kalender 2016 **)
Tahun ke ***)
U m u m
122,33
123,90
125,16
125,88
0,58
1,60
2,90
1
Bahan Makanan
132,01
137,44
139,05
139,84
0,57
1,75
5,93
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau
122,61
124,19
128,21
128,22
0,01
3,25
4,58
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
118,40
118,89
119,05
120,89
1,55
1,68
2,10
4
Sandang
107,04
106,67
110,46
110,01
-0,41
3,13
2,77
5
Kesehatan
125,19
125,91
128,01
128,55
0,42
2,10
2,68
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
122,53
122,61
126,99
126,99
0,00
3,57
3,64
7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
120,13
119,98
117,27
117,52
0,21
-2,05
-2,17
*) **) ***)
Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2016 terhadap IHK bulan Oktober 2015
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, Oktober 2016 Kelompok Pengeluaran [1]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Andil Inflasi (%) [2]
0,58 0,14 0,00 0,40 -0,02 0,02 0,00 0,04
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Oktober 2016 mengalami inflasi 0,57 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 139,05 pada September 2016 menjadi 139,84 pada Oktober 2016. Terjadinya inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok bumbu-bumbuan; subkelompok sayur-sayuran; subkelompok ikan segar; subkelompok ikan diawetkan dan subkelompok buah-buahan. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, lima subkelompok mengalami inflasi, lima subkelompok mengalami deflasi, dan satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan yang naik 6,01 persen; subkelompok sayur-sayuran naik 2,26 persen; subkelompok ikan segar naik 1,11 persen; subkelompok ikan diawetkan naik 0,72 persen; dan subkelompok buah-buahan naik 0,22 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya yang turun sebesar 2,77 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 2,04 persen; subkelompok lemak dan minyak turun 1,99 persen; subkelompok bahan makanan lainnya turun Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
2
0,63 persen; dan subkelompok kacang-kacangan turun 0,11 persen; sementara subkelompok padi-padian, umbiumbian dan hasilnya tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok bahan makanan pada Oktober 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,14 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya inflasi diantaranya cabai merah, tomat sayur, cung kediro, udang basah, layang/benggol, dan bawang putih.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 128,21 pada September 2016 menjadi 128,22 pada Oktober 2016. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks yaitu subkelompok makanan jadi yang naik 0,01 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,07 persen, sebaliknya subkelompok minuman yang tidak beralkohol turun 0,08 persen. Oktober 2016, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tidak memberikan andil inflasi. Komoditi yang cukup dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah rokok putih.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 1,55 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 119,05 pada September 2016 menjadi 120,89 pada Oktober 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi. Subkelompok biaya tempat tinggal mengalami inflasi sebesar 1,91 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami inflasi sebesar 1,20 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga naik sebesar 1,17 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,14 persen. Oktober 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,40 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tukang bukan mandor, tarif listrik, dan gelas minum.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Oktober 2016 mengalami deflasi sebesar 0,41 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 110,46 pada September 2016 menjadi 110,01 pada Oktober 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, dua subkelompok mengalami deflasi, yaitu subkelompok sandang wanita turun sebesar 1,17 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain turun 0,87 persen. Sebaliknya subkelompok sandang anak-anak mengalami inflasi (naik 0,40 persen), sementara subkelompok sandang laki-laki tidak mengalami perubahan indeks. Pada Oktober 2016, kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah baju muslim dan emas perhiasan.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 128,01 pada September 2016 menjadi 128,55 pada Oktober 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang naik 1,06 persen. Sementara tiga subkelompok yang lain tidak mengalami perubahan indeks. Pada Oktober 2016, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pasta gigi, parfum, dan shampo.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 2016 tidak mengalami perubahan indeks (inflasi) dari September 2016 ke Oktober 2016, yaitu sebesar 126,99. Pada Oktober 2016, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga tidak memberikan andil inflasi/deflasi.
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau mengalami peningkatan indeks yaitu dari 117,27 pada September 2016 menjadi 117,52 pada Oktober 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok transpor mengalami inflasi yang naik 0,33 persen; sebaliknya subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi atau turun 0,09 persen, sementara dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
3
Pada Oktober 2016, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil, dan sepeda motor. Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan September 2016 dan Oktober 2016 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100) Bandar Lampung Kelompok/Sub Kelompok [1]
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetik PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA
Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olah Raga TRANSPOR DAN KOMUNIKASI Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK September 2016
IHK Oktober 2016
Perubahan (%)
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
125,16 139,05 123,88 143,78 132,54 126,93 126,94 132,86 130,87 165,05 214,84 111,37 145,14 128,21 128,40 118,33 135,13 119,05 114,80 132,53 120,97 116,70 110,46 115,25 111,49 108,77 106,09 128,01 130,51 108,64 131,93 133,43 126,99 137,36 113,23 118,22 107,43 102,47 117,27 126,61 97,62 109,14 109,77
125,88 139,84 123,88 139,80 134,01 127,84 124,35 135,86 130,73 165,41 227,76 109,15 144,22 128,22 128,41 118,24 135,23 120,89 116,99 134,12 122,38 116,86 110,01 115,25 110,19 109,20 105,17 128,55 130,51 108,64 131,93 134,84 126,99 137,36 113,23 118,22 107,43 102,47 117,52 127,03 97,53 109,14 109,77
0,58 0,57 0,00 -2,77 1,11 0,72 -2,04 2,26 -0,11 0,22 6,01 -1,99 -0,63 0,01 0,01 -0,08 0,07 1,55 1,91 1,20 1,17 0,14 -0,41 0,00 -1,17 0,40 -0,87 0,42 0,00 0,00 0,00 1,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,21 0,33 -0,09 0,00 0,00
0,58 0,14 0,00 -0,07 0,04 0,00 -0,05 0,05 0,00 0,00 0,20 -0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,40 0,31 0,07 0,02 0,00 -0,02 0,00 -0,01 0,00 -0,01 0,02 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04 0,04 0,00 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
4
Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, Oktober 2016 No.
Kode
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
[2] 301059 109029 302021 106069 701014 106078 103085 103046 109004 303009 106031 105011 402006 102002 110004 106072 301042 105015 102009 109003
Jenis Barang
Persentase Perubahan
Sumbangan Inflasi
[4]
[5]
[3] TUKANG BUKAN MANDOR CABAI MERAH TARIP LISTRIK TOMAT SAYUR MOBIL CUNG KEDIRO UDANG BASAH LAYANG/BENGGOL BAWANG PUTIH GELAS MINUM JENGKOL SUSU UNTUK BALITA BAJU MUSLIM AYAM HIDUP MINYAK GORENG WORTEL PASIR TELUR AYAM RAS DAGING AYAM RAS BAWANG MERAH
16,89 29,92 2,00 26,04 1,80 25,35 4,00 7,73 2,57 5,88 -10,87 -3,36 -8,33 -16,22 -2,46 -36,76 -6,25 -4,44 -3,97 -10,68
0,35 0,29 0,07 0,06 0,04 0,03 0,02 0,02 0,02 0,01 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 -0,03 -0,03 -0,03 -0,04 -0,04 -0,11
INFLASI TAHUNAN Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2016 (JanuariOktober) adalah inflasi sebesar 1,60 persen, merupakan angka yang paling rendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir (pada periode yang sama). Demikian juga untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2016 adalah sebesar 2,90 persen, menunjukkan angka yang paling rendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2012– 2016.
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2016 Inflasi
2012
2013
2014
2015
2016
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
1. Oktober (M to M)
0,23
0,49
0,83
0,09
0,58
2. Januari - Oktober (Tahun Kalender)
3,92
7,58
4,39
3,32
1,60
3. Oktober (YoY) (tahun n)
3,92
7,96
4,37
7,24
2,90
[1]
terhadap
Oktober (tahun n-1)
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
5
Gambar 1. Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober) Bandar Lampung, 2013 – 2016 9,00 8,00
7,58 7,05
6,80
7,00 6,00
5,46
Inflasi (%)
5,00
4,39
4,00 3,00
2,73
2,63 1,83
1,74
2,00 1,00 0,74
0,76
0,61 0,49
0,26
1,68 1,39
1,60
0,97 0,60
0,57 0,31
3,32
2,78 2,51
2,23
1,00
3,53 3,23
3,303,20
0,82
1,02 0,71
0,29
0,00 -1,00 -2,00
2013
2014 2015 2016
-0,45
-0,51 -0,92
-0,63
-0,52
-0,45
Jan 1,00
Jan-Feb 1,74
Jan-Mrt 2,73
Jan-Apr 2,23
Jan-Mei 1,83
Jan-Jun 2,63
Jan-Jul 5,46
Jan-Agt. 6,80
Jan-Sep. 7,05
Jan-Okt. 7,58
0,74
0,76
0,61
0,57
0,60
1,39
2,51
3,30
3,53
4,39
-0,63
-0,92
-0,45
0,31
0,97
1,68
2,78
3,20
3,23
3,32
0,26
-0,51
0,49
-0,52
-0,45
0,29
0,82
0,71
1,02
1,60
Gambar 2. Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2013 - 2016
10,00 8,75
9,00
8,67
8,64 8,25
8,08
8,04
8,00 6,88 6,55
Inflasi (%)
6,81
6,36
5,88
6,00
5,00
7,24
7,21
7,05
7,00
5,58
5,56
5,35
5,22 5,37
5,55
5,43
5,47
4,69
4,37
4,00
4,02
3,78
3,78 3,17
3,60
3,21
3,00
2,90
2,65
2,41 2,12
2,00 1,00 0,00 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015
Jan-Jan 4,69 7,05 6,88 5,58
Feb-Feb 5,56 6,36 6,55 5,35
Mar-Mar 6,81 5,22 7,21 5,37
Apr-Apr 5,88 5,43 8,08 3,78
Mei-Mei 5,28 5,55 8,75 3,17
Jun-Jun 5,29 5,47 8,67 3,21
Jul - Jul 7,62 3,78 8,64 2,65
Agt-Agt 7,78 3,60 8,25 2,12
Sep-Sep 7,68 4,02 8,04 2,41
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
Okt-Okt 7,96 4,37 7,24 2,90
6
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Oktober 2016, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen, dan inflasi terendah dialami Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,58 menempati peringkat ke-8 secara nasional. Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 20 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Sibolga sebesar 1,32 persen, inflasi terendah dialami Metro sebesar 0,04 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,58 menempati peringkat ke-6 di pulau Sumatera. Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Oktober 2016 (2012=100)
Kota [1]
IHK September ‘16
IHK Oktober ‘16
Inflasi MoM Oktober ‘16
Kota [1]
IHK September ‘16
IHK Oktober ‘16
Inflasi MoM Oktober ‘16
[2]
[3]
[4]
[2]
[3]
[4]
1
MEULABOH
124,85
125,25
0,32
42
KEDIRI
121,58
121,48
-0,08
2
BANDA ACEH
118,94
118,92
-0,02
43
MALANG
125,31
125,06
-0,20
3
LHOKSEUMAWE
121,52
121,79
0,22
44
PROBOLINGGO
122,31
122,05
-0,21
4
SIBOLGA
129,12
130,83
1,32
45
MADIUN
121,65
121,57
-0,07
5
PEMATANG SIANTAR
129,51
130,32
0,63
46
SURABAYA
124,88
124,75
-0,10
6
MEDAN
130,29
131,74
1,11
47
TANGERANG
131,90
131,99
0,07
7
PADANGSIDIMPUAN
123,75
124,37
0,50
48
CILEGON
129,06
129,14
0,06
8
PADANG
131,16
131,90
0,56
49
SERANG
132,21
132,44
0,17
9
BUKITTINGGI
125,20
125,66
0,37
50
SINGARAJA
133,64
133,21
-0,32
10
TEMBILAHAN
129,02
129,65
0,49
51
DENPASAR
122,15
121,92
-0,19
11
PEKANBARU
125,12
125,96
0,67
52
MATARAM
122,64
123,13
0,40
12
DUMAI
125,91
126,50
0,47
53
BIMA
129,12
128,53
-0,46
13
BUNGO
123,02
123,70
0,55
54
MAUMERE
118,41
118,72
0,26
14
JAMBI
124,65
126,13
1,19
55
KUPANG
125,41
125,63
0,18
15
PALEMBANG
123,53
123,43
-0,08
56
PONTIANAK
133,94
133,46
-0,36
16
LUBUKLINGGAU
122,72
123,11
0,32
57
SINGKAWANG
124,95
124,45
-0,40
17
BENGKULU
134,05
134,76
0,53
58
SAMPIT
125,32
124,53
-0,63
18
BANDAR LAMPUNG
125,16
125,88
0,58
59
PALANGKARAYA
121,98
121,57
-0,34
19
METRO
133,06
133,11
0,04
60
TANJUNG
125,24
123,89
-1,08
20
TANJUNG PANDAN
131,70
132,11
0,31
61
BANJARMASIN
125,44
125,11
-0,26
21
PANGKAL PINANG
130,56
130,12
-0,34
62
BALIKPAPAN
129,88
129,79
-0,07
22
BATAM
125,34
125,43
0,07
63
SAMARINDA
127,49
127,36
-0,10
23
TANJUNG PINANG
125,04
125,36
0,26
64
TARAKAN
135,10
135,52
0,31
24
DKI JAKARTA
125,32
125,63
0,25
65
MANADO
124,02
124,03
0,01
25
BOGOR
124,37
125,11
0,59
66
PALU
126,24
125,04
-0,95
26
SUKABUMI
123,99
124,01
0,02
67
BULUKUMBA
129,02
129,09
0,05
27
BANDUNG
123,67
123,84
0,14
68
WATAMPONE
120,08
119,58
-0,42
28
CIREBON
120,61
120,73
0,10
69
MAKASSAR
125,50
125,53
0,02
29
BEKASI
121,86
121,77
-0,07
70
PARE-PARE
120,52
120,78
0,22
30
DEPOK
123,64
123,65
0,01
71
PALOPO
123,02
122,78
-0,20
31
TASIKMALAYA
123,44
123,49
0,04
72
KENDARI
121,65
121,79
0,12
32
CILACAP
126,96
127,01
0,04
73
BAU-BAU
129,58
130,13
0,42
33
PURWOKERTO
121,81
121,84
0,02
74
GORONTALO
120,98
120,47
-0,42
34
KUDUS
129,70
129,94
0,19
75
MAMUJU
123,94
123,73
-0,17
35
SURAKARTA
121,43
121,31
-0,10
76
AMBON
123,93
124,59
0,53
36
SEMARANG
123,60
123,67
0,06
77
TUAL
137,15
138,16
0,74
37
TEGAL
121,91
122,18
0,22
78
TERNATE
129,78
129,51
-0,21
38
YOGYAKARTA
122,33
122,39
0,05
79
MANOKWARI
120,79
119,80
-0,82
39
JEMBER
121,37
121,05
-0,26
80
SORONG
127,35
125,95
-1,10
40
BANYUWANGI
121,84
121,62
-0,18
81
MERAUKE
130,76
130,73
-0,02
41
SUMENEP
121,78
121,72
-0,05
82
JAYAPURA
126,84
126,72
-0,09
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
7
Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Oktober 2016 (2012=100) Inflasi Kota
Inflasi
MoM (1)
Inflasi
Rank
Rank Kalender
Inflasi Rank
Kota
YOY
Inflasi Rank
MoM (1)
Inflasi Rank
Kalender
Rank YOY
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
0,32
19
3,29
12
4,09
24
42
KEDIRI
-0,08
56
0,40
76
1,31
79
2
BANDA ACEH
-0,02
49
2,25
36
3,04
44
43
MALANG
-0,20
65
1,58
53
2,65
57
3
LHOKSEUMAWE
0,22
26
2,94
17
4,65
16
44
PROBOLINGGO
-0,21
67
0,68
71
1,14
80
4
SIBOLGA
1,32
1
6,03
1
9,12
1
45
MADIUN
-0,07
52
1,27
62
2,08
72
5
PEMATANG SIANTAR
0,63
6
3,37
11
5,50
8
46
SURABAYA
-0,10
60
2,38
34
3,33
38
6
MEDAN
1,11
3
5,65
2
7,66
2
47
TANGERANG
0,07
36
1,41
58
2,70
56
7
PADANGSIDIMPUAN
0,50
13
3,45
9
5,36
9
48
CILEGON
0,06
37
2,74
21
3,69
30
8
PADANG
0,56
9
3,78
5
6,13
4
49
SERANG
0,17
31
2,81
20
4,80
15
9
BUKITTINGGI
0,37
18
3,41
10
6,14
3
50
SINGARAJA
-0,32
70
3,10
15
5,02
13
10
TEMBILAHAN
0,49
14
2,39
33
3,34
36
51
DENPASAR
-0,19
63
1,96
44
3,33
37
11
PEKANBARU
0,67
5
2,57
26
4,26
20
52
MATARAM
0,40
17
1,52
56
2,52
60
12
DUMAI
0,47
15
3,05
16
3,43
34
53
BIMA
-0,46
77
2,64
25
4,22
21
13
BUNGO
0,55
10
2,57
27
4,11
23
54
MAUMERE
0,26
23
0,95
68
2,59
58
14
JAMBI
1,19
2
3,65
6
5,09
11
55
KUPANG
0,18
30
-0,41
80
2,98
46
15
PALEMBANG
-0,08
55
2,41
32
4,27
19
56
PONTIANAK
-0,36
73
2,85
18
3,70
29
16
LUBUKLINGGAU
0,32
20
2,16
40
3,83
28
57
SINGKAWANG
-0,40
74
1,69
48
3,00
45
17
BENGKULU
0,53
12
4,79
4
5,72
6
58
SAMPIT
-0,63
78
0,48
74
2,34
66
18
BANDAR LAMPUNG
0,58
8
1,60
52
2,90
49
59
PALANGKARAYA
-0,34
71
0,44
75
2,19
71
19
METRO
0,04
43
2,17
39
2,80
52
60
TANJUNG
-1,08
81
-0,69
81
0,90
81
20
TANJUNG PANDAN
0,31
21
3,26
13
3,88
26
61
BANJARMASIN
-0,26
68
2,72
22
4,45
18
21
PANGKAL PINANG
-0,34
72
5,13
3
5,69
7
62
BALIKPAPAN
-0,07
53
2,71
23
2,93
47
22
BATAM
0,07
35
2,36
35
3,91
25
63
SAMARINDA
-0,10
59
1,65
50
3,24
39
23
TANJUNG PINANG
0,26
24
2,53
29
3,59
32
64
TARAKAN
0,31
22
3,48
8
4,54
17
24
DKI JAKARTA
0,25
25
1,85
46
2,71
55
65
MANADO
0,01
48
-0,93
82
0,78
82
25
BOGOR
0,59
7
2,81
19
3,87
27
66
PALU
-0,95
80
-0,14
78
2,29
68
26
SUKABUMI
0,02
46
1,68
49
2,49
61
67
BULUKUMBA
0,05
39
0,58
73
1,94
76
27
BANDUNG
0,14
32
1,75
47
2,74
53
68
WATAMPONE
-0,42
75
0,92
69
1,61
77
28
CIREBON
0,10
34
1,50
57
1,95
75
69
MAKASSAR
0,02
45
2,44
31
3,42
35
29
BEKASI
-0,07
54
1,39
59
2,34
67
70
PARE-PARE
0,22
28
1,01
67
2,06
74
30
DEPOK
0,01
47
2,02
42
3,12
41
71
PALOPO
-0,20
64
1,91
45
2,93
48
31
TASIKMALAYA
0,04
41
1,97
43
3,05
43
72
KENDARI
0,12
33
3,16
14
3,58
33
32
CILACAP
0,04
42
2,12
41
3,15
40
73
BAU-BAU
0,42
16
2,71
24
5,28
10
33
PURWOKERTO
0,02
44
1,26
63
2,37
64
74
GORONTALO
-0,42
76
0,21
77
2,28
69
34
KUDUS
0,19
29
1,33
60
2,48
62
75
MAMUJU
-0,17
61
0,77
70
3,12
42
35
SURAKARTA
-0,10
58
1,24
64
2,56
59
76
AMBON
0,53
11
2,25
37
2,43
63
36
SEMARANG
0,06
38
1,56
54
2,83
51
77
TUAL
0,74
4
1,52
55
4,99
14
37
TEGAL
0,22
27
2,45
30
3,66
31
78
TERNATE
-0,21
66
1,31
61
2,89
50
38
YOGYAKARTA
0,05
40
1,61
51
2,72
54
79
MANOKWARI
-0,82
79
3,54
7
5,87
5
39
JEMBER
-0,26
69
0,67
72
1,33
78
80
SORONG
-1,10
82
2,23
38
2,37
65
40
BANYUWANGI
-0,18
62
1,18
65
2,07
73
81
MERAUKE
-0,02
50
-0,24
79
5,05
12
41
SUMENEP
-0,05
51
1,12
66
2,21
70
82
JAYAPURA
-0,09
57
2,57
28
4,17
22
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
8
Tabel 8. Perbandingan Inflasi Oktober 2016, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kotakota di Pulau Sumatera (2012=100)
Kota
Inflasi M to M
Ranking
Inflasi Kalender
Ranking
Inflasi YoY
Ranking
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
MEULABOH
0,32
14
3,29
10
4,09
14
2
BANDA ACEH
-0,02
21
2,25
20
3,04
21
3
LHOKSEUMAWE
0,22
18
2,94
13
4,65
10
4
SIBOLGA
1,32
1
6,03
1
9,12
1
5
PEMATANG SIANTAR
0,63
5
3,37
9
5,50
7
6
MEDAN
1,11
3
5,65
2
7,66
2
7
PADANGSIDIMPUAN
0,50
10
3,45
7
5,36
8
8
PADANG
0,56
7
3,78
5
6,13
4
9
BUKITTINGGI
0,37
13
3,41
8
6,14
3
10
TEMBILAHAN
0,49
11
2,39
18
3,34
20
11
PEKANBARU
0,67
4
2,57
14
4,26
12
12
DUMAI
0,47
12
3,05
12
3,43
19
13
BUNGO
0,55
8
2,57
15
4,11
13
14
JAMBI
1,19
2
3,65
6
5,09
9
15
PALEMBANG
-0,08
22
2,41
17
4,27
11
16
LUBUKLINGGAU
0,32
15
2,16
22
3,83
17
17
BENGKULU
0,53
9
4,79
4
5,72
5
18
BANDAR LAMPUNG
0,58
6
1,60
23
2,90
22
19 20 21
METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG
22 23
BATAM TANJUNG PINANG
0,04 0,31 -0,34 0,07
20 16 23 19
2,17 3,26 5,13 2,36
21 11 3 19
2,80 3,88 5,69 3,91
23 16 6 15
0,26
17
2,53
16
3,59
18
SUMATERA
0,51
3,38
5,05
Berita Resmi Statistik No. 02/11/18/Th.XVI, 1 Nopember 2016
9
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, S.P, M.M. Telpon (0721) 482909/484329 Email:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Website: lampung.bps.go.id