KONDISI UMUM LOKASI MAGANG
PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling Estate (BKLE). Untuk masing-masing unit melakukan kegiatan sistem operasional dengan manajemen yang terpisah, namun ketiga unit usaha ini masih berada dalam satu induk perusahaan, yaitu PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA). Ketiga unit usaha tersebut mempunyai satu pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu Selucing Agro Mill (SAGM) yang terletak tidak jauh dari masingmasing estate. Pabrik ini yang mengolah tandan buah segar kelapa sawit menjadi produk Crude Palm Oil (CPO). Sebelumnya kebun ini bernama Tumbang Koling Estate, tetapi karena ada perbedaan arti nama kebun maka pada tahun 2009 berubah nama menjadi Bangun Koling Estate.
Letak Geografis dan Administratif Kebun kelapa sawit Bangun Koling Estate (BKLE) adalah salah satu kebun dari unit usaha yang dimiliki oleh PT Windu Nabatindo Abadi (WNA). PT WNA merupakan anak perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Grup di daerah Kalimantan Tengah. Kebun BKLE ini terletak di desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Batas areal BKLE sebelah timur berbatasan dengan Sungai Cempaga Estate (SCME), sebelah barat berbatasan dengan PT TASK Kelapa Sawit, sebelah utara berbatasan dengan PT Nabatindo Karya Utama (NKU), dan sebelah selatan berbatasan dengan PT Sarana Sawit. Kebun BKLE terletak pada koordinat diantara 112.01°-113.09°BT dan 1.45°-1.85°LS. Peta Kebun BKLE dapat dilihat pada Lampiran 4.
12 Keadaan Iklim dan Tanah Iklim di kebun BKLE menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson termasuk tipe iklim A (sangat basah). Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juli dan bulan September adalah puncak dari musim kemarau sedangkan bulan April dan bulan Oktober puncak dari musim hujan berdasarkan data curah hujan dari tahun 2007-2011. Rata-rata curah hujan selama 5 tahun terakhir adalah 4,099 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan yaitu 145 hari per tahun. Suhu rata-rata harian adalah 27 °C dengan kisaran 23-33°C. Rata-rata bulan kering 0.8 bulan/tahun dan rata-rata bulan basah 10.8 bulan/tahun. Keadaan curah hujan di BKLE tahun 2006-2011 dapat dilihat pada Lampiran 5. Secara umum kebun ini memiliki 4 jenis tanah, yaitu tanah entisol, tanah gambut, tanah inceptisol, dan tanah ultisol. Tanah yang dominan pada kebun BKLE adalah tanah inceptisol. Tanah ini berwarna beraneka ragam tergantung jenis bahan induknya. Komposisi jenis tanah disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis Tanah Kebun BKLE Jenis Tanah Entisol (Pasir) Histosol (Gambut) Inceptisol (Kaolin) Ultisol (Podzolik)
Luas (ha)
Persentase (%)
982.67 179.84 1,349.14 18.67
38.85 7.11 53.33 0.71
Sumber : Data Kebun BKLE (2012)
Keadaan topografi lahan ini mayoritas relatif datar dengan tingkat kemiringan 0-8% dan sedikit daerah bergelombang dengan tingkat kemiringan 915% serta daerah berbukit dengan kemiringan 15-30%. Untuk lebih jelasnya keadaan topografi lahan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Topografi Lahan Kebun BKLE Topografi Datar (0%-8%) Bergelombang (9%-15%) Berbukit (15%-30%)
Luas (ha) 2,484 42 4
Persentase (%) 98.18 1.69 0.16
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Berdasarkan kelas kesesuaian lahan kebun BKLE termasuk dalam lahan kelas S3. Artinya tanah di kebun ini apabila dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dapat
13
dilakukan dengan cara penanaman LCC (Legum Cover Crop), pemupukan yang efektif dan efisien, dan aplikasi bahan organik sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman kelapa sawit.
Luas Hak Guna Usaha (HGU) dan Tata Guna Lahan Luas HGU kebun BKLE adalah 3,203 ha, dengan rincian 2,530 ha sudah diusahakan yang terdiri dari 2,087 ha tanaman menghasilkan (TM) dan 443 ha tanaman belum menghasilkan (TBM). Kemudian untuk areal prasarana seluas 140 ha dan areal yang mungkin bisa ditanam yaitu seluas 178 ha. Kebun ini memiliki empat divisi , yaitu Divisi I seluas 813 ha, Divisi II seluas 641 ha, divisi III seluas 876 ha, dan Divisi VI seluas 200 ha. Luas areal dan tata guna lahan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Luas HGU dan Tata Guna Lahan di BKLE Uraian
Luas (ha)
I. Areal yang diusahakan A. Areal yang ditanam Tanaman Menghasilkan (TM) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) TOTAL AREAL DITANAM B. Areal Prasarana Emplasemen Jalan dan Jembatan TOTAL AREAL PRASARANA II. Areal mungkin bisa ditanam/perluasan C. Okupasi TOTAL AREAL MUNGKIN BISA DIUSAHAKAN D. Tanah Desa E. Bukit, Sungai, Lembah, Rawa, Tanah Tandus TOTAL AREAL TDK BISA DIUSAHAKAN GRAND TOTAL
2,087 443 2,530 67 73 140 178 178 53 303 356 3,203
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Keadaan Tanaman dan Produksi Kebun BKLE mempunyai sumber tanaman kelapa sawit yang berkualitas. Varietas kelapa sawit yang ditanam pada kebun ini yaitu ASD/Costarica, Marihat V, Socfindo, PNG, Lonsum, Lonsum 2. Bibit yang paling banyak ditanam yaitu
14
varietas Marihat V. Komposisi bibit yang ditanam di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi Bibit Tanaman Kelapa Sawit di BKLE Jenis bibit
Luas (ha)
Persentase (%)
421.79 144.65 8.07 438.06 1,323.3 193.8
16.67 5.71 0.32 17.31 52.31 7.66
ASD/Costarica Lonsum 2 Lonsum PNG Marihat V Socfindo Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Jarak tanam yang digunakan yaitu 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan jarak antar baris 7.97 m dan jarak dalam baris 9.2 m sehingga populasi dalam 1 ha 136 tanaman. Namun fakta di lapangan menunjukan bahwa terdapat jarak tanam yang berbeda-beda pada satu blok dan populasi yang berbeda-beda juga pada setiap satu hektar. Hal ini di akibatkan karena kondisi lahan yang tidak memungkinkan untuk ditanami, adanya lahan rawa, dan serangan hama penyakit tanaman. Jumlah populasi tanaman di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Populasi Tanaman per Tahun Tanam di Kebun BKLE Tahun Tanam 2006 2007 2008 2009 2010 2011 TOTAL
Luas Areal (ha)
Populasi
560.06 1,526.55 261.05 34.63 122.33 25.01 2,529.65
76,097 204,666 37,727 5,025 16,622 3,401 343,535
Satuan Pokok/Ha (pkk/ha) 136 134 145 145 136 136 136
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Kebun ini mulai berproduksi pada tahun 2009 karena tahun tanam pertama adalah tahun 2006. Produksi dan produktivitas kelapa sawit di kebun BKLE untuk 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.
15
Tabel 7. Produksi dan Produktivitas TBS Kebun BKLE Tahun 2009-2011 Tahun
Luas Lahan (ha) 2,264 2,348 2,348
Produksi (ton) 2009 1,868 2010 10,441 2011 21,892 Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Jumlah Janjang (JJR) 470,984 2,544,210 4,602,846
BJR 3.97 4.10 4.76
Produktivitas (ton/ha) 0.83 4.45 9.33
Dari data diatas terlihat bahwa produksi tandan buah segar meningkat setiap tahunnya. Data menunjukan bahwa kebun BKLE terus mengalami peningkatan produksi dari 1 868 ton TBS pada tahun 2009 menjadi 21 892 ton TBS pada tahun 2011. Hal tersebut karena peningkatan adanya luas areal dan pemeliharaan tanaman yang efektif meliputi kegiatan pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Selain itu juga peningkatan produksi akibat dari bertambahnya areal TM yang ada di kebun BKLE.
Fasilitas Kebun Fasilitas yang dimiliki oleh kebun BKLE yaitu kantor kebun, kantor divisi, poliklinik, Tempat Penitipan Anak (TPA), kantor Blok Manufaring System (BMS) dan Blok Spraying System (BSS), beberapa gudang bahan dan alat-alat kebun, masjid, lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulutangkis. Semua fasilitas yang ada di kebun BKLE bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan. Kantor kebun berfungsi untuk pusat administrasi kebun. Kantor divisi sebagai tempat administrasi masingmasing divisi, misalnya sebagai tempat rapat divisi. Divisi kebun dipimpin oleh seorang asisten divisi. Kebun BKLE juga menyediakan perumahan untuk semua karyawannya. Perumahan untuk karyawan staff dan Divisi II terletak di sekitar kantor kebun sedangkan untuk karyawan Divisi I, III, dan IV ada di setiap divisi masing-masing. Pihak kebun menyediakan bus untuk antar jemput putra-putri karyawan yang sekolah. Beberapa fasilitas yang tersedia di kebun BKLE dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
16
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Gambar 1. Fasilitas Kebun BKLE (a.TPA; b. Kantor BSS; c. Kantor Traksi; d. Perumahan Karyawan; e. Kantor Divisi II; f. Kantor Kebun; g. Masjid; h. Gudang dan Kantor BMS, i. Polibun)
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT Windu Nabatindo Abadi (WNA) merupakan salah satu unit usaha dari PT Bumitama Gunajaya Agro Grup (BGA Grup). PT WNA dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah yang bertanggung jawab kepada GMP (General Manajer Plantation). Seorang Kepala Wilayah akan dibantu Admin Wilayah untuk melaksanakan kegiatannya, Departemen Support yang terdiri dari staf PAD (Public Affair Departement), staf GIS (Geographic Information System), Chief Keamanan, Estate manager, Mill manager, Kepala Tata Usaha (KTU), dan Kepala Traksi Wilayah. Struktur organisasi PT WNA wilayah IV dapat dilihat pada Lampiran 6. Kebun Bangun Koling Estate dipimpin oleh seorang Estate Manager (EM) yang dibantu oleh Kepala Administrasi (Kasie) dan tiga Asisten Divisi. Asisten Divisi akan dibantu oleh mandor I, kerani divisi, kerani panen, kerani transport,
17
mandor perawatan, mandor panen, mandor chemis (semprot), mandor pupuk, dan mandor mekanik. Bagian kantor yaitu Kasie akan dibantu oleh
accounting,
kasier, admin, personalia, dan mantri tanaman. Seorang Estate Manager (EM) memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan memimpin kebun dengan baik, menyusun anggaran tahunan dan bulanan yang meliputi produksi, sumber daya manusia, dan biaya yang dibantu oleh asisten divisi dan kepala administrasi. Seorang EM dalam kinerjanya bertanggung jawab langsung dengan Kepala Wilayah. Asisten Divisi memiliki tugas untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis di lapangan di divisi masing-masing, meningkatkan produktivitas melalui pengembangan kompetensi dan karier sumber daya manusia di divisi. Selain itu juga memonitoring semua kegiatan teknis di lapangan dan melaporkan kepada manajer kebun. Asisten divisi bertanggung jawab langsung kepada EM dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh mandor I, mandor dan kerani divisi. Kepala Administrasi
yaitu orang yang bertanggung jawab dalam
mengelola semua kegiatan administrasi di kebun. Dalam tugasnya dibantu oleh karyawan di kantor kebun. Struktur organisasi kebun Bangun Koling Estate (BKLE) dapat dilihat pada Lampiran 7. Kebun BKLE mempunyai karyawan staf dan karyawan non staf. Karyawan staf yaitu Estate Manager (EM), Asisten Divisi, dan Kepala Administrasi sedangkan karyawan non staf yaitu pekerja langsung di lapangan dan tidak langsung seperti mandor, kerani, dan lain-lain. Pekerja langsung terdiri dari Karyawan Harian Lepas (KHL), Karyawan Harian Tetap (KHT) dan Karyawan Bulanan. Data jumlah karyawan staf dan non staf di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Staf dan Non Staf Kebun BKLE No 1 2 3 4
Status Pegawai Staf Bulanan Karyawan Harian Tetap (KHT) Karyawan Harian Lepas (KHL) Indeks Tenaga Kerja (ITK)
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)
Jumlah 5 14 199 180 0.16
18
Hari kerja setiap minggu adalah enam hari dengan 7 jam kerja, sedangkan hari jumat hanya 5 jam kerja. Indeks tenaga kerja adalah hasil dari pembagian antara jumlah total tenaga kerja dan luas areal kebun. Pada kebun BKLE diperolah hasil HK/ha yaitu 0.16. Menurut Pahan (2010) perkebunan kelapa sawit memerlukan HK/ha atau tenaga kerja sebanyak 0.2 orang setiap ha nya. Sistem pembayaran gaji untuk karyawan berbeda-beda tergantung pada statusnya. Perbedaan terletak pada jumlah gaji dan tunjangan yang didapatkan dari perusahaan. Ketentuan yang berlaku pada kebun BKLE untuk karyawan adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Bulanan: mendapatkan tunjangan beras, mendapat fasilitas rumah dan listrik, gaji per bulan sesuai dengan golongan dan kebijakan kebun, mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dari perusahaan dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit untuk berobat. 2.
Karyawan Harian Tetap (KHT): mendapatkan tunjangan beras, mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji per bulan dihitung sesuai dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1,456,000 per bulan, mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit.
3.
Karyawan Harian Lepas (KHL): tidak mendapatkan tunjangan beras dan tunjangan JAMSOSTEK, mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji yang didapatkan per bulan yaitu jumlah upah harian sebesar Rp 58,240 per HK dikalikan hari kerja, setelah bekerja tiga bulan KHL dapat diangkat menjadi karyawan KHT.