III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1
Sejarah Pengelolaan Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” yang sekarang lebih dikenal
dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan sebuah taman yang menggambarkan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari beragam kebudayaan, suku bangsa, adat istiadat, dan agama yang dituangkan dalam skala kecil. Pendiri TMII adalah Yayasan Harapan Kita (YHK), pada saat itu diketuai Ibu Siti Hartinah Soeharto (Alm.). TMII dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1975. Pengelolaan TMII diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK Presiden RI No. 51/1977 tanggal 10 September 1977. Berdasarkan SK Pengurus YHK No. 1/1971 tanggal 23 agustus 1971, Ketua Yayasan Harapan Kita membentuk Badan Pelaksana Pembangunan dan Persiapan Pengusahaan Proyek Miniatur “Indonesia Indah” (BP5 “Indonesia Indah”) untuk kepentingan pembangunannya, selanjutnya pengelolaan TMII dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Pengelolaan dan Pengembangan TMII (BP3). Status TMII saat ini berada dalam pengelolaan pemerintah, di bawah Sekretaris Negara. Namun dalam operasionalnya tetap dilaksanakan oleh YHK sebagai Badan Pelaksana, Pengelolaan dan Pengembangan (BP3). Museum Serangga dibangun berdasarkan ide dari Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang diajukan kepada Ibu Tien Soeharto selaku ketua YHK dan disetujui. Museum Serangga mulai dibangun pada Bulan Maret 1992 atas bantuan dari Departemen Kehutanan dan diresmikan pada tanggal 18 April 1993. Tujuan pembangunan museum ini untuk mengenal keanekaragaman khasanah serangga serta merangsang keinginan dan kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya di alam. Pada tahun 1998 sebagai penunjang Museum Serangga atas bantuan Drs. Soedjarwo melalui Yayasan Sarana Wana Jaya dibangun taman kupu, laboratorium, kandang penangkaran dan kandang kepompong, sehingga nama Museum Serangga diubah menjadi Museum Serangga dan Taman Kupu.
11 Pendirian taman kupu ditujukan sebagai sarana peraga alam tentang kehidupan sebagian jenis serangga. Tahun 2004 ditambahkan dengan koleksi binatang selain serangga. 3.2
Letak dan Luas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) secara administratif pemerintahan
terletak di Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur. Area ini dibatasi oleh Jalan Pondok Gede di sebelah Utara, Kelurahan Bambu Apus di sebelah Selatan, Kelurahan Lubang Buaya di sebelah Timur dan jalan tol Jagorawi di sebelah Barat. Lokasi Museum Serangga dan Taman Kupu TMII (MSTK TMII) berada di Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560. MSTK berada di sebelah Timur Taman Aquarium Air Tawar (TAAT), sebelah Selatan Museum Pusaka, sebelah Barat Tol Bambu Apus dan sebelah Utara karantina TAAT (Gambar 2).
Sumber: http.//maps.google.com/
Gambar 2 Lokasi Museum Serangga dan Taman Kupu TMII Luas TMII selalu berubah sesuai dengan pembangunan yang dilakukan. Pada awalnya luasnya ± 65 ha dengan cadangan seluas 35 ha. Tahun 1999 luas TMII kira-kira 150 ha, dengan luas yang dipergunakan sebagai areal rekreasi seluas 120 ha sedangkan sisanya digunakan untuk padepokan karyawan (Suradi 1989). Museum Serangga memiliki luas 500 m2 yang berbentuk tubuh belalang. Taman Kupu memiliki luas 500 m2.
12 3.3
Keadaan Fisik
3.3.1 Topografi Pada awalnya area TMII merupakan kawasan dengan topografi berombak dari Barat ke Timur. Bagian yang tinggi berupa tanah darat dan daerah yang rendah berupa tanah persawahan tadah hujan. Kemiringan tanah TMII berkisar antara 2-8%, tetapi pada tempat-tempat tertentu terdapat kemiringan tanah yang lebih besar (12%) dengan ketinggian ± 40 m di atas permukaan air laut (TMII 1996). 3.3.2 Tanah Jenis tanah pada area TMII yaitu tipe latosol merah sampai cokelat kemerahan dengan bahan induk tufa vulkan intermediet. Struktur remah sampai menggumpal, tergantung pada kadar airnya dengan permeabilitas agak dalam. Kesuburan tanah relatif agak rendah, tetapi pengolahan tanah, pengairan, dan pemupukan yang tepat cukup baik untuk tanaman (TMII 1996). 3.3.3 Hidrologi Pihak pengelola TMII mengambil air dari Danau Akuarium Air Tawar yang terletak di depan Museum Akuarium Air Tawar untuk keperluan penyiraman tanaman di lingkungan TMII. Untuk pemenuhan kebutuhan air bagi kepentingan lainnya seperti keperluan untuk air terjun, air mancur, dan untuk keperluan air bersih (penginapan, kolam renang dan fasilitas lainnya) diperoleh dari sumur artetis (deep well) atau pompa jet pump yang ada pada masing-masing unit atau area. Limpahan air di TMII dialirkan ke Kali Sunter dengan meggunakan sistem resapan, sedangkan untuk limbah yang dihasilkan langsung ditampung melalui septic tank yang ada pada tiap lokasi (TMII 1996). Kebutuhan air di taman kupu berasal dari sumur bor dengan pompa jet pump. Air digunakan untuk menyiram tanaman yang dilakukan sehari sekali. Penyiraman tanaman menggunakan springcle. Di taman kupu terdapat dua air terjun buatan yang berada di pojok dekat pintu masuk dan pojok sebelum pintu keluar. Airnya berasal dari sumur bor. Air dari air terjun di pojok sebelum pintu masuk akan mengalir ke selokan kecil, dua
13 kolam di tengah taman dan air terjun di pojok dekat pintu masuk. Selain dua kolam yang ada di tengah taman terdapat pula kolam yang airnya menggenang. Kolam di taman kupu berfungsi sebagai tempat penampungan air baik air dari sumur bor atau air hujan, sebagai pelengkap taman. 3.3.4 Iklim Daerah TMII berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi Halim Perdana Kusuma termasuk dalam tipe iklim tropis lembab dan ditandai dengan adanya perubahan musim hujan dan musim kemarau yang cukup besar. Dari data tahun 1999 diperoleh bahwa curah hujan rata-rata adalah 162.5 mm dan curah hujan tertinggi adalah 365 mm pada bulan Februari dan terendah 5 mm pada bulan Agustus (Dewi 2003). 3.4
Keadaan Biotik
3.4.1 Flora Taman kupu ditanami berbagai jenis tanaman berbunga sebagai habitat kupu-kupu. Tanaman ini berfungsi sebagai pakan larva dan kupu, tanaman hias, tempat berlindung dan tempat beristirahat. Tanaman jenis pakan larva kupu di taman kupu antara lain sirsak (Annona mucrinata), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk purut (Citrus hystrix). Jenis tanaman berbunga sebagai pakan imago kupu antara lain kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinencis), soka (Ixora grandiflora), nona makan sirih (Clerodendrum x Speciosum), pagoda (Clerodendrum paniculatum), dan untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Lampiran 1. Tanaman hias dan tempat berlindung di taman kupu antara lain beringin (Ficus
benyamina),
kacapiring
(Gardenia
jasminoides),
pisang-pisangan
(Heliconia caribea), bunga air mancur merah (Jacobinia coccinea), mrico kepyar (Ochna kirkii) dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Lampiran 2. Tanaman pelindung ditanam juga di luar taman kupu antara lain dadap merah (Erythrina glauca), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), salam (Syzygium polyanthum), ketapang (Terminalia catappa), pohon saputangan (Maniltoa grandiflora), bunga
14 kupu-kupu (Bauhinia purpurea), jatropa (Jatropha curcas), jambu biji (Psidium guajava) dan Cassia planisiliqua. 3.4.2 Fauna Museum Serangga dan Taman Kupu TMII memiliki koleksi serangga awetan, peragaan serangga hidup dan mini zoo. Koleksi serangga awetan di dalam museum antara lain kumbang (Coleoptera), capung, belalang (Orthoptera), Tonggeret
(Cicadidae),
semut,
lebah
(Vespidae),
lalat
dan
kupu-kupu
(Lepidoptera). Peragaan serangga hidup yaitu belalang daun (Phyllium pulchrifollium), belalang ranting (Siphocrania goliath) dan kupu-kupu. Mini zoo menampilkan koleksi satwa selain serangga, yaitu kijang (Muntiacus muntjak), jelarang bilalang (Ratufa sp.), bajing tiga warna (Calloeciurus provosti), bajing kelapa (Calloeciurus notatus), kadal lidah biru, ular sanca (Phyton sp.), codot besar (Cynopterus titthaecheilus), kancil (Tragulus javanicus), burung merak (Pavo muticus), Nuri paruh besar (Tanygnathus megalorhynchos), dan puter geni (Streptopelia bitorquata). Kupu-kupu di taman kupu berasal dari kepompong yang dibeli dari PT. Ikas Amboina di Bali. Jenis kupu yang dibeli yaitu Troides helena, Papilio peranthus, Papilio
demolion,
Papilio
memnon,
Pachliopta
aristolochiae,
Euploea
phaenareta, Vindula dejone,dan Cethosia hypsea. Selain kupu, di taman kupu juga terdapat capung (Neurothemis terminata), semut, lebah, kadal, bunglon, cicak dan laba-laba.