206
BAB6
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Sistem infonnasi merupakan salah satu kebutuhan dari perusahaan un uk dapat indw;tri
menciptakan add value dalam mencapai keunggulan bersaing terutama
yang sarna. Sebab adanya add value maka Sistem Infonnasi OperasionaI daI m divisi Bunker hams benar-benar dikembangkan yang seiama ini masih secara membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Setelah menga membahas lebih jauh Sistem In[ormasl Operasional bunker dapat ditarik ke -impulan scbagai berikut: L Sistem informasi operasionaJ bunker adalah pendekatan memperoleh infoffilasi yang relevan dan tepat waktu dalam pengambilan
j
untuk putusan
keglatan operasional bunker. Sebuah Sistem lnfoffilasi Operasional bunker uancang untuk menyediakan infonnasi yang tepat wak1:u., akurat, ringkas, relevan dan lengkap. Sumber intormasi opera.sional bunker sebeuamya merupakan kegiatan sehari hari dan kapal tersebutProses perancangan Sistem Infonnasi Operasional tef iri dari beberapa tahap yaitu: analisis sistem pendahuluan, perancangan sistem, rekayasa sisteIIL. pengujian dan impientasi sisteIIL. pemantauan dan evaluasi sistem. 2.
Sistem Infonnasi Operasional BunJcer dilakukan secara manual seperti pc hitungan pemakaian bahan bakar, laporan pemakaian bahan bakar dan lapora
analisa
economis speed. Sistem yang terkomputerisasi hanya berhubungan denga. bagian
accounting dan finance serta marketing sepeni delivery order untuk manrfest dan
pengadaan solar untuk pembelian bahan bakar
207 3_ Penggunaan sistem enterprise yang terkomputerisasi akan memberikan ke
nilai bersaing bagi divisi bunker dalam penyediaan laporan secara rutin meningkatkan kinerja operasional bunker sec.ara efisien dan efektif apabi Informasi Operaslonal benar-benar dibentuk dalam pelaksanaannya. 4_ Seringnya keterlambatan input data dari di"isi-divisi lain yang berkai
informasi operasional bunker sehingga sering teIjadi kesimpangsiuran terutama dalam hal perubahan jadwal kapat ataupun kelebihan muataR kegiatan operasional bunker menjadi lebih lama dan tidak etektif se·
semua
perijinan dirubah dari awaL
5. Penggunaan Sistem Informasi Operasional bunker belum maksimal sehing a kurang membantu divisi Bunker dalam menyusun strategi perusahaan
untuk
pengembangan sistem divisi bunker atau peIsaingan antara kornpetitor. 6_ Adanya proscdur operasional bunker yang panjang dalam hal penent
jumlah
bahan bakar yang dibeli dan proses peiaksanaan bunker kapat Untuk m njadikan prosedur kerja yang etlsien dan efek1if peflu adanya Sistem Informasi 0 Bunker yang tepat dan sesuai dengan kebutllhan perusahaan. 7_ Perusahaan juga belum menggunakan Decision Support System secara
sebab belum dibentuk Sistem Informasi Operasional yang tepat pada
divi~i
untuk memberi altematif beserta simulasi kepada manajemen perusahaa
Bunker sebagai
masukan yang blsa membantu keterbatasan analisa dalam membuat keputu-·- ·1.
208
6.2
Saran Sebab sistem infonnasi memiliki peran penting bagi perkembangan
maka untuk mengembangkan infonnasi yang terjadi pada operasional Bunker. Dianjurkan adanya Sistem Operasional yang sesempuma mungkin untuk memi 'malisasi toleransi kesalahan infonnasi selarna ini yang terjadi. Tentunya untuk rnemba tu pihak manajemen dan di.isi bunker dapat beroperasi seeara maksimal, efisien, efektif
tepal
waktu dalam operasional bunker karena selain keakuratan data yang diperl ketepatan waktu pelaksanaan bunker. Berdasarkan kesimpulan yang telah dia hasil analisis, ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk pernbentukan si. tern barn
dan sempuma, sebagai berikut 1. Deugan semakin kompleks pennasalahau-pennasalahan yang terjadi pa a divisi Bunker dalarn kegiatan schari-hari agar dapat memberikan solliSi da1am pc tersebut perlu adanya Sistem Infonnasi Operasional yang rnernadai. Sistern Operasional yang tepal saat ini berdasarkan penelitian selama 3 tahun yaitu atomated vehicle tracking sJ)stem. Sebab baraug yang kami analisa adalah barang yang bergerak
dan jauh dari pengawasan divisi bunker schingga penyimpangan-penyim terjadi sangat besar karena dipengaruhi oleh pihak internal maupun pihak 'ksternal.
Automated vehicle trackmg system sudah dilengkapi sistem GPS, GSM, c mtroller, storage, display entry module, addlfional senslflg (temperature, speed, efc), dan web server.
aCCl<
Sistem ini scsuai dengan kebutuhan infonnasi un ~
divisi
Bunker dim ana keakuratan data dapat diakui dengan baik karena bukan be dasarkan laporan crew kapal yang mungkin terjadi kesaiahan sangat besar karena k angnya keahlian crew kapal. Sebab sensor diletakkall diatas l11esin terutal11a pertel11 n saluran
209 bahan bakar dan air. Sistem ini sudah dipakai oleh Angkatan Laut Amerika -alaupun sistem ini dirasakan mahal biayanya namun jika diamati lebih dalam biaya i i sangat murah karena banyak mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi baik berdasar human error atau kerusakan kapal maupU!l cuaca. 2. Automated veilicle lruckmg system sangat efisien dan efektif dalam
laporan kegiatan operasionai kapal walaupun kapal berada ditengah Jaut. perIu lagi menunggu laporan kapal yang membutuhkan waktu lama karena k
.ita tidak 1 harns
tiba terlebih dahulu di pelabuhan cabang maupun pusat. Laporan dapat k ta minta sesuai dengan kebutuhan dan akan teriampir dengan sangat cepat dan lengka . Dengan demikian dapa! membantu divisi Bunker lmtuk menentukan economis sp .ed yang tepat bagi setiap kapal yang dimiliki oleh pemsahaan. Secara tidak langsung telah memberikan comparalive advantage yang belum dimiliki oleh kompetitor selama penelitian lapangan berlangsung. 3. Dengan pemakaian automated vehicle tracking system akan dapat menghe pemakaian bahan bakar sebesar 25%sampai dengan 35% dan juga menghen t waktu operasional bunker sebesar 30%. dad waktu pengecekkan data samp i waktu pengawasan yang juga memakan biaya yang sangat besar. Automated vehie! tracking system beJ.um digunakan di Indonesia terutama untuk peru.''3.haan pelayaran _ usantara
tetapi sistem ini sudah digunakan di negara Singapura dan Eropa. 4. Apabila automated vehicle tracking SVSLem diterapkan dalam dikembangkan pada divisi Bunker PT SPIL. Sistem tersebut akan membe ·kan add
value yang sib'Ilifikan dalam pengembangan DecisIOn Support Syslem terhadap kebijakan pemsahaan dan respon yang cepat jika teljadi permasaJahan Karena
210 Decision SuppOri SYSlem menyediakan alat bantu yang bisa digunakan setlag:al bahan penimbangan dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR KEPUST
211
DAFTAR KEPUSTAKAAN
31 lvfoblie
Assests Tr(1ckmg and lvianagement. (2009). (htt ://www.3itechnolo·.com).
Adji, Surjo W. (200T). Engme and Propel/er A.fatc!J1I1g. Surabaya: Institut
elmologi
Sepuluh Nopember
Alter, Steven (1999) In/ormation System~'; A Management PerspectIVe {3rd Edition} New York: Addison-Wesley Education Publishers, Inc. Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert dan Aquilano, Nicholas J.
Alanagementfor Competitive Advantage {II th Edition). New York: The Me Companies, Inc. Dame!, Debby Ratna. (2006). Makalah Semua Nasional Persatuan R Indonesla. Surabaya.
Ellitan, Lena dan Lina Anatan. (2007). Siste.fn Inj;mnasi AJanajemen. Bandung:
Ifabeta.
Fliclt S dan l'vLKlcinaltenkamp. (2004). Blueprmlillg the ServIce Company: .J lal1i1ging Service Processes Efficiently. JournaJ olBusiness Research, Vol 7, pp.392-4)4. Gittins, Robert G. dan Julian M.Bass. (2000) QuaiJlallve Re-search f'ield ork: An
Empll'lcal study of software development in small company, using guiled ntel'view
tecitmques. Bangor: SchoolofInformatics. Haag, Stephen, Daige Baltzan dan Amy Phillips, (2006). Business Driven Te :i1noiogy. New York: ThcMcGraw-Hill Companies.. Inc. Hall, James A dan Tommie Singleton L (2005). Acc()lJn/ing lnjormatum 51) sfem (5 th
Edition). USA: Prentice HalL Heizer, Jay dan Barry Render. (2004). Operations A1anageme11t (7th Editi n). New Jersey: Pearson Education, Inc. Heryanto, Imam. (2008). Membuat Daiabase dengan Microsofi A£Tess.
3andung:
Penerhit Intonnatika.
Indriantoro, Nur dan Supomo. (1999). ivfetodologi Penehtian Bisnis:
dan Marwjemen. Yogyakarta: Perrerbit BPEE. Jogiyanto, Hartono. (2007). lv/ode! Kesuk~esan Sisfem Tekno!ogI in/armasl. Yo Penerbit Andi.
akarta:
212 Jones, Garreth R. (2004). Orgamzatumal Theory, Deslgn and Change, text a Id cases.
Upper SadIe River: Pearson Education. Krajewsh Lec .I. dan Larry P.Ritzman. (2002). Operations Afanagement: Str tegy and
Analysis {6 th Edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Kroenke,
David M.
(2004).
Database Procesing:
Fundamental,
th
implementation (9 Edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Laudon, Kenneth C dan Jane P.Laudon. (2004). J'danagement in/Drmation S)Jslems: th
It.1anaging The Dlgiral Firm {8 Edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Looy, Van B., Gemme! P. dan Van Dierdonck R (2003). Service lvfanag flent: An
IntegratedApproach Lowie.
(2004)
(ih Edition).
London: Pearson Education, lnc.
OptlJJ1i::mg
L'n1eJpnse
information
Sys1em.
http://www Lozoic.comf downloadfM A-Datamigration.pdf) Lupiyoadi, Rambat dan AHamdani. (2006). 1'v1i.l1Jt.1jemen Pemasaran Jasa Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat. Lupiyoadi, Ramhat (2001). AfilJUljemen Pem£lsaran
Ja~a;
leon dan praktik Jakarta:
Salemba Empat McLeod Jr, Raymond dan George Schell (2007). Alanagement fnjormatwn S~vs em,' (lOth Edition). New jersey: Pearson Educatio~ Inc. McLeod, Raymond, Jr. (2008) Management InformatIOn System (J Oth Editi)fl). New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Muniningsih.(2009). Teori Perdagangan IntemasionaL (htt
s.ac.id)
Nobes, Christopher dan Robert Parker. (2002). Comparalive inlernalionaf A'counling (7L.!" Edition). England: Prentice HalL
Noerlina, Indra Gautama S. dan Henricus Bambang 1. (2007). Perancang n Sistem
in!ormasi: BerbaS/s Obje('1 Orien1e.d, Studi Kasus. Jakarta: Penerbit Mitf Wacana Media. Noor, Syahrizal SE, MBA (2005). Bisnis Internasional (Edisi 9). Jakarta: Salemba
El11pat O'Brien, James A (2007 ).lntroduction to information Svstems (12 th ed.). New ork: The McGraw-Hill Companies, Inc.
213 O'Brien, James A dan George M. Maraka<;. fl008). JtIanagemeJu lnjiJrmatlO 1 SystelJl,
(gLl} Edition) Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc Peiayanan Telkom Indonesia. (2009). (hqp:// www.kualitaslayanan_tclkorn.co ) Post, Gerald V. dan David L.Anderson. (1997). Management InformatlO/ System:
Solving Business Problem with Information TechnologY'. Chicago: Tim s Mirror Higher Education Group, inc.Co. Ramakrishnan, Raghu dan johannes Gehrke. (2003). Database A1anagement S) tems
ord
Edition). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Rusdi, Erfan. (2009). Slstem lnfomlasi Manajemen. (htt :/!www.sim.loc.alhost.
m)
Schultheis, Robert dan Mary Summer. (1998). A1anagement In!lmnatlOn Sy. rem: The ,"fanager's View (4 th Edition). Boston: McGraw Hill Co. Inc.
Slack, Nigel, Stuart Chambers dan Robert Johnston. (2007). OperatiOns A1r.m(t[!,'menl (5
th
Edition). England: Pearson Education, Inc. Stevenson, William J
(2005). OperatIOns Management {8
th
ed) New
ork: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kualitaf!i' Bandung: Alfabeta.
Supply
Cham
AfanagemeJ1l
Solutwl1:
BWlker
Fuel
ProcIffemel1l.
(2008).
(http://VvViw.calsoft.com) Teori Sistem Informasi Manajemen. (2009). (h'ttp:l/VvViw.sim,dikti.net) Tjiptono, Fandy. (2008). SerVice Management Mewu/udkan Layanan Prima. Y g)'akana: Penerbit Andi. Turban, Efraim. Ramer R. Kelly, Jr dan Richard E.Potter. (2006). in/raL uc:iion to
information Technology (2 m1 Edition). USA: j{)hn Wiley and Sons, Inc. Widjajanto, Nugroho Drs. (2001). Sistem Inlormasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlaugga. Yin, Robert K (2004). Studl Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali.