Skripsi
Kesimpulan dan Saran
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan penerapan total productive maintenance (TPM) menggunakan pengukuran efektivitas dengan melakukan pengukuran dengan cara overall equipment effectiveness (OEE) dalam usaha peningkatan efektifitas produksi pada CV Mitra Abadi Sejahtera, dari hasil pengukuran dan analisis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyebab terjadinya penurunan efektifitas mesin utama berdasarkan perhitungan OEE pada faktor six big losses adalah faktor idling and minor stoppages dengan persentase sebesar 88,17 % dengan total waktu sebesar 234, 42 jam pada periode Januari 2011- Oktober 2011. 2. Penyebab terjadinya penurunan efektifitas mesin yang menyebabkan six big losses berdasarkan brainstorming : 1) Sering terjadi pemadaman listrik secara mendadak yang menyebabkan produksi terhenti. Pemadaman listrik terjadi karena adanya pemadaman secara bergilir dari PLN. 2) Perusahaan tidak mempunyai mesin genset sehingga apabila terjadi pemadaman listrik, maka produksi terhenti. 3) Sering terjadi gangguan pada mesin produksi (mesin filling), seperti pada bagian sensor plate yang tidak memotong lid secara sempurna karena tidak sinkron dengan block cup mesin penggerak roll lid. Akibatnya menghasilkan produk cacat. 4) Terjadi trouble air softener pada tangki softener yang kosong sehingga harus menunggu 2,5 jam. 5) Mesin filling lens A sering diperbaiki pada bagian sealing head.
Universitas Widyatama
VI- 1
Skripsi
Kesimpulan dan Saran
6) Bahan baku pendukung seperti lid, cup, dan karton masih terdapat yang kurang baik. 7) Terdapat produk cacat seperti cup yang bocor, double lid, dan penyok yang diakibatkan dari bahan baku pendukung yang kurang baik. 8) Minimnya tenaga teknisi pada perusahaan, perusahaan hanya memiliki 1 teknisi. 9) Beban teknisi terlalu berat, harus bertanggung jawab terhadap seluruh kerusakan dan perawatn pada mesin produksi. 10) Operator tidak dibekali tentang cara perawatan mesin produksi. 11) Operator terlalu tergantung kepada teknisi dalam hal perawatan mesin produksi. 12) Terdapat beberapa karyawan pada bagian produksi seperti operator, admin dan picker pada beberapa shift izin tidak masuk kerja. 13) Metode perawatan tidak standar dilihat dari seringnya terjadi kerusakan mesin produksi. 14) Tidak dilakukan pengukuran efektifitas kerja mesin produksi secara kontinyu. 15) Gudang tidak dapat menampung jumlah produk secara banyak. 16) Pengelolaan gudang masih belum terorganisir. 17) Tata letak gudang tidak sesuai sehingga gudang tidak dapat berfungsi secara optimal. 18) Sirkulasi udara diruangan mesin fillimg kurang baik karena adanya aktifitas pengelasan kontruksi yang belum selesai. 19) Proses pemanasan air pada mesin filling yaitu PHE ada sedikit kebocoran. 20) Sering terjadi perbaikan komponen mesin produksi yang mengganggu proses produksi seperti pada service serenoid valve 21) Keterbatasan sarana gudang tempat penyimpanan baik untuk bahan baku maupaun untuk barang jadi.
Universitas Widyatama
VI- 2
Skripsi
Kesimpulan dan Saran
22) Adanya bongkar muatan bahan baku seperti karton, cup, dan gula pasir bertepatan ketika sedang produksi. 23) Kendala bahan baku pendukung seperti cup masih ada ditemukan kebocoran pada body cup, pinggir mulut cup kasar, serta masih ada lid double. 6.2 Saran Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisa dengan menggunakan metode affinity diagram, tree diagram dan matrix prioritas pada new 7 tools adalah sebagai berikut : 1) Plan Manager Produksi. Prioritas 1 : a) Menambah tenaga teknisi. b) Menerapkan autonomous maintenance (perawatan mandiri) dengan memberikan kewenangan kepada operator untuk melakukan perawatan mesin produksi secara kontinyu. c) Menambahkan mesin genset pada pabrik untuk mendukung kinerja efektifitas mesin produksi. d) Menerapkan total productive maintenance (TPM) dengan memberikan pengarahan kepada seluruh karyawan untuk bertanggung jawab terhadap perlatan perusahaan yang digunakan oleh karyawan tersebut. Prioritas 2 : a) Melakukan
perencanaan
perawatan
berbasis
total
productive
maintenance (TPM) 2) Plan Technical Manager Prioritas 1 : a) Penerapan autonomous maintenance
Universitas Widyatama
VI- 3
Skripsi
Kesimpulan dan Saran
b) Melakukan pengembangan dan penelitian pada proses produksi secara berkala. c) Menetapkan operator mesin genset. d) Melakukan
perencanaan
perawatan
berbasis
total
productive
maintenance (TPM) Prioritas 2 : a) Membuat penjadwalan pada bongkar muat barang untuk bahan baku produksi. b) Membuat rencana perluasan gudang untuk mendukung proses produksi. c) Membuat perencanaan tata letak gudang secara optimal. d) Menambahkan teknisi. e) Melakukan pengecekan dan perawatan pada mesin produksi secara berkala. f) Melakukan training perawatan mesin produksi pada operator. g) Penerapan total productive maintenance (TPM) 3) Plan Manager warehouse. Prioritas 1 : a) Membuat jadwal untuk bongkar muat barang pada bahan baku produksi. b) Membuat perencanaan perluasan gudang sesuai dengan kapasitas produksi. c) Membuat perencanaan tata letak gudang yang optimal. Prioritas 2 : a) Melakukan pengecekan dan perawatan alat-alat pada gudang secara berkala.
Universitas Widyatama
VI- 4
Skripsi
Kesimpulan dan Saran
4) Supervisor Prioritas 1 : a) Melakukan pengembangan dan penelitian pada proses produksi secara berkala. b) Peningkatan kinerja pada quality control. Prioritas 2 : a) Menerapkan autonomous maintenance. b) Melakukan pengecekan dan perawatan pada mesin produksi secara berkala. c) Melakukan training perawatan mesin pada operator. 5) Teknisi Prioritas 1 : a) Melakukan pengecekan dan perawatan mesin produksi secara berkala. b) Melakukan training perawatan mesin produksi pada operator. c) Merencanakan perawatan mesin produksi dengan basis TPM (planned maintenance). d) Melakukan pengukuran efektifitas produksi dengan metode OEE secara berkala. Prioritas 2 : a) Menerapkan autonomous maintenance. b) Melakukan pengembangan dan penelitian pada mesin produksi secara berkala. c) Menetapkan operator mesin genset. d) Menerapkan total productive maintenance (TPM).
Universitas Widyatama
VI- 5
Skripsi
Kesimpulan dan Saran
6) Operator. Prioritas 1 : a) Membersihkan mesin dari debu dan kotoran yang menempel. b) Melakukan pelumasan dan pengencangan mur yang longgar. c) Membuat standar kebersihan dan pelumasan yang tepat sehingga dapat mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk
pembersihan dan
pemeriksaan dengan tahapan yang teratur. d) Melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh sesuai dengan instruksi petunjuk pemeriksaan pada mesin filling
Universitas Widyatama
VI- 6