BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5. 1. • 1.
Kesimpulan Komodi t i Kopi Robusta
Dari hasil analisis
dan
pembahasan
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa : 1. Persamaan fungsi nilai produksi yang diperoleh : - Model Cobb-Douglas untuk komoditi kopi Robusta
2
dengan nilai R
= 82.2%
2. Interpretasi dari model
Cobb-Douglas
untuk
komoditi
kopi Robusta (Coffea Canephora) adalah jika biaya pengolahan/pabrikasi
(X1)
bertambah sebesar
1% maka akan menyebabkan penambahan nilai produksi (Y) sebesar
0.2175%
d imana
faktor-faktor
dianggap tetap, untuk biaya pemupukan penambahan sebesar 1% maka
nilai
(Xz)
produksi
produksi jika
ada
(Y)
akan
berkurang sebesar 0.0506% dimana faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap, untuk biaya tenaga kerja (X3)
jika ditambah sebesar 1% maka nilai produksi (Y)
71
akan berkurang sebesar
0.0877%
dimana
faktor-faktor
produksi lainnya dianggap tetap, untuk biaya panen dan angkutan (X4) jika ada penambahan sebesar 1% akan nyebabkan
penambahan
nilai
produksi
me-
sebesar
(Y)
0.0690% dimana faktor-faktor produksi yang lainnya dianggap tetap, untuk biaya menghasilkan
ex~)
menyebabkan
penambahan
pemeliharaan
tanaman
jika ditambah sebesar 1% nilai
produksi
yang
maka (Y)
akan
sebesar
0.3651% dimana faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap, sedangkan untuk biaya umum (X6) jika ditambah sebesar 1% maka akan (Y)
akan
bertambah
menyebabkan
nilai
produksi
sebesar 0.3078 % dimana faktor-
faktor produksi yang lain dianggap tetap/konstan. 3. Dari model Cobb-Douglas dapat diketahui bahwa : elastisitas dari variabel biaya
pengolahan/pabrikasi,
biaya panen dan angkutan, biaya
pemeliharaan
yang
menghasilkan
serta
biaya
umum
tanaman
terletak
pada
daerah yang rasional, artinya penggunaan variabel X4,
x~
dan
X6
telah
mencapai
hasil
yang
Xt,
optimum,
sehingga tidak perlu menambah atau mengurangi
faktor-
faktor produksi tersebut diatas. Sedangkan untuk variabel biaya pemupukan dan biaya tenaga kerja elastisitas terletak pada daerah
mempunyai
irrasional,
penggunaan variabel biaya pemupukan dan
biaya
artinya tenaga
72
kerja belum optimum, karena elastisitas faktor produksi Xz (biaya pemupukan) dan X3
(biaya
kerja)
tenaga
bertanda negatif maka hal ini menunjukkan bahwa
peng-
gunaan faktor produksi tenaga kerja tersebut harus dikurangi dalam proses produksinya, untuk faktor produksi biaya pemupukan yang perlu diperhatikan disini adalah cara atau teknik pemupukannya
kurang
benar,
se-
hingga nilai elastisitas yang diperoleh rendah.
5.1.2.
Kesimpulan Komoditi Kopi Arabika
Dari hasil dan pembahasan untuk komoditi
kopi
Ara-
bika CCoffea ArabicaJ dapat ditarik kesimpulan bahwa 1. Persamaan fungsi nilai produksi yang diperoleh : - Model Cobb-Douglas untuk komoditi kopi Arabika
2
dengan nilai R
= 79.5%
2. Interpretasi dari model
Cobb-Douglas
untuk
komoditi
kopi Arabika CCoffea ArabicaJ adalah : jika biaya pengolahan/pabrikasi
(X~)
bertambah sebesar
1% maka akan menyebabkan penambahan nilai produksi (Y) sebesar 0.2472% dimana faktor-faktor produksi dianggap tetap, untuk biaya pemupukan penambahan
sebesar
0/
1 /o
akan
(Xz)
menyebabkan
lainnya jika
ada
penambahan
73
nilai
produksi
sebesar 0.0251 % dimana faktor-
(Y)
faktor produksi yang lain dianggap tetap, untuk tenaga kerja (X3) jika ditambah sebesar 1% menyebabkan
nilai
produksi
(Y)
maka
semakin
dan
akan
berkurang
sebesar 0.0394% dimana faktor-faktor produksi dianggap tetap, untuk biaya panen
biaya
lainnya
angkutan
(X4)
jika ada penambahan sebesar 1% akan menyebabkan penambahan nilai
produksi
(Y)
sebesar
faktor-faktor produksi yang untuk biaya ex~)
bahan
pemeliharaan
lainnya tanaman
% dimana
0.1062
dianggap yang
tetap,
menghasilkan
jika ditambah sebesar 1 % akan menyebabkan penamnilai
produksi
(Y)
faktor-faktor produksi yang
sebesar
0.2679%
lain dianggap
dimana
tetap, se-
dangkan untuk biaya umum (X6) jika ada penambahan
se-
besar 1% maka akan menyebabkan nilai produksi (Y) akan bertambah sebesar 0.3686% dimana faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap. 3. Dari model Cobb-Douglas dapat diketahui bahwa : elastisitas dari variabel biaya
pengolahan/pabrikasi,
biaya pemupukan, biaya panen dan angkutan, meliharaan tanaman yang menghasilkan terletak pada
daerah
yang
rasional,
dan
biaya biaya
artinya
peumum bahwa
penggunaan faktor-faktor produksi tersebut sudah cukup efisien atau optimum, sedangkan variabel biaya
tenaga
74
kerja nilai elastisitas terletak pacta daerah
irrasio-
nal, artinya penggunaan faktor biaya tenaga kerja tersebut sudah tidak efisien lagi, oleh karena itu
biaya
tenaga kerja ini sudah harus dikurangi penggunaannya.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh,
maka
dapat diajukan untuk komoditi kepi Robusta
saran
yang
adalah
lebih
memperhatikan cara atau teknik dari pemupukan karena faktor produksi ini nilai elastisitasnya
rendah.
untuk komoditi kepi Arabika CCoffea Arabica.) ngurangi biaya tenaga kerja
saja,
dalam proses produksi sudah tidak
karena efisien
lagi. Untuk mengurangi biaya tenaga kerja
Sedangkan adalah
penggunaannya atau
optimum
disini
adalah
sangat sulit apabila yang dikurangi adalah karyawan PTP XXVI (Persero) Jember, jalan lainnya adalah ngi penggunaan tenaga mesin, meskipun bila
me-
pacta
mengura-
melihat
dari
hasilnya masih lebih bagus menggunakan tenaga mesin,
mi-
salnya mengupas kullt ari kepi. M2njaga supaya biaya
pe-
ngolahan/pabrikasi, biaya panen dan angkutan, biaya pemeliharaan tanaman yang menghasilkan serta biaya umum untuk komoditi kopi Robusta dan kepi Arabika agar tetap optimal terutama biaya pemeliharaan tanaman yang menghasilkan dengan jalan memperhatikan pengobatan dari pohon kepi kare-
75
na selama ini kopi-kopi rakyat kurang memperhatikan masih kurang
memperhatikan
masalah
kualitas kopi di Indonesia masih
pengobatan rendah,
melihat iklim Indonesia sangat mendukung
ini
sehingga
meskipun untuk
bila
ditanami
pohon-pohon kopi. Untuk penelitian selanjutnya. data supaya
dideflasi
dengan CPI (Consumer Price Indeks) atau IHK (Indeks Harga Konsumen).