KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SARANA DAN PRASARANA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SKIRPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Faiz Izzat Muttaqin 1110018200083
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK Faiz Izzat Muttaqin (NIM: 1110018200083). Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana yang meliputi lima dimensi yaitu Responsiveness, Assurance, Tangibles, Empathy, dan Realibility dengan empat aspek sarana dan prasarana yang dimiliki Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu ruang kelas, elevator, perpustakaan, dan toilet. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan November 2015 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif metode analisis deskriptif. Data kepuasan siswa diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dilanjutkan dengan random sampling. Hasil perhitungan diperoleh nilai akhir perdimensi yaitu, Responsiveness 57,97%, Assurance 58,22%, Tangibles 59,68%, Empathy 57%, dan Realibility 58,1%. Skor akhir penelitian dengan jumlah 58,32% menunjukan bahwa layanan sarana dan prasaran yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dianggap kurang memuaskan mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam memberikan layanan sarana dan prasarana di tingkat fakultas.
Kata Kunci : Kepuasan Mahasiswa, Layanan, Sarana dan Prasarana.
i
ABSTRACT Faiz Izzat Muttaqin (NIM: 1110018200083). The Student’s Satisfaction Of Facilities And Infrastructure Service Faculty Of Tarbiya’ And Teaching Training Islamic State University. This research was aim to explain the student’s satisfaction of facilities and infrastructure service which contain 5 dimension of Responsiveness, Assurance, Tangibles, Empathy, and Realibility. These dimension consist four aspect of facility and infrastructure that Faculty of Tarbiya’ and Teaching Training have they are class room, elevator, library and toilet. This research was conduct on November 2015 in Faculty of Tarbiya’ and Teaching Training Islamic State University by Quantitative approach with descriptive analysis method. Student satisfaction’s datum was obtained through Questionnaire filled by 100 Faculty of Tarbiya’ and Teaching Training student’s batch 2013. Sample determination engaged stratified random sampling technic also followed by random sampling. Calculation result on each dimension was Responsiveness 57,97%, Assurance 58,22%, Tangibles 59,68%, Empathy 57%, and Realibility 58,1%. which obtained final score at 58,32%. It was shown that the facilities and infrastructure was given by Faculty of Tarbiya’ and Teaching Training considered less satisfying students. This research expected to be useful for increasing facilities and infrastructure quality specifically on providing facilities and infrastructures in faculty grade. Key words : Student’s Satisfaction. Service, Facilities and Infrastructures.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan nikmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada jurusan Manajemen Pendidikan. Dalam hal ini penulis mengangkat judul yaitu “KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SARANA DAN PRASARANA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” Terimakasih penulis ucapkan atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis dari berbagai pihak sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dukungan dan motivasi dari berbagai pihak tersebut sangat membantu penulis dalam melalui hambatan selama proses penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd selaku Kepala Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dosen Pembimbing, Ibu Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd dan Bapak Dr. Zahruddin, Lc, M. Pd yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang memberikan waktu luang untuk memberikan bimbingan, arahan, nasihat. Semoga kebaikannya menjadi amal ibadah. Amin 4. Kepada seluruh jajaran Dosen Manajemen Pendidikan, jasa bapak dan ibu tak akan pernah saya lupakan, dan terima kasih pula kepada Ibu Yuyun selaku staf Jurusan Manajemen Pendidikan jasa ibu sangat berarti.
iii
iv
5. Kepada orang tua saya, Mama Leli dan Bapak Zarkasih serta Abah Iyus dan Mak Atik, malaikat yang dikirim oleh Allah yang telah memperjuangkan jiwa dan raganya demi anaknya dalam menempuh pendidikan, terima kasih banyak mama, bapak, abah dan mak jasa-jasamu tak ada tandingannya. 6. Kepada wanita yang selalu menjadi lentera saat gelap, menjadi pohon rindang saat panas terik, Dara Atika Suri yang selalu memotivasi dan mengiringi perjalanan penyelesaian skripsi ini. 7. Kepada kawan-kawan seperjuangan dan adek-adek Keluaga Besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Tarbiyah Cab. Ciputat dan distrik Manajemen Pendidikan, penulis ucapkan terima kasih motivasinya dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Kawan-kawan seperjuangan MP B 2010 terima kasih atas dukungannya, kalian semua takkan terlupakan yang sudah belajar bersama-sama disaat suka maupun duka. 9. Kepada dulur-dulur Viking UIN Jakarta yang selalu memberikan hiburan disaat penat mengerjakan tugas akhir. 10. Kepada kawan-kawan HMI Komisariat Tarbiyah 2010 yang sudah memberikan motivasinya dan kawan-kawan lain yang tak bisa saya ucapkan satu persatu. Dan penulis mohon maaf kepada semua pihak yang sudah membantu dan tidak sempat disebutkan masing-masing penulis ucapkan terima kasih banyak, atas dukungan kalian semua Skripsi ini dapat diselesaikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 23 Mei 2016
Faiz Izzat Muttaqin
DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................i KATA PENGANTAR ...................................................................................iii DAFTAR ISI ................................................................................................. v DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5 C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian................................................................................. 5 F. Manfaat Penelitian............................................................................... 6 BAB II Kajian Teori A. Layanan Sarana dan Prasarana Pendidikan ......................................... 7 1. Pengertian Layanan ...................................................................... 7 2. Kualitas Layanan .......................................................................... 9 3. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan.............................. 12 4. Fungsi, Jenis, dan Sifat Sarana dan Prasarana Pendidikan ......... 14 B. Kepuasan ............................................................................................ 18 1. Pengertian Kepuasan ................................................................... 18 2. Indikator Kepuasan ..................................................................... 20 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan .............. 21 4. Pengukuran Tingkat Kepuasan.................................................... 23 C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 24 D. Hipotesis ............................................................................................. 25 BAB III Metode Penelitian .......................................................................... 26 A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 26 B. Metode Penelitian ............................................................................... 26 C. Populasi dan Teknik Sampling ........................................................... 26 v
vi
1. Populasi ....................................................................................... 27 2. Teknik Sampling ......................................................................... 27 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27 E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 27 F. Teknik Pengolahan Data, Analisis Data, dan Intepretasi Data........... 29 1. Teknik Pengolahan Data ............................................................. 29 2. Teknik Analisis Data ................................................................... 29 G. Interpretasi Data ................................................................................. 30 BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 32 A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................................... 32 1. Sejarah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ........................... 32 2. Visi dan Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................................................................... 34 3. Perangkat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .................................................................... 36 B. Deskripsi Data dan Pembahasan Hasil Penelitian .............................. 38 1. Deskripsi Data ............................................................................. 38 2. Analisis dan Interpretasi Data ..................................................... 56 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 66 A. Kesimpulan ........................................................................................ 66 B. Saran ................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Nomor
Keterangan
Halaman
Tabel 3.1
Rencana penyusunan skripsi
25
Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen penelitian
27
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Daftar dekan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan uin syarif hidayatullah jakarta 1957-2015 Daftar pimpinan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan uin syarif hidayatullah jakarta periode 2015-2019 Jajaran pusat administrasi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan uin syarif hidayatullah jakarta Jumah mahasiswa aktif angkatan 2013 fakutas ilmu tarbiyah dan keguruan uin syarif hidayatullah jakarta Data sarana dan prasarana fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan uin syarif hidayatullah jakarta
32
35
36
37
37
Tabel 4.6
Ruang kelas selalu bersih
39
Tabel 4.7
Kerapian tata letak kursi
39
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Alat pendingin ruangan selalu berfungsi saat perkuliahan berlangsung Penyediaan media pembelajaran yang berfungsi dengan baik
40
40
Tabel 4.10
Elevator berfungsi saat digunakan
41
Tabel 4.11
Elevator dapat menampung kebutuhan seluruh mahasiswa
41
Tabel 4.12
Elevator terlihat bersih dan nyaman
42
Tabel 4.13
Perpustakaan menyediakan sumber bacaan yang aktual
42
Tabel 4.14
Petugas perpustakaan mengatur tata letak susunan buku
43
Tabel 4.15
Toilet tampak bersih dan nyaman
44
Tabel 4.16
Petugas cepat dan tanggap saat terjadi kerusakan di toilet
44
Tabel 4.17
Kursi kuliah aman dan nyaman
45
vii
viii
Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Alat pendingin ruangan membuat perkuliahan menjadi nyaman dan kondusif Petugas melakukan pengecekan kondisi ruangan kelas Petugas melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi elevator Petugas melakukan pengawasan langsung terhadap fungsi kerja elevator Daftar buku perpustakaan menjamin memenuhi kebutuhan referensi mahasiswa
45 46 46
47
47
Tabel 4.23
Petugas mengawasi kebersihan toilet setiap hari
47
Tabel 4.24
Petugas selalu mengontrol kondisi toilet secara berkala
48
Tabel 4.25
Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan ruang kelas
48
Tabel 4.26
Media pembelajaran terjamin kualitas dan mutunya
49
Tabel 4.27
Alat pendingin ruangan terjamin kualitas dan mutunya
49
Tabel 4.28
Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan elevator
50
Tabel 4.29
Elevator terjamin kualitas dan mutunya
50
Tabel 4.30
Petugas perpustakaan cakap dalam menjaga ketertiban susunan tata letak buku
50
Tabel 4.31
Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan toilet
51
Tabel 4.32
Peralatan toilet terjamin kualitas dan mutunya
51
Tabel 4.33
Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di ruang kelas
52
Tabel 4.34
Petugas selalu memeriksa elevator sebelum terjadinya kerusakan
Tabel 4.35
Petugas peduli terhadap kondisi buku-buku maupun ruangan perpustakaan
52
53
Tabel 4.36
Petugas peduli terhadap kondisi peralatan toilet
53
Tabel 4.37
Tidak melaksanakan renovasi di ruang kelas selama proses
54
ix
pembelajaran berlangsunng kecuali hari libur Tabel 4.38
Kerusakan yang terjadi terhadap media pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat
Tabel 4.39
Kerusakan yang terjadi terhadap elevator dapat diperbaiki dengan cepat
Tabel 4.40
Perpustakaan menyediakan sumber bacaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
Tabel 4.41
Kerusakan yang terjadi terhadap toilet dapat diperbaiki dengan cepat
Tabel 4.42
Nilai rata-rata skor penelitian berdasarkan dimensi
54
55
55
55 57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia semakin meluas, terbukti dari tahun ke tahun semakin banyak berdirinya lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal. Perkembangan tersebut dirasakan diseluruh satuan pendidikan tidak terkecuali pendidikan tinggi, hampir disetiap daerah diseluruh Indonesia mempunyai Perguruan Tinggi sebagai salah satu bukti kemajuan daerah tersebut. Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi dalam pasal 1 nomor 7, pengertian pendidikan tinggi yaitu: jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarahakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.1 Perguruan tinggi menjadi buruan masyarakat Indonesia sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensinya dalam salah satu bidang ilmu pengetahuan. Serta menjadi batu loncatan yang memberikan pelayanan jasa pendidikan untuk pendidikan jenjang tinggi. Selain itu perguruan tinggi mempunyai legitimasi bagi para lulusannya untuk dapat bekerja disuatu instansi sesuai dengan jurusan yang ditekuni. Program pemerintah mewajibkan belajar 9 tahun untuk masyarakat Indonesia nampaknya harus mulai diperbaharui, melihat tuntutan dari dunia pekerjaan dan kebutuhan masyarakat untuk menaikan derajat hidupnya. Dalam ajaran Islam Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu, dalam firman-Nya surat Al-Mujaadilah ayat 11:
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015, h. 7, (http://www.kopertisi12.or.id)
1
2
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujaadilah:11)2 Semangat menuntut ilmu dari masyarakat mengharuskan Perguruan Tinggi terus melakukan pengembangan layanan jasa pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dengan semakin bertambahnya jumlah perguruan tinggi di Indonesia baik swasta ataupun negeri, mengindikasikan adanya persaingan yang semakin kompetitif. Persaingan ini menuntut para aparatur organisasi perguruan tinggi harus terus berbenah untuk menarik minat para konsumen (mahasiswa). Perbaikan tersebut harus memenuhi segala aspek, termasuk sarana dan prasaran pendidikan. Dunia persaingan juga mengharuskan perguruan tinggi seminimal mungkin dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi. Ada delapan standar nasional yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari; standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, satandar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pemebelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan. Salah satu yang menjadi perhatian konsumen yaitu mengenai standar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pihak perguruan tinggi, dimana hal tersebut dapat menunjang perkuliahan yang lebih efektif, efisien. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang maksimal serta dengan layanan yang berkualitas untuk terus menjaga dan memelihara sarana dan prasarana tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi kenyamanan dan memberikan rasa puas bagi konsumen perguruan tinggi (mahasiswa). Lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan dalam menunjang pembelajran, akan cenderung berdampak negatif terhadap proses dan hasil belajar peserta didik, sebagai contoh tidak adanya 2
Mushhaf Utsmani Al-Mujaadilah ayat 11
3
teknologi yang membantu proses pembelajaran akan mengurangi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran akan mempermudah pendidik memberikan materi kepada peserta didik, dan membuat pembelajaran menjadi efektif karena peserta didik akan mudah memahami materi dengan bantuan media visual dengan alat proyektor. SNPT atau standar nasional pendidikan tinggi menjadi acuan setiap perguruan tinggi untuk menyusun penyelenggaran perusahaan jasa pendidikan. Salah satu poin dari SNPT ini yaitu standar sarana dan prasarana pembelajaran. Dalam Peraturan Menteri tahun 2014 nomor 49 pasal 30 menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.3 Kebijakan tersebut merupakan sebuah aturan yang mengikat bagi seluruh perguruan tinggi yang berada dibawah wilayah hukum Republik Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang berada dibawah wilayah hukum Republik Indonesia yang harus memenuhi SNPT. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai 12 Fakultas, salah satunya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang merupakan fakultas tertua dengan 12 Jurusan/Program Studi yaitu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Guru Raudatul Atfal, Pendidikan Matematika, PendidikanBiologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Serta fakultas ini mempunyai mahasiswa terbanyak di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Standar sarana dan prasarana pembelajaran yang ditetapkan SNPT ada 11 dimensi yaitu lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat berolahraga, ruang untuk berkesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha, dan fasilitas umum (jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara dan data). 3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015, h. 17, (http://www.kopertisi12.or.id)
4
Sebelas dimensi tersebut dikerucutkan menjadi tujuh dimensi yang berhubungan langsung dengan kepuasan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
yaitu lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang
berkesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, dan fasilitas umum,yang dimaksud dengan lahan yaitu lingkungan yang nyaman serta sehat untuk melaksanakan proses pembelajaran. Kondisi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berada didalam komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terletak di Kota Tangerang Selatan sebagai kota penyanggah Ibu Kota negara. Macet dan bisingnya suara mesin kendaraan bermotor sudah menjadi pemandangan biasa bagi mahasiswa UIN Jakarta, terlebih gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berada paling depan komplek kampus UIN Jakarta. Lebih dari seribu mahasiswa berada dalam dua belas program studi disatu gedung berlantai tujuh, membuat pengelola Fakultas dan Jurusan/Program Studi harus mengatur pembagian ruang kelas setiap program studi. Setiap jadwal perkuliahan sudah mempunyai ruangan masing-masing sesuai dengan jadwal perkuliahan oleh pengurus jurusan/program studi. Namun kerap masih terjadi tarik menarik kursi belajar mahasiswa dari satu ruangan ke ruangan kelas yang lain. Hal tersebut menunjukan ada ketidak sesuaian antara jumlah mahasiswa dengan fasilitas kursi belajar yang ada di dalam ruang kelas. Bahkan ada beberapa program studi yang melaksanakan perkuliahan diluar komplek Fakultas. Keterbatasan ruang ibadah (mushola), toilet, kekurangan air, elevator macet, ketersediaan buku refrensi di perpustakaan fakultas yang masih sedikit, ruang unit kegiatan mahasiswa yang terbatas, menjadi fenomena yang biasa terjadi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dengan mahasiswa terbanyak di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswanya. Melihat realita yang terjadi untuk itulah penulis ingin melihat lebih jauh bagaimana kondisi sebenernya tentang layanan sarana dan prasarana yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hal itulah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti tentang “Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu
5
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. B. Identifikas Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut: 1. Rendahnya perhatian terhadap kelengkapan sarana dan prasarana. 2. Rendahnya perhatian layanan sarana dan prasarana pembelajaran. 3. Sarana dan prasarana yang tersedia belum mengakomodasi jumlah mahasiswa yang ada. 4. Kurang puasnya mahasiswa terhadap pemakaian sarana dan prasarana pembelajaran. C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini difokuskan pada masalah “Kepuasan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terhadap layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Layanan sarana dan prasarana dalam penelitian ini hanya mencakup yakni ruang kelas, elevator, perpustakaan, dan toilet yang dapat dirasakan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dalam penelitian ini difokuskan untuk mengetahui berapa besar tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui macam-macam layanan sarana dan prasarana yang disediakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi para mahasiwanya.
6
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak antara lain: 1. Bagi staf fakultas/tenaga kependidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan layanan kepada mahasiswa. 2. Bagi Dekanat, penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam kebijakan pelayanan sarana dan prasarana. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bisa dijadikan refrensi untuk mengkaji lebih jauh tentang layanan mahasiswa.
BAB II KAJIAN TEORI
A. LAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Dengan semakin bertambahnya jumlah perguruan tinggi di Indonesia baik swasta ataupun negeri, mengindikasikan adanya persaingan yang semakin kompetitif. Persaingan ini menuntut para aparatur organisasi perguruan tinggi harus terus berbenah untuk menarik minat para konsumen (mahasiswa). Perbaikan tersebut harus memenuhi segala aspek, termasuk sarana dan prasaran pendidikan. Dunia persaingan juga mengharuskan perguruan tinggi seminimal mungkin dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi. Ada delapan standar nasional yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari; standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, satandar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pemebelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan.1 Salah satu yang menjadi perhatian konsumen yaitu mengenai standar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pihak perguruan tinggi, dimana hal tersebut dapat menunjang perkuliahan yang lebih efektif, efisien. Sehingga dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan akan mempengaruhi tingkat kepuasan mahasiswa. 1. Pengertian Layanan Esensi dari konsep layanan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus. Menurut kamus bahasa Indonesia: “pelayanan” kata dasarnya adalah “layanan” dan kata kerjanya “melayani” yang artinya menolong, menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain. Sedangkan pelayanan diartikan: 1) perihal atau cara melayanai, 2) servis atau jasa, dan 3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015, h. 4-5, (http://www.kopertisi12.or.id)
7
8
Secara sederhana pelayanan dapat diartikan melakuakan sesuatu untuk orang lain. Pelayanan identik dengan proses pemenuhan kebutuhan kepada pelanggan yang dilakukan oleh organisasi. Beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai konsep layanan, diantaranya sebagai berikut: a. H.A.S. Moenir, Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan orang lain melalui aktivitas yang diterima langsung.2 b. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa setidaknya ada empat lingkup definisi konsep service: 1) Service menggambarkan berbagai sub-sektor dalam kategorisasi aktivitas ekonomi, seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, personal service, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. 2) Service dipandang sebagai produk intangible yang hasilnya lebih berupa aktivitas ketimbang objek fisik, meskipun dalam kenyataannya bisa saja produk fisik dilibatkan umpamanya makanan dan minuman direstoran dan pesawat di penerbangan. 3) Service merefleksikan proses, yang mencakup pencapaian produk utama, interaksi personal, kinerja dalam arti luas termasuk di dalamnya drama dan keterampilan, serta pengalaman layanan. 4) Service juga dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelangan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau frontstage).3 Definisi konsep pelayanan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berlangsung rutin dan berkesinambungan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh penyedia layanan kepada konsumen, terdiri dari berbagai macam layanan yaitu: a. Pemberi jasa-jasa saja, b. Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barang-barang saja, atau
2
H.A.S. Moenir, Manajemen Layanan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 170. Fandy Tjiptono, Service management: Mewujudkan Layanan Prima (Yogyakarta: Andi, 2012), h. 1-2. 3
9
c. Layanan ganda yang berkaitan dengan keduanya-duanya.4 Jenis-jenis layanan tersebut harus diberikan kepada pelanggan internal dan eksternal tergantung kepada kebutuhan, keinginan, dan kemampuan pihak penyedia layanan. Jenis pelayanan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan penyedia layanan seperti dosen sebagai pendidik memberikan pengajaran kepada mahasiswa serta staf sivitas kampus yang berperan sebagai karyawan perguruan tinggi di tingkat jurusan, fakultas, dan universitas bertugas memberikan layanan jasa kepada konsumen perguruan tinggi dalam konteks ini yaitu mahasiswa. 2. Kualitas Layanan Kepuasan konsumen perusahan jasa berbeda dengan kepuasan konsumen perusahaan produk. Kepuasan konsumen jasa ditentukan oleh kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan jasa tersebut. Kualitas layanan mempunyai karakteristik tidak nyata (intangible) dan dalam penilaian kualitas layanan, konsumen terlibat langsung serta ikut di dalam proses layanan tersebut. Penilaian konsumen terhadap kualitas layanan terjadi selama proses penyampaian jasa tersebut. Setiap kontak yang terjadi antara penyedia layanan/jasa dengan konsumen merupakan gambaran mengenai suatu “moment of truth”, yaitu suatu peluang untuk memuaskan atau tidak memuaskan. Kualitas layanan harus berawal dari kebutuhan konsumen dan berujung pada persepsi konsumen. Hal tersebut menandakan bahwa kualitas layanan yang baik bukan berdasarkan dari sudut pandang atau persepsi penyedia layanan/jasa, melainkan berdasarkan persepsi konsumen. Pelayanan yang berkualitas memberikan nilai tambah berupa motivasi bagi para konsumen untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan pihak penyelenggara jasa. Dengan ikatan emosional tersebut memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Banyak persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan kualitas, karena setiap orang mempunyai pendapatnya masing-masing. Menurut Goetsh dan davis, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, 4
Atep Adya Brata, Dasar-dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2003), h. 14.
10
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.5 Sehingga yang dimaksud dengan kualitas layanan adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa atau layanan yang dikonsumsi atau yang dirasakan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Gronroos memaparkan ada enam kriteria kualitas jasa/layanan yang dipersepsikan baik, yakni sebagai berikut: a. Profesionalism and Skills. Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasional, dan sumber daya fisik, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah mereka secara profesional (out come-related criteria). b. Attitudes and Behavior. Pelanggan merasa bahwa karyawan jasa (customer contact personnel) menaruh perhatian besar pada mereka dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka secara spontan dan ramah (process-related criteria). c. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut dengan mudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapat menyesuaikan perminataan dan keinginan pelanggan secara luwes(procces-related criteria) d. Reliability and Trustworthiness. Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisa mengandalkan peyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya dalam memenuhi janji dan melakukan segala sesuatu dengan mengutamakan kepentingan pelanggan (process-related criteria). e. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak dapat diprediksi, maka penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat (process-related criteria). f. Reputation and Credibility. Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan (image-related criteria)6. Menurut Parasuraman terdapat 10 (sepuluh) faktor utama yang menentukan kualitas jasa yaitu : a. Realibility Mencakup 2 (dua) pokok yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan memberikan jasa secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti
5 6
Tjiptono, op. cit., h. 24. Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h.261
11
bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan yang disepakati. b. Responsiveness Yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati. c. Competence Artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu. d. Access Meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahan mudah dihubungi, dan lain-lain. e. Courtesy Meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact personnel seperti resepsionis, operator telepon dan lain-lain. f. Communication Artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. g. Credibility Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi, contact personnel dan interaksi dengan pelanggan. h. Security Yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial safety) dan kerahasiaan (confidentiality). i. Uderstanding/Knowing The Customer Yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan j. Tangibles Yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa.7 Kualitas layanan perguruan tinggi harus dimulai dari kebutuhan mahasiswa dan berakhir pada persepsi mahasiswa. Sebagai pihak yang membeli dan mengonsumsi jasa maka pelanggan atau mahasiswalah yang menilai tingkat kualitas layanan sebuah perusahaan atau perguruan tinggi. Dalam layanan terkadang terjadi inkonsistensi dikarenakan karakter layanan yang variability. Hal ini menyebabkan pelanggan atau mahasiswa menggunakan isyarat intrinsik (output dan penyampaian jasa) dan isyarat ekstrinsik (unsur-unsur pelengkap jasa) sebagai acuan/pedoman dalam mengevaluasi kualitas layanan. Konsekuensinya, layanan yang sama bisa dinilai berlainan oleh konsumen atau mahasiswa yang berbeda. 7
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi Pertama, (Yogyakarta: Andi 2006) h. 69
12
Perguruan tinggi merupakan perusahaan jasa, karena perguruan tinggi salah satu pelayanan publik yang bergerak dalam bidang pendidikan yang dapat dipegang oleh pemerintah maupun swasta. Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, “pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.8 Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, “pelayanan publik didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaran pelayanan publik”.9 Dari dua pengertian pelayanan publik diatas didapatkan suatu esensi bahwa ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Menurut Fajar Ariyanti “kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkannya”10 Pelayanan yang diberikan di perguruan tinggi bukanlah memberikan pelayanan semata, tetapi pelayanan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dimana hasil dari terciptanya pemenuhan kebutuhan dan harapan mahasiswa adalah kepuasan mahasiswa. 3. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan Asumsi sebagian masyarakat menilai bagus atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan berawal dari bentuk fisik lembaga pendidikan tersebut seperti bentuk bangunan, serta berbagai fasilitas yang terlihat secara kasat mata. Bentuk fisik dari lembaga pendidikan termasuk dalam dimensi-dimensi sarana dan prasarana, maka tidak dapat disalahkan apabila terdapat asumsi seperti itu. Karena sarana dan
8
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, 2003, h. 4, (http://www.menpan.go.id/jdih/permenkepmen/kepmenpan-rb/file/216-kepmenpan-2003-no-063) 9 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25, Pelayanan Publik, 2009, h. 3 (http://dki.kemenag.go.id/file/file/Undangundang/jcls1363200676.pdf) 10 Fajar Ariyanti, Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, (Ciputat: UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 139
13
prasarana pendidikan/pembelajaran salah satu faktor yang menentukan kepuasan konsumen jasa pendidikan dan dapat diibaratkan sebagai sebuah kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi (lembaga pendidikan) dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada konsumen jasa dalam bidang pendidikan. Secara etimologis sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan dan sebagainya.11 Menurut tim penyusun pedoman pembakuan media pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.12 Menurut E. Mulyasa Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususya proses belajar-mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran.13 Dari berapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah berbagai peralatan/perlengkapan yang dipergunakan secara langsung di lingkungan kampus untuk menunjang proses perkuliahan agar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan berkelanjutan guna mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pengertian dari prasarana pendidikan adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya.14 Menurut Ibrahim Bafadal prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.15
11
Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 76-77 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. 2, h. 81-82 13 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 7, h.49 14 Yusak Burhanudin. Loc. cit. 15 Ibrahim Bafadal, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah: Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet.1, h.2 12
14
Menurut ahli lain secara etimologis prasana pendidikan adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa prasarana pendidikan adalah alat yang tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti bangunan sekolah, lapangan olahraga, dan sebagainya.16 Dilihat dari pengertian di atas, prasarana pendidikan memberikan kontribusi secara tidak langsung dalam menunjang proses pendidikan, seperti elevator merupakan prasarana yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk menuju lantai atas, mushola sebagai prasarana bagi mahasiswa untuk menjalankan ibadah, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang proses pendidikan di kampus. Menurut Suryadi sarana dan prasarana pendidikan yang disebutnya sebagai fasilitas pendidikan, menyebutkan bahwa: sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan, seperti : gedung, ruang belajar/kelas, alat-alat/media pendidikan, meja, kursi dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan seperti : halaman, kebun/taman sekolah, jalan menuju ke sekolah.17 Maka jika di lihat dari berbagai pengertian di atas, sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor krusial dalam jenjang pendidikan. Termasuk jenjang pendidikan tinggi, sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu daya pikat bagi konsumen jasa pendidikan. 4. Fungsi, Jenis, dan Sifat Sarana dan Prasarana Pendidikan Ditinjau dari fungsinya dalam proses pembelajaran, sarana dapat memliki fungsi sebagai berikut: a. Fungsi langsung terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.18 Alat pelajaran adalah semua benda yang dapat digunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat 16
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV. Multi Karya Mulia, 2007), Cet. 1 h.7 17 Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2009), h.124 18 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), cet. 1, h. 115
15
berupa benda ataupun perbuatan dari tingkatannya paling kongkrit sampai paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian kepada murid. Media pendidikan adalah semua sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi.19 b. Fungsi tidak langsung dalam pembelajaran, seperti meja, kursi, lemari, rak, dan sebagainya.20 Sedangkan prasarana pendidikan jika ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar, prasarana pendidikan memiliki fungsi tidak langsung, seperti halaman sekolah, kantin, toilet, dan sebagainya.21 Sarana dan prasarana pendidikan dalam jenisnya dapat dibedakan menjadi dua jenis fasilitas, fisik dan non fisik: a. Fasilitas fisik Fasilitas fisik atau fasilitas material adalah segala sesuatu yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya. b. Fasilitas non fisik Fasilitas non fisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibedakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, uang.22 Untuk mempermudah memahami jenis dari sarana dan prasarana pendidikan yaitu, sarana dan prasarana pendidikan fisik berupa benda dan sarana prasarana pendidikan non fisik bukan merupakan sebuah benda. Sarana dan prasarana pendidikan memiliki sifat yang dapat dibedakan menjadi barang habis pakai dan barang tidak habis pakai/tahan lama, dan barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung kegiatan di kampus. a. Barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.
19
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. 2, h. 82-83 20 Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV. Multi Karya Mulia, 2007), Cet. 1 h.10 21 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), cet. 1, h. 115 22 Ibid.
16
1) Barang habis pakai meliputi semua barang yang susut sampai habis atau tidak berfungsi lagi, serta tidak diinventariskan seperti tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan tanggal 13 April 1971 nomor 225/MK/V/1971.23 Barang habis pakai juga dapat diartikan sebagai segala alat yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu singkat.24 2) Barang tidak habis pakai ialah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.25 b. Barang bergerak dan barang tidak bergerak. 1) Barang bergerak adalah barang yang dapat digerakan/dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya.26 Contoh dari barang bergerak/dipindahkan yaiut seperti kursi kuliah dalam ruang kelas yang dapat diubah posisi sesuai dengan kebutuhan posisi duduk mahasiswa. 2) Barang yang tidak bisa bergerak barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau tidak bisa dipindahkan, seperti tanah, bangunan/gedung, sumur, taman, dan sebagainya.27 Barang habis pakai dan barang tidak habis pakai serta barang bergerak dan tidak bergerak merupakan elemen-elemen pendukung yang berperan penting dalam proses berlangsungnya pendidikan. Namun yang terpenting dari hal tersebut adalah pengadaan dan pengelolaannya, diawali dari proses pemilihan barang, kemudian pembelian, pemakaian, serta perawatan, harus terkelola dengan baik. Penjelasan mengenai jenis, fungsi, dan sifat sarana dan prasarana pendidikan yang telah dipaparkan diatas, semuanya sesuai dengan Peraturan
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional 23
Piet Sehartian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), Cet. 1, h.170 24 Bafadal , loc. cit. 25 Gunawan, op. cit., h.116 26 Bafadal, op. cit., h.3 27 Gunawan, loc. cit.
17
Pendidikan Tinggi (SNPT) yang mejelaskan berbagai jenis standar sarana dan prasarana pendidikan. Dan dalam peraturan yang sama setiap perguruan tinggi wajib menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa berkebutuhan khusus seperti: pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara, lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda, jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus, peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul, dan toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.28 Kebutuhan terhadap pendidikan tidak hanya untuk mahasiswa normal secara fisik, namun mahasiswa berkebutuhan khusus pun membutuhkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu sarana dan prasarana yang tersedia harus lebih memfasilitasi seluruh kebutuhan mahasiswa yang menunjang proses pembelajaran/perkuliahan. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan fasilitas yang dipersyaratkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan. Bidang garapan ini biasanya bidang pelayanan umum yang bersifat “Conditio Sine Qua Non” dalam penyelenggaran lembaga pendidikan. Dalam bidang garapan tersebut memakan manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam istilah asing terkenal dengan istilah “school plant administration”, yang mencakup lahan (site), bangunan (building), perabot (furniture) dan perlengkapan pendidikan(equipment). Menurut Hadari Nawawi yang dikutip oleh Sri Minarti dalam buku Manajemen Sekolah mendefinisikan manajemen perbekalan sebagai usaha pelayanan dalam bidang material dan fasilitas kerja lainnya bagi personal dalam satuan kerja di lingkungan suatu organisasi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.29 B. KEPUASAN Pasca proses pengambilan keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi, konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap
28
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015, h. 7, (http://www.kopertisi12.or.id) 29
Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 252
18
konsumsi yang telah dilakukannya, inilah yang disebut sebagai evaluasi alternatif pasca pembelian atau pasca konsumsi. Dalam konteks ini, konsumen adalah mahasiswa yang bertransaksi dengan pihak perguruan tinggi untuk konsumsi layanan pendidikan yang diberikan oleh produsen/perguruan tinggi. Menurut Ujang Suwarman “proses ini bisa disebut sebagi proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari proses evaluasi pascakonsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya”.30 1. Pengertian Kepuasan Terdapat bermacam-macam definisi yang muncul terkait dengan istilah kepuasan dan hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kepuasan berasal dari kata “puas” yang memiliki arti merasa senang atau merasa cukup. Sedangkan arti kepuasan intu sendiri meupakan perihal yang bersifat kesenangan ataupun keinginan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kepuasan berarti merasa senang (gembira, senang, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya), yang artinya harapan tinggi sementara unjuk kerjanya biasa-biasa saja, maka kepuasan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila unjuk kerja melebihi dari harapan maka kepuasan akan tercapai. Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “factio” artinya melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Berikut merupakan definisi menurut berbagai ahli mengenai konsep kepuasan yakni sebagai berikut:
30
Ujang Suwarman, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 321
19
a. Howard dan Sheth (1969) megungkapkan bahwa kepuasan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibanding dengan pengirbanan yang dilakukan. Swan et al. (1980) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/pemakaiannya. Olier (1981) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada perolehan produk dan/atau pengalaman terhadap konsumsi. Chrurchill dan Surprenant (1982) merumuskan kepuasan pelanggan sebagai hasil pembelian dan pemakaian yang didapatkan dari perbandingan antara reward dan biaya pembelian dengan konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya. b. Westbrook dan Reilly (1983) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan merupak respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Respon emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif yang membandingkan persepsi (atau keyakinan) terhadap objek, tindakan atau kondisi tertentu dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, keinginan dan hasrat) individual. c. Definisi kepuasan berdasarkan disconfirmation paradigm (Oliver, 1997), kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi atau melibihi harapan sebelum pembelian.31 Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard yang dikutip oleh Ujang Suwarman mendefinisikan kepuasan sebagai: “satisfaction is defined here as a postconsumption evaluation that a chosen alternative at least meets or exceeds expectations” dan menurut Mowen dan Minor mengartikan kepuasan sebagai “consumer satisfaction is defined as the overall attitude consumers have toward a good or service after they have acquired and used it. It is a postchoice evaluative judgement resulting from a spesific purchase selection and the experience of using/consuming it”.32 Menurut Nasution, kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kerja atau hasil yang dirasakan karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil produk seseorang.33
31
Fandi Tjiptono, op. Cit., h. 349-350 Suwarman. loc. cit. 33 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indah, 2001), h. 48 32
20
Sedangkan menurut Philip Kotler L, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kerja (atau hasil) yang dia rasakan dibanding dengan harapannya.34 Dari berbagai pengertian mengenai kepuasan yang telah dijelaskan di atas, maka kepuasan adalah perasaan emosional seseorang yang menyatakan rasa senang terhadap tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini penulis menekankan pada kepuasan pelanggan (mahasiswa) yang meinikmati jasa pendidikan. Kepuasan tersebut merupakan keadaan psikologis mahasiswa terhadap layanan saranan dan prasana pendidikan dalam ruang lingkup kampus. 2. Indikator Kepuasan Indikator dari kepuasan mahasiswa yang digunakan untuk melaksanakan penelitian terhadap pelayanan jasa yang diberikan oleh pihak fakultas dapat menentukan mutu layanan. Parasuraman mengemukakan konsep layanan yang berkaitan dengan kepuasan ditentukan oleh lima dimensi yang biasa dikenal dengan istilah kualitas layanan “RATER” (responsiveness, assurance, tangible, empathy, dan relibility). Lima dimensi kualitas layanan RATER bertujuan untuk membentuk sikap perilaku dari penyedia layanan/jasa supaya dapat memberikan bentuk pelayanan yang kuat dan mendasar agar mendapat penilaian sesuai kualitas layanan yang diterima oleh konsumen. Lebih jelasnya dapat diuraikan mengenai bentuk-bentuk aplikasi kualitas layanan dengan menerapkan konsep lima dimensi kualitas layanan RATER sebagai berikut: a. Responsiveness (Daya Tanggap) Kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. b. Assurance (Jaminan) meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko. c. Tangibles (Bukti Fisik) tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain lain yang dapat dan harus ada dalam proses pelayanan/jasa. 34
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran; Analisi, Perncanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 46
21
d. Empathy (Empati) yang meliputi sikap personel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan, konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. e. Reliability (Kehandalan) kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya, terutama memberikan layanan secara tepat waktu, dengan cara yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali.35 Dari uraian lima dimensi tersebut, maka dapat dipahami bahwa kepuasan pelanggan ditunjukan oleh kehandalan suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bentuk-bentuk karakteristik yang dimiliki oleh perseonel, sesuai dengan jenis perusahaan jasa tersebut. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Seluruh kegiatan perusahaan produksi barang dan jasa pada akhirnya akan mendapatkan penilaian dari para konsumen. Adapun faktor yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produksi perusahaan menurut Zheitaml dan Bitner yang dikutip dalam buku manajemen pemasaran bank, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain: a. Fitur Produk dan Jasa Kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa secara signifikan dipengaruhi oleh evaluasi pelanggan terhadap fitur produk atau jasa. b. Emosi Pelanggan Emosi juga dapat mempengaruhi emosi pelanggan terhadap produk atau jasa. Emosi ini dapat stabil, seperti keadaan pikiran atau perasaan atau kepuasan hidup. Pikiran atau perasaan pelanggan (good mood atau bad mood) dapat mempengaruhi respon pelanggan terhadap jasa. c. Atribusi Untuk Keberhasilan atau Kegagalan Jasa Atribusi – penyebab yang dirasakan dari suatu peristiwa – mempengaruhi persepsi dari kepuasan. Ketika pelanggan dikejutkan dengan hasil (jasa lebih baik atau lebih buruk dari yang diharapkan), pelanggan cenderung untuk melihat alasan, dan penilaian mereka terhadap alasan dapat mempengaruhi kepuasan. d. Persepsi Terhadap Kewajaran dan Keadilan (equity and fairness) Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh persepsi pelanggan terhadap kewajaran dan keadilan. Pelanggan bertanya kepada diri mereka: apakah saya diperlakukan secara baik dibandingkan dengan pelanggan lain? Dugaan mengenai equity dan fairness adalah penting bagi persepsi kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa. e. Pelangga Lain, Keluarga, dan Rekan Kerja
35
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), h. 26
22
Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh orang lain misalnya, kepuasan terhadap perjalanan liburan keluarga adalah fenomena yang dinamis, dipengaruhi oleh reaksi dan ekspresi oleh anggota keluarga selama liburan. Kemudian, apakah ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan anggota keluarga terhadap perjalanan dipengaruhi oleh cerita yang diceritakan kembali di antara keluarga dan memori mengenai suatu peristiwa.36 4. Pengukuran Tingkat Kepuasan Dalam buku Pemasaran Jasa, Fandy Tjiptono mengutip pendapat kotler yang mengungkapan bahwa ada empat metode pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu: a. Sistem Keluhan dan Saran Merupakan metode untuk memantau kepuasan pelanggan dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnnya kepada pelanggan untuk menyampaikan saran, kartu komentar dan lain-lain. b. Ghost Shopping Dalam metode ini dilakukan dengan cara memperkerjakan orang untuk berpura-pura menjadi pelanggan, kemudian pembeli bayangan tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan dan kelebihan dalam melayani pelanggan. c. Lost Costumer Analysis Merupakan metode pemantau kepuasan dengan cara menghubungi pelanggan yang telah berhenti menjadi pelanggan atau beralih ke tempat pesaing. Mereka dihubungi untuk memperoleh informasi tentang penyebab berhenti menjadi pelanggan. d. Survei Kepuasan Pelanggan Pada umumnya, penelitian ini banyak dilakukan melalui metode survei dengan pos, telepon atau wawancara langsung. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan menanti perhatian terhadap pelanggan.37 Mutu suatu produk atau kualitas produk baik barang atau jasa akan sangat menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Suatu produk dikatakan berkualitas bagi konsumennya jika produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Mutu suatu produk harus tetap diperhatikan oleh pemilik perusahaan, pengukuran mutu suatu produk tergantung dari sikap pelangganya. Cara untuk mengukur mutu produk dapat menggunakan kuisoner. Sebuah perusahaan harus mendesain kepuasan pelanggan yang secara akurat dapat memperkirakan persepsi tentang mutu barang atau jasa.
36
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank¸(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 19-21 Fandy Tjiptono dan Anastsia Diana, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media Publishing, 2007)h. 104-105 37
23
Dalam dunia pendidikan, tujuan Total Quality Management (TQM) adalah memberikan layanan mutu pendidikan untuk menjamin kepuasan pada mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana pendidikan akan terlihat dari tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di perguruan tingi. Berbagai pendekatan dilakukan dalam rangka menghadapi perkembangan persaingan dunia pendidikan saat ini yang paling mendasar dalam meningkatkan pelayanan pada dunia pendidikan adalah faktor infrastruktur dan saran prasarana penunjang proses perkuliahan. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus memusatkan perhatian lebih dalam memberikan pelayanan dalam proses pembelajaran yang masuk kepada layanan sarana dan prasarana supaya mahasiswa dapat merasa puas menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut. Kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana pendidikan dapat dirasakan ketika mahasiswa tersebut terfasilitasi dalam segala fasilitas srana prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Penelitian tentang kepuasan konsumen sebelumnya telah dilakukan oleh Irma Dwi Rahmawati (2008) melalui penelitian yang berjudul “Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Hasil penelitian yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Layanan Perpustakaan yang memuaskan akan meningkatkan motivasi kegiatan akademik mahasiswa
2.
Kepuasan mahasiswa secara individu menanamkan pengalaman bagi masing-masing
mahasiswa
dalam
menjalankan
setiap
kegiatan
akademiknya di perguruan tinggi 3. Nilai rata-rata skor analisis kepuasan siswa terhadap layanan perpustakaan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada pada interpretasi puas. Penelitian ini bermaksud (1) Mengkomparasi, dari sudut pandang waktu dan keadaan (2) Memposisikan, dari segi objek dan subjek (3) Melakukan Verifikasi,
24
Kritik dan Koreksi terhadap hasil penelitian sebelumnya. Setidaknya terdapat 5 (lima) point yangg membedakan untuk menghindari plagiasi dan duplikasi, yakni: 1. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008 dengan Menteri dan Kebijakan Pendidikan Nasional yang berbeda. 2. Penelitian sebelumnya menggunakan objek layanan perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang dijadikan fokus utama penelitian. 3. Pengambilan sampel penelitian sebelumnya hanya terbatas pada 100 mahasiswa yang memiliki kartu tanda anggota perpustakaan. 4. Penelitian ini menggunakan daftar referensi yang lebih kaya dan lebih tepat dalam menjelaskan teori. 5. Penelitian ini menganalisis kepuasan mahasiswa bukan secara teoritis melainkan lebih realistis. D. KERANGKA BERFIKIR Dari berbagai konsep tentang kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana pendidikan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana pendidikan adalah tingkat terpenuhinya keinginan mahasiswa terhadap serangkaian fasilitas yang ada di perguruan tinggi yang dirasakan ditingkat Fakultas dan Universitas.
E. HIPOTESIS Hi : Mahasiswa merasa puas dengan layanan sarana dan prasarana pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa ditingkat Fakultas. Ho: Mahasiswa merasa tidak puas dengan layanan sarana dan prasarana pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa di tingkat Fakultas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitan Penelitian ini bertempat di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia. Adapun waktu penelitian direncanakan mulai dari bulan Juni tahun 2015 – April tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi No.
BULAN
KEGIATAN
6 7 8 9 10
1
Observasi pendahuluan
2
Penyusunan proposal skripsi
3
Seminar proposal skripsi
4
Proses penyusun skripsi
4
Penyerahan izin penelitian
5
6
KET 11-4
Penyebaran angket kepada mahasiswa Penyusunan laporan hasil penelitian
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survei yaitu menyajikan fakta-fakta yang objektif sesuai dengan kondisi dan situasi yang sebenarnya terjadi pada saat penelitian dilakukan. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana umum (Ruag kelas, Elevator, Perpustakaan, dan Toilet) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan menggunakan data kuantitatif yang menggunakan rumus persentase dalam pengelolaan dan analisis data.
26
27
C. Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang selanjutnya disebut populasi target. Untuk populasi terjangkau peneliti mengklasifikasikan sesuai tahun angkatan masuk. Populasi terjangkau dari penelitian ini yaitu angkatan tahun masuk 2013 yang merupakan mahasiswa yang sudah cukup lama menikmati fasilitas kampus. Populasi terjangkau pada penelitian ini merupakan seluruh mahasiswa program studi yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjumlah 11 program studi yaitu, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari seluruh jumlah mahasiswa angkatan 2013 yang berada di seluruh program studi tersebut, peneliti hanya mengambil sekitar 10% dari setiap program studi. 2. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik acak terlapis (Stratified Random Sampling), maksudnya populasi dalam penelitian ini tidak bersifat homogen, tetapi heterogen yaitu populasi dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang bervariasi. Populasi target mencapai 755 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013, dan selanjutnya menggunakan teknik Random Sampling atau sampel acak untuk menentukan responden dengan jumlah total 100 sampel, peneliti mengambil teknik ini dengan alasan efektifitas dan efisiensi peneltian. Populasi
Sampel1= total 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 x Total sampel1 D. Teknik Pengumpulan Data
1
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif “Teori dan Aplikasi” (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h.130
28
Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik angket, digunakan untuk memperoleh data primer mengenai tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana. Angket ini disebarkan kepada responden yang telah dipilih sesuai teknik sampling. Angket ini berbentuk pernyataan tertutup dengan menggunakan skala 4 tingkatan pengukuran, yaitu sangat puas (1), puas (2), kurang puas (3), dan tidak puas (4) disebut juga skala rating. Data hasil angket digunakan sebagai jawaban terhadap pernyataan penelitian. E. Instrumen Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpulan data maka instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.
1. Definisi konseptual Secara konseptual yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana pendidikan adalah perasaan senang atau tidak senang seorang mahasiswa terhadap serangkaian fasilitas umum yang ada di perguruan tinggi yang dirasakan ditingkat Fakultas meliputi: ruang kelas, elevator, perpustakaan, dan toilet. 2. Definisi Operasional Secara operasional yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana adalah skor yang diperoleh responden dalam menjawab angket tentang perasaan senang atau tidak senang seorang mahasiswa terhadap serangkaian fasilitas yang ada di perguruan tinggi yang dirasakan di tingkat fakultas meliputi: ruang kelas, elevator, perpustakaan, dan toilet.
3. Kisi-kisi Instrumen a. Kisi-kisi angket Tabel. 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian No
Dimensi
Aspek Layanan Sarana dan
.
Kepuasan
Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah
Mahasiswa
dan Keguruan
Butir Soal
29
1
A. Responsivness
A. Ruang Kelas
1-4
B. Elevator
5-7
C. Perpustakaan D. Toilet
9 dan 8 10 dan 11
A. Ruang Kelas 2
B. Assurance
B. Elevator
1-3 4 dan 5
C. Perpustakaan D. Toilet
6 7 dan 8
A. Ruang Kelas 3
C. Tangibles
B. Elevator
D. Empathy
E. Realibility
6 7 dan 8
A. Ruang Kelas
1
B. Elevator
2
C. Perpustakaan
3
D. Toilet
4
A. Ruang Kelas 5
4 dan 5
C. Perpustakaan D. Toilet
4
1-3
1 dan 2
B. Elevator
3
C. Perpustakaan
4
D. Toilet
5
F. Teknik Pengolahan Data, Analisis Data, dan Intepretasi Data 1. Teknik Pengolahan Data Data-data yang diperoleh dari hasil angket selanjutnya akan diolah dan dianalisa melaui tahap editing, tabulasi, skoring dan persentase. a. Editing adalah memeriksa instrumen yang telah diisi tentang kebenaran dan kelengkapannya, kemudian dikelompokkan sesuai dengan isinya. b. Tabulating adalah membuat tabel-tabel untuk memasukkan jawabanjawaban responden yang kemudian dicari persentasenya untuk dianalisa. c. Skoring
30
Untuk menentukan skor hasil dari penelitian ditetapkan bahwa untuk jawaban setiap item pernyataan diberi skor: Sangat puas
(yang setara) = skor 4
Puas
(yang setara) = skor 3
Kurang Puas
(yang setara) = skor 2
Tidak puas
(yang setara) = skor 1
2. Teknik Analisis Data Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan, agar data yang terkumpul itu dapat dianalisa kemudian diambil kesimpulan. Dalam proses ini penulis, menggunakan teknik analisa secara deskriptif untuk memaparkan hasil yang diperoleh. Dalam menghitung data-data yang didapatkan penulis menggunakan rumus persentase, sebagai berikut :
P
F x100% N
3. Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi jawaban N = Jumlah responden.2 Nilai rata-rata (mean) merupakan jumlah dari sekelompok data dibagi banyaknya data. Selain menghitung persentase data frekuensi, maka perlu dicari nilai rata- rata (mean) pada suatu data dari masing-masing indikator digunakan rumus sebagai berikut 3: 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
G. Interpretasi Data
2
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. XIV, h. 43 3 Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Peneliti, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 34-35
31
Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut: 1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 - 100%. 2. Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 - 80%. 3. Kurang Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 - 60% 4. Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval <40%. Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
P
NS x100% NH
Keterangan: P = Presentase NS
= Nilai Skor, dapat diketahui dengan membagi skor dengan
jumlah responden NH
= Nilai Harapan dapat diketahui dengan mengalikan jumlah
item pertanyaan dengan skor tertinggi.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Sejarah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan didirakan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dilingkungan Departemen Agama RI baik dalam lingkungan birokrasi maupun tenaga-tenaga teknis sebagai guru madrasah, hakim, panitera, penghulu, juru penerang agama, supervisior pendidikan, dan untuk kepentingan internal lainnya. Pada tahun 1950 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan masih bernama Pendidikan Guru Agama (PGA) dan Sekolah Guru Hakim Agama (SGHI) yang dikelola oleh Djawatan Pendidikan Agama (Djapenda) setingkat direktorat saat ini. Memasuki pertengahan tahun 1957 tepatnya pada bulan Juni Djapenda mendirikan Akademia Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta, sementara di Yogyakarta pada tahun 1951 berdiri Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Pada bulan Mei 1960 Presiden mengeluarkan peraturan yaitu Perpres RI Nomor 11 tahun 1960 terkait dengan menggabungkan dua institusi PTAIN dengan ADIA menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dengan empat fakultas, yaitu: Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Syariah di Yogyakarta dan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab di Jakarta. Melalui persetujuan Menteri Agama pada tahun 1963 membentuk dua IAIN, yakni IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta. Dengan demikian, sejak tahun 1963, IAIN Jakarta berdiri sendiri mengelola seluruh programnya sendiri, serta membina tiga Fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah, Fakkultas Adab dan Fakultas Ushuluddin. Sejak IAIN berubah menjadi Universitas Islam Negeri tanggal 20 Mei 2002 dengan Kepres No. 31 tahun 2002 selain nama fakultas diubah menjadi Fakultas Ilmu
32
33
Tarbiyah dan Keguruan, program studinya pun mengalami banyak perkembangan. Pada saat ini FITK memiliki 12 program studi, yang meliputi:
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Bahasa Arab
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Manajemen Pendidikan
Pendidikan Matematika
Pendidikan Biologi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Kimia
Pendidikan IPS
Pendidikan Guru MI
Pendidikan Guru RA
Dalam kurun waku 45 tahun sejak ADIA di tahun 1957, FITK mengalami beberapa perubahan dan penggantian kepemimpinan, yang secara berturut-turut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1957-2015 No
Nama
Masa Jabatan
1
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus
1957-1960 dan 1960-1963
2
Prof. Drs. Sunardjo
1963-1965
3
H.M. Anshor Soeryoadbroto
1965-1970
4
H.M. Noor Asyik, M.A.
1970-1972
5
Prof. H.M. Salim Fachri
1972-1974
6
Drs. H. Agustiar M.A.
1974-1976
34
7
Drs. H. Zakaria Hakim
1976-1979
8
Drs. Muchsin Idham
1979-1984
9
Prof. Dr. Aminudin Rasyad
1984-1987
10
Drs. Muchsin Idham
1987-1993
11
Prof. Dr. Salman Harun
1993-1997
12
Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A.
1997-2001
13
Prof. Dr. Salman Harun
2001-2005
14
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA
2005-2012
15
Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A.
2012-2013
16
Nurlena, MA, Ph.D.
2013-2015
17
Prof. Dr. A. Thib Raya, MA
2015-2019
Sumber: http://fitk.uinjkt.ac.id/?page_id=350 2. Visi dan Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Menjadi
LPTK
yang
Unggul,
Kompetitif
dan
Profesional
dengan
Mengintegrasikan Keilmuan, Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemanusiaan. b. Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran model research based learning, problem based learning dan contextual teaching & learning dalam rangka quality assurance; 2) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan keilmuan dan karya inovatif yang relevan dengan kebutuhan bidang pendidikan; 3) Mengembangkan
pengabdian
kepada
masyarakat
melalui
madrasah/sekolah; 4) Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para sivitas akademika;
35
5) Mengembangkan
layanan
administrasi
akademik,
umum,
dan
kemahasiswaan berbasis sistem manajemen mutu dan penerapan teknologi informatika (informatics and communication technology); 6) Mengembangkan networking dan kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah, satuan pendidikan, dan lembaga lainnya, baik nasional maupun internasional; 7) Melaksanakan
evaluasi
berkelanjutan
terhadap
penyelenggaraan
program fakultas dalam rangka mwnjawab kebutuhan stakeholders fakultas. c. Kebijakan Mutu 1) Menerapkan sistem manajemen mutu ISO (9001:200801) secara berkelanjutan dalam rangka mewujudkan mutu akademik yang unggul (exellence academic) 2) Mewujudkan pelayanan prima dalam penyelenggaraan pendidikan (education prime services) 3) Mewujudkan fakultas riset (research faculty) dalam pengembangan ilmu kependidikan 4) Melahirkan pendidik profesional yang mengintegrasikan keilmuan, keislaman, keindonesian, dan kemanusiaan (professional educator) d. Tujuan Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan profesional serta mampu mengintegrasikan nilai keilmuan, keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan. e. Sasaran Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang ingin dicapai oleh FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah: 1) Menghasilkan
kompetensi
kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial;
kompetensi
paedagogik,
36
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris, Arab dan bahasa asing lainnya; 3) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan kerja berbasis ICT (informatics and communication technology); 4) Menghasilkan lulusan yang mampu mengintegrasikan nilai keilmuan, keislaman, keindonesian, dan kemanusiaan. 3. Perangkat
Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
dan
Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta Berikut ini paparan perangkat yang ada di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimulai dari data pimpinan fakultas, pusat administrasi fakultas, data mahasiswa aktif angkatan 2013 dan daftar sarana dan prasarana FITK. a. Pimpinan Fakultas Pimpinan fakultas adalah Dekan dan para Pembantu Dekan yang terdiri dari Wakil Dekan bidang Akademik, Wakil Dekan bidang Administrasi Umum, dan Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan. Peran dari Pimpinan Fakultas yaitu menjalankan fungsi pengelolaan fakultas secara keseluruhan, melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina sivitas akademika (dosen & mahasiswa) serta membina hubungan dengan alumni, baik dilingkungan fakultas, universitas dan masyarakat. Dekan menjabat selama 5 tahun yang diangkat/diberhentikan oleh Rektor, setelah melaluli proses pemilihan yang diadakan secara khusus dalam suatu rapat terbuka Majelis. Berikut adalah susunan Pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2019: Tabel 4.2 Daftar Pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2019 Nama Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA
Jabatan Dekan
37
Muhammad Zuhdi, Ph.D.
Wakil Dekan Bid. Akademik
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd.
Wakil Dekan Bid. Adm. Umum
Dr. Fauzan, MA
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan Sumber: http://fitk.uinjkt.ac.id/?page_id=380
b. Pusat Adminstrasi Fakultas Pusat adminitrasi fakultas merupakan bagian yang vital dan esensial bagi manajemen FITK, karena disinilah yang bertugas untuk menjalankan roda operasional FITK. Menjadikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai fakultas bereputasi internasional adalah tanggung jawab dari bidang-bidang penunjang. Citra FITK dibangun di atas kinerja yang dicapai lewat koordinasi yang ada dalam organisasi. Bagian-bagian pusat administrasi fakultas terdiri dari : Tabel 4.3 Jajaran Pusat Administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nama
Jabatan
Drs. Ja’far Sanusi, MA
Kepala Bagian Tata Usaha
Dra. Ratna, M.Pd
Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Kepala Sub Bagian Akademik,
Imam Thobroni, SE
Kemahasiswaan, dan Alumni
Dra. Rahmawati Kartini
Kepala Sub Bagian Akuntansi & Keuangan
Dr. Ahmad Royani, MA
Kepala Laboratorium FITK
Noviandi, M.Pd
Sekretaris Laboratorium FITK
Lolyta Sari, M.Hum
Kepala Perpustakaan FITK Sumber: http://fitk.uinjkt.ac.id/?page_id=387
c. Data Mahasiswa
38
Adapun jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2013 adalah 863. Namun jumlah tersebut berkurang menjadi 755 berdasarkan data mahasiswa aktif dari Akademik UIN Jakarta tahun 2015. Tabel 4.4 Jumlah Mahasiswa Aktif Angkatan 2013 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
Jurusan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Manajemen Pendidikan Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Fisika Pendidikan Kimia Pendidikan IPS Pendidikan Guru MI
Jumlah Laki-laki Perempuan 53 55 19 46 21 41 11 57 20 8 6 13 8 25 4
Jumlah Keseluruhan 108 65 62 68
38 37 50 48 41 81 73
58 45 56 61 49 106 77 755 Sumber: Akademik UIN Jakarta Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Program Reguler Per 14 Agustus 2015
d. Daftar Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berada dalam komplek kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan luas bangunan secara keseluruhan 16.520 m2, yang dilengkapi dengan 2 ruang teater (teater Prof. Zakia Drajat dan teater Prof. Mahmud Yunus), serta lahan parkir kendaran roda 2 dan roda 4 yang berkapasitas sampai 100 kendaraan. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 4.5 Data Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
39
No 1
Sarana dan Prasarana Luas lahan
Jumlah 16.520 m2
Keterangan Luang Bangunan Keseluruhan Luas setiap lantai
2
Luas per lantai
2.360 m2
dari lantai 1 sampai lantai 7 Setiap kelas dilengkapi dengan kursi kuliah dan
3
Ruang Kelas
36
media pembelajaran (proyektor, papan tulis, pengahpus, serta pendingin ruangan). 2 Elevator
4
Elevator
4
Mahasiswa, 1 Elevator Dosen, dan 1 Elevator Umum
5
Perpustakaan
1 Terdiri dari Lab.
6
Ruang Laboratorium
10
Komputer, Lab. Sains, Lab. Bahasa, dll. Terdiri dari Toilet Mahasiswa,
7
Toilet
26
Mahasiswi, Toilet Pria, dan Toilet Wanita.
40
Sumber : Mapping Tanah dan Bangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014 B. Deskripsi Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Sebelum disebarkan angket kepada mahasiswa yang berjumlah 100 responden, angket tersebut diuji cobakan kepada 30 mahasiswa, baik dari segi validitasnya maupun realibilitasnya. Berdasarkan perhitungan hasil pernyataan para mahasiswa dari angket tersebut bahwa soal-soal tersebut memiliki kriteria realibilitas dan validitas. Setelah setiap butir soal didalam angket dinyatakan valid, maka angket disebarkan kepada 70 responden melanjutkan dari 30 responden yang dijadikan uji validitas dan realibilitas. Responden tersebut adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013 dari seluruh jurusan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis memperoleh data dan informasi mengenai analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Deskripsi Data Data dan informasi yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab permasalahan yang ada dalam pembahasan skripsi melalui tabel-tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.6 Ruang kelas selalu bersih Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
6 6 66 66 1 25 25 3 3 100 100% Persentase diatas menunjukan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa puas terhadap daya tanggap (Responsivness) petugas dalam membersihkan ruang kelas. Fakta tersebut dibuktikan
41
dengan 66 mahasiswa dari 100 sampel memilih puas terhadap kebershan dalam ruang kelas. Tabel 4.7 Kerapian tata letak kursi Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
2 2 43 43 2 46 46 9 9 100 100% Dalam proses perkuliahan mahasiswa sangat tergantung terhadap kursi kuliah Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
yang menjadi salah satu perlengkapan pokok dalam ruang kelas. Hasil survei untuk tata letak kursi kuliah dalam lingkup daya tanggap penyelenggara layanan, menunjukan responden merasa kurang puas dengan persentase tertinggi yaitu 46%, puas 43%, tidak puas 9% dan sangat puas 2%. Tabel 4.8 Alat pendingin ruangan selalu berfungsi saat perkuliahan berlangsung Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
3 3 39 39 3 37 37 21 21 100 100% Fungsi alat pendingin ruangan (AC/Air Conditioner) sangat berpengaruh Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
terhadap proses perkuliahan disetiap ruang kelas Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan, mengingat letak geografis dari fakultas tertua yang ada di UIN Jakarta ini berada di Ciputat Kota Tangerang Selatan yang bersuhu panas. Temperatur di Kota Tangerang Selatan dapat mencapai 32°C menunjukan ruang kelas harus didesain agar memberikan kenyaman saat perkuliahan berlangsung.
42
Pada pertengahan tahun 2013 setiap ruangan di FITK diberikan pendingin ruangan, dalam hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, responden merasa puas dengan adannya AC disetiap ruang kelas dengan persentase 39%, kurang puas 37%, tidak puas 21% dan 3% untuk sangat puas. Tabel 4.9 Penyediaan media pembelajaran yang berfungsi dengan baik Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
4 4 51 51 4 41 41 4 4 100 100% Peran media pembelajaran dalam proses perkuliahan menjadi alat vital supaya Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
menjadikan proses perkuliahan tersebut efektif. Daya tanggap fakultas dalam menyediakan media pembelajaran yang berfungsi dengan baik saat perkuliahan berlangsung sangat diapresiasi oleh para mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hasil survei menunjukan 51 dari 100 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian merasa puas, 41 sampel merasa kurang puas, 8 orang lainnya merasa sangat puas dan tidak puas. Tabel 4.10 Elevator berfungsi saat digunakan Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 34 34 5 56 56 9 9 100 100% Elevator menjadi ruh mobilitas mahasiswa Tarbiyah terutama bagi mahasiswa Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
yang mendapat ruang perkuliahan di lantai atas. Namun kerap kali elevator untuk
43
mahasiswa mengalami disfungsi. Hasil penelitian terkait elevator selalu berfungsi saat digunakan, responden merasa kurang puas dengan persentase 56%, 34% merasa puas, 9% tidak puas, dan 1% sangat puas. Tabel 4.11 Elevator dapat menampung kebutuhan seluruh mahasiswa
Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
3 3 18 18 6 60 60 19 19 100 100% Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki mahasiswa terbanyak se-UIN Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan rata-rata menerima 900 mahasiswa baru per tahunnya. Kondisi demografi fakultas “tertua” di UIN Jakarta ini sangat berpengaruh terhadap daya tanggap fakultas dalam memberikan layanan elevator yang dapat menampung seluruh kebutuhan mahasiswanya. Fakta dalam penelitian ini, responden merasa kurang puas dengan persentase 60%, 19% tidak puas, 18% puas, dan hanya 3% responden merasa sangat puas. Tabel 4.12 Elevator terlihat bersih dan nyaman Nomor Soal
7
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
F
%
4 55 34 7 100
4 55 34 7 100%
44
Menjaga kebersihan menjadi konsiderans bagi setiap individu ataupun institusi terhadap setiap lokasi, termasuk dalam elevator. Mayaoritas mahasiswa FITK merasa puas dengan kebersihan elevator yang memberikan rasa nyaman bagi penggunanya. Fakta mahasiswa merasa puas yaitu 55 dari 100 responden merasa puas dengan elevator yang selalu terlihat bersih dan nyaman saat dipergunakan. Tabel 4.13 Perpustakaan menyediakan sumber bacaan yang aktual Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
5 5 48 48 8 41 41 6 6 100 100% Pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia, dalam dunia perkuliahan buku Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
menjadi sumber utama belajar bagi para mahasiswa. Daya tanggap FITK memberikan layanan terhadap sumber referensi yang aktual di perpustakaan fakultas dapat dikatakan bagus. Hasil survei menunjukan mahasiswa FITK merasa puas dengan perpustakaan menyediakan sumber referensi yang aktual, dengan persentase sebagai berikut: Puas 48%, kurang puas 41%, tidak puas 6% dan sangat puas 5%. Tabel 4.14 Petugas perpustakaan mengatur tata letak susunan buku Nomor Soal
9
Alternatif Jawaban
F
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Perpustakaan
merupakan
salah
satu
wahana
%
3 3 43 43 38 38 16 16 100 100% bagi mahasiswa untuk
mengekplorasi wawasannya mengenai ilmu pengetahuan. Ketertiban dan tata letak
45
susunan buku memberikan pengaruh terhadap kondisi psikologis mahasiswa dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mencari sumber referensi. Dalam penelitian yang telah dilaksanakan mayoritas mahasiswa merasa puas dengan perpustakaan selalu mengatur tata letak sususnan buku sesuai dengan kode buku tersebut. Adapun nilai persentasenya sebagai berikut: puas 43%, kurang puas 38%, tidak puas 16%, dan sangat puas 3%.
Tabel 4.15 Toilet tampak bersih dan nyaman Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
2 2 23 23 10 47 47 28 28 100 100% Toilet menjadi salah satu tempat yang paling sering dikunjungi oleh mahasiswa Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
selain ruang kelas dan perpustakaan. Konsumsi yang tinggi pada toilet berdampak pada tingkat kebersihan toilet tersebut. Daya tanggap fakultas untuk menyediakn toilet yang tampak selalu bersih dan nyaman saat digunakan menjadi salah satu catatan buruk. Hasil penelitian membuktikan persepsi mahasiswa yang merasa tidak puas menjadi persentase tertinggi yaitu 47%, 28% tidak puas, 23% puas, dan 2% sangat puas. Tabel 4.16 Petugas cepat dan tanggap saat terjadi kerusakan di toilet Nomor Soal
11
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas
F
%
1 16 52
1 16 52
46
31 31 100 100% Seringnya mahasiswa menggunakan toilet mengakibatkan kondisi toilet rentan Tidak Puas
terhadap kerusakan. Ekspektasi konsumen terhadap penyelenggara layanan, agar cepat dan tanggap saat terjadi kerusakan. Namun ekspektasi tersebut belum terwujud karena mayoritas mahasiswa merasa kurang puas. Kurang lebih setengah sampel melmilih kurang puas dengan nilai 52% ditingkat kedua tidak puas 31% merasa puas dengan 16% dan hanya 1% mahasiswa merasa sangat puas. Tabel 4.17 Kursi kuliah aman dan nyaman Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
3 3 62 62 1 31 31 4 4 100 100% Keadaan fisik kursi baik bentuk dan materialnya adalah salah satu faktor yang Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
mempengaruhi kenyamanan mahasiswa ketika sedang belajar. Pengadaan inventaris kursi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan diketahui sudah baik, terbukti dari presentase data di atas bahwa 62% responden menyatakan puas terhadap kenyamanan kursi kelas, 31% kurang puas, 4% tidak puas dan 3% sangat puas. Tabel 4.18 Alat pendingin ruangan membuat perkuliahan menjadi nyaman dan kondusif Nomor Soal
2
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
F
%
3 62 31 4 100
3 62 31 4 100%
47
Seperti yang telah dipaparkan diatas mengenai alat pendingin ruangan atau AC, tingkat ketergantungan ruangan kelas di FITK terhadap AC sangatlah tinggi. Fungsi adanya pendingin ruagan membuat perkuliahan menjadi nyaman. Hal tersebut berkaitan dengan dimensi jaminan (assurance) dalam penelitian, FITK sebagai penyelenggara layanan memberikan jaminan kondisi belajar yang nyaman dan kondusif dengan adanya alat pendingin ruangan. Fakta tersebut dibuktikan dengan mayoritas sampel melimilih puas, dengan persentase 62%, kurang puas 31%, tidak puas 4%, dan sangat puas 3%. Tabel 4.19 Petugas melakukan pengecekan kondisi ruangan kelas Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 50 50 3 39 39 10 10 100 100% Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman menjadi hal yang sangat penting Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
dalam proses pelayanan. Begitupun dengan melakukan pengecekan dalam ruang kelas salah satu bentuk jaminan terhadap konsumen. Kondisi pengecekan tersebut membuat mahasiswa FITK lebih merasa aman dan nyaman dalam ruang kelas. Hasil dari penelitian yang telah dilakasanakan membuktikan 50% dari sampel memilih puas terhadap petugas selalu melakukan pengecekan kondisi ruangan kelas, sedangkan sisanya terbagi pada kurang puas sebanyak 39%, tidak puas 10% dan sangat puas 1%. Tabel 4.20 Petugas melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi elevator Nomor Soal 4
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas
F
%
1 24 67
1 24 67
48
8 8 100 100% Persentase tingkat kepuasan mahasiswa dalam dimensi jaminan (assurance) Tidak Puas
mengenai pernyataan: petugas selalu melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi elevator, mendapatkan nilai sebagai berikut: kurang puas 67%, puas 24%, tidak puas 8%, dan sangat puas 1%. Tabel 4.21 Petugas melakukan pengawasan langsung terhadap fungsi kerja elevator Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
0 0 26 26 5 64 64 10 10 100 100% Pengawasan langsung terhadap fungsi kerja elevator sangatlah penting dalam Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
memberikan jaminan keamanan konsumen. Hasil penelitian menyatakan mahasiswa merasa kurang puas dengan persentase 64%, tidak puas 10%, puas 2% dan sangat puas 0%. Tabel 4.22 Daftar buku perpustakaan menjamin memenuhi kebutuhan referensi mahasiswa Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
3 3 33 33 6 55 55 9 9 100 100% Banyaknya koleksi referensi yang dimiliki perpustakaan akan mempermudah Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
kegiatan
perkuliahan.
Ekspektasi
tersebut
harus
diciptakan
dengan
pihak
penyelenggara pelayanan memiliki perpustakaan yang menjamin kebutuhan referensi
49
mahasiswa terpenuhi. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan angka persentase sebangai berikut: kurang puas 55%, puas 33%, tidak puas 9% dan sangat puas 3%. Tabel 4.23 Petugas mengawasi kebersihan toilet setiap hari Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
4 4 26 26 7 54 54 16 16 100 100% Kegiatan mengawasi kebersihan toilet dalam proses pelayanan merupakan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
sebuah jaminan kepuasan bagi konsumen. Kondisi toilet di gedung FITK yang rentan kontor, pemberi pelayan sudah seharusnya memberikan pengawasan ekstra untuk kebersihan toilet. Dalam penelitian yang telah dilakukan, mahasiswa sebagai konsumen merasa kurang puas dengan persentase 54%, puas 26%, tidak puas 16%, dan sangat puas 4%.
Tabel 4.24 Petugas selalu mengontrol kondisi toilet secara berkala Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
0 0 29 29 8 53 53 18 18 100 100% Pengawasan toilet bukan hanya sekedar kebersihan saja, namun segala Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
perlengkapan atau alat-alat yang ada di toilet masih layak pakai atau tidak. Tentunya untuk memastikan hal tersebut harus ada pengontrolan kondisi toilet secara berkala.
50
Dalam hal ini peneliti menemukan fakta kepuasan sebagai berikut: sangat puas 0%, puas 29%, kurang puas 53%, dan tidak puas 18%. Tabel 4.25 Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan ruang kelas Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
6 6 64 64 1 24 24 6 6 100 100% Pada pernyataan mengenai kecakapan petugas kebersihan dalam membersihkan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
ruang kelas, mahasiswa merasa puas. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase yang menyatakan sangat puas 6%, puas 64%, kurang puas 24%, dan tidak puas 6%. Tabel 4.26 Media pembelajaran terjamin kualitas dan mutunya Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 50 50 2 43 43 6 6 100 100% Kualitas dan mutu media pembelajaran sangat penting dalam menunjang proses Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
perkuliahan di sini mahasiswa merasa puas dengan kualitas dan mutu media pembelajaran. Dapat kita lihat pada tabel di atas yang memilih sangat puas 1%, puas 50%, kurang puas 43%, dan tidak puas 6%. Tabel 4.27 Alat pendingin ruangan terjamin kualitas dan mutunya Nomor Alternatif Jawaban Soal 3 Sangat Puas
F
%
3
3
51
49 49 42 42 6 6 100 100% Kualitas dan mutu alat pendingin ruangan sangat penting dalam menjaga Puas Kurang Puas Tidak Puas
temperatur ruangan kelas. Kondisi kelas dengan temperatur yang pas akan membuat proses perkuliahan menjadi nyaman. Dengan kualitas dan mutu pendingin ruangan yang ada, mahasiswa merasa puas. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai persentase sebagai berikut: 3% sangat puas, puas 49%, kurang puas 42% dan tidak puas 6%. Tabel 4.28 Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan elevator Nomor Soal Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas 4 Kurang Puas Tidak Puas
F
% 2 2 44 44 49 49 5 5 100 100% Pada pernyataan mengenai kecakapan petugas kebersihan dalam membersihkan
elevator, mahasiswa merasa kurang puas. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase sangat puas 2%, puas 44%, kurang puas 49%, dan tidak puas 5%. Tabel 4.29 Elevator terjamin kualitas dan mutunya Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 34 34 5 55 55 10 10 100 100% Kualitas dan mutu elevator sangat penting dalam menunjang mobilitas Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
mahasiswa, di sini mahasiswa merasa kurang puas dengan kualitas dan mutu elevator
52
yang tersedia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dapat kita lihat pada tabel di atas yang memilih sangat puas 1%, puas 34%, kurang puas 55%, dan tidak puas 10%. Tabel 4.30 Petugas perpustakaan cakap dalam menjaga ketertiban susunan tata letak buku Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 46 46 6 42 42 11 11 100 100% Pada pernyataan mengenai kecakapan petugas perpustakaan dalam menjaga Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
ketertiban susunan tata letak buku, mahasiswa merasa puas. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase sangat puas 1%, puas 46%, kurang puas 42%, dan tidak puas 11%.
Tabel 4.31 Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan toilet Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
2 2 34 34 7 52 52 12 12 100 100% Pada pernyataan mengenai kecakapan petugas kebersihan dalam membersihkan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
toilet, mahasiswa merasa kurang puas. Hal tersebut dapat dilihat pada persentase sangat puas 2%, puas 34%, kurang puas 52%, dan tidak puas 12%. Tabel 4.32 Peralatan toilet terjamin kualitas dan mutunya
53
Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
0 0 30 30 8 53 53 17 17 100 100% Kualitas dan mutu peralatan toilet sangat penting dalam kenyamanan konsumen, Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
di sini mahasiswa merasa kurang puas dengan kualitas dan mutu peralatan toilet. Dapat kita lihat pada tabel di atas yang memilih sangat puas 0%, puas 30%, kurang puas 53%, dan tidak puas 17%. Berdasarkan pengalaman penulis, kerap kali ditemukan keran air yang patah atau pintu toilet yang rusak pada beberapa toilet di gedung fakultas. Tabel 4.33 Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di ruang kelas Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
2 2 42 42 1 49 49 7 7 100 100% Pada tabel 4.33 tampak bahwa hasil angket didominasi dengan kurang puas Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
sebesar 49% dan puas 42%, dan diikuti tidak puas sebesar 7% dan sangat puas 2%. Berdasarkan observasi/pengalaman penulis yang masih menjadi mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, terkadang ada beberapa peralatan di ruang kelas yang rusak tidak langsung diperbaiki sampai ada pengaduan dari mahasiswa kepada pihak penyelenggara pelayanan. Tabel 4.34 Petugas selalu memeriksa elevator sebelum terjadinya kerusakan Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
54
1 1 20 20 2 68 68 11 11 100 100% Terjadinya kerusakan pada elevator tidak memiliki waktu yang menentu, oleh Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
karena itu perlu adanya pemeriksaan sebelum terjadinya kerusakan. Pada tabel diatas menunjukan mahasiswa kurang puas terhadap kepedulian atau empati pemberi pelayanan untuk memeriksa elevator sebelum terjadinya kerusakaan. Dengan nilai persentase sebagai berikut: 1% sangat puas, 20% puas, kurang puas 68%, dan tidak puas 11%. Tabel 4.35 Petugas peduli terhadap kondisi buku-buku maupun ruangan perpustakaan Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
4 4 49 49 3 40 40 7 7 100 100% Kepedulian petugas terhadap kondisi buku-buku maupun ruangan perpustakaan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen perpustakaan yaitu mahasiswa. Dapat dibuktikan dengan tabel diatas, mahasiswa merasa sangat puas 4%, puas 49%, kurang puas 40%, dan tidak puas 7%. Tabel 4.36 Petugas peduli terhadap kondisi peralatan toilet Nomor Soal
4
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
F
%
0 28 56 16
0 28 56 16
55
100 100% Kepedulian petugas terhadap kondisi peralatan di toilet dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Dapat dibuktikan dengan tabel diatas, mahasiswa merasa sangat puas 0%, puas 28%, kurang puas 56%, dan tidak puas 16%. Data tersebut dapat memberikan gambaran bahwa peralatan yang ada di toilet gedung FITK kondisinya kurang diperhatikan. Tabel 4.37 Tidak melaksanakan renovasi di ruang kelas selama proses pembelajaran berlangsunng kecuali hari libur Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
9 9 52 52 1 33 33 6 6 100 100% Pada tabel 4.37 tampak hasil angket didominasi dengan puas sebesar 52%, Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
kurang puas 33%, sangat puas 9%, dan tidak puas 6%. Berdasarka pengalam penulis yang masih menjadi mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, pelaksanaan renovasi di ruang kelas selalu dilaksanakan pada hari libur (sabtu dan minggu) atau pada masa libur panjang (ganjil dan genap). Tabel 4.38 Kerusakan yang terjadi terhadap media pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat Nomor Soal
2
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
F
%
2 26 57 15 100
2 26 57 15 100%
56
Terjadinya kerusakan pada media pembelajaran tidak memiliki waktu yang menentu, dan apabila telah terjadi kerusakan diharapkan segera melakukan perbaikan sebelum terjadi pengaduan konsumen kepada pihak penyelenggara pelayanan. Pada tabel diatas menunjukan mahasiswa kurang puas terhadap pemberi pelayanan mengenai kehandalan memperbaiki media pembelajaran dengan cepat. Dengan nilai persentase sebagai berikut: 2% sangat puas, 26% puas, kurang puas 57%, dan tidak puas 15%. Tabel 4.39 Kerusakan yang terjadi terhadap elevator dapat diperbaiki dengan cepat Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
3 3 28 28 3 52 52 17 17 100 100% Pada tabel 4.39 tampak bahwa hasil angket didominasi dengan kurang puas Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
sebesar 52%, puas 28%, tidak puas 17%, dan sangat puas 3%. Data hasil angket tersebut mengatakan 52 dari 100 sampel kurang puas terhadap perbaikan elevator yang rusak dapat diperbaiki dengan cepat. Tabel 4.40 Perpustakaan menyediakan sumber bacaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Nomor Soal
4
Alternatif Jawaban Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
F
%
5 52 37 6 100
5 52 37 6 100%
57
Pada tabel 4.40 tampak hasil angket didominasi dengan puas sebesar 52%, kurang puas 37%, tidak puas 6%, dan sangat puas 5%. Data tersebut menyatakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merasa puas dengan perpustakaan menyediakan sumber bacaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Tabel 4.41 Kerusakan yang terjadi terhadap toilet dapat diperbaiki dengan cepat Nomor Soal
Alternatif Jawaban
F
%
1 1 25 25 5 57 57 17 17 100 100% Terjadinya kerusakan terhadap toilet tidak memiliki waktu yang menentu, dan Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
apabila telah terjadi kerusakan diharapkan segera melakukan perbaikan sebelum terjadi pengaduan konsumen kepada pihak penyelenggara pelayanan. Pada tabel diatas menunjukan mahasiswa kurang puas terhadap pemberi pelayanan mengenai kehandalan memperbaiki toilet dengan cepat. Hasil penghitungan angket sebagai berikut 1% sangat puas, 25% puas, kurang puas 57%, dan tidak puas 17%. 2. Analisis dan Interpretasi Data Dari beberapa data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif, yangg perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan gambaran masing-masing dimensi berdasarkan tanggapan responden. Berikut ini data hasil dari penyebaran angket kepada 100 mahasiswa untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang difokuskan pada 5 dimensi kepuasan yaitu: Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap), Dimensi Assurance (Jaminan), Tangibles (Bukti Fisik), Empathy (Empati), dan Realibillity (Kehandalan).
58
Untuk menentukan presentase, dihunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah: 1. Menetukan Nilai Harapan (NH). Niai dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi. 2. Menghitung Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. 3. Menentukan kategori dengan rumus:
NS x100% NH Berdasarkan skor penelitian yang ada, maka dapat disajikan analisis deskriptif sebagai berikut: Tabel 4.42 Nilai Rata-rata Skor Penelitian Berdasarkan Dimensi No
1.
2.
Dimensi
Skor
Nilai Harapan (NH)
Nilai Skor (NS)
Responsiveness
2551
11 x 4 = 44
2551 : 100 = 25,51
NS x100% Kategori NH 25,51 x100% Kurang 44 Puas 57,97%
8 x 4 = 32
1863 : 100 = 18,63
18,63 x100% 32 58,22%
Assurance
1863
3.
Tangibles
1910
8 x 4 = 32
1910 : 100 = 19,1
4.
Empathy
912
4 x 4 = 16
912 : 100 = 9,12
5.
Realibility
1162
5 x 4 = 20
1162 : 100 = 11,62
19,1 x100% 32 59,68%(60%) 9,12 x100% 16 57% 11,62 x100% 20 58,1%
Kurang Puas
Puas Kurang Puas Kurang Puas
59
JUMLAH
8398
144
8398 : 100 = 83,98
8398 x100% 144 58,32%
Kurang Puas
Berdasarkan perhitungan statistik sederhana di atas, maka kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada nilai rentangan interval 41-60%, yang berarti 4 (empat) aspek sarana dan prasarana yang sering digunakan mahasiswa masih belum terasa optimal pelayanannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil akhir penelitian ini bahwa 58,32% mahasiswa menyatakan kurang puas dengan layanan sarana dan prasana Fakultas. Dengan demikian dapat diketahui melalui analisis interpretasi dimensi-dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi Responsivness (Daya Tanggap) Pelaksanaan pelayanan sarana dan prasarana dalam dimensi responsivness (daya tanggap) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terhadap 4 aspek layanan sarana dan prasarana (Ruang kelas, Elevator, Perpustakaan, dan Toilet), jika
dihitung
berdasarkan rumus di atas yaitu kurang memuaskan dengan nilai rata-rata sebesar 57,97%. Dimensi Responsivness terdapat 11 butir pernyataan, dengan rincian 4 pernyataan pada aspek ruang kelas (pernyataan 1-4), 3 pernyataan pada aspek elevator (pernyataan 5-7), 2 pernyataan pada aspek perpustakaan (pernyataan 8-9), dan 2 pernyataan pada aspek toilet (pernyataan 10-11). Berikut adalah rincian nilai butir pernyataan: Diagram 4.1 Butir Pernyataan Dimensi Responsivness (Daya Tanggap)
60
Dari data di atas dapat kita simpulkan kurang puasnya mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana sebagi bebrikut : a. Daya tanggap penyedia layanan untuk merapikan kembali tata letak kursi kuliah kembali dalam keadaan rapi setelah perkuliahan berlangsung. b. Daya tanggap penyedia layanan untuk mengoptimalkan fungsi elevator c. Daya tanggap penyedia layanan untuk menyediakan elevator yang dapat menampung kebutuhan seluruh mahasiswa. d. Dayan tanggap penyedia layanan untuk menyediakan toilet yang bersih dan nyaman saat digunakan. e. Daya tanggap penyedia layanan untuk selalu cepat dan tanggap saat terjadi kerusakan di toilet. Dalam proses pengisian angket, mahasiswa memberikan nilai terhadap daya tanggap layanan sarana dan prasarana berdasarkan apa yang mahasiswa rasakan dan alami. Jadi data ini benar-benar murni dari penilaian siswa. 2. Dimensi Assurance (Jaminan) Hasil penghitungan statistik sederhana penelitian kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana dalam dimensi Assurance, mendapatkan nilai rata-rata sebesar 58,22% jika diinterpretasikan dalam nilai rentangan interval 41-60% yaitu mahasiswa merasa kurang puas dengan jaminan penyelenggara layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut adalah rincian nilai butir pernyataan: Diagram 4.2 Butir Pernyataan Dimensi Assurance (Jaminan)
61
Dalam rincian tersebut dapat kita simpulkan kurang puasnya mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana sebagi berikut : a. Jaminan penyelenggara layanan untuk melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi elevator. b. Jaminan pemberi pelayanan untuk melakukan pengawasan langsung terhadap fungsi kerja elevator. c. Jaminan pemberi pelayanan untuk selalu memastikan buku yang terdapat dalam katalog perpustakaan menjamin dengan memenuhi kebutuhan refrensi mahasiswa. d. Jaminan pemberi pelayanan untuk mengawasi kebersihan toilet setiap hari. e. Jaminan pemberi pelayanan untuk mengontrol kondisi toilet secara berkala. Namun ada poin dimana mahasiswa merasa puas atas jaminan pelayana sarana dan prasara yang telah diberikan oleh pihak fakultas, yaitu jaminan pelayanan dalam ruang kelas. 3. Dimensi Tangibles (Bukti Fisik) Dalam dimensi tangibles layanan sarana dan prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berada pada nilai rentangan interval 40-60% yang berarti mahasiswa masih merasa kurang puas dengan bukti fisik layanan sarana dan prasarana fakultas. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan statistik sederhana dimensi tangibles mendapatkan nilai 59,68% . Dari delapan soal yang terdapat dalam dimensi tangibles, empat butir soal menyatakan kurang puas yaitu butir soal mengenai aspek elevator dan toilet. Sedangkan. Empat pernyataan lainnya menyatakan puas yaitu butir soal mengenai aspek ruang kelas dan perpustakaan. Untuk dimensi ini perolehan nilai hasil angket cukup berimbang, berdasarkan pengalam penulis sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, aspekaspek tersebut sudah ada namun harus tetap diperbaiki lagi demi meningkatkan
62
kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana fakultas. Berikut data rincian nilai butir pernyataan dimensi tangibles: Diagram 4.3 Butir Pernyataan Dimensi Tangibles (Bukti Fisik)
Dalam rincian tersebut dapat kita simpulkan kurang puasnya mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana sebagi berikut : a. Bukti fisik pemberi layanan untuk menyediakan petuggas yang cakap dalam membersihkan elevator. b. Bukti fisik pemberi layanan untuk menjamin kualitas dan mutu elevator. c. Bukti fisik pemberi layanan untuk menyediakan petugas yang cakap dalam membersihkan toilet. d. Bukti fisik pemberi layanan untuk menjamin kualitas dan mutu interior yang ada di toilet. Namun ada poin dimana mahasiswa merasa puas atas jaminan pelayana sarana dan prasara yang telah diberikan oleh pihak fakultas, yaitu jaminan pelayanan dalam ruang kelas. 4. Dimensi Empathy (Empati) Dimensi empathy dalam penelitian ini merupakan indikator kepuasan mengenai kepedulian
pemberi
pelayanan
(fakultas)
terhadap
konsumen
(mahasiswa)
menyangkut 4 aspek sarana dan prasarana yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
63
Empat butir pernyataan diajukan kepada responden penelitian, hasil dari penghitungan angket mendapatkan nilai 57% berada pada nilai rentangan interval 4060%, nilai tersebut menunjukan mahasiswa tarbiyah merasa kurang puas dengan kepedulian pemberi pelayanan sarana dan prasarana dalam aspek ruang kelas, elevator, dan toilet. Sedangkan mahasiswa merasa puas pada aspek kepedulian pemberi pelayanan sarana dan prasarana dalam aspek perpustakaan. Walaupun ada satu aspek yang dinyatakan puas, tidak merubah hitungan hitungan analisis deskriptif yang menempatkan dimensi empathy berada pada rentang interval kurang puas. Berdasarkan pengalaman penulis, masih banyak kepedulian pemberi pelayanan yang harus lebih dioptimalkan, karena dari beberapa penemuan banyak mahasiswa yang harus mengajukan keluhan kerusakan sarana dan prasarana baru ada tindakan dari pemberi pelayanan. Berikut data rincian nilai butir pernyataan dimensi empathy :
Diagram 4.4 Butir Pernyataan Dimensi Empathy (Empati)
Dalam rincian tersebut dapat kita simpulkan kurang puasnya mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana sebagi berikut : a. Kepedulian (empati) pemberi layanan untuk menjaga peralatan yang ada di ruang kelas.
64
b. Kepedulian (empati) pemberi layanan untuk memeriksa kondisi elevator sebelum terjadinya kerusakan. c. Kepedulian (empati) pemberi layanan untuk menjaga kondisi peralatan toilet. Poin-poin diatas merupakan persepsi mahasiswa yang menunjukan kurang puas terhadap kepedulian pemberi layanan dalam dimensi sarana dan prasrana. 5. Dimensi Realibillity (Kehandalan) Dimensi yang terakhir menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini yaitu dimensi realibillity (kehandalan), dari hasil penghitungan statistik sederhana mendapatkan nilai 58,1%. Nilai tersebut terdapat pada nilai rentangan interval 4060%, yang artinya mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merasa kurang puas terhadap layanan sarana dan prasana dimensi realibilitty. Diagram 4.5 Butir Pernyataan Dimensi Ralibillty
Pada data di atas, 3 dari 5 butir pernyataan menyatakan bahawa mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merasa tidak puas terhadap layanan sarana dan prasana aspek ruang kelas (setiap kerusakan yang terjadi terhadap media pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat), elevator (kerusakan yang terjadi terhadap elevator dapat diperbaiki dengan cepat), dan toilet (kerusakan yang terjadi
65
terhadap toilet dapat diperbaiki dengan cepat). Sedangkan 2 butir pernyataan yang menyatakan mahasiswa puas, yakni mengenai aspek ruang kelas (tidak ada renovasi di ruang kelas selama proses pembelajaran berlangsung kecuali hari libur) dan perpustakaan (perpustakaan menyediakan sumber bacaan sesuai dengan kebutuhan mhasiswa). Berdasarkan pengalaman penulis, tiga aspek tersebut memang butuh perhatian khusus dari pemberi pelayanan. Terkadang kerusakan yang terjadi dibiarkan menunggu sampai ada mahasiswa yang mengadu untuk meminta perbaikan pada kerusakan sarana dan prasana tersebut. Tiga aspek diatas diharapkan dapat menjadi perhatian khusus bagi pemberi pelayanan agar terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksakan tentang kepuasan mahasiswa terhadap empat aspek layanan sarana dan prasarana yaitu ruang kelas, elevator, perpustakaan dan toilet di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil nilai rata-rata skor penelitian mencapai 58,32%, berdasarkan interpretasi data, mahasiswa masih merasa kurang puas dengan bentuk pelayanan sarana dan prasarana yang dilaksanakan oleh pihak fakultas. 2. Persentase terendah berada pada dimensi empathy, dimensi tersebut menjelaskan mengenai kepedulian penyelenggara layanan dalam proses pelayanan. Mahasiswa Tarbiyah sebagai konsumen merasa kurang puas terhadap kepedulian petugas fakultas dalam memberikan layanan sarana dan prasarana. Kepedulian dalam penelitian ini difokuskan pada kepedulian penyelenggara layanan untuk selalu memeriksa kondisi peralatan ruang kelas, peduli untuk memeriksa kondisi elevator sebelum terjadinya kerusakan, peduli terhadap kondisi buku-buku maupun ruangan perpustakaan, serta peduli terhadap kondisi peralatan toilet. Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan penelitian ataupun selama menjadi mahasiswa aktif, kepedulian penyelenggara layanan dapat dinyatakan kurang peka terhadap kondisi sarana dan prasarana fakultas. Kurang pedulinya petugas dibuktikan dengan respon terbuka yang terdapat pada angket nomor 42 menyatakan: “Sarana dan prasarana sudah baik, akan tetapi jika terdapat kerusakan pada media pembelajaran
(saat
kuliah
berlangsung)
proyektor,
proses
dalam
memperbaikinya dikatakan lambat. Selain itu masih banyak kursi kuliah di ruang kelas yang tidak susai dengan kuota mahasiswa”. temuan tersebut
66
67
dibuktikan dengan dimensi empathy yang menjadi persentase terendah indikator kepuasan mahasiswa. 3. Dimensi tangibles, mahasiswa Tarbiyah hampir merasa puas dengan persentase 59,68% yang dibulatkan menjadi 60%. Dimensi ini mendapat persentase tertinggi dari lima dimensi yang menjadi fokus penelitian. Dimensi tangibles menjelaskan mengenai bukti fisik aktivitas proses pelayanan sarana dan prasarana yang dirasakan oleh mahasiswa. Bukti fisik dalam proses pelayanan sarana dan prasarana, yakni FITK sebagai penyelenggara layanan selalu melakukan pengembangan (pengadaan) ataupun renovasi sarana dan prasarana fakultas dengan kualitas dan mutu yang baik. Namun nilai positif tersebut berbanding terbalik dengan dimensi empathy atau kepedulian dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyampaikan beberapa saran sekaligus sebagai rekomendasi, yaitu: 1. Disarankan bagi pimpinan fakultas untuk selalu memantau langsung perkembangan proses layanan sarana dan prasrana khususnya dalam kepedulian memberikan layanan prima kepada mahasiswa. 2. Disarankan bagi administrasi umum untuk menambah personil petugas kebersihan atau menyerahkan tugas kebersihan pada pihak perusahaan penyedia tenaga kebersihan, agar proses pelayanan kebersihan dan menjaga sarana dan prasarana yang dimiliki fakultas lebih efektif. 3. Disarankan bagi seluruh sivitas fakultas agar dapat menjaga sarana dan prasarana yang ada di fakultas untuk kenyamanan dan keamanan bersama. 4. Persentase 58,32% sedikit dibawah standar kepuasan konsumen, disarankan kepada pimpinan fakultas untuk senantiasa mengevaluasi demi tercapainya kualitas layanan yang dapat memberikan kepuasan dan meningkatkan
68
loyalitas mahasiswa serta meningkatkan kesan profesional dimata masyarakat pada umumnya dan mahasiswa khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 2, 1993. -------------------------dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, “Evaluasi Program PendidikanPedoman Teoretis Praktik Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan”, Jakarta, PT Bumi Aksara, Cet.3, 2009. Ariyanti, Fajar, Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Ciputat, UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h.139 Arum, Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta: CV. Multi Karya Mulia, 2007, Cet. 1 Bafadal , Ibrahim, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah: Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, Cet.1 Brata, Atep Adya, Dasar-dasar Pelayanan Prima, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2003 Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, cet. 1 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran; Analisi, Perncanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Prenhallindo, 1997, h. 46 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2015”, http://www.kopertisi12.or.id, 23 Maret 2015 Minarti, Sri, Manajemen Sekolah “Mengelola Lembaga Secara Mandiri”, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011 Moenir, H.A.S., Manajemen Layanan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 7 Mushaf Utsmani Al-Mujaadilah Ayat: 11
Nanghoi, Ronald, Menentukan Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan, Jakarta: Rajawali, 1990 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu “Total Quality Manajemen”, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009 Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 Prasetyo, Bambang, Metode Penelitian Kuantitatif “Teori dan Aplikasi” Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012 Sehartian, Piet, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Cet. 1 Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, Jakarta: PT. Sarana Panc Karya Nusa, 2009 Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. XIV Susetyo, Budi, Statistika Untuk Analisis Data Peneliti, Bandung: Refika Aditama, 2012 Suwarman, Ujang, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2002 ---------------------, Service Management : Mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta: Andi, 2012 Wahyono, Sentot Imam, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Lampiran 1
KUESIONER KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SARANA DAN PRASARANA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA IDENTITAS RESPONDEN: 1. Nama
: .............................................................
2. NIM
: .............................................................
3. Prodi/Jurusan/Fakultas
: .............................................................
4. Jenis kelamin
: Laki-laki/wanita*)
5. Alamat
: ...................................................... ........ .
PETUNJUK UMUM : a. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan b. Saudara yang terpilih sebagai responden, dimohon untuk mengisi seluruh instrumen ini sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, persepsi, dan keadaan yang sebenarnya. c. Partisipasi Saudara untuk mengisi instrumen ini secara objektif sangat besar artinya bagi peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dalam rangka penelitian mengenai tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. d. Jawaban Saudara akan dijamin kerahasiaan dan tidak memiliki dampak negatif bagi siapapun. e. Instrumen ini terdiri dari seperangkat pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur: (1) tangibles (2) assurance (3) reliability (4). Responsiveness (5) empathy f. Pilihlah salah satu dari alternatif yang disediakan dengan cara menyilang X pada kolom yang tersedia g. Ada empat alternatif jawaban yang dapat saudara pilih, yaitu: SP = Sangat Puas
P KP TP
= Puas = Kurang Puas = Tidak Puas
1. Dimensi Responsivness (Daya Tanggap) A. Aspek Ruang Kelas No.
Pernyataan
1 2 3
Ruang kelas selalu bersih Tata letak kursi kuliah dalam keadaan rapi Alat pendingin ruangan selalu berfungsi saat perkuliahan berlangsung Fakultas menyediakan media pembelajaran (proyektor, white board, dll) yang berfungsi dengan baik saat perkuliahan berlangsung
4
Pilihan Jawaban SP P KP TP
B. Aspek Elevator No.
Pernyataan
5 6
Elevator selalu berfungsi saat digunakan Elevator disediakan secara optimal demi menampung kebutuhan seluruh mahasiswa Elevator selalu terlihat bersih dan nyaman saat dipergunakan
7
Pilihan Jawaban SP P KP TP
C. Aspek Perpustakaan No.
Pernyataan
8
Perpustakaan menyediakan sumber referensi yang aktual Petugas perpustakaan selalu mengatur tata letak susunan buku sesuai dengan kode buku tersebut
9
Pilihan Jawaban SP P KP TP
D. Aspek Toilet No.
Pernyataan
10 11
Toilet tampak selalu bersih dan nyaman saat digunakan Petugas selalu cepat dan tanggap saat terjadi kerusakan
Pilihan Jawaban SP P KP TP
2. Dimensi Assurance (Jaminan) A. Aspek Ruang Kelas No.
Pernyataan
1
Kursi kuliah aman dan nyaman saat digunakan Alat pendingin yang berfungsi membuat perkuliahan menjadi nyaman dan kondusif Petugas selalu melakukan pengecekan kondisi ruang kelas
2 3
Pilihan Jawaban SP P KP TP
B. Aspek Elevator No. 4 5
Pernyataan
Pilihan Jawaban SP P KP TP
Petugas selalu melakukan pengecekan yang terjadwal terhadap kondisi elevator Petugas selalu melakukan pengawasan langsung terhadap fungsi kerja elevator
C. Aspek Perpustakaan No.
Pernyataan
6
Daftar buku yang terdapat dalam katalog perpustakaan menjamin dengan memenuhi kebutuhan referensi mahasiswa
Pilihan Jawaban SP P KP TP
D. Aspek Toilet No.
Pernyataan
7 8
Petugas selalu mengawasi kebersihan toilet setiap hari Petugas selalu mengontrol kondisi toilet secara berkala
Pilihan Jawaban SP P KP TP
3. Dimensi Tangibles (Bukti Fisik) A. Aspek Ruang Kelas No.
Pernyataan
1
Para petugas kebersihan cakap dalam membersihkan ruang kelas Media pembelajaran yang tersedia terjamin kualitas dan mutunya Alat pendingin ruangan terjamin kualitas dan mutunya
2 3
B. Aspek Elevator
Pilihan Jawaban SP P KP TP
Pilihan Jawaban SP P KP TP
No.
Pernyataan
4
Para petugas kebersihan cakap dalam membersihkan elevator Elevator terjamin kualitas dan mutunya
5
C. Aspek Perpustakaan Pilihan Jawaban SP P KP TP
No.
Pernyataan
6
Petugas perpustakaan cakap dalam menjaga ketertiban susunan tata letak buku
D. Aspek Toilet Pilihan Jawaban SP P KP TP
No.
Pernyataan
7 8
Petugas kebersihan cakap dalam membersihkan toilet Peralatan toilet terjamin kualitas dan mutunya
4. Dimensi Empathy (Empati) A. Aspek Ruang Kelas Pilihan Jawaban SP P KP TP
No.
Pernyataan
1
Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di ruang kelas
B. Aspek Elevator No. 2
Pilihan Jawaban SP P KP TP
Pernyataan Petugas selalu memeriksa terjaddinya kerusakan
elevator
sebelum
C. Aspek Perpustakaan No.
Pernyataan
3
Petugas peduli terhadap kondisi buku-buku maupun ruangn perpustakaan
Pilihan Jawaban SP P KP TP
D. Aspek Toilet No. 4
Pernyataan Petugas peduli terhadap kondisi peralatan di toilet
Pilihan Jawaban SP P KP TP
5. Dimensi Realibility (Kehandalan) A. Aspek Ruang Kelas No.
Pernyataan
1
Tidak ada renovasi di ruang kelas selama proses pembelajaran berlangsung kecuali hari libur Setiap kerusakan yang terjadi terhadap media pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat
2
Pilihan Jawaban SP P KP TP
B. Aspek Elevator No.
Pernyataan
3
Kerusakan yang terjadi terhadap elevator dapat diperbaiki dengan cepat
Pilihan Jawaban SP P KP TP
C. Aspek Perpustakaan No.
Pernyataan
4
Perpustakaan menyediakan sumber bacaaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
Pilihan Jawaban SP P KP TP
D. Aspek Toilet No.
Pernyataan
5
Kerusakan yang terjadi terhadap toilet dapat diperbaiki dengan cepat
Pilihan Jawaban SP P KP TP
6. Respon terbuka mahasiswa terhadap kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan; .................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
No Re sp de on n
Lampiran 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Butir Pernyataan/Pertanyaan 1
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2
3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2
4 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 1 1 1 2 3 1 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2
3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4
Responsivness Assurance Tangibles Empathy Realibillity Jumlah 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 87 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 95 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 97 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 80 3 2 1 3 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 1 3 2 3 1 4 4 4 4 4 90 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 92 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 87 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 82 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 82 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1 1 1 77 3 3 3 1 1 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 3 74 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 1 1 1 1 73 3 1 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 1 1 4 4 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 90 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 68 1 1 1 3 3 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 71 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 77 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 94 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 69 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 60 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 46 2 1 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 88 2 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 1 77 3 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 4 2 80 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 79 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 75 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 81 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 92 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 2 90
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2
2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2
2 1 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2
3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2
2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3
1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 2 4 2 3
3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3
3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 4 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3
2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2
2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 3 3 3 1 3 2 2
2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 3 1 2
2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3
2 3 2 2 1 3 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3
2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3
2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 1 1 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3
2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2
2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
1 3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3
2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3
2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 3 3 1 3
2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3
2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2
1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 4 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3
2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 1 3
2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2
1 3 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2
2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2
73 86 65 94 87 89 89 83 93 62 76 84 98 97 60 78 89 85 74 81 75 93 93 86 103 94 94 107 71 93
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
2 3 3 3 2 1 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3
1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 1 2
4 2 2 3 1 1 3 1 3 3 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 1 3 3 2 2 1
2 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2
2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 3 1 1 2 2
1 1 3 2 2 1 3 2 4 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 2 2
3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3
3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 1 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3
1 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 1 1
1 1 3 2 3 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2
1 1 3 2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 3 1 2 1 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2
3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2
3 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2
2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2
2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3
3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2
1 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 1 3
1 1 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
2 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3
2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2
2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2
2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2
2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 1 2
2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2
2 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 1 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2
1 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 1 3 2 2 4 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2
1 2 3 2 3 1 2 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
1 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
1 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
70 77 108 80 87 75 98 78 114 69 77 56 70 110 86 94 87 88 74 97 99 101 95 92 76 97 81 87 77 79
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 1 1 4 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 Jumlah 275 238 224 255 227 205 256 252 233 199 187 264 264 242 218 216 230 218 211 270 246 249 243 226 237 226 213 239 211 250 212 264 215 217 256 210 Tiap Dimensi 2551 1863 1910 912 1162
95 95 68 72 88 84 97 87 84 96 8398 8398