RESPON MAHASISWI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH TERHADAP PROSES JUAL BELI BUSANA MUSLIMAH MELALUI FACEBOOK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh ANDRI RATIH NIM 106051001759
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
RESPON MAHASISWI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH TERHADAP PROSES JUAL BELI BUSANA MUSLIMAH MELALUI FACEBOOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh ANDRI RATIH NIM 106051001759
Pembimbing
Dra.Musfirah Nurlaily, M.A NIP 19710412 200003 2 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul “Respon Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah terhadap Proses Jual Beli Busana Muslimah melalui Facebook” telah diujikan dalam sidang Munaqosah di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 30 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 30 September 2010
Sidang Munaqosah Ketua Merangkap Anggota
Sekertaris Merangkap Anggota
Drs. Study Rizal LK, M.A
Umi Musyarofah, M.A
NIP 19640428 199303 1 002
NIP 19710816 199703 2 002
Anggota, Penguji I
Penguji II
Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si
Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum
NIP 19690607 199503 2 003
NIP 19610422 199003 2 001
Pembimbing
Dra. Musfirah Nurlaily, M.A NIP 19710412 200003 2 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
September 2010
Andri Ratih NIM 106051001759
ABSTRAK Andri Ratih (106051001759) Respon Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah terhadap Proses Jual Beli Busana Muslimah melalui Facebook Facebook merupakan jejaring sosial yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia, tidak terkecuali mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah. Tidak hanya berdampak negatif, tentunya facebook mengandung manfaat seperti menjalin silaturahmi dengan teman atau rekanan yang sudah lama tidak bertemu, mengetahui kabar, dapat berkomunikasi dalam jangka waktu yang sangat lama, menyebarkan nilai-nilai positif lainnya dan salah satunya dapat melakukan jual beli secara on-line melalui Facebook. Dalam proses jual beli dibutuhkan komunikasi interpersonal antara penjual dan pembeli agar terjalin satu pengertian bersama sehingga tujuan dari penjual ataupun pembeli tercapai, namun dalam jual beli melalui facebook prosesnya berbeda dengan jual beli pada umumnya yang mana penjual dan pembeli dapat bertemu langsung di tempat yang sama. Penelitian ini dibatasi hanya pada respon kognitif, afektif dan konatif terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui jejaring sosial facebook, tidak melalui blog atau pun website lainnya. Adapun prosesnya dibatasi pada masalah komunikasi interpersonal yang meliputi interaksi antara penjual dan pembeli, serta pesan yang berupa foto-foto busana muslimah yang ditawarkan penjual sebagai barang yang diperjualbelikan. Berdasarkan pembatasan tersebut maka teori yang digunakan adalah teori respon dan komunikasi interpersonal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka timbul pertanyaan: Bagaimana tingkat respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui Facebook? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berbentuk kuesioner dengan 45 butir pernyataan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah tahun angkatan 2008/2009 dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang berjumlah 191 mahasiswi, sedangkan sample diambil hanya 30% yaitu sebanyak 57 mahasiswi. Metode penarikan sampel secara acak atau random sampling dengan kriteria sampel sebagai berikut: mahasiswi FITK jurusan PAI, PBI dan PGMI tahun angkatan 2008/2009 yang memiliki akun facebook dan mengetahui adanya jual beli busana muslimah melalui facebook. Berdasarkan hasil penelitian respon mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook, diperoleh hasil bahwa respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan mahasiswi FITK UIN terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui facebook adalah tinggi karena nilai meannya lebih besar dari nilai standar deviasi yang telah ditentukan yaitu 1,4. Adapun perinciannya sebagai berikut: respon kognitif sebesar 53, respon afektif sebesar 44,7 dan respon konatif sebesar 22,3.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT atas limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan barakah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran. Peneliti bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya peneliti pun dapat menyelesaikan skripsi ini untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I). Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri peneliti, khususnya pada penyelesaian skripsi ini, namun Alhamdulillah
dengan
keterbatasan
dan
kekurangan
ini
peneliti
dapat
menyelesaikan penelitian ini. Hal ini dapat terwujud karena dukungan dan bantuan dari banyak pihak baik moril maupun materil, sehingga peneliti banyak mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. H. Wahidin Saputra, M.A selaku Pembantu Dekan Bid. Akademik, Drs. Mahmud Jalal, M.A selaku Pembantu Dekan Bid. Adm. Umum, serta Drs. Studi Rijal LK, M.A selaku Pembantu Dekan Bid. Kemahasiswaan. 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus Dosen Penasihat Akademik Drs. Jumroni, M.Si yang telah memberikan banyak masukan, arahan serta sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada di kampus ini. Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
ii
Hj. Umi Musyarofah, M.A yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan hal-hal akademis termasuk nilai akademis peneliti di kampus ini. 3. Dosen pembimbing Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A yang telah sabar membimbing peneliti selama penyusunan skripsi ini. 4. Sekertaris Jurusan PAI, PBI dan PGMI yang telah memberikan data jumlah mahasiswanya serta seluruh mahasiswi FITK yang telah kooperatif selama peneliti melakukan penelitian. 5. Seluruh Dosen, karyawan dan staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan ilmu, membantu dan mengarahkan peneliti selama peneliti berada pada masa kuliah. 6. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum selaku Penguji I dan Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Penguji II yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 7. Keluarga tercinta, kedua orang tua penulis Ibu Surati dan Bapak M.Azis, serta kakak-kakak Mas Rosyid dan Mba Dwi yang telah memberikan dukungan berupa materi, nasihat serta do’a yang tulus dan menjadi motivasi bagi peneliti. 8. Seluruh pengawas Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah yang telah membantu peneliti dalam mencari berbagai literatur yang menunjang untuk skripsi ini.
iii
9. Sahabat-sahabat KPI angkatan 2006 terutama KPI A yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Kalian telah memberikan dukungan, persahabatan dan kenangan yang tidak akan terlupakan selama peneliti berada di masa kuliah. 10. Nurmansyah yang selama ini telah memberikan dukungan dan selalu menemani peneliti baik suka dan duka. Serta sahabat-sahabat KKS 39 Cikadu yang telah memberikan semangat dan do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, namun dengan tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakash kepada mereka semua, karena telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skrpsi ini.
Akhirnya peneliti hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT menambahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Peneliti mohon maaf karena tentu saja skrpsi ini jauh dari nilai kesempurnaan, namun besar harapan peneliti bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca. Amin
Ciputat,
September 2010
Andri Ratih 106051001759
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .........................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
5
D. Tinjauan Pustaka ........................................................................
5
E. Metodologi Penelitian ................................................................
6
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 16
BAB II
LANDASAN TEORITIS A. Respon 1.
Pengertian ............................................................................ 17
2.
Macam-macam .................................................................... 19
3.
Faktor-faktor Terbentuknya Respon ................................... 21
B. Jual Beli dan Busana Muslimah 1.
Pengertian ............................................................................ 22
2.
Proses Jual Beli Busana Muslimah Melalui Facebook ....... 24
C. Facebook 1. Jejaring Sosial Facebook ..................................................... 26 2. On-line shop Busana Muslimah ........................................... 27 3. Faktor-faktor Pendukung Adanya Jual Beli Melalui Facebook .............................................................................. 30
BAB III
GAMBARAN
UMUM
MAHASISWI
FAKULTAS
ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) A. Jurusan/Program Studi FITK ................................................... 34
v
B. Profil Mahasiswi FITK ............................................................ 35 C. Jumlah Mahasiswi FITK Tahun Ajaran 2008/2009.................. 37
BAB IV
ANALISIS DATA A. Proses Jual Beli Busana Muslimah melalui Facebook 1. Komunikasi Interpersonal ................................................... 38 2. Interaksi Dialogis ................................................................ 41 3. Pesan berupa Bahasa dan Gambar (foto) ............................ 44 B. Respon Mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah terhadap Proses Jual Beli Busana Muslimah melalui Facebook 1. Respon Kognitif .................................................................. 47 2. Respon Afektif .................................................................... 51 3. Respon Konatif .................................................................... 54
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 58 B. Saran ........................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2008 ...
7
Tabel 2. Jumlah mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2008/2009............................................................................................ 37 Tabel 3. Komunikasi Interpersonal .................................................................. 39 Tabel 4. Interaksi Dialogis antara Komunikator dan Komunikan ................... 42 Tabel 5. Pesan berupa Bahasa dan Gambar (Foto) ........................................... 45 Tabel 6. Respon Kognitif Mahasiswi FITK ..................................................... 47 Tabel 7. Respon Afektif Mahasiswi FITK ........................................................ 52 Tabel 8. Respon Konatif Mahasiswi FITK ...................................................... 55
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi saat ini telah mengalami perkembangan pesat dengan ditemukannya media abad baru digital seperti internet dan telepon seluler (hand phone), sehingga mempermudah orang untuk berinteraksi dengan orang lain meskipun berjarak puluhan kilometer sekalipun. Hal ini disebabkan karena media komunikasi telah menembus ruang dan waktu sehingga informasi dapat dengan cepat tersebar. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, mahasiswa merupakan salah satu pelaku yang sering memanfaatkan internet dalam kegiatannya, bahkan Facebook pun dibuat oleh seorang mahasiswa dari universitas Harvard di Amerika Serikat. Internet merupakan perkembangan teknologi yang sangat membantu mahasiswa sebagai sarana komunikasi baru untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan perkuliahan, beasiswa, ataupun berkomunikasi langsung dengan seseorang tanpa memperdulikan jarak, apalagi setelah mulai bermunculan situs-situs jejaring sosial seperti Facebook. Mahasiswa selalu berhubungan dengan dunia maya dan tentu saja sudah mengenal jejaring sosial yang satu ini karena sedang digemari oleh masyarakat dan tidak sedikit pula mahasiswa UIN yang menggunakan Facebook sebagai sarana komunikasi dan interaksi. Salah satu komunikasi yang dilakukan adalah jual beli busana muslimah melalui Facebook yang
1
2 mana dalam kesehariannya mereka mengenakan busana muslimah untuk menutupi aurat sesuai dengan perintah agama dan peraturan dari universitas. Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring sosial yang menyediakan media bagi para penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi. 1 Perkembangan jejaring sosial di internet seperti Facebook tanpa disadari telah membentuk budaya hidup baru dan selain berdampak negatif, tentunya fenomena ini mengandung manfaat seperti menjalin silaturahmi dengan teman atau rekannya yang sudah lama tidak bertemu, dapat berkomunikasi dalam jangka waktu yang sangat lama dan menyebarkan nilainilai positif lainnya seperti halnya jual beli busana muslimah yang dilakukan secara on-line melalui Facebook. Hal ini disebabkan karena Facebook merupakan situs yang sering dibuka oleh masyarakat Indonesia yang menempati posisi pertama. 2 Facebook lebih unggul daripada situs jejaring sosial lainnya seperti Friendster yang sekadar sharing foto dan jaringan sosial dan Yahoo Messenger yang sekadar chatting karena melalui Facebook seseorang dapat melakukan semua itu bahkan dapat berbagi informasi dengan mudahnya. Selain itu pengguna Facebook bukan hanya anak muda melainkan telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan usia. 3 Penjual atau on-line shop yang ada di facebook juga dapat mencari dan menambah relasi bisnis sehingga facebook sangat tepat untuk dijadikan media
1
Adnan Perambahan, Facebook: Data dan Fakta Sejarah, http://www.asal-usul.com/ 2009/03/facebook -data-dan-fakta-sejarah.html, akses 12 Februari 2010. 2 Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, (Jakarta: Cyan Publisher, 2009), Cet. 1, h. 4. 3 Zumrotul Muslimin, Selamat Datang di Dunia Facebook, http://berita.liputan6.com/ mendalam/ 201002/263299/Selamat.Datang.di.Dunia.Facebook, akses 14 Februari 2010.
3 pemasaran secara on-line. 4 Proses jual beli melalui Facebook memudahkan pembeli ataupun penjual karena cukup dengan menawarkan produk tersebut melalui foto yang diunggah di jejaring sosial yang gratis seperti Facebook sekalipun penjual sudah dapat memamerkan produk apa yang akan dijual. 5 Penjual dapat memberikan akses kontak kepada pembeli seperti nomer telepon atau alamat yang bisa dihubungi, sehingga para pembeli yang berminat, dapat menghubungi penjual, dan jika terjadi kecocokkan, maka transaksi bisa segera terlaksana. Proses jual beli yang dilakukan melalui facebook berbeda dengan proses jual beli pada umumnya karena pembeli hanya dapat melihat barang yang ditawarkan melalui foto-foto yang diunggah oleh on-line shop tersebut. Biasanya pada setiap foto busana muslimah tersebut disertai dengan harga dan spesifikasi barang sehingga apabila pembeli berminat atau ada pertanyaan mengenai barang tersebut, pembeli dapat langsung mengirimkan pesan melalui inbox facebook, berkomentar di bawah foto tersebut atau jika ingin jawaban cepat dapat mengirim SMS (Short Message Service) atau telepon pada nomor yang tertera pada bagian info. Namun proses jual beli semacam ini dapat menyebabkan perasaan tertipu jika ada ketidaksesuaian antara barang yang diterima dengan barang yang di foto sehingga diperlukan kejujuran dalam melakukan jual beli secara on-line seperti ini. Berdasarkan hal tersebutlah penelitian ini ingin mengetahui respon yang diberikan oleh mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah terhadap proses jual beli h. 5-6.
4
Ace M. Ichsan, Facebook dan 10 Situs Gaul Terpopuler, (Jakarta: Kriya Pustaka, 2009),
5
Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, h. 6
4 busana muslimah yang dilakukan melalui Facebook karena penulis menganggap mahasiswi FITK dapat menjadi representasi dari mahasiswi UIN. Maka dari itu penulis mengangkat judul skripsi: RESPON MAHASISWI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UIN SYARIF
HIDAYATULLAH
TERHADAP
PROSES
JUAL
BELI
BUSANA MUSLIMAH MELALUI FACEBOOK.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi hanya pada respon kognitif, afektif dan konatif responden terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui jejaring sosial facebook, tidak melalui blog atau pun website lainnya. Adapun prosesnya dibatasi pada masalah komunikasi interpersonal yang meliputi interaksi antara penjual dan pembeli, serta pesan yang berupa foto-foto busana muslimah yang ditawarkan penjual sebagai barang yang diperjualbelikan. 2. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, maka timbul pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana tingkat respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui Facebook?
5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui dan menganalisis respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui Facebook. 2. Manfaat Penelitian: a. Secara teoritis memberikan sumbangan wawasan keilmuan, khususnya dalam komunikasi interpersonal dan respon. b. Secara praktis memberikan gambaran dan informasi on-line shop yang ada di facebook. c. Secara akademis diharapkan memberikan kontribusi yang berguna untuk pengembangan kurikulum dan mata kuliah di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
D. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, terlebih dahulu telah dilakukan tinjauan pustaka di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah. Penulis menemukan ada beberapa skripsi yang pernah membahas permasalahan seputar facebook, seperti ”Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap Manfaat Facebook” yang dibuat oleh Yennie Nur Annisa dan ”Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Ulama Muda DKI Jakarta” oleh Noni Nurkholilah pada tahun yang
6 sama yaitu tahun 2010. Namun yang membahas tentang respon terhadap jual beli busana muslimah melalui facebook belum ada. Sehingga walaupun dengan tema yang sama, namun penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada sebelumnya. Disini penulis membahas bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan oleh mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah terhadap jual beli busana muslimah melalui facebook.
E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 6 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam menganalisis data yang mana tidak terlalu mementingkan kedalaman data sehingga hasil riset dianggap representasi dari seluruh populasi. 2. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 7 Penelitian survai
6
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Kumunikasi, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h.22. 7 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai edisi Revisi, (Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006), h. 3.
7 digunakan dengan tujuan melakukan analisis dan menarik kesimpulan guna mendapatkan makna yang lebih dalam. 8 Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yang dilakukan dengan cara menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian baik seseorang, lembaga, masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya. 9 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah tahun angkatan 2008/2009 dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang berjumlah: Tabel 1. Jumlah mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2008 Jurusan
Jumlah Mahasiswi
PAI
80 orang
PBI
67 orang
PGMI
44 orang
Total Populasi
191 orang
Sumber: Sekertaris jurusan PAI, PBI dan PGMI FITK UIN Syarif Hidayatullah Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 30% dari total populasi yaitu sebanyak 57 orang dari total 191 mahasiswi. Metode penarikan sampel secara acak atau random sampling dengan kriteria sampel sebagai berikut: mahasiswi FITK jurusan PAI, PBI dan PGMI tahun angkatan
8
Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainya, (Bandung : Rosdakarya, 2004 ) h. 54. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 14.
8 2008/2009 yang memiliki akun facebook dan mengetahui adanya jual beli busana muslimah melalui facebook. 4. Data dan Sumber Data a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan oleh peneliti kepada responden. b. Data sekunder, yaitu data yang di peroleh dari dokumen-dokumen buku-buku, web, serta sumber lainya yang mendukung penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data
yang
diinginkan,
maka
penulis
menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket (kuesioner) yang mana penulis terjun langsung ke lapangan untuk memberikan angket kepada responden, dalam hal ini mahasiswi FITK jurusan PAI, PBI dan PGMI tahun angkatan 2008/2009. Penulis juga mengumpulkan data melalui dokumentasi yang berasal dari dokumen, buku-buku, internet dan sebagainya. 6. Teknik pengolahan Data Data-data yang diperoleh melalui angket kemudian diolah menjadi beberapa tahapan yaitu: a. Editing dengan cara memeriksa berkas-berkas data yang telah terkumpul sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya. b. Tabulating yaitu dengan cara memindahkan jawaban-jawaban responden
ke
dalam
tabel,
prosentasenya untuk dianalisa.
kemudian
dicari
frekuensi
dan
9 c. Kesimpulan yaitu penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan penulisan data. 7. Variabel Penelitian Penelitian tentang respon mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook menetapkan dua variabel, yaitu sebagai berikut: a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab munculnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah proses jual beli busana muslimah melalui facebook yang meliputi: komunikasi interpersonal, interaksi dialogis dan pesan yang diberikan komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) kepada komunikan (pembeli busana muslimah on-line shop tersebut). b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu respon mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah yang terdiri dari respon kognitif, respon afektif dan respon konatif. 8. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian a. Variabel independen. 1) Komunikasi interpersonal.
10 Definisi operasional: proses pengiriman dan penerimaan pesanpesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orangorang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik. Indikator: -
Komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) menawarkan barang kepada komunikan (mahasiswi FITK pengguna facebook) melalui layanan chatting atau wall atau pesan inbox.
-
Komunikan menerima pesan yang berupa foto busana muslimah dengan jelas dan tidak buram.
-
Efek yang diberikan oleh komunikan sesuai dengan keinginan komunikator, seperti komunikan selalu membalas pesan yang diberikan oleh komunikator dan tertarik dengan barang yang ditawarkan.
2) Interaksi dialogis. Definisi operasional: umpan balik atau feed back yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) secara bergantian. Indikator: -
Komunikan memberikan feed back kepada komunikator baik berupa pesan inbox, SMS, chatting ataupun melalui komentar yang diberikan di bawah foto busana muslimah yang ditawarkan.
11 -
Feed back yang diberikan komunikan kepada komunikator bersifat positif, berupa komunikan menyukai dan memuji busana muslimah yang ditawarkan on-line shop di facebook.
-
Komunikator menanggapi umpan balik yang diberikan komunikan, seperti komunikator selalu membalas pesan yang diberikan oleh komunikan dan tidak segan-segan memberikan penjelasan kepadanya.
3) Pesan. Definisi operasional: stimulus yang terdiri atas lambang-lambang (simbol) yang berupa bahasa dan gambar-gambar berwarna (foto). Indikator: -
Bahasa yang digunakan komunikator komunikatif dan mudah dipahami.
-
Gambar (foto) busana muslimah yang ditawarkan jelas atau tidak buram.
-
Gambar (foto) busana muslimah dikemas secara menarik.
-
Adanya mutual understanding antara komunikator dan komunikan yaitu komunikan mengerti dengan bahasa dan penjelasan yang disampaikan oleh komunikator.
b. Variabel Dependen 1) Respon kognitif. Definisi operasional: apa yang diketahui responden mengenai proses jual beli busana muslimah melalui facebook.
12 Indikator: -
Pengetahuan tentang tata cara yang dilakukan dalam jual beli busana muslimah melalui facebook.
2) Respon afektif. Definisi operasional: apa yang dirasakan responden selaku komunikan terhadap pesan yang diberikan komunikator. Indikator: -
Perasaan mengenai pesan yang diberikan komunikator baik berupa pesan bahasa ataupun pesan gambar (foto) yang dimunculkan
melalui
sikap
berupa
menyetujui/tidak
menyetujui pesan komunikator tersebut. 3) Respon konatif. Definisi operasional: apa yang dilakukan responden terhadap pesan yang diberikan oleh komunikator. Indikator: -
Tindakan untuk memberikan umpan balik kepada komunikator baik berupa komentar, pesan inbox, SMS, ataupun chatting.
-
Tindakan untuk membeli busana muslimah yang ditawarkan melalui facebook.
13 9. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif deskriptif, yaitu cara mengolah data dengan manjabarkan, menerangkan, memberikan gambaran dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya terlebih dahulu dari kedua objek yang dilteliti. Kemudian tahap akhir adalah menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut dengan menggunakan statistik deskriptif yang merupakan alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan variabel berdasarkan pada posisi deskriptif variable yang apa adanya berdasarkan frekuensi kejadian, bentuk kecenderungan, dan sebagainya. 10 Dalam penghitungannya, analisis ini menggunakan penghitungan mean (menghitung rata-rata) dan standar deviasi. a. Mean adalah nilai tengah atau kecenderungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu segi pengamatan. Rumus:
X=
Σ fi.xi Σ fi
Keterangan: X = mean (rata-rata) Xi = pengamatan Fi = frekuensi pengamatan
10
36.
Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.
14 Untuk menentukan apakah respon tersebut tinggi, sedang atau rendah maka ditetapkan sebagai berikut: Tinggi: rata-rata ≥ 1.4 Sedang: rata-rata = 1.4 Rendah: rata-rata ≤ 1.4 b. Standar Deviasi adalah alat statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan
variabelitas
dalam
suatu
distribusi
maupun
variabelitas beberapa distribusi. Rumus:
SD = √ Σ(Xi-X)2 N Keterangan: SD = Standar Deviasi Σ(Xi-X)2 = Jumlah (xi-x)2 N = Jumlah frekuensi
Untuk mengetahui respon terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook dilakukan dengan skala likert yang menggunakan empat kategori penilaian yang masing-masing kategori tersebut nantinya diberi bobot nilai atau skor. Adapun untuk penilaian derajat responden terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook dikualifikasikan dengan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), nilai 4 untuk Setuju (S) dan nilai 5 untuk Sangat Setuju (SS). Skor Tidak Tahu (TT) yang bernilai 3 tidak penulis
15 gunakan dengan alasan untuk menghindari jawaban yang tidak perlu, sehingga dapat terlihat dengan jelas apakah responden lebih condong menjawab ke arah negatif atau positif. Data juga dikualifikasikan dengan data ranking yang dilihat dari daftar total skor yang dijelaskan dengan perbandingan antara yang nilainya tinggi dan nilainya yang rendah. 10. Pedoman Penulisan Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CeQDa cetakan II tahun 2007.
16 F. Sistematika Penulisan Agar dapat mengetahui gambaran mengenai hal-hal apa saja yang akan dijabarkan dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika penulisan penyusunan karya ilmiah ke dalam lima bab sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah. Penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I:
Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II: Landasan Teoritis yang terdiri dari seputar Respon, Jual Beli dan Busana Muslimah, dan Facebook. BAB III: Gambaran Umum Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang terdiri dari Jurusan/Program Studi FITK, Profil mahasiswi FITK, dan Jumlah Mahasiswi FITK Tahun Ajaran 2008/2009. BAB IV: Analisis Data yang terdiri dari hasil dan analisis yang berupa Komunikasi Interpersonal, Interaksi Dialogis, Pesan yang dari komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) kepada komunikan (mahasiswi FITK yang membeli busana muslimah online shop tersebut) serta Respon Kognitif, Respon Afektif dan Respon Konatif Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Terhadap Proses Jual Beli Busana Muslimah Melalui Facebook. BAB V:
Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Respon 1. Pengertian Respon berasal dari kata response yang berarti jawaban, menjawab, balasan atau tanggapan (reaction). 1 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. 2 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya ada kegiatan komunikasi penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Respon dapat berupa perilaku nyata atau ungkapan mengenai pemahaman perasaan yang muncul. Bahkan dalam istilah komunikasi menurut Jallaludin Rahmat umpan balik juga dapat diartikan respon. Respon adalah pesan yang dikirim kembali dari penerima ke sumber, memberitahu sumber tentang reaksi penerima, dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanjutnya. 3 Menurut Soenarjo, istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi dinamakan efek, adapula yang menulis efek. Suatu kegiatan
1
Sulistyo Anggoro dan Chandra A.P, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Solo: Delima, 1998) h. 123. 2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 838. 3 Jallaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. 23, h. 191.
17
18
komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator. 4 Dalam pembahasan teori-teori, respon tidak lepas dari pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan pada orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Komunikasi menampakkan jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan. 5 Jadi dengan kata lain, respon merupakan tanggapan dari komunikan terhadap pesan yang dikirim oleh komunikator melalui media komunikasi. Respon disini hanya membahas respon dalam bidang komunikasi yang mana respon pada dasarnya adalah efek atau umpan balik yang diberikan komunikan kepada komunikator setelah menerima pesan yang diberikannya. Komunikan merupakan pembeli sedangkan yang bertindak sebagai komunikator adalah penjual atau on-line shop busana muslimah di facebook, sehingga komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook disini adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang berupa lambang-lambang antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa
4
umpan
balik.
Situasi
dalam
komunikasi
interpersonal
Soenarjo dan Djoenarsih S. Soenarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h. 25. 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h.18.
19
memungkinkan adanya interaksi antara komunikator dan komunikan yang berlangsung
secara
dialogis.
Dialog
adalah
bentuk
komunikasi
interpersonal yang menunjukkan terjadinya interaksi. 6 Dalam prosesnya, komunikator berupaya untuk mempengaruhi komunikan sehingga komunikan memberikan umpan balik seperti yang diinginkan komunikator. Pada proses jual beli busana muslimah melalui facebook maka komunikator selaku on-line shop berupaya untuk mempengaruhi komunikan selaku pengakses facebook agar memberikan umpan balik dan membeli busana muslimah yang ditawarkannya. Komunikasi interpersonal seperti ini memberikan adanya upaya dari komunikator dan komunikan untuk terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) yang keduanya sama-sama menyepakati hasil dari komunikasi tersebut. 2. Macam-macam Respon hanya akan ada bila ditampakkan dalam bentuk perilaku lisan dan perilaku perbuatan, lalu timbul tindakan yang menentukan apakah menerima atau menolak terhadap stimuli yang diberikan. Respon dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: a.
Area pengetahuan (respon kognitif) Merupakan hasil persepsi dan pengetahuan seseorang tentang suatu obyek dimana komponen kognitif ini timbul dengan adanya perubahan terhadap apa yang dipahami oleh khalayak. Respon ini juga
6
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. Ke-3, h. 60.
20
berkaitan dengan pengetahuan, kecerdasan, informasi seseorang mengenai suatu hal. b.
Area perasaan (respon afektif) Menjelaskan tentang perasaan dan reaksi emosional sebagai hasil evaluasi terhadap obyek dimana komponen afektif ini berkaitan dengan emosi, jiwa, sikap dan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.
c.
Area tindakan (respon konatif) Respon ini berkaitan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan
kegiatan
atau
kebiasaan
berperilaku.
Menunjukkan
kecenderungan bertindak dengan cara tertentu terhadap obyek tertentu. Dalam hal ini yang merupakan tindakan yang diberikan dari responden sebagai pengguna facebook. Berbicara tentang teori respon, maka berbicara pula tentang efek media massa. Efek komunikasi massa dapat berupa efek kognitif (secara pengetahuan), efek afektif (perasaan) dan efek behavioral (tingkah laku/sikap). Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak, efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak, sedangkan efek behavioral merujuk pada prilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku. 7
7
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, h. 219.
21
Namun dari berbagai studi terhadap pengaruh dalam komunikasi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi pengetahuan dan tingkat kesadaran seseorang. Sedangkan komunikasi antar pribadi cenderung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. 8 Dari itu semua penulis dapat menyimpulkan bahwa respon itu terbentuk dari proses rangsangan atau pemberian aksi atau sebab yang berujung pada hasil reaksi dan akibat dari proses rangsangan tersebut. 3. Faktor-faktor terbentuknya Respon Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui agar individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya indivudu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat respon individu karena individu melakukan stimulus yang ada persesuain atau yang menarik dirinya. Jadi individu selain tergantung dari stimulus tergantung pada keadaan individu itu sendiri. Respon terbentuk berdasarkan dua faktor yaitu : a. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu sendiri dari dua unsur yaitu rohani dan jasmani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap dipengaruhi eksistensi kedua unsur tersebut. Jika ada salah satu unsur saja yang tergangu maka hasil tanggapannya berbeda dengan individu yang dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. Unsur jasmani meliputi
8
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada 2005), h. 149.
22
keberadaan, keutuhan, cara kerja alat indera, urat saraf dan bagianbagian tertentu pada otak. Unsur-unsur rohani meliputi keberadaan, perasaan (feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, fikiran, motivasi, dan sebagainya. b. Faktor eksternal yaitu faktor yang ada pada lingkungan, faktor ini merupakan stimulus-stimulus yang berasal dari lingkungan sekitar. Menurut Bimo Walgito, bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek dan akibatnya dapat menimbulkan sitmulus dan stimulus akan mengenai alat indera. 9
B. Jual Beli dan Busana Muslimah 1. Pengertian Jual Beli dan Busana Muslimah Secara etimologis, jual beli berarti pertukaran mutlak. Dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai’ yang berarti jual dan asy-syira’ yang berarti beli. Jual beli dalam syariat Islam adalah pertukaran harta tertentu yaitu semua yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan dengan harta lain berdasarkan keridhaan antara keduanya. Atau, dengan pengertian lain memindahkan hak milik (agar terbedakan dengan yang tidak dimiliki) dengan hak milik lain (agar terbedakan dengan yang hibah) berdasarkan persetujuan dan hitungan materi (agar terbedakan dengan jual beli yang terlarang). 10 Secara terminologi terdapat beberapa pengertian jual beli, yaitu sebagai berikut:
9
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta : UGM, 1996), h. 55. Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007), h. 120-121.
10
23
Jual beli adalah saling menukarkan harta dengan harta melalui cara tertentu atau tukar menukar sesuatu yang diingini dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat. 11 Adapun yang dimaksud dengan cara tertentu adalah ijab dan kabul, serta harta yang diperjualbelikan tersebut haruslah bermanfaat bagi manusia sehingga menjual bangkai, khamar dan sebagainya tidak dibenarkan. Menurut Sulaiman Rasjid, jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara yang tertentu (akad). 12 Akad dalam jual beli dimaksudkan agar terjadi kesepakatan antara pihak pelaku akad yaitu penjual dan pembeli. Hal ini disebabkan karena jual beli yang dilakukan harus berdasarkan kehendak sendiri dan suka sama suka diantara pelaku akad. Busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai ujung kaki berserta segala pelengkapannya, seperti tas, sepatu, dan segala macam perhiasan/aksesoris yang melekat padanya. 13 Busana muslimah yang menutupi aurat adalah pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh kecuali wajah, telapak tangan hingga pergelangan tangan dan telapak kaki hingga pergelangan kaki. Bentuknya bisa berbeda tetapi intinya seperti itu. 14 Jadi secara singkat Busana Muslim adalah suatu pakaian yang digunakan oleh muslim dan muslimah untuk menutupi auratnya.
11
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), Cet. 2, h. 113. 12 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, h. 278. 13 Sri Widiyastuti, Busana Muslim, http://muslimahberjilbab.blogspot.com/2005/03/ busana-muslim-identitas-diri-muslimah.html, akses 20 Februari 2010. 14 Alwi Alatas, Revolusi Jilbab, (Jakarta: Al-I’tishom, 2001), Cet. 1, h. 6.
24
2. Proses Jual Beli Busana Muslimah Melalui Facebook Dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook memperlihatkan adanya komunikasi interpersonal melalui interaksi antara on-line shop busana muslimah selaku komunikator dan pengguna facebook selaku komunikan. Hal ini disebabkan karena komunikasi lebih kurang adalah “proses” dengan mana suatu ide dipindahkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk mengubah perilaku. 15 Proses jual beli busana muslimah melalui facebook berlangsung singkat dan mudah. Pembeli hanya perlu masuk ke dalam akun facebooknya dan dapat melihat busana-busana muslimah yang ditawarkan oleh online shop melalui foto-foto yang diunggah on-line shop tersebut. Dalam upaya meminimalkan terjadinya salah pesan, maka pembeli dapat menanyakannya langsung kepada penjual sebelumnya memesannya perihal pertanyaan atau adanya ketidakjelasan dari spesifikasi busana. Penjual akan menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang diberikan kepadanya, hal ini disebabkan karena kemajuan suatu usaha tidak terlepas dari peranan konsumen sehingga sangat diperlukan jalinan komunikasi dan interaksi antara penjual dan pembeli. 16 Apabila pembeli tertarik untuk membelinya, pembeli dapat memberikan komentar pada kolom komentar yang tersedia di bagian bawah foto atau mengirimkan pesan ke inbox on-line shop tersebut atau pun dapat langsung menelepon atau SMS langsung ke nomor kontak
15
Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), Cet. 1, h. 62-63. 16 Jubilee Enterprise, Facebook untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah), (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h. 101.
25
penjual yang tersedia pada bagian beranda on-line shop busana muslimah. Bahkan jika on-line shop tersebut sedang on-line, maka pembeli dapat langsung mengirimkan pesan singkat secara singkat melalui aplikasi chatting yang tersedia di facebook sehingga terjadi interaksi antara penjual dan pembeli secara langsung. Konsep Transaksi Jual Beli secara On-line melalui Facebook dapat digambarkan secara sederhana pada gambar di bawah ini. 17
Setelah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, selanjutnya pembeli akan mentransfer sejumlah uang yang biasanya dalam proses pembayarannya dilakukan melalui transfer rekening antar bank atau pun melalui rekening bersama yang bekerjasama dengan banyak bank sehingga memudahkan mereka melakukan transaksi. Setelah pembeli membayar melalui transfer, penjual akan mengirimkan barang dengan menggunakan
17
Danaonlen, Definisi Jual Beli Online, http://danaonlen.blogspot.com/2009/10/definisijual-beli-online.html, akses 19 Februari 2010.
26
jasa pengangkutan barang. Setelah barang sampai di tangan pembeli, pembeli akan mengkonfirmasi penerimaan barang tersebut dan proses jual beli melalui facebook selesai.
C. Facebook 1. Jejaring Sosial Facebook Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Pada mulanya, keanggotaan di facebook dibatasi untuk siswa dari Harvard College saja, namun banyak perguruan tinggi yang berminat sehingga keanggotannya pun diperluas. Akhirnya sejak 11 September 2006, baik perguruan tinggi, perusahaan atau pun individu dapat mendaftar anggota di facebook. 18 Adapun yang dimaksud dengan situs web jaringan sosial (social networking) adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan sebuah website berbasis jejaring sosial artinya suatu website yang memungkinkan adanya interaksi antara anggota atau pengikut dari website tersebut secara penuh. Saat ini website jejaring sosial merupakan website yang paling banyak mendapatkan kunjungan, seperti Facebook yang merupakan website yang paling banyak dikunjungi di beberapa negara, termasuk di Indonesia. 19
18
Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, (Jakarta: Cyan Publisher, 2009), Cet. 1, h. 17. 19 Eri Tri Stiyanto, 10 Website Social Networking Terpopuler, http://www.blogcatalog. com/search/frame?term=kondisi%20sosial&id=3319e8bc2770abfa0ef02ec0f16f66fa, akses 12 Februari 2010.
27
Menurut Wikipedia, Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya. 20 Jadi dapat disimpulkan bahwa facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang dapat menghubungkan seseorang dengan anggota facebook lainnya yang telah terdaftar dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain walau berbeda tempat dan waktu. Hal ini dapat dilakukan karena facebook memiliki jaringan utama antar negara sehingga anggotanya dapat berhubungan dengan anggota lain di negara yang berbeda untuk menjalin bisnis, persahabatan atau lainnya. 2. On-line shop Busana Muslimah Awalnya facebook digunakan sebagai sarana silaturahmi yang kemudian dimanfaatkan sebagai sarana jual beli di dunia maya. Hal ini disebabkan karena facebook merupakan situs jejaring sosial dengan pengguna terbanyak dibandingkan situs-situs lainnya seperti twitter, friendster, kaskus dan sebagainya 21 sehingga menjadikan facebook diminati oleh penjual yang memasarkan produknya secara on-line. Berdasarkan hal tersebutlah banyak bermunculan toko-toko yang berjualan melalui internet (on-line shop) di facebook dengan berbagai produk dan 20
_____________, Facebook, http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook, akses 13 Februari
2010. 21
Eri Tri Stiyanto, 10 Website Social Networking Terpopuler, http://www.blogcatalog. com/search/frame?term=kondisi%20sosial&id=3319e8bc2770abfa0ef02ec0f16f66fa, akses 12 Februari 2010
28
jasa yang ditawarkan, termasuk busana muslimah. Adapun beberapa diantaranya yaitu: 1. 2NIQ Busana Muslim Misi 2NIQ Busana Muslim
adalah
Memuslimahkan Busana dan Membusanakan Muslimah. Produk
yang
ditawarkan
berupa busana muslimah. Gambaran Perusahaan: 2NIQ (dibaca tunik) adalah satu brand busana muslim yang hadir untuk memenuhi kebutuhan wanita muslimah yang aktif dan dinamis untuk berbusana dengan trendy dan memberikan penampilan yang berbeda. Dengan harga yang terjangkau, design yang trendy serta kualitas yang baik, 2NIQ yakin sebagai on-line shop busana muslimah yang paling pas untuk wanita muslimah. Sedikit berbeda dengan yang lain karena 2NIQ melayani pembelian busana muslimah dengan grosir maupun eceran serta pengiriman ke seluruh Indonesia. 2. Rumah madani Toko on-line Rumah madani
berlokasi
komplek
pondok
indah
Blok
Pamulang,
i
di benda
No.
10,
Tangerang,
29
15416 dengan nomor kontak telepon 021-23662385. On-line shop yang satu ini merupakan salah satu toko on-line busana muslimah yang cukup bernama dan terkenal, maka tidah heran jika pengikutnya bisa lebih dari 50.000 orang. Barang yang ditawarkan adalah busana muslimah mulai dari jilbab, mukena, blouse hingga gamis. Model yang ditawarkan pun beraneka ragam dengan pilihan-pilihan yang menarik. 3. Butik Felisa Butik Felisa merupakan salah satu on-line shop busana muslimah yang terdapat di daerah
Bekasi.
Busana
muslimah yang ditawarkannya beraneka konsumen
ragam
sehingga
dapat
memilih
sendiri busana muslimah yang diinginkan dan kemudian dapat memesannya melalui SMS (short messages service) ke nomor yang tercantum pada akun facebook butik Felisa atau pun dapat melalui komentar yang diberikan di bawah foto pakaian yang diinginkan. Tidak jarang pula, butik Felisa menawarkan produknya melalui pesan singkat chatting kepada para konsumennya. 4. Butik Pallasa Butik Pallasa adalah salah satu on-line shop busana muslimah yang menawarkan produnya melalui facebook. Pada on-line shop ini pemesanan dapat dilakukan setiap hari selama 24 jam melalui SMS ke 08558000098
30
dengan
format
mengetik
kode
produk,
ukuran
nama,
alamat
busana,
lengkap, dan nomor HP, namun jika online mereka dapat langsung memberikan konfirmasi. Pembayaran
dapat
melalui tiga rekening yang berbeda, yaitu sebagai berikut: MANDIRI, BCA, BRI. Setelah proses transfer berlangsung dan telah adanya konfirmasi, barang akan dikirim melalui TIKI JNE dan TIKI Reguler pada hari Senin-Jumat jika pembayaran sudah kami terima. Pembayaran paling lambat 2 x 24 jam setelah order. Email Butik Pallasa:
[email protected]
3. Faktor-faktor Pendukung Adanya Jual Beli Melalui Facebook Persaingan di era ekonomi global saat ini sangatlah ketat sehingga diperlukan kerja keras untuk menghadapi semua tantangan. Namun kerja keras saja tidaklah cukup, tetapi juga harus disertai dengan kerja cerdas. Maksud dari kerja cerdas adalah kerja yang disertai dengan kreativitas, inovasi, dan keunggulan-keunggulan, sehingga individu yang berkerja keras dan disertai dengan kerja cerdas akan mampu memenangkan persaingan pasar. 22 22
Muhammad Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, (Malang: UIN-MALANG PRESS, 2008), Cet. 1, h. 3.
31
Salah satu wujud dari kerja cerdas adalah jual beli yang dilakukan melalui situs jejaring sosial facebook. Transaksi jual beli sudah merambah dunia maya yang mudah diakses. Facebook yang merupakan situs jejaring sosial yang paling banyak diakses masyarakat saat ini menjadi sasaran empuk para pelaku pasar yang mulai menjajakan barang dagangannya. Hal ini disebabkan karena saat ini facebook adalah situs jaringan terbesar di dunia yang memiliki jutaan ribu pengguna. 23 Dalam kata lain, dengan hanya membuat akun facebook secara gratis, maka penjual dapat mempromosikan produk yang dijualnya dengan cepat dan langsung kepada calon pembeli yang tidak lain para pengguna facebook. Banyaknya aplikasi yang dimiliki facebook, mulai dari aplikasi untuk hanya bersenang-senang seperti permainan, musik dan sebagainya, hingga aplikasi yang dapat mendukung usaha jual beli di facebook.
24
Berkat aplikasi yang disediakan Facebook ini maka pengguna akun dapat memanfaatkannya sebagai media jual beli secara on-line karena dapat mempromosikan barang ke semua pengguna facebook sehingga makin berjamurnya toko-toko on-line yang menjual berbagai macam barang termasuk busana muslimah. Faktor lainnya yang mendukung adanya jual beli melalui facebook adalah penjual tidak perlu menyediakan barang seperti jual beli biasa dengan tatap muka, namun cukup dengan mengunduh (upload) gambar
23
Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, (Jakarta: Cyan Publisher, 2009), Cet. 1, h. 4. 24 Jubilee Enterprise, 101 Aplikasi Facebook Terdahsyat, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009), h. 3
32 dan kata-kata yang diinginkan sebagai promosi. 25 Sehingga penjual tidak perlu menyewa tempat di pusat perbelanjaan untuk menjajakan barang dagangannya, tetapi barang dapat disimpan di rumah yang gratis tanpa sewa tempat. Selain yang telah disebutkan sebelumnya, jual beli melalui facebook memungkinkan penjual untuk berkerja di rumah tanpa harus tergesa-gesa membuka toko, membersihkan toko, menyewa tempat, membayar gaji pegawai dan sebagainya. Namun hanya dengan bermodalkan komputer dan jaringan internet maka penjual dapat berjualan dengan leluasa. Bahkan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah sangat berkembang seperti saat ini, seperti halnya telepon genggam (hand phone) dengan layanan internetnya, penjual dapat melakukan hal sama yang biasa dilakukan melalui komputer selama di luar rumah. Sehingga dengan kemudahan-kemudahan tersebut, tidak sedikit orang yang menjadikan usaha jual beli melalui facebook sebagai kerja sampingan (side job) yang menguntungkan. Jual beli melalui facebook lebih praktis, gratis dan tepat ke pembaca dari pada mengiklankan ke koran atau media massa lainnya. 26 Para konsumen yang sedang mencari suatu barang pun akan dengan mudah menemukan berbagai macam barang dengan harga yang bervariasi melalui facebook. Hanya dengan membuat akun facebook secara gratis, lalu mengetik di kolom pencarian nama toko atau barang yang dicari,
25 26
Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, h. 9. Shaven S. Suswanto, Mendulang Uang di Facebook, h. 8.
33
maka akan muncul nama-nama toko on-line (on-line shop) serta barang yang dijualnya dan tinggal dipilih sesuai keinginan. Faktor eksternal yang mendukung adanya jual beli melalui facebook adalah kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sebagaimana yang dilaporkan kompas, dalam Islam dan Kewirausahaan Inovatif, bahwa jumlah sarjana yang menganggur melonjak drastis dari 183.629 orang pada tahun 2006 menjadi 409.890 orang pada tahun 2007. Ditambah dengan pemegang gelar Diploma I, II, dan III yang menganggur, berdasarkan pendataan tahun 2007 lebih dari 740.000 orang, 27 sehingga facebook dapat menyerap pengangguran dan menjadi peluang usaha yang memungkinkan baik untuk penjual pemula atau pun senior dengan berwirausaha di facebook yang dapat memberikan penghasilan.
27
Muhammad Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, h. 79.
BAB III GAMBARAN UMUM MAHASISWI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
A. Jurusan/Program Studi FITK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) adalah salah satu fakultas tertua yang ada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tujuan untuk peningkatan skil guru serta berbagai tenaga teknis keagamaan lainnya. Sesuai dengan namanya, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, memiliki tugas dan fungsi mendidik calon-calon pendidik atau guru, khususnya di bidang Ilmu Agama Islam. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, maka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan saat ini juga menawarkan program studi yang memungkinkan alumni fakultas ini tidak sekedar bekerja sebagai guru agama. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menawarkan program-program yang memungkinkan mahasiswa memiliki pemahaman ilmu agama sekaligus metodologi
ilmu
agama
dan
pengajarannya.Fakultas
jurusan/program studi sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama Islam (PAI). 2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA). 3. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). 4. Pendidikan Bahasa Indonesia (PBInd) 5. Pendidikan Matematika. (PMT) 6. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PIPA)
34
ini
memiliki
35
7. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS). 8. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). 9. Manajemen Pendidikan Islam (MP).
B. Profil Mahasiswi FITK Mahasiswa FITK tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat namun juga dari daerah lainnya di luar Jawa. Sekolah asalnya pun berbeda-beda, ada yang berasal dari Madrasah Aliyah Negeri/Swasta dan Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta, juga dari SMK yang relevan. Selain itu mereka juga memiliki latar belakang perekonomian kelurga yang juga sangat bervariasi. Data ini dapat terlihat melalui sampel mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Sebagian besar mahasiswa PBI berasal dari Pulau Jawa dengan jumlah presentase 95.62% sedangkan yang dari luar Jawa adalah sebanyak 4.38%. Dilihat dari segi ekonomi 45.50% orang tua mahasiswa berprofesi sebagai wiraswastawan, 19.02% sebagai PNS, dan 9.78% berprofesi sebagai pegawai swasta, 11.57% berprofesi sebagai guru, sebagai petani sebanyak 4.48%, nelayan 0.26%, pensiunan 6.18% dan IRT (ibu rumah tangga) sebanyak 2.83%. 1 Mahasiswi FITK tahun angkatan 2008/2009 memiliki usia yang bervariatif, mulai dari 19 tahun hingga 21 tahun. Mahasiswi FITK yang berusia 20 tahun adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 71.93%, kemudian yang berusia 19 tahun sebanyak 19.30%, dan yang paling sedikit adalah mahasiswi FITK yang berusia 21 tahun yaitu sebanyak 8.77%. 1
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Kemahasiswaan, http://fitk-uinjkt.ac.id/index. php/kemahasiswaan, akses 23 Mei 2010.
36
Berdasarkan latar belakang pendidikan, mayoritas mahasiswi FITK berasal dari Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Negeri (MA/MAN) dengan presentase 45.61%, kemudian yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 35.10%, dari Pesantren sebanyak 17.54% dan yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1.75%. Hal ini disebabkan karena selama ini mahasiswa FITK direkrut melalui tiga jalur, yaitu melalui jalur SPBM Nasional, SPMB Lokal dan PMDK dengan proporsi sebagai berikut: SPMB Nasional 15%, Lokal 65% dan jalur PMDK 20%. Rata-rata mahasiswa FITK untuk menempuh jenjang pendidikan Sarjana (S1) dapat menyelesaikan studi mereka antara 4 sampai dengan 5 tahun. FITK memiliki pengalaman yang relatif lebih panjang dalam membina dan mengembangkan keilmuannya, khususnya ilmu-ilmu pendidikan, dan telah melahirkan lulusan yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, baik madrasah yang seolah menjadi otoritas absolutnya, maupun sekolah umum. Terhitung sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2007, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan telah meluluskan sebanyak 1.433 mahasiswa dengan rata-rata masa studi 4.5 tahun atau selama sembilan semester hingga 5 tahun. Berdasarkan catatan dari jumlah tersebut kurang lebih 95% mendapatkan IPK di atas 3.00, 4% diatas 2.75 dan 1% kurang dari 2,75. 2
2
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Kemahasiswaan, http://fitk-uinjkt.ac.id/index. php/kemahasiswaan, akses 23 Mei 2010.
37
C. Jumlah Mahasiswi FITK Tahun Ajaran 2008/2009 Jumlah mahasiswi FITK lebih banyak dari pada mahasiswanya dan berdasarkan data yang diperoleh dari masing-masing jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, tahun ajaran 2008/2009 adalah berjumlah 191 mahasiswi dari 315 total mahasiswa dari tiga jurusan tersebut. Adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Jumlah mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2008/2009 Jurusan/Prodi
Perempuan
Laki-laki
Jumlah Mahasiswa
PAI
80 orang
89 orang
169 orang
PBI
67 orang
29 orang
96 orang
PGMI
44 orang
6 orang
50 orang
Total
191 orang
124 orang
315 orang
Sumber: Sekertaris jurusan PAI, PBI dan PGMI FITK UIN Syarif Hidayatullah
BAB IV ANALISIS DATA
A. Proses Jual Beli Busana Muslimah melalui Facebook Jual beli merupakan kegiatan saling menukarkan harta dengan harta melalui cara tertentu atau tukar menukar sesuatu yang diingini dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat sehingga dalam prosesnya berlangsung komunikasi interpersonal antara penjual (komunikator) dan pembeli (komunikan). Komunikasi interpersonal dinilai berhasil apabila adanya umpan balik yang diberikan oleh komunikan sehingga komunikasi berlangsung secara dialogis dan umpan balik timbul apabila pesan dari komunikator telah diterima oleh komunikan. Proses jual beli busana muslimah melalui facebook ini meliputi ketiga komponen tersebut yaitu komunikasi interpersonal, interaksi dialogis dan pesan baik berupa bahasa ataupun gambar (foto) yang akan dianalisis dan dideskripsikan sebagai berikut: 1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang berupa lambang-lambang antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik. Pada tabel 3 berikut ini dapat dilihat bagaimana komunikasi interpersonal yang terjalin antara on-line shop busana muslimah selaku komunikator dan mahasiswi FITK pengguna facebook
38
39
selaku komunikan dalam proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui facebook. Tabel 3. Komunikasi Interpersonal Pilihan Jawaban No.
Pernyataan STS
TS
S
SS
Skor
Ranking
1
On-line shop selalu memberitahu saya setiap ada model busana muslimah yang baru.
0
2
148
95
245
6
2
On-line shop busana muslimah di facebook menawarkan barang kepada saya melalui layanan chatting atau wall atau pesan inbox.
0
0
120
135
255
5
3
Setiap kali saya on-line, tidak jarang online shop yang menawarkan busana muslimah secara langsung kepada saya melalui layanan chatting.
0
0
104
155
259
2
4
Saya menerima foto busana muslimah dengan gambar yang jelas dan tidak buram.
0
0
100
160
260
1
5
Saya tertarik dengan busana muslimah yang ditawarkan oleh on-line shop
0
0
112
145
257
4
6
Saya selalu membalas pesan yang diberikan oleh on-line shop, baik berupa pesan inbox ataupun chatting.
0
0
104
155
259
3
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi dengan skor 260 terdapat pada pernyataan yang mengungkapkan bahwa responden menerima foto busana muslimah dengan gambar yang jelas dan tidak buram. Hal ini menyatakan bahwa pesan berupa foto busana muslimah yang diberikan oleh on-line shop selaku komunikator sesuai dengan pesan yang diterima oleh responden selaku komunikan sehingga tidak terjadi
40
salah paham dalam proses komunikasi tersebut karena adanya kesesuaian pengertian. Responden menerima pesan berupa foto busana muslimah dengan jelas dan tidak buram sehingga menimbulkan adanya pengertian bersama (mutual understanding) antara komunikator dan komunikan sehingga saat on-line shop mencoba untuk menawarkan busana muslimahnya secara langsung melalui pesan chatting, responden selalu membalas pesan yang diberikan oleh on-line shop tersebut. Diduga on-line shop dan responden memiliki kesesuaian dalam menginterpretasikan pesan dan kesenangan bersama pada satu pembahasan saat berkomunikasi sehingga terjadi komunikasi yang lancar karena on-line shop ataupun responden saling membalas pesan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jallaluddin Rahmat bahwa komunikasi interpersonal dianggap lancar terjadi apabila dalam proses komunikasi yang dilakukan komunikator dan komunikan berjalan secara efektif karena adanya satu kesenangan bersama. 1 Namun tidak semua on-line shop busana muslimah yang selalu memberitahu jika ada model busana muslimah yang baru karena berdasarkan hasil yang telah diperoleh bahwa pernyataan mengenai on-line shop selalu memberitahu setiap ada model busana muslimah yang baru mendapat skor terendah yaitu sebanyak 245. Hal ini diduga karena on-line shop busana muslimah di facebook memiliki banyak model busana muslimah dan banyak pengikutnya sehingga on-line shop tidak dapat 1
Jallaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. 23, h. 118.
41
memberitahu satu persatu setiap model busana muslimah kepada setiap pengikutnya yang jumlahnya tidak sedikit. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh on-line shop busana muslimah kepada responden selaku komunikan dalam proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui facebook adalah efektif. On-line shop dan responden saling memberikan umpan balik karena kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator sebagaimana yang dikatakan oleh Soenarjo dan Djoenarsih S. Soenarjo. 2 Responden disini memberikan efek yang sesuai dengan keiinginan komunikator yaitu responden tertarik dengan busana muslimah yang ditawarkan dan memberikan respon dengan cara selalu membalas pesan yang diberikan komunikator baik berupa pesan inbox ataupun chatting.
2. Interaksi Dialogis Interaksi dialogis yang dimaksud adalah adanya umpan balik atau feed back yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) secara bergantian. Komunikan memberikan feed back terhadap pesan yang telah diberikan oleh komunikator melalui layanan pesan yang tersedia di facebook dan komunikator memberikan tanggapan atas feed back yang diberikan komunikan sehingga interaksi berlangsung secara dialogis. Interaksi 2
Soenarjo dan Djoenarsih S. Soenarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h. 25.
42
dialogis yang terjadi antara komunikator dan komunikan dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Interaksi Dialogis antara Komunikator dan Komunikan Pilihan Jawaban No.
Pernyataan STS
TS
S
SS
Skor
Ranking
7
Saya sering memberikan komentar pada foto busana muslimah yang ditawarkan oleh on-line shop di facebook.
0
0
120
135
255
5
8
Saya mengirimkan pesan inbox atau SMS kepada on-line shop untuk sekedar bertanya tentang spesifikasi barang atau memesan busana muslimah.
0
0
132
120
252
6
9
Ketika on-line shop busana muslimah di facebook memberikan pesan chatting kepada saya, saya membalas chattingannya.
1
12
112
110
235
7
10
Saya tidak keberatan memberikan komentar atau membalas pesan-pesan yang diberikan on-line shop kepada saya.
0
0
68
200
268
2
11
Tidak jarang saya menyukai dan memuji busana muslimah yang ditawarkan online shop di facebook.
0
0
108
150
258
4
12
Setiap saya bertanya mengenai busana muslimah yang ditawarkan baik melalui komentar, pesan inbox ataupun SMS, online shop tersebut selalu membalas pesan yang saya berikan.
0
0
64
205
269
1
13
On-line shop tidak segan-segan memberikan penjelasan kepada saya.
0
0
68
200
268
3
Berdasarkan tabel di atas, pernyataan bahwa setiap responden bertanya mengenai busana muslimah yang ditawarkan on-line shop melalui komentar, pesan inbox ataupun SMS, on-line shop tersebut selalu
43
membalas pesan yang diberikannya mendapatkan skor tertinggi sebanyak 269. Hal ini diduga on-line shop selaku penjual ingin memberikan pelayanan yang sebaik mungkin agar pembeli busana muslimah yang ditawarkannya tidak kecewa dan tidak merasa tertipu membeli barangnya melalui facebook. Sedangkan skor terendah 235 terdapat pada pernyataan “Ketika online shop busana muslimah di facebook memberikan pesan chatting kepada saya, saya membalas chatting-annya”. Pada tabel dapat dilihat bahwa beberapa responden tidak membalas pesan chatting yang diberikan oleh on-line shop busana muslimah di facebook, ini diduga pada saat bersamaan on-line shop mengirimkan pesan chatting, responden juga sedang melakukan chatting dengan temannya yang lain sehingga tidak membalas pesan chatting tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, dapat digambarkan bahwa on-line shop selalu memberikan penjelasan serta membalas pesan yang diberikan oleh responden, baik berisi pertanyaan tentang spesifikasi barang atau hanya sekedar berkomentar dan memuji busana muslimah yang ditawarkannya. Responden selaku komunikan juga tidak keberatan memberikan komentar atau membalas pesan-pesan yang diberikan on-line shop dengan sering memberikan komentar pada foto-foto busana muslimah yang ditawarkan kepadanya. Facebook adalah website jejaring sosial yang memungkinkan adanya interaksi antara anggota atau pengikut dari website tersebut secara penuh dan merupakan website yang paling banyak dikunjungi di beberapa
44 Negara termasuk di Indonesia. 3 Dari segi komunikasi interpersonal, situasi dalam komunikasi interpersonal memungkinkan adanya interaksi antara komunikator dan komunikan yang berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi interpersonal yang menunjukkan terjadinya interaksi. 4 Sesuai dengan teori tersebut maka dapat disimpulkan apabila interaksi yang dilakukan antara komunikator dan komunikan dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook sangat memungkinkan dan merupakan interaksi yang berlangsung secara dialogis. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang terjadi pada proses jual beli busana muslimah melalui facebook adalah komunikasi interpersonal yang mana komunikator selaku on-line shop dan komunikan selaku responden melakukan interaksi dengan cara mengirimkan pesan dan saling membalas pesan yang diberikan baik berupa pesan inbox, chatting ataupun Short Message Service (SMS) sehingga tercipta interaksi dialogis antara komunikator dan komunikan.
3. Pesan berupa Bahasa dan Gambar (Foto) Pesan yang diberikan oleh komunikator (on-line shop busana muslimah di facebook) kepada komunikan (responden) dapat berupa pesan bahasa dan pesan gambar atau foto busana muslimah. Pada tabel 5 berikut
3
Eri Tri Stiyanto, 10 Website Social Networking Terpopuler, http://www.blogcatalog. com/search/frame?term=kondisi%20sosial&id=3319e8bc2770abfa0ef02ec0f16f66fa, akses 12 Februari 2010. 4 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. Ke-3, h. 60.
45
ini akan diterangkan mengenai pesan bahasa dan pesan gambar yang diberikan komunikator kepada komunikan dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook. Tabel 5. Pesan berupa Bahasa dan Gambar (Foto) Pilihan Jawaban No.
Pernyataan STS
TS
S
SS
Skor
Ranking
14
Bahasa yang digunakan on-line shop busana muslimah di facebook komunikatif dan mudah dipahami.
0
0
164
80
244
2
15
Gambar (foto) busana muslimah yang ditawarkan melalui facebook jelas atau tidak buram.
0
0
156
90
246
1
16
On-line shop mengemas foto busana muslimah tersebut secara menarik.
0
0
184
55
239
4
17
Saya mengerti dengan bahasa yang disampaikan oleh on-line shop busana muslimah di facebook.
0
0
180
60
240
3
18
Saya tidak mengerti dengan penjelasan yang diberikan on-line shop kepada saya.
25
204
2
0
231
5
Pada tabel 5 mengenai pesan yang diberikan komunikator kepada komunikan baik berupa pesan bahasa maupun pesan gambar, dapat dilihat bahwa pernyataan mengenai gambar (foto) busana muslimah yang ditawarkan melalui facebook jelas atau tidak buram mendapatkan skor tertinggi yaitu sebesar 246. Hal ini diduga karena komunikator selaku penjual busana muslimah menggunakan foto busana muslimah yang terbaik dengan kualitas gambar yang bagus sehingga foto busana muslimah yang ditawarkan melalui facebook tersebut terlihat dengan jelas atau tidak buram.
46
Mayoritas responden menjawab bahwa mereka mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh on-line shop kepada mereka namun pernyataan bahwa responden tidak mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh on-line shop mendapatkan skor terendah dari pada skor pernyataan lainnya. Berdasarkan hasil tersebut diduga responden sebagai komunikan baru mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh on-line shop setelah beberapa kali diberi penjelasan sehingga yang memberikan jawaban sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut hanya beberapa responden saja. Responden menyetujui bahwa bahasa yang digunakan oleh on-line shop busana muslimah yang ada di facebook komunikatif dan mudah dipahami serta pesan gambar yang berupa foto terlihat dengan jelas, sehingga
menyebabkan
understanding)
antara
terjadinya komunikator
pengertian dengan
bersama
komunikan.
(mutual Hal
ini
sebagaimana yang diungkapkan oleh Jallaludin Rahmat dalam Psikologi Komunikasi, pengertian yang artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator 5 . Jadi responden menerima pesan dari on-line shop baik berupa pesan bahasa atau pun pesan gambar sesuai dengan pesan yang dimaksudkan on-line shop sehingga tidak terjadi salah paham dan keduanya sama-sama saling mengerti pesan dalam komunikasi tersebut.
5
23, h. 13.
Jallaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet.
47
B. Respon Mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya ada kegiatan
komunikasi
penyampaian
pesan
dari
komunikator
kepada
komunikan. Komunikator dalam hal ini adalah on-line shop busana muslimah yang ada di facebook dan komunikannya adalah mahasiswi FITK pengguna facebook. Respon mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook meliputi respon kognitif, afektif dan konatif yang akan dianalisis dan dideskripsikan sebagai berikut: 1. Respon Kognitif Respon kognitif adalah apa yang diketahui oleh mahasiswi FITK selaku responden mengenai proses jual beli busana muslimah melalui facebook dengan indikator pengetahuan tentang tata cara yang dilakukan dalam jual beli busana muslimah melalui facebook. Untuk lebih jelasnya lagi, data tersebut dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Respon Kognitif Mahasiswi FITK Pilihan Jawaban No.
Pernyataan
19
Saya mengetahui bila pemesanan busana muslimah melalui on-line shop di facebook dengan cara SMS ke nomor bersangkutan atau kirim pesan melalui inbox. Saya tidak tahu jika pembayaran jual beli busana muslimah melalui facebook dengan cara transfer ke rekening bersangkutan. Busana muslimah yang dipesan akan dikirim melalui jasa pengiriman barang tanpa bertemu dengan penjual (pemilik on-line shop busana muslimah)
20
21
Skor
Ranking
40
236
10
2
1
232
12
108
140
252
7
STS
TS
S
SS
0
0
196
20
212
0
4
48
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Saya dapat bertanya tentang spesifikasi busana muslimah yang ditawarkankan on-line shop di facebook melalui aplikasi chatting langsung dengan penjual. Saya mengetahui bahwa saya harus bergabung terlebih dahulu agar dapat berinteraksi langsung dengan penjual. Saya mengetahui tata cara pembelian busana muslimah melalui facebook karena sebelumnya on-line shop tersebut memberikan penjelasan yang lengkap. Setelah saya mentransferkan biaya yang harus saya bayar, saya harus mengkonfirmasi ke on-line shop busana muslimah tersebut agar barang segera dikirimkan. Saya mengetahui bahwa busana muslimah yang saya beli tidak dapat langsung saya terima, namun harus menunggu beberapa hari. Saya mengetahui jika biaya pengiriman barang ditanggung oleh saya selaku pembeli Setelah barang sampai, saya harus mengkonfirmasi penerimaan barang kepada on-line shop tersebut baik melalui SMS, chatting, kirim pesan di dinding (wall) ataupun inbox. Saya mengetahui jika On-line shop busana muslimah menawarkan produknya secara langsung melalui aplikasi chatting yang tersedia di facebook. Saya harus meng-klik terlebih dahulu foto busana muslimah yang ingin saya lihat.
0
0
108
150
258
5
1
2
92
160
255
6
0
0
80
185
265
2
0
0
84
180
264
4
0
0
80
185
265
3
0
0
64
205
269
1
1
4
160
70
235
11
0
4
144
95
243
9
0
0
160
85
245
8
Berdasarkan tabel 6 di atas, skor tertinggi yaitu sebanyak 269 menyatakan bahwa responden selaku pembeli mengetahui jika biaya pengiriman barang ditanggung olehnya. Hal ini menggambarkan responden telah mengetahui ketentuan tersebut apabila melakukan jual beli busana muslimah melalui facebook. Sedangkan skor terendah dengan nilai
49
232 menyatakan bahwa tidak tahu jika pembayaran jual beli busana muslimah
melalui
facebook
dengan
cara
transfer
ke
rekening
bersangkutan. Hal tersebut diduga on-line shop kurang memberikan informasi mengenai cara pembayaran dengan jelas sehingga ada beberapa responden yang menyetujui pernyataan tersebut. Jual beli secara on-line seperti halnya jual beli busana muslimah melalui facebook telah banyak diketahui masyarakat bahwa jual beli semacam ini tidak dilakukan secara face to face (tatap muka). Tidak adanya saling bertemu antara penjual dan pembeli menyebabkan pembeli hanya dapat melihat barang yang diperjualbelikan melalui foto yang disediakan oleh on-line shop tersebut, memesan dan membayarnya terlebih dahulu baru mendapatkan barang yang dibeli. Pembayarannya pun berbeda dengan jual beli secara umum yang antara penjual dan pembeli bertemu langsung, disini pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke rekening on-line shop tersebut dan barang yang dibeli pun tidak dapat langsung diterima namun harus menunggu beberapa hari karena barang dikirim melalui jasa pengiriman barang yang mana biaya pengirimannya pun ditanggung oleh pembeli. Pada tabel 6 mengenai respon kognitif mahasiswi FITK terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook, dapat dilihat apabila responden mengetahui jika biaya pengiriman barang yang dibeli ditanggung oleh responden selaku pembeli karena sebelumnya on-line shop tersebut telah memberikan penjelasan terlebih dahulu. Responden juga mengetahui apabila busana muslimah yang dibeli tidak dapat
50
langsung diterima namun harus menunggu beberapa hari dahulu karena setelah responden mengkonfirmasi pembayaran, barulah busana muslimah yang dibeli melalui proses pengiriman barang dengan jasa pengiriman barang yang telah ditentukan sebelumnya sehingga antara penjual dan pembeli tidak dapat bertemu langsung. Busana muslimah yang diperjualbelikan dalam jual beli melalui facebook hanya berupa foto-foto beraneka ragam model busana yang mana responden harus meng-klik terlebih dahulu foto busana muslimah yang ingin dilihatnya dan pernyataan ketiga puluh pada tabel di atas mengungkapkan bahwa responden telah mengetahui ketentuan tersebut. Responden harus mengkonfirmasi penerimaan barang kepada on-line shop setelah busana muslimah yang dibeli telah sampai di tangannya, baik melalui SMS, pesan chatting, kirim pesan di dinding (wall) ataupun inbox. Namun berdasarkan hasil yang diperoleh, beberapa responden tidak mengetahui
hal
tersebut
sehingga
beberapa
dari
mereka
tidak
mengkonfirmasi penerimaan barang kepada on-line shop tersebut dan hal ini diduga responden mengira jika urusannya dengan on-line shop telah selesai karena busana muslimah yang dibelinya telah ia terima. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa responden mengetahui tentang tata cara pembelian busana muslimah melalui facebook yang ketentuannya berbeda dengan jual beli pada umumnya namun responden kurang mengerti mengenai tata cara pembayaran yang harus dilakukan. Hal ini ditunjukan melalui pernyataan yang telah diberikan oleh responden seperti responden selaku pembeli
51
mengetahui jika biaya pengiriman barang ditanggung olehnya, responden mengetahui tata cara pembelian busana muslimah melalui facebook karena sebelumnya on-line shop tersebut memberikan penjelasan yang lengkap, mengetahui bahwa busana muslimah yang saya beli tidak dapat langsung diterima, namun harus menunggu beberapa hari, setelah mentransferkan biaya yang harus dibayarkan, responden harus mengkonfirmasi ke on-line shop busana muslimah tersebut agar barang segera dikirimkan, responden dapat bertanya tentang spesifikasi busana muslimah yang ditawarkankan on-line shop di facebook melalui aplikasi chatting langsung dengan penjual, mengetahui bahwa responden harus bergabung terlebih dahulu agar dapat berinteraksi langsung dengan penjual serta pernyataanpernyataan lainnya yang menimbulkan pengetahuan responden mengenai tata cara yang dilakukan dalam jual beli busana muslimah melalui facebook.
2. Respon Afektif Respon afektif adalah apa yang dirasakan responden selaku komunikan terhadap pesan yang diberikan komunikator dengan indikator perasaan mengenai pesan yang diberikan komunikator baik berupa pesan bahasa ataupun pesan gambar (foto) yang dimunculkan melalui sikap berupa menyetujui/tidak menyetujui pesan komunikator tersebut. Respon afektif yang diberikan mahasiswi FITK terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook bervariatif, karena apa yang
52
dirasakan oleh setiap orang tentulah berbeda. Adapun respon afektif mahasiswi FITK adalah sebagai berikut: Tabel 7. Respon Afektif Mahasiswi FITK Pilihan Jawaban No.
Pernyataan
Skor
Ranking
205
269
1
72
195
267
3
0
76
190
266
4
105
132
6
0
243
8
Saya merasa terganggu apabila ada online shop yang menandai saya pada salah satu foto busana muslimah yang mereka jual. Menurut saya, tampilan foto busana muslimah yang ditawarkan oleh on-line shop di facebook dikemas secara menarik dengan penambahanpenambahan gambar, warna serta model peraganya yang cantik. Menurut saya, foto busana muslimah yang ditawarkan on-line shop di facebook tidak jelas (buram) gambarnya.
85
124
6
6
221
10
0
0
76
190
266
5
70
172
0
0
242
9
Saya lebih senang melihat foto-foto busana muslimah yang ditawarkan online shop di facebook melalui komputer/laptop daripada melalui HP karena foto menjadi kecil dan tidak terlihat jelas.
0
0
164
80
244
7
STS
TS
S
SS
Saya selalu melihat foto-foto busana muslimah yang ditawarkan on-line shop tersebut karena model busananya bagusbagus. Foto busana muslimah yang ditawarkan sesuai dengan spesifikasi barang yang dijelaskan.
0
0
64
0
0
33
Bahasa yang digunakan on-line shop di facebook dalam menawarkan busana muslimah yang dijualnya sopan dan tidak memaksa, sehingga saya berminat membelinya.
0
34
Saya tidak senang ketika ada on-line shop busana muslimah yang menawarkan produknya secara langsung melalui chatting, karena mengganggu obrolan saya dengan teman facebook.
35
31
32
36
37
38
53
39
40
Saya tidak merasa tertipu melakukan jual beli busana muslimah melalui Facebook karena barang yang ditawarkan sesuai dengan spesifikasi yang telah dijelaskan Menurut saya, pelayanan yang diberikan penjual (on-line shop busana muslimah) di Facebook cepat dalam memberi tanggapan dan jelas dalam menginformasikan barang yang ditawarkannya.
0
0
96
165
261
6
0
0
68
200
268
2
Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa skor tertinggi yaitu 269 terdapat pada pernyataan mengenai responden selalu melihat foto-foto busana muslimah yang ditawarkan on-line shop tersebut karena model busananya bagus-bagus. Skor terendah 221 terdapat pada pernyataan bahwa responden merasa terganggu apabila ada on-line shop yang menandainya pada salah satu foto busana muslimah yang mereka jual. Berdasarkan hal tersebut, diduga jika responden menyukai modelmodel busana muslimah yang ditawarkan oleh on-line shop di facebook karena selalu melihat foto-foto busana milik mereka, namun responden merasa keberatan jika mereka ditandai pada salah satu foto dari on-line shop tersebut. Hal ini diduga responden merasa risih karena apabila responden ditandai pada salah satu foto busana muslimah tersebut, maka setiap ada pemberitahuan adanya komentar di foto tersebut dengan otomatis pemberitahuannya pun masuk ke dalam kotak pemberitahuan responden. Menurut tabel di atas, responden menyetujui bahwa on-line shop busana muslimah di facebook memberikan pelayanan yang cepat dalam memberikan tanggapan dan jelas dalam menginformasikan barang yang
54
ditawarkannya, foto busana muslimah yang ditawarkan juga sesuai dengan spesifikasi yang dijelaskan serta bahasa yang digunakan on-line shop di facebook dalam menawarkan busana muslimah yang dijualnya sopan dan tidak memaksa sehingga responden berminat untuk membelinya. Hal ini disebabkan karena kemajuan suatu usaha tidak terlepas dari peranan konsumen sehingga sangat diperlukan jalinan komunikasi dan interaksi antara penjual dan pembeli sebagaimana yang diungkapkan oleh Jubilee Enterprise dalam Facebook untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) 6 , sehingga on-line shop selaku komunikator berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pembelinya. Jalinan komunikasi dan interaksi tersebut diberikan oleh on-line shop berupa menawarkan langsung kepada responden melalui layanan chatting dan memberikan pelayanan dan tanggapan yang cepat serta memberikan penjelasanpenjelasan kepada responden selaku konsumen dan responden pun menyikapinya dengan selalu melihat foto-foto busana muslimah yang ditawarkan on-line shop tersebut.
3. Respon Konatif Respon konatif adalah apa yang dilakukan responden terhadap pesan yang diberikan oleh komunikator dengan indikator tindakan untuk memberikan umpan balik kepada komunikator baik berupa komentar, pesan inbox, SMS, ataupun chatting dan tindakan untuk membeli busana muslimah yang ditawarkan melalui facebook. 6
Jubilee Enterprise, Facebook untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah), (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h. 101.
55
Tabel 8. Respon Konatif Mahasiswi FITK Pilihan Jawaban No.
Pernyataan STS
TS
S
SS
Skor
Ranking
41
Saya langsung melihat foto busana muslimah dari on-line shop yang ada di facebook yang mana saya ditandai di dalamnya.
0
8
120
115
243
5
42
Saya memberikan komentar mengenai busana muslimah yang ditawarkan pada kolom yang tersedia di bawah foto.
0
0
136
115
251
4
43
Saya selalu membalas pesan yang dikirimkan on-line shop busana muslimah walaupun saya belum tentu membeli barang yang ditawarkannya.
0
0
104
155
259
1
44
Saya memesan busana muslimah melalui Facebook dengan cara mengirim pesan lewat SMS, inbox atau chatting langsung dengan penjual toko on-line tersebut.
0
0
108
150
258
2
45
Saya mengkonfirmasi penerimaan barang kepada on-line shop tersebut baik melalui SMS, chatting, kirim pesan di dinding (wall) ataupun inbox.
0
0
112
145
257
3
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor tertinggi yaitu 259 terdapat pada pernyataan bahwa responden selalu membalas pesan yang dikirimkan on-line shop busana muslimah walaupun responden belum tentu membeli barang yang ditawarkannya. Hal ini diduga responden melakukan hal tersebut karena responden berusaha untuk menghormati usaha yang telah dilakukan oleh on-line shop tersebut. Skor terendah dengan skor 243 terdapat pada pernyataan bahwa responden langsung melihat foto busana muslimah dari on-line shop yang
56
ada di facebook yang mana saya ditandai di dalamnya. Hal ini diduga responden sedang on-line di facebook melalui handphone yang menyebabkan foto terlihat lebih kecil sehingga beberapa responden tidak langsung melihat foto busana muslimah yang mana ia ditandai di dalam foto tersebut. Dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook terjadi komunikasi interpersonal yang mana dalam proses komunikasi itu komunikator komunikan
berupaya memberikan
untuk
mempengaruhi
umpan
balik
komunikan
seperti
yang
sehingga diinginkan
komunikator. Terlihat bahwa on-line shop selaku komunikator dapat mempengaruhi responden untuk memberikan umpan balik seperti yang diinginkan komunikator karena responden selalu membalas pesan yang dikirimkan oleh on-line shop busana muslimah dan responden memesan dan mengkonfirmasi penerimaan busana muslimah melalui Facebook dengan cara mengirim pesan lewat SMS, inbox atau chatting langsung dengan penjual toko on-line tersebut. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa responden memberikan tindakan yang positif terhadap pesan yang diberikan on-line shop, hal ini ditimbulkan melalui responden selalu membalas pesan yang dikirimkan on-line shop busana muslimah walaupun responden belum tentu membeli barang yang ditawarkannya, responden memesan busana muslimah melalui Facebook dengan cara mengirim pesan lewat SMS, inbox atau chatting langsung dengan penjual toko online tersebut. Responden juga mengkonfirmasi penerimaan barang kepada
57
on-line shop tersebut baik melalui SMS, chatting, kirim pesan di dinding (wall) ataupun inbox, selain itu memberikan komentar mengenai busana muslimah yang ditawarkan pada kolom yang tersedia di bawah foto dan langsung melihat foto busana muslimah dari on-line shop yang ada di facebook yang mana responden ditandai di dalam foto tersebut.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan mengenai respon mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah terhadap proses jual beli busana muslimah melalui facebook, yaitu: Standar deviasi Tinggi:
Respon kognitif
Respon afektif
Respon konatif
53
44,7
22,3
-
-
-
-
-
-
rata-rata ≥ 1.4 Sedang: rata-rata = 1.4 Rendah: rata-rata ≤ 1.4
Dari perhitungan standar deviasi dihasilkan jumlah 1,4 sebagai penentu respons yang diberikan tinggi, sedang atau rendah. Jika responnya tinggi nilai mean respon lebih besar dari pada standar deviasi yang bernilai 1,4, jika sedang nilai mean sama dengan 1,4 dan rendah jika nilai mean lebih kecil dari 1,4. Berdasarkan hasil di atas, maka respon kognitif, afektif dan konatif yang diberikan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN terhadap proses jual beli busana muslimah yang dilakukan melalui facebook adalah tinggi karena nilai meannya lebih besar dari nilai standar deviasi yang telah ditentukan.
58
59
B. Saran Penulis menyarankan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu di antaranya: 1. Bagi mahasiswi FITK UIN Syarif Hidayatullah selaku pembeli dan on-line shop busana muslimah di facebook selaku penjual, komunikasi interpersonal yang dilakukan dalam proses jual beli busana muslimah melalui facebook haruslah menimbulkan umpan balik dan berlangsung secara
dialogis
agar
terjalin
satu
pengertian
bersama
(mutual
understanding) sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. 2. Bagi on-line shop busana muslimah di facebook, saat ini tidak sedikit online shop busana muslimah yang memanfaatkan facebook sebagai sarana jual beli di dunia maya sehingga diperlukan kreativitas, inovasi, dan keunggulan-keunggulan berbeda agar dapat bersaing dengan on-line shop yang lainnya di facebook.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Alatas, Alwi. Revolusi Jilbab. Jakarta: Al-I’tishom, 2001. Anggoro, Sulistyo et.al. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia. Solo: Delima, 1998. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1993. Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada 2005. Dagum, Save D. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan, 1997. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999. . Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003. Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004. Ichsan, Ace M. Facebook dan 10 Situs Gaul Terpopuler. Jakarta: Kriya Pustaka, 2009. Jubilee Enterprise. 101 Aplikasi Facebook Terdahsyat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009. Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Rahmat, Jallaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. . Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996. Rasjid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 1998. Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007.
60
61
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai edisi Revisi. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006. Soehartono, Irwan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainya. Bandung : Rosdakarya, 2004. Soenarjo et.al. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Liberty, 1983. Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo, 2006. Suswanto, Shaven S. Mendulang Uang di Facebook. Jakarta: Cyan Publisher, 2009. Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : UGM, 1996. Yunus, Muhammad. Islam dan Kewirausahaan Inovatif. Malang: UIN-MALANG PRESS, 2008.
Website: Danaonlen, Definisi Jual Beli Online, http://danaonlen.blogspot.com/2009/10/ definisi-jual-beli-online.html, akses 19 Februari 2010. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Kemahasiswaan, http://fitkuinjkt.ac.id/ index.php/kemahasiswaan, akses 23 Mei 2010. Muslimin, Zumrotul, Selamat Datang di Dunia Facebook, http://berita.liputan6. com/mendalam/201002/263299/Selamat.Datang.di.Dunia.Facebook, akses 14 Februari 2010. Perambahan, Adnan, Facebook: Data dan Fakta Sejarah, http://www.asalusul. com/2009/03/facebook-data-dan-fakta-sejarah.html, akses 12 Februari 2010. Stiyanto, Eri Tri, 10 Website Social Networking Terpopuler, http://www.blog catalog.com/search/frame?term=kondisi%20sosial&id=3319e8bc2770abf0 ef02ec0f16f66fa, akses 12 Februari 2010. Widiyastuti, Sri, Busana Muslim, http://muslimahberjilbab.blogspot.com/2005/03/ busana-muslim-identitasdiri-muslimah.html, akses 20 Februari 2010. _____________, Facebook, http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook, akses 13 Februari 2010.