KEPUASAN KERJA PETUGAS OPERATOR KK SIAK DALAM PELAKSANAAN KERJA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANJUNGPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Oleh : RATNA NINGSIH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
KEPUASAN KERJA PETUGAS OPERATOR KK SIAK DALAM PELAKSANAAN KERJA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANJUNGPINANG RATNA NINGSIH Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH ABSTRAK Tugas seorang pegawai akan berjalan optimal jika dapat diupayakan adanya kepuasan kerja pegawai dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan, karena jika pegawai sudah merasakan adanya kepuasan kerja dalam pelaksanaan tugas maka kemampuan kerja pegawai, keterampilan kerja yang dimiliki dan sarana dan prasarana kerja yang ada itu akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan kerja yang dilakukan. Bahkan akhirnya dapat berdampak kepada tingkat absensi pegawai, semangat kerja pegawai, keluhan-keluhan dan masalah-masalah personalia lainnya. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang dalam penginputan data kependudukan di Kota Tanjungpinang harus mampu menciptakan suasana yang nyaman mengingat beragam dan banyaknya petugas operator yang akan menginput data tersebut melalui serangkaian langkah- langkah yang strategik sehingga setiap operator merasakan kepuasan kerja secara menyeluruh serta diiringi dengan rasa kesadaran, tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan, agar diperoleh perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja. Dari hasil pengamatan dilapangan masih banyak petugas operator yang tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui Kepuasan Kerja Petugas Operator Kartu Keluarga Sistem Administrasi Kependudukan dalam Pelaksanaan Kerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Dalam pembahasan skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan teori Kreitner dan Kinichi (dalam Wibowo:2012:504). Informan dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, khususnya mengenai hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya maka selanjutnya dapat dirumuskan bahwa. Petugas Operator Kartu Keluarga Sistem Administrasi Kependudukan Dalam Pelaksanaan Kerja Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang belum mencapai kepuasan kerja sehingga para pegawai merasakan banyak yang harus diperbaiki guna meningkatkan kinerja pegawai pada Petugas Operator Kartu Keluarga Sistem Administrasi Kependudukan. Kata Kunci : Kepuasan Kerja.
1
OFFICER JOB SATISFACTION KK SIAK OPERATOR IN WORKING IN THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRY CITY TANJUNGPINANG Ratna Ningsih Students of Administrative Science State, FISIP, UMRAH ABSTRACT The job of an employee would be optimal if it can be pursued their job satisfaction of employees in the implementation of the tasks performed, as if the employee had felt the presence of job satisfaction in the discharge of the employee's ability, work skills possessed and the infrastructure of the existing work that will provide benefits in the implementation of the work done. Even ultimately can affect the level of employee absenteeism, employee morale, complaints and other personnel issues. Department of Population and Civil Registration Tanjungpinang as a The population data inputting Tanjungpinang should be able to create a comfortable atmosphere and a number of officers given the variety of operators who will enter the data through a series of strategic steps so that each operator overall job satisfaction and accompanied by a sense of awareness, responsibility and high loyalty to work, in order to obtain the best ratio between effort and results. From the observation field officers are still many operators who do not carry out their duties to the fullest. It can be seen from the empty room operators and complaints from the public regarding the delay in the issuance of the Population Administration System Family Card when this program has been started since 2008 until today. The purpose of this research is essentially to determine Officers Job Satisfaction Family Card Operators in the Population Administration System Implementation Work in the Department of Population and Civil Registration Tanjungpinang. In the discussion of this thesis uses descriptive qualitative research and using the theory Kreitner and Kinichi (in Wibowo: 2012: 504). Informants in this study were taken using snowball sampling technique. Data analysis techniques used in this research is descriptive qualitative data analysis techniques. Based on the description that has been described, in particular on the results of previous research done then the next can be formulated that. Officers Operator Population Administration System Family Card In The Working Implementation of Population and Civil Registration Tanjungpinang not achieve job satisfaction so that the employees feel a lot to be improved in order to improve employee performance Officer Operator Population Administration System Family Card. Keywords : Job Satisfaction.
2
KEPUASAN KERJA PETUGAS OPERATOR KK SIAK DALAM PELAKSANAAN KERJA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANJUNGPINANG
kepatuhan (fairness), keseimbangan,
A. Latar Belakang Kedudukan
sumber
daya
etika dan kearifan (good Judgement)
manusia di dalam organisasi sangat
serta haruslah efektif dan efisien dan
penting
dibutuhkan
memuaskan masyarakat itu sendiri.
manajemen sumber daya manusia
Untuk itu perlu dicarikan jalan
agar
keluarnya
sehingga
pengelolaan
manusia
dapat
dengan
apa
sumber
daya
berjalan yang
sesuai
gejala yang ada sehingga dapat
diharapkan
menentukan langkah apa yang harus
organisasi. Organisasi mempunyai bentuk-
bentuknya
dengan melihat gejala-
sendiri
yang
diambil. Peranan
dari
pegawai
akan
jika
dapat
masing- masing mempunyai fungsi,
berjalan
tugas,
tertentu.
diupayakan adanya kepuasan kerja
Organisasi yang dimaksud disini
pegawai dalam pelaksanaan tugas
merupakan organisasi yang berada
yang dilakukan, karena jika pegawai
pada sektor pemerintahan negara,
sudah merasakan adanya kepuasan
yaitu
kerja dalam pelaksanaan tugas maka
dan
birokrasi
Birokrasi pelayan
struktur
pemerintahan.
pemerintahan masyarakat
responsive
dan
harus
sebagai
kemampuan
optimal
kerja
pegawai,
lebih
keterampilan kerja yang dimiliki dan
mencerminkan
sarana dan prasarana kerja yang ada
3
itu akan memberikan manfaat dalam
juga
pelaksanaan kerja yang dilakukan.
mengenai perlunya pegawai negeri
Bahkan akhirnya dapat berdampak
sipil yang lebih profesional, terampil,
kepada tingkat absensi pegawai,
terbuka
semangat kerja pegawai, keluhan-
pelayanan
keluhan
ditujukan agar aparatur pemerintah
dan
masalah-masalah
personalia lainnya. Perbaikan kemampuan
peningkatan para
pegawai
negeri sipil dewasa ini semakin menjadi
pusat
fungsinya
perhatian,
yang
melahirkan
dan
tuntutan
berorientasi
masyarakat,
kepada hal
ini
dapat menunjang dan berperan dalam
dan kerja
telah
sangat
karena strategis
pelaksanaan
pembangunan
yang
dilakukan. Posisi dan peranan pegawai dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat,
mengharapkan
agar
dalam
memberikan
pelayanan
setiap pegawai negeri sipil harus
kepada
masyarakat.
Kebutuhan
mempunyai kemampuan kerja yang
terciptanya para pegawai negeri sipil
tinggi, terampil, punya keahlian dan
yang
sikap yang baik, punya semangat
berkualitas,
profesional
efisien
semakin
dan
dirasakan
kerja
serta
mampu
untuk
misi,
visi,
sejalan dengan perubahan-perubahan
melaksanakan
yang
hasil
menyelenggarakan tugas dan fungsi
pembangunan dan dari perubahan
organisasi serta menjalankan semua
eksternal pada tingkat regional dan
aktivitas operasional organisasi yang
global.
kecenderungan
menjadi tanggung jawabnya dengan
umum dalam pertumbuhan ekonomi
baik, semua ini ditujukan agar
terjadi
Bahkan
sebagai
2
pegawai
dapat
pelayanan
yang
memberikan optimal
kepada
Pegawai
dan
organisasi
merupakan dua hal yang tidak bisa
masyarakat. Untuk dapat terlaksana
dipisahkan.
dengan baik peranan dari pegawai
peran utama dalam menjalankan roda
dalam pelaksanaan tugas-tugas serta
kehidupan
dalam pemberian pelayanan kepada
pegawai memiliki produktivitas dan
masyarakat, maka perlu di upayakan
motivasi kerja yang tinggi, maka laju
adanya
kepuasan
roda pun akan berjalan kencang,
dalam
pelaksanaan
kerja
pegawai
organisasi.
memegang
Apabila
yang
yang akhirnya akan menghasilkan
dilakukan. Sebab jika pegawai sudah
kinerja dan pencapaian yang baik
merasakan adanya kepuasan kerja
bagi organisasi. Hal semacam itu
dalam
pada
pelaksanaan
kemampuan
kerja
keterampilan
tugas
Pegawai
tugas,
maka
pegawai,
kerja yang dimiliki,
sarana dan prasarana kerja yang ada
akhirnya
berdampak
pada
kepuasan kerja yang menyangkut sikap
seseorang
mengenai
pekerjaannya.
itu akan memberikan manfaat dalam
Kepuasan itu tidak tampak serta
pelaksanaan kerja yang dilakukan.
nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam
Bahkan akhirnya dapat berdampak
suatu hasil pekerjaan. Salah satu
kepada tingkat absensi pegawai,
masalah yang sangat penting dalam
semangat kerja pegawai, keluhan-
bidang psikologi industri adalah
keluhan
mendorong pegawai untuk bekerja
dan
personalia lainnya.
masalah-masalah
dengan lebih produktif. Untuk itu, perlu diperhatikan agar pegawai
3
sebagai
penunjang
terciptanya
Tanjungpinang
untuk
dapat
produktivitas kerja dalam bekerja
mengutuskan petugas operator yang
senantiasa disertai dengan perasaan
akan
senang dan tidak terpaksa sehingga
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
akan tercipta kepuasan kerja para
Kota
pegawai.
akan
operator berjumlah 18 orang dengan
masing-masing
rincian setiap kelurahan mengutus 1
berbeda
Kepuasan pada
kerja
individu.
menginput
data
di
Tanjungpinang.
Dinas
Petugas
orang staf.
Pemerintah Kota Tanjungpinang
Dinas
Kependudukan
dan
melalui Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
sebagai server dalam penginputan
telah menerapkan Sistem Informasi
data
Administrasi Kependudukan ( SIAK
Tanjungpinang
) sejak tahun 2008. Selama kurun
menciptakan suasana yang nyaman
waktu tersebut Dinas Kependudukan
mengingat beragam dan banyaknya
sebagai
petugas
pusat
kependudukan
dari
database
belum
kependudukan
di
harus
operator
yang
Kota mampu
akan
bisa
menginput data tersebut melalui
menyiapkan Sumber Daya Manusia
serangkaian langkah- langkah yang
karena keterbatasan pegawai yang
strategik sehingga setiap operator
dimiliki,
Dinas
merasakan kepuasan kerja secara
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
menyeluruh serta diiringi dengan
Kota
rasa kesadaran, tanggung jawab dan
untuk
Tanjungpinang
itu
bekerjasama
dengan Kelurahan yang ada di Kota
loyalitas
yang
tinggi
terhadap
4
pekerjaan,
agar
diperoleh
penerbitan
KK
Siak
padahal
perbandingan terbaik antara usaha
program ini sudah dimulai sejak
dan hasil kerja.
tahun 2008 sampai saat ini. Hal ini di
Apabila diperhatikan tugas dari operator
cukup
sulit,
indikasi
adanya
permasalahan
petugas
kepuasan kerja petugas operator.
operator memiliki beban moril dan
Ada beberapa fenomena yang dapat
tanggung jawab yang sangat besar
dilihat yaitu:
dalam menginput data penduduk. Operator
ini
akan
berusaha
menginput
data
penduduk
1. Situasi ruangan operator yang kurang kondusif dilihat dari
yang
penataan ruang yang kurang
terjadi
tersusun rapi, udara yang
keterlambatan dalam pelayanan KK
pengap karena tidak adanya
Siak, belum lagi dibebani dengan
pendingin
adanya masyarakat yang ingin KK
ruangan yang sempit akan
tersebut cepat selesai karena keadaan
mempengaruhi
yang
pekerjaan petugas operator.
masuk
agar
tidak
mendesak.
pengamatan
Dari
dilapangan
hasil masih
2. Petugas
ruangan
dan
pada
operator
kurang
banyak petugas operator yang tidak
maksimal dalam menjalankan
menjalankan
tugasnya
tugasnya
dengan
dikarenakan
maksimal. Hal ini dapat dilihat dari
kurangnya perhatian
ruangan operator yang kosong dan
Kependudukan
terhadap
keluhan dari masyarakat mengenai
petugas operator.
Hal ini
keterlambatan
dapat
dalam
proses
diketahui
Dinas
dari
5
pernyataan petugas operator
Maka dari uraian gejala-
yang tidak mau identitasnya
gejala tersebut, maka penulis
dipublikasikan, petugas ini
tertarik
menyatakan
penelitian dengan mengangkat
Tahun
bahwa
2014
operator
ini
petugas
tidak
lagi
mendapatkan sebagaimana
untuk
tahun-
judul
“Kepuasan
penelitian:
Kerja
Operator
tahun
Pelaksanaan Kerja
Kk
Petugas
Siak
Dalam Di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan
3. Alat yang digunakan untuk data
Sipil Kota Tanjungpinang”
seperti
komputer sudah banyak yang rusak sehingga harus antri untuk
sebuah
melaksanakan
honor
sebelumnya.
menginput
untuk
menginput
B. Landasan Teoritis Dalam
berbagai
teori
yang
data
bertitik tolak dari anggapan dasar
tersebut, belum lagi masalah
bahwa suatu teori yang dikemukakan
petugas server yang jarang
merupakan suatu penjelasan dalam
berada
memperkuat suatu asumsi yang ada.
ditempat,
petugas kesulitan perubahan
sehingga
operator apabila data
akan ada
penduduk
Handoko
(2000:1993-1994)
mengemukakan
bahwa
kerja
(job
yang tidak bisa di entry oleh
keadaan
petugas operator.
menyenangkan
satisfaction)
kepuasan adalah
emosional
yang
atau
tidak
menyenangkan dari para pegawai
6
dalam
memandang
pekerjaan
pekerjaannya”.
Berdasarkan
mereka. Waktu/ lama penyelesaian
pendapat tersebut di atas, maka dapat
merupakan pencerminan perasaan
diambil suatu pemahaman bahwa
seseorang terhadap pekerjaannya. Ini
kepuasan kerja yaitu suatu perasaan
dapat
yang
dilihat
dari
sikap
positif
menyokong
tidak
pegawai terhadap pekerjaan dan
menyokong
segala sesuatu dilingkungannya. Jadi,
berhubungan dengan pekerjaannya
kepuasan
maupun dengan kondisi dirinya.
kerja
psikologis
menyangkut
individu
diri
dan pegawai
yang
didalam
Fathoni (2006:174), menyatakan
organisasi, yang diakibatkan oleh
bahwa “ kepuasan kerja adalah sikap
keadaan
dari
emosionil yang menyenangkan dan
dalam
mencintai pekerjaannya”. Sedangkan
yang
lingkungannya.
ia
rasakan Davis
Mangkunegara
(2000:117),
Tiffin
dalam
As”ad
(2003:104),
menyatakan bahwa “ pengertian
menyatakan bahwa “ kepuasan kerja
kepuasan
berhubungan erat dengan sikap dari
kerja
yaitu
perasaan
menyokong atau tidak menyokong
pegawai
yang
sendiri,
situasi
antara
pimpinan
dialami
pegawai
dalam
bekerja” Selanjutnya Wexley dan Yuki
terhadap
pegawai”.
pekerjaannya
kerja,
kerjasama
dengan
Berdasarkan
sesama pendapat
dalam Mangkunegara (2000:117),
tersebut di atas, maka dapat diambil
berpendapat bahwa “kepuasan kerja
suatu pemahaman bahwa, kepuasan
pegawai
kerja pegawai merupakan keadaan
merasakan
adalah
cara
pegawai
dirinya
atau
emosional
yang
dirasakan
oleh
7
seorang
pegawai,
sehubungan
yang tepat dan adil atas pemberian
yang
kompensasi kepada pegawai oleh
dilaksanakannya. Keadaan emosional
organisasi, situasi lingkungan kerja
ini baik itu yang menyenangkan
yang dihadapi oleh pegawai dalam
maupun yang tidak menyenangkan,
pelaksanaan pekerjaan yang mereka
berkenaan dengan pekerjaan yang
laksanakan.
mereka hadapi ataupun berkenaan
berpendapat bahwa : Ada beberapa
dengan kondisi pegawai sendiri.
hal yang menentukan kepuasan kerja
dengan
pekerjaan
Martoyo (2000:141), berpendapat bahwa “salah satu
faktor
yang
pegawai, antara lain, yaitu : 1.
memungkinkan tumbuhnya kepuasan kerja pegawai adalah pengaturan yang tepat dan adil atas pemberian kompensasi Siagian
kepada
(2001:295)
pegawai”. menyatakan
bahwa ” Situasi lingkungan juga turut
berpengaruh
kepuasan
kerja
pada
tingkat
seseorang”.
Mengacu dari pendapat tersebut, dapat di ketahui bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan
kerja
seorang
pegawai itu, misalnya pengaturan
Robbins (2002:36),
2.
Kerja yang secara mental menantang. Pegawai cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan pegawai akan mengalami kesenangan dan kepuasan. Ganjaran yang pantas Para pegawai menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan segaris dengan
8
3.
4.
pengharapan mereka. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. Kondisi kerja yang mendukung Pegawai peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa pegawai lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit). Rekan sekerja yang mendukung Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan pegawai, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. Menurut Kreitner dan Kinichi
2.
3.
4.
5.
ditentukan oleh tingkatan karekteristik pekerjaan memberikan kesempatan pada indivisu untuk memenuhi kebutuhannya. Discrepancies (Perbedaan). Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaan. Value Attainment (Pencapaian nilai). Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting. Equity (Keadilan). Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan ditempat kerja. Dispositional/genetic components (Komponen genetic). Kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Dari pendapat tersebut dapat
diketahui bahwa pada dasarnya pegawai
selalu
menginginkan
pekerjaan yang secara mental
(dalam Wibowo:2012:504) ada lima
menantang
faktor yang dapat mempengaruhi
tersebut
timbulnya kepuasan kerja, yaitu :
sedang, sehingga melalui umpan
1. Need Fullfilment (Pemenuhan kebutuhan). Kepuasan
balik
dan sebaiknya
mengetahui
tantangan tantangan
seberapa
9
baiknya
mereka
mengerjakan
bekerja.
Namun
pada
Petugas
suatu pekerjaan yang di tugaskan,
Operator
Kk
Siak
Dalam
dan dari ganjaran yang pantas
Pelaksanaan
sebenarnya tidak saja dilihat dari
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
sistem upah dan promosi saja,
Kota
tetapi lebih luas daripada itu
pegawai merasa tidak puas dengan
menyangkut tingkat kebutuhan
pekerjaan yang diberikan oleh kepala
pegawai.
kantor karena diluar kemampuannya.
Kerja
Di
Tanjungpinang
Dinas
sebagian
2. Discrepancies (Perbedaan).
C. Hasil Penelitian 1. Need Fullfilment (Pemenuhan kebutuhan).
Masih
terdapatnya
pegawai
yang belum merasa puas dengan
Dari hasil pengamatan peneliti
pemberian
imbalan/
tunjangan
dan dari hasil wawancara dengan
terhadap pekerjaan yang dilakukan
responden,
hal
berkenaan
dengan
ini
dapat
diketahui
dari
penempatan pegawai serta dari hasil
pernyataan yang mengatakan bahwa
wawancara yang dilakukan maka
untuk gaji sudah sesuai dengan
dapat diambil kesimpulan bahwa
aturan akan tetapi tunjangan yang
penempatan pegawai yang dilakukan
diberikan kepada pegawai belum
pada
dan
sesuai dengan pekerjaan yang di
pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
bebankan kepada pegawai tersebut.
selalu mempertimbangkan keahlian
Kepuasan
serta pendidikan para pegawai yang
Petugas Operator Kk Siak Dalam
diharapkan agar dapat efektif dalam
Pelaksanaan
Dinas
Kependudukan
kerja
pegawai
Kerja
Di
pada
Dinas
10
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
dalam
Kota Tanjungpinang akan tercapai
pegawai akan sangat merasa puas
apabila pemberian imbalan terhadap
jika diberikan penghargaan baik itu
pekerjaan
sudah
sesuai
dalam pujian maupun pemberian
pekerjaan
yang
diemban
dengan oleh
pelaksanaan
imbalan
dalam
pekerjaanya
bentuk
materi.
pegawai tersebut. Ketidak puasan
Namun kenyataannya selama ini
pegawai
akan
tidak pernah ada penghargaan baik
berdampak kepada hasil kerja yang
pujian ataupun bonus untuk petugas
dihasilkan pegawai yang mana jika
operator.
pegawai merasa tidak puas terhadap
4. Equity (Keadilan).
gaji
terhadap
ataupun
imbalan
tunjangan
maka
Dari hasil wawancara dengan
pekerjaan yang dikerjakanpun tidak
seluruh informan dan dari hasil
akan dikerjakan dengan sepenuh hati
observasi yang dilakukan maka dapat
karena imbalan yang tidak sesuai
dianalisa bahwa
tersebut.
Kk Siak Dalam Pelaksanaan Kerja
3. Value Attainment (Pencapaian
Di
nilai).
Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang
Dari hasil wawancara dengan
Dinas
sudah
Petugas Operator
Kependudukan
dibagi
tugasnya
Dan
masing-
informan maka diketahui bahwa
masing sesuai dengan wilayahnya.
penghargaan tidak pernah diberikan
Hal
kepada para operatir hal ini tentu saja
pegawai
sangat
pekerjaannya dan bertanggungjawab
berpengaruh
terhadap
ini
untuk
mempermudah
dalam
menjalankan
kepuasan kerja pegawai yang mana
11
terhadap
apa
pekerjaan
yang
Kemudian sarana dan prasarana pada
dilakukannya
Pada Petugas Operator Kk Siak
5. Dispositional/genetic components
Dalam Pelaksanaan Kerja Di Dinas
(Komponen genetik).
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Pada Petugas Operator Kk Siak
Kota Tanjungpinang sudah memadai
Dalam Pelaksanaan Kerja Di Dinas
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
D. Penutup
Kota Tanjungpinang kerjasama antar sesama
pegawai
belum
dapat
1. Kesimpulan Berdasarkan
berjalan dengan baik yang mana
dijelaskan,
berdasarkan
hasil
dari
pernyataan
uraian
yang
khususnya
penelitian
yang
telah
mengenai dilakukan
responden tersebut jarang sekali
sebelumnya maka selanjutnya dapat
adanya
dirumuskan
dukungan
antar
sesama
beberapa
kesimpulan
pegawai untuk dapat memmberikan
maupun saran-saran. Berikut hasil
pengetahuan
kesimpulan
terhadap
pekerjaan
yang
didapatkan.
yang belum diketahui, ini nantinya
Petugas Operator Kk Siak Dalam
akan
Pelaksanaan
menimbulkan
permasalahan
Kerja
Di
Dinas
dalam bekerja yang mana pegawai
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
akan merasakan tidak puas terhadap
Kota
hasil
tidak
mencapai kepuasan kerja sehingga
ataupun
para pegawai merasakan banyak
kerjanya
mendapatkan
karena
informasi
Tanjungpinang
pengetahuan terhadap pekerjan yang
yang
tidak
meningkatkan kinerja pegawai pada
sepenuhnya
diketahui.
harus
diperbaiki
belum
guna
12
Petugas Operator Kk Siak. Hal ini
2. Dari
dimensi
Discrepancies
dapat dilihat dari :
(Perbedaan)
1. Dari dimensi Need Fullfilment
bahwa Para pegawai juga belum
(Pemenuhan diketahui
merasa cukup puas karena dari
belum
segi gaji dan insentif sudah diatur
pemenuhan
oleh peraturan-peraturan yang
menunjukan yang
diketahui
Kebutuhan) bahwa
kebutuhan
dapat
baik
karena
berlaku
sehingga
tidak
Petugas Operator Kk Siak di
memandang seberapa besar atau
Dinas
Dan
seberapa baik pekerjaan yang
Kota
telah dilakukan pegawai. Selama
Dalam
ini pegawai hanya cukup puas
pemberian tugas jarang sekali
dengan diberikan pujian langsung
melihat
pegawai
sebagai bentuk penghargaan yang
sebagian
diberikan
Kependudukan
Pencatatan
Sipil
Tanjungpinang,
yang
kemampuan bersangkutan
pimpinan
terhadap
pegawai menganggap hal seperti
prestasi kerja yang dihasilkan.
ini adalah suatu kerja yang
3. Dari dimensi Value Attainment
menantang
akan
(Pencapaian
kerja
diketahui
sendiri tetapi sebagian pegawai
Operator
mengalami
masalah
Pelaksanaan
pemberian
tugas
menimbulkan
dan kepuasan
dengan ini
menjadikannya sebuah beban.
dan
nilai)
dapat
bahwa Kk
Petugas
Siak
Kerja
Di
Dalam Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang jarang sekali mendapatkan umpan balik
13
langsung dari pimpinan untuk
Tanjungpinangjuga dipengaruhi
menilai pekerjaan yang telah
oleh teman kerja yang saling
dilakukan.
mendukung,
pada
kantor
ini
4. Dari dimensi Equity (Keadilan)
sebenarnya semua pegawai sudah
dapat diketahui bahwa dalam
membina hubungan baik dengan
pelaksanaan
saling menghormati hanya saja
kerja
di
Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan
untuk
Sipil Kota Tanjungpinang sudah
membantu dalam pelaksanaan
dibagi tugasnya masing- masing
pekerjaan masih perlu dibina
sesuai dengan wilayahnya. Hal
kembali karena para pegawai
ini untuk mempermudah pegawai
biasanya
dalam menjalankan pekerjaannya
menyelesaikan pekerjaan yang
dan bertanggungjawab terhadap
menjadi tanggungjawabnya saja
apa
dan
pekerjaan
yang
dilakukannya.
bekerjasama
saling
hanya
meninggalkan
mau
pekerjaan
yang bukan beban tugasnya.
5. Dari
dimensi
2. Saran
Dispotisional/Genetic
Berdasarkan data dan hasil penelitian
components (Komponen genetik)
yang telah penulis lakukan kepada
dapat dilihat bahwa kepuasan
Petugas Operator Kk Siak Dalam
pegawai pada Petugas Operator
Pelaksanaan
Kk Siak Dalam Pelaksanaan
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kerja Di Dinas Kependudukan
Kota
Dan
kepuasan kerja pegawai maka saran
Pencatatan
Sipil
Kota
Kerja
Tanjungpinang
Di
Dinas
mengenai
14
yang dapat penulis sampaikan antara
pegawai tahu pekerjaannya sudah
lain sebagai berikut:
seberapa baik dilakukan
1. Sebelum memberikan pekerjaan
3.
Adanya
kebijaksanaan kantor
sebaiknya
dipertimbangkan
dalam memberikan penghargaan
mengetahui
secara
seperti
kemampuan
para
benar
pegawainya
insentif
sehingga ketika ada tugas yang diberikan semua pegawai dapat
adanya untuk
4.
Mengadakan dapat
tidak merasa ada tekanan dari
kekeluargaan
pimpinan
agar ada
umpan
balik
atau
pegawai
berprestasi
mengerjakannya dengan baik dan
2. Sebaiknya
bonus
kegiatan
memupuk
lebih
persaudaraan
antara
yang rasa
pegawai
mempererat
rasa
sehingga
akan
tentang hasil pekerjaan pegawai
dapat menumbuhkan rasa saling
secara
menghormati dan ingin saling
langsung
sehingga
membantu satu sama lain
15
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta. As’ad, Moh. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta. Flippo,Edwin B. 1997. Manajemen Personalia, Edisi Indonesia , Erlanga. Jakarta Handoko, T.Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE. Yogyakarta. Hasibuan, Malayu.Sp. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara.Jakarta. Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta : BPFE. Edisi Ke 4. Moleong, J Lexy, Prof. Dr. 2009, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakaya. Pujaatmaka. 1996. Perilaku Organiasi. Alih Bahasa Penerbit Prenhallindo : Jakarta Robbin, P. Stephen. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Halida, Dewi Sartika. Jakarta : Erlangga. Edisi ke 5. Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen sumber Daya Manusia, Bumi Aksara.Jakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian, Jakarta : Bina Aksara. Umar, Husien. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
16
Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Bandung: Rajawali Press. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta:Raja Grafindo Persada
17