Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK Oleh: RENOL DWI PUTRA NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 Email :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, khususnya pada faktor pengawasan. Penelitian ini dianalisis menggunakan jenis penelitian eksplanasi asosiatif kuantitatif dengan pola hubungan kausal. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pra penelitian terlebih dahulu, setelah itu membuat rancangan penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan usulan penelitian, setelah itu peneliti melakukan uji validitas data dan seterusnya menganalisis dan mengumpulkan data baik primer maupun data sekunder dan diteruskan dengan pembuatan laporan penelitian (Skripsi). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa Hipotesis nol (H0) ditolak, Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Fhitung (66,862) > Ftabel (4,41), artinya pengawasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak. Besarnya pengaruh variabel pengawasan terhadap variabel produktivitas kerja adalah sebesar 70,5% dan sisanya sebesar 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini. Kata-kata Kunci : Pengawasan, Produktivitas Kerja, Pegawai
EFFECT OF CONTROL OF WORK PRODUCTIVITY EMPLOYEES IN THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION PONTIANAK Abstract Thesis writing is intended to describe and analyze the factors that affect employee productivity in the Department of Population and Civil Registration Pontianak, especially on factors supervision. This study was analyzed using quantitative associative type of research explanatory causal relationship pattern. This research was conducted with pre research first, then make the design of the study, followed by a research proposal, after which the researchers to test the validity of data and so on analyzing and collecting data both primary and secondary data and forwarded to a research report (thesis). The conclusion of this study that the null hypothesis (H0) is rejected, the alternative hypothesis (Ha) is accepted. Fhitung (66.862)> F table (4.41), meaning that supervision has a significant influence on the productivity of employees working in the Department of Population and Civil Registration Pontianak. The magnitude of the effect of control variables to variable labor productivity amounted to 70.5% and the remaining 29.5% is influenced by other factors not examined in this study. Keywords : Monitoring, Work Productivity, Employee
1 RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dapat
A. PENDAHULUAN
berkembang
dan
dapat
mempertahankan usahanya. 1.
Pada
Latar Belakang Penelitian Dalam suatu instansi pemerintah
memerlukan
setiap
instansi
pengawasan
pemerintah dari
pihak
maupun swasta sangat diperlukan adanya
pimpinan. Pengawasan ini dilakukan oleh
produktivitas kerja untuk mencapai tujuan
pimpinan
yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja
membandingkan apakah yang dilakukan
merupakan suatu akibat dari persyaratan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hal
kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai
ini berarti juga pengawasan merupakan
untuk memperoleh hasil maksimal dimana
tindakan atau kegiatan pimpinan yang
dalam pelaksanaannya, produktivitas kerja
mengusahakan agar pekerjaan terlaksana
terletak
sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau
pada
faktor
manusia
sebagai
pelaksana kegiatan pekerjaan.
kemampuan
suatu
usaha
hasil kerja yang dikehendaki.
Produktivitas kerja sering diartikan sebagai
sebagai
atau
sangat penting dalam setiap pekerjaan baik
kelompok orang untuk menghasilkan barang
dalam instansi pemerintah maupun swasta.
atau jasa. Tujuan utama dari peningkatan
Sebab dengan adanya pengawasan yang baik
produktivitas kerja pegawai adalah agar
maka sesuatu pekerjaan akan dapat berjalan
pegawai baik ditingkat bawah maupun
lancar dan dapat menghasilkan suatu hasil
ditingkat atas mampu menjadi pegawai yang
kerja yang optimal. Semakin lancar kerja
efisien, efektif dan produktif. Seorang
dan disertai pengawasan yang baik maka
pegawai yang produktif adalah pegawai
pekerjaan itu akan berhasil dengan baik.
yang cekatan dan mampu menghasilkan
Dengan
barang
mendorong
atau
jasa
seseorang
Pengawasan merupakan hal yang
sesuai
mutu
yang
pengawasan
yang
baik
lebih
giat
dalam
menghasilkan
dan
pegawai dan
akan
ditetapkan dan waktu yang lebih singkat,
bekerja
sehingga akhirnya dapat tercapai tingkat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
produktivitas kerja pegawai yang tinggi.
Fokus permasalahan dari penulisan
Dengan demikian penting bagi seorang
jurnal ilmiah ini terdapat beberapa hal yang
pimpinan berusaha untuk meningkatkan
menjadi perhatian terutama dalam hal
produktivitas kerja pegawai, agar instansi
disiplin kerja, diantaranya adalah sebagai berikut : 2
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
a.
Hubungan yang terjalin antara Kepala
merokok dan munculnya kebosanan kerja
Dinas dan pegawai kurang komunikatif,
karena rutinitas yang berlanjut.
diindikasikan karena Kepala Dinas jarang
berada
di
kantor
mungkin
2.
Rumusan Permasalahan
dikarenakan rapat, kegiatan sosial, atau kegiatan pribadi. b.
Kurang
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi
aktifnya
pengecekkan
dari
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
Kepala Dinas, diduga mengakibatkan
“Apakah ada pengaruh pengawasan internal
rendahnya produktivitas kerja pegawai,
terhadap produktivitas kerja pegawai di
seperti pegawai yang tidak tepat waktu
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
pada saat masuk kantor, menunda
Sipil Kota Pontianak?”.
pelaksanaan tugas kantor, dan keluar kantor pada saat jam kantor. c.
3.
Tujuan Penelitian
Kurang komunikatifnya dari Kepala
Adapun yang menjadi tujuan dari
Dinas membuat ketegasan Kepala Dinas
penelitian ini adalah:
dalam menegakkan Produktivitas kerja
Untuk Mengetahui pengaruh pengawasan
diindikasikan masih dipengaruhi oleh
internal
perasaan, sehingga muncul toleransi dan
pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan
ketidakenakan Kepala Dinas dalam
Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
terhadap
produktivitas
kerja
menegur bawahannya. Fakta yang ada di Kantor Dinas
4.
Manfaat Penelitian
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Peneliti berharap dengan adanya
Pontianak menunjukkan adanya penurunan
penelitian ini dapat menambah wawasan dan
produktivitas kerja para pegawai seperti
Memperkaya ragam penelitian dan karya
dimana seringnya para pegawai datang dan
tulis
pulang tidak sesuai dengan waktunya.
mahasiswa bagi Institusi Program Studi
Seringnya suatu pekerjaan terbengkalai dan
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan
selesai
Ilmu
tidak
yang
(FISIP)
dibuat
oleh
kurangnya
pegawai,
seringnya
Tanjungpura (UNTAN). Hasil penelitian ini
pegawai meninggalkan pekerjaan untuk
diharapkan dapat dijadikan referensi bagi
antar
Politik
telah
waktu,
koordinasi
tepat
ilmiah
Universitas
peneliti selanjutnya untuk disempurnakan, 2 RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
selain
itu
agar
dapat
digunakan
dan
diterapkan.
direncanakan dan dilaksanakan dengan baik serta dengan hasil yang baik pula, sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Adapun
B. KERANGKA TEORI DAN
Brantas
(2009:190)
mengidentifikasikan beberapa tujuan dari
METODOLOGI
pengawasan adalah: Di
dalam
ilmu
manajemen
a. Supaya proses pelaksanaan dilakukan
pengawasan adalah salah satu dari fungsi
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
manajemen yang merupakan faktor penentu
rencana;
kelangsungan hidup organisasi.
b. Melakukan
Menurut Schermerhorn (dalam Sule dan Kurniawan, 2005:317), pengawasan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
tindakan
(corrective),
dari
perbaikan
jika
terdapat
penyimpangan-penyimpangan (deviasi); c. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana;
dapat mendukung pencapaian hasil yang
Menghentikan
atau
meniadakan
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
ditetapkan
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.
tersebut.
Menurut
Koonzt,
O’Donnell dan Weihrich (dalam Bangun,
Secara
2008:164), pengendalian adalah megukur
sebagai hubungan antara hasil nyata maupun
dan mengoreksi prestasi kerja bawahan guna
fisik (barang-barang atau jasa) dengan
memastikan,
organisasi
masukan yang sebenarnya, produktivitas
disemua tingkat dan rencana yang didesain
adalah ukuran efisiensi produksi, yaitu suatu
untuk mencapainya, sedang dilaksanakan.
hasil perbandingan antara keluaran dan
Menurut Bangun (2008:164), pengawasan
masukan (output
adalah sebagai suatu proses untuk menilai
sering dibatasi dengan masukan tenaga
kesesuaian
kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
organisasi berbagai
bahwa
tujuan
pekerjaan pada
para
berbagai
tingkatan
anggota
bidang
manajemen
dan
dengan
program yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan pengawasan memiliki tujuan agar semua bentuk kegiatan dapat
umum
produktivitas
diartikan
dan input). Masukan
kesatuan fisik bentuk nilai, Sinungan (dalam Sulistiyani Ed. 2004:316). Menurut 2009:102),
Ravianto
(dalam
Produktivitas
Sutrisno
tenaga
kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang 3
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri
untuk mencapai hasil yang terbaik dalam
maupun faktor lain, faktor-faktor tersebut
setiap pekerjaan yang kita lakukan.
yaitu: a. Motivasi Motivasi
d. Keterampilan merupakan
kekuatan
atau
Faktor keterampilan baik keterampilan
motor pendorong kegiatan seseorang
teknis
kearah pencapaian tujuan tertentu dan
menentukan
melibatkan segala kemampuan yang
produktivitas kerja. Dengan demikian
dimiliki untuk mencapainya.
setiap individu selalu dituntut untuk
b. Kedisiplinan
maupun
terampil
manajerial tingkat
dalam
sangat
pencapaian
penguasaan
ilmu
Disiplin merupakan sikap mental yang
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
tecermin dalam perbuatan tingkah laku
terutama dalam perubahan teknologi
perorangan, kelompok atau masyarakat
mutakhir. Seseorang dinyatakan terampil
berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap
dan produktif apabila yang bersangkutan
peraturan, ketentuan, etika, norma dan
dalam satuan waktu tertentu dapat
kaidah yang berlaku. Disiplin kerja
menyelesaikan sejumlah hasil tertentu.
adalah sikap kejiwaan seseorang atau
e. Pendidikan
kelompok yang senantiasa berkehendak
Tingkat
untuk mengikuti atau mematuhi segala
dikembangkan
peraturan
ditentukan.
pendidikan formal maupun informal.
Kedisiplinan dapat dilakukan dengan
Karena setiap penggunaan teknologi
latihan antara lain dengan bekerja
hanya akan dapat kita kuasai dengan
menghargai waktu dan biaya akan
pengetahuan,
memberikan
kemampuan yang handal.
yang
telah
pengaruh
yang
positif
terhadap produktivitas kerja pegawai. c. Etos kerja
pendidikan baik
harus
selalu
melalui
jalur
keterampilan
dan
f. Lingkungan dan iklim kerja Lingkungan dan iklim kerja yang baik
Etos kerja merupakan salah satu faktor
akan mendorong pegawai agar senang
penentu produktivitas kerja, karena etos
bekerja dan meningkatkan rasa tanggung
kerja
jawab
merupakan
pandangan
untuk
untuk
melakukan
pekerjaan
menilai sejauh mana kita melakukan
dengan lebih baik. Iklim kerja yang
suatu pekerjaan dan terus berupaya
sehat
dapat
mendorong
sikap 4
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keterbukaan baik dari pihak pegawai
Dalam penelitian ini yang menjadi
maupun dari pihak pimpinan sehingga
informan adalah seluruh pegawai kantor
mampu menumbuhkan motivasi kerja
Disdukcapil
yang
dan
Penelitian ini dianalisis menggunakan jenis
pimpinan dalam rangka menciptakan
penelitian eksplanasi asosiatif kuantitatif
ketenteraman kerja dan kelangsungan
dengan pola hubungan kausal.
searah
antara
pegawai
usaha kearah peningkatan produktivitas
=
kerja. Hipotesis merupakan dugaan sementara
sebanyak
(∑
Keterangan :
∑
dan
masih
pembuktian.
Berdasarkan
permasalahan,
maka
)
dan variabel y
memerlukan
X = yaitu
rumusan
hipotesis
)(∑
pegawai.
= korelasi antara variabel x
bagi suatu masalah yang sedang diselidiki kebenarannya
30
variabel
bebas
(Pengawasan)
dalam
Y = yaitu
penelitian ini adalah :
variabel
terikat
(Produktivitas Kerja)
a. Hipotesis nol (H0)
Untuk
mengetahui
tinggi
atau
Tidak ada pengaruh pengawasan terhadap
rendahnya tingkat korelasi antara Variabel
produktivitas
bebas dan terikat berdasarkan nilai r maka
kerja
pegawai
di
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
digunakan
Pontianak.
berikut:
b. Hipotesis alternatif (Ha) Ada
pengaruh
produktivitas
pengawasan
kerja
pegawai
interpretasi
angka
sebagai
Tabel 1 terhadap di
Tabel Interpretasi Angka
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Besarnya “r”
Interpretasi
0,000-0,199
Korelasi sangat lemah
0,200-0,399
Korelasinya lemah atau rendah
0,400-0,699
Korelasinya sedang atau cukup
dengan pola hubungan kausal. Menurut
0,700-0,899
Korelasinya kuat atau tinggi
Sugiyono (2005:11), penelitian asosiatif
0,900-1,000
Korelasinya sangat kuat atau sangat
Penelitian ini dianalisis menggunakan jenis penelitian eksplanasi asosiatif kuantitatif
tinggi
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
Sumber : Dikat Kuliah Metodologi Penelitian Sosial (Tohardi,2010)
atau lebih. 5 RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Namun dalam penelitian ini penulis
R : Range (jarak pengukur) merupakan
menggunakan program SPSS versi 17 for
selisih antara nilai tertinggi dengan nilai
windows,
terendah
teknik
analisis
data
yang
digunakan adalah menggunakan koefisien
K : Jumlah kelas
korelasi
Perhitungan interval
Regresi
Linier
Sederhana
(Regresion Test).
I=
=
=
= 7,2
Dari data interval diatas, maka pengukuran dapat dikategorikan sebagai berikut: C. HASIL PENELITIAN DAN
9
PEMBAHASAN
- 16,2 = Dikategorikan tidak baik
16,3 - 23,5 = Dikategorikan kurang baik 23,6 - 30,8 = Dikategokiran baik
1.
Analisis Variabel Pengawasan Untuk
menyaring
data
30,9 - 38,1 = Dikategorikan cukup baik yang
diperlukan pada variabel pengawasan, maka disusun 9 item pertanyaan. Dari setiap item pertanyaan disediakan 5 alternatif jawaban dan diberi 5 sampai 1, dengan demikian
38,2 - 45,4 = Dikategorikan sangat baik Berdasarkan interval kelas diatas, maka keseluruhan jawaban pada semua kuesioner variabel
Tabel 2 Distribusi Nilai Responden Tentang Variabel Pengawasan
Nilai maksimal adalah 9 x 5 = 45 Nilai minimal adalah 9 x 1 = 9 Untuk mengetahui distribusi frekuensi nilai pengawasan
di
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
No.
Interval
1.
9 - 16,2
Pontianak dapat dilihat melalui pencarian interval kelas terlebih dahulu. Interval kelas dapat diperoleh dengan rumus sebagai
I=
Keterangan: I : Interval
Kategori Tidak baik Kurang baik Cukup baik
Jumlah
Persentase (%)
-
-
16,3 23,5 23,6 3. 10 orang 30,8 30,9 Baik 4. 14 orang 38,1 38,2 Sangat 5. 6 orang 45,4 baik Jumlah 30 orang Sumber: Data primer yang diolah dari angket penelitian 2.
berikut:
diklasifikasikan
melalui tabel berikut ini:
dapat diketahui:
variabel
pengawasan
33% 47% 20% 100%
Dari tabel tersebut dapat diketahui pernyataan responden mengenai jawaban 6
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pada variabel pengawasan yaitu terdapat 10
disediakan 5 alternatif jawaban dan diberi 5
orang (33%) berada pada kategori cukup
sampai 1, dengan demikian dapat diketahui:
baik dengan rentang nilai (23,6 – 30,8),
Nilai maksimal adalah 9 x 5 = 45
kemudian 14 orang (47%) berada pada
Nilai minimal adalah 9 x 1 = 9
kategori baik dengan tentang nilai (30,9 –
Untuk
mengetahui
distribusi
38,1), kemudian 6 orang (20%) berada pada
frekuensi nilai variabel produktivitas kerja
kategori sangat baik dengan rentang nilai
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
(38,2 – 45,4) dan tidak ada responden yang
Sipil Kota Pontianak dapat dilihat melalui
berada pada rentang nilai pada kategori tidak
pencarian interval kelas terlebih dahulu.
baik dan kurang baik. Berdasarkan distribusi
Interval kelas dapat diperoleh dengan rumus
nilai
sebagai berikut:
responden
mengenai
variabel
pengawasan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dinyatakan baik.
Keterangan: I : Interval
Hasil analisis diatas juga diperkuat oleh perhitungan dengan nilai rata-rata variabel
pengawasan
Kependudukan
dan
di
Pencatatan
Dinas Sipil
mencapai 33,80. Apabila nilai rata-rata variabel pengawasan dibandingkan dengan kategori pada tabel diatas, maka nilai ratarata tersebut terletak pada interval (30,9 – 38,1).
I=
Dengan
demikian
variabel
pengawasan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dinyatakan baik. 2. Analisis Variabel Produktivitas Kerja Untuk menyaring data yang diperlukan pada variabel produktivitas kerja, maka disusun 9 item pertanyaan. Dari setiap item pertanyaan
R : Range (jarak pengukur) merupakan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah K : Jumlah kelas Perhitungan interval I=
=
=
= 7,2
Dari data interval diatas, maka pengukuran dapat dikategorikan sebagai berikut: 9
- 16,2 = Dikategorikan tidak baik
16,3 - 23,5 = Dikategorikan kurang baik 23,6 - 30,8 = Dikategokiran baik 30,9 - 38,1 = Dikategorikan cukup baik 38,2 - 45,4 = Dikategorikan sangat baik Berdasarkan interval kelas diatas, maka keseluruhan jawaban pada semua kuesioner
7 RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
variabel produktivitas kerja diklasifikasikan
(38,2 – 45,4) dan tidak ada responden yang
melalui tabel berikut ini:
berada pada rentang nilai pada kategori tidak baik maupun kurang baik. Berdasarkan distribusi nilai responden mengenai variabel produktivitas
kerja
pada
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dinyatakan baik. Hasil analisis diatas juga diperkuat oleh perhitungan dengan nilai rata-rata Tabel 3 Distribusi Nilai Responden Tentang Variabel Produktivitas Kerja
variabel
pengawasan
Kependudukan
dan
di
Dinas
Pencatatan
Sipil
mencapai 34,73. Apabila nilai rata-rata No.
Interval
1.
9 - 16,2
Kategori Tidak baik Kurang baik Cukup baik
Jumlah
Persentase (%)
-
-
16,3 23,5 23,6 3. 2 orang 7% 30,8 30,9 Baik 4. 24 orang 80% 38,1 38,2 Sangat 5. 4 orang 13% 45,4 baik Jumlah 30 orang 100% Sumber: Data primer yang diolah dari angket penelitian 2.
Dari tabel tersebut dapat diketahui pernyataan responden mengenai jawaban pada variabel pengawasan yaitu terdapat 2 orang (7%) berada pada kategori cukup baik dengan
rentang
nilai
(23,6
–
30,8),
kemudian 24 orang (80%) berada pada kategori baik dengan tentang nilai (30,9 – 38,1), kemudian 4 orang (13%) berada pada kategori sangat baik dengan rentang nilai
variabel produktivitas kerja dibandingkan dengan kategori pada tabel diatas, maka nilai rata-rata tersebut terletak pada interval (30,9 – 38,1). Dengan demikian variabel produktivitas kerja di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan
Sipil
Kota
Pontianak
dinyatakan baik.
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Skripsi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Dalam penelitian ini bahwa Hipotesis nol (H0) ditolak, Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Fhitung (66,862) > Ftabel (4,41), artinya
pengawasan
pengaruh
yang
mempunyai
signifikan
terhadap
produktivitas kerja pegawai di Dinas 8
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sederhana
dengan
menggunakan
Kota Pontianak
program SPSS 17 for windows sebagai
2. Pengawasan dikatakan masuk dalam
alat bantu, telah membuktikan bahwa
klasifikasi baik, hal ini dikarenakan
produktivitas kerja pegawai di Dinas
sebagian besar jumlah responden berada
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pada interval 30,9 – 38,1 sebanyak 14
Kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh
orang. Hasil perhitungan analisis ini juga
pengawasan, yaitu 70,5% dan 29,5%
dipertegas atau dapat di buktikan dengan
lainnya
menghitung
variabel-variabel dan fasilitas lainnya
nilai
rata-rata
variabel
adalah
pengawasan di Dinas Kependudukan dan
yang
mendukung
Pencatatan Sipil Kota Pontianak sebesar
proses pengawasan.
dipengaruhi
dalam
oleh
kelancaran
33, 80. Jika dibandingkan dengan tabel distribusi nilai variabel pengawasan maka berada pada kategori baik dengan
E. SARAN
interval yang sama 30,9 – 38,1. 3. Produktivitas Kerja pegawai di Dinas
Berdasarkan dari keseluruhan hasil
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
penelitian dan simpulan yang ada, maka
Kota Pontianak dikatakan berkategori
dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
baik, hal ini didasarkan pada sebagian
berikut:
besar jumlah responden berada pada
1. Peneliti mengharapkan agar pengawasan
interval 30,9 – 38,1 sebanyak 24 orang.
dari Kepala Dinas Kependudukan dan
Hasil perhitungan analisis ini juga
Pencatatan Sipil Kota Pontianak untuk
dipertegas atau dapat dibuktikan dengan
lebih aktif mengawasi, serta mengecek
menghitung
segala
nilai
rata-rata
variabel
aktivitas
yang
dilakukan
produktivitas kerja pegawai di Dinas
pegawainya, peningkatan produktivitas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
kerja pegawai dapat ditingkatkan dengan
Kota Pontianak sebesar 34,73, maka
memberikan sanksi yang tegas kepada
berada
bawahannya, dan memberikan reward
pada
kategori
baik
dengan
interval 30,9 – 38,1. 4. Berdasarkan menggunakan
hasil
atau penghargaan bagi pegawai yang analisis
metode
regresi
dengan
berprestasi.
linier 9
RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2. Penelitian selanjutnya di harapkan agar dapat mengembangkan lagi penelitian
Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
yang telah ada dengan menambah atau mencari variabel lain yang berhubungan dengan
produktivitas
kerja
agar
produktivitas kerja pegawai lebih baik lagi buat kedepannya.
F. DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku Referensi
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : PT. Reneka Cipta. Bangun Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Jakarta : Refika Aditama. Brantas 2009. Dasar-Dasar Management. Bandung; Alfabeta. Handayaningrat, Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Toko Gunung Agung. Huesin, Umar. 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum. Lubis, Ibrahim. 1985. Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen.Jakarta : Ghalia Indonesia. Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES. Sinungan. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Aksara Persada Pres. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sujamto. 1996. Aspek-aspek Pengawasan Di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika. Sule, dan Ernie Tisnawati, Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Pranada Media Group. Sulistiyani, Ambar Teguh (Editor). 2004. Memahami Good Governance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Gava Media. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana. Tohardi A. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. --------------. 2008. Petunjuk Praktis Menulis Skripsi. Bandung: Madar Maju. --------------. (2010:28) Diktat Kuliah Metodologi Penelitian Sosial. Fisip Untan. Pontianak.
10 RENOL DWI PUTRA, NIM. E42010084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA '-FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan A Yani Pontianak, Kode Pos 78124 Homepage : http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id Email:
[email protected]
LEMBAR PERNY AT AAN PERSETUJUAN UNGGAHlPUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai civitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama Lengkap
RENOL DWI PUTRA
NIM I Periode lulus
E42010084 I 2015
Fakultas I Jurusan
ISIP I ILMU ADMINISTRASI
Email address IHP
cnolrcip.;q),gmail.com I 0899 4440 499
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (SI), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Administrasi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exlusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanlmempublikasikannya di internet atau media lain :
,==
J)Ulltext
471 content
artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari sar_a selama tetap mencantumkan saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
nama
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini .
....... vf...:
.
Dibuat di Pada Tanggal