PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE PENGUJIAN MUTU BENIH DAN PENERAPAN SISTEM MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN BENIH TRIWULAN II 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
BALAI BESAR PPMBTPH CIMANGGIS
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran
tugas
dan
fungsi
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip goodgovernance. Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna. Perlunya sistem pertanggungjawaban atas segala proses tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai akuntabilitas pelaporan yang pada akhirnya akan menjadi instrumen tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Mengacu pada hal tersebut, maka disusunlah laporan Triwulan II tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan. Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsinya telah mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. 1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011 Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai Besar PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Hortikultura.
1
Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura; 2. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura; 3. Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; 4. Pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar;
5. Pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura; 6. Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura; 7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura; 8. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura; 9. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.
2
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam melakukan tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri dari
2 (dua) unit kerja eselon IV yang
meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium. Kelompok Jabatan Fungsional Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara keseluruhan, pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 60 PNS dan 15tenaga kerja kontrak. Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masingmasing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : 1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih, pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan
penyusunan
program,
anggaran
dan
evaluasi
serta
pelaporan; b. Fasilitasi
kegiatan
pengembangan
pengujian
mutu
benih
serta
pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura; c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.
3
Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 46/Permentan/OT.140/6/2013. 2. Bidang
Informasi
melaksanakan
dan
Jaringan
penyusunan
Laboratorium
informasi
dan
mempunyai
tugas
dokumentasi
hasil
pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolatepathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura. c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan 4
pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas isolatepathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 46/Permentan/OT.140/6/2013. 1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pelaksanaan pembangunan nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugas kedinasan seharihari. Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala peraturan dalam menjalankan tugasnya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 75 orang pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 4 orang, tenaga administrasi 21 orang, tenaga fungsional 32 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang. Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA sebanyak 19 orang. Sampai dengan Triwulan II tahun 2016 pegawai yang masih melaksanakan tugas belajar sebanyak 4 orang. 5
1.5. Dukungan Anggaran Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesarRp. 10.650.000.000,yang terdiri dari 17 kegiatan yang terdiri dari 1 kegiatan utama dan 16 kegiatan pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan perkantoran. Seluruh alokasi anggaran bersumber dari APBN.
6
II. CAPAIAN KINERJA Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat ukur keberhasilan. 2.1. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPHadalah untuk mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatankegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam pengujian
di
pengembangan
laboratorium metode
sehingga
pengujian
hasil
yang
diperolehnya
diharapkan
metode
yang
dalam dapat
digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani pelanggan/ customer baik di laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia. Pencapaian indikator sampai dengan Triwulan II input 46,93%, output 60% dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 10 laboratorium yaitu BPSBTPH Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Jawa barat. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2016 sebanyak 10 judul pengembangan metode dengan perkembangan kegiatan sampai dengan Triwulan II yaitu : 1) Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah untuk Pengujian Mutu Benih Kedelai 7
a. Mengirimkan contoh benih kegiatan validasi DHL lingkup Balai b. Besar PPMB-TPH dengan melibatkan 7 orang analis. c. Melakukan pengujian validasi antar analis dalam hal pengujian DHL di Balai Besar PPMB-TPH. d. Proses kegiatan pengujian validasi juga terjadi di masing-masing laboratorium daerah yang ditunjuk dan bersedia terlibat dalam kegiatan ini seperti Lab. Prov. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, Sulawesi Selatan, dan Jambi. e. Mengkompulir laporan hasil pengujian dari masing-masing laboratorium termasuk laporan hasil validasi antar analis di Lab. Balai Besar PPMBTPH. 2) Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih Kedelai Telah dilakukan pengumpulan bahan dan informasi tentang ketersediaan benih kedelai di PD Trubus Gumelar, pada akhir bulan Juni setelah dikonfirmasi karena bersamaan dengan libur lebaran Idul Fitri untuk pengiriman benih kedelai ke wilayah Sumatera rencana akan dilaksanakan pertengahan bulan Juli 2016. 3) Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih Kedelai Telah dilaksanakan uji banding di laboratorium peserta di daerah dan di Balai Besar PPMB-TPH. 4) Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa Varietas Benih Kedelai pada Media Kertas dan Pasir a. Pengujian daya berkecambah benih kedelai Anjasmoro 2 dari BPTP Yogyakarta dengan metode Pasir 2 kali pakai serta metode antar kertas. b. Pengujian daya berkecambah benih kedelai Argomulyo dari BPTP Yogyakarta dengan metode Pasir 1 kali pakai serta metode antar kertas 5) Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoidesbesseyi pada Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan
8
Telah dilaksanakan sterilisasi sampel dengan berbagai kondisi suhu dan waktu perendaman, yaitu : a. 52 °Cselama 10 menit-setelah direndam air dingin 20 jam; b. 55 °C selama 5 menit-setelah direndam air selama 4 jam; c. 56 °C selama 15 menit-setelah itu direndam air dingin segera; d. 60 °C selama 5 menit. Perbedaan metode sterilisasi tersebut dilakukan untuk melihat efektivitas metode sterilisasi dari beberapa metode yang ada.Sampel hasil sterilisasi akan digunakan untuk pembentukan level infeksi pada benih padi (0 sampai 100 %). 6) Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoidesbesseyi Terbawa Benih Padi, a. Pengujian Nematoda terbawa benih padi dari beberapa lot benih padi yang telah diperoleh. b. Pendampingan pengujian Nematoda ke beberapa laboratorium benih yaitu: a. BPSB provinsiJawaTimur b. BPSB provinsi Kalimantan Barat 7) Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyriculariaoryzae pada Benih Padi Telah dilaksanakan pengujian pada benih padi Ciherang yang baru panen dari lapang dan positif terinfeksi penyakit blast. Proses pengujian dilakukan menggunakan metode blotter test dengan memodifikasi perlakuan inkubasi yang meliputi jarak penempatan petridish dari NUV (25 cm/ 40 cm), waktu penyinaran NUV (hari ke-1/ke-2/ke-3) serta penggunaan 2 jenis bahan petridish (kaca/plastik). Pengujian dengan menggunakan beberapa metode dan analis pengujian yang berbeda tersebut diharapkan dapat mengetahui metode yang efektif untuk deteksi cendawan Pyriculariaoryzae (P. oryzae). Pada pengujian selanjutnya akan digunakan benih padi yang berasal dari Jepang dengan infeksi Pyricularia oryzae kurang lebih 40%. Pengujian ini akan dilakukan menggunakan metode yang terpilih berdasarkan hasil uji pendahuluan.
9
8) Verifikasi “Pengujian Kemurnian Genetik Padi Hibrida Secara Molekuler Menggunakan Penanda Mikrosatelit a. Melakukan pengujian amplifikasi PCR terhadap hasil isolasi DNA secara individu dengan lima primer SSR (RM 164, RM 263, RM 276, RM 335, RM 570). b. Melakukan pengambilan contoh kerja secara curah untuk pengujian ekstraksi isolasi DNA dan dilanjutkan uji amplifikasi PCR dengan lima primer SSR. c. Pengamatan fase generatif contoh pengujian verifikasi varietas padi hibrida di rumah kaca. d. Kendala yang dihadapi sepanjang pengujian dalam pengembangan metode ini dan memerlukan service alat terkait: 1) Penutup mesin PCR konvensional yang tidak normal seperti sebelumnya sehingga perlu teknis penutup yang tepat sehingga hasil PCR tidak menguap = gagal. 2) Penggunaan mesin sentrifuge yang tidak tepat menyebabkan tabung reaksi 2ml mengalami kebocoran sehingga hasil pemisahan isolat yang diperoleh minimal. 9) Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan dalam Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi, a. Melaksanakan kegiatan verifikasi menggunakan cawan porselen dan cawan almunium dengan bahan uji benih padi dan mentimun pada kondisi desikan (silica gel) empat bulan pakai. b. Berdasarkan hasil analisa data untuk kegiatan verifikasi kapasitas desikator dengan desikan empat bulan pakai (silica gel), hasil analisa data menunjukkan bahwa selisih rata-rata setiap hasil penetapan KA menggunakan desikator control dengan desikator perlakuan untuk contoh benih padi dan mentimun hasil toleran (≤0,2%). 10) Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di ColdStorage. a. MelaksanakanpengambilanbenihbulanJuni 2016 (15 Juni 2016) dengan masa simpan di control storagemencapai 12 bulan (Juni 2015 – Juni 2016). 10
b. Memasukkan Contoh Benih Jagung Hibrida yang disimpan dalam controlstorageuntukkemasan bulan Juni 2016 (simpan 12 bulan) dan open storage untuk kemasan bulan Juni 2015 – Juni 2016 untuk pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya berkecambah. Daftar Contoh Benih jagung yang akan diuji sebanyak 26 contoh benih untuk pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya Berkecambah. c. Menerima Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar Air, Daya Berkecambah dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang dilakukan bulan April 2016 (selesai pengujian 3Mei 2016) sebanyak 18 laporan/sampel. d. Menerima Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar Air, Daya Berkecambah dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang dilakukan tanggal 25-27 April 2016. e. Melaksanakan pencatatan rekaman suhu ruang penyimpanan jagung (Open Storage) selama bulan Juni 2016. f. Mendokumentasikan dan melaporkan ada 1 kemasan dengan kode Januari 2016 – A6 yang dimakan tikus. 2.2 Kegiatan Pendukung Untuk mencapai keberhasilan kinerja utama yang telah diperjanjikan sebagai prioritas, Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen, sehingga targettarget yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung pada Triwulan II tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium (BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau, Banten, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Bangka Belitung berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian input 11
kegiatan ini 4,13%, sedangkan output15,00% dari target 8 laboratorium terealisasi 8 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih sebanyak 8 laboratorium. Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah menghantarkan 23 (Dua puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam proses akreditasi. Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Triwulan II Tahun 2016 oleh Balai Besar PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai berikut: a. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Papua. b. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Riau. c. Bimbingan
fasilitasipenerapansistem
manajemen
mutu
ke
BPSB
Provinsi Balidalamrangkapendaftaran permohonanakreditasi via telepon 2. Pelaksanaan Uji Profisiensi Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001IDN tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka LPUP Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan bertujuan melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu. Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu; meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard. Dengan uji profisiensi tersebut diharapkan diakreditasi memperoleh
laboratorium yang sudah
data hasil pengujian yang akurat dan sesuai 12
standar. Pencapaian input
kegiatan ini 39,66%, sedangkan output75%
dari target 35 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja laboratorium peserta sebanyak 35 laboratorium. Dari hasil evaluasi Triwulan IIpenyelanggaraan Uji Profisiensi adalah sebagai berikut: a. Melakukanpengumpulan dan pengolahan data hasil Uji Stabilitas 1 (Daya Berkecambah, Kadar Air dan Kemurnian) dan Uji Stabilitas 2 (Daya Berkecambah, Kadar Air dan Kemurnian). b. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan Uji Profisiensi ke BPSB Provinsi Jambi. c. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan Uji Profisiensi ke BPSBProvinsi Riau. d. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan Uji Profisiensi ke BPSB Provinsi Banten. e. Melaksanakan kompulasi dan mengolah data hasil uji profisiensi dari peserta. f. Melakukan verifikasi data hasil uji profisiensi dari peserta. g. Melaksanakan uji evaluasi mutu benih bulan ke-2 pada bahan uji profisiensi (benih padi dan cabai). Adapun parameter yang diuji adalah penetapan kadar air, analisis kemurnian dan daya berkecambah. 3. Pelayanan perkantoran telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 75 orang pegawai serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1 tahun.
Capaian input 47,06%, output 53,46% dan outcome yang
diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 780 OB. 4. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi kegiatan penyusunan dokumen rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2016), serta melakukan revisi DIPA dan POK dalam rangka refocusing Pencapaian
input dari kegiatan ini sebesar 33.33%, output 54,5% dan outcome yang 13
diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 1 Rancangan. 5. Pembuatan buku pedoman/literatur sebanyak 1 judul buku dari target 1 judul buku, realisasi kegiatan pembuatan buku literatur pada Triwulan II dalam penyempurnaan tulisan buku Peralatan Pengujian Laboratorium ke narasumber. Konsinyasi buku literatur direncanakan bulan Agustus 2016. Capaian input sebesar 0,0%, sedangkan output 10% dan outcome yang diperoleh meningkatnya ketersediaan referensi/pedoman dalam pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. 6. Pelayanan pengujian mutu benih telah direalisasikan dalam rangka melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal dengan di dukung oleh 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki Balai Besar PPMB-TPH. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 788 sampel dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi : penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain. Pencapaian indikator input 72,76%, output 80,39%, dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan baik uji servis maupun untuk mempertahankan ruang lingkup. Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun eksternal. 7. Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satunya adalah pengawasan mutu dari realisasi bantuan pemerintah pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan masukan
bagi
pimpinan
dalam
menyusun
pengembangan
metode
pengawasan pemasaran.
14
Dari hasil kegiatan uji petik Triwulan II adalah telah dilakukan uji petik tanaman pangan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (1-3 Juni 2016). Data Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tanaman Pangan dari bulan Januari sampai dengan Juni 2016 sebanyak 58 sampel dengan rincian benih padi sebanyak 58 sampel dan benih jagung sebanyak 21 sampel. Capaian input dari kegiatan ini sebesar 49,66%, output 65,16%. 8. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah melaksanakan konsultasi pembuatan preparat koleksi basah ke Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Jatisari. Jumlah koleksi sampai bulan Juni 2016 sebanyak 7 koleksi yaitu : 2 inokulum virus Nicotianatabacum, 2 inokulum virus Cucumissativus, 3 benih kering varietas Bawang Merah (Allium cepa) varietas Trisula, Agrihort 1 dan Agrihort 2, pencapaian input kegiatan 21,57%, sedangkan output 25,82%. 9. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input kegiatan ini 5,37%, sedangkan output 24,25% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH. Kegiatan ini meliputi : a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat akreditasi
laboratorium
dapat
dipertahankan.
Untuk
melayani
pengujian mutu benih kepada pelanggan dan untuk mendapatkan hasil uji yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Realisasi kegiatan pada Triwulan II yaitu : 1) Membuat
daftar
amandemen/perubahan
dokumen
sistem
manajemen mutu laboratorium pengujian benih Balai Besar PPMBTPH. 2) Melaksanakan audit internal laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH pada tanggal 21-22 Juni 2016. 3) Mengikuti bimbingan teknis pelayanan prima terkait laboratorium penguji benih. 15
4) Konsultasi ke KAN dalam rangka permohonan re-akreditasi. 5) Mengajukan
permohonan
re-akreditasi
melalui
KANMIS
dan
melakukan pembayaran permohonan akreditasi melalui sistem PNBP online. 6) Mempersiapkan kelengkapan dokumen dalam rangka permohonan re-akreditasi. 7) Melakukan
kerjasama sub kontrak
pengujian dengan BPSB
Kalimantan Selatan. b. Lembaga penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat akreditasi/registrasi penyelenggara
uji
dari
KAN
profisiensi
sehingga telah
diakui
kompetensi dengan
sebagai
pencapaian
diperolehnya sertifikat akreditasi laboratorium penyelenggara uji profisiensi. Realisasikegiatanpada Triwulan II 2016 yaitu: 1) Konsultasi
ke
Komite
Akreditasi
Nasional
dalam
rangka
penyelenggara uji profisiensi. 2) Mencari referensi tentang Amandemen SNI ISO/IEC 17043:2010 ke Badan Standarisasi Nasional (BSN). 3) Melaksanakan audit internal PUP pada tanggal 14-15 Juni 2016 dengan hasil terdapat 14 temuan ketidaksesuaian katagori 2. 4) Berpartisipasi dalam Uji Banding deteksi virus BPMV (beanPodMotle Virus) dengan metode ELISA yang diselenggarakan oleh Karantina Pertanian. c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang diselenggarakan oleh ISTA Realisasi kegiatan pada Triwulan II 2016 yaitu : 1)
Menerima surat permintaan dari BPSB Nusa Tenggara Barat tentang copy Buku ISTA tahun 2015 sebagai rujukan metode pengujian di laboratorium.
16
2)
Konsultasi ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian
tentang
pengeluaran
benih
dalam
rangka
penyelenggaraan uji profisiensi oleh ISTA. 3)
Menyampaikan pemberitahuan rencana pemusnahan sisa benih Helianthusannuus pada kegiatan Uji Profisiensi ISTA ke
Balai
Besar Karantina Pertanian. 10. Penerbitan majalah/buletin vigor telah melakukan pengumpulan dan editing bahan buletin vigor edisi 2. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi
berbagai
aktivitas
Besar. Capaian input
Balai
30,13%,
sedangkan output 50%. 11. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (PPC) telah direalisasikan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan. Peserta
berasal
meningkatkan
dari
BPSBTPH
kompetensi
maupun
sumberdaya
swasta
manusia
dengan
tujuan
Pengawas
Benih
Tanaman (PBT) dalam pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian
input 100%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT sebanyak 85 orang 12. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian input 30,84%, sedangkan
output
54,25%
dan
outcome
yang
diperoleh
yaitu
meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 6 bulan 13. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih 17
a. Penyusunan database telah melakukan entri data pengujian mutu benih sebanyak 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji servis, uji profisiensi dan uji petik. Capaian input 40.16%, output 60%. b. Kegiatan pameran pertanian telah melakukan pengadaan bahan pameran yang direncanakan akan selesai pada bulan April 2016. Kegiatan pameran direncanakan pada tanggal 23-25 Mei 2016 di Balai Besar Peramalan Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Jatisari dan tanggal 26-29 Mei 2016 di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta, serta pada bulan September di Surabaya dengan tujuan mempublikasikan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan pengembangan perbenihan pada umumnya. Capaian input 48,29%, output 60%. c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan telah direalisasikan sebanyak 3 laporan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input 20.85%,
output 23,63% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12 laporan yang disusun setiap bulan selama 1 tahun. d. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi pimpinan telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern dalam bentuk laporan triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMBTPH. Pencapaian indikator input 37.19%, output 50%. e. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan Kepegawaian dan tata usaha. Pencapaian indikator input 10.06%,
output 25%. f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan proses kegiatan penyusunan Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan
18
pengamanan aset negara. Pencapaian indikator input 9.38%, output 11%. 14. Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi telah direalisasikan sebesar 100% yaitu dengan tersedianya laptop, komputer, dan UPS sebanyak 12 unit dalam proses pengiriman. Pencapaian indikator input 51,08%, output 55%. 15. Pengadaan peralatan dan fasilitasi perkantoran dalam proses pengajuan penawaran LKPP berupa Perlengkapan Sarana Gedung dan Inventaris Kantor serta alat laboratorium sebanyak 65 unit. Pencapaian indikator
input 99,42%, output 100%. 16. Gedung/bangunan telah direalisasikan sebesar 35% yaitu dengan
rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2, dan pembuatan guest house dalam proses negosiasi kontrak seluas 128 M2.
Pencapaian indikator
input 0%, output 3,94%. Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan Triwulan II (30 Juni 2016) mencapai Rp.4.616.680.932,- (Empat milyar enam ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh ribu sembilan ratus tiga puluh duarupiah) atau 43,35 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 55 %. Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 1.
19
Tabel 1. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan
outcome
Kegiatan Utama 1. Pengembangan Metode dan Validasi Metode
Target
TW I
Realisasi TW II TW III 0
10
0
1
0
0
1
0
0
1000
267
788
55
0
7
8
0
0
4
0
0
90
0
0
85
40
40
12
3
6
3
0
1
45
3
6
35
0
0
12
3
4
12
0
12
72
0
72
94
0
94
TW IV
KemajuanPelaksanaan (%) Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada bulan Oktober/Nopember, Progres kegiatan Triwulan II mencapai 10%
Kegiatan Pendukung Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH (rancangan) Pedoman/literatur (Pedoman) Pelayanan pengujian mutu benih (Sampel) Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi) Fasilitasi penerapan sistem mutu (Laboratorium) StandarisasiLaboratoium (Sertifikat) Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel) Bimbingan Teknis (Orang) Administrasi pelaksanaan kegiatan (Bulan) Jurnal /Majalah Vigor (Edisi) Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih (Laporan) Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi (Laboratorium) Layanan Perkantoran (Bulan) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Unit) Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran (Unit) Gedung/Bangunan (m2)
20
Lampiran 1.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BALAI BESAR PPMBTPH TAHUN 2016 TRIWULAN II Realisasi Triwulan No
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1 Berkembangnya Metode Jumlah metode pengujian Pengujian Mutu Benih dan mutu benih tanaman pangan Penerapan Sistem Mutu (Metode) Laboratorium Pengujian Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Target 10
TW I
TW II 0
TW III 0
TW IV
Kemajuan Pelaksanaan (%) Progres kegiatan pada triwulan II mencapai 10%.
Keterangan Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada bulan Oktober/Nopember.
Permasalahan
Lampiran 2. INDIKATOR KINERJA : JUMLAH METODE PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN 10 METODE No
Kegiatan Pendukung
Target
Fisik Realisasi TW II TW III
TW I
TW IV
Pagu
Anggaran (Rp.000) Realisasi TW I TW II TW III
1 Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH (Rancangan)
1
0
0
62.440
16.964
20.809
2 Pedoman/literatur (Pedoman)
1
0
0
27.010
0
998
10
0
0
550.660
42.351
354.469
1.000
684
788
155.150
12.999
112.888
55
0
7
22.800
1.200
4.918
6 Fasilitasi penerapan sistem mutu (Laboratorium)
8
0
2
149.180
6.155
46.621
7 Standarisasi Laboratoium (Sertifikat)
4
0
0
224.690
4.220
12.905
8 Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel)
90
0
58
39.550
2.050
19.639
9 Bimbingan teknis (Orang)
90
40
90
167.350
3.460
85.263
10 Administrasi pelaksanaan kegiatan (Bulan)
12
3
6
1.393.467
201.965
391.811
3
0
1
72.480
700
21.840
45
3
6
763.415
33.909
300.772
13 Jumlah Lab yang melaksanakan uji profisiensi (Laboratorium)
35
0
0
181.174
18.571
59.272
14 Layanan perkantoran (Bulan)
12
3
6
5.223.134
15 Perangkat pengolah data dan komunikasi (Unit)
12
0
12
143.600
0
142.765
16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran (Unit)
72
0
65
658.000
0
531.209
222
0
94
815.900
0
51.607
3 Pengembangan metode dan validasi metode (Metode) 4 Pelayanan pengujian mutu benih (Sampel) 5 Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi)
11 Jurnal /majalah Vigor (Edisi) 12
Laporan kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih (Laporan)
17 Gedung/bangunan (M2) Jumlah
897.130 2.458.195
10.650.000 1.241.673 4.615.981
Keterangan: 1. Adanya refocusing dan proses revisi anggaran diawal tahun menyebabkan bergesernya jadwal pelaksanaan kegiatan dan proses pengadaan belanja modal 2. Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada bulan Oktober/Nopember
TW IV