Nomor 46 Desember 2010
Dr Hasil Sembiring
Kepala Puslitbangtan yang Baru Dr Hasil Sembiring, yang sejak 2005 dipercaya memimpin Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, kini mendapat amanah untuk memimpin Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), menggantikan Prof Dr Suyamto yang telah memasuki masa pensiun sebagai pejabat struktural.
B
Disaksikan oleh Dr Haryono, Kepala Badan Litbang Pertanian (kanan), Prof Dr Suyamto menyerahkan memori jabatan Kepala Puslitbangtan kepada Dr Hasil Sembiring pada acara serah terima pejabat eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian, 30 November 2010, di Jakarta.
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
alai Besar Penelitian Tanaman Padi yang bermarkas di Sukamandi, Jawa Barat, atau lebih populer disebut BB Padi, merupakan lembaga penelitian strategis di lingkup Badan Litbang Pertanian. Mengapa tidak, BB Padi dituntut untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menghasilkan inovasi teknologi padi yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan di Asia. Hingga saat ini, ketahanan pangan nasional memang masih banyak bertumpu pada produksi padi dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan nasional. Tampaknya, ketahanan pangan nasional sebagian besar terletak pada keberhasilan BB Padi dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi perpadian secara luas di lahan petani.
1
PELANTIKAN PEJABAT
Dari Redaksi Pelantikan pejabat eselon II lingkup Kementerian Pertanian berlangsung di aula Kementerian Pertanian pada 29 November 2010. Untuk lingkup Badan Litbang Pertanian, acara serah terima jabatan eselon II, termasuk dari Prof Dr Suyamto kepada Dr Hasil Sembiring, berlangsung di aula Badan Litbang Pertanian pada 30 November 2010. Kegiatan ini menjadi berita utama pada Berita Puslitbangtan No. 46. Artikel lainnya dalam nomor ini adalah peringatan Hari Pangan se-Dunia di Lombok Tengah, NTB, yang dihadiri oleh Menteri Pertanian. Inovasi teknologi tanaman pangan digelar dalam acara ini, yang dikunjungi oleh berbagai kalangan dari hampir semua provinsi di Indonesia.
Redaksi
Daftar Isi Dr Hasil Sembiring Kepala Puslitbangtan yang Baru .......................
1
Hari Pangan se-Dunia ke-30 di Lombok Tengah, NTB Kemandirian Pangan Memerangi Kelaparan .......................... 3 Lima Peneliti Puslitbangtan Memperoleh Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa ...........................
2
Pada masa kepemimpinan pak Hasil, panggilan akrab Dr Hasil Sembiring, BB Padi di bawah koordinasi Puslitbangtan yang kala itu dipimpin oleh Prof Dr Suyamto dituntut pula untuk mengembangkan inovasi teknologi padi secara luas melalui program ketahanan pangan nasional, di antaranya program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Ternyata, program P2BN berhasil meningkatkan produksi padi, dan bahkan memberikan kontribusi yang besar dalam meraih kembali swasembada beras pada tahun 2008. Inilah agaknya yang menjadi dasar pertimbangan banyak pihak dalam memilih pak Hasil sebagai Kepala Puslitbangtan, menggantikan pak Yamto, panggilan akrab Prof Dr Suyamto, yang telah memasuki masa pensiun sebagai pejabat struktural. Bagi sebagian peneliti di BB Padi, pak Hasil merupakan sosok yang tegas,
disiplin, tapi tidak sulit diajak bicara dan terbuka. Tetapi bagi sebagian temanteman di Sukamandi menilai pria kelahiran Sumatera Utara 50 tahun yang lalu ini sebagai pemimpin yang keras, terutama kepada karyawan yang tidak disiplin dan tidak loyal kepada tupoksi BB Padi. Akan halnya peningkatan kemampuan SDM, Dr Hasil Sembiring memberi perhatian yang besar kepada peneliti untuk menambah pendidikan. Buktinya, banyak peneliti muda BB Padi yang telah mengikuti program S2 dan S3. Pak Hasil juga menekankan pentingnya upaya peningkatan kemampuan staf penunjang penelitian melalui pelatihan. Selama kemimpinan Dr Hasil Sembiring, BB Padi telah menghasilkan berbagai varietas unggul padi, di antaranya Inpari 1 yang berumur genjah dan Inpari 13 yang tahan terhadap hama wereng coklat. Publikasi yang diterbitkan juga beragam, di antaranya Buku Padi yang di-launching oleh Presiden RI, Dr Susilo Bambang Yudhoyono, dalam acara pembukaan Pekan Padi Nasional II pada pertengahan tahun 2007 di kompleks BB Padi, Sukamandi. Buku ini kini menjadi rujukan oleh mahasiswa, penyuluh, pengajar, peneliti, dan penentu kebijakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perpadian. Selamat datang di Puslitbangtan pak Hasil. (HMT)
4
Sorgum, Komoditas Serealia Bergizi Toleran Kekeringan ................................
6
Ubi Jalar Ungu, Pangan Fungsional ...
7
Petugas Belajar Lingkup Puslitbangtan
8
15 Warga Puslitbangtan Menunaikan Ibadah Haji ..............................................
9
Ini Dia, PNS Puslitbangtan yang Menerima Penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI .....................
Semula, BB Padi yang masih bernama Balitpa (Balai Penelitian Tanaman Padi) menginduk langsung pada Puslitbangtan, baik dari segi administratif dan sumber daya maupun program penelitian. Pada tahun 2005, Balitpa (eselon 3) berubah status menjadi BB Padi (eselon 2b) yang kepemimpinannya dipercayakan kepada Dr Hasil Sembiring yang sebelumnya memimpin BPTP Sumatera Utara.
ISSN 0852-6230 10
Teknisi Litkayasa Perlu Mendapat Pembinaan Serius ..................................
11
Satu Periode Publikasi Puslitbangtan .
12
Penanggungjawab: Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Prof Dr Ir Suyamto Dewan Redaksi: Hermanto, Husni Kasim, Unang Gunara Kartasasmita, Dedik Sadikin Tata Letak: Edi Hikmat Alamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Jalan Merdeka 147, Bogor, 16111 Telp. (0251) 8334089, 8311432, Faks. (0251) 8312755; E-mail:
[email protected] www.puslittan.bogor.net
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
GELAR TEKNOLOGI
Hari Pangan se-Dunia ke-30 di Lombok Tengah, NTB
Kemandirian Pangan Memerangi Kelaparan Peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS) pada tahun 2010 secara nasional dipusatkan di Lombok Tengah, Nusatenggara Barat (NTB), dengan tema memerangi kelaparan. Peringatan ini dihadiri oleh tiga menteri terkait dan berbagai lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. dengan perubahan iklim dan pemanasan global yang menjadi tantangan yang makin berat dalam memenuhi kebutuhan pangan dewasa ini. Untuk itu, Menteri Pertanian, Dr. Suswono, mengedepankan pentingnya diversifikasi pangan dengan menggunakan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pangan pokok. HPS ke-30 dihadiri oleh berbagai kalangan dari seluruh penjuru tanah air. Selain menggelar inovasi teknologi pertanian di lapang, Kementerian Pertanian juga mengekspose berbagai inovasi teknologi dalam bentuk pameran in-door.
Menteri Pertanian, Dr Suswono (keempat dari kiri) melakukan panen perdana padi unggul baru varietas Inpari 13 di areal Peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-30 di Lombok Tengah, NTB.
B
adan Pangan dan Pertanian Internasional (FAO) memperkirakan 105 juta orang pada tahun 2009 mengalami kelaparan dan pada tahun 2010 berpotensi meningkat. Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap kekurangan pangan pertama kalinya mengemuka pada Sidang Umum ke-20 FAO pada tahun 1979 yang merupakan awal dari kebangkitan Hari Pangan se-Dunia (HPS). Peringatan HPS ke-30 yang secara nasional di Indonesia dipusatkan di Puyung, Lombok Tengah, NTB, dibuka
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
secara resmi oleh Menko Kesra dan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Menteri PDT (Pembangunan Desa Tertinggal), dan Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi. Tema internasional HPS kali ini sebagaimana yang diangkat oleh FAO adalah United Against Hunger, sedangkan di Indonesia adalah kemandirian pangan untuk memerangi kelaparan. Menko Kesra dalam pembukaan HPS di Lombok menyatakan bahwa kelaparan merupakan masalah bersama dan harus diperangi secara bersama-sama. Apalagi kalau dikaitkan
Puslitbangtan sebagai penghasil utama inovasi teknologi tanaman pangan berperanserta pada HPS ke-30 ini, dengan mengelar varietas unggul padi, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan jagung. Inovasi teknologi yang digelar mendapat apresiasi dari peserta HPS. Bahkan para Menteri dan Gubernur berkesempatan melakukan panen perdana padi varietas Inpari 13 yang diketahui tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3, berumur genjah (103 hari), dan memiliki rasa nasi enak (pulen). Hasil Inpari 13 di areal petak demonstrasi HPS mencapai 8,0 t/ha. Akan halnya kedelai, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa varietas unggul kedelai yang telah dihasilkan memiliki kualitas biji yang sama dengan kedelai impor. (MMA)
3
PENGHARGAAN
Lima Peneliti Puslitbangtan Memperoleh Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa
A
nugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) merupakan kegiatan rintisan dari Kementerian Pendidikan Nasional sejak 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas invensi dan kreasi dosen, peneliti, dan masyarakat yang terus berkarya dalam kondisi sumber daya terbatas. Invensi dan kreasi tersebut ternyata memberikan kontribusi bagi kemajuan Iptek dan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional. Selama ini banyak kekayaan intelektual yang telah dihasilkan, tetapi penghargaan terhadap inventor dan kreator masih kurang. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 akan memberikan AKILyang kedua kepada para dosen, peneliti, dan masyarakat yang menghasilkan karya yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama lima kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian. Anugerah ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi para dosen, peneliti, dan masyarakat untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Lima dari Puslitbangtan Setelah melalui seleksi dan penilaian terhadap para peneliti Indonesia yang mengajukan diri untuk memperoleh
4
penghargaan, Tim Nasional AKIL 2010 pada 27 Oktober 2010 mengumumkan melalui internet 15 calon penerima AKIL yang terbagi ke dalam empat bidang, yaitu (1) bidang ilmu pengetahuan (penghasil hak cipta), (2) bidang teknologi yang dilindungi paten, (3) bidang varietas tanaman, dan (4) bidang industri kreatif.
University, Amerika Serikat (1981 dan 1986). Suami dari Siti Hulaemi dan ayah empat anak (Farah Solihati, Muhamad Ridwan Makarim, Hamzah Makarim, dan Muhamad Ramdan Makarim) ini memperoleh gelar Profesor Riset pada tahun 2007.
Dari 15 calon penerima AKIL pada tahun 2010 ini, lima di antaranya merupakan peneliti di lingkup Puslitbangtan, yakni (1) Prof (Riset) Dr Ir Abdul Karim Makarim, Bidang Ilmu Pengetahuan (Penghasil Hak Cipta), pada Subbidang Model, Cluster Pertanian dan Lingkungan; (2) Dr Suwarno, pada bidang varietas tanaman padi; (3) Dr Ir M. Muchlish Adie, MS pada bidang varietas tanaman kacang-kacangan; (4) Dr Firdaus Kasim pada bidang varietas tanaman serealia; dan (5) Dr Satoto pada bidang varietas tanaman padi.
Prof Karim adalah peneliti padi di bidang kesuburan tanah yang mendalami bidang modelling. Beberapa piranti lunak (software) sistem pakar yang telah dihasilkan antara lain (1) SIPAVAR (sistem pakar varietas) – untuk memilih varietas yang sesuai, (2) SIPADI (sistem pakar budi daya padi), (3) SIPALE (sistem pakar budi daya kedelai), dan (4) SIPAJA (sistem pakar budi daya jagung). Software 2, 3, dan 4 masingmasing dirancang untuk menentukan sistem usahatani spesifik lokasi untuk tanaman padi, kedelai, dan jagung. Sistem pakar ini bertujuan untuk memudahkan penyuluh pertanian dalam menyusun paket teknologi yang akan dikembangkan di daerah setempat atau bersifat spesifik lokasi.
Prof Dr Ir Abdul Karim Makarim, MSc, kelahiran Bogor 5 Februari 1950, adalah sarjana bidang ilmu tanah dari IPB (1975). Gelar MSc dan PhD diperoleh dari North Caroline State
Dr Suwarno, kelahiran Ponorogo 9 September 1952, bekerja sebagai pemulia tanaman padi sejak tahun 1976. Doktor lulusan IPB tahun 1985 yang saat ini bekerja di Balai Besar Penelitian Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
PENGHARGAAN
Tanaman Padi ini, bersama tim penelitiannya telah menghasilkan 32 varietas unggul padi yang telah berkontribusi dalam mewujudkan swasembada beras. Suami dari Dr Faiza yang dikaruniai dua orang anak, Willy Bayuardi dan Punjung Medaraji, serta dua orang cucu, Mohammad Dafa dan Mohammad Ihsan, akhir-akhir ini mendapat tugas untuk merakit varietas unggul padi yang berdaya hasil tinggi. Beberapa varietas unggul padi yang telah berhasil dirakit dan dilepas antara lain adalah padi hibrida varietas Maro, Rokan, dan yang bersangkutan juga turut memberikan kontribusi dalam perakitan varietas unggul padi pasang surut dan gogo.
kedua anaknya (Lukita Habshari dan Luthfiana Nurani) menjadi penyemangat sebagai pemulia kedelai untuk terus menghasilkan varietas unggul yang inovatif.
Dr Ir Firdaus Kasim, MSc, pria kelahiran Bukittinggi 11 Juni 1955 ini adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (1981), Sama Hosuton State University TX-USA (1984), dan Kansas State University USA (1989). Interaksi ilmiah internasional dimulai tatkala melakukan riset untuk disertasi S3 bekerja sama dengan CIMMYT Meksiko dan CIMMYT-CIAT Kolombia. Lebih dari separuh masa kerjanya dihabiskan sebagai pemulia tanaman pangan, terutama jagung.
Dr Ir M. Muchlish Adie, MS dilahirkan di Sampang 31 Mei 1957. Tempaan dan pemahaman ilmu pertanian dimulai di Sekolah Pertanian Menengah Atas Negeri di Malang yang diselesaikannya pada tahun 1976. Tahun 1977 merupakan awal pengabdiannya di Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Perwakilan Jawa Timur (sekarang Balitkabi) sebagai petugas lapangan. Karier penelitian dimulai pada tahun 1987 setelah mendapat gelar S1 pertanian, yakni sebagai pemulia kedelai.
Dr Firdaus juga berperan dalam memperkuat jaringan kerja sama penelitian, pengkajian, dan pengembangan dalam skala nasional maupun internasional (CIMMYT, IRRI, ACIAR, IPNI, CIP, dan AVRDC). Varietas unggul jagung karya suami Dra Arfanides Riani yang telah dikaruniai tiga anak (Siti Leikha Firgiani, Muhammad Afif Akbar, dan Buyung Muhammad Faruq) ini telah memberikan kontribusi yang menonjol dalam peningkatan produksi jagung nasional, terutama pada daerah marginal.
Temuan terbaiknya adalah kedelai varietas Ijen, Kaba, dan Sinabung yang telah ditanam di 15 provinsi sentra produksi kedelai di Indonesia. Temuannya itu telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas kedelai di Indonesia. Dorongan dan doa dari isteri, Ir Lilik Qomaria, dan
Beberapa varietas yang telah berhasil dirakit dan dilepas antara lain Sukmaraga, Lamuru, Anoman, dan Gumarang. Selain itu, yang bersangkutan juga telah berkontribusi dalam perakitan dan pengembangan varietas Srikandi Kuning dan Srikandi Putih yang diketahui memiliki protein
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
tinggi. Varietas-varietas tersebut telah dikembangkan oleh banyak petani.
Dr Satoto MS, bungsu dari enam bersaudara dari pasangan Mualim RB Wongsosomerto (alm) dan Ismiyati (alm), lahir 18 Agustus 1955 di Pekalongan, Jawa Tengah. Suami dari Purwastuti Sri Indrawati ini memperoleh gelar sarjana muda dan sarjana pertanian dari jurusan agronomi, Fakultas Pertanian UKSW. Magister dan doktor diperolehnya di IPB. Dr Satoto adalah pemulia tanaman padi hibrida. Sebanyak 23 varietas padi yang telah dirakit dan dilepas merupakan kontribusi dari Dr Satoto, baik langsung maupun tidak langsung. Dari 23 varietas padi yang dilepas, sembilan di antaranya padi hibrida, antara lain Hipa 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Sebanyak 14 varietas lainnya merupakan hasil kerja sama dengan swasta. Padi hibrida varietas Hipa 8 berproduktivitas tinggi, tahan penyakit HDB, dan aromatik (wangi). Pada tahun 2010 telah diproduksi benih padi hibrida sebanyak 10 ton yang dapat ditanam pada lahan seluas 1.000 ha. Pada tahun 2011, produksi benih padi hibrida direncanakan 75 ton untuk dapat dikembangkan pada areal seluas 75.000 ha. (SHD/HK/HMT)
5
SORGUM
Sorgum, Komoditas Serealia Bergizi Toleran Kekeringan
P
erubahan iklim global yang terbukti sebagai penyebab meningkatnya frekuensi kekeringan menjadi ancaman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam penyediaan pangan. Sorgum adalah tanaman serealia yang toleran terhadap kekeringan. Potensi hasil sorgum bahkan lebih tinggi pada musim kemarau. Selain toleran kekeringan, sorgum juga dapat diratun dan mampu menghasilkan biji. Pada pengujian di Maros, Sulawesi Selatan, terdapat empat galur/varietas sorgum yang memiliki bobot biomas tinggi pada pertanaman ratun pertama. Sebagai bahan pangan, biji sorgum memiliki gizi yang memadai. Sorgum yang berkadar tannin tinggi dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Sementara batang dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Sorgum juga dapat digunakan sebagai bahan baku etanol, bir, sirup, lem, dan cat. Budi daya sorgum tidak berbeda dengan jagung, bahkan perawatannya lebih mudah. Rata-rata kebutuhan air
bagi sorgum per musim tanam sekitar 4.000 meter kubik sedangkan untuk jagung sekitar 8.000 meter kubik. Menurut Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan, sorgum mengandung banyak nutrisi. Kadar protein, kalsium, dan vitamin B1 sorgum lebih tinggi dibanding beras (padi) dan jagung. Di Indonesia, ketergantungan masyarakat terhadap terigu terus meningkat. Hal ini ditandai oleh meningkatnya impor gandum dari tahun ke tahun. Kecuali terigu, hanya sorgum yang dapat menghasilkan tepung yang mengandung gluten, sehingga peluang sorgum sebagai subtitusi terigu cukup besar. Batang sorgum manis, bagase (hasil perasan nira), dan bijinya dapat diolah menjadi etanol setelah melalui proses ekstraksi. Pengujian adaptasi pada tahun 2009 di 14 lokasi di sembilan provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa potensi etanol dari nira batang 11 galur harapan sorgum berkisar antara 2.430-6.617 liter per hektar.
Perbandingan nutrisi dalam 100 gram sorgum, beras, dan jagung. Nutrisi Kalori (kal) Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Kalsium (mg) Besi (mg) Fosfor (mg) Vitamin B1 (mg)
6
Sorgum
Beras
Jagung
332 11,0 3,3 73,0 28,0 4,4 287 0,38
360 6,8 0,7 78,9 6,0 0,8 140 0,12
361 8,7 4,5 72,4 9,9 4,6 380 0,27
Penelitian pada tahun 2010 menunjukkan pula bahwa bagase sorgum (ampas perasan nira) dapat menghasilkan etanol sebanyak 16-20 meliliter untuk setiap 20 gram bagase dengan rendemen etanol yang lebih tinggi, berkisar antara 8-12 persen. Dengan mengubah pati sorgum menjadi etanol dapat dihasilkan 19,8-28,0 meliliter etanol untuk setiap 20 gram pati dengan rendemen etanol 9,9-14,0 persen. Sorgum yang telah diolah menjadi etanol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah dengan kadar etanol 40-60 persen, untuk kebutuhan laboratorium dan farmasi 70-90 persen, dan sebagai bahan subtitusi premium 90-100 persen. Pabrik etanol dalam skala yang relatif terbatas, khususnya yang menghasilkan produk sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah, sudah berkembang di beberapa daerah di Jawa dengan potensi produksi 100-200 liter per hektar. Hal ini penting artinya bagi masyarakat di daerah yang tidak terjangkau atau sulit memperoleh gas sebagai bahan bakar. Kompor etanol pun sudah mulai diproduksi dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp50150 ribu per unit. Dalam menghasilkan etanol dari sorgum diperlukan alat fermentasi dan destilasi. Harga alat fermentasi sorgum bervariasi antara 10-15 juta rupiah per unit, sedangkan alat destilasi 35-50 juta rupiah per unit, bergantung pada volume bahan yang akan diproses. Dengan demikian, terbuka peluang bagi pengembangan sorgum untuk bahan bakar yang terbarukan. (Marcia BP)
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
SEMINAR
Ubijalar Ungu, Pangan Fungsional Ir Erliana Ginting MSc, peneliti Balitkabi, dalam seminar hasil penelitian di Puslitbangtan, Bogor, pada 9 Desember 2010 menyajikan beberapa produk pangan dari ubijalar ungu. Bahan pangan yang semula dinilai bercitra rendah ini ternyata potensial dikembangkan sebagai pangan yang menyehatkan.
B
elum banyak orang yang tahu manfaat ubijalar berwarna ungu. Selain sebagai sumber kalori, vitamin, dan mineral, bahan pangan ini mengandung zat antosianin yang penting artinya untuk mencegah penuaan dan penyakit degeneratif, seperti kanker dan aterosklerosis. Antosianin, pigmen pembentuk daging umbi berwarna ungu, memiliki antioksidan dan kemampuan yang tinggi sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik, mencegah dan memperbaiki gangguan pada fungsi hati, antihipertensi, dan antihiperglisemik. Senyawa fenol yang terdapat pada ubijalar ungu bersinergi dengan antosianin dalam menentukan aktivitas antioksidan. Dalam seminar hasil penelitian di Puslitbangtan, Bogor, pada awal Desember 2010, Ir Erliana Ginting MSc peneliti dari Balitkabi mengungkapkan bahwa antosianin dan senyawa fenol pada ubijalar ungu berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan. Serat pangan yang terdapat pada umbi bermanfaat untuk pencernaan dan kadar indeks glikemiknya berkisar antara rendah sampai medium, yang merupakan nilai tambah dari umbi sebagai pangan fungsional.
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
Balitkabi telah merakit varietas ubijalar berwarna ungu dengan kombinasi putih yang dilepas dengan nama Antin 1. Varietas unggul ini sesuai dikembangkan untuk bahan baku keripik. Di beberapa daerah di Jawa Timur, ubijalar ungu telah dikembangkan sebagai bahan baku kripik dan dapat dijumpai di beberapa toko makanan, terutama Malang. Selain varietas Antin 1, Balitkabi juga memilik beberapa klon harapan ubijalar ungu yang siap untuk dilepas sebagai varietas unggul, di antaranya JP 23, RIS 03063-05, dan MSU 03028-10 dengan kandungan antosianin yang lebih tinggi daripada Ayamurasaki dengan potensi hasil 25-35 t/ha. Ayamurasaki adalah ubijalar ungu introduksi yang mulai diusahakan petani di Malang dan sekitarnya, kandungan antosianinnya cukup tinggi (281,9 mg/100 g bb) dengan potensi hasil 15-20 t/ha.
Ir Erliana Ginting, MSc.
olahan dari ubijalar ungu dalam bentuk segar maupun tepung dapat mensubstitusi penggunaan terigu sebesar 20-100%. Selain itu, ubijalar ungu juga potensial digunakan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan dan minuman. Pemanfaatan ubijalar ungu cukup prospektif karena sejalan dengan program percepatan diversifikasi pangan dan pengembangan agroindustri berbahan baku lokal. (HMT)
Menurut Erliana, pemanfaatan ubijalar ungu masih terbatas. Balitkabi telah berupaya membuat berbagai produk olahan dari ubijalar ungu dengan bentuk yang menarik. Agar ubijalar ungu dapat segera berkembang luas di kalangan masyarakat, maka produk olahannya perlu pula disosialisasikan. Dikatakan, produk
7
TUGAS BELAJAR
Petugas Belajar Lingkup Puslitbangtan Lembaga penelitian sebagaimana halnya Puslitbangtan perlu didukung oleh tenaga yang andal, baik sebagai peneliti maupun tenaga penunjang. Untuk itu, Puslitbangtan terus berupaya meningkatkan kemampuan SDM melalui program pendidikan.
H
ingga Mei 2010, Puslitbangtan memiliki 938 orang PNS yang tersebar di lima UK/UPT, 60 orang di antaranya berkualifikasi S3, 85 orang S2, 176 orang S1, 21 orang SM, 22 orang D3, empat orang D2, dan sisanya SLTA ke bawah. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), sumber daya manusia (SDM) Puslitbangtan terdiri atas 175 peneliti aktif, 141 orang fungsional nonpeneliti, 40 orang peneliti nonklas, dan 582 orang tenaga administrasi dan penunjang. Perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga nonpeneliti dan administrasi adalah 1: 4,4 suatu perbandingan yang kurang
ideal bagi lembaga penelitian. Idealnya, jumlah peneliti lebih banyak dibanding tenaga administrasi dan penunjang lain. Rasio SDM Puslitbangtan S3 : S2 : S1 adalah 1 : 1,4 : 2,9 sedangkan rasio peneliti aktif S3 : S2 : S1 adalah 1 : 1,1 : 0,8 yang diharapkan dapat mencapai 1 : 2: 1 pada tahun 2014. Komposisi SDM berdasarkan kelompok umur menunjukkan 27 orang berumur lebih dari 60 tahun, 111 orang berumur 56-60 tahun, 266 orang berumur 51-55 tahun, dan 534 orang berumur 50 tahun ke bawah. Pada periode lima tahun ke depan diperkirakan 253 orang PNS (27%) lingkup Puslitbangtan akan memasuki usia pensiun.
Petugas belajar lingkup Puslitbangtan pada tahun 2010.
8
Nama
Satker
Program/PT
Bidang studi
Eko Setia Pinardi, SSi Lila Esty Nurani, SE Ratri Tri Hapsari Ayda Krisnawati Rahmi Yuliani Arvan, SP Asrul Koes, SP Yulianida, SP Suprihanto, SP, MSi Agus W. Anggara, SSi, MSi Santoso, SP, MSi Andi Wijanarko, SP, MP Runik Dyah P. Rahayu, SP, MP
Puslitbangtan Puslitbangtan Balitkabi Balitkabi Balitsereal Balitsereal BB Padi BB Padi BB Padi BB Padi Balitkabi Balitkabi
S2/UNPAD S2/IPB S2/IPB S2/UGM S2/IPB S2/IPB S2/IPB S3/UGM S3/IPB S3/IPB S3/UGM S3/UB
Ilmu komputer Agribisnis Teknologi benih Pemuliaan Agribisnis Agribisnis Pemuliaan Penyakit Hama Penyakit Ilmu tanah Agronomi
Sebagai antisipasi berkurangnya SDM karena pensiun dan dikaitkan rencana pengembangan SDM ke depan telah dilakukan penghitungan critical mass SDM Puslitbangtan, khususnya peneliti dengan mengacu kepada Kementerian Ristek dan Renstra Puslitbangtan 2010-2014. Dalam Renstra Puslitbangtan 20102014 disebutkan bahwa perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga nonpeneliti dan administrasi adalah 1 : 3,5; kurang ideal bagi lembaga penelitian. Dalam lima tahun ke depan, jumlah tenaga yang akan memasuki usia pensiun berkisar antara 30-50 orang per tahun, termasuk tenaga peneliti yang memiliki bidang kepakaran yang spesifik, seperti pemuliaan tanaman. Hasil analisis TCM (Theoretical Critical Mass) dan ECM (Empirical Critical Mass) menunjukkan bahwa untuk mencapai critical mass, Puslitbangtan dalam lima tahun ke depan membutuhkan 74 peneliti dengan komposisi 12 orang berkualifikasi S3, 23 orang S2, dan 39 orang S1. Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM lingkup Puslitbangtan, pada tahun 2010 sebanyak 12 orang staf/ peneliti ditugaskan mengikuti program S2 dan S3 di dalam negeri. Mereka dituntut untuk dapat menyelesaikan studinya tepat waktu dan kembali bertugas untuk memperkuat Puslitbangtan. (HDN/HK/HMT)
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
SOSIAL
15 Warga Puslitbangtan Menunaikan Ibadah Haji Sebanyak 15 warga Puslitbangtan “terpanggil” ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Semoga mereka menjadi haji yang mabrur.
P
ada tahun ini, 2010 M atau 1413 H, lebih dari 50 warga Badan Litbang Pertanian yang berkantor atau berdomisili di Bogor menunaikan ibadah haji, belum termasuk warga UK/ UPT yang berkantor dan berdomisili di daerah. Kita tentu turut bersyukur atas keberangkatan mereka ke tanah suci, bersama-sama dengan jutaan umat muslim dari seluruh pelosok dunia, untuk memenuhi paggilan Illahi. Di Puslitbangtan sendiri, mereka yang terpanggil ke tanah suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima itu pada tahun ini adalah Dedeh Siti Hadiah, Yelli A’daliah beserta suami, dan Happy Three Agustiwi beserta suami. Di BB Padi, terdapat dua pasang warga yang mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji, yaitu Prof Dr Agus Setyono beserta istri dan Ibu Romiyati beserta suami. Dari Balisereal ada tiga warga yang berangkat ke tanah suci, dari Balitkabi juga tiga warga, dan dari Lolit Tungro satu orang. Dari Balitsereal adalah Dr Muhammad Yasin beserta istri, Dr Muhammad Azrai beserta istri, dan Dr Ramlah Arief, dari Balitkabi Dr I Made Jana Mejaya beserta istri, Ir Sunardi, dan Ir Trustinah, MS, dan dari Lolit Tungro adalah Ibu Syamsiah. Di Puslitbangtan, warga yang akan berangkat ke tanah suci mendapat pembekalan dari Drs Unang G. K artasasmita, biasa dipanggil Pak Unang, yang selain sebagai anggota Kelti Analisis Kebijakan (Anjak) juga sebagai ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul ’Ilmi Puslitbangtan. Ceramah tentang pengalaman pe-
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
laksanaan ibadah haji dari pak Unang diselenggarakan di Puslitbangtan pada hari Jumat, 15 Oktober 2010. Menurut pak Unang, ada empat hal penting yang perlu dimiliki calon haji: (1) Niat, (2) Ikhlas dan Istiqomah, (3) Amal, dan (4) Taqwa, masing-masing diurai-
kan secara panjang lebar oleh pak Unang dalam ceramah itu. Kesimpulannya, ibadah haji memerlukan niat yang kuat, ikhlas menjalankannya, merupakan pengamalan dan aktualisasi dari ajaran Islam, dan yang bersangkutan senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Amin... (HMT)
Pequrban pada 1413 H di Puslitbangtan Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, DKM Nurul ’Ilmi pada Idul Adha tahun ini (1413 H) menginisiasi penyelenggaraan qurban di Puslitbangtan. Dua ekor sapi dari 14 perqurban telah disembelih pada hari Kamis 18 November 2010 dan dagingnya telah dibagi-bagikan kepada para mustahit. Warga Puslitbangtan yang menjadi pequrban pada Idul Adha kali ini adalah (1) H Suyamto, (2) M. Muclish Adie, (3) H Zulkifli Zaini, (4) H A.K. Makarim, (5) Hj Titin Rukmini binti O. Achman Roesli, (6) Herawati binti H. Samsuddin, (7) Daffa Rendra Graha bin B.M. Lee, (8) Erika binti Hardono, (9) Fauzia Ratna Furi binti Iim Bukhari, (10) Ichwan Gumilang bin Iman Ridwan (11) Hj Emiwati binti Wajis, (12) Hj Triwening Handayani binti R. Hartoyo, (13) Setyawati Nurindah binti Iswartono, dan (14) Aliah binti Achim. (NUR)
Pengurus DKM Nurul ‘Ilmi berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan qurban di Puslitbangtan.
9
PENGHARGAAN
Ini Dia, PNS Puslitbangtan yang Menerima Penghargaan Satya Lancana dari Presiden RI
P
egawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk senantiasa mengabdikan diri sepenuhnya sebagai pelayan masyarakat. Pemerintah pun memberikan perhatian kepada PNS yang telah mengabdikan diri dengan jujur, setia, cakap, dan disiplin. Buktinya, Presiden Republik Indonesia baru-baru ini menganugerahkan tanda kehormatan Satya Lancana Karya kepada sejumlah PNS lingkup Kementerian
Pertanian atas kesetiaan, pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan kedisiplinannya dalam melaksanakan tugas sebagai PNS selama 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun secara terus-menerus. Mereka tentu dapat menjadi teladan di lingkungan kerja masing-masing atau bahkan oleh PNS di institusi lain. Dari sejumlah PNS yang menerima penghargaan Satya Lancana Karya lingkup Kementerian Pertanian pada
PNS lingkup Puslitbangtan penerima penghargaan Satya Lancana Karya dengan masa dinas 20 tahun pada tahun 2010. Nama
Unit Kerja
Nama
Unit Kerja
Ir. Husni Kasim Drs. Muhtar Ir. Nur Indriyati Ety Hidayati, S.Sos Triana Handayani, BSc Nusi Sanusi
Puslitbangtan Puslitbangtan Puslitbangtan Puslitbangtan Puslitbangtan Puslitbangtan
Dr Mappaganggang SP Dr M. Akil Dr Suarni Dr Hadijah A. Dahlan Dr Muhtar A. Nawir Ir A. Haris Talanca
Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal
Dr Sudarmaji Ir M. Yamin Samaullah, MS Ir Dede Kusdiaman Ainur Farid, SE Eso Sawangsa Solih
BB Padi BB Padi BB Padi BB Padi BB Padi BB Padi
Ir M. Yasin HG, MS Ir Johanis Tandiabang, MS Ir Bahtiar, MS Ir Zubactirodin, MS Ir Sumarny Singgih, MS Ir Surtikanti
Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal
Dr Heriyanto Sungkono, SE Noer Wachidatin W., BSc Drs Subarkah Sutarno, SP Ir. Budhi Santoso Radjit, MS Muslikul Hadi, SP Cipto Prahoro, SP Moch Rudjiman
Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi Balitkabi
M. Arsyad Biba, SSos Mansyur, SSos Dra Constance Rapar Drs Hermansyah Ir Muhammad Amir K Syamsiah Said Saipa Halijah
Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal Balitsereal
10
tahun 2010, enam di antaranya dari Puslitbangtan, delapan dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 24 orang dari Balai Penelitian Tanaman Serealia, dan 13 dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Dari segi lama pengabdian, enam orang menerima menghargaan Satya Lancana Karya untuk masa dinas 30 tahun, 41 orang untuk masa dinas 20 tahun, dan empat orang untuk masa dinas 10 tahun. Mereka yang menerima penghargaan untuk masa dinas 30 tahun adalah Prof Dr Sania Saenong (Balitsereal), Ir A.F. Fadhly, MS (Balitsereal), Ir Wedanimbi Tengkano, MS (Balitkabi), Ir Anwar Ispandi, MS (Balitkabi), Ir St A. Rahayuningsih, MS (Balitkabi), dan Ir Ade Ruskandar, MS (BB Padi), sedangkan PNS yang menerima penghargaan untuk masa dinas 20 tahun dapat dilihat pada Tabel. Mereka yang menerima penghargaan untuk masa dinas 10 tahun adalah Dedi Hamdani (BB Padi), Martha Pala’langan (Balitsereal), Muhammad Ali Abbas (Balitsereal), dan Ir Lawu Joko Santoso (Balitkabi). (HK/HMT)
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
LITKAYASA
Teknisi Litkayasa Perlu Mendapat Pembinaan Serius Di lingkup Badan Litbang Pertanian, teknisi litkayasa sama pentingnya dengan peneliti. Dalam banyak hal, terutama dalam pelaksanaan penelitian, baik di lapangan, kebun percobaan, rumah kaca, maupun di laboratorium, peneliti tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan teknisi litkayasa. Mereka perlu mendapat pembinaan untuk dapat bekerja lebih profesional.
litkayasa dalam penulisan artikel untuk diterbitkan, terutama di Buletin Teknik Pertanian. Sayangnya, pertemuan semacam ini jarang diadakan. Tujuan utama pertemuan pada dasarnya adalah untuk membahas data dan informasi dari kegiatan teknisi litkayasa dan membuat draf naskah yang akan dipublikasikan, sedangkan keluarannya adalah kompilasi data dan informasi untuk ditulis dan dikirimkan ke Buletin Teknik Pertanian.
Keberhasilan peneliti dalam menghasilkan inovasi teknologi tidak terlepas dari campur tangan teknisi litkayasa dalam pelaksanaan penelitian.
H
ubungan kerja peneliti dengan teknisi litkayasa kini tampaknya “renggang”. Suara teknisi litkayasa seakan tertelan oleh hingarbingar diskusi dan seminar ilmiah atau rapat koordinasi tanpa memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkarya.
satu kegiatan yang mereka perlukan dalam menambah angka kredit adalah menulis untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Buletin Teknik Pertanian yang dikelola oleh PUSTAKA menerbitkan karya tulis teknisi litkayasa lingkup Badan Litbang Pertanian.
Sebagaimana pejabat fungsional peneliti, teknisi litkayasa juga memerlukan angka kredit untuk meningkatkan jabatan fungsionalnya. Salah
Pengalaman menunjukkan bahwa pertemuan dan diskusi antara peneliti dengan teknisi litkayasa efektif meningkatkan keterampilan teknisi
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010
Dalam suatu pertemuan antara peneliti dan teknisi litkayasa di BB padi dan KP Muara Bogor dibahas beberapa hal yang terkait dengan gatra penulisan, antara lain mengenai langkah-langkah dan teknik penulisan, pembuatan judul dan isi naskah, kiat dan semangat penulisan, dan data/ informasi yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan dalam penulisan karya tulis. Kepala Puslitbang Tanaman Pangan telah memberikan dukungan terhadap inisiatif pembinaan teknisi litkayasa dengan pola pendekatan pertemuan. Tidak berlebihan jika kinerja lembaga penelitian sebagian terletak di tangan mereka. (UGK)
11
PUBLIKASI
Satu Periode Publikasi Puslitbangtan Bagi lembaga penelitian, publikasi merupakan salah satu bukti kinerja yang diperlukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui publikasi pula, peneliti dapat menunjukkan hasil penelitiannya kepada khalayak.
P
ublikasi menjadi salah satu media penting dalam penyebaran inovasi teknologi kepada khalayak pengguna. Dalam periode 2005-2009, Puslitbangtan telah menerbitkan 87 macam publikasi dan relatif meningkat dari tahun ke tahun. Kalau pada tahun 2005 publikasi yang diterbitkan hanya 10 macam, pada tahun 2009 meningkat menjadi 18 jenis, dan mencapai puncaknya pada tahun 2008 hingga mencapai 28 macam. Pada tahun 2010, publikasi yang diterbitkan cukup beragam, mencapai 24 jenis. Keberagaman publikasi erat kaitannya dengan program ketahanan pangan yang dalam implementasinya memerlukan beberapa panduan inovasi teknologi.
12
Dari segi waktu keterbitannya, publikasi dapat dipilah menjadi dua, yaitu yang diterbitkan secara periodik dan kontemporer. Contoh publikasi periodikal adalah buku, jurnal, buletin, prosiding, dan laporan tahunan, sedangkan yang diterbitkan secara kontemporer dapat berupa panduan, misalnya panduan umum PTT Padi Sawah, Jagung, dan Kedelai yang memang diperlukan dalam mendukung implementasi program ketahanan pangan nasional. Panduan umum PTT Padi Sawah, Jagung, dan Kedelai tidak hanya diterbitkan oleh Puslitbangtan tetapi juga diperbanyak oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk disebarluaskan ke semua provinsi dan bahkan kabupaten.
Dalam pengembangan lebih lanjut, beberapa publikasi akan diterbitkan ulang oleh PT Balai Pustaka, antara lain buku (1) Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan, (2) Jerami Padi: Pengelolaan dan Pemanfaatan, dan (3) Teknologi Produksi Ubi Kayu Mendukung Pengembangan Bioetanol. (HMT) Publikasi Puslitbangtan periode 20052010. Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jenis/macam 10 12 19 28 18 24
Berita Puslitbangtan 46 • Desember 2010